peningkatan kemampuan menulis teks berita … · rinbesi hat, belu dalam menulis teks berita...

192
i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN FOTO PERISTIWA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMPN RINBESIHAT BELU TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: KORNELIS MAUK 131224084 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: trankiet

Post on 22-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA

MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

DENGAN MENGGUNAKAN FOTO PERISTIWA

PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMPN RINBESIHAT BELU

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

KORNELIS MAUK

131224084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

iv

MOTTO

“ Do It Yourself ”

Anda Tidak perlu menjadi jenius dalam berkarya, Tapi

Lakukanlah apapun sesuai dengan kemampuan yang ada pada

dirimu. (Etika Punk)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

v

PERSEMBAHAN

Bapa, Sang Penebus, Roh Kudus, Bunda Maria, Santo

Yoseph, dan Santo Kornelius yang telah memberikan

kekuatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir

Sarjana Pendidikan ini. Syukur saya untuk kemurahan-MU.

Keluarga Penulis, Bapa Anselmus Mauk dan Mama Brigita

Bete, Kakek Paulinus Halek dan Nenek Maria Abuk, Adik

Frengkianus Mauk, Regina Serafina Mauk, dan Febiola

Petra Mauk serta semua keluarga besar Uma Lokes

Mauhalek, Syukur saya atas ketulusan cinta yang tidak

pernah terbatas untuk menyayangi saya.

Semua sahabat tersayang, Syukur saya demi ketulusan

dalam mendukung saya baik secara verbal maupun non

verbal.

Semua dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang

telah peduli dengan saya.

Donatur Porticus Asia, Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama,

SJ., Bapak Emanuel Bele Bau, SE.,mahasiswa Beasiswa

Baku Peduli, Syukur saya demi kolaborasi untuk

memperjuangkan martabat umat Allah. Kalian tahu, saya

menyanyangi kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

viii

ABSTRAK

Mauk, Kornelis. 2017. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita melalui

Strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa

pada Peserta Didik Kelas VIII A SMPN Rinbesihat, Belu Tahun Ajaran

2016/2017. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan menulis teks berita

melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa pada

peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat, Belu. Tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan peningkatan kemampuan peserta didik kelas VIII A SMPN

Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write

(TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian ini 30 peserta didik.

Objek penelitiannya adalah proses pembelajaran menulis teks berita melalui

strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus, siklus I terdiri atas

dua kali pertemuan (3 jam pelajaran), sedangkan siklus II terdiri atas satu kali

pertemuan (2 jam pelajaran). Tiap siklus terdapat empat langkah utama yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah

instrumen tes dan nontes. Analisis data dilakukan dengan teknik kualitatif dan

kuantitatif.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks

berita pada peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat, Belu dapat ditingkatkan

melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa,

penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa

dapat meningkatkan pengembangan unsur 5W+1H menjadi teks berita yang

menarik. Berdasarkan hasil tulisan peserta didik, kemampuan menulis teks berita

meningkat dari siklus I sampai siklus II. Pada pra-siklus, 20% peserta didik tuntas

dengan nilai rata-rata kelas 59,17. Pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi

6,43 dan ketuntasan peserta didik 63%. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas

meningkat menjadi 81,9 dan ketuntasan peserta didik 93%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

ix

ABSTRACT

Mauk, Kornelis. 2017. Upgrading News Text Writing with Think Talk Write

(TTW) Strategy using photos of events to the Eighth Grade Students at

SMPN Rinbesihat, Belu, Academic Year 2016/2017. Undergraduate

Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Letters Education Study

Program, Faculty of Teaching and Education, Sanata Dharma University.

This study examines the increase in the ability to write a news text through

a Think Talk Write (TTW) strategy using photos of events in class VIII learners A

SMPN Rinbesihat, Belu. The purpose of this study is to describe the increasing in

the ability of learners VIII-A SMP Rinbesihat, Belu in writing news text through

Think Talk Write (TTW) strategy using photos of events. Subjects of this study are

30 students. The object of research is the process of learning to write news text

through Think Talk Write (TTW) strategy using photos of events.

The procedure of this study is in the form of classroom action research

cycle, the first cycle consists of two sessions (3 sessions), while the second cycle

consists of one session (2 sessions). The research procedure using the four main

steps: planning, action, observation, and reflection. The instrument used is a test

instrument and non-test instrument. Data was analyzed using qualitative and

quantitative techniques.

From the results of this study concluded that the ability to write a news

text in class VIII learners A SMPN Rinbesihat, Belu can be enhanced through

Think Talk write (TTW) strategy using photo events, the implementation of the

Think Talk Write (TTW) strategy using photos of events can enhances the

students’ development of 5W + 1H elements to make interesting news headlines

and texts. Based on the writings of the students, the ability to write a news

message increased from the first cycle to the second cycle. In the pre-cycle, 20%

of students completed the class average value of 59.17. In the first cycle, the

average value increased to 66.43 and completeness of learners 63%. In the second

cycle, the value of the class average increased to 81.9 and completeness of

learners 93%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang berlimpah penulis panjatkan kepada Sang Penebus

atas terang sejati yang membimbing pikiran, perasaan, dan tenaga penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis sungguh

bergembira karena mempersembahkan hal terbaik yang mampu penulis lakukan

sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri penulis.

Semua tantangan yang menghampiri penulis adalah seberkas cahaya

penuntun bagi penulis. Terkadang penulis terjatuh dalam dilematis keputusan,

berperang dengan keegoisan pribadi, bahkan berjuang memusnahkan pikiran

negatif yang terbentuk dari sikap banyak orang, namun atas pertolongan Sang

Penebus serta dukungan dari orang-orang yang menyayangi penulis, akhirnya

penulis dapat berpijak di depan gerbang kemuliaan sebuah tugas akhir.

Skripsi ini telah mengantarkan penulis pada level terkahir untuk meraih

takta sarjana pendidikan. Penulis bisa sampai pada titik ini berkat bimbingan,

nasehat, dukungan, ejekan, sindiran, tuntutan, keraguan, kecemasan, dan

kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mau mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Drs. J. Prapta Diharja, S.J, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan masukan kepada penulis sehingga penulisan

skripsi dapat selesai dengan baik.

2. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan masukan kepada penulis sehingga penulisan

skripsi dapat selesai dengan baik.

3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku penguji yang kritis dengan banyak

koreksi dan masukan yang sangat berguna penulis untuk menjadi penulis yang

analitis dan kritis.

4. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

5. Rishe Budiman Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xi

6. Para dosen PBSI yang penuh kesabaran dan ketulusan mendidik dan

mendampingi penulis selama membina ilmu di PBSI. 7. Bapak Robertus Marsidiq, karyawan sekertariat PBSI yang selalu sabar dan

memberikan kemudahan serta kelancaran penulis selama berproses dalam

menyelesaikan skripsi di PBSI. 8. Bapak Drs. Wilhelmus Nahak, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMPN Rinbesihat

Belu yang telah memberikan izin kepada peneliti sehingga penelitian ini dapat

terlaksana dengan baik. 9. Ibu Elisabet Buik, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

VIII A SMPN Rinbesihat Belu yang telah membantu pelaksanaan penelitian. 10. Peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat Belu yang mendukung

terlaksananya penelitian ini. 11. Bapa dan mama tersayang, Anselmus Mauk dan Brigita Bete serta adik

Frengkianus Mauk, Regina Serafina Mauk, dan Febiola Petra Mauk yang

selalu menyanyangi penulis dengan tulus. 12. Kakek Paulinus Halek, Nenek Maria Abuk, dan keluarga besar Uma Lokes

Mauhalek yang selalu mendukung penulis. 13. Donatur Porticus Asia yang telah rela membayar semua biaya administasi

kuliah penulis selama masa perkuliahan. 14. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ., Bapak Emanuel Bele Bau, SE., sebagai

koordinator beasiswa yang telah mendampingi penulis dalam

memperjuangkan karya perutusan demi pencapaian martabat umat Allah di

bawah naungan Baku Peduli. 15. Mahasiswa Program Beasiswa Baku Peduli yang telah berkolaborasi bersama

penulis untuk memperjuangkan martabat umat Allah melalui berbagai

kegiatan pengabdian masyarakat di Pulau Timor. 16. Sahabat seperjuangan Bli Bagus, Stiv Balubun, Mus Riantoby, Sarta Saogo,

dan semua teman PBSI angkatan 2013, terima kasih untuk suka cita bersama

kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............ vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

1.6 Batasan Istilah ................................................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8

2.1 Penelitian Relevan ......................................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xiv

2.2 Kajian Teori ................................................................................................. 10

2.2.1 Strategi Think Talk Write (TTW) .......................................................... 10

2.2.2 Menulis ................................................................................................. 16

2.2.3 Teknik Penulisan yang Baik dan Benar ................................................ 20

2.2.4 Teks Berita ............................................................................................ 21

2.2.5 Foto Peristiwa ....................................................................................... 24

2.3 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 29

2.4 Indikator Pencapaian ................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 31

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 31

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 31

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 32

3.4 Desain Penelitian ......................................................................................... 32

3.4.1 Prasiklus ............................................................................................... 33

3.4.2 Proses Tindakan Pada Siklus I ............................................................. 35

3.4.3 Proses Tindakan pada Siklus II ............................................................ 40

3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 46

3.6 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 46

3.6.1 Teknik tes ............................................................................................. 46

3.6.2 Teknik Non tes ..................................................................................... 47

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................... 48

1.7.1 Teknik Kuantitatif ................................................................................ 48

3.7.2 Teknik Kualitatif .................................................................................. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 51

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xv

4.1.1 Siklus I .................................................................................................. 52

4.1.2 Siklus II ................................................................................................ 63

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................ 73

4.2.1 Prasiklus ............................................................................................... 74

4.2.2 Siklus I .................................................................................................. 75

4.2.3 Siklus II ................................................................................................ 85

4.2.4 Hasil Nontes Siklus .............................................................................. 94

4.3 Pembahasan ................................................................................................. 96

4.3.1 Peningkatan Hasil Kemampuan Menulis Teks Berita .......................... 97

4.3.2 Uji Perbedaan ..................................................................................... 102

4.3.3 Refleksi Keseluruhan .......................................................................... 104

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 110

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 110

5.2 Saran .......................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 112

LAMPIRAN ....................................................................................................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Pencapaian Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Beita ..... 30

Tabel 2 Data Observasi Guru pada Siklus I .......................................................... 56

Tabel 3 Pengamatan Proses Belajar Peserta Didik Siklus I .................................. 58

Tabel 4 Data Observasi Guru pada Siklus II ......................................................... 67

Tabel 5 Pengamatan Proses Belajar Siswa Siklus II ............................................. 69

Tabel 6 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Berita Pra Siklus .......................... 74

Tabel 7 Hasil Tes kemampuan Menulis Teks Berita Siklus I ............................... 76

Tabel 8 Hasil Penilaian Aspek Rumusan Pertanyaan ........................................... 77

Tabel 9 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Unsur Berita .................................. 78

Tabel 10 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Berita ...................................... 79

Tabel 11 Hasil Penilaian Aspek Keruntutan Pemaparan ...................................... 80

Tabel 12 Hasil Penilaian Aspek Penggunaan Kalimat .......................................... 81

Tabel 13 Hasil Penilaian Aspek Pemilihan Kata .................................................. 82

Tabel 14 Hasil Penilaian Aspek Kemenarikan Judul ............................................ 83

Tabel 15 Hasil Penilaian Aspek Ketepatan Penggunaaan Ejaan .......................... 84

Tabel 16 Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus I ................................................. 85

Tabel 17 Hasil Penilaian Aspek Rumusan Pertanyaan ......................................... 86

Tabel 18 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Unsur Berita ................................ 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xvii

Tabel 19 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Berita ...................................... 88

Tabel 20 Hasil Penilaian Aspek Keruntutan Pemaparan ...................................... 89

Tabel 21 Hasil Penilaian Aspek Penggunaan Kalimat .......................................... 90

Tabel 22 Hasil Penilaian Aspek Pemilihan Kata .................................................. 91

Tabel 23 Hasil Penilaian Aspek Kemenarikan Judul ............................................ 92

Tabel 24 Hasil Penilaian Aspek Ketepatan Penggunaaan Ejaan .......................... 93

Tabel 25 Hasil Respon Kuisoner Peserta Didik ................................................... 94

Tabel 26 Perbandingan Hasil Tes Menulis Teks Berita ........................................ 97

Tabel 27 Peningkatan seluruh Aspek .................................................................... 98

Tabel 28 Persetase Ketuntasan Belajar Menulis Teks Berita.............................. 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xviii

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1 Model Kemmis dan Mc. Taggart ............................................................ 33

Diagram 2 Hasil Menulis Teks Berita Siklus I ..................................................... 61

Diagram 3 Hasil Menulis Teks Beita Siklus II ..................................................... 72

Diagram 4 Nilai Rata-rata Tiap Siklus ................................................................ 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kondisi Awal Hasil Menulis Teks Beita ......................................... 115

Lampiran 2 Hasil Belajar Menulis Teks Beita Siklus I....................................... 117

Lampiran 3 Hasil Belajar Menulis Teks Beita Siklus II ..................................... 119

Lampiran 4 Silabus Menulis Teks Beita ............................................................. 121

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menulis Teks Berita ... 123

Lampiran 6 Contoh Hasil Menulis Teks Berita .................................................. 137

Lampiran 7 Observasi Kegiatan Pembelajaran Menulis Teks Beita ................... 153

Lampiran 8 Respon Peserta Didik....................................................................... 157

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................. 159

Lampiran 10 Surat Pemberian Ijin Penelitian ..................................................... 163

Lampiran 11 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian...................................... 164

Lampiran 12 Dokumentasi Foto-foto Pelaksanaan Penelitian ............................ 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup dua kompenen,

yaitu kemampuan berbahasa dan kemampuan mengapresiasi sastra. Kemampuan

kebahasaan berorientasi pada aspek keterampilan mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis sehingga kegiatan pembelajaran menekankan pada cara

menggunakan Bahasa Indonesia secara tepat sesuai dengan konteks dan situasi.

Selain itu, keempat aspek tersebut harus terintegrasi secara seimbang dalam

proses pembelajaran agar peserta didik memiliki daya kompetensi berbahasa yang

utuh, maksimal, dan terampil. Kemampuan kesastraan menekankan pada kegiatan

apresiatif.

Keterampilan menulis membutuhkan kemampuan yang spesifik. Guru

Bahasa Indonesia yang mengajarkan keterampilan menulis kepada peserta didik

memang dibutuhkan ketekunan dan semangat. Penguatan mental kepada peserta

didik untuk tidak takut memulai menulis harus sering dilakukan guru serta

mendorong mereka untuk terus berlatih menulis sehingga daya cipta peserta didik

dapat berkembang.

Kompetensi dasar menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas

mempunyai tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat menulis teks berita

secara singkat, padat, dan jelas dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dengan keterampilan tersebut, peserta didik akan dapat mengembangkan daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

2

cipta serta dapat menggunakannya sebagai amunisi dalam mengamati suatu

informasi baru yang mereka dapatkan dengan baik dan mengintegrasikan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (Burns, dan Ross, 1996).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Guru Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia SMPN Rinbesi Hat, Belu, peneliti menemukan bahwa menulis

merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang masih sulit dilakukan oleh

peserta didik. Hal ini dikarenakan kebiasaan peserta didik menggunakan bahasa

daerah (Bahasa Tetun) baik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam. Selain itu,

tidak ada wahana (seperti: majalah sekolah atau majalah kelas) bagi peserta didik

untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka.

Hasil ulangan menulis teks berita yang telah dilaksanakan oleh Guru

Bahasa Indonesia terhadap peserta didik juga menunjukkan bahwa ada 6 orang (20

%) yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dan 24 orang (80 %) dari

30 peserta didik. Rendanhnya kemampuan menulis teks berita ini membuktikan

bahwa kemampuan peserta didik dalam menulis teks berita memang perlu

dikembangkan.

Permasalahan-permasalahan ini pun kurang ditangani oleh Guru Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia. Guru cendrung menggunakan strategi pembelajaran

tradisional seperti ceramah, tanya-jawab, dan memberikan cacatan atau menyuruh

peserta didik menyalin teori-teori yang ada di buku pelajaran. Guru juga belum

memberikan pendampingan dan pelatihan kepada peserta didik tentang manfaat

menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

3

Oleh sebab itu, peneliti memilih strategi pembelajaran Think Talk Write

(TTW) dengan menggunakan foto peristiwa untuk diterapakan dalam pembelajaran

menulis teks berita. Strategi ini dikembangkan oleh Huinker dan Laughlin

(Hamdayama, 2014: 217) yang mengacu pada kegiatan berpikir, berbicara, dan

menulis. Foto peristiwa diambil berdasarkan peristiwa atau fakta yang terdapat di

lingkungan hidup peserta didik. Melalui foto peristiwa peserta didik mengamati

unsur berita apa saja yang terdapat dalam foto dan mengkomunikasikan kepada

teman diskusi kelompok kemudian dituliskan dalam bentuk sebuah teks berita.

Berangkat dari kenyataan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu Peningkatan Kemampuan Menulis Teks

Berita melalui Strategi Think Talk Write (TTW) dengan Menggunakan Foto

Peristiwa pada Peserta Didik Kelas VIII A SMPN Rinbesihat, Belu Tahun Ajaran

2016/2017.

1.2 Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada 5 masalah yang dapat

diidentifikasi. Lima permasalahan yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Peserta didik terbiasa menggunakan bahasa daerah (Bahasa Tetun).

b. Tidak ada wahana (seperti: majalah sekolah, majalah dinding) bagi peserta

didik untuk menuangkan ide-ide kreatif dan imajinasi mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

4

c. Guru cenderung menggunakan strategi pembelajaran tradisional (seperti:

ceramah, tanya jawab, dan memberi cacatan atau menyuruh peserta didik

menyalin teori-teori yang ada di buku pelajaran).

d. Hasil belajar peserta didik dalam menulis teks berita masih rendah (nilai rata-

rata 59,17%).

e. Peserta didik tidak mendapatkan pendampingan atau pelatihan tentang manfaat

menulis.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. “Apakah strategi

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks berita peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesi Hat,

Belu?”

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan

kemampuan menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan foto peristiwa pada peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesi Hat,

Belu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

5

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, guru, dan

sekolah. Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

a. Bagi Peserta Didik

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan pengalaman berpikir,

berbicara, dan menulis teks berita kepada peserta didik kelas VIII A SMPN

Rinbesihat, Belu melalaui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

foto peristiwa. Penelitian ini juga memberikan kesempatkan kepada peserta didik

untuk mengembangkan daya cipta dalam bidang menulis serta mendorong peserta

didik untuk menjadi jusnalis atau reporter berita.

b. Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan referensi penggunaan

strategi baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta mendorong minat guru

untuk berinovasi dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan wawasan baru dalam hal penerapan strategi

pembelajaran sebagai bekal untuk mendidik peserta didik dalam mengembangkan

kemampuan menulis serta dapat dijadikan pijakan untuk dikembangkan pada

penelitian selanjutnya.

d. Bagi Sekolah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan data acuan dalam

peningkatan kualitas pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini

juga memberikan masukan bagi pihak sekolah untuk membuat sebuah wahana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

6

pengembangan keterampilan menulis bagi peserta didik kelas di SMPN

Rinbesihat, Belu.

1.6 Batasan Istilah

Terdapat lima istilah yang pengertiannya dibatasi untuk menyamakan

kerangka berpikir pembaca dengan peneliti, agar tidak terjadi miskonsepsi.

Adapun batasan istilah yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.

a. Berita

Berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual

yang menarik perhatian banyak orang. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data

yang ada di alam semesta ini, yang terjadi pun aktual dan hangat dibicarakan

orang (Suhandang, 2010:103).

b. Menulis

Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai

penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca

sebagai penerima pesan (Yunus dkk, 2008:129).

c. Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW)

Model pembelajaran yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin

(Hamdayama 2014:217) ini pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara,

dan menulis. Alur kemajuan strategi Think Talk Write (TTW) dimulai dari

keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah

proses membaca. Selanjutnya, berbicara dan membagi (sharing) dengan temannya

sebelum menulis. Suasana seperti ini lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

7

heterogen dengan siswa 3-5 siswa. Dalam kelompok ini, siswa diminta membaca,

membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengarkan dan membagi ide bersama

teman kemudian mengungkapkan melalui tulisan (Jumanta Hamdayama,

2014:217).

d. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang

disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar,

dan tidak terjadinya verbalisme (Cucu Susana 2014:61).

e. Foto Peristiwa

Media foto merupakan salah satu media yang sangat dikenal dalam proses

pembelajaran. Hal itu disebabkan karena kesederhanaannya, tanpa memerlukan

perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya (Daryanto,

2011 : 100).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini dilakukan oleh Widiyastuti

(2011). Judul penelitian ini adalah Peningkatan Kemampuan Pembelajaran

Menulis Teks Berita Menggunakan Media Audiovisual Video pada Siswa Kelas

VIII B Semester 2 SMP Negeri 3 Tempel. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian peserta didik kelas VIII B

Semester 2 SMP Negeri 3 Tempel sebanyak 35 orang peserta didik dan

dilaksanakan dalam tiga siklus. Prosedur penelitian dan pembahasan

menunjukkan bahwa kemampuan meulis teks berita menigkat dari siklus I sampai

siklus III. Pada pra-siklus, 37,14% peserta didik tuntas dengan nilai rata-rata kelas

61,83. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas meningkat 6,4 dan ketuntasan peserta

didkm 48,57%. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat 5,68 dan ketuntasan

peserta didik 57,14%. Pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat 6,12

ketuntasan peserta didik 80%.

Penelitian relevan kedua dilakukan oleh Wiranti (2012). Judul penelitian

ini adalah Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Menggunakan Teknik

Simulasi pada Siswa Kelas VIII-E, SMP Pangudi Luhur 1, Yogyakarta, Tahun

Ajaran 2011/2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas

dengan subjek penelitian peserta didik kelas VIII-E, SMP Pangudi Luhur 1,

Yogyakarta sebanyak 30 orang peserta didik dan dilaksanakan dalam dua siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

9

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik simulasi dapat

meningkatkan kemampuan menulis peserta didik dalam menulis teks berita. hal

ini terlihat dari nilai peserta didik yang selalu mengalami peningkatan pada tiap

siklus. Pada siklus I, sebanyak 81,8% paserta yang mencapai KKM, sedangkan

pada pelaksaan siklus II seluruh peserta didik mampu mencapai KKM yang telah

ditetapkan.

Penelitian relevan ketiga dilakukan oleh Amalia (2012). Judul penelitian

ini adalah Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Media Foto

Peristiwa Pada Peserta Didik Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Pekalongan. Penelitian

ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian

peserta didik kelas VIIIA SMPN 5 Pekalongan sebanyak 34 orang peserta didik

dan dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil analisis data pada prasiklus,

siklus I dan siklus II diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa dalam pembelajaran menulis teks berita. Pada pra-siklus diperoleh nilai

rata-rata sebesar 60,20 termasuk dalam kategori cukup. Nilai rata-rata pada siklus

I sebesar 66,94 termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II, nilai rata-rata

siswa sebesar 78,79 dan termasuk dalam kategori baik. Terjadi peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar 11,85. Peningkatan keterampilan menulis teks berita

diikuti dengan perubahan perilaku siswa ke arah yang positif, yaitu siswa semakin

aktif dan antusias saat mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui media

foto peristiwa.

