penyakit jantung kongestif

Upload: rara-muuztmuuztmuccu

Post on 03-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    1/19

    LAPORAN TUTORIAL MODUL IIISESAK NAFAS

    PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    SISTEM KARDIOVASKULER

    DISUSUN OLEH :

    Nama : Achmad Fahri Baharsyah

    No. Stambuk : 11-777-057

    Kelompok : III (Tiga)

    Pembimbing : dr. Ahmad Zaifullah

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

    PALU

    2013

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    2/19

    SKENARIO

    Seorang laki-laki 60 tahun datang ke praktek pribadi dokter umum dengan dyspnoe on

    effort. Keluhan utama dirasakan sejak 3 minggu yang lalu, terutama pada saat berjalan naik

    ke lantai 2 atau berjalan kurang lebih 100 meter. Pasien sering mengalami paroxysmal

    noctura l dyspnoe. Pasien mengaku bahwa gejala tersebut mulai bertambah berat saat

    seminggu terakhir dengan gejala sesak nafas sudah timbul saat melakukan gosok gigi atau

    mandi. Saat ini, pasien mengalami or thopnoedan sesak nafaspun terjadi ketika tidak

    beraktivitas. Sepatunya juga terasa menjadi terlalu kecil.

    Dua tahun yang lalu pasien masuk rumah sakit karena mengalami Infark Miokarddan

    dirawat selama 8 hari. Namun, pasien tidak teratur minum obat karena merasa bosan.

    Pemeriksaan fisik dilakukan dengan data tekanan darah 110/70 mmHg, takikardi

    120x/menit. Pernafasan 32x/menit, dan Jugular Venous Pressuremeningkat. Pada

    auskultasi didapatkan bunyi jantung satu (S1) dan dua (S2) normal tetapi terdengar bunyi

    jantung tiga (S3) gal lopdisertai ronki basah pada kedua lapangan paru.

    Thorax foto : Kardiomegali dengan edema interstial yang terlihat seperti sayap kelelawar

    (bats wing appearance). Hasil EKG pasien adalah i rama sinus takikardi , axis norm al.

    Dokter menyatakan dengan klasi f ikasi fungsion al NYHA (New York Heart Assciation)

    kelas IV. Diberikan obat diuretik dan oba golongan ACE inhibi to r.

    KATA KUNCI

    1. Laki-laki 60 tahun

    2. Dyspnoe on effort

    3. Keluhan dirasaka sejak 3 minggu

    yang lalu

    4. Sesak nafas5. Mengalami orthopnoe

    6. Pembesaran tungkai

    7. Sesak ketika tidak beraktivitas

    8. Riwayat Infark Miokard

    9. Tidak teratur minum obat

    10. Tekanan darah : 110/70 mmHg

    11. Takikardi : 120x/menit

    12. Pernafasan : 32x/menit

    13. Jugularis venous pressure

    meningkat

    14. S3 gallop dan ronki basah padakedua lapangan paru

    15. Cardiomegali

    16. Edema interstisial

    17. Irama sinus takikardi

    18. Axis normal

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    3/19

    PERTANYAAN

    1. Bagaimana patomekanisme gallop?

    2. Bagaimana patomekanisme dyspnoe on effort?

    3. Bagaimana mekanisme udem interstisial?4. Bagaimana patofisiologi dari ronki basah?

    5. Jelaskan bagaimana patomekanisme dari proxysmal noctural dyspnoe?

    6. Apa hubungan sesak nafas dengan riwayat keluarga infark miokard?

    7. Bagaimana penanganan awal pada dokter umum pada skenario?

    8. Bagaimana mekanisme jugular venous pressure?

    9. Jelaskan bagaimana mekanisme orthopnoe?

    10. Bagaimana mekanisme udem ekstremitas?

    11. Mengapa gejala semakin lama semakin berat?

    12. Mengapa pada foto thorax terlihat seperti sayap kelelawar?

    13. Mengapa sesak pada saat tidak beraktivitas?

    14. DD?

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    4/19

    PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    1. Anatomi Jantung

    Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga

    dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ukuran jantung lebih

    kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.16

    Gambar 1. Anatomi Jantung Manusia

    Jantung mempunyai empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan

    ventrikel kiri. Atrium adalah ruangan sebelah atas jantung dan berdinding tipis, sedangkan

