petunjuk penyusunan (renja k/l) tahun 2017 - … · untuk aplikasi dan softcopy buku petunjuk renja...

42

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PETUNJUK PENYUSUNAN

    RENCANA KERJA

    KEMENTERIAN/LEMBAGA

    (RENJA K/L) TAHUN 2017

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Buku Petunjuk Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja

    K/L) tahun 2017 ini disusun untuk mempermudah Kementerian/Lembaga dalam

    menyusun Renja K/L serta dalam rangka persiapan penyusunan Rencana Kerja

    Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara (RAPBN) 2017. Buku Petunjuk ini bertujuan untuk memberikan penjelasan

    secara rinci mengenai tata cara pengisian formulir Renja K/L tahun 2017, baik itu

    dalam lingkup substansi dari formulir isian maupun terkait dengan penggunaan

    perangkat lunak komputer (aplikasi Renja K/L 2017).

    Untuk aplikasi dan softcopy buku petunjuk Renja K/L dapat di download di

    www.bappenas.go.id. Apabila terdapat permasalahan dalam proses pengisian Renja

    K/L 2017, baik itu terkait dengan substansi maupun program/aplikasi komputer

    dapat kiranya menghubungi:

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

    Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan

    Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta 10310

    Telepon (021) 3905650 ext. 1327, 1523

    Fax (021) 3148553

    http://www.bappenas.go.id/

  • iv

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv

    KAIDAH PENYUSUNAN RENJA K/L................................................................................. 1

    PENYUSUNAN SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) DAN INDIKATOR

    KINERJAKEGIATAN ............................................................................................................. 5

    FORMULIR 1 ........................................................................................................................................ 9

    FORMULIR 2 ........................................................................................................................................ 10

    FORMULIR 3 ........................................................................................................................................ 11

    PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1 ........................................................................................ 13

    PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2 ........................................................................................ 20

    PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3 ........................................................................................ 24

  • 1

    KAIDAH PENYUSUNAN RENJA K/L

    Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan dokumen perencanaan

    tahunan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan

    yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga. Hal

    tersebut seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun

    2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN

    berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan

    ketersediaan anggaran.

    Selain disusun pada level Nasional melalui dokumen RKP, perencanaan

    kegiatan tahunan juga dilakukan pada level Kementerian/Lembaga. Perencanaan

    kegiatan tahunan oleh K/L tersebut dituangkan dalam bentuk dokumen

    perencanaan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L). Renja K/L adalah

    dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis

    Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) serta disusun mengacu pada RKP.

    Penyusunan Renja K/L 2017 dilaksanakan setelah dikeluarkannya

    Rancangan Awal RKP yang di dalamnya mencakup Matrik Rencana Tindak K/L.

    Matrik Rencana Tindak K/L merupakan rencana program dan kegiatan K/L

    berdasarkan Pagu Indikatif 2017. Pagu Indikatif tersebut merupakan batas tertinggi

    indikasi pendanaan yang terdiri atas rupiah murni, PHLN, PNBP, BLU, PDN dan

    SBSN yang tidak dapat dilampaui.

    Hal – hal yang perlu diperhatikan

    Pada penyusunan Renja K/L tahun 2017, beberapa hal yang memerlukan

    perhatian sebagai berikut:

    1. Penyusunan Renja K/L 2017 berpedoman pada Rancangan Awal RKP 2017;

  • 2

    2. Target kinerja yang ditetapkan merupakan rencana kinerja dari suatu K/L

    dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi K/L dan/atau penugasan

    prioritas pembangunan nasional.

    3. Informasi kinerja yang ada dalam Renja K/L meliputi:

    a. Visi dan Misi K/L, Sasaran Strategis K/L, dan Misi unit Eselon I;

    b. Program, Sasaran Program (Outcome), Indikator Kinerja Program (IKP);

    c. Kegiatan, Sasaran Kegiatan (Output), Indikator Kinerja Kegiatan (IKK);

    d. Perkiraan alokasi pendanaan baik untuk tahun yang direncanakan maupun

    prakiraan majunya;

    4. Informasi tersebut merupakan kebijakan kinerja yang ditetapkan dan bersifat

    baku serta menjadi referensi dalam penentuan alokasi pendanaannya.

    Informasi tersebut juga telah tercantum dalam dokumen RPJMN dan Renstra

    K/L.

    5. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L seluruhnya dalam kerangka

    pelaksanaan tugas-fungsi K/L dan/atau penugasan prioritas pembangunan

    nasional.

    6. Pengalokasian anggaran pada program dan kegiatan harus mempertimbangkan

    kemampuan pelaksanaan dan penyerapan anggaran.

    7. Peruntukan indikasi pendanaan harus memperhatikan urutan prioritas sebagai

    berikut:

    a. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas

    pembangunan yang tercantum dalam RPJMN tahun 2015-2019, Renstra

    K/L tahun 2015-2019, dan Rancangan Awal RKP tahun 2017;

    b. Kebutuhan belanja pegawai dan operasional harus dipenuhi dan menjadi

    prioritas utama

    c. Kebutuhan dana pendamping untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya

    bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri;

    d. Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun jamak

    (multiyears);

    e. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan peraturan yang berkaitan

    dengan daerah tertinggal, perbatasan, pengurangan kesenjangan antar

    wilayah serta isu lainnya terkait kewilayahan;

  • 3

    f. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan program/kegiatan

    berdasarkan peraturan perundangan.

    8. Penuangan sumber dana dalam rancangan Renja K/L memperhatikan hal – hal

    sebagai berikut:

    a. Pergeseran alokasi anggaran antar sumber dana tidak dapat dilakukan.

    b. Sumber dana yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN)

    atau pinjaman dalam negeri (PDN), agar dipastikan sudah ada loan/grant

    agreement, cara penarikan, kategori penggunaan, tanggal efektif, tanggal

    closing date termasuk kewajiban untuk menyediakan Rupiah Murni

    Pendamping (RMP).

    c. Dalam hal PHLN atau PDN merupakan sumber dana baru dan belum ada

    loan/grant agreement-nya, maka dipastikan alokasi anggaran yang telah

    ditetapkan dapat direalisasikan dan ditetapkan dalam RUU APBN TA

    2017.

