plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan kitab suci...

157
EFEKTIVITAS CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGENALKAN KITAB SUCI KEPADA ANAK DALAM PENDAMPINGAN IMAN ANAK (PIA) DI PAROKI PENYELENGGARAAN ILAHI LUBUK LINGGAU SUMATERA SELATAN S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh : Valentina Wuri Widawati Oleh: Valentina Wuri Widawati NIM: 081124013 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: truongdiep

Post on 21-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

EFEKTIVITAS CERITA BERGAMBAR

SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGENALKAN KITAB SUCI

KEPADA ANAK DALAM PENDAMPINGAN IMAN ANAK (PIA)

DI PAROKI PENYELENGGARAAN ILAHI LUBUK LINGGAU

SUMATERA SELATAN

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh :

Valentina Wuri Widawati

Oleh:

Valentina Wuri Widawati

NIM: 081124013

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orangtuaku Bapak Oktavianus

Sukarjiman, S.Pd dan Ibu Theresia Ngadiyem. Kepada saudara saudari ku mas

Budi, mbak Christ, mas Koko, mas Win’s, & mas Narno (†). Kepada keluarga

Bpk. Agustinus Suseno. Kepada adik-adik PIA paroki Penyelengggaraan Ilahi

Lubuk Linggau, seluruh dosen IPPAK-USD dan teman-teman angkatan 2008

yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk berkembang selama

menjalankan tugas perutusan studi di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan

Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

v

MOTTO

“Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka

sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah”

(Mrk 10:14)

“Tetapi hendaklah kamu pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab

jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri ”.

(Yak. 1:22)

“Inilah jalan Tuhan yang telah disiapkan untuk-ku”.

(Zetia & Penulis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul EFEKTIVITAS CERITA BERGAMBAR SEBAGAI

MEDIA UNTUK MENGENALKAN KITAB SUCI KEPADA ANAK DALAM PENDAMPINGAN IMAN ANAK (PIA) DI PAROKI PENYELENGGARAAN ILAHI LUBUK LINGGAU, SUMATERA SELATAN. Penulis memilih judul ini berdasarkan fakta yang ada di paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau di mana mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa cerita bergambar itu dapat menjadi sarana yang efektif dalam mengenalkan Kitab Suci pada anak.

Efektivitas adalah keseimbangan Produksi dan Kemampuan Produksi. Dalam skripsi ini Produksi ialah hasil yang diinginkan, yaitu anak mengenal Kitab Suci dan Kemampuan Produksi, yaitu menghasilkan/memiliki aset fisik, aset keuangan dan aset manusia. Cergam sendiri merupakan sebuah cerita yang ditampilkan dengan menggunakan gambar untuk memperjelas jalan cerita yang disajikan. Mengenal Kitab Suci adalah suatu proses di mana Kabar Gembira yang berasal dari Tuhan ini dapat dimengerti oleh anak sehingga nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya sungguh-sungguh terekspresikan dalam kehidupan nyata.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah anak-anak PIA di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau yang aktif mengikuti pendampingan iman setiap minggunya sebanyak 75 responden. Instrumen yang digunakan ialah skala sikap yang dikembangkan dalam 27 pernyataan mengenai efektivitas cerita bergambar. Dari 75 responden, hanya ada 63 responden yang dapat ditemui. Hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, N 63 orang dengan nilai kritis 0,166 dari 27 pernyataan diperoleh sebanyak 19 item valid. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,726, yang berarti reliabilitas instrumen tinggi.

Hasil penelitian kuesioner menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari aspek Produksi (P) dari mengenal Kitab Suci ialah 25,6825, nilai rata-rata KP dari aset fisik, aset keuangan dan aset manusia sebesar 42,095 maka keseimbangan

. Ini menunjukkan bahwa penggunaan media cerita bergambar untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak-anak PIA di Paroki Penyelenggaraan Ilahi sudah efektif, karena rasio yang diperoleh tidak melebihi angka 2 atau 1: ½. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pendamping PIA perlu mempertahankan penggunaan cergam dan terus melatih kemampuan, keterampilan membuat, dan memproses bahasa gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

ix

ABSTRACT

This thesis entitles THE EFFECTIVENESS ILLUSTRATED STORY AS A MEDIA TO INTRODUCE BIBLE FOR THE CHILDREN TO CATECHESIS FOR CHILDREN (PIA) IN PROVIDENTIA PARISH LUBUK LINGGAU, SOUTH SUMATRA. The writer chose this title based on the fact that there are in the Providentia Parish Lubuk Linggau has attempted to introduce the Scriptures to children since childhood through picture story. This thesis aims to find out that the picture story can be an effective means of introducing Bible to children.

Effectiveness is the balance of Production and Capability Production. In this thesis Production of the desired result namely the child knowing the Scriptures and Capability Production, which produces/has the physical assets, financial assets and human assets. Comic is a story that is displayed using images to clarify the way story is presented. The Bible is a process in which the Good News from God can be understood by the child.

This research applied descriptive quantitative. The population of this research were children PIA in the Providentia Parish in Lubuk Linggau who were in the active catechessis followed by 75 respondents each week. Instruments used attitutede scale was developed in the 27 statements about the effectiveness of a illustrated story. Of the 75 respondents, only 63 respondents were availabel. The results of the validity test was at significance level of 5% , N 63 with the critical 0.166 of 27 statements obtained were 19 valid items. While the results of test reliability coefficient alpha was of 0.726, which means high reliability of the instrument.

The result of the questionnaire showed that the average value of the aspect Production (P) of knowing the Scriptures was 25,6825, the average value of KP physical assets, financial assets and human assets by 42,095, then the equilibrium

. This suggests that the use illustrated story as media to introduce Bible for children PIA in the Providentia Parish has been effective, because the ratio obtained does not exceed the number 2 or 1: ½. Thats,the companion the teachers of PIA need to maintain and continue to the use of their ability to draw pictures, to be creative, and to be able to produce language processing images.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena

telah membimbing, menerangi dan mencerahkan penulis dengan Roh Kudus-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS

CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA UNTUK MENGENALKAN

KITAB SUCI KEPADA ANAK DALAM PENDAMPINGAN IMAN ANAK

(PIA) DI PAROKI PENYELENGGARAAN ILAHI LUBUK LINGGAU,

SUMATERA SELATAN. Skripsi ini bertujuan untuk memberikan inspirasi bagi

pendamping PIA agar semakin kreatif dan juga termotivasi untuk

mengembangkan dan juga mendidik anak-anak semakin mengenal Yesus dan

memahami Kitab Suci, sehingga dalam kehidupan mereka sehari-hari dapat

mencontoh teladan yang diajarkan dalam Kitab Suci. Di samping itu skripsi ini

sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Program Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat keterlibatan

berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung yang dengan setia

mendampingi, memberi motivasi, membimbing dan memberi kritikan yang

membangun. Oleh sebab itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan

yang tulus kepada:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xi

1. Drs. F. X. Heryatno Wono Wulung. ,SJ., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK yang

telah memberikan semangat dan dukungan kepada saya dalam penulisan

skripsi ini.

2. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku dosen utama dan sekaligus dosen

pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta

memberikan motivasi, saran dan kritik yang membangun selama proses

penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Y.I. Iswarahadi, S.J., M.A. selaku dosen pembimbing kedua yang telah

bersedia membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan petunjuk

berupa saran-saran dan kritikan demi kemajuan penulis, perhatian, dorongan

kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Y. H. Bintang Nusantara, SFK, M. Hum. selaku dosen penguji yang telah

meluangkan waktunya untuk penulis, serta memberikan pengarahan dan

masukan dalam penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

5. Segenap dosen, staf Sekretariat, perpustakaan dan seluruh karyawan Prodi

IPPAK Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

atas kerjasama yang baik dan juga dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Romo Freddy Bambang Soetarno, Pr dan Romo Yustinus Suwartono, Pr.

Selaku Pastor Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di Paroki ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xii

7. Para pendamping PIA: Sr. Agnetta, Ibu Asih, Ibu Marmi, dll yang telah

membantu penulis dalam hal memperoleh data-data tentang anak-anak PIA

kepada penulis sehingga sangat membantu melengkapi penulisan skripsi ini.

8. Seluruh anak-anak PIA di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau yang

telah berpartisipasi, mendukung, dan membantu dalam penulisan skripsi ini,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

9. Kedua orangtuaku dan seluruh keluargaku di Lubuk Linggau serta seluruh

kelurga yang di Yogyakarta, terimakasih atas doa, semangat, dukungan, dan

dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi.

10. Keluarga Agustinus Suseno di Lubuk Linggau, terimakasih atas doa,

semangat, dukungan, perhatian, dan dorongan untuk segera menyelesaikan

studi di Prodi IPPAK.

11. Al’ndut terimakasih atas penghiburan yang polos dan menggemaskan darimu.

Serta kepada Kristin, Cici, Erin dan Wilin sebagai teman kostku yang

tercinta, terimakasih atas dukungan, doa dan kegilaan kalian semua selama di

kost.

12. Patrik, Asep, Suryo, Bian, Antok, Goy, Tuti, Happy, Berna, Deslita, Beni dan

Hesti terimakasih atas cinta, doa, semangat, persahabatan, suka duka

bersama, motivasi dan bantuannya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

13. Teman-teman angkatan 2008, terimakasih atas doa, dukungan dan

pengalamannya selama ini.

14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini namun tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xxi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 9

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 10

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10

E. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 11

F. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 11

G. Metode Penulisan ...................................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 15

A. Perkembangan Anak usia Pendampingan Iman Anak (PIA) ..................... 16

1. Perkembangan Anak PIA ...................................................................... 16

a. Perkembangan Kognitif Anak PIA ................................................... 16

b. Perkembangan Emosi Anak PIA ..................................................... 18

c. Perkembangan Spiritual ................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xv

d. Perkembangan Moral ....................................................................... 21

B. Pendampingan Iman Anak (PIA) ............................................................... 22

1. Pengertian PIA ....................................................................................... 22

2. Tujuan PIA ............................................................................................. 23

3. Pendamping PIA .................................................................................... 23

4. Suasana PIA ........................................................................................... 25

a. Gembira ........................................................................................... 25

b. Bebas ................................................................................................ 25

c. Bermain ............................................................................................ 25

d. Mendalam ........................................................................................ 26

e. Beriman ............................................................................................ 26

f. Menjemaat ....................................................................................... 26

5. Peserta PIA ............................................................................................ 27

6. Pelaksanaan PIA .................................................................................... 28

7. Kerjasama PIA ....................................................................................... 29

a. Orangtua .......................................................................................... 29

b. Sekolah ............................................................................................ 30

c. Masyarakat ....................................................................................... 30

d. Jemaat Beriman ............................................................................... 30

8. Bahan PIA ............................................................................................. 30

a. Kitab Suci ........................................................................................ 31

b. Liturgi Gereja ................................................................................... 31

c. Ajaran Gereja ................................................................................... 31

d. Hidup Mengereja .............................................................................. 32

e. Hidup Memasyarakat ....................................................................... 32

9. Buku Pegangan PIA ............................................................................... 33

a. Aku Berharga Di Hadapan Tuhan ................................................... 33

b. Aku Berharga Bagi Jemaat .............................................................. 34

c. Aku Berharga Bagi Masyarakat dan Dunia ..................................... 34

10. Evaluasi PIA ........................................................................................ 34

a. Pengertian Evaluasi ........................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xvi

b. Fungsi Evaluasi ................................................................................. 35

c. Tujuan Evaluasi ................................................................................ 35

d. Alat Evaluasi ..................................................................................... 36

C. Pengenalan Kitab Suci ................................................................................ 37

a. Pengertian Kitab Suci ...................................................................... 37

b. Mengenalkan Kitab Suci pada anak ................................................ 38

c. Tujuan Mengenalakan Kitab Suci pada anak .................................. 39

d. Kitab Suci dalam kehidupan anak ................................................... 40

e. Metode Mengenalkan Kitab Suci kepada anak ............................... 42

f. Sarana Mengenalkan Kitab Suci kepada anak ................................. 44

D. Cerita Bergambar (Cergam) ....................................................................... 45

1. Pengertian Cerita Bergambar .............................................................. 45

2. Unsur-unsur Cergam ........................................................................... 47

3. Prinsip Cergam .................................................................................... 48

4. Pembuatan Cergam ............................................................................. 49

5. Unsur Visual dalam Cergam ............................................................... 50

6. Macam-macam Bentuk Ballon ............................................................ 50

7. Kelemahan dan Kelebihan cergam ...................................................... 51

E. Efektivitas ................................................................................................... 52

F. Kerangka Pikir ............................................................................................ 56

G. Fokus Penelitian ......................................................................................... 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 57

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 57

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 58

C. Populasi ...................................................................................................... 58

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 58

1. Variabel Penelitian ................................................................................. 58

2. Definisi Konseptual Variabel ................................................................ 59

3. Definisi Operasional Variabel ............................................................... 59

4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 60

5. Instrumen Penelitian .............................................................................. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xvii

6. Pengembangan Instrumen ...................................................................... 62

a. Kisi-kisi ............................................................................................ 62

b. Uji Coba Terpakai............................................................................. 65

1) Validitas ...................................................................................... 66

2) Reliabilitas .................................................................................. 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 70

A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 70

1. Data Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci .................................... 71

2. Deskripsi Keseluruhan Kemampuan Produksi (KP) ............................. 73

a. Aset Fisik .......................................................................................... 73

1) Angket .......................................................................................... 73

2) Hasil Observasi ............................................................................ 75

b. Aset Keuangan .................................................................................. 76

c. Aset Manusia .................................................................................... 78

3. Deskripsi Penggunaan Cerita Bergambar .............................................. 80

4. Analisis Data Efektivitas ....................................................................... 82

B. Pembahasan Hasil Penelitian Efektivitas Cerita Bergambar

Berdasarkan Setiap Aspek Variabel ........................................................... 82

1. Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci ............................................ 82

2. Aspek Kemampuan Produksi (KP): Aset fisik, keuangan, manusia ...... 84

a. Aset Fisik ......................................................................................... 84

b. Aset Keuangan ................................................................................. 88

c. Aset Manusia ................................................................................... 89

3. Aspek Penggunaan Cerita Bergambar (Cergam) ................................... 90

C. Refleksi Kateketis ........................................................................................ 91

1. Pengertian dan Tujuan Katekese ........................................................... 91

a. Katekese sebagai Pendidikan Iman ................................................. 92

b. Katekese sebagai Komunikasi Iman ................................................ 93

c. Peran Peserta .................................................................................... 94

d. Peran Pendamping ........................................................................... 94

e. Bahan ............................................................................................... 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xviii

2. Ciri-ciri Komunikasi dalam Katekese .................................................. 95

a. Bebas ................................................................................................ 95

b. Dinamis ............................................................................................ 96

c. Terbuka ............................................................................................ 96

d. Terencana ......................................................................................... 96

3. Proses dalam Katekese .......................................................................... 97

4. Aspek Kateketis dalam Pendampingan Iman Anak (PIA) .................... 97

a. Aspek Komunikasi Iman dalam PIA ............................................... 98

b. Peran Pendamping PIA .................................................................... 99

c. Peran Peserta PIA ............................................................................ 99

d. Bahan ............................................................................................... 100

5. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 102

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 103

A. Kesimpulan ................................................................................................. 103

B. Saran ........................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107

LAMPIRAN .................................................................................................... 109

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................... (1)

Lampiran 2 Lembar Observasi ................................................................... (6)

Lampiran 3 Hasil Studi Dokumen ............................................................. (8)

Lampiran 4 Daftar Nama Anak Kelompok Sekolah Minggu ..................... (9)

Lampiran 5 Daftar Nama Anak Kelompok SEKAMI ................................ (10)

Lampiran 6 Nilai Hasil Menjawab Soal Test ............................................. (11)

Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................... (14)

Lampiran 8 Contoh Cergam Yesus Dibaptis .............................................. (15)

Lampiran 9 Contoh Cergam Yesus Memilih Murid-murid Pertama .......... (16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xix

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Kel : Keluaran

Kej : Kejadian

Luk : Lukas

Mat : Matius

Mrk : Markus

Sam : Samuel

Tes : Tesalonika

Ul : Ulangan

Yun : Yunus

Yoh : Yohanes

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

Cergam : Cerita Bergambar

CT : Catechesi Tradendae

KHK : Kitab Hukum Kanonik

C. Singkatan Lain

Bdk. : Bandingkan/Buka dokumen

CD : Compact Disk

Cergam : Cerita bergambar

dll : dan lain-lain

dst : dan seterusnya

E : Efektivitas

KP : Kemampuan Produksi

Komkat : Komisi kateketik

KWI : Konferensi Wali Gereja

MUDIKA : Muda Mudi Katolik

PAP : Penilaian Acuan Patokan

PB : Perjanjian Baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xx

PG : Play Group

PIA : Pendampingan Iman Anak

P : Produksi

PUSKAT : Pusat Kateketik

SAV :Studio Audio Visual

SEKAMI : Serikat Anak Misioner

St : Santo/Santa

TK : Taman kanak-kanak

VCD : Video Compact Disk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi populasi ............................................................................. 58

Tabel 2 Skor Alternatif Jawaban Variabel Efektivitas Cerita Bergambar ...... 62

Tabel 3 Instrumen Efektivitas Cerita Bergambar ........................................... 62

Tabel 4 Panduan Studi Dokumen ................................................................... 63

Tabel 5 Instrumen Panduan Observasi ............................................................ 63

Tabel 6 Soal Tidak Valid ................................................................................. 66

Tabel 7 Rumus Reliabilitas ............................................................................. 67

Tabel 8 Reliability Statistics............................................................................. 68

Tabel 9 Kriteria Kategori ................................................................................ 69

Tabel 10 Deskriptif Data Mengenal Kitab Suci .............................................. 71

Tabel 11 Deskripsi Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci ...................... 72

Tabel 12 Deskriptif Data Aset Fisik ................................................................ 73

Tabel 13 Deskripsi Aset Fisik ......................................................................... 74

Tabel 14 Deskriptif Aset Keuangan ................................................................ 76

Tabel 15 Deskripsi Aset Keuangan ................................................................. 77

Tabel 16 Deskriptif Data Motivasi Pendamping ............................................. 78

Tabel 17 Deskripisi Motivasi Pendamping ..................................................... 79

Tabel 18 Deskriptif Keseringan Penggunaan Cerita Bergambar .................... 80

Tabel 19 Deskripsi Aspek Pengguaan Cergam ............................................... 81

Tabel 20 Nilai Tes perolehan siswa ............................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Frekuensi Produksi (P) Mengenal Kitab Suci ................................ 72

Gambar 2 Frekuensi Aset Fisik ........................................................................ 74

Gambar 3 Frekuensi Aset Keuangan ............................................................... 77

Gambar 4 Frekuensi Aspek Motivasi Pendamping ......................................... 79

Gambar 5 Frekuensi Penggunaan Cergam ....................................................... 81

Gambar 6 Foto Halaman, pagar, & Kamar Kecil............................................. 85

Gambar 7 Foto Tempat Kegiatan PIA ............................................................ 86

Gambar 8 Foto Ruang belajar TK sering digunakan untuk pertemuan PIA ... 87

Gambar 9 Foto Buku-buku PIA dan sarana pendukung lainnya ..................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengenalkan Kitab Suci kepada anak-anak bukanlah sesuatu yang mudah

untuk dilakukan. Sebelum mengenalkan Kitab Suci pada anak, orangtua dan juga

para pendamping harus sudah mengenal dengan sungguh-sungguh bagaimana

dunia anak-anak itu. Dunia anak-anak adalah dunia yang penuh dengan

kegembiraan, permainan, dan juga kebebasan. Semua hal itu sudah melekat pada

diri anak-anak, sehingga di mana mereka berkumpul dan bermain di situlah

suasana kegembiraan muncul karena mereka dapat dengan bebas melakukan

sesuatu yang mereka inginkan bersama dengan teman-teman mereka. Anak-anak

zaman sekarang ini mengalami kehidupan yang sangat berbeda dengan anak-anak

zaman dahulu, mulai dari cara merasakan, cara berfikir, cara menanggapi

keadaan, cara bertindak, dan seterusnya. Sekarang ini anak-anak makin terbiasa

dengan alat-alat elektronik canggih, permainan yang bermacam-macam, bahan

bacaan dan buku-buku bergambar tak terhitung jumlahnya.

Dengan keadaan dunia anak yang sedemikian rupa, maka orang tua harus

mampu mengenalkan Kitab Suci kepada anak-anak sejak usia dini. Usia dini

justru menjadi umur emas dalam proses pendidikan seseorang. Usia 0-6 tahun

adalah masa di mana seorang anak membutuhkan didikan yang tepat untuk

mencapai kematangan pribadinya. Para psikolog yakin, apabila pada usia dini

seorang anak telah memperoleh didikan yang tepat untuk mengembangkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

2

mengaktualisasikan diri, pada masa-masa selanjutnya tinggal memodifikasi

struktur dan fungsi kepribadiannya, sehingga terbentuk kepribadian yang

diharapkan. Menurut Maria Montessori (1870-1952), bahwa selagi anak masih

dalam kandungan pendidikan sudah harus dimulai. Model pembelajaran dalam

umur 0-6 tahun sangat menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Sebab

perkembangan anak pada tahun-tahun awal memasuki periode sensitif/peka untuk

belajar atau berlatih sesuatu.

Sebenarnya Kitab Suci memang ditulis bukan untuk anak-anak, tetapi

harus diwartakan kepada anak-anak. Orang dewasa dan para ahli Kitab Suci

sendiri juga masih merasa sulit untuk memahami isi Kitab Suci, apalagi anak-anak

mereka belum dapat dibiarkan sendirian untuk membaca dan memanfaatkan isi

Kitab Suci bagi hidup mereka, sehingga dibutuhkan orang lain yang dapat

membantu mereka untuk memahami pesan yang terkandung di dalam Kitab Suci

tersebut. Oleh sebab itu untuk bisa mengenalkan isi Kitab Suci dengan baik

kepada anak-anak isi Kitab Suci perlu disajikan dalam bentuk cerita yang mudah

ditangkap maknanya oleh anak-anak sehingga ajaran-ajaran tentang keselamatan

dari Tuhan yang terkandung di dalamnya dapat dipahami maknanya oleh anak

dengan mudah.

Hal ini perlu dilakukan oleh para orangtua, karena pendidik yang paling

utama dan terutama adalah orangtua mereka. Pengajaran Kitab Suci dan

pewarisan kekayaan iman harus dilakukan kapan pun selama kesempatan itu ada.

Orang tua harus menyesuaikannya dengan pendidikan yang menjadikan anak-

anak hormat dan taat. Mereka bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

3

bina iman anak-anak. Hubungan orangtua dan anak terjalin suatu ikatan batin

yang menjadi kodrat kehidupan keluarga. Jadi, orangtua wajib menyediakan

waktu, biaya, sarana, tenaga dan perhatian serius untuk mendidik anak-anak. Oleh

karena itu, bila orangtua menyangi anak mereka tidak akan setengah hati dan tidak

merasa rugi dalam mendidik anaknya.

Di paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, ada beberapa orangtua

yang jarang sekali bisa meluangkan waktu untuk anak-anak. Hampir setiap hari

orangtua mereka bekerja tanpa kenal waktu dan juga tanpa memikirkan

perkembangan anak mereka. Orangtua hanya memikirkan profesinya karena

tuntutan ekonomi yang semakin hari semakin mahal. Mereka hanya memberikan

perhatian pada anak-anak berupa materi, sehingga dengan adanya materi yang

diberikan orangtua semua kebutuhan dan keinginan anak sudah tersedia dan dapat

dibeli sendiri oleh anak-anak. Selama kedua orangtua bekerja biasanya anak-anak

dititipkan pada tempat penitipan anak, pada nenek atau saudara, bahkan ada pula

yang menitipkannya pada seorang pengasuh.

