penggunaan multimedia interaktif untuk

112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTENGAH 3 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh Dewi Permatasari K7107023 Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lekhanh

Post on 13-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI KARANGTENGAH 3 KECAMATAN SRAGEN

KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh

Dewi Permatasari

K7107023

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Dewi Permatasari. PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTENGAH 3 KECAMATAN

SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011,

Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan pemahaman konsep

struktur bumi siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan multimedia

interaktif. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu: teknik wawancara, observasi, tes, dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif

yang mempunyai tiga komponen yaitu: reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: “Penggunaan

multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi

siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hal ini terbukti adanya peningkatan nilai

pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V yaitu: pada kondisi awal

sebelum dilaksanakan tindakan (pra-siklus) nilai rata-rata siswa 58 dengan

persentase ketuntasan klasikal 41%, siklus I dengan nilai rata-rata kelas 72 dengan

persentase ketuntasan klasikal sebesar 72%, dan siklus II nilai rata-rata kelas 74

dengan persentase ketuntasan mencapai 82%.

Kata kunci: multimedia interaktif, pemahaman konsep struktur bumi

Page 5: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Dewi Permatasari. The Use of Interactive Multimedia to Improve the

Comprehension on the Concept of Earth Structure of the 5th-

grade students

of SD Negeri Karangtengah 3 of Sragen Subdistrict of Sragen Regency in the

AcademicYearof 2010/2011.Skripsi: The Faculty of Teacher Training and

Education. Sebelas Maret University. Surakarta. 2011.

The Objective of the reseacrh is to investigate whether or not the use of

interactive multimedia to improve the comprehension on the Concept of Earth

Structure of the 5th-

grade students of SD Negeri Karangtengah 3 of Sragen

Subdistrict of Sragen Regency in the AcademicYearof 2010/2011. This research

used the action research methods, which was conducted in two cycles. The subject

of this research consisted of the 5th-

grade students of SD Negeri Karangtengah 3

of Sragen Subdistrict of Sragen Regency in the AcademicYearof 2010/2011 as

many as 29 students. The data of this reseacrh were gathered trough interview,

observation, test, and documentation. The data were then analyzed by using

interactive analysis model consisting of components, namely: data reduction, data

dysplay, and conclusing drawing.

Based on the analysis, the results of this research are follow: 1) there is

an improvement in the students average score indicated by the ratio in the students

average score the cmprehension on the concept of Earth Structure among that in

the first cycle, and the second cycle of 58:72:74; and 2) there is an improvement

in the percentage of the students classical completeness as indicated by the ratio

im the percentage of their classical completeness among that in the pre-cycle

condition, that in the first cycle, and that in the second cycle of 41:72:82.

Based on the results of in this research, a conclusion is drawn that the use of the

interactive multimedia can improve the comprehension on the concept of Erath

Structure of the 5th-

grade students of SD Negeri Karangtengah 3 of Sragen

Subdistrict of Sragen Regency in the AcademicYearof 2010/2011.

Keywords: interactive multimedia, comprehension on the concept of Earth

Structure

Page 6: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“ …… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

(Q.S Al Mujaadilah:11)

Page 7: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT

Penulis persembahkan karya sederhana ini kepada:

Ayah dan Ibuku tercinta, terimakasih untuk semua doa restu, semangat, dan

dorongan yang telah diberikan, yang menjadi penerang bagi ananda untuk

melalui perjalanan menggapai cita yang bukan sekedar hayalan.

Untuk seseorang yang ada di hatiku, terimakasih untuk semua pengorbanannya

selama ini dan jangan pernah berhenti untuk mencintaiku.

Page 8: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dengan judul:

“Penggunaan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Struktur Bumi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011” diajukan untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak maka semua hambatan dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. KRT. Rusdiana Indianto, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dra. Jenny Is Poerwanti, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah memberikan

semangat, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Kuswadi, M. Ag. selaku Pembimbing II yang telah memberikan

dorongan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Sri Sawarti, S. Pd selaku Kepala SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan

Sragen Kabupaten Sragen yang telah memberikan ijin penelitian dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Sukarmi, S. Pd. SD selaku guru kelas V SD Negeri Karangtengah 3 yang

telah membantu penelitian ini.

9. Ayah dan Ibuku (Suyatno dan Suharti), terimakasih atas semua doa, restu,

dan arahan yang yeng telah diberikan you are my everything.

Page 9: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

10. Kedua adikku tersayang terimakasih untuk semua bantuan yang telah kalian

berikan.

11. Sahabat-sahabat baikku (Tya, Susi, Anis, Reni) terimakasih untuk semua

dorongan dan semangat dari kalian.

12. Teman-temanku S1 PGSD angkatan 2007 terimakasih untuk semua

kebersamaannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

dan dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat dan mudah dipahami.

Surakarta, 2011

Penulis

Page 10: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................................. 7

1. Multimedia Interaktif ......................................................................... 7

2. Pemahaman Konsep Struktur Bumi ................................................... 20

B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 27

C. Kerangka Berfikir .................................................................................... 29

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 31

B. Subjek Penelitian ...................................................................................... 31

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................................. 31

D. Sumber Data ............................................................................................. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 32

Page 11: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

F. Validitas Data ........................................................................................... 34

G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 35

H. Indikator Kinerja ...................................................................................... 37

I. Prosedur Penelitian ................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................................... 43

1. Keadaan Siswa SD Negeri Karangtengah 3 ....................................... 43

2. Sarana dan Prasarana SD Negeri Karangtengah 3 …………………. 43

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian …………………………………….. 44

1. Deskripsi Pra-Siklus ........................................................................... 44

2. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 45

3. Deskripsi Siklus II .............................................................................. 67

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian …………………………….. 87

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................. 95

B. Implikasi ................................................................................................. 95

C. Saran ………………………………………………………………….. 96

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 97

Page 12: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif …………………… 26

Tabel 2.2 Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Afektif …………………….. 27

Tabel 2.3 Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotor ………………... 27

Tabel 2.4 Contoh Soal Pemahaman Konsep Struktur Bumi …………………... 28

Tabel 4.1 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I …………. 56

Tabel 4.2 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus 1 … 59

Tabel 4.3 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1 …………. 61

Tabel 4.4 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus I … 63

Tabel 4.5 Daftar Frekuensi Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep

Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1 …………………………………………. 65

Tabel 4.6 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus II ……….... 77

Tabel 4.7 Daftar Frekuensi Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 1

Siklus II ……………………………………………………………... 79

Tabel 4.8 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II ………… 81

Tabel 4.9 Daftar Frekuensi Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 2

Siklus II …………………………………………………………….. 84

Tabel 4.10 Daftar Frekuensi Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep

Pertemuan 1 dan 2 Siklus II ……………………………………....... 85

Tabel 4.11 Daftar Frekuensi Rata-rata Pra-Siklus ……………………………. 88

Tabel 4.12 Daftar Frekuensi Nilai Rata-rata Siklus 1 ………………………… 89

Tabel 4.13 Daftar Frekuensi Nilai Rata-rata Siklus II ………………………..... 91

Tabel 4.14 Perbandingan Prosentase Ketuntasan Nilai Pra-siklus, Siklus I,

dan Siklus II ………………………………………………………... 93

Page 13: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan awal CD pembelajaran interaktif …………………....... 16

Gambar 2.2 Tampilan konsep yang dipelajari …………………....................... 16

Gambar 2.3 Tampialn icon struktur bumi ………………….............................. 16

Gambar 2.4 Tampilan lapisan struktur bumi …………………......................... 17

Gambar 2.5 Tampilan lapisan atmosfer …………………................................. 17

Gambar 2.6 Tampilan icon lapisan tanah dan batuan …………………............ 18

Gambar 2.7 Tampilan lapisan tanah dan ciri-cirinya …………………............. 18

Gambar 2.8 Tampilan batuan beku …………………........................................ 19

Gambar 2.9 Tampilan batuan endapan …………………................................... 19

Gambar 2.10 Tampilan batuan metamorf/ malihan …………………................. 19

Gambar 2.11 Alur kerangka berfikir penelitian tindakan kelas ………………... 30

Gambar 3.1 Komponen-komponen analisis data ………………….................. 37

Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas ……………................................. 38

Gambar 4.1 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I ………… 59

Gambar 4.2 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1 ……….... 64

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1

dan 2 Siklus 1 ……………………………………………………. 65

Gambar 4.4 Grafik Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 1 siklus II ..... 80

Gambar 4.5 Grafik Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II .... 84

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1

dan 2 siklus II …………………………………………………... 86

Gambar 4.7 Grafik Nilai Rata-rata Pra-Siklus ………………………………... 88

Gambar 4.8 Grafik Nilai Rata-rata Siklus I ………………………………....... 90

Gambar 4.9 Grafik Nilai Rata-rata Siklus II ………………………………...... 91

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Prosentase Ketuntasan Nilai Pra-Siklus,

Siklus I dan Siklus II ………………………………………..… 93

Page 14: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Wawancara Pra-Siklus ……………………………… 100

Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pra-Siklus ……………… 101

Lampiran 3. Lembar Observasi Kinerja Guru Pra-Siklus ...………………. 103

Lampiran 4. Pedoman Penilaian Lembar Kinerja Guru …...……………... 105

Lampiran 5. Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri Karangtengah 3 ….... 108

Lampiran 6. Daftar Nilai Ulangan Hasil Dokumentasi ………………….... 109

Lampiran 7. Soal Tes Kemampuan Awal ……………………..……….….. 110

Lampiran 8. Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal ………….……………….... 112

Lampiran 9. Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal ……………………….... 113

Lampiran 10. Tabel Rincian Kegiatan dan Waktu Penelitian .……………. 114

Lampiran 11. RPP Pertemuan 1 Siklus I …………………………………... 115

Lampiran 12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus I ….. 126

Lampiran 13. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 1 Siklus I …….. 130

Lampiran 14. Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I …. 134

Lampiran 15. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I …… 135

Lampiran 16. RPP Pertemuan 2 Siklus I ………………………………….. 136

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus I …. 147

Lampiran 18. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 2 Siklus I ……. 151

Lampiran 19. Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus I … 155

Lampiran 20. Daftar Nilai Evaluasi Pertemuan 2 Siklus I ……………….. 156

Lampiran 21. Daftar perbandingan nilai pemahaman konsep siswa

pertemuan 1 dan 2 siklus I ……………………………….. 157

Lampiran 22. RPP Pertemuan 1 Siklus II ………………………………… 158

Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus II ... 171

Lampiran 24. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 1 Siklus II …… 175

Lampiran. 25 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus II ... 179

Lampiran. 26 Daftar Nilai Pertemuan 1 Siklus II ……………………….... 180

Lampiran 27. RPP Pertemuan 2 Siklus II …………………………………. 181

Lampiran 28. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus II .... 196

Page 15: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Lampiran 29. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 2 Siklus II ….... 200

Lampiran 30. Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II .... 204

Lampiran 31. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II …... 205

Lampiran 32. Daftar Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan

1 dan 2 Siklus II ………………………………………...…. 206

Lampiran 33. Daftar Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Pra-Siklus .…..... 207

Lampiran 34. Daftar Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Siklus I ….…..... 208

Lampiran 35. Daftar Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Siklus II .……... 209

Lampiran 36. Daftar Perbandingan Pemahaman Konsep Pra-Siklus,210

Siklus I, dan Siklus II ……………………………….…..…. 210

Lampiran 37. Lembar Wawancara Setelah Tindakan ………………..……. 211

Lampiran 38. Foto Perangkat Multimedia …………………………..…….. 212

Lampiran 39. Foto Kegiatan Pembelajaran ………………………..……… 214

Lampiran 40. Surat Keterangan Penelitian ………………………. ………. 217

Lampiran 41. Surat Ijin Penelitian ………………………………..……….. 218

Page 16: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam yang biasa disingkat IPA merupakan mata

pelajaran yang diajarkan dari tingkat SD sampai SMA. IPA atau sering juga

disebut Sains merupakan kumpulan produk dan proses yang tidak dapat

dipisahkan “real science is both product and process inseparably joint” (Agus. S.

2003:11) dalam http://www.wikipedia.org/wiki/ilmu_alam.co.id.

Usman Samatowa (2006) dalam http://www.wikipedia.org/wiki/ilmu

alam.co.id. mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan Sains

dimasukkan dalam kurikulum Sekolah Dasar, yaitu: 1. Sains berfaedah bagi suatu

bangsa, karena pengetahuan dasar untuk teknologi adalah sains sehingga sains

disebut sebagai tulang punggung pembangunan; 2. Bila sains diajarkan secara

tepat, sains merupakan mata pelajaran yang memberi kesempatan untuk berfikir

kritis; 3. Jika sains diajarkan melalui percobaan yang dilakukan anak, maka sains

bukanlah mata pelajaran yang bersifat hafalan saja; 4. Sains mempunyai nilai-nilai

pendidikan yaitu mempunyai potensi yang membentuk kepribadian anak.

Pencapaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA

di SD/ MI merupakan standar minimum yang secara nasional dicapai siswa dan

menjadi acuan pengembangan kurikulum setiap tahunnya. Pencapaian SK dan KD

didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk bekerja ilmiah, membangun

kemampuan, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Oleh karena itu,

dalam pembelajaran IPA guru berusaha menjadi fasilitator yang baik agar dapat

menanamkan pemahaman konsep kepada siswa tentang materi yang dipelajari.

Pemahaman merupakan pegangan bagi siswa untuk dapat menjawab pertanyaan

ulangan (Winkel, 1996: 66). Pelajaran IPA membutuhkan pemahaman dan tidak

sekedar menghafal. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu didukung

penggunaan media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran

diharapkan dapat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian

materi, sehingga dapat memberikan pemahaman terhadap materi pelajaran.