    9. Peningkatan efisiensi dengan membatasi/mengurangi komponen yang bersifat

    administrasi (biaya administrasi keluaran-BAK) dalam pencapaian sebuah

    output;

    10. Pembagian urusan dan kewenangan pusat dan daerah, terkait program dan

    kegiatan yang dilaksanakan di daerah

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara

    Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, pasal 20 ayat (1) mengatakan bahwa

    Pimpinan Kementerian/Lembaga menyusun Rancangan Renja K/L dengan

    mengacu pada Rancangan Awal RKP dan berpedoman pada Renstra serta pagu

    Indikatif yang tertuang dalam Surat Edaran Bersama. Sedangkan ayat (2)

    menyatakan rancangan Renja K/L memuat kebijakan, program dan kegiatan sebagai

    penjabaran Renstra K/L.

    Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 90 tahun 2010

    tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, maka

    dalam penyusunan Renja K/L oleh Kementerian/Lembaga harus didasarkan atas

    hasil kesepakatan dalam pertemuan 3 (tiga) pihak (trilateral meeting) yang telah

  • 4

    dilaksanakan sebelumnya. Renja K/L yang telah disusun Kementerian/Lembaga,

    kemudian disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Kementerian

    PPN/Kepala Bappenas dan Kementerian Keuangan sebagai bahan penyempurnaan

    rancangan awal RKP dan penyusunan rincian pagu.

  • 5

    PENYUSUNAN SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) DAN

    INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

    A. Penyusunan Sasaran Kegiatan (Output)

    Sasaran Kegiatan (Output) adalah keluaran akhir (output) yang dihasilkan oleh

    suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan

    program dan kebijakan yang dapat berupa barang atau jasa. Sasaran Kegiatan

    (output) disusun berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

    1. Sasaran kegiatan harus menggambarkan keluaran (output) dari pelaksanaan

    kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi unit penanggung jawab kegiatan.

    Output kegiatan diperoleh dari terlaksananya berbagai proses secara

    bersinergi yang ada dalam kegiatan;

    2. Setiap kegiatan dapat memiliki lebih dari satu sasaran kegiatan (output);

    3. Sasaran kegiatan yang dirumuskan harus dapat mendukung tercapainya

    sasaran program. Sasaran kegiatan merupakan sasaran strategis unit kerja

    Eselon II atau unit kerja mandiri.

    4. Sasaran kegiatan (output) harus dapat diukur, dikelola, dan diaudit.

    Dalam penyusunan sasaran kegiatan (output), terdapat beberapa kriteria-

    kriteria yang harus diperhatikan yaitu:

    1. Rumusan sasaran kegiatan (output) dapat termasuk obyek atau subyek.

    Contoh:

    - Layanan Konsultasi;

    - Layanan Bantuan Hukum; atau

    2. Rumusan sasaran kegiatan (output) bukan merupakan pernyataan

    Sasaran/Tujuan, seperti:

    - Penurunan Tingkat Kematian Bayi

    - Tercapainya peningkatan produksi dan populasi ternak.

    3. Rumusan sasaran kegiatan (output) seharusnya tidak menyertakan gerakan

    terarah pada ukuran statistik tertentu, seperti:

    - Peningkatan pasokan beras “xxx” ton;

    - Pembangunan jalan tol ‘’xxx” km.

  • 6

    4. Sasaran kegiatan (output) tidak menggunakan rumusan input atau masukan,

    seperti:

    - Kendaraan Bermotor/Pengadaan kendaraan bermotor roda-4

    - Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

    5. Rumusan sasaran kegiatan (output) seharusnya tidak menggunakan indikator

    kinerja, seperti:

    - Persentase (%) Penurunan Susut Hasil Tanaman Pangan.

    6. Deskripsi sasaran kegiatan (output) harus jelas (tidak bermakna ganda) dan

    singkat (4-5 kata), misalnya:

    - Jaringan Jalan Nasional yang dibangun;

    - Fasilitas Pendidikan Dasar yang disediakan;

    - Layanan kesehatan yang disediakan;

    - Rekomendasi kebijakan yang disusun;

    - Rancangan Undang-Undang yang disusun.

    B. Penyusunan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

    Indikator Kinerja Kegiatan adalah alat ukur yang mengindikasikan

    keberhasilan pencapaian keluaran (output) dari suatu kegiatan. Indikator Kinerja

    Kegiatan ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan

    dengan sasaran kegiatan (output).

    Indikator Kinerja Kegiatan dalam Struktur Manajemen Kinerja merupakan

    sasaran kinerja kegiatan yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi

    K/L setingkat Eselon II.

    Indikator kinerja kegiatan dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:

    1) Indikator kuantitas,

    2) Indikator kualitas,

    3) Indikator aktualitas (ketepatan waktu), dan

    4) Indikator keuangan.

  • 7

    Box 1. Contoh Rumusan Indikator Kinerja Berdasarkan Jenisnya

    Karakteristik yang harus terdapat dalam rumusan Indikator Kinerja Kegiatan

    adalah sebagai berikut:

    1) harus mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon II sesuai dengan

    tupoksinya;

    2) harus bersifat spesifik dan terukur;

    3) harus dapat mendukung pencapaian indikator kinerja program; dan

    4) harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

    Indikator Kinerja Kegiatan dalam kerangka akuntabilitas organisasi

    merupakan ukuran pencapaian output/kinerja keluaran. Kriteria-kriteria yang

    digunakan dalam penyusunan indikator kinerja kegiatan adalah sebagai berikut:

    1) Rumusan indikator kinerja kegiatan tidak dinyatakan sebagai pernyataan sasaran.

    2) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus mengacu pada 1 (satu) variabel saja;

    3) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus mengacu pada 1 (satu) jenis indikator

    kinerja, baik itu kuantitas atau kualitas atau aktualitas atau keuangan. Tidak

    disarankan menggunakan kombinasi 2 (dua) atau 3 (tiga) jenis indikator kinerja

    sekaligus;

    4) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus jelas dan spesifik terhadap obyek yang

    diukur;

    Output: Penyediaan Jaringan Transportasi Jalan Indikator Kinerja Indikator Kuantitas:

    - Jumlah kilometer dari jalan raya nasional / jalur lalu lintas yang tersedia

    - Jumlah kilometer perjalanan kendaraan tahunan di jalan raya nasional

    Indikator Kualitas:

    - % dari jalan raya nasional dipertahankan pada Indeks Kekasaran rata-rata

    International harian “xxx” atau lebih baik

    Indikator Aktualitas (Ketepatan Waktu):

    - Kecepatan yang aman rata rata per 100 km dari jalan raya nasional

    - Jumlah rata-rata kilometer per hari di mana kecepatan berkurang diberlakukan

    di jalan raya nasional dan jalan arteri akibat perbaikan dan pemeliharaan.

    Indikator Keuangan:

    - Biaya per km perjalanan di jalan raya nasional

  • 8

    5) Besaran target dan satuannya tidak perlu dituliskan juga dalam rumusan indikator

    kinerja kegiatan;

    6) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus memfasilitasi perhitungan rata-rata dan

    varians untuk jangka waktu yang panjang;

    7) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus memfasilitasi ekspresi dari target

    sebagai nilai numerik tunggal. Variabel potensial lainnya dianggap tetap;

    8) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus memberikan gambaran target maksimal

    atau minimal, bukan dalam nilai angka tertentu:

    Indikator Kinerja Target

    Bukan Waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi

    korespondensi

    10 hari

    Tapi… Persentase korespondensi yang diterima dari

    klien yang ditanggapi dalam waktu 10 hari

    > 95%

  • 9

    FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM

    RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN ANGGARAN 2017

    1. Kementerian/Lembaga :

    2. Visi :

    3. Misi : 1. ...............................................................................................

    2. ...............................................................................................

    3. .........................................................................................dst

    4. Prioritas Nasional

    Kode Prioritas Nasional Alokasi 2017

    (juta rupiah)

    (1) (2) (3)

    99 Prioritas Nasional 1 999

    99 Prioritas Nasional 2 999

    99 …dst 999

    Jumlah 999

    5. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L

    Kode Sasaran Strategis K/L Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L Target

    2017

    Alokasi 2017

    (juta rupiah)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    99 Sasaran Strategis 1 999

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1.1. 999

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1.2. 999

    99 Sasaran Strategis 2 999

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2.1. 999

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2.2. 999

    Jumlah 999

    6. Program dan Pendanaan

    Kode Program

    Indikasi Pendanaan Tahun 2017

    (juta rupiah)

    Prakiraan Kebutuhan

    (juta rupiah)

    Rupiah PHLN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah 2018 2019 2020

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(3)+(4)+(5)+(6) (8) (9) (10)

    99 Program A 999 999 999 999 999 999 999 999

    99 Program B 999 999 999 999 999 999 999 999

    99 Program C 999 999 999 999 999 999 999 999

    Jumlah 999 999 999 999 999 999 999 999

    FORMULIR 1

    Jakarta, .................... 2016 a/n Menteri/ Kepala Lembaga

    (..................................................) NIP: ....................................

  • 10

    FORMULIR 2

    RENCANA KERJA KEMENTERIAN/ LEMBAGA (RENJA K/L)

    TAHUN ANGGARAN 2017

    1. Kementerian/Lembaga :

    2. Sasaran Strategis K/L yang didukung : 1. .......................................................................................

    2. .......................................................................................

    3. .................................................................................dst

    3. Program :

    4. Unit Organisasi (Eselon 1) :

    5. Sasaran Program (Outcome) dan Indikator Kinerja Program (IKP)

    Kode Sasaran Program

    (Outcome)

    Indikator Kinerja Program

    (IKP) Target 2017

    Alokasi 2017

    (juta rupiah)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    99 Sasaran Program

    (Outcome) A.1. 999

    Indikator Kinerja Program A.1.1. 999

    Indikator Kinerja Program A.1.2. 999

    99 Sasaran Program

    (Outcome) A.2. 999

    Indikator Kinerja Program A.2.1. 999

    Indikator Kinerja Program A.2.2. 999

    Jumlah 999

    6. Kegiatan dan Pendanaan

    Kode Kegiatan Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (juta rupiah)

    Prakiraan Kebutuhan

    (juta rupiah)

    Rupiah PLHN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah 2018 2019 2020

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(3)+(4)+(5)+(6) (8) (9) (10)

    99 Kegiatan 1 999 999 999 999 999 999 999 999

    99 Kegiatan 2 999 999 999 999 999 999 999 999

    99 Kegiatan 3 999 999 999 999 999 999 999 999

    Jumlah 999 999 999 999 999 999 999 999

    FORMULIR 2

    Jakarta, .................... 2016 a/n Menteri/ Kepala Lembaga

    (..................................................) NIP: ....................................

  • 11

    FORMULIR 3

    RENCANA KERJA KEMENTERIAN/ LEMBAGA (RENJA K/L)

    TAHUN ANGGARAN 2017

    1. Kementerian/Lembaga :

    2. Program :

    3. Sasaran Program yang didukung : 1. ..........................................................................................

    2. ..........................................................................................

    3. ...................................................................................dst

    4. Kegiatan :

    5. Unit Organisasi (Eselon 2) :

    6. Sasaran Kegiatan (Output) dan Pendanaannya :

    Kode Sasaran Kegiatan

    (Output)

    Indikator Kinerja

    Kegiatan (IKK)

    Target

    2017

    Alokasi 2017

    (juta rupiah)

    Prioritas

    Nasional

    Program

    Prioritas

    Kegiatan

    Prioritas Dukungan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

    99 Sasaran Kegiatan

    (Output) 1.1. 999 xxx xxx xxx

    PPP/ARG/ KSST/

    MPI/API/

    PPBAN/RB

    Indikator Kinerja

    Kegiatan 1.1.1. 999

    Indikator Kinerja

    Kegiatan 1.1.2. 999

    99 Sasaran Kegiatan

    (Output) 1.2. 999 xxx xxx xxx

    PPP/ARG/ KSST/

    MPI/API/

    PPBAN/RB

    Indikator Kinerja

    Kegiatan 1.2.1. 999

    Indikator Kinerja

    Kegiatan 1.2.2. 999

    Jumlah 999

    7. Rincian Kegiatan

    A. Perhitungan Pendanaan (Tahun 2017 dan Prakiraan Maju)

    Kode Sasaran Kegiatan

    (Output)/Komponen

    Tahun 2017 Prakiraan Maju

    Volume Satuan

    Biaya

    Jumlah Alokasi

    (juta rupiah)

    Volume Jumlah Alokasi

    (juta rupiah)

