perancangan prototype kanopi berpenggerak dc motor dengan...
TRANSCRIPT
Perancangan Prototype Kanopi Berpenggerak DC Motor
dengan Teknologi Wireless Sensor Network
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Angger Agung Endarko (672009046)
Indrastanti Ratna Widiasari, M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Mei 2015
i
Perancangan Prototype Kanopi Berpenggerak DC Motor
dengan Teknologi Wireless Sensor Network
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Angger Agung Endarko (672009046)
Indrastanti Ratna Widiasari, M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Mei 2015
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
Perancangan Prototype Kanopi Berpenggerak DC Motor
dengan Teknologi Wireless Sensor Network
1) Angger Agung Endarko,
2) Indrastanti Ratna Widiasari
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)
Abstract
Technology can fasilitate users. Simple needs such as closing / opening the
canopy, can be made to work automatically or be controlled remotely. For example, the
herbal industry, materials for the manufacture of herbal dried before further processing.
This drying process need supervision, especially when the rainy season. Supervision is
made automatically by monitoring the humidity and light using sensor. Sensor detection
results then become input for door canopy, to decide what needs to be closed or opened.
Technology Wireless Sensor Network (WSN) can be developed to achieve these goals. In
this study developed a prototype canopy having a DC motor with a wireless sensor
network technology. The sensor used is a humidity sensor and light sensor. The sensors
are connected wirelessly to a computer network.
Keywords: Wireless Sensor Network, SMS Gateway, Canopy DC Motor
Abstrak
Teknologi dapat mempermudah kehidupan penggunanya.Kebutuhan sederhana
seperti menutup/membuka kanopi, dapat dibuat untuk bekerja secara otomatis dan atau
dikendalikan secara jarak jauh.Sebagai contoh pada industri jamu, bahan-bahan untuk
pembuatan jamu dijemur terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Proses
penjemuran ini perlu pengawasan terutama ketika musim penghujan. Proses pengawasan
data dibuat otomatis dengan menggunakan sensor kelembapan dan cahaya. Hasil deteksi
sensor kemudian menjadi masukkan bagi pintu kanopi, untuk diputuskanapaperlu ditutup
atau dibuka. Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) dapat dikembangkan untuk
mencapai tujuan tersebut. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah prototype kanopi
berpenggerak DC motor dengan teknologi wireless sensor network.Sensor yang
digunakan adalah sensor kelembapan udara dan sensor cahaya. Sensor tersebut terhubung
secara wireless dengan jaringan komputer.
Kata Kunci: Wireless Sensor Network, SMS Gateway, Canopy DC Motor
1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas
Kristen Satya Wacana 2)
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
1
1. Pendahuluan
Teknologi dapat mempermudah kehidupan penggunanya.Kebutuhan
sederhana seperti contohnya menutup/membuka kanopi, dapat dibuat untuk
bekerja secara otomatis dan/atau dikendalikan secara jarak jauh.Sebagai contoh
pada industri jamu, bahan-bahan untuk pembuatan jamu dijemur terlebih dahulu
sebelum diproses lebih lanjut. Proses penjemuran ini perlu pengawasan terutama
ketika musim penghujan. Proses pengawasan data dibuat otomatis dengan
menggunakan sensor kelembapan dan curah hujan. Hasil deteksi sensor kemudian
menjadi masukkan bagi pintu kanopi, untuk diputuskan apa perlu ditutup atau
dibuka.
Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) dapat dikembangkan untuk
mencapai tujuan tersebut. Untuk menggerakan pintu kanopi digunakan motor DC.
Motor tersebut dilengkapi dengan sensor kelembapan udara, sebagai parameter
untuk menentukan kondisi cuaca mendung atau tidak. Pada sensor, dilengkapi
dengan wireless network interface card, sehingga dapat terhubung dengan sebuah
komputer. Sehingga, motor dapat mengirimkan informasi tentang statusnya
kepada komputer.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dikembangkan sebuah prototype
kanopi berpenggerak DC motor dengan teknologi WSN. Sensor yang digunakan
adalah sensor kelembapan udara dan sensor cahaya. Sensor tersebut terhubung
secara wireless dengan jaringan komputer.