Sejauh pengamatan peneliti, hal yang membedakan penelitian terdahulu

dengan penelitian ini adalah terletak pada strategi dan media pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

10

digunakan. Peneliti akan menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write

(TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa untuk meningkatkan

kemampuan menulis teks berita pada peserta didik kelas VIII A, SMPN

Rinvesihat, Belu, tahun ajaran 2016/2017.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Strategi Think Talk Write (TTW)

Dalam kajian ini, peneliti memaparkan konsep hingga langkah-langkah

pembelajaran Think Talk Write (TTW). Selain itu, peneliti juga memaparkan

tentang manfaat, kelebihan dan kekurangan Think Talk Write (TTW).

2.2.1.1 Konsep Think Talk Write (TTW)

Secara etimologi, think diartikan dengan “berpikir”, dan talk diartikan

“berbicara”, sedangkan write diartikan sebgai “menulis”. Jadi think talk write bisa

diartikan sebgai berpikir, berbicara, dan menulis. Jika strategi think talk write

dipahami sebagai sebuah strategi pembelajaran, maka think talk write adalah

sebuah pembelajaran yang dimulai dengan berpikir melalui bantuan bahan bacaan

(menyimak, mengkritisi, dan alternatif solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan

dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi.

Model pembelajaran yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin

(Hamdayama 2014:217) ini pada dasarnya dibagun melalui berpikir, berbicara,

dan menulis. Alur kemajuan strategi Think Talk Write (TTW) dimulai dari

keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah

prose membaca. Selanjutnya, berbicara dan membagi ide (sharing) dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

11

temannya sebelum menulis. Suasana seperti ini lebih efektif dilakukan apabila

dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 3-5 siswa. Dalam kelompok ini,

siswa diminta membaca, membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengarkan, dan

membagi ide bersama teman kemudian mengungkapkannya melalui tulisan

(Hamdayama, 2014:217).

2.2.1.2 Fase-Fase dalam Think Talk Write (TTW)

Strategi Think Talk Write (TTW) ini memiliki sintak yang sesuai dengan

urutan di dalamnya, yakni think (berpikir), talk (berbicara/berdiskusi), dan write

(menulis). Fase-fase dalam strategi Think Talk Write (TTW) diuraikan secara rinci

sebagai berikut.

a. Think (Berpikir)

Aktivitas berpikir (think) dapat dilihat dari proses membaca sebuah teks

bacaan, suatu materi pelajaran kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca.

Dalam tahap ini, siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban

(strategi penyelesaian), membuat catatan apa yang telah dibaca, baik itu berupa

apa yang telah diketahuinya, maupun langkah-langkah penyelesaian dalam

bahasanya sendiri.

b. Talk (Berbicara)

Berbicara (talk) yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan

bahasa yang mereka pahami. Fase berkomunikasi (talk) pada strategi ini

memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. Proses komunikasi dipelajari

siswa melalui kehidupannya sebagai individu yang berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya. Secara alami dan mudah, proses komunikasi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

12

dibangun di kelas dan dimanfaatkan sebgai alat sebelum menulis. Diskusi

diharapkan dapat menghasilkan solusi atas masalah yang diberikan.

Diskusi pada fase talk ini merupakan sarana untuk mengungkapkan dan

merefleksikan pikiran siswa, pada tahap talk, tugas guru adalah sebagai fasilitator

dan motivator. Sebagai fasilitator, guru senantiasa harus memberi arahan dan

bimbingan kepada keompok yang mengalami kesulitan terutama dalam hal

materi, baik itu diminta maupun tidak diminta. Sebagai motivator guru senantiasa

memberi dorongan kepada siswa yang kurang percaya diri terhadap hasil

pekerjaannya dan atau kelompok siswa yang mendapatkan jalan buntu untuk

menemukan suatu jawaban. Guru juga harus bisa memotivasi siswa yang dalam

kegiatan diskusi kurang aktif atau malah sangat pasif. Guru harus memberikan

semangat kepada siswa yang bersangkutan bahwa kegiatan diskusi yang sedang

berlangsung adalah penting untuk dijalani, supaya mereka dapat memahami

sendiri.

c. Write (Menulis)

Fase “write” yaitu menuliskan hasil diskusi atau pada lembar kerja yang

telah disediakan (Lembar Kerja Siswa). Aktivitas menulis berarti mengkontruksi

ide, karena setelah berdiskusi antarteman dan kemudian mengungkapkannya

melalui tulisan. Aktivias menulis akan membantu siswa dalam membuat

hubungan dan juga memungkinkan guru melihat pengembangan konsep siswa.

Aktivitas menulis siswa bagi guru dapat memantau kesalahan siswa,

miskonsepsi, dan konsepsi siswa terhadap ide yang sama. Aktivitas siswa selama

tahap (write) ini adalah (1) menulis solusi terhadap masalah/pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

13

diberikan termasuk perhitungan, (2) mengorganisasikan semua pekerjaan langkah

demi langkah, baik penyelesaiannya ada yang menggunakan diagram, grafik,

ataupun tabel agar mudah dibaca dan ditindaklanjuti, (3) mengoreksi semua

pekerjaan sehingga yakin tidak ada pekerjaan ataupun perhitungan yang

tertinggal, (4) meyakini bahwa pekerjaan yang terbaik, yaitu lengkap, mudah

dibaca dan terjamin keasliannya (Yamin dalam Huda, 2008:87-88).

Tahap terakhir dari strategi ini adalah presentasi. Hal ini dimaksudkan

agar siswa dapat berbagi pendapat dalam ruang lingkup yang lebih besar, yaitu

dengan teman satu kelas.presentasi ini disampaikan oleh salah seseorang

perwakilan kelompok yang dilakukan di depan kelas, setelah sebelumnya siswa

yang bersangkutan menuliskan jawaban kelompoknya di papan tulis. Setelah

selesai presentasi, kemudian dibuka forum tanya jawab dimana semua siswa

berhak mengajukan pertanyaan dan atau pendapat yang sifatnya mendukung

jawaban ataupun menyangga jawaban temannya yang presentasi. Setelah tanya

jawab selesai, dilakukan sebuah penyimpulan bersama tentang materi yang

dipelajari (Hamdayama, 2014:218-219).

2.2.1.3 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Strategi Think Talk Write

(TTW)

Huda (2014:220) mengatakan bahwa ada beberapa langkah pembelajaran

dengan strategi Think Talk Write (TTW). Langkah-langkah pembelajaran dengan

strategi Think Talk Write (TTW) diuraikan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

14

a. Guru membagikan teks bacaan berupa Lembaran Kerja Siswa (LKS) yang

memuat situasi masalah yang bersifat open-ended dan petunjuk serta prosedur

pelaksanaannya.

b. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual

(think), untuk dibawa ke forum diskusi.

c. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi

catatan (talk). Dalam kegiatan ini, mereka menggunakan bahasa dan kata-kata

mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi. Pemahaman

dibangun melalui interaksi dalam diskusi, karena itu diskusi diharapkan dapat

menghasilkan solusi atas soal yang diberikan.

d. Siswa mengkontruksikan sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman

sebagai hasil kolaborasi dalam bentuk tulisan (write).

2.2.1.4 Komponen Pendukung Strategi Think Talk Write (TTW)

Dalam strategi terdapat beberapa komponen penting yang cukup berperan

dalam memperlancar jalannya strategi Think Talk Write (TTW) pada

pembelajaran. Kompenen pendukung strategi Think Talk Write (TTW) yaitu

sebagai berikut.

a. Guru yang berkompeten dan profesional,

b. Anak didik yang aktif dalam proses pembelajaran,

c. Buku bacaan yang sesuai dengan topik materi yang diajarkan dengan jumlah

yang banyak dan bervariasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

15

d. Beberapa teknik pembelajaran yang mempunyai peranan cukup penting dalam

terlaksananya strategi think talk write dalam pembelajran agar dapat tercapai

tujuan yang telah ditentukan (Hamdayama, 2014:220).

2.2.1.5 Manfaat Strategi Think Talk Write (TTW)

Ada 3 manfaat penerapan strategi Think Talk Write (TTW). Manfaat

penerapan strategi Think Talk Write (TTW), yaitu sebagai berikut.

a. Terselenggaranya pembelajaran yang berbasis komunikasi, baik komunikasi

antarsiswa maupun komunikasi antara siswa dengan guru;

b. Pemahaman konsep dalam pembelajaran berbasis komunikasi tersebut dapat

memfasilitasi partisipasi aktif siswa melalui kegiatan talk (diskusi kelompok)

untuk mengomunikasikan think atau pikirannya;

c. Komunikasi dari berpikirnya tersebut, lalu diwujudkan dalam bentuk write,

berupa kegiatan menulis teks berita (Hamdayama, 2014:221).

2.2.1.6 Kelebihan Strategi Think Talk Write (TTW)

Strategi Think Talk Write (TTW) ini memiliki beberapa kelebihan yang

dapat diandalkan. Kelebihan-kelebihan strategi Think Talk Write (TTW), antara

lain sebagai berikut.

a. Mempertajam seluruh keterampilan berpikir,

b. Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam rangka memahami materi

ajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

16

c. Denagan memberikan soal open ended, dapat mengembangkan keterampilan

berpikir kritis dan kreatif siswa,

d. Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa

secara aktif dalam belajar,

e. Membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, dan

bahkan dengan diri mereka sendiri (Hamdayama, 2014:222).

2.2.1.7 Kelemahan Strategi Think Talk Write (TTW)

Adapun kelemahan strategi Think Talk Write (TTW) dalam penerapan

pembeleajaran. Kelemahan-kelemahan strategi Think Talk Write (TTW), antara

lain sebagai berikut.

a. Ketika siswa bekerja dalam kelompok, mereka mudah kehilangan kemampuan

dan kepercayaan, karena didominasi oleh siswa yang mampu,

b. Guru harus benar-benar menyiapkan semua media dengan matang agar dalam

menerapkan strategi Think Talk Write (TTW) tidak mengalami kesulitan

(Hamdayama, 2014:223).

2.2.2 Menulis

Dalam kajian tentang menulis ini, peneliti memaparkan tentang pengertian

menulis secara umum hingga pengertian secara khusus. Selain pengertian

menulis, peneliti juga memaparkan tentang manfaaf, tujuan, ciri-ciri tulisan yang

baik, dan teknik-teknik penulisan yang baik dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

17

2.2.2.1 Hakikat Menulis

Menurut Tarigan (1994:3-4), menulis merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tanpa

bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang

produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil

memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Selain itu, keterampilan

menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan yang

cukup dan teratur.

Yunus dkk. (2008:129) mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan

komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas

menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan,

saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Dari dua

pengertian menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan

mengungkapkan gagasan menggunakan bahasa tulis sebagai alat komunikasi tidak

langsung dengan memperhatikan kaidah penggunaan bahasa tulis.

2.2.2.2 Tujuan Menulis

Menurut Tarigan (1994:23-24), ada 4 tujuan menulis, yaitu (1) tulisan

yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif

(informative discourse), (2) tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau

mendesak disebut wacana persuasif (persuasive discourse), (3) tulisan yang

bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan

estetik disebut tulisan literer (literary discourse), dan (4) tulisan yang

mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

18

ekspresif (expressive discourse). Dengan demikian, dapat disimpulkan beberapa

tujuan menulis, yaitu untuk menyampaikan informasi kepada pembaca, membujuk

pembaca untuk melakukan suatu hal, dan menghibur pembaca dengan tulisan

yang menarik.

2.2.2.3 Manfaat Menulis

Tarigan (1994:21-22) menyebutkan 4 fungsi utama menulis, yaitu: 1)

memudahkan para peserta didik untuk berpikir kritis, 2) memudahkan peserta

didik untuk merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, 3) memperdalam

daya tanggap atau persepsi mereka, 4) memecahkan masalah-masalah yang

mereka hadapi, serta sebagai sarana dalam menyusun urutan bagi pengalaman.

Jadi manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis adalah sebagai sarana

untuk menggali kemampuan dan potensi diri, sarana untuk memecahkan masalah

yang dihadapi, dan sarana berpikir secara kritis dan tertib.

2.2.2.4 Ciri-ciri Tulisan yang Baik

Menurut Adelstein dan Pival (dalam Tarigan, 1994:6-7), ciri-ciri tulisan

yang baik, antara lain: (1) mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan

nada yang serasi, (2) mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-bahan

yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh, (3) mencerminkan

kemampuan penulis untuk menulis dengan jelas, (4) mencerminkan kemampuan

penulis untuk menulis secara meyakinkan, (5) mencerminkan kemampuan penulis

untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya, (6) baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

19

mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah. Secara singkat, ciri-ciri tulisan

yang baik antara lain: jujur, yaitu tidak memalsukan ide atau gagasan penulis,

jelas, yaitu tidak membingungkan para pembaca, singkat, yaitu tulisan jangan

sampai memboroskan atau membuang waktu pembaca, dan adanya

keanekaragaman, termasuk panjang kalimat yang beraneka ragam (Mc. Mahan &

Day dalam Tarigan 1994:7).

Sementara itu menurut Widyamartaya (1990:37-38), ada 6 asas yang perlu

diperhatikan dalam menuangkan gagasan. Kejelasan, berarti tidak samar-samar

sehingga tiap butir fakta seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. Kejelasan tidak

semata-mata mudah dipahami, melainkan juga karangan itu tidak disalahtafsirkan.

Keringkasan, tidak berarti karangan harus singkat, melainkan bahwa karangan

tidak menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak berputar-putar dalam

menyampaikan gagasan. Ketepatan, berarti karangan dapat menyampaikan

pengetahuan kepada pembaca. Ketepatan meliputi ketepatan menaati aturan tata

bahasa, ejaan, tanda baca, peristilahan, kelaziman bahasa, dan sebagainya.

Kesatupaduan, berarti segala sesuatu yang disajikan dalam karangan harus

berkisar pada satu gagasan pokok karangan. Segala sesuatu yang disajikan harus

relevan dengan gagasan pokok yang hendak disampaikan kepada pembaca.

Pertautan (koherensi), menghendaki antara kalimat yang satu dan kalimat yang

lain dalam tiap paragraf saling berkaitan. Harkat, menghendaki agar karangan

benar-benar berbobot dan berisi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa beberapa ciri tulisan yang

baik, yaitu jelas, ringkas, tepat, satu padu, mempunyai koherensi, serta adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

20

penegasan terhadap bagian tertentu dalam tulisan. Dengan semua ciri tersebut,

akan membuat pembaca merasa nyaman dan akan memperoleh manfaat dari hasil

membaca.

2.2.3 Teknik Penulisan yang Baik dan Benar

Menurut Suhandang (2010:132-136) disimak dari segi fakta, terlihat suatu

gambaran susunan fakta dalam bentuk konstruksi pyramid yang diawali dari hal-

hal yang kurang penting, berkembang terus menjadi hal-hal yang penting, dan

berakhir hal yang sangat penting atau klimaks dari peristiwanya. Lebih lanjut,

Djuraid (2009:81-83) mengungkapkan cara penulisan berita saat ini sudah

mengalami perkembangan yang pesat. Penulisan lead (kepala berita) bisa dibuat

dengan berbagai macam variasi disesuaikan dengan materi dan kondisi yang

berkembang. Dengan membaca kepala berita, orang akan tahu materi berita yang

sesungguhnya. Setelah membuat kepala berita, langkah selanjutnya adalah

membuat isi berita.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa

teknik penulisan teks berita yang baik harus memperhatikan lead berita (kepala

berita). Dalam menulis berita, penulis berusaha menyampaikan bagian yang

terbaik di awal tulisan. Hal ini membuat berita akan terlihat isi keseluruhannya

pada bagian awal berita dan bagian berikutnya merupakan uraian lebih mendetail.

Singkatnya struktur penulisan berita senantiasa berbentuk piramida terbalik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

21

2.2.4 Teks Berita

2.2.4.1 Hakikat Berita

Djuraid (2009:9) mengungkapkan bahwa berita adalah sebuah laporan atau

pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat

umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa.

Menurut Suhandang (2010:103) berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang

segala peristiwa aktual yang menarik perhatian banyak orang. Peristiwa yang

melibatkan fakta dan data yang ada di alam semesta ini, yang terjadi pun aktual

dan hangat dibicarakan orang. Berdasarkan pendapat para ahli tentang berita

tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa berita adalah laporan mengenai

kejadian atau peristiwa yang aktual, terjadi di luar dugaan, dan menarik perhatian

banyak orang.

2.2.4.2 Jenis-jenis Berita

Luwi Ishara dalam Catatan-catatan Jurnalisme Dasar (2005:51-52)

mengelompokkan jenis-jenis berita menjadi dua, yaitu pertama, berita yang

terpusat pada peristiwa (event-centered news) yang khas menyajikan peristiwa

hangat yang baru saja terjadi, dan umumnya tidak diinterpretasikan dengan

konteks yang minimal, tidak dihubungkan dengan situasi dan peristiwa yang lain.

Sebuah topik belum layak untuk menjadi sebuah berita sampai “terjadi” sesuatu.

Kedua, berita yang berdasarkan pada proses (process-centered news) yang

disajikan dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang

dihubungkan dalam konteks yang luas dan melampaui waktu. Dalam liputan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

22

berdasarkan proses ini, diharapkan wartawan tidak terjatuh ke dalam jebakan

peristiwa (event trap). Ia tidak menunggu sampai peristiwa itu “pecah,” misalnya

apakah rasialisme ada hanya setelah terjadi kerusuhan, atau apakah ada masalah di

bidang pendidikan hanya setelah para orang tua protes.

Selain itu, Suhandang (2010: 104-105) mengemukakan bahwa ada dua

jenis berita berdasarkan penyajian pemberitaan, yaitu berita langsung (straight

news) dan berita tidak langsung (feature news). Berita langsung yaitu berita yang

disajikan dengan cara menyampaikan fakta utama yang terlibat dalam peristiwa

itu apa adanya secara langsung, baik hal-hal yang menjadi pokok peristiwa

maupun apa yang dikatakan tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa itu. Berita

langsung dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) matter of news, yaitu berita yang

hanya mengemukakan fakta utama yang terlibat dalam peristiwa itu saja; (2)

action news, yaitu berita yang hanya mengemukakan perbuatan, tindakan

(kejadian) yang terlibat dalam peristiwa; (3) quote news, yaitu berita yang hanya

mengemukakan kutipan dari apa yang diucapkan oleh para tokoh yang terlibat

dalam peritiwa. Jenis berita berdasarkan penyajian yang kedua yaitu berita tidak

langsung atau feature news, yaitu berita yang tidak mementingkan unsur waktu,

melainkan memberikan tambahan bacaan yang dianggap tetap hangat walaupun

tidak disajikan secepatnnya (pada saat) peristiwa terjadi. Berita tidak langsung

atau feature news dibagi menjadi dua, yaitu berita tersirat (interpretative news)

dan berita laporan (reportase). Berita tersirat yaitu berita yang menonjolkan

maksud pemberitaannnya secara tersirat, dalam arti memberikan kesempatan

kepada para pembaca atau pendengar, atau penonton, untuk menafsirkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

23

sendiri pesan yang terkandung dalam berita. Berita laporan (reportase) yaitu berita

menyuguhkan tulisan atau pemberitaan yang membuat pembaca, pendengar, dan

penonton seolah-olah yang mengalami peristiwa itu.

Menurut Romli (2000:8), jenis berita antara lain, yaitu : (1) straight news

atau berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas, (2) depth news

atau berita mendalam dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di

bawah suatu permukaan, (3) investigation news dikembangkan berdasarkan

penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber, (4) interpretative news

dikembangkan dengan pendapat atau penilaian penulisnya atau reporter, (5)

opinion news berisi pendapat seseorang seperti tokoh, ahli, dan cendekiawan

berbicara sesuatu.

Dalam penelitian ini menggunakan jenis berita straight news. Berita ditulis

secara langsung dengan cara menyampaikan fakta utama yang terlibat dalam foto

peristiwa, baik hal-hal yang menjadi pokok masalah peristiwa itu, ataupun apa

yang dikatakan oleh tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa itu.

2.2.4.3 Unsur-Unsur Berita

Menurut Suhandang (2010:122-124), ada 6 unsur berita, yaitu: (1) apa

yang terjadi (what); (2) siapa yang terlibat dalam peristiwa yang diberitakan

(who); (3) kapan peristiwa itu terjadi (when); (4) di mana peristiwa itu terjadi

(where); (5) mengapa peristiwa itu terjadi (why); (6) bagaimana peristiwa yang

diberitakan terjadi (how). Dalam bahasa Inggris unsur berita biasa disebut dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

24

5W + 1H. Secara singkat, unsur-unsur berita sekurang-kurangnya memuat unsur

apa, siapa, kapan, di mana, dan bagimana.

Menurut Djuraid (2009:13), unsur berita menjadi sangat penting untuk

diketahui sebelum menulis karena akan menjadi panduan bgai seorang wartawan

untuk memutuskan suatu informasi itu layak diberitakan atau tidak. Unsur berita

itu sebagai berikut: (1) aktual, (2) kedekatan, (3) penting, (4) luar biasa, (5) tokoh,

(6) eksklusif, (7) ketegangan, (8) konflik, (9) human interest, (10) seks, (11)

progresif, (12) trend, (13) humor.

Berdasarkan pembagian unsur-unsur berita di atas, dapat disimpulkan

bahwa berita mengandung unsur, yaitu ADIKSIMBA (apa yang terjadi, di mana

peristiwa itu terjadi, kapan peristiwa itu terjadi, siapa pelaku dalam berita,

mengapa peristiwa itu terjadi, dan bagaimana peristiwa itu terjadi) dan dapat

ditambahi unsur-unsur pendukung seperti cepat, menarik, dan penting. Secara

sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah berita yang layak harus memiliki unsur

5W+1H.

2.2.5 Foto Peristiwa

Dalam kajian ini, peneliti akan menguraikan tentang pengertian media foto

peristiwa, kelebihan dan kelemahan media foto peristiwa, dan prinsip penggunaan

foto peristiwa. Selain itu, penulis akan menguraikan tentang langkah-langkah

penggunaan media foto peristiwa dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

25

2.2.5.1 Pengertian Foto Peristiwa

Menurut Kustandi (2011 : 45), media foto adalah media pembelajaran

yang sering digunakan. Media ini merupakan bahasa yang umum, dapat

dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang di mana-mana. Foto berfungsi untuk

menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan

yang disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Pendapat

yang sama juga disampaikan oleh Daryanto (2011:100) bahwa foto merupakan

salah satu media yang sangat dikenal dalam proses pembelajaran. Hal itu

disebabkan karena kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak

perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.

Menurut Sudjana (2009:70), media foto merupakan media yang mudah

diperoleh dari berbagai sumber, misalnya surat kabar, majalah, brosur, dan buku.

Gambar, lukisan, ilustrasi, dan foto yang diperoleh digunakan guru secara efektif

dalam kegiatan pembelajaran. Fotografi membantu membangkitkan minat siswa

pada proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

foto merupakan media yang paling efektif dan mudah bila digunakan dalam

proses pembelajaran. Foto juga merupakan salah satu media pembelajaran yang

paling sederhana, murah, dan mudah didapat.

