penilaian sistm

30
Penilaian Sistemik Bencana Ns. Sri Anik Rustini, S.H, S Kep, M Kes

Upload: puputi-wulandari

Post on 03-Feb-2016

252 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

penilaian

TRANSCRIPT

Penilaian Sistemik BencanaNs. Sri Anik Rustini, S.H, S Kep, M Kes

Sebelum bencana:Pentingnya Kesiapsiagaan• Mengurangi ancaman• Mengurangi kerentanan masyarakat• Mengurangi akibat• Menjalin kerjasama

Kelompok Masyarakat Penganggulangan Bencana (KMPB)

• Organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun, baik laki-laki maupun perempuan, yang peduli pada penanggulangan bencana dalam bentuk dan nama apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dibentuk atas hasil keputusan bersama.

• Upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki oleh masyarakat untuk menanggulangi bencana yang dihadapi bersama.

• KMPB dapat menjadi bagian pemerintahan Desa yang dibentuk oleh Pemerintah Desa atau Kepala Desa atau merupakan organisasi swadaya masyarakat atau merupakan gabungan beberapa organisasi masyarakat yang sudah ada di Desa

Memperkirakan Resiko Bencana

Pembuatan Profil Desa•Luas dan batas wilayah •Jumlah dan nama-nama wilayah•Sarana jalan dan jembatan•Tata guna lahan •Sarana-sarana umum •Jumlah masyarakat berdasarkan umur dan jenis kelamin

Penilaian Ancaman•Jenis ancaman•Penyebabnya•Tanda awal•Perkiraan kekuatan, kecepatan, frekuensi dan luas wilayah yang terkena

•Perkiraan waktu kedatangan/ timbulnya ancaman

•Dampak yang merugikan

Penilaian risiko•Menghitung kemungkinan risiko•Mengenali unsur-unsur yang berisiko pada manusia, lingkungan, bangunan, ekonomi, sosial

•Mengenali kerentanan terhadap unsur-unsur yang berisiko seperti masyarakat; bangunan; lingkungan

Penilaian kemampuan dan kerentanan

•Gunakan sumber penghidupan sebagai alat penilaian kemampuan dan kerentanan

•Alam, manusia, sosial, ekonomi, fisik

Penggambaran Peta Ancaman

Langkah-langkah menggambar peta ancaman• Menggambar peta dasar• Menggambar daerah, jalan dan sungai• Menempatkan sarana penting• Menentukan daerah rawan bencana• Menempatkan perumahan• Menentukan lahan• Keterangan tambahan. Tandai jalan terbaik ke akses-akses yang

diperlukan• Daerah pengungsian

Pembuatan Rencana

• Rencana Pencegahan dan Mitigasi• Rencana Kesiapsiagaan

• Merencanakan sistem peringatan dini• Membuat peta ancaman• Membuat rencana siaga atau cadangan• Membuat rencana pengungsian atau evakuasi• Simulasi, latihan lapangan atau latihan

• Rencana Pengungsian

Saat Bencana

Tindakan langsung saat bencana •Bunyikan tanda bahaya•Minta bantuan•Keputusan untuk mengungsi dari yang berwenang

Tanggap darurat saat bencana•Penanganan korban•Mengamankan keadaan di lokasi bencana•Membuat laporan kondisi sarana•Mendirikan pos-pos bantuan kemanusiaan•Penanganan jenazah

Tindakan pengungsian•Persiapan dapur umum•Persiapan obat-obatan•Putuskan aliran listrik•Mempersiapkan lokasi pengungsian•Mempersiapkan kendaraan

Kelompok Rentan :

Korban bencana khususnya kelompok rentan yaitu :1. Bayi, 2. Balita, 3. Ibu hamil, 4. Ibu menyusui dan 5. Lanjut usia.

Cont…- Pemberian makanan yang tidak tepat pada kelompok tersebut

dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian, terlebih pada situasi bencana- Risiko kematian lebih tinggi pada bayi dan anak yang menderita

kekurangan gizi terutama apabila bayi dan anak juga menderita kekurangan gizi mikro

- Kematian terbesar terjadi pada kelompok umur 0-6 bulan (WHO-UNICEF, 2001).

Cont…

- Dalam pelaksanaannya, upaya penanganan gizi dalam situasi bencana merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak sebelum terjadinya bencana (pra bencana)

- Pada situasi bencana yang meliputi tahap tanggap darurat awal,

- tahap tanggap darurat lanjut dan pasca bencana

PENOLONG PERTAMA

• Kita tidak dapat selalu mengandalkan layanan ambulan atau para medik segera tiba dilokasi kejadian

• Alat dan waktu yang kita miliki terbatas

Tujuan PERTOLONGAN PERTAMA adalah:

1. Menyelamatkan nyawa korban 2. Meringankan penderitaan korban 3. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah 4. Mempertahankan daya tahan korban 5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut

Pengertian

• Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat

• Darurat adalah suatu keadaan yang tidak mengancamnyawa tetapi memerlukan penangan cepat dan tepat seperti gawat

• Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan oleh gangguan ABC

( Airway/jalan nafas, Breathing/pernafasan, Circulation/sirkulasi) jika tidak dapat ditolong segera maka dapat meninggal/cacat

Prinsip Utama : menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat.

Filosofi dalam PPGD adalah ”Time Saving is Life Saving”, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian)

Latar Belakang

Dr. Baron Dominique JL (1766-1842):memberikan tindakan tidak berdasarkan urutanPD I :dipisahkan dipusat pengumpulan korban dan dibawa langsung ke

fasilitas yang sesuaiPD II : membedakan yang dengan luka ringan agar dapat kembali

bertempurAkhir 1950 an:mulai dikembangkan sistem triage

MANAJEMEN BENCANA BERBASIS KEGAWATDARURATAN SEHARI-HARI

1. Tahap Triase 2.Tahap Primary survey 3.Tahap Secondary survey 4.Tahap stabilization 5.Tahap transfer

Pengertian

Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya ( Kathleen dkk,2008)

TAHAP I TRIASE

Meode untuk mendapatkan hasil yang sebaik mungkin pada kondisi jumlah pasien besar dengan sarana yang terbatas

Dasar-Dasar Triase 1. Derajat cedera 2.Jumlah cedera 3.Sarana dan kemampuan 4. Kemungkinan bertahan hidup

Prinsip Triage

1. Segera dan tepat waktu (<60”)2. Pengkajian adekuat dan akurat3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian.4. Intervensi sesuai kekuatan kondisi5. Tercapainya kepuasan pasien

Digunakan pada kegawat daruratan sehari-hariserta jumlah korban massal untuk penilaianstatus pasien terhadap ;

1.Penilaian TV dan kondisi2.Penilaian tindakan yang diperlukan3.Penilaian harapan hidup4.Penilaian kemampuan medis5.Prioritas penanganan morbidias,mortalitas,kecacatan6.Pemberian label

Klasifikasi

1. Prioritas I ( merah) :mengancam jiwa,perlu resusitasi dan tindakan segera dan mempunyai kesempatan hidup yang besar

2. Prioritas II (kuning) :potensi mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat.

3. Prioritas III (hijau) : perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera.

4. Priorotas 0 (hitam)kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah

TAHAP II PRIMARY SURVEY-> Suatu kegiatan untuk menilai kondisi penderita (diagnostik) sekaligus tindakan resusitasi untuk menolong nyawa

Keadaan yang mengancam nyawa ; 1. Airway ; menjaga airway dengan kontrol servikal2. Breathing ; menjaga pernafasan dengan ventilasi3. Cirkulation ; kontrol perdarahan4. Disability ; status neurologis5. Exposure ; buka baju, tetapi jangan sampai hipotermi

1. AIRWAY

A. Kerusakan otak terjadi 6 – 8 menit.

B. Pastikan kelancaran jalan nafas, ventilasi yang adekuat

dan oksigenisasi.

C. Airway definitif tindakan intubasi endotrakeal,

penentuan pemasangan ini .

2. BREATHING = ventilasi

A. AGD dan Pulse Oximetri

B. Kegagalan ventilasi hipoxia dan hipercarbia

C. Kegagalan oksigenisasi dapat dinilai dengan melakukan observasi dan auskultasi pada leher dan dada

3. CIRCULATION A. Penilaian status hemodinamik penting

B. Penyebab utama terjadinya gg.sirkulasi karena perdarahan, ada 4 klasifikasi perdarahan ;

1.Perdarahan kelas I ; vol.darah hilang sampai 15 %, takikardi minimal,

tekanan darah tidak berubah secara berarti

2. Perdarahan kelas II ; 15 – 30 % , takikardi, takipnoe, nadi menurun,

cemas, ketakutan

3. Perdarahan kelas III ; 30 – 40 % (2000 ml), takikardi, takipnoe dan

sistolik menurun

4. Perdarahan kelas IV ; lebih dari 40% hilang, diastolik tidak teraba, tekanan sistolik urun drastis, urin tidak ada, kesadaran menurun

4. DISABILITY (Evaluasi Neurologis) -Tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil - Metode AVPU ;

A ; Alert (sadar) V ; Respon terhadap rangsangan vokal (suara) P ; Respon terhadap rangsangan nyeri (pain) U ; Unresponsive (tidak ada respon)

5. EXPOSURE (kontrol lingkungan) Setelah tindakan ini dilanjutkan dengan tindakan

TAHAP III ; Secondary Survey yaitu pemeriksan secara keseluruhan

mulai dari ujung rambut hingga ujung jempol kaki TAHAP IV ; Stabilisasi dan

TAHAP V ; Transfer

Sesudah Bencana

Pemulihan Bencana

• Hak, kewajiban dan tanggung jawab• Kebutuhan pemulihan yang mendesak

• Pemenuhan kebutuhan pribadi• Pemenuhan kebutuhan umum

• Kebutuhan pemulihan jangka panjang• Membangun perekonomian lokal • Perbaikan unsur-unsur rohani serta adat dan budaya• Perbaikan / membangun bangunan yang lebih permanen • Perbaikan / membangun fasilitas kesehatan yang permanen • Perbaikan aliran listrik dan sistem komunikasi permanen• Perbaikan produksi pangan • Perbaikan dan pelestarian lingkungan • Pemulihan pendidikan • Tata guna tanah dan tata ruang wilayah