    2018 2019 2020 2018 2019 2020

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

    99 Sasaran Kegiatan (Output) 1.1. 999 999 999 999 999 999 999 999

    xx1 Komponen 1 999 999 999

    xx2 Komponen 2 999 999 999

    99 Sasaran Kegiatan (Output) 1.2. 999 999 999 999 999 999 999 999

    xx1 Komponen 1 999 999 999

    xx2 Komponen 2 999 999 999

    Jumlah 999 999 999 999

    FORMULIR 3

  • 12

    B. Sumber Pendanaan

    Kode Sasaran Kegiatan

    (Output)/Komponen

    Jenis Komponen (BAK/BLK)

    Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (juta rupiah)

    Rupiah PHLN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(4)+(5)+(6)+(7)

    99 Sasaran Kegiatan

    (Output) 1.1. 999 999 999 999 999

    xx1 Komponen 1 BAK/BLK 999 999 999 999 999

    xx2 Komponen 2 BAK/BLK 999 999 999 999 999

    99 Sasaran Kegiatan

    (Output) 1.2. 999 999 999 999 999

    xx1 Komponen 1 BAK/BLK 999 999 999 999 999

    xx2 Komponen 2 BAK/BLK 999 999 999 999 999

    Jumlah 999 999 999 999 999

    C. Pendanaan PHLN atau PDN Tahun 2017

    Kode

    Sasaran Kegiatan

    (Output)/ Komponen

    Sumber/ Loan

    Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) (juta rupiah)

    Jenis PHLN (P/H/KE)

    Pagu (Sesuai MUA)

    Penyerapan s/d

    Desember 2015

    Tanggal Mulai

    Tanggal Tutup

    Rencana Penarikan

    Kebutuhan Dana

    Pendamping PLN/PDN Hibah

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

    99

    Sasaran

    Kegiatan

    (Output) 1.1.

    999 999

    xx1 Komponen 1 xxx (P/H/KE) 999 999 (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) 999 999 999

    xx2 Komponen 2 xxx (P/H/KE) 999 999 (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) 999 999 999

    99

    Sasaran

    Kegiatan

    (Output) 1.2.

    999 999

    xx1 Komponen 1 xxx (P/H/KE) 999 999 (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) 999 999 999

    xx2 Komponen 2 xxx (P/H/KE) 999 999 (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) 999 999 999

    Jumlah 999 999 999 999

    Jakarta, .................... 2016 a/n Menteri/ Kepala Lembaga

    (..................................................) NIP: ....................................

  • 13

    PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L)

    TAHUN ANGGARAN 2017

    Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) adalah dokumen

    perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari RKP dan digunakan sebagai

    pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga. Renja

    K/L memuat sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh K/L, arah kebijakan, program,

    kegiatan pembangunan, dan kebutuhan pendanaannya baik yang dilaksanakan

    langsung oleh pemerintah, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

    masyarakat.

    Penjelasan Umum Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) ini

    diharapkan dapat memberikan gambaran singkat mengenai sasaran yang akan

    dicapai, kebijakan yang akan digunakan serta program dan kegiatan yang

    diprioritaskan oleh Kementerian/Lembaga. Bagi Kementerian/ Lembaga yang

    terkait langsung dengan pencapaian prioritas nasional pada tahun tertentu, maka

    program dan kegiatannya harus dapat secara langsung mencerminkan pencapaian

    prioritas nasional yang telah ditetapkan.

    Untuk setiap Kementerian/Lembaga harus menyusun satu penjelasan umum

    sesuai dengan Formulir-1. Penulisan Formulir-1 secara umum dapat dijelaskan

    lebih lanjut sebagai berikut:

    1. Kementerian/Lembaga:

    Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas program

    dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017.

    Contoh:

    Kementerian Pertanian

    Jakarta,…….2009

    a/n Menteri/Ketua Lembaga

    (…………………………….)

    NIP:………………………..

    PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1

  • 14

    2. Visi:

    Diisi dengan visi dari Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan visi yang

    tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Visi merupakan

    rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh

    Kementerian/Lembaga.

    Contoh:

    Kementerian Pertanian:

    “Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan

    Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya

    Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”

    3. Misi

    Diisi dengan misi Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan misi yang

    tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Misi merupakan

    upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi

    Kementerian/Lembaga harus selaras dengan tujuan Kementerian/Lembaga. Misi

    mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh

    Kementerian/Lembaga.

    Contoh:

    Misi Kementerian Pertanian:

    1. Mewujudkan kedaulatan pangan;

    2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan;

    3. Mewujudkan kesejahteraan petani;

    4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi.

    4. Prioritas Nasional

    1. Kolom Kode (1)

    Dalam kolom kode, diisi dengan nomor kode dari Prioritas Nasional yang

    didukung oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun 2017.

  • 15

    2. Kolom Prioritas Nasional (2)

    Prioritas Nasional, diisi dengan Prioritas Nasional yang dalam

    pencapaiannya didukung oleh Kementerian/Lembaga sesuai dengan yang

    tercantum dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017.

    Prioritas Nasional tahun 2017:

    1. Kedaulatan Pangan

    2. Kedaulatan Energi

    3. Kemaritiman dan Kelautan

    4. Revolusi Mental

    5. Daerah Perbatasan

    6. Daerah Tertinggal

    7. Pelayanan Kesehatan

    8. Pelayanan Pendidikan

    9. Antar Kelompok Pendapatan

    10. Desa dan Kawasan Pedesaan

    11. Perumahan dan Permukiman

    12. Stabilitas Keamanan dan Ketertiban

    13. Kepastian dan Penegakan Hukum

    14. Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi

    15. Reformasi Birokrasi

    16. Perkotaan

    17. Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK)

    18. Pembangunan Pariwisata

    19. Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim Usaha

    20. Peningkatan Ekspor Non Migas

    21. Pengembangan Konektivitas Nasional

    22. Reformasi Fiskal

    23. Reformasi Agraria

    24. Prioritas Presiden

  • 16

    3. Kolom Alokasi 2017 (dalam satuan juta rupiah) (3)

    Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap Prioritas Nasional

    yang dalam pencapaiannya didukung oleh Kementerian/Lembaga pada

    tahun 2017. Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah.

    Contoh:

    1. 1.394.106,5 juta rupiah

    2. 943.353,3 juta rupiah

    5. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L

    1. Kolom Kode (1)

    Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Strategis yang akan

    dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun 2017.

    2. Kolom Sasaran Strategis (2)

    Sasaran Strategis, diisi dengan sasaran strategis yang akan dicapai oleh

    Kementerian/Lembaga sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen

    rencana strategis (Renstra K/L).

    Contoh:

    Sasaran Strategis Kementerian Pertanian, antara lain:

    1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging

    dan gula;

    2. Peningkatan diversifikasi pangan;

    3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi

    pasar ekspor dan substitusi impor;

    4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergy;

    5. Peningkatan pendapatan keluarga petani;

    6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.

    3. Kolom Indikator Kinerja Sasaran Strategis (3)

    Diisi dengan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga

    terkait sesuai dengan Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L yang

    tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Indikator

    Kinerja Sasaran Strategis merupakan alat ukur yang mengindikasikan

    keberhasilan pencapaian sasaran strategis Kementerian/Lembaga.

  • 17

    Contoh:

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Pertanian, untuk Sasaran

    Strategis “Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam

    memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor”, antara lain:

    1. Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama;

    2. Pertumbuhan Volume Impor Produk Pertanian Utama Substitusi

    Impor;

    3. Produksi Cabe Besar;

    4. Produksi Cabe Rawit;

    5. Produksi Bawang Merah.

    4. Kolom Target 2017 (4)

    Diisi dengan target yang akan dicapai dari suatu indikator kinerja sasaran

    strategis yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun 2017.

    Contoh:

    Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Pertanian:

    1. 10 persen (Target Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama);

    2. -5 persen (Target Pertumbuhan Volume Impor Produk Pertanian Utama

    Substitusi Impor);

    3. 1.106 ton (Target Produksi Cabe Besar);

    4. 759 ton (Target Produksi Cabe Rawit);

    5. 1.173 ton (Target Produksi Bawang Merah).

    5. Kolom Alokasi 2017 (dalam satuan juta rupiah) (5)

    Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap sasaran strategis

    yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Satuan biaya ditulis dalam juta

    rupiah.

    Contoh:

    1. 25.061.187,7 juta rupiah (Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian

    sasaran strategis “Swasembada padi, jagung dan kedelai serta

    peningkatan produksi daging dan gula”);

    2. 783.064,1 juta rupiah (Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran

    strategis “Peningkatan diversifikasi pangan”);

  • 18

    3. 1.779.284,6 juta rupiah (Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian

    sasaran strategis “Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing

    dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor”).

    6. Program dan Pendanaan

    Bagian ini menjelaskan mengenai rekapitulasi alokasi program berdasarkan

    sumber pendanaan dalam satu Kementerian/Lembaga.

    1. Kolom Kode (1)

    Diisi dengan kode program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/

    Lembaga pada tahun 2017.

    Contoh:

    Kode Program : 06

    2. Kolom Program (2)

    Diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi

    untuk mendukung pencapaian sasaran strategis.

    Contoh:

    Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman

    Pangan

    3. Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (satuan ditulis dalam juta rupiah)

    i. Kolom Rupiah (3)

    Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran usulan anggaran Rupiah murni

    ditambah dengan rupiah pendamping tahun 2017.

    ii. Kolom PHLN + PDN (4)

    Dalam kolom PHLN + PDN, diisi dengan besaran usulan anggaran PHLN +

    PDN tahun 2017.

    iii. Kolom PNBP + BLU (5)

    Dalam kolom PNBP + BLU, diisi dengan besaran usulan anggaran PNBP +

    BLU tahun 2017.

    iv. Kolom SBSN (6)

    Dalam kolom SBSN, diisi dengan besaran usulan anggaran SBSN tahun

    2017.

    v. Kolom Jumlah (7)

    Adalah Jumlah usulan anggaran tahun 2017, (Rupiah+PHLN +

    PDN+PNBP+BLU+SBSN).

  • 19

    4. Kolom Prakiraan Kebutuhan (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah)

    i. Kolom Tahun 2018 (8)

    Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2018, diisi dengan prakiraan

    besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun 2018.

    ii. Kolom Tahun 2019 (9)

    Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2019, diisi dengan prakiraan

    besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun 2019.

    iii. Kolom Tahun 2020 (11)

    Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2020, diisi dengan prakiraan

    besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun 2020.

    Setelah seluruh informasi selesai diisikan dalam Formulir 1 Renja K/L ini,

    maka perlu pengesahan Pejabat Setingkat Eselon I (satu) dari

    Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

  • 20

    RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA

    TAHUN ANGGARAN 2017

    Tujuan pengisian formulir 2 (dua) ini adalah untuk menjabarkan visi, misi

    dan sasaran strategis ke dalam program yang akan dilaksanakan oleh

    Kementerian/Lembaga. Formulir 2 (dua) ini diisi sesuai dengan jumlah program

    yang dimiliki dan akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga.

    1. Nama Kementerian/Lembaga

    Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang akan melaksanakan Rencana

    Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL).

    Contoh:

    Kementerian Pertanian

    2. Sasaran Strategis yang didukung

    Diisi dengan sasaran strategis Kementerian/Lembaga yang didukung oleh

    pencapaian kinerja program dari unit organisasi.

    Contoh:

    1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi

    daging dan gula;

    2. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergy.

    3. Program

    Diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi

    untuk mendukung pencapaian sasaran strategis.

    Contoh:

    Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman

    Pangan

    PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2

  • 21

    4. Nama Unit Organisasi

    Diisi dengan nama Unit Organisasi dalam Kementerian/Lembaga yang

    bertanggung jawab atas pelaksanaan program dari Rencana Kerja

    Kementerian/ Lembaga.

    Contoh:

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    5. Sasaran Program (Outcome) dan Indikator Kinerja Program (IKP)

    a. Kolom Kode (1)

    Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Program yang

    akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun 2017.

    b. Kolom Sasaran Program (Outcome) (2)

    Diisi dengan hasil (outcome) yang akan dicapai terkait dengan

    pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh unit organisasi

    Kementerian/Lembaga.

    Contoh:

    1. Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan;

    2. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan mendukung peyediaan bahan

    baku bioindustri dan bioenergi berkelanjutan.

    c. Kolom Indikator Kinerja Program (IKP) (3)

    Diisi dengan indikator kinerja utama program yang terukur.

    Contoh:

    1. Meningkatnya Produktivitas Padi

    2. Meningkatnya Produktivitas Jagung

    3. Meningkatnya Produktivitas Kedelai

    4. Meningkatnya Produktivitas Ubi Jalar

    d. Kolom Target 2017 (4)

    Diisi dengan target yang akan dicapai dari suatu indikator kegiatan yang

    akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun 2017.

    Contoh:

    1. 15 kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas padi);

    2. 20 kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas jagung);

  • 22

    3. 2 kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas kedelai);

    4. 15 kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas ubi jalar)

    e. Kolom Alokasi 2017 (satuan ditulis dalam juta rupiah) (5)

    Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap kegiatan

    prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Satuan biaya ditulis

    dalam juta rupiah.

    Contoh:

    Rp. 7.677.302,4 juta. (Alokasi biaya untuk sasaran program “Terwujudnya

    Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan”).

    6. Kegiatan dan Pendanaan

    a. Kolom Kode (1)

    Dalam kolom Kode, diisi dengan nomor kode Kegiatan yang akan

    dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun 2017.

    Contoh:

    1761

    b. Kolom Kegiatan (2)

    Dalam kolom Kegiatan diisi dengan nama Kegiatan yang akan

    dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun 2017.

    Contoh:

    Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

    c. Kolom Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (Satuan biaya ditulis dalam

    juta rupiah).

    i. Kolom Rupiah (3)

    Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran usulan anggaran

    Rupiah murni ditambah dengan rupiah pendamping tahun

    2017.

    ii. Kolom PHLN + PDN (4)

    Dalam kolom PHLN + PDN, diisi dengan besaran usulan

    anggaran PHLN + PDN tahun 2017.

    iii. Kolom PNBP + BLU (5)

    Dalam kolom PNBP + BLU, diisi dengan besaran usulan

    anggaran PNBP + BLU tahun 2017.

  • 23

    iv. Kolom SBSN (6)

    Dalam kolom SBSN, diisi dengan besaran usulan anggaran

    SBSN tahun 2017.

    v. Kolom Jumlah (7)

    Adalah Jumlah usulan anggaran tahun 2017, (Rupiah+PHLN +

    PDN+PNBP + BLU+SBSN).

    d. Kolom Prakiraan Kebutuhan (Satuan biaya ditulis dalam juta

    rupiah)

    i. Kolom Tahun 2018 (8)

    Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2018, diisi dengan

    prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun

    2018.

    ii. Kolom Tahun 2019 (9)

    Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2019, diisi dengan

    prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun

    2019.

    iii. Kolom Tahun 2020 (11)

    Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2020, diisi dengan

    prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun

    2020.

    Setelah seluruh informasi selesai diisikan dalam formulir 2 Renja K/L ini,

    maka perlu pengesahan Pejabat Setingkat Eselon I (satu) dari

    Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

  • 24

    RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA

    TAHUN ANGGARAN 2017

    1. Nama Kementerian/Lembaga

    Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang akan melaksanakan Rencana

    Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja K/L).

    Contoh:

    Kementerian Pertanian

    2. Nama Program

    Diisi dengan Nama Program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi untuk

    mendukung pencapaian sasaran strategis.

    Contoh:

    Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan

    3. Sasaran Program (Outcome) yang didukung

    Diisi dengan hasil (outcome) yang akan dicapai terkait dengan pelaksanaan

    program yang dilaksanakan oleh unit organisasi Kementerian/Lembaga.

    Contoh:

    1. Terwujudnya Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan

    2. Terwujudnya Peningkatan Produksi Tanaman Pangan mendukung peyediaan

    bahan baku bioindustri dan bioenergi berkelanjutan

    4. Kegiatan

    Dalam kolom Kegiatan diisi dengan nama Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

    Kementerian/Lembaga pada tahun 2017.

    Contoh:

    Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

    PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3

  • 25

    5. Nama Unit Organisasi

    Adalah nama Unit Organisasi Eselon 2 yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

    kegiatan dari Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga.

    Contoh:

    Direktorat Aneka Kacang dan Umbi

    6. Sasaran Kegiatan dan Pendanaannya

    a. Kolom Kode (1)

    Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Kegiatan yang akan

    dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun 2017.

    b. Kolom Sasaran Kegiatan (Output) (2)

    Dalam kolom Sasaran Kegiatan (Output), diisi dengan sasaran dari kegiatan

    yang akan dilaksanakan.

    Contoh:

    Sasaran Kegiatan (Output):

    1. Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan;

    2. Lahan produksi ubi kayu yang dibudidayakan;

    3. Lahan produksi ubi jalar yang dibudidayakan.

    c. Kolom Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) (3)

    Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang dapat berupa (i) Indikator Kuantitas,

    (ii) Indikator Kualitas, (iii) Indikator Aktualitas (Ketepatan Waktu) atau (iv)

    Indikator Keuangan. Keempat jenis indikator ini bersifat opsional sebagai alat

    untuk mengukur sebuah kegiatan.

    Contoh:

    Indikator Kinerja Kegiatan (IKK):

    1. Luas lahan penerapan budidaya kedelai (IKK dari sasaran kegiatan (output)

    “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan”);

    2. Luas lahan penerapan budidaya ubi kayu (IKK dari sasaran kegiatan (output)

    “Lahan produksi ubi kayu yang dibudidayakan”);

    3. Luas lahan penerapan budidaya ubi jalar (IKK dari sasaran kegiatan (output)

    “Lahan produksi ubi jalar yang dibudidayakan”)

  • 26

    d. Kolom Target 2017 (4)

    Adalah target yang akan dicapai dari suatu sasaran kegiatan (output) dan

    indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga

    pada tahun 2017.

    Contoh:

    a) 700.000 hektar (Target luas lahan produksi kedelai yang dibudidayakan)

    b) 15.000 hektar (Target luas lahan produksi ubi kayu yang dibudidayakan)

    c) 3.200 hektar (Target luas lahan produksi ubi jalar yang dibudidayakan)

    e. Kolom Alokasi tahun 2017 (satuan dalam juta rupiah) (5)

    Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap sasaran kegiatan

    (output) yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Satuan biaya ditulis dalam

    juta rupiah.

    Contoh:

    Rp. 1.674.769,0 juta. (Alokasi biaya untuk sasaran kegiatan (output) “Lahan

    produksi kedelai yang dibudidayakan”)

    f. Kolom Prioritas Nasional (6)

    Kolom Prioritas Nasional diisi dengan uraian Prioritas Nasional yang didukung

    oleh sasaran kegiatan (output) terkait.

    Contoh:

    Sasaran Kegiatan (Output) “Terlaksanakannya penerapan teknologi

    intensifikasi budidaya kedelai” mendukung Prioritas Nasional “Kedaulatan

    Pangan” maka kolom 6 diisi dengan uraian “Kedaulatan Pangan”

    g. Kolom Program Prioritas Nasional (7)

    Kolom Program Prioritas Nasional diisi dengan uraian Program Prioritas

    Nasional yang didukung oleh sasaran kegiatan (output) terkait.

    Contoh:

    Sasaran Kegiatan (Output) “Terlaksanakannya penerapan teknologi

    intensifikasi budidaya kedelai” mendukung Program Prioritas Nasional

    “Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain” maka kolom 7 diisi dengan

    uraian “Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain”

  • 27

    h. Kolom Kegiatan Prioritas Nasional (8)

    Kolom Kegiatan Prioritas Nasional diisi dengan uraian Kegiatan Prioritas

    Nasional yang menjadi induk dari sasaran kegiatan (output) tersebut.

    Contoh:

    Sasaran Kegiatan (Output) “Terlaksanakannya penerapan teknologi

    intensifikasi budidaya kedelai” merupakan turunan dari Kegiatan Prioritas

    Nasional “Teknologi Peningkatan Produktivitas Pertanian, Peternakan,

    Perikanan dan Penyuluhan” maka kolom 8 diisi dengan uraian “Teknologi

    Peningkatan Produktivitas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Penyuluhan”

    i. Kolom Dukungan (9)

    Kolom Program Tematik diisi dengan Program Tematik dari Sasaran Kegiatan

    (Output) terkait (kolom 2). Kolom delapan (9) diisi dengan kode program

    tematik sesuai yang tertera di bawah.

    1. Program Dukungan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS/PPP)

    2. Program Anggaran Responsif Gender (ARG)

    3. Program Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)

    4. Program terkait Mitigasi Perubahan Iklim/Adaptasi Perubahan Iklim

    (MPI/API)

    5. Pengarusutamaan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba (PPBAN)

    6. Reformasi Birokrasi (RB)

    7. Rincian Kegiatan

    A. Perhitungan Pendanaan (Tahun 2017 dan Prakiraan Maju)

    a. Kolom Kolom Kode (1)

    Dalam kolom nomor, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Kegiatan

    (Output) yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun

    2017.

    b. Kolom Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen (2)

    Dalam kolom Sasaran kegiatan (output), diisi dengan sasaran dari

    kegiatan yang akan dilaksanakan.

  • 28

    Contoh:

    Sasaran Kegiatan (Output): “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan”

    Kolom Komponen diisi dengan komponen-komponen pembentuk sasaran

    kegiatan (output)

    Contoh:

    Komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) “Lahan produksi kedelai

    yang dibudidayakan”:

    1. Fasiltasi/Bantuan Budidaya Kedelai;

    2. Pembinaan, Pengawalan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan

    Budidaya Kedelai

    c. Kolom Target/Volume Tahun 2017 (3)

    Diisi dengan target/volume pencapaian dari suatu sasaran kegiatan

    (output) dan komponen yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga

    pada tahun 2017.

    Contoh:

    1. 700.000 hektar (target dari Sasaran Kegiatan (Output) “Lahan produksi

    kedelai yang dibudidayakan”)

    2. 268 kegiatan (target dari komponen “Pembinaan, Pengawalan,

    Monitoring dan Evaluasi Penerapan Budidaya Kedelai”).

    d. Kolom Satuan Biaya Tahun 2017 (4)

    Diisi dengan besaran satuan biaya di tingkat komponen.

    e. Kolom Jumlah Alokasi Tahun 2017 (satuan dalam juta rupiah) (5)

    Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap sasaran

    kegiatan/komponen yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Satuan

    biaya ditulis dalam juta rupiah.

    Contoh:

    Rp. 1.674.769,0 juta. (Alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan (Output)

    “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan”)

  • 29

    f. Kolom Prakiraan Target/Volume Tahun 2018 (6)

    Diisi dengan prakiraan target/volume pencapaian dari suatu Sasaran

    Kegiatan (output) yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada

    tahun 2018.

    Contoh:

    700.000 hektar (prakiraan target dari Sasaran Kegiatan (Output) “Lahan

    produksi kedelai yang dibudidayakan” pada tahun 2018)

    g. Kolom Prakiraan Target/Volume Tahun 2019 (7)

    Diisi dengan prakiraan target/volume pencapaian dari suatu Sasaran

    Kegiatan (output) yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada

    tahun 2019.

    Contoh:

    700.000 hektar (prakiraan target dari Sasaran Kegiatan (Output) “Lahan

    produksi kedelai yang dibudidayakan” pada tahun 2019)

    h. Kolom Prakiraan Target/Volume Tahun 2020 (8)

    Diisi dengan prakiraan target/volume pencapaian dari suatu Sasaran

    Kegiatan (output) yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada

    tahun 2020.

    Contoh:

    700.000 hektar (prakiraan target dari Sasaran Kegiatan (Output) “Lahan

    produksi kedelai yang dibudidayakan” pada tahun 2020)

    i. Kolom Prakiraan Jumlah Alokasi Tahun 2018 (9)

    Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada

    tahun 2018 untuk kegiatan yang terkait baik yang bersumber dari rupiah

    murni maupun PHLN atau PDN, PNBP, BLU, PLN, HLN, PDN, SBSN dalam

    satuan juta rupiah.

    Contoh:

    Rp. 1.558.564,0 juta. (Prakiraan alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan

    (Output) “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan” pada tahun 2018)

    j. Kolom Prakiraan Jumlah Alokasi Tahun 2019 (10)

    Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada

    tahun 2019 untuk kegiatan yang terkait baik yang bersumber dari rupiah

  • 30

    murni maupun PHLN atau PDN, PNBP, BLU, PLN, HLN, PDN, SBSN dalam

    satuan juta rupiah.

    Contoh:

    Rp. 1.494.454,0 juta. (Prakiraan alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan

    (Output) “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan” pada tahun 2019)

    k. Kolom Prakiraan Jumlah Alokasi Tahun 2020 (11)

    Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada

    tahun 2020 untuk kegiatan yang terkait baik yang bersumber dari rupiah

    murni maupun PHLN atau PDN, PNBP, BLU, PLN, HLN, PDN, SBSN dalam

    satuan juta rupiah.

    Contoh:

    Rp. 1.444.344,0 juta. (Prakiraan alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan

    (Output) “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan” pada tahun 2020)

    B. Sumber Pendanaan

    a. Kolom Kode (1)

    Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Kegiatan

    (Output) yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun

    2017.

    b. Kolom Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen (2)

    Dalam kolom Sasaran kegiatan (output), diisi dengan sasaran dari

    kegiatan yang akan dilaksanakan.

    Contoh:

    Sasaran Kegiatan (Output): “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan”

    Kolom Komponen diisi dengan komponen-komponen pembentuk sasaran

    kegiatan (output)

    Contoh:

    Komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) “Lahan produksi kedelai

    yang dibudidayakan”:

    1. Fasilitasi/Bantuan Budidaya Kedelai;

    2. Pembinaan, Pengawalan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan Budidaya

    Kedelai

  • 31

    c. Jenis Komponen (BAK/BLK) (3)

    Diisi dengan klasifikasi jenis dari suatu komponen, termasuk sebagai

    Biaya Administrasi Keluaran (BAK) atau Biaya Langsung Keluaran (BLK).

    - BAK merupakan kelompok biaya keluaran dari komponen yang

    bersifat dukungan administratif terhadap pencapaian Sasaran

    Kegiatan (Output).

    - BLK merupakan kelompok biaya keluaran dari komponen yang

    berkaitan secara langsung dengan pencapaian Sasaran Kegiatan

    (Output).

    d. Kolom Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (Satuan biaya ditulis dalam juta

    rupiah).

    i. Kolom Rupiah (4)

    Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran usulan anggaran Rupiah

    Murni ditambah dengan rupiah pendamping tahun 2017.

    ii. Kolom PHLN + PDN (5)

    Dalam kolom PHLN + PDN, diisi dengan besaran usulan anggaran

    PHLN + PDN tahun 2017.

    iii. Kolom PNBP + BLU (6)

    Dalam kolom PNBP + BLU, diisi dengan besaran usulan anggaran

    PNBP + BLU tahun 2017.

    iv. Kolom SBSN (7)

    Dalam kolom SBSN, diisi dengan besaran usulan anggaran SBSN tahun

    2017.

    v. Kolom Jumlah (8)

    Adalah jumlah usulan anggaran tahun 2017, (Rupiah + PHLN +

    PDN+PNBP + BLU + SBSN).

    C. Pendanaan PHLN atau PDN Tahun 2017

    a. Kolom Kode (1)

    Dalam kolom kode, diisi dengan nomor urut dari Sasaran Kegiatan

    (Output) yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun

    2017.

  • 32

    b. Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen (2)

    Dalam kolom Sasaran kegiatan (output), diisi dengan sasaran dari

    kegiatan yang akan dilaksanakan.

    Contoh:

    Sasaran Kegiatan (Output): “Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan”

    Kolom Komponen diisi dengan komponen-komponen pembentuk sasaran

    kegiatan (output)

    Contoh:

    Komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) “Lahan produksi kedelai

    yang dibudidayakan”:

    1. Fasiltasi/Bantuan Budidaya Kedelai;

    2. Pembinaan, Pengawalan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan

    Budidaya Kedelai.

    c. Kolom Sumber/Loan (3)

    - Sumber, diisi dengan nama negara pemberi Pinjaman atau Hibah Luar

    Negeri baik bilateral maupun multilateral. Untuk kegiatan yang

    mendapatkan Pinjaman Dalam Negeri harus mencantumkan sumber

    pemberi pinjaman.

    - Loan, diisi dengan nama Loan atau Hibah Luar Negeri baik bilateral

    maupun multilateral.

    Contoh:

    Sumber : IFAD (Kode Sumber: 18)

    Loan (NPPPHLN) : IFAD to support SOLID (Kode Loan: GI835-ID)

    d. Kolom Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri

    (PDN) Tahun 2017 (4 s/d 11)

    i. Kolom Jenis PHLN (P, H, KE) (4)

    Jenis Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), diisi dengan jenis PHLN

    yang akan membiayai kegiatan, yaitu jenis ‘P’ untuk Pinjaman, ‘H’

    untuk jenis Hibah, dan ‘KE’ untuk jenis Kredit Ekspor.

    ii. Kolom Pagu (5)

    Kolom Pagu, diisi dengan total pagu alokasi anggaran Pinjaman/Hibah

    Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) untuk

  • 33

    kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan Mata Uang Asing

    (MUA) pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman

    Dalam Negeri (PDN) yang bersangkutan.

    Contoh: $ US 15.000.000

    iii. Kolom Penyerapan sampai dengan Desember 2015 (6)

    Kolom Penyerapan, diisi dengan besaran persentase (%) penyerapan

    anggaran dari pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh

    Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri

    (PDN) sampai dengan Desember Tahun 2015.

    Contoh: 25%.

    iv. Kolom Tanggal Mulai (7)

    Kolom Tanggal Mulai, diisi dengan tanggal mulai efektifnya

    Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri

    (PDN) dengan kontrak/perjanjian yang ada.

    Contoh: 29 September 2014

    v. Kolom Tanggal Tutup (8)

    Kolom Tanggal Tutup, diisi dengan tanggal penutupan atau

    berakhirnya Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman

    Dalam Negeri (PDN) sesuai dengan kontrak/perjanjian yang ada.

    Contoh: 29 September 2018

    vi. Kolom Rencana Penarikan (9 - 10)

    Kolom PLN/PDN/SBSN (9)

    Kolom PLN/PDN/SBSN diisi dengan rencana penarikan Pinjaman

    Luar Negeri (PLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) atau Surat

    Berharga Syariah Negara (SBSN) yang telah dirupiahkan untuk

    Tahun 2017. (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah).

    Kolom Hibah (10)

    Kolom Hibah, diisi dengan rencana penarikan Hibah Luar Negeri

    yang telah dirupiahkan untuk tahun 2017 (satuan biaya ditulis

    dalam juta rupiah).

  • 34

    vii. Kolom Kebutuhan Dana Pendamping (11)

    Kebutuhan dana pendamping, diisi dengan total besaran rupiah murni

    yang digunakan sebagai dana pendamping Pinjaman/Hibah Luar

    Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) tersebut. (satuan

    biaya ditulis dalam juta rupiah).

    Setelah seluruh informasi selesai diisikan dalam Formulir 3 Renja K/L ini,

    maka perlu pengesahan Pejabat Setingkat Eselon I (satu) dari

    Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

  • Copyright:

    Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas

    2016

    Pedoman Penyusunan Renja-KL Tahun 2017_rev1CONTOH_E_editHal KosongCover DalamHal KosongPedoman Renja KL 2017 (Bab 0)_rev2

    Hal KosongCOVER BELAKANG