pengukur ketebalan plastik dengan lvdt

31
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KETEBALAN PLASTIK PADA INDUSTRI PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LVDT SECARA DIGITAL Oleh: ANALIS HIMMA 115060300111 073 EDINAR VALIANT H 125060300111046 MUHAMMAD ILHAM A 125060300111 049 SEPTIAN GUSONELA 12506030711 1003 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Upload: ilhama23

Post on 10-Oct-2015

258 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

pengukuran ketebalan plastik dengan LVDT, tugas SIE,

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    1/31

    TUGAS MATA KULIAH

    SISTEM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

    PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KETEBALAN PLASTIK PADA

    INDUSTRI PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LVDT

    SECARA DIGITAL

    Oleh:

    ANALIS HIMMA 115060300111073

    EDINAR VALIANT H 125060300111046

    MUHAMMAD ILHAM A 125060300111049

    SEPTIAN GUSONELA 125060307111003

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2014

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    2/31

    1

    KATA PENGANTAR

    Di dalam era globalisasi, kemajuan teknologi sangatlah berpengaruh

    terhadap perkembangan sebuah indsutri. Inovasi dan kreatifitas akan mengubah

    cara pandang manusia terhadap teknologi. Khususnya di bidang industri plastik,

    pemanfaatan teknologi berskala besar sangatlah diperlukan, mengingat persaingan

    dan kompetisi akan sebuah produk telah meningkat jauh dari tahun tahun

    sebelumnya.

    Salah satu contoh nyata pemanfaatan teknologi di dalam industri plastik

    adalah untuk mengukur ketebalan plastik yang dihasilkan. Sering plastik yang

    dihasilkan memiliki tekstur ketebalan yang berbeda, tergantung pada bahan dan

    proses produksinya. Tetapi plastik yang dihasilkan dituntut memiliki ketebalan

    yang sama sesuai standart yang berlaku.

    Karena itulah, guna menyelesaikan tugas dari mata kuliah SISTEM

    INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA kami menyusun makalah ini untuk

    menyelesaikan permasalahan di atas. Makalah yang kami susun berjudul,

    Perancangan Alat Pendeteksi Ketebalan Plastik Pada Industri Plastik Dengan

    Menggunakan Sensor LVDT Secara Digital. Makalah ini berisi tentang sistem

    yang dapat memonitoring ketebalan suatu plastik secara digital dimana berbasis

    pada mikrokontroller.

    Manusia tidak ada yang sempurna di dunia ini, sehingga tidak luput dari

    kesalahan, demikian juga dalam perancangan dan pembuatan makalah ini. Sehingga

    diharapkan para pembaca dapat memberi masukan dan kritik agar jika terdapat

    kekurangan dari makalah ini, maka makalah ini dapat lebih disempurnakan lagi.

    Terima kasih.

    Malang, April 2014

    Penulis

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    3/31

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Hal yang paling menantang dalam indutri plastik, selain kualitas dan mutu

    produk , adalah menghasilkan ketebalan plastik yang sama satu sama lain sesuai

    standart yang ada. Untuk itu membutuhkan alat pendeteksi yang sangat presisi.

    Banyak sekali sensor untuk mengukur perpindahan tingi atau tebal yang

    bisa dipakai. Sensor displacement tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan

    masingmasing. Penggunaan sensorLinear Variable Displacement Tansformer

    (LVDT) sebagai tranduser karena memiliki tingkat presisi dan ketahanan yang

    andal.

    Proses untuk mendeteksi akan diubah menjadi digital agar lebih mudah

    diproses untuk proses lebih lanjutnya. Misalnya, ketebalan plastik yang diukur

    oleh LVDT ternyata lebih tebal dari standart yang ada, maka hasil pendeteksian

    oleh sensor akan diproses secara digital dan diolah oleh mikrokontroler agar

    menggerakan motor penekan roller sehingga daya tekan bertambah dan

    menyebabkan ketebalan plastik berkurang. Demikian juga sebaliknya, apabila

    ketebalan plastik yang terdeteksi di bawah batas ketebalan.

    Karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan ini dibutuhkanlah sebuah

    sistem yang dapat memonitoring level ketebalan plastik secara digital. Sistem ini

    adalah alat pendeteksi ketebalan plastik menggunakan sensor LVDT secara

    digital. Untuk mengetahui berapa ketebalan plastik digunakan sensor LVDT

    yang nantinya keluaran dari sensor akan diolah oleh Ardu ino Uno

    menggunakan ATMEGA 328P dan ditampilkan dengan LCD sebagai hasilmonitoringketebalan plastik.

    2. Tujuan dan Manfaat

    Merancangprototypealat pendeeksi ketebalan plastik pada industri plastik

    menggunakan sensor LVDT secara digital agar dihasilkan pembacaan ketebalan

    plastik yang lebih presisi untuk proses lebih lanjut.

