peny paru akibat kerja

8/18/2019 Peny Paru Akibat Kerja

1/21

DEFINISI.

SETIAP PENYAKIT YANG DI TIMBUL KAN AKIBATPEKERJAAN/ LINGKUNGAN.

LAMA BEKERJA

EKSPOS BERULANG BAHAN IRITAN


2/21

• PENYAKIT PARU KERJA• MORBIDITAS (860.000)• MORTALITAS (60.300).• KELUARGA• PREVENSI THD. KEAADAN• PROTEKSI PEKERJA LAIN.• KELAINAN PARU akibat KERJA

• FIBROSIS INTERSTISIAL• ASMA BRONKIAL• BRONKITIS

• HIPERSENSITIF• PNEUMONITIS• IRITASI SAL. NAFAS.


3/21

PPK & LINGKUNGAN

KONDISI PAPARAN PEKERJA

FIBROSIS INTERSTISIAL ASBESTOS

SILIA

OAL MINING

BUILDING MAINTSANDBLASTING

ASMA BRONKIAL PRODUK HE!ANDEBU KAYU

ISOYANAT" SO# LAB." FURNITURE

PLASTIK" LOGAM BRT.

OP.MESIN

BRONKITIS ASAP" NO# PEMADAM KEBAK.

!ELDING.

HIPERSENSITIF MOLDY HAY PERTANIAN

PNEUMONITIS UTTING OIL OP. MESIN

IRITASI S.N. INDOORS AIR POL. PEK. KANTOR

MENGAJAR.


4/21

• PATOGENESIS

• PERTAHANAN HOST.

$ KLIRENS MUKOSILIER.. FAKTOR INFEKSI (VIRUS).

. MAKROFAG.

. KEL.GETAH BENING.

. PERAN ROKOK.


5/21

GEJALA

• BATUK

• NAFAS PENDEK

• NYERI DADA

• PERNAFASAN ABNORMAL

PEMERIKSAAN

FOTO TORAKS.

SPIROMETER.

MIKROSKOPIS.

BIOMOL.

AKTIVITAS S.N. % BRONKUS


6/21

DIAGNOSIS.

• RI!AYAT PEKERJAAN.

1. PENCATATAN RIWAYAT PEKERJAAN.

2. IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA.

3. HUB. ATR. PAPARAN DAN GEJALA YG. TIMBUL

4. PENILAIAN BAHAYA PAPARAN.

* PENGUKURAN BAHAN RESPIRABLE

* DOSIS DAN LAMA PAPARAN

* PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG & VENTILASI UDARA.


7/21

NOKSABAHAN YANG BISA MERUSAK STRUKTUR

ANATOMIS DAN FUNGSI SEL/ ORGAN .

• BAHAN NOKSA &

• DEBU ORGANIK PRODUK TBHN/

H!N.• DEBU ANORGANIK MINERAL"

KERAMIK.

• GAS IRITAN

BHN. KIMIA" OBAT$# AN" PLASTIK


8/21

KELAINAN YG. TERJADI.

• IRITASI MUKOSA BRONKUS.

• PENINGKATAN REAKTIVITAS BRONKUS

• BRONKOSPASME OBSTRUKSI

• JARINGAN GRANULER DIFUS

• JARINGAN FIBROUS LUAS INTERSTI

• SIEL.

• 6. NEOPLASMA PARU, PLEURA.


9/21

• PERUBAHAN FAAL PARU

• KEL. FAAL VENTILASI.

RESTRIKSI

OBSTRUKSI

KEDUANYA.

. KEL. FAAL DIFUSI.

. KEL. FAAL PERFUSI.

. REVERSIBLE! PERMANEN.


10/21

BYSSINOSIS

MONDAY ASTHMA !"!# MONDAY FEVER.

PETANI PENGOLAH KAPAS$ PEMINTAL$ BAG. CARDING.

MAHKOTA DAUN KAPAS HISTAMIN RELEASE.

PERAN BAKTERI GRAM NEGATIF ENDOTOKSIN.

KLINIS % SESAK '. H!() SENIN.

FAAL PARU % FEV1 +,#(#, 1- / 10

R. ALERGI TYPE I '!, III.


11/21

BAGASSOSIS

MICROPOLYSPORA FAENI.

PENY. ALVEOLITIS ALERGI EKSTRINSIK.

R. ALERGI TYPE III.

NYERI DADA$ BATUK$ PANAS BDN$ BADAN SAKIT.

DD. ALVEOLI INFILTRASI SEL NETROFIL$ SEL

LYMFOID$ SEL/SEL PLASMA.

PENGENDAPAN EPITELOID GRANULOMATA FIBROSISINTERSTITIEL BR.LITIS OBLITERANS.

SEUELE FIBROSIS SESAK NAFAS.


12/21

SILIKOSIS.

PEKERJA TAMBANG$ PEMECAH BATU$ PENGECORAN BESI$ PENGASAHGURINDA$ KERAMIK$ SANDBLASTING.

BERSIFAT FIBROGENIK AKUT$ KRONIK.

MEROKOK LEBIH BERAT.

BATUK KRONIS$ TANPA DAHAK$ SESAK.

R % ),)5"(!" GRANULO 6 NODULER $ KALSIFIKASI DI HILUS.

FAAL PARU % VC$ TLC MENURUN $ RV MENINGKAT.

EKG % HIPERTROFI VENTRIKEL KANAN.

PA % KRISTAL SILIKA DALAM MAKROFAG FIBROBLAST PENCEGAHAN % SARANA PELINDUNG$ VENTILASI$ NAB.


13/21

ASBESTOSIS.

SERAT ASBES BERIKATAN GARAM SILIKAT 6 BESI$ MG$

NIKEL$ ALUMINIUM.

BERSIFAT FIBROGENIK$ KARSINOGENIK.

PEKERJA PEMBONGKARAN PERTAMBANGAN ASBES$ PABRIKKERTAS$ ATAP$ ISOLASI$ INSTALASI LISTRIK.

BATUK KERING$ SESAK$ BATUK DARAH$ JARI TABUH.

R % INFILTRAT HALUS$ DIFUS$ LATERAL BASAL.

BERAT GROUND GLASS PATTERN.

VC MENURUN.

PENCEGAHAN PRIMER$ SEKUMDER$ EPIDEMIOLOGIK.


14/21

ASMA AKIBAT KERJA.

PENYAKIT KARAKTERISTIK OBSTRUKSI S.N. HIPERRESPONSIF THD. AGENT DI LINGK. KERJA.

AGENT % LOW '!, HIGH MOLECULAR WEIGHT 71--- DALTON8.

HMW % PROTEIN$ POLISAKARID$ PEPTID STIM. I9 E

RHINITIS ALERGIKA$ EKSEMA.

D:. TES CHALLENGE REAKSI ASMA TIPE CEPAT & LAMBAT.

LMW % AAK DI DAERAH INDUSTRI ISOCYANATE$ AS. PLICATICSUBJEK NON ATOPIK$ TES CHALLENGE R. ASMA LAMBAT

I9 E SEDIKIT.


15/21

ASMA AKIBAT KERJA

PREDISPOSISI ATOPI$ ROKOK 7GG. PEMEAB. EPITEL8$ NSBH

KLINIS % BATUK$ WHEE;ING < G=. BYSSINOSIS

PEMICU % UDARA DINGIN$ E:ERCISE.

D= % RIWAYAT PENYAKIT$ AGENT DITEMPAT KERJA$ SCREENING KESEHATAN. TES ALERGI KULIT HMW I9 E SPESIFIK.

FEV 1 MENURUN > 1-.

PATOGENESIS % MEKANISME SENSITISASI 7HMW8.

BAL INFILTRASI E '!, NETROFIL..

PENATALAKSANAAN % HINDARI PAPARAN$ VENTILASI$ MONITORING$PENGOBATAN < NON AAK.


16/21

GAS IRITAN.

NOKSA BAGI PARU KECELAKAAN LINGK. KERJA$ PERCOBAAN

BUNUH DIRI$ TRANSPORTASI$ PEPERANGAN.

BAHAN ASFIKSI % CO$ HCN$ CADMIUM$ IMUNOLOGIK INHALAN

7 '+?# RED CEDAR$ ANIMAL DANDER$ GRAIN DUST8.

PATOFISIOLOGI % TERGANTUNG LAMA PAPARAN$ KONSENTR. GAS$ VENTILASI RUANG$ BAU GAS$ KELARUTAN DALAM AIR.


17/21

AMONIAK .

GAS TIDAK BERWARNA$ BERBAU TAJAM$ SANGAT LARUT AIR.

AGRICULTURAL FERTILI;ING$ BHN. PELEDAK$ PEWARNA$ PLASTIK$

REFRIGERANT. KONTAK MUKOSA IKATAN ALKALI AMONIAK HIDROKSID

PENCAIRAN MUKOSA LIUEFACTION NECROSIS.

IRITASI AKUT MATA$ KULIT$ S.N.

TRAKHEITIS$ BRONKITIS$ BRONKOPNEUMONIA$ ARDS. T= % SUPORTIF.


18/21

GAS CHLORINE 7CL38.

WARNA KUNING KEHIJAUAN$ DENSITAS 2$0 = DENS. UDARA$

KERUSAKAN 2- = LEBIH BERAT DIBANDING HCL.

BHN. PEMUTIH KERTAS$ INDUSTRI TEKSTIL$ PURIFIKASI AIR

KOTORAN.

MERUSAK SEL EPITEL RADIKAL OKSIGEN .

KELARUTAN INTERMEDIET ACUT CELL. DAMAGE.

KLINIS % NYERI DADA RETROSTERNAL$ BATUK$ SESAK. TANDA/2 EDEMA PARU$ KEL. RESTRIKSI @ OBSTRUKSI.

T= % SUPORTIF.


19/21


20/21


21/21

peny paru akibat kerja

Documents