    ventrikel adalah ruangan sebelah bawah jantung. dan mempunyai dinding lebih tebal karena

    harus memompa darah ke seluruh tubuh.17

    Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh

    tubuh. Atrium kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    5/19

    mengalirkan darah tersebut ke paru-paru. Ventrikel kanan berfungsi menerima darah dari

    atrium kanan dan memompakannya ke paru-paru.ventrikel kiri berfungsi untuk

    memompakan darah yang kaya oksigen keseluruh tubuh.18

    Jantung juga terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan terluar yang merupakan selaput

    pembungkus disebut epikardium, lapisan tengah merupakan lapisan inti dari jantung terdiri

    dari otot-otot jantung disebut miokardium dan lapisan terluar yang terdiri jaringan endotel

    disebut endokardium.18

    2. Siklus Jantung

    Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran

    darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu kontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik).

    Sistolik merupakan sepertiga dari siklus jantung. Kontraksi dari ke-2 atrium terjadi secara

    serentak yang disebut sistolik atrial dan relaksasinya disebut diastolik atrial. Lama kontraksi

    ventrikel 0,3 detik dan tahap relaksasinya selama 0,5 detik. Kontraksi kedua atrium

    pendek,sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Daya dorong ventrikel kiri

    harus lebih kuat karena harus mendorong darah keseluruh tubuh untuk mempertahankan

    tekanan darah sistemik. Meskipun ventrikel kanan juga memompakan darah yang sama tapi

    tugasnya hanya mengalirkan darah ke sekitar paru-paru ketika tekanannya lebih rendah.

    3. Curah jantung

    Curah jantung merupakan volume darah yang di pompa tiap ventrikel per menit.

    Pada keadaan normal (fisiologis) jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kanan dan

    ventrikel kiri sama besarnya. Bila tidak demikian akan terjadi penimbunan darah di tempat

    tertentu. Jumlah darah yang dipompakan pada setiap kali sistolik disebut volume sekuncup.

    Dengan demikian curah jantung = volume sekuncup x frekuensi denyut jantung per menit.16

    Umumnya pada tiap sistolik ventrikel tidak terjadi pengosongan total ventrikel, hanya

    sebagian dari isi ventrikel yang dikeluarkan. Jumlah darah yang tertinggal ini dinamakan

    volume residu. Besar curah jantung seseorang tidak selalu sama, bergantung pada

    keaktifan tubuhnya. Curah jantung orang dewasa pada keadaan istirahat lebih kurang 5 liter

    dan dapat meningkat atau menurun dalam berbagai keadaan.18

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    6/19

    4. Denyut Jantung dan Daya pompa Jantung

    Pada saat jantung normal dalam keadaan istirahat, maka pengaruh sistem

    parasimpatis dominan dalam mempertahankan kecepatan denyut jantung sekitar 60 hingga

    80 denyut per menit. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh

    pekerjaan, tekanan darah, emosi, cara hidup dan umur. Pada waktu banyak pergerakan,

    kebutuhan oksigen (O2) meningkat dan pengeluaran karbondioksida (CO

    2) juga meningkat

    sehingga kecepatan jantung bisa mencapai 150 x/ menit dengan daya pompa 20-25

    liter/menit.16

    Pada keadaan normal jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kanan dan

    ventrikel kiri sama sehingga tidak teradi penimbunan. Apabila pengembalian dari vena tidak

    seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-

    vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik dalam

    jangka waktu lama, bisa menjadi edema.

