peraturan menteri hukum dan hak asasi ...jdih.ditjenpas.go.id/file_peraturan/standar...
TRANSCRIPT
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG
PENGAMANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN
RUMAH TAHANAN NEGARA
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: PAS-416.PK.01.04.01.TAHUN 2015 TENTANG
STANDAR PENCEGAHAN GANGGUAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
LAPAS DAN RUTAN
DIREKTORAT BINA KEAMANAN DAN KETERTIBAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI
PERATURAN MENTERI
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang Pengamanan pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara...................................................................................
STANDAR PENCEGAHAN
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS-416.PK.01.04.01.Tahun 2015 Tentang Standar Pencegahan Gangguan Keamanan Dan Ketertiban Di Lapas Dan Rutan....................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................ 1.2 Dasar Hukum.......................................................... 1.3 Definisi Global dan Detail Standar.......................... 1.4 Maksud dan Tujuan................................................ 1.5 Kebutuhan Sumber Daya Manusia......................... 1.6 Kebutuhan Sarana dan Prasarana......................... 1.7 Sistem, Mekanisme, dan Prosedur......................... 1.8 Jangka Waktu Penyelesaian................................... 1.9 Kebutuhan Biaya Pelaksanaan............................... 1.10 Instrumen Penilaian Kinerja....................................
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
1 Penjagaan 1.1 Apel
1.1.1 Kehadiran Petugas Regu Pengamanan Pengganti 163
i
1.1.2 Apel Petugas Regu Pengamanan Pengganti…..… 167 1.1.3 Apel Penghuni……………………………..………… 171 1.1.4 Timbang Terima Jaga…………………….....……… 175 1.1.5 Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya……….... 179
1.2 Penjagaan Pintu Gerbang Halaman
1.2.1 Penjagaan Pintu Gerbang Halaman (Umum)…….. 183 1.2.2 Pemeriksaan Orang……………………..………….. 187 1.2.3 Pemeriksaan Narapidana/Tahanan……..………… 190 1.2.4 Pemeriksaan Kendaraan………………..………….. 194 1.2.5 Pemeriksaan Barang…………………..……………. 197 1.2.6 Pemeriksaan Pagar Halaman…………..………….. 200 1.2.7 Pelaporan………………………………..…………… 203
1.3 Penjagaan Pintu Gerbang Utama/Wasrik
1.3.1 Penjagaan Pintu Gerbang Utama/Wasrik (Umum) 206 1.3.2 Pemeriksaan Orang……………………………….. 210 1.3.3 Pemeriksaan Petugas.…………………..………….. 214 1.3.4 Pemeriksaan Narapidana/Tahanan………..……… 218 1.3.5 Pemeriksaan Kendaraan………..………………….. 222 1.3.6 Pemeriksaan Barang…………….…………………. 226 1.3.7 Pelaporan………………….………………………… 229
1.4 Penjagaan Pintu Utama/Portir
1.4.1 Penjagaan Pintu Utama/Portir (Umum)...……….... 232 1.4.2 Buka dan Tutup Pintu Utama....…………………… 236 1.4.3 Pemeriksaan Orang………………..……………….. 239 1.4.4 Pemeriksaan Petugas.…………..………………….. 242 1.4.5 Pemeriksaan Napi/Tahanan..……..……………….. 246 1.4.6 Pemeriksaan Kendaraan…………..……………….. 250 1.4.7 Pemeriksaan Barang…………..……………………. 254
ii
1.4.8 Pelaporan……..……………………………………… 257
1.5 Penjagaan Pos Atas 1.5.1 Penjagaan Pos Atas (Umum).……………..………. 260 1.5.2 Penindakan………..…………………………………. 264 1.5.3 Pelaporan………..…………………………………… 268
1.6 Penjagaan Lingkungan Blok Umum
1.6.1 Penjagaan Lingkungan Blok (Umum)..……..…….. 271 1.6.2 Penindakan……….…………………………………. 275 1.6.3 Pelaporan………..…………………………………… 278
1.7 Penjagaan Blok
1.7.1 Penjagaan Blok (Umum)..……………..…..……….. 281 1.7.2 Penindakan………..…………………………………. 286 1.7.3 Pelaporan………..…………………………………… 290
1.8 Penjagaan Ruang Kunjungan
1.8.1 Penjagaan Ruang Kunjungan (Umum)………….... 293 1.8.2 Penindakan…………………..………………………. 296 1.8.3 Pelaporan……………………..……………………… 299
2 Pengawalan
2.1 Pengamanan Sangat Tinggi…………………..……. 302 2.2 Pengamanan Tinggi……………..………………….. 306 2.3 Pengamanan Menengah……..…………………….. 309 2.4 Pengamanan Rendah……………..………………... 312
2.5 Pengamanan Keadaan Darurat dalam Perjalanan
2.5.1 Kerusakan Kendaraan……………...……………….. 315 2.5.2 Kerusuhan Massa………………..………………….. 318
iii
2.5.3 Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan…………………………………………… 320
2.5.4 Kericuhan antar Narapidana/Tahanan…………... 322 2.5.5 Penyerangan dari Luar……………………………. 325 2.5.6 Narapidana/Tahanan Sakit atau Meninggal Dunia 327
3 Penggeledahan
3.1 Penggeledahan terhadap Pengunjung……..……... 331 3.2 Penggeledahan terhadap Petugas………………. 335 3.3 Penggeledahan terhadap Narapidana/Tahanan
dengan Pakaian……………………..………………. 339 3.4 Penggeledahan terhadap Narapidana/Tahanan
tanpa Pakaian………………..………………………. 343 3.5 Penggeledahan Barang…………………...………… 346 3.6 Penggeledahan Kendaraan……………...…………. 349 3.7 Pengggeledahan Kamar…………………..………... 351 3.8 Penggeledahan Ruangan……..……………………. 354
4 Inspeksi
4.1 Inspeksi……..………………………………………… 357
5 Kontrol 5.1 Kontrol…….………………………………………….. 361
6 Pengawasan Komunikasi
6.1 Pengawasan Komunikasi Surat…………………..... 365 6.2 Pengawasan Alat Komunikasi………..……………. 367
7 Pengendalian Lingkungan
7.1 Pengendalian Steril Area……………..…………….. 370 7.2 Pengendalian Lalu Lintas Orang……..……………. 374
iv
8 Penguncian 8.1 Penguncian Pintu Gerbang Halaman……………… 378 8.2 Penguncian Gerbang Utama/Wasrik…………….... 380 8.3 Penguncian Pintu Utama/Portir……..……………... 383 8.4 Penguncian Kamar………………………..………… 385 8.5 Penguncian Blok………………………...…………… 388 8.6 Penguncian Ruangan Kantor…………..…………... 390
9 Penempatan dalam Rangka Pengamanan
9.1 Penempatan di Kamar Terasing/Sel Pengasingan 392 9.2 Penempatan di Sel Isolasi………………………… 394 9.3 Penempatan di Blok Khusus…….…….…………… 396
10 Investigasi dan Reka Ulang
10.1 Investigasi…………………………………………… 399 10.2 Reka Ulang…………………………………………. 401 10.3 Pemusnahan……………………………………...... 403
11 Tindakan Pengamanan
11.1 Tingkat Pengawasan 11.1.1 Tingkat Pengawasan Sangat Tinggi……………….. 405 11.1.2 Tingkat Pengawasan Tinggi………………………… 407 11.1.3 Tingkat Pengawasan Menengah…………………… 409 11.1.4 Tingkat Pengawasn Rendah……………………….. 411
11.2 Pemborgolan
11.2.1 Pemborgolan…………………………………………. 413
11.3 Penggunaan Kekuatan 11.3.1 Penggunaan Perintah Lisan………………………… 415 11.3.2 Penggunaan Kekuatan Fisik Teknik Ringan……… 417
v
11.3.3 Penggunaan Kekuatan Fisik Teknik Keras dan Melumpuhkan………………………………………… 419
11.3.4 Penggunaan Kekuatan yang Dapat Mematikan….. 421
vi
- 22 -
- 23 -
1.1. Latar Belakang
Sistem keamanan di Lapas, Rutan dan Cabang Rutan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk mewujudkan kehidupan dan penghidupan yang teratur, aman dan tentram. Upaya ini dilakukan dengan terencana, terarah dan sistematis sehingga dapat menjamin terselenggaranya kegiatan perawatan tahanan dan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam rangka pencapaian tujuan Pemasyarakatan. Untuk menjamin tercapainya tujuan Pemasyarakatan dibutuhkan situasi dan kondisi yang aman dan tertib sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara melaksanakan tugas pokok dan fungsi keamanan dan ketertiban di seluruh jajaran Pemasayarakatan.
1.2. Dasar Hukum
Aturan yang dapat dijadikan dasar dalam melaksanakan pencegahan gangguan keamanan terdapat dalam:
1) Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;
2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;
3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan;
5) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH.16.KP.05.02 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Pemasyarakatan
6) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH-01.PW.01.01 Tahun 2011 tentang Pengawasan Internal Pemasyarakatan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 24
7) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
8) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
9) Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
10) Surat Keputusan Direktur Bina Tuna Warga Nomor: DP.3.3/17/1 Tentang Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan.
1.3. Defenisi Global dan Detail Standar
Berikut ini adalah definisi dari istilah yang digunakan di dalam pedoman penyusunan Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban: 1) Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.
2) Pencegahan adalah mengambil suatu tindakan yang diambil terlebih dahulu sebelum kejadian meliputi: a. Penjagaan; b. Pengawalan; c. Penggeledahan; d. Inpeksi; e. Kontrol f. Kegiatan intelijen; g. Pengendalian peralatan; h. Pengawasan komunikasi i. Pengendalian lingkungan; j. Penguncian; k. Penempatan dalam rangka pengamanan; l. Investigasi dan Reka Ulang; dan m. Tindakan Pengamanan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 25
3) Gangguan keamanan dan ketertiban adalah suatu situasi kondisi yang menimbulkan keresahan, ketidakamanan, serta ketidaktertiban kehidupan di dalam Lapas dan Rutan
4) Pengamanan adalah segala bentuk kegiatan dalam rangka memberikan perlindungan, pencegahan, dan penindakan terhadap setiap ancaman dan gangguan dari dalam dan luar Lapas dan Rutan
5) Penjagaan adalah suatu bentuk kegiatan pengamanan orang dan fasilitas guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban.
6) Pengawalan adalah kegiatan penjagaan, pengawasan, perlindungan narapidana dan tahanan yang berada di dalam dan/atau diluar Lapas yang melakukan aktifitas atau keperluan tertentu sesuai ketentuan
7) Penggeledahan adalah kegiatan pemeriksaan terhadap orang, barang ataupun tempat yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
8) Inspeksi adalah pemeriksaan secara langsung sehubungan dengan pelaksanaan pengamanan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
9) Kontrol adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengendalian secara seksama terhadap sasaran pelaksanaan tugas pengamanan.
10) Intelijen adalah pengetahuan, organisasi, dan kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan, strategi dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan fakta yang terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan negara.
11) Penggunaan Kekuatan adalah tindakan pengamanan oleh petugas pemasyarakatan dalam rangka melaksanakan pengamanan di Lapas dan Rutan.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 26
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan standar pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban ini adalah agar seluruh petugas pemasyarakatan di Lapas dan Rutan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban. Tujuan dari penyusunan standar pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban ini adalah: 1) Sebagai dokumen dan panduan bagi Petugas
Pemasyarakatan di dalam menjalankan tugas pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban;
2) Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh Petugas Pemasyarakatan dalam melaksanakan tugas pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban;
3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban oleh petugas pemasyarakatan;
4) Meningkatkan akuntabilitas dengan cara menyediakan ukuran standar kinerja yang membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan di dalam melakukan pencegahan;
5) Menjamin konsistensi pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur;
6) Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh petugas pemasyarakatan dalam melaksanakan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban.
Sasaran standar pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban ini adalah: 1) Petugas; 2) Narapidana; 3) Tahanan; 4) Bangunan dan lingkungan; 5) Masyarakat.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 27
1.5. Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kebutuhan petugas untuk melaksanakan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban di UPT Pemasyarakatan dibagi berdasarkan tugas, adalah:
NO JABATAN SYARAT JUMLAH 1 Kepala Regu
Pengamanan 1. Penilaian (asesmen)
meliputi: a. Kepribadian b. Integritas c. Profesionalisme
2. Masa Kerja minimal 5 tahun;
3. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
4. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian huru-hara.
5. Telah mengikuti pelatihan intelijen;
6. Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan dan Kepribadian;
7. Telah mengikuti
1 (satu) orang setiap shift.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 28
NO JABATAN SYARAT JUMLAH pelatihan penanggulangan gangguan Keamanan dan Ketertiban;
8. Memiliki pengetahuan tentang narkoba;
2 Wakil Kepala Regu Pengamanan
1. Penilaian (asesmen)
meliputi: a. Kepribadian b. Integritas c. Profesionalisme
1. Masa Kerja minimal 5 tahun;
2. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
3. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian huru-hara.
4. Telah mengikuti pelatihan intelijen;
5. Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan
1 (satu) orang setiap shift.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 29
NO JABATAN SYARAT JUMLAH dan kepribadian;
6. Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gangguan Keamanan dan Ketertiban;
7. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.
3 Pejabat (Perwira) Piket
1. Menguasai tentang
tugas dan fungsi serta SOP-SOP Pengamanan;
2. Memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba;
3. Memiliki kemampuan analisa intelijen;
1 (satu) orang setiap hari.
4 Petugas Pintu Gerbang Halaman
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian hura-hara.
3. Mampu berkomunikasi
1 (satu) orang setiap shift.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 30
NO JABATAN SYARAT JUMLAH dengan baik dan efektif;
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)
5 Petugas Pintu Gerbang Utama (Wasrik)
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)
2 (dua) orang setiap shift.
6 Petugas Pintu utama (P2U)/Portir
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
3 (tiga) orang setiap shift minimal.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 31
NO JABATAN SYARAT JUMLAH berbaris;
b. Dasar Pemasyarakatan;
c. Kode etik dan Perilaku;
d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif;
4. Memiliki kemampuan menghitung ekspirasi (telram);
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki pengetahuan administrasi serta SOP masuk dan keluarnya narapidana dan tahanan;
7. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG).
7 Petugas Pos Atas
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris;
1 (satu) orang setiap shift per pos
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 32
NO JABATAN SYARAT JUMLAH b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Huru-Hara.
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)
8 Petugas
lingkungan Blok 1. Telah mengikuti
Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-
2 (dua) orang setiap shift.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 33
NO JABATAN SYARAT JUMLAH Hara.
3. Memiliki kemampuan intelijen;
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.
9 Petugas Blok 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG);
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;
5. Memiliki pengetahuan
4 (empat) orang setiap shift.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 34
NO JABATAN SYARAT JUMLAH tentang jenis narkotika.
6. Memiliki kemampuan P3K
10 Petugas Ruang
Kunjungan 1. Telah mengikuti
Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian hura-hara.
3. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG);
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
4 (empat) orang setiap shift.
11 Petugas pengawalan
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan yang
Disesuaikan dengan
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 35
NO JABATAN SYARAT JUMLAH meliputi: a. Pelatihan Baris
berbaris; b. Dasar
Pemasyarakatan; c. Kode etik dan
Perilaku; d. Hak Asasi Manusia.
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan yang meliputi: a. Penggeledahan; b. Menembak; c. Bela diri; dan d. Pengendalian Hura-Hara.
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG);
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi;
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
7. Memahami SOP Pengawalan.
8. Memiliki kemampuan P3K
tingkat pengamanan
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 36
1.6. Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Berikut ini adalah sarana dan prasarana minimal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan standar pencegahan gangguan keamananan dan ketertiban di Lapas dan Rutan: A. Sarana dan Prasarana Penjagaan
Setiap kegiatan Penjagaan di Lapas dan Rutan petugas dilengkapi sarana keamanan yang terdiri atas:
1. Pintu Gerbang Halaman
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Hand Metal Detector 2 Buah 2 Buku Laporan 1 Buah 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 5 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Jam 1 Buah 6 Lampu darurat (Emergency Lamp) 2 Buah 7 Senter 2 Buah 8 Daftar Telepon Penting 1 Buah 9 Inspection Mirror 2 Unit
10 Payung 2 Buah 11 Jas Hujan 2 Buah 12 Sepatu boot 2 Buah
2. Pintu Gerbang Utama (Wasrik) NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Hand Metal Detector 2 Buah 2 Buku laporan 1 Buah 3 Borgol tangan 2 Set 4 Tongkat “T” 1 Set 5 Kamera CCTV (digital & Infrared) 2 Unit 6 Monitor CCTV 1 Unit 7 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 8 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 37
9 Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
1 Set
10 Jam 1 Buah 11 Lampu darurat (Emergency Lamp) 2 Buah 12 Senter 2 Buah 13 Telepon/intercom 1 Unit 14 Daftar Telepon Penting 1 Buah 15 Alat sirkulasi udara ruangan 1 Buah 16 Payung 2 Buah 17 Jas Hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah
3. Pintu Utama (Portir) NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Lemari penyimpanan senjata api 1 Buah 2 Senjata api genggam 2 Pucuk 3 Amunisi 2 Magazine 4 Peralatan Pengendalian Hura Hara
(PHH) 10 Stel
5 Metal detector (through gateway) 1 Set 6 Hand Metal Detector 2 Buah 7 Borgol tangan 5 Set 8 Loker penitipan HP/barang 2 Unit 9 Kamera CCTV (digital & Infrared) 1 Unit
10 Monitor CCTV 1 Unit 11 X-ray sensor 1 Unit 12 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 13 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unit 14 Alat kelengkapan identifikasi
tamu/pengunjung 1 Set
15 Jam 1 Buah 16 Lampu darurat (Emergency Lamp) 4 Buah 17 Senter 4 Buah 18 Intercom 1 Unit 19 Papan kontrol lalu lintas penghuni 1 Buah 20 Papan instruksi/pengumuman 1 Buah 21 Ruang penggeledahan 2 Bilik
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 38
22 Buku Laporan P2U 1 Buah 23 Daftar Telepon Penting 1 Buah 24 Kotak P3K 1 Unit 25 Inspection Mirror 2 Unit 26 Denah Pengamanan dan evakuasi 1 Buah 27 Komputer SDP 1 Unit
4. Pos Lingkungan Blok NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Rompi dan sarung tangan anti sajam 1 Set 2 Tongkat “T” 1 Set 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 1 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unt 6 Jam 1 Buah 7 Lampu darurat (Emergency Lamp) 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol lalu lintas penghuni 1 Buah
10 Papan instruksi/pengumuman 1 Buah 11 Buku Laporan dan inventaris 1 Buah 12 Denah evakuasi di Blok Hunian 1 Buah 13 Kotak P3K 1 Unit 14 Lonceng 1 Buah 15 Monitor SDP (display) 1 Set 16 Pengeras suara 1 Buah 17 Payung 2 Buah 18 Jas hujan 2 Buah 19 Sepatu boot 2 Buah
5. Pos Blok NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Rompi dan sarung tangan anti sajam 1 Set 2 Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 1 Set 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unt 6 Jam dinding 1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 39
7 Lampu darurat (Emergency Lamp) 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol lalu lintas penghuni 1 Buah
10 Papan Jadwal Kegiatan 1 Buah 11 Papan informasi pembinaan 1 Buah 12 Buku Laporan dan inventaris 1 Buah 13 Papan nama Petunjuk ruangan 1 Buah 14 Kotak P3K 1 Unit 15 Denah evakuasi keadaan darurat 1 Buah 16 Interkom 1 Unit 17 Pengeras suara 1 Buah 18 Lonceng 1 Buah 19 Jas Hujan 1 Buah 20 Payung 1 Buah 21 Sepatu boot 1 Buah 22 Papan daftar penghuni 1 Buah
6. Pos atas NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Shot gun semi otomatis 1 Buah 2 Amunisi 3 Magazine 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Jam dinding 1 Buah 6 Lampu darurat (Emergency Lamp) 1 Buah 7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan Jaga dan inventaris 1 Buah 9 Toilet 1 Unit
10 Lonceng 1 Unit 11 Lampu sorot 1 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 40
7. Ruang Kunjungan NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Tongkat Pengamanan 4 Set 2 Semprotan merica 2 buah 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Monitor CCTV 1 Unit 5 Alat Komunikasi (HT) 4 Unit 6 Intercom 1 Unit 7 Jam dinding 1 Buah 8 Peluit / bel 1 Buah 9 Stop watch 1 Buah
10 Kotak P3K 1 Buah 11 Monitor SDP 1 Unit
B. Sarana Prasarana Pengawalan Setiap kegiatan pengawalan petugas dilengkapi sarana keamanan
yang terdiri atas: 1. Pengawalan Pengamanan Sangat Tinggi NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Senjata api laras panjang 1 Buah 2 Senjata api laras pendek 1 Buah 3 Amunisi 24 Butir 4 Borgol tangan dan Rantai Kaki Disesuaikan Buah 5 Borgol Rantai Disesuaikan buah 6 Kendaraan Khusus 2 Unit 7 Alat Komunikasi (HT) 2 Set 8 Gas air mata 2 buah 9 Rompi anti peluru 2 Buah
10 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1 Buah
11 Lampu darurat (Emergency Lamp)
2 Buah
12 Senter 2 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 41
13 Alat dokumentasi 1 Unit 14 Logistik (sickness bag,
makanan, minuman) 1 Paket
15 Tongkat Kejut (stun gun) 2 Buah 16 Payung 2 Buah 17 Jas hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah 19 Penutup kepala Disesuaikan Buah
2. Pengawalan Pengamanan Tinggi NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Senjata api laras panjang 1 Buah 2 Senjata api laras pendek 1 Buah 3 Amunisi 24 Butir 4 Borgol tangan dan Rantai Kaki Disesuaikan Buah 5 Borgol Rantai Disesuaikan Buah 6 Kendaraan Khusus 1 Unit 7 Alat Komunikasi (HT) 2 Set 8 Gas air mata 2 buah 9 Rompi anti peluru 2 Buah
10 Tabung Pemadam api (APAR) 1 Buah 11 Lampu darurat (Emergency
Lamp) 2 Buah
12 Senter 2 Buah 13 Alat dokumentasi 1 Unit 14 Logistik (sickness bag, makanan,
minuman) 1 Paket
15 Tongkat Kejut (stungun) 2 Buah 16 Payung 2 Buah 17 Jas hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah 19 Penutup kepala Disesuaikan Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 42
3. Pengawalan Pengamanan Menengah NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Senjata api laras pendek 1 Buah 2 Amunisi 12 Butir 3 Borgol tangan dan Rantai Kaki
(disesuaikan ) - -
4 Borgol Rantai (disesuaikan) - - 5 Kendaraan Khusus 1 Unit 6 Alat Komunikasi (HT) 2 Set 7 Gas air mata 2 Buah 8 Rompi anti peluru 2 Buah 9 Alat dokumentasi 1 Unit
10 Logistik (sickness bag, makanan, minuman,)
1 Paket
11 Tongkat Kejut ( stun gun) 2 Buah 12 Tabung Pemadam api (APAR) 1 Buah 13 Lampu darurat (Emergency
Lamp) 2 Buah
14 Senter 2 Buah 15 Payung 2 Buah 16 Jas hujan 2 Buah 17 Sepatu boot 2 Buah
4. Pengawalan Pengamanan Rendah NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Kendaraan roda 4 (empat) 1 Buah 2 Borgol tangan Disesuaikan Buah 3 Alat Komunikasi (HT) 1 Buah 4 Alat dokumentasi 1 Set
C. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Setiap kegiatan Penggeledahan di Lapas dan Rutan petugas dilengkapi sarana keamanan yang terdiri atas: Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 43
1. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Badan
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan latex dan masker
(sesuai kebutuhan) 2 buah
2 Hand Metal Detector 1 buah 3 Metal detector (through gateway)
untuk area P2U 1 buah
4 Senter 1 buah 2. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Barang
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan latex dan masker
(sesuai kebutuhan) 2 buah
2 Hand Metal Detector 1 Buah 3 Metal detector (through gateway)
untuk area P2U 1 Buah
4 Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong 44lastic makanan, karung goni)
1 Paket
5 Senter 1 buah 3. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Kendaraan
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan dan masker 1 Buah 2 Hand Metal Detector 1 Buah 3 Inspection Mirror 1 Buah 4 Senter 1 Buah 5 Tongkat besi (ukuran panjang
2,5 meter) 1 Buah
4. Sarana dan Prasarana Penggeledahan Kamar
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Sarung tangan (latex) dan
masker (disesuaikan dengan 2 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 44
kebutuhan) 2 Metal Detector 1 Buah 3 Senter 1 Buah 4 Logistik (pisau, gunting, lakban,
kantong plastik makanan, karung goni, tangga)
1 Paket
5 Tongkat 1 1 6 Alat tulis 1 paket
D. Kegiatan Intelijen Setiap kegiatan intelijen di Lapas dan Rutan petugas dilengkapi sarana keamanan yang terdiri atas:
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Alat rekam 1 Buah 2 Kamera tersembunyi 1 Buah 3 Alat tulis 1 paket 4 Alat komunikasi 1 buah
E. Sarana dan Prasarana di Ruang Kepala Regu Pengamanan
(Ruang Kontrol)
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Pelontar gas air mata 1 Buah 2 Amunisi gas air mata 5 Buah 3 Hand Metal Detector 2 Buah 4 Tongkat Kejut (Stun gun) 2 Buah 5 Gembok pintu cadangan 6 Buah 6 Lemari anak kunci 1 Buah 7 Lemari master kunci 1 buah 8 Semprotan merica 10 Buah 9 Kamera CCTV(digital&Infrared) 1 Unit
10 Monitor CCTV 1 Unit 11 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 12 Alat pemadam api (APAR) 1 Unit 13 Jam dinding 1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 45
14 Lampu darurat (Emergency Lamp)
4 Buah
15 Senter 4 Buah 16 Interkom 1 Buah 17 Papan kontrol lalu lintas
penghuni 1 Buah
18 Papan instruksi/pengumuman 1 Buah 19 Payung 3 Set 20 Jas hujan 3 Set 21 Sepatu boot 3 Set 22 Buku Laporan Jaga dan
inventaris 1 Buah
23 Daftar Telepon Penting 1 Buah 24 Papan nama Petunjuk ruangan 1 Unit 25 Kotak P3K 1 Unit 26 Lonceng/bel 1 Buah 27 Rompi dan sarung tangan anti
sajam 5 Set
28 Denah Pengamanan dan evakuasi Lapas/Rutan
1 Set
29 Komputer SDP 1 Set 30 Pendingin ruangan 1 unit 31 Masker gas 10 Buah 32 Masker 5 Buah 33 Pengeras suara 1 Buah 34 Baterai cadangan HT 5 Set 35 Sarung tangan 5 Buah 36 Baju tahan api 1 buah
F. Sarana Prasarana Pengamanan di Pulau Nusakambangan
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Mobil angkutan narapidana 7 Buah 2 Bus angkutan pengunjung 3 Buah 3 Bus angkutan petugas 2 Buah 4 Kendaraan pemadam kebakaran 3 Buah 5 Truk pengangkut bahan
makanan 1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 46
6 Ambulans 7 Buah 7 Motor trail 7 Unit 8 All Terrain Vehicle (ATV) 7 Buah 9 Kapal Penyeberangan 2 Buah
10 Kapal Boat Patroli 2 Buah 11 Repeater 2 Buah
G. Sarana Prasarana Pos Pengamanan Pulau
Nusakambangan
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN 1 Senjata (Shotgun) semi otomatis 2 Buah 2 Amunisi 12 Butir 3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit 4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit 5 Jam dinding 1 Buah 6 Lampu darurat (Emergency
Lamp) 1 Buah
7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan 1 Buah 9 Toilet 1 Unit
10 Sirine 1 Unit 11 Lampu sorot 2 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 buah 15 Motor trail 2 buah 16 All Terrain Vehicle (ATV) 2 Buah
1.7. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pencegahan Gangguan
Keamanan dan Ketertiban
A. STANDAR PELAKSANAAN PENJAGAAN
1. Penjelasan Umum
a. Pelaksanaan Penjagaan dilakukan dengan pergantian petugas pengamanan antar waktu (shift) di bagi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 47
b. Standar pelaksanaan Penjagaan meliputi: Apel, Penjagaan Pintu Gerbang Halaman, Penjagaan Pintu Gerbang Utama, Penjagaan Pintu Utama, Penjagaan Pos Atas, Penjagaan Lingkungan Blok, Penjagaan Blok dan Penjagaan Ruang Kunjungan.
2. Uraian Pelaksanaan Penjagaan
a. Apel 1) Kehadiran Petugas Regu Pengamanan Pengganti
a) Petugas Regu Pengamanan Pengganti hadir selambat-lambatnya 15 menit sebelum jam dinas;
b) Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan pencatatan nama/absensi pada saat hadir di dalam Lapas dan Rutan;
c) Petugas Regu Pengamanan Pengganti wajib menggunakan seragam dinas;
d) Petugas Regu Pengamanan Pengganti menyimpan barang bawaannya dalam loker atau tempat yang disediakan;
e) Petugas Regu Pengamanan Pengganti mengambil senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan;
f) Petugas Regu Pengamanan yang sedang berjaga dilarang meninggalkan pos tanpa ijin Kepala Regu Pengamanan (Karupam) sebelum dilakukannya pergantian dan serah terima tugas.
2) Apel Petugas Regu Pengamanan Pengganti
a) Apel dihadiri paling sedikit oleh 70% (tujuh puluh persen) jumlah anggota Regu Pengamanan Pengganti, Karupam dan Wakil Karupam sebelumnya;
b) Dalam hal jumlah anggota Regu Pengamanan pengganti kurang dari 70% (tujuh puluh persen), tugas pengamanan masih menjadi tanggung jawab Regu Pengamanan sebelumnya;
c) Kekurangan jumlah anggota Regu Pengamanan dilaporkan kepada Kepala Pengamanan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 48
d) Kepala Pengamanan dapat menambah petugas regu pengamanan dari staf atas persetujuan Kepala Lapas atau Kepala Rutan
e) Setelah Regu Pengamanan dinyatakan lengkap, Karupam menyiapkan barisan Anggota Regu Pengamanan;
f) Pejabat yang ditunjuk menjadi Pembina Apel menerima laporan kesiapan dari Karupam;
g) Pembina Apel melakukan Pemeriksaan kelengkapan pakaian dinas, berambut pendek dan rapih;
h) Pembina Apel menerima dan menyampaikan informasi penting;
i) Pembina Apel memimpin do’a sebelum pelaksanaan tugas;
j) Pembina Apel memberikan motivasi dalam bentuk: pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, Mars Pemasyarakatan atau yel-yel;
k) Karupam Pengganti membagi tugas Anggota Regu Pengamanan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Apel Penghuni;
l) Karupam memberi Laporan kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan.
3) Apel Penghuni
a) Apel penghuni dilakukan oleh Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu Pengamanan sebelumnya;
b) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu pengamanan sebelumnya memastikan narapidana dan tahanan berada dalam kamarnya masing-masing dan dalam keadaan terkunci;
c) Petugas Regu Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu Pengamanan sebelumnya memastikan tidak ada narapidana dan tahanan yang berlalu lintas;
d) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan petugas regu pengamanan sebelumnya melakukan penghitungan narapidana dan tahanan dalam posisi berdiri berbaris di dalam kamar;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 49
e) Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan pengecekan kesesuaian jumlah, penempatan dan keberadaan narapidana dan tahanan di dalam kamar dan disaksikan oleh Petugas Regu pengamanan sebelumnya;
f) Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan pengecekan terhadap kunci, gembok, dan peralatan lain yang terkait keamanan di dalam kamar dan disaksikan oleh Petugas Regu pengamanan sebelumnya;
g) Petugas Regu Pengamanan Pengganti menempatkan atau memindahkan narapidana dan tahanan yang tidak sesuai penempatan dan keberadaan kamarnya;
h) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dapat melakukan tindakan pengamanan apabila narapidana dan tahanan berada di kamar lain tanpa alasan yang jelas;
i) Petugas Regu Pengamanan Pengganti menerima laporan jumlah dan kesesuaian narapidana dan tahanan dari Petugas Regu Pengamanan sebelumnya;
j) Petugas Regu Pengamanan Pengganti dan Petugas Regu Pengamanan sebelumnya melakukan serah terima.
4) Timbang Terima Jaga
a) Serah terima pergantian Regu Pengamanan dilakukan dengan menandatangani buku berita acara serah terima.
b) Karupam Pengganti harus melakukan pengecekan dan pencatatan dengan disaksikan oleh Karupam sebelumnya;
c) Pengecekan dan pencatatan meliputi : 1. Jumlah dan kondisi narapidana dan tahanan; 2. Jumlah dan kondisi senjata api dan amunisi; 3. Kunci-kunci dan gembok; 4. Sarana dan prasarana pengamanan lainnya; 5. Inventaris lainnya yang dianggap perlu;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 50
6. Informasi penting tentang situasi dan kondisi keamanan;
7. Laporan lalu lintas narapidana atau tahanan; 8. Jumlah petugas pengamanan.
5) Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya
a) Petugas Pengamanan sebelumnya mengembalikan senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan;
b) Senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lain yang telah disimpan dilakukan pengecekan dan penyimpanan;
c) Karupam menyiapkan Anggota Regu Pengamanan; d) Pejabat yang ditunjuk menjadi Pembina Apel
menerima laporan kesiapan Regu Pengamanan; e) Pembina Apel melakukan Pemeriksaan kelengkapan
pakaian dinas; f) Pembina Apel menerima dan menyampaikan
informasi penting; g) Pembina Apel memimpin do’a sesudah pelaksanaan
tugas; h) Pembina Apel memberikan motivasi dalam bentuk:
pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, menyanyikan Mars Pemasyarakatan atau yel-yel;
i) Karupam membubarkan Angota Regu Pengamanan. b. Penjagaan Pintu Gerbang Halaman
1) Serah Terima a) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan
Petugas regu Pengamanan Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas dan tanggungjawab pengamanan Pintu Gerbang Halaman Luar;
b) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya menyampaikan informasi penting kepada Petugas Regu Pengamanan pengganti;
c) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 51
2) Buka danTutup Pintu a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu
gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
b) Petugas membuka pintu gerbang halaman luar di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas.
3) Pemeriksaan orang
a) Petugas menanyakan keperluan orang yang akan memasuki area halaman Lapas dan Rutan;
b) Petugas meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas;
c) Petugas mengarahkan orang dan kendaraan sesuai dengan keperluannya;
d) Petugas mengidentifikasi setiap orang yang akan keluar dari halaman Lapas dan Rutan;
e) Petugas memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.
4) Pemeriksaan Kendaraan
a) Petugas memeriksa kendaraan yang akan masuk ke halaman Lapas dan Rutan;
b) Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam halaman Lapas dan Rutan;
c) Petugas memberikan kartu sebagai tanda izin memasuki area halaman Lapas dan Rutan;
d) Petugas mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya;
e) Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar dari halaman Lapas dan Rutan;
f) Petugas memeriksan kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.
5) Pemeriksaan Barang
a) Petugas menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas;
b) Petugas meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 52
Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas.
6) Pemeriksaan Pagar Halaman
a) Petugas memastikan kondisi pagar halaman tetap terjaga sesuai fungsinya;
b) Petugas mengecek kondisi pagar halaman setiap 2 (dua) jam sekali.
7) Penindakan
a) Petugas melarang orang, barang atau kendaraan yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
b) Petugas melarang barang untuk kepentingan dinas yang akan masuk atau keluar Lapas dan Rutan tanpa adanya surat jalan;
c) Petugas mengamankan orang, barang atau kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
d) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban.
8) Pelaporan
a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di halaman Lapas dan Rutan;
b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi pagar halaman kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban di area pagar;
c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;
d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.
c. Penjagaan Pintu Gerbang Utama (Wasrik)
1) Serah Terima
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 53
a) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan Petugas Regu Pengamanan Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas dan tanggungjawab penjagaan Pintu Gerbang Utama;
b) Petugas Pengamanan sebelumnya menyampaikan informasi penting kepada Petugas Regu Pengamanan Pengganti;
c) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan regu Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.
2) Buka dan Tutup Pintu
a) Petugas membuka, menutup dan mengunci Pintu Gerbang Utama sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
b) Petugas membuka pintu masuk utama di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas.
3) Pemeriksaan orang
a) Petugas menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
b) Petugas meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas berupa: KTP, SIM, Kartu Pelajar dan Passport serta mencatatnya;
c) Petugas melakukan penggeledahan ; d) Petugas menukar kartu identitas dengan kartu tanda
pengenal; e) Petugas memberikan stempel pada tangan kanan
orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan; f) Petugas mengarahkan orang sesuai dengan
keperluannya; g) Petugas mengidentifikasi setiap orang yang akan
keluar dari dalam Lapas dan Rutan; h) Petugas memeriksa orang yang keluar pada malam
hari atau diluar jam dinas. 4) Pemeriksaan Petugas
a) Petugas menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
b) Petugas melakukan penggeledahan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 54
c) Petugas mengingatkan petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan;
d) Petugas mengidentifikasi setiap petugas yang keluar dari dalam Lapas dan Rutan;
e) Petugas memeriksa petugas yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.
