plagiat merupakan tindakan tidak terpuji graf … · contoh graf lengkap k 4 dan graf bipartite...
TRANSCRIPT
GRAF PLANAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Matematika
Oleh: Josef Arnoldus Ruba
NIM : 003114015
PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi ini Kupersembahkan untuk:
My Almighty Jesus Christ yang selalu mendampingiku
Mama dan Papa tercinta
yang senantiasa mendoakan setiap Langkahku
My Lovely Brother’s and Sister’s
Kakek dan Nenekku
Semua keluarga dan
Sahabat-sahabatku
”Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku,
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwa ku”
(Mazmur 138 : 3)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Suatu graf G disebut graf planar jika dapat digambarkan pada bidang tanpa adanya
ruas yang berpotongan, kecuali simpul dimana mereka bertemu.
Dalam tulisan ini akan dibahas karakterisasi graf planar.Salah satunya adalah bahwa
sebuah graf G adalah planar jika dan hanya jika G tidak mengandung subgraf yang
isomorfik dengan K5 atau K3,3 atau sebuah bagian dari K5 atau K3,3.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
A graph G is called planar graph if it can be drawn in a plane without any
edges which is intersected, except at a vertex to which they are incident. In this thesis
will be discussed the characterizations of the planar graph. One of them is that a
graph G is planar if and only if G contains no subgraph which is isomorphic to or
, or a subdivision of or
5K
3,3K 5K .3,3K
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Graf Planar” ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan banyak terima kasih pada
berbagai pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan Makalah ini,
khususnya pada:
1. My hero Jesus Christ dan Holy Mary yang selalu mendampingiku disaat susah
maupun senang.
2. M. V. Any Herawati, S.Si.,M.Si, selaku dosen pembimbing dan Dosen
Matematika Universitas Sanata Dharma
3. Y.G. Hartono, S.Si. M.Sc, selaku Kepala Program Studi Matematika.
4. Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
5. Maria Agustiani, S.Si, M.Si.(Alm), selaku Dosen matematika yang selalu
memberikan semangat dan dorongan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Seluruh Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sanata Dharma
7. Ibu Warni, Pak Tukijo, dan Ibu Erma selaku staf administrasi FMIPA
Universitas Sanata Dharma.
8. Mama, Papa dan Adik-adikku Kons, Marlin, Lius, Elfrida Atas semua doa,
kasih sayang, dan dorongannya. Buat Mama dan Papa terima kasih atas semua
kepercayaan dan cinta yang selalu kalian berikan walaupaun terkadang aku
selalu mengecewakan kalian.
9. Tante Mia tercinta yang selalu membrikan doa dan dukungannya.
10. Tante Elis dan Om Lius atas bantuannya selama ini.
11. Suster Kristofora KKS dan kongregasi, terimakasih atas tempat tinggal dan
dukungannya.
12. Om Sil Ratu dan keluarga.
13. My best friend Tika, sahabatku dari pertama kali aku kuliah sampai
sekarang.Semangat tik, aku tau suatu hari semua yang kamu cita-citakan akan
berhasil,jangan putus asa.
14. Teman-temanku di matematika angkatan 2000 terimakasih atas kebersamaan
kalian dan hari-hari yang indah selama menjalani perkuliahan
15. Teman-teman tercintaku Sinta(thanx ya atas semua pengertian dan
dorongannya, jangan bosen jadi tempat curhatku), Nissa(semangat Nis kamu
bisa!!), Devi, Diah, Hendi, Pri, Mayang(terima kasih pinjaman motornya dan
bantuin ngedit), Desi( Thanx dah mau menerima semua keadaanku, cepet
Pulang kita dugem lagi), Beny(dUgem yok!!), Nadi(Thanx abstracnya).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. My best friend Ical thanx ya bro dah selalu support aku, ayo cepet lulus.
17. Teman-temanku di edutaiment vesta Oktan, Diaz, Ryan, Ebel, Hery, Enox,
Agus, Bayu, keep on dancing!!!!.
18. Untuk semua teman-teman yang belum bisa kusebutkan satu-persatu
terimakasih banyak atas semua bantuannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata penulis
berharap semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
Jurusan matematika khususnya dan bagi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma pada
umumnya.
Yogyakarta, 2007
Penulis
(Josef Arnoldus Ruba)
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2007
Penulis
Josef Arnoldus Ruba
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................iv
ABSTRAK ....................................................................................................................v
ABSTRACT ................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. Latar belakang masalah ..................................................................1
B. Perumusan masalah ........................................................................2
C. Manfaat penulisan ...........................................................................2
D. Metode penulisan ............................................................................2
E. Sistematika penulisan......................................................................3
BAB II GRAF....................................................................................................4
A.Graf....................................................................................................4
B. Perjalanan, perjalanan kecil, lintasan dan putaran........................... 7
C. Derajat suatu graf.......................................................................... 11
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III GRAF PLANAR............................................................................... 27
A. Graf planar ....................................................................................27
B. Formula Euler untuk graf planar....................................................30
C. Karakterisasi dari graf planar........................................................ 40
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 52
Kesimpulan .........................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan relasi biner, representasi
grafik seringkali merupakan bentuk penyajian yang memudahkan. Hal inilah
yang mendasari pembelajaran tentang teori graf.
Secara umum graf dapat digambarkan dengan berbagai macam cara,sebagai
contoh graf lengkap K4 dan graf bipartite lengkap K3,3 bisa digambarkan
sebagai berikut.
Dalam menggambarkan suatu graf yang menjadi masalah adalah bagaimana
menentukan apakah suatu graf bisa digambarkan pada suatu bidang rata tanpa
adanya ruas yang berpotongan. Hal inilah yang mendasari penulis untuk
membahas mengenai graf planar. Graf planar merupakan salah satu bagian
dari topik teori graf. Seperti yang telah didefinisikan, graf planar ialah suatu
graf yang dapat digambarkan tanpa adanya ruas yang berpotongan. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
contoh diatas graf lengkap K4 merupakan graf planar, sedangkan graf bipartite
lengkap K3,3 merupakan graf non planar.
B. PERUMUSAN MASALAH
Sifat-sifat apa yang berlaku pada graf planar?
C. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah untuk memperdalam
pemahaman tentang graf planar.
D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka yaitu mempelajari
buku-buku yang berkaitan dengan graf planar sehingga didalam skripsi ini
tidak ditemukan hal-hal yang baru.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
BAB II GRAF
A. Graf
B. Perjalanan,Perjalanan kecil,Lintasan,dan Putaran
C. Derajat suatu Graf
BAB III GRAF PLANAR
A. Graf Planar
B. Formula Euler untuk Graf Planar
C. Karakterisasi dari graf planar
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
GRAF Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai graf yang menjadi dasar dalam
mempelajari tentang graf planar pada bab 3. Definisi mengenai graf akan
diberikan berikut ini. Pada bab ini juga akan diberikan hal-hal yang berkaitan
dengan graf.
A.Graf
Definisi 2.1
Suatu graf G, lengkapnya G (V,E) terdiri atas 2 himpunan :
1. Himpunan V, yang elemen-elemennya disebut simpul (vertex).
Himpunan V elemen-elemennya berhingga tetapi tidak kosong.
2. Himpunan E , yang merupakan himpunan pasangan tidak terurut
dari simpul-simpul elemen V yang disebut ruas (edge).
3. Setiap ruas terletak antara dua simpul.
Graf dapat digambarkan pada bidang datar, simpul digambarkan sebagai simpul,
sedangkan ruas digambar sebagai kurva yang menghubungkan dua simpul.
