peraturan menteri hukum dan hak asasi ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar...

431
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PENGAMANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN RUMAH TAHANAN NEGARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PAS-416.PK.01.04.01.TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PENCEGAHAN GANGGUAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN LAPAS DAN RUTAN DIREKTORAT BINA KEAMANAN DAN KETERTIBAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Upload: others

Post on 27-Mar-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

PENGAMANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN

RUMAH TAHANAN NEGARA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: PAS-416.PK.01.04.01.TAHUN 2015 TENTANG

STANDAR PENCEGAHAN GANGGUAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN

LAPAS DAN RUTAN

DIREKTORAT BINA KEAMANAN DAN KETERTIBAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN

HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Page 2: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

DAFTAR ISI

PERATURAN MENTERI

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Pengamanan pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara...................................................................................

STANDAR PENCEGAHAN

Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS-416.PK.01.04.01.Tahun 2015 Tentang Standar Pencegahan Gangguan Keamanan Dan Ketertiban Di Lapas Dan Rutan....................................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................ 1.2 Dasar Hukum.......................................................... 1.3 Definisi Global dan Detail Standar.......................... 1.4 Maksud dan Tujuan................................................ 1.5 Kebutuhan Sumber Daya Manusia......................... 1.6 Kebutuhan Sarana dan Prasarana......................... 1.7 Sistem, Mekanisme, dan Prosedur......................... 1.8 Jangka Waktu Penyelesaian................................... 1.9 Kebutuhan Biaya Pelaksanaan............................... 1.10 Instrumen Penilaian Kinerja....................................

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

1 Penjagaan 1.1 Apel

1.1.1 Kehadiran Petugas Regu Pengamanan Pengganti 163

i

Page 3: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.1.2 Apel Petugas Regu Pengamanan Pengganti…..… 167 1.1.3 Apel Penghuni……………………………..………… 171 1.1.4 Timbang Terima Jaga…………………….....……… 175 1.1.5 Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya……….... 179

1.2 Penjagaan Pintu Gerbang Halaman

1.2.1 Penjagaan Pintu Gerbang Halaman (Umum)…….. 183 1.2.2 Pemeriksaan Orang……………………..………….. 187 1.2.3 Pemeriksaan Narapidana/Tahanan……..………… 190 1.2.4 Pemeriksaan Kendaraan………………..………….. 194 1.2.5 Pemeriksaan Barang…………………..……………. 197 1.2.6 Pemeriksaan Pagar Halaman…………..………….. 200 1.2.7 Pelaporan………………………………..…………… 203

1.3 Penjagaan Pintu Gerbang Utama/Wasrik

1.3.1 Penjagaan Pintu Gerbang Utama/Wasrik (Umum) 206 1.3.2 Pemeriksaan Orang……………………………….. 210 1.3.3 Pemeriksaan Petugas.…………………..………….. 214 1.3.4 Pemeriksaan Narapidana/Tahanan………..……… 218 1.3.5 Pemeriksaan Kendaraan………..………………….. 222 1.3.6 Pemeriksaan Barang…………….…………………. 226 1.3.7 Pelaporan………………….………………………… 229

1.4 Penjagaan Pintu Utama/Portir

1.4.1 Penjagaan Pintu Utama/Portir (Umum)...……….... 232 1.4.2 Buka dan Tutup Pintu Utama....…………………… 236 1.4.3 Pemeriksaan Orang………………..……………….. 239 1.4.4 Pemeriksaan Petugas.…………..………………….. 242 1.4.5 Pemeriksaan Napi/Tahanan..……..……………….. 246 1.4.6 Pemeriksaan Kendaraan…………..……………….. 250 1.4.7 Pemeriksaan Barang…………..……………………. 254

ii

Page 4: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.4.8 Pelaporan……..……………………………………… 257

1.5 Penjagaan Pos Atas 1.5.1 Penjagaan Pos Atas (Umum).……………..………. 260 1.5.2 Penindakan………..…………………………………. 264 1.5.3 Pelaporan………..…………………………………… 268

1.6 Penjagaan Lingkungan Blok Umum

1.6.1 Penjagaan Lingkungan Blok (Umum)..……..…….. 271 1.6.2 Penindakan……….…………………………………. 275 1.6.3 Pelaporan………..…………………………………… 278

1.7 Penjagaan Blok

1.7.1 Penjagaan Blok (Umum)..……………..…..……….. 281 1.7.2 Penindakan………..…………………………………. 286 1.7.3 Pelaporan………..…………………………………… 290

1.8 Penjagaan Ruang Kunjungan

1.8.1 Penjagaan Ruang Kunjungan (Umum)………….... 293 1.8.2 Penindakan…………………..………………………. 296 1.8.3 Pelaporan……………………..……………………… 299

2 Pengawalan

2.1 Pengamanan Sangat Tinggi…………………..……. 302 2.2 Pengamanan Tinggi……………..………………….. 306 2.3 Pengamanan Menengah……..…………………….. 309 2.4 Pengamanan Rendah……………..………………... 312

2.5 Pengamanan Keadaan Darurat dalam Perjalanan

2.5.1 Kerusakan Kendaraan……………...……………….. 315 2.5.2 Kerusuhan Massa………………..………………….. 318

iii

Page 5: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2.5.3 Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan…………………………………………… 320

2.5.4 Kericuhan antar Narapidana/Tahanan…………... 322 2.5.5 Penyerangan dari Luar……………………………. 325 2.5.6 Narapidana/Tahanan Sakit atau Meninggal Dunia 327

3 Penggeledahan

3.1 Penggeledahan terhadap Pengunjung……..……... 331 3.2 Penggeledahan terhadap Petugas………………. 335 3.3 Penggeledahan terhadap Narapidana/Tahanan

dengan Pakaian……………………..………………. 339 3.4 Penggeledahan terhadap Narapidana/Tahanan

tanpa Pakaian………………..………………………. 343 3.5 Penggeledahan Barang…………………...………… 346 3.6 Penggeledahan Kendaraan……………...…………. 349 3.7 Pengggeledahan Kamar…………………..………... 351 3.8 Penggeledahan Ruangan……..……………………. 354

4 Inspeksi

4.1 Inspeksi……..………………………………………… 357

5 Kontrol 5.1 Kontrol…….………………………………………….. 361

6 Pengawasan Komunikasi

6.1 Pengawasan Komunikasi Surat…………………..... 365 6.2 Pengawasan Alat Komunikasi………..……………. 367

7 Pengendalian Lingkungan

7.1 Pengendalian Steril Area……………..…………….. 370 7.2 Pengendalian Lalu Lintas Orang……..……………. 374

iv

Page 6: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8 Penguncian 8.1 Penguncian Pintu Gerbang Halaman……………… 378 8.2 Penguncian Gerbang Utama/Wasrik…………….... 380 8.3 Penguncian Pintu Utama/Portir……..……………... 383 8.4 Penguncian Kamar………………………..………… 385 8.5 Penguncian Blok………………………...…………… 388 8.6 Penguncian Ruangan Kantor…………..…………... 390

9 Penempatan dalam Rangka Pengamanan

9.1 Penempatan di Kamar Terasing/Sel Pengasingan 392 9.2 Penempatan di Sel Isolasi………………………… 394 9.3 Penempatan di Blok Khusus…….…….…………… 396

10 Investigasi dan Reka Ulang

10.1 Investigasi…………………………………………… 399 10.2 Reka Ulang…………………………………………. 401 10.3 Pemusnahan……………………………………...... 403

11 Tindakan Pengamanan

11.1 Tingkat Pengawasan 11.1.1 Tingkat Pengawasan Sangat Tinggi……………….. 405 11.1.2 Tingkat Pengawasan Tinggi………………………… 407 11.1.3 Tingkat Pengawasan Menengah…………………… 409 11.1.4 Tingkat Pengawasn Rendah……………………….. 411

11.2 Pemborgolan

11.2.1 Pemborgolan…………………………………………. 413

11.3 Penggunaan Kekuatan 11.3.1 Penggunaan Perintah Lisan………………………… 415 11.3.2 Penggunaan Kekuatan Fisik Teknik Ringan……… 417

v

Page 7: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

11.3.3 Penggunaan Kekuatan Fisik Teknik Keras dan Melumpuhkan………………………………………… 419

11.3.4 Penggunaan Kekuatan yang Dapat Mematikan….. 421

vi

Page 8: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 9: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 10: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 11: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 12: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 13: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 14: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 15: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 16: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 17: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 18: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 19: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 20: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 21: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 22: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 23: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 24: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 25: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 26: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 27: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 28: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Page 29: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

- 22 -

Page 30: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

- 23 -

Page 31: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.1. Latar Belakang

Sistem keamanan di Lapas, Rutan dan Cabang Rutan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk mewujudkan kehidupan dan penghidupan yang teratur, aman dan tentram. Upaya ini dilakukan dengan terencana, terarah dan sistematis sehingga dapat menjamin terselenggaranya kegiatan perawatan tahanan dan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam rangka pencapaian tujuan Pemasyarakatan. Untuk menjamin tercapainya tujuan Pemasyarakatan dibutuhkan situasi dan kondisi yang aman dan tertib sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara melaksanakan tugas pokok dan fungsi keamanan dan ketertiban di seluruh jajaran Pemasayarakatan.

1.2. Dasar Hukum

Aturan yang dapat dijadikan dasar dalam melaksanakan pencegahan gangguan keamanan terdapat dalam:

1) Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;

2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;

3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;

4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan;

5) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH.16.KP.05.02 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Pemasyarakatan

6) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH-01.PW.01.01 Tahun 2011 tentang Pengawasan Internal Pemasyarakatan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 24

Page 32: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

8) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

9) Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

10) Surat Keputusan Direktur Bina Tuna Warga Nomor: DP.3.3/17/1 Tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan.

1.3. Defenisi Global dan Detail Standar

Berikut ini adalah definisi dari istilah yang digunakan di dalam pedoman penyusunan Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban: 1) Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah

didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.

2) Pencegahan adalah mengambil suatu tindakan yang diambil terlebih dahulu sebelum kejadian meliputi: a. Penjagaan; b. Pengawalan; c. Penggeledahan; d. Inpeksi; e. Kontrol f. Kegiatan intelijen; g. Pengendalian peralatan; h. Pengawasan komunikasi i. Pengendalian lingkungan; j. Penguncian; k. Penempatan dalam rangka pengamanan; l. Investigasi dan Reka Ulang; dan m. Tindakan Pengamanan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 25

Page 33: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3) Gangguan keamanan dan ketertiban adalah suatu situasi kondisi yang menimbulkan keresahan, ketidakamanan, serta ketidaktertiban kehidupan di dalam Lapas dan Rutan

4) Pengamanan adalah segala bentuk kegiatan dalam rangka memberikan perlindungan, pencegahan, dan penindakan terhadap setiap ancaman dan gangguan dari dalam dan luar Lapas dan Rutan

5) Penjagaan adalah suatu bentuk kegiatan pengamanan orang dan fasilitas guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban.

6) Pengawalan adalah kegiatan penjagaan, pengawasan, perlindungan narapidana dan tahanan yang berada di dalam dan/atau diluar Lapas yang melakukan aktifitas atau keperluan tertentu sesuai ketentuan

7) Penggeledahan adalah kegiatan pemeriksaan terhadap orang, barang ataupun tempat yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

8) Inspeksi adalah pemeriksaan secara langsung sehubungan dengan pelaksanaan pengamanan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

9) Kontrol adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengendalian secara seksama terhadap sasaran pelaksanaan tugas pengamanan.

10) Intelijen adalah pengetahuan, organisasi, dan kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan, strategi dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan fakta yang terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan negara.

11) Penggunaan Kekuatan adalah tindakan pengamanan oleh petugas pemasyarakatan dalam rangka melaksanakan pengamanan di Lapas dan Rutan.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 26

Page 34: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan standar pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban ini adalah agar seluruh petugas pemasyarakatan di Lapas dan Rutan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban. Tujuan dari penyusunan standar pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban ini adalah: 1) Sebagai dokumen dan panduan bagi Petugas

Pemasyarakatan di dalam menjalankan tugas pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban;

2) Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh Petugas Pemasyarakatan dalam melaksanakan tugas pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban;

3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban oleh petugas pemasyarakatan;

4) Meningkatkan akuntabilitas dengan cara menyediakan ukuran standar kinerja yang membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan di dalam melakukan pencegahan;

5) Menjamin konsistensi pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur;

6) Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh petugas pemasyarakatan dalam melaksanakan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban.

Sasaran standar pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban ini adalah: 1) Petugas; 2) Narapidana; 3) Tahanan; 4) Bangunan dan lingkungan; 5) Masyarakat.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 27

Page 35: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.5. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Kebutuhan petugas untuk melaksanakan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban di UPT Pemasyarakatan dibagi berdasarkan tugas, adalah:

NO JABATAN SYARAT JUMLAH 1 Kepala Regu

Pengamanan 1. Penilaian (asesmen)

meliputi: a. Kepribadian b. Integritas c. Profesionalisme

2. Masa Kerja minimal 5 tahun;

3. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

4. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian huru-hara.

5. Telah mengikuti pelatihan intelijen;

6. Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan dan Kepribadian;

7. Telah mengikuti

1 (satu) orang setiap shift.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 28

Page 36: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH pelatihan penanggulangan gangguan Keamanan dan Ketertiban;

8. Memiliki pengetahuan tentang narkoba;

2 Wakil Kepala Regu Pengamanan

1. Penilaian (asesmen)

meliputi: a. Kepribadian b. Integritas c. Profesionalisme

1. Masa Kerja minimal 5 tahun;

2. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

3. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian huru-hara.

4. Telah mengikuti pelatihan intelijen;

5. Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan

1 (satu) orang setiap shift.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 29

Page 37: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH dan kepribadian;

6. Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gangguan Keamanan dan Ketertiban;

7. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.

3 Pejabat (Perwira) Piket

1. Menguasai tentang

tugas dan fungsi serta SOP-SOP Pengamanan;

2. Memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba;

3. Memiliki kemampuan analisa intelijen;

1 (satu) orang setiap hari.

4 Petugas Pintu Gerbang Halaman

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian hura-hara.

3. Mampu berkomunikasi

1 (satu) orang setiap shift.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 30

Page 38: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH dengan baik dan efektif;

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)

5 Petugas Pintu Gerbang Utama (Wasrik)

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.

3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)

2 (dua) orang setiap shift.

6 Petugas Pintu utama (P2U)/Portir

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

3 (tiga) orang setiap shift minimal.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 31

Page 39: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH berbaris;

b. Dasar Pemasyarakatan;

c. Kode etik dan Perilaku;

d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.

3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif;

4. Memiliki kemampuan menghitung ekspirasi (telram);

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki pengetahuan administrasi serta SOP masuk dan keluarnya narapidana dan tahanan;

7. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG).

7 Petugas Pos Atas

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris;

1 (satu) orang setiap shift per pos

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 32

Page 40: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Huru-Hara.

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)

8 Petugas

lingkungan Blok 1. Telah mengikuti

Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-

2 (dua) orang setiap shift.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 33

Page 41: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH Hara.

3. Memiliki kemampuan intelijen;

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.

9 Petugas Blok 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG);

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;

5. Memiliki pengetahuan

4 (empat) orang setiap shift.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 34

Page 42: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH tentang jenis narkotika.

6. Memiliki kemampuan P3K

10 Petugas Ruang

Kunjungan 1. Telah mengikuti

Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian hura-hara.

3. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG);

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

4 (empat) orang setiap shift.

11 Petugas pengawalan

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang

Disesuaikan dengan

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 35

Page 43: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN SYARAT JUMLAH meliputi: a. Pelatihan Baris

berbaris; b. Dasar

Pemasyarakatan; c. Kode etik dan

Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG);

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

7. Memahami SOP Pengawalan.

8. Memiliki kemampuan P3K

tingkat pengamanan

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 36

Page 44: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.6. Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Berikut ini adalah sarana dan prasarana minimal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan standar pencegahan gangguan keamananan dan ketertiban di Lapas dan Rutan: A. Sarana dan Prasarana Penjagaan

Setiap kegiatan Penjagaan di Lapas dan Rutan petugas dilengkapi sarana keamanan yang terdiri atas:

1. Pintu Gerbang Halaman

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Hand Metal Detector 2 Buah 2 Buku Laporan 1 Buah 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 5 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Jam 1 Buah 6 Lampu darurat (Emergency Lamp) 2 Buah 7 Senter 2 Buah 8 Daftar Telepon Penting 1 Buah 9 Inspection Mirror 2 Unit

10 Payung 2 Buah 11 Jas Hujan 2 Buah 12 Sepatu boot 2 Buah

2. Pintu Gerbang Utama (Wasrik) NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Hand Metal Detector 2 Buah 2 Buku laporan 1 Buah 3 Borgol tangan 2 Set 4 Tongkat “T” 1 Set 5 Kamera CCTV (digital & Infrared) 2 Unit 6 Monitor CCTV 1 Unit 7 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 8 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 37

Page 45: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

9 Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

1 Set

10 Jam 1 Buah 11 Lampu darurat (Emergency Lamp) 2 Buah 12 Senter 2 Buah 13 Telepon/intercom 1 Unit 14 Daftar Telepon Penting 1 Buah 15 Alat sirkulasi udara ruangan 1 Buah 16 Payung 2 Buah 17 Jas Hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah

3. Pintu Utama (Portir) NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Lemari penyimpanan senjata api 1 Buah 2 Senjata api genggam 2 Pucuk 3 Amunisi 2 Magazine 4 Peralatan Pengendalian Hura Hara

(PHH) 10 Stel

5 Metal detector (through gateway) 1 Set 6 Hand Metal Detector 2 Buah 7 Borgol tangan 5 Set 8 Loker penitipan HP/barang 2 Unit 9 Kamera CCTV (digital & Infrared) 1 Unit

10 Monitor CCTV 1 Unit 11 X-ray sensor 1 Unit 12 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 13 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unit 14 Alat kelengkapan identifikasi

tamu/pengunjung 1 Set

15 Jam 1 Buah 16 Lampu darurat (Emergency Lamp) 4 Buah 17 Senter 4 Buah 18 Intercom 1 Unit 19 Papan kontrol lalu lintas penghuni 1 Buah 20 Papan instruksi/pengumuman 1 Buah 21 Ruang penggeledahan 2 Bilik

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 38

Page 46: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

22 Buku Laporan P2U 1 Buah 23 Daftar Telepon Penting 1 Buah 24 Kotak P3K 1 Unit 25 Inspection Mirror 2 Unit 26 Denah Pengamanan dan evakuasi 1 Buah 27 Komputer SDP 1 Unit

4. Pos Lingkungan Blok NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Rompi dan sarung tangan anti sajam 1 Set 2 Tongkat “T” 1 Set 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 1 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unt 6 Jam 1 Buah 7 Lampu darurat (Emergency Lamp) 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol lalu lintas penghuni 1 Buah

10 Papan instruksi/pengumuman 1 Buah 11 Buku Laporan dan inventaris 1 Buah 12 Denah evakuasi di Blok Hunian 1 Buah 13 Kotak P3K 1 Unit 14 Lonceng 1 Buah 15 Monitor SDP (display) 1 Set 16 Pengeras suara 1 Buah 17 Payung 2 Buah 18 Jas hujan 2 Buah 19 Sepatu boot 2 Buah

5. Pos Blok NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Rompi dan sarung tangan anti sajam 1 Set 2 Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 1 Set 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unt 6 Jam dinding 1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 39

Page 47: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7 Lampu darurat (Emergency Lamp) 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol lalu lintas penghuni 1 Buah

10 Papan Jadwal Kegiatan 1 Buah 11 Papan informasi pembinaan 1 Buah 12 Buku Laporan dan inventaris 1 Buah 13 Papan nama Petunjuk ruangan 1 Buah 14 Kotak P3K 1 Unit 15 Denah evakuasi keadaan darurat 1 Buah 16 Interkom 1 Unit 17 Pengeras suara 1 Buah 18 Lonceng 1 Buah 19 Jas Hujan 1 Buah 20 Payung 1 Buah 21 Sepatu boot 1 Buah 22 Papan daftar penghuni 1 Buah

6. Pos atas NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Shot gun semi otomatis 1 Buah 2 Amunisi 3 Magazine 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Jam dinding 1 Buah 6 Lampu darurat (Emergency Lamp) 1 Buah 7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan Jaga dan inventaris 1 Buah 9 Toilet 1 Unit

10 Lonceng 1 Unit 11 Lampu sorot 1 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 40

Page 48: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7. Ruang Kunjungan NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Tongkat Pengamanan 4 Set 2 Semprotan merica 2 buah 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Monitor CCTV 1 Unit 5 Alat Komunikasi (HT) 4 Unit 6 Intercom 1 Unit 7 Jam dinding 1 Buah 8 Peluit / bel 1 Buah 9 Stop watch 1 Buah

10 Kotak P3K 1 Buah 11 Monitor SDP 1 Unit

B. Sarana Prasarana Pengawalan Setiap kegiatan pengawalan petugas dilengkapi sarana keamanan

yang terdiri atas: 1. Pengawalan Pengamanan Sangat Tinggi NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Senjata api laras panjang 1 Buah 2 Senjata api laras pendek 1 Buah 3 Amunisi 24 Butir 4 Borgol tangan dan Rantai Kaki Disesuaikan Buah 5 Borgol Rantai Disesuaikan buah 6 Kendaraan Khusus 2 Unit 7 Alat Komunikasi (HT) 2 Set 8 Gas air mata 2 buah 9 Rompi anti peluru 2 Buah

10 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1 Buah

11 Lampu darurat (Emergency Lamp)

2 Buah

12 Senter 2 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 41

Page 49: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

13 Alat dokumentasi 1 Unit 14 Logistik (sickness bag,

makanan, minuman) 1 Paket

15 Tongkat Kejut (stun gun) 2 Buah 16 Payung 2 Buah 17 Jas hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah 19 Penutup kepala Disesuaikan Buah

2. Pengawalan Pengamanan Tinggi NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Senjata api laras panjang 1 Buah 2 Senjata api laras pendek 1 Buah 3 Amunisi 24 Butir 4 Borgol tangan dan Rantai Kaki Disesuaikan Buah 5 Borgol Rantai Disesuaikan Buah 6 Kendaraan Khusus 1 Unit 7 Alat Komunikasi (HT) 2 Set 8 Gas air mata 2 buah 9 Rompi anti peluru 2 Buah

10 Tabung Pemadam api (APAR) 1 Buah 11 Lampu darurat (Emergency

Lamp) 2 Buah

12 Senter 2 Buah 13 Alat dokumentasi 1 Unit 14 Logistik (sickness bag, makanan,

minuman) 1 Paket

15 Tongkat Kejut (stungun) 2 Buah 16 Payung 2 Buah 17 Jas hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah 19 Penutup kepala Disesuaikan Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 42

Page 50: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3. Pengawalan Pengamanan Menengah NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Senjata api laras pendek 1 Buah 2 Amunisi 12 Butir 3 Borgol tangan dan Rantai Kaki

(disesuaikan ) - -

4 Borgol Rantai (disesuaikan) - - 5 Kendaraan Khusus 1 Unit 6 Alat Komunikasi (HT) 2 Set 7 Gas air mata 2 Buah 8 Rompi anti peluru 2 Buah 9 Alat dokumentasi 1 Unit

10 Logistik (sickness bag, makanan, minuman,)

1 Paket

11 Tongkat Kejut ( stun gun) 2 Buah 12 Tabung Pemadam api (APAR) 1 Buah 13 Lampu darurat (Emergency

Lamp) 2 Buah

14 Senter 2 Buah 15 Payung 2 Buah 16 Jas hujan 2 Buah 17 Sepatu boot 2 Buah

4. Pengawalan Pengamanan Rendah NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN

1 Kendaraan roda 4 (empat) 1 Buah 2 Borgol tangan Disesuaikan Buah 3 Alat Komunikasi (HT) 1 Buah 4 Alat dokumentasi 1 Set

C. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Setiap kegiatan Penggeledahan di Lapas dan Rutan petugas dilengkapi sarana keamanan yang terdiri atas: Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 43

Page 51: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Badan

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan latex dan masker

(sesuai kebutuhan) 2 buah

2 Hand Metal Detector 1 buah 3 Metal detector (through gateway)

untuk area P2U 1 buah

4 Senter 1 buah 2. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Barang

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan latex dan masker

(sesuai kebutuhan) 2 buah

2 Hand Metal Detector 1 Buah 3 Metal detector (through gateway)

untuk area P2U 1 Buah

4 Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong 44lastic makanan, karung goni)

1 Paket

5 Senter 1 buah 3. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Kendaraan

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan dan masker 1 Buah 2 Hand Metal Detector 1 Buah 3 Inspection Mirror 1 Buah 4 Senter 1 Buah 5 Tongkat besi (ukuran panjang

2,5 meter) 1 Buah

4. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Kamar

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan (latex) dan

masker (disesuaikan dengan 2 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 44

Page 52: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

kebutuhan) 2 Metal Detector 1 Buah 3 Senter 1 Buah 4 Logistik (pisau, gunting, lakban,

kantong plastik makanan, karung goni, tangga)

1 Paket

5 Tongkat 1 1 6 Alat tulis 1 paket

D. Kegiatan Intelijen Setiap kegiatan intelijen di Lapas dan Rutan petugas dilengkapi sarana keamanan yang terdiri atas:

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Alat rekam 1 Buah 2 Kamera tersembunyi 1 Buah 3 Alat tulis 1 paket 4 Alat komunikasi 1 buah

E. Sarana dan Prasarana di Ruang Kepala Regu Pengamanan

(Ruang Kontrol)

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Pelontar gas air mata 1 Buah 2 Amunisi gas air mata 5 Buah 3 Hand Metal Detector 2 Buah 4 Tongkat Kejut (Stun gun) 2 Buah 5 Gembok pintu cadangan 6 Buah 6 Lemari anak kunci 1 Buah 7 Lemari master kunci 1 buah 8 Semprotan merica 10 Buah 9 Kamera CCTV(digital&Infrared) 1 Unit

10 Monitor CCTV 1 Unit 11 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 12 Alat pemadam api (APAR) 1 Unit 13 Jam dinding 1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 45

Page 53: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

14 Lampu darurat (Emergency Lamp)

4 Buah

15 Senter 4 Buah 16 Interkom 1 Buah 17 Papan kontrol lalu lintas

penghuni 1 Buah

18 Papan instruksi/pengumuman 1 Buah 19 Payung 3 Set 20 Jas hujan 3 Set 21 Sepatu boot 3 Set 22 Buku Laporan Jaga dan

inventaris 1 Buah

23 Daftar Telepon Penting 1 Buah 24 Papan nama Petunjuk ruangan 1 Unit 25 Kotak P3K 1 Unit 26 Lonceng/bel 1 Buah 27 Rompi dan sarung tangan anti

sajam 5 Set

28 Denah Pengamanan dan evakuasi Lapas/Rutan

1 Set

29 Komputer SDP 1 Set 30 Pendingin ruangan 1 unit 31 Masker gas 10 Buah 32 Masker 5 Buah 33 Pengeras suara 1 Buah 34 Baterai cadangan HT 5 Set 35 Sarung tangan 5 Buah 36 Baju tahan api 1 buah

F. Sarana Prasarana Pengamanan di Pulau Nusakambangan

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Mobil angkutan narapidana 7 Buah 2 Bus angkutan pengunjung 3 Buah 3 Bus angkutan petugas 2 Buah 4 Kendaraan pemadam kebakaran 3 Buah 5 Truk pengangkut bahan

makanan 1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 46

Page 54: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6 Ambulans 7 Buah 7 Motor trail 7 Unit 8 All Terrain Vehicle (ATV) 7 Buah 9 Kapal Penyeberangan 2 Buah

10 Kapal Boat Patroli 2 Buah 11 Repeater 2 Buah

G. Sarana Prasarana Pos Pengamanan Pulau

Nusakambangan

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Senjata (Shotgun) semi otomatis 2 Buah 2 Amunisi 12 Butir 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Jam dinding 1 Buah 6 Lampu darurat (Emergency

Lamp) 1 Buah

7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan 1 Buah 9 Toilet 1 Unit

10 Sirine 1 Unit 11 Lampu sorot 2 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 buah 15 Motor trail 2 buah 16 All Terrain Vehicle (ATV) 2 Buah

1.7. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pencegahan Gangguan

Keamanan dan Ketertiban

A. STANDAR PELAKSANAAN PENJAGAAN

1. Penjelasan Umum

a. Pelaksanaan Penjagaan dilakukan dengan pergantian petugas pengamanan antar waktu (shift) di bagi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 47

Page 55: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b. Standar pelaksanaan Penjagaan meliputi: Apel, Penjagaan Pintu Gerbang Halaman, Penjagaan Pintu Gerbang Utama, Penjagaan Pintu Utama, Penjagaan Pos Atas, Penjagaan Lingkungan Blok, Penjagaan Blok dan Penjagaan Ruang Kunjungan.

2. Uraian Pelaksanaan Penjagaan

a. Apel 1) Kehadiran Petugas Regu Pengamanan Pengganti

a) Petugas Regu Pengamanan Pengganti hadir selambat-lambatnya 15 menit sebelum jam dinas;

b) Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan pencatatan nama/absensi pada saat hadir di dalam Lapas dan Rutan;

c) Petugas Regu Pengamanan Pengganti wajib menggunakan seragam dinas;

d) Petugas Regu Pengamanan Pengganti menyimpan barang bawaannya dalam loker atau tempat yang disediakan;

e) Petugas Regu Pengamanan Pengganti mengambil senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan;

f) Petugas Regu Pengamanan yang sedang berjaga dilarang meninggalkan pos tanpa ijin Kepala Regu Pengamanan (Karupam) sebelum dilakukannya pergantian dan serah terima tugas.

2) Apel Petugas Regu Pengamanan Pengganti

a) Apel dihadiri paling sedikit oleh 70% (tujuh puluh persen) jumlah anggota Regu Pengamanan Pengganti, Karupam dan Wakil Karupam sebelumnya;

b) Dalam hal jumlah anggota Regu Pengamanan pengganti kurang dari 70% (tujuh puluh persen), tugas pengamanan masih menjadi tanggung jawab Regu Pengamanan sebelumnya;

c) Kekurangan jumlah anggota Regu Pengamanan dilaporkan kepada Kepala Pengamanan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 48

Page 56: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

d) Kepala Pengamanan dapat menambah petugas regu pengamanan dari staf atas persetujuan Kepala Lapas atau Kepala Rutan

e) Setelah Regu Pengamanan dinyatakan lengkap, Karupam menyiapkan barisan Anggota Regu Pengamanan;

f) Pejabat yang ditunjuk menjadi Pembina Apel menerima laporan kesiapan dari Karupam;

g) Pembina Apel melakukan Pemeriksaan kelengkapan pakaian dinas, berambut pendek dan rapih;

h) Pembina Apel menerima dan menyampaikan informasi penting;

i) Pembina Apel memimpin do’a sebelum pelaksanaan tugas;

j) Pembina Apel memberikan motivasi dalam bentuk: pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, Mars Pemasyarakatan atau yel-yel;

k) Karupam Pengganti membagi tugas Anggota Regu Pengamanan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Apel Penghuni;

l) Karupam memberi Laporan kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan.

3) Apel Penghuni

a) Apel penghuni dilakukan oleh Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu Pengamanan sebelumnya;

b) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu pengamanan sebelumnya memastikan narapidana dan tahanan berada dalam kamarnya masing-masing dan dalam keadaan terkunci;

c) Petugas Regu Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu Pengamanan sebelumnya memastikan tidak ada narapidana dan tahanan yang berlalu lintas;

d) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan petugas regu pengamanan sebelumnya melakukan penghitungan narapidana dan tahanan dalam posisi berdiri berbaris di dalam kamar;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 49

Page 57: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

e) Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan pengecekan kesesuaian jumlah, penempatan dan keberadaan narapidana dan tahanan di dalam kamar dan disaksikan oleh Petugas Regu pengamanan sebelumnya;

f) Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan pengecekan terhadap kunci, gembok, dan peralatan lain yang terkait keamanan di dalam kamar dan disaksikan oleh Petugas Regu pengamanan sebelumnya;

g) Petugas Regu Pengamanan Pengganti menempatkan atau memindahkan narapidana dan tahanan yang tidak sesuai penempatan dan keberadaan kamarnya;

h) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dapat melakukan tindakan pengamanan apabila narapidana dan tahanan berada di kamar lain tanpa alasan yang jelas;

i) Petugas Regu Pengamanan Pengganti menerima laporan jumlah dan kesesuaian narapidana dan tahanan dari Petugas Regu Pengamanan sebelumnya;

j) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu Pengamanan sebelumnya melakukan serah terima.

4) Timbang Terima Jaga

a) Serah terima pergantian Regu Pengamanan dilakukan dengan menandatangani buku berita acara serah terima.

b) Karupam Pengganti harus melakukan pengecekan dan pencatatan dengan disaksikan oleh Karupam sebelumnya;

c) Pengecekan dan pencatatan meliputi : 1. Jumlah dan kondisi narapidana dan tahanan; 2. Jumlah dan kondisi senjata api dan amunisi; 3. Kunci-kunci dan gembok; 4. Sarana dan prasarana pengamanan lainnya; 5. Inventaris lainnya yang dianggap perlu;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 50

Page 58: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6. Informasi penting tentang situasi dan kondisi keamanan;

7. Laporan lalu lintas narapidana atau tahanan; 8. Jumlah petugas pengamanan.

5) Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya

a) Petugas Pengamanan sebelumnya mengembalikan senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan;

b) Senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lain yang telah disimpan dilakukan pengecekan dan penyimpanan;

c) Karupam menyiapkan Anggota Regu Pengamanan; d) Pejabat yang ditunjuk menjadi Pembina Apel

menerima laporan kesiapan Regu Pengamanan; e) Pembina Apel melakukan Pemeriksaan kelengkapan

pakaian dinas; f) Pembina Apel menerima dan menyampaikan

informasi penting; g) Pembina Apel memimpin do’a sesudah pelaksanaan

tugas; h) Pembina Apel memberikan motivasi dalam bentuk:

pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, menyanyikan Mars Pemasyarakatan atau yel-yel;

i) Karupam membubarkan Angota Regu Pengamanan. b. Penjagaan Pintu Gerbang Halaman

1) Serah Terima a) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan

Petugas regu Pengamanan Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas dan tanggungjawab pengamanan Pintu Gerbang Halaman Luar;

b) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya menyampaikan informasi penting kepada Petugas Regu Pengamanan pengganti;

c) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 51

Page 59: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2) Buka danTutup Pintu a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu

gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

b) Petugas membuka pintu gerbang halaman luar di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas.

3) Pemeriksaan orang

a) Petugas menanyakan keperluan orang yang akan memasuki area halaman Lapas dan Rutan;

b) Petugas meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas;

c) Petugas mengarahkan orang dan kendaraan sesuai dengan keperluannya;

d) Petugas mengidentifikasi setiap orang yang akan keluar dari halaman Lapas dan Rutan;

e) Petugas memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.

4) Pemeriksaan Kendaraan

a) Petugas memeriksa kendaraan yang akan masuk ke halaman Lapas dan Rutan;

b) Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam halaman Lapas dan Rutan;

c) Petugas memberikan kartu sebagai tanda izin memasuki area halaman Lapas dan Rutan;

d) Petugas mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya;

e) Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar dari halaman Lapas dan Rutan;

f) Petugas memeriksan kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.

5) Pemeriksaan Barang

a) Petugas menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas;

b) Petugas meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 52

Page 60: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas.

6) Pemeriksaan Pagar Halaman

a) Petugas memastikan kondisi pagar halaman tetap terjaga sesuai fungsinya;

b) Petugas mengecek kondisi pagar halaman setiap 2 (dua) jam sekali.

