perkembangan peserta didik

68
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik bag 1 Ditulis pada April 25, 2008 oleh Pakde sofa Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Bag 1 Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama , kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berpikif abstrak. Hal-hal itu merupakan gamharan umum yang terjadi pada kebanyakan anak, di samping itu akan diketahui pula pada umur berapa anak tertcntu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus. Kedoa, pengetahuun tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak man sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Dila anak selalu ingin merebut mainan temannya apakah dibiarkan saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukk’an sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan perilakunya. Ketiga , pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Bila anak umur dua tahun belum berceloteh (banyak bicara) apakah dokter dan guru harus mengkhawatirkannya? .Bagaimana bila hal itu terjadi pada anak umur tiga atau empat tahun? Apa yang perlu dilakukan bila remaja umur lima belas tahun tidak mau lagi sekolah karena keinginannya yang berlebihan yaitu ingin melakukan sesualu yang menunjukkan sikap “jagoan”? Jawaban akan lebih mudah diperoleh apabila kita mengetahui apa yang biasanya terjadi pada anak atau remaja. Keempat, terakhir, 1

Upload: fajar-riansyah

Post on 30-Jun-2015

2.293 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan peserta didik

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik bag   1

Ditulis pada April 25, 2008 oleh Pakde sofa

Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta DidikBag 1

Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama , kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berpikif abstrak. Hal-hal itu merupakan gamharan umum yang terjadi pada kebanyakan anak, di samping itu akan diketahui pula pada umur berapa anak tertcntu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus. Kedoa, pengetahuun tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak man sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Dila anak selalu ingin merebut mainan temannya apakah dibiarkan saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukk’an sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan perilakunya. Ketiga , pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Bila anak umur dua tahun belum berceloteh (banyak bicara) apakah dokter dan guru harus mengkhawatirkannya? .Bagaimana bila hal itu terjadi pada anak umur tiga atau empat tahun? Apa yang perlu dilakukan bila remaja umur lima belas tahun tidak mau lagi sekolah karena keinginannya yang berlebihan yaitu ingin melakukan sesualu yang menunjukkan sikap “jagoan”? Jawaban akan lebih mudah diperoleh apabila kita mengetahui apa yang biasanya terjadi pada anak atau remaja. Keempat, terakhir, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri. Psikologi perkembangan akan secara terbuka mengungkap proses pertumbuhan psikologi, proses-proses yang akan dialami pada kehldupan sehari-hari. Yang lebih penting lagi, pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang kita alami sendiri, misalnya mengapa masa puber kita lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan teman- teman lain.

Berikut ini adalah beterapa hal yang mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.1. Masa Perkembangan Yang CepatPada anak terjadi pertumbuhan-pertvimbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahati yang dialami species lain. Perubahan flsik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada talvm-tahun berikutnya. Hal yang sama

1

Page 2: Perkembangan peserta didik

terjadi juga pada perubalian yang menyangkut interaksi sosial, perolehan dan penggunaan, bahasa,. kemampuan mengingat serta berbagaifungsi lainnya.2. Pengaruh yang lamaAlasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa- peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukkan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa- masa berikjtn/a. Kebanyakan ahli teoii psikologi berpsndapat bahwa apa yang terjadi hari-ini sangat’banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.3. Proses yang kompleksSebagai peneliti yang mencoba memalnmi perilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang dipergimakan mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit. Suatii pendekatan terhadap masalah ini adalnh dengan mempelajari proses kemampuan ‘berbahasa. Anak membentuk kalimat yang hanya terdiri atas saiu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama”tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentarg mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.4. . Nilai yang ditempatkanKebanyakan ahli psikologi perkembangan melakukan penelitiannya dalam laboratorium dan sering kali mengkaji pertanyaan-perianyaan teoritis berdasarkan hasil penelitiannya. Produk penelitian ini kadang-kadang dapat diterapkan di dunia nyata. Misalnya penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial yang secara relevan berkaitnn dengan orang tua tentang peranannya dalam kehidupannya sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan memberikan informasi berharga mengenai metode mengajar yang baik. Hasil dari penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi pbla pendidikan atau pengajaran.5. Masalah yang menarikAnak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka-teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur dua talnin untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakterstik atiak yang sedang berkembang. Misalnya banyak lagi hal-hal yang berka’itan dengan perkembangan anak yang merupakan mister! dan menarik. Dalari hal ini ilmu pengetahuan Iebih banyak menjumpai pertanyaan-pertanyaan da”i pada jawabannya. .A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGANSejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian)

2

Page 3: Perkembangan peserta didik

mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.

1. Kecerdasan. Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (ditururikan). la juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan. Dia telah melakukan beberapa penelitian tentang kecerdasan, di antaranya ada yang membandingkan tentang anak kembar yang berasal dari satu telur (identical twins) dan yang dari dua telur (fraternal twins). Identical hvins memiliki genetik yang identik, karena itu kecerdasan (IQ) s^harusnya sama. Fraternel twins pada anak sekandung genetiknya tidak sama karena itu IQ-nya pun tidak sama. Menurut Jensen bila pengaruh lingkungan lebih penting pada identical ftiv’m yang dibesarkan pada aua lingkungan yang berbeda, seharusnya menunjukkan IQ yang berbeda pula. Kajian terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa identical t\vins yang dibesarkan pada dua lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ-nya. 82. Dua saudara sekandung yang dipelihara pada dua lingkungan yang berbeaa korelasi rata-rata IQ-nya, 50.Banyak ahli-ahli yang mengkritik Jensen. Salah seorang di antaranya mengkritik tentang definisi kecerdasan itu sendiri. Menurut Jensen IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang baku merupakan indikator kecerdasan yang baik. Kritik dari ahli lain ialah bahwa tes IQ hanya menyentuh sebagian kecil saja dari kecerdasan. Cara individu niemecahkan masalah sehari-hari. penycsuaian dirinya terhadap lingkungan kerja dan lingkungan sosial, merupakan aspek-aspek kecerdasan yang penting dan tidak terukur oleh tes kecerdasan baku yang digunakan oleh Jensen. Kritik kedua menyatakan bahwa kebanynkan .penelitian tentang keturunan dan lingkungan tidak mencakup lingkungan-lingkungan yang berbeda secara radikal. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa studi tentang genetik menunjukkan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan.Menurut Jensen pengaruh keturunan terhadap kecerdasan sebesar 80 person. Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa penganih itu berkisar sekitar 50 persen.2. TemperamenTemperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat parta vvaktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Slebagian bayi merejpons orang Iain dengan hangat, sebagai lagi pasif dart acuh tidak acuh. .Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukkan temperamen seseorang.

3

Page 4: Perkembangan peserta didik

Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkr>n:a. Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.b. Anak yang sulit cenderung untuk bereaksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.c. Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.Beberapa ahli perkembangan, termasuk Chess dan Thomas, Berpendapat bahvva temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap temperamen sebesar .50 sampai .60 menunjukkan lemahnya pengaruh tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi- lebih besar. Menetap atau konsisten tidaknya temperamen bergantung kepada “kesesuaian” hubtingan antara anak dengan orang tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anak pun mempengartihi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya, hal ini akan menjadikan anak yang sulit menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat inemberi pengaruh yang menen’angkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukkan kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras kepala.Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan mempengaruhi temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalani lingkungan.

3. Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan

Keturunan dnn lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Bila seorang gadis cantik dan cerdas terpilih menjadi ketua OSIS, apakah k:ta akan berkesimpulan bahwa keberhasilannya itu hanya karena lingkungan atau lainnya karena keturunannya? tentu saja karena keduanya. Karena pengaruii lingkungan bergantung kepada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya. terdapat interaksi.Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sr.mpai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada kelur.rga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan varjasi yang kecil pada kepribadian dan minat. . Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkal tertinggi. Mereka tidak mengarahkan anak ke arah minat dan kepribadian yang sama. Kebanyakan orang tua menghendaki anaknya untuk mencapai tingkat kecerdasan di atas rata-rata.Apakah yang .perlu diketahui tentang interaksi antara keturunan dengan

4

Page 5: Perkembangan peserta didik

lingkungan dalam perkembangan? Kita perlu mengetahui lebih banyak tentang interaksi tersebut dalam perkembangan yang berlangsung normal. Misalnya, apakah arti perbedaan IQ antara dua orang sebesar 95 dan 1257 Untuk dapat menjawabnya diperlukan informasi tentang pengaruh-pengaruh budaya dan genetik. Kita pun perlu mengetahui pengaruh keturunan terhadap seluruh siklus kehidupan. Contoh lain pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil lingkungan, walaupun pubertas dan menopause dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti nutrisi, berat, obat-obatan dan kesehalan, evolusi dasar dan program genetik. Pengaruh keturunan pada pubertas dan menopause tidak dapat diabaikan.B FASE-FASE PERKEMBANGANSetiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi pada niasa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.Apakah yang dimaksud oleh para ahli psikologi dengan perkembangan individu? Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses kogm’tif dan proses sosial.Proses-proses biologis meliputi perubahan-perubahan fisik individu. Gen yang diwarisi dari orang tua, perkembangan otak, penambahan tinggi dan berat, keterampilan motorik, dan perubahan-perubahan hormon pada masa puber mencerminkan peranan proses-proses biologis dalam perkembangan.Proses kognitif meluputi perubahan-perubahan yang terjadi pada individu mengenai pemikiran, kecerdasan dan bahasa. Mengamati gerakan mainnn bayi yang digantung, menghubungkan dua kata menjadi kalimat, menghafal. puisi dan memecahkan soal-soal matematik» mencerminkan peranan proses-proses kognitif dalam perkembangan anak.Proses-proses sosial meliputi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan-perubahan dalam emosi dan perubahan-perubahan dalam kepribadian. Senyuman bayi srbagai respons terhadap sentuhan ibunya, sikap agiesif anak laki-laki terhadap teman mainnya, kewaspadaan seorang gadis terhadap lingkungannya mencerminkan peranan proses sosial dalam perkembangan anak.Hendaknya selalu diingat bahwa antara ketiga proses, yaitu biologis, kognitif, dan sosial terdapat jalinan yang kuat. Anda akan mengetahui bagaimana proses sosial membentuk proses-proses kognilif. Akan sangat membantu untuk mempelajari berbagai proses yang mempengaruhi perkembangan anak dengan tetap mengingat bahwa Anda sedang mempelajari perkembangan anak yang terintegrasi sebagai manusia seutuhnya dan memiliki seutuhnya dan memiliki kesatuan jiwa dan raga.Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis, kognitif dan sosial. Proses-proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung pada keseluruhan siklus hidupnya.