Sekarang ini pengenalan Kitab Suci dilakukan melalui metode cerita yang

kemudian dikembangkan dalam buku-buku cerita bergambar. Bahkan Gereja-

gereja Kristen sudah terlebih dahulu melakukan banyak usaha dalam

mengupayakan agar Kitab Suci dimengerti dan dicintai anak dengan mudah dan

juga menarik. Upaya mereka adalah membuat Kitab Suci khusus untuk anak-anak

dalam bahasa yang sudah disederhanakan dengan bahasa anak. Mereka juga

mengupayakan membuat cerita-cerita bergambar tentang Kitab Suci, baik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

4

kesatuan sebagai buku Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru maupun sesuai buku-

buku atau tokoh-tokoh Kitab Suci.

Karya Kepausan Indonesia juga pernah menerbitkan Kitab Suci untuk

anak-anak dengan variasi dan gambar-gambar yang menarik. Beberapa penerbit

Katolik di Indonesia, misalnya Kanisius telah menerbitkan banyak cerita Kitab

Suci atau tokoh-tokoh Kitab Suci untuk anak-anak. Meskipun begitu, di Indonesia

penyebarannya belum merata dan kadang belum dikenal baik itu oleh orang tua,

pendamping, maupun oleh anak sendiri. Cara yang paling mudah untuk

mengenalkan anak pada Kitab Suci ialah melalui cerita bergambar. Dengan

adanya cerita bergambar ini anak akan mendapatkan informasi baru, mereka lebih

mengenal dunia, diperkaya oleh nilai-nilai baru, semakin dilengkapi

pengetahuannya dan juga pemahamannya tentang Sabda Tuhan.

Iswarahadi dalam bukunya Media Dan Pewartaan Iman (2010: 107),

mengatakan untuk mendukung pewartaan iman Studio Audio Visual (SAV)

Puskat Yogyakarta, menyiapkan program-program berupa cerita bergambar,

selain itu SAV PUSKAT juga membuat program berupa kaset suara dan program

video. Tema-temanya diangkat dari cerita Kitab Suci, cerita rakyat dan cerita

kehidupan. SAV Puskat mengemas cerita-cerita Kitab Suci, cerita santo-santa,

perumpamaan moderen, atau kisah-kisah pendek. Program-program ini sebagian

besar didesain dengan cara lokal dalam bentuk drama dan cerita boneka. Program-

program ini dikemas sedemikian rupa, anak-anak pun bisa menikmatinya,

mempelajari dan memanfaatkannya sehingga ada harapan bagi anak-anak untuk

mengenal Kitab Suci dengan baik dan mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

5

Tujuan dari mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak usia dini yaitu

dapat membuat anak-anak untuk belajar mengenal dan mengetahui Allah serta

dapat membantu mereka untuk percaya dan mencintai Allah. Melalui cerita suci

anak-anak akan melihat, mengenal, mencintai, dan mewartakan Allah dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Pewartaan Kitab Suci melalui cerita bergambar,

anak-anak akan berkobar-kobar dan terpesona akan Allah yang hidup. Hal ini

akan membekas di hati mereka seumur hidupnya. Melalui cerita tentang Tuhan

anak akan mulai menjadi pewarta Kabar Gembira cilik kepada orangtuanya,

kepada teman seusianya dan juga kepada semua orang yang mereka jumpai (Linda

Wahyudi, 2008:19-20).

Pengajaran Kitab Suci kepada anak sejak usia dini dapat menumbuhkan

harapan masa depan yang cerah bagi Gereja dalam hal pewarisan iman. Dalam

Kitab Ulangan 6:7, dikatakan: “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang

kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu,

apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila

engkau bangun.”

Namun dengan tersedianya sarana yang mendukung ini tidak semua anak

bisa memanfaatkanya dengan baik. Hanya anak-anak yang mampu sajalah yang

dapat menggunakan dan juga membeli semua media yang tersedia itu. Walaupun

semua sarana tersedia dengan baik tetapi tidak ada orangtua, pendidik dan orang

dewasa lainnya yang bisa memanfaatkan sarana tersebut hal itu sama saja dengan

kesia-siaan. Oleh sebab itu dibutuhkan orangtua dan juga para anggota keluarga

lainnya untuk bisa meluangkan waktunya bagi anak-anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

6

Paroki Penyelenggaraan Ilahi, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan adalah

salah satu paroki yang sudah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci pada anak

sejak usia dini lewat Pendampingan Iman Anak (PIA). Dalam melaksanakan tugas

pelayanan Gereja, paroki ini juga sudah berusaha untuk melibatkan umatnya agar

ikut mengambil bagian dalam tugas-tugas pelayanan Gereja setempat. Salah satu

tugasnya adalah dengan menjadi pendamping PIA Paroki. Untuk menjadi

pendamping PIA dibutuhkan seseorang yang benar-benar mencintai anak-anak,

memiliki keterampilan khusus dalam hal mendampingi anak-anak, dan juga mau

dengan sepenuh hati tanpa ada paksaan untuk mau meluangkan waktu demi anak-

anak yang didampingi. Sekarang ini pendamping yang demikian jarang sekali

ditemukan, menurut sharing dari Ibu Asih yaitu salah satu pendamping PIA di

paroki Penyelenggaraan Ilahi, para pendamping PIA yang ada saat ini adalah

sukarelawan, walaupun di antara mereka memang ada yang berprofesi sebagai

guru Play Group (PG) dan Taman Kanak-kanak (TK), dibantu dengan beberapa

MUDIKA dan juga seorang suster. Mereka mempunyai latar belakang

pendidikan, pengalaman dan kemampuan yang berbeda-beda, tetapi mereka tetap

bersemangat untuk menjadi pendamping PIA, mereka juga berusaha untuk saling

belajar demi meningkatkan kemampuannya melalui pengalaman, bertanya kepada

ahlinya, dan membaca berbagai macam buku tentang pendampiangan iman anak.

Dengan demikian mereka dapat membantu paroki dalam mendidik anak-anak

sejak usia dini untuk bisa mengenal Kristus lewat Kitab Suci dan juga menjadikan

Yesus sebagai idola sejati anak-anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

7

Paroki menyediakan tempat yang cukup memadai untuk kegiatan PIA

berlangsung. Penulis melihat bahwa kegiatan PIA ini biasanya berlangsung di

ruang sekolah TK yang kebetulan satu kompleks dengan Gereja. Pertemuan PIA

di Paroki ini diadakan secara rutin setiap hari minggu setelah perayaan Ekaristi

Minggu pagi selama satu jam lebih lima belas menit. Jumlah anak PIA di Paroki

ini ada 75 anak, mereka rata-rata berasal dari latar belakang keluarga kelas

menengah ke atas. Jumlah pendamping PIA di paroki ini ada 16 orang MUDIKA,

2 orang ibu-ibu yang memang berprofesi sebagai guru dan 1 orang Suster. Para

Pendamping mudika ini sudah terjadwal setiap minggunya, mereka berperan

sebagai tim “animasi”. Mengapa disebut tim “animasi”? Menurut sharing dari

salah satu pendamping PIA yang bernama Fitri, tim “animasi” merupakan tim

penghibur dan juga membantu jalannya proses pertemuan PIA berlangsung. Tim

“animasi” ini bertugas mengajak anak-anak untuk mengadakan acara gerak dan

lagu, permainan, mewarnai serta membantu mengatur anak-anak agar tertib ketika

pendamping lainnya mengajar. Mereka mengelompokkan anak-anak berdasarkan

tingkatan usia sekolah dan masing-masing kelompok ditempatkan pada ruang

tersendiri bersama dengan pendampingnya.

Paroki juga memberi dukungan dalam hal pemenuhan sarana dan juga

prasarana yang dapat digunakan pada saat pertemuan PIA seperti tersedianya

buku-buku cerita, Kitab Suci bergambar, Compact Disk (CD) kisah-kisah santo-

santa, boneka tangan, kaset lagu-lagu rohani, dan tape recorder. Pihak paroki

mengusahakan dana untuk kelompok PIA ketika mereka akan berziarah atau pun

pesta anak-anak. Penyediaan dana ini tidak sepenuhnya ditanggung oleh pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

8

paroki, karena anak-anak PIA setiap minggunya sudah mengumpulkan kolekte.

Kemudian hasil dari pengumpulan kolekte tersebut dapat mereka gunakan untuk

keperluan anak-anak PIA pergi berziarah pada saat bulan Maria, paroki juga

menyediakan transportasi bagi anak-anak. Transportasi ini biasanya berasal dari

para orangtua yang mampu secara sukarela menawarkan mobilnya untuk

digunakan anak-anak pergi berziarah.

Materi yang biasa digunakan untuk PIA di Paroki Penyelenggaraan Ilahi

yaitu disesuaikan dengan tema bacaan pada hari Minggu tersebut. Terkadang para

pendamping juga menggunakan materi yang ada di buku Biarlah anak-anak

datang Kepada-Ku, Temu Minggu Terbitan Kanisius dan buku Aku Sahabat

Yesus. Metode yang digunakan setiap minggunya berbeda-beda yaitu pada

Minggu pertama bercerita, Minggu kedua menggunakan Kitab Suci, Minggu

ketiga dan keempat mewarnai. Metode yang sering digunakan dalam kelompok

PIA usia TK sampai kelas 2 SD adalah metode cerita dengan menggunakan

boneka tangan sehingga dapat menarik perhatian mereka, sedangkan untuk anak

Sekolah Minggu dan Sekami pendamping menggunakan metode cerita

menggunakan gambar.

Kegiatan PIA ini dapat berjalan dengan baik tidak hanya ada dukungan

dari pihak paroki dan juga para pendamping saja, melainkan berkat adanya

dukungan dari orangtua anak-anak. Bentuk perhatian dan dukungan orangtua yang

konkret atas kegiatan PIA adalah orangtua merelakan anak-anaknya untuk

mengikuti kegiatan PIA, baik di lingkungan, stasi, maupun paroki. Orangtua juga,

merelakan anak-anaknya yang sudah berusia SMP atau SMA atau mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

9

untuk terlibat menjadi pendamping. Orangtua harus mendukung pengadaan sarana

atau kegitan lain yang menunjang terlaksananya kegitan PIA secara optimal dan

menarik. Namun ada juga beberapa orangtua yang memang acuh tak acuh dengan

kegiatan PIA, atau bersikap biasa-biasa dengan kegiatan ini. Mereka melihat

bahwa kegiatan PIA ini hanya merepotkan. Misalnya jika anaknya mengikuti

kegitan ini akan semakin bertambah banyak biaya yang mereka keluarkan, tidak

ada yang antar-jemput anak-anak mereka karena kesibukan orangtua dalam

mencari uang, selain itu ada juga orangtua yang takut nanti anaknya tidak bisa

istirahat karena sudah sekolah dari hari Senin-Sabtu, dan lain sebagainya.

Dengan adanya usaha dari paroki Penyelenggaraan Ilahi untuk

mengenalkan Kitab Suci pada anak-anak yang diaplikasikan dalam proses

kegiatan PIA setiap minggunya, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut

mengenai, “Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media Untuk Mengenalkan

Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendampingan Iman Anak (PIA) Di Paroki

Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah anak-anak sudah mengenal Kitab Suci?

2. Apakah media Kitab Suci untuk anak-anak sudah banyak tersedia?

3. Metode apa yang biasa dipakai oleh pendamping PIA untuk mengenalkan

Kitab Suci pada anak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

10

4. Apakah metode yang dipakai tersebut menarik bagi anak-anak?

5. Bagaimanakah memilih cerita yang baik untuk anak-anak dalam PIA?

6. Bagaimana efektivitas cerita bergambar mampu mengenalkan Kitab Suci

pada anak dalam PIA?

7. Siapa saja yang berperan dalam mengenalkan Kitab Suci pada anak?

8. Bagaimana orang tua mengenalkan Kitab Suci pada anak?

9. Apakah sarana dan prasarana yang tersedia sudah cukup untuk mendukung

proses pelaksanaan PIA?

10. Apakah Paroki mendukung pengenalan Kitab Suci pada anak dalam PIA?

11. Hal konkret apa yang paroki tunjukkan dalam mendukung pengenalan Kitab

Suci pada anak dalam PIA?

C. Pembatasan Masalah

Dari judul Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media Untuk

Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendampingan Iman Anak (PIA)

Di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, maka

penulisan skripsi ini dibatasi pada efektivitas dari penggunaan media cergam

sebagai sarana untuk mengenalkan Kitab Suci pada anak-anak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas maka rumusan masalahnya adalah

“Bagaimanakah efektivitas cerita bergambar sebagai media untuk mengenalkan

Kitab Suci pada anak dalam PIA?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

11

E. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini

adalah mengetahui sejauhmana cerita bergambar menjadi sarana yang efektif

dalam mengenalkan Kitab Suci pada anak.

F. Manfaat Penulisan

Penulisan skripsi ini memiliki manfaat antara lain:

1. Bagi pendamping PIA: memberikan sumbangan untuk membantu para

pendamping PIA dalam meningkatkan metode yang dapat dipakai dalam

mendampingi anak. Pendamping juga dapat menarik simpati anak untuk bisa

menerima dan juga mendekatkan anak dengan Kitab Suci.

2. Bagi orangtua: memberikan inspirasi baru untuk bisa semakin mengembangkan

keterampilan bercerita yang sudah dimiliki agar semakin mendekatkan

keluarga, sehingga hubungan yang harmonis dapat terjalin disini.

3. Bagi anak: dapat membantu mereka dalam mengenali dan menyadari bahwa

dirinya sebagai pemilik kerajaan Allah. Selain itu anak dapat menjadi pewarta-

pewarta kecil Kerajaan Allah di tengah dunia zaman sekarang.

4. Bagi penulis: sebagai seorang guru agama dan juga katekis penulis semakin

memiliki keterampilan dalam penggunaan sarana media cergam dalam proses

belajar mengajar dan juga dalam berkatekese, sehingga suasana yang tercipta

tidak lagi membosankan melainkan adanya relasi yang timbal balik antara umat

dan juga katekis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

12

G. Metode Penulisan

Skripsi ini berjudul “Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media untuk

Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendampingan Iman Anak (PIA)

Di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan”. Dalam

penulisan ini metode yang akan digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data

yang dibutuhkan dikumpulkan dengan menggunakan angket berskala yang

jawabannya bersifat tertutup. Selain itu penulis juga mengembangkannya dengan

bantuan buku-buku pendukung.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan skripsi ini,

penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan dalam penulisan sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisan.

BAB II berisi Kajian Pustaka yang akan diuraikan dalam lima bagian yaitu

bagaian pertama mengenai perkembangan anak yang meliputi: perkembangan

anak PIA, perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan spiritual,

perkembangan moral. Bagian kedua mengenai pendampingan iman anak:

pengertian PIA, tujuan PIA, pendampingan PIA, suasana PIA, peserta PIA,

pelaksanaan PIA, kerjasama PIA, bahan PIA, buku pegangan PIA, dan evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

13

PIA. Bagian ketiga yaitu pengenalan Kitab Suci: pengertian Kitab Suci,

mengenalkan Kitab Suci pada anak, tujuan mengenalkan Kitab Suci, Kitab Suci

dalam kehidupan anak, metode mengenalkan Kitab Suci, dan sarana mengenalkan

Kitab Suci. Bagian keempat yaitu cerita bergambar (cergam): pengertian cerita

bergambar, unsur cergam, prinsip cergam, pembuatan cergam, unsur visual dalam

cergam, macam-macam bentuk balloon, kelemahan dan kelebihan cergam. Serta

bagian kelima penulis membahas tentang efektivitas, kerangka pikir dan fokus

penelitian.

BAB III menjelaskan mengenai metodologi penelitian yang meliputi;

jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi. Teknik dan instrumen

pengumpulan data meliputi: variabel penelitian, definisi konseptual variabel, dan

definisi operasional variabel. Teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

pengembangan instrumen. Teknik pengolahan data meliputi: uji terpakai, uji

validitas, uji reliabilitas, dan deskripsi data.

BAB IV penulis akan menyajikan Pembahasan Hasil Penelitian yang

meliputi hasil penelitian berdasarkan angket, berdasarkan hasil observasi, dan

berdasarkan hasil penelitian dari setiap aspek variabelnya serta refleksi kateketis.

BAB V Kesimpulan dan Saran: penulis akan menyampaikan kesimpulan

dari keseluruhan penulisan skripsi ini dan juga saran yang membangun bagi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

14

penulis sendiri dan bagi para pendamping PIA di Paroki Penyelenggaraan Ilahi

Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Berkaitan dengan judul yang penulis pilih yakni “Efektivitas Cerita

Bergambar Sebagai Media Untuk Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam

Pendampingan Iman Anak (PIA) Di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk

Linggau, Sumatera Selatan”, maka penulis akan membahasnya menjadi lima

bagian yang meliputi: bagian pertama akan membahas perkembangan anak usia

PIA yang terdiri dari: perkembangan anak PIA, perkembangan kognitif,

perkembangan emosi, perkembangan spiritual, dan perkembangan moral.

Kemudian pada bagian kedua penulis akan membahas Pendampingan Iman Anak

(PIA) yang meliputi: pengertian PIA, tujuan PIA, pendamping PIA, suasana PIA,

peserta PIA, pelaksanaan PIA, kerjasama PIA, bahan PIA, buku pegangan PIA,

dan evaluasi PIA. Pada bagian ketiga penulis akan membahas Kitab Suci yang

meliputi: pengertian Kitab Suci, mengenalkan Kitab Suci pada anak, tujuan

mengenalkan Kitab Suci pada anak, Kitab Suci dalam kehidupan anak, metode

yang dipakai dalam mengenalkan Kitab Suci pada anak dan sarana yang dipakai

dalam mengenalkan Kitab Suci pada anak. Pada bagian yang keempat penulis

membahas cerita bergambar (cergam) yang meliputi: pengertian cerita bergambar,

unsur-unsur cergam, prinsip cergam, unsur visual dalam cergam, macam-macam

bentuk balon, kelemahan dan kelebihan cergam. Sedangkan pada bagian kelima

penulis akan membahas tentang efektivitas. Pada bab ini juga akan diuraikan

kerangka pikir dan fokus penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

16

A. Perkembangan Anak Usia Pendampingan Iman Anak (PIA)

1. Perkembangan Anak PIA

Perkembangan ditentukan oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan,

yang secara bersamaan bekerja dalam bentuk proses maturation/penyempurnaan

dan proses learning/proses belajar. Prinsip ini mengingatkan bahwa peran

orangtua amatlah besar dalam perkembangan seorang anak. Perkembangan anak

PIA menurut usianya adalah anak-anak seusia 4-12 tahun, atau seusia anak TK

sampai dengan kelas V SD. Untuk memudahkannya dalam mendampingi

sebaiknya dibentuk kelompok sesuai dengan usia mereka, karena hal ini akan

lebih memudahkan pendamping dalam menyampaikan materi dan juga

menggunakan metode pendampingan yang sesuai dengan usia mereka. Berikut ini

aspek-aspek perkembangan yang ada pada diri anak PIA:

a. Perkembangan Kognitif Anak PIA

Piaget dalam Hurlock (1989: 39) membagi tahap perkembangan kognitif

anak usia 4-12 tahun menjadi tiga, yaitu:

1) Tahap praoperasional (usia 2-7 tahun)

Tahap ini merupakan tahap pemikiran yang lebih simbolis tetapi tidak

melibatkan pemikiran operasional dan lebih bersifat egosentris dan intuitif

ketimbang logis. Tahap ini dibagi atas dua sub-tahapan yaitu:

a) Fase fungsi simbolis yang terjadi kira-kira antara usia 2-4 tahun. Dalam

tahap ini anak belajar menggunakan dan merepresentasikan obyek yang

tak hadir dengan gambaran dan kata-kata tetapi pemikirannya masih

bersifat egosentris dan animisme. Egosentris adalah keadaan dimana anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

17

kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain sedangkan

animisme adalah kepercayaan bahwa obyek tak bernyawa adalah hidup

dan bisa bergerak.

b) Fase pemikiran intuitif yang terjadi antara usia 4-7 tahun. Piaget menyebut

tahap ini sebagai tahap yang intuitif karena anak-anak merasa yakin

tentang pemahaman mereka mengenai suatu hal tetapi tanpa menggunakan

pemikiran rasional. Pada tahap ini anak juga mulai banyak mengajukan

pertanyaan dan ingin tahu semua jawaban dari pertanyaan tersebut.

2) Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun)

Pada umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami operasi logis

dengan bantuan benda konkret. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif

tetapi hanya dalam situasi yang konkret seperti menggunakan media-media

pembelajaran dan alat-alat peraga untuk anak.

3) Tahap operasional formal (usia 11-12 tahun)

Pada tahap ini anak mampu mempertimbangkan semua kemungkinan

dalam memecahkan masalah dan mampu menalar atas dasar hipotesis dan dalil.

Pemikiran anak menjadi lebih luwes dan konkret, mereka mampu mengabungkan

informasi dari sejumlah sumber yang berbeda dan dapat memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

18

b. Perkembangan Emosi Anak PIA

Elizabeth B. Hurlock (1990:86) menggolongkan perkembangan emosi

manusia menjadi beberapa tahapan seperti berikut:

1) Usia anak 4-6 tahun

Anak yang berusia empat tahun menyenangi kejutan-kejutan dan juga

peristiwa roman. Mereka memerlukan keamanan dengan mengetahui bahwa ada

suatu struktur dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang berusia empat tahun juga

sudah mulai menunjukkan selera humor. Pada usia lima sampai enam tahun anak

mulai matang dan mulai menyadari akibat-akibat dari emosinya. Ekspresi emosi

anak dapat berubah secara drastis dan cepat. Contohnya: baru saja anak menangis

tetapi setelah beberapa menit kemudian anak bisa gembira lagi karena

mendapatkan hiburan dari orang yang mengendalikan emosinya.

2) Usia anak 6-12 tahun

Anak-anak yang berusia tujuh dan delapan tahun mulai mencoba kembali

untuk memperoleh kendali yang lebih baik lagi dari tanggapan emosional mereka.

Mereka mulai menyadari kondisi di dunia dan lebih menaruh perhatian terhadap

cerita-cerita baru yang mereka lihat di televisi atau yang mereka dengar dari

bahan diskusi orang-orang dewasa. Anak yang berusia tujuh dan delapan tahun

mulai menunjukkan ketekunan di dalam usaha yang mereka lakukan untuk

mencapai tujuan mereka. Ini sering menyebabkan orangtua mereka menjadi kesal

dimana ketika anak meminta orangtua untuk melakukan suatu hal secara berulang

kali. Pada usia ini anak-anak mengembangkan sikap empati yang lebih

memperkenalkan diri kepada orang lain dan juga merasa bersalah ketika mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

19

melukai orang lain, baik secara fisik ataupun emosional. Mereka mencoba untuk

menimbulkan rasa nyaman terhadap keluarga atau teman tanpa diminta untuk

melakukannya.

3) Usia anak 12 tahun

Berikut ini adalah beberapa perkembangan emosi anak yang berusia 12

tahun menurut Hurlock:

a) Anak usia 12 tahun cenderung bersikap pemurung. Hal ini disebabkan

karena perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan

seksual dan sebagiannya lagi karena kebingungannya dalam menghadapi

orang dewasa. Hal ini dapat memicu terjadinya suasana hati yang depresi.

Suasana hati seperti ini lebih banyak dialami oleh anak perempuan.

b) Ada kalanya mereka juga bersikap kasar dalam menutupi kekurangannya,

agar mereka terlihat lebih percaya diri.

c) Ledakan-ledakan kemarahan sering terjadi sebagai akibat dari kombinasi

ketegangan psikologis, ketidakstabilan biologis dan kelelahan karena

bekerja yang terlalu keras atau pola makan yang tidak tepat ataupun tidur

yang kurang cukup.

d) Cenderung berperilaku tidak toleran terhadap orang lain dengan

membenarkan pendapatnya sendiri.

e) Mengamati orangtua dan guru secara lebih objektif dan mungkin marah

apabila tertipu dengan gaya guru yang bersifat sok tahu (Hurlock 1990:

213).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

20

c. Perkembangan Spiritual

Menurut J. Fowler ada dua tahap perkembangan iman pada anak usia 4-12

tahun, yaitu:

1) Tahap kepercayaan intiutif-proyektif (Usia 4-6 tahun).