    Definisi Gagal Jantung Kongesti

    Gagal jantung adalah keadaan fatofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak

    mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Gangguan fungsi jantung

    ditinjau dari efek-efeknya terhadap perubahan 3 penentu utama dari fungsi miokardium yaitu

    freeload (beban awal) yaitu derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian

    ventrikel atau diastolik. Afterload (beban akhir) yaitu besarnya tegangan dinding ventrikel

    yag harus dicapai selama sistol untuk memompa darah. Kontraktilitas miokardium yaitu

    perubahan kekuatan kontraksi.19

    Epidemiologi Gagal Jantung Kongestif

    Di Amerika serikat gagal jantung merupakan penyakit yang cepat pertumbuhnnya.

    Pada tahun 2006, prevalensi gagal jantung di Amerika Serikat sebesar 2,6 % dimana 3,1%

    pada laki-laki dan 2,1% pada perempuan.8

    Di Eropa (2005) prevalensi gagal jantung sebesar 2-2,5% pada semua umur, dan

    pada usia diatas 80 tahun prevalensi gagal jantung >10%.

    Di London (1999) sekitar 1,3 per 1.000 penduduk pada semua umur mengalami

    gagal jantung dan 7,4 per 1.000 penduduk pada usia 75 keatas.11

    Di Wales (2008), insidens

    gagal jantung pada laki-laki sebesar 10 per 1.000 pada usia 45-54 tahun, 20 per 1.000 pada

    usia 55-64 tahun, 40 per 1.000 pada usia 65-74 tahun, 90 per 1.000 pada usia > 75 tahun

    dan pada semua umur yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 20 per 1.000 orang. Insidensgagal jantung pada perempuan 10 per 1.000 pada usia 55-64 tahun, 20 per 1.000 pada usia

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    7/19

    65-74 tahun, 60 per 1.000 pada usia > 75 tahun dan pada semua umur yang berjenis

    kelamin perempuan sebesar 10 per 1.000 orang.

    Di Indonesia pada tahun 2007 jumlah kasus baru kunjungan rawat jalan sebanyak

    38.438 orang dengan proporsi 9,88% dan kunjungan rawat inap sebanyak 18.585 orang

    dengan proporsi 18,23% sedangkan Case Fatality Rate (CFR) 13.420 per 100.000.

    Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, jumlah penderita gagal jantung yang dirawat

    inap pada tahun 2000 sebanyak 75 orang, kemudian meningkat pada tahun 2001 menjadi

    114 orang, dan meningkat lagi pada tahun 2002 menjadi 155 orang.30

    Etiologi Gagal Jantung Kongesti

    Gagal jantung dapat merupakan akibat dari penyakit miokardial yang menurunkan

    efisiensi fungsi miokardial, dan dapat juga akibat dari faktor yang meningkatkan beban kerja

    jantung. Penyebab umum yang menjadi beban bagi jantung misalnya stenosis katup keluar

    jantung, hipertensi arteri sistemik, dan cacat yang mengakibatkan aliran berlebih atau

    volume berlebih di dalam jantung, misalnya karena insufisiensi katup jantung.

    Patofisiologi Gagal Jantung Kongesti

    Bila jantung tidak adekuat dalam memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, maka

    jantung gagal untuk melakukan tugasnya sebagai pompa yang mengakibatkan terjadinya

    gagal jantung. Pada kebanyakan penderita gagal jantung disfungsi sistolik dan disfungsi

    diastolik ditemukan bersama.17

    Pada disfungsi sistolik kekuatan kontraksi ventrikel kiri terganggu sehingga ejeksi

    darah berkurang, menyebabkan curah jantung berkurang. Pada disfungsi diastolik relaksasi

    dinding ventrikel terganggu sehingga pengisian darah berkurang menyebabkan curah

    jantung berkurang.20

    Gangguan kemampuan jantung sebagai pompa tergantung pada

    bermacam-macam faktor yang saling terkait. Menurunnya kontraktilitas miokard memegang

    peran utama pada gagal jantung.

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    8/19

    Klasifikasi Gagal Jantung Kongesti

    Manisfetasi Klinis

    a. Gagal Jantung Kiri dan Gagal Jantung Kanan

    Gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan dapat terjadi secara tersendiri karena

    pemompaan ventrikel yang terpisah satu dengan yang lain. Gagal jantung kiri dapat terjadi

    akibat disfungsi ventrikel kiri yang tidak mampu memompakan darah. Peningkatan tekanan

    atrium kiri meningkatkan tekanan vena pulmonalis sehingga menyebabkan edema paru

    yang pada akhirnya dapat mengakibatkan sesak napas, batuk, dan kadang hemoptisis.

    Gagal jantung kanan terjadi akibat disfungsi ventrikel kanan yang tidak mampu menangani

    pengembalian darah dari sirkulasi sistemik dan pada akhirnya dapat mengakibatkan edema

    perifer karena darah terbendung dan kembali ke dalam sirkulasi sistematis.

    26

    Gangguan pada salah satu fungsi ventrikel dapat menghambat fungsi ventrikel yang

    lain dimana volume darah yang dipompa dari masing-masing ventrikel bergantung pada

    volume darah yang diterima oleh ventrikel tersebut.17,

    b. Gagal Jantung High Output dan Low Autput

    Apabila curah jantung normal atau melebihi normal tetapi tidak mampu memenuhi

    kebutuhan metabolik tubuh akan darah teroksigenasi disebut gagal jantung high output.Tanda khas dari gagal jantung high output adalah mudah lelah dan lemah. Apabila curah

    jantung menurun di bawah nilai normal disebut gagal jantung low output. Tanda khas dari

    gagal jantung low output adalah edema karena terjadi aliran balik darah akibat gagal

    ventrikel.26

    c. Gagal Jantung Akut dan Kronik

    Gagal jantung akut disebabkan bila pasien secara mendadak mengalami penurunan

    curah jantung dengan gambaran klinis dispnea, takikardia serta cemas, pada kasus yang

    lebih berat penderita tampak pucat dan hipotensi.27

    Sedangkan gagal jantung kronik terjadi

    jika terdapat kerusakan jantung yang disebabkan oleh iskemia atau infark miokard,

    hipertensi, penyakit jantung katup dan kardiomiopati sehingga mengakibatkan penurunan

    curah jantung secara bertahap.28

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    9/19

    d. Gagal jantung Forward dan backward

    Gagal jantung forward terjadi oleh karena suplai darah tidak cukup ke aorta. Rasa

    lelah terutama sewaktu melakukan pekerjaan adalah gejala yang khas pada gagal jantung

    forward. Gagal jantung backward terjadi apabila ventrikel kiri tidak mampu memompakan

    darah yang datang dari vena vulmonalis dan atrium kiri sehingga terjadi pengisian yang

    berlebihan di paru-paru. Gagal jantung backward biasanya mangakibatkan edema paru.2

    Klasifikasi gagal jantung berdasarkan kemampuan fungsional

    Gagal jantung menurut New York Heart Association (NYHA) diklasifikasikan menjadi

    A. Kelas I

    Penderita gagal jantung yang tidak ada pembatasan aktivitas fisik.

    B. Kelas II

    Penderita gagal jantung yang dikategorikan ringan dengan sedikit batasan aktivitas

    fisik karena akan timbul gejala pada saat melakukan aktivitas tetapi nyaman pada saat

    istirahat.

    C. Kelas III

    Penderita gagal jantung yang dikategorikan sedang dengan adanya batasan aktivitas

    fisik bermakna karena akan timbul gejala pada saat melakukan aktivitas ringan.

    D. Kelas IV

    Penderita gagal jantung yang dikategorikan berat dimana penderita tidak mampu

    melakukan aktivitas fisik karena gejala sudah dirasakan pada saat istrahat.

