poster skgm

1
ANALISA PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI GELOMBANG MIKRO JALUR BNA CENTRUM - SIMPANG 7 ULEE KARENG SECARA MANUAL DAN SOFTWARE PATHLOSS MIRZA OKTAVIZAL 0604105020005 [email protected] Pembimbing: Dr. Nasaruddin, ST.,M.Eng Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komunikasi di dasari oleh kebutuhan dari para pengguna layanan komunikasi tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan komunikasi, dibutuhkan media transmisi yang baik dalam penyampaian suatu informasi. Namun demikian, media transmisi harus disesuaikan dengan lokasi, sehingga sistem komunikasi tersebut akan beroperasi dengan baik. Untuk daerah yang memiliki bentuk permukaan bumi yang tidak rata atau berbukit, dan juga pada kawasan urban, maka sistem komunikasi radio gelombang mikro adalah solusi yang tepat. Perancangan sebuah jalur komunikasi gelombang mikro dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik dengan perhitungan secara manual maupun dengan penggunaan software Pathloss. Perhitungan secara manual ini sudah sering dilakukan dalam sebuah studi, sedangkan penggunaan software Pathloss ini banyak digunakan oleh developer/perusahaan pembangun jaringan telekomunikasi dan jarang digunakan untuk studi. Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan penggunaan software Pathloss ini dalam studi. Sehingga nantinya perancangan sistem komunikasi gelombang mikro akan lebih akurat dan efisien. METODE Langkah-langkah analisa dan perancangan sistem 1. Mengumpulkan data perangkat dan data pengukuran dari PT. Telkom serta melakukan survei lapangan dimana menara ditempatkan, untuk mendapatkan informasi mengenai penghalang dan ketinggian permukaan bumi. 2. Melakukan perhitungan link budget gelombang mikro jalur Bna Centrum–Simpang 7 Ulee Kareng secara manual dan melakukan perancangan sistem dengan menggunakan software Pathloss 4.0 sehingga mendapatkan nilai link budget pada software. 3. Melakukan analisa link budget secara manual dan software pathloss serta melakukan analisa tingkat akurasi peta digital SRTM Aster. yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Gambar 1 Diagram alir perancangan sistem komunikasi gelombang mikro menggunakan Pathloss. Tabel 2 Hasil perhitungan jalur Bna Centrum – Simpang 7 Ulee Kareng dengan menggunakan software. No Parameter Hasil Perhitungan dengan Software 1. Gain antena 35,90 dBi 2. EIRP 53,10dBm 3. FSL 126,86 dB 4. IRL -73,76 dBm 5. Total Feeder Loss 2,74 dB 6. RSL -46,94 dBm 7. Eb/No 46,06 dBm 8. Fade Margin 40,05978 dB 9. Calculated Outage 0,0000012591476 % 10. Calculated Availabality 99,99999874 % 11. CCIR Objective 0,000087048 % 12. CCIR Availability 99,99991295 % Tabel 1 Hasil perhitungan jalur Bna Centrum – Simpang 7 Ulee Kareng secara manual. No Parameter Hasil Perhitungan 1. Gain antena 35,686 dBi 2. EIRP 52, 886 dBm 3. FSL 126,788 dB 4. IRL -73,902 dBm 5. Total Feeder Loss 2,74 dB 6. RS L -46,156 dBm 7. Eb/No 47,844 dBm 8. Fade Margin 41,8836 dB 9. Calculated Outage 0,000000828493% 10. Calculated Availabality 99,99999917 % 11. CCIR Objective 0,0000870912 % 12. CCIR Availability 99,99991291 % HASIL Hasil Perhitungan Manual Hasil Software Pathloss Gambar 2 Ketinggian permukaan bumi dengan peta SRTM Aster. Gambar 3 Ketinggian permukaan bumi dengan peta GPS. Gambar 4 Ketinggian permukaan bumi dengan survei lapangan menggunakan GPS. Gambar 5 Zona Fresnel. 1. Hasil PERHITUNGAN MANUAL untuk nilai Calculated Availabality yaitu 99,99999917%, lebih besar dibandingkan dengan nilai standar CCIR yaitu 99,99991291%. Sedangkan pada PERHITUNGAN PATHLOSS, nilai Calculated Availabality sebesar 99,99999874% dan nilai standar CCIR sebesar 99,99991295%. Hal ini menunjukkan bahwa jalur Bna Centrum – Simpang 7 Ulee Kareng bekerja dengan baik, 2. Hasil perhitungan unjuk kerja sistem komunikasi gelombang mikro jalur Bna Centrum – Simpang 7 Ulee Kareng SECARA MANUAL didapat nilai Eb/N 0 sebesar 47,844 dBm sedangkan dengan menggunakan SOFTWARE PATHLOSS sebesar 46,06 dBm. KESIMPULAN REFERENSI 1. Al Anwar, “Evaluasi Penggunaan Perangkat Radio Alcatel Tipe 9413awy Pada Jalur Gelombang Mikro 13 GHz Titik ke Titik Site Prawoto – Undaan Area Kudus”, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 2002. 2. Freeman, R.L, “Fundamentals of Telecommunications 2nd Edition”, Canada: John Wiley & Sons, Inc, April 2005. 3. Susilawati, Indah, S.T, M. Eng, “Sistem Transmisi Telekomunikasi”, Universitas Mercu Buana, Yogyakarta, 2009.

