plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · batas usia perkawinan 16 tahun bagi...

193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phamhuong

Post on 21-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan batasan istilah variabel.

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan sejatinya menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi

sepasang insan. Bagaimana tidak, dua orang yang saling mencintai diikat

dalam janji suci untuk hidup bersama sampai maut memisahkan. Setelah

menikah pasangan suami istri hidup bahagia dalam suatu rumah tangga.

Agama juga menganjurkan pernikahan bagi pasangan yang sudah siap satu

sama lain. Seperti yang tertera dalam hadist Nabi: “Wahai para pemuda,

barang siapa yang telah mampu, hendaklah menikah, sebab dengan

menikah itu akan lebih menundukkan pandangan dan akan lebih menjaga

kehormatan. Kalau belum mampu, hendaklah berpuasa, sebab puasa akan

menjadi perisai bagimu” (HR. Bukhari dan Muslim). Satu hal yang perlu

digaris bawahi dari hadits di atas adalah perintah menikah bagi para

pemuda dengan syarat jika ia telah mampu, maksudnya adalah siap untuk

menikah. Rifiani (2011: 131) mengatakan bahwa “kesiapan menikah

dalam tinjauan hukum Islam meliputi 3 hal, yaitu: kesiapan ilmu, kesiapan

harta atau materi, kesiapan fisik atau kesehatan”.

Pada dasarnya pernikahan memiliki usia ideal baik untuk laki-laki

maupun perempuan. Papalia dan Wendkos (Rifiani, 2011: 126),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

2

berpendapat bahwa “usia terbaik untuk melakukan pernikahan bagi

perempuan adalah 19 sampai dengan 25 tahun, sedangkan untuk laki-laki

usia 25 sampai 28 tahun”. Pada usia tersebut organ reproduksi perempuan

sudah berkembang dengan baik dan kuat, serta secara psikologis sudah

dianggap matang untuk menjadi calon orang tua bagi anak-anaknya.

Sementara kondisi fisik dan psikis laki-laki pada usia tersebut juga sudah

kuat sehingga mampu menopang kehidupan keluarga dan melindunginya

baik secara psikis, emosional, ekonomi, dan sosial.

Pernikahan di Indonesia diatur oleh undang-undang, dalam pasal 7

ayat 1 UU perkawinan tahun 1974 menyebutkan bahwa usia minimum

perkawinan untuk perempuan adalah 16 tahun, sedangkan untuk laki-laki

adalah 19 tahun. Namun pada tahun 2010 Hukum Materiil Peradilan

Agama Bidang Perkawinan merevisi undang-undang perkawinan tahun

1974. Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi

laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18 tahun bagi

perempuan dan laki-laki. Revisi ini dilakukan terkait dua hal yaitu untuk

mencegah terjadinya pernikahan dini dan untuk melindungi hak dan

kepentingan anak. Pada kenyataannya pernikahan dini masih banyak

terjadi di Indonesia, dan ini jelas telah melangar undang-undang

perlindungan anak. Jika dikaitkan dengan undang-undang perlindungan

anak, tentu undang-undang pernikahan ini sangat bertentangan.

Berdasarkan UU perlindungan anak nomor 23 tahun 2002, disebutkan

bahwa batas usia dewasa seorang anak adalah 18 tahun. Jika salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

3

syarat pernikahan adalah dewasa, maka izin untuk melakukan pernikahan

bagi seorang anak adalah pada usia di atas 18 tahun. Walaupun sudah ada

revisi undang-undang perkawinan, sebagian masyarakat Indonesia masih

belum mengindahkan undang-undang tersebut. Terbukti pernikahan dini

masih banyak terjadi di Indonesia (Koban, 2010: 3).

Berdasarkan sudut pandang biologis, menikah di usia dini banyak

memberikan resiko khususnya bagi remaja putri. Pada remaja putri, organ

reproduksi mereka belum seutuhnya siap untuk melakukan hubungan

seksual. Jika hal ini dipaksakan dapat menyebabkan kerusakan alat

reproduksi. Selain itu faktor kehamilan pada remaja usia di bawah 17

tahun banyak menimbulkan risiko. Pada usia ini kandungan remaja belum

siap untuk mengandung dan melahirkan. Jika hal ini terjadi maka akan

meningkatkan resiko komplikasi medis. Anatomi tubuh gadis remaja yang

belum siap untuk proses mengandung maupun melahirkan berpotensi pada

terjadinya komplikasi berupa obstructed labour dan obstetric fistula

(Fadlyana , 2009). Data United Nations Population Fund (UNPFA) pada

tahun 2003, mempertegas bahwa 15-30% persalinan pada usia dini akan

disertai dengan komplikasi kronik, yaitu obstetric fistula (kerusakan pada

organ kewanitaan yang menyebabkan kebocoran urin dan feses ke dalam

vagina). Selain resiko obstetric fistula, penelitian Bayisenge (2010)

menjelaskan bahwa kehamilan di usia yang sangat muda juga ternyata

berhubungan dengan angka kematian ibu, fertilitas yang tinggi, kehamilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

4

dengan jarak yang singkat, juga resiko tertular penyakit HIV (Fadlyana,

2009: 138).

Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan oleh BKKBN

tahun 2012, Indonesia berada diperingkat ke-37 dunia dalam kasus

pernikahan di bawah usia 18 tahun. Indonesia juga masuk peringkat kedua

ASEAN setelah Kamboja dalam kasus pernikahan dini. Indonesia sendiri

memiliki banyak pulau yang di dalamnya juga memiliki kasus yang sama

yaitu pernikahan dini. Provinsi dengan persentase tertinggi kasus

pernikahan dini dengan usia dibawah 15 tahun adalah Kalimantan Selatan

sebanyak 9 persen, lalu disusul oleh Jawa Tengah, Kalimantan Timur,

Kalimantan Tengah, dan Banten. Selain provinsi-provinsi tersebut, D.I

Yogyakarta juga termasuk kategori provinsi yang memiliki banyak kasus

pernikahan usia dini, khususnya di daerah Gunung Kidul.

Pernikahan dini umumnya terjadi karena dilatarbelakangi oleh

faktor budaya dan tingkat pendidikan orangtua yang rendah (Rafidah,

2009: 52). Selain faktor budaya dan pendidikan, faktor lain seperti

ekonomi dan pergaulan bebas juga merupakan penyebab terjadinya

pernikahan dini. Berdasarkan penelitian Rifiani (2011: 126), terdapat

empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini yaitu

faktor pendidikan, ekonomi, budaya, dan pergaulan bebas.

Pernikahan dini banyak terjadi khususnya di pedesaan, karena

orang desa cenderung kurang memahami dampak dari pernikahan dini.

Bagi mereka menikah adalah solusi untuk mengurangi beban pengeluaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

5

rumah tangga. Tanpa memikirkan dampak, para orangtua menikahkan

anak-anak mereka walaupun masih berusia belia. Padahal salah satu hal

yang harus dipikirkan setelah menikah adalah dampak dari pernikahan itu.

Ketidakmatangan usia tentu akan mempengaruhi psikologis, terlebih bagi

anak yang berada pada usia remaja. Salah satu kabupaten dimana banyak

terjadi pernikahan dini adalah Gunung Kidul. Salah satu desa yang disoroti

karena kasus pernikahan dini adalah desa Jurangjero, kecamatan Ngawen,

Gunung Kidul. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Wonosari, angka

dispensasi untuk menikah diusia dini pada tahun 2014 sebanyak 146 kasus

dan pada tahun 2015 sebanyak 15 kasus. Pada umumnya pernikahan dini

yang banyak terjadi di Gunung Kidul sebagian besar disebabkan oleh

hamil diluar nikah atau biasa dikenal dengan sebutan “married by

accident”. Namun sebagian besar juga terjadi karena keinginan pasangan

muda itu sendiri. Bagi pasangan muda yang sudah terlanjur hamil,

menikah adalah hal yang mutlak harus dilakukan. Demi menjaga nama

baik keluarga, menikah di usia muda terpaksa harus dilakukan. Berbeda

dengan mereka yang memang sudah siap menikah di usia muda, mereka

menikah tanpa keterpaksaan. Dua pasangan ini tentu memiliki dampak

yang berbeda yang mereka rasakan setelah menikah.

Pada dasarnya menikah adalah baik karena merupakan suatu hal

yang dilakukan untuk menyempurnakan ibadah. Namun pernikahan dini

banyak disoroti karena di dalamnya terdapat dua dampak, yaitu dampak

positif dan dampak negatif. Para pakar agama khususnya Islam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

6

memandang menikah dini itu baik karena dapat menghindarkan sepasang

laki-laki dan perempuan dari perzinahan. Menikah juga dapat membuat

hati nyaman karena sudah tidak ada hal yang perlu ditakutkan lagi untuk

dilakukan bagi sepasang laki-laki dan perempuan. Namun jika dilihat lebih

jauh lagi ada dampak negatif juga yang ditimbulkan dari menikah dini.

Misalnya usia yang belum matang membuat pasutri muda ini memiliki

sifat egois sehingga muncullah masalah seperti KDRT, perselingkuhan,

dan perceraian. Selain itu perempuan muda memiliki tingkat kesuburan

yang sangat tinggi sehingga jika tidak diatur perempuan muda dapat

dengan mudah melahirkan anak. Slogan “banyak anak banyak rejeki”

memang tidak salah, namun memiliki banyak anak bagi pasangan muda

dapat menimbulkan masalah. Salah satunya dapat memicu pertengkaran

dalam rumah tangga.

Banyaknya masalah yang dialami oleh pasangan muda tentu tidak

bisa didiamkan begitu saja, oleh karena itu perlu adanya program untuk

memberikan gambaran bagi pasangan muda dalam menangani problema

rumah tangganya. Sebagai manusia tentu kita tidak bisa melawan takdir.

Jika ada pasangan yang ditakdirkan menikah muda maka itu adalah jalan

Tuhan. Namun diperlukan suatu program yang dapat memberikan

gambaran bagi pasangan muda untuk mantap menikah. Hal ini dapat

menjadi bekal bagi pasangan muda untuk mengatasi dampak negatif yang

mungkin akan muncul dalam perjalanan rumah tangga mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

7

Berdasarkan pengamatan peneliti tentang faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya pernikahan dini, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat judul “DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA PASUTRI

DAN IMPLIKASINYA PADA PENYUSUNAN PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA (Studi Kasus pada

Dua Pasang Suami Istri di Desa Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul)”

dalam pemenuhan tugas akhir. Melalui skripsi ini peneliti berharap dapat

mengungkap dampak apa saja yang ditimbulkan dari prnikahan dini dan

membuat program bimbingan dan konseling keluarga bagi pasangan muda

agar dapat mengatasi permasalahan yang timbul akibat dampak negatif

dari pernikahan dini.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan

fenomena pernikahan dini dapat diidentifikasikan berbagai masalah

sebagai berikut:

1. Bagi wanita di desa Jurangjero jika sudah lulus SD atau SMP dan

tidak bekerja maka dianjurkan untuk menikah.

2. Faktor ekonomi menjadi salah satu alasan mengapa dilakukannya

pernikahan dini.

3. Faktor pendidikan orangtua juga menjadi salah satu penyebab

dilakukannya pernikahan dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

8

4. Selain faktor ekonomi dan pendidikan, faktor budaya dan pergaulan

bebas juga mempengaruhi banyaknya kasus pernikahan dini di desa

Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul.

5. Belum adanya program bimbingan yang memberikan gambaran

mengenai dampak negatif dan positif pernikahan dini di kalangan

remaja desa Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul.

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, fokus kajian di arahkan untuk masalah-

masalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai dampak-

dampak negatif dan positif apa saja dibalik terjadinya pernikahan dini di

kalangan remaja desa Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Dampak-dampak negatif apa saja yang terjadi pada pasangan yang

menikah di usia dini?

2. Dampak-dampak positif apa saja yang terjadi pada pasangan yang

menikah di usia dini?

3. Program bimbingan dan konseling keluarga apa yang cocok untuk

diberikan pada pasangan muda dalam mengatasi dampak negatif dari

pernikahan dini?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengeksplorasi dampak-dampak negatif yang terjadi pada pasangan

yang menikah di usia dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

9

2. Mengeksplorasi dampak-dampak positif yang terjadi pada pasangan

yang menikah di usia dini.

3. Membuat program bimbingan dan konseling keluarga untuk

diberikan pada pasangan muda dalam mengatasi dampak negatif dari

pernikahan dini.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan muncul beberapa

manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

terhadap pengembangan pengetahuan mengenai dampak pernikahan

dini pada pasutri desa Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul, khususnya

dampak apa saja yang dialami para pasutri dari pernikahan dini di desa

tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat

digunakan oleh Program Studi untuk mengetahui dampak dibalik

pernikahan dini pada pasutri di desa Jurangjero, Ngawen, Gunung

Kidul. Selain itu, Program Studi juga dapat menentukan langkah-

langkah yang dapat diberikan kepada mahasiswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

10

memberikan bimbingan dan konseling keluarga terkait persiapan

pernikahan.

b. Bagi Remaja di Desa Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul

Bagi pasutri di desa Jurangjero, penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan informasi mengenai dampak positif dan

negatif pernikahan dini. Selain itu penelitian ini juga dapat

digunakan sebagai gambaran mengenai permasalahan pernikahan

dini yang banyak terjadi. Sehingga bagi remaja yang mungkin

belum menikah akan memperoleh gambaran seperti apa

sebenarnya pernikahan dini itu, faktor-faktor apa saja yang melatar

belakangi terjadinya pernikahan dini, dan apa saja dampak positif

dan negatif dari pelaksanaan pernikahan di usia dini.

c. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi saya sebagai seorang pendidik

adalah sebagai referensi dalam memberikan bimbingan yang

bersifat preventif mengenai dampak pernikahan dini bagi peserta

didik. Selain itu saya juga ingin memberikan bimbingan yang

bersifat kuratif bagi pasangan muda dalam menjalani rumah tangga

mereka.

G. Batasan Istilah Variabel

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan

yang belum memasuki usia dewasa, yaitu pasangan yang menikah sebelum

usia 16 tahun bagi wanita dan sebelum usia 19 tahun bagi pria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dipaparkan mengenai teori pernikahan dini, teori konsep

remaja, teori bimbingan dan konseling keluarga, serta penelitian yang relevan.

A. Pernikahan Dini

1. Pengertian Pernikahan Dini

Pernikahan menurut Thalib adalah suatu perjanjian yang suci,

kuat dan kokoh untuk hidup bersama secara sah antara seorang

laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk keluarga yang

kekal, santun menyantuni, kasih mengasihi, tentram dan bahagia

(Ramulyo: 2002). Menurut Ghozali (2012: 7) pernikahan berasal

dari kata nikah yang menurut bahasa artinya mengumpulkan,

saling memasukkan, dan digunakan untuk arti bersetubuh. Secara

Hukum, disebutkan dalam Undang-Undang perkawinan No.1 Pasal

1 Tahun 1974 bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin

antara seorang pria dengan seorang wanita untuk membentuk

rumah tangga atau keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian dijelaskan lebih lanjut pada

pasal 7 ayat 1 bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria

sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita

sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun.

Sejalan dengan definisi undang-undang perkawinan,

Romauli dan Vindari (2012: 110) mengungkapkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

12

pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan pada usia

remaja, dimana biasanya remaja wanita berusia 15 tahun dan

remaja pria berusia 18 tahun .

Menurut United Nations Populations Fund Associations

(UNPFA, tahun: 2006) pernikahan dini adalah pernikahan yang

dilakukan oleh remaja 18 tahun, yang secara fisik, fisiologis, dan

psikologis belum memiliki kesiapan untuk memikul

tanggungjawab perkawinan. Usia pernikahan dini berbeda-beda

tergantung dari budaya dan tempat kejadian. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pernikahan dini adalah pernikahan yang

dilakukan oleh pasangan di bawah usia 16 tahun (bagi perempuan)

dan di bawah19 tahun bagi laki-laki (Fadlyana, 2009:137).

2. Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Dini

Menurut penelitian Rifiani (2011: 126-127), secara umum

sebagian masyarakat yang melangsungkan pernikahan dini

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Faktor ekonomi

Sebagian besar masyarakat Indonesia hidup dalam garis

kemiskinan. Bagi keluarga yang memiliki banyak anak

khususnya anak perempuan, menikahkan anaknya diusia yang

masih remaja adalah salah satu hal yang dilakukan untuk

meringankan beban ekonomi keluarga. Hal ini dikarenakan

jika anaknya sudah menikah maka akan menjadi tanggungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

13

pasangannya dan lepas dari keluarga. Oleh karena itu faktor

ekonomi menjadi salah satu alasan mengapa sebagian orangtua

menikahkan anaknya di usia yang seharusnya belum menikah.

b. Faktor pendidikan

Pernikahan dini umumnya banyak terjadi di pedesaan. Hal

ini dikarenakan rendahnya pendidikan yang ditempuh sebagian

masyarakat pedesaan. Rendahnya pendidikan juga dipengaruhi

oleh faktor ekonomi, karena sebagian dari masyarakat

pedesaan memiliki mata pencaharian yang rendah, yaitu hanya

sebagai petani atau buruh. Rendahnya pendidikan juga

menyebabkan sebagian masyarakat pedesaan kurang

memahami dampak dari pernikahan dini. Bagi sebagian

masyarakat pedesaan menikah adalah salah satu hal yang lebih

baik dilakukan jika sudah tidak menempuh pendidikan lagi.

c. Faktor budaya

Budaya adalah bagian dari masyarakat yang mengakar

selama turun temurun. Pernikahan dini juga merupakan budaya

di beberapa daerah tertentu. Bagi daerah tertentu menikah di

usia dini bukanlah suatu masalah. Bahkan budaya di suatu

daerah tertentu menyatakan bahwa tidak menikahkan anaknya

di usia muda merupakan suatu aib keluarga. Maka anak yang

sudah menginjak remaja atau sudah berusia di atas 14 tahun

sebaiknya disarankan untuk segera menikah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

14

d. Faktor keinginan sendiri

Menikah di usia muda terkadang juga menjadi keinginan

bagi pasangan sendiri. Tidak selamanya pasangan yang

menikah muda dipaksa oleh keinginan orangtua. Bagi sebagian

remaja yang sudah tidak sekolah dan tidak bekerja, menikah

adalah hal yang mereka pilih. Menurut mereka dari pada

menganggur dan tidak ada pekerjaan, lebih baik menikah dan

mengurus rumah tangga. Selain itu menikah juga

menghindarkan mereka dari perbuatan yang dilarang agama.

e. Faktor pergaulan bebas

Seperti kita ketahui salah satu dampak dari pergaulan bebas

adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau hamil di luar

nikah. Keadaan ini memaksa pasangan untuk segera

melangsungkan pernikahan. Dampak pergaulan bebas yang

dialami remaja memang memberi sumbangan besar dalam

kasus pernikahan di usia dini. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa faktor pergaulan bebas adalah salah satu faktor terbesar

dalam kasus pernikahan di usia dini.

3. Dampak-dampak Pernikahan Dini

Dampak dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah

pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun

positif. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh

wanita yang berusia di bawah 16 tahun dan pria di bawah usia 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

15

tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa dampak pernikahan dini

adalah pengaruh kuat dari pernikahan yang mendatangkan akibat

baik negatif maupun positif. Pada dasarnya pernikahan adalah baik,

karena pernikahan merupakan penyempurnaan ibadah. Namun

pernikahan yang dilakukan di usia yang sangat muda biasanya

memberikan dampak bagi pasutri.

Berangkat dari pengertian dampak, Walgito (1984: 25)

mengungkapkan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi

pernikahan adalah usia. Usia mempengaruhi pernikahan baik dari

segi fisik, psikologis, dan sosial-ekonomi. Undang-undang

perkawinan membatasi usia menikah bagi wanita 16 tahun dan

bagi pria 19 tahun. Pernikahan juga diizinkan bagi pria dan wanita

yang belum memasuki usia tersebut dengan jalan mengajukan

dispensasi. Pernikahan ini sering kita kenal dengan sebutan

“pernikahan dini”. Berikut uraian dampak-dampak dari pernikahan

dini ditinjau dari segi fisik, psikologis, dan sosial-ekonomi:

a. Dampak dari segi fisik

Secara fisik tidak ada yang salah dengan umur yang

ditentukan oleh undang-undang. Bahkan yang menikah di usia

dini pun tidak ada masalah. Hanya saja pemerintah

menentukan usia tersebut tidak dibarengi dengan memikirkan

dampak yang terjadi. Pada usia tersebut dari segi fisik

seseorang umumnya sudah matang, khususnya organ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

16

reproduksi. Pada wanita ditandai dengan datangnya menstruasi

dan pada pria ditandai dengan mimpi basah. Artinya pada usia

ini seseorang sudah dapat memproduksi keturunan. Memiliki

keturunan merupakan salah satu tujuan menikah. Namun perlu

diketahui bahwa pernikahan yang dilakukan di usia muda

umumnya akan menimbulkan masalah secara fisik khususnya

dialami pada remaja putri. Romauli dan Vindari (2012: 111)

mengungkapkan bahwa “alat reproduksi remaja belum siap

untuk menerima kehamilan sehingga dapat menyebabkan

berbagai bentuk komplikasi”. Papalia dan Old (2008: 607)

dalam bukunya Human Development mengungkapkan bahwa:

Remaja yang hamil sering kali mengalami akibat yang

buruk. Bayinya cenderung prematur atau kekurangan

berat badan yang berbahaya atau dipuncak resiko

kematian setelah kelahiran, masalah kesehatan, dan

ketidakmampuan berkembang yang bisa terus berlanjut

sampai dewasa.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

dampak yang umumnya banyak terjadi pada remaja yang hamil

adalah keguguran, prematur, dan berat bayi lahir rendah. Hal

ini dikarenakan kandungan remaja masih belum kuat untuk

hamil. Banyaknya kasus keguguran dan prematur pada remaja

putri perlu diperhatikan karena tingkat keguguran dan

prematur pada wanita hamil dan melahirkan di bawah usia 20

tahun 2-5 kali lebih tinggi dibandingkan pada wanita di atas

usia 20 tahun (Romauli dan Vindari, 2012: 111). Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

17

persalinan yang dilakukan pada remaja putri juga dapat

menyebabkan komplikasi kronik yaitu obstetric fistula. Fistula

merupakan kerusakan pada organ kewanitaan yang

menyebabkan kebocoran urin atau feses ke dalam vagina.

Wanita berusia kurang dari 20 tahun sangat rentan mengalami

obstetric fistula. Obstetric fistula ini dapat terjadi pula akibat

hubungan seksual di usia dini.

b. Dampak dari segi psikologis

Secara psikologis, usia juga memberi pengaruh pada

pernikahan, terlebih pada pernikahan usia muda. Kedewasaan

seseorang memang tidak dilihat dari usia, ada orang yang usia

muda tetapi sudah dewasa atau bahkan sebaliknya. Namun

pada umumnya seseorang yang berusia 15 dan 18 tahun belum

dapat dikatakan dewasa secara psikologis. Pada usia itu

seseorang masih digolongkan remaja yang secara psikologis

belum memiliki kematangan dalam berpikir. Menjalani

pernikahan dibutuhkan kedewasaan, jika seseorang belum

memiliki kematangan dalam berpikir maka ia belum dewasa.

Oleh sebab itu pasutri muda umumnya sering mengalami

keributan karena keegoisan masing-masing. Akibatnya adalah

mereka mengalami stres dan frustrasi yang bisa berujung pada

perceraian. Berikut uraian mengenai hal-hal yang memberikan

dampak-dampak yang terjadi secara psikologis:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

18

1) Perasaan setelah menikah

Perasaan setelah menikah memberi dampak pada

segi psikologis. Pernyataan perasaan setelah menikah

yang diungkapkan oleh pasangan dapat

menggambarkan siap atau tidak siapnya pasangan ini

menikah. Perasaan dipengaruhi oleh kematangan

berpikir bagi pasangan. Seperti kita ketahui bahwa

kematangan berpikir usia remaja belum sempurna,

sehingga kemampuan berpikir yang belum matang

dapat mendatangkan pikiran negatif. Jika pasangan

berpikir negatif maka akan memberikan dampak

negatif pula, contohnya munculnya perasaan takut dan

ragu-ragu. Menurut Elkind (dalam Papalia dan Old,

2008: 561) “salah satu karakteristik pemikiran remaja

yang belum matang adalah ragu-ragu”. Maksud dari

ragu-ragu adalah pada dasarnya remaja menyimpan

berbagai alternatif dalam pikiran mereka pada waktu

yang sama, namun karena kurangnya pengalaman

mereka kekurangan strategi efektif untuk memilih.

2) Adaptasi dengan keluarga pasangan

Adaptasi dengan keluarga pasangan berkaitan

dengan kecakapan individu untuk menyesuaikan diri

dengan suasana baru khususnya suasana keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

19

pasangan yang tentu berbeda dengan keluarga asalnya.

Hal ini tidak mudah karena individu harus berhadapan

dengan suasana dan orang-orang yang jauh berbeda

dengan dia dan keluarga asalnya. Terlebih lagi dalam

diri remaja ada sifat yang disebut egosentrisme, dimana

remaja belum bisa berpikir dari sudut pandang orang

lain (Santrock, 2003: 122). Remaja hanya berpikir dari

sudut pandang dirinya, yang artinya remaja merasa

bahwa apa yang ia lakukan sudah benar menurut

pandangannya. Selain itu remaja juga sensitif, artinya ia

bisa salah mengartikan suatu hal karena ia merasa

tersakiti hatinya. Jika individu susah beradaptasi dengan

lingkungannya maka dapat memberikan dampak negatif

yaitu stres dan munculnya perasaan tidak dihargai.

Selain itu dapat berdampak pula pada relasi antara

individu dengan keluarga pasangan, cotohnya sering

terjadi kesalahpahaman antara istri/ suami dengan ibu/

ayah mertua.

3) Adaptasi dengan status baru sebagai kepala keluarga

dan ibu rumah tangga

Menjalani tugas baru sebagai ibu rumah tangga/

kepala keluarga memberi dampak pada segi psikologis.

Menerima perubahan status dari lajang menjadi ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

20

rumah tangga atau kepala keluarga memang tidak

mudah. Terlebih pada pasangan yang menikah di usia

muda. Faktor usia yang masih muda, ketidaksiapan

untuk menikah, belum adanya pengalaman, pemikiran

yang belum matang, dan sikap egois dapat memberikan

dampak negatif bagi pasangan muda (Walgito, 1984:

25). Dampak negatif yang dihasilkan antara lain adalah

munculnya sikap tidak peduli.

4) Pribadi: berkumpul dengan teman sebaya

Berkumpul dengan teman sebaya memberi dampak

pada segi psikologis dan sosial. Berkumpul dengan

teman merupakan sifat umum remaja. Hal ini mereka

lakukan guna mencari jati dirinya. Selain itu

perkembangan sosial remaja juga dipengaruhi oleh

teman sebaya. Robinson (dalam Papalia dan Old, 2008:

617) mengungkapkan bahwa “sumber dukungan

emosional penting sepanjang transisi masa remaja yang

kompleks adalah peningkatan keterlibatan remaja

dengan teman sebayanya”. Berdasarkan pernyataan

Robinson dapat disimpulkan bahwa dalam mengalami

perubahan fisik dan psikologis yang cepat, remaja

membutuhkan orang lain yang juga mengalami

perubahan yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

21

Burhmester (dalam Papalia dan Old, 2008: 618)

mengatakan bahwa:

Teman sebaya merupakan sumber afeksi, simpati,

pemahaman, dan panduan moral; tempat

bereksperimen; dan setting otonomi dan

independensi dari orang tua, yang juga merupakan

tempat latihan bagi intimasi orang dewasa.

Berdasarkan pernyataan Burhmester tersebut tidak

heran jika remaja sangat menyenangi berkumpul

dengan teman sebaya sebagai tempat untuk melepas

stres. Terlebih bagi remaja yang sudah disibuki dengan

pekerjaan. Namun jika hal ini terjadi terus menurus

tanpa adanya kontrol dari dalam diri dapat

menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif yang

ditimbulkan antara lain adalah munculnya perasaan

tidak peduli dan terbawa pengaruh buruk dari teman.

Namun jika kumpul dengan teman sebaya diimbangi

dengan kontrol diri maka akan memberikan dampak

positif, diantaranya yaitu tempat untuk

mengekspresikan diri dan tempat untuk melepas penat.

5) Kesulitan mengurus anak

Papalia dan Old (2008: 608) dalam bukunya

“Human Development” mengungkapkan bahwa

“individu yang menjadi orangtua di usia remaja

cenderung kurang dewasa, kurang terampil, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

22

kekurangan dukungan sosial untuk menjadi orangtua

yang baik”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan remaja yang menjadi orangtua umumnya

mengalami kesulitan dalam mengurus anak. Dampak

negatif yang ditimbulkan dari kesulitan mengurus anak

adalah ketidakpedulian orangtua terhadap tumbuh

kembang anak.

6) Mengatasi masalah rumah tangga/pribadi

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi memberi

dampak pada segi psikologis. Setiap pasangan pasti

memiliki masalah rumah tangga, baik pasangan yang

menikah di usia matang maupun pasangan yang

menikah di usia muda. Perbedaannya adalah tingkat

kematangan pikiran, pada umumnya pasangan yang

menikah di usia matang dapat menyelesaikan masalah

dengan mengkomunikasikan masalahnya. Namun bagi

pasangan yang menikah muda jika ada masalah

cenderung masih sangat emosi. Hal ini dikarenakan

salah satu karakteristik ketidakdewasaan pemikiran

remaja yaitu menunjukkan hipocrisy. Menurut Elkind

(dalam Papalia dan Old, 2008: 562) yang dimaksud

dengan menunjukkan hipocrisy adalah “bahwa remaja

sering kali tidak menyadari perbedaan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

23

mengekspresikan sesuatu yang ideal dan membuat

pengorbanan yang dibutuhkan untuk mewujudkannya”.

Dampak dari ketidakdewasaan dalam mengatasi

masalah rumah tangga/ pribadi adalah stres dan

meningkatnya emosi. Bahkan ketidakdewasaan

pasangan muda dalam mengatasi masalah juga bisa

berujung pada perceraian dan KDRT (Rifiani, 2011:

128)

7) Mengatasi emosi

Mengatasi emosi memberi dampak pada segi

psikologis. Seperti kita ketahui remaja masih memiliki

emosi yang belum matang dan memiliki sifat

egosentrisme. Sifat egosentrisme adalah ketidak-

mampuan remaja melihat sesuatu dari sudut pandang

oranglain (Santrock, 2003:122). Hal ini tentu

mempengaruhi remaja dalam mengatasi emosi. Salah

satu hal yang merupakan mengatasi emosi adalah

mengatur marah. Marah adalah perasaan emosi yang

negatif. Jika seseorang dapat mengatasi emosinya

dengan baik maka ia juga dapat mengatur marahnya

dengan baik.

Pada pasangan yang menikah muda, usia yang

masih tergolong remaja tentu memberi pengaruh dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

24

diri mereka yaitu belum mampu mengatur emosi

dengan baik. Hal ini dapat memberikan dampak negatif

bagi pasangan suami istri yang mungkin berujung pada

hal-hal yang tidak dinginkan. Dampak negatif yang

mungkin muncul adalah stres dan keinginan untuk

bercerai, melampiaskan marahnya pada suatu benda

(contohnya menendang benda yang ada disekitarnya

ketika sedang marah). Namun tidak semua remaja tidak

dapat mengatasi emosinya. Belajar dari pengalaman,

remaja yang telah menikah nyatanya dapat mengatasi

emosi dengan baik. Hal ini tentu memberi dampak

positif yaitu adanya perasaan lega. Maka dapat

disimpulkan bahwa mengatasi emosi juga dapat

memberikan dampak positif.

8) Persepsi hal baik dan kurang baik dari pernikahan dini

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

memberi dampak pada segi psikologis. Pernyataan

tentang pernikahan usia muda menggambarkan

pemikiran pasangan suami istri tentang pernikahan usia

muda. Hasil pemikiran para pasangan suami istri akan

menunjukkan dampak apa yang mereka alami. Hasil

pemikiran ini juga menunjukkan seberapa tinggi tingkat

kematangan berpikir para pasangan muda ini. Dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

25

negatif yang umumnya terjadi adalah munculnya

pemikiran dan perasaan takut dan ragu.

Selain kematangan dalam berpikir, Walgito (1984:

42) menuliskan beberapa faktor psikologis yang

diperlukan dalam pernikahan yaitu “ kematangan emosi

dan pikiran, sikap toleransi, sikap saling pengertian,

menerima, dan percaya antara suami dan istri”. Jika

faktor-faktor ini tidak ada dalam pernikahan maka

dapat berdampak negatif pada pasutri muda.

c. Dampak dari segi sosial-ekonomi

Hal terakhir dimana memberi pengaruh pada

pernikahan adalah kematangan sosial-ekonomi. Dilihat dari

segi sosial-ekonomi, usia juga memberi pengaruh dalam

pernikahan. Kematangan sosial-ekonomi seseorang pada

umumnya berkaitan erat dengan usianya. Semakin

bertambahnya usia seseorang, maka semakin kuat dorongan

untuk mencari nafkah kehidupan (Walgito, 1984: 26). Hal

yang paling penting dalam pernikahan adalah mencari nafkah

untuk membiayai hidup. Umumnya ada sebagian pasangan

muda yang belum siap secara sosial-ekonomi. Sebagian dari

mereka ada yang belum bekerja dan masih menggantungkan

hidupnya pada orangtua. Hal ini dapat berdampak negatif bagi

pasutri muda diantaranya yaitu stres.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

26

d. Dampak dari segi hukum

Di Indonesia pernikahan sendiri diatur oleh undang-

undang yang membatasi usia pernikahan. Undang-undang

pernikahan pasal 7 ayat 1 tahun 1974 menyebutkan bahwa usia

minimum perkawinan untuk perempuan adalah 16 tahun,

sedangkan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun undang-

undang itu tidak menjelaskan apakah pada usia itu orang sudah

dikatakan dewasa atau belum. Ketidakjelasan undang-undang

tersebut membuat sebagian orang tidak memikirkan apakah

menikah perlu menunggu usia dewasa atau tidak. Bagi mereka

jika seorang anak sudah dipandang layak untuk menikah, maka

akan dinikahkan. Seperti yang terjadi pada masyarakat Toraja,

budaya yang kuat serta pengetahuan yang kurang tentang

dampak pernikahan dini membuat masyarakat Toraja tidak

mempermasalahkan pernikahan walaupun di usia yang masih

sangat muda. Bagi mereka jika sudah melaksanakan

pernikahan sesuai adat maka pernikahan itu sah.

Selain ketidakjelasan undang-undang, pernikahan dini

juga sudah melanggar undang-undang perlindungan anak.

Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang undang-undang

membuat sebagian masyarakat tidak tahu jika anak dilindungi

oleh undang-undang. Jika pernikahan dini terus dilakukan,

maka anak-anak telah kehilangan haknya. Apalagi masa-masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

27

itu adalah masa peralihan anak-anak menuju remaja. Selain

kehilangan haknya, mereka juga kehilangan masa remajanya

yang sangat berharga. Hal ini dikarenakan pemerintah kurang

mensosialisasikan tentang undang-undang pernikahan serta

perlindungan anak (Landung, Thaha, & Abdullah, 2009: 93).

Namun pada dasarnya tidak selalu dampak negatif yang

ditimbulkan dari pernikahan usia muda. Ada dampak positif yang

dihasilkan dari pernikahan dini jika pasangan sudah mantap

menikah dan memiliki tujuan yang sama dalam pernikahan.

Bowman (1954: 28) dalam bukunya Marriage for Moderns

mengungkapkan bahwa:

People marry for one of a number of reasons, such reason

as love, economic security, the desire for a home and

children, emotional security, parent’s wishes, escape from

loneliness or from a parental home situation, money,

companionship, sexual attraction, protection, social

position and prestige.

Pernikahan yang didasari oleh tujuan yang sama dapat

memberikan dampak positif bagi pasutri, termasuk pernikahan

yang dilakukan pada usia muda. Walaupun dari segi usia mereka

masih muda tetapi mereka mantap dan memiliki komitmen untuk

menjalani pernikahan. Dampak yang mereka dapat adalah rasa

aman, saling mengasihi, dan saling percaya. Adhim (2002: 82)

mengungkapkan bahwa “pernikahan dengan tujuan yang baik dan

dibekali dengan tanggung jawab akan mendatangkan hal yang

positif”. Hal ini berarti pernikahan yang dilandaskan dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

28

yang baik dan tanggung jawab akan memberi dampak positif bagi

pasutri, termasuk pernikahan pada usia muda. Selain itu dampak

positif yang dihasilkan dari pernikahan dini adalah frekuensi yang

lama dalam membesarkan anak. Pasangan yang menikah muda

biasanya akan memiliki anak pada usia yang juga masih muda. Hal

ini tentu menguntungkan karena jarak orangtua dan anak tidak

terlalu jauh. Sehingga orangtua dapat membesarkan dan mendidik

anak dalam waktu yang lama dan dengan metode yang tidak kuno.

B. Konsep Remaja yang Menikah Dini

1. Pengertian Remaja

Remaja adalah individu yang berada diantara masa kanak-

kanak akhir dan masa dewasa awal. Remaja, yang dalam bahasa

aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere

yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”

(Ali & Asrori, 2009: 9). Jadi dapat dikatakan bahwa remaja adalah

individu yang sedang dalam masa pertumbuhan menuju

kematangan baik secara fisik maupun psikologis.

Usia remaja berlangsung antara 12 sampai 22 tahun, namun

terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Menurut

Mappiare: 1982 (dalam Ali & Asrori, 2009: 9), usia remaja

berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi

perempuan dan 13 sampai 22 tahun bagi laki-laki. Usia remaja

adalah usia individu yang umumnya duduk dibangku sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

29

menengah. Dapat kita lihat bahwa perempuanlah yang lebih cepat

mengalami perubahan fisik dari pada laki-laki. Maka banyak yang

mengatakan bahwa perempuan lebih cepat mengalami pubertas dan

lebih cepat dewasa dari pada laki-laki. Hal ini dikarenakan

perbedaan usia dalam hal kematangan baik secara fisik maupun

psikologis.

2. Hakekat Perkembangan Remaja yang Belum Menikah dan

yang Sudah Menikah

a. Perkembangan dari segi fisik

Menurut Papalia dan Olds: 2001 (dalam Jahja, 2011: 220),

perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh,

otak, kapasitas sensoris, dan keterampilan motorik. Masa

remaja ditandai dengan adanya perubahan baik dari segi fisik

dan psikologis. Perubahan fisik atau tubuh ditandai dengan

pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan

otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.

Perubahan pada otak meliputi struktur otak yang semakin

sempurna untuk meningkatkan kemampuan kognitif (Jahja,

2011: 221). Santrock (2003: 90), dalam bukunya Adolescence

lebih jelas lagi mengungkapkan bahwa perkembangan fisik

remaja laki-laki meliputi bertambahnya ukuran penis,

tumbuhnya rambut kemaluan, sedikit perubahan suara,

ejakulasi pertama, pertumbuhan rambut ketiak, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

30

pertumbuhan rambut diwajah. Pada remaja perempuan ditandai

dengan payudara membesar, tumbuhnya rambut pada

kemaluan, tumbuhnya rambut ketiak, pinggul menjadi lebar,

dan menstruasi.

Seperti telah kita ketahui bahwa remaja adalah masa

peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa

peralihan ini ditandai dengan perkembangan fisik dan

psikologis. Bagi remaja pada umumnya, perkembangan fisik

merupakan hal yang biasa, khususnya perkembangan pada

organ reproduksi. Pada remaja perempuan perkembangan

reproduksi ditandai dengan menstruasi, sedangkan pada remaja

laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Perkembangan itu

menandakan bahwa mereka akan menuju pada kedewasaan.

Namun bagi mereka yang menikah di usia remaja,

perkembangan reproduksi menjadi permasalahan, khususnya

bagi remaja perempuan. Berkembangnya organ reproduksi

pada remaja perempuan menyebabkan mereka sudah dapat

hamil. Kehamilan pada usia remaja dapat menyebabkan

beberapa masalah diantaranya berat bayi lahir sangat rendah

kematian pada bayi, kematian pada ibu, dan kanker serviks

(Santrock, 2003: 413). Hal ini dikarenakan organ reproduksi

remaja perempuan baru beralih dari bentuk organ anak-anak

menjadi organ dewasa. Namun pada dasarnya organ tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

31

belum siap jika digunakan untuk kehamilan, karena secara

fisik remaja memang belum siap melahirkan. (Romauli &

Vindari, 2012: 110-111).

b. Perkembangan dari segi kognitif

Seperti dituliskan sebelumnya bahwa struktur otak remaja

berkembang untuk menunjang perkembangan kognitifnya.

Berbeda dengan anak-anak yang berpikir konkrit atau nyata,

secara kognitif remaja sudah dapat berpikir abstrak. Seorang

remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan

diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka

sehingga memunculkan suatu ide baru. Piaget (dalam Jahja,

2011: 231) menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai

tahap operasi formal. Pada tahap ini remaja dianggap sudah

dapat berpikir lebih tinggi, dimana remaja dapat berpikir

tentang konsekuensi dari tindakannya termasuk ancaman yang

mungkin akan membahayakannya.

Menurut Piaget (dalam Jahja, 2011: 232) ada satu hal

perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum hilang

sepenuhnya saat remaja yaitu kecenderungan cara berpikir

egosentrisme. Menurut Papalia dan Olds (dalam Jahja, 2011:

233) egosentrisme adalah ketidakmampuan melihat suatu hal

dari sudut pandang orang lain. Seperti kita ketahui remaja

merupakan individu yang sangat berpikir egois. Jika ia ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

32

melakukan suatu hal maka ia akan melakukannya tanpa

berpikir panjang kedepan (Jahja, 2011).

Seperti kita ketahui pada usia remaja perkembangan

kognitif mulai memasuki tahap operasional formal. Namun

perlu diingat bahwa perkembangan kognitif masa kanak-

kanaknya juga belum hilang sepenuhnya, oleh karena itu

remaja pada masa ini sering disebut labil. Mereka ingin disebut

dewasa namun terkadang perilaku masih menunjukkan mereka

masih anak-anak. Remaja yang merasa dirinya sudah dewasa

terkadang melakukan tindakan yang menurutnya benar namun

salah. Seperti misalnya bergaul dengan siapapun yang ia

anggap benar, padahal tidak semua teman bergaulnya benar.

Hal itulah yang bisa menyebabkan remaja terjerumus ke dalam

hal negatif.

Bagi mereka yang telah menikah, mereka dihadapi pada hal

yang nyata namun pada dasarnya mereka masih belum mampu

berpikir kearah yang lebih jauh. Contohnya pada remaja pria

yang sudah menikah, ia tahu bahwa ia harus bertanggungjawab

terhadap wanita yang sudah dinikahinya. Sebagai kepala

keluarga ia harus mencari nafkah untuk membiayai keluarga

kecilnya. Namun disisi lain ia masih bingung karena mungkin

belum memiliki pekerjaan tetap tetapi sudah menanggung

beban yang berat. Di sisi lain juga, sebagai remaja yang masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

33

ingin menikmati masa muda tentu pikiran untuk berkumpul

dengan teman-teman tentu masih ada, namun sekarang ia

sudah terikat dan sudah tidak bisa bebas seperti dulu.

Sedangkan bagi remaja perempuan dihadapi pada pemikiran

bahwa ia harus mengurus suami dan anak. Remaja perempuan

dipaksa untuk berpikir lebih jauh tentang mengurus keluarga

walaupun mungkin sebenarnya ia belum tahu apa yang harus ia

lakukan. Hal-hal inilah yang terkadang membuat remaja yang

sudah menikah menjadi stres, dan stres berdampak pada

kehidupan rumah tangga mereka.

c. Perkembangan dari segi kepribadian dan sosial

Perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu

berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik;

sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam

berhubungan dengan orang lain (Papalia dan Olds, dalam

Jahja: 2011: 219). Perkembangan kepribadian pada remaja

umumnya dikenal sebagai pencarian identitas diri. Pencarian

identitas diri adalah proses menjadi seseorang yang unik

dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson, dalam Jahja:

2011: 219). Perkembangan sosial pada remaja melibatkan

kelompok teman sebaya dibandingkan peran orangtua (Conger:

1991, dalam Jahja 2011: 234). Maka tidak heran jika remaja

sering menghabiskan sebagian waktunya di luar rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

34

Remaja juga lebih senang berkumpul dengan teman sebayanya

dari pada berkumpul dengan keluarga di rumah. Hal ini mereka

lakukan mungkin untuk mencari sesuatu yang disebut identitas

diri.

Bagi remaja yang sudah menikah, identitas diri terbentuk

dari cara mereka melakukan perannya baik sebagai suami atau

istri. Perkembangan sosial bagi remaja yang sudah menikah

tentu mereka dihadapi pada kenyataan bahwa mereka sudah

tidak dianggap sebagai remaja lagi. Mereka adalah pasangan

suami istri yang tentunya juga harus bisa beradaptasi dengan

pergaulan sosial, khususnya pergaulan dengan tetangga yang

sudah menikah.

3. Fenomena Pernikahan Dini pada Remaja di Desa

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, fenomena adalah

sesuatu yang dapat disaksikan atau dilihat oleh panca indra, atau

dengan kata lain fenomena adalah kenyataan yang ada. Fenomena

remaja yang menikah dini khususnya di desa banyak didapati.

Contohnya pada masyarakat sanggalangi, Tana Toraja, masyarakat

Cicurug, Jawa barat, dan masyarakat Madura, Jawa Timur. Faktor

budaya yang mengakar kuat, pengetahuan yang rendah, dan

ekonomi keluarga menjadi pemicu terjadinya pernikahan dini. Bagi

masyarakat tersebut pernikahan dini tidak dipandang sebagai hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

35

yang negatif. Apalagi pernikahan dilakukan sesuai hukum adat

yang berlaku, sehingga pernikahan itu dianggap sah.

Selain budaya yang mengakar kuat, masyarakat tersebut

juga tidak mengindahkan masalah kesehatan. Bagi mereka ketika

seorang remaja menikah yang terpenting adalah dapat mengandung

dan melahirkan anak dengan baik. Mereka tidak memikirkan

mengenai dampak kesehatan yang terjadi. Selain itu mereka juga

tidak memikirkan hak anak yang telah kehilangan masa remajanya.

Mereka tidak mengenal masa remaja, bagi mereka anak yang sudah

akil baligh dianggap sudah pantas untuk menikah. Hal itulah yang

membuat pernikahan dini khususnya di desa banyak terjadi. Faktor

budaya dan keterbatasan pengetahuan menjadi pemicu banyaknya

pernikahan dini di desa. Bahkan masalah pernikahan dini jarang

tersentuh oleh pemerintah, sehingga masyarakat merasa bahwa

pernikahan dini bukanlah suatu hal yang bermasalah (Landung,

Thaha, & Abdullah, 2009: 91-94).

C. Bimbingan dan Konseling Keluarga

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Keluarga

Pada dasarnya bimbingan dan konseling memiliki

pengertian yang terpisah. Menurut Natawijaya, 1981 (dalam

Winkel, 2004:29) bimbingan adalah proses pemberian bantuan

kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya

individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

36

mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan

tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Konseling sendiri

memiliki arti yang sedikit berbeda dengan bimbingan. Menurut

Smith, 1955 (dalam Winkel, 2004:35) konseling adalah proses

dimana konselor membantu konseli untuk membuat interpretasi

dari kenyataan yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau

penyesuaian yang seharusnya dibuat oleh konseli. Walaupun

bimbingan dan konseling memiliki arti yang berbeda, namun

konseling merupakan bagian dari bimbingan yang tidak dapat

dipisahkan.

Keluarga sendiri memiliki arti yaitu kelompok sosial yang

utama dan pertama, tempat seseorang belajar dan menyatakan diri

sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dalam

kelompoknya. Box (1981: 9) mengemukakan bahwa “Family is a

group of people whose relationship to another is determined by ties

of kinship”. Menurut Murdock, dalam bukunya Social Structure;

keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik

tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses

reproduksi (dalam Lestari, 2012: 3). Menurut Setiono (2011:24)

keluarga adalah kelompok orang yang ada hubungan darah atau

perkawinan. Orang-orang yang termasuk keluarga adalah ibu,

bapak, dan anak-anaknya yang disebut sebagai keluarga batih

(nuclear family). Keluarga yang diperluas lagi mencangkup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

37

keturunan dari kakek dan nenek yang sama, termasuk keturunan

suami dan istri yang disebut sebagai extended family.

Berdasarkan arti dari bimbingan, konseling, dan keluarga

yang terpisah ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan

konseling keluarga adalah proses pemberian bantuan yang

diberikan kepada individu sebagai anggota keluarga, baik dalam

mengaktualisasikan potensinya, maupun dalam mengantisipasi

serta menghadapi masalah yang dihadapi.

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling Keluarga

Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling

adalah supaya orang yang dilayani menjadi mampu mengatur

kehidupannya sendiri, memiliki pandangannya sendiri dan tidak

sekedar membebek pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri,

dan berani menanggung sendiri akibat dan konsekuensi dari

tindakan-tindakannya (Winkel, 2004:32). Intinya adalah pelayanan

bimbingan dan konseling bertujuan untuk memandirikan

seseorang. Jika tujuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah

memandirikan seseorang, maka sedikit berbeda dengan tujuan

bimbingan dan konseling keluarga. Walaupun sama-sama

memandirikan tetapi bimbingan dan konseling keluarga lebih

bersifat menyadarkan dan mempererat hubungan antar anggota

keluarga. Berikut adalah beberapa tujuan dari bimbingan dan

konseling keluarga:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

38

a. Membantu individu-individu sebagai anggota keluarga untuk

belajar dan menghargai secara ikatan emosional tentang

adanya dinamika keluarga yang saling berkesinambungan.

b. Membantu untuk saling memahami dan menyadari diantara

anggota keluarga tentang munculnya permasalahan pada salah

satu individu akan saling berpengaruh pada individu-individu

lainnya.

c. Membantu untuk meningkatkan rasa toleransi dan motivasi

terhadap setiap individu sebagai anggota kelompok yang

sedang menghadapi masalah yang sedang terjadi, baik karena

faktor sistem keluarga atau di luar sistem keluarga.

d. Membantu untuk saling memberikan dan menjaga dalam

berbagai persepsi, ekspektasi, serta berinteraksi diantara

anggota keluarga.

3. Bentuk-bentuk Bimbingan dan Konseling Keluarga

Menurut Winkel (2004:111) terdapat dua bentuk

bimbingan, yaitu bimbingan individual dan bimbingan kelompok.

Bila siswa yang dilayani hanya satu orang maka digunakan istilah

bimbingan individual atau bimbingan perseorangan. Bimbingan

individual sering juga tersalurkan melalui layanan konseling jika

seorang siswa bertatap muka langsung dengan guru BK. Namun

dapat juga disebut bimbingan individual jika siswa menemui guru

BK dalam rangka mencari informasi mengenai institusi pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

39

tertentu. Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang dilakukan

dengan jumlah siswa yang lebih dari satu, biasanya dilakukan

dalam kelompok kecil atau besar.

Bentuk-bentuk bimbingan dan konseling keluarga juga

tidak berbeda jauh dari bentuk bimbingan pada umumnya.

Bimbingan keluarga dapat diberikan secara individual jika yang

dilayani hanya satu keluarga. Walaupun bersifat individual tetapi

dalam pelaksanaannya bimbingan ini melibatkan seluruh anggota

keluarga. Dengan kata lain bimbingan ini sering disebut sebagai

konseling keluarga. Sedangkan bimbingan keluarga yang sifatnya

kelompok biasanya dilakukan untuk memberi pembekalan bagi

para orangtua dalam mengatasi masalah yang ada dalam keluarga.

4. Ruang Lingkup Permasalahan dalam Bimbingan dan

Konseling Keluarga

Lestari (2012: 103) mengungkapkan masalah yang sering

terjadi dalam keluarga umumnya masalah yang disebabkan oleh

konflik. Konflik yang biasanya muncul adalah konflik sibling,

konflik orangtua-anak, dan konflik pasangan (Sillars, dalam

Lestari, 2012: 103). Selain itu konflik yang bisa muncul juga

berasal dari konflik mertua-menantu, dengan saudara ipar dan

paman/ bibi (Vuchinich, dalam Lestari, 2012: 103).

Masalah yang ada dikeluarga bisa datang dari mana saja,

termasuk yang telah disebutkan di atas. Masalah keluarga juga bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

40

ditimbulkan dari hubungan keluarga yang tidak sehat. Masalah

inilah yang kemudian ditangani oleh pendidik bidang bimbingan

dan konseling keluarga.

D. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian tentang dampak pernikahan dini sudah banyak

dilakukan, salah satunya pada penelitian Zulkifli Ahmad yang mengambil

judul “Dampak Sosial Pernikahan Dini”. Jenis penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kepustakaan, observasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini

adalah adanya dampak sosial dari pernikahan dini pada aspek ekonomi,

kesehatan, dan pandangan masyarakat. Pada aspek ekonomi, hasil

penelitian ini menyebutkan bahwa pasangan yang menikah muda

mengalami kesulitan ekonomi karena pendapatan bulanan yang dirasa

tidak mencukupi. Pada aspek kesehatan, hasil penelitian ini tidak

menemukan adanya masalah pada pasangan muda khususnya wanita

dalam mengandung dan melahirkan. Permasalahan mereka lebih kepada

tidak adanya biaya untuk membayar uang kesehatan bagi anak mereka.

Pada aspek pandangan masyarakat, penelitian ini menyatakan bahwa tidak

ada pandangan negatif dari masyarakat mengenai fenomena pernikahan

dini yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

41

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, keabsahan

data, dan teknik analisis data. Keenam sub judul tersebut merupakan bagian-

bagian dari metode penelitian yang harus ada dalam sebuah penelitian. Setiap

pengertian dan penjabaran didasarkan pada pemahaman logis, ilmiah, dan dapat

dipertanggungjawabkan. Masing-masing sub-bagian akan dijabarkan secara

singkat, padat, dan jelas. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sub-

bagian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk studi

kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk

meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data

yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data

yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data

yang tampak (Sugiyono, 2010:15). Menurut Tohirin (2012: 3), penelitian

kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

42

konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.

Menurut Daymond & Holloway: 2008, (dalam Tohirin, 2012: 19),

studi kasus adalah pengujian intensif menggunakan berbagai sumber bukti

terhadap suatu entitas tunggal yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Pada

umumnya studi kasus dihubungkan dengan sebuah lokasi atau sebuah

organisasi, sekumpulan orang seperti kelompok kerja atau kelompok

sosial, komunitas, peristiwa, proses, isu maupun kampanye. Chen &

Pearce: 1995 (dalam Tohirin, 2012: 21), berpendapat bahwa studi kasus

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai peristiwa

komunikasi kontemporer yang nyata dalam konteksnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di desa Jurangjero, kecamatan

Ngawen, kabupaten Gunung Kidul, D.I Yogyakarta. Peneliti memutuskan

untuk meneliti di desa Jurangjero karena di desa itu terdapat data tentang

adanya kasus pernikahan dini. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah

dua minggu, yaitu dari tanggal 31 Agustus 2015 sampai 13 September

2015. Namun waktu penelitian bisa berubah lebih lama jika kiranya belum

memenuhi jawaban penelitian, maksudnya adalah peneliti meneliti kasus

sampai semua pertanyaan penelitian terjawab. Artinya peneliti dapat

melakukan penelitian sampai kapanpun sampai semua kebutuhan

terpenuhi. Jika peneliti masih merasa ada yang kurang, maka peneliti dapat

datang kembali sampai semua kebutuhan penelitian terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

43

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah pasangan yang menikah di usia dini di

desa Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta yang berjumlah

2 pasang. Peneliti memilih pasangan itu dengan pertimbangan usia

menikah yang masih terhitung sangat muda yaitu 15 tahun pada wanita

dan 18 tahun pada pria .

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu, Esterberg

(dalam Sugiyono, 2010: 317). Menurut Basrowi & Suwandi (2008:

127), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/

pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai

pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Jenis pertanyaan yang

digunakan oleh peneliti dalam proses wawancara adalah

pertanyaan terstruktur. Wawancara ditujukan kepada 2 pasangan

yang sudah ditentukan. Teknik wawancara yang digunakan oleh

peneliti adalah wawancara mendalam. Menurut Stainback (dalam

Sugiyono, 2010: 318) wawancara mendalam adalah wawancara

yang dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

44

yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui

observasi. Maksudnya adalah ketika melakukan wawancara

peneliti tidak hanya memberikan satu pertanyaan inti, tetapi

memberikan beberapa pertanyaan sampai jawaban dari pertanyaan

inti terjawab.

2. Observasi

Observasi adalah salah satu cara mengumpulkan data

dengan mengamati perilaku subjek secara langsung. Melalui

observasi peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku

tersebut, Marshall (dalam Sugiyono, 2010: 310). Burns: 1990

(dalam Basrowi & Suwandi, 2008: 93), berpendapat bahwa dengan

observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksikan

secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subjek penelitian.

Peneliti melakukan observasi saat datang ke lokasi dan saat

melakukan wawancara. Observasi dilakukan guna memperoleh

informasi lebih dalam mengenai subyek yang akan diteliti.

E. Instrumen Penelitian

Di bawah ini peneliti menampilkan instrumen penelitian yang

digunakan untuk wawancara dan observasi mendalam bagi ketiga subyek

yaitu istri, suami, dan pihak ketiga (orangtua/ teman/ tetangga).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

45

Tabel 1. Pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara mendalam

No. Pertanyaan Panduan untuk Istri

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Apakah anda pernah mengalami kesulitan ketika hamil dan melahirkan?

Bagaimana perasaan anda setelah menikah? Hal apa yang mempengaruhi

anda sehingga anda memiliki perasaan itu?

Setelah menikah anda tinggal dengan keluarga baru yang berbeda dari

keluarga anda, apakah anda mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan

keluarga baru anda? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat anda mengalami

hal itu?

Setelah menikah anda dihadapkan pada status baru yaitu sebagai istri dan

ibu rumah tangga, anda juga dihadapkan pada tugas untuk mengurus

keluarga, apakah anda mengalami kesulitan dalam menjalani tugas itu? Jika

ya/ tidak, apa yang membuat anda mengalami hal tersebut?

Setelah menikah kehidupan anda tentu tidak bebas seperti dulu, apakah

terkadang masih terlintas dipikiran anda untuk bisa berkumpul dengan

teman sebaya? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat anda berpikir seperti

itu?

Setelah memiliki anak, apakah anda mengalami kesulitan dalam mengurus

anak? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat anda merasa seperti itu?

Ketika anda mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada masalah dalam

perjalannya, bagaimana cara anda mengatasi masalah yang terjadi dalam

rumah tangga anda? Hal apa yang membuat anda bisa seperti itu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

46

8.

9.

10.

11.

Ketika anda mengalami emosi dengan masalah rumah tangga, pernahkah

anda melakukan kekerasan fisik pada pasangan anda/ benda?

Ketika anda merasa marah dengan pasangan anda atau masalah rumah

tangga anda, apakah anda langsung meluapkan kemarahan anda atau anda

menahannya? Mengapa anda melakukan hal itu?

Hal baik atau kurang baik apa yang anda rasakan setelah anda menikah di

usia muda dan mengarungi rumah tangga selama ini?

Setelah menikah secara ekonomi anda sudah ditanggung oleh suami, apakah

anda mengalami kesulitan dalam hal ekonomi? Jika ya/ tidak bagaimana

cara anda mengatasi masalah itu?

No. Pertanyaan Panduan untuk Suami

1.

2.

3.

Bagaimana perasaan anda setelah menikah? Hal apa yang mempengaruhi

anda sehingga anda memiliki perasaan itu?

Setelah menikah anda tinggal dengan keluarga baru yang berbeda dari

keluarga anda, apakah anda mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan

keluarga baru anda? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat anda mengalami

hal itu?

Setelah menikah anda dihadapkan pada status baru yaitu sebagai suami dan

kepala keluarga, anda juga dihadapkan pada tugas untuk bertanggungjawab

terhadap keluarga, apakah anda mengalami kesulitan dalam menjalani tugas

itu? Jika ya/ tidak, apa yang membuat anda mengalami hal tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

47

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Setelah menikah kehidupan anda tentu tidak bebas seperti dulu, apakah

terkadang masih terlintas dipikiran anda untuk bisa berkumpul dengan

teman sebaya? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat anda berpikir seperti

itu?

Setelah memiliki anak, apakah anda mengalami kesulitan dalam mengurus

anak? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat anda merasa seperti itu?

Ketika anda mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada masalah dalam

perjalannya, bagaimana cara anda mengatasi masalah yang terjadi dalam

rumah tangga anda? Hal apa yang membuat anda bisa seperti itu?

Ketika anda mengalami emosi dengan masalah rumah tangga, pernahkah

anda melakukan kekerasan fisik pada pasangan anda/ benda?

Ketika anda merasa marah dengan pasangan anda atau masalah rumah

tangga anda, apakah anda langsung meluapkan kemarahan anda atau anda

menahannya? Mengapa anda melakukan hal itu?

Hal baik atau kurang baik apa yang anda rasakan setelah anda menikah di

usia muda dan mengarungi rumah tangga selama ini?

Setelah menikah secara ekonomi anda bertanggungjawab penuh khususnya

pada istri dan keluarga kecil anda, apakah anda mengalami kesulitan dalam

hal ekonomi? Jika ya/ tidak bagaimana cara anda mengatasi masalah itu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

48

No. Pertanyaan Panduan untuk Pihak Ketiga (orangtua/ teman/ tetangga)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Setelah mereka menikah, mereka tinggal dengan keluarga baru yang

berbeda dari keluarga asalnya, apakah mereka mengalami kesulitan untuk

beradaptasi dengan keluarga barunya? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat

mereka mengalami hal itu?

Setelah menikah mereka dihadapkan pada status baru yaitu sebagai ibu

rumah tangga dan kepala keluarga, mereka juga dihadapkan pada tugas

untuk bertanggungjawab terhadap keluarga, apakah mereka mengalami

kesulitan dalam menjalani tugas itu? Jika ya/ tidak, apa yang membuat

mereka mengalami hal tersebut?

Setelah menikah kehidupan mereka tentu tidak bebas seperti dulu, apakah

terkadang masih terlintas dipikiran mereka untuk bisa berkumpul dengan

teman sebaya? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat mereka berpikir seperti

itu?

Setelah memiliki anak, apakah mereka mengalami kesulitan dalam

mengurus anak? Jika ya/ tidak, hal apa yang membuat mereka merasa

seperti itu?

Ketika mereka mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada masalah dalam

perjalannya, bagaimana cara mereka mengatasi masalah yang terjadi dalam

rumah tangga mereka? Hal apa yang membuat mereka bisa seperti itu?

Ketika mereka mengalami emosi dengan masalah rumah tangga, pernahkah

mereka melakukan kekerasan fisik pada pasangan mereka/ benda?

Ketika mereka merasa marah dengan pasangan mereka atau masalah rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

49

8.

9.

tangga mereka, apakah mereka langsung meluapkan kemarahan mereka atau

mereka menahannya? Mengapa mereka melakukan hal itu?

Apakah ada hal baik atau kurang baik yang mereka alami setelah mereka

menikah di usia muda dan mengarungi rumah tangga selama ini?

Setelah menikah secara ekonomi mereka bertanggungjawab penuh pada

keluarga barunya dan lepas dari tanggungjawab orangtua, apakah mereka

mengalami kesulitan dalam hal ekonomi? Jika ya/ tidak bagaimana cara

mereka mengatasi masalah itu?

No. Panduan Observasi untuk Istri Kriteria Jawaban

Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

Istri menunjukkan ekspresi trauma ketika

menceritakan pengalaman hamil dan melahirkan?

Istri menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia saat

menyatakan perasaannya setelah menikah?

Istri dapat beradaptasi dengan baik dikeluarga barunya

(dengan mertua, kakak dan adik ipar, saudara dari

pihak suami, tetangga)?

Istri dapat menjalani tugas sebagai ibu rumah tangga

(mengurus rumah, mengurus suami, mengurus anak)

dengan baik?

Istri masih sering mengunjungi dan berkumpul dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

50

6.

7.

8.

9.

10.

11.

teman sebayanya?

Istri dapat mengurus anak (momong, menyiapkan

makan, memberi makan, memandikan, melakukan

imunisasi, timbangan, melatih respon anak) dengan

baik?

Istri mengkomunikasikan masalah rumah tangganya

pada suami dengan baik?

Istri dapat mengatur emosinya dengan baik?

Istri dapat meredakan marahnya dan

mengungkapkannya dengan cara yang baik?

Istri menunjukkan ekspresi wajah yang positif saat

menceritakan pengalamannya menikah muda dan

mengarungi bahtera rumah tangga?

Keadaan istri secara finansial cukup baik?

No. Panduan Observasi untuk Suami Kriteria Jawaban

Ya Tidak

1.

2.

Suami menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia saat

menyatakan perasaannya setelah menikah?

Suami dapat beradaptasi dengan baik dikeluarga

barunya (dengan mertua, kakak dan adik ipar, saudara

dari pihak istri, tetangga)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

51

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Suami dapat menjalani tugas sebagai kepala keluarga

(mencari nafkah, mendidik istri dan anak) dengan

baik?

Suami masih sering mengunjungi dan berkumpul

dengan teman sebayanya?

Suami dapat mengurus anak (momong, menyiapkan

makan, memberi makan, memandikan, melakukan

imunisasi, timbangan, melatih respon anak) dengan

baik?

Suami mengkomunikasikan masalah rumah tangganya

pada istri dengan baik?

Suami dapat mengatur emosinya dengan baik?

Suami dapat meredakan marahnya dan

mengungkapkannya dengan cara yang baik?

Suami menunjukkan ekspresi wajah yang positif saat

menceritakan pengalamannya menikah muda dan

mengarungi bahtera rumah tangga?

Keadaan suami secara finansial cukup baik?

F. Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk melihat

validitas penelitian. Sugiyono (2010: 330) menyatakan bahwa ada dua

jenis triangulasi, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

52

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Sedangkan triangulasi sumber untuk mendapat data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif (Patton dalam Moleong, 2009: 330-331).

Penelitian ini menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber.

Menurut Denzin: 1978 (dalam Tohirin, 2012: 73) terdapat lima cara dalam

menggunakan triangulasi sumber, yaitu:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

yang berpendidikan rendah, menengah dan tinggi, orang berada,

dan orang pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

53

Peneliti menggunakan perbandingan tiga sumber yang berbeda,

yaitu orangtua/ saudara/ tetangga, suami, dan istri (pasangan yang

menikah dini). Hal ini dilakukan agar data yang terkumpul semakin valid

dan jelas.

G. Teknik Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data dilakukan, proses selanjutnya

adalah melakukan analisis data. Menurut Muhadjir: 1998 (dalam Tohirin,

2012: 141) analisis atau penafsiran data merupakan proses mencari dan

menyusun atur secara sistematis catatan temuan penelitian melalui

pengamatan dan wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman

peneliti tentang fokus yang dikaji dan menjadikannya sebagai temuan

untuk orang lain.

Peneliti melakukan analisis data melalui dua teknik dan instrumen

pengumpulan data yang berbeda. Dua teknik dan instrumen yang

dimaksud adalah wawancara, dan observasi. Masing-masing teknik

diberlakukan analisis yang berbeda. Teknik pengumpulan data yang

pertama dilakukan dengan wawancara. Hasil wawancara yang telah

diperoleh peneliti kemudian dibuat verbatim. Verbatim adalah percakapan

wawancara dengan cara menuliskan jawaban dari semua pertanyaan yang

diajukan pada subjek saat proses wawancara. Selanjutnya peneliti

menentukan coding untuk masing-masing jawaban berdasarkan daftar

pertanyaan yang berupa kode. Pemberian kode oleh peneliti hanya

dimengerti oleh peneliti saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

54

Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan peneliti adalah

observasi. Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung peneliti

terhadap subyek dan obyek penelitian. Subyek penelitian yang dimaksud

adalah pasangan suami istri yang menikah dini, orangtua kandung,

saudara, tetangga, dan pihak terkait, sedangkan obyek penelitian adalah

lingkungan dan keadaan tempat tinggal subyek. Semua informasi penting

yang diperoleh kemudian ditulis sebagai data hasil pengamatan secara

langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan proses penelitian, deskripsi subjek, hasil

pelaksanaan penelitian dan usulan program bimbingan dan konseling keluarga

bagi pasutri yang menikah muda. Data-data yang disajikan adalah data hasil

observasi dan wawancara mendalam terhadap subjek di desa Jurangjero, Ngawen,

Gunung Kidul. Pada penyajian data, identitas subjek seperti nama dan alamat

tempat tinggal dirahasiakan.

A. Proses Penelitian

Proses penelitian berjalan dengan lancar sesuai dengan agenda yang sudah

direncanakan. Adapun penelitian dilakukan di desa Jurangjero, Ngawen,

Gunung Kidul, D.I Yogyakarta. Peneliti mewawancarai kedua subjek dengan

datang ke rumah subjek dalam kurun waktu dua minggu. Penelitian subjek

pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2015 sampai dengan 6

September 2015. Penelitian subjek kedua dilaksanakan pada tanggal 7

September 2015 sampai dengan 13 September 2015. Para pasutri yang

dijadikan sebagai subjek adalah pasutri yang menikah di usia 15 tahun (untuk

wanita) dan 18 tahun (untuk pria). Para pasutri tersebut adalah Am (istri, usia

21 tahun) dan Dd (suami, usia 24 tahun) sebagai subjek 1, Al (istri, usia 16

tahun) dan Sg (suami, usia 19 tahun) sebagai subjek 2.

Para pasutri yang dijadikan subjek memiliki latar belakang pernikahan

yang berbeda. Subjek pertama (Am dan Dd) memutuskan untuk menikah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

56

muda karena desakan keluarga, khususnya kakek Dd. Kakek Dd

menyarankan ia untuk menikah saja daripada pacaran terlalu lama. Pada

awalnya Am dan Dd merasa belum siap, tetapi karena desakan keluarga

akhirnya mereka memutuskan untuk menikah di usia yang mereka anggap

masih terlalu muda. Saat ini pernikahan Am dan Dd sudah berjalan selama

enam tahun. Subjek kedua (Al dan Sg) menikah karena terjadi kehamilan

sebelum menikah. Al yang saat itu baru saja lulus SMP terpaksa harus

menikah karena sudah terlanjur hamil lima bulan. Sg yang saat itu juga baru

akan meniti karirnya mau tidak mau harus menikahi kekasihnya yang sudah

hamil. Pernikahan mereka dilaksanakan karena adanya kehamilan dan sempat

tidak disetujui oleh orangtua Sg, namun suatu perbuatan yang mengakibatkan

seseorang menderita tetap harus dipertanggungjawabkan. Pernikahan mereka

saat ini telah berjalan satu tahun.

Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi terhadap

kedua subjek. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mendatangi rumah

subjek saat tidak ada jadwal wawancara pada waktu pagi atau sore hari.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku subjek dalam

kehidupan sehari-hari sesuai panduan observasi yang telah dibuat. Observasi

dilakukan guna menambah informasi dan menguatkan jawaban dari hasil

wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

57

B. Deskripsi Subjek

1. Deskripsi subjek 1

Pasangan suami istri yang menjadi subjek pertama adalah Am dan

Dd. Am adalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan Dd bekerja sebagai

sales makanan ringan. Pernikahan mereka telah berusia enam tahun dan

mereka telah dikaruniai anak yang saat ini berusia dua setengah tahun.

Am dan Dd menikah atas saran dari keluarga Dd khususnya kakek Dd.

Am dan Dd sama-sama berasal dari keluarga sederhana. Mereka

juga berasal dari desa yang sama namun beda RT. Orangtua mereka

sama-sama seorang petani. Setelah menikah Am ikut tinggal dengan

suaminya. Am adalah pribadi yang sedikit pendiam namun mudah

berterus terang jika ada hal yang dirasanya tidak enak, sedangkan Dd

adalah pribadi yang keras dan agak kasar, namun Dd memiliki rasa

tanggungjawab yang besar pada keluarga kecilnya.

2. Deskripsi subjek 2

Pasangan suami istri yang menjadi subjek kedua adalah Al dan Sg.

Berbeda dengan subjek pertama yang menikah karena keinginan

keluarga, Al dan Sg menikah karena Al sudah hamil. Al adalah siswi

lulusan salah satu SMP Negri di desa Jurangjero. Al bukan asli warga

Jurangjero, Al berasal dari Boyolali. Al ikut tinggal dengan buliknya dan

sekolah di sana. Hal ini dikarenakan orangtuanya tinggal terpisah, namun

orangtua Al tidak bercerai. Ibu Al tinggal di Boyolali mengurus

neneknya yang sudah sepuh dan sakit-sakitan, sedangkan Ayahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

58

bekerja di Yogyakarta. Al merasa Ibunya kurang memperhatikannya

karena terlalu sibuk mengurus nenek dan adik-adiknya, oleh karena itu ia

memutuskan untuk ikut dengan Ayahnya. Awalnya Al ingin tinggal

dengan Ayahnya di Yogyakarta dan bersekolah di sana, namun ia tidak

menemukan kenyamanan sampai akhirnya ia memutuskan tinggal di

tempat buliknya di Desa Jurangjero, Ngawen, Gunung Kidul. Desa

Jurangjero inilah yang mempertemukan Al dan Sg sampai akhirnya

pacaran dan menikah.

Sg adalah warga asli Jurangjero, ia juga lulusan salah satu SMP

Negri di desa Jurangjero. Sg bertemu dan mengenal Al di desa tersebut.

Kedua orangtua Sg adalah petani dan warga asli Jurangjero. Sg

berencana melanjutkan sekolahnya dengan menyambi kerja di sebuah

bengkel kecil. Ia berencana sekolah dengan biayanya sendiri untuk

meringankan beban orangtua. Namun semua itu tidak dapat ia

wujudkan karena ia harus menikahi Al, kekasihnya yang saat itu sudah

hamil. Sg membatalkan keinginannya dan menikahi kekasihnya, selain

itu Sg juga keluar dari pekerjaannya.

C. Hasil Penelitian

1. Hasil wawancara mendalam

Saat melakukan proses penelitian dengan kedua subjek, peneliti tidak

begitu mengalami masalah. Penelitian berjalan lancar sesuai dengan

agenda yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil penelitian dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

59

kedua subjek, berikut ini dipaparkan hasil wawancara mendalam

berdasarkan pedoman wawancara:

a. Dampak dari segi fisik

1) Kesulitan ketika hamil dan melahirkan (khusus istri)

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Mungkin kesulitannya karena kurang informasi tentang

kehamilan mba. Waktu hamil kan umur saya masih lima belas

tahun mba jadi saya belum tahu banyak tentang hamil. Saya

sempat dua kali keguguran mba sebelum dapat anak yang ketiga

ini.”

(1A.5.1)

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Kalau pas hamil kayanya engga ada sih mba, cuma waktu itu

anak saya lahir prematur, 6,5 bulan sudah lahir.”

(2A.5.1)

Berdasarkan pernyataan kedua subjek di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa kehamilan di usia remaja memberikan

dampak negatif bagi remaja putri. Dampak negatifnya adalah

keguguran dan kelahiran prematur.

b. Dampak dari segi psikologis

1) Perasaan setelah menikah

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Ya perasaan saya takut mba karena kan saya baru pertama

kali menikah dan belum punya pandangan tentang berkeluarga,

tapi ya sudah dijalani saja.”

(1A.1.9)

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Perasaan saya waktu itu ya ragu-ragu mba, apa sudah siap

menikah atau belum.”

(1B.1.5)

Berdasarkan pernyataan dari subjek pertama, peneliti

menemukan bahwa keduanya merasa belum siap untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

60

menikah. Faktor usia yang masih muda melatarbelakangi

ketidaksiapan mereka untuk menikah. Akibatnya mereka

memiliki pikiran negatif mengenai pernikahan yang berdampak

pada perasaannya. Perasaan yang dihasilkan dari pikiran negatif

adalah perasaan takut dan ragu-ragu. Takut karena subjek

berpikir belum memiliki pengetahuan tentang kehidupan setelah

menikah, dan ragu karena subjek berpikir tidak dapat

menghidupi keluarganya.

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Perasaan saya...gimana ya, ada rasa lega, ya senang, tapi ada

rasa takut juga mba.”

(2A.1.6)

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Ya takut ada, ragu-ragu juga ada mba, takutnya itu besok bisa

ngasih nafkah atau engga, ragu-ragunya itu benar tidak

keputusan saya untu menikah muda tapi ya sudah jalani saja

dulu mba.”

(2B.1.5)

Berdasarkan pernyataan dari subjek kedua, peneliti juga

menemukan ketidaksiapan dari pasangan ini. Terlebih pasangan

ini menikah karena adanya kehamilan yang mengharuskan

mereka untuk menikah walaupun dalam keadaan yang belum

siap. Ketidaksiapan menikah dapat memberikan dampak negatif

yang mengakibatkan mereka juga memiliki perasaan negatif.

Hal ini dapat dilihat dari pernyataan mereka yang menyatakan

takut dan ragu. Alasan mereka menyatakan takut dan ragu tidak

berbeda dengan subjek yang pertama yaitu apakah bisa

membiayai kehidupan pernikahan mereka kedepan. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

61

ketidaksiapan mereka untuk menikah, faktor lain juga

mempengaruhi subjek memiliki perasaan negatif yaitu perkataan

tidak membangun dari orang yang sangat berpengaruh. Subjek

2A mengaku bahwa perkataan ibunya membebani pikirannya

sehingga ia memiliki perasaan yang negatif terkait kehidupan

setelah menikah.

2) Adaptasi dengan keluarga pasangan

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Saya merasa susah beradaptasi dengan keluarga suami mba.”

(1A.2.1)

“Yang bikin saya seperti itu karena kan saya ikut suami dan

suami saya masih tinggal dengan orangtuanya otomatis saya

tinggal dengan mertua. Kadang saya merasa jengkel dengan

mertua saya mba, itu yang bikin saya susah beradaptasi.”

(1A.2.2)

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Ya susah mba, waktu awal-awal saya tinggal disini itu sering

ada perselisihan mba.”

(2A.2.2)

“Ya dengan mertua saya.”

(2A.2.3)

“Ya contohnya ibu mertua pernah marah gara-gara saya salah

masak nasi, harusnya kan bisa ngomong pelan-pelan mba, tapi

ini ngomongnya agak kasar, orangtua saya saja ga sampai

sebegitunya mba kalau memarahi saya, ini ibu mertua saya

sampai sebegitu marahnya hanya karena hal sepele.”

(2A.2.5)

Berdasarkan pernyataan diatas, masalah yang dialami para

istri dikarenakan perbedaan sifat dan faktor usia istri yang masih

sangat muda. Usia 15 tahun masih dogolongkan sebagai usia

remaja yang memiliki pemikiran egosentrisme. Pemikiran

egosentrisme membuat para menantu belum bisa berpikir dari

sudut pandang oranglain. Peneliti menyimpulkan demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

62

karena pernyataan subjek tidak sejalan dengan pernyataan Ibu

mertua. Berikut pernyataan dari Ibu mertua masing-masing

subjek:

Pernyataan subjek 1C (Ibu mertua Am, Sr):

“Sepertinya tidak mba, setelah tinggal disini ya menantu saya

biasa saja namanya juga ikut suami mau ga mau kan harus

tinggal disini, karena anak saya kan belum punya rumah, kalau

disini kan seperti itu mba kalau perempuan sudah menikah ya

harus ikut suami.”

(1C.1.4)

Pernyataan subjek 2C (Ibu mertua Al, ):

“Ya tidak mba, menantu saya biasa saja tinggal di sini, kalau

setiap pagi ya bangun merendam cucian terus bikin sarapan

untuk suaminya, nanti setelah itu baru momong anaknya, ya

setiap hari cuma begitu mba. Tapi memang menantu saya itu

cepat tersinggung, kalau ada salah apa sedikit saya beritahu

langsung marah, padahal itukan demi kebaikan dia juga to mba,

masa ada orang salah dibilangin malah marah, tapi ya sudah

saya diamkan saja nanti ndak dikira saya cerewet atau suka

ngatur, ya namanya juga masih remaja ya mba jadi masih agak

susah dibilangin.”

(2C.1.7)

Berdasarkan pernyataan dari pihak ketiga (ibu mertua),

peneliti menyimpulkan memang terjadi adanya kesalahpahaman

antara menantu dan mertua. Pemikiran egosentrisme inilah yang

menyebabkan terjadinya banyak kesalahpahaman yang memicu

masalah antara menantu dan ibu mertua. Padahal dari pihak ibu

mertua hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi

menantunya. Namun karena egosentrisme maka menantu

mengartikan lain perilaku atau perkataan ibu mertuanya.

Berbeda dengan para suami, mereka terlihat lebih santai

beradaptasi dengan keluarga baru mereka. Selain mereka tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

63

tinggal dengan mertua, mereka juga jarang bertemu dengan

mertua. Hanya sesekali saja mereka mengunjungi mertua untuk

sekedar silaturahmi. Hal ini membuat para suami jarang

mengeluarkan pikiran egosentrisme mereka, sehingga mereka

jarang mengalami masalah dengan keluarga istri. Walaupun ada

sedikit perbedaan sifat keluarga mereka dengan keluarga istri,

namun mereka menyatakan tidak begitu merasa kesulitan untuk

beradapatasi.

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Ya awal-awalnya susah mba, pasti kan kita punya perbedaan

kebiasaan, perbedaan sifat, perbedaan perilaku, dan masih

banyak perbedaan lainnya mba, terkadangkan perbedaan itu

suka bikin masalah antar keluarga to mba.”

(1B.2.1)

“Kalau untuk bisa beradaptasi menurut saya meningkatkan

keakraban mba, kalau sudah akrab pasti ke sana-sananya

enak.”

(1B.2.11)

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Ya kesulitan pasti ada mba, apalagi saya menikah usianya

masih muda, kalau saya sih prinsipnya mengalah mba, kalau

misalnya sana lagi marah ya saya ngalah saja gitu supaya tidak

ribut.”

(2B.2.1)

3) Adaptasi dengan status baru sebagai kepala keluarga dan ibu

rumah tangga

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Engga sih mba, saya merasa bisa menjalaninya.”

(1A.3.1)

“Ya soalnya dari sebelum menikah saya terbiasa dengan

pekerjaan dirumah. Saya sudah terbiasa bersih-bersih rumah

atau masak jadi saya tidak ada kesulitan bantu Ibu mertua saya

untuk masak dan bersih-bersih rumah.”

(1A.3.2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

64

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Kesulitan ya pasti ada mba, khususnya dalam hal ekonomi,

saya dengan istri saya kan masih belum bisa mengatur uang,

kadang masalah uang sering bikin kami ribut.”

(1B.3.1)

Berdasarkan pernyataan dari subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa pernikahan usia muda dapat memberikan

baik dampak negatif maupun positif dalam hal perubahan status.

Dampak negatifnya adalah perasaan emosi yang tinggi dalam

mengatur keuangan. Sebagai pencari nafkah, suami

mengeluhkan uang gaji yang selalu habis belum sampai akhir

bulan. Disisi lain istri juga mengeluhkan biaya kebutuhan hidup

yang meningkat. Hal ini terkadang membuat mereka sering

ribut. Faktor yang mempengaruhi dampak negatif ini adalah

pemikiran yang belum matang. Perubahan status ini juga

memberikan dampak positif. Hal ini didukung oleh pernyataan

Ibu subjek yang menyatakan bahwa keduanya dapat menjalani

peran masing-masing dengan baik.

Pernyataan subjek 1C (Sr):

“Kesulitan sih tidak ada mba, ya seperti biasa anak saya kalau

pagi ya kerja, lalu istrinya dirumah kadang bantu saya masak

dan bersih-bersih rumah, waktu itu sempat menantu saya kerja

karena dia bosan dirumah, kalau saya sih terserah dia saja

yang penting dia bisa menjalaninya.”

(1C.2.2)

Dampak positifnya adalah mereka dapat menerima dan

menjalani peran mereka dengan baik walaupun pemikiran

mereka masih dikategorikan belum matang. Mereka berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

65

menerima dan menjalani peran mereka walau masih minimnya

pengalaman yang mereka miliki.

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Sedikit kesulitan pasti ada mba cuma saya jalani saja mba, itu

kan sudah jadi kewajiban saya, ya walaupun awalnya susah tapi

bisa belajar sedikit-sedikit ngurus rumah tangga lama-lama jadi

terbiasa.”

(2A.3.3)

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Kesulitan pasti ada mba, soalnya saya menikah diusia yang

masih muda juga terus saya masih ingin main-main, tapi saya

ingat yang di rumah, misalnya saya mau main ke tempat teman

saya, pulang-pulang pasti istri saya marah-marah, jadi kalau

mau main ke tempat teman saya yang rumahnya agak jauh itu

susah mba.”

(2B.3.2)

Berbeda dengan pernyataan subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa perubahan status memberi dampak yang

berbeda bagi pasangan suami istri pada subjek kedua. Hal ini

dapat dilihat dari pernyataan suami yang menyatakan bahwa

perubahan status membuatnya susah untuk main dan sedikit

otoriter terhadap istri. Dampak negatifnya adalah ia memiliki

pemikiran negatif terkait perubahan statusnya dan memiliki

sikap egois. Sg juga sepertinya belum bisa menerima perubahan

statusnya dari lajang menjadi suami. Faktor yang mempengaruhi

hal ini tentu saja pemikiran yang belum matang dan

ketidaksiapan menerima perubahan status sehingga ia kurang

bisa menjalani perannya sebagai kepala keluarga dengan baik.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan ibu subjek yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

66

menyatakan sifat anaknya belum berubah walaupun sudah

menikah.

Pernyataan subjek 2C (As):

“Kalau anak saya mungkin karena belum siap mba, kadang

sifat yang dulu masih ada sampai sekarang misalnya suka

keluar malam ketemu teman, dari dulu memang sukanya keluar

malam sampai setelah menikah ya masih begitu.”

(2C.2.2)

Berbeda dengan istri, ia dengan mantap menyatakan tidak

mengalami kesulitan dengan perubahan statusnya sebagai istri

dan ibu rumah tangga. Dampak positifnya adalah ia memiliki

pemikiran yang baik terkait perubahan statusnya sehingga ia

dapat menjalani tugas sebagai ibu rumah tangga dengan baik.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan ibu mertua subjek yang

menyatakan bahwa menantunya dapat menjalani perannya

dengan baik.

“Kalau menantu, saya kurang tahu juga mba keliatannya dia

tidak ada masalah karena saya lihat dia sayang sekali sama

anaknya, terus dia juga melakukan pekerjaan ibu rumah tangga

seperti biasa kaya nyuci, masak, momong, ya pokoknya semua

itu dikerjakan tanpa ada beban.”

(2C.2.2)

4) Berkumpul dengan teman sebaya

Berkumpul dengan teman tidak hanya dilakukan bagi

remaja yang belum menikah, tetapi remaja yang telah menikah

juga melakukan hal tersebut. Hal ini mereka lakukan dengan

alasan melepas lelah dan mencari hiburan. Berkumpul dengan

teman memang tidak salah dan merupakan hak setiap orang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

67

apalagi jika diri ini dilanda stres yang berkepanjangan. Bertemu

teman dapat sedikit mengurangi beban stres yang melanda.

Namun bagi pasangan yang telah menikah harus diimbangi

dengan statusnya, artinya dapat memberikan jumlah waktu yang

sama antara kumpul dengan teman dan kumpul dengan keluarga.

Jika tidak diimbangi maka akan memberikan dampak negatif,

namun jika dapat diimbangi maka akan memberi dampak

positif.

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Kalau kumpul main sama teman sih engga pernah mba, saya

seringnya di rumah aja.”

(1A.4.1)

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Ya sempet mba mengalami hal itu, kadang kalau saya mau

keluar rumah istri malah cemburu, padahal ya saya keluar

rumah cuma kumpul bareng temen-temen, nanti kalau saya

nekat keluar istri saya malah marah. Menurut saya hal ini

membuat saya susah beradaptasi dengan istri saya, akibatnya

kita sering ribut mba gara-gara saya sering main.”

(1B.4.1)

Berdasarkan pernyataan dari subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa keinginan untuk berkumpul dengan

teman dapat memberikan dampak baik positif maupun negatif.

Seperti yang dialami subjek 1A (Am), walaupun ia masih

memiliki keinginan untuk berkumpul dengan teman-temannya,

tetapi ia memilih jarang melakukan hal tersebut karena sudah

tidak ada waktu untuk bertemu teman. Am menghasilkan ide

baru dari pemikiran operasi formalnya. Ia menganggap bahwa

berkumpul atau bertemu teman tidak begitu penting selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

68

masih bisa berhubungan melalui ponsel. Baginya mengurus

keluarga khususnya anak itu lebih penting. Kalaupun ada hal

yang ingin ia ceritakan pada temannya, ia bisa melakukannya

lewat telpon atau SMS. Hal ini juga dibuktikan oleh pernyataan

dari pihak ketiga:

Pernyataan subjek 1C (Ibu Dd, Sr):

“Kalau sepengetahuan saya menantu saya tidak pernah mba

kumpul bareng temannya, tapi saya juga kurang tahu, kalau

anak saya masih sering main sama teman-temannya, biasanya

kalau main itu malam mba, ya wajarlah mba namanya laki-laki

pasti masih ingin ketemu sama teman-temannya apalagi anak

saya juga masih muda to mba, pasti masih senang main,

asalkan mainnya tidak macem-macem atau berbahaya menurut

saya tidak apa-apa mba.”

(1C.3.1)

Berdasarkan pernyataan tersebut Ibu SR membenarkan

bahwa menantunya tidak pernah pergi menemui temannya.

Berbeda dengan anaknya (Dd) yang masih sering keluar malam

dengan alasan melepas penat dan hal ini juga dibenarkan oleh

Ibu Sr. Peneliti menyimpulkan bahwa subjek 1B (Dd) merasa

berkumpul dengan teman itu penting untuk melepas lelah,

namun dampak negatifnya adalah ia menjadi egois. Walaupun ia

tahu kalau istrinya akan marah jika ia keluar malam, namun

karena keegoisannya ia tetap melakukan hal itu. Memang hal

yang Dd lakukan tidak salah, tetapi seharusnya Dd bisa

mengimbangi waktu antara berkumpul dengan teman dan

berkumpul dengan keluarga. Bagaimanapun juga keluarga butuh

perhatian dari kepala keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

69

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Kalau ingat teman ya pasti adalah mba rasa kangen, ingin

main lagi kaya dulu, tapi kan sekarang sudah punya anak jadi

ya ga bisa main sama teman dan tidak boleh.”

(2A.4.1)

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Kalau keinginan untuk bisa kumpul sama teman ya masih mba,

sampai sekarang ya masih.”

(2B.4.1)

Pernyataan mereka juga didukung oleh pernyataan Ibu Sg

yang menyatakan bahwa:

Pernyataan subjek 1C (Ibu Sg, As)

“Kalau anak saya iya mba, tadi kan saya sudah bilang kalau

anak saya itu masih suka keluar malam ya walaupun sekarang

sudah tidak sampai malam sekali tapi masih sering, kalau

menantu saya sepertinya jarang mba, kalau saya lihat dia

memang sering di rumah, paling kalau mau pergi ya sama anak

saya tapi saya tidak tahu pergi kemana yang saya tahu dia

keluar rumah, tapi perginya kemana saya tidak tahu.”

(1C.3.1)

Berdasarkan pernyataan subjek kedua dan peryataan dari

pihak ketiga, peneliti menyimpulkan bahwa pernyataan subjek

kedua tidak jauh berbeda dengan subjek pertama. Dampak

positif masih dimunculkan oleh pihak wanita yang beripikir

bahwa tidak mungkin bertemu dengan teman lagi karena sudah

memiliki anak walaupun masih ada keinginan untuk

melakukannya. Ia berusaha menepis keinginannya demi

berusaha menjadi istri dan ibu yang baik. Hal berbeda

diperlihatkan pihak pria, dimana sifat egois masih

mendominasinya, tidak hanya sifat egois tetapi juga otoriter. Sg

melarang istrinya untuk bertemu dengan temannya, namun ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

70

sendiri sering bertemu temannya dimalam hari. Terkadang ia

tidak memperdulikan istrinya yang marah karena ia sering

keluar malam. Pada dasarnya baik dampak positif dan dampak

negatif bisa terjadi baik dari pihak suami ataupun istri. Jika

suami mau memikirkan perasaan istri dan mampu mengelola

waktu serta keinginan untuk bertemu teman tentu berkumpul

dengan teman akan memberikan dampak positif. Begitu juga

dengan istri jika ia selalu tertekan dengan perilaku suaminya

yang sering main sementara ia sendiri menahan diri, dampak

negatif juga bisa terjadi pada istri. Mungkin saja istri bisa

melakukan hal nekat yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Sebaiknya dalam hal bertemu dan berkumpul dengan teman

perlu dilakukan kesimbangan, tidak hanya berat pada suami

saja.

5) Kesulitan mengurus anak

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Engga mba, setelah punya anak ya saya ngasuh anak saya

tanpa kesulitan.”

(1A.6.1)

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Kalau mengurus anak sih tidak ada kesulitan mba, karena dari

kecil saya terbiasa momong adik, adik saya kan banyak mba

jadi saya sudah punya pengalamanlah dalam mengurus anak.”

(1B.5.1)

“Ya kalau saya sedang santai pasti saya bantu, hanya kalau

pagi saya jarang bantu istri saya momong, padahal kalau pagi

istri saya sedang repot-repotnya masak buat sarapan.”

(1B.5.2)

Berdasarkan pernyataan subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa memiliki dan mengurus anak memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

71

dampak positif bagi pasangan suami istri ini. Mereka sama-sama

menyatakan tidak mengalami kesulitan dalam mengurus anak.

Berbekal pengalaman mengurus adik sendiri, mereka

menjadikan pengalaman mereka sebagai pondasi dalam

mengurus anak. Hal ini juga didukung oleh pernyataan ibu

subjek yang menyatakan bahwa anak dan menantunya tidak

mengalami kesulitan dalam mengurus anak.

“Ga ada itu mba, anak saya kan juga ikut momong anaknya

kalau istrinya sedang sibuk, kadang kalau saya sedang selo ya

saya juga momong cucu saya, lagian anak saya itu terbisa

ngurus adik dan sepupunya kok mba jadi tidak ada kesulitan

ngurus anak apalagi anak sendiri.”

(1C.4.1)

Memang tidak semua pasangan muda mengalami kesulitan

mengurus anak, namun ada beberapa yang masih merasa belum

siap untuk mengurus anak. Peneliti menyimpulkan bahwa pada

dasarnya subjek 1B masih belum siap mengurus anak. Hal ini

dibuktikan oleh hasil observasi peneliti terhadap subjek dan

pernyataan subjek yang menyatakan kalau ia jarang momong

anaknya di pagi hari dengan alasan masih lelah dan ingin tidur.

Perilakunya ini sesuai dengan teori Papalia dan Old, bahwa

subjek masih kurang dewasa untuk menjadi orangtua karena

usianya yang masih tergolong muda.

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Kesulitannya waktu awal-awal anak saya lahir mba, anak saya

kan lahir prematur dan beratnya cuma 1,8 kg, kecil banget to

mba, jadi waktu itu aku masih takut mau mandiin, untung ada

bulik yang mau bantu jadi ya sedikit meringankan lah.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

72

(2A.6.1)

Pernyataan subjek 1B (Sg):

“Ya mengalami mba, apalagi ini anak pertama belum ada

pengalaman ngurus anak jadi kesulitan itu pasti ada mba.”

(2B.5.1)

Sedikit berbeda dengan subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa subjek kedua merasa agak sedikit

kesulitan dalam mengurus anak. Hal ini mereka rasakan ketika

anak mereka baru saja lahir. Kesulitan mengurus anak ketika

baru lahir memang dirasakan semua pasangan, tidak hanya

pasangan yang menikah di usia muda, yang menikah di usia

matang pun juga demikian. Namun mengurus anak memberikan

dampak positif khususnya bagi istri. Selain sudah memiliki

pengalaman dalam mengurus adik, jiwa seorang ibu langsung

muncul ketika bersama anak. Walaupun secara pemikiran masih

dianggap belum mampu, namun Al dapat menjadi ibu yang baik

untuk anaknya. Hal ini juga didukung oleh pernyataan ibu

mertua Al yang menyatakan bahwa menantunya tidak

mengalami kesulitan dalam mengurus anak.

“Kalau kesulitan mengurus anak ya tidak ada mba, karena saya

bantu momong juga kalau menantu saya sedang sibuk, kadang

Pak tuwonya juga ikut momong, kadang anak saya yang bungsu

juga ikut momong.”

(2C.4.1)

Berbeda dengan Sg yang selalu menyatakan kesulitan

mengurus anak, hal ini memberikan dampak negatif pada Sg. Sg

menjadi kurang dekat dengan anaknya, walaupun ia menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

73

senang memiliki anak namun kedakatan Sg dengan anaknya

tidak sedekat Al. Ketidakdekatan Sg dengan anaknya bisa jadi

dipengaruhi oleh kekurangdewasaan dan pemikiran Sg yang

selalu menyatakan sulit mengurus anak. Sehingga hal ini

berdampak pada kedekatan Sg dengan anaknya.

6) Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Ya masalah pasti ada mba, biasanya kalau ada hal yang tidak

saya sukai saya langsung ngomong sama suami saya tapi

kadang suami saya suka ga terima terus marah-marah mba.”

(1A.8.1)

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Dulu-dulu itu kalau ada masalah sering tak tinggal pergi

mba.”

(1B.7.1)

“Ya soalnya kalau ada masalah istri saya ditanyain ga jawab

malah nangis, saya tu paling mangkel lihat orang bisanya

hanya nangis, ya sudah dari pada saya tambah marah ya saya

tinggal pergi saja, nanti kalau suasana hati saya sudah agak

adem baru saya pulang ke rumah.”

(1B.7.2)

Berdasarkan pernyataan dari subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa cara mengatasi masalah rumah tangga

yang salah bisa memberi dampak negatif bagi kelangsungan

pernikahan. Peneliti menemukan dua pernyataan berbeda dari

subjek pertama. Secara psikologis dalam pernikahan harus ada

hal yang disebut kematangan emosi, kematangan pikiran, sikap

saling toleransi, sikap saling menerima, sikap saling pengertian,

dan sikap saling percaya antara suami dan istri. Jika hal tersebut

belum ada dalam suatu pernikahan maka dapat menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

74

sesuatu yang tidak enak dalam hubungan suami istri. Seperti

yang peneliti temukan, ketika ada masalah Am selalu ingin

mengkomunikasikan dengan suaminya. Namun jika Am sedang

mengkomunikasikan masalahnya Dd selalu marah. Dd belum

bisa menunjukkan sikap saling menerima dan toleransi. Ia belum

bisa menerima istrinya yang selalu mengadu atau mengkritiknya

jika ada masalah. Hal ini dikarenakan emosi Dd yang belum

matang, sehingga jika ada sesuatu yang menurutnya tidak

menyenangkan ia langsung marah. Perilaku Dd yang selalu

marah ketika sedang ada masalah memberi dampak negatif pada

Am. Dampak negatifnya adalah Am merasa tertekan dan takut

jika melihat perilaku suaminya yang seperti itu. Bahkan kadang

AM hanya menangis jika hal itu terjadi. Belakangan Am agak

malas mengkomunikasikan masalah rumah tangga dengan

suami, ia hanya menunggu kesadaran suami untuk mulai

mengkomunikasikannya. Jika ia merasa sudah tidak tahan

biasanya ia hanya menangis.

Berbeda dengan Am, Dd merasa bahwa jika ada masalah

istrinya lebih sering menangis dan membuatnya bingung.

Akibatnya Dd sering pergi keluar rumah jika melihat istrinya

menangis, selain itu melihat istri menangis juga memancing

emosi Dd. Maka ia memilih meninggalkannya dan menunggu

suasana hati mencair. Perilaku Dd dalam menyelesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

75

masalah memberi dampak negatif dan positif bagi Dd. Dampak

negatifnya adalah Dd jadi mudah emosi dan memilih untuk

pergi menenangkan diri. Hal ini terjadi dikarenakan belum

muncul rasa saling pengertian dalam diri Dd. Semestinya ia

berpikir mengapa istrinya bisa sampai menangis dan tidak mau

menjawab jika ditanya. Apakah ia memiliki salah yang tidak

diketahuinya. Namun Dd memilih pergi jika istrinya menangis

dan tidak memberi jawaban ketika ditanya. Hal ini seolah-olah

menunjukkan Dd tidak pengertian pada istrinya. Dampak

positifnya adalah Dd berusaha mengkomunikasikan masalahnya

dengan menunggu suasana hati yang baik. Walaupun ketika ada

masalah Dd terkesan melarikan diri, tetapi sebenarnya ia ingin

meredakan emosinya dan menunggu waktu yang tepat untuk

menyelesaikan masalahnya. Hal ini juga didukung oleh

pernyataan Ibu subjek yang menyatakan bahwa anak dan

menantunya jika sedang ada masalah berusaha untuk

mengkomunikasikan berdua.

“Ehm kalau setahu saya mereka bicarakan mba, memang

tipenya anak saya itu kalau ada masalah suka ditinggal pergi

tapi habis itu langsung diselesaikan.”

(1C.6.1)

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Sebenarnya kami berdua sama-sama keras kepala mba, tapi

kalau ada masalah itu pasti kami bicarakan, karena kalau tidak

dibicarakan tidak selesai-selesai mba masalahnya.”

(2A.8.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

76

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Kalau ada masalah biasanya saya lebih suka diomongin

mba, tapi kalau diomongin tidak bisa ya sudah saya pilih

ngalah dan saya diamkan saja.”

(2B.7.1)

Berdasarkan pernyataan subjek kedua, peneliti

menyimpulkan bahwa cara menyelesaikan masalah dapat

memberi baik dampak negatif maupun positif. Pasangan suami

istri ini memiliki cara yang baik dalam menyelesaikan masalah

yaitu dikomunikasikan. Walaupun secara usia masih muda tetapi

mereka memilih untuk mengkomunikasikan masalahnya dalam

penyelesaiannya. Dampak negatif yang terjadi pada mereka

adalah mudah terpancing emosi sehingga tidak jarang ketika

mereka mengkomunikasikan masalahnya sering terlibat

pertengkaran. Hal ini dikarenakan mereka belum mampu

mengatur emosinya dengan baik dan belum ada rasa saling

toleransi dalam diri mereka. Cara mereka menyelesaikan

masalah memang baik, namun mereka belum bisa mengatur

emosi ketika mengkomunikasikan masalah yang mereka alami.

Dampak positif yang dialami oleh Sg adalah ia memilih

mengalah jika ia sudah malas bertengkar dengan istrinya. Hal ini

dilakukan untuk mencegah kejadian diluar batas. Walaupun

pada awalnya Sg juga belum bisa mengendalikan emosinya,

namun jika ia merasa komunikasinya sudah berbahaya ia

memilih mengalah. Pada awalnya Sg terkesan belum memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

77

rasa saling pengertian, namun pada akhirnya rasa itu muncul

ketika ia mulai lelah dengan pertengkarannya dan memilih

untuk mengalah. Selain itu Sg juga memahami sikap istrinya

yang ia anggap masih seperti anak kecil. Jadi dari pada ia terus

terpancing emosi lebih baik ia mengalah supaya masalah tidak

melebar. Kemampuan subjek kedua dalam menyelesaikan

masalah juga didukung oleh pernyataan Ibu subjek yang

menyatakan bahwa anaknya biasa mengkomunikasikan

masalahnya dengan istrinya.

“Kalau ada masalah setahu saya mereka bicarakan sendiri di

kamar, nanti kalau masalah sudah dibicarakan baru mereka

biasa lagi,

(2C.6.1)

7) Mengatasi emosi

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Biasanya saya tinggal tidur mba, lah dari pada dipikirin mba

mending ditinggal tidur beres.”

(1A.9.2)

“Ya paling cuma nulis dibuku itu mba, kan kalau nulis dibuku

ga ada yang tahu, yang tahu cuma saya sama buku itu.”

(1A.9.3)

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Kalau melakukan kekerasan fisik ke istri ga pernah mba,

paling ke benda yang ada di dekat saya, misalnya ada ember ya

saya tendang ember.”

(1B.8.1)

Berdasarkan pernyataan subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa cara mengatasi emosi bagi pasangan

muda dapat memberikan dampak positif maupun negatif.

Dampak positif seperti yang terjadi pada Am, ketika ia sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

78

emosi ia memilih untuk tidur supaya dapat melupakan emosinya

itu, selain itu ia juga curhat dibuku untuk meluapkan semua

emosinya. Dampak positifnya adalah ia memperoleh rasa tenang

dan dapat mengatur emosinya dengan baik. Terlebih setelah ia

mengetahui perilaku suaminya yang suka marah jika ia

mengatakan sesuatu, ia memilih diam dan tidur ketika

mengalami emosi dengan suaminya.

Berbeda dengan Dd yang sering melampiaskan emosinya

pada benda disekitarnya. Selain wataknya yang keras, Dd juga

belum mampu mengatur emosinya dengan baik. Dampak negatif

yang terjadi pada Dd adalah ia menjadi stres dan mudah lelah.

Sedangkan dampak positifnya adalah Dd memperoleh rasa lega

dari katarsis yang ia lakukan. Sikap Dd yang belum bisa

mengatur emosinya dengan baik juga diakui oleh Ibu subjek.

“Kalau menantu saya sepertinya tidak mba, kalau anak saya

memang wataknya agak keras jadi kalau sedang emosi atau

marah dia suka banting-banting atau nendang benda yang ada

didekatnya.”

(1C.7.1)

Pernyataan subek 2A (Al):

“Tidak pernah mba, saya tidak pernah melakukan kekerasan

fisik, kalau saya sedang emosi ya saya pendam saja mba,

tunggu sampai emosi saya agak reda baru saya cerita ke suami,

karena suami saya kan wataknya juga keras takutnya kalau

langsung ngomong malah berantem.”

(2A.9.1)

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Kalau saya emosi ya langsung saya ungkapkan saja mba,

tetapi saya tidak pernah main fisik mba, walaupun saya

orangnya emosian tapi saya tidak suka main fisik apalagi sama

perempuan. Kalau sudah diungkapkan kan sudah lega to mba.”