Pada tahap ini daya imajinasi dan dunia gambaran sangat berkembang,

walaupun anak belum memiliki kemampuan operasi logis yang mantap. Daya

imajinasi dan gambaran-gambaran tersebut dapat dirangsang oleh cerita, gerak,

isyarat, upacara, simbol-simbol dan kata-kata. Kemampuan untuk membedakan

perspektif diri sendiri dan perspektif orang lain sangat terbatas. Pada usia ini anak

diberikan cerita-cerita teladan dalam Alkitab, cerita-cerita yang menggugah hati

dan merangsang pertumbuhan iman. Namun harus diingat bahwa pada tahap ini

anak belum bisa membedakan perspektif dirinya sendiri dan persfektif orang lain.

Jadi, cerita-cerita yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan anak, sehingga

imajinasi anak benar-benar mengarah pada kebenaran tentang Tuhan.

2) Tahap kepercayaan mitis harafiah (Usia 7-12 tahun).

Di sini imajinasi dan gambaran masih berpengaruh kuat, namun mulai

muncul operasi-operasi logis yang melampaui tingkat perasaan dan imajinasi

sebelumnya. Anak mulai membedakan perspektif diri sendiri dan perspektif orang

lain, serta memperluas perspektifnya dengan mengambil alih perspektif orang

lain. Melalui cerita-cerita Alkitab yang ajaib dapat mendorong perkembangan

iman anak. Dengan cerita-cerita tersebut anak percaya adanya kuasa Tuhan.

Walaupun cerita-cerita tersebut masih ditafsirkan secara harafiah, cerita ini sangat

membantu anak untuk mengenal kuasa Tuhan dan mengenalkan simbol-simbol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

21

dalam agama mereka, agar anak tidak salah mengerti tentang simbol-simbol

tersebut.

d. Perkembangan Moral

Kohlberg dalam Hurlock (1989: 80) menguraikan mengenai tahapan

perkembangan moral anak, yaitu:

1) Tahap Moralitas Prakonvensional (Usia 0-9 tahun)

Pada tahap ini perilaku anak tunduk pada kendali eksternal. Anak

berorientasi pada kepatuhan dan hukuman dan moralitas suatu tindakan dinilai

atas dasar akibat fisiknya. Anak hanya mengetahui hal yang baik dan yang buruk

melalui hasil dari tindakan tersebut. Dengan demikian jika anak berbuat baik

orangtua harus memujinya, dan jika anak berbuat yang tidak baik orangtua wajib

untuk menasihatinya. Nasihat yang dimaksud ialah nasihat yang membangun ke

arah perkembangan moral yang baik, tanpa harus menghukumnya secara fisik.

2) Tahap Moralitas Konvensional (Usia 9-15 tahun)

Dalam tahap ini, anak menyesuaikan diri dengan peraturan untuk

mendapatkan persetujuan orang lain dan untuk mempertahankan hubungan baik

dengan mereka. Pada fase kedua dalam tahap ini, anak yakin bahwa bila

kelompok sosial menerima peraturan yang sesuai bagi seluruh anggota kelompok,

mereka harus berbuat sesuai dengan peraturan itu agar terhindar dari kecaman dan

ketidak setujuan sosial. Orangtua hendaknya membimbing dan menasihati anak

agar tidak terlena terhadap penghargaan dan penerimaan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

22

B. Pendampingan Iman Anak (PIA)

1. Pengertian PIA

Pendampingan Iman Anak sering juga disebut dengan Sekolah Minggu.

Hal ini sudah lama dilaksanakan di dalam lingkungan Gereja Protestan. Sekolah

Minggu adalah sarana penginjilan yang terbesar bagi gereja, karena masa anak-

anak adalah waktu yang terbaik untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus

(Ralph, 1978: 114).

Istilah Sekolah Minggu juga berasal dari lingkungan Gereja Protestan,

kegiatan ini merupakan sebuah wadah untuk memperkenalkan Injil, khususnya

kepada mereka yang ingin mendalaminya lebih dalam. Banyak orang menilai

bahwa istilah “sekolah” memberi kesan adanya pertemuan yang formal, sehingga

memunculkan gagasan-gagasan dan asosiasi yang berhubungan dengan sekolah

formal pada umumnya seperti ada ujian, raport, dll. Penggunaan istilah “sekolah”

juga dapat memberi kesan membosankan karena anak sudah bersekolah dari Senin

sampai Sabtu, dan pada hari Minggu masih sekolah lagi. Dari sinilah muncul

istilah Pendampingan Iman Anak atau disingkat PIA.

Menurut Suhardiyanto (2008: 1) pengertian Pendampingan Iman Anak

(PIA) adalah segala kegiatan apa pun, dalam lingkup mana pun yang dilakukan

demi perkembangan iman anak, baik dalam lingkup keluarga maupun dalam

lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

23

2. Tujuan PIA

Menurut Goretti dalam kumpulan catatan PIA (1999: 17), tujuan PIA

adalah ingin membantu orangtua Kristiani dalam usaha mendampingi anak-anak

yang sedang berkembang menuju ke masa remaja, baik di dalam iman dan di

dalam kepribadian.

Dalam diktat mata kuliah PIA Suhardiyanto mengatakan (2008: 5) tujuan

utama PIA adalah anak-anak peserta PIA memiliki sikap dan wawasan iman

Kristiani serta bangga atasnya, serta mampu pula mengungkapkan dan

mewujudkan imannya sesuai dengan usia mereka.

3. Pendamping PIA

Seorang pendamping PIA perlu memenuhi beberapa persyaratan umum

sebagai berikut:

a. Telah dibaptis, seorang pendamping iman anak harus sudah dibaptis.

Persyaratan dibaptis kiranya belum cukup, masih ada persyaratan tambahan

yang cukup penting, yaitu pendamping harus berusaha meningkatkan kualitas

penghayatan hidupnya sebagai orang yang mengimani Kristus.

b. Menyadari sebagai utusan Tuhan, seorang pendamping adalah seorang

utusan. Pendamping diutus mewartakan Kabar Gembira, sehingga terlebih

dahulu sudah memiliki Firman Allah dalam dirinya. Dengan demikian,

seorang pendamping iman anak mestinya sudah cukup akrab dengan Kitab

Suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

24

c. Menyadari kebutuhan Rohani anak, kebutuhan rohani merupakan kebutuhan

yang tidak tampak, namun kebutuhan tersebut sungguh ada dalam diri anak.

Seorang pendamping iman anak perlu berusaha mengenali kebutuhan rohani

anak.

d. Menyerahkan diri kepada Tuhan, pendamping iman anak mestinya bisa

menyelaraskan kehidupan doa dan perilaku hariannya. Hal ini penting karena

anak-nak masih memerlukan sebuah keteladanan hidup.

e. Tubuh sehat, tubuh adalah Bait Allah. Oleh karena itu, seorang pendamping

iman anak bisa menunjukkan bagaimana merawat dan menggunakan Bait

Allah tersebut. Perawatan yang sederhana pun mampu membuahkan tubuh

yang sehat dan bersih. Seorang pendamping juga harus menjaga tubuhnya

agar tidak dirusak oleh minuman keras dan narkoba.

f. Pernah mengikuti kursus Pendampingan Iman Anak. Hal ini disebabkan

seorang pendamping iman anak sudah sepantasnya memiliki pengetahuan

yang memadai berkaitan dengan pemahamannya terhadap Kitab Suci maupun

ilmu-ilmu yang diperlukan untuk memperlancar tugasnya sebagai seorang

pendamping iman anak.

g. Mencintai anak-anak, seorang pendamping iman anak mestinya juga seorang

yang dari lubuk hatinya yang terdalam memiliki dorongan untuk mencintai

anak-anak sehingga para pendamping tersebut dapat dengan mudah diterima

(Priyo Widiyanto 2008: 40-42).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

25

4. Suasana PIA

Pendamping perlu memperhatikan ciri suasana PIA jika ingin menjadikan

kelompok PIA sebagai wadah bagi pertumbuhan dan penyadaran iman yang telah

dimiliki anak, ciri suasananya yaitu:

a. Gembira

Suasana gembira melekat pada sifat anak-anak, dimana mereka berkumpul

di situlah kegembiraan muncul. Oleh sebab itu pendamping perlu berusaha sekuat

tenaga supaya kebosanan tidak muncul. Menyanyi bersama, bermain bersama-

sama, mendengarkan cerita, berdoa bersama, itu semua menyenangkan dan

menggembirakan. Dengan demikian warta gembira Yesus Kristus juga akan

dirasakan oleh mereka sebagai hal yang menggembirakan.

b. Bebas

Pendamping kelompok PIA ingin membantu anak-anak menyadari iman

yang telah mereka miliki, maka suasana yang membebaskan perlu dimiliki oleh

kelompok ini. Unsur keterpaksaan perlu dibuang jauh-jauh. Dalam PIA tidak

perlu lagi adanya absen karena akan membuat mereka mengikuti kegitan ini

dengan terpaksa. Pengikat kelompok PIA adalah suasana yang menyenangkan,

pendamping yang selalu ceria, simpati, dll sehingga suasana kebebasan dapat

dirasakan oleh anak-anak.

c. Bermain

Kehidupan anak-anak tidak dapat dipisahkan dari bermain. Bagi anak-

anak bermain merupakan aktivitas yang mendatangkan rasa puas. Dengan

bermain anak-anak dapat mengembangkan kreativitas, meningkatkan sosialisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

26

dengan orang lain, menambah wawasan, perasaan, kehendak, dll. Kegiatan

bermain ini dapat dipikirkan, direfleksikan, dan dikaitkan dengan pendampingan.

Dengan refleksi, anak dapat lebih melihat arti, maksud dan tujuan permainan bagi

dirinya sendiri dan juga bagi teman-temannya, sehingga dapat membantu anak

dalam membentuk sikap dan pribadinya.

d. Mendalam

Pendamping perlu memilih kegiatan PIA yang pada akhirnya nanti dapat

dilihat bersama secara mendalam. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan,

pendamping bersama anak-anak melihat kembali perasaan-perasaan yang muncul

selama melakukan kegiatan. Pendamping dapat membuat pertanyaan sederhana

untuk membantu anak-anak dalam mengungkapkan perasaan-perasaan yang

mereka alami.

e. Beriman

Kehidupan kristiani berarti kehidupan yang berpola pribadi Yesus Kristus.

Dengan memperkenalkan pribadi Yesus, anak diharapkan dapat semakin

membentuk hidupnya seperti yang dicita-citakan oleh Yesus. Pikiran, perasaan,

kehendak, wawasan, dan perilaku anak-anak perlu semakin mendekatkan pada

pribadi Yesus. Misalnya perhatian Yesus secara khusus kepada orang-orang yang

menderita, tersingkir, dan miskin, perlu makin menjadi perhatian anak-anak.

Beriman berarti makin mengikuti Yesus secara penuh.

f. Menjemaat

Belajar hidup berteman, belajar saling memahami, belajar saling bekerja

sama, belajar saling memaafkan, dst harus terlaksana dalam kelompok PIA. Iklim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

27

inilah yang dapat melatih anak-anak di dalam hidup menjemaat, hidup bersama

orang-orang lain dalam iman. Mereka mengalami bahwa hidup beriman bersama-

sama menyenangkan dan mengembirakan, sehingga pengalaman ini dapat

menumbuhkan benih keterlibatan mereka dengan umat di lingkungan, paroki, dan

masyarakat sekitar (Goretti, 1999:18).

5. Peserta PIA

Dalam buku Psikologi Perkembangan, diberikan dua kategori dengan

batasan usia yang jelas, yaitu: awal masa kanak-kanak usia 2-6 tahun, dan akhir

masa kanak-kanak usia 6-10 atau 12 tahun (Elizabeth 1990: 14).

Ada juga yang membedakan anak-anak menjadi tiga kategori, yaitu:

Kelompok anak-anak usia 5-8 tahun (TK-2 SD), kelompok anak-anak usia 9-11

tahun (kelas 3-4 SD), dan kelompok anak-anak usia 12-13 tahun (kelas 5-6 SD).

Kategori ini tidak dapat dipisahkan dari perkembangan diri anak-anak itu sendiri,

baik itu yang menyangkut fisik, psikis, minat, penertian, perilaku, agama, dsb.

Karena setiap anak memiliki kekhasannya sendiri. Dengan demikian,

pengelompokan anak-anak usia 2-6 tahun dan usia 6-10 tahun yang mau

mengikuti kegiatan PIA. Biasanya setelah mereka menerima Komuni Pertama,

anak-anak tidak mau terlibat lagi dalam kegiatan ini karena mereka akan memilih

ikut dalam kegiatan putra-putri altar (Prasetya, 2008:16-17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

28

6. Pelaksanaan PIA

Pertemuan PIA pada umumnya terjadi seminggu sekali dengan lama

pertemuan sekitar satu jam sampai dua jam, namun lamanya pertemuan bisa

disesuaikan dengan keadaan dan kemungkinan. Kegiatan dapat diawali dengan

permainan, bernyanyi bersama, dll. Kegiatan ini dapat dikatakan “santai-santai

mendalam”, yang berarti dalam suasana menyenangkan, menarik, tidak terlalu

serius, tetapi selalu ada inti yang mendalam dalam rangka pendampingan iman

(katekese).

Setiap pertemuan sebaiknya menggunakan pendekatan dan cara yang

berbeda, misalnya: Ceritera, menyayi, dramatisasi, diskusi, bermain, belajar

mendengarkan orang lain, belajar bekerjasama, belajar berkomunikasi, belajar

kreativitas, belajar melihat kekuatan dan kelemahan dalam dirinya, belajar kagum

atas ciptaan Tuhan, belajar berdoa, dsb. Jika ada kemungkinan anak-anak dapat

diajak untuk melihat video singkat tentang kisah-kisah Kitab Suci kemudian

setelah menonton video tersebut dibahas secara bersama-sama. Pendamping juga

bisa mengajak anak-anak untuk bercerita dengan menggunakan cergam (ceritera

bergambar). Pendamping harus membawakan cerita tersebut dengan menarik.

Selain membuat pertemuan yang menarik, pendamping PIA juga dapat

mengajak anak-anak PIA rekreasi bersama, mengunjungi kelompok PIA di paroki

lain, membuat paduan suara anak-anak untuk tugas di gereja, belajar membaca

Kitab Suci untuk ibadat sabda dalam rangka Perayaan Ekaristi, mengadakan

lomba-lomba cerdas cermat Kitab Suci, mengunjungi orang jompo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

29

mengumpulkan dana yang dapat disumbangkan kepada seorang anak yang sakit,

pengemis dan orang-orang tidak mampu lainnya.

Melaksanakan PIA secara teratur setiap tahunnya bukan hal yang mudah,

banyak hambatan yang muncul seperti liburan sekolah, kesibukan pendamping,

kegiatan paroki lainnya, dst. Untuk memudahkan jalannya pertemuan ini,

kemudian mereka membuat program tahunan sehingga kelompok PIA bisa

mendapatkan waktu dan perhatian khusus dari paroki untuk bisa melaksanakan

pertemuan katekese seperti adven, prapaskah, bulan Kitab Suci, rosario, dll.

Dengan demikian anak-anak dapat semakin memperdalam iman mereka.

7. Kerjasama PIA

Pendamping PIA diharapkan mengembangkan sikap dan semangat untuk

bekerjasama dengan berbagai pihak. Diharapkan mereka mau dan mampu

bekerjasama, berjuang bersama dengan pihak lain dalam upayanya untuk

mewartakan Kabar Gembira. Kerja sama yang perlu dibangun dan dilakukan

pendamping PIA yaitu:

a. Orangtua

Di dalam keluarga, iman merupakan unsur hidup. Namun hal ini sering

diabaikan karena orangtua banyak disibukan dengan keperluan tuntutan hidup

sehari-hari. Orangtua harus menaruh perhatian dan dukungannya dalam kegiatan

PIA. Orangtua merelakan anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan PIA baik di

Paroki, Lingkungan, maupun Stasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

30

b. Sekolah

Tujuan utama sekolah adalah belajar dan menambah ilmu pengetahuan.

Iman merupakan suatu segi hidup di sekolah untuk membantu orangtua dalam hal

pendidikan iman. Orangtua dapat meminta bantuan kepada sekolah untuk

memperhatikan iman anak-anak supaya mereka tidak terlantar. Di sekolah katolik

misalnya suasana iman katolik dimasukkan ke dalam suasana belajar mengajar.

c. Masyarakat

Keanekaragaman orang, keyakinan, kebudayaan, agama, status sosial,

suku, umur, hidup bersama-sama di dalam masyarakat. Di situ pula orang mencari

nafkah dan bekerja, mewujudkan diri dan mengejar cita-cita, mengalami suka dan

duka, membuat keputusan, dan bekerjasama. Di dalam masyarakat seseorang

dapat mewujudkan buah imannya, karena iman merupakan suatu segi hidup dalam

masyarakat.

d. Jemaat Beriman

Tujuan PIA ini ialah untuk mengungkapkan iman, baik secara pribadi

maupun secara bersama-sama. Iman adalah pusat, dasar dan daya hidup. Iman ini

diungkapkan di dalam perayaan ibadat, diwartakan di dalam sikap, tindakan dan

perilaku.

8. Bahan PIA

Kegiatan PIA sebagai tempat untuk mengembangkan kepribadian dan

iman bagi anak-anak. Bahan yang dipikirkan dan yang ingin disampaikan ini

hendaknya ditempatkan dalam kerangka berfikir demi menjaga kedalaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

31

keutuhan materi yang disampaikan. Bahan hendaknya dikemas secara sederhana

dan disesuaikan dengan pikiran anak-anak sehingga mudah dipahami. Menurut

Prasetya, 2008:37-41, bahan yang biasa digunakan dalam pertemuan PIA yaitu:

a. Kitab Suci

Pengenalan Kitab Suci dapat dilakukan dengan cara pengenalan secara

sederhana, baik isi maupun nilai-nilai, tokoh-tokoh, kisah atau peristiwa, dan

ajaran. Dalam mengenalkan anak-anak pada Kitab Suci, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan, yaitu dari tahap perkembangan anak, dimana mereka baru

memasuki tahap pengertian spontan/secara langsung sehingga Kitab Suci yang

akan dikenalkan harus dikemas dalam bentuk cerita yang diperagakan secara

sederhana, kreatif baik melalui permainan dan cergam.

b. Liturgi Gereja

Pengenalan tentang Liturgi Gereja sangatlah penting dan tidak dapat

diabaikan. Melalui pengenalan liturgi inilah mereka mengetahui tradisi suci, sikap

doa, maupun identitasnya sebagai orang Katolik. Dalam hal ini anak-anak

dikenalkan secara sederhana susunan perayaan Ekaristi, benda-benda yang

dipakai, warna liturgi, tahun liturgi, hari-hari besar Katolik, dan petugas liturgi.

Hendaknya kegiatan ini dilangsungkan secara konkret antara lain dengan gerak,

sikap, alat peraga, dll.

c. Ajaran Gereja

Anak-anak hendaknya mulai dikenalkan dengan ajaran Gereja, seperti:

Allah, Yesus, karya keselamatan, cinta kasih. Ajaran ini bukan bersifat teologis,

tetapi berupa pengertian sederhana yang dapat dipahami dan dilaksanakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

32

kehidupan sehari-hari. Pengenalan itu bisa dibuat dengan menggunakan buku

cerita, kaset, maupun film. Secara tidak langsung anak-anak tidak hanya

memahami secara teoritis, tetapi sudah sampai pada perwujudan nyata yang

disesuaikan dengan perkembangan diri dan dunia anak. Dengan demikian anak-

anak didampingi dan dididik untuk berlatih tidak hanya memikirkan dirinya

sendiri melainkan mau memikirkan kepentingan orang lain yang ada di

sekitarnya.

d. Hidup Menggereja

Anak-anak diajak untuk memasuki lingkungan yang lebih luas, dimana

mereka diajak untuk membuka diri dan hati untuk menerima orang lain khususnya

yang ada disekitar Gereja. Anak-anak diajak untuk menyadari dirinya sebagai

anggota Gereja, baik di tingkat paroki, lingkungan, maupun stasi dan mau terlibat

dengan aneka kegiatan yang ada, misalnya kegiatan PIA, putra-putri altar, anggota

koor, dan lektor.

e. Hidup memasyarakat

Pengertian masyarakat dalam diri anak-anak adalah teman-teman

sebayanya. Anak-anak didampingi untuk mengenal dan bergaul dengan teman-

temannya yang berbeda warna kulit, jenis kelamin, agama, status sosial, dsb. Di

sini anak mulai disadarkan untuk membangun sikap dan semangat keterbukaan

(inklusif) terhadap keragaman yang ada dalam diri teman-teman sebayanya. Tidak

hanya aspek keragaman (pluralitas) yang ditanamkan, tetapi kesadaran untuk

menjaga kelangsungan lingkungan hidup. Bila semua ini terwujud, akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

33

terciptalah suasana yang damai dan membahagiakan yang berdasarkan semangat

persaudaraan sejati.

9. Buku Pegangan PIA

Banyak buku pegangan PIA diterbitkan, ada buku-buku pegangan yang

diterbitkan oleh keuskupannya sendiri, buku dari Komisi Kateketik Keuskupan,

dll. Isi dan arah dari buku-buku tersebut bermacam-macam dan dapat menambah

kekayaan iman dan dapat dikembangkan dalam kegiatan PIA. Ada yang berisi

tentang gagasan tahun liturgi, kisah hidup santo-santa, bacaan Injil, dsb. Buku-

buku tersebut dibuat dengan tujuan agar dapat membantu para pendamping PIA

untuk menambah inspirasi dan gagasan-gagasan sehingga dapat mengajak anak-

anak untuk semakin beriman kepada Yesus. Dari sekian banyak buku yang

diterbitkan tersebut maka penulis memberikan salah satu contoh buku yang

menurut penulis isinya sesuai dengan usia anak-anak sehingga materi yang

disampaikan benar-benar dapat membantu anak dalam menambah kekayaan

imannya. Contoh bukunya adalah Minggu Gembira: Panduan untuk Pembimbing

Sekolah Minggu karangan Amin Susanto (2008: 10-16), terdapat 3 pokok tema

untuk Pendampingan Iman Anak, yaitu:

a. Aku Berharga Di hadapan Tuhan

Dalam materi ini anak diajak untuk menjadi diri sendiri, dimana mereka

dapat menilai positif terhadap dirinya, dan bermartabat luhur yang secitra dengan

Tuhan. Lewat tema ini juga mereka diajak untuk menyadari dirinya diciptakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

34

sebagai makhluk sosial, laki-laki dan perempuan, menyadari Tuhan mahakuasa,

percaya dan berserah diri kepada-Nya, dll.

b. Aku Berharga Bagi Jemaat

Pada materi ini anak diajak untuk menjadi diri bagi sesama, dimana

mereka mau terbuka, bersedia bekerjasama dengan sesama, taat pada peraturan

dan juga kesadaran mereka akan tugas anggota Gereja (misioner) bagi dunianya.

c. Aku Berharga Bagi Masyarakat dan Dunia

Dalam hal ini anak diajak untuk menjadi ragi, garam, dan terang dunia.

Tujuannya adalah untuk bisa menjadi diri yang mampu mewujudkan imannya di

tengah masyarakat sebagai ragi, garam dan terang dunia.