    Gejala Gagal Jantung Kongesti

    Beberapa gejala atau keluhan yang sering ditemukan pada penderita gagal jantung

    adalah :

    a. Dispnea

    Dispnea atau perasaan sulit benapas pada saat beraktivitas merupakan manisfetasi

    gagal jantung yang paling umum.18

    Dispnea diakibatkan karena terganggunya pertukaran

    oksigen dan karbon dioksida dalam alveoli serta meningkatnya tahanan aliran udara.

    b. Ortopnea

    Yaitu kesulitan bernafas apabila berbaring telentang. Ortopnea disebabkan oleh redistribusi

    aliran darah dari bagian-bagian tubuh ke jantung dan paru-paru. Penurunan kapasitas vital

    paru-paru merupakan suatu faktor penyebab yang penting.18

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    10/19

    c. Proxysmal Noctural Dispnea

    Yaitu dispnea yang timbul secara tiba-tiba pada saat tidur. Paroxysmal Nocturnal

    Dyspnea (PND) terjadi karena akumulasi cairan dalam paru ketika sedang tidur dan

    merupakan manifestasi spesifik dari gagal jantung kiri.

    d. Batuk

    Penderita gagal jantung dapat mengalami keluhan batuk pada malam hari, yang

    diakibatkan bendungan pada paru-paru, terutama pada posisi berbaring.17

    Batuk yang terjadi

    dapat produktif, tetapi biasanya kering dan pendek. Hal ini bisa terjadi karena bendungan

    mukosa bronkial dan berhubungan dengan adanya peningkatan produksi mukus.18

    e. Rasa mudah lelah

    Penderita gagal jantung akan merasa lelah melakukan kegiatan yang biasanya tidak

    membuatnya lelah. Gejala mudah lelah disebabkan kurangnya perfusi pada otot rangka

    karena menurunya curah jantung.18

    Kurangnya oksigen membuat produksi adenisin tripospat

    (ATP) sebagai sumber energy untuk kontaksi otot berkurang. Gejala dapat diperberat oleh

    ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sehingga dapat disertai kegelisahan dan

    kebingungan.24

    f. Gangguan pencernaan

    Gagal jantung dapat menimbulkan gejala-gejala berupa gangguan pada pencernaan

    seperti kehilangan napsu makan (anoreksia), perut kembung, mual dan nyeri abdomen yang

    disebabkan oleh kongesti pada hati dan usus.18

    Gejala ini bisa diperburuk oleh edema organ

    intestinal, yang bisa menyertai peningkatan menahun dalam tekanan vena sistemik.29

    g. Edema (Pembengkakan)

    Pada penderita gagal jantung dapat ditemukan edema, misalnya pergelangan kaki.

    Edema kaki dapat terjadi pada venderuta yang mengalami kegagalan ventrikel kanan.17

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    11/19

    Faktor Resiko

    Umur

    Umur berpengaruh terhadap kejadian gagal jantung walaupun gagal jantung dapat

    dialami orang dari berbagai golongan umur tetapi semakin tua seseorang maka akan

    semakin besar kemungkinan menderita gagal jantung karena kekuatan pembuluh darah

    tidak seelastis saat muda dan juga timbulnya penyakit jantung yang lain pada usia lanjut

    yang merupakan faktor resiko gagal jantung.27

    Menurut penelitian Siagian di Rumah Sakit Haji Adam Malik (2009) proporsi

    penderita gagal jantung semakin meningkat sesuai dengan bertambahnya usia yaitu 9,6%

    pada usia 15 tahun, 14,8% pada usia 16-40 tahun dan 75,6% pada usia >40 tahun.31

    Jenis Kelamin

    Pada umumnya laki-laki lebih beresiko terkena gagal jantung daripada perempuan.