Page 17: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Realita yang ada di SD, yang diperoleh melalui wawancara dengan guru

kelas V SD Negeri Karangtengah 3 dan hasil observasi (pra-siklus), pembelajaran

IPA masih menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan media

pembelajaran. Dari pembelajaran itu, maka didapatkan nilai pemahaman konsep

yang rendah. Hal itu dibuktikan dari daftar nilai ulangan harian pada konsep

“Perubahan Penampakan Bumi dan Benda Langit” siswa kelas V saat duduk di

kelas IV semester II (daftar nilai dokumentasi pada lampiran 6) dan nilai tes

kemampuan awal “Struktur Bumi” siswa kelas V semester II SD Negeri

Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen (daftar nilai tes

kemampuan awal pada lampiran 9) dari kedua nilai tersebut, maka dapat dirata-

rata menjadi nilai rata-rata pra-siklus. Dari nilai rata-rata pra-siklus, masih ada 17

dari 29 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (<65) atau prosentase

ketuntasan klasikal mencapai 41% dengan nilai rata-rata 58 (daftar nilai rata-rata

pra-siklus pada lampiran 33). Dari nilai tersebut, dapat dikatakan bahwa

pemahaman konsep siswa masih rendah dan perlu adanya tindakan/ perbaikan

untuk meningkatkan pemahaman pada konsep struktur bumi, sehingga nilai

pemahaman konsep siswa dapat optimal.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas (pada lampiran 1) dan hasil

observasi pra-siklus oleh peneliti (pada lampiran 2 dan 3) maka dapat diambil

kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi rendahnya pemahaman konsep

siswa meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yang berasal dari

dalam diri siswa, meliputi: kemampuan berfikir, konsentrasi dan keantusiasan

mengikuti pelajaran. Dalam pembelajaran, siswa kurang perhatian, konsentrasi

dan antusias mengikuti pelajaran. Hal itu dapat dilihat dari kecenderungan siswa

yang melakukan aktivitas di luar pembelajaran seperti: diam melamun, bermain

sendiri, bercerita dengan teman yang lain, dan kurang aktif dalam pembelajaran.

Menyimpangnya aktivitas siswa disebabkan siswa bosan mengikuti pelajaran.

Kebosanan siswa dipengaruhi oleh faktor ekstern yang berasal dari luar diri siswa

yaitu: guru yang hanya menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan

media pembelajaran. Jika guru menggunakan media pembelajaran yang dapat

Page 18: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menarik perhatian, keantusiasan, dan rasa ingin tahu siswa, maka siswa dapat

konsentrasi sehingga dapat memahami konsep yang diajarkan.

Pemahaman konsep dari suatu materi pelajaran, penting bagi siswa.

Menurut Gagne dalam Winkel (2005: 362) menyatakan bahwa “Penguasaan

konsep termasuk dalam kategori hasil belajar kemahiran intelektual”. Jika konsep

sudah dapat dipahami, maka siswa dapat mengingat apa yang telah dipelajari

dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, dalam melaksanakan perannya, guru

harus meninggalkan paradigma lama (pembelajaran berpusat pada guru) “teacher

centered” dan beralih pada paradigma baru “student centered”. Menurut Mc.

Combs Miller, 2007 dalam David A. Jacobsen, Paul Eggen, & Donald Kauchak

(2009: 227) “Pengajaran berpusat pada siswa menggambarkan stategi-strategi

pengajaran guru lebih memfasilitasi siswa daripada mengajar langsung”, sehingga

guru menempatkan diri sebagai fasilitator yang baik dan dapat menanamkan

pemahaman konsep materi pelajaran kepada siswa.

Guru harus dapat mengembangkan kemampuannya untuk menjadi

fasilitator yang baik, sehingga mampu menciptakan Pembelajaran yang Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Dalam menciptakan

pembelajaran tersebut, guru dapat didukung dengan penggunaan media

pembelajaran. Penggunaan media dapat mengurangi gangguan dalam

pembelajaran dan dapat meningkatkan aktivitas siswa, apalagi jika sekolah sudah

menyediakan media pembelajaran yang memadai.

Perkembangan media pembelajaran sangat pesat, salah satu media yang

saat ini mulai banyak digunakan di SD adalah multimedia. Menurut Turban dkk,

2002 dalam Niken Ariani & Dany Haryanto (2010: 11) multimedia adalah

kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output berupa audio (suara,

musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.

Secara umum multimedia mempunyai dua alur, yaitu: multimedia linier

dan multimedia interaktif. Multimedia linier merupakan multimedia yang tidak

dilengkapi dengan alat pengontrol. Multimedia interaktif merupakan

multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan

oleh pengguna/ user. Oleh karena itu, peneliti memilih multimedia interaktif

Page 19: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sebagai media dalam pembelajaran. Peneliti memilih multimedia interaktif, karena

mempunyai keunggulan, yaitu: tampilannya menarik (kombinasi audio dan visual)

dan bersifat interaktif (adanya interaksi antara multimedia dengan pengguna/

user), sehingga pengguna bisa menetukan proses selanjutnya.

Multimedia interaktif mempunyai banya manfaat, yaitu: sebagai media

dalam pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur,

olahraga, hobby, dll (Wahono, 2007) dalam Niken Ariani & Dany Haryanto

(2010:11). Dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, siswa tidak

hanya melihat dan mendengar, melainkan juga terlibat dalam penggunaannya.

Selain itu, multimedia interaktif juga praktis dan dapat digunakan secara individu,

kelompok, maupun klasikal. Namun, keberadaan multimedia interaktif di SD

Negeri Karangtengah 3 Sragen belum didukung kemampuan guru untuk

mengoperasikannya, sehingga multimedia interaktif cenderung tidak dipakai.

Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA diharapkan

dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi struktur bumi dan

memperbaiki aktivitas siswa dalam pembelajaran, sehingga memperoleh nilai

pemahaman konsep yang optimal. Penelitian Francis. M. Dawyer dalam

http://www.Ariasmultimedia.wordpress.com/2009/03/16/multimedia-dalam-dunia

-pendidikan/interaktif, “Pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang

disampaikan melalui tulisan 10%, pesan audio 20%, visual 30%, audio visual

50%, dan jika melakukan mencapai 90%”. Dari pernyataan tersebut, pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif yang mana guru sebagai fasilitator yang baik,

tidak menutup kemungkinan siswa dapat belajar dan menyerap 90% dari materi

yang disampaikan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melaksanakan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berjudul

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI KARANGTENGAH 3 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN

SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

Page 20: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat disusun rumusan

masalah: “Apakah penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan

pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3

Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, tahun pelajaran 2010/2011?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dengan

menggunakan multimedia interaktif pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah

3 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

dan menjadi inovasi dalam pembelajaran khususnya IPA. Selain itu, hasil

penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut

mengenai penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Memperoleh pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa.

2) Memperkuat daya ingat siswa tentang konsep yang disampaikan.

3) Mendapatkan suasana baru dalam belajar.

b. Bagi Guru

1) Mendapatkan pengalaman tentang penggunaan multimedia interaktif

dalam pembelajaran, khususnya IPA.

2) Melakukan inovasi dalam pembelajaran.

3) Mendorong masuknya perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.

c. Bagi Sekolah

Page 21: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Mendapatkan pengalaman sehingga membuka wawasan untuk

menyediakan dan memanfaatkan multimedia interaktif untuk menciptakan

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(PAIKEM) sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, siswa, dan

sekolah.

BAB II

Page 22: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Multimedia Interaktif

a. Pengertian Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin

nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan media berasal dari bahasa

Latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti

“perantara” atau “pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan

dengan penerima pesan. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan informasi/ pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik

sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi (Arief S, Sadiman

dkk, 2003: 6).

Menurut (Wahono: 2006) dalam http://www.wikipedia.org.

“Multimedia is the use of several different media to convey information (text,

audio, graphics, animation, video, and interactivity). Multimedia adalah

penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menyampaikan informasi

(teks, audio, grafik, animasi, video, dan interaktivitas).

William Ditto (2006) dalam http://www.vilila.com/2010/03/

multimedia-pembelajaran-interaktif.html menyatakan definisi multimedia

dalam ilmu pengetahuan mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi,

antara teks, grafik, gambar statis, animasi, film dan suara.

Helzafah, 2004 dalam Sri Anitah (2009: 56) mengatakan bahwa

multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media

secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran.

Konsep multimedia menurut Duffy, Mc. Donald & Mizell (2003)

merupakan kombinasi multipel media dengan satu jenis sehingga terjadi

keterpaduan secara keseluruhan.

Multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai

macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungaan ini 7

Page 23: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi,

pesan atau isi pelajaran (Arsyad, 2002: 169).

Robin dan Linda (2001) dalam Niken Ariani dan Dany Haryanto

(2010: 11) multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang

dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan

video.

Berdasarkan pengertian multimedia dari beberapa ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa multimedia adalah gabungan dua unsur media (audio dan

visual) atau lebih yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video

dan animasi yang terintegrasi dan telah dikemas menjadi file digital

(komputerisasi). Multimedia dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

kepada publik.

Menurut (Wahono, 2007) dalam http://yogapw.wordpress.com/2010/

01/26/pengertian-multimedia-interaktif/ pemanfaatan multimedia sangatlah

banyak, yaitu: sebagai media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis,

desain, arsitektur, olahraga, hobby, dll.

Menurut Niken Ariany dan Dany Haryanto (2010: 25) secara umum

multimedia terbagi menjadi dua alur, yaitu:

1) Multimedia linier adalah multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat

pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia

ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.

2) Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat

pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna/ user, sehingga

pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses

selanjutnya. Contoh multimedia interaktif yaitu: multimedia pembelajaran

interaktif, keping cd pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan power

point. Multimedia interaktif merupakan salah satu media berbasis komputer.

b. Pengertian Multimedia Interaktif

Setiap penyebutan nama media berbasis komputer, tentu saja

mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan yang dimaksudkan oleh

Page 24: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pengembangnya (Wahono, 2006: 6) dalam http://www.vilila.com/2010/03/

multimedia-pembelajaran-interaktif.html.

Multimedia interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran

yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada

siswa yang tidak hanya mendengar dan melihat video tetapi juga memberikan

respon aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi

penyajian (Sells & Glasglow) dalam Arsyad 2002: 36.

Multimedia interaktif adalah suatu media yang mensinergikan/

menggabungkan semua media yang terdiri dari: teks, grafik, audio, dan

interaktivitas (Green & Brown, 2002: 2–6) dalam http://www.yogapw.

Wordpress.com/2010/01/06/pengertian-multimedia-interaktif/.

Pengertian interaktif terkait dengan komunikasi dua arah atau lebih

dari komponen-komponen komunikasi. Komunikasi dalam multimedia

interaktif (berbasis komputer) merupakan hubungan manusia (sebagai user/

pengguna produk) dengan komputer (software/ aplikasi/ produk dalam format

file tertentu, biasanya dalam bentuk CD). Dengan demikian, produk/ CD/

aplikasi yang diharapkan memiliki hubungan dua arah/ timbal balik antara

software/ aplikasi dengan user (Harto, 2008: 3) dalam http:// lutfizulfi.

wordpress.com/2010/08/08/pembelajaran-interaktif-berbasis-multimedia/

Dari beberapa uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

multimedia interaktif merupakan suatu tampilan multimedia yang dirancang

agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki

interaksi kepada penggunanya/ user. Tampilan multimedia merupakan

gabungan dari media audio dan visual yang terdiri dari teks, grafis, gambar,

foto, audio, video maupun animasi yang terintegrasi dan telah dikemas

menjadi file digital (komputerisasi).

c. Karakteristik Multimedia Interaktif

Karakteristik Multimedia interaktif menurut Wahono, 2007 dalam

http://lutfizulfi.Wordpress.com/2010/08/08/pembelajaran-interaktif-berbasis-

multimedia/ yaitu:

Page 25: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan

unsur audio dan visual.

2) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk

mengakomodasi respon pengguna.

3) Bersifat mandiri dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi

sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan

orang lain.

Dengan karakteristik yang dimiliki multimedia interaktif, maka

multimedia interaktif mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol lajukecepatan

belajarnya sendiri.

3) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan

terkendalikan.

4) Memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk

respon, baik berupa jawaban, pemilihan keputusan, percobaan, dll.

Interaktivitas dalam multimedia oleh Zeemry (2008: slide ke-36)

http://www.maswins.com/2010/07/multimedia-sebagai-media-pembelajaran.

html diberikan batasan sebagai berikut: (1) pengguna/ user dilibatkan untuk

berinteraksi dengan program aplikasi; (2) aplikasi informasi interaktif

bertujuan agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang diinginkan

saja tanpa harus “melahap” semuanya.

Interaktivitas atau adanya interaksi yang dimilki oleh multimedia

interaktif inilah yang membedakan multimedia interaktif dengan multimedia

linier. Interaktivitas dalam multimedia interaktif diterjemahkan sebagai tingkat

interaksi dengan multimedia yang digunakan, yang memungkinkan bagi siapa

pun (guru sebagai fasilitator dan siswa) untuk senantiasa explore dengan

memanfaatkan detil-detil yang ada di dalam multimedia tersebut (Niken Ariani

& Dany Haryanto, 2010: 16).

Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

karakteristik yang membedakan multimedia linier dengan multimedia interaktif

Page 26: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

yaitu adanya tidaknya alat pengontrol/ pengendali yang dimiliki multimedia

tersebut. Pada multimedia linier tidak dilengkapi dengan alat pengontrol

sehingga tampilannya tidak bisa dikendalikan dan berjalan berurutan.

Sedangkan multimedia interaktif, sudah didesign khusus dan dilengkapi

dengan alat pengontrol sehingga terdapat interaksi antara pengguna/ user

dengan tampilan multimedia interaktif (dapat dikendalikan). Interaktivitas

yang dimiliki oleh multimedia interaktif merupakan tingkat interaksi antara

media dengan pengguna/ user. Dengan interaktivitas yang dimiliki oleh

multimedia interaktif, maka multimedia interaktif dapat dikembangkan untuk

berbagai kepentingan, salah satunya sebagai media pembelajaran. Sebagai

media pembelajaran, tampilan multimedia interaktif memenuhi fungsi

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dan bersifat interaktif.

d. Alasan dan Tujuan Penggunaan Mulitimedia Interaktif

Bates (1995) dalam http://www.Ariasmultimedia.wordpress.com/

2009/03/1multimedia-dalam-dunia-pendidikan/interaktif, menyatakan bahwa

diantara media-media lain, multimedia interaktif atau media lain berbasis

komputer adalah yang paling nyata (overt). Interaktivitas dalam multimedia

interaktif menjadi keunggulan multimedia interaktif secara inheren memaksa

pengguna untuk berinteraksi secara fisik dan mental.

Berdasarkan penelitian Dr. Vernom A. Magnessen (1983) dalam

Niken Ariyani dan Dany Haryanto (2010: 35) menyatakan bahwa “kita belajar,

10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang

dilihat, 50% dari apa yang didengar dan dilihat, 70% dari apa yang dikatakan,

dan 90% dari apa yang dilakukan”. Berpijak pada penelitian Dr. Vernom maka

penggunaan multimedia interaktif dengan melibatkan siswa dan guru sebagai

fasilitator, diharapkan siswa dapat belajar atau menyerap 90% dari materi yang

disampaikan.

Melihat keunggulan multimedia interaktif dan hasil penelitian tentang

penggunaan multimedia interaktif, maka multimedia interaktif dapat digunakan

dalam pembelajaran untuk menyampaikan materi. Penyajian materi pelajaran/

pesan melalui multimedia interaktif akan lebih mudah dimengerti dan disimpan

Page 27: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dalam bentuk memory tingkat tinggi (long term memory) serta dapat dibentuk

sebagai suatu konsep yang benar (Ittelson, 2001: 2) dalam http://lutfizulfi.

Wordpress.com/2010/08/08/pembelajaran-interaktif-berbasis-multimedia/.

Multimedia interaktif digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan

untuk menarik perhatian, konsentrasi, keantusiasan, dan memperbaiki aktivitas

siswa dalam pembelajaran sehingga, dapat belajar secara optimal, memahami

konsep materi yang disampaikan, dan meningkatkan nilai pemahaman konsep.

Penggunaan multimedia interaktif, sesuai untuk menjelaskan materi

yang berkaitan dengan konsep. Hal itu sesuai dengan makalah Neil Ballantine

yang berjudul Multimedia Learning and Social Work Education, (2008: 613-

622) dalam http://www.internationaljournal/international/Multimedia.htm,

yang menyimpulkan: The paper concludes that the robustness of studies of

multimedia learning would be improved if they were more obviously connected

with concepts, frameworks and findings from the wider learning technology

literature. Makalah tersebut menyimpulkan bahwa kekokohan penelitian

multimedia pembelajaran akan lebih baik jika berhubungan dengan konsep,

kerangka kerja dan temuan dari literatur teknologi pembelajaran yang lebih

luas.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memilih multimedia

interaktif dalam pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman

konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3

Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

e. Manfaat Multimedia Interaktif

Manfaat penggunaan multimedia interaktif menurut Niken Ariani &

Dany Haryanto (2010: 26) adalah sebagai berikut:

1) Proses pembelajaran lebih menarik dan lebih interaktif

2) Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi (efisien)

3) Kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan dan proses belajar

mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja

Page 28: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4) Sikap belajar peserta didik dapat ditingkatkan.

Manfaat di atas dapat dicapai mengingat keunggulan multimedia

adalah sebagai berikut:

1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti

kuman, bakteri, elektron dll.

2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke

sekolah, seperti: gajah, planet, bumi, dsb.

3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung

cepat atau lambat, seperti sistem dalam tubuh, terjadinya gunung meletus,

peredaran planet, dsb

4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti: matahari, bulan,

bintang, salju, dll.

5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti terjadinya

tsunami, terjadinya gunung meletus, dsb

6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

Menurut Swajati (2005: 11) dalam http://endonesa.wordpress.com.

ajaran-pembelajaran/media-interaktif/ keuntungan pemanfaatan multimedia

interaktif yaitu:

1) Mampu menampilkan multimedia dengan file lebih besar

2) Jauh lebih hemat dibandingkan pemanfaatan media secara online

3) Tingkat interaktivitasnya tinggi karena lebih banyak pengalaman belajar

melalui teks, audio, video, hingga animasi yang dikemas dengan tayangan

gambar yang ditampilkan bersama judul dan narasi suara dan menampilkan

tingkah laku atau proses yang kompleks.

Berdasarkan uraian di atas, maka multimedia interaktif mempunyai

banyak kelebihan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media dalam

pembelajaran. Adapun manfaat dari penggunaaan multimedia interaktif dalam

pembelajaran yaitu:

1) Proses pembelajaran lebih menarik karena tampilannya berupa dari teks,

grafis, gambar (vektor atau bitmap), foto, audio, video maupun animasi.

2) Efisiensi waktu yang digunakan

Page 29: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3) Meningkatkan aktivitas belajar siswa

4) Bersifat interaktif, terdapat interaksi antara media dengan pengguna/ user.

Meskipun multimedia interaktif mempunyai banyak kelebihan dan

manfaat, tetapi dalam penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran

juga harus mengingat dan mempertimbangkan kelemahan yang dimiliki oleh

multimedia interaktif tersebut. Adapun kekurangan/ kelemahan multimedia

interaktif menurut Swajati dalam http://jupren.blogspot.com/2009/12/-

multimedia-interaktif.html, diantaranya yaitu:

1) Design yang buruk menyebabkan kebingungan sehingga pesan tidak dapat

tersampaikan dengan baik

2) Kendala bagi orang dengan kemampuan terbatas/ cacat/ disable

3) Tuntutan terhadap spesifikasi komputer yang memadai.

Oleh karena itu, seorang guru harus jeli dalam memilih media yang

dalam pembelajaran. Guru harus dapat memaksimalkan manfaat/ kegunaannya

dan meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh media tersebut. Guru juga

harus dapat mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari media yang

akan digunakan. Menurut Sri Anitah (2008:89) pertimbangan yang lebih

singkat dalam pemilihan media adalah: (a) Tujuan pembelajaran, (b) Pebelajar,

(c) ketersediaan, (d) ketepatgunaan, (e) biaya, (f) mutu teknis, (g) kemampuan

SDM. Dengan memperhatikan beberapa pertimbangan dalam pemilihan media,

maka guru dapat memilih media yang tepat yang akan dipergunakan.

f. Penggunaan Multimedia Interaktif pada Konsep Struktur Bumi

Hasil penelitian Francis M. Dawyer dalam http://www.puthree99.

blogspot.com/ “penggunaan teknologi pembelajaran berbasis multimedia

interaktif ternyata dapat mengurangi waktu belajar siswa secara signifikan,

yaitu 40% – 60% lebih cepat daripada pembelajaran di kelas tanpa media apa

pun”. Dari penelitian tersebut, penggunaan multimedia interaktif ternyata

efisien waktu dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan berpusat pada siswa. “Penekanan pembelajaran berpusat

pada siswa, yaitu guru merancang aktivitas-aktivitas pembelajaran sehingga

siswa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembelajaran mereka

Page 30: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sendiri dan berinteraksi dengan yang lain selama belajar” (Cornelius-White,

2007) dalam Jacobsen, et all (2009: 229). Selain itu, karakteristik yang penting

dalam pengajaran berpusat pada siswa yaitu adanya strategi yang menekankan

pada pemahaman yang mendalam (Brasford, Derry, Berliner, & Hammerness

(2005) dalam Jacobsen, et all (2009: 229).

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan

multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi

pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Sragen. Dalam menggunakan

multimedia interaktif dalam pembelajaran, yang diperlukan yaitu: keping CD

pembelajaran interaktif IPA dan Laptop. Konsep struktur bumi sudah dikemas

dalam keping CD pembelajaran interaktif dan dioperasikan melalui laptop.

Dalam pembelajaran, siswa dilibatkan dalam mengoperasikan tampilan CD

pembelajaran (sebagai user). Guru bertindak sebagai fasilitator, yang

memfasilitasi siswa, memberikan umpan balik, dan memperjelas penyampaian

konsep jika tampilan multimedia kurang dimengerti oleh siswa.

Langkah-langkah penggunaan multimedia interaktif untuk

menyampaikan konsep struktur bumi sebagai berikut:

a. Menyalakan laptop dan memasukkan cd pembelajaran interaktif. Mengklik

icon explorer pada layar desktop kemudian klik ganda driver CD yang

tampil pada windows explorer. Maka akan muncul tampilan awal dari CD.

b. Tampilan awal CD pembelajaran interaktif pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Tampilan awal CD pembelajaran interaktif

Page 31: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Untuk menampilkan konsep yang dipelajari, maka user mengklik icon

pada layar dekstop yang aktif.

c. Tampilan konsep yang dipelajari pada gambar 2.2

Gambar 2.2: Tampilan konsep yang dipelajari

Untuk memilih konsep yang dipelajari, maka user mengklik gambar sesuai

konsep yang akan dipelajari. Misal: user mempelajari konsep struktur

bumi, maka user mengklik gambar 2.3.

Gambar 2.3 Icon struktur bumi

Setelah diklik, maka akan muncul tampilan menjelaskan konsep struktur bumi.

d. Tampilan lapisan struktur bumi pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Tampilan lapisan struktur bumi

Page 32: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Untuk mengendalikan/ mengoperasikan tampilan multimedia interaktif,

maka user dapat memilih icon sebagai berikut:

1) Icon untuk menghentikan sementara/ mempause tampilan yang aktif

2) Icon untuk menghentikan/ menstop tampilan aktif

3) Icon memulai dan memainkan kembali tampilan setelah dihentikan.

4) Icon untuk keluar dari tampilan yang sedang aktif.

5) Icon untuk kembali ke menu awal/ tampilan awal.

e. Tampilan lapisan atmosfer pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Tampilan lapisan atmosfer

Setelah tampilan lapisan bumi dan atmosfer, maka untuk kembali ke layar

awal user mengklik icon pada layar. Maka akan kembali ke tampilan

konsep yang dipelajari (seperti gambar 2.2 di atas). Untuk mempelajari

lapisan tanah dan batuan maka user mengklik gambar 2.6:

Gambar 2.6 Icon lapisan tanah dan batuan

Cara mengoperasikan/ mengendalikan tampilannya sama pada point d (di

atas). Setelah diklik gambar 2.6 maka tampil lapisan tanah dan ciri-cirinya.

Page 33: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

f. Tampilan lapisan-lapisan tanah dan ciri-cirinya pada gambar 2.7

Gambar 2.7 Tampilan lapisan tanah dan ciri-cirinya

Setelah tampilan lapisan tanah, tampilan selanjutnya adalah macam-

macam batuan berdasarkan pembentukannya, ada 3 yang tertera pada

gambar 2.8, 2.9, dan 2,10.

a) Tampilan batuan beku pada gambar 2.8

Gambar 2.8 Tampilan batuan beku

b) Tampilan batuan endapan pada gambar 2.9

Page 34: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 2.9 Tampilan batuan endapan

c) Tampilan batuan metamorf atau malihan pada gambar 2.10

Gambar 2.10 Tampilan batuan metamorf

g. Demikian seterusnya dalam mengoperasikan multimedia interaktif.

Pengguna/ user dapat mengendalikan proses selanjutnya pada tampilan

multimedia interaktif.

Jika sudah selesai belajar, maka user mangklik icon untuk keluar dari

tampilan yang sedang aktif dan kembali ke menu awal.

Tampilan dari multimedia interaktif dikemas dalam betuk keping CD

pembelajaran interaktif yang menampilkan suara, gambar yang disertai animasi,

dan teks, dan dapat dioperasikan oleh pengguna/ user.

2. Pemahaman Konsep Struktur Bumi

a. Pemahaman Konsep

Menurut Nana Syaodih (2004: 189) ”Suatu konsep akan mempunyai

makna logis dan makna psikologis. Makna logis terbentuk karena pemahaman

Page 35: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

akan ciri-ciri umum yang ditemukan dalam kehidupan. Makna psikologis

merupakan makna yang diperoleh dari pengalaman pribadi”.

Menurut Woodruff dalam http://definisi-pengertian.blogspot.com

/2010/12/pengertian-konsep.html menyatakan pengertian konsep dibagi

menjadi 3 yaitu (1) konsep didefinisikan sebagai suatu gagasan / ide yang

relatif sempurna dan bermakna, (2) konsep juga diartikan sebagai pengertian

tentang objek, (3) konsep adalah produk subjektif dari seseorang yang

membuat sutu pengertian dari objek / benda – benda melalui pengalamannya.

Menurut Winkel (2005: 92) pengertian atau konsep adalah satuan arti

yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama.

Winkel (2005: 113) juga berpendapat bahwa:

Konsep merupakan suatu abstraksi dari pemikiran (ide) yang

merupakan generalisasi dari sesuatu yang khusus atau spesifik.

Konsep dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang didefinisikan.

Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada aneka objek

dalam lingkungan fisik, sedangkan konsep yang didefinisikan adalah

konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk

pada realitas dalam lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak

berbeda.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa suatu konsep tidak dapat diamati karena berupa suatu ide, pemikiran/

abstraksi. Meskipun tidak dapat memberikan definisi secara verbal tentang

pengertian konsep, tetapi suatu konsep dapat diperoleh melalui belajar maupun

pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam pembelajaran

guru berusaha untuk menanamkan konsep materi pelajaran sehingga siswa

dapat memahami konsep tersebut dan memperoleh nilai hasil pemahaman

konsep yang memuaskan.

Pemahaman menurut Bloom, dkk dalam Martinis Yamin (2008: 35)

dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi

yang telah disampaikan/ dijelaskan dengan kata-kata sendiri.

Pemahaman (comprehension) menurut Daryanto (2008: 41) adalah

mengerti atau memahami apa yang diajarkan, mengetahui yang sedang

Page 36: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dikomunikasikan, dan memanfaatkan isinya tanpa harus mengubahnya dengan

hal-hal lain.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep adalah suatu kemampuan intelektual yang dimiliki oleh siswa untuk

mengungkapkan suatu ide/ pokok pikiran dari materi pelajaran dengan kata-

katanya sendiri, tanpa mengubah ide yang sebenarnya. Kemampuan siswa

dalam memahami konsep dapat dilihat dari nilai hasil tes pemahaman konsep.

Menurut Gagne dalam Winkel (2005:362) menyatakan bahwa

“Penguasaan konsep termasuk dalam kategori hasil belajar kemahiran

intelektual”. Suatu konsep terbentuk dalam pikiran individu melalui proses

mengenal dan memahami ciri-ciri konsep atas dasar contoh dan non-contoh.

Agar pemahaman konsep dapat optimal, maka perlu dikembangkan kondisi-

kondisi yang mendukung dalam pembelajaran.

Hal-hal/ kondisi-kondisi yang mendukung guru untuk membantu

siswa berhasil dalam memahami konsep suatu materi pelajaran yaitu:

1) Menyajikan konsep yang akan dipelajari baik secara lisan maupun tertulis

dalam bentuk semenarik mungkin untuk menarik perhatian dan motivasi

siswa. Pernyataan tentang suatu konsep akan masuk ke dalam sistem ingatan

siswa dan siswa dinyatakan berhasil memahami konsep tersebut apabila

mampu mengungkapkan kembali konsep tersebut dari sistem ingatannya.

2) Menyajikan contoh dan non-contoh ketika membahas konsep yang harus

dipahami siswa. Dengan adanya contoh dan non-contoh, pemahaman siswa

terhadap konsep yang dipelajari akan lebih cepat dibandingkan tidak

memberikan contoh dan non-contoh.

3) Pemberian penguatan dengan segera, ketika siswa telah memahami konsep

yang sedang dipelajari. Kesegeraan pemberian penguatan ini berpengaruh

terhadap kecepatan siswa memahami konsep yang dipelajari.

Oleh karena itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru untuk

mengetahui keberhasilan siswa dalam memahami siswa. Oemar Hamalik

(2003: 166) menyatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan untuk

mengetahui keberhasilan siswa memahami suatu konsep, yaitu: (1) dapat

Page 37: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menyebutkan contoh suatu konsep; (2) dapat menyatakan ciri-ciri suatu

konsep; (3) dapat memilih dan membedakan antara contoh dari dan bukan

konsep; (4) dapat memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep yang

dipelajari.

Dalam pembelajaran, guru berusaha menanamkan konsep dari materi

pelajaran. Kegunaan konsep menurut Oemar Hamalik (2003:165) yaitu:

1) Mengurangi kerumitan lingkungan.

2) Membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar kita.

3) Membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas, dan maju.

4) Mengarahkan kegiatan instrumental.

5) Memungkinkan pelaksanaan pengajaran

b. Konsep Struktur Bumi

IPA di SD mempelajari tentang makhluk hidup, bumi dan alam

semesta, energi, gaya dan materi beserta sifat-sifatnya. Berikut konsep yang

diajarkan di kelas V SD semester II berdasarkan Buku Sekolah Elektronik

(BSE) yang diterbitkan tahun 2008 yaitu:

1) Pengaruh Gaya Terhadap Bentuk dan Gerak Suatu Benda

2) Pesawat Sederhana

3) Struktur Bumi

4) Sifat-Sifat Cahaya

5) Merancang Karya atau Model dengan Menerapkan Sifat Cahaya

6) Air

7) Peristiwa Alam

Dari beberapa konsep kelas V semester II, peneliti mengambil konsep

struktur Bumi. Adapun bahasan tentang konsep Stuktur Bumi mencakup:

1) Lapisan-lapisan Bumi

a) Lapisan inti bumi dalam

Lapisan inti bumi dalam atau pusat bumi, merupkan lapisan paling panas

dengan ketebalan 2000 km yang terbentuk dari besi dan nikel padat.

b) Lapisan inti bumi luar

Page 38: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Lapisan inti bumi luar merupakan satu-satunya lapisan cair yang tersusun

dari besi, nikel, dan zat lain. Lapisan ini mempunyai ketebalan 2740 km.

c) Lapisan mantel bumi

Lapisan mantel bumi merupakan lapisan yang paling tebal. Tersusun dari

mineral dan silikat. Merupakan lapisan bumi yang paling tebal, dengan

ketebalan 2900 km.

d) Lapisan kerak bumi

Lapisan kerak bumi merupakan lapisan bumi paling luar yang tersusun

dari tanah dan batuan. Lapisan kerak bumi merupakan lapisan tempat

tinggal bagi makhluk hidup, dengan ketebalan 6 – 70 km.

e) Lapisan atmosfer

Lapisan atmosfer merupakan lapisan yang paling penting bagi kehidupan

di bumi dengan ketebalan 640 km. Lapisan atmosfer melindungi bumi

dari sinar matahari. Adanya lapisan atmosfer, bumi terdapat kehidupan.

2) Lapisan-lapisan Atmosfer

Lapisan atmosfer tersususn dari udara, semakin ke atas susunan udara

semakin tipis. Berikut lapisan atmosfer dari yang terdekat dengan bumi:

a) Lapisan troposfer ketebalan 10 km.

b) Lapisan stratosfer, dengan ketebalan 40 km.

c) Lapisan mesosfer, dengan ketebalan 50 km.

d) Lapisan termosfer, dengan ketebalan 300 km.

e) Lapisan eksosfer, dengan ketebalan 400 km.

3) Lapisan-lapisan tanah

a) Tanah lapisan atas

Tanah lapisan atas terbentuk dari pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk

hidup. Lapisan tanah atas mempunyai ciri-ciri: lapisan tanah paling

subur, banyak mengandung humus, dan berwarna coklat kehitaman.

b) Tanah lapisan bawah

Page 39: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Ciri-ciri tanah lapisan bawah: warna lebih muda dari tanah lapisan atas,

sedikit mengandung humus dan jasad hidup sehingga kurang subur.

c) Lapisan bahan induk tanah

Lapisan ini merupakan lapisan tanah paling bawah yang mempunyai ciri-

ciri berwarna kemerah-merahan dan terdiri dari tanah lapisan atas dan

tanah lapisan bawah.

4) Macam-macam batuan berdasarkan proses pembentukannya di dalam kerak

bumi, dibagi menjadi 3 yaitu:

a) Batuan beku

Batuan beku terbentuk dari lava/ magma yang membeku di permukaan

bumi atau di dalam kerak bumi. Contoh batuan beku: batu obsidian, batu

granit, batu apung, dan batu breksi.

b) Batuan endapan/ sedimen

Batuan sedimen atau endapan terbentuk dari batuan beku atau rumah

binatang karang yang mengalami pelapukan. Contoh batuan endapan

yaitu: batu konglomerat, batu batu serpih, dan batu pasir.

c) Batuan metamorf atau malihan

Batuan malihan atau metamorf terbentuk dari batuan andapan yang

mengalami perubahan karena pengaruh tekanan panas bumi. Contoh

batuan endapan yaitu: batu marmer dan batu pualam.

c. Pemahaman Konsep Struktur Bumi

Elizabeth B.Hurlock (2005: 41) berpendapat bahwa pengertian

didasarkan pada konsep. Konsep bukan kesan indera langsung, melainkan hasil

pengolahan dan kombinasi antara penggabungan atau perpaduan kesan indera

yang terpisah-pisah. Unsur bersama dalam berbagai obyek atau situasi

menyatukan kumpulan benda atau situasi menjadi satu konsep.

Menurut Brophy, Murphy, & Mason dalam John W. Santrock

(2009:2) ”pemahaman konseptual adalah sebuah aspek penting dari

pembelajaran, sebuah tujuan pengajaran yang penting adalah untuk membantu

murid memahami konsep utama dalam sebuah subjek daripada hanya

mengingat fakta-fakta yang terisolasi”.

Page 40: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gagne, 1985 dalam Angkowo (2007:54) berpendapat bahwa ”Belajar

konsep termasuk tipe belajar kemahiran intelektual memerlukan pengamatan

yang cermat dari ciri-ciri objek seperti bentuk, ukuran, dan warna”.

Struktur bumi merupakan hasil dari pengamatan dan penelitian para

ilmuwan terdahulu sehingga terbentuk suatu konsep struktur bumi. Untuk

mempelajari konsep struktur bumi, tidak hanya dibutuhkan hafalan saja tetapi

juga pemahaman. Tidak semua materi pelajaran di sekolah perlu dihafalkan,

tetapi siswa harus diajarkan untuk mempelajari materi pelajaran dengan

mencari pemahaman (Winkel, 1995: 66). Hasil dari mencari pemahaman itu

disimpan dalam ingatan untuk sewaktu-waktu dipergunakan (Winkel, 1995:

69). Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada

pemahaman konsep struktur bumi.

Pemahaman merupakan pegangan bagi siswa dalam menjawab

pertanyaan ulangan (Winkel, 1995: 66). Untuk mencapai tingkat pemahaman,

siswa juga harus melewati tingkat sebelumnya yaitu pengetahuan. Pengetahuan

merupakan salah satu landasan untuk pembelajaran-pembelajaran selanjutnya

Bruning, Shcraw, Norby, & Ronning (2004) dalam David A. Jacobsen, Paul

Eggen, & Donald Kauchak (2009: 94). Semakin tinggi tingkatan yang dicapai

siswa pada ranah kognitif, maka semakin tinggi pula pemahaman siswa

terhadap konsep yang diajarkan. Namun, untuk menilai pemahaman konsep

siswa SD, maka hanya sampai pada ranah kognitif tingkat penerapan.

Meskipun dalam pembelajaran, aspek kognitif, afektif, dan psikomotor tidak

dapat dipisahkan satu sama lain. Berikut kata kerja operasional ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor menurut Bloom, dkk dalam Winkel (1996: 250-254):

1) Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif tertera pada tabel 2.1

Tabel 2.1: Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif

Pengetahuan

(Knowledge)

Pemahaman

(Comprehension)

Penerapan

(Aplication)

Analisis

(Analysis)

Sintesis

(Synthesis)

Evaluasi

(Evaluation)

Memilih Memperkirakan Mengurutkan Menyeleksi Merancang Menilai

Page 41: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Menjodohkan

Memberi nama

Mencatat

Memberi label

Mendidentifi

kasikan, dll

Mencirikan

Mengkategorikan

Membandingkan

Mendiskusikan

Mengemukakan

Membedakan, dll

Memperkira

kan

Mengelompok

kan

Menggambar-

kan, dll

Menghubung

kan

Membanding

kan

Mendiagram

kan, dll

Merencanakan

Mengumpul

kan

Mendikte

Mengkategori

kan, dll

Memperjelas

Membuktikan

Merinci

Menyimpulkan

Membanding

kan, dll

2) Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Afektif tertera pada tabel 2.2

Tabel 2.2: Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Afektif

Penerimaan

(Receiving)

Partisipasi

(Responding)

Penilaian

(Valuing)

Organisasi

(Organization)

Pembentukan

Pola Hidup

Mengikuti

Menanyakan

Menjawab

Menyatakan

Mematuhi,dll

Membantu

Melaksanakan

Mendiskusikan

Menawarkan diri

Melaporkan, dll

Mengusulkan

Menunjukkan

Menyatakan

Membenarkan

pendapat, dll

Mengatur

Mempertahankan

Menghubungkan

Melengkapi, dll

Bertindak

Mempengaruhi

Membuktikan

Mempraktekkan

Memecahkan, dll

3) Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotor tertera pada tabel 2.3

Tabel 2.3: Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotor

Persepsi Kesiapan Gerakan

Terbimbing

Gerakan

Terbiasa

Gerakan

Kompleks

Penyesuaian

Pola Gerakan Kreativitas

Mengaktifkan

Menyesuaikan

Memulai

Menanggapi

Memprakte

kkan

Membentuk

Menjeniskan

Mengerjakan

Menggunakan

Mengubah

Mengadaptasi

Merancang

Menyusun

Page 42: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Menunjukkan

Membedakan

Menyiapkan

Bereaksi

Menunjuk

kan, dll

Membuat

Memperli-

hatkan, dll

Menempel

Mengoperasi

kan,dll

Memperbaiki

Mendemonstra

sikan, dll

Mengatur

Membuat

variasi, dll

Menciptakan

Merencanakan

Mengatur,dll

Untuk mengetahui pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas

V SD Negeri Karangtengah 3, maka dapat diukur dengan tes pemahaman

konsep. Penyusunan butir-butir tes untuk mengetahui pemahaman konsep

struktur bumi, disesuaikan dengan tujuan (khusus), deskripsi bahan yang telah

diajarkan, dan indikator yang akan dicapai yang sesuai dengan kata kerja

operasional (KKO) ranah kognitif yang meliputi tingkat pengetahuan,

pemahaman, bahkan penerapan. Berikut contoh soal pemahaman konsep

struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3, pada tabel 2.4:

Tabel 2.4: Contoh soal pemahaman konsep struktur bumi

Tingkatan ranah

kognitif yang dicapai

KKO yang

digunakan Contoh soal

Pengetahuan/

Knowledge (C1)

1. Menyebutkan

2. Menjelaskan

1. Sebutkan 3 lapisan struktur tanah!

2. Sebutkan 5 lapisan struktur bumi!

1. Jelaskan terbentuknya batuan beku!

Pemahaman/

Comprehension (C2)

1. Mengelompok

kan

1. Membedakan

1. Kelompokkan batuan di bawah ini, ke dalam

jenis batuan beku, endapan, atau malihan!

Batu obsidian, pasir, serpih, marmer, dan basalt

1. Jelaskan 2 perbedaan lapisan inti bumi dalam

dan lapisan inti bumi luar!

Penerapan/ Aplikasi

(C3)

1. Mengurutkan 1. Urutkan lapisan struktur bumi mulai dari

lapisan yang paling dalam!

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu:

Page 43: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1. Bambang Dwi Setiyono (2008) yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran

dengan Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran yang

Berkualitas” dengan kesimpulan: a) Pemanfaatan pembelajaran menggunakan

multimedia menjadi solusi meningkatkan kualitas pembelajaran dilakukan di

kelas, dan menjadikan suatu alternatif keterbatasan kesempatan mengajar yang

dilaksanakan pendidik; b) Memudahkan proses pembelajaran dan

menumbuhkan kekreatifan dan keinovasian pendidik dalam mendesain

pembelajaran yang komunikatif dan interaktif; c) Pengembangan multimedia

dalam pembelajaran selanjutnya dimanfaatkan ke dalam pembelajaran di kelas

untuk menggantikan atau sebagai pelengkap dalam pembelajaran konvensional.

2. Helmina Mauludiyah (2009) dengan judul “Penggunaan Multimedia Interaktif

serta Kegiatan Praktikum untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Batuan

Peserta didik Kelas VC SD Kauman I Kota Malang.” Beliau menyimpulkan

bahwa: a) Penggunaan multimedia interaktif dan kegiatan praktikum dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VC SD Kauman I Kota Malang

pada pembelajaran materi batuan; b) Penggunaan multimedia interaktif dan

kegiatan praktikum dapat meningkatkan keaktifan peserta didik kelas VC SD

Kauman I Kota Malang pada pembelajaran materi batuan.

C. Kerangka Berfikir

Pada kondisi awal, yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi

(pra-siklus), pembelajaran masih berpusat pada guru yaitu guru mengajar secara

konvensional dengan ceramah dan jarang menggunakan media pembelajaran.

Pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan siswa pasif, kurang

konsentrasi, dan bosan mengikuti pelajaran. Kejenuhan menyebabkan siswa

melakukan aktivitas yang menyimpang seperti: melamun, bercerita dengan teman,

dan bermain sendiri. Dari pembelajaran tersebut, maka pemahaman konsep

struktur bumi rendah. Hal itu dibuktikan dari hasil tes kemampuan awal konsep

struktur bumi, yaitu 19 dari 29 siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM

(<65) atau persentase ketuntasan klasikal 34% dengan nilai rata-rata kelas 57,07.

Page 44: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dari kondisi awal di atas, maka diperlukan adanya tindakan untuk

meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 dan memperbaiki aktivitas siswa dalam pembelajaran. Tindakan

yang dilakukan yaitu menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran

struktur bumi. Melalui kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas V SD Negeri

Karangtengah 3, maka penggunaan multimedia interaktif diterapkan pada siklus I

dan II. Indikator kinerja yang ditargetkan yaitu: pada siklus I persentase

ketuntasan klasikal mencapai 70% dan pada siklus II persentase ketuntasan

klasikal mencapai 80%, dengan nilai batas ketuntasan 65.

Kondisi akhir yang diharapkan dari tindakan menggunakan multimedia

interaktif yaitu adanya peningkatan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa

kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2010/ 2011. Secara skematis kerangka berpikir digambarkan pada

gambar 2.11

Kondisi Awal

Tindakan

Pembelajaran konvensional.

Guru jarang menggunakan

media pembelajaran.

Siswa bosan mengikuti

pelajaran

aktivitas siswa dalam

pembelajaran

menyimpang: melamun,

bicara dengan teman.

Pemahaman konsep

struktur bumi rendah.

Menggunakan multimedia

interaktif, untuk

menampilkan konsep

stuktur bumi.

Tampilan multimedia

interaktif berupa: teks,

gambar, video, animasi

yang menarik, dan bersifat

interaktif

Indikator kinerja Siklus

I: Persentase ketuntasan

klasikal mencapai 70%

Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan

pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD

Negeri Karangtengah 3, Kecamatan Sragen, Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

Indikator kinerja Siklus

II: Persentase ketuntasan

klasikal mencapai 80%

Page 45: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kondisi Akhir

Gambar 2.11: Alur Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir maka dalam penelitian

ini dapat dikemukakan hipotesis tindakan bahwa: “Penggunaan Multimedia

Interaktif Dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep Stuktur Bumi Pada Siswa

Kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2010/ 2011”.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangtengah 3 yang beralamat

di desa Karangtengah, Jalan Merapi No 29 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.

Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan Desember 2010

sampai April 2011. Rincian kegiatan dan pelaksanaan penelitian selengkapnya

pada lampiran 10.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3

Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011, dengan jumlah

29 siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki (daftar nama

siswa selengkapnya pada lampiran 5).

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research ) atau sering disingkat PTK. Isi yang terkandung di dalam

Page 46: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

penelitian tindakan kelas, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di

dalam kelas (Suharsimi Arikunto, 2009: 2). Prinsip utama dalam PTK adalah

pemberian tindakan dalam siklus yang bertahap dan berkelanjutan sampai

memperoleh hasil yang ditetapkan/ ditargetkan.

2. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan strategi tindakan kelas dengan model

siklus. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suhardjono dalam Suharsimi

Arikunto, dkk (2009: 73) bahwa PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus

berulang, yang didalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu (a)

perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.

D. Sumber Data

Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber. Data atau

informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar berupa data

kualitatif. Sumber data atau informasi tersebut meliputi:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2010/ 2011. Data primer ini berupa nilai pemahaman konsep struktur bumi

siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini, adalah guru kelas V SD

Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen. Data sekunder

dalam penelitian ini berupa: data hasil dokumentasi, hasil observasi, dan hasil

wawancara. Data sekunder digunakan untuk mendukung data primer.

E. Teknik Pengumpulan Data

31

Page 47: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan,

maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Dokumentasi

Teknik mencatat dokumen oleh Yin dalam H.B. Sutopo (2006: 81)

disebut sebagai content analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.

Data dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa daftar

nama siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 dan daftar nilai ulangan materi

“Perubahan Penampakan Bumi dan Benda Langit” siswa kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen pada saat duduk di kelas

IV Semester II (data selengkapnya pada lampiran 5 dan 6). Dalam penelitian

ini, peneliti juga mendokumentasikan pelaksanaan penelitian (PTK) dengan

foto dan rekaman pembelajaran menggunakan rekaman kamera foto.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan secara sengaja dan sistematis terhadap suatu kegiatan. Dalam

penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Peneliti dan guru kelas

V SD Negeri Karangtengah 3 bertindak sebagai observer/ pengamat. Adapun

yang diobservasi adalah aktivitas siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 dan

kinerja guru dalam pembelajaran. Observasi aktivitas siswa dan kinerja guru

dalam pembelajaran dilaksanakan sebelum tindakan (pra-siklus) dan pada saat

dilaksanakan tindakan menggunakan multimedia interaktif.

3. Wawancara

Teknik wawancara pribadi (dengan tatap muka secara langsung)

merupakan instrumen yang baik untuk memperoleh informasi (Emzir, 2010:

50). Wawancara dilakukan dengan guru kelas V SD Negeri Karangtengah 3

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan memperoleh data yang

berkaitan dengan pembelajaran dan hasil pembelajaran sebelum dan

Page 48: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dilaksanakan sesudah tindakan menggunakan multimedia interaktif pada siswa

kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2010/2011.

4. Tes

Menurut Nurkancana dan Sumartana dalam Sarwiji Suwandi (2009:

39) tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-

tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan

prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-

kawan atau nilai standar yang ditetapkan.

Dalam penelitian ini, tes dilaksanakan sebelum dan sesudah

dilaksanakan tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti

melaksanakan satu kali tes kemampuan awal (pra-siklus). Pada saat peneliti

melaksanakan tindakan, maka setiap akhir pembelajaran peneliti mengadakan

evaluasi pemahaman konsep. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengukur

pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah

3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 sebelum

dan setelah pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

F. Validitas Data

Informasi yang dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya

sehingga data tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai

dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk

memeriksa validitas adalah teknik triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong (2000:

178) “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu”. Berikut teknik triangulasi yang digunakan untuk

menguji validitas data dalam penelitian ini:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

Page 49: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton, 1987) dalam Lexy J.

Moleong (2000: 178).

Dalam tahap triangulasi sumber, peneliti membandingkan data dari

sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam

penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan

Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011, yang berupa nilai

pemahaman konsep struktur bumi. Sedangkan sumber data sekunder adalah

guru kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen,

yang berupa hasil wawancara (sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan)

dan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menggunakan

multimedia interaktif. Data-data dari siswa dan guru SD Negeri Karangtengah

3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen dibandingkan. Dari hasil tersebut

diharapkan dapat memberi informasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode, yaitu pengumpulan data sejenis dengan

menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Dalam penelitian ini,

peneliti mengumpulkan data melalui metode wawancara, observasi, dan tes.

Metode wawancara dilaksanakan dengan guru kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen (sebelum dan sesudah

melaksanakan tindakan menggunakan multimedia interaktif). Metode observasi

dilaksanakan untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran (sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif).

Metode tes pemahaman konsep dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011 setiap akhir pembelajaran menggunkaan multimedia interaktif.

Data-data dari metode pengumpulan data yang berbeda (wawancara,

observasi, dan tes pemahaman konsep) hasilnya dibandingkan sehingga dapat

ditarik kesimpulan agar diperoleh data yang lebih kuat validitasnya.

G. Teknik Analisis Data

Page 50: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis interaktif. Cara analisisnya mengikuti pola pemikiran yang

kongkret kualitatif artinya suatu analisis yang kajiannya didasarkan pada

kenyataan-kenyataan empirik dan unsur-unsur terkecil dari pendekatan secara

mikro ke makro untuk unit kasus tertentu.

Model analisis interaktif mempunyai tiga komponen yaitu: 1. Reduksi

Data (Data Reduction), 2. Penyajian Data (Data Display), 3. Penarikan

Kesimpulan (Verification). Miles dan Huberman dalam Emzir (2010: 129-135)

menjelaskan tiga komponen tersebut sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data yaitu proses proses pemilihan dan penyederhanaan data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data

dalam penelitian ini dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan data

kasar yang didapat oleh peneliti. Data primer yang berupa nilai hasil tes

pemahaman konsep pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan

Sragen Kabupaten Sragen, yang semula berupa lembaran-lembaran (lembar

evaluasi) kemudian dinilai oleh peneliti kemudian disusun dalam bentuk hasil

analisis dan daftar nilai pemahaman konsep. Lembar hasil wawancara dan

observasi dari guru kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Sragen yang semula

berupa catatan-catatan kecil kemudian disusun dalam lembar wawancara dan

lembar observasi.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data adalah sekumpulan data/ informasi yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data

nilai pemahaman konsep pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3

Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen diolah dan disajikan/ didisplay dalam

bentuk grafik, tabel, maupun narasi. Keberadaan data nilai pemahaman konsep

didukung dengan data-data hasil wawancara dan hasil observasi yang

dilaksanakan setiap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, yang

Page 51: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

disajikan dalam bentuk narasi. Hasil dari data-data tersebut kemudian

dibandingkan untuk mengambil kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Kesimpulan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya

masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat

berupa hubungan kausal (interaktif), hipotesis atau teori.

Penelitian ini menyajikan data nilai pemahaman konsep struktur bumi

yang diperoleh dari hasil tes pemahaman konsep materi struktur bumi pada

siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Penyajian data tersebut didukung oleh

data-data hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 selama pembelajaran menggunakan multimedia interaktif,

sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang sesuai.

Ketiga komponen analisis data saling berhubungan dan dapat

digambarkan pada gambar 3.

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data

(Sumber : Emzir, 2010: 134)

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian

Pengumpulan Data

Data Collection

Penarikan kesimpulan

Verification

Reduksi Data

Data Reduction

Penyajian Data

Data Display

Page 52: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(Sarwiji Suwandi, 2008: 70). Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah meningkatnya pemahaman konsep struktur bumi pada

siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah tindakan menggunakan multimedia interaktif

dalam pembelajaran. Indikator kinerja pada penelitian ini berdasarkan batas

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA, yaitu 65.

Pada siklus I indikator kinerja dikatakan tercapai dan pemahaman konsep

struktur bumi meningkat jika siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65 mencapai 70%

dari jumlah siswa yang ada (persentase ketuntasan klasikal mencapai 70%).

Indikator kinerja siklus II dikatakan tercapai dan pemahaman konsep struktur

bumi meningkat, jika siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65 mencapai 80% dari

jumlah siswa yang ada (persentase ketuntasan klasikal mencapai 80%).

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal

hingga akhir. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 20) ada empat tahapan penting

dalam penelitian tindakan yaitu: (1) perencanaan (planning); (2) penerapan

tindakan (action); (3) mengobservasi (observation); dan (4) melakukan refleksi

(reflecting). Setiap pelaksanaan siklus pada penelitian tindakan kelas, harus

mencakup 4 tahapan di atas. Untuk lebih jelasnya rangkaian tahapan dalam

penelitian tindakan dapat digambarkan pada gambar 4.

.

Page 53: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2009:16)

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini sebanyak 2 siklus dengan

rincian sebagai berikut:

1. Siklus I

Pada siklus I, pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.

Masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran (2X35 menit). Masing-masing

pertemuan dilaksanakan dengan tahapan yang sama. Pada siklus I pelaksanaan

tindakan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran secara

klasikal yang mana tampilan multimedia interaktif dipancarkan melalui LCD

proyektor. Berikut tahapan pelaksanaan siklus I:

a. Perencanaan (Planing)

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sudah ditentukan.

Pertemuan 1 dan 2 siklus I ini, Standar Kompetensi yang ditetapkan sama

dengan Kompetensi Dasar yang berbeda.

2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi

kinerja guru dalam pembelajaran.

3) Mempersiapkan peralatan multimedia interaktif yaitu: keeping CD

pembelajaran interaktif, Laptop, LCD proyektor, dan rol (foto

perlengkapan multimedia pada lampiran 38).

b. Penerapan Tindakan (Action)

Penerapan tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana

pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan pada

siklus I yaitu menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran untuk

menyampaikan materi struktur bumi. Dalam pembelajaran, peneliti

bertindak sebagai guru yang mengajar/ melaksanakan tindakan.

Secara garis besar, pelaksanaan tindakan pada siklus I

menggunakan multimedia interaktif secara klasikal yang dipancarkan

melalui LCD proyektor yang dipantulkan pada papan tulis. Peneliti

Page 54: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

membimbing dan melibatkan siswa dalam penggunaan dan mengoperasikan

multimedia interaktif.

Pada awal kegiatan, peneliti yang bertindak sebagai guru

melakukan tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan. Pembelajaran

dilanjutkan dengan menampilkan multimedia interaktif yang dioperasikan

oleh siswa dengan bimbingan peneliti. Setelah tampilan multimedia

interaktif menyampaikan materi struktur bumi, pembelajaran dilanjutkan

dengan tanya jawab, diskusi secara klasikal, dan penugasan yang melibatkan

siswa baik secara lisan maupun tertulis, yang bertujuan untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa terhadap materi yang disampaikan dan

kemampuan siswa dalam mengumpulkan data melalui tampilan multimedia

interaktif selama proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, peneliti

melaksnakan tes evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan

pembelajaran tercapai dan mengetahui peningkatan pemahaman konsep

struktur bumi siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen

Kabupaten Sragen.

c. Observasi

Dalam tahap observasi, guru kelas V bertindak sebagai observer/

pengamat. Observer mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Hasil dari observasi

kemudian dibahas dengan peneliti dan dibandingkan/ disesuaikan dengan

data hasil tes evaluasi.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran. Refleksi

dilaksanakan untuk mengetahui bagian yang sudah sesuai dengan tujuan

penelitian, masalah-masalah yang muncul saat pembelajaran, dan bagian

yang masih perlu diperbaiki kemudian menyusun penyelesaian/ perbaikan

untuk pembelajran/ siklus selanjutnya. Pada tahap relfeksi ini, peneliti dan

observer berdiskusi untuk menyusun perbaikan tindakan dan

membandingkan hasil observasi dengan nilai hasil evaluasi pemahaman

Page 55: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

konsep. Aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran yang masih

kurang baik diperbaiki dan yang sudah baik dipertahankan.

Nilai hasil evaluasi pemahaman konsep diolah dan indikator yang

belum tercapai secara optimal dianalisis kemudian dicari penyebab dan

penyelesaiannya. Dari analisis nilai hasil evaluasi pemahaman konsep siklus

I maka indikator kinerja siklus I yaitu persentase ketuntasan klasikal

mencapai 70% sudah tercapai. Dari hasil refleksi siklus I maka dapat

disusun rencana perbaikan untuk siklus II. Pada siklus II peneliti

meningkatkan prosentase ketuntasan menjadi 80%.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan hasiil refleksi/ perbaikan dari siklus

I. pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, masing-

masing pertemuan 2 jam pelajaran (2X35 menit). Pada siklus II peneliti

mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif secara kelompok. Berikut

tahapan pelaksanaan pada II:

a. Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sudah ditentukan.

Indikator RPP siklus II merupakan pendalaman indikator RPP siklus I.

2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi kinerja

guru dalam pembelajaran.

3) Mempersiapkan peralatan multimedia yaitu: Laptop yang didalamnya

sudah dicopy CD pembelajaran interaktif. (foto perlengkapan multimedia

pada lampiran 38).

b. Tindakan

Tindakan pada siklus II sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah disusun dari perbaikan/ penyempurnaan hasil refleksi siklus I.

Pelaksanaan pembelajaram siklus II peneliti yang bertindak sebagai guru,

mengoptimalkan penggunaaan multimedia interaktif dengan memfasilitasi

Page 56: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

kelompok dengan perangkat multimedia interaktif untuk mengerjakan

lembar kerja kelompok.

Dalam pembelajaran siklus II ini, peneliti tidak menjelaskan lagi

materi yang disampaikan. Peneliti hanya memfasilitasi kelompok dengan

laptop yang di dalamnya sudah dicopy CD pembelajaran interaktif. Peneliti

membimbing kelompok yang membutuhkan kemudian mengulas hasil kerja

kelompok. Peneliti memantau pemahaman konsep siswa selama proses

dengan melakukan tanya jawab dan penugasan yang melibatkan siswa baik

secara lisan maupun tertulis. Nilai hasil kerja kelompok diolah dengan nilai

hasil evaluasi siswa menjadi nilai hasil akhir individu dengan perhitungan

((2X Nilai hasil evaluasi)+ Nilai individu kelompok): 3.

c. Observasi

Observasi yang dilakukan pada siklus II ini masih sama dengan

observasi pada siklus I, yaitu mengobservasi aktivitas siswa dan kinerja

guru dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

d. Refleksi

Dari hasil observasi dan nilai hasil evaluasi pemahaman konsep

siklus II ternyata terdapat peningkatan. Nilai hasil aktivitas siswa dan

kinerja guru dalam pembelajaran mengalami pemningkatan. Dari analisis

hasil evaluasi pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD

Negeri Karangtengah 3 maka diperoleh peningkatan nilai rata-rata kelas dan

prosentase ketuntasan klasikal.

Dari pengolahan nilai akhir pemahaman konsep materi struktur

bumi siklus II maka indikator kinerja siklus II yaitu persentase ketuntasan

klasikal mencapai 80% sudah tercapai. Selain prosentase ketuntasan

klasikal meningkat, nilai rata-rata hasil evaluasi pemahaman konsepI juga

meningkat.

Dari hasil tindakan pada siklus I dan II maka peneliti mencukupkan

penelitian pada siklus II, karena indikator kinerja yang telah ditargetkan sudah

tercapai.

Page 57: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Keadaan Siswa SD Negeri Karangtengah 3

Pada Tahun Pelajaran 2010/ 2011 jumlah siswa SD Negeri Karangtengah

3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen berjumlah 203 siswa. Siswa kelas I

berjumlah 40 siswa, kelas II berjumlah 32 siswa, kelas III berjumlah 36 siswa,

kelas IV berjumlah 38 siswa, kelas V berjumlah 29 siswa, dan kelas VI berjumlah

27 siswa. Kepala sekolah dan guru di SD Negeri Karangtengah 3 senantiasa

berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maupun sarana dan prasarana

di SD tersebut sehingga, jumlah siswa semakin tahun semakin bertambah.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa, guru juga memberikan jam

tambahan sesuai kebutuhan siswa. Jam tambahan diberikan pada siswa kelas V

dan VI. Untuk siswa kelas V, setiap Jumat sepulang sekolah guru memberikan

tambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran IPA karena nilai siswa pada mata

pelajaran tersebut masih kurang memuaskan. Untuk siswa kelas VI, jam tambahan

diberikan setiap pagi (jam 06.15 sampai jam 07.00) setiap hari Selasa, Rabu,

Kamis, dan Sabtu untuk persiapan menghadapi Ujian Akhir Sekolah.

2. Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri Karangtengah 3

SD Negeri Karangtengah 3 dibangun di atas tanah seluas 400 m2

dengan

luas bangunan 240 m2. Sarana dan prasarana di SD Negeri Karangtengah 3 sudah

baik dan memadai untuk pembelajaran. Masing-masing kelas dilengkapi dengan

sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran. Pada ruang komputer, SD

tersebut memiliki 7 buah komputer yang dapat digunakan oleh siswa pada saat

pembelajaran komputer. Media dan alat peraga juga sudah cukup baik. Media

yang dimilki yaitu: kit IPA, kit Matematika, keping CD pembelajaran interaktif

IPA, keping CD pembelajaran IPS, keping CD Pembelajaran Bahasa Inggris,

keping CD pembelajaran Matematika, torso manusia (pencernaan dan rangka),

dan beberapa gambar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

43

Page 58: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Namun, penggunaan media dalam pembelajaran belum optimal. Penggunaan

keping CD pembelajaran dan kit pembelajaran, belum dioptimalkan karena

keterbatasan guru untuk menggunakannya. Meskipun demikian, semua guru juga

sudah berusaha menggunakan media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Deskripsi Pra-Siklus

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan wawancara dan

observasi. Wawancara dilaksanakan dengan guru kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen. Observasi juga

dilaksanakan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran.

Wawancara dan observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan

nyata yang ada di lapangan dan permasalahan yang dihadapi (hasil wawancara

dan observasi pra-siklus pada lampiran 1, 2, dan 3). Dari hasil pengamatan yang

dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas, ternyata

guru kurang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru (teacher centered) yaitu

dengan ceramah kemudian mencatat, yang mana kegiatan tersebut kurang

mengaktifkan atau melibatkan siswa, sehingga siswa hanya menjadi pendengar

(pasif). Guru juga jarang menggunakan media pembelajaran.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Karangtengah 3,

ternyata siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 masih membutuhkan perbaikan

pada mata pelajaran IPA. Hal itu dibuktikan dengan adanya les tambahan IPA

pada setiap Jumat sepulang sekolah, mulai jam 10.45-11.30. Oleh karena itu,

peneliti melakukan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA dan

mengambil materi struktur bumi. Peneliti mengambil materi Struktur Bumi,

karena pada materi sebelumnya, yaitu “Perubahan penampakan bumi dan benda

langit”, nilai pemahaman konsep siswa masih rendah. Dari 29 siswa pada saat

duduk di kelas IV Semester II, masih ada 16 siswa mendapatkan nilai di bawah

KKM (<65) atau prosentase ketuntasan hanya mencapai 44% dengan nilai rata-

rata kelas 58,17 (daftar nilai ulangan siswa hasil dokumentasi pada lampiran 6).

Page 59: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Selain dari data nilai siswa sewaktu kelas IV yang didapat melalui dokumentasi,

peneliti juga melakukan tes kemampuan awal pada siswa kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 materi struktur bumi. Dari 29 siswa, ada 19 siswa mendapatkan

nilai di bawah KKM (<65) atau prosentase ketuntasan klasikal hanya mencapai

34% dengan nilai rata-rata kelas 57,07 (daftar nilai tes kemampuan awal pada

lampiran 9). Padahal KKM untuk mata pelejaran IPA adalah 65. Oleh karena itu

perlu diadakan tindakan lanjutan pada materi struktur bumi.

Dari nilai tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran

yaitu dengan menggunakan multimedia interaktif. Penggunaan multimedia

interaktif dalam pembelajaran, diharapkan dapat memperbaiki aktivitas siswa

dalam pembelajaran dan meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada

siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Deskripsi Siklus I

Tindakan pada siklus I dilaksanakan selama 1 minggu sebanyak 2 kali

pertemuan. Adapun tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) IPA materi struktur

bumi (RPP pertemuan 1 pada lampiran 11, RPP pertemuan 2 pada

lampiran 16).

2) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran (lembar observasi pada lampiran 12, 13, 17, dan 18).

3) Mempersiapkan perlengkapan multimedia yang akan digunakan, yaitu:

Laptop, LCD, CD Pembelajaran interaktif IPA Kelas V SD/ MI, dan rol.

(foto perlengkapan multimedia pada lampiran 38).

b. Tahap Pelaksanaan / Tindakan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti bertindak sebagai guru yang

mengajar/ melaksanakan tindakan sekaligus menjadi pengamat. Pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun dan jadwal pelajaran

IPA di SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen, yaitu

Page 60: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

satu siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam satu minggu. Masing-masing

pertemuan 2 jam pelajaran (2X35 menit). Berikut pelaksanaan pembelajaran

pada siklus I:

1) Pertemuan 1 Siklus I

Pertemuan 1 siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Januari 2011.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada tahap

perencanaan (RPP pada lampiran 11). Pelaksanaan tindakan pada pertemuan

1 siklus I, yaitu dengan menggunakan multimedia interaktif secara klasikal

yang dipancarkan melalui LCD dan dipantulkan melalui papan tulis. Dalam

pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru.

Pada kegiatan awal pembelajaran, peneliti yang bertindak sebagai

guru melakukan persiapan pembelajaran, yaitu:

a) Mempersiapkan mental dan psikis siswa untuk mengikuti pembelajaran.

b) Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Memperkenalkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

d) Tanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

Misalnya: apa saja ciri-ciri bumi? ada berapa jumlah lapisan bumi?

Adapun indikator yang akan dicapai pada pertemuan 1 siklus I yaitu:

a) Kognitif

(1) Produk

7.1.1 Menyebutkan lapisan-lapisan bumi.

7.1.2 Membedakan lapisan mantel bumi dan kerak

7.1.3 Membedakan lapisan inti bumi.

7.1.4 Mengurutkan lapisan atmosfer.

7.1.5 Menyebutkan manfaat lapisan atmosfer bagi bumi.

(2) Proses

7.1.6 Mengumpulkan data tentang perbedaan ciri-ciri lapisan bumi.

7.1.7 Mengumpulkan data tentang lapisan-lapisan atmosfer dan

manfaatnya bagi bumi.

b) Afektif

Page 61: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

(1) Perilaku berkarakter: kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan

tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

(2) Keterampilan sosial: bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan

dan memperhatikan materi yang disampaikan.

c) Psikomotor

Terampil menggunakan multimedia interaktif untuk mengumpulkan data

tentang lapisan bumi dan lapisan atmosfer.

Untuk mencapai indikator yang telah dirumuskan dalam tujuan

pembelajaran, maka peneliti melaksanakan pembelajaran yang sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat. Pada kegiatan inti pembelajaran,

peneliti sebagai guru menayangkan tampilan multimedia interaktif untuk

menyampaikan materi tentang struktur bumi kemudian dilanjutkan tanya

jawab tentang materi yang telah disampaikan. Dalam menggunakan

multimedia interaktif, beberapa siswa dilibatkan untuk mengoperasikan

multimedia interaktif dengan bantuan peneliti.

Setelah ditayangkan satu kali, maka peneliti mengulang pemutaran

tampilan multimedia interaktif, sambil menunjuk dan menjelaskan materi

yang disampaikan melalui multimedia tersebut diselingi tanya jawab. Dari

tampilan multimedia interaktif, maka siswa dapat mengumpulkan data

tentang lapisan bumi, ciri-ciri lapisan bumi, lapisan atmosfer, dan manfaaat

lapisan atmosfer bagi bumi. Setelah 3 kali melihat tampilan multimedia

interaktif, maka peneliti memantau pemahaman konsep siswa selama proses

yaitu dengan mengadakan tanya jawab, misalnya: Coba urutkan lapisan

bumi dari lapisan yang paling dalam!, sebutkan lapisan-lapisan atmosfer!,

apa saja manfaat lapisan atmosfer bagi bumi?, dst. Dalam tanya jawab,

siswa tidak hanya menjawab secara lisan, melainkan juga menuliskan

jawaban di papan tulis sehingga dapat dibenarkan siswa yang lain.

Peneliti juga mengulas kembali materi yang telah disampaikan dan

memberikan penguatan kepada siswa baik yang aktif maupun yang kurang

aktif. Siswa bersama guru juga mengambil kesimpulan tentang materi yang

telah disampaikan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut. Setelah

Page 62: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pengambilan kesimpulan, maka diadakan evaluasi pemahaman konsep

untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan sejauh

mana siswa memahami materi yang disampaikan. Setelah hasil evaluasi

dikumpulkan, maka peneliti menyampaikan materi pertemuan selanjutnya.

2) Pertemuan 2 Siklus I

Pertemuan 2 siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Januari

2011. Pelaksanaan pertemuan 2 siklus I sesuai dengan RPP yang telah

disusun pada tahap perencanaan (RPP pada lampiran 16). Pelaksanaan

pembelajaran pada pertemuan 2, masih sama dengan pertemuan 1 siklus I

yaitu menggunakan multimedia interaktif secara klasikal yang dipancarkan

melalui LCD dan dipantulkan melalui papan tulis. Namun Kompetensi

Dasar dan indikator yang akan dicapai berbeda dari pertemuan 1 siklus I.

Pada kegiatan awal pembelajaran, peneliti yang bertindak sebagai

guru melakukan persiapan pembelajaran, yaitu:

a) Mempersiapkan mental dan psikis siswa untuk mengikuti pembelajaran.

b) Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Tanya jawab berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Misalnya:

Sebutkan 2 contoh jenis tanah!, Ada berapa jumlah lapisan tanah?

Adapun indikator yang akan dicapai pada pertemuan 2 siklus I yaitu:

a) Kognitif

(1)Produk

7.2.1 Menyebutkan lapisan-lapisan tanah.

7.2.2 Membedakan ciri-ciri lapisan tanah.

7.2.3 Menyebutkan jenis-jenis batuan.

7.2.4 Mengelompokkan batuan.

(2) Proses

7.2.5 Mengumpulkan data tentang perbedaan ciri-ciri lapisan tanah.

7.2.6 Mengumpulkan data tentang jenis-jenis batuan.

b) Afektif

Page 63: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(1)Perilaku berkarakter: kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan

tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

(2)Keterampilan sosial: bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan,

dan memperhatikan materi yang disampaikan.

c) Psikomotor

Terampil menggunakan multimedia interaktif untuk mengumpulkan data

tentang lapisan tanah dan jenis batuan berdasarkan pembentukannya.

Untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan, maka peneliti

yang bertindak sebagai guru menayangkan tampilan multimedia interaktif

untuk menyampaikan materi tentang lapisan-lapisan tanah, ciri-ciri lapisan

tanah, dan jenis-jenis batuan berdasarkan pembentukannya. Saat

menampilkan tayangan multimedia, siswa terlibat untuk mengoperasikan

multimedia interaktif dan aktif dalam pembelajaran. Setelah melihat

tampilan multimedia interaktif, maka diadakan tanya jawab tentang materi

yang telah disampaikan oleh multimedia tersebut. Jika dirasa siswa masih

kurang jelas untuk memahami materi yang disampaikan, maka peneliti

menayangkan kembali tampilan multimedia interaktif sambil menunjuk

siswa untuk menjelaskan/ menyampaikan materi tampilan multimedia

dengan membacakan teks yang ditampilkan oleh multimedia interaktif

kemudian siswa yang lain memperhatikan dan mencatatnya.

Penayangan tampilan multimedia interaktif sebanyak 3 kali

kemudian dilanjutkan tanya jawab seputar materi yang disampaikan,

misalnya: Ada berapa lapisan tanah? sebutkan!, Apa saja ciri-ciri tanah

lapisan atas?, dsb. Siswa dilibatkan untuk menjawab pertanyaan baik secara

lisan maupun tertulis. Siswa yang masih menjawab salah, maka dibenarkan

oleh peneliti dan siswa yang lain. Peneliti sebagai guru juga mengulas

materi yang telah disampaikan diselingi tanya jawab dengan siswa. Siswa

juga dilibatkan dalam pengambilan kesimpulan.

Sebagai kegiatan akhir, maka peneliti melakukan evaluasi

pemahaman konsep siswa untuk mengetahui sejauah mana tujuan

pembelajaran tercapai dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah

Page 64: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

disampaikan. Setelah selesai melakukan evaluasi, maka peneliti

menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi yang bertindak sebagai observer/ pengamat

adalah guru kelas dan peneliti. Observer mengamati aktivitas siswa dan kinerja

guru selama pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Aktivitas yang

diamati berdasarkan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

Hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran, kemudian

dibandingkan dan disesuaikan dengan perolehan nilai pemahaman konsep

siswa. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga menggunakan foto

dan rekaman kamera foto untuk melihat kembali pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Berikut uraian hasil observasi pada Siklus I:

1) Pertemuan 1 Siklus I

a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa (hasil observasi pada lampiran 12)

Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif yang sudah baik meliputi: (a) perhatian siswa terhadap

penjelasan guru dan tampilan multimedia interaktif; (b) keantusiasan

mengikuti pelajaran; (c) konsentrasi dalam pembelajaran; (d) keberanian

untuk bertanya jika kurang jelas; (e) ketertarikan terhadap media yang

digunakan guru.

Aktivitas siswa yang masih cukup baik dan perlu diperbaiki

meliputi; (a) keaktifan siswa dalam pembelajaran; (b) kemampuan siswa

untuk mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan guru dengan

benar; (c) interaksi yang positif antar siswa; (d) kemampuan siswa untuk

mengumpulkan data melalui tampilan multimedia intaeraktif; (e)

tanggung jawab siswa terhadap tugas dan evaluasi dari guru.

Aktivitas siswa yang masih kurang dan harus diperbaiki meliputi:

(a) keterlibatan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; (b)

keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif; dan (c)

kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi.

Page 65: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Dari hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran,

penggunaan multimedia interaktif dapat menarik perhatian, keantusiasan

dan konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Semua siswa

memperhatikan dan mendengarkan penjelasan peneliti tampilan

multimedia interaktif. Dari tampilan multimedia interaktif, mereka dapat

mengumpulkan data tentang materi yang disampaikan. Namun, siswa

kurang tanggap terhadap pertanyaan dari peneliti. Siswa yang antusias

dan dapat menjawab pertanyaan dari guru hanya siswa itu-itu saja.

Siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran dan terlibat untuk

mengoperasikan multimedia interaktif, juga masih sangat sedikit. Hanya

7 siswa yang mau terlibat untuk mengoperasikan multimedia interaktif di

depan kelas, sedangkan siswa yang lain masih ragu-ragu.

Keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif

masih sangat kurang, untuk mengklik saja siswa masih ragu dan kurang

tepat sehingga peneliti harus membimbing siswa satu per satu untuk

mengoperasikan multimedia interaktif.

Interaksi yang terjalin antara peneliti dengan siswa sudah baik.

Siswa juga mematuhi perintah yang diberikan oleh peneliti, misalnya:

peneliti menyuruh siswa untuk menuliskan jawaban di depan kelas, dsb.

Interaksi antara media dengan siswa juga sudah baik, hal itu ditunjukkan

dengan adanya kemauan siswa untuk mendengarkan dan memperhatikan

tampilan multimedia interaktif yang menyampaikan materi. Selain itu,

antara siswa yang satu dengan siswa yang lain juga terdapat interaksi

yang positif meskipun masih kurang, misalnya: pada saat guru memberi

waktu tenggang untuk menjawab pertanyaan, maka siswa satu bangku

saling berdiskusi tentang jawaban tersebut dan jika ada siswa yang

menjawab pertanyaan kurang tepat, maka siswa yang lain membenarkan

jawaban tersebut, meskipun terkadang mereka masih saling mengejek

dan menyalahkan.

Tanggung jawab siswa untuk mengerjakan evaluasi pemahaman

konsep masih kurang. terkadang siswa masih mengeluh dalam

Page 66: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

mengerjakannya. Kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi

pemahaman konsep juga sangat kurang. Masih ada 5 siswa yang

berusaha menyontek dari buku atau kertas dan 7 siswa yang melirik

jawaban teman. Oleh karena itu, kejujuran siswa dalam mengerjakan

evaluasi pemahaman konsep harus diawasi.

b) Observasi Kinerja Guru (hasil observasi pada lampiran 13)

Kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif sudah baik. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti yang

bertindak sebagai guru selalu melakukan persiapan baik dalam

mempersiapan RPP, ruang kelas, materi, media, dan kesiapan siswa

dalam mengikuti pelajaran. Media yang digunakan menarik perhatian dan

rasa ingin tahu siswa sehingga, antusias mengikuti pembelajaran.

Peneliti mampu mengoperasikan multimedia interaktif dengan

lancar. Peneliti juga melibatkan siswa dan memberikan bimbingan

kepada siswa untuk mengoperasikan multimedia interaktif. Namun,

dalam melibatkan siswa yang terlibat dalam mengoperasikan multimedia

interaktif masih sangat kurang, hanya 7 siswa yang terlibat. Selain itu,

peneliti terkadang juga mengoperasikan multimedia interaktif sendiri.

Peneliti masih kurang melibatkan siswa dalam tanya jawab baik

secara lisan maupun tertulis untuk memantau kemajuan dan pemahaman

siswa selama proses. Peneliti juga kurang melibatkan siswa dalam

pengambilan kesimpulan karena hanya 2 siswa yang terlibat. Peneliti

sudah bersikap terbuka, perhatian, dan memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya jika kurang jelas. Peneliti juga memberikan

motivasi baik kepada siswa yang aktif maupun tidak aktif, tetapi

pemberian penguatan masih kurang. Pada akhir pembelajaran, selalu

diadakan evaluasi pemahaman konsep untuk mengetahui sejauh mana

tujuan pembelajaran yang sudah tercapai. Penyusunan evaluasi

pemahaman konsep, sudah disesuaikan dengan materi yang diajarkan dan

indikator yang telah ditetapkan. Adapun kinerja guru/ peneliti yang perlu

diperbaiki yaitu: (a) melibatkan siswa dalam penggunaan media

Page 67: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pembelajaran; (b) memantau kemajuan belajar/ pemahaman konsep siswa

selama proses; (c) melibatkan siswa dalam mengambil kesimpulan.

2) Pertemuan 2 Siklus 1

a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa (hasil observasi pada lampiran 17)

Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif pertemuan 2 siklus I lebih baik dan meningkat dari pertemuan 1

siklus I. Siswa yang terlibat aktif dalam penggunaan multimedia

interaktif sudah lebih meningkat dari pertemuan 1, yaitu dari 7 siswa

yang aktif meningkat menjadi 19 siswa. Keterampilan siswa dalam

mengklik dan mengoperasikan multimedia interaktif sudah lebih baik

dari pertemuan sebelumnya.

Pada saat peneliti menayangkan tampilan multimedia interaktif,

perhatian dan kemampuan siswa untuk mendengarkan penyampaian

materi masih baik. Namun, lama kelamaan perhatian dan konsentrasi

siswa dari awal sampai akhir pembelajaran mulai menurun. Dari hasil

pengamatan, ada 8 siswa dalam satu kelas yang mulai kurang

memperhatikan bahkan ngobrol dengan teman lain. Selain itu, ada 3

siswa mulai bosan dan keluar kelas dengan alasan ke belakang.

Meskipun dari hasil observasi terlihat konsentrasi dan

perhatiannya dalam mengikuti pembelajaran menurun, tetapi kemampuan

siswa untuk mengumpulkan data dari tampilan multimedia interaktif

sudah lebih baik dari sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari

meningkatnya jumlah siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan

benar, meskipun masih terdengar sahut-sahutan. Dalam pembelajaran

pertemuan 2, peneliti juga melibatkan siswa untuk menjelaskan kembali

materi yang disampaikan oleh multimedia interaktif.

Interaksi yang positif antar siswa mulai terlihat baik, misalnya:

jika ada siswa yang tidak berani maju ke depan kelas pada saat gilirannya

maju, maka peneliti dan siswa yang lain berusaha memberi semangat

agar dia mau maju ke depan.

Page 68: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tanggung jawab siswa untuk mengerjakan evaluasi pemahaman

konsep sudah baik, mereka tidak mengeluh untuk mengerjakannya.

Kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi juga lebih baik dari

pertemuan 1. Pada pertemuan 2, tidak ada siswa yang menyontek dari

buku, tetapi masih ada 5 siswa yang berusaha menyontek jawaban teman.

Oleh karena itu, peneliti harus sigap dengan perbuatan siswa yang kurang

baik tersebut. Aktivitas siswa yang masih perlu diperbaiki yaitu: (a)

konsentrasi siswa dalam pembelajaran; (b) kemampuan mengemukakan

pendapat/ jawaban dengan bahasa yang benar; (c) keterlibatan

menggunakan multimedia interaktif; (d) keterampilan mengoperasikan

multimedia interaktif; (e) kejujuran mengerjakan evaluasi.

b) Hasil Observasi Kinerja Guru (hasil observasi pada lampiran 18)

Kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif lebih meningkat dari pertemuan sebelumnya. Peneliti sudah

lebih matang dalam persiapan dan pelaksanaan tindakan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti sudah lebih banyak

melibatkan/ mengaktifkan siswa. Siswa yang aktif dalam pembelajaran

tidak hanya itu-itu saja, melainkan sudah hampir menyeluruh. Peneliti

juga membimbing siswa untuk mengoperasikan multimedia interaktif

dengan sabar dan melibatkan siswa untuk menjelaskan kembali materi

yang telah disampaikan oleh multimedia interaktif.

Peneliti juga lebih banyak menyampaikan pertanyaan untuk

memantaui pemahaman konsep siswa, misalnya: sebutkan lapisan-lapisan

tanah!, sebutkan ciri-ciri lapisan tanah atas!, dsb. Pertanyaan tersebut

juga diulang-ulang sampai siswa benar dalam menjawab.

Peneliti juga lebih terbuka dan perhatian terhadap siswa. Peneliti

juga sudah lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa. Dalam

pengambilan kesimpulan, peneliti juga sudah lebih banyak melibatkan

siswa. Setiap akhir pembelajaran, peneliti juga melaksanakan evaluasi

pemahman konsep yang sudah disesuaikan dengan tujuan, materi, dan

Page 69: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

indikator yang telah ditetapkan. Kinerja guru (peneliti) perlu ditingkatkan

dalam melibatkan siswa untuk mengambil kesimpulan.

d. Refleksi

Data hasil observasi dari guru kelas dan peneliti dikumpulkan untuk

dianalisis dan direfleksikan bersama-sama. Pembahasan hasil observasi,

dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran untuk diperbaiki,

sedangkan yang sudah baik dipertahankan bahkan ditingkatkan. Berdasarkan

hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif menunjukkan adanya peningkatan aktivitas

siswa maupun kinerja guru dalam pembelajaran. Hasil refleksi selengkapnya

dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pertemuan 1 Siklus I

Selama pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa dan kinerja guru

dalam pembelajaran sudah baik. Aktivitas siswa yang perlu diperbaiki yaitu:

(a) keterlibatan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; (b)

keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif; dan (c)

kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi. Untuk memperbaiki aktivitas-

aktivitas siswa tersebut, maka perlu perbaikan kinerja guru (peneliti) yaitu

dalam: (a) melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; (b)

melibatkan siswa dalam mengambil kesimpulan; (c) memantau kemajuan

belajar/ pemahaman konsep konsep selama proses pembelajaran.

Dalam memperbaiki aktivitas siswa mapun kinerja peneliti yang

bertindak sebagai guru, maka observer dan peneliti mengadakan diskusi.

Hasil diskusi untuk memperbaiki aktivitas siswa tersebut yaitu: (a) siswa

diberi giliran untuk aktif dalam pembelajaran, baik dalam menjawab

pertanyaaan, menggunakan maupun mengoperasikan multimedia interaktif;

(b) siswa menjelaskan materi yang disampaikan oleh multimedia interaktif

kepada teman yang lain; (c) peneliti harus sabar dalam membimbing siswa

mengoperasikan multimedia interaktif; (d) mewaspadai siswa yang

menyontek dengan mengingatkan siswa agar senantiasa berbuat jujur; (e)

menutup pintu untuk mengurangi pencahayaan yang terlalu terang.

Page 70: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Dalam pembelajaran, peneliti sudah menggunakan metode dan

media pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang digunakan

bervariasi, meliputi: tanya jawab, penugasan, pengamatan gembar, diskusi

klasikal, dan ceramah bervariasi. Penggunaan multimedia interaktif dapat

menarik perhatian siswa sehingga mereka antusias, konsentrasi, dan

memperhatikan materi yang disampaikan. Dari tampilan multimedia

interaktif, siswa dapat mengumpulkan data tentang materi yang

disampaikan, sehingga mereka mampu untuk menjawab pertanyaan dari

peneliti baik selama proses maupun mengerjakan evaluasi. Hasil analisis

pemahaman konsep lapisan bumi dan lapisan atmosfer, pada soal evaluasi

dapat dijelaskan pada tabel 4.1 (data selengkapnya pada lampiran 14)

Tabel 4.1 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I

Indikator Soal Pilihan Ganda Soal Uraian

7.1.1 Menyebutkan

lapisan-lapisan

bumi.

27 siswa menjawab

benar.

24 siswa menyebutkan benar dan

lengkap, 5 siswa hanya

menyebutkan 2 lapisan.

7.1.2 Membedakan

lapisan kerak bumi

dan mantel bumi

12 siswa menjawab

benar

3 siswa membedakan lengkap

dan benar, 1 siswa membedakan 2

tetapi kurang lengkap, 18 siswa

hanya membedakan 1 ciri saja,

dan 7 siswa menjawab tidak

sesuai.

7.1.3 Membedakan ciri-

lapisan inti bumi.

12 siswa dapat

menjawab benar.

4 siswa menjawab lengkap dan

benar, 4 siswa hanya

menyebutkan 2 ciri pada inti bumi

dalam, 12 siswa hanya

menyebutkan 1 ciri saja, dan 9

siswa menjawab tidak sesuai.

7.1.4 Mengurutkan

lapisan-lapisan

atmosfer.

19 siswa menjawab

benar

10 siswa dapat menyebutkan

dengan urut dan lengkap, 14 siswa

kurang lengkap, dan 5 siswa

menyebutkan lapisan bumi.

7.1.5 Menyebutkan

manfaat lapisan

atmosfer bagi bumi.

26 siswa dapat

menjawab benar.

10 siswa dapat menyebutkan 2

manfaat, 16 siswa menyebutkan 1

Page 71: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

manfaat, dan 3 siswa tidak sesuai.

Dari tabel 4.1, maka dapat dijelaskan lagi sebagai berikut:

7.1.1 Menyebutkan lapisan-lapisan bumi

Untuk soal pilihan ganda dengan menjodohkan, 27 siswa

dapat menjawab benar. Untuk menjawab soal uraian, hanya 5 siswa

yang menyebutkan kurang lengkap, hanya menyebutkan 2 atau 3

lapisan saja. Mereka tidak menyebutkan lapisan atmosfer dan kerak

bumi. Tiga dari 5 siswa yang menjawab tidak sesuai, yaitu hasyim,

kriswanto, dan wahyu kurang lancar membaca dan menulis.

7.1.2 Membedakan lapisan kerak bumi dan mantel bumi

Dalam soal pilihan ganda, 12 siswa menjawab benar. Untuk

soal uraian, hanya 3 siswa yang bisa menjawab benar dan lengkap,

sedangkan siswa yang lain hanya bisa menyebutkan 1 ciri, karena

tampilan multimedia interaktif hanya menjelaskan 1 ciri, 7 siswa yang

menjawab kurang sesuai karena mereka agak lemah dalam berfikir.

7.1.3 Membedakan ciri-lapisan inti bumi.

Soal pilihan ganda dapat dijawab benar oleh 26 siswa.

Sedangkan soal uraian, hanya Ada 12 siswa yang dapat menjawab

pertanyaan dari soal pilihan ganda. Untuk soal uraian, hanya dapat

dijawab benar dan lengkap oleh 4 siswa, sedangkan 4 siswa yang lain

hanya menyebutkan 2 ciri pada inti bumi dalam dan 1 ciri pada lapisan

inti bumi luar, 12 siswa hanya menyebutkan 1 ciri saja, dan 9 siswa

menjawab tidak sesuai. Sedikitnya siswa yang mampu menjawab soal

membedakan disebabkan siswa belum pernah mendapatkan

pertanyaan itu sebelumnya, mereka kurang mengerti maksud soal.

Selain itu, tampilan multimedia interaktif dan peneliti hanya

menyebutkan ciri-cirinya dan tidak menyebutkan perbedaan keduanya,

7.1.4 Mengurutkan lapisan-lapisan atmosfer.

Sembilan belas siswa dapat menjawab pertanyaan pada soal

pilihan ganda dengan benar. Sepuluh siswa dapat menyebutkan

Page 72: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dengan urut dan lengkap, 14 siswa kurang lengkap, dan 5 siswa

menyebutkan lapisan bumi, sebagian dari mereka tidak menuliskan

lapisan troposfer dan stratosfer. Kemungkinan mereka lupa karena

namanya sulit. Sedangkan 5 siswa yang menjawab kurang sesuai

adalah siswa yang sama, mereka menyebutkan lapisan bumi.

7.1.5 Menyebutkan manfaat lapisan atmosfer bagi bumi.

Dalam soal pilihan ganda, ada 26 siswa yang menjawab

benar. Dalam soal uraian, hanya ada 10 siswa yang bisa menyebutkan

2 manfaat dengan benar dan lengkap. Enam belas siswa hanya

menyebutkan 1 manfaat saja. Hal itu disebabkan karena tampilan

multimedia interaktif hanya menjelaskan 1 manfaat saja.

Dari hasil analisis pemahaman konsep lapisan bumi dan atmosfer

tersebut, maka indikator yang perlu ditingkatkan: (a) menmbedakan lapisan

kerak bumi dan mantel bumi; (b) membedakan ciri-ciri lapisan inti bumi.

Ketercapaian dua indikator tersebut masih kurang dibandingkan indikator

yang lain, hal itu dapat dilihat dari jumlah siswa yang dapat menjawab

pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, kedua indikator itu dapat dituliskan

lagi pada siklus II dengan soal yang berbeda. Meskipun masih ada indikator

yang belum tercapai secara maksimal, tetapi indikator kinerja untuk

pertemuan 1 siklus I sudah tercapai. Berdasarkan penilaian evaluasi

pemahaman konsep lapisan-lapisan bumi dan lapisan atmosfer, diperoleh

nilai rata-rata kelas 68,62 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai

72% atau 21 siswa mendapatkan nilai di atas KKM/ ≥65. (daftar nilai

selengkapnya pada lampiran 15). Nilai pemahaman konsep pertemuan 1

siklus I dapat disajikan dalam daftar frekuensi tabel 4.2

Tabel 4.2 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus 1

Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase

1. 33 – 40 36,5 3 10%

2. 41 – 48 44,5 2 7%

3. 49 – 56 52,5 2 7%

Page 73: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4. 57 – 64 60,5 1 4%

5. 65 – 72 68,5 7 24%

6. 73 – 80 76,5 7 24%

7. 81 – 88 84,5 5 17%

8. 89 – 96 92,5 2 7%

Jumlah 29 100%

Dari daftar frekuensi tabel 4.2, dapat disajikan dalam gambar 4.1

Gambar 4.1 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus I

Dari grafik gambar 4.1 siswa yang mendapatkan nilai di bawah

KKM (<65) berjumlah 8 siswa, terletak pada interval 33 – 4 ada 3 siswa, 41

– 48 ada 2 siswa, interval 49 – 56 ada 2 siswa, dan interval 57 – 64 ada 1

siswa, sedangkan siswa yang lain sudah mendapatkan nilai di atas KKM.

Nilai terendah pada pertemuan 1 siklus I adalah 37 dan nilai tertinggi 93.

Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan 1 siklus I yaitu: Hasyim, wahyu,

Kriswanto, Galuh, Taufik, Feri, Novi, dan Khoir.

2) Pertemuan 2 Siklus I

Berdasarkan hasil observasi pertemuan 2 siklus I, aktivitas siswa

dan kinerja guru dalam pembelajaran sudah baik. Hasil refleksi pertemuan 1

siklus I yaitu dengan menggilir siswa aktif dalam pembelajaran ternyata

berhasil. Peningkatan aktivitas siswa yang terlihat yaitu: (a) Siswa yang

terlibat aktif dan berani mengoperasikan multimedia interaktif mulai

0

2

4

6

8

Interval 33 – 40 41 – 48 49 – 56 57 – 64 65 – 72 73 – 80 81 – 88 89 – 96

Frekuensi

Interval

Page 74: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

meningkat. Dari pertemuan pertama, hanya 7 siswa yang aktif maka

pertemuan kedua ini ada 19 siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran.

(b) kejujuran siswa dalam mengerjakan evaluasi juga meningkat, sudah

tidah ada siswa yang menyontek dari buku, meskipun masih ada yang

melirik jawaban teman; (c) Kemampuan siswa untuk mengumpulkan data

melalui tampilan multimedia interaktif juga meningkat. Hal itu ditunjukkan

dengan meningkatnya jumlah siswa yang sudah berani menjawab

pertanyaan guru dengan benar.

Meskipun ada peningkatan aktivitas siswa, tetapi ada juga

penurunan aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang menurun dan

perlu diperbaiki yaitu: (a) konsentrasi siswa dalam pembelajaran; (b)

kemampuan mengemukakan pendapat/ jawaban dengan bahasa yang

benar; (c) keterlibatan menggunakan multimedia interaktif; (d)

keterampilan mengoperasikan multimedia interaktif; (e) kejujuran

mengerjakan evaluasi.

Pada awal pembelajaran pertemuan 2 siklus I, siswa masih

konsentrasi, memperhatikan, dan mendengarkan dengan seksama

penjelasan materi yang disampaikan. Namun, konsentrasi siswa dari awal

sampai akhir pembelajaran mulai menurun. Pada saat peneliti

menayangkan tampilan multimedia interaktif yang kedua, ada 7 siswa

yang ngobrol dengan teman yang lain dan 3 siswa mulai bosan dan ingin

keluar kelas dengan alasan ke belakang. Setelah dianalisis, penyebab

turunnnya konsentrasi siswa dan munculnya kebosanan siswa, yaitu: (a)

siswa sudah lelah karena jam pelajaran terakhir; (b) terganggu suasana di

luar kelas yang sudah pulang; (c) siswa sudah mulai bosan kemungkinan

karena kurang aktivitas secara individual.

Untuk mengatasi penurunan aktivitas siswa, maka observer dan

peneliti berdiskusi merencanakan perbaikan. Hasil diskusi

menyimpulkan: (a) untuk mengoptimalkan penggunaan multimedia

interaktif secara kelompok; (b) pemberian lembar kerja kelompok untuk,

hal itu dimaksudkan untuk melatih tanggung jawab siswa, memperbaiki

Page 75: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

aktivitas siswa, dan meningkatkan pemahaman konsep; (c) untuk

meningkatkan kejujuran siswa maka untuk pertemuan selanjutnya tas

diletakkan di depan kelas.

Dari hasil evaluasi, peneliti melakukan analisis pemahaman

konsep dan ketercapaian indikator. Berikut hasil analisis pemahaman

konsep siswa tentang lapisan tanah dan pembentukan batuan sesuai

indikator produk, pada tabel 4.3: (data selengkapnya pada lampiran 19)

Tabel 4.3 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1

Indikator Produk Soal Pilihan Ganda Soal Uraian

7.2.1 Menyebutkan

lapisan-lapisan

tanah

25 siswa menjawab benar 25 siswa menjawab benar dan

lengkap dan 4 siswa hanya

menyebutkan 2 lapisan tanah.

7.2.2 Membedakan ciri-

ciri lapisan tanah

Pebedaan tanah lapisan

atas dan lapisan bawah

23 siswa menjawab benar

Perbedaan lapisan bahan

induk tanah dan tanah

lapisan atas

19 siswa menjawab benar

tentang ciri lapisan bahan

induk tanah!

10 siswa menjawab benar, 15

siswa kurang lengkap, dan 4

siswa menjawab tidak sesuai.

2 siswa menyebutkan 2 ciri

benar dan lengkap, 7 siswa

kurang lengkap, 17 siswa

menyebutkan 1 ciri, dan 3

siswa menjawab tidak sesuai.

7.2.3Menyebutkan

jenis-jenis batuan

24 siswa menjawab benar 25 siswa menjawab benar dan

4 siswa kurang lengkap.

7.2.4 Mengelompokkan

batuan beku

18 siswa menjawab benar 12 siswa menjawab benar,

siswa yang lain kurang tepat.

Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan lagi sebagai berikut:

7.2.1 Menyebutkan lapisan-lapisan tanah

Pada soal pilihan ganda, ada 25 siswa menjawab benar. Pada

soal uraian, 25 siswa juga dapat menyebutkan lapisan tanah dengan

benar dan lengkap, sedangkan 4 siswa hanya menyebutkan 2 lapisan,

mereka tidak menyebutkan lapisan bahan induk tanah.

7.2.2 Membedakan ciri-ciri lapisan tanah

Page 76: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Untuk membedakan tanah lapisan atas dan tanah lapisan

bawah, 23 siswa menjawab benar pada soal pilihan ganda. Pada soal

uraian, 10 siswa membedakan dengan benar dan lengkap, siswa yang

lain menjawab kurang lengkap, dan 4 siswa menjawab asal-asalan.

Untuk membedakan lapisan bahan induk tanah dengan tanah

lapisan atas, pada soal pilihan ganda ada 10 siswa menjawab benar.

Pada soal uraian, hanya 2 siswa menjawab benar dan lengkap,

sedangkan siswa yang lain kurang lengkap bahkan ada yang kurang

sesuai dengan pertanyaan.

7.2.3 Menyebutkan jenis-jenis batuan

Pada soal pilihan ganda, 24 siswa yang menjawab benar.

Pada soal uraian, ada 25 siswa yang dapat menyebutkan 3 jenis batuan

berdasarkan proses pembentukannya. Sedangkan 4 siswa yang lain

hnaya menyebutkan batuan beku dan endapan, mereka tidak

menyebutkan batuan metamorf, karena namanya sulit.

7.2.4 Mengelompokkan batuan beku

Pada soal pilihan ganda ada 18 siswa yang menjawab benar.

Pada soal uraian, 12 siswa dapat mengelompokkan batu ke dalam

batuan beku, sedangkan siswa yang lain masih terdapat kekeliruan dan

kurang tepat. Bahkan ada 7 siswa yang menjawab tidak sesuai, yaitu:

Hasyim, Wahyu, Arum, Hery, Feri, Agung dan Vivi.

Berdasarkan hasil analisis pemahaman konsep tentang lapisan

tanah dan pembentukan batuan, indikator yang perlu ditingkatkan yaitu: (a)

membedakan ciri-ciri lapisan tanah; (b) mengelompokkan batuan beku.

Pada siklus perbaikan, kedua indikator itu dapat dimunculkan dengan

tingkat kesulitan soal yang berbeda. Meskipun masih ada beberapa indikator

yang belum tercapai secara optimal, tetapi hasil penilaian pemahaman

konsep struktur bumi sudah mencapai indikator kinerja yang ditentukan.

Dari hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 2 siklus I

tentang lapisan-lapisan tanah dan jenis-jenis batuan, diperoleh nilai rata-rata

kelas 75,03 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 72% atau 21

Page 77: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dari 29 siswa mendapatkan nilai ≥65. (Daftar nilai selengkapnya pada

lampiran 20). Nilai pemahaman konsep pertemuan 2 siklus I disajikan

dalam daftar frekuensi tabel 4.4

Tabel 4.4 Daftar Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus I

No Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase

1. 45 – 51 48 3 10%

2. 52 – 58 55 2 7%

3. 59 – 65 62 3 10%

4. 66 – 72 69 1 4%

5. 73 – 79 76 5 17%

6. 80 – 86 83 8 28%

7. 87 – 93 90 7 24%

Jumlah 29 100%

Data tabel 4.4 dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus 1

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai

di bawah KKM(<65) berada pada interval 45 – 51 ada 3 siswa, 52 – 58 ada

2 siswa, dan interval 59 – 65 ada 3 siswa. Sedangkan siswa yang lain sudah

0

2

4

6

8

10

45 – 51 52 – 58 59 – 65 66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93

Frekuensi

Interval45–51 51–58 73–79 59