perencanaan strategis sistem informasi dengan metode be...

31
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be Vissta Planning (Studi Kasus : PT. Barito Prima Consultant) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Oleh : Ega Yolanda Kawulusan NIM : 682010057 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2014

Upload: dinhdieu

Post on 11-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode

Be Vissta Planning

(Studi Kasus : PT. Barito Prima Consultant)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh :

Ega Yolanda Kawulusan

NIM : 682010057

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Desember 2014

Page 2: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies
Page 3: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies
Page 4: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies
Page 5: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies
Page 6: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

1

Page 7: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

2

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be Vissta Planning

(Studi Kasus : PT.Barito Prima Consultant)

1)

Ega Yolanda Kawulusan, 2)

Andeka Rocky Tanaamah, 3)

Agustinus Fritz Wijaya

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

E-mail: 1)

[email protected], 2)

[email protected], 3)

[email protected]

Abstract

Information systems play an important role helping companies optimize their business

processes to achieve corporate objectives and increase competitive advantage in the face

of competition. The research was conducted at PT. Barito Prima Consultant, the

company does not yet have information systems that need to be made of information

systems strategic planning in order to optimize business processes in every part of PT.

Barito Prima Consultant. This strategic planning method Vissta Be Planning to produce

a competitive advantage based on the opportunities that are owned by the company.

Analysis tools based on external and internal conditions are five forces, value chain

activity, resulting in a solution of IS / IT and business benefits, then mapping the future

of application development with Mc Farland strategic grid.

Keywords: Information Systems, Strategic Planning, Competitive Advantage, Be Vissta

Planning, Five Forces, Value Chain Activity, Business Benefits, Application

Development, Mc Farland Strategic Grid.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

3) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

3

1. Pendahuluan

Penggunaan teknologi saat ini semakin meningkat dari hari ke hari

berdasarkan survei yang dilakukan oleh asosiasi penyelenggara jasa internet

indonesia (APJII) mengungkap jumlah pengguna teknologi internet pada tahun

2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13% dibanding tahun 2012 yang mencapai

sekitar 63 juta pengguna [1]. Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya

sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-

laporan keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting didalam

menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan,

alokasi-alokasi sumberdaya, pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan dari

sistem informasi memberikan informasi kepada manajemen mengenai

permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam organisasi untuk menjadi suatu

bukti yang berguna didalam menentukan tindakan yang diambil.Sistem informasi

berbasis komputer ini, sekarang menjadi suatu hal yang utama bagi pemenuhan

kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi

komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. [14]

Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dipilih sebagai dasar

penerapan manfaat SI/TI pada PT.Barito Prima Consultant berdasarkan masalah

yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, penilitian ini diharapakan dapat menjadi

acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan infrastruktur SI/TI.[2] SI/TI yang

akan diterapkan dalam perusahaan berkaitan dengan tata kelola TI (IT

Governance) yang sudah dibentuk. IT Governance sebagai suatu sistem untuk

mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam mencapai tujuannya dengan

memanfaatkan SI/TI dan proses didalamnya perlu sebuah perencanaan strategis

supaya dapat diperoleh manfaatnya [5].

PT. Barito Prima Consultant merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang jasa konsultan juga menyadari betapa pentingnya sebuah sistem informasi

dalam membantu meningkatkan kinerja perusahaan terlebih dengan bidang

layanan jasa yang tidak sedikit namun terdapat beberapa masalah seperti

pencatatan proyek yang belum terstruktur contohnya pencatatan rencana kegiatan

perusahaan penyusunan jadwal kerja, perusahaan belum memiliki web resmi

sehingga menyulitkan perusahaan dalam promosi, pencatatan kegiatan

administrasi dan non administrasi yang belum terstruktur sehingga terkadang ada

data-data yang terhapus atau hilang, dan pengelolaan data keuangan perusahaan

yang belum terstruktur berpeluang hilang data serta dapat memicu terjadinya

kecurangan oleh pegawai.

Melihat permasalahan yang dihadapi, maka perlu dilakukan suatu

perencanaan strategis SI/TI yang akan diterapkan dengan mengunakan metode Be

Vissta Planning yang merupakan metode untuk menghasilkan sebuah perencanaan

strategis SI/TI yang digunakan serta dapat memberikan keunggulan kompetitif

berdasarkan peluang yang dimiliki oleh PT.Barito Prima Consultant. Sehingga

hasil perencanaan strategis SI/TI dapat menjawab peluang manfaat bisnis yang

diperoleh dengan investasi SI/TI pada PT.Barito Prima Consultant sehingga

organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Page 9: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

4

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu, dijelaskan sebagai berikut. Pertama,

penelitian berjudul “Penerapan metodologi Be Vissta Planning pada Konsultan

Teknik dan Manajemen“(Studi Kasus : PT. Virama Karya) bertujuan agar dapat

menghasilkan suatu perencanaan strategis sistem informasi PT. Virama Karya

untuk mendukung strategi bisnis yang telah dibuat perusahaan dalam jangka

waktu 2004-2008 menggunakan metodologi perencanaan strategis sistem

informasi berbasis value bisnis Be Vissta Planning. Selain itu dengan metodologi

ini peneliti dituntun tahap demi tahap dengan rinci apa yang harus di identifikasi,

di analisa dan di laporkan dalam laporan akhir. Perencanaan Strategis Sistem

Informasi yang sudah dibahas ini sangat dibutuhkan dan penting diterapkan pada

PT. Virama Karya karena Keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan

dengan perusahaan lain dapat dimiliki, meningkatkan daya saing yang

meningkatkan kompetensi perusahaan dan kompetensi tenaga ahli sehingga

strategi perusahaan tercapai [3].

Penelitian lain yaitu “Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam rangka

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Perguruan Tinggi Menggunakan Metode

Be Vissta Planning” (Studi Kasus : UKSW Salatiga), penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan menyusun strategi

SI/TI berupa Executive Information System (EIS)”. Hasil analisis yang diperoleh

dari penelitian ini menggambarkan bahwa penerapan SI/TI yang dilakukan di

UKSW belum dapat mendukung proses bisnis secara keseluruhan. Berdasarkan

hasil pembahasan dan analisis terkait penyusunan renstra SI/TI di UKSW

menggunakan metodologi Be Vissta Planning, maka diperoleh portofolio aplikasi

yang sebaiknya diterapkan di UKSW sehingga perlu dikaji kesiapan infrastruktur

TI yang ada saat ini dapat mendukung implementasi aplikasi-aplikasi tersebut [4].

Penelitian lain yaitu “Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Sistem

Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta Planning) dalam rangka

Meningkatkan Peran Strategis Sistem Informasi pada suatu Organisasi”,

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu perencanaan strategis (renstra)

sistem informasi berbasis manfaat bisnis yang menghasilkan cetak biru bagi

sistem,teknologi dan manajemen informasi disebuah perusahaan industri.

Kesimpulan dari penelitian tersebut memberikan ruang terhadap penelitian

selanjutnya, bagi pengembangan metodologi BVP pada organisasi dengan

karakteristik tertentu, misalnya pada organisasi-organisasi yang bersifat non

profit, seperti organisasi yang bergerak didunia pendidikan [2].

Penelitian lain yaitu “Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam

Lingkungan Internal Perusahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

tahap-tahap value chain dimana perusahaan dapat meningkatkan value untuk

pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai

tambah dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Analisis Value Chain

membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi perusahaan dalam

menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam rantai nilai serta mengurangkan

atau mengeliminasi aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah pada produk

atau jasa. Perusahaan harus mampu mengerti posisinya pada rantai nilai yang

Page 10: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

5

membentuk produk atau jasa tersebut, hal ini sangat penting untuk

mengidentifikasi kesempatan dari persaingan, kemudian menentukan strategi

kompetitifnya untuk bersaing dengan pesaingnya serta menjaga hubungan baik

dengan supplier dan distributor untuk memaksimalkan nilai.[10]

Rumusan metodologi BVP didasarkan atas kelebihan-kelebihan metodologi

perencanaan strategis sistem informasi yang ada. BVP mengumpulkan

keunggulan-keunggulan metode perencanaan strategis sistem informasi dari Ward

dan Peppard, Wetherbe, Marthin dan Tozer, kemudian dikompilasi menjadi

metodologi Based On Value Information Systems Strategic Planning (BVP).