(2B.8.2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

79

Berdasarkan pernyataan dari subjek kedua, peneliti

menyimpulkan bahwa cara pasangan ini mengatasi emosi dapat

memberikan baik dampak negatif maupun positif. Al memilih

untuk memendam emosinya dan menceritakannya pada ibu atau

buliknya. Dampak negatif yang dialami Al adalah rasa tertekan

karena emosi yang dipendam, dampak positifnya adalah ia

mendapatkan rasa lega karena emosinya diluapkan pada orang

yang tepat. Walaupun pada akhirnya ia juga mengungkapkan

emosinya pada suaminya, namun ia mengungkapkan emosinya

itu dengan hati yang sudah lega. Berbeda dengan Sg yang selalu

berusaha mengungkapkan rasa emosinya dan tanpa adanya

kekerasan. Dampak positif yang didapat Sg adalah rasa lega

karena ia selalu bisa meluapkan emosinya dengan baik. Pada

dasarnya ketika kita mengalami emosi memang harus diluapkan,

karena jika tidak akan memberikan tekanan yang luar biasa.

Dampak positif atau negatif yang didapat tergantung dari cara

seseorang itu meluapkan emosinya.

8) Mengatur marah

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Kalau dulu saya langsung ngomong mba tapi kalau sekarang

ya saya diamkan saja mba, lah mau gimana kalau saya kasih

tahu suami saya malah marah mba, jadi ya saya biarin saja

mba semaunya dia apa. Saya pilih ngalah mba.”

(1A.10.1)

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Ya saya lihat situasi dulu mba, kalau masalah yang sedang

dialami tidak terlalu besar ya saya diamkan saja, tetapi kalau

masalahnya besar ya saya ungkapkan rasa marah saya.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

80

(1A.9.2)

Berdasarkan pernyataan dari subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa pasangan ini memiliki cara yang baik

dalam mengatur marahnya. Cara yang mereka lakukan itu bisa

memberikan baik dampak negatif maupun dampak positif bagi

mereka. Am memilih untuk diam ketika sedang marah, karena ia

mengetahui sikap suaminya yang pemarah. Dampak negatifnya

adalah rasa tertekan karena sering memendam marah, sedangkan

dampak positifnya adalah ia mendapat rasa lega karena berhasil

menghindari pertangkaran. Dd memilih untuk menahan

marahnya, hal ini ia lakukan juga untuk menghindari

pertengkaran. Dampak positif yang didapat Dd adalah ia

mendapatkan rasa lega dari kemampuannya dalam menahan

marah. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Ibu subjek yang

menyatakan bahwa menantunya sering memendam rasa marah

dan anaknya bisa mengatasi rasa marah.

“Kalau menantu saya itu seringnya dipendam mba sampai

nangis, nanti baru cerita ke anak saya, tapi kalau anak saya ya

itu suka pergi-pergian kalau sedang marah, dia tidak mau

ngomong langsung paling cuma pergi, nanti kalau sudah tidak

begitu marah baru pulang dan ngomong masalahnya apa.”

(1C.8.1)

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Kalau marah itu tergantung dari persoalannya mba, kalau

yang kira-kira keterlaluan ya langsung saya luapkan tapi kalau

cuma masalah kecil ya saya pendam saja mba.”

(2A.10.1)

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Kalau saya tipenya langsung saya luapkan mba, tapi

tergantung masalahnya kalau susah diluapkan ya sudah tunggu

besoknya lagi, kalau tidak bisa diluapkan paling ya saya tinggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

81

pergi dulu keluar atau ke angkringan baru setelah emosi saya

agak reda baru saya ungkapkan.”

(2B.9.1)

Berdasarkan pernyataan dari subjek kedua, peneliti

menyimpulkan bahwa pasangan ini memiliki cara yang cukup

baik dalam mengatur marah. Walaupun usia tergolong masih

muda namun mereka memiliki inisiatif untuk berterusterang.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Ibu subjek yang

menyatakan bahwa anak dan menantunya jika sedang marah

biasanya mereka luapkan.

“Kalau setahu saya langsung diluapkan mba, karena anak saya

itu kan orangnya kalau ada apa-apa maunya langsung

dibicarakan.”

(2C.8.1)

Meluapkan marah dapat memberi dampak positif bagi yang

mengungkapkan namun dapat memberi dampak negatif bagi

yang dimarahi. Tingkat kematangan emosi remaja memang

belum baik, sehingga jika ia mengalami masalah cenderung

langsung mengungkapkannya. Sifat egosentrisme yang ada pada

remaja membuat remaja melakukan sesuatu tanpa pikir panjang.

Seperti yang dilakukan pada Al dan Sg, ketika sedang marah

mereka terbiasa langsung meluapkannya tanpa memikirkan

dampak bagi yang dimarahi. Dampak positif dari meluapkan

marah adalah mendapatkan rasa lega karena apa yang

mengganjal dihati berhasil diungkapkan. Dampak negatif bagi

yang dimarahi adalah rasa tertekan akibat sering dimarahi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

82

dapat juga timbul rasa kebal akibat terlalu sering dimarahi.

Bertengkar akibat masalah rumah tangga memang suatu hal

yang lumrah. Namun sebaiknya hal itu tidak sering dilakukan.

Selain dapat memberikan dampak negatif secara fisik dan

psikologis, relasi pasangan juga dapat renggang karena terlalu

sering marah. Selain itu anak juga bisa terkena dampak dari

pertengkaran orang tua, dampaknya anak bisa menjadi murung

karena memikirkan orangtua yang sering bertengkar dan marah-

marah. Perasaan anak juga menjadi tidak enak jika orangtuanya

sering bertengkar dan marah-marah. Meluapkan marah memang

baik tetapi sebaiknya diluapkan dengan cara dan bahasa yang

baik pula supaya tidak terlalu banyak memberikan dampak

negatif.

9) Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Ehm hal baiknya itu ya saya sudah punya pengalaman tentang

menikah lebih dulu dari pada teman-teman saya yang belum

menikah. Ya memang banyak hambatannya dalam menghadapi

masalah rumah tangga mba tapi ya saya coba jalani dengan

ikhlas karena ini sudah jadi pilihan saya. Kurang baiknya itu

saya kehilangan waktu remaja saya mba, kalau teman-teman

yang belum menikah kan masih enak main to mba, sedangkan

saya sibuk ngurus rumah, menurut saya itu saja sih mba.”

(1A.11.1)

Berdasarkan pernyataan dari subjek 1A, peneliti

menyimpulkan bahwa subjek menerima pernikahannya dengan

baik namun subjek merasa ada hal yang hilang dalam dirinya.

Subjek merasa bahwa ia senang karena lebih dulu menikah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

83

memiliki banyak pengalaman tentang pernikahan dibandingkan

teman-temannya yang belum menikah. Namun subjek juga

merasa sedih karena kehilangan masa remajanya. Masa yang

seharusnya ia lewati bersama teman-teman tetapi hilang karena

ia harus menikah. Pernyataan hal baik dan kurang baik tentu

menghasilkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya

adalah subjek dapat menerima dan menjalani pernikahannya

dengan baik walaupun harus menikah diusia muda. Dampak

negatifnya adalah subjek mengalami rasa kehilangan yang

sampai sekarang sulit untuk dilupakan.

Pernyataan subjek 1B (Dd):

”Hal positifnya mungkin terhindar dari fitnah dan zina, terus

selain itu nanti kalau anak sudah besar saya masih agak muda

dan masih bisa cari uang.”

(1B.10.1)

“Hal negatifnya itu ya kalau ada masalah masih sama-sama

egois mba, kadang jarang ada yang mau ngalah mba.”

(1B.10.2)

Berdasarkan pernyataan dari subjek 1B, peneliti

menyimpulkan bahwa subjek menerima pernikahannya dengan

baik. Walaupun berdasarkan wawancara diatas ada hal yang

menunjukkan kalau sebenarnya subjek belum siap menikah,

namun ia tetap memiliki pemikiran positif tentang

pernikahannya. Pernikahan usia muda membuat subjek merasa

termotivasi untuk terus bekerja demi anak, apalagi ketika anak

besar nanti ia masih dapat mencari nafkah untuk membiayai

kebutuhan anaknya. Selain itu subjek juga menyadari sifat ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

84

dan istrinya yang masih sama-sama egois, oleh larena itu ia

selalu berusaha belajar dari pengalaman. Dampak positif yang

didapat subjek adalah ia termotivasi untuk terus bekerja guna

memenuhi kebutuhan dimasa depan dan berusaha belajar dari

pengalaman masa lalu.

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Hal baiknya itu walau sudah punya anak tapi masih terlihat

muda, kalau hal kurang baiknya ya karena kami masih sama-

sama muda jadi rasa egoisnya masih terlalu tinggi.”

(2A.11.1)

Berdasarkan pernyataan subjek 2A, peneliti menyimpulkan

bahwa subjek dapat menerima pernikahannya dengan baik dan

hasil pernyataannya ini memberikan dampak positif bagi subjek.

Subjek menyatakan bahwa ia bangga menikah dini karena

walaupun sudah punya anak tetapi masih terlihat muda. Subjek

juga menyadari sifatnya yang masih sangat egois yang sering

menimbulkan keributan dalam rumah tangganya. Dampak

positifnya adalah subjek menerima pernikahannya dengan baik

walaupun pada awalnya subjek merasa belum siap menikah.

Selain itu subjek juga memiliki kasadaran tentang sifatnya yang

masih egois yang sering menimbulkan masalah dalam rumah

tangganya.

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Kalau menurut saya hal baik yang saya rasakan setelah

menikah muda itu ya pertama enak sudah ada yang ngurus

mba, kedua dari pada buat zina mending dihahalkan sekalian to

mba. Kalau hal yang kurang baiknya itu kami kan menikah

diusia masih muda, jadi keinginan untuk main sama teman atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

85

pergi rumah teman yang agak jauh itu masih ada gitu mba,

sedangkan saya sudah terikat dan sudah punya tanggungjawab

sebagai suami, jadi kadang saya mengalami perasaan yang

berlawanan, disisi lain saya masih ingin main tapi disisi lain

saya juga ga enak sama orangtua karena kan sudah punya istri,

ya dilema gitu mba.”

(2B.10.1)

Berdasarkan pernyataan subjek 2B, peneliti menyimpulkan

bahwa subjek belum dapat menerima pernikahannya dengan

baik. Sebenarnya peneliti merasa ragu dengan pernyataan

subjek. Subjek menyatakan bahwa ia menikah untuk

menghindari zina tetapi kenyataannya subjek menikahi istrinya

karena sudah terlanjur hamil. Pada hal ini peneliti

menyimpulkan bahwa subjek memberikan tanggapan secara

umum bukan dari pengalaman pribadi. Selain itu subjek juga

menyatakan bahwa menikah membuatnya tidak bebas dan tidak

bisa main dengan teman. Ia merasa sudah terikat dan susah

untuk memiliki kebebasan seperti dulu. Pernyataan itu

menunjukkan bahwa pernikahan usia muda memberikan

dampak negatif bagi subjek. Dampak negatifnya adalah subjek

merasa kehilangan suatu hal yang seharusnya mungkin masih

bisa ia lakukan seperti misalnya kumpul dan main dengan

teman. Walaupun merasa terkekang namun subjek tetap

melakukan keinginannya dengan alasan menghibur diri. Hal ini

menunjukkan bahwa memang subjek belum bisa menerima betul

pernikahannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

86

c. Dampak dari segi sosial-ekonomi

1) Kondisi finansial setelah menikah

Pernyataan subjek 1A (Am):

“Ehm gimana ya mba, dibilang sulit ya pernah mengalami tapi

dibilang cukup ya Alhamdulilah cukup.”

(1A.7.1)

Pernyataan subjek 1B (Dd):

“Kesulitan itu ya waktu awal-awal menikah mba, waktu itu kan

pekerjaan saya masih belum mapan lah istilahnya, saya juga

membayangkan cukup tidak bayaran saya untuk menghidupi

istri, lalu setelah punya anak saya mikir lagi kalau pengeluaran

saya semakin banyak, akhirnya saya berusaha untuk cari

kerjaan baru yang kira-kira bayarannya lebih dari kerjaan saya

yang awal, akhirnya sekarang ya Alhamdulilah mba cukup

untuk istri dan anak.”

(1B.6.1)

Berdasarkan pernyataan dari subjek pertama, peneliti

menyimpulkan bahwa kondisi finansial yang mapan

memberikan dampak positif bagi pasangan suami istri.

Walaupun pada awalnya ada sedikit keributan dalam mengatur

keuangan, namun keduanya berusaha untuk mengatur

sedemikian rupa untuk pengeluaran. Dampak positifnya adalah

mereka belajar dari pengalaman tentang bagaimana mengatur

uang untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk ditabung. Selain itu

suami juga memiliki inisiatif untuk mencari pekerjaan yang

lebih baik guna mencukupi kebutuhan hidup keluarga kecilnya.

Pernyataan subjek 2A (Al):

“Kesulitan ya pasti ada mba, apalagi waktu awal nikah itu

suami saya belum kerja padahal kebutuhan banyak, untuk

melahirkan, untuk beli kebutuhan bayi, bingung to mba kalau

kaya gitu? Tapi sekarang ya Alhamdulilah suami saya sudah

dapat kerja dan hasilnya mencukupi lah.”

(2A.7.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

87

Pernyataan subjek 2B (Sg):

“Ya kesulitan pasti ada mba, kalau dulu saya kerja bayarannya

hanya untuk saya sendiri, nah setelah nikah kan dibagi lagi

untuk istri, sekarang ditambah lagi punya anak berarti

bayarannya dibagi lagi untuk anak to mba, apalagi kebutuhan

anakkan banyak kaya bedak, bubur, susu, popok, ya macem-

macemlah mba, apalagi sekarang apa-apa mahal bayaran

sebulan ya tidak mencukupi untuk biaya hidup sebulan.”

(2B.6.1)

Berdasarkan pernyataan subjek kedua, peneliti

menyimpulkan bahwa walaupun sempat mengalami keadaan

sulit diawal pernikahan, namun hal itu tidak berdampak negatif

bagi pasangan suami istri ini. Bahkan sebaliknya, peneliti

menyimpulkan bahwa keadaan ekonomi yang sulit pada awal

pernikahan mereka justru memberikan dampak positif. Mereka

tetap bisa bertahan walau kekurangan dan harus minta bantuan

dari orangtua. Selain itu mereka juga belajar dari pengalaman

untuk mengatur keuangan agar semua kebutuhan tercukupi.

Pada dasarnya hal ini dialami oleh beberapa pasangan diawal

pernikahan, tidak hanya dialami pasangan yang menikah muda

namun juga pasangan yang menikah di usia matang. Hal yang

membuat berbeda adalah pasangan muda yang hakekatnya

adalah seorang remaja dimana pikirannya masih belum matang

tetapi sudah mampu berpikir untuk bisa memenuhi kebutuhan

ekonomi keluarganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

88

2. Hasil Observasi

a. Hasil observasi subjek 1A

Tabel 5. Hasil Observasi Subyek 1A

No. Panduan Observasi untuk Istri Kriteria Jawaban

Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Istri menunjukkan ekspresi trauma ketika

menceritakan pengalaman hamil dan melahirkan?

Istri menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia saat

menyatakan perasaannya setelah menikah?

Istri dapat beradaptasi dengan baik dikeluarga barunya

(dengan mertua, kakak dan adik ipar, saudara dari

pihak suami, tetangga)?

Istri dapat menjalani tugas sebagai ibu rumah tangga

(mengurus rumah, mengurus suami, mengurus anak)

dengan baik?

Istri masih sering mengunjungi dan berkumpul dengan

teman sebayanya?

Istri dapat mengurus anak (momong, menyiapkan

makan, memberi makan, memandikan, melakukan

imunisasi, timbangan, melatih respon anak) dengan

baik?

Istri mengkomunikasikan masalah rumah tangganya

pada suami dengan baik?

Istri dapat mengatur emosinya dengan baik?

Istri dapat meredakan marahnya dan

mengungkapkannya dengan cara yang baik?

Istri menunjukkan ekspresi wajah yang positif saat

menceritakan pengalamannya menikah muda dan

mengarungi bahtera rumah tangga?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

89

11. Keadaan istri secara finansial cukup baik? √

Berdasarkan hasil observasi pada subjek 1A, peneliti

menyimpulkan bahwa ketika subjek menceritakan tentang

perasaannya menikah di usia muda, subjek menujukkan ekspresi

wajah yang datar dan ada sedikit raut penyesalan. Hal ini juga

diperkuat dengan nada bicaranya yang rendah. Peneliti juga

menyimpulkan bahwa subjek dapat beradaptasi dengan baik

dikeluarga suaminya. Hal ini ditunjukkan ketika peneliti

mendapatkan subjek sedang mengobrol akrab dengan Ayah mertua

dan adiknya, selain itu peneliti juga pernah mendapati subjek bergaul

akrab dengan tetangganya. Namun dari lima kali observasi peneliti

belum mendapatkan subjek ngobrol akab dengan ibu mertuanya,

sehingga peneliti menyimpulkan bahwa hubungan subjek dengan ibu

mertua kurang akrab.

Kebiasaan subjek dalam mengurus rumah tangga juga termasuk

baik. Hal ini dibuktikan dari kondisi rumah yang rapih dan

menyiapkan makanan untuk suami dan anak tepat waktu. Selama

penelitian, peneliti tidak mendapati subjek berkumpul atau menemui

teman-temannya. Ketika menceritakan pengalamannya saat hamil dan

keguguran subjek menunjukkan wajah yang sedikit trauma, selain itu

nada bicaranya juga rendah yang menunjukkan bahwa ia tidak ingin

mengalami hal itu lagi. Keterampilan mengurus anak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

90

diperlihatkan subjek sangat baik. Subjek memandikan anaknya dipagi

hari lalu menyuapi anaknya untuk sarapan. Anaknya juga terlihat

bersih, sehat, aktif, dan terurus. Peneliti juga mendapati subjek pergi

ke posyandu untuk menimbangkan anaknya.

Dilihat dari segi ekonomi kebutuhan subjek termasuk selalu

terpenuhi. Walaupun subjek termasuk ke dalam keluarga sederhana,

namun subjek tidak kekurangan. Hal ini dilihat dari penampilan

subjek dan keluarga, serta subjek dapat belanja setiap hari. Subjek

juga dapat membicarakan masalah rumah tangganya dengan baik. Hal

ini dibuktikan ketika peneliti mendapati subjek mengatakan pada

suami tentang undangan pernikahan yang diberikan lebih dari satu

orang ditanggal tua dalam waktu bersamaan. Subjek juga dapat

mengatur emosi dan marahnya dengan baik. Hal ini dibuktikan ketika

peneliti melihat subjek momong anaknya dengan sabar. Subjek juga

menunjukkan ekspresi positif ketika menyatakan pendapatnya

tentang pernikahan usia muda. Walaupun saat menyatakan

perasaannya setelah menikah subjek agak sedikit datar, namun saat

menyatakan tentang pernikahan usia muda subjek menunjukkan

ekspresi wajah penuh senyum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

91

b. Hasil observasi subjek 1B

Tabel 6. Hasil observasi 1B

No. Panduan Observasi untuk Suami Kriteria Jawaban

Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Suami menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia saat

menyatakan perasaannya setelah menikah?

Suami dapat beradaptasi dengan baik dikeluarga

barunya (dengan mertua, kakak dan adik ipar, saudara

dari pihak istri, tetangga)?

Suami dapat menjalani tugas sebagai kepala keluarga

(mencari nafkah, mendidik istri dan anak) dengan

baik?

Suami masih sering mengunjungi dan berkumpul

dengan teman sebayanya?

Suami dapat mengurus anak (momong, menyiapkan

makan, memberi makan, memandikan, melakukan

imunisasi, timbangan, melatih respon anak) dengan

baik?

Suami mengkomunikasikan masalah rumah tangganya

pada istri dengan baik?

Suami dapat mengatur emosinya dengan baik?

Suami dapat meredakan marahnya dan

mengungkapkannya dengan cara yang baik?

Suami menunjukkan ekspresi wajah yang positif saat

menceritakan pengalamannya menikah muda dan

mengarungi bahtera rumah tangga?

Keadaan suami secara finansial cukup baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

92

Berdasarkan hasil observasi pada subjek 1B, peneliti

menyimpulkan bahwa subjek menunjukkan ekspresi wajah yang

positif ketika menceritakan perasaannya setelah menikah. Subjek

menceritakan perasaannya dengan raut wajah bahagia, penuh

senyum, dan ramah. Peneliti juga menyimpulkan bahwa subjek dapat

beradaptasi dengan baik khususnya dilingkungan tempat tinggalnya.

Sebagai kepala keluarga subjek adalah orang yang

bertanggungjawab. Hal ini dibuktikan dengan kegiatannya setiap hari

yang bekerja dari pagi sampai sore. Peneliti juga pernah mendapati

subjek membantu pekerjaan orangtua di sawah pada waktu luang

untuk menambah penghasilan.

Subjek masih suka main dan berkumpul dengan teman-

temannya. Peneliti mendapati subjek janjian dengan temannya untuk

suatu hal setelah subjek selesai diwawancara. Hal ini juga diperkuat

oleh pernyataan ibu subjek (subjek 1C, Sr) yang menyatakan:

“Kalau sepengetahuan saya menantu saya tidak pernah mba kumpul

bareng temannya, tapi saya juga kurang tahu, kalau anak saya masih

sering main sama teman-temannya, biasanya kalau main itu malam

mba, ya wajarlah mba namanya laki-laki pasti masih ingin ketemu

sama teman-temannya apalagi anak saya juga masih muda to mba,

pasti masih senang main, asalkan mainnya tidak macem-macem atau

berbahaya menurut saya tidak apa-apa mba.” (1C.3.1)

Dalam hal mengurus anak peneliti menyimpulkan subjek masih

belum memiliki rasa ngemong terhadap anak. Hal ini dibuktikan

ketika peneliti mendapati istri subjek sedang sibuk memasak dipagi

hari dan anaknya rewel, namun subjek masih tertidur dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

93

membantu istri momong anak mereka. Akhirnya istri masak sambil

momong anaknya. Subjek kurang dapat mengkomunikasikan

masalah rumah tangganya dengan baik. Hal ini dibuktikan ketika

peneliti mendapati istri subjek membicarakan tentang undangan

pernikahan namun subjek tidak begitu menanggapi. Peneliti juga

menyimpulkan bahwa subjek kurang bisa mengatur emosi dan

marahnya. Hal ini dibuktikan ketika peneliti mendapati subjek agak

marah saat istrinya terus membicarakan masalah undangan

pernikahan. Subjek menunjukkan ekspresi wajah yang positif saat

menyatakan pendapatnya tentang pernikahan usia muda.

c. Hasil observasi subjek 2A

Tabel 7. Hasil Observasi Subyek 2A

No. Panduan Observasi untuk Istri Kriteria Jawaban

Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

Istri menunjukkan ekspresi trauma ketika

menceritakan pengalaman hamil dan melahirkan?

Istri menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia saat

menyatakan perasaannya setelah menikah?

Istri dapat beradaptasi dengan baik dikeluarga barunya

(dengan mertua, kakak dan adik ipar, saudara dari

pihak suami, tetangga)?

Istri dapat menjalani tugas sebagai ibu rumah tangga

(mengurus rumah, mengurus suami, mengurus anak)

dengan baik?

Istri masih sering mengunjungi dan berkumpul dengan

teman sebayanya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

94

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Istri dapat mengurus anak (momong, menyiapkan

makan, memberi makan, memandikan, melakukan

imunisasi, timbangan, melatih respon anak) dengan

baik?

Istri mengkomunikasikan masalah rumah tangganya

pada suami dengan baik?

Istri dapat mengatur emosinya dengan baik?

Istri dapat meredakan marahnya dan

mengungkapkannya dengan cara yang baik?

Istri menunjukkan ekspresi wajah yang positif saat

menceritakan pengalamannya menikah muda dan

mengarungi bahtera rumah tangga?

Keadaan istri secara finansial cukup baik?

Berdasarkan hasil observasi pada subjek 2A, peneliti

menyimpulkan bahwa subjek tidak menunjukkan ekspresi positif saat

menceritakan perasaanya setelah menikah. Hal ini dibuktikan ketika

subjek menceritakan perasaannya setelah menikah dengan ekspresi

wajah yang datar dan nada suara rendah. Subjek juga masih belum

bisa beradaptasi dengan baik dikeluarga suaminya khususnya dengan

ibu mertua. Hal ini dibuktikan ketika peneliti mendapati subjek hanya

diam saja saat ibu mertua menyuruhnya memperhatikan anaknya

yang sedang mainan. Walaupun usia subjek masih tergolong sangat

muda, namun dalam mengurus anak subjek sangat cekatan. Hal ini

dibuktikan dari keadaan anaknya yang sehat, ceria, dan bersih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

95

Selama penelitian, peneliti tidak pernah mendapati subjek main atau

bertemu dengan teman-temannya.

Subjek termasuk berkecukupan dari segi ekonomi, hal ini

dibuktikan dari penampilan subjek sehari-hari yang tidak

menunjukkan kekurangan dari segi sandang. Selain itu kebutuhan

anak juga terpenuhi seperti susu dan makanannya. Subjek

menunjukkan ekspresi trauma ketika menceritakan pengalamannya

yang melahirkan prematur. Apalagi saat itu anaknya harus dirawat di

rumah sakit. Subjek juga dapat mengurus anaknya dengan baik. Hal

ini dibuktikan ketika peneliti mendapati subjek sudah memandikan

anaknya dipagi hari lalu menyuapi anaknya. Subjek juga tidak terlihat

terbebani ketika mengurus anaknya.

Subjek termasuk berkecukupan dari segi ekonomi. Hal ini

dibuktikan dari penampilan subjek sehari-hari dalam hal sandang dan

pangan yang tidak memperlihatkan subjek mengalami kekurangan.

Subjek juga dapat mengkomunikasikan masalahnya dengan baik. Hal

ini dibuktikan ketika peneliti mendapati subjek menelpon suaminya

saat ada temannya menanyakan barang yang dipinjam. Namun subjek

kurang dapat mengatur emosi dan marahnya. Hal ini dibuktikan

ketika peneliti mendapati subjek marah dan agak meninggikan nada

suaranya saat menelpon suaminya membicarakan masalah dengan

temannya. Walaupun subjek menceritakan perasaannya setelah

menikah dengan ekspresi wajah yang datar, namun subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

96

menyatakan pendapatnya tentang menikah di usia muda dengan

ekspresi wajah yang penuh senyum dan ramah.

d. Hasil observasi subjek 2B

Tabel 8. Hasil observasi subjek 2B

No. Panduan Observasi untuk Suami Kriteria Jawaban

Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Suami menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia saat

menyatakan perasaannya setelah menikah?

Suami dapat beradaptasi dengan baik dikeluarga

barunya (dengan mertua, kakak dan adik ipar, saudara

dari pihak istri, tetangga)?

Suami dapat menjalani tugas sebagai kepala keluarga

(mencari nafkah, mendidik istri dan anak) dengan

baik?

Suami masih sering mengunjungi dan berkumpul

dengan teman sebayanya?

Suami dapat mengurus anak (momong, menyiapkan

makan, memberi makan, memandikan, melakukan

imunisasi, timbangan, melatih respon anak) dengan

baik?

Suami mengkomunikasikan masalah rumah tangganya

pada istri dengan baik?

Suami dapat mengatur emosinya dengan baik?

Suami dapat meredakan marahnya dan

mengungkapkannya dengan cara yang baik?

Suami menunjukkan ekspresi wajah yang positif saat

menceritakan pengalamannya menikah muda dan

mengarungi bahtera rumah tangga?

Keadaan suami secara finansial cukup baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

97

Berdasarkan hasil observasi pada subjek 2B, peneliti

menyimpulkan bahwa subjek tidak menunjukkan ekspresi positif saat

menceritakan perasaanya setelah menikah. Hal ini dibuktikan ketika

subjek menceritakan perasaannya setelah menikah dengan ekspresi

wajah yang datar dan nada suara rendah. Subjek dapat beradaptasi

dengan baik di lingkungan tempat tinggalnya dan dengan keluarga

dari pihak istri. Hal ini dibutikan ketika peneliti mendapati subjek

menyambut kedatangan bulik Al dengan ramah dan sopan. Subjek

juga dapat menjalani perannya sebagai kepala keluarga dengan baik,

yaitu bekerja dan membantu istri jika sedang sibuk.

Subjek masih sering menemui teman-temannya dimalam hari.

Hal ini dibuktikan ketika peneliti beberapa kali mendapati subjek

bangun kesiangan karena semalam habis main dengan temannya.

Walaupun subjek agak sedikit kurang perhatian, namun subjek tidak

menunjukkan kesulitan dalam hal mengurus anak. Hal ini dibuktikan

ketika peneliti mendapati subjek sedang mengajak anaknya dipagi

hari saat istrinya sedang mencuci. Keluarga kecil subjek dan subjek

sendiri masuk ke dalam kategori keluarga yang berkecukupan. Hal ini

dapat dilihat dari keseharian subjek dalam hal sandang dan pangan

yang tidak menunjukkan kekurangan. Subjek juga dapat

mengkomunikasikan masalah rumah tangganya dengan baik. Hal ini

dibuktikan ketika peneliti mendapati subjek menegur istrinya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

98

merapikan rumah yang terlihat agak berantakan. Subjek juga dapat

mengatur emosi dan marahnya dengan baik. Hal ini dibuktikan ketika

subjek dapat menahan emosinya saat istrinya agak sedikit marah saat

disuruh merapihkan rumah. Namun subjek tidak menunjukkan

ekspresi wajah yang positif saat menyatakan pendapatnya tentang

pernikahan usia muda. Subjek menunjukkan ekspresi wajah yang

agak datar dengan nada suara yang rendah.

D. Pembahasan

1. Dampak fisik

a. Kesulitan saat hamil dan melahirkan

Kesulitan saat hamil dan melahirkan memberi dampak pada segi

fisik. Hal ini dikarenakan kondisi kandungan anak remaja yang belum

siap untuk hamil. Memang tidak semua wanita remaja yang hamil

mengalami masalah, namun kedua subjek yang peneliti temukan

mengalami masalah saat hamil walaupun tidak sampai

membahayakan jiwa mereka. Hal ini dibuktikan dari pernyataan

kedua subjek yang menyatakan bahwa masing-masing dari mereka

ada yang mengalami keguguran dan prematur.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dari kedua subjek,

peneliti menyimpulkan bahwa kehamilan di usia muda dapat

memberikan dampak negatif. Dampak negatifnya antara lain

keguguran dan lahir prematur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

99

Hal ini juga diungkapkan oleh Papalia dan Old (2008: 607) dalam

bukunya “Human Development” yang menyatakan bahwa:

Remaja yang hamil sering kali mengalami akibat yang buruk.

Bayinya cenderung prematur atau kekurangan berat badan yang

berbahaya atau dipuncak resiko kematian setelah kelahiran,

masalah kesehatan, dan ketidakmampuan berkembang yang bisa

terus berlanjut sampai dewasa.

Faktor penyebab dampak negatif itu bisa jadi adalah usia yang

terlalu muda, minimnya pengetahuan tentang kehamilan, kurangnya

informasi tentang kehamilan, dan rasa stres yang tinggi. Walaupun

keguguran jarang dialami oleh wanita yang hamil di usia remaja,

namun peluang terjadinya juga tidak sedikit. Selain kondisi kandungan

usia remaja yang masih lemah, faktor ketidaktahuan informasi

mengenai kehamilan juga dapat menjadi penyebab terjadinya

keguguran dan lahir prematur.

2. Dampak Psikologis

a. Perasaan setelah menikah

Perasaan setelah menikah memberi dampak pada segi psikologis.

Hal ini dikarenakan belum matangnya pikiran pasangan muda tentang

kehidupan setelah menikah. Pikiran yang belum matang membuat

pasangan muda berpikir negatif mengenai perasaan mereka setelah

menikah. Hal ini dibuktikan dari pernyataan masing-masing pasangan

mengenai perasaan mereka setelah menikah.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dari kedua subjek,

peneliti menyimpulkan bahwa pernikahan usia muda memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

100

dampak negatif bagi pasangan suami istri. Dampak negatifnya adalah

usia yang masih muda yang mengakibatkan pasangan suami istri

memiliki perasaan negatif mengenai kehidupan setelah menikah. Pada

umumnya pasangan yang telah menikah menyatakan perasaan yang

bahagia karena telah resmi menjadi suami istri dan siap menjalani

bahtera rumah tangga. Namun pernikahan di usia yang masih sangat

muda menyatakan sebaliknya. Hal ini dikarenakan pikiran yang belum

matang yang mengakibatkan pasangan belum bisa berpikir dewasa.

Berdasarkan pernyataan kedua pasangan subjek diatas, peneliti

menyimpulkan bahwa pernyataan keduanya sesuai dengan pernyataan

Elkind (dalam Papalia dan Old, 2008: 561) tentang salah satu

karakteristik ketidakmatangan pemikiran remaja. Salah satu

karakteristik ketidakmatangan pemikiran remaja menurut Elkind

adalah perasaan ragu-ragu, dimana remaja menyimpan berbagai

alternatif dalam pikiran mereka pada waktu yang sama, namun karena

kurangnya pengalaman mereka kekurangan strategi efektif untuk

memilih. Maknanya adalah pada dasarnya kedua pasangan ini

memiliki pemikiran antara siap dan tidak siap untuk menikah, namun

karena mereka belum memiliki banyak pengalaman mereka berpikiran

ragu dan takut tidak dapat membiayai keluarga kecil mereka. Pada

kenyataannya mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk

membiayai keluarga kecilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

101

b. Adaptasi dengan keluarga pasangan

Adaptasi dengan keluarga pasangan memberi dampak pada segi

psikologis. Kedua subjek yang telah menikah ini rata-rata ikut tinggal

dengan suami. Hal ini merupakan keharusan karena suami belum

memiliki rumah sendiri. Tinggal dengan keluarga suami berarti

mengharuskan istri untuk bisa beradaptasi dengan keluarga baru yang

sangat berbeda dengan keluarga aslinya. Adaptasi inilah yang

menimbulkan masalah antara menantu dan mertua. Hampir rata-rata

subjek perempuan memiliki masalah dengan ibu mertuanya. Hal ini

dikarenakan masih adanya sifat egosentrisme pada diri remaja

khususnya menantu perempuan (Santrock, 2003: 122).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti

menyimpulkan bahwa pernikahan di usia muda dapat memberikan

dampak negatif dalam hal adaptasi dengan keluarga khususnya bagi

para istri. Hal ini mengakibatkan kesalahpahaman dalam menangkap

sikap dan perkataan oranglain. Faktor yang menimbulkan

kesalahpahaman adalah pikiran egosentrisme yang masih dimiliki

remaja. Pada umumnya masalah miss understanding juga mungkin

terjadi pada pasangan yang menikah di usia matang, namun dengan

kematangan berpikir mereka bisa menyelesaikannya dengan baik.

Kesalahpahaman juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada para

suami jika mereka berada pada posisi yang sama dengan istri. Hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

102

saja mereka tinggal dengan orangtua kandung sehingga permasalahan

itu tidak terjadi.

c. Adaptasi dengan status baru sebagai kepala keluarga dan ibu rumah

tangga

Menjalani tugas baru sebagai ibu rumah tangga/ kepala keluarga

memberi dampak pada segi psikologis. Menerima perubahan status

dari lajang menjadi ibu rumah tangga atau kepala keluarga memang

tidak mudah. Terlebih pada pasangan yang menikah di usia muda.

Faktor usia yang masih muda, pemikiran yang belum matang, dan

sikap egois dapat memberikan dampak negatif bagi pasangan muda .

(Walgito, 1984: 25) Namun faktor-faktor tersebut juga bisa

memberikan dampak positif bagi mereka.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dari kedua subjek,

peneliti menyimpulkan bahwa perubahan status pada pernikahan usia

muda dapat memberikan baik dampak negatif maupun dampak positif.

Seperti kita ketahui bahwa perkembangan kognitif remaja disebut

sebagai tahap operasi formal, dimana remaja dapat mengembangkan

pikirannya untuk memunculkan ide baru (Santrock, 2003: 122).