5

Page 6: Perkembangan peserta didik

Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase tintuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.

1.Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalamwaktu Iebih kurang sembilan bulan.2.Fase bayi adalah saat perkembangan yang brrlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat. Bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.3.Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajnr melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keteranipilan yang berkaitan dengan kesiapan unttik bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memas.uki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.4.Fase kannk-knnak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolr.h dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulaimemastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.

Masa remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dr.ri masa Nanak-kanak ke masa dewasa? aval, yang dimulai kira-kira timur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, bcrkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan sua.a. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih !ogis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar.keluarga.Pada saat ini para ahli perkenibangan tidak lagi berpendapat b.ilnva perubahan-perubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat.Sumber Buku Perkembangan Peserta Didik oleh Mulyani SumantriBaca Tulisan Lain

6

Page 7: Perkembangan peserta didik

Penerimaan dan Pengolahan Stimulus dalam Diri   Individu

Ditulis pada April 16, 2008 oleh Pakde sofa

Penerimaan dan Pengolahan Stimulus dalam diri Individu

Komunikasi manusia merupakan suatu hal yang kompleks karena ada bagian-

bagian yang bisa diamati dan ada pula bagian-bagian yang tidak bisa diamati,

bahkan Brent Ruben mengatakan bahwa sebagaian besar proses komunikasi

manusia tidak dapat dilihat atau diamati. Aspek-aspek komunikasi yang dapat

diamati adalah:

1. Interactants atau biasa disebut partisipan

2. Simbol, baik yang bersifat verbal maupun nonverbal

3. Media, yaitu sarana untuk mengirimkan pesan

Sedangkan aspek-aspek yang tidak dapat diamati adalah:

1. Meaning

2. Learning

3. Subjectiving

4. Negotiation

5. Culture

6. Interacting levels dan context

7. Self reference

8. elf reflexivity

9. Inevitability

7

Page 8: Perkembangan peserta didik

Komunikasi Verbal dan Non-Verbal

Komunikasi manusia bisa bersifat verbal, bisa bersifat nonverbal. Komunikasi

verbal (bahasa) sedangkan Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang

mengunakan simbol-simbol nonverbal. Menurut Teori Belajar, kemampuan

berbahasa diperoleh manusia melalui tiga proses yaitu asosiasi, imitasi dan

peneguhan. Sedangkan menurut Teori Nativisme, kemampuan berbahasa ini

merupakan faktor bawaan. Ada suatu sistem dalam otak yang disebut LAD, yang

memungkinkan manusia menggabungkan komponen-komponen bahasa.

Bahasa dan realitas mempunyai hubungan yang sangat erat. Menurut teori Whorf,

pandangan manusia tentang dunia dibentuk oleh bahasa. Jika bahasanya berbeda

maka pandangannya tentang dunia juga berbeda.

Ada tiga keterbatasan bahasa dalam menjanjikan realitas yaitu:

1. prinsip non-identity

2. prinsip non-allness

3. prinsip self-reflexiveness

Ditinjau dari sudut pandang psikologi, bahasa yang merupakan rangkaian kata-

kata sebenarnya tidak bermakna. Maka itu terletak pada pikiran individu yang

terbentuk karena pengalamannya. Kesamaan makna karena ada kesamaan

pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur kognisi disebut Isomorfisme.

Selain melalui bahasa, komunikasi juga dapat berlangsung melalui cara-cara

nonverbal. Pesan nonverbal ini terbagi atas:

1. Paralanguage

2. penampilan

3. Gestura

8

Page 9: Perkembangan peserta didik

4. Sentuhan

5. Ruang dan jarak

6. waktu

Persepsi

Setiap informasi akan diberi makna yang berlainan oleh orang yang berbeda.

Proses penerimaan dan pengolahan informasi yang terjadi dalam diri manusia

dikenal sebagai komunikasi intrapersonal.

Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan faktor yang

menentukan, karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap

melalui alat indera. Proses menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses

sensasi. Selain lima alat indera atau pancaindera yang kita kenal, terdapat dua alat

indera lain yang disebut kinestesis yaitu indera yang mengatur gerak dan posisi

tubuh dan anggota badan dalam bertindak dan vestibular yaitu indera

keseimbangan. Kedua indera ini yang lebih banyak digunakan dalam psikologi.

Sensasi antara seseorang dengan orang lain juga akan berbeda meskipun

stimulusnya sama. Perbedaan sensasi ini terjadi disebabkan oleh faktor-faktor

personal seperti kapasitas alat indera, perbedaan pengalaman, lingkungan budaya

dan faktor luar (situasional) yaitu stimulus yang datang ke alat indera kita. Sedang

cara kita menginterpretasikan atau mengerti pesan yang diproses oleh indera kita

disebut persepsi. Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan

kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi informasi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses persepsi adalah perhatian (attention).

Sedang perhatian kita bisa dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intensitas

stimuli, gerakan, novelty, pengulangan, dan faktor dari dalam diri (internal)

9

Page 10: Perkembangan peserta didik

misalnya faktor biologis dan faktor sosiopsikologis, seperti kebiasaan, motif,

kebutuhan dan sebagainya.

Memori dan Berpikir

Setiap kali informasi atau stimulus diterima pancaindera kita, kita akan merekam,

menyimpan, dan bila diperlukan dapat mengeluarkan atau memanggil kembali.

Kemampuan untuk merekam, menyimpan dan memanggil atau mengeluarkan

kembali disebut memori. Sedang kemampuan memanggil atau mengeluarkan

kembali informasi dari ingatan atau memori kita tersebut, disebut recall.

Jadi memori adalah proses yang mencakup tiga tahap yaitu perekaman (encoding),

penyimpanan (storage) dan pemanggilan kembali (retrieval). Dalam proses persepsi

dan berpikir, memori memegang peran penting.

Ada berbagai macam memori yang dikenal, pertama dilihat dari jangka waktu

penggunaannya, ada memori jangka pendek (short-term memory) dan memori

jangka panjang (long-term memory). Dari bentuk informasi yang keduanya saling

berkaitan.

Dalam komunikasi, manusia selalu melakukan proses seleksi. Ada 3 macam proses

seleksi, yaitu selective attention atau selection exposure, selection purception,

selection memory.

Dari beberapa definisi berpikir, secara sederhana berpikir adalah proses

representational atau simbolik. Ketika kita membayangkan sesuatu atau berusaha

memecahkan persoalan, kita sebut berpikir. Berpikir diperlukan dalam pembuatan

keputusan (decision making) dan memecahkan masalah (problem solving). Ada dua

jenis berpikir atau associative thinking yaitu jenis berpikir yang relatif tidak

terarah, tidak terkontrol, satu pikiran yang muncul akan membawa pikiran lain.

Directed thikning, jenis berpikir yang memiliki tujuan.

10

Page 11: Perkembangan peserta didik

Selain menyeleksi, menginterpretasi dan mengingat informasi, kita juga

menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat keputusan (decision

making). Proses ini didasarkan pada asumsi bahwa keputusan merupakan hasil

berpikir, keputusan selalu melibatkan dari berbagai alternatif; keputusan selalu

melibatkan tindakan nyata. Sedang proses pembuatan keputusan itu sendiri sangat

tergantung pada faktor-faktor personal/individual, yaitu kognitif, motif dan sikap.

Komunikasi Interpersonal

Persepsi

Ada bermacam-macam objek persepsi. Objek persepsi interpersonal adalah

manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dilakukan daripada objek persepsi

yang lain karena banyak faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap orang lain dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor personal. Faktor

eksternal adalah petunjuk-petunjuk yang bisa Anda amati. Faktor personal adalah

karakteristik dari orang yang memberikan respon pada stimulasi persepsi. Yang

termasuk faktor eksternal adalah petunjuk verbal dan petunjuk nonverbal.

Sedangkan yang termasuk faktor personal adalah pengalaman, motivasi dan

kepribadian

Kesalahan dalam proses persepsi mungkin saja terjadi karena adanya impression

management, stereotyping, dan ketidak mampuan seseorang untuk menafsirkan

pesan dengan benar.

Konsep Diri

Konsep diri adalah persepsi tentang diri; kita sendiri yang bersifat fisik, psikologis,

maupun sosial; yang datang dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain.

Kecenderungan seseorang untuk berperilaku sesuai dengan konsep dirinya disebut

11

Page 12: Perkembangan peserta didik

self fulfilling prophecy. Konsep diri memiki dua kualitas atau valensi, yaitu konsep

diri positif dan konsep diri negatif.

Pembentukan dan perkembangan konsep diri dipengaruhi oleh orang- orang di

sekitar diri seseorang. Pengaruh yang paling besar datang dari orang-orang

terdekat (significant others), misalnya orang tua, saudara kandung, dan orang lain

yang mempunyai ikatan emosional (affective others). Kemudian faktor yang

mempengaruhi. konsep diri meluas ke pihak-pihak berikutnya, antara lain: teman,

kelompok, organisasi, dan seterusnya. Pandangan diri Anda terhadap keseluruhan

pandangan orang lain kepada kita disebut generalized others. Sedangkan

mengambil peran sebagai generalized others disebut role taking.