2.2.5.2 Prinsip Penggunaan Foto Peristiwa

Sudjana (2009:76-77) mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip yang perlu

diperhatikan dalam menggunakan foto sebagai media visual pada setiap kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

26

pembelajaran, antara lain: (1) menggunakan gambar untuk tujuan-tujuan

pembelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan

mendukung penjelasan inti pelajaran, (2) memadukan gambar-gambar kepada

mata pelajaran, karena keefektifan pemakaian foto di dalam proses pembelajaran

memerlukan keterpaduan, (3) menggunakan gambar dengan jumlah yang tidak

berlebihan, jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif lebih baik dari pada jumlah

gambar yang banyak tetapi tanpa memilih yang tepat, (4) mengurangi

penambahan kata-kata pada gambar, (5) melalui gambar siswa akan didorong

untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, (6)

mengevaluasi kemajuan kelas dengan memanfaatkan foto baik secara umum

maupun secara khusus. Menurut Kustandi (2011 : 94-95) ada beberapa prinsip

umum dalam penggunaan media foto adalah sebagai berikut : (1) menyajikan foto

dengan sederhana, karena gambar yang sangat rinci sulit diproses dan dipelajari,

(2) visualisasi digunakan untuk menekankan informasi sasaran, (3) menghindari

sajian visual yang tak berimbang, (4) unsur-unsur pesan harus ditonjolkan dan

mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah

pengolahan informasi, (5) menggunakan warna yang realistis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

prinsip dalam penggunaan media foto adalah memilih media fotografi yang sesuai

dengan materi pelajaran. Selain kesesuaian media foto peristiwa dengan materi

pembelajaran media fotografi juga harus disajikan dengan sederhana agar mudah

dipahami oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

27

2.2.5.3 Kelebihan dan Kelemahan Foto Peristiwa

Daryanto (2011:100-101) menyebutkan ada empat kelebihan media foto,

yaitu pertama mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar mengajar karena

praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa, kedua harganya relatif lebih

murah daripada jenis-jenis media lainnya, ketiga foto dapat dipergunakan dalam

banyak hal, untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu, kempat

foto dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih

realistik. Kelemahan media foto, yaitu pertama beberapa gambarnya sudah cukup

memadai, tetapi tidak cukup besar ukurannya jika digunakan untuk tujuan

pembelajaran kelompok besar, kecuali jika diproyeksikan melalui proyektor,

kedua foto adalah berdimensi dua sehingga sukar untuk melukiskan bentuk

sebenarnya yang berdimensi tiga, kecuali jika dilengkapi dengan beberapa gambar

untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dilakukan dari berbagai sudut

pemotretan yang berlainan, ketiga foto bagaimana pun indahnya tetap tidak

memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup.

Selain itu, Kustandi (2011:45-46) mengemukakan bahwa kelebihan

media foto adalah sebagai berikut: (1) sifatnya konkret, lebih realistis

dibandingkan dengan media verbal, (2) dapat memperjelas suatu masalah dalam

bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun usia tua, (3) murah harganya dan

tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya. Kelemahan media

foto yaitu foto hanya menekankan persepsi indera mata dan ukurannya sangat

terbatas untuk kelompok besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

28

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

kelebihan media foto yaitu sifatnya konkret dapat memperjelas makna yang

abstrak menjadi makna yang lebih realistis dan media foto tidak membutuhkan

biaya yang banyak. Kelemahannya yaitu media foto tidak dapat melukiskan

bentuk aslinya dan tidak cukup memadai jika digunakan untuk pembelajaran

kelompok besar.

Penelitian ini menggunakan media foto peristiwa. Media foto peristiwa

menampilan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar lingkungan. Foto

peristiwa akan menerjemahkan konsep yang abstrak menjadi lebih konkret.

2.2.5.4 Langkah-Langkah Penggunaan Foto Peristiwa dalam Pembelajaran

Foto peristiwa adalah penyajian foto yang diambil berdasarkan topik atau

peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Penggunaan foto peristiwa pada

proses pembelajaran dilaksanakan sebelum guru menjelaskan lebih jauh mengenai

materi yang akan diajarkan.

Menurut Daryanto (2011:108), langkah-langkah pembelajaran

menggunakan media foto peristiwa dalam proses pembelajaran menulis teks

adalah sebagai berikut. Pertama, guru mengadakan apersepsi terlebih dahulu.

Kedua, guru menjelaskan materi pelajaran. Ketiga, guru membagikan foto

peristiwa yang akan dijadikan sebagai media pembelajaran menulis teks berita.

Keempat, siswa mengamati foto peristiwa yang telah dibagikan oleh guru. Kelima,

siswa menuliskan hasil pengamatan dalam bentuk teks berita. Keenam, guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

29

bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Ketujuh, guru mengadakan

evaluasi mengenai materi yang telah disampaikan.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah keterampilan

menulis teks berita peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat akan meningkat

dan terjadi perubahan tingkah laku jika menggunakan strategi pembelajaran Think

Talk Write (TTW) dengan memanfaatkan foto peristiwa. Peserta didik akan

mengamati foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa di sekitar lingkungan hidup

peserta didik. Kemudian peserta didik akan mengkomunikasikan hasil

pengamatan foto peristiwa berdasarkan fakta-fakta dan selanjutnya dikembangkan

menjadi sebuah teks berita.

Strategi ini seharusnya lebih unik dan menarik, peserta didik dapat

menikmati keindahan foto dan perhatian peserta didik juga pada aspek visual

melalui gambar, pendengar juga akan terusik imajinasinya dan ikut berjalan

mengikuti keindahan gambar. Selain itu, secara tidak langsung peserta didik

mengkonstruksi pemahamannya tentang kegiatan jurnalistik.

2.4 Indikator Pencapaian

Penelitian ini selalu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis

teks berita peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat melalui strategi Think

Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa. Adapun indikator

pencapaian yang rencanakan peneliti, yakni (1) Peserta didik mampu membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

30

rumusan pertanyaan berdasarkan foto peristiwa melalui strategi pembelajaran

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa. (2) Peserta

didik mampu menemukan unsur-unsur berita berdasarkan foto peristiwa melalui

strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa. (3) Peserta didik mampu menulis teks berita yang singkat, padat, dan

jelas melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

media foto peristiwa.

Tabel 1Indikator Pencapaian Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Beita

No Indikator Pencapaian Prasi

klus

Siklus

I

Siklus

II

1. Mampu membuat rumusan pertanyaan

berdasarkan foto peristiwa.

20% 10% 10%

2. Peserta didik mampu menemukan unsur-unsur

berita berdasarkan foto peristiwa dengan tepat.

20% 20% 10%

3. Peserta didik mampu menulis teks berita yang

singkat, padat, dan jelas melalui strategi

pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan media foto peristiwa.

60 % 70% 80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam

kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara

melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut. (Wina Sanjaya, 2013:149).

Penelitian tindakan kelas ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu (1) PTK diarahkan

untuk memperbaiki kinerja guru; (2) menumbuhkan sikap profesional guru; dan

(3) peningkatan situasi tempat praktik berlangsung. (Wina Sanjaya, 2013 : 150).

Penelitian Tindakan Kelas ini mengangkat kompetensi dasar menulis teks

berita melalui stretegi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto

peristiwa. Penelitian ini juga bertujuan untuk memperkenalkan strategi

pembelajaran baru dalam pembelajaran dengan memanfaatkan foto peristiwa

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik kelas VIII A, SMPN Rinbesihat

Belu dalam menulis teks berita.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A, SMPN

Rinbesihat Belu Tahun Ajaran 2016/2017. Keseluruhan peserta didik berjumlah

30 orang, 7 peserta didik laki-laki dan 23 peserta didik perempuan. Objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

32

penelitian ini adalah proses pembelajaran menulis teks berita melalui strategi

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN Rinbesihat Belu. SMPN tersebut

beralamat di Jln. Jurusan Gereja Alva Omega, Rinbesi Hat, Tasifeto Barat, Belu,

Nusa Tenggara Timur (NTT). Waktu pelaksanaan penelitian, yaitu 29 Mei-28 Juni

2017.

3.4 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian mengikuti model Kemmis dan Mc.

Taggart. Penelitian menggunakan dua siklus. Rancangan penelitian pada setiap

siklusnya terdiri dari empat tahap, yakni (1) perencanaan. (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat tahap ini adalah unsur-unsur

yang membentuk suatu siklus atau daur yakni suatu putaran kegiatan beruntun,

yang kembali ke langkah semula.

Peneliti melaksanakan dua siklus dalam penelitian ini. Permasalahan

yang peneliti angkat dalam pelaksanaan siklus I dan II, terkait kompetensi menulis

teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Alokasi waktu dalam pelaksanaan dua

siklus ini adalah 8 x 40 menit, dua kali pertemuan pada siklus I dan satu kali

pertemuan pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

33

Grafik Model Kemmis dan Mc. Taggart

Grafik 1 Model Kemmis dan Mc. Taggart

Prosedur penelitian dalam pembelajaran menulis teks berita melalui

strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa terdiri atas

dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Adapun penjelasan pelaksanaan setiap

siklus adalah sebagai berikut.

3.4.1 Prasiklus

Sebelum masuk ke siklus I terlebih dahulu dilakukan penelitian tahap awal

yaitu prasiklus. Prasiklus dilakukan untuk mendapatkan data dan untuk

mengetahui kondisi awal mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

keterampilan menulis teks berita siswa. Pengumpulan data pada prasiklus

dilakukan dengan wawancara dan hasil ulangan Bahasa Indonesia tentang menulis

teks berita. Wawancara dilakukan dengan peserta didik dan guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

34

pembelajaran serta kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik kelas VIII A

SMPN Rinbesihat Belu saat pembelajaran menulis teks berita.

Pretes dilakukan peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat Belu.

Materi yang diberikan adalah menulis teks berita. Pretes atau pengambilan data

menulis teks berita pada tahap awal dilakukan secara konvensional tanpa memberi

perlakuan berupa penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan foto peristiwa saat pembelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan

ceramah, kemudian peserta didik disuruh menulis teks berita. Hasil pretes siklus I

menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta didik diposisikan pada kualifikasi

kurang sampai dengan cukup.

Hasil wawancara dan hasil belajar peserta didik ketika ulangan materi

mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis teks berita menunjukkan bahwa

menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang masih sulit dilakukan

oleh peserta didik. Hal ini dikarenakan oleh kebiasaan peserta didik menggunakan

bahasa daerah (Bahasa Tetun) baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain

itu, tidak ada wahana (seperti: majalah sekolah atau majalah dinding) bagi peserta

didik untuk mengembangkan ide-ide kreatif atau imajinasi mereka.

Permasalahan-permasalahan ini pun kurang ditangani oleh guru yang

bersangkutan. Guru cendrung menggunakan strategi pembelajaran tradisional

seperti ceramah, tanya-jawab, dan memberi cacatan atau menyuruh peserta didik

menyalin teori-teori yang ada di buku pelajaran. Guru juga belum memberikan

pendampingan atau pelatihan kepada peserta didik tentang manfaat menulis. Hal

ini mengakibatkan rendahnya motivasi peserta didik untuk menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

35

Hasil pretes dan wawancara itu akan peneliti gunakan untuk merancang

pembelajaran menulis teks berita dengan bercermin pada fakta yang ada di dalam

kelas. Kekurangan dari hasil observasi dan pretes pada tahap prasiklus akan

peneliti perbaiki pada siklus berikutnya. Peneliti menggunakan strategi Think Talk

Write (TTW) dengan media foto peristiwa untuk memudahkan peserta didik dalam

pembelajaran menulis teks berita. Oleh karena itu, pada pembelajaran siklus I dan

siklus II dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan foto peristiwa, penulis menargetkan nilai masing-masing peserta

didik sebesar 70.

3.4.2 Proses Tindakan pada Siklus I

Proses tindakan yang dilakukan pada siklus I ini meliputi tahapan

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap pertama yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah perencanaan. Dalam penyusunan perencanaan ini

dilakukan sebagai upaya memecahkan masalah yang ditemukan pada refleksi awal

dan segala sesuatu yang perlu dilakukan pada tahap tindakan. Tindakan

merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan

yang akan dilakukan adalah pembelajaran menulis teks berita melalui strategi

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Observasi adalah

mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan peserta didik

dalam proses pembelajaran menulis teks berita melalui media foto peristiwa.

Tahap refleksi dilaksanakan pada akhir pembelajaran, kegiatan ini dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

36

sebagai upaya mengkaji segala hal yang terjadi pada tahap tindakan. Hasil refleksi

ini digunakan sebagai bahan masukan dalam menetapkan langkah selanjutnya.

3.4.2.1 Perencanaan

Pada tahap pembelajaran ini langkah-langkah persiapan proses

pembelajaran keterampilan menulis teks berita yaitu : (1) menyusun rencana

pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan menulis teks berita; (2)

membuat dan menyiapkan teks berita dan materi yang akan digunakan sebagai

bahan pembelajaran; (3) menyusun instrumen tes dan nontes. Instrumen tes

berupa soal beserta penilaiannya sedangkan instrumen nontes berupa lembar

observasi, lembar jurnal, pedoman wawancara, dan dokumentasi foto. Sebelum

melakukan langkah-langkah tersebut peneliti terlebih dahulu membicarakan

kegiatan apa saja yang akan dilakukan dengan guru yang mengampu mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas tersebut.

3.4.2.2 Tindakan

Pada tahap ini dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar yaitu tahap

awal, tahap inti, dan tahap akhir. Tindakan pada masing-masing pertemuan

dijabarkan sebagai berikut.

Pertemuan Pertama

Pada tahap awal dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) guru

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan mengaitkan pengetahuan peserta didik

tentang berita; (2) guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

37

pembelajaran yang akan dicapai; dan (3) guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan foto peristiwa.

Tahap inti, pembelajaran terdiri atas eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

(1) guru menjelaskan mengenai materi berita meliputi unsur-unsur berita dan cara

penulisan berita; (2) guru memberikan contoh berita yang diambil dari koran; dan

(3) secara bersama-sama peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur berita. Pada

tahap elaborasi langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1)

Guru membagi lembar aktivitas peserta didik berupa foto peristiwa (hasil

petualangan peserta didik) dan pertanyaan-pertanyaan terkait unsur-unsur berita;

(2) Peserta didik menyimak foto peristiwa dan membuat catatan dari hasil

simakan secara individual (Think); (3) Peserta didik berinteraksi dan

berkolaborasi dengan teman satu group untuk membahas isi catatan (Talk); (4)

Peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman

tentang unsur-unsur berita dan mengkomunikasikan dalam bentuk tulisan (write).

Pada tahap konfirmasi, langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

(1) perwakilan setiap kelompok diskusi mempresentasikan hasil mengidentifikasi

teks berita; (2) kelompok diskusi yang lain memberikan tanggapan atas hasil

pekerjaan temannya; dan (3) guru memberikan penguatan kepada kelompok

diskusi yang berhasil. Tahap akhir, langkah-langkah pembelajarannya adalah

sebagai berikut : (1) guru memberikan simpulan; (2) Guru bersama-sama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

38

peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar; (3) guru

memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari contoh berita di koran.

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman atau simpulan pelajaran. Kemudian guru memberikan soal

tertulis berupa uraian kepada peserta didik untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya.

Pertemuan Kedua

Tahap awal dilaksanakan sebagai berikut: (1) guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dengan mengaitkan tugas peserta didik tentang teks berita;

dan (2) guru menjelaskan tujuan pembelajaran menulis teks berita melalui media

foto peristiwa.

Tahap inti dilakukan dengan tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

(1) guru dan peserta didik bertanya jawab tentang tugas rumah; (2) guru

memberikan teks berita dengan gambar; (3) guru menjelaskan cara membuat

kerangka teks berita berdasarkan unsur-unsur berita yang terdapat gambar. Tahap

elaborasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Guru

membagi lembar aktivitas peserta didik berupa foto peristiwa (hasil petualangan

peserta didik) dan pertanyaan-pertanyaan terkait unsur-unsur berita; (2) Peserta

didik menyimak foto peristiwa dan membuat catatan dari hasil simakan secara

individual (think); (3) Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman

satu kelompok untuk membahas isi catatan (talk); (4) Peserta didik

mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman tentang unsur-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

39

unsur berita dan mengkomunikasikan dalam bentuk tulisan (write); (5) peserta

didik menilai hasil kerja temannya; (6) peserta didik memperbaiki tulisan

berdasarkan hasil suntingan teman; (7) peserta didik mempresentasikan teks berita

terbaik di depan kelas. Pada tahap konfirmasi langkah-langkah pembelajarannya

yaitu peserta didik memberikan tanggapan atas hasil presentasi temannya dan

guru menanyakan apakah peserta didik sudah memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

Langkah-langkah pembelajaran pada tahap terakhir adalah sebagai berikut:

(1) guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran pada pertemuaan hari itu;

(2) guru dan peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran dan

hasil belajar; dan (3) guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menulis teks

berita berdasarkan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

3.4.2.3 Observasi

Dalam melaksanakan observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara,

yaitu : (1) observasi untuk mengetahui perilaku dan aktivitas peserta didk selama

proses pembelajaran berlangsung; (2) angket berisi pesan dan kesan peserta didik

setelah mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think Talk

Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa; (3) wawancara digunakan

untuk memperoleh data melalui pendapat peserta didik yang mempunyai nilai

tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dilakukan untuk mengungkap data secara

lengkap; (4) dokumentasi foto sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas

peserta didik selama penelitian. Hasil observasi ini digunakan sebagai bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

40

acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus II sehingga kekurangan-kekurangan

yang terdapat pada siklus I dapat diatasi pada siklus II dan kelebihan-

kelebihannya dapat terus diperbaiki serta ditingkatkan lagi.

3.4.2.4 Refleksi

Dalam penelitian tindakan kelas ini, refleksi pada siklus I dijadikan

masukan dalam menentukan langkah pada siklus II. Dengan demikian, dilakukan

perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus II sehingga hasil pembelajaran

yang didapatkan maksimal. Masalah-masalah pada siklus I dicari pemecahannya

sedangkan kelebihan-kelebihannya perlu ditingkatkan sehingga akan diperoleh

hasil pembelajaran yang lebih baik pada siklus II.

3.4.3 Proses Tindakan pada Siklus II

Proses tindakan pada siklus II dilakukan berdasarkan hal-hal yang kurang

sesuai pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan-perbaikan dari siklus I.

Pelaksanaan siklus II ini melalui tahap yang sama dengan siklus II, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti

mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan

berpedoman pada refleksi pada siklus I. Tindakan yang akan dilakukan adalah

pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan foto peristiwa. Pada tahap observasi peneliti mengamati hasil atau

dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan peserta didik dalam proses

pembelajaran menulis teks berita. Refleksi dilaksanakan pada akhir pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

41

kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengkaji segala hal yang terjadi pada tahap

tindakan.

3.4.3.1 Perencanaan

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah: (1) membuat perbaikan

rencana pembelajaran menulis teks berita melalui staretegi Think Talk Write

(TTW) dengan menggunakan foto peristiwa; (2) menyiapkan teks berita dan

beberapa foto suatu peristiwa alam yang akan digunakan sebagai pembelajaran;

(3) menyusun perbaikan instrumen yang berupa data nontes dan tes. Data nontes

yaitu pedoman observasi, jurnal, pedoman wawancara, dan dokumentasi foto

sedangkan data berupa instrumen tes yaitu soal esai terbuka beserta penilaiannya,

(4) menyiapkan media berupa foto peristiwa; dan (5) bekerja sama dengan guru

dan peserta didik. Secara singkat, dalam tahap perencanaan, peneliti membuat

rancangan pembelejaran berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I. Perbaikan

rancangan pembelajaran akan digunakan dalam proses pembelajaran pada siklus

II.

3.4.3.2 Tindakan

Tindakan pada siklus II adalah penyempurnaan tindakan pada siklus I.

Pada tahap ini guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada

penulisan teks berita melalui media foto peristiwa. Kemudian peserta didik diberi

bimbingan dan arahan agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis berita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

42

menggunakan media foto peristiwa akan menjadi lebih baik. Kegiatan pada siklus

II adalah tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir.

Pertemuan pertama

Tahap awal dilaksanakan sebagai berikut : (1) guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dengan mengaitkan pengetahuan peserta didik tentang teks

berita; (2) guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar

pembelajaran yang akan dicapai; (3) guru memberikan pertanyaan mengenai

kesulitan yang dialami peserta didik pada siklus I; dan (4) guru mengumumkan

hasil menulis teks berita pada siklus I dan memberikan apresiasi kepada peserta

didik dengan tulisan teks berita terbaik.

Tahap inti, pembelajaran terdiri atas eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

(1) guru menjelaskan mengenai materi berita meliputi unsur-unsur berita dan cara

penulisan berita; (2) guru memberikan contoh berita yang diambil dari koran; dan

(3) secara bersama-sama peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur berita. Pada

tahap elaborasi langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1)

Guru membagi lembar aktivitas peserta didik berupa foto peristiwa (hasil

petualangan peserta didik) dan pertanyaan-pertanyaan terkait unsur-unsur berita;

(2) Peserta didik menyimak foto peristiwa dan membuat catatan dari hasil

simakan secara individual (Think); (3) Peserta didik berinteraksi dan

berkolaborasi dengan teman satu group untuk membahas isi catatan (Talk); (4)

Peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman

tentang unsur-unsur berita dan mengkomunikasikan dalam bentuk tulisan (write).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

43

Pada tahap konfirmasi, langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

(1) perwakilan setiap kelompok diskusi mempresentasikan hasil mengidentifikasi

teks berita; (2) kelompok diskusi yang lain memberikan tanggapan atas hasil

pekerjaan temannya; dan (3) guru memberikan penguatan kepada kelompok

diskusi yang berhasil. Tahap akhir, langkah-langkah pembelajarannya adalah

sebagai berikut: (1) guru memberikan simpulan; (2) Guru bersama-sama dengan

peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar; (3) guru

memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari contoh berita di koran.

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman atau simpulan pelajaran. Kemudian guru memberikan soal

tertulis berupa uraian kepada peserta didik untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya.

Pertemuan Kedua

Tahap awal dilaksanakan sebagai berikut: (1) guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dengan mengaitkan tugas peserta didik tentang teks berita;

dan (2) guru menjelaskan tujuan pembelajaran menulis teks berita melalui media

foto peristiwa.

Tahap inti dilakukan dengan tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Pada tahap eksplorasi langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

(1) guru dan peserta didik bertanya jawab tentang tugas rumah; (2) guru

memberikan teks berita dengan gambar; (3) guru menjelaskan cara membuat

kerangka teks berita berdasarkan unsur-unsur berita yang terdapat gambar. Tahap

elaborasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

44

membagi lembar aktivitas peserta didik berupa foto peristiwa (hasil petualangan

peserta didik) dan pertanyaan-pertanyaan terkait unsur-unsur berita. (2) Peserta

didik menyimak foto peristiwa dan membuat catatan dari hasil simakan secara

individual (think). (3) Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman

satu kelompok untuk membahas isi catatan (talk). (4) Peserta didik

mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman tentang unsur-

unsur berita dan mengkomunikasikan dalam bentuk tulisan (write). (5) peserta

didik menilai hasil kerja temannya; (6) peserta didik memperbaiki tulisan

berdasarkan hasil suntingan teman; (7) peserta didik mempresentasikan teks berita

terbaik di depan kelas. Pada tahap konfirmasi langkah-langkah pembelajarannya

yaitu peserta didik memberikan tanggapan atas hasil presentasi temannya dan

guru menanyakan apakah peserta didik sudah memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

Langkah-langkah pembelajaran pada tahap terakhir adalah sebagai berikut:

(1) guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran pada pertemuaan hari itu;

(2) guru dan peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran dan

hasil belajar.