10. Evaluasi PIA

a. Pengertian Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata “Evaluation” yang berarti menilai, namun

sebelum menilai orang akan mengadakan pengukuran terlebih dahulu

(Suharsimi,1990:3). Menurut Dapiyanta dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran

PAK di sekolah (2008: 10) evaluasi pembelajaran adalah kegiatan mengukur dan

menilai interaksi guru, murid dan kondisi eksternal dari keadaan awal tertentu

menuju tujuan tertentu.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan

proses pengumpulan data atau informasi tentang anak yang ditujukan untuk

membuat suatu keputusan. Biasanya evaluasi ini didukung juga dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

35

pengumpulan data melalui pengamatan dan juga melalui pengumpulan lembar

kerja anak.

b. Fungsi Evaluasi

Evaluasi mempunyai dua fungsi yaitu: fungsi formatif berarti untuk

memperbaiki proses belajar. Sedangkan fungsi sumatif berarti mengambil

keputusan tentang keberhasilan suatu program dan penentuan tindak lanjutnya

(Dapiyanta, 2008: 11).

Dalam diktat mata kuliah Pendidikan Iman Anak, (2006:4) Suhardiyanto

menjelaskan fungsi dari evaluasi itu sendiri adalah untuk mendapatkan informasi

tentang pengetahuan, keterampilan, serta kemajuan perkembangan anak. Dengan

demikian pendamping dan orangtua mengetahui kebutuhan belajar setiap anak

sesuai dengan tahap pekembangannya.

c. Tujuan Evaluasi

Menurut Suhardiyanto dkk dalam diktat mata kuliah Pendidikan Iman

Anak, (2006:3) Tujuan dari evaluasi ini yaitu untuk mendukung kegiatan

pembelajaran, mengidentifikasi kebutuhan khusus setiap anak, untuk evaluasi

program dan monitoring pelaksanaan pencapaian tujuan kegiatan. Dari beberapa

tujuan tersebut tujuan utama penilaian adalah untuk mendukung kegiatan

pembelajaran.

Menurut Komkat KWI (2009:47) tujuan dari evaluasi adalah untuk

melihat apa saja yang sudah dijalankan dengan baik dan apa saja yang masih perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

36

ditingkatkan dan disempurnakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai,

menyeleksi, dan mengukur keberhasilan anak dalam mencapai tujuan tertentu

(Dapiyanta, 2008: 12).

d. Alat Evaluasi

Dalam PIA biasanya menggunakan alat evaluasi dengan cara

mengamati/observasi, mengumpulkan hasil karya anak dan mencatat tingkah laku

anak. Kegiatan evaluasi dalam PIA mencakup dua aspek yakni evalusi program

dan evaluasi terhadap perkembangan anak. Berikut ini uraian evaluasi dalam PIA:

1) Evaluasi program bertujuan untuk:

a) Mengetahui efektivitas pelaksanaan program.

b) Mengetahui apa yang sudah dijalankan dengan baik dan apa saja yang masih

perlu ditingkatkan.

c) Mengukur sejauh mana indikator keberhasilan dapat dicapai.

2) Evaluasi program ini mencakup:

a) Proses kegiatan.

b) Pengelompokan anak.

c) Frekuensi kegiatan.

d) Tempat kegiatan.

e) Kualitas Pembina.

3) Evaluasi Perkembangan Anak diperoleh dari catatan pendamping atas

perkembangan anak dalam setiap pertemuan. Aspek-aspek perkembangan anak

yang diamati meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

37

a) Hasil kegiatan/karya anak.

b) Kemampuan bahasa anak.

c) Kemampuan kognitif.

d) Kemampuan sosial dan emosional anak melalui relasi dengan temannya.

e) Kemampuan ekspresi anak terhadap kejadian.

f) Apresiasi anak terhadap kegiatan seni.

g) Pengetahuan iman sesuai tahapan usia anak.

h) Sikap-sikap keutamaan Injili misalnya, berdoa, mengampuni, berbagi,

berbelas kasih, mengagumi ciptaan Tuhan, bersyukur.

4) Cara mengevaluasi perkembangan anak

a) Mengamati/observasi.

b) Mengumpulkan hasil karya anak.

c) Mencatat tingkah laku anak.

C. Pengenalan Kitab Suci

a. Pengertian Kitab Suci

Dalam Kamus Alkitab, Kitab Suci Perjanjian baru adalah tulisan-tulisan

kudus yang telah dikumpulkan. Dalam Perjanjian Lama Kitab Suci adalah Taurat

(Musa) dan kitab-kitab para Nabi. Alkitab adalah kumpulan dari tradisi

keagamaan yang diakui sebagai suci karena diinspirasikan oleh Allah. Kitab Suci

menurut Dianne Bergant, CSA (2002:12) diartikan sebagai segala tulisan yang

diilhamkan Allah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk

memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

38

Kitab Suci adalah sebuah buku yang sangat istimewa bagi umat Kristiani.

Kitab Suci merupakan kumpulan bermacam-macam buku, seperti sebuah rak buku

yang berisi bermacam-macam buku (Lois Rock, 2002:4). Kitab Suci adalah suatu

narasi pergulatan orang beriman pada zaman tertentu yang tetap hidup dengan

kepercayaannya dalam situasi konkret tertentu (Indra Sanjaya, 2008:17).

Kitab Suci bukan pertama-tama sebuah buku pintar yang senantiasa siap

sedia menyediakan jawaban instan untuk segala permasalahan tertentu. Oleh

karena itu tidak ada jawaban konkret langsung jadi dan jelas terhadap suatu

persoalan spesifik yang menyangkut kehidupan umat manusia, lebih-lebih

kehidupan manusia di zaman modern ini.

b. Mengenalkan Kitab Suci pada anak

Arti mengenalkan adalah menunjukkan sesuatu hal agar mengerti dan

memahami. Pada hakikatnya mengenalkan Kitab Suci itu adalah bagian dari

pewartaan Kabar Gembira yang berasal dari Tuhan. Dalam surat St. Paulus

kepada umat di Tesalonika tertulis: “Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang

besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga

hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.” (1 Tes 2:8).

Seperti nasihat St. Paulus, mengenalkan Kitab Suci kepada anak tidaklah

hanya sekedar menyampaikan ayat-ayat agar diterima secara intelektual saja

namun juga bagaimana agar ayat-ayat tersebut dapat masuk dan dihayati, bahkan

kemudian menjadi nilai-nilai hidup yang bisa diyakini oleh anak dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Mengenalkan Kitab Suci tidak seperti mengajarkan pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

39

Matematika atau Bahasa Indonesia. Kitab Suci hendaknya bisa mewarnai karakter

seseorang sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalam Kitab Suci sungguh-

sungguh terekspresikan dalam kehidupan anak.

Dalam proses mengenalkan Kitab Suci kepada anak, ada dua pihak yang

terlibat yaitu pendamping dan anak PIA. Di sini pendamping tidak hanya yang

berprofesi sebagai pendamping iman anak, namun juga orangtua yang setiap saat

mempunyai kewajiban menyampaikan ajaran-ajaran dalam Kitab Suci kepada

anak-anak. Kebutuhan mereka akan Firman Tuhan sama pentingnya dengan

kebutuhan orang dewasa. Oleh sebab itu, semua orang boleh mengenalkan dan

menjelaskan Kitab Suci pada anak sesuai dengan tahap perkembangan usia

mereka. Melalui kisah-kisah Kitab Suci yang disampaikan secara menarik, hidup

dan penuh imajinasi dapat membantu anak dalam menghayati, menjalankan nilai-

nilai dan ajaran iman dalam kehidupan melalui pengalaman para tokoh yang ada

di dalam Kitab Suci dengan pengalamannya sehari-hari.

c. Tujuan Mengenalkan Kitab Suci pada anak

Anak-anak adalah kesayangan Tuhan Yesus, Tuhan menghendaki suatu

kedekatan, intimitas, relasi personal dengan mereka. Tuhan juga menginginkan

anak-anak dapat datang kepada-Nya dengan bebas, tidak dihalangi. Hal ini

diungkapkan Yesus dalam Mark 10:14: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-

Ku, jangan menghalang-halangi mereka sebab orang-orang yang seperti itulah

yang empunya Kerajaan Allah”. Sebagai anak-anak Bapa di surga, mereka berhak

mengenal, mengenyam, dan mengahyati Sabda Bapanya. Oleh sebab itu anak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

40

anak perlu dibantu dalam mengenal Kerajaan Allah sehingga mereka sungguh

memilikinya, mengalaminya, dan juga merasakannya. Gereja dan orang tua

bertanggung jawab untuk membawa dan mengantar anak-anak kepada Tuhan

Yesus.

Dalam sakaramen baptis yang diterimanya maka anak menjadi warga

Gereja yang utuh dan penuh, oleh sebab itu mereka berhak menerima dan juga

mengenal ajaran-ajaran Tuhan melalui Kitab Suci. Kecilnya usia mereka bukan

suatu alasan untuk menjauhkan mereka dari kitab suci, justru dari usia dini inilah

mereka harus dikenalkan tentang Kitab suci sehingga mereka lama-kelamaan akan

semakin mengenal Yesus. Dengan demikian mengenalkan Kitab Suci pada anak

sejak kecil akan membuat mereka semakin mengenal dan mengetahui Allah serta

dapat membantu mereka untuk percaya dan mencintai Allah.

d. Kitab Suci dalam kehidupan anak

Anak-anak kecil menyenangi kisah-kisah yang pernah terjadi, Kitab Suci

penuh dengan cerita kisah-kisah yang memungkinkan anak sedikit demi sedikit

mengenal tentang Allah. Kitab Suci juga menceritakan tentang Allah sebagai

sumber kehidupan, sumber dari apa saja yang ada, Allah sebagai kasih, terang dan

kebenaran. Lewat tokoh-tokoh seperti Abraham, Musa, Daud, Bunda Maria, para

Rasul, Zakeus, dst anak dapat menemukan Allah.

Melalui cerita kisah dalam Kitab Suci yang diceritakan oleh orangtua

maka keluarga dipersatukan, dikumpulkan, diajak duduk bersama dalam suasana

santai, penuh kasih, dan anak-anak menikmati cerita tersebut. Melalui cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

41

itulah, para orang tua sudah menyampaikan ajaran, bimbingan, nasihat, dan

petuah bagi anak-anak. Apalagi sekarang ini orang tua dan juga pendamping PIA

sudah dimudahkan oleh banyaknya buku-buku cerita bergambar yang

menceritakan kisah-kisah yang ada di dalam Kitab Suci, sehingga mereka dapat

mewartakan kabar gembira dengan mudah dan menarik pesan inti dari Kitab Suci

tersebut.

Dalam kehidupannya anak sedang dalam proses belajar mengenali dan

mengelolah emosinya. Dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang menunjukkan bahwa

kemarahan itu perlu diekspresikan secara tepat tanpa perlu kekerasan baik kepada

seseorang maupun kelompok orang. Berikut bacaan Kitab Suci yang relevan bagi

pengelolaan emosi anak:

NO Perkembangan

Kehidupan Emosi Anak

Bacaan Kitab Suci yang

relevan

1 Marah Yun 4:4,9; Mrk 8:33; 11:15

2 Takut Kej. 3:10; Mat 25:25; 14:26

3 Cemburu Kej. 21:9-10; 30:1

4 Iri hati Kej. 38:12-36; Mat 2:16

5 Sedih Mat 2:18; 19:22; 28:4

6 Gembira Kel 15:20-21; Sam 17:52;

Yoh 20:20

7 Kasih Sayang Luk 15:11-31; Yoh 10:1-16

Selain mengenali dan mengolah emosi, seorang anak juga sedang dalam

proses belajar mengenal lingkungan kehidupan sosial masyarakat. Di sini anak

dibantu bisa berbagi rasa dengan orang lain merupakan kemampuan seseorang

untuk dengan cepat memahami kesusahan dan kesulitan orang lain sekaligus siap

membantu dengan kemampuan yang dimilikinya. Berperilaku sosial yang baik

merupakan kemampuan seseorang dalam mentaati aturan/norma-norma sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

42

yang dipandang baik oleh masyarakat. Kemampuan ini bisa diajarkan pada anak

dengan mengajaknya untuk menaati peraturan, misalnya tidak membuang sampah

sembarang tempat. Berikut bacaan Kitab Suci yang relevan bagi kehidupan sosial

anak:

(Priyo Widiyanto, 2008:53-55).

e. Metode Mengenalkan Kitab Suci kepada anak

Aneka metode yang tepat dan sederhana, menarik, menyenangkan,

sungguh membantu untuk mengembangkan kepribadian dan iman anak. Melalui

metode yang ada anak-anak diharapkan merasa betah dan bahagia mengikuti

kegiatan, dan tidak merasa jenuh. Di bawah ini ada beberapa metode yang dapat

digunakan (Prasetya, 2008: 45-46):

No Perkembangan

Kehidupan Sosial Anak

Bacaan Kitab Suci yang

relevan

1 Penyesuaian diri Yesus mulai tampil di tempat

umum (Mat 3:13-17).

2 Berbagi rasa dengan

orang lain

Perkawinan di Kana: Yesus

membuat mukjizat anggur

(Yoh 2:1-12).

3 Bertanggung jawab Yesus meredakan angin ribut

(Mrk 4:35-14).

4 Bekerja sama Pengutusan para murid (Luk

9:1-6).

5 Kemandirian Yesus mandiri saat berziarah

ke Yerusalem (Luk 2:41-52).

6 Berprilaku sosial yang

baik

Ajaran untuk mengasihi

orang lain seperti mengasihi

diri sendiri (Mat 5:38-48).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

43

1) Metode ekspresi

Metode ini digunakan untuk mengajak anak mengespresikan gagasan atau

ide yang telah diterima dalam pertemuan, baik secara individu maupun kelompok.

Ekspresinya dapat berupa gerak lagu, puisi, bahagia, sedih, marah, berdoa, dll.

2) Metode populer

Mengajak anak mendalami materi dan proses pendampingan dengan aneka

teknik dan model yang poluler, diminati, dan dekat dengan kehidupan anak.

Misalnya acara televisi seperti kuis, anak diajak untuk menebak gambar, lagu, dan

tokoh-tokoh yang ada dalam Kitab Suci.

3) Metode dinamika kelompok

Dinamika kelompik ini mengajak anak mendalami materi dan proses

pendampingan dalam bentuk outbond, menyusun puzzle, dan permainan dinamika

kelompok lainnya.

4) Metode eksploratif dan simulatif

Metode ini digunakan untuk mengajak anak mendalami materi dan proses

pendampingan dengan cara mengunjungi, melihat, mengamati, dan

mendeskripsikan aneka alat peraga serta melaksanakannya secara lansung.

5) Metode naratif

Metode ini biasanya digunakan untuk mendalami materi melalui cerita

yang berkaitan dengan cerita rakyat, cerita binatang, cerita Kitab Suci maupun

cerita bergambar lainnya yang menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

44

f. Sarana mengenalkan Kitab Suci kepada anak

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat bantu untuk

mencapai maksud dan tujuan proses pendampingan. Inilah yang kemudian disebut

dengan alat peraga. Sebaiknya pemilihan sarana yang digunakan haruslah tepat

dan mengandung unsur indrawi, permainan, populer dan edukatif. Berikut ini

beberapa sarana yang dapat digunakan (Prasetya, 2008: 42-44):

1) Gambar

Gambar yang dimaksud dapat berupa poster, lukisan, foto, cergam, dan

sebagainya. Sarana gambar ini berkaitan dengan unsur inderawi mata dan

berfungsi untuk mendukung proses pendampingan secara visual. Selain dapat

divisualisasikan sarana ini dapat juga dinarasikan untuk menceritakan tema atau

gagasan yang akan dialami atau dipelajari.

2) Audio

Sarana ini dapat berupa kaset dan Compact Disc (CD), berfungsi sebagai

sarana proses pendampingan secara audio, misalnya lagu, cerita rekaman. Sarana

ini hanya mengeluarkan suara sehingga kurang diminati karena ada suara namun

tidak ada gambar.

3) Audio-visual

Berupa VCD film atau gambar-gambar animasi flash player, sarana ini

berkaitan dengan unsur telinga dan mata sehingga berfungsi secara pendengaran

dan penglihatan sekaligus. Audio visual ini lebih diminati karena menampilkan

gambar dan suara yang dikemas secara menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

45

4) Gerak (kinestetis)

Sarana ini digunakan untuk mendukung aktivitas yang bernuansa

permainan. Permainan yang menunjukkan kerjasama yang bersifat motorik,

mekanis, langsung dan konkret. Misalnya permainan melengkapi gambar,

mewarnai, menempel, permainan tali untuk kerja sama, melipat kertas menjadi

bentuk tertentu, dan menyusun gambar.

5) Tiruan benda-benda

Sarana ini mengarah kepada unsur edukatif dan dapat digunakan untuk

memberikan gambaran konkret atas benda-benda yang dikenal dan dekat dengan

kehidupan anak. Dengan menggunakan maket, anak-anak semakin terbantu untuk

memahami bentuk benda tersebut sesuai dengan aslinya. Sarana ini menjadi alat

peraga untuk menjelaskan, menggambarkan dan memperagakan sesuatu sesuai

dengan tema. Misalnya alat-alat liturgi atau peribadatan.

D. Cerita Bergambar (Cergam)

1. Pengertian Cerita Bergambar

Cerita pada umumnya, dianggap berperan penting dalam kehidupan anak.

Pada zaman dahulu, waktu belum ada budaya tulis, hal-hal penting yang mau

disampaikan kepada orang banyak dan kepada keturunan pada umumnya

diungkapkan dalam bentuk ceritera. Cergam adalah bentuk detail dari sebuah

poster, namun lebih pendek dari sebuah komik. Karena sifatnya sebagai media

berdialog, cergam harus padat, singkat dan jelas dan mudah dipahami, sehingga

mudah mengundang dialog dari audience. Cergam adalah media komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

46

dalam format visual, yang terdiri dari beberapa gambar dan teks yang tersusun

menjadi suatu cerita. Cergam yang menarik memiliki sifat merangsang orang

untuk berfikir lebih dalam dan memancing orang untuk berdialog. Jadi di sini

pengertian dari cergam adalah sebuah cerita yang ditampilkan dengan

menggunakan gambar untuk memperjelas jalan cerita yang disajikan.

Dari pengertian cergam secara umum di atas, maka penulis melihat bahwa

pengertian cerita bergambar Kitab Suci itu dapat dilihat dari cara Yesus

berkomunikasi, yaitu naratif-eksperensial: “Kepada orang banyak Yesus

menyampaikan perumpamaan, dan tanpa perumpamaan Yesus tidak mengajar

mereka.” (Bdk. Mat 13:34).

Komunikasi pola Yesus itu sudah dihayati oleh jemaat-jemaat Kristen

perdana, di mana mereka sering bertemu untuk membawakan dan mendengarkan

cerita. Cerita-cerita itu berasal dari Kitab Suci Perjanjian Lama yang kemudian

ditambah dengan cerita-cerita baru tentang Yesus. Perumpamaan yang Yesus

gunakan dalam setiap pengajaran-Nya kepada umat zaman itu berfungsi untuk

mengantar para pendengar pada suatu makna yang dapat mengubah hidupnya.

Yesus tidak hanya berkomunikasi lewat perkataan, melainkan juga lewat

perbuatan. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa cerita bergambar Kitab Suci

adalah sebuah sabda Allah yang dituangkan/dilukiskan dengan format gambar

sehingga para pembacanya semakin memahami dan memaknai sabda yang

disampaikan lewat gambar tokoh atau pun gambar situasi pada zaman Yesus

(Iswarahadi 2010: 108).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

47

2. Unsur-unsur Cergam

Pada diktat mata kuliah Media Pembelajaran semester II tahun ajaran 2008

oleh F.X. Tri Mulyono, dituliskan beberapa unsur yang selalu ada dalam

pembuatan cergam, yaitu:

a. Tanda dan simbol pada cergam:

Balloon

Menggambarkan dialog

Mega/Awan

Mengungkapkan pikiran yang tidak

diketahui oleh orang lain.

Garis, caption

Caption harus ditulis seminim

mungkin, untuk menghindari overlap,

sebaiknya tidak banyak menggunakan

tulisan tetapi lebih baik diviuslisasikan

dengan gambar.

b. Tema, dalam merumuskan cerita bergambar hendaknya tema harus jelas.

Kejelasan tema ini akan tampak dalam keseluruhan sajian cergam. Misalnya

melalui sajian visual, caption dan tanda-tanda gambarnya.

c. Aspek visual harus lebih dominan, sedangkan aspek tulisan hanya untuk

menemukan ide yang tidak terungkap. Dalam cergam biasanya pemaparan ide

tidak selalu dengan tulisan.

d. Surprise atau unsur “keterkejutan” merupakan syarat mutlak dari suatu cerita.

Surprise ini berawal dari rasa ingin tahu, dimana dalam cergam, surprise

dapat dibangun melalui penuangan ekspresi wajah tokoh-tokoh tertentu,

reaksi yang tiba-tiba oleh tokoh, kata-kata yang singkat tetapi kuat maknanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

48

e. Agar lebih mudah untuk memahami tokoh yang ada dalam cerita, visualisasi

tokoh bisa dibuat sama sepanjang cergam (misal: rambut, kostum, atribut dll).

Dalam proses pembuatan cergam cerita harus memperhatikan tangga

dramatik untuk mendukung emosi pembaca.

f. Framing atau bingkai dalam cergam diperlukan untuk mengartikan

pengertian adegan, permasalahan, atau pun membatasi satu kejadian.

g. Urutan dalam membaca cergam selalu dari kiri kekanan (searah jarum jam),

dan tidak boleh terbalik.

h. Aspek hitam putih, aspek ini diperlukan pada kostum, latar belakang karakter

tokoh atau pun hal-hal lain yang sekiranya diperlukan. Namun prinsipnya

hanya ingin menunjukkan gradasi atau dimensi untuk penekanan tertentu

(depan, tengah, belakang). Aspek hitam putih ini yang lebih banyak dipakai

karena bila ingin memperbanyak (foto copy) hasilnya akan lebih tajam

dibandingkan dengan yang berwarna. Selain aspek hitam putih arsir juga

dapat digunakan tujuannya sama dengan aspek hitam putih yaitu untuk

membuat kesan gradasi/dimensi. Cara arsir ini lebih simpel namun juga

membutuhkan ketelitian.

3. Prinsip Cergam

Dalam diktat Matakuliah Media Pembelajaran Semester II, ada empat

prisip utama cergam yang baik (Tri Mulyono, 2008:1):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

49

a. Komunikatif: prisip cergam pada umumnya adalah mengajak pembaca untuk

bisa membaca gambar/teks. Agar pembaca semakin bisa berkomunikasi dan

memahami isi cerita tersebut, maka dibuatlah gambar/teks yang jelas.

b. Menarik: dalam pembuatan cergam tema/ceritanya, visual gambar yang

disajikan harus dapat menarik para pembacanya.

c. Sederhana: agar lebih mudah dipahami lagi oleh pembaca hendaknya ide

cerita yang disajikan maupun visualisasinya tidak membingungkan, cukup

dibuat sederhana saja.

d. Dapat mempengaruhi orang untuk berfikir dan berdiskusi, bagian akhir

ceritanya tidak memberikan solusi tetapi menyodorkan suatu pertanyaan pada

pembaca.

4. Pembuatan Cergam

Dalam membuat cergam ada beberapa proses yang harus dibuat terlebih

dahulu, untuk itu penulis akan menguraikan beberapa proses dalam pembuatan

cergam yaitu sebagai berikut:

a. Menentukan tema/permasalahan yang diangkat.

b. Membuat sinopsis (ringkasan cerita), tujuannya adalah agar mengetahui alur

cerita satu sama lain menyambung apa tidak, dan tangga dramatiknya muncul

atau tidak (introduksi-penggawatan-klimaks-antiklimaks-tanpa solusi).

c. Agar jalan ceritanya lebih detail maka perlu dibuat penafsiran ringkasan

cerita dan perkenalan karakter tokoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

50

d. Membuat Naskah/Sekenario, isinya berupa uraian adegan yang dilengkapi

sudut pandang, jumlah kolom yang akan dibuat, teks dialog dan keterangan

gambar dalam adegan. Naskah ini dibuat supaya memudahkan penggambaran

maka dibuat lebih terperinci (Tri Mulyono,2008:1).