Banyaknya simpul dari sebuah graf disebut order, ditulis n(G) sedangkan
banyaknya ruas dari sebuah graf G disebut ukuran (size), ditulis m(G).Suatu (n,m)
graf mempunyai order n dan ukuran(size) m.
Contoh 2.1 :
Misal G adalah graf dengan V = {v1,v2,v3,v4} dan E = {e1,e2,e3,e4,e5} dimana
e1=(v1,v4), e2=(v1,v2), e3=(v2,v3), e4= (v3,v4), e5=(v1,v3).n=4 dan m=5
Maka G dapat digambarkan seperti gambar 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Definisi 2.2
Dua atau lebih ruas yang menghubungkan pasangan simpul yang sama disebut
ruas ganda, dan sebuah ruas yang menghubungkan suatu simpul dengan simpul
itu sendiri disebut loop. Suatu graf yang tidak mempunyai loop atau ruas ganda
disebut graf sederhana.
Contoh 2.2 :
Dalam gambar 2.2, e1 dan e2 adalah ruas ganda sedangkan e5 adalah loop.
Graf tersebut bukan graf sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Definisi 2.3
Dua simpul yang langsung dihubungkan oleh suatu ruas disebut simpul-simpul
yang adjacent (bertetangga).
Definisi 2.4
Dua buah graf G(E,V) dan G*(E*,V*) disebut isomorfik, jika G*(E*,V*) dapat
diperoleh dengan memberi nama simpulnya lagi, yaitu jika ada korenspondensi
satu-satu antara simpul G(E,V) dan simpul G*(E*,V*), sedemikian hingga banyak
sisi yang menghubungkan setiap pasang simpul G(E,V) sama dengan banyak sisi
yang menhubungkan pasangan simpul yang berkorespondensi di G*(E*,V*).
Dua graf G1 dan G2 yang isomorfik dinotasikan dengan G1 ≈ G2 .
Contoh 2.3 :
v4
3
21
241
3
Gambar 2.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Perjalanan, Perjalanan Kecil, Lintasan, dan Putaran
Definisi 2.6
Perjalanan (walk) pada suatu graf G ialah barisan simpul dan ruas yang
bergantian, dimulai dan diakhiri dengan simpul, dimana setiap ruas bertemu
dengan simpul di kanan kirinya.
Contoh 2.4 :
v1
v5
v4
v2
v3
e1e2
e4e3
e5
e6e7
Gambar 2.4
Pada graf G di atas contoh perjalanan ialah lintasan P v1e3v3e4v4e4v3 dan biasa
ditulis perjalanan v1-v3 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menyajikan suatu perjalanan dapat dilakukan dengan hanya menulis simpul-
simpul yang dilaluinya, sehingga perjalanan di atas dapat ditulis v1v3v4v3 (ruas-
ruas tidak ditulis).
Dalam suatu perjalanan simpul dan ruas boleh di ulang (dapat muncul lebih dari
satu kali).
Apabila simpul awal sama dengan simpul akhir maka perjalanan itu disebut
tertutup, contohnya v1v3v4v3v2v3v1 pada graf G dalam gambar 2.4 diatas. Apabila
tidak demikian maka perjalanannya disebut terbuka.
Definisi 2.7
Perjalanan kecil (trail) adalah perjalanan dimana semua ruas dalam barisan
tersebut berbeda (tidak diulang), tetapi simpul-simpul boleh diulang.
Contoh 2.5 :
Perjalanan kecil pada graf G dalam gambar 2.4 di atas adalah v1v2v3v1v4. Tampak
bahwa semua ruas yang dilalui berlainan tetapi v1 diulang.
Definisi 2.8
Lintasan (path) ialah suatu perjalanan kecil dimana semua simpul-simpulnya
berlainan (kecuali jika perjalanan kecil itu itu tertutup sehingga simpul awal sama
dengan simpul akhir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Contoh 2.6 :
Lintasan pada graf G dalam gambar 2.4 di atas ialah lintasan Q = v1v2v3v4 dan
biasa ditulis lintasan v1-v4 .
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka : Pada suatu perjalanan, simpul maupun
ruas boleh diulang. Pada suatu perjalan kecil, simpul-simpulnya boleh diulang,
namun ruas-ruasnya semua berlainan. Sedangkan pada suatu lintasan, simpul-
simpul maupun ruas-ruasnya semua berlainan (kecuali lintasan tertutup).
Definisi 2.9
Putaran (cycle ) adalah suatu lintasan yang tertutup.
Jika putaran itu mempunyai 3 ruas maka disebut segitiga.
Contoh 2.7 :
Gambar 2.5
Pada graf tersebut salah satu putaran adalah v1v2v3v4v1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Definisi 2.10
Panjang suatu perjalanan ialah banyaknya ruas yang muncul pada perjalanan itu.
Suatu ruas yang muncul dua atau tiga kali, dihitung dua atau tiga kali juga pada
perhitungan panjang perjalanan itu.
Sebagai catatan bahwa panjang tidak ditentukan dengan menggunakan sentimeter
melainkan dengan menggunakan definisi di atas.
Contoh 2.8 :
v1
v5
v4
v2
v3
e1e2
e4e3
e5
e6e7
G
Gambar 2.6
Perjalanan pada graf G dalam gambar 2.6 misalnya v1v2v3v1v3v4 memilki
panjang 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Teorema 2.1
Tiap perjalanan u-v dalam graf mengandung lintasan u-v.
Bukti:
Misal W sebuah adalah perjalanan u-w dalam graf G.Jika W tertutup, jelas
mengandung lintasan. Diberikan W:u=u0,u1,u2,…,uk=v sebuah perjalanan terbuka
u-v dari graf G.Jika tidak ada simpul dari G terdapat dalam W lebih dari
sekali,maka W adalah lintasan u-v. Dilain pihak,jika terdapat simpul dari G yang
terdapat dalam W dua kali atau lebih.
Misal i dan j bilangan positif yang berbeda,dengan i≤ j, sedemikian hingga
ui=uj.Jika ui,ui+1,…,uj-1 dihapus dari W, sebuah perjalanan u-v, diperoleh memiliki
simpul lebih sedikit dari W. Jika tidak terdapat pengulangan dari simpul-simpul
dalam W1, maka W1 adalah lintasan u-v. Jika terdapat pengulangan simpul dalam
W1, lanjutkan langkah di atas sampai akhirnya mendapatkan perjalanan u-v yang
mengandung lintasan u-v. ■
C. Derajat Suatu Graf
Definisi 2.11
Derajat (degree) suatu simpul adalah banyaknya ruas yang bertemu di simpul itu.
Sedangkan jumlah derajat semua simpul graf G disebut derajat Graf G.
Derajat terkecil dari suatu graf G adalah derajat terkecil dari simpul-simpul dari
G, biasa dituliskan dengan δ(G). Sedangkan derajat terbesar dari suatu graf G
adalah derajat terbesar dari simpul-simpul dari G,biasa ditulis dengan Δ(G) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Contoh 2.9 :
v1
v5
v4
v2
v3
e1e2
e4e3
e5
e6e7
G
Gambar 2.7
Pada graf G diatas derajat (degree) dari v1 (disingkat deg v1) adalah 4, deg v2 = 2,
deg v3 = 2, deg v4 = 3, dan deg v5 = 2. δ(G)=2 dan Δ(G)=4
Teorema 2.2 (The Handshaking Lemma)
Hasil penjumlahan derajat-derajat dari semua simpul pada setaip graf adalah sama
dengan dua kali banyaknya ruas dari graf tersebut.
