pertemuan1
TRANSCRIPT
METODOLOGI RISET KEPERAWATAN(WAT 4.07)
PERTEMUAN 1
OLEHIMAM SUNARNO
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR 2013
METODOLOGI RISET KEPERAWATAN
(WAT 4.07)
PENELUSURAN TINJAUAN PUSTAKA1. Pentingnya tinjauan pustaka2. perbedaan tinjauan pustaka dan landasan teori3. Cara menelusur tinjauan pustaka4. Cara penulisan tinjauan pustaka ( isi, kutipan,
saduran, terjemahan, penulis. )
Pentingnya Tinjauan Pustaka
• Tinjauan Pustaka Dalam Bahasa Inggris Dikenal Dengan Nama Literature Review.
• Meninjau Pengetahuan Yang Terakumulasi Tentang Suatu Pernyataan
• Merupakan Suatu Tahap Awal Yang Esensial Dalam Proses Penelitian.
• Dalam Tinjuauan Pustaka Peneliti Mulai Dengan Melihat Berbagai Tujuan Dimana Dengan Melihat Berbagai Tujuan Dimana Tujuan Pustaka Dapat Menfasilitasi.
Pentingnya Tinjauan Pustaka( LANJUTAN )
• Peneliti Juga Perlu Memahami Apa Itu Pustaka, Dimana Dapat Diperoleh, Berisi Apa Saja.
• Selanjutnya Peneliti Mengeksplorasi Teknik Untuk Melakukan Tinjauan Secara Sistematis.
• Akhirnya Peneliti Akan Melihat Bagaimana Suatu Tinjauan Dan Penempatannya Dalam Suatu Proposal Penelitian.
Perbedaan Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori
• LANDASAN TEORISuatu asumsi dasar dari ilmu pengetahuan/ pendapat yang telah diakui keabsahanya yang digunakan sebagai dasar/mendasari penelitian yang akan dilakukan
• TINJAUAN PUSTAKAAsumsi yang digunakan dalam tinjauan pustaka adalah pengetahuan berakumulasi dan bahwa peneliti belajar dari dan membangun pada apa yang telah dilakukan oleh peneliti lain.
CARA MENELUSUR TINJAUAN PUSTAKA
• Bila peneliti memulai menelusuri suatu tinjauan Pustaka , seorang peneliti menentukan suatu topic , seberapa dalam peneliti masuk ke dalam topic tersebut, dan jenis tinjauan yang digunakan.
• Berikut Dalam Enam Jenis Tinjauan Pustaka:
Pertama, Tinjauan Konteks.
• Jenis ini umum digunakan oleh peneliti. Pengarang mengaitkan suatu studi khusus ke suatu substansi pengetahuan yang besar. Jenis ini sering muncul pada awal suatu laporan penelitianan dan memperkenalkan studi dengan mengkondisikannya di dalam suatu kerangka yang lebih luas dan menunjukkan bagaimana penelitian yang akan dilakukan untuk melanjutka atau membangun suatu pengembangan garis pemikiran atau studi yang pernah dilakukan.
Kedua, Tinjauan Historis.
• Jenis ini merupakan suatu tinjauan yang terspesialisasikan dalam mana pengarang melacak suatu issue lintas waktu. Tinjauan ini dapat digabung dengan tinjauan teoritis atau metodologis untuk menunjukkan bagaimana konsep, teori, atau metode penelitian dikembangkan lintas waktu.
Ketiga, Tinjauan Integrative,
• Jenis ini juga umum digunakan oleh peneliti di mana pengarang menyajikan dan meringkas status pengetahuan saat ini adalah suatu topic, menonjolkan kesepakatan dan ketidak sepakatan di dalam tinjauan ini. Tinjauan ini sering dikombinasikan suatu tinjauan konteks atau bisa juga dipublikasikan sebagai suatu artikel bebas sebagai suatu bentuk pelayanan untuk peneliti lain.
Keempat, Tinjauan Metodologis.
• Suatu jenis khusu tinjauan integrative dalam mana pengarang membandingkan dan mengevaluasi kekuatan metodologis relative dari berbagai studi dan menunjukkan bagaimana metodologi yang berbeda (missal rancangan penelitian, pengukuran, sampel) memberikan hasil berikut.
Kelima, Tinjauan Studi Diri (Self-study Review )
Suatu tinjauan dalam mana seorang pengarang mendemonstrasikan
familieritasnya dengan suatu area subyek. Tinjauan ini sering merupakan bagian dari suatu program pendidikan atau kebutuhan
perkuliahan.