5. Unsur visual dalam Cergam:

Ada beberapa unsur yang perlu dipehatikan dalam cergam, diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Frame (kotak adegan), berfungsi memisahkan gambar satu dengan yang lain.

b. Gambar: tokoh (utama/figuran-karater protagonis/antagonis), Seting (lokasi

kejadian), harus diperhatikan kesinambungan, jika tokoh/set yang sama

muncul dalam beberapa frame, supaya tidak membingungkan pembaca.

Sehingga ciri khas tokoh perlu diciptakan untuk mempermudah pengenalan

pada tokoh/setting.

c. Teks: penulisan teks dalam dialog dengan caption bisa dibedakan dengan cara

ditulis miring (dialog) dan ditulis tegak (caption).

d. Warna: hitam-putih atau full colour, tetapi untuk penggandaan dengan mesin

fotocopy lebih menguntungkan hitam-putih saja (Tri Mulyono, 2008:1)

6. Macam-macam bentuk balloon:

Berikut ini ada beberapa macam bentuk balloon yang sering digunakan dalam

cergam:

a. Balloon untuk membayangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

51

b. Balloon dialog

c. Balloon teriakan

d. Balloon berbisik

7. Kelemahan dan kelebihan cergam

Di bawah ini ada beberapa kelebihan dan juga kelemahan dalam cergam,

yaitu sebagai berikut ini:

a. Kelebihan cergam

1) Pada prinsipnya cergam sebagai media, sama seperti media cetak maupun

elektronik sebagai media informasi sekaligus menghibur.

2) Cergam bisa membantu minat para pembacanya, sehingga dapat dinikmati

oleh segala usia. Selain itu cergam juga sangat mudah untuk bisa dibawa

pembacanya kemana pun pergi.

3) Cergam tidak mengenal kadarluarsa, karena cergam masih bisa dibaca

sampai 20 tahun bahkan 100 tahun mendatang.

4) Cergam sebagai produk koleksi karena memiliki tolak ukur dari sisi

jumlah produksi maupun perkembangan jaman.

5) Cergam mampu berkembang ke media lainnya seperti animasi, film dan

pernak-pernik.

6) Biaya produksi cergam lebih murah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

52

b. Kelemahan cergam

1) Cergam tidak bergerak dan tidak mengeluarkan suara.

2) Cergam tergantung pada media visual atau bentuk. Jika tidak ada visualnya,

cerita yang disampaikan tidak bisa ditangkap dengan baik oleh pembacanya.

3) Proses pembuatan cergam bisa dikatakan mudah. Oleh karena itu

cergam merupakan sebuah media yang rawan pembajakan/ditiru oleh orang

lain.

4) Pembaca menjadi malas untuk membaca teks yang banyak, karena pembaca

merasa sudah terbantu melalui visual yang disajikan dalam cerita tersebut.

(http://indocomics.blogspot.com/2009/10/fungsi-cergamkomik-beberapa-

tipe.html;06:04:2013).

E. Efektivitas

Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai

dengan pengertian efektif menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa:

Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,

kualitas dan waktu) yang tercapai. Di mana makin besar persentase target yang

dicapai, makin tinggi efektifitasnya.

Pengertian efektif menurut Kamisa (1997: 147) adalah “pengaruh”.

Sedangkan Manser (1991: 133) mendefinisikan efektif (effective) adalah

“producing the results that one wants and actual”, yang artinya adalah membuat

atau menghasilkan produk yang merupakan hasil dari sebuah kebijakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

53

keinginan-keinginan yang ingin dicapai yang selama ini dilihat dari kenyataan

yang ada di lapangan.

Efektivitas menurut Stephen (1997: 43) adalah suatu fungsi dari dua hal,

apa yang dihasilkan atau diproduksi dan aset yang menghasilkannya atau

kapasitas produksi. Jika manusia menggunakan pola kehidupan yang berfokus

pada apa yang diproduksi dan mengabaikan kemampuan produksi, manusia akan

segera kehilangan aset yang menghasilkan produksi tersebut. Sebaliknya, jika

manusia hanya mengurus aset tanpa memperhatikan produksi, manusia tidak akan

memiliki persediaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri atau

orang lain. Efektivitas terletak dalam keseimbangan P dan KP, maka P= Produksi

hasil yang diinginkan, yaitu anak mengenal Kitab Suci. KP=Kemampuan

Produksi, yaitu menghasilkan/memiliki aset fisik, aset keuangan dan aset manusia.

Pada dasarnya ada tiga jenis aset yaitu fisik, keuangan, dan manusia. Dari

judul efektivitas media cerita bergambar sebagai sarana untuk mengenalkan Kitab

Suci pada anak dalam PIA maka aset fisiknya berupa sarana dan prasarna yang

dapat digunakan dalam proses kegiatan berlangsung seperti: tersedianya ruang

untuk melakukan kegiatan PIA, poster, lukisan, foto, cergam, boneka tangan, CD,

VCD, Kitab Suci bergambar, buku-buku cerita dan lain sebagainya. Semua aset

ini digunakan secara berulang-ulang tanpa ada pemeliharaan dengan baik, bila

lama-kelamaan akan menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

Aset keuangan yang paling penting adalah kapasitas untuk memperoleh

penghasilan. Jika tidak dilakukan investasi secara terus menerus, akan berada

dalam situasi yang sulit dan tidak efektif. Jadi aset keuangan dari judul skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

54

adalah pengumpulan kolekte anak setiap minggunya. Keuangan ini dikelola

sendiri oleh suster. Kemudian hasil kolekte ini mereka kumpulkan untuk membeli

alat-alat PIA dan keperluan lainnya. Jumlah kolekte setiap minggunya tidak

menentu, antara ≤ Rp 80.000,- ≥ Rp 100.000,-. Dengan demikian mereka dapat

melakukan pemeliharaan aset tersebut dan juga dapat menambah aset yang baru

lagi. Selain itu mereka juga mendapatkan donatur dari orang-orang yang mampu

untuk membantu pendanaan dan juga pengembangan PIA di paroki ini.

Dalam aspek manusia, keseimbangan manusia lebih penting, karena

manusialah yang dapat mengendalikan aset fisik dan keuangan tersebut. Aspek

manusia dari judul skripsi ini adalah orang-orang yang mendukung jalannya

proses pendampingan seperti; romo paroki, dewan paroki, pendamping PIA, dan

orangtua. Dengan adanya kerjasama yang seimbang dan juga saling mendukung

antara orangtua dengan paroki dan juga dengan pendamping PIA maka proses

kegiatan PIA ini dapat berjalan dengan lancar hingga sekarang ini. Hal ini juga

didukung oleh adanya motivasi yang kuat dari para pendamping sendiri yaitu

mereka termotivasi dan juga tergerak hatinya dalam melayani anak-anak untuk

mendewasakan iman mereka agar semakin mengimani Yesus Sang Juru Selamat

dalam kehidupan mereka.

Melanjutkan pembicaraan dari teori Stephen di atas, dapat dilihat bahwa

Keseimbangan P dan KP dari judul Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media

Untuk Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendampingan Iman Anak

(PIA) Di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan adalah

Produksi (P) yang diinginkan yaitu PIA mengenal Kitab Suci. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

55

Kemampuan Produksi (KP) yaitu fisik, keuangan, dan manusia. Jika memiliki P

dan KP yang seimbang, akan menghasilkan apa yang diinginkan yaitu PIA dapat

mengenal Kitab Suci melalui cerita bergambar sehingga mereka dapat semakin

mengenal Yesus dan meniru teladan Yesus dalam kehidupanya sehari-hari.

Namun jika hanya pada mengenalkan Kitab Suci saja tanpa adanya sarana cerita

bergambar dan lain sebagainya, tidak akan menghasilkan apa-apa, melainkan

anak-anak tidak mengerti terhadap maksud yang terkandung dalam Kitab Suci

tersebut.

Jadi efektivitas (KP) dari judul di atas dapat disimpulkan sebagai berikut;

dilihat dari segi fisiknya semua itu dipakai secara berulang ulang, jika dilakukan

pemeliharanaan dan perawatan aset tersebut dengan baik maka ruang dan alat-alat

peraga tersebut masih dapat terus digunakan. Oleh sebab itu untuk bisa dipakai

secara berkelanjutan di kemudian hari, paroki mengadakan perawatan yang baik

terhadap semua peralatan dan juga sarana yang digunakan sehingga akan jauh

lebih baik untuk memeliharanya dengan sebaik-baiknya ketimbang menghabiskan

banyak waktu dan uang untuk merenovasi ruangan dan mengganti alat-alat peraga

yang rusak.

Dari aset keuangan yang ada untuk membeli dan juga merenovasi gedung

maka kebijakan atau langkah yang diambil, yang tentunya timbul dari keinginan-

keinginan untuk mencapai target dengan melihat kenyataan yang ada di lapangan

maka mereka akan mengajukan proposal kepada dewan paroki untuk bisa

memenuhi semua keinginan tersebut tanpa mengalami devisit keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

56

Dari segi manusianya di sini tetap terjaga, karena sumber daya manusianya

tetap ada karena dari pihak paroki juga melakukan suatu kebijakan yaitu

mengadakan rekrutmen pembina PIA dan juga pelatihan bagi pendamping yang

baru agar bisa mendampingi anak-anak dengan baik, sehingga anak-anak semakin

mencintai dan mengimani Allah.

F. Kerangka Pikir

Berdasarkan judul di atas maka kerangka pikir dalam skripsi ini adalah

efektivitas pengenalan Kitab Suci pada anak dipengaruhi oleh media yang

digunakan selama ini dapat menarik anak untuk semakin mengenal Kitab Suci.

Dengan adanya media yang menarik maka anak dapat memahami pesan sabda

Tuhan yang terdapat dalam Kitab Suci sehingga anak semakin mengenal Allah

dan dapat meneladan sikap-sikap yang baik dalam kehidupannya sehari-hari bagi

dirinya dan juga bagi orang lain.

G. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa besar tujuan pengenalan Kitab Suci tercapai?

2. Sejauh mana kondisi aset fisik, keuangan dan motivasi pendamping sesudah

menggunakan cerita bergambar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan metodologi penelitian yang digunakan

dalam memperoleh data Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media Untuk

Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendidikan Iman Anak (PIA) Di

Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan yang meliputi

jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan

istrumen pengumpulan data, teknik pengolahan data dan tehnik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan bentuk deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang

ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik yang yang

terjadi secara alamiah maupun buatan manusia. Fenomena ini bisa berupa bentuk,

aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara

fenomena yang satu dengan lainnya (Sukmadinata, 2006:72).

Melalui penelitian ini penulis dapat menggambarkan dan menganalisis

data-data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner yang disebarkan

kepada responden dan didukung dengan studi pustaka serta observasi secara

langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

58

B. Tempat dan waktu penelitian

Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Paroki Penyelenggaraan Ilahi, Lubuk

Linggau.

Waktu : Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Juni 2013. Penulis

menggunakan waktu yang disesuaikan dengan waktu yang telah

disediakan oleh pihak paroki untuk melaksanakan penelitian.

C. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:

108). Populasinya adalah anak-anak PIA/Sekolah Minggu yang ada di Paroki

Penyelenggaraan Ilahi, Lubuk Linggau. Jumlah anak-anak PIA yang aktif dalam

mengikuti pendampingan iman setiap minggunya ada 75 anak. Berdasarkan

kriteria populasi tersebut diperoleh distribusi populasi sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi populasi

Kelas Sekolah Minggu SEKAMI Jumlah

Sampel 36 39 75 anak

Dari jumlah populasi sebanyak 75 anak ini, jumlah angket yang kembali

sebanyak 63 angket.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Bentuk permasalahan dalam penelitian ini bersifat deskriptif atau

menggambarkan, maka hanya ada satu variabel yang akan diukur atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

59

digambarkan dalam penelitian ini yaitu variabel mengenai “Efektivitas Cerita

Bergambar sebagai sarana untuk mengenalkan Kitab Suci pada anak dalam PIA.”

2. Definisi Konseptual Variabel

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan pada bab II, maka

definisi konseptual variabel efektivitas cerita bergambar adalah salah satu usaha

pencapaian sasaran keseimbangan antara Produksi dan Kemampuan Produksi

dalam mengenalkan Kitab Suci kepada anak dalam PIA, yang meliputi usaha

pencapaian pemeliharaan aset fisik, pemeliharaan aset keuangan, serta

pemeliharan aset manusia sehingga semua itu dapat berjalan dengan seimbang dan

dapat mencapai apa yang diinginkan.

Dari pencapaian keseimbangan P dan KP maka dirumuskan 𝐸 =25,6825

42,095=

0,6 dengan nilai perbandingan 1: ½, atau rasio yang diperolah tidak melebihi

angka 2. Dari perbandingan tersebut maka tujuan dari PIA dalam mengenalkan

anak kepada Kitab Suci tercapai sehingga membentuk kedewasaan anak dalam

beriman kepada Yesus. Dengan adanya tujuan PIA yang sedemikian rupa maka

cerita bergambar merupakan salah satu sarana yang cocok untuk semakin

memperdalam iman mereka lewat gambar-gambar yang ada seperti gambar Daud

dan Goliat, Musa, Nuh, Yesus, Maria, dll.

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dari Efektivitas cerita bergambar adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

60

a. Aspek mengenalkan Kitab Suci dalam hal ini adalah anak memahami dan

juga mengenal kisah-kisah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Karena dalam Kitab Suci begitu banyak menampilkan kisah, dalam skripsi ini

dibatasi seperti kisah penciptaan, dosa manusia, air bah, kelahiran Yesus,

Lima Roti dan Dua Ikan, kisah pembaptisan. Sebagai anak-anak Allah,

mereka juga mengenal tokoh-tokoh yang ada dalam Kitab Suci baik

Perjanjian Lama dan juga Perjanjian Baru, seperti tokoh Daud, Musa, Nuh,

Ishak, Abraham, Yesus dan Maria. Melalui pengenalan kisah-kisah dan

tokoh-tokoh Kitab Suci yang disampaikan secara menarik, hidup dan penuh

imajinasi dapat membantu anak dalam menghayati, menjalankan nilai-nilai

dan ajaran iman dalam kehidupan melalui pengalaman para tokoh yang ada di

dalam Kitab Suci dengan pengalamannya sehari-hari.

b. Keterpeliharaan aset fisik, berupa pemeliharaan sarana dan prasarana,

kemampuan dalam hal mengelola aset keuangan sehingga tidak terjadi devisit

dalam keuangan, serta kemampuan mempertahankan aset manusia sehingga

sumber daya manusia yang ada tetap tersedia sehingga kegiatan

pendampingan PIA dapat berjalan hingga sekarang ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

penyebaran kuesioner, observasi dan studi dokumen. Penyebaran kuesioner

dilakukan secara langsung. Kuesioner yang dibagikan kepada anak-anak PIA

paroki Penyelenggaraaan Ilahi Lubuk Linggau, setelah diisi langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

61

dikembalikan kepada peneliti pada hari yang sama. Observasi dan studi dokumen

mengacu pada data aset fisik (sarana & prasarana), aset keuangan, dan aset

manusia (dewan paroki, orang tua & pendamping PIA). Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan data yang lebih faktual mengenai efektivitas cerita bergambar atas

pengenalan Kitab Suci dalam PIA.

5. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur nilai variabel dalam

penelitian ini adalah skala sikap dengan model rating scale, dimana dalam

pembahasannya hanya dikemukakan skala untuk mengukur sikap. Perkembangan

ilmu sosiologi dan psikologi, maka instrumen penelitian akan lebih menekankan

pada pengukuran sikap (Riduwan,2008:87).

Rating Scale adalah pencatatan gejala menurut tingkat-tingkatnya. Adapun

tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan subyek

menurut tingkatan-tingkatan subyeknya dalam hal ini adalah anak PIA. Rating

Scale umumnya terdiri dari suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku yang

harus dicatat secara bertingkat dan dalam hal ini peneliti harus mencatat pada

tingkat yang bagaimana suatu gejala atau ciri tingkah laku itu nampak. Misalkan

saja kategori tertentu dibuat macam-macam rating (Sutrisno Hadi, 2004: 171-

172).

Instrumen ini bersifat tertutup, artinya jawaban untuk masing-masing

pertanyaan yang ada sudah tersedia pada kolom jawaban. Responden tinggal

memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaannya. Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

62

model rating scale sematik meliputi pertanyaan dan peryataan tertulis mengenai

efektivitas media cerita bergambar. Terdapat satu alternatif jawaban pada setiap

pernyataan pada rating scale modifikasi, yaitu pernyataan setuju-tidak setuju dan

pernah-tidak pernah dengan nilai berjenjang 5, 4, 2, 1 kecuali pernyataan yang

negatif (unfavorable) sehingga penulisannya dibalik yaitu 1, 2, 4, 5. Jadi nilai

maksimum yang dapat diperoleh tiap 1 item pernyataan adalah 5 poin, dan

terendah adalah 1 poin.

Tabel 2. Skor alternatif jawaban variabel efektivitas cerita bergambar

Item Favorable 5 4 2 1

Item Non-faforable 1 2 4 5

6. Pengembangan Instrumen

a. Kisi-kisi

Tabel 3.Instrumen Efektivitas Cerita Bergambar.

No. Sub Variabel Indikator Item

Soal

No.

Item

1. Produksi (P):

Mengenal Kitab Suci.

Mampu menceritakan ulang cerita

dengan mudah, kisah yang terdapat

dalam Kitab Suci PL & PB yakni

kisah-kisah penciptaan, dosa

manusia, air bah, kelahiran Yesus,

Lima Roti dan Dua Ikan, kisah

pembaptisan.

5

1-7

Mampu mengungkapkan pesan

pokok dari cerita dengan bantuan

cerita bergambar.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

63

2. Kemampuan

Produksi

(KP)

Aset fisik Terpelihara dengan baik 4 8-11

Aset

Keuangan

Keuangan tidak devisit. 3 12-14

Aset

Manusia.

Menunjukkan sikap senang dalam

mendampingi PIA.

2

21-27 Motivasi pendamping. 2

Persiapan pendamping. 3

3. Penggunaan Cergam Sering menggunakan Cergam. 2

15-20 Ketertarikan pada Cergam 2

Kelancaran proses. 2

Jumlah Soal 27

Tabel 4. Panduan Studi Dokumen

No. Aspek Skor

1. Kelengkapan buku-buku

PIA/Sekolah Minggu.

Sangat

memadai 5 4 2 1

Tidak

memadai

2. Keuangan Surplus 5 4 2 1 Devisit.

3. Proses Pendampingan Sangat

Teratur 5 4 2 1

Tidak

Teratur

4. Membuat Persiapan mengajar

PIA/Sekolah Minggu (Catatan

Tertulis).

Sangat

Lengkap 5 4 2 1 Tidak Lengkap

5. Kreatifitas Pendamping. Sangat Kreatif 5 4 2 1 Tidak Kreatif

Tabel 5. Instrumen Panduan Observasi

Kondisi Gedung dan Lingkungannya Keadaan

Baik Tidak Baik

1. Kondisi banguanan …… a. Permanen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

64

…… b. Darurat

…… c. Lain-lain….

2. Halaman ….... a. Luas

……. B. Sempit

……. C. Hijau

…… d. Gersang

.…... e. Lain-lain….

3. Pagar …… a. Pagar besi

…… b. Pagar

hijau/tanaman hijau

…… c. Pagar

tembok

…… d. Lain-lain

4. Kamar Kecil ..….. a. Permanen

…… b. Darurat

…… c. Air cukup

…… d. Bersih

…… e. Lain-lain…

Ruangan dan Sumber Belajar

5. Ruangan …… a. Ukuran

kira-kira 7x 8 m

…… b. Ventilasi

cukup

…… c. Cahaya

cukup

…… d. Bersih dan

rapi

…… e. Hiasan

dinding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

65

…… f. Lain-lain…

6. Keadaan fasilitas belajar ..….. a. Papan tulis

memadai

…… b. Meja dan

kursi anak cukup

…… c. Meja dan

kursi nyaman

.…..d.Lain-lain……

7. Alat penunjang PIA …… a. Boneka

tangan

…… b. Wayang

…… c. Gambar-

gambar

…… d. Lain-lain…

8. Sumber belajar .… a.Perpustakaan

……b. Kitab Suci

……c. Buku cerita

bergambar

……d. Media

penunjang

…… e. Majalah

rohani anak-anak

…… f. Lain-lain…

b. Uji Coba Terpakai

Uji coba instrumen ini bersifat uji coba terpakai dalam arti peneliti hanya

satu kali menyebarkan instrumen untuk dipakai dalam mengumpulkan data

penelitian. Butir instrumen yang sudah diisi oleh responden akan diuji tingkat

validitas dan reliabilitasnya, kemudian akan dilakukan analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

66

1) Validitas

Arikunto dalam Riduwan (2010: 97) menjelaskan bahwa validitas

merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur. Jika instrumen dinyatakan valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur data yang akan diukur. Agar kesimpulan tidak keliru

dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya

diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam

penelitian.

Dalam penelitian ini uji coba terpakai menggunakan validitas butir dengan

taraf singnifikan 0,05 dengan N 63 orang, maka butir yang memiliki koefisien

korelasi lebih besar atau sama dengan 0,244 dianggap valid dan layak digunakan.

Dalam penelitian ini, uji validitasnya dilakukan dengan menggunakan program

Microscope Excel dengan mengkorelasikan skor item menggunakan rumus teknik

Person Product Moment.

Hasil validitas butir pada efektivitas cerita bergambar dari 27 butir soal

yang diuji, rentang hasil validitas yang diperoleh adalah -0,07-0,166. Terdapat

delapan butir soal yang tidak valid karena nilai kurang dari 0,244 yaitu:

Tabel 6: Soal Tidak Valid

Nomor Nilai

5 0,198

12 0,166

18 0,118

19 0,132

21 -0,073

24 0,05

25 0,155

26 0,067

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

67

Dengan demikian terdapat 19 butir soal yang dinyatakan valid dan layak untuk

dianalisis lebih lanjut.

2) Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata sifat reliabel yang artinya dapat diandalkan.

Sebuah alat disebut reliabel atau dapat diandalkan jika menghasilkan sesuatu yang

konsisten dan tidak berubah-ubah. Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan

ketepatan alat pengumpul data yang digunakan (Riduwan, 2010:213). Besar

koefisisen reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Jika koefisien

semakin mendekati 1,00 maka hasil pengukuran mendekati taraf sempurna.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan teknik formula Alpha

dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Rumus manualnya adalah

sebagai berikut:

Tabel 7. Rumus Reliabilitas

Keterangan:

= nilai reliabilitas

Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = Jumlah item

= 𝑘

𝑘 − 1 1 −

∑𝑆𝑖𝑆𝑡

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

68

Hasil pengujian reliabilitas melalui program SPSS 16.0 dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 8. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

0,726 19

Dari hasil analisis terhadap 19 butir soal valid, diketahui nilai Alpha

sebesar 0,726 yang berarti reliabilitas soal tinggi.

