penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular

33
HANNA MARGARETH 08-058

Upload: julitamelisa

Post on 26-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

salah satu tujuan puskesmas

TRANSCRIPT

Page 1: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

HANNA MARGARETH08-058

Page 2: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

CARA PENULARAN PENYAKIT

1. Udara 2. Sentuhan kulit3. Fecal-oral4. Serangga (vektor)5. Gigitan binatang

Page 3: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PENYELENGGARAAN P2M

Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi danpenanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Polio Pencegahan & Pemberantasan Penyakit TB Paru Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Malaria Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Kusta Pencegahan & Pemberantasan Penyakit ISPA Pencegahan & Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS Pencegahan & Pemberantasan Penyakit DBD Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Diare Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Filariasis

Page 4: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi Dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Tujuan surveilans:1.Menentukan data dasar/besarnya

masalah kesehatan2.Memantau atau mengetahui

kecenderungan penyakit3.Mengidentifikasi adanya kejadian luar

biasa4.Membuat rencana, pemantauan,

penilaian atau evaluasi program kesehatan.

Page 5: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

LANGKAH-LANGKAH PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit

2. Melaporkan penyakit menular

3. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk

4. Tindakan permulaan untuk menahan penjalaran penyakit

5. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi

6. Pengebalan (imunisasi)

7. Pemberantasan vektor (pembawa penyakit)

8. Pendidikan kesehatan

Page 6: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

JENIS PENYAKIT

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.

Page 7: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA TENTANG PENYAKIT

Penderita yang datang ke puskesmas untuk berobat

Laporan kelahiran dan kematian Laporan dari petugas kesehatan ynag bekerja

di lapangan tentang adanya penyakit yang bertambah dalam suatu daerah

Laporan dari petugas lapangan atau lurah desa tentang bertambahnya kematian di suatu daerah

Laporan tentang adanya kenaikan kematian binatang

Page 8: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

2. MELAPORKAN ADANYA PENYAKIT MENULAR

Laporkan dalam 24 jama.kasus-kasus baru penyakit menular

potensial wabahb.KLB (kenaikan mortalitas dan

morbiditas suatu daerah) Laporan Mingguan Laporan Bulanan

Page 9: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

3. PENYELIDIKAN LAPANGAN

Ada 4 tindakan penting yaitu 1.Verifikasi laporan tentang morbiditas dan

mortalitas di suatu daerah2.Contoh-contoh yang tepat diambil untuk

pemeriksaan lebih lanjut ke dinas kesehatan (mis : dahak, darah, dll)

3. jika laporan tersebut benar maka dilakukan :

a.Mencari kasus-kasus lain di daerah tersebutb.Berusaha mencari sumber infeksi

Page 10: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

LANGKAH PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIa. Konfirmasi/ menegakkan diagnosa

b. Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan

c. Hubungan adanya letusan/wabah

d. Rumuskan suatu hipotesa sementara

e. Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan

f. Tes hipotesa dan rumuskan kesimpulan

g. Lakukan tindakan penanggulangan

h. Laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut

Page 11: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

4. TINDAKAN PERTAMA UNTUK MEMBATASI PENYEBARAN PENYAKIT

Dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui data-data yang diperoleh dari puskesmas

Page 12: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

5. PENGOBATAN PENDERITA

Pengobatan harus dilakukan sesegera mungkin di instansi kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit

Pengobatan harus sesuai dengan program pengobatan yang tidak terputus-putus hingga tidak lagi menjadi sumber infeksi

Page 13: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

6. IMUNISASI

Tujuan kegiatan imunisasi:

1. Memberikan kekebalanpada bayi, anak dan ibu hamil dengan maksud menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dariPD3I.2. Tercapainya Universal Child Immunization yaitu tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap > 80% (1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosois Polio,1 dosis Campak dan 3 dosis Hepatitis B sebelum anak berusia 1 tahun).3. Tercapainya Eliminasi Tetanus Neonatorum (insiden < 1 per 10.000 KH). 4. Tercapainya Eradikasi Poliomyelitis di seluruh Indonesia. 5. tercapainya reduksi Campak sebesar 90% dibandingkan sebelum program imunisasi dilakukan.

Page 14: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

7. PEMBERANTASAN VEKTOR

Mewaspadai hewan-hewan yang menjadi vektor

Pelaksanaan PSN Membersihkan lingkungan Menjaga kebersihan makanan

Page 15: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

8. PENYULUHAN KESEHATAN

Usaha pendidikan kesehatan harus dijalankan oleh petugas-petugas kesehatan

Tiap kesempatan digunakan untuk memberi pengertian kepada pemimpin-pemimpin masyarakat agar sosialisasi pemberantasan penyakit menular lebih efektif

Page 16: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

KEJADIAN LUAR BIASA

Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu.

Page 17: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

KRITERIA KERJA KLB

Timbulnya suatu penyakit/menular yang

sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.

Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus

menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut

menurut jenis penyakitnya.

Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2

kali atau lebih dibandingkan dengan periode

sebelumnya.

Page 18: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

KRITERIA KERJA KLB (2)

Jumlah penderita baru dalam satu bulan

menunjukkan kenaikkan dua kali lipat atau lebih

bila dibandingkan dengan angka rata-rata

perbulan dalam tahun sebelumnya.

Angka rata-rata per bulan selama satu tahun

menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih

dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari

tahun sebelumnya.

Page 19: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

JENIS PENYAKIT MENULAR

Penyakit karantina atau wabah (UU No.1 dan 2 tahun 1962): Kolera, Pes, Demam kuning, Deman bolak-balik, Tifus Bercak Wabah, Poliomielitis dan Difteri).

Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi: DBD, Diare, Campak, Pertusis dan Rabies, Avian Influenza, HIV/AIDS.

Penyakit menular dengan potensi wabah rendah: malaria, meningitis, frambusia, keracunan, influenza, ensefalitis, antraks, tetanus neonatorum dan tifus abdominalis.

Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : kecacingan, lepra, TBC, Sifilis, Gonore dan Filariasis.

Page 20: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB

Penyelidikan epidemiologi KLB yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk memastikan adanya penderita penyakit yang dapat menimbulkan KLB, mengenai sifat-sifat penyebabnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dan penyebarluasannya.

Tujuan Penyelidikan Epidemiologi KLB adalah untuk menentukan jenis penyakit yang menimbulkan KLB dan cara-cara mencegah meluasnya daerah/populasi yang terkena dan caracara pemberantasannya.

Page 21: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PEMBERANTASAN DBD3 M Plus cara : Menguras seminggu sekali. Menutup rapat Mengubur semua barang-barang bekas Plus tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan

nyamuk.• Menaburkan bubuk Temephos (abate) atau Altosid 2 – 3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosid untuk 100 liter air. Abate dapat diperoleh/dibeli di puskesmas atau di apotik.• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.• Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk • Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.• Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.

Page 22: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PEMBERANTASAN CAMPAKWHO mencanangkan beberapa

tahapan dalam upaya pemberantasan campak, dengan tekanan strategi yang berbeda-beda pada setiap tahap yaitu :

Tahap ReduksiTahap EliminasiTahap Eradikasi

Page 23: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Tahap Reduksia.Tahap pengendalian campakPada tahap ini ditandai dengan upaya peningkatan cakupan imunisasi campak rutin dan upaya imunisasi tambahan di daerah dengan morbiditas campak yang tinggi. Daerah-daerah ini masih merupakan daerah endemis campak, tetapi telah terjadi penurunan insiden dan kematian, dengan pola epidemiologi kasus campak menunjukkan 2 puncak setiap tahun.

b.Tahap Pencegahan KLBCakupan imunisasi dapat dipertahankan tinggi > 80% dan merata, terjadi penurunan tajam kasus dan kematian, insiden campak telah bergeser kepada umur yang lebih tua, dengan interval KLB antara 4-8 tahun.

Page 24: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Tahap EliminasiCakupan imunisasi sangat tinggi > 95% dan daerah-daerah dengan cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya. Kasus campak sudah jarang dan KLB hampir tidak pernah terjadi.Anak-anak yang dicurigai rentan (tidak terlindung) harus diselidiki dan diberikan imuniasi campak.

Tahap Eradikasi.Cakupan imunisasi sangat tinggi dan merata, serta kasus campak sudah tidak ditemukan. Transmisi virus campak sudah dapat diputuskan, dan negara-negara di dunia sudah memasuki tahap eliminasi.

Page 25: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Peran Puskesmas dalam Penanggulangan KLB Campak:1. Setiap kasus campak yang datang ke Puskesmas, harus dicatat dalam formulirC1, laporkan setiap bulan ke Kabupaten.2. Setelah itu tanyakan apakah ada anak lain di sekitar penderita yangmempunyai penyakit dengan gejala yang sama, bila ada, lakukan pelacakan.3. Bila terdapat lebih dari 5 penderita dalam 4 minggu berturut-turut mengelompokkan secara epidemiologis di wilayah puskesmas, lakukan penyelidikan KLB menggunakan formulir C1 dan C2.

Page 26: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PENGAWASAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR

Pokok Persoalan dan Tantangan: Pemerintah Indonesia telah mengubah

sistem pemerintahannya menjadi sistem desentralisasi yang membahayakan sistem pengawasan Penyakit Menular.

Sasaran: Memperkuat pengawasan penyakit yang

menular melalui hubungan seksual (STI). Memperkuat pengawasan HIV.

Page 27: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PENYAKIT MENULARPokok Persoalan dan Tantangan: Infeksi Filariasis dan penularannya selalu

terdapat di banyak daerah tanpa kegiatan pengawasan yang cukup.

Infeksi Dengue dan komplikasinya seperti demam berdarah terus meningkat di daerah kota dan pinggir kota dengan meningkatnya angka kesakitan namun menurunnya angka kematian yang menjanjikan. Partisipasi dan jaringan masyarakat diperlukan untuk memulai pengawasan dari penularan dengue (terutama di perkotaan) dan filariasis (terutama di pedesaan).

Page 28: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Leptospirosis tetap menjadi hal yang serius meskipun tidak ada laporan yang mengancam. Rabies dan Japanese Encephalitis adalah masalah utama yang memerlukan dukungan dari sistem pemerintahan untuk memperkuat pengawasan dan vaksin pencegahan.

Frambesia dan kusta adalah penyakit menular yang dapat diobati, namun dengan penularan utama yang terjadi di daerah yang miskin, terpencil, kurang pelayanannya, diperlukan kesadaran yang ditingkatkan dan dukungan dari pemerintah setempat, dan juga tingkat daerah. Helminthiasis yang sangat umum dan sangat endemis dengan pengaruh kesehatan yang kronik yang dapat secara luas ditingkatkan melalui pemberantasan cacing yang berulang-ulang secara masal, yang harus dikoordinasikan dengan perawatan ELF dimanapun memungkinkan.

Page 29: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Sasaran: Meningkatkan dan mempertahankan

kualitas dari komponen-komponen terpilih dan bidang-bidang yang termasuk dalam program nasional untuk mencegah, mengawasi, dan menghapuskan penyakit-penyakit yang ditargetkan, termasuk ELF, partisipasi dan jaringan masyarakat untuk pengawasan dengue dan arbovirus lainnya, anti-helminthiasis deworming, leptospirosis, rabies, dan kusta.

Page 30: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PEMBERANTASAN MALARIAPokok Persoalan dan Tantangan: Malaria tetap menjadi salah satu penyakit menular yang

utama di sebagian besar daerah di Indonesia. Ancaman yang muncul kembali telah terjadi di daerah-daerah pengawasan efektif sebelumnya. Angka kesakitan dan kematian Malaria secara bermakna mempengaruhi bagian-bagian yang lebih miskin di negara. Sebuah rencana pembangunan telah dikembangkan, bersama dengan meningkatnya pendanaan yang baru-baru ini disetujui melalui Global Fund untuk AIDS, TB dan Malaria, namun pelaksanaanya belum dimulai. Kini desentralisasi sedang berjalan yang memerintahkan pelaksanaan tanggung jawab di tingkat daerah dan propinsi. Unit Malaria di DepKes meneruskan kebutuhan untuk memperkuat fungsinya sebagai koordinator dari "Gebrak Malaria" dan GFATM. Kebijakan perawatan obat-obatan perlu terus diawasi dengan timbulnya kembali pola resistansi.

Page 31: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Sasaran:Meningkatkan dan memelihara kualitas dari komponen-komponen terpilih dan daerah-daerah yang terjangkau oleh rencana kerjasama "Gebrak Malaria" untuk dilaksanakan dibawah GFATM dan sumber donatur lainnya.

Page 32: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PROGRAM PEMBERANTASAN TUBERCULOSISPokok Persoalan dan Tantangan: Indonesia telah mengembangkan dan memulai

penerapan rencana pembangunan lima tahun untuk pemberantasan TB (2002-2006). Telah ada peningkatan marginal dalam kasus tingkat deteksi selama dua tahun terakhir hanya karena Pusat Kesehatan telah melaksanakan DOTS. Untuk memperbaiki hal ini, Badan Swasta dan Tempat Kesehatan Masyarakat lainnya harus terlibat dalam pelaksanaan DOTS. Kualitas pelaksanaan DOTS, terutama sistem pencatatan dan pelaporan, pada saat ini mengalami beberapa kekurangan yang perlu diatasi dengan memperkuat dan meluruskan kegiatan DOTS di tingkat pusat, propinsi dan daerah. Agar dapat menyediakan dukungan teknis yang berkesinambungan untuk mengatasi hal ini, maka penting untuk memperkuat dukungan teknis dalam negeri dengan menambah staf di tingkat nasional dan lapangan.

Page 33: PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Sasaran: Memperbaiki pelaksanaan pelayanan

DOTS di seluruh negeri dengan membentuk kemitraan yang efektif dengan provider kesehatan di sektor lain (publik-gabungan publik & publik - gabungan swasta), dan penyediaan dukungan teknis yang berkesinambungan.