7) Penindakan

a) Petugas melarang orang, barang atau kendaraan yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

b) Petugas melarang barang untuk kepentingan dinas yang akan masuk atau keluar Lapas dan Rutan tanpa adanya surat jalan;

c) Petugas mengamankan orang, barang atau kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

d) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban.

8) Pelaporan

a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di halaman Lapas dan Rutan;

b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi pagar halaman kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban di area pagar;

c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;

d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.

c. Penjagaan Pintu Gerbang Utama (Wasrik)

1) Serah Terima

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 53

Page 61: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

a) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas dan tanggungjawab penjagaan Pintu Gerbang Utama;

b) Petugas Pengamanan sebelumnya menyampaikan informasi penting kepada Petugas Regu Pengamanan Pengganti;

c) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan regu Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.

2) Buka dan Tutup Pintu

a) Petugas membuka, menutup dan mengunci Pintu Gerbang Utama sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

b) Petugas membuka pintu masuk utama di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas.

3) Pemeriksaan orang

a) Petugas menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

b) Petugas meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas berupa: KTP, SIM, Kartu Pelajar dan Passport serta mencatatnya;

c) Petugas melakukan penggeledahan ; d) Petugas menukar kartu identitas dengan kartu tanda

pengenal; e) Petugas memberikan stempel pada tangan kanan

orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan; f) Petugas mengarahkan orang sesuai dengan

keperluannya; g) Petugas mengidentifikasi setiap orang yang akan

keluar dari dalam Lapas dan Rutan; h) Petugas memeriksa orang yang keluar pada malam

hari atau diluar jam dinas. 4) Pemeriksaan Petugas

a) Petugas menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

b) Petugas melakukan penggeledahan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 54

Page 62: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c) Petugas mengingatkan petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan;

d) Petugas mengidentifikasi setiap petugas yang keluar dari dalam Lapas dan Rutan;

e) Petugas memeriksa petugas yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.

5) Pemeriksaan narapidana dan tahanan

a) Petugas menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan;

b) Petugas mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya;

c) Petugas melakukan penggeledahan; d) Petugas mencatat jumlah narapidana dan tahanan

yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan; e) Petugas melakukan konfirmasi kepada Karupam,

Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari.

6) Pemeriksaan Kendaraan

a) Petugas memeriksa kendaraan yang masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

b) Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

c) Petugas menggeledah kendaraan dalam posisi mesin kendaraan mati;

d) Petugas menggeledah orang yang berada di dalam kendaraan dengan cara meminta turun dari kendaraan;

e) Petugas mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya;

f) Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 55

Page 63: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

g) Petugas memeriksa kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.

7) Pemeriksaan Barang

a) Petugas menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas;

b) Petugas meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas;

c) Petugas menggeledah barang. 8) Penindakan

a) Petugas melarang orang, barang, dan kendaraan yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

b) Petugas mengamankan orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan;

d) Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas;

e) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban.

9) Pelaporan

a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu Gerbang Utama Lapas dan Rutan;

b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 56

Page 64: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.

d. Penjagaan Pintu Utama (Portir)

1) Serah Terima a) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan

Petugas regu Pengamanan Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan Pintu Utama;

b) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;

c) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.

2) Buka dan Tutup Pintu

a) Petugas mendengarkan terlebih dahulu ketukan atau suara dari balik pintu utama;

b) Petugas melihat dari lubang pintu orang yang mengetuk dan akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

c) Petugas menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

d) Petugas membuka pintu untuk mempersilahkan orang masuk dan kemudian langsung menutup dan mengunci pintu;

e) Apabila orang yang akan masuk terjadi antrian panjang maka petugas mempersilahkan masuk secara bertahap;

f) Petugas membuka pintu utama di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas.

3) Pemeriksaan orang

a) Petugas melakukan penggeledahan; b) Petugas memberikan atau menukar kartu tanda

pengenal; c) Petugas memberikan stempel pada tangan kanan

orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 57

Page 65: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

d) Petugas mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya;

e) Petugas mengidentifikasi setiap orang yang akan keluar dari dalam Lapas dan Rutan;

f) Petugas memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.

4) Pemeriksaan Petugas

a) Petugas menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

b) Petugas meminta petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan;

c) Petugas melakukan penggeledahan; d) Petugas mengidentifikasi setiap petugas yang

keluar dari dalam Lapas dan Rutan; e) Petugas memeriksa petugas yang keluar pada

malam hari atau diluar jam dinas. 5) Pemeriksaan narapidana dan tahanan

a) Petugas menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan;

b) Petugas mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya;

c) Petugas melakukan penggeledahan; d) Petugas mencatat jumlah narapidana dan tahanan

yang masuk dan keluar Lapas dan Rutan; e) Petugas melakukan konfirmasi kepada Karupam,

Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari.

6) Pemeriksaan Kendaraan

a) Kendaraan yang dapat memasuki Lapas dan Rutan antara lain: 1. Ambulance;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 58

Page 66: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2. Pemadam kabakaran 3. Kendaraan tahanan (cel wagon) 4. Kendaraan Bahan Makanan; 5. Kendaraan berkaitan dengan bimbingan kerja; 6. Kendaraan pengangkut sampah dan sanitasi; 7. Kendaraan keperluan konstruksi bangunan

Lapas dan Rutan. b) Petugas memeriksa kendaraan yang masuk ke

dalam Lapas dan Rutan; c) Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan

masuk ke area dalam Lapas dan Rutan; d) Petugas menggeledah kendaraan; e) Petugas menggeledah orang yang berada di dalam

kendaraan; f) Petugas menggeledah barang yang berada di dalam

kendaraan; g) Petugas mengarahkan kendaraan sesuai dengan

keperluannya; h) Petugas mendampingi kendaraan yang memasuki

area dalam Lapas dan Rutan; i) Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar

Lapas dan Rutan; j) Petugas melarang kendaraan pribadi baik roda

empat maupun roda dua masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

7) Pemeriksaan Barang

a) Petugas menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas;

b) Petugas meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas;

c) Petugas menggeledah barang. 8) Penindakan

a) Petugas melarang orang, barang, dan kendaraan yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 59

Page 67: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Petugas mengamankan orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan;

d) Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas;

e) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban.

9) Pelaporan

a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu Pengamanan Utama Lapas dan Rutan;

b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Petugas melaporkan adanya kendaraan yang masuk dan keluar Lapas dan Rutan;

d) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;

e) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.

e. Penjagaan Pos atas

1) Serah terima a) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas

Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan pos atas;

b) Petugas menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;

c) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.

d) Petugas Pengamanan Pos Atas maksimal bertugas di Pos Atas selama 2 jam.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 60

Page 68: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2) Buka dan Tutup Pintu a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu

pos atas sesuai izin Karupam; b) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu

pos atas hanya untuk keperluan penjagaan pos atas. 3) Pengamatan

a) Petugas melihat situasi dan kondisi dari pos atas ke arah dalam dan luar Lapas dan Rutan;

b) Petugas melihat tembok keliling dan memastikan tidak ada aktifitas disekitarnya.

4) Penggunaan Lonceng

a) Petugas membunyikan lonceng 1 (satu) jam 1 (satu) kali sebagai tanda siaga;

b) Petugas membunyikan lonceng 5 (lima) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi pemberontakan;

c) Petugas membunyikan lonceng 4 (empat) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi percobaan pelarian;

d) Petugas membunyikan lonceng 3 (tiga) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi kebakaran.

5) Penindakan

a) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam tembok keliling dilakukan dengan cara : 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari

tembok keliling bagi narapidana dan tahanan yang tidak berkepentingan;

3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh dari tembok keliling tidak diindahkan memberi tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut;

4. Tahanan dan narapidana dapat dilumpuhkan apabila melakukan percobaan melarikan diri;

5. Menghubungi Karupam.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 61

Page 69: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di luar tembok keliling dilakukan dengan cara: 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari

tembok keliling bagi orang yang tidak berkepentingan;

3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh dari tembok keliling tidak diindahkan memberi tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut;

4. Apabila membahayakan jiwa dan merusak fasilitas pengamanan maka dapat dilimpuhkan.

5. Menghubungi Karupam.

c) Petugas tetap berada di pos atas pada saat terjadi gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan untuk turun oleh Karupam.

6) Pelaporan

a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di area dalam dan luar tembok keliling Lapas dan Rutan;

b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi area dalam

dan luar tembok keliling kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;

d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.

f. Penjagaan Lingkungan Blok

1) Serah Terima a) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas

Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan lingkungan blok;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 62

Page 70: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Petugas menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;

c) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.

2) Buka dan Tutup Pintu

a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu bagi lalu lintas orang dilingkungan blok sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;

b) Petugas membuka pintu diluar jadwal hanya untuk keperluan dinas.

3) Pemeriksaan

a) Petugas lingkungan blok membawahi beberapa petugas blok;

b) Petugas memberikan izin dan mencatat narapidana dan tahanan masuk dan keluar lingkungan blok hunian;

c) Petugas menjaga agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk lingkungan blok hunian dengan tidak sah;

d) Petugas mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk yang melalui lingkungan blok;

e) Petugas melakukan penggeledahan terhadap orang dan barang yang akan keluar atau masuk lingkungan blok hunian;

f) Petugas membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di lingkungan blok dan kamar hunian.

4) Penindakan

a) Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk lingkungan blok hunian yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

b) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan blok dilakukan dengan cara: 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari

area lingkungan blok

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 63

Page 71: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh dari area lingkungan blok tidak diindahkan, petugas memberikan peringatan;

4. Tahanan dan narapidana dapat dilumpuhkan apabila melakukan percobaan melarikan diri dan membahayakan jiwa;

5. Menghubungi Karupam.

c) Petugas tetap berada di lingkungan blok pada saat terjadi gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan oleh Karupam.

5) Pelaporan

a) Petugas menerima laporan apel serah terima narapidana dan tahanan dari petugas blok hunian;

b) Petugas melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia;

c) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di dalam lingkungan blok;

d) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;

e) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.

g. Penjagaan Blok

1) Serah Terima a) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas

Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan blok;

b) Petugas melakukan penghitungan jumlah penghuni dan pengecekan penempatan penghuni pada saat apel;

c) Petugas menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 64

Page 72: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

d) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.

2) Buka dan Tutup Pintu

a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu bagi lalu lintas orang di blok sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;

b) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu diluar jadwal hanya untuk keperluan dinas.

3) Pemeriksaan

a) Petugas mengeluarkan narapidana dan tahanan dari dalam kamar hunian sesuai dengan jadwal kegiatan;

b) Petugas mengawasi agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk blok hunian dengan tidak sah;

c) Petugas mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk blok;

d) Petugas melakukan penggeledahan terhadap orang dan barang yang akan keluar atau masuk blok;

e) Petugas membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di blok dan kamar;

f) Petugas mengawasi pelaksanaan pembagian makanan dan minuman.

4) Pelayanan

a) Petugas menerima, mencatat dan menyampaikan keluhan dan pengaduan narapidana dan tahanan kepada Kepala Regu Pengamanan;

b) Petugas mengawasi kegiatan kebersihan di lingkungan blok dan kamar;

c) Petugas wajib memberitahu tata cara kehidupan dan perilaku di dalam blok sesuai dengan ketentuan yang berlaku, diantaranya: 1. Tata cara berpakaian dan berpenampilan; 2. Rambut pendek dan rapih; 3. Sikap dan perilaku terhadap sesama narapidana dan

tahanan atau petugas.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 65

Page 73: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5) Penindakan a) Petugas memberikan peringatan dan nasihat kepada

narapidana dan tahanan yang berperilaku dan berpenampilan kurang baik;

b) Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk blok yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

c) Mengeluarkan barang-barang terlarang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Tata Tertib Lapas dan Rutan di dalam kamar dan blok;

d) Melarang petugas yang tidak berkepentingan berada di dalam blok dan kamar;

e) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di blok dilakukan dengan cara: 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari

pintu blok; 3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh

dari area pintu blok tidak diindahkan, petugas memberikan peringatan;

4. Tahanan dan narapidana dapat dilumpuhkan apabila melakukan percobaan melarikan diri, melawan petugas, dan membahayakan jiwa;

5. Menghubungi Karupam. f) Petugas tetap berada di blok pada saat terjadi

gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan oleh Karupam.

6) Pelaporan

a) Petugas memberikan informasi mengenai perilaku narapidana dan tahanan di dalam Blok dan Kamar

b) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada petugas Lingkungan Blok tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di dalam blok;

c) Petugas melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 66

Page 74: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

d) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;

e) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. h. Penjagaan Ruang Kunjungan

1) Pemeriksaan a) Petugas mengawasi kunjungan sesuai dengan waktu

yang ditetapkan; b) Petugas mengendalikan situasi apabila terjadi

gangguan keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan;

c) Petugas menggeledah pengunjung, narapidana dan tahanan yang akan dan telah selesai berkunjung;

d) Petugas memberikan pengawalan terhadap narapidana resiko tinggi baik pada saat memasuki maupun meninggalkan ruang kunjungan;

e) Melakukan pengawasan khusus terhadap narapidana resiko tinggi yang menerima kunjungan, diantaranya melalui: 1. Mengawasi komunikasi baik verbal maupun non

verbal; 2. Menggunakan fasilitas teknologi informasi; 3. Menempatkan kunjungan di ruang khusus yang telah

ditentukan.

2) Penindakan a) Melarang petugas, narapidana, dan tahanan yang tidak

berkepentingan berada di ruang kunjungan; b) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di

ruang kunjungan dilakukan dengan cara: 1. Menghentikan kegiatan kunjungan; 2. Memberikan isyarat tanda bahaya; 3. Mengamankan orang yang memicu terjadinnya

gangguan keamanan dan ketertiban; 4. Apabila perintah dan peringatan tidak diindahkan,

petugas melumpuhkan orang yang memicu gangguan keamanan dan ketertiban;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 67

Page 75: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5. Apabila tahanan dan narapidana melakukan percobaan melarikan diri, melawan petugas, dan membahayakan jiwa dapat dilumpuhkan;

6. Menghubungi Karupam. c) Petugas tetap berada di ruang kunjungan pada saat terjadi

gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan oleh Karupam.

3) Pelaporan

a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Kepala Regu Pengamanan tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan;

b) Petugas melaporkan kepada Karupam dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia di ruang kunjungan;

c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;

d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. B. STANDAR PELAKSANAAN PENGAWALAN 1. Penjelasan Umum

a. Pelaksanaan Pengawalan dilakukan untuk memastikan keamanan petugas, narapidana, tahanan, dan masyarakat pada saat narapidana dan tahanan akan dipindahkan, mengikuti kegiatan pembinaan, dan mengikuti proses peradilan;

b. Standar pelaksanaan pengawalan meliputi: Pengamanan Sangat Tinggi, Pengamanan Tinggi, Pengamanan Menengah, dan Pengamanan Rendah;

c. Kriteria pengamanan sangat tinggi memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Terpidana hukuman pidana mati; 2) Terpidana hukuman pidana seumur hidup; 3) Memiliki jaringan yang masih aktif; 4) Memiliki kemampuan mengakses senjata dan bahan

peledak;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 68

Page 76: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5) Memiliki catatan melarikan diri; 6) Memiliki akses dan pengaruh di dalam dan luar Lapas

dan Rutan; 7) Terbukti pernah melakukan percobaan melarikan diri; 8) Memiliki kemampuan melarikan diri dengan atau tanpa

bantuan orang lain; 9) Residivis; 10) Memiliki kemampuan bela diri.

d. Kriteria pengamanan tinggi memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Narapidana hukuman pidana sementara (BI) yang

belum memasuki tahapan pembinaan lanjutan; 2) Tahanan;

e. Kriteria pengamanan Menengah memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Narapidana yang sudah menjalani ½ masa pidana dan

berkelakuan baik; 2) Narapidana dan tahanan wanita.

f. Kriteria pengamanan Rendah memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Narapidana yang sudah menjalani 2/3 masa pidana dan

berkelakuan baik; 2) Narapidana dalam rangka integrasi di Lapas Terbuka; 3) Narapidana sedang menjalani program reintegrasi.

g. Pengawalan dilakukan dengan membentuk tim yang dipimpin oleh seorang Ketua Tim dari petugas Lapas atau Rutan;

h. Setiap proses pengawalan harus dibuatkan rencana pengawalan baik pengawalan darat, udara maupun laut.

i. Narapidana dan tahanan yang dipindahkan wajib dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

2. Uraian Pelaksanaan Pengawalan

a. Pengamanan Sangat Tinggi 1) Persiapan

a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen yang berhubungan dengan pengawalan;

b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan Sangat Tinggi adalah 1 : 5 (1 narapidana banding 5 petugas)

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 69

Page 77: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan keamanan yang meliputi: 1. Senjata api dan Amunisi; 2. Borgol dan Rantai Kaki; 3. Kendaraan; 4. Alat Komunikasi (HT); 5. Rompi anti peluru; 6. Alat dokumentasi; 7. Logistik ; 8. Tongkat; 9. Penutup kepala.

d) Dibantu oleh Polri/TNI; e) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan

kategori pengamanan sangat tinggi dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan

penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan pemborgolan tangan

dan rantai kaki; 3. Menggunakan tutup kepala jika diperlukan.

2) Penjemputan

a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana atau tahanan yang akan dibawa;

b) Pada saat penjemputan narapidana dan tahanan berada dalam kamar dalam kondisi terkunci dan pintu-pintu blok hunian lainnya terkunci;

c) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat dipanggil untuk dibawa;

d) Petugas melakukan pemborgolan pada saat narapidana atau tahanan akan dibawa;

e) 2 (orang) petugas berjalan di kiri dan kanan mendampingi narapidana atau tahanan dengan posisi memegang tangan narapidana atau tahanan, sedangkan 3 (tiga) petugas berjalan mengawasi dari depan dan belakang;

f) Narapidana dan tahanan dibawa dengan segera; g) Petugas melakukan penyelesaian administrasi

pengeluaran narapidana dan tahanan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 70

Page 78: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

h) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke dalam kendaraan yang telah dipersiapkan dengan posisi 2 (dua) orang petugas duduk disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan, dan 3 (tiga) orang petugas duduk diposisi depan dan belakang narapidana atau tahanan;

i) Penjemputan terhadap narapidana yang dinilai akan melakukan perlawanan dibantu oleh Polri/TNI.

3) Penyerahan

a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan keperluan dan perintah;

b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah selesai

melaksanakan keperluannya; d) Penyelesaian administrasi pengembalian.

4) Pelaporan

a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala Pengamanan;

b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya

kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar, dan sakit.

b. Pengamanan Tinggi

1) Persiapan a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen

yang berhubungan dengan pengawalan; b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan

Tinggi adalah 1 : 3 (1 narapidana banding 3 petugas) c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan

keamanan yang meliputi: 1. Senjata api dan Amunisi; 2. Borgol dan Rantai Kaki; 3. Kendaraan; 4. Alat Komunikasi (HT); 5. Rompi anti peluru; 6. Alat dokumentasi;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 71

Page 79: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7. Logistik ; 8. Tongkat; 9. Penutup kepala.

d) Dibantu oleh Polri/TNI; e) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan

kategori Pengamanan Tinggi dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan

penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan pemborgolan tangan

dan rantai kaki; 3. Menggunakan tutup kepala jika diperlukan.

2) Penjemputan

a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana atau tahanan yang akan dibawa;

b) Pada saat penjemputan narapidana dan tahanan berada dalam kamar dalam kondisi terkunci dan pintu-pintu blok hunian lainnya terkunci;

c) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat dipanggil untuk dibawa;

d) Petugas melakukan pemborgolan pada saat narapidana atau tahanan akan dibawa;

e) 2 (orang) petugas berjalan di kiri dan kanan mendampingi narapidana atau tahanan dengan posisi memegang tangan narapidana atau tahanan, sedangkan 1 (satu) petugas berjalan mengawasi dari depan dan belakang;

f) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke dalam kendaraan yang telah dipersiapkan dengan posisi 2 (dua) orang petugas duduk disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan, dan 1 (satu) orang petugas duduk diposisi depan atau belakang narapidana atau tahanan;

g) Penjemputan terhadap narapidana yang dinilai akan melakukan perlawanan dibantu oleh Polri/TNI

3) Penyerahan

a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan keperluan dan perintah;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 72

Page 80: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah

selesai melaksanakan keperluannya; d) Penyelesaian administrasi pengembalian.

4) Pelaporan

a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala Pengamanan;

b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya

kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar, dan sakit.

c. Pengamanan Menengah 1) Persiapan

a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen yang berhubungan dengan pengawalan;

b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan Sangat Tinggi adalah 1 : 2 (1 narapidana banding 2 petugas);

c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan keamanan yang meliputi: 1. Senjata api dan Amunisi; 2. Borgol dan Rantai Kaki; 3. Kendaraan; 4. Alat Komunikasi (HT); 5. Rompi anti peluru; 6. Alat dokumentasi; 7. Logistik ; 8. Tongkat; 9. Penutup kepala.

f) Dengan atau tanpa bantuan Polri/TNI; g) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan kategori

pengamanan menengah dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan pemborgolan tangan; 3. Menggunakan tutup kepala jika diperlukan.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 73

Page 81: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2) Penjemputan a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana

atau tahanan yang akan dibawa; b) Pada saat penjemputan narapidana dan tahanan

berada dalam kamar dalam kondisi terkunci dan pintu-pintu blok hunian terkunci;

c) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat dipanggil untuk dibawa;

d) Petugas melakukan pemborgolan pada saat narapidana atau tahanan akan dibawa;

e) 1 (orang) petugas berjalan di kiri atau kanan mendampingi narapidana atau tahanan dengan posisi memegang tangan narapidana atau tahanan, sedangkan 1 (satu) orang petugas berjalan mengawasi dari depan atau belakang;

f) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke dalam kendaraan yang telah dipersiapkan dengan posisi 1 (satu) orang petugas duduk disamping kanan atau kiri narapidana dan tahanan, dan 1 (satu) orang petugas duduk diposisi depan dan belakang narapidana atau tahanan.

3) Penyerahan

a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan keperluan dan perintah;

b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah selesai

melaksanakan keperluannya; d) Penyelesaian administrasi pengembalian.

4) Pelaporan

a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala Pengamanan;

b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya

kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar, dan sakit.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 74

Page 82: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

d. Pengamanan Rendah 1) Persiapan

a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen yang berhubungan dengan pengawalan;

b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan Tinggi adalah 1 : 1 (1 narapidana banding 1 petugas);

c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan keamanan yang meliputi: 1. Kendaraan; 2. Alat Komunikasi (HT); 3. Alat dokumentasi; 4. Logistik ;

d) Dibantu oleh Polri/TNI; e) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan

kategori pengamanan rendah dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan

penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan dilakukan tangan

pemborgolan jika diperlukan.

2) Penjemputan a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana

atau tahanan yang akan dibawa; b) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat

dipanggil untuk dibawa; c) Bila diperlukan petugas dapat melakukan pemborgolan

pada saat narapidana akan dibawa; d) 1 (satu) orang petugas berjalan di kiri atau kanan

mendampingi narapidana atau tahanan; e) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke

dalam kendaraan.

3) Penyerahan a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan

keperluan dan perintah; b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah selesai

melaksanakan keperluannya;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 75

Page 83: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

d) Penyelesaian administrasi pengembalian.

3) Pelaporan a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala

Pengamanan; b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya

kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.

e. Keadaan Darurat dalam Perjalanan

1) Kerusakan Kendaraan a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi

kerusakan kendaraan sebagai berikut: 1. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap

duduk ditempatnya; 2. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam

keadaan terkunci; 3. Apabila kerusakan diperkirakan cukup lama,

maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat untuk memberitahukan kerusakan tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan dan kendaraan pengganti;

4. Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kendaraan, maka sedapat mungkin membawa dan mengevakuasi narapidana atau tahanan yang dikawal ke Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat;

5. Menggunakan kendaraan pengganti yang dapat digunakan untuk membawa narapidana atau tahanan yang dikawal menuju ke tempat tujuan;

6. Narapidana atau tahanan yang dipindahkan ke dalam mobil pengganti tetap dalam kondisi terborgol;

7. Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk masuk satu persatu ke dalam mobil pengganti;

8. 1 (satu) orang Petugas menjaga pintu masuk mobil pengganti dan 2 (dua) orang petugas

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 76

Page 84: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

membantu pelaksanaan pemindahan narapidana atau tahanan ke dalam mobil pengganti;

9. Membuat berita acara kerusakan dan tindakan-tindakan yang telah diambil, dan segera melaporkannya kepada Kepala Lapas dan Rutan.

2) Bencana Alam

a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi bencana alam sebagai berikut: 1. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap

duduk ditempatnya; 2. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam

keadaan terkunci; 3. Apabila bencana alam diperkirakan cukup lama,

maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas dan Rutan terdekat untuk memberitahukan peridtiwa tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan;

4. Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, maka sedapat mungkin membawa dan mengevakuasi serta menitipkan narapidana atau tahanan yang dikawal ke Lapas dan Rutan terdekat;

5. Apabila bencana alam telah selesai, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan;

3) Kerusuhan Massa

a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi kerusuhan massa sebagai berikut: 1. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap

duduk ditempatnya; 2. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam

keadaan terkunci; 3. Apabila kerusuhan massa diperkirakan cukup

lama, maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat untuk memberitahukan peristiwa tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 77

Page 85: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

4. Mencari jalur alternatif untuk menghindari daerah yang mengalami kerusuhan massa;

5. Apabila tidak ada jalur alternatif ke tempat tujuan, maka kembali ke tempat semula atau dititipkan di Lapas dan Rutan terdekat.

6. Apabila kerusuhan massa telah selesai, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan.

4) Percobaan pelarian atau Pelarian dan Perlawanan

a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi percobaan pelarian atau pelarian dan perlawanan terhadap petugas sebagai berikut: 1. Memberikan tanda bahaya; 2. Petugas mengarahkan senjata dan memberikan

perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;

3. Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apabila perintah tidak diindahkan bagi yang melarikan diri atau melawan petugas;

4. Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;

5. Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa;

6. Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat.

7. Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;

8. Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.

5) Kericuhan antar Narapidana atau Tahanan

a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi kericuhan antar narapidana atau tahanan sebagai berikut:

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 78

Page 86: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1. Memberikan tanda bahaya; 2. Memberikan perintah untuk menghentikan

kericuhan atau perkelahian; 3. Menghentikan perkelahian atau kericuhan

dengan cara memisahkan narapidana atau tahanan yang terlibat;

4. Petugas mengarahkan senjata dan memberikan perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;

5. Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apbila perintah tidak diindahkan;

6. Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;

7. Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa;

8. Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat.

9. Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;

10. Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.

6) Penyerangan dari Luar

a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi penyerangan dari luar sebagai berikut: 1. Memberikan tanda bahaya; 2. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap

duduk ditempatnya; 3. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam

keadaan terkunci 4. Apabila penyerangan cukup membahayakan,

maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat untuk memberitahukan peristiwa tersebut dan meminta bantuan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 79

Page 87: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5. Mencari jalur alternatif untuk menghindari daerah penyerangan;

6. Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;

7. Petugas mengarahkan senjata dan memberikan peringatan kepada penyerang untuk menjauh dari kendaraan;

8. Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apbila perintah tidak diindahkan;

9. Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;

10. Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa;

11. Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.

7) Narapidana atau Tahanan Sakit/Meninggal dunia

a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi narapidana atau tahanan sakit/meninggal dunia sebagai berikut: 1. Mengeluarkan narapidana dan tahanan yang

sakit/meninggal dunia dari kendaraan untuk mendapatkan pertolongan pertama;

2. Segera berhenti pada Lapas atau Rutan atau POLRI/TNI terdekat untuk meminta bantuan;

3. Apabila narapidana atau tahanan yang sakit harus dirawat, maka segera meminta bantuan kepada Lapas atau Rutan terdekat untuk penitipan sementara dengan membuat berita acara penitipan.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 80

Page 88: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

C. STANDAR PELAKSANAAN PENGGELEDAHAN 1. Penjelasan Umum

a. Petugas melakukan penggeledahan terhadap setiap orang, barang, kendaraan dan area-area di dalam Lapas dan Rutan;

b. Penggeledahan orang meliputi: Penggeledahan Pengunjung, Penggeledahan Petugas, Penggeledahan Narapidana atau Tahanan dengan Pakaian, Penggeledahan Narapidana atau Tahanan Tanpa Pakaian,

c. Penggeledahan terhadap orang dilakukan dengan teliti dengan mengedepankan nilai-nilai kesusilaan dan kesopanan;

d. Penggeledahan pengunjung, petugas, narapidana dan tahanan perempuan dilakukan oleh petugas perempuan.

e. Penggeledahan selain dilakukan oleh Regu Pengamanan Lapas dan Rutan, juga dapat dilakukan Satuan Keamanan dan Ketertiban (Satgas Kamtib) dari Kantor Wilayah dan/atau Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

2. Uraian Pelaksanaan Penggeledahan

a. Langkah-langkah penggeledahan terhadap pengunjung adalah sebagai berikut: 1) Petugas meminta pengunjung untuk mengeluarkan

semua barang-barang, melepaskan penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki dan/atau kaos kaki yang dibawanya untuk diperlihatkan dan diletakan di atas meja;

2) Petugas mempersilahkan pengunjung untuk memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang masih melekat pada tubuh pengunjung;

3) Petugas mempersilahkan pengunjung untuk berdiri berputar membelakangi petugas dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;

4) Petugas memberitahu kepada pengunjung bahwa penggeledahan akan dimulai;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 81

Page 89: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5) Petugas berdiri dengan posisi kuda-kuda, kaki yang lebih dominan berada di belakang dan kaki satunya lagi berada di antara kedua kaki pengunjung;

6) Petugas memeriksa bagian ketiak tangan kanan dan memeriksa ujung ketiak kanan hingga telapak tangan kanan. Begitupun pemeriksaan pada ketiak tangan kiri hingga telapak tangan Penggeledah kiri;

7) Petugas memeriksa dada depan dengan menggunakan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;

8) Petugas memeriksa bagian pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan kemudian dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;

9) Petugas kemudian memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;

10) Petugas kemudian mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;

11) Petugas meminta petugas membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter jika diperlukan;

12) Petugas memeriksa rambut bagian kanan depan hingga belakang dan kiri depan hingga belakang;

13) Petugas memeriksa kerah baju, lengan baju, jahitan baju, saku dan lipatan-lipatan baju;

14) Jika pengunjung perempuan maka dilakukan pemeriksaan pada: lilitan kain di pinggang (stagen) atau aksesoris lainnya, membuka cadar dan pakaian dalam, pembalut dan menggantinya dengan yang baru;

15) Jika pengunjung membawa balita, maka dilakukan pemeriksaan secara seksama pada: pakaian, peralatan dan aksesoris yang digunakan dan melakukan penggantian popok;

16) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 82

Page 90: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

17) Petugas mengizinkan pengunjung untuk meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan seluruh tahapan penggeledahan.

b. Langkah-langkah penggeledahan terhadap petugas adalah

sebagai berikut: 1) Petugas meminta petugas untuk mengeluarkan semua

barang-barang yang dibawanya, penutup kepala atau topi, jaket, sepatu, jam tangan, dompet, dan tas yang tidak memiliki hubungan dengan pelaksanaan tugas, untuk diperlihatkan dan diletakan di atas meja atau tempat yang disediakan lainnya;

2) Petugas mempersilahkan petugas untuk memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang masih melekat pada tubuh pengunjung;

3) Petugas meminta petugas untuk berdiri berputar membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;

4) Petugas memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;

5) Petugas berdiri dengan posisi kuda-kuda, kaki yang lebih dominan berada di belakang dan kaki satunya lagi berada di antara kedua kaki pengunjung;

6) Petugas memeriksa bagian ketiak tangan kanan dan memeriksa ujung ketiak kanan hingga telapak tangan kanan. Begitupun pemeriksaan pada ketiak tangan kiri hingga telapak tangan Penggeledah kiri;

7) Petugas memeriksa dada depan dengan menggunakan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;

8) Petugas memeriksa bagian pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan kemudian dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 83

Page 91: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

9) Petugas kemudian memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;

10) Petugas kemudian mempersilahkan petugas untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;

11) Petugas meminta petugas membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter jika diperlukan;

12) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;

13) Petugas mengizinkan petugas untuk meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan seluruh tahapan penggeledahan;

c. Langkah-langkah penggeledahan terhadap badan

narapidana atau tahanan dengan pakaian adalah sebagai berikut: 1) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk

mengeluarkan semua barang-barang yang dibawanya, penutup kepala atau topi, jaket, sepatu, jam tangan, dompet, untuk diperlihatkan dan diletakan di atas meja;

2) Petugas mempersilahkan narapidana atau tahanan untuk memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang masih melekat pada tubuh narapidana atau tahanan;

3) Petugas membuat jarak yang ideal berhadapan dengan narapidana atau tahanan untuk dilakukan penggeledahan;

4) Apabila ditemukan barang yang terjatuh, petugas memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mundur, kemudian petugas mengambil dan memeriksa barang tersebut untuk diamankan;

5) Dalam memeriksa alas kaki yang memiliki lapisan petugas memastikan lapisan tersebut menempel secara permanen ke alas kaki tersebut. Jika tidak, Petugas mengangkat lapisan alas kaki untuk melihat apakah ada barang yang disembunyikan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 84

Page 92: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6) Petugas meminta petugas untuk berdiri berputar membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;

7) Petugas memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;

8) Petugas berdiri dengan posisi kuda-kuda, kaki yang lebih dominan berada di belakang dan kaki satunya lagi berada di antara kedua kaki pengunjung;

9) Petugas memeriksa bagian ketiak tangan kanan dan memeriksa ujung ketiak kanan hingga telapak tangan kanan. Begitupun pemeriksaan pada ketiak tangan kiri hingga telapak tangan Penggeledah kiri;

10) Petugas memeriksa dada depan dengan menggunakan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;

11) Petugas memeriksa bagian pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan kemudian dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;

12) Petugas kemudian memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;

13) Petugas menempatkan kedua telapak tangan di bawah lengan narapidana atau tahanan dan menelusuri bagian samping tulang rusuk;

14) Petugas kemudian mempersilahkan narapidana atau tahanan untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;

15) Petugas meminta narapidana atau tahanan membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter jika diperlukan;

16) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan, atau mengembalikan kepada keluarga;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 85

Page 93: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

17) Petugas mengizinkan narapidana atau tahanan untuk meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan seluruh tahapan penggeledahan.

d. Langkah-langkah penggeledahan badan narapidana dan

tahanan tanpa pakaian adalah sebagai berikut : 1) Petugas yang melakukan penggeledahan tanpa pakaian

hanya boleh menyentuh pakaian narapidana atau tahanan;

2) Narapidana atau tahanan berganti posisi untuk memperlihatkan seluruh anggota tubuh kepada Petugas yang melakukan penggeledahan untuk secara visual menunjukkan tidak ada benda terlarang pada bagian tubuh narapidana atau tahanan;

3) Penggeledahan tanpa pakaian akan dilakukan di daerah yang tertutup untuk menjaga harga diri narapidana atau tahanan yang digeledah;

4) Petugas memerintahkan narapidana atau tahanan melepaskan pakaian satu per satu;

5) Petugas memerintahkan narapidana atau tahanan untuk memberikan pakaiannya satu per satu kepada Petugas yang menggeledah;

6) Petugas menggeledah pakaian secara menyeluruh dan memastikan tidak ada benda terlarang yang disembunyikan pada jahitan baju. Petugas menggeledah pakaian saat diterima, lalu menyisihkan pakaian tersebut setelah digeledah;

7) Jika narapidana atau tahanan tidak menghadap ke arah Petugas, maka Petugas meminta untuk menghadap ke arahnya lalu memerintahkan untuk meluruskan tangannya ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas untuk meregangkan jari-jarinya;

8) Saat Petugas sudah memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang disembunyikan di antara jari-jari narapidana atau tahanan, Petugas memerintahkan narapidana atau untuk menyisir rambutnya dengan tangan;

9) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk memiringkan kepala ke samping dan menarik bagian atas telinga yang menghadap Petugas sehingga

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 86

Page 94: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Petugas dapat melihat jika ada yang disembunyikan di balik daun telinganya. Petugas meminta narapidana untuk memiringkan kepala ke sisi lainnya agar telinga yang satunya juga dapat diperiksa;

10) Petugas meminta narapidana untuk membuka mulut dan menggerakkan lidahnya guna melihat apakah ada sesuatu yang disembunyikan di bawahnya. Dengan menggunakan jari, narapidana atau tahanan perlu menggulung bibirnya untuk memperlihatkan bahwa tidak ada yang tersembunyi di antara bibir dan gigi, baik di bagian bawah maupun di bagian atas mulut;

11) Jika narapidana atau tahanan memakai gigi palsu, Petugas meminta narapidana untuk melepasnya agar Petugas dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh di dalam mulut;

12) Narapidana atau tahanan selanjutnya perlu mengangkat kedua tangannya ke atas kepala. Petugas memeriksa bagian tubuh dan ketiak narapidana atau tahanan serta memeriksa jika ada bekas luka atau kecelakaan;

13) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk secara bergantian mengangkat satu kaki untuk memeriksa bagian telapak kaki. Jika diperlukan, Petugas meminta narapidana atau tahanan menggunakan satu tangannya agar seimbang;

14) Selanjutnya, Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk menunduk dari bagian pinggang dan menggunakan kedua tangannya untuk membuka bokongnya, agar Petugas dapat melihat apakah ada yang disembunyikan di antara lipatan bokong atau yang terlihat di anus narapidana;

15) Petugas memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mengambil posisi jongkok dan mengejan;

16) Petugas tidak boleh memindahkan barang yang ditemukan di rongga tubuh narapidana atau tahanan. Jika Petugas melihat ada benda di dalam anus narapidana atau tahanan, Petugas perlu memberitahukan Karupam atau Kepala Pengamanan supaya benda tersebut dapat dipindahkan oleh ahli medis;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 87

Page 95: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

17) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada keluarga;

18) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk memakai kembali pakaiannya yang telah digeledah.

e) Langkah-langkah penggeledahan barang adalah sebagai

berikut: 1) Petugas memastikan barang terlarang tidak masuk ke

dalam Lapas dan Rutan; 2) Barang-barang terlarang antara lain yaitu :

a) Barang Elektronik; b) Alat telekomunikasi; c) Senjata tajam; d) Senjata Api dan Bahan Peledak; e) Korek Api; f) Barang dari kaca dan besi; g) Narkoba; h) Minuman Keras; i) Makanan dan minuman yang berbau tidak sedap

dan memabukan; j) Video Compact Disc (VCD)/Audio Visual; k) Kamera; l) Buku-buku yang dianggap membahayakan; m) Pakaian dan handuk basah; n) Uang tunai; o) Barang-barang lain yang dapat membahayakan.