Analisis data dilakukan secara deskriptif, baik deskriptif statistik dan

frekuentif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh nilai rata-rata variabel

dengan mengklasifikasikan data variabel menurut tingkat tertentu. Deskripsi data

tersebut meliputi rata-rata (mean), standar deviasi, rentang skor (range), skor

minimum dan maksimum, nilai tengah (median), nilai yang sering muncul

(modus), skor total (sum) dan frekuensi dari skala yang digunakan dalam

pernyataan penelitian ini dengan menggunakan deskripsi frekuentif dengan cara

sebagai berikut:

1) Skor tertinggi yang dapat dicapai: 5 x 19 = 95

2) Skor terendah: 1 x 19 = 19

3) Hasil dari skor tertinggi dikurangi terendah: 95 – 19 = 76

4) Hasil dibagi 5 sesuai dengan interval skalanya: 76:5= 15

Kriteria tersebut diambil dengan rumus:

Smak - Smin

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

69

Keterangan:

Smak : skor maksimal

Smin : skor minimal

N : rentangan skala tiap instrumen

Tabel 9. Kriteria kategori

Kategori Interval

Sangat Baik 64-79

Baik 48-63

Kurang 31-47

Sangat Kurang 15-30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini penulis memaparkan pembahasan hasil penelitian dan

usulan program bagi para pendamping PIA dalam rangka mengenalkan anak pada

Kitab Suci. Usulan program itu meliputi latar belakang program, tujuan program,

tema dan metode cerita bergambar dalam pendampingan PIA.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis melaporkan hasil penelitian secara keseluruhan

dan dari setiap aspeknya. Dalam menentukan efektivitas yang tercapai dengan

baik, maka penulis melaporkan sesuai dengan teori dari Stephen R. Covey di mana

Efektivitas terletak pada keseimbangan P dan KP. Dalam hal ini P=Produksi yang

diinginkan, yaitu anak mengenal Kitab Suci. Sedangkan KP=Kemampuan

Produksi, yaitu memiliki 3 aset yang meliputi aset fisik, aset keuangan dan aset

manusia.

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam aset fisik meliputi: ruang untuk

melakukan kegiatan PIA, poster, lukisan, foto, cergam, boneka tangan, CD, VCD,

Kitab Suci bergambar, buku-buku cerita dan lain sebagainya. Kemudian aset

keuangannya yaitu uang kas yang diperoleh dari pengumpulan kolekte setiap

minggunya dalam pertemuan PIA. Sedangkan aset manusianya adalah motivasi

para pendamping PIA. Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari setiap aspek

mengenai efektivitas cerita bergambar di paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk

Linggau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

71

1. Data Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci

Tabel 10. Deskriptif data mengenal Kitab Suci

Statistik Deskriptif

Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci

N Valid 63

∑ Instrumen 6

Mean 25.6825

Median 26.0000

Mode 30.00

Std. Deviation 4.48231

Variance 20.091

Skewness -706

Kurtosis -500

Range 17.00

Minimum 13.00

Maximum 30.00

Sum 1618.00

Aspek Produksi (P) yang diukur dalam penelitian ini adalah mengenal

Kitab Suci. Pada tabel deskripsi di atas dapat dilihat bahwa N valid sebanyak 63

anak dengan jumlah instrumen yang valid 6 butir dengan skor terendah

(minimum) sebesar 13. Nilai rata-rata (mean) sebesar 25,6825 dengan simpangan

buku (Std. Deviation) sebesar 4,48231. Nilai Variance diperoleh 20,091 dengan

nilai tengah (median) 26,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) adalah 30,00.

Sedangkan nilai kisaran (Range) sebesar 17,00 dengan kemencengan (Skewness)

sebesar -706 dan keruncingan (Kurtosis) sebesar -500 dengan nilai Sum yang

merupakan penjumlahan nilai keseluruhan aspek produksi (P) sebesar 1618.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

72

Tabel 11. Deskripsi Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Mengenal 25-30 42 63,5%

Mengenal 19-24 19 33,3%

Tidak Mengenal 13-18 2 3,2%

Sangat Tidak Mengenal 6-12 0 0%

Jumlah Total Responden & Persentase 63 100%

Gambar 1. Frekuensi Produksi (P): Mengenal Kitab Suci

Tabel di atas menunjukkan aspek mengenal Kitab Suci. Anak yang

menjawab dengan kriteria sangat mengenal sebanyak 42 anak (63,5%), anak yang

menjawab dengan kriteria mengenal sebanyak 19 anak (33,3%), anak yang

menjawab dengan kriteria tidak mengenal sebanyak 2 anak (3,2%) dan tidak ada

anak yang menjawab dengan kriteria sangat tidak mengenal. Hal ini berarti, anak-

anak sangat mengenal Kitab Suci.

25-30 Sangat Mengenal

19-24 Mengenal

13-18 Tidak Mengenal

6-12 Sangat Tidak

Mengenal

Persentase 63,5% 33,3% 3,2% 0%

Frekuensi 42 19 2 0

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Fre

kue

nsi

Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

73

2. Deskripsi Keseluruhan Kemampuan Produksi (KP) yaitu:

a) Aset Fisik

1) Angket

Berdasarkan dari pengisian angket, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 12. Deskriptif data aset fisik

Statistik Deskriptif Aset Fisik

N Valid 63

∑ Instrumen 4

Mean 19.0000

Median 20.0000

Mode 20.00

Std. Deviation 1.70389

Variance 2.903

Skewness -3.637

Kurtosis 18.731

Range 11.00

Minimum 9.00

Maximum 20.00

Sum 1197.00

Pada tabel data aset fisik di atas dapat dilihat bahwa N valid sebanyak 63

anak PIA dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak 4 butir dengan skor

terendah (minimum) sebesar 9 dan skor tertinggi (maximum) sebesar 20.

Dihasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 19,0000 dengan simpangan baku (Std.

Deviation) sebesar 1,70389. Untuk nilai Variance didapat 2,903 dengan nilai

tengah (median) 20,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) adalah 20,00.

Sedangkan nilai kisaran (Range) sebesar 11,00 dengan tingkat kemencengan

(Skewness) sebesar -3,637 dan tingkat keruncingan (Kurtosis) sebesar 18,731

dengan nilai Sum yang merupakan penjumlahan nilai keseluruhan aspek aset fisik

sebesar 1197.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

74

Tabel 13. Deskripsi aset fisik

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Baik 17-20 61 95,2%

Baik 13-16 1 3,2%

Tidak Baik 9-12 1 1,6%

Sangat Tidak Baik 4-8 0 0%

Jumlah Total Responden & Persentase 63 100%

Gambar 2. Frekuensi aset fisik

Tabel di atas menunjukkan aspek aset fisik. Anak yang menjawab dengan

kriteria sangat baik sebanyak 61 anak (95,2%), yang menjawab dengan kriteria

baik sebanyak 1 orang (3,2%), anak yang menjawab dengan kriteria tidak baik

sebanyak 1 orang (1,6%) dan tidak ada anak yang menjawab dengan kriteria

sangat tidak baik. Hal ini berarti bahwa aset fisik yang dimiliki digolongkan

dengan frekuensi cukup tinggi, yaitu dengan kriteria sangat baik untuk sarana dan

prasarana yang memadai dan layak digunakan secara berulang-ulang.

17-20 Sangat Baik

13-16 Baik 9-12 Tidak Baik4-8 Sangat Tidak

Baik

Persentase 95,2% 3,20% 2% 0,0%

Frekuensi 61 1 1 0

0

10

20

30

40

50

60

70

Fre

kue

nsi

Aset Fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

75

2) Hasil Observasi

Kondisi Gedung dan Lingkungannya Keadaan

1. Kondisi bangunan …… a. Permanen Sangat baik & terawat

…… b. Darurat

…… c. Lain-lain….

2. Halaman ….... a. Luas Cukup luas untuk bermain

dan ruang gerak anak.

……. b. Sempit

……. c. Hijau Halaman cukup hijau

terawat dan bersih.

……. d. Gersang

.….... e. Lain-lain.

3. Pagar ……. a. Pagar besi Pagar dalam keadaan baik.

……. b. Pagar

hijau/tanaman hijau

……. c. Pagar

tembok

Tembok di cat putih bersih

tanpa coretan.

…… d. Lain-lain

4. Kamar Kecil .... a. Permanen jumlah ± 3 kamar kecil

dalam keadan baik.

…… b. Darurat

…… c. Air cukup air bersih.

…… d. Bersih bersih dan terawat.

…… e. Lain-lain…

Ruangan dan Sumber Belajar

5. Ruangan

…… a. Ukuran

kira-kira 7x 8 m

Daya tampung ± 30 anak.

Dalam keadaan baik & layak

digunakan.

…… b. Ventilasi

cukup

3 jendela cukup besar.

Keadaan baik

... c. Cahaya cukup Cahaya masuk cukup.

…… d. Bersih dan

rapi

Ruangan bersih dan rapi.

…… e. Hiasan

dinding

Baik serta tertata dengan

teratur. Keadaan baik

…… f. Lain-lain…

6. Keadaan fasilitas belajar ..... a. Papan tulis

memadai

1 papan tulis hitam keadaan

baik.

…… b. Meja dan

kursi anak cukup

baik ± 30 meja dan kursi.

…… c. Meja dan

kursi nyaman

Nyaman dan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

76

.….. d. Lain-

lain……

7. Alat penunjang PIA …… a. Boneka

tangan

Baik, berjumlah ±4.

…… b. Wayang

…… c. Gambar-

gambar

Cukup baik, jumlah ±10.

…… d. Lain-lain…

8. Sumber belajar … a. Perpustakaan

...… b. Kitab Suci Baik, jumlah ± 20.

…… c. Buku

cerita bergambar

Baik, jumlah ±10.

…… d. Media

penunjang

Tape+VCD: jumlah 1 unit,

baik.

… e. Majalah

rohani anak-anak

…… f. Lain-lain…

b) Aset Keuangan

Tabel 14. Deskriptif aset keuangan

Statistik Deskriptif Aset Keuangan

N Valid 63

∑ Instrumen 2

Mean 8,8889

Median 9,0000

Mode 10.00

Std. Deviation 1.50388

Variance 2.262

Skewness -2,479

Kurtosis 7,901

Range 8.00

Minimum 2.00

Maximum 10.00

Sum 560.00

Pada tabel data aset keuangan di atas dapat dilihat bahwa N valid sebanyak

63 anak PIA, dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak 2 butir dengan skor

terendah (minimum) sebesar 2 dan skor tertinggi (maximum) sebesar 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

77

Dihasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 8,8889 dengan simpangan baku (Std.

Deviation) sebesar 1,50388. Nilai Variance didapat 2,262 dengan nilai tengah

(median) 9,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) adalah 10,00. Sedangkan

nilai kisaran (Range) sebesar 8,00 dengan tingkat kemencengan (Skewness)

sebesar -2,479 dan tingkat keruncingan (Kurtosis) sebesar 7,901 dengan nilai Sum

yang merupakan penjumlahan nilai keseluruhan aspek aset aset keuangan sebesar

560.

Tabel 15. Deskripsi Aset Keuangan

Kriteria Interval Jumlah

Responden Persentase

Sangat Cukup 9-10 46 49,2%

Cukup 7-8 2 34,9%

Tidak Cukup 5-6 2 11,1%

Sangat Tidak Cukup 2-4 2 4,8%

Jumlah Total Responden & Persentase 63 100%

Gambar 3. Frekuensi Aset Keuangan

Tabel di atas menunjukkan aset keuangan yang dimilki. Anak yang

menjawab dengan kriteria sangat cukup sebanyak 46 orang (49,2%), anak yang

menjawab dengan kriteria cukup sebanyak 2 orang (34,9%), anak yang menjawab

9-10 Sangat Cukup

7-8 Cukup5-6 Tidak

Cukup2-4 Sangat

Tidak Cukup

Persentase 49,20% 34,90% 11% 4,8%

Frekuensi 46 2 2 2

0

10

20

30

40

50

Fre

kue

nsi

Aset Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

78

dengan kriteria tidak cukup sebanyak 2 orang (11,1%) dan anak yang menjawab

dengan kriteria sangat tidak cukup sebanyak 2 orang (4,8%). Ini artinya bahwa

aset keuangan yang dimilki selama ini dapat digolongkan dengan frekuensi pada

tingkat prosentase yang tinggi, yaitu dengan kriteria sangat cukup, sehingga dapat

membeli sarana dan prasarana yang baru.

c) Aset Manusia

Tabel 16. deskriptif data motivasi pendamping

Statistik Deskriptif Aset Manusia (Motivasi)

N Valid 63

∑ Instrumen 3

Mean 14.2063

Median 15.0000

Mode 15.00

Std. Deviation 95307

Variance 908

Skewness -893

Kurtosis -334

Range 3.00

Minimum 12.00

Maximum 15.00

Sum 895

Pada tabel statistik deskripsi data aset manusia di atas dapat dilihat bahwa

N valid sebanyak 63 anak PIA dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak 3

butir dengan skor terendah (minimum) sebesar 12 dan skor tertinggi (maximum)

sebesar 15. Dihasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 14.2063 dengan simpangan

baku (Std. Deviation) sebesar 95307. Untuk nilai Variance didapat 908 dengan

nilai tengah (median) 15,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) adalah 15,00.

Sedangkan nilai kisaran (Range) sebesar 3,00 dengan tingkat kemencengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

79

(Skewness) sebesar -893 dan tingkat keruncingan (Kurtosis) sebesar -334 dengan

nilai Sum yang merupakan penjumlahan nilai keseluruhan aset manusia sebesar

895.

Tabel 17. Deskripsi motivasi pendamping

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Termotivasi 13-15 59 93,7%

Termotivasi 9-12 4 6,3%

Tidak Termotivasi 5-8 0 0%

Sangat Tidak Termotivasi 1-4 0 0%

Jumlah Total Responden & Persentase 63 100%

Gambar 4. Frekuensi motivasi pendamping

Tabel di atas menunjukkan motivasi manusia. Anak yang menjawab

dengan kriteria sangat termotivasi sebanyak 59 orang (93,79%), anak yang

menjawab dengan kriteria termotivasi sebanyak 4 orang (6,39%), tidak ada anak

yang menjawab dengan kriteria tidak termotivasi dan sangat tidak termotivasi. Ini

artinya bahwa para pendamping sangat termotivasi dalam mendampingi anak-

13-15 Sangat Termotivasi

9-12 Termotivasi

5-8 Tidak Termotivasi

1-4 Sangat Tidak

Termotivasi

Persentase 93,70% 6,30% 0% 0%

Frekuensi 59 4 0 0

0

10

20

30

40

50

60

70

Fre

kue

nsi

Aspek Manusia (Motivasi Pendamping)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

80

anak PIA. Mereka mendampingi dengan sepenuh hati dan tanpa ada paksaan dari

orang lain.

3. Deskripsi Penggunaan Cerita Bergambar

Tabel 18. Deskriptif Keseringan Penggunaan Cerita Bergambar

Statistik Deskriptif Nilai

keseluruhan

N Valid 63

∑ Instrumen 4

Mean 18.3492

Median 19.0000

Mode 19.00a

Std. Deviation 2.39056

Variance 5.715

Skewness -2.295

Kurtosis 5.928

Range 12.00

Minimum 8.00

Maximum 20.00

Sum 1156

Pada tabel statistik deskripsi keseringan penggunaan cerita bergambar di

atas dapat dilihat bahwa N valid sebanyak 63 anak PIA dengan jumlah instrumen

yang valid sebanyak 4 butir dengan skor terendah (minimum) sebesar 8 dan skor

tertinggi (maximum) sebesar 20. Dihasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 18,3492

dengan simpangan baku (Std. Deviation) sebesar 2,39056. Nilai Variance didapat

5,715 dengan nilai tengah (median) 19,0000 dan nilai yang sering muncul (mode)

adalah 19,00a. Sedangkan nilai kisaran (Range) sebesar 12,00 dengan tingkat

kemencengan (Skewness) sebesar -2,295 dan tingkat keruncingan (Kurtosis)

sebesar 5,928 dengan nilai Sum yang merupakan penjumlahan nilai keseluruhan

aspek keseringan penggunaan cergam sebesar 1156.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

81

Tabel 19. Deskripsi Aspek Penggunaan Cergam

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Sering 17-20 53 54,8%

Sering 14-16 7 36,5%

Kadang-kadang 11-13 2 7,1%

Tidak Pernah 8-10 1 1,6%

Jumlah Total Responden & Persentase 63 100%

Gambar 5. Frekuensi Penggunaan Cergam

Tabel di atas menunjukkan frekuensi penggunaan cergam dalam

pendampingan PIA. Anak yang menjawab dengan kriteria sangat sering sebanyak

53 anak (54,8%), anak yang menjawab dengan kriteria sering sebanyak 7 anak

(36,5%), anak yang menjawab dengan kriteria kadang-kadang sebanyak 2 anak

(7,1%) dan anak yang menjawab tidak pernah sebanyak 1 anak (1,6%). Dengan

melihat banyaknya jumlah anak yang menjawab sangat sering, maka berdasarkan

dari pandangan anak para pendamping PIA di paroki Penyelenggaraan Ilahi

Lubuk Linggau sering menggunakan cergam sebagai sarana dalam proses PIA

untuk mengenalkan anak pada Kitab Suci.

17-20 Sangat Sering

14-16 Sering11-13 Kadang-

kadang8-10 Tidak

Pernah

Persentase 54,80% 36,50% 7,1% 1,6%

Frekuensi 53 7 2 1

0

10

20

30

40

50

60

Frek

uen

si

Aspek Penggunaan Cergam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

82

4. Analisis Data Efektivitas

Sebagaimana dirumuskan pada bab II, maka dapat dilihat

keseimbangannya sebagai berikut, dengan menggunakan rumus 𝐸 =𝑃

𝐾𝑃.

Diketahui rata-rata aspek Produksi (P)=25,6825 dan nilai rata-rata KP dari aset

fisik, aset keuangan dan aset manusia sebesar 42,095. Dari nilai yang diperoleh

maka penulis menyimpulkan bahwa keseimbangan dari 𝐸 =25,6825

42,095= 0,6. Hal ini

berarti efektivitas cerita bergambar dapat mencapai keseimbanganya dengan baik

karena rasio yang diperoleh tidak melebihi angka 2 atau 1: ½. Dari hasil analisis

data ini berarti penyusutan yang terjadi tidak melebihi angka ½ dari target awal

tetap pada posisi 1 yang berarti Kemampuan Produksi ideal.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Efektivitas Cerita Bergambar Berdasarkan

Setiap Aspek Variabel.

1. Aspek Produksi (P): Mengenal Kitab Suci

Aspek Produksi (P) ini difokuskan pada mengenal Kitab Suci baik dalam

hal mengungkapkan pesan inti dan juga menceritakan kembali kisah-kisah yang

terdapat pada Kitab Suci. Berdasarkan hasil anak dalam mengerjakan soal tes

mengenal Kitab Suci maka, N valid sebanyak 63 responden. 42 anak (63,5%),

anak yang menjawab dengan kriteria mengenal sebanyak 19 anak (33,3%), anak

yang menjawab dengan kriteria sangat tidak mengenal sebanyak 2 anak (3,2%).

Dengan demikian, sebagian besar anak merasa sangat mengenal dan memahami

pesan inti dari Kitab Suci melalui cerita bergambar yang dipakai oleh pendamping

pada saat pertemuan PIA. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan anak-anak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

83

saat mengungkapkan dan menceritakan kembali kisah yang terdapat dalam Kitab

Suci.

Hal ini juga didukung oleh hasil perolehan nilai dari setiap anak dalam

mengisi soal tes yang diberikan. Nilai yang diperoleh siswa tersebut dihitung

berdasarkan dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan kriteria tertentu, tabel

kriterianya sebagai berikut:

Tabel 20 nilai soal tes perolehan siswa

Nilai Skor Total

10-8 23-30

7-6 22-19

5-4 13-16

Dari 63 anak yang menjawab soal, terlihat bahwa 45 anak mendapatkan

nilai 10-8. 16 anak mendapatkan nilai 7-6, sedangkan ada 2 anak yang

mendapatkan nilai 5-4. Dari hasil data di atas, maka nilai yang diperoleh oleh

setiap anak diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang memperoleh nilai sebesar

10-8 maka anak tersebut masuk dalam kriteria sangat mengenal, perolehan nilai 7-

5 masuk dalam kriteria mengenal, sedangkan yang memperoleh nilai 4-2 termasuk

dalam kriteria tidak mengenal dan sangat tidak mengenal. Dalam penelitian ini

jumlah anak yang mendapat nilai tertinggi ada sebanyak 45 anak. Hal ini berarti

anak-anak sangat mengenal Kitab Suci baik dari kemampuan anak-anak dalam

mengungkapkan pesan inti dan menceritakan kembali kisah yang terdapat dalam

Kitab Suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

84

2. Aspek Kemampuan Produksi (KP): Aset fisik, keuangan, manusia.

Pada aspek Kemampuan Produksi (KP) ini akan membahas tiga aspek

yaitu fisik, keuangan dan manusia. Berikut penjabaran dari setiap aspek:

a. Aset fisik

Dalam penelitian ini aset fisik berupa tersedianya ruang untuk melakukan

kegiatan PIA, poster, lukisan, foto, cergam, boneka tangan, CD, VCD, Kitab Suci

bergambar, buku-buku cerita dan lain sebagainya. Dari tabel deskripsi di atas

bahwa dari N valid 63 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 19,0000, dengan 56

anak (84,1%) yang menjawab dengan kriteria sangat mampu, yang menjawab

dengan kriteria mampu sebanyak 6 orang (14,3%), tidak ada anak yang menjawab

dengan kriteria tidak mampu dan anak yang menjawab dengan kriteria sangat

tidak mampu sebanyak 1 orang (1,6%). Hal ini berarti bahwa aset fisik yang

dimiliki Paroki Penyelenggraan Ilahi digolongkan dengan frekuensi cukup tinggi,

yaitu dengan kriteria sangat mampu dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana

yang memadai dan lengkap.

Hasil analisis di atas didukung dan diperkuat oleh data hasil observasi

lapangan dan studi dokumen. Dari hasil pengamatan secara langsung, penulis

melihat bahwa letak Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau sangat

strategis, dekat dengan jalan raya, pertokoan, rumah sakit, lapangan merdeka

subkos, museum, dan lain-lain. Kondisi bangunannya masih dalam keadaan baik

sehingga layak dipakai untuk beribadat, pertemuan dan kegiatan gereja lainnya.

Paroki ini memiliki dua pintu gerbang yang terbuat dari besi, sehingga

memudahkan bagi kendaraan yang akan keluar dan masuk. Selain memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

85

bangunan gereja, paroki ini juga memiliki gedung pastoran yang letaknya di

belakang gereja, gua maria di belakang gereja, sekolah Taman Kanak-kanak (TK)

Xaverius dan bangunan aula kecil untuk pertemuan serta kegiatan PIA. Halaman

gereja cukup luas dan ada beberapa tanaman untuk menambah keasrian

lingkungan. Halaman gereja dapat menampung parkir kendaraan umat seperti

sepeda, motor dan mobil. Selain itu halaman gereja masih cukup luas untuk

tempat bermain anak-anak, karena bagunan gereja berada dalam satu lahan

dengan Taman Kanak-kanak (TK) Xaverius. Kamar kecil dan bangunan lainnya

yang ada di paroki ini sudah permanen dengan keadaan bersih dan air yang

tersedia cukup banyak. Berikut beberapa gambar yang dapat penulis

dokumentasikan:

Gambar 6. Halaman, pagar & kamar kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

86

Ukuran ruangan pertemuan PIA kira-kira berukuran 7x7 meter, memiliki

perlengkapan seperti papan tulis, ventilasi cukup, cahaya cukup, hiasan dinding,

meja guru serta bangku sejumlah anak dan dalam kondisi baik. Alat-alat

penunjang PIA seperti boneka tangan, gambar-gambar dll dalam keadaan baik dan

terawat. Sumber belajar lainnya seperti Kitab Suci, buku-buku cerita, tape,

majalah dll juga tersedia cukup lengkap dan sering digunakan sebagai sumber

belajar bagi anak-anak. Berikut beberapa gambar yang dapat penulis ambil.