Upload: sepupuku

Post on 13-Apr-2017

216 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Poster SKGM

ANALISA PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI GELOMBANG MIKRO JALUR BNA CENTRUM - SIMPANG 7 ULEE KARENG SECARA

MANUAL DAN SOFTWARE PATHLOSS

MIRZA OKTAVIZAL0604105020005

[email protected]: Dr. Nasaruddin, ST.,M.Eng

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi komunikasi di dasari oleh kebutuhan dari para pengguna layanan komunikasi tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam melakukan komunikasi, dibutuhkan media transmisi yang baik dalam penyampaian suatu informasi. Namun demikian, media transmisi

harus disesuaikan dengan lokasi, sehingga sistem komunikasi tersebut akan beroperasi dengan baik. Untuk daerah yang memiliki bentuk permukaan bumi

yang tidak rata atau berbukit, dan juga pada kawasan urban, maka sistem komunikasi radio gelombang mikro adalah solusi yang tepat.

Perancangan sebuah jalur komunikasi gelombang mikro dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik dengan perhitungan secara manual maupun

dengan penggunaan software Pathloss. Perhitungan secara manual ini sudah sering dilakukan dalam sebuah studi, sedangkan penggunaan software

Pathloss ini banyak digunakan oleh developer/perusahaan pembangun jaringan telekomunikasi dan jarang digunakan untuk studi. Oleh karena itu,

penting untuk mengenalkan penggunaan software Pathloss ini dalam studi. Sehingga nantinya perancangan sistem komunikasi gelombang mikro akan

lebih akurat dan efisien.

METODE

Langkah-langkah analisa dan perancangan sistem

1. Mengumpulkan data perangkat dan data pengukuran dari PT. Telkom serta melakukan survei lapangan dimana menara ditempatkan, untuk

mendapatkan informasi mengenai penghalang dan ketinggian permukaan bumi.

2. Melakukan perhitungan link budget gelombang mikro jalur Bna Centrum–Simpang 7 Ulee Kareng secara manual dan melakukan perancangan sistem

dengan menggunakan software Pathloss 4.0 sehingga mendapatkan nilai link budget pada software.

3. Melakukan analisa link budget secara manual dan software pathloss serta melakukan analisa tingkat akurasi peta digital SRTM Aster.

yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Diagram alir perancangan sistem komunikasi gelombang mikro menggunakan Pathloss.

Tabel 2 Hasil perhitungan jalur Bna Centrum – Simpang 7

Ulee Kareng dengan menggunakan software.

No Parameter Hasil Perhitungan dengan Software

1. Gain antena 35,90 dBi

2. EIRP 53,10dBm

3. FSL 126,86 dB

4. IRL -73,76 dBm

5. Total Feeder Loss 2,74 dB

6. RSL -46,94 dBm

7. Eb/No 46,06 dBm

8. Fade Margin 40,05978 dB

9. Calculated Outage 0,0000012591476 %

10. Calculated Availabality 99,99999874 %

11. CCIR Objective 0,000087048 %

12. CCIR Availability 99,99991295 %

Tabel 1 Hasil perh itungan jalur Bna Centrum – Simpang 7

Ulee Kareng secara manual.

No Parameter Hasil Perhitungan

1. Gain antena 35,686 dBi

2. EIRP 52, 886 dBm

3. FSL 126,788 dB

4. IRL -73,902 dBm

5. Total Feeder Loss 2,74 dB

6. RSL -46,156 dBm

7. Eb/No 47,844 dBm

8. Fade Margin 41,8836 dB

9. Calculated Outage 0,000000828493%

10. Calculated Availabality 99,99999917 %

11. CCIR Objective 0,0000870912 %

12. CCIR Availabil ity 99,99991291 %

HASIL

Hasil Perhitungan Manual

Hasil Software Pathloss

Gambar 2 Ketinggian permukaan bumi dengan peta SRTM Aster.

Gambar 3 Ketinggian permukaan bumi dengan peta GPS.

Gambar 4 Ketinggian permukaan bumi dengan survei lapangan menggunakan GPS.

Gambar 5 Zona Fresnel.

1. Hasil PERHITUNGAN MANUAL untuk nilai Calculated Availabality yaitu

99,99999917%, lebih besar dibandingkan dengan nilai standar CCIR yaitu

99,99991291%. Sedangkan pada PERHITUNGAN PATHLOSS, nilai Calculated

Availabality sebesar 99,99999874% dan nilai standar CCIR sebesar

99,99991295%. Hal ini menunjukkan bahwa jalur Bna Centrum – Simpang 7

Ulee Kareng bekerja dengan baik,

2. Hasil perhitungan unjuk kerja sistem komunikasi gelombang mikro jalur Bna

Centrum – Simpang 7 Ulee Kareng SECARA MANUAL didapat nilai Eb/N0

sebesar 47,844 dBm sedangkan dengan menggunakan SOFTWARE PATHLOSS

sebesar 46,06 dBm.

KESIMPULAN REFERENSI

1. Al Anwar, “Evaluasi Penggunaan Perangkat Radio Alcatel Tipe 9413awy Pada

Jalur Gelombang Mikro 13 GHz Titik ke Titik Site Prawoto – Undaan Area

Kudus”, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 2002.

2. Freeman, R.L, “Fundamentals of Telecommunications 2nd Edition”, Canada:

John Wiley & Sons, Inc, April 2005.

3. Susilawati, Indah, S.T, M. Eng, “Sistem Transmisi Telekomunikasi”, Universitas

Mercu Buana, Yogyakarta, 2009.