Dampak negatif dari perubahan status adalah emosi yang tinggi dan

pemikiran negatif mengenai perubahan status. Dampak positif dari

perubahan status bagi pasangan muda ini mungkin muncul karena

mereka sudah bisa mengembangkan pikirannya sehingga muncul

suatu pernyataan dalam benak mereka untuk berusaha menerima dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

103

menjalani perannya dengan baik. Namun perlu diingat bahwa remaja

juga masih memiliki pemikiran egosentrisme. Pemikiran inilah yang

mungkin muncul bagi subjek yang belum menerima perubahan

statusnya.

d. Pribadi: berkumpul dengan teman sebaya

Berkumpul dengan teman sebaya memberi dampak pada segi

psikologis dan sosial. Berkumpul dengan teman merupakan sifat

umum remaja. Hal ini mereka lakukan guna mencari jati dirinya.

Selain itu perkembangan sosial remaja juga dipengaruhi oleh teman

sebaya. Hal ini dibuktikan oleh pernyataan Robinson (dalam Papalia

dan Old, 2008: 617) yang mengungkapkan bahwa “sumber dukungan

emosianal penting sepanjang transisi masa remaja yang kompleks

adalah peningkatan keterlibatan remaja dengan teman sebayanya”.

Berdasarkan pernyataan Robinson dapat disimpulkan bahwa dalam

mengalami perubahan fisik dan psikologis yang cepat, remaja

membutuhkan orang lain yang juga mengalami perubahan yang sama.

Burhmester (dalam Papalia dan Old, 2008: 618) mengatakan bahwa:

Teman sebaya merupakan sumber afeksi, simpati, pemahaman,

dan panduan moral; tempat bereksperimen; dan setting otonomi

dan independensi dari orang tua, yang juga merupakan tempat

latihan bagi intimasi orang dewasa.

Berdasarkan pernyataan Burhmester tersebut tidak heran jika

remaja sangat menyenangi berkumpul dengan teman sebaya sebagai

tempat untuk melepas stres. Terlebih bagi remaja yang sudah disibuki

dengan pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

104

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dari kedua subjek,

peneliti menyimpulkan bahwa keinginan untuk berkumpul dengan

teman dapat memberikan dampak baik positif maupun negatif.

Keinginan berkumpul dengan teman umumnya masih banyak

dilakukan bagi para suami, sedangkan para istri memilih untuk diam

di rumah. Dampak positif yang dihasilkan dari keinginan bertemu

teman adalah pemikiran positif bahwa tidak perlu bertemu teman

selama masih bisa berkomunikasi lewat ponsel dan memilih diam di

rumah karena sudah memiliki anak. Dampak negatifnya adalah

pengaruh buruk dari teman, otoriter, dan perasaan egois.

e. Kesulitan mengurus anak

Kesulitan dalam mengurus anak memberi dampak pada segi

psikologis. Pada umumnya pasangan yang telah menikah tentu

mendambakan kehadiran seorang anak dalam rumah tangganya.

Selain itu mereka juga sudah siap untuk mengurus dan membesarkan

anak mereka. Bahkan mereka menganggap bahwa anak adalah

anugrah terindah dalam hidupnya. Bagi pasangan yang menikah di

usia muda, kesulitan mengurus anak dapat memberikan dampak

negatif. Papalia dan Old (2008: 608) dalam bukunya “Human

Development” mengungkapkan bahwa “individu yang menjadi

orangtua di usia remaja cenderung kurang dewasa, kurang terampil,

dan kekurangan dukungan sosial untuk menjadi orangtua yang baik.”

Namun disisi lain memiliki dan mengurus anak juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

105

memberikan dampak positif. Pasangan yang menikah di usia muda,

walaupun secara pemikiran mereka dianggap belum dewasa tetapi

dalam hal mengurus anak mereka tidak mengalami kesulitan. Hal ini

dikarenakan pengalaman mereka yang sebelumnya pernah mengasuh

adik atau keponakan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dari kedua subjek,

peneliti menyimpulkan bahwa mengurus anak memberikan dampak

positif dan negatif. Dampak positifnya adalah mereka dapat belajar

dari pengalaman selama mengurus anak. Hal ini dikarenakan mereka

telah memiliki pengalaman mengurus adik atau keponakan. Dampak

negatifnya adalah kurangnya kedekatan antara orangtua dan anak. Hal

ini dikarenakan kurang perhatian dan jarangnya orangtua mengasuh

anak (para suami) dengan alasan lelah karena pekerjaan.

f. Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi memberi dampak pada

segi psikologis. Setiap pasangan pasti memiliki masalah rumah

tangga, baik pasangan yang menikah di usia matang maupun pasangan

yang menikah di usia muda. Perbedaannya adalah tingkat kematangan

pikiran, pada umumnya pasangan yang menikah di usia matang dapat

menyelesaikan masalah dengan mengkomunikasikan masalahnya.

Namun bagi pasangan yang menikah muda jika ada masalah

cenderung masih sangat emosi. Hal ini dikarenakan adanya salah satu

karakteristik ketidakdewasaan pemikiran remaja yaitu menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

106

hipocrisy. Menurut Elkind (dalam Papalia dan Old, 2008: 562) yang

dimaksud dengan menunjukkan hipocrisy adalah “bahwa remaja

sering kali tidak menyadari perbedaan antara mengekspresikan

sesuatu yang ideal dan membuat pengorbanan yang dibutuhkan untuk

mewujudkannya”. Berbagai macam cara yang mereka lakukan untuk

menyelesaikan masalah mereka, misalnya ditinggal pergi, marah, adu

mulut, atau bahkan berusaha mengkomunikasikannya supaya cepat

selesai. Hal tersebutlah yang peneliti dapatkan saat penelitian. Peneliti

menyimpulkan bahwa karena usia mereka yang masih muda, sehingga

dalam menyelesaikan masalah rumah tangga atau pribadi masih

muncul sifat-sifat khas remaja.

Namun tidak selamanya cara pasangan muda menyelesaikan

masalah mendatangkan dampak negatif, pengalaman mereka dalam

menyelesaikan masalah juga bisa memberikan dampak positif.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kedua subjek, peneliti

menyimpulkan bahwa cara mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

bagi pasangan muda dapat memberikan dampak positif maupun

negatif. Dampak positifnya adalah mereka memiliki kemampuan

untuk mengatasi masalah berbekal dari pengalaman-pengalaman yang

sudah terjadi. Dampak negatifnya adalah mengabaikan dan

menghindari masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

107

g. Mengatasi emosi

Mengatasi emosi memberi dampak pada segi psikologis. Seperti

kita ketahui remaja masih memiliki emosi yang belum matang dan

memiliki sifat egosentrisme (Santrock, 2003:122). Hal ini tentu

mempengaruhi remaja dalam mengatasi emosi. Begitu juga pada

pasangan yang menikah di usia muda, usia yang masih tergolong

remaja tentu memberi pengaruh yang sama yaitu belum mampu

mengatur emosi dengan baik. Hal ini dapat memberikan dampak

negatif bagi pasangan suami istri yang mungkin berujung pada hal-hal

yang tidak dinginkan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kedua subjek, peneliti

menyimpulkan bahwa cara mengatasi emosi bagi pasangan muda

dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak

positifnya adalah perasaan tenang dan lega karena dapat

mengendalikan emosi. Dampak negatifnya adalah rasa tertekan, stres,

dan mudah lelah.

h. Persepsi hal baik dan kurang baik dari pernikahan dini

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda memberi

dampak pada segi psikologis. Pernyataan tentang pernikahan usia

muda menggambarkan pemikiran pasangan suami istri tentang

pernikahan usia muda. Hasil pemikiran para pasangan suami istri akan

menunjukkan dampak apa yang mereka alami. Hasil pemikiran ini

juga menunjukkan seberapa tinggi tingkat kematangan berpikir para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

108

pasangan muda ini. Selain kematangan dalam berpikir, Walgito (1984:

42) menuliskan beberapa faktor psikologis yang diperlukan dalam

pernikahan yaitu “ kematangan emosi dan pikiran, sikap toleransi,

sikap saling pengertian, menerima, dan percaya antara suami dan

istri”. Jika faktor-faktor ini tidak ada dalam pernikahan maka dapat

berdampak negatif pada pasutri muda.

Namun tidak selamanya persepsi tentang pernikahan dini

memberikan dampak negatif, persepsi ini juga dapat memberikan

dampak positif. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dari

kedua subjek, peneliti menyimpulkan bahwa pernyataan mengenai

pernikahan dini memberi dampak positif dan negatif. Dampak

positifnya adalah menerima kenyataan, dan berpikir lebih dewasa,

serta termotivasi untuk bekerja. Dampak negatifnya adalah rasa

kehilangan, perasaan tidak siap menjalani rumah tangga.

3. Dampak Sosial-ekonomi

a. Kondisi finansial setelah menikah

Kondisi finansial setelah menikah memberi dampak pada segi

sosial-ekonomi. Salah satu syarat menikah dalam agama Islam adalah

mantap secara ekonomi, artinya pria khususnya sudah memiliki

pekerjaan. Hal ini dianjurkan karena pria akan menjadi kepala

keluarga yang akan membiayai kebutuhan hidup keluarga kecilnya.

Kematangan sosial-ekonomi seseorang pada umumnya berkaitan erat

dengan usianya. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

109

semakin kuat dorongan untuk mencari nafkah kehidupan (Walgito,

1984: 26).

Jika secara ekonomi seorang pria belum mapan atau belum

memiliki pekerjaan lalu menikah, maka bisa berdampak negatif bagi

istrinya. Dampak negatifnya bisa berupa stres, bunuh diri, atau

perceraian. Dampak negatif tidak hanya terjadi pada istri tetapi juga

bisa pada suami, seperti sering diberitakan ditelevisi ada suami yang

tega membunuh istrinya karena permasalahan ekonomi. Oleh karena

itulah kondisi ekonomi yang mantap menjadi dasar utama seseorang

untuk menikah. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, kedua

subjek tidak mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. Hal ini

dikarenakan kedua subjek (para pria) telah bekerja sebelum

memutuskan untuk menikah.

Namun pada kenyataannya kondisi finansial setelah menikah

memberikan dampak positif bagi pasangan muda. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi pada kedua subjek, peneliti menyimpulkan

bahwa dampak positif yang dihasilkan dari segi ekonomi adalah

memiliki pemikiran untuk bisa mengatur keuangan demi tercukupinya

kebutuhan hidup sehari-hari.

E. Usuluan Program Bimbingan dan Konseling Keluarga

Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi dengan dua subjek

yang menikah di usia muda, peneliti mendapati bahwa terdapat dampak

positif dan negatif yang dihasilkan dari pernikahan usia muda. Dampak itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

110

dipengaruhi dari cara pasangan menjalani pernikahan dan memecahkan

masalah dalam rumah tangga. Selain itu dampak juga dipengaruhi oleh faktor

usia yang masih muda dimana tingkat kematangan berpikir dan kematangan

emosi masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian tentang dampak pernikahan

dini, peneliti mengusulkan beberapa program bimbingan dan konseling

keluarga bagi pasangan yang menikah muda. Program ini bertujuan untuk

membantu para pasangan suami istri muda dalam memecahkan masalah yang

terjadi di rumah tangganya.

Pada umumnya setiap pasangan yang menikah pasti memiliki masalah,

tidak hanya yang menikah di usia muda tetapi juga yang menikah di usia

matang. Perbedaannya adalah cara mereka dalam mengatasi masalah yang

timbul. Pasangan yang menikah di usia matang mungkin lebih dewasa dalam

menghadapi masalah yang terjadi dalam rumah tangganya, namun tidak

demikian dengan pasangan yang menikah di usia muda. Faktor usia yang

masih tergolong remaja serta tingkat pemikiran dan emosi yang belum

matang membuat pasangan suami istri muda mengalami kesulitan dalam

mengatasi masalah rumah tangga (Walgito, 1984: 28).

Masalah yang muncul dalam rumah tangga adalah suatu hal yang lumrah,

namun jika terus dibiarkan akan merusak relasi pasangan suami istri. Selain

itu masalah yang muncul dan tidak segera diselesaikan akan menimbulkan

salah paham. Salah paham yang berlarut-larut akan menyebabkan relasi

semakin merenggang. Oleh karena itu perlu adanya penyelesaian agar

masalah tidak menjadi semakin banyak dan tujuan pernikahan dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

111

Setiap pasangan yang menikah pasti memiliki tujuan menjadikan keluarganya

sebagai keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Oleh karena itu dalam

keluarga perlu adanya gambaran tentang bagaimana memperkecil masalah

dan mencapai tujuan pernikahan (Walgito, 1984: 25).

Gambaran tentang bagaimana memperkecil masalah dan mencapai tujuan

pernikahan dapat diberikan dalam bentuk bimbingan dan konseling,

khususnya bimbingan dan konseling keluarga. Umumnya bimbingan dan

konseling banyak diberikan di sekolah. Menurut persepsi sebagian orang,

bimbingan dan konseling hanya diperuntukkan untuk anak-anak sekolah yang

memiliki masalah. Pada kenyataannya bimbingan dan konseling juga dapat

diberikan bagi masyarakat melalui bimbingan dan konseling keluarga.

Umumnya bimbingan yang diberikan dikalangan masyarakat kebanyakan

adalah bimbingan mengenai kesehatan atau keluarga berencana. Namun

bimbingan yang sifatnya memberi gambaran untuk memperkecil masalah dan

mencapai tujuan pernikahan masih sangatlah jarang. Oleh karena itu melalui

penelitian ini peneliti berencana mengusulkan program bimbingan dan

konseling keluarga untuk membantu para keluarga mengatasi masalah

mereka.

Program bimbingan dan konseling keluarga yang diusulkan peneliti

meliputi dua program yang terpisah yaitu program bimbingan dan program

konseling. Program bimbingan dapat dilakukan dengan cara melakukan

bimbingan klasikal untuk keluarga atau melalui seminar keluarga. Kegiatan

ini dapat dilakukan di balai desa dengan melakukan kerjasama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

112

perangkat desa seperti kelurahan, dukuh, RW dan RT. Kegiatan bimbingan

dibuat sekreatif mungkin agar warga tidak mudah merasa bosan. Waktu

pelaksanaan kegiatan juga disesuaikan dengan jadwal waktu luang warga

sekitar. Fungsi bimbingan yang diberikan adalah bimbingan yang bersifat

preventif dan kuratif. Maksud dari bimbingan preventif adalah bimbingan

yang berfungsi untuk mencegah, khususnya mencegah remaja untuk

melakukan pernikahan dini. Sedangkan bimbingan kuratif adalah bimbingan

yang berfungsi untuk memperbaiki, khususnya bagi pasangan muda yang

mengalami masalah rumah tangga. Materi bimbingan dibuat sederhana sesuai

dengan tingkat kemampuan masyarakat desa.

Kegiatan konseling dapat dilakukan dengan cara membuat analisis

kebutuhan khusus untuk keluarga. Berbeda dengan bimbingan keluarga yang

sifatnya umum, konseling keluarga lebih bersifat privasi. Oleh karena itu

sebelum melakukan konseling perlu adanya analisa kebutuhan keluarga untuk

mengetahui masalah yang muncul dalam keluarga. Setelah itu program

konseling keluarga dapat ditawarkan kepada keluarga untuk membantu

mereka mengatasi masalah yang ada dalam keluarganya.

Berdasarkan penelitian kepada subjek yang menikah di usia muda, peneliti

mengusulkan beberapa tema bimbingan keluarga bagi para pasangan muda.

Tema bimbingan ini diambil dari hasil penelitian yang diperoleh di lapangan.

Peneliti berharap program bimbingan ini dapat membantu remaja untuk

menunda menikah muda dan dapat membantu pasangan muda dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

113

mengatasi masalah rumah tangganya. Tema-tema yang diusulkan adalah

sebagai berikut:

1. Tema bimbingan preventif:

a. Sistem reproduksi

1) Tujuan: membantu remaja mengenal dan memahami fungsi

sistem reproduksi laki-laki dan perempuan.

2) Indikator: remaja mampu mengenal dan memahami fungsi dari

sitem reproduksi laki-laki dan perempuan.

3) Metode: sharing

4) Sumber: Romauli, Suryati &Vindari, Anna Vida. 2012.

Kesehatan Reproduksi buat Mahasiswi Kebidanan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

b. Dampak pernikahan dini

1) Tujuan: membantu remaja mengenal dan memahami dampak

dari pernikahan dini.

2) Indikator: remaja mampu mengenal dan memahami dampak

dari pernikahan dini.

3) Metode: sharing

4) Sumber: Adhim, Mohammad Fauzil. 2002. Indahnya

Pernikahan Dini. Jakarta: Gema Insani.

2. Tema bimbingan kuratif:

a. Membina keluarga sakinah dalam pernikahan dini

1) Tujuan: membantu pasangan suami istri untuk mengetahui dan

memahami hal-hal apa saja yang diperlukan untuk membina

keluarga sakinah dalam pernikahan dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

114

2) Indikator: pasangan suami istri mampu mengetahui dan

memahami hal-hal apa saja yang diperlukan untuk membina

keluarga sakinah dalam pernikahan dini.

3) Metode: sharing

4) Sumber: Law, Maureen Rogers & Law, Lanny. 2008. God

knows Marriage isn’t always easy. Malang: Penerbit Dioma.

b. Memaknai pernikahan dini secara positif

1) Tujuan: membantu pasangan suami istri untuk mengetahui dan

memahami makna pernikahan dini secara positif.

2) Indikator: pasangan suami istri mampu mengetahui dan

memahami makna pernikahan dini secara positif.

3) Metode: sharing

4) Sumber: Law, Maureen Rogers & Law, Lanny. 2008. God

knows Marriage isn’t always easy. Malang: Penerbit Dioma.

Topik-topik bimbingan di atas merupakan usulan dari peneliti berdasarkan

hasil penelitian yang didapat. Peneliti berharap topik-topik bimbingan

tersebut dapat memberi gambaran pada remaja mengenai dampak pernikahan

dini. Selain itu topik-topik bimbingan tersebut diharapkan juga dapat

membantu pasangan muda dalam mengatasi masalah rumah tangganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

115

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari penelitian. Kesimpulan ini

mencangkup garis besar hasil yang didapatkan oleh peneliti. Keterbatasan

penelitian memuat keterbatasan peneliti dalam menggali lebih dalam lagi

informasi dari subjek. Bagian saran memuat saran untuk peneliti selanjutnya.

Bagian saran ditujukan pada peneliti selanjutnya agar tidak melakukan kesalahan

dalam penelitian dan penelitian menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa terdapat dampak baik positif maupun negatif dari pernikahan dini.

Dampak tersebut dihasilkan dari bagaimana cara pasangan memaknai

pernikahannya, beradaptasi dengan keluarga baru, menjalani status barunya,

keinginan bertemu dengan teman sebaya, pengalaman hamil dan

melahirkan, mengurus anak, mengatur ekonomi keluarga, mengatasi

masalah rumah tangga, mengatur emosi, mengatur marah, dan tanggapan

mereka tentang pernikahan dini itu sendiri. Dampak yang terjadi tentu saja

dipengaruhi oleh faktor usia yang masih terbilang remaja dan tingkat

kematangan pikiran serta emosi yang belum matang. Dampak negatif yang

terjadi pada pasangan suami istri muda diantaranya adalah stres, belum

dapat berpikir positif, tidak peka, belum memiliki rasa empati, otoriter, dan

pemikiran egosentrisme. Dampak positif yang terjadi pada pasangan suami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

116

istri muda diantaranya adalah memiliki rasa tanggungjawab, belajar

mengatasi masalah, dan menjadikan masa lalu sebagai pengalaman.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengusulkan program

bimbingan dan konseling keluarga bagi para pasangan suami istri muda.

Program ini terdiri dari dua bentuk yaitu bimbingan keluarga dan konseling

keluarga. Bimbingan keluarga dilaksanakan dalam bentuk seminar dengan

tema-tema yang diambil dari hasil penelitian. Tema-tema yang diusulkan

adalah:

1. Sistem reproduksi (preventif)

2. Dampak pernikahan dini (preventif)

3. Membina keluarga sakinah dalam pernikahan dini (kuratif)

4. Memaknai pernikahan dini secara positif (kuratif)

Program konseling dilaksanakan dalam bentuk konseling keluarga.

Konseling bersifat individual dan rahasia, oleh karena itu dalam

pelaksanaannya ditawarkan bagi keluarga atau pasangan yang ingin dibantu

untuk mengatasi masalahnya. Selain itu dapat juga dilakukan analisis

kebutuhan keluarga. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu keluarga yang

sedang bermasalah kemudian menawarkan konseling untuk membantu

mengatasi masalah keluarganya.

Pada dasarnya masalah keluarga yang terjadi kembali pada keluarga

itu masing-masing. Setiap keluarga pasti memiliki cara sendiri-sendiri

dalam menyelesaikan masalah rumah tangganya. Jika suatu keluarga dapat

menyelesaikan masalah rumah tangganya dengan dewasa maka masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

117

tidak akan berkepanjangan. Namun jika suatu keluarga tidak dapat

menyelesaikan masalah rumah tangganya dengan baik maka masalah akan

semakin panjang. Selain itu jika masalah tidak segera diselesaikan akan

berdampak pada anggota keluarga yang lain. Oleh karena itu dalam hal ini

peneliti berusaha untuk menyusun program bimbingan dan konseling

keluarga untuk membantu para keluarga atau pasangan suami istri

mengatasi masalah mereka. Melalui program ini peneliti berharap para

pasangan yang menikah muda dapat mengatasi masalah rumah tangga

dengan baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti masih kurang berani

bertanya lebih dalam mengenai masalah rumah tangga guna mengungkap

lebih jauh tentang dampak pernikahan dini. Peneliti juga merasa kurang

waktu untuk mengobservasi subjek khususnya suami. Hal ini dikarenakan

para suami sibuk bekerja dan hanya punya waktu disore hari dan hari libur.

Peneliti hanya menyimpulkan hasil observasi peneliti pada para suami

dalam waktu yang singkat. Sehingga peneliti merasa hasil observasi peneliti

terhadap para suami masih kurang memenuhi kriteria peneliti. Selain itu

bahasa juga menjadi kendala bagi peneliti untuk melakukan wawancara.

Walaupun peneliti mengajak penerjemah saat penelitian, namun peneliti

merasa bahwa ada hal yang terlewati untuk ditanyakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

118

C. Saran

Saran yang diberikan peneliti ditujukan untuk peneliti selanjutnya agar

memperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Saran yang diberikan antara

lain:

1. Dibutuhkan keberanian untuk menggali informasi lebih dalam dari

para subjek khususnya para suami.

2. Diperlukan pemahaman bahasa daerah dari tempat yang akan

diteliti. Hal ini sangat berguna jika peneliti ingin mewawancarai

khususnya para orangtua.

3. Diperlukan kemampuan dalam mengakrabkan diri dengan subjek,

keluarga subjek, dan lingkungan tempat tinggal subjek. Hal ini

bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian.

4. Diharapkan jangan sampai terbawa emosi terhadap permasalahan

yang dialami subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

119

DAFTAR PUSTAKA

Adhim, Mohammad Fauzil. 2002. Indahnya Pernikahan Dini. Jakarta: Gema

Insani.

Ali, Muhammad & Asrori, M. 2009. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta

Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

Basrowi & Suwandi. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bowman, Henry A. 1954. Marriage for Moderns. New York: McGraw Hill.

Box, Sally., Copley, B., Magagna, J., et al. 1981. Psychotherapy with Families, an

Analytic Approach. London: Routledge & Kegan Paul.

Fadlyana, Eddy dan Larasaty, Shinta. 2009. Pernikahan Usia Dini dan

Permasalahannya. Sari Pediatri. Edisi 2. Volume 11. Halaman 136-140.

Ghozali, Abdul Rahman. 2012. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Koban, Antonius Wiwan. 2010. Tinjauan Bulanan Ekonomi, Hukum, Keamanan,

Politik, dan Sosial. Update Indonesia. Nomor 10.Volume 4.

Landung, Juspin., Thaha, Ridwan., & Abdullah, A. Zulkifli. 2009. Studi Kasus

Kebiasaan Pernikahan Usia Dini pada Masyarakat Sanggalangi

Kabupaten Tana Toraja. Jurnal MKMI. Nomor 4. Volume 5. Halaman

89-94.

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga; Penanaman Nilai dan Penanganan

Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana.

Moleong, Lexy. J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Papalia, Diane.E., Old, Sally Wendkos., & Feldman, Ruth Duskin. 2008. Human

Development. Jakarta: Prenada Media Group.

Rafidah., Emilia, Ova., & Wahyuni, Budi. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan

dengan Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Berita Kedokteran Masyarakat. Edisi 2. Volume 25. Halaman 51-58.

Ramulyo, Mohd Idris. 2002. Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: PTBumi Aksara.

Rifiani, Dwi. 2011. Pernikahan Dini dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal

Syari’ah dan Hukum. Edisi 2. Volume 3. Halaman 125-134.

Romauli, Suryati &Vindari, Anna Vida. 2012. Kesehatan Reproduksi buat

Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

120

Santrock, John W. 2003. Adolescence, Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Setiono, Kusdwiratri. 2011. Psikologi Keluarga. Bandung: PT. Alumni

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan

Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Walgito, Bimo. 1984. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta:

Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Winkel, W.S. & Sri Hastuti, MM. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

121

Hasil wawancara subjek 1

Kode Hasil wawancara subjek 1A (Am)

1 A 1

1

2

3

4

5

6

7

Perasaan setelah menikah

Pn: “Selamat pagi mba, apa kabar?”

Am: “Baik mba, Alhamdulilah.”

Pn: “Baru rampung masak mba?”

Am: “Ya sudah dari tadi mba, ni habis mandiin anak.”

Pn: “Ehm gitu, oiya sesuai dengan permohonan saya kemarin kalau

hari ini saya mau wawancara mba terkait pernikahan usia muda,

bagaimana mba sudah siap?”

Am: “Insya Allah siap mba.”

Pn: “Ya sudah langsung saja kita mulai dengan pertanyaan pertama

ya mba. Bagaimana perasan mba setelah menikah? Hal apa

yang mempengaruhi mba sehingga mba memiliki perasaan

itu?”

Am: “Ehm...gimana ya mba. Ya biasa aja sih.”

Pn: “Biasa itu maksudnya gimana? Apakah pada saat itu mba

merasa sudah siap menikah atau belum siap menikah?”

Am: “Sebenarnya gini mba, waktu itu yang minta cepet nikah dari

pihak suami, saya sih sebenarnya belum mau nikah. Waktu

saya masih pacaran, orangtua saya melarang saya keluar malam

sama pacar takut jadi omongan tetangga. Ya sudah lalu

akhirnya kami tunangan, dan engga lama pihak suami

menyuruh saya menikah. Ya saya sih mau saja mba dengan

syarat mau menerima saya apa adanya. Waktu itu kan saya baru

lulus SMP, saya belum punya pandangan tentang menikah

apalagi berpikir seperti orang dewasa. Jadi ya kalau mau saya

menikah harus mau menerima sikap saya saat itu.”

Pn: “Jadi sebenarnya mba belum siap untuk menikah saat itu?”

Am: “Ya memang belum siap mba karena masih terlalu muda to

umur saya, tapi dari pada jadi omongan tetangga ya lebih baik

menikah.”

Pn: “Apa anak muda di desa ini tidak ada yang suka keluar malam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

122

8

9

atau main dengan pacarnya?”

Am: “Ya ada mba, namanya juga anak muda.”

Pn: “Lalu kalau mereka keluar malam apakah mereka selalu jadi

omongan tetangga atau dipandang jelek oleh tetangga?”

Am: “Ya engga semua, biasanya yang suka diomongin yang hamil

duluan, suka keluar malam sama pacarnya terus tiba-tiba hamil.

Makanya untuk menghindari itu saya disuruh menikah mba.”

Pn: “Lalu apa perasaan mba saat menerima kenyataan bahwa mba

harus menikah di usia muda?”

Am: “Ya perasaan saya takut mba karena kan saya baru pertama

kali menikah dan belum punya pandangan tentang berkeluarga,

tapi ya sudah dijalani saja.”

2

1

2

3

Adaptasi dengan keluarga

Pn: “Setelah menikah mba tinggal dengan keluarga baru yang

berbeda dari keluarga mba, apakah mba mengalami kesulitan

untuk beradaptasi dengan keluarga baru mba?”

Am: “Saya merasa susah beradaptasi dengan keluarga suami mba.”

Pn: “Apa yang membuat mba merasa seperti itu?”

Am: “Yang bikin saya seperti itu karena kan saya ikut suami dan

suami saya masih tinggal dengan orangtuanya otomatis saya

tinggal dengan mertua. Kadang saya merasa jengkel dengan

mertua saya mba, itu yang bikin saya susah beradaptasi.”

Pn: “Mertua yang mba merasa jengkel itu apakah Ayah mertua, Ibu

Mertua, atau dua-duanya?”

Am: “Ibu mertua mba, kalau dengan Ayah mertua saya biasa saja

karena Ayah mertua saya itu engga banyak omong, ya bisa

dibilang agak cueklah mba. Tapi kalau Ibu mertua saya itu agak

banyak omong, kadang kalau saya lagi di dalam rumah Ibu

mertua saya bilang: “Mbo keluar biar kenal sama tetangganya

jangan di dalam rumah terus”, tapi nanti kalau saya sering

keluar malah dilarang takut nanti jadi tukang gosip seperti

istrinya kakak ipar saya. Saya bingung mba, saya merasa apa

yang saya lakukan serba salah dan tidak sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

123

4

5

6

kemauan Ibu mertua. Pernah mba saya mau pulang ke rumah

orangtua saya, terus Ibu mertua saya melarang katanya kalau

mau ke sana main aja ga usah nginep, padahal kan saya juga

kangen sama orangtua saya mba. Saya bilang sama suami saya

kalau Ibu mu terus ikut campur begini lama-lama saya ga betah.

Berarti Ibu mu ga mau menerima saya apa adanya”

Pn: “Lalu selain Ibu mertua, apakah ada anggota keluarga lain yang

mba merasa kurang akrab?”

Am: “Ada mba, ya sama istrinya kakak ipar saya itu. Mereka kan

juga tinggal serumah sama saya dan suami saya mba. Dia itu

kadang suka iri sama saya mba, dia suka ngomongin saya yang

jelek-jelek ke tetangga. Saya juga ga tau kenapa, makanya

sebenarnya saya ga betah tinggal di sini tapi ya mau gimana

lagi.”

Pn: “Mba tau dari mana kalau istrinya kakak ipar mba suka

ngomongin mba?”

Am: “Ya dari tetangga mba ada yang ngomong ke saya.”

Pn: “Jadi apakah hal yang membuat mba merasa sulit beradaptasi

dengan keluarga suami adalah perilaku Ibu mertua dan istri dari

kakak ipar mba?”

Am: “Iya mba, sebenarnya kalau sikap mereka ga begitu saya sih

mudah saja beradaptasi.”

3

1

2

Menjalani tugas baru sebagai Ibu rumah tangga

Pn: “Setelah menikah mba dihadapkan pada status baru yaitu

sebagai istri dan ibu rumah tangga, mba juga dihadapkan pada

tugas untuk mengurus keluarga, apakah mba mengalami

kesulitan dalam menjalani tugas itu?

Am: “Engga sih mba, saya merasa bisa menjalaninya.”

Pn: “Apa yang membuat mba merasa tidak mengalami kesulitan?”

Am: “Ya soalnya dari sebelum menikah saya terbiasa dengan

pekerjaan dirumah. Saya sudah terbiasa bersih-bersih rumah

atau masak jadi saya tidak ada kesulitan bantu Ibu mertua saya

untuk masak dan bersih-bersih rumah.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

124

3 Pn: “Jadi dalam hal bersih-bersih dan masak mba cukup akrab

dengan ibu mertua mba ya?”

Am:”Ya kan cuma hal-hal tertentu yang bikin saya jengkel mba,

kan tadi saya bilang cuma kadang-kadang saja saya jengkel

sama Ibu mertua saya, selainnya ya biasa saja. Kalau kaya tugas

rumah sama masak itu kan sudah kewajiban mba.”

4

1

2

3

4

5

6

Berkumpul dengan teman sebaya

Pn: “Setelah menikah kehidupan mba tentu tidak bebas seperti dulu,

apakah terkadang masih terlintas dipikiran mba untuk bisa

berkumpul dengan teman sebaya?”

Am: “Kalau kumpul main sama teman sih engga pernah mba, saya

seringnya di rumah aja.”

Pn: “Apa yang membuat mba tidak memiliki keinginan untuk

kumpul atau reuni bareng teman.”

Am: “Ya namanya juga sudah berumah tangga mba, sudah ga ada

waktu untuk ketemu temen.”

Pn: “Jadi apakah mba sudah putus kontak dengan teman-teman

mba?”

Am: “Ya belum mba, kan kadang masih suka smsan atau telponan,

biasanya suka curhat lewat sms atau telpon mba. Kalaupun mau

ngajak ketemuan biasanya saya ngajak suami sama anak mba,

biar ga dikira main-main.”

Pn: “Maksudnya main-main?”

Am: “Ya saya takut dikira macem-macemlah atau kumpul engga

jelas sama suami saya, makannya kalau ada teman yang ngajak

ketemuan saya pasti bawa suami.”

Pn: “Jadi sebenarnya mba masih punya keinginan untuk bisa

bertemu dan kumpul dengan teman-teman mba?”

Am: “Ya masih tapi ga terlalu banget mba, namanya sudah menikah

kan sibuk ngurus rumah. Paling saya cuma sms atau telpon saja

mba.”

Pn: “Maksud mba masih memiliki keinginan untuk kumpul tetapi

tidak terlalu banget itu apakah sebenarnya mba masih ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

125

7

kumpul bareng teman mba tetapi mba kurungkan perasaan itu?”

Am: “Ya bisa dibilang begitu mba, tapikan saya sudah punya tugas

sendiri mba, jadi ya sibuk masing-masing.”

Pn: “Hal apa yang membuat mba sangat senang saaat kumpul

dengan teman dan sulit untuk dilupakan?”

Am: “Ya banyak mba kenangannya, kaya ngobrol bareng, cerita

bareng, makan bareng, dan masih banyak lagi, tetapi kan

sekarang sudah punya tugas masing-masing jadi ya susah juga

mau kumpul-kumpul.”

5

1

2

3

Kesulitan ketika hamil dan melahirkan

Pn: “Apakah mba pernah mengalami kesulitan ketika hamil dan

melahirkan?

Am: “Mungkin kesulitannya karena kurang informasi tentang

kehamilan mba. Waktu hamil kan umur saya masih lima belas

tahun mba jadi saya belum tahu banyak tentang hamil. Saya

sempat dua kali keguguran mba sebelum dapat anak yang

ketiga ini.”

Pn: “Usia mba sekarang berapa? Dan usia anak mba sekarang

berapa?”

Am: “Usia saya sekarang dua puluh satu tahun, anak saya usianya

dua tahun setengah.”

Pn: “Kalau boleh tahu apa yang menyebabkan mba sampai

keguguran?”

Am: “Waktu keguguran yang pertama itu bayinya kelilit tali pusar

mba. Waktu sudah dekat hpl mba tapi pas terakhir kali periksa

ternyata denyut jantung bayi sudah ga ada, akhirnya saya

dipacu untuk bisa ngeluarin bayi. Kalau keguguran yang

kedua itu katanya karena virus yang disebabkan oleh kucing

itu loh mba. Waktu itu saya baru hamil lima bulan dan

kasusnya sama mba pas diperiksa ternyata denyut jantung

bayi sudah ga ada dan harus dikeluarkan bayinya. Sebenarnya

menurut saya bidannya yang salah mba, namanya saya kan

baru pertama kali hamil dan belum punya pengalaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

126

4

5

6

7

8

bidannya itu ga ngasih banyak info tentang kehamilan. Kalau

periksa hamil itu cuma dikasih vitamin dan disuruh minum aja

gitu ga ada informasi lain. Beda sama hamil yang ketiga mba,

setiap bulan itu perkembangan janin selalu dicek dan dikasih

tau apa yang harus saya konsumsi saat tahap-tahap

kehamilan.”