Kelebihan-kelebihan metodologi perencanaan strategis sistem informasi tersebut.

Pertama, Ward dan Peppard (2002),adanya alur logis renstra SI/TI yang

mudah dan relatif lengkap, tersedianya alat pemrosesan renstra, tools dan teori

yang ada dapat memberikan gambaran mengenai keadaan lingkungan eksternal

bisnis, adanya prosedur yang merekam kegiatan dan proses internal non teknis

SI/TI organisasi, adanya prosedur dalam melakukan pemilihan teknologi dari

perkembangan teknologi yang ada.

Kedua, Wetherbe (2002), pemetaan antara kebutuhan aplikasi/sistem SI

dengan pemenuhan ditingkat infrastruktur TI, pengaturan alokasi sumberdaya

SI/TI dalam kegiatan implementasi hasil renstra SI/TI, adanya mekanisme kontrol

terhadap setiap kegiatan SI/TI yang dilakukan dan selalu dibandingkan dengan

rencana kerja atau blue print SI/TI yang dimiliki.

Ketiga, Marthin (1990), penjabaran visi, misi dan tugas pokok fungsional

kedalam bentuk matriks, adanya pemetaan yang jelas antara tugas pokok

fungsional dalam struktur organisasi dengan kebutuhan data/informasi,

pendefinisian dan pengelompokan masalah beserta cara pemenuhan kebutuhan

data/informasi untuk mengatasi masalah, pembentukan Entity Relationship

Diagram (ERD) organisasi keseluruhan secara umum, mempertimbangkan adanya

solusi alternatif bagi setiap pembuatan aplikasi bagi setiap pembuatan aplikasi,

infrastruktur dan manajemen SI/TI organisasi.

Keempat, Tozer (1996), adanya masukan, proses, dan keluaran yang jelas

terstruktur dan berurutan, pembuatan format tabel untuk masukan, yang akan

membantu proses analisis dan pengambilan keputusan, pembuatan format tabel

keluaran yang meringkas dan memperjelas hasil renstra, tuntunan langkah

perlangkah dalam membuat renstra SI/TI dari awal hingga akhir, yang berurutan

dan terkait, pembuatan contoh dokumen keluaran per fase kegitan, pembuatan dan

persiapan pelaksanaan jadual rencana implementasi hasil renstra SI/TI, adanya

prosedur mengenai persiapan pendahuluan sebelum melakukan renstra SI/TI,

adanya prosedur pembuatan landasan kebijakan dan pengambilan keputusan

melakukan renstra SI/TI, adanya prosedur dalam melakukan pengelompokan

prioritas dan pemilihan solusi, adanya prosedur mengenai strategi migrasi yang

jelas.[2]

Page 11: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

6

Metode Be Vissta Planning

Metode Be Vissta Planning perencanaan sistem informasi menggunakan

arah dan tujuan perusahaan yang telah dituangkan dalam rencana bisnis. Segala

sesuatu yang menjadi hasil dalam rencana bisnis tersebut diinterpretasikan sebagai

kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh bidang/divisi SI/TI. Bidang/divisi

SI/TI tersebut lalu melakukan konsolidasi internal guna mengetahui kemampuan

sumber dayanya dan pemenuhan kebutuhan akan informasi bisnis tersebut. Hasil

konsolidasi internal tersebut berupa strategi sistem, manajemen, dan teknologi

informasi kemudian dibuatkan prioritas pelaksanaan proyek dan jadwal

implementasinya. [3]

Tabel 1. Metodologi analisis lingkungan organisasi internal dan eksternal

Internal Eksternal

Five Forces

Value Chain Activity

Mc Farlan Strategic Grid

Five Forces

Analisis kompetitif digunakan untuk mengevaluasi struktur lingkungan

bisnis suatu industri dan tantangan dari pesaing dalam suatu industri. Hasil

diagram kompetitif model suatu organisasi digunakan sebagai dasar untuk

mengindentifikasi peluang dari eksternal organisasi guna pemanfaatan SI dan TI

yang dapat menigkatkan keunggulan kompetitif bisnisnya. Porter (1985) membagi

kekuatan industri menjadi 5 bagian, yaitu: 1) daya tawar konsumen (bargaining

power of buyer), berasal dari konsumen produk/jasa dalam industri. Suatu

perusahaan perlu mempertimbangkan, mengetahui pengaruh, manfaat dan

keadaan daya tawar tersebut; 2) daya tawar pemasok (bargaining power of

supplier), berasal dari penyediaan produk/jasa yang turut berkontribusi pada

keunggulan kompetitif suatu perusahaan disuatu industri. Daya tawar pemasok

akan kuat apbila pemasok memilki pasaokan terhadap produk yang unik/jarang

ditemukan. Pemasok tersebut perlu memotivasi agar terus menerus melakukan

kerjasama dengan suatu organisasi, begitu pula sebaliknya; 3) tekanan dari

pendatang baru (threats of new entrance), pendatang baru yang akan ikut serta

berkompetisi didalam perusahaan baru, perusahaan lama berstrategi bisnis yang

berbeda untuk masuk ke pasar yang baru, perusahaan lama yang tadinya tidak

berkompetisi pada area yang sama kini berpindah ke area yang sama dengan

perusahaan kita. Tekanan tersebut disikapi perusahaan yang sudah ada dengan

meninggikan Entry Barrier, Entry Barries tersebut dapat berupa Entry

cost/Switching cost bagi konsumen yang tinggi, keluar dari persaingan, dan

berhenti dari bisnis; 4) tekanan dari produk pengganti (threat of substitute

product), tantangan ini berasal dari produk/jasa alternatif lain yang ditawarkan

perusahaan dalam suatu industri. Produk/jasa alternatif tersebut perlu

mempertimbangkan alasan ketertarikan dan pilihan konsumen; 5) rivalitias intra

industri (intra industri rivalry), rivalitas yang terjadi berupa kompetisi diantara

perusahaan dalam suatu industri yang sama.[9]

Page 12: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

7

Value Chain Activity

Analisis Value Chain Activity merupakan analisis aktifitas-aktifitas yang

menghasilkan nilai, baik yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Konsep

Value Chain memberikan perspektif letak perusahaan dalam rantai nilai industri.

Analisis Value Chain membantu perusahaan untuk memahami rantai nilai yang

membentuk produk tersebut. Nilai yang berawal dari bahan mentah sampai

dengan penanganan produk setelah dijual kepada konsumen. Perusahaan harus

mampu mengenali posisinya pada rantai nilai yang membentuk produk atau jasa

tersebut. Hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesempatan dari

persaingan. Setelah mengidentifikasi posisinya, maka perusahaan mengenali

aktifitas-aktifitas yang membentuk nilai tersebut. Aktifitas-aktifitas tersebut dikaji

untuk mengidentifikasi apakah memberikan nilai bagi produk atau tidak. Jika

aktivitas tersebut memberikan nilai, maka akan terus digunakan dan diperbaiki

untuk memaksimalkan nilai. Sebaliknya, jika aktifitas tersebut tidak memberikan

nilai tambah maka harus dihapus.[10]

Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang tidak perlu

atau aktivitas-aktivitas yang perlu, namun tidak efisien dan dapat diperbaiki. Jika

aktivitas tidak bernilai tambah dilaksanakan, akan berakibat menambah biaya

yang tidak perlu dan merintangi kinerja, sehingga menimbulkan biaya tidak

bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah adalah biaya yang disebabkan oleh

aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah dapat

diartikan sebagai biaya atas aktivitas-aktivitas yang dapat dieliminiasi tanpa

menimbulkan kesan buruk dari para pelanggan mengenai kinerja, fungsi, atau

ukuran mutu lainnya suatu produk. Analisis aktivitas dapat menurunkan biaya

dengan cara peniadaan aktivitas, pemilihan aktivitas, pengurangan aktivitas, dan

penggunaan aktivitas secara bersama.[11] Kerangka rantai nilai membagi aktivitas

dalam perusahaan menjadi dua kategori : 1). Aktivitas primer, aktivitas yang

berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para

pembeli dan servis setelah adanya penjualan; 2). Aktivitas pendukung, aktivitas

yang membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan

yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer secara

berkelanjutan.[12]

McFarlan Strategic Grid McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI

berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat

kuadran (strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil

pemetaan tersebut didapat gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap

organisasi dan pengembangan dimasa mendatang [13]. Keempat kuadran tersebut

dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Page 13: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

8

Gambar 1. Mc Farland Strategic Grid (Sumber : Ward and Peppard, 2002)

Desain Metodologi

Desain Metodologi BVP ini mendasarkan kegiatan renstra SI/TI

berpedoman pada dokumen rencana bisnis organisasi. Setiap data yang

dituangkan dalam rencana bisnis organisasi tersebut di interpretasikan sebagai

kebutuhan infomasi yang harus dipenuhi oleh bidang/divisi TI. Bidng atau divisi

TI itu kemudian melakukan analisis kondisi internal dan eksternal guna

mengetahui kemampuan sumberdayanya dan pemenuhan kebutuhan akan

informasi bisnis tersebut. Hasil analisis internal dan eksternal tersebut berupa

strategi sistem,manajemen, dan teknologi informasi yang kemudian dibuatkan

prioritas pelaksanaan proyek dan jadual implementasinya. Berikut merupakan

konsep desain metodologi BVP.

Tahapan pertama menelaah ruang lingkup dan strategi (ruang lingkup dan

posisi/kondisi mutakhir organisasi), dengan melakukan identifikasi masalah,

analisis lingkungan internal bisnis organisasi, analisis lingkungan internal SI/TI

organisasi, analisis lingkungan eksternal bisnis organisasi, analisis eksternal SI/TI

organisasi. Hasil akhir dari tahap 1 ini adalah gambaran mengenai keadaan bisnis

perusahaan, serta peluang pemanfaatan SI/TI pada perusahaan dimasa depan,

untuk mendapatkan keluaran tersebut kita perlu memperoleh informasi

perusahaan berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan serta menganalisis kondisi

eksternal bisnis perusahaan untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam

dunia bisnis untuk mendukung strategi perusahaan dimasa depan. Mengetahui

bagaimana posisi, keadaan dan kekuatan SI/TI perusahaaan.

Tahapan kedua, menelaah strategi (posisi dan kondisi kedepan yang ingin

diraih dan modal yang dimiliki), dengan melakukan identifikasi masalah dan

solusi bisnis organisasi, identifikasi pemanfaatan SI/TI dari eksternal organisasi,

analisis kesenjangan kebutuhan informasi, membuat landasan kebijakan SI/TI,

membuat strategi SI/TI, membuat landasan bagi operasional strategi SI/TI, srategi

manajemen informasi. Hasil yang diperoleh pada tahap 1 akan menjadi usulan

pada tahap ini. Setelah itu akan diperoleh usulan strategi SI/TI yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

Page 14: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

9

Tahapan ketiga, mendefinisikan strategi (posisi dan kondisi kedepan yang

ingin diraih beserta cara merealisasikannya), dengan melakukan prioritas dan

pemilihan strategi SI/TI, pendetilan strategi SI/TI. Hasil dari tahap ini adalah

kebijakan terhadap rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant.

Tahapan keempat, merencanakan implementasi (cara merealisasikannya),

dengan membuat rencana pendukung SI/TI dan pembuatan jadwal waktu

pengerjaan. Tahapan kelima, mengkaji ulang implementasi (cara

merealisasikannya) dengan membuat rencana implementasi.[2]

3. Metodologi Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide,

persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti. Penelitian kualitatif

segala sesuatunya tidak dapat di ukur dengan angka dan teori yang digunakan

dalam penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya

mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang telah diteliti .[6]

Page 15: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

10

Gambar 2 Tahapan penelitian

Tahap 1 Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Organisasi. Pada tahap ini akan

dilakukan observasi dan wawancara pada PT. Barito Prima Consultant untuk

mendapatkan pemahaman mengenai kondisi perusahaan, proses bisnis

perusahaan, dan kebutuhan SI/TI perusahaan. Hasil akhir dari tahap 1 ini adalah

gambaran mengenai keadaan bisnis perusahaan, serta peluang pemanfaatan SI/TI

pada perusahaan dimasa depan, untuk mendapatkan keluaran tersebut kita perlu

memperoleh informasi perusahaan berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan serta

menganalisis kondisi eksternal bisnis perusahaan untuk mengetahui

perkembangan teknologi dalam dunia bisnis untuk mendukung strategi

perusahaan dimasa depan. Mengetahui bagaimana posisi, keadaan dan kekuatan

SI/TI perusahaaan.[15]

Tahap 1

Menelaah Kebutuhan Bisnis dan

Organisasi

Lingkungan Eksternal Organisasi

Analisis Bisnis Eksternal

- Analisis Five Forces

Analisis Kondisi SI/TI Eksternal

Analisis Manfaat penerapan SI/TI

pada PT. Barito Prima Consultant

Lingkungan Internal Organisasi

Tahap 2 (Menentukan Target

SI/TI)

Analisis Kesenjangan Aplikasi

Tahap 3 (Menentukan Strategi

SI/TI)

Rencana Strategis

Penentuan Rencana Strategis SI/TI Tahap 4 (Menyusun Usulan SI/TI)

Penyusunan Rencana Implementasi dan

Manfaat bisnis SI/TI pada PT. Barito Prima

Consultant

Analisis Bisnis Internal

- Analisis Value Chain Activity

- Blue Print sistem informasi

Analisis Kondisi SI/TI Internal

Portofolio Aplikasi mendatang

menggunakan Mc Farlan Strategic

Grid

Page 16: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

11

Tahap 2 Menentukan Target bagi SI/TI. Pada tahap ini akan dilakukan

observasi dan wawancara kepada manajer perencanaan dan direktur utama

perusahaan, kemudian menentukan usulan strategi untuk memenuhi kebutuhan

PT.Barito Prima Consultant. Hasil yang diperoleh pada tahap 1 akan menjadi

usulan pada tahap ini. Setelah itu akan diperoleh usulan strategi SI/TI yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan, untuk mendapatkan keluaran tersebut maka perlu

adanya identifikasi masalah dan solusi bisnis internal pada perusahaan,

identifikasi pemanfaatan SI/TI dari eksternal organisasi, Analisis kesenjangan

kebutuhan informasi, membuat usulan strategi SI/TI.

Tahap 3 Menentukan Strategi SI/TI. Pada tahap ini akan dibuat strategi

SI/TI dengan memperhatikan hasil wawancara, serta aturan kebijakan yang ada

sehingga akan diambil kebijakan terhadap rencana implementasi SI/TI pada PT.

Barito Prima Consultant. Tahap 4 Rencana Implementasi SI/TI kemudian pada

tahap ini akan dibuat rencana implementasi SI/TI yang akan diterapkan pada PT.

