penyakit tropis dengan gejala demam demam

11
Penyakit-penyakit tropik yang menimbulkan dengan demam 1. Demam berdarah dengue Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue / DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi demam, nyeri otot dan / nyeri sendi yang diertai leukopenia, ruam, limfadenopati, tromboitopenia dan diatesis hemoragik. Etiologi Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus flavivirus, keluarga flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 4x106 Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue. Keempat serotype ditemukan dengan DEN-3 merupakan serotype terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotipe dengue dengue dengan flavivirus lain seperti yellow fever, japanese encehphalitis dan west nile virus. Dalam laboratorium virus dengue dapat bereplikasi pada hewan mamalia seperti tikus, kelinci, anjing, kelelawar dan primate. Survei evidemiologi pada hewan ternak didapatkan antibodi terhadap virus dengue pada hewan kuda, sapi dan babi. Penelitian pada arthropoda menunjukkan virus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genus aedes (stegomya) dan toxorhynchites. Gambaran klinis Manifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat simptomatik, atau dapat berupa demam yang tidak

Upload: miftah-rizqi

Post on 07-Feb-2016

84 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

semoga membantu pembaca

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

Penyakit-penyakit tropik yang menimbulkan dengan demam

1. Demam berdarah dengue

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue / DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi demam, nyeri otot dan / nyeri sendi yang diertai leukopenia, ruam, limfadenopati, tromboitopenia dan diatesis hemoragik.

Etiologi

Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus flavivirus, keluarga flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 4x106

Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue. Keempat serotype ditemukan dengan DEN-3 merupakan serotype terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotipe dengue dengue dengan flavivirus lain seperti yellow fever, japanese encehphalitis dan west nile virus.

Dalam laboratorium virus dengue dapat bereplikasi pada hewan mamalia seperti tikus, kelinci, anjing, kelelawar dan primate. Survei evidemiologi pada hewan ternak didapatkan antibodi terhadap virus dengue pada hewan kuda, sapi dan babi. Penelitian pada arthropoda menunjukkan virus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genus aedes (stegomya) dan toxorhynchites.

Gambaran klinis

Manifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat simptomatik, atau dapat berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue atau ssindrom syok dengue(SSD).

Pada umumnya pasien mengalami fase demam selama 2-7 hari, yang diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari. Pada waktu fase ini pasien sudah tak demam, akan tetapi mempunyai resiko untuk renjatan jika tidak mendapat pengobatan adekuat.

2. Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia

Page 2: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

dan splenomegali. Dapat berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat. Sejenis infeksi parasit yang menyerupai malaria ialah infeksi babiosa yang menyebabkan babiosis.

Etiologi

Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptil dan manusia. Termasuk genus plasmodium dari famili plasmodidae.

Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati dan eritrosit. Pembiakan aseksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anophles betina. Secara keseluruhan ada lebih dari 100 plasmodium yang menginfeksi binatang ( 82 pada jenis burung dan reptil dan 22 pada binatang primata).

Gejala klinis

Manifestasi klinis malaria tergantung pada imunitas penderntung pada imunitas penderita,tingginya transmisi infeksi malaria. Berat/ ringannya infeksi dipengaruhi oleh jenis plasmodium (p. Falciparum sering memberikan komplikasi), daerah asal infeksi (pola resistensi terhadap pengobatan), umur (usia lanjut dan bayi sering lebih berat) ada dugaan konstitusi genetik, keadaan kesehatan dan nutrisi, komoprofilaktis dan pengobatan sebelumnya.

3. Demam kuning (yellow fever)

Demam kuning (yellow fever) adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus yellow fever, kata “kuning” diambi dari beberapa keadaan pasiennya yang menjadi ikterik. Penyakit ini dikenal pertama kali saat terjadi wabah pada tahun 1648 di daerah yang dinamakan dunia baru.

Virus yellow diyakini berasal dari afrika dan menyevar ke dunia baru melalui kapal-kapal dagang pengangkut budak belian. Vektor penyakit ini adalah nyamuk aedes aegypti.

Etiologi

Virus yellow termasuk genus flavivirus, famili flaviviridae. Virus ini suatu virus RNA untai tunggal dan positive sense. Virionnya berbentuk sferis dan memiliki pembungkus (envelope), berukuran antara 35-45 nm, dan genomnya terdiri atas 10.862 nukleotida. Pembungkus dua lapis lipid (lipid bilayer envelope) ini

Page 3: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

mengandung protein matriks (M) dan protein pembungkus (E). Memiliki juga tiga struktur C, M, dan E serta beberapa protein nonstruktur NS.

Virus ini dapat diinaktivasi dengan kloroform, ether dan sinar ultraviolet sedangkan pada suhu 4®C tahan satu bulan dalam keadaan baku kering dapat tahan bertahun-tahun. Terdapat perbedaan genotipe antara isolt yang diperoleh dari afrika dan amerika selatan. Ada dua genotipe yang bersirkulasi di afrika dan satu atau dua di amerika selatan.

Gambaran klinis

Yellow fever klasik merupakan penyakit bifasik ada 3 stadium yaitu infeksi, remisi dan intoksinasi. Gambaran klinisnya bisa berupa infeksi subklinis, infeksi mirip influenza atau pada 15-25% kasus dapat terjadi fulminan dan meyebabkan kematian dalam beberapa hari.

Setelah masa inkubasi selama 3-6 hari timbul demam secara mendadak dan menggigil diikuti sakit kepala, sakit punggung, myalgia,nausea, dan muntah. Bisa juga dijumpai muka dan konyungtiva merah tanda faget dan bradikardi relatif.

Setelah 3-4 hari, gejala demam menghilang selama beberapa jam sampai satu atau dua hari dan hanya berulang pada pasien yang berkembang menjadi intoksinasi fulminan.

Tipe demam adalah bifasik. Fase demam pertama berhubungan dengan fase akut penyakit dan disertai bradikardi relatif. Selanjutnya demam menurun yang berhubungan dengan fase remisi serta meningkat lagi dan fase memberat pada fase intoksinasi.

Penyakit berkembang menjadi demam berdarah multisistem ditandai dengan badan menjadi kuning, disfungsi renal dan manifestas perdarahan dapat menyebabkan hipotensi bahkan terjadi renjatan yang fatal. Perdarahan mukosa, perdarahan pada luka bekas jarum suntik, perdarahan gastrointestinal dapat hebat sebagai akibat sintesis faktor pembekuan oleh sel hati menurun, disfungsi platelet dan koagulasi intravaskular diseminata (KID)

4. Influenza burung (avian influenza)

Influenza burung atau avian influenza merupakan penyakit infeksi akibat virus influenza tipe A yang biasa mengenai unggas. Virus influenza sendiri termasuk

Page 4: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

mengenai unggas. Virus influenza sendiri termasuk dalam famili orthomyxoviruses yang terdiri dari 3 tipe yaitu A, B, dan C. Influenza tipe B dan C dapat menyebabkan penyakit pada manusia dengan gejala yang ringan dan tidak fatal sehingga tidak terlalu menjadi masalah. Virus influenza tipe A dibedakan menjadi banyak subtipe berdasarkan petanda berupa tonjolan protein pada permukaan sel virus. Ada 2 protein petanda virus influenza A yaitu protein hemaglutinin dilambangkan dengan H dan protein neuraminidase dilambangkan dengan N. Ada 15 macam proein H, H1-H15. Sedangkan N terdiri dari 9 macam. N1-N9. Kombinasi dari kedua protein ini bisa menghasilkan banyak sekali varian subtype dari virus influenza tipe A

Semua subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi burung unggas yang merupakan pejamu alaminya, sehingga viru influenza tipe A disebut juga sebagai influenza burung atau avian influenza. Di lain pihak tidak semua subtipe virus influenza tipe A menyerang manusia. Subtipe yang lazim juga dijump ai pada manusia adalah dari kelompok H1,H2,H3 serta N1 dan N2 dan disebut sebagai human influenza. Penyebab kehebohan avian influenza influenza atau flu burung ini adalah virus influenza A subtipe H5N1 yang secara ringkas disebut H5N1. Untuk selanjutnya yang dimaksud virus avian influenza adalah virus A (H5N1) ini. Virus avian influenza ini digolongkan dalam highly pathogenic avian influenza (HPAI).

Manifestasi klinis

Masa inkubasi avian influenza sangat pendek yaitu 3 hari, dengan rentang 2-4. Manifestasi klinik influenza secara umum sama dengan ILI (influenza like illness), yaitu batuk, pilek, demam. Demam biasanya cukup tinggi yaitu >38®C. Gejala lain berupa sefalgia, nyeri tenggorokan, myalgia dan malaise.

Adapun keluhan gastrointestinal berupa diare dan keluhan lain berupa konyungtivitis. Kelainan foto toraks bisa berupa infiltrat bilateral luas infiltrat difus, multilokal, atau tersebar. Atau berupa kolaps lobar.

5. Severe acute respiratory syndrome (SARS)

Severe acure respiratory sindrom (SARS) adalah penyakit infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh virus corona dengan sekumpulan gejala klinis yang berat. Sars berpotensi untuk menyebar dengan sangat cepat sehingga menimbulkan implikasi yang besar bagi para tenaga kesehatan

etiologi

penyebab sars berupa infeksi yang sudah berhasil diketahui berupa infeksi virus yang tergolong ke dalam genus coronavirus (CoV). Biasanya tidak bersifat stabil

Page 5: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

pada lingkungan. Namun virus ini mampu bertahan sampai berhari-hari pada suhu kamar. Virus ini juga mampu mempertahankan viabilitasnya dengan baik bila masih berada di dalam feses.

Genus coronavirus berasal dari ordo nodovirales, yaitu golongan virus yang memiliki selubung kapsul dan genom RNA rantai tunggal, berdasarkan studi genetik dan antigenisitas, CoV terbagi ke dalam 3 kelompok besar yaitu 1) kelompok 1 human CoV 229E dan porcine transsmissible gastroenteritis virus. 2) kelompok 2, human CoV OC34, bonive corona virus, mice hepatis virus. 3) kelompok 3, virus bronkhitis infeksiosa

Manifetasi klinis

SARS memiliki masa inkubasi antara 1-14 hari dengan rata-rata waktu sekitar 4 hari. Gejala predromal SARS dimulai dari gejala infeksi sistemik yang tidak spesifik seperti demam, myalgia, menggigil dan rasa kau-kaku di tubuh, batuk non-produktif, nyeri kepala dan pusing. Dengan demam dengan suhu tubuh >38 C termasuk dalam definisi definisi kasus awal. Meskipun demikian tidak semua pasien SARS menunjukkan gejala demam. Misalnya pada pasien-pasien lanjut usia, demam mungkin menjadi gejala yang tidak menonjol.igil dan kaku-kaku di tubuh.

Demam tinggi yang naik turun seringkali berhubungan dengan rasa menggigil dan kaku-kaku di tubuh. Selain itu pasien juga sering merasa sangat lelas disertai dengan nyeri otot yang dirasakan disekujur tubuh. Pada beberapa kasusu, demam menghilang sendirinya pada hari ke 4-7, tetapi ini tidk mengindikasikan adanya perbaikan dari gejala-gejala yang ada. Kenaikan ulang suhu tubuh dan perburukan dari gejala-gejala penyakit seringkali muncul pada minggu ke 2.

6. Demam tifoid

Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalam UU no tahun 1962 tentang wabah. Kelompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah.

Gambaran klinis

Masa tunas demam tifoid berlangsing antara 10-14 hari. Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam, nyeri kepala,pusing, mual, muntah, diare, tidak enak perut,batuk dan epistaksis. Sifat demam meningkat

Page 6: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

perlahan-lahan terutama pada sore hingga malam hari, bradikardia,lidah berselaput (kotor ditengah , tepi dan ujung merah).

7. Leptospirosis

Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oelh mikro organism leptospia interograns tanpa memandang bentuk spesifik serotypenya penyakit ini dikenal dengan berbagai nama seperti mud fever,slime fever, swamp fever, autumnal fever,infectious jaundice, field fever,cane fever dll

Leptospirosis seringkali luput di diagnosa karena gejala klinis tidak spesifik, dan sulit dilakukan konfirmasi diagnosa tanpa uji laboratorium.

Etiologi

Leptospirosis disebabkan oleh genus leptospira, famili treponematacceae, suatu mikroorganism sphirochaeta. Ciri khas organisme ini berbelit, tipis, fleksible panjangnya 5-14 um dengan spiral yang sangat halus, lebarnya 0,1-0,2 um.

Secara sederhana genus leptospira terdiri atas dua spesies : L interrogans yang patogen dan L biflexa yang non patogen/ saprofit.

Gambaran klinis

Sering : demam, menggigil, meningismus,anoreksia, myalgia,konyungtiva, mual muntah, nyeri abdomen,ikterus, ruam kulit.

Jarang :pneumonitis, hemaptoe, delirium,perdarahan, diare, edema,atralgia, gagal ginjal,asites, miokarditis.

8. HIV/AIDS

AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan atau gejala penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat virus HIV yang termasuk famili retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.

Epidemiologi

Penularan HIV / AIDS terjadi akibat melaui cairan tubuh yang mengandung virus HIV yaitu melalui hubungan seksual, baik homoseksual, maupun heteroseksual,

Page 7: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

jarum suntik pada penggunaan narkotika, transfusi komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu kelompok resiko tinggi terhadap HIV/AIDS misalnya penggunaan narkotika, pekerja seks komersil dan pelanggannya serta narapidana.

Gejala klinis

Gejala yang terjadi adalah demam, nyeri menelan,pembengkakan kelenjar gerah bening,ruam, diare, atau batuk

9. Rabies

Rabies adalah penyakit infeksi akut susunan saraf pusat pada manusia dan mamalia yang berakibat fatal. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang termasuk genus lyssa-virus, famili rhabdoviridae dan menginfeksi manusia melalui sekret yang terinfeksi pada gigitan binatang.

Etiologi

Virus rabia merupakan prototipe dari genus lyssa-virus dari famili rhabdoviridae. Dari genus lyssa-virus ada 11 jenis virus yang secara antigenik mirip virus rabies dan yang meninfeksi manusia adalah virus rabies, mokola duvenhage dan europian bat lyssa-virus. Virus rabies termasuk golongan RNA.virus berbentuk peluru dengan ukuran 180 x 75 nm.selubung virus terdiri dari lipid, protein matriks dan glokoprotein. Virus rabies inaktif dalam pemanasan ;pada temperatur 56 C waktu paruh kurang dari 1 menit dan pada kondisi lembab 37C dapat bertahan beberapa jam. Virus juga akan mati dengan deteren, sabun, etanol 45 % solusi jodium. Virus rabies ada 6 genotipe, rabies genotipe 1, mokola genotipe 3, duvenhage genotipe 4, dan european bat lyssa virus genotipe 5 & 6

Gejala klinis

Nyeri pada luka gigitan, demam, malaise, anoreksia, mual, muntah, nyeri kepala, letargi,ansietas, depresi

Page 8: Penyakit tropis dengan gejala demam demam

10. Difteri

Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang terjadi secara lokal pada mukosa saluran pernafasa atau kulit yang disebabkan basil gram positif, yang diikuti gejala-gejala umum yang ditimbulkan oleh eksotoksin yang diproduksi oleh basil ini.

Etiologi

Penyebab penyakit difteri adalah corynebacterium dyptheriae. Yang disebut juga klebs-loeffler. Basil ini termasuk basil gram positif, pleomorfik, tersusun berpasangan, tidak bergerak, tidak membentuk spora, aerobik dan dapat memproduksi eksotoksin.

Gejala klinis

Demam tidak tinngi, kerongkongan sakit, perasaan tidak enak, mual, muntah, lesu, sakit kepala, rinorea, lendir bercampyr darah