pliembrioni present

29
Polinasi ialah cara reproduksi sexual tanaman yang terdiri dari pemindahan polen dari anther ke stigma, dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, dan adanya polinator yang dapat dilakukan oleh serangga ataupun angin. POLINASI

Upload: sri-winarseh

Post on 30-Jun-2015

535 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: pliembrioni present

Polinasi ialah cara reproduksi sexual tanaman yang terdiri dari pemindahan polen dari anther ke stigma, dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, dan adanya polinator yang dapat dilakukan oleh serangga ataupun angin.

POLINASI

Page 2: pliembrioni present

Lebah madu (Apis mellifora : Apoidea ) Lebah gendut  kebun (Bombus spp. : Apoidae) Lebah alkali  (Nomia melanderi : Halictidae) Lebah kebun Mason (Osmia spp. :

Megachilidae)Lebah buah ara  ( Blastophaga psenes ( L.)

Lebah yang berperan sebagai pollinator

Page 3: pliembrioni present

Jarak minimum ke sumber makananMorfologi bungaSuhuIsyarat makanan

Faktor yang mempengaruhi pencarian makanan oleh polintor

Page 4: pliembrioni present

• Sistem penyilangan (breeding system) dan variasi jenis kelamin yang menentukan perlunya penyerbukan silang.

• Saat penyebaran serbuk sari, reseptimatis stigma induk bunga, seluruh tanaman/ pohon yang dikaitkan dengan aktivitas harian serta musiman vektor penyebuk.

• Vektor yang berperan dalam penyerbukan.• Pengaruh cuaca terhadap sinkronisasi

pembungaan, penyebaran serbuk sari, serta aktivitas vektor.

Yang diperhatikan agar polinasi berjalan lancar

Page 5: pliembrioni present

Penyerbukan tertutup (kleistogami)Penyerbukan terbuka (kasmogami)

-Autogamie-Geitonogamie-Allogamie (Silang)-Xenogamie (asing)-Polinasi buatan

Tipe Penyerbukan

Page 6: pliembrioni present

Fusi antara gamet jantan dengan gamet betina sehingga menghasilkan zigot

Serbuk sari jatuh di stigma→buluh serbuk sari keluar dan memanjang →masuk melalui mikrophil →mengeluarkan sel sperma →berfusi dengan sel ovum →terbentuk zigot

Fertilisasi

Page 7: pliembrioni present
Page 8: pliembrioni present

Satu gamet jantan mengadakan fusi dengan sel telur = SINGAMI

2 gamet lain mengadakan fusi dengan inti kutub = TRIPLE FUSION

Jika dalam kantong embrio dijumpai banyak gamet ♂ (sperma) disebut POLISPERMI

Keadaan dimana fusi yang terjadi bukan hanya sel telur dan inti kutub, juga bagian-bagian kantong embrio yang lain disebut : FUSI MULTIPLE (MULTIPLE FUSION)

Page 9: pliembrioni present

Pembuahan gandaKetika sel sperma yang pertama berfusi dengan sel telur dan menghasilkan zigot

Dan sel sperma kedua berfusi dengan sel inti polar dan membentuk endosperm

Endosperm akan terbentuk terlebih dahulu karena berfungsi untuk memberikan nutrisi bagi embrio.

Double fertilization

Page 10: pliembrioni present

Ketakserasian/inkompatibilitas : mekanisme alami yg mencegah terjadinya fertilisasi biji sendiri & merangsang terjadinya persilangan pd Angiosperma.

2 macam: Sistem heteromorfik

Bunga sempurna tapi memiliki 2 tipe struktur bunga, misalnya 1. stamen panjang dengan style yang pendek, atau 2. stamen pendek dg style panjang

Sistem homomorfik2 tipe berdasarkan genom yang mengontrol

interaksi polen dan pistil: GSI (Gametofitik) dan SSI (sporofitik)

SEKS INCOMPATIBILITY

Page 11: pliembrioni present

Incompatibility antara serbuk sari dengan putik sehingga menghambat terjadinya pembuahan

Biochemical incompatibility, yaitu tangkai putik mengeluarkan senyawa kimia tertentu sehingga pollen yang telah berkecambah tadi tidak bisa menembus tangkai putik (stylus) sehingga perkembangan tabung pollen terhenti sampai stylus

Page 12: pliembrioni present

Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai kemasakan organ reproduktif jantan dan betinanya dalam waktu yang tidak bersamaan.

Pada spesies monoesi dan dioesi, yang hanya mempunyai bunga berkelamin-satu (single-sex) Intensitas cahaya yang tinggi merangsang inisiasi bunga betina pada walnut dan pinus, sedangkan intensitas cahaya yang rendah, yang biasanya disebabkan oleh naungan kanopi, lebih merangsang terbentuknya bunga jantan

Page 13: pliembrioni present

Kepala putik yang reseptif tampak berwarna lebih terang dan lengket dikarenakan adanya peningkatan sekresi ekstraseluler yg mengandung lemak dan protein.

