perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_fais alfi.pdf ·...

93
Perpustakaan STAIN Salatiga iiiiiiiiiiiiiin 07TD1011142.01 PENDIDIKAN DAMAI DALAM ISLAM (KONSTRUKSI DARI PEMIKIRAN ASGHAR ALI ENGINEER TAHUN 1939-2007) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah F A I S A L F I NIM: 111 02 049 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2007

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

Perpustakaan STAIN Salatiga

iiiiiiiiiiiiiin07TD1011142.01

PENDIDIKAN DAMAI DALAM ISLAM (KONSTRUKSI DARI PEMIKIRAN

ASGHAR ALI ENGINEER TAHUN 1939-2007)

S K R IP S I

Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

F A I S A L F I NIM: 111 02 049

JURUSAN TARBIYAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA

2 0 0 7

Page 2: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JLStadion No.03 Telp. (0298) 323706, Fax. 323433, Salatiga, 50721 Website: www. Stainsalatiaa.ac.id E-mail :administrasi @sta:nsallatiga.ac.id

DEKLARASI

Bism illahirrahmanirrcihim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan Sidang

Munaqasah Skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Wallahulmuwafiq Ila Aqwamitthariq

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salatiga, 28 September 2007

Penulis

FAIS ALFI NIM: 111 02 049

u

Page 3: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara pelajar No. 2 Telp. (0298) 323706, 323443, fax. (0298) 323443 salatiga 50712 http:Avww.stainsalatiga.ac.id email: akademik @stainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING

Lampiran : 3 Eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Salatiga, 26 September 2007

Kepada

Yth,

Ketua STAIN Salatiga

Di Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

skripsi saudara:

Nama : FAIS ALFI

NIM : 11102049

Jurusan : TARBIYAH

Progdi : PAI

Judul : Pendidikan Damai Dalam Islam (Konstruksi dari Pemikiran Asghar Ali

Engineer 1939-2007)

Sudah dapat diajukan dalam sidang Munaqasah.

Demikian surat ini, harap menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

embimbing

■FDr. Moh. SaerozL M.Ag N IP .150247014

m

Page 4: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JL.Stadion No.03 Telp. (0298) 323706, Fax. 323433, Saiatiga, 50721 Website: www. Stainsalatiga.ac.id E-mail :administrasi (gstainsallatiga.ac.id

PENGESAHAN

PENDIDIKAN DAMAI DALAM ISLAM (KONSTRUKSI DARI PEMIKIRAN ASGHAR ALI ENGINEER

TAHUN 1939-2007)

FA1S ALFI NIM. 11102049

Telah diuji di depan Sidang Munaqasyah pada tanggal 03 Oktober 2007 atau yang

bertepatan dengan tanggal 21 Ramadhan 1428 H, dan dinyatakan telah dapat

diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Islam dalam Ilmu Tarbiyah.

Salatiga, 21 Ramadhan 1428 03 Oktober 2007

Panitia Munaqasyah

&

iv

SK

Page 5: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

MOTTO

“M I NAL AQIDAH ILA TSAUR AH”

HASSAN HANAFI

Page 6: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan pada :

Orang Tuaku tercinta dan juga

kepada manusia-manusia yang

cinta akan kedamaian dalam

hidup

VI

Page 7: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

KATA PENGANTAR

Puji Syukur terpanjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan

Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya. Shalawat serta Salam kepada Nabi

Muhammad SAW yang mana telah membawa ajaran yang begitu revolusioner

(Islam) agar ummatnya selalu dalam jalan kebenaran.

Dengan terselesaikannya skripsi berjudul “ Pendidikan Damai dalam Islam

(Konstruksi dari Pemikiran Asghar Ali Engineer Tahun 1939-2007)”, penulis pantas

mengucapkan terima-kasih yang tak terhingga kepada orang-orang yang telah banyak

membantu, sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Diantaranya adalah:

1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Fatchurrahman, M.Pd selaku Kaprogdi PAI

3. Bapak Dr. H. Moh. Saerozi, M.Ag selaku pembimbing yang telah banyak

membmtu ditengah-tengah kesibukan beliau, sehingga skripsi ini bisa

terselesaikan tepat waktu

4. Kepada Abahku (H. Syafi’) aim dan Ibuku, dengan doa dan kesabarannya yang

selalu mendorong penulis agar cepat menyelesaikan studinya. Adik-adiku

( Dek Nuroh, Farikh dan Nuris)

5. Masku dan Nengku yang tak bosan-bosannya memeberi nasehat kepada penulis,

dan tak lupa pula adik-adik keponakanku (Dek Atik, Utaf, Neli, Risa, Alfan, dan

Vina)

vii

Page 8: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

6. Sahabat-sahabatku di kepengurusan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia) Cabang Kota Salatiga, yang mana kita berproses bersama (Huda,

Dhamer, Lukman, Agung, Gus Lutf:, Lilik, Turvi, Siun, Masykur, Ali, Hasyim,

Lina). Dan tak lupa pula sahabat-sahabat PMII Komisariat dan Rayon.

7. Teman terbaikku (Aniq, Indah, Khusnul, Ana)

8. Teman-teman seangkatanku (Riza, Eko Cremild, Chemoth, Agus, Teteh, Ika,

Umam, Umi, Eni, dwi’, Ani, Wisnu, Dai) dan yang lain yang tak bisa tersebutkan

satu-persatu

9. Para Amir Mujahidin (Roy, Pay, Azin)

10. Orang-orang yang telah meminjami beberapa buku buat bahan skripsi (Agus

Jumhadi, Thole, Anas, Hern)

Kepada mereka semua, ataupun yang belum sempat tersebut penulis sampaikan

Jazakumullah Khairan Kasir an, amin. Terakhir penulis berharap, mudah-mudahan

tulisan ini bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca pada umumnya dalam

membangun dunia yang penuh dengan cinta-kasih antar manusia agar tercipta satu

dunia yang damai. Kritik dan saran' tentu sangat penulis harapkan dari semua pihak,

demi perbaikan tulisan ini selanjutnya. Terima-kasih, Wallahulmuwafiq Ila

Aqwanitthariq. Wassalam.

Salatiga, 05 Oktober 2007

Penulis,

viii

Fais Alfi

Page 9: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

DAFTAR ISI

HAL AMAN JUDUL............................................................................................................. i

DEKLARASI.......................................................................................................................... ii

NOTA PEMBIMBING........................................................................................................ iii

PENGESAHAN.................................................................................................................... iv

MOTTO................................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN................................................................................................................. vi

KA TA PENGANTAR.......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1

B. Fokus Penelitian..................................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah.................................................................................................. 6

D. Tujuan......................’............................................................................................... 6

E. Hasil Penelitian....................................................................................................... 7

F. Telaah Pustaka........................................................................................................ 7

G. Metode Penelitian.................................................................................................. 8

H. Sistematika Penulisan Skripsi..................................................................... ........ 11

BAB II BIOGRAFI DAN LATAR BELAKANG ASGHAR ALI ENGINEER........ 13

A. Biografi..................................................................................................................... 13

B. Setting Sosio-Kultural........................................................................................... 14

C. Pendidikan dan Karir Akademik......................................................................... 23

IX

Page 10: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

D. Karya Tulis............................................................................................................ 25

BAB III KONSEP PERDAMAIAN ASGHAR ALI ENGINEER................................ 27

A. Faktor Empirik Dan Ideologi Dalam Kekerasan............................................... 27

B. Teologi Damai Islam............................................................................................. 37

C. Jihad Dalam Konteks Perdamaian........................................................................ 45

BAB IV KONSTRUKSI KONSEP ASGHAR ALI ENGINEER DALAM

PENDIDIDKAN DAMAI ISLAM..................................................................................... 52

A. Islam Agama Nilai................................................................................................. 52

B. Pilar-Pilar Pendidikan Damai............................................................................... 56

L Pendidikan Cinta Kasih....................................................................................... 56

2. Pendidikan Toleransi Agama............................................................................. 59

3. Pendidikan Demokrasi........................................................................................ 66

BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 72

A. Kesimpulan............................................................................................................ 72

B. Saran dan Kritik.................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

Page 11: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Islam sebagai suatu ajaran, menjunjung tinggi nilai-nilai cinta kasih

antar sesama manusia dan sangat menentang kekerasan dalam bentuk apapun.

Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu

rahmat bagi alam semesta, yaitu kesejahtraan bagi setiap orang tanpa

memandang latar belakang agama, tingkat sosial, ekonomi, dan kebangsaanya.

Hal tersebut bermaksud agar tercipta satu tatanan masyarakat yang kondusif,

hidup rukun, damai dan sejahtera.

Dasar berpijak yang harus diaplikasikan bagi umat Islam adalah

semangat humanitas dan universalitas Islam. Semangat humanitas

menerangkan bahwa Islam merupakan agama kemanusiaan. Dengan kata lain,

semangat Islam itu sejalan dengan cita-cita kemanusiaan pada umumnya.

Sedangkan kerasulan atau misi Nabi Muhammad adalah untuk mewujudkan

rahmat bagi seluruh alam, bukan semata-mata untuk menguntungkan kaum

Islam semata. Dalam al-Qur’an surat Al-Anbiya’ 107 ditegaskan:

1 Departemen Agama RI, Al~Quran dan Terjemahan, Mahkota, Surabaya, 1989, him. 508

Artinya: Dan engkau (Muhammad) tiadalah kami utus, melainkanuntuk menjadi rahmat bagi Alam semesta ( Al-Anbiya ’:107).] 1

1

Page 12: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

2

Islam seharusnya muncul sebagai agama yang universal, agama general

yang visible dalam penyebaran wacana dan gerakan perdamaian. Kesempatan

ini pula yang tidak boleh di abaikan dalam Islam untuk menjadi pemain utama

dalam memben uk dunia menuju kedamaian sejati.

Agama sesungguhnya merupakan satu panduan moralitas manusia.

Dengan panduan ini manusia akan menemukan nilai-nilai kemanusiaanya.

Kesadaran beragama akan memebangkitkan kesadaran tentang betapa

pentingnya dan bernilainya kehadiran manusia lain, yang mungkin memeliliki

perbedaan, keunikan tersendiri dan bahkan tidak seperti yang kita pahami.

Islam dewasa ini, menurut Asghar Ali Engineer menjadi agama yang

paling banyak diperbincangkan, baik dikalangan umat Islam ataupun non-

Islam. Banyak orang berfikir, Islam mencetak fanatisme dan kekerasan,

sebagian orang yang lain menegaskan bahwa Islam adalah agama damai dan

memiliki daya pikat spiritual yang dalam. Banyak orang beranggapan

bahwa Islam adalah agama pendorong teror, dan sementara pada pihak lain

meyakini Islam sebagai agama yang memberikan ketenangan batin dan

kearifan.2

Perbedaan sudut pandang dalam memahami ajaran Islam tersebut

menurut Asghar, berakibat pada perbedaan setiap orang melihat Islam dari

sudut yang diinginkannya. Pemahaman itu berimplikasi pada munculnya

2 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam : Dalam Membangun Teologi Damai Dalam Islam, teij. Rizqon Khamami, Alena Bintang Jendela Aksara,Yogyakarta, cet. Ke-1, Mei 2004, him. 2

Page 13: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

3

sejumlah pendekatan terhadap Islam yang berbeda-beda dan setiap manusia

berusaha melihat refleksi pendekatan dirinya pada ajaran Islam.

Munculnya beragan fenomena gerakan jihad dalam dunia Islam,

memeberikan kesan seakan-akan Islam mewajibkan pemeluknya untuk

berperang dalam menyelesaikan segala permasalahan. Hal tersebut

menimbulkan kesan Islam menolak keras perdamaian dan melegitimasi segala

bentuk kekerasan yang dilakukan. Hal tersebut bisa saja tejadi karena adanya

asumsi yang mengatakan, bahwasanya perdamaian tersebut hanya akan

memperkuat hegemoni kekuatan non-Islam.

Tentang perdamaian, Seorang pemikir Islam dari India, Asghar Ali

Engineer mengatakan:

“Perdamaian adalah perkara yang paling mendasar dalam Islam. Pada kenyataanya, sebagaimana dibeberkan oleh banyak Sarjana dan Ulama, Islam dalam Bahasa Arab berarti menciptakan kedamaian dan tunduk kepada kehendak Allah SWT. Ini adalah tugas yang mengikat setiap muslim untuk berusaha menciptakan perdamaian. Jihad sesungguhnya adalah bekerja untuk perdamaian dan keadilan dalam dunia.”3

Hal di atas bisa dipahami, bahwa inti ajaran agama yang paling penting

adalah bagaimana seorang manusia berusaha untuk menciptakan satu

perdamaian di muka bumi, inilah yang disebut jihad dalam Islam dalam

prespektif Asghar Ali Engineer.

Pemahaman tentang jihad bukan seperti sekarang yang banyak

disaksikan, yang identik dengan kekerasan, teror dan ketakutan. Ia juga

mengambil contoh, salah satu nama Allah SWT adalah Salam (Damai).

3 Ibid., him 17

Page 14: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

4

Seseorang muslim jika ingin di sebut sebagai hamba Tuhan, maka seorang

muslim tersebut harus menjalankan kewajiban agama, yaitu menciptakan

kedamaian di atas bumi. Konsep tersebut sama halnya konsep iman dalam

sudut pandang Asghar. 4

Damai (peace) seperti dikatakan oleh Asghar Ali Engineer, adalah

salah satu inti dari beberapa ajaran Islam, karena dalam Islam sendiri ada

beberapa nilai-nilai yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh seorang muslim

yang lebih penting daripada sebatas menjalankan ritual keagamaan. Islam

adalah sebuah agama dalam pengertian teknis dan sosial-revolutif bertujuan

untuk menjadikan satu persaudaraan yang universal (universal brotherhood),

kesetaraan (equality) dan keadilan sosial (social justice) demi tercapainya

satu masyarakat yang ideal menurut Islam .5

Aspek agama merupakan aspek yang sangat rentan terhadap konflik.

Kekerasan menggunakan dalih untuk menegakkan ajaran agama, memang

sudah menjadi tragedi kemanusiaan yang sudah sejak lama menghiasi

perjalanan umat manusia. Ajaran agama apapun dilihat dari sisi normatif,

tidak akan mendorong dan menganjurkan pengikutnya untuk melakukan

kekerasan. Tapi secara historis-faktual seringkali dijumpai tindak kekerasan

yang dilakukan oleh sebagaian anggota masyarakat yang mengatasnamakan

agama

4 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, teij. Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-2, Januari 2003, him. 12

5 Ibid, hlm.33

Page 15: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

5

Keinginan untuk hidup secara damai dan harmoni telah menjadi

perhatian banyak pihak. Upaya untuk menyelesaikan kekerasan menemui

tantangan yang semakin kompleks, hal ini bisa saja terjadi karena budaya

kekerasan memang menjadi bagian budaya dari masyarakat. Agama sendiri

yang semula diturunkan untuk menciptakan keadilan dan perdamain justru di

jadikan alasan untuk saling membunuh antar golongan.

Banyak perselisiahan antar agama yang terjadi, dalam sudut pandang

Asghar merupakan akibat dari terlalu banyaknya penekanan pada aspek ritual

dengan mengorbankan nilai-nilai inti pada satu sisi dan penyalahgunaan

agama demi kepentingan ekonomi, politik dan kepentingan pribadi0

Pendidikan damai memang sangat diperlukan, budaya kekerasan harus

dirubah menuju budaya perdamaian (culture o f peace) dan anti-pengunaan

kekerasan (non-violence). Untuk itu perlu untuk mengembangkan pemahaman

kritis mengenai akar-akar konflik dan kekerasan, sehingga upaya untuk

mencitrakan Islam sebagai agama yang damai dapat diwujudkan.

Berdasarkan hal di atas, dan begitu besarnya perhatian dan usaha yang

dicurahkan Asghar Ali Engineer untuk menampilkan ajaran Islam yang penuh

cinta-kasih dan anti kekerasan (non-vilolence) penulis tertarik untuk

mengangkat skripsi yang berjudul “PENDIDIKAN DAMAI DALAM

ISLAM ( KONSTRUKSI DARI PEMIKIRAN ASGHAR ALI

ENGINEER TAHUN 1939-2007 )”. 6

6Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 92

Page 16: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

6

B. FOKUS PENELITIAAN

Fokus penelitian ini adalah, mengkaji pemikiran Asghar Ali Engineer.

Studi ini khusus membahas tentang pendidikan damai dalam Islam, yaitu

metode Asghar membuat masyarakat muslim sadar bahwa Islam adalah agama

yang damai dan berusaha untuk mempelopori kedamaian di dunia.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasar dari latar belakang di atas, maka dapat di ambil beberapa

pokok permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut, antara lain :

1. Bagaimana biografi intelektual dan sosio-kultur Asghar Ali Engineer ?

2. Bagaimana konsep Islam sebagai ajaran damai menurut Asghar Ali

Engineer ?

3. Bagaimana konstruksi pemikiran Asghar Ali Engineer dalam pendidikan

damai Islam ?

D. TUJUAN

Dengan mengugkapkan uraian diatas, maka tujuan penulisan skripsi ini

adalah :

1. Mengetahui sosok Asghar Ali Engineer, mulai dari biografi Intelektual,

latar belakang sosio-kulturnya.

