perancangan ii - paper 1
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
1/20
Paper I
Perancangan Kapal II[ Resume Chapter I-IV ]
Oleh :
Cornelius Tony Suteja (4110100053)
Jurusan Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Surabaya
2012
-
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
2/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Perancangan II
Sesi I :
1. 8x pertemuan + 1 UTS = 9x pertemuan
2. Membuat paper berisi resume sesi 1 dan dikumpulkan saat UTS bersamalembar jawaban
Sesi II :
1. 8x pertemuan +1 UAS = 9x pertemuan2. Membuat paper berisi resume sesi II dan dikumpulkan saat UAS bersama
lembar jawaban
Nilai paper :
Range : 56 100 Jika sama maka nilai 0
Tidak mengumpulkan nilai 0
Diketik dan digambar dengan baik
Kriteria penilaian :
UTS = 30%
Paper I = 10%
UAS = 40%
Paper II = 10%
Absensi = 10%
Materi :
Sesi I :1. Tanker2. Bulk Carrier3. FSO & FPSO4. Timber Carrier
Sesi II :
1. Container2. Tug Boat3. Dredger
4.5. LNG & Chemical C6. Kapal Ikan7. Floating Deck
Referensi :
Practical Ship Design, Jilid II (Watson)
The Design of Mechant Ship (Prof. Arkenbout Schocher)
Ship Design and Construction (R.Taggart)
Applied Naval Architecture (M.Smith)
Structural Design of Seagoing Ship
Element of Ship Design Dll
Page i
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
3/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Page ii
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
4/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Bab IKapal Tanker
Kapal Tanker,merupakan :
kapal yang khusus direncanakan dan dibangun untuk pengangkutanmuatan cair (minyak).
Kecenderungan kapal tanker :
Ukurannya relative besar.
CB besar, biasanya di atas 0.6 (kapal gemuk).
Paralel Middle Body panjang (daya angkut besar).
Memiliki Vo yang rendah/kecil.
Permukaan fluida selalu sejajar dengan garis air.
Muatan tidak penuh, ada 2-3% ruang kosong.
Lokasi kamar mesin umumnya berada di belakang.
Klasifikasi tanker :1. Panama Tanker : 35.000 45.000 dwt (max 60.000
dwt).
2. Afranax Tanker : 70.000 120.000 dwt
3. Suez max Tanker : 120.000 165.000 dwt
4. VLCC(Very Large Crude Carrier) : 200.000 310.000 dwt
5. ULCC(Ultra Large Crude Carrier) : 310.000 550.000 dwt
Kondisi muatan cair :
Berpengaruh pada stabilitas kapal
Permukaan bebas juga sangat berpengaruh terhadap stabilitas
kapal.Cara mengatasi Free Surface Area, antara lain:
Page 1
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
5/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
1. Memasang longitudinal bulkhead
a= 0.25.B(BV) ; b= (0.280.30).B (LR)
2. Expansi Trunk
Saat mengangkut minyak di daerahbersuhu tinggi minyak akan memuaisehingga diperlukan ruangan kosong.
Dapat memperbesar volume dan sebagai jembatan/flyingbridge.
3. Summer Tank
Kelemahan dibandingkan no.1, antaralain:
i. Konstruksi dan kekuatan no.1 lebihsederhana, murah, dan baik
ii. Kekuatan memanjang
Jarang digunakan di lapangan.
Pemasangan sekat memanjang sebenarnya lebih
menguntungkan daripada memasang summer tank. Kelebihansekat memanjang antara lain adalah :
i. Konstruksi lebih sederhana, murah dan lebih baik.
ii. Sekat memanjang membantu kekuatan memanjangkapal, khususnya di ruang muat.
Page 2
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
6/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
iii. Instalasi pipa lebih sederhana.
iv. Kapasitas tangki muat diperkecil.
Letak kamar mesin tanker :
Harus berada di belakang, di depan watertight bulkhead
Alasannya :
o Menghindari terjadinya kecelakaan kapal karena kebakaran.
o Memaksimalkan daya angkut.
o Menghemat biaya produksi karena hanya perlu 1 ruangcofferdam dan 1 oiltight bulkhead dan Menghilangkanterowongan poros.
Freeboard
Freeboard kapal tanker :
Ukurannya bisa lebih kecil daripadakapal lainnya dikarenakan :
o Geladak kedap minyak.
o Sub division(pembagian tanki
muat) lebih banyak daripadakapal barang untuk ukuran yang sama.
o Permeabilitasnya sangat besar, maka jika kapal bocor masihbisa mengambang dengan stabilitas yang baik.
Prasyarat freeboard, antara lain :1. Lambung kapal konstruksinya lebih kuat.2. Seluruh hatchway harus ditutup dengan efisien.
3. Harus dipasang open rail/guard sebagai pengganti bulwark.
4. Engine cashing(machinery cashing) harus dilindungi oleh poopdengan tinggi standard.
5. Harus mempunyai forecastle deck(panjang 0.07L, tinggi 2.2m)
6. Harus dipasang life line(flying bridge/cat walk/gangway/walk way)dari poop ke forecastle.
Page 3
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
7/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
o Lebar jembatan 1.5m dan setinggi poop dan forecastle
Vapour Line
Vapour line(saluran evaporasi) digunakan untuk :
Menyalurkan tekanan yang ada pada tangki akibat pemuaian
minyak di dalam tangki dan untuk mencegah adanya penyumbatanakibat jumlah tangki yang terlalu banyak.
Steam Heating Coil
Steam heating Coil berfungsi untuk :
Memanaskan muatan-muatan yang rawan beku sebelum kapalmerapat untuk bersandar untuk memudahkan proses bongkar muat.
Suhu steam heating coil : Untuk pemanasan biasa : 40oC
Waktu di pompa : 60oC
Diameter : 50 70 mm
Tekanan : 27 kg/cm3
Cargo Pump
O =
=Ada beberapa jenis sistem pompa pada kapal tanker :
1. Main Line / Pump2. Stripping Line / Pump
Sistem Pipa
Ada 2 jenis sistem pipa, yaitu :1. Rimp Pipe
o Untuk satu jenis muatan.
2. Direct Lineo Jenis muatan lebih dari satu.
3. Khusus / Crude Oilo Free flow system, pada saat bongkar muat maka tanker akan
mengalami trim by stern secara perlahan dan aliran minyaktersebut dibuka agar dapat mengalir ke bagian belakangdengan sendirinya.
Summary1. Permukaan bebas sangat berpengaruh pada stabilitas.2. Lambung kapal harus lebih kuat.
3. Oleng-oleng dapat menimbulkan panas pada sekat.4. Resiko kebakaran tinggi.
Page 4
)jam2410(waktu
TankiVolume
/
t
H.B.L.0,7
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
8/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
5. Efek korosi pada bagian dalam dan luat pipa.6. Resiko pencemaran minyak besar tinggi.
Page 5
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
9/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Bab IIBulk Carrier (Muatan Curah)
Ada beberapa jenis, antara lain :1. Grain Carrier (biji-biji tumbuhan gandum,jagung,beras,kedelai,dll)2. Ore Carrier (biji tambang biji besi,chrom,bauksit,mangan,dll)3. Coal Carrier (Batu bara Cook : 1000oC dan Coal : 1000oC)
Karakteristik Umum Bulk Carrier :1. Selalu single decko Dikarenakan muatan yang paling bawah tidak akan rusak
tertimpa oleh muatan sejenis yang menggunung.2. Kamar mesin berada di belakang
o Secara umum, untuk memaksimalkan ruangan.o Secara khusus, untuk mempermudah bongkar muat, karena
Bulk Carrier tidak mempunyai cargo handling/alat bongkarmuat sendiri.
3. Dirancang khusus untuk mengangkut muatan curaho Tidak boleh ada tonjolan(web frame/pillar)
4. Ruang muatnya terdapat TST(Top Side Tank) dan HST(Hopper SideTank)
o Agar muatan mudah untuk memadat dan bergeser ke posisi
semula.o Bentuk ruang muat tiap muatan berbeda-beda.
5. Orientasi perancangan Bulk Carrier adalah muatan yang sebanyak-banyaknya.
o Ukuran kapal Bulk Carrier
i. Small 10.000ii. Hand size 10.000 s/d 35.000
iii. Handly max 35.000 s/d 59.000iv. Panamax 60.000 s/d 80.000
Page 6
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
10/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
v. Cape size 80.000vi. Very large 200.000
6. Large Bulk Carriero Syarat tutup palkah, antara lain :
i. Kedap kekedapannya bisa dipertanggungjawabkanii. Cepat dapat memindahkan muatan dengan cepatiii. Harus lebih besar dari ukuran grabnya
o Tutup palkah ada bermacam-macam, seperti mac gregor,
rol/gulung, dll.o Yang paling sering digunakan adalah mac gregor hatch cover
system.7. Membutuhkan ballast yang besar pada kondisi kosong (0.35 0.45
dwt),dengan sarat minimalnya :o Ta : 0,027 0,030 Lo Tf : 0,040 0,045 L
Kapasitas Ruang Muat
Total Capacity = L.B.D.CB Dimana :
o L = Lppo B = Bmo D = Dm + chamber + 1/6 (sheer forward + sheer after)
(hDB + top ceiling)
Top ceiling bertujuan untuk mencegah timbulnya gema di ruangmuat akibat jatuhnya suatu barang logam/non logam dikarenakanmenimbulkan gema yang dapat merusak gendang telinga.
Estimasi kapasitas :
Untuk Bulk Carrier = Lh.B.Dc.CB.1,18
Untuk Tanker = LT.B.D.CB.1,15
Page 7
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
11/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
TST dan HST
TST ( Top Side Tank )
o Asumsi : Depth of hatch side
girder = 0.75
Shell plate width = 0.7
Top side tank angle =30o
o Cross Sectional Area TST
[((b+0,9) . b tan + 0,75) (1/2 . b tan . b)]. 0,93 = Xo Maka :
VolTST = Hl . X . 2 (kiri dan kanan)
HST ( Hopper Side Tank )
o Asumsi :
Side angle = 40o
Hatch width over lap = Wo Cross Sectional Area HST
( B/2 W) . (B/2 W) . tan = Xo Maka :
VolHST = Hl . X . 2 (kiri dan kanan)
1.Grain Carrier
Specific Volume Muatan :
Wheat : 44 48 cbf/tons 1,25 1,35 m3/ton
Maize (Jagung) : 45 49 cbf/tons 1,36 1,40 m3/ton
Barlex : 53 65 cbf/tons
Oats : 65 67 cbf/tons gandum canada
Rye : 65 67 cbf/tons gandum belanda
TST dan HST pada grain carrier :
TST berfungsi untuk mengurangi pergeseran muatan HST berfungsi untuk mempermudah bongkar muat
Page 8
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
12/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Ada 2 sifat yang harus diperhatikan saat kapal beroperasi, yaitu :
Memadat
Bergeser
Cara mengatasi muatan yang memadat dan bergeser1. Shafting panel kayu
o Akan mengganggu gerakan muatan dalam ruang muat.2. Trimming hatch
o Merupakan lubang-lubang sepanjang lubang palkah untuk
memasukkan isi karung yang sudah disiapkan sebelumberlayar.
o Lubang-lubang yang diisi karung dan papan-papan akan
mengganggu gerakan muatan dalam ruang muat.
Saat beroperasi, grain carrier mengangkut muatan penuh. Muatan
tersebut akan berkurang selama kapal beroperasi 2%. Saat kapalberoperasi, gelombang akan menghantam kapal dari sisi kapal yangmenyebabkan sudut kemiringan pada kapal. Kapal tidak boleh oleng > 5o(harus 5o) karena dapat mengakibatkan hal yang berbahaya.
2.Ore Carrier
Specific volume muatan :
Chrom : 0,28 0,34 m3/ton 10 12 cbf/tonso 1 ton chrom membutuhkan ruang 0,28 0,34 m3
Besi : 0,34 0,51 m3/ton 12 18 cbf/tons Mangan : 0,51 0,70 m3/ton 18 25 cbf/tons
Page 9
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
13/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Bauksit : 0,90 1,27 m3/ton 35 45 cbf/tons
Muatan
t =
General cargo , t = 7 12 detikTanker , t = 8 14 detik
Titik berat kapal saat muatan penuh sangat dipengaruhi oleh titikberat muatan.
Momen Kopel Stabilitas
P.h
.h
Mengatasi ( menaikkan titik berat kapal ), ada 5 :
1. Bentuk penampang
o Memasang TST
o Memasang HST
o Meninggikan Double Bottom
2. Memasang wing tank
o a/b = 0,3 0,4
b/B = 0,4 0,6
t/H = 0,2 0,9
B/T = 2,25 2,5
o KM = f(B) B>> KM>>
KB = f(T) T>> KB>>
KG = f(H) H>>KG>>
o L/H = Kekuatan memanjang
L/B = Hambatan / Tahanan
H/T = Lambung timbul
B/T = Stabilitas
B/D = Stabilitas
Page 10
MG813,0
g.MG.0,3882 =
sinMGh} =
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
14/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
3. Palkah menggantung
4.
5. Merata berselang-seling
o Muatan merata
i. Titik berat rendah
KG >
T
-
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
15/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
dimana :o d = dynamical angle of responseo s = statical angle of responseo dalam merancang kapal usahakan d tidak terlalu kecil
o d >> , maka : y >
Page 12
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
16/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Bab IIIFPSO dan FSO
1.FPSO (Floating Production Storage and Offloading)
FPSO,merupakan :
Kapal apung yang digunakan oleh industri lepas pantai untukpengolahan dan penyimpanan minyak dan gas.
FPSO dirancang untuk :
menerima minyak atau gas yang dihasilkan dari platform bawahlaut terdekat melakukan proses produksi dan menyimpannya sampai minyak atau
gas dapat diangkut ke kapal tanker atau melalui jaringan pipa.
FPSO sebagian besar berada di daerah perbatasan lepas pantai karena : Mudah untuk menggunakannya, dan tidak memerlukan jaringan
infrastruktur lokal untuk ekspor minyak dan gas.
Cara kerjanya adalah :
Minyak yang dihasilkan dari platform produksi lepas pantai diangkut
ke daratan baik melalui pipa atau dengan kapal tanker. Ketika
sebuah kapal tanker dipilih untuk mengangkut minyak, perlu untuk
mengumpulkan minyak dalam beberapa tangki penyimpanan
sedemikian rupa sehingga kapal tanker minyak tidak terus menerus
diduduki selama produksi minyak, dan hanya dibutuhkan satu kali
minyak yang memadai telah diproduksi untuk mengisi tanker.
Seringkali solusinya adalah kapal tanker minyak dinonaktifkan yang
telah dibongkar/dilucuti dan dilengkapi dengan fasilitas untuk
Page 13
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
17/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
dihubungkan ke mooring booy. Minyak terakumulasi dalam FPSO
sampai ada jumlah yang cukup untuk mengisi tanker, di mana salah
satu titik kapal tanker terhubung ke buritan unit FPSO.
Ciri umum FPSO adalah :
Konstruksi gading gading lebih kuat daripada kapal dengan ukuranyang sama, disebabkan adanya beban di atas deck yang sangatbesar berupa equipment/pabrik produksi minyak dan gas.
Tempat akomodasi lebih besar, banyaknya menyesuaikan kebutuhanFPSO
FPSO diam di tengah laut saat beroperasi, sehingga sistem mooringharus dirancang khusus.
FPSO dirancang untuk tahan segala cuaca dan kondisi.
Tidak perlu dry dock dalam kurun waktu yang cukup lama.
2.FSO (Floating Storage and Offloading)
FSO,merupakan : Sebuah kapal yang digunakan untuk menyimpan minyak.
FSO berfungsi sebagai :
Sarana tangki timbun terapung berkapasitas besar untukmenampung minyak mentah sembari menunggu kedatangan tankeruntuk pemuatan ekspor.
Working stress < Allowable stress (a)
a = 175/K [N/mm2]
Faktor keamanan :
Rumus yang digunakan adalah rumus pendekatan
Ada kemungkinan loading yang terlewatkan
Adanya kelelahan/fatique factor bahan
Metodologi yang digunakan
Rule-Based Methods Classification Societies Rules First Principle eg : Finite Element Methods
Page 14
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
18/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Bab IVTimber Carrier
Sifat Umum Timber Carrier :1. Muatan diletakkan di atas geladak
2. Muatan di atas geladak 30%3. Muatan kayu di atas geladak harus menyatu dengan badan kapal
(diikat kuat-kuat)
Freeboard dapat dikurangi, karena kayu di atas geladak bisadianggap abngunan atas
Kayu yang berada di atas geladak dianggap sebagai
bangunan atas dan menambah daya apung cadangan.4. Mempunyai hatchway yang besar dan hatch cover dari pontoon
Hatchway besar sehingga memudahkan bongkar muat kayugelondongan.
Hatch cover dari pontoon karena ada muatan di atasnya.Pontoon diangkut dengan menggunakan derrick dan tidakmemerlukan kekedapan yang akurat.
5. Cargo winch
Diletakkan di atas platform dengan ketinggian tertentudimana muatan tidak mengganggu operator cargo winch.
Kita dapat menentukan muatan kayu yang diangkut yang
mana stabilitas kapalnya baik.6. Mempunyai double bottom sepanjang midship half line dibagi
menjadi beberapa bagian baik secara melintang atau memanjang.
Double bottom diisi baik pada muatan penuh ataupun kosong.
Pembagian dilakukan untuk menghindari pengaruh dari free
surface.
Ballast diperlukan untuk menurunkan titik berat kapal(memperbaiki stabilitas).
7. Bentuk kapal seperti General Cargo biasa, namun :
Freeboard mark berbeda
Heavy Derrick
Page 15
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
19/20
PERANCANGAN KAPAL II
Cornelius Tony Suteja
(4110100053)
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
Mempunyai kubu-kubu/bulwark yang sedikit berbeda (lebihkuat)
8. Selalu mempunyai forecastle dan superstructure untuk mengurangi
perhitungan freeboard.9. Kamar mesin terletak di belakang untuk mempermudah bongkar
muat.
Ukuran standard muatan
Standard kayu balok = 165 cbf = 4,672 m3
Standard kayu papan = 150 cbf = 4,246 m3
Standard gelondongan = 120 cbf = 3,398 m3
Ruangan yang diperlukan(Rata-rata)
Dalam palkah = 220 cbf/standard = 6,23 m3/standard Di atas geladak = 200 cbf/standard = 5,66 m3/standard
Hal tersebut diakrenakan di dalam palkah spacenya terbatas olehbulkhead/batasan ruang, sedangkan di atas geladak tidak terbataskarena tidak ada batasan ruang. Sehingga, ruangan yang diperlukanuntuk memuat muatan di atas geladak lebih kecil/standardnya.
Watson, chapter 11-7
Parameter Primary influence of Dimentions
L (Length) Resistance,Capital cost,Maneuverability,Long stress,Hull
volume,Sea keeping.B (Breath) Transverse stability,Resistance,Maneuverability,Capital
cost,Hull volume.H/D(Height/Depth)
Hull volume,Longitudinal strength,Transversestability,Capital cost,Freeboard.
T (Draught) Displacement,Resistance(WSA),Freeboard,Transversestability.
Stabilitas
Dalam menentukan stabilitas kapal, dapat dianggap bahwa
Muatan geladak yang diikat dengan kuat merupakan satu bagiandengan kapal.
Oleh karena itu, menyebabkan kenaikan stabilitas bila kapalmiring/oleng pada suatu sudut yang menyebabkan sisi geladaktenggelam.
Pada sudut oleng yang kecil(6o dan 9o), maka
Stabilitasnya lebih kecil
Letak metacenter tidak boleh terlalu kecil, karena :
1. Ada muatan geladak sehingga KG relative besar.2. Air yang membasahi kayu saat hujan atau gelombang besar.
Page 16
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 Perancangan II - Paper 1
20/20
PERANCANGAN KAPAL II
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182
Email :[email protected]
3. Pada waktu musim dingin air yang tergenang di antara kayu akanmembeku dan juga pada musim salju.
4. Fuel oil dan fresh water di double bottom berkurang.
Ballast kapal 1/6 DWT.Muatan di atas geladak menambah daya apung kapal.
Lambung timbul/Freeboard
General Cargo, umumnya :
Muatan di atas geladaknya tidak boleh > 5% muatan total.
Namun, jika memiliki timber certificate dapat mengangkut >5% daritotal DWTnya.
Syarat untuk memperoleh timber certificate, antara lain :1. Stabilitas kapal harus sudah diperhitungkan (perhitungannya harus
memenuhi).2. Struktur kapal (harus kuat terutama pada geladak utama)
o Secara umum konstruksi kekuatan kapalo Secara khusus penguatan deck untuk penyangga muatan
geladak3. Perlengkapan di atas geladak untuk peningkatan muatan harus
memenuhi standard.o Pada musim dingin h 1/3.B karena pada musim dingin ada
kemungkinan air membeku.4. Perlengkapan terhadap kru kapal
o Harus ada life line yang menghubungkan poop dengan fore
5. Persyaratan lambung timbul harus memenuhi.Lain lain :
Bulwark
o Harus dipasang dengan hmin = 1m, tmin = 7mm,l =
1,8m
Kapal harus mempunyai forecastle
Adanya double bottom
Engine cashing harus dilindungi oleh superstructure
Jarak pandang dari wheel house tidak boleh terganggu olehmuatan geladak
1m
1,8m
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]