Apa bila banyaknya simpul dari graf G di sajikan dengan huruf n dan banyaknya
ruas disajikan dengan huruf m ( disingkat suatu (n,m) graf ) maka teorema 2.1
diatas dapat disajikan dengan rumus :
∑ deg vi = 2m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bukti :
Menurut definisi 2.1 datum 3 tentang konsep graf, setiap ruas terletak antara dua
simpul. Sehingga sumbangan tiap ruas pada ∑ deg vi adalah 2. Karena banyaknya
ruas adalah m maka di dapat ∑ deg vi = 2m. ■
Definisi 2.12
Suatu simpul dengan derajat nol disebut simpul terasing (isolated vertex)
sedangkan simpul dengan derajat satu disebut simpul akhir (end vertex).
Definisi 2.13
Sebuah graf sebuah graf G adalah beraturan dengan derajat r jika deg v=r untuk
tiap simpul v dari G.
Contoh 2.10 :
Dibawah ini disajikan graf-graf beraturan dengan derajat masing- masing simpul
0, 1, dan 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.8
Suatu fakta yang harus diperhatikan adalah bahwa pada suatu putaran,
banyaknya simpul = banyaknya ruas.
Contoh 2.11 :
C5 : Putaran dengan 5 simpul dan 5 ruas
Gambar 2.9
Definisi 2.14
Graf G disebut terhubung (connected) jika dan hanya jika setiap dua simpul yang
berlainan dihubungkan dengan sekurang-kurangnya satu lintasan.
Apabila tidak demikian, yaitu jika ada dua simpul yang tidak dihubungkan dengan
suatu lintasan, graf itu disebut tidak terhubung (disconnected).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Contoh 2.12 :
Gambar 2.10
Definisi 2.15
Suatu graf G disebut lengkap (complete) jika setiap dua simpulnya bertetangga.
Jadi suatu graf lengkap berorder n dan berukuran m adalah sebuah graf beraturan
berderajat n-1 dan mempunyai m=n(n-1)/2, dan graf ini ditulis dengan Kn.
Contoh 2.13 :
Graf K5
Gambar 2.11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Definisi 2.16
Suatu graf G disebut bipartite (disingkat bigraf) jika dan hanya jika dipenuhi :
1. Himpunan simpul-simpul dari G dapat dipisahkan atas dua himpunan V1
dan V2 yang saling asing ( V1∩V2 = φ ).
2. Setiap ruas x dari G menghubungkan simpul di V1 dengan simpul di V2.
Sehingga tidak ada simpul-simpul di V1 yang terhubungkan satu dengan
yang lain. Demikian juga dengan simpul-simpul di V2.
Apabila setiap simpul di V1 bertetangga dengan setiap simpul di V2 maka disebut
bipartite lengkap graf. Jika V1 mempunyai m simpul dan V2 mempunyai n simpul
maka complete bipartite tersebut disajikan dengan Km,n . Bigraf lengkap K1,n
disebut “star” (bintang).
Contoh 2.14 :
Graf bipartite
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Graf bipartite lengkap
Gambar 2. 12
Definisi 2.17
Suatu pohon (tree) adalah graf terhubung yang tidak memuat putaran
(cycle).
Contoh 2.15 :
Pohon
Gambar 2.13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Definisi 2.18
Misal suatu graf G dengan himpunan simpul V dan himpunan ruas E. Suatu
subgraf dari G adalah graf yang semua simpulnya menjadi bagian dari V dan
semua ruasnya menjadi bagian dari E.
Contoh 2.16 :
Jika G suatu graf terhubung dibawah ini, dimana V = {v1,v2,v3,v4 } dan
E = { e1,e2,e3,e4,e5 } dengan e1 = (v1,v2), e2 = (v1,v3), e3 = (v2,v4), e4 = (v2,v3),
e5 = (v3,v4) maka graf berikut ini adalah subgraf dari G.
4
Graf G
Gambar 2.14
Gambar 2.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
V = {v1,v2,v3,v4}
E = {e1,e2,e3} dimana e1= (v1,v3 ), e2 = (v2,v3 ), e3 = (v3,v4 )
Gambar 2.15 merupakan subgraf dari graf G di atas.
Definisi 2.19
Jika U adalah subhimpunan tidak kosong dari himpunan simpul V(G) dari graf G,
maka subgraf ⟨U⟩ dari G diinduksi oleh U adalah graf yang memiliki simpul U
dan yang himpunan ruasnya terdiri dari ruas-ruas dari G yang bertemu dengan dua
anggota dari U.
Sebuah subgraf H dari G disebut simpul-induksi atau diinduksi sederhana jika
H = ⟨U⟩ untuk suatu subhimpunan U dari V(G).
Contoh 2.17:
V(G) = {v1,v2,v3,v4,v5,v6}
⟨U⟩ = {v1,v2,v5}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
⟨U⟩ :
Gambar 2.16
Definisi 2.20
Graf trivial adalah graf yang tidak memiliki ruas.
Definisi 2.21
Misal G suatu graf terhubung. Suatu pohon penyangga (spanning tree) pada G
adalah suatu subgraf dari G yang memuat semua simpul dari G dan juga
merupakan suatu pohon. Ruas dari pohon disebut cabang (branches).
Contoh 2.18 :
xyz
v w
z y x
wv
graf G pohon penyangga
Gambar 2.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Definisi 2.22
Sebuah simpul dari graf terhubung adalah cut-vertex jika penghapusannya
menghasilkan graf yang tidak terhubung.
Teorema 2.3
Sebuah simpul v dari graf G disebut cut-vertex jika dan hanya jika terdapat
simpul-simpul u dan w (u,w≠ v) dimana v berada dalam tiap lintasan u-w dari G.
Bukti:
Cukup dibuktikan untuk graf terhubung. Misal v sebuah cut-vertex dari G;maka
graf G − v tidak terhubung. Jika u dan w simpul-simpul dalam komponen berbeda
dari G − v, maka tidak terdapat lintasan u-w dalam G − v. Bagaimanapun,karena G
terhubung, terdapat lintasan u-w dalam G. Selanjutnya, tiap lintasan u-w dari G
mengandung v.
Kebalikannya, anggap bahwa terdapat simpul u dan w dalam G yaitu simpul v
berada pada tiap lintasan u-w dari G. Maka tidak terdapat lintasan u-w dalam
G − v. Akibatnya G − v tidak terhubung dan v adalah cut-vertex dari G. ■
Definisi 2.23
Sebuah graf terhubung yang tidak kosong tanpa cut-vertices disebut graf yang
tidak dapat dipisahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Definisi 2.24
Sebuah ruas dalam graf terhubung adalah jembatan jika penghapusannya
mengakibatkan sebuah graf tidak terhubung.
Teorema 2.4
Sebuah ruas e dari graf G adalah jembatan jika dan hanya jika e tidak terdapat
dalam putaran dari G.
Bukti :
Anggap, tanpa kehilangan keadaan umum,bahwa G adalah terhubung, karena
e=(u,v) sebuah ruas dari G, dan anggap bahwa e berada pada putaran C dari
G.Selanjutnya, diberikan w1 dan w2 sembarang simpul-simpul berbeda dari G.Jika
e tidak berada pada w1-w2 lintasan P dari G, maka P juga merupakan lintasan
w1-w2 dalam G − e. Jika,bagaimanapun e berada pada lintasan w1-w2 dari G,
kemudian menggantikan e dengan lintasan u-v (atau lintasan v-u) dan C tidak
mengandung e menghasilkan perjalanan w1-w2 dalam G − e.Dengan teorema 2.1
terdapat lintasan w1-w2 dalam G − e. Karena w1 dan w2 terhubung dalam G − e
sehingga e bukan jembatan.
Kebalikannya, anggap bahwa e bukan jembatan dari G.Karena G − e terhubung.