5) Pemeriksaan narapidana dan tahanan
a) Petugas menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan;
b) Petugas mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya;
c) Petugas melakukan penggeledahan; d) Petugas mencatat jumlah narapidana dan tahanan
yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan; e) Petugas melakukan konfirmasi kepada Karupam,
Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari.
6) Pemeriksaan Kendaraan
a) Petugas memeriksa kendaraan yang masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
b) Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
c) Petugas menggeledah kendaraan dalam posisi mesin kendaraan mati;
d) Petugas menggeledah orang yang berada di dalam kendaraan dengan cara meminta turun dari kendaraan;
e) Petugas mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya;
f) Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 55
g) Petugas memeriksa kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.
7) Pemeriksaan Barang
a) Petugas menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas;
b) Petugas meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas;
c) Petugas menggeledah barang. 8) Penindakan
a) Petugas melarang orang, barang, dan kendaraan yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
b) Petugas mengamankan orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan;
d) Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas;
e) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban.
9) Pelaporan
a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu Gerbang Utama Lapas dan Rutan;
b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 56
d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.
d. Penjagaan Pintu Utama (Portir)
1) Serah Terima a) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan
Petugas regu Pengamanan Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan Pintu Utama;
b) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;
c) Petugas Regu Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.
2) Buka dan Tutup Pintu
a) Petugas mendengarkan terlebih dahulu ketukan atau suara dari balik pintu utama;
b) Petugas melihat dari lubang pintu orang yang mengetuk dan akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
c) Petugas menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
d) Petugas membuka pintu untuk mempersilahkan orang masuk dan kemudian langsung menutup dan mengunci pintu;
e) Apabila orang yang akan masuk terjadi antrian panjang maka petugas mempersilahkan masuk secara bertahap;
f) Petugas membuka pintu utama di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas.
3) Pemeriksaan orang
a) Petugas melakukan penggeledahan; b) Petugas memberikan atau menukar kartu tanda
pengenal; c) Petugas memberikan stempel pada tangan kanan
orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 57
d) Petugas mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya;
e) Petugas mengidentifikasi setiap orang yang akan keluar dari dalam Lapas dan Rutan;
f) Petugas memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas.
4) Pemeriksaan Petugas
a) Petugas menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
b) Petugas meminta petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan;
c) Petugas melakukan penggeledahan; d) Petugas mengidentifikasi setiap petugas yang
keluar dari dalam Lapas dan Rutan; e) Petugas memeriksa petugas yang keluar pada
malam hari atau diluar jam dinas. 5) Pemeriksaan narapidana dan tahanan
a) Petugas menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan;
b) Petugas mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya;
c) Petugas melakukan penggeledahan; d) Petugas mencatat jumlah narapidana dan tahanan
yang masuk dan keluar Lapas dan Rutan; e) Petugas melakukan konfirmasi kepada Karupam,
Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari.
6) Pemeriksaan Kendaraan
a) Kendaraan yang dapat memasuki Lapas dan Rutan antara lain: 1. Ambulance;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 58
2. Pemadam kabakaran 3. Kendaraan tahanan (cel wagon) 4. Kendaraan Bahan Makanan; 5. Kendaraan berkaitan dengan bimbingan kerja; 6. Kendaraan pengangkut sampah dan sanitasi; 7. Kendaraan keperluan konstruksi bangunan
Lapas dan Rutan. b) Petugas memeriksa kendaraan yang masuk ke
dalam Lapas dan Rutan; c) Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan
masuk ke area dalam Lapas dan Rutan; d) Petugas menggeledah kendaraan; e) Petugas menggeledah orang yang berada di dalam
kendaraan; f) Petugas menggeledah barang yang berada di dalam
kendaraan; g) Petugas mengarahkan kendaraan sesuai dengan
keperluannya; h) Petugas mendampingi kendaraan yang memasuki
area dalam Lapas dan Rutan; i) Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar
Lapas dan Rutan; j) Petugas melarang kendaraan pribadi baik roda
empat maupun roda dua masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
7) Pemeriksaan Barang
a) Petugas menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas;
b) Petugas meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas;
c) Petugas menggeledah barang. 8) Penindakan
a) Petugas melarang orang, barang, dan kendaraan yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 59
b) Petugas mengamankan orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan;
d) Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas;
e) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban.
9) Pelaporan
a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu Pengamanan Utama Lapas dan Rutan;
b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Petugas melaporkan adanya kendaraan yang masuk dan keluar Lapas dan Rutan;
d) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;
e) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.
e. Penjagaan Pos atas
1) Serah terima a) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas
Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan pos atas;
b) Petugas menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;
c) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.
d) Petugas Pengamanan Pos Atas maksimal bertugas di Pos Atas selama 2 jam.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 60
2) Buka dan Tutup Pintu a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu
pos atas sesuai izin Karupam; b) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu
pos atas hanya untuk keperluan penjagaan pos atas. 3) Pengamatan
a) Petugas melihat situasi dan kondisi dari pos atas ke arah dalam dan luar Lapas dan Rutan;
b) Petugas melihat tembok keliling dan memastikan tidak ada aktifitas disekitarnya.
4) Penggunaan Lonceng
a) Petugas membunyikan lonceng 1 (satu) jam 1 (satu) kali sebagai tanda siaga;
b) Petugas membunyikan lonceng 5 (lima) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi pemberontakan;
c) Petugas membunyikan lonceng 4 (empat) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi percobaan pelarian;
d) Petugas membunyikan lonceng 3 (tiga) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi kebakaran.
5) Penindakan
a) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam tembok keliling dilakukan dengan cara : 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari
tembok keliling bagi narapidana dan tahanan yang tidak berkepentingan;
3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh dari tembok keliling tidak diindahkan memberi tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut;
4. Tahanan dan narapidana dapat dilumpuhkan apabila melakukan percobaan melarikan diri;
5. Menghubungi Karupam.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 61
b) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di luar tembok keliling dilakukan dengan cara: 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari
tembok keliling bagi orang yang tidak berkepentingan;
3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh dari tembok keliling tidak diindahkan memberi tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut;
4. Apabila membahayakan jiwa dan merusak fasilitas pengamanan maka dapat dilimpuhkan.
5. Menghubungi Karupam.
c) Petugas tetap berada di pos atas pada saat terjadi gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan untuk turun oleh Karupam.
6) Pelaporan
a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di area dalam dan luar tembok keliling Lapas dan Rutan;
b) Petugas melaporkan situasi dan kondisi area dalam
dan luar tembok keliling kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;
d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.
f. Penjagaan Lingkungan Blok
1) Serah Terima a) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas
Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan lingkungan blok;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 62
b) Petugas menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;
c) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.
2) Buka dan Tutup Pintu
a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu bagi lalu lintas orang dilingkungan blok sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;
b) Petugas membuka pintu diluar jadwal hanya untuk keperluan dinas.
3) Pemeriksaan
a) Petugas lingkungan blok membawahi beberapa petugas blok;
b) Petugas memberikan izin dan mencatat narapidana dan tahanan masuk dan keluar lingkungan blok hunian;
c) Petugas menjaga agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk lingkungan blok hunian dengan tidak sah;
d) Petugas mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk yang melalui lingkungan blok;
e) Petugas melakukan penggeledahan terhadap orang dan barang yang akan keluar atau masuk lingkungan blok hunian;
f) Petugas membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di lingkungan blok dan kamar hunian.
4) Penindakan
a) Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk lingkungan blok hunian yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
b) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan blok dilakukan dengan cara: 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari
area lingkungan blok
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 63
3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh dari area lingkungan blok tidak diindahkan, petugas memberikan peringatan;
4. Tahanan dan narapidana dapat dilumpuhkan apabila melakukan percobaan melarikan diri dan membahayakan jiwa;
5. Menghubungi Karupam.
c) Petugas tetap berada di lingkungan blok pada saat terjadi gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan oleh Karupam.
5) Pelaporan
a) Petugas menerima laporan apel serah terima narapidana dan tahanan dari petugas blok hunian;
b) Petugas melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia;
c) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di dalam lingkungan blok;
d) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;
e) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas.
g. Penjagaan Blok
1) Serah Terima a) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas
Pengganti melakukan serah terima inventaris, tugas, dan tanggungjawab penjagaan blok;
b) Petugas melakukan penghitungan jumlah penghuni dan pengecekan penempatan penghuni pada saat apel;
c) Petugas menyampaikan informasi penting kepada Petugas Pengamanan Pengganti;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 64
d) Petugas Pengamanan sebelumnya dan Petugas Pengamanan Pengganti membuat dan menandatangani berita acara serah terima.
2) Buka dan Tutup Pintu
a) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu bagi lalu lintas orang di blok sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;
b) Petugas membuka, menutup dan mengunci pintu diluar jadwal hanya untuk keperluan dinas.
3) Pemeriksaan
a) Petugas mengeluarkan narapidana dan tahanan dari dalam kamar hunian sesuai dengan jadwal kegiatan;
b) Petugas mengawasi agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk blok hunian dengan tidak sah;
c) Petugas mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk blok;
d) Petugas melakukan penggeledahan terhadap orang dan barang yang akan keluar atau masuk blok;
e) Petugas membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di blok dan kamar;
f) Petugas mengawasi pelaksanaan pembagian makanan dan minuman.
4) Pelayanan
a) Petugas menerima, mencatat dan menyampaikan keluhan dan pengaduan narapidana dan tahanan kepada Kepala Regu Pengamanan;
b) Petugas mengawasi kegiatan kebersihan di lingkungan blok dan kamar;
c) Petugas wajib memberitahu tata cara kehidupan dan perilaku di dalam blok sesuai dengan ketentuan yang berlaku, diantaranya: 1. Tata cara berpakaian dan berpenampilan; 2. Rambut pendek dan rapih; 3. Sikap dan perilaku terhadap sesama narapidana dan
tahanan atau petugas.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 65
5) Penindakan a) Petugas memberikan peringatan dan nasihat kepada
narapidana dan tahanan yang berperilaku dan berpenampilan kurang baik;
b) Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk blok yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
c) Mengeluarkan barang-barang terlarang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Tata Tertib Lapas dan Rutan di dalam kamar dan blok;
d) Melarang petugas yang tidak berkepentingan berada di dalam blok dan kamar;
e) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di blok dilakukan dengan cara: 1. Memberikan isyarat tanda bahaya; 2. Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari
pintu blok; 3. Jika perintah berhenti atau perintah untuk menjauh
dari area pintu blok tidak diindahkan, petugas memberikan peringatan;
4. Tahanan dan narapidana dapat dilumpuhkan apabila melakukan percobaan melarikan diri, melawan petugas, dan membahayakan jiwa;
5. Menghubungi Karupam. f) Petugas tetap berada di blok pada saat terjadi
gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan oleh Karupam.
6) Pelaporan
a) Petugas memberikan informasi mengenai perilaku narapidana dan tahanan di dalam Blok dan Kamar
b) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada petugas Lingkungan Blok tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di dalam blok;
c) Petugas melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 66
d) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;
e) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. h. Penjagaan Ruang Kunjungan
1) Pemeriksaan a) Petugas mengawasi kunjungan sesuai dengan waktu
yang ditetapkan; b) Petugas mengendalikan situasi apabila terjadi
gangguan keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan;
c) Petugas menggeledah pengunjung, narapidana dan tahanan yang akan dan telah selesai berkunjung;
d) Petugas memberikan pengawalan terhadap narapidana resiko tinggi baik pada saat memasuki maupun meninggalkan ruang kunjungan;
e) Melakukan pengawasan khusus terhadap narapidana resiko tinggi yang menerima kunjungan, diantaranya melalui: 1. Mengawasi komunikasi baik verbal maupun non
verbal; 2. Menggunakan fasilitas teknologi informasi; 3. Menempatkan kunjungan di ruang khusus yang telah
ditentukan.
2) Penindakan a) Melarang petugas, narapidana, dan tahanan yang tidak
berkepentingan berada di ruang kunjungan; b) Apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di
ruang kunjungan dilakukan dengan cara: 1. Menghentikan kegiatan kunjungan; 2. Memberikan isyarat tanda bahaya; 3. Mengamankan orang yang memicu terjadinnya
gangguan keamanan dan ketertiban; 4. Apabila perintah dan peringatan tidak diindahkan,
petugas melumpuhkan orang yang memicu gangguan keamanan dan ketertiban;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 67
5. Apabila tahanan dan narapidana melakukan percobaan melarikan diri, melawan petugas, dan membahayakan jiwa dapat dilumpuhkan;
6. Menghubungi Karupam. c) Petugas tetap berada di ruang kunjungan pada saat terjadi
gangguan keamanan dan ketertiban sampai dengan diperintahkan oleh Karupam.
3) Pelaporan
a) Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Kepala Regu Pengamanan tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan;
b) Petugas melaporkan kepada Karupam dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia di ruang kunjungan;
c) Petugas memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan;
d) Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. B. STANDAR PELAKSANAAN PENGAWALAN 1. Penjelasan Umum
a. Pelaksanaan Pengawalan dilakukan untuk memastikan keamanan petugas, narapidana, tahanan, dan masyarakat pada saat narapidana dan tahanan akan dipindahkan, mengikuti kegiatan pembinaan, dan mengikuti proses peradilan;
b. Standar pelaksanaan pengawalan meliputi: Pengamanan Sangat Tinggi, Pengamanan Tinggi, Pengamanan Menengah, dan Pengamanan Rendah;
c. Kriteria pengamanan sangat tinggi memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Terpidana hukuman pidana mati; 2) Terpidana hukuman pidana seumur hidup; 3) Memiliki jaringan yang masih aktif; 4) Memiliki kemampuan mengakses senjata dan bahan
peledak;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 68
5) Memiliki catatan melarikan diri; 6) Memiliki akses dan pengaruh di dalam dan luar Lapas
dan Rutan; 7) Terbukti pernah melakukan percobaan melarikan diri; 8) Memiliki kemampuan melarikan diri dengan atau tanpa
bantuan orang lain; 9) Residivis; 10) Memiliki kemampuan bela diri.
d. Kriteria pengamanan tinggi memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Narapidana hukuman pidana sementara (BI) yang
belum memasuki tahapan pembinaan lanjutan; 2) Tahanan;
e. Kriteria pengamanan Menengah memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Narapidana yang sudah menjalani ½ masa pidana dan
berkelakuan baik; 2) Narapidana dan tahanan wanita.
f. Kriteria pengamanan Rendah memenuhi salah satu unsur sebagai berikut: 1) Narapidana yang sudah menjalani 2/3 masa pidana dan
berkelakuan baik; 2) Narapidana dalam rangka integrasi di Lapas Terbuka; 3) Narapidana sedang menjalani program reintegrasi.
g. Pengawalan dilakukan dengan membentuk tim yang dipimpin oleh seorang Ketua Tim dari petugas Lapas atau Rutan;
h. Setiap proses pengawalan harus dibuatkan rencana pengawalan baik pengawalan darat, udara maupun laut.
i. Narapidana dan tahanan yang dipindahkan wajib dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
2. Uraian Pelaksanaan Pengawalan
a. Pengamanan Sangat Tinggi 1) Persiapan
a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen yang berhubungan dengan pengawalan;
b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan Sangat Tinggi adalah 1 : 5 (1 narapidana banding 5 petugas)
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 69
c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan keamanan yang meliputi: 1. Senjata api dan Amunisi; 2. Borgol dan Rantai Kaki; 3. Kendaraan; 4. Alat Komunikasi (HT); 5. Rompi anti peluru; 6. Alat dokumentasi; 7. Logistik ; 8. Tongkat; 9. Penutup kepala.
d) Dibantu oleh Polri/TNI; e) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan
kategori pengamanan sangat tinggi dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan
penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan pemborgolan tangan
dan rantai kaki; 3. Menggunakan tutup kepala jika diperlukan.
2) Penjemputan
a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana atau tahanan yang akan dibawa;
b) Pada saat penjemputan narapidana dan tahanan berada dalam kamar dalam kondisi terkunci dan pintu-pintu blok hunian lainnya terkunci;
c) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat dipanggil untuk dibawa;
d) Petugas melakukan pemborgolan pada saat narapidana atau tahanan akan dibawa;
e) 2 (orang) petugas berjalan di kiri dan kanan mendampingi narapidana atau tahanan dengan posisi memegang tangan narapidana atau tahanan, sedangkan 3 (tiga) petugas berjalan mengawasi dari depan dan belakang;
f) Narapidana dan tahanan dibawa dengan segera; g) Petugas melakukan penyelesaian administrasi
pengeluaran narapidana dan tahanan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 70
h) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke dalam kendaraan yang telah dipersiapkan dengan posisi 2 (dua) orang petugas duduk disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan, dan 3 (tiga) orang petugas duduk diposisi depan dan belakang narapidana atau tahanan;
i) Penjemputan terhadap narapidana yang dinilai akan melakukan perlawanan dibantu oleh Polri/TNI.
3) Penyerahan
a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan keperluan dan perintah;
b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah selesai
melaksanakan keperluannya; d) Penyelesaian administrasi pengembalian.
4) Pelaporan
a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala Pengamanan;
b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya
kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar, dan sakit.
b. Pengamanan Tinggi
1) Persiapan a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen
yang berhubungan dengan pengawalan; b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan
Tinggi adalah 1 : 3 (1 narapidana banding 3 petugas) c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan
keamanan yang meliputi: 1. Senjata api dan Amunisi; 2. Borgol dan Rantai Kaki; 3. Kendaraan; 4. Alat Komunikasi (HT); 5. Rompi anti peluru; 6. Alat dokumentasi;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 71
7. Logistik ; 8. Tongkat; 9. Penutup kepala.
d) Dibantu oleh Polri/TNI; e) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan
kategori Pengamanan Tinggi dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan
penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan pemborgolan tangan
dan rantai kaki; 3. Menggunakan tutup kepala jika diperlukan.
2) Penjemputan
a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana atau tahanan yang akan dibawa;
b) Pada saat penjemputan narapidana dan tahanan berada dalam kamar dalam kondisi terkunci dan pintu-pintu blok hunian lainnya terkunci;
c) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat dipanggil untuk dibawa;
d) Petugas melakukan pemborgolan pada saat narapidana atau tahanan akan dibawa;
e) 2 (orang) petugas berjalan di kiri dan kanan mendampingi narapidana atau tahanan dengan posisi memegang tangan narapidana atau tahanan, sedangkan 1 (satu) petugas berjalan mengawasi dari depan dan belakang;
f) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke dalam kendaraan yang telah dipersiapkan dengan posisi 2 (dua) orang petugas duduk disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan, dan 1 (satu) orang petugas duduk diposisi depan atau belakang narapidana atau tahanan;
g) Penjemputan terhadap narapidana yang dinilai akan melakukan perlawanan dibantu oleh Polri/TNI
3) Penyerahan
a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan keperluan dan perintah;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 72
b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah
selesai melaksanakan keperluannya; d) Penyelesaian administrasi pengembalian.
4) Pelaporan
a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala Pengamanan;
b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya
kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar, dan sakit.
c. Pengamanan Menengah 1) Persiapan
a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen yang berhubungan dengan pengawalan;
b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan Sangat Tinggi adalah 1 : 2 (1 narapidana banding 2 petugas);
c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan keamanan yang meliputi: 1. Senjata api dan Amunisi; 2. Borgol dan Rantai Kaki; 3. Kendaraan; 4. Alat Komunikasi (HT); 5. Rompi anti peluru; 6. Alat dokumentasi; 7. Logistik ; 8. Tongkat; 9. Penutup kepala.
f) Dengan atau tanpa bantuan Polri/TNI; g) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan kategori
pengamanan menengah dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan pemborgolan tangan; 3. Menggunakan tutup kepala jika diperlukan.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 73
2) Penjemputan a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana
atau tahanan yang akan dibawa; b) Pada saat penjemputan narapidana dan tahanan
berada dalam kamar dalam kondisi terkunci dan pintu-pintu blok hunian terkunci;
c) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat dipanggil untuk dibawa;
d) Petugas melakukan pemborgolan pada saat narapidana atau tahanan akan dibawa;
e) 1 (orang) petugas berjalan di kiri atau kanan mendampingi narapidana atau tahanan dengan posisi memegang tangan narapidana atau tahanan, sedangkan 1 (satu) orang petugas berjalan mengawasi dari depan atau belakang;
f) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke dalam kendaraan yang telah dipersiapkan dengan posisi 1 (satu) orang petugas duduk disamping kanan atau kiri narapidana dan tahanan, dan 1 (satu) orang petugas duduk diposisi depan dan belakang narapidana atau tahanan.
3) Penyerahan
a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan keperluan dan perintah;
b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah selesai
melaksanakan keperluannya; d) Penyelesaian administrasi pengembalian.
4) Pelaporan
a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala Pengamanan;
b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya
kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar, dan sakit.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 74
d. Pengamanan Rendah 1) Persiapan
a) Petugas memastikan kelengkapan seluruh dokumen yang berhubungan dengan pengawalan;
b) Rasio Pengawalan dengan kategori Pengamanan Tinggi adalah 1 : 1 (1 narapidana banding 1 petugas);
c) Petugas memeriksa kelengkapan peralatan keamanan yang meliputi: 1. Kendaraan; 2. Alat Komunikasi (HT); 3. Alat dokumentasi; 4. Logistik ;
d) Dibantu oleh Polri/TNI; e) Petugas dalam melakukan pengawalan dengan
kategori pengamanan rendah dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Narapidana atau tahanan dilakukan
penggeledahan; 2. Narapidana atau tahanan dilakukan tangan
pemborgolan jika diperlukan.
2) Penjemputan a) Petugas datang langsung ke kamar hunian narapidana
atau tahanan yang akan dibawa; b) Dalam kondisi tertentu narapidana atau tahanan dapat
dipanggil untuk dibawa; c) Bila diperlukan petugas dapat melakukan pemborgolan
pada saat narapidana akan dibawa; d) 1 (satu) orang petugas berjalan di kiri atau kanan
mendampingi narapidana atau tahanan; e) Petugas memasukan narapidana atau tahanan ke
dalam kendaraan.
3) Penyerahan a) Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai dengan
keperluan dan perintah; b) Penyelesaian administrasi penyerahan; c) Pengembalian narapidana dan tahanan setelah selesai
melaksanakan keperluannya;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 75
d) Penyelesaian administrasi pengembalian.
3) Pelaporan a) Memberikan laporan berkala kepada Kepala
Pengamanan; b) Membuat berita acara serah terima penyerahan; c) Membuat berita acara sehubungan dengan adanya
kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.
e. Keadaan Darurat dalam Perjalanan
1) Kerusakan Kendaraan a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi
kerusakan kendaraan sebagai berikut: 1. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap
duduk ditempatnya; 2. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam
keadaan terkunci; 3. Apabila kerusakan diperkirakan cukup lama,
maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat untuk memberitahukan kerusakan tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan dan kendaraan pengganti;
4. Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kendaraan, maka sedapat mungkin membawa dan mengevakuasi narapidana atau tahanan yang dikawal ke Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat;
5. Menggunakan kendaraan pengganti yang dapat digunakan untuk membawa narapidana atau tahanan yang dikawal menuju ke tempat tujuan;
6. Narapidana atau tahanan yang dipindahkan ke dalam mobil pengganti tetap dalam kondisi terborgol;
7. Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk masuk satu persatu ke dalam mobil pengganti;
8. 1 (satu) orang Petugas menjaga pintu masuk mobil pengganti dan 2 (dua) orang petugas
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 76
membantu pelaksanaan pemindahan narapidana atau tahanan ke dalam mobil pengganti;
9. Membuat berita acara kerusakan dan tindakan-tindakan yang telah diambil, dan segera melaporkannya kepada Kepala Lapas dan Rutan.
2) Bencana Alam
a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi bencana alam sebagai berikut: 1. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap
duduk ditempatnya; 2. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam
keadaan terkunci; 3. Apabila bencana alam diperkirakan cukup lama,
maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas dan Rutan terdekat untuk memberitahukan peridtiwa tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan;
4. Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, maka sedapat mungkin membawa dan mengevakuasi serta menitipkan narapidana atau tahanan yang dikawal ke Lapas dan Rutan terdekat;
5. Apabila bencana alam telah selesai, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan;
3) Kerusuhan Massa
a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi kerusuhan massa sebagai berikut: 1. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap
duduk ditempatnya; 2. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam
keadaan terkunci; 3. Apabila kerusuhan massa diperkirakan cukup
lama, maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat untuk memberitahukan peristiwa tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 77
4. Mencari jalur alternatif untuk menghindari daerah yang mengalami kerusuhan massa;
5. Apabila tidak ada jalur alternatif ke tempat tujuan, maka kembali ke tempat semula atau dititipkan di Lapas dan Rutan terdekat.
6. Apabila kerusuhan massa telah selesai, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan.
4) Percobaan pelarian atau Pelarian dan Perlawanan
a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi percobaan pelarian atau pelarian dan perlawanan terhadap petugas sebagai berikut: 1. Memberikan tanda bahaya; 2. Petugas mengarahkan senjata dan memberikan
perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;
3. Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apabila perintah tidak diindahkan bagi yang melarikan diri atau melawan petugas;
4. Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;
5. Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa;
6. Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat.
7. Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;
8. Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.
5) Kericuhan antar Narapidana atau Tahanan
a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi kericuhan antar narapidana atau tahanan sebagai berikut:
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 78
1. Memberikan tanda bahaya; 2. Memberikan perintah untuk menghentikan
kericuhan atau perkelahian; 3. Menghentikan perkelahian atau kericuhan
dengan cara memisahkan narapidana atau tahanan yang terlibat;
4. Petugas mengarahkan senjata dan memberikan perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;
5. Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apbila perintah tidak diindahkan;
6. Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;
7. Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa;
8. Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat.
9. Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;
10. Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.
6) Penyerangan dari Luar
a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi penyerangan dari luar sebagai berikut: 1. Memberikan tanda bahaya; 2. Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap
duduk ditempatnya; 3. Memastikan pintu kendaraan tetap dalam
keadaan terkunci 4. Apabila penyerangan cukup membahayakan,
maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat untuk memberitahukan peristiwa tersebut dan meminta bantuan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 79
5. Mencari jalur alternatif untuk menghindari daerah penyerangan;
6. Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;
7. Petugas mengarahkan senjata dan memberikan peringatan kepada penyerang untuk menjauh dari kendaraan;
8. Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apbila perintah tidak diindahkan;
9. Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;
10. Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa;
11. Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.
7) Narapidana atau Tahanan Sakit/Meninggal dunia
a) Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi narapidana atau tahanan sakit/meninggal dunia sebagai berikut: 1. Mengeluarkan narapidana dan tahanan yang
sakit/meninggal dunia dari kendaraan untuk mendapatkan pertolongan pertama;
2. Segera berhenti pada Lapas atau Rutan atau POLRI/TNI terdekat untuk meminta bantuan;
3. Apabila narapidana atau tahanan yang sakit harus dirawat, maka segera meminta bantuan kepada Lapas atau Rutan terdekat untuk penitipan sementara dengan membuat berita acara penitipan.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 80
C. STANDAR PELAKSANAAN PENGGELEDAHAN 1. Penjelasan Umum
a. Petugas melakukan penggeledahan terhadap setiap orang, barang, kendaraan dan area-area di dalam Lapas dan Rutan;
b. Penggeledahan orang meliputi: Penggeledahan Pengunjung, Penggeledahan Petugas, Penggeledahan Narapidana atau Tahanan dengan Pakaian, Penggeledahan Narapidana atau Tahanan Tanpa Pakaian,
c. Penggeledahan terhadap orang dilakukan dengan teliti dengan mengedepankan nilai-nilai kesusilaan dan kesopanan;
d. Penggeledahan pengunjung, petugas, narapidana dan tahanan perempuan dilakukan oleh petugas perempuan.
e. Penggeledahan selain dilakukan oleh Regu Pengamanan Lapas dan Rutan, juga dapat dilakukan Satuan Keamanan dan Ketertiban (Satgas Kamtib) dari Kantor Wilayah dan/atau Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
2. Uraian Pelaksanaan Penggeledahan
a. Langkah-langkah penggeledahan terhadap pengunjung adalah sebagai berikut: 1) Petugas meminta pengunjung untuk mengeluarkan
semua barang-barang, melepaskan penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki dan/atau kaos kaki yang dibawanya untuk diperlihatkan dan diletakan di atas meja;
2) Petugas mempersilahkan pengunjung untuk memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang masih melekat pada tubuh pengunjung;
3) Petugas mempersilahkan pengunjung untuk berdiri berputar membelakangi petugas dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;
4) Petugas memberitahu kepada pengunjung bahwa penggeledahan akan dimulai;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 81
5) Petugas berdiri dengan posisi kuda-kuda, kaki yang lebih dominan berada di belakang dan kaki satunya lagi berada di antara kedua kaki pengunjung;
6) Petugas memeriksa bagian ketiak tangan kanan dan memeriksa ujung ketiak kanan hingga telapak tangan kanan. Begitupun pemeriksaan pada ketiak tangan kiri hingga telapak tangan Penggeledah kiri;
7) Petugas memeriksa dada depan dengan menggunakan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;
8) Petugas memeriksa bagian pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan kemudian dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;
9) Petugas kemudian memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;
10) Petugas kemudian mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;
11) Petugas meminta petugas membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter jika diperlukan;
12) Petugas memeriksa rambut bagian kanan depan hingga belakang dan kiri depan hingga belakang;
13) Petugas memeriksa kerah baju, lengan baju, jahitan baju, saku dan lipatan-lipatan baju;
14) Jika pengunjung perempuan maka dilakukan pemeriksaan pada: lilitan kain di pinggang (stagen) atau aksesoris lainnya, membuka cadar dan pakaian dalam, pembalut dan menggantinya dengan yang baru;
15) Jika pengunjung membawa balita, maka dilakukan pemeriksaan secara seksama pada: pakaian, peralatan dan aksesoris yang digunakan dan melakukan penggantian popok;
16) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 82
17) Petugas mengizinkan pengunjung untuk meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan seluruh tahapan penggeledahan.
b. Langkah-langkah penggeledahan terhadap petugas adalah
sebagai berikut: 1) Petugas meminta petugas untuk mengeluarkan semua
barang-barang yang dibawanya, penutup kepala atau topi, jaket, sepatu, jam tangan, dompet, dan tas yang tidak memiliki hubungan dengan pelaksanaan tugas, untuk diperlihatkan dan diletakan di atas meja atau tempat yang disediakan lainnya;
2) Petugas mempersilahkan petugas untuk memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang masih melekat pada tubuh pengunjung;
3) Petugas meminta petugas untuk berdiri berputar membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;
4) Petugas memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;
5) Petugas berdiri dengan posisi kuda-kuda, kaki yang lebih dominan berada di belakang dan kaki satunya lagi berada di antara kedua kaki pengunjung;
6) Petugas memeriksa bagian ketiak tangan kanan dan memeriksa ujung ketiak kanan hingga telapak tangan kanan. Begitupun pemeriksaan pada ketiak tangan kiri hingga telapak tangan Penggeledah kiri;
7) Petugas memeriksa dada depan dengan menggunakan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;
8) Petugas memeriksa bagian pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan kemudian dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 83
9) Petugas kemudian memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;
10) Petugas kemudian mempersilahkan petugas untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;
11) Petugas meminta petugas membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter jika diperlukan;
12) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;
13) Petugas mengizinkan petugas untuk meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan seluruh tahapan penggeledahan;
c. Langkah-langkah penggeledahan terhadap badan
narapidana atau tahanan dengan pakaian adalah sebagai berikut: 1) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk
mengeluarkan semua barang-barang yang dibawanya, penutup kepala atau topi, jaket, sepatu, jam tangan, dompet, untuk diperlihatkan dan diletakan di atas meja;
2) Petugas mempersilahkan narapidana atau tahanan untuk memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang masih melekat pada tubuh narapidana atau tahanan;
3) Petugas membuat jarak yang ideal berhadapan dengan narapidana atau tahanan untuk dilakukan penggeledahan;
4) Apabila ditemukan barang yang terjatuh, petugas memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mundur, kemudian petugas mengambil dan memeriksa barang tersebut untuk diamankan;
5) Dalam memeriksa alas kaki yang memiliki lapisan petugas memastikan lapisan tersebut menempel secara permanen ke alas kaki tersebut. Jika tidak, Petugas mengangkat lapisan alas kaki untuk melihat apakah ada barang yang disembunyikan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 84
6) Petugas meminta petugas untuk berdiri berputar membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;
7) Petugas memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;
8) Petugas berdiri dengan posisi kuda-kuda, kaki yang lebih dominan berada di belakang dan kaki satunya lagi berada di antara kedua kaki pengunjung;
9) Petugas memeriksa bagian ketiak tangan kanan dan memeriksa ujung ketiak kanan hingga telapak tangan kanan. Begitupun pemeriksaan pada ketiak tangan kiri hingga telapak tangan Penggeledah kiri;
10) Petugas memeriksa dada depan dengan menggunakan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;
11) Petugas memeriksa bagian pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan kemudian dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;
12) Petugas kemudian memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;
13) Petugas menempatkan kedua telapak tangan di bawah lengan narapidana atau tahanan dan menelusuri bagian samping tulang rusuk;
14) Petugas kemudian mempersilahkan narapidana atau tahanan untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;
15) Petugas meminta narapidana atau tahanan membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter jika diperlukan;
16) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan, atau mengembalikan kepada keluarga;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 85
17) Petugas mengizinkan narapidana atau tahanan untuk meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan seluruh tahapan penggeledahan.
d. Langkah-langkah penggeledahan badan narapidana dan
tahanan tanpa pakaian adalah sebagai berikut : 1) Petugas yang melakukan penggeledahan tanpa pakaian
hanya boleh menyentuh pakaian narapidana atau tahanan;
2) Narapidana atau tahanan berganti posisi untuk memperlihatkan seluruh anggota tubuh kepada Petugas yang melakukan penggeledahan untuk secara visual menunjukkan tidak ada benda terlarang pada bagian tubuh narapidana atau tahanan;
3) Penggeledahan tanpa pakaian akan dilakukan di daerah yang tertutup untuk menjaga harga diri narapidana atau tahanan yang digeledah;
4) Petugas memerintahkan narapidana atau tahanan melepaskan pakaian satu per satu;
5) Petugas memerintahkan narapidana atau tahanan untuk memberikan pakaiannya satu per satu kepada Petugas yang menggeledah;
6) Petugas menggeledah pakaian secara menyeluruh dan memastikan tidak ada benda terlarang yang disembunyikan pada jahitan baju. Petugas menggeledah pakaian saat diterima, lalu menyisihkan pakaian tersebut setelah digeledah;
7) Jika narapidana atau tahanan tidak menghadap ke arah Petugas, maka Petugas meminta untuk menghadap ke arahnya lalu memerintahkan untuk meluruskan tangannya ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas untuk meregangkan jari-jarinya;
8) Saat Petugas sudah memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang disembunyikan di antara jari-jari narapidana atau tahanan, Petugas memerintahkan narapidana atau untuk menyisir rambutnya dengan tangan;
9) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk memiringkan kepala ke samping dan menarik bagian atas telinga yang menghadap Petugas sehingga
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 86
Petugas dapat melihat jika ada yang disembunyikan di balik daun telinganya. Petugas meminta narapidana untuk memiringkan kepala ke sisi lainnya agar telinga yang satunya juga dapat diperiksa;
10) Petugas meminta narapidana untuk membuka mulut dan menggerakkan lidahnya guna melihat apakah ada sesuatu yang disembunyikan di bawahnya. Dengan menggunakan jari, narapidana atau tahanan perlu menggulung bibirnya untuk memperlihatkan bahwa tidak ada yang tersembunyi di antara bibir dan gigi, baik di bagian bawah maupun di bagian atas mulut;
11) Jika narapidana atau tahanan memakai gigi palsu, Petugas meminta narapidana untuk melepasnya agar Petugas dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh di dalam mulut;
12) Narapidana atau tahanan selanjutnya perlu mengangkat kedua tangannya ke atas kepala. Petugas memeriksa bagian tubuh dan ketiak narapidana atau tahanan serta memeriksa jika ada bekas luka atau kecelakaan;
13) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk secara bergantian mengangkat satu kaki untuk memeriksa bagian telapak kaki. Jika diperlukan, Petugas meminta narapidana atau tahanan menggunakan satu tangannya agar seimbang;
14) Selanjutnya, Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk menunduk dari bagian pinggang dan menggunakan kedua tangannya untuk membuka bokongnya, agar Petugas dapat melihat apakah ada yang disembunyikan di antara lipatan bokong atau yang terlihat di anus narapidana;
15) Petugas memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mengambil posisi jongkok dan mengejan;
16) Petugas tidak boleh memindahkan barang yang ditemukan di rongga tubuh narapidana atau tahanan. Jika Petugas melihat ada benda di dalam anus narapidana atau tahanan, Petugas perlu memberitahukan Karupam atau Kepala Pengamanan supaya benda tersebut dapat dipindahkan oleh ahli medis;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 87
17) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada keluarga;
18) Petugas meminta narapidana atau tahanan untuk memakai kembali pakaiannya yang telah digeledah.
e) Langkah-langkah penggeledahan barang adalah sebagai
berikut: 1) Petugas memastikan barang terlarang tidak masuk ke
dalam Lapas dan Rutan; 2) Barang-barang terlarang antara lain yaitu :
a) Barang Elektronik; b) Alat telekomunikasi; c) Senjata tajam; d) Senjata Api dan Bahan Peledak; e) Korek Api; f) Barang dari kaca dan besi; g) Narkoba; h) Minuman Keras; i) Makanan dan minuman yang berbau tidak sedap
dan memabukan; j) Video Compact Disc (VCD)/Audio Visual; k) Kamera; l) Buku-buku yang dianggap membahayakan; m) Pakaian dan handuk basah; n) Uang tunai; o) Barang-barang lain yang dapat membahayakan.
3) Petugas meminta pengunjung untuk meletakan barang bawaan di atas meja atau tempat yang disediakan lainnya;
4) Petugas memeriksa barang bawaan pengunjung dan memisahkannya dari barang-barang yang dilarang dibawa masuk atau berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
5) Petugas memeriksa barang atau makanan yang terbungkus dalam kemasan seperti rokok, sabun, odol, minyak rambut, sandal, sepatu, mie instant, buah-buahan, roti, gula, nasi, bubur dan minuman dengan cara membuka, membelah, mengaduk, atau mengocok;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 88
6) Petugas memeriksa secara seksama barang bawaan berupa pakaian dengan cara memeriksa lipatan-lipatan dan saku pakaian;
7) Jika ditemukan barang, Petugas langsung memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang;
8) Petugas menyatukan barang bawaan yang dapat dibawa masuk dengan memasukan ke dalam kantong plastik transparan dan kemudian diberikan ikatan;
9) Barang-barang yang dititipkan di petugas dicatat dan dikembalikan kembali kepada pengunjung.
f) Langkah-langkah Penggeledahan Kendaraan adalah
sebagai berikut: 1) Petugas melakukan pemeriksaan kendaraan di area
gerbang halaman depan Lapas dan Rutan atau titik pemeriksaan lain yang telah ditentukan Lapas dan Rutan;
2) Petugas mengeluarkan penumpang dari mobil; 3) Petugas memeriksa tanda pengenal resmi penumpang; 4) Petugas memerintahkan pengemudi untuk masuk ke
dalam kendaraan dan mengemudikan kendaraannya menuju area gerbang halaman atau titik pemeriksaan lain sehingga kendaraan dapat digeledah;
5) Petugas memerintahkan pengemudi keluar atau turun dari kendaraan;
6) Petugas memeriksa kendaraan roda 3 (tiga) 4 (empat) dan 6 (enam) atau di atasnya dengan cara membuka seluruh pintu, kap, serta bagasi kendaraan;
7) Petugas melakukan pemeriksaan mulai dari kap kendaraan kemudian memeriksa bagian mesin sebagai berikut :
a) Kabel yang tidak biasa; b) Peralatan atau perlengkapan yang tidak lazim berada di
dalam mesin mobil; c) Cetakan tangan di debu atau kotoran yang
mengindikasikan bahwa seseorang mengerjakan mobil tersebut baru-baru ini.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 89
8) Petugas melihat bagian samping dan belakang mesin kendaraan;
9) Petugas memeriksa bagian depan kendaraan dan bagian bawah tempat mesin menggunakan tongkat dengan cermin (inspection mirror);
10) Petugas menutup kap kendaraan sebagai tanda bahwa Petugas telah menggeledah bagian depan kendaraan dengan menyeluruh;
11) Petugas kemudian memeriksa bagian penumpang; 12) Petugas melihat ke bagian dalam bagian setir dan ban
bagian penumpang depan; 13) Petugas memeriksa bagian penumpang depan pada
bagian: a) Laci kompartemen; b) Tempat penyimpanan tengah; c) Di bawah kursi, dibawah karpet; d) Bagian-bagian di antara jok kursi dan sandaran
kursi. e) Di bawah karpet; f) Dan daerah bagian penumpang depan untuk melihat
apakah ada yang mencurigakan. 14) Petugas menutup pintu sebagai tanda bahwa Petugas
telah menggeledah seluruh bagian kendaraan; 15) Petugas bergerak ke bagian kursi belakang dan
memeriksa seluruh bagian; 16) Petugas menggunakan tongkat besi untuk memeriksa
bak pada kendaraan pengangkut sampah dengan cara mengaduk dan menusuk-nusuk sampah;
17) Petugas mendampingi pengemudi hingga pada saat melakukan bongkar muat;
18) Penggeledahan terhadap kendaraan roda 2 (dua) dilakukan dengan memeriksa kemudi, membuka jok, tempat bahan bakar, mesin dan barang-barang lainnya yang melekat;
19) Jika ditemukan barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, Petugas langsung mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 90
g) Langkah-langkah Penggeledahan Kamar adalah sebagai berikut: 1) Petugas yang akan melakukan penggeledahan harus
steril dari barang-barang yang tidak diperlukan pada saat penggeldeahan;
2) Mengosongkan kamar hunian dan menutup serta mengunci kamar-kamar hunian yang hendak digeledah;
3) Petugas menggeledah narapidana dan tahanan sebelum ke luar kamar;
4) Memerintahkan kepada narapidana dan tahanan yang akan digeledah kamarnya untuk berbaris dengan tertib didepan kamarnya masing-masing;
5) Melakukan penggeledahan kamar satu persatu dengan mengikut sertakan 1 (satu) orang narapidana dan tahanan kamar tersebut;
6) Untuk kamar yang telah selesai digeledah narapidana dan tahanan diminta untuk kembali ke kamar dengan terlebih dahulu digeledah satu persatu dan selanjutnya mengunci kembali kamar tersebut agar tidak mengganggu jalannya penggeledahan kamar yang lainnya.
h) Langkah-langkah penggeledahan Ruangan adalah sebagai
berikut: 1) Penggeledahan ruangan meliputi :
a) Ruang Kegiatan Kerja; b) Ruang Keterampilan; c) Kantor; d) Tempat Ibadah; e) Lingkungan; f) Dapur; g) Ruang Kesehatan; dan h) Ruangan lainnya.
2) Petugas yang akan melakukan penggeledahan harus steril dari barang- barang yang tidak diperlukan pada saat penggeldeahan;
3) Petugas memerintahkan narapidana, tahanan atau petugas untuk meninggalkan barang-barang di ruangan yang akan digeledah;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 91
4) Petugas kemudian meminta semua narapidana, tahanan atau petugas untuk keluar atau dari ruangan;
5) Petugas menggeledah narapidana, tahanan atau petugas sebelum keluar ruangan;
6) Petugas memeriksa ruangan dengan cara meraba, mengetuk atau membongkar bagian dan fasilitas ruangan sebagai berikut: a) Teralis besi; b) Kawat berduri; c) Dinding; d) Lantai; e) Plafon; f) Toilet; g) Peralatan mandi; h) Perlengkapan tidur; i) Lemari; j) Meja; k) Kursi; l) Peralatan elektronik m) Bak air; n) Halaman; o) Peralatan makan dan minum; p) Peralatan kesehatan; q) Peralatan kerja r) Peralatan kantor s) Peralatan ibadah; t) Buku dan arsip; u) Memeriksa pakaian, sarung dan mukena; dan v) Bagian lain yang dianggap perlu.
7) Petugas menggali tanah atau tanaman yang diduga sebagai tempat menyembunyikan barang terlarang;
8) Petugas tetap mengikutsertakan 1 (satu) orang narapidana, tahanan atau petugas pada saat dilakukannya penggeledahan;
9) Jika ditemukan barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, Petugas langsung mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 92
3. Penindakan a. Barang-barang yang ditemukan saat penggeledahan dan
diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengamankan barang; 2) Mengamankan orang pemilik barang; 3) Membuat berita acara; 4) Melaporkan kepada Kepala Pengamanan dan Kepala
Lapas dan Rutan; 5) Melaporkan kepada pihak Polri terhadap barang-barang
yang diduga mengandung unsur pidana atas izin Kepala Lapas atau Kepala Rutan.
6) Petugas dapat melakukan penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban;
7) Membuat pelaporan hasil penggeledahan. D. STANDAR PELAKSANAAN INSPEKSI 1. Penjelasan Umum
a. Inspeksi dilaksanakan oleh petugas struktural/perwira piket/petugas lain yang ditunjuk Kalapas/Karutan;
b. Inspeksi dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) hari sesuai dengan pergantian waktu penjagaan;
c. Inpeksi dilakukan di area-area sebagai berikut : 1) Pintu Gerbang Halaman; 2) Pintu Gerbang Utama (Wasrik); 3) Pintu Utama (Portir); 4) Lingkungan Blok Hunian; 5) Pos atas; 6) Pagar Luar dalam; 7) Kantor; 8) Ruang Kunjungan 9) Bengkel kerja; 10) Gudang; 11) Dapur; 12) Tempat Ibadah; 13) Ruang Isolasi; 14) Sel Pengasingan; 15) Ruang kontrol;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 93
2. Uraian Pelaksanaan Inspeksi a. Persiapan
1) Petugas membawa daftar pelaksanaan tugas; 2) Petugas alat tulis dan perlengkapan inspeksi.
b. Pemeriksaan:
1) Petugas mengecek absensi; 2) Petugas memeriksa perintah dan kesesuaian
pembagian tugas; 3) Petugas memeriksa buku laporan; 4) Petugas mencatat pelaksanaan tugas sesuai dengan
daftar yang dibawa; 5) Petugas memeriksa proses penguncian; 6) Petugas memeriksa sarana dan prasarana
pengamanan. 7) Petugas memberikan teguran, apabila mekanisme
pengamanan tidak dilaksanakan dan peralatan pengamanan tidak digunakan sebagaimana mestinya;
8) Petugas mengambil tindakan segera apabila memperoleh temuan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan tugas penjagaan;
9) Kepala Lapas dan Kepala Rutan atau Kepala Pengamanan melakukan inspeksi sewaktu-waktu.
3. Laporan
a. Petugas membuat laporan tertulis; b. Petugas membuat laporan lisan dalam hal-hal tertentu yang
bersifat mendesak. E. STANDAR PELAKSANAAN KONTROL 1. Penjelasan Umum
a. Kontrol dilakukan secara rutin oleh Kepala dan Wakil Kepala Regu Pengamanan;
b. Pelaksanaan kontrol dilengkapi dengan peralatan kontrol. c. Kepala atau Wakil Regu Pengamanan sekurang-kurangnya
melakukan kontrol setiap 1 (satu) jam sekali atau sesuai dengan situasi dan kondisi;
d. Kontrol di area-area sebagai berikut : 1) Pintu Gerbang Halaman;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 94
2) Pintu Gerbang Utama (Wasrik); 3) Pintu Utama (Portir); 4) Lingkungan Blok Hunian; 5) Pos atas; 6) Pagar Luar dalam; 7) Kantor; 8) Ruang Kunjungan 9) Bengkel kerja; 10) Gudang; 11) Dapur; 12) Tempat Ibadah; 13) Ruang Isolasi; 14) Sel Pengasingan; 15) Ruang kontrol
2. Uraian Pelaksanaan Kontrol
a. Persiapan 1) Kepala Regu dan Wakil Kepala Regu Pengamanan
saling berkoordinasi saat akan melakukan kontrol; 2) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan
salah satunya tetap berada di ruang pengamanan/kontrol
b. Pemeriksaan
1) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan memeriksa keberadaan petugas pengamanan di area-area masing-masing;
2) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan memastikan keberfungsian sarana dan prasarana sebagai berikut: a) Sarana dan prasarana pengamanan sebagaimana
yang diatur dalam standar ini; b) Sarana dan prasarana administrasi pengamanan,
seperti : Buku laporan jaga, absensi jaga petugas, daftar lalu lintas orang, dan daftar peralatan keamanan;
c) Sarana dan prasarana kantor, seperti: pagar, pintu, teralis, jendela, alat komunikasi, air, hydran, dan listrik/genset.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 95
3) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan memastikan narapidana dan tahanan berada pada blok, kamar atau melakukan aktifitas di tempat-tempat yang telah ditentukan;
4) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan menghimpun dan mengembangkan informasi terkait potensi gangguan keamanan dan ketertiban;
5) Apabila diperlukan, Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan dapat meminta kepada anggota regu pengamanan melakukan kontrol di areanya masing-masing;
6) Kepala Lapas dan Kepala Rutan atau Kepala Pengamanan melakukan kontrol sewaktu-waktu.
c. Penindakan
1) Kepala Pengamanan atau Wakil Regu Pengamanan menegur dan memberi motivasi kepada petugas yang lalai dalam melaksanakan tugasnya;
2) Kepala atau Wakil Kepala Regu Pengamanan dapat memerintahkan Penggunaan kekuatan sesuai dengan tingkatan gangguan keamanan dan ketertiban .
d. Laporan
1) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan membuat laporan berkala dan dilaporkan langsung kepada Kepala Pengamanan dan Kepala Lapas atau Rutan
2) Kepala Regu atau Wakil Kepala Regu Pengamanan membuat laporan seketika jiak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban
F. STANDAR PELAKSAAN KEGIATAN INTELIJEN 1. Penjelasan Umum
a. Petugas pengelola kegiatan intelijen yaitu Kepala Pengamanan Lapas dan Kepala Pengamanan Rutan;
b. Petugas pelaksana kegiatan intelijan yaitu orang yang ditunjuk oleh Kepala Pengamanan Lapas dan Kepala Pengamanan Rutan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 96
c. Penerima informasi kegiatan intelijen yaitu Kepala Lapas dan Kepala Rutan, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor wilayah, dan Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban Ditjenpas.
2. Uraian Pelaksanaan Intelijen
a. Pengumpulan informasi 1) Petugas membangun jaringan untuk mendapatkan
informasi; 2) Petugas menerima informasi tentang aktifitas seseorang
yang dididuga akan melakukan gangguan keamanan dan ketertiban.
b. Pengelolaan informasi
1) Petugas melakukan verifikasi informasi yang diperoleh; 2) Petugas melakukan validasi informasi yang diperoleh; 3) Petugas melakukan pengkajian dan penelahaan
informasi yang penting dan tidak penting; 4) Petugas pengelola menyajikan informasi kepada
Kalapas atau Karutan, Divisi Pemasyarakatan, dan/ atau Dirkamtib Ditjenpas;
5) Memberikan rekomendasi.
c. Penyebaran informasi 1) Informasi diberikan kepada Kalapas atau Karutan,
Kepala Divisi Pemasyarakatan, dan/atau Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban Ditjenpas;
2) Informasi diberikan kepada instansi lain yang terkait.
d. Pelaporan 1) Laporan kegiatan intelijen dilakukan secara rutin dan
insidentil; 2) Secara rutin yaitu laporan yang dilakukan setiap hari
pada pagi atau malam hari.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 97
G. STANDAR PELAKSANAAN PENGENDALIAN PERALATAN 1. Penjelasan Umum
a. Pengendalian peralatan dimaksudkan untuk memudahkan penggunaan peralatan keamanan agar lebih efektif dan jauh dari jangkauan penghuni;
b. Penggunaan, perawatan dan pemeliharan serta uji coba peralatan keamanan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
c. Pengendalian peralatan meliputi sarana pengamanan dan sarana lain yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan keamanan dan ketertiban.
2. Uraian Pelaksanaan Pengendalian Sarana Pengamanan
a. Pengendalian Peralatan Senjata Api dan Amunisi 1) Penempatan
a) Senjata api dan amunisi yang akan digunakan ditempatkan di: 1. Pengamanan Pintu Utama (P2U); 2. Lemari senjata yang ditempatkan di ruangan
antara Pintu 1 dan 2; 3. Pos atas.
b) Senjata api dan amunisi yang akan dicadangan di tempatkan di Gudang;
c) Gudang senjata api dan amunisi berada di tempat yang aman, jauh dari jangkauan narapidana dan tahanan serta mudah diawasi;
d) Amunisi ditempatkan terpisah dengan ruangan dan lemari senjata api.
2) Inventarisasi Gudang Operasional a) Senjata api yang digunakan ditempatkan di gudang
operasional; b) Inventarisasi senjata api yang dioperasionalkan
dilakukan oleh Kepala Pengamanan dan Kepala Regu Pengamanan;
c) Mencatat penggunaan dan pengembalian senjata api dan amunisi;
d) Mencocokan jumlah dan kondisi senjata api dan amunisi pada saat dikembalikan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 98
e) Memeriksa keabsahan dokumen; f) Mencatat senjata api dan amunisi yang siap dan
telah digunakan; g) Penguncian lemari dan gudang operasional senjata
api dilakukan oleh Kepala Regu Pengamanan dan Kepala Pengamanan.
3) Inventarisasi di Gudang Cadangan
a) Inventarisasi senjata api yang dicadangkan dilakukan oleh Administrasi Keamanan dan Ketertiban di Lapas dan Kepala Pengamanan di Rutan;
b) Melakukan pencatatan jumlah dan kondisi senjata api di gudang cadangan;
c) Penguncian gudang penempatan senjata api dilakukan oleh 3 (tiga) orang pejabat di Lapas atau Rutan dengan 3 (tiga) buah gembok yang berbeda;
d) Dalam keadaan darurat tempat kunci gudang dan lemari dapat dipecahkan;
e) Petugas memberi nomor inventaris senjata api yang sudah dilakukan pencatatan.
4) Pelaporan
a) Kepala Regu Pengamanan melakukan pencatatan keluar masuk dan kerusakan senjata api dan amunisi di gudang operasional
b) Administrasi Kamtib di Lapas atau Kepala Pengamanan di Rutan melakukan pencatatan keluar masuk dan kerusakan senjata api dan amunisi di gudang cadanngan
b. Pengendalian Peralatan Huru Hara
1) Penempatan a) Peralatan huru-hara yang akan digunakan
ditempatkan di: 1) Pengamanan Pintu Utama (P2U); 2) Lemari peralatan huru-hara yang ditempatkan di
ruangan antara Pintu 1 dan 2. b) Peralatan huru-hara cadangan ditempatkan di
gudang cadangan.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 99
2) Inventarisasi Gudang Operasional
a) Inventarisasi dilakukan oleh Kepala Regu Pengamanan;
b) Mencatat penggunaan dan pengembalian peralatan hura-hara;
c) Mencocokan jumlah dan kondisi peralatan huru-hara pada saat dikembalikan;
d) Penguncian lemari penempatan peralatan hura-hara dilakukan oleh Kepala Regu Pengamanan.
3) Inventarisasi Gudang Cadangan
a) Inventarisasi peralatan huru hara yang dicadangkan dilakukan oleh Administrasi Keamanan dan Ketertiban di Lapas dan Kepala Pengamanan di Rutan;
b) Melakukan pencatatan jumlah dan kondisi peralatan huru hara di gudang;
c) Penguncian gundang dilakukan oleh Kepala Seksi Admin Kamtib di Lapas dan Kepala Pengamanan Rutan di Rutan;
d) Memberi nomor inventaris peralatan huru-hara yang sudah dilakukan pencatatan.
4) Penggunaan
a) Penggunaan peralatan huru-hara untuk menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban;
b) Penggunaan peralatan hura-hara untuk pelatihan; c) Penggunaan peralatan huru-hara untuk kepentingan
bantuan pengamanan. 5) Perawatan
a) Pembersihan rutin dilakukan 1 (satu) minggu sekali; b) Pengecekan keberfungsian peralatan.
6) Pelaporan
a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk gudang;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 100
b) Petugas melakukan pencatatan pemeliharan dan perawatan setiap peminjaman dan penggunaan Peralatan hura-hara secara berkala;
c. Pengendalian Peralatan Pengamanan Kunci dan Gembok.
1) Penempatan a) Anak kunci kamar dan blok hunian harus ditempatkan
dilemari kunci yang berada di Ruang Kepala Regu Pengamanan;
b) Lemari penyimpanan kunci kamar dan blok harus dalam keadaan terkunci setiap saat;
c) Anak kunci lemari tempat penyimpanan kunci-kunci kamar dan blok pada siang hari berada pada Kepala Regu Pengamanan;
d) Anak kunci lemari penyimpanan kunci kamar hunian pada malam hari ditempatkan di lemari kecil yang terbuat dari kaca pada ruang kerja Kepala Lapas atau Kepala Rutan;
e) Jika sewaktu-waktu diperlukan dalam keadaan darurat kaca lemari kecil tersebut dapat dipecahkan;
f) Kunci ruang kantor, gudang, ruang kegiatan dan dapur berada di bawah tanggung jawab masing-masing petugas;
g) Pada malam hari dan hari libur, kunci kamar, blok, ruang kantor, gudang, ruang kegiatan, dapur dan menara ditempatkan di lemari kaca khusus yang berada di area kerja Kepala Regu Pengamanan;
h) Kunci pintu blok, P2U, pagar dalam dan luar berada pada petugas masing-masing, sedangkan untuk kunci duplikatnya berada di lemari kunci Kepala Pengamanan;
i) Kunci dan gembok persediaan ditempatkan di gudang cadangan.
2) Inventarisasi
a) Pencatatan dan penghitungan 1. Dilakukan pada saat serah terima regu pengamanan
dan pasca keadaan darurat ataupun petugas yang meninggalkan tugas sebelum waktunya;
2. Pencatatan dilakukan di buku catatan khusus yang berisi tentang :
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 101
a. Identifikasi pemegang kunci; b. Nomor kunci dan jumlah kunci; c. Tanggal dan waktu pengeluaran dan
pengembalian kunci dan gembok; d. Jika ada kerusakan dan patah ; e. Paraf Petugas yang mengeluarkan dan
mengembalikan kunci dan gembok pada berita acara.
3) Penggunaan
a) Gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu masing-masing;
b) Gembok harus diacak penggunaannya minimal 1 (satu) bulan sekali;
c) Anak kunci tidak boleh diduplikasi; d) Anak kunci tidak boleh berada di bawah kendali
narapidana dan tahanan; e) Petugas perlu memastikan tidak membawa kunci
dan gembok saat keluar Lapas dan Rutan; f) Kunci yang secara tidak sengaja dibawa keluar perlu
dikembalikan dengan segera. Bila tidak dikembalikan dengan segera maka kunci perlu diganti.
g) Untuk kunci yang patah, hilang atau rusak dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Untuk kunci yang patah seluruh sisa kunci yang
patah diamankan oleh petugas; 2. Dalam keadaan kunci rusak di dalam lubang
kunci, Petugas perlu mencari pengganti kunci sementara dan mengembalikan kunci yang rusak kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan;
3. Dalam keadaan kunci patah di dalam lubang kunci, Petugas harus tetap berada di depan pintu agar narapidana dan tahanan tidak bisa mengambil sisa kunci yang patah;
4. Petugas harus memberitahukan kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan tentang masalah kunci dan gembok yang hilang, patah, atau rusak;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 102
5. Petugas perlu meminta pertolongan untuk mengamankan daerah dimana terdapat masalah kunci dan gembok yang hilang, patah atau rusak, agar narapidana dan tahanan tidak melarikan diri;
6. Kunci dan Gembok yang patah atau rusak akan dihapus sesuai dengan prosedur Lapas atau Rutan dan dicatat sampai penghapusan dilakukan.
4) Perawatan
a) Petugas harus memeriksa secara berkala kondisi seluruh anak kunci dan gembok;
b) Anak kunci yang dalam kondisi rusak segera diganti; c) Gembok yang dalam kondisi rusak harus segera
diganti; d) Anak kunci dan Gembok harus diganti secara
berkala maksimal 1 (satu) tahun sekali. 5) Pelaporan
a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk kunci dan gembok dari gudang;
b) Apabila anak kunci dan gembok hilang, rusak dan patah, petugas segera melaporkan secara tertulis kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan.
d. Pengendalian Peralatan Komunikasi
1) Penempatan a) Peralatan alat komunikasi yang akan digunakan
untuk kegiatan pengamanan ditempatkan di: 1) Ruang Kalapas dan Karutan 2) Pengamanan Pintu Utama (P2U); 3) Ruang Kepala Regu Pengamanan; 4) Ruang Kepala Pengamanan; 5) Pos lingkugan Blok Hunian; 6) Pos blok Hunian; 7) Pos atas;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 103
2) Inventarisasi Gudang Operasional a) Inventarisasi dilakukan oleh Kepala Regu
Pengamanan; b) Peralatan komunikasi meliputi HT dan interkom
(internal komunikasi); c) Mencatat penggunaan dan pengembalian peralatan
komunikasi; d) Mencocokan jumlah dan kondisi peralatan
komunikasi pada saat dikembalikan. 3) Inventarisasi Gudang Cadangan
a) Inventarisasi peralatan komunikasi yang dicadangkan dilakukan oleh Administrasi Keamanan dan Ketertiban di Lapas dan Kepala Pengamanan di Rutan;
b) Melakukan pencatatan jumlah dan kondisi peralatan komunikasi di gudang;
c) Memberi nomor inventaris peralatan komunikasi yang sudah dilakukan pencatatan.
4) Penggunaan
a) Penggunaan peralatan komunikasi untuk koordinasi pelaksanaan tugas pengamanan;
b) Penggunaan peralatan komunikasi untuk kepentingan bantuan pengamanan;
c) Alat komunikasi tidak diperbolehkan jatuh ke tangan atau digunakan narapidana dan tahanan;
d) Alat komunikasi diperbolehkan dibawa keluar Lapas dan Rutan untuk keperluan pengawalan;
e) Penggunaan alat komunikasi pribadi berupa handphone atau sejenisnya tidak diperkenankan untuk digunakan dilingkungan blok hunian;
f) Alat komunikasi pribadi disimpan di loker khusus petugas yang berada di P2U;
g) Alat komunikasi yang hilang perlu dilakukan penelusuran dan dibuat berita acara pemeriksaan.
5) Perawatan
a) Petugas harus memeriksa secara berkala kondisi seluruh alat komunikasi;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 104
b) Alat komunikasi yang rusak segera diganti; c) Peningkatan kemampuan teknologi alat komunikasi
harus dilakukan sesuai kebutuhan. 6) Pelaporan
a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk peralatan komunikasi dari gudang;
b) Apabila peralatan komunikasi rusak atau hilang, petugas segera melaporkan secara tertulis kepada Kepala Regu Pengamanan atau Kepala Pengamanan
e. Peralatan Ruang Kontrol
1) Penempatan a) Ruang kontrol berada di ruang Kepala Regu
Pengamanan; b) CCTV ditempatkan antara lain di:
1. Halaman luar; 2. Kantor; 3. Pengamanan Pintu Utama (P2U); 4. Blok Hunian; 5. Ruang Kunjungan; 6. Pos atas; 7. Dapur; 8. Ruang kegiatan; 9. Steril area; 10. Tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
c) CCTV ditempatkan pada tempat yang sulit dijangkau.
d) Monitor ditempatkan di: 1. P2U; 2. Ruang Kepala Regu Pengamanan; 3. Ruang Kepala Pengamanan.
e) Pengeras suara ditempatkan di ruang Kepala Regu Pengamanan.
2) Inventarisasi
a) Petugas melakukan pencatatan jumlah dan kondisi CCTV, Monitor dan pengeras suara;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 105
b) Petugas memberi nomor inventaris peralatan di ruang kontrol.
3) Penggunaan Ruang Kontrol
a) Mengawasi aktifitas orang di dalam Lapas dan Rutan;
b) Mengawasi kondisi sarana dan prasarana Lapas dan Rutan;
c) Ruang kontrol tidak boleh diakses oleh narapidana dan tahanan;
d) Memberikan peringatan mengenai terjadinya potensi gangguan keamanan dan ketertiban kepada petugas pengamanan;
e) Memberikan peringatan darurat; f) Meminta bantuan ke instansi luar.
4) Perawatan
a) Petugas harus memeriksa secara berkala kondisi CCTV, Monitor, Pengeras suara dan sarana pendukung ruang kontrol;
b) Peralatan yang rusak segera diganti; c) Peningkatan kemampuan teknologi peralatan di
ruang kontrol harus dilakukan sesuai kebutuhan. 5) Pelaporan
a) Petugas melakukan pencatatan penggunaan peralatan ruang kontrol;
b) Petugas melaporkan aktifitas petugas, pengunjung, narapidana dan tahanan;
c) Apabila peralatan ruang kontrol rusak atau hilang, petugas segera melaporkan secara tertulis kepada Kepala Pengamanan.
f. Peralatan Sarana Lain
1) Pemeriksaan a) Petugas memastikan peralatan kerja kantor,
kegiatan kerja, peralatan dapur dan peralatan kebersihan berada pada tempatnya masing-masing;
b) Petugas mengawasi narapidana dan tahanan yang menggunakan peralatan kerja;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 106
c) Pemeriksaan dilakukan oleh Kepala Pengamanan atau Staf Pengamanan;
2) Penindakan
a) Apabila ditemukan barang-barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Petugas melakukan pengamanan barang; 2) Petugas melakukan pencatatan barang; 3) Petugas segera melakukan pencarian terhadap
barang-barang yang hilang atau tidak berada di tempat.
3) Pelaporan
a) Kepala Pengamanan mendapatkan tembusan laporan dari masing-masing unit yang mengeluarkan peralatan kerja kantor, kegiatan kerja, peralatan dapur dan peralatan kebersihan.
b) Petugas melaporkan segera peralatan yang hilang atau tidak berada di tempat kepada Kepala Pengamanan;
H. STANDAR PENGAWASAN KOMUNIKASI
1. Penjelasan Umum
a. Pengawasan komunikasi dilakukan terhadap narapidana dan tahanan yang mengirim dan menerima surat dan menggunakan alat komunikasi di Lapas dan Rutan;
b. Alat komunikasi yang digunakan narapidana dan tahanan di dalam Lapas dan Rutan adalah WARTELSUS;
c. Isi pembicaraan dan isi surat dijaga kerahasiaannya kecuali berisi: 1) Materi yang membahayakan keamanan negara; 2) Materi yang membahayakan keamanan dan ketertiban
Lapas dan Rutan; 3) Materi yang membahayakan jiwa masyarakat, petugas,
narapidana dan tahanan.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 107
2. Uraian Pelakasanaan Tugas a. Pemeriksaan surat
1) Penerimaan dan Pengiriman a) Petugas mencatat surat masuk dan keluar; b) Petugas mencatat pengirim dan penerima surat.
2) Pembukaan
a) Petugas membuka isi surat; b) Petugas membaca isi surat; c) Petugas memberikan persetujuan isi surat dengan
cara stempel; d) Petugas menutup kembali surat yang telah diperiksa
atau diteliti; e) Petugas menyita surat yang mengandung materi
berbahaya bagi keamanan dan ketertiban untuk selanjutnya dilakukan investigasi.
3) Pelaporan
a) Petugas melaporkan seluruh surat yang masuk dan keluar;
b) Petugas melaporkan kepada atasan jika isi surat mengandung materi yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Isi surat menjadi salah satu sumber informasi kegiatan intelijen.
b. Pencatatan dan Pembatasan komunikasi
1) Pencatatan a) Petugas mencatat nama dan nomor telepon yang
dihubungi oleh narapidana dan tahanan; b) Petugas mendengar, merekam dan kemudian
mencatat isi pembicaraan. 2) Pembatasan
a) Petugas membuat jadwal penggunaan alat komunikasi;
b) Petugas melarang narapidana dan tahanan berkomunikasi apabila berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 108
3) Pelaporan a) Petugas melaporkan seluruh kegiatan penggunaan
alat komunikasi yang keluar; b) Petugas melaporkan kepada atasan jika isi
pembicaraan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Isi pembicaraan menjadi salah satu sumber informasi kegiatan intelijen.
I. STANDAR PENGENDALIAN LINGKUNGAN 1. Penjelasan Umum
a. Pengendalian lingkungan merupakan upaya yang dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di steril area dan lalu lintas orang di dalam Lapas dan Rutan.
b. Kepala pengamanan melakukan pengendalian lingkungan 2. Uraian Pelaksanaan Tugas
a. Pengendalian Steril area 1) Pemeriksaan
a) Petugas memastikan tidak ada bangunan dan aktitifas dalam jarak 5 (lima) meter dari tembok luar;
b) Petugas memastikan tidak ada benda-benda disekitar steril area menghalangi pandangan petugas pos atas;
c) Petugas memastikan narapidana dan tahanan tidak berada di daerah steril area;
d) Petugas memastikan tidak ada orang di steril area pagar luar;
e) Petugas memastikan tidak ada benda atau alat-alat yang dapat digunakan untuk melarikan diri;
f) Petugas memastikan steril area yang ada di dalam Lapas dan Rutan setiap pagi, sore, dan malam;
g) Petugas memastikan pagar pembatas steril area dalam kondisi baik.
2) Penindakan
a) Petugas melarang narapidana dan tahanan agar tidak berada di steril area;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 109
b) Petugas melarang masyarakat untuk tidak memasuki steril area;
c) Petugas mengambil tindakan membongkar apabila ditemukan adanya bangunan di steril area bagian dalam dan luar;
d) Petugas mengambil tindakan memindahkan benda yang berada di steril area;
e) Petugas memberikan peringatan kepada setiap masyarakat, narapidana dan tahanan yang memasuki steril area;
f) Petugas memerintahkan masyarakat, narapidana dan tahanan untuk menghentikan kegiatan pada steril area;
g) Petugas dapat menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan terhadap perintah untuk meninggalkan steril area.
3) Pelaporan
a) Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan steril area ke dalam buku laporan;
b) Petugas segera melaporkan kepada atasan apabila ditemukan kesengajaan untuk menggunakan area steril sebagai tempat beraktifitas.
b. Pengendalian lalu lintas orang
1) Pencatatan a) Petugas mencatat setiap orang yang masuk dan
keluar dari lingkungan blok dan area kegiatan lainnya;
b) Petugas mencatat setiap kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan.
2) Penindakan
a) Petugas melarang narapidana dan tahanan dari blok lain untuk memasuki blok hunian narapidana dan tahanan lain;
b) Petugas menghentikan kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan, apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 110
c) Petugas dapat menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan terhadap perintah untuk meninggalkan steril area
3) Pelaporan
a) Petugas membuat laporan pencatatan lalu lintas orang dalam buku laporan;
b) Petugas segera melaporkan kepada atasan apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban.
J. STANDAR PENGUNCIAN
1. Penjelasan Umum
a. Penguncian dimaksudkan agar pintu-pintu di dalam Lapas dan Rutan tetap terkunci dan dibuka sesuai dengan jadwal dan kebutuhan;
b. Penguncian meliptui: Pintu Gerbang Halaman, Pintu Gerbang Utama (Wasrik), P2U (Portir), blok, kamar, ruang kegiatan dan ruang kantor.
2. Uraian Pelaksanaan Tugas
a. Pintu Gerbang Halaman 1) Jadwal buka dan tutup a) Pembukaan pintu gerbang halaman dilakukan pada
pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;
b) Penutupan dan penguncian pintu gerbang halaman dilakukan pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;
c) Pada hari libur kerja pintu gerbang halaman harus selalu dalam kondisi tertutup dan terkunci.
2) Pemeriksaan
a) Petugas menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;
b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas di pintu gerbang halaman;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 111
c) 1 (satu) orang petugas bertugas mengunci/membuka pintu dan 1 (satu) orang lainnya melakukan cek ulang;
d) Petugas wajib menyerahkan kembali anak kunci kepada Karupam setelah selesai menjalankan tugas.
b. Pintu Gerbang Utama (Wasrik)
1) Jadwal buka dan tutup a) Pembukaan pintu gerbang utama (Wasrik) dilakukan
pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;
b) Penutupan dan penguncian pintu gerbang utama (Wasrik) dilakukan pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;
c) Pada hari libur kerja pintu gerbang halaman harus selalu dalam kondisi tertutup dan terkunci.
2) Pemeriksaan
a) Petugas menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;
b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas di pintu gerbang halaman;
c) 1 (satu) orang petugas bertugas mengunci/membuka pintu dan 1 (satu) orang lainnya melakukan cek ulang;
d) Petugas wajib menyerahkan kembali anak kunci kepada Karupam setelah selesai menjalankan tugas.
c. Pintu Utama (Portir)
1) Buka dan Tutup a) Pintu Portir harus selalu dalam keadaan tertutup dan
terkunci; b) Komunikasi hanya dilakukan melalui lubang intip
pintu; c) Pembukaan dilakukan setelah diketahui keperluan
dan atas seizin petugas; d) Pembukaan dilakukan untuk keperluan pengeluaran
narapidana dan tahanan berdasarkan dokumen yang sah.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 112
e) Pembukaan pintu utama 1 (satu) dan pintu utama 2 (dua) tidak boleh dibuka secara bersamaan;
2) Pemeriksaan
a) Petugas menerima anak kunci dari Petugas Pengamanan sebelumnya;
b) Petugas wajib menyerahkan kembali kunci kepada Petugas Pengamanan Pengganti setelah selesai menjalankan tugas.
d. Kamar
1) Buka dan Tutup a) Pembukaan pintu kamar dilakukan hanya untuk
keperluan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan;
b) Pembukaan pintu kamar bagi narapidana dan tahanan dilakukan pada pukul 07.00-10.00, 12.00-13.00 dan 15.00-17.00 waktu setempat;
c) Penutupan pintu kamar bagi narapidana dan tahanan dilakukan pada pukul 10.00-12.00, 13.00-15.00 dan 17.00-07.00 waktu setempat;
d) Pembukaan kamar bagi narapidana dan tahanan dapat dilakukan untuk kepentingan pembinaan dengan persetujuan Kepala Lapas atau Kepala Rutan;
e) Penutupan dapat dilakukan diluar jadwal yang ditentukan apabila situasi dan kondisi keamanan tidak memungkinkan.
2) Pemeriksaan
a) Petugas melakukan penghitungan narapidana dan tahanan dalam kamar sebelum dan setelah pembukaan kamar;
b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas; c) 1 (satu) orang petugas melakukan penguncian dan 1
(satu) orang lainnya melakukan cek ulang kunci pintu kamar hunian dan memeriksa jeruji;
d) Gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu masing-masing;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 113
e) Petugas wajib menyerahkan kunci pada Kepala Regu Pengamanan;
f) Kunci kamar hunian selanjutnya disimpan ditempat lemari kunci.
e. Blok
1) Buka dan Tutup a) Pintu Blok harus selalu dalam keadaan terkunci; b) Pembukaan pintu blok hanya dilakukan oleh petugas
blok untuk kepentingan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan.
2) Pemeriksaan
a) Petugas melakukan pencatatan keluar masuk narapidana dan tahanan dari blok ;
b) Penguncian dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas; c) 1 (satu) orang petugas melakukan penguncian dan 1
(satu) orang lainnya melakukan cek ulang kunci pintu blok dan pagar pengamanan lingkungan;
d) Gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu blok;
e) Kunci blok disimpan oleh petugas blok.
f. Ruang Kantor 1) Buka dan Tutup
a) Pembukaan ruang kantor dilakukan pada pukul 07.00 sampai dengan jam kerja selesai;
b) Penutupan ruang kantor dilakukan setelah selesai jam kerja sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat.
2) Pemeriksaan
a) Petugas melakukan pemeriksaan inventaris kantor; b) Petugas mematikan air, listrik dan alat elektronik; c) Petugas melakukan penguncian jendela; d) Petugas memastikan tidak peralatan yang dapat
digunakan untuk melarikan diri seperti tangga, bangku dan sebagainya;
e) Penguncian pintu dilakukan oleh petugas;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 114
f) Petugas wajib menyerahkan dan menyimpan anak kunci pada lemari kunci di ruang Kepala Regu Pengamanan.
g. Ruang kegiatan
1) Ruang kegiatan terdiri dari : a) Ruang Bimbingan kerja; b) Poliklinik; c) Dapur; d) Tempat ibadah; e) Ruang serba guna; f) Ruang olahraga; g) Ruang pendidikan; h) Ruang konsultasi; i) Ruang kunjungan.
2) Jadwal Buka dan tutup
a) Pembukaan dan penutupan disesuaikan dengan jadwal kegiatan pada jam kerja;
b) Pembukaan diluar jam kerja harus seizin Kepala Lapas dan Kepala Rutan.
3) Pemeriksaan
a) Petugas melakukan pemeriksaan inventaris yang ada di ruang kegiatan;
b) Petugas memastikan tidak ada narapidana dan tahanan di ruang kegiatan diluar jadwal kegiatan;
c) Petugas mematikan air, listrik dan alat elektronik; d) Petugas melakukan penguncian jendela; e) Petugas memastikan tidak peralatan yang dapat
digunakan untuk melarikan diri seperti tangga, bangku dan sebagainya;
f) Penguncian pintu dilakukan oleh petugas; g) Petugas wajib menyerahkan dan menyimpan anak
kunci pada lemari kunci di ruang Kepala Regu Pengamanan.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 115
K. STANDAR PENEMPATAN DALAM RANGKA PENGAMANAN
1. Penjelasan Umum a. Narapidana dan tahanan dapat ditempatkan di sel tutupan
sunyi, ruang isolasi dan blok khusus dalam rangka pengamanan setelah dilakukan pemeriksaan;
b. Penempatan dalam rangka pengamanan dilakukan karena pelanggaran disiplin, pelarian, terancam jiwanya, membahayakan jiwa orang lain, memiliki potensi mengembangkan jaringan kejahatan dan mengancam stabilitas keamanan Negara.
2. Uraian Pelaksanaan Tugas
a. Kamar Terasing (Sel Pengasingan) 1) Penempatan
a) Narapidana atau tahanan yang ditempatkan sementara sel pengasingan adalah narapidana atau tahanan yang melakukan pelanggaran Tata Tertib Lapas dan Rutan dan dalam rangka mencegah meluasnya gangguan keamanan dan ketertiban.
b) Penempatan dilakukan paling lama 6 (enam) hari. 2) Perlakuan
a) Narapidana dan tahanan yang sedang menjalani tindak disiplin tidak diperkenankan dikenakan hukuman tambahan atau tindakan tidak patut dari petugas;
b) Narapidana dan tahanan yang sedang menjalani tindakan disiplin tetap berhak mendapatkan kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;
c) Narapidana dan tahanan yang sebelum dan sedang menjalani tindakan disiplin tidak boleh mendapatkan penyiksaan;
3) Pelaporan
a) Petugas membuat laporan pelaksanaan tindakan disiplin kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 116
dengan tembusan kepada pihak keluarga atau penasihat hukumnya;
b) Petugas segera melaporkan peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin.
b. Sel Isolasi
1) Penempatan a) Dalam hal terjadi gangguan keamanan dan
ketertiban, petugas langsung menempatkan narapidana dan tahanan yang terlibat di ruang isolasi untuk kepentingan pengamanan;
b) Petugas menempatkan narapidana dan tahanan di sel isolasi karena dikhawatirkan keselamatan jiwa atau dapat membahayakan orang lain;
c) Penempatan narapidana dan tahanan di sel isolasi dapat berdasarkan permintaan narapidana dan tahanan dengan cara menulis permohonan kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan;
d) Penempatan yang berdasarkan pertimbangan keamanan diberikan kepada narapidana dan tahanan yang berasal dari mantan aparatur negara atau aparat penegak hukum;
e) Penempatan narapidana dan tahanan yang berdasarkan pertimbangan keamanan diberikan kepada whistler blower;
f) Penempatan bagi narapidana dan tahanan karena pertimbangan medis;
2) Perlakuan
a) Narapidana dan tahanan yang berada di sel isolasi bukan sedang menjalani hukuman disiplin;
b) Narapidana dan tahanan sewaktu-waktu dapat dikeluarkan dari sel isolasi berdasarkan pertimbangan keamanan;
c) Narapidana dan tahanan yang sedang berada di sel isolasi tetap berhak mendapatkan kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;
d) Narapidana dan tahanan yang sedang di sel isolasi tidak boleh mendapatkan penyiksaan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 117
3) Pelaporan a) Petugas membuat laporan pelaksanaan penempatan
narapidana dan tahanan di sel isolasi kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan dengan tembusan kepada pihak keluarga atau penasihat hukumnya;
b) Petugas segera melaporkan peristiwa menyimpang saat penempatan di sel isolasi.
c. Blok Khusus
1) Penempatan a) Petugas menempatkan narapidana dan tahanan
resiko tinggi di blok khusus; b) Penempatan narapidana dan tahanan resiko tinggi di
blok khusus dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan
asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan dengan kategori
menderita penyakit menular berbahaya dipisahkan dengan yang tidak sakit;
c) Petugas menempatkan narapidana dan tahanan dengan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime);
d) Penempatan kejahatan terorisme di blok khusus tindak pidana terorisme;
e) Penempatan kejahatan terorisme dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan
asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan dengan kategori
simpatisan dan pengikut di pisahkan dari narapidana dan tahanan yang menjadi pelaku utama atau ideolog;
f) Penempatan kejahatan korupsi di blok khusus tindak pidana korupsi;
g) Penempatan kejahatan korupsi tindak pidana korupsi dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan
asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan yang memiliki
hubungan perkara dan berpotensi menimbulkan
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 118
gangguan keamanan dan ketertiban secara terpisah;
h) Penempatan kejahatan narkoba di blok khusus tindak pidana narkoba;
i) Penempatan kejahatan narkoba tindak pidana narkoba dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan dan
asesmen resiko; 2) Narapidana dan tahanan dengan kategori
pengguna dipisahkan dari narapidana dan tahanan yang menjadi pengedar dan bandar;
j) Penempatan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) lainnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi blok khusus di Lapas dan Rutan;
k) Penempatan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) lainnya dilakukan berdasarkan asesmen kebutuhan dan asesmen resiko;
2) Perlakuan
a) Narapidana dan tahanan yang berada di blok khusus bukan sedang menjalani hukuman disiplin;
b) Narapidana dan tahanan tidak dapat dikeluarkan dari blok khusus;
c) Narapidana dan tahanan yang sedang berada di blok khusus tetap diperlakukan sama dengan pengetatan tertentu seperti: pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi dengan dunia luar dan pembatasan interaksi dengan narapidana dan tahanan lainnya;
d) Narapidana dan tahanan yang sedang berada di blok khusus mendapatkan pengamanan sangat tinggi dan tinggi;
3) Pelaporan
a) Petugas membuat laporan pelaksanaan penempatan narapidana dan tahanan di blok khusus kepada Kepala Lapas atau Kepala Rutan dengan tembusan kepada pihak keluarga atau penasehat hukumnya;
b) Petugas segera melaporkan peristiwa menyimpang saat penempatan di blok khusus.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 119
L. INVESTIGASI DAN REKA ULANG
1. Penjelasan Umum
a. Investigasi dan reka ulang dimaksudkan untuk mengetahui sebab akibat terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas dan Rutan;
b. Pelaksaan investigasi dan reka ulang dilakukan oleh Kepala Pengamanan dan dapat dibantu instansi lain terkait.
2. Uraian Pelaksanaan Tugas
a. Pemeriksaan 1) Petugas menghimpun informasi awal sebab-sebab
terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban; 2) Petugas mengambil keterangan saksi-saksi; 3) Petugas mengumpulkan barang bukti yang digunakan
dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban; 4) Petugas mengambil keterangan pihak yang terlibat
dalam gangguan keamanan dan ketertiban; 5) Seluruh proses pemeriksaan didokumentasikan dalam
bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video).
b. Reka ulang 1) Petugas melakukan reka ulang peristiwa gangguan
keamanan dan ketertiban; 2) Petugas mengamankan lokasi sebelum reka ulang
dilaksanakan; 3) Petugas memberikan pengamanan terhadap pihak-
pihak yang terlibat dalam reka ulang; 4) Petugas membawa saksi, barang bukti dan pihak yang
terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban untuk melakukan reka ulang;
5) Seluruh proses pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video).
c. Pemusnahan
1) Petugas mencatat dan mendokumentasikan terlebih dahulu barang bukti yang digunakan dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 120
2) Petugas memastikan bahwa barang yang akan dimusnahkan tidak termasuk barang bukti untuk kepentingan penyidikan;
3) Petugas menghancurkan barang bukti dengan cara membakar, menggilas atau mencampurkan dengan bahan kimia.
d. Pelaporan
1) Membuat berita acara pemeriksaan, reka ulang dan pemusnahan;
2) Melaporkan dan menyerahkan pelaku kepada instansi terkait untuk meminta bantuan apabila ditemukan tindak pidana.
M. TINDAKAN PENGAMANAN
1. Penjelasan Umum
a. Tindakan pengamanan dilakukan oleh petugas dalam rangka melaksanakan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas dan Rutan;
b. Pihak-pihak yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban meliputi petugas bermasalah, pengunjung, narapidana dan tahanan;
c. Tindakan pengamanan meliputi: Tingkat Pengawasan, Pemborgolan, Penggunaan Kekuatan;
2. Uraian Pelaksanaan Penggunaan Kekuatan
a. Tingkat Pengawasan 1) Tingkat Pengawasan Sangat Tinggi a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan
asesmen kebutuhan; b) Pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi
dengan dunia luar dan pembatasan interaksi dengan narapidana dan tahanan lainnya;
c) Pengawasan selama di dalam Lapas atau Rutan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang petugas mengawasi 1 (satu) orang Narapidana;
d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 121
e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam standar ini.
2) Tingkat Pengawasan Tinggi
a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan asesmen kebutuhan;
b) Pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi dengan dunia luar dan pembatasan interaksi dengan narapidana dan tahanan lainnya;
c) Pengawasan selama di dalam Lapas atau Rutan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang petugas mengawasi 1 (satu) orang Narapidana;
d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan;
e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam standar ini.
3) Tingkat Pengawasan Menengah
a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan asesmen kebutuhan
b) Pembatasan kunjungan, pembatasan komunikasi dengan dunia luar;
c) Pengawasan selama di dalam Lapas 1 (satu) orang petugas mengawasi 1 (satu) Narapidana;
d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan;
e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam standar ini.
4) Tingkat Pengawasan Rendah
a) Dilakukan berdasarkan hasil asesmen resiko dan asesmen kebutuhan;
b) Mengikuti kunjungan, menggunakan alat komunikasi, dan mengikuti kegiatan sesuai jadwal;
c) Pengawasan oleh Petugas blok masing-masing; d) Pencatatan terhadap seluruh aktifitas yang
dilakukan; e) Pengawalan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam
standar ini.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 122
b. Pemborgolan 1) Penggunaan
a) Penggunaan peralatan borgol hanya peralatan yang sah dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;
b) Borgol harus selalu dibawa oleh petugas yang memiliki interaksi langsung dengan narapidana dan tahanan;
c) Borgol hanya digunakan untuk kepentingan pengamanan;
d) Borgol dikenakan pada kedua pergelangan tangan dan/atau kaki;
e) Borgol rantai digunakan pada saat pemindahan; f) Borgol rantai maksimal digunakan hanya untuk 5
orang narapidana dan tahanan; g) Borgol tangan tidak boleh dikenakan pada salah satu
lengan tangan narapidana dan tahanan dengan salah satu lengan tangan petugas;
2) Pemeriksaan
a) Borgol yang digunakan terhadap narapidana dan tahanan harus diperiksa oleh petugas secara rutin untuk memastikan ikatan tidak terlalu kencang dan terlepas;
b) Borgol yang sedang digunakan selama dalam perjalanan harus tetap diperiksa secara rutin untuk memastikan ikatan tidak terlalu kencang dan terlepas;
3) Pelaporan
a) Membuat berita acara penggunaan borgol; b) Melaporkan dengan mencatat dalam buku laporan.
c. Penggunaan Kekuatan
1) Kehadiran Petugas a) Petugas mendatangi area yang diduga berpotensi
menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban; b) Petugas berbicara dengan pihak yang menimbulkan
gangguan keamanan dan ketertiban;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 123
c) Petugas berbicara dengan pendekatan persuasif dan profesional untuk mengambil langkah-langkah penyelesaian;
d) Apabila pendekatan persuasif dan profesional tidak diindahkan maka petugas melakukan perintah lisan.
2) Perintah Lisan
a) Petugas memberi peringatan lisan terhadap pihak yang tidak kooperatif;
b) Petugas memberikan peringatan pertama dengan cara memberi perintah berhenti dengan suara tegas;
c) Apabila peringtan lisan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan fisik teknik ringan.
3) Penggunaan kekuatan fisik teknik ringan
a) Petugas memisahkan pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;
b) Petugas langsung membawa pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban jauh dari lokasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;
c) Petugas membatasi gerak pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara cara menahan, memborgol, menyelamatkan dan merawat;
d) Petugas memeriksa, menyita dan/atau memusnahkan barang yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
e) Apabila penggunaan kekuatan fisik teknik ringan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan fisik teknik keras dan melumpuhkan;
4) Penggunaan kekuatan fisik teknik keras dan
melumpuhkan a) Petugas menjatuhkan pihak yang melakukan
perlawanan; b) Petugas segera mengamankan dengan cara
membatasi gerak;
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 124
c) Petugas mengambil tindakan untuk melumpuhkan pihak yang terlibat pada saat tingkat perlawanannya membahayakan badan petugas;
d) Petugas memberikan tembakan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali ke atas;
e) Apabila tembakan peringatan tidak diindahkan maka petugas menembakan senjata api kearah kaki pihak yang terlibat gangguan keamanan dan ketertiban
f) Apabila penggunan kekuatan teknis keras dan melumpuhkan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan yang dapat mematikan.
5) Penggunaan kekuatan yang dapat mematikan
a) Petugas mengambil tindakan fisik kepada pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban pada daerah vital tubuh;
b) Apabila terjadi perlawanan yang membahayakan jiwa petugas atau narapidana dan tahanan, dapat menembakan senjata api secara langsung pada bagian tubuh yang mematikan.
6) Pelaporan
a) Petugas melaporkan adanya dugaan gangguan keamanan dan ketertiban;
b) Membuat berita acara penggunaan kekuatan.
1.8. Jangka Waktu Penyelesaian
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 PENJAGAAN 1.1 Apel
1.1.1 Kehadiran Petugas Pengamanan Pengganti Absensi 15 menit
1.1.2 Apel Petugas Pengamanan Pengganti
Jumlah Petugas 10 menit
1.1.3 Apel Penghuni Jumlah 60 menit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 125
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Penghuni
1.1.4 Timbang Terima Jaga Berita Acara 5 menit
1.1.5 Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya
Jumlah Petugas 15 menit
1.2 Pintu Gerbang Halaman
1.2.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit
1.2.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit 1.2.3 Pemeriksaan Orang Pencegahan 1 menit 1.2.4 Pemeriksaan Kendaraan Pencegahan 1 menit 1.2.5 Pemeriksaan Barang Pencegahan 1 menit
1.2.6 Pemeriksaan Pagar Halaman
Pencegahan 1 menit
1.2.7 Penindakan Pencegahan Situasional
1.2.8 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit
1.3 Pintu gerbang utama (Wasrik)
1.3.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit
1.3.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit 1.3.3 Pemeriksaan Orang Pencegahan 1 menit 1.3.4 Pemeriksaan Petugas Pencegahan 1 menit
1.3.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan
Pencegahan 1 menit
1.3.6 Pemeriksaan Kendaraan Pencegahan 1 menit 1.3.7 Pemeriksaan Barang Pencegahan 1 menit 1.3.8 Penindakan Pencegahan Situasional
1.3.9 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit
1.4 Pintu Utama (Portir)
1.4.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit
1.4.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 2 menit 1.4.3 Pemeriksaan Orang Pencegahan 2 menit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 126
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU 1.4.4 Pemeriksaan Petugas Pencegahan 2 menit
1.4.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan
Pencegahan 2 menit
1.4.6 Pemeriksaan Kendaraan Pencegahan 10 menit 1.4.7 Pemeriksaan Barang Pencegahan 5 menit 1.4.8 Penindakan Pencegahan Situasional
1.4.9 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit
1.5 Pos Atas
1.5.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit
1.5.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit 1.5.3 Pengamatan Pencegahan 8 jam/ shift 1.5.4 Penggunaan Lonceng Pencegahan Situasional 1.5.5 Penindakan Pencegahan Situasional
1.5.6 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit
1.6 Lingkungan Blok Hunian;
1.6.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras 5 menit
1.6.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan 1 menit / pintu blok
1.6.3 Pemeriksaan Pencegahan 2 menit 1.6.4 Penindakan Pencegahan Situasional
1.6.5 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit
1.7 Blok Hunian;
1.7.1 Serah Terima Penyerahan Sarpras dan
Penghuni 15 menit
1.7.2 Buka dan Tutup Pintu Pencegahan Situasional 1.7.3 Pemeriksaan Pencegahan 2 menit 1.7.4 Penindakan Pencegahan Situasional 1.7.5 Pelaporan Situasi 5 menit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 127
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Penjagaan
1.8 Ruang Kunjungan 1.8.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 1.8.2 Penindakan Pencegahan Situasional
1.8.3 Pelaporan Situasi Penjagaan 5 menit
2 PENGAWALAN
2.1 Pengamanan Sangat Tinggi
2.1.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 15 menit
2.1.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit 2.1.3 Penyerahan Serah Terima Situasional
2.1.4 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit
2.2 Pengamanan Tinggi
2.2.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 15 menit
2.2.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit Penyerahan Serah Terima Situasional
2.2.3 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit
2.3 Pengamanan Menengah
2.3.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 15 menit
2.3.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit Penyerahan Serah Terima Situasional
2.3.3 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit
2.4 Pengamanan Rendah 2.4.1 Persiapan Kelengkapan 15 menit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 128
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Administrasi
2.4.2 Penjemputan Pencegahan 10 menit Penyerahan Serah Terima Situasional
2.4.3 Pelaporan Situasi Pengawalan 5 menit
2.5 Keadaan Darurat dalam Perjalanan
2.5.1 Kerusakan Kendaraan Pencegahan Situasional 2.5.2 Bencana Alam Pencegahan Situasional 2.5.3 Kerusuhan Massa Pencegahan Situasional
2.5.4 Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan
Pencegahan Situasional
2.5.5 Kericuhan antar Narapidana atau Tahanan
Pencegahan Situasional
2.5.6 Penyerangan dari Luar Pencegahan Situasional
2.5.7 Narapidana atau Tahanan sakit
Pencegahan Situasional
3 PENGGELEDAHAN 3.1 Pengunjung Pencegahan 3 menit 3.2 Petugas Pencegahan 2 menit
3.3 Narapidana dan Tahanan dengan pakaian
Pencegahan 2 menit
3.4 Narapidana dan Tahanan tanpa dengan pakaian
Pencegahan 2 menit
3.5 Barang Pencegahan 5 menit 3.6 Kendaraan Pencegahan 10 menit 3.7 Kamar Pencegahan Situasional 3.8 Ruangan Pencegahan Situasional 3.9 Penindakan Pencegahan Situasional 4 INSPEKSI
4.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 5 menit
4.2 Pemeriksaan Pencegahan Situational 4.3 Laporan Situasi 5 menit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 129
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU Inspeksi
5 KONTROL
5.1 Persiapan Kelengkapan Administrasi 5 menit
5.2 Pemeriksaan Pencegahan Situational
5.3 Laporan Situasi Inspeksi 5 menit
6 KEGIATAN INTELIJEN 6.1 Pengumpulan Pencegahan Situational 6.2 Pengelolaan Pencegahan Situational 6.3 Penyebaran Pencegahan Situational
6.4 Pelaporan Situasi Inspeksi Situational
7 PENGENDALIAN PERALATAN
7.1 Senjata Api dan Amunisi
7.1.1 Penempatan Mudah diakses Petugas
10 menit
7.1.2 Inventarisasi Gudang Operasional
Jumlah yang digunakan Situational
7.1.3 Inventarisasi Gudang Cadangan
Jumlah yang dicadangkan Situational
7.1.4 Pelaporan Kondisi
keberfungsian senjata
5 menit
7.2 Peralatan Huru Hara;
7.2.1 Penempatan Mudah diakses Petugas
10 menit
7.2.2 Inventarisasi Gudang Operasional
Jumlah yang digunakan Situational
7.2.3 Inventarisasi Gudang Cadangan
Jumlah yang dicadangkan Situational
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 130
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU
7.2.4 Penggunaan Situasi Penggunaan Situational
7.2.5 Perawatan Terawat Situational
7.2.6 Pelaporan Kondisi Keberfungsian 5 menit
7.3 Kunci dan Gembok;
7.3.1 Penempatan Mudah diakses Petugas
10 menit
7.3.2 Inventarisasi Jumlah yang tersedia Situational
7.3.3 Penggunaan Situasi Penggunaan Situational
7.3.4 Perawatan Terawat Situational
7.3.5 Pelaporan Kondisi Keberfungsian 5 menit
7.4 Peralatan Komunikasi;
7.4.1 Penempatan Mudah diakses Petugas
10 menit
7.4.2 Inventarisasi Gudang Operasional
Jumlah yang digunakan Situational
7.4.3 Inventarisasi Gudang Cadangan
Jumlah yang dicadangkan Situational
7.4.4 Penggunaan Situasi Penggunaan Situational
7.4.5 Perawatan Terawat Situational
7.4.6 Pelaporan Kondisi keberfungsian 5 menit
7.5 Peralatan Ruang Kontrol
7.5.1 Penempatan Mudah diakses Petugas
10 menit
7.5.2 Inventarisasi Jumlah Sarpras Situational
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 131
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU
7.5.3 Penggunaan Ruang Kontrol
Situasi Penggunaan Situational
7.5.4 Perawatan Terawat Situational
7.5.5 Pelaporan Kondisi keberfungsian 5 menit
7.6 Peralatan Sarana lainnya
7.6.1 Pemeriksaan Jumlah yang Sesuai Situational
7.6.2 Penindakan Pencegahan Situational
7.6.3 Pelaporan Kondisi keberfungsian 5 menit
8 PENGENDALIAN KOMUNIKASI
8.1 Pemeriksaan Surat
8.1.1 Penerimaan dan Pengiriman
Pencegahan 5 menit
8.1.2 Pembukaan Pencegahan 2 menit 8.1.3 Pelaporan Isi Surat 5 menit
8.2 Pencatatan dan Pembatasan Komunikasi
8.2.1 Pencatatan Pencegahan 5 menit 8.2.2 Pembatasan Pencegahan Situasional 8.2.3 Pelaporan Isi Komunikasi 5 menit
9 PENGENDALIAN LINGKUNGAN
9.1 Steril Area 9.1.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 9.1.2 Penindakan Pencegahan Situasional
9.1.3 Pelaporan Situasi Pengendalian 5 menit
9.2 Lalu Lintas Orang 9.2.1 Pencatatan Pencegahan Situasional 9.2.2 Penidakan Pencegahan Situasional
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 132
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU
9.2.3 Pelaporan Situasi Lalu Lintas 5 menit
10 PENGUNCIAN 10.1 Pintu Gerbang Halaman 10.1.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.1.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional
10.2 Pintu Gerbang Utama (Wasrik)
10.2.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.2.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.3 Pintu Utama (Portir) 10.3.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.3.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.4 Pintu Blok 10.4.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.4.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.5 Pintu Kamar 10.5.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.5.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.6 Pintu Kantor 10.6.1 Jadwal Buka dan Tutup Jadwal Tetap Situasional 10.6.2 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 10.7 Pintu Ruang Kegiatan 10.7.1 Jadwal Buka dan Tutup Situasional 10.7.2 Pemeriksaan Situasional
11 PENEMPATAN DALAM RANGKA PENGAMANAN
11.1 Sel Tutupan Sunyi 11.1.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 133
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU 11.1.2 Perlakuan Pencegahan Situasional
11.1.3 Pelaporan Situasi selama penempatan 5 menit
11.2 Sel Isolasi 11.2.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 11.2.2 Perlakuan Pencegahan Situasional
11.2.3 Pelaporan Situasi selama penempatan 5 menit
11.3 Blok Khusus 11.3.1 Pemeriksaan Pencegahan Situasional 11.3.2 Perlakuan Pencegahan Situasional
11.3.3 Pelaporan Situasi selama penempatan 5 menit
12 INVESTIGASI DAN REKA ULANG
12.1 Pemeriksaan Dokumen BAP Situasional 12.2 Reka Ulang Dokumentasi Situasional 12.3 Pemusnahan Situasional
12.4
Pelaporan Situasi Investigasi dan Reka
ulang
5 menit
13 TINDAKAN PENGAMANAN
13.1 Tingkat Pengawasan
13.1.1 Pengawasan Sangat Tinggi
Pencegahan 8 jam/shift
13.1.2 Pengawasan Tinggi Pencegahan 8 jam / shift 13.1.3 Pengawasan Menengah Pencegahan 8 jam/shift 13.1.4 Pengawasan Rendah Pencegahan 8 jam/shift 13.2 Pemborgolan 13.2.1 Penggunaan Pencegahan 1 menit 13.2.2 Pemeriksaan Pencegahan 2 menit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 134
NO KEGIATAN OUTPUT WAKTU
13.2.3 Pelaporan Situasi Pemborgolan 5 menit
13.3 Penggunaan Kekuatan 13.3.1 Kehadiran petugas Pencegahan Situasional 13.3.2 Perintah lisan Pencegahan Situasional
13.3.3 Kekuatan fisik teknik ringan
Pencegahan Situasional
13.3.4 Kekuatan fisik teknik keras dan melumpuhkan Pencegahan Situasional
13.3.5 Kekuatan yang dapat mematikan
Pencegahan Situasional
13.3.6 Pelaporan Situasi
Penggunaan Kekuatan
5 menit
1.9. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan
Kebutuhan biaya pelaksanaan kegiatan yaitu:
No Uraian Kebutuhan Jlh Biaya
Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
1 Penjagaan - Pintu gerbang
halaman - Pintu gerbang
utama - Pintu utama - Pos atas - Pos
lingkungan blok
- Pos blok - Ruang
kunjungan - Ruang
Karupam
Buku laporan dan alat tulis
1 1 1 1 1 1 1 2
50.000
50.000
50.000
50.000 50.000
50.000 50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000 50.000
50.000 50.000
100.000
2 Pengawalan Dalam Kota
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 135
- Pam. Sangat tinggi
- Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
5 orang
20 liter solar/ bensin
150.000
6.900 7.400
750.000
138.000 148.000
- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas
- Biaya transport-tasi
3 orang
20 liter solar/ bensin
150.000
6.900 7.400
450.000