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    4/31

    3

    3. Batasan Masalah

    Pembahasan akan diarahkan pada proses pemantauan ketebalan plastik

    dengan menggunakan sensor LVDT secara digital. Sensor LVDT ini untuk

    mengetahui berapa ketebalan plastik, sensor ini menerima masukan berupa sinyal

    analog yang kemudian keluarannya di proses menjadi sinyal digital oleh ADC.

    Keluaran dari ADC akan diolah pada mikrokontroler dan ditampilkan pada LCD

    sebagai hasil pembacaan. Masalah pemilihan mikrokontroller , motor penggerak

    dan perancangan software dari mikrokontroller lalu ditampilkan ke LCD juga tidak

    dibahas. Selain itu perancangan osilator tidak dijelaskan juga dalam makalah ini.

    4. Metodologi Penelitian

    Studi Literatur :

    - Mempelajari LVDT sebagai sensor perpindahan.

    -

    Mencari data komponen yang akan digunakan.

    Perencanaan dan Pembuatan Sistem :

    - Perencanaan dan pembuatan rangkaian sistem minimum Arduino

    Uno dengan memakai ATMEGA 328P, yang merupakan

    pengontrol dari kegiatan sistem secara keseluruhan.

    - Perencanaan pembuatan rangkaian pengkondisi sinyal yang

    memanfaatkan transduser LVDT dan Analog to Digital Converter

    (ADC).

    Pengujian Sistem

    - Pengujian respon ADC, untuk mengetahui keluaran dari LVDT

    yang sudah diolah pada rangkaian pengkondisi sinyal, sesuaidengan hasil perhitungan.

    - Pengujian rangkaian secara keseluruhan.

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    5/31

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2. 1. LVDT (Linear Variable Differential Transformer)

    Perangkat ini merupakan transduser elektromekanis dimana perpindahan

    posisi mekanis disebabkan pada pergerakan inti besi. LVDT adalah suatu alat

    elektromekanikal yang dapat menghasilkan keluaran elektrikal yang sebanding

    dengan pergeseran intinya. Dengan kata lain, transduser ini dipakai untuk melihat

    perubahan sinyal listrik yang secara linier sebanding dengan perubahan

    kedudukan Transduser transformator diferensial variabel (LVDT) linier digunakan

    pada system pengukuran dan kontrol. Karena resolusi yang sangat haIus,

    ketelitian tinggi dan stabilitas yang baik maka transduser ini tepat dipakai pada

    simpangan dengan langkahpendek, alat pengukur presisi. Beberapa pengukur

    besaran fisika seperti, tekanan, beban dapat diukur dengan defleksi/simpangan

    mekanik maka sudah tentu LVDT dapat digunakan sebagai sensor pada alat-alat

    ukur tersebut. LVDT dipakai pula untuk elemen dasar dari extensiometer,

    indikator, permukaan/level. Pada numerical controlled machine (mesin dikontrol

    numerik) dan creep-testing machine (mesin pengetes rayapan) banyak memakai

    LVDT pula.

    Konstruksi dari LVDT dapat ditunjukkan dalam Gambar 2.1, terdiri atas

    kumparan primer dan dua kumparan sekunder pada inti besi yang bergerak bebas

    di dalamnya. LVDT terdiri dari sebuah kumparan primer dan dua buah kumparan

    sekunder yang identik, kumparan diberi jarak secara aksial dan digulung pada

    pembentuk kumparan berbentuk silinder, inti maknit berbentuk batang

    ditempatkan di tengah susunan kumparan dan dapat bergerak. Inti maknit/besi inisebagai jalan yang dilalui fluksi medan maknit yang menghubungkan kumparan-

    kumparan itu. Simpangan yang akan diukur disalurkan ke inti maknit itu memakai

    penghubung yang sesuai. Bila kumparan primer diberi tegangan bolak-baIik (AC

    carrier wave signal) pada kedua kumparan terinduksi tegangan, harga yang

    dihasilkan tergantung pada letak inti maknit terhadap titik tengah susunan

    kumparan

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    6/31

    5

    Gambar 2.1 LVDT

    Pada suatu kedudukan tertentu, amplitudo yang diinduksikan pada

    kumparan sekunder pertama sama besar dengan keluaran pada kumparan sekunder

    kedua. Karena kumparan sekunder tersebut saling dihubungkan seri dengan arah

    gulungan berlawanan, maka keluaran tegangan pada rangkaian sekunder berbeda

    fasa 180 derajat. Sehingga pada pusat kedudukannya, keluaran akan 0 volt.

    Polaritas tegangan keluaran yang dihasilkan oleh gerakan inti. Sebagai

    contoh, bila bergerak kebawah, kumparan S2, besar tegangan induksi lebih besar

    dari S1. Besar tegangan ditentukan oleh seberapa jauh inti bergerak. Jika inti besi

    digerakkan dari posisi kesetimbangan, tegangan yang diinduksikan pada satu

    kumparan sekunder akan naik, tapi tegangan turun pada kumparan sekunder yang

    lain. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan tegangan yang tergantung dari posisi

    inti besi di dalam kumparan. Respon posisi dari sebuah LVDT ditunjukkan dalam

    Gambar 2.2.

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    7/31

    6

    Gambar 2.2 Respon posisi dari LVDT

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    8/31

    7

    Dalam penggunaannya, LVDT dapat memakai beberapa bentuk sumber

    AC untuk menggerakkan lilitan primernya. Sumber penggerak/pemicunya

    biasanya adalah gelombang sinus dengan frekuensi berkisar antara 20Hz-20kHz.

    Karena pemicunya adalah gelombang sinus AC maka keluaran dari LVDT ini

    juga merupakan gelombang sinus AC. Sebelum masuk ke perangkat selanjutnya

    maka output (keluaran) dari LVDT ini harus diubah ke DC terlebih dahulu.

    Prinsip kerja LVDT ditunjukkan dalam Gambar 2.3

    Gambar 2.3. Prinsip Kerja LVDT

    Gambar 2.4. Rangkaian Ekivalen LVDT

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    9/31

    8

    Gambar 2.4 menunjukkan rangkaian ekivalen . Bila resistansi total di kumparan

    sekunder adalah :

    Dan untuk kumparan primer :

    Sedangkan untuk kumparan sekunder :

    Dari 2 rumus diatas didapatkan :

    Sehingga tegangan keluarannya

    Dalam posisi tengah, dimana letak inti besi adalah M2=M1, maka E0= 0 V sesuai

    penjelasan sebelumnya.

    Keuntungan LVDT untuk sensor displacementialah :1. Mekanik: Kesederhanaan desain dan mudah dalam fabrikasi dan instalasi,

    jangkauan luas, gerakan bebas geseran pada inti maka resolusinya tidak

    terbatas, konstruksi kokoh; gaya untuk mengoperasikan dapat diabaikan

    (berat inti sangat kecil), kemampuan bekerja pada temperatur tinggi.

    2. Listrik: Tegangan output linier dan fungsi kontinu pada simpangan

    mekanik (ke liniaran lebih baik dari 0,25%). Sensitivitas tinggi (2 mV

    /Volt/10 mikron pada eksitasi 4 KHz); output impedansi rendah (100

    ohm); kemampuan bekerja pada frekuensi luas (50 Hz hingga 20 - 24

    KHz);

    2.2. Operational Amplifier (Op-Amp)

    Operational Amplifier (Op-Amp) merupakan salah satu komponen

    elektronika yang paling banyak digunakan dalam bidang elektronika. Baik di

    bidang analog maupun digital. Simbol dari op-amp ditunjukkan dalam Gambar

    2.4. Hal ini karena Op-Amp sangat mudah digunakan dan sangat efisien. Dalam

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    10/31

    9

    rangkaian elektronika yang rumit menjadi sederhana dengan menggunakan Op-

    Amp.

    Gambar 2.5. Simbol Op-Amp

    Pada op-amp terdapat satu terminal keluaran, dan dua terminal masukan.

    Terminal masukan yang diberi tanda (-) dinamakan terminal masukan pembalik(inverting), sedangkan terminal masukan yang diberi tanda (+) dinamakan

    terminal masukan tak membalik(non inverting).

    2.3. Instrumentation Amplifier (Penguat Instrumentasi)

    Penguat instrumentasi adalah penguat yang paling bermanfaat, cermat dan

    serbaguna yang ada pada saat ini. Penguat ini dibuat dari tiga penguat operasional

    dan tujuh resistor seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.5. Untuk menyederhanakan

    analisis rangkaian, perlu diketahui bahwa penguat instrumentasi sesungguhnya

    dibuat dengan menghubungkan dua buah penguat penyangga dengan sebuah

    penguat diferensial dasar.

    Gambar 2.6. Penguat instrumentasi

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    11/31

    10

    Op Amp A3 dan dua resistor R2 dan dua resistor R3 membentuk sebuah

    penguat deferensial dasar dengan gain sebesar R3/R2. Seperti yang terlihat dalam

    Gambar 3, ada satu buah resistor lagi yang digunakan untuk menyetel penguatan,

    yaitu RG. Persamaan tegangan adalah sebagai berikut:

    122

    3121 EER

    R

    R

    RV

    G

    out

    Ciri-ciri penguat instrumentasi dapat diringkas sebagai berikut :

    1. Penguatan tegangannya, dari masukkan diferensial (E1- E2) ke keluaran

    berujung tunggal, disetel oleh satu resistor.

    2.

    Resistansi masukkan dari kedua masukkannya sangat tinggi dan tidakberubah jika penguatannya berubah.

    3. Vo tidak tergantung pada tegangan bersama E1 maupun E2, melainkan

    hanya pada perbedaan antara keduanya.

    2.4. Analog to Digital Converter 0804

    Analog to Digital Converter adalah sebuah piranti elektronika yang

    dirancang untuk dapat mengubah sinyal analog manjadi sinyal digital.

    Menggunakan ADC karena pengontrolan dilakukan menggunakan kontroller

    elektronika (mikrokontroller, komputer, atau plc), seihngga sinyal analog yang

    berasal dari sensor harus terlebih dahulu diubah menjadi sinyal digital agar dapat

    dibaca dan diolah oleh komputer. Pada perancangan ini menggunakan IC ADC

    0804 yang dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat.

    ADC adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah tegangan analog

    menjadi data digital. Input tegangan analog deferensial dapat meningkatkan

    common mode rejectiondan pengaturan offset tegangan input nilai nol. Tegangan

    referensi dapat diatur untuk mendekodekan berapapun tegangan input pada

    resolusi 8 bit. ADC yang dipakai adalah jenis ADC 0804 yang merupakan resolusi

    8 bit,merupakan 20 pin dan bekerja pada mode kerja free running. Mode ini

    dipilih karena waktu konversi adc jauh lebih cepat terhadap tingkat perubahan

    resistansi dari sensor. Keluaran ADC 0804 ini berada di port 11-18 yang akan

    masuk ke mikrokontroller. Gambar 2.6 menunjukkan pin-pin ADC0804.

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    12/31

    11

    Gambar 2.7. Pin ADC0804

    Keterangan :

    WR :(input) pin ini digunakan untuk memulai konversi tegangan analog menjadi

    data digital, dengan memberikan pulsa logika 0 pada pin ini.

    INT : (output) pin ini digunakan sebagai indikator apabila ADC talah selesai

    menkonversikan tegangan analog menjadi digital, dengan mengeluarkan

    logika 0.

    Vin : Tegangan analog input deferensial, input Vin (+) dan Vin (-) merupakan

    tegangan deferensial yang akan mengambil nilai selisih dari kedua input.

    Dengan memanfaatkan input Vin maka dapat dilakukan offset tegangan

    nol pada ADC

    Vref : Tegangan referensi dapat diatur sesuai dengan input tegangan pada Vin (+)

    dan Vin (-), Vref = Vin/2

    Clock :Clock untuk ADC dapat diturunkan dari clock CPU atau RC eksternal

    dapat ditambahkan untuk memberikan generator dari dalam. Clock IN

    menggunakanschmitt triger.

    CS : agar ADC dapat aktif melakukan konversi data maka input Chip Select

    harus diberi logika low. Data output akan berada pada kondisi three state

    apabila CS mendapatkan logika high.

    RD : agar data ADC dapat dibaca oleh sistem mikroprocesor maka pin RD

    harus diberi logika low.

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    13/31

    12

    2.5. Mikrokontroler ATMEGA 328P

    ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai

    arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) arsitektur CISC (Completed

    Instruction Set Computer). Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain

    :

    1.

    130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus

    clock.

    2. 32 x 8-bit register serba guna.

    3.

    Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

    4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang

    menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

    5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only

    Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent

    karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya

    dimatikan.

    6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

    7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranyaPWM (Pulse Width

    Modulation) output.

    8. Master / Slave SPI Serial interface.

    Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan

    memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat

    memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi instruksi dalam memori

    program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi

    dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsepinilah yang memungkinkan instruksi instruksi dapat dieksekusi dalam setiap

    satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung

    operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu

    siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register

    pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada

    ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X (

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    14/31

    13

    gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z (

    gabungan R30 dan R31 ).

    Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori

    program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas,

    terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar

    64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai

    register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan

    fungsi I/O lainnya. Registerregister ini menempati memori pada alamat 0x20h

    0x5Fh. Berikut ini adalah tampilan architecture ATmega 328 :

    Gambar 2.8. Arsitektur ATmega328P

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    15/31

    14

    Gambar 2.9. Nama Pin-pin Atmega 328P

    2.6. Arduino

    Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328.

    Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai

    output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,

    kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino dapat dikoneksikan dengan komputer

    menggunakan kabel USB.

    Gambar 2.10. Board Arduino Uno berbasis ATmega 328P

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    16/31

    15

    2.7. Precision Rectifier

    Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah sinyal AC menjadi sinyal DC.

    Rangkaian ini dirancang untuk mengatasi keterbatasan diode silicon yaitu tidak

    mampu menyearahkan tegangan dibawah 0,6 V.

    Gambar 2.11. Rangkaian Precision Rectifier

    Cara kerjanya :

    1. Untuk siklus positif :

    saat E positif, maka D1 akan bekerja, menyebabkan tegangan keluaran op-Amp , VOA,menjadi negatif sebesar voltage drop dioda (0,6 V).

    Hal ini memaksa D2 menjadi bias mundur

    Tegangan keluaran rangkaian Vo sama dengan 0 karena arus masukan I

    mengalir melalui D1.

    tidak ada arus melewati Rf, sehingga Vo = 0.

    Gambar 2.12: Siklus Positif

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    17/31

    16

    2. Untuk siklus negatif :

    ketika E menjadinegatif, D2 akan bekerja

    Rangkaian akan bekerja seperti inverter, sejakRf = Ri, dan Vo

    =+E1.

    DiodeD1 dibias mundur.

    Arus masukan diatur oleh E/Ri dan penguatan sebesarRf/Ri.

    Gambar 2.13: Siklus Negatif

    3. Untuk masukan dibawah tegangan maju dioda

    Contoh, bila E sebesar0.1 V.E, danR, mengkonversi tegangan

    rendah ini menjadi arus yang akan melalui D2.

    Meskipun tegangan tersebut dibawah teganga maju dioda, dengan

    menghubungkan dioda ke loop feedback dari op amp, kebutuhan

    akan tegangan maju dioda secara essensial tereliminasi.

    Sehingga gelombang hasil penyearah adalah Half Wave, seperti pada gambar

    berikut:

    Gambar 2.14: Gelombang masukan dan keluarannya

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    18/31

    17

    BAB III

    PERANCANGAN

    3.1 Prinsip Kerja dan Diagram Blok

    Prinsip kerja sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Arduino

    Uno ATmega 328P adalah kontroler utama dari sistem keseluruhan. Secara

    umum, diagram blok rangkaian dapat dilihat pada Gambar 3. 1 berikut.

    Oscilator RPS

    Rectifier

    ADC 8 4

    AT89C51

    LCD 16X2

    LVDT

    Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Keseluruhan

    Arduino

    Arduino

    PRECISION

    RECTIFIER

    RPS2

    PRECISION RECTIFIER

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    19/31

    18

    Fungsi masing-masing blok adalah sebagai berikut:

    1. Oscilator

    Oscilator disini digunakan untuk membangkitkan gelombang sinus

    dengan frekuensi 3 KHz untuk membangkitkan gelombang pada sensor

    LVDT.

    2. LVDT

    Linear Voltage Differential Transformator (LVDT) adalah merupakan

    sensor perpindahan dalam hal ini sensor LVDT digunakan untuk

    mengetahui level volumedengan memanfaatkan pergeseran dari batang

    ferit yang berada di dalam coil.

    3. Rectifier

    Rangkaian ini digunakan untuk menyearahkan sinyal keluaran dari

    LVDT yang berupa gelombang sinus

    4. RPS

    Rangkaian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal yang diperoleh

    dari keluaran sensor LVDT yang sudah disearahkan oleh precision rectifier .

    Rangkaian yang digunakan adalah penguat instrumentasi.

    5. ADC 0804

    ADC digunakan untuk merubah sinyal masukan yang berupa sinyal

    analog menjadi keluaran digital, yang selanjutnya akan diolah

    mikrokontroler.

    6. Mikrokontroler

    Mikrokontroler yang digunakan adalah tipe ATMEGA 328P menggunakan

    board Arduino uno.7. LCD

    Digunakan sebagai penampil data dari keluaran mikrontroller .

    Perancangan sistem pendeteksi level ketebalan keras dengan

    menggunakan sensor LVDT adalah dengan cara memanfaatkan sensor

    LVDT/sensor pergeseran untuk mengetahui tebal plastik. Keluaran sensor

    LVDT yang masih berupa sinyal AC disearahkan rangkaian rectifier, kemudian

    dikuatkan oleh RPS supaya sesuai dengan masukan ADC. Sinyal DC yang masih

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    20/31

    19

    berupa sinyal analog ini akan diubah ke sinyal digital melalui rangkaian ADC

    0804 untuk selanjutnya diolah oleh mikrokontroller untuk ditampilkan ke LCD

    2x16.

    Pada kesempatan kali ini, tidak semua bagian dari sistem tersebut yang

    akan dijelaskan. Hanya sebatas pada sensor ketinggian level plastik, Rangkaian

    Pengkondisi Sinyal, ADC, mikrokontroler, serta tampilan yang merupakan

    rangkaian elektrik dari sistem. Mengenai rangkaian mekanik dari sistem tidak

    akan dibahas disini dan perancangan software mikrokontroller untuk

    menampilkan data ke LCD tidak akan dibahas.

    3.2 Spesifikasi dan Perancangan Sensor

    Perancangan LVDT

    Secara umum LVDT bekerja karena adanya perbedaan medan

    magnet. Medan magnet ini muncul karena adanya gerakan inti magnet yang

    dimasukkan ke dalam kumparan. Semakin dalam inti magnet dimasukkan ke

    dalam kumparan maka nilai medan magnet yang di hasilkan akan semakin

    besar. LVDT bekerja pada frekuensi rendah (antara 20 - 25.000 Hz) dan

    gerakannya linear terhadap masukan. Rangkaian ekivalen dari sensor

    LVDT dapat dilihat pada Gambar 3.2

    Gambar 3.2. Rangkaian Ekivalen Sensor LVDT

    Suatu LVDT pada dasarnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua

    buah kumparan sekunder, dan inti dari bahan feromagnetik. Kumparan- kumparan

    tersebut dililitkan pada suatu selongsong, sedangkan inti besi ditempatkan didalam

    rongga selongsong tersebut. Selongsong ini terbuat dari bahan non-magnetik.

    Kumparan p rimer dililitkan ditengah selongsong, sedangkan kedua

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    21/31

    20

    kumparan sekunder dililitkan disetiap sisi kumparan primer. Kedua kumparan

    sekunder ini dihubungkan seri secara berlawanan dengan jumlah lilitan yang

    sama.

    Besar tegangan keluaran LVDT bergantung kepada posisi inti. Pada

    saat posisi inti. Pada saat posisi inti besi ditengah, GGL yang diinduksi oleh

    kumparan sekunder 1 dan 2 sama besar. Tetapi karena kedua kumparan sekunder

    dihubungkan seri secara berlawanan maka tegangan keluaran akan sama dengan

    nol. Jika inti besi kita geser kearah atas maka kumparan sekunder 1 akan

    mendapat rapat fluks yang lebih tinggi dibandingkan dengan kumparan sekunder

    2. Akibatnya GGL induksi pada kumparan sekunder 1 akan lebih besar daripada

    kumparan sekunder 2. Tegangan keluaran yang dihasilkan merupakan selisih

    tegangan kedua kumparan sekunder Hubungan antara tegagan keluaran dan

    pergesaran inti LVDT adalah linier pada selang jarak tertentu. Hubungan

    antara tegangan keluaran U dengan posisi inti besi x linier saat inti berada

    ditengah selongsong, dan tidak linier saat inti berada di pinggir-pinggir selongsong.

    Sensor LVDT ini akan mengeluarkan tegangan 0,2 volt pada frekuensi 3 kHz.

    Sehingga perancangan ADC0804 akan sangat sulit untuk tegangan yang kecil,

    maka dibutuhkan penguatan sebelum masuk ADC0804.

    3.3. Rangkaian Precision Rectifier

    Keluaran LVDT berupa sinyal AC, maka dari itu untuk menuju ke

    rangkaian berikutnya, harus diubah ke DC terlebih dahulu. Karena dibutuhkan

    perubahan yang presisi, maka pengubahannya sebaiknya tidak hanya memakai

    rangkaian diode silicon biasa. Kita dapat menggunakan rangkaian Precision

    Rectifier.

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    22/31

    21

    Gambar 3.3 Rangkaian Precision Rectifier

    Penguatan dibuat agar 1x agar nilai asli dari LVDT tetap dan tidak

    berubah sehingga tidak perlu dikuatkan lagi.

    Dengan nilai komponen:

    R1 = 1200

    Rf = 1200

    C = 33 F

    Dioda 1N914

    Av = Rf / R1

    = 1200 / 1200

    = 1

    3.4 Spesifikasi dan Perancangan Rangkaian Pengkondisi Sinyal 1

    Ketebalan kertas yang akan diditeksi beragam jenisnya. Mulai dari yangpaling tipis hingga yang agak tebal. Sebagai contoh dalam system instrumentasi

    ini dinginkan ketebalan paling minimum dari sebuah kertas adalah 0,5 mm

    (alumunium foil ) hingga ketebalan maksimumnya sekitar 6 mm (kertas karton) .

    Sensor LVDT pada frekuensi 3 kHz memiliki sensitivitas sekitar 2 mV/mm.

    Ternyata pada sensor LVDT terdapat offset , bilaman tegangan keluarannya 0 di

    ketinggian 0,5 mm, bukan saat 0mm tepat. Oleh karena itu keluaran ADC yang

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    23/31

    22

    menyatakan penskalaan ketinggian kertas, pada software nya perlu ditambah nilai

    offset 0,5 mm.

    Karena pada saat 0,5 mm, (tinggi minimum) keluaran LVDT adalah 0 V.

    Sehingga saat mencapai ketinggian 6mm, maka keluaran LVDT adalah (6-0,5)x2

    mV/mm = 11mv .

    Pada jangkauan ketinggian ini LVDT akan mengeluarkan tegangan

    berkisar 0 mV- 11 mV, akan dibutuhkan rangkaian pengkondisi sinyal untuk

    mengubah menjadi kisaran 0-5 V. Untuk mendapat spesifikasi tersebut dilakukan

    perhitungan sebagai berikut :

    mVmmmVmmStinggiV

    VmmmVmmStinggiV

    maksmaksT

    T

    11/2)5,06()5,0(

    0/2)5,05,0()5,0(

    )(

    min(min)

    Untuk ADC dengan n = 8 bit dan tegangan referensi VR= 5V, membutuhkan

    tegangan masukan dalam kisaran antara:

    VVVV

    VV

    Rn

    n

    maksi

    i

    17,62,62

    12

    2

    12

    dan

    2,1

    8

    8

    )(

    (min)

    Rangkaian yang diperlukan dapat diperoleh dari persamaan yang

    menyatakan hubungan keluaran-masukan sebagai berikut :

    Vi= mVT+ B

    Dari spesifikasi yang diketahui, maka dapat diperoleh :

    0 = m (0) + B

    6.17578125 = m (0,011) + B

    Jika kedua persamaan ini kita selesaikan secara serentak, maka akan

    diperoleh :

    m = 454,54 V dan B =0 V, sehingga diperoleh persamaan fungsi

    alihnya :

    Vi= 454,54 VT

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    24/31

    23

    Fungsi alih yang diperoleh tersebut dapat direalisasikan dengan

    menggunakan penguat instrumentasi dengan cara mengatur nilai resistor-

    resistornya. Pemberian nilai resistor dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    Mula-mula R2 dan R3 deberi nilai secara berturut-turut 1 k dan R1 =

    100 k, sehingga RGdapat diperoleh dari persamaan :

    m= 1+GG

    R

    x

    R

    R 10000021

    21

    454,54=GR

    2000000

    RG = 440,0052

    Gambar rangkaian keseluruhan dari RPS ditunjukkan Gambar 3.3

    Gambar 3.4. Gambar Rangkaian Penguat Instrumentasi

    RG

    R1

    R2

    R3

    R3

    R2

    1 V

    Vi

    VT

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    25/31

    24

    3.5 Spesifikasi dan Perancangan Rangkaian Pengkondisi Sinyal 2

    Ketebalan plastik yang akan diditeksi beragam jenisnya. Mulai dari yang

    paling tipis hingga yang agak tebal. Sebagai contoh dalam system instrumentasi

    ini dinginkan ketebalan paling minimum dari sebuah plastik adalah 0,05 mm

    hingga ketebalan maksimumnya sekitar 6 mm. Sensor LVDT pada frekuensi 3

    kHz memiliki sensitivitas sekitar 2 mV/mm. Ternyata pada sensor LVDT terdapat

    offset , bilamana tegangan keluarannya 0 di ketinggian 0,5 mm, bukan saat 0 mm

    tepat. Oleh karena itu keluaran ADC yang menyatakan penskalaan ketinggian

    plastik, pada software nya perlu ditambah nilai offset 0,5 mm.

    Karena pada saat 0,5 mm, (tinggi minimum) keluaran LVDT adalah 0 V.

    Sehingga saat mencapai ketinggian 6mm, maka keluaran LVDT adalah (6-0,5)x2

    mV/mm = 11mv .

    Pada jangkauan ketinggian ini LVDT akan mengeluarkan tegangan

    berkisar 0 mV- 11 mV, akan dibutuhkan rangkaian pengkondisi sinyal untuk

    mengubah menjadi kisaran 0-5 V. Untuk mendapat spesifikasi tersebut dilakukan

    perhitungan sebagai berikut :

    mVmmmVmmStinggiV

    VmmmVmmStinggiV

    maksmaksT

    T

    11/2)5,06()5,0(

    0/2)5,05,0()5,0(

    )(

    min(min)

    Untuk ADC dengan n = 8 bit dan tegangan referensi VR= 5V, membutuhkan

    tegangan masukan dalam kisaran antara:

    VVVV

    VV

    Rn

    n

    maksi

    i

    4.98052

    12

    2

    12

    dan

    0

    8

    8

    )(

    (min)

    Rangkaian yang diperlukan dapat diperoleh dari persamaan yang

    menyatakan hubungan keluaran-masukan sebagai berikut :

    Vi= mVT+ B

    Dari spesifikasi yang diketahui, maka dapat diperoleh :

    0 = m (0) + B

    4.980 = m (0,011) + B

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    26/31

    25

    Jika kedua persamaan ini kita selesaikan secara serentak, maka akan

    diperoleh :

    m = 452,727 V dan B =0 V, sehingga diperoleh persamaan fungsi

    alihnya :

    Vi= 452,727VT

    Fungsi alih yang diperoleh tersebut dapat direalisasikan dengan

    menggunakan penguat instrumentasi dengan cara mengatur nilai resistor-

    resistornya. Pemberian nilai resistor dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    Mula-mula R2 dan R3 deberi nilai secara berturut-turut 1 k dan R1 =

    100 k, sehingga RGdapat diperoleh dari persamaan :

    m= 1+GG R

    x

    R

    R 10000021

    2 1

    451,727=GR

    2000000

    RG = 442,74

    Gambar rangkaian keseluruhan dari RPS ditunjukkan Gambar 3.3

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    27/31

    26

    Gambar 3.4. Gambar Rangkaian Penguat Instrumentasi

    3.5. Rangkaian Analog to Digital Converter (ADC)

    Data hasil pengukuran transduser LVDT masih berupa besaran analog

    yang harus diubah ke bentu digital sehingga dapat diolah oleh mikrokontroler.

    Untuk itu, digunakan ADC 0804 dengan resolusi 8 bit. ADC 0804 ini memiliki 2

    buah channel input analog diferensial. Besaran analog yang akan dikonversikan

    dihubungkan ke Vin+, sedangkan Vin- dihubungkan ke ground.

    Resolusi tegangan pada masukan ADC:

    voltV

    Vn

    Ri 0,0195

    2

    5

    2 8

    Resolusi tegangan pada masukan rangkaian pengkondisi sinyal:

    mVA

    VV iT 0,043

    727,452

    0195,0

    Resolusi pada masukan sensor (sama dengan resolusi pengukuran

    displacement):

    RG

    R1

    R2

    R3

    R3

    R2

    1 V

    Vi

    VT

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    28/31

    27

    mmS

    VT T 0215,0

    2

    0,043

    Jadi setiap perubahan satu Bit ADC, ketebalan yang diukur naik dari kelipatan

    0,0215 mm. serta tegangannya berubah naik dari kelipatan 0,0195 V.

    Nilai decimal keluaran ADC adalah :

    nVn

    V

    VNilaiADC

    maksi

    R

    maksi2

    52

    )()(

    Ternyata pada sensor LVDT terdapat offset , bilaman tegangan

    keluarannya 0 di ketinggian 0,5 mm, bukan saat 0mm tepat. Oleh karena itu

    keluaran ADC yang menyatakan penskalaan ketebalan plastik, pada software nya

    perlu ditambah nilai offset 0,5 mm.

    Misal, nilai decimal keluaran ADC adalah 0, maka ketebalan plastik yang

    diwakilinya bukan 0 mm, tetapi 0,5 mm. Bila nilai decimal keluaran ADC adalah

    1, maka ketebalan yang diwakili bukan 0,0215 mm, tetapi 0,0215 + 0,5 mm =

    0,5215 mm. Sehingga dapat dirumuskan :

    Ketebalan sesungguhnya = (NilaiADC x 0,0215mm) + 0,5 mm

    ADC 0804 membutuhkan suatu tegangan referensi sebesar Vcc/2 yaitu

    sebesar 2,5V. Pada ADC ini terdapat rangkaian osilator internal untuk

    mengaktifkannya. Frekuensi osilator ditentukan oleh rangkaian eksternal R dan C.

    Nilai R yang digunakan sebesar 10k dan nilai C sebesar 150 pF. Sehingga

    didapatkan nilai frekuensi osilatornya :

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    29/31

    28

    Untuk memulai konversi, maka diberikan sinyal write pada pin WR. Hasil

    konversi akan dibaca oleh P1 dari mikrokontroler ATMega 328P.

    Gambar 3.5 Rangkaian ADC

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    30/31

    29

    BAB IV

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Dengan penggunaan ADC dan sensor LVDT maka hasil pembacaan

    ketebalan plastik terbaca secara digital. Secara umum, sistem dapat berjalan

    dengan baik, namun ada sedikit error dikarenakan kemungkinan adanya error pada

    saat proses perhitungan LVDT.

    SARAN

    Pada saat merancang dan membuat sistem ini, khususnya LVDT,

    sebaiknya dilakukan secara seksama dan dilakukan perhitungan yang benar-benar

    matang. Sehingga tidak terjadi error, dan sistem dapat berjalan sesuai dengan yang

    diinginkan.

  • 5/20/2018 Pengukur Ketebalan Plastik Dengan Lvdt

    31/31

    30

    DAFTAR PUSTAKA

    ----.2002. ATMega 328P Datasheet. http://www.atmel.com diakases tanggal 10

    Oktober 2012.

    Bejo, Agus. 2008. C dan AVR. Yogyakarta : Graha Ilmu.

    Pallas-Areny, R & Webster,JG, 1991. Sensor and Signal Conditioning. John

    Wiley & Sons,Inc..

    Siwindarta, Ponco. 2012. Sistem Instrumentasi Elektronika. www.elektro.

    brawijaya.ac.id/ponco. Malang: Universitas Brawijaya.