Barito Prima Consultant. [4]

4. Hasil dan Pembahasan

Profil PT. Barito Prima Consultant

PT. Barito Prima Consultant terletak di jalan suprapto no.07 Palangka Raya,

perusahaan ini diresmikan notaris sejak 26 April 1996 sebagai perusahaan yang

menyediakan layanan jasa konsultansi untuk jasa-jasa konstruksi maupun non-

konstruksi. Visi dan Misi PT.Barito Prima Consultant adalah senantiasa turut

berperan serta dalam pembangunan nasional dengan dilandasi idealisme serta

profesionalisme dengan didukung oleh personil yang handal dibidangnya masing-

masing serta ditunjang dengan peralatan yang memadai, mampu melakukan

pekerjaan diberbagai bidang sesuai keahlian.

Analisis Five Forces

Penelitian ini dilakukan dengan Observasi dan Wawancara sehingga didapat

hasil analisis kekuatan menurut Five Forces pada PT.Barito Prima Consultant,

yang pertama adalah pesaing (competitor), perusahaan pesaing berlomba-lomba

untuk meningkatkan strategi bisnis salah satunya dengan memiliki sistem

informasi yang terintegrasi serta dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis dengan

cukup baik serta mempermudah para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan,

hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada PT. Barito prima Consultant

yang mau tidak mau harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan para

pesaing. Kedua, analisis ancaman pesaing baru di fokuskan pada bagaimana jenis

pelayanan atau jasa dan strategi bisnis oleh pesaing baru tersebut dapat

mengancam posisi PT. Barito Prima Consultant.

Hasil analisis adanya strategi bisnis baru berupa perlengkapan dan peralatan

baru yang lebih canggih dapat menjadi ancaman bagi perusahaan lama yang

peralatan dan perlengkapan nya tergolong sudah cukup tua atau lebih dari 10

tahun pemakaian yang secara tidak langsung dapat berpengaruh pada ketepatan

waktu penyelesaian proyek. Ketiga, analisis ancaman produk/jasa pengganti

contohnya sertifikasi untuk konsultan konstruksi dan non-konstruksi. Keempat,

analisis kekuatan menawar pelanggan, pelanggan yang dimaksud disini adalah

Page 17: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

12

para pengguna jasa yaitu pemerintah dan perusahaan yang telah menerima hasil

dari proyek yang sudah dikerjakan PT. Barito Prima Consultant, oleh karena itu

proyek yang sudah didapat harus dikerjakan dengan baik dan tepat waktu sesuai

kesepakatan kontrak antar kedua belah pihak, sehingga mereka akan memberikan

penilaian yang berpengaruh pada image PT. Barito Prima Consultant. Kelima,

analisis kekuatan menawar pemasok, yang dimaksud pemasok disini adalah

pengguna jasa yang menggunakan jasa PT. Barito Prima Consultant yaitu

pemerintah dan pengusaha, oleh sebab itu penting menjaga nama baik perusahaan

dan kerja sama yang baik dengan para pengguna jasa sebelumnya sehingga calon

pengguna jasa dapat memperhitungkan pengalaman PT. Barito Prima Consultant

yang cukup baik di bidangnya.

Berikut merupakan pemetaan kebutuhan SI/TI PT. Barito Prima Consultant

berdasarkan hasil analisis Five Forces.

Tabel 2 Kebutuhan SI/TI dan Solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces

Faktor Five Forces Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

Competitor

Kebanyakan para

pesaing memiliki

sistem informasi yang

dapat membantu

meningkatkan kinerja

pegawai dalam

menyelesaikan proyek

- Membangun sistem

informasi yang dapat

membantu pencatatan

proyek agar lebih

terstruktur

- SIMANPRO

Threat of New Entrans

strategi bisnis baru

yang digunakan para

pesaing

- Menyiapkan perangkat

keras tidak perlu

canggih tapi cukup

mendukung aplikasi

sistem informasi yang

akan digunakan dan

dapat memenuhi

kebutuhan bisnis PT.

Barito Prima

Consultant.

- SITEK

- Menyediakan

infrastruktur

yang akan

digunakan sesuai

kebutuhan SI/TI

pada PT. Barito

Prima

Consultant

Bargaining Powers of

Suppliers and Buyers

Faktor pelanggan dan

pemasok yang

mempengaruhi

pelayanan

- Membangun sebuah

sistem yang dapat

memberikan informasi

tentang profil

perusahaan, kinerja

perusahaan, dan

lingkup layanan jasa

untuk dapat

menampung

permintaan pelanggan.

- SI CRM

- SI SCM

Threat of Subtitute

Products/ Services jasa

pengganti berupa

sertifikasi

- Membangun sistem

informasi yang dapat

memberikan informasi

tentang perusahaan,

lingkup layanan jasa,

sertifikasi yang

diperoleh perusahaan.

- Web Promosi

Page 18: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

13

Berikut merupakan penjelasan solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces

: 1) SIMANPRO (sistem informasi manajemen proyek), aplikasi ini berfungsi

untuk membantu pencatatan rencana proyek, jadwal pengerjaan proyek, tenaga

ahli yang akan melakukan pengerjaan proyek, jadwal pengerjaan proyek,

menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proyek yang akan

dikerjakan, evaluasi laporan mingguan apa saja yang sudah mulai dikerjakan

sesuai tahapannya, setelah selesai semua ada termin /tagihan untuk pemberi

proyek dari laporan anggaran proyek; 2) SITEK (sistem informasi pengelolaan

teknologi), aplikasi ini membantu pencatatan perangkat keras yang sudah ada

seperti computer, notebook, printer, LCD proyektor, scanner, plotter, camera

digital, theodolite, waterpass, GPS, echo sounding, total station, planimeter

digital, kompas, motor, dan mobil. Pencatatan meliputi jenis peralatan,

kapasitas/output saat ini, merk/type, tahun pembelian, kondisi peralatan saat ini,

lokasi peralatan, dan bukti kepemilikan. Dari pencatatan tersebut diketahui kapan

akan dilakukan perawatan atau penggantian dengan alat baru; 3) SI CRM (sistem

informasi customer relationship), aplikasi ini berfungsi untuk membantu

pencatatan profile pelanggan dengan begitu akan membantu dalam menjalin relasi

bisnis kembali dengan pelanggan tersebut; 4) SI SCM (sistem informasi supply

chain management), aplikasi ini berfungsi membantu pencatatan pengadaan

barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan dalam pengerjaan proyek, contohnya

material yang dibutuhkan proyek konstruksi dalam pengerjaan pembangunan

jembatan, jalan, dan gedung, pencatatan meliputi jenis proyek, daftar material,

siapa supplier yang mendatangkan material, rencana anggaran untuk material

yang akan didatangkan oleh supplier, profile supplier. Dari pencatatan tersebut

diketahui biaya untuk supply material dan menjaga relasi bisnis dengan supplier;

5) Web promosi, aplikasi berbasis internet yang berfungsi untuk memperkenalkan

perusahaan kepada publik memberikan informasi meliputi profile perusahaan,

visi, misi perusahaan, jenis layanan jasa, profile tenaga ahli, dan daftar proyek

yang sudah rampung dikerjakan oleh PT. Barito prima Consultant dari awal

berdiri hingga sekarang serta informasi sertifikasi yang menjadi dasar kualifikasi

perusahaan.

Manfaat Penerapan SI/TI pada Kondisi SI/TI Eksternal Organisasi

Berdasarkan hasil analisis kondisi SI/TI eksternal organisasi. Perkembangan

SI/TI, sistem informasi pada jaman sekarang sudah merupakan kebutuhan untuk

menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan maupun

organisasi, pesatnya perkembangan perangkat lunak pada saat ini menyebabkan

banyak perusahaan dan organisasi berlomba membeli sebuah software untuk

mempermudah proses bisnis. Sedangkan PT. Barito Prima Consultant 15 tahun

ke belakang belum menggunakan aplikasi apapun dalam menyelesaikan proses

bisnis pada perusahaan seperti administrasi, laporan keuangan, pencatatan proyek,

promosi, penjadwalan kerja, sehingga ditemukan berbagai kendala dalam

mengintegrasikan seluruh bagian serta didukung dengan perkembangan perangkat

keras yang semakin canggih perkembangan perangkat keras, dimulai dari PC

ukuran besar menjadi yang berukuran lebih kecil dan sekarang menggunakan

Page 19: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

14

laptop, perangkat keras lain nya adalah printer yang ukuran besar dan hanya

tersedia tinta hitam putih sampai sekarang menggunakan printer yang memiliki

fungsi scan dan fotocopy, kemudian media penyimpanan seperti disket yang

memiliki kapasitas penyimpanan kecil sampai dengan hardisk yang memiliki

kapasitas penyimpanan besar.