138.000 148.000
- Pam. Menengah
- Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
2 orang
20 liter solar/ bensin
150.000
6.900 7.400
300.000
138.000 148.000
- Pam. Rendah - Uang
Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
1 orang
20 liter solar/ bensin
150.000
6.900 7.400
150.000
138.000 148.000
Pengalawan Luar
Kota Dalam Provinsi - Pam. Sangat
Tinggi
- Uang
Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-pan
- Makan
5 orang
100 Liter solar/ bensin
1
malam
5 x 3 x makan/
150.000 6.900 7.400
400.000
64.000
750.000
690.000 740.000
2.000.000
960.000 per hari
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 136
hari
- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-pan
- Makan
3 orang
100 Liter solar/ bensin
1
malam
3 x 3 x makan/
hari
150.000 6.900 7.400
400.000
64.000
450.000
690.000 740.000
1.200.000
576.000 per hari
- Pam. Menengah
- Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan - Makan
2 orang
100 Liter solar/ bensin
1
malam
2 x 3 x makan/
hari
150.000 6.900 7.400
400.000
64.000
300.000
690.000 740.000
800.000
320.000 per hari
- Pam. Rendah - Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-pan
- Makan
1 orang
100 Liter solar/ bensin
1
malam
3 x 1 x makan/
150.000
6.900 7.400
4000.000
64.000
150.000
690.000 740.000
400.000
192.000 per hari
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 137
hari
Pengalawan Luar Provinsi Jalur Darat - Pam. Sangat
Tinggi
- Uang
Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-pan
- Makan
5 orang
200 Liter solar/ bensin
1
malam
5 x 3 x makan/
hari
350.000
6.900 7.400
400.000
64.000
1.750.000
1.380.000 1.480.000
2.000.000
960.000 per hari
- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan
- Makan
3 orang
200 Liter solar/ bensin
1
malam
3 x 3 x makan/
hari
350.00
6.900 7.400
400.000
64.000
1.050.000
1.380.000 1.480.000
1.200.000
576.000 per hari
- Pam. Menengah
- Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-pan
- Makan
2 orang
200 Liter solar/ bensin
1
malam
2 x 3 x makan
350.000
6.900 7.400
400.000
64.000
700.000
1.380.000 1.480.000
800.000
320.000 per hari
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 138
- Pam. Rendah - Uang
Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-pan
- Makan
1 orang
200 Liter solar/ bensin
1
malam
3 x 1 x makan/
hari
350.000
6.900 7.400
400.000
64.000
350.000
1.380.000 1.480.000
400.000
192.000 per hari
Pengalawan Luar Provinsi Jalur Laut - Pam. Sangat
Tinggi
- Uang
Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan
- Makan
5 orang
Tiket Laut
1
malam
3 x 5 x makan/
hari
350.000
1.000.000
400.000
64.000
1.750.000
5.000.000
2.000.000
960.000 per hari
- Pam. Tinggi - Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan - Makan
3 orang
Tiket Laut
1
malam
3 x 3 x makan/
350.000
1.000.000
400.000
64.000
1.050.000
3.000.000
1.200.000
576.000 per hari
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 139
hari
- Pam. Menengah
- Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan - Makan
2 orang
Tiket Laut
1
malam
3 x 2 x makan/
hari
350.000
1.000.000
400.000
64.000
700.000
2.000.000
800.000
320.000 per hari
- Pam. Rendah - Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan - Makan
1 orang
Tiket Laut
1
malam
3 x 1 x makan/
hari
350.000
1.000.000
400.000
64.000
350.000
1.000.000
400.000
192.000 per hari
Pengalawan Luar Provinsi Jalur Udara - Pam. Sangat
Tinggi
- Uang
Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan - Makan
5 orang
Tiket Pesa-wat
1
malam
5 x 3 x makan/
hari
350.000
2.750.000
400.000
64.000
1.750.000
13.750.000
2.000.000
960.000 per hari
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 140
- Pam. Tinggi - Uang
Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan
- Makan
3 orang
Tiket Pesa-wat
1
malam
3 x 3 x makan/
hari
350.000
2.750.000
400.000
64.000
1.050.000
8.250.000
1.200.000
576.000 per hari
- Pam. Menengah
- Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-
pan
- Makan
2 orang
Tiket Pesa- wat
1
malam
2 x 3 x makan/
hari
350.000
2.750.00
400.000
64.000
700.000
5.500.000
800.000
320.000 per hari
- Pam. Rendah - Uang Harian Petugas
- Biaya transpor-tasi
- Pengina-pan
- Makan
1 orang
Tiket Pesa-wat
1
malam
3 x 1 x makan/
hari
350.000
2.750.000
400.000
64.000
350.000
2.750.000
400.000
192.000 per hari
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 141
3 Penggeledahan - Geledah
orang - Geledah
barang - Geledah
kendaraan
Buku Laporan dan Alat Tulis
1 1 1
50.000 50.000
50.000
50.000 50.000
50.000
4 Inspeksi Buku Laporan dan Alat Tulis
1
50.000
50.000
5 Kontrol Buku Laporan dan Alat Tulis
1
50.000
50.000
6 Intelijen Dalam Kota - Uang
Harian
- Transpor-tasi
3 orang
3 orang
150.000
500.000
450.000
1.500.000
Luar Kota - Uang Harian
- Pengina-pan
- Tiket
3 orang
3 orang
3 orang
350.000
600.000
2.750.000
1.050.000
1.800.000
8.250.000
7 Pengendalian Peralatan - Senjata api
Biaya Perawatan: Alat Pembersih ATK Pelumas Senjata Biaya Uji Senjata :
Kain Lap
2 botol
60.000
50.000
100.000
60.000
50.000
200.000
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 142
Peluru Laras Panjang Peluru Laras Pendek Penguji Senjata dari TNI/Polri
20 butir
20 butir
1 orang
50.000
15.000
500.000
1.000.000
300.000
500.000
- Huru-hara Alat Pembersih
Kain Lap
60.000 60.000
- Kunci dan gembok
Alat Pembersih Pelumas
Kain Lap
1 Botol
60.000
50.000
60.000
50.000
8 Pengawasan Komunikasi - Surat
Alat Pembuka Surat ATK
Cutter
20.000
50.000
20.000
50.000
- Wartel Alat pembersih
Kain Lap
60.000 60.000
9 Investigasi dan Reka ulang
Peralatan Reka ulang
Toolkit 1.000.000 1.000.000
Alat Dokumen-tasi
Kame-ra
Audio dan
Video
2.500.000 2.500.000
Laptop
5.000.000 5.000.000
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 143
1.10. Instrumen Penilaian Kinerja
Penilaian dilakukan secara kuantitatif. Pengkuantitatifan dimulai dengan merubah jawaban yang berada di dalam instrumen penilaian kinerja menjadi nilai skor. Untuk perubahan menjadi nilai skor dilakukan dengan mengkonversi skor secara interval yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Untuk jawaban tersedia bernilai 4 (empat) 2. Untuk jawaban tersedia tapi kurang bernilai 3 (tiga) 3. Untuk jawaban tersedia tapi rusak bernilai 2 (dua) 4. Unutk jawaban tidak tersedia bernilai nol (0) Untuk melihat hasil akhir penilaian, bentuk nilai skor kemudian akan dibuat ke dalam bentuk persentase yang diperoleh dengan cara: jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah skor nilai maksimal dikali seratus persen untuk selanjutnya dikategorikan menjadi: 1. Kurang baik yaitu 0-59% 2. Cukup yaitu 60-69% 3. Baik yaitu 70-89% 4. Sangat baik yaitu 90-100% 1. Pintu Gerbang Halaman
1. Pintu Gerbang Halaman
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Hand metal
detector 2 Buah
2 Buku Laporan 1 Buah 3 Kamera CCTV
(digital & Infrared)
5 Unit
4 Alat Komunikasi (HT)
2 Unit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 144
5 Jam 1 Buah 6 Emergency lamp 2 Buah 7 Senter 2 Buah 8 Daftar Telepon
Penting 1 Buah
9 Inspection Mirror 2 Unit 10 Payung 2 Buah 11 Jas Hujan 2 Buah 12 Sepatu boot 2 Buah
2. Pintu Gerbang Utama (Wasrik)
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Hand metal
detector 2 Buah
2 Buku laporan 1 Buah 3 Borgol tangan 2 Set 4 Tongkat “T” 1 Set 5 Kamera CCTV
(digital & Infrared)
2 Unit
6 Monitor CCTV 1 Unit 7 Alat Komunikasi
(HT) 2 Unit
8 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1 Unit
9 Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
1 Set
10 Jam 1 Buah 11 Emergency lamp 2 Buah 12 Senter 2 Buah 13 Telepon/intercom 1 Unit 14 Daftar Telepon
Penting 1 Buah
15 Alat sirkulasi udara ruangan
1 Buah
16 Payung 2 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 145
17 Jas Hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah
3. Pintu Utama (Portir)
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Lemari
penyimpanan senjata api
1 Buah
2 Senjata api genggam 2 Pucuk
3 Amunisi 24 Butir 4 Peralatan
Pengendalian Hura Hara (PHH)
10 Stel
5 Metal detector (through gateway)
1 Set
6 Hand Metal Detector 2 Buah
7 Borgol tangan 5 Set 8 Loker penitipan
HP/barang 2 Unit
9 Kamera CCTV (digital & Infrared)
1 Unit
10 Monitor CCTV 1 Unit 11 X-ray sensor 1 Unit 12 Alat Komunikasi
(HT) 2 Unit
13 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1 Unit
14 Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
1 Set
15 Jam 1 Buah 16 Emergency lamp 4 Buah 17 Senter 4 Buah 18 Intercom 1 Unit
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 146
19 Papan kontrol lalu lintas penghuni
1 Buah
20 Papan instruksi/pengumuman
1 Buah
21 Ruang penggeledahan 2 Bilik
22 Buku Laporan P2U 1 Buah
23 Daftar Telepon Penting 1 Buah
24 Kotak P3K 1 Unit 25 Inspection Mirror 2 Unit 26 Denah
Pengamanan dan evakuasi
1 Buah
27 Komputer SDP 1 Unit 4. Pos Lingkungan Blok
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Rompi dan
sarung tangan anti sajam
1 Set
2 Tongkat “T” 1 Set 3 Kamera
CCTV(digital&Infrared)
1 Unit
4 Alat Komunikasi (HT)
2 Unit
5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1 Unt
6 Jam 1 Buah 7 Emergency lamp 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol
lalu lintas penghuni
1 Buah
10 Papan instruksi/pengum
1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 147
uman 11 Buku Laporan
dan inventaris 1 Buah
12 Denah Pengamanan dan evakuasi Blok Hunian
1 Buah
13 Kotak P3K 1 Unit 14 Lonceng 1 Buah 15 Komputer 1 Set 16 Pengeras suara 1 Buah 17 Payung 2 Buah 18 Jas hujan 2 Buah 19 Sepatu boot 2 Buah
5. Pos Blok
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Rompi dan
sarung tangan anti sajam
1 Set
2 Tongkat “T” 1 Set 3 Kamera
CCTV(digital&Infrared)
4 Unit
4 Alat Komunikasi (HT)
2 Unit
5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1 Unt
6 Jam dinding 1 Buah 7 Emergency lamp 4 Buah 8 Senter 4 Buah 9 Papan kontrol
lalu lintas penghuni
1 Buah
10 Papan Jadwal Kegiatan
1 Buah
11 Papan informasi pembinaan
1 Buah
12 Buku Laporan 1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 148
dan inventaris 13 Papan nama
Petunjuk ruangan 1 Buah
14 Kotak P3K 1 Unit 15 Denah evakuasi
keadaan darurat 1 Buah
16 Interkom 1 Unit 17 Pengeras suara 1 Buah 18 Lonceng 1 Buah 19 Jas Hujan 1 Buah 20 Payung 1 Buah 21 Sepatu boot 1 Buah 22 Papan daftar
penghuni 1 Buah
6. Pos atas
NO JENIS
PERLENGKAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Senjata
(Shotgun) semi otomatis
1 Buah
2 Amunisi 12 Butir 3 Kamera CCTV
(digital & Infrared)
4 Unit
4 Alat Komunikasi (HT)
2 Unit
5 Jam dinding 1 Buah 6 Emergency lamp 1 Buah 7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan
Jaga dan inventaris
1 Buah
9 Toilet 1 Unit 10 Lonceng 1 Unit 11 Lampu sorot 1 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 149
7. Ruang Kunjungan
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Tongkat
Pengamanan 4 Set
2 Semprotan merica
2 buah
3 Kamera CCTV (digital & Infrared)
4 Unit
4 Monitor CCTV 1 Unit 5 Alat Komunikasi
(HT) 4 Unit
6 Intercom 1 Unit 7 Jam dinding 1 Buah 8 Peluit 1 Buah 9 Stop watch 1 Buah
10 Kotak P3K 1 Buah 11 Komputer SDP 1 Unit
8. Sarana Prasarana Pengawalan
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Senjata api laras
panjang 1 Buah
2 Senjata api laras pendek
1 Buah
3 Amunisi 24 Butir 4 Borgol tangan
dan Rantai Kaki 100 Buah
5 Borgol Rantai 100 buah 6 Kendaraan
Khusus 2 Unit
7 Alat Komunikasi 2 Set
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 150
(HT) 8 Gas air mata 2 buah 9 Rompi anti peluru 2 Buah
10 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1 Buah
11 Emergency lamp 2 Buah 12 Senter 2 Buah 13 Alat dokumentasi 1 Unit 14 Logistik (sickness
bag, makanan, minuman,)
1 Paket
15 Tongkat Kejut (stun gun)
2 Buah
16 Payung 2 Buah 17 Jas hujan 2 Buah 18 Sepatu boot 2 Buah 19 Penutup kepala 50 Buah
9. Sarana dan Prasarana Penggeledahan
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Sarung tangan
latex dan masker (sesuai kebutuhan)
2 buah
2 Hand Metal detector
1 buah
3 Metal detector (through gateway) untuk area P2U
1 buah
4 Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastik makanan, karung goni)
1 Paket
5 Inspection Mirror 1 Buah 6 Senter 1 Buah 7 Tongkat besi
(ukuran panjang 1 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 151
2,5 meter) 8 Alat Tulis 1 Paket
10. Kegiatan Intelijen
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Alat rekam 1 Buah 2 Kamera 1 Buah 3 Alat tulis 1 paket
11. Ruang Kepala Regu Pengamanan / Ruang Kontrol
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Pelontar gas air
mata 1 Buah
2 Amunisi gas air mata
5 Buah
3 Hand Metal detector
2 Buah
4 Tongkat Kejut (Stun Gun)
2 Buah
5 Gembok pintu cadangan
6 Buah
6 Lemari anak kunci 1 Buah 7 Lemari master
kunci 1 buah
8 Semprotan merica 10 Buah 9 Kamera CCTV
(digital & Infrared) 1 Unit
10 Monitor CCTV 1 Unit 11 Alat Komunikasi
(HT) 2 Unit
12 Alat pemadam api (APAR)
1 Unit
13 Jam dinding 1 Buah 14 Emergency lamp 4 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 152
15 Senter 4 Buah 16 Interkom 1 Buah 17 Papan kontrol lalu
lintas penghuni 1 Buah
18 Papan instruksi/ pengumuman
1 Buah
19 Payung 3 Set 20 Jas hujan 3 Set 21 sepatu boot 3 Set 22 Buku Laporan dan
inventaris 1 Buah
23 Daftar Telepon Penting
1 Buah
24 Papan Petunjuk ruangan
1 Unit
25 Kotak P3K 1 Unit 26 Lonceng 1 Buah 27 Rompi dan
Sarung tangan anti sajam
5 Set
28 Denah Pengamanan dan evakuasi
1 Set
29 Komputer SDP 1 Set 30 Pendingin
ruangan 1 unit
31 Masker 5 Buah 32 Sarung tangan 5 Buah
12. Sarana Prasarana Pengamanan di Pulau Nusakambangan
NO JENIS
PERLENG-KAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi
Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Mobil angkutan
narapidana 7 Buah
2 Bus angkutan pengunjung
3 Buah
3 Bus angkutan petugas
2 Buah
4 Kendaraan pemadam
3 Buah
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 153
kebakaran 5 Truk pengangkut
bahan makanan 1 Buah
6 Ambulans 7 Buah 7 Motor trail 7 Unit 8 All Terrain Vehicle
(ATV) 7 Buah
9 Kapal Penyeberangan
2 Buah
10 Kapal Boat Patroli 2 Buah 13. Sarana Prasarana Pos Pengamanan Pulau Nusakambangan
NO JENIS
PERLENGKAPAN
JML SAT Ter-sedia
Ter-sedia Tapi Kurang
Ter-sedia Tapi
Rusak
Tidak Ter-sedia
4 3 2 0 1 Senjata (Shotgun)
semi otomatis 2 Buah
2 Amunisi 12 Butir 3 Kamera CCTV
(digital & Infrared) 4 Unit
4 Alat Komunikasi (HT)
2 Unit
5 Jam dinding 1 Buah 6 Emergency lamp 1 Buah 7 Senter 1 Buah 8 Buku Laporan 1 Buah 9 Toilet 1 Unit
10 Sirine 1 Unit 11 Lampu sorot 2 Unit 12 Jas hujan 1 Buah 13 Sepatu boot 1 Buah 14 Payung 1 buah 15 Motor trail 2 buah 16 All Terrain Vehicle
(ATV) 2 Buah
A. Penilaian Sumber Daya Manusia
NO JABATAN DIKLAT TANDA KOMPE-TENSI
TANDA V X V X
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 154
NO JABATAN DIKLAT TANDA KOMPE-TENSI
TANDA V X V X
1 Kalapas/ Karutan
Diklat Pim IV Bela diri Diklat Pim III Menembak Diklat Pim II Intelijen Huru Hara
2 KPLP/ KPR
Diklat Pim IV
Bela diri
Diklat Pim III Menembak Intelijen Huru Hara
3 Admin Kamtib Diklat Pim IV Bela diri Diklat Pim III Menembak Intelijen Huru Hara
4 Kepala Regu Pengamanan
Dikdas PAS Bela diri Kesamaptaan Menembak Intelijen Huru Hara
5 Wakil Kepala Regu
Dikdas PAS Bela diri Kesamaptaan Menembak Intelijen Huru Hara
6 Anggota Regu
Dikdas PAS Bela diri Kesamaptaan Menembak Intelijen Huru Hara
B. Penilaian Pemahaman Standar
Penilaian dilakukan secara kuantitatif. Pengkuantitatifan dimulai dengan merubah jawaban yang berada di dalam instrumen penilaian kinerja menjadi nilai skor. Untuk perubahan menjadi nilai skor dilakukan dengan mengkonversi skor secara interval dimulai dengan nilai 0, 2, 3 dan 4.
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 155
Untuk melihat hasil akhir penilaian, bentuk nilai skor kemudian akan dibuat ke dalam bentuk persentase yang diperoleh dengan cara: jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah skor nilai maksimal dikali seratus persen untuk selanjutnya dikategorikan menjadi: 1. 0-59% menerangkan tidak lakukan 2. 60-69% menerangkan tidak dilakukan dengan rutin 3. 70-89% menerangkan dilakukan rutin namun tidak sesuai
dengan standar 4. 90-100% menerangkan dilakukan rutin dan sesuai standar
NO KEGIATAN PENILAIAN 0 2 3 4 KET
1 PENJAGAAN 1.1 Apel
1.1.1 Kehadiran Petugas Pengamanan Pengganti
1.1.2 Apel Petugas Pengamanan Pengganti
1.1.3 Apel Penghuni 1.1.4 Timbang Terima Jaga
1.1.5 Apel Petugas Pengamanan Sebelumnya
1.2 Pintu Gerbang Halaman 1.2.1 Serah Terima 1.2.2 Buka dan Tutup Pintu 1.2.3 Pemeriksaan Orang 1.2.4 Pemeriksaan Kendaraan 1.2.5 Pemeriksaan Barang 1.2.6 Pemeriksaan Pagar Halaman 1.2.7 Penindakan 1.2.8 Pelaporan 1.3 Pintu gerbang utama (Wasrik) 1.3.1 Serah Terima 1.3.2 Buka dan Tutup Pintu 1.3.3 Pemeriksaan Orang
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 156
1.3.4 Pemeriksaan Petugas
1.3.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan
1.3.6 Pemeriksaan Kendaraan 1.3.7 Pemeriksaan Barang 1.3.8 Penindakan 1.3.9 Pelaporan 1.4 Pintu Utama (Portir) 1.4.1 Serah Terima 1.4.2 Buka dan Tutup Pintu 1.4.3 Pemeriksaan Orang 1.4.4 Pemeriksaan Petugas
1.4.5 Pemeriksaan Narapidana dan Tahanan
1.4.6 Pemeriksaan Kendaraan 1.4.7 Pemeriksaan Barang 1.4.8 Penindakan 1.4.9 Pelaporan 1.5 Pos Atas 1.5.1 Serah Terima 1.5.2 Buka dan Tutup Pintu 1.5.3 Pengamatan 1.5.4 Penggunaan Lonceng 1.5.5 Penindakan 1.5.6 Pelaporan 1.6 Lingkungan Blok Hunian; 1.6.1 Serah Terima 1.6.2 Buka dan Tutup Pintu 1.6.3 Pemeriksaan 1.6.4 Penindakan 1.6.5 Pelaporan 1.7 Blok Hunian; 1.7.1 Serah Terima 1.7.2 Buka dan Tutup Pintu
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 157
1.7.3 Pemeriksaan 1.7.4 Penindakan 1.7.5 Pelaporan 1.8 Ruang Kunjungan 1.8.1 Pemeriksaan 1.8.2 Penindakan 1.8.3 Pelaporan 2 PENGAWALAN 2.1 Pengamanan Sangat Tinggi 2.1.1 Persiapan 2.1.2 Penjemputan 2.1.3 Pelaporan 2.2 Pengamanan Tinggi 2.2.1 Persiapan 2.2.2 Penjemputan 2.2.3 Pelaporan 2.3 Pengamanan Menengah 2.3.1 Persiapan 2.3.2 Penjemputan 2.3.3 Pelaporan 2.4 Pengamanan Rendah 2.4.1 Persiapan 2.4.2 Penjemputan 2.4.3 Pelaporan
2.5 Keadaan Darurat dalam Perjalanan
2.5.1 Kerusakan Kendaraan 2.5.2 Bencana Alam
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 158
2.5.3 Kerusuhan Massa
2.5.4 Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan
2.5.5 Kericuhan antar Narapidana atau Tahanan
2.5.6 Penyerangan dari Luar 2.5.7 Narapidana atau Tahanan sakit 3 PENGGELEDAHAN 3.1 Pengunjung 3.2 Petugas
3.3 Narapidana dan Tahanan dengan pakaian
3.4 Narapidana dan Tahanan tanpa dengan pakaian
3.5 Barang 3.6 Kendaraan 3.7 Kamar 3.8 Ruangan 3.9 Penindakan 4 INSPEKSI 4.1 Persiapan 4.2 Pemeriksaan 4.3 Laporan 5 KONTROL 5.1 Persiapan 5.2 Pemeriksaan 5.3 Laporan 6 KEGIATAN INTELIJEN 6.1 Pengumpulan 6.2 Pengelolaan 6.3 Penyebaran 6.4 Pelaporan 7 PENGENDALIAN
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 159
PERALATAN 7.1 Senjata Api dan Amunisi 7.1.1 Penempatan
7.1.2 Inventarisasi Gudang Operasional
7.1.3 Inventarisasi Gudang Cadangan
7.1.4 Pelaporan 7.2 Peralatan Huru Hara; 7.2.1 Penempatan
7.2.2 Inventarisasi Gudang Operasional
7.2.3 Inventarisasi Gudang Cadangan
7.2.4 Penggunaan 7.2.5 Perawatan 7.2.6 Pelaporan 7.3 Kunci dan Gembok; 7.3.1 Penempatan 7.3.2 Inventarisasi 7.3.3 Penggunaan 7.3.4 Perawatan 7.3.5 Pelaporan 7.4 Peralatan Komunikasi; 7.4.1 Penempatan
7.4.2 Inventarisasi Gudang Operasional
7.4.3 Inventarisasi Gudang Cadangan
7.4.4 Penggunaan 7.4.5 Perawatan 7.4.6 Pelaporan 7.5 Peralatan Ruang Kontrol 7.5.1 Penempatan
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 160
7.5.2 Inventarisasi 7.5.3 Penggunaan Ruang Kontrol 7.5.4 Perawatan 7.5.5 Pelaporan 7.6 Peralatan Sarana lainnya 7.6.1 Pemeriksaan 7.6.2 Penindakan 7.6.3 Pelaporan
8 PENGENDALIAN KOMUNIKASI
8.1 Pemeriksaan Surat 8.1.1 Penerimaan dan Pengiriman 8.1.2 Pembukaan 8.1.3 Pelaporan
8.2 Pencatatan dan Pembatasan Komunikasi
8.2.1 Pencatatan 8.2.2 Pembatasan 8.2.3 Pelaporan
9 PENGENDALIAN LINGKUNGAN
9.1 Steril Area 9.1.1 Pemeriksaan 9.1.2 Penindakan 9.1.3 Pelaporan 9.2 Lalu Lintas Orang 9.2.1 Pencatatan 9.2.2 Penidakan 9.2.3 Pelaporan 10 PENGUNCIAN 10.1 Pintu Gerbang Halaman
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 161
10.1.1
Jadwal Buka dan Tutup
10.1.2
Pemeriksaan
10.2 Pintu Gerbang Utama (Wasrik) 10.2.1
Jadwal Buka dan Tutup
10.2.2
Pemeriksaan
10.3 Pintu Utama (Portir) 10.3.1
Jadwal Buka dan Tutup
10.3.2
Pemeriksaan
10.4 Pintu Blok 10.4.1
Jadwal Buka dan Tutup
10.4.2
Pemeriksaan
10.5 Pintu Kamar 10.5.1
Jadwal Buka dan Tutup
10.5.2
Pemeriksaan
10.6 Pintu Kantor 10.6.1
Jadwal Buka dan Tutup
10.6.2
Pemeriksaan
10.7 Pintu Ruang Kegiatan 10.7.1
Jadwal Buka dan Tutup
10.7. Pemeriksaan
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 162
2
11 PENEMPATAN DALAM RANGKA PENGAMANAN
11.1 Sel Pengasingan 11.1.1
Penempatan
11.1.2
Perlakuan
11.1.3
Pelaporan
11.2 Sel Isolasi 11.2.1
Penempatan
11.2.2
Perlakuan
11.2.3
Pelaporan
11.3 Blok Khusus 11.3.1
Penempatan
11.3.2
Perlakuan
11.3.3
Pelaporan
12 INVESTIGASI DAN REKA ULANG
12.1 Pemeriksaan 12.2 Reka Ulang 12.3 Pemusnahan 12.4 Pelaporan 13 TINDAKAN PENGAMANAN 13.1 Tingkat Pengawasan 13.1.1
Pengawasan Sangat Tinggi
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 163
13.1.2
Pengawasan Tinggi
13.1.3
Pengawasan Menengah
13.1.4
Pengawasan Rendah
13.2 Pemborgolan 13.2.1
Penggunaan
13.2.2
Pemeriksaan
13.2.3
Pelaporan
13.3 Penggunaan Kekuatan 13.3.1
Kehadiran petugas
13.3.2
Perintah lisan
13.3.3
Kekuatan fisik teknik ringan
13.3.4
Kekuatan fisik teknik keras dan melumpuhkan
13.3.5
Kekuatan yang dapat mematikan
13.3.6
Pelaporan
Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Hal 164
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP KEHADIRAN PETUGAS PENGAMANAN PENGGANTI
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
165
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengganti yang tidak hadir segera diganti oleh Kepala Regu Pengamanan
166
PROSEDUR
Anggota Regu Karupam KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Memasuki Lapas dan Rutan selambat-lambatnya 15 menit sebelum jam dinas dengan menggunakan seragam dinas
Mesin Absensi, Seragam dinas 5 menit Kehadiran
2Melakukan pencatatan nama/absensi pada saat hadir di dalam Lapas dan Rutan;
Mesin Absensi 1 menit Absensi Kehadiran
3Menyimpan barang bawaannya dalam loker atau tempat yang disediakan;
Loker/tempat penyimpanan lain 2 menit
Barang tersimpan dalam
loker
4
Mengambil senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan;
Senjata Api dan Amunisi 1 menit Perlengkapan
jaga
5 Memberikan senjata api dan amunisi kepada anggota regu
Senjata Api dan Amunisi 1 menit Perlengkapan
jaga
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
167
6 Melakukan persiapan menuju lokasi apel
Seragam dinas, senjata api dan
amunisi2 menit Perlengkapan
jaga
7
Melarang petugas regu pengamanan sebelumnya untuk meninggalkan pos sebelum dilakukan pergantian dan serah terima tugas
8 Melakukan Apel
Jumlah: 8Waktu: 13 menit
SOP Kehadiran Petugas Pengganti
168
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP APEL PETUGAS PENGAMANAN PENGGANTI
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
169
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam
12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Papan Lalu Lintas Penghuni
14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
16. Kotak P3K
8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengganti yang tidak hadir segera diganti oleh Kepala Regu Pengamanan
170
PROSEDUR
Anggota Regu Karupam KPLP/
KPR KAMTIB KALAPAS/ KARUTAN KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Menghadiri apel bersama dengan Karupam dan Wakil Karupam Absensi 5 menit Kehadiran
2
Memastikan jumlah regu pengamanan pengganti berjumlah minimal 70% dari jumlah seharusnya
Absensi 1 menit Kehadiran
3
Memerintahkan tugas pengamanan masih menjadi tanggung jawab Petugas Regu Pengamanan sebelumnya apabila petugas regu pengganti kurang dari 70%;
Absensi 1 menit kesiapan regu pengamanan
4Melaporkan kekurangan jumlah anggota Regu Pengamanan kepada Kepala Pengamanan
Absensi 1 menitinformasi
Jumlah regu pengamanan
5 Menambah petugas pengamanan dari staf
6 Membuat surat perintah bantuan pengamanan
surat perintah bantuan
pengamanan5 menit
adanya surat perintah bantuan
pengamanan
7 Menandatangani surat perintah bantuan pengamanan
surat perintah bantuan
pengamanan1 menit
penambahan staf bantuan pengamanan
8 Menyiapkan barisan Anggota Regu Pengamanan;
absensi, perlengkapan keamanan,
seragam lengkap
1 menit Kerapihan Barisan
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
171
9 Menerima laporan kesiapan dari Karupam Laporan 1 menit Kerapihan
Barisan
10Melakukan Pemeriksaan kelengkapan pakaian dinas dan perlengkapan keamanan;
Seragam Dinas dan peralatan
keamanan1 menit
kelengkapan Seragam Dinas dan peralatan
keamanan
11 Menerima dan menyampaikan informasi penting; Informasi penting 2 menit
Petugas pengganti menerima informasi penting
12 Memimpin do’a sebelum pelaksanaan tugas; teks doa 1 menit motivasi
petugas
13
Memberikan motivasi dalam bentuk: pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, Mars Pemasyarakatan atau yel-yel ;
teks doa 1 menit motivasi petugas
14
Membagi tugas Anggota Regu Pengamanan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Apel Penghuni.
2 menit Kesiapan
15 Memberi Laporan
16 Menerima Laporan
Waktu : 23 menitJumlah : 16SOP Apel Petugas Pengamanan Pengganti
172
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Nama SOP
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP APEL PENGHUNI
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
173
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Interkom
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding
9. Lampu darurat (Emergency Lamp)
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan Pengganti menghitung jumlah Penghuni dengan disaksikan oleh Petugas Pengamanan Sebelumnya
174
PROSEDUR
Petugas Regu Pengamanan sebelumnya
Petugas Regu Pengamanan
PenggantiKARUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Memastikan narapidana dan tahanan berada dalam kamarnya masing-masing dan dalam posisi terkunci
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni5 menit
Narapidana dan tahanan
berada dalam kamar
2 Melakukan apel serentak di masing-masing blok;
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni10 menit apel hunian
3
Melakukan penghitungan pertama narapidana dan tahanan di dalam kamar dalam posisi berbaris.
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni5 menit apel hunian
4
Melakukan penghitungan kedua narapidana dan tahanan di dalam kamar dalam posisi berbaris
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni5 menit apel hunian
5
Melakukan pengecekan kesesuaian jumlah, penempatan dan keberadaan narapidana dan tahanan di dalam kamar
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni5 menit apel hunian
6
Menyaksikan pengecekan kesesuaian jumlah, penempatan dan keberadaan narapidana dan tahanan di dalam kamar
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni5 menit apel hunian
7
Melakukan pengecekan terhadap kunci, gembok, dan peralatan lain yang terkait keamanan di dalam kamar
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni5 menit apel hunian SOP
INVENTARIS
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
175
8
Menyaksikan pengecekan terhadap kunci, gembok, dan peralatan lain yang terkait keamanan di dalam kamar
buku laporan jaga, daftar jumlah
penghuni5 menit apel hunian
9
Menempatkan atau memindahkan narapidana dan tahanan yang tidak sesuai penempatan dan keberadaan kamarnya;
10
Melakukan tindakan pengamanan apabila narapidana dan tahanan berada di kamar lain tanpa alasan yang jelas;
11
Memberikan laporan jumlah dan kesesuaian narapidana dan tahanan kepada Petugas Regu pengamanan pengganti
Laporan jumlah penghitungan
narapidana dan tahanan
1 menit
Laporan jumlah
penghitungan narapidana dan tahanan
12
Menerima laporan jumlah dan kesesuaian narapidana dan tahanan dari Petugas Regu Pengamanan sebelumnya;
Laporan jumlah penghitungan
narapidana dan tahanan
1 menit
Laporan jumlah
penghitungan narapidana dan tahanan
13 Melakukan Serah Terima di Blok Buku serah terima 1 menit
Serah terima regu
pengamanan
14 Laporan
Jumlah: 15Waktu: 48 menit
SOP Apel Penghuni
176
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP TIMBANG TERIMA JAGA
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
177
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Interkom
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Papan Lalu Lintas Penghuni
14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding
9. Lampu darurat (Emergency Lamp)Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan Pengganti menghitung jumlah Penghuni dan perlengkapan pengamanan dengan disaksikan oleh Petugas Pengamanan Sebelumnya
178
PROSEDUR
Petugas Regu
Pengamanan Sebelumnya
Petugas Regu
Pengamanan Pengganti
KARUPAM PENGGANTI
KARUPAM SEBELUMNYA KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Memberikan buku serah terima pergantian Regu pengamanan
Buku serah terima jaga 1 menit penyerahan buku
serah terima jaga
2 Menandatangani buku berita acara serah terima
Buku serah terima jaga 1 menit
penandatanganan buku serah terima
jaga
3
Melakukan pengecekan dan pencatatan: 1. Jumlah dan kondisi narapidana dan tahanan; 2. Jumlah dan kondisi senjata api dan amunisi;3. Kunci-kunci dan gembok;4. Sarana dan prasarana pengamanan lainnya;5. Inventaris lainnya yang dianggap perlu; 6. Informasi penting tentang situasi dan kondisi keamanan; 7. Laporan lalu lintas narapidana atau tahanan;8. Jumlah petugas pengamanan;
Buku laporan jaga 10 menit
terselenggaranya Keamanan dan
ketertiban aktiftitas maupun sarana dan
prasarana keamanan
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
179
4 Menyaksikan pengecekan dan pencatatan buku laporan jaga
5 Menyelesaikan Serah Terima
Buku serah terima jaga 1 menit selesainya serah
terima
Waktu : 13 menit
SOP Timbang Terima JagaJumlah :5
180
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas Klas IDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP APEL PETUGAS PENGAMANAN SEBELUMNYA
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
181
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan Sebelumnya tidak diperkenankan langsung bubar tanpa melakukan Apel terlebih dahulu
182
PROSEDUR
Petugas Regu Pengamanan Karupam KPLP/ KPR
(Pembina Apel) KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Mengembalikan senjata api dan amunisi serta peralatan keamanan lainnya kepada bagian yang mengurus peralatan keamanan.
senjata api, amunisi dan peralatan keamanan lainnya
2 menit
senjata api, amunisi dan peralatan keamanan lainnya kembali ke gudang
2Mengecek dan menyimpan senjata api dan amunisi serta peralatan lain
daftar inventaris senjata dan amunisi, peralatan keamanan lainnya
2 menit
Kelengkapan senjata dan amunisi, peralatan keamanan lainnya
3 Menghadiri Apel Seragam dinas 1 menit kehadiran petugas
4 Menyiapkan Anggota Regu Pengamanan; absensi 1 menit kesiapan petugas
5 Menerima laporan kesiapan Regu Pengamanan; Laporan jaga 1 menit kesiapan petugas
6 Melakukan Pemeriksaan kelengkapan pakaian dinas; Seragam 1 menit Kerapihan
7Menerima dan menyampaikan informasi penting;
Informasi penting 2 menit
Petugas pengganti menerima informasi penting
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
183
8 Memimpin do’a sesudah pelaksanaan tugas; Teks Do'a 1 menit Motivasi petugas
9
Memberikan motivasi dalam bentuk: pembacaan Tri Dharma Pemasyarakatan, menyanyikan Mars Pemasyarakatan atau yel-yel;
Teks 2 menit Motivasi petugas
10 Membubarkan Angota Regu Pengamanan; 1 menit
Kembali ke tempat masing-masing
SOP Apel Petugas Pengamanan SebelumnyaJumlah: 10Waktu: 14 menit
184
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN PINTU GERBANG HALAMAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
185
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror
2. senter 11. Payung
3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan
4. Buku Laporan 13. Sepatu boot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Alat Komunikasi (HT)
7. Jam
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
186
PROSEDUR
Petugas Regu Pengamanan Sebelumnya
Petugas Regu Pengamanan
penggantiKELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti
alat tulis 1 menit berita acara
2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara
3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit laporan informasi penting
4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menit laporan informasi penting
5 Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima alat tulis 1 menit berita acara
6
Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
gembok dan anak kunci 1 menitmembuka dan
menutup pintu sesuai jadwal
7
Membuka pintu gerbang halaman luar di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;
Tidak
gembok dan anak kunci 1 menit membuka pintu untuk keperluan dinas
8Melakukan pemeriksaan orang, Petugas, narapidana, tahanan, kendaraan dan barang
peralatan penggeledahan barang dan orang 1 menit penggeledahan barang
dan orang
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
187
9
Melakukan penindakan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
peralatan penggeledahan barang dan orang 1 menit penggeledahan barang
dan orang
10 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan
Jumlah: 10Waktu: 10 menit
SOP Penjagaan Pintu Gerbang Halaman
188
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN ORANG
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
189
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror
2. senter 11. Payung
3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan
4. Buku Laporan 13. Sepatu boot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Alat Komunikasi (HT)
7. Jam
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
190
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1Menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
2
Meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas berupa: KTP, SIM, Kartu Pelajar dan Passport
alat tulis 1 menit
3Mengizinkan atau melarang orang untuk masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
4
Mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya dan/atau mengdidentifikasi orang yang akan keluar dari Lapas dan Rutan
1 menit
5
Mengamankan orang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
pelengkapan pengamanan 1 menit
6 Membuat laporan alat tulis
Jumlah: 6Waktu: 5 menit
mengamankan orang
laporan
MUTU BAKU
KEGIATANNO
SOP PEMERIKSAAN ORANG
mengarahkan sesuai keperluan
keperluan orang yang masuk tercatat
tercatanya identitas
orang diizinkan/tidak
OUTPUT
191
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas/Rutan Klas .....Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
192
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror
2. senter 11. Payung
3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan
4. Buku Laporan 13. Sepatu boot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Alat Komunikasi (HT)
7. Jam
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
193
PROSEDUR
Petugas RUPAM Karupam KPLP Kalapas/
Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
informasi keluar atau masuk
tahanan/narapidana
2
Mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya
identitas narapidana atau tahanan, surat pengeluaran/penahanan
narapidana atau tahanan
2 menit
pencocokan identitas
narapidana/ tahanan
3 Melakukan penggeledahan
peralatan penggeledahan
barang dan badan3 menit
penggeledahan barang dan
badan
4
Mencatat jumlah narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan
alat tulis 2 menittercatat jumlah
narapidana/tahanan
KEGIATAN KETERANGANNO
MUTU BAKU
194
5
Melakukan konfirmasi kepada Karupam, Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
6
Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
7
Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
8
Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit perintah lisan
9
Mengizinkan narapidana dan tahanan keluar Lapas dan Rutan pada malam hari
alat tulis 1 menit
narapidana/tahanan diizinkan
keluar/masuk
10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANANJumlah: 10 Waktu : 16 menit
195
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN KENDARAAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
196
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror
2. senter 11. Payung
3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan
4. Buku Laporan 13. Sepatu boot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Alat Komunikasi (HT)
7. Jam
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
197
PROSEDURKETERANGAN
Petugas RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1Mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke area Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
2Memberikan kartu sebagai tanda izin memasuki area halaman Lapas dan Rutan
kartu tanda pengenal 1 menit
3 Mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya 1 menit
4 Mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan alat tulis 1 menit
5Memeriksa kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas
peralatan penggeledahan
kendaraan1 menit
6
Mengamankan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
peralatan pengamanan 1 menit
7 Membuat laporan alat tulis 5 menit
Jumlah: 7Waktu: 11 menit
NO
SOP PEMERIKSAAN KENDARAAN
tercatat nomor kendaraan
penggeledahan kendaraan
mengamankan kendaraan
MUTU BAKU
mengenakan kartu tanda pengenal
mengarahkan sesuai keperluan
tercatat nomor kendaraan
OUTPUT
laporan
KEGIATAN
198
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN BARANG
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
199
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror
2. senter 11. Payung
3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan
4. Buku Laporan 13. Sepatu boot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Alat Komunikasi (HT)
7. Jam
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. Daftar Telepon PentingPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
200
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM
KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas
alat tulis 1 menit
tercatatnya keperluan
masuk/keluar barang
2
Meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas
alat tulis, surat pengeluaran/ masuk barang
1 menit
pencocokan dengan surat pengeluaran/ masuk barang
3Mengizinkan atau melarang barang untuk dibawa masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menitdiizinkan/
tidak barang masuk/keluar
4
Mengamankan barang apbila diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
loker penitipan 1 menitpengamanan
barang terlarang
5 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
Jumlah: 5Waktu : 9 menit
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
SOP PEMERIKSAAN BARANG
201
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas/Rutan Klas ...Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN PAGAR
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Nama SOP
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
202
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror
2. senter 11. Payung
3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan
4. Buku Laporan 13. Sepatu boot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Alat Komunikasi (HT)
7. Jam
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
203
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1Memastikan kondisi pagar halaman tetap terjaga sesuai fungsinya
senter, toolkit kondisional
2Melakukan pengecekan kondisi pagar halaman setiap 2 (dua) jam sekali
jam kontrol kondisional
3 Membuat laporan alat tulis 5 menit
Jumlah: 3Waktu: 5 menit
laporan
OUTPUTKEGIATAN
MUTU BAKU
NO
SOP SOP PEMERIKSAAN PAGAR
kondisi pagar halaman terkontrol
kontrol 2 jam sekali
204
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG HALAMAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
205
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror
2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
206
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu gerbang halaman Lapas dan Rutan
alat komunikasi dan alat tulis 5 menit
2
Melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban
alat komunikasi dan alat tulis 5 menit
3
Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan
alat komunikasi 1 menit
4 Membuat laporan alat tulis 5 menit
NO
laporan gangguan keamanan
laporan situasi dan kondisi
laporan situasi dan kondisi
MUTU BAKU
SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG HALAMANJumlah: 4Waktu: 19 menit
laporan
OUTPUTKEGIATAN
207
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal Revisi
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja Nama SOP
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN PINTU GERBANG UTAMA
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
208
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung2. Buku Lapor 11. Jas Hujan
3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot
4. Alat Komunikasi (HT)5. Jam6. Lampu darurat (Emergency Lamp )7. Senter8. Daftar Telepon Penting
9. Inspection Mirror
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
209
PROSEDUR
Petugas Regu Pengamanan Sebelumnya
Petugas Regu Pengamanan
penggantiKELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti
alat tulis 1 menit berita acara
2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara
3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit
laporan informasi penting
4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menitlaporan
informasi penting
5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima
alat tulis 1 menit berita acara
6
Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
gembok dan anak kunci 1 menit
membuka dan menutup pintu sesuai jadwal
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
210
7
Membuka pintu gerbang halaman luar di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;
Tidak Ya gembok dan anak kunci 1 menit
membuka pintu untuk keperluan
dinas
8
Melakukan Pemeriksaan orang, Petugas, narapidana, tahanan, kendaraan dan barang
peralatan penggeledahan
barang dan orang1 menit
penggeledahan barang dan
orang
9
Melakukan penindakan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
peralatan penggeledahan
barang dan orang1 menit
penggeledahan barang dan
orang
10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP Penjagaan Pintu Gerbang Utama Jumlah: 10Waktu: 14 menit
211
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN ORANG
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
212
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung
2. Buku Lapor 11. Jas Hujan
3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot
4. Alat Komunikasi (HT)
5. Jam
6. Lampu darurat (Emergency Lamp )
7. Senter
8. Daftar Telepon Penting
9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
213
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1Menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
2
Meminta orang yang akan memasuki area halaman untuk menunjukan identitas berupa: KTP, SIM, Kartu Pelajar dan Passport
alat tulis 1 menit
3 Melakukan penggeledahan peralatan
penggeledahan badan/barang
2 menit
4Mengizinkan atau Melarang orang untuk masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
5 Menukar kartu identitas dengan kartu tanda pengenal kartu tanda penggenal 1 menit
6Memberikan stempel pada tangan kanan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
stempel dan bak stempel 1 menit
7
Mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya dan/atau mengdidentifikasi orang yang akan keluar dari Lapas dan Rutan
1 menit
NO
keperluan orang yang masuk tercatat
tercatanya identitas
penggeledahan badan/barang
OUTPUT
memberikan tanda pengenal
memberikan tanda pengenal
mengarahkan sesuai keperluan
orang diizinkan/tidak
KEGIATAN
MUTU BAKU
214
8Mengamankan orang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
pelengkapan pengamanan kondisional
9 Memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas
alat tulis, peralatan penggeledahan 5 menit
10 Membuat laporan alat tulis 5 menit
SOP PEMERIKSAAN ORANGJumlah: 10Waktu: 18 menit
laporan
mengamankan orang
tercatat dan dilakukan penggeledahan
215
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN PETUGAS
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
216
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot
4. Alat Komunikasi (HT)5. Jam6. Lampu darurat (Emergency Lamp )7. Senter8. Daftar Telepon Penting9. Inspection Mirror
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
217
PROSEDUR
petugas Regu Pengamanan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit tercatatnya keperluan petugas
2
Mengingatkan petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan
loker penitipan 1 menitbarang bawaan
disimpan di loker penitipan
3 Melakukan penggeledahanperalatan
penggeledahan badan/barang
3 menit penggeledahan badan/barang
4Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan
alat tulis kondisionalpetugas tidak
masuk di luar jam dinasnya
5Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas
alat tulis kondisionalpetugas
menggunakan seragam
6Mengidentifikasi setiap petugas yang keluar dari dalam Lapas dan Rutan
alat tulis kondisional tercatatnya identitas petugas
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
218
7Memeriksa petugas yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas
peralatan penggeledahan badan/barang
5 menit penggeledahan badan/barang
8 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
Jumlah: 8Waktu : 15 menit
SOP PEMERIKSAAN TUGAS
219
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
220
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung
2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared)
12. Sepatu boot
4. Alat Komunikasi (HT)
5. Jam
6. Lampu darurat (Emergency Lamp )
7. Senter
8. Daftar Telepon Penting
9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan PendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
221
PROSEDUR
Petugas RUPAM Karupam KPLP Kalapas/
Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
informasi keluar atau masuk
tahanan/narapidana
2
Mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya
identitas narapidana atau tahanan, surat pengeluaran/penahanan
narapidana atau tahanan
2 menit
pencocokan identitas
narapidana/ tahanan
3 Melakukan penggeledahan peralatan
penggeledahan barang dan badan
3 menitpenggeledahan
barang dan badan
4
Mencatat jumlah narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan
alat tulis 2 menittercatat jumlah
narapidana/ tahanan
5
Melakukan konfirmasi kepada Karupam, Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
6Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
222
7Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
8Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit perintah lisan
9Mengizinkan narapidana dan tahanan keluar Lapas dan Rutan pada malam hari
alat tulis 1 menitnarapidana/
tahanan diizinkan keluar/masuk
10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANANJumlah: 10Waktu: 18 menit
223
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
PEMERIKSAAN KENDARAAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
224
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung
2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot
4. Alat Komunikasi (HT)
5. Jam
6. Lampu darurat (Emergency Lamp )
7. Senter
8. Daftar Telepon Penting
9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
225
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1 Memeriksa kendaraan yang masuk ke dalam Lapas dan Rutan
surat izin, alat tulis 5 menit
2Melarang kendaraan yang tidak diperkenanakan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
1 menit
3 Mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan alat tulis 1 menit
4 Menggeledah kendaraanperalatan
penggeledahan kendaraan
5 menit
5 menggeledah orang yang berada di dalam kendaraan
peralatan penggeledahan
orang1 menit
6 mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluannya 1 menit
7 Mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan alat tulis kondisional
OUTPUT
kendaraan tidak masuk
tercatatnya nomor kendaraan
penggeledahan kendaraan
tercatatnya nomor kendaraan
KEGIATANNO
mencatat keperluan dan surat izin masuk
penggeledahan orang
mengarahkan sesuai keperluan
MUTU BAKU
226
8Mengamankan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
kondisional
9 Memeriksa kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas
peralatan penggeledahan
kendaraan5 menit
10 Membuat laporan alat tulis 5 menit
SOP PEMERIKSAAN KENDARAANJumlah: 10Waktu: 24 menit
laporan
penggeledahan kendaraan
mengamankan kendaraan
227
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Nama SOP
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN BARANG
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
228
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung
2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared) 12. Sepatu boot
4. Alat Komunikasi (HT)
5. Jam
6. Lampu darurat (Emergency Lamp )
7. Senter
8. Daftar Telepon Penting
9. Inspection Mirror Peringatan Pencatatan dan PendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
229
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas
alat tulis 1 menit
tercatatnya keperluan
masuk/keluar barang
2
Meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas
alat tulis, surat pengeluaran/masuk barang 1 menit
pencocokan dengan surat pengeluaran/ masuk barang
3 Menggeledah barang peralatan penggeledahan barang 3 menit penggeledahan
barang
4Mengizinkan atau melarang barang untuk dibawa masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis kondisionaldiizinkan/tidak
barang masuk/keluar
5
Mengamankan barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
loker penitipan kondisional pengamanan barang terlarang
6 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP PEMERIKSAAN BARANGJumlah: 6Waktu: 10 menit
MUTU BAKUKEGIATANNO
230
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG UTAMA
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
231
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Payung2. Buku Lapor 11. Jas Hujan3. Kamera CCTV (digital & Infrared)
12. Sepatu boot
4. Alat Komunikasi (HT)5. Jam6. Lampu darurat (Emergency Lamp )7. Senter8. Daftar Telepon Penting9. Inspection Mirror
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
232
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di Pintu gerbang Utama Lapas dan Ruta
alat komunikasi dan alat tulis kondisional
2
Melaporkan situasi dan kondisi pintu masuk utama kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban
alat komunikasi dan alat tulis kondisional
3
Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
4 Membuat laporan alat tulis 5 menit
Jumlah: 4Waktu: 6 menit
laporan situasi dan kondisi
laporan situasi dan kondisi
laporan gangguan keamanan
laporan
OUTPUTKEGIATAN
MUTU BAKU
NO
SOP PELAPORAN PENJAGAAN PINTU GERBANG UTAMA
233
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN PINTU UTAMA (P2U)
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
234
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)
3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor
5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)
15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam
9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
235
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM
ANGGOTA RUPAM PENGGANTI KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti
alat tulis 1 menit berita acara
2Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab
alat tulis 1 menit berita acara
3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit
laporan informasi penting
4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menit
laporan informasi penting
5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima
alat tulis 1 menit berita acara
6 Membuka, menutup dan mengunci pintu
gembok dan anak kunci 1 menit buka tutup pintu
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
236
7
Membuka pintu di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas
Tidak gembok dan anak kunci 1 menit
membuka dan menutup pintu
untuk keperluan dinas
8
Melakukan Pemeriksaan orang, petugas, narapidana, tahanan, kendaraan dan barang
peralatan penggeledahan barang/orang/
kendaraan
1 menitpenggeledahan barang/orang/
kendaraan
9Melakukan Penindakan terhadap keadaan-keadaan tertentu
peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib
10 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan
SOP Penjagaan P2UJumlah: 8Waktu : 8 menit
237
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP BUKA TUTUP PINTU
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
238
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)
3. Lemari penyimpanan senjata api
12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)
15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam9. Borgol tangan 18. Lampu darurat
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
239
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM PERLENGKAPAN WAKTU
1Mendengarkan terlebih dahulu ketukan atau suara dari balik pintu utama
bel pintu 10 detik
2Melihat dari lubang pintu orang yang mengetuk dan akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
lubang intip 10 detik
3Melarang orang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
kondisional
4Menanyakan keperluan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 10 detik
5
Membuka pintu untuk mempersilahkan orang masuk dan kemudian langsung menutup dan mengunci pintu
gembok dan anak kunci 10 detik
6Mempersilahkan masuk secara bertahap apabila terjadi antrian panjang
kondisional
7Membuka pintu utama di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas
gembok dan anak kunci kondisional
SOP BUKA TUTUP PINTUJumlah: 6Waktu : 40 detik
NO
terdengarnya suara bel/
ketukan pintu
tercatatnya keperluan orang
yang masuk
membuka pintu
terlihatnya orang di balik pintu
orang yang tidak berkepentingan
tidak masuk
OUTPUT
tertutupnya dan terkuncinya pintu
orang masuk dengan tertib
MUTU BAKUKEGIATAN
240
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN ORANG
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
241
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)3. Lemari penyimpanan senjata api
12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor
5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)
15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam
9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
242
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM
KELENGKAPAN WAKTU
1 Melakukan penggeledahan peralatan
penggeledahan badan/barang
3 menit
2 Memberikan atau menukar kartu tanda pengenal
kartu tanda pengenal 1 menit
3
Memberikan stempel pada tangan kanan orang yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
stempel tanda pengenal 1 menit
4 Mengarahkan orang sesuai dengan keperluannya kondisional
5Mengidentifikasi setiap orang yang akan keluar dari dalam Lapas dan Rutan
alat tulis kondisional
6Memeriksa orang yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas
peralatan penggeledahan badan/barang
kondisional
7
Mengamankan orang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
peralatan pengamanan kondisional
SOP PEMERIKSAAN ORANGJumlah: 6Waktu: 5 menit
mengarahkan sesuai
keperluan
penggeledahan badan/barang
amannya orang
tercatatnya orang yang
keluar masuk
KEGIATANMUTU BAKU
NO
penggeledahan badan/barang
mengenakan tanda pengenal
tertera stempel tanda pengenal
OUTPUT
243
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN PETUGAS
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
244
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)
3. Lemari penyimpanan senjata api
12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor
5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)
15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam
9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
245
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Menanyakan keperluan petugas yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menittercatatnya keperluan petugas
2
Mengingatkan petugas yang akan memasuki area Lapas dan Rutan untuk menitipkan barang bawaanya di dalam loker atau tempat yang disediakan
loker penitipan 1 menitbarang bawaan
disimpan di loker penitipan
3 Melakukan Penggeledahanperalatan
penggeledahan badan/barang
3 menit penggeledahan badan/barang
4Melarang masuk petugas diluar jam tugasnya, kecuali mendapat izin atasan
alat tulis kondisionalpetugas tidak masuk diluar jam dinasnya
5Melarang masuk petugas yang tidak menggunakan seragam dinas pada saat jam dinas
alat tulis kondisionalpetugas
menggunakan seragam
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
246
6Mengidentifikasi setiap petugas yang keluar dari dalam Lapas dan Rutan
alat tulis kondisionaltercatatnya
identitas petugas
7Memeriksa petugas yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas
peralatan penggeledahan badan/barang
kondisional penggeledahan badan/barang
8 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP SOP PEMERIKSAAN PETUGASJumlah: 8Waktu : 5 menit
247
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
248
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)
3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor
5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH) 15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam
9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
249
PROSEDUR
Petugas RUPAM Karupam KPLP Kalapas/
Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menerima informasi terkait narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit
informasi keluar atau masuk
tahanan/ narapidana
2
Mencocokkan fisik dan identitas narapidana dan tahanan dengan kelengkapan dokumen dari Kepala Lapas dan Rutan maupun instansi penegak hukum lainnya
identitas narapidana atau tahanan, surat pengeluaran/ penahanan
narapidana atau tahanan
2 menit
pencocokan identitas
narapidana/ tahanan
3 Melakukan penggeledahan
peralatan penggeledahan
barang dan badan3 menit
penggeledahan barang dan
badan
4
Mencatat jumlah narapidana dan tahanan yang akan masuk dan keluar Lapas dan Rutan
alat tulis 2 menittercatat jumlah
narapidana/ tahanan
5
Melakukan konfirmasi kepada Karupam, Kepala Pengamanan dan Kalapas atau Karutan saat ada narapidana dan tahanan yang dikeluarkan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
250
6
Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
7
Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit laporan lisan
8
Memberikan konfirmasi pengeluaran narapidana dan tahanan pada malam hari
alat komunikasi 1 menit perintah lisan
9
Mengizinkan narapidana dan tahanan keluar Lapas dan Rutan pada malam hari
alat tulis 1 menit
narapidana/ tahanan
diizinkan keluar/ masuk
10 Membuat laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP PEMERIKSAAN NARAPIDANA DAN TAHANANJumlah: 10Waktu: 18 menit
251
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN KENDARAAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
252
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)
3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor
5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)
6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH) 15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/ pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam
9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
253
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Memeriksa kendaraan yang boleh masuk ke dalam Lapas dan Rutan, diantaranya yaitu : Ambulance, Pemadam kabakaran, Kendaraan tahanan (cel wagon), Kendaraan Bahan Makanan, Kendaraan berkaitan dengan bimbingan kerja, Kendaraan pengangkut sampah dan sanitasi, kendaraan keperluan konstruksi bangunan Lapas dan Rutan
surat izin, alat tulis kondisional
2Melarang kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua masuk ke dalam Lapas dan Rutan
kondisional
3 Mencatat nomor kendaraan alat tulis 1 menit
4 Menggeledah kendaraanperalatan
penggeledahan kendaraan
5 menit
5 Menggeledah orang dalam kendaraanperalatan
penggeledahan orang
3 menit
KEGIATANNO
mencatat keperluan dan
surat izin masuk
OUTPUT
kendaraan tidak masuk
tercatatnya nomor
kendaraan
penggeledahan kendaraan
penggeledahan orang
MUTU BAKU
254
6 Menggeledah barang yang berada di dalam kendaraan
peralatan penggeledahan
barang3 menit
7Mengarahkan dan Mendampingi kendaraan yang memasuki area dalam Lapas dan Rutan
kondisional
8Mengamankan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
kondisional
9 Mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan
peralatan penggeledahan
kendaraankondisional
9 Mengizinkan kendaraan untuk masuk ke dalam Lapas dan Rutan alat tulis kondisional
SOP PEMERIKSAAN KENDARAANJumlah: 9Waktu : 12 menit
mengarahkan sesuai
keperluan
mengamankan kendaraan
penggeledahan kendaraan
tercatatnya kendaraan yang
keluar
penggeledahan barang
255
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMERIKSAAN BARANG
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
256
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)
3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor
5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)
15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam
9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
257
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menanyakan keperluan barang yang dibawa masuk dan keluar dalam Lapas dan Rutan untuk kepentingan kunjungan atau dinas
alat tulis 1 menittercatatnya keperluan
barang masuk
2
Meminta surat jalan membawa barang apabila barang yang dibawa masuk dan keluar Lapas dan Rutan digunakan untuk kepentingan dinas
surat jalan 1 menittercatatnya surat jalan/ izin masuk
3 Menggeledah barangperalatan
penggeledahan barang
2 menit penggeledahan barang
4
Melakukan penindakan terhadap barang-barang tertentu dengan cara melarang masuk atau mengamankan barang
loker penitipan kondisionalteramankan barang yang
dilarang
5Mengizinkan barang untuk dibawa masuk ke dalam Lapas dan Rutan
alat tulis 1 menit tercatatnya barang masuk
SOP PEMERIKSAAN BARANGJumlah: 5Waktu : 5 menit
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
258
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PELAPORAN P2U
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
259
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Loker penitipan HP/barang
2. Buku Lapor 11. Kamera CCTV (digital & Infrared)
3. Lemari penyimpanan senjata api 12. Monitor CCTV
4. Senjata api genggam 13. X-ray sensor
5. Amunisi 14. Alat Komunikasi (HT)6. Peralatan Pengendalian Hura Hara (PHH)
15. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
7. Metal detector (through gateway )
16. Alat kelengkapan identifikasi tamu/pengunjung
8. Hand Metal Detector 17. Jam
9. Borgol tangan 18. Lampu darurat (Emergency Lamp )
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
260
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di P2U
alat komunikasi dan alat tulis kondisional
laporan situasi dan
kondisi
2
Memberikan laporan kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban
alat komunikasi dan alat tulis kondisional
laporan situasi dan
kondisi
3
Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan
alat komunikasi 1 menitlaporan
gangguan keamanan
4Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas
alat tulis 5 menit laporan
SOP PELAPORAN P2UJumlah: 4Waktu : 6 menit
KEGIATANMUTU BAKU
NO
261
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN POS ATAS
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
262
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. Seragam 10. Buku Laporan Jaga dan inventaris
2. Buku Lapor 11. Toilet
3. Shot gun semi otomatis 12. Lonceng
4. Amunisi 13. Lampu sorot5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Jas hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Sepatu boot
7. Jam dinding 16. Payung
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. SenterPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
263
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM
ANGGOTA RUPAM
PENGGANTIKELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti
alat tulis 1 menit berita acara
2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara
3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menitlaporan
informasi penting
4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menitlaporan
informasi penting
5 Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima alat tulis 1 menit berita acara
6 Membuka, menutup dan mengunci pintu pos atas sesuai izin karupam
gembok dan anak kunci 1 menit
membuka dan menutup pintu
sesuai perintah
7Menentukan pemberian izin membuka, menutup dan mengunci pintu pos atas
Tidak gembok dan anak kunci 1 menit
membuka dan menutup pintu
sesuai perintah
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
264
8Mengamati situasi dan kondisi dari pos atas ke arah dalam dan luar Lapas dan Rutan
perlengkapan pengamanan 1 menit aman dan
tertib
9Mengamati tembok keliling dan memastikan tidak ada aktifitas di sekitarnya
perlengkapan pengamanan 1 menit aman dan
tertib
10 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan
SOP Penjagaan Pos Atas Jumlah: 8Waktu: 8 menit
265
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja Nama SOP
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
PENJAGAAN POS ATAS PADA SAAT PENINDAKAN
266
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. Seragam 10. Buku Laporan Jaga dan inventaris
2. Buku Lapor 11. Toilet
3. Shot gun semi otomatis 12. Lonceng
4. Amunisi 13. Lampu sorot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Jas hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Sepatu boot
7. Jam dinding 16. Payung
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. SenterPeringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
267
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Memberikan isyarat tanda bahaya: 1. Membunyikan lonceng 5 (lima) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi pemberontakan 2. Membunyikan lonceng 4 (empat) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi percobaan pelarian 3. Membunyikan lonceng 3 (tiga) kali berturut-turut secara terus menerus dalam hal terjadi kebakaran
peralatan tanda bahaya 1 menit
2
Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari tembok keliling bagi narapidana dan tahanan atau orang lain yang tidak berkepentingan
pengeras suara 1 menit
3Memberi tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut
senjata api 1 menit
OUTPUT
MUTU BAKUKEGIATANNO
memberikan isyarat tanda
bahaya apabila terjadi gangguan keamanan dan
ketertiban
narapidana dan tahanan berhenti
dan menjauhi tembok
memberikan peringatan bagi narapidana dan tahanan yang tidak berhenti dan menjauhi
tembok
268
4
Melumpuhkan narapidana dan tahanan apabila melakukan percobaan melarikan diri dan/ orang lain yang membahayakan jiwa dan merusak fasilitas keamanan
senjata api 1 menit
5Melumpuhkan orang yang membahayakan jiwa dan merusak fasilitas pengamanan
senjata api 1 menit
6 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit
7 Memerintahkan petugas untuk berada di pos atas alat komunikasi 1 menit
SOP Penjagaan Pos Atas Pada Saat PenindakanJumlah: 7Waktu : 7 Menit
laporan lisan
melumpuhkan orang yang
merusak fasilitas
perintah lisan
narapidana dan tahanan
dilumpuhkan
269
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN POS ATAS PADA SAAT PEMBUATAN LAPORAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
270
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. Seragam 10. Buku Laporan Jaga dan inventaris
2. Buku Lapor 11. Toilet
3. Shot gun semi otomatis 12. Lonceng
4. Amunisi 13. Lampu sorot
5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Jas hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Sepatu boot
7. Jam dinding 16. Payung
8. Lampu darurat (Emergency Lamp )
9. SenterPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
271
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di area dalam dan luar tembok keliling Lapas dan Rutan
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
2
Memberikan laporan kepada Karupam apabila ditemukan adanya kerusakan dan kecurigaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
3
Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
4 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas alat tulis 1 menit
SOP Penjagaan Pos Atas Pada Saat Pembuatan Laporan Jumlah: 4Waktu: 4 menit
NO
laporan situasi dan
kondisi
laporan gangguan keamanan
laporan gangguan keamanan
OUTPUT
laporan
KEGIATAN
MUTU BAKU
272
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOK
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
273
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan
5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
274
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM
ANGGOTA RUPAM PENGGANTI KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti
alat tulis 1 menit berita acara
2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara
3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit berita acara
4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menitlaporan
informasi penting
5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima
alat tulis 1 menit berita acara
6
Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
gembok dan anak kunci 1 menit
membuka dan menutup pintu sesuai jadwal
7Membuka pintu di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;
Tidak gembok dan anak kunci kondisional
membuka pintu untuk
keperluan dinas
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
275
8 Melakukan Pemeriksaan narapidana dan tahanan
peralatan penggeledahan
barang dan orang5 menit
penggeledahan barang dan
orang
9
Memberikan izin dan mencatat narapidana dan tahanan masuk dan keluar lingkungan blok hunian
alat tulis kondisional
mencatat keluar masuk
narapidana dan tahanan
10
Menjaga agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk lingkungan blok hunian dengan tidak sah
gembok dan anak kunci kondisional
tidak ada narapidana dan tahanan keluar masuk dengan
tidak sah
11Mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk yang melalui lingkungan blok
kondisional
pemeriksaan lalulintas
narapidana dan tahanan
12Menggeledah orang dan barang yang akan keluar atau masuk lingkungan blok hunian
peralatan penggeledahan
barang dan orang3 menit
penggeledahan barang dan
orang
13
Membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di lingkungan blok dan kamar hunian
peralatan penggeledahan
barang dan orangkondisional
penggeledahan barang dan
orang
14 Membuat Laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP Penjagaan Lingkungan BlokJumlah: 14Waktu: 19 menit
276
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja Nama SOP
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENINDAKAN PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOK
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
277
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Papan informasi pembinaan
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
14. Buku Laporan dan inventaris
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
16. Kotak P3K
8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat
9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
278
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk lingkungan blok hunian yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
papan informasi larangan kondisional
2 Memberikan isyarat tanda bahaya peralatan tanda bahaya 1 menit
4 Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari lingkungan blok pengeras suara 1 menit
5Memberikan peringatan apabila perintah berhenti dan menjauh dari lingkungan bloktidak diindahkan
pengeras suara 1 menit
6
Melumpuhkan narapidana dan tahanan apabila melakukan percobaan melarikan diri dan membahayakan jiwa
perlengkapan pengamanan 1 menit
7 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit
8 Memerintahkan petugas untuk berada di pos lingkungan blok alat komunikasi 1 menit
SOP PENINDAKAN PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOKJumlah: 8Waktu : 6 menit
narapidana dan tahanan menjauhi lingkungan blok
narapidana dan tahanan dilumpuhkan
laporan lisan
perintah lisan
larangan terhadap narapidana dan
tahanan untuk masuk blok
peringatan kepada narapidana dan
tahanan yang tidak menjauhi lingkungan
blok
OUTPUT
memberikan isyarat tanda bahaya apabila
terjadi ganagguan keamanan dan
ketertiban
KEGIATANNOMUTU BAKU
279
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PELAPORAN PENJAGAAN LINGKUNGAN BLOK
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
280
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
14. Buku Laporan dan inventaris
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat
9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
281
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM
KELENGKAPAN WAKTU
1Menerima laporan apel serah terima narapidana dan tahanan dari petugas blok hunian
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
2
Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi di dalam lingkungan blok
alat komunikasi dan alat tulis kondisional
3
Melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
4
Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
5 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. alat tulis 5 menit
SOP Pelaporan Penjagaan Lingkungan Blok Jumlah: 5Waktu: 8 menit
laporan informasi
situasi dan kondisi
laporan informasi
situasi dan kondisi
laporan gangguan
keamanan dan ketertiban
OUTPUT
laporan
KEGIATANMUTU BAKU
NO
laporan serah terima
282
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN BLOK
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
283
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Papan informasi pembinaan
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
14. Buku Laporan dan inventaris
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat
9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
284
ANGGOTA RUPAM
ANGGOTA RUPAM PENGGANTI KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menyerahkan inventaris, tugas dan tanggungjawab ke petugas regu pengamanan pengganti
alat tulis 1 menit berita acara
2 Menerima inventaris, tugas dan tanggungjawab alat tulis 1 menit berita acara
3 Menyampaikan informasi penting alat tulis 1 menit
laporan informasi penting
4 Menerima informasi penting alat tulis 1 menit
laporan informasi penting
5Membuat dan Menandatangani berita acara serah terima
alat tulis 1 menit berita acara
6
Membuka, menutup dan mengunci pintu gerbang halaman luar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
gembok dan anak kunci 1 menit
membuka dan menutup pintu sesuai jadwal
PROSEDUR
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
285
7
Membuka pintu di luar jam yang telah ditentukan hanya untuk keperluan dinas;
Tidak gembok dan anak kunci 1 menit
membuka pintu untuk
keperluan dinas
8
Mengeluarkan narapidana dan tahanan dari dalam kamar hunian sesuai dengan jadwal kegiatan
gembok dan anak kunci kondisional
pengeluaran narapidana dan tahanan sesuai
jadwal
9
Mengawasi agar tidak ada narapidana dan tahanan yang keluar masuk blok hunian dengan tidak sah
kondisional
narapidana dan tahanan yang keluar masuk
terawasi
10Mengawasi lalu lintas orang yang keluar masuk blok
kondisional
pemeriksaan lalulintas
narapidana dan tahanan
11Menggeledah orang dan barang yang akan keluar atau masuk blok hunian
peralatan penggeledahan
orang dan barang
3 menitpenggeledahan
barang dan orang
12
Membantu melaksanakan penggeledahan insidentil di lingkungan blok dan kamar hunian
peralatan penggeledahan
orang dan barang
kondisional
penggeledahan barang, orang
dan kamar hunian
286
13Mengawasi pelaksanaan pembagian makanan dan minuman
kondisionalpembagian
makanan aman tertib
14
Menerima, mencatat dan menyampaikan keluhan dan pengaduan narapidana dan tahanan kepada kepala Regu Pengamanan
alat tulis 1 menit laporan
15Mengawasi kegiatan kebersihan di lingkungan blok dan kamar
kondisional
lingkungan blok dan kamar
hunian bersih dan rapih
16
Memberitahu tata cara kehidupan dan perilaku di dalam blok sesuai dengan ketentuan yang berlaku
papan informasi tata tertib kondisional
narapidana dan tahanan
mengetahui tata tertib
lapas/rutan
17 Membuat Laporan alat tulis 5 menit laporan
SOP PENJAGAAN BLOKJumlah: 17Waktu: 17 menit
287
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENINDAKAN PENJAGAAN BLOK
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
288
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan
5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat
9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
289
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Memberikan peringatan dan nasihat kepada narapidana dan tahanan yang berperilaku dan berpenampilan kurang baik
1 menit
2
Melarang orang dan barang yang akan keluar dan masuk blok yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban
papan informasi larangan 1 menit
3Melarang petugas yang tidak berkepentingan berada di dalam blok dan kamar
papan informasi larangan 1 menit
4Memberi isyarat apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban
peralatan tanda bahaya 1 menit
5 Memberikan perintah berhenti dan menjauh dari pintu blok pengeras suara 1 menit
larangan terhadap petugas berada
dalam blok/kamar
isyarat tanda bahaya apabila
terjadi gangguan keamanan dan
ketertiban
OUTPUTKEGIATANMUTU BAKU
NO
narapidana dan tahanan
mendengarkan peringatan dan
nasihat
narapidana dan tahanan menjauhi
pintu blok
larangan terhadap narapidana dan tahanan untuk
masuk blok
290
6
Memberikan peringatan apabila perintah berhenti dan menjauh dari area pintu blok tidak diindahkan
pengeras suara 1 menit
7
Melumpuhkan narapidana dan tahanan apabila melakukan percobaan melarikan diri, melawan petugas dan membahayakan jiwa
perlengkapan pengamanan 1 menit
8 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit
9 Memerintahkan petugas untuk berada di pos blok alat komunikasi kondisional
SOP SOP PENIINDAKAN PENJAGAAN BLOKJumlah: 9 Total: 8 minutes
peringatan kepada narapidana dan
tahanan yang tidak menjauhi pintu blok
narapidana dan tahanan
dilumpuhkan
perintah lisan
laporan lisan
291
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PELAPORAN PENJAGAAN BLOK
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
292
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
14. Buku Laporan dan inventaris
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat
9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
293
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1Memberikan informasi mengenai perilaku narapidana dan tahanan di dalam Blok dan Kamar
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
2
Memberikan laporan secara berkala kepada petugas Lingkungan Blok tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di dalam blok
alat komunikasi dan alat tulis kondisional
3
Melaporkan kepada Kepala Regu Pengamanan dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
4
Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
5 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. alat tulis 5 menit
SOP PELAPORAN PENJAGAAN BLOKJumlah: 5Time: 8 minutes
OUTPUT
laporan
KEGIATANMUTU BAKU
NO
laporan informasi situasi dan kondisi
laporan informasi situasi dan kondisi
laporan gangguan keamanan dan
ketertiban
laporan informasi situasi dan kondisi
294
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN RUANG KUNJUNGAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
295
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Peluit / bel
2. Buku Lapor 11. Stop watch
3. Tongkat Pengamanan 12. Kotak P3K
4. Semprotan merica 13. Monitor SDP
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Monitor CCTV
7. Alat Komunikasi (HT)
8. Intercom
9. Jam dindingPeringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
296
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Mengawasi kunjungan sesuai dengan waktu yang ditetapkan alat tulis, jam 1 menit
kunjungan sesuai dengan
jadwal
2Menggeledah pengunjung, narapidana dan tahanan yang akan dan telah selesai berkunjung
peralatan penggeledahan badan/barang
1 menit penggeledahan badan/barang
3Memberikan pengawalan terhadap narapidana resiko tinggi baik pada saat memasuki maupun meninggalkan ruang kunjungan
peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib
4
Melakukan pengawasan khusus terhadap narapidana resiko tinggi yang menerima kunjungan, diantaranya melalui : 1. Mengawasi komunikasi baik verbal maupun non verbal;2. Menggunakan fasilitas teknologi informasi;3. Menempatkan kunjungan di ruang khusus yang telah ditentukan
peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib
5 Mengendalikan situasi apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan
peralatan pengamanan 1 menit aman dan tertib
6 Membuat laporan alat tulis 1 menit laporan
SOP Penjagaan Ruang Kunjungan Jumlah: 6Waktu: 6 menit
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
297
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN RUANG KUNJUNGAN PADA SAAT PENINDAKAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
298
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Peluit / bel
2. Buku Lapor 11. Stop watch
3. Tongkat Pengamanan 12. Kotak P3K
4. Semprotan merica 13. Monitor SDP
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
6. Monitor CCTV
7. Alat Komunikasi (HT)
8. Intercom
9. Jam dindingPeringatan Pencatatan dan pendataan
Petugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
299
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KARUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Melarang petugas, narapidana, dan tahanan yang tidak berkepentingan berada di ruang kunjungan
papan informasi larangan 1 menit
2
Menghentikan kegiatan kunjungan apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban
peralatan pengamanan 1 menit
3 Memberikan isyarat tanda bahaya
peralatan tanda bahaya 1 menit
4Mengamankan orang yang memicu terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban
peralatan pengamanan 1 menit
5Melumpuhkan orang yang tidak mengindahkan perintah dan peringatan
peralatan pengamanan 1 menit
6
Melumpuhkan tahanan dan narapidana yang melakukan perocbaan pelarian, melawan petugas, dan membahayakan jiwa
peralatan pengamanan 1 menit
7 Menghubungi Karupam alat komunikasi 1 menit
8 Memerintahkan petugas untuk berada di pos alat komunikasi 1 menit
SOP Penjagaan Ruang Kunjungan Pada Saat PenindakanJumlah: 8Waktu : 8 Menit
melumpuhkan tahanan/narapidana yang menimbulkan gangguan
laporan situasi dan kondisi
OUTPUT
perintah lisan
MUTU BAKU
KEGIATANNO
petugas dan narapidana/tahanan yang tidak dikunjungi tidak memasuki ruang kunjungan
melumpuhkan orang yang menimbulkan gangguan
penghentian sementara kegiatan kunjungan sampai situasi aman
terdengarnya tanda bahaya
mengamankan orang yang menimbulkan gangguan
300
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal Revisi
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja Nama SOP
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENJAGAAN RUANG KUNJUNGAN SAAT MEMBUAT LAPORAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
301
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Peluit / bel
2. Buku Lapor 11. Stop watch
3. Tongkat Pengamanan 12. Kotak P3K
4. Semprotan merica 13. Monitor SDP5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Monitor CCTV
7. Alat Komunikasi (HT)
8. Intercom
9. Jam dindingPeringatan Pencatatan dan pendataanPetugas Pengamanan melakukan serah terima terlebih dahulu sebelum melakukan penjagaan
302
PROSEDURKETERANGAN
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU
1
Memberikan laporan secara berkala kepada Karupam tentang situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di ruang kunjungan
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
2
Melaporkan kepada Karupam dan membantu pelaksanaan evakuasi jika terjadi kondisi darurat dan/atau terdapat narapidana dan tahanan yang sakit atau meninggal dunia di ruang kunjungan
alat komunikasi dan alat tulis 1 menit
3
Memberikan laporan seketika saat adanya gangguan keamanan dan ketertiban kepada Karupam dan/atau Kepala Pengamanan
alat komunikasi 1 menit
4 Membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas alat tulis 1 menit
SOP Penjagaan Ruang Kunjungan Pada Saat Membuat Laporan Jumlah: 4Waktu : 4 menit
NO
laporan situasi dan
kondisi
laporan situasi dan
kondisi
laporan gangguan keamanan
OUTPUT
laporan
KEGIATAN
MUTU BAKU
303
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Pengawalan Dengan Pengamanan Sangat Tinggi
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
304
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi
2. Borgol dan rantai kaki
3. Kendaraan
4. Alat Komunikasi (HT)
5. Rompi anti peluru
6. Alat dokumentasi
7. Logistik
8. Tongkat
9. Penutup kepalaPeringatan Pencatatan dan pendataan
305
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan; alat dokumentasi Situasional
lengkapnya dokumen
pengawalan
2
Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi senjata api dan amunisi, borgol dan rantai kaki, kendaraan, alat komunikasi, rompi anti peluru, alat dokumentasi, logistik, tongkat dan penutup kepala;
perlengkapan pengawalan sangat tinggi
Situasionallengkapnya peralatan keamanan
3
Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal (5) lima petugas;
perlengkapan pengawalan sangat tinggi
Situasional
terjemputnya napi/tahanan oleh 5 orang
petugas
4
Melakukan penggeledahan, pemborgolan tangan dan rantai kaki, menutup kepala narapidana atau tahanan;
perlengkapan pengawalan sangat tinggi
Situasional
tergeledah dan terborgolnya napi sebelum
dilakukan pengawalan
5
Mengawal narapidana dan tahanan dengan 2 (dua) petugas di samping kanan dan kiri dan 3 (tiga) petugas mengawasi dari depan dan belakang;
perlengkapan pengawalan sangat tinggi
Situasional
terkawalnya napi/tahanan
dengan formasi/ posisi yang
telah ditentukan
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
306
6
Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 2 (dua) petugas disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan dan 3 (tiga) petugas didepan dan belakang narapidana atau tahanan;
perlengkapan pengawalan sangat tinggi
Situasional
masuknya napi/ tahanan dengan
formasi/posisi yang telah ditentukan
7 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;
ATK dan dokumentasi Situasional laporan
8Membuat berita acara serah terima penyerahan narapidana atau tahanan;
ATK dan dokumentasi Situasional berita acara
9
Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit;
ATK dan dokumentasi Situasional berita acara
tambahan
SOP Pengawalan Pengamanan Sangat TinggiJumlah : 9Waktu : Situasional
307
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. Senjata api dan amunisi 6. Alat dokumentasi2. Borgol dan rantai kaki 7. Logistik 3. Kendaraan 8. Tongkat4. Alat Komunikasi (HT) 9. Penutup kepala5. Rompi anti peluru
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Nama SOP
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan;
6. Memiliki kemampuan P3K
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Pengawalan Pengamanan Tinggi
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
308
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan;
berkas-berkas dan dokumen
pengawalan5 menit
lengkapnya dokumen
pengawalan
2
Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi senjata api dan amunisi, borgol dan rantai kaki, kendaraan, alat komunikasi, rompi anti peluru, alat dokumentasi, logistik, tongkat dan penutup kepala;
perlengkapan pengawalan tinggi 10 menit
lengkapnya peralatan keamanan
3Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal 3 (tiga) petugas;
perlengkapan pengawalan tinggi 3 menit
terjemputnya napi/ tahanan oleh 3
petugas
4Melakukan penggeledahan, pemborgolan tangan adan rantai kaki dan menutup kepala narapidana atau tahanan;
perlengkapan pengawalan tinggi 5 menit
tergeledah dan terborgolnya napi
sebelum dilakukan pengawalan
5
Mengawal narapidana dan tahanan dengan 2 (dua) petugas di samping kanan dan kiri dan 1 (satu) petugas mengawasi dari depan dan belakang;
perlengkapan pengawalan tinggi 2 menit
terkawalnya napi/ tahanan dengan
formasi/posisi yang telah ditentukan
6
Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 2 (dua) petugas disamping kanan dan kiri narapidana dan tahanan dan 1 (satu) petugas didepan dan belakang narapidana atau tahanan;
perlengkapan pengawalan tinggi 2 menit
masuknya napi/ tahanan dengan
formasi/posisi yang telah ditentukan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
309
7Melakukan koordinasi dengan TNI/Polri terhadap narapidana atau tahanan yang melawan;
alat komunikasi paling cepat dan
aktual5 menit
terkoordinasinya dengan TNI/Polri terhadap kejadian perlawanan oleh
narapidana
8 Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai keperluan;
perlengkapan pengawalan tinggi 10 menit terserahkannya
narapidana
9 Membuat dan menandatangani administrasi penyerahan;
berkas/dokumen serah terima 1 menit
ada dan ditandatanganinya administrasi serah terima penyerahan
10 Mengembalikan narapidana dan tahanan selesai keperluan;
perlengkapan pengawalan tinggi 2 menit kembalinya napi/
tahanan
11 Membuat dan menandatangani administrasi pengembalian;
berkas/dokumen serah terima 1 menit
ada dan ditandatanganinya administrasi serah
terima pengembalian
12 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;
ATK dan dokumentasi 2 menit laporan
13
Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.
ATK dan dokumentasi 5 menit tambahan berita
acara
SOP Pengawalan Pengamanan TinggiJumlah : 14Waktu : 53 menit
310
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi 6. Alat dokumentasi2. Borgol dan rantai kaki 7. Logistik 3. Kendaraan 8. Tongkat4. Alat Komunikasi (HT) 9. Penutup kepala5. Rompi anti peluru
Peringatan Pencatatan dan pendataan
5. Memahami SOP Pengawalan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Pengawalan Pengamanan Menengah
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
311
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan;
berkas/dokumen pngawalan 5 menit lengkapnya berkas/
dokumen pengawalan
2
Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi senjata api dan amunisi, borgol dan rantai kaki, kendaraan, alat komunikasi, rompi anti peluru, alat dokumentasi, logistik, tongkat dan penutup kepala;
perlengkapan pengawalan menengah
10 menit lengkapnya peralatan keamanan
3Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal 2 (dua) petugas;
perlengkapan pengawalan menengah
3 menitterjemputnya napi/
tahanan oleh 2 orang petugas
4Melakukan penggeledahan, pemborgolan tangan adan rantai kaki dan menutup kepala narapidana atau tahanan;
perlengkapan pengawalan menengah
5 menit
tergeledah dan terborgolnya napi
sebelum dilakukan pengawalan
5
Mengawal narapidana dan tahanan dengan 1 (satu) petugas di samping kanan atau kiri dan 1 (satu) petugas mengawasi dari depan dan belakang;
perlengkapan pengawalan menengah
2 menit
terkawalnya napi/ tahanan dengan
formasi/posisi yang telah ditentukan
6
Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 1 (satu) petugas di samping kanan atau kiri narapidana dan tahanan dan 1 (satu) petugas di depan atau belakang narapidana atau tahanan;
perlengkapan pengawalan menengah
2 menit
masuknya napi/ tahanan dengan
formasi/posisi yang telah ditentukan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
312
7Melakukan koordinasi dengan TNI/Polri terhadap narapidana atau tahanan yang melawan;
alat komunikasi paling cepat dan
aktual5 menit
terkoordinasinya dengan TNI/Polri terhadap kejadian perlawanan oleh
narapidana
8 Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai keperluan;
perlengkapan pengawalan menengah
10 menit terserahkannya narapidana
9 Membuat dan menandatangani administrasi penyerahan;
berkas/dokumen serah terima 1 menit
ada dan ditandatanganinya administrasi serah terima penyerahan
10 Mengembalikan narapidana dan tahanan selesai keperluan;
perlengkapan pengawalan menengah
2 menit kembalinya napi/ tahanan
11 Membuat dan menandatangani administrasi pengembalian;
berkas/dokumen serah terima 1 menit
ada dan ditandatanganinya administrasi serah
terima pengembalian
12 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;
ATK dan dokumentasi 2 menit laporan
13
Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.
ATK dan dokumentasi 5 menit tambahan berita
acara
SOP Pengawalan Pengamanan MenengahJumlah : 13Waktu : 58 menit
313
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Kendaraan 4. Logistik 2. Alat Komunikasi (HT) 5. Borgol3. Alat dokumentasi
Peringatan Pencatatan dan pendataan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Pengawalan Pengamanan Rendah
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
314
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memastikan kelengkapan dokumen pengawalan;
berkas/dokumen pngawalan 5 menit lengkapnya berkas/
dokumen pengawalan
2Memeriksa kelengkapan peralatan keamanan meliputi kendaraan, alat komunikasi, alat dokumentasi, logistik;
perlengkapan pengawalan
rendah10 menit lengkapnya peralatan
keamanan
3Menjemput narapidana dan tahanan dengan rasio 1 (satu) narapidana atau tahanan dikawal 1 (satu) petugas;
perlengkapan pengawalan
rendah3 menit
terjemputnya napi/ tahanan oleh 1 orang
petugas
4 Melakukan penggeledahan dan pemborgolan;
perlengkapan pengawalan
rendah5 menit
tergeledah dan terborgolnya napi
sebelum dilakukan pengawalan
5Mengawal narapidana dan tahanan dengan 1 (satu) petugas di samping kanan atau kiri;
perlengkapan pengawalan
rendah2 menit
terkawalnya napi/ tahanan dengan formasi/
posisi yang telah ditentukan
6
Memasukan narapidana atau tahanan ke kendaraan dengan posisi 1 (satu) petugas disamping kanan atau kiri narapidana dan tahanan;
perlengkapan pengawalan
rendah2 menit
masuknya napi/ tahanan dengan formasi/ posisi yang telah ditentukan
7Melakukan koordinasi dengan TNI/Polri terhadap narapidana atau tahanan yang melawan;
alat komunikasi paling cepat dan
aktual5 menit
terkoordinasinya dengan TNI/Polri terhadap
kejadian perlawanan oleh narapidana
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
315
8 Menyerahkan narapidana dan tahanan sesuai keperluan;
perlengkapan pengawalan
rendah10 menit terserahkannya
narapidana
9 Membuat dan menandatangani administrasi penyerahan;
berkas/dokumen serah terima 1 menit
ada dan ditandatanganinya
administrasi serah terima penyerahan
10 Mengembalikan narapidana dan tahanan selesai keperluan;
perlengkapan pengawalan
rendah2 menit kembalinya napi/
tahanan
11 Membuat dan menandatangani administrasi pengembalian;
berkas/dokumen serah terima 1 menit
ada dan ditandatanganinya
administrasi serah terima pengembalian
12 Memberikan laporan berkala pelaksanaan tugas;
ATK dan dokumentasi 1 menit laporan
13
Membuat berita acara adanya kerusakan kendaraan, perkelahian, percobaan pelarian dan pelarian, bencana alam, penyerangan dari luar dan sakit.
ATK dan dokumentasi 5 menit tambahan berita acara
SOP Pengawalan Pengamanan RendahJumlah : 13Waktu : 52 menit
316
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut
Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI KERUSAKAN KENDARAAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
6. Memiliki kemampuan P3K
317
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Petugas mengambil langkah-langkah saat terjadi kerusakan kendaraan sebagai berikut:
Surat Keputusan situasional Perintah
2Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap duduk ditempatnya;
perintah lisan situasional kewaspadaan
3 Memastikan pintu kendaraan tetap dalam keadaan terkunci; situasional kewaspadaan
4
Apabila kerusakan diperkirakan cukup lama, maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat untuk memberitahukan kerusakan tersebut dan meminta bantuan tambahan pengawalan dan kendaraan pengganti;
alat komunikasi 1 menit bantuan pengamanan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
318
5
Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk memperbaiki kendaraan, maka sedapat mungkin membawa dan mengevakuasi narapidana atau tahanan yang dikawal ke Lapas, Rutan, POLRI/TNI terdekat;
evakuasi situasional bantuan pengamanan
6
Menggunakan kendaraan pengganti yang dapat digunakan untuk membawa narapidana atau tahanan yang dikawal menuju ke tempat tujuan;
kendaraan pengganti situasional kewaspadaan
7
Membuat berita acara kerusakan dan tindakan-tindakan yang telah diambil, dan segera melaporkannya kepada Kepala Lapas dan Rutan.
laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis
SOP Pengawalan Saat Kendaraan RusakJumlah : 7Waktu : situasional
319
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata 2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan
4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi
5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut
Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI KERUSUHAN MASSA
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
6. Memiliki kemampuan P3K
320
PROSEDUR
ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memberikan tanda bahaya; peringatan seketika penindakan
2Petugas mengarahkan senjata dan memberikan perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;
peringatan seketika penindakan
3Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apabila perintah tidak diindahkan bagi yang melarikan diri atau melawan petugas;
peringatan seketika penindakan
4 Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan; peringatan seketika penindakan
5 Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa; peringatan seketika penindakan
6 Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat. alat komunikasi seketika bantuan pengamanan
7 Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidanaatau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat; Evakuasi seketika evakuasi
8 Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal. Kendaraan kondisional Melanjutkan
perjalanan
9 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis
SOP Pengawalan Saat Terjadi Kerusuhan MassaJumlah : 9Waktu : kondisional
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
321
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut
Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI PERCOBAAN PELARIAN ATAU PELARIAN DAN PERLAWANAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
322
PROSEDUR
ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memberikan tanda bahaya; peringatan seketika penindakan
2
Petugas mengarahkan senjata dan memberikan perintah kepada narapidana dan tahanan untuk untuk memegang kepala dengan posisi badan telungkup atau jongkok;
peringatan seketika penindakan
3Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apabila perintah tidak diindahkan bagi yang melarikan diri atau melawan petugas;
peringatan seketika penindakan
4Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;
peringatan seketika penindakan
5 Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa; peringatan seketika penindakan
6 Meminta bantuan pengamanan ke POLRI/TNI terdekat. alat komunikasi seketika bantuan
pengamanan
7Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;
alat komunikasi seketika evakuasi
8Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.
alat komunikasi seketika melanjutkan perjalanan
9 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis
SOP Pengawalan Saat Terjadi Percobaan Pelarian atau Pelarian dan Perlawanan Jumlah : 9Waktu : kondisional
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
323
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam2. Buku Lapor 8. Masker Gas3. Pakaian PHH Lengkap 9. Tongkat "T" atau Rotan4. Pelontar dan Gas Air Mata 10. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica 11. Alat Komunikasi6. Tongkat Kejut
Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI PENYERANGAN DARI LUAR
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
324
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memberikan tanda bahaya; peringatan situasional penindakan
2Memastikan narapidana atau tahanan untuk tetap duduk ditempatnya;
peringatan situasional penindakan
3 Memastikan pintu kendaraan tetap dalam keadaan terkunci; peringatan situasional penindakan
4
Apabila penyerangan cukup membahayakan, maka pimpinan pengawal menghubungi Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat untuk memberitahukan peristiwa tersebut dan meminta bantuan;
alat komunikasi situasional bantuan pengamanan
5 Mencari jalur alternatif untuk menghindari daerah penyerangan; kendaraan situasional evakuasi
6
Apabila perjalanan tidak mungkin untuk dilanjutkan, maka narapidana atau tahanan dievakuasi ke Lapas, Rutan, dan Polri/TNI terdekat;
alat komunikasi situasional evakuasi
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
325
7
Petugas mengarahkan senjata dan memberikan peringatan kepada penyerang untuk menjauh dari kendaraan;
peringatan situasional penindakan
8Memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 3 (tiga) kali apbila perintah tidak diindahkan;
peringatan situasional penindakan
9
Menembak kaki atau bagian tubuh yang tidak membahayakan, apabila tembakan peringatan juga tidak diindahkan;
peringatan situasional penindakan
10 Menembak ke bagian vital apabila membahayakan jiwa; peringatan situasional penindakan
11
Apabila situasi telah kondusif, maka narapidana dan tahanan dijemput kembali untuk dibawa ke tempat tujuan atau ke tempat asal.
kendaraan situasional melanjutkan perjalanan
12 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menit laporan lisan dan tertulis
SOP Pengawalan Saat Terjadi Penyerangan dari LuarJumlah : 12Waktu : situasional
326
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam2. Buku Lapor3. Senjata Api dan Amunisi4. Pelontar dan Gas Air Mata5. Semprotan Merica6. Tongkat Kejut7. Rompi dan Sarung Anti Senjata Sajam8. Alat Komunikasi9. Tongkat "T" atau Rotan
Peringatan Pencatatan dan pendataanPengawalan dilakukan sesuai dengan tingkat resiko dari Narapidana dan Tahanan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWALAN DENGAN KONDISI NARAPIDANA ATAU TAHANAN SAKIT
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
6. Memiliki kemampuan P3K
327
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Mengeluarkan narapidana dan tahanan yang sakit dari kendaraan untuk mendapatkan pertolongan pertama;
alat komunikasi seketika evakuasi
2 Segera berhenti pada Lapas atau Rutan atau POLRI/TNI terdekat untuk meminta bantuan; alat komunikasi seketika evakuasi
3
Apabila narapidana atau tahanan yang bersangkutan harus dirawat, maka segera meminta bantuan kepada Lapas atau Rutan terdekat untuk penitipan sementara dengan membuat berita acara penitipan.
peringatan seketika penindakan
4 Membuat serah terima dan laporan laporan 1 menitlaporan lisan dan tertulis
SOP Pengawalan Saat Terjadi Narapidana atau Tahanan Sakit Jumlah : 4Waktu : kondisional
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
328
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector5. Cairan Anti Septic
7. Buku Laporan8. Alat Komunikasi
Peringatan Pencatatan dan pendataan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Pengunjung
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP Penggeledahan
6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
329
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Mengeluarkan semua barang, melepas penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki danatau kaos kaki untuk diletakkan di atas meja;
meja pemeriksaan
barang1 menit pemeriksaan
barang
2
Mempersilahkan pengunjung memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang melekat pada pengunjung;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
3 Memberitahu kepada pengunjung bahwa penggeledahan akan dimulai;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
4
Menyiapkan diri untuk memeriksa dengan posisi kuda-kuda dengan kaki dominan di belakang dan kaki satunya berada di antara kaki pengunjung;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
5Memeriksa ketiak tangan kanan dan kiri dan ujung ketiak kanan dan kiri hingga telapak tangan kanan dan kiri;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
330
6
Memeriksa dada depan dengan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
7
Memeriksa pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
8Memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
9Mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
10
Meminta pengunjung membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
11Memeriksa rambut bagian kanan depan hingga belakang dan kiri depan hingga belakang;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
331
12Memeriksa kerah baju, lengan baju, jahitan baju, saku dan lipatan-lipatan baju;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
13
Memeriksa lilitan kain di pinggang (stagen) atau aksesoris lainnya, membuka cadar dan pakaian dalam, pembalut dan menggantinya dengan yang baru bagi pengunjung perempuan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
14
Memeriksa pakaian, peralatan dan aksesoris yang digunakan dan melakukan penggantian popok bagi pengunjung yang membawa bayi;
peralatan pemeriksaan
barang1 menit pemeriksaan
barang
15
Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;
loker penitipan 1 menit
barang bawaan yang
dilarang dititipkan
16Mengizinkan pengunjung meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan penggeledahan.
alat tulis 1 menit laporan
SOP Penggeledahan PengunjungJumlah : 16Waktu : 16 menit
332
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4.Metal Detector5. Cairan Anti Septic
7. Alat Komunikasi8. Buku Laporan
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP
6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Petugas
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
333
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Mengeluarkan semua barang, melepas penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki danatau kaos kaki untuk diletakkan di atas meja;
peralatan penggeledahan
barang1 menit pemeriksaan
barang
2
Mempersilahkan petugas memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang melekat pada tubuh;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
3
Meminta berdiri berputar membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
4 Memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit penggeledahan
5
Menyiapkan diri untuk memeriksa dengan posisi kuda-kuda dengan kaki dominan di belakang dan kaki satunya berada di antara kaki pengunjung;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
334
6Memeriksa ketiak tangan kanan dan kiri dan ujung ketiak kanan dan kiri hingga telapak tangan kanan dan kiri;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
7
Memeriksa dada depan dengan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
8
Memeriksa pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
9Memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
10Mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
11
Meminta pengunjung membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
335
12
Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;
loker penitipan 1 menitbarang yang
dilarang dititipkan
13Mengizinkan petugas meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan penggeledahan;
alat tulis 1 menit laporan
SOP Peggeledahan Petugas Jumlah : 13Waktu : 13 menit
336
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector5. Cairan Anti Septic
7. Alat Komunikasi
Peringatan Pencatatan dan pendataan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP Penggeledahan
6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Narapidana atau Tahanan dengan Pakaian
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
337
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Mengeluarkan semua barang, melepas penutup kepala, topi, jaket, tas, dompet, alas kaki danatau kaos kaki untuk diletakkan di atas meja;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
2
Mempersilahkan memasuki x-ray sensor untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang melekat pada pengunjung;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
3Membuat jarak yang ideal berhadapan dengan narapidana atau tahanan untuk dilakukan penggeledahan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
4Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mundur ketika ditemukan barang yang terjatuh;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
5 Mengambil dan memeriksa barang yang terjatuh untuk diamankan;
peralatan pemeriksaan
barang1 menit pemeriksaan
orang
6
Memeriksa alas kaki dan memastikan lapisan menempel secara permanen ke alas kaki serta mengangkat lapisan alas kaki untuk melihat adanya barang yang disembunyikan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
338
7
Meminta berdiri, berputar dan membelakangi dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan merentangkan tangan lurus ke samping dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ibu jari menghadap ke bawah, dan jari-jari diregangkan sehingga dapat melihat sela di antara jari;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
8 Memberitahu bahwa penggeledahan akan dimulai;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
9
Menyiapkan diri untuk memeriksa dengan posisi kuda-kuda dengan kaki dominan di belakang dan kaki satunya berada di antara kaki pengunjung;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
10Memeriksa ketiak tangan kanan dan kiri dan ujung ketiak kanan dan kiri hingga telapak tangan kanan dan kiri;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
11
Memeriksa dada depan dengan kedua telapak tangan dari leher hingga batas pinggang dan naik ke samping dada kanan dan kiri hingga naik ke bagian ketiak;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
12
Memeriksa pinggang hingga pangkal paha bagian depan dilanjutkan ke paha kanan hingga telapak kaki kanan dan dilanjutkan pada pangkal paha kiri hingga paha dan telapak kaki kiri;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
339
13Memeriksa bagian punggung belakang dari leher hingga ke pinggang dan naik kembali ke bagian leher;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
14
Menempatkan kedua telapak tangan di bawah lengan narapidana atau tahanan dan menelusuri bagian samping tulang rusuk;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
15Mempersilahkan pengunjung untuk berbalik badan berdiri menghadap petugas;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
16
Meminta pengunjung membuka mulut dan memeriksa rongga mulut bagian atas, bawah lidah, rongga mulut, gigi, rongga hidung, rongga telinga, dan mata dengan dibantu senter;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
17Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;
loker penitipan 1 menit
barang bawaan yang
dilarang dititipkan
18Mengizinkan pengunjung meninggalkan tempat penggeledahan setelah dilakukan penggeledahan
alat tulis 1 menit laporan
SOP Penggeledahan Narapidana dan Tahanan Dengan Pakaian Jumlah: 18Waktu: 18 menit
340
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
7. Alat Komunikasi
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Nama SOP
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Narapidana atau Tahanan Tanpa Pakaian
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP Penggeledahan
1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector
341
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Memerintahkan narapidana atau tahanan memasuki tempat penggeledahan yang tertutup;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
2
Memerintahkan narapidana atau tahanan berganti posisi untuk memperlihatkan anggota tubuh untuk menunjukkan tidak ada benda terlarang pada bagian tubuh narapidana atau tahanan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
3Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk memberikan pakaiannya satu per satu kepada Petugas yang menggeledah;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
4Menggeledah dengan cara hanya menyentuh pakaian narapidana atau tahanan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
5
Menggeledah pakaian secara menyeluruh dan memastikan tidak ada benda terlarang yang disembunyikan pada jahitan baju. Petugas menggeledah pakaian saat diterima, lalu menyisihkan pakaian tersebut setelah digeledah;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
342
6
Meminta narapidana atau tahanan untuk menghadap ke arah petugas dan memerintahkan meluruskan tangannya ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas untuk meregangkan jari-jarinya;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
7
Memastikan tidak ada sesuatu yang disembunyikan di antara jari-jari narapidana atau tahanan dengan cara narapidana atau tahanan menyisir rambutnya dengan tangan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
8
Meminta narapidana atau tahanan memiringkan kepala ke samping kanan dan kiri dan menarik bagian atas telinga untuk memasstikan tidak ada yang disembunyikan di balik daun telinga;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
9
Meminta narapidana untuk membuka mulut dan menggerakkan lidah serta memerintahkan narapidana dan tahanan menarik bibir untuk memastikan tidak ada barang yang disembunyikan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
10Memerintahkan narapidana atau tahanan melepas gigi palsu untuk pemeriksaan mulut secara menyeluruh;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
11
Memerintahkan narapidana atau tahanan mengangkat kedua tangan ke atas kepala untuk pemeriksaan bagian tubuh dan ketiak seperti bekas luka atau kecelakaan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
343
12
Meminta narapidana atau tahanan mengangkat satu kaki secara bergantian untuk pemeriksaan bagian telapak kaki dan menggunakan satu tangannya agar seimbang;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
13
Meminta narapidana atau tahanan menunduk dari bagian pinggang dan menggunakan kedua tangannya membuka bokongnya, agar memastikan barang yang disembunyikan di bokong dan anus;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
14Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk mengambil posisi jongkok dan mengejan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
15Menghubungi Karupam atau Kepala Pengamanan adanya barang di dalam anus narapidana atau tahanan;
peralatan pemeriksaan
orang1 menit pemeriksaan
orang
16Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan atau menitipkan di tempat yang telah disediakan;
loker penitipan 1 menitbarang
bawaan yang dilarang dititipkan
17Meminta narapidana atau tahanan untuk memakai kembali pakaiannya yang telah digeledah.
alat tulis 1 menit laporan
SOP Penggeledahan Narapidana dan Tahanan Tanpa Pakaian Jumlah : 17Waktu : 17 menit
344
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
7. Alat KomunikasiPeringatan Pencatatan dan pendataan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP
5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Barang
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
345
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM
KPR KARUPAM ANGGOTA RUPAM
KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Memastikan barang terlarang tidak masuk ke dalam Lapas dan Rutan seperti barang elektronik, alat telekomunikasi, senjata tajam, senjata api dan bahan peledak, korek api, barang dari kaca dan besi, narkoba, minuman keras, makanan dan minuman yang berbau tidak sedap dan memabukan,video compact disc (vcd)/audio visual, kamera, buku-buku yang dianggap membahayakan, pakaian dan handuk basah, uang tunai, barang-barang lain yang dapat membahayakan;
papan informasi larangan 1 menit
barang terlarang
tidak masuk lapas/rutan
2
Meminta pengunjung meletakan barang bawaan di atas meja atau tempat yang disediakan lainnya;
meja pemeriksaan 1 menit
pemeriksaan barang bawaan
3
Memeriksa barang bawaan pengunjung dan memisahkannya dari barang-barang yang dilarang dibawa masuk atau berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
peralatan pemeriksaan
barang1 menit
pemeriksaan barang bawaan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
346
4
Memeriksa barang atau makanan yang terbungkus dalam kemasan seperti rokok, sabun, odol, minyak rambut, sandal, sepatu, mie instant, buah-buahan, roti, gula, nasi, bubur dan minuman dengan cara membuka, membelah, mengaduk, atau mengocok;
peralatan pemeriksaan
barang1 menit
pemeriksaan barang bawaan
5
Memeriksa secara seksama barang bawaan berupa pakaian dengan cara memeriksa lipatan-lipatan dan saku pakaian;
peralatan pemeriksaan
barang1 menit
pemeriksaan barang bawaan
6
Memisahkan barang-barang yang dilarang dengan mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang;
peralatan pemeriksaan
barang1 menit
pemisahan barang bawaan
7
Menyatukan barang bawaan yang dapat dibawa masuk dengan memasukan ke dalam kantong plastik transparan dan kemudian diberikan ikatan;
peralatan pemeriksaan
barang1 menit
barang bawaan selesai
digeledah
8
Menititipkan barang-barang di petugas untuk dicatat dan dikembalikan kembali kepada pengunjung.
loker penitipan barang bawaan 1 menit
penitipan barang bawaan
SOP Penggeledahan Barang Jumlah : 8Waktu: 8 Menit
347
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
7. Alat Komunikasi8. Inspection Mirror9. Tongkat
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP
5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Kendaraan
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
348
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Melakukan pemeriksaan kendaraan di area gerbang halaman depan Lapas dan Rutan atau titik pemeriksaan lain yang telah ditentukan Lapas dan Rutan;
alat tulis 1 menit
pemeriksaan kendaraan di
halaman depan
2 Mengeluarkan penumpang dari mobil; alat tulis 1 menit pemeriksaan penumpang
3 Memeriksa tanda pengenal resmi penumpang; alat tulis 1 menitpemeriksaan
tanda pengenal
4
Memerintahkan pengemudi untuk masuk ke dalam kendaraan dan mengemudikan kendaraannya menuju area gerbang halaman atau titik pemeriksaan lain sehingga kendaraan dapat digeledah;
alat tulis 1 menitpemeriksaan
di pintu gerbang
5 Memerintahkan pengemudi keluar atau turun dari kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan
pengemudi
6 Membuka seluruh pintu, kap, serta bagasi kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan
7Memeriksa mulai dari kap kendaraan dan bagian kabel, peralatan dan perlengkapan tang tidak lazim, cetakan tangan dan debu atau kotoran;
alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan
8 Memeriksa dan melihat bagian samping dan belakang mesin kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan
kendaraan
9 Memeriksa bagian depan kendaraan dan bagian bawah tempat mesin menggunakan tongkat dengan cermin; alat tulis 1 menit pemeriksaan
kendaraan
10Menutup kap kendaraan sebagai tanda bahwa Petugas telah menggeledah bagian depan kendaraan dengan menyeluruh;
alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
349
11Memeriksa bagian penumpang dengan melihat ke bagian dalam bagian setir dan ban bagian penumpang depan;
alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan
12
Memeriksa bagian penumpang depan pada bagian laci kompartemen, tempat penyimpanan tengah, di bawah kursi, dibawah karpet, bagian-bagian di antara jok kursi dan sandaran kursi di bawah karpet, dan daerah bagian penumpang depan untuk melihat apakah ada yang mencurigakan;
alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan
13 Menutup pintu sebagai tanda bahwa Petugas telah menggeledah seluruh bagian kendaraan; alat tulis 1 menit pemeriksaan
kendaraan
14 Memeriksa bagian belakang mobil meliputi kursi belakang dan ruang di belakang kursi; alat tulis 1 menit pemeriksaan
kendaraan
15Memeriksa menggunakan tongkat besi untuk memeriksa bak pada kendaraan pengangkut sampah dengan cara mengaduk dan menusuk-nusuk sampah;
alat tulis 1 menit pemeriksaan kendaraan
16 Memeriksa kemudi, membuka jok, tempat bahan bakar, mesin dan barang-barang lainnya yang melekat; alat tulis 1 menit pemeriksaan
kendaraan
17 Mendampingi pengemudi hingga saat melakukan bongkar muat; alat tulis 1 menit pengawalan
18
Mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang apabila ditemukan barang yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
alat tulis 1 menit pengamanan
SOP Penggeledahan Kendaraan Jumlah : 18Waktu : 18 menit
350
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
7. Alat Komunikasi8. Tongkat
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Kamar
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP
1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector
351
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Mensterilkan barang-barang yang tidak diperlukan saat penggeledahan. 1 menit
persiapan penggeledaha
n
2
Memerintahkan narapidana atau tahanan untuk keluar dari kamar dan mengosongkan kamar dan menutup serta mengunci kamar-kamar hunian.
1 menit
pengeluaran narapidana dan tahanan dari dalam
kamar
3 Menggeledah narapidana dan tahanan sebelum ke luar kamar.
peralatan penggeledahan
orang1 menit
penggeledahan narapidana dan tahanan
4Memerintahkan kepada narapidana dan tahanan untuk berbaris dengan tertib didepan kamarnya masing-masing.
1 menit aman dan tertib
5
Melakukan penggeledahan kamar satu persatu dengan mengikut sertakan 1 (satu) orang narapidana dan tahanan kamar tersebut.
peralatan penggeledahan
kamar1 menit penggeledaha
n kamar
6Menggeledah narapidana dan tahanan untuk kembali ke kamar setelah penggeledahan kamar selesai.
peralatan penggeledahan
orang1 menit
narapidana dan tahanan
berada dalam kamar kembali
SOP Penggeledahan Kamar Jumlah : 6Waktu : 6 menit
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
352
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
7. Alat Komunikasi8. Tongkat
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Penggeledahan Ruangan
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Memiliki kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika
5. Cairan Anti Septic6. Logistik (pisau, gunting, lakban, kantong plastic makanan, karung goni)
6. Mengikuti Pelatihan dan Memahami SOP
1. Sarung Tangan2. Senter3. Alat dokumentasi4. Metal Detector
353
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Mensterilkan barang-barang yang tidak diperlukan saat penggeledahan; 1 menit
persiapan penggeledahan
ruangan
2
Memerintahkan narapidana, tahanan atau petugas untuk meninggalkan barang-barang di ruangan yang akan digeledah;
peralatan penggeledahan
orang1 menit penggeledahan
barang-barang
3Meminta semua narapidana, tahanan atau petugas untuk keluar atau dari ruangan;
peralatan penggeledahan
orang1 menit
pengeluaran narapidana,
tahanan atau petugas
4 Menggeledah narapidana, tahanan atau petugas sebelum keluar ruangan;
peralatan penggeledahan
orang1 menit penggeledahan
orang
5Mengikutsertakan 1 (satu) orang narapidana, tahanan atau petugas saat penggeledahan;
peralatan penggeledahan
orang1 menit penggeledahan
ruangan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
354
6
Memeriksa ruangan dengan cara meraba, mengetuk, membongkar bagian dan fasilitas ruangan meliputi, teralis besi, kawat berduri, dinding, lantai, plafon, toilet, peralatan mandi, perlengkapan tidur, lemari, meja, kursi, peralatan elektronik, bak air, halaman, peralatan makan dan minum, peralatan kesehatan, peralatan kerja, peralatan kantor, peralatan ibadah, buku dan arsip, memeriksa pakaian, sarung dan mukena, dan bagian lain yang dianggap perlu;
peralatan penggeledahan ruangan/kamar
1 menit penggeledahan ruangan
7
Menggali tanah atau tanaman yang diduga sebagai tempat menyembunyikan barang terlarangsetelah penggeledahan kamar selesai;
peralatan penggeledahan ruangan/kamar
1 menit penggeledahan ruangan
8
Mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang ketika barang terlarang ditemukan.
alat tulis 1 menit berita acara
SOP Penggeledahan Ruangan Jumlah : 8Waktu : 8 menit
355
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
4. Menguasai tentang tugas dan fungsi serta SOP-SOP Pengamanan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan; 5. Memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba;
6. Memiliki kemampuan analisa intelijen;Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. Seragam 10. Rompi dan sarung tangan anti sajam2. Buku Lapor 11. Masker gas 3. Tongkat Kejut (Stun gun ) 12. Pengeras suara4. Semprotan merica 13. Sarung tangan5. Alat Komunikasi (HT)6. Senter7. Payung8. Jas hujan 9. Sepatu boot
Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP INSPEKSI
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
356
PROSEDUR
Petugas Strktural
Anggota Rupam
Kalapas/Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Mengecek absensi;
daftar pelaksanaan
tugas, alat tulis dan perlengkapan
inspeksi
1 menit dokumentasi
2Memeriksa pelaksanaan perintah dan kesesuaian pembagian tugas;
alat tulis 1 menit pencatatan
3 Memeriksa buku laporan; alat tulis 5 menit pengecekan
4Mencatat pelaksanaan tugas sesuai dengan daftar yang dibawa;
daftar pelaksanaan tugas 5 menit pengecekan
5 Memeriksa proses penguncian; 5 menit pengecekan
6 Memeriksa sarana dan prasarana pengamanan; 5 menit pengecekan
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
357
7
Memberikan teguran apabila mekanisme pengamanan tidak dilaksanakan dan peralatan pengamanan tidak digunakan sebagaimana mestinya;
5 menit pengecekan
8
Mengambil tindakan segera apabila memperoleh temuan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan tugas penjagaan;
5 menit pengecekan
9 Melakukan inspeksi sewaktu-waktu; seketika penindakan
10
Membuat laporan laporan tertulis dan laporan lisan dalam hal-hal tertentu yang bersifat mendesak.
laporan seketika penindakan
SOP InspeksiJumlah : 12Waktu :
358
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Monitor CCTV2. Buku Lapor 11. Alat Komunikasi (HT)3. Hand Metal Detector 12. Alat pemadam api (APAR)4. Tongkat Kejut (Stun gun ) 13. Jam dinding5. Gembok pintu cadangan 14. Lampu darurat (Emergency Lamp )6. Lemari anak kunci 15. Senter7. Lemari master kunci 16. Interkom8. Semprotan merica 17. Papan kontrol lalu lintas penghuni9. Kamera CCTV (digital & Infrared) 18. Papan instruksi/pengumuman
Peringatan Pencatatan dan pendataan
5. Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan dan Kepribadian;
6. Telah mengikuti pelatihan penanggulangan gangguan Keamanan dan Ketertib
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP KONTROL
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Telah mengikuti pelatihan intelijen;
359
PROSEDUR
Karupam/Wakil
Karupam
Kalapas/Karutan KPLP KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Melakukan koordinasi pada saat akan melakukan kontrol bersama Wakil Karupam;
daftar kontrol 1 menit dokumentasi
2
Menentukan Wakil Kerupam untuk melaksanakan kontrol atau tetap berada di ruang kontrol;
jadwal 1 menit pengecekan
3Memeriksa keberadaan petugas pengamanan di area-area masing-masing;
3
Memeriksa sarana dan prasarana pengamanan sebagaimana yang diatur dalam standar ini;
daftar hadir 5 menit pengecekan
4
Memeriksa sarana dan prasarana administrasi pengamanan, seperti : Buku laporan jaga, absensi jaga petugas, daftar lalu lintas orang, dan daftar peralatan keamanan;
daftar hadir 5 menit pengecekan
KETERANGANKEGIATAN
MUTU BAKU
NO
360
5
Memeriksa sarana dan prasarana kantor, seperti: pagar, pintu, teralis, jendela, alat komunikasi;
buku lapor 5 menit pengecekan
6
Memastikan narapidana dan tahanan berada pada blok, kamar atau melakukan aktifitas di tempat-tempat yang telah ditentukan;
alat tulis 5 menit pengecekan
7
Menghimpun dan mengembangkan informasi terkait potensi gangguan keamanan dan ketertiban;
5 menit pengecekan
8
Meminta kepada anggota regu pengamanan melakukan kontrol di areanya masing-masing;
5 menit terkumpulnya informasi
9 Memerintahkan Penggunaan kekuatan apabila diperlukan; peringatan seketika penindakan
10
Menegur dan memberi motivasi kepada petugas yang lalai dalam melaksanakan tugasnya;
peringatan seketika penindakan
11
Membuat laporan berkala dan dilaporkan langsung kepada Kepala Pengamanan dan Kepala Lapas atau Rutan;
jadwal seketika pengecekan
361
12Membuat laporan seketika jika terjadi gangguan keamanan dan ketertiban;
peringatan 5 menit penindakan
13 Menerima laporan; buku lapor laporan
14 Melakukan kontrol sewaktu-waktu. buku lapor laporan
SOP KontrolJumlah : 14Waktu : kondisional
362
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWASAN KOMUNIKASI SURAT
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
363
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Papan Lalu Lintas Penghuni 14. Kotak P3K
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Pelaksanaan kegiatan intelijen dilakukan oleh pejabat yang memiliki fungsi dan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini
364
PROSEDUR
Petugas Pengamanan Karupam KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Mencatat penerimaan dan pengiriman surat;
ATK Situasional
tercatatnya penerimaan
dan pengiriman surat
2 Mencatat pengirim dan penerima surat; ATK Situasional
tercatatnya penerima dan pengirim surat
3 Membuka isi surat; alat pembuka surat Situasional
terbukanya surat dari amplop
4 Membaca isi surat; ATK Situasional terbacanya isi surat
5
Melaporkan kepada atasan jika isi surat mengandung materi yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib;
ATK, alat komunikasi Situasional laporan
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
365
6
Menyita surat untuk selanjutnya dilakukan investigasi;
ATK Situasional tersitanya surat
7Memberi persetujuan isi surat;
ATK Situasional membaca isi surat
8 Memberi stampel; ATK Situasional terstempelnya surat
9
Menutup kembali surat yang telah diperiksa atau diteliti;
alat perekat surat Situasionaltersegel/
tertutupnya surat kembali
10
Menjadikan isi surat sebagai salah satu sumber informasi intelijen;
ATK Situasional laporan informasi
11Melaporkan seluruh surat yang masuk dan keluar;
ATK, alat komunikasi Situasional laporan
12 Menerima laporan ATK, alat komunikasi Situasional laporan
SOP PENGAWASAN KOMUNIKASI SURATJumlah : 12Waktu : Situasional
366
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam
12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Papan Lalu Lintas Penghuni
14. Kotak P3K
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
16. Alat Perekam
8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp)
Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan kegiatan intelijen dilakukan oleh pejabat yang memiliki fungsi dan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWASAN ALAT KOMUNIKASI
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
367
PROSEDUR
Petugas Pengamanan Karupam KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Membuat jadwal penggunaan alat komunikasi; papan informasi jadwal Situasional adanya jadwal komtrol
komunikasi
2Mencatat nama dan nomor telepon yang dihubungi narapidana dan tahanan;
ATK Situasional
adanya list/daftar nomor keluarga/relasi
napi/tahanan yang telah diklarifikasi dan diijinkan
3 Mendengar, merakam dan mencatat isi pembicaran; alat rekam/recorder Situasional adanya hasil rekaman
setiap komunikasi
4Melarang narapidana dan tahanan berkomunikasi apabila berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib;
Situasional terputusnya hubungan komunikasi
5Melaporan kepada atas jika isi pembicaraan berpotensi meninmbulkan gangguan Kamtib;
ATK, alat komunikasi Situasional membuat laporan
6 Menerima laporan dan memberikan persetujuan; ATK, alat komunikasi Situasional menerima dan menelaah
laporan
7Menjadikan isi pembicaaran sebagai salah satu sumber informasi intelijen;
ATK Situasional laporan informasi intelijen
8 Melaporkan seluruh kegiatan penggunaan alat komunikasi; ATK, alat komunikasi Situasional membuat laporan
9 Menerima Laporan ATK, dokumentasi Situasional menerima dan membaca laporan
SOP PENGAWASAN ALAT KOMUNIKASIJumlah : 9Waktu : kondisional
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
368
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Interkom3. Rompi dan sarung tangan anti sajam
12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Kamera CCTV (digital & Infrared)
14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
16. Kotak P3K
8. Jam dinding9. Lampu darurat (Emergency Lamp )
Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN STERIL AREA
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
369
PROSEDUR
Kepala Pengamanan
Kalapas/ Karutan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Memastikan tidak ada bangunan dan aktitifas dalam jarak 5 (lima) meter dari tembok luar;
alat ukur dan ATK situasional
laporan kondisi luar
tembok
2
Memastikan tidak ada benda-benda disekitar steril area menghalangi pandangan petugas pos atas;
situasionalpandangan
tidak terhalangi
3
Memastikan narapidana dan tahanan tidak berada di daerah steril area;
situasionalsteril area bebas dari
napi/ tahanan
4Memastikan tidak ada orang di steril area pagar luar;
situasional
steril area bebas dari siapapun
selain petugas yang sedang piket
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
370
5
Memastikan tidak ada benda atau alat-alat yang dapat digunakan untuk melarikan diri;
situasional
steril area bebas dari alat yang
berpotensi menimbulkan
gangguan kamtib
6Memastikan pagar pembatas steril area dalam kondisi baik;
situasional kontrol pagar pembatas
7
Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan steril area ke dalam buku laporan;
ATK, Buku Laporan situasional laporan
8
Melaporkan kepada atasan apabila ditemukan kesengajaan untuk menggunakan area steril sebagai tempat beraktifitas;
ATK, alat komunikasi situasional laporan
9 Menerima Laporan ATK, alat komunikasi situasional laporan
SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN STERIL AREAJumlah : 9Waktu : Situasional
371
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENINDAKAN DI STERIL AREA
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
372
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Interkom
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding
9. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataan
Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
373
PROSEDUR
Kepala Pengamanan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Melarang narapidana dan tahanan agar tidak berada di steril area;
ATK, papan peringatan situasional
napi/tahanan tidak berada di
steril area
2Melarang masyarakat untuk tidak memasuki steril area;
ATK, papan peringatan situasional
masyarakat tidak boleh
berada di steril area
3
Memberikan peringatan kepada setiap masyarakat, narapidana dan tahanan yang memasuki steril area;
ATK, papan peringatan situasional
larangan memasuki steril
area
4
Memerintahkan masyarakat, narapidana dan tahanan untuk menghentikan kegiatan pada steril area;
situasional
menghentikan masyarakat/ napi/tahanan
yang melakukan kegiatan di steril
area
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
374
5
menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan terhadap perintah untuk meninggalkan steril area;
perlengkapan pengamanan situasional petugas siap
siaga
6Memindahkan benda yang berada di steril area;
peralatan untuk memindahkan
bendasituasional
membersihkan daerah steril
area
7
Membongkar apabila ditemukan adanya bangunan di steril area bagian dalam dan luar.
peralatan untu membongkar
bangunansituasional
membersihkan daerah steril
area
SOP PENINDAKAN di STERIL AREAJumlah : 7Waktu : Situasional
375
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal Revisi
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja Nama SOP
Lapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN LALU LINTAS ORANG
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
376
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter
2. Buku Lapor 11. Interkom
3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan
4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan
13. Denah evakuasi keadaan darurat
5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. jas Hujan
6. Alat Komunikasi (HT) 15. Lonceng
7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K
8. Jam dinding
9. Lampu darurat (Emergency Lamp )Peringatan Pencatatan dan pendataan
Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
377
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM
Kepala Pengamanan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Mencatat setiap orang yang masuk dan keluar dari lingkungan blok dan area kegiatan lain;
ATK, buku laporan situasional
tercatatnya lalu lintas di
blok/area kegiatan
2
Mencatat setiap kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan;
ATK, buku laporan situasional
tercatatnya kegiatan
binapi/yantah
3
Melarang narapidana dan tahanan dari blok lain untuk memasuki blok hunian narapidana dan tahanan lain;
ATK, buku laporan, alat komunikasi
situasional
larangan bagi narapidana
untuk memasuki
blok hunian napi/tahanan
lain
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
378
4
Menghentikan kegiatan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan, apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban;
Alat komunikasi situasional
terhentinya kegiatan dan penindakan gangguan
5
Menggunakan kekuatan apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan;
peralatan pengamanan dan alat komunikasi
situasional kondisi siap siaga
6
Melaporkan kepada atasan apabila apabila terjadi perlawanan dan pembangkangan;
alat komunikasi situasional laporan
7
Membuat laporan pencatatan lalu lintas orang dalam buku laporan;
ATK, buku laporan situasional laporan
8 Menerima Laporan ATK situasional laporan
SOP PENGENDALIAN LINGKUNGAN LALU LINTAS ORANGJumlah : 8Waktu : Situasional
379
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas/Rutan Klas .....Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror 2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan pendataan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGUNCIAN PINTU HALAMAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
380
PROSEDUR
KARUPAM ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memberikan kunci kepada karupam; anak kunci Situasional karupam menerima
anak kunci
2 Menerima anak kunci dari Karupam; anak kunci Situasional anggota rupam
menerima anak kunci
3
Membuka pintu gerbang halaman pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;
anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal
4Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;
anak kunci Situasional kontrol penguncian pintu gerbang
5
Menutup pintu gerbang halaman pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;
anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal
6Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;
anak kunci Situasional kontrol penguncian pintu gerbang
7Menutup dan mengunci pintu gerbang halaman pada saat hari libur;
anak kunci, perlengkapan pengamanan
Situasional pintu gerbang terkunci
8
Menyerahkan kembali anak kunci kepada karupam setelah selesai menjalankan tugas.
anak kunci Situasional karupam menerima anak kunci
SOP PENGUNCIAN PINTU GERBANG HALAMANJumlah: 8Waktu: Situasional
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
381
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas/Rutan Klas .....
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Inspection Mirror 2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGUNCIAN GERBANG UTAMA (WASRIK)
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
382
PROSEDUR
KARUAPAM ANGGOTA REGU
ADMIN KAMTIB
K. REGU
ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Memberikan kunci kepada petugas pengamanan;
anak kunci Situasional
petugas menerima anak kunci
dari karupam
2Menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;
anak kunci Situasional
karupam menyerahkan
anak kunci kepada petugas
3
Membuka pintu gerbang halaman pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 waktu setempat;
anak kunci Situasionalbuka tutup
pintu sesuai jadwal
4Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;
anak kunci Situasionalpengecekan penguncian pintu wasrik
5
Menutup pintu gerbang halaman pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 07.00 waktu setempat;
anak kunci Situasionalbuka tutup
pintu sesuai jadwal
KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGANNO
383
6Mengecek ulang penguncian pintu gerbang halaman;
anak kunci Situasionalpengecekan penguncian pintu wasrik
7
Menutup dan mengunci pintu gerbang halaman pada saat hari libur;
anak kunci Situasionalbuka tutup
pintu sesuai jadwal
8
Menyerahkan kembali anak kunci kepada karupam setelah selesai menjalankan tugas.
anak kunci Situasional
Petugas menyerahkan kunci kepada
karupam
SOPPINTU GERBANG UTAMAJumlah: 8Waktu:
384
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas/Rutan Klas .....
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senjata Api2. senter 11. Payung3. Hand Metal Detector 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan pendataan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGUNCIAN P2U
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
385
PROSEDUR
KARUAPAM ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memberikan kunci kepada petugas pengamanan; anak kunci situasional petugas menerima anak
kunci dari karupam
2 Menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan; anak kunci situasional
karupam menyerahkan anak kunci kepada
petugas
3 Menutup dan mengunci pintu setiap saat; anak kunci situasional buka tutup pintu sesuai
jadwal
4Menanyakan keperluan orang yang akan memasuki atau keluar Lapas/Rutan;
ATK, buku laporan, alat komunikasi situasional
terdatanya keperluan orang yang
keluar/masuk dengan benar dan alasan yang
benar
5 Memberikan izin orang untuk memasuki/keluar Lapas/Rutan;
ATK, buku laporan, alat komunikasi situasional
memberikan izin kepada orang yang
keluar/masuk lapas/rutan dengan alasan dan
peraturan yang benar
6 Membuka pintu utama 1 dan Pintu Utama 2 secara tidak bersamaan; anak kunci situasional buka tutup pintu sesuai
jadwal
7 Menutup dan mengunci pintu kembali; anak kunci situasional pintu tertutup dan
terkunci
8Menyerahkan kembali kunci kepada Petugas Pengamanan Pengganti setelah selesai menjalankan tugas.
anak kunci situasional petugas menyerahkan kunci kepada karupam
SOP PENGUNCIAN P2UJumlah : 8Waktu :
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
386
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas/Rutan Klas .....
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Borgol2. senter 11. Payung3. tongkat"T" 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan pendataan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGUNCIAN KAMAR
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
387
PROSEDUR
KARUPAM ANGGOTA REGU
Kalapas/Karutan
KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Memberikan kunci kepada petugas pengamanan;
anak kunci Situasionalpetugas
menerima anak kunci
2Menerima anak kunci dari Kepala Regu Pengamanan;
anak kunci Situasionalkarupam
penyerahkan anak kunci
3
Membuka pintu kamar pada pukul 07.00-10.00, 12.00-13.00 dan 15.00.17.00 waktu setempat;
anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal
4
Membuka kamar untuk kepentingan pembinaan atas persetujuan Kalapas/Karutan;
anak kunci Situasional
kamar yang terbuka hanya untuk kegiatan
pembinaan yang disetujui
5
Melakukan penghitungan narapidana dan tahanan dalam kamar sebelum dan setelah pembukaan kamar;
ATK, buku laporan Situasional
terhitungnya napi/tahanan
sesuai dengan jumlah yang
benar dan sah
6
Menutup dan mengunci pintu kamar pada pukul 10.00 -12.00, 13.00-15 dan 17.00-07.00 waktu setempat;
anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
388
7
Menutup pintu diluar jadwal yang telah ditentukan apabila situasi dan kondisi pengamanan tidak memungkinkan;
anak kunci Situasional
memastikan pintu terkunci
dan situasi aman
8Mengecek ulang penguncian pintu kamar hunian;
anak kunci Situasional memastikan pintu terkunci
9 Memeriksa jeruji kamar sel;
alat pemeriksaan/
kontrolSituasional
terperiksanya jeruji sel
dengan benar
10Memeriksa gembok selalu terpasang dan terkunci di pintu;
anak kunci Situasional memastikan pintu terkunci
11menyerahkan kunci pada Kepala Regu Pengamanan;
anak kunci Situasionalkarupam
menerima anak kunci
12Karupam Menyimpan kunci kamar di lemari kunci
anak kunci Situasionalkarupam
menyimpan anak kunci
SOP Penguncian KamarJumlah:Total:
389
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas/Rutan Klas .....
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Borgol2. senter 11. Payung3. Tongkat "T" 12. Jas Hujan4. Buku Laporan 13. Sepatu boot5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Lampu darurat (Emergency Lamp )9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan pendataan
6. Memiliki kemampuan P3K
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGUNCIAN BLOK
4. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
390
PROSEDUR
Anggota Regu
ANGGOTA REGU KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Menutup dan mengunci pintu setiap saat; anak kunci Situasional
pintu selalu tertutup dan
terkunci dengan benar dan teliti
2
Membuka pintu blok hanya untuk kepentingan pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan;
anak kunci Situasional buka tutup pintu sesuai jadwal
3 Melakukan pengecekan ulang penguncian pintu blok; anak kunci Situasional
pengecekan penguncian
pintu
4Melakukan pencatatan keluar masuk narapidana dan tahanan;
ATK, alat komunikasi, buku
laporanSituasional
tercatatnya lalu lintas
narapidana/ tahanan
5Memastikan gembok selalu dalam posisi terpasang dan terkunci di pintu blok;
anak kunci Situasionalpengecekan penguncian
pintu
6 Menyimpan kunci blok. anak kunci Situasional tersimpannya anak kunci blok
SOP PENGUNCIAN PINTU BLOKJumlah : 7Waktu :
KEGIATANMUTU BAKU
KETERANGANNO
391
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas/Rutan Klas .....Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-Undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara; 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Sepatu boot2. senter 11. Payung3. Lampu darurat (Emergency 4. Buku Laporan5. Kamera CCTV (digital & Infrared)6. Alat Komunikasi (HT)7. Jam8. Jas Hujan9. Daftar Telepon Penting
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGUNCIAN RUANG KANTOR
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
392
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Mengambil kunci pada lemari kunci di ruang karupam;
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional mengambil anak kunci
2 Membuka ruangan sesuai dengan jadwal kegiatan pada jam kerja;
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional membuka ruangan
3 Membuka ruangan diluar jam kerja harus seizin Kalapas/Karutan;
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional membuka ruangan
4 Memeriksa inventaris yang ada di ruang kegiatan;
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional pemeriksaan inventaris
5Memastikan tidak ada narapidana dan tahanan di ruang kegiatan diluar jadwal kegiatan;
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional
tidak ada napi/tah diruang kegiatan diluar
jadwal kegiatan
6 Mematikan air, listrik dan alat elektronik;
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional
tidak ada air, listrik, alat elektronik yang
mengalir/hidup di luar jadwal
7 Mengunci jendela; alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional terkuncinya jendela
8
Memastikan tidak ada peralatan seperti tangga, bangku dan sebagainya yang dapat digunakan untuk melarikan diri;
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional
tidak adanya alat2 yang berpotensi
menimbulkan gangguan kamtib
9 Mengunci pintu; alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional terkuncinya pintu
10Menyerahkan dan menyimpan anak kunci pada lemari kunci di ruang Karupam.
alat kunci, buku laporan, alat komunikasi Situasional Karupam menerima
anak kunci
SOP PENGUNCIAN RUANG KANTORJumlah: 10Waktu : Situasional
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
393
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENEMPATAN SEL PENGASINGAN
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
394
PROSEDUR
ANGGOTA RUPAM KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Menempatkan narapidana atau tahanan yang melakukan Pelanggaran tata Tertib Lapas dan Rutan ;
alat tulis 7 hari penempatan di sel pengasingan
2Melarang dikenakannya hukuman tambahan atau tindakan tidak patut dari petugas;
situasional tindakan sesuai peraturan
3Memberikan dan memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;
alat makan dan minum situasional
terpenuhinya makan, minum dan pelayanan
kesehatan di sel pengasingan
4Melarang penyiksaan narapidana dan tahanan yang sedang berada di sel pengasingan;
situasional tidak terjadi penyiksaan
5
Melaporkan pelakasanaan tindakan disiplin kepada Kalapas/karutan dengan tembusan kepada keluarga atau pensihat hukumnya;
alat tulis situasional laporan
6Melaporkan segera jika terjadi peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin;
alat tulis situasional laporan
7 Laporan alat tulis 5 menit laporan
KETERANGAN
Waktu : Situasional
KEGIATANMUTU BAKU
NO
Jumlah : 7SOP PENEMPATAN SEL PENGASINGAN
395
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENEMPATAN SEL ISOLASI
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
396
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Menempatkan langsung narapidana atau tahanan yang terlibat dalam gangguan kemanan dan ketertiban ;
alat tulis, sel isolasi Situasional penempatan di
sel isolasi
2Menempatkan narapidana dan tahanan berdasarkan permohonan tertulis narapidana dan tahanan kepada Kalapas/Karutan;
alat tulis, sel isolasi Situasional
penempatan di sel isolasi
sesuai dengan permohonan
3
Menempatkan narapidana dan tahanan yang berasal dari mantan aparatur negara atau aparat penegak hukum, Whistle blower, atau karena pertimbangan medis;
alat tulis, sel isolasi Situasional penempatan
terpisahkan
4 Memberikan kebutuhan dasar seperti makan, minum dan pelayanan kesehatan;
peralatan makan dan minum Situasional
terpenuhinya makan, minum dan pelayanan kesehatan di
sel isolasi
5 Melarang penyiksaan narapidana dan tahanan yang sedang berada di sel pengasingan; Situasional tidak terjadi
penyiksaan
6Melaporkan pelaksanaan tindakan disiplin kepada Kalapas/karutan dengan tembusan kepada keluarga atau pensihat hukumnya;
alat tulis Situasional laporan
7Melaporkan segera jika terjadi peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin.
alat tulis Situasional laporan
SOP PENEMPATAN SEL ISOLASIJumlah : 7Waktu :
KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO
397
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan 1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Senter2. Buku Lapor 11. Papan kontrol lalu lintas penghuni3. Rompi dan sarung tangan anti sajam 12. Papan Jadwal Kegiatan4. Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 13. Papan informasi pembinaan5. Kamera CCTV (digital & Infrared) 14. Buku Laporan dan inventaris6. Alat Komunikasi (HT) 15. Papan nama Petunjuk ruangan7. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 16. Kotak P3K8. Jam dinding 17. Denah evakuasi keadaan darurat9. Lampu darurat (Emergency Lamp ) 18. Interkom
Peringatan Pencatatan dan pendataanPeralatan senjata api dikendalikan berdasarkan standar ini dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENEMPATAN BLOK KHUSUS
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatandan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
398
PROSEDUR
PEMBINAAN PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Melakukan asesmen kebutuhan dan asesmen resiko; alat tulis Situasional terklasifikasi
2Menempatkan narapidana dan tahanan yang menderita penyakit menular dengan yang tidak sakit;
alat tulis Situasional penempatan di blok khusus
3
Menempatkan pelaku kejahatan terorisme di blok khusus teroris dan memisahkan pelaku yang menjadi pengikut dengan yang menjadi pelaku utama atau ideolog;
alt tulis Situasional penempatan di blok khusus
4
Menempatkan pelaku kejahatan korupsi di blok khusus korupsi dan memisahkan pelaku yang memilki hubungan perkara serta berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib;
alat tulis Situasional penempatan di blok khusus
5
Menempatkan pelaku kejahatan narkoba di blok khusus narkoba dan memisahkan pelaku pengguna dengan pengedar atau bandar;
alat tulis Situasional penempatan di blok khusus
6
Menempatkan pelaku kejahatan luar biasa (extra ordinary crime ) lainnya sesuai situasi dan kondisi blok khusus;
alat tulis Situasional penempatan di blok khusus
KETERANGANKEGIATANMUTU BAKU
NO
399
7
Membatasi kegiatan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar dan interaski dengan narapidana dan tahanan lainnya;
Situasional pembatasan
8 Menerapkan pengamanan sangat tinggi dan tinggi; Situasional pengamanan
9
Melaporkan pelaksnaan penempatan di blok khusus kepada Kalapas/karutan dengan tembusan kepada keluarga atau pensihat hukumnya;
alat tulis Situasional laporan
10Melaporkan segera jika terjadi peristiwa menyimpang saat pelaksanaan tindakan disiplin
alat tulis Situasional laporan
SOP PENEMPATAN SEL ISOLASIJumlah : 10Waktu : Situasional
400
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala
Peringatan Pencatatan dan pendataan
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Investigasi dan Rekonstruksi - Pemeriksaan
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
401
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Menghimpun informasi awal sebab-sebab terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;
alat tulis 180 menit terhimpunnya informasi awal
2 Mengambil keterangan saksi-saksi; alat tulis 180 menit berita acara pemeriksaan
3
Mengumpulkan barang bukti yang digunakan dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;
alat tulis 180 menit berita acara hasil penggeledahan
4Mengambil keterangan pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban;
alat tulis 180 menit berita acara pemeriksaan
5Mendokumentasikan kegiatan pemeriksaan dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video);
alat dokumentasi 60 menit terdokumentasi
6 Membuat berita acara reka ulang sebagai pelaporan; alat tulis 180 menit berita acara
7
Menyerahkan pelaku kepada instansi terkait untuk meminta bantuan apabila ditemukan tindak pidana.
berita acara 30 menitpenyerahan pelaku dan
barang bukti
SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat PemeriksaanJumlah: 7Waktu : Situasional
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
402
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat Reka Ulang
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
6. Memilki kemampuan P3K
403
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Melakukan reka ulang peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;
Alat Tulis dan alat dokumentasi situasional rekonstruksi
2 Mengamankan lokasi sebelum reka ulang dilaksanakan; Alat Pengaman situasional aman
3Memberikan pengamanan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam reka ulang;
situasionalkegiatan
berjalan dengan aman
4
Membawa saksi, barang bukti dan pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban untuk melakukan reka ulang;
Berkas situasional rekonstruksi terlaksana
5Mendokumentasikan reka ulang dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video);
Peralatan Rekam situasional terdokumentasi
6 Membuat berita acara reka ulang sebagai pelaporan; Alat Tulis 10 menit berita acara
7
Menyerahkan pelaku kepada instansi terkait untuk meminta bantuan apabila ditemukan tindak pidana.
Berita Acara 10 menitpenyerahan pelaku dan
barang bukti
SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat Reka Ulang Jumlah: 7Waktu: Situasional
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
404
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala
Peringatan Pencatatan dan pendataan
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat Pemusnahan
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
405
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Mencatat dan mendokumentasikan terlebih dahulu barang bukti yang digunakan dalam peristiwa gangguan keamanan dan ketertiban;
alat tulis 5 menit tercatat dan terdokumentasi
2
Memastikan bahwa barang yang akan dimusnahkan tidak termasuk barang bukti untuk kepentingan penyidikan;
5 menit
terpisahnya barang bukti yang akan
dimusnahkan
3
Menghancurkan barang bukti dengan cara membakar, menggilas atau mencampurkan dengan bahan kimia;
peralatan pemusnahan 5 menit musnahnya
barang bukti
4
Mendokumentasikan pemusnahan dalam bentuk tertulis dan visual (foto, audio atau video);
alat dokumentasi 2 menit terdokumentasi
5 Membuat berita acara reka ulang sebagai pelaporan. alat tulis berita acara
SOP Investigasi dan Rekonstruksi Pada Saat PemusnahanJumlah: 5Waktu: 17 menit
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
406
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT SANGAT TINGGI
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
6. Memiliki kemampuan P3K
407
PROSEDUR
Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional
kebutuhan pengawasan
narapidana dan tahanan
2
Melakukan pembatasan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar dan interaksi dengan narapidana dan tahanan lain;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib
3Melakukan pengawasan dengan jumlah minimal 3 orang petugas untuk 1 orang narapidana;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib
4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana alat tulis situasional laporan
SOP PENGAWASAN NARAPINDA DENGAN TINGKAT SANGAT TINGGIJumlah : 4Waktu : Situasional
KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO
408
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala
Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT TINGGI
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
409
PROSEDUR
Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional
kebutuhan pengawasan narapidana
dan tahanan
2
Melakukan pembatasan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar dan interaksi dengan narapidana dan tahanan lain;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan
tertib
3Melakukan pengawasan dengan jumlah minimal 2 orang petugas untuk 1 orang narapidana;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan
tertib
4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana. alat tulis situasional laporan
SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT TINGGIJumlah : 4Waktu : Situasional
KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO
410
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Kendaraan4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat9. Penutup kepala
Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT MENENGAH
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
5. Memahami SOP Pengawalan
411
PROSEDUR
Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional
kebutuhan pengawasan
narapidana dan tahanan
2Melakukan pembatasan kunjungan, komunikasi dengan dunia luar;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib
3
Melakukan pengawasan dengan jumlah 1 orang petugas untuk 1 orang narapidana;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib
4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana. alat tulis situasional laporan
SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT MENENGAHJumlah : 4Waktu : Situasional
KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO
412
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas dan Rutan
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Kendaraan 4. Logistik 2. Alat Komunikasi (HT) 5. Borgol3. Alat dokumentasi
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Pelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
5. Memahami SOP Pengawalan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT RENDAH
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan pengawalan;
413
PROSEDUR
Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Melakukan asesmen resiko dan asesmen kebutuhan; alat tulis situasional
kebutuhan pengawasan
narapidana dan tahanan
2
Memastikan narapidana mengiktui kunjungan, penggunaan komunikasi dan mengikuti kegiatan sesuai jadwal;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib
3 Melakukan pengawasan di masing-masing blok;
perlengkapan pengamanan situasional aman dan tertib
4 Mencatat seluruh aktifitas yang dilakukan narapidana alat tulis situasional laporan
SOP PENGAWASAN NARAPIDANA DENGAN TINGKAT RENDAHJumlah : 4Waktu : Situasional
KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO
414
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit Kerja
Lapas dan RutanDasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Senjata api dan amunisi2. Borgol dan rantai kaki3. Penutup kepala4. Alat Komunikasi (HT)5. Rompi anti peluru6. Alat dokumentasi7. Logistik 8. Tongkat
Peringatan Pencatatan dan pendataanPelaksanaan inspeksi dillakukan oleh pejabat atau pejabat yang ditunjuk atau sedang melaksanakan piket
6. Memilki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEMBORGOLAN NARAPIDANA DAN TAHANAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki kemampuan mengumpulakn informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
5. Memiliki pengetahuan tentang jenis narkotika;
415
PROSEDUR
Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Memastikan borgol yang digunakan merupakan peralatan yang sah dan disetujui oleh Ditjenpas; borgol dan kunci 1 menit borgol dalam
kondisi baik
2 Membawa selalu borgol bagi petugas yang memiliki interaksi langsung dengan narapidana dan tahanan; borgol dan kunci 1 menit borgol dalam
kondisi siap pakai
3Menggunakan borgol hanya untuk kepentingan pengamanan baik pada kedua pergelangan tangan dan/ atau kaki;
borgol dan kunci 1 menit pembatasan gerak
4Menggunakan borgol rantai pada saat pemindahan dan digunakan maksimal hanya untuk 5 orang narapindana dan tahanan;
borgol dan kunci 5 menit pembatasan gerak
5Melarang borgol tangan dikenakan pada salah satu lengan tangan narapidana dan tahanan dengan salah lengan tangan petugas;
borgol dan kunci 1 menit pembatasan gerak
6
Memeriksa secara rutin ikatan borgol yang digunakan terhadap narapidana dan tahanan termasuk pemborgolan pada saat perjalanan tidak terlalu kencang dan terlepas;
borgol dan kunci 1 menit borgol selalu terkunci
7 Membuat berita acara penggunaan borgol; alat tulis 10 menit berita acara
8 Melaporkan dengan mencatat dalam buku laporan alat tulis 10 menit laporan
SOP PEMBORGOLAN NARAPIDANA DAN TAHANANJumlah : 8Waktu : 30 menit
KETERANGANKEGIATAN MUTU BAKUNO
416
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. Seragam 4. Alat Dokumentasi2. Buku Lapor 5. Tongkat3. Alat Komunikasi 6. Borgol
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Nama SOP
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan
5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan
6. Memiliki kemampuan P3K
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGGUNAAN KEKUATAN - PERINTAH LISAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
417
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1Petugas memberi peringatan lisan terhadap pihak yang menolak bekerja sama;
perlengkapan pengamanan 1 menit Kehadiran
2Petugas memberikan peringatan pertama dengan cara memberi perintah berhenti dengan suara tegas;
perlengkapan pengamanan 1 menit Kehadiran
3
Apabila peringtan lisan tidak diindahkan maka petugas melakukan penggunaan kekuatan fisik teknik ringan.
perlengkapan pengamanan 1 menit Penindakan
4 Laporan alat tulis 5 menit Laporan
SOP Penggunaan Kekuatan Perintah LisanJumlah : 4Waktu : 8 menit
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
418
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam2. Buku Lapor3. Tongkat4. Borgol5. Semprotan Merica6. Stun Gun7. Rompi dan sarung Tangan anti senjata tajam8. Alat Dokumentasi9. Alat Komunikasi
Peringatan Pencatatan dan pendataan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PENGGUNAAN KEKUATAN FISIK RINGAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan
5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan
419
PROSEDUR
Petugas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Petugas memisahkan pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;
perlengkapan pengamanan 15 menit Kehadiran
2
Petugas langsung membawa pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban jauh dari lokasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;
perlengkapan pengamanan 1 menit Kehadiran
3
Petugas membatasi gerak pihak yang terlibat dalam terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara cara menahan, memborgol, menyelamatkan dan merawat;
perlengkapan pengamanan 1 menit Penindakan
4
Petugas memeriksa, menyita dan/atau memusnahkan barang yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
peralatan penggeledahan
barang1 menit Penindakan
5 Laporan alat tulis 5 menit Laporan
SOP Penggunaan Kekuatan Fisik Ringan
Waktu : 10 menit
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
Jumlah : 5
420
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Alat Dokumentasi2. Buku Lapor 11. Alat Komunikasi3. Tongkat 12. Pistol dan Amunisi Peluru Karet4. Borgol5. Semprotan Merica6. Stun Gun7. Rompi dan sarung Tangan anti senjata tajam8. Pistol dan Amunisi Gas Air Mata9. Pakaian PHH Lengkap
Peringatan Pencatatan dan pendataan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP KPENGGUNAAN KEKUATAN - FISIK KERAS DAN MELUMPUHKAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan 2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan
5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan
421
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1 Petugas menjatuhkan pihak yang melakukan perlawanan;
perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan
2
Petugas menyerang dengan maksud untuk melumpuhkan pihak yang terlibat pada saat tingkat perlawanannya membahayakan badan petugas;
perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan
3 Petugas segera mengamankan dengan cara membatasi gerak.
perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan
4 Laporan alat tulis Situasional Laporan
SOP Penggunaan Kekuatan Fisik Keras dan MelumpuhkanJumlah : 4Waktu : Situasional
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
422
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Unit KerjaLapas Klas I
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana1. Undang-undang No 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lembaga Pemasyarakatan;5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03. Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan;
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan1. Seragam 10. Alat Dokumentasi2. Buku Lapor 11. Alat Komunikasi3. Tongkat 12. Pistol dan Amunisi Peluru Karet4. Borgol 13. Senjata Api dan Amunisi5. Semprotan Merica6. Stun Gun7. Rompi dan sarung Tangan anti senjata tajam8. Pistol dan Amunisi Gas Air Mata9. Pakaian PHH Lengkap
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Penggunaan kekuatan dilakukan oleh setiap petugas pemasyarakatan dan merupakan kompetensi dasar
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SOP PEGGUNAAN KEKUATAN FISIK KERAS DAN MEMATIKAN
1. Telah mengikuti Pendidikan Dasar Pemasyarakatan
2. Telah mengikuti pendidikan Kesamaptaan
3. Memiliki kemampuan mengumpulkan informasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
4. Telah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan
5. Memahami SOP Penggunaan Kekuatan
6. Memiliki kemampuan P3K
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Nama SOP
423
PROSEDUR
PETUGAS KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
1
Petugas menyerang secara fisik kepada pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban pada daerah vital meliputi: kepala, leher dan kemaluan;
perlengkapan pengamanan Situasional Penindakan
2
Petugas memberikan tembakan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali ke atas saat terjadi pelarian atau pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban menggunakan senjata;
perlengkapan pengamanan dan
senjata apiSituasional Penindakan
3
Apabila tembakan peringatan tidak diindahkan maka petugas menembakan senjata api kearah kaki pihak yang terlibat gangguan keamanan dan ketertiban;
perlengkapan pengamanan dan
senjata apiSituasional Penindakan
4
Apabila terjadi perlawanan pihak yang terlibat dalam gangguan keamanan dan ketertiban yang menggunakan senjata dan membahayakan jiwa, maka petugas menembakan secara langsung senjata api pada bagian vital tubuh seperti kepala, dada dan/atau leher;
perlengkapan pengamanan dan
senjata apiSituasional Penindakan
5 Petugas melaporkan adanya gangguan keamanan dan ketertiban; alat tulis Situasional Laporan
6 Membuat berita acara alat tulis Situasional laporan
SOP Penggunaan Kekuatan Fisik Keras dan MematikanJumlah : 6Waktu : Kondisional
KEGIATAN MUTU BAKU KETERANGANNO
424