ppt fisiologi cairan

Upload: ela-riya

Post on 20-Jul-2015

167 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

FISIOLOGI CAIRANClick to edit Master subtitle style

KELOMPOK 3

Afriza Hanief Fathuri vDevi Mery Evendi vFitri Haryati v Inayah Nurul v Itha Kartika 5/6/12 v Mutiara Rachmawativ

MEKANISME HAUS....Fungsi GinjalPenurunan Penurunan

Pelepasan Renin

Kenaikan angiotensin II

HAUS

Hipitalamus5/6/12

Jumlah cairan intraseluler dihitung dengan cara mengurangi total air dalam tubuh dengan cairan ekstraseluler

5/6/12

DIFUSI

5/6/12

OSMOSIS

5/6/12

Filtrasi

Proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai 5/6/12 respon terhadap adanya

Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)

C = U.V/P

Ket : C = klirens Normal dari Variasi LFG Nilai

Faktor-faktor yang U = konsentrasi zat marker mempengaruhi: dalam urin Usia Jenis kelamin V = volume urin Luas permukaan badan 5/6/12

Transportasi Aktif aktif memungkinkan Transpor

sel menerima molekul yang lebih besar, selain itu sel juga dapat menerima atau memindahkan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi

5/6/12

Tonicitas CairanIsotonic Hipotonic Hypertonic5/6/12

ZAT = CAIRAN

ZAT < CAIRAN

ZAT > CAIRAN

Proses Perpindahan Elektrolit TubuhFASE 1 FASE 3 FASE 25/6/12

FASE 1

Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem Master subtitle style dan sirkulasi, Click to edit nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.5/6/12

FASE 2Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel.

Click to edit Master subtitle style

5/6/12

FASE 2Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.

5/6/12

Intake dan Output Cairan Tubuh

Merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengukur jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh(intake)dan jumlah cairan yang keluar dari tubuh(output). Tujuannya untuk menentukkan status keseimbangan tubuh klien dan menentukkan tingkat dehidrasi klien

5/6/12

Insensible Water Loss (IWL)

IWL terjadi karena adanya penguapan air melalui kulit dan penguapan melalui saluran pernafasan IWL berbeda dengan proses berkeringat.

5/6/12

Hormon-hormon yang Berpengaruh dalam Regulasi Cairan

ADH

mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus

Aldosteron

berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal5/6/12

Gukokortikoid

mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium

Prostaglandin

berfungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.

5/6/12

Dampak Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit

5/6/12

Ketidakseimbangan Natrium

Defisit Natrium ( Hiponatremia ) Gejala yang timbul pada penderita hiponatremia, antara lain denyut nadi cepat namun lemah, hipotensi, pusing, ketakutan dan kecemasan, kram abdomen, mual dan muntah, diare, koma dan konvulsi, kulit lembab dan dingin, perubahan kepribadian5/6/12

Kelebihan Natrium ( Hipernatremia ) Gejala yang timbul antara lain demam tingkat rendah,hipotensi postural, lidah dan membran mukosa kering, gelisah, rasa haus, kulit kering dan kemerahan, anuria.

5/6/12

Penatalaksanaan NatriumHiponatremia

Hipernatremia

5/6/12

Hipotermia

Gejala

Hiponatremia, antara lain denyut nadi cepat namun lemah, hipotensi, pusing, ketakutan dan kecemasan, kram abdomen, mual dan muntah, diare, koma dan konvulsi, kulit lembab dan dingin, perubahan kepribadian

Penatalaksanaana.

Penggantian Natrium Pembatasan air

5/6/12

b.

Hipernatremia

Gejala

demam tingkat rendah,hipotensi postural, lidah dan membran mukosa kering, gelisah, rasa haus, kulit kering dan kemerahan, anuria

Penatalaksanaan

Pengobatan hipernatremia terdiri atas penurunan kadar natrium serum 5/6/12

Ketidakseimbangan KaliumHipokalemia

Hiperkalemi a

5/6/12

Hipokalemia

Gejala

kelemahan otot, anoreksia, mual, muntah, reflex tendon hilang, bising usus menurun, kelemahan, hipotensi, pernafasan dangkal

Penatalaksanaan

apabila kadar kalium < 2,5 mmol / L atau < 3,0mmol / L berikan 5/6/12 kaliumklorida intravena sebagai infuse

Hiperkalemia

Gejala

mual, muntah, diare, berdebardebar, anuria, kecemasan / ansietas, iritabilitas, denyut nadi tidak teratur dan lambat

Penatalaksanaan

Pada hiperkalemia ringan ( kalium < 6 mmol/L melalui oral atau intravena 5/6/12

Ketidakseimbangan KalsiumHipokalsemia

Hiperkalsemia

5/6/12

hipokalsemia

Gejala

osteoporosis, fraktur patologis, kejang-kejang, mual, muntah, diare, kedutan diseputar hidung , telinga, jari tangan, dan kaki.tetani, kram otot, tanda Trousseau positif ( spasme karpopedal disertai hipoksia ).

5/6/12

hiperkalsemia

Gejala

penurunan kadar tonus, anoreksia, mual dan muntah, kelemahan, letargi, haus, poliuri, reflex tendon menurun, batu ginjal, lemah, penurunan level kesadaran, henti jantung.

Penatalaksanaan

Rehidrasi agresif menggunakan salin fisiologis ( 0,9 % ), yang dengan 5/6/12 sendirinya dapat menurunkan kadar

Ketidakseimbangan Klorida

5/6/12

Hipokloremiaq

Gejala

Banyak orang tidakmelihat adanya gejala, kecuali mereka mengalami tingkat yang sangat tinggi atau sangat rendah klorida dalam darah mereka. Dehidrasi, kehilangan cairan, diare, muntah

5/6/12

Hiperkloremia

Gejala

Penderita hipokloremia hanya terlihat pada penderita tingkat tinggi. Dehidrasi, kehilangan, diare, muntah.

5/6/12

Ketidakseimbangan Phospor

5/6/12

Hipofosfatemia

Gejala

rasa lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.

Penatalaksanaan

kadar fosfat serum harus dipantau dandikoreksi dengan ketat yang dilakukan sebelum kekurangan menjadi lebih parah 5/6/12

Hiperfosfatemia

Gejala

kelemahan tulang yang progresif, nyeri dan patah tulang karena cedera yang ringan.

Penatalaksana

mengurangi asupan fosfat dan mengurangi penyerapan fosfat dari saluran pencernaan 5/6/12

Hipervolemia

Pelepasan peptidana treuretik atrium (PNA) =>hormon yg dilepaskan atrium jantung sbg respon thd peningkatan atrium, berlawanan dg sistem reninangiotensin-aldosteron. Cara kerjanya:

5/6/12

peningkatanekskresi Na dan air

Hipovolemia

Pada keadaan hipovolemia, penurunan darah lebih dari 15 mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit

5/6/12

Lansia

5/6/12