Gambar 7. Tempat kegiatan PIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

87

Gambar 8. Ruang belajar TK sering digunakan untuk pertemuan PIA

Gambar 9. Buku-buku PIA dan sarana pendukung lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

88

b. Aset keuangan

Di sini aset keuangan yang dimaksudkan adalah keuangan yang dimiliki

selama ini mengalami surplus atau devisit. Berdasarkan data deskripsi diatas

bahwa N valid sebanyak 63 anak PIA, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar

8,8889. Anak yang menjawab dengan kriteria sangat mampu sebanyak 46 orang

(49,2%), anak yang menjawab dengan kriteria mampu sebanyak 2 orang (34,9%),

anak yang menjawab dengan kriteria tidak mampu sebanyak 2 orang (11,1%) dan

anak yang menjawab dengan kriteria sangat tidak mampu sebanyak 2 orang

(4,8%). Ini artinya bahwa aset keuangan yang dimilki selama ini dapat

digolongkan dengan frekuensi pada tingkat persentase yang tinggi, yaitu dengan

kriteria sangat mampu. Dengan demikian mereka dapat melaksanakan kegiatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

89

dan juga dapat membeli alat-alat peraga dan kelengkapan lainnya yang sudah

rusak.

Data ini juga didukung dengan studi dokumen dimana dalam dokumen

yang penulis peroleh bahwa setiap minggunya mereka mampu mengumpulkan

uang kolekte sebesar ≤ Rp 80.000,- ≥ Rp 100.000,-. Dengan demikian mereka

dapat menambah aset yang baru lagi. Selain itu mereka juga memiliki dana

cadangan yang diperoleh dari donatur untuk membantu pendanaan dan juga

pengembangan PIA di paroki Penyelenggaraan Ilahi.

c. Aset manusia

Aset manusia dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mendukung

jalannya proses pendampingan seperti romo paroki, dewan paroki, pendamping

PIA, dan orangtua. Namun dalam pembahasan kali ini penulis membatasi aset

manusia yang diteliti yaitu para pendamping PIA saja. Deskripsi data kuesioner di

atas menunjukkan, bahwa N valid sebanyak 63 dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar 14.2063. Jumlah anak yang menjawab dengan kriteria sangat termotivasi

sebanyak 59 orang (93,79%), anak yang menjawab dengan kriteria termotivasi

sebanyak 4 orang (6,39%), tidak ada anak yang menjawab dengan kriteria tidak

termotivasi dan sangat tidak termotivasi. Ini artinya bahwa para pendamping

sangat termotivasi dalam mendampingi anak-anak PIA. Para pendamping

mendampingi anak-anak dengan sepenuh hati dan tanpa ada paksaan dari orang

lain. Selain itu para pendamping tergerak hatinya secara sukarela dalam melayani

anak-anak untuk mendewasakan iman mereka agar semakin mengimani Yesus

Sang Juru Selamat dalam kehidupan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

90

Dari keseluruhan aset yang dibahas di atas dapat disimpulkan bahwa

Keseimbangan P dan KP dari judul Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media

Untuk Mengenalkan Kitab Suci Kepada Anak Dalam Pendidikan Iman Anak

(PIA) Di Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan yaitu

ketercapaiannya kemampuan aset fisik dan juga aset keuangan yang surplus/tidak

devisit, sehingga kelompok PIA mampu melaksanakan kegiatan dan memenuhi

sarana prasarana dalam pendampingan. Kemudian dari aset manusia yaitu dilihat

dari pendamping sangat termotivasi dan juga menunjukkan sikap senang untuk

mendampingi anak-anak PIA. Motivasi para pendamping ini tidak hanya pada

saat mereka mendampingi anak-anak namun juga mereka wujudkan dalam

kehidupan sehari-hari yaitu memiliki semangat melayani dan bekerjasama yang

baik dengan berbagai pihak (pastor paroki, sesama guru, umat).

3. Aspek Penggunaan Cerita Bergambar (Cergam)

Pada aspek penggunaan cergam ini dilihat dari keseringan atau tidaknya

penggunaan cerita bergambar dalam pendampingan berlangsung. Dari deskripsi di

atas dapat dilihat bahwa N valid 63 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 18,3492.

Jumlah anak yang menjawab dengan kriteria sangat sering sebanyak 53 anak

(54,8%), yang menjawab dengan kriteria sering sebanyak 7 anak (36,5%), yang

menjawab dengan kriteria kadang-kadang sebanyak 2 anak (7,1%) dan yang

menjawab tidak pernah sebanyak 1 anak (1,6%). Dengan melihat banyaknya

jumlah anak yang menjawab sangat sering, maka berdasarkan dari pandangan

anak para pendamping PIA di paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

91

sangat sering menggunakan cergam sebagai sarana dalam mengajar PIA untuk

mengenalkan anak pada Kitab Suci.

Hal ini juga didukung oleh hasil studi dokumen dan juga pengamatan dari

penulis, di sini penulis melihat bahwa proses pendampingan sangat teratur karena

adanya jadwal rutin yang mereka buat untuk setiap minggunya yaitu Minggu

pertama bercerita, Minggu kedua menggunakan Kitab Suci, Minggu ketiga dan

keempat mewarnai. Para pendamping juga cukup lengkap dalam hal membuat

persiapan pendampingan PIA. Untuk menambah variasi dalam pendampingan

biasanya mereka memodifikasi metode-metode yang ada di buku dengan

kreativitas sendiri agar anak-anak semakin tertarik untuk mengikuti kegiatan PIA.

Selain itu metode cerita bergambar dapat memperlancar proses pendampingan dan

juga menghemat biaya serta waktu pelaksanaannya dapat berjalan efektif.

C. Refleksi Kateketis

1. Pengertian dan Tujuan Katekese

Dalam anjuran apostolik “Catechesi Tradendae”, Paus Yohanes Paulus II

menegaskan bahwa katekese adalah “pembinaan anak-anak, kaum muda, dan

orang-orang dewasa dalam iman, yang mencakup keseluruhan ajaran Kristen,

diberikan secara organis dan sistematis, dengan tujuan mengantarkan umat

menuju kedewasaan dalam iman”. Dewasa dalam iman berarti memahami,

menghayati, dan mewujudkan imannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu semua warga Gereja wajib menerima katekese.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

92

Anak-anak juga termasuk di dalamnya, karena anak-anak merupakan

generasi penerus Gereja maka mereka layak untuk mendapatkan katekese. Anak-

anak menerima unsur-unsur dasar katekese dari orangtuanya dan lingkungan

keluarga. Perkenalan unsur-unsur ini dimulai dengan cara yang sederhana agar

mereka belajar membuka hati untuk bisa menerima Tuhan dalam kehidupannya.

Orangtua dapat mengenalkan unsur-unsur dasar ini dengan mengajaknya

mengucapkan doa singkat pribadi, mengajarkan doa-doa dasar seperti doa Bapa

kami, Salam Maria, mengenalkan gambar-gambar tokoh dll. Melalui doa-doa

yang diucapkan sendiri oleh anak, maka dialog cintakasih antara dirinya dengan

Allah yang tersembunyi sudah menjadi titik tolak yang besar terhadap sikap

hormat dan taat kepada Allah.

a. Katekese sebagai Pendidikan Iman

Katekese sebagai pendidikan iman merupakan salah satu bentuk karya

pewartaan Gereja, yang bertujuan membantu semua orang beriman agar iman

mereka semakin mendalam dan mereka semakin terlibat dalam dinamika hidup

menggereja serta masyarakat baik itu secara pribadi maupun kelompok. Katekese

sebagai pendidikan iman bertitik tolak dari pengertian iman sendiri. Dimana iman

merupakan tanggapan manusia terhadap sabda Allah. Pertama-tama sabda Allah

bukanlah suatu pengajaran tetapi suatu fakta keselamatan yang memiliki

hubungan antar pribadi. Katekese juga menolong umat agar terpikat pada Allah,

sehingga mereka terdorong untuk melakukan kehendak dan perintah Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

93

b. Katekese sebagai Komunikasi Iman

Dalam Pertemuan Kateketik antar keuskupan se-Indonesia kedua (PKKI

II), Katekese Umat diartikan:

Komunikasi iman atau tukar pengalaman iman (penghayatan iman) antar

anggota jemaat/kelompok. Melalui kesaksian para peserta saling membantu

sedemikian rupa, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara

makin sempurna. Dalam Katekese Umat tekanan terutama diletakkan pada

penghayatan iman, meskipun pengetahuan tidak dilupakan. Katekese Umat

mengandaikan ada prencanaan (Yosef Lalu 2007:12).

Katekese merupakan komunikasi iman, dimana umat menjadi saksi atas

imannya akan Yesus Kristus, di mana ia merasakan karya keselamatan Allah

terlaksana dalam diri Yesus. Isi dari komunikasi ini adalah penafsiran Kitab Suci

atau tradisi Gereja maupun pengalaman atau kesaksian hidup umat beriman. Kitab

Suci perlu ditafsirkan agar umat terbantu untuk bisa memahami dan memaknai

karya Allah dalam hidupnya dalam terang Injil. Pengalaman akan karya Allah

yang ditemukan dalam pergulatan dan pergumulan hidupnya setiap hari perlu

dikomunikasikan/dibagikan sehingga ikut serta dalam memperkaya dan

mendewasakan iman umatnya.

Mengapa komunikasi iman? Karena yang dibagikan adalah pengalamn iman,

pengalaman akan Tuhan sendiri yang berkarya melalui pengalaman sehari-hari

umat beriman. Tuhan menyapa manusia justru melalui pengalaman hidup

kongkret. Jadi, pengalaman iman adalah pengalaman hidup manusia sehari-hari

yang dimaknai dalam terang Injil sehingga umat semakin meresapi arti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

94

pengalaman sehari-hari dan semakin saling meneguhkan, mengokohkan iman

kristiani mereka.

c. Peran Peserta

Peranan peserta dalam katekese adalah sebagai pelaku katekese itu sendiri

yang artinya mereka secara pribadi memilih Kristus dan secara bebas berkumpul

untuk lebih memahami Kristus. Kristus menjadi pola hidup pribadi dan juga pola

kehidupan kelompok, jadi seluruh peserta terpanggil untuk semakin

memperdalam imannya secara terus menerus menuju kepada kedewasaan.

d. Peran Pendamping

PKKI II menyampaikan bahwa dalam katekese pendamping/pemimpin

katekese bertindak sebagai pengarah dan pemudah atau sering disebut dengan

fasilitator. Pendamping menciptakan suasana yang komunikatif. Ia

membangkitkan gairah para peserta agar berani bicara secara terbuka. Disini

pendamping katekese tidak membawa diri sebagai pembesar, melainkan melayani

peserta yang mengalami kesulitan serta mengarahkan pembicaraan agar tidak lari

dari konteks pembicaraan tentang Kristus. Walaupun pendamping sebagai

pengarah, ia juga harus mau untuk membagikan kesaksian hidupnya akan Kristus

sehingga dapat memberikan ide, dan semangat kepada para peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

95

e. Bahan

Bahan dari katekese itu sendiri adalah pengalaman dan Kitab Suci.

berangkat dari pengalaman iman setiap peserta kemudian dihubungkan dengan

Kitab Suci, sehingga dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman-

pengalaman kita sehari-hari dan kita bertobat kepada Allah serta semakin

menyadari kehadiran-Nya dalam kenyataan hidup sehari hari. Dengan demikian

kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih dan semakin

bersatu dalam Kristus.

2. Ciri-ciri Komunikasi dalam Katekese

Katekese disebut sebagai komunikasi iman karena peserta saling bertukar

pengalaman akan Tuhan sendiri. Tukar menukar pengalaman ini menjadi bentuk

kesaksian akan kehadiran Tuhan secara nyata dalam pengalaman hidup mereka

masing-masing. Berikut ini ada beberapa ciri komunikasi yang harus diperhatikan

dalam katekese:

a. Bebas

Dalam unsur “bebas” ini sangat penting diperhatikan dalam komunikasi

iman. Karena iman adalah jawab pribadi yang bebas terhadap tawaran

keselamatan Allah. Dalam komunikasi iman dibutuhkan suasana yang bebas tanpa

paksaan, nyaman bagi semua peserta, dan terjadi secara sukarela. Dengan adanya

suasana yang bebas seperti ini maka umat tidak akan merasa takut salah pada saat

mengungkapkan pengalaman imannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

96

b. Dinamis

Bersifat dinamis artinya iman itu bergerak maju sejalan dengan dinamika

perkembangan manusia baik sebagai pribadi maupun kelompok. Allah berkarya

menyelamatkan manusia melalui hidup nyata dan Ia hadir melalui berbagai

macam tanda yang dapat ditangkap oleh manusia melalui peristiwa-peristiwa yang

dialami dalam hidupnya. Dari setiap peristiwa itulah manusia semakin

dikembangkan dalam imannya sebagai usaha untuk mencari Allah. Oleh sebab

itulah katekese harus dinamis, flekesibel dan terbuka terhadap berbagai

pengalaman manusia.

c. Terbuka

Proses katekese menerima banyak jalur komunikasi. Keselamatan Allah

terbuka kepada semua orang, setiap orang dipanggil menuju kepada keselamatan.

Hal ini juga sama dengan Katekese yang terbuka kepada semua orang, dan setiap

orang bebas menanggapi tawaran dari Allah sesuai dengan situasi hidupnya.

Dalam katekese peserta memiliki martabat dan derajat yang sama, maka suasana

yang diciptakan saling menghargai, mendengarkan dan komunikatif.

d. Terencana

Katekese merupaka usaha sadar yang diupayakan, jadi katekese tidak

terjadi secara spontan melainkan direncanakan dan dipersiapkan serta memiliki

tujuan yang jelas. Katekese itu berlangsung sebagi sebuah proses tidak terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

97

sekali saja maka sesama umat saling membantu, memperkembangkan iman

kepada kedewasaan yang terlaksana secara terencana dan terus-menerus.

3. Proses dalam Katekese

Katekese mengandaikan adanya suatu perubahan atau perkembangan

dalam diri umat. Perubahan dan perkembangan ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi

melalui proses yang berkesinambungan. Manusia harus berusaha membaharui diri

secara terus-menerus sehingga iman mereka semakin hari semakin berkembang

dan matang. Pertobatan merupakan salah satu perubahan sikap yang mencakup

cara hidup, perilaku dan tindakan seseorang. Sikap mengandung tiga aspek antara

lain; aspek pengetahuan yaitu dapat mendalami isi dan makna iman serta

keyakinan iman, untuk menjamin wawasan dan motivasi yang perlu agar dewasa

dalam iman, aspek penghayatan yaitu menanggapi tuntutan iman secara sadar dan

personal sedangkan aspek tindakan yaitu dapat berperilaku dan bertindak sebagai

orang yang mengenal Kristus (Marianus Telaumbanua 1999:50).

4. Aspek Kateketis dalam Pendampingan Iman Anak (PIA)

Seperti yang telah penulis jabarkan di atas bahwa proses katekese

memiliki ciri bebas, dinamis, terbuka, dan terencana untuk saling bertukar

pengalaman akan Tuhan melalui kesaksian akan kehadiran Tuhan secara nyata

dalam pengalaman hidup mereka masing-masing. Hal ini juga terdapat dalam

proses pendampingan iman anak, yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

98

a. Aspek Komunikasi Iman dalam PIA

Aspek komunikasi iman dalam Pendampingan Iman Anak yaitu unsur

bebas, dinamis, terbuka, dan terencana. Seperti yang telah terungkap pada bab I di

mana dunia anak-anak adalah dunia yang penuh dengan kegembiraan, permainan,

dan juga kebebasan. Semua hal itu sudah melekat pada diri anak-anak, sehingga di

mana mereka berkumpul dan bermain di situlah suasana kegembiraan muncul

karena mereka dapat dengan bebas melakukan sesuatu yang mereka inginkan

bersama dengan teman-teman mereka. Unsur dinamis dalam PIA terdapat pada

suasana yang mendalam dan beriman, hal ini tertuang dalam bab III di mana anak

dapat meneladan pribadi Yesus yang berbelas kasihan terhadap orang yang lemah,

miskin dan tersingkir. Anak-anak dapat meniru teladan ini dengan cara melakukan

kegiatan bakti sosial terhadap orang yang lemah, miskin dan tersingkir. Unsur

terbuka dalam PIA masuk pada unsur menjemaat, dalam bab III dijelaskan bahwa

anak-anak adalah warga gereja sehingga mereka hidup berdampingan dan juga

saling bekerja sama, dengan umat di lingkungan, paroki, dan masyarakat sekitar.

Unsur terencana dalam PIA yaitu adanya rencana rutin setiap minggunya dan

dipersiapkan serta memiliki tujuan yang jelas, tidak hanya berlangsung sekali saja

namun terjadi secara terus-menerus. Rencana tersebut yaitu adanya jadwal yang

rutin setiap minggunya, adanya satuan persiapan dan proses pendampingan secara

kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

99

b. Peran Pendamping PIA

Berdasarkan deskripsi data kuesioner tampak bahwa nilai rata-rata (mean)

sebesar 14.2063 menunjukkan para pendamping sangat termotivasi dalam

mendampingi anak-anak PIA. Mereka mendampingi dengan sepenuh hati dan

tanpa ada paksaan dari orang lain. Selain itu para pendamping tergerak hatinya

dalam melayani anak-anak untuk mendewasakan iman mereka agar semakin

mengimani Yesus Sang Juru Selamat dalam kehidupan mereka.

Selain motivasi seorang pendamping PIA perlu memiliki kemampuan

seperti bisa menjalin hubungan antar pribadi, mengabdi, selalu ingin belajar,

sabar, dan kreatif. Dari semua kemampuan yang dimiliki oleh pendamping ini

harus berjalan dengan seimbang dan juga harus menyadari perannya sebagai

utusan Tuhan untuk mewartakan Kabar Gembira, oleh sebab itu seorang

pendamping mestinya sudah cukup akrab dengan Kitab Suci, menyadari

kebutuhan Rohani anak, dan mencintai anak-anak.

c. Peran Peserta PIA

Anak-anak bukanlah objek, mereka adalah subjek/pelaku pewarta Kabar

Gembira, karena setiap anak yang sudah di baptis adalah warga Gereja yang utuh

dan penuh, mereka berhak menerima dan mengenal ajaran-ajaran Gereja melalui

Kitab Suci. Sesuai dengan usia dan daya serap mereka, maka apa yang didengar

itulah yang akan mereka hidupi, katakan, dan wartakan. Peran anak PIA dalam hal

ini ditunjukan dari hasil penelitian pada bab IV, diperoleh nilai rata-rata sebesar

25,6825. Dari nilai rata-rata tersebut disimpulkan bahwa anak-anak sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

100

mengenal Kitab Suci dan dapat mengungkapkan serta menceritakan kembali kisah

yang terdapat dalam Kitab Suci. Jadi peran anak di sini juga sebagai pelaku dalam

proses pendampingan PIA di paroki.

d. Bahan

Seperti yang telah diungkapkan pada bab II, setiap pertemuan sebaiknya

menggunakan pendekatan dan cara yang berbeda, misalnya: Ceritera, menyanyi,

dramatisasi, diskusi, bermain, bekerjasama, berkomunikasi, kreativitas, melihat

kekuatan dan kelemahan dalam dirinya, kagum atas ciptaan Tuhan, berdoa, dsb.

Anak-anak dapat diajak untuk melihat video singkat tentang kisah-kisah Kitab

Suci kemudian dibahas secara bersama-sama.

Pengenalan Kitab Suci dapat dilakukan dengan cara pengenalan secara

sederhana, baik isi maupun nilai-nilai, tokoh-tokoh, kisah atau peristiwa, dan

ajaran. Dalam mengenalkan anak-anak pada Kitab Suci, harus dikemas dalam

bentuk cerita yang diperagakan secara sederhana, kreatif baik melalui permainan

dan dramatisasi. Pengenalan tentang Liturgi Gereja sangatlah penting dan tidak

dapat diabaikan. Melalui pengenalan liturgi inilah mereka mengetahui tradisi suci,

sikap doa, maupun identitasnya sebagai orang Katolik. Dalam hal ini anak-anak

dikenalkan secara sederhana susunan perayaan Ekaristi, benda-benda yang

dipakai, warna liturgi, tahun liturgi, hari-hari besar Katolik, dan petugas liturgi.

Hendaknya kegiatan ini dilangsungkan secara konkret antara lain dengan gerak,

alat peraga, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

101

Anak-anak dikenalkan dengan ajaran Gereja, seperti: Allah, Yesus, karya

keselamatan, cinta kasih. Ajaran ini bukan bersifat teologis, tetapi berupa

pengertian sederhana yang dapat dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan

sehari-hari. Pengenalan itu bisa dibuat dengan menggunakan buku cerita, kaset,

maupun film. Secara tidak langsung anak-anak tidak hanya memahami secara

teoritis, tetapi sudah sampai pada perwujudan nyata yang disesuaikan dengan

perkembangan diri dan dunia anak. Dengan demikian anak-anak didampingi dan

dididik untuk berlatih tidak hanya memikirkan dirinya sendiri melainkan mau

memikirkan kepentingan orang lain yang ada di sekitarnya.

Pengertian masyarakat dalam diri anak-anak adalah teman-teman

sebayanya. Anak-anak didampingi untuk mengenal dan bergaul dengan teman-

temannya yang berbeda warna kulit, jenis kelamin, agama, status sosial, dsb.

Anak mulai disadarkan untuk membangun sikap dan semangat keterbukaan

(inklusif) terhadap keragaman yang ada dalam diri teman-teman sebayanya. Tidak

hanya aspek keragaman (pluralitas) yang ditanamkan, tetapi kesadaran untuk

menjaga kelangsungan lingkungan hidup. Anak-anak diajak untuk memasuki

lingkungan yang lebih luas, dimana mereka diajak untuk membuka diri dan hati

untuk menerima orang lain khususnya yang ada di sekitar Gereja. Anak-anak

diajak untuk menyadari dirinya sebagai anggota Gereja, baik di tingkat paroki,

lingkungan, maupun stasi dan mau terlibat dengan aneka kegiatan yang ada,

misalnya kegiatan putra-putri altar, anggota koor, dan lektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

102

5. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengalami beberapa keterbatasan,

kekurangan dan hambatan sabagai berikut:

a. Perolehan data, dalam penelitian ini diasumsikan bahwa responden mengisi

jawaban sesuai dengan keadaan dan kenyataan, sehingga kebenaran data

dapat diukur dengan baik. Bila responden mengisi tidak sesuai dengan

keadaan dan pengalaman yang sebenarnya, maka kesimpulan dapat berbeda

dan kebenaran data tidak dapat diukur dengan baik.

b. Penulis memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Hal ini di karenakan bertepatan dengan libur sekolah sehingga banyak anak-

anak yang pergi liburan dan kegiatan PIA diliburkan. Oleh sebab itu, penulis

meminta bantuan pendamping untuk menyebarkan kuesioner kepada anak-

anak PIA yang tidak pergi berlibur di beberapa lingkungan. Hal ini

dimungkinkan karena petunjuk pengisian kuesioner dan pernyataan-

pernyataan yang ada di dalamnya kurang dimengerti oleh responden sehingga

responden dapat keliru dalam mengisi kuesioner.

c. Penulis mempunyai keterbatasan dalam mendapatkan dokumen dan

foto/gambar yang dapat digunakan untuk mendukung dan melengkapi data

penelitian.

d. Penulis memiliki keterbatasan dan kekurangan dari segi pengetahuan,

kemampuan dalam membuat pernyataan kuesioner, dan menjelaskan semua

indikator sesuai dengan bahasa anak-anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan nilai mean dari aspek Produksi (P) yakni

mengenal Kitab Suci sebesar 25,6825 hal ini dapat masuk dalam kategori

sangat mengenal, yang berarti bahwa anak-anak PIA paroki Penyelenggaraan

Ilahi memiliki kemampuan yang baik dalam mengenal Kitab Suci sehingga

mampu menceritakan dan mampu mengungkapkan pesan pokok yang

terdapat dalam Kitab Suci PL & PB yakni kisah-kisah penciptaan, dosa

manusia, air bah, kelahiran Yesus, Lima Roti dan Dua Ikan, kisah

pembaptisan.

2. Berdasarkan pengisian angket Kemampuan Produksi (KP) yang meliputi aset

fisik, aset keuangan, dan aset manusia dengan mean keseluruhan sebesar

42,095 hal ini berarti termasuk dalam keriteria sangat mampu untuk

memenuhi kebutuhan sarana dan juga prasarana yang dibutuhkan anak-anak

PIA di Paroki.

3. Berdasarkan hasil P & KP maka efektivitas yang diperoleh adalah E=

25,6825

42,095= 0,6. Hal ini berarti efektivitas cerita bergambar dapat mencapai

keseimbangannya dengan baik karena rasio yang diperoleh tidak melebihi

angka 2 atau 1: ½, atau 2:1. Dari hasil analisis data ini berarti penyusutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

104

yang terjadi tidak melebihi angka ½ dari target awal tetap pada posisi 1 yang

berarti KP ideal. Dari ketiga aset tersebut dapat dikategorikan dalam

seimbang atau dapat juga disebut efektif, karena aset fisik terpelihara dengan

baik, aset keuangan juga tidak mengalami devisit serta aset manusianya juga

menunjukkan sangat termotivasi dan juga sikap senang dalam mendampingi

PIA.

4. Dari hasil deskripsi penggunaan cerita bergambar diperoleh mean sebesar

18,3492, hal ini dapat dikategorikan sangat sering, di mana para pendamping

PIA di paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau sering menggunakan

cergam sebagai sarana dalam mengajar PIA untuk mengenalkan anak pada

Kitab Suci. Keseringan ini juga didukung oleh kelancaran proses dan juga

ketertarikan anak-anak pada cerita bergambar.

Dari keseluruhan hasil di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

penggunan media cerita bergambar untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak-

anak PIA di Paroki Penyelenggaraan Ilahi sangat efektif.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas dan melihat hasil yang baik, maka penulis

akan memberikan beberapa saran yang dapat berguna dalam meningkatkan

Efektivitas Cerita Bergambar Sebagai Media Untuk Mengenalkan Kitab Suci

Kepada Anak Dalam Pendidikan Iman Anak (PIA) Di Paroki Penyelenggaraan

Ilahi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

105

1. Pihak paroki agar senantiasa menempatkan PIA dalam suasana dan semangat

tim kerja sehingga pendamping dapat bekerjasama dalam tim dengan orang

lain, agar pendampingan dapat menumbuhkan hasil yang lebih maksimal dan

optimal sehingga dirasakan menarik dan berdaya guna bagi pengembangan

kepribadaian dan iman anak-anak. Pihak paroki juga perlu mengadakan

pertemuan khusus dengan orangtua anak agar dapat memberikan pendidikan

iman sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan anak-anak mereka.

2. Pendamping PIA hendaknya mempertahankan penggunaan cergam pada saat

pendampingan PIA dan terus melatih kemampuan dan keterampilan mencari,

membuat, dan menggunakan sarana yang inovatif, dapat memproses bahasa

gambar, permainan, mengelola bahan, sarana, metode dan sebagainya.

Pendamping juga harus menambah pemahaman iman Katolik yang

mencukupi baik Kitab Suci, tradisi Gereja, maupun moral kristiani.

Pendamping PIA juga perlu adanya kerja sama yang baik dengan orang tua,

Pastor Paroki dan pengurus Dewan Paroki, sehingga berkembanglah suasana

dan semangat kerja sama, koordinasi dan komunikasi yang sehat dan baik di

antara mereka.

3. Orangtua agar senantiasa mau merelakan anak-anaknya untuk mengikuti

kegiatan PIA dan mengurangi kesibukannya dalam hal mencari materi,

setidaknya mereka dapat meluangkan waktunya sedikit di rumah untuk bisa

memperhatikan anak-anak dalam hal pendidikan iman. Sebab orangtua adalah

pendidik anak-anak yang pertama dan utama, di mana mereka yang dapat

menciptakan lingkup keluarga yang diliputi semangat bakti kepada Allah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

106

kasih sayang terhadap sesama, sehingga menunjang keutuhan pendidikan

pribadi dan sosial anak-anak mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

107

DAFTAR PUSTAKA

Anton Nugroho, Yohanes. (2011). It’s Easy Olah Data Dengan SPSS.

Yogyakarta: Skripta Media Creative.

Covey, Stephen R. (1997). The 7 Habits of Hinghly Effective People (Drs.

Budijanto, Penerjemah). Jakarta: Binarupa Aksara.

Dapiyanta, F.X. (2008). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Diktat Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (2006). Catechesi Tradendae

Penyelenggaraan Katekese. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan

Penerangan KWI.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Proyek Normalitas Kehidupan Kampus. (1979). Perkembangan Anak

dan Remaja. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Dianne Bergant, CSA & Robert J. Karris, OFM. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian

Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Fatimah, Enung. (2008). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta

Didik). Bandung: CV Pustaka Setia.

Gunarsa, Singgih D & Yulia Singgih (1983). Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia.

http://daniste.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/. accessed on April

4, 2013.

http://hendrycr.blogspot.com/2012/09/psikologi-perkembangan-teori-james.html.

accessed on April, 6, 2013. http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2186154-

pengertian-efektivitas/. Accesed on Mei13, 2013.

http://indocomics.blogspot.com/2009/10/fungsi-cergamkomik-beberapa-tipe.html.

accessed on Maret 20, 2013.

Hurlock, Eilzabeth B. (1989). Perkembangan Anak. Jilid 2. Alih Bahasa dr. Med.

Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.

(1990). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Alih Bahasa Dra. Istiwidayanti &

Drs. Ridwan Max Sijabat. Jakarta: Erlangga.

Iswarahadi, Y.I. (2003). Beriman dengan Bermedia Antologi Komunikasi.

Yogyakarta: Kanisus.

(2010). Media Dan Pewartaan Iman Usaha Mencari Model

Pewartaan Iman Pada Zaman Digital. Yogyakarta: Studio Audio

Visual Puskat.

Kitab Hukum Kanonik. (2006). Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici)

Edisi Resmi Bahasa Indonesia (R. D. R. Rubiyatmoko, Editor).

Jakarta: KWI.

Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia. (2009). Pedoman Teknis

Penyelenggaraan Bina Integrasi BIA-PAUD. Jakarta: KWI.

Lalu, Yosef. (2007). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

108

Lembaga Alkitab Indonesia. (2006). Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Monks, F.J. Knoers. & Rahayu, Siti Haditono. (1989). Psikologi Perkembangan

Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Prasetya. Joko Warwanto. & Purwono Nugroho Adhi. (2008).Dasar-dasar

Pendampingan Iman Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rock, Lois. (2002). A First Look the Bible, Perkenalan Pertama tentang Kitab

Suci (penerjemah Imelda Kusumastuty). Yogyakarta: Kanisius.

Sanjaya, Indra V. Priyo Widianto, T. & Saptandari, Edilburga. (2008). Dongeng

Mendekatkan Kitab Suci Pada Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiarti, Goretti. (1999). PIA Pendampingan Iman Anak. Kumpulan Catatan

FIPA-Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardiyanto. (2008). Pendidikan Iman Anak. Diktat Mata Kuliah Pendidikan

Iman Anak Semester III, Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Susanto, Amin Al. Dkk. (2008). Minggu Gembira Panduan untuk Sekolah

Minggu. Yogyakarta: Kanisius.

Stanislaus, Surip. (2010). Bimbing Anak Cinta Alkitab. Yogyakarta: Kanisius

Telaumbanua, Marianus. (1999). Ilmu Kateketik Hakikat, Metode, dan Peserta

Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor.

Tri Mulyono, F.X. (2008). Cerita Bergambar. Diktat Mata Kuliah Media

Pembelajaran Semeter II, Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wahyudi, Linda. (2008). Ber-Cerita Seni Mewartakan Kabar Gembira.

Yogyakarta: Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(1)

Lampiran 1:

INSTRUMEN PENELITIAN EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR SEBAGAI SARANA UNTUK MENGENALKAN KITAB SUCI PADA ANAK DALAM PIA

Identitas Responden Nama : ________________________ Kelas/Umur : ________________________ Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan *Coret yang tidak perlu. I. Petunjuk Pengisian Lengkapilah penggalan cerita dibawah ini sesuai dengan cerita dalam Kitab Suci. Usahakan adik-adik tidak melihat Kitab Suci. 1. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari ……............... Dan Allah menamai terang itu ……………, dan gelap itu ................ Jadilah ……….. dan jadilah pagi, itulah hari pertama. 2. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ……………. di laut dan …………… di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan ……………………. diciptakan-Nya mereka.

3. Pesan apa yang disampaikan dalam cerita no 1 dan 2? Jawab:.........................................................................................................................

4. Kelahiran Yesus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan ………………., ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari …………………………….. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia ……………………., karena Dialah yang akan ........................... dari dosa mereka. 5. Datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada ……......... untuk dibaptis olehnya. Tetapi ………………….. mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(2)

kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung ………………… turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari …………………….. yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

6. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "…………….... dan dua ikan." Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Dan setelah Ia mengambil ……………… dan dua ikan itu, Ia menengadah ke …………….. dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan sisa makanan sebanyak ………………… bakul penuh.

7. Nilai kebaikan apa yang dapat saya petik dari cerita No. 6 (Yesus memberi makan lima ribu orang) diatas?

Jawab:....................................................................................................................

II. Petunjuk Pengisian Instrumen

1. Bacalah secara cermat dan teliti sebelum mengerjakan soal di bawah ini.

2. Ada empat jawaban yang tersedia untuk menjawab pernyataannya, yaitu:

SS = jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataannya.

S = jika Anda Setuju dengan pernyataannya.

TS = jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataannya.

STS = jika Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataannya.

3. Berilah satu tanda Check (√) saja pada kolom jawaban yang adik-adik pilih

sesuai dengan keadaannya. Misalnya:

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SS S ST STS

1. Saya senang mendengarkan cerita Kitab Suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(3)

No. PERNYATAAN ALTERNATIF

JAWABAN SS S ST STS

8. Tersedia ruang khusus untuk melaksanakan kegiatan Sekolah minggu.

9. Ruangan yang bersih, rapi, dan terawat dengan baik membuat saya nyaman.

10. Menurut saya, sarana dan alat-alat peraga yang tersedia seperti gambar, buku cerita bergambar, Kitab Suci boneka tangan, dan lain-laian dalam keadaan baik dan tidak rusak.

11. Tersedia sarana lain yaitu multi media seperti VCD/DVD, laptop dan LCD/proyektor yang dapat digunakan untuk menonton Video.

12. Keuangan yang kami miliki selama ini dalam keadaan baik.

13. Keuangan yang ada membantu cerita bergambar. 14. Dengan digunakan cerita bergambar kegiatan lain

seperti ziarah, kunjungan kepada orang yang tidak mampu dan bakti sosial berjalan dengan baik.

15. Pendamping/guru selalu menggunakan Cerita Bergambar pada saat membawakan cerita.

16. Ketika membawakan cerita, pendamping /guru mengunakan alat peraga seperti gambar-gambar yang dibuat sendiri atau pun gambar dari buku-buku lainnya.

17. Sekarang saya lebih senang membaca cerita Kitab Sucikarena dijelaskandengancerita bergambar.

18. Dengan adanya gambar yang menarik membuat saya semakin tertarik untuk membaca cerita Kitab Suci.

19. Selama ini proses pendampingan dapat berjalan dengan lancar.

No. Pernyataan SS S TS STS 20. Dengan mengunakan cerita bergambar proses

pertemuan PIA/Sekolah Minggu teatap berjalan lancar.

21. Ketika bercerita, para pendamping/guru menyampaikan cerita dengan wajah yang ceria.

22. Ketika bercerita, gerak-gerik badan (tangan, tubuh, kepala) yang dilakukan oleh pendamping/guru sesuai dengan raut wajahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(4)

23. Menurut saya, para pendamping mempunyai semangat dalam mendapingi/melayani yang tinggi.

24. Menurut saya, dalam hidupnya sehari-hari para pendamping/guru Sekolah minggu mempunyai semangat bekerjasama degan berbagai pihak (pastor, sesama guru, umat).

25. Menurut saya, pendamping/guru selalu membuat satuan persiapan untuk setiap minggunya.

26. Menurut saya, ketika bercerita para pendamping/guru membawa persiapan cerita dalam bentuk catatan yang rapi.

27. Menurut saya, pendamping/guru mengemas dan menyajikan cerita bergambar secara lengkap dan dengan urutan yang jelas (sistematis) sehingga mudah dimengerti.

♥♥ Terima Kasih Tuhan menyertaimu ♥♥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(5)

Lampiran 2:

Lembar Observasi

Kondisi Gedung dan Lingkungannya Keadaan Baik Tidak Baik

1. Kondisi bangunan …… a. Permanen …… b. Darurat …… c. Lain-lain….

2. Halaman ….... a. Luas ……. b. Sempit ……. c. Hijau ……. d. Gersang .….... e. Lain-lain….

3. Pagar ……. a. Pagar besi ……. b. Pagar hijau/tanaman hijau

……. c. Pagar tembok

…… d. Lain-lain 4. Kamar Kecil ..….. a. Permanen

…… b. Darurat …… c. Air cukup …… d. Bersih …… e. Lain-lain…

Ruangan dan Sumber Belajar 5. Ruangan …… a. Ukuran

kira-kira 7x 8 m

…… b. Ventilasi cukup

…… c. Cahaya cukup

…… d. Bersih dan rapi

…… e. Hiasan dinding

…… f. Lain-lain… 6. Keadaan fasilitas

belajar ..….. a. Papan tulis memadai

…… b. Meja dan kursi anak cukup

…… c. Meja dan kursi nyaman

.….. d. Lain-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(6)

lain…… 7. Alat penunjang PIA …… a. Boneka

tangan

…… b. Wayang …… c. Gambar-gambar

…… d. Lain-lain… 8. Sumber belajar …… a.

Perpustakaan

…… b. Kitab Suci …… c. Buku cerita bergambar

…… d. Media penunjang

…… e. Majalah rohani anak-anak

…… f. Lain-lain…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(7)

Lampiran 3:

Hasil Studi Dokumen

No. Aspek Skor

1. Kelengkapan buku-buku

PIA/Sekolah Minggu.

Sangat

Memadai 5 4 2 1

Tidak

memadai

2. Keuangan Surplus 5 4 2 1 Devisit

3. Proses Pendampingan Sangat

Teratur 5 4 2 1

Tidak

Teratur

4. Membuat Persiapan mengajar

PIA/Sekolah Minggu (Catatan

Tertulis).

Sangat

Lengkap 5 4 2 1

Tidak

Lengkap

5. Kreatifitas Pendamping. Sangat

Kreatif 5 4 2 1

Tidak

Kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(8)

Lampiran 4:

DAFTAR NAMA ANAK KELOMPOK SEKOLAH MINGGU PAROKI PENYELENGGARAAN ILAHI LUBUK LINGGAU

SUMATERA SELATAN

NO NAMA ANAK KELAS

1 Amelia III SD 2 Angela Merici III SD 3 Aldino III SD 4 Brigita Ayu III SD 5 Claren III SD 6 Glen III SD 7 Jason III SD 8 Niko III SD 9 Samuel Krisandy III SD 10 Tata III SD 11 Valentino III SD 12 Wawa III SD 13 Athanasia III SD 14 Novita Sari III SD 15 Pelita Halim III SD 16 Putri III SD 17 Nindita III SD 18 Bagas III SD 19 A.B. Wulan IV SD 20 Agata Febriana IV SD 21 Arbi IV SD 22 Cicilia Gloria IV SD 23 Ensi IV SD 24 Elisabet M IV SD 25 Giovani Dian C IV SD 26 Maria Marsinta IV SD 27 Preti IV SD 28 Sahma IV SD 29 V.Popy IV SD 30 Rafi Sijabat IV SD 31 Maria Gabriella IV SD 32 Santa Brighnes IV SD 33 Alvin IV SD 34 Dhita IV SD 35 Tori IV SD 36 Stevani IV SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(9)

Lampiran 5: DAFTAR NAMA ANAK KELOMPOK SEKAMI

PAROKI PENYELENGGARAAN ILAHI LUBUK LINGGAU SUMATERA SELATAN

NO NAMA ANAK KELAS

1 Anggita V SD 2 D. Gusti W. Dani V SD 3 D. Reanita V SD 4 Dionisius Jalu V SD 5 Laurensius Reza V SD 6 Maria Melianasari V SD 7 Natalia Destiana V SD 8 Natalia Putri V SD 9 Roland Galang V SD 10 Imelda Gultom V SD 11 Sylvia Agatha V SD 12 Yuni V SD 13 Theo Benediston V SD 14 Yuna Dian V SD 15 Septi V SD 16 Rica V SD 17 Leonardo V SD 18 Andi V SD 19 Pandu V SD 20 Edwin V SD 21 Fano V SD 22 Wahyu V SD 23 Adi Nababan V SD 24 Diki Wiyoto V SD 25 Han Han V SD 26 Kiki V SD 27 Renata V SD 28 Renita V SD 29 Cin cin V SD 30 Yohana V SD 31 Vivi V SD 32 Ine V SD 33 Agatha V SD 34 Rio V SD 35 Selin VI SD 36 Hesti VI SD 37 Grace VI SD 38 Gagas VI SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(10)

39 Rian VI SD 20 Edwin VI SD 21 Fano VI SD 22 Wahyu VI SD 23 Adi Nababan VI SD 24 Diki Wiyoto VI SD 25 Han Han VI SD 26 Kiki VI SD 27 Renata VI SD 28 Renita VI SD 29 Cin cin VI SD 30 Yohana VI SD 31 Vivi VI SD 32 Ine VI SD 33 Agatha VI SD 34 Rio VI SD 35 Selin VI SD 36 Hesti VI SD 37 Grace VI SD 38 Gagas VI SD 39 Rian VI SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(11)

Lampiran 6:

Hasil Perolehan Nilai anak Menjawab Soal Tes.

No. Nama Skor Skor Maksimal Persentase Nilai

1 Amelia 27 30 (27/30)x100%= 90% 9 2 Angela 25 30 (25/30)x100%= 83% 8 3 Aldino 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 4 Brigita 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 5 Claren 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 6 Glen 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 7 Jason 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 8 Niko 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 9 Samuel 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 10 Tata 25 30 (25/30)x100%= 83% 8 11 Valentino 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 12 Wawa 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 13 Athanasia 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 14 Novita 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 15 Pelita 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 16 Putri 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 17 Nindita 28 30 (28/30)x100%= 93% 9 18 Bagas 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 19 Ensi 29 30 (29/30)x100%= 96% 9 20 Elisabet 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 21 Shama 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 22 Rafi 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 23 Maria 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 24 Santa 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 25 Alvin 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 26 Dhita 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 27 Tori 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 28 Stevani 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 29 Reanita 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 30 Melianasari 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 31 Natalia 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 32 Sylvia 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 33 Yuni 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 34 Theo 21 30 (21/30)x100%= 70% 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(12)

35 Leonardo 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 36 Andi 23 30 (23/30)x100%= 77% 8 37 Pandu 22 30 (22/30)x100%= 73% 7 38 Edwin 26 30 (26/30)x100%= 76% 8 39 Indira 20 30 (20/30)x100%= 66% 7 40 Puji 22 30 (22/30)x100%= 73% 7 41 Septi 19 30 (19/30)x100%= 63% 6 42 Rica 22 30 (22/30)x100%= 73% 7 43 Yoan 21 30 (21/30)x100%= 70% 7 44 Yunadian 19 30 (19/30)x100%= 63% 6 45 Renatta 27 30 (27/30)x100%= 90% 9 46 Giovani 20 30 (20/30)x100%= 66% 7 47 Dominikus 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 48 Laurensius 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 49 Galang 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 50 Jalu 26 30 (26/30)x100%= 86% 9 51 Anggita 13 30 (13/30)x100%= 43% 4 52 Imelda 29 30 (29/30)x100%= 96% 9 53 Renitta 30 30 (30/30)x100%= 100% 10 54 Patricia 19 30 (19/30)x100%= 63% 6 55 Natalia 19 30 (19/30)x100%= 63% 6 56 Regina 23 30 (23/30)x100%= 76% 8 57 Vincensia 20 30 (20/30)x100%= 66% 7 58 Agata 20 30 (20/30)x100%= 66% 7 59 Cicilia 20 30 (20/30)x100%= 66% 7 60 Pretty 20 30 (20/30)x100%= 66% 7 61 Wulan 20 30 (20/30)x100%= 66% 7 62 Masinta 23 30 (23/30)x100%= 76% 8 63 Erbi 16 30 (16/30)x100%= 53% 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

I7

Podo suotu hori, di dekot Sungoi YordonAlloh memberikon peson kepodo orong-orong melolui Yohones Pemboptis. Merekoberbondong-bondong doton g mendengorkonkhotboh Yohones Pemboptis.

"Bertobotlah dori doso-dosomu!" terioknyo.Yohones jugo membaptis bonyok orong diSungoi Yordan.

(15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

t

Yohones Pemboptis berkots,memboptis komu dengon oir.memboptis komu dengon Rohkerumunon orong bonyok don

"Aku bukon Juru Selcmot. AkuNomun, song Juru Selomot okonKudus." Lolu, keluorloh Yesus doriminto untuk dibcptis.

Pqdo owolnyo Yohones rogu-rogu,tetopi Yesus berkoto bohwq iniodoloh kehendok Alloh.

I

(16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

Yohones setuju untuk membcptis Yesus.Ketiko Yesus keluor dori oir, Roh Kudus turundori Surgo dolcm rupo seekor merpoti, ke otosNyo.Lolu, terdengorloh suoro dori Surgo, "fniloh Anokyong Kukosihi, kepodoNyoloh Aku berkenon."

(17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

I

Ajok onok-onok mewornoi gombor Yohones Pemboptis yong sedong berkhofbah inJeloskon bohwo pokoion sederhonq Yohones menunjukkon bohwo sebogoi pengikuiTuhon kitq tidqk boleh mementingkon horto bendq, tetopi horus mengutomakonTuhan di atos segolonyo.

(18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

M

Pembimbins: li:ll":.:l;:.f ilnlllrns jumtoh. orone yane mou dibopris.

f#"iffi f X11 n:l.Li:ii "o i"t"lor,. f

".T"6"iall, i,i"pir.,. t, ro horus h i dup kudus

odon tidok berbuot johot logi.

H

(1e)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

.--

Suotu pogi,Yesus pergi ke DonouGenesoret untuk berkhotboh tentongkebenoron. Bonyok orong berkerumununtuk mendengorkon khotbohnya.

Ketiko berpoling, fo melihot di tepi donouodo duo perohu don empot neloyon, yongbernomo Simon, Andreos, Yokobus, donYohones. Mereko sedong mencuci jolo.

Yesus menyuruh Simon Petrus melemporkonjolonyo ke oir, tetopi Petrus berkoto,"6uru, komi teloh bekerjo keras seponjongmolom, tetopi komi tidak menongkopseekor ikan pun.

Meskipun begitu,Petrus dan temon-temonnyomenootiperkctoon Yesusdon menebarkanjolo ke oir.

Qr)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(22)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

ffiryANDREASIYOHANIES

@FILIPUs

@BARTOLOMEUs

$Yesus rnerni I i h..|A....o rang rnurid

TOA AS

ffiPETRUs

sIMON

ORAN6 ZELOT

YAKOBUS ANAK

ALFEUs

Pembimbing: Ajok onok-onok menghitung jumloh murid Yesus. Lolu, minto mereka menulis1;1 jumlohnyo di titik-titik yong teloh disediokon.9....1-''J

TADEUS

MATIUS

YAKOBUS

(24)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … mereka telah berusaha untuk mengenalkan Kitab Suci kepada anak sejak kecil lewat cerita bergambar. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

(26)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI