perang dingin - kamboja

28
KAMBOJA DAN PERANG DINGIN Dipresentasikan oleh kelompok 6

Upload: ayu-aliyatun

Post on 09-Jan-2017

112 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perang Dingin - Kamboja

KAMBOJA DAN PERANG DINGINDipresentasikan oleh kelompok 6

Page 2: Perang Dingin - Kamboja

Tanti Tiara Rezani Tavarrel Mahesa S. Ulul Azmi Syafira Verdiandes Mulia

Yohana Zettirareska F. Zelin Fahrina Prastika

Page 3: Perang Dingin - Kamboja

Sebab – Sebab Kamboja Ikut Bagian dalam Perang Dingin

1. Sebab Umum: a. Menyebarnya paham komunisme di daerah Asia

Tenggara dilatarbelakangi oleh letak geografis Asia Tenggara yang tidak jauh dengan Uni Soviet dan China; yang artinya wilayah Kamboja sangat rentan terhadap aktivitas komunis.

b. Masuknya gerakan invasi Vietnam yang diakibatkan oleh adanya perang dingin di Vietnam

Page 4: Perang Dingin - Kamboja

2. Sebab Khusus: a. Kerjasama antara Pangeran Sihanouk dan

Republik Khmer yang notabene mendukung RRC, karena Pangeran Sihanouk yakin RRC akan menjadi pemimpin wilayah di Indochina (Kamboja, Vietnam, Laos)

b. Pangeran Sihanouk dan pahamnya, komunisme, bertolak belakang dengan Menteri Pertahanan Kamboja, Lon Nol, yang anti-komunisme.

Page 5: Perang Dingin - Kamboja

Kronologi Perang Dingin di Kamboja

Awal Mula: Ketidaksepahaman antara Perdana Menteri dengan

Pangeran membuat perang dingin semakin tampak. Namun, sesaat konflik mereda karena diadakannya pemilu untuk memilih Perdana Menteri baru. Pihak Lon Nol memenangkan pemilu yang mengalahkan partai pendukung Pangeran Sihanouk, Lon Nol pun menjadi Perdana Menteri yang ditemani oleh Sirik Matak (musuh lama Pangeran Sihanouk)

Page 6: Perang Dingin - Kamboja

Ternyata, terjadi pemberontakan di desa-desa kecil yang diprakarsai oleh petani-petani yang sangat mendukung Sihanouk. Untuk meredakan pemberontakan, Lon Nol menerapkan sistem “Bunuh Bantai” yang menjadikan pemerintahan era Lon Nol menjadi pemerintahan yang terkejam di Kamboja.

Page 7: Perang Dingin - Kamboja

Perang dingin semakin panas dengan perselisihan oleh Partai Konservatif (Lon Nol) dan Partai Komunis (Sihanouk). Presiden Richard Nixon memiliki kebijakan tumpas komunis yang sangat didukung oleh Amerika Serikat. Dengan dukungan seperti ini Lon Nol bombardir penuh paham komunisme yang ada di Kamboja.

Page 8: Perang Dingin - Kamboja

Saat Sihanouk berada di luar negeri, dengan sigap Lon Nol melakukan aksi kudeta kekuasaan Sihanouk dengan bantuan kaum menengah yang tidak terlalu menyukai paham komunisme. Sihanouk mengasingkan diri ke RRC dan meminta bantuan RRC untuk melawan Lon Nol. Para petani pendukung Sihanouk yang berjumlah 40.000 petani, melakukan pemberontakan kembali.

Page 9: Perang Dingin - Kamboja

Terjadilah kerusuhan di Kamboja, terutama di wilayah perbatasan Kamboja-Vietnam Selatan yang menjadi red zone. Pangeran Sihanouk pun mendirikan FUNK dan menyatakan bahwa ia memilih komunis akibat Lon Nol yang memilih Amerika (liberal).

Pangeran Sihanouk pun mendirikan pemerintahan tandingan berbasis partai Khmer Merah yang bersekutu dengan RRC. Khmer Merah pun menunjuk Nouth Penn sebagai PM dan Khieu Samphan ditunjuk jadi wakil PM, menhan, dan panglima Khmer Merah(yang aslinya dipimpin Pol Pot). Sebagai balasan, Jendral Lon Nol menghapus monarki Kamboja.

Page 10: Perang Dingin - Kamboja

Pasukan Khmer Merah (Sihanouk) mulai merangsek masuk ke Pnom Penh, ibukota Republik Khmer (nama Kamboja setelah dihapusnya sistem monarki) tapi digagalkan Amerika Serikat dengan membom Pnom Penh yang membuat Khmer Merah kembali lagi ke desa.

Page 11: Perang Dingin - Kamboja

Pada 1973 terjadi perpecahan di partai Khmer Merah , pimpinan partai Khmer merah beralih ke kaum radikal komunis dibawah pimpinan Pol Pot dan Son Sen. Pol Pot curiga terhadap kaum komunis yang pro Vietnam dan pimpinan Heng Samrin yang paham komunisnya merujuk ke Uni Soviet, sedangkan Pol Pot ini kiblatnya ke RRC.

Disisi lain perpecahan juga terjadi antara pendukung Raja Sihanouk dengan pendukung partai Khmer Merah pimpinan Polpot . Pendukung Sihanouk dihancurkan dan Khmer Merah pun dipimpin oleh Pol Pot.

Page 12: Perang Dingin - Kamboja

Pada 15 April 1975, Republik Khmer bubar dengan jatuhnya Pnom Penh ke pasukan Khmer Merah. Pol Pot pun memulai Negara baru, Republik Demokratik Kamboja/Khmer Merah dan pembantaian terkejam, yakni Genosida Kamboja.

Page 13: Perang Dingin - Kamboja

Tepatnya pada 1975, terjadi peristiwa di Kamboja yang menghebohkan dunia ketika komunis radikal (Khmer Merah) di bawah pimpinan Pol Pot berkuasa. Saat itu, Pol Pot memproklamirkan Kamboja sebagai sebuah negara baru. Ia menyebut tahun 1975 sebagai "Year Zero". Segala sesuatunya ingin dibangun dari titik nol. Mata uang, dihapuskan. Pelayanan pos, dihentikan. Kamboja diputus hubungannya dengan luar negeri. Hukum Kamboja juga dihapuskan. Tanggal 17 April 1975 dinyatakan sebagai Hari Pembebasan (Liberation Day) dari rezim Lon Nol yang buruk dan rentan korupsi.

Page 14: Perang Dingin - Kamboja

Pemerintahan Pol Pot merupakan masa kegelapan bagi rakyat Kamboja, rezim baru ini telah menghukum mati sejumlah besar rakyat Kamboja yang tadinya bergabung dengan rezim Lon Nol. Penduduk Phnom Phen dan juga penduduk di provinsi lain terpaksa keluar dari kota dan pindah ke daerah-daerah penampungan. Phnom Phen menjadi kota mati. Seluruh perekonomian di seluruhnegeri berubah di bawah garis keras komunis, Uang hilang dari peredaran.

Page 15: Perang Dingin - Kamboja

Akibat dari semua itu adalah terjadinya kelaparan dan wabah penyakit di daerah tersebut. Selama 44 bulan berikutnya, jutaan orang Kamboja menjadi korban teror dari Pasukan Khmer Merah. Para pengungsi yang berhasil lari ke Thailand menceritakan kekejaman kelompok ini yang antara lain menghukum mati anak-anak hanya karena mereka tidak lahir dari keluarga petani.

Page 16: Perang Dingin - Kamboja

Selain itu orang-orang keturunan Vietnam dan Cina juga turut diteror dan dibunuh. Siapa saja yang disangka sebagai orang yang berpendidikan, atau menjadi angota dari keluarga pedagang pasti dibunuh dengan cara dipukul sampai mati, bukan dengan ditembak dengan dalih untuk menghemat amunisi.

Rezim Khmer Merah dalam kurun waktu empat tahun diperkirakan telah membantaisekitar dua juta orang Kamboja. Ada sekitar 343 "ladang pembantaian" yang tersebar diseluruh wilayah Kamboja. Choeung Ek adalah "ladang pembantaian" paling terkenal. Di sini,sebagian besar korban yang dieksekusi adalah para intelektual dari Phnom Penh, yang diantaranya adalah: mantan Menteri Informasi Hou Nim, profesor ilmu hukum Phorng Ton,serta sembilan warga Barat termasuk David Lioy Scott dari Australia. Sebelum dibunuh,sebagian besar mereka didokumentasikan dan diinterogasi di kamp penyiksaan Tuol Sleng.

Page 17: Perang Dingin - Kamboja

Partai komunis kamboja yang pro Vietnam, pimpinan Heng Samrin dengan bantuan tentara Vietnam berhasil melengserkan Khmer Merah pada tahun 1978,namun perang saudara terus berkecamuk hingga tahun 1991 dan pasukan Khmer Merah terus melakukan perang gerilya.

Page 18: Perang Dingin - Kamboja

Buruknya hubungan antara Kamboja dan Vietnam didasari oleh permasalahan sengketa perbatasan. Pasukan kamboja nekat menyerang permukiman yang ada di wilayah Vietnam barat daya. Hal ini dilakukan oleh adanya rasa tidak suka dari awal pertama invasi Vietnam ke Kamboja yang dicurigai oleh Khmer Merah sendiri, mereka menganggap bahwa Vietnam berusaha menjadikan Kamboja sebagai negara bawahannya.

Page 19: Perang Dingin - Kamboja

Pasukan Vietnam pun kembali menginvasi wilayah Kamboja dan menggulingkan rezim Khmer Merah, Vietnam berhasil menduduki Phnom Penh pada bulan November 1978 .

Sebelum Vietnam berhasil menguasai Phnom Penh, Pol Pot berhasil melarikan diri ke Thailand dengan memakai helikopter.

Page 20: Perang Dingin - Kamboja

Sementara anggota Khmer Merah yang masih tersisa melarikan diri ke dalam hutan & melakukan perang gerilya dengan harapan bisa mengenyahkan Vietnam & kembali berkuasa. Selain Khmer Merah, ada pula milisi-milisi anti-Vietnam & milisi-milisi pendukung Norodom Sihanouk, raja Kamboja yang kehilangan tahtanya pasca kudeta tahun 1960. Belakangan, Khmer Merah bersama kelompok-kelompok tadi melebur untuk membentuk kelompok bernama "Pemerintahan Koalisi Demokratik Kampuchea" (PKDK) sebagai pemerintahan tandingan bagi rezim Kampuchea bentukan Vietnam & mendapat pengakuan diplomatik dari negara-negara Blok Barat.

Page 21: Perang Dingin - Kamboja

Tahun 1989, sebagai akibat dari tekanan dunia internasional & menurunnya dukungan dari Uni Soviet, Vietnam menarik mundur seluruh pasukannya dari Kamboja. 2 tahun kemudian, pemerintah Kamboja & PKDK berhasil merumuskan kesepakatan damai, namun periode damai tersebut sayangnya tidak berlangsung lama karena Khmer Merah nekat kembali melakukan perlawanan bersenjata pada tahun 1993. Selama periode inilah, terjadi perpecahan internal dalam tubuh Khmer Merah & banyak anggotanya yang menyerahkan diri ke aparat Kamboja. Puncaknya adalah ketika pada tahun 1997, Pol Pot ditahan oleh sesama anggota Khmer Merah yang bernama Ta Mok.

Page 22: Perang Dingin - Kamboja

Tahun 1998, Pol Pot meninggal dunia sehingga dia tidak sempat diadili oleh pemerintah Kamboja. Setahun kemudian, giliran Ta Mok yang ditangkap oleh aparat Kamboja. Sesudah itu, 1 demi 1 para petinggi Khmer Merah ditangkap & diadili atas tuduhan kejahatan kemanusiaan & pembersihan etnis (genosida). Sekarang, Khmer Merah sudah ditetapkan sebagai kelompok terlarang & dianggap sebagai lembar kelam dalam sejarah Kamboja. Sementara kompleks penjara Tuol Sleng dialihfungsikan menjadi museum, di mana pengunjung bisa melihat lukisan-lukisan yang menampilkan penyiksaan para tahanan oleh anggota Khmer Merah di masa silam.

Page 23: Perang Dingin - Kamboja

Dampak Perang Dingin di Kamboja Adanya aksi anarkis para petani Radikalisme pemerintah pusat Kesengsaraan rakyat Perang saudara dengan negara tetangga

Page 24: Perang Dingin - Kamboja

Simpulan Perang Dingin di Kamboja Perang di kamboja bukan hanya mengenai

perselisihan yang berbatasan dengan konflik-konflik kecil dan persaingan-persaingan. Namun, pembantaian rakyat menjadi salah satu dampak perang dingin, hal ini ‘didasari’ untuk menumpas habis pengaruh-pengaruh yang mungkin akan dibawa. Dengan dalih “year zero”, pemerintah ‘tega’ membantai kekayaan negeri sendiri; yakni orang-orang berpendidikan dan mantan petinggi-petinggi negeri Kamboja.

Page 25: Perang Dingin - Kamboja

Bendera Republik Khmer dan Kamboja

Republik Khmer Kamboja

Page 26: Perang Dingin - Kamboja

bendera Kamboja saat dipimpin oleh Khmer Merah

Page 27: Perang Dingin - Kamboja

Sihanouk dan Lon Nol

Sihanouk Lon Nol

Page 28: Perang Dingin - Kamboja

Tahanan di Tuol Sleng yang sedang disiksa