Oleh karena itu terdapat lintasan u-v dalam G − e; bagaimanapun P bersama
dengan e menghasilkan putaran dalam G mengandung e. ■
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Teorema 2.5
Sebuah graf G yang mempunyai order paling sedikit 3 adalah tidak dapat
dipisahkan jika dan hanya jika setiap dua simpul dari G berada pada suatu simpul
umum dari G.
Bukti:
Diberikan G sebuah graf yang tiap dua dari simpul-simpulnya berada pada
putaran.Sehingga G terhubung.Anggap bahwa G dapat dipisahkan.Oleh karena itu
G mengandung sebuah cut-verrtex v.Dengan teorema 2.3, terdapat simpul u dan w
sedemikian hingga v berada pada lintasan u-w dalam G. Diberikan C sebuah
putaran dari G yang mengandung u dan w. Putaran C menentukan u-w dua
lintasan yang berbeda;satu yang tidak mengandung v, berlawanan dengan fakta
bahwa tiap lintasan u-w mengandung v. Karena itu, G tidak dapat dipisahkan.
Sebaliknya, diberikan G sebuah graf yang tidak dapat dipisahkan dengan paling
sedikit tiga simpul. Tunjukkan bahwa tiap dua simpul dari G berada pada putaran
umum dari G. Diberikan u sebuah simpul sembarang dari G, dan ditulis dengan U
himpunan dari semua simpul-simpul yang berada pada sebuah lintasan yang
mengandung u.
Tunjukkan bahwa U=V=V(G). Anggap bahwa U≠ V; maka terdapat sebuah
v .UV −∈
Karena G tidak dapat dipisahkan, sehingga tidak mengandung cut-vertice, dan
lebih lanjut,karena derajat dari G paling sedikit 3, graf G tidak mengandung
jembatan. Berdasarkan teorema 2.3, setiap ruas dari G berada pada suatu putaran
dari G; karena itu, setiap simpul bertetangga pada u merupakan suatu anggota dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
U. Karena G terhubung, terdapat sebuah lintasan u-v, u = u0, u1,u2 ,...,uk=v dalam
G. Ambil i bilangan bulat terkecil, 2≤ i≤k, yakni ui∉U; demikian ui-1∈U. Ambil
C menjadi sebuah putaran mengandung u dan ui-1. Karena ui-1 buka cut-vertex
dari G, terdapat suatu lintasan ui-u : ui = v0,v1,v2,…vl = u tidak mengandung ui-1.
Jika hanya simpul umumnya pada P dan C adalah u, maka terdapat suatu putaran
bertetangga pada u dan ui, yang menghasilkan suatu kontradiksi. Karena itu P dan
C memiliki sebuah simpul yang umumnya berbeda dari u. Ambil j menjadi
bilangan bulat terkecil 1 j≤ ≤ l, yakni vj termasuk pada keduannya P dan C. Suatu
putaran mengandung u dan ui sekarang dapat di kontruksikan yang awalnya
dengan ui-vj bagian lintasan dari P, pada sepanjang C dari vj ke u dan lalu ke ui-1,
dan akhirnya mengambil ruas ui-1ui kembali ke ui. Demikian, kontradiksi timbul
lagi, berarti bahwa tidak terdapat simpul v dan bahwa setiap dua simpul berada
pada sebuah putaran. ■
Definisi 2.25
Sebuah blok dari graf G adalah maximal subgraf yang tidak dapat dipisahkan
dari G.
Jika suatu graf terhubung G mengandung sebuah blok, maka G adalah graf yang
tidak dapat dipisahkan. Dengan alasan ini, suatu graf yang tidak dapat dipisahkan
juga merupakan sebuah blok untuk dirinya sendiri.Tiap dua blok mempunyai
paling banyak satu simpul bersama,disebut suatu cut-vertex.
Pada gambar dibawah ini memiliki lima blok Bi, 1 , yang
dismpulkan.Simpul v
5≤≤ i
3,v5 dan v8 adalah cut-vertices.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2.18
Definisi 2.26
Setiap graf tidak terhubung dapat dibagi menjadi sejumlah subgraf terhubung
yang disebut komponen.
Nilai dari komponen dari graf G dilambangkan dengan k(G).
Definisi 2.27
Sebuah jembatan yang bertemu dengan sebuah simpul akhir disebut ruas
melingkar(pendant edge).
Definisi 2.28
Sebuah simpul bagian dalam dari lintasan u-v dalam P adalah banyaknya simpul
dari P yang berbeda dari u atau v.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Definisi 2.29
Suatu himpunan {P1,P2,…,Pk} dari lintasan dikatakan memisah secara internal
jika tiap simpul dari Pi(i=1,2,…,k) tidak berada pada lintasan Pj(j i). Secara
khusus, dua lintasan u-v disebut memisah secara internal jika mereka tidak
memiliki simpul secara umum, selain dari u dan v.
≠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
GRAF PLANAR
Dalam bab ini akan dibahas tentang graf planar beserta beberapa metode
yang berkaitan, dimana diberikan graf yang dapat digambarkan tanpa adanya ruas
yang berpotongan. Pada Bab ini juga akan yang diberikan hasil dari metode Euler
dan Kuratowski.
A.Graf Planar
Secara umum sebuah graf dapat digambarkan dengan berbagai cara. Sebagai
contoh, graf lengkap K4 dan graf bipartite lengkap K3,3 dapat digambarkan sebagai
berikut
Gambar 3.1
Untuk beberapa graf, seperti K4 memungkinkan untuk digambarkan tanpa
berpotongan, akan tetapi untuk yang lain seperti K3,3 tidak dapat digambarkan
tanpa berpotongan. Inilah yang membuat kita membuat definisi berikut ini.
Definisi 3.1
Suatu graf G adalah graf planar jika dapat digambarkan pada bidang datar tanpa
ada dua ruas yang berpotongan, kecuali simpul dimana mereka bertemu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Contoh 3.1 :
Graf K4 di atas adalah graf planar.
Sebagai catatan dalam mempelajari graf planar, kita bisa membatasi perhatian kita
pada graf sederhana.
Jika graf planar mempunyai ruas ganda atau loop-loop, kita sederhanakan ruas
ganda menjadi satu ruas dan menghilangkan loop-loop. Setelah menggambarkan
hasil dari graf sederhana tanpa berpotongan, kita dapat kemudian memasukkan
loop-loop dan ruas ganda.
Hapus loop dan
Ruas Ganda
C D
A B B
CD
A A
C BD
A
BC
Gambartanpa
Memotong
Masukan loop-loop
danRuasGanda
Gambar 3.2
Definisi 3.2
Penggambaran dari graf planar dimana tanpa ada ruas yang berpotongan disebut
graf bidang.
Setiap graf bidang dari graf planar G membagi bidang menjadi beberapa bagian
yang disebut region.
Definisi 3.3
Setiap graf bidang dari graf planar G membagi bidang menjadi beberapa bagian
yang saling asing disebut region.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Batas setiap sisi region terdiri dari sebuah barisan ruas yang membentuk sebuah
perjalanan tertutup.
Derajat dari suatu region (dinotasikan dengan deg r) adalah panjang dari
perjalanan tertutup disekitarnya yang membatasi region tersebut.
JIka semua region mempunyai derajat yang sama (sebutlah g), maka G disebut
graf dengan region yang teratur berderajat g.
Contoh 3.2
Gambar 3.3
Jika graf G seperti pada gambar diatas, maka G memiliki empat region. Pada tiap
gambar diperoleh
deg r1 = 3, deg r2 = 4, deg r3 = 9, deg r4 = 8
Terema 3.1 (HandShaking lemma untuk Graf Planar):
Jumlah derajat semua region adalah sama dengan dua kali banyaknya ruas pada
graf G.