2. Menegetahui konsep Islam sebagai ajaran damai menurut Asghar Ali

Engineer.

3. Mengetahui konstruksi pemikiran Asghar dalam pendidikan damai Islam

Page 17: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

7

E. HASIL PENELITIAN

Adapun manfaat yang akan di capai dari penelitian ini adalah :

1. Dengan adanya penelitian, dapat diketahui konsep Asghar Ali Engineer

tentang Pendidikan Damai dalam Islam.

2. Memberikan sumbangan informasi dan dapat memeperkaya cakrawala

tentang pemikiran Asghar Ali Engineer tentang pendidikan damai dalam

Islam, yang dapat di jadikan pedoman bagi penulis dan pembaca pada

umumnya.

*F. TELAAH PUSTAKA

Penulis belum menemukan tulisan yang secara khusus membahas dan

mengupas secara komperhensip tentang pemikiran Asghar Ali Engineer selain

karya-karya terjemahanya. Sejauh penulis ketahui, biasanya buku-buku

tentang Asghar Ali Engineer merupakan buku-buku terjemahan dari beberapa

karya Asghar yang beredar.

Hal yang perlu dicatat adalah, penelitian tentang pemikiran Asghar Ali

Engineer yang di paparkan disini merupakan penelitian yang hanya

difokuskan pada “Pendidikan Damai dalam Islam” supaya tercipta sebuah

masyarakat yang santun dan cinta kedamaian. Sejauh yang penulis ketahui,

kajian tentang pemikiran Asghar sendiri telah di diangkat sebagai skripsi oleh

M. Syukron' dan Jumhadi* tetapi dengan sudut pandang yang lain. 7 8

7 Feminisme Prespektif Islam Terhadap Pemikiran Asghar Tentang Poligami8 Liberation Theology of Asghar Ali Engineer It’s Implication For Islamic Education

Page 18: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

8

Penelitian ini walaupun sama-sama mengkaji pemikiran Asghar, tetapi

penulis mengambil titik tekan pada konsep-konsep perdamaian prespektif

Asghar. Hal tersebut oimaksudkan sebagai sesuatu yang relatif baru, guna

menambah informasi serta dapat memperkaya wacana dari pemikiran Asghar

tentang pendidikan damai, yang kemudian dapat di jadikan pedoman bagi

penulis dan pembaca pada umumnya.

G. METODE PENELITIAN

1. Metode Pengumpulan Data

Skripsi ini menggunakan metode Library Reseach, yaitu penelitian

yang dilakukan di perpustakaan, dimana obyek penelitian biasanya digali

lewat beragam informasi kepustakaan ( buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah,

koran majalah dan dokumen),9 yang kebetulan penulis banyak mengambil

referensi dari tulisan-tulisan yang mana nara sumbernya dari Asghar Ali

Engineer sendiri atau tulisan-tulisan yang masih berhubungan dengan tema

skripsi yang penulis kerjakan.

2. Sumber Data

Sumber-sumber yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini

ialah beberapa karya Asghar Ali Engineer baik yang dengan tulisan asli

ataupun karyanya yang sudah diterjemahkan.

9 Mestika Zed, Metodologi Penelitian Kepustakaan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2004, him .86

Page 19: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

9

Adapun sumber data utama yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut:

a. Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam : Dalam Membangun

Teologi Damai Dalam Islam.10 11

b. Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan."

c. Asghar Ali Engineer, Devolusi Negara Islam.12

d. Asghar Ali Engineer, Asal-Usul dan Perkembangan Islam : Analisis

Pertumbuhan Sosio-Ekonomi.13

e. Asghar Ali Engineer, Islam dan Pembebasan.14

f. Asghar Ali Engineer, Islam And Liberation Theology Essays On

Liberative Elements In Islam15

Penulis juga mengambil sumber tulisan penunjang yang temanya

sama dengan tema yang penulis angkat, yang mana sumbernya dapat di

pertanggung-jawabkan.

Adapun sumber tersebut adalah :

a. Hassan Hanafi, Agama, Kekerasan, dan Islam Kontemporer.16

b. Abdul Qadir Saleh, Agama Kekerasan 17

10 Judul asli: On Devloping Theology O f Peace In Islam, teij. Rizqon Khamami, Alena Bintang Jendela Aksara,Yogyakarta, cet. Ke-1, Mei 2004.

11 Judul asli: Islam And Liberation Theology, teij. Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-2, Januari 2003

12 Judul asli: Islamic State, teij. Imam Muttaqin, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-1, Desember 2000

13 Judul asli: The Origin An Development O f Islam An Essay On It's Socio-Economic Gowth, teij. Imam Baihaqi, Pustaka Pelajar, Yoyakarta, cet-Ke-1, November 1999

14 Judul asli: Islam And Its Relevance To Our Age, teij. Hanif Salim, LKIS, Yogyakarta, cct. Ke-2, Mei 2007

15 Sterling Publisher Private Limited L-10, Green Park Exstension, New Delhi, 199016 Terj. Ahmad Najib, Jendela, Yogyakarta, cet.Ke-1, November 200117 Prismasophie, Jogjakarta, cet. Ke-1, juni 2003

Page 20: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

10

3. Metode Analisis Data

Dari data yang pernah penulis peroleh, maka untuk menganalisis

data dipakai metode-metode sebagai berikut:

a. Metode Anslisia isi ( Content Analysis )

Dalam menganalisis data, penulis mengunakan analisis isi, Content

Analysis, yaitu analis terhadap makna yang terkandung dalam gagasan

Asghar Ali Engineer, termasuk bagimana ide gagasan itu muncul, dan

apa yang melatarbelakangi ide itu dimunculkan. Analisis ini juga

bertumpu pada metode analisis Deskriptif, yaitu dengan cara

menguraikan masalah yang sedang dibahas secara teratur mengenai

seluruh konsepsi pandangan tokoh yang bersangkutan pandangan

tokoh yang bersangkutan.18 Metode ini digunakan sebagai pendekatan

untuk menguraikan dan melukiskan pandangan tokoh tersebut dan

untuk menjelaskan suatu fakta (pandangan), yaitu benar atau salah,

Anlisis ini bertolak pada Hermenuetika, dengan kata lain bagaimana

mecari penjelasan, arti, makna teks (nash) dalam rangka memahami

jalan pikiran pengarang atau sesuatu yang disebut dalam teks.19

18 Anton Bakker dan Achmad Charts Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta, Kanisius, 1990, hlm.65

19 Mesti ca Zed, op.cit., him. 86

Page 21: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

11

b. Cara berfikir Deduktif

Yaitu suatu metode untuk memperoleh satu kesimpulan yang

berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum dan bertitik tolak dari

pengetahuan yang bersifat umum itu, kita hendak menilai suatu

kejadian yang bersifat khusus.20

H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam

membaca skrpsi ini, maka di susunlah sistematika penulisan skripsi ini secara

garis besar sebagai berikut:

BAB I : Bab ini merupakan bab pembuka, atau bab pendahuluan.

Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat hasil penelitian, telaah pustaka, fokous

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

skripsi.

BAB II : Dalam bab ini membahas tentang riwayat hidup Asghar

Ali Engineer, yang meliputi biografi Asghar, setting sosio­

kultural, pendidikan Asghar Ali dan karir akademik,

karya-karya tulisan sehingga memunculkan pendidikan

damai Islam.

20 Poespoprojo dan Gilarso, Logika Ilmu Menalar, Remadja Karya, Bandung, 1989, him.15

Page 22: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

12

BAB III

BAB IV

BABY

: Bab tiga ini membahas konsep Asghar tentang pendidikan

perdamaian dalam Islam. Pembahasan dimulai dari faktor

empirik dan ideologi dalam kekerasan dan juga konsep

teologi perdamaian dalam Islam prespektif Asghar, dan

juga pandangannya tentang Jihad dalam konteks

perdamaian.

: Pada bab ini membahas bagaimana konstruksi pemikiran

Asghar Ali Engineer dalam pendidikan damai Islam, untuk

megantisipasi budaya kekerasan yang ada dalam

masyarakat, guna mewujudkan masyarakat yang ideal

menurut Islam

: Bab ini merupakan bab terakhir, yang terdiri dari

kesimpulan, saran-saran dan penutup

Page 23: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

BABU

BOGRAFI DAN LATAR BELAKANG

SOSIO KULTURAL ASGHAR ALI ENGINEER

A. BIOGRAFI

Asghar Ali Engineer dilahirkan dalam keluarga Muslim yang taat di

Salumba, Rajasthan, dekat Udiapur pada 10 Maret 1939 dalam keluarga yang

berafiliasi kepada Syi’ah Ismaili.1 Ayahnya bernama Syeikh Qurban Husain

dan ibunya bernama Maryam, ayahnya menjadi seorang amil (pegawai yang

bekerja di Masjid yang mengelola semacam zakat). Sejak kecil Asghar telah

diperkenalkan dengan pendidikan agama tradisional dan sejarah kebudayaan

Islam klasik maupun modem, ia juga diberi pelajaran mengenai tafsir al-

Qur’an, (komentar atau penjelasan atas firman tuhan), ta ’wil (makna ayat al-

Qur’an yang tersenbunyi), fiqih ( yurisprudensi) dan hadis (perkataan Nabi).

Asghar juga belajar bahasa Arab dari ayahnya dan selanjutnya ia menekuni

serta mengembangkannya sendiri. Ia telah diajarkan seluruh karya utama dari

Fatimi Da’wah oleh Sayedna Harim, Sayedna Qadi Nu’man, Sayedna

Muayyad Shirazi, Sayedna Hamidudin Kirmani, Sayedna Hatim Al-Razi,

Sayedna Jafar Manshur Al-Yaman.2

1 Artikel M. Agus Nurwanto “Asghar Ali Engineer: Sang Teolog Pembebasan", diakses di: http://vvww.Asghar dan Perdamaian.com,

2 Robby H. Abror, “Gugatan Epistimologis-Liberatif Asghar Ali Engineer” dalam Epistimologi Kiri, AR-RUZZ, Jogjakarta, cet. Ke-?., Januari 2006, him. 299.

13

Page 24: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

14

B. SETTING SOSIO KULTURAL

Asghai Ali Engineer adalah pemikir Islam modem dari India yang

cukup dikenal luas di Indonesia. Pemikiran-pemikirannya mengenai

pluralisme, Islam sebagai ideologi pembebasan dan kesetaraan gender telah

dibaca oleh kalangan terdidik di Indonesia, juga yang tidak boleh dilupakan

adalah pandangan-pandanganya yang menolak keras ide tentang negara Islam

dengan semata-mata mencontoh preseden klasik pada zaman Nabi dan

sahabat.

Pada masa kecilnya, Asghar menyaksikan eksploitasi atas nama

agama terjadi di India. Fenomena tersebut terjadi semenjak ayahnya sendiri

berperan sebagai ulama Bohra. Dirinya menyesalkan sistem eksploitatif

tersebut, namun ia tidak menemukan jalan lain, seakan-akan ia tidak punya

alternatif lain dalam memaknai kehidupan. Pada usia yang masih muda,

sampailah Asghar Ali pada suatu kesimpulan bahwa institusi keagamaan

dapat dijadikan sebagai pemuas ambisi penguasa, padahal menurutnya, ketika

membaca al-Qur'an, ia sangat yakin bahwa tujuan agama yang sebenarnya

adalah memperkaya kehidupan batin serta mendekatkan diri kepada Allah.3

Akumulasi dari seluruh pengalaman pada masa kecil hingga beranjak

dewasa tersebut memberi Asghar sebuah pandangan baru tentang hidup dan

maknanya. Asghar sampai pada kesimpulan bahwa akal sangat penting bagi

pembangunan intelektual manusia, tapi itu pun belum cukup. Wahyu

3 Artikel ini diambil dari hasil Talk Show Perspektif Progresif Seri Khazanah Progresif ke-10 kerjasama P3M dan 97,5 Jakarta News FM, pada Senin, 28 Pebruari - Jumat, 3 Maret 2005, dibedah sebuah buku karya Asghar Ali Engineer beijudul Islam Masa Kini yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar 2004. diakses melaui: http://media.Isnet,org/Islam/mahdi/index.html.

Page 25: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

15

menurutnya, adalah sumber petunjuk yang sangat penting untuk membangun

kehidupan batiniah. Akal menurutnya, memainkan peran sangat krusial dalam

kehidupan manusia dan signifikansinya tidak dapat diabaikan, tapi tak

disangkal bahwa ia tetap memiliki keterbatasan dan tidak mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai makna akhir dan tujuan hidup.

Berawal dari situ, Asghar menarik satu kesimpulan bahwa wahyulah yang

lebih dibutuhkan dalam menjawab berbagai persoalan tersebut.4

Asghar adalah seorang intelektual muslim yang sekaligus aktifis sosial

yang membangun karirnya sebagai seorang ilmuwan, jurnalis, reformer

sosial, dan aktifis masyarakat. Ia sangat perduli dengan berbagi permasalahan

yang dialami masyarakat, saat dunia tertidur, dengan mata tebuka lebar ia

menulis buku, artikel, kolom, mengkonsep memorandum tentang hak-hak

rakyat, atau merencanakan langkah selanjutnya melawan pemimpin Bohras.

Pada saat itu, banyak orang yang terlantar dan hidup menderita dalam ke

tidakpastian yang disebabkan meletusnya kerusuhan kota yang sangat

mengerikan. Hal tersebut yang telah menggugah hatinya untuk mendengarkan

jeritan kesengsaran keluarga-keluarga yang di serang, berbicara dengan para

polisi, merekam kesaksian para aktifis politik dan sosial, serta merinci

pengalamannya kemudian ditulis dalam majalah “Mingguan politik” dan

“Ekonomi Bombay”, sangat banyak figur kota yang diekspos olehnya dalam

AIbid

Page 26: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

16

ulasannya tentang berbagai kerusuhan komunal pada masa pasca-

kemerdekaan India.5

Hidup yang bermakna, bagi Asghar Ali Engineer hanya dapat dicapai

kalau seseorang mampu menghormati orang lain tanpa terjebak dalam sekat-

sekat yang diciptakan bagi kepentingan kekuasaan. Agama adalah sumber

untuk menciptakan perdamaian, itulah esensi agama. Mereka yang

menggunakan dalih agama untuk melakukan kekerasan adalah mereka yang

bermain dengan kekuasaan. Menjadi orang beragama yang baik berarti tidak

menyakiti sesama manusia, dan menjadi manusia yang baik berarti tidak

terjebak pada simbol-simbol agama.

Kekerasan menurutnya, tidak akan menghasilkan apa pun kecuali

kehancuran. Perdamaian, yang didalamnya berisi tentang keadilan dan

harmoni sosial merupakan pilihan dari dua hal: non-violence (anti kekerasan)

atau non-existence (anti eksisitensi). Demi menegakkan perdamaian, Asghar

Ali Engineer memilih yang pertama (anti-kekerasan), pilihan itu acap

membawanya pada situasi rumit di dalam masyarakat India yang memiliki

spektrum luas dalam agama, kelompok, etnis, dan kasta. Akibatnya, ia tak

hanya dipandang sebagai musuh oleh kelompok yang berbeda, tetapi juga di

dalam kelompok yang sama dengannya.6

Asghar Ali menggambarkan pertemuannya dengan Mahant Gyndas

(salah satu tOKoh Hindu yang berpengaruh di Ayodhya) pasca kasus

5 Robby H. Abror, op.cit., him. 2970 Artikel Maria Hartiningsih dan Imam Prihadiyoko, dalam Makna Hidup Bagi Dr.

Asghar Ali, di akses dari: http://www.Asghar Ali dan Perdamaian.com

Page 27: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

17

pembakaran Masjid Babri di Ayodhya dan insiden kekerasan di Sabarmati

Express yang menewaskan 59 orang. Dalam Ayodyc’s Voice tanggal 9

Oktober 2003. la menanyakan kepada Mahant: “Kapan Kuil Ramjanambhooni

dibangun di bekas reruntuhan Masjid Babri?”, lantas Mahant mengatakan,

“Kuil itu hanya akan dibangun kalau orang Hindu dan Muslim bekerja

bersama membangunnya, kalau tidak sepakat tunggu keputusan pengadilan.

Kuil itu tak bisa dibangun di atas tumpahnya darah manusia”. Asghar

mengambil satu kesimpulan dalam pertemuan tersebut, bahwa kebersatuan

Hindu-Islam lebih penting dibandingkan kuil. Kelompok Sangh Parivar dan

kelompoknya yang agresif yang mengatasnamakan suara otentik dari 800 juta

umat Hindu di India, menganggap suara Mahant tidak berhak mewakili orang

Hindu, tetapi setidaknya suara yang mewakili kemanusiaan universal itu mulai

mengganggu banyak yang penuh prasangka dan kebencian.7

Sebagai seorang aktifis sosial ia sendiri juga sering mengalami

kekerasan. Pada tahun 2000 ia diserang oleh kelompok yang dipimpin oleh

Sayedna Mohammed Burdanuddin, Kepala Komunitas Bohra, ketika pulang

dari seminar mengenai harmoni sosial. Serangan itu tidak terlepas dari

kegiatan Ali dan organisasinya “Gerakan Reformis Bohra” yang membela

kelompok Dawoodi Bohra, suatu komunitas kecil Islam yang berbeda aliran

dengan kelompok Islam arus utama. Sebagian besar anggota kelompok itu

adalah pedagang. Organisasi itu juga melakukan advokasi untuk

demokratisasi manajemen komunitas dan akuntabilitas dana komunitas, serta

1Ibid.