Konsep lain yang berhubungan dengan konsep diri antara lain: kesadaran diri (self

awareness), tingkat keterbukaan (self disclosure), model Johari Window (terdiri

dari: open self, blind self, hidden self, unknown self), life position (terdiri dari: I’m

OK You’re OK, I’m not OK You’re OK, I’m OK You’re not OK, I’m not OK

You’re not OK), dan life script.

Atraksi dalam Komunikasi Interpersonal

Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik

seseorang. Adanya daya tarik ini membentuk rasa suka. Rasa suka pada seseorang

umumnya membuat orang yang kita sukai menjadi signifikan bagi kita. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik seseorang dengan orang lain adalah

(1) faktor-faktor personal, meliputi: a) kesamaan karakteristik personal; cognitive

consistency theory dari Fritz Heider mengemukakan bahwa orang cenderung

memiliki sikap yang sama dengan orang yang disukai; b) tekanan emosional

(stress), c) harga diri yang rendah, d) isolasi sosial. (2) faktor-faktor situasional,

dapat berupa: a) daya tarik fisik, b) ganjaran (reward), c) familiarity, d) kedekatan

(clonseness), e) kemampuan.

12

Page 13: Perkembangan peserta didik

Dalam hubungan dengan atraksi interpersonal ini ada 4 (empat) teori “liking” yang

menjelaskan (1) Reinforcement theory menjelaskan bahwa seseorang menyukai

orang lain adalah sebagai hasil belajar. (2) Equity theory menyatakan bahwa dalam

suatu hubungan, manusia selalu cenderung menjaga keseimbangan antara harga

(cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang diperoleh. (3) Exchange

theory berpendapat bahwa interaksi sosial diibaratkan sebagai transaksi dagang.

Jika orang kenal pada seseorang yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan

psikologis, akan lebih disukai. (4) Gain-loss theory berpendapat bahwa orang

cenderung lebih menyukai orang-orang yang menguntungkan bagi kita dan kurang

tertarik pada orang-orang yang merugikan kita.

Dalam komunikasi interpersonal, daya tarik seseorang sangat penting. Kalau kita

menyukai seseorang, akan cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengannya,

positif. Sebaliknya, kalau kita tidak menyukainya, kita akan melihat segalanya

secara negatif. Dengan demikian bisa dimengerti orang yang memiliki daya tarik

bagi orang lain akan mempermudah pendapat dan sikapnya pada orang tersebut

demikian sebaliknya. Jika orang saling menyukai ia akan mengembangkan

komunikasi yang menyenangkan dan efektif. Orang akan merasa senang dan

nyaman jika berada di antara orang-orang yang disukai. Sebaliknya akan merasa

tegang dan resah bila berada di antara orang-orang yang tidak disukai serta ingin

mengakhirinya.

Hubungan Interpersonal

Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita

bukan hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan

interpersonal. Jadi, kita bukan sekedar menentukan content tetapi juga

relationship. Pandangan ini merupakan hal baru dan untuk menunjukkan

hubungan pesan komunikan ini disebut sebagai metakomunikasi.

13

Page 14: Perkembangan peserta didik

Dalam hal ini berarti bahwa studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi pesan

kepada aspek relasional. Aspek relasional inilah yang menjadi unit analisis dari

komunikasi interpersonal. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan

bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk

mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya sehingga makin efektif

komunikasi itu berlangsung.

Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan pesan, (baik verbal

maupun nonverbal) secara timbal balik terjadi dan hal ini dinamakan komunikasi

interpersonal. Ketika hubungan interpersonal interpersonal tumbuh, terjadi pula

kesepakatan tentang aturan berkomunikasi antara para partisipan yang terlibat.

Hubungan interpersonal dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor:

1) Jumlah individu yang terlibat yaitu hubungan diad dan hubungan triad.

Hubungan diad adalah hubungan antara dua individu. William Wimot

mengemukakan ciri-ciri hubungan interpersonal diad, antara lain adanya tujuan

khusus, adanya fungsi yang berbeda, memiliki pola komunikasi yang khas.

Hubungan triad adalah hubungan interpersonal antara tiga orang. Dibandingkan

dengan hubungan diad, hubungan ini lebih kompleks, tingkat keintiman rendah

dan keputusan yang diambil berdasarkan voting.

1. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, adalah hubungan tugas (task

relationship) dan hubungan sosial (social relationship).

2. Berdasarkan jangka waktu: hubungan jangka pendek dan hubungan jangka

panjang.

3. Berdasarkan tingkat kedalaman/keintiman: hubungan akrab/intim.

Ruben mengemukakan tahap-tahap hubungan interpersonal, yaitu:

1. inisiasi;

2. eksplorasi;

14

Page 15: Perkembangan peserta didik

3. intensifikasi;

4. formalisasi;

5. redefinisi;

6. deteriorasi. Dalam kenyataannya, hubungan itu tidak selalu berjalan selaras

dan bertahap seperti tersebut di atas, tetapi bisa tidak berurutan.

Mark Knapp menyebut tahap-tahap hubungan interpersonal sebagai berikut:

1. inisiasi;

2. eksperimen;

3. intensifikasi;

4. integrasi; dan

5. pertalian atau ikatan. Tahap-tahap ini tidak harus terjadi pada setiap

hubungan interpersonal.

Mengenai tahap-tahap tersebut, Jalaluddin Rakhmat menyimpulkan bahwa

perkembangan hubungan interpersonal melalui tiga tahap:

1. pembentukan hubungan;

2. peneguhan hubungan; dan

3. pemutusan hubungan.

Apabila dalam hubungan interpersonal terjadi konflik, akibat yang mungkin

terjadi adalah berakhirnya hubungan interpersonal atau sebaliknya, meningkatnya

kualitas hubungan. R.D. Nye, mengemukakan lima sumber konflik, yaitu:

1. kompetisi;

2. dominasi;

15

Page 16: Perkembangan peserta didik

3. kegagalan;

4. provokasi; dan

5. perbedaan nilai.

Dalam hubungan interpersonal, akan tumbuh apa yang dinamakan pola-pola

relasional sebagai hasil dari aturan yang dikembangkan oleh partisipan bagimana

pola-pola relasional ini berkembang akan tergantung pada bagaimana komunikasi

dilakukan. Ruben menyebut

kan ada empat pola relasional:

1. suportif dan defensif;

2. tergantung (dependent) dan tidak bergantung (independent);

3. kegagalan;

4. provokasi; dan

5. perbedaan nilai.

Dalam hungan interpersonal, akan tumbuh yang dinamakan pola-pola relasional

sebagai hasil dari aturan yang dikembangkan oleh partisipan. Bagaimana pola-pola

relasional ini berkembang akan tergantung pada bagimana komunikasi dilakukan.

Ruben menyebutkan ada empat pola relasional:

1. uportif dan defensif;

2. tergantung (dependent) dan tidak bergantung (independent),

3. progresi dan regresif;

4. self-fulfilling dan self defeating prophecies.

16

Page 17: Perkembangan peserta didik

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola hubungan

interpersonal, menurut Ruben adalah:

1. tingkat hubungan dan konteks;

2. kebutuhan interpersonal dan gaya komunikasi;

3. kekuasaan;

4. konflik.

Sedang Jalaluddin Rakhmat mengemukakan tiga faktor yang dapat menumbuhkan

hubungan interpersonal, yaitu

1. percaya diri;

2. ikap; dan

3. ikap terbuka.

Analisa Bentuk-bentuk Komunikasi Bisnis

Bentuk komunikasi bisnis yang pertama dan paling sering digunakan terutama

dalam kontak personal adalah bentuk komunikasi verbal yakni proses

penyampaian pesan dengan menggunakan lembaga-lembaga verbal, maknanya

secara kultur disepakati bersama. Bentuk komunikasi ini terbagi 2, yakni (1)

komunikasi lisan (oral), dan (2) komunikasi tulisan. Perbedaan di antara kedua

bentuk komunikasi itu terletak dalam cara penyampaian pesannya. Komunikasi

lisan pesannya disampaikan secara oral atau lisan dan komunikasi tertulis

pesannya disampaikan secara tertulis. Perbedaan lain yang cukup mendasar adalah

dalam penggunaannya. Komunikasi lisan digunakan bila pesan tidak kompleks,

tidak diperlukan adanya dokumentasi permanen dan apabila membutuhkan umpan

balik langsung dalam interaksi yang berorientasi pada pemecahan masalah.

Sebaliknya, komunikasi tulisan dilakukan bila pesannya kompleks, dan yang

terpenting bila jumlah khalayaknya cukup besar. Bentuk lain dari komunikasi ini

17

Page 18: Perkembangan peserta didik

adalah komunikasi nonverbal yang pesannya tidak disampaikan secara verbal tapi

menggunakan bahasa tubuh proxemic, kronemiks, dan suara ketika menyatakan

pesan.

Dalam kegiatan komunikasi bisnis, kita juga mengenal bentuk komunikasi visual

dan komunikasi audiovisual. Kedua bentuk komunikasi tersebut berkembang

seiring perkembangan teknologi otomatis perkantoran dan teknologi komunikasi

atau informasi. Komunikasi visual adalah penyampaian pesan yang menggunakan

simbol-simbol piktorial berupa gambar, foto atau grafik untuk memudahkan

pemahaman dan interpretasi lawan-komunikasi. Pesan-pesan komunikasi visual

setiap hari menerpa kita sejak kita bangun sampai tidur yang sebagian besar

merupakan bagian dari komunikasi bisnis dalam bentuk iklan komersial. Bentuk

komunikasi visual dilakukan untuk (1) memfokuskan perhatian komunikasi, (2)

menarik perhatian, (3) memudahkan pemahaman, (4) membantu melihat

keterkaitan antara waktu dengan kegiatan, serta (5) memudahkan memberikan

interpretasi pada data.

Sedangkan komunikasi audiovisual, merupakan kegiatan penyampaian pesan

melalui simbol-simbol animasi dan suara. Bila komunikasi visual menyampaikan

pesan dengan memanfaatkan gambar diam (still-picture) maka dalam komunikasi

audiovisual, simbol-simbol untuk mengemas pesan adalah animasi dan suara. Film

merupakan salah satu bentuk komunikasi audiovisual yang populer dalam kegiatan

komunikasi bisnis, Sejalan dengan perkembangan teknologi, bentuk penyimpanan

dan penyampaian pesan animatif dan auditif ini tidak hanya dalam bentuk pita

seluloid, seperti film, tetapi juga kaset video dan piringan cakram.

Pengumpulan dan Penafsiran Informasi

Dalam kegiatan pengumpulan dan penafsiran informasi ini, kita melakukan

langkah-langkah seperti untuk sebuah penyelidikan. Langkah-langkah tersebut

18

Page 19: Perkembangan peserta didik

adalah (1) merumuskan masalah, (2) membuat kerangka masalah, (3) menyusun

rencana kerja, (4) melakukan penyelidikan, dan (5) menganalisis data.

Perumusan masalah kita lakukan untuk memfokuskan masalah yang hendak kita

pecahkan sehingga tidak melebar. Sedangkan kerangka masalah penelitian dibuat

untuk memudahkan kita dalam memetakan permasalahan. Rencana kerja kita

susun untuk menjadi pedoman dalam pembagian tugas, pembuatan jadwal,

penyusunan anggaran, penentuan sumber dan personalia. Pada saat penyelidikan

kita mengumpulkan informasi dari sumber primer dan sekunder. Sedang analisis

data kita lakukan dengan membuat perhitungan statistik untuk melihat nilai rata-

rata, kecenderungan, dan koreksi. Pada penarikan kesimpulan data yang dianalisis

itu kita tarik menjadi kesimpulan berdasarkan pemikiran logis. Berdasarkan

kesimpulan tersebut kita memberikan rekomendasi.

Setelah proses semua itu selesai, kemudian informasi yang kita kumpulkan dan

tafsirkan itu dituangkan dalam bentuk tertulis berupa laporan. Bentuk laporannya

dapat berupa laporan informasional yang hanya menyampaikan fakta dan data

atau laporan analitik yang menganalisis, memberikan kesimpulan dan rekomendasi

tindakan.

Bahasan Sepintas Tentang Komunikasi Bisnis

Komunikasi adalah proses pengiriman, penerimaan dan pemahaman gagasan atau

perasaan dalam bentuk pesan verbal atau nonverbal secara disengaja atau tidak

disengaja. Proses itu melibatkan komunikator, komunikan, pesan, gagasan dan

perasaan, serta efek. Sedangkan bisnis adalah seluruh kegiatan komersial dan

industrial yang menghasilkan barang dan jasa untuk meningkatkan dan

memelihara kualitas hidup kita.

Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang

memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui

simbol-simbol atau sinyal-sinyal tertentu guna mencapai tujuan organisasi/lembaga.

19

Page 20: Perkembangan peserta didik

Dengan demikian, ada 6 unsur pokok dalam kegiatan komunikasi bisnis, yakni (1)

tujuan, (2) pertukaran, (3) gagasan, (4) saluran personal atau impersonal, (5) simbol

atau sinyal, dan (6) pencapaian tujuan organisasi.

Variabel-variabel Komunikasi Bisnis

Kerangka kerja yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi variabel

komunikasi bisnis dapat meminjam Formula Lasswell dengan memberikan

tambahan variabel konteks. Variabel-variabel tersebut adalah (1) variabel sumber

yang berkaitan dengan kredibilitas sumber yang berdimensi keahlian, kepercayaan

dan dinamisme, (2) variabel penerima yang berkaitan dengan karakteristik

komunikan berdasarkan aspek fisiologis, psikologis dan sosiologis, (3) variabel

pesan, yang berupa pesan verbal dan nonverbal, (4) variabel konteks yang terdiri

dari konteks psikologis dan fisikal, (5) variabel saluran, yang penggunaannya

ditentukan oleh variabel penerima dan pesan, dan (6) variabel efek, yang digunakan

untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan atau proses komunikasi.

Komunikasi Dalam Manajemen Bisnis

Tujuan organisasi bisnis adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sebagai sebuah kegiatan bisnis, organisasi bisnis pun bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan. Keuntungan dan peningkatan kualitas hidup

masyarakat itu diperoleh melalui cara yang legal dengan menyediakan kebutuhan

barang dan jasa masyarakat.

Elemen-elemen organisasi bisnis dapat dibagi dua menjadi elemen eksternal dan

elemen internal. Elemen internal berada di dalam organisasi bisnis yang mencakup

mulai dari pemilik perusahaan, manajemen, sampai karyawan. Sedangkan elemen

eksternal adalah lembaga-lembaga yang secara langsung maupun berpengaruh

pada organisasi/lembaga bisnis, seperti lembaga pemerintah, pemasok, pelanggan

dan penyalur.

20

Page 21: Perkembangan peserta didik

Fungsi komunikasi dalam manajemen adalah sebagai alat untuk mengintegrasikan

dan mengkoordinasikan para pelaku bisnis. Fungsi komunikasi ini mengikuti juga

fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, actuating dan

pengawasan. Komunikasi dalam bisnis sangat penting untuk mendapatkan

informasi dan mempengaruhi.

Kegiatan komunikasi dalam manajemen amat bergantung pada iklim komunikasi

di dalam organisasi/lembaga bisnis. Iklim komunikasi ini amat dipengaruhi gaya

manajemen. Ada 4 gaya manajemen, yakni (1) gaya direktif, (2) gaya pelatih, (3)

gaya superotif, dan (4) gaya pendelegasian. Akan tetapi, dalam manajemen

mutakhir ada gaya yang sedang menjadi tren, yakni gaya partisipatif.

Proses Komunikasi Bisnis

Dalam komunikasi bisnis dikenal tiga level komunikasi, yakni komunikasi massa,

komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal. Komunikasi massa dalam

komunikasi bisnis diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada publik dan

menerima pesan dari publik. Agar komunikasi bisnis pada level komunikasi massa

berjalan dengan efektif perlu mengetahui karakteristik komunikasi massa, yakni

(1) sumbernya terlembagakan, (2) pesannya bersifat publik, (3) medianya bersifat

simultan dan periodik, (4) khalayak heterogen, anonim dan tersebar, serta (5)

efeknya tidak seketika.

Komunikasi kelompok dalam komunikasi bisnis bentuknya sangat bergantung pada

jenis kelompok yang dibentuk. Ada beberapa jenis kelompok, seperti (1) kelompok

kerja, (2) focus group, (3) komite, (4) konferensi media, (5) rapat publik. Kegiatan

komunikasi bisnis pada level komunikasi kelompok ini amat dipengaruhi budaya.

Komunikasi bisnis juga berlangsung dalam level komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal ini merupakan kegiatan memunculkan makna melalui

pertukaran pesan. Agar kita memanfaatkan komunikasi interpersonal ini dengan

baik kita harus mengingat 10 prinsip komunikasi bisnis. Juga harus

mempertimbangkan proses simplifikasi dan abstraksi saat mengubah gagasan

21

Page 22: Perkembangan peserta didik

menjadi pesan. Dalam menyampaikan pesan tersebut, kita juga harus

memperhatikan siapa penerima pesan tadi.

Fungsi Komunikasi Bisnis

Dalam aktivitas komunikasi bisnis, kita tidak hanya sekadar menyampaikan pesan

kepada khalayak bisnis internal maupun eksternal. Aktivitas ini dapat digunakan

untuk fungsi informatif. Suatu fungsi yang digunakan tidak hanya untuk merubah

domain kognitif khalayak sebatas perubahan pengetahuan, tetapi juga memberikan

pilihan-pilihan, mengurangi ketidakpastian dan merubah keadaan bisnis yang

sedang Anda lakukan begitu pula dalam membuat keputusan. Fungsi kedua adalah

fungsi persuasif atau motivatif, di mana komunikasi dapat digunakan untuk

mempengaruhi orang lain melalui treatment tertentu agar orang lain bertindak

seperti apa yang kita inginkan. Fungsi ketiga adalah fungsi kontrol, mengendalikan

dan mengawasi, untuk menjalankan secara efektif fungsi ini adalah dengan

membuka Feed back loop atau saluran umpan balik dalam aktivitas komunikasi

bisnis baik secara individual maupun secara organisasional bagi setiap individu

yang terdiri dari tiga jenis yaitu, umpan balik informatif, umpan balik korektif dan

umpan balik peneguhan. Fungsi keempat adalah fungsi emotif, di mana komunikasi

digunakan sebagai alat ekspresi emosi yang berorientasi kepada penerimaan isi

pesan yang disampaikan.

Komunikasi Internal dalam Komunikasi Bisnis

Seorang pelaku bisnis dalam kegiatan bisnisnya harus bisa membina hubungan

yang baik melalui aktivitas komunikasi dengan (1) pemilik, (2) manajemen, dan (3)

karyawan. Sebab ketiga sasaran yang berada di dalam lingkungan

organisasi/lembaga bisnis tersebut sangat berperan dan menentukan keberhasilan

bisnis.

Cara komunikasi yang digunakan dalam komunikasi internal, dapat berupa

komunikasi lisan, tulisan, audiovisual atau gabungan ketiganya. Sedangkan arus

yang terbaik adalah arus komunikasi 2 arah sehingga pelaku komunikasi bisnis

22

Page 23: Perkembangan peserta didik

harus berani untuk membuka saluran komunikasi baik formal maupun informal,

hal tersebut mengingat adanya kelemahan komunikasi internal dalam komunikasi

bisnis, yaitu pesan biasanya didominasi oleh pihak manajemen, atau bahkan

komunikasi berjenjang sehingga akibatnya pesan komunikasi sering terjadi

pengurangan/penyimpangan.

Komunikasi Eksternal dalam Komunikasi Bisnis

Ruang lingkup komunikasi eksternal dalam komunikasi bisnis mencakup

komunikasi dengan pelanggan, penyalur, pemasok, dan agen regulator. Keempat

kelompok yang berada di luar organisasi/lembaga bisnis memiliki kepentingan

untuk kelangsungan bisnis. Kelompok tersebut selain menghidupi juga dihidupi

oleh organisasi/lembaga bisnis. Kelompok tersebut menentukan kemajuan bisnis

sehingga hubungan baik dengan kelompok ini harus dijaga dan dipertahankan dan

ditingkatkan, melalui kualitas dan kuantitas komunikasi.

Kelompok ini memiliki kepentingan yang tidak sama, misalnya pelanggan yang

memiliki hak untuk memilih dan menentukan produk yang akan digunakan.

Sedangkan penyalur adalah kelompok yang memiliki jaringan distribusi mereka

hanya mau menyalurkan produk yang dikehendaki pelanggan. Pemasok

menginginkan adanya transaksi dengan organisasi lembaga bisnis yang

memuaskan, sedangkan agen regulator, menginginkan adanya kepatuhan terhadap

peraturan.

Analisis Khalayak Komunikasi Bisnis

Mengenali siapa khalayak komunikasi sangat penting. Pengenalan khalayak itu

diperlukan untuk ketiga level komunikasi bisnis, yakni komunikasi interpersonal,

komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Pada level komunikasi interpersonal

identifikasi khalayak relatif lebih mudah dilakukan, begitu juga pada level

komunikasi kelompok. Namun pada level komunikasi massa, identifikasi khalayak

23

Page 24: Perkembangan peserta didik

hanya bisa kita lakukan berdasarkan kategorisasi-kategorisasi tertentu. Namun,

kategorisasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi khalayak dalam

komunikasi kelompok.

Identifikasi khalayak bisa dilakukan berdasarkan aspek (1) demografis, (2) lokasi

geografis, dan (3) psikodemografis. Dapat juga dilakukan melalui pendekatan

postur mental khalayak yang biasanya membagi khalayak menjadi dua kelompok,

yakni (1) manusia abstrak dan (2) manusia konkret.

Untuk mengidentifikasi khalayak bisa juga dilakukan melalui motif dan kebutuhan

khalayak yang melihat manusia sebagai khalayak dengan 3 komponen, yakni

komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Berdasarkan hal

tersebut, kemudian kita bisa mengetahui kebutuhan manusia yang bersifat biologis

dan sosiogenis. Salah satu teori motif dan kebutuhan yang populer adalah hierarki

kebutuhan Abraham Maslow, meliputi (1) kebutuhan biologis, (2) kebutuhan akan

rasa aman, (3) kebutuhan akan keterikatan dan cinta kasih, (4) kebutuhan akan

penghargaan, (5) kebutuhan akan aktualisasi diri. Sedangkan David McLeland

melihat ada 3 kebutuhan manusia, yakni (1) kebutuhan untuk berprestasi, (2)

kebutuhan akan kasih sayang, dan (3) kebutuhan berkuasa.

Sistem Distribusi Masyarakat

Sistem distribusi suatu masyarakat menyangkut aspek dinamis (dinamika sistem

distribusi), yaitu mekanisme pendistribusian barang dan jasa, dan aspek statis

(struktur sistem distribusi), yaitu bagian-bagian dari sistem yang berpengaruh pada

pendistribusian barang dan jasa.

Bagian-bagian itu adalah kelas yang berkaitan dengan kekuasaan, hak istimewa

dan kehormatan. Jadi tipe kelas dapat dibedakan menjadi kelas kekuasaan, kelas

privilege dan kelas prestige. Dari ketiga variabel tersebut, kelas kekuasaan

merupakan pusat perhatian, sebab ia menentukan distribusi privilege dan prestige.

24

Page 25: Perkembangan peserta didik

Dalam teori distribusi yang berdasar pada dalil sifat manusia dan masyarakat,

surplus atas barang dan jasa dalam suatu masyarakat akan didistribusikan atas

dasar kebutuhan dan kekuasaan.

Struktur sistem distribusi terdiri dari individu, kelas dan sistem kelas. Masing-

masing bagian itu menggambarkan tingkatan yang berbeda dari sebuah organisasi

dalam sistem

distribusi. Konsep Kelas (Class) merupakan konsep sentral dari bagian-bagian

struktur tersebut. Terdapat perbedaan pandangan tentang kelas dari Marx, Weber

dan Lesnki.

Menurut Marx, kelas muncul ketika dalam masyarakat terdapat surplus barang,

dan orang atau kelompok yang dapat menguasai alat produksi membentuk kelas

yang berkuasa baik secara ekonomi maupun politik.

Sementara menurut Weber, Kelas terbentuk apabila sekelompok orang berada

dalam kondisi kelas yang sama. Kelas diartikan sebagai himpunan manusia yang

berada dalam situasi kelas tertentu.

Kelas menurut Lesnki adalah suatu pengelompokan orang-orang dalam suatu

masyarakat yang berada dalam posisi sama yang berkaitan dengan bentuk-bentuk

kekuasaan, hak istimewa dan kehormatan.

Sistem kelas merupakan suatu hierarki (jenjang) kelas yang di-ranking dari

beberapa kriteria tunggal. Setiap anggota masyarakat secara simultan dapat

menjadi beberapa kelas dalam sistem kelas pekerjaan, kekayaan, ras-etnik,

pendidikan, usia dan jenis kelamin. Sistem kelas bisa konsisten dan bisa menjadi

tidak konsisten (inkonsistensi).

Sistem distribusi tidaklah tepat dan seragam. Dari berbagai masyarakat terdapat

berbagai pola yang terbentuk dan berubah. Variasi pola itu dapat dijelaskan oleh

dua hal distribusi, yaitu kebutuhan dan kekuasaan. Hukum kebutuhan menjelaskan

25

Page 26: Perkembangan peserta didik

bahwa pola sistem distribusi oleh kebutuhan yang ada dalam masyarakat. Di mana

semua orang dibagi secara sama. Pola ini terdapat pada masyarakat yang orientasi

produksinya untuk pemenuhan kebutuhan. Sedangkan pada masyarakat yang

orientasi produksinya untuk surplus, sistem distribusi ditentukan oleh kekuasaan,

dan dikelola secara tidak sama.

Sistem distribusi masyarakat dapat dijelaskan atas dua dasar, yaitu kebutuhan dan

kekuasaan. Atas dasar kebutuhan maka, sistem distribusi terjadi secara sama

antaranggota yang tidak suka bersaing. Sedangkan atas dasar hukum

menunjukkan adanya keperluan atas sesuatu kekuatan di antara orang-orang

untuk mengatur distribusi barang dan jasa kepada masyarakat.

Di dalam masyarakat ada kemungkinan terjadinya suatu transformasi atau

perubahan dari sistem distribusi yang diatur melalui dasar kebutuhan menjadi

pengatur atau kekuasaan, proses perkembangan itu dapat terjadi siklus antara

aturan berdasar kebutuhan (hak) menjadi dasar kekuasaan dan akhirnya

kekuasaan atas dasar hak. Perubahan akan terjadi bergantung pada

perkembangan masyarakat.

Institusionalisasi kekuasaan adalah suatu proses pelembagaan kekuasaan di dalam

masyarakat. Proses ini bertahap dan berkembang. Institusionalisasi mempunyai

beberapa bentuk yang berbeda menurut dasar penilaiannya: ia dapat dibedakan

atas cara bertindaknya menjadi authority dan influence. Sedangkan atas dasar

keberadaannya dibedakan menjadi Power of position dan Power of property.

Dalam proses institusionalisasi kekuasaan maka, dapat dipahami adanya proses

perputaran politik dan peran-peran kelas-kelas dalam masyarakat. Pada akhirnya

semua akan membentuk suatu dasar kekuasaan yang dapat diterima untuk

mengatur sistem distribusi dalam masyarakat.

Deskripsi Umum Matakuliah Pengantar Pendidikan Ditulis oleh Administrator   

26

Page 27: Perkembangan peserta didik

Kode MK  : 431101 Nama MK : Pengantar Pendidikan SKS : 3 SKS

 

Tujuan Matakuliah

Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menjelaskan pokok-pokok bahasan mengenai pengantar ilmu pendidikan secara umum, definisi pendidikan, tujuan pendidikan, faktor-faktor pendidikan (tujuan, manusia, lingkungan, alat dan sumber belajar), kedewasaan sebagai tujuan utama dalam pendidikan, hakikat manusia, pendidikan, dan peserta didik (hakikat manusia, pendidikan, dan peserta didik), situasi pendidikan, materi pendidikan, media dan sumber belajar, dan evaluasi.

 

Deskripsi Umum  Matakuliah

Mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang Ilmu Pendidikan yang bersifat pengantar pada penguasaan ilmu. Untuk itu, pokok-pokok bahasan yang sifatnya fundamental dijadikan sebagai materi ajar dalam perkuliahan. Pokok-pokok bahasan mengenai pengantar ilmu pendidikan secara umum, definisi pendidikan, tujuan pendidikan, faktor-faktor pendidikan (tujuan, manusia, lingkungan, alat dan sumber belajar), kedewasaan sebagai tujuan utama dalam pendidikan, hakikat manusia, pendidik dan peserta didik (hakikat manusia, pendidikan dan peserta didik), situasi pendidikan, materi pendidikan, media dan sumber belajar, dan evaluasi.  [ Kembali ]

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

resume oleh: Noor fitrihana

A. PENGERTIAN

Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan

tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa

konsepsi sampai mati.

B. TEORI PERKEMBANGAN

27

Page 28: Perkembangan peserta didik

4 pendekatan perkembangan meliputi : Kognitif, Belajar lingkungan, Etologi dan Imam

Al Ghazali.

1. Pendekatan kognitif

a. Model dari Piaget

1. Sensomotoris 1-2 tahun pengetahuan dengan interaksi fisik

2. Praoperasional 2 – 6 tahun menggunakan symbol-simbol

3. Operasi konkret 6-11 tahun memecahkan masalah secara logis

4. Operasi formal 11tahun operasi mental tingkat tinggi

b. Model pemrosesan informasi

Input (lingkungan dan rangsangan)———-Proses (mengolah dan menyusun informasi)

————-output (tingkah laku)

c. Model Kognisi sosial —-kebudayaan menentukan perkembangan

2. Pendekatan belajar atau lingkungan

Perubahan tingkah lagu karena proses pengkondisian dan pembelajaran,

Skinner membagi dua

a. Respondent Behavior : adanya tingkah laku karena reflek akibat adanya rangsangan dapat berupa respon fisik dan respon emosional.

b. Operand Behavior : tingka laku sukarela krena dampak atau konsekuensi. Yang baik menyenangkan akan cenderung diulang dn yan tidak menyenangkan ditinggal.

3. Pendekatan etologi

Tingkah laku muncul karena bawaan (genetis)

28

Page 29: Perkembangan peserta didik

4. Pendekatan Imam Al Gazhali

C. CIRI- CIRI PERKEMBANGAN

- Menghalami perubahan fisik dan psikis

- Perubahan proporsi fisik dan psikis

- Hilangnya tanda-tanda lama fisik dan psikis

- Timbulnya tanda tanda baru aspek fisik dan psikis

D. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

- Perkembangan proses yang tidak pernah berhenti

- Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

- Perkembangan mengikuti pola dan arah tertentu

- Perkembangan terjadi dalam tempo berlainan

- Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

- Setiap individu yang normal mengalami fase perkembangan

Arah perkembangan menurut Yelon dan Weinstein

a. Cephalocaudal 7 proximal distal: Dari kepala ke kaki (Cepphlocaudal)

Dari tengan ke pinggir (proximal distal)

a. Struktur mendahului fungsi

E. FASE PERKEMBANGAN

Fase perkembangan menurut Freud :

29

Page 30: Perkembangan peserta didik

1. Fase oral : 0 – 1 tahun terfokus pada fungsi mulut)

2. Fase anal : 1 -3 tahun terfokus fungsi eliminatif (pembuangan kotoran)

3. Fase Phalis : 3 – 5 tahun

4. Fase latent : 5 – 12/13 tahun

5. Fase pubertas : 12.13 tahun – 20 tahn

6. Fase genetal : kematangan

a. Analisis Biologis

1) Aristoteles

Tahap I : 0 – 7 tahun masa anak kecil/bermain

Tahap II : 7 – 14 tahun masa anak/masa sekolah rendah

Tahap III : 14-21 tahun remaja/pubertas (peralihan anak menjadi dewasa)

2) Krestmer

Tahap I : 0 – 3 tahun masa fulung (pengisian) tampak pendek & gemuk

Tahap II : 3- 7 tahun masa Streckung (rentangan) tampak langsing & panjang

Tahap III : 7-13 tahun Fulung II tampak pendek dan gemuk

Tahap IV : 13-20 tahun Streckung tampak langsing

3) Elizabeth Hurlock

Tahap I : konsepsi/Prenatal, 280 hari dalam kandungan

Tahap II : 10 – 14 hari masa orok/infancy

30

Page 31: Perkembangan peserta didik

Tahap III : 2 minggu – 2tahun Babyhood

Tahap IV : 2 – 11 Childhood

Tahap V : 11-21tahun masa Adolesence/ puberty, 11-13 pre adolescence,16-17

tahun early adolescence, late adolescence

b. Bedasar didaktis

1) Commenius

Tahap I : 0 – 6 tahun scola materna (sekolah ibu)

Tahap II : 6-12 tahun scola vernaculan (sekolah bahasa ibu)

Tahap III : 12-18 tahun scola latina (sekolah latin)

Tahap IV : 18-24 akademika

2) Rosssesau

Tahap I : 0 – 2 tahun usia asuhan

Tahap II : 2-12 tahun masa pendidikan jasamni dan panca indera

Tahap III : 12-15 tahun pendidikan akal

Tahap IV : 15-20 tahun pendidikan watak dan agama

c. Berdasar psikologis

1. Masa kegoncangan 1 : 4 tahun

2. Masa Kegoncangan 2 : 17 tahun

Dari 2 masa tersebut dijabarkan

31

Page 32: Perkembangan peserta didik

- masa kanak-kanak 0-4

- masa keserasion sekolah 4 – 17

- masa kematangan >17.

Fase perkembangan kaitannya dengan proses belajar mengajar

- Masa pra sekolah : 0 – 6 tahun (masa vital(Freud :masa oral)& masa estetik

- Masa sekolah dasar : 6 – 12 tahun (masa kelas rendah dan kelas tinggi)

- Masa sekolah menengah : 12 – 18 tahun( pra remaja dan remaja)

- Masa Mahasiswa : 18 – 25 tahun (remaja akhir-dewasa)

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPEGARUHI PERKEMBANGAN

1. Keturunan

2. Lingkungan ( fungsi Keluarga, hubungan orang tua, social ekonomi ,

sekolah/pendidikan, dan teman sebaya)

G. TUGAS-TUGAS PERKEMBAGAN

1. Tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak-kanak 0- 6 tahun

Belajar : berjalan, berbicara, makan, mengenal perbedaan pria wanita, kestabilan

jasmani ,memebentuk konsep, hubungan emosional dengan orang tua,

mengadakan hubungan baik dan buruk

2. Tugas perkembangan pada masa sekolah 6 – 12 tahun

Belajar: ketrampilan fisik, sikap sehat, bergaul, eksistensi diri, membaca,

menulis,berhitung, mengembangkan konsep sehari-hari, mengembangkan

32

Page 33: Perkembangan peserta didik

kata hati, memperoleh kebebasan pribadi, mengembangkan sikap positif

terhadp kelompok sosisal

3. Tugas perkembangan masa remaja

Menurut Wiliam Kay

- Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya

- Mencapai kemandirian emosional

- Belajar bergaul secara individula dan kelompok (komunikasi minterpersonal)

- Menemukan idola

- Menerima keadaan dirinya dan percaya diri

- Memperkuat pengendalian diri

- Mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakan

Menurut Luella Cole

- Kematangan emosional

- Pemantapan minat heteroseksual

- Kematangan sosial

- Rmansipasi dari kontrol keluarga

- Memilih pekerjaan/karir

- Menggunakan waktu senggang secara tepat

- Memiliki filsafat hidup

33

Page 34: Perkembangan peserta didik

- Identifikasi diri

menurut Havigrus

- Mencapai hubungan lebih matang dengan teman sebaya

- Mencapai peran sosial wanita atau pria

- Menerima keadaan fisik dan menggunkan secara efektif

- Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya

- Mencapai jaminan kemandirian ekonomi

- Memilih dan mempersiapkan karir

- Mempersipakan pernikahan dan hidup keluarga

- Mengembangkan ketrampilan intelektual

- Mencapai tingkah laku yang bertangung jawab secara sosial

- Memperoleh seperangkat nilai dan norma dalam bertingkah laku

- Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME

H. PERAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN TUGAS

PERKEMBANGAN

1. Pencapaian tugas perkembangan melalui kelompok teman sebaya2. Mencapai perkembangan kemandirian pribadi3. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME

I. ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

1. Perkembangan Fisik (Syaraf, Otot, Kelenjar Endokrin, Struktur fisik )2. Perkembangan Intelegensi 3. Perkembangan Emosi

34

Page 35: Perkembangan peserta didik

4. Perkembangan Bahasa5. Perkembangan Sosial6. Perkembangan Kepribadian7. Perkembangan Moral8. Perkembangan Kesadaran beragama

J. TIPOLOGI KEPRIBADIAN

a. Tipologi physis

1. Hipocrates – Galenus

- Sangui (darah) ”Sanguinis” :ekspansif, lincah, riang, tidak mudah putus asa, murah

senyum dll . Filosofi api : panas

- Flegma(lympha) ”Flegmatis” : plastis, tenang, dingin, sabar, tidak mudah

terpengaruh dll. Filosofi udara : dingin

- Choleri (empedu kuning)” Choleris” : garang, lekas marah, mudah tersinggung,

pendendam, serius dll. Filosofi tanah :kering

- Melanchole (empedu hitam) “melancholis”: Kaku, muram penakut, pesimis dll.

Filosofi air : basah.

2. Menurut Sigaud

- Motorik “muskuler” : badanya serba panjang,berspir dan bersudut

- Pernafasan”respiratoris”: wajah lebar dan dada membusung

- Pencernaan “digestif”: perut besar dan pinggangnya lebar

- Susunan syaraf sentral “ sebral” : langsing, tulang tengkoraknya atas lebar

3. Menurut Kretschmer

jasmani

35

Page 36: Perkembangan peserta didik

- Piknis : badan serba bulat, pendek, gendut, bundar, berlemak, dada berisi

- Asthenis : badan langsing, serba panjang, dada rata, kepala kecil, wajah sempit

- Atletis : campuran piknis dan asthenis

- Desplastis : bentuk badan tinggi dan besar atau kecil dan pendek

Psikis

- Schizothim (sukar bergaul, egoistis, tidak banyak kawan)

- Cylothim (mudah bergaul, banyak teman)

4. Menurut Wiliam Sheldon

struktur fisik

- komponen jasmani primer

Endomorphhy : gemuk, lembut berat badan rendah

Mesomorphy : kokoh kuat ototnya bersegi segi dan tahan saki

Ectomorphy : jangkung, dada pipih, ototnya tida kelihatan

- komponen jasamani sekunder

Dysplasia : ketidak selarasan bentuk tubuh

Gynandromorphy : tubuh lembut, pinggul besar dan sifat kewanitaan

Texture : tampan

Analisa kepribadian

36

Page 37: Perkembangan peserta didik

Viscertonia : rileks, suka hiburan, gemar makan-makan,membutuhkan orang lain,

tidurnya nyenyak (ekstrovet)

Somatotonia : gagah, perkasa, terus terang,kebutuhan geraknya besar

Cerebrotonia : ragu-ragu, kurang gagah, reaksinya cepat, tidak berani bicara di

depan umum, suka mengasingkan diri (introvet)

b. Tipologi Psikhis

1. Heymans

- Emosional : cepat memihak, fantasinya kuat, mudah marah, senang sensasi

- Aktivitas : suka bekerja, mudah bertindak, banyak hobi, tidak mudah putus asa,

- Fungsi sekunder : betah dirumah, taat adat, setia, konsekwen, besar berterima

kasih

2, Ewald

- Penerimaan rangsang

- Penyimpan kesan

- Pengolahan rangsang

- Reaksi balik dari rangsang

3. Tipologi George Kerchenteiner

- Kekuatan kemauan

- Katajaman pendapat

- Kepekaan yang halus dalam perasaan

37

Page 38: Perkembangan peserta didik

- Aufwulbarkait (lama mendalami getaran jiwa)

4. Tipologi Plato

- Fikiran kedudukan di kepala sumber kebijaksanaan

- Kemauan kedudukan di dada sumber keberanian

- Perasaan, kedudukan dalam tubuh bagian bawah sumber menahan hawa nafsu

5. Tipologi Querrat

- Cognisi (mengenal) ”ahli fikir”

- Emosi (merasa) ”ahli rasa”

- Conasi (menghendaki) ” ahli bertindak”

c. Tipologi Budaya

1. Riesman

- Kepribadian ditentukan Tradisi

- kepribadian dipimpin Rohaninya

- kepribadian ditentukan atas norma yang dikemukakan orang lain

2. E. Spranger

- Ekonomi : suka bekerja, agak kikir, mencari dan bangga dengan harta

- Politik: ingin berkuasa, menguasai orang lain, tidak mencintai kebenaran

- Sosial : senang berkorban, pandai bergaul

- Ilmu Pengetahuan : senang membaca, serba ingin tahu, gemar berfikir

38

Page 39: Perkembangan peserta didik

- Kesenian : gemar mencipta , senang keindahan, hidup bersahaja

- Agama : senang memuja, hidupnya untuk Tuhan dan akhirat

3. W dan E Yaensash

Dasar penggolongan

- Geologis

- Tubuh

sehingga dibedakan 2 tipe kepribadian :

- Tetanoide : muka pucat, selalu sedih, matanya kecil, pendiam, segala sesuatu dipandang

berat

- Basedowide : wajah mudah berubah, mukanya lebar, mudah bergaul, matanya hidup,

banyak berpendapa

PAHAMI ANAK APA ADANYA

Tidak dapat disangsikan lagi, bahwa setiap manusia dilahirkan dari ibunya sejak

dahulu kala hingga sekarang selalu membutuhkan bantuan dan pertolongan dari

orang tua atau orang lain dalam berbagai hal. Berbagai bantuan dan pertolongan

tersebut secara tidak langsung adanya upaya dari orang tua maupun lainnya

(pendidik) untuk mendidik anak-anaknya, meskipun masih dengan cara sederhana.

Berbagai hal yang mempengaruhi anak, baik secara langsung atau tidak langsung

dan dilakukan secara sadar maupun tidak sadar merupakan sebuah proses pendidikan.

Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa anak membutuhkan suatu pemahaman

untuk kelangsungan pendidikannya. Kita sebagai pendidik ataupun lembaga

pendidikan harus sadar dan tanggap dari perilaku anak atau anak didik itu sendiri.

39

Page 40: Perkembangan peserta didik

Setiap individu dewasa, mempunyai segi kemampuan berfikir lebih rasional

dibandingkan dengan segi kemampuan berfikir pada anak-anak. Hal ini yang

menjadikan mengapa seorang anak membutuhkan pemahaman dari orang yang lebih

mengerti dari pemikiran anak tersebut (Noor Yusma). Ini bukan dikarenakan ukuran

otak mereka yang masih kecil, namun sifat dan cara kerja perkembangan otak mereka

saja yang masih muda dan kurang input dari pengalaman dan apa yang telah

dikerjakan oleh anak itu sendiri. Dalam hal ini kewajiban dari seorang pendidik

adalah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan amanah yang harus

diperbuat sesuai dengan keberadaan anak itu sendiri. Satu hal yang harus

diperhatikan oleh para pendidik adalah memahami beragamnya kemampuan, watak,

bakat dan latar belakang anak didik apa adanya , sehingga para pendidik termasuk

orang tua dapat menempatkan dan memperlakukan anak pada tempat yang berbeda

Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik termasuk orang

tua terkait dengan anak atau anak didik, antara lain :

1. Anak dan potensinya

Anak juga dapat diartikan sebagai manusia yang sepanjang hayatnya selalu

dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Sehubungan dengan itu, maka anak

bukan hanya dalam pengasuhan dan pengasihan orang tuanya, bukan pula hanya

pada usia sekolah, akan tetapi lebih dari itu. Yaitu sebagai manusia sempurna

yang utuh, dengan tetap berusaha terus menerus hingga akhir hayatnya. Oleh

karena itu, siapapun dan dimanapun berada dalam masa pertumbuhan dan

perkembangan sejak lahir hingga sampai hayatnya, baik dalam pengasuhan orang

tuanya maupun orang lain termasuk anak-anak.

Anak juga merupakan makhluk yang sedang tumbuh dan berkembang, baik

secara fisik maupun psikologis untuk mencapai tujuan pendidikannya. Pengertian

ini memberi arti bahwa anak merupakan anak yang belum dewasa dan

memerlukan bantuan orang lain agar menjadi dewasa. Dengan demikian salah

satu prinsip paling penting dalam memahami seorang anak adalah anak

40

Page 41: Perkembangan peserta didik

merupakan individu yang selalu tumbuh dan berkembang, sesuai dengan

iramanya masing-masing dan harus diselidiki apa saja yang muncul pada diri anak

tersebut

Agar proses dalam pembelajaran pada seorang anak dapat berjalan dengan

efektif, maka pendidik hendaknya memiliki pengetahuan tentang anak tersebut

dengan segala potensi yang dimilikinya. Sedangkan potensi yang dimiliki oleh

setiap manusia termasuk seorang anak adalah :

a). Bakat dan kecerdasan, keduanya merupakan kemampuan pembaawaan yang

potansial untuk mengacu pada perkembangan kemampuan akademis dan

keahlian dalam berbagai bidang kehidupan. Secara tidak langsung, bakat

berpangkal pada kemampuan kognisi, konasi (kehendak) dan emosi

b). Insting ( naluri ) merupakan suatu kemampuan berbuat tanpa melalui proses

pembelajaran. Juga merupakan kapabilitas yang mempunyai jenis-jenis

melarikan diri karena takut, menoleh karena jijik, ingin tahu karena

menakjubkan sesuatu, melawan karena marah, merendahkan diri, berkelamin

karena ingin mengadakan reproduksi, berkumpul, mencari sesuatu, dan

menarik perhatian orang lain karena ingin diperhatikan orang lain.

c). Nafsu dan berbagai dorongan meliputi nafsu yang mendorong kea rah

perbuatan tercela dan merendahkan orang lain, nafsu yang mendorong kea rah

perbuatan yang merusak, membunuh atau memusuhi orang lain, nafsu yang

mengarah pada perbuatan seksual demi memuaskan tuntutan pemuasan hidup

kelamin, dan nafsu yang mendorong ke arah ketaatan kepaha Allah Yang

Maha Segala-galanya.

d). Karakter ( watak asli ) atau tabiat manusia merupakan kemampuan psikologis

yang terbawa sejak lahir, dan selalu terkait dengan tingkah laku, moral, social

dan etika seseorang.

41

Page 42: Perkembangan peserta didik

e). Hereditas atau keturunan merupakan factor menerima kemampuan dasar dari

kedua orang tua sampai pada keturunan urutan yang lebih atas yang

mengandung unsure psikologis dan filosofi.

f). Intuisi merupakan kemampuan psikologis seseorang untuk memperoleh ilham

dari Tuhan

1. Hakikat seorang anak

Disadari atau tidak oleh setiap manusia, manakala membicarakan tentang

hakikat atau keberadaan seorang anak, maka tidak lepas dengan

membicarakan hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk social dan

pribadi, makhluk sedang berkembang, makhluk yang harus dididik dan

selanjutnya dapat dididik dan lain sebagainya.

Dalam mendidik anak, maka segala usaha ditujukan terhadap

perkembangan anaknya. Seperti seorang ibu selalu menyiapkan makanan dan

minuman untuk anggota keluarganya, agar mereka dapat tumbuh dan

berkembang dengan baik. Begitu juga seorang ayah yang bekerja mencari

nafkah untuk menghidupi keluarganya. Dengan demikian apa yang dikerjakan

oleh kedua orang tuanya secara tidak langsung membantu pertumbuhan

anaknya. Akan tetapi pada kenyataannya, perkembangan anak tidak selalu

cocok dengan apa yang diharapkan oleh orang tuanya. Misalnya anak-anaknya

sejak kecil sudah memperoleh kesempatan sekolah sampai dapat

menyelesaikan ke jenjang yang lebih tinggi, akan tetapi setelah menyelesaikan

pendidikan formalnya dia belum memperoleh pekerjaan sesuai dengan

harapan.

Bertolak dari fenomena tersebut, maka kunci pokoknya adalah kurang

persiapan anak dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Oleh karena itu,

kemmapuan menghadapi dan mengatasi persoalan hidup harus dikenalkan dan

ditanamkan sejak dini, sehingga anak peka terhadap persoalan tersebut, yang

selanjutnya memiliki kepedulian. Hal ini tentunya dimulai dalam lingkungan

42

Page 43: Perkembangan peserta didik

rumah tangganya dengan cara memperhatikan dan melibatkan anak pada

berbagai kejadian atau permasalahan dalam rumah tangga maupun masyarakat

sekitar. Juga mengerjakan pekerjaan yang dapat memberikan pengalaman

dalam menghadapi persoalan hidup kelak, sesuai dengan kapasitas

kemampuannya. Dengan kata lain, anak-anak sekarang harus dipersiapkan

secara khusus dalam mengahdapi kehidupan setelah dewasa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya orang

tua maupun anggota keluarga yang lain ( pendidik ) memberikan bimbingan

terhadap anak-anaknya dalam keluarga akan hidup dan kehidupan, baik

sedang dialami kelak akan dihadapi. Dengan demikian, peran orang tua,

anggota keluarga, pendidik / guru dan anggota masyarakat sangat besar

terhadap pembentukan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, sikap dan

kepribadian anan didik.