3.4.3.3 Observasi

Pada siklus II ini selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik

tetap diamati. Secara garis besar observasi yang dilakukan pada siklus II masih

sama dengan observasi pada siklus I. Adapun observasi yang dilakukan berupa

observasi data nontes. Observasi pada data nontes dilakukan pada observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

45

perilaku peserta didik selama pembelajaran, jurnal, wawancara, dan dokumentasi

foto. Observasi data nontes digunakan sebagai penguat hasil observasi tes.

Dalam tahap observasi data nontes ini, peneliti mempersiapkan lembar

pedoman observasi yang berisi pertanyaan mengenai perilaku peserta didik saat

pembelajaran menulis teks berita melalui media foto peristiwa. Pada tahap

observasi, peneliti mempersiapkan lembar jurnal peserta didik dan guru. Melalui

kegiatan ini dapat diketahui sikap peserta didik terhadap pembelajaran menulis

teks berita melalui strategi Thunk Talk Write (TTW) melalui media foto peristiwa.

Observasi pada kegiatan wawancara dilakukan pada akhir pembelajaran. Peserta

didik diminta untuk berpendapat mengenai pembelajaran yang baru dilaksanakan.

Observasi dokumentasi dilakukan untuk mengambil gambar peserta didik selama

pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai penguat data tes dan nontes.

3.4.3.4 Refleksi

Refleksi pada siklus II ini merupakan koreksi dan perenungan akhir dalam

penelitian ini serta dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan strategi

Think Talk Write (TTW) melalui media foto peristiwa dalam pembelajaran

menulis teks berita, untuk melihat peningkatan kemampuan menulis teks berita,

dan untuk mengetahui perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti proses

pembelajaran. Semua kendala atau kelemahan tentang pembelajaran menulis yang

ditemukan mulai dari awal perencanaan sampai dengan hasil akhir pada siklus I

telah diatasi pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

46

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian (Arikunto, 2013:262). Peneliti menggunakan instrumen penelitian

berupa tes dan non tes untuk mendapatkan data penelitian. Bentuk instrumen tes

berupa unjuk kerja (performans) dan portofolio. Pelaksanaan unjuk kerja adalah

saat peserta didik melaksanakan petualangan (hunting) untuk mendapatkan data

yang digunakan sebagai bahan menulis teks berita. Adapun portofolio (kumpulan

karya peserta didik) digunakan sebagai penilaian proses untuk menunjukkan

perkembangan kompetensi peserta didik dari tiap siklus. Instrumen non tes berupa

pedoman wawancara, lembar observasi, dan pedoman dokumentasi.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

menggunakan dua teknik yaitu teknik tes dan teknik nontes. Adapun teknik-teknik

pengumpulan data akan diuraikan sebagai berikut.

3.6.1 Teknik tes

Dalam penelitian ini, pengukuran pemahaman dan kemampuan peserta

didik dalam menulis teks berita menggunakan instrumen tes. Adapun tes yan akan

dilakukan adalah tes tes awal, tes menulis teks berita dan tes akhir. Tes awal dan

akhir digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap teori menulis

teks berita. Teks menulis berita digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

47

didik dalam menulis teks berita. tes ini termasuk tes menulis esai (Nurgiantoro,

2001:298).

3.6.2 Teknik Nontes

Data yang dikumpulkan melalui teknik nontes adalah observasi, kuesioner,

dan dokumentasi. Teknik-teknik nontes dalam pengumpulan data akan dijelaskan

sebagai berikut.

3.6.2.1 Observasi

Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui fakta dalam kondisi

pembelajaran yang sebenarnya di dalam kelas, misalnya pengamatan kondisi dan

interaksi selama berlangsungnya proses belajar-mengajar, pengamatan terhadap

perilaku-perilaku peserta didik saat melaksanakan tugas untuk menulis teks berita

melalui teknik simulasi. Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini diabntu oleh

guru bidang studi, menggunakan lemabar instrumen observasi.

3.6.2.2 Kuesioner

Kuesioner merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis juga

oleh responden (Racham, 1993:79). Kuesioner dibuat dalam bentuk tertutup atau

berstruktur. Kuesioner ini berbentuk tertutup karena berisi pernyataan-pernyataan

yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang sudah disediakan. Penilaian

kuesioner dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban yang dipilih pada tiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

48

butir pernyataan. Kuesioner diisi peserta didik setelah mengikuti pembelajaran

pada siklus I dan siklus II.

3.6.2.3 Dokumentasi Foto

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara. Fungsi dokumentasi foto yaitu sebagai bukti otektik telah

berlangsungnya proses pembelajaran. Foto yang diambil berupa sikap peserta

didik aat mendengarkan penjelasan guru, aktivitas peserta didik ketika mengamati

foto peristiwa, berdiskusi terkait unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto

peristiwa, dan menulis teks berita berdasarkan foto peristiwa. Dokumentasi

berupa foto ini dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran menulis teks

berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto

peristiwa.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data, digunakan teknik analisis data secara

kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Adapun uraian rincian dari kedua

teknik analisis data tersebut adalah sebagi berikut.

1.7.1 Teknik Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data

kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes menulis teks berita

menggunakan media foto peristiwa. Hasil tes dari masing-masing siklus tersebut

kemudian dianalisis. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase tiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

49

interval keterampilan menulis teks berita menggunakan media foto peristiwa pada

peserta didik kelas VIII A Rinbesihat adalah sebagai berikut.

(Sudjana 2002:67)

Keterangan:

NP : Nilai persentase tiap interval

Σxi : Jumlah frekuensi tiap interval

n : Jumlah responden dalam satu kelas

Untuk menghitung nilai rata-rata tiap aspek dapat menggunakan rumus

sebagai berikut.

(Sudjana 2002:67)

Keterangan:

X : nilai rata-rata hasil tes

Σxi : jumlah bobot skor tiap aspek

n : jumlah responden dalam satu kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

50

Hasil perhitungan menulis teks berita dari masing-masing siklus kemudian

dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase

peningkatan keterampilan menulis teks berita menggunakan melalui foto

peristiwa.

3.7.2 Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh

dari hasil nontes yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil

analisis digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai perubahan perilaku

peserta didik selama pembelajaran menulis teks berita menggunakan media foto

peristiwa. Hasil ini sebagai dasar untuk menentukan peserta didik yang akan

diwawancarai selain hasil nilai tes. Hasil wawancara dipakai untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangan menulis teks berita menggunakan media foto peristiwa.

Hasil analisis tersebut sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan keterampilan

menulis teks berita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMPN Rinbesihat. Sekolah ini

terletak di pinggir desa dan kali yang senantiasa kering pada musim panas

sehingga suasana pembelajaran yang kondusif bisa tercipta karena nyaris tidak

terdengar deru air kali yang mengalir dan berpotensi mengusik proses

pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus (masing-

masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan). Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa dan Rabu, 6 dan 7 Juni 2017, siklus II dilaksanakan pada hari Senin dan

Selasa 12 dan 13 Juni 2017. Kelas yang menjadi subjek peleitian ini adalah kelas

VIII A dengan jumlah peserta didik 34 yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki

dan 21 peserta didik perempuan.

Penelitian ini melibatkan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII

A yaitu Elisabet Buik S.Pd. untuk membantu pelaksanaan penalitian tindakan

kelas ini. Peneliti dan guru mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin memecahkan

masalah dalam pembelajaran menulis teks berita khususnya pada peserta didik

kelas VIII A. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti.

Peneliti akan mengevaluasi hasil pembelajaran menulis teks berita peserta didik

sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

52

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan media foto peristiwa sebagai

bahan pembelajarannya. Evaluasi dari penelitian ini adalah penilaian atas

pembelajaran menulis teks berita. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini

apabila hasil belajar menulis teks berita peserta didik meningkat. Penjelasan

pelaksanaan setiap siklus diuraikan sebagai berikut.

4.1.1 Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, (4) ferleksi. Berikut ini rincian dari tiap tahapan siklus I.

Secara rinci setiap tahap pada siklus I akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Sikkus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pada tahap ini,

peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri atas Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kuisoner peserta didik, lembar observasi,

panduan wawancara, dan media pembelajaran yang berupa foto peristiwa, dan

peralatan lain yang mendukung.

Pada penelitian kali ini, pembelajaran menulis teks berita dilakukan

melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa. Melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media

foto peristiwa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

menulis teks berita. Kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah

menulis teks berita dengan bahasanya sendiri berdasarkan foto peristiwa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

53

disimak. Tujuan pembelajarannya adalah peserta didik dapat menulis teks berita

secara singkat, padat, dan jelas menggunakan bahasanya sendiri.

Foto peristiwa yang digunakan dalam pembelajaran adalah hasil pencarian

peserta didik di luar kelas. Peserta didik berusaha mencari beberapa foto peristiwa

yang ditemukan di lingkungan sekitarnya. Foto peristiwa yang tealah ditemukan

oleh peserta didik akan diserahkan kepada peneliti untuk dicetak kemudian

dibawa ke dalam proses pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think

Talk Write (TTW). Dalam penerapan strategi Think Talk Write ini peserta didik

berusaha menemukan unsur-unsur berita melalui tahap berpikir (Think), kemudian

mendiskusikan unsur-unsur berita yang telah ditemukan melalui tahap berbicara

(Talk) sebelum akhirnya menuangkan semua unsur berita itu ke dalam bentuk

tulisan teks berita (Write).

Pada siklus ini, peneliti menyampaikan materi sesui dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah-langkah pembelajaran pada siklus

pertama sebagai berikut.

Pertemuan Pertama

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui strategi pembelajaran

Think Talk Write (TTW).

2) Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok (masing-masing

kelompok terdiri dari 5 orang).

3) Guru membagikan contoh teks berita berjudul “Pemuda We Utu- Belu

Gotong-Royong Bangun Jembatan Darurat Seberangi Kali” yang diambil

dari media online (Pos Kupang: 18/12/2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

54

4) Peserta didik menyusun daftar pertanyaan berkaitan dengan isi teks berita.

5) Peserta didik bekerja sama untuk menemukan unsur-unsur berita dalam foto

peristiwa berdasarkan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW).

6) Guru menunjuk beberapa kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.

Peserta didik yang lain memberi komentar atau saran.

Pertemuan Kedua

1) Guru bertanya tentang materi menulis teks berita sudah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya.

2) Guru terlebih dahulu menyampaikan cara belajar menggunakan strategi

pembelajaran Think Talk Write (TTW).

3) Guru membagi peserta didik ke dalam 4 kelompok (masing-masing

kelompok terdiri dari 7 peserta didik).

4) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan foto peristiwa yang telah

dicetak kepada peserta didik sebagai media pembelajaran menulis teks

berita.

5) Peserta didik bekerja sama dalam kelompok masing-masing untuk

menemukan unsur-unsur berita dalam foto peristiwa berdasarkan strategi

pembelajaran Think Talk Write (TTW).

6) Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompok terkait unsur-unsur

berita yang ditemukan dalam foto peristiwa melalui strategi Think Talk

Write (TTW).

7) Peserta didik berusaha menuliskan sebuah teks berita secara individu.

8) Peserta didik mendiskusikan hasil tulisannya dengan bimbingan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

55

9) Peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 7 dan 8 Juni 2017 selama

tiga jam pelajaran (3x40 menit). Pelaksanaan proses pembelajaran menulis teks

berita mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Kegiatan

observasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran oleh guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII.

Pada siklus ini, peserta didik menulis teks berita berdasarkan peristiwa

yang diamati pada foto peristiwa. Hal-hal yang dilakukan dalam pembelajaran

sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan peta konsep mengenai teks berita (pengertian, jenis-

jenis, dan unsur-unsur berita)

2) Peserta didik membentuk empat kelompok (masing-masing terdiri dari 7

peserta didik).

3) Peserta didik mengamati foto peristiwa (Think).

4) Peserta didik berdiskusi tentang unsur-unsur berita yang terdapat di dalam

foto peristiwa (Talk).

5) Peserta didik berusaha menuliskan sebuah teks berita secara mandiri

berdasarkan unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto peristiwa (Write).

6) Guru menunjuk beberapa peserta didik untuk menuliskan hasil pekerjaannya

di papan tulis. Peserta didik yang lain memberikan komentar.

7) Peserta didik mengumpulkan tulisannya kepada guru untuk diperiksa dan

dianalisis hasil belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

56

c. Observasi

Peneliti mengamati data yang berupa catatan-catatan selama proses

pembelajaran oleh observer. Catatan-catatan berupa pengamatan terhadap peneliti

yang berperan sebagai guru dan proses belajar peserta didik. Data yang diperoleh

sebagai berikut:

1. Pengamatan terhadap peneliti

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh data

sebagai berikut.

Tabel 2 Data Observasi Guru pada Siklus I

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4

1 Kesiapan guru untuk mengajar √

2 Penyederhanaan materi dengan realitas kehidupan

peserta didik

3 Penguasaan materi menulis teks berita √

4 Pengaitan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

5 Pelaksanaan pembelajaran sesuai kegiatan

pembelajaran dalam RPP

6 Penyajian materi sesuai dengan hierarki belajar √

7 Penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write

(TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa

8 Kesempatan peserta didikbertanya/berpendapat √

9 Suasana kelas √

10 Pemberian motivasi kepada peserta didik √

11 Pengalokasian waktu √

12 Penilaian belajar sisiwa √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

57

Berdasarkan hasil observasi, sebelum proses pembelajaran dimulai guru

memeriksa kesiapan ruangan, meteri, dan media pembelajaran berupa foto

peristiwa yang telah dicetak. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai dan menyederhanakan materi menulis teks berita

dengan realitas kehidupan peserta didik. Guru juga menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

media foto peristiwa. Akan tetapi, guru kurang mengaitkan materi menulis teks

berita dengan pengetahuan lain yang relevan.

Sistematika penyajian materi sesuai dengan hierarki belajar atau Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Proses pembelajaran menulis teks berita

berdasarkan langkah-langkah strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan media foto peristiwa. Guru membagi peserta didik ke dalam empat

kelompok besar yang masing-masing kelompok terdiri dari tujuh peserta didik.

Guru menjadi fasilitator bagi peserta didik dalam proses pembelajaran menuli teks

berita yang dimulai dengan penyajian peta konsep tentang pengerti, jenis-jenis,

unsur-unsur berita, dan teknik penulisan teks berita. Kemudian guru membimbing

peserta didik mulai dari tahap mengamati foto peristiwa (Think), mendiskusikan

melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto pesristiwa

unsur-unsir berita (Talk), dan menulis teks berita (Write).

Selain itu, guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya atau berpendapat sembari guru memberikan motivasi bagi peserta didik

untuk menulis teks berita yang baik dan benar. Kemudian guru memberikan

pujian kepada peserta didik yang memperoleh nilai tinggi. Hal tersebut membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

58

peserta merasa senang dan semakin terpacu untuk menulis teks berita yang lebih

baik dan benar lagi. Namun, guru kurang berkomitmen untuk mengalokasikan

waktu dalam proses pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think Talk

Write (TTW) dengan menggunakan foto pesristiwa sehingga peserta didik tidak

menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

2. Pengamatan Proses Belajar Peserta Didik

Tabel 3 Pengamatan Proses Belajar Peserta Didik Siklus I

No. Aspek yang Diamati Skor

A Aspek Afektif 1 2 3 4

1 Peserta didik menyiapkan buku catatan Bahasa

Indonesia dan foto peristiwa.

2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √

3 Peserta didik antusias ketika bergabung dalam

kelompok masing-masing.

4 Peserta didik antusian menerima LKS (Lembar Kerja

Siswa).

5 Peserta didik percaya diri untuk mengungkapkan

pendapat dalam kelompok.

6 Peserta didik sopan dalam menyangga pendapat teman

saat diskusi.

7 Peserta didik mampu melakukan diskusi dengan serius

dan teliti dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja

Siswa).

8 Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik saat

melakukan diskusi dalam kerja kelompok.

9 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dengan percaya diri.

10 Peserta didik memiliki toleransi yang tinggi terhadap √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

59

pendapat temannya.

11 Peserta didik disiplin dalam mengumpulkan LKS. √

12 Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru.

13 Peserta didik serius dalam mengikuti pembelajaran √

14 Diskusi dalam kelompok berjalan secara efektif dan

kondusif

15 Peserta didik mendengarkan penjelasan teman sebaya

dalam diskusi kelompok

B Aspek Keterampilan 1 2 3 4

1 Peserta didik menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik, benar dan komunikatif saat mempresentasikan

hasil diskusi.

2 Peserta didik memiliki gerakkan yang ekspresif saat

mempresentasikan hasil diskusi.

3 Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur berita

sesuai dengan gambar gambar foto peristiwa.

4 Peserta didik mencatat hal – hal yang dianggap penting √

5 Peserta didik terampil berkomunikasi ketika diskusi

kelompok

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses belajar peserta didik, sebelum

proses pembelajaran dimulai, peserta didik menyiapkan buku catatan Bahasa

Indonesian dan masing-masing foto peristiwa yang telah dicetak peneliti. Setelah

menyiapkan buku catatan Bahasa Indonesia dan media pembelajaran, peserta

didik mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran

menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW). Kemudian peserta

didik antusias untuk bergabung ke dalam kelompok masing-masing dan menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

60

Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk dikerjakan berdasarkan tahap pembelajaran

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa.

Peserta didik melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan

Lembar Kerja Siswa (LKS). Peserta didik percaya diri dalam mengungkapkan

pendapat tentang unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto peristiwa. Namun

peserta didik juga sopan dalam menyangga pendapat teman dalam proses diskusi.

Pada dasarnya peserta didik serius dalam melakukan tahap pembelejaran Think

Talk Write (TTW). Hal ini terbukti dari kerja sama kelompok dalam menyimak

foto peristiwa (Think), berdiskusi tentang unsur-unsur berita (Talk), dan menulis

teks berita (Write). Selain itu peserta didik juga memiliki toleransi yang tinggi

terhadap pendapat temannya.

Akan tetapi, peserta didik juga kurang antusias dalam pertanyaan dari guru.

Hal ini dikarenakan frekuensi keakraban antara peneliti (sebagai guru) dan peserta

didik yang cukup rendah. Selain itu, peserta didik juga kurang disiplin dalam

mengumpulkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sementara itu, dalam proses

pemaparan hasil diskusi, peserta didik kurang percaya diri. Hal ini terbukti dari

suasana presentasi yang cendrung sunyi.

3. Pengamatan Skor Siswa

Berdasarkan nilai siklus I, terdapat 11 peserta didik yang tuntas (nilai KKM

70), sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 19 peserta didik. Nilai

rata-rata peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat pada siklus II sebesar 66,43

atau dalam kategori cukup. Ketuntasan peserta didik secara keseluruhan dapat

dilihat dalam diagram berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

61

Diagram 2 Hasil Menulis Teks Berita Siklus I

d. Refleksi

Beberapa hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung pada

siklus I adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik kesulitan dalam menemukan foto peristiwa yang akan

digunakan sebagai media pembelajaran menulis teks berita melalui strategi

Think Talk Write (TTW).

2) Frekuensi keakraban antara peneliti dengan peserta didik masih cukup

rendah.

3) Peserta didik belum mampu menyusun pertanyaan terkait unsur berita yang

terdapat dalam foto peristiwa melalui melalui strategi Think Talk Write

(TTW).

37%

63%

Hasil Menulis Teks Berita Siklus I

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

62

4) Peserta didik kesulitan dalam menemukan unsur-unsur berita yang terdapat

dalam foto peristiwa melalui strategi Think Talk Write (TTW).

5) Sebagian besar peserta didik belum bisa menulis teks berita melalui strategi

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa.

6) Peserta didik belum terbiasa dalam kegiatan pemaparan materi diskusi

(presentasi).

7) Guru kurang berkomitmen dalam pengalokasian waktu.

Kekurangan-kekurangan yang telah ditemukan pada proses pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dilihat dari faktor sarana, peserta didik, dan guru (peneliti).

Kekurangan tersebut akan diperbaiki dalam proses pembelajaran selanjutnya

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam proses

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I, peneliti berusaha memperbaiki

perangkat pembelajaran dan rancangan yang lebih baik. Adapun langkah-langkah

yang perlu dilakukan peneliti untuk memperbaiki hal tersebut adalah:

1) Peneliti berusaha membangun interaksi yang humoris dan harmonis peserta

didik.

2) Peneliti akan memberi penjelasan terkait pemilihan kata dan penulisan

kalimat efektif dalam penulisan teks berita singkat.

3) Peneliti akan memberi penjelasan tentang teknik presentasi.

4) Peneliti akan berusaha mengolah waktu dengan tetap.

5) Peneliti akan mengatur dan mengawasi penerapan tahap-tahap strategi

pembelajaran Think Talk Write (TTW).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

63

4.1.2 Siklus II

Siklus II terdiri atas empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Berikut ini rincian dari tiap tahapan siklus II.

Secara rinci setiap tahap pada siklus II akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Pada tahap ini, peneliti

mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), kuisoner siswa, lembar observasi, media pembelajaran yang

berupa foto peristiwa (hasil petualangan peserta didik), dan peralatan lain yang

mendukung.

Kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah menulis teks

berita dengan bahasanya sendiri berdasarkan foto peristiwa yang diamati. Tujuan

pembelajarannya yaitu peserta didik dapat menulis teks berita secara singkat,

padat, dan jelas menggunakan bahasanya sendiri.

Foto peristiwa yang digunakan dalam pembelajaran adalah hasil pencarian

peserta didik di luar kelas. Peserta didik berusaha mencari beberapa foto peristiwa

yang ditemukan di lingkungan sekitarnya. Foto peristiwa yang tealah ditemukan

oleh peserta didik akan diserahkan kepada peneliti untuk dicetak kemudian

dibawa ke dalam proses pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think

Talk Write (TTW). Dalam penerapan strategi Think Talk Write ini peserta didik

berusaha menemukan unsur-unsur berita melalui tahap berpikir (Think), kemudian

mendiskusikan unsur-unsur berita yang telah ditemukan melalui tahap berbicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

64

(Talk) sebelum akhirnya menuangkan semua unsur berita itu ke dalam bentuk

tulisan teks berita (Write).

Pada siklus ini, peneliti menyampaikan materi sesui dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mengacu pada tindakan siklus I. Langkah-

langkah pembelajaran pada siklus pertama sebagai berikut.

Pertemuan Pertama

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui strategi pembelajaran

Think Talk Write (TTW).

2) Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok (masing-masing

kelompok terdiri dari 5 orang).

3) Guru membagikan contoh teks berita berjudul “Pemuda We Utu- Belu

Gotong-Royong Bangun Jembatan Darurat Seberangi Kali” yang diambil

dari media online (Pos Kupang: 18/12/2016).

4) Peserta didik menyusun daftar pertanyaan berkaitan dengan isi teks berita.

5) Peserta didik akan bekerja sama untuk menemukan unsur-unsur berita

dalam foto peristiwa berdasarkan strategi pembelajaran Think Talk Write

(TTW).

6) Guru menunjuk beberapa kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.

Peserta didik yang lain memberi komentar atau saran.

7) Guru menyimpulkan materi yang kurang dipahami peserta didik secara

singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

65

Pertemuan Kedua

1) Guru bertanya tentang materi menulis teks berita sudah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya.

2) Guru membagi peserta didik ke dalam 4 kelompok (masing-masing

kelompok terdiri dari 7 peserta didik).

3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan foto peristiwa yang telah

dicetak kepada peserta didik sebagai media pembelajaran menulis teks

berita.

4) Peserta didik bekerja sama dalam kelompok masing-masing untuk

menemukan unsur-unsur berita dalam foto peristiwa berdasarkan strategi

pembelajaran Think Talk Write (TTW).

5) Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompok terkait unsur-unsur

berita yang ditemukan dalam foto peristiwa melalui strategi Think Talk

Write (TTW).

6) Peserta didik berusaha menuliskan sebuah teks berita secara individu.

7) Peserta didik mendiskusikan hasil tulisannya dengan bimbingan guru.

8) Peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus II dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, 12 dan 13 Juni 2017

selama tiga jam pelajaran (3x40 menit). Pelaksanaan proses pembelajaran menulis

teks berita mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

66

observasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran oleh guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII.

Pada siklus ini, peserta didik menulis teks berita berdasarkan peristiwa

yang diamati pada foto peristiwa. Hal-hal yang dilakukan dalam pembelajaran

sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan peta konsep mengenai teks berita (pengertian, jenis-jenis,

dan unsur-unsur berita).

2) Guru memberi motivasi peserta didik dengan cara membacakan hasil tulisan

yang paling baik pada siklus I.

3) Guru memberikan penjelasan singkat mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam kegiatan mengamati foto peristiwa dan menulis teks berita.

4) Peserta didik membentuk empat kelompok (masing-masing terdiri dari 7

peserta didik).

5) Peserta didik mengamati foto peristiwa (Think).

6) Peserta didik berdiskusi tentang unsur-unsur berita yang terdapat di dalam foto

peristiwa (Talk).

7) Peserta didik berusaha menuliskan sebuah teks berita secara mandiri

berdasarkan unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto peristiwa (Write).

8) Guru menunjuk beberapa peserta didik untuk membacakan hasil pekerjaannya

di depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan komentar.

9) Peserta didik mengumpulkan tulisannya kepada guru untuk diperiksa dan

dianalisis hasil belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

67

c. Observasi

Peneliti mengamati data yang berupa catatan-catatan selama proses

pembelajaran oleh observer. Catatan-catatan berupa pengamatan terhadap peneliti

yang berperan sebagai guru dan proses belajar peserta didik. Data yang diperoleh

sebagai berikut.

1. Pengamatan terhadap peneliti

Tabel 4 Data Observasi Guru pada Siklus II

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4

1 Kesiapan guru untuk mengajar √

2 Penyederhanaan materi dengan realitas

kehidupan peserta didik

3 Penguasaan materi menulis teks berita √

4 Pengaitan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

5 Pelaksanaan pembelajaran sesuai kegiatan

pembelajaran dalam RPP

6 Penyajian materi sesuai dengan hierarki belajar √

7 Penerapan strategi pembelajaran Think Talk

Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa

8 Kesempatan peserta didik

bertanya/berpendapat

9 Suasana kelas √

10 Pemberian motivasi kepada peserta didik √

11 Pengalokasian waktu √

12 Penilaian belajar sisiwa √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

68

Berdasarkan hasil observasi, sebelum proses pembelajaran dimulai guru

memeriksa kesiapan ruangan, meteri, dan media pembelajaran berupa foto

peristiwa yang telah dicetak. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai dan menyederhanakan materi menuli teks berita

dengan realitas kehidupan peserta didik. Guru juga menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

media foto peristiwa. Sistematika penyajian materi sesuai dengan hierarki belajar

atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Proses pembelajaran menulis teks berita berdasarkan langkah-langkah

strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa. Guru

membagi peserta didik ke dalam empat kelompok besar yang masing-masing

kelompok terdiri dari tujuh peserta didik. Guru menjadi fasilitator bagi peserta

didik dalam proses pembelajaran menuli teks berita yang dimulai dengan

penyajian peta konsep tentang pengerti, jenis-jenis, unsur-unsur berita, dan teknik

penulisan teks berita. Kemudian guru membimbing peserta didik mulai dari tahap

mengamati foto peristiwa (Think), mendiskusikan melalui strategi Think Talk

Write (TTW) dengan menggunakan foto pesristiwa unsur-unsir berita (Talk), dan

menulis teks berita (Write).

Selain itu, guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya atau berpendapat sembari guru memberikan motivasi bagi peserta didik

untuk menulis teks berita yang baik dan benar. Kemudian guru memberikan

pujian kepada peserta didik yang memperoleh nilai tinggi. Hal tersebut membuat

peserta merasa senang dan semakin terpacu untuk menulis teks berita yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

69

baik dan benar lagi. Guru juga berkomitmen dalam mengalokasikan dalam proses

pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan foto pesristiwa sehingga peserta didik terlatih untuk menyelesaikan

tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan.

2. Pengamatan Proses Belajar Siswa

Tabel 5 Pengamatan Proses Belajar Siswa Siklus II

No. Aspek yang Diamati Skor

A Aspek Afektif 1 2 3 4

1 Peserta didik menyiapkan buku catatan Bahasa

Indonesia dan foto peristiwa.

2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √

3 Peserta didik antusias ketika bergabung dalam

kelompok masing-masing.

4 Peserta didik antusian menerima LKS (Lembar Kerja

Siswa).

5 Peserta didik percaya diri untuk mengungkapkan

pendapat dalam kelompok.

6 Peserta didik sopan dalam menyangga pendapat teman

saat diskusi.

7 Peserta didik mampu melakukan diskusi dengan serius

dan teliti dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja

Siswa).

8 Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik saat

melakukan diskusi dalam kerja kelompok.

9 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dengan percaya diri.

10 Peserta didik memiliki toleransi yang tinggi terhadap

pendapat temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

70

11 Peserta didik disiplin dalam mengumpulkan LKS. √

12 Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru.

13 Peserta didik serius dalam mengikuti pembelajaran √

14 Diskusi dalam kelompok berjalan secara efektif dan

kondusif

15 Peserta didik mendengarkan penjelasan teman sebaya

dalam diskusi kelompok

B Aspek Keterampilan 1 2 3 4

1 Peserta didik menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik, benar dan komunikatif saat mempresentasikan

hasil diskusi.

2 Peserta didik memiliki gerakkan yang ekspresif saat

mempresentasikan hasil diskusi.

3 Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur berita

sesuai dengan foto peristiwa.

4 Peserta didik mencatat hal – hal yang dianggap penting √

5 Peserta didik terampil berkomunikasi ketika diskusi

kelompok

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses belajar peserta didik, sebelum

proses pembelajaran dimulai, peserta didik menyiapkan buku catatan Bahasa

Indonesian dan masing-masing foto peristiwa yang telah dicetak peneliti. Setelah

menyiapkan buku catatan Bahasa Indonesia dan media pembelajaran, peserta

didik mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran

menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW). Kemudian peserta

didik antusias untuk bergabung ke dalam kelompok masing-masing dan menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

71

Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk dikerjakan berdasarkan tahap pembelajaran

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa.

Peserta didik melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam

mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Peserta didik percaya diri dalam

mengungkapkan pendapat tentang unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto

peristiwa. Namun peserta didik juga sopan dalam menyangga pendapat teman

dalam proses diskusi. Pada dasarnya peserta didik serius dalam melakukan tahap

pembelejaran Think Talk Write (TTW). Hal ini terbukti dari kerja sama kelompok

dalam menyimak foto peristiwa (Think), berdiskusi tentang unsur-unsur berita

(Talk), dan menulis teks berita (Write). Selain itu peserta didik juga memiliki

toleransi yang tinggi terhadap pendapat temannya.

Berangkat dari evaluasi pada siklus I, peneliti berusaha untuk

meningkatkan frekuensi keakraban dengan peserta didik dengan cara mengenal

kerakter setiap peserta didik. Pendekatan ini dilakukan peneliti di luar kelas. Hal

positif yang terjadi adalah peserta didik semakin antusias dalam pertanyaan dari

guru. Selain itu, peserta didik juga semakin disiplin dalam mengumpulkan

Lembar Kerja Siswa (LKS). Sementara itu, dalam proses pemaparan hasil diskusi,

peserta didik sudah terlihat percaya diri. Hal ini terbukti dari keberanian peserta

didik dalam memaparkan hasil diskusi, menjawab pertanyaan, dan menanggapi

pendapat teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

72

3. Pengamatan Skor Siswa

Berdasarkan nilai siklus I, terdapat 28 peserta didik yang tuntas (nilai

KKM 70), sedangkang peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 2 peserta didik.

Nilai rata-rata peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat pada siklus II sebesar

80,1 atau dalam kategori baik. Ketuntasan peserta didik secara keseluruhan dapat

dilihat dalam diagram berikut.

Diagram 3 Hasil Menulis Teks Beita Siklus II

d. Refleksi

Beberapa hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung

pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik bisa menemukan beberapa foto peristiwa yang digunakan

sebagai media pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think

Talk Write (TTW).

2) Peserta didik semakin berani bertanya kepada guru (peneliti).

93%

7%

Hasil Menulis Teks BeritaSiklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

73

3) Peserta didik dapat menyusun pertanyaan terkait unsur berita yang

terdapat dalam foto peristiwa melalui melalui strategi Think Talk Write

(TTW).

4) Peserta didik dapat menemukan unsur-unsur berita yang terdapat dalam

foto peristiwa melalui strategi Think Talk Write (TTW).

5) Peserta didik bisa menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write

(TTW) dengan menggunakan foto peristiwa.

6) Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan

baik

7) Penjelasan guru dapat ditangkap peserta didik dengan baik sehingga

peserta didik mengetahui apa yang akan dikerjakan.

8) Guru mengalokasikan waktu dengan baik sehingga peserta didik

mengumpulkan tugas tepat waktu.

Kekurangan-kekurangan yang telah ditemukan pada proses pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada siklus I baik faktor peserta didik maupun peneliti

dapat diperbaiki pada siklus II. Dengan adanya perbaikan dari kekurangan itu,

tujuan untuk mengupayakan proses pembelajaran yang lebih baik sudah tercapai.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini meliputi hasil kemampuan

peserta didik kelas VIII A semester 2 SMPN Rinbesihat dan hasil respon kuisoner

peserta didik dalam pembelajaran menulis teks berita. Aspek yang dianalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

74

dalam kemampuan menulis teks berita adalah kelengkapan isi berita, keruntutan

pemaparan, penggunaan kalimat, pilihan kata, kemenarikan judul, dan ejaan.

Hasil kemampuan menulis teks berita peserta didik meliputi hasil belajar

menulis prasiklus, siklus I, siklus II, serta respon kuisoner peserta didik. Hasil

belajar menulis teks berita dan hasil respon tersebut dipaparkan sebagai berikut.

4.2.1 Prasiklus

Hasil tes prasiklus diperoleh berdasarkan wawancara dengan guru mata

pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas VIII A SMPN Rinbesihat yaitu

sebelum dilaksanakan pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think

Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa. Hasil tes prasiklus

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan awal peserta didik dalam

menulis teks berita. Hasil tersebut diuraikan pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6 Hasil Tes kemampuan Menulis Teks Berita Prasiklus

No. Kategori Rentang

Nilai

Jumlah

Peserta

Didik

Perse

ntase

(%)

Jumlah

Nilai

Nilai Rata-rata

Peserta didik

1 Baik 70-100 6 20 465

= 59,17

(Kategori Cukup)

2 Cukup 50-69 19 66,33 1115

3 Kurang 0-49 5 16,67 195

Jumlah 30 100% 1775

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

75

Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan menulis teks berita

peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat sebelum perlakuan strategi Think

Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa. Hasil tes

kemampuan menulis teks berita tersebut mencapai total nilai 1775 dengan nilai

rata-rata 59,17 dalam kategori cukup. Dari Tabel tersebut, terdapat 6 peserta didik

yang mencapai nilai dengan kategori baik (rentang nilai 70-100). Kategori cukup

(rentang nilai 50-69) terdapat 19 peserta didik dengan persentase 66,67%.

Kategori kurang (rentang nilai 0-49) terdapat 5 peserta didik dengan persentase

16,67%.

Berdasarkan data tersebut, keterampilan peserta didik kelas VIII A SMPN

Rinbesihat dalam menulis teks berita masih dalam kategori cukup dan masih jauh

dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 70. Data ini menjadi dasar untuk

dilakukan perbaikan dengan melaksanakan pembelajaran menulis teks berita

melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa.

4.2.2 Siklus I

Data yang diperoleh pada siklus I adalah data hasil tulisan teks berita

individual yang diikuti oleh peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat

sebanyak 30 peserta didik (dari 34 peserta didik). Penilaian hasil tulisan peserta

didik berdasarkan kriteria penilaian yang meliputi aspek rumusan pertanyaan

berdasarkan foto peristiwa, kelengkapan unsur berita berdasarkan foto peristiwa,

kelengkapan isi, keruntutan pemaparan, penggunaan kalimat, pemilihan kata,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

76

kemenarikan judul, dan ketepatan penggunaan ejaan. Berdasarkan hasil tulisan

peserta didik pada siklus I, peneliti dapat menganalisis pada Tabel 7 sebagai

berikut.

Tabel 7 Hasil Tes kemampuan Menulis Teks Berita Siklus I

No. Kategori Rentang

Nilai

Jumlah

Peserta

Didik

Perse

ntase

(%)

Jumlah

Nilai

Nilai Rata-rata

Peserta didik

1 Baik 70-100 11 36,7 836

= 66,43

(Kategori

Cukup)

2 Cukup 50-69 17 56,7 1066,5

3 Kurang 0-49 2 6,67 90,5

Jumlah 30 100% 1993

Tabel 7 menunjukkan peningkatan kemampuan menulis teks berita melalui

strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa pada

siklus I. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan menulis teks

berita peserta didik mencapai total nilai 1993 dengan nilai rata-rata 66,43 dalam

kategori cukup.

Berdasarkan Tabel 7 di atas, ada 11 peserta didik yang mencapai nilai

dengan kategori baik (rentang nilai 70-100) dengan persentase 36,7%. Kategori

cukup (rentang nilai 50-69) dicapai oleh 17 peserta didik atau dengan persentase

56,7%. Kategori kurang (rentang nilai 0-49) terdapat 2 peserta didik yang

mencapai nilai tersebut atau dengan persentase 6,67%. Untuk mengetahui hasil

nilai masing-masing aspek, akan dibahas sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

77

4.2.2.1 Aspek Rumusan Pertanyaan Berdasarkan Foto Peristiwa

Aspek yang pertama adalah rumusan pertanyaan berdasarkan foto

peristiwa. Hasil tes pada aspek ini dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8 Hasil Penilaian Aspek Rumusan Pertanyaan

Berdasarkan Foto Peristiwa

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 29 96,7

2 Cukup 1 3,33

3 Kurang 0 0

Jumlah 30 100%

Aspek rumusan pertanyaan berdasarkan foto peristiwa ini terdiri atas tiga

kategori penilaian. Skor 20-30 dikategorikan baik atau terdapat 4-6 rumusan

pertanyaan, skor 10-15 dikategorikan cukup atau terdapat 2-3 rumusan

pertanyaan, dan skor 0-5 dikategorikan kurang atau hanya terdapat satu atau tidak

ada rumusan pertanyaan.

Berdasarkan Tabel 8 di atas, ada 29 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 1 peserta didik. Kategori kurang tidak ada peserta didik yang mendapat

skor 0-5. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang mendapat skor

berkategori baik yaitu 29. Hal ini berarti peserta didik sudah mampu merumuskan

pertanyaan yang benar sesuai dengan informasi dalam foto peristiwa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

78

4.2.2.2 Aspek Kelengkapan Unsur Berita Berdasarkan Foto Peristiwa

Aspek yang kedua adalah unsur-unsur berita berdasarkan foto peristiwa.

Hasil tes pada aspek ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 9 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Unsur Berita

Berdasarkan Foto Peristiwa

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 27 90

2 Cukup 3 10

3 Kurang 0 0

Jumlah 30 100%

Aspek kelengkapan unsur berita berdasarkan foto peristiwa ini terdiri atas

tiga kategori penilaian. Skor 20-30 dikategorikan baik atau terdapat 4-6 unsur

berita, skor 10-15 dikategorikan cukup atau terdapat 2-3 unsur berita, dan skor 0-5

dikategorikan kurang atau hanya terdapat satu atau tidak ada unsur berita.

Berdasarkan Tabel 9 di atas, ada 27 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 3 peserta didik. Kategori kurang tidak ada peserta didik yang mendapat

skor 0-5. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang medapat skor

berkategori baik yaitu 27. Hal ini berarti peserta didik sudah mampu menemukan

unsur-unsur berita sesuai dengan informasi dalam foto peristiwa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

79

4.2.2.3 Aspek Kelengkapan Isi Berita

Aspek yang ketiga adalah kelengkapan isi berita berdasarkan foto

peristiwa. Hasil tes pada aspek ini dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Berita

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 14 46,7

2 Cukup 15 50

3 Kurang 1 3,33

Jumlah 30 100%

Aspek kelengkapan isi berita ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor

30-40 dikategorikan baik, skor 20-25 dikategorikan cukup, dan skor 0-10

dikategorikan kurang.

Berdasarkan Tabel 10 di atas, pada aspek kelengkapan isi teks berita

sebanyak 14 peserta didik yang mendapat skor dalam kategori baik. Peserta didik

yang mendapat skor dalam kategori cukup sebanyak 15 peserta didik sedangkan

yang mendapat skor dalam kategori kurang ada 1 peserta didik. Dapat

disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang mendapat skor berkategori cukup

yaitu 15. Hal ini berarti beberapa peserta didik telah mampu menulis teks berita

dengan cukup baik atau terdapat 2 sampai 3 unsur berita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

80

4.2.2.4 Aspek Keruntutan Pemaparan

Penilaian pada aspek keruntutan pemaparan dalam pembelajaran menulis

teks berita ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam membuat

rangkaian peristiwa secara runtut berdasarkan foto peristiwa yang diamati. Hasil

perolehan nilai pada aspek keruntutan pemaparan dapat dilihat dari Tabel 11

berikut ini.

Tabel 11 Hasil Penilaian A spek Keruntutan Pemaparan

No. Kategori Jumlah

Peserta didik

Persentase

(%)

1 Baik 5 16,7

2 Cukup 23 76,7

3 Kurang 2 6,67

Jumlah 30 100%

Aspek keruntutan pemaparan ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor

21-30 dikategorikan baik, skor 11-20 dikategorikan cukup, dan skor 0-10

dikategorikan kurang.

Berdasarkan Tabel 11 di atas, ada 5 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 23 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 2 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori cukup yaitu 23. Hal ini berarti terdapat beberapa

tulisan teks berita peserta didik yang dapat dipahami tetapi kurang runtut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

81

4.2.2.5 Aspek Pengggunaan Kalimat

Penilaian ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam menulis

teks berita dengan kalimat yang efektif dan benar. Hasil perolehan nilai pada

aspek penggunaan kalimat dapat dilihat dari Tabel 12 berikut ini.

Tabel 12 Hasil Penilaian Aspek Penggunaan Kalimat

No. Kategori Jumlah Peserta

didik

Persentase

(%)

1 Baik 9 30

2 Cukup 15 50

3 Kurang 6 20

Jumlah 30 100%

Aspek penggunaan kalimat ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor

18-25 dikategorikan baik, skor 10-17 dikategorikan cukup, dan skor 0-9

dikategorikan kurang.

Berdasarkan Tabel 12 di atas, ada 9 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 15 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 6 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori cukup yaitu 15. Hal ini berarti peserta didik sudah

dapat menulis teks berita dengan menggunakan kalimat efektif walaupun masih

ada yang kurang jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

82

4.2.2.6 Aspek Pemilihan Kata

Penilaian pada aspek pemilihan kata dalam pembelajaran menulis teks

berita difokuskan pada keterampilan peserta didik dalam menulis teks berita

dengan kosakata yang tepat. Hasil perolehan nilai pada aspek penggunaan

kosakata dapat dilihat dari Tabel 13 berikut ini.

Tabel 13 Hasil Penilaian Aspek Pemilihan Kata

No. Kategori Jumlah

Peserta didik

Persentase

(%)

1 Baik 7 23,3

2 Cukup 18 60

3 Kurang 5 16,7

Jumlah 30 100%

Aspek pemilihan kata ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor 15-20

dikategorikan baik, skor 8-14 dikategorikan cukup, dan skor 0-7 dikategorikan

kurang.

Berdasarkan Tabel 13 di atas, ada 7 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 18 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 5 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori cukup yaitu 18. Hal ini berarti peserta didik sudah

tepat dalam pemilihan kata tetapi masih sering menggunakan kata-kata yang tidak

lazim.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

83

4.2.2.7 Aspek Kemenarikan Judul

Penilaian ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam

menentukan judul yang menarik pada teks berita dengan kalimat yang efektif dan

benar. Hasil perolehan nilai pada aspek kemenarikan judul dapat dilihat dari Tabel

14 berikut ini.

Tabel 14 Hasil Penilaian Aspek Kemenarikan Judul

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 13 43,3

2 Cukup 8 26,7

3 Kurang 9 30

Jumlah 30 100%

Aspek pemilihan kata ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor 8-10

dikategorikan baik, skor 5-7 dikategorikan cukup, dan skor 0-4 dikategorikan

kurang.

Berdasarkan Tabel 14 di atas, ada 13 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 8 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 9 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori baik yaitu 13. Hal ini berarti judul teks berita yang

dipilih peserta didik sesuai dengan informasi dalam foto peristiwa dan sangat

menarik untuk dibaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

84

4.2.2.8 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan

Penilaian ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam

menggunakan ejaan yang efektif dan benar. Hasil perolehan nilai pada aspek

penggunaan ketepatan ejaan dapat dilihat dari Tabel 15 berikut ini.

Tabel 15 Hasil Penilaian Aspek Ketepatan Penggunaaan Ejaan

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 1 3,33

2 Cukup 7 23,3

3 Kurang 22 73,3

Jumlah 30 100%

Aspek ketepatan penggunaan ejaan ini terdiri atas tiga kategori penilaian.

Skor 15 (Jumlah kesalahan ≤ 5) dikategorikan baik, skor 10 (Jumlah kesalahan 6-

10) dikategorikan cukup, dan skor 5 (Jumlah kesalahan 10 ≥) dikategorikan

kurang.

Tabel 15 di atas menunjukkan bahwa ada 1 peserta didik yang mendapat

skor dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 7 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 22 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori kurang yaitu 22. Hal ini berarti peserta didik sudah

menulis teks berita dengan baik dan benar walaupun masih banyak kesalahan

pemakaian ejaan sekitar 1-5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

85

4.2.3 Siklus II

Data yang diperoleh pada siklus II adalah data hasil tulisan teks berita

individu yang diikuti oleh peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat sebanyak

30 peserta didik (dari 34 peserta didik). Penilaian hasil tulisan peserta didik

berdasarkan kriteria penilaian yang meliputi aspek rumusan pertanyaan

berdasarkan foto peristiwa, kelengkapan unsur berita berdasarkan foto peristiwa,

kelengkapan isi, keruntutan pemaparan, penggunaan kalimat, pemilihan kata,

kemenarikan judul, dan ketepatan penggunaan ejaan. Berdasarkan hasil tulisan

peserta didik pada siklus I, peneliti dapat menganalisis pada Tabel 16 sebagai

berikut.

Tabel 16 Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus II

No. Kategori Rentang

Nilai

Jumlah

Peserta

Didik

Perse

ntase

(%)

Jumlah

Nilai

Nilai Rata-

rata Peserta

didik

1 Baik 70-100 28 93,3 2267,5

= 80,1

(Kategori

Baik)

2 Cukup 50-69 2 6,7 135,5

3 Kurang 0-49 0 0 0

Jumlah 30 100% 2403

Tabel 16 di atas menunjukkan peningkatan kemampuan menulis teks berita

melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa pada siklus I. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

86

menulis teks berita peserta didik mencapai total nilai 2403 dengan nilai rata-rata

80,1 dalam kategori baik.

Berdasarkan Tabel 16 di atas, ada 28 peserta didik yang mencapai nilai

dengan kategori baik (rentang nilai 70-100) dengan persentase 93,3%. Kategori

cukup (rentang nilai 50-69) dicapai oleh 2 peserta didik atau dengan persentase

6,7%. Kategori kurang (rentang nilai 0-49) tidak ada peserta didik yang mencapai

nilai. Untuk mengetahui hasil nilai masing-masing aspek, akan dibahas sebagai

berikut.

4.2.3.1 Rumusan Pertanyaan Berdasarkan Foto Peristiwa

Aspek yang pertama adalah rumusan pertanyaan berdasarkan foto

peristiwa. Hasil tes pada aspek ini dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini.

Tabel 17 Hasil Penilaian Aspek Rumusan Pertanyaan

Berdasarkan Foto Peristiwa

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 30 100

2 Cukup 0 0

3 Kurang 0 0

Jumlah 30 100%

Aspek rumusan pertanyaan berdasarkan foto peristiwa ini terdiri atas tiga

kategori penilaian. Skor 20-30 dikategorikan baik atau terdapat 4-6 rumusan

pertanyaan, skor 10-15 dikategorikan cukup atau terdapat 2-3 rumusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

87

pertanyaan, dan skor 0-5 dikategorikan kurang atau hanya terdapat satu atau tidak

ada rumusan pertanyaan.

Berdasarkan Tabel 17 di atas, ada 30 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik sedangkan pada kategori cukup dan kurang tidak ada peserta

didik yang mendapat skor 0-5. Dapat disimpulkan bahwa semua peserta didik

mendapat skor berkategori baik. Hal ini berarti peserta didik sudah mampu

merumuskan pertanyaan yang benar sesuai dengan informasi dalam foto

peristiwa.

4.2.3.2 Aspek Kelengkapan Unsur Berita Berdasarkan Foto Peristiwa

Aspek yang kedua adalah unsur-unsur berita berdasarkan foto peristiwa.

Hasil tes pada aspek ini dapat dilihat pada Tabel 18 di bawah ini.

Tabel 18 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Unsur Berita

Berdasarkan Foto Peristiwa

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 30 100

2 Cukup 0 0

3 Kurang 0 0

Jumlah 30 100%

Aspek kelengkapan unsur berita berdasarkan foto peristiwa ini terdiri atas tiga

kategori penilaian. Skor 20-30 dikategorikan baik atau terdapat 4-6 unsur berita,

skor 10-15 dikategorikan cukup atau terdapat 2-3 unsur berita, dan skor 0-5

dikategorikan kurang atau hanya terdapat satu atau tidak ada unsur berita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

88

Berdasarkan Tabel 18 di atas, ada 30 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik sedangkan pada kategori cukup dan kurang tidak ada peserta

didik yang mendapat skor 0-5. Dapat disimpulkan bahwa semua peserta didik

mendapat skor berkategori baik. Hal ini berarti peserta didik sudah mampu

menemukan unsur-unsur berita sesuai dengan informasi dalam foto peristiwa.

4.2.3.3 Aspek Kelengkapan Isi Berita

Aspek yang ketiga adalah kelengkapan isi berita berdasarkan foto

peristiwa. Hasil tes pada aspek ini dapat dilihat pada Tabel 19 di bawah ini.

Tabel 19 Hasil Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Berita

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 27 90

2 Cukup 3 10

3 Kurang 0 0

Jumlah 30 100%

Aspek kelengkapan isi berita ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor

30-40 dikategorikan baik, skor 20-25 dikategorikan cukup, dan skor 0-10

dikategorikan kurang.

Berdasarkan Tabel 19 di atas, pada aspek kelengkapan isi teks berita

sebanyak 27 peserta didik yang mendapat skor dalam kategori baik. Peserta didik

yang mendapat skor dalam kategori cukup sebanyak 3 peserta didik sedangkan

pada kategori kurang tidak ada peserta didik yang mendapat skor 0-10. Dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

89

disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang mendapat skor berkategori baik

yaitu 27. Hal ini berarti banyak peserta didik telah mampu menulis teks berita

dengan baik atau terdapat 4 sampai 6 unsur berita.

4.2.3.4 Aspek Keruntutan Pemaparan

Penilaian pada aspek keruntutan pemaparan dalam pembelajaran menulis

teks berita ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam membuat

rangkaian peristiwa secara runtut berdasarkan foto peristiwa yang diamati. Hasil

perolehan nilai pada aspek keruntutan pemaparan dapat dilihat dari Tabel 20

berikut ini.

Tabel 20 Hasil Penilaian Aspek Keruntutan Pemaparan

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 21 70

2 Cukup 9 30

3 Kurang 0 0

Jumlah 30 100%

Aspek keruntutan pemaparan ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor

21-30 dikategorikan baik, skor 11-20 dikategorikan cukup, dan skor 0-10

dikategorikan kurang.

Berdasarkan Tabel 20 di atas, ada 21 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 9 peserta didik sedangkan pada kategori kurang tidak ada peserta didik

yang mendapat skor 0-10. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

90

mendapat skor berkategori baik yaitu 21. Hal ini berarti banyak peserta didik

sudah mampu menulis teks berita dengan runtut dan jelas sehingga mudah

dipahami.

4.2.3.5 Aspek Pengggunaan Kalimat

Penilaian ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam menulis

teks berita dengan kalimat yang efektif dan benar. Hasil perolehan nilai pada

aspek penggunaan kalimat dapat dilihat dari Tabel 21 berikut ini.

Tabel 21 Hasil Penilaian Aspek Penggunaan Kalimat

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 15 50

2 Cukup 12 40

3 Kurang 3 10

Jumlah 30 100%

Aspek penggunaan kalimat ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor

18-25 dikategorikan baik, skor 10-17 dikategorikan cukup, dan skor 0-9

dikategorikan kurang.

Berdasarkan Tabel 21 di atas, ada 15 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 12 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 3 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori baik yaitu 15. Hal ini berarti bahwa banyak peserta

didik yang dapat menulis kalimat efektif dengan baik dan jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

91

4.2.3.6 Aspek Pemilihan Kata

Penilaian pada aspek pemilihan kata dalam pembelajaran menulis teks

berita difokuskan pada keterampilan peserta didik dalam menulis teks berita

dengan kosakata yang tepat. Hasil perolehan nilai pada aspek penggunaan

kosakata dapat dilihat dari Tabel 22 berikut ini.

Tabel 22 Hasil Penilaian Aspek Pemilihan Kata

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 22 73,3

2 Cukup 7 23,3

3 Kurang 1 3,33

Jumlah 30 100%

Aspek pemilihan kata ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor 15-20

dikategorikan baik, skor 8-14 dikategorikan cukup, dan skor 0-7 dikategorikan

kurang.

Berdasarkan Tabel 22 di atas, ada 22 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 7 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 1 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori baik yaitu 22. Hal ini berarti dalam menulis teks berita

peserta didik sudah tepat dalam pemilihan kata sehingga isi berita menjadi mudah

dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

92

4.2.3.7 Aspek Kemenarikan Judul

Penilaian ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam

menentukan judul yang menarik pada teks berita dengan kalimat yang efektif dan

benar. Hasil perolehan nilai pada aspek kemenarikan judul dapat dilihat dari Tabel

23 berikut ini.

Tabel 23 Hasil Penilaian Aspek Kemenarikan Judul

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 18 60

2 Cukup 9 30

3 Kurang 3 10

Jumlah 30 100%

Aspek pemilihan kata ini terdiri atas tiga kategori penilaian. Skor 8-10

dikategorikan baik, skor 5-7 dikategorikan cukup, dan skor 0-4 dikategorikan

kurang.

Berdasarkan Tabel 23 di atas, ada 18 peserta didik yang mendapat skor

dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 9 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 3 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori baik yaitu 18. Hal ini berarti judul teks berita yang

dipilih peserta didik sesuai dengan informasi dalam foto peristiwa dan sangat

menarik untuk dibaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

93

4.2.3.8 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan

Penilaian ini difokuskan pada kemampuan peserta didik dalam

menggunakan ejaan yang teapt dalam menulis teks berita dengan kalimat yang

efektif dan benar. Hasil perolehan nilai pada aspek penggunaan ketepatan ejaan

dapat dilihat dari Tabel 24 berikut ini.

Tabel 24 Hasil Penilaian Aspek Ketepatan Penggunaaan Ejaan

No. Kategori Jumlah

Peserta Didik

Persentase

(%)

1 Baik 10 33,33

2 Cukup 12 30

3 Kurang 8 36,67

Jumlah 30 100%

Aspek ketepatan penggunaan ejaan ini terdiri atas tiga kategori penilaian.

Skor 15 (Jumlah kesalahan ≤ 5) dikategorikan baik, skor 10 (Jumlah kesalahan 6-

10) dikategorikan cukup, dan skor 5 (Jumlah kesalahan 10 ≥) dikategorikan

kurang.

Tabel 24 di atas menunjukkan bahwa ada 10 peserta didik yang mendapat

skor dalam kategori baik. Peserta didik yang mendapat skor dalam kategori cukup

sebanyak 12 peserta didik sedangkan yang mendapat skor dalam kategori kurang

ada 8 peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang

mendapat skor berkategori cukup yaitu 12. Hal ini berarti peserta didik sudah

menulis teks berita dengan baik dan benar walaupun masih banyak kesalahan

pemakaian ejaan sekitar 6-10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

94

4.2.4 Hasil Nontes Siklus

4.2.4.1 Data Hasil Respon Peserta Didik

Hasil respon peserta didik terhadap pembelajaran menulis teks berita

menggunakan media foto peristiwa dapat dilihat dari kuisoner tiap siklus. Pengisi

kuisoner adalah peserta didik kelas VIII A yang berjumlah 30 peserta didik karena

siklus ada empat peserta didik yang tidak berangkat. Hasil respon tersebut sebagai

berikut.

Tabel 25 Hasil Respon Peserta Didik

No. PERNYATAAN Siklus I Siklus II

STS TS S SS STS TS S SS

1 Saya suka menulis teks

berita

5 9 8 8 4 3 11 12

2 Bagi saya menulis teks

berita itu mudah

1 9 9 11 1 7 9 13

3 Teks berita memiliki unsur

5W+1H

1 5 12 12 1 4 8 17

4 Guru sungguh membantu

saya dalam memahami

materi menulis teks berita.

2 3 3 22 2 6 10 13

5 Penggunaan foto peristiwa

sangat membantu saya

mudah menemukan unsur-

unsur berita.

1 8 10 11 3 5 7 15

6 Penerapan strategi Think

Talk Write (TTW) bisa

membantu saya menulis

5 3 8 14 2 3 8 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

95

teks berita dengan baik

karena bisa menyimak,

berbicara, dan menulis

berdasarkan foto peristiwa

hasil petuangan sendiri.

Jumlah 15 37 50 78 13 28 53 87

Berdasarkan hasil respon peserta didik, tanggapan terhadap pembelajaran

menulis teks berita tidak mudah. Namun dalam perkembangan tiap siklus,

anggapan peserta didik tentang pembelajaran menulis teks berita yang tidak

mudah berkurang. Peserta didik menganggap bahwa menulis teks berita itu mudah

jika proses pembeljarannya melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunkan media foto peristiwa.

Perserta didik mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran menulis

teks berita, guru telah membantu peserta didik untuk memahami strategi

pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa.

Selain itu, guru juga membimbing peserta didik dalam menerapkan strategi

pembelajaran Think Talk Write (TTW) mulai dari pembagian kelompok, pencarian

foto peristiwa, pengamatan foto, diskusi terkait unsur berita yang terdapat dalam

foto peristiwa bahkan penulisan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Guru membantu peserta didik dalam menulis teks berita melalui tahap mengamati

(Think), diskusi (Talk), dan menulis (Write).

Pada siklus I dan Siklus II, peserta didik menganggap bahwa penerapan

strategi Think Talk Write (TTW) dan media foto peristiwa sangat membantu dalam

menulis teks berita. Peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan pencarian foto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

96

peristiwa, mengamati foto peristiwa, berdiskusi terkait unsur-unsur berita yang

terdapat dalam foto peristiwa, dan kegiatan menulis teks berita secara mandiri.

Penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dan pengguaan media foto peristiwa

untuk pembelajaran menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas sangat

efektif. Kemampuan menulis teks berita peserta didik juga meningkat.

4.2.4.2 Dokumentasi Foto

Kegiatan yang didokumentasikan pada penelitian siklus I dan siklus II

meliputi: (1) kegiatan peserta didik ketika memperhatikan penjelasan tentang

menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

foto peristiwa; (2) kegiatan peserta didik ketika mengamati foto peristiwa; (3)

kegiatan peserta didik ketika mendiskusikan unsur-unsur berita yang terdapat

dalam foto peristiwa, (4) kegiatan peserta didik ketika menulis teks berita

berdasarkan foto peristiwa. Dokumentasi foto digunakan sebagai bukti visual

kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.

4.3 Pembahasan

Subbab ini membahas peningkatan menulis teks berita selama proses

pembelajaran. Hasil kemampuan peserta didik dapat dilihat dari perolehan skor

rata-rata yang dicapai peserta didik. Peningkatan hasil kemampuan menulis teks

berita akan dibahas per aspek dan secara keseluruhan. Pembahasan tentang hasil

menulis teks berita akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

97

4.3.1 Peningkatan Hasil Kemampuan Menulis Teks Berita

Penerapan strategi Think Talk Write (TTW) mampu meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam menulis teks berita. Perolehan hasil tes

peningkatan keterampilan menulis teks berita pada siklus I dan siklus II peserta

didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat dapat dilihat pada Tabel 26 berikut.

Tabel 26 Perbandingan Hasil Tes Menulis Teks Berita Pra siklus, Siklus I,

dan Siklus II

No. Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah

nilai

Nilai

rata-

rata

Jumlah

nilai

Nilai

rata-

rata

Jumlah

nilai

Nilai

rata-

rata

1 Baik 465

= 59,17

836

= 66,43

2267,5

= 80,1

2 Cukup 1115 1066,5 135,5

3 Kurang 195 90,5 0

Jumlah 1775 1993 2403

Kategori Cukup Cukup Baik

Berdasarkan Tabel 26, dapat dijelaskan bahwa ketuntasan dan hasil rata-rata

nilai peserta didik untuk kompetensi menulis teks berita peserta didik dari siklus I

sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Uraian tabel di atas, dapat

dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

Pada tes prasiklus nilai rata-rata peserta didik sebesar 59,19 termasuk dalam

kategori cukup (rentang nilai 50-69). Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

98

sebesar 66,43 atau dalam kategori cukup (rentang nilai 50-69) sedangkan pada

siklus II hasil tes menjadi 80,1 dalam kategori baik (rentang nilai 70-100).

Peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 7,26. Pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 13,67 dari hasil siklus I.

Setelah pelaksanaan tes menulis teks berita pada pra siklus dan siklus I

dengan nilai rata-rata 59,17 dan 66,43 atau dalam kategori cukup. Prasiklus dan

siklus I masih belum mencapai nilai rata-rata batas minimal, yaitu 70, sehingga

hasil tersebut perlu ditingkatkan lagi pada siklus II.

Peningkatan kemampuan menulis teks berita melalui strategi Think Talk

Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa dari pra siklus sampai

hasil pelaksanaan tindakan siklus II pada keseluruhan aspek tergambar dalam

Tabel 27 berikut ini.

Tabel 27 Peningkatan seluruh Aspek Hasil Belajar

Menulis Teks Berita Peserta Didik

No. Aspek Skor

Rata-rata

Prasiklus

Skor

Rata-rata

Siklus I

Skor

Rata-rata

Siklus II

1 Rumusan pertanyaan berdasarkan

foto peristiwa

23 25,33 29

2 Unsur-unsur berita berdasarkan

foto peristiwa

21,33 23,67 26,17

3 Kelengkapan isi 22,33 27 34,33

4 Keruntutan Pemaparan 16,57 17,87 24,27

5 Penggunaan Kalimat 12,6 14,33 17,17

6 Pemilihan kata 11 11,77 14,9

7 Kemenarikan judul 6,03 6,4 7,67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

99

8 Ketepatan penggunaan ejaan 5,5 6,5 10,3

Berdasarkan Tabel 27 di atas, peningkatan kemampuan menulis teks berita

adalah sebagai berikut.

(1) Pada aspek rumusan pertanyaan berdasarkan foto peristiwa meningkat 2,33

atau 7,77% dari pra siklus dan 3,67 atau 12,2% dari siklus I.

(2) Pada aspek unsur-unsur berita berdasarkan foto peristiwa meningkat 2,34 atau

7,8% dari pra siklus dan 2,5 atau 8,33% dari siklus I.

(3) Pada aspek kelengkapan isi berita meningkat 4,67 atau 11,7% dari pra siklus

dan 7,33 atau 18,3% dari siklus I.

(4) Pada aspek keruntutan pemaparan meningkat 1,3 atau 4,33% dari pra siklus

dan 6,4 atau 21,3% dari siklus I.

(5) Pada aspek penggunaan kalimat meningkat 1,73 atau 6,92% dari pra siklus

dan 2,84 atau 11,4% dari siklus I.

(6) Pada aspek pemilihan kata meningkat 0,77 atau 3,85% dari pra siklus dan

3,13 atau 15,7% dari siklus I.

(7) Pada aspek kemenarikan judul meningkat 0,37 atau 3,7% dari pra siklus dan

1,27 atau 12,7% dari siklus I.

(8) Pada aspek ketepatan penggunaan ejaan meningkat 1 atau 6,67% dari pra

siklus dan 3,8 atau 25,3% dari siklus I.

Dari data di atas menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa dapat

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis teks berita. Peserta didik

dapat terlibat langsung dalam proses pencarian data berita berupa foto peristiwa di

sekitar lingkungan peserta didik dan mewawancarai pelaku-pelaku yang terlibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

100

dalam sesuatu peristiwa. Strategi Think Talk Write (TTW) ini bertujuan untuk

membantu peserta didik untuk menemukan unsur-unsur berita sehingga peserta

didik mampu menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Hal tersebut

dapat dilihat dari kelengkapan unsur berita, keruntutan pemaparan, penggunaan

kalimat efektif yang mudah dipahami, pilihan kata yang sederhana dan jelas, serta

judul berita yang menarik dan ejaan yang digunakan termasuk baik karena hanya

beberapa kesalahan penggunaan tanda baca dan huruf kapital.

Peningkatan hasil pembelajaran menulis teks berita seluruh aspek

diperoleh dari peningkatan jumlah rata-rata pada pra siklus, siklus I, dan Siklus II.

Peningkatan kemampuan seluruh aspek dapat dilihat dalam Diagram berikut.

Diagram 4 Nilai Rata-rata Tiap Siklus

Diagram di atas menunjukkan bahwa jumlah rata-rata pada prasiklus

59,17, pada siklus I 66,43, dan meningkat lagi pada siklus II 81,9. Berdasarkan

data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks berita peserta

didik melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa dapat dikatakan berhasil.

Prasiklus Siklus I Siklus II

1 2 3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nilai Rata-Rata Tiap Siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

101

Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan strategi Think Talk Write

(TTW) menggunaan media foto peristiwa memiliki dampak positif terhadap proses

pembelajaran menulis teks berita. Peserta didk lebih mudah memahami materi

yang disampaikan oleh guru. Selain itu, kegiatan mencari data berita berupa foto

peristiwa menjadi menarik karena menuntut peserta didk untuk mengetahui semua

informasi yang terdapat dalam foto peristiwa. Kegiatan pencarian foto peristiwa

tersebut menjadi tahap awal pembelajaran menulis teks berita. Kemudian peserta

didik mengamati foto peristiwa (Think), mendiskusikan unsur-unsur berita yang

terdapat dalam foto peristiwa (Talk) dan tahap terakhir adalah menulis teks berita

(Write). Ketuntasan peserta didik untuk memenuhi indikator yang ditentukan

dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 28 berikut.

Tabel 28 Persetase Ketuntasan Belajar Menulis Teks Berita Peserta Didik

No. Siklus Tuntas Persentase

(%)

Tidak

Tuntas

Persentase

(%)

1 Prasiklus 6 20 24 80

2 Siklus I 11 63 19 37

3 Siklus II 28 93 2 7

Berdasarkan Tabel 28 di atas, peningkatan kemampuan peserta didik

dalam menulis teks berita mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70.

Pada prasiklus sebanyak 6 (20%) peserta didik yang mencapai KKM sedangkan

24 (80%) peserta didik tidak mencapai KKM. Pada siklus I sebanyak 11 (63%)

peserta didik yang mencapai KKM sedangkan 19 (37%) peserta didik tidak

mencapai KKM. Pada siklus II sebanyak 28 (93%) peserta didik yang mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

102

KKM sedangkan 2 (7%) peserta didik tidak mencapai KKM. Dapat disimpulkan

bahwa ketuntasan belajar peserta didim telah tercapai.

4.3.2 Uji Perbedaan

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji T Untuk mengetahui seberapa

besar besar peningkatan rata-rata nilai kemampuan peserta didik dalam menulis

teks berita menggunakan strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

foto peristiwa. Peneliti menggunakan SPPS 16.0 untuk melakukan perhitungan

tersebut. Peneliti mengitung selisih peningkatan kemampuan peserta didik dengan

membandingkan rata-rata nilai kondisi awal dengan siklus I dan rata-rata nilai

siklus I dengan siklus II.

4.3.2.1 Uji T Berpasangan untuk Prasiklus dan Siklus I

Uji T merupaka salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean

data. Untuk menguji perbedaan rata-rata nilai dari data pra siklus d engan siklus I

terdapat tiga tahap sebagai berikut.

a. Perumusan Hipotesis Nol (H ) dan hipotesis Alternatif (H₁)

H : Nilai hasil tes menulis teks berita peserta didik pada pra siklus lebih besar

atau sama dengan nilai tes pada siklus I.

H₁ : Nilai hasil tes menulis teks berita peserta didik pada pra siklus lebih kecil

dari nilai hasil tes menulis peserta didik siklus I.

b. Aturan Keputusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

103

Jika t lebih besar daripada t tabel dengan df= 30 dan alfa (α)=0,05,

H ditolak dan H₁ diterima.

c. Pengujian Data Penelitian

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

prasiklus -

siklus1 -7.00000 15.14755 2.76555 -12.65619 -1.34381 -2.531 29 .017

Berdasarkan data di atas, nilai signifikan antara pra siklus dan siklus I

(0,017). t= -2.531. p=0.017 < α=0,05; maka signifikan. Nilai p antara pra siklus

uji T Paired Simple Test adalah 0,017. Karena nilainya lebih kecil dari α=0,05.

Maka hasilnya signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan

kemampuan menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan media foto peristiwa.

4.3.2.2 Uji T Berpasangan untuk Siklus I dan Siklus II

Peneliti menggunakan Uji T untuk menguji perbedaan rata-rata nilai dari

data siklus I dengan siklus II. Ada tiga tahap dalam pengujian tersebut,

yaitu sebagai berikut.

a. Perumusan Hipotesis Nol (H ) dan hipotesis Alternatif (H₁)

H : Nilai hasil tes menulis teks berita peserta didik pada pra siklus lebih besar

atau sama dengan nilai tes pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

104

H₁ : Nilai hasil tes menulis teks berita peserta didik pada pra siklus lebih kecil

dari nilai hasil tes menulis peserta didik siklus I.

b. Aturan Keputusan

Jika t lebih besar daripada t tabel dengan df= 30 dan alfa (α)=0,05,

H ditolak dan H₁ diterima.

c. Pengujian Data Penelitian

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Siklus–

siklus2 -1.54333E1 11.33406 2.06931 -19.66554 -11.20113 -7.458 29 .000

Berdasarkan data di atas, nilai signifikan antara siklus I dan siklus II

(0,000). t= -7.458. p=0.000 < α=0,05; maka signifikan. Nilai p antara siklus I uji

T Paired Simple Test adalah 0,000. Karena nilainya lebih kecil dari α=0,05. Maka

hasilnya signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan

kemampuan menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan media foto peristiwa.

4.3.3 Refleksi Keseluruhan

Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang ditemukan baik

dalam penerapan strategi pembelejaran dengan menggunakan foto peristiwa

maupun kendala yang dihadapi oelh peserta didik dan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Analisis-analisis tersebut akan diuraiakan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

105

4.3.3.1 Analisis Penerapan Strategi Think Talk Write (TTW) dengan

Menggunakan Foto Peristiwa

Berdasarkan hasil refleksi setelah tindakan, strategi Think Talk Write

(TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa terbukti dapat membantu

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis teks berita. Banyak

manfaat yang diperoleh dari ketepatan pemilihan strategi Think Talk Write (TTW)

dengan menggunakan media foto peristiwa. Pemanfaatan media foto peristiwa

akan lebih maksimal jika diintegrasikan dengan strategi pembelajaran Think Talk

Write (TTW). Peserta didik sangat antusias mengamati foto peristiwa, berdiskusi

tentang unsur berita, dan menulis teks berita karena isi informasi dalam foto

peristiwa sudah diketahui oelh peserta didik. Hal tersebut membuat peserta didik

semakin berminat dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita.

Seperti yang diungkapkan Kustandi (2011: 45) media foto adalah media

pembelajaran yang sering digunakan. Media ini merupakan bahasa yang umum,

dapat dimengerti, dan dinikmati, oleh semua orang di mana-mana. Foto berfungsi

untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan.

Pesan yang disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual.

Melalui media foto peristiwa peserta didik akan terbiasa menerapkan salah satu

kemampuan berbahasa yaitu mengamati isi informasi berupa unsur-unsur berita

berdasarkan foto perisrtiwa, memahami bahasanya, dan cara penyampaian dalam

bentuk teks berita. Setelah peserta didik terbiasa, mereka akan mengingat kembali

cara penyampaian suatu teks berita. Hal tersebut memudahkan peserta didik dalam

menulis teks berita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

106

Media pembelajaran dikemas dalam bentuk foto peristiwa yang diambil

dari proses pencarian peserta didik di luar kelas. Sebelum pelaksanaan tindakan,

peserta didik melakukan pencaria data berupa foto peristiwa yang terdapat di

sekitar lingkungan peserta didik masing-masing. Setelah menemukan foto

peristiwa, peserta didik akan menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write

(TTW) untuk menulis sebuah teks berita yang singkat, padat, dan jelas.

Aktivitas peserta didik pada siklus I, peserta didik membentuk kelompok

yang terdiri dari 7-8 peserta didik. Namun, pada tahap diskusi (talk) peserta didik

kurang maksimal karena hanya beberapa yang berpikir dengan sungguh-sungguh.

Sedangkan beberapa anggota lebih sering bercanda dengan teman kelompok

diskusi lainya. Pada siklus II, peserta didik masih tetap dibagi ke dalam beberapa

kelompok diskusi yang terdiri dari 7-8 peserta didik untuk mendiskusikan (talk)

unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto peristiwa. Namun pada tahap menulis

(write) peserta didik harus menuliskan secara mandiri. Ada saatnya untuk

berdiskusi dan ada saatnya untuk mengerjakan secara individu. Hal ini dirancang

melalui pengaturan tempat duduk yang secara terpisah antara peserta didik. Setiap

peserta didik menuliskan teks berita secara mandiri.

Selain adanya perbedaan-perbedaan pada siklus I dan II, berdasarkan

kuisoner sebagian besar peserta didik mengatakan bahwa menulis teks berita

melalui strategi Think Talk Write (TTW) menjadi menarik dan mudah. Peserta

didik tertarik untuk melakukan kegiatan pencaria foto peristiwa yang akan

dijadikan media pembelajaran menulis teks berita. Dalam penerapan strategi

Think Talk Write (TTW), peserta didik mudah menemukan unsur-unsur berita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

107

yang terdapat dalam foto peristiwa sehingga tidak sulit merangkai unsur-unsur

berita tersebut menjadi sebuah teks berita yang singkat, padat, dan jelas.

Berdasarkan wawancara dengan peserta didik sebelum tindakan, peserta didik

menganggap menulis teks berita itu cukup sulit dan kurang menarik jika

dibandingkan dengan menulis puisi atau cerita pendek (cerpen). Hal ini

disebabkan oleh strategi pembelajaran dan media yang digunakan kurang tepat.

Setelah adanya tindakan, peserta didik sangat tertarik dengan pembelajaran

menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

media foto peristiwa. Peserta didik antusias dalam mengamati foto, berdiskusi

tentang unsur-unsur berita, dan menuliskan teks berita yang singkat, padat, dan

jelas. Oleh karena itu, penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW)

dengan menggunakan media foto peristiwa dapat meningkatkan kemampuan

peserta didik maupun proses pemebelajaran menulis teks berita.

4.3.3.2 Analisis Kendala yang dihadapi Guru dan Peserta Didik

Analisis kendala yang ditemukan dalam penelitian ini terbagi atas

kendala yang dihadapi oleh guru dan peserta didik. Kendala-kendala tersebut akan

diuraikan secara rinci sebagai berikut.

a. Kendala yang dihadapi Guru

Ada berbagai kendala yang dihadapi oleh guru selama proses pembelajaran

berlangsung. Kendala itu meliputi hal-hal teknis penggunaan media kamera

(dokumentasi) di kelas dan hal-hal non-teknis dari peserta didik dan guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Kendala teknis yang dihadapi guru adalah belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

108

terampil mengatur kamera dalam proses dokumentasi. Ada beberapa foto

dokumentasi proses pembelajaran yang kabur dan terlalu terang, dan terlalu gelap.

Kendala non-teknis yang dihadapi guru adalah guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia tidak dapat mengikuti proses pembelajaran menulis teks melalui strategi

Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa karena sedang

berduka. Hal ini mengakibatkan peneliti yang harus berperan sebagai guru.

Peneliti berusaha menghubungi salah satu guru Bahasa Indonesia untuk menjadi

observer dalam pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita melalui strategi

Thin Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa.

Kendala non-teknis lain yang dihadapi guru adalah proses diskusi yang

belum maksimal karena ada beberapa peserta didik yang tidak serius dalam

berdiskusi tentang unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto peristiwa. Beberpa

peserta didik sering menggangu peserta didik lain di kelompok diskusi yang

berbeda. Ada juga kelompok yang tidak berdiskusi dan mengerjakan secara

individu. Peserta didik baru akan melakukan diskusi ketika ditegur oleh guru.

Selain itu, ada beberapa peserta didik yang tidak aktif dalam proses diskusi

walaupun belum dapat menemukan unsur-unsur berita dalam foto peristiwa.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut guru memberikan nasehat untuk

tidak takut berpendapat atau bertanya. Guru memancing peserta didik untuk

berani berbicara dengan pertanyaan-pertanyaan atau memberikan jawaban. Guru

memotivasi peserta didik untuk terbiasa membuat informasi yang lengkap

terhadap suatu peristiwa yang ditemukan di lingkungan sekitar peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

109

Untuk peserta didik yang tertinggal teorinya, guru menjelaskan kembali dengan

cepat dan sederhana.

b. Kendala yang dihadapi Peserta Didik

Kendala yang dihadapi peserta didik adalah kesalahpahaman peserta didik

mengenai isi foto peristiwa yang akan dijadikan media pembelajaran menulis teks

berita melalui strategi Think Talk Write (TTW). Peserta menganggap bahwa isi

informasi dalam foto peristiwa itu harus tentang kebarkaran, kecelakaan lalulintas,

dan perkelahian. Akibatnya peserta didik kesulitan dalam menemukan foto

peristiwa. Padahal berdasarkan rencana penelitian, peserta didik bisa mengambil

foto peristiwa apa saja yang ditemukan di lingkungan sekitar peserta didik. Baik

peristiwa di sekolah maupun peristiwa di tempat tinggal peserta didik. Oleh

karena itu, penelitian siklus I (Senin, 5 Juni 2017) harus ditunda ke haris Selasa, 6

Juni 2017. Rencana kedua ini bertujuan agar peserta didik bisa menemukan

banyak foto peristiwa yang dapat dijadikan media pembelajaran menulis teks

berita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

110

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukkan bahwa penerapan

strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa dapat

meningkatkan kemampuan peserta didik kelas VIII A SMPN Rinbesihat dalam

pembelajaran menulis teks berita. Peningkatan itu dapat dilihat dari

perkembangan skor rata-rata sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan

tindakan. Pada pra-siklus, 6 peserta didik (20%) tuntas dengan nilai rata-rata kelas

59,17. Pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 66,43 dan ada 11 peserta

didik (63%) yang tuntas. Dan pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat

menjadi 81,9 dan ketuntasan peserta didik 93% atau 28 peserta didik telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Dengan demikian hipotesis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

berhasil karena kemampuan menulis teks berita peserta didik kelas VIII A SMPN

Rinbesihat meningkat dan terjadi perubahan tingkah laku ketika diterapkan

strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan memanfaatkan foto

peristiwa.

5.2 Saran

Peneliti menemukan banyak pengalaman melalui penelitin ini. Hal ini

terkait pembelajaran menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW)

dengan menggunakan foto peristiwa. Untuk itu, peneliti memberikan saran bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

111

para pengguna hasil penelitian ini. Saran-saran ditujukan kepada guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia, pihak sekolah, dan peneliti lain.

1. Bagi Sekolah

Strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa dapat dipertimbangkan sebagai salah satu strategi pembelajaran yang

dapat diterapkan dalam berbagai materi pembelajaran di SMPN Rinbesihat, Belu.

2. Bagi Guru Bahasa Indonesia

Guru Bahasa Indonesia dapat menerapkan strategi Think Talk Write (TTW)

dengan menggunakan media foto peristiwa ini pada kelas lain untuk

meningkatkan kemampuan menulis peserta didik. Selain itu, guru juga dapat

menerapkan strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto

peristiwa pada materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang lain.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan menerapkan

strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan media foto peristiwa dapat

mengaitkan dengan keterampilan berbahasa lain. Misalnya peningkatan

kemampuan peserta didik dalam pembelajaran menyimak, berbicara, maupun

membaca dengan menerapkan strategi Think Talk Write (TTW) dengan

menggunakan media foto peristiwa. Media yang digunakan tidak hanya foto

peristiwa saja, media lain yang dapat digunakan misalnya rekaman, cerita, video,

dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

112

112

DAFTAR PUSTAKA

Amalia Zuhruf.2012. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui

Media Foto Peristiwa Pada Peserta Didik Kelas VIII A SMP Negeri 5

Pekalongan. Semarang : PBSI, FBS, Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa.

Djuraid, Husnun. 2009. Panduan Menulis Beita. Malang: UMM Press

Huda Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran isi-isu metodis

dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamdayama Jumanta. 2014. Model dan metode pembelajaran kreatif dan

berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ishara Luwi. 2005. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas

Kustandi. 2011. Media Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

M. Romli, Asep Syamsul. 2000. Jurnalistik Praktis. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Mohamad Yunus, Supamo. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo:

Yogyakarta.

Nurgiyantoro Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE

Rachman, Maman.1993. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan.

Semarang: IKIP Semarang Press.

Semi, M. Atar. 1995. Teknik Penulisan Berita, Features, dan Artikel. Bandung:

Angkasa.

Sudjana Nana & Rivai Ahmad. 1990. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Mas

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.

Suhandang. 2010. Pengantar Jurnalistik. Bandung : Nuansa.

Susana Cucu. 2014. Konsep strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditamaa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung : Angkasa.

Widiyastuti, Yosephin. 2011. Peningkatan Kemampuan Pembelajaran Menulis

Teks Berita Menggunakan Media Audiovisual Video pada Siswa Kelas

VIII B Semester 2 SMP Negeri 3 Tempel. Yogyakarta: PBSID, FKIP,

Universitas Sanata Dharma.

Wiranti, Elisabet. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita

Menggunakan Teknik Simulasi Pada Siswa Kelas VIII-E, SMP Pangudi

Luhur 1, Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Yogyakarta: PBSI, FKIP,

Universitas Sanata Dharma

Widyamartaya, A. 1990. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.

Yaumi Muhammad: Prinsip-prinsip desain pembelajaran disesuaikan dengan

Kurikulum 2013, Kencana, 2013, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

115

Lampiran 1

Kondisi Awal Hasil Belajar Peserata Didik SMPN Rinbesihat Tahun Ajaran 2016/2017

Jln. Jurusan Gereja Alva Omega Rinbesihat

KKM : 70

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman, teks berita, slogan/poster

12.2 Menulis teks berita secara singkat,

padat, dan jelas

No Nama Peserta Didik Pertanyaan Unsur

Berita

Kelengkapan

Isi Berita

Keruntutan

Pemamparan

Penggunaan

Kalimat

Pemilihan

Kata

Kemenarikan

Judul

Ejaan Jumlah

Nilai

Nilai

Akhir

1 Alfrida Berek 25 30 20 13 16 16 5 5 130 65

2 Alexander Manek 20 20 15 7 8 3 2 5 80 40

3 Alexandra Fitri Laranjela 20 20 15 24 13 10 3 5 110 55

4 Anna Maria Anisia Lau 25 25 20 22 20 14 9 5 140 70

5 Atriana De Fatima 25 25 30 21 16 9 9 5 140 70

6 Aurelius Maximus Bubu 20 15 15 12 11 8 4 5 90 45

7 Avelina Miteldis Luan 30 25 30 26 18 16 10 5 160 80

8 Dominikus Nahak 25 15 25 13 8 5 4 5 100 50

9 Elisabeth Lelo Bei Mau 25 25 30 18 22 18 12 10 160 80

10 Elfrida Mauk 25 20 20 15 12 16 7 5 120 60

11 Febiola Petra Mauk 15 15 20 17 12 11 5 5 100 50

12 Filomena F.X. Klau 15 20 15 10 7 5 3 5 80 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

116

13 Fransisco Dewa S. Ulu 20 20 25 20 8 7 5 5 110 55

14 Geronia Elfira D.M. Klon 25 20 25 7 7 7 4 5 100 50

15 Glomar Dacosta Tavarez 20 25 25 20 10 9 6 5 120 60

16 Maria Prima Rafu 30 20 20 23 12 10 10 5 130 65

17 Marten Luther R. Atok 30 25 25 25 18 18 9 10 160 80

18 Novitalia Anok 20 20 20 16 9 7 3 5 100 50

19 Paulino M.X. Tavarez 25 20 25 20 15 16 4 5 130 65

20 Putriana Siki 25 25 25 18 12 12 8 5 130 65

21 Rani Julita Abuk 20 15 20 12 12 13 3 5 100 50

22 Rosina Deya Mones 25 25 25 15 9 12 4 5 120 60

23 Sandy Grasela H. Kolo 15 10 15 11 12 9 3 5 80 40

24 Selviana Kini Fahik 20 20 30 14 15 11 5 5 120 60

25 Selvia Wilfrida 15 15 10 5 5 3 2 5 60 30

26 Tania Fransisca Amkolo 25 20 25 20 7 10 8 5 120 60

27 Valentina Bete 25 25 30 13 14 10 8 5 130 65

28 Viyano K. Mega Mauk 30 30 35 20 20 15 10 10 170 85

29 Victoria Eni Bunga 25 25 15 24 16 12 8 5 130 65

30 Yohanes Taek 25 25 20 16 13 18 8 5 130 65

Jumlah 23 21,33 22,33 16,57 12,57 11 6,033 5,5 59,17

REKAP NILAI

Ketercapaian Nilai

Tuntas 6

Tidak Tuntas 24

Jumlah 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

117

Lampiran 2

Hasil Belajar Peserata Didik SMPN Rinbesihat Tahun Ajaran 2016/2017 Siklus I

Jln. Jurusan Gereja Alva Omega Rinbesihat

KKM : 70

No Nama Peserta Didik Pertanyaan Unsur

Berita

Kelengkapan

Isi Berita

Keruntutan

Pemamparan

Penggunaan

Kalimat

Pemilihan

Kata

Kemenarikan

Judul

Ejaan Jumlah

Nilai

Nilai

Akhir

1 Alfrida Berek 30 25 25 16 16 14 5 10 141 70,5

2 Alexander Manek 20 25 25 14 15 4 3 5 111 55,5

3 Alexandra Fitri Laranjela 30 30 40 27 20 12 4 10 173 86,5

4 Anna Maria Anisia Lau 25 20 25 17 15 12 10 5 129 64,5

5 Atriana De Fatima 25 15 30 18 14 7 9 5 123 61,5

6 Aurelius Maximus Bubu 25 25 30 16 17 13 6 5 137 68,5

7 Avelina Miteldis Luan 20 25 30 20 12 3 3 5 118 59

8 Dominikus Nahak 25 20 25 13 10 5 6 5 109 54,5

9 Elisabeth Lelo Bei Mau 25 25 20 7 22 14 8 10 131 65,5

10 Elfrida Mauk 25 25 30 17 14 17 8 5 141 70,5

11 Febiola Petra Mauk 25 25 25 18 17 13 5 10 138 69

12 Filomena F.X. Klau 25 25 25 15 11 11 6 5 123 61,5

13 Fransisco Dewa S. Ulu 20 20 30 26 15 10 3 5 129 64,5

14 Geronia Elfira D.M.

Klon

25 20 10 5 7 6 4 5 82 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

118

15 Glomar Dacosta Tavarez 15 25 20 14 9 5 6 5 99 49,5

16 Maria Prima Rafu 30 20 20 19 8 11 9 15 132 66

17 Marten Luther R. Atok 30 25 35 27 8 16 10 5 156 78

18 Novitalia Anok 25 20 25 20 13 11 3 5 122 61

19 Paulino M.X. Tavarez 25 20 25 17 17 16 4 5 129 64,5

20 Putriana Siki 25 25 20 18 12 15 8 10 133 66,5

21 Rani Julita Abuk 20 15 35 20 14 17 9 5 135 67,5

22 Rosina Deya Mones 25 25 20 15 8 14 4 5 116 58

23 Sandy Grasela H. Kolo 30 30 30 16 16 12 9 5 148 74

24 Selviana Kini Fahik 30 30 30 18 14 14 5 5 146 73

25 Selvia Wilfrida 20 20 30 26 24 11 4 5 140 70

26 Tania Fransisca Amkolo 25 15 25 20 9 10 9 5 118 59

27 Valentina Bete 30 30 30 13 16 10 8 5 142 71

28 Viyano K. Mega Mauk 30 30 30 16 17 13 6 10 152 76

29 Victoria Eni Bunga 30 30 40 29 22 19 10 10 190 95

30 Yohanes Taek 25 25 25 19 18 18 8 5 143 71,5

Jumlah 25,33 23,67 27 17,87 14,33 11,77 6,4 6,5 66,43

REKAP NILAI

Ketercapaian Nilai

Tuntas 11

Tidak Tuntas 19

Jumlah 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

119

Lampiran 3

Hasil Belajar Peserata Didik SMPN Rinbesihat Tahun Ajaran 2016/2017 Siklus II

Jln. Jurusan Gereja Alva Omega Rinbesihat

KKM : 70

No Nama Peserta Didik Pertanyaan Unsur

Berita

Kelengkapan

Isi Berita

Keruntutan

Pemamparan

Penggunaan

Kalimat

Pemilihan

Kata

Kemenarikan

Judul

Ejaan Jumlah

Nilai

Nilai

Akhir

1 Alfrida Berek 30 30 35 25 23 16 9 15 183 91,5

2 Alexander Manek 30 25 25 18 14 12 5 5 134 67

3 Alexandra Fitri Laranjela 30 30 40 27 18 15 8 10 178 89

4 Anna Maria Anisia Lau 30 25 30 17 14 9 9 15 149 74,5

5 Atriana De Fatima 30 25 35 17 19 8 8 5 147 73,5

6 Aurelius Maximus Bubu 30 30 40 29 20 16 10 15 190 95

7 Avelina Miteldis Luan 25 25 35 28 20 14 10 10 167 83,5

8 Dominikus Nahak 30 25 40 30 17 17 6 10 175 87,5

9 Elisabeth Lelo Bei Mau 25 30 35 27 15 15 7 5 159 79,5

10 Elfrida Mauk 30 25 35 23 24 15 9 10 171 85,5

11 Febiola Petra Mauk 25 25 35 22 16 11 10 15 159 79,5

12 Filomena F.X. Klau 30 25 35 25 20 16 6 10 167 83,5

13 Fransisco Dewa S. Ulu 30 25 40 28 17 19 5 15 179 89,5

14 Geronia Elfira D.M.

Klon

30 20 35 30 9 6 9 10 149 74,5

15 Glomar Dacosta Tavarez 25 20 40 30 19 17 4 5 160 80

16 Maria Prima Rafu 30 25 40 27 18 17 10 10 177 88,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

120

17 Marten Luther R. Atok 25 25 30 26 10 12 4 5 137 68,5

18 Novitalia Anok 30 25 35 25 22 18 5 10 170 85

19 Paulino M.X. Tavarez 30 30 35 28 21 16 9 5 174 87

20 Putriana Siki 30 25 35 24 17 14 8 15 168 84

21 Rani Julita Abuk 30 25 30 29 16 15 7 5 157 78,5

22 Rosina Deya Mones 30 25 35 29 23 18 9 15 184 92

23 Sandy Grasela H. Kolo 30 25 30 16 15 15 9 10 150 75

24 Selviana Kini Fahik 30 25 35 17 16 16 9 15 163 81,5

25 Selvia Wilfrida 30 25 35 19 22 15 8 10 164 82

26 Tania Fransisca Amkolo 30 30 35 20 10 17 4 15 161 80,5

27 Valentina Bete 30 30 30 18 8 17 7 5 145 72,5

28 Viyano K. Mega Mauk 30 30 25 26 9 17 7 15 159 79,5

29 Victoria Eni Bunga 30 30 40 28 24 18 10 10 190 95

30 Yohanes Taek 25 25 25 20 19 16 9 10 149 74,5

Jumlah 29 26,17 34,33 24,27 17,17 14,9 7,7 10,3 81,92

REKAP NILAI

Ketercapaian Nilai

Tuntas 28

Tidak Tuntas 2

Jumlah 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

121

Lampiran 4

Silabus Menulis Teks Berita

Satuan Pendidikan : SMPN Rinbesihat, Belu

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII A/2

Standar Kompetensi : Menulis

12. Mengungkapkan informasi dalambentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster

Alokasi Waktu : 4x40 (2 kali pertemuan)

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Inti Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

12. 2 Menulis teks

berita secara

singkat,

padat, dan

jelas

o Pengertian

berita

o Unsur berita

o Struktur berita

o Jenis-jenis

berita

o Peserta didik menyimak

foto peristiwa dan

membuat catatan dari

hasil simakan secara

individual (think).

o Peserta didik

o Peserta didik

mampu menemukan

unsur-unsur teks

berita dengan tepat.

o Peserta didik

mampu menuliskan

Tes

Portofolio o Temuka

nlah

unsur-

unsur

berita

yang

4x40

menit

Cakap

Berbahasa

Indonesia:

untuk Kelas

VIII SMP/MTs

(R.R.Novi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

122

Yogyakarta, Mei 2017

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Bidang Studi Peneliti

Wilhelmus Nahak Bauk, S.Pd Elisabet Buik S,pd. Kornelis Mauk

NIP.19720905 200604 1 018 NIM 131224084

o Teknik

penulisan berita

o Contoh teks

berita

berkolaborasi dengan

teman sekelompok

untuk membahas unsur-

unsur berita yang

terdapat dalam foto

peristiwa (talk).

o Peserta didik

mengkonstruksi sendiri

pengetahuan yang

memuat pemahaman

tentang unsur-unsur

berita dan

mengkomunikasikan

dalam bentuk tulisan

teks berita (write).

teks berita secara

singkat, padat, dan

jelas.

terdapat

dalam

foto

peristiw

a

berikut!

o Buatah

sebuah

teks

berita

singkat,

padat,

dan

jelas!

Kussuji

Indrastuti

Diah Erna

Triningsih,

2010)

Cerdas

Berbahasa

dan Sastra

Indonesia:

untuk SMP dan

MTs Kelas VIII

(Yulianeta dan

Tedi Permadi,

2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

123

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAHASA INDONESIA

Nama Sekolah : SMPN Rinbesihat

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

12. Mengungkapkan informasi

dalam bentuk rangkuman,

teks berita, slogan/poster

12.2 Menulis teks berita secara

singkat, padat, dan jelas

B. Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kerakter Peserta Didik yang

Diharapkan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

1. Mampu menemukan unsur-unsur teks berita

dengan tepat.

2. Mampu menuliskan teks berita secara singkat,

padat, dan jelas.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menemukan unsur-unsur berita dengan tepat melalui

foto peristiwa.

2. Peserta didik mampu menuliskan teks berita dengan menggunakan foto

peristiwa secara singkat, padat, dan jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

124

D. Materi Ajar

Pengertian teks Berita

Berita adalah informasi baru mengenai sesuatu yang sedang terjadi,

disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada

atau orang banyak. Berita yang disajikan adalah peristiwa yang benar-benar

terjadi dan mementingkan syarat aktual. Selain itu, berita juga harus

mempunyai aspek menarik dan melibatkan beberapa orang.

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cerita atau

keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Menurut Kamus

Komunikasi Berita merupakan laporan mengenai hal atau peristiwa yang baru

terjadi, menyangkut kepentingan umum dan disiarkan secara cepat oleh media

massa, surat kabar, majalah, radio siaran, televisi siaran.

Unsur-unsur berita

Sebuah berita yang baik menginformasikan peristiwa aktual, menarik,

penting, unik, atau aneh. Melalui berita, kita dapat memperoleh informasi

tentang peristiwa. Peristiwa-peristiwa itu disajikan untuk menjawab pertanyaan

apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana (dikenal dengan unsur

5W + 1H). Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan unsur-

unsur berita.

a. apa (what) nama peristiwa itu,

b. siapa (who) yang terlibat dalam peristiwa itu,

c. kapan (when) dan di mana peristiwa itu terjadi,

d. mengapa (why) peristiwa itu terjadi,

e. bagaimana (how) proses kejadiannya.

Jenis-jenis berita

Jenis berita berdasarkan penyajian pemberitaan, yaitu berita langsung

(straight news) dan berita tidak langsung (feature news). Berita langsung yaitu

berita yang disajikan dengan cara menyampaikan fakta utama yang terlibat

dalam peristiwa itu apa adanya secara langsung, baik hal-hal yang menjadi

pokok peristiwa maupun apa yang dikatakan tokoh-tokoh yang terlibat dalam

peristiwa itu.

Jenis berita berdasarkan penyajian yang kedua yaitu berita tidak langsung

atau feature news, yaitu berita yang tidak mementingkan unsur waktu,

melainkan memberikan tambahan bacaan yang dianggap tetap hangat

walaupun tidak disajikan secepatnnya (pada saat) peristiwa terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

125

Teknik penulisan Berita

Pertanyaan-pertanyaan yang merupakan unsur-unsur berita biasanya

diletakkan pada bagian atas sebagai kepala berita (lead). Pada bagian

bawahnya, dapat kita tambahkan informasi-informasi lainnya sebagai

pelengkap. Bagian inilah yang dinamakan dengan tubuh berita. Selanjutnya

adalah ekor berita yang biasanya ditempati oleh informasi-informasi yang

sifatnya manasuka. Artinya, ditiadakan pun bagian itu tidak menggangu

kejelasan dan kelengkapan beritanya secara keseluruhan.

Semakin ke bawah

Semakin tidak penting

1. Lead / Prioritas Utama Penting

Lead atau kepala berita merupakan puncaknya. Pada urutan paling

puncak yang menempati derajat prioritas utama pentingnya informasi ini,

wartawan harus menuliskan informasi utama. Setidaknya, pada bagian ini

wartawan harus menjawab sebagian besar unsur 5 W + 1 H. Kenapa begitu?

Jika pemotongan berita yang dilakukan editor karena keterbatasan halaman,

berita ini masih memiliki arti dan layak sebagai sebuah berita.

2. Neck / Sangat Penting

Neck atau leher berita menempati urutan sangat penting. Bagian ini

disebut neck atau leher karena umumnya merupakan peralihan alur atau

penyambung alur ide berita yang ada pada bagian lead atau kepala berita

untuk dilanjutkan pada gagasan-gagasan yang tertuang pada bagian

berikutnya yang menempati derajat prioritas lebih rendah.

Kepala Berita (Lead)

Tubuh Berita

Ekor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

126

3. Body / Penting

Pada bagian body, umumnya merupakan penjabaran dari gagasan

berita yang termaktub dalam lead dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan

jawaban why (mengapa) dan how).

4. Body Lanjutan / Kurang Penting

Di bagian ini, berbagai data yang tidak terlalu penting ditempatkan.

Misalnya daftar nama orang-orang yang mengalami kecelakaan atau hal-hal

lain yang jika dihilangkan oleh editor tidak terlalu berpengaruh terhadap

substansi atau pokok bahasan berita tersebut.

Contoh Teks Berita

Pemuda We Utu- Belu Gotong-Royong Bangun Jembatan Darurat Seberangi

Kali Menuju Atambua

Post on: 18/12/2016 Liput .ID0

Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

127

Liput.ID,ATAMBUA - Jarak dari Dusun We Utu, Desa Umaklaran, Kecamatan

Tasifeto Timur (Tastim) menuju Haliwen, Atambua hanya sekitar satu kilometer

jika ditempu dengan menyeberangi Kali We Utu.

Jarak ini akan bertambah jauh manakala warga harus melalui Fatubenao.

Karena itu, warga lebih memilih menyeberangi Kali We Utu untuk menempuh

jarak kebih dekat. Hal ini menjadi sulit ketika musim hujan tiba dan terjadi banjir.

Anak sekolah, guru-guru atau warga yang membawa hasil pertanian akan

kesulitan menyeberangi kali yang sedang banjir.

Untuk mengatasi hal ini, para pemuda dan warga dusun We Utu dan

sekitarnya harus bergotong-royong membangun jembatan penyeberangan darurat

agar bisa dilalui orang maupun sepeda motor.

Marthen Asa Buti, salah satu warga Dusun We Utu, Desa Umaklaran

kepada Pos Kupang, Sabtu (17/12/2016) mengatakan, kelompok pemuda di dusun

itu tergerak untuk membantu warga dan anak sekolah yang mau melintas tanpa

harus menempuh jarak jauh melalui Fatubenao.

“Jembatan ini sudah dua hari kami buat. INi untuk membantu anak

sekolah dan warga yang mau menyeberang ke We Utu maupun yang mau

ke Atambua,” katanya.

Menurutnya, sudah sejak lama warga menantikan

adanya jembatan penyeberangan namun ketika diusulkan tidak pernah ada

jawaban. Dia berharap dalam waktu dekat ada perhatian pemerintah

membangun jembatanagar warga wilayah itu bisa menyeberang dengan aman.

Pemuda lainnya, Aloisius Mali Talo mengatakan, jalur itu adalah satu-

satunya jalur yang bisa dilalui. Karena itu, meski harus

membangun jembatan darurat, mereka secara gotong-royong membuatnya.

Dikatakannya, jembatan itu hanya dipasang pada saat tidak banjir. ketika

akan ada banjir maka mereka akan membongkarnya lagi. Setiap hari mereka

memasang jembatan darurat ini pada pukul 05.00 wita sebelum anak -anak

berangkat ke sekolah dan akan membongkarnya di sore hari.

“Setiap pagi kami pasang pukul 05.00. kalau sore kadang sampai pukul

18.00 atau tergantung hujan. Kalau hujan maka kami akan bongkar lebih awal

agar jembatannya tidak terbawa banjir,” kata Aloisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

128

Sumber: http://www.liput.id/news/pemuda-we-utu-belu-gotong-royong-

bangun-jembatan-darurat-seberangi-kali-menuju-atambua/

E. Strategi dan Teknik Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran : Think Talk Write (TTW)

2. Teknik Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1. Membuka pelajaran

a. Doa dan salam pembuka

b. Absensi peserta didik

c. Guru mengecek kesiapan dan memotivasi peserta didik

2. Apresepsi

a) Guru bertanya tentang berita apa yang pernah dibaca atau didengar atau

saksikan secara langsung.

b) Guru bertanya kepada peserta didik tentang unsur-unsur berita yang

terdapat dalam sebuah teks berita.

c) Guru bertanya kepada peserta didik tentang pengalaman menulis sebuah

teks berita.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

a) Guru terlebih dahulu menyampaikan cara belajar menggunakan model

pembelajaran TTW.

b) Peserta didik akan bekerja sama untuk menemukan unsur-unsur berita

dalam foto peristiwa berdasarkan strategi pembelajaran TTW.

c) Peserta didik akan berusaha menulis sebuah teks berita berdasarkan

unsur-unsur berita yang ditemukan dalam foto peristiwa melalui strategi

TTW.

d) Kelompok presentasi terbaik akan diberikan bintang sebagai

penghargaan.

e) Hasil catatan peserta didik yang terbaik akan diberikan bintang sebagai

penghargaan.

f) Pemberian penghargaan untuk individu akan diumumkan pada pertemuan

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

129

Kegiatan Inti (55 menit)

1. Eksplorasi

a) Guru menyajikan peta konsep mengenai teks berita (pengertian, jenis-

jenis, dan unsur-unsur berita).

b) Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok (masing-masing

kelompok terdiri dari 5 orang).

c) Guru menjelaskan materi mengenai teks berita (pengertian, jenis-jenis,

dan unsur-unsur berita) melalui media presentasi power point, pemutaran

video dan penampilan gambar.

2. Elaborasi

a) Guru membagi lembar aktivitas peserta didik berupa foto peristiwa (hasil

petualangan peserta didik) dan pertanyaan-pertanyaan terkait unsur-unsur

berita.

b) Peserta didik menyimak foto peristiwa dan membuat catatan dari hasil

simakan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi.

c) Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu group

untuk membahas isi catatan (talk). Dalam kegiatan ini mereka

menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan

ide-ide tentang unsur-unsur berita dalam diskusi.

d) Peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat

pemahaman tentang unsur-unsur berita dan mengkomunikasikan dalam

bentuk tulisan (write).

e) Setiap kelompok dipilih satu atau beberapa orang sebagai perwakilan

kelompok untuk menyajikan jawaban, sedangkan kelompok lain diminta

memberikan tanggapan.

3. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru dengan peserta didik melakukan tanya

jawab, meluruskan kesalahan pemahaman konsep yang sudah disampaikan,

memberikan penugasan dan penyimpulan terhadap materi yang telah

dipelajari bersama.

Kegiatan Penutup (10 menit)

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik membuat

rangkuman atau simpulan pelajaran.

1. Evaluasi

a) Peserta didik ditugaskan membuat catatan hasil bacaan secara

individual yang berisi hasil simakan dari foto peristiwa disertai

pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik, hasil diskusi kelompok,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

130

dan hasil diskusi umum yakni hasil dari setiap kelompok. Catatan

yang dibuat dituntut berisikan penjelasan yang menjelaskan tentang

teks berita (definisi, jenis-jenis, dan unsur-unsur berita) disertai

kesimpulan menurut pendapat masing-masing peserta didik.

b) Guru memberikan soal tertulis berupa uraian kepada peserta didik

untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1. Membuka pelajaran

a) Doa dan salam pembuka

b) Absensi peserta didik

c) Guru mengecek kesiapan dan memotivasi peserta didik

2. Apresepsi

a) Guru bertanya tentang materi tentang berita sudah dipelajari minggu lalu.

b) Guru bertanya kepada peserta didik tentang unsur berita apa saja yang

terdapat dalam sebuah teks berita.

c) Guru bertanya kepada peserta didik tentang bagaimana teknik menulis

sebuah teks berita.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

a) Guru terlebih dahulu menyampaikan cara belajar menggunakan model

pembelajaran TTW.

b) Peserta didik akan bekerja sama untuk menemukan unsur-unsur berita

dalam foto peristiwa berdasarkan strategi pembelajaran TTW.

c) Peserta didik akan berusaha menulis sebuah teks berita berdasarkan

unsur-unsur berita yang ditemukan dalam foto peristiwa melalui strategi

TTW.

d) Peserta didik berusaha menuliskan sebuah teks berita secara individu.

e) Hasil tulisan teks berita setiap peserta didik yang terbaik akan diberikan

bintang sebagai penghargaan.

f) Pemberian penghargaan untuk individu akan diumumkan pada pertemuan

selanjutnya.

Kegiatan Inti (55 menit)

1. Eksplorasi

a) Guru menyajikan peta konsep mengenai teks berita (pengertian, jenis -

jenis, dan unsur-unsur berita).

b) Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok (masing-masing

kelompok terdiri dari 5 orang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

131

c) Guru menjelaskan materi mengenai teks berita (pengertian, jenis-jenis,

dan unsur-unsur berita) melalui media presentasi power point, pemutaran

video dan penampilan gambar.

2. Elaborasi

a) Guru membagi lembar aktivitas peserta didik berupa foto peristiwa (hasil

petualangan peserta didik) dan pertanyaan-pertanyaan terkait unsur-unsur

berita.

b) Peserta didik menyimak foto peristiwa dan membuat catatan dari hasil

simakan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi.

c) Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu group

untuk membahas isi catatan (talk). Dalam kegiatan ini mereka

menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan

ide-ide tentang unsur-unsur berita dalam diskusi.

d) Peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat

pemahaman tentang unsur-unsur berita dan mengkomunikasikan dalam

bentuk tulisan (write).

e) Peserta didik berusaha membuat teks berita singkat berdasarkan unsur-

unsur berita.

3. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru dengan peserta didik melakukan

tanya jawab, meluruskan kesalahan pemahaman konsep yang sudah

disampaikan, memberikan penugasan dan penyimpulan terhadap materi

yang telah dipelajari bersama.

Kegiatan Penutup (10 menit)

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman atau simpulan pelajaran.

1) Evaluasi

a) Peserta didik ditugaskan membuat catatan hasil bacaan secara individual

yang berisi hasil simakan dari foto peristiwa disertai pengetahuan awal

yang dimiliki peserta didik, hasil diskusi kelompok, dan hasil diskusi

umum yakni hasil dari setiap kelompok. Catatan yang dibuat dituntut

berisikan penjelasan yang menjelaskan tentang teks berita (definisi, jenis-

jenis, dan unsur-unsur berita) disertai kesimpulan menurut pendapat

masing-masing peserta didik.

b) Guru memberikan soal tertulis berupa uraian kepada peserta didik untuk

dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

132

G. Penilaian

1. Indikator :

Menemukan unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto

peristiwa dan menuliskan dalam bentuk teks berita secara

singkat, padat, dan jelas dengan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar, pilihan kata yang tepat,

dan memperhatikan kaidah penulisan sesuai dengan

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

2. Jenis tagihan : Tugas Individu dan Kelompok

3. Bentuk Instrumen : Produk (menulis teks berita)

4. Soal

Petunjuk!

1) Simaklah foto peristiwa pada LKS (Lembar Kerja Siswa) di bawah ini

dengan saksama!

2) Isilah tabel-tabel di bawah ini dengan tepat!

Soal Esai

1) Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan isi berita yang terdapat

dalam foto peristiwa!

2) Tulislah unsur-unsur berita berdasarkan foto peristiwa yang Anda simak!

3) Buatlah sebuah berita yang berita singkat, padat, dan jelas berdasarkan

unsur-unsur berita yang Anda temukan dalam foto peristiwa!

A. Pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan isi berita

No. Pertanyaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

133

B. Unsur-unsur berita yang terdapat dalam foto peristiwa

No. Unsur Berita Isi Berita

1.

2.

3.

4.

5.

6.

C. Berdasarkan unsur-unsur berita di atas tulislah sebuah teks berita singkat,

padat, dan jelas!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

134

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

........................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

........................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

135

Rubrik Penilaian

Soal Nomor (1)

Soal Nomor (2)

Soal Nomor (3)

A. Kelengkapan Unsur Berita

No Kategori Jumlah Unsur Berita Skor

1 Baik 6 Unsur Berita 40

5 Unsur Berita 35

4 Unsur Berita 30

2 Cukup 3 Unsur Berita 25

2 Unsur Berita 20

3 Kurang 1 Unsur Berita 10

Tidak Ada Unsur Berita 0

No Kategori Jumlah Pertanyaan Skor

1 Baik 6 Pertanyaan 30

5 Pertanyaan 25

4 Pertanyaan 20

2 Cukup 3 Pertanyan 15

2 Pertanyaan 10

3 Kurang 1 Pertanyaan 5

Tidak Ada Pertanyan 0

No Kategori Jumlah Unsur Berita Skor

1 Baik 6 Unsur Berita 30

5 Unsur Berita 25

4 Unsur Berita 20

2 Cukup 3 Unsur Berita 15

2 Unsur Berita 10

3 Kurang 1 Unsur Berita 5

Tidak Ada Unsur Berita 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

136

B. Keruntutan Pemaparan

No Kategori Kriteria Skor

2 Baik Runtut dan jelas sehingga mudah

dipahami

21-30

3 Cukup Kurang runtut, tetapi dapat dipahami 11-20

4 Kurang Tidak runtut dan tidak dapat dipahami. 0-10

C. Penilaian Aspek Penggunaan Kalimat

No Kategori Kriteria Skor

1 Baik Kalimat efektif dan jelas 18-25

2 Cukup Kalimat panjang dan tidak komunikat if 10-17

3 Kurang Kalimat singkat dan tidak komunikat if 0-9

D. Penilaian Aspek Pemilihan Kata

No Kategori Kriteria Skor

1 Baik Tepat dan mudah dipahami 15-20

2 Cukup Terdapat kata yang tidak lazim dipakai 8-14

3 Kurang Terdapat kata tidak baku dan kurang

dapat dipahami

0-7

E. Penilaian Aspek Kemenarikan Judul

No Kategori Kriteria Skor

1 Baik Sesuai dengan informasi dan sangat

menarik untuk dibaca

8-10

2 Cukup Sesuai dengan informasi tetapi kurang

menarik

5-7

3 Kurang Tidak sesuai dengan informasi sehingga

tidak menarik

0-4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

137

F. Penilaian Aspek Ketepatan Penggunaaan Ejaan

No Kategori Kriteria Skor

1 Baik Jumlah kesalahan ≤ 5 15

2 Cukup Jumlah kesalahan 6-10 10

3 Kurang Jumlah kesalahan 10 ≥ 5

Nilai Akhir:

H. Alat/Bahan, Sumber Belajar, dan Media Pembelajaran

Alat dan bahan : Alat tulis, papan tulis, spidol, dan penghapus

Media pembelajaran : Foto peristiwa, lembar materi, lembar soal,dan

lembar penilaian

Sumber belajar : Cakap Berbahasa Indonesia: untuk Kelas VIII

SMP/MTs (R.R.Novi Kussuji Indrastuti Diah Erna

Triningsih, 2010)

Cerdas Berbahasa dan Sastra Indonesia: untuk SMP

dan MTs Kelas VIII (Yulianeta dan Tedi Permadi,

2009)

Yogyakarta, Mei 2017

Peneliti

Kornelis Mauk

NIM 131224084

Mengetahui,

Kepala SMPN Rinbesihat Guru Bahasa Indonesia

Wilhelmus Nahak Bauk, S.Pd Elisabet Buik S,pd.

NIP.19720905 200604 1 018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

137

Lampiran 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

153

Lampiran 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

157

Lampiran 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

159

Lampiran 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

163

Lampiran 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

164

Lampiran 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

165

Lampiran 12

Gambar 1: Kegiatan peserta didik ketika memperhatikan penjelasan tentang menulis

teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa.

(Siklus I, 6-7 Juni 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

166

Gambar 2: Kegiatan peserta didik ketika mengamati foto peristiwa. (Siklus I, 6-7 Juni

2017)

Gambar 3: Kegiatan peserta didik ketika mendiskusikan unsur-unsur berita yang

terdapat dalam foto peristiwa. (Siklus I, 6-7 Juni 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

167

Gambar 4:Kegiatan peserta didik ketika menulis teks berita berdasarkan foto peristiwa.

(Siklus I, 6-7 Juni 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

168

Gambar 5: Kegiatan peserta didik ketika memperhatikan penjelasan tentang menulis teks

berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa.

(Siklus I,12-13 Juni 2017)

Gambar 6: Kegiatan peserta didik ketika mengamati foto peristiwa. (Siklus II, 12-13 Juni

2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

169

Gambar 7: Kegiatan peserta didik ketika mendiskusikan unsur-unsur berita yang terdapat

dalam foto peristiwa. (Siklus II, 12-13 Juni 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA … · Rinbesi Hat, Belu dalam menulis teks berita melalui strategi Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan foto peristiwa. Subjek penelitian

170

Gambar 8: Kegiatan peserta didik ketika menulis teks berita berdasarkan foto peristiwa.

(Siklus II, 12-13 Juni 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI