perilaku coping single dad dalam …...perilaku coping single dad dalam menghadapi anak adhd skripsi...

119
PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Oleh: Siti Ulya Wahdah 104070002409 FAKUL TAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

PERILAKU COPING SINGLE DAD

DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD

Oleh:

Siti Ulya Wahdah

104070002409

FAKUL TAS PSIKOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

PERILAKU COPING SINGLE DAD

DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh

Siti Ulya Wahdah

104070002409

Di bawah bimbingan

Pembimbing I

Dra.Agustyawati,M.Phil,Sne NIP. 132 121 898

Pembimbing II

Desi Yustari.M.Psi NIP. 150 408 703

FAKULTAS PSIKOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 3: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Perilaku Coping Single dad dalam Menghadapi Anak

ADHD, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5

September 2008, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 5 Sepetember 2008

Sidang Munaqasyah

Dekan/

M.Si

Penguji I

~ ~Jo> Dr . Fadhilah Surab;a, M.Si NIP. 150 215 283

Pembimbing I

V-§W1~ -Ora. Agustyawati,M.Phil,Sne NIP. 132 121 898

Pembantu Dekan/

Penguji II

Desi Yustari.M.Psi NIP. 150 408 703

M.Si

Ph.D

Page 4: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

@ruJ [J~[ill "" 80o00C?SJGJ0

~~

{j)f;11 re11rla!til'cu1/a!t rlll)'f11111 le1!tarlap Ol)'CUl,y ltta111tt• rle11,ya//1

pe11ft!t il'cMlft 6<ftycu1,y rlct/11 11erp!f:a11laA.· fl &.Ytai XJ::Ju:vni1'11,

il'aAlAlla!t JJtereil'a il'1xlru111.111a, 6eba11atiJna11a· JHereil'a 6erc!ttct ~A // d

Oar fl :1nenrlkllk ~77/flf· tttakltt Ired/ .

Page 5: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

:J5edlcatecf to .n~/B dUJ

anrf alinormaf c/iif rfs in the

Worfrf

Page 6: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

ABSTRAK

(C) Siti Ulya Wahdah

(A) Fakultas Psikologi (B) Agustus 2008

(D) Perilaku coping single dad dalam menghadapi anak ADHD (E) 84 Halaman + Lampiran (F) Penelitian ini meneliti mengenai perilaku coping single dad dalam

menghadapi anak ADHD. Hal ini dilatar belakangi oleh pandangan masyarakat yang kerap meragukan keterampilan dan ketelatenan seorang ayah untuk dapat menjadi ayah sekaligus ibu bagi anaknya, terlebih jika ia single dad dan memiliki anak yang mengalami gangguan seperti gangguan ADHD.

Coping adalah proses saat individu berusaha menangani dan menguasai situasi penuh stress yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapi dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman pada dirinya.

Responden dalam penelitian ini adalah seorang single dad berusia 35 tahun yang memiliki anak dengan gangguan ADHD yang bertempat tinggal di Jakarta Selatan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana data atau hasilnya tidak diolah secara kuantitatif berupa angka-angka. Hasil penelitian akan diolah dan disajikan secara deskriptif dan tertulis dengan tujuan agar data yang didapat tetap utuh.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Peneliti menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data utama dan observasi untuk melengkapi data wawancara.

Coping yang dilakukan oleh single dad adalah problem-focused coping, di mana individu mencari penyelesaian masalah dengan menghilangkan kondisi yang menimbulkan stress (Phillip, 1999). Diantaranya yaitu active coping, planning, & seeking social for instrumental reason. Selain itu, single dad juga mengkombinasikannya dengan turning to religion dalam emotional focused coping.

Page 7: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Bagi penelitian selanjutnya, dalam menjalankan penelitian ini, peneliti tidak berbicara langsung dengan anak yang mengalami gangguan ADHD. Peneliti hanya mengobservasi interaksi antara ayah dan anak sehingga informasi yang didapat hanya dari ayah dan dari tingkah laku yang diperlihatkan oleh anak tanpa mencoba untuk bisa dekat dengan anak tersebut. Oleh karena itu, peneliti berharap peneliti selanjutnya bisa lebih baik.

Bagi Single dad khususnya, serta orang tua pada umumnya yang memiliki anak dengan gangguan ADHD, diharapkan tidak putus asa dalam melakukan penyembuhan maupun pendidikan anak. Dan beberapa hal lain yang perlu diingat yaitu anak ADHD membutuhkan kasih sayang dan kesabaran khusus dari orang dewasa, Bantu anak ADHD untuk memilih aktivitas yang tenang sehingga dapat menolong mengumpulkan energi mereka di satu tempat, berbicara secara pribadi dengan sikap penuh kasih dan pengertian, dan yang tak kalah penting adalah jangan lupa untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang lainnya pada saat yang sama.

(G) 26 Bahan bacaan

Page 8: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat serta pengikutnya.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis tidak jalan sendiri, tetapi banyak pihak

yang turut memberikan sumbangsihnya, baik berupa materi, pemikiran, moral

maupun support spiritual, karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, di antaranya :

1. lbu Ora.Netty Hartati,M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah, lbu Dra.Zahrotun Nihayah,M.S.i, Pudek 1, Dr.Ahmad

Syahid,M.Ag, Dosen Pembimbing Akademik, serta semua pembantu

Dekan, para Dosen dan karyawan yang telah banyak memberikan ilmu

dan semuanya untuk terus menerus membantu dan membimbing saya.

2. Bapak Drs.Asep Khairul Ghani, M.Si yang telah meyakinkan saya untuk

dapat melanjutkan penelitian ini ke tahap skripsi, serta lbu Yufi

Adriani.M.Si, Dosen Pembimbing Seminar Proposal yang telah

membimbing saya dalam penulisan proposal skripsi.

Page 9: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

3. lbu Dra.Agustyawati, M.Phil,Sne dan lbu Desi Yustari,M.Psi sebagai

Dosen Pembimbing skripsi yang telah menerima saya dengan sangat

baik dan sabar, serta telah banyak meluangkan waktu, tenaga untuk

terus membantu dan membimbing saya serta memberikan masukan­

masukan berharga yang harus saya lakukan selama menulis skripsi ini.

Selain itu, juga kepada bapak yang telah bersedia menjadi subyek dalam

penelitian ini.

4. lbu Ora. Fadhilah Suralaga,M.Si & Bapak Bambang Suryadi,Ph.D, selaku

penguji yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan yang

sangat berarti, sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

5. Mamah dan Buya yang tak pernah lelah memberikan kasih sayang, cinta

& perhatiannya, sehinggga ananda dapat menyelesaikan perkuliahan ini

dengan baik. Dan ananda ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

karena mamah & buya telah memberikan sumbangsihnya kepada

ananda, baik berupa materi, perhatian dan juga support spiritual yang

sangat membantu ananda dalam menyelesaikan tugas ini.

6. Demas Warda yang telah bersedia mencarikan bahan-bahan tambahan

yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas ini, serta yang telah

memberikan dukungan dan juga semangat kepada saya ketika rasa

jenuh dalam pembuatan tugas ini datang menghampiri.

7. Ka Dasril terima kasih banyak karena sudah bersedia menemani saya ke

kampus, perpustakaan, dan juga ke rumah Dosen. Penelitian ini tidak

Page 10: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

akan berjalan dengan la near tan pa adanya bantuan dari Ka dasril.

Semoga Allah membalas semua kebaikan Kadas dengan sesuatu yang

indah.

8. Para sahabat, Darma, Ge, Tami & lmoed yang selalu bersedia

memberikan dukungannya dan yang tak pernah kenal lelah untuk

menemani saya dalam suka dan duka, sehingga perkuliahan ini dapat

diselesaikan dengan baik. Semoga di rapat I diskusi selanjutnya, tidak

ada lagi permasalahan berat yang harus dibahas. Sukses & kompak

selalu !!

9. Teman-teman seangkatan (A, B, C) terutama untuk teman-teman di

kelas D yang rame & kompak bangettt Terima kasih banyak karena

kalian selalu mau mengingatkan saya ketika saya lupa akan suatu hal

dan selalu mau menjadi teman yang tulus, ikhlas. Maaf karena tidak bisa

disebutkan satu persatu, namun hal ini tidak membuat rasa sayang dan

bangga saya berkurang kepada kalian. Semoga ini bukan perpisahan

untuk selama-lamanya.

10. Senior dan juga junior yang telah banyak membantu saya dalam

memahami ilmu baru, sehingga wawasan yang sebelumnya telah dimiliki

menjadi bertambah. Terima kasih atas do'anya selama ini.

11. Teman-teman KKL, Tami, Tri, lmoed & Rani!. Terima kasih karena

kalian selalu bersedia untuk sharing, membagi ilmu & pengalaman yang

pernah kalian alami, sehingga saya selalu termotivasi untuk bisa menjadi

Page 11: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

seorang muslimah yang sukses. Untuk Tami & Tri, bahagianya susah,

lapar, dan senang bareng kalian. Dan hal ini merupakan pengalaman

yang tak akan pernah terlupakan

12. Mbahell (rental), yang selalu bersedia diganggu untuk dapat membantu

menyelesaikan tugas-tugas yang pernah ada. Semoga semua

keikhlasannya mendapat balasan yang penuh berkah dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terdapat banyak kesalahan dan

kekurangan, karena itu, kritik dan saran yang membangun guna perbaikan

skripsi ini sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak

dan tidak hanya sekedar jadi hiasan lemari.

Jakarta, Agustus 2008

Penulis

Page 12: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

DAFTAR ISi

Hal Judul ................................................................................................. 1

Pengesahan Pembimbing ........ ..... ... ..... ... .. ...... ..... ... .. ... ... .. . .. ... ... .. .... .. ... .. ii Pengesahan Panitia Ujian ... ... .. ... .. . .. ... ..... ........... ........ ........ ........ ... ... .. . .. . . iii Motto ....................................................................................................... iv Dedikasi ................................................................................................... v Abstrak..................................................................................................... vi Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii Daftar lsi................................................................................................... xii Daftar Tabel.............................................................................................. xiv Daftar Gambar.......................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................. . 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................... . 1.2. ldentifikasi Masalah .......................................................... . 1.3. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................ .

1.3.1. Batasan Masalah ..................................................... . 1.3.2. Rumusan Masalah ................................................... .

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... . 1.4.1. Tujuan Penelitian ..................................................... . 1.4.2. Manfaat Penelitian ................................................... .

1.5. Sistematika Penulisan ........................................................ .

1-12 1 7 8 8 9 9 9 9

11

BAB 2 KAJIAN TEORI ......................................................................... 13-40 2.1. Deskripsi Teoritik .............. ... ........ ... ......................... ... ... ..... 13

2.1.1. Definisi Stres ........ ........ .............. .............. .............. 13 2.1.2. Proses Pengalaman Stres ..................................... 14 2.1.3. Respon Stres ...... ... ..... ... ........... ...... .. ... ... ... ... .. ... ... . 17 2.1.4. Definisi Coping ...................................................... 17 2.1.5. Jenis-jenis Coping.................................................. 18 2.1.6. Fungsi-fungsi Coping . ... ... ........ ... ........................... 20 2.1.7. Proses-proses Coping............................................ 21 2.1.8. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping... 22 2.1.9. Definisi Ayah ......................................................... 24 2.1.10. Definisi Single dad.................................................. 25 2.1.11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan

Ayah.......................................................................... 27

Page 13: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

2.1.12. Pengaruh Pengasuhan Ayah terhadap Pendidikan Anak ...................................................................... 28

2.1.13. Definisi ADHD . ..... ... ..... ... ..... ... ... ..... ... ..... ... .. ... ... .. .. 30 2.1.14. Tiga Tipe Anak ADHD ............................................ 32 2.1.15. Kriteria ADHD. .. ... ... .. ... ... .. . .. ... .. ... .. . .. . .. ... ... .. . ..... ..... 33 2.1.16. Gejala ADHD ......................................................... 35

2.2. Kerangka Berfikir ................................................................ 37 2.3. Skema Kerangka Berfikir ... ... ... .. ... ... .. ... ... ..... ........... ........ ... 41

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 42-52 3.1. Jen is Penelitian ............. .. ......... .. . .. ... .. . ..... ... .. . .. ... ............... 42

3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian .... ...... ........... .... 42 3.1.2. Definisi Variabel . ... ..... ... .. ... . .. .. . .. ... ... .. ...... ........ ... ..... 43

3.2. Subjek Penelitian ...... ........... ... .. . .. ... .. . .. ... ... .. ... ... ... .. ... ... ..... 44 3.2.1. Responden Penelitian ................ ... ................ ... ... .. ... 44 3.2.2. Teknik Pengambilan Responden .............................. 45

3.3. Pengumpulan Data .. ..... ..... ... ..... ... . .. ... .. ... ...... ..... ............... 45 3.3.1. Teknik Pengumpulan Data....................................... 45 3.3.2. lnstrumen Pengumpulan Data .. ................... ........... .. 46

3.4. Teknik Analisa Data ........................................................... 50 3.5. Prosedur Penelitian .. ................ ........... ... ..... ... .................... 50

3.5.1. Pra Penelitian ............................................................ 51 3.5.2. Penelitian ........................... ... ........ ........ ...... ... ... ........ 52 3.5.3. Paska Penelitian..... ........ ........... ... ........ ... .................. 52

BAB 4 HASIL & ANALISA KESIMPULAN ........................................... 54-77 4.1. Gambaran Umum Subyek .. ...... ... ... .. ... ... .. ... ... ... ..... ............ 54 4.2. Hasil Penelitian ...... ................... ........ .............. ... .. ... ... ... ... ... 55

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN .......................................... 78-84 5.1. Kesimpulan . .. ... ........ ..... ... ........ ........ .............. ... ...... .. . .. ... .. .. 78 5.2. Diskusi ................................................................................ 81 5.3. Saran ... ..................... ................ ... ...... ................................. 84

DAFTAR PUSTAKA LAMPI RAN

Page 14: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Coping Single dad.............................................. 47 Tabel 4.1 Gambaran Umum Subyek .................................................. 54

Page 15: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

DAFTAR GAMBAR

Skema 2.1 Kerangka berfikir "perilaku coping single dad dalam menghadapi anak ADHD" ............. ........... ... ... .. ... ... ... . .. ... .. . 41

Skema 4.2 Analisis Kasus Subyek MM ........ ... ........ ... ... ... .. .... .. ...... ...... 77

Page 16: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Orang tua tunggal (single parent) adalah fenomena yang makin dianggap

biasa dalam masyarakat modern. Bagi yang (terpaksa) mengalaminya, entah

karena bercerai atau pasangan hidupnya meninggal, tak perlu terpuruk lama­

lama karena bisa belajar dari banyak hal. Dari bacaan, media massa, atau

dari orang yang mengalaminya. Meski begitu, sebaiknya orang dewasa tidak

menganggap sepele dampak psikologisnya terhadap anak yang baru saja

ditinggal salah satu orang tuanya.

Seorang ibu yang menjadi orang tua tunggal sering kali dianggap sudah

biasa bila dia mampu berperan sebagai seorang ibu sekaligus ayah bagi

anak-anaknya. Namun, seorang ayah yang menjadi orangtua tunggal (single

dad) tak jarang diragukan keterampilannya dalam mengurus rumah tangga.

lni belum termasuk "godaan" untuk menikah lagi, antara lain dengan maksud

agar kebutuhan anak-anak pada kehadiran ibu bisa terpenuhi. Sebagian

orang juga berpendapat, seorang ibu bisa lebih sabar mengurus anak dan tak

terlalu membutuhkan kehadiran seorang suami.

Page 17: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

2

Seorang ibu akan berpikir panjang dan mempertimbangkan banyak hal

sebelum memutuskan untuk menikah lagi. Seorang ayah kerap diragukan

keterampilan dan ketelatenannya sebagai ayah sekaligus ibu bagi anaknya.

Jangankan membesarkan anak seorang diri, bahkan ada seorang ayah yang

hanya tahan menduda selama dua hari dan langsung menikah lagi. Tentu

saja ayah seperti itu berbanding terbalik bila disandingkan dengan apa yang

dilakukan Muhammad Mamu (35), ayah dua anak yang selama sekitar lima

tahun menjadi single dad.

Seorang teman lama peneliti juga mengisahkan, setiap hari ia bersama

suaminya pergi ke kantor yang kebetulan berlokasi sama. Menjelang malam

hari mereka tiba di rumah. Kedatangan pasutri ini disambut dengan sukacita

oleh anak lelakinya yang berumur 11 bulan di teras rumahnya. Anehnya,

kendati si ibu berada di depan, justru sang ayahlah yang lebih hangat

disambut. "Anak saya baru butuh saya kalau lagi lapar atau sakit," kata ibu

muda itu.

Menjadi ayah yang hangat memang tidak berhenti pada saat anak lahir.

Justru ketika itulah proses awal menjadi ayah yang baik dimulai. Sayangnya,

hal itu tidak mudah untuk dilakukan. Apalagi belum tersedianya lembaga

pendidikan khusus lebih-lebih yang formal untuk melatih atau

Page 18: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

3

rnernpersiapkan seorang laki-laki rnenjadi orang tua yang baik. Posisi

sebagai orang tua biasanya diarnbil secara otornatis atau begitu saja.

Akibatnya, sering terjadi proses pendidikan terhadap anak juga dilakukan

secara otornatis, sadar atau tidak, sarna seperti yang pernah diperoleh dari

orang tuanya dulu. Lantaran warisan pendidikan turun-ternurun inilah banyak

orang beranggapan, pengasuhan anak dalarn keluarga rnenjadi porsi ibu.

Narnun, rnenurut lrwanto (2002, dalarn www.suararnerdeka.com) pandangan

itu rnulai berubah. Sejak tahun 1997 ada dorongan gerakan partisipasi laki­

laki di dalarn keluarga. Gerakan di tingkat dunia ini rnuncul lantaran selarna

kurun waktu 15 - 20 tahun terakhir, terjadi pergeseran konsep dari

motherhood rnenjadi parenthood. Dalarn konsep parenthood, bukan hanya

ibu yang penting, tetapi orang tua, dan orang tua itu dua: ayah dan ibu.

Dari sini rnulai dikernbangkan konsep orang tua yang baik dan hangat. "Di

rnasa lalu yang narnanya ayah itu selalu ditakuti. la juga figur yang dianggap

sebagai penanggung jawab moral keluarga, yang rnenurunkan nilai-nilai

penting pada anak-anaknya. Untuk itu ayah harus rnenakutkan. Kalau perlu,

ayah tak perlu banyak bicara tapi anak takut. Dilihat dari trend-nya, banyak

ayah rnuda rnasa kini di berbagai belahan dunia rnerasa tidak adil kalau

harus jadi sosok yang rnenakutkan.

Page 19: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Dari sini timbul kesadaran bahwa ayah masa kini tidak ingin seperti ayah

zaman dulu. Ayah yang efektif dan ayah yang tidak efektif bisa dinilai dari

kenal tidaknya mereka pada anaknya. Ayah yang efektif tahu apakah telah

mengecewakan anaknya. la juga tahu hal-hal apa saja yang disukai

anaknya. Ayah seperti ini juga tahu perbedaan anaknya dengan anak-anak

tetangga. Mereka pun sangat peduli dengan karakter si anak.

4

Ayah berperan dalam membangun citra diri anak. Khususnya citra diri

mengenai kelaki-lakian. Kedua orang tua diharapkan menunjukkan pada

anaknya bahwa tanggung jawab keluarga itu memang dipikul bersama-sama.

Misalnya, mengasuh anak, bernyanyi, bermain dengan anak-anak. Artinya,

wawasan gender dalam peran laki-laki dan perempuan itu tidak dipersempit,

tetapi sebaliknya diperluas. Lalu bagaimana dengan single dad yang

memiliki anak dengan gangguan ADHD.

Gangguan yang tidak dapat diidentifikasikan secara fisik dengan X-ray atau

laboratorium. ADHD hanya dapat dilihat dari perilaku yang sangat kentara

pada diri anak ADHD, karena ADHD adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan beberapa pola perilaku yang sulit dibedakan di antara anak­

anak yang kelak suatu hari ditemukan perbedaan beserta penyebabnya

(Sugiarmin, 2006).

Page 20: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

5

Anak dengan gangguan ADHD sering memiliki perasaan seperti orang yang

terkurung dalam kamar dengan televisi, radio, stereo sistem, dan dua mesin

penyedot debu yang semuanya dinyalakan secara maksimal dalam waktu

bersamaan. Kita bisa bayangkan betapa berisiknya. Di dalam sebuah kelas

sering menjadi "terlalu berisik" bagi anak ADHD. Anak dengan gangguan ini

juga seringkali mengusili temannya tanpa alasan yang jelas, misalnya tiba­

tiba memukul, mendorong, menimpuk, dan sebagainya meskipun tidak ada

pemicu yang harus membuat anak melakukan hal seperti itu.

Anak dengan gangguan ini tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima menit.

Dengan kata lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan

perhatiannya kepada hal lain. Tak hanya itu, anak dengan gangguan ADHD

tidak memiliki fokus jelas. Dia berbicara semaunya berdasarkan apa yang

diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya seringkali sulit

dipahami. Demikian pula pola interaksinya dengan orang lain. Biasanya

yang bersangkutan selalu cuek kala dipanggil sehingga orang tua sering

mengeluh kalau anaknya pura-pura tidak mendengar. Dengan perilaku

seperti ini, anak cenderung tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik

(Zaviera, 2007).

Page 21: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

6

Anak dengan gangguan ADHD pada umumnya juga memiliki sikap

penentang I pembangkang atau tidak mau dinasehati. Misalnya, penderita

akan marah jika dilarang berlari ke sana ke mari, coret-coret atau naik-turun

tangga tak berhenti. Penolakannya juga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek,

yang bersangkutan juga tidak memiliki sifat sabar. Ketika bermain tidak mau

menunggu giliran. Misalnya, ketika dia ingin memainkan mobil-mobilan yang

sedang dimainkan oleh temannya, dia langsung merebut tanpa "ba-bi-bu",

lalu dengan sikapnya yang seperti itu kesabaran dan kasih sayang orang tua

sangat berperan penting dalam pembelajaran perilakunya.

Seorang ibu seringkali dianggap lebih dekat dan lebih mengenal anaknya

dibanding ayah, sehingga jika anak itu hanya memiliki seorang ibu dan tanpa

ayah, ibu bisa merawat, mendidik, membiayai dan melaksanakan tugas ayah

lainnya dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari sosok Dewi Yul yang dapat

mendidik anak-anaknya yang cacat dengan baik dan sangat telaten. Namun,

bagaimana dengan seorang ayah yang lebih banyak menghabiskan

waktunya di luar rumah dapat mengambil alih tugas seorang ibu untuk

merawat dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang dan cinta,

terlebih jika anaknya mengalami gangguan pada sistem syaraf otak?

Page 22: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

7

Dengan kerusakan kecil pada sistern syaraf pusat dan otak, rnaka rentang

konsentrasi anak dengan gangguan ADHD rnenjadi sangat pendek dan sulit

dikendalikan. Oleh karena itu, orang tua dengan anak gangguan ADHD,

tidak pernah lelah rnelatih konsentrasi anaknya agar ia bisa rnelakukannya

walau hanya sebentar. Cara yang dipilih oleh orang tua terkadang berbeda

satu sarna lainnya dan sebelurn rnengarnbil keputusan untuk rnelakukan cara

itu, orang tua akan rnendiskusikannya terlebih dahulu kepada pasangan

rnereka (isteri ke suarni dan suarni ke isteri). Narnun bagairnana dengan

orang tua tunggal, dalarn hal ini ayah, dapat rnernberikan solusi yang terbaik

untuk anaknya jika ia tidak rnerniliki ternan bicara (isterinya) dalarn

rnenangani anak ADHDnya itu.

Berdasarkan perrnasalahan di atas, rnaka penulis tertarik untuk rnelakukan

penelitian dengan judul "Perilaku coping single dad dalarn rnenghadapi

anak ADHD".

1.2 ldentifikasi Masalah

1. Masalah-rnasalah apa saja yang ditirnbulkan oleh anak dengan gangguan

ADHD?

2. Kesulitan-kesulitan apa yang dirasakan sangat rnengganggu oleh single

dad?

Page 23: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

3. Permasalahan-permasalahan apa saja yang dialami oleh single dad

dalam merawat anaknya?

4. Bagaimanakah coping yang dipilih oleh single dad sebagai solusi

terhadap masalah yang timbul karena memiliki anak dengan gangguan

ADHD?

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah

1.3.1 Batasan Masalah

Untuk menghindari kerancuan dalam permasalahan yang diteliti, maka

penulis membatasi permasalahannya pada:

1. Coping adalah suatu perilaku, tindakan atau perbuatan yang ditempuh

oleh seorang ayah sebagai single parent dalam menghadapi anaknya

yang ADHD. Coping ini juga dapat berupa usaha kognitif tingkah laku

yang terus mengalami perubahan untuk menangani tuntutan spesifik dari

luar maupun dari dalam yang dinilai penuh dengan tuntutan atau

melampaui sumber-sumber daya yang dimiliki seseorang.

8

2. Single dad yaitu ayah yang menjadi pemimpin dalam sebuah keluarga

yang menjaga, mendidik, menjadi wali, serta membesarkan anak-anaknya

sendiri tanpa adanya pendamping.

3. ADHD yaitu gangguan pemusatan perhatian pada anak-anak yang

disertai hiperaktif yang memberikan gambaran tentang suatu kondisi

Page 24: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

medis yang disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, di

mana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls,

menghambat perilaku, dan tidak mendukung rentang perhatian mereka.

1.3.2 Rumusan Masalah

9

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang diajukan

adalah "Bagaimanakah coping yang dipilih oleh single dad sebagai

solusi terhadap masalah yang timbul karena memiliki anak ADHD ?".

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah yang sudah

dikemukakan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

coping yang dipilih oleh ayah sebagai solusi dari masalah yang timbul karena

memiliki anak ADHD.

1.4.2 Manfaat penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangannya

untuk menambah wawasan keilmuwan dan pengetahuan bagi masyarakat

umum serta pengembangan ilmu pengetahuan Psikologi pada khususnya

sebagai wacana klinis dan perkembangan, tentang pentingnya pemilihan

Page 25: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

10

pola-pola coping yang diambil oleh orang tua dalam menghadapi anak

dengan gangguan ADHD, dan juga tentang pentingnya melatih potensi yang

berada di dalam anak dengan gangguan ADHD.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat:

1) Dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya single dad yang memiliki anak

dengan gangguan ADHD, sehingga mereka mengetahui pola-pola coping

yang harus diambil untuk perkembangan anak selanjutnya tanpa harus

mengandalkan orang lain atau misalnya jasa baby sitter.

2) Memberikan gambaran tentang pentingnya peran orang tua dalam

perkembangan anak dengan gangguan ADHD.

3) Memberikan gambaran bahwa sebagai ayah tunggal (single dad) bagi

anak dengan gangguan ADHD, ayah juga dapat dan mampu merawat

anaknya dengan penuh kasih sayang.

4) Memberikan motivasi atau dorongan kepada single dad untuk tetap

optimis yakin bahwa dirinya mampu mengambil alih tugas seorang ibu.

Page 26: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

11

1.5 Sistematika Penulisan

Dalarn penulisan skripsi ini, terdapat sisternatika penulisan yang terdiri dari:

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian rnengenai latar belakang rnasalah, identifikasi

rnasalah, batasan dan rurnusan rnasalah, rnanfaat dan tujuan penelitian,

dan sisternatika penulisan.

2. BAB 2 KAJIAN TEORI

Bab ini berisi uraian rnengenai teori-teori: Coping (definisi coping, jenis­

jenis coping, fungsi coping, proses coping, faktor-faktor yang

rnernpengaruhi strategi coping). Ayah (Definisi ayah, Definisi single dad,

Faktor-faktor yang rnernpengaruhi keterlibatan ayah, Pengaruh

pengasuhan ayah terhadap anak). Anak ADHD ( Definisi ADHD, Tiga tipe

anak ADHD, Gejala ADHD, Kriteria ADHD, Penanganan ADHD).

Kerangka berfikir

3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian rnengenai jenis penelitian, pengarnbilan sarnpel,

instrurnen pengurnpulan data, prosedur penelitian dan teknik analisis

data.

Page 27: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

12

4. BAB 4 HASIL & ANALISIS DATA

Berisi tentang data-data yang diperoleh dari tiap subyek dan

membahasnya dengan mengacu pada teori-teori yang sudah disebutkan

terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan dengan

tujuan penelitian.

5. BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN

Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian diikuti dengan diskusi mengenai

berbagai temuan dalam penelitian ini kemudian dilengkapi dengan saran.

Page 28: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

BAB2

KAJIAN TEORI

2.1 Deskripsi Teoritik

2.1.1. Definisi Stres

Seringkali stres didefinisikan dengan hanya melihat dari stimulus atau respon

yang dialami seseorang. Definisi stres dari stimulus terfokus pada kejadian di

lingkungan seperti misalnya bencana alam, kondisi berbahaya, penyakit, atau

berhenti dari kerja. Definisi ini menyangkut asumsi bahwa situasi demikian

memang sangat menekan tapi tidak memperhatikan perbedaan individual

dalam mengevaluasi kejadian. Sedangkan definisi stres dari respon

mengacu pada keadaan stres, reaksi seseorang terhadap stres, atau berada

dalam keadaan di bawah stres (Lazarus & Folkman, 1976).

Definisi stres dengan hanya melihat dari stimulus yang dialami seseorang,

memiliki keterbatasan karena tidak memperhatikan adanya perbedaan

individual yang mempengaruhi asumsi mengenai stresor. Sedangkan jika

stres didefinisikan dari respon, maka tidak ada cara yang sistematis untuk

mengenali mana yang akan jadi stresor dan mana yang tidak. Untuk

mengenalinya, perlu dilihat terlebih dahulu reaksi yang terjadi. Selain itu,

banyak respon dapat mengindikasikan stres psikologis yang padahal

Page 29: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

14

sebenarnya bukan merupakan stres psikologis. Dari penjelasan tersebut,

terlihat bahwa respon tidak dapat secara reliabel dinilai sebagai reaksi stres

psikologis tanpa adanya referensi dari stimulus (Lazarus & Folkman, 1976).

National safety council (2003) mendefinisikan stres seb_qgai ketidakmampuan '

mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional & spiritual

manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik

manusia tersebut. Bila stres mengancam fisik manusia maka gejala yang

muncul dengan cepat dapat berupa respon terhadap denyut jantung

meningkat, tekanan darah meningkat, ketegangan otot meningkat, produksi

keringat meningkat, dan aktivitas metabolis meningkat

Dari definisi tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa stres

merupakan hubungan antara individu dengan lingkungan yang oleh individu

dinilai membebani atau melebihi kekuatannya dan mengancam

kesehatannya.

2.1.2. Proses Pengalaman Stres

Menurut Lazarus (1976) dalam melakukan penilaian tersebut ada dua tahap

yang harus dilalui, yaitu :

Page 30: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

1. Primary appraisal

Merupakan proses penentuan makna dari suatu peristiwa yang dialami

individu. Peristiwa tersebut dapat dipersepsikan positif, netral, atau negatif

oleh individu. Peristiwa yang dinilai negatif kemudian dicari kemungkinan

adanya harm, threat, atau challenge. Harm adalah penilaian mengenai

bahaya yang didapat dari peristiwa yang terjadi. Challenge merupakan

tantangan akan kesanggupan untuk mengatasi dan mendapatkan

keuntungan dari peristiwa yang terjadi.

Primary appraisal memiliki tiga komponen, yaitu :

a. Goal relevance, yaitu penilaian yang mengacu pada tujuan yang dimiliki

seseorang, yaitu bagaimana hubungan peristiwa yang terjadi dengan

tujuan personalnya.

15

b. Goal congruence or incongruenc, yaitu penilaian yang mengacu pada

apakah hubungan antara peristiwa di lingkungan dan individu tersebut

konsisten dengan keinginan individu atau tidak, dan apakah hal tersebut

menghalangi atau memfasilitasi tujuan personalnya. Jika hal tersebut

menghalanginya, maka disebut sebagai goal incongruence, dan

sebaliknya jika hal tersebut memfasilitasinya, maka disebut sebagai goal

congruence.

c. Type of ego involvement, yaitu penilaian yang mengacu pada berbagai

macam aspek dari identitas ego atau komitmen seseorang.

Page 31: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

16

2. Secondary appraisal

Merupakan penilaian mengenai kemampuan individu melakukan coping,

serta sumber daya yang dimilikinya, dan apakah individu cukup mampu

menghadapi harm, threat, & challenge dalam peristiwa yang terjadi.

Secondary appraisal memiliki tiga komponen, yaitu :

a. Blame and credit, yaitu penilaian mengenai siapa yang bertanggung

jawab atas situasi menekan yang terjadi atas diri individu.

b. Coping potential, yaitu penilaian mengenai bagaimana individu dapat

mengatasi situasi menekan atau mengaktualisasi komitmen pribadinya.

c. Future expectancy, yaitu penilaian mengenai apakah untuk alasan

tertentu individu mungkin berubah secara psikologis untuk menjadi lebih

baik atau buruk.

Pengalaman subjektif akan stres merupakan keseimbangan antara primary

dan secondary appraisal. Ketika harm & threat yang ada cukup besar,

sedangkan kemampuan untuk melakukan coping tidak memadai, stres yang

besar akan dirasakan oleh individu. Sebaliknya, ketika kemampuan coping

besar, stres dapat diminimalkan.

Page 32: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

17

2.1.3. Respon Stres

Taylor (1991, dalam Lazarus, 1976) menyatakan stres dapat menghasilkan

berbagai respon. Respon stres dapat terlihat dalam berbagai aspek, yaitu :

1. Respon fisiologis, dapat ditandai dengan meningkatnya tekanan darah,

detak jantung, detak nadi, dan sistem pernafasan.

2. Respon kognitif, dapat terlihat lewat terganggunya proses kognitif individu,

seperti pikiran menjadi kacau, menurunnya daya konsentrasi, pikiran

berulang, dan pikiran tidak wajar.

3. Respon emosi, dapat muncul sangat luas, menyangkut emosi yang

mungkin dialami individu, seperti takut, cemas, malu, marah, dan

sebagainya.

4. Respon tingkah laku, dapat dibedakan menjadi fight, yaitu melawan

situasi yang menekan, dan flight, yaitu menghindari situasi yang

menekan.

2.1.4. Definisi coping

Dalam Kamus Psikologi (Chaplin dalam Kartono:2004), coping disebutkan

sebagai:

"Setiap perbuatan, di mana individu me/akukan interaksi dengan Jingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menye/esaikan masa/ah".

Page 33: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

18

Selanjutnya, Lazarus dan Folkman (1980, dalarn Phillip 1999) rnendefinisikan

coping sebagai :

"Semua usaha kognitif dan tingkah laku individu untuk mengatasi, mengurangi, atau meminta toleransi".

Dari definisi-definisi coping di atas, rnaka penulis dapat rnengarnbil suatu

kesirnpulan bahwa coping adalah proses saat individu berusaha rnenangani

dan rnenguasai situasi penuh stress yang rnenekan akibat dari rnasalah yang

sedang dihadapi dengan cara rnelakukan perubahan kognitif maupun

perilaku guna rnernperoleh rasa aman pada dirinya.

2.1.5. Jenis-jenis Coping

Secara umum Lazarus (dalam Phillip, 1999) membagi coping rnenjadi 2

dimensi, yaitu :

a. Problem Solving Focused Coping, di mana individu secara aktif mencari

penyelesaian masalah untuk menghilangkan kondisi yang menimbulkan

stress.

b. Emotion Focused Coping, di mana individu rnelibatkan usaha-usaha untuk

mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak

yang akan timbulkan oleh suatu kondisi yang penuh tekanan.

Page 34: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Sementara itu Carver,C.S &Scheler,M.F (1989) membagi dua jenis coping

yang umum menjadi lebih variatif, yaitu :

a. Coping terpusat pada masalah (problem-focused coping)

19

1) Active coping (perilaku aktif), suatu proses pengambilan langkah­

langkah aktif untuk mengatasi stressor atau memperbaiki akibat-akibat

yang telah ditimbulkan oleh stressor tersebut.

2) Planning (perencanaan}, perencanaan mengenai hal-hal yang dapat

dilakukan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan stres.

3) Supression of competing activities (penekanan kegiatan lain) agar

dapat berkonsentrasi secara penuh dalam menghadapi sumber stres,

maka mengesampingkan tugas-tugas lain.

4) Restrain coping (penundaan perilaku mengatasi stres}, individu

menunggu saat yang tepat untuk melakukan suatu tindakan sehingga

ia dapat mengatasi sumber stress secara efektif.

5) Seeking social support for instrumental reason (pencarian dukungan

sosial dengan cara meminta nasihat, bantuan atau informasi dari

orang lain.

b. Coping terpusat pada emosi (emotional-focused coping)

1) Seeking social support for emotional reasons (pencarian dukungan

untuk alasan emosional) usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

Page 35: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

20

rnendapatkan dukungan sosial dengan cara rnerninta dukungan moral,

sirnpati atau pengertian dari orang lain.

2) Positive reinterpretation and growth (interpretasi kernbali secara positif

dan pendewasaan diri) individu rnenilai kernbali suatu situasi yang

rnenirnbulkan stres secara positif dan juga rnengarahkan individu

untuk rnelakukan tindakan-tindakan coping yang terpusat pada

rnasalah.

3) Denial (penolakan) rnenolak surnber stres atau bertindak seakan-akan

surnber stres tidak nyata.

4) Acceptance (penerirnaan), individu harus rnenerirna atau

rnenyesuaikan diri dengan keadaan yang dialarninya.

5) Turning to religion (rnernasrahkan diri pada agarna), individu rnencoba

rnencari ketenangan dalarn ajaran agarna.

2.1.6. Fungsi-fungsi Coping

Cohen & Lazarus (dalarn Sarafino, 1994) rnengernukakan bahwa coping

rnerniliki lirna tugas utarna, yaitu:

a. Mengurangi kondisi lingkungan yang berbahaya dan rneningkatkan

prospek untuk rnernperbaikinya.

b. Mentoleransi atau rnenyesuaikan diri dengan kenyataan yang

negatif.

c. Mernpertahankan garnbaran diri yang positif.

Page 36: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

d. Mempertahankan keseimbangan emosional.

e. Melanjutkan kepuasan terhadap hubungannya dengan orang lain.

Secara umum fungsi coping adalah untuk menghilangkan kondisi

tertekan yang dirasakan agar dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan serta dapat diterima oleh lingkungan secara positif sehingga

berada dalam keadaan yang tidak tertekan lagi.

2.1. 7. Proses-proses Coping

21

Lazarus (Sarafino, 1994) memandang coping sebagai proses yang terjadi bila

orang mengalami stres, mengatakan proses coping didahului oleh proses­

proses stress, yaitu :

a. Penilaian primer, yaitu proses mempersepsikan adanya suatu

ancaman bagi seseorang.

b. Penilaian sekunder, yaitu proses pengolahan di otak tentang suatu

potensi respon terhadap ancaman.

c. Barulah pada tahap selanjutnya dilakukan coping, yaitu proses

memutuskan respon yang digunakan untuk menghadapi masalah.

Page 37: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

22

2.1.8. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi individu dalam memilih strategi

coping yang akan digunakan dalam mengatasi permasalahannya (Mu'tadin,

2002) yaitu :

1. Kesehatan Fisik , Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama

dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga

yang cukup besar

Keyakinan atau pandangan positif , Keyakinan menjadi sumber daya

psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib (eksternal

locus of control) yang mengerahkan individu pada penilaian

ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan

strategi coping tipe : prob/em-solving focused coping

3. Keterampilan memecahkan masalah, Keterampilan ini meliputi

kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi,

mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif

tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan

dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan

rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.

4. Keterampilan sosial, Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk

berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan

nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat.

Page 38: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

23

Dukungan sosial, Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan

informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua,

anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat

sekitarnya

6. Materi, Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang barang

atau layanan yang biasanya dapat dibeli.

Dapat diketahui bahwa tiap individu memilih strategi coping yang berbeda,

sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan untuk

mengahadapi suatu permasalahan karena tekanan-tekanan yang ditimbulkan

oleh permasalahan setiap individu memiliki tingkatan yang berbeda-beda,

sehingga dalam pemilihan strategi coping pun berbeda-beda.

Menurut Greenglass & Naguchi (1996, dalam Sarafino, 1994), laki-laki lebih

menyukai untuk menggunakan problem-focused coping, sedangkan

perempuan lebih banyak menggunakan emotion-focused coping dalam

mengatasi stresnya. Akan tetapi, ketika laki-laki dan perempuan memiliki

jabatan dan pendidikan yang sama, tidak ada perbedaan gender dalam

pemilihan strategi coping.

Page 39: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

24

2.1.9. Oefinisi Ayah

Ayah dapat didefinisikan berkaitan dengan perannya dalam pengasuhan

anak. Definisi ini membuat ayah kandung, ayah tiri, dan pria-pria lain yang

terlibat atau berperan dalam pengasuhan anak dapat disebut sebagai ayah.

Definisi lain yang lebih menarik mengenai ayah berkaitan dengan perannya

sebagai pelindung, hal ini menarik karena ibu didefinisikan dalam kaitan

perannya sebagai pengasuh (nurturing).

Parson dan Bales (dalam Phares, 1996) menyebutkan bahwa ibu memiliki

peran ekspansif sedangkan ayah memiliki peran intsrumental dalam

keluarga. Furstenberg (sebagaimana yang dikutip oleh Phares, 1996)

mengemukakan ada dua jenis ayah dalam masyarakat yaitu ayah yang baik

(good dads) dan ayah yang jahat (bad dads). Ayah yang baik digambarkan

sebagai ayah yang memiliki keterlibatan tinggi dalam pengasuhan anak,

sedangkan ayah yang jahat digambarkan sebagai ayah yang tidak memberi

dukungan emosional yang memadai kepada keluarga dan tidak menunjukkan

dukungan emosional dan keterlibatan dalam pengasuhan anak.

Dari uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa keterlibatan seorang

ayah merupakan suatu keseluruhan interaksi antara orang tua (pengasuh)

dengan anak (yang diasuh), dimana ayah sebagai pelindung menstimuli

anaknya dengan mentransmisikan tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai

Page 40: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat memperoleh

yang terbaik dalam perjalanannya menuju kedewasaan.

2.1.10. Definisi Single dad

25

Single dad merupakan bagian dari single parent. Menurut Sager dkk (dalam

Setiawati & Zulkaida, 2007) orang tua tunggal adalah orang tua yang

memelihara dan membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran dan dukungan

dari pasangannya (dalam hal ini adalah seorang ayah).

Cashion (dalam Setiawati & Zulkaida, 2007) menyatakan bahwa single dad

adalah ayah yang menjadi pemimpin dalam sebuah keluarga yang menjaga,

mendidik, menjadi wali, serta membesarkan anak-anaknya sendiri tanpa ada

pendamping.

Secara spesifik Hanson (dalam Setiawati & Zulkaida, 2007) menyebutkan

faktor yang menyebabkan single dad karena perceraian, kematian pasangan,

atau karena merupakan lelaki lajang yang mengadopsi anak.

Dari definisi di atas, maka yang dimaksud dengan single dad adalah seorang

pria dewasa yang sudah memasuki jenjang perkawinan dan dikaruniai anak

namun, berpisah dengan pendamping wanita (karena bercerai, meninggal,

dsb). Dalam menjalani statusnya sebagai single dad, para ayah akan

menemui masalah-masalah yang sebelumnya belum pernah dirasakannya.

Page 41: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Pada umumnya, masalah yang paling berat dihadapi oleh seorang pria

adalah tidak sanggupnya tinggal sendirian terlalu lama, bukan hanya soal

kebutuhan terhadap pendamping, tetapi juga menangani segala urusan

rumah. Karakter dan sifat anak yang berbeda-beda pun bisa membuat

"pusing". Diperlukan keterampilan, ketelatenan, dan pendekatan khusus.

Umumnya, hanya wanita yang bisa melakukan itu, karena pada dasarnya

wanita lebih memperhatikan hal-hal detail. Sedangkan pria cenderung

berpikir global, garis besar, dan penuh dengan analisis.

26

Masalah lain yang biasanya dihadapi para single dad biasanya menyangkut

masalah teknis. Sang ayah yang bekerja mempunyai keterbatasan waktu

untuk anak-anaknya. Kendala psikologis dan emosional, seperti perasaan

bersalah karena tidak bisa menjadi ayah yang ideal, over providing (terlalu

melayani), dan over curiousity (tidak percaya kepada anak, efek dari ayah

kurang percaya diri), bisa muncul.

Bisa pula timbul problem emosional dan psikologis dari sang ayah, seperti

masih menyimpan amarah dan perasaan bersalah yang disebabkan oleh

perceraiannya. Dan hal itu yang bisa mempengaruhi cara berpikir ayah

dalam mendidik dan membesarkan anak.

Page 42: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

27

2.1.11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Ayah

Menurut Riley & Shalala (dalam Slameto, 2003) peran ayah itu spesial

karena mempunyai efek bagi anak. Menurutnya ada 4 peran yaitu: (1)

Modeling adult male behavior(pemberi contoh), (2) Making Choices

(membuat pilihan), (3) Problem Solving abilities (kemampuan memecahkan

masalah), (4) Providing Financial and Emotional Support (memberikan

finansial & memperkuat emosi). Sedangkan Evans (1999, dalam Slameto

2003) menyebut peranan ayah pada umumnya itu dengan Five Ps yaitu: (1)

Problem-Solver (pemecah masalah), (2) Playmate (teman bermain), (3)

Punisher (pemberi hukuman), (4) Provider (penyedia), dan (5) Preparer

(mempersiapkan)

Rocky Mountain Family Council (Slameto, 2003) mengutip Kyle Pruett yang

menyatakan bahwa anak-anak yang sukses ayahnya mendemonstrasikan:

tanggung jawab, membantu membentuk perilakunya yang tepat dan mantap,

memberi contoh bagaimana menghadapi (persoalan) hidup sehari-hari, serta

perlunya prestasi (belajar) dan produktivitas.

Ketika orang tua berinteraksi dengan anak-anaknya, biasanya ayah lebih

disukai oleh anak-anaknya dibandingkan ibunya untuk dapat menghabiskan

waktu dalam permainan, dan ibu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

Page 43: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

I-PERPUS~~~;AN ~:;;-1 U!N SY/\HID J/\l<AFH/\ j ---· -------------·

28

merawat anak-anaknya. Banyak faktor yang dapat melibatkan ayah dengan

anak-anaknya. Kepuasan pernikahan dan cinta ayah kepada isterinya telah

menunjukkan hubungan yang positif dengan keterlibatannya dalam

pengasuhan anak-anaknya. Ayah yang tidak bekerja kemungkinan lebih

banyak terlibat dengan anak-anaknya dibandingkan dengan ayah yang

bekerja.

Tingginya pendapatan ayah dapat mengurangi waktunya untuk bisa bersama

dengan anak-anaknya setiap minggu, meskipun demikian ayah dengan

penghasilan yang tinggi lebih mempunyai banyak waktu untuk dapat

diberikan kepada anak-anaknya setiap minggu dibandingkan dengan seorang

ibu dengan penghasilan tinggi ( Hillary, 2003).

2.1.12. Pengaruh Pengasuhan Ayah terhadap Pendidikan Anak

Pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan anak telah disadari oleh

banyak pihak, kebijakan manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam

reformasi pendidikan pun menempatkan peranan orang tua sebagai salah

satu dari 3 pilar keberhasilannya.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa bila orang tua berperan dalam

pendidikan, anaknya menunjukkan peningkatan prestasi belajar, diikuti

Page 44: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

dengan perbaikan sikap, stabilitas sosio-ernosional, kedisiplinan, serta

aspirasi anaknya untuk belajar sarnpai di Perguruan Tinggi, bahkan setelah

bekerja dan berkeluarga (NCES: 1998, Slarneto 2003).

29

Peranan ayah rnenjadi rnenarik untuk dikaji rnengingat rnakin banyak ibu

yang sernula sebagai ibu rurnah tangga kini rnenjadi wanita karir/bekerja

sehingga kesernpatan, perhatian, dan perlakuannya terhadap anak rnenjadi

berkurang. Konsekuensinya sernula ayah di sarnping tetap berkonsentrasi

sebagai tulang punggung ekonorni keluarga yang tetap bekerja juga di tuntut

lebih banyak berperan dalarn pendidikan anaknya.

Berdasarkan hasil penelitian di AS pada tahun 2002 (Slarneto, 2003)

terhadap 15.000 rernaja sebagai sarnpelnya rnenujukkan jika peranan ayah

dalarn pendidikan anak berkurang/ terabaikan atau tak dilakukan, rnaka

terjadi peningkatan yang signifikan: (1) Jurnlah anak putri belasan tahun

harnil tanpa rnenikah, (2) Krirninalitas yang dilakukan oleh anak-anak, dan (3)

Patologi psiko-sosial.

Lebih lanjut diternukan juga bahwa absennya peranan ayah jauh lebih

signifikan darnpak negatifnya bagi anak (seperti di atas) dibanding absennya

peranan ibu. Maka wajar jika US Departernen of Justice pada tahun 1988

Page 45: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

menyatakan bahwa ketidak-adanya peranan ayah dalam pendidikan anak

menjadi prediktor yang paling signifikan bagi tindak kriminal dan kekerasan

anak-anaknya (Fathering lnterprises: 1995-1996, Slameto 2003).

Sebaliknya, sejalan dengan temuan Daugherti dan Kurosaka (2002, dalam

Slameto 2003), jika dalam keluarga ayah berperan dalam pendidikan

anaknya, maka akan meningkatkan prestasi belajarnya, dan juga

mengembangkan potensi keteguhan perkawinannya kelak setelah

dewasa/berkeluarga. Mengingat demikian penting peranan ayah apalagi

dalam masyarakat yang patrilinear ini, maka studi tentang peranan ayah

dalam pendidikan anak menjadi bermanfaat dalam reformasi pendidikan

utamanya melalui peningkatan mutu, apalagi dikaitkan dengan prestasi

belajar anak.

2.1.13. Definisi ADHD

30

ADHD adalah istilah populer, kependekan dari Attention Deficit Hyperactive

Disorder, atau dalam bahasa Indonesia ADHD berarti gangguan pemusatan

perhatian disertai hiperaktif. Sebelumnya, pernah ada istilah ADD

kependekan dari attention deficit disorder yang berarti gangguan pemusatan

perhatian. Pada saat ditambahkan hiper-activity/hiper-aktif penulisannya

menjadi beragam. Ada yang ditulis ADHD, AD-HD, dan ada pula yang

Page 46: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

menulis ADD/H. tetapi sebenarnya dari tiga jenis penulisan istilah itu

maksudnya adalah sama (Sugiarmin, 2006)

31

lstilah ini merupakan istilah yang sering muncul pada dunia medis yang

belakangan ini gencar pula diperbincangkan dalam dunia pendidikan dan

psikologi. lstilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang

disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu

mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku,

dan tidak mendukung rentang perhatian mereka.

Jika hal tersebut terjadi pada seorang anak dapat menyebabkan berbagai

kesulitan belajar, kesulitan berperilaku, kesulitan sosial, dan kesulitan­

kesulitan lain yang kait-mengkait. Menurut Barkley (1990, dalam U.S

Departement of Education 2003) ketidakmampuan anak ADHD dalam

mengontrol perilakunya, menyebabkan mereka terisolasi dari lingkungan

sosial. Jadi, jika didefinisikan secara umum ADHD menjelaskan kondisi

anak-anak yang memperlihatkan simtom-simtom (ciri atau gejala) kurang

konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif yang dapat menyebabkan

ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka. ADHD

merupakan suatu gangguan kronis dapat dimulai pada masa bayi dan

berlanjut sampai dewasa.

Page 47: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

32

Kenyataannya, ADHD ini tidak selalu disertai dengan gangguan hiperaktif.

Oleh karena itu, makna istilah ADHD di Indonesia, lazimnya diterjemahkan

menjadi gangguan pemusatan perhatian tanpa/dengan hiperaktif (GPP/H).

Anak yang mengalami ADHD atau GPP/H kerap kali tumpang tindih dengan

kondisi-kondisi lainnya, seperti disleksia (dyslexia}, dispraksia (dyspraxia),

gangguan menantang dan melawan (oppositional defiant disorder/ODD).

2.1.14. Tiga Tipe Anak ADHD

a. Tipe ADHD gabungan

Untuk mengetahui tipe ini, dapat didiagnosis /dideteksi oleh adanya paling

sedikit 6 di antara 9 kriteria untuk "perhatian", ditambah paling sedikit 6 di

antara 9 kriteria untuk hiperaktivitas impulsivitas (Sugiarmin, 2006).

Munculnya enam gejala tersebut berkali-kali sampai dengan tingkat yang

signifikan disertai adanya beberapa bukti, antara lain sebagai berikut :

1) Gejala-gejala tersebut tampak sebelum anak mencapai usia 7 tahun.

2) Gejala-gejala diwujudkan pada paling sedikit dua seting yang berbeda.

3) Gejala yang muncul menyebabkan hambatan yang signifikan dalam

kemampuan akademik.

4) Gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh kondisi

psikologi atau psikiatri lainnya.

Page 48: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

33

b. Tipe ADHD kurang memerhatikan dan tipe ADHD hiperaktif impulsif

Untuk rnengetahui ADHD tipe ini, dapat didiagnosis oleh adanya paling

sedikit 6 di antara 9 gejala untuk 'perhatian' dan rnengakui bahwa individu­

individu tertentu rnengalarni sikap kurang rnernerhatikan yang rnendalarn

tanpa hiperaktivitas/irnpulsifitas. Hal ini rnerupakan salah satu alasan

rnengapa dalarn beberapa buku teks, kita rnenernukan ADHD ditulis dengan

garis -AD/HD. Hal ini rnernbedakan bahwa 'ADHD kurang rnernerhatikan'

dari jenis ketiga yang dikenal dengan tipe hiperaktif irnpulsif.

c. Tipe ADHD hiperaktif impulsif

Tipe ketiga ini rnenuntut paling sedikit 6 di antara 9 gejala yang terdaftar pada

bagian hiperaktif irnpulsifitas. Tipe 'ADHD kurang rnernerhatikan' ini

rnengacu pada anak-anak yang rnengalarni kesulitan lebih besar dengan

rnernori rnereka dan kecepatan motor perseptual, cenderung untuk rnelarnun,

dan kerap kali rnenyendiri secara sosial.

2.1.15. Kriteria ADHD

Berdasarkan Diagnostic Statistical Manual (DSM) IV (1994), ADHD dibagi

rnenjadi beberapa kriteria, sebagai berikut:

Page 49: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

a. Kriteria sulit konsentrasi

1) Sering melakukan kecerobohan atau gaga! menyimak ha! yang

terperinci dan sering membuat kesalahan karena tidak cermat.

34

2) Sering sulit memusatkan perhatian secara terus-menerus dalam suatu

aktivitas.

3) Sering tampak tidak mendengarkan kalau diajak bicara.

4) Sering tidak mengikuti instruksi dan gaga! menyelesaikan tugas.

5) Sering sulit mengatur kegiatan maupun tugas.

6) Sering menghindar, tidak meyukai atau enggan melakukan tugas yang

butuh pemikiran yang cukup lama .

7) Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk melakukan tugas.

8) Sering mudah beralih perhatian oleh rangsang dari luar.

9) Sering lupa dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari.

b. Kriteria hiperaktif dan impulsif

1) Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau

sering menggeliat.

2) Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk

man is.

3) Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan

yang tidak selayaknya.

Page 50: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

4) Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan

tenang.

5) Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga,

tenaganya tidak habis.

6) Sering terlalu banyak bicara.

7) Sering terlalu cepat memberi jawaban ketika ditanya padahal

pertanyaan belum selesai.

8) Sering sulit menunggu giliran.

9) Sering memotong atau menyela pembicaraan.

2.1.16. Gejala ADHD

Menurut DSM-IV (1994), ADHD terdiri dari tiga gejala utama:

35

a. lnatensivitas (tidak ada perhatian atau tidak menyimak), terdiri dari :

1) Gagal menyimak hal yang rinci.

2) Kesulitan bertahan pada satu aktivitas.

3) Tidak mendengarkan pada waktu diajak belajar.

4) Kesulitan mengatur jadwal tugas dan kegiatan.

5) Sering menghindar dari tugas yang memerlukan perhatian lama.

6) Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk tugas.

7) Sering beralih perhatian oleh stimulus dari luar.

8) Sering pelupa dalam kegiatan sehari-hari.

Page 51: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

36

b. lmpulsivitas (tidak sabaran), terdiri dari :

1) Sering memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai.

2) Sering mengalami kesulitan menunggu giliran.

3) Sering memotong atau menyela orang lain.

4) Sembrono, melakukan tindakan berbahaya tanpa pikir panjang.

5) Sering berteriak di kelas.

6) Tidak sabaran.

7) Usil, suka mengganggu anak lainnya.

8) Permintaannya harus segera dipenuhi.

9) Mudah frustrasi dan putus asa.

c. Hiperaktivitas, terdiri dari :

1) Sering menggerakkan kaki atau tangan dan sering menggeliat.

2) Sering meninggalkan tempat duduk di kelas.

3) Sering berlari dan memanjat.

4) Mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas dengan tenang.

5) Sering bergerak seolah diatur oleh motor penggerak.

6) Sering berbicara berlebihan.

Page 52: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

37

2.2 Kerangka Berfikir

Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melaksanakan proses

sosialisasi pribadi anak. Di tengah keluarga anak belajar mengenal makna

cinta kasih, sirnpati, loyalitas, ideologi, birnbingan dan pendidikan. Keluarga

rnemberikan pengaruh menentukan pada pernbentukan watak dan

kepribadian anak.

Karakteristik yang unik dari anak-anak adalah perkernbangan fisik dan

rnotorik bahasa, serta perkembangan emosi rnereka. Hal ini dikarenakan

mereka selalu saja mernberikan perkembangan baru pada setiap

pertarnbahan usia mereka. Pada masa anak-anak, proses belajar masih ia

dapatkan dari orang tuanya serta lingkungan yang masih terbatas, oleh

karena itu hal ini akan rnenjadi sesuatu yang selalu baru bagi rnereka dan hal

ini pula yang dapat langsung mempengaruhi setiap pertumbuhan dan

perkembangan mereka (Syah, 2005)

Terdapat dua karakteristik pada anak-anak, yaitu karakteristik anak yang

normal dan karakteristik anak abnormal. Anak dengan gangguan ADHD

terrnasuk ke dalarn anak dengan karakteristik abnormal. Anak ADHD tidak

dapat memilah dan rnernusatkan pikiran pada satu hal pada suatu saat.

Page 53: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

38

Mereka cenderung terus menerus bergerak baik secara mental maupun fisik,

karena anak ADHD tidak dapat duduk diam, tidak dapat mendengarkan, atau

bahkan tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan dalam jangka waktu yang

lama, maka mereka mengalihkan perhatian dari satu hal ke hal yang lain dan

seringkali mengganggu anak-anak lain pada saat yang sama (Zaviera, 2007).

Anak-anak yang menderita gangguan ini akan mengalami kesulitan dalam

mengendalikan perilaku sehari-hari mereka, baik di sekolah maupun di

lingkungan luar sekolah. Mereka juga cenderung mengalami kecelakaan dari

hiperaktifnya.

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, penulis berasumsi bahwa gangguan

ADHD yang diderita oleh anak dapat menjadi sumber stres bagi orang

tuanya. Gangguan ADHD ini dapat menjadi sumber stres bagi single dad

karena dari gangguan tersebut timbul permasalahan-permasalahan yang

cukup kompleks. ADHD dapat mempengaruhi pendidikan anak, misalnya

anak ADHD memiliki kemampuan memusatkan perhatian yang lemah,

sehingga hal ini dapat mengganggu anak tersebut untuk dapat menerima

arahan dan juga sulit menyelesaikan tugas.

Page 54: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

39

ADHD pun dapat mempengaruhi perilaku, misalnya karena anak ADHD tidak

dapat duduk tenang, maka perilaku yang dimunculkan oleh anak tersebut

menjadi sulit untuk dikontrol. Selain itu, aspek sosial anak itu sendiri,

misalnya karena anak dengan gangguan ADHD mengalami kesulitan untuk

mengontrol perilakunya, sehingga anak tersebut juga akan mengganggu

teman-temannya dan hal ini menyebabkan ia tidak memiliki teman (Zaviera,

2007).

Dengan permasalahan yang ditimbulkan oleh anak ADHD, maka keluargalah

yang pertama kali membantu dan juga selalu berusaha untuk dapat

menyembuhkan anak tersebut, karena keluarga adalah lembaga pertama

dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi pribadi anak. Di tengah

keluarga anak belajar mengenal makna cinta kasih, simpati, loyalitas,

ideologi, bimbingan dan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh

menentukan pada pembentukan watak dan kepribadian anak.

Dari gangguan ADHD yang menimbulkan beberapa masalah, dapat

menimbulkan stress bagi keluarga terutama orang tua. Dan dari stres inilah

yang memancing orang tua untuk dapat menentukan coping agar dapat

keluar atau meringankan permasalahan yang ada. Orang tua memang selalu

ada untuk anak-anaknya dan akan terus seperti itu meskipun orang tuanya

Page 55: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

40

tidak lengkap lagi (karena bercerai atau karena meninggal salah satunya).

Selain itu, orang tua juga memerlukan dukungan dan semangat bagi anaknya

yang mengalami ADHD agar dapat sedikit demi sedikit membantu

perkembangannya. Dukungan itu bisa didapatkan dari keluarga (ayah, ibu,

kakak, adik, nenek, kakek) ahli profesional (Psikolog, Psikiater), dan juga non

profesional (tetangga). Dari permasalahan-permasalahan yang timbul dan

juga dari dukungan sosial yang ada, dapat membantu single dad dalam

menentukan perilaku copingnya terhadap gangguan ADHD yang diderita oleh

anaknya (Sugiarmin, 2006).

Page 56: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

41

2.3 Skema Kerangka Berpikir

Mengurus Problem-focused coping

ADHD • Active coping rumah • Planning

• Supression of competing

\ I activities

• Restrain coping

• Seeking social support

( SINGLE DAD J for instrumental reason

Mencari nafkah Emotional-focused coping

I \ • Seeking social support

for emotional reasons

• Positive reinterpretation and growth

• Denial

Pandangan Merawat • Acceptance

masyarakat anak • Turning to religion

Skema 2.1 kerangka berfikir

"perilaku coping single dad dalam menghadapi anak ADHD

Page 57: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab 3 peneliti akan membahas tentang metodologi penelitian yang

merupakan bagain urgen dalam suatu penelitian. Sebagaimana diketahui

bahwa setiap penelitian harus direncanakan, artinya diperlukan suatu

metodologi penelitian atau juga dikenal dengan desain penelitian. Hal ini

berguna agar penelitian yang akan dilakukan dapat berjalan sesuai dengan

tujuan penelitian tersebut sehingga lebih efektif dan efisien.

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana data atau hasilnya

tidak diolah secara kuantitatif berupa angka-angka. Hasil penelitian akan

disajikan secara verbatim dan tertulis dengan tujuan agar data yang didapat

tetap utuh. Penelitian dengan pendekatan kualitatif juga digunakan agar

dapat mengungkap tentang bagaimana pola-pola penyesuaian coping yang

dipilih oleh single dad yang memiliki anak hiperaktif sebagai solusi terhadap

masalah yang timbul karena memiliki anak hiperaktif dan masalah-masalah

apa saja yang dialami single dad dalam menghadapi anaknya yang ADHD.

Page 58: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

43

Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang

merupakan bagian dari penelitian kualitatif dan dengan tujuan penelitian

deskriptif. Menurut Punch (1998, dalam Poerwandari 2001) dalam

pendekatan studi kasus, metode pengumpulan data dapat dilakukan dari

berbagai sumber dengan beragam cara, bisa berupa observasi, wawancara,

maupun studi dokumen I karya I produk tertentu yang terkait dengan kasus.

3.1.2 Definisi Variabel

a. Coping adalah suatu perilaku, tindakan atau perbuatan yang ditempuh

oleh ayah sebagai single parent dalam menghadapi anaknya yang

hiperaktif. Coping ini juga dapat berupa usaha kognitif tingkah laku yang

terus mengalami perubahan untuk menangani tuntutan spesifik dari luar

maupun dari dalam yang dinilai penuh dengan tuntutan atau melampaui

sumber-sumber daya yang dimiliki seseorang.

b. Single dad yaitu ayah yang menjadi pemimpin dalam sebuah keluarga

yang menjaga, mendidik, menjadi wali, serta membesarkan anak-anaknya

sendiri tanpa ada pendamping.

c. ADHD yaitu gangguan pemusatan perhatian yang disertai hiperaktif yang

memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan

secara internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu

Page 59: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

44

mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku,

dan tidak mendukung rentang perhatian mereka.

3.2. Subjek Penelitian

3.2.1. Responden Penelitian

Responden penelitian dalam studi kasus ini berjumlah satu orang. Menurut

Poerwandari (2001), suatu penelitian kualitatif dapat saja meneliti secara

mendalam kasus tunggal (N=1) yang dipilih secara purposif. Dan menurut

Banister dkk (1994, dalam Poerwandari 2001), suatu kasus tunggal dapat

dipakai bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti memperoleh

kasus lebih banyak, dan bila dari kasus tunggal tersebut memang diperlukan

informasi yang sangat mendalam. Dia adalah seorang ayah (single dad)

yang memiliki anak dengan gangguan ADHD. Adapun karakteristik

responden dalam penelitian ini adalah :

a. Seorang ayah yang sedang tidak memiliki isteri, baik karena perceraian

maupun karena isteri telah meninggal.

b. Seorang ayah (single dad) yang memiliki anak dengan gangguan ADHD.

Page 60: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

45

3.2.2. Teknik Pengambilan Responden

Responden dalam penelitian ini didapatkan melalui teknik purposive sampling

yaitu dengan mengambil orang-orang yang terpilih oleh peneliti menurut ciri­

ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut (Supriyadi, 2006)

3.3. Pengumpulan Data

3.3.1. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan

observasi. Wawancara menurut Banister, dkk (1994, dalam Poerwandari

2001) adalah : "percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai

tujuan tertentu". Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud

untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang

dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud

melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut.

Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, di

mana menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur atau

pertanyaan-pertanyaan yang berurutan. Dalam wawancara ini, materi yang

dikemukakan merupakan materi yang lengkap, terencana dan dirancang

dengan baik. Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang digunakan

adalah pertanyaan tertutup.

Page 61: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Data pelengkap dalam penelitian ini diungkap dengan observasi. Peneliti

menggunakan observasi non-partisipan (observer tidak terlibat langsung

dalam observasi, hanya mencatat).

3.3.2. lnstrumen Pengumpulan Data

46

Merupakan hal yang penting dalam penelitian adalah alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Pemilihan alat bantu yang tepat dalam penelitian

tentunya akan membantu hasil penelitian yang maksimal sifatnya.

Peneliti menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data utama dan

observasi untuk melengkapi data wawancara. lnstrumen dalam penelitian ini

menggunakan lembar pedoman wawancara dibuat dengan tujuan

mengarahkan penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian. Lembar

pedoman wawancara meliputi :

1. Latar belakang subyek.

2. Gambaran stres yang dialami oleh subjek sebagai single dad.

3. Gambaran perilaku coping yang dilakukan subyek dalam menghadapi

anaknya yang ADHD.

Wawancara juga dilengkapi dengan observasi yang dilakukan terhadap

subyek dan sikap subyek, yang dikelompokkan menjadi interaksi subyek

Page 62: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

47

dengan pewawancara, ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Selain kedua

instrumen yang telah disebutkan, peneliti menggunakan alat perekam

sebagai alat bantu yang mendukung kelengkapan data yang diperoleh untuk

kemudian dibuat transkripnya secara verbatim dan tertulis. Dengan demikian

peneliti menggunakan alat perekam (tape recorder) dalam penelitian ini

dengan meminta izin terlebih dahulu dari responden. Peneliti juga membuat

blue print dengan tujuan agar mempermudah peneliti dalam melakukan

penelitian dan juga dalam membuat daftar pertanyaan.

Table 3.1 blue print coping single dad

No Asoek lndikator Pertanvaan 1. Gambaran • Kondisi dan a. Kapan dan bagaimana anda

stres yang situasi yang mengetahui anak anda mengalami dirasakan dirasakan ADHD? Apa yang anda rasakan oleh single single dad saat itu? dad sebagai b. Gejala-gejala apa saja yang

sumber stres tampak pada anak anda ketika ia belum didiagnosa ADHD?

c. Bagaimana proses kelahiran anak anda?

d. Apakah anda membayangkan konsekuensi yang akan timbul dengan ADHD-nya anak terhadap anda/keluarga?

e. Kesulitan apa yang dirasakan sangat mengganggu anda? (sosial, ekonomi, kerja)

f. Kesulitan apa lagi yang anda bayangkan akan mungkin timbul di kemudian hari ?

g. Apa saja permasalahan yang anda hadapi sebaqai sinqle dad?

Page 63: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

48

h. Permasalahan apa saja yang terjadi antara anak anda yang normal dengan anak anda yang ADHD?

i. Permasalahan apa saja yang ditimbulkan oleh anak anda di sekolahnva?

• Respon a. Bagaimana perasaan anda yang muncul menghadapi hal-hal tersebut di dalam atas? menghadapi b. Bagaimana reaksi emosional anda kondisi dan ketika mengetahui status ADHD situasi anak saat itu? terse but c. Apa yang membuat anda ingin

merawatnya tanpa ada pendamping di sisi?

d. Bagaimana anda menangani tinakah laku anak-anak anda?

2. Gamba ran lo Problem- a. Tindakan nyata apa yang ibu perilaku focused lakukan untuk menyelesaikan coping yang coping kesulitan yang anda hadapi? ditampilkan b. Bagaimana anda menghadapi oleh single keluarga atau lingkungan? dad c. Apakah anak anda pernah

melakukan terapi? Terapi apa saja?

d. (jika terdapat) masalah ekonomi, kepada siapa anda meminta bantuan? Menjual atau menggadaikan barang?

e. Apakah anda ingin menyekolahkan anak anda di sekolah khusus?

f. Apakah ada upaya lain untuk membantu anak anda yang belum terealisasikan? Apa saja?

g. Adakah ahli profesional yang anda minta membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang anda hadapi? Apa yang dilakukannya?

Page 64: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

49

h. Dari mana saja anda mendapatkan informasi untuk perkembangan anak anda?

i. Siapa saja yang telah membantu anda dalam merawat anak anda?

j. Apakah anda pernah berdiskusi dengan para guru anak anda?

• Emotional- a. Dalam merawat anak, pernahkah focused anda meminta dukungan moral, coping simpati, atau pengertian dar orang

lain? b. Apa saja yang anda lakukan untuk

mengatasi masalah emosional yang anda rasakan?

c. Pernahkan anda memakai kekerasan dalam mendidik anak? Beri alasan!

d. Adakah orang dekat/profesional yang anda percaya untuk berbagi masalah/berkeluh kesah dengannya? Siapa? Apa yang anda dapat darinya?

e. Apakah anda melakukan kegiatan hobi atau kegiatan lainnya dengan tujuan menghilangkan masalah emosi bekaitan dengan ADHD anak?

f. Apakah aktivitas yang biasa anda lakukan menjadi terganggu, bagaimana anda menghadapinya?

g. Menurut anda apa sisi positif dari masalah ini?

h. Bagaimana aktivitas keagamaan anda setelah mengalami hal ini?

i. Aktivitas keagamaan apa saja yang anda lakukan?

Page 65: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

50

3.4. Teknik Analisa Data

Menurut Poerwandari (2001), teknik analisa data dilakukan melalui beberapa

tahap yaitu :

1. Mengalihkan data rekaman menjadi naskah tulis. Pada tahap ini peneliti

mengolah data mentah yang sudah ada ke dalam bentuk tulisan (diolah

secara verbatim). Hal ini akan memudahkan peneliti dalam memahami

alur dari kasus yang ada.

2. Menguraikan kasus. Dengan menguraikan kasus dari responden akan

membantu peneliti dalam melakukan analisa data.

3. Menganalisa kisah dengan kajian yang digunakan dalam penelitian ini.

Setelah peneliti menguraikan kasus, peneliti menganalisa kisah dari kasus

yang ada. Proses analisa dilandasi dengan kajian yang ada dalam

penelitian ini.

4. Menemukan pola coping yang digunakan oleh sang ayah.

3.5. Prosedur Penelitian

Dalam prosedur persiapan penelitian, ada beberapa hal yang harus dilakukan

oleh peneliti, yaitu sebagai berikut :

Page 66: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

3.5.1. Pra Penelitian

1) Membuat Surat lzin Penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah yang direkomendasikan kepada pihak yang

telah ditentukan dalam penelitian ini. Namun, karena banyak sekolah,

klinik, dan biro konsultasi yang tidak memiliki klien dengan kriteria yang

peneliti cari, maka surat izin tersebut tidak dapat diproses lebih lanjut.

2) Mempersiapkan instrument penelitian : pedoman wawancara, lembar

observasi dan alat perekam.

51

3) Mencari subyek penelitian. Dalam pencarian subyek, peneliti

menggunakan media telepon, internet dan juga buku-buku yang

mendukung. Adapun tempat-tempat yang pernah peneliti

datangi/tanyakan adalah sebagai berikut : Sekolah Gedong 03, Sekolah

Gedong 04, Sekolah Global Mandiri, Sekolah Pantara, Progress Toward

Better Kids (PROKIDS), KIDZGROW, Our Dream, Asosiasi Anak

Berkesulitan Belajar, dan Biro Konsultasi Kebayoran Lama. Dari tempat­

tempat yang telah didatangi, mereka menyatakan bahwa tidak ada

satupun klien mereka yang memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian

ini. Selain itu, peneliti juga mencari subyek melalui internet, namun

hasilnya nihil. Oleh karena itu, peneliti hanya menggunakan satu subyek

dalam penelitian.

Page 67: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

4) Membuat surat pernyataan kesediaan subjek untuk menjadi sample

penelitian.

5) Meminta izin pihak terkait untuk melakukan penelitian.

3.5.2. Penelitian

1) Membangun rapport dengan subyek penelitian.

52

2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data yang dicari,

serta memprobingnya agar lebih mendalam.

3) Mengobservasi perilaku anak ADHD yang terlihat serta mengobservasi

perilaku coping ayah.

4) Mencari tambahan data dengan mencari subyek lain untuk memperkuat

pernyataan single dad, diantaranya : keluarga (anak sulung subyek dan

ibu subyek), tetangga, teman dari anak ADHD, serta guru yang pernah

mengajari anak ADHD tersebut.

3.5.3. Paska Penelitian

1) Organisasi data, untuk memudahkan peneliti memeriksa ketepatan

langkah-langkah yang telah atau akan diambil dan agar data tidak

tercampuraduk.

2) Verbatim, dengan tujuan memudahkan dalam proses pengolahan data.

Page 68: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

53

3) Analisis, menganalisa data-data yang sudah didapat dan

menyandingkannya dengan teori.

4) Dugaan atau kesimpulan sementara.

5) lnterpretasi, memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam.

6) Kesimpulan akhir yang disesuaikan dengan teori yang ada.

Page 69: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

BAB 4

HASIL & ANALISA KASUS

4.1. Gambaran Umum Subyek

Nama Subyek MM

Jenis Kelamin Laki-laki

Tempat/Tanggal lahir Jakarta/01 Januari 1973

Suku Betawi

Status Pernikahan Duda ditinggal mati

Lama Menduda 5 (Lima) tahun

Pekerjaan Tukang ojek/Pedagang

Jumlah Anak 2 (dua)

NamaAnak 1. SF (Perempuan, 14 tahun

2. Ml(Laki-laki, 8 tahun)

Ala mat Jakarta Selatan

Table 4.1 Gambaran Umum Subyek MA

Page 70: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

55

4.2. Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan peneliti jabarkan sesuai dengan urutan blue print

yang sebelumnya telah peneliti buat.

1. Gambaran stres yang dirasakan oleh single dad

Manusia hidup takkan pernah lepas dari suatu masalah, selesai dengan

masalah yang satu, masalah lain di depan sudah menanti. Jika seseorang

dapat menyelesaikan masalahnya sebelum masalah lain datang, maka ia

dapat menyelesaikan masalah-masalah selanjutnya dengan baik. Namun,

jika seseorang tidak mampu menyelesaikan masalahnya dan masalah baru

sudah menghampirinya, maka individu tersebut akan terjebak ke dalam

masalah-masalah itu sehingga ia berada di dalam lingkaran setan. Hidup

akan penuh dengan perjuangan dan siapa yang dapat terus berjuang untuk

mencapai tujuan hidupnya, maka dialah yang bertahan.

Untuk dapat hidup, manusia membutuhkan orang lain karena manusia adalah

makhluk sosial. Sama seperti menghadapi suatu masalah, seseorang akan

membutuhkan orang lain jika ia merasa bingung bagaimana menyelesaikan

masalahnya. Seorang anak akan meminta bantuan orang tuanya jika ia tidak

dapat menyelesaikan masalah. Seorang teman akan berbagi suka dan duka

kepada temannya agar terasa sedikit ringan.

Page 71: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Seorang murid akan meminta bantuan gurunya untuk dapat membantunya

dalam menyelesaikan masalah pendidikannya. Seorang suami akan

meminta bantuan isterinya untuk dapat bersama-sama menghadapi

persoalan-persoalan yang di dalam rumah tangganya. Namun, bagaimana

jika seorang suami telah ditinggalkan isterinya untuk kembali kepangkuan­

Nya?

56

Seorang ayah berusia 35 tahun yang bertempat tinggal di Pesanggrahan

Ulujami Jakarta Selatan mengalami masalah tersebut, masalah di mana ia

harus dapat mendidik anak ADHDnya sendiri. lsteri tercinta sudah lima tahun

lamanya meninggalkan ia dan anak-anaknya di dunia ini. lsterinya meninggal

disebabkan penyakit kuning yang dideritanya, setelah isterinya meninggal,

hanya Tuhan yang menjadi tempat curahan hatinya karena ia tidak ingin

membebani keluarganya dengan masalah yang dihadapinya. Dengan

statusnya yang menduda, bisa saja ia menikah lagi dengan seorang wanita

yang dapat menerima anak-anaknya dengan apa adanya. Namun, hal itu

tidak dilakukannya karena rasa cinta yang begitu besar kepada mendiang

isterinya.

Page 72: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

57

"Sebelum isteri saya meninggal, dia minta saya betjanji untuk ngga

nelantarin anak-anak, sambil nangis, saya janji ke isteri untuk sela/u

ngerawat anak-anak dengan cinta dan kasih sayang" janjinya kepada isteri

sebelurn perpisahan itu terjadi (wawancara dengan subjek, 15 Juni 2008 di

rurnah subjek). Selain itu, ia pun khawatir ibu baru bagi anak-anaknya tidak

dapat rnencintai kekurangan dirinya dan juga anak-anaknya.

Pria itu berinisial MM, dengan dua anaknya yang rnasih belia, ia siap

rnenghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Waiau kehidupan ekonorninya sulit,

MM tidak pernah rnenyerah untuk dapat rnenyekolahkan anaknya. "Anak­

anak saya harus sukses biar nantinya tidak susah seperti bapaknya" ucapnya

dengan penuh rasa optirnis. SF (14 tahun) anak pertarnanya sudah duduk di

bangku SMP sedangkan Ml (8 tahun) berhenti dari sekolahnya pada

pertengahan kelas satu. Ml lahir prernatur di usia kandungan 8 bulan,

tepatnya tanggal 20 Oktober 1999. Ml lahir tanpa kekurangan suatu apa pun.

Pada usia bayi Ml tarnpak sehat, narnun lewat setahun usianya rnuncul

gejala agresivitas. Pada awalnya, orang tua Ml tidak arnbil pusing karena

rnenganggapnya sebagai hal biasa, tapi seiring dengan kernarnpuan rnotorik

Ml yang sernakin rnatang, rnulai terlihat gejala-gejala yang tidak biasa. la tak

pernah bisa diam sejak bangun tidur hingga tidur kernbali. Lari sana-lari sini,

Page 73: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

58

lornpat-lornpat, naik-turun ternpat tidur, rnerusak rnainan, dan perilakunya

susah sekali dikendalikan. Bahkan saat orang tuanya rnelarang pun ia cuek­

cuek saja (hasil wawancara dengan MM tanggal 15 Juni 2008, di rurnah MM).

Ketika usianya genap 20 bulan, Ml dibawa untuk vaksinasi dan pada saat itu

Dokter rnenanyakan tentang perkernbangan bicaranya. Dari situ, orang tua

Ml tersentak karena Ml rnernang belurn pernah rnengeluarkan kata-kata.

Selanjutnya Ml dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta untuk perneriksaan

lengkap, antara lain kernarnpuan bicara dan pendengarannya. Ternyata

hasilnya sernua normal, Ml tidak rnengalarni gangguan secara fisik. Hanya

saja ia didiagnosa rnengalarni ADHD.

Diagnosa yang telah diutarakan oleh Dokter sangat rnernbuat orang tua Ml

terkejut. Pasalnya, baik dari keluarga ayah rnaupun ibunya, belurn ada anak

yang pernah terkena ADHD. Stress yang sernpat dirasakan oleh ayah Ml

rnenjadi bertarnbah ketika sang isteri harus kernbali kepangkuan llahi. Tidak

ada lagi ternan untuk berbagi cerita dan diskusi.

MM rnenjadi pernurung dan juga tidak bergairah untuk rnelakukan aktivitas

yang sebelurnnya pernah ia lakukan (rnisalnya, rnengojek). Saat itu

perasaannya rnenjadi sangat kacau sehingga ia tidak rnenghiraukan orang-

Page 74: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

59

orang yang berada di sekitarnya dan juga mengabaikan dua buah hatinya.

Namun, setelah ibu dari MM (nenek SF & Ml) mengingatkan ia untuk ikhlas

dan pasrah menyerahkan semua persoalan hidup kepada Allah SWT, MM

terbangun dari mimpi buruknya dan sadar bahwa hidup ini sudah ada yang

mengatur. Dengan keyakinan seperti itu, MM bangkit dan juga mulai

melaksanakan shalat Hrna waktu yang pernah ia tinggalkan. MM juga terlihat

lebih religius, tidak hanya mengerjakan shalat liwa waktu, MM juga selalu

berusaha untuk menjalankan shalat sunnah, berdzikir, dan juga bershadaqah

(hasil wawancara dengan SF, lbu dari MM, & juga tetangganya).

Semangat MM kembali diuji dengan sulitnya perekonomian keluarga. la

menjadi putus asa dan tak tahu harus melakukan apa untuk bisa

menyembuhkan Ml. Namun, sesuai dengan janji yang pernah diucapkannya

kepada mendiang isteri, MM akan berusaha untuk bisa menjadi ayah yang

baik bagi anak-anaknya. Dan dengan landasan itulah akhirnya MM kembali

giat bel<erja untuk dapat mengumpull<an uang demi kelangsungan hidupnya

dan juga anak-anaknya.

Sayangnya, kesulitan yang dihadapi MM tidak hanya berhenti sampai di situ,

!<arena ada segelintir orang yang meremehkan kemampuannya untuk

merawat anak-anaknya dengan tangannya sendiri. Bahl<an, ada beberapa

Page 75: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

60

orang dari keluarga besarnya yang tidak mau menerima Ml sebagai

keturunan dari keluarga besarnya. Namun, berkat kesabaran dan keikhlasan

hatinya, keluarga dan juga masyarakat dapat mengerti kondisi berat yang

dirasakan oleh MM, bahkan mereka bersedia membantu jika MM

membutuhkan pertolongan mereka.

"Saya tuh yakin banget kalo Allah ngga akan kasih cobaan kepada hamba­

Nya di /uar dari batas kemampuan manusia" (hasil wawancara tanggal 15

Juni 2008, di rumah subyek). Masalah-masalah yang dihadapi oleh MM tidak

hanya berhenti sampai di sana, karena setelah berhasil memberi penjelasan

kepada masyarakat dan juga keluarga, kini anak sulungnya SF merasa iri

dengan adiknya Ml. Pasalnya, MM terlalu memperhatikan Ml sehingga SF

merasa dirinya terlupakan. Namun, dengan pendekatan yang halus dan

kasih sayang yang tulus, SF dapat mengerti dan memahami bahwa Ml

berbeda dengan dirinya. Dan karena itulah MM memberikan perhatian

khusus kepada Ml dan juga tak lupa mencurahkan kasih sayangnya kepada

SF.

"Sele/ah saya berhasil ngeyakinin SF tentang kondisi adiknya, Alhamdulillah

SF ngerti dan ngga nuntut yang macem-macem. Tapi, sayajuga ngga

pemah lupa dengan kebutuhan & keinginan SF, apalagi sekarang dia lagi

Page 76: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

61

puber-pubernya." (hasil wawancara dengan MM tanggal 18 Juni 2008). MM

memang sangat yakin kalau Allah tidak akan menguji hambanya di luar dari

batas kemampuannya, namun rasa takut gagal dan tidak mampu selalu

menyelimuti hati dan pikirannya, "Saya takut kalau saya tidak mampu

menyembuhkan Ml tanpa ada isteri" ucapnya dengan mata yang berkaca­

kaca. Namun, kedua anaknya SF dan juga Ml membuat dirinya sadar bahwa

hidup ini harus terus berjalan. MM memasrahkan semua masa depan anak­

anaknya hanya kepada Allah.

Berdasarkan observasi empat minggu yang peneliti lakukan, yaitu mulai

tanggal 01 - 30 Juni, peneliti menyoba menyimpulkan bahwa Ml termasuk ke

dalam tipe ADHD gabungan, yaitu dapat didiagnosis/dideteksi oleh adanya

paling sedikit 6 di antara 9 kriteria untuk "perhatian", ditambah paling sedikit 6

di antara 9 kriteria untuk hiperaktivitas impulsivitas. Gejala-gejala tersebut

juga disertai dengan adanya beberapa bukti, yaitu : gejala-gejala tersebut

tampak sebelum anak mencapai usia 7 tahun, dan gejala yang muncul

menyebabkan hambatan yang signifikan dalam kemampuan akademik

(Sugiarmin, 2006).

Page 77: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

62

Adapun perilaku-perilaku yang dimunculkan oleh Ml adalah sebagai berikut :

a. Kurang perhatian

1) Seringkali mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian

terhadap tugas-tugas atau kegiatan bermain. Misalnya ketika Ml

diminta untuk memindahkan sirup leci ke dalam botol, Ml sulit sekali

memusatkan perhatiannya sehingga sirup leci tersebut banyak yang

terbuang ke lantai (hasil observasi pada tanggal 18 Juni 2008, di

rumah subjek).

2) Seringkali tidak mendengarkan jika diajak bicara secara langsung.

Misalnya ketika MM mengajak bicara Ml, Ml malah asik dengan

kaleng-kaleng yang dipukul-pukulnya (hasil observasi tanggal 18 Juni

2008).

3) Seringkali menghindari, tidak menyukai, atau enggan melakukan tugas

yang butuh pemikiran yang cukup lama. Misalnya ketika peneliti

memintanya untuk menggambar rumah yang sesuai dengan contoh,

Ml hanya bisa menyelesaikan atap rumahnya saja (hasil observasi

tanggal 2 Juni 2008).

4) Sering mudah beralih perhatian oleh rangsang dari luar. Misalnya

ketika peneliti mengajaknya untuk mewarnai pemandangan, Ml

langsung berlari meninggalkan tugasnya ketika ia mendengar suara

Page 78: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

ketawa dari teman-teman seusianya di ujung jalan (hasil observasi

tanggal 4 Juni 2008).

63

5) Sering lupa dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari. Misalnya Ml

akan lupa mandi atau makan jika ia tidak diingatkan oleh ayah, kakak

maupun neneknya (hasil observasi tanggal 7-10 Juni).

6) Sering melakukan kecerobohan atau gagal menyimak hal yang

terperinci dan sering membuat kesalahan karena tidak cermat.

Misalnya dalam menulis suatu kata atau kalimat, ada saja huruf yang

tidak tertulis untuk melengkapi kata atau kalimat tersebut (hasil

observasi tanggal 12-14 Juni 2008)

b. Hiperaktivitas lmpulsifitas

1) Sering sulit menunggu giliran. Misalnya ketika ia ingin mandi, Ml sulit

sekali menunggu sampai pad gilirannya meskipun ia tidak ada

keperluan (hasil observasi tanggal 1-4 Juni 2008)

2) Sering memotong atau menyela pembicaraan. Misalnya ketika

ayahnya MM sedang berbicara, Ml selalu berbicara sebelum

perkataan ayahnya selesai (hasil observasi tanggal 18 Juni 2008).

3) Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan

tenang. Misalnya ketika Ml diminta untuk mengerjakan sesuatu, kepala

Page 79: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

64

dan kakinya sering digoyang-goyangkan (hasil observasi tanggal 2, 4-

8 Juni 2008).

4) Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk

manis. Misalnya ketika ia diminta untuk duduk tenang ketika akan

dibacakan dongeng, Ml malah meninggalkan tempat duduknya dan

mencari kegiatan lain (hasil observasi tanggal 20-23 Juni 2008).

5) Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin, juga

tenaganya tidak habis. Misalnya Ml senang sekali berlari-lari, lompat­

lompat & juga melakukan aktivitas lainnya tanpa kenal lelah (hasil

wawancara dengan MM tanggal 15 Juni & juga observasi tanggal 18

Juni 2008).

6) Sering terlalu banyak berbicara. Misalnya ketika MM & SF mengajak

untuk mengobrol, Ml justru senang sekali mengeluarkan kalimat­

kalimatnya tanpa ditanya terlebih dahulu (hasil observasi tanggal 18-

20 Juni).

Selanjutnya, peneliti mengidentifikasi bahwa sumber stress yang dirasakan

oleh MM adalah sebagai berikut :

a. Keluarga yang sempat tidak mau menerima kenyataan bahwa Ml

mengalami gangguan ADHD.

Page 80: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

65

b. Belum mampunya MM menyekolahkan Ml di sekolah khusus, dikarenakan

perekonomian yang serba pas-pasan.

c. Sulit membagi waktu antara bekerja mencari rezeki dengan merawat

kedua anaknya, terutama Ml.

d. Pandangan masyarakat yang meragukan seorang ayah untuk bisa

menjadi ayah dan juga ibu bagi anak-anaknya (hasil wawancara dengan

MM tanggal 15, 18 & 22 Juni 2008).

2. Gambaran perilaku coping yang ditampilkan oleh single dad

Sulitnya perekonomian yang dialami oleh MM, tidak membuatnya menyerah

pada keadaan. Sebaliknya, ia justru menjadi kreatif mencari jalan keluar dari

gangguan yang dialami oleh Ml, misalnya di rumah, MM membaca literatur

soal gangguan ADHD. Karena Ml tidak dapat menjalani terapi di tempat­

tempat khusus, MM menjalin hubungan dengan orang tua yang memiliki anak

dengan kasus yang sama untuk dapat menambah pengetahuannya dan

untuk berbagi rasa.

Cerita-cerita keberhasilan dari orang tua sependeritaan pun membuat

semangat MM meningkat untuk berusaha menyembuhkan Ml.

Ketika pekerjaan MM yang hanya sebagai tukang ojek mengharuskan MM

untuk tetap standbye di tempat pangkalan ojeknya, MM menitipkan kedua

Page 81: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

anaknya kepada neneknya yang kebetulan berdekatan rumahnya. Dan

hanya kepada Allah dan ibunya MM menitipkan anak-anaknya di saat ia

harus bekerja mencari rezeki. Selain itu, MM juga tak pernah lelah untuk

memberikan penjelasan kepada tetangga. Hal ini bertujuan agar jika Ml

berlari ke luar rumah, para tetangga bisa mengawasi tingkah lakunya.

66

Dengan usaha yang keras dan tanpa mengenal lelah, MM berusaha agar Ml

dapat diterapi oleh para ahli. Untuk membawa Ml terapi, MM membutuhkan

biaya yang besar, sehingga ia meminjam uang kepada para tetangga untuk

dapat memberikan terapi kepada Ml. Salah satu terapi yang diterima oleh Ml

adalah terapi perubahan perilaku. Terapi ini menyangkut penggunaan teknik

dan strategi untuk mengubah kebiasaan atau perilaku anak yang menderita

gangguan. Ml diterapi di sebuah klinik di kawasan Depok oleh Psikolog.

Setelah enam bulan terapi, kemajuan Ml mulai tampak. Dia bisa babbling,

yakni mengucapkan ujung dari suatu kata. Kata "ayah" rnisalnya, diucapkan

dengan "yah," atau kata "baik" diucapkan "aik". Meski kemajuannya terkesan

sedikit, MM merasa bahagia karena sebelumnya Ml tidak pernah

mengucapkannya. Dengan usaha MM dan juga kegigihan Ml, tiga bulan

berikutnya Ml mampu berinteraksi meskipun dengan cara sederhana.

Page 82: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

67

Misalnya, ia sudah bisa tos (menepuk tangan orang lain ketika orang tersebut

mengangkat telapak tangannya).

Ml hanya dapat diterapi selama delapan bulan saja, ekonomi yang pas-pasan

menjadi alasan MM untuk tidak memberikan Ml terapi lagi. Setelah Ml tidak

mendapatkan terapi dari para ahli, MM mencoba peruntungan dengan

menjadi pedagang yang menjual kaos dan juga kemeja laki-laki, hal ini

dilakukannya agar ia bisa membayar hutang yang dipinjamnya untuk

membiayai terapi Ml. Dua tahun kemudian, kemampuan Ml yang lain

bermunculan. Dia mampu mengenal warna, bentuk, dan lainnya.

Sebenarnya semua itu merupakan kemampuan dasar yang seharusnya

sudah bisa dikuasainya sejak lama. Tapi Ml tidak bisa disamakan dengan

anak normal. Untuk mendekati kemampuan yang seperti tadi, ia harus

berusaha keras. Jadi semua itu merupakan hasil yang sangat

menggembirakan.

Saat berusia 6 tahun, Ml sudah mampu berbicara dan berkomunikasi lebih

lancar, karena itulah MM memasukkan Ml ke SD umum. Ternyata keputusan

yang diambil MM tidak tepat karena Ml belum bisa berinteraksi dengan

normal. Bukannya belajar, ia malah sering membuat keributan dengan

mengganggu teman, tidak bisa diam, sering berteriak, juga sulit sekali diberi

Page 83: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

' 'j

68

instruksi. Kemampuannya untuk menerima pelajaran pun sangat rendah

sehingga kemajuannya seperti jalan di tempat (hasil wawancara dengan MM

tanggal 18 Juni 2008).

Keanehan tingkah laku yang ditampakkan oleh Ml, membuat dirinya

dikucilkan oleh teman-temannya, bahkan guru-gurunya pun sudah kerepotan

dengan kelakuannya. Waiau sebelumnya MM sudah memberi penjelasan

terlebih dahulu kepada guru-guru Ml mengenai gangguan yang dialami oleh

anaknya, namun MM harus dapat menerima dan memaklumi jika guru-guru

dari Ml sudah tidak bisa mendidik dan mengawasi Ml. Karena itulah, Ml

terpaksa diberhentikan dari sekolahnya, dan sampai sekarang Ml belum

sekolah lagi dikarenakan keterbatasan biaya (hasil wawancara dengan MM

tanggal 18 Juni 2008).

Keanehan tingkah laku yang ditampilkan oleh Ml juga dijelaskan oleh salah

satu mantan Gurunya di SD tempat Ml pernah bersekolah. "Pada awalnya

Ml memang terlihat seperti teman-temannya yang lain, tetapi seiring dengan

berjalannya waktu, Ml mulai memperlihatkan hiperaktifitasnya sehingga

mengganggu kegiatan be/ajar mengajar di sekolah" (wawancara dengan

mantan Guru Ml, 23 Juni 2008 di vila Cibodas)

Page 84: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

69

Beberapa masalah perilaku yang dimunculkan Ml dan juga menghambat

proses belajar mengajar adalah aktivitas motorik yang berlebihan, kurang

perhatian, menghindari tugas, bingung terhadap arahan, menjawab tanpa

ditanya dan juga masalah-masalah sosial lainnya (seperti memukul temannya

tanpa alasan).

Dengan ekonomi yang sulit, MM tidak dapat menyekolahkan anaknya di

sekolah khusus untuk anak-anak berkesulitan belajar. Waiau begitu, ayah

dua anak ini tidak menyerah begitu saja. MM memang tidak memiliki materi

yang cukup untuk menyekolahkan Ml di sekolah khusus, namun ia selalu

berusaha untuk bisa membuat Ml berkonsentrasi walau dengan frekuensi

yang minim.

Tingkah laku Ml memang sulit untuk diatasi dan untuk sedikit meredakan

tingkah lakunya, MM tidak pernah menghukumnya karena MM tahu bahwa

Ml tidak bisa dihukum. Alasan MM tidak memberi hukuman kepada Ml

karena menurut MM, Ml tidak pernah tahu apa yang sedang dan telah

dikerjakannya. "/a/u mengapa saya harus menghukum Ml kalau hukuman itu

ngga dimengerti o/ehnya?". Hukuman itu telah diganti dengan reinforcement

dan juga extinction.

Page 85: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Reinforcement dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan tingkah laku

yang dikehendaki dengan memberikan penguatan. Dan tentunya penguatan

di sini adalah sesuatu yang disukai oleh Ml sehingga Ml menjadi tertarik.

Penguat yang diberikan oleh MM berupa sirup buah leci dan juga pujian.

Dengan penguat itu, Ml akan termotivasi untuk dapat bertingkah laku dengan

baik. Misalnya, ketika Ml menunjuk benda dengan menyebutkan warna

benda tersebut, MM biasanya memberikan pujian dan ketika Ml berusaha

untuk dapat bersalaman dengan orang lain, MM memberikannya sirup leci.

Selain reinforcement, MM juga menggunakan extinction, yaitu jika ada

tingkah laku Ml yang tidak dikehendaki maka MM tidak meresponnya sampai

Ml menghentikannya sendiri karena bosan. Misalnya, ketika Ml

menginginkan sesuatu, keinginannya harus segera dipenuhi karena jika

keinginannya tidak dipenuhi, Ml akan menangis sekuat-kuatnya dengan

berlari dan memukul-mukul ayah atau kakaknya. Meskipun demikian, MM

tidak selalu menuruti semua keinginan anak bungsunya itu karena MM sudah

mengerti jika ia menuruti semua keinginan Ml, Ml akan selalu mengulang

tingkah lakunya karena terbiasa. Jika sudah demikian, Ml akan merasa

bosan dan berhenti menangis (hasil observasi di rumah subjek, 18 Juni

2008).

Page 86: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

71

Untuk melatih konsentrasinya, MM memberikan permainan yang menarik

untuk Ml agar sedikit demi sedikit Ml bisa memfokuskan pikirannya. Salah

satu permainan yang diberikan oleh MM dan juga sempat diperlihatkan

kepada peneliti adalah Ml diberi sirup leci kesukaannya, tetapi sebelum sirup

itu sampai di bibirnya, ia diminta untuk dapat memindahkan sirup tersebut ke

dalam botol yang sudah disediakan.

Pada awalnya Ml menolak kemudian berlari-lari ke luar rumah. Di lain waktu

Ml ingin mencobanya, walau tercecer ke mana-mana karena

ketidaksabarannya, namun Ml menjadi puas dengan kerjanya sendiri.Walau

sulit, namun MM tidak akan pernah menyerah untuk bisa membuat Ml dapat

mengkonsentrasikan pikirannya (observasi di rumah subjek, 18 Juni 2008).

Dengan sibuknya Ml dengan permainan-permainan yang diberikan oleh

ayahnya, kekhawatiran MM sedikit berkurang karena ia ticlak perlu takut lagi

Ml keluar rumah dan hilang. "Saya tahu Ml sudah berusaha keras untuk bisa

menjadi anak yang manis, maka tidak ada alasan bagi saya untuk menyerah

karena SF dan Ml adalah kenang-kenangan yang paling indah dari isteri saya

dan mereka segala-galanya untuk saya" (wawancara di rumah subjek, 22

Juni 2008 ).

Page 87: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

72

Dengan besarnya perhatian dan kasih sayang yang diberikan MM kepada Ml,

SF anak sulungnya sempat merasakan iri kepada adik tunggalnya itu. Tetapi

dengan penjelasan dari MM dan juga seringnya MM melibatkan SF untuk

dapat membantu perkembangan adiknya, pada akhirnya SF dapat mengerti

bahwa Ml membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lebih besar dari

MM ayahnya dan bahkan juga dari dirinya sendiri. "Saya se/alu berusaha

untuk melibatkan SF dalam memberikan permainan atau terapi-terapi kecil

kepada Ml, agar ia dapat mengerti bahwa adiknya juga sangat membutuhkan

perhatian dari dirinya" (wawancara di rumah subjek, 22 Juni 2008 ).

MM sadar masih banyak yang perlu dicapai Ml. Salah satunya adalah

mengatasi "sisa-sisa" hiperaktifnya. Karena di saat tertentu, cueknya bisa

muncul; dia bisa asyik dengan dirinya sendiri tanpa memedulikan orang lain.

Demikian pula soal pemahaman, Ml sudah mampu membaca tapi belum

memahami seluruh makna dari kata-kata yang ada. Untul< itulah, sampai kini

Ml terus belajar dan bersosialisasi. Di rumah ia menjalani terapi kemandirian,

seperti memakai baju sendiri, makan sendri, mandi sendiri, dan sebagainya.

MM yakin bila semuanya berjalan lancar, Ml bisa mengejar

ketertinggalannya.

Page 88: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

73

Furstenberg (Phares, 1996) mengemukakan ada dua jenis ayah dalam

masyarakat, yaitu ayah yang baik (good dads) dan ayah yang jahat (bad

dads). Ayah yang baik digambarkan sebagai ayah yang memiliki keterlibatan

tinggi dalam pengasuhan anak, sedangkan ayah yang jahat digambarkan

sebagai ayah yang tidak memberi dukungan emosional yang memadai

kepada keluarga dan tidak menunjukkan dukungan emosional dan

keterlibatan dalam pengasuhan anak.

Dari teori yang dikemukakan oleh Furstenberg, peneliti dapat meyimpulkan

bahwa MM termasuk ke dalam salah satu ayah yang baik, karena MM

berusaha untuk menjadi pelindung yang menstimuli anaknya dengan

mentransmisikan tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap

paling tepat oleh orang tua agar anak dapat memperoleh yang terbaik dalam

perjalanannya menuju kedewasaan.

Untuk membuat Ml memperoleh yang terbaik dalam perjalanan pertumbuhan

dan perkembangannya, maka MM menentukan coping yang akan digunakan

untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Coping di sini adalah

sebagai proses yang terjadi bila seseorang mengalami stress. Adapun

proses stress yang dirasakan oleh MM sampai kepada proses coping adalah

Page 89: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

74

a. Penilaian primer, yaitu proses mempersepsikan adanya suatu ancaman

bagi seseorang. MM melihat dan juga memperhatikan bagaimana

pertumbuhan dan perkembangan anaknya Ml. Namun, setelah

diperhatikan, MM melihat perkembangan Ml yang berbeda dengan anak­

anak seusianya, seperti lambat bicara. Dari keanehan ini, MM

memeriksakan Ml kepada ahli professional dan dari pemeriksaan

tersebut, Ml didiagnosis ADHD. Setelah pemeriksaan itu, MM merasa

mendapatkan ancaman bagi anaknya, keluarganya dan juga bagi dirinya

sendiri.

b. Penilaian sekunder, yaitu proses pengolahan di otak tentang suatu

potensi respon terhadap ancaman. Setelah MM merasakan adanya

ancaman, MM mencoba untuk mencari jalan keluar atas masalah yang

sedang dihadapi. Pemikiran solusi tersebut tentunya juga dibarengi

dengan potensi-potensi yang akan ditimbulkannya.

c. Barulah pada tahap selanjutnya dilakukan coping, yaitu proses

memutuskan respon yang digunakan untuk menghadapi masalah.

Setelah melalui pemikiran yang panjang, MM memutuskan untuk

menentukan coping yang akan dipilihnya demi masa depan anaknya.

Page 90: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

' ,,,

75

Dan beberapa strategi coping yang dipilih oleh MM, yaitu :

a. Active coping (perilaku aktif), suatu proses pengambilan langkah-langkah

aktif untuk mengatasi stressor atau memperbaiki akibat-akibat yang telah

ditimbulkan oleh stressor tersebut. Misalnya, MM berusaha agar Ml

menjalani terapi, memberikan permainan menarik, dsb.

b. Planning (perencanaan), perencanaan mengenai hal-hal yang dapat

dilakukan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan stress. Misalnya,

MM merencanakan untuk dapat memasukkan Ml ke tempat terapi dan

juga menyekolahkan Ml di sekolah khusus.

c. Seeking social for instrumental reason, pencarian dukungan sosial

dengan cara meminta nasihat, bantuan atau informasi dari orang lain.

Misalnya, mengadakan sosialisasi dengan para orang tua yang memiliki

anak dengan gangguan ADHD.

d. Turning to religion, individu mencoba mencari ketenangan dalam ajaran

agama. Misalnya, MM selalu memasrahkan apapun yang terjadi pada

keluarganya hanya kepada Allah SWT, bershadaqah, dzikir, dan juga

melakukan shalat lima waktu.

Dari beberapa coping yang dilakukan oleh MM, maka peneliti juga dapat

menyimpulkan bahwa MM lebih banyak menggunakan prolem solving

focused coping, yaitu di mana individu mencari penyelesaian masalah

Page 91: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

76

dengan menghilangkan kondisi yang menimbulkan stress (Phillip, 1999). Hal

ini juga sejalan dengan teori dari Grenglass & Noguchi, bahwa laki-laki lebih

banyak menggunakan Problem-focused strategy dan perempuan lebih

banyak yang menggunakan emotion-focused coping (1996, dalam Sarafino

1994).

Hasil penelitian ini dapat sejalan dengan teori-teori yang ada. Selain itu, juga

dapat menggugurkan pandangan masyarakat mengenai seorang ayah yang

kerap diragukan keterampilan dan ketelatenannya sebagai ayah sekaligus

ibu bagi anaknya. Jangankan membesarkan anak seorang diri, bahkan ada

seorang ayah yang hanya tahan menduda selama dua hari dan langsung

menikah lagi. Seorang ibu juga seringkali dianggap lebih dekat dan lebih

mengenal anaknya dibanding ayah. Sehingga jika anak itu hanya memiliki

seorang ayah dan tanpa ibu, anak bisa menjadi telantar dan tak terurus.

Page 92: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

77

Situasi Anak menderita gangguan

ADHD (sumber stress)

1 Penilaian primer

• Merasa bersalah dan gagal menjadi orang tua • Tidak dapat menerima hasil diagnosa ADHD anak • Tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan anak ke

sekolah khusus • Khawatir akan masa depan anak

l Penilaian sekunder

Penilaian Sumber Daya Internal I Eksternal : Budaya, Usia, Pendidikan &

Dukungan sosial Sumber:

• Keluarga (anak sulung, orang tua subyek) • Ahli professional (Psikiater, Psikolog) • Non professional (tetangga)

Bentuk: • Dukungan emosi • Dukungan informasi

l Coe_ing_ pada emosi

• Turning to religion (memasrahkan diri pada agama)

Coe_ing_ pada masalah • Active coping (perilaku aktif) • Planning (perencanaan) • Seeking social support for intrumental reason

(pencarian dukungan sosial

Skema 4.2 Analisis kasus subyek MM

Page 93: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI & SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, terjawablah permasalahan­

permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu beberapa masalah yang

ditimbulkan oleh anak ADHD, kesulitan yang dirasakan oleh single dad,

permasalahan yang dialami single dad dalam merawat anaknya, dan coping

yang dipilih oleh single dad.

Adapun beberapa masalah yang ditimbulkan oleh Ml sebagai anak yang

didiagnosa ADHD, adalah sebagai berikut :

1. Ml selalu mengusili teman-temannya sehingga ia dijauhi oleh teman­

temannya (hasil wawancara & observasi).

2. Ml selalu berisik dan tidak pernah diam di dalam kelas, sehingga para

guru yang mengajarnya sudah tidak tahu lagi bagaimana mengatasi Ml

(hasil wawancara).

3. Ml sering mengacak-acak perabotan rumah jika keinginannya tidak

dituruti, sehingga banyak perabotan rumah yang rusak (hasil wawancara

& observasi)

Page 94: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

4. Ml selalu berlari-lari tanpa lelah sehingga membuat ayah dan kakaknya

kewalahan (hasil wawancara & observasi)

79

5. Beberapa tetangga complain karena anaknya sering dijahili oleh Ml (hasil

wawancara & observasi)

Kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh MM sebagai single dad dalam

merawat Ml selaku anak ADHD adalah sebagai berikut :

1. Sulit mengatur waktu antara bekerja dengan mengasuh anak-anaknya.

2. Ekonomi yang pas-pasan membuat MM sulit untuk menyekolahkan Ml di

sekolah khusus.

3. Meyakinkan masyarakat bahwa dirinya mampu menjaga dan merawat

anal<-anaknya.

4. Keluarga MM yang sempat tidak menerima Ml sebagai keturunan

keluarganya.

5. Pandangan masyarakat yang meremehkan I meragukan keterampilannya

sebagai ayah dan juga ibu bagi anak-anaknya.

6. Para guru Ml di sekolah umum yang sudah tidak bisa lagi menerima Ml

sebagai muridnya.

Page 95: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Coping yang dipilih oleh MM sebagai single dad, yaitu :

1. MM memberi pengertian kepada SF (anak sulungnya), keluarga besar,

tetangga dan juga para guru mengenai gangguan yang dialami oleh Ml.

80

2. MM memberikan Reinforcement (penguat). Penguat yang diberikan oleh

MM berupa sirup buah leci dan juga pujian. Dengan penguat itu, Ml akan

termotivasi untuk dapat bertingkah laku dengan baik. Misalnya, ketika Ml

menunjuk benda dengan menyebutkan warna benda tersebut, MM

biasanya memberikan pujian dan ketika Ml berusaha untuk dapat

bersalaman dengan orang lain, MM memberikannya sirup leci.

3. MM juga melakukan extinction, yaitu jika ada tingkah laku Ml yang tidak

dikehendaki, maka MM tidak meresponnya sampai Ml menghentikannya

sendiri karena bosan. Misalnya, ketika Ml menginginkan sesuatu,

keinginannya harus segera dipenuhi karena jika keinginannya tidak

dipenuhi, Ml akan menangis sekuat-kuatnya dengan berlari dan memukul­

mukul ayah atau kakaknya. Meskipun demikian, MM tidak selalu menuruti

semua keinginan anak bungsunya itu karena MM sudah mengerti jika ia

menuruti semua keinginan Ml, Ml akan selalu mengulang tingkah lakunya

karena terbiasa. Jika sudah demikian, Ml akan merasa bosan dan

berhenti menangis.

4. Untuk melatih konsentrasi Ml, MM memberikan permainan yang menarik,

yaitu memberikan Ml sirup leci kesukaannya, tetapi sebelum sirup itu

Page 96: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

81

sampai di bibirnya, ia dirninta untuk dapat rnernindahkan sirup tersebut ke

dalam botol yang sudah disediakan.

5. Untuk mengatasi perekonornian yang sulit, MM rnencoba peruntungan

dengan berdagang kerneja dan juga kaos.

6. Untuk mendapatkan ketenangan batin, MM selalu rnelaksanakan shalat

lima waktu, rnengaji dan juga berdzikir.

7. MM rnenjalin hubungan dengan para orang tua yang juga merniliki kasus

yang sarna, yaitu yang juga rnerniliki anak dengan gangguan ADHD.

5.2. Diskusi

Dari teori-teori yang ada ternyata tidak berbeda dengan kenyataan yang ada

di lapangan, bahwa pernilihan jenis coping dalam rnenghadapi stres

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kesehatan fisik , keyakinan I

pandangan positif, keterarnpilan rnernecahkan rnasalah, keterarnpilan sosial,

Dukungan sosial, dan rnateri. Kesehatan merupakan hal yang penting,

karena selarna dalarn usaha rnengatasi stres, individu dituntut untuk

rnengerahkan tenaga yang cukup besar.

Keyakinan dapat menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting,

seperti keyakinan akan nasib (eksternal locus of control) yang mengerahkan

individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan

Page 97: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

82

menurunkan kemampuan strategi coping tipe : problem-solving focused

coping. Keterampilan Memecahkan masalah, meliputi kemampuan untuk

mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan

tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan

alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada

akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang

tepat.

Adapun keterampilan sosial meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan

bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang

berlaku dimasyarakat. Dukungan sosial, Dukungan ini meliputi dukungan

pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang

diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan

lingkungan masyarakat sekitarnya. Materi, dukungan ini rneliputi sumber

daya berupa uang, barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli.

Teori tersebut sesuai dengan kenyataan yang ditemui di lapangan, bahwa

responden dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah

disebutkan dalam teori. Dalam menentukan jenis coping yang akan

digunakan, dalam teori juga dikatakan bahwa laki-laki lebih menyukai untuk

menggunakan problem-focused coping, sedangkan perempuan lebih banyak

Page 98: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

menggunakan emotion-focused coping dalam mengatasi stresnya (1996,

dalam Sarafino 1994).

83

Penelitian ini memang bukan untuk membandingkan jenis coping yang akan

dipilih oleh laki-laki dan perempuan, namun karena responden dalam

penelitian ini berjenis kelamin laki-laki dan juga menggunakan problem­

focused coping, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil yang didapat dari

penelitian ini sejalan dengan teori yang sudah ada. Selain itu, kedua jenis

coping cenderung digunakan secara bersama-sama dan hal ini pula yang

ditemukan di lapangan. Responden tidak hanya menggunakan problem­

focused coping, tetapi juga memakai satu strategi coping emotion-focused

coping, yaitu Turning to religion, di mana individu mencoba mencari

ketenangan dalam ajaran agama.

Hasil dari penelitian ini juga sekaligus dapat meruntuhkan pandangan

masyarakat indonesia yang selalu berpendapat bahwa seorang single dad

tidak akan dapat bertahan lama untuk bisa menjadi seorang ayah dan ibu

bagi anak-anaknya. Perjuangan yang telah dilakukan oleh MM selaku single

dad yang juga memiliki anak dengan gangguan ADHD ini, membuktikan

bahwa seorang single dad dapat menjalani tugasnya sebagai seorang ayah

Page 99: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

dan juga seorang ibu dalam waktu yang cukup lama, yaitu lama tahun

lamanya.

5.3. Saran

84

Bagi Single dad khususnya, serta orang tua pada umumnya yang memiliki

anak dengan gangguan ADHD, diharapkan tidak putus asa dalam melakukan

penyembuhan maupun pendidikan anak. Dan beberapa hal lain yang perlu

diingat yaitu anak ADHD membutuhkan kasih sayang dan kesabaran khusus

dari orang dewasa, Bantu anak ADHD untuk memilih aktivitas yang tenang

sehingga dapat menolong mengumpulkan energi mereka di satu tempat,

berbicara secara pribadi dengan sikap penuh kasih dan pengertian, dan yang

tak kalah penting adalah jangan lupa untuk memperhatikan kebutuhan anak­

anak yang lainnya pada saat yang sama.

Bagi penelitian selanjutnya, dalam menjalankan penelitian ini, peneliti tidak

berbicara langsung dengan anak yang mengalami gangguan ADHD. Peneliti

hanya mengobservasi interaksi antara ayah dan anak sehingga informasi

yang didapat hanya dari ayah dan dari tingkah laku yang diperlihatkan oleh

anak tanpa mencoba untuk bisa dekat dengan anak tersebut. Oleh karena

itu, peneliti berharap peneliti selanjutnya bisa lebih baik.

Page 100: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

DAFTAR PUSTAKA

A.Chaedar Alwasilah. (2006). Pokoknya kualitatif dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya

American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistic manual of mental disorders (4th ed.). Washington DC : Author

Carver,C.S & Scheier,M.F. (1989). Assessing coping strategis: a teorically based approach, Journal of Personality & Social Psychology

Chaplin.J.P, penerjemah Kartini Kartono. (2004). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Coghill,D. 2003, Current issues in child and adolescent psychopharmacology. Part 1 : attention deficit hyperactivity and affective disorder. http ://apt. rcpsych. org/. ( 15/07 /08)

Ferdinand Zaviera. (2007). Anak Hiperaktif. Jogjakarta : Katahati

Hillary, M.Lips. (2003). A new psychology of women gender, culture & ethnicity, second edition. USA : MC Graw-Hill Higher Education

lndah Setiawati & Anita Zulkaida. (2007), Sibling rivalry pada anak sulung yang diasuh oleh single father. www.repository.gunadarma.ac.id (22/07/08)

Kaplan & Sadock. (1997). Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis. Jakarta : Binarupa Aksara, ed.ke-3,jil.ke-2

Kristi Poerwandari. (2001 ). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI

L.Rice, Phillip. (1999). Stress & health, Third edition. Brooks: Cole Publishing Company

Lazarus,Richard.S. (1976). Pattern of Adjustmen. Tokyo : Mc. Graw Hill. Kogakusno,ed.ke-3. 74

Page 101: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

M. Sugiarmin & MIF. Baihaqi. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD. Bandung : PT. Refika Aditama

Matroni. (2006). Sukseskah Anda Dalam Mendidik Anak. Jakarta : Restu Agung.2006

Muhibbin Syah. (2005). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

National Safety Council. (2003). Manajemen stres. Jakarta : EGC

Neneng Humairoh. (2006). Perilaku Coping Pada Remaja Laki-Laki & Remaja

Perempuan yang Mengalami Obesitas. Jakarta: Skripsi UIN

86

P. Sarafino, Edward. ( 1994 ). Health psychology biopsychosocial interactions. New York : John Wiley & Sons Inc

Phares.U. (1996). Fathers & development psychophatology. New york: John Willey & Sons Inc

Research and training center for children's mental health. 2002, multimodal treatmentof ADHD.

Slameto, (2003), Peranan ayah dalam pendidikan anak dan hubungannya dengan prestasi belajarnya, Satya Widya, 15, 1

Strauss,Anselm.dkk, penyadur Djunaidy Ghony. (1997). Dasar-dasar penelitian kualitatif: prosedw; teknik & teori grounded. Jakarta: PT.Bina llmu

U.S.Departement of Education. 2003, Identifying and Treating Deficit Hyperactivity Disorder : a Resource for School and Home. http://www.ed.gov/teachers/needs/speced/adhd/adhd-resource-pt1 .pdf. (15/07/08)

Zainun Mu'tadin. 2002, Strategi Coping. http://www.e-psikologi.com/remaja/220702. htm. ( 15/06/08)

Zhi Hong Lim. (2007). Touching point! Panduan orang tua untuk membangkitkan potensi anak yang memiliki keterbatasan fisik. Jakarta : Prestasi Pustakaraya

Page 102: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

M. Sugiarmin & MIF. Baihaqi. (2006). Memahami dan Membantu Anak ADHD. Bandung : PT. Refika Aditama

Matroni. (2006). Sukseskah Anda Dalam Mendidik Anak . . Jakarta : Restu Agung.2006

Muhibbin Syah. (2005). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

National Safety Council. (2003). Manajemen stres. Jakarta : EGC

Neneng Humairoh. (2006). Perilaku Coping Pada Remaja Laki-Laki & Remaja

Perempuan yang Mengalami Obesitas. Jakarta : Skripsi UIN

87

P.Sarafino, Edward. (1994). Health psychology biopsychosocial interactions. New York : John Wiley & Sons Inc

Phares.U. (1996). Fathers & development psychophatology. New york: John Willey & Sons Inc

Research and training center for children's mental health. 2002, multimodal treatmentof ADHD.

Slameto, (2003), Peranan ayah dalam pendidikan anak dan hubungannya dengan prestasi belajarnya, Satya Widya, 15, 1

Strauss,Anselm.dkk, penyadur Djunaidy Ghony. (1997). Dasar-dasar penelitian kualitatif: prosedur, teknik & teori grounded. Jakarta: PT.Bina llmu

U.S.Departement of Education. 2003, Identifying and Treating Deficit Hyperactivity Disorder : a Resource for School and Home. http://www.ed.gov/teacherslneeds/speced/adhd/adhd-resource-pt1 .pdf. (15/07/08)

Zainun Mu'tadin. 2002, Strategi Coping. http://www.e-psikologi.com/remajal220702.htm. (15106108)

Zhi Hong Lim. (2007). Touching point! Panduan orang tua untuk membangkitkan potensi anak yang memiliki keterbatasan fisik. Jakarta : Prestasi Pustakaraya

Page 103: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Nam a

TTL

Pekerjaan

Ala mat

PERNY AT AAN KESEDIAAl\I

Bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan sebenar-benarnya

untuk keperluan pembuatan skripsi dengan judul "Perilaku Coping Single dad

Dalam Menghadapi Anak ADHD" yang disusun oleh Siti Ulya Wahdah

(mahasiswi fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Wawancara ini berkaitan dengan aspek pengalaman tingkah laku, keadaan

psikologis dan emosi yang berkaitan dengan keadaan single dad dalam

menghadapi anak ADHD.

Adapun data pribadi saya dan hasil wawancara merupakan rahasia dan

semata-mata untuk keperluan skripsi ini. Apabila ditemukan data yang masih

kurang lengkap, saya bersedia untuk diwawancarai kembali.

Jakarta, Juni 2008

Interviewee

Page 104: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

PEDOMAN OBSERVASI

Tanggal observasi

Tempat observasi

Tanggal konfirmasi dengan responden

lnformasi demografis

Na ma

Jenis kelamin

TempaUTanggal lahir

Suku

Status pernikahan*

Pekerjaan

Jumlah anak

Ala mat

a. Duda cerai

Coping menghadapi anak dengan gangguan ADHD

Tingkah laku yang terlihat

Coping menghadapi anak yang normal

Tingkah laku yang terlihat

Coping menghadapi orang-orang di sekitar

tingkah laku yang terlihat

lnformasi tambahan

* Pilih yang sesuai

b. Duda ditinggal mati

Page 105: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

PEDOMAN WAWANCARA

• Pertanyaan yang terfokus pada anak ADHD

1. Gejala-gejala apa saja yang tampak pada anak anda ketika anda belum

mengetahui bahwa anak anda mengalami gangguan Jl,DHD?

2. Pada usia berapakah anak anda dinyatakan mengalami gangguan

ADHD?

3. Apa yang membuat anda ingin merawatnya tanpa ada pendamping di sisi

anda?

4. Apakah anda mengetahui penyebab dari gangguan yang dialami oleh

anak anda?

5. Apakah ada suatu kejadian yang pernah dialami isteri anda ketika beliau

hamil? bisa dijelaskan?

6. Bagaimana proses kelahiran anak anda?

7. Apakah anak anda pernah melakukan terapi? bisa dijelaskan terapi apa

saja?

8. Perubahan apa yang terjadi pada anak anda setelah rnengikuti terapi?

9. Siapa saja orang-orang yang telah membantu anda dalam merawat anak

anda?

10. Permasalahan apa saja yang ditimbulkan oleh anak anda di sekolahnya?

• Pertanyaan jika single dad juga memiliki anak normal

1. Bagaimana anda memberi pengertian kepada anak-anak anda yang

lain untuk dapat memahami anak anda yang mengalami gangguan

ADHD?

2. Bagaimana anda membagi perhatian kepada anak-anak anda yang

normal dengan anak anda yang mengalami gangguan ADHD?

Page 106: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

3. Adakah tingkah laku impulsif yang dilakukan oleh anak anda yang

mengalami gangguan ADHD ketika anda memberikan perhatian

kepada anak anda yang lainnya?

4. Permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi antara anak anda

yang normal dengan anak anda yang memiliki gangguan ADHD?

5. Bagaimana anda menangani tingkah laku anak-anak anda?

• Pertanyaan yang berkaitan dengan coping stress single dad

1. Apa saja permasalahan yang anda hadapi sebagai single dad?

2. Bagaimana perasaan anda ketika anda harus menjalani status sebagai

single dad yang memiliki anak dengan gangguan ADHD? Apa yang anda

rasakan saat itu?

3. Apa yang pertama kali anda lakukan ketika anda melihat perbedaan

tingkah laku anak anda dengan teman-teman sebayanya?

4. Kesulitan apa saja yang dirasakan sangat mengganggu anda?

5. Kesulitan apa lagi yang anda bayangkan akan mungkin timbul di

kemudian hari?

6. Untuk menguatkan daya konsentrasi dan mengurangi hiperaktivitas anak

anda, apa saja yang sudah anda lakukan?

7. Upaya apa saja yang sudah anda lakukan untuk perkembangan anak

anda,dan dari mana anda mengetahui/mendapatkan informasi tersebut?

8. Apa saja upaya yang sudah anda lakukan untuk mengatasi tingkah laku

anak anda?

9. Apakah ada upaya lain untuk membantu anak anda yang belum

terealisasikan sampai sekarang? Bisa dijelaskan?

10. Dalam upaya anda merawat anak, pernahkah anda meminta dukungan

moral, simpati atau pengertian dari orang lain? Bisakah anda jelaskan?

Page 107: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

11. Apakah anda pernah rnerninta bantuan para ahli untuk dapat rnernbantu

perkernbangan anak anda? Bisakah anda jelaskan?

12.Apakah ada segelintir orang yang kurang percaya dengan kernarnpuan

anda rnerawat anak anda? Bisa dijelaskan?

13. Bagairnana anda rnenyikapinya?

14.Apakah ada orang yang pernah complain dengan tingkah laku anak

anda? Bisa dijelaskan?

15. Lalu bagairnana anda rnenyikapi hal tersebut?

16. Dan bagairnana anda rnernberi pengertian kepada anak anda?

17. Pernahkah anda rnernakai kekerasan dalarn rnendidik anak anda ? bisa

beri alasan?

18.Apa alasan anda untuk dapat rnenyekolahkan anak anda di sekolah

khusus?

19. Bagairnana anda rnenyikapi perrnasalahan yang ditirnbulkan oleh anak

anda di sekolah?

20. Bagairnana anda rnernberi pengertian kepada guru-guru di sekolah anak

anda?

21. Dari upaya-upaya yang sudah anda lakukan, upaya apa yang rnenurut

anda sangat berhasil dalarn rnernbantu perkernbangan anak anda?

Page 108: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

VERBATIM

• Pertanyaan yang terfokus pada anak ADHD

1. Tanya: Gejala-gejala apa saja yang tampak pada anak anda ketika

anda belum mengetahui bahwa anak anda mengalami gangguan

ADHD?

Jawab: Kurang lebih pada saat usianya setahunan, dia terlihat

agresif. Awalnya sih dianggap biasa aja, tapi lama-lama ada yang

ngga biasa. Dia nggak pernah bisa diam sejak bangun tidur sampai

tidur lagi. Dia itu seneng banget lari-lari, lompat-lompat, naik-turun

tempat tidur, ngerusak mainan, dan perilakunya susah banget

dikendaliin. Bahkan kalau kita yang orang tuanya n~1elarang, dia

cuek aja.

2. Tanya: Pada usia berapakah anak anda dinyatakan mengalami

gangguan ADHD? dan siapa yang menyatakannya?

Jawab: Kale ngga salah waktu usianya genap 20 bulan. Waktu itu,

saya dan isteri bawa dia untuk vaksinasi. Terus saya kaget banget

waktu dokter nanyain perkembangan bicaranya, soalnya dia emang

belum pernah mengeluarkan kata-kata. Setelah itu, saya & isteri

disuruh bawa Ml ke RS Harapan Kita Jakarta untuk pemeriksaan

lengkap. Waiau ngga ada uang cukup buat bawa dia ke dokter, tapi

saya usahain sampe pinjem ke tetangga segala. Setelah diperiksa,

hasilnya Ml nggak mengalami gangguan secara fisik, tapi dia

didiagnosa ADHD.

3. Tanya: Apa saja yang diperiksa waktu itu?

Jawab: Seinget saya, waktu itu Ml diperiksa kemampuan bicara dan

pendengarannya aja.

4. Tanya: Apa yang membuat anda ingin merawatnya tanpa ada

pendamping di sisi anda?

Jawab: Ya karena sedikit sekali perempuan yang mau menerima

kondisi anak saya dengan ikhlas.

Page 109: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

5. Tanya: Apakah anda mengetahui penyebab dari gangguan yang

dialami oleh anak anda?

Jawab: Sebenernya saya ngga tahu pasti apa yang rnenyebabkan

dia seperti itu, tapi Ml Jahir prernatur di usia kandungan 8 bulan,

tepatnya tanggal 20 Oktober 1999.

6. Tanya: Apakah ada suatu kejadian yang pernah dialami isteri anda

ketika beliau hamil? bisa dijelaskan?

Jawab: Kayanya ngga ada kejadian aneh yang terjadi waktu isteri

hamil. Semuanya berjalan dengan baik.

7. Tanya: Apakah isteri anda sakit ketika mengandung anak anda?

Jawab: lsteri saya rnemang meninggal karena penyakit kuning, tapi

itu dideritanya setelah ia melahirkan Ml. Jadi saya rasa tidak ada

sangkut pautnya antara penyakit isteri dengan gangguan Ml.

8. Tanya: Bagaimana dengan proses kelahiran anak anda?

Jawab: Ml Jahir dengan proses yang normal, tapi memang prosesnya

lama sekali kira-kira hampir dua jam-an.

9. Tanya: Lalu, sejauh ini apakah anda mengetahui penyebab

terjadinya gangguan tersebut?

Jawab: Selarna ini saya mernang belum tahu penyebab gangguan

yang dialami Ml & saya juga tidak tahu kapan saya bisa

mengetahuinya karena untuk ke dokter spesialis seperti itu saya

ngga punya uang lebih.

10. Tanya: Apakah anak anda pernah melakukan terapi? bisa dijelaskan

terapi apa saja?

Jawab: Dia pernah melakukan terapi perubahan perilaku, terapi ini

untuk mengubah kebiasaan I perilaku anak dengan gangguan. Di

rumah saya juga menerapkan terapi kemandirian biar Ml mau

berusaha untuk ngelakuin semuanya dengan kemampuan dan

tangannya sendiri.

11. Tanya: Contoh dari terapi kemandirian ini misalnya seperti apa?

Jawab: Misalnya kaya, mandi, makan, dan pake baju sendiri.

Page 110: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

12. Tanya: Sebelum anda bisa memberikan terapi, hal apa saja yang

anda lakukan untuk perkembangan anak?

Jawab : Karena saya tidak memiliki dana yang cukup untuk bisa

memberikan terapi ke Ml, jadi saya berusaha menjalin hubungan

dengan orang tua yang memiliki anak dengan ganmiuan yang sama,

dari hubungan itu saya bisa dapet informasi yang saya butuhin.

Selain itu, saya juga baca artikel tentang anak ADI-ID biar informasi

yang didapet lengkap.

13. Tanya: Dari mana saja anda mendapatkan artikel-artikel tersebut?

Jawab: saya ngedapetinnya dari majalah-majalah. Saya emang

sengaja beli majalah I koran yang ngebahas anak ADHD.

14. Tanya: Perubahan apa yang terjadi pada anal< anda setelah

mengikuti terapi?

Jawab: Setelah diterapi, Ml sudah bisa mengucapkan ujung dari

suatu kata, misalnya "yah" dari kata ayah. Dia juga udah bisa tos,

tahu warna & juga bentuk benda. Misalnya, bola itu bulet.

15. Tanya: Ada kemajuan pesat lainnya? jelaskan!

Jawab: Waktu usia Ml 6 tahun, dia sudah bisa berbicara dengan

lebih lancar, dia juga udah bisa komunikasi dengan orang lain meski

masih terbatas.

16. Tanya: Pernahkah anda menyekolahkannya? bagaimana prosesnya?

Jawab: Dia pernah saya sekolahkan di SD umum, tapi karena Ml

tidak sama dengan teman-temannya di sekolah, Ml jadi ngga bisa

berinteraksi dengan normal & dia juga tidak dapat mengikuti

pelajaran yang ada. Jadi saya menghentikan dia untuk sekolah, tapi

saya juga ngga punya cukup uang untuk menyekolahkan dia di

sekolah khusus.

Page 111: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

17. Tanya: Permasalahan apa saja yang ditimbulkan oleh anak anda di

sekolahnya?

Jawab: Di sekolah, Ml sering membuat keributan. Dia senang

banget ganggu teman, ngga bisa diam, sering teriak, juga kadang

suka mukul temannya ngga jelas. Selain itu, dia juga susah banget

dikasih instruksi.

18. Tanya: Bisa anda jelaskan mengenai Ml yang sulit diberi instruksi?

Jawab: Setiap gurunya minta dia untuk mengerjakan soal di papan

tulis misalnya, dia justru malah coret-coret soal tersebut dan tanpa

bersalah, dia malah ketawa dan kayanya dia puas banget setelah

berhasil bikin coretan itu.

19. Tanya: Siapa saja orang-orang yang telah membantu anda dalam

merawat anak anda?

Jawab: Yang membantu saya merawat dia, anak pertama saya SF

dan neneknya. Saya selalu nitip Ml ke neneknya kalo saya lagi kerja

dan kakaknya lagi ke sekolah.

• Pertanyaan jika single dad juga memiliki anak normal

1. Tanya: Bagaimana anda memberi pengertian kepada anak-anak

anda yang lain untuk dapat memahami anak anda yang mengalami

gangguan ADHD?

Jawab : Pada awalnya sih saya juga sempat bingung karena anak

saya SF (anak yang normal) merasa kalau saya lebih memperhatikan

Ml dibanding dia, tapi dengan menjelaskan kepacla dia mengenai

kondisi adiknya, sedikit demi sedikit dia mau merubah pandangannya

dan justru dia jadi semakin sayang sekali dengan adiknya.

2. Tanya: Bagaimana anda membagi perhatian kepada anak anda yang

normal dengan anak anda yang mengalami gangguan ADHD?

Jawab: Setelah saya berhasil meyakinkan SF mengenai kondisi

adiknya, alhamdulillah SF dapat mengerti dan tidal< menuntut yang

macam-macam. Meski begitu, saya ngga pernah lupa dengan

Page 112: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

kebutuhan dan juga keinginan SF, apalagi dia lagi puber-pubernya.

Jadi, saya juga ngga lupa untuk ngebeliin dia jepitan rambut,

bandana, anting. Selain itu, saya juga sering tanya ke dia apa yang

dia inginkan karena sebagai laki-laki, saya takut ada keinginan dia

yang ngga saya tahu. Kalau ke Ml, saya memang lebih

memperhatikan setiap gerak-geriknya & apapun yang dilakukannya

karena menurut saya, Ml memang lebih membutuhkan perhatian

yang besar dari saya dan juga kakaknya.

3. Tanya: Apakah menurut anda hal tersebut adalah adil untuk anak­

anak anda?

Jawab: Kalo menurut saya sih ya sudah adil, karena kondisi

keduanya sangat berbeda jadi kebutuhan mereka juga berbeda.

Namun, bagi saya bagaimanapun kondisi anak-anak saya, mereka

adalah anugerah terindah yang saya miliki.

4. Tanya: Permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi antara

anak anda yang normal dengan anak anda yang memiliki gangguan

ADHD?

Jawab: Sebenarnya kalo antar saudara berantem kan sudah biasa

ya. Jadi, ya kadang mereka memang suka ribut karena biasanya Ml

suka ganggu kakaknya kalo lagi ngelakuin sesuatu, entah itu lagi

belajar, nonton tv/bahkan ketika kakanya lagi main bareng temen­

temennya. Sebagai anak yang punya perasaan, SF memang

terkadang marah besar sama adiknya, tapi lambat laun dia juga reda

sendiri dan bahkan sekarang sudah terbiasa dengan tingkah laku

adiknya itu.

Page 113: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

5. Tanya: Bagaimana anda menangani tingkah laku anak-anak anda?

Jawab: Awalnya repot banget neng, kalo mereka lagi cekcok, saya

suka bingung juga mau ngapain. Marahin kakaknya rnemang adiknya

yang ngga bisa diem. Marahin adiknya, dia masih kurang ngerti. Tapi

biasanya saya langsung kasih pengertian ke SF(kakak) & minta dia

untuk ninggalin adiknya sendiri, nanti juga Ml bosan sendiri. Selain

itu, saya juga suka bikin Ml sibuk dengan permainan-permainan biar

dia ngga terus-terusan ganggu kakaknya.

6. Tanya: Permainan apa saja yang anda berikan?

Jawab: Untuk permainan, saya sering minta dia untuk masukkin sirup

leci kesukaannya ke dalam botol. Waiau kadang dia ngga mau dan

ngga ngerti apa yang saya minta, tapi dengan kegi£1ihan saya untuk

dapat terus seperti itu, akhirnya dia ngerti dan penasaran juga mau

coba, apalagi sirup leci itu kesukaannya jadi kalo dia mau minum

sirup itu, ya dia harus mau berusaha dulu.

• Pertanyaan yang berkaitan dengan coping streiss single dad

1. Tanya: Apa saja permasalahan yang anda hadapi sebagai single

dad?

Jawab: Permasalahan yang saya hadapi rasanya kompleks banget

neng. Mulai dari ngerawat anak dari bangun tidur sampe mau tidur

lagi, bersih-bersih rumah, ekonomi yang pas-pasan, masyarakat

yang nyepelein saya jadi bapak & juga ibu. & yang terberat sewaktu

keluarga belum mau nerima Ml sebagai anggota keluarga.

Permasalahan kalo dipikirin memang kayanya banyak banget dan

ngga ada habis-habisnya tapi saya tuh yakin banget kalo Allah ngga

akan kasih cobaan kepada hambanya di luar dari batas kemampuan

manusia.

Page 114: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

2. Tanya: Bagaimana perasaan anda ketika anda l1arus menjalani

status sebagai single dad yang memiliki anak dengan gangguan

ADHD? apa yang anda rasakan saat itu?

Jawab: Perasaan saya waktu itu udah kaya permen nano-nano yang

bisa gonti-ganti rasanya. Tapi yang pasti saya sempat down, bahkan

saya sempat tidak memperhatikan kedua anak saya. Rasanya waktu

itu udah pengen cepet-cepet nyusul ibunya anak-anak, tapi

untungnya ibu saya (neneknya anak-anak) ingetin saya bahwa ini

semua sudah diatur & saya harus bisa ikhlasin kepergian isteri

karena dengan begitu, saya bisa ngejalanin janji saya kepada isteri

sebelum dia meninggal.

3. Tanya: Bisa anda jelaskan apa janji anda kepada isteri waktu itu?

Jawab: Sebelum isteri saya meninggal, dia minta saya berjanji untuk

tidak menelantarkan anak-anak, maka dengan air mata yang jatuh ke

pipi, saya berjanji kepada isteri untuk selalu ngerawat anak-anak

dengan cinta dan kasih sayang. Dan setelah isteri clikuburkan, saya

takut sekali, takut kalau saya ticlak mampu nyembuhin Ml tanpa ada

isteri. Tapi dengan kasih sayang Allah, saya yakin saya bisa menjaga

keduanya dan menyembuhkan Ml.

4. Tanya: Apa yang pertama kali anda lakukan ketika anda melihat

perbedaan tingkah laku anak anda dengan teman-teman sebayanya?

Jawab: Sebenernya setelah saya tahu dia terkena gangguan dan

dinyatakan ADHD, saya sudah ngga kaget Jagi kalau nantinya dia

sedikit beda dengan anak yang Jain. Jadi, saya sudah menguatkan

mental saya apapun yang akan terjadi nanti. Ketika dia nunjukkin

perbedaan itu, seperti suka naik-turun tempat tidur, ngerusak

mainan, bahkan sering banyak bicara yang ngga jeilas maksudnya,

yang saya lakukan lebih mencoba untuk cari informasi mengenai

gangguan itu dan mencoba mencari penyelesaiannya.

Page 115: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

5. Tanya: Kesulitan apa saja yang dirasakan sangat mengganggu anda

dengan gangguan ADHD tersebut?

Jawab: Kesulitannya itu sebenarnya banyak, seperti sering jadi

bahan pembicaraan orang, jadi ngga tenang kalo ninggalin rumah &

anak-anak, dan ada juga orang-orang yang marah ke saya karena

tingkah laku Ml. Tapi yang lebih sulit lagi ngebagi waktu antara kerja

cari rezeki dengan menjaga anak-anak, terutama Ml karena saya

takut banget dia kenapa-kenapa I bahkan ada yang tersakiti karena

ulah Ml selama saya lagi kerja.

6. Tanya: Biasanya karena hal apa saja orang-orang itu datang &

memarahi anda?

Jawab: Rata-rata mereka marah karena anaknya dinakalin

Ml/mainan anaknya yang direbut bahkan dirusakin Ml. Kalo udah

kaya gitu, biasanya saya langsung minta maaf llt berjanji untuk

mengganti. Tapi saya juga memperingatkan Ml atas perilakunya.

Tapi, kalo orang yang udah tau kondisi Ml biasanya ngga masalah,

paling anak-anaknya ngga diizinin bawa mainan keluar kalo ada Ml/

anaknya bener-bener diawasin biar ngga diganggu IVll.

7. Tanya: Bagaimana cara anda memperingati Ml atas kesalahannya

itu?

Jawab: Sulit juga sebenernya bikin Ml sadar kalo perbuatannya itu

salah, tapi dengan kata-kata yang lembut & juga tatapan mata yang

adem, penuh kasih sayang tapi juga tegas, saya yakin kalo Ml tahu

apa yang saya maksud. Habis kalo dihukum, saya takut justru

semakin menjadi/bahkan dia ngga ngerti, lalu men~1apa saya harus

menghukum Ml kalau hukuman itu ngga dimengerti sama dia?. Tapi

selain itu, saya juga mencoba menjelaskan kepada tetangga

mengenai kondisi Ml yang beda sama anak-anaknya. Tujuannya sih

biar mereka bisa sedikit memaklumi & tahu apa yang harus dilakuin

untuk mencegah anaknya ngga diganggu Ml lagi, selain itu kalo Ml

Page 116: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

keluar, tetangga juga jadi merhatiin, jadi kan kalo Ml main ada yang

pantau & dia juga jadi ngga bisa main jauh-jauh.

8. Tanya: Kesulitan apa lagi yang anda bayangkan akan mungkin timbul

di kemudian hari?

Jawab: saya hanya takut sulit memberikan pendidikan & kehidupan

yang layak untuk anak-anak saya. Keinginan terbesar saya sangat

mudah, saya ingin melihat mereka bisa tersenyum bahagia dengan

kehidupan mereka nantinya. Makanya anak-anak saya harus sukses

biar nantinya tidak susah seperti bapaknya.

9. Tanya: Upaya apa saja yang sudah anda lakukan untuk

perkembangan anak anda? dari mana anda

mengetahui/mendapatkan informasi tersebut?

Jawab: Selain terapi & juga permainan yang tadi uclah saya jelasin,

saya juga suka kasih pujian, uang I sirop leci ke Ml kalo dia berbuat

baik, tujuannya sih biar dia ada keinginan untuk berbuat baik lagi.

Tapi, kalo dia udah mulai ngga bisa diem terus nan9is sambil teriak­

teriak karena mau sesuatu, biasanya saya cuma diemin aja. Ntar

kalo dia udah bosen juga pasti diem sendiri. Habis kalo diturutin,

takutnya malah ketagihan.

10. Tanya: Apakah ada upaya lain untuk membantu anak anda yang

belum terealisasikan sampai sekarang? Bisa dijelaskan?

Jawab: Saya hanya ingin menyekolahkan Ml di sekolah khusus untuk

anak-anak kaya dia, tapi karena uangnya ngga ada, makanya saya

ngga bisa sekolahin dia di sekolah itu. Waktu itu saya pernah

sekolahin dia di sekolah SD umum, tapi karena memang ngga cocok

buat dia, jadi ngga ada perkembangan apa-apa buat dia.

Page 117: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

11. Tanya: Apa alasan anda untuk dapat menyekolahkan anak anda di

sekolah khusus?

Jawab: Karena anak saya beda dengan anak kebanyakan, jadi saya

ingin sekali sekolahin dia di sekolah khusus biar apa yang diajarin

semuanya sesuai sama dirinya Ml. Perhatian gurunya juga pasti

beda dengan guru di sekolah biasa. Cara ngajarnya juga kan pasti

beda, jadi ya biar semuanya sesuai sama dirinya dia dan justru bisa

bantu perkembangannya si Ml.

12. Tanya: Dalam upaya anda merawat anak, pernahkah anda meminta

dukungan moral, simpati atau pengertian dari orang lain? bisakah

anda jelaskan?

Jawab: Pernah, semua orang tua yang punya anak dengan

gangguan pasti pernah minta dukungan moral & pengertian dari

orang lain. Tapi kalo minta simpati orang lain, saya mah ngga

pernah. Lagipula ngga perlu diminta juga pasti bakal ada yang

simpati. Biasanya sih minta dukungan moral & pengertian dari orang­

orang di sekitar, kaya sama anak sendiri (SF), orang tua, tetangga,

para guru, para orang tua yang juga punya anak dengan gangguan

yang sama dan sama siapa aja yang terlibat sama kehidupan saya

sekeluarga, karena kalo mereka sudah mau sedikit ngertiin aja,

kayanya semuanya bakal lebih mudah lagi dan n~iga akan terasa

berat banget ngejalanin hidup. Tapi, selebihnya sih semuanya

serahin ke Allah aja karena Allah tahu apa yang tmbaik buat para

hambanya.

Page 118: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

13. Tanya: Apakah anda pernah meminta bantuan para ahli untuk dapat

membantu perkembangan anak anda? bisakah anda jelaskan?

Jawab: Saya hanya minta bantuan para ahli sewaktu Ml diperiksa

untuk pertama kalinya & pada waktu Ml diterapi selama kurang lebih

delapan bulan. Setelah itu, saya udah ngga lagi memakai jasa para

ahli karena keterbatasan biaya. Tapi, saya tidak menyerah karena

setelah itu saya semakin sering berhubungan sama orang tua yang

juga punya anak seperti Ml & dari situ saya bisa ambil pengalaman

mereka & coba praktekin ke Ml. Alhamdulillah ngga ada yang sia-sia.

14. Tanya: Apakah ada segelintir orang yang kurang percaya dengan

kemampuan anda merawat anak anda? bisa dijelaskan?

Jawab: Waah kalo soal itu sih awalnya emang banyak banget yang

seperti itu, soalnya kan emang jarang banget atau mungkin cuma

saya satu-satunya duda yang punya anak dengan gangguan kaya

Ml. Cuma duda aja banyak yang ngeraguin kalo dia bisa jadi bapak

sekaligus ibu buat anak-anaknya, apalagi kaya kasus saya ini neng.

Lagipula kayanya seorang ibu lebih dianggap bisa jadi orang tua

tunggal yang baik daripada seorang bapak. Ya emang dari sononya

udah kaya gitu kali ya tapi ya udahlah ngga usah diarnbil pusing.

15. Tanya: Bagaimana anda meluruskan pernyataan tersebut?

Jawab: Ya karena ngga mau diambil pusing, jadi ya udah aja lagipula

yang tahu kemampuan diri kita kan cuma diri kita sendiri. Kalo saya

sih cuma tunjukkin aja kalo saya mampu ngejalanin tugas sebagai

bapak dan juga ibu. Kalo mereka udah lihat buktinya juga mereka

bakal diem sendiri, bahkan kadang malah ada yang muji-muji

kemampuan kita jadinya.

Page 119: PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM …...PERILAKU COPING SINGLE DAD DALAM MENGHADAPI ANAK ADHD Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

16. Tanya: Dari upaya-upaya yang sudah anda lakukan, upaya apa yang

menurut anda sangat berhasil dalam membantu perkembangan anak

anda?

Jawab: Semua yang sudah saya lakuin, saya yakin ngga ada yang

sia-sia jadi semuanya sangat membantu perkembangan Ml. Dan

apapun akan saya lakuin agar perkembangan Ml ngga jalan di

tempat dan tentunya dengan dibarengin dengan do'a & juga rezeki

yang halal.