penyakit neuromulkus fix..lanjutan
DESCRIPTION
lanjutanTRANSCRIPT
Sub pokok bahasan
Carpal tunnel syndrome (2)
Myasthenia gravis (31)
Muscular gravis (31)
Bell’s palsy (57)
CARPAL TUNNELSYNDROME
N. medianus
N. ulnaris
N. radialis
ENTRAPMENT N. MEDIANUS
LESI: TES:
Supra Condiler Proc. - Tinel Tes
Protanur Teres Sindrom - Phalen Tes Pencuci
Tenis ElBow Sindrom PARESE:
Carpal Tunnel Sindrom - Pronasi
- Oposisi 1
SIKAP
- Atropi Tenar - Flexor Digit
- Oath Hand, Benedict Hand - Flexor Policis
-Sikap Sumpah - Flexor Carpirad
-SENSORIS
-3,5 jari nyeri/paraestesi
-dgn Pronasi / Warist Flexi “o” = “Bottle Sign” (-)
Insidens : umur 30-50 th
Wanita : pria = 5 : 1
Faktor resiko:
Hamil, pramenstrual, menopause => perubahan hormonal, retensi
cairan, edema jaringan.
Rheumatoid artritis, gagal ginjal, diabetes mellitus, kegemukan,
hipotiroidisme, infeksi jamur, hipertensi
Trauma pergelangan tangan : gerakan berulang pada penjahit,
tukang ketik, tukang cat, penulis dll.
Penyebab: Trauma, entrapment, inflamasi
TERAPI CTS
1. Istirahat tagan
2.SIkap tangan waktu tidur (Splint)
3.Terapi anti radang (NSAID)
4. Injeksi Kenocarort A 1 cc + Lidocain 1% 1 cc
5.Diuretic
6.Operasi
Prevensi CTS
Hindari trauma (gerakan) berulang pada pergelangan
Gunakan alat dan prosedur yang benar untuk mengurangi injury pada pergelangan tangan
Komplikasi CTS
Kerusakan saraf permanen sehingga keluhan dan gejala menetap (kelemahan tangan, rasa tebal dan kesemutan pada aspek palmar 31/2% jari tangan)
Bila penanganan baik tidak ada komplikasi
Prognosis
Keluhan membaik dengan terapi
Lebih dari 50% memerlukan pembedahan
Pembedahan sering berhasil, namun penyembuhan (kerusakan saraf) memerlukan waktu berbulan-bulan
Kasus Seorang wanita, Ibu rumah tangga 42 tahun, sejak 3 bulan yang lalu kesemutan di jari 1,2,3 dan separuh sisi radial jari 4 tangan kanan, memegang botol kurang kuat, atrofl thenar, Phllen test (+), Tinel test (+)
Diagnosa topis = medianus kanan (Carpal Tunnel syndrome)
Kasus :
seorang wanita 45 tahun,Anamnese : 3 bulan merasa kesemutan jari tangan 4-5 kanan terutama bila tangan fleksi
Pemeriksaan :Kelemahan jr 4-5 dan otot interossei,atrofi otot hypothenarJari menekuk seperti cakar
Kesimpulan : lesi n. ulnaris
PARESE :Flexor Carpi Ulnar SIKAP :Flexor Wrist Ulnar Claw handABD & ADD Jari Jr 1,2 hiperekstensiAtropi Hipothenar Jr 4,5 fleksi Atropi TEST : Interossei, hipotenar Tinel Test Froment Test
SENSORIS :Nyeri 1½ jariParaestesi 1 ½ jari
ENTRAPMENT N. ULNARIS
RADIAL NEUROPATHYLesi : n. radialis Etiologi : trauma, penekanan, Jarang entrapmentLokasi : - Paling sering di spiral groove dari humerus - Dapat juga di axilla (Saturday Night Palsy) - Di lengan bawah (Posterior Interosseus Syndr)SIKAP : Drop HandPARESE : m. Triseps
m. ext.carpi radialis m. Supinator m. Extensor jari-2REFLEK : TPR (Triceps Physiological Reflex) negatif
Neuropati radialis (wrist drop)Keluhan : - wrist drop (tidak mampu pergel / jari2)
- hampir selalu unilateral - tidak nyeri
- rasa tebal tangan, lengan bwh, ibu jari - keluhan menetap sepanjang hari
Onset : - biasanya mendadak, bangun tidur pagi - atau setelah mlm minggu tertidur dengan lengan tergantung di blk kursi (Saturday Night Palsy)
Terapi : Tergantung CausaTrauma : Operatif
MYASTHENIA GRAVIS
( MG )
Aitoimmune Toxic Congenital
Myasthenia gravis Botulism Familial Infantile myastenia*
Lambert-Eaton Myasthenic syndrome
Tick Paralysis End-plate acetytcholinestrase deficiency
Drug-Induced Slow-channel syndrome-
Pesticide Poisoning High-conductance fast-channel syndrome*
Paucity of synaptic vehicles and reduced guantal releasel
Putative abnormality of ACh-AChR International
Autosomal recessive inheritance
Autosomal or X-linked recessive inheritance Autosomal-recessive inheritance suspected
PENDAHULUAN
DEFINISI
Penurunan jumlah reseptor asetilkon (AChR) di
neuromuscular junction (NMJ) yang menimbulkan
gangguan transmisi neuromuscular, menimbulkan
kelelahan dan kelemahan otot.
FREKWENSI
Dapat terjadi pada semua umur
Paling banyak pada dewasa muda dan usia lanjut
Perempuan > Laki-laki
PATOFISIOLOGI
MEKANISME :
Terdapat autoantibodi terhadap AChR yang
mengganggu transmisi neuromuscular (NM), melalui :
- Blok langsung pada reseptor
Antibodi menghambat fungsi reseptor
- Modulasi reseptor
Kecepatan degradasi reseptor
Setelah berikatan dengan autoantibodi ↑
(normal 7 hr, MG 1 hr)
- Komplemen mengandung komponen lytic
PATOLOGI MGCirculating antibody merusak reseptor post sinaptik
pada serabut otot tertentu →gangguan transmisi
neuromuscular
EPIDEMIOLOGI50-1125 kasus / 1.000.000 orang
Terdapat pada semua umur, Jenis congenital (+)
Perempuan umur 10 – 40 th, Laki-laki umur > 40 th
8 – 10 % didapatkan thymoma, MG dg thymoma
progn buruk
KLINIS Otot Skelet→ Lemah-Parese ssdah kerja / aktivitas
↓ ↓
sembuh ssdh siang/sore
istirahat/tidur
Keluhan sering:
- Ptosis - Dysphagia
- Diplopia - Dysphony
- Opthalmoplegia - Dysmimia
- Dyspnoe - Head Drop
- Parese Anggota: - Simetris
- Asimetris >>>
Pencetus Parese:
- Emosi - Udara Panas
- Febris - Vaksinasi
- Menstruasi - Allergi
- Obat-obatan - Kecapaian
Timbul: Pelan-pelan, kadang tiba-tiba
KLASIFIKASI MG (OSSERMAN)
I.Ocular myastheniaII.Mild generalized myasthenia
Perjalanan penyakit lamban, krisis (-), respon thd obat baikIII.Moderate generalized myasthenia
Gejala skeletal dan bulbal berat, krisis (-), respon thd obat kurang baikIV. Acute fulminating myasthenia
Perjalanan peny. Cepat (keluhan krisis pernafs), respon
obat buruk, thymoma (insidens tinggi), kematian tinggiV.Late severe myasthenia
sama dengan III, tetapi perjln dari II, krisis (+), angka kematian tinggi
GRADASI MYASTHENIA GRAVIS
Grade 0 : remisi
Grade 1 : gejala dan keluhan okuler saja
Grade 2: mild generalized, keluhan teratasi dg Mestinon saja
Grade 3: moderate generalized, memerlukan terapi imunosupresi
Grade 4: severe generalized, krisis, perlu ventilator atau bantuan makanan cara mekanik
PEMERIKSAANI. KLINIS 1. Anamnesa→Khas 2. Tes mata : - Lihat atas terus →ptosis
- Melirik kesamping→ diplopia- Melirik kebawah→diplopia- Buka / tutup→Ptosis
3. Tes Lengan : Lurus kedepan 4. Tes tungkai : Angkat lurus 5. Tes suara : Hitung 1 – 100 6. Tes leher : Angkat / tunduk 7. Tes keping es : - Mata ditutup→Dg es 5 -10 menit
Ptosis →sembuh 8. Rangsang listrik (EMG) 9. X-Photo Thorak, PA, Serologis (IgG, AChR, ANA, AMA)
II. TES FARMAKOLOGI:→Anti Ach Esterase
1. PROSTIGMIN = NEOSTIGMIN BROMIDE-0,5 – 1,5- Sub Cutan- Efek samping: - Colic ABD
- Diare - Tx Atropin S- Muntah - 0,5 mg
2. TENSILON = ENDROPHONIUM- 2 mg I.V →30 detik, bila respon (-), lalu
→ 8 mg I.V → amati respon di 30-60 mnt,
selama 4-5 mnt
III. TES IMUNOLOGI : Antibode AChR
MYASTHENIC CRISIS
- Kelemahan otot berat karena jml Ach sangat sedikit.
- Tensilon tes respon (+)
- Tanda dan gejala :
- Nadi frekw↓
- Reflek batuk, muntah (-)
CHOLINERGIC CRISIS
- Kelemahan otot karena Ach berlebihan,overdosis
Ach esterase
- Tensilon tes respon (-)
- Tanda-gejala : mual-muntah, bradikardi-hipotensi,
fasikulasi, diplopi, diare, kram perut
IV. TERAPI MGI. Anti AChE:
1. Prostigmin = Neostigmin Tab : 15 mg
- 15 mg : 4 dd I – 6 dd I
- Dinaikkan Max 180 mg/hr
2. Pyridostigmin = Mestinon Tab: 60 mg
- 4 – 6 dd I
- Dinaikkan 600 – 1500 mg/hr
3. Bila 1 & 2 optimum →Belum normal
+ Ephedrine Tab 25 mg 3 dd I
+ Steroid = Methyl Prednisolon Tab 4 mg
16 – 32 mg Alternate Max 100 mg
+ KCl ; Tab 0,5 mg 3 dd I
II. OPERATION THYMECTOMI
Indikasi :
1. Thymoma
2. General Mg Respon <<
- < 50 tahun
- 6 – 12 Bln Respon (-)
III. IMMUNO SUPRESSIVE
- Azothioprine
- 6 Mercapto Purine
- Cyclo Phosphamida = Endokane
IV. LAIN-LAIN
- Gamma Globulin
- Plasma Pharesis / Exchange
EFEK SAMPINGAN OBAT AChESTERASEAch mempengaruhi reseptor muscarinic dan niscotinic
Muscarinic :- bingung (mental confusion)
- bronchospasme
- berkeringat
- dizzines
Nicotinie ; - fasikulasi
- otot lemah
- lelah
THYMECTOMYAntibodi AChR dibentuk di Thymus, Penyebab
terbentuknya tidak diketahui, tetapi 10-15% menderita
thymorna.
Dg. Tanpa thymoma, AChR antibodi tdp pada 60-70%
Thymectomy remisi komplit 20-40%
Keuntungan :
-Perbaikan kontrol terhadap penyakit
-PEnurunan kebutuhan obat
PLASMAPHERESIS/EXCHANGE
Darah vena pasien centrifugal untuk pemisahan
Palsma dari sel 2 darah sel masuk sirkulasi lagi
Plasma asli dibuang diganti plasma sintesis
Tujuan : membuang antibodi AChR dalam plasma
EFEK SAMPING
Hipotermal, hipovolemik, aritma.
MUSCULAR DYSTROPHYPENGERTIAN
1. Muskular dystrophy adalah myopathy yang diturunkan ditandai dengan : - kelemahan otot dan hilangnta massa otot.
2. Patologi : jumlah serabut otot berkurang, serabut otot yang tersisa tdd berbagai macam ukuran
3. Atropi akibat hilanya massa otot berbeda gambaran patologinya bila dibanding atropi akibat rusaknya saraf atau motor neuron
4. Macam dystrophy : Tipe Duchenne, Fascioscapulohumeral, Lemb-girdle, Myotonic dystrophy
DIAGNOSIS
Klinis
1.Gower sign : kelumpuhan otot proksimal
2.Trendelenburg : wedding gait + lambar lordosis
3.Hipertopi betis, lidah, deltroid, infraspinatus
4.Gangguan intelektual : 20-30% IQ < 75
5.Biopsi otot : Otot necrosis dan degenerasi
6.Darah : LDH, Creatin kinase
TERAPITerapi kausal (-)• Fisiologi• Genetic counseling
Bell’s Palsy = Idiopathic Facial PalsyPendahuluan Definisi : kelumpuhan n,VII akut, penyebab belum diketahui.
Diketahui ; penyakit immun mediated oleh karena virus.
Pathogenesis :Infeksi primer virus herpes simplex, talent didalam
ganglion sensorik spinal dan eranist
Reaktivasi virus, menyeb. Replikasi virus dalam sel
ganglion
Virus menuju ke proksimal dan distal (akson), induksi
respon inflamasi
Hasil;delielinisasi segmentasi => kelumpuhan wajah
KLINIS
Onset mendadak, kelumpuhan sempurna dalam 1-14 hr
Nyeri retroauricula, wajah tebal, epifora, hiperacusis
Sering UNILATERAL, kelemahan kerutdahi, angkat alis, menutup mata, meringis/mencucu
PROGNOSIS
Sembuh sempurna 60-80%
Prognosis baik : umur muda, kelumpuhan ringan, perbaikan dalam hr 10-21, tidak ada peny. Sistemik misal DM
TERAPI
Kontroversi: NSAID, steroid, faradisasi
Neurotropik vitamin.