Keenam, Tinjauan Teoritis
Tinjauan khusus dalam mana pengarang menyajikan beberapa teori atau konsep yang
difokuskan pada topic yang sama dan membandingkannya berdasarkan asumsi,
konsistensi logical, dan lingkup penjelasan.
Cara Penulisan Tinjauan Pustaka ( Isi, Kutipan, Saduran, Terjemahan,
Penulis. )
• Bila mngutip artikel, Cara terbaik mengecek dengan seorang
instruktur, jurnal, atau “outlet” lain atau format yang diinginkan. Hampir semuanya mencantumkan nama pengarang, judul artikel, nama jurnal, dan volume dan nomor halaman.
GAYA ASR (American Sociological Review)• Bearman, Peter and Hannah Buckner. 2001.
“Promising the Future: Virginiity Pledges and Fist Intercourse.” American Journal of Sociology 106: 856-912.
GAYA APA (American Psychological Association ) • Bearman, P,. and Buckner, H. (2001).
Promising the Future : Virginity Pledges and First Intercourse. American Journal of Sociology 106, 856-912.
BUKU
Yang dimaksud dengan buku disini adalah buku yang berisi laporan penelitian asli atau
kumpulan artikel penelitian. Perpustakaan menyusun di atas rak buku ini dan memeberikan kode angka panggilan.
Peneliti bisa mencarinya menggunakan system catalog perpustakaan berdasarkan judul,
pengarang dan penerbit.
Sedangkan cara penulisan tinjauan pustaka disesuaikan dengan ketentuan /petunjuk dari
masing masing Universitas
KERANGKA KONSEPTUAL
1. Pengertian2. Pentingnya Kerangka Konseptual3. Cara Penulisan Kerangka Konseptual
Pengertian Kerangka Konseptual
Hasil sintesis dari proses berfikir deduktif
( aplikasi teori) dan induktif ( fakta yang ada empiris) kemudian dengan kemampuan kreatip inovatif diakhiri dengan konsep atau ide baru yang disebut kerangka konseptual
Pentingnya Kerangka Konseptual
• Memberi gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel variabel yang akan diteliti.
• Memberi petujuk pada peneliti didalam merumuskan masalahpenelitian.
• Digunakan sebagai dasar merumuskan pertanyaan penelitian
• Alat untuk menemukan jawaban penelitian• Arah Prosedur empiris penelitian
Cara Penulisan Kerangka Konseptual
Mental image
“conception””conceptualization”
Result “concept”
Inductive thinking
Deductive thinking
Cara Penulisan Kerangka Konseptual
KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIANBe
rfiki
r ded
uktif
TUJUAN PEN
ELITIAN
Berfi
kir i
nduk
tif
HIPOTESIS PENELITIAN
1. Pengertian Hipotesis Penelitian2. Syarat Dan Cara Penulisan Hipotesis
Penelitian
Pengertian Hipotesis Penelitian
• Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang perlu dibuktikan
secara empiris lewat suatu penelitian eksplanatorik.
Hipotesis Mempunyai Tujuan
Untuk membawa keluar suatu ide sesorang menjadi bermakna setinggi-tingginya dan
mendalam. Hipotesis merupakan alat yang kuat untuk kemajuan pengetahuan karena, sekalipun dirumuskan oleh manusia, hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan untuk menjadi benar
atau salah terpisah dari nilai dan kepercayaan manusia.
SYARAT DAN CARA PENULISAN HIPOTESIS PENELITIAN
• Syarat 1Banyak teori mengandung proposisi dua atau
lebih konsep dan mengatakan sesuatu mengenai hubungannya.
• Syarat 2
Seorang peneliti akan mencoba untuk mempelajari kebenaran dari suatu proposisi
dengan mengevaluasi apakah proposisi sesuai dengan data atau bukti empiris.
Syarat 3
Untuk melakukan /mempelajari kebenaran hal tersebut seorang peneliti mengkonversi proposisi yang bisa diuji secara empiris.
Syarat 4
Suatu hepotesis merupakan suatu pernyataan tentatif tentang suatu hubungan; bahwa
peneliti merasa tidak pasti (uncertain) tentang hipotesis beroperasi
di dunia empiris
Cara Penulisan Hipotesis:
1. Dirumuskan dengan jelas, padat, sederhana2. Dinyatakan dalam kalimat pernyataan3. Menyatakan pertautan antara dua variabel
atau lebih4. Harus dapat diuji (secara emperis)