peranan penanaman modal bagi pembangunan … · o u t l i n e 2 a. perkembangan realisasi penanaman...

15
April 2011 PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL T U J U A N P E R K U L I A H A N 1 1. Memberikan informasi mengenai peran penting penanaman modal/ investasi dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. 2. Menarik minat mahasiswa/i tingkat akhir dan sarjana untuk dapat berperan aktif di bidang penanaman modal dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di BKPM.

Upload: vuthu

Post on 28-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

April 2011

PERANAN PENANAMAN MODAL

BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

T U J U A N P E R K U L I A H A N

1

1. Memberikan informasi mengenai peran pentingpenanaman modal/ investasi dalam menunjangpembangunan ekonomi nasional.

2. Menarik minat mahasiswa/i tingkat akhir dan sarjanauntuk dapat berperan aktif di bidang penanamanmodal dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil diBKPM.

Page 2: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

O U T L I N E

2

A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal

B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030

C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

D. Peringkat Indonesia Berdasarkan Lembaga SurveyInternational

E. Penyikapan Strategis

A. PERKEMBANGAN REALISASI PENANAMAN MODAL

Page 3: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

ELEMEN PMTB (PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO) DALAM PDB 2010-2014

4

PMTB TOTAL

Rp 3.168 triliun(US$ 344,35 miliar)

PMTB Swasta (dalam dan luar negeri)

Lembaga keuanganBelanja modal pemerintah

Belanja modal rumah tangga

PMTB swasta

Skala besar: PMA + PMDN yang dikelola BKPM (PMA ~80%)

Skala besar: investor domestik + asing sektor migasdan pertambangan (asing > domestik)

Skala kecil dan menengah: investor domestik yang dikelola olehPemda (PDPPM/PDKPM*)

201030% PDB

Rp 6.254 T

201433,8% PDBRp 9.375 T

Investasi Swasta 26% (2010) dan 24% (2014) mencakupPMA+PMDN dan investasi skala besar (domestik+asing) di

sektor migas hulu dan pertambangan

•Data APBN-P 2010, Asumsi: US$ 1 = Rp 9.200•SUMBER: BAPPENAS, diolah

22%

Rp 1.894 triliun(US$ 205,87 miliar)

57%

7%54%

6%

18%

12%

24%

2010

Rp 1.079 triliun(US$ 117,28 miliar)

8%18%

31%

2014

Rp 1.711 triliun(US$ 195,98 miliar)

16%

8%

30%

57%54%

*) PDPPM = Perangkat Daerah Provinsi di Bidang Penanaman ModalPDKPM = Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Bidang Penanaman Modal

Rp 151,5 triliun(US$ 16,47 miliar)

Rp 506,9 triliun(US$ 55,09 miliar)

Realisasi Penanaman Modal 2010

Realisasi Investasi sejak 2010 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) BKPM

Total keseluruhan investasi Januari – Desember 2010 adalah sebesar Rp. 208.5 triliun, tumbuh 54.2% jika dibandingkandengan tahun 2009 sebesar Rp. 135.2 triliun.

Target investasi tahun 2010 adalah Rp. 160.1 triliun, sehingga realisasi 2010 telah melebihi target 30.2%.

Realisasi investasi 2010 menyerap 463.012 tenaga kerja, naik 52.5% dari realisasi investasi tahun 2009 yang menyerap 303.573tenaga kerja.

5

5 Teratas Investasi 2010untuk PMA berasal dariNegara:

1. Singapura

2. Inggris

3. Amerika Serikat

4. Jepang

5. Belanda

Page 4: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

Realisasi Penanaman Modal 2010, Berdasarkan Sektor

6

Penanaman Modal Dalam Negeri:Tanaman pangan & perkebunan (Rp 28.7 trilliun, 238 proyek); Industri makanan (Rp 16.4 trilliun, 208 proyek); Transportasi,pergudangan & telekomunikasi (Rp 13.8 trilliun, 46 proyek); Listrik, Gas & Air (Rp 4.9 trilliun, 47 proyek); dan Jasa lainnya (Rp3.3 trilliun, 92 proyek).

Penanaman Modal Asing :Transportasi, pergudangan & telekomunikasi (US$. 5 miliar, 154 proyek); Pertambangan (US$. 2.2 miliar, 298 proyek); Listrik,Gas dan Air (US$ 1.4 miliar, 59 proyek); Perumahan, kawasan industri & perkantoran (US$. 1.1 miliar; 89 proyek); danIndustri makanan (US$. 1 miliar; 250 proyek).

(Dalam Rp. Triliun)

(Dalam US$. Miliar)

Terdapat peningkatan penting yang dijadikan sebagai tolok ukur perkembangan realisasi investasi2010 dengan 2009, yakni:

1. Pertumbuhan penanaman modal dalam negeri (PMDN)2. Peningkatan penanaman modal yang berlokasi di luar pulau Jawa

Realisasi Penanaman Modal 2010, Berdasarkan Lokasi (1)

7

Page 5: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

Realisasi Penanaman Modal 2010, Berdasarkan Lokasi (2)

8

Penanaman Modal Dalam Negeri :Jawa Barat (Rp 15.8 trilliun, 136 proyek); Jawa Timur (Rp 8.1 trilliun, 117 proyek); Kalimantan Timur (Rp 7.9 trilliun, 64proyek); Banten (Rp. 5.8 trilliun, 97 proyek) dan Jakarta (Rp. 4.5 trilliun; 104 proyek).

Penanaman Modal Asing :Jakarta (US$ 6.4 miliar, 1068 proyek); Jawa Timur (US$ 1.8 miliar, 137 proyek); Jawa Barat (US$. 1.6 miiliar, 729 proyek);Banten (US$. 1.5 miliar, 336 proyek); dan Kalimantan Timur (US$. 1.1 miliar, 138 proyek).

B. PROYEKSI PENANAMAN MODAL 2010-2030

Page 6: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

ASUMSI PROYEKSI PDB, PMTB, DAN PMA/PMDN

10

Pertumbuhan PDB: 7 – 8%

Inflasi (yoy): 4 – 6 %

Kurs 2010: Rp 9.200 per US$1

Rasio PMTB terhadap PDB: 30% (termasuk Belanja Modal RT) atau 20-25% (di luarBelanja Modal rumah tangga)

Rasio PMTB di luar konsumsi rumah tangga terhadap PDB: 20%

Rasio PMA/PMDN terhadap PMTB: 15%

Rasio pembelanjaan infrastruktur terhadap PDB: 5%

PROPORSI PMTB DALAM PDB (PROYEKSI)

11

US$ Triliun 2010-2014 2015-2019 2020-2024 2025-2030 TOTALPDB 4 8 15 25 52PMTB 1 2 3,5 5 11,5INFRASTRUKTUR 0,2 0,4 0,75 1,25 2,6PMA DAN PMDN 0,15 0,3 0,5 0,75 1,7FDI 0,09 0,18 0,3 0,45 1,02

Page 7: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

C. PERBANDINGAN INDONESIA DENGAN BRIC

Posisi Indonesia dibandingkan negara-negara BRIC

13

Indonesia BRICBrazil Rusia India China

Number of Population (million) 228.1 191.3 141.9 1,135.6 1,330.0GDP Nominal 2009 (US$ trillion) 0.623 1.57 1.23 1.24 4.985Human Poverty Index 17 8.6 7.4 2.8 7.7Doing Business Rank 2010 122 129 20 133 89World Investment Report 2010

a. FDI Inflow (US$ Mn) 4,877 25,949 38,722 34,613 95,000b. FDI Outflow (US$ Mn) 2,949 -10084 46,057 14,897 48,000

Growth Competitiveness Index Rank (2010) 44 58 63 51 27Growth Environment Score (2006) 3.4 4.2 4.4 3.9 4.9HDI Value 0.734 0.813 0.817 0.612 0.772

HDI Value 0.734 0.813 0.817 0.612 0.772Health & EducationDoctors per 1,000 pop. 0.1 1 4.3 0.6Hospital beds per 1,000 pop. 0.6 2.4 9.7 0.9Education Spending (% of GDP) 3.5 5.1 3.9 3.2Education Index 2007 0.84 0.891 0.933 0.643Literacy Rate 92 90 99.5 66 94.6

InfrastructureElectricity consumption 119.3 bn 404.3 bn 1,023 bn 568 bn 3.44 tnElectricity Consumption per capita 523.01 2113.43 7209.3 500.17 2586.5Roadways (km) 437,759 1,751,868 940,000 3,320,410 3,583,715

Highways (km per 1000 people) 1,683 9,921 3,639 3,323 1,111

CO2 Emission 2007 (000 metric ton) 397,143 368,317 1,537,357 1,612,362 6,538,367

Page 8: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

Number of Internet Users in BRICI Countries, 2009 – 2015E

14

137

49 36 26 20

211

88

384

81 6844 31

223

93

650

237

155

7694

238

101

0

250

500

750

China India Brazil Russia Indonesia USA Japan

2006 2009 2015E

Brazil, Rusia, India, China, dan Indonesia—memiliki jumlah pengguna internet sebesar 610 juta danjumlah tersebut kian bertambah dan diperkirakan pada 2015 akan mencapai 1,2 milyar pengguna.

Sumber: The Boston Consulting Group

Produksi dan Konsumsi Baja Mentah Dunia Tahun 2009

15

Negara Produksi bajamentah

(000 ton)

Produksi bajamentah

per kapita

Konsumsi bajamentah

(000 ton)

Konsumsi bajamentah per kapita

(kg)

China 567.842 424,24 564.980 422,1

Jepang 87.534 688,87 56.800 447

India 62.838 54,32 57.610 49,8

Korea Selatan 48.572 1.001,27 47.254 974,1

Brazil 26.506 138,56 20.556 103,4

Malaysia 4.004 155,72 7.534 293

Thailand 3.646 55,23 12.285 186,1

Indonesia 3.501 14,58 7.227 30,1

Russia 2.417 17,03 202,8 1.824

Vietnam 2.700 30,48 12.162 137,3

Singapura 664 142,55 2.990 641,9

Baja merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses industrialisasi. Konsumsibaja Indonesia sebesar 30kg per kapita per tahun masih relatif rendah untuk menuju prosesindustrialisasi. Untuk dapat menjadi negara industri yang maju dibutuhkan konsumsi bajasekitar 500 kg per kapita per tahun. Untuk itu kita harus meningkatkan kapasitas produksibaja menjadi sekitar 120 juta ton per tahun dengan dana sekitar US$120 miliar.

Page 9: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

Produksi dan Konsumsi Semen Dunia Tahun 2009

16

Selain baja, semen juga merupakan salah satu material dasar yang diperlukan bagi prosesindustrialisasi. Produksi dan konsumsi semen Indonesia merupakan salah satu yang terendahdibandingkan dengan negara-negara di Asia dan negara-negara BRIC. Apabila Indonesia inginmelakukan industrialisasi skala besar, peningkatan produksi dan konsumsi semen juga harusdipenuhi.

Country Production of cement(mmt)

Production of cement

per capita (kg)

Consumption of cement(mmt)

Consumption of cement per

capita(kg)

China 1,400 1,062 1,450 1,100

India 180 162 200 180

Jepang 59.6 468.2 44.3 348

Brazil 53 279.5 55 290

Russia 55 385 50 350

South Korea 50.12 1,027.83 48.47 994

Indonesia 38 158.3 38.4 160

Thailand (2008) 28.24 416.5 27.53 406

D. PERINGKAT INDONESIA BERDASARKAN SURVEY LEMBAGA INTERNASIONAL

Page 10: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (1)

18

World Economic Forum (WEF)

Sumber: The Global Competitiveness Report 2009–2010, World Economic Forum Geneva, Switzerland 2010

Perbandingan Tingkat Daya Saing Global (Global Competitiveness Index/ GCI)

2010–2011 dan 2009–2010

Countries2010-2011 2009-2010

Ranking Score Ranking Score

Swiss 1 5.63 1 5.60

USA 4 5.43 2 5.59

Singapore 3 5.48 3 5.55

Japan 6 5.37 8 5.37

Malaysia 26 4.88 24 4.87

China 27 4.84 29 4.74

Thailand 38 4.51 36 4.56

Indonesia 44 4.43 54 4.26

India 51 4.33 49 4.30

Brazil 58 4.28 56 4.23

Russia 63 4.24 63 4.15

Vietnam 59 4.27 75 4.03

Filipina 85 3.96 87 3.90

o Tahun ini GCI diikuti oleh 133 negara.Terdapat sekitar 100 indikator yangdigunakan dalam survei yangdirefleksikan dalam 12 pilar utama dayasaing yaitu: institusi, infrastruktur,stabilitas makroekonomi, kesehatandan pendidikan utama, pendidikantinggi dan pelatihan, efisiensi pasarbarang, efisiensi pasar tenaga kerja,ukuran pasar, efisiensi berbisnis, daninovasi.

o Peringkat Indonesia di GCI masih lebihbaik dibanding dengan Brazil, Rusia danIndia, terkecuali Cina, yang dikenaldengan kelompok BRIC.

Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (2)

19

World Investment Prospects Survey 2008 - 2012 as “the most attractive economies for the location of FDI” oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)

No. NegaraPeringkat (periode tahun)

2010-2012 2009-2011 2008-2010

1. China 1 1 1

2. India 2 3 2

3. Brazil 3 4 5

4. Amerika Serikat 4 2 3

5. Rusia 5 5 4

6. Mexico 6 12 11

7. Inggris 7 6 12

8. Vietnam 8 11 6

10. Jerman 10 7 7

11. Thailand 11 n/a n/a

12. Polandia 12 13 13

13. Australia 13 8 n/a

14. Perancis 14 14 15

15. Malaysia 15 n/a n/a

16. Jepang 16 n/a n/a

17. Kanada 17 10 10

18. Chile 18 n/a n/a

19. Afrika Selatan 19 n/a n/a

20. Spanyol 20 n/a n/a

9. Indonesia 9 9 8

Indonesia berada pada

peringkat 9 tujuan utama

Foreign Direct Investment

(FDI) berdasarkan hasil suvei

UNCTAD dengan responden

dari para korporat/ eksekutif

Transnational Corporation

(TNC’s) negara-negara maju

dan berkembang. UNCTAD

sendiri beranggotakan 193

ekonomi/negara.

Sumber: World Investment Prospects Survey 2010 – 2012, UNCTAD

Page 11: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (3)

2020

The 25 Most Attractive FDI Destination According to Corporate Executive

-

+

+

+++++

+++

+-

-

--

-

Low Confidence High ConfidenceNilai pada skala 0 - 3

TOP 20

(1) 1

(3) 2

(2) 3

(6) 4

(10) 5

( ) 6

(11) 7

(19) 8

(14) 9

(4) 10

(8) 11

(12) 12

(13) 13

(5) 14

(17) 15

( ) 16

( ) 17

(9) 18

( ) 19

(16) 20*) Other Gulf States Includes

Bahrain, Kuwait, Oman andQatar

Peringkat Tetap

Peringkat Naik

Peringkat Turun-

+

( ) Tidak termasuk TOP 20 pada survei 2007

( # ) Ranking survei 2007

Sumber: “The 2010 A.T. Kearney FDI Confidence Index”., A.T Kearney is a global management consulting firm.

Indeks “The Foreign Direct Investment Confidence” adalah survei global yang diselengarakan oleh A. T. Kearney. Indeks memberikan gambaran unik prospek arus investasi internasional. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam survei dari 44 negara dan 17 sektor industri, mewakili 75% dari arus FDI global (US$ 2 trillion annual global sales).

Sumber : Fitch, S&P and Moody’s,Keterangan : *) S&P (BB for long term foreign currency, BB+ for long term local currency),

**) the Japan Credit Rating Agency upgraded Indonesia to investment grade – proper to invest (BBB ), the first in 13 years .

International Rating Agencies

InstitutionRating Before

Rating

Fitch BB BB+ Januari 2010

Standar and Poor

BB- BB*) Maret 2010

Moody’s Ba2 Ba1 Januari 2011

the Japan Credit Rating Agency

BB+ BBB**) Juli 2010

Sumber: www.surabayapost.co.id, detikfinance

o Lembaga pemeringkatinternasional seperti Moody'sInvestor Service telah merevisiprospek peringkat utang luarnegeri Indonesia dari Ba2menjadi Ba1, satu peringkat dibawah ‘investment grade’..

o Analis Citibank, memperkirakanMoody’s akan segeramemasukan Indonesia dalamperingkat investasi atauinvestment grade pada semesterdua 2011.

21

Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (4)

Page 12: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

E. PENYIKAPAN STRATEGIS

ROADMAP INVESTASI

23

Quick Wins (“low hanging fruits”)

Akselerasi Pembangunan Infrastruktur dan Energi

Industrialisasi Skala Besar

Ekonomi Berbasis Pengetahuan

Roadmap ini dilakukan secara paralel mulai dari strategi jangka pendek menuju strategi jangka panjang

• Meningkatkan daya saing SDA melalui peningkatan nilai tambah

• Oil refineryProduksi: 970rb barel/hariKonsumsi: 1,4jt barel/hariRencana: 500rb-1jt barel/hari (2010-2014)Investasi : USD15-30 miliar • Infrastruktur fisik dan lunak

• Jalan Rencana: 20.000 km (2010 - 2014)Investasi : USD 100-200 miliar

• ListrikRencana: 15.000 MW (2010-2014)Investasi : USD 15 – 30 miliar

• Pelabuhan LautInvestasi : Rp23 triliun / USD 2,5 miliar (APBN)

• PendidikanKebutuhan: 75.000 – 100.000 doktor/S3 (2010 – 2029)Tenaga kerja terampil/spesialis

• Penguatan struktur industri untukmeningkatkan nilai tambah

• BajaProduksi: 14,58kg /kapita (2009)Konsumsi: 30,1kg/kapita (2009)Rencana : 500 kg/kapita ~ tambahan kapasitas 120 juta ton Investasi : USD 120 miliar

• SemenProduksi:158,3kg/kapitaKonsumsi:160 kg/kapitaRencana: 270-280 kg/kapita ~tambahan kapasitas 65-68 juta tonInvestasi : USD15-20 miliar

• Ekonomi berbasis teknologi dan inovasi

• Menjadi pemain utama di tingkat global

• Pendirian infrastruktur pendukung sebagai katalisator (seperti Silicon Valley atau sentra-sentra excellence lainnya)

Page 13: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

24

PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 2010 (1)

DAFTAR NEGATIF

INVESTASI (DNI)

TAX HOLIDAY

PTSP DAN SURAT

EDARAN BERSAMA

Pada 25 Mei 2010 telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha

Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal atau

yang biasa dikenal dengan Daftar Negatif Investasi (DNI).

Dengan berlakunya Perpres baru ini, maka Perpres 77/2007 sebagaimana telah diubah dengan Perpres

111/2007, dicabut (tidak berlaku lagi).

Lampiran daftar bidang usaha formatnya disusun per sektor sehingga lebih mudah dipahami serta

terdapat tambahan kolom untuk bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan bagi penanam modal

dari negara-negara ASEAN. Terdapat sekitar 40 bidang usaha yang lebih terbuka bagi penanaman modal

dan 10 bidang usaha lebih restriktif.

Telah dilakukan pengkajian dan pembahasan bersama antara Kementerian Keuangan, Kementerian

Perindustrian dan BKPM perihal feasibilitas dari pemberian Tax Holiday.

Saat ini, Kementerian Keuangan sedang melakukan finalisasi mekanisme pemberian Tax Holiday yang

rencananya akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah.

Pada tanggal 15 September 2010, telah dilakukan penandatanganan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri

Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kepala BKPM

tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Pelayanan Penanaman Modal di Daerah.

SEB menjadi pedoman bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk penyelenggaraan PTSP di

bidang penanaman modal. Dengan SEB ini diharapkan Gubernur, Bupati/Walikota segera melimpahkan

sepenuhnya kewenangan pemberian pelayanan perizinan dan nonperizinan di bidang penanaman modal

yang menjadi urusannya kepada Perangkat Daerah di Bidang Penanaman Modal atau PTSP di daerah

masing-masing.

Saat ini sudah 33 provinsi dan 40 kabupaten/kota sudah memiliki PTSP yang telah interkoneksi Sistem

Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) dengan BKPM. 6 provinsi

diantaranya sudah menerbitkan perizinan penanaman modal melalui SPIPISE.

25

PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 2010 (2)

REVISI PP NO. 62

TAHUN 2008

Saat ini sedang dilakukan finalisasi atas revisi Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2008 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk

Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu, yang

dikoordinasikan oleh Kantor Menko Perekonomian.

Telah dilakukan identifikasi permasalahan lemahnya implementasi PP No. 62 Tahun 2008 yang

persetujuannya terus menurun, antara lain terkait dengan cakupan bidang usaha yang masih belum

jelas sehingga pengertian petugas di lapangan dapat berbeda terhadap suatu definisi/rincian

barang/jasa, dan mekanisme pengajuan dari pemohon sampai penetapan insentif dipandang masih

panjang.

Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan untuk proses finalisasi PP No. 62 Tahun 2008 antara lain:

Memperjelas cakupan produk pada setiap bidang usaha pada Lampiran PP.

Mekanisme pemberian insentif perlu disederhanakan dan diharapkan dapat mendukung

Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal.

Perusahaan pemohon yang telah mendapatkan perijinan dari BKPM namun belum melakukan

realisasi investasinya pada saat tanggal efektif PP ini berlaku, kiranya tetap dapat menikmati

fasiltas fiskal ini sepanjang bidang usahanya memenuhi kriteria.

Usulan Kementerian

Revisi PP No. 62 Tahun 2008

Tambahan pada Lampiran I (Bidang Usaha Tertentu)

Tambahan pada Lampiran II (Bidang Usaha Tertentu dan Daerah-daerah Tertentu)

Perindustrian 42 27

Pertanian 4 14

Kelautan & Perikanan - 21

ESDM - 12

Page 14: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

26

PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 2010 (3)

TIMNAS PEPI

KEBIJAKAN DI BIDANG KESEHATAN

Telah diterbitkan Keputusan Presiden No. 28 Tahun 2010 tentang Perubahan Keduan AtasKeputusan Presiden No. 3 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor danPeningkatan Investasi.

Timnas PEPI dengan Ketua Presiden RI dan Ketua Harian Menko Perekonomian:

memperluas keterlibatan Kementerian/Non Kementerian dari 19 menjadi 26Menteri/Kepala Lembaga Non Kementerian,

melakukan penyederhanaan dari 4 Kelompok Kerja (Pokja) menjadi 2 Pokja yaitu: PokjaBidang Peningkatan Ekspor yang diketuai oleh Menteri Perdagangan, dan Pokja BidangPeningkatan Investasi (diketuai oleh Kepala BKPM). Adapun susunan keanggotaan, tugasdan tata kerja Pokja ditetapkan oleh Menko Perekonomian selaku Ketua Harian.

Di dalam DNI, bidang usaha industri farmasi kepemilikan saham asing dibatasi maksimal 75%. Adawacana dari Kementerian Kesehatan bidang usaha ini dibuka untuk asing hingga 100%. Apabila halini akan dilakukan maka Kementerian Kesehatan mengajukan usulan perubahan DNI 2010 kepadaKantor Menko Perekonomian.

27

PENYIKAPAN STRATEGIS

PARADIGMA INVESTASI

INDUSTRI STRATEGIS

SUMBER DAYA

MANUSIA

UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (pro growth – pro job – pro environment –pro poor)

Nasionalisme Ekonomi Keseimbangan antara :

Kepentingan untuk menjaga/menopang Keamanan Nasional Realitas keterbatasan kemampuan usaha nasional vs besarnya kebutuhan investasi untuk

mendorong pembangunan nasional. Tujuan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang

Peran BKPM sebagai koordinator kegiatan penanaman modal di seluruh sektor sesuai dengan amanat UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Berbagai industri kunci yang menjamin ketahanan nasional seperti baja, semen, pupuk, industri kimia dasar, infrastruktur dan migas perlu didorong melalui BUMN dengan: Penguatan struktur permodalan Dukungan fiskal Perbaikan tata kelola perusahaan

Guna menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pengembangan sumber dayamanusia harus dilakukan: PENDIDIKAN: menciptakan angkatan kerja yang berpendidikan dan berkemampuan

tinggi, melalui pendidikan tersier (75 ribu-100 ribu orang PhD sampai dengan 2029) dan pelatihan keterampilan praktis.

KESEHATAN: Memperluas akses terhadap fasilitas kesehatan, serta air bersih dan sanitasi

Page 15: PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC

28

PENYIKAPAN STRATEGIS (lanjutan)

AKSELERASI REALISASI INVESTASI

Persetujuan investasi 2005 – 2010 yang belum terealisasi:PMDN Rp 756,2 triliunPMA US$48,2 miliar

Fasilitasi perizinan dan non perizinan investasi

Mengingat kebutuhan investasi yang tinggi perlu keterbukaan terhadap SMART CAPITAL dariluar negeri : Untuk penciptaan nilai tambah/hilirisasi Transfer teknologi dan peningkatan kemampuan tenaga kerja lokal Perluasan jaringan secara internasional

Tata ruang hal yang mendukung kebutuhan investasi : Untuk keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah dan kegiatan antar sektor

Pada 2010 “Pemerintah telah menyelesaian Peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk 14 Provinsi”

SMART CAPITAL

TATA RUANG

TERIMA KASIH