Sekresi berfungsi menangkap butiran tepung sari, serta merupakan penentu keberhasilan pembentukan buluh tepung sari (pollen tube) yang akan membawa sel kelamin jantan menuju ke ovary.

Proses incompatibility

Page 14: pliembrioni present

Reseptifnya putik juga ditandai oleh perubahan warna permukaan putik dari hijau menjadi kuning terang, yang dimulai dari pangkal tangkai putik (stylus).

Kepala putik (stigma) yang berangsur membengkak merupakan tanda bahwa jaringan transmisi yang ada pada bagian tersebut mulai memperbesar rongga-rongganya, untuk mempersiapkan diri dalam membentuk buluh tepung sari (pollen tube).

Page 15: pliembrioni present

poliembrioni

Poliembrioni yaitu terbentuknya lebih dari satu embrio dalam satu embrio dalam satu biji. Poliembrioni dapat terjadi apabila Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan.

Page 16: pliembrioni present

Poliembrioni terjadi apabila Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan.

Apomiksis yaitu proses terbentuknya biji/benih tidak melalui peleburan sperma-ovum Apomiksis merupakan suatu bentuk reproduksi non-seksual pada tumbuhan melalui biji.

Jadi

Page 17: pliembrioni present

apomiksis, yang dapat dibedakan atas:a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal

dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.

b.Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.

c. Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.

Page 18: pliembrioni present

amfimiksis adalah proses terbentuknya biji/benih malalui peleburan sperma-ovum, amfimiksis merupakan reproduksi secara seksual atau generative.

Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.

Page 19: pliembrioni present

adalah reproduksi aseksual, yaitu proses reproduksi tanpa terjadinya fusi gamet betina dengan gamet jantan.

APOMIKSIS

Page 20: pliembrioni present

Apomiksis yang tidak berulang : sel induk megaspora mengalami pembelahan meiosis secara normal, terbentuk kantong embrio yang haploid.

Apomiksis berulang : kantong embrio berasal dari arkesporium (apospori generatif) atau bagian lain dari nuselus (apospori somatik).

Apomiksis pada tumbuhan Angiospermae

Page 21: pliembrioni present

Reproduksi vegetatif : tanaman diperbanyak melalui bagian tubuhnya (seperti akar, daun, atau batang) selain menggunakan biji.

Agamospermi (pembentukan embrio tanpa pembuahan) = apomiksis berulang

Menurut Bhojwani dan Bhatnagar (1999), apomiksis dibedakan menjadi 2, yaitu:

Page 22: pliembrioni present

Embrio berkembang dari suatu sel gametofit betina yang tidak mengalami meiosis.

Berasal langsung dari sel-sel somatik yang menyusun ovulum (bakal biji), seperti nuselus dan integument. Embrio yang berasal dari sel somatik (2n) disebut embrio adventif.

Agamospermi mencakup dua tipe, yaitu:

Page 23: pliembrioni present

Bakal buah (ovarium) dapat menjadi buah (fructus) setelah terjadinya proses pembuahan.

Pembuahan (fertilization) adalah peristiwa peleburan antara inti sperma dengan inti sel telur. Pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda sebab terjadi 2 kali pembuahan yaitu:Inti spermatozoid 1 + ovum  >  zygot  >  embrio (2n)

  Inti spermatozoid 2 + inti kandung lembaga sekunder  >  endosperm di dalam kotiledon (keping lembaga)

KELAINAN PEMBUAHAN

Page 24: pliembrioni present

Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab yaitu :

1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)

2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis)

Page 25: pliembrioni present

Apomiksis adalah suatu bentuk reproduksi non-seksual pada tumbuhan melalui biji. Pada apomiksis, kecambah muncul dari biji tetapi bukan berasal dari embrio (lembaga), melainkan dari jaringan maternal (asal tetua betina). Akibatnya, secara genetik tumbuhan baru yang muncul identik dengan tetua betinanya. Contoh jeruk dan duku.

Page 26: pliembrioni present

Apomiksis dapat dibedakan atas:1. Partenogenesis

Embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.

Terbagi menjadi:Partenogenesis diploid :

Sel telur tidak mengalami pembelahan reduksi, dan tanpa pembuahan bisa tumbuh terus menjadi embrio diploid (2n)Partenogenesis haploid :

Sel telur telah mengalami reduksi terlebih dahulu menjadi n kromosom. Biasanya tipe ini akan segera mati, sebelum sempat tumbuh menjadi buah masak.

Page 27: pliembrioni present

Embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga, misalnya dari sinergid dan antipoda

Sel-sel tersebut tidak pernah mengalami reduksi, sehingga inti selnya adalah diploid (2n)

Apogami dapat mengakibatkan terjadinya poli-embrioni, yaitu terbentuknya banyak embrio dalam satu biji.

2. Apogami

Page 28: pliembrioni present

3. Partenokarpi

Bakal buah tumbuh menjadi buah tanpa didahului penyerbukan dan pembuahan. Buah yang terbentuk tidak berisi biji sama sekali

4. Embrio adventif

Embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga

Page 29: pliembrioni present

Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni.

Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.