Oleh karena itu disarankan kepada para pendidik baik itu orang tua atau

guru agar lebih mengerti tentang karakteristik dan sifat yang ada pada diri

seorang anak atau anak didik tanpa menambah beban kepada mereka berupa

pemikiran yang masih jauh dengan kondisi usianya dan psikologisnya.

Referensi

Hasbullah.1996. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Romlah, M.Ag, Dra.2004.Psikologi Pendidikan.Malang:UMM Press

educatetolearn.com ( tanggal 31 Maret 2008 / 05:23 am

43

Page 44: Perkembangan peserta didik

Rangkuman MK

Daftar Pustaka

Daftar Mata Kuliah

MKDK4302 Perkembangan Peserta Didik

Mulyani Sumantri

2 SKS - Modul 1-6 / Edisi 1 ISBN : 9796892693 DDC22 : 371.8 Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2001

Mata kuliah ini membahas hakikat pertumbuhan dan perkembangan,karakteristik dan perbedaan individu (fisik,intelek,emosi,sosial,bahasa,bakat khusus,nilai,moral,dan sikap), kebutuhan dan tugas perkembangan anak usia sekolah dasar,anak usia sekolah menengah dan orang dewasa, serta implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan.

pembelian online: http://ebook.ut.ac.id

Tinjauan Mata Kuliah

44

Page 45: Perkembangan peserta didik

Keberhasilan anak dalam belajar merupakan harapan setiap guru dan orang tua. Untuk dapat mewujudkan harapan itlt, orang tua dan guru perlu memahami anak sebagai manusia seutuhnya dan memahami dirinya agar dapat menyesuaikan diri dengan anak yang menjadi t:tnggung jawabnya. Pendidikan anak di sekolah terutama menjadi tanggung jawab guru. Pendidikan anak di rumah terutama menjadi tanggung jawab orang tua. Pemisahan tanggung jawab itu sebenarnya tidak mutlak, karena orang tua harus mengetahui tentang bagaimana keadaan anaknya di sekolah dan guru pun seyogyanya mengetahui latar belakang anak itu. Oleh karena itu, guru dan orang lain hendaknya bekerja sama dalam hal pendidikan anak.

Mata kuliah ini membahas tentang hakikat pertumbuhan dan perkembangan, karakteristik dan perbedaan individu (fisik, intelek, emosi, sosial, bahasa,nilai, moral dan sikap), kebutuhan dan tugas perkembangan anak usia SO, anak lisht sekolah menengah dan orang dewasa serta implikasinya dalam penyetenggaraan pendidikan.

Dengan menguasai materi Perkembangan Peserta oidik tnt, kemampuan profesional Anda akan meningkat karena Anda akan mampu mengembangkan potensi peserta didik semaksimal mungkin untuk menyiapkan mereka terjurt ke masyarakat serta siap menghadapi bermacam ragam persoalan yang mungkln timbul di kelas/sekolah.

Setelah mengikuti mata kuliah ini, Anda diharapkan mampu:

1. menjelaskan hakikat pertumbunan dan perkembangan; 2. menjelaskan karakteristik anak usia SD; 3. menjelaskan perbedaan individu dan jenis kebutuhan anak usia SD; 4. menjelaskan karakteristik anak usia sekolah menengah; 5. menjelaskan karakteristik orang dewasa; 6. menjelaskan implikasi karakteristik peserta didik terhadap penyelenggaraan

pendidikan.

Mata kuliah ini dilengkapi dengan media audio yang akan memberikan penjelasan lebih rinci pada materi modul 6 yaitu Implikasi Karakteristik Peserta

Didik Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Silakan Anda. mendengarkan media tersebut agar materi yang diberikan dapat lebih Anda kuasai.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai serta bobot SKS, mata kuliah ini disajikan dalam 6 modul sebagai berikut. Modul 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Modul 2. Karakteristik Anak Usia SD Modul 3. Perbedaan Individu dan Kebutuhan Anak Usia SD Modul 4. Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah Modul 5. Karakteristik Orang Dewasa Modul 6. Implikasi Karakteristik Peserta Didik terhadap penyelenggara pendidikan

45

Page 46: Perkembangan peserta didik

Dengan mempelajari setiap modul dengan cermat sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan mengerjakan semua latihan, tugas dan tes yang diberlkan dengan sungguh-sungguh, Anda akan berhasil mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Selamat belajar, semangat selalu, semoga sukses!

Perkembangan Peserta   Didik

April 22, 2008 at 9:01 am (Uncategorized)

Tugas kelompok membuat makalah, pembagian kelompok seperti yang sudah disepakati bersama.Adapun tema makalah untuk masing2 kelompok:Kelompol 1Upaya apa saja yang harus dilakukan guru bilamana banyak peserta didik yang secara pembawaan rendah/ tidak dapat melakukan penyesuaian diri yang sehat.

Kelompok 2Bagaimana sikap dan upaya guru menghadapi peserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar, tidak mempunyai inisiatif untuk maju dalam bidang pendidikan maupun kegiatan-kegiatan lain.

Kelompok 3Upaya apa yang dilakukan guru bila ada peserjta didik yang karena gangguan emosi berpengaruh pada kelakuan dan proses belajarnya agar mereka berhasil dalam studi

Kelompok 4Bagaimana mengatasi peserta didik yang ternyata merasa tidak sesuai dengan sekolah dan jurusan yang dipilih agar mereka tetap berhasil dalam studi.

Kelompok 5Sebagai pendidik dalam pelaksanaan proses belajar pembelajaran, perlu mengikuti perkembangan peserta didiknya, aspek apa saja, bagainana cara memahaminya bagaimana cara mengatasi bila ada penyimpangan sehingga mereka bisa berhasil.

- 1 kelompok membuat 1 makalah sesuai dgn tema diatas.- Jumlah minimal 3 lembar.

46

Page 47: Perkembangan peserta didik

SAP (Satuan Acara Pembelajaran)

Matakuliah : Perkembangan Peserta DidikDosen : Dra. Henny Dewi Koeswanti, M.Pd

Diskripsi Perkuliahan : Mata kuliah ini membahas hakikat pertumbuhan dan perkembangan,karakteristik dan perbedaan individu (fisik,intelek,emosi,sosial,bahasa,baka khusus,nilai,moral,dan sikap), kebutuhan dan tugas perkembangan anak usia sekolah dasar,anak usia sekolah menengah dan orang dewasa, serta implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan.

Tujuan Umum :Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam aktivitas belajar dan proses belajar; kondisi-kondisi yang terkait dengan efektifitas belajar serta masalah-masalah yang terjadi didalamnya.

MINGGU POKOK BAHASAN METODE

I,II

III,IV

V,VI

VII,VIII

Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik :1.Definisi Pertumbuhan& Perkembangan2.Faktor-faktor dasar pertumbuhan dan per kembangan peserta didik.3.Fase-fase perkembangan

Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik(2) :1.Pola-Pola Perkembangan Afektif Manu- sia.2.Pola-pola perkembangan Kognitif Manusia.

3.Tugas-Tugas Perkembangan : 1.Masa Anak-anak 2.Masa Remaja 3.Masa Dewasa Awal 4.Masa Dewasa Akhir 5.Masa Orang Tua

Karakter Peserta Didik :1.Individu sebagai peserta didik2.Karakteristik Individu sbg peserta didik3.Pertumbuhan&Perkembangan peserta di dik4.Perbedaan Perkembangan Peserta didik

Internsive,Ceramah;

Diskusi

Internsive,Ceramah;

Diskusi

Internsive, Tugas dan

Diskusi

Internsive,Ceramah;

Tugasmandiri;

Diskusi

47

Page 48: Perkembangan peserta didik

IX

X

XI,XII

XIV,XV

XVI

UJIAN TENGAH SEMESTER

Membahas UTS

ImplikasiPertumbuhan&Perkembangan Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan:1.Pertumbuhan Fisik Peserta Didik Rema- ja.2.Perkembangan Intelek Peserta Didik Remaja.3.Perkembangan Bakat Khusus Peserta Di dik Remaja.4. Perkembangan Hub.Sos. Peserta Di dik Remaja.5.Perkembangan Bahasa Peserta Didik Remaja/usia sekolah menengah.6.Perkembangan Emosi Peserta Didik Remaja.7.Perkembangan Nilai,Moral&Sikap Pe- serta didik Remaja.8.Implikasi Pemenuhan Kebutuhan Rema- ja terhadap penyelenggaraan Pendidikan.

Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah/Remaja:1.Pengertian &Karakteristik Penyesuaian Diri.2.Proses &Aspek-Aspek Penyesuaian Diri3.Implikasi Penyesuaian Diri Peserta Di- dik.

UJIAN AKHIR SEMESTER

Internsive,Ceramah;

Diskusi;

Tugas Mandiri

Internsive,Ceramah;

Diskusi;

Tugas Mandiri

Bagi mhsw yang hadir min 80 %

DATAR Rujukan:

1. Enung Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik).

Bandung : CV.Pustaka Setia.

2. Mohammad Ali dan Mohammad Ashrori. 2006. Psikologi Remaja

(Perkembangan Peserta Didik). Bumi Aksara.

48

Page 49: Perkembangan peserta didik

3. Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

4. Sunarto, dkk. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

5. www.google.com

METODE PENILAIAN

1. Kehadiran (bobot = 10%)

2. Tugas kelompok (bobot = 20%)

3. Tugas Mandiri (bobot = 20%)

4. UTS (bobot = 20%)

5. UAS (bobot= 30%)

6. 1,2,3,4,5 dijumlah kemudian dirata- rata

49