Page 28: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

18

meminta pemerintah menghentikan penarikan pajak yar.g tinggi oleh para

pemuka agama. Perjuangannya menolak kekerasan komunal membuat Asghar

beberapa kali diserang; di antaranya di Calcutta tahun 1977, Hyderabad tahun

1977 dan 1981, serta di Mesir tahun 1983.8

la mempertahankan langkah hidupnya dengan menggunakan dua

ruangan kecil ai apartemennya yang dilengkapi perabot yang sangat terbatas

dalam melakukan berbagai aktifitas intelektualnya. Inisiatif-inisiatif

reformisnya muncul karena ia telah merasakan sendiri bagaimana dianiaya

dan diserang secara fisik. Hal tersebut berlangsung pada saat ia melakukan

kampanye-kampanye publiknya melawan komunalisme.

Banyak dari cita-c'tanya yang belum terpenuhi, yaitu agenda

reformasinya yang belum sepenuhnya membebaskan daerahnya dari

keterkungkungan, meskipun Ia mempunyai waktu dan terdorong pula oleh

tindakan-tindakan yang melampaui batas yang telah dilakuan oleh Imam

Besar Bohras. Rekomendasi Komisi Nathawani yang seharusnya membuat

perasaan menjadi menyenangkan dalam masyarakat yang beradab, telah di

buang ke dalam keranjang sampah sejarah. Pertanyaan yang muncul dalam

benak Asghar adalah “Mengapa seseorang harus menantang pemimpin

spiritual dari sebuah mitos agama yang berpengaruh di India sebelah Barat?”.

Lantas ia mengambil satu kesimpulan, bahwa orang-orang muslim tidak bisa

menagkap substansi dari perjuangannya.9

*lbid9 Robby H. Abror, op.cit., him. 298

Page 29: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

19

Sosok Asghar Ali Engineer bukan hanya seorang pemikir, tetapi juga

seorang aktifis. Kebetulan, ia merupakan pemimpin salah satu kelompok

Syi ’ah lsma’iliyah, Daudi Bohras (Guzare Daudi) yang berpusat di Bombay

India. Melalui wewenang keagamaan yang ia miliki, Asghar Ali berusaha

menerapkan gagasan-gagasannya. Untuk itu ia harus menghadapi reaksi

generasi tua yang cenderung bersikap konservatif, mempertahankan

kemapanan.

Daudi Bohras, sebagai satu kelompok yang dipimpin oleh Asghar,

banyak membentuk wataknya sebagai seorang aktifis sosial. Para pengikut

Daudi Bohras dipimpin oleh Imam sebagai pengganti Nabi yang dijuluki

Amiru 7 Mukminin. Mereka mengenal 21 orang Imam. Imam mereka yang

terakhir Mawlana Abu ‘1-Qasim al-Thayyib yang menghilang pada tahun 526

H. Akan tetapi mereka masih percaya bahwa ia masih hidup hingga sekarang.

Kepemimpinannya dilanjutkan oleh para Da’i (dari perkataan itu berasal

ungkapan Daudi) yang selalu berhubungan dengan Imam terakhir itu.10

Menjadi seorang Da’i tidaklah mudah. Ia harus mempunyai 94

kualifikasi yang diringkas dalam 4 kelompok:

1. Kualifikasi-kualifikasi pendidikan

2. Kualifikasi-kualifikasi administratif

3. Kualifikasi-kualifikasi moral dan teoritikal, dan

4. Kualifikasi-kualifikasi keluarga dan kepribadian.11

10 Eko Prasetyo, Islam Kiri: Jalan Menuju Revolusi Sosial. INSIST, Yogyakarta, cet Ke- 2, Febuari 2004, him. 23

11 Ibid. him. 23

Page 30: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

20

Hal yang menarik adalah bahwa di antara kualifikasi itu, seorang Da’i

harus tampil sebagai pembela umat yang tertindas dan berjuang melawan

kezaliman. Asghar memenuhi semua kriteria seperti disebutkan di atas, maka

ia juga disebut sebagai seorang Da’i.

Memahami posisi Asghar seperti disebutkan di atas, maka tidak heran

mengapa Asghar Ali Engineer begitu lantang dalam menyoroti berbagai

kezaliman dan penindasan yang terjadi dalam masyarakat. Ia menganjurkan

bukan sekedar merumuskan teologi transformatif akan tetapi lebih dari itu.

Asghar Ali menghimbau generasi muda Islam untuk merekonstruksi teologi

radikal transformatif. Wacana tentang teologi pembebasan muncul di

kalangan gereja Katolik di Amerika Latin, yang ternyata tidak direstui

Vatikan. Pada saat itu Asghar justru menulis artikel tentang “Teologi

Pembebasan dalam Islam”. Tulisan-tulisan dalam buku itu sarat dengan

analisa filosofikal dan historikal untuk merumuskan teologi pembebasan

dalam konteks modern.12

Asghar harus melintasi kerasnya hidup sebagai seorang aktifis sosial

sendirian, namun ia tetap konsisten memerangi obskurantisme, intoleransi dan

kemunafikan religius. Selama hampir dua dekade, ia bergulat dalam

pergerakan dan ini betul-betul menganggu status quo dan merupakan ancaman

bagi kemapanan muslim, politik dan agama. Keprihatinan dan

kegelisahannnya telah mendorong untuk menggugat segala bentuk kemapanan

12 Djohan Effendi, “Memikirkan Kembali Kita Asumsi Pemikiran Kita,” dalam Asghar Ali Engineer, Islam dan Pemebebasan ,LKIS, Yogyakarta, cet.Ke-2, Mei 2007, him. xii

Page 31: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

21

yang menindas dan membodohi kaum yang lemah, sekalipun harus

berhadapan dengan pemimpin teras spiritual. Semangat revolusioner Asghar

cenderung bersifat praksis ketimbang teoritis. Hal itu tercermin dalam seluruh

karyanya yang bersifat gugatan epistimologis dan liberatifhya.

Semangat Asghar yang begitu revolusioner tidak terlepas dari

keyakinannya, bahwa pembebasan seringkah lahir dari kekuatan orang yang

justru mengalami penderitaan, mengingat dia dapat memahami benar tentang

penderitaan sesama manusia. Islam menurutnya, datang dari strata yang

rendah dalam masyarakat yang didalamnya memiliki dua aspek, yaitu

kemiskinan dan penderitaan. Seperti ia mencontohkan, jika Yesus terlahir

dalam keluarga tukang kayu, maka Muhammad SAW pada masa kecilnya

adalah penggembala onta. Islam hadir dan mendeklarasikan bahwa manusia

sederajat dan sejajar di hadapan Allah. Islam juga mengajarkan supaya

manusia jangan pernah melakukan pembedaan ataupun diskriminasi, semua

orang harus mengupayakan terwujudnya kesejajaran.13

Sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW di masa-masa permulaan

menyebarkan Islam juga menjadikan isnspirasi baginya, misalnya Asghar Ali

sampai pada kesimpulan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang

revolusioner, baik dalam ucapan maupun dalam tindakan, dan beliau berjuang

untuk melakukan perubahan-perubahan secara radikal dalam struktur

masyarakat di zamannya. Sejarah Nabi adalah sejarah perubahan sosial untuk

13 Harian Kompas, 2002, Dr. Ali: Islam Pembawa Kebebeasan, diakses melalui: http://wvAy.kompas.com/kcm/

Page 32: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

22

menentang sistem yang timpang. Dengan kata lain, sosok Muhammad

menurut Asghar, dilahirkan sebagai voice o f social reform, dengan demikian

juga sama dengan Nabi-Nabi sebelumnya. Seperti Nabi Musa yang dianggap

sebagai pembebas kaumnya yang mana ditindas oleh arogansi dan

kesewenang-wenangan Fir’aun.14

Bertolak dari telaah kesejarahan terhadap dakwah dan perjuangan

Nabi Muhammad SAW tersebut, Asghar merevisi konsep dan pengertian

mukmin dan kafir, dengan mengambil sudut pandang yang berbeda dengan

apa yang umum sebagai mana dipahami oleh umat Islam sekarang. Ia

mengatakan bahwa, ’’orang-orang kafir dalam arti yang sesungguhnya adalah

orang-orang yang menumpuk kekayaan dan terus membiarkan kezaliman

dalam masyarakat serta merintangi upaya-upaya menegakkan keadilan”.

Dengan demikian bagi Asghar Ali, seorang mukmin sejati bukanlah sekedar

orang yang percaya kepada Allah akan tetapi juga ia harus seorang mujahid

yang berjuang menegakkan keadilan, melawan kezaliman dan penindasan,

kalau ia tidak berjuang menegakkan keadilan dan melawan kezaliman serta

penindasan, terlebih ia justru mendukung sistem dan struktur masyarakat yang

tidak adil, meskipun ia percaya kepada Tuhan, orang itu dalam pandangan

Asghar masih dianggap tergolong sebagai orang kafir.15

14 Agus Nurwanto, dalam Asghar Ali Engineer: Sang Teolog Pembebasan, op. c it.15 Djohan Effendi, op.cit., him. xiii

Page 33: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

23

C. PENDIDIKAN ASGHAR ALI ENGINEER DAN KARIR AKADEMIK

Pendidikan yang ditempuh Asghar adalah pendidikan agama dan juga

pendidikan sekular. la adalah lulusan terbaik sipil dari Indore (M.P) dengan

tanda kehormatan, serta mengabdi selama dua puluh tahun sebagai seorang

insinyur di Korporasi Kota Praja Bombay dan kemudian mengundurkan diri

secara sukarela untuk menerjunkan dirinya ke dalam gerakan reformasi

Bohra.16

Ia mulai memainkan peran penting dalam gerakan reformasi dari tahun

1972, ketika terjadi pemberontakan di Udapur. Asghar telah menulis beberapa

artikel tentang gerakan reformasi di beberapa koran India terkemuka seperti

The Times o f India, Indian Express, Statesman, Telegraph, The Hindu, dan

sebagainya. Ia terpilih dengan suara bulat sebagai Sekretaris Umum Dewan

Pengurus Pusaat Masyarakat Dawoodi Bohra dalam konferensinya yang

pertama di Udapur pada tahun 1977. Ia mencurakan waktu dan pikiranya demi

urusan besar pada waktu itu, yaitu gerakan reformasi dan

menginternasionalisasikan gerakan reformasi, baik melalui tulisan-tulisan

maupun ceramah-ceramahnya.17

Asghar juga menghasilkan karya atas masalah yang tak kalah berat,

yaitu tentang “kekerasan komunal dan komunalisme di India” sejak pecahnya

kerusuhan besar pertama di Jalapur, India, pada tahun 1961. Karyanya ini

dipertimbangkan sebagai pelopor dan telah diakui oleh Universitas Calcutta

16 Robby H. Abror, op.cit., him. 30017 Ibid., him. 300

Page 34: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

24

yang kemudian menganugerahkan Gelar Kehormatan (D.Lit) pada bulan

Februari 1983.18

Sebagai seorang Intelektual muslim terkemuka, Asghar Ali Engineer

sering diundang untuk konferensi-konferensi internasional tentang Islam oleh

berbagai pihak, baik oleh pemerintah maupun universitas. Asghar juga

me nberi kuliah di beberapa universitas terkemuka di berbagai negara, antara

lain Amerika, Kanada, Indonesia, Malaysia, Jerman, Prancis, Lebanon,

Thailand, Pakistan, Sri Langka, Yaman, Meksiko, Mesir, Jepang, Uzbekistan,

Rusia, dan sebagainya, ia juga mengajar di seluruh universitas di India. Ia

telah menerima beberapa penghargaan atas karyanya tentang pemahaman

interreligius. Pandangan-pandangannya tentang berbagai hal, termasuk

kesetaraan hubungan perempuan dan laki-laki serta dekonstruksi teks,

dituliskan dalam lebih dari 40 buku dan ratusan artikel di media massa.

Tahun 1997 pada Hari Republik India, Ia juga diberi penghargaan

“National Communal Harmony Award” oleh pemerintah India, atas berbagai

karyanya dalam mempromosikan harmoni komunal kepada dunia.19 Seluruh

upayanya itu membuat Asghar Ali terpilih sebagai penerima penghargaan

Nobel alternatif, The Right Livelihood Awards tahun 2004.20

18 Ibid, him. 30019 Ibid, him. 30120 Harian Kompas, op.cit.

Page 35: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

25

E. KARYA TULIS

Asghar merupakan penulis yang produktif yang telah

melahirkan lebih dari 40 (empat puluh) buku, tetapi dalam skripsi ini

penulis hanya memeperdalami beberapa karya Asghar Ali Engineer, antara

lain:

1. Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam : Dalam

Membangun Teologi Damai Dalam Islam, terj. Rizqon

Khamarni, Alena Bintang Jendela Aksara,Yogyakarta, cet. K.e-1,

Mei 2004.

2. Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, terj.

Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-2, Januari

2003

3. Asghar Ali Engineer, Devolusi Negara Islam, terj. Imam Muttaqin,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-1, Desember 2000

4. Asghar Ali Engineer, Asal-Usul dan Perkembangan Islam, terj.

Imam Baihaqi, Pustaka Pelajar, Yoyakarta, cet-Ke-1, November

1999

Tiga pokok soal yang mendasari pemikiran-pemikiran Asghar dalam

berbagai karyanya. Pertama, mengenai hubungan antara akal dan wahyu yang

saling menunjang. Kedua, mengenai pluralitas dan diversitas agama sebagai

keniscayaan. Baginya, fanatisme dan sektarianisme keagamaan adalah

merusak karena cenderung menggiring manusia untuk mengumandangkan

Page 36: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

26

“truth claim ”, yang dengannya keyakinan tertentu dianggap sebagai satu-

satunya kebenaran dan yang lain adalah salah. Ketiga, mengenai watak

keberagamaan yang tercermin dalam sensitivitas dan empati terhadap

penderitaan kelompok masyarakat lemah.

Page 37: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

BAB III

KONSEP ASGHAR ALI ENGINEER

TENTANG PERDAMAIAN DALAM ISLAM

A. FAKTOR EMPIRIK DAN IDEOLOGI DALAM KEKERASAN

Islam dewasa ini, menurut Asghar Ali Engineer menjadi agama yang

paling banyak diperdebatkan. Banyak orang berfikir, Islam mencetak fanatisme

dan kekerasan dan sebagian orang yang lain menegaskan bahwa Islam adalah

agama damai dan memiliki daya pikat spiritual yang dalam. Banyak orang

beranggapan bahwa Islam adalah agama pendorong teror, dan sementara pada

pihak lain tidak kurang banyaknya orang meyakini Islam sebagai agama yang

memberikan ketenangan batin dan kearifan.1 Perbedaan sudut pandang dalam

memahami ajaran Islam tersebut menurut Asghar, berakibat pada perbedaan

setiap orang melihat Islam dari sudut yang diinginkannya. Pemahaman itu

berimplikasi pada munculnya sejumlah pendekatan terhadap Islam yang

berbeda-beda dan setiap manusia berusaha melihat refleksi pendekatan dirinya

dalam Islam.

Islam identik dengan kekerasan, tidak saja dalam benak non-muslim

semata, tetapi arumsi tersebut juga ada dalam benak seorang muslim. Kata

‘Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam : Dalam Membangun Teologi Damai Dalam Islam, terj. Rizqon Khamami, Alena Bintang Jendela Aksara,Yogyakarta, cet. Ke-1, Mei 2004, him. 2

27

Page 38: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

28

Jihad, menurut Asghar banyak digunakan oleh anak muda yang dilanda frustasi

karena tidak mampu menemukan jalan lain dalam menghadapai realita yang ada

di sekitarnya, dan kata tersebut juga oleh mereka yang berjuang untuk

kemerdekaan nasional dan otonomi wilayah. Hal tersebut bisa berakibat

membuat kesan seakan-akan kekerasan tersebut dianggap sebagai perang suci

{holy war) yang dibenarkan oleh Islam.2

Mengartikulasikan kekerasan untuk mencapai sebuah tujuan dan

penggunaan agama untuk menjustifikasi sebuah tindakan akan menjadi senjata

yang sangat ampuh. Agama dan teks-teks sucinya mampu menjadi pendorong

untuk melakukan tindakan sosial, dan karena masyarakat kuat dalam

memegang tradisi agama, maka nilai-nilai yang berlaku selalu dicarikan

pembenar dari dimensi agama. Agama bagi para penikmat kekerasan adalah

agama yang dimaknai sebatas identitas, bukan sebagai agama substansi.

Kekerasan menggunakan dalih untuk menegakkan ajaran agama,

memang sudah menjadi tragedi kemanusiaan yang sudah sejak lama menghiasi

perjalanan umat manusia. Ajaran agama apapun dilihat dari sisi normatif, tidak

akan mendorong dan menganjurkan pengikutnya untuk melakukan kekerasan.