3) Petugas meminta pengunjung untuk meletakan barang bawaan di atas meja atau tempat yang disediakan lainnya;

4) Petugas memeriksa barang bawaan pengunjung dan memisahkannya dari barang-barang yang dilarang dibawa masuk atau berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

5) Petugas memeriksa barang atau makanan yang terbungkus dalam kemasan seperti rokok, sabun, odol, minyak rambut, sandal, sepatu, mie instant, buah-buahan, roti, gula, nasi, bubur dan minuman dengan cara membuka, membelah, mengaduk, atau mengocok;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 88

Page 96: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6) Petugas memeriksa secara seksama barang bawaan berupa pakaian dengan cara memeriksa lipatan-lipatan dan saku pakaian;

7) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang;

8) Petugas menyatukan barang bawaan yang dapat dibawa masuk dengan memasukan ke dalam kantong plastik transparan dan kemudian diberikan ikatan;

9) Barang-barang yang dititipkan di petugas dicatat dan dikembalikan kembali kepada pengunjung.

f) Langkah-langkah Penggeledahan Kendaraan adalah

sebagai berikut: 1) Petugas melakukan pemeriksaan kendaraan di area

gerbang halaman depan Lapas dan Rutan atau titik pemeriksaan lain yang telah ditentukan Lapas dan Rutan;

2) Petugas mengeluarkan penumpang dari mobil; 3) Petugas memeriksa tanda pengenal resmi penumpang; 4) Petugas memerintahkan pengemudi untuk masuk ke

dalam kendaraan dan mengemudikan kendaraannya menuju area gerbang halaman atau titik pemeriksaan lain sehingga kendaraan dapat digeledah;

5) Petugas memerintahkan pengemudi keluar atau turun dari kendaraan;

6) Petugas memeriksa kendaraan roda 3 (tiga) 4 (empat) dan 6 (enam) atau di atasnya dengan cara membuka seluruh pintu, kap, serta bagasi kendaraan;

7) Petugas melakukan pemeriksaan mulai dari kap kendaraan kemudian memeriksa bagian mesin sebagai berikut :

a) Kabel yang tidak biasa; b) Peralatan atau perlengkapan yang tidak lazim berada di

dalam mesin mobil; c) Cetakan tangan di debu atau kotoran yang

mengindikasikan bahwa seseorang mengerjakan mobil tersebut baru-baru ini.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 89

Page 97: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8) Petugas melihat bagian samping dan belakang mesin kendaraan;

9) Petugas memeriksa bagian depan kendaraan dan bagian bawah tempat mesin menggunakan tongkat dengan cermin (inspection mirror);

10) Petugas menutup kap kendaraan sebagai tanda bahwa Petugas telah menggeledah bagian depan kendaraan dengan menyeluruh;

11) Petugas kemudian memeriksa bagian penumpang; 12) Petugas melihat ke bagian dalam bagian setir dan ban

bagian penumpang depan; 13) Petugas memeriksa bagian penumpang depan pada

bagian: a) Laci kompartemen; b) Tempat penyimpanan tengah; c) Di bawah kursi, dibawah karpet; d) Bagian-bagian di antara jok kursi dan sandaran

kursi. e) Di bawah karpet; f) Dan daerah bagian penumpang depan untuk melihat

apakah ada yang mencurigakan. 14) Petugas menutup pintu sebagai tanda bahwa Petugas

telah menggeledah seluruh bagian kendaraan; 15) Petugas bergerak ke bagian kursi belakang dan

memeriksa seluruh bagian; 16) Petugas menggunakan tongkat besi untuk memeriksa

bak pada kendaraan pengangkut sampah dengan cara mengaduk dan menusuk-nusuk sampah;

17) Petugas mendampingi pengemudi hingga pada saat melakukan bongkar muat;

18) Penggeledahan terhadap kendaraan roda 2 (dua) dilakukan dengan memeriksa kemudi, membuka jok, tempat bahan bakar, mesin dan barang-barang lainnya yang melekat;

19) Jika ditemukan barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, Petugas langsung mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 90

Page 98: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

g) Langkah-langkah Penggeledahan Kamar adalah sebagai berikut: 1) Petugas yang akan melakukan penggeledahan harus

steril dari barang-barang yang tidak diperlukan pada saat penggeldeahan;

2) Mengosongkan kamar hunian dan menutup serta mengunci kamar-kamar hunian yang hendak digeledah;

3) Petugas menggeledah narapidana dan tahanan sebelum ke luar kamar;

4) Memerintahkan kepada narapidana dan tahanan yang akan digeledah kamarnya untuk berbaris dengan tertib didepan kamarnya masing-masing;

5) Melakukan penggeledahan kamar satu persatu dengan mengikut sertakan 1 (satu) orang narapidana dan tahanan kamar tersebut;

6) Untuk kamar yang telah selesai digeledah narapidana dan tahanan diminta untuk kembali ke kamar dengan terlebih dahulu digeledah satu persatu dan selanjutnya mengunci kembali kamar tersebut agar tidak mengganggu jalannya penggeledahan kamar yang lainnya.

h) Langkah-langkah penggeledahan Ruangan adalah sebagai

berikut: 1) Penggeledahan ruangan meliputi :

a) Ruang Kegiatan Kerja; b) Ruang Keterampilan; c) Kantor; d) Tempat Ibadah; e) Lingkungan; f) Dapur; g) Ruang Kesehatan; dan h) Ruangan lainnya.

2) Petugas yang akan melakukan penggeledahan harus steril dari barang- barang yang tidak diperlukan pada saat penggeldeahan;

3) Petugas memerintahkan narapidana, tahanan atau petugas untuk meninggalkan barang-barang di ruangan yang akan digeledah;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 91

Page 99: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

4) Petugas kemudian meminta semua narapidana, tahanan atau petugas untuk keluar atau dari ruangan;

5) Petugas menggeledah narapidana, tahanan atau petugas sebelum keluar ruangan;

6) Petugas memeriksa ruangan dengan cara meraba, mengetuk atau membongkar bagian dan fasilitas ruangan sebagai berikut: a) Teralis besi; b) Kawat berduri; c) Dinding; d) Lantai; e) Plafon; f) Toilet; g) Peralatan mandi; h) Perlengkapan tidur; i) Lemari; j) Meja; k) Kursi; l) Peralatan elektronik m) Bak air; n) Halaman; o) Peralatan makan dan minum; p) Peralatan kesehatan; q) Peralatan kerja r) Peralatan kantor s) Peralatan ibadah; t) Buku dan arsip; u) Memeriksa pakaian, sarung dan mukena; dan v) Bagian lain yang dianggap perlu.

7) Petugas menggali tanah atau tanaman yang diduga sebagai tempat menyembunyikan barang terlarang;

8) Petugas tetap mengikutsertakan 1 (satu) orang narapidana, tahanan atau petugas pada saat dilakukannya penggeledahan;

9) Jika ditemukan barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, Petugas langsung mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 92

Page 100: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3. Penindakan a. Barang-barang yang ditemukan saat penggeledahan dan

diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengamankan barang; 2) Mengamankan orang pemilik barang; 3) Membuat berita acara; 4) Melaporkan kepada Kepala Pengamanan dan Kepala

Lapas dan Rutan; 5) Melaporkan kepada pihak Polri terhadap barang-barang

yang diduga mengandung unsur pidana atas izin Kepala Lapas atau Kepala Rutan.

6) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban;

7) Membuat pelaporan hasil penggeledahan. D. STANDAR PELAKSANAAN INSPEKSI 1. Penjelasan Umum

a. Inspeksi dilaksanakan oleh petugas struktural/perwira piket/petugas lain yang ditunjuk Kalapas/Karutan;

b. Inspeksi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) hari sesuai dengan pergantian waktu penjagaan;

c. Inpeksi dilakukan di area-area sebagai berikut : 1) Pintu Gerbang Halaman; 2) Pintu Gerbang Utama (Wasrik); 3) Pintu Utama (Portir); 4) Lingkungan Blok Hunian; 5) Pos atas; 6) Pagar Luar dalam; 7) Kantor; 8) Ruang Kunjungan 9) Bengkel kerja; 10) Gudang; 11) Dapur; 12) Tempat Ibadah; 13) Ruang Isolasi; 14) Sel Pengasingan; 15) Ruang kontrol;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 93

Page 101: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2. Uraian Pelaksanaan Inspeksi a. Persiapan

1) Petugas membawa daftar pelaksanaan tugas; 2) Petugas alat tulis dan perlengkapan inspeksi.

b. Pemeriksaan:

1) Petugas mengecek absensi; 2) Petugas memeriksa perintah dan kesesuaian

pembagian tugas; 3) Petugas memeriksa buku laporan; 4) Petugas mencatat pelaksanaan tugas sesuai dengan

daftar yang dibawa; 5) Petugas memeriksa proses penguncian; 6) Petugas memeriksa sarana dan prasarana

pengamanan. 7) Petugas memberikan teguran, apabila mekanisme

pengamanan tidak dilaksanakan dan peralatan pengamanan tidak digunakan sebagaimana mestinya;

8) Petugas mengambil tindakan segera apabila memperoleh temuan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan tugas penjagaan;

9) Kepala Lapas dan Kepala Rutan atau Kepala Pengamanan melakukan inspeksi sewaktu-waktu.

3. Laporan

a. Petugas membuat laporan tertulis; b. Petugas membuat laporan lisan dalam hal-hal tertentu yang

bersifat mendesak. E. STANDAR PELAKSANAAN KONTROL 1. Penjelasan Umum

a. Kontrol dilakukan secara rutin oleh Kepala dan Wakil Kepala Regu Pengamanan;

b. Pelaksanaan kontrol dilengkapi dengan peralatan kontrol. c. Kepala atau Wakil Regu Pengamanan sekurang-kurangnya

melakukan kontrol setiap 1 (satu) jam sekali atau sesuai dengan situasi dan kondisi;

d. Kontrol di area-area sebagai berikut : 1) Pintu Gerbang Halaman;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 94

Page 102: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2) Pintu Gerbang Utama (Wasrik); 3) Pintu Utama (Portir); 4) Lingkungan Blok Hunian; 5) Pos atas; 6) Pagar Luar dalam; 7) Kantor; 8) Ruang Kunjungan 9) Bengkel kerja; 10) Gudang; 11) Dapur; 12) Tempat Ibadah; 13) Ruang Isolasi; 14) Sel Pengasingan; 15) Ruang kontrol

2. Uraian Pelaksanaan Kontrol

a. Persiapan 1) Kepala Regu dan Wakil Kepala Regu Pengamanan

saling berkoordinasi saat akan melakukan kontrol; 2) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan

salah satunya tetap berada di ruang pengamanan/kontrol

b. Pemeriksaan

1) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan memeriksa keberadaan petugas pengamanan di area-area masing-masing;

2) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan memastikan keberfungsian sarana dan prasarana sebagai berikut: a) Sarana dan prasarana pengamanan sebagaimana

yang diatur dalam standar ini; b) Sarana dan prasarana administrasi pengamanan,

seperti : Buku laporan jaga, absensi jaga petugas, daftar lalu lintas orang, dan daftar peralatan keamanan;

c) Sarana dan prasarana kantor, seperti: pagar, pintu, teralis, jendela, alat komunikasi, air, hydran, dan listrik/genset.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 95

Page 103: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan memastikan narapidana dan tahanan berada pada blok, kamar atau melakukan aktifitas di tempat-tempat yang telah ditentukan;

4) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan menghimpun dan mengembangkan informasi terkait potensi gangguan keamanan dan ketertiban;

5) Apabila diperlukan, Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan dapat meminta kepada anggota regu pengamanan melakukan kontrol di areanya masing-masing;

6) Kepala Lapas dan Kepala Rutan atau Kepala Pengamanan melakukan kontrol sewaktu-waktu.

c. Penindakan

1) Kepala Pengamanan atau Wakil Regu Pengamanan menegur dan memberi motivasi kepada petugas yang lalai dalam melaksanakan tugasnya;

2) Kepala atau Wakil Kepala Regu Pengamanan dapat memerintahkan Penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban .

d. Laporan

1) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan membuat laporan berkala dan dilaporkan langsung kepada Kepala Pengamanan dan Kepala Lapas atau Rutan

2) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan membuat laporan seketika jiak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban

F. STANDAR PELAKSAAN KEGIATAN INTELIJEN 1. Penjelasan Umum

a. Petugas pengelola kegiatan intelijen yaitu Kepala Pengamanan Lapas dan Kepala Pengamanan Rutan;

b. Petugas pelaksana kegiatan intelijan yaitu orang yang ditunjuk oleh Kepala Pengamanan Lapas dan Kepala Pengamanan Rutan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 96

Page 104: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c. Penerima informasi kegiatan intelijen yaitu Kepala Lapas dan Kepala Rutan, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor wilayah, dan Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban Ditjenpas.

2. Uraian Pelaksanaan Intelijen

a. Pengumpulan informasi 1) Petugas membangun jaringan untuk mendapatkan

informasi; 2) Petugas menerima informasi tentang aktifitas seseorang

yang dididuga akan melakukan gangguan keamanan dan ketertiban.

b. Pengelolaan informasi

1) Petugas melakukan verifikasi informasi yang diperoleh; 2) Petugas melakukan validasi informasi yang diperoleh; 3) Petugas melakukan pengkajian dan penelahaan

informasi yang penting dan tidak penting; 4) Petugas pengelola menyajikan informasi kepada

Kalapas atau Karutan, Divisi Pemasyarakatan, dan/ atau Dirkamtib Ditjenpas;

5) Memberikan rekomendasi.

c. Penyebaran informasi 1) Informasi diberikan kepada Kalapas atau Karutan,

Kepala Divisi Pemasyarakatan, dan/atau Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban Ditjenpas;

2) Informasi diberikan kepada instansi lain yang terkait.

d. Pelaporan 1) Laporan kegiatan intelijen dilakukan secara rutin dan

insidentil; 2) Secara rutin yaitu laporan yang dilakukan setiap hari

pada pagi atau malam hari.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 97

Page 105: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

G. STANDAR PELAKSANAAN PENGENDALIAN PERALATAN 1. Penjelasan Umum

a. Pengendalian peralatan dimaksudkan untuk memudahkan penggunaan peralatan keamanan agar lebih efektif dan jauh dari jangkauan penghuni;

b. Penggunaan, perawatan dan pemeliharan serta uji coba peralatan keamanan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

c. Pengendalian peralatan meliputi sarana pengamanan dan sarana lain yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan keamanan dan ketertiban.

2. Uraian Pelaksanaan Pengendalian Sarana Pengamanan

a. Pengendalian Peralatan Senjata Api dan Amunisi 1) Penempatan

a) Senjata api dan amunisi yang akan digunakan ditempatkan di: 1. Pengamanan Pintu Utama (P2U); 2. Lemari senjata yang ditempatkan di ruangan

antara Pintu 1 dan 2; 3. Pos atas.

b) Senjata api dan amunisi yang akan dicadangan di tempatkan di Gudang;

c) Gudang senjata api dan amunisi berada di tempat yang aman, jauh dari jangkauan narapidana dan tahanan serta mudah diawasi;

d) Amunisi ditempatkan terpisah dengan ruangan dan lemari senjata api.

2) Inventarisasi Gudang Operasional a) Senjata api yang digunakan ditempatkan di gudang

operasional; b) Inventarisasi senjata api yang dioperasionalkan

dilakukan oleh Kepala Pengamanan dan Kepala Regu Pengamanan;

c) Mencatat penggunaan dan pengembalian senjata api dan amunisi;

d) Mencocokan jumlah dan kondisi senjata api dan amunisi pada saat dikembalikan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 98

Page 106: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

e) Memeriksa keabsahan dokumen; f) Mencatat senjata api dan amunisi yang siap dan

telah digunakan; g) Penguncian lemari dan gudang operasional senjata

api dilakukan oleh Kepala Regu Pengamanan dan Kepala Pengamanan.

3) Inventarisasi di Gudang Cadangan

a) Inventarisasi senjata api yang dicadangkan dilakukan oleh Administrasi Keamanan dan Ketertiban di Lapas dan Kepala Pengamanan di Rutan;

b) Melakukan pencatatan jumlah dan kondisi senjata api di gudang cadangan;

c) Penguncian gudang penempatan senjata api dilakukan oleh 3 (tiga) orang pejabat di Lapas atau Rutan dengan 3 (tiga) buah gembok yang berbeda;

d) Dalam keadaan darurat tempat kunci gudang dan lemari dapat dipecahkan;

e) Petugas memberi nomor inventaris senjata api yang sudah dilakukan pencatatan.

4) Pelaporan

a) Kepala Regu Pengamanan melakukan pencatatan keluar masuk dan kerusakan senjata api dan amunisi di gudang operasional

b) Administrasi Kamtib di Lapas atau Kepala Pengamanan di Rutan melakukan pencatatan keluar masuk dan kerusakan senjata api dan amunisi di gudang cadanngan

b. Pengendalian Peralatan Huru Hara

1) Penempatan a) Peralatan huru-hara yang akan digunakan

ditempatkan di: 1) Pengamanan Pintu Utama (P2U); 2) Lemari peralatan huru-hara yang ditempatkan di

ruangan antara Pintu 1 dan 2. b) Peralatan huru-hara cadangan ditempatkan di

gudang cadangan.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 99

Page 107: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2) Inventarisasi Gudang Operasional

a) Inventarisasi dilakukan oleh Kepala Regu Pengamanan;

b) Mencatat penggunaan dan pengembalian peralatan hura-hara;

c) Mencocokan jumlah dan kondisi peralatan huru-hara pada saat dikembalikan;

d) Penguncian lemari penempatan peralatan hura-hara dilakukan oleh Kepala Regu Pengamanan.

3) Inventarisasi Gudang Cadangan

a) Inventarisasi peralatan huru hara yang dicadangkan dilakukan oleh Administrasi Keamanan dan Ketertiban di Lapas dan Kepala Pengamanan di Rutan;

b) Melakukan pencatatan jumlah dan kondisi peralatan huru hara di gudang;

c) Penguncian gundang dilakukan oleh Kepala Seksi Admin Kamtib di Lapas dan Kepala Pengamanan Rutan di Rutan;

d) Memberi nomor inventaris peralatan huru-hara yang sudah dilakukan pencatatan.

4) Penggunaan

a) Penggunaan peralatan huru-hara untuk menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban;

b) Penggunaan peralatan hura-hara untuk pelatihan; c) Penggunaan peralatan huru-hara untuk kepentingan

bantuan pengamanan. 5) Perawatan

a) Pembersihan rutin dilakukan 1 (satu) minggu sekali; b) Pengecekan keberfungsian peralatan.

6) Pelaporan

a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk gudang;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 100

Page 108: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Petugas melakukan pencatatan pemeliharan dan perawatan setiap peminjaman dan penggunaan Peralatan hura-hara secara berkala;

c. Pengendalian Peralatan Pengamanan Kunci dan Gembok.

1) Penempatan a) Anak kunci kamar dan blok hunian harus ditempatkan

dilemari kunci yang berada di Ruang Kepala Regu Pengamanan;

b) Lemari penyimpanan kunci kamar dan blok harus dalam keadaan terkunci setiap saat;

c) Anak kunci lemari tempat penyimpanan kunci-kunci kamar dan blok pada siang hari berada pada Kepala Regu Pengamanan;

d) Anak kunci lemari penyimpanan kunci kamar hunian pada malam hari ditempatkan di lemari kecil yang terbuat dari kaca pada ruang kerja Kepala Lapas atau Kepala Rutan;

e) Jika sewaktu-waktu diperlukan dalam keadaan darurat kaca lemari kecil tersebut dapat dipecahkan;

f) Kunci ruang kantor, gudang, ruang kegiatan dan dapur berada di bawah tanggung jawab masing-masing petugas;

g) Pada malam hari dan hari libur, kunci kamar, blok, ruang kantor, gudang, ruang kegiatan, dapur dan menara ditempatkan di lemari kaca khusus yang berada di area kerja Kepala Regu Pengamanan;

h) Kunci pintu blok, P2U, pagar dalam dan luar berada pada petugas masing-masing, sedangkan untuk kunci duplikatnya berada di lemari kunci Kepala Pengamanan;

i) Kunci dan gembok persediaan ditempatkan di gudang cadangan.

2) Inventarisasi

a) Pencatatan dan penghitungan 1. Dilakukan pada saat serah terima regu pengamanan

dan pasca keadaan darurat ataupun petugas yang meninggalkan tugas sebelum waktunya;

2. Pencatatan dilakukan di buku catatan khusus yang berisi tentang :

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 101

Page 109: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

a. Identifikasi pemegang kunci; b. Nomor kunci dan jumlah kunci; c. Tanggal dan waktu pengeluaran dan

pengembalian kunci dan gembok; d. Jika ada kerusakan dan patah ; e. Paraf Petugas yang mengeluarkan dan

mengembalikan kunci dan gembok pada berita acara.

3) Penggunaan

a) Gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu masing-masing;

b) Gembok harus diacak penggunaannya minimal 1 (satu) bulan sekali;

c) Anak kunci tidak boleh diduplikasi; d) Anak kunci tidak boleh berada di bawah kendali

narapidana dan tahanan; e) Petugas perlu memastikan tidak membawa kunci

dan gembok saat keluar Lapas dan Rutan; f) Kunci yang secara tidak sengaja dibawa keluar perlu

dikembalikan dengan segera. Bila tidak dikembalikan dengan segera maka kunci perlu diganti.

g) Untuk kunci yang patah, hilang atau rusak dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Untuk kunci yang patah seluruh sisa kunci yang

patah diamankan oleh petugas; 2. Dalam keadaan kunci rusak di dalam lubang

kunci, Petugas perlu mencari pengganti kunci sementara dan mengembalikan kunci yang rusak kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan;

3. Dalam keadaan kunci patah di dalam lubang kunci, Petugas harus tetap berada di depan pintu agar narapidana dan tahanan tidak bisa mengambil sisa kunci yang patah;

4. Petugas harus memberitahukan kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan tentang masalah kunci dan gembok yang hilang, patah, atau rusak;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 102

Page 110: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5. Petugas perlu meminta pertolongan untuk mengamankan daerah dimana terdapat masalah kunci dan gembok yang hilang, patah atau rusak, agar narapidana dan tahanan tidak melarikan diri;

6. Kunci dan Gembok yang patah atau rusak akan dihapus sesuai dengan prosedur Lapas atau Rutan dan dicatat sampai penghapusan dilakukan.

4) Perawatan

a) Petugas harus memeriksa secara berkala kondisi seluruh anak kunci dan gembok;

b) Anak kunci yang dalam kondisi rusak segera diganti; c) Gembok yang dalam kondisi rusak harus segera

diganti; d) Anak kunci dan Gembok harus diganti secara

berkala maksimal 1 (satu) tahun sekali. 5) Pelaporan

a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk kunci dan gembok dari gudang;

b) Apabila anak kunci dan gembok hilang, rusak dan patah, petugas segera melaporkan secara tertulis kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan.

d. Pengendalian Peralatan Komunikasi

1) Penempatan a) Peralatan alat komunikasi yang akan digunakan

untuk kegiatan pengamanan ditempatkan di: 1) Ruang Kalapas dan Karutan 2) Pengamanan Pintu Utama (P2U); 3) Ruang Kepala Regu Pengamanan; 4) Ruang Kepala Pengamanan; 5) Pos lingkugan Blok Hunian; 6) Pos blok Hunian; 7) Pos atas;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 103

Page 111: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2) Inventarisasi Gudang Operasional a) Inventarisasi dilakukan oleh Kepala Regu

Pengamanan; b) Peralatan komunikasi meliputi HT dan interkom

(internal komunikasi); c) Mencatat penggunaan dan pengembalian peralatan

komunikasi; d) Mencocokan jumlah dan kondisi peralatan

komunikasi pada saat dikembalikan. 3) Inventarisasi Gudang Cadangan

a) Inventarisasi peralatan komunikasi yang dicadangkan dilakukan oleh Administrasi Keamanan dan Ketertiban di Lapas dan Kepala Pengamanan di Rutan;

b) Melakukan pencatatan jumlah dan kondisi peralatan komunikasi di gudang;

c) Memberi nomor inventaris peralatan komunikasi yang sudah dilakukan pencatatan.

4) Penggunaan

a) Penggunaan peralatan komunikasi untuk koordinasi pelaksanaan tugas pengamanan;

b) Penggunaan peralatan komunikasi untuk kepentingan bantuan pengamanan;

c) Alat komunikasi tidak diperbolehkan jatuh ke tangan atau digunakan narapidana dan tahanan;

d) Alat komunikasi diperbolehkan dibawa keluar Lapas dan Rutan untuk keperluan pengawalan;

e) Penggunaan alat komunikasi pribadi berupa handphone atau sejenisnya tidak diperkenankan untuk digunakan dilingkungan blok hunian;

f) Alat komunikasi pribadi disimpan di loker khusus petugas yang berada di P2U;

g) Alat komunikasi yang hilang perlu dilakukan penelusuran dan dibuat berita acara pemeriksaan.

5) Perawatan

a) Petugas harus memeriksa secara berkala kondisi seluruh alat komunikasi;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 104

Page 112: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Alat komunikasi yang rusak segera diganti; c) Peningkatan kemampuan teknologi alat komunikasi

harus dilakukan sesuai kebutuhan. 6) Pelaporan

a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk peralatan komunikasi dari gudang;

b) Apabila peralatan komunikasi rusak atau hilang, petugas segera melaporkan secara tertulis kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan

e. Peralatan Ruang Kontrol

1) Penempatan a) Ruang kontrol berada di ruang Kepala Regu

Pengamanan; b) CCTV ditempatkan antara lain di:

1. Halaman luar; 2. Kantor; 3. Pengamanan Pintu Utama (P2U); 4. Blok Hunian; 5. Ruang Kunjungan; 6. Pos atas; 7. Dapur; 8. Ruang kegiatan; 9. Steril area; 10. Tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

c) CCTV ditempatkan pada tempat yang sulit dijangkau.

d) Monitor ditempatkan di: 1. P2U; 2. Ruang Kepala Regu Pengamanan; 3. Ruang Kepala Pengamanan.

e) Pengeras suara ditempatkan di ruang Kepala Regu Pengamanan.

2) Inventarisasi

a) Petugas melakukan pencatatan jumlah dan kondisi CCTV, Monitor dan pengeras suara;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 105

Page 113: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Petugas memberi nomor inventaris peralatan di ruang kontrol.

3) Penggunaan Ruang Kontrol

a) Mengawasi aktifitas orang di dalam Lapas dan Rutan;

b) Mengawasi kondisi sarana dan prasarana Lapas dan Rutan;

c) Ruang kontrol tidak boleh diakses oleh narapidana dan tahanan;

d) Memberikan peringatan mengenai terjadinya potensi gangguan keamanan dan ketertiban kepada petugas pengamanan;

e) Memberikan peringatan darurat; f) Meminta bantuan ke instansi luar.

4) Perawatan

a) Petugas harus memeriksa secara berkala kondisi CCTV, Monitor, Pengeras suara dan sarana pendukung ruang kontrol;

b) Peralatan yang rusak segera diganti; c) Peningkatan kemampuan teknologi peralatan di

ruang kontrol harus dilakukan sesuai kebutuhan. 5) Pelaporan

a) Petugas melakukan pencatatan penggunaan peralatan ruang kontrol;

b) Petugas melaporkan aktifitas petugas, pengunjung, narapidana dan tahanan;

c) Apabila peralatan ruang kontrol rusak atau hilang, petugas segera melaporkan secara tertulis kepada Kepala Pengamanan.

f. Peralatan Sarana Lain

1) Pemeriksaan a) Petugas memastikan peralatan kerja kantor,

kegiatan kerja, peralatan dapur dan peralatan kebersihan berada pada tempatnya masing-masing;

b) Petugas mengawasi narapidana dan tahanan yang menggunakan peralatan kerja;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 106

Page 114: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c) Pemeriksaan dilakukan oleh Kepala Pengamanan atau Staf Pengamanan;

2) Penindakan

a) Apabila ditemukan barang-barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Petugas melakukan pengamanan barang; 2) Petugas melakukan pencatatan barang; 3) Petugas segera melakukan pencarian terhadap

barang-barang yang hilang atau tidak berada di tempat.

3) Pelaporan

a) Kepala Pengamanan mendapatkan tembusan laporan dari masing-masing unit yang mengeluarkan peralatan kerja kantor, kegiatan kerja, peralatan dapur dan peralatan kebersihan.

b) Petugas melaporkan segera peralatan yang hilang atau tidak berada di tempat kepada Kepala Pengamanan;

H. STANDAR PENGAWASAN KOMUNIKASI

1. Penjelasan Umum

a. Pengawasan komunikasi dilakukan terhadap narapidana dan tahanan yang mengirim dan menerima surat dan menggunakan alat komunikasi di Lapas dan Rutan;

b. Alat komunikasi yang digunakan narapidana dan tahanan di dalam Lapas dan Rutan adalah WARTELSUS;

c. Isi pembicaraan dan isi surat dijaga kerahasiaannya kecuali berisi: 1) Materi yang membahayakan keamanan negara; 2) Materi yang membahayakan keamanan dan ketertiban

Lapas dan Rutan; 3) Materi yang membahayakan jiwa masyarakat, petugas,

narapidana dan tahanan.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 107

Page 115: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2. Uraian Pelakasanaan Tugas a. Pemeriksaan surat

1) Penerimaan dan Pengiriman a) Petugas mencatat surat masuk dan keluar; b) Petugas mencatat pengirim dan penerima surat.

2) Pembukaan

a) Petugas membuka isi surat; b) Petugas membaca isi surat; c) Petugas memberikan persetujuan isi surat dengan

cara stempel; d) Petugas menutup kembali surat yang telah diperiksa

atau diteliti; e) Petugas menyita surat yang mengandung materi

berbahaya bagi keamanan dan ketertiban untuk selanjutnya dilakukan investigasi.

3) Pelaporan

a) Petugas melaporkan seluruh surat yang masuk dan keluar;

b) Petugas melaporkan kepada atasan jika isi surat mengandung materi yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Isi surat menjadi salah satu sumber informasi kegiatan intelijen.

b. Pencatatan dan Pembatasan komunikasi

1) Pencatatan a) Petugas mencatat nama dan nomor telepon yang

dihubungi oleh narapidana dan tahanan; b) Petugas mendengar, merekam dan kemudian

mencatat isi pembicaraan. 2) Pembatasan

a) Petugas membuat jadwal penggunaan alat komunikasi;

b) Petugas melarang narapidana dan tahanan berkomunikasi apabila berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 108

Page 116: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3) Pelaporan a) Petugas melaporkan seluruh kegiatan penggunaan

alat komunikasi yang keluar; b) Petugas melaporkan kepada atasan jika isi

pembicaraan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Isi pembicaraan menjadi salah satu sumber informasi kegiatan intelijen.

I. STANDAR PENGENDALIAN LINGKUNGAN 1. Penjelasan Umum

a. Pengendalian lingkungan merupakan upaya yang dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di steril area dan lalu lintas orang di dalam Lapas dan Rutan.

b. Kepala pengamanan melakukan pengendalian lingkungan 2. Uraian Pelaksanaan Tugas

a. Pengendalian Steril area 1) Pemeriksaan

a) Petugas memastikan tidak ada bangunan dan aktitifas dalam jarak 5 (lima) meter dari tembok luar;

b) Petugas memastikan tidak ada benda-benda disekitar steril area menghalangi pandangan petugas pos atas;

c) Petugas memastikan narapidana dan tahanan tidak berada di daerah steril area;

d) Petugas memastikan tidak ada orang di steril area pagar luar;

e) Petugas memastikan tidak ada benda atau alat-alat yang dapat digunakan untuk melarikan diri;

f) Petugas memastikan steril area yang ada di dalam Lapas dan Rutan setiap pagi, sore, dan malam;

g) Petugas memastikan pagar pembatas steril area dalam kondisi baik.

2) Penindakan

a) Petugas melarang narapidana dan tahanan agar tidak berada di steril area;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 109

Page 117: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b) Petugas melarang masyarakat untuk tidak memasuki steril area;

c) Petugas mengambil tindakan membongkar apabila ditemukan adanya bangunan di steril area bagian dalam dan luar;

d) Petugas mengambil tindakan memindahkan benda yang berada di steril area;

e) Petugas memberikan peringatan kepada setiap masyarakat, narapidana dan tahanan yang memasuki steril area;

f) Petugas memerintahkan masyarakat, narapidana dan tahanan untuk menghentikan kegiatan pada steril area;

g) Petugas dapat menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan terhadap perintah untuk meninggalkan steril area.

3) Pelaporan

a) Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan steril area ke dalam buku laporan;

b) Petugas segera melaporkan kepada atasan apabila ditemukan kesengajaan untuk menggunakan area steril sebagai tempat beraktifitas.

b. Pengendalian lalu lintas orang

1) Pencatatan a) Petugas mencatat setiap orang yang masuk dan

keluar dari lingkungan blok dan area kegiatan lainnya;

b) Petugas mencatat setiap kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan.

2) Penindakan

a) Petugas melarang narapidana dan tahanan dari blok lain untuk memasuki blok hunian narapidana dan tahanan lain;

b) Petugas menghentikan kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan, apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 110

Page 118: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c) Petugas dapat menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan terhadap perintah untuk meninggalkan steril area

3) Pelaporan

a) Petugas membuat laporan pencatatan lalu lintas orang dalam buku laporan;

b) Petugas segera melaporkan kepada atasan apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban.

J. STANDAR PENGUNCIAN

1. Penjelasan Umum

a. Penguncian dimaksudkan agar pintu-pintu di dalam Lapas dan Rutan tetap terkunci dan dibuka sesuai dengan jadwal dan kebutuhan;

b. Penguncian meliptui: Pintu Gerbang Halaman, Pintu Gerbang Utama (Wasrik), P2U (Portir), blok, kamar, ruang kegiatan dan ruang kantor.

2. Uraian Pelaksanaan Tugas

a. Pintu Gerbang Halaman 1) Jadwal buka dan tutup a) Pembukaan pintu gerbang halaman dilakukan pada

pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;

b) Penutupan dan penguncian pintu gerbang halaman dilakukan pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;

c) Pada hari libur kerja pintu gerbang halaman harus selalu dalam kondisi tertutup dan terkunci.

2) Pemeriksaan

a) Petugas menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;

b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas di pintu gerbang halaman;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 111

Page 119: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c) 1 (satu) orang petugas bertugas mengunci/membuka pintu dan 1 (satu) orang lainnya melakukan cek ulang;

d) Petugas wajib menyerahkan kembali anak kunci kepada Karupam setelah selesai menjalankan tugas.

b. Pintu Gerbang Utama (Wasrik)

1) Jadwal buka dan tutup a) Pembukaan pintu gerbang utama (Wasrik) dilakukan

pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;

b) Penutupan dan penguncian pintu gerbang utama (Wasrik) dilakukan pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;

c) Pada hari libur kerja pintu gerbang halaman harus selalu dalam kondisi tertutup dan terkunci.

2) Pemeriksaan

a) Petugas menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;

b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas di pintu gerbang halaman;

c) 1 (satu) orang petugas bertugas mengunci/membuka pintu dan 1 (satu) orang lainnya melakukan cek ulang;

d) Petugas wajib menyerahkan kembali anak kunci kepada Karupam setelah selesai menjalankan tugas.

c. Pintu Utama (Portir)

1) Buka dan Tutup a) Pintu Portir harus selalu dalam keadaan tertutup dan

terkunci; b) Komunikasi hanya dilakukan melalui lubang intip

pintu; c) Pembukaan dilakukan setelah diketahui keperluan

dan atas seizin petugas; d) Pembukaan dilakukan untuk keperluan pengeluaran

narapidana dan tahanan berdasarkan dokumen yang sah.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 112

Page 120: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

e) Pembukaan pintu utama 1 (satu) dan pintu utama 2 (dua) tidak boleh dibuka secara bersamaan;

2) Pemeriksaan

a) Petugas menerima anak kunci dari Petugas Pengamanan sebelumnya;

b) Petugas wajib menyerahkan kembali kunci kepada Petugas Pengamanan Pengganti setelah selesai menjalankan tugas.

d. Kamar

1) Buka dan Tutup a) Pembukaan pintu kamar dilakukan hanya untuk

keperluan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan;

b) Pembukaan pintu kamar bagi narapidana dan tahanan dilakukan pada pukul 07.00-10.00, 12.00-13.00 dan 15.00-17.00 waktu setempat;

c) Penutupan pintu kamar bagi narapidana dan tahanan dilakukan pada pukul 10.00-12.00, 13.00-15.00 dan 17.00-07.00 waktu setempat;

d) Pembukaan kamar bagi narapidana dan tahanan dapat dilakukan untuk kepentingan pembinaan dengan persetujuan Kepala Lapas atau Kepala Rutan;

e) Penutupan dapat dilakukan diluar jadwal yang ditentukan apabila situasi dan kondisi keamanan tidak memungkinkan.

2) Pemeriksaan

a) Petugas melakukan penghitungan narapidana dan tahanan dalam kamar sebelum dan setelah pembukaan kamar;

b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas; c) 1 (satu) orang petugas melakukan penguncian dan 1

(satu) orang lainnya melakukan cek ulang kunci pintu kamar hunian dan memeriksa jeruji;

d) Gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu masing-masing;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 113

Page 121: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

e) Petugas wajib menyerahkan kunci pada Kepala Regu Pengamanan;

f) Kunci kamar hunian selanjutnya disimpan ditempat lemari kunci.

e. Blok

1) Buka dan Tutup a) Pintu Blok harus selalu dalam keadaan terkunci; b) Pembukaan pintu blok hanya dilakukan oleh petugas

blok untuk kepentingan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan.

2) Pemeriksaan

a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk narapidana dan tahanan dari blok ;

b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas; c) 1 (satu) orang petugas melakukan penguncian dan 1

(satu) orang lainnya melakukan cek ulang kunci pintu blok dan pagar pengamanan lingkungan;

d) Gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu blok;

e) Kunci blok disimpan oleh petugas blok.

f. Ruang Kantor 1) Buka dan Tutup

a) Pembukaan ruang kantor dilakukan pada pukul 07.00 sampai dengan jam kerja selesai;

b) Penutupan ruang kantor dilakukan setelah selesai jam kerja sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat.

2) Pemeriksaan

a) Petugas melakukan pemeriksaan inventaris kantor; b) Petugas mematikan air, listrik dan alat elektronik; c) Petugas melakukan penguncian jendela; d) Petugas memastikan tidak peralatan yang dapat

digunakan untuk melarikan diri seperti tangga, bangku dan sebagainya;

e) Penguncian pintu dilakukan oleh petugas;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 114

Page 122: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

f) Petugas wajib menyerahkan dan menyimpan anak kunci pada lemari kunci di ruang Kepala Regu Pengamanan.

g. Ruang kegiatan

1) Ruang kegiatan terdiri dari : a) Ruang Bimbingan kerja; b) Poliklinik; c) Dapur; d) Tempat ibadah; e) Ruang serba guna; f) Ruang olahraga; g) Ruang pendidikan; h) Ruang konsultasi; i) Ruang kunjungan.

2) Jadwal Buka dan tutup

a) Pembukaan dan penutupan disesuaikan dengan jadwal kegiatan pada jam kerja;

b) Pembukaan diluar jam kerja harus seizin Kepala Lapas dan Kepala Rutan.

3) Pemeriksaan

a) Petugas melakukan pemeriksaan inventaris yang ada di ruang kegiatan;

b) Petugas memastikan tidak ada narapidana dan tahanan di ruang kegiatan diluar jadwal kegiatan;

c) Petugas mematikan air, listrik dan alat elektronik; d) Petugas melakukan penguncian jendela; e) Petugas memastikan tidak peralatan yang dapat

digunakan untuk melarikan diri seperti tangga, bangku dan sebagainya;

f) Penguncian pintu dilakukan oleh petugas; g) Petugas wajib menyerahkan dan menyimpan anak

kunci pada lemari kunci di ruang Kepala Regu Pengamanan.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 115

Page 123: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

K. STANDAR PENEMPATAN DALAM RANGKA PENGAMANAN

1. Penjelasan Umum a. Narapidana dan tahanan dapat ditempatkan di sel tutupan

sunyi, ruang isolasi dan blok khusus dalam rangka pengamanan setelah dilakukan pemeriksaan;

b. Penempatan dalam rangka pengamanan dilakukan karena pelanggaran disiplin, pelarian, terancam jiwanya, membahayakan jiwa orang lain, memiliki potensi mengembangkan jaringan kejahatan dan mengancam stabilitas keamanan Negara.

2. Uraian Pelaksanaan Tugas

a. Kamar Terasing (Sel Pengasingan) 1) Penempatan

a) Narapidana atau tahanan yang ditempatkan sementara sel pengasingan adalah narapidana atau tahanan yang melakukan pelanggaran Tata Tertib Lapas dan Rutan dan dalam rangka mencegah meluasnya gangguan keamanan dan ketertiban.

b) Penempatan dilakukan paling lama 6 (enam) hari. 2) Perlakuan

a) Narapidana dan tahanan yang sedang menjalani tindak disiplin tidak diperkenankan dikenakan hukuman tambahan atau tindakan tidak patut dari petugas;

b) Narapidana dan tahanan yang sedang menjalani tindakan disiplin tetap berhak mendapatkan kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;

c) Narapidana dan tahanan yang sebelum dan sedang menjalani tindakan disiplin tidak boleh mendapatkan penyiksaan;

3) Pelaporan

a) Petugas membuat laporan pelaksanaan tindakan disiplin kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 116

Page 124: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

dengan tembusan kepada pihak keluarga atau penasihat hukumnya;

b) Petugas segera melaporkan peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin.

b. Sel Isolasi

1) Penempatan a) Dalam hal terjadi gangguan keamanan dan

ketertiban, petugas langsung menempatkan narapidana dan tahanan yang terlibat di ruang isolasi untuk kepentingan pengamanan;

b) Petugas menempatkan narapidana dan tahanan di sel isolasi karena dikhawatirkan keselamatan jiwa atau dapat membahayakan orang lain;

c) Penempatan narapidana dan tahanan di sel isolasi dapat berdasarkan permintaan narapidana dan tahanan dengan cara menulis permohonan kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan;

d) Penempatan yang berdasarkan pertimbangan keamanan diberikan kepada narapidana dan tahanan yang berasal dari mantan aparatur negara atau aparat penegak hukum;

e) Penempatan narapidana dan tahanan yang berdasarkan pertimbangan keamanan diberikan kepada whistler blower;

f) Penempatan bagi narapidana dan tahanan karena pertimbangan medis;

2) Perlakuan

a) Narapidana dan tahanan yang berada di sel isolasi bukan sedang menjalani hukuman disiplin;

b) Narapidana dan tahanan sewaktu-waktu dapat dikeluarkan dari sel isolasi berdasarkan pertimbangan keamanan;

c) Narapidana dan tahanan yang sedang berada di sel isolasi tetap berhak mendapatkan kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;

d) Narapidana dan tahanan yang sedang di sel isolasi tidak boleh mendapatkan penyiksaan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 117

Page 125: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3) Pelaporan a) Petugas membuat laporan pelaksanaan penempatan

narapidana dan tahanan di sel isolasi kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan dengan tembusan kepada pihak keluarga atau penasihat hukumnya;

b) Petugas segera melaporkan peristiwa menyimpang saat penempatan di sel isolasi.

c. Blok Khusus

1) Penempatan a) Petugas menempatkan narapidana dan tahanan

resiko tinggi di blok khusus; b) Penempatan narapidana dan tahanan resiko tinggi di

blok khusus dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan

asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan dengan kategori

menderita penyakit menular berbahaya dipisahkan dengan yang tidak sakit;

c) Petugas menempatkan narapidana dan tahanan dengan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime);

d) Penempatan kejahatan terorisme di blok khusus tindak pidana terorisme;

e) Penempatan kejahatan terorisme dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan

asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan dengan kategori

simpatisan dan pengikut di pisahkan dari narapidana dan tahanan yang menjadi pelaku utama atau ideolog;

f) Penempatan kejahatan korupsi di blok khusus tindak pidana korupsi;

g) Penempatan kejahatan korupsi tindak pidana korupsi dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan

asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan yang memiliki

hubungan perkara dan berpotensi menimbulkan

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 118

Page 126: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

gangguan keamanan dan ketertiban secara terpisah;

h) Penempatan kejahatan narkoba di blok khusus tindak pidana narkoba;

i) Penempatan kejahatan narkoba tindak pidana narkoba dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan

asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan dengan kategori

pengguna dipisahkan dari narapidana dan tahanan yang menjadi pengedar dan bandar;

j) Penempatan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) lainnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi blok khusus di Lapas dan Rutan;

k) Penempatan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) lainnya dilakukan berdasarkan asesmen kebutuhan dan asesmen resiko;

2) Perlakuan

a) Narapidana dan tahanan yang berada di blok khusus bukan sedang menjalani hukuman disiplin;

b) Narapidana dan tahanan tidak dapat dikeluarkan dari blok khusus;

c) Narapidana dan tahanan yang sedang berada di blok khusus tetap diperlakukan sama dengan pengetatan tertentu seperti: pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi dengan dunia luar dan pembatasan interaksi dengan narapidana dan tahanan lainnya;

d) Narapidana dan tahanan yang sedang berada di blok khusus mendapatkan pengamanan sangat tinggi dan tinggi;

3) Pelaporan

a) Petugas membuat laporan pelaksanaan penempatan narapidana dan tahanan di blok khusus kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan dengan tembusan kepada pihak keluarga atau penasehat hukumnya;

b) Petugas segera melaporkan peristiwa menyimpang saat penempatan di blok khusus.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 119

Page 127: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

L. INVESTIGASI DAN REKA ULANG

1. Penjelasan Umum

a. Investigasi dan reka ulang dimaksudkan untuk mengetahui sebab akibat terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas dan Rutan;

b. Pelaksaan investigasi dan reka ulang dilakukan oleh Kepala Pengamanan dan dapat dibantu instansi lain terkait.

2. Uraian Pelaksanaan Tugas

a. Pemeriksaan 1) Petugas menghimpun informasi awal sebab-sebab

terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban; 2) Petugas mengambil keterangan saksi-saksi; 3) Petugas mengumpulkan barang bukti yang digunakan

dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban; 4) Petugas mengambil keterangan pihak yang terlibat

dalam gangguan keamanan dan ketertiban; 5) Seluruh proses pemeriksaan didokumentasikan dalam

bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video).

b. Reka ulang 1) Petugas melakukan reka ulang peristiwa gangguan

keamanan dan ketertiban; 2) Petugas mengamankan lokasi sebelum reka ulang

dilaksanakan; 3) Petugas memberikan pengamanan terhadap pihak-

pihak yang terlibat dalam reka ulang; 4) Petugas membawa saksi, barang bukti dan pihak yang

terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban untuk melakukan reka ulang;

5) Seluruh proses pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video).

c. Pemusnahan

1) Petugas mencatat dan mendokumentasikan terlebih dahulu barang bukti yang digunakan dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 120

Page 128: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2) Petugas memastikan bahwa barang yang akan dimusnahkan tidak termasuk barang bukti untuk kepentingan penyidikan;

3) Petugas menghancurkan barang bukti dengan cara membakar, menggilas atau mencampurkan dengan bahan kimia.

d. Pelaporan

1) Membuat berita acara pemeriksaan, reka ulang dan pemusnahan;

2) Melaporkan dan menyerahkan pelaku kepada instansi terkait untuk meminta bantuan apabila ditemukan tindak pidana.

M. TINDAKAN PENGAMANAN

1. Penjelasan Umum

a. Tindakan pengamanan dilakukan oleh petugas dalam rangka melaksanakan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas dan Rutan;

b. Pihak-pihak yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban meliputi petugas bermasalah, pengunjung, narapidana dan tahanan;

c. Tindakan pengamanan meliputi: Tingkat Pengawasan, Pemborgolan, Penggunaan Kekuatan;

2. Uraian Pelaksanaan Penggunaan Kekuatan

a. Tingkat Pengawasan 1) Tingkat Pengawasan Sangat Tinggi a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan

asesmen kebutuhan; b) Pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi

dengan dunia luar dan pembatasan interaksi dengan narapidana dan tahanan lainnya;

c) Pengawasan selama di dalam Lapas atau Rutan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang petugas mengawasi 1 (satu) orang Narapidana;

d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 121

Page 129: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam standar ini.

2) Tingkat Pengawasan Tinggi

a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan asesmen kebutuhan;

b) Pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi dengan dunia luar dan pembatasan interaksi dengan narapidana dan tahanan lainnya;

c) Pengawasan selama di dalam Lapas atau Rutan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang petugas mengawasi 1 (satu) orang Narapidana;

d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan;

e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam standar ini.

3) Tingkat Pengawasan Menengah

a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan asesmen kebutuhan

b) Pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi dengan dunia luar;

c) Pengawasan selama di dalam Lapas 1 (satu) orang petugas mengawasi 1 (satu) Narapidana;

d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan;

e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam standar ini.

4) Tingkat Pengawasan Rendah

a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan asesmen kebutuhan;

b) Mengikuti kunjungan, menggunakan alat komunikasi, dan mengikuti kegiatan sesuai jadwal;

c) Pengawasan oleh Petugas blok masing-masing; d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang

dilakukan; e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam

standar ini.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 122

Page 130: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

b. Pemborgolan 1) Penggunaan

a) Penggunaan peralatan borgol hanya peralatan yang sah dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;

b) Borgol harus selalu dibawa oleh petugas yang memiliki interaksi langsung dengan narapidana dan tahanan;

c) Borgol hanya digunakan untuk kepentingan pengamanan;

d) Borgol dikenakan pada kedua pergelangan tangan dan/atau kaki;

e) Borgol rantai digunakan pada saat pemindahan; f) Borgol rantai maksimal digunakan hanya untuk 5

orang narapidana dan tahanan; g) Borgol tangan tidak boleh dikenakan pada salah satu

lengan tangan narapidana dan tahanan dengan salah satu lengan tangan petugas;

2) Pemeriksaan

a) Borgol yang digunakan terhadap narapidana dan tahanan harus diperiksa oleh petugas secara rutin untuk memastikan ikatan tidak terlalu kencang dan terlepas;

b) Borgol yang sedang digunakan selama dalam perjalanan harus tetap diperiksa secara rutin untuk memastikan ikatan tidak terlalu kencang dan terlepas;

3) Pelaporan

a) Membuat berita acara penggunaan borgol; b) Melaporkan dengan mencatat dalam buku laporan.

c. Penggunaan Kekuatan

1) Kehadiran Petugas a) Petugas mendatangi area yang diduga berpotensi

menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban; b) Petugas berbicara dengan pihak yang menimbulkan

gangguan keamanan dan ketertiban;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 123

Page 131: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c) Petugas berbicara dengan pendekatan persuasif dan profesional untuk mengambil langkah-langkah penyelesaian;

d) Apabila pendekatan persuasif dan profesional tidak diindahkan maka petugas melakukan perintah lisan.

2) Perintah Lisan

a) Petugas memberi peringatan lisan terhadap pihak yang tidak kooperatif;

b) Petugas memberikan peringatan pertama dengan cara memberi perintah berhenti dengan suara tegas;

c) Apabila peringtan lisan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan fisik teknik ringan.

3) Penggunaan kekuatan fisik teknik ringan

a) Petugas memisahkan pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;

b) Petugas langsung membawa pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban jauh dari lokasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;

c) Petugas membatasi gerak pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara cara menahan, memborgol, menyelamatkan dan merawat;

d) Petugas memeriksa, menyita dan/atau memusnahkan barang yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

e) Apabila penggunaan kekuatan fisik teknik ringan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan fisik teknik keras dan melumpuhkan;

4) Penggunaan kekuatan fisik teknik keras dan

melumpuhkan a) Petugas menjatuhkan pihak yang melakukan

perlawanan; b) Petugas segera mengamankan dengan cara

membatasi gerak;

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 124

Page 132: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

c) Petugas mengambil tindakan untuk melumpuhkan pihak yang terlibat pada saat tingkat perlawanannya membahayakan badan petugas;

d) Petugas memberikan tembakan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali ke atas;

e) Apabila tembakan peringatan tidak diindahkan maka petugas menembakan senjata api kearah kaki pihak yang terlibat gangguan keamanan dan ketertiban

f) Apabila penggunan kekuatan teknis keras dan melumpuhkan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan yang dapat mematikan.

5) Penggunaan kekuatan yang dapat mematikan

a) Petugas mengambil tindakan fisik kepada pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban pada daerah vital tubuh;

b) Apabila terjadi perlawanan yang membahayakan jiwa petugas atau narapidana dan tahanan, dapat menembakan senjata api secara langsung pada bagian tubuh yang mematikan.

6) Pelaporan

a) Petugas melaporkan adanya dugaan gangguan keamanan dan ketertiban;

b) Membuat berita acara penggunaan kekuatan.

1.8. Jangka Waktu Penyelesaian

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU

1 PENJAGAAN 1.1 Apel

1.1.1 Kehadiran Petugas Pengamanan Pengganti Absensi 15 menit

1.1.2 Apel Petugas Pengamanan Pengganti

Jumlah Petugas 10 menit

1.1.3 Apel Penghuni Jumlah 60 menit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 125

Page 133: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Penghuni

1.1.4 Timbang Terima Jaga Berita Acara 5 menit

1.1.5 Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya

Jumlah Petugas 15 menit

1.2 Pintu Gerbang Halaman

1.2.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit

1.2.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit 1.2.3 Pemeriksaan Orang Pencegahan 1 menit 1.2.4 Pemeriksaan Kendaraan Pencegahan 1 menit 1.2.5 Pemeriksaan Barang Pencegahan 1 menit

1.2.6 Pemeriksaan Pagar Halaman

Pencegahan 1 menit

1.2.7 Penindakan Pencegahan Situasional

1.2.8 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit

1.3 Pintu gerbang utama (Wasrik)

1.3.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit

1.3.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit 1.3.3 Pemeriksaan Orang Pencegahan 1 menit 1.3.4 Pemeriksaan Petugas Pencegahan 1 menit

1.3.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan

Pencegahan 1 menit

1.3.6 Pemeriksaan Kendaraan Pencegahan 1 menit 1.3.7 Pemeriksaan Barang Pencegahan 1 menit 1.3.8 Penindakan Pencegahan Situasional

1.3.9 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit

1.4 Pintu Utama (Portir)

1.4.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit

1.4.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 2 menit 1.4.3 Pemeriksaan Orang Pencegahan 2 menit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 126

Page 134: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU 1.4.4 Pemeriksaan Petugas Pencegahan 2 menit

1.4.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan

Pencegahan 2 menit

1.4.6 Pemeriksaan Kendaraan Pencegahan 10 menit 1.4.7 Pemeriksaan Barang Pencegahan 5 menit 1.4.8 Penindakan Pencegahan Situasional

1.4.9 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit

1.5 Pos Atas

1.5.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit

1.5.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit 1.5.3 Pengamatan Pencegahan 8 jam/ shift 1.5.4 Penggunaan Lonceng Pencegahan Situasional 1.5.5 Penindakan Pencegahan Situasional

1.5.6 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit

1.6 Lingkungan Blok Hunian;

1.6.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit

1.6.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit / pintu blok

1.6.3 Pemeriksaan Pencegahan 2 menit 1.6.4 Penindakan Pencegahan Situasional

1.6.5 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit

1.7 Blok Hunian;

1.7.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras dan

Penghuni 15 menit

1.7.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan Situasional 1.7.3 Pemeriksaan Pencegahan 2 menit 1.7.4 Penindakan Pencegahan Situasional 1.7.5 Pelaporan Situasi 5 menit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 127

Page 135: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Penjagaan

1.8 Ruang Kunjungan 1.8.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 1.8.2 Penindakan Pencegahan Situasional

1.8.3 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit

2 PENGAWALAN

2.1 Pengamanan Sangat Tinggi

2.1.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 15 menit

2.1.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit 2.1.3 Penyerahan Serah Terima Situasional

2.1.4 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit

2.2 Pengamanan Tinggi

2.2.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 15 menit

2.2.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit Penyerahan Serah Terima Situasional

2.2.3 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit

2.3 Pengamanan Menengah

2.3.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 15 menit

2.3.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit Penyerahan Serah Terima Situasional

2.3.3 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit

2.4 Pengamanan Rendah 2.4.1 Persiapan Kelengkapan 15 menit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 128

Page 136: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Administrasi

2.4.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit Penyerahan Serah Terima Situasional

2.4.3 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit

2.5 Keadaan Darurat dalam Perjalanan

2.5.1 Kerusakan Kendaraan Pencegahan Situasional 2.5.2 Bencana Alam Pencegahan Situasional 2.5.3 Kerusuhan Massa Pencegahan Situasional

2.5.4 Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan

Pencegahan Situasional

2.5.5 Kericuhan antar Narapidana atau Tahanan

Pencegahan Situasional

2.5.6 Penyerangan dari Luar Pencegahan Situasional

2.5.7 Narapidana atau Tahanan sakit

Pencegahan Situasional

3 PENGGELEDAHAN 3.1 Pengunjung Pencegahan 3 menit 3.2 Petugas Pencegahan 2 menit

3.3 Narapidana dan Tahanan dengan pakaian

Pencegahan 2 menit

3.4 Narapidana dan Tahanan tanpa dengan pakaian

Pencegahan 2 menit

3.5 Barang Pencegahan 5 menit 3.6 Kendaraan Pencegahan 10 menit 3.7 Kamar Pencegahan Situasional 3.8 Ruangan Pencegahan Situasional 3.9 Penindakan Pencegahan Situasional 4 INSPEKSI

4.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 5 menit

4.2 Pemeriksaan Pencegahan Situational 4.3 Laporan Situasi 5 menit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 129

Page 137: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Inspeksi

5 KONTROL

5.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 5 menit

5.2 Pemeriksaan Pencegahan Situational

5.3 Laporan Situasi Inspeksi 5 menit

6 KEGIATAN INTELIJEN 6.1 Pengumpulan Pencegahan Situational 6.2 Pengelolaan Pencegahan Situational 6.3 Penyebaran Pencegahan Situational

6.4 Pelaporan Situasi Inspeksi Situational

7 PENGENDALIAN PERALATAN

7.1 Senjata Api dan Amunisi

7.1.1 Penempatan Mudah diakses Petugas

10 menit

7.1.2 Inventarisasi Gudang Operasional

Jumlah yang digunakan Situational

7.1.3 Inventarisasi Gudang Cadangan

Jumlah yang dicadangkan Situational

7.1.4 Pelaporan Kondisi

keberfungsian senjata

5 menit

7.2 Peralatan Huru Hara;

7.2.1 Penempatan Mudah diakses Petugas

10 menit

7.2.2 Inventarisasi Gudang Operasional

Jumlah yang digunakan Situational

7.2.3 Inventarisasi Gudang Cadangan

Jumlah yang dicadangkan Situational

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 130

Page 138: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU

7.2.4 Penggunaan Situasi Penggunaan Situational

7.2.5 Perawatan Terawat Situational

7.2.6 Pelaporan Kondisi Keberfungsian 5 menit

7.3 Kunci dan Gembok;

7.3.1 Penempatan Mudah diakses Petugas

10 menit

7.3.2 Inventarisasi Jumlah yang tersedia Situational

7.3.3 Penggunaan Situasi Penggunaan Situational

7.3.4 Perawatan Terawat Situational

7.3.5 Pelaporan Kondisi Keberfungsian 5 menit

7.4 Peralatan Komunikasi;

7.4.1 Penempatan Mudah diakses Petugas

10 menit

7.4.2 Inventarisasi Gudang Operasional

Jumlah yang digunakan Situational

7.4.3 Inventarisasi Gudang Cadangan

Jumlah yang dicadangkan Situational

7.4.4 Penggunaan Situasi Penggunaan Situational

7.4.5 Perawatan Terawat Situational

7.4.6 Pelaporan Kondisi keberfungsian 5 menit

7.5 Peralatan Ruang Kontrol

7.5.1 Penempatan Mudah diakses Petugas

10 menit

7.5.2 Inventarisasi Jumlah Sarpras Situational

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 131

Page 139: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU

7.5.3 Penggunaan Ruang Kontrol

Situasi Penggunaan Situational

7.5.4 Perawatan Terawat Situational

7.5.5 Pelaporan Kondisi keberfungsian 5 menit

7.6 Peralatan Sarana lainnya

7.6.1 Pemeriksaan Jumlah yang Sesuai Situational

7.6.2 Penindakan Pencegahan Situational

7.6.3 Pelaporan Kondisi keberfungsian 5 menit

8 PENGENDALIAN KOMUNIKASI

8.1 Pemeriksaan Surat

8.1.1 Penerimaan dan Pengiriman

Pencegahan 5 menit

8.1.2 Pembukaan Pencegahan 2 menit 8.1.3 Pelaporan Isi Surat 5 menit

8.2 Pencatatan dan Pembatasan Komunikasi

8.2.1 Pencatatan Pencegahan 5 menit 8.2.2 Pembatasan Pencegahan Situasional 8.2.3 Pelaporan Isi Komunikasi 5 menit

9 PENGENDALIAN LINGKUNGAN

9.1 Steril Area 9.1.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 9.1.2 Penindakan Pencegahan Situasional

9.1.3 Pelaporan Situasi Pengendalian 5 menit

9.2 Lalu Lintas Orang 9.2.1 Pencatatan Pencegahan Situasional 9.2.2 Penidakan Pencegahan Situasional

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 132

Page 140: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU

9.2.3 Pelaporan Situasi Lalu Lintas 5 menit

10 PENGUNCIAN 10.1 Pintu Gerbang Halaman 10.1.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.1.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional

10.2 Pintu Gerbang Utama (Wasrik)

10.2.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.2.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.3 Pintu Utama (Portir) 10.3.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.3.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.4 Pintu Blok 10.4.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.4.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.5 Pintu Kamar 10.5.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.5.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.6 Pintu Kantor 10.6.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.6.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.7 Pintu Ruang Kegiatan 10.7.1 Jadwal Buka dan Tutup Situasional 10.7.2 Pemeriksaan Situasional

11 PENEMPATAN DALAM RANGKA PENGAMANAN

11.1 Sel Tutupan Sunyi 11.1.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 133

Page 141: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU 11.1.2 Perlakuan Pencegahan Situasional

11.1.3 Pelaporan Situasi selama penempatan 5 menit

11.2 Sel Isolasi 11.2.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 11.2.2 Perlakuan Pencegahan Situasional

11.2.3 Pelaporan Situasi selama penempatan 5 menit

11.3 Blok Khusus 11.3.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 11.3.2 Perlakuan Pencegahan Situasional

11.3.3 Pelaporan Situasi selama penempatan 5 menit

12 INVESTIGASI DAN REKA ULANG

12.1 Pemeriksaan Dokumen BAP Situasional 12.2 Reka Ulang Dokumentasi Situasional 12.3 Pemusnahan Situasional

12.4

Pelaporan Situasi Investigasi dan Reka

ulang

5 menit

13 TINDAKAN PENGAMANAN

13.1 Tingkat Pengawasan

13.1.1 Pengawasan Sangat Tinggi

Pencegahan 8 jam/shift

13.1.2 Pengawasan Tinggi Pencegahan 8 jam / shift 13.1.3 Pengawasan Menengah Pencegahan 8 jam/shift 13.1.4 Pengawasan Rendah Pencegahan 8 jam/shift 13.2 Pemborgolan 13.2.1 Penggunaan Pencegahan 1 menit 13.2.2 Pemeriksaan Pencegahan 2 menit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 134

Page 142: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU

13.2.3 Pelaporan Situasi Pemborgolan 5 menit

13.3 Penggunaan Kekuatan 13.3.1 Kehadiran petugas Pencegahan Situasional 13.3.2 Perintah lisan Pencegahan Situasional

13.3.3 Kekuatan fisik teknik ringan

Pencegahan Situasional

13.3.4 Kekuatan fisik teknik keras dan melumpuhkan Pencegahan Situasional

13.3.5 Kekuatan yang dapat mematikan

Pencegahan Situasional

13.3.6 Pelaporan Situasi

Penggunaan Kekuatan

5 menit

1.9. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan

Kebutuhan biaya pelaksanaan kegiatan yaitu:

No Uraian Kebutuhan Jlh Biaya

Satuan (Rp)

Jumlah Biaya (Rp)

1 Penjagaan - Pintu gerbang

halaman - Pintu gerbang

utama - Pintu utama - Pos atas - Pos

lingkungan blok

- Pos blok - Ruang

kunjungan - Ruang

Karupam

Buku laporan dan alat tulis

1 1 1 1 1 1 1 2

50.000

50.000

50.000

50.000 50.000

50.000 50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000 50.000

50.000 50.000

100.000

2 Pengawalan Dalam Kota

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 135

Page 143: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

- Pam. Sangat tinggi

- Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

5 orang

20 liter solar/ bensin

150.000

6.900 7.400

750.000

138.000 148.000

- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas

- Biaya transport-tasi

3 orang

20 liter solar/ bensin

150.000

6.900 7.400

450.000

138.000 148.000

- Pam. Menengah

- Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

2 orang

20 liter solar/ bensin

150.000

6.900 7.400

300.000

138.000 148.000

- Pam. Rendah - Uang

Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

1 orang

20 liter solar/ bensin

150.000

6.900 7.400

150.000

138.000 148.000

Pengalawan Luar

Kota Dalam Provinsi - Pam. Sangat

Tinggi

- Uang

Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-pan

- Makan

5 orang

100 Liter solar/ bensin

1

malam

5 x 3 x makan/

150.000 6.900 7.400

400.000

64.000

750.000

690.000 740.000

2.000.000

960.000 per hari

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 136

Page 144: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

hari

- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-pan

- Makan

3 orang

100 Liter solar/ bensin

1

malam

3 x 3 x makan/

hari

150.000 6.900 7.400

400.000

64.000

450.000

690.000 740.000

1.200.000

576.000 per hari

- Pam. Menengah

- Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan - Makan

2 orang

100 Liter solar/ bensin

1

malam

2 x 3 x makan/

hari

150.000 6.900 7.400

400.000

64.000

300.000

690.000 740.000

800.000

320.000 per hari

- Pam. Rendah - Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-pan

- Makan

1 orang

100 Liter solar/ bensin

1

malam

3 x 1 x makan/

150.000

6.900 7.400

4000.000

64.000

150.000

690.000 740.000

400.000

192.000 per hari

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 137

Page 145: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

hari

Pengalawan Luar Provinsi Jalur Darat - Pam. Sangat

Tinggi

- Uang

Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-pan

- Makan

5 orang

200 Liter solar/ bensin

1

malam

5 x 3 x makan/

hari

350.000

6.900 7.400

400.000

64.000

1.750.000

1.380.000 1.480.000

2.000.000

960.000 per hari

- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan

- Makan

3 orang

200 Liter solar/ bensin

1

malam

3 x 3 x makan/

hari

350.00

6.900 7.400

400.000

64.000

1.050.000

1.380.000 1.480.000

1.200.000

576.000 per hari

- Pam. Menengah

- Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-pan

- Makan

2 orang

200 Liter solar/ bensin

1

malam

2 x 3 x makan

350.000

6.900 7.400

400.000

64.000

700.000

1.380.000 1.480.000

800.000

320.000 per hari

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 138

Page 146: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

- Pam. Rendah - Uang

Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-pan

- Makan

1 orang

200 Liter solar/ bensin

1

malam

3 x 1 x makan/

hari

350.000

6.900 7.400

400.000

64.000

350.000

1.380.000 1.480.000

400.000

192.000 per hari

Pengalawan Luar Provinsi Jalur Laut - Pam. Sangat

Tinggi

- Uang

Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan

- Makan

5 orang

Tiket Laut

1

malam

3 x 5 x makan/

hari

350.000

1.000.000

400.000

64.000

1.750.000

5.000.000

2.000.000

960.000 per hari

- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan - Makan

3 orang

Tiket Laut

1

malam

3 x 3 x makan/

350.000

1.000.000

400.000

64.000

1.050.000

3.000.000

1.200.000

576.000 per hari

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 139

Page 147: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

hari

- Pam. Menengah

- Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan - Makan

2 orang

Tiket Laut

1

malam

3 x 2 x makan/

hari

350.000

1.000.000

400.000

64.000

700.000

2.000.000

800.000

320.000 per hari

- Pam. Rendah - Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan - Makan

1 orang

Tiket Laut

1

malam

3 x 1 x makan/

hari

350.000

1.000.000

400.000

64.000

350.000

1.000.000

400.000

192.000 per hari

Pengalawan Luar Provinsi Jalur Udara - Pam. Sangat

Tinggi

- Uang

Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan - Makan

5 orang

Tiket Pesa-wat

1

malam

5 x 3 x makan/

hari

350.000

2.750.000

400.000

64.000

1.750.000

13.750.000

2.000.000

960.000 per hari

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 140

Page 148: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

- Pam. Tinggi - Uang

Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan

- Makan

3 orang

Tiket Pesa-wat

1

malam

3 x 3 x makan/

hari

350.000

2.750.000

400.000

64.000

1.050.000

8.250.000

1.200.000

576.000 per hari

- Pam. Menengah

- Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-

pan

- Makan

2 orang

Tiket Pesa- wat

1

malam

2 x 3 x makan/

hari

350.000

2.750.00

400.000

64.000

700.000

5.500.000

800.000

320.000 per hari

- Pam. Rendah - Uang Harian Petugas

- Biaya transpor-tasi

- Pengina-pan

- Makan

1 orang

Tiket Pesa-wat

1

malam

3 x 1 x makan/

hari

350.000

2.750.000

400.000

64.000

350.000

2.750.000

400.000

192.000 per hari

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 141

Page 149: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

3 Penggeledahan - Geledah

orang - Geledah

barang - Geledah

kendaraan

Buku Laporan dan Alat Tulis

1 1 1

50.000 50.000

50.000

50.000 50.000

50.000

4 Inspeksi Buku Laporan dan Alat Tulis

1

50.000

50.000

5 Kontrol Buku Laporan dan Alat Tulis

1

50.000

50.000

6 Intelijen Dalam Kota - Uang

Harian

- Transpor-tasi

3 orang

3 orang

150.000

500.000

450.000

1.500.000

Luar Kota - Uang Harian

- Pengina-pan

- Tiket

3 orang

3 orang

3 orang

350.000

600.000

2.750.000

1.050.000

1.800.000

8.250.000

7 Pengendalian Peralatan - Senjata api

Biaya Perawatan: Alat Pembersih ATK Pelumas Senjata Biaya Uji Senjata :