Sementara itu perkembangan sistem basis data berkembang cepat hingga

sekarang didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data

berbasis web sebagai suatu strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja organisasi

didukung oleh perkembangan jaringan komunikasi dan keamanan data, saat ini

perkembangan jaringan komunikasi sangat berpengaruh dalam menghubungkan

devices yang digunakan untuk saling berbagi data, dari menggunakan LAN (local

area network) jaringan untuk berbagi data hanya pada satu gedung , kemudian

berkembang menjadi WAN (wide area network), dan sekarang berkembang kearah

internet yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data dimanapun berada

sementara pada PT. Barito prima Consultant semenjak 10 tahun terakhir sudah

mengandalkan internet dalam proses berbagi data contohnya melalui kirim

dokumen melalui email, jika perlu berbagi data dengan kapasitas besar maka

digunakan Flashdisk atau Hardisk Eksternal. Setelah itu sistem keamanan data,

penting menjaga keamanan data dari berbagai serangan komputer seperti virus,

dan cracker untuk mengantisipasi virus sementara PT. Barito prima Consultant

masih menggunakan anti virus yang banyak digunakan pengguna komputer pada

umumnya.

Perkembangan media jejaring sosial, saat ini sangat pesat sehingga

memudahkan dalam melakukan promosi melalui beberapa jejaring sosial yang

sedang banyak diminati masyarakat yaitu melewati media sosial karena lebih

efektif dan mudah penggunaannya, serta dapat menghemat biaya. Berdasarkan

hasil analisis kondisi SI/TI eksternal didapat hasil manfaat penerapan SI/TI pada

tabel 3

Page 20: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

15

Tabel 3 Manfaat Penerapan SI/TI pada kondisi SI/TI eksternal organisasi

Kondisi SI/TI Eksternal Manfaat Penerapan SI/TI

- Perkembangan sistem

informasi yang menjadi

kebutuhan dalam proses bisnis

- Pesatnya perkembangan

perangkat lunak

- Berkembangnya teknologi

sehingga memungkinkan

menyimpan data berbasis

internet

- Teknologi berbasis internet

yang banyak dimanfaatkan

dalam jaringan computer

- Pentingnya menjaga

keamanan data yang sensitive

dari serangan computer

maupun kerusakan perangkat

keras.

- Promosi melalui media sosial

- Memudahkan dalam penyelesaian

aktivitas kerja dalam proses bisnis

untuk mengintegrasikan ke semua

bagian perusahaan dalam sebuah

sistem informasi

- Meningkatkan kinerja pegawai

dalam menyelesaikan pekerjaan

dan secara tidak langsung dapat

menekan biaya.

- Menyimpan data berbasis internet

memudahkan untuk mengakses

dimanapun berada sehingga tidak

perlu berada dikantor untuk

mengolah data tapi bisa juga

dilakukan sambil santai dirumah.

- Selalu melakukan upgrade terhadap

anti virus yang sudah dibeli secara

legal untuk mengamankan data-

data dalam komputer.

- Melakukan promosi pada media

sosial yang saat ini banyak diminati

merupakan pilihan tepat untuk

menekan biaya promosi, tidak perlu

membayar mahal pasang iklan

maupun membuat website resmi.

Analisis Value Chain Activity

Analisis lingkungan Bisnis internal organisasi, analisis ini dilakukan untuk

mengetahui proses bisnis pada PT. Barito Prima Consultant sehingga dapat

diketahui secara jelas rencana strategis SI/TI sesuai kebutuhan organisasi.

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari kuesioner kode II dan V kemudian

alat yang digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis internal organisasi

adalah Value Chain Activity. Analisis value chain activity dilakukan untuk

mengetahui aktivitas bisnis utama dan aktivitas bisnis pendukung, kemudian hasil

analisis ini akan digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan SI/TI pada PT.

Barito Prima Consultant.

Aktivitas utama pada perusahaan merupakan aktivitas yang bernilai dalam

menjalankan proses bisnis namun menghasilkan biaya dalam pelaksanaannya.

Aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang mendukung terlaksananya

aktivitas utama dengan membantu pengelolaan keuangan dan administrasinya.

Berikut merupakan beberapa tugas dari setiap unit bagian pada perusahaan

berdasarkan pengelompokan aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Page 21: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

16

Gambar 3 Value Chain Activity PT. Barito Prima Consultant

Aktivitas utama perusahaan : a). Bagian perencanaan, membuat rencana

kegiatan serta langkah-langkah dalam rangka mencari kegiatan di instansi

pemerintah dan swasta, setelah itu baru melaksanakan pengembangannya,

kegiatan ini melibatkan Direktur utama, manajer bagian perencanaan dan staff

perencanaan, b). Bagian pengawasan, bertugas melakukan audit terhadap bagian

keuangan dan pengawasan terhadap bagian administrasi dan non administrasi,

kegiatan ini melibatkan manajer pengawasan, bagian keuangan, dan bagian

administrasi, c). Bagian studi, bertugas sebagai pelaksana kegiatan studi

kelayakan, studi perencanaan umum dan studi mikro lainnya, kegiatan ini

melibatkan manajer bagian studi, manajer bagian perencanaan, staff bagian studi,

staff bagian perencanaan, dan bagian keuangan, d). Bagian sosial budaya,

bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang bersifat peduli

lingkungan dan pengabdian masyarakat, serta membantu pemerintah dalam

pengembangan potensi daerah, kegiatan ini melibatkan manajer sosial budaya,

manajer bagian perencanaan, staff bagian sosial budaya, bagian keuangan.

Aktivitas pendukung perusahaan: a). Bagian Keuangan, bertugas mengatur

belanja perusahaan, mengurus termin/tagihan kepada pemberi proyek, dan

membuat laporan keuangan perusahaan perbulan, kegiatan ini melibatkan manajer

perencanaan, manajer pengawasan, manajer studi, manajer pengawasan, manajer

sosial budaya, dan bagian administrasi, b). Bagian Administrasi, bertugas

menyusun penawaran dengan pemberi pekerjaan atau pemberi proyek, kegiatan

ini melibatkan direktur utama, manajer bagian perencanaan, manajer bagian

pengawasan, dan bagian keuangan.

Tabel 4 Solusi SI/TI berdasarkan analisis value chain activity

Bagian/Unit

Akrivitas

Utama

Kebutuhan bisnis Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

Perencanaan

- Membuat

rencana kegiatan

dan mengatur

langkah-langkah

untuk mencari

kegiatan di

instansi

pemerintah /

swasta.

- Melakukan

- Sistem

informasi yang

dapat memberikan

informasi tentang

rencana kegiatan

yang sudah

disusun dan

informasi jadwal

penentuan

pengerjaan

SIPREK

SITEK

Ak

tiv

ita

s

uta

ma

Ak

tiv

ita

s

pen

du

ku

ng

Perencanaan

Study

Pengawasan

Sosial

Budaya

Keuangan

Administrasi

Va

lue

Ad

ded

Page 22: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

17

pengembangan

infrastruktur

perusahaan

kegiatan

- Sistem

informasi yang

mengatur

pengelolaan

teknologi

Pengawasan Melakukan pengawasan

pada bagian Keuangan

dan administrasi dan non

administrasi

- Sistem

informasi

pengawasan

kegiatan

administrasi dan

non administrasi

SIPA

Studi Studi kelayakan , studi

umum dan studi mikro

- Sistem

Informasi

penjadwalan

pelaksanaan

kegiatan studi

SIPKSTUDI

Sosial

Budaya

Kegiatan pengabdian

masyarakat

- Sistem

informasi

penjadwalan dan

perencanaan

kegiatan

pengabdian

masyarakat

SIPMAS

Bagian/Unit

Akrivitas

Pendukung

Kebutuhan bisnis

Kebutuhan SI/TI

Solusi SI/TI

Keuangan Membuat laporan

keuangan dan mengurus

termin/tagihan

- Sistem

informasi yang

memberikan

informasi tentang

laporan keuangan

perusahaan

SIMKEU

SITERTA

Administrasi - Menyusun

berkas

penawaran dan

data-data

pemberi proyek.

- Mengelola

data pegawai

- Sistem

informasi yang

dapat mengelola

data-data

pelanggan/pemberi

pekerjaan

- Sistem

Informasi

pengelola data

pegawai

SIADMIN

SIPEG

Berikut merupakan penjelasan solusi SI/TI yang didapat dari hasil analisis

value chain activity : 1) SIPREK ( sistem informasi perencanaan kegiatan proyek)

aplikasi ini membantu pencatatan kegiatan meliputi pencatatan rencana kegiatan

setelah mendapat informasi kegiatan proyek yang ada di instansi

pemerintah/swasta, kemudian mencatat langkah-langkah pengerjaan kegiatan,

setiap langkap akan dicantumkan tanggal jadwal pengerjaan kegiatan, kemudian

aplikasi akan memberikan warning setiap aplikasi dibuka, akan ada message

Page 23: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

18

informasi tentang jangka waktu pengerjaan tahapan proyek tersebut sisa berapa

hari lagi dan setelah selesai semua tahapan akan ada kolom evaluasi

keterlambatan ataupun sudah tepat waktu sesuai kesepakatan dengan pemberi

proyek; 2) SITEK (sistem informasi pengelolaan teknologi), aplikasi ini

membantu pencatatan perangkat keras yang sudah ada seperti komputer,

notebook, printer, LCD proyektor, scanner, plotter, camera digital, theodolite,

waterpass, GPS, echo sounding, total station, planimeter digital, kompas, motor,

dan mobil. Pencatatan meliputi jenis peralatan, kapasitas/output saat ini,

merk/type, tahun pembelian, kondisi peralatan saat ini, lokasi peralatan, dan bukti

kepemilikan. Dari pencatatan tersebut diketahui kapan akan dilakukan perawatan

atau penggantian dengan alat baru; 3) SIPA (sistem informasi pengawasan

administrasi), aplikasi ini membantu menyeleksi administrasi data dari pihak

pemberi proyek dan menyimpan data-data dari pemberi proyek terkait proyek

yang akan dikerjakan, serta scan surat kontrak dengan pemberi proyek; 4)

SIPKSTUDI (sistem informasi penjadwalan kegiatan studi), aplikasi ini

membantu pencatatan penjadwalan pelaksanaan studi kelayakan dan mencatat

siapa pegawai yang akan melakukan pelaksanaan kegiatan, kemudian pencatatan

anggaran untuk studi kelayakan tersebut; 5) SIPMAS (sistem informasi

termin/tagihan), aplikasi ini membantu pencatatan jadwal kegiatan pengabdian

masyarakat yang dilakukan perusahaan dan pencatatan rencana apa saja kegiatan

yang akan dilaksanakan, kemudian pencatatan anggaran biaya untuk kegiatan

tersebut; 6) SIMKEU (sistem informasi manajemen keuangan), aplikasi ini

membantu pencatatan laporan keuangan setiap bulan meliputi pendapatan, biaya,

aktiva, kewajiban, dan ekuitas; 7) SITERTA (sistem informasi termin/tagihan),

aplikasi ini membantu pencatatan biaya yang akan digunakan pada pengerjaan

proyek, dan kemudian menghasilkan output tagihan untuk pemberi proyek; 8)

SIADMIN (sistem informasi administrasi), aplikasi ini membantu melakukan

penyimpanan data pemberi proyek dan data-data lain terkait pengerjaan proyek; 9)

SIPEG (sistem informasi pegawai), aplikasi ini membantu menyimpan data-data

pegawai yang meliputi identitas nama, alamat, pendidikan terakhir, kontak nomor

telpon dan alamat email yang bisa dihubungi, pengalaman kerja (jika ada), scan

ijazah terakhir, dan sertifikat penunjang (jika ada).

Blue Print Sistem Informasi berdasarkan kebutuhan bisnis perusahaan

Berdasarkan usulan solusi SI/TI pada perusahaan PT. Barito Prima

Consultant pada beberapa tahap sebelumnya serta memperhatikan aktivitas utama

dan aktivitas pendukung pada PT. Barito Prima Consultant maka dihasilkan

blueprint sistem informasi yang harus dimiliki perusahaan sesuai dengan

kebutuhan bisnis perusahaan.

Page 24: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

19

Page 25: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

20

Portofolio Aplikasi Mendatang menggunakan Mc Farlan Strategic Grid

Berdasarkan usulan solusi SI/TI dan blue print sistem informasi pada PT.

Barito Prima Consultant yang telah dibuat sebelumnya maka hanya usulan baru

yang akan dipetakan pada matriks Mc Farlan Strategic grid karena perusahaan

belum memiliki SI/TI

Gambar 5 Mc Farlan Strategic Grid Portofolio Aplikasi Mendatang

Key operational sistem informasi yang penting untuk mendukung

kelangsungan bisnis saat ini dan harus selalu dijaga ke efektifannya, aplikasi

seperti SIMKEU, SITERTA, dan SIADMIN merupakan aplikasi yang diperlukan

untuk aktivitas perusahaan sehari-hari. Support membantu meningkatkan efisiensi

proses bisnis dan efektivitas manajemen, namun tidak kritis bagi bisnis, aplikasi

SIPMAS merupakan aplikasi pendukung yang tidak terlalu berpengaruh dalam

mencapai sasaran bisnis perusahaan. Strategic sistem informasi yang kritis untuk

bisnis dan kesuksesan mendatang, aplikasi SIPEG, SIPA, dan SIPREK merupakan

aplikasi yang menentukan berjalannya kegiatan dari pemberi proyek. High

potential sistem informasi yang terwujud dari inovasi-inovasi baru dan sangat

potensial mencapai keunggulan kompetitif aplikasi SITEK dan SIPKSTUDI

merupakan aplikasi yang berpotensi tinggi dapat meningkatkan kinerja dimasa

mendatang.

Berdasarkan solusi SI/TI yang telah dipetakan sebelumnya ke dalam Mc

Farlan Strategic Grid, maka selanjutnya akan dilakukan analisis kesenjangan

aplikasi yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan PT.Barito Prima Consultant.

Analisis ini dilakukan untuk menentukan aplikasi apa saja yang akan di-upgrade,

delete, dan direncanakan untuk dibuat pada PT. Barito Prima Consultant

Strategic High potential

Key Operational Support

- SI pengelolaan data pegawai

(SIPEG)

- SI pengawasan administrasi

(SIPA)

- SI perencanaan kegiatan

(SIPREK)

-

- SI pengelolaan teknologi (SITEK)

- SI penjadwalan kegiatan studi

(SIPKSTUDI)

- SI manajemen keuangan

(SIMKEU)

- SI termin/tagihan proyek

(SITERTA)

- SI administrasi (SIADMIN)

- SI pengabdian masyarakat

(SIPMAS)

Page 26: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

21

Tabel 5 Analisis kesenjangan aplikasi pada PT. Barito Prima Consultant

Usulan aplikasi Upgrade Delete Rencanakan

SI manajemen

keuangan(SIMKEU)

- -

SI termin/tagihan

(SITERTA)

- -

SI administrasi

(SIADMIN)

- -

SI pengelolaan data

pegawai (SIPEG)

- -

SI pengawasan

administrasi (SIPA)

- -

SI perencanaan kegiatan

(SIPREK)

- -

SI penjadwalan kegiatan

studi (SIPKSTUDI)

- -

SI pengelolaan

teknologi (SITEK)

- -

SI pengabdian

masyarakat (SIPMAS)

- -

Penentuan rencana strategis SI/TI dengan menggunakan tabel 5, analisis

kesenjangan aplikasi dapat diketahui bagaimana keadaan SI/TI pada PT. Barito

Prima Consultant. Belum ada aplikasi yang dapat membantu kebutuhan setiap

bagian, berdasar pada hasil analisis terhadap lingkungan bisnis dan SI/TI internal

dan eksternal, diperoleh usulan solusi SI/TI yang harus dimiliki PT. Barito Prima

Consultant sesuai dengan kebutuhan bisnis setiap bagian yang ada di perusahaan

yaitu perencanaan, pengawasan, study, sosial-budaya, administrasi dan keuangan.

Pada tabel 5, hanya terdapat 1 (satu) kebijakan yang akan diambil yaitu

rencanakan membuat aplikasi baru untuk membantu perusahaan dalam

mengintegrasikan proses bisnis disetiap unit bagian pada PT. Barito Prima

Consultant.

Penyusunan rencana implementasi berdasarkan aplikasi yang telah

diusulkan maka dibuat sebuah Roadmap prioritas untuk 4 (empat) tahun kedepan

dengan memperhitungkan faktor keuangan perusahaan yang tidak memungkinkan

untuk membuat dan membeli semua usulan aplikasi sistem informasi yang sudah

diusulkan secara bersamaan, maka dari itu dibuat bertahap setiap tahunnya selama

4 tahun kedepan.

Tabel 6 Rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant

Solusi SI/TI 2015 2016 2017 2018 SI manajemen

Keuangan

(SIMKEU)

Key

Oper

ati

on

al

SI termin/tagihan

(SITERTA)

SI administrasi

(SIADMIN)

Page 27: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

22

SI pengelolaan data

pegawai (SIPEG)

Str

ate

gic

SI pengawasan

administrasi (SIPA)

SI perencanaan

kegiatan (SIPREK)

SI penjadwalan

kegiatan studi

(SIPKSTUDI)

Hig

h

Pote

nti

al

SI pengelolaan

teknologi (SITEK)

SI pengabdian

masyarakat

(SIPMAS)

Su

pport

Berikut penjelasan rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima

Consultant : 1). Tahun 2015 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

pada kolom Key Operational yaitu SIMKEU, SITERTA, dan SIADMIN. Ketiga

sistem informasi ini dibutuhkan untuk membantu penyelesaian pekerjaan sehari-

hari pada aktivitas pendukung perusahaan yaitu administrasi dan keuangan sebab

aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang menghasilkan nilai tambah untuk

perusahaan sehingga perlu dioptimalkan terlebih dahulu. 2). Tahun 2016 akan

mulai dibangun sistem informasi yang terdapat dalam kolom Strategic yaitu

SIPEG, SIPA, dan SIPREK, ketiga aplikasi ini dibutuhkan untuk menunjang

kegiatan dari pemberi proyek namun proses nya tidak berlangsung setiap hari

hanya jika sedang ada proyek saja atau saat akan memeriksa dan entri data

pegawai aplikasi ini baru akan digunakan, sehingga diputuskan dibangun 2 tahun

kedepan. 3). Tahun 2017 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

pada kolom High Potential yaitu SIPKSTUDI dan SITEK kedua aplikasi ini

merupakan aplikasi yang berpotensi meningkatkan kinerja pegawai dimasa

mendatang namun pembiayaan teknologi dan pengadaan kegiatan studi masih

perlu waktu untuk mengoptimalkan nya, maka diputuskan dibangun 3 tahun

kedepan. 4). Tahun 2018 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

pada kolom Support yaitu SIPMAS, aplikasi ini merupakan aplikasi yang tidak

terlalu berpengaruh dalam mencapai sasaran bisnis perusahaan karena kegiatan

pengabdian masyarakat jarang dilakukan dan hanya akan dilakukan jika

perusahaan memiliki dana lebih, maka dari itu diputuskan dibangun 4 tahun

kedepan. Proses identifikasi manfaat bisnis SI/TI dilakukan dengan melakukan

penafsiran dari data yang diperoleh di lapangan dengan usulan solusi SI/TI yang

telah disusun. Berdasarkan hasil penafsiran tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa perencanaan strategis SI/TI di PT. Barito Prima Consultant memiliki

manfaat bisnis seperti pada Tabel 7.[10]

Page 28: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

23

Tabel 7 Manfaat Bisnis SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant

No Manfaat SI/TI yang

Teridentifikasi

Ranti's Generic IS/IT

Business Value

Kode

1 Mengurangi penggunaan

telepon pribadi.

Mengurangi/menekan biaya

telekomunikasi.

RCO-

01

2 mengurangi biaya pembelian

ATK jika dilakukan pencatatan

oleh sistem

Mengurangi biaya ATK RCO-

10

3 Beberapa proses kerja dapat

dilakukan oleh seorang

pegawai.

Meningkatkan produktivitas

karena restrukturisasi

pembagian fungsi kerja.

IPR-

01

4 Mempercepat proses

pembuatan laporan harian,

mingguan, bulanan, dan

tahunan.

Mempercepat proses

pembuatan laporan.

APR-

03

5 Pimpinan dapat lebih cepat dan

lebih akurat mengambil

keputusan dalam perencanaan,

penetapan, dan evaluasi proyek.

Mempercepat proses

pengambilan keputusan.

APR-

08

6 Meningkatkan image

perusahaan.

Meningkatkan image karena

peningkatan kualitas layanan.

IQU-

03

7 Proses pembayaran transaksi

dapat lebih cepat.

Mempercepat proses transaksi. APR-

06

Mempercepat proses

pembayaran tagihan.

APR-

07

8 Mengurangi kesalahan hitung

dalam transaksi.

Mengurangi resiko dari

kesalahan hitung.

RRI-

01

9 Mengurangi terjadinya

kehilangan data.

Mengurangi resiko kehilangan

data.

RRI -

05

10 Menghindari terjadinya

pemalsuan data oleh

perusahaan.

Mengurangi resiko dari

pemalsuan.

RRI-

09

11 Menghindari terjadinya

penipuan/kecurangan

administrasi.

Mengurangi resiko dari

kecurangan administrasi.

RRI-

10

12 Mengurangi terjadinya

kesalahan penginputan data.

Mengurangi resiko kesalahan

data.

RRI-

06

13 Mengurangi kesalahan

pembayaran oleh klien.

Mengurangi resiko kesalahan

pembayaran.

RRI-

11

14 Klien merasa lebih yakin

dengan jumlah tagihan yang

harus dibayar.

Meningkatkan pendapatan

karena peningkatan

kepercayaan pelanggan.

IRE-

03

Berikut merupakan penjelasan mengenai manfaat bisnis dan solusi SI/TI

yang telah disusun : 1) Mengurangi /menekan biaya telekomunikasi dengan

adanya sistem yang terintegrasi online dapat mengurangi biaya telepon karena

Page 29: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

24

bisa transfer data melalui email; 2) Mengurangi biaya ATK dengan adanya sistem

maka pencatatan tidak lagi dilakukan secara manual sehingga dapat mengurangi

biaya pembelian alat tulis kantor; 3) Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh

seorang pegawai sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya gaji untuk beberapa

orang cukup untuk seorang pegawai; 4) Mempercepat proses pembuatan laporan

dengan adanya sistem keuangan data-data keuangan bulan lalu jika ingin

dilaporkan tidak perlu lagi dicatat atau diketik ulang tapi cukup diprint dari

database sesuai tanggal yang diminta; 5) Mempercepat proses pengambilan

keputusan dengan adanya sistem contohnya sistem pengawasan administrasi pada

perusahaan sehingga pimpinan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan

akurat; 6) Mempermudah proses pekerjaan dengan adanya sistem secara tidak

langsung dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan image perusahaan dimata

masyarakat; 7) Proses transaksi bisa dilakukan dengan cepat dengan adanya

sistem sehingga proses pembayaran tagihan bisa lebih dipercaya; 8) Mengurangi

kesalahan hitung dengan adanya sistem perhitungan yang diinput sudah secara

otomatis dilakukan oleh sistem sehingga tidak perlu lagi menghitung berulang-

ulang, contohnya pada saat pembuatan laporan keuangan dan pada saat mengurus

termin tagihan; 9) Mengurangi terjadinya kehilangan data dengan adanya sistem

maka pada saat proses pencatatan sekaligus penyimpanan data akan lebih

terstruktur; 10) Menghindari terjadinya pemalsuan data dengan adanya sistem

maka setiap pegawai memiliki user id masing-masing sehingga tidak sembarang

orang dapat mengakses data dan secara tidak langsung dapat meningkatkan

keamanan data; 11) Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi dengan

adanya sistem proses admnistrasi sudah ada standar pengawasan sehingga

mengurangi kecurangan administrasi; 12) Mengurangi resiko kesalahan

penginputan data dengan adanya sistem maka pencatatan kegiatan perusahaan

akan lebih terstruktur; 14) Mengurangi kesalahan pembayaran oleh klien dengan

adanya sistem maka perhitungan tagihan sudah terstruktur dengan baik; 15) Klien

merasa lebih yakin dengan jumlah tagihan yang dibayar dengan adanya sistem

informasi yang terstruktur pada perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan

pelanggan.

Teknologi informasi bagi bisnis muncul dalam berbagai bentuk. Teknologi

informasi yang terintegrasi seperti internet, groupware, Enterprise Resource

Planning (ERP) telah memperkuat kenyataan bahwa teknologi informasi telah

menyatu dengan dunia bisnis. Dalam bidang akuntansi, sistem pemrosesan

informasi akuntansi berbasis komputer telah banyak diaplikasikan pada berbagai

organisasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan dalam

menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Jadi dapatlah dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi pada setiap

penyelenggaraan kegiatan operasional perusahaan merupakan kebutuhan yang

tidak terelakkan, yang digunakan untuk pengolahan data, mendukung pertukaran

data dan informasi serta penyaluran informasi secara cepat, tepat, dan akurat. [16]

Perencanaan strategis sistem informasi pada PT. Barito Prima Consultant

dirancang mengikuti model Sistem Informasi terintegrasi seperti yang sudah

diterapkan perusahaan pada umumnya, sehingga semua aplikasi yang diusulkan

Page 30: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

25

diperusahaan akan terintegrasi dengan sistem informasi manajemen keuangan

(SIMKEU) dan pegawai dari tiap unit bagian tidak perlu melakukan migrasi data.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis pada PT. Barito Prima Consultant

menggambarkan bahwa penerapan SI/TI dapat mengintegrasikan proses bisnis

pada unit bagian yang terdapat pada perusahaan diketahui melalui analisis yang

dilakukan. Analisys Five Forces menghasilkan situasi bisnis pada PT. Barito

prima Consultant dari kondisi eksternal kebanyakan para pesaing sudah memiliki

sistem informasi yang terintegrasi sehingga di dapat hasil solusi SI/TI pada

kondisi eksternal perusahaan, Analisys Value Chain Activity menghasilkan

pengelompokan aktivitas berdasarkan aktivitas utama dan aktivitas pendukung

pada perusahaan dan solusi aplikasi pada setiap aktivitas yang ada pada

perusahaan, kemudian dari analisis tersebut didapat blueprint dan fortopolio solusi

SI/TI yang berisi tentang analisis aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Berdasarkan Blueprint dan Fortopolio tersebut diketahui prioritas aplikasi yang

akan diterapkan dimasa mendatang menggunakan alat analisis Mc Farlan

Strategic Grid. Setelah itu dilakukan analisis kesenjangan aplikasi diketahui

kondisi SI/TI diperusahaan bahwa disana belum memiliki aplikasi yang dapat

mendukung proses bisnis sehingga diambil satu kebijakan yaitu membuat atau

membeli aplikasi baru yang kemudian menghasilkan gambaran rencana

implementasi aplikasi-aplikasi yang sudah diusulkan untuk diterapkan pada PT.

Barito Prima Consultant dengan membuat Roadmap prioritas untuk 4 tahun

kedepan agar bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan namun tetap

dapat membantu proses bisnis dan kinerja pegawai. Sistem informasi dibuat

terintegrasi dengan aplikasi SIMKEU (sistem informasi manajemen keuangan)

agar pegawai tidak perlu melakukan perpindahan data manual.

Page 31: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14594/2/T1_682010057_Full...Information systems play an important role helping companies

26

6. Daftar Pustaka

[1] Sinaga, R. (2014, Januari 15). APJII: penguna internet di Indonesia terus

meningkat. Retrieved Januari 27, 2014, from www.antaranews.com:

http://www.antaranews.com/berita/414167/apjii-penguna-internet-di-

indonesia-terus-meningkat (Diakses : 18 Juli 2014)

[2] Haris, W. 2002. Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Sistem

Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta Planning) dalam rangka

Meningkatkan Peran Strategis Sistem Informasi pada Suatu Organisasi.

Jakarta: Universitas Indonesia.

[3] Imelda, 2008. Penerapan Metodologi Be Vissta Planning pada Konsultan

Teknik dan Manajemen. (Studi kasus : PT. Virama Karya), Bali :

Konferensi Nasional Sistem dan Informatika.

[4] Fritz Wijaya, A. 2011. Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam

rangka meningkatkan Keunggulan Kompetitif Perguruan Tinggi

Menggunakan Metode Be Vissta Planning. (Studi Kasus : UKSW Salatiga)

[5] Weil, P., Ross, J. W., 2006, IT Governance, Massachussets: Harvard

Bussiness School Press.

[6] Sulistyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya

Sastra & Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

[7] Raghunathan, B., Raghunathan, T. S., & Qiang Tu, 1999, Dimensionality

of The Strategic Grid Framework: The Construct and its Measurement,

INFORMAS: Information System Research.

[8] Ranti, B., 2004, Materi Kuliah: Information Economics, Jakarta:

Universitas Indonesia.

[9] Maryani, D. Suparto, 2010, Perancangan Rencana Strategis Sistem

Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) : Studi Kasus STMIK XYZ,

CommIT, 4(2):77-85

[10] Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam

Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi : Universitas 17 Agustus

1945

[11] Supriyono. 2002. Akuntansi Biaya Dan Akuntansi Manajemen Untuk

Teknologi Maju Dan Globalisasi. Edisi 2.Yogyakarta : BPFE.

[12] Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, and Robert E.Hoskisson. 2005.

Strategic Management-Competitiveness and Globalization. USA:

Thomson International Student Edition.

[13] Ward, J. and Griffiths, P. Strategic Planning for Information System 2nd

ed. Chicester: John Wiley & Son, 1996

[14] Jogiyanto. 2003. SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI Pendekatan

Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan, dan

Pengelolaan. Yogjakarta : Andi Offset.

[15] Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning for Information Systems 3rd

Ed., UK : John Willey & Sons, Ltd.

[16] Muslichah (2011, April 13) http://blog.stie-

mce.ac.id/muslichah/2011/04/13/teknologi-informasi-peluang-dan-

tantangan-bagi-sistem-akuntansi-manajemen-kontemporer/Diakses tanggal

: 07 Desember 2014