Tapi secara historis-faktual seringkah dijumpai tindak kekerasan yang

dilakukan oleh sebagaian anggota masyarakat yang mengatasnamakan agama.

2Ibid., him. 182

Page 39: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

29

Menurut Asghar Ali Engineer, dalam melihat suatu kekerasan penting

untuk mencari faktor-faktor yang berpengaruh dalam kekerasan, sehingga dapat

dibedakan mana yang bersifat empirik dan mana bersifat yang ideologi. Antara

agama dan kekerasan, keduanya tidak selamanya bertemu. Kekerasan

merupakan “empirik” karena banyak faktor yang terlibat didalamnya,

sedangkan kedamaian adalah “ideologi”, karena agama sebagai peganggan

manusia agar manusia hidup bahagia tidak akan mengajarkan kepada umatnya

untuk melakukan kekerasan. Dalam al-Qur’an sendiri, memperbolehkan jalan

kekerasan hanya dalam situasi yang tak terelakkan, namun juga memerintahkan

damai sebagai norma yag harus dipatuhi. Agama apapun, sesungguhnya datang

untuk menegakkan keadilan dan kedamaian di bumi. Kekerasan menurut

Asghar, tidak pernah menjadi bagaian agama manapun, tidak terkecuali agama

oIslam.

Peperangan di kalangan umat Islam mulai muncul ketika Nabi

Muhammad meninggal, banyak dari suku-suku bangkit menentang kekuasaan

penduduk kota. Ini disebut riddah (kemurtadan) dan menjadi pemberontakan

yang umum terjadi di sepanjang Arabia. Suku Badui3 4 tidak pernah mau tunduk

pada setiap keuasaan. Kondisi ekonomi mereka tidak memungkinkan mereka

3 Ibid., him. 1834 Suku Badui berwatak keras. Keuletan dan ketabahan adalah keistimewaan mereka,

sedangkan kurang disiplin dan menghormati kekuasaan adalah kekurangan mereka. Kekurangan tersebut, berakibat timbullah berbagai masalah besar bagi lahirnya negara Islam. Lihat dalam Asghar Ali Engineer, Asal-Usul dan perkembangan Islam: Analisis pertumbuhan sosio-ekonomi, terj. Imam Baihaqi, Pustaka Pelajar, Yoyakarta, cet-Ke-1, November 1999, him. 20

Page 40: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

30

tunduk kepada setiap bentuk negara. Sementara, di dalam Madinah sendiri,

perebutan kekuasaan terjadi antara berbagai kelompok setelah mendengar Nabi

wafat dan suku-suku satu persatu mulai meniggalakan Islam.5 Abu bakar

kemudian mengambil langkah yang tegas untuk memadamkan pemberontakan

tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan perang riddah, dalam sejarah Islam.

Beribu-ribu orang mati dalam perang ini dan banyak kepentingan yang terlibat

didalamnnya. Perang ini merambah hampir ke seluruh Arab dan nyaris

menghancurkan kekhalifahan Islam yang baru saja berdiri. Konflik dalam

agama baru (Islam) tersebut lebih disebabakan oleh faktor ekonomi, sosial dan

moral.6

Peperangan untuk menaklukkan wilayah lain merupakan sesuatu yang

integral dalam permulaan sejarah Islam. Hal tersebut didorong oleh persediaan

makanan untuk pendududuk Arab yang telah memeluk agama Islam jumlahnya

sangat banyak tidak lagi mencukupi, sedangkan peperangan antar suku sudah

dilarang. Pencarian daerah yang subur guna memenuhi kebutuhan masyarakat

Arab tidak terelakkan, dengan berekspansinya negara Islam, sumber-sumber

pendapatannya pun mengalami peningkatan.7 Dalam prespektif Asghar,

penaklukkan (invansi) yang dilakukan oleh para tentara Muslim waktu itu

bukan untuk bertujuan menyebarkan Islam, akan tetapi lebih kepada untuk

5 Ibid.,him. 2216 Ibid. him. 2217 Asghar Ali Engineer, Devolusi Negara Islam, Imam Muttaqin, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

cet. Ke-1, Desember 2000. him. 78

Page 41: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

31

mendapatkan harta rampasan.8 Sejarah kekerasan dalam Islam, lebih banyak

disebabkan oleh kepentingan pribadi demi keuntungan sendiri, yang meliputi

ekonomi, politik dan kekuasaan daripada karena ajaran Islam atau peperangan

melawan non-muslim.

Kekerasan dalam Islam, menurut Asghar hendaknya diletakkan dalam

konteks lintasan sejarah umat Islam. Menurutnya, seorang ahli sejarah yang

berusaha mengamati asal-usul perkembangan Islam tidak dapat menggunakan

pendekatan teologis dalam melihat suatu sejarah. Dia harus menggunakan

faktor empiris dalam menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi dalam suatu

agama jika akan menggurai faktor-faktor lain selain faktor ideologis yang

terlibat dalam pembentukan sejarah. Teologi, ideologi atau sebuah visi,

memainkan peran dalam mendorong, mengarahkan secara apriori dan

memberikan orientasi teologis bagi sejarah. Sejarah tidak dapat dinilai dari

faktor pendorong subjektifnya saja, karena ajaran-ajaran agama tidak dapat

menciptakan sejarah, karena al-Qur’an juga memberikan kebebasan yang

sangat luas kepada manusia untuk bertindak, dan menentukan mana yang baik

dan buruk dalam segala tingkah lakunya.9

8 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, terj. Agug Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-3, Januari 2003, him. 211

9 Ibid., him. 210

Page 42: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

32

Kekerasan pada masa pasca Islam, lebih merupakan dampak dari

perebutan kekuasaan dan tidak ada kaitannya dengan Islam.10 Asghar

mencontohkan, tragedi hebat Karbala yang berlangsung pada sepuluh

Muharram, yang mana cucu Nabi sampai terbunuh oleh kekuatan jahat saat ia

hendak menghidupkan kembali moralitas luhur Islam. Lalu Bani Umayyah

merebut kekuasaan dan bertindak keras dan kejam dalam upaya

mempertahankannya. Yusuf al-Hajaj, Gubenur Iraq selama priode Umayyah,

memakai teror besar dan sangat lalim dalam menghabisi musuh-musuhnya.

Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah, dengan beberapa pengecualian, tidak

punya rasa penyesalan dalam menggunakan kekerasan demi tercapainya tujuan

mereka. Para pendiri dinasti Abbasiyyah dikenal sebagai as-Saffah (orang yang

mengalirkan darah).11

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, terjadi perdebatan yang sangat

sengit antara dua faham yang berlainan (Jabbariyah dan Qadariyyah). Bani

Umayyah, yang pada saat itu berkuasa secara terang-terangan mendukung

mereka yang mempercayai faham Jabbariyah, dan menindak tegas bagi mereka

yang mempercayai faham Qadariyyah. Mereka yang berfaham Jabbariyyah

berpendapat bahwa rezim Umayyah telah di takdirkan oleh Allah, dengan

demikian harus diterima apa adanya. Sementara itu, mereka yang berfaham

10 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 190" Ibid., him. 190

Page 43: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

33

Qadariyyah berpendapat, bahwa seorang muslim berhak menumbangkan rezim

Umayyah lantas menggantikannya dengan rezim yang lebih adil. Pertarungan

antara faham tersebut menurut Asghar pada dasarnya bersifat politis daripada

agama. Dukungan yang diberikan Bani Umayyah lebih untuk mengamankan

posisi mereka sebagi penguasa dari ancaman faham-faham yang berpotensi

menggulingkan keuasaannya.

Tradisi keagamaan merupakan sesuatu entitas yang kompleks, karena

tradisi tersebut bukan hanya perwujudan nyata dari pandangan keagamaan

melalui proses sosio-kultural, namun berkembang secara beragam, dan selain

itu juga ada yang seragam. Tradisi keagamaan, menurut Asghar dalam konteks

ruang dan waktu tertentu akan sangat berbeda dengan tradisi keagamaan dalam

ruang dan waktu yang lain.12 13

Dua tradisi besar dalam Islam (Sunni dan Syi’ah) juga mempunyai

pandangan yang berbeda terhadap konsep kekerasan. Tradisi Sunni sangat erat

dan identik dengan kekuasaan sedangkan tradisi Syi’ah sangat kental dengan

kesyahidan {martyrdom). Konsep kekerasan dalam kedua tradisi tersebut juga

akan sangat berlainan. Tetapi dalam kedua tradisi besar tersebut tidak ada

konsep tentang non-kekerasan (non-violence), kekerasan tidak begitu

12 Ibid., him. 8813Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, op.cit., him. 202

Page 44: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

34

ditonjolkan dalam kedua tradisi tersebut, akan tetapi non-kekerasan juga belum

diterima sebagai doktrin yang integral.14

Tentang kekerasan, walaupun dalam al-Qur’an menolak secara tegas

kekerasan, tetapi dalam seluruh tradisi Islam tidak ditemukan doktrin yang

membahas non-kekerasan, tetapi al-Qur’an tidak menempatkan antara

kekerasan dan non-kekerasan sebagai pasangan yang berlawanan, tetapi sebagai

dua hal yang berbeda, dua bagian yang hidup yang tidak sama.

Islam di India juga sangat identik dengan kekerasan dan kekuasaan.

Munculnya persepsi tersebut tidak berarti lantas menyalahkan semua kekerasan

dalam sejarah Islam bersumber dari ajaran al-Qur’an. Pandangan yang mana

Islam identik dengan kekerasan di India tersebut menurut Asghar, berasal dari

orang Hindu di India Utara, dan tidak sepenuhnya anggapan tersebut salah.

Islam masuk ke India Utara berkat invasi yang dilakukan oleh Qasim bin

Muhammad. Invasi ini diikuti dengan pertentanggan diantara penguasa-

penguasa di Asia tengah (yang memeluk agama Islam dengan berbagai latar

belakang) yang terjadi susul-menyusul. Bagian selatan di sepanjang pantai

Kerala justru sebaliknya, Islam disebarkan oleh pedagang-pedagang Arab

dengan damai, sehingga Islam tidak dipahami sebagai agama dengan tradisi

kekerasan, dengan demikian menurut Asghar ada semacam perbedaan orang

14 Ibid., him. 202

Page 45: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

35

Hindu da'am memahami Islam antara India Utara dan India Selatan. Perbedaan

persepsi tersebut berangkat dari latar-belakang masuknya Islam di India.15

Faktor-faktor yang melatar-belakangi terjadinya kekerasan dalam tradisi

Islam di India harus betul-betul dipahami secara benar. Tujuannya, agar tidak

terjadi kesalahan dalam mengidentikkan Islam tersebar melalui cara-cara

kekerasan dan membenarkan penggunaan kekerasan. Penguasa Muslim yang

melakukan invasi ke India, menurut Asghar, tidak ada yang mempunyai

motivasi untuk menyebarkan atau mendakwahkan Islam secara mumi dan tulus.

Faktor utama dari para penguasa tersebut adalah merampok, merampas atau

menancapkan kekuasaan politik. Namun hal tersebut sulit untuk dijelaskan

secara terbuka dan terus terang, dengan kata lain, invasi politik tersebut

dilegitimasi dengan dakwah Islam. Asghar mencontohkan Ghaznavi, yang

menyatakan sebagai seorang muslim sejati yang menghancurkan berhala di

Somnath, dia tidak pernah kembali ke Sonmath untuk mengislamkan orang-

orang yang menyembah berhala. Dia buru-buru merampas emas yang ada

dikuil-kuil dan lari dengan memberikan kekuasaannya kepada penyembah

berhala.16

Perselisihan antar penguasa Muslim di India, dan di banyak juga di

daerah lain menurut Asghar, lebih disebabakan oleh faktor perbedaan suku,

15 Ibid., him. 21516 Ibid., him. 215

Page 46: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

36

bukan faktor agama. Di India, perselisihan itu lebih tepat disebut sebagai

perselisiahan antara suku Thughlaq, Pathan, Mughal dan seterusnnya, daripada

antara Syi’ah dan Sunni. Berbagai tindak kekerasan tersebut menurutnya, bukan

karena agama semata, namun juga banyak dilatar-belakangi oleh struktur sosial

yang timpang, dominasi satu etnik terhadap etnik lain dan juga perebutan

kekuasaan yang terjadi secara turun-temurun.17 18 Secara tidak langsung dapat

disimpulkan, bahwa hal yang paling mendukung terjadinya berbagai kekerasan

tersebut karena didukung oleh kondisi ekonomi atau sosio-politik, karena

agama tidak akan dapat berbuat banyak jika memang kondisi sosial

memungkinkan terjadinya hal tersebut. Seperti diungkapkan Asghar:

“In other words it is not religion per se wich explains violence but social structure, ethic domination or struggle for power which generates it. Even a religion giving most unrestricted sanction to violence cannot generate it if socio-economic or socio-political condition do not warrant it. And on the other hand, most non-violence religion cannot stop it if the social conditions are congenial to it”.

Asghar mengutip dalam kitab Futuhl al Buldan (pembebasan negeri)

karya al Baldhuri, yang menyebutkan adanya beberapa perjanjian antara

muslim dan non-muslim untuk memahamai lebih jauh tentang Islam. Saat

terjadi sejumlah peperangan antar berbagai pemimpin muslim maupun

peperangan dengan non-muslim, lebih benyak bermotif penaklukan dan

17 Ibid., him. 21618 Asghar Ali Engineer, Islam And Liberation Theology Essays On Liberative Elements In

Islam, Sterling Publisher Private Limited L-10, Green Park Exstension, New Delhi, 1990, him. 158

Page 47: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

37

hegemoni politik. Hal yang patut disayangkan adalah, adanya sejumlah

sejarawan yang menganggap berbagai peperangan terse out sebagai satu cara

untuk menyebarkan Islam. Hal tersebut sangat disayangkan oleh Asghar, karena

anggapan tersebut tak berdasar dan terlalau disederhanakan. Menurutnya

anggapan para sejarawan tersebut tersebut bukan dikarenakan pemahaman

terhadap Islam yang begitu minim, akan tetapi karena kebencian mereka yang

begitu mendalam terhadap Islam.19

B. TEOLOGI DAMAI ISLAM

Menurut Asghar, Teologi adalah ilmu yang mempelajari Tuhan dan ayat-

ayat-Nya serta makna hakiki yang ada di balik ayat-ayat tersebut. Karena Tuhan

itu kreatif, maka teologi juga harus demikian. Teologi berhadapan dengan

kehendak Tuhan. Teologi menurut Asghar bersifat kontekstual dan juga

normatif. Teologi tidak dapat menghindar dari konstektualitas dan normatifitas.

Karena jika suatu teologi tidak bersifat kontekstual, maka tidak akan berguna

bagi masyarakat pada saat tertentu, dan jika tidak normatif, maka bukan hanya

akan memepertahankan status quo, namun juga tidak akan memberikan

inspirasi bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya20

Pada umat Islam, teologi yang dikenal sebagai ilmu Ilahi, atau ilmu kalam

yang juga dikembangkan dalam agama Kristen. Terkadang pemikiran manusia

ini menurut Asghar dianggap dogma dan doktrin yang tak terbantahkan.

19 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit, him. 1920 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, op.cit.,him. 187

Page 48: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

38

Pendapat mereka tersebut kadang dianggap sama sucinya dengan Kitab Suci itu

sendiri.21 Banyak pemahaman dalam sebagaian masyarakat yang mengatakan

bahwa teologi tidak memberi kebebasan kepada manusia sesungguhnya bersifat

sosio-temporal.

Teologi dalam pengertian metafisis dan di luar proses sejarah sungguh

sangat memberikan ruang yang sangat bebas kepada manusia. Karakteristik

teologi yang penuh ketidakjelasan metafisis dan pembicaraanya mengenai

masalah-masalah yang abstrak, menurut Asghar justru akan membuat para

teolog terjebak dan akan berpihak pada status quo.22 Idealnya, teologi dalam

pembahasa.iya harus dibawa ke wilayah yang lebih konkret, yang mampu

menjawab berbagai permasalahan ummat manusia, sehingga teologi tidak

semakin menjauh can lari dari permasalahan manusia, akan tetapi mampu

menjadi solusi dengan mejadikan teologi tersebut sebagai satu dasar untuk

bertindak.

Perdamaian merupakan perkara yang paling mendasar dalam Islam,

dalam Bahasa Arab, kata Islam berarti menciptakan kedamaian dan tunduk

kepada kehendak Allah SWT.23 Menurut Asghar, ini adalah tugas yang

mengikat setiap mus’.im untuk berusaha menciptakan perdamaian. Jihad dalam

konteks perdamaian, bukanlah identik dengan kekerasan, tetapi sesungguhnya

21 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 8822 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, op.cit., him. 223 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, PT. Hida Karya Agung, Jakarta, cet. Ke-8, 1990,

him. 177

Page 49: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

39

jihad sesungguhnya adalah bekerja untuk perdamaian dan keadilan dalam

dunia. Salah satu nama Allah adalah Salam (Damai), clan ketika seorang

muslim sadar akan posisinya sebagai hamba Allah, maka konsekuensi dari hal

tersebut menurut Asghar, yaitu seorang muslim tersebut secara tidak langsung

menjadi pengabdi perdamaian, dalam konteks menciptakan kedamaian di atas

bumi.24

Kecenderungan untuk berbuat agresi dan kekerasan, dan hasarat kuat

untuk hidup dalam kedamaian adalah sesuatu yang telah digariskan oleh Tuhan

terhadap manusia. Hal ini dikarenakan, kepribadian manusia yang berputar-

putar yang mengharuskan kita untuk dapat memahami dinamika kehidupan dan

juga kekerasan. Allah menghendaki damai, dan Ia menciptakan kita demi tujuan

itu, tetapi ketamakan terhadap hal-hal yang bersifat duniawi, membuat manusia

rendah dan menjadi alat agresi dan pencipta kekerasan.