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tarigan [1], dirancang sebuah alat
pendeteksi yang mampu mendeteksi keberadaan gas LPG di udara. Sensor yang
digunakan untuk mendeteksi keberadaan LPG dalam penelitian ini adalah sensor
gas LPGTGS-2610, sementara yang menjadi pusat pengendalian dari seluruh alat
yang dirancang digunakan mikrokontroler AT89S51. Secara garis besar, alat yang
dirancang ini terdiri dari dua buah blok dasar yaitu: sensor dan mikrokontroler.
Alat yang dirancang ini mampu mendeteksi gas LPG dalam waktu 0,37 detik pada
jarak minimum. Adapun kelemahan alat pendeteksi ini adalah waktu pendeteksian
gas LPG oleh sensor yang digunakan tergantung pada jarak sensor terhadap
sumber gas. Semakin jauh jarak sensor dengan sumber gas, maka waktu
pendeteksian yang dibutuhkan semakin lama[1].
Penelitian yang membahas tentang pemanfaatan WSN salah satunya
berjudulPrototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas
Menggunakan Sensor Gas TGS 2610.Penelitian tersebut bertujuan untuk
membangun sistem untuk mendeteksi kebocoran gas LPG(Liquified Petroleum
Gas) dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat pengendali yang
menghasilkan keluaran berupa level kondisi. Sistem ini tidak dapat menampilkan
konsentrasi gas secara kuantitatif, tapi dalam bentuk level konsentrasi gas. Dari
hasil penelitian tersebut alat ini merupakan suatu upaya untuk mempermudah bagi
para pengguna gas LPG dalam mengontrol terjadinya kebocoran, karena alat ini
2
mengirimkan pesan melalui SMS pada handphone pengguna, sehingga para
pengguna gas dapat lebih aman dalam menggunakannya [2].
WSN merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa perangkat
otomatis yang didistribusikan secara spasial, yang menggunakan sensor untuk
memantau kondisi fisik atau lingkungan.Sebuah sistem WSN menggabungkan
node-node sensor dengan sebuah gateway melalui koneksi wireless. Pada Gambar
1 WSN telah diaplikasikan dalam berbagai area seperti contohnya: pusat layanan
kesehatan, fasilitas umum, dan pemantauan jarak jauh [3].
Gambar 1. Komponen WSN, Gateway dan Node Terdistribusi [3]
Topologi node WSN pada umumnya terorganisasi dalam satu diantara 3
jenis topologi jaringan.Dalam topologi star, tiap node terhubung langsung dengan
gateway.Dalam sebuah jaringan cluster tree, setiap node terhubung ke simpul
yang lebih tinggi dan kemudian ke gateway.Data diarahkan dari node terendah di
pohon ke gateway. Pada topologi jaringan mesh, terdapat node yang dapat
terhubung ke beberapa node lain dalam sistem dan melewatkan data melalui jalur
yang paling dapat diandalkan pada Gambar 2[3].
Gambar 2 Topologi Jaringan WSN yang Umum Digunakan[3]
.
Raspberry merupakan komputer seukuran kartu ATM yang menggunakan
LINUX sebagai sistem operasinya. Raspberry menggunakan tegangan sebesar 5
volt[4].
3
Gambar 3Board Raspberry Pi[4]
Raspberry Pi (Gambar 3) memiliki sistem Broadcom BCM2835 chip
(SoC), yang mencakup ARM1176JZF-S 700 MHz processor (firmware termasuk
sejumlah mode "Turbo" sehingga pengguna dapat mencoba overclocking, hingga
1 GHz, tanpa mempengaruhi garansi), VideoCore IV GPU, dan awalnya dibuat
dengan 256 megabyte RAM, kemudian ditingkatkan menjadi 512MB. Peningkatan
termasuk built-inhard disk atau solid-state drive, tetapi menggunakan SD Card
untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Spesifikasi Raspberry Pi dan
Board Raspberry Pi ditunjukkan pada Tabel 1 dan Gambar 4.
Tabel 1 Spefisikasi Raspberry Pi Model B
Model B
Harga : US$ 35
SoC : Broadcom BCM2835(CPU, GPU,
DSP,SDRAM dan single
USB port)
CPU : 700 MHz ARM1176JZF-S core (ARM11
family) GPU : Broadcom VideoCore IV
OpenGL ES 2.0 (24 GFLOPS)
MPEG-2 and VC-1 (dengan license),
1080p30 h.264/MPEG-4
AVC
High-profile decoder and encoder
Memory (SDRAM) : 512 MB (share with GPU)
USB 2.0 ports : via the built in integrated
port USB hub)
Video outputs : Composite RCA (PAL and NTSC), HDMI
(rev 1.3 & 1.4), raw
LCD panels via DSI
14 HDMI dengan resolusi mulai dari
640x350 sampai
1920x1200 plus various PAL dan NTSC
standar.
Audio outputs : 3.5 mm jack, HDMI, and as of
revision 2 boards, I2S audio
4
Gambar 4 Board Raspberry Pi model B
Broadcom BCM2835 ARM11 700 Mhz.Merupakan processor dari
Raspberry Pi.HDMI out. HDMI 1.3a-compliant mendukung sinyal HDMI dan
DVI-D.CSI connector camera.Camera serial interface dengan 15 pinflat flex
kabel header untuk CSI-2interface MIPI Aliansi. Standar antarmuka CSI
(also potentially for audio input)
Onboard storage : SD / MMC / SDIO card slot (3,3 V
card power support only) Onboard network : 10/100 Ethernet (8P8C) USB
adapter on the third port of the
USB hub
Low-level peripherals : 8 x GPIO, UART, I2C bus, SPI bus with
two chip selects, I2S
audio +3.3 V, +5V, ground
Power ratings : 700 mA (3.5 W)
Power source : 5 volt via microUSB or GPIO header
Size : 85.60 mm x 53.98 mm (3.370 in x
2.125 in)
Weight : 45 g (1.6 oz) Operating systems : Debian GNU/Linux, Raspbian OS,
Fendora, Arch
5
mendefinisikan standar antarmuka serial searah untuk perangkat kamera CSI-
compliant.Ethernet Out ( hanya dalam model 256 Mb ). Mendukung fungsi
Wakeon-LAN dan TCP / UDP. USB.Berfungsi untuk memuat program dari
komputer ke dalam board dan komunikasi serial antara board dan
komputer.Status LED.Memiliki 4 Led sebagai indicator status dari setiap fungsi
pada Raspberry Pi. D5 menyala hijau menjelaskan sistem terkoneksi dengan SD
card, D6 menyala merah menjelaskan power terkoneksi, 3.3V. D7 menyala
hijau sebagai full duplex, half duplex jika LED padam. D8 menyala hijau
menjelaskan Link activitas untuk LAN.JTAG Header.JTAG interface digunakan
untuk memprogram chipSoC dan chip SMSC didalam board. Pabrikan juga
menggunakan JTAG untuk menguji hardware pada saat pembuatannya.RCA
Video output.Sebagai video output cadangan pada Raspberry Pi apabila fungsi
HDMI tidak digunakan.GPIO Header.Terdiri dari 26 pin yang mempunyai
fungsi sebagai pengontrol perangkat yang dikontrol oleh suatu
perangkatlunak yang dikonfigurasikan sebagai pininput maupun sebagai
pin output. Fitur-fitur pada GPIO diantaranya: pin I2C, pin RX TX, pin PWM, pin
PPM dan disediakan pin dengan tegangan 5V dan 3.3V. semua pin pada GPIO
memiliki tingkat logika 3.3V.DSI Display Connector.Display SerialInterface
dengan 15 pinflat flex yang tampak persis dengan dengan CSI-2interface,
biasanya digunakan untuk display LCD seperti pada ponsel.DSI juga dapat
digunakan sebagai I2C.SD Card Slot.Sebagai slot untuk SDcard atauslot mikro
SD, yang berisikan sistem operasi untuk mengoprasikan Raspberry Pi.Micro
USB Power.Dengan power input5V 1A DC sebagai sumber daya Raspberry Pi.
SHT11 Module merupakan modul sensor suhu dan kelembaban
relatif dari Sensirion. Sensor ini dapat digunakan sebagai alat pengindra suhu dan
kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan maupun
aplikasi pemantau suhu dan kelembaban relatif ruangan.Spesifikasi dari SHT11
ini adalah berbasis sensor suhu dan kelembaban relatif Sensirion SHT11.Suhu
dari -40C hingga +123,8C, atau dari -40F hingga +254,9F dan kelembaban relatif
dari 0%RH hingga 1%RH.Memiliki ketetapan (akurasi) pengukuran suhu hingga
0,5C pada suhu 25C dan ketepatan (akurasi) pengukuran kelembaban relatif
hingga 3,5%RH.Memiliki antarmuka serial synchronous 2-wire, bukan I2C.Jalur
antarmuka telah dilengkapi dengan rangkaian pencegah kondisi sensor lock-
up.Membutuhkan catu daya +5V DC dengan konsumsi daya rendah30 μW.Modul
ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP 0,6sehingga memudahkan pemasangannya.
6
Gambar 5 Sensor SHT11
Sensor SHT11 (Gambar 5) adalah sebuah sensor suhu dan kelembaban
padasingle chip, dengan multi modul sensor yang output yang dihasilkan telah
dikalibrasi secara digital.Dibagian dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai
eleman untuk sensor kelembaban relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan
sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan
pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini
menghasilkan sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon yang cepat.SHT11
ini dikalibrasi pada ruangan dengan kelembaban yang teliti menggunakan
hygrometer sebagai referensinya.Koefisien kalibrasinya telah diprogramkan
kedalam OTP memory. Koefisien tersebut digunakan untuk mengaklibrasi
keluaran dari sensor selama proses pengukuran.
Gambar 6 Diagram Blok SHT11
Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban
adalah SHT11 (Gambar 6) dengan sumber tegangan 5 Volt dan
komunikasi bidirectonal 2-wire.Sistem sensor ini mempunyai 1 jalur data yang
digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan data.Pengambilan data
untuk masing-masing pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah
7
pengalamatan oleh mikrokontroler.Kaki serial Data yang terhubung dengan
mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin Data SHT11
“00000101” untuk mengukur kelembaban relatif dan “00000011” untuk
pengukuran temperatur.SHT11 memberikan keluaran data kelembaban dan
temperatur pada pin Data secara bergantian sesuai dengan clock yang diberikan
mikrokontroler agar sensor dapat bekerja.Sensor SHT11 memiliki ADC (Analog
to Digital Converter) di dalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah
terkonversi dalam bentuk data digital dan tidak memerlukan ADC eksternal dalam
pengolahan data pada mikrokontroler.Skema pengambilan data SHT11 dapat
dilihat pada Gambar 2.7 dengan keterangan gambar ditunjukkan pada Tabel 2.
Gambar 7 Skema Pengambilan Data SHT11
Tabel 2 KeteranganSkema Pengambilan Data SHT11
Pin Nama Keterangan
1 GND Ground
2 Data Serial data bidirectional
3 SCK Serial clock input
4 VDD Supply 2.4-5.5V
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) (Gambar 8) adalah salah
satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila
mengalami perubahan penerimaan cahaya.Besarnya nilai hambatan pada Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya
yang diterima oleh LDR itu sendiri.LDR sering disebut dengan alat atau sensor
yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya.Biasanya LDR terbuat dari
cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistanya berupah-
ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada
tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang
LDRmempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya
resistor konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis
seperti pemasangan resistor biasa.
8
Gambar 8 Sensor LDR
Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu
bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya
tergantung pada cahaya.Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju
Recovery dan Respon Spektral. Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor). Bila sebuah “Sensor Cahaya LDR (Light Dependent
Resistor)” dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke
dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa diamati bahwa nilai resistansi dari
LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap
tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan
setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran
praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Nilai ini ditulis
dalam satuan K/detik, untuk LDR tipe arus yang nilainya lebih besar dari
200K/detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan
tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu dengan berpindah dari
tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk
mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux; Respon Spektral
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor). Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap
panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa
digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas
dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang
paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik (TEDC,1998).
Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)akan berubah
seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada
disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam
keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang.LDR terbuat dari ba-han semikonduktor
seperti kadmium sulfida.Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh
menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat.
Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan
9
3. Metode dan Perancangan Sistem
Tahapan penelitian pada Gambar 9 dapat dijelaskan sebagai berikut.
TahapPertama: Definisi Masalah, pada tahap ini dipelajari masalah yang terjadi.
Masalah diketahui berdasarkan proses penggalian informasi melalui surat kabar
dan wawancara responden. TahapKedua:Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan
Data, pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah pada tahap pertama. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka yaitu
mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi tentang
kebutuhan sistem yang dibangun;TahapKetiga: Perancangan Sistem, yang
meliputi pemenuhan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan dalam
pembuatan prototype alat deteksi dan motor kanopi.
Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Definisi Masalah
Gambar 9 Tahapan Penelitian
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development (R&D). Metode penelitian Research and
Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi R&D adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut[5].
10
DESKRIPTIFmenghimpun data tentang kondisi yang ada
EVALUATIFmengevaluasi proses ujicoba pengembangan
suatu produk
EKSPERIMENmenguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Gambar 10Tahapan Perancangan Sistem dengan Metode R&D [5]
Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu
metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang
ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba
pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji
keampuhan dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah merancang sistem
pada Gambar 10, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: dilakukan
pengumpulan data dengan memperhatikan kebutuhan pengguna sistem. Kemudian
dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan oleh pengguna
sistem deteksi dan motor kanopi; Tahap kedua: pada tahap ini dipelajari solusi
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama.
Kemudian dilakukan perancangan sistem berdasarkan masalah pada Tahap
Pertama, sehingga menghasilkan sebuah produk. Pada produk yang dihasilkan
dilakukan ujicoba untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan kebutuhan dan
perancangan; Tahap ketiga: pada tahap ini dilakukan implementasi sistem. Hasil
implementasi kemudian diuji dan dilakukan analisa berdasarkan hasil pengujian,
untuk mengetahui apakah aplikasi yang dihasilkan, telah memenuhi tujuan dan
kebutuhan.
Sistem ini dibangun dengan WSN menggunakan dua sensor, yaitu sensor
kelembaban dan sensor cahaya. Hasil deteksi kemudian menjadi input untuk
motor kanopi, yang terpasang pada board Raspberry. Raspberry memiliki koneksi
dengan jaringan komputer, terhubung dengan komputer. Komputer memiliki
peran untuk mengirimkan SMS ke nomor pengguna. Ketika kanopi berhasil
ditutup/dibuka, Raspberry akan mengirimkan data ke komputer dan diterima oleh
aplikasi pada komputer. Aplikasi kemudian mengirimkan SMS melalui modem
sms yang terpasang pada komputer. Rancangan ini ditunjukkan pada Gambar
11.Sensor yang menjadi prioritas adalah sensor kelembapan, sehingga ketika
terjadi hujan walaupun sinar matahari normal, maka kanopi akan tetap tertutup.
11
Komputer
Modem GSM(SMS Gateway)
Penerima Peringatan
Access Point
Wireless Network Adapter
Board Raspberry Pi
Tower Selular
Koneksi GSM
Kirim SMS via Koneksi GSM
Perintah kirim sms
streamLAN
analogstream
CLIENT
NODE SENSOR SERVER
Sensor LDR
Sensor SHT 11
analog
Gambar 11 Topologi Wireless Sensor Network
Sistem terbagi ke dalam dua alur kerja, yaitu, proses buka/tutup karena
perintah pengguna, dan proses buka/tutup hasil deteksi sensor. Pada Gambar 12,
ditunjukkan proses kerja sistem karena hasil deteksi dari sensor. Jika proses
buka/tutup berhasil, maka SMS pemberitahuan dikirimkan ke pengguna.
Mulai
Terima SMS
Selesai Buka/Tutup Kanopi
Selesai
Forward ke Sensor
TIDAK
Tutup/Buka Kanopi
Server Kirim SMSYA
Gambar 12 Proses Buka/Tutup berdasarkan Hasil Deteksi Sensor
12
Mulai
Deteksi Kelembapan/Hujan
Selesai Buka/Tutup Kanopi
Selesai
TIDAK
Server Kirim SMSYA
Kanopi Perlu Ditutup/Dibuka
YA
TIDAK
Tutup/Buka Kanopi
Gambar 13Proses Buka/Tutup berdasarkan Perintah Pengguna Melalui SMS
Pada Gambar 13, ditunjukkan proses kerja sistem karena hasil perintah
dari pengguna. SMS diterima oleh SMS Gateway, kemudian diolah oleh aplikasi
pada komputer, diteruskan ke motor kanopi. Jika proses buka/tutup berhasil, maka
SMS pemberitahuan dikirimkan ke pengguna. Pada kondisi otomatis, sistem tetap
dapat menerima perintah SMS untuk membuka atau menutup kanopi.
4. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan tahapan penelitian yang dilakukan, Tahap Keempat adalah
Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem. Hasil implementasi sistem
berdasarkan perancangan yang telah dibuat, dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 14 Kanopi dalam Kondisi Tertutup
Gambar 15 Kanopi dalam Kondisi Terbuka
Gambar 14 menunjukkan prototype kanopi dalam kondisi tertutup.
Prototype dibuat dengan memanfaatkan perangkat keras CD ROM Drive. Kanopi
13
terhubung dengan power supply DC. Gambar 15 menunjukkan kanopi dalam
kondisi terbuka. Pada penelitian ini jangkauan sensor dapat di atur pada aplikasi
disesuaikan pada kondisi geografis dimana prototype berada. Jangkauan sensor
yang telah diukur pada cuaca mendung menuju hujan dijelaskan pada Tabel 3.
Tabel 3 Jangkauan Nilai Sensor yang Digunakan
Sensor Kanopi Buka Kanopi Tutup
SHT11 (Kelembapan) < 85% >= 85%
LDR (Cahaya) >= 312 < 312
Gambar 16 Antarmuka Aplikasi Kendali Manual
Gambar 16 merupakan tampilan antarmuka aplikasi kendali kanopi. Pada
aplikasi kendali ini terdapat menu untuk mengatur port ip yang digunakan oleh
server, nomor tujuan SMS. Aplikasi juga menampilkan status sensor (suhu,
lembapan, cahaya), dan status atap kanopi. Pada aplikasi juga disediakan tombol
untuk membuka dan menutup atap secara manual. Jika tombol “set auto” ditekan,
maka atap kanopi akan bekerja secara otomatis.
Gambar 17 Antarmuka Aplikasi Kendali Otomatis
Gambar 17 merupakan tampilan antarmuka aplikasi kendali kanopi dalam
mode otomatis. Tampilan keseluruhan mirip dengan tampilan pada Gambar 16.
14
Perbedaannya hanya tidak tersedianya tombol untuk membuka dan menutup atap
kanopi. Karena proses tersebut terjadi secara otomatis berdasarkan sensor. Kode Program1.Perintah untuk Mengirim SMS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
public void writeMsg(String Msg, String idMobile)
{
if (idMobile.Length<4) return;
idMobileToSend = idMobile;
msgToSend = Msg;
Thread.Sleep(1000);
smsSender.RunWorkerAsync();
}
Kode Program 1adalah fungsi proses pengiriman SMS. Fungsi tersebut
bertugas untuk melakukan validasi panjang nomor handphone yang merupakan
tujuan pengiriman SMS. Kemudian menjalankan perintah pengiriman yang
terdapat pada class smsSender.
Gambar 18Perintah SMS otomatis Gambar 19Perintah SMS manual
Gambar 20 Perintah SMS buka atap Gambar 21Perintah SMS tutup atap
15
Gambar 22 Perintah status atap Gambar 23 Laporan SMS kegagalan proses
Pada Gambar 18 sampai dengan Gambar 22 adalah screenshot perintah
SMS dan laporankondisi alat. Perintah pada kondisi alat menjadi otomatis adalah
192.168.43.159: auto on. 192.168.43.159 adalah IP addres alat dan perintah auto
adalah perintah otomatis dan perintah on adalah perintah menghidupkan. Apabila
perintah pada kondisi alat menjadi manual adalah 192.168.43.159: autooff.
Apabila perintah pada kondisi atap menjadi terbuka adalah 192.168.43.159: buka
atap. Apabila perintah pada kondisi atap menjadi tertutup adalah 192.168.43.159:
tutup atap. Apabila ingin mengetahui status keadaan atap maka perintahnya
adalah 192.168.43.159: status atap. Pada Gambar 23 adalah laporan apabila atap
mengalami kegagalan pada proses membuka atau menutup. Setelah dikirim akan
diterima SMS balasan berupa kondisi alat dan kondisi sensor.
Tabel 4 Hasil Pengujian dengan Metode Blackbox Testing
No Proses Hasil yang
diharapkan
Hasil yang
Muncul Kesimpulan
1. Kanopi
diujikan pada
cuaca
mendung
Jika dalam mode
otomatis, maka
kanopi akan
menutup.
Sesuai yang
diharapkan
Valid
2. Perintah tutup
dengan SMS
Kanopi menutup,
baik dalam mode
otomatis atau
manual.
Sesuai yang
diharapkan
Valid
3. Perintah buka
dengan SMS
Kanopi terbuka,
baik dalam mode
otomatis atau
manual.
Sesuai yang
diharapkan
Valid
4. Perintah tutup
melalui
aplikasi
Kanopi tertutup,
baik dalam mode
otomatis atau
manual.
Sesuai yang
diharapkan
Valid
5. Perintah buka
melalui
aplikasi
Kanopi terbuka,
baik dalam mode
otomatis atau
manual.
Sesuai yang
diharapkan
Valid
6. Kanopi Jika dalam mode Sesuai yang Valid
16
diujikan pada
kondisi hujan
namun
terdapat sinar
matahari
otomatis, maka
kanopi akan
menutup.
diharapkan
7. SMS cek status
kanopi
Mendapat SMS
status Kanopi
dari server.
Sesuai yang
diharapkan
Valid
8. Laporan SMS
kanopi gagal
proses.
Mendapat
laporan SMS dari
server bahwa
kanopi gagal
proses buka atau
tuup.
Sesuai yang
diharapkan
Valid
Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa sistem telah
berjalan sesuai rancangan.
5. Simpulan
Berdasarkan perancangan, pembahasan dan pengujian diperoleh kesimpulan
yaitu prototype kanopi berpenggerak DC motor dengan teknologi WSN, network
dapat dirancangan dengan menggunakan Raspberry, sensor cahaya dan sensor
kelembapan.Sensor cahaya yang digunakan adalah Sensor LDR, dan sensor suhu
dan kelembapan yang digunakan adalah SHT11.Sensor-sensor tersebut dapat
ditentukan nilai threshold berdasarkan kondisi cuaca lokasi.
6. Daftar Pustaka
[1]. Herminawan, F.W., 2009. Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran
Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610. Jurusan
Fisika Elektronika dan Instrumentasi Universitas FMIPA UGM.
[2]. National Instruments, 2012. What Is a Wireless Sensor Network?
http://www.ni.com/white-paper/7142/en/. diakses pada 1 Juli 2014.
[3]. Raspberry Pi Foundation, 2014. Raspberry PI Documentation.
http://www.raspberrypi.org/documentation/ Diakses 21 februari 2014.
[4]. Simanungkalit, A.V.H., Pakereng, M.A.I. & Beeh, Y.R., 2010.
Perancangan dan Implementasi Translucent database menggunakan
Algoritma Kriptografi AES dan Vigenere pada Data Personal Pegawai
Sekolah (Studi Kasus : SMA Sedes Sapientiae Semarang). Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.
[5]. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.