Kain Lap

2 botol

60.000

50.000

100.000

60.000

50.000

200.000

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 142

Page 150: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Peluru Laras Panjang Peluru Laras Pendek Penguji Senjata dari TNI/Polri

20 butir

20 butir

1 orang

50.000

15.000

500.000

1.000.000

300.000

500.000

- Huru-hara Alat Pembersih

Kain Lap

60.000 60.000

- Kunci dan gembok

Alat Pembersih Pelumas

Kain Lap

1 Botol

60.000

50.000

60.000

50.000

8 Pengawasan Komunikasi - Surat

Alat Pembuka Surat ATK

Cutter

20.000

50.000

20.000

50.000

- Wartel Alat pembersih

Kain Lap

60.000 60.000

9 Investigasi dan Reka ulang

Peralatan Reka ulang

Toolkit 1.000.000 1.000.000

Alat Dokumen-tasi

Kame-ra

Audio dan

Video

2.500.000 2.500.000

Laptop

5.000.000 5.000.000

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 143

Page 151: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.10. Instrumen Penilaian Kinerja

Penilaian dilakukan secara kuantitatif. Pengkuantitatifan dimulai dengan merubah jawaban yang berada di dalam instrumen penilaian kinerja menjadi nilai skor. Untuk perubahan menjadi nilai skor dilakukan dengan mengkonversi skor secara interval yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Untuk jawaban tersedia bernilai 4 (empat) 2. Untuk jawaban tersedia tapi kurang bernilai 3 (tiga) 3. Untuk jawaban tersedia tapi rusak bernilai 2 (dua) 4. Unutk jawaban tidak tersedia bernilai nol (0) Untuk melihat hasil akhir penilaian, bentuk nilai skor kemudian akan dibuat ke dalam bentuk persentase yang diperoleh dengan cara: jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah skor nilai maksimal dikali seratus persen untuk selanjutnya dikategorikan menjadi: 1. Kurang baik yaitu 0-59% 2. Cukup yaitu 60-69% 3. Baik yaitu 70-89% 4. Sangat baik yaitu 90-100% 1. Pintu Gerbang Halaman

1. Pintu Gerbang Halaman

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Hand metal

detector 2 Buah

2 Buku Laporan 1 Buah 3 Kamera CCTV

(digital & Infrared)

5 Unit

4 Alat Komunikasi (HT)

2 Unit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 144

Page 152: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5 Jam 1 Buah 6 Emergency lamp 2 Buah 7 Senter 2 Buah 8 Daftar Telepon

Penting 1 Buah

9 Inspection Mirror 2 Unit 10 Payung 2 Buah 11 Jas Hujan 2 Buah 12 Sepatu boot 2 Buah

2. Pintu Gerbang Utama (Wasrik)

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Hand metal

detector 2 Buah

2 Buku laporan 1 Buah 3 Borgol tangan 2 Set 4 Tongkat “T” 1 Set 5 Kamera CCTV

(digital & Infrared)

2 Unit

6 Monitor CCTV 1 Unit 7 Alat Komunikasi

(HT) 2 Unit

8 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1 Unit

9 Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

1 Set

10 Jam 1 Buah 11 Emergency lamp 2 Buah 12 Senter 2 Buah 13 Telepon/intercom 1 Unit 14 Daftar Telepon

Penting 1 Buah

15 Alat sirkulasi udara ruangan

1 Buah

16 Payung 2 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 145

Page 153: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

17 Jas Hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah

3. Pintu Utama (Portir)

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Lemari

penyimpanan senjata api

1 Buah

2 Senjata api genggam 2 Pucuk

3 Amunisi 24 Butir 4 Peralatan

Pengendalian Hura Hara (PHH)

10 Stel

5 Metal detector (through gateway)

1 Set

6 Hand Metal Detector 2 Buah

7 Borgol tangan 5 Set 8 Loker penitipan

HP/barang 2 Unit

9 Kamera CCTV (digital & Infrared)

1 Unit

10 Monitor CCTV 1 Unit 11 X-ray sensor 1 Unit 12 Alat Komunikasi

(HT) 2 Unit

13 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1 Unit

14 Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

1 Set

15 Jam 1 Buah 16 Emergency lamp 4 Buah 17 Senter 4 Buah 18 Intercom 1 Unit

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 146

Page 154: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

19 Papan kontrol lalu lintas penghuni

1 Buah

20 Papan instruksi/pengumuman

1 Buah

21 Ruang penggeledahan 2 Bilik

22 Buku Laporan P2U 1 Buah

23 Daftar Telepon Penting 1 Buah

24 Kotak P3K 1 Unit 25 Inspection Mirror 2 Unit 26 Denah

Pengamanan dan evakuasi

1 Buah

27 Komputer SDP 1 Unit 4. Pos Lingkungan Blok

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Rompi dan

sarung tangan anti sajam

1 Set

2 Tongkat “T” 1 Set 3 Kamera

CCTV(digital&Infrared)

1 Unit

4 Alat Komunikasi (HT)

2 Unit

5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1 Unt

6 Jam 1 Buah 7 Emergency lamp 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol

lalu lintas penghuni

1 Buah

10 Papan instruksi/pengum

1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 147

Page 155: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

uman 11 Buku Laporan

dan inventaris 1 Buah

12 Denah Pengamanan dan evakuasi Blok Hunian

1 Buah

13 Kotak P3K 1 Unit 14 Lonceng 1 Buah 15 Komputer 1 Set 16 Pengeras suara 1 Buah 17 Payung 2 Buah 18 Jas hujan 2 Buah 19 Sepatu boot 2 Buah

5. Pos Blok

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Rompi dan

sarung tangan anti sajam

1 Set

2 Tongkat “T” 1 Set 3 Kamera

CCTV(digital&Infrared)

4 Unit

4 Alat Komunikasi (HT)

2 Unit

5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1 Unt

6 Jam dinding 1 Buah 7 Emergency lamp 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol

lalu lintas penghuni

1 Buah

10 Papan Jadwal Kegiatan

1 Buah

11 Papan informasi pembinaan

1 Buah

12 Buku Laporan 1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 148

Page 156: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

dan inventaris 13 Papan nama

Petunjuk ruangan 1 Buah

14 Kotak P3K 1 Unit 15 Denah evakuasi

keadaan darurat 1 Buah

16 Interkom 1 Unit 17 Pengeras suara 1 Buah 18 Lonceng 1 Buah 19 Jas Hujan 1 Buah 20 Payung 1 Buah 21 Sepatu boot 1 Buah 22 Papan daftar

penghuni 1 Buah

6. Pos atas

NO JENIS

PERLENGKAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Senjata

(Shotgun) semi otomatis

1 Buah

2 Amunisi 12 Butir 3 Kamera CCTV

(digital & Infrared)

4 Unit

4 Alat Komunikasi (HT)

2 Unit

5 Jam dinding 1 Buah 6 Emergency lamp 1 Buah 7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan

Jaga dan inventaris

1 Buah

9 Toilet 1 Unit 10 Lonceng 1 Unit 11 Lampu sorot 1 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 149

Page 157: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7. Ruang Kunjungan

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Tongkat

Pengamanan 4 Set

2 Semprotan merica

2 buah

3 Kamera CCTV (digital & Infrared)

4 Unit

4 Monitor CCTV 1 Unit 5 Alat Komunikasi

(HT) 4 Unit

6 Intercom 1 Unit 7 Jam dinding 1 Buah 8 Peluit 1 Buah 9 Stop watch 1 Buah

10 Kotak P3K 1 Buah 11 Komputer SDP 1 Unit

8. Sarana Prasarana Pengawalan

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Senjata api laras

panjang 1 Buah

2 Senjata api laras pendek

1 Buah

3 Amunisi 24 Butir 4 Borgol tangan

dan Rantai Kaki 100 Buah

5 Borgol Rantai 100 buah 6 Kendaraan

Khusus 2 Unit

7 Alat Komunikasi 2 Set

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 150

Page 158: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

(HT) 8 Gas air mata 2 buah 9 Rompi anti peluru 2 Buah

10 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1 Buah

11 Emergency lamp 2 Buah 12 Senter 2 Buah 13 Alat dokumentasi 1 Unit 14 Logistik (sickness

bag, makanan, minuman,)

1 Paket

15 Tongkat Kejut (stun gun)

2 Buah

16 Payung 2 Buah 17 Jas hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah 19 Penutup kepala 50 Buah

9. Sarana dan Prasarana Penggeledahan

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Sarung tangan

latex dan masker (sesuai kebutuhan)

2 buah

2 Hand Metal detector

1 buah

3 Metal detector (through gateway) untuk area P2U

1 buah

4 Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastik makanan, karung goni)

1 Paket

5 Inspection Mirror 1 Buah 6 Senter 1 Buah 7 Tongkat besi

(ukuran panjang 1 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 151

Page 159: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2,5 meter) 8 Alat Tulis 1 Paket

10. Kegiatan Intelijen

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Alat rekam 1 Buah 2 Kamera 1 Buah 3 Alat tulis 1 paket

11. Ruang Kepala Regu Pengamanan / Ruang Kontrol

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Pelontar gas air

mata 1 Buah

2 Amunisi gas air mata

5 Buah

3 Hand Metal detector

2 Buah

4 Tongkat Kejut (Stun Gun)

2 Buah

5 Gembok pintu cadangan

6 Buah

6 Lemari anak kunci 1 Buah 7 Lemari master

kunci 1 buah

8 Semprotan merica 10 Buah 9 Kamera CCTV

(digital & Infrared) 1 Unit

10 Monitor CCTV 1 Unit 11 Alat Komunikasi

(HT) 2 Unit

12 Alat pemadam api (APAR)

1 Unit

13 Jam dinding 1 Buah 14 Emergency lamp 4 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 152

Page 160: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

15 Senter 4 Buah 16 Interkom 1 Buah 17 Papan kontrol lalu

lintas penghuni 1 Buah

18 Papan instruksi/ pengumuman

1 Buah

19 Payung 3 Set 20 Jas hujan 3 Set 21 sepatu boot 3 Set 22 Buku Laporan dan

inventaris 1 Buah

23 Daftar Telepon Penting

1 Buah

24 Papan Petunjuk ruangan

1 Unit

25 Kotak P3K 1 Unit 26 Lonceng 1 Buah 27 Rompi dan

Sarung tangan anti sajam

5 Set

28 Denah Pengamanan dan evakuasi

1 Set

29 Komputer SDP 1 Set 30 Pendingin

ruangan 1 unit

31 Masker 5 Buah 32 Sarung tangan 5 Buah

12. Sarana Prasarana Pengamanan di Pulau Nusakambangan

NO JENIS

PERLENG-KAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi

Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Mobil angkutan

narapidana 7 Buah

2 Bus angkutan pengunjung

3 Buah

3 Bus angkutan petugas

2 Buah

4 Kendaraan pemadam

3 Buah

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 153

Page 161: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

kebakaran 5 Truk pengangkut

bahan makanan 1 Buah

6 Ambulans 7 Buah 7 Motor trail 7 Unit 8 All Terrain Vehicle

(ATV) 7 Buah

9 Kapal Penyeberangan

2 Buah

10 Kapal Boat Patroli 2 Buah 13. Sarana Prasarana Pos Pengamanan Pulau Nusakambangan

NO JENIS

PERLENGKAPAN

JML SAT Ter-sedia

Ter-sedia Tapi Kurang

Ter-sedia Tapi

Rusak

Tidak Ter-sedia

4 3 2 0 1 Senjata (Shotgun)

semi otomatis 2 Buah

2 Amunisi 12 Butir 3 Kamera CCTV

(digital & Infrared) 4 Unit

4 Alat Komunikasi (HT)

2 Unit

5 Jam dinding 1 Buah 6 Emergency lamp 1 Buah 7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan 1 Buah 9 Toilet 1 Unit

10 Sirine 1 Unit 11 Lampu sorot 2 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 buah 15 Motor trail 2 buah 16 All Terrain Vehicle

(ATV) 2 Buah

A. Penilaian Sumber Daya Manusia

NO JABATAN DIKLAT TANDA KOMPE-TENSI

TANDA V X V X

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 154

Page 162: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

NO JABATAN DIKLAT TANDA KOMPE-TENSI

TANDA V X V X

1 Kalapas/ Karutan

Diklat Pim IV Bela diri Diklat Pim III Menembak Diklat Pim II Intelijen Huru Hara

2 KPLP/ KPR

Diklat Pim IV

Bela diri

Diklat Pim III Menembak Intelijen Huru Hara

3 Admin Kamtib Diklat Pim IV Bela diri Diklat Pim III Menembak Intelijen Huru Hara

4 Kepala Regu Pengamanan

Dikdas PAS Bela diri Kesamaptaan Menembak Intelijen Huru Hara

5 Wakil Kepala Regu

Dikdas PAS Bela diri Kesamaptaan Menembak Intelijen Huru Hara

6 Anggota Regu

Dikdas PAS Bela diri Kesamaptaan Menembak Intelijen Huru Hara

B. Penilaian Pemahaman Standar

Penilaian dilakukan secara kuantitatif. Pengkuantitatifan dimulai dengan merubah jawaban yang berada di dalam instrumen penilaian kinerja menjadi nilai skor. Untuk perubahan menjadi nilai skor dilakukan dengan mengkonversi skor secara interval dimulai dengan nilai 0, 2, 3 dan 4.

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 155

Page 163: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Untuk melihat hasil akhir penilaian, bentuk nilai skor kemudian akan dibuat ke dalam bentuk persentase yang diperoleh dengan cara: jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah skor nilai maksimal dikali seratus persen untuk selanjutnya dikategorikan menjadi: 1. 0-59% menerangkan tidak lakukan 2. 60-69% menerangkan tidak dilakukan dengan rutin 3. 70-89% menerangkan dilakukan rutin namun tidak sesuai

dengan standar 4. 90-100% menerangkan dilakukan rutin dan sesuai standar

NO KEGIATAN PENILAIAN 0 2 3 4 KET

1 PENJAGAAN 1.1 Apel

1.1.1 Kehadiran Petugas Pengamanan Pengganti

1.1.2 Apel Petugas Pengamanan Pengganti

1.1.3 Apel Penghuni 1.1.4 Timbang Terima Jaga

1.1.5 Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya

1.2 Pintu Gerbang Halaman 1.2.1 Serah Terima 1.2.2 Buka dan Tutup Pintu 1.2.3 Pemeriksaan Orang 1.2.4 Pemeriksaan Kendaraan 1.2.5 Pemeriksaan Barang 1.2.6 Pemeriksaan Pagar Halaman 1.2.7 Penindakan 1.2.8 Pelaporan 1.3 Pintu gerbang utama (Wasrik) 1.3.1 Serah Terima 1.3.2 Buka dan Tutup Pintu 1.3.3 Pemeriksaan Orang

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 156

Page 164: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.3.4 Pemeriksaan Petugas

1.3.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan

1.3.6 Pemeriksaan Kendaraan 1.3.7 Pemeriksaan Barang 1.3.8 Penindakan 1.3.9 Pelaporan 1.4 Pintu Utama (Portir) 1.4.1 Serah Terima 1.4.2 Buka dan Tutup Pintu 1.4.3 Pemeriksaan Orang 1.4.4 Pemeriksaan Petugas

1.4.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan

1.4.6 Pemeriksaan Kendaraan 1.4.7 Pemeriksaan Barang 1.4.8 Penindakan 1.4.9 Pelaporan 1.5 Pos Atas 1.5.1 Serah Terima 1.5.2 Buka dan Tutup Pintu 1.5.3 Pengamatan 1.5.4 Penggunaan Lonceng 1.5.5 Penindakan 1.5.6 Pelaporan 1.6 Lingkungan Blok Hunian; 1.6.1 Serah Terima 1.6.2 Buka dan Tutup Pintu 1.6.3 Pemeriksaan 1.6.4 Penindakan 1.6.5 Pelaporan 1.7 Blok Hunian; 1.7.1 Serah Terima 1.7.2 Buka dan Tutup Pintu

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 157

Page 165: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

1.7.3 Pemeriksaan 1.7.4 Penindakan 1.7.5 Pelaporan 1.8 Ruang Kunjungan 1.8.1 Pemeriksaan 1.8.2 Penindakan 1.8.3 Pelaporan 2 PENGAWALAN 2.1 Pengamanan Sangat Tinggi 2.1.1 Persiapan 2.1.2 Penjemputan 2.1.3 Pelaporan 2.2 Pengamanan Tinggi 2.2.1 Persiapan 2.2.2 Penjemputan 2.2.3 Pelaporan 2.3 Pengamanan Menengah 2.3.1 Persiapan 2.3.2 Penjemputan 2.3.3 Pelaporan 2.4 Pengamanan Rendah 2.4.1 Persiapan 2.4.2 Penjemputan 2.4.3 Pelaporan

2.5 Keadaan Darurat dalam Perjalanan

2.5.1 Kerusakan Kendaraan 2.5.2 Bencana Alam

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 158

Page 166: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2.5.3 Kerusuhan Massa

2.5.4 Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan

2.5.5 Kericuhan antar Narapidana atau Tahanan

2.5.6 Penyerangan dari Luar 2.5.7 Narapidana atau Tahanan sakit 3 PENGGELEDAHAN 3.1 Pengunjung 3.2 Petugas

3.3 Narapidana dan Tahanan dengan pakaian

3.4 Narapidana dan Tahanan tanpa dengan pakaian

3.5 Barang 3.6 Kendaraan 3.7 Kamar 3.8 Ruangan 3.9 Penindakan 4 INSPEKSI 4.1 Persiapan 4.2 Pemeriksaan 4.3 Laporan 5 KONTROL 5.1 Persiapan 5.2 Pemeriksaan 5.3 Laporan 6 KEGIATAN INTELIJEN 6.1 Pengumpulan 6.2 Pengelolaan 6.3 Penyebaran 6.4 Pelaporan 7 PENGENDALIAN

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 159

Page 167: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PERALATAN 7.1 Senjata Api dan Amunisi 7.1.1 Penempatan

7.1.2 Inventarisasi Gudang Operasional

7.1.3 Inventarisasi Gudang Cadangan

7.1.4 Pelaporan 7.2 Peralatan Huru Hara; 7.2.1 Penempatan

7.2.2 Inventarisasi Gudang Operasional

7.2.3 Inventarisasi Gudang Cadangan

7.2.4 Penggunaan 7.2.5 Perawatan 7.2.6 Pelaporan 7.3 Kunci dan Gembok; 7.3.1 Penempatan 7.3.2 Inventarisasi 7.3.3 Penggunaan 7.3.4 Perawatan 7.3.5 Pelaporan 7.4 Peralatan Komunikasi; 7.4.1 Penempatan

7.4.2 Inventarisasi Gudang Operasional

7.4.3 Inventarisasi Gudang Cadangan

7.4.4 Penggunaan 7.4.5 Perawatan 7.4.6 Pelaporan 7.5 Peralatan Ruang Kontrol 7.5.1 Penempatan

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 160

Page 168: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7.5.2 Inventarisasi 7.5.3 Penggunaan Ruang Kontrol 7.5.4 Perawatan 7.5.5 Pelaporan 7.6 Peralatan Sarana lainnya 7.6.1 Pemeriksaan 7.6.2 Penindakan 7.6.3 Pelaporan

8 PENGENDALIAN KOMUNIKASI

8.1 Pemeriksaan Surat 8.1.1 Penerimaan dan Pengiriman 8.1.2 Pembukaan 8.1.3 Pelaporan

8.2 Pencatatan dan Pembatasan Komunikasi

8.2.1 Pencatatan 8.2.2 Pembatasan 8.2.3 Pelaporan

9 PENGENDALIAN LINGKUNGAN

9.1 Steril Area 9.1.1 Pemeriksaan 9.1.2 Penindakan 9.1.3 Pelaporan 9.2 Lalu Lintas Orang 9.2.1 Pencatatan 9.2.2 Penidakan 9.2.3 Pelaporan 10 PENGUNCIAN 10.1 Pintu Gerbang Halaman

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 161

Page 169: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

10.1.1

Jadwal Buka dan Tutup

10.1.2

Pemeriksaan

10.2 Pintu Gerbang Utama (Wasrik) 10.2.1

Jadwal Buka dan Tutup

10.2.2

Pemeriksaan

10.3 Pintu Utama (Portir) 10.3.1

Jadwal Buka dan Tutup

10.3.2

Pemeriksaan

10.4 Pintu Blok 10.4.1

Jadwal Buka dan Tutup

10.4.2

Pemeriksaan

10.5 Pintu Kamar 10.5.1

Jadwal Buka dan Tutup

10.5.2

Pemeriksaan

10.6 Pintu Kantor 10.6.1

Jadwal Buka dan Tutup

10.6.2

Pemeriksaan

10.7 Pintu Ruang Kegiatan 10.7.1

Jadwal Buka dan Tutup

10.7. Pemeriksaan

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 162

Page 170: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

2

11 PENEMPATAN DALAM RANGKA PENGAMANAN

11.1 Sel Pengasingan 11.1.1

Penempatan

11.1.2

Perlakuan

11.1.3

Pelaporan

11.2 Sel Isolasi 11.2.1

Penempatan

11.2.2

Perlakuan

11.2.3

Pelaporan

11.3 Blok Khusus 11.3.1

Penempatan

11.3.2

Perlakuan

11.3.3

Pelaporan

12 INVESTIGASI DAN REKA ULANG

12.1 Pemeriksaan 12.2 Reka Ulang 12.3 Pemusnahan 12.4 Pelaporan 13 TINDAKAN PENGAMANAN 13.1 Tingkat Pengawasan 13.1.1

Pengawasan Sangat Tinggi

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 163

Page 171: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

13.1.2

Pengawasan Tinggi

13.1.3

Pengawasan Menengah

13.1.4

Pengawasan Rendah

13.2 Pemborgolan 13.2.1

Penggunaan

13.2.2

Pemeriksaan

13.2.3

Pelaporan

13.3 Penggunaan Kekuatan 13.3.1

Kehadiran petugas

13.3.2

Perintah lisan

13.3.3

Kekuatan fisik teknik ringan

13.3.4

Kekuatan fisik teknik keras dan melumpuhkan

13.3.5

Kekuatan yang dapat mematikan

13.3.6

Pelaporan

Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Hal 164

Page 172: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP KEHADIRAN PETUGAS PENGAMANAN PENGGANTI

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

165

Page 173: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengganti yang tidak hadir segera diganti oleh Kepala Regu Pengamanan

166

Page 174: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Anggota Regu Karupam KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Memasuki Lapas dan Rutan selambat-lambatnya 15 menit sebelum jam dinas dengan menggunakan seragam dinas

Mesin Absensi, Seragam dinas 5 menit Kehadiran

2Melakukan pencatatan nama/absensi pada saat hadir di dalam Lapas dan Rutan;

Mesin Absensi 1 menit Absensi Kehadiran

3Menyimpan barang bawaannya dalam loker atau tempat yang disediakan;

Loker/tempat penyimpanan lain 2 menit

Barang tersimpan dalam

loker

4

Mengambil senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan;

Senjata Api dan Amunisi 1 menit Perlengkapan

jaga

5 Memberikan senjata api dan amunisi kepada anggota regu

Senjata Api dan Amunisi 1 menit Perlengkapan

jaga

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

167

Page 175: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6 Melakukan persiapan menuju lokasi apel

Seragam dinas, senjata api dan

amunisi2 menit Perlengkapan

jaga

7

Melarang petugas regu pengamanan sebelumnya untuk meninggalkan pos sebelum dilakukan pergantian dan serah terima tugas

8 Melakukan Apel

Jumlah: 8Waktu: 13 menit

SOP Kehadiran Petugas Pengganti

168

Page 176: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP APEL PETUGAS PENGAMANAN PENGGANTI

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

169

Page 177: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam

12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Papan Lalu Lintas Penghuni

14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

16. Kotak P3K

8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengganti yang tidak hadir segera diganti oleh Kepala Regu Pengamanan

170

Page 178: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Anggota Regu Karupam KPLP/

KPR KAMTIB KALAPAS/ KARUTAN KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Menghadiri apel bersama dengan Karupam dan Wakil Karupam Absensi 5 menit Kehadiran

2

Memastikan jumlah regu pengamanan pengganti berjumlah minimal 70% dari jumlah seharusnya

Absensi 1 menit Kehadiran

3

Memerintahkan tugas pengamanan masih menjadi tanggung jawab Petugas Regu Pengamanan sebelumnya apabila petugas regu pengganti kurang dari 70%;

Absensi 1 menit kesiapan regu pengamanan

4Melaporkan kekurangan jumlah anggota Regu Pengamanan kepada Kepala Pengamanan

Absensi 1 menitinformasi

Jumlah regu pengamanan

5 Menambah petugas pengamanan dari staf

6 Membuat surat perintah bantuan pengamanan

surat perintah bantuan

pengamanan5 menit

adanya surat perintah bantuan

pengamanan

7 Menandatangani surat perintah bantuan pengamanan

surat perintah bantuan

pengamanan1 menit

penambahan staf bantuan pengamanan

8 Menyiapkan barisan Anggota Regu Pengamanan;

absensi, perlengkapan keamanan,

seragam lengkap

1 menit Kerapihan Barisan

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

171

Page 179: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

9 Menerima laporan kesiapan dari Karupam Laporan 1 menit Kerapihan

Barisan

10Melakukan Pemeriksaan kelengkapan pakaian dinas dan perlengkapan keamanan;

Seragam Dinas dan peralatan

keamanan1 menit

kelengkapan Seragam Dinas dan peralatan

keamanan

11 Menerima dan menyampaikan informasi penting; Informasi penting 2 menit

Petugas pengganti menerima informasi penting

12 Memimpin do’a sebelum pelaksanaan tugas; teks doa 1 menit motivasi

petugas

13

Memberikan motivasi dalam bentuk: pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, Mars Pemasyarakatan atau yel-yel ;

teks doa 1 menit motivasi petugas

14

Membagi tugas Anggota Regu Pengamanan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Apel Penghuni.

2 menit Kesiapan

15 Memberi Laporan

16 Menerima Laporan

Waktu : 23 menitJumlah : 16SOP Apel Petugas Pengamanan Pengganti

172

Page 180: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Nama SOP

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP APEL PENGHUNI

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

173

Page 181: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Interkom

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding

9. Lampu darurat (Emergency Lamp)

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan Pengganti menghitung jumlah Penghuni dengan disaksikan oleh Petugas Pengamanan Sebelumnya

174

Page 182: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Regu Pengamanan sebelumnya

Petugas Regu Pengamanan

PenggantiKARUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Memastikan narapidana dan tahanan berada dalam kamarnya masing-masing dan dalam posisi terkunci

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni5 menit

Narapidana dan tahanan

berada dalam kamar

2 Melakukan apel serentak di masing-masing blok;

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni10 menit apel hunian

3

Melakukan penghitungan pertama narapidana dan tahanan di dalam kamar dalam posisi berbaris.

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni5 menit apel hunian

4

Melakukan penghitungan kedua narapidana dan tahanan di dalam kamar dalam posisi berbaris

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni5 menit apel hunian

5

Melakukan pengecekan kesesuaian jumlah, penempatan dan keberadaan narapidana dan tahanan di dalam kamar

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni5 menit apel hunian

6

Menyaksikan pengecekan kesesuaian jumlah, penempatan dan keberadaan narapidana dan tahanan di dalam kamar

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni5 menit apel hunian

7

Melakukan pengecekan terhadap kunci, gembok, dan peralatan lain yang terkait keamanan di dalam kamar

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni5 menit apel hunian SOP

INVENTARIS

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

175

Page 183: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8

Menyaksikan pengecekan terhadap kunci, gembok, dan peralatan lain yang terkait keamanan di dalam kamar

buku laporan jaga, daftar jumlah

penghuni5 menit apel hunian

9

Menempatkan atau memindahkan narapidana dan tahanan yang tidak sesuai penempatan dan keberadaan kamarnya;

10

Melakukan tindakan pengamanan apabila narapidana dan tahanan berada di kamar lain tanpa alasan yang jelas;

11

Memberikan laporan jumlah dan kesesuaian narapidana dan tahanan kepada Petugas Regu pengamanan pengganti

Laporan jumlah penghitungan

narapidana dan tahanan

1 menit

Laporan jumlah

penghitungan narapidana dan tahanan

12

Menerima laporan jumlah dan kesesuaian narapidana dan tahanan dari Petugas Regu Pengamanan sebelumnya;

Laporan jumlah penghitungan

narapidana dan tahanan

1 menit

Laporan jumlah

penghitungan narapidana dan tahanan

13 Melakukan Serah Terima di Blok Buku serah terima 1 menit

Serah terima regu

pengamanan

14 Laporan

Jumlah: 15Waktu: 48 menit

SOP Apel Penghuni

176

Page 184: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP TIMBANG TERIMA JAGA

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

177

Page 185: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Interkom

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Papan Lalu Lintas Penghuni

14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding

9. Lampu darurat (Emergency Lamp)Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan Pengganti menghitung jumlah Penghuni dan perlengkapan pengamanan dengan disaksikan oleh Petugas Pengamanan Sebelumnya

178

Page 186: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Regu

Pengamanan Sebelumnya

Petugas Regu

Pengamanan Pengganti

KARUPAM PENGGANTI

KARUPAM SEBELUMNYA KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Memberikan buku serah terima pergantian Regu pengamanan

Buku serah terima jaga 1 menit penyerahan buku

serah terima jaga

2 Menandatangani buku berita acara serah terima

Buku serah terima jaga 1 menit

penandatanganan buku serah terima

jaga

3

Melakukan pengecekan dan pencatatan: 1. Jumlah dan kondisi narapidana dan tahanan; 2. Jumlah dan kondisi senjata api dan amunisi;3. Kunci-kunci dan gembok;4. Sarana dan prasarana pengamanan lainnya;5. Inventaris lainnya yang dianggap perlu; 6. Informasi penting tentang situasi dan kondisi keamanan; 7. Laporan lalu lintas narapidana atau tahanan;8. Jumlah petugas pengamanan;

Buku laporan jaga 10 menit

terselenggaranya Keamanan dan

ketertiban aktiftitas maupun sarana dan

prasarana keamanan

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

179

Page 187: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

4 Menyaksikan pengecekan dan pencatatan buku laporan jaga

5 Menyelesaikan Serah Terima

Buku serah terima jaga 1 menit selesainya serah

terima

Waktu : 13 menit

SOP Timbang Terima JagaJumlah :5

180

Page 188: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas Klas IDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP APEL PETUGAS PENGAMANAN SEBELUMNYA

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

181

Page 189: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan Sebelumnya tidak diperkenankan langsung bubar tanpa melakukan Apel terlebih dahulu

182

Page 190: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Regu Pengamanan Karupam KPLP/ KPR

(Pembina Apel) KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Mengembalikan senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan.

senjata api, amunisi dan peralatan keamanan lainnya

2 menit

senjata api, amunisi dan peralatan keamanan lainnya kembali ke gudang

2Mengecek dan menyimpan senjata api dan amunisi serta peralatan lain

daftar inventaris senjata dan amunisi, peralatan keamanan lainnya

2 menit

Kelengkapan senjata dan amunisi, peralatan keamanan lainnya

3 Menghadiri Apel Seragam dinas 1 menit kehadiran petugas

4 Menyiapkan Anggota Regu Pengamanan; absensi 1 menit kesiapan petugas

5 Menerima laporan kesiapan Regu Pengamanan; Laporan jaga 1 menit kesiapan petugas

6 Melakukan Pemeriksaan kelengkapan pakaian dinas; Seragam 1 menit Kerapihan

7Menerima dan menyampaikan informasi penting;

Informasi penting 2 menit

Petugas pengganti menerima informasi penting

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

183

Page 191: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8 Memimpin do’a sesudah pelaksanaan tugas; Teks Do'a 1 menit Motivasi petugas

9

Memberikan motivasi dalam bentuk: pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, menyanyikan Mars Pemasyarakatan atau yel-yel;

Teks 2 menit Motivasi petugas

10 Membubarkan Angota Regu Pengamanan; 1 menit

Kembali ke tempat masing-masing

SOP Apel Petugas Pengamanan SebelumnyaJumlah: 10Waktu: 14 menit

184

Page 192: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN PINTU GERBANG HALAMAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

185

Page 193: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror

2. senter 11. Payung

3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan

4. Buku Laporan 13. Sepatu boot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Alat Komunikasi (HT)

7. Jam

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

186

Page 194: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Regu Pengamanan Sebelumnya

Petugas Regu Pengamanan

penggantiKELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti

alat tulis 1 menit berita acara

2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara

3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit laporan informasi penting

4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menit laporan informasi penting

5 Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima alat tulis 1 menit berita acara

6

Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

gembok dan anak kunci 1 menitmembuka dan

menutup pintu sesuai jadwal

7

Membuka pintu gerbang halaman luar di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;

Tidak

gembok dan anak kunci 1 menit membuka pintu untuk keperluan dinas

8Melakukan pemeriksaan orang, Petugas, narapidana, tahanan, kendaraan dan barang

peralatan penggeledahan barang dan orang 1 menit penggeledahan barang

dan orang

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

187

Page 195: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

9

Melakukan penindakan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

peralatan penggeledahan barang dan orang 1 menit penggeledahan barang

dan orang

10 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan

Jumlah: 10Waktu: 10 menit

SOP Penjagaan Pintu Gerbang Halaman

188

Page 196: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN ORANG

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

189

Page 197: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror

2. senter 11. Payung

3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan

4. Buku Laporan 13. Sepatu boot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Alat Komunikasi (HT)

7. Jam

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

190

Page 198: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1Menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

2

Meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas berupa: KTP, SIM, Kartu Pelajar dan Passport

alat tulis 1 menit

3Mengizinkan atau melarang orang untuk masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

4

Mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya dan/atau mengdidentifikasi orang yang akan keluar dari Lapas dan Rutan

1 menit

5

Mengamankan orang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

pelengkapan pengamanan 1 menit

6 Membuat laporan alat tulis

Jumlah: 6Waktu: 5 menit

mengamankan orang

laporan

MUTU BAKU

KEGIATANNO

SOP PEMERIKSAAN ORANG

mengarahkan sesuai keperluan

keperluan orang yang masuk tercatat

tercatanya identitas

orang diizinkan/tidak

OUTPUT

191

Page 199: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas/Rutan Klas .....Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

192

Page 200: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror

2. senter 11. Payung

3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan

4. Buku Laporan 13. Sepatu boot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Alat Komunikasi (HT)

7. Jam

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

193

Page 201: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas RUPAM Karupam KPLP Kalapas/

Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

informasi keluar atau masuk

tahanan/narapidana

2

Mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya

identitas narapidana atau tahanan, surat pengeluaran/penahanan

narapidana atau tahanan

2 menit

pencocokan identitas

narapidana/ tahanan

3 Melakukan penggeledahan

peralatan penggeledahan

barang dan badan3 menit

penggeledahan barang dan

badan

4

Mencatat jumlah narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan

alat tulis 2 menittercatat jumlah

narapidana/tahanan

KEGIATAN KETERANGANNO

MUTU BAKU

194

Page 202: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5

Melakukan konfirmasi kepada Karupam, Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

6

Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

7

Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

8

Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit perintah lisan

9

Mengizinkan narapidana dan tahanan keluar Lapas dan Rutan pada malam hari

alat tulis 1 menit

narapidana/tahanan diizinkan

keluar/masuk

10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANANJumlah: 10 Waktu : 16 menit

195

Page 203: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN KENDARAAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

196

Page 204: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror

2. senter 11. Payung

3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan

4. Buku Laporan 13. Sepatu boot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Alat Komunikasi (HT)

7. Jam

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

197

Page 205: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

Petugas RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1Mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke area Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

2Memberikan kartu sebagai tanda izin memasuki area halaman Lapas dan Rutan

kartu tanda pengenal 1 menit

3 Mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya 1 menit

4 Mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan alat tulis 1 menit

5Memeriksa kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas

peralatan penggeledahan

kendaraan1 menit

6

Mengamankan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

peralatan pengamanan 1 menit

7 Membuat laporan alat tulis 5 menit

Jumlah: 7Waktu: 11 menit

NO

SOP PEMERIKSAAN KENDARAAN

tercatat nomor kendaraan

penggeledahan kendaraan

mengamankan kendaraan

MUTU BAKU

mengenakan kartu tanda pengenal

mengarahkan sesuai keperluan

tercatat nomor kendaraan

OUTPUT

laporan

KEGIATAN

198

Page 206: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN BARANG

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

199

Page 207: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror

2. senter 11. Payung

3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan

4. Buku Laporan 13. Sepatu boot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Alat Komunikasi (HT)

7. Jam

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

200

Page 208: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM

KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas

alat tulis 1 menit

tercatatnya keperluan

masuk/keluar barang

2

Meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas

alat tulis, surat pengeluaran/ masuk barang

1 menit

pencocokan dengan surat pengeluaran/ masuk barang

3Mengizinkan atau melarang barang untuk dibawa masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menitdiizinkan/

tidak barang masuk/keluar

4

Mengamankan barang apbila diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

loker penitipan 1 menitpengamanan

barang terlarang

5 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

Jumlah: 5Waktu : 9 menit

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

SOP PEMERIKSAAN BARANG

201

Page 209: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas/Rutan Klas ...Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN PAGAR

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Nama SOP

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

202

Page 210: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror

2. senter 11. Payung

3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan

4. Buku Laporan 13. Sepatu boot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Alat Komunikasi (HT)

7. Jam

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

203

Page 211: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1Memastikan kondisi pagar halaman tetap terjaga sesuai fungsinya

senter, toolkit kondisional

2Melakukan pengecekan kondisi pagar halaman setiap 2 (dua) jam sekali

jam kontrol kondisional

3 Membuat laporan alat tulis 5 menit

Jumlah: 3Waktu: 5 menit

laporan

OUTPUTKEGIATAN

MUTU BAKU

NO

SOP SOP PEMERIKSAAN PAGAR

kondisi pagar halaman terkontrol

kontrol 2 jam sekali

204

Page 212: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG HALAMAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

205

Page 213: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror

2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

206

Page 214: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu gerbang halaman Lapas dan Rutan

alat komunikasi dan alat tulis 5 menit

2

Melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban

alat komunikasi dan alat tulis 5 menit

3

Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan

alat komunikasi 1 menit

4 Membuat laporan alat tulis 5 menit

NO

laporan gangguan keamanan

laporan situasi dan kondisi

laporan situasi dan kondisi

MUTU BAKU

SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG HALAMANJumlah: 4Waktu: 19 menit

laporan

OUTPUTKEGIATAN

207

Page 215: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal Revisi

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja Nama SOP

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN PINTU GERBANG UTAMA

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

208

Page 216: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung2. Buku Lapor 11. Jas Hujan

3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot

4. Alat Komunikasi (HT)5. Jam6. Lampu darurat (Emergency Lamp )7. Senter8. Daftar Telepon Penting

9. Inspection Mirror

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

209

Page 217: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Regu Pengamanan Sebelumnya

Petugas Regu Pengamanan

penggantiKELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti

alat tulis 1 menit berita acara

2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara

3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit

laporan informasi penting

4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menitlaporan

informasi penting

5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima

alat tulis 1 menit berita acara

6

Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

gembok dan anak kunci 1 menit

membuka dan menutup pintu sesuai jadwal

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

210

Page 218: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Membuka pintu gerbang halaman luar di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;

Tidak Ya gembok dan anak kunci 1 menit

membuka pintu untuk keperluan

dinas

8

Melakukan Pemeriksaan orang, Petugas, narapidana, tahanan, kendaraan dan barang

peralatan penggeledahan

barang dan orang1 menit

penggeledahan barang dan

orang

9

Melakukan penindakan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

peralatan penggeledahan

barang dan orang1 menit

penggeledahan barang dan

orang

10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP Penjagaan Pintu Gerbang Utama Jumlah: 10Waktu: 14 menit

211

Page 219: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN ORANG

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

212

Page 220: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung

2. Buku Lapor 11. Jas Hujan

3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot

4. Alat Komunikasi (HT)

5. Jam

6. Lampu darurat (Emergency Lamp )

7. Senter

8. Daftar Telepon Penting

9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

213

Page 221: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1Menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

2

Meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas berupa: KTP, SIM, Kartu Pelajar dan Passport

alat tulis 1 menit

3 Melakukan penggeledahan peralatan

penggeledahan badan/barang

2 menit

4Mengizinkan atau Melarang orang untuk masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

5 Menukar kartu identitas dengan kartu tanda pengenal kartu tanda penggenal 1 menit

6Memberikan stempel pada tangan kanan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

stempel dan bak stempel 1 menit

7

Mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya dan/atau mengdidentifikasi orang yang akan keluar dari Lapas dan Rutan

1 menit

NO

keperluan orang yang masuk tercatat

tercatanya identitas

penggeledahan badan/barang

OUTPUT

memberikan tanda pengenal

memberikan tanda pengenal

mengarahkan sesuai keperluan

orang diizinkan/tidak

KEGIATAN

MUTU BAKU

214

Page 222: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8Mengamankan orang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

pelengkapan pengamanan kondisional

9 Memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas

alat tulis, peralatan penggeledahan 5 menit

10 Membuat laporan alat tulis 5 menit

SOP PEMERIKSAAN ORANGJumlah: 10Waktu: 18 menit

laporan

mengamankan orang

tercatat dan dilakukan penggeledahan

215

Page 223: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN PETUGAS

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

216

Page 224: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot

4. Alat Komunikasi (HT)5. Jam6. Lampu darurat (Emergency Lamp )7. Senter8. Daftar Telepon Penting9. Inspection Mirror

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

217

Page 225: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

petugas Regu Pengamanan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit tercatatnya keperluan petugas

2

Mengingatkan petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan

loker penitipan 1 menitbarang bawaan

disimpan di loker penitipan

3 Melakukan penggeledahanperalatan

penggeledahan badan/barang

3 menit penggeledahan badan/barang

4Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan

alat tulis kondisionalpetugas tidak

masuk di luar jam dinasnya

5Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas

alat tulis kondisionalpetugas

menggunakan seragam

6Mengidentifikasi setiap petugas yang keluar dari dalam Lapas dan Rutan

alat tulis kondisional tercatatnya identitas petugas

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

218

Page 226: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7Memeriksa petugas yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas

peralatan penggeledahan badan/barang

5 menit penggeledahan badan/barang

8 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

Jumlah: 8Waktu : 15 menit

SOP PEMERIKSAAN TUGAS

219

Page 227: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

220

Page 228: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung

2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared)

12. Sepatu boot

4. Alat Komunikasi (HT)

5. Jam

6. Lampu darurat (Emergency Lamp )

7. Senter

8. Daftar Telepon Penting

9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan PendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

221

Page 229: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas RUPAM Karupam KPLP Kalapas/

Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

informasi keluar atau masuk

tahanan/narapidana

2

Mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya

identitas narapidana atau tahanan, surat pengeluaran/penahanan

narapidana atau tahanan

2 menit

pencocokan identitas

narapidana/ tahanan

3 Melakukan penggeledahan peralatan

penggeledahan barang dan badan

3 menitpenggeledahan

barang dan badan

4

Mencatat jumlah narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan

alat tulis 2 menittercatat jumlah

narapidana/ tahanan

5

Melakukan konfirmasi kepada Karupam, Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

6Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

222

Page 230: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

8Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit perintah lisan

9Mengizinkan narapidana dan tahanan keluar Lapas dan Rutan pada malam hari

alat tulis 1 menitnarapidana/

tahanan diizinkan keluar/masuk

10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANANJumlah: 10Waktu: 18 menit

223

Page 231: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PEMERIKSAAN KENDARAAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

224

Page 232: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung

2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot

4. Alat Komunikasi (HT)

5. Jam

6. Lampu darurat (Emergency Lamp )

7. Senter

8. Daftar Telepon Penting

9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

225

Page 233: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1 Memeriksa kendaraan yang masuk ke dalam Lapas dan Rutan

surat izin, alat tulis 5 menit

2Melarang kendaraan yang tidak diperkenanakan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

1 menit

3 Mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan alat tulis 1 menit

4 Menggeledah kendaraanperalatan

penggeledahan kendaraan

5 menit

5 menggeledah orang yang berada di dalam kendaraan

peralatan penggeledahan

orang1 menit

6 mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya 1 menit

7 Mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan alat tulis kondisional

OUTPUT

kendaraan tidak masuk

tercatatnya nomor kendaraan

penggeledahan kendaraan

tercatatnya nomor kendaraan

KEGIATANNO

mencatat keperluan dan surat izin masuk

penggeledahan orang

mengarahkan sesuai keperluan

MUTU BAKU

226

Page 234: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8Mengamankan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

kondisional

9 Memeriksa kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas

peralatan penggeledahan

kendaraan5 menit

10 Membuat laporan alat tulis 5 menit

SOP PEMERIKSAAN KENDARAANJumlah: 10Waktu: 24 menit

laporan

penggeledahan kendaraan

mengamankan kendaraan

227

Page 235: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Nama SOP

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN BARANG

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

228

Page 236: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung

2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot

4. Alat Komunikasi (HT)

5. Jam

6. Lampu darurat (Emergency Lamp )

7. Senter

8. Daftar Telepon Penting

9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan PendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

229

Page 237: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas

alat tulis 1 menit

tercatatnya keperluan

masuk/keluar barang

2

Meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas

alat tulis, surat pengeluaran/masuk barang 1 menit

pencocokan dengan surat pengeluaran/ masuk barang

3 Menggeledah barang peralatan penggeledahan barang 3 menit penggeledahan

barang

4Mengizinkan atau melarang barang untuk dibawa masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis kondisionaldiizinkan/tidak

barang masuk/keluar

5

Mengamankan barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

loker penitipan kondisional pengamanan barang terlarang

6 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP PEMERIKSAAN BARANGJumlah: 6Waktu: 10 menit

MUTU BAKUKEGIATANNO

230

Page 238: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG UTAMA

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

231

Page 239: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared)

12. Sepatu boot

4. Alat Komunikasi (HT)5. Jam6. Lampu darurat (Emergency Lamp )7. Senter8. Daftar Telepon Penting9. Inspection Mirror

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

232

Page 240: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu gerbang Utama Lapas dan Ruta

alat komunikasi dan alat tulis kondisional

2

Melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban

alat komunikasi dan alat tulis kondisional

3

Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

4 Membuat laporan alat tulis 5 menit

Jumlah: 4Waktu: 6 menit

laporan situasi dan kondisi

laporan situasi dan kondisi

laporan gangguan keamanan

laporan

OUTPUTKEGIATAN

MUTU BAKU

NO

SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG UTAMA

233

Page 241: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN PINTU UTAMA (P2U)

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

234

Page 242: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)

3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor

5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)

15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam

9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

235

Page 243: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM

ANGGOTA RUPAM PENGGANTI KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti

alat tulis 1 menit berita acara

2Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab

alat tulis 1 menit berita acara

3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit

laporan informasi penting

4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menit

laporan informasi penting

5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima

alat tulis 1 menit berita acara

6 Membuka, menutup dan mengunci pintu

gembok dan anak kunci 1 menit buka tutup pintu

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

236

Page 244: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Membuka pintu di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas

Tidak gembok dan anak kunci 1 menit

membuka dan menutup pintu

untuk keperluan dinas

8

Melakukan Pemeriksaan orang, petugas, narapidana, tahanan, kendaraan dan barang

peralatan penggeledahan barang/orang/

kendaraan

1 menitpenggeledahan barang/orang/

kendaraan

9Melakukan Penindakan terhadap keadaan-keadaan tertentu

peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib

10 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan

SOP Penjagaan P2UJumlah: 8Waktu : 8 menit

237

Page 245: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP BUKA TUTUP PINTU

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

238

Page 246: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)

3. Lemari penyimpanan senjata api

12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)

15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam9. Borgol tangan 18. Lampu darurat

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

239

Page 247: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM PERLENGKAPAN WAKTU

1Mendengarkan terlebih dahulu ketukan atau suara dari balik pintu utama

bel pintu 10 detik

2Melihat dari lubang pintu orang yang mengetuk dan akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

lubang intip 10 detik

3Melarang orang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

kondisional

4Menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 10 detik

5

Membuka pintu untuk mempersilahkan orang masuk dan kemudian langsung menutup dan mengunci pintu

gembok dan anak kunci 10 detik

6Mempersilahkan masuk secara bertahap apabila terjadi antrian panjang

kondisional

7Membuka pintu utama di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas

gembok dan anak kunci kondisional

SOP BUKA TUTUP PINTUJumlah: 6Waktu : 40 detik

NO

terdengarnya suara bel/

ketukan pintu

tercatatnya keperluan orang

yang masuk

membuka pintu

terlihatnya orang di balik pintu

orang yang tidak berkepentingan

tidak masuk

OUTPUT

tertutupnya dan terkuncinya pintu

orang masuk dengan tertib

MUTU BAKUKEGIATAN

240

Page 248: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN ORANG

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

241

Page 249: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)3. Lemari penyimpanan senjata api

12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor

5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)

15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam

9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

242

Page 250: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM

KELENGKAPAN WAKTU

1 Melakukan penggeledahan peralatan

penggeledahan badan/barang

3 menit

2 Memberikan atau menukar kartu tanda pengenal

kartu tanda pengenal 1 menit

3

Memberikan stempel pada tangan kanan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

stempel tanda pengenal 1 menit

4 Mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya kondisional

5Mengidentifikasi setiap orang yang akan keluar dari dalam Lapas dan Rutan

alat tulis kondisional

6Memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas

peralatan penggeledahan badan/barang

kondisional

7

Mengamankan orang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

peralatan pengamanan kondisional

SOP PEMERIKSAAN ORANGJumlah: 6Waktu: 5 menit

mengarahkan sesuai

keperluan

penggeledahan badan/barang

amannya orang

tercatatnya orang yang

keluar masuk

KEGIATANMUTU BAKU

NO

penggeledahan badan/barang

mengenakan tanda pengenal

tertera stempel tanda pengenal

OUTPUT

243

Page 251: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN PETUGAS

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

244

Page 252: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)

3. Lemari penyimpanan senjata api

12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor

5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)

15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam

9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

245

Page 253: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menittercatatnya keperluan petugas

2

Mengingatkan petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan

loker penitipan 1 menitbarang bawaan

disimpan di loker penitipan

3 Melakukan Penggeledahanperalatan

penggeledahan badan/barang

3 menit penggeledahan badan/barang

4Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan

alat tulis kondisionalpetugas tidak masuk diluar jam dinasnya

5Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas

alat tulis kondisionalpetugas

menggunakan seragam

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

246

Page 254: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6Mengidentifikasi setiap petugas yang keluar dari dalam Lapas dan Rutan

alat tulis kondisionaltercatatnya

identitas petugas

7Memeriksa petugas yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas

peralatan penggeledahan badan/barang

kondisional penggeledahan badan/barang

8 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP SOP PEMERIKSAAN PETUGASJumlah: 8Waktu : 5 menit

247

Page 255: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

248

Page 256: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)

3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor

5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH) 15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam

9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

249

Page 257: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas RUPAM Karupam KPLP Kalapas/

Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit

informasi keluar atau masuk

tahanan/ narapidana

2

Mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya

identitas narapidana atau tahanan, surat pengeluaran/ penahanan

narapidana atau tahanan

2 menit

pencocokan identitas

narapidana/ tahanan

3 Melakukan penggeledahan

peralatan penggeledahan

barang dan badan3 menit

penggeledahan barang dan

badan

4

Mencatat jumlah narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan

alat tulis 2 menittercatat jumlah

narapidana/ tahanan

5

Melakukan konfirmasi kepada Karupam, Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

250

Page 258: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6

Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

7

Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit laporan lisan

8

Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari

alat komunikasi 1 menit perintah lisan

9

Mengizinkan narapidana dan tahanan keluar Lapas dan Rutan pada malam hari

alat tulis 1 menit

narapidana/ tahanan

diizinkan keluar/ masuk

10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP  PEMERIKSAAN NARAPIDANA  DAN TAHANANJumlah: 10Waktu: 18 menit

251

Page 259: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN KENDARAAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

252

Page 260: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)

3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor

5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)

6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH) 15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/ pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam

9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

253

Page 261: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Memeriksa kendaraan yang boleh masuk ke dalam Lapas dan Rutan, diantaranya yaitu : Ambulance, Pemadam kabakaran, Kendaraan tahanan (cel wagon), Kendaraan Bahan Makanan, Kendaraan berkaitan dengan bimbingan kerja, Kendaraan pengangkut sampah dan sanitasi, kendaraan keperluan konstruksi bangunan Lapas dan Rutan

surat izin, alat tulis kondisional

2Melarang kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua masuk ke dalam Lapas dan Rutan

kondisional

3 Mencatat nomor kendaraan alat tulis 1 menit

4 Menggeledah kendaraanperalatan

penggeledahan kendaraan

5 menit

5 Menggeledah orang dalam kendaraanperalatan

penggeledahan orang

3 menit

KEGIATANNO

mencatat keperluan dan

surat izin masuk

OUTPUT

kendaraan tidak masuk

tercatatnya nomor

kendaraan

penggeledahan kendaraan

penggeledahan orang

MUTU BAKU

254

Page 262: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6 Menggeledah barang yang berada di dalam kendaraan

peralatan penggeledahan

barang3 menit

7Mengarahkan dan Mendampingi kendaraan yang memasuki area dalam Lapas dan Rutan

kondisional

8Mengamankan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

kondisional

9 Mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan

peralatan penggeledahan

kendaraankondisional

9 Mengizinkan kendaraan untuk masuk ke dalam Lapas dan Rutan alat tulis kondisional

SOP PEMERIKSAAN KENDARAANJumlah: 9Waktu : 12 menit

mengarahkan sesuai

keperluan

mengamankan kendaraan

penggeledahan kendaraan

tercatatnya kendaraan yang

keluar

penggeledahan barang

255

Page 263: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMERIKSAAN BARANG

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

256

Page 264: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)

3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor

5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)

15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam

9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

257

Page 265: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas

alat tulis 1 menittercatatnya keperluan

barang masuk

2

Meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas

surat jalan 1 menittercatatnya surat jalan/ izin masuk

3 Menggeledah barangperalatan

penggeledahan barang

2 menit penggeledahan barang

4

Melakukan penindakan terhadap barang-barang tertentu dengan cara melarang masuk atau mengamankan barang

loker penitipan kondisionalteramankan barang yang

dilarang

5Mengizinkan barang untuk dibawa masuk ke dalam Lapas dan Rutan

alat tulis 1 menit tercatatnya barang masuk

SOP PEMERIKSAAN BARANGJumlah: 5Waktu : 5 menit

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

258

Page 266: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PELAPORAN P2U

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

259

Page 267: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang

2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)

3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV

4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor

5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)

15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7. Metal detector (through gateway )

16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung

8. Hand Metal Detector 17. Jam

9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

260

Page 268: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di P2U

alat komunikasi dan alat tulis kondisional

laporan situasi dan

kondisi

2

Memberikan laporan kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban

alat komunikasi dan alat tulis kondisional

laporan situasi dan

kondisi

3

Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan

alat komunikasi 1 menitlaporan

gangguan keamanan

4Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas

alat tulis 5 menit laporan

SOP PELAPORAN P2UJumlah: 4Waktu : 6 menit

KEGIATANMUTU BAKU

NO

261

Page 269: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN POS ATAS

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

262

Page 270: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

1. Seragam 10. Buku Laporan Jaga dan inventaris

2. Buku Lapor 11. Toilet

3. Shot gun semi otomatis 12. Lonceng

4. Amunisi 13. Lampu sorot5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Jas hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Sepatu boot

7. Jam dinding 16. Payung

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. SenterPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

263

Page 271: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM

ANGGOTA RUPAM

PENGGANTIKELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti

alat tulis 1 menit berita acara

2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara

3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menitlaporan

informasi penting

4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menitlaporan

informasi penting

5 Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima alat tulis 1 menit berita acara

6 Membuka, menutup dan mengunci pintu pos atas sesuai izin karupam

gembok dan anak kunci 1 menit

membuka dan menutup pintu

sesuai perintah

7Menentukan pemberian izin membuka, menutup dan mengunci pintu pos atas

Tidak gembok dan anak kunci 1 menit

membuka dan menutup pintu

sesuai perintah

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

264

Page 272: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8Mengamati situasi dan kondisi dari pos atas ke arah dalam dan luar Lapas dan Rutan

perlengkapan pengamanan 1 menit aman dan

tertib

9Mengamati tembok keliling dan memastikan tidak ada aktifitas di sekitarnya

perlengkapan pengamanan 1 menit aman dan

tertib

10 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan

SOP Penjagaan Pos Atas Jumlah: 8Waktu: 8 menit

265

Page 273: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja Nama SOP

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

PENJAGAAN POS ATAS PADA SAAT PENINDAKAN

266

Page 274: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

1. Seragam 10. Buku Laporan Jaga dan inventaris

2. Buku Lapor 11. Toilet

3. Shot gun semi otomatis 12. Lonceng

4. Amunisi 13. Lampu sorot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Jas hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Sepatu boot

7. Jam dinding 16. Payung

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. SenterPeringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

267

Page 275: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Memberikan isyarat tanda bahaya: 1. Membunyikan lonceng 5 (lima) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi pemberontakan 2. Membunyikan lonceng 4 (empat) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi percobaan pelarian 3. Membunyikan lonceng 3 (tiga) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi kebakaran

peralatan tanda bahaya 1 menit

2

Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari tembok keliling bagi narapidana dan tahanan atau orang lain yang tidak berkepentingan

pengeras suara 1 menit

3Memberi tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut

senjata api 1 menit

OUTPUT

MUTU BAKUKEGIATANNO

memberikan isyarat tanda

bahaya apabila terjadi gangguan keamanan dan

ketertiban

narapidana dan tahanan berhenti

dan menjauhi tembok

memberikan peringatan bagi narapidana dan tahanan yang tidak berhenti dan menjauhi

tembok

268

Page 276: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

4

Melumpuhkan narapidana dan tahanan apabila melakukan percobaan melarikan diri dan/ orang lain yang membahayakan jiwa dan merusak fasilitas keamanan

senjata api 1 menit

5Melumpuhkan orang yang membahayakan jiwa dan merusak fasilitas pengamanan

senjata api 1 menit

6 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit

7 Memerintahkan petugas untuk berada di pos atas alat komunikasi 1 menit

SOP Penjagaan Pos Atas Pada Saat PenindakanJumlah: 7Waktu : 7 Menit

laporan lisan

melumpuhkan orang yang

merusak fasilitas

perintah lisan

narapidana dan tahanan

dilumpuhkan

269

Page 277: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN POS ATAS PADA SAAT PEMBUATAN LAPORAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

270

Page 278: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

1. Seragam 10. Buku Laporan Jaga dan inventaris

2. Buku Lapor 11. Toilet

3. Shot gun semi otomatis 12. Lonceng

4. Amunisi 13. Lampu sorot

5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Jas hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Sepatu boot

7. Jam dinding 16. Payung

8. Lampu darurat (Emergency Lamp )

9. SenterPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

271

Page 279: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di area dalam dan luar tembok keliling Lapas dan Rutan

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

2

Memberikan laporan kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

3

Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

4 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas alat tulis 1 menit

SOP Penjagaan Pos Atas Pada Saat Pembuatan Laporan Jumlah: 4Waktu: 4 menit

NO

laporan situasi dan

kondisi

laporan gangguan keamanan

laporan gangguan keamanan

OUTPUT

laporan

KEGIATAN

MUTU BAKU

272

Page 280: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOK

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

273

Page 281: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan

5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

274

Page 282: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM

ANGGOTA RUPAM PENGGANTI KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti

alat tulis 1 menit berita acara

2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara

3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit berita acara

4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menitlaporan

informasi penting

5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima

alat tulis 1 menit berita acara

6

Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

gembok dan anak kunci 1 menit

membuka dan menutup pintu sesuai jadwal

7Membuka pintu di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;

Tidak gembok dan anak kunci kondisional

membuka pintu untuk

keperluan dinas

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

275

Page 283: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8 Melakukan Pemeriksaan narapidana dan tahanan

peralatan penggeledahan

barang dan orang5 menit

penggeledahan barang dan

orang

9

Memberikan izin dan mencatat narapidana dan tahanan masuk dan keluar lingkungan blok hunian

alat tulis kondisional

mencatat keluar masuk

narapidana dan tahanan

10

Menjaga agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk lingkungan blok hunian dengan tidak sah

gembok dan anak kunci kondisional

tidak ada narapidana dan tahanan keluar masuk dengan

tidak sah

11Mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk yang melalui lingkungan blok

kondisional

pemeriksaan lalulintas

narapidana dan tahanan

12Menggeledah orang dan barang yang akan keluar atau masuk lingkungan blok hunian

peralatan penggeledahan

barang dan orang3 menit

penggeledahan barang dan

orang

13

Membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di lingkungan blok dan kamar hunian

peralatan penggeledahan

barang dan orangkondisional

penggeledahan barang dan

orang

14 Membuat Laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP Penjagaan Lingkungan BlokJumlah: 14Waktu: 19 menit

276

Page 284: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja Nama SOP

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENINDAKAN PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOK

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

277

Page 285: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Papan informasi pembinaan

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

14. Buku Laporan dan inventaris

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

16. Kotak P3K

8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat

9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

278

Page 286: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk lingkungan blok hunian yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

papan informasi larangan kondisional

2 Memberikan isyarat tanda bahaya peralatan tanda bahaya 1 menit

4 Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari lingkungan blok pengeras suara 1 menit

5Memberikan peringatan apabila perintah berhenti dan menjauh dari lingkungan bloktidak diindahkan

pengeras suara 1 menit

6

Melumpuhkan narapidana dan tahanan apabila melakukan percobaan melarikan diri dan membahayakan jiwa

perlengkapan pengamanan 1 menit

7 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit

8 Memerintahkan petugas untuk berada di pos lingkungan blok alat komunikasi 1 menit

SOP PENINDAKAN PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOKJumlah: 8Waktu : 6 menit

narapidana dan tahanan menjauhi lingkungan blok

narapidana dan tahanan dilumpuhkan

laporan lisan

perintah lisan

larangan terhadap narapidana dan

tahanan untuk masuk blok

peringatan kepada narapidana dan

tahanan yang tidak menjauhi lingkungan

blok

OUTPUT

memberikan isyarat tanda bahaya apabila

terjadi ganagguan keamanan dan

ketertiban

KEGIATANNOMUTU BAKU

279

Page 287: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PELAPORAN PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOK

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

280

Page 288: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

14. Buku Laporan dan inventaris

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat

9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

281

Page 289: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM

KELENGKAPAN WAKTU

1Menerima laporan apel serah terima narapidana dan tahanan dari petugas blok hunian

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

2

Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di dalam lingkungan blok

alat komunikasi dan alat tulis kondisional

3

Melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

4

Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

5 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. alat tulis 5 menit

SOP Pelaporan Penjagaan Lingkungan Blok Jumlah: 5Waktu: 8 menit

laporan informasi

situasi dan kondisi

laporan informasi

situasi dan kondisi

laporan gangguan

keamanan dan ketertiban

OUTPUT

laporan

KEGIATANMUTU BAKU

NO

laporan serah terima

282

Page 290: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN BLOK

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

283

Page 291: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Papan informasi pembinaan

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

14. Buku Laporan dan inventaris

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat

9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

284

Page 292: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

ANGGOTA RUPAM

ANGGOTA RUPAM PENGGANTI KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti

alat tulis 1 menit berita acara

2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara

3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit

laporan informasi penting

4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menit

laporan informasi penting

5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima

alat tulis 1 menit berita acara

6

Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

gembok dan anak kunci 1 menit

membuka dan menutup pintu sesuai jadwal

PROSEDUR

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

285

Page 293: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Membuka pintu di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;

Tidak gembok dan anak kunci 1 menit

membuka pintu untuk

keperluan dinas

8

Mengeluarkan narapidana dan tahanan dari dalam kamar hunian sesuai dengan jadwal kegiatan

gembok dan anak kunci kondisional

pengeluaran narapidana dan tahanan sesuai

jadwal

9

Mengawasi agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk blok hunian dengan tidak sah

kondisional

narapidana dan tahanan yang keluar masuk

terawasi

10Mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk blok

kondisional

pemeriksaan lalulintas

narapidana dan tahanan

11Menggeledah orang dan barang yang akan keluar atau masuk blok hunian

peralatan penggeledahan

orang dan barang

3 menitpenggeledahan

barang dan orang

12

Membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di lingkungan blok dan kamar hunian

peralatan penggeledahan

orang dan barang

kondisional

penggeledahan barang, orang

dan kamar hunian

286

Page 294: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

13Mengawasi pelaksanaan pembagian makanan dan minuman

kondisionalpembagian

makanan aman tertib

14

Menerima, mencatat dan menyampaikan keluhan dan pengaduan narapidana dan tahanan kepada kepala Regu Pengamanan

alat tulis 1 menit laporan

15Mengawasi kegiatan kebersihan di lingkungan blok dan kamar

kondisional

lingkungan blok dan kamar

hunian bersih dan rapih

16

Memberitahu tata cara kehidupan dan perilaku di dalam blok sesuai dengan ketentuan yang berlaku

papan informasi tata tertib kondisional

narapidana dan tahanan

mengetahui tata tertib

lapas/rutan

17 Membuat Laporan alat tulis 5 menit laporan

SOP PENJAGAAN BLOKJumlah: 17Waktu: 17 menit

287

Page 295: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENINDAKAN PENJAGAAN BLOK

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

288

Page 296: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan

5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat

9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

289

Page 297: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Memberikan peringatan dan nasihat kepada narapidana dan tahanan yang berperilaku dan berpenampilan kurang baik

1 menit

2

Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk blok yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban

papan informasi larangan 1 menit

3Melarang petugas yang tidak berkepentingan berada di dalam blok dan kamar

papan informasi larangan 1 menit

4Memberi isyarat apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban

peralatan tanda bahaya 1 menit

5 Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari pintu blok pengeras suara 1 menit

larangan terhadap petugas berada

dalam blok/kamar

isyarat tanda bahaya apabila

terjadi gangguan keamanan dan

ketertiban

OUTPUTKEGIATANMUTU BAKU

NO

narapidana dan tahanan

mendengarkan peringatan dan

nasihat

narapidana dan tahanan menjauhi

pintu blok

larangan terhadap narapidana dan tahanan untuk

masuk blok

290

Page 298: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6

Memberikan peringatan apabila perintah berhenti dan menjauh dari area pintu blok tidak diindahkan

pengeras suara 1 menit

7

Melumpuhkan narapidana dan tahanan apabila melakukan percobaan melarikan diri, melawan petugas dan membahayakan jiwa

perlengkapan pengamanan 1 menit

8 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit

9 Memerintahkan petugas untuk berada di pos blok alat komunikasi kondisional

SOP SOP PENIINDAKAN PENJAGAAN BLOKJumlah: 9 Total: 8 minutes

peringatan kepada narapidana dan

tahanan yang tidak menjauhi pintu blok

narapidana dan tahanan

dilumpuhkan

perintah lisan

laporan lisan

291

Page 299: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PELAPORAN PENJAGAAN BLOK

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

292

Page 300: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

14. Buku Laporan dan inventaris

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat

9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

293

Page 301: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1Memberikan informasi mengenai perilaku narapidana dan tahanan di dalam Blok dan Kamar

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

2

Memberikan laporan secara berkala kepada petugas Lingkungan Blok tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di dalam blok

alat komunikasi dan alat tulis kondisional

3

Melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

4

Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

5 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. alat tulis 5 menit

SOP PELAPORAN PENJAGAAN BLOKJumlah: 5Time: 8 minutes

OUTPUT

laporan

KEGIATANMUTU BAKU

NO

laporan informasi situasi dan kondisi

laporan informasi situasi dan kondisi

laporan gangguan keamanan dan

ketertiban

laporan informasi situasi dan kondisi

294

Page 302: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN RUANG KUNJUNGAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

295

Page 303: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Peluit / bel

2. Buku Lapor 11. Stop watch

3. Tongkat Pengamanan 12. Kotak P3K

4. Semprotan merica 13. Monitor SDP

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Monitor CCTV

7. Alat Komunikasi (HT)

8. Intercom

9. Jam dindingPeringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

296

Page 304: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Mengawasi kunjungan sesuai dengan waktu yang ditetapkan alat tulis, jam 1 menit

kunjungan sesuai dengan

jadwal

2Menggeledah pengunjung, narapidana dan tahanan yang akan dan telah selesai berkunjung

peralatan penggeledahan badan/barang

1 menit penggeledahan badan/barang

3Memberikan pengawalan terhadap narapidana resiko tinggi baik pada saat memasuki maupun meninggalkan ruang kunjungan

peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib

4

Melakukan pengawasan khusus terhadap narapidana resiko tinggi yang menerima kunjungan, diantaranya melalui : 1. Mengawasi komunikasi baik verbal maupun non verbal;2. Menggunakan fasilitas teknologi informasi;3. Menempatkan kunjungan di ruang khusus yang telah ditentukan

peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib

5 Mengendalikan situasi apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan

peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib

6 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan

SOP Penjagaan Ruang Kunjungan Jumlah: 6Waktu: 6 menit

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

297

Page 305: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN RUANG KUNJUNGAN PADA SAAT PENINDAKAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

298

Page 306: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Peluit / bel

2. Buku Lapor 11. Stop watch

3. Tongkat Pengamanan 12. Kotak P3K

4. Semprotan merica 13. Monitor SDP

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

6. Monitor CCTV

7. Alat Komunikasi (HT)

8. Intercom

9. Jam dindingPeringatan Pencatatan dan pendataan

Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

299

Page 307: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Melarang petugas, narapidana, dan tahanan yang tidak berkepentingan berada di ruang kunjungan

papan informasi larangan 1 menit

2

Menghentikan kegiatan kunjungan apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban

peralatan pengamanan 1 menit

3 Memberikan isyarat tanda bahaya

peralatan tanda bahaya 1 menit

4Mengamankan orang yang memicu terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban

peralatan pengamanan 1 menit

5Melumpuhkan orang yang tidak mengindahkan perintah dan peringatan

peralatan pengamanan 1 menit

6

Melumpuhkan tahanan dan narapidana yang melakukan perocbaan pelarian, melawan petugas, dan membahayakan jiwa

peralatan pengamanan 1 menit

7 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit

8 Memerintahkan petugas untuk berada di pos alat komunikasi 1 menit

SOP Penjagaan Ruang Kunjungan Pada Saat PenindakanJumlah: 8Waktu : 8 Menit

melumpuhkan tahanan/narapidana yang menimbulkan gangguan

laporan situasi dan kondisi

OUTPUT

perintah lisan

MUTU BAKU

KEGIATANNO

petugas dan narapidana/tahanan yang tidak dikunjungi tidak memasuki ruang kunjungan

melumpuhkan orang yang menimbulkan gangguan

penghentian sementara kegiatan kunjungan sampai situasi aman

terdengarnya tanda bahaya

mengamankan orang yang menimbulkan gangguan

300

Page 308: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal Revisi

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja Nama SOP

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENJAGAAN RUANG KUNJUNGAN SAAT MEMBUAT LAPORAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

301

Page 309: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Peluit / bel

2. Buku Lapor 11. Stop watch

3. Tongkat Pengamanan 12. Kotak P3K

4. Semprotan merica 13. Monitor SDP5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Monitor CCTV

7. Alat Komunikasi (HT)

8. Intercom

9. Jam dindingPeringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan

302

Page 310: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDURKETERANGAN

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU

1

Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

2

Melaporkan kepada Karupam dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia di ruang kunjungan

alat komunikasi dan alat tulis 1 menit

3

Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan

alat komunikasi 1 menit

4 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas alat tulis 1 menit

SOP Penjagaan Ruang Kunjungan Pada Saat Membuat Laporan Jumlah: 4Waktu : 4 menit

NO

laporan situasi dan

kondisi

laporan situasi dan

kondisi

laporan gangguan keamanan

OUTPUT

laporan

KEGIATAN

MUTU BAKU

303

Page 311: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Pengawalan Dengan Pengamanan Sangat Tinggi

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

304

Page 312: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi

2. Borgol dan rantai kaki

3. Kendaraan

4. Alat Komunikasi (HT)

5. Rompi anti peluru

6. Alat dokumentasi

7. Logistik

8. Tongkat

9. Penutup kepalaPeringatan Pencatatan dan pendataan

305

Page 313: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan; alat dokumentasi Situasional

lengkapnya dokumen

pengawalan

2

Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi senjata api dan amunisi, borgol dan rantai kaki, kendaraan, alat komunikasi, rompi anti peluru, alat dokumentasi, logistik, tongkat dan penutup kepala;

perlengkapan pengawalan sangat tinggi

Situasionallengkapnya peralatan keamanan

3

Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal (5) lima petugas;

perlengkapan pengawalan sangat tinggi

Situasional

terjemputnya napi/tahanan oleh 5 orang

petugas

4

Melakukan penggeledahan, pemborgolan tangan dan rantai kaki, menutup kepala narapidana atau tahanan;

perlengkapan pengawalan sangat tinggi

Situasional

tergeledah dan terborgolnya napi sebelum

dilakukan pengawalan

5

Mengawal narapidana dan tahanan dengan 2 (dua) petugas di samping kanan dan kiri dan 3 (tiga) petugas mengawasi dari depan dan belakang;

perlengkapan pengawalan sangat tinggi

Situasional

terkawalnya napi/tahanan

dengan formasi/ posisi yang

telah ditentukan

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

306

Page 314: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6

Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 2 (dua) petugas disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan dan 3 (tiga) petugas didepan dan belakang narapidana atau tahanan;

perlengkapan pengawalan sangat tinggi

Situasional

masuknya napi/ tahanan dengan

formasi/posisi yang telah ditentukan

7 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;

ATK dan dokumentasi Situasional laporan

8Membuat berita acara serah terima penyerahan narapidana atau tahanan;

ATK dan dokumentasi Situasional berita acara

9

Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit;

ATK dan dokumentasi Situasional berita acara

tambahan

SOP Pengawalan Pengamanan Sangat TinggiJumlah : 9Waktu : Situasional

307

Page 315: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

1. Senjata api dan amunisi 6. Alat dokumentasi2. Borgol dan rantai kaki 7. Logistik 3. Kendaraan 8. Tongkat4. Alat Komunikasi (HT) 9. Penutup kepala5. Rompi anti peluru

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Nama SOP

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan;

6. Memiliki kemampuan P3K

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Pengawalan Pengamanan Tinggi

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

308

Page 316: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan;

berkas-berkas dan dokumen

pengawalan5 menit

lengkapnya dokumen

pengawalan

2

Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi senjata api dan amunisi, borgol dan rantai kaki, kendaraan, alat komunikasi, rompi anti peluru, alat dokumentasi, logistik, tongkat dan penutup kepala;

perlengkapan pengawalan tinggi 10 menit

lengkapnya peralatan keamanan

3Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal 3 (tiga) petugas;

perlengkapan pengawalan tinggi 3 menit

terjemputnya napi/ tahanan oleh 3

petugas

4Melakukan penggeledahan, pemborgolan tangan adan rantai kaki dan menutup kepala narapidana atau tahanan;

perlengkapan pengawalan tinggi 5 menit

tergeledah dan terborgolnya napi

sebelum dilakukan pengawalan

5

Mengawal narapidana dan tahanan dengan 2 (dua) petugas di samping kanan dan kiri dan 1 (satu) petugas mengawasi dari depan dan belakang;

perlengkapan pengawalan tinggi 2 menit

terkawalnya napi/ tahanan dengan

formasi/posisi yang telah ditentukan

6

Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 2 (dua) petugas disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan dan 1 (satu) petugas didepan dan belakang narapidana atau tahanan;

perlengkapan pengawalan tinggi 2 menit

masuknya napi/ tahanan dengan

formasi/posisi yang telah ditentukan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

309

Page 317: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7Melakukan koordinasi dengan TNI/Polri terhadap narapidana atau tahanan yang melawan;

alat komunikasi paling cepat dan

aktual5 menit

terkoordinasinya dengan TNI/Polri terhadap kejadian perlawanan oleh

narapidana

8 Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai keperluan;

perlengkapan pengawalan tinggi 10 menit terserahkannya

narapidana

9 Membuat dan menandatangani administrasi penyerahan;

berkas/dokumen serah terima 1 menit

ada dan ditandatanganinya administrasi serah terima penyerahan

10 Mengembalikan narapidana dan tahanan selesai keperluan;

perlengkapan pengawalan tinggi 2 menit kembalinya napi/

tahanan

11 Membuat dan menandatangani administrasi pengembalian;

berkas/dokumen serah terima 1 menit

ada dan ditandatanganinya administrasi serah

terima pengembalian

12 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;

ATK dan dokumentasi 2 menit laporan

13

Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.

ATK dan dokumentasi 5 menit tambahan berita

acara

SOP Pengawalan Pengamanan TinggiJumlah : 14Waktu : 53 menit

310

Page 318: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi 6. Alat dokumentasi2. Borgol dan rantai kaki 7. Logistik 3. Kendaraan 8. Tongkat4. Alat Komunikasi (HT) 9. Penutup kepala5. Rompi anti peluru

Peringatan Pencatatan dan pendataan

5. Memahami SOP Pengawalan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Pengawalan Pengamanan Menengah

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

311

Page 319: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan;

berkas/dokumen pngawalan 5 menit lengkapnya berkas/

dokumen pengawalan

2

Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi senjata api dan amunisi, borgol dan rantai kaki, kendaraan, alat komunikasi, rompi anti peluru, alat dokumentasi, logistik, tongkat dan penutup kepala;

perlengkapan pengawalan menengah

10 menit lengkapnya peralatan keamanan

3Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal 2 (dua) petugas;

perlengkapan pengawalan menengah

3 menitterjemputnya napi/

tahanan oleh 2 orang petugas

4Melakukan penggeledahan, pemborgolan tangan adan rantai kaki dan menutup kepala narapidana atau tahanan;

perlengkapan pengawalan menengah

5 menit

tergeledah dan terborgolnya napi

sebelum dilakukan pengawalan

5

Mengawal narapidana dan tahanan dengan 1 (satu) petugas di samping kanan atau kiri dan 1 (satu) petugas mengawasi dari depan dan belakang;

perlengkapan pengawalan menengah

2 menit

terkawalnya napi/ tahanan dengan

formasi/posisi yang telah ditentukan

6

Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 1 (satu) petugas di samping kanan atau kiri narapidana dan tahanan dan 1 (satu) petugas di depan atau belakang narapidana atau tahanan;

perlengkapan pengawalan menengah

2 menit

masuknya napi/ tahanan dengan

formasi/posisi yang telah ditentukan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

312

Page 320: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7Melakukan koordinasi dengan TNI/Polri terhadap narapidana atau tahanan yang melawan;

alat komunikasi paling cepat dan

aktual5 menit

terkoordinasinya dengan TNI/Polri terhadap kejadian perlawanan oleh

narapidana

8 Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai keperluan;

perlengkapan pengawalan menengah

10 menit terserahkannya narapidana

9 Membuat dan menandatangani administrasi penyerahan;

berkas/dokumen serah terima 1 menit

ada dan ditandatanganinya administrasi serah terima penyerahan

10 Mengembalikan narapidana dan tahanan selesai keperluan;

perlengkapan pengawalan menengah

2 menit kembalinya napi/ tahanan

11 Membuat dan menandatangani administrasi pengembalian;

berkas/dokumen serah terima 1 menit

ada dan ditandatanganinya administrasi serah

terima pengembalian

12 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;

ATK dan dokumentasi 2 menit laporan

13

Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.

ATK dan dokumentasi 5 menit tambahan berita

acara

SOP Pengawalan Pengamanan MenengahJumlah : 13Waktu : 58 menit

313

Page 321: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Kendaraan 4. Logistik 2. Alat Komunikasi (HT) 5. Borgol3. Alat dokumentasi

Peringatan Pencatatan dan pendataan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Pengawalan Pengamanan Rendah

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

314

Page 322: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan;

berkas/dokumen pngawalan 5 menit lengkapnya berkas/

dokumen pengawalan

2Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi kendaraan, alat komunikasi, alat dokumentasi, logistik;

perlengkapan pengawalan

rendah10 menit lengkapnya peralatan

keamanan

3Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal 1 (satu) petugas;

perlengkapan pengawalan

rendah3 menit

terjemputnya napi/ tahanan oleh 1 orang

petugas

4 Melakukan penggeledahan dan pemborgolan;

perlengkapan pengawalan

rendah5 menit

tergeledah dan terborgolnya napi

sebelum dilakukan pengawalan

5Mengawal narapidana dan tahanan dengan 1 (satu) petugas di samping kanan atau kiri;

perlengkapan pengawalan

rendah2 menit

terkawalnya napi/ tahanan dengan formasi/

posisi yang telah ditentukan

6

Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 1 (satu) petugas disamping kanan atau kiri narapidana dan tahanan;

perlengkapan pengawalan

rendah2 menit

masuknya napi/ tahanan dengan formasi/ posisi yang telah ditentukan

7Melakukan koordinasi dengan TNI/Polri terhadap narapidana atau tahanan yang melawan;

alat komunikasi paling cepat dan

aktual5 menit

terkoordinasinya dengan TNI/Polri terhadap

kejadian perlawanan oleh narapidana

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

315

Page 323: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

8 Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai keperluan;

perlengkapan pengawalan

rendah10 menit terserahkannya

narapidana

9 Membuat dan menandatangani administrasi penyerahan;

berkas/dokumen serah terima 1 menit

ada dan ditandatanganinya

administrasi serah terima penyerahan

10 Mengembalikan narapidana dan tahanan selesai keperluan;

perlengkapan pengawalan

rendah2 menit kembalinya napi/

tahanan

11 Membuat dan menandatangani administrasi pengembalian;

berkas/dokumen serah terima 1 menit

ada dan ditandatanganinya

administrasi serah terima pengembalian

12 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;

ATK dan dokumentasi 1 menit laporan

13

Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.

ATK dan dokumentasi 5 menit tambahan berita acara

SOP Pengawalan Pengamanan RendahJumlah : 13Waktu : 52 menit

316

Page 324: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut

Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI KERUSAKAN KENDARAAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

6. Memiliki kemampuan P3K

317

Page 325: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi kerusakan kendaraan sebagai berikut:

Surat Keputusan situasional Perintah

2Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap duduk ditempatnya;

perintah lisan situasional kewaspadaan

3 Memastikan pintu kendaraan tetap dalam keadaan terkunci; situasional kewaspadaan

4

Apabila kerusakan diperkirakan cukup lama, maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat untuk memberitahukan kerusakan tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan dan kendaraan pengganti;

alat komunikasi 1 menit bantuan pengamanan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

318

Page 326: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5

Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kendaraan, maka sedapat mungkin membawa dan mengevakuasi narapidana atau tahanan yang dikawal ke Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat;

evakuasi situasional bantuan pengamanan

6

Menggunakan kendaraan pengganti yang dapat digunakan untuk membawa narapidana atau tahanan yang dikawal menuju ke tempat tujuan;

kendaraan pengganti situasional kewaspadaan

7

Membuat berita acara kerusakan dan tindakan-tindakan yang telah diambil, dan segera melaporkannya kepada Kepala Lapas dan Rutan.

laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis

SOP Pengawalan Saat Kendaraan RusakJumlah : 7Waktu : situasional

319

Page 327: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata 2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan

4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi

5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut

Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI KERUSUHAN MASSA

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

6. Memiliki kemampuan P3K

320

Page 328: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memberikan tanda bahaya; peringatan seketika penindakan

2Petugas mengarahkan senjata dan memberikan perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;

peringatan seketika penindakan

3Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apabila perintah tidak diindahkan bagi yang melarikan diri atau melawan petugas;

peringatan seketika penindakan

4 Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan; peringatan seketika penindakan

5 Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa; peringatan seketika penindakan

6 Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat. alat komunikasi seketika bantuan pengamanan

7 Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidanaatau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat; Evakuasi seketika evakuasi

8 Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal. Kendaraan kondisional Melanjutkan

perjalanan

9 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis

SOP Pengawalan Saat Terjadi Kerusuhan MassaJumlah : 9Waktu : kondisional

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

321

Page 329: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut

Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI PERCOBAAN PELARIAN ATAU PELARIAN DAN PERLAWANAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

322

Page 330: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memberikan tanda bahaya; peringatan seketika penindakan

2

Petugas mengarahkan senjata dan memberikan perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;

peringatan seketika penindakan

3Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apabila perintah tidak diindahkan bagi yang melarikan diri atau melawan petugas;

peringatan seketika penindakan

4Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;

peringatan seketika penindakan

5 Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa; peringatan seketika penindakan

6 Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat. alat komunikasi seketika bantuan

pengamanan

7Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;

alat komunikasi seketika evakuasi

8Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.

alat komunikasi seketika melanjutkan perjalanan

9 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis

SOP Pengawalan Saat Terjadi Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan Jumlah : 9Waktu : kondisional

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

323

Page 331: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut

Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI PENYERANGAN DARI LUAR

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

324

Page 332: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memberikan tanda bahaya; peringatan situasional penindakan

2Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap duduk ditempatnya;

peringatan situasional penindakan

3 Memastikan pintu kendaraan tetap dalam keadaan terkunci; peringatan situasional penindakan

4

Apabila penyerangan cukup membahayakan, maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat untuk memberitahukan peristiwa tersebut dan meminta bantuan;

alat komunikasi situasional bantuan pengamanan

5 Mencari jalur alternatif untuk menghindari daerah penyerangan; kendaraan situasional evakuasi

6

Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;

alat komunikasi situasional evakuasi

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

325

Page 333: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Petugas mengarahkan senjata dan memberikan peringatan kepada penyerang untuk menjauh dari kendaraan;

peringatan situasional penindakan

8Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apbila perintah tidak diindahkan;

peringatan situasional penindakan

9

Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;

peringatan situasional penindakan

10 Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa; peringatan situasional penindakan

11

Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.

kendaraan situasional melanjutkan perjalanan

12 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis

SOP Pengawalan Saat Terjadi Penyerangan dari LuarJumlah : 12Waktu : situasional

326

Page 334: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam2. Buku Lapor3. Senjata Api dan Amunisi4. Pelontar dan Gas Air Mata5. Semprotan Merica6. Tongkat Kejut7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam8. Alat Komunikasi9. Tongkat "T" atau Rotan

Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI NARAPIDANA ATAU TAHANAN SAKIT

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

6. Memiliki kemampuan P3K

327

Page 335: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Mengeluarkan narapidana dan tahanan yang sakit dari kendaraan untuk mendapatkan pertolongan pertama;

alat komunikasi seketika evakuasi

2 Segera berhenti pada Lapas atau Rutan atau POLRI/TNI terdekat untuk meminta bantuan; alat komunikasi seketika evakuasi

3

Apabila narapidana atau tahanan yang bersangkutan harus dirawat, maka segera meminta bantuan kepada Lapas atau Rutan terdekat untuk penitipan sementara dengan membuat berita acara penitipan.

peringatan seketika penindakan

4 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menitlaporan lisan dan tertulis

SOP Pengawalan Saat Terjadi Narapidana atau Tahanan Sakit Jumlah : 4Waktu : kondisional

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

328

Page 336: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector5. Cairan Anti Septic

7. Buku Laporan8. Alat Komunikasi

Peringatan Pencatatan dan pendataan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Pengunjung

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP Penggeledahan

6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

329

Page 337: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Mengeluarkan semua barang, melepas penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki danatau kaos kaki untuk diletakkan di atas meja;

meja pemeriksaan

barang1 menit pemeriksaan

barang

2

Mempersilahkan pengunjung memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang melekat pada pengunjung;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

3 Memberitahu kepada pengunjung bahwa penggeledahan akan dimulai;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

4

Menyiapkan diri untuk memeriksa dengan posisi kuda-kuda dengan kaki dominan di belakang dan kaki satunya berada di antara kaki pengunjung;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

5Memeriksa ketiak tangan kanan dan kiri dan ujung ketiak kanan dan kiri hingga telapak tangan kanan dan kiri;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

330

Page 338: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6

Memeriksa dada depan dengan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

7

Memeriksa pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

8Memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

9Mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

10

Meminta pengunjung membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

11Memeriksa rambut bagian kanan depan hingga belakang dan kiri depan hingga belakang;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

331

Page 339: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

12Memeriksa kerah baju, lengan baju, jahitan baju, saku dan lipatan-lipatan baju;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

13

Memeriksa lilitan kain di pinggang (stagen) atau aksesoris lainnya, membuka cadar dan pakaian dalam, pembalut dan menggantinya dengan yang baru bagi pengunjung perempuan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

14

Memeriksa pakaian, peralatan dan aksesoris yang digunakan dan melakukan penggantian popok bagi pengunjung yang membawa bayi;

peralatan pemeriksaan

barang1 menit pemeriksaan

barang

15

Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;

loker penitipan 1 menit

barang bawaan yang

dilarang dititipkan

16Mengizinkan pengunjung meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan penggeledahan.

alat tulis 1 menit laporan

SOP Penggeledahan PengunjungJumlah : 16Waktu : 16 menit

332

Page 340: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4.Metal Detector5. Cairan Anti Septic

7. Alat Komunikasi8. Buku Laporan

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP

6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Petugas

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

333

Page 341: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Mengeluarkan semua barang, melepas penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki danatau kaos kaki untuk diletakkan di atas meja;

peralatan penggeledahan

barang1 menit pemeriksaan

barang

2

Mempersilahkan petugas memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang melekat pada tubuh;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

3

Meminta berdiri berputar membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

4 Memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit penggeledahan

5

Menyiapkan diri untuk memeriksa dengan posisi kuda-kuda dengan kaki dominan di belakang dan kaki satunya berada di antara kaki pengunjung;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

334

Page 342: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6Memeriksa ketiak tangan kanan dan kiri dan ujung ketiak kanan dan kiri hingga telapak tangan kanan dan kiri;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

7

Memeriksa dada depan dengan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

8

Memeriksa pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

9Memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

10Mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

11

Meminta pengunjung membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

335

Page 343: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

12

Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;

loker penitipan 1 menitbarang yang

dilarang dititipkan

13Mengizinkan petugas meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan penggeledahan;

alat tulis 1 menit laporan

SOP Peggeledahan Petugas Jumlah : 13Waktu : 13 menit

336

Page 344: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector5. Cairan Anti Septic

7. Alat Komunikasi

Peringatan Pencatatan dan pendataan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP Penggeledahan

6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Narapidana atau Tahanan dengan Pakaian

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

337

Page 345: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Mengeluarkan semua barang, melepas penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki danatau kaos kaki untuk diletakkan di atas meja;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

2

Mempersilahkan memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang melekat pada pengunjung;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

3Membuat jarak yang ideal berhadapan dengan narapidana atau tahanan untuk dilakukan penggeledahan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

4Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mundur ketika ditemukan barang yang terjatuh;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

5 Mengambil dan memeriksa barang yang terjatuh untuk diamankan;

peralatan pemeriksaan

barang1 menit pemeriksaan

orang

6

Memeriksa alas kaki dan memastikan lapisan menempel secara permanen ke alas kaki serta mengangkat lapisan alas kaki untuk melihat adanya barang yang disembunyikan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

338

Page 346: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Meminta berdiri, berputar dan membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

8 Memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

9

Menyiapkan diri untuk memeriksa dengan posisi kuda-kuda dengan kaki dominan di belakang dan kaki satunya berada di antara kaki pengunjung;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

10Memeriksa ketiak tangan kanan dan kiri dan ujung ketiak kanan dan kiri hingga telapak tangan kanan dan kiri;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

11

Memeriksa dada depan dengan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

12

Memeriksa pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

339

Page 347: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

13Memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

14

Menempatkan kedua telapak tangan di bawah lengan narapidana atau tahanan dan menelusuri bagian samping tulang rusuk;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

15Mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

16

Meminta pengunjung membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

17Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;

loker penitipan 1 menit

barang bawaan yang

dilarang dititipkan

18Mengizinkan pengunjung meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan penggeledahan

alat tulis 1 menit laporan

SOP Penggeledahan Narapidana dan Tahanan Dengan Pakaian Jumlah: 18Waktu: 18 menit

340

Page 348: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

7. Alat Komunikasi

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Nama SOP

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Narapidana atau Tahanan Tanpa Pakaian

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP Penggeledahan

1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector

341

Page 349: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Memerintahkan narapidana atau tahanan memasuki tempat penggeledahan yang tertutup;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

2

Memerintahkan narapidana atau tahanan berganti posisi untuk memperlihatkan anggota tubuh untuk menunjukkan tidak ada benda terlarang pada bagian tubuh narapidana atau tahanan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

3Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk memberikan pakaiannya satu per satu kepada Petugas yang menggeledah;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

4Menggeledah dengan cara hanya menyentuh pakaian narapidana atau tahanan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

5

Menggeledah pakaian secara menyeluruh dan memastikan tidak ada benda terlarang yang disembunyikan pada jahitan baju. Petugas menggeledah pakaian saat diterima, lalu menyisihkan pakaian tersebut setelah digeledah;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

342

Page 350: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6

Meminta narapidana atau tahanan untuk menghadap ke arah petugas dan memerintahkan meluruskan tangannya ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas untuk meregangkan jari-jarinya;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

7

Memastikan tidak ada sesuatu yang disembunyikan di antara jari-jari narapidana atau tahanan dengan cara narapidana atau tahanan menyisir rambutnya dengan tangan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

8

Meminta narapidana atau tahanan memiringkan kepala ke samping kanan dan kiri dan menarik bagian atas telinga untuk memasstikan tidak ada yang disembunyikan di balik daun telinga;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

9

Meminta narapidana untuk membuka mulut dan menggerakkan lidah serta memerintahkan narapidana dan tahanan menarik bibir untuk memastikan tidak ada barang yang disembunyikan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

10Memerintahkan narapidana atau tahanan melepas gigi palsu untuk pemeriksaan mulut secara menyeluruh;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

11

Memerintahkan narapidana atau tahanan mengangkat kedua tangan ke atas kepala untuk pemeriksaan bagian tubuh dan ketiak seperti bekas luka atau kecelakaan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

343

Page 351: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

12

Meminta narapidana atau tahanan mengangkat satu kaki secara bergantian untuk pemeriksaan bagian telapak kaki dan menggunakan satu tangannya agar seimbang;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

13

Meminta narapidana atau tahanan menunduk dari bagian pinggang dan menggunakan kedua tangannya membuka bokongnya, agar memastikan barang yang disembunyikan di bokong dan anus;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

14Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mengambil posisi jongkok dan mengejan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

15Menghubungi Karupam atau Kepala Pengamanan adanya barang di dalam anus narapidana atau tahanan;

peralatan pemeriksaan

orang1 menit pemeriksaan

orang

16Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;

loker penitipan 1 menitbarang

bawaan yang dilarang dititipkan

17Meminta narapidana atau tahanan untuk memakai kembali pakaiannya yang telah digeledah.

alat tulis 1 menit laporan

SOP Penggeledahan Narapidana dan Tahanan Tanpa Pakaian Jumlah : 17Waktu : 17 menit

344

Page 352: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

7. Alat KomunikasiPeringatan Pencatatan dan pendataan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP

5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Barang

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

345

Page 353: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM

KPR KARUPAM ANGGOTA RUPAM

KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Memastikan barang terlarang tidak masuk ke dalam Lapas dan Rutan seperti barang elektronik, alat telekomunikasi, senjata tajam, senjata api dan bahan peledak, korek api, barang dari kaca dan besi, narkoba, minuman keras, makanan dan minuman yang berbau tidak sedap dan memabukan,video compact disc (vcd)/audio visual, kamera, buku-buku yang dianggap membahayakan, pakaian dan handuk basah, uang tunai, barang-barang lain yang dapat membahayakan;

papan informasi larangan 1 menit

barang terlarang

tidak masuk lapas/rutan

2

Meminta pengunjung meletakan barang bawaan di atas meja atau tempat yang disediakan lainnya;

meja pemeriksaan 1 menit

pemeriksaan barang bawaan

3

Memeriksa barang bawaan pengunjung dan memisahkannya dari barang-barang yang dilarang dibawa masuk atau berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;

peralatan pemeriksaan

barang1 menit

pemeriksaan barang bawaan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

346

Page 354: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

4

Memeriksa barang atau makanan yang terbungkus dalam kemasan seperti rokok, sabun, odol, minyak rambut, sandal, sepatu, mie instant, buah-buahan, roti, gula, nasi, bubur dan minuman dengan cara membuka, membelah, mengaduk, atau mengocok;

peralatan pemeriksaan

barang1 menit

pemeriksaan barang bawaan

5

Memeriksa secara seksama barang bawaan berupa pakaian dengan cara memeriksa lipatan-lipatan dan saku pakaian;

peralatan pemeriksaan

barang1 menit

pemeriksaan barang bawaan

6

Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang;

peralatan pemeriksaan

barang1 menit

pemisahan barang bawaan

7

Menyatukan barang bawaan yang dapat dibawa masuk dengan memasukan ke dalam kantong plastik transparan dan kemudian diberikan ikatan;

peralatan pemeriksaan

barang1 menit

barang bawaan selesai

digeledah

8

Menititipkan barang-barang di petugas untuk dicatat dan dikembalikan kembali kepada pengunjung.

loker penitipan barang bawaan 1 menit

penitipan barang bawaan

SOP Penggeledahan Barang Jumlah : 8Waktu: 8 Menit

347

Page 355: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

7. Alat Komunikasi8. Inspection Mirror9. Tongkat

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP

5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Kendaraan

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

348

Page 356: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Melakukan pemeriksaan kendaraan di area gerbang halaman depan Lapas dan Rutan atau titik pemeriksaan lain yang telah ditentukan Lapas dan Rutan;

alat tulis 1 menit

pemeriksaan kendaraan di

halaman depan

2 Mengeluarkan penumpang dari mobil; alat tulis 1 menit pemeriksaan penumpang

3 Memeriksa tanda pengenal resmi penumpang; alat tulis 1 menitpemeriksaan

tanda pengenal

4

Memerintahkan pengemudi untuk masuk ke dalam kendaraan dan mengemudikan kendaraannya menuju area gerbang halaman atau titik pemeriksaan lain sehingga kendaraan dapat digeledah;

alat tulis 1 menitpemeriksaan

di pintu gerbang

5 Memerintahkan pengemudi keluar atau turun dari kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan

pengemudi

6 Membuka seluruh pintu, kap, serta bagasi kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan

7Memeriksa mulai dari kap kendaraan dan bagian kabel, peralatan dan perlengkapan tang tidak lazim, cetakan tangan dan debu atau kotoran;

alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan

8 Memeriksa dan melihat bagian samping dan belakang mesin kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan

kendaraan

9 Memeriksa bagian depan kendaraan dan bagian bawah tempat mesin menggunakan tongkat dengan cermin; alat tulis 1 menit pemeriksaan

kendaraan

10Menutup kap kendaraan sebagai tanda bahwa Petugas telah menggeledah bagian depan kendaraan dengan menyeluruh;

alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

349

Page 357: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

11Memeriksa bagian penumpang dengan melihat ke bagian dalam bagian setir dan ban bagian penumpang depan;

alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan

12

Memeriksa bagian penumpang depan pada bagian laci kompartemen, tempat penyimpanan tengah, di bawah kursi, dibawah karpet, bagian-bagian di antara jok kursi dan sandaran kursi di bawah karpet, dan daerah bagian penumpang depan untuk melihat apakah ada yang mencurigakan;

alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan

13 Menutup pintu sebagai tanda bahwa Petugas telah menggeledah seluruh bagian kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan

kendaraan

14 Memeriksa bagian belakang mobil meliputi kursi belakang dan ruang di belakang kursi; alat tulis 1 menit pemeriksaan

kendaraan

15Memeriksa menggunakan tongkat besi untuk memeriksa bak pada kendaraan pengangkut sampah dengan cara mengaduk dan menusuk-nusuk sampah;

alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan

16 Memeriksa kemudi, membuka jok, tempat bahan bakar, mesin dan barang-barang lainnya yang melekat; alat tulis 1 menit pemeriksaan

kendaraan

17 Mendampingi pengemudi hingga saat melakukan bongkar muat; alat tulis 1 menit pengawalan

18

Mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang apabila ditemukan barang yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

alat tulis 1 menit pengamanan

SOP Penggeledahan Kendaraan Jumlah : 18Waktu : 18 menit

350

Page 358: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

7. Alat Komunikasi8. Tongkat

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Kamar

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP

1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector

351

Page 359: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Mensterilkan barang-barang yang tidak diperlukan saat penggeledahan. 1 menit

persiapan penggeledaha

n

2

Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk keluar dari kamar dan mengosongkan kamar dan menutup serta mengunci kamar-kamar hunian.

1 menit

pengeluaran narapidana dan tahanan dari dalam

kamar

3 Menggeledah narapidana dan tahanan sebelum ke luar kamar.

peralatan penggeledahan

orang1 menit

penggeledahan narapidana dan tahanan

4Memerintahkan kepada narapidana dan tahanan untuk berbaris dengan tertib didepan kamarnya masing-masing.