Islam sebagai suatu ajaran, pada dasarnya sangat menjunjung tinggi

nilai-nilai cinta kasih antar sesama-manusia dan sangat menentang kekerasan

dalam bentuk dan hal apapun, karena tidak sesuai dengan cita-cita Islam.

Karena ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan

suatu rahmat bagi seluruh alam, yaitu kesejahtraan bagi setiap orang, tanpa

memandang latar belakang agama, tingkat sosial dan kebangsaanya. Hal

24 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 17

Page 50: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

40

tersebut mendorong agar tercipta satu tatanan masyarakat yang kondusif, hidup

rukun, damai dan sejahtera.

Asghar menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad melalui ajaran Islam

sesungguhnya membawa misi damai. Salam, Assalamu’alaikum (semoga

kesejahtraan bagimu) yang banyak diucapkan seorang muslim kepada seorang

muslim lainnya juga mengindikasikan kedamaian ini.

Keadilan, kasih sayang dan kearifan menurut Asghar, yang merupakan

nilai inti al-Qur’an adalah jauh lebih penting dari formula legal apapun masa

lalu dan dari gambaran norma sosial pada masyarakat tersebut. Hukum yang

tidak menangkap spirit perubahan sosial yang menyerap nilai inti, tidak

memiliki pesan keadailan. Perlu diingat bahwa segala sesuatu yang adil pada

masa silam tidak selalu muncul sebagai adil pada masa sekarang. Konsep

keadailan tidak akan berubah, tetapi norma keadilan sebaliknya.

Islam menurut Asghar berasal dari akar kata s-l-m dan bermakna salam

(damai, lawan dari perang).25 26 Sehingga menurut Asghar, salah satu sifat Islam

yang berbeda dari jahiliyah27adalah rendah hati sebagai lawan dari arogan,

dendam dan perang. Islam berarti penegak kedamaian dan tunduk kepada

kehendak Allah.

25 Asghar Ali Engineer, Ib id , him. 4‘6 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, op.cit., him. 20427 Jahiliyah dalam hal ini tidak sepenuhnnya bermakna “kejahatan” (makna literamya) seperti

yang dipahami oleh banyak orang, namun juga bermakan “kekerasan”, “kemarahan” yang tidak terkendali dan “kesombongan” .

Page 51: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

41

Dalam al-Qur’an ditegaskan:

" -) i A i l *-=> ^ l_̂i>ol IjJwOU ̂ QjLl>

if t a. „ > *■ *4 £ - / - »

j J S ' *+..* » ) -> A il ^ y ja L x J

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. 2: 208)’™

Masuk ke dalam Islam (damai) pada ayat di atas, menurut Asghar berarti

masuk dengan sepenuh hati. Hal ini juga berarti ketertundukan secara total

kepada Allah.

Perdamaian di dunia sangat ditentukan oleh prilaku manusia. Perdamaian

dapat terwujud selama manusia taat pada petunjuk suci Tuhan. Agama

berintikan nilai-nilai, termasuk didalamnya nilai perdamaian sehingga orang

yang tidak berkeyakinaan kepada Tuhan (atheis) sekalipun, tidak akan dapat

menolak kebutuhan akan pedamaian sebagai bentuk tuntutan moral. Wahyu

dalam Islam adalah petunjuk dalam bersikap, baik secara individual atau secara

sosial. Wahyu bukan persoalan kepercayaan terhadap ayat atau kitab suci, akan

tetapi merupakan persoalan implementasi terhadap titah suci dan realisasi

perintah-perintah tuhan.

Perintah tentang perang, dalam lintasan sejarah menurut Asghar,

seharusnya ditempatkan dalam konteks Arab abad keenam dan tujuh di dunia 28

28 Departemen Agama R I, Al-Quran dan Terjemahan, Mahkota, Surabaya, 1989, him. 50

Page 52: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

42

Arab dalam tradisi kesukuan. Pada masa itu Nabi Muhammad dan para sahabat

harus berhadapan dengan situasi nyata yang mau tidak mau harus dihadapi.

Kekuatan hebat musuh siap menggerus muslim. Islam sebagai ajaran baru

tentu saja masih sangat rentan terhadap berbagai ancaman yang akan muncul.

Nabi sendiri meninggalkan Makkah ketika ancaman serius yang

membahayakan dirinya dan melakukannya dengan sembunyi-sembunyi dan

dengan perencanaan yang cermat, kendati begitu, Nabi berusaha sebaik

mungkin mempertahankan perdamaian di Makkah.

Saat berada di Madinah, Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian

dengan para penganut agama Yahudi dan penyembah berhala, dan memberi

mereka kebebasan penuh dalam menjalankan dan mempraktikkan ajaran

masing-masing. Sebenarnya Nabi telah mengetahui, bahwa mereka sangat

membenci kemunculan kekuatan muslim yang tentu saja akan mengancam

posisi mereka, konspirasi jahat mulai dilakukan oleh para Yahudi dan

penyembah berhala, dengan cara bersekongkol dengan kafir Makkah untuk

mengkhianati masyarakat muslim.

Sejumlah penyembah berhala, pada satu sisi lain, mengadakan perjanjian

dengan muslim dan menghormati perjanjian tersebut dengan setengah hati,

dengan persyaratan yang tidak begitu menguntungkan pihak muslim. Nabi pada

saat itu, ingin memperlihatkan sebisa mungkin menghindari bentrokan

bersenjata. Pilihan tersebut merupakan jalan keluar yang dipilih Nabi, karena ia

tidak bisa berperang hanya karena hipotesa semata, tatapi lebih pada konteks

Page 53: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

43

sosio-politik dan sosio-ekonomi yang memainkan peran dalam penentuan

apakah damai yang dipilih ataukah sebaliknya. Perjanjian antara kaum muslim

dan non-muslim tersebut terkenal dengan nama perjanjian damai Hudaibiyah.29 *

Karena dalam perang, usaha untuk menghindari pertumpahan darah dengan

menggunakan jalan dan cara memunculkan penyelesaian yang disepakati adalah

jauh lebih penting.

Salah satu konsep pokok dalam teologi Islam adalah “Tauhid”, yang

didalamnya terdapat konsep “Iman” kepada Allah yang tidak bisa ditawar-tawar

oleh seorang muslim. Kata Iman, berasal dari kata amn,?0 menurut Asghar

mempunyai makna selamat, damai, perlindungan, dapat diandalkan, terpercaya,

dan yakin.31 Iman yang sebenarnya mengimplikasikan semua itu. Tentang Iman

Asghar mengungkapkan:

“The word iman comes from its root amn which means safety, peace, protection apd also reliable, trustwhorthy and faithful. Iman implies all this in order to be meaningful. One who has iman must be trustworthy,

29 Dalam perjanjian Hudaibiyah, ketika Nabi Muhammad meminta seketarisnya Ali untuk menuliskan kata “Rasulullah” di belakang namanya, orang-oramg mekkali keberatan dengan hal itu,karena belum siap menerimanya. Umar bin Khattab, seorang sehabat Nabi yang terkenal dan penuhsemangat , tidak bisa menutupi perasaanya dan bertanya kepada Nabi, “Apakah Tuan benar-benar utusan Allah?” Tentu saja, Nabi menjawab, “ ’Ya, benar.” . Sebagai seorang negarawan yang piawai ia tau betul bahwa kata-kata itu tidak akan banyak berpengaruh. Yang penting adalah tercapainya ruang negosiasi yang akan memberinya ruang gerak untuk mengkonsolidasikan kedudukannya. Untuk mencapai hal itu, Nabi bersedia menerima perdamaian yang kurang menguntungkan baginya. Kaum muslim pada waktu itu hanyalah kekuatan yang baru muncul, sehingga dalam keadaan yang kurang menguntungkan itu tidak salah menerima isi perjanjian tersebut. Is: perjanjian tersebut bisa disempurnakan apabila saat yang tepat telah tiba. Inilah salah satu kepiwaian Nabi yang menjadikanya sebagai orang yang kuat. Lihat dalam, Asghar Ali Engineer, Asal-Usul dan perkembangan Islam(Analisisperkembangan sosio-ekonomi), op.cit., him. 171-172.

30 Mahmud Yunus, op.cit., him. 4931 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, op.cit., him. 13

Page 54: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

44

must strive for peace and security and must himself have faith in all the good value of life”.32

Orang yang beriman dalam sudut pandang Asgha:, pasti dapat dipercaya,

berusaha menciptakan kedamaian dan ketertiban, serta memiliki keyakinan

tehadap nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan seseorang. Iman mengantarkan

manusia kepada perjuangan keras untuk menciptakan masyarakat yang

berkeadilan dan cinta damai. Tanpa iman, jiw a seseorang akan terasa kosong

dan tidak berakar pada kedalaman pribadinya. Tanpa dilatar belakangi iman,

kata-kata dan gagasan seseorang hanya akan berarti bagi dirinya sendiri, dan

akan memperbudak orang lain.

Islam sesungguhnya hadir untuk mendeklarasikan bahwa manusia

sederajat can sejajar di hadapan Allah, oleh karena itu, Islam mengajarkan

supaya manusia jangan pernah melakukan pembedaan ataupun diskriminasi.

Semua orang, dalam konteks tersebut harus mengupayakan terwujudnya

kesejajaran, lebih jauh dia menjelaskan, seorang Muslim tidak cukup menjadi

Islam secara formal saja, tetapi harus menyerahkan hati sepenuhnya kepada

Allah sehingga menjadi seorang mukmin. Seorang mukmin tidak sekedar

percaya kepada Allah, melainkan beijuang menegakkan keadilan melawan

penindasan. Menurut dia, seorang Muslim harus mampu mengontrol hawa

nafsu dan memerangi nafsu untuk mendominasi dan eksploitasi.

32 A sghar Ali Engineer, Islam A nd Liberation Theology Essays On Liberative Elements In Islam, op.cit., hlm.9

Page 55: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

45

Sesuai dengan spirit lahirnya Islam, ia datang untuk merubah status quo

serta mengentaskan kelompok yang tertindas dan tereksploitasi hak-haknya,

inilah yang disebut kelompok masyarakat lemah (mustadafm). Asghar Ali

Engireer mengatakan, masyarakat yang sebagian anggotanya mengeksploitasi

sebagian anggota lainnya yang lemah dan tercerabut hak-haknya, tidak dapat

disebut sebagai masyarakat Islam, meskipun mereka menjalankan rutinitas

Islam.

Islam sebagai ajaran, memang dan terus akan menekankan bahwa tidak

boleh ada pemaksaan, tidak boleh ada penindasan, tidak boleh ada kekerasan

selama akal sehat dan hati nurani kemanusiaan itu masih bisa tumbuh secara

wajar dan selama hegemoni dan eksploitasi tidak menjadi ancaman serius buat

kemerdekaan dan pemerdekaan umat manusia. Islam pada hakikatnya adalah

agama yang pro terhadap nilai universal, semua umat beragama mesti berusaha

untuk mengendalikan diri, sehingga perdamaian bisa terwujud di dunia.

Kompetisi dilakukan tidak untuk menunjukkan kehebatan satu agama, tetapi

agama mesti berlomba-lomba dalam perbuatan baik Asghar berkata: “Kita

seringkah mengembangkan keinginan untuk menunjukkan superioritas agama

kita. Begitu banyak konflik di dunia karena satu agama merasa lebih superior

dari yang lain”.3'’ 33

33 Harian Kompas, 2002, diakses melalui:_http://www.kompas.com/kcm/

Page 56: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

46

C. JIHAD DALAM KONTEKS PERDAMAIAN

Konsep jihad dalam Islam tidak ada hubungannya sama sekali dengan

pengertian perang. Ada kesalahan yang serius mengenai konsep Islam tentang

jihad.34 Akhir-akhir ini penggunaan istilah tersebut sangat tidak sesuai dengan

harapan kita, anggapan jihad yang identik dengan kekerasan bukan hanya ada

pada non-muslim semata, bahkan muslim pada umumnya juga berfikir bahwa

jihad dikaitkan dengan kewajiban seorang muslim dalam berperang di jalan

Allah.35

Sebagai seorang muslim, Asghar menyayangkan anggapan tersebut

tersebut. Kata jihad sendiri berasal dari kata ja -h a d a .36 37 Menurut Asghar kata

tersebut bermakna menggunakan, usaha, dan memepergunakan kemampuan

seseorang. Oleh sebab itu jihad adalah segala usaha keras guna menerjemahkan

sejumlah ajaran Islam, atau upaya kreatif yang kuat untuk mengaplikasikan

ajaran Islam dalam konteks dan situasi baru.

Jihad dalam sudut pandang Asghar, harus diletakkan pada situasi

historisnya, seperti halnya dalam berperang harus dipahami secara historis.

Ungkapan dalam al-Qur’an merupakan multi-lapis dan multi-dimensi, ada

dimensi yang bersifat historis, sosial, etis dan abadi. Hal yan terpenting

menurutnya adalah memahami keadaan masyarakat pra-Islam. Kekerasan dan

34 Asghar Ali Engineer, Islam dan Pemebebasan, teij. Hairus Salim, LKIS, Yogyakarta,cet.Ke-2, Mei 2007, him. 34

35 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit, him. 736 Mahmud Yunus, op.cit., him. 9637 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 7-8

Page 57: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

47

peperangan adalah hal yang biasa. Perdamaian dan penyelesaian konflik lewat

perundingan hampir tidak ada. Damai, walaupun dihargai tapi tidak selalu

dijalankan. Situasi historis yang berlangsung tidak semuanya dapat diterima

Islam, tatapi unsur-unsur tersebut benar-benar ada dalam prilaku muslim. Islam

dalam menyikapi hal tersebut, berusaha tetap mempertahankan tradisi yang ada,

tetapi memouang sebagian tradisi yang lain, dengan menggantikannya dengan

norma yang lebih baik dan mengikuti standar etika. Asghar mencoba

mengkritik para muslim dan juga Non-muslim yang mencoba memahami Islam

tapi mengabaikan sisi historis yang ada dalam Qur’an dan Hadis. Hal tersebut

juga berakibat kesalahan yang besar tentang etika jihad Islam dan membuatnya

menjadi konsep yang berdimensi tunggal (mono-dimensional).

Masyarakat Arab pra-Islam, sebagaimana dijelaskan di atas merupakan

masyarakat dengan tingkat kekerasan tingkat tinggi. Menghilangkan kekerasan

dari pisikologi masyarakat Arab bukanlah hal mudah. Banyak suku Arab yang

secara ekonomi hidup dari penyerangan suku lain (ghazwa.) menjadi hal yang

umum terjadi. Hal tersebut teijadi kerena keadaan gunung pasir yang tidak

ramah serta kurangnya sumber-sumber alam, mereka secara historis

terkondisikan untuk menjalani kehidupan yang sangat keras.38 39 Tetapi Islam

berusaha merubah mereka, yang semula tidak ada konsep spiritualitas dan

38 Ibid., him. 100-10139 Asghar Ali Engineer, Asal-Usul dan perkembangan Islam: Analisis perkembangan sosio-

ekonomi, op. c i t , him. 20

Page 58: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

48

moral yang luhur, menjadi masyarakat yang bermoral. Damai (Salam)

merupakan bagian dari moral luhur ini.

Pengertian jihad, dalam arti yang luas tidakhanya bermakna perang atau

mengobarkan semangat pertempuran. Pada waktu turunnya wahyu di Makkah,

penekanan substansi wahyu tersebut banyak yang menyinggung tindakan yang

bersifat persuasif. Nabi Muhammad memperingatkan orang-orang yang

menyembah berhala, sekaligus mengajak mereka untuk menyembah Allah

dengan senjata al-Qur’an.

Kedatangan al-Qur’an dengan prinsip-prinsip keadilannya, bagi para elit

Makkah tentu akan membahayakan hak-hak monopoli mereka pada sumber-

sumber ekonomi dalamm perdagangan. Keberingasan dan kekejaman para kafir

Makkah memaksa Nabi berhijrah ke Madinah. Begitu Nabi hijrah ke Madinah,

Quraisy Makkah berusaha supaya Nabi tidak punya kedudukan yang kuat

disana, sebab pasti akan mengancam posisi mereka, dan pada saat itulah

perintah perang diturunkan. Tujuan diturunkan ayat yang memerintahkan

berperang bertujuan agar komunitas ini tetap tegar dan tabah, tidak hancur

berantakan dalam lingkungan yang serba keras, kasar, penuh kebencian. Jihad

dalam arti perang pada saat itu adalah untuk mempertahankan diri dengan

segala kesungguhan dengan daya dan upaya.

Menurut Asghar, ajaran Islam tidak memeberikan izin penggunaan

kekerasan pada situasi apapun, terkecuali dengan syarat-syarat yang cukup

ketat, antara lain:

Page 59: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

49

1. Islam tidak menyetujui apapun agresi yang disebut dengan udwan

(pelanggaran atau melebihi batas). Konsep batas-batas Allah (hudud A lla h )

merupakan konsep yang penting. Allah telah menetapkan batas dan

barangsiapa melanggarnya, berarti mengganggu, tidak saja pada dirinya

sendiri, tetapi masyarakat dimanapun ia hidup.

2. Islam menjelaskan, batas-batas penggunaan kekerasan. Pelanggaran

terhadap ketentuan tersebut akan melukai kehidupan sosial dan struktur

moral. Dalam Islam, melewati batas-batas ini bahkan dianggap sebagai

dosa.40

Asghar mencontohkan, ada sekelompok militan menggunakan istilah

jihad untuk konflik teritorial, umpamanya, Kashmir. Mereka membunuh orang-

orang tak berdosa demi kepentingan politis dan membungkusnya dalam jihad.

Pembunuhan kejam seperti itu sudah pasti berdampak tidak baik dalam

mencitrakan Islam. Konsep jihad dalam Islam tidak ada hubunganya dengan

pengertin berperang sama sekali.41

Kelompok jihad dalam masyarakat muslim hari ini, menurut Asghar

banyak melakukan ketidak-adilan besar terhadap Islam. Ajakan kekerasan tidak

ada hubungannya dengan ajaran Islam. Hal tersebut berangkat dari ketidak

sabaran ataupun kepentingan pribadi, yang membuat mereka mengangkat

senjata, kendati problem dapat diselesaikan dengan jalan damai dan demokratis.

40 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 11-1241 Ibid., him. 7

Page 60: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

50

Islam sejatinya, adalah agama damai dan menghendaki pengikutnya untuk

mempersembahkan diri mereka demi kedamaian dan untuk tunduk kepada

Allah.42

Perjuangan untuk menjunjung ajaran luhur Islam menurut Asghar tidak

selalu dilakukan dengan menggunakan senjata (kekerasan atau paksaan) .

Perjuangan dapat melalui pesan moral dan intelektual: persuasi, kearifan,

penebaran kata-kata baik, dan menjadi tauladan dan contoh yang baik (uswatun

hasanah). Asghar mengutip puisi dari Muhammad Iqbal, seorang penyair dari

Urdu, melukiskan makna jihad untuk kehidupan sehari-hari, sebagai beriku t:

-Yaqin muhkam ‘amal payham muhabbat fa tih i ‘alam

-Jihad-e-zinaghani mein yeh hain mardom ki shamshiren

Arti dari dua bait puisi diatas adalah, pedang bukanlah satu-satunya

senjata dalam jihad. Pedang hanyalah satu dari sekian alat. Senjata

seungguhnya adalah keyakinan diri dan usaha terus-menerus dengan cinta dan

kepekaan, pada konteks perdamaian, menurut Asghar Ali Engineer, mau 'idlah

hasanah (menyampaikan sesuatu dengan jalan yang baik) dan hikmah

(kearifan) merupakan lebih abadi ketimbang menegakkan sesuatu dengan

kekerasan.43

Agama menurut Asghar adalah sumber untuk menciptakan perdamaian.

Itulah esensi agama. Mereka yang menggunakan dalih agama untuk melakukan

42 Ibid., him. 1943 Ibid., him. 105-106.

Page 61: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

51

kekerasan adalah mereka yang bermain dengan kekuasaan44 Islam sebagai

ajaran damai tidak secara langsung mengisyaratkan pemaksaan, apalagi dengan

menggunakan kekerasan saat menjumpai persoalan religius dan spiritual. Hal

yang penting menurut Asghar adalah, bahwa penuangan pembebasan

seharusnya tidak membatasi kepada orang muslim semata, karena dalam teks

al-Qur’an hanya disebut mustakbirin dan mustadhafin tanpa menyebut mereka

muslim atau tidak. Karena perjuangan dimanapun tidak melibatkan Islam

sebagai suatu agama, tetapi lebih kepada seorang muslim adalah penegak

kedamaian dan keadilan. Bagaimanapun keadilan dan kedamaian adalah nilai

Islam yang dapat diterapkan secara universal 45 Damai jauh lebih fundamental

dan juga penting dalam Islam daripada perang, yang identik dengan kekerasan.

Dalam konteks dunia modem, jihad sejati adalah menggunakan demokrasi dan

institusi untuk mewujudkan tujuan mulia yang dipraktikkan Nabi, yakni

berjuang dalam seluruh hidupnya.

44 Maria Hartiningsih dan Imam Prihadiyoko, Makna Hidup Bagi Dr. Asghar, diakses melalui http://www.Asghar Ali dan Perdamaian.com

45 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 186-187

Page 62: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

BAB IV

KONSTRUKSI KONSEP ASGHAR ALI ENGINEER

DALAM PENDIDIKAN DAMAI DALAM ISLAM

A. ISLAM AGAMA NILAI

Islam adalah agama yang pada prinsip-prinsipnya tidak hanya didasarkan

ritual atau spiritual spekulatif, tetapi yang paling fundamental ialah menjaga

agar nilai-nilai kemanusiaan tidak dimanipulasi atau diselewengkan oleh

sejarah. Jika pesan Islam bisa dibaca seperti itu maka tidak ada alasan mengapa

Islam harus eksklusif dengan proses humanisasi. Tatkala al-Qur’an diturunkan,

sudah tentu hal ini bukanlah awal dari kebenaran. Atau awal munculnya suatu

peradaban.

Secara sosial-revolutif, Islam adalah agama yang pada awal diturunkanya

menjadi tantangan, yang mengancam struktur yang menindas pada saat itu, baik

di dalam ataupun di luar Arab.Tujuan dasarnya adalah persaudaraan yang

unifersal (universal brotherhood), kesetaraan (equality) dan keadilan sosial

(social justice)}

Muhammad sebagai Nabi terakhir yang diutus oleh Tuhan membawa misi

untuk meluruskan sejarah penuh distorsi kemanusian yang paling radikal di

1 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, terj. Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-3, Januari 2003, him. 33

52

Page 63: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

53

kawasan budaya Arab, yang disebut sebagai jahiliyah. Tentang Tujuan

diturunkannya Islam, asghar mengatakan:

“Islam was both a religion in the technical sense and a social revolution which posed powerful challenge to the oppressive structures of its time in and outside Arabia. Its basic thrust was toward universal brotherhood, eguality and social justice”.

Agama menurut Asghar, terdiri dari beberapa aspek, antara lain

(kepercayaan, dogma, tradisi, praktik dan ritual), setiap manusia yang

dilahirkan dalam sebuah tradisi agama mewarisi semuanya. Praktik keagamaan,

idealnya antara ritual dan nilai harus berjalan seimbang, tetapi biasanya ketika

ritual dikerjakan secara teratur, kadang nila: agama terabaikan, dan dikerjakan

sebatas simbol.2 3

Bagi para filosof, agama bisa dibagi dalam empat kelompok:.

1. Sisrem ritual

2. Sitem institusi (kelembagaan)

3. Sistem nilai

4. Sistem pemikiran4

Para filosof agama menegaskan bahwa hal yang tepat dalam agama,

pertama-tama adalah sistem ritual dan kedua adalah sistem nilai. Karena

2 Asghar Ali Engineer, Islam A nd Liberation Theology Essays On Liberative Elements In Islam, Sterling Publisher Private Limited L-10, Green Park Exstension, New Delhi, 1990

3 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam : Dalam Membangun Teologi Damai Dalam Islam, terj. Rizqon Khamami, Alena Bintang Jendela Aksara,Yogyakarta, cet. Ke-1, Mei 2004, him. 85-86

4 Ibid, him. 87

Page 64: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

54

institusi ataupun kelembagaan agama dan sistem pemikiran akan dapat berubah

bersama dengari waktu, dan perubahan tersebut menurut Asghar, hendaklah

tidak menciderai spirit agama, karena perubahan sendiri adalah sesuatu yang

harus diterima, dan tidak dapat ditolak. Kedua sistem tersebut dipengaruhi

banyak oleh keadaan asli mereka. Sesungguhnya mereka tidak bersal dai

pemikiran agama yang apa adanya, tetapi cerminan penggamatan, keimanan,

tradisi, praktik, dan perkembangan mental masa itu.1’

Setiap agama, baik itu semitis (,samawi) atau non-semitis (ardhi)

menetang penindasan dan eksploitasi yang mapan pada masanya. Memberikan

kepada para pengikutnya iman dan nilai-nilai kemanusiaan yang mencerahkan,

membebaskan tardisi, dan filsafat penindasan.5 6

Setiap agama menurut pandangan Asghar Ali Engineer, menyediakan

pengalaman yang amat membebaskan dengan menekankan nilai-nilai tertentu,

baik itu dalam agama Buddha, Hindu, Kristen, Islam dan juga agam-agama

lain. Tetapi agama segera dirubah menjadi sebuah kemapanan (status quo) yang

kuat oleh para pengikutnya, membuang yang paling fundamental pada masa

awal satu agama tersebut. Sekali agama menjadi sebuah kemapanan, dogma dan

ritual tentu menjadi lebih penting daripada nilai-nilai yang membebaskan

5 Ibid,, him. 876 Ibid, him. 90

Page 65: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

55

tersebut, dan menurut Asghar tidak satupun agama besar terhindar dari takdir

tersebut.7

Banyak dari perselisihan agama menurut Asghar lebih merupakan akibat

dari terlalu banyaknya penekanan pada aspek ritual dengan menggorbankan

nilai-nilai inti pada satu sisi dan juga disebabakan penyalahgunaan agama demi

motif-motif ekonomi, politik dan kepentingan pribadi pada satu sisi lain.

Asghar mengelompokkan beberapa nilai paling mendasar dalam berbagai

agama antara lain:

1. Kebenaran

2. Non-voilence (anti-kekerasan)

3. Keadilan.

4. Kestaraan.

5. Kasih sayang.

6. Cinta.

7. Toleransi.8

Banyak perselisiahan antar agama yang teijadi, dalam sudut pandang

Asghar merupakan akibat dari terlalu banyaknya penekanan pada aspek ritual

dengan mengorbankan nilai-nilai inti pada satu sisi dan penyalah gunaan agama

demi kepentingan ekonomi, politik dan kepentingan pribadi. Umat manusia,

7 Ib id , hlm.908 Ib id , hlm.92

Page 66: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

56

seandainya melaksanakan ketujuh nilai tersebut, maka ia akan menjadi orang

yang paling agami s dan terbaik dari umat manusia.

Oleh sebab itu, orang mukmin sejati dalam sudut pandang Asghar Ali

Engineer adalah orang yang penuh kesabaran, tanpa kekerasan, adil menghargai

kesetaraan, dan mencintai sesama. Ia adalah orang yang penuh dengan kasih

sayang dan toleransi, terlepas ia menjalankan ritual yang teriah digariskan oleh

agama atau tidak. Sesungguhnya, ritual dalam pengertian simbolis merupakan

instrumen dari perwujudan nilai-nilai tersebut. Membangun agama berorientasi

nilai yang bukan berorientasi ritual di dunia, akan menjadi anugrah terbesar

buat manusia.9

B. PILAR-PILAR PENDIDIKAN DAMAI

1. Pendidikan Cinta Kasih

Merealisasikan kebenaran dan keadilan adalah bentuk ibadah

tertinggi dalam sudut pandang Asghar. Kebenaran membutuhkan tingkat

kesabaran tanpa henti. Allah dalam al-Qur’an digambarkan sebagai “Rabb

a l-‘Alamiin ”, yaitu pemelihara alam semesta. Rabb, seperti dikutip Asghar

dari Imam Raghib, adalah Dia (Allah) yang menempatkan sesuatu dari satu

tahap, hingga mencapai kesempurnaan dan membawanya untuk mencapai

kesempurnaan Akhir. Allah adalah Rabb, dalam pengertian bahwa

9 Ibid., him. 99

Page 67: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

57

siapapun penyembah-Nya seharusnya bekerja tanpa lelah untuk meraih

sasaran tersebut. Seorang hamba hendaknya tidak melakukan apapun yang

akan menghambat jalan kesempurnaan tadi. Kualitas Rububiyah

(pemelihara) tidak akan sempurna tanpa ‘kasih’ dan ‘sayang’. Allah

dijelaskan sebagai Rabb, Maha Pengasih {Rahman) dan Maha Penyayang

{Rahim). Hanya orang yang bisa memiliki sifat-sifat tersebut dapat

menempatkan segala sesuatu di alam ini hingga mencapai tahapan akhir

kesempurnaan.10

Seseorang yang memiliki kasih sayang, secara tidak langsung tidak

akan menciderai rasa sayang itu, dan ia akan memeperlihatkan perasaan

tersebut untuk memelihara seluruh makhluk dengan cinta. Seorang hamba

Allah {Abid) harus memepunyai belas kasih dan sayang. Jika manusia

benar-benar mengaku sebagai hamba Allah, maka ia tidak seharusnya

membuat perbedaan antar umat manusia hanya berdasarkan ras, suku,

agama, dan golongan semata. Hendaknya ia mencintai seluruh manusia

dengan sama. Jika Allah adalah memepunyai sifat Maha Penyayang kepada

semua makhluk, maka secara tidak langsung manusia sebagai hamba-Nya,

hendaknya berusaha meniru-Nya semampunya.

Ibadah sejati menurut Asghar, adalah bagaimana manusia berusaha

menyerap elemen-elemen sifat-sifat-Nya. Seorang muslim sejati adalah

10 Ibid., him. 52-53

Page 68: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

58

mereka memeperlihatkan cinta yang rata dan kasih sayang untuk seluruh

umat manusia, apapun tradisi kepercayaan yang mereka punyai. Karena

setiap tradisi kepercayaan adalah unik, dan sepatutnya diakui sebagai mana

adanya dengan satu tujuan, untuk mengantisipasi terjadinya diskriminasi.11

Biasanya manusia mencintai saudara seagamanya lebih dari mereka yang

ada diluar agama mereka, ia mencintai manusia yang berbicara dengan

bahasanya lebih banyak ketimbang mereka yang berbicara dengan bahasa

lain, ia mencintai manusia lebih banyak daripada kepada binatang yang

juga merupakan ciptaan Allah.

Menurut Asghar, sufi Islam banyak berperan dalam penyebaran

ajaran Islam. Perkembangan Islam di India, juga melalui praktek-praktek

sufi yang asimilatif dan cenderung longgar. Tentang hal tersebut Asghar

mengatakan:

“When Islam spread to India it did so through latitudinirian and assimilative practices o f Sufi saints rather than rigid an exclusivistic practices o f Ulama or the Jurists. Wahdat al-Wujud of Ibnu Arabi which inspired these Sufi saints was assimilative rather than rejectionists”.12

Asghar mengatakan bahwasannya dalam sufi Islam berorientasi

pada cinta, sementara syari’ah Islam lebih berorientasi pada hukum. Tuhan

seorang sufi adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

11 Ib id , him. 20312 Asghar Ali Engineer, Islam A nd Liberation Theology Essays On Liberative Elements In

Islam , him. 196

Page 69: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

59

Sedang Tuhan para teolog adalah Tuhan yang menghukum siapa saja yang

melanggar aturan.13

Dasar ajaran pemikiran sufi disitu ada Konsep tentang Sulhi kul

(damai untuk semua). Damai, persahabatan dan kasih sayang merupakan

pusat sufisme. Dalam kitab Matsnawi, karya Jalaluddin Ar Rumi (sebuah

kitab kumpulan puisi dalam beberapa volume yang bahkan di Iran

dianggap oleh sejumlah orang seperti al-Qur’an) memeberi penekanan

yang kuat pada kasih sayang dan damai. Pada salah satu bait dalam kitab

tersebut ia berkata “kamu (sufi) datang untuk pesatuan (antara orang-

orang) dan tidak untuk memisahkan mereka. Ia (Jalaluddin Ar-Rumi)

melanjutkan, “anjing-anjing berebut tulang, dan yang bijaksana memeilih

sumsung tulang”. Hal tersebut dapat diartikan, bahwa bukan dogma agama

sebagai kebenaran, tetapi inti agamalah yang terpenting.14

Semua manusia sama, maka mereka harus dicintai sama rata, tidak

ada cinta yang rata tanpa adanya penghormatan yang sama. Cinta

merupakan salah satu ciri dari seorang yang agamis. Idealnya seseorang

tersebut harus mencintai semuanya dengan sama rata. Cinta sejati bukan

saja untuk tidak harus memliki sesuatu yang dicintai, tatapi juga

menghormati integritas dan kemandiriannya.

13 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 20714 Ibid.,him. 208

Page 70: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

60

Pada pengertian tersebut, menjadi mustahil kecuali manusia bisa

menghormati hak untuk bebas bagi seorang manusia lain, yang mencakup

kebebasan pada satu kelompok ataupun orang yang kita merasa dicintai.

Jadi, untuk tidak harus memiliki sesuatu yang dicintai serta menghormati

integritas dan kemerdekaanya, akan membawa kehidupan manusia pada

suatu realitas kesetaraan, kemerdekaan dan cinta. Dengan demikian, cinta

dalam pengertian ini membawa nilai lain, yaitu suatu kasih sayang.

2. Pendidikan Toleransi Agama

islam dalam prespektif Asghar Ali Engineer, adalah agama yang

paling membebaskan dalam konteks sekarang. Islam sangat mengakui

kebebasan dalam beragama. Tentang kebebasan beragama, sebagaimana

ditegaskan dalam al-Qur’an: La Ikraha Fiddin (tidak ada paksaan dalam

beragama).15 Kata din tidak dapat diartikan secara sempit. Agama dalam

ayat tersebut sesungguhnya menyimbolkan kebebasan hati nurani, karena

urusan beragama adalah urusan yang paling fundamental bagi seorang

manusia. Hal tersebut berangkat dari pemikiran yang menyatakan

bahwasanya kebebasan beragama adalah bagian dari demokrasi, dan juga

kebebasan tersebut akan menjamin martabat seorang manusia.16

Istilah toleransi bersal dari bahasa Inggris, yaitu: tolerance berarti

sikap membiarkan, kesabaran, mengakui, dan menghormati keyakianan

15 Al-Qur’an, 2: 5616 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 35

Page 71: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

61

orang lain tanpa memerlukan persetujuan.17 18 Dalam Bahasa Arab tasamuh.

yang mempunyai makna saling mengizinkan, saling memudahkan.

Toleransi adalah nilai yang sangat diperlukan bagi masyarakat yang

menjunjung tinggi nilai kasih sayang. Hilangnya kasih sayang dalam diri

manusia akan menanamkan kebencian dalam hatinya. Antara toleransi dan

kebencian adalah sesuatu yang sangat bertentangan, karena kebencian akan

membawa manusia pada permusuhan.

Toleransi mengandung konsesensi, yang artinya pemeberian yang

hanya didasarkan kepada kemurahan dan kebaikan hati, bukan didasarkan

hak. Toleransi teijadi dan berlaku karena terdapat perbedaan atau prinsip

orang lain tanpa mengorbankan prinsip sendiri. Dalam keseharian

disampung istilah toleransi juga dipakai kata ’’tolerer”. Kata tersebut

adalah bahasa Belanda yang mempunyai arti membolehkan, membiarkan

dengan pengertian membolehkan atau membiarkan yang pada prinsipnya

tidak perlu terjadi.19

Menurut Masykuri Abdillah, ada dua macam penafsiran dalam

memahami konsep toleransi, antara lain:

17 Hassan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Agustus, 2000, him. 595

18 Said Agil Husin Al-Munawwar, Fiqih Hubungan Antar Agama, Ciputat Perss, Jakarta, cet. Ke-2, Desember 2003, hal. 13

19 Said Agil Husir. Al-Munawwar, ibid., him. 13

Page 72: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

62

a. Klaim bahwa toleransi hanya menuntut pihak lain dibiarkan sendirian

atau tidak dianiaya (the negative interpretation o f tolerance)

b. Klaim bahwa toleransi memebutuhkan lebih daripada itu, yakni

membutuhkan bantuan, peningkatan dan pengenbangan (the positive

interpretation o f tolerance)?®

Islam sendiri telah menggariskan dua pola dasar hubungan yang

harus dilaksanakan oleh pemeluknya dalam konteks mewujudkan

kemaslahatan umum. Pertama, hubungan secara vertikal (manusia dengan

Tuhannya) yang direalisasikan dalam bentuk ibadat sebagaimana yang

telah digariskan oleh agama. Hubungan tersebut dilaksanakan secara

individual, tetapi lebih diutamakan secara kolektif. Pada hubungan yang

seperti ini dalalam konteks toleransi agama terbatas dalam lingkungan atau

intern suatu agama saja. Kedua, hubungan horisontal (manusia dengan

sesamanya). Pada hubungan ini tidak hanya terbatas dalam lingkungan

suatu agama saja, tetapi juga berlaku terhadap orang yang tidak seagama,

yaitu dengan bentuk keijasama dalam masalah-masalah kemasyarakatan

atau kemaslahatan umum.

Aspek agama merupakan aspek yang sangat rentan dengan konflik.

Dalam sejarah agama-agama, atau mungkin lebih tepatnya sejarah sosial

20 Masykuri Abdillah, Demokrasi D i Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), PT Tiara Wacana, Yogyakarta, cet.Ke-1, April, 1999, him. 151-152

Page 73: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

63

berabad-abad menunjukkan bahwa struktur-struktu internal dari agama-

agama tersebut (baik institusi ajaran, misi, kepemimpinan) telah

melahirkan begitu banyak konflik.21

Secara nyata agama selalu menjadi faktor yang membuat sesuatu

konflik mendapat sorotan banyak orang dengan cepat. Begitu agama

terlibat dalam suatu konflik, maka konflik itu menjadi sangat sensitif.

Agama selalu men5 adi faktor yang ampuh uncuk melegitimasi suatu

tindakan atau suatu kepentingan. Politisasi agama, sesungguhnya bila

dilihat dari esensi dari semua ajaran agama, tidak ada yang melegitimasi

tindak kekerasan dan penindasan, apalagi harus berkolaborasi dengan

kekuasaan (politik).

Menurut Abdul Munir Mulkhan, ketulusan seseorang kepada Tuhan

sering membuat maunusia tidak peduli pada diri sendiri dan nasib manusia

lain. Kepada Tuhan, manusia seolah-olah dituntut untuk mengorbankan

dirinya dan orang lain. Tuhan diyakini manusia sebagai Khalik (Maha

Pencipta) dan Maha Pengampun, Pemebebas manusia dari segala

penderitaan duniawi dan ukhrowi. Pemahaman yang dangkal dan keliru

tersebut telah membuat agama dan Tuhan sebagai pemicu konflik dan

pembenar tindak kekerasan.22

21 Abdul Qadir Shaleh, Agama Kekerasan, Prismasophie, Jogjakarta, cet. K.e-1, Juni 2003,him. 44

22 Abdul Munir Mulkhan “Dilema Manusia dengan Diri Tuhan”, dalam kata pengantar, Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet.Ke-2, Januari 2005, hal. xvii

Page 74: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

64

Perdamaian di dunia Seperti diungkapkan Hassan Hanafi dapat

terwujud, selama manusia taat pada petunjuk suci Tuhan yang Maha Esa.

Tunduknya seseorang secara penuh kepada kehendak Tuhan berarti

menyerahkan segenap kehendak manusiawinya kepada prinsip ke-Esaan

Tuhan.23 Karena nama Islam sendiri bersumber dari kata dasar yang sama

dengan Salam yang bermakna perdamaian. Dengan demikian, Islam adalah

agama perdamaian.24

Adanya keyakinan yang menyatakan bahwa Islam akan

mememotong kepala orang yang tidak percaya terhadap Islam adalah

anggapan yang salah. Dalam agama saja tidak ada paksaan dalam memeluk

Islam, apalagi untuk mengislamkan orang dengan menggunakan kekerasan.

Menurut Asghar, hal yang menyebabkan itu semua adalah kesalah fahaman

dalam memahami konsep ‘kafir’, secara literer kafir dapat diartikan orang

yang tidak pecaya, dengan kata lain orang yang tidak masuk Islam dapat

diasumsikan kafir.25

Pemeluk semua agama biasanya meyakini Tuhan dan agama-Nya

itu adalah satu dan tunggal. Demikian pula dengan surga dan neraka yang

dijanjikan Tuhan bagi mereka yang taat atau kafir terhadap. Jika hal

demikian benar adanya, penting untuk menempatkan Tuhan dan segala

23 Hassan Hanafi. Agama, Kekerasan, dan dalam Islam Kontemporer, teij. Ahmad Najib, Jendela, Yogyakarta, cet.K.e-1, November 2001 hal. 137

24 Ibid, hal. 12725 Asghar Ali Engineer, Islam Dan Teologi Pemebebasan, op.cit., him. 291

Page 75: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

65

ajaran-Nya itu satu adanya. Tuhan bagi para pemeluk agama tertentu

adalah Tuhan yang juga diyakini oleh pemeluk agama lain. Surga Tuhan

yang ingin dicapai di akhir kehidupan seseorang itu pun adalah surga yang

juga diyakini oleh pemeluk semua agama.

Pemahaman keagamaan seperti di atas, sangat penting untuk

megembangkan pemahaman pada diri seorang yang beragama bahwa

Tuhan yang satu dengan surganya itu adalah Tuhan dan surga bagi semua

orang dengan beragam agama, beragam paham keagamaan, beragam suku

bangsa dan negara. Dengan pemahaman tersebut, potensi konflik antar

agama dapat terhindarkan.

Hal yang harus dihindari seorang yang beragama adalah sikap

konserfatif dan eksklusif, karena hanya berorientasi pada ibadah vertikal

(teosentris), dan mengesampingkan sisi kemanusiaan (antroposentris).

Sikap tersebut akan menggiring nalar manusia menjadi merasa paling benar

sendiri, sementara yang lain adalah salah (fanatisme buta).26

Seperti dikemukakan oleh Ulil Abshar Abdallah, semua agama

diibaratkan sebagai baju, sarana, wasilah, alat untuk menuju tujuan pokok:

Penyerahan diri kepada Yang Maha Benar.2701eh sebab itu sangat tidak

26 Abdullah Ubaid ,“ Merayakan Multikulturalisme”, dalam Runtuhnya Negara Tuhan : Membongkar Otoritarianisme dalam Wacana Politik Islam, INSIDE (Institute for Study o f Islam and Democracy) PMII Komisariat Walisanga, Semarang, cet. Ke-I, Mei 2005. him. 107

27 Ulil Abshar Abdallah, Islam Liberal & Fundamental: Sebuah pertarungan wacana, ELSAQ Press, Jogjakarta, cet Ke-2, Mei 2003, him. 5

Page 76: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

66

dibenarkan ketika manusia bertengkar atas nama agama, tetapi mereka lupa

tujuan manusia beragama.

Berangkat dari situasi tersebut, harus ada satu upaya untuk

mendudukkan agama tidak dalam posisi berlawanan (yang masing-masing

mempunyai religious’s way o f knowwing), tetapi dengan sikap inklusif

(terbuka). Mengembangkan inklusivisme keagamaan pada seseoarang

berarti meletakkan agama-agama lain dalam kedudukan yang sederajat

(sikap pararelisme) dengan agamanya sendiri. Perbedaan dalam agama

tidak mungkin terhindarkan, tetapi perbedan tersebut harus disikapi dengan

penuh kedewasaan di atas landasan jiw a persaudaraan, penuh pengertian,

tenggang rasa dan kasih sayang. Ada syarat yang harus dipatuhi oleh

seorang yang beragama dalam menggembangkan sikap keagamaan yang

inklusif-pluralis, seseorang tersebut harus kuat terhadap agama yang

dianutnya, karena ia selau bersinggungan dengan berbagai macam agama.

3. Pendidikan Demokrasi

Islam tidak pernah mengklaim satu bentuk pemerintahan duniawi,

hal ini diserahkan untuk dipikirkan secara bebas oleh para pemeluknya.

Pada awal kelahirannnya, Islam lahir dalam sebuah masyarakat yang mana

tidak ada struktur politik formal atau mesin negara. Pada masa itu 28 29

28 Abuddin Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam Di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, cet.Ke-1, Februari 2001, him. 190

29 Asghar Ali Engineer, Islam dan Pemebebasan , teij. Haims Salim LKIS, Yogyakarta, cet.Ke-2, Mei 2007, him. 23

Page 77: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

67

masyarakat yang ada hanya berbentuk suku, di dalamnya tanpa ada seorang

penguasa atau struktur negara formal. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi

Muhammad memberikan kepada masyarakat tersebut tidak hanya visi baru

yang lebih manusiawi tetapi juga menjamin kebebasan berkehendak bagi

manusia, bisa dibilang visi baru tersebut jauh dari sifat otoriter

(demokratis).30

Pada saat itu, Nabi Muhammad memperlihatkan penghormatan

yang besar pada martabat manusia tanpa memandang latar belakang status

sosial seseorang. Secara tidak langsung dapat dikatakan kondisi pada saat

itu sangat menjamin persamaan hak semua warga. Dalam masyarakat yang

demoktaris tersebut tidak hanya memeberikan kesempatan sama untuk

seluruh warga tetapi juga menjadikan mereka sama di hadapan hukum yang

diaplikasikan dalam keseharian Dengan kata lain tonggak demokrasi

sesungguhnya telah diterapkan pada zaman Nabi.

Seperti dikutip Asghar dari Taha Husain, seorang penulis dan

cendekiawan dari Mesir, menyangkal tentang adanya anggapan bawa cita-

cita yang ingin dibentuk oleh Nabi Muhammad pada saat awal-awal Islam

dalam konteks negara adalah teokrasi, Taha mengatakan:

“Islam adalah agama yang menekankaan keesaan Tuhan, kerasulan Muhammad dan kehidupan yang berkeadilan. Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan keduniawian juga menjadi perhatian agama ini, namaun itu semua bukan berarti Islam hendak merampas kebebasan manusia, menguasai manusia atau

30 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 159

Page 78: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

68

memebelenggu inisiatifnya untuk bertindak. Sebaliknya, agama ini dalam batas tertentu hendak menjadikan umat manusia sebagai khalifah (yang berkuasa di bumi)”.31 32

Agama Islam tidak bisa ditafsirkan demokratis ataupun tidak,

karena dalam agama banyak faktor yang berperan di dalamnya. Walaupun

agama Islam sudah memberikan satu visi dunia baru, namun hal tersebut

sangat sulit berhasil dalam merubah status quo. Satu visi tersebut dapat

dikatakan berhasil ataupun gagal tergantung bagaimana faktor kepentingan

pribadi menguasai masyarakat tempat suatu agama lahir. Semakin kuat

fakto- pribadi, semakin sulit unutk merubah status quo.

Pada masyarakat majemuk, tentu akan sangat rentan terhadap

disintegrasi bangsa. Perbedaan dan kemajemukan itu di satu sisi bisa

membawa anugerah tersendiri bagi suatu masyarakat, namun pada sisi lain

bisa memicu banyak persoalan manakala terjadi benturan kepentingan dan

keinginan yang sangat fundamental menyangkut aspek kemajemukan

tersebut. Ketika kepentingan politik masuk di dalamnya, maka akan

menjadikan persoalan tersebut semakin rumit. Menurut Franz Magnis

Suseno, banyak kasus kekerasan terjadi tidak hanya bersekala horisontal

31 Asghar Ali Engineer, Devolusi Negara Islam, teij. Imam Muttaqin, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-1, Desember 2000, him. 57

32 Asghar Ali Engineer, Liberalisasi Teologi Islam, op.cit., him. 159

Page 79: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

69

(sesama rakyat), tetapi juga vertikal (rakyat dengan penguasa) merupakan

salah satu bentuk kesalahan dalam mengelola pluralitas.33

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang dianggap dapat

memproduksi kebijaksanaan yang arif. Tujuannya guna mewujudkan suatu

masyarakat yang adil dan makmur, menjamin kebebasan setiap warga

negara, mengutamakan kepentingan umum tanpa mengabaikan hak-hak

individu, mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat, serta anti

diskriminasi dan kekerasan. Oleh sebab itu, dalam wacana politik

meskipun disadari memliki kekurangan, demokrasi dianggap sebagai

sistem pemerintahan yang ideal. Dalam konteks upaya untuk menghindari

kesenjangan pada masyarakat, negara demokrasi seperti dikatakan oleh

Franz Magnis Suseno adalah bentuk kenegaraan yang paling

memungkinkan unutuk mengelola konflik secara wajar.34

Secara konseptual, demokrasi mengalami perkembangan kembali

pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ketika munculnya

rumusan demokrasi sebagai rule o f law. Dalam konteks liberalisme, negara

dalam hal ini berfungsi sebagai penjaga warga negaranya, tidak berhak

menginterfensi urusan warganya, kecuali menyangkut kepentingan umum,

dan rakyat dibiarkan menguasai ekonomi. Kemudian setelah tersebar

33 Franz Magnis Suseno, Kuasa &Moral, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, cet. Ke-5, 2001, hlm.24

34 Franz Magnis Suseno, dalam kata pengantar Melawan Kekerasan Tanpa Kekerasan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, cet. Ke-1, Agustus 2000, him. xiv.

Page 80: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

70

faham sosialisme yang menginginkan pembagian kekayaan secara merata

dirumuskanlah negara kesejahtraan. Artinya negara bertanggung jawab atas

kesejahtraan rakyat dan kerenanya negara harus aktif mengatur kehidupan

ekonomi dan sosial masyarakatnya.

Demokrasi mencakup beberapa nilai, saparti nilai persamaan

(equality) tentang hak bagi semua penduduk, nilai tentang kemerdekaan

(freedom ) dan nilai keadilan {justice).35 Baik secara normatif maupun

empiris, Islam sama sekali tidak anti-demokrasi. Secara normatif Islam

memang tidak menjelaskan bagaimana bentuk demolcrasi yang dianut,

namun ajaran Islam mengandung prinsip dan kaidah yang merupakan kata

kunci dari substansi demokrasi antara lain, ta 'aru f (saling mengenal), syura

(musyawarah), ta ’awun (kerjasama), adil, dan kemaslahatan.36

Dalam demokrasi persamaan merupakan dasar bagi tegaknya tata

kehidupan masyarakat (negara). Prinsip pesamaan memberikan pengakuan

yang sama tehadap hal dan kewajiban setiap warga negara. Pemberian

penghargaan yang sama memungkinkan terjaminnya warga negara untuk

hidup secara manusiawi guna mewujudkan kehidupan yang serasi dan

seimbang. Seperti diungkapkan oleh Qodri Azizi, mewujudkan demokrasi

berarti mewujudkan civil society (masyatrakat madani). Yaitu praktik

35 Abdurrahman Assegaf, Pendidikan Tanpa Kekerasan, Tiara Wacana, Yogyakarta, April 2004, him. 192

36 Ib id , him. 193

Page 81: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

71

penyelenggaraan negara dimana hak asasi manusia (HAM) bukan saja

dilindungi namun sekaligus dapat dipraktikkan tanpa ada hambatan.37

Beberapa ciri dari negara yang pemerintahannya bersifat demokratis

adalah:

a. Keterlibatan semua warga negara dalam urusan politik

b. Perlindungan atas kebebasan-kebebasan fundamental dan

kemerdekaan-kemerdekaan pribadi yang meliputi kebebasan

beragama, berbicara, dan berkumpul ataupun berserikat.

c. Perlindungan negara atas kebebasan warga, baik dalam kapasitasnya

sebagai individu maupun kelompok maupun golongan, dalam

melakukan koreksi dan kritik terhadap segala kebijakan yang

ditetapkan oleh pemerintah.

d. Institusui keagamaan yang benar-benar mampu menciptakan perasaan

terlindungi di hati semua warga, baik dari gangguan internal atupun

eksternal.

e. Penyediaan lapangan pekerjaan yang dapat menjamin kesejahteraan

ekonomi setiap warga.

Sebetulnya yang paling bertanggung jawab terhadap tegaknya

demokrasi adalah rakyat, tetapi untuk bisa memepercepat tumbuhnya suatu

demokrasi adalah institusi politik dalam sebuah negara. Jika institusi

37 Qodri Azizy, Membangaun Integritas Bangsa, Renaisan, Jakarta, cet. Ke-1, Oktober 2004,him. 111

Page 82: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

72

tersebut mempunyai suatu good will dan disertai ketulusan yang berujung

pada keseriusan untuk mewujudkan suatu demokrasi yang sesuai dengan

kepentingan rakyat, maka demokrasi akan lebih mudah diwujudkan guna

mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang ideal.

Page 83: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

BABY

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari berbagai uraian di atas terkait dengan konsep pendidikan damai

dalam Islam, penulis dapat menarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara substansi agama Islam diturunkan kepada manusia adalah sebagai

rahmat bagi seluruh umat manusia tanpa memandang suku, agama, ras,

dan tingkat sosial. Dalam konteks perdamaian, Islam seharusnya muncul

sebagai agama yang menjunjung tinggi semangat humanis. Tujuannya

adalah umat manusia dapat hidup rukun, damai dan sejahtera, dengan

memandang bahwa segala perbedaan adalah sunnatullah (hukum alam)

yang telah digariskan oleh Tuhan. Segala perbedaan harus disikapi dengan

dewasa.

2. Kekerasan dalam sejarah ummat Islam menurut Asghar harus dilihat dari

faktor-faktor empiris yang melatar belakanginya, baik kepentingan

ekonomi, politik dan golongan. Dilihat dari sisi ideologi agama, Islam

tidak pernah menganjurkkan kepada pemeluknya untuk menggunakan

kekerasan dalam menyelesaikan berbagai masalah. Kekerasan dalam

sejarah ummal Islam menurut Asghar lebih banyak disebabkan

kepentingan pribadi daripada kepentingan untuk menegakkan ajaran Islam.

3. Dalam teologi damai Islam Asghar, makna dari kata Islam adalah

menciptakan kedamaian dan tunduk kepada kehendak Allah SWT. Karena

73

Page 84: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

74

salah satu nama Allah adalah Salam (Damai), secara tidak langsung

seorang hamba Allah harus menjadikan damai sebagai dasar hidupnya.

4. Jihad dalam konteks perdamaian menurut Asghar tidak seperti yang

sekarang ini banyak didentikkan dengan kekerasan. Jihad menurutnya

adalah usaha untuk menerjemahkan ajaran-ajaran Islam sesuai dengan

kontek perkembangan zaman. Pengertian jihad yang identik dengan

kekerasan menimbulkan sejumlah pemahaman di kalangan muslim atau

non-muslim, bahwa Islam menganjurkan pemeluknya untuk melakukan

kekerasan demi satu tujuan.

5. Islam sebagai suatu aiaran yang dijadikan seorang sebagai pegangan,

berisikan nilai-nilai kebenaran, anti kekerasan, kesetaraan, kasih sayang,

cinta, dan toleransi. Kadang-kadang seorang muslim lebih mengutamakan

aspek ritual dari pada mengimplimentasikan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan.

6. Untuk mengimplementasikan ajaran damai Islam guna menjadikannya

sebagai pelopor kedamaian di dunia, diperlukan pendidikan damai Islam.

Tujuannya agar segala potensi kekerasan dapat dihindari dan menjadikan

Islam sebagi dasar terwujudnya kedamaian. Adapun bentuk pendidikannya

adalah:

a. Pendidikan Cinta Kasih, dasar daripada pendidikan ini adalah untuk

menjadikan manusia mencintai orang lain seperti ia mencintai dirinya

sendiri tanpa memandang segala perbedan yang ada.

Page 85: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

75

b. Pendidikan Toleransi Agama, dasarnya adalah bahwa banyak

kekerasan yang terjadi saat ini lebih disebabkan sikap eksklusif para

pemeluk agama. Sikap tersebut mengakibatkan muncul klaim ajaran

mereka lebih benar (truth claim) dan yang ada di luar mereka salah.

Pada konteks ini, Islam sangat menghargai perbedaan agama dan

menjamin kebebasan mausia untuk menjalankan ritual ajarannya

menurut kepercayaanya.

c. Pendidikan Demokrasi, dasar daripada pendidikan ini adalah untuk

mencegah potensi-potensi konflik yang ada dalam masyarakat plural.

Karena dengan demokrasi manusia akan terjamin hak-haknya dalam

menjalani kehidupannya dalam masyarakat.

B. SARAN DAN KRITIK

1. Saran

a. Guna mewujudkan pendidikan damai dalam Islam, maka yang dapat

dilakukan adalah dengan cara menjiwai sesuatu yang menjadi dasar

dari ajaran islam itu sendiri.

b. Diharapkan kepada pemimpin agama agar lebih mengendorkan urat

syaraf untuk berdialog demi terwujudnya perdamaian dan cita-cita

bersama tentang kesepahaman dan saling menghormati antara satu

dengan yang lainya.

Page 86: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

76

2. Kritik

a. Pembahasan pendidikan damai dalam islam, selama ini masih sebatas

pada tataran wacana, sehingga masih membutuhkan kajian yang lebih

mendalam dan diskusi yang panjang untuk mematangkan konsep

pendidikan seperti ini.

b. Kendala yang akan ditemui dalam penerapan konsep pendidikan ini

adalah sikap saling legowo atau kesediaan untuk menerima perbedaan.

“Ketika telah sempurna sesuatu maka akan tampaklah

kekurangannya”. Berangkat dari hal diatas, penulis yakin sepenuhnya

masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik itu dari segi penulisan

ataupun gaya bahasa yang disusun. Oleh karenanya kritik dan saran dari

pembaca sekalian sangat penulis harapkan, selamat membaca dan semoga

bermanfaat.

Page 87: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Abdurrahman, Pendidikan Tampa Kekerasan, Tiaara Wacana, Yogyakarta, cet.

Ke-1, April 2004

Arifin, Syifaul, ed., Melawan Kekerasan Tanpa Kekerasan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

cet. Ke-1 Agustus 2002

Abdallah, Ulil Abshar, et.al., Islam Liberal &Fundamental: Sebuah Pertarungan

Wacana, ELSAQ Press, Jogjakarta, cet Ke-2, Mei 2003

Abdillah, Masykuri, Demokrasi Di Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim

Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), PT Tiara Wacana,

Yogyakarta, cet.Ke-1, April, 1990

Azizi, Qodri, Membangun Intergritas Bangsa, Renaissan, Jakarta, cet. Ke-1, Oktober

.2004

Bakker, Anton, Metodologi Penelitian Filsafat, Kanisisus, Jakarta, cet. Ke-1, 1990

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan, Mahkota, Surabaya, 1989

Engineer, Ali Asghar, Liberalisasi Teologi Islam : Membangun Teologi Damai dalam

Islam, teij. Rizqon Khamami, Alenia, Yogyakarta, cet. Ke-1, Mei 2004

_____________, Islam dan Teologi Pembebasan, teij. Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, cet. Ke-3, Januari 2003.

_____________, Devolusi Negara Islam , teij. Imam Muttaqin, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, cet. Ke-1, Desember 2000.

, Asal-Usul dan Perkembangan Islam: Analisis Pertumbuhan Sosio-

Ekonomi, terj. Imam Baihaqi, Pustaka Pelajar, Yoyakarta, cet-Ke-1,

November 1999.

Page 88: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

, Islam dan Pemebebasan, teri. Haims Salim, LKIS, Yogyakarta, cet. Ke-

2, Mei 2007

_____________, Islam And Liberation Theology Essays On Liberative Elements In Islam,

Sterling Publisher Private Limited L-10, Green Park Exstension, New

Delhi, 1990

Hanafi, Hassan, Agama, Kekerasan, dan Islam Kontemporer, Jendela, Yogyakarta,

cet.Ke-1, November 2001

Husin Al-Munawwar, Said Agil, Fiqih Hubungan Antar Agama, Ciputat Perss, Jakarta,

cet. Ke-2, Desember 2003

http://www.kompas.com/kcm/, Dr. Ali: Islam Pemebawa Kebebasan

http://www.Asghar Ali dan Perdamaian.com. Hartiningsih, Maria, Makna Hidup Bagi

Dr. Asghar

http://www.Asghar dan Perdamaian.com, Nurwanto, Agus, Asghar Ali Sang Teolog

Pembebesan

http://media.Isnet,org/Islam/mahdi/index.html. P3M dan 97,5 Jakarta News FM, Talk

Show Prespektif Progresif

Kholiluddin, Tedi, ed., Runtuhnya Negara Tuhan : Membongkar Otoritarianisme dalam

Wacana Politik Islam, INSIDE (Institute for Study of Islam and

Democracy) PMII Komisariat Walisanga, Semarang, cet. Ke-1, Mei 2005

Nata, Abuddin, Peta Keragaman Pemikiran Islam Di Indonesia, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, cet. Ke-1, Febuari 2001

Poespoprojo, Logika Ilmu Menalar, Remadja Karya, Bandung, 1989

Prasetyo, Eko, Islam Kiri: Jalan Menuju Revolusi Sosial, INSIST, Yogyakarta, cet Ke-2,

Febuari 2004

Page 89: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

Shadily, Hassan, Kamus Inggris-Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

Agustus 2000.

Shaleh, Abdul Qadir, Agama Kekerasan, Prismasophie, Jogjakarta, cet. Ke-1, Juni 2003

Santoso, Listiyono, et.al., Epistimologi Kiri, AR-RUZZ Media, Jogjakarta, cet Ke-2,

Januari 2006

Suseno, Franz Magnis, Kuasa & Moral, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, cet. Ke-5,

2001

Sarapung, Elga, ed., Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta, cet.Ke-2, Januari 2005

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, PT. Hida Karya Agung, Jakarta, cet. Ke-8,

1990

Zed, Mestika, Metodologi Penelitian Kepustakaan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,

2004.

Page 90: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

KETERANGAN SKK

NAMA: FAIS ALFI JURUSAN : TARBIYAHNIM : 11102049 PROGDI : PAI

No Kegiatan Waktu Tempat Jabatan Nilai

1 ORMAS S 2002 19-22 Agustus 2002

STAIN Peserta 3

2 Pendidikan Pers Mahasiswa Tingkat Dasar (PPMTD) LPM DINAMKA

13-16 MaretWSEM,

Gedangan,Semarang

Peserta 2

3 Masa Perimaan Anggota Baru (MAPERBA) ITTAQO

18-19 Oktober 2002

Tuntang Peserta 2

4 Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII

1-3 Oktober 2004

Bringin Peserta 2

5 Pelatihan Jurnalistik Nasional PC. PMII Sleman

5-8 April 2005 Sleman Peserta 2

6 Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Salatiga

8-10 April 2005 Tuntang Peserta 2

7 Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII

16-18September 2005

Suruh Panitia 2

8 Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII

8-10 April 2005 Tuntang Panitia 2

9 SK BEM Periode 2005-2006Kabinet

4

10 OPSPEK 24-27 Agustus 2005

STAINSalatiga

Panitia 3

11 Aksi Jalan Kaki Salatiga- Semarang “Tolak Kenaikan BBM”

12-13September 2005

DPRD Salatiga dan

DPRD Jateng

Koordinator 3

12 Public Hearing I 28 Juni 2005 PKM II Panitia 313 Sharing Gerakan Mahasiswa

se-Salatiga13 Juli 2005

BEMSTAIN

Panitia 3

14 Diskusi & Pemutaran Film Dok. Munir, kejasama BEM & SPPQT

20 Septembr 2005

PKM II Panitia 3

15 Simposium Nasional & Temu BEM se-Indonesia

28-30September 2005

MESS IAIN Walisongo

Peserta 6

16 Diskusi Gender & Bedah Film BEM STAIN

20 April 2005 PKM II Panitia 3

17 Saresehan dan Buka Puasa Bersama, /erjasama BEM, DIKNAS & KONI Salatiga

18 Oktober 2005

AulaSTAIN

Panitia 3

Page 91: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

No Kegiatan Waktu Tempat Jabatan Nilai

18 Seminar Nasional & Silaturrahmi Antar Agama, kerjasama BEM & PERCIK

17-18Desember 2005

Aula STAIN & WSEM

Panitia 6

19 Pelatihan Penelitian Mahasiswa BEM

11 April 2006 P KM II Panitia 3

20 Achievment Motivasion Trainning (AMT) BEM

2 Desember 2005

Susukan Panitia 3

21 Public Hearing II 9 April 2006 PKM II Panitia 322 SK.Ospek 2006 26-29 Agustus

2006STAIN Panitia 3

22 Diskusi Minguan PMII Komsat

21 Desember Komsat Peserta 2

23 Seminar Temuan Survei Nasional, P3M STAIN & PPIM UIN Jakarta

28 Juni 2007Hotel Laras

AsriPeserta 3

24 Surat Keterangan PC. PMII 2005-2006

BiroSos&pol

4

25 SK. PC. PMII 2007-2008Ketua II

6

Jumlah81

Salatiga, 24 September 2007 Pembantu Ketua

Bidang Kemahasiswaan

„ ^ ^ liftahuddin.M.Ag NIP: 150 268 215

Page 92: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

DEPARTEM EN AGAM ASEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721 Wcbsitc : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: [email protected]

N o m o r: ST 27/K -1 /PP.00.9/1-1.1.143/2007 Lamp. : Proposal Skripsi Hal : P em b im b in g dan A sisten

P em b im b in g S k rip s i

21 M ei 2007

Yth. DR. I I.Muh. Sacrozi, M.Ag

Assalamualaikum > v .w.

Dalam rangka penulisan Skripsi M ahasisw a Program Sarjana (S .l) . Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pem bim bing / A sisten Pem bim bing Skripsi m ahasisw a :

N a rn n : PA IS A LFlNIM :11 1 0 2 0 4 9Jurusan : TAR R Iv AHJudul Sknj'M : PEN D ID IK A N DAM AI D A LA M ISLA M ( TELA A H PEM IKIRAN

•\S(»HAR ALI EN G IN EER)

A pahila dipandang perlu Saudara dim inta m engoreksi tem a Skripsi di atas.

Dem ikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

Wassahmualaikunt w.u \

a.n. K etua,Pem bantu K etua B idang Akadem ik

l * u

. H . M oh. Sacrozi, M.Ag.A N I P .150247014

Tem busan : Yth. Ketua STA IN Salatiga (sebagai laporan)"*

H

Page 93: Perpustakaan iiiiiiiiiiiiiine-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3663/1/11102049_FAIS ALFI.pdf · Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu rahmat bagi alam

DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA'ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No. 2 Telp. (0298) 323706] 323433, Fax. (0298) 323433 Salatiga 50712 hltm/Avww.stain.salatiaa.ac.id email : akadem ik@ stain3alatiga.ac.id

N am a

Program Studi

Judul Skripsi

Pem bim bing

Asisten Pem bim bing

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI*)

PAI / PR fWTPBI / AUS ) Coret yang tidak perluY e ^ y ^ V d v \_ \ J v-ooa .......:

. 'v. .^^^ .V .L ^ .V rV .V ... .. .^L yn \\c \y ;a y \......

f ...T.?r?.9.7.....”).: .P.T.: : . X ^ A : . .W-, . *

NIP. 150 N IP. 150