Pn: “Waktu hamil pertama dan kedua itu apakah mba Am pernah

bertanya sama bidannya mengenai hal-hal apa saja yang harus

dilakukan oleh ibu hamil?”

Am: “Saya ga nanya mba soalnya kan yang nanganin cuma

mahasiswa PKL, mau nanya juga ragu-ragu mba. Bidannya

juga preksanya cuma sebentar habis itu diserahkan pada

mahasiswa PKL.”

Pn: “Apakah mba pernah tanya informasi tentang kehamilan pada

orangtua atau Ibu mertua mba?”

Am: “Saya ga nanya mba kan saya ga tinggal sama orangtua saya,

sama ibu mertua juga ga nanya soalnya kan hubungan saya

kurang baik mba sama ibu mertua jadi males mba kalau mau

tanya-tanya.”

Pn: “Selain kurangnya informasi tentang kehamilan, apakah ada

penyebab lain yang menyebabkan mba keguguran?”

Am: “Kalau kata bidannya waktu itu karena saya stres juga mba, ibu

hamil kan ga boleh stres dan terlalu capek mba soalnya bisa

ngaruh ke janin.”

Pn: “Apakah saat hamil mba bekerja?”

Am: “Engga mba waktu hamil saya di rumah terus, cuma kan

hubungan saya dengan ibu mertua saya kurang baik mba, jadi

menurut saya itu yang bikin saya stres mba.”

Pn: “Setelah mengalami dua kali keguguran apakah mba ada

perasaan trauma untuk hamil lagi?”

Am: “Kalau trauma ya sedikit ada mba, cuma pas hamil ketiga ini

saya lebih hati-hati dan perhatian sama janin karena bidan

yang baru ini kan lebih perhatian dari pada yang sebelumnya.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

127

6

1

2

3

4

5

6

7

8

Kesulitan dalam mengurus anak

Pn: “Setelah memiliki anak, apakah mba mengalami kesulitan

dalam mengurus anak?”

Am: “Engga mba, setelah punya anak ya saya ngasuh anak saya

tanpa kesulitan.”

Pn: “Hal apa yang membuat anda merasa seperti itu?”

Am: “Ya soalnya kan suami juga mau bantu momong mba, jadi

misalnya kalau saya sedang sibuk suami saya yang momong

anak, kecuali kalau anak saya agak rewel baru saya momong

sambil saya sambi masak.”

Pn: “Waktu awal-awal anak mba lahir apakah mba ada mengelami

kesulitan? mengingat waktu itu umur mba masih muda?”

Am: Kesulitannya paling ya itu mba susah tidur, karena kan kalau

malam begadang to mba, tapi kan suami ikut momong juga

mba.”

Pn: “Selain suami mau ikut momong, apakah ada hal lain yang

membuat mba merasa tidak mengalami kesulitan mengurus

anak?”

Am: “Saya dari kecil sudah terbiasa momong adik atau momong

anak tetangga, jadi pas punya anak saya ya tidak mengalami

banyak kesulitan.”

Pn: “Anak mba ini kan usianya dua tahun lebih, anak seumur itu

kan sedang aktif-aktifnya, pernah tidak mba merasa kesal

dengan perilaku anak mba?

Am: “Ya pernahlah mba, namanya anak umur segitu kan kadang

nyenengin kadang ya nakal, saya sih sudah tahu perilaku anak

kecil seperti itu jadi ya ga kaget.”

Pn: “Anak mba ini diberi ASI eksklusif sampai dua tahun?”

Am: “Iya mba saya nyusuin anak saya sampai dua tahun.”

Pn: “Anak mba diberi makanan tambahan usia berapa?”

Am: “Enam bulan mba sesuai yang disarankan bidan.”

Pn: “Imunisasi lengkap mba?”

Am: “Alhamdulilah lengkap mba.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

128

7

1

2

3

4

Kondisi finansial setelah menikah

Pn: “Setelah menikah secara ekonomi mba sudah ditanggung oleh

suami, apakah mba mengalami kesulitan dalam hal ekonomi?”

Am: “Ehm gimana ya mba, dibilang sulit ya pernah mengalami tapi

dibilang cukup ya Alhamdulilah cukup.”

Pn: “Kapan mba merasa kehidupan mba sulit secara ekonomi?”

Am: “Ya waktu awal-awal pernikahan mba, waktu itu kan suami

saya kerjanya belum mapan mba jadi gaji yang diterima saat itu

kadang kurang mba, kami juga sering ribut gara-gara masalah

uang itu mba.”

Pn: “Apa yang suka mba ributkan? Apakah karena masalah gaji

yang tidak mencukupi atau ada hal lain?”

Am: “Ya yang kami ributkan masalah pengaturan gaji mba. Waktu

itu kan pekerjaan suami saya belum seperti sekarang,

penghasilan juga masih kecil, jadi untuk jaga-jaga uang gaji

pemberian suami saya tabung, sisanya saya pakai untuk beli

kebutuhan sehari-hari. Tujuan saya nabung itu untuk nyicil

bangun rumah karena ga mungkin kan mba selamanya kita mau

tinggal sama orangtua pastilah ada keinginan punya rumah

sendiri. Tapi suami saya malah tanya uang dipakai buat apa saja

kok cepat habis padahal dirumah ga keliatan ada apa-apa. Saya

bilang kalau uangnya saya tabung tapi dia ga percaya, dikira

saya beli barang yang ga penting. Namanya mau bangun rumah

butuh uang banyak to mba, makanya yang saya tabung itu

memang agak banyak dari pada untuk keperluan pribadi, tapi

tetap suami saya tidak percaya. Ibu mertua saya juga nanya

tentang uang gaji itu dibelikan apa kok tau-tau sudah habis

padahal kan tinggal dengan mertua sudah ditanggung semuanya

dan tidak perlu banyak belanja. Saya pikir kalau saya mau

nabung itu kan urusan saya mba, masa saya harus ngomong-

ngomong ke mertua. Ya gara-gara Ibu mertua ini suka ikut

campur saya jadi suka berantem dengan dengan suami saya.”

Pn: “Apa mba tidak pernah bilang dengan suami mba kalau mba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

129

5

6

7

8

menyisihkan sebagian uang gaji untuk ditabung.?”

Am: “Ya ngomong sih mba cuma kan saya tidak menyebutkan

jumlahnya berapa.”

Pn: “Lalu bagaimana cara mba mengatasi perilaku suami mba yang

tidak percaya sama mba?”

Am: “Ya saya ngomong baik-baik kalau uang gaji sebagain saya

tabung dan untuk membeli keperluan sehari-hari, lalu saya

berikan bukti apa saja yang sudah saya beli, lama-lama ya

Alhamdulilah suami percaya.”

Pn: “Kenapa waktu itu yang mba pikirkan adalah punya rumah?

Apa mba tidak ingin membeli barang lain yang mba sukai?”

Am: “Ya soalnya rumah itu kan penting sekali mba untuk tempat

tinggal, kalau sudah punya rumah sendiri kan hati rasanya ayem

mba. Saya sama suami saya itu bukan tipe orang yang sering

beli barang-barang mba, kami selalu belanja sesuai dengan

kebutuhan saja, kami juga jarang jalan-jalan keluar mba, paling

kalau lagi pengen saja mba. Maka dari pada nanti uangnya

habis untuk hal yang ga jelas kan lebih baik ditabung untuk

bangun rumah.”

Pn: “Jadi apakah hal yang membuat mba sulit itu mengatur

pembagian keuangan?”

Am: “Iya mba, karena gaji ga seberapa tapi harus dibagi-bagi untuk

banyak keperluan tapi yang paling utama ya nabung itu.”

Pn: “Apa kesulitan itu mba rasakan sampai sekarang?”

Am: “Engga sih mba, sekarang kan suami saya kerjanya sudah

lumayan, gaji juga cukup untuk ditabung dan keperluan sehari-

hari jadi ya sudah tidak ada masalah.”

8

1

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Pn: “Ketika mba mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada

masalah dalam perjalannya, bagaimana cara mba mengatasi

masalah yang terjadi dalam rumah tangga mba?”

Am: “Ya masalah pasti ada mba, biasanya kalau ada hal yang tidak

saya sukai saya langsung ngomong sama suami saya tapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

130

2

3

4

5

kadang suami saya suka ga terima terus marah-marah mba.”

Pn: “Hal apa yang mba tidak sukai dan membuat suami mba

marah?”

Am: “Waktu awal-awal nikah suami saya masih suka main to mba,

ya main sih ga apa-apa tapi jangan sampai larut malam apalagi

sampai minum-minum mba itu yang bikin saya jengkel.

Temen-temennya itu loh mba yang suka pengaruhin di untuk

minum, harusnya kan dia mikir sudah punya istri malu sama

keluarga istri. Kadang kalau saya kasih tahu dia malah ga

terima terus marah-marah, kalau marah benda yang ada didekat

dia bisa dibanting mba.”

Pn: “Lalu bagaimana cara mba mengatasi perilaku suami yang

sering marah-marah?”

Am: “Saya itu kan kalau ada hal yang ganjel pasti saya omongin to

mba, saya juga ngomongnya baik-baik. Tapi ya itu suami saya

suka ga terima, lah kalo ada hal yang ganjel dipendem terus ga

enak to mba? Ya saya pilih dikeluarin tapi suami malah marah-

marah, paling saya cuma bisa nangis mba.”

Pn: “Apa mba tidak pernah cerita ke orangtua mba tentang masalah

yang mba alami?”

Am: “Engga mba saya takut jadi beban pikiran, lagian kalau

orangtua saya tahu takutnya mereka ikut campur kan malah

tambah bahaya to mba. Jadi ya dipendem sendiri saja mba,

orangtua saya sih taunya saya baik-baik saja.”

Pn: “Lalu apakah sampai sekarang suami mba suka marah-marah

jika diberi masukan?”

Am: “Kalau sekarang sih sudah agak mendingan mba, kalau ada

masalah saya tetap ngomong kalau suami saya marah ya saya

diamkan saja sampai emosinya sudah agak reda, dari situ saya

ngomong lagi tentang masalah yang kami alami. Kalau

emosinya sudah agak reda biasanya suami saya tidak marah-

marah hanya diam saja. Karena suami saya diam jadi saya juga

ikut diam sampai beberapa hari.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

131

6

7

8

Pn: “Lalu sampai saat ini pernahkah akhirnya suami mba mengakui

kesalahannya?”

Am: “Ya pernah mba tapi jarang, seringnya sih didiemin saja terus

nanti biasa lagi kaya ga ada masalah.”

Pn: “Pernah tidak mba berpikir untuk pisah atau mengakhiri rumah

tangga?”

Am: “Ya pernah mba kepikiran begitu, laki-laki kan tidak hanya

satu kalau memang harus pisah ya pisah saja. Kita kan nikah

untuk bahagia kalau disakiti terus bisa saja saya gugat cerai.

Tapi kan saya juga memikirkan anak saya kasihan kalau masih

kecil orangtuanya sudah pisah. Jadi saya pilih jalani saja mba,

semua itu pasti ada hikmahnya.”

Pn: “Jadi cara mba menyelesaikan masalah yang muncul dalam

rumahtangga mba dengan berdiam diri sampai masalah itu

hilang dengan sendirinya,begitu?”

Am: “Ya bisa dibilang begitu mba.”

9

1

2

3

Mengatasi emosi

Pn: “Ketika mba mengalami emosi dengan masalah rumah tangga,

pernahkah mba melakukan kekerasan fisik pada pasangan mba/

benda?”

Am: “Ehm engga pernah mba?”

Pn: “Lalu apa yang mba lakukan ketika mba merasa sedang emosi?”

Am: “Biasanya saya tinggal tidur mba, lah dari pada dipikirin mba

mending ditinggal tidur beres.”

Pn: “Apakah mba pernah melepaskan emosi mba lewat curhat

dengan teman atau nulis dibuku diari gitu mba?”

Am: “Ya paling cuma nulis dibuku itu mba, kan kalau nulis dibuku

ga ada yang tahu, yang tahu cuma saya sama buku itu. Kalau

mau marah ya kasihan sama anak mba, jadi mending tidur wae,

toh diungkapin juga suami suka marah saya jadi males mba,

percuma saja.”

10

1

Mengatur marah

Pn: “Ketika mba merasa marah dengan pasangan mba atau masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

132

2

3

4

5

rumah tangga mba, apakah mba langsung meluapkan

kemarahan mba atau mba menahannya?”

Am: “Kalau dulu saya langsung ngomong mba tapi kalau sekarang

ya saya diamkan saja mba, lah mau gimana kalau saya kasih

tahu suami saya malah marah mba, jadi ya saya biarin saja mba

semaunya dia apa. Saya pilih ngalah mba.”

Pn: “Kenapa mba melakukan hal itu?”

Am: “Ya mau gimana mba suami saya itu kan pemarah, jadi lama-

lama saya malas mba. Saya pilih diam sampai emosinya agak

reda atau sampai lupa kalau ada masalah. Tapi biasanya saya

selalu ngomong kalau sedang marah tapi ya suami saya tetap

marah, bingung to mba? Diomongin salah ga diomongin juga

ga enak. Jadi ya sudahlah diam lebih baik.”

Pn: “Apakah mba merasa nyaman dengan berdiam diri ketika

merasa marah?”

Am: “Sebenarnya sih engga mba tapi dari pada ribut saya pilih

diam, terserah dia mau menyadari kesalahannya atau engga.”

Pn: “Apakah dari awal pernikahan suami mba memang pemarah?”

Am: “Iya mba, dulu awal pernikahan malah lebih parah, suami saya

suka nendang barang yang ada didekatnya kalau lagi marah,

sekarang sih kalau marah cuma ditinggal pergi.”

Pn: “Sebelumnya mba tidak tahu kalau suami punya sifat

pemarah?”

Am: “Ya engga mba, waktu pacaran kan cuma ngobrol sama main

saja ga pernah dia marah-marah di depan saya, saya tahu ya

setelah menikah ini, tapi ya saya jalani saja mba kan sudah jadi

pilihan saya mau gimana lagi.”

11

1

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

Pn: “Menurut mba hal baik atau kurang baik apa yang mba rasakan

setelah mba menikah di usia muda dan mengarungi rumah

tangga selama ini?”

Am: “Ehm hal baiknya itu ya saya sudah punya pengalaman tentang

menikah lebih dulu dari pada teman-teman saya yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

133

2

3

4

menikah. Ya memang banyak hambatannya dalam menghadapi

masalah rumah tangga mba tapi ya saya coba jalani dengan

ikhlas karena ini sudah jadi pilihan saya. Kurang baiknya itu

saya kehilangan waktu remaja saya mba, kalau teman-teman

yang belum menikah kan masih enak main to mba, sedangkan

saya sibuk ngurus rumah, menurut saya itu saja sih mba.”

Pn: “Lalu menurut mba apakah pernikahan usia muda sebaiknya

jangan terjadi atau kalaupun terjadi ya dijalani saja?”

Am: “Kalau itu tertagantung ya mba, kalau memang siap menikah

muda ya sudah jalani saja, kita kan ga bisa menghalangi takdir

to mba, kalau takdirnya menikah muda mau gimana? Jadi ya

jalani saja. Seandainya memang belum siap ya lebih baik

jangan karena menikah memang tidak mudah, banyak

masalahnya kalau tidak sanggup malah ujungnya nanti bisa

cerai, jadi ya lebih baik yakinkan dulu lah sudah siap menikah

atau belum.”

Pn: “Baik kalau begitu terimakasih ya mba atas waktu yang sudah

mba berikan, saya minta maaf kalau perkataan saya ada yang

menyinggung mba waktu wawancara tadi.”

Am: “Engga ko mba, ga apa-apa.”

Pn: “Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu mba, mari.”

Am: “Iya mba hati-hati.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

134

Kode Hasil wawancara subjek 1B (Dd)

1B 1

1

2

3

4

5

6

7

8

Perasaan setelah menikah

Pn: “Selamat sore mas?”

Dd: “Sore mba.”

Pn: “Baru pulang kerja ya mas?”

Dd: “Engga sudah dari tadi mba.”

Pn: “Maaf mengganggu waktu istirahatnya ya mas?”

Dd: “Engga apa-apa kok mba.”

Pn: “Baik mas kalau begitu, seperti yang saya bicarakan kemarin

kalau hari ini saya mau wawancara mas tentang pernikahan usia

muda, bagaimana mas sudah siap?”

Dd: “Iya mba.”

Pn: “Ya sudah kalau begitu kita langsung mulai pertanyaan pertama

ya mas. Bagaimana perasan mas setelah menikah?”

Dd: “Perasaan saya waktu itu ya ragu-ragu mba, apa sudah siap

menikah atau belum.”

Pn: “Hal apa yang mempengaruhi mas sehingga mas memiliki

perasaan itu?”

Dd: “Ya karena saya kepikiran mba, saya memikirkan masa depan

apakah saya mampu membiayai keluarga saya setelah menikah

nanti.”

Pn: “Lalu hal apa yang membuat mas memutuskan untuk menikah di

usia muda?”

Dd: “Sebenarnya yang meminta saya menikah itu mbah saya mba, ya

orangtua juga menyuruh saya untuk segera menikah saja dari

pada lantang lantung terus kerja uangnya habis untuk main kan

lebih baik menikah. Orangtua saya juga takut mba waktu itu kan

saya sering ngajak main pacar saya, takutnya sering diajak main

nanti malah terjadi hal yang tidak enak kan lebih baik menikah

saja, kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan kan malu

sama tetangga juga to mba, jadi ya sudahlah kalau memang

kemauan orangtua begitu.”

Pn: “Tapi dari masnya sendiri apakah saat itu sudah siap untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

135

menikah?”

Dd: “Ya siap ga siap mba, nikah sekarang atau nanti kan sama saja,

rejeki itu kan sudah ada yang ngatur jadi ya saya terima tawaran

untuk menikahi pacar saya.”

2

1

2

3

4

5

6

Adaptasi dengan keluarga

Pn: “Setelah menikah mas tinggal dengan keluarga baru yang berbeda

dari keluarga mas, apakah mas mengalami kesulitan untuk

beradaptasi dengan keluarga baru mas?”

Dd: “Ya awal-awalnya susah mba, pasti kan kita punya perbedaan

kebiasaan, perbedaan sifat, perbedaan perilaku, dan masih banyak

perbedaan lainnya mba, terkadangkan perbedaan itu suka bikin

masalah antar keluarga to mba.”

Pn: “Boleh saya tahu hal apa misalnya yang membuat mas susah

beradaptasi dengan keluarga istri?”

Dd: “Misalnya kalau lagi ada masalah mba, kalau keluarga saya itu

biasa di rembuk bareng-bareng, kalau keluarga istris saya itu

kalau sedang ada masalah sukanya kasar.”

Pn: “Kasar itu maksudnya apakah sampai memukul?”

Dd: “Engga mba, kasarnya itu ya kalau rembuk itu ga pakai kepala

dingin tapi pakai emosi, jadi tidak memikirkan dulu jalan baiknya

gimana tapi malah emosi terus mba.”

Pn: “Apa mas pernah mengalami kejadian itu secara langsung?”

Dd: “Kejadian apa mba?”

Pn: “Kejadian saat keluarga istri mas rembuk dengan cara yang

kasar?”

Dd: “Oh ya pernah mba, makannya saya merasa susah beradaptasi

disitu, karena beda cara penyelesaian masalahnya mba.”

Pn: “Lalu apakah ada hal lain yang berbeda yang mungkin membuat

mas susah untuk beradaptasi?”

Dd: “Mungkin dalam penyajian makanan mba, kalau keluarga saya

itu kan terbiasa taruh diwadah terus ditaruh dimeja makan, kalau

keluarga istri saya itu makanan cuma ditaruh ditempate langsung

misalnya taruh diwajan atau dipanci langsung, kalau begitu kan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

136

7

8

9

10

11

saya ga enak mau makan mba soalnya ga terbiasa gitu.”

Pn: “Apa keluarga istri tidak punya meja makan?”

Dd: “Ya ada mba tapi sudah terbiasa seperti itu jadi susah mba.”

Pn: “Jadi kalau sedang dirumah mertua mas jarang makan?”

Dd: “Ya makan mba cuma suasananya itu yang berbeda.”

Pn: “Apakah suasana makan yang kurang enak dirumah mertua mas

rasakan sampai sekarang?”

Dd: “Ehm iya mba, tapi kan saya jarang juga ke tempat mertua jadi ya

sekarang sudah tidak seperti dulu.”

Pn: “Setelah bertahun-tahun menikah, berapa lama kira-kira mas

merasa susah beradaptasi dengan keluarga istri?”

Dd: “Ehm kira-kira tiga bulan mba, setelah itu saya sudah biasa saja.”

Pn: “Hal apa yang membuat mas akhirnya bisa beradaptasi dengan

keluarga istri?”

Dd: “Kalau untuk bisa beradaptasi menurut saya meningkatkan

keakraban mba, kalau sudah akrab pasti ke sana-sananya enak.”

3

1

2

3

4

Menjalani tugas baru sebagai Kepala keluarga

Pn: “Setelah menikah mas dihadapkan pada status baru yaitu sebagai

suami dan kepala keluarga, mas juga dihadapkan pada tugas

untuk mengurus keluarga, apakah mas mengalami kesulitan

dalam menjalani tugas itu?”

Dd: “Kesulitan ya pasti ada mba, khususnya dalam hal ekonomi, saya

dengan istri saya kan masih belum bisa mengatur uang, kadang

masalah uang sering bikin kami ribut.”

Pn: “Hal apa yang sering diributkan dari segi ekonomi?”

Dd: “Ya misalnya uang bayaran belum sebulan ko sudah habis, untuk

apa saja uangnya? Padahal kan kebutuhan rumah juga tidak

terlalu banyak, itu sih mba yang biasanya bikin ribut.”

Pn: “Lalu apakah hal itu masih mas alami sampai sekarang?”

Dd: “Ehm engga, karena kalau sekarang sih sudah tidak seperti dulu,

sekarang sudah bisa mengatur uang karena kejaadian yang lalu.”

Pn: “Ehm apakah mas menjadikan kejadian yang lalu itu sebagai

bahan pelajaran.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

137

Dd: “Iya mba, kalau dulu belum bisa mengatur keuangan kalau

sekarang sudah bisa mengatur lebih baik”

4

1

2

3

4

5

Berkumpul dengan teman sebaya

Pn: “Setelah menikah kehidupan mas tentu tidak bebas seperti dulu,

apakah terkadang masih terlintas dipikiran mas untuk bisa

berkumpul dengan teman sebaya?”

Dd: “Ya sempet mba mengalami hal itu, kadang kalau saya mau

keluar rumah istri malah cemburu, padahal ya saya keluar rumah

cuma kumpul bareng temen-temen, nanti kalau saya nekat keluar

istri saya malah marah. Menurut saya hal ini membuat saya susah

beradaptasi dengan istri saya, akibatnya kita sering ribut mba

gara-gara saya sering main.”

Pn: “Mas sudah menikah berapa tahun? Apakah hal ini masih sering

mas alami sampai sekarang?”

Dd: “Saya sudah menikah 6 tahun, itu terjadi cuma diawal pernikahan

saja , saya mengalami hal itu kira-kira tiga tahun"

Pn: “Lalu kalau istri mas cemburu melihat mas main keluar padahal

mas ingin sekali main, apakah mas tetap main keluar tanpa

memikirkan perasaan istri atau mas tinggal di rumah?”

Dd: “Ya saya tetap main keluar mba cuma lihat-lihat waktu tidak

hanya asal main terus mba, biasanya ga sampai malam sekali

saya pulang karena di rumah kan ada istri, tapi begitu sampai di

rumah istri malah marah, maka terkadang hal ini yang membuat

kami suka bertengkar.”

Pn: “Kalau sedang main keluar dan kumpul bareng dengan teman-

teman kegiatan apa yang mas lakukan?”

Dd: “Paling ya ngobrol, bercanda gitu aja mba untuk melepas lelah,

kan seneng kalau ngobrol atau bercanda bareng teman-teman,

apalagi jarang ketemu cuma bisa malam saja ketemunya.”

Pn: “Lalu pernah tidak saking asiknya main mas sampai lupa waktu?”

Dd: “Pernah mba, waktu itu pernah sampai jam tiga pagi, terus pas

pulang istri saya marah-marah.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

138

6

7

8

Pn: “Hal apa yang membuat mas tetap ingin main walaupun mas tahu

istri mas akan marah kalau mas sering main?”

Dd: “Gini ya mba namanya laki-laki pulang kerja dari pagi sampai

sore pasti ada rasa capek dan jenuh, kalau pikiran lagi tenang lalu

diam di rumah sih tidak apa-apa mba, tapi kalau pikiran sedang

ruwet terus diam di rumah kan tidak enak mba, saya butuh

penyegaran maka saya main keluar, kalau mau main keluar

dilarang sama istri kan jengkel to mba itu yang kadang buat kami

bertengkar, saya sering main bukan berarti saya nakal ko mba,

saya main hanya untuk menghilangkan penat dan kumpul bareng

teman-teman, lagiankan bisa ketemu teman-teman cuma malam

mba, kalau siang kan pada kerja.”

Pn: “Apakah mas pernah memikirkan perasaan istri mas kalau sering

ditinggal main? Mungkin istri mas juga ingin ngobrol sama mas

tapi malah mas lebih sering main, mungkinkah istri mas marah

karena mas tidak punya waktu untuk sekedar ngobrol sama istri

mas?”

Dd: “Mikirin perasaan ya pastilah mba, maka saya kalau main itu

selalu liat waktu jarang lah sampai malam sekali, saya juga tidak

setiap hari main mba kadang ya di rumah, ya memang istri saya

marah karena saya suka main keluar tapi mau gimana lagi mba

saya kan juga butuh penyegaran tapi bukan berarti saya lupa

sama istri.”

Pn: “Jadi pada intinya mas main keluar itu hanya untuk mencari

hiburan?”

Dd: “Iya mba.”

5

1

2

Kesulitan dalam mengurus anak

Pn: “Setelah memiliki anak, apakah mas mengalami kesulitan dalam

mengurus anak?”

Dd: “Kalau mengurus anak sih tidak ada kesulitan mba, karena dari

kecil saya terbiasa momong adik, adik saya kan banyak mba jadi

saya sudah punya pengalamanlah dalam mengurus anak.”

Pn: “Lalu apakah mas suka membantu istri untuk momong anak?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

139

3

4

5

6

7

Dd: “Ya kalau saya sedang santai pasti saya bantu, hanya kalau pagi

saya jarang bantu istri saya momong, padahal kalau pagi istri

saya sedang repot-repotnya masak buat sarapan.”

Pn: “Kenapa kalau pagi mas tidak membantu istri mas momong?

Padahal kan sudah jelas istri mas itu sibuk?”

Dd: “Kadang kalau pagi itu saya masih malas mba, apalagi kalau

malamnya main rasanya itu masih capek banget, biasanya habis

shalat shubuh itu saya tidur lagi dan saat mau berangkat kerja.”

Pn: “Lalu gimana dengan istri mas kalau dia harus masak dan harus

momong, pastikan istri merasa sangat repot?”

Dd: “Ya kadang ibu saya suka bantu momong juga mba, kalau anak

saya ga rewel biasanya dibiarkan mainan sendiri.”

Pn: “Tadi mas bilang merasa tidak sulit mengurus anak, tetapi ko mas

merasa sangat sulit untuk momong anak dipagi hari padahal kan

istri mas sedang sibuk-sibuknya?”

Dd: “Ya bukan tidak mau momong mba, kalau pagi itu memang

rasanya berat sekali apalagi saya kan juga mau kerja, jadi saya

butuh waktu istirahat agak lamalah, lagi pula anak saya lebih

dekat dengan ibunya jadi ya apa-apa maunya sama ibunya.”

Pn: “Kalau pagi mas tidak mau momong lalu malam suka main

keluar, kapan mas ada waktu untuk bersama anak mas?”

Dd: “Biasanya kalau libur mba atau kalau saya pulang kerja.”

Pn: “Sedikitnya waktu yang mas luangkan untuk anak mas, apakah

mas merasa jauh dengan anak?”

Dd: “Ehm engga juga sih mba, saya memang jarang ketemu anak tapi

saya tidak merasa jauh, saya masih berusaha kasih perhatian ko

mba.”

6

1

Kondisi finansial setelah menikah

Pn: “Setelah menikah secara ekonomi mas bertanggungjawab penuh

khususnya pada istri dan keluarga kecil ma, apakah mas

mengalami kesulitan dalam hal ekonomi?”

Dd: “Kesulitan itu ya waktu awal-awal menikah mba, waktu itu kan

pekerjaan saya masih belum mapan lah istilahnya, saya juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

140

2

3

membayangkan cukup tidak bayaran saya untuk menghidupi istri,

lalu setelah punya anak saya mikir lagi kalau pengeluaran saya

semakin banyak, akhirnya saya berusaha untuk cari kerjaan baru

yang kira-kira bayarannya lebih dari kerjaan saya yang awal,

akhirnya sekarang ya Alhamdulilah mba cukup untuk istri dan

anak.”

Pn: “Berapa lama tepatnya mas mengalami kesulitan secara

ekonomi?”

Dd: “Ehm kira-kira dua tahun dari awal pernikahan mba, karena saya

kerja di tempat baru sudah tiga tahun.”

Pn: “Saat mengalami kesulitan pernah tidak mas bertengkar dengan

istri?”

Dd: “Pernah mba, ya hanya meributkan bayaran itu dipakai untuk apa

saja ko belum sebulan sudah habis, istri saya bilang katanya

ditabung tapi kan ga semua harus ditabung, kita juga butuh beli

macem-macem to mba, kalau semua ditabung ya gimana, tapi

istri saya tetap mau nabung, kalau Cuma nabung sih bisa diatur

tapi kan kita juga butuh beli barang yang harus dibeli saat itu

juga, akhirnya saya bilang ke istri kalau uangnya kita bagi saja,

berapa yang harus ditabung dan berapa yang dipakai untuk beli

keperluan, karena dua-duanya penting to mba.”

7

1

2

3

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Pn: “Ketika mas mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada masalah

dalam perjalannya, bagaimana cara mas mengatasi masalah yang

terjadi dalam rumah tangga mas?”

Dd: “Dulu-dulu itu kalau ada masalah sering tak tinggal pergi mba.”

Pn: “Kenapa mas pergi ketika sedang ada masalah?”

Dd: “Ya soalnya kalau ada masalah istri saya ditanyain ga jawab

malah nangis, saya tu paling mangkel lihat orang bisanya hanya

nangis, ya sudah dari pada saya tambah marah ya saya tinggal

pergi saja, nanti kalau suasana hati saya sudah agak adem baru

saya pulang ke rumah.”

Pn: “Biasanya kalau ditinggal pergi itu sampai berhari-hari atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

141

4

5

6

semaunya mas?”

Dd: “Ya ga sampe berhari-hari mba, yang namanya ada masalah tetap

harus diselesaikan to? Paling ya kalau saya pergi keluar rumah

jam 10 malam sudah pulang ke rumah lagi.”

Pn: “Lalu ketika sedang ada masalah dengan istri mas, pernah tidak

kalian mengkomunikasikan masalah kalian?”

Dd: “Ya pernah mba, setelah pulang ke rumah kan saya tanya lagi

sama istri saya dia itu kenapa ko nangis, saya ada salah apa?

Kalau istri saya jawab pertanyaan saya ya saya komunikasikan

dengan baik masalah yang sedang dialami, tapi kalau ditanya dia

malah diam saja terus nangis ya pilih tak diemin saja mba. Lah

kalau ngomong sama orang nangis gimana cara menyelesaikan

masalahnya, iya to mba?”

Pn: “Iya mas, tapi mas pernah tidak memikirkan perasaan istri mas

kenapa ko dia sering nangis, apa yang salah dari mas?”

Dd: “Ya pasti saya pikirinlah mba, makannya kalau saya tanya cuma

bisa nangis tu saya jadi mangkel terus tak tinggal dulu ja, nanti

kalau suasana hati sudah agak reda baru saya tanya lagi.”

Pn: “Pernah tidak mas kalau mas sedang ada masalah terus sampai

adu mulut ?”

Dd: “Kalau sampai adu mulut ga pernah mba, paling cuma saya

tinggal pergi saja.”

8

1

2

Mengatasi emosi

Pn: “Ketika mas mengalami emosi dengan masalah rumah tangga,

pernahkah anda melakukan kekerasan fisik pada pasangan mas/

benda?”

Dd: “Kalau melakukan kekerasan fisik ke istri ga pernah mba, paling

ke benda yang ada di dekat saya, misalnya ada ember ya saya

tendang ember.”

Pn: “Kenapa ketika mas emosi mas suka melampiaskannya ke benda

yang ada disekitar mas?”

Dd: “Karena kalau tidak dilampiaskan itu rasanya tidak enak mba,

kaya ada yang ganjel gitu, tapi kalau sudah dilampiaskan itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

142

3

4

5

rasanya lega, ya walaupun bikin takut anak dan istri tapi mau

gimana lagi mba sifat saya memang begitu.”

Pn: “Pernah tidak mas berusaha untuk menahan emosi mas dan

mengalihkan pada hal lain misalnya tidur atau nonton tv begitu?”

Dd: “Ehm kalau dialihkan paling ya saya tinggal pergi mba, tapi itu

jarang seringnya ya banting-banting atau nendang sesuatu.”

Pn: “Hal apa yang sampai membuat mas begitu emosi dan ingin

membanting atau menendang benda?”

Dd: “Biasanya perilaku atau perkataan istri saya yang keterlaluan

mba, kesabaran orang kan ada batasnya, kalau istri sering

mengeluarkan kata-kata kasar kan ga enak juga mba.”

Pn: “Ketika istri mengeluarkan kata-kata kasar atau marah misalnya,

pernah tidak mas berpikir kalau apa yang dikatakan istri memang

benar atau yang dikatakan istri itu untuk kebaikan saya, pernah

tidak mas berpikir begitu?”

Dd: “Ehm tergantung suasana hati mba, kalau perkataannya tidak

terlalu kasar ya saya tidak marah tapi kalau keterlaluan ya saya

marah, tapi kan setelah saya marah terus banting-banting terus

pergi habis itu saya selesaikan masalahnya dengan baik-baik,

saya banting-banting dan pergi keluar rumah itu hanya untuk

menenangkan hati saya saja mba.”

9

1

2

3

Mengatasi marah

Pn: “Ketika mas merasa marah dengan pasangan mas atau masalah

rumah tangga mas, apakah mas langsung meluapkan kemarahan

mas atau mas menahannya?”

Dd: “Biasanya saya tahan dulu mba.”

Pn: “Kenapa mas tahan dulu?”

Dd: “Ya saya lihat situasi dulu mba, kalau masalah yang sedang

dialami tidak terlalu besar ya saya diamkan saja, tetapi kalau

masalahnya besar ya saya ungapkan rasa marah saya.”

Pn: “Kalau boleh tahu masalah besar itu contohnya apa?”

Dd: “Ya misalnya dulu istri saya sering pulang ke rumah ibunya,

soalnya dia itu kan anak rumahan, dekat sekali dengan ibunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

143

jadi ga bisa pisah, mau saya itu main ke rumah orangtua sesekali

saja kan dia sudah jadi istri saya harusnya dia manut saya,

bukannya tidak boleh main ke rumah orangtuanya tapi kan lihat

kondisi, kita ini kan sudah menikah, apa kata orang kalau istri

saya sering ke rumah orangtuanya, nanti malah saya dikira tidak

bertanggungjawab, padahal ga da apa-apa.”

10

1

2

3

4

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

Pn: “Menurut mas hal baik atau kurang baik apa yang mas rasakan

setelah mas menikah di usia muda dan mengarungi rumah tangga

selama ini?”

Dd: :”Hal positifnya mungkin terhindar dari fitnah dan zina, terus

selain itu nanti kalau anak sudah besar saya masih agak muda dan

masih bisa cari uang.”

Pn: “Lalu kalau hal negatifnya apa mas?”

Dd: “Hal negatifnya itu ya kalau ada masalah masih sama-sama egois

mba, kadang jarang ada yang mau ngalah mba.”

Pn: “Ehm seperti itu, baik kalau begitu. Wawancara kita sudah selesai

mas, terimakasih ya atas waktu yang sudah mas sdikan untuk

diwawancara oleh saya. Saya minta maaf kalau ada perkataan

saya yang menyinggung perasaan mas waktu wawancara tadi.”

Dd:”Engga kok mba, santai saja.”

Pn: “Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu mas, mari.”

Dd: “Iya mba.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

144

Kode Hasil wawancara subjek 1C (Sr)

1C 1

1

2

3

4

5

6

7

Adaptasi dengan keluarga

Pn: “Selamat pagi bu?”

Sr: “Pagi mba, ini mba yang mau wawancara?”

Pn: “Iya bu, waktu itu kan saya sudah datang kesini minta tolong mau

wawancara ibu dan ibu siapnya hari ini, bagaimana bu sudah siap

diwawancara?”

Sr: “Iya mba kalau begitu.”

Pn: “Ya sudah kita langsung mulai dengan pertanyaan pertama ya bu.

Setelah putra ibu menikah, dia membawa istrinya tinggal dengan

keluarga ibu yang berbeda dari keluarga asalnya, apakah menantu

ibu mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan keluarga

barunya?”

Sr: “Ini menceritakan menantu saya?”

Pn: “Iya bu, apakah menantu ibu mengalami kesulitan saat tinggal disini

bersama keluarga barunya?”

Sr: “Sepertinya tidak mba, setelah tinggal disini ya menantu saya biasa

saja namanya juga ikut suami mau ga mau kan harus tinggal disini,

karena anak saya kan belum punya rumah, kalau disini kan seperti

itu mba kalau perempuan sudah menikah ya harus ikut suami.”

Pn: “Lalu apakah menantu ibu bisa mengikuti kebiasaan keluarga disini

dengan baik?”

Sr: “Maksudnya gimana mba?”

Pn: “Maksud saya apakah menantu ibu sudah terbiasa dengan aktivitas

keluarga disini, misalnya bangun pagi, masak, bersih-bersih rumah,

atau aktivitas yang lain begitu bu?”

Sr: “Oh ya terbiasa mba, kalau bangun pagi dan masak itu kan

kewajiban istri jadi dia tahulah apa yang harus dilakukan, pasti

sebagai istri ya bangun duluan to mba, ga mungkin bangun siang.”

Pn: “Lalu apakah menantu ibu pernah merasa terpaksa menjalani

aktivitas keluarga disini?”

Sr: “Tidak mba, saya tidak pernah maksa apapun, ya terserah dia yang

penting dia bisa betah tinggal disini, namanya ikut suami kan ga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

145

8

9

cuma sehari dua hari mba, tapi kan selamanya, ya bisa-bisanya dia

sajalah untuk bisa betah disini.”

Pn: “Setelah tinggal disini menantu ibu harus beradaptasi dengan semua

anggota keluarga disini, bagaimana hubungan menantu ibu dengan

anggota keluarga disini?”

Sr: “Ya baik, sama bapak ya baik, sama saya baik, sama kakak adik juga

baik, cuma memang hubungan dengan istri kakak iparnya agak

sedikit renggang, ya maklumlah mba namanya satu rumah ditinggali

tiga keluarga pasti ada cekcok to mba, namanya wataknya kan beda-

beda, tapi saya kan tidak bisa memihak salah satu, semua kan sama-

sama anak saya, jadi paling kalau sedang agak tegang ya saya

nasihati saja.”

Pn: “Kalau hubungan menantu ibu dengan tetanga sekitar bagaimana

bu?”

Sr: “Kalau dengan tetangga ya baik mba, kan dari awal tinggal disini

saya sudah nyuruh menantu saya untuk main ke tetangga biar kenal

sama tetangga disekitar sini, dia kan sudah tinggal disini dan sudah

jadi warga sini, ga enak to mba kalau tidak kenal sama tetangga sini

nanti dikira sombong, makanya saya suka nyuruh menantu saya

main ke tetangga biar kenal dan ga bosan dirumah terus gitu mba.”

2

1

2

Menjalani tugas baru sebagai suami dan istri

Pn: “Setelah menikah mereka dihadapkan pada status baru yaitu sebagai

ibu rumah tangga dan kepala keluarga, mereka juga dihadapkan

pada tugas untuk bertanggungjawab terhadap keluarga, apakah

mereka mengalami kesulitan dalam menjalani tugas itu?”

Sr: “Maksudnya setelah mereka menikah bagaimana begitu?”

Pn:”Iya bu, setelah mereka menikah dan menjadi suami istri bagaimana

putra ibu menjalan tugasnya sebagai suami dan menantu ibu sebagai

istri, apakah mereka mengalami kesulitan?”

Sr: “Kesulitan sih tidak ada mba, ya seperti biasa anak saya kalau pagi

ya kerja, lalu istrinya dirumah kadang bantu saya masak dan bersih-

bersih rumah, waktu itu sempat menantu saya kerja karena dia

bosan dirumah, kalau saya sih terserah dia saja yang penting dia bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

146

menjalaninya, tapi kerja hanya sebentar mba tidak lama terus hamil,

karena hamil jadi saya melarang dia untuk kerja, kasihan to mba

kalau hamil sambil kerja kasihan bayinya, tidak kerja saja sempat

dua kali keguguran apalagi kalau kerja mba.”

3

1

2

3

4

Berkumpul dengan teman sebaya

Pn: “Setelah menikah kehidupan mereka tentu tidak bebas seperti dulu,

apakah ibu pernah mendapati mereka main dan berkumpul dengan

teman sebaya?”

Sr: “Kalau sepengetahuan saya menantu saya tidak pernah mba kumpul

bareng temannya, tapi saya juga kurang tahu, kalau anak saya masih

sering main sama teman-temannya, biasanya kalau main itu malam

mba, ya wajarlah mba namanya laki-laki pasti masih ingin ketemu

sama teman-temannya apalagi anak saya juga masih muda to mba,

pasti masih senang main, asalkan mainnya tidak macem-macem

atau berbahaya menurut saya tidak apa-apa mba.”

Pn: “Lalu pernah tidak ada keributan diantara mereka ketika putra ibu

sering main keluar dan istrinya harus tinggal dirumah, pernah tidak

istrinya merasa marah atau jengkel sampai mau ribut?”

Sr: “Jengkel sih pernah mba tapi tidak pernah sampai berantem itu mba,

paling hanya diam-diaman saja.”

Pn: “Ibu tahu dari mana kalau menantu ibu suka jengkel kalau putra ibu

sering main keluar?”

Sr: “Ya anak saya suka cerita ke saya kalau istrinya lagi marah.”

Pn: “Lalu sebagai orangtua apakah ibu ada memberi nasihat untuk putra

ibu dan menantu ibu?”

Sr: “Ya paling anak saya cuma tak kasih tahu saja mba, kalau menantu

saya ya saya diamkan saja, saya takut kalau saya nasihati nanti

dikira ikut campur dalam rumah tangga, kan ga enak to mba, jadi ya

luweh lah.”

4

1

Kesulitan mengurus anak

Pn: “Setelah memiliki anak, apakah mereka mengalami kesulitan dalam

mengurus anak?”

Sr: “Ga ada itu mba, anak saya kan juga ikut momong anaknya kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

147

istrinya sedang sibuk, kadang kalau saya sedang selo ya saya juga

momong cucu saya, lagian anak saya itu terbisa ngurus adik dan

sepupunya kok mba jadi tidak ada kesulitan ngurus anak apalagi

anak sendiri.”

5

1

2

Kondisi ekonomi setelah menikah

Pn: “Setelah menikah secara ekonomi mereka bertanggungjawab penuh

pada keluarga barunya dan lepas dari tanggungjawab orangtua,

apakah mereka mengalami kesulitan dalam hal ekonomi?”

Sr: “Kalau secara ekonomi awal-awal menikah mungkin sulit mba,

karena pekerjaan anak saya kan belum tetap, maka saya suruh

tinggal dengan saya supaya beban ekonominya tidak telalu berat,

kalau tinggal dengan saya kan makan masih bisa saya yang memberi

walaupun seadanya tapi Insya Allah tidak akan kekurangan beras,

bukannya sombong loh mba, saya bukan apa-apa cuma petani mba,

tapi Insya Allah gabah yang saya hasilkan cukup untu makan tiga

keluarga, kalaupun ada kekurang ya saya tinggal minta anak saya.”

Pn: “Lalu bagaimana dengan keadaan putra ibu sekarang?’

Sr: “Kalau sekarang ya Alhamdulilah mba pekerjaan anak saya sudah

lumayan lah, sudah bisa nabung dan bantu orangtua sedikit.”

6

1

2

3

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Pn: “Ketika mereka mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada masalah

dalam perjalannya, bagaimana cara mereka mengatasi masalah yang

terjadi dalam rumah tangga mereka?”

Sr: “Ehm kalau setahu saya mereka bicarakan mba, memang tipenya

anak saya itu kalau ada masalah suka ditinggal pergi tapi habis itu

langsung diselesaikan.”

Pn: “Pernah tidak bu menantu ibu ada masalah dengan ibu?”

Sr: “Ya pernah mba namanya juga orang pasti pernah punya salah.”

Pn: “Lalu bagaimana cara ibu mengatasinya?”

Sr: “Saya sih kalau ada masalah dengan menantu saya diamkan mba,

paling nanti anak saya yang ngomong ke saya kenapa istrinya

marah, terus ngasih tahu saya apa yang tidak disenangi istrinya, dari

situ ya sudah berarti besok-besok saya tidak bisa seperti itu, kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

148

4

istrinya yang salah ya anak saya juga menasihati istrinya dan

memberi tahu bagaimana sebaiknya sikapnya gitu mba.”

Pn: “Pernah tidak anak dan menantu ibu ada masalah sampai ribut-ribut

dan didengar tetangga?”

Sr: “Engga mba, setahu saya mereka kalau ada masalah ya diam-diam

saja dan diselesaikan sendiri.”

7

1

Mengatasi emosi

Pn: “Ketika mereka mengalami emosi dengan masalah rumah tangga,

pernahkah mereka melakukan kekerasan fisik pada pasangan

mereka/ benda?”

Sr: “Kalau menantu saya sepertinya tidak mba, kalau anak saya memang

wataknya agak keras jadi kalau sedang emosi atau marah dia suka

banting-banting atau nendang benda yang ada didekatnya, tapi kalau

kekerasan fisik ga pernah mba, anak saya juga ga sampai hati

memukul istrinya mba atau memukul siapapun, paling ya memukul

benda saja.”

8

1

Mengatasi marah

Pn: “Ketika mereka merasa marah dengan pasangan mereka atau

masalah rumah tangga mereka, apakah mereka langsung meluapkan

kemarahan mereka atau mereka menahannya?”

Sr: “Kalau menantu saya itu seringnya dipendam mba sampai nangis,

nanti baru cerita ke anak saya, setahu saya itu loh mba, tapi kalau

anak saya ya itu suka pergi-pergian kalau sedang marah, dia tidak

mau ngomong langsung paling cuma pergi, nanti kalau sudah tidak

begitu marah baru pulang dan ngomong masalahnya apa.”

9

1

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

Pn: “Apakah ada hal baik atau kurang baik yang mereka alami setelah

mereka menikah di usia muda dan mengarungi rumah tangga selama

ini?”

Sr: “Hal baiknya itu mungkin kalau menikah muda punya anak masih

muda jadi kalau anaknya besar masih bisa cari uang, kan kasihan

kalau anaknya masih kecil orangtuanya sudah tua, jadi lebih baik

nikah waktu masih muda saja, selain itu juga menghindari pikiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

149

2

3

jelek orang-orang to mba, kalau kelamaan pacaran juga tidak baik,

hal negatifnya ya karena masih sama-sama muda jadi kalau ada apa-

apa ya seperti anak muda pada umumnya lah mba, ya masih pada

egois tidak mau mengalah.”

Pn: “Ehm seperti itu, wawancaranya sudah selesai bu, terimakasih atas

waktu yang ibu berikan untuk saya, saya minta maaf kalau saat

wawancara tadi ada perkataan saya yang tidak berkenandihati ibu.”

Sr: “Engga kok mba, saya juga senang kalau bisa bantu mba. Asal

jangan kapok ke sini lagi ya adanya cuma begini mba, rumah orang

gunung.”

Pn: “Tidak apa-apa kok bu, ya besok-besok saya main lagi ke sini, kalau

begitu saya pamit dulu ya bu, mari.”

Sr: “Iya mba.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

150

Hasil wawancara subjek 2

Kode Hasil wawancara subjek 2A (Al)

2A 1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Perasaan setelah menikah

Pn: “Selamat pagi mba?”

Al: “Pagi mba.”

Pn: “Sudah rampung masaknya mba?”

Al: “Sudah mba cuma masak oseng-oseng ko mba.”

Pn: “Adik sama siapa mba?”

Al: “Adik tidur mba.”

Pn: “Ehm gitu, oiya mba seperti yang sudah saya sampaikan

kemarin kalau hari ini saya mau wawancara mba untuk

keperluan penelitian saya, gimana mba sudah siap?”

Al: “Sudah mba.”

Pn: “Kita mulai sekarang ya?”

Al: “Iya mba.”

Pn: “Bagaimana perasan mba setelah menikah? ”

Al: “Perasaan saya...gimana ya, ada rasa lega, ya senang, tapi ada

rasa takut juga mba.”

Pn: “Hal apa yang mempengaruhi mba sehingga mba memiliki

perasaan itu?”

Al: “Perkataan ibu saya waktu itu mba, ibu saya bilang katanya nanti

setelah menikah itu rasanya beda, kalau pacaran itu masih

disayang-sayang sama pacar, tapi nanti setelah menikah sudah

hilang rasa sayangnya, gitu mba.”

Pn: “Jadi perkataan ibu mba yang membuat mba takut dan

berpikiran kalau setelah menikah nanti rasanya berbeda?”

Al: “Iya mba.”

Pn: “Kenapa mba sampai berpikiran seperti itu? Kenapa tidak

berpikir yang baik-baik saja?”

Al: “Karena itu kan perkataan orangtua mba, biasanya perkataan

orangtua itu kan ada benarnya, kalau saya berpikir yang baik-

baik dan ternyata hasil tidak baik kan malah bikin stres mba.”

Pn: “Lalu bagaimana kenyataannya gimana setelah menikah?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

151

11

12

13

Al: “Ya gitu mba, memang benar apa yang dikatakan ibu saya.”

Pn: “Waktu itu menikah atas keputusan bersama atau keputusan

orangtua?”

Al: “Keputusan bersama.”

Pn: “Apa yang ada dipikiran mba saat memutuskan untuk menikah?

Saat itu kan usia mba masih sangat muda, apakah mba tidak

berpikir untuk cari kerja dulu baru menikah?”

Al: “Ya kepikiran mba mau kerja tapi kan waktu itu saya menikah

karena kecelakaan, jadi ya mau gimana lagi mba, mau tidak mau

ya harus menikah.”

Pn: “Lalu saat memutuskan untuk menikah apakah mba sudah siap

lahir batin?”

Al: “Ya siap tidak siap harus menikah mba, itu kan sudah resiko dari

perbuatan yang kami lakukan.”

2

1

2

3

4

5

Adaptasi dengan keluarga

Pn: “Setelah menikah mba langsung ikut tinggal dengan suami atau

sempat tinggal dengan orangtua mba?”

Al: “Awal menikah saya sempat tinggal dengan orangtua saya

selama tiga bulan, lalu setelah itu baru ikut suami.”

Pn: “Lalu setelah menikah dan tinggal di rumah suami, mba kan

tinggal dengan keluarga baru yang berbeda dari keluarga mba,

apakah mba mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan

keluarga baru mba?”

Al: “Ya susah mba, waktu awal-awal saya tinggal disini itu sering

ada perselisihan mba.”

Pn: “Perselisihan antara mba dengan siapa?”

Al: “Ya dengan mertua saya.”

Pn: “Hal apa yang membuat adanya perselisihan antara mba dengan

mertua?”

Al: “Ya banyak mba, perbedaan sifat, perbedaan perilaku, dan

perbedaan cara berpikir.”

Pn: “Boleh saya tahu hal apa yang sering diperselisihkan dengan

mertua mba?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

152

6

7

8

9

10

11

12

Al: “Ya contohnya ibu mertua pernah marah gara-gara saya salah

masak nasi, harusnyakan bisa ngomong pelan-pelan mba, tapi

ini ngomongnya agak kasar, orangtua saya saja ga sampai

sebegitunya mba kalau memarahi saya, ini ibu mertua saya

sampai sebegitu marahnya hanya karena hal sepele.”

Pn: “Jadi yang membuat mba sering berselisih itu karena perbedaan

perilaku dengan ibu mertua mba?”

Al: “Iya mba, mungkin saya juga belum siap untuk menerima semua

perbedaan ini.”

Pn: “Lalu ketika sering berselisih dengan ibu mertua apakah mba

suka menceritakan ke suami mba tentang perselisihan mba

dengan ibu mertua?”

Al: “Iya saya ceritakan mba.”

Pn: “Lalu bagaimana tanggapan suami mba?”

Al: “Ya dia cuma bilang diamkan saja, sifat ibu memang seperti itu,

tidak usah diambil hati.”

Pn: “Lalu bagaimana cara mba agar bisa beradaptasi dan mengurangi

perselisihan dengan ibu mertua mba?”

Al: “Ya saya pilih diam dan ngalah mba, ini kan sudah menjadi

pilihan saya jadi saya harus terima konsekuensinya.”

Pn: “Lalu pernah tidak mba mengalami tekanan atau stres selama

menghadapi ini semua?”

Al: “Ya tertekan pasti ada mba, apalagi kalau suami sedang sibuk

sendiri dengan kerjaannya ga ada yang bisa saya curhatin kan

mba, paling ya cuma curhat sama ibu.”

Pn: “Lalu bagaimana tanggapan dari ibu mba?”

Al: “Ya cuma disuruh sabarain aja, mau gimana lagi kan itu sudah

jadi jalan hidup saya.”

3

1

Menjalani tugas baru sebagai Ibu rumah tangga

Pn: “Setelah menikah mba dihadapkan pada status baru yaitu

sebagai istri dan ibu rumah tangga, mba juga dihadapkan pada

tugas untuk mengurus keluarga, apakah mba mengalami

kesulitan dalam menjalani tugas itu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

153

2

3

4

Al: “Kesulitan sih engga ada mba, soalnya dari dulu kan saya biasa

momong adik jadi sudah tahu rasanya.”

Pn:”Momong adik dengan momong anak kan beda mba, kalau

momong adik mungkin hanya sesekali atau kalau ibu sedang

repot, tetapi kalau momong anak kan sepanjang waktu, apalagi

kalau anak sedang rewel dan tidak mau disambi, apakah mba

tidak mengalami rasa sulit dalam hal mengasuh anak misalnya?”

Al: “Ya mengalami mba apalagi kalau pas lagi repot anak tidak ada

yang momong, semua juga lagi sibuk, pasti ada rasa jengkel

sedikit tapi semua saya jalani mba kan memang sudah tugasnya

ibu mengasuh anak.”

Pn: “Lalu dengan tugas ibu rumah tangga yang lain bagaimana?

Misalnya seperti harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan,

terus semua pekerjaan rumah dikerjakan sendiri seperti nyuci,

masak, nyetrika, beres-beres, sedangkan saat itu usia mba masih

15 tahun dan belum banyak pengalaman tentang mengurus

rumah tangga, apakah mba tidak mengalami kesulitan?”

Al: “Sedikit kesulitan pasti ada mba cuma saya jalani saja mba, itu

kan sudah jadi kewajiban saya, ya walaupun awalnya susah tapi

bisa belajar sedikit-sedikit ngrus rumah tangga lama-lama jadi

terbiasa.”

Pn: “Jadi pada intinya kesulitan tetap mba alami walau hanya

sedikit?”

Al: “Ehm ya begitulah mba.”

4

1

2

Berkumpul dengan teman sebaya

Pn: “Setelah menikah kehidupan mba tentu tidak bebas seperti dulu,

apakah terkadang masih terlintas dipikiran mba untuk bisa

berkumpul dengan teman sebaya?”

Al: “Kalau ingat teman ya pasti adalah mba rasa kangen, ingin main

lagi kaya dulu, tapi kan sekarang sudah punya anak jadi ya ga

bisa main sama teman dan tidak boleh.”

Pn: “Tidak boleh itu maksud mba dilarang oleh suami kah?”

Al: “Iya mba, sekarang kan sudah punya anak jadi ya suruh fokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

154

3

4

5

6

7

ngurus anak.”

Pn: “Lalu cara mba menghilangkan keinginan mba untuk bisa main

atau sekedar bertemu teman-teman bagaimana mba?”

Al: “Ya paling cuma smsan saja mba.”

Pn: “Pernah tidak mba minta izin sama suami mau ketemu teman

sambil ngajak anak mba?”

Al: “Pernah mba tapi tetap tidak boleh.”

Pn: “Walaupun sudah minta izin suami?”

Al: “Iya mba.”

Pn: “Selain alasannya fokus ngurus anak, ada tidak alasan lain

kenapa mba tidak diperbolehkan main dengan teman-teman?”

Al: “Saya tidak tahu mba, pokoknya suami saya bilangnya suruh

fokus ngurus anak gitu saja.”

Pn: “Lalu pernah tidak mba merasa jenuh harus dirumah terus

ngurus anak dan tidak diperbolehkan bertemu teman-teman?”

Al: “Rasa jenuh ya pasti ada mba, tapi mau gimana lagi kalau tidak

boleh, nanti kalau saya maksa malah jadi berantem, soalnya kita

berdua kan sama-sama keras wataknya mba, jadi kalau tidak ada

yang ngalah ujung-ujungnya bisa ribut terus.”

5

1

2

3

4

Kesulitan ketika hamil dan melahirkan

Pn: “Apakah mba pernah mengalami kesulitan ketika hamil dan

melahirkan?”

Al: “Kalau pas hamil kayanya engga ada sih mba, cuma waktu itu

anak saya lahir prematur, 6,5 bulan sudah lahir.”

Pn: “Kalau boleh tahu apa yang menyebabkan mba bisa melahirkan

prematur?”

Al: “Ehm waktu itu kan saya bolak-balik ngurus surat pindah dari

Boyolali ke Gunung Kidul, karena sering bolak-balik jadi

kontraksinya lebih cepat mba, makannya waktu itu 6,5 bulan

anak saya sudah lahir.”

Pn: “Lalu waktu itu melahirkan secara normal atau caesar?”

Al: “Alhamdulilah normal mba.”

Pn: “Lalu bagaimana keadaan anak mba saat itu ketika harus lahir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

155

5

6

7

8

9

10

prematur?”

Al: “Waktu itu anak saya dari bidan langsung dibawa ke rumah sakit

mba karena kekurangan oksigen, di rumah sakit sempat dirawat

9 hari danAlhamdulilah sehat sampai sekarang.”

Pn: “Selama hamil, apakah mba sering memeriksakan kehamilan

mba ke bidan?”

Al: “Periksa ke bidan hanya sekali mba, terus yang kedua waktu

mau melahirkan itu.”

Pn: “Selain kontraksi ada tidak hal lain yang mungkin membuat mba

stres dan menyebabkan melahirkan prematur?”

Al: “Ehm apa ya mba? Kayanya sih Ibu mertua saya.”

Pn: “Memangnya ada apa dengan Ibu mertua mba?”

Al: “Ibu kan tidak pernah setuju dengan pernikahan saya dengan

suami.”

Pn: “Kalau boleh tahu kenapa Ibu mertua tidak setuju dengan

pernikahan mba dan masnya?”

Al: “Ya karena menurut Ibu saya ini sudah bikin malu keluarganya

gitumba.”

Pn: “Lalu hal apa dari Ibu mertua yang menurut mba bikin mba jadi

stres?”

Al: “Ya perkataan sama sikapnya itu mba, dia kalau bicara itu

kadang suka menyakitkan, saya jadi suka kepikiran, ya mau

gimana lagi mba anaknya kan sudah menghamili saya jadi dia

harus tanggungjawab to mba? Tapi kesannya ini semua salah

saya padahal ya salah berdua.”

Pn: “Jadi sebenarnya ketika hamil mba sempat mengalami sedikit

kesulitan seperti goncangan dan tekanan sehingga menyebabkan

mba melahirkan prematur, benar begitu mba?”

Al: “Ya begitulah mba.”

6

1

Kesulitan dalam mengurus anak

Pn: “Setelah memiliki anak, apakah mba mengalami kesulitan dalam

mengurus anak?”

Al: “Kesulitannya waktu awal-awal anak saya lahir mba, anak saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

156

2

3

4

5

6

7

8

kan lahir prematur dan beratnya cuma 1,8 kg, kecil banget to

mba, jadi waktu itu aku masih takut mau mandiin, untung ada

bulik yang mau bantu jadi ya sedikit meringankan lah.”

Pn: “Apakah Ibu mba tidak ikut bantu mba mengurus sikecil?”

Al: “Engga mba Ibu saya di Boyolali ngurus si mbah, kebetulan

waktu itu si mbah lagi sakit, jadi saya ikut bulik di sini.”

Pn: “Lalu bagaimana dengan suami, apakah ikut bantu ngurus adik

bayi?”

Al: “Ehm waktu itu suami saya masih tinggal di rumahnya mba, jadi

yang ngurus bayi waktu itu cuma saya dengan bulik saya.”

Pn: “Oh jadi setelah melahirkan mba tidak tinggal dengan suami tapi

tinggal dengan bulik?”

Al: “Iya mba.”

Pn: “Kenapa waktu itu suami mba tidak ikut tinggal dengan mba dan

mengurus bayi bersama?”

Al: “Waktu itu dia bilang pekewuh mba, soalnya bukan di rumah

sendiri, kadang ya datang nengok saya sama adik tapi nanti

malamnya pulang lagi ke rumahnya.”

Pn: “Berapa lama mba tinggal sama bulik?”

Al: “Cuma dua bulan sih mba setelah itu saya ikut tinggal di rumah

suami.”

Pn: “Lalu bagaimana dengan Ibu mertua mba, beliau kan tadinya

tidak setuju, apakah beliau mau menerima kehadiran cucunya?”

Al: “Ya mau lah mba, cucunya kan tidak salah yang salah itu

orangtuanya.”

Pn: “Lalu setelah adik agak besar ada kesulitan tidak mba dalam

mengasuh adik?”

Al: “Tidak ada mba, saya kan sudah terbiasa momong adik jadi

ketika momong anak sendiri sudah tidak kaget lagi.”

7

1

Kondisi finansial setelah menikah

Pn: “Setelah menikah secara ekonomi mba sudah ditanggung oleh

suami, apakah mba mengalami kesulitan dalam hal ekonomi?”

Al: “Kesulitan ya pasti ada mba, apalagi waktu awal nikah itu suami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

157

2

3

4

5

6

7

8

saya belum kerja padahal kebutuhan banyak, untuk melahirkan,

untuk beli kebutuhan bayi, bingung to mba kalau kaya gitu?

Tapi sekarang ya Alhamdulilah suami saya sudah dapat kerja

dan hasilnya mencukupi lah.”

Pn: “Kalau saat menikah suami belum bekerja, lalu biaya persalinan

itu dari siapa mba?”

Al: “Ya dari orangtua kami mba, patungan gitu mba, terus ada

jamkesda juga jadi agak terbantu lah.”

Pn: “Lalu bagaimana dengan perlengkapan bayi?”

Al: “Kalau itu Alhamdulilah banyak yang ngasih mba jadi tidak beli

banyak cuma nambah sedikit saja, ya sudah rejekinya adik

mba.”

Pn: “Lalu berapa lama suami sempat menganggur?”

Al: “Ya sekitar 8 bulan mungkin mba.”’

Pn: “Lalu saat itu pernah tidak mba berpikir untuk cari kerja, karena

suami kan belum kerja lalu kebutuhan banyak ditambah lagi

punya bayi, pernah tidak berpikir untuk bekerja untuk

membantu keuangan keluarga?”

Al: “Pernah mba, saya sempat kerja tiga bulan terus pas suami saya

sudah dapat kerjaan saya berhenti, daripada di rumah juga tidak

ngapa-ngapain mba yamending kerja to bisa dapat duit buat beli

kebutuhan anak.”

Pn: “Kalau mba kerja lalu anak dengan siapa mba?”

Al: “Dimomong sama Mbah putrinya mba.”

Pn: “Waktu itu usia anak berapa mba waktu mba tinggal kerja?”

Al: “Empat bulan.”

Pn: “Jadi kesulitan dalam hal ekonomi hanya terjadi di awal

pernikahan saja ya mba, sekarang Alhamdulilah sudah

tercukupi, benar begitu?”

Al: “Iya mba.”

8

1

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Pn: “Ketika mba mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada

masalah dalam perjalannya, bagaimana cara mba mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

158

2

3

4

masalah yang terjadi dalam rumah tangga mba?”

Al: “Sebenarnya kami berdua sama-sama keras kepala mba, tapi

kalau ada masalah itu pasti kami bicarakan, karena kalau tidak

dibicarakan tidak selesai-selesai mba masalahnya.”

Pn: “Ketika membicarakan masalah itu apakah dengan kepala

dingan atau dengan keadaan emosi, misalnya sampai berantem

dan adu mulut, atau bagaimana mba?”

Al: “Berantem ya sering mba soalnya kan kami sama-sama keras,

tapi untungnya suami saya suka ngalah, walaupun awalnya kami

berantem tapi masalah terselesaikan.”

Pn: “Jadi cara mba menyelesaikan masalah dengan cara dibicarakan

walaupun awalnya harus berantem, benar begitu mba?”

Al: “Iya mba, pokoknya kalau ada masalah atau sesuatu yang

mengganjal itu harus dibicarakan walaupun kenyataannya

menyakitkan, biar lega gitu loh mba.”

Pn: “Lalu apakah cara penyampaiannya harus dengan emosi? Pernah

tidak membicarakan masalah dengan kepala dingin?”

Al: “Seringnya memang emosi mba, tapi kalau lagi malas berantem

paling ya cuma diam-diaman saja mba, nanti kalau sudah puas

diam baru dibicarakan masalahnya.”

9

1

2

Mengatasi emosi

Pn: “Ketika mba mengalami emosi dengan masalah rumah tangga,

pernahkah mba melakukan kekerasan fisik pada pasangan mba/

benda?”

Al: “Tidak pernah mba, saya tidak pernah melakukan kekerasan

fisik, kalau saya sedang emosi ya saya pendam saja mba, tunggu

sampai emosi saya agak reda baru saya cerita ke suami, karena

suami saya kan wataknya juga keras takutnya kalau langsung

ngomong malah berantem.”

Pn: “Tadi mba bilang kalau ada masalah langsung mba ungkapkan

pada suami walaupun harus berantem, tetapi kenapa ketika

emosi malah mba pendam dan tidak mba ceritakan pada

suami?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

159

3

4

Al: “Kalau masalah kan memang harus dibicarakan to mba? Tapi

kalau perasaan emosi kan bisa dipendam dulu tunggau perasaan

saya agak baikan dulu baru cerita ke suami walaupun akhirnya

nanti berantem.”

Pn: “Apakah mba selalu berantem ketika menceritakan masalah mba

pada suami?”

Al: “Ya tidak juga mba, tergantung masalahnya kalau keterlaluan ya

sampai berantem kalau tidak ya paling suami saya yang

akhirnya mengalah.”

Pn: “Pernah tidak ketika emosi mba menceritakan pada oranglain?

Misalnya teman atau orang terdekat gitu?”

Al: “Paling kalau curhat itu ke Ibu atau Bulik, karena saya cuma

dekat sama Ibu dan Bulik.”

10

1

2

3

Mengatur marah

Pn: “Ketika mba merasa marah dengan pasangan mba atau masalah

rumah tangga mba, apakah mba langsung meluapkan kemarahan

mba atau anda menahannya?”

Al: “Kalau marah itu tergantung dari persoalannya mba, kalau yang

kira-kira keterlaluan ya langsung saya luapkan tapi kalau cuma

masalah kecil ya saya pendam saja mba.”

Pn: “Maaf kalau boleh tahu masalah yang keterlaluan itu yang

seperti apa mba dan masalah yang sepele itu apa?”

Al: “Masalah yang keterlaluan itu kalau suami saya minum-minum

itu loh mba, dia kan sudah punya istri dan anak masa masih

minum-minum, kelewatan to mba? Apa dia tidak mikir istri

sama anaknya, itukan tidak baik buat anak juga, makannya

kalau saya tahu suami saya habis minum saya langsung marahi

saja mba. Kalau masalah sepele ya kalau Ibu mertua ngomong

sesuatu yang agak menyinggung paling ya saya diamkan saja,

saya cerita sama suami terus suami saya hanya bilang ya tidak

usah diambil hati memang sifatnya begitu, kalau sudah begitu

ya sudah saya pilih diam.”

Pn: “Jadi cara mba mengatur rasa marah itu mengungkapkan sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

160

dengan tingkat permasalahannya begitu?”

Al: “Iya mba.”

11

1

2

3

4

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

Pn: “Menurut mba hal baik atau kurang baik apa yang mba rasakan

setelah mba menikah di usia muda dan mengarungi rumah

tangga selama ini?”

Al: “Hal baiknya itu walau sudah punya anak tapi masih terlihat

muda, kalau hal kurang baiknya ya karena kami masih sama-

sama muda jadi rasa egoisnya masih terlalu tinggi.”

Pn: “Sudah selesai pertanyaannya mba, terimakasih banyak ya mba

atas ketersediaan mba diwawancara dan waktu yang mba

berikan, semoga semua ini bermanfaat.”

Al: “Iya mba sama-sama.”

Pn: “Maaf ya mba kalau perkataan saya ada yang salah.”

Al: “Engga ko mba.”

Pn: “Ya sudah saya pamit dulu, mari mba.”

Al: “Monggo..”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

161

Kode Hasil wawancara subjek 2B (Sg)

2B 1

1

2

3

4

5

6

7

8

Perasaan setelah menikah

Pn: “Selamat sore mas?”

Sg:”Sore mba.”

Pn: “Bagaimana kabarnya mas?”

Sg: “Baik mba.”

Pn: “Maaf ya mas mengaganggu waktu istirahat, seperti yang saya

ceritakan kemarin kalau hari ini saya mau wawancara mas terkait

penelitian saya tentang pernikahan usia muda, bagaimana mas

sudah siap?”

Sg: “Iya mba.”

Pn: “Ya sudah kita langsung mulai saja ya mas dengan pertanyaan

yang pertama. Bagaimana perasan mas setelah menikah?”

Sg: “Perasaan gimana maksudnya mba?”

Pn: “Perasaan mas setelah mas memutuskan untuk menikah muda,

apakah ada rasa takut, ragu-ragu, sedih, atau bahagia, bagaimana

menurut mas?”

Sg: “Ya takut ada, ragu-ragu juga ada mba, takutnya itu besok bisa

ngasih nafkah atau engga, ragu-ragunya itu benar tidak keputusan

saya untu menikah muda tapi ya sudah jalani saja dulu mba.”

Pn: “Mas takut tidak bisa memberi nafkah, apakah saat memutuskan

akan menikah mas belum bekerja?”

Sg: “Ya sudah bekerja mba tapi kerjaannya masih serabutan mba,

masih belum jelas, bayaran juga tidak jelas to, itu yang bikin saya

takut, kalau sekarang sih Alhamdulilah.”

Pn: “Saat itu hal apa yang mempengaruhi mas sampai akhirnya mas

memutuskan untuk menikah di usia yang masih sangat muda?”

Sg: “Saya takut keduluan orang mba, yang suka sama istri saya kan

dulu banyak jadi dari pada keduluan orang ya mending saya

nikahi duluan.”

Pn: “Tadi mas mengatakan kalau mas ada rasa takut tidak bisa

memberi nafkah, tetapi mas dengan mantap menikahi pacar mas

saat itu, menurut mas mengapa hal itu bisa terjadi?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

162

Sg: “Ya bisa saja mba kalau sudah niat, seperti yang saya bilang tadi

jalani saja dulu, kalau masalah rejeki itu sudah diatur oleh Tuhan,

jadi percaya saja.”

2

1

2

3

Adaptasi dengan keluarga

Pn: “Setelah menikah mas tinggal dengan keluarga baru yang berbeda

dari keluarga mas, apakah mas mengalami kesulitan untuk

beradaptasi dengan keluarga baru mas?”

Sg: “Ya kesulitan pasti ada mba, apalagi saya menikah usianya masih

muda, kalau saya sih prinsipnya mengalah mba, kalau misalnya

sana lagi marah ya saya ngalah saja gitu supaya tidak ribut.”

Pn: “Lalu kesulitan apa yang mas rasakan saat harus beradaptasi

dengan keluarga mbanya?”

Sg: “Kesulitannya itu saya kurang mengenal keluarga istri saya,

karena kan keluarganya tidak tinggal disini to mba, yang tinggal

disini hanya buliknya, ibunya di Boyolali, bapaknya kerja di

Jogja, jadi saya merasa susah untuk mengenal keluarganya.”

Pn: “Lalu bagaimana cara mas untuk bisa beradaptasi dengan

keluarga istri?”

Sg: “Ya sudah jalani saja mba, saya kan juga jarang pulang ke rumah

mertua saya jadi saya belum mengenal betul orangnya, tapi saya

jalani saja nanti lama-lama yang terbiasa.”

3

1

2

Menjalani tugas baru sebagai Kepala keluarga

Pn: “Setelah menikah mas dihadapkan pada status baru yaitu sebagai

suami dan kepala keluarga, mas juga dihadapkan pada tugas

untuk mengurus keluarga, apakah mas mengalami kesulitan

dalam menjalani tugas itu?”

Sg: “Maksudnya gimana mba?”

Pn: “Maksud saya setelah menikah status mas kan berubah dari lajang

menjadi suami, lalu mas punya tugas sebagai keluarga, nah mas

mengalami kesulitan tidak dengan perubahan status mas dan

tugas baru mas sebagai kepala keluarga?”

Sg: “Kesulitan pasti ada mba, soalnya saya menikah diusia yang

masih muda juga terus saya masih ingin main-main, tapi saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

163

3

4

5

6

ingat yang di rumah, misalnya saya mau main ke tempat teman

saya, pulang-pulang pasti istri saya marah-marah, jadi kalau mau

main ke tempat teman saya yang rumahnya agak jauh itu susah

mba.”

Pn: “Lalu kalau sebagai kepala keluarga yang harus mengurus istri

dan anak bagaimana mas, apakah mas mengalami kesulitan

juga?”

Sg: “Iya mba, sulitnya itu kan bagaimana saya mengatur istri saya

supaya bisa seiringan dengan saya gitu mba.”

Pn: “Seiringan itu maksudnya gimana mas dan dalam hal apa?”

Sg: “Seiringan itu ya sejalan dengan saya mba, sepemikiran lah

istilahnya jadi kalau saya suka berhemat ya istri saya juga harus

bisa berhemat, intinya istri saya itu harus bisa nurut apa kata

sayalah.”

Pn: “Lalu mengapa mas mengatakan kalau membimbing atau

mengajarkan istri supaya bisa sepaham dengan mas itu sulit?”

Sg: “Ya sulit lah mba, saya sama istri saya kan punya sifat yang beda,

apalagi istri saya kan terbilang masih remaja jadi sifat manjadan

egosinya itu masih tinggi sekali, jadi bagaimana caranya supaya

saya bisa merubah itu semua sesuai dengan keinginan saya.”

Pn: “Kenapa mas ingin merubah istri mas sesuai dengan keinginan

mas, kenapa mas tidak biarkan saja istri mas jadi dirinya

sendiri?”

Sg: “Ya namanya istri kan harus nurut suami to mba, kan ini untuk

kebaikan dia juga.”

4

1

2

Berkumpul dengan teman sebaya

Pn: “Setelah menikah kehidupan mas tentu tidak bebas seperti dulu,

apakah terkadang masih terlintas dipikiran mas untuk bisa

berkumpul dengan teman sebaya?”

Sg: “Kalau keinginan untuk bisa kumpul sama teman ya masih mba,

sampai sekarang ya masih.”

Pn: “Apa yang membuat mas masih memiliki pikiran untuk bisa

kumpul dengan teman-teman?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

164

3

4

5

6

Sg: “Ya soalnya kan saya kerja dari pagi sampai sore mba, pulang

kerja tu rasanya cape dan jenuh banget, makanya saya butuh

hiburan dan hiburannya itu ya kumpul bareng teman, cuma kan

sekarang kalau mau main juga sudah tidak bebas mba, saya sudah

terikat sekarang, kalau main sama teman sampai agak malam saja

pulang-pulang istri langsung marah, jadi ya susahlah mba

walaupun ada keinginan untuk kumpul sama teman tapi tetap

harus lihat-lihat waktu.”

Pn: “Sekarang kan mas sudah punya anak, biasanya anak dalam

keluarga itu kan merupakan penghibur, apamas tidak merasa

terhhibur dengan kehidaran anak mas sehingga mas masih punya

keinginan untuk main keluar?”

Sg: “Kalau sama anak itu kan tergantung mba, tergantung saya lagi

capek atau engga, saya kan pulang kerja magrib kalau anak saya

belum tidur ya saya main sama anak kalau sudah tidur ya saya

main keluar, kadang kalau main sama anak itu malah dobel capek

nya mba, soalnya pasti kan minta gendong atau minta titah ke

sana-sini, kan malah tambah capek to mba.”

Pn: “Kalau saya boleh tahu dalam seminggu seberapa sering mas

kumpul dengan teman?”

Sg: “Ya tergantung keinginan mba, ga setiap hari juga. Kalau lagi

stres banget ya mungkin bisa sering mba, tapi kalau lagi ga stres

banget paling ya dua kali seminggu.”

Pn: “Lalu kalau istri mas marah karena mas sering keluar malam

untuk kumpul bareng teman, apakah mas tetap pergi walaupun

istri marah?”

Sg: “Ya iyalah mba, kalau saya lagi stres kan butuh hiburan mba.

Kalau nurutin istri yang marah terus malah tambah stres mba,

mending cari hiburan.”

Pn: “Lalu apakah mas pernah mencari hiburan dengan ngobrol di

rumah dengan istri? Istri kan juga bisa jadi tempat untuk melepas

lelah dan mencurahkan perasaan, pernah tidak mas?”

Sg: “Ehm gimana ya mba, kalau hanya sekedar ngobrol sama istri sih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

165

7

bisa kapan saja, kalau sama teman kan jarang, makannya kalau

ada kesempatan untuk ketemu teman ya saya pilih ketemu teman

mba soalnya lain rasanya kumpul bareng teman sama istri.”

Pn: “Lebih bahagia mana mas kumpul bareng istri dan anak atau

kumpul bareng teman?”

Sg:”He rahasia mba kalau itu, biar saya saja yang tahu.”

5

1

2

3

4

5

Kesulitan dalam mengurus anak

Pn: “Setelah memiliki anak, apakah mas mengalami kesulitan dalam

mengurus anak?”

Sg: “Ya mengalami mba, apalagi ini anak pertama belum ada

pengalaman ngurus anak jadi kesulitan itu pasti ada mba.”

Pn: “Pada saat apa mas mengalami kesulitan dalam mengurus anak?”

Sg: “Maksudnya mba?”

Pn: “Maksud saya pada saat kapan, apakah saat anak mas baru lahir

atau usia berapa gitu?”

Sg: “Oh kalau baru lahir pasti mba, karena kan anak saya lahir

prematur kecil banget mba badannya jadi saya ga berani

gendong, paling cuma saya tungguin saja kalau ditinggal mandi

atau ngapain.”

Pn: “Lalu selama perjalanan sampai anak mas usia sekarang, 14

bulan, apakah ada kesulitan dalam mengurus anak mas?”

Sg: “Kesulitan ya pasti ada terus mba, semakin besar anak semakin

banyak polahnya, apalagi sekarang sudah sering minta titah,

malah bikin dobel capeknya mba.”

Pn: “Tetapi mas senang kan punya anak?”

Sg: “Ya senanglah mba siapa yang ga senang punya keturunan, cuma

memang capeknya itu mba yang kadang-kadang bikin jengkel.”

6

1

Kondisi finansial setelah menikah

Pn: “Setelah menikah secara ekonomi mas bertanggungjawab penuh

khususnya pada istri dan keluarga kecil mas, apakah mas

mengalami kesulitan dalam hal ekonomi?”

Sg: “Ya kesulitan pasti ada mba, kalau dulu saya kerja bayarannya

hanya untuk saya sendiri, nah setelah nikah kan dibagi lagi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

166

2

istri, sekarang ditambah lagi punya anak berarti bayarannya

dibagi lagi untuk anak to mba, apalagi kebutuhan anakkan

banyak kaya bedak, bubur, susu, popok, ya macem-macemlah

mba, apalagi sekarang apa-apa mahal bayaran sebulan ya tidak

mencukupi untu biaya hidup sebulan.”

Pn: “Lalu bagaimana cara mas supaya bisa memenuhi kebutuhan

keluarga, apakah mas punya bisnis sampingan atau istri

diperbolehkan bekerja untuk membantu keuangan keluarga

mungkin, atau apa mas?”

Sg: “Ya caranya untuk bisa memenuhi kebutuhan itu dengan cara

membeli apa yang penting, kalau yang kira-kira tidak penting ya

tidak usah dibeli, terus ya belajar hemat dan prihatin dululah

namanya situasi sekarang kan lagi susah juga mba, kalau istri

mau kerja sih saya tidak keberatan cuma kan anak masih kecil

mba kasihan, nanti saja kalau sudah agak besar, sekarang ya apa

adanya saja, adanya bayaran segitu ya terima saja.”

7

1

2

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Pn: “Ketika mas mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada masalah

dalam perjalannya, bagaimana cara mas mengatasi masalah yang

terjadi dalam rumah tangga mas?”

Sg: “Kalau ada masalah biasanya saya lebih suka diomongin mba,

tapi kalau diomongin tidak bisa ya sudah saya pilih ngalah dan

saya diamkan saja.”

Pn: “Masalah seperti apa mas yang menurut mas susah untuk

diomongin?”

Sg: “Ya macem-macemlah mba, misalnya kalau saya habis main

keluar, istri saya kadang ga percaya saya main ke rumah teman

malah dia ngomel-ngomel terus mba, padahal saya sudah

berusaha jelaskan dengan baik tapi tetap dia itu ngeyel, kalau

sudah begitu malas aku mba daripada diteruskan ya lebih baik

saya ngalah terus saya diamkan saja nanti lama-lama ya baik

sendiri. Istri saya itu kan masih kecil mba, masih belasan jadi

sifat anak-anaknya kadang muncul, jadi suka cemburuan banget,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

167

3

4

egois, dan emosinya tinggi, kami berdua sama-sama wataknya

keras tapi saya lebih pilih ngalah dan diam sampai masalahnya

selesai sendiri.”

Pn: “Kalau masalah hanya didiamkan terus berarti tidak akan selesai

dong mas? Lalu bagaimana cara mengatasinya mas?”

Sg: : “Ya kan tidak semua masalah didiamkan mba, kalau masalah

yang bisa diomongin ya kami pilih ngomong kalau engga ya

sudah.”

Pn: “Sampai sekarang ya mbanya masih susah kalau diberi

keterangan mas?”

Sg: “Masih mba, merubah watak dan sifat seseorang itu kan tidak

mudah, jadi sekarang pilih dijalani saja.”

8

1

2

3

Mengatasi emosi

Pn: “Ketika mas mengalami emosi dengan masalah rumah tangga,

pernahkah mas melakukan kekerasan fisik pada pasangan mas/

benda?”

Sg: “Wah kalau kekerasan fisik ga pernah mba, apalagi sampai

memukul istri dosa besar kan itu mba.”

Pn: “Lalu kalau sedang emosi apa yang biasanya mas lakukan?”

Sg: “Kalau saya emosi ya langsung saya ungkapkan saja mba, tetapi

saya tidak pernah main fisik mba, walaupun saya orangnya

emosian tapi saya tidak suka main fisik apalagi sama perempuan.

Kalau sudah diungkapkan kan sudah lega to mba.”

Pn: “Lalu kalau melampiaskannya ke benda, misalnya nendang atau

mukul benda yang ada disekitar mas, pernah tidak mas

melakukan itu?”

Sg: “Engga mba, sayang-sayanglah barangnya he he, lebih baik

diungkapkan saja mba biar lega.”

9

1

Mengatasi marah

Pn: “Ketika mas merasa marah dengan pasangan mas atau masalah

rumah tangga mas, apakah mas langsung meluapkan kemarahan

mas atau mas menahannya?”

Sg: “Kalau saya tipenya langsung saya luapkan mba, tapi tergantung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

168

2

masalahnya kalau susah diluapkan ya sudah tunggu besoknya

lagi, kalau tidak bisa diluapkan paling ya saya tinggal pergi dulu

keluar atau ke angkringan baru setelah emosi saya agak reda baru

saya ungkapkan.”

Pn: “Tadi mas bilang kalau emosi itu selalu langsung mas luapkan,

tetapi kenapa kalau marah itu tergantung dari masalah, dan

masalah yang ringan baru mas bisa langsung marah, sedangkan

yang agak berat mas tidak bisa langsung marah, kenapa bis

begitu mas?”

Sg: “Saya memang tipe orang yang kalau ada apa-apa itu langsung

saya ungkapkan mba, tapi kan ga bisa selalu begitu kan perlu

mikir juga untuk mengungkapkannya, apalagi istri saya itu kan

mudah tersinggung mba orangnya jadi saya perlu cari cara

supaya dia ga tersinggung, makannya kalau masalahnya agak

ruwet saya tinggal dulu mba, supaya saya bisa cari cara yang

pas.”

10

1

2

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

Pn: “Menurut mas hal baik atau kurang baik apa yang mas rasakan

setelah mas menikah di usia muda dan mengarungi rumah tangga

selama ini?”

Sg: “Kalau menurut saya hal baik yang saya rasakan setelah menikah

muda itu ya pertama enak sudah ada yang ngurus mba, kedua

dari pada buat zina mending dihahalkan sekalian to mba. Kalau

hal yang kurang baiknya itu kami kan menikah diusia masih

muda, jadi keinginan untuk main sama teman atau pergi rumah

teman yang agak jauh itu masih ada gitu mba, sedangkan saya

sudah terikat dan sudah punya tanggungjawab sebagai suami, jadi

kadang saya mengalami perasaan yang berlawanan, disisi lain

saya masih ingin main tapi disisi lain saya juga ga enak sama

orangtua karena kan sudah punya istri, ya dilema gitu mba.”

Pn: “Jadi pada intinya menikah muda itu menghindarkan mas dari

perbuatan zina, tetapi mas juga tetap belum bisa menghilangkan

keinginan mas untuk kumpul dan main bersama teman-teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

169

3

4

mas layaknya remaja pada umumnya, benar begitu mas?”

Sg: “Ya begitulah mba.”

Pn: “Ehm baik kalau begitu, wawancaranya sudah selesai mas,

terimakasih ya mas atas waktu yang sudah mas sediakan untuk

saya, saya minta maaf kalau selama wawancara tadi ada

perkataan saya yang menyinggung perasaan mas.”

Sg: “Iya mba sama-sama, santai saja ko mba.”

Pn: “Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu ya mas, mari mas.”

Sg: “Monggo mba.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

170

Kode Hasil wawancara subjek 2C (As)

2C 1

1

2

3

4

5

6

7

Adaptasi dengan keluarga

Pn: “Selamat siang bu.”

As: “Siang mba.”’

Pn: “Maaf mengganggu bu, seperti yang sudah saya ceritakan kemarin

kalau kedatangan saya ke sini adalah untuk mewawancarai ibu

terkait penelitian saya tentang pernikahan usia muda.”

As: “Ini yang ditanyakan pernikahan saya atau anak saya?”

Pn: “Tentang pernikahan anak ibu.”

As: “Bukannya mba sudah tanya-tanya anak saya, harus saya juga

ditanya mba?”

Pn: “Iya saya sudah tanya-tanya anak ibu, tetapi saya masih butuh

sedikit informasi untuk melengkapi hasil wawancara saya, ibu

bersedia kan?”

As: “Ya ga apa-apa mba.”

Pn: “Langsung kita mulai saja ya bu.”

As: “Iya mba.”

Pn: “Setelah putra ibu menikah, mas Sg ini kan membawa istrinya

tinggal dengan keluarga ibu yang berbeda dari keluarga asalnya,

apakah menantu ibu mengalami kesulitan untuk beradaptasi

dengan keluarga barunya?”

As: “Beradaptasi gimana maksudnya mba?”

Pn: “Beradapatasi itu maksudnya menantu ibu merasa susah tidak

tinggal bareng dengan keluarga ibu, kan kebiasaan keluarga ibu

pasti lain dengan keluarga mba nya, lalu menantu ibu susah tidak

mengikuti kebiasaan keluarga ibu di sini?”

As: “Ya tidak mba, menantu saya biasa saja tinggal di sini, kalau

setiap pagi ya bangun merendam cucian terus bikin sarapan untuk

suaminya, nanti setelah itu baru momong anaknya, ya setiap hari

cuma begitu mba. Tapi memang menantu saya itu cepat

tersinggung, kalau ada salah apa sedikit saya beritahu langsung

marah, padahal itukan demi kebaikan dia juga to mba, masa ada

orang salah dibilangin malah marah, tapi ya sudah saya diamkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

171

8

9

10

11

saja nanti ndak dikira saya cerewet atau suka ngatur, ya namanya

juga masih remaja ya mba jadi masih agak susah dibilangin.”

Pn: “Lalu bagaimana hubungan ibu selama ini dengan menantu ibu?”

As: “Hubungan saya sama menantu ya baik mba, cuma saya memang

jarang ngobrol sama menantu saya, soalnya menantu saya mudah

tersinggung gitu mba jadi saya agak segan mau ngobrol sama dia,

paling saya cuma bantu momong kalau dia sedang sibuk ngurus

rumah.”

Pn: “Kalau hubungan menantu ibu dengan anggota keluarga yang lain

gimana bu? Misalnya dengan ayah dan adik ipar?”

As: “Hubungannya ya baik-baik saja mba, sama bapak baik sama adik

juga baik, tidak ada masalah.”

Pn: “Kalau hubungan menantu ibu dengan tetangga gimana bu?”

As: “Hubungan sama tetangga ya baik, dia mau bergaul sama tetangga

di sini.”

Pn: “Jadi sebenarnya menantu ibu bisa beradaptasi dengan semua

orang, tapi kenapa hubungan menantu ibu dengan ibu agak

renggang?”

As: “Ya itu tadi mba, karena menantu saya masih seperti anak kecil

sifatnya terus mudah tersinggung juga, sebenarnya sih saya biasa

saja tapi ga tau kenapa dia sensitif sama saya, tapi ya sudahlah

saya diamkan saja, nanti kalau terlalu banyak ngomong malah

jadi masalah terus bikin dia jadi tidak betah di sini.”

2

1

Menjalani tugas baru sebagai suami dan istri

Pn: “Setelah menikah mereka dihadapkan pada status baru yaitu

sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga, mereka juga

dihadapkan pada tugas untuk bertanggungjawab terhadap

keluarga, apakah mereka mengalami kesulitan dalam menjalani

tugas itu?”

As: “Ya namanya sudah menikah mau tidak mau kan sudah jadi suami

istri to mba, suami ya tugasnya cari nafkah, istri tugasnya ngurus

rumah, kalau sudah menikah semua harus dijalani siap tidak siap,

kalau kesulitan mungkin ada mba namanya mereka baru usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

172

2

remaja terus menikah jadi suami istri terus sekarang sudah punya

anak jadi orangtua.”

Pn: “Kira-kira sepengetahuan ibu kesulitan apa yang mereka alami

dari perubahan status sebagai suami dan istri atau sebagai

orangtua?”

As: “Apa ya mba? Kalau anak saya mungkin karena belum siap mba,

kadang sifat yang dulu masih ada sampai sekarang misalnya suka

keluar malam ketemu teman, dari dulu memang sukanya keluar

malam sampai setelah menikah ya masih begitu, saya mau

nasihatin ya sudah bukan tanggungjawab saya lagi kalau tidak

dinasihati tidak enak sama tetangga tapi ya luweh mba, namanya

sudah menikah kan harus mandiri, harusnya sudah bisa mikir tapi

ya namanya sudah kebiasaan mba susah. Kalau menantu, saya

kurang tahu juga mba keliatannya dia tidak ada masalah karena

saya lihat dia sayang sekali sama anaknya, terus dia juga

melakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti biasa kaya nyuci,

masak, momong, ya pokoknya semua itu dikerjakan tanpa ada

beban.”

3

1

2

Berkumpul dengan teman sebaya

Pn: “Setelah menikah kehidupan mereka tentu tidak bebas seperti

dulu, apakah ibu pernah mendapati mereka main dan berkumpul

dengan teman sebaya?”

As: “Kalau anak saya iya mba, tadi kan saya sudah bilang kalau anak

saya itu masih suka keluar malam ya walaupun sekarang sudah

tidak sampai malam sekali tapi masih sering, kalau menantu saya

sepertinya jarang mba, kalau saya lihat dia memang sering di

rumah, paling kalau mau pergi ya sama anak saya tapi saya tidak

tahu pergi kemana yang saya tahu dia keluar rumah, tapi perginya

kemana saya tidak tahu.”

Pn: “Kalau anak dan menantu ibu mau pergi keluar rumah, apa ibu

pernah bertanya pada mereka tempat yang ingin dituju?”

As: “Engga pernah mba, saya biarkan saja nanti kan kalau pamit ya

ngomong mau kemana, tapi kalau tidak ngomong ya sudah saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

173

biarkan saja nanti ndak dikira suka ikut campur.”

4

1

2

3

Kesulitan mengurus anak

Pn: “Setelah memiliki anak, apakah mereka mengalami kesulitan

dalam mengurus anak?”

As: “Kalau kesulitan mengurus anak ya tidak ada mba, karena saya

bantu momong juga kalau menantu saya sedang sibuk, kadang

Pak tuwonya juga ikut momong, kadang anak saya yang bungsu

juga ikut momong.”

Pn: “Maaf kalau boleh tahu apakah cucu ibu imunisasi dan timbang

badannya rutin?”’

As: “Kalau imunisasi saya kurang tahu mba karena biasanya kan ada

jadwalnya, tapi kalau timbangan itu rutin tiap bulan karena disini

kan ada posyandu tiap bulan mba.”

Pn: “Lalu ibu pernah tidak melihat menantu atau anak ibu merasa

kesal atau agak marah saat momong si kecil?”

As: “Kalau menantu saya sepertinya tidak mba, dia sayang sekali

sama anaknya namanya juga ibunya. Kalau anak saya ya pernah

sesekali mba, misalnya kalau dia baru capek pulang kerja terus

disuruh momong kadang agak tidak sabaran, ya wajar to mba

namanya orang capek habis kerja terus disuruh momong,anaknya

ngajak titah, pasti capek to mba, mungkin emosi karena masih

capek mba.”

5

1

Kondisi ekonomi setelah menikah

Pn: “Setelah menikah secara ekonomi mereka bertanggungjawab

penuh pada keluarga barunya dan lepas dari tanggungjawab

orangtua, apakah mereka mengalami kesulitan dalam hal

ekonomi?”

As: “Waktu awal nikah memang anak saya belum punya pekerjaan

tetap, ya masih serabutan mba, tapi ya sudah lumayan dia mau

tanggungjawab sama istrinya to? Kalau sekarang kan pekerjaan

anak saya sudah lumayan, cukuplah untuk biaya hidup istri dan

anaknya. Lagi pula anak saya ini kan tinggal bareng dengan saya

jadi tidak usah takut anak dan istrinya kelaparan, saya usahakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

174

setiap hari ada makanan di sini.”

6

1

2

Mengatasi masalah rumah tangga/ pribadi

Pn: “Ketika mereka mengarungi bahtera rumah tangga tentu ada

masalah dalam perjalannya, bagaimana cara mereka mengatasi

masalah yang terjadi dalam rumah tangga mereka?”

As: “Kalau ada masalah setahu saya mereka bicarakan sendiri di

kamar, nanti kalau masalah sudah dibicarakan baru mereka biasa

lagi, biasanya kalau menantu saya ada masalah dengan saya, anak

saya yang biasa nasihati saya, suruh jangan begini jangan begitu,

ya sudah saya terima saja nanti kalau dipermasalahkan malah

tambah lebar kemana-mana.”

Pn: “Pernah tidak mereka sampai berantem (adu mulut) saat

membicarakan masalah rumah tangga?”

As: “Kalau berantem ya pernah mba, tapi kan saya tidak berani tanya

ada apa, paling ya saya diamkan saja sampai agak reda.”

7

1

2

Mengatasi emosi

Pn: “Ketika mereka mengalami emosi dengan masalah rumah tangga,

pernahkah mereka melakukan kekerasan fisik pada pasangan

mereka/ benda?”

As: “Kekerasan fisik gimana maksudnya mba?”

Pn: “Maksud saya ketika emosi pernah tidak sampai memukul

pasangannya sendiri atau memukul benda gitu bu?”

As: “Wah kalau kekerasan fisik yang dialami anak dan menantu saya

tidak pernah itu mba. Ya kalau berantem memang pernah tapi

kalau sampai mukul tidak mba.”

8

1

Mengatasi marah

Pn: “Ketika mereka merasa marah dengan pasangan mereka atau

masalah rumah tangga mereka, apakah mereka langsung

meluapkan kemarahan mereka atau mereka menahannya?”

As: “Kalau setahu saya langsung diluapkan mba, karena anak saya itu

kan orangnya kalau ada apa-apa maunya langsung dibicarakan,

kalau menantu saya kurang tahu mba, sepengetahuan saya dia

kalau sedang marah itu selalu diam”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

175

9

1

2

3

Hal baik dan kurang baik dari pernikahan usia muda

Pn: “Apakah ada hal baik atau kurang baik yang mereka alami setelah

mereka menikah di usia muda dan mengarungi rumah tangga

selama ini?”

As: “Hal baiknya apa ya? Ya terhindar dari fitnah mba. Kalau kurang

baiknya mereka masih sama-sama kecil mba, belum bisa

mengatur diri dan mengatur emosi.”

Pn: “Ehm seperti itu, wawancaranya sudah selesai bu tadi itu

pertanyaan terakhir, terimakasih untuk waktu yang ibu sediakan

untuk saya dan saya minta maaf kalau ada kata-kata saya saat

wawancara tadi yang mungkin menyinggung perasaan ibu.”

As: “Ya sama-sama mba, saya juga senang kalau bisa bantu.”

Pn: “Ya sudah saya pamit dulu ya bu, mari bu.”

As: “Iya mba.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

176

Kode Hasil wawancara subjek 2D(An)

2D 1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pn: “Selamat pagi mas?”

An: “Pagi mba.”

Pn: “Dengan mas An?”

An: “Iya mba.”

Pn: “Perkenalkan saya Sl, saya tahu mas dari mba Al, begini mas saya kan sedang

penelitian, penelitian saya tentang pernikahan usia muda dan kemarin mba Al

beserta keluarganya sudah menjadi subjek saya, hanya saja saya masih merasa

informasi yang saya dapat ada yang kurang, jadi saya tanya mba Al teman

dekat mas Sg siapa yang kira-kira bisa saya wawancarai, lalu mba Al kasih

tahu alamatnya mas An. Nah saya mau minta tolong mas An untuk saya

wawancarai sebentar bisa tidak mas?”

An: “Wawancara tentang apa ya mba?”

Pn: “Wawancara tentang keluarga mba Al khususnya mas Sg, kata mba Al mas ini

teman dekatnya mas Sg, benar begitu mas?”

An: “Iya mba, tapi saya ga enak sama Sg nanti kalau dia tahu gimana?”’

Pn: “Mas tenang saja, saya jamin rahasianya kok mas, jadi apa yang jadi

pembicaraan kita hari ini cuma saya dan mas yang tahu, saya juga tidak akan

menyebutkan identitas mas,gimana mas bersedia?”

An: “Ya sudah kalau begitu.”

Pn: “Tetapi mohon jawab sejujurnya ya mas.”

An: “Ya Insya Allah mba, asal terjamin rahasianya.”

Pn: “Pasti terjamin mas, oya mas ini sudah berapa lama berteman dengan mas Sg?”

An: “Sudah lama mba sejak SMP, ya sudah 6 tahunan mungkin mba.”

Pn: “Kalau menurut mas, mas Sg itu orangnya gimana?”

An: “Kalau menurut saya ya orangnya baik mba, perhatian sama teman.”

Pn: “Maaf ya mas bukannya saya mau cari tahu keburukan orang saya hanya ingin

memastikan, kalau boleh saya tahu sifat negatif apa yang dimiliki mas Sg?”

An: “Memang kenapa mba ko nanya itu?”

Pn: “Ya soalnya kemarin waktu wawancara jawaban mas Sg sama mba Al itu ada

yang berdeda, mba Al bilang waktu menikah suaminya belum kerja, tapi mas

Sg bilang sudah kerja serabutan, apakah mas Sg punya kebiasaan berbohong

mas?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

177

10

11

12

13

14

15

16

17

An: “Ehm ini yang saya tahu loh mba, ya waktu di tempat kerja dulu memang dia

pernah korupsi mba sampai jutaan, terus pas juragan tahu orangtuanya

dipanggil ke tempat kerja di suruh ganti setengahnya kalau tidak ganti nanti

mau dilaporin polisi, lah orangtuanya bingung to mba kok bisa begitu,

akhirnya ibunya masuk rumah sakit terus Sg dipecat dari tempat kerjaan, itu

sih mba yang saya tahu.

Pn: “Mas kan temenan sudah lama dengan mas Sg, apakah mas baru tahu saat itu

kalau mas Sg punya kebiasaan bohong?”

An: “Iya mba saya baru tahu waktu itu, saya juga kaget ko dia bisa begitu.”

Pn: “Mas tahu kejadian itu dari siapa?”

An: “Kejadian apa mba?”

Pn: “Mas SG korupsi itu.”

An: “Oh...waktu itu saya kan satu kerjaan sama dia mba, makannya saya tahu.”

Pn: “Lalu kalau boleh tahu uang hasil korupsiannya itu untuk apa?”

An: “Setahu saya ya mba, uangnya dipakai untuk pacaran, waktu itu dia kan punya

dua pacar, mba Al dan satu lagi orang semarang, nah orang semarang ini suka

mintain duit ke SG mungkin dia sampai berani korupsi karena pacar yang di

semarang itu, tapi ternyata yang sudah keburu hamil itu mba Al,jadinya yang

dinikahi Sg yang mba Al itu karena sudah terlanjur hamil to mba, terus sama

yang semarang itu putus kalau ga salah mba.”

Pn: “Mas tahu dari tentang hal itu?”

An: “Ya Sg sering cerita ke saya mba makannya saya tahu banyak, maka nanti

jangan sampai Sg tahu tentang wawancara kita yamba, saya cuma ingin

membantu mba makannya saya mau diwawancara.”

Pn: “Iya mas tengan saja saya jamin tidak akan bocor, lalu setelah kejadian korupsi

itu bagaimana nasib mas Sg, apakah dia langsung menikahi mba Al?”

An: “Ya iyalah mba orang sudah hamil 5 bulan ya langsung dinikahi.”

Pn: “Lalu pekerjaannya bagaimana mas?”

An: “Ehm dia dipecat mba setelah kejadian itu, terus sebulan kemudian menikah.”

Pn: “Jadi mas Sg ini punya kebiasaan berbohong ya mas?”

An: “Ya bisa dibilang begitu mba.”

Pn: “Lalu apakah mas tahu kehidupan mereka setelah menikah, apakah

mereka sering berkelahi atau apa begitu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

178

18

19

20

21

22

23

An: “Ehm yang saya tahu kalau berantem fisik ga pernah mba,paling adu mulut

saja, mereka berdua kan sama-sama keras wataknya mba, jadi kalau ada

masalah ya sering berantem mba.”

Pn: “Mas pernah melihat mba Al dan mas Sg berantem?”

An: “Selama ini sih engga mba, tapi Sg sering cerita sama saya, ya curhat gitu lah

mba.”

Pn: “Lalu kalau hubungannya mba Al dengan orangtuanya mas Sg gimana mas?”

An: “Ehm saya kurang tahu juga mba, kalau Sg suka cerita sih memang Al sama

ibunya itu kurang dekat, mungkin karena Al nya juga yang cepat tersinggung

orangnya atau ibu nya yang belum siap punya menantu, saya pernah dengar

kalau ibunya pengen Sg lanjutin sekolah mba biar bisa cari kerja gampang,

tapi malah keduluan kejadian ini ya sudah jadai batal, mungkin hal itu yang

bikin ibunya rada ga rela dan kurang dekat dengan Al mba saya juga kurang

tahu.”

Pn: “Lalu saya dengar dari mba Al kalau mas Sg ini suka minum-minum, benar

begitu mas?”

An: “Ya kalau itu saya pergokin sekali mba, tapi saya ga ikut minum loh mba ya ga

sengaja saja lagi main pas dia lagi minum, ya mungkin itu karena dia lagi

stress terus pelampiasannya minum-minum itu.”

Pn: “Lalu apakah mas tahu penyebab mas Sg sering main dan keluar malam?

Apakah mas juga sering ikut kumpul dengan mas Sg?”

An: “Iya mba tapi jarang mba ga setiap hari, mungkin itu pelampiasan saja mba

karena belum siap menikah tapi namanya sudah berbuat ya harus

bertanggungjawab to mba, jadi dia mungkin menenangkan dirinya dengan

main sma teman kalau pulang kerja.”

Pn: “Kalau menurut mas sendiri, setuju tidak dengan pernikahan usia muda?”

An:”Kalau menurut saya ya setuju saja mba asal kita siap dan sudah mantap mau

menikah muda, karena menikah itu kan ibadah dan menghindari kita dari

perbuatan zina, tapi jangan menikah karena sudah kecelakaan soalnya kalau

kaya gitu mungkin kitanya juga belum siapkan mba nanti malah amburadul

pernikahannya, kan kita maunya menikah sekali seumur hidup gitu mba.”

Pn: “Ehm seperti itu, ya sudah terimakasih ya mas atas waktunya, maaf kalau saya

mengganggu dan saya minta maaf juga kalau ada kata-kata saya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Batas usia perkawinan 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki dalam undang-undang tahun 1974 diubah menjadi 18

179

24

menyinggung perasaan mas.”

An: “Iya mba sama-sama, saya juga minta kalau infonya agak kurang soalnya yang

saya tahu cuma segitu.”

Pn: “Engga apa-apa ko mas, saya rasa ini sudah cukup, saya pamit dulu mas,

mari.”

An: “Iya mba.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI