penginderaan jarak jauh rino.doc

8/16/2019 PENGINDERAAN JARAK JAUH RINO.doc

1/21

PENGINDERAAN JAUH

”Laporan Tugas Akhir 1,2,3, dan ”

!LEH"

RIN! AGU#TIANT!

$31% &' 23(1)

PENDIDI*AN GE!GRA+I

+A*ULTA# ILU #!#IAL

UNI-ER#ITA# NEGERI JA*ARTA

2&1&


2/21

.A. I

PENDAHULUAN

1/1 La0ar .akang

Istilah geografi pertama kali dikemukakan oleh Eratothenes (176 :194 sm). Kata geografi

berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo dan graphien.Geo berarti bumi dan graphien berarti sesuatu

yang ditulis, digambar , atau dijelaskan. Jadi Geografi berarti Ilmu pengetahuan yang mempelajari,

menjelaskan, menuliskan Â tentang bumi. Dalam geografi kita akan mempelajari segala sesuatu

yang tampak di permukaan bumi, baik bentuk kehidupan, kenampakan permukaan bumi dengan

segala gejala-gejalanya maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti benda-benda di luar

angkasa, keadaan dan benda-benda di dalam bumi maupun di permukaan bumi. leh karena itu,

definisi geografi seara luas adalah ilmu yang mempelajari bumi bagian dalam, permukaan bumi,dan atas !luar angkasa" se#ara keseluruhan yang berinteraksi dengan alam lingkungann$a. . %upaya

pandangan tentang geografi itu lebih luas berikut ini beberapa pendapat para ahli geogarfi.

&. 'rof. (intarto ) Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan

peristi*a-peristi*a yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang

menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan,

ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan

pembangunan.+. laudius 'tolomeus ) mempelajari hal, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia

dan mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu1/2 Tuuan

&. emenuhi tugas perkuliahan+. engetahui #ara menggunakan steoroskop untuk pengideraan jauh. engetahui hakekat penginderaan jauh/. elatih ke#erasan dan ketelitian dalam menginterpretasikan temuan lapangan ke

dalam karya ilmiah1/3 an4aa0

&. engetahui suatu objek yang ingin dikaji tanpa harus kontak langsung dengan objek +. ahasis*a mampu menggunakan alat. engetahui fenomena suatu daerah

.A. II

*AJIAN TE!RI

2/1 Hakika0 Pngindraan Jauh


3/21

'engindraan jauh adalah ilmu atau seni #ara merekam suatu objek tanpa kontak fisik dengan

menggunakan alat pada pesa*at terbang, balon udara, satelit, dan lain-lain. Dalam hal ini yang

direkam adalah permukaan bumi untuk berbagai kepentingan manusia. %edangkan arti dari #itra

adalah hasil gambar dari proses perekaman penginderaan jauh !inderaja" yang umumnya berupa

foto.

(eberapa 'engertian 'enginderaan Jauh leh 'ara 0hli )

&. enurut 1illesand and Kiefer.

'enginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah atau

gejala dengan jalan menganalisis data yang didapat dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah atau gejala yang dikaji.

+. enurut 1indgren

'enginderaan jauh adalah berma#am-ma#am teknik yang dikembangkan untuk mendapat

perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus dalam bentuk radiasi

elektromagnetik yang dipantulkan atau dipan#arkan dari permukaan bumi.

. enurut %abins

'enginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi #itra

yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan suatu

obyek.

2/2 Hakika0 in0rpr0asi 5i0ra

Interpretasi #itra )adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali obyek

pada #itra, selanjutya menilai arti penting dari obyek tersebut. Kegiatan memperoleh data inderja


4/21

dari interpretasi #itra ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yaitu #0roskop. 0lat ini

berfungsi untuk memun#ulkan gambar D dari + buah foto udara +D yang diletakkan se#ara

bertampalan. Dua buah foto udara tersebut merupakan *ilayah yang sama namun sudut

pemotretannya berbeda.

%tereoskop - 0lat yang digunakan untuk melakukan kegiatan Interpretasi itra.

2/3 UN#UR INTERPRETA#I 5ITRA

'engenalan obyek merupakan bagian paling $ital dalam interpretasi #itra. 2oto udara

sebagai #itra tertua di dalam penginderaan jauh memiliki unsur interpretasi yang paling lengkap

dibandingkan unsur interpretaasi pada #itra lainnya. !%utanto, &33/)&+&". 4nsur interpretasi #itra

terdiri )

$1) Rona dan 6arna

5ona ialah tingkat kegelapan atau tingkat ke#erahan obyek pada #itra, sedangkan *arna ialah

*ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum

tampak.

2) .n0uk

erupakan $ariabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu obyek. Kita bisa

adanya objek stadion sepakbola pada suatu foto udara dari adanya bentuk persegi panjang.

demikian pula kita bisa mengenali gunung api dari bentuknya yang #embung.

http://andimanwno.files.wordpress.com/2009/08/stereoskop.jpg


5/21

$3) Ukuran

0tribut obyek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan $olume. 4kuran meliputi

dimensi panjang, luas, tinggi, kemirigan, dan $olume suatu objek. 'erhatikan gambar lokasisemburan lumpur di atas6 ada banyak objek berbentuk kotak-kotak ke#il. Kita bisa membedakan

mana objek yang merupakan rumah, gedung sekolah, atau pabrik berdasarkan ukurannya.

$) Tks0ur

2rekuensi perubahan rona pada #itra atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu ke#il

untuk dibedakan se#ara indi$idual. 4ntuk lebih memahami, berikut akan digambarkan perbedaan

tekstur berbagai benda.$%) Poa

'ola atau susunan keruagan merupakan #iri yang menandai bagi banyak obyek bentukan manusia

dan bagi beberapa obyek alamiah. $7) .a8angan

(ayangan sering menjadi ku#i pengenalan yang penting bagi beberapa obyek dengan karakteristik

tertentu, seperti #erobong asap, menara, tangki minyak, dan lain-lain. Jika objek menara disamping

diambil tegak lurus tepat dari atas, kita tidak bisa langsung mengidentifikasi objek tersebut. aka

untuk mengenali bah*a objek tersebut berupa menara adalah dengan melihat banyangannya.

$() #i0us

enurut 7stes dan %imonett, %itus adalah letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya.

%itus juga diartikan sebagai letak obyek terhadap bentang darat, seperti situs suatu obyek di ra*a,

di pun#ak bukit yang kering, dan sebagainya. Itulah sebabnya, site dapat untuk melakukan

penarikan kesimpulan !deduksi" terhadap spesies dari $egetasi di sekitarnya. (anyak tumbuhan

yang se#ara karekteristik terikat dengan site tertentu tersebut. isalnya hutan bakau ditandai

dengan rona yang telap, atau lokasinya yang berada di tepi pantai. Kebun kopi ditandai dengan

jarak tanamannya, atau lokasinya yaitu ditanam di daerah bergradien miring8pegunungan


6/21

$9) Asosiasi

Keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain. Karena adanya keterkaitan ini maka

terlihatnya suatu obyek pada #itra sering merupakan petunjuk bagi adanya obyek lain. isalnyafasilitas listrik yang besar sering menjadi petunjuk bagi jenis pabrik alumunium. gedung sekolah

berbeda dengan rumah ibadah, rumah sakit, dan sebagainya karena sekolah biasanya ditandai

dengan adanya lapangan olah raga.

Dalam mengenali obyek pada foto udara atau pada #itra lainnya, dianjurkan untuk tidak hanya

menggunakan satu unsur interpretasi #itra. %emakin ditambah jumlah unsur interpretasi #itra yang

digunakan, maka semakin men#iut lingkupnya ke arahtitik simpul tertentu. 'engenalan obyek

dengan #ara ini disebut kon:rgnsi ;uk0i !#er$erging e$iden#e8#on$ergen#e of e$iden#e".

.A. III

LAPORAN HASIL

TUGA# 1

1/ *aian 0ori

%tereoskop 1ensa

%tereoskop ialah suatu alat yang digunakan untuk dapat melihat sepasang gambar8foto se#ara

stereoskopis. 4ntuk dapat melihat sepasang foto yang saling o$erlap se#ara streoskopis tanpa

bantuan perlengkapan optis, sangat dirasakan sekali kesulitannya.

9al ini disebabkan karena )


7/21

&. elihat sepasang foto dari jarak yang dekat akan menyebabkan ketegangan pada otot-oto

mata.

+. ata difokuskan pada jarak yang sangat pendek : &; #m dari foto yang terletak diatas

meja, sedangkan pada saat itu otak kita mengamati atau melihat sudut paralaktis dengan

tujuan dapat membentuk stereo model pada suatu jarak atau kedalaman.

Keadaaan yang demikian sangat menga#aukan pandangan stereoskop. Karena kesukaran-

kesukaran itulah diperlukan suatu stereoskop untuk membantu kita dalam pengamatan.

%tereoskop saku atau stereoskop lensa

• 1ebih murah daripada stereoskp #ermin

• ukup ke#il hingga dapat dimasukkan kedalam saku

•


8/21

0lat dan (ahan

&. (ahan yang dibutuhkana. 2oto #opy =ero=, foto uji steroskop & buah

+. 0lat yang dibutuhkan

a. %teroskop saku b. 'ensil

'raktik )

&. %iapkan foto #opy, foto uji stroskop pada posisi yang $erti#al+. Gunakan steroskop saku, keluarkan streroskop saku tersebut dengan perlahan dari

tempatnya, kemudian bentangkan kedua kaki steroskop saku tersebut agar steroskop

dapat berdiri.

. 1etakkan steroskop saku tegak lurus diatas foto #opy uji, tepatnya di dua lingkaran.'erhatikan objek didalamnya dengan #ara memfokuskan objek tersebut hingga dua

lingkaran itu menyatu dan membentuk tiga dimensi./. %etelah itu interpretasikan objek-objek yang ada didalam lingkaran tersebut.;. Isi didalam table .+ dari hasil interpretasi tadi dari part &- hingga terisi semua.>. %etelah semua terisi artinya pengerjaan interpretasi uji mata menggunakan steroskop saku

telah selesai, maka masukan kembali steroskop kedalam tempatnya dengan #ar melipat

kedua kaki steroskop dengan baik lalu setelah semua kaki dilipat masukan steroskop ke

tempatnya semula.

3/ HA#IL


9/21

Dari hasil pengujian didapat bah*a urutan ring dari yang tinggi ke yang rendah adalah sebagai

berikut )

PART I


10/21

Ring 1 Ring 7

%?uare !+" 1o*er left #ir#le !/"

arginal ring !&" 1o*er right #ir#le !;"


11/21

TUGA# 2

1/ *aian Tori


12/21

Keru#ut tuff, Diamond 9ead yang terkenal di dunia di 9onolulu. Keru#ut tuff ini

diperkirakan terbentuk &BB.BBB tahun yang lalu. Kepundannya lebih besar dan lebih datar dari

pada kepundan keru#ut terak. Ketinggian rata-rata pinggir !rim" nya yang tidak sama ialah &+;

m, tetapi naik men#apai ++; m pada bagian kanan ba*ah karena arah angin yang kuat pada

masa pembentukannya ialh dari kiri atas ke kanan ba*ah. urah hujan tahunan disini sedikit di

ba*ah ;B #m per tahun.

7ndapan basalt banjiran dihasilkan oleh aliran la$a #air mendatar dan bertampalan yang

kelur melalui #elah. 'ada umumnya la$a mengalir diatas permukaan lahan yang telah tererosi

lanjut dan berangsur-angsur menutupi bukit dan lembah dan mengubah medan menjadi kurang

lebih berupa daratan. 0lairan indi$idual umumnya setebal &;-B m, kadang-kadang lebih tebal.

2/ 5ara kra

0lat dan bahan

1/ (ahan yang diperlukana. 2oto #opy Cero=, keru#ut tuff, 9onolulu b. 'lasti# transparan#. %elotip

2/ 0lat yang diperlukana. %teroskop saku

b. %pidol 9' *arna *arni#. Gunting

'raktik )

&. 'otong plasti# transparan sesuai dengan foto#opy keru#ut tuff, lalu eratkan dengan selotip

agar tidak bergeser.+. %etelah itu gunakan steroskop saku dengan #ara keluarkan steroskop saku tersebut

dengan perlahan drai tempatnya kemudian bentangkan kedua kaki steroskop saku

tersebut agar steroskop dapat berdiri.. 1etakkan steroskop saku tegak lurus diatas foto#opy foto udara keru#ut tuff, perhatikan

objek didalamnya dengan #ara memfokuskan objek tersebut hingga menyatu dan tiga

dimensi./. Interpretasikan foto udata tersebut.;. (uatlah legenda sesuai dengan symbol yang telah dibuat pada peta.


13/21

>. %etelah semua selesai maka langkah selanjutnya rapikan steroskop dengan #ar a melipat

kedua kaki steroskop tersebut dengan baik lalu masukkan steroskop ketempatnya .

3/ Hasi

Dskripsi 4o0o udara kru


14/21

Di daerah tropis akan terjadi angin dari daerah maksimum subtropis ke daerah minimum

e?uator. 0ngin ini disebut angin passat timur laut di belahan bumi utara dan angin passat tenggara

di belahan bumi selatan. 0ngin passat banyak memba*a uap air karena berhembus di laut lepas.

0kan tetapi pada beberapa *ilayah dipermukaan bumi angin passat tersebut mengalami

perubahan arah akibat pengaruh lingkungan setempat. Di Indonesia yang se#ara geografis terletak

di antara dua benua !0sia dan 0ustralia" dan dua samudera serta letak matahari yang berubah

setiap enam bulan berada di utara dan enam bulan berada di selatan khatulisti*a, maka angin

passat tersebut mengalami perubahan menjadi angin muson !angin musim" barat dan angin muson

timur! Eyrtki, &3@A". Di daerah khatulisti*a %amudera 'asifik, 0ngin 'asat


15/21

'raktik )

&. yalakan #omputer dengan menekan tombol po*er setelah mun#ul jendela *indo*s plih

start selanjutnya klik menu .+. %etelah terbuka halaman google ketik alamat *eb http88bmkg.go.id.. setelah mun#ul halamn *eb nya pilih menu meteorology dan klik sub menu prakiraan

angin. (uatlah legenda sesuai dengan symbol yang telah dibuat pada peta./. Do*nload dengan #ara menklik kanan pada gambarnya setelah itu #opy.;. 'aste pada *ord. 1alu di analisis.

3/ Hasi

0nalisis 'ola edan 0ngin dan potensi ben#ana di *ilayah Indonesia pada tanggal & Desember +B&B

Dari data medan angin diatas terlihat adanya pertemuan angin disekitar *ilayah filipina

%elatan dan utara australia sehingga memperkuat mekanisme pengangkatan udara dalam proses

pembentukan a*an. 0rah angin disekitar *ilayah filipina %elatan dominan dari arah (arat dan

timur . 'ertemuan angin ini diakibatkan adanya pusat tekanan rendah di perairan barat 0ustralia.

%ebelumnya kita mengetahui bah*a pertemuan arah angin tidak terjadi di*ilayah Indonesia namun

di daratan 0ustralia dan dan *ilayah perairan 2ilipina selatan, kemungkinan terjadinya ben#ana

sangat ke#il di *ilayah Indonesia. amun seperti terlihat pada pulau sumatera terjadi pembelokan

arah angin dan mungkin akan berdampak pada terjadi potensi ben#ana karena arah angin dibelokan

daerah pembelokan itu mungkin akan terjadi ben#ana.

*!NDI#I 5UA5A DAN GEL!.ANG LAUT "

Daerah pembelokanarah angin

'ertemuan anginra*an ben#ana

'ertemuan angin di 0usdan daerah ra*an ben#anamun tidak berdampak

pada indonesia


16/21

Dari itra %atelit terlihat adanya Daerah


17/21

. Karena bentuknya agak besar maka agak lebih sukar diba*a ke lapangan

%tereoskop #ermin diran#ang untuk pengamatan stereoskopik bagi pasangan foto stereo

berukuran baku yang dae rah pe rt ampalannya luas ya itu >B atau lebih. Jarak stereonya,

jarak antara satu objek yang tergambar pada pas angan fo t o s t e r eo b i l a f o to s t e reo i tu

d ip asa ng d i b a* ah p en ga ma ta n s t e r e o s k o p i k , d i b u a t j a u h l e b i h b e s a r

d a r i j a r a k p u p i l m a t a , y a i t u p a d a umumnya sejauh +; #m sehingga dapat

dihindarkan kendala tumpang t indih yang sering dialami pada pengamatan #itra

dengan menggunakan stereoskoplensa. %tereoskop tipe ini keterbatasannya karena ukurannya

terlalu besar tidak mudah untuk d iba*a dan harganya l eb ih mahal dar ipad a

st e re os kop le ns a biasa.%tereokop #ermin merupakan jenis baku yang banyak digunakan

dalam interpretasi #itra. Ia terdiri dari sepasang lensa, sepasang prisma atau #ermin dansepasang #ermin y a n g d i p a s an g p a d a e m p a t k a k i . % t e r eo s k o p # e r m in i n i

di le ngk api den gan binokuler dan batang paralaks atau s tereometer. (inokuler

digunakan untuk pengamatan foto udara dengan perujudan yang diperbesar, baik skala

tegak maupun skala mendatarnya. 4ntuk mengamati seluruh daerah pertampalan harus dilakukan

pergeseran foto stereonya. 4ntuk memudahkan pekerjaan ini ada stereoskop yang dibuat Dengan

lensa pengamatan yang dapat diputar-putar untuk dapat mengamati atau menyiang

seluruh daerah pertampalan sehingga tidak memerlukan pergeseran stereoskop maupun foto

stereonya. %tereoskop ini disebut stereoskop #ermin penyiam ld DelftL atau ld Delft

s#anning stereos#opeL.Ia dapat digunakan dengan perbesaran &,; atau /,; kali.

2/ 5ara *ra


18/21

0lat dan bahan

&. (ahan yang diperlukana. 2oto#opy Cero=, foto udara & buah b. 'lasti# sampul tipis transparan

#. %elotipd. Kertas karton disesuaikan kebutuhan

+. 0lat yang digunakana. %teroskop #ermin b. %pidol 9'#. 'enggarisd. Gunting

'raktik )

&. Kertas karton dipotong se#ukupnya untuk peletak foto#opy Cero=, foto udara.+. %ediakan plasti# transparan se#ukupnya, kemudian lapisi atau bungkus dua buah

foto#opy fotoudara dengan sampul plastik dan eratkan dengan selotip agar tidak lepas dan

bergeser.. %etelah foto udara dilapisi plastik, #ari titik tengah masing-masing kedua foto uadara

tersebut dengan #ara menggaris se#ara diagonal dari kanan ke kiri dan dari kiri ke kanan

menggunakan spidol 9' ssehingga terbentuk titik perpotongan di tengah./. 7ratkan foto#opy udara disebelah kiri, jika terlihat bendungannya berada disebelah kanan

dan yang satu lagi disebelah kiri namun yang hanya disebelah kanan saja yang dieratkan.

;. %elanjutnya gunakan steroskop #ermin dengan #ara keluarkan steroskop #ermin tersebut

dengan perlahan dari kotak kemudiaan bentangkan keempat kaki steroskop #ermin

tersebut agar steroskop dapat berdiri.>. 1etakkan steroskop #ermin diatas karton yang telah ditempelkan foto#opy foto udara

se#ara tegak lurus.A.


19/21

&B. (uatlah garis lurus horiMontal '&, '&L, '+ dan '+L terhubung. Garis ini mempunyai fungsi

untuk menghubungkan foto#opy foto udara diselah kiri dengan sebelah kanan sampai

dalam satu garis dan tidak melen#eng.&&. (uatlah garis terbang putus-putus.

&+. %etelah semua selesai masukan kembali steroskop #ermin kedalam tempatnya dengan#ara melipat keempat kaki steroskop dengan baik, kemudian tutuplah kedua #ermin

dengan penutup setelah itu masukan steroskop didalam kotak.

3/ Hasi

Dalam gambar.

.A. I-

*E#IPULAN

/1 *si=puan

'enginderaan Jauh merupakan terjemahan dari istilah remote sensing, adalah ilmu,

teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di !dekat"

permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan

melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari

gelombang elektromagnetik dan me*ujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk #itra. Dari

segi metode yang digunakan, dikenal metode penginderaan jauh manual atau $isual dan metode penginderaan jauh digital. 'enginderaan jauh manual memanfaatkan #itra ter#etak atau Nhard#opyN

!foto udara, #itra hasil pemindaian s#anner di pesa*at udara maupun satelit" melalui analisis dan

interpretasi se#ara manual8$isua. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperlukan beberapa

ketentuan agar kita dapat menginterpretasikan foto udara baik menggunakan steroskop lensa

maupun dengan steroskop #ermin. 'ada dasarnya keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda oleh

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penginderaan_Jauh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Remote_sensing&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenomenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Digitalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauhhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hardcopy&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fotohttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Citrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Scannerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pesawathttp://id.wikipedia.org/wiki/Satelithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penginderaan_Jauh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Remote_sensing&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenomenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Digitalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauhhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hardcopy&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fotohttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Citrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Scannerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pesawathttp://id.wikipedia.org/wiki/Satelit


20/21

karena hasil yang didapatkan juga berbeda. ata yang normal dapat mempengaruhi kejelasan

gambar agar membentuk sebuah gambar tiga dimensi, kefokusan kepada gambar juga sangat

dibutuhkan.

DA+TAR PU#TA*A

***.bmkg.go.id

http)88***.minerhe.#o.##8+BB38BA8geologi-dasar.html

http)88debriadiharset.*ordpress.#om8#ategory8artikel-geologi8page88

http://www.bmkg.go.id/http://www.minerhe.co.cc/2009/07/geologi-dasar.htmlhttp://www.bmkg.go.id/http://www.minerhe.co.cc/2009/07/geologi-dasar.html


21/21

penginderaan jarak jauh rino.doc

Documents