∑ deg ri = 2m
Bukti:
Setiap ruas akan membatasi dua region berbeda dan akan muncul dua kali dalam
suatu perjalanan sepanjang batas region tersebut. Sehingga setiap ruas termuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dalam sebuah region yang akan di hitung dua kali dalam menunjukkan derajat dari
sebuah region. ■
B.Formula Euler untuk Graf Planar
Teorema 3.2 (Rumus Euler’s)
Jika G suatu graf planar terhubung, dan diberikan n, m, dan r menunjukan masing-
masing adalah banyaknya simpul, ruas dan region pada graf bidang dari G. Maka
n – m + r = 2
Bukti :
Setiap graf terhubung G dapat dibentuk dengan mengambil sebuah spanning tree
dan menambahkan ruas, sampai graf G terbentuk. Kita buktikan hasilnya dengan
menunjukan bahwa :
a) untuk sebuah pohon penyangga, n – m +r = 2;
b) pada tiap tingkatan, penjumlahan dari suatu ruas tidak berubah nilainya
dari n – m + r.
Pertama, kita buktikan a) Jika T adalah sebuah pohon penyangga dari G, kita bisa
gambarkan T pada bidang, sebagai contoh :
Gambar 3.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Karena T mempunyai n simpul dan n-1 ruas, dan hanya ada 1 region, kita punya
n – m + r= n - (n-1) + 1 = 2
sebagai hasil.
Kedua akan dibuktikan b) Bila kita menabahkan sebuah ruas, sedemikian hingga
sebuah ruas harus menghubungkan dua simpul yang berbeda, atau
menghubungkan sebuah simpul dengan dirinya sendiri (bila itu adalah loop),
maka pada kasus kedua ruas tersebut memotong region tersebut menjadi dua
region,seperti ditunjukan oleh gambar dibawah :
Gambar 3.5
Ini tidak mengubah n, m bertambah 1, dan r bertambah 1, karena itu n - m + r
tidak berubah. Karena n - m + r = 2 sepanjang proses tersebut,pernyataan b)
terbukti.
Menggunakan rumus Euler, kita bisa memperoleh sejumlah hasil yang
bermanfaat.
Pada kasus khusus kita bisa memberikan bukti alternatif dari kenyataan bahwa K5
dan K3,3 adalah non planar. ■
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 3.6
Teorema 3.3
Jika G suatu graf planar sederhana terhubung dengan n 3 simpul dan m ruas,
maka m=3n-6.
≥
Bukti :
Untuk graf bidang dari G dengan r region.Batas dari tiap region adalah sebuah
segitiga,dan tiap ruas adalah batas dari dua region.Oleh karena itu,jika banyaknya
ruas pada batas suatu region di jumlahkan semua,hasilnya adalah 3r.Pada sisi lain,
penjumlahan tersebut menghitung ruas dua kali,jadi 3r =2m,diperoleh r = m32 .Ini
dikombinasikan dengan rumus Euler’s r = m – n +2,diperoleh m – n + 2
= m32 ,sehingga m = 3n-6.■
Akibat 3.1
Jika G suatu graf planar sederhana terhubung dengan n ≥ 3 simpul dan m ruas,
maka m ≤ 3n-6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Bukti :
Untuk graf bidang dari G dengan r region, berdasarkan handshaking lemma untuk
graf planar bahwa 2m ≥ 3r (karena derajat dari tiap region dari graf sederhana
paling sedikit 3)., diperoleh r ≤ 32 m. Ini dikombinasikan dengan rumus Euler’s r
= m – n + 2, diperoleh m – n + 2 ≤ 32 m, dan oleh karena itu m ≤ 3n – 6. ■
Contoh 3.3 :
K5 adalah graf nonplanar.
Bukti :
Andaikan bahwa K5 graf planar sederhana terhubung adalah graf planar. Karena
K5 mempunyai lima simpul dan sepuluh ruas, berdasarkan akibat 3. 1 bahwa m =
10 dan 3n – 6 = 9,jadi m > 3n-6. Kontradiksi ini menunjukan bahwa K5 adalah non
planar.
Akibat 3. 1 tidak dapat digunakan untuk membuktikan bahwa K3,3 adalah
non planar. Akan tetapi, kita dapat menggunakan akibat berikut ini.
Akibat 3.2
Jika G adalah graf planar sederhana terhubung dengan n simpul dan m ruas, dan
tidak memuat segi tiga maka m ≤ 2n-4.
Bukti :
Untuk gambar bidang dari G dengan r region, berdasarkan handshaking lemma
untuk graf planar bahwa 2m ≥ 4r (karena derajat dari tiap region dari graf sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tanpa segitiga paling sedikit 4), sehingga r ≤ m21 . Ini dikombinasikan dengan
formula Euler r= m – n + 2, diperoleh m – n + 2 ≤ m21 , dan oleh karena itu m ≤ 2n –
4. ■
Contoh 3.4 :
K3,3 adalah non planar.
Bukti :
Kita tahu K3,3 bahwa adalah graf sederhana terhubung. Karena K3,3 mempunyai
enam simpul dan sembilan ruas dan tidak memuat segitiga, berdasarkan dari akibat
2 bahwa 9 ≤ (2 x 6) – 4 = 8. Kontradiksi ini menunjukan bahwa K3,3 adalah non
planar. ■
Akibat 3.3:
Jika G adalah graf planar sederhana terhubung.Maka G mempunyai sekurangnya
satu simpul berderajat 5 atau kurang.
Bukti :
Berdasarkan akibat 3.1, kita peroleh m≤ 3n-6.Andaikan bahwa setiap simpul pada
G mempunyai derajat 6 atau lebih.Maka kita peroleh 2m≥ 6n ( karena 2m adalah
penjumlahan dari derajat-derajat simpul ),sehingga m≥ 3n.
Kontradiksi ini menunjukan bahwa sedikitnya satu simpul mempunyai derajat 5
atau kurang. ■
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Sekarang kita gunakan rumus Euler’s untuk menunjukkan mengapa hanya
ada lima polyhedra konvex beraturan yaitu tetrahedron, kubus, octahedron,
dodecahedron, and icosahedron.
tetrahedron kubus octahedron
icosahedron dodecahedron
Gambar 3.7
Definisi 3.4
Suatu polyhedron dikatakan konvex jika setiap garis lurus yang menghubungkan
tiap dua simpul dalam polyhedron tersebut berada didalam polyhedron itu juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kita gunakan kenyataan bahwa kita dapat menyajikan tiap polyhedron sebagai
suatu graf planar dengan memproyeksikan pada suatu bidang.Hal ini tampak
seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.8
Metode dari proyeksi ini di kenal sebagai stereographic projection, dan telah
digunakan oleh A.L Cauchy pada 1813 dalam papernya Recherches surles
polyedres (Researches on polyhedra).Dalam paper ini dia mengambil perumusan
tentang graf planar dari rumus Euler, dan menggunakan itu untuk membuktikan
bahwa hanya ada lima polyhedra cembung beraturan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Torema 3.3 (Rumus Euler Untuk Polyhedron)
Jika V,E dan R adalah banyaknya titik, ruas dan region dari sebuah polyhedron ,
maka
V – E + R = 2
Bukti untuk teorema ini sama dengan teorema 3.1
Teorema 3.4
Jika P adalah sebuah polyhedron dan jika G adalah graf yang mewakilinya.