    Hal ini disebabkan karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang berpengaruh

    terhadap bagaimana tubuh menghadapi lemak dan kolesterol. Menurut menurut panelitian

    Whelton dkk di Amerika (2001) laki-laki mamiliki resiko relatif sebesar 1,24 kali (P=0,001)

    dibandingkan dengan perempuan untuk terjadinya gagal jantung.32

    Penyakit Jantung Koroner

    Penyakit jantung koroner dalam Framingham study dikatakan sebagai penyebab

    gagal jantung 46% pada laki-laki dan 27% pada wanita. Faktor risiko koroner seperti

    diabetes dan merokok juga merupakan faktor yang dapat berpengaruh pada perkembangan

    dari gagal jantung. Selain itu berat badan serta tingginya rasio kolesterol total dengan

    kolesterol HDL juga dikatakan sebagai faktor risiko independen perkembangan gagal

    jantung.27

    Menurut Whelton dkk di amerika (2001) penyakit jantung koroner memiliki resiko

    reatif sebesar 8,11 (P=0,001) untuk terjadinya gagal jantung.32

    Hipertensi

    Hipertensi merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi

    terus-menerus. Ketika tekanan darah terus di atas 140/80, jantung akan semakin kesulitan

    memompa darah dengan efektif dan setelah waktu yang lama, risiko berkembangnya

    penyakit jantung meningkat. Penurunan berat badan, pembatasan konsumsi garam, dan

    pengurangan alkohol dapat membantu memperoleh tekanan darah yang menyehatkan.35

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    12/19

    Hipertensi dapat menyebabkan gagal jantung melalui beberapa mekanisme,

    termasuk hipertrofi ventrikel kiri. Hipertensi ventrikel kiri dikaitkan dengan disfungsi ventrikel

    kiri sistolik dan diastolik dan meningkatkan risiko terjadinya infark miokard, serta

    memudahkan untuk terjadinya aritmia baik itu aritmia atrial maupun aritmia ventrikel.

    Ekokardiografi yang menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri berhubungan kuat dengan

    perkembangan gagal jantung.27

    Menurut Whelton dkk di amerika (2001) hipertensi memiliki

    resiko reatif sebesar 1,4 (P=0,001) untuk terjadinya gagal jantung.32

    Penyakit katup jantung

    Penyakit katup sering disebabkan oleh penyakit jantung rematik. Penyebab utama

    terjadinya gagal jantung adalah regurgitasi mitral dan stenosis aorta. Regurgitasi mitral dan

    regurgitasi aorta menyebabkan kelebihan beban volume (peningkatan preload) sedangkan

    stenosis aorta menimbulkan beban tekanan (peningkatan afterload).27

    Menurut Whelton dkk

    di amerika (2001) penyakit katup jantung memiliki risiko relatif sebesar 1,46 (P=0,001) untuk

    terjadinya gagal jantung.32

    Penyakit Jantung Bawaan

    Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur

    jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya

    gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan

    janin.33

    Penyakit jantung bawaan bisa terdiagnosis sebelum kelahiran atau sesaat setelah

    lahir, selama masa anak-anak, atau setelah dewasa. Penyakit jantung bawaan dengan

    adanya kelainan otot jantung akan mengarah pada gagal jantung.34

    Penyakit Jantung Rematik

    Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu

    kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan, atau

    kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa

    dari Demam Rematik. Demam rematik akut dapat mneyebabkan peradangan pada semua

    lapisan jantung. Peradangan endokardium biasanya mengenai endotel katup, dan erosi

    pinggir daun katup Bila miokardium terserang akan timbul nodular yang khas pada dinding

    jantung sehingga dapat menyebabkan pembasaran jantung yang berakhir pada gagal

    jantung.

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    13/19

    Aritmia

    Aritmia adalah berkurangnya efisiensi jantung yang terjadi bila kontraksi atrium

    hilang (fibrilasi atrium, AF). Aritmia sering ditemukan pada pasien dengan gagal jantung dan

    dihubungkan dengan kelainan struktural termasuk hipertofi ventrikel kiri pada penderita

    hipertensi.27

    Kardiomiopati

    Kardiomiopati merupakan penyakit pada otot jantung yang bukan disebabkan oleh

    penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit jantung kongenital, ataupun penyakit katup

    jantung. Kardiomiopati ditandai dengan kekakuan otot jantung dan tidak membesar

    sehingga terjadi kelainan fungsi diastolik (relaksasi) dan menghambat fungsi ventrikel.27

    Merokok dan Konsumsi Alkohol

    Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko penyakit jantung. Merokok

    mempercepat denyut jantung, merendahkan kemampuan jantung dalam membawa dan

    mengirimkan oksigen,menurunkan level HDL-C (kolesterol baik) di dalam darah, serta

    menyebabkan pengaktifan platelet, yaitu sel-sel penggumpalan darah. Pengumpalan

    cenderung terjadi pada arteri jantung, terutama jika sudah ada endapan kolesterol di dalam

    arteri.35

    Diagnosis Gagal Jantung

    Anamnesis

    Anamnesis merupakan cara untuk mendapatkan keterangan dan data klinis tentang

    keadaan penyakit pasien melalui tanya jawab. Keluhan pasien merupakan gejala awal gagal

    jantung. Pengambilan anamnese secara teliti penting untuk mendeteksi gagal jantung.21

    Rontgen toraks

    Rontgen toraks dapat menunjukkan adanya pembesaran ukuran jantung (kardiomegali)yang ditandai dengan peningkatan diameter tranversal lebih dari 15,5 cm pada pria dan

    lebih 14,5 cm pada wanita, hipertensi vena, atau edema paru.22

    Ekokardiografi

    Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal

    jantung.Ekokardiografi dua dimensi M-mode dan Doppler bisa memperlihatkan fungsi

    ventrikel (sistolik dan diastolik), gerakan struktur jantung, penyakit miokard dan katup.22

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    14/19

    Tes latihan fisik

    Tes latihan fisik sering dilakukan untuk menilai adanya iskemia miokard dan pada beberapa

    kasus untuk mengukur konsumsi oksigen maksimum (VO2

    maks), yaitu kadar dimana

    konsumsi oksigen lebih lanjut. VO2

    maks merupakan kadar dimana konsumsi oksigen lebuh

    lanjut tidak akan meningkat meskipun terdapat peningkatan latihan lebih lanjut. VO2

    maks

    menunjukkan batas toleransi latihan aerobik dan sering menurun pada gagal jantung.22

    PENATALAKSANAAN

    Terapi Non Farmakologik

    a. Diet

    Pasien gagal jantung dengan obesitas harus diberi diet yang sesuai untuk menurunkan gula

    darah, lipid darah darah dan berat badannya. Asupan NaCl harus dibatasi menjadi 2-3 gr/

    hari untuk gagal jantung ringan atau < 2 gr/hari untuk gagal jantung berat.

    b. Merokok Harus Dihentikan

    c. Aktifitas Fisik

    Olahraga yang teratur seperti berjalan atau bersepeda dianjurkan untuk pasien gagal

    jantung yang stabil (NYHA kleas II-III) dengan intensitas yang nyaman bagi pasien.

    a. Istirahat

    Istirahat dianjurkan untuk gagal jantung akut atau tidak stabil (NYHA kelas IV).

    Terapi Farmakologi atau Pengobatan

    a. Diuretik

    Diuretik digunakan untuk mengendalikan retensi natrium dan air. Furosemid 40

    mg/hariatau bumetamid1 mg/hari biasanya efektif.

    b. ACE Inhibitor

    Inhibitor ACE dapat menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II,

    menimbulkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah.

    c. Beta Bloker

    Bloker seperti bisoprolol, karvedilol yang dimulai dari dosis yang sangat rendah

    dan bisa ditambahkan untu k menurunkan aktivitas simpatis yang berlebihan dan

    mendorong remodeling otot jantung.

    d. Digoksin

    Digoksin diindikasikan untk mengendalikan fibrilasi atrium yang terjadi bersamaan.

    e. Tranplantasi Jantung

    Jika pasien tidak lagi berespon terhadap semua tindakan teraupik dan diperkirakan

    tidak akan bertahan hidup selama 1 tahun lagi, maka pasien ini akan

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    15/19

    dipertimbangkan cangkok jantung atau tranplantasi jantung. Sejak adanya skrining

    donor jantung yang lebih cermat, maka harapan hidup pasien yang menjalani

    transplantasi jantung sangat meningkat. Pada beberapa pusat kesehatan harapan

    hidup 1 tahun telah mencapai lebih 80-90% dan harapan hidup 5 tahun sekitar 70%.

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    16/19

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Atkins, C. E. 2007. Advances in the management of heart failure. In Proceedings of

    the Southern European Veterinary Conference and Congreso Nacional AVEPA.

    Barcelona, Spain.

    2. Boswood, A. 2008. Heart failure management; the use of diuretics vasodilators and

    inotropes. In Proceeding of the European Veterinary Conference Voorjaarsdagen.

    24-26 April 2008. Amsterdam, Netherlands.

    3. Elices-Mnguez, R. 2009. Cardiovascular diseases: heart failure. In Proceeding of the

    International Congress of the Italian Association of Companion Animal Veterinarians.

    29-31 Mei 2009. Rimini, Italy.

    4. Ettinger, S. J. dan E. C. Feldman. 2005. Textbook of Veterinary Internal Medicine

    Vol. 2. 6th Ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc.

    5. Fox, P. R. 2007. Advances in heart failure management. In Proceedings of the North

    American Veterinary Conference. Orlando, Florida.

    6. Fox, P. R. 2007. Critical care cardiology. In Proceedings of the World Small Animal

    Veterinary Association. Sydney, Australia.

    7. Hggstrom, J. 2008. Positive inotropes in managing canine heart failure from the

    ashes into the fire. In Proceedings of the 33rd World Small Animal Veterinary

    Congress. Dublin, Ireland.

    8. Kahn, C. M. dan S. Line. 2008. The Merck Veterinary Manual (E-book). 9th Ed.

    Whitehouse Station, N.J., USA: Merck and Co., Inc.

    9. Lorenz, M. D., L. M. Cornelius, dan D. C. Ferguson. 1997. Small Animal Medical

    Therapeutics. Philadelphia: Lippincott Raven Publisher.

    10. Sibuea, W. H., M. M. Panggabean, dan S. P. Gultom. 2005. Ilmu Penyakit Dalam.

    Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    17/19

    MIND MAP

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    18/19

    TABEL TABULASI

    Kata kunci CHF Atrium

    Fibrilasi

    IMA

    1. Laki-laki 60 tahun

    2. Dyspnoe on effort

    3. Keluhan dirasaka sejak 3

    minggu yang lalu

    4. Sesak nafas

    5. Mengalami orthopnoe

    6. Pembesaran tungkai

    7. Sesak ketika tidak

    beraktivitas

    8. Riwayat Infark Miokard

    9. Tekanan darah : 110/70

    mmHg

    10.Takikardi : 120x/menit

    11.Pernafasan : 32x/menit

    12.Jugularis venous pressure

    meningkat

    13.S3 gallop dan ronki basah

    pada kedua lapangan paru

    14.Cardiomegali

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    -

    -

    +

    -

    -

    -

    -

    -

    +

    -

    +

    +

    -

    -

    -

    -

    +

    +

    +

    +

    +

    -

    +

    +

    +

    +

    +

    -

    +

    -

    -

    -

    -

  • 7/28/2019 PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF

    19/19

    15.Edema interstisial

    16. Irama sinus takikardi

    17.Axis normal