1 menit aman dan tertib

5

Melakukan penggeledahan kamar satu persatu dengan mengikut sertakan 1 (satu) orang narapidana dan tahanan kamar tersebut.

peralatan penggeledahan

kamar1 menit penggeledaha

n kamar

6Menggeledah narapidana dan tahanan untuk kembali ke kamar setelah penggeledahan kamar selesai.

peralatan penggeledahan

orang1 menit

narapidana dan tahanan

berada dalam kamar kembali

SOP Penggeledahan Kamar Jumlah : 6Waktu : 6 menit

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

352

Page 360: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

7. Alat Komunikasi8. Tongkat

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Penggeledahan Ruangan

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika

5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)

6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP

1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector

353

Page 361: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Mensterilkan barang-barang yang tidak diperlukan saat penggeledahan; 1 menit

persiapan penggeledahan

ruangan

2

Memerintahkan narapidana, tahanan atau petugas untuk meninggalkan barang-barang di ruangan yang akan digeledah;

peralatan penggeledahan

orang1 menit penggeledahan

barang-barang

3Meminta semua narapidana, tahanan atau petugas untuk keluar atau dari ruangan;

peralatan penggeledahan

orang1 menit

pengeluaran narapidana,

tahanan atau petugas

4 Menggeledah narapidana, tahanan atau petugas sebelum keluar ruangan;

peralatan penggeledahan

orang1 menit penggeledahan

orang

5Mengikutsertakan 1 (satu) orang narapidana, tahanan atau petugas saat penggeledahan;

peralatan penggeledahan

orang1 menit penggeledahan

ruangan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

354

Page 362: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6

Memeriksa ruangan dengan cara meraba, mengetuk, membongkar bagian dan fasilitas ruangan meliputi, teralis besi, kawat berduri, dinding, lantai, plafon, toilet, peralatan mandi, perlengkapan tidur, lemari, meja, kursi, peralatan elektronik, bak air, halaman, peralatan makan dan minum, peralatan kesehatan, peralatan kerja, peralatan kantor, peralatan ibadah, buku dan arsip, memeriksa pakaian, sarung dan mukena, dan bagian lain yang dianggap perlu;

peralatan penggeledahan ruangan/kamar

1 menit penggeledahan ruangan

7

Menggali tanah atau tanaman yang diduga sebagai tempat menyembunyikan barang terlarangsetelah penggeledahan kamar selesai;

peralatan penggeledahan ruangan/kamar

1 menit penggeledahan ruangan

8

Mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang ketika barang terlarang ditemukan.

alat tulis 1 menit berita acara

SOP Penggeledahan Ruangan Jumlah : 8Waktu : 8 menit

355

Page 363: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

4. Menguasai tentang tugas dan fungsi serta SOP-SOP Pengamanan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan; 5. Memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba;

6. Memiliki kemampuan analisa intelijen;Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

1. Seragam 10. Rompi dan sarung tangan anti sajam2. Buku Lapor 11. Masker gas 3. Tongkat Kejut (Stun gun ) 12. Pengeras suara4. Semprotan merica 13. Sarung tangan5. Alat Komunikasi (HT)6. Senter7. Payung8. Jas hujan 9. Sepatu boot

Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP INSPEKSI

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

356

Page 364: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Strktural

Anggota Rupam

Kalapas/Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Mengecek absensi;

daftar pelaksanaan

tugas, alat tulis dan perlengkapan

inspeksi

1 menit dokumentasi

2Memeriksa pelaksanaan perintah dan kesesuaian pembagian tugas;

alat tulis 1 menit pencatatan

3 Memeriksa buku laporan; alat tulis 5 menit pengecekan

4Mencatat pelaksanaan tugas sesuai dengan daftar yang dibawa;

daftar pelaksanaan tugas 5 menit pengecekan

5 Memeriksa proses penguncian; 5 menit pengecekan

6 Memeriksa sarana dan prasarana pengamanan; 5 menit pengecekan

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

357

Page 365: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Memberikan teguran apabila mekanisme pengamanan tidak dilaksanakan dan peralatan pengamanan tidak digunakan sebagaimana mestinya;

5 menit pengecekan

8

Mengambil tindakan segera apabila memperoleh temuan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan tugas penjagaan;

5 menit pengecekan

9 Melakukan inspeksi sewaktu-waktu; seketika penindakan

10

Membuat laporan laporan tertulis dan laporan lisan dalam hal-hal tertentu yang bersifat mendesak.

laporan seketika penindakan

SOP InspeksiJumlah : 12Waktu :

358

Page 366: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Monitor CCTV2. Buku Lapor 11. Alat Komunikasi (HT)3. Hand Metal Detector 12. Alat pemadam api (APAR)4. Tongkat Kejut (Stun gun ) 13. Jam dinding5. Gembok pintu cadangan 14. Lampu darurat (Emergency Lamp )6. Lemari anak kunci 15. Senter7. Lemari master kunci 16. Interkom8. Semprotan merica 17. Papan kontrol lalu lintas penghuni9. Kamera CCTV (digital & Infrared) 18. Papan instruksi/pengumuman

Peringatan Pencatatan dan pendataan

5. Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan dan Kepribadian;

6. Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gangguan Keamanan dan Ketertib

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP KONTROL

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Telah mengikuti pelatihan intelijen;

359

Page 367: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Karupam/Wakil

Karupam

Kalapas/Karutan KPLP KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Melakukan koordinasi pada saat akan melakukan kontrol bersama Wakil Karupam;

daftar kontrol 1 menit dokumentasi

2

Menentukan Wakil Kerupam untuk melaksanakan kontrol atau tetap berada di ruang kontrol;

jadwal 1 menit pengecekan

3Memeriksa keberadaan petugas pengamanan di area-area masing-masing;

3

Memeriksa sarana dan prasarana pengamanan sebagaimana yang diatur dalam standar ini;

daftar hadir 5 menit pengecekan

4

Memeriksa sarana dan prasarana administrasi pengamanan, seperti : Buku laporan jaga, absensi jaga petugas, daftar lalu lintas orang, dan daftar peralatan keamanan;

daftar hadir 5 menit pengecekan

KETERANGANKEGIATAN

MUTU BAKU

NO

360

Page 368: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5

Memeriksa sarana dan prasarana kantor, seperti: pagar, pintu, teralis, jendela, alat komunikasi;

buku lapor 5 menit pengecekan

6

Memastikan narapidana dan tahanan berada pada blok, kamar atau melakukan aktifitas di tempat-tempat yang telah ditentukan;

alat tulis 5 menit pengecekan

7

Menghimpun dan mengembangkan informasi terkait potensi gangguan keamanan dan ketertiban;

5 menit pengecekan

8

Meminta kepada anggota regu pengamanan melakukan kontrol di areanya masing-masing;

5 menit terkumpulnya informasi

9 Memerintahkan Penggunaan kekuatan apabila diperlukan; peringatan seketika penindakan

10

Menegur dan memberi motivasi kepada petugas yang lalai dalam melaksanakan tugasnya;

peringatan seketika penindakan

11

Membuat laporan berkala dan dilaporkan langsung kepada Kepala Pengamanan dan Kepala Lapas atau Rutan;

jadwal seketika pengecekan

361

Page 369: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

12Membuat laporan seketika jika terjadi gangguan keamanan dan ketertiban;

peringatan 5 menit penindakan

13 Menerima laporan; buku lapor laporan

14 Melakukan kontrol sewaktu-waktu. buku lapor laporan

SOP KontrolJumlah : 14Waktu : kondisional

362

Page 370: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWASAN KOMUNIKASI SURAT

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

363

Page 371: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. Kotak P3K

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Pelaksanaan kegiatan intelijen dilakukan oleh pejabat yang memiliki fungsi dan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini

364

Page 372: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Pengamanan Karupam KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Mencatat penerimaan dan pengiriman surat;

ATK Situasional

tercatatnya penerimaan

dan pengiriman surat

2 Mencatat pengirim dan penerima surat; ATK Situasional

tercatatnya penerima dan pengirim surat

3 Membuka isi surat; alat pembuka surat Situasional

terbukanya surat dari amplop

4 Membaca isi surat; ATK Situasional terbacanya isi surat

5

Melaporkan kepada atasan jika isi surat mengandung materi yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib;

ATK, alat komunikasi Situasional laporan

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

365

Page 373: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6

Menyita surat untuk selanjutnya dilakukan investigasi;

ATK Situasional tersitanya surat

7Memberi persetujuan isi surat;

ATK Situasional membaca isi surat

8 Memberi stampel; ATK Situasional terstempelnya surat

9

Menutup kembali surat yang telah diperiksa atau diteliti;

alat perekat surat Situasionaltersegel/

tertutupnya surat kembali

10

Menjadikan isi surat sebagai salah satu sumber informasi intelijen;

ATK Situasional laporan informasi

11Melaporkan seluruh surat yang masuk dan keluar;

ATK, alat komunikasi Situasional laporan

12 Menerima laporan ATK, alat komunikasi Situasional laporan

SOP PENGAWASAN KOMUNIKASI SURATJumlah : 12Waktu : Situasional

366

Page 374: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam

12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Papan Lalu Lintas Penghuni

14. Kotak P3K

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

16. Alat Perekam

8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)

Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan kegiatan intelijen dilakukan oleh pejabat yang memiliki fungsi dan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWASAN ALAT KOMUNIKASI

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

367

Page 375: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas Pengamanan Karupam KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Membuat jadwal penggunaan alat komunikasi; papan informasi jadwal Situasional adanya jadwal komtrol

komunikasi

2Mencatat nama dan nomor telepon yang dihubungi narapidana dan tahanan;

ATK Situasional

adanya list/daftar nomor keluarga/relasi

napi/tahanan yang telah diklarifikasi dan diijinkan

3 Mendengar, merakam dan mencatat isi pembicaran; alat rekam/recorder Situasional adanya hasil rekaman

setiap komunikasi

4Melarang narapidana dan tahanan berkomunikasi apabila berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib;

Situasional terputusnya hubungan komunikasi

5Melaporan kepada atas jika isi pembicaraan berpotensi meninmbulkan gangguan Kamtib;

ATK, alat komunikasi Situasional membuat laporan

6 Menerima laporan dan memberikan persetujuan; ATK, alat komunikasi Situasional menerima dan menelaah

laporan

7Menjadikan isi pembicaaran sebagai salah satu sumber informasi intelijen;

ATK Situasional laporan informasi intelijen

8 Melaporkan seluruh kegiatan penggunaan alat komunikasi; ATK, alat komunikasi Situasional membuat laporan

9 Menerima Laporan ATK, dokumentasi Situasional menerima dan membaca laporan

SOP PENGAWASAN ALAT KOMUNIKASIJumlah : 9Waktu : kondisional

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

368

Page 376: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam

12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Kamera CCTV (digital & Infrared)

14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

16. Kotak P3K

8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp )

Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN STERIL AREA

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

369

Page 377: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Kepala Pengamanan

Kalapas/ Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Memastikan tidak ada bangunan dan aktitifas dalam jarak 5 (lima) meter dari tembok luar;

alat ukur dan ATK situasional

laporan kondisi luar

tembok

2

Memastikan tidak ada benda-benda disekitar steril area menghalangi pandangan petugas pos atas;

situasionalpandangan

tidak terhalangi

3

Memastikan narapidana dan tahanan tidak berada di daerah steril area;

situasionalsteril area bebas dari

napi/ tahanan

4Memastikan tidak ada orang di steril area pagar luar;

situasional

steril area bebas dari siapapun

selain petugas yang sedang piket

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

370

Page 378: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5

Memastikan tidak ada benda atau alat-alat yang dapat digunakan untuk melarikan diri;

situasional

steril area bebas dari alat yang

berpotensi menimbulkan

gangguan kamtib

6Memastikan pagar pembatas steril area dalam kondisi baik;

situasional kontrol pagar pembatas

7

Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan steril area ke dalam buku laporan;

ATK, Buku Laporan situasional laporan

8

Melaporkan kepada atasan apabila ditemukan kesengajaan untuk menggunakan area steril sebagai tempat beraktifitas;

ATK, alat komunikasi situasional laporan

9 Menerima Laporan ATK, alat komunikasi situasional laporan

SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN STERIL AREAJumlah : 9Waktu : Situasional

371

Page 379: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENINDAKAN DI STERIL AREA

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

372

Page 380: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Interkom

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding

9. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataan

Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

373

Page 381: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Kepala Pengamanan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Melarang narapidana dan tahanan agar tidak berada di steril area;

ATK, papan peringatan situasional

napi/tahanan tidak berada di

steril area

2Melarang masyarakat untuk tidak memasuki steril area;

ATK, papan peringatan situasional

masyarakat tidak boleh

berada di steril area

3

Memberikan peringatan kepada setiap masyarakat, narapidana dan tahanan yang memasuki steril area;

ATK, papan peringatan situasional

larangan memasuki steril

area

4

Memerintahkan masyarakat, narapidana dan tahanan untuk menghentikan kegiatan pada steril area;

situasional

menghentikan masyarakat/ napi/tahanan

yang melakukan kegiatan di steril

area

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

374

Page 382: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

5

menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan terhadap perintah untuk meninggalkan steril area;

perlengkapan pengamanan situasional petugas siap

siaga

6Memindahkan benda yang berada di steril area;

peralatan untuk memindahkan

bendasituasional

membersihkan daerah steril

area

7

Membongkar apabila ditemukan adanya bangunan di steril area bagian dalam dan luar.

peralatan untu membongkar

bangunansituasional

membersihkan daerah steril

area

SOP PENINDAKAN di STERIL AREAJumlah : 7Waktu : Situasional

375

Page 383: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal Revisi

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja Nama SOP

Lapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN LALU LINTAS ORANG

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

376

Page 384: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter

2. Buku Lapor 11. Interkom

3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan

4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan

13. Denah evakuasi keadaan darurat

5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. jas Hujan

6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng

7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K

8. Jam dinding

9. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataan

Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

377

Page 385: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM

Kepala Pengamanan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Mencatat setiap orang yang masuk dan keluar dari lingkungan blok dan area kegiatan lain;

ATK, buku laporan situasional

tercatatnya lalu lintas di

blok/area kegiatan

2

Mencatat setiap kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan;

ATK, buku laporan situasional

tercatatnya kegiatan

binapi/yantah

3

Melarang narapidana dan tahanan dari blok lain untuk memasuki blok hunian narapidana dan tahanan lain;

ATK, buku laporan, alat komunikasi

situasional

larangan bagi narapidana

untuk memasuki

blok hunian napi/tahanan

lain

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

378

Page 386: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

4

Menghentikan kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan, apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban;

Alat komunikasi situasional

terhentinya kegiatan dan penindakan gangguan

5

Menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan;

peralatan pengamanan dan alat komunikasi

situasional kondisi siap siaga

6

Melaporkan kepada atasan apabila apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan;

alat komunikasi situasional laporan

7

Membuat laporan pencatatan lalu lintas orang dalam buku laporan;

ATK, buku laporan situasional laporan

8 Menerima Laporan ATK situasional laporan

SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN LALU LINTAS ORANGJumlah : 8Waktu : Situasional

379

Page 387: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas/Rutan Klas .....Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror 2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan pendataan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGUNCIAN PINTU HALAMAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

380

Page 388: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

KARUPAM ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memberikan kunci kepada karupam; anak kunci Situasional karupam menerima

anak kunci

2 Menerima anak kunci dari Karupam; anak kunci Situasional anggota rupam

menerima anak kunci

3

Membuka pintu gerbang halaman pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;

anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal

4Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;

anak kunci Situasional kontrol penguncian pintu gerbang

5

Menutup pintu gerbang halaman pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;

anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal

6Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;

anak kunci Situasional kontrol penguncian pintu gerbang

7Menutup dan mengunci pintu gerbang halaman pada saat hari libur;

anak kunci, perlengkapan pengamanan

Situasional pintu gerbang terkunci

8

Menyerahkan kembali anak kunci kepada karupam setelah selesai menjalankan tugas.

anak kunci Situasional karupam menerima anak kunci

SOP PENGUNCIAN PINTU GERBANG HALAMANJumlah: 8Waktu: Situasional

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

381

Page 389: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas/Rutan Klas .....

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror 2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGUNCIAN GERBANG UTAMA (WASRIK)

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

382

Page 390: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

KARUAPAM ANGGOTA REGU

ADMIN KAMTIB

K. REGU

ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Memberikan kunci kepada petugas pengamanan;

anak kunci Situasional

petugas menerima anak kunci

dari karupam

2Menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;

anak kunci Situasional

karupam menyerahkan

anak kunci kepada petugas

3

Membuka pintu gerbang halaman pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;

anak kunci Situasionalbuka tutup

pintu sesuai jadwal

4Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;

anak kunci Situasionalpengecekan penguncian pintu wasrik

5

Menutup pintu gerbang halaman pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;

anak kunci Situasionalbuka tutup

pintu sesuai jadwal

KEGIATAN

MUTU BAKU

KETERANGANNO

383

Page 391: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

6Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;

anak kunci Situasionalpengecekan penguncian pintu wasrik

7

Menutup dan mengunci pintu gerbang halaman pada saat hari libur;

anak kunci Situasionalbuka tutup

pintu sesuai jadwal

8

Menyerahkan kembali anak kunci kepada karupam setelah selesai menjalankan tugas.

anak kunci Situasional

Petugas menyerahkan kunci kepada

karupam

SOPPINTU GERBANG UTAMAJumlah: 8Waktu:

384

Page 392: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas/Rutan Klas .....

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senjata Api2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan pendataan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGUNCIAN P2U

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

385

Page 393: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

KARUAPAM ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memberikan kunci kepada petugas pengamanan; anak kunci situasional petugas menerima anak

kunci dari karupam

2 Menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan; anak kunci situasional

karupam menyerahkan anak kunci kepada

petugas

3 Menutup dan mengunci pintu setiap saat; anak kunci situasional buka tutup pintu sesuai

jadwal

4Menanyakan keperluan orang yang akan memasuki atau keluar Lapas/Rutan;

ATK, buku laporan, alat komunikasi situasional

terdatanya keperluan orang yang

keluar/masuk dengan benar dan alasan yang

benar

5 Memberikan izin orang untuk memasuki/keluar Lapas/Rutan;

ATK, buku laporan, alat komunikasi situasional

memberikan izin kepada orang yang

keluar/masuk lapas/rutan dengan alasan dan

peraturan yang benar

6 Membuka pintu utama 1 dan Pintu Utama 2 secara tidak bersamaan; anak kunci situasional buka tutup pintu sesuai

jadwal

7 Menutup dan mengunci pintu kembali; anak kunci situasional pintu tertutup dan

terkunci

8Menyerahkan kembali kunci kepada Petugas Pengamanan Pengganti setelah selesai menjalankan tugas.

anak kunci situasional petugas menyerahkan kunci kepada karupam

SOP PENGUNCIAN P2UJumlah : 8Waktu :

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

386

Page 394: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas/Rutan Klas .....

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Borgol2. senter 11. Payung3. tongkat"T" 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan pendataan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGUNCIAN KAMAR

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

387

Page 395: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

KARUPAM ANGGOTA REGU

Kalapas/Karutan

KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Memberikan kunci kepada petugas pengamanan;

anak kunci Situasionalpetugas

menerima anak kunci

2Menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;

anak kunci Situasionalkarupam

penyerahkan anak kunci

3

Membuka pintu kamar pada pukul 07.00-10.00, 12.00-13.00 dan 15.00.17.00 waktu setempat;

anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal

4

Membuka kamar untuk kepentingan pembinaan atas persetujuan Kalapas/Karutan;

anak kunci Situasional

kamar yang terbuka hanya untuk kegiatan

pembinaan yang disetujui

5

Melakukan penghitungan narapidana dan tahanan dalam kamar sebelum dan setelah pembukaan kamar;

ATK, buku laporan Situasional

terhitungnya napi/tahanan

sesuai dengan jumlah yang

benar dan sah

6

Menutup dan mengunci pintu kamar pada pukul 10.00 -12.00, 13.00-15 dan 17.00-07.00 waktu setempat;

anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

388

Page 396: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Menutup pintu diluar jadwal yang telah ditentukan apabila situasi dan kondisi pengamanan tidak memungkinkan;

anak kunci Situasional

memastikan pintu terkunci

dan situasi aman

8Mengecek ulang penguncian pintu kamar hunian;

anak kunci Situasional memastikan pintu terkunci

9 Memeriksa jeruji kamar sel;

alat pemeriksaan/

kontrolSituasional

terperiksanya jeruji sel

dengan benar

10Memeriksa gembok selalu terpasang dan terkunci di pintu;

anak kunci Situasional memastikan pintu terkunci

11menyerahkan kunci pada Kepala Regu Pengamanan;

anak kunci Situasionalkarupam

menerima anak kunci

12Karupam Menyimpan kunci kamar di lemari kunci

anak kunci Situasionalkarupam

menyimpan anak kunci

SOP Penguncian KamarJumlah:Total:

389

Page 397: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas/Rutan Klas .....

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Borgol2. senter 11. Payung3. Tongkat "T" 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan pendataan

6. Memiliki kemampuan P3K

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGUNCIAN BLOK

4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

390

Page 398: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Anggota Regu

ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Menutup dan mengunci pintu setiap saat; anak kunci Situasional

pintu selalu tertutup dan

terkunci dengan benar dan teliti

2

Membuka pintu blok hanya untuk kepentingan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan;

anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal

3 Melakukan pengecekan ulang penguncian pintu blok; anak kunci Situasional

pengecekan penguncian

pintu

4Melakukan pencatatan keluar masuk narapidana dan tahanan;

ATK, alat komunikasi, buku

laporanSituasional

tercatatnya lalu lintas

narapidana/ tahanan

5Memastikan gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu blok;

anak kunci Situasionalpengecekan penguncian

pintu

6 Menyimpan kunci blok. anak kunci Situasional tersimpannya anak kunci blok

SOP PENGUNCIAN PINTU BLOKJumlah : 7Waktu :

KEGIATANMUTU BAKU

KETERANGANNO

391

Page 399: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas/Rutan Klas .....Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Sepatu boot2. senter 11. Payung3. Lampu darurat (Emergency 4. Buku Laporan5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Jas Hujan9. Daftar Telepon Penting

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGUNCIAN RUANG KANTOR

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

392

Page 400: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Mengambil kunci pada lemari kunci di ruang karupam;

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional mengambil anak kunci

2 Membuka ruangan sesuai dengan jadwal kegiatan pada jam kerja;

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional membuka ruangan

3 Membuka ruangan diluar jam kerja harus seizin Kalapas/Karutan;

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional membuka ruangan

4 Memeriksa inventaris yang ada di ruang kegiatan;

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional pemeriksaan inventaris

5Memastikan tidak ada narapidana dan tahanan di ruang kegiatan diluar jadwal kegiatan;

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional

tidak ada napi/tah diruang kegiatan diluar

jadwal kegiatan

6 Mematikan air, listrik dan alat elektronik;

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional

tidak ada air, listrik, alat elektronik yang

mengalir/hidup di luar jadwal

7 Mengunci jendela; alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional terkuncinya jendela

8

Memastikan tidak ada peralatan seperti tangga, bangku dan sebagainya yang dapat digunakan untuk melarikan diri;

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional

tidak adanya alat2 yang berpotensi

menimbulkan gangguan kamtib

9 Mengunci pintu; alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional terkuncinya pintu

10Menyerahkan dan menyimpan anak kunci pada lemari kunci di ruang Karupam.

alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional Karupam menerima

anak kunci

SOP PENGUNCIAN RUANG KANTORJumlah: 10Waktu : Situasional

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

393

Page 401: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENEMPATAN SEL PENGASINGAN

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

394

Page 402: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Menempatkan narapidana atau tahanan yang melakukan Pelanggaran tata Tertib Lapas dan Rutan ;

alat tulis 7 hari penempatan di sel pengasingan

2Melarang dikenakannya hukuman tambahan atau tindakan tidak patut dari petugas;

situasional tindakan sesuai peraturan

3Memberikan dan memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;

alat makan dan minum situasional

terpenuhinya makan, minum dan pelayanan

kesehatan di sel pengasingan

4Melarang penyiksaan narapidana dan tahanan yang sedang berada di sel pengasingan;

situasional tidak terjadi penyiksaan

5

Melaporkan pelakasanaan tindakan disiplin kepada Kalapas/karutan dengan tembusan kepada keluarga atau pensihat hukumnya;

alat tulis situasional laporan

6Melaporkan segera jika terjadi peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin;

alat tulis situasional laporan

7 Laporan alat tulis 5 menit laporan

KETERANGAN

Waktu : Situasional

KEGIATANMUTU BAKU

NO

Jumlah : 7SOP PENEMPATAN SEL PENGASINGAN

395

Page 403: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENEMPATAN SEL ISOLASI

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

396

Page 404: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Menempatkan langsung narapidana atau tahanan yang terlibat dalam gangguan kemanan dan ketertiban ;

alat tulis, sel isolasi Situasional penempatan di

sel isolasi

2Menempatkan narapidana dan tahanan berdasarkan permohonan tertulis narapidana dan tahanan kepada Kalapas/Karutan;

alat tulis, sel isolasi Situasional

penempatan di sel isolasi

sesuai dengan permohonan

3

Menempatkan narapidana dan tahanan yang berasal dari mantan aparatur negara atau aparat penegak hukum, Whistle blower, atau karena pertimbangan medis;

alat tulis, sel isolasi Situasional penempatan

terpisahkan

4 Memberikan kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;

peralatan makan dan minum Situasional

terpenuhinya makan, minum dan pelayanan kesehatan di

sel isolasi

5 Melarang penyiksaan narapidana dan tahanan yang sedang berada di sel pengasingan; Situasional tidak terjadi

penyiksaan

6Melaporkan pelaksanaan tindakan disiplin kepada Kalapas/karutan dengan tembusan kepada keluarga atau pensihat hukumnya;

alat tulis Situasional laporan

7Melaporkan segera jika terjadi peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin.

alat tulis Situasional laporan

SOP PENEMPATAN SEL ISOLASIJumlah : 7Waktu :

KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO

397

Page 405: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom

Peringatan Pencatatan dan pendataanPeralatan senjata api dikendalikan berdasarkan standar ini dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENEMPATAN BLOK KHUSUS

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatandan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

398

Page 406: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PEMBINAAN PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Melakukan asesmen kebutuhan dan asesmen resiko; alat tulis Situasional terklasifikasi

2Menempatkan narapidana dan tahanan yang menderita penyakit menular dengan yang tidak sakit;

alat tulis Situasional penempatan di blok khusus

3

Menempatkan pelaku kejahatan terorisme di blok khusus teroris dan memisahkan pelaku yang menjadi pengikut dengan yang menjadi pelaku utama atau ideolog;

alt tulis Situasional penempatan di blok khusus

4

Menempatkan pelaku kejahatan korupsi di blok khusus korupsi dan memisahkan pelaku yang memilki hubungan perkara serta berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib;

alat tulis Situasional penempatan di blok khusus

5

Menempatkan pelaku kejahatan narkoba di blok khusus narkoba dan memisahkan pelaku pengguna dengan pengedar atau bandar;

alat tulis Situasional penempatan di blok khusus

6

Menempatkan pelaku kejahatan luar biasa (extra ordinary crime ) lainnya sesuai situasi dan kondisi blok khusus;

alat tulis Situasional penempatan di blok khusus

KETERANGANKEGIATANMUTU BAKU

NO

399

Page 407: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

7

Membatasi kegiatan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar dan interaski dengan narapidana dan tahanan lainnya;

Situasional pembatasan

8 Menerapkan pengamanan sangat tinggi dan tinggi; Situasional pengamanan

9

Melaporkan pelaksnaan penempatan di blok khusus kepada Kalapas/karutan dengan tembusan kepada keluarga atau pensihat hukumnya;

alat tulis Situasional laporan

10Melaporkan segera jika terjadi peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin

alat tulis Situasional laporan

SOP PENEMPATAN SEL ISOLASIJumlah : 10Waktu : Situasional

400

Page 408: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala

Peringatan Pencatatan dan pendataan

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Investigasi dan Rekonstruksi - Pemeriksaan

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

401

Page 409: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Menghimpun informasi awal sebab-sebab terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;

alat tulis 180 menit terhimpunnya informasi awal

2 Mengambil keterangan saksi-saksi; alat tulis 180 menit berita acara pemeriksaan

3

Mengumpulkan barang bukti yang digunakan dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;

alat tulis 180 menit berita acara hasil penggeledahan

4Mengambil keterangan pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban;

alat tulis 180 menit berita acara pemeriksaan

5Mendokumentasikan kegiatan pemeriksaan dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video);

alat dokumentasi 60 menit terdokumentasi

6 Membuat berita acara reka ulang sebagai pelaporan; alat tulis 180 menit berita acara

7

Menyerahkan pelaku kepada instansi terkait untuk meminta bantuan apabila ditemukan tindak pidana.

berita acara 30 menitpenyerahan pelaku dan

barang bukti

SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat PemeriksaanJumlah: 7Waktu : Situasional

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

402

Page 410: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat Reka Ulang

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

6. Memilki kemampuan P3K

403

Page 411: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Melakukan reka ulang peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;

Alat Tulis dan alat dokumentasi situasional rekonstruksi

2 Mengamankan lokasi sebelum reka ulang dilaksanakan; Alat Pengaman situasional aman

3Memberikan pengamanan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam reka ulang;

situasionalkegiatan

berjalan dengan aman

4

Membawa saksi, barang bukti dan pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban untuk melakukan reka ulang;

Berkas situasional rekonstruksi terlaksana

5Mendokumentasikan reka ulang dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video);

Peralatan Rekam situasional terdokumentasi

6 Membuat berita acara reka ulang sebagai pelaporan; Alat Tulis 10 menit berita acara

7

Menyerahkan pelaku kepada instansi terkait untuk meminta bantuan apabila ditemukan tindak pidana.

Berita Acara 10 menitpenyerahan pelaku dan

barang bukti

SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat Reka Ulang Jumlah: 7Waktu: Situasional

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

404

Page 412: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala

Peringatan Pencatatan dan pendataan

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat Pemusnahan

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

405

Page 413: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Mencatat dan mendokumentasikan terlebih dahulu barang bukti yang digunakan dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;

alat tulis 5 menit tercatat dan terdokumentasi

2

Memastikan bahwa barang yang akan dimusnahkan tidak termasuk barang bukti untuk kepentingan penyidikan;

5 menit

terpisahnya barang bukti yang akan

dimusnahkan

3

Menghancurkan barang bukti dengan cara membakar, menggilas atau mencampurkan dengan bahan kimia;

peralatan pemusnahan 5 menit musnahnya

barang bukti

4

Mendokumentasikan pemusnahan dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video);

alat dokumentasi 2 menit terdokumentasi

5 Membuat berita acara reka ulang sebagai pelaporan. alat tulis berita acara

SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat PemusnahanJumlah: 5Waktu: 17 menit

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

406

Page 414: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT SANGAT TINGGI

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

6. Memiliki kemampuan P3K

407

Page 415: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional

kebutuhan pengawasan

narapidana dan tahanan

2

Melakukan pembatasan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar dan interaksi dengan narapidana dan tahanan lain;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib

3Melakukan pengawasan dengan jumlah minimal 3 orang petugas untuk 1 orang narapidana;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib

4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana alat tulis situasional laporan

SOP PENGAWASAN NARAPINDA DENGAN TINGKAT SANGAT TINGGIJumlah : 4Waktu : Situasional

KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO

408

Page 416: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala

Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT TINGGI

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

409

Page 417: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional

kebutuhan pengawasan narapidana

dan tahanan

2

Melakukan pembatasan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar dan interaksi dengan narapidana dan tahanan lain;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan

tertib

3Melakukan pengawasan dengan jumlah minimal 2 orang petugas untuk 1 orang narapidana;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan

tertib

4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana. alat tulis situasional laporan

SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT TINGGIJumlah : 4Waktu : Situasional

KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO

410

Page 418: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala

Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT MENENGAH

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

5. Memahami SOP Pengawalan

411

Page 419: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional

kebutuhan pengawasan

narapidana dan tahanan

2Melakukan pembatasan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib

3

Melakukan pengawasan dengan jumlah 1 orang petugas untuk 1 orang narapidana;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib

4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana. alat tulis situasional laporan

SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT MENENGAHJumlah : 4Waktu : Situasional

KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO

412

Page 420: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas dan Rutan

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana

1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;

5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Kendaraan 4. Logistik 2. Alat Komunikasi (HT) 5. Borgol3. Alat dokumentasi

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

5. Memahami SOP Pengawalan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT RENDAH

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;

413

Page 421: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional

kebutuhan pengawasan

narapidana dan tahanan

2

Memastikan narapidana mengiktui kunjungan, penggunaan komunikasi dan mengikuti kegiatan sesuai jadwal;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib

3 Melakukan pengawasan di masing-masing blok;

perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib

4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana alat tulis situasional laporan

SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT RENDAHJumlah : 4Waktu : Situasional

KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO

414

Page 422: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit Kerja

Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Penutup kepala4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat

Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket

6. Memilki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEMBORGOLAN NARAPIDANA DAN TAHANAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;

415

Page 423: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Memastikan borgol yang digunakan merupakan peralatan yang sah dan disetujui oleh Ditjenpas; borgol dan kunci 1 menit borgol dalam

kondisi baik

2 Membawa selalu borgol bagi petugas yang memiliki interaksi langsung dengan narapidana dan tahanan; borgol dan kunci 1 menit borgol dalam

kondisi siap pakai

3Menggunakan borgol hanya untuk kepentingan pengamanan baik pada kedua pergelangan tangan dan/ atau kaki;

borgol dan kunci 1 menit pembatasan gerak

4Menggunakan borgol rantai pada saat pemindahan dan digunakan maksimal hanya untuk 5 orang narapindana dan tahanan;

borgol dan kunci 5 menit pembatasan gerak

5Melarang borgol tangan dikenakan pada salah satu lengan tangan narapidana dan tahanan dengan salah lengan tangan petugas;

borgol dan kunci 1 menit pembatasan gerak

6

Memeriksa secara rutin ikatan borgol yang digunakan terhadap narapidana dan tahanan termasuk pemborgolan pada saat perjalanan tidak terlalu kencang dan terlepas;

borgol dan kunci 1 menit borgol selalu terkunci

7 Membuat berita acara penggunaan borgol; alat tulis 10 menit berita acara

8 Melaporkan dengan mencatat dalam buku laporan alat tulis 10 menit laporan

SOP PEMBORGOLAN NARAPIDANA DAN TAHANANJumlah : 8Waktu : 30 menit

KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO

416

Page 424: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

1. Seragam 4. Alat Dokumentasi2. Buku Lapor 5. Tongkat3. Alat Komunikasi 6. Borgol

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Nama SOP

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan

5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan

6. Memiliki kemampuan P3K

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGGUNAAN KEKUATAN - PERINTAH LISAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

417

Page 425: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1Petugas memberi peringatan lisan terhadap pihak yang menolak bekerja sama;

perlengkapan pengamanan 1 menit Kehadiran

2Petugas memberikan peringatan pertama dengan cara memberi perintah berhenti dengan suara tegas;

perlengkapan pengamanan 1 menit Kehadiran

3

Apabila peringtan lisan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan fisik teknik ringan.

perlengkapan pengamanan 1 menit Penindakan

4 Laporan alat tulis 5 menit Laporan

SOP Penggunaan Kekuatan Perintah LisanJumlah : 4Waktu : 8 menit

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

418

Page 426: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam2. Buku Lapor3. Tongkat4. Borgol5. Semprotan Merica6. Stun Gun7. Rompi dan sarung Tangan anti senjata tajam8. Alat Dokumentasi9. Alat Komunikasi

Peringatan Pencatatan dan pendataan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PENGGUNAAN KEKUATAN FISIK RINGAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan

5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan

419

Page 427: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Petugas memisahkan pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;

perlengkapan pengamanan 15 menit Kehadiran

2

Petugas langsung membawa pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban jauh dari lokasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;

perlengkapan pengamanan 1 menit Kehadiran

3

Petugas membatasi gerak pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara cara menahan, memborgol, menyelamatkan dan merawat;

perlengkapan pengamanan 1 menit Penindakan

4

Petugas memeriksa, menyita dan/atau memusnahkan barang yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

peralatan penggeledahan

barang1 menit Penindakan

5 Laporan alat tulis 5 menit Laporan

SOP Penggunaan Kekuatan Fisik Ringan

Waktu : 10 menit

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

Jumlah : 5

420

Page 428: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Alat Dokumentasi2. Buku Lapor 11. Alat Komunikasi3. Tongkat 12. Pistol dan Amunisi Peluru Karet4. Borgol5. Semprotan Merica6. Stun Gun7. Rompi dan sarung Tangan anti senjata tajam8. Pistol dan Amunisi Gas Air Mata9. Pakaian PHH Lengkap

Peringatan Pencatatan dan pendataan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP KPENGGUNAAN KEKUATAN - FISIK KERAS DAN MELUMPUHKAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan

5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan

421

Page 429: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1 Petugas menjatuhkan pihak yang melakukan perlawanan;

perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan

2

Petugas menyerang dengan maksud untuk melumpuhkan pihak yang terlibat pada saat tingkat perlawanannya membahayakan badan petugas;

perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan

3 Petugas segera mengamankan dengan cara membatasi gerak.

perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan

4 Laporan alat tulis Situasional Laporan

SOP Penggunaan Kekuatan Fisik Keras dan MelumpuhkanJumlah : 4Waktu : Situasional

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

422

Page 430: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh

Unit KerjaLapas Klas I

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Alat Dokumentasi2. Buku Lapor 11. Alat Komunikasi3. Tongkat 12. Pistol dan Amunisi Peluru Karet4. Borgol 13. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica6. Stun Gun7. Rompi dan sarung Tangan anti senjata tajam8. Pistol dan Amunisi Gas Air Mata9. Pakaian PHH Lengkap

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Penggunaan kekuatan dilakukan oleh setiap petugas pemasyarakatan dan merupakan kompetensi dasar

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SOP PEGGUNAAN KEKUATAN FISIK KERAS DAN MEMATIKAN

1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan

2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan

3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan

4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan

5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan

6. Memiliki kemampuan P3K

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Nama SOP

423

Page 431: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar pencegahan.pdfPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015

PROSEDUR

PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT

1

Petugas menyerang secara fisik kepada pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban pada daerah vital meliputi: kepala, leher dan kemaluan;

perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan

2

Petugas memberikan tembakan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali ke atas saat terjadi pelarian atau pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban menggunakan senjata;

perlengkapan pengamanan dan

senjata apiSituasional Penindakan

3

Apabila tembakan peringatan tidak diindahkan maka petugas menembakan senjata api kearah kaki pihak yang terlibat gangguan keamanan dan ketertiban;

perlengkapan pengamanan dan

senjata apiSituasional Penindakan

4

Apabila terjadi perlawanan pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban yang menggunakan senjata dan membahayakan jiwa, maka petugas menembakan secara langsung senjata api pada bagian vital tubuh seperti kepala, dada dan/atau leher;

perlengkapan pengamanan dan

senjata apiSituasional Penindakan

5 Petugas melaporkan adanya gangguan keamanan dan ketertiban; alat tulis Situasional Laporan

6 Membuat berita acara alat tulis Situasional laporan

SOP Penggunaan Kekuatan Fisik Keras dan MematikanJumlah : 6Waktu : Kondisional

KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO

424