Andaikan P mempunyai V titik, E ruas dan R region.Untuk tiap k, Vk adalah
banyaknya titik dengan derajat k dan Rk adalah banyaknya region yang dibatasi
oleh suatu k-putaran,maka
∑≥3k
kkV = 2E = ∑≥3k
kkR
Bukti :
Karena tiap ruas dari suatu polyhedron tepat menyentuh dua titik dan dua region
berbeda maka ruas tersebut di hitung dua kali dalam perhitungan banyaknya titik
berderajat k dan banyaknya ruas yang membatasi suatu region,sehingga diperoleh
∑≥3k
kkV = 2E = ∑≥3k
kkR ■
Teorema 3.5
Paling sedikit ada satu region dari tiap polyhedron dibatasi oleh sebuah k-
putaran,dengan k = 3,4,5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Bukti :
Andaikan, untuk kebalikannya, bahwa R3 = R4 = R5 = 0.Dengan menggunakan
teorema 3.4 di peroleh
2E =∑≥6k
kkR ≥ ∑≥6
6k
kR =6 =6R. ∑≥6k
kR
Karena itu E≥ 3R.Juga
2E = =3 = 3V. ∑≥3k
kkV ≥ ∑≥3
3k
kV ∑≥3k
kV
Dengan teorema 3.2, V-E+R=2 dan jadi 3V-3E+3R=6.Karena 6=3V-3E+3R 2E-
3E+E=0,suatu kontradiksi. ■
≤
Definisi 3.5
Sebuah polyhedron beraturan adalah sebuah polyhedron dengan region yang
dibatasi oleh segibanyak beraturan yang sama dan mempunyai sudut-sudut
polyhedral yang sama.
Khususnya,untuk sebuah polyhedron beraturan,R=Rs untuk suatu s dan V=Vt
untuk beberapa t.Sebagai contoh , sebuah kubus adalah polyhedron beraturan
dengan V=V3 dan R=R4.
Torema 3.6
Hanya ada lima polyhedral beraturan.
Bukti:
Jika P adalah sebuah polyhedron beraturan dan jika G(P) adalah sebuah graf
planar yang mewakilinya.Maka V - E + R = 2,dimana V,E dan R adalah
banyaknya simpul, ruas dan region dari P dan G(P).Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
-8 = 4E- 4V- 4R
= 2E + 2E – 4V – 4R
= ∑ + - 4 - 4 ≥3k
kkR ∑≥3k
kkV ∑≥3k
kV ∑≥3k
kR
=∑ + ≥
−3
)4(k
kRk ∑≥
−3
)4(k
kVk
Karena P adalah beraturan, sehingga ada bilangan bulat s( dan
t( ),demikian R=R
)3≥
3≥ s dan V=Vt. Karena itu -8 =(s-4)Rs+(t-4)Vt. Selain itu,kita
catat bahwa 3 s 5, 3 t≤ 5 dan sR≤ ≤ ≤ s=2E=tVt. Inii memberikan kita lima kasus
untuk dipikirkan.
Kasus 1.Anggap bahwa s=3 dan t=3.Kita peroleh
-8= -R3–V3 dan 3R3 = 3V3
Maka R3=V3= 4. Demikian P adalah tetrahedron
Kasus 2.Anggap bahwa s=3 dan t=4.Kita peroleh
-8=-R3 dan 3R3=4V4
Maka R3=8 dan V4=6,Demikian P adalah octahedron
Kasus 3.Anggap bahwa s=3 dan t=5.Kita peroleh
-8=-R3+V5 dan 3R3 dan 5V5
Maka R3=4 dan V5=12.Demikian P adalah icosahedron
Kasus 4.Anggap bahwa s=4 dan t=3.Kita peroleh
-8= -V3 dan 4R4 =3V3
Maka V3 = 8, R4 =6.Demikian P adalah kubus
Kasus 5. Anggap bahwa s=5 dan t=3.Kita peroleh
-8=R5-V3 dan 5R5=3V3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Maka R5= 12 dan V3=20.Demikian P adalah dodecahedron. ■
C. Karakterisasi dari Graf planar (Kuratowski)
Terdapat dua graf yaitu K5 dan K3,3 , yang berperan penting dalam mempelajari
graf planar.
Gambar 3.9
Teorema 3.7
Graf K5 dan K3,3 adalah nonplanar.
Bukti:
Bukti sama dengan contoh 3.3 dan 3.4. ■
Definisi 3.4
Sebuah bagian dari sebuah graf G yang tidak kosong adalah graf yang diperoleh
dari G dengan menghilangkan beberapa ruas e=(u,v) atau menambahkan simpul
baru w dan ruas-ruas (u,v) dan (v,w).
Pada gambar dibawah ini graf G1 dan G2 adalah bagian dari G3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 3.10
Jelas bahwa tiap bagian dari sebuah graf G adalah planar atau nonplanar
tergantung apakah G adalah planar atau nonplanar. Selain itu adalah suatu
pengamatan dasar bahwa jika sebuah graf G mengandung sebuah subgraf
nonplanar, maka G adalah nonplanar.
Teorema 3.8
Jika sebuah graf G berisi sebuah subgraf yang isomorfik dengan suatu bagian dari
salah satu K5 atau K3,3 maka G adalah nonplanar.
Bukti :
Karena G berisi sebuah subgraf yang isomorfik dengan K5 atau K3,3, sedangkan
seperti diketahui pada teorema 3.7 bahwa K5 atau K3,3 adalah nonplanar maka jelas
bahwa G adalah nonplanar. ■
Teorema 3.9
Sebuah graf adalah planar jika dan hanya jika masing-masing dari bloknya adalah
planar.
Bukti:
Jelas, graf G planar jika dan hanya jika masing-masing dari subgrafnya adalah
planar, jadi dapat diasumsikan G terhubung. Dapat dikatakan juga jika G planar
,maka masing-masing blok di G adalah planar. Untuk kebalikannya,digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
induksi pada banyaknya blok dari G. Jika G hanya memiliki satu blok dan
bloknya adalah planar, maka jelas G planar. Asumsikan bahwa setiap graf dengan
banyaknya blok lebih kecil dari k yang masing-masing dari blok tersebut
planar, maka grafnya planar dan andaikan G memiliki blok sebanyak k, salah
satunya adalah planar. Ambil B adalah blok terakhir G dan misalkan v adalah cut-
vertex untuk G bersama dengan B. Dihapus dari G semua simpul dari B berbeda
dengan v, namakan graf hasil tersebut G’. Dengan hipotesis induksi, G’ adalah
graf planar. Karena blok B planar,dapat disisipkan pada bidang sehingga v
terdapat pada bagian luar region. Dalam setiap region dari bidang yang menyisip
G’ memuat v, bidang blok B dapat dengan mudah ditempatkan, sehingga kedua
simpul dari G’ dan B yangt diberi nama sama yaitu “v” teridentifikasi. Hasilnya
adalah graf bidang dari G; akibatnya G adalah planar. ■
2≥
Definisi 3.5
Suatu vertex-cut dalam suatu graf adalah himpunan U yang terdiri atas simpul-
simpul di G sedemikian hingga G − U tidak terhubung.
Definisi 3.6
Keterhubungan titik atau disingkat keterhubungan, ditulis κ(G), dari suatu graf G
adalah kardinalitas minimum dari vertex-cut bila G tak lengkap dan κ(G)=n-1 jika
G=Kn untuk suatu bilangan positif n.
Dengan kata lain κ(G) adalah jumlah minimal titik-titk yang hasil penghapusan
titik-titik tersebut adalah suatu graf tak terhubung atau graf trivial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Definisi 3.7
Suatu graf G dikatakan k-terhubung, k≥1, bila κ(G) ≥k
Teorema 3.10
Jika G adalah graf 2−terhubung dengan banyaknya simpul paling sedikit 4 maka
suatu simpul v sedemikian hingga G-v yang juga merupakan graf 2−terhubung
atau G memuat suatu simpul berderajat 2.
Bukti :
Andaikan G tidak terdiri dari simpul v sedemikian hingga G-v adalah graf
2−terhubung. Maka, untuk setiap simpul x dari G ada sebuah simpul y dari G-x
sedemikian hingga G-x-y tidak terhubung. Diantara semua pasangan simpul-
simpul x,y di G, pilih suatu pasangan u,v sehingga G-u-v tidak terhubung dan
terdiri dari bagian G1 dengan banyaknya simpul minimum k. Masing-masing
komponen dari u dan v bertetangga paling sedikit satu simpul dalam tiap
komponen dari G-u-v. Jika k=1 maka simpul dari G1 dapat bertetangga hanya
dengan u dan v dan berakibat memiliki derajat 2 dalam G. Kemudian dapat
dianggap bahwa k≥ 2. Ambil G2 adalah suatu graf yang gabungan komponen-
komponen di G-u-v berbeda dari G1. Kemudian ambil H= ⟨ V(G) {u,v} ⟩ . ∪
Misal w1∈V(G1). Maka terdapat suatu simpul w2 pada G-w1 yaitu G-w1-w2 yang
tidak terhubung.Simpul w2 termasuk dalam H atau dalam G2.Diperoleh dua kasus
dibawah ini
Kasus 1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Misal w2∈V(H),karena tiap anggota ⟨ V(G2) {u} ⟩ ,∪ ⟨ V(G2) {v} ⟩ dan
V(G
∪
⟨ 2)∪ {u,v} terhubung,beberapa komponen dari G-w⟩ 1-w2 mempunyai order
lebih sedikit dari k, yang tidak mungkin.
Kasus 2:
Misal w2∈V(G2), karena G-w1-w2 tidak terhubung,simpul u dan v harus tidak
bertetangga dan menjadi komponen yang berbeda dalam G-w1-w2.Akibatnya H-w1
mempunyai tepat dua komponen,sebut komponen Hu mengandung u dan
komponen Hv mengandung v. Jika Hu trivial, dan akibatnya hanya memuat u,
maka u bertetangga pada G hanya dengan w1 dan w2 dan degG u=2. Begitupun
degG v=2 jika Hv nontrivial.Maka G-w1-u dan G-w1-v adalah graf tidak terhubung
yang mengandung sebuah komponen yang beroder lebih sedikit dari k, terdapat
suatu kontradiksi.
Gambar 3.11 menunjukkan sebuah graf 2−terhubung G1 tidak mengandung simpul
v sedemikian hingga G1−v juga graf 2−terhubung.Sehingga,berdasarkan teorema
3.10, G1 mengandung sebuah simpul berderajat 2, sedemikian hingga ini
merupakan kasus. Di lain pihak, G1 mengandung sebuah ruas, disebut w1x1, yang
merupakan hasil penghapusan dari G1 dalam sebuah graf 2−terhubung. Graf G2
dalam gambar 3.11, tidak mengandung sebuah ruas. Bagaimanapun, G2
mengandung sebuah ruas, sebut w2, yang merupakan hasil penghapusan dari G2
dalam sebuah graf 2−terhubung. Sehingga, hasilnya analog dengan teorema 3.10
mengenai ruas-ruas. Ini merupakan akibat dari teorema 3.10. ■
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Teorema 3.11
Jika G adalah graf 2−terhubung yang memiliki order paling sedikit 4, maka G
memuat e yaitu G-e yang juga merupakan graf 2−terhubung atau G memuat
simpul berderajat 2.
v1
z1
x1
u1
w1
y1
G1
v2y2
x2u2
w2
G2
2 - graf terhubung
Gambar 3.11
Bukti:
Andaikan bahwa G tidak mengandung ruas e sedemikian hingga G-e adalah graf
2−terhubung. Selanjutnya andaikan bahwa G tidak memuat simpul yang
berderajat 2. Dengan teorema 3.10, G terdiri dari suatu simpul v yaitu G-v adalah
graf 2−terhubung.misal e adalah suatu ruas yang berpotongan dengan v. Dengan
hipotesa, G-e bukan graf 2−terhubung. Akibatnya, G-e terdiri dari suatu cut-vertex
u yang biasanya berbeda dari v.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Karena itu G-e-u = G-u-e tidak terhubung,yang mengakibatkan e adalah jembatan
pada graf G-u. Karena G-u-v = G-v-u terhubung, ruas e adalah suatu ruas
melingkar dalam G-u dan maka v adalah simpul akhir dari G-u. maka, v
mempunyai derajat 1 dalam G-u dan juga mempunyai derajat 2 dalam G,
diperoleh kontradiksi. ■
Teorema 3.12
Sebuah graf G adalah planar jika dan hanya jika G tidak mengandung subgraf
yang isomorfik dengan K5 atau K3,3 atau sebuah bagian dari K5 atau K3,3.
Bukti:
Telah diketahui adalah akibat dari teorema 3.8 : kemudian yang perlu dicari hanya
syarat cukupnya saja. Dengan melihat teorema 3.9, buktinya menunjukkan bahwa
jika graf 2−terhubung tidak mengandung K5 atau K3,3 atau sebuah bagian dari
salah satunya adalah subgraf, maka graf tersebut planar.Anggap, secara kebalikan,
terdapat graf 2−terhubung yang nonplanar yang tidak mengandung K5, K3,3 atau
sebuah bagian dari salah satunya sebagai subgraf. Diantara semua graf
2−terhubung yang nonplanar, misal G adalah yang mempunyai ukuran minimum.
Akan ditunjukkan bahwa δ(G)≥3. Karena G adalah graf 2−terhubung, δ(G)≥2.
Anggap bahwa G mengandung suatu simpul v dengan degG v = 2, dimana v
bertetangga dengan u dan w. Diperoleh dua kasus,menurut kondisi (u,w)∈E(G)
atau (u,w)∉E(G).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kasus 1.
Anggap (u,w)∈E(G).Maka G-v adalah graf 2− terhubung yang juga tidak
mengandung K5,K3,3 atau sebuah bagian dari salah satunya sebagai subgraf.
Karena ukuran dari G-v kurang dari ukuran G, diperoleh G-v adalah planar.
Dalam penyisipan planar dari G-v , simpul v dan ruas (u,v) dan (v,w) dapat
dimasukkan ke dalam suatu region dari G-v yang dibatasi oleh ruas (u,w) yang
menghasilkan suatu graf G adalah bidang,tapi hal ini tidak mungkin.
Kasus 2.
Anggap bahwa (u,w)∉ E(G) maka G’= G-v + (u,w) adalah graf 2−terhubung yang
ukurannya lebih kecil dari ukuran G. Akan ditunjukkan bahwa G’ tidak
mengandung K5, K3,3 atau sebuah bagian dari salah satunya sebagai sebuah
subgraf ; Diasumsikan,kebalikannya, bahwa G’ mengandung suatu subgraf
F.Berarti, F harus mengandung ruas (u,w). Jika (u,w) diganti dengan simpul v dan
ruas (u,v) dan (v,w), maka menghasilkan graf F’ yang merupakan suatu bagian
dari F dan juga merupakan suatu bagian dari K5 atau K3,3. Maka, F’ adalah
subgraf dari G, yang tidak mungkin. Sehingga G’ adalah graf 2−terhubung yang
tidak mengandung keduanya K5, K3,3 maupun bagian dari salah satunya sebagai
subgraf, dan ukuran dari G’ lebih kecil dari G,sehingga G’ planar. Karena G
adalah suatu bagian dari G’ diperoleh G planar juga, sehingga menghasilkan suatu
kontradiksi.
Karena dari kedua kasus diperoleh kontradiksi, tidak ada simpul dalam G yang
mempunyai derajat 2 dan δ(G) 3, terbukti. Karena G adalah graf 2−terhubung ≥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang memiliki order paling sedikit 4 dengan δ(G)≥3, menurut teorema 3.11
bahwa G mengandung suatu ruas e=(u,v) yaitu H=G-e yang juga merupakan graf
2−terhubung.
Karena H tidak mengandung K5, K3,3 atau sebuah bagian dari salah satunya
sebagai subgraf dan ukuran dari H lebih kecil dari yang terkandung pada G, graf
H adalah planar.Sekarang karena H adalah graf 2−terhubung, H mempunyai
putaran yang mengandung u dan v berdasarkan teorema 2.2. Diantara semua
penyisipan planar dari H, ambil H yang telah tersisip pada bidang sehingga H
memiliki sebuah putaran C yang mengandung u dan v yang mana banyaknya
bagian dalam region adalah maksimal. Kemudian dapat dianggap bahwa C :
u=v0,v1,…,vi=v,…,vk=u, dimana 2 2−≤≤ ki .
Beberapa pengamatan atas graf bidang H sekarang dapat dibuat. Dalam hal ini,
lebih mudah untuk mendefinisikan dua subgraf khusus dari H. Dengan bagian
luar subgraf (bagian dalam subgraf) dari H, dapat diartikan sebagai subgraf dari
G yang dihasilkan oleh ruas-ruas yang terdapat pada bagian luar (bagian dalam)
pada putaran C. Pertama, karena graf G tidak planar, kedua bagian dalam dan luar
subgraf ada, disisi lain ruas e dapat di tambahkan pada H (tidak pada bagian luar
C atau bagian dalam C) sehingga diperoleh graf hasil dinamakan graf G, adalah
planar.
Dapat dituliskan kemudian bahwa tidak ada dua simpul tertentu dari himpunan
{v0,v1,…,vi} yang terhubung oleh lintasan pada bagian dalam subgraf H, dengan
kata lain akan menimbulkan kontradiksi dengan pemilihan C sebagai suatu
putaran yang mengandung u dan v dan mempunyai jumlah maksimal pada bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dalam region, dengan cara yang sama dapat dibuat himpunan {vi,vi+1,…,vk}.
Pernyataan ini sesuai dengan kenyataan bahwa H+e adalah nonplanar
mengakibatkan adanya dari vs-vt pada lintasan P, 0<s<i<t<k, pada bagian luar
subgraf H sedemikian hingga tidak ada simpul P yang berbeda dari vs dan vt pada
C.Susunan ini ditunjukan oleh gambar 3.12. Selanjutnya dapat dituliskan bahwa
tidak ada simpul pada P yang berbeda dari vs dan vt yang bertetangga pada simpul
dari C lainnya daripada vs atau vt, dan lebih dari itu setiap lintasan
menghubungkan sebuah simpul dari P dengan sebuah simpul dari C harus
mengandung paling sedikit salah satu dari vs dan vt.
H
P
vs
vt
v=vi u = v0 = vk
Struktur dari graf H pada teorema 3.12
Gambar 3.12
Misal H1 komponen dari H - {vr | 0≤ r<k,r≠ s,t}yang mengandung P. Dengan
memilih C, subgraf H1 tidak dapat dimasukan pada bagian dalam dari C.
Bersamaan dengan anggapan diatas bahwa G tidak planar, mengimplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
bahwa bagian dalam subgraf dari H harus mengandung salah satu dari pernyataan
berikut ini:
1. Suatu va-vb lintasan Q, 0<a<s, i<b<t (atau, sama, s<a<i dan t<b<k),
tidak semua simpul-simpul yang berbeda dari va dan vbberada di C.
2. Suatu simpul w yang tidak berada di C yang dihubungkan ke C oleh
tiga lintasan yang memisah secara internal yakni pada simpul akhir
dari lintasan P’ adalah satu dari v0, vs, vi dan vt.
Jika P’ berakhir pada v0, simpul-simpul akhir dari lintasan lain adalah
va dan vb, dimana s≤ a<i dan i<b≤ t tapi tidak keduanya a=s dan b=t
terhubung. Jika P’ berakhir pada setiap vs,vi atau vt maka terdapat tiga
kasus yang sama.
3. Suatu simpul w bukan dalam C yang dihubungkan ke C oleh tiga
lintasan yang memisah secara internal P1,P2,P3 seperti pada simpul-
simpul akhir dari lintasan (berbeda dari w), merupakan tiga dari empat
simpul v0, vs, vi, vt, katakan, v0, vi, vs berturut-turut, bersama dengan
suatu vc-vt lintasan P4 (vc≠ v0, vi, w) dimana vc terdapat pada P1 atau P2,
dan P4 tidak terhubung dari P1, P2 dan C kecuali untuk vc dan vt.
Pilihan yang tersisa untuk P1, P2, dan P3 menghasilkan tiga kasus yang
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Suatu simpul w bukan dalam C yang dihubungkan oleh simpul-simpul
v0, vs, vi, vt oleh empat lintasan yang memisah secara internal.
Empat kasus ini menyelesaikan berbagai kemungkinan. Dalam tiga kasus pertama,
graf G mempunyai sebuah subgraf yang mengandung K3,3 atau bagian dari K3,3
sebagai sebuah subgraf, sementara pada kasus keempat, G mengandung K5 atau
bagian dari K5 sebagai sebuah subgraf. Bagaimanapun ini bertentangan dengan
pengandaian. ■
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PENUTUP KESIMPULAN Suatu graf G disebut graf planar jika dapat digambarkan pada bidang datar tanpa ada
dua ruas yang berpotongan, kecuali simpul dimana mereka bertemu.
Dalam menentukan suatu graf planar atau nonplanar dapat digunakan beberapa
teorema dibawah ini:
1. Graf K5 dan K3,3 adalah nonplanar.
2. Jika sebuah graf G berisi sebuah subgraf yang isomorfik dengan suatu bagian
dari salah satu K5 atau K3,3 maka G adalah nonplanar.
3. Sebuah graf adalah planar jika dan hanya jika masing-masing dari bloknya
adalah planar.
4. Jika G adalah graf 2−terhubung dengan banyaknya simpul paling sedikit 4
maka suatu simpul v sedemikian hingga G-v yang juga merupakan graf
2−terhubung atau G memuat suatu simpul berderajat 2.
5. Jika G adalah graf 2−terhubung yang memiliki order paling sedikit 4,maka G
memuat e yaitu G-e yang juga merupakan graf 2−terhubung atau G memuat
simpul berderajat 2.
6. Sebuah graf G adalah planar jika dan hanya jika G tidak mengandung subgraf
yang isomorfik dengan K5 atau K3,3 atau sebuah bagian dari K5 atau K3,3.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Chartrand, G. and Lesniak, L. 2005. Fourth Edition. Graph and Digraph. New
York : Chapman and Hall/CRC.
Liu,.C.L.1995. Dasar - Dasar Matematika Diskret. Edisi kedua. Jakarta :
Gramedia.
Lipschutz, S. dan Lipson,.M.L.2002.Matematika Diskrit. Jilid 2. Jakarta :
Salemba Teknika.
Suryadi,.H.S.1996. Teori Graf Dasar. Jakarta: Gunadarma.
Wilson.,J., and Watkins,.J.J. 1990. Graphs an Introductory approach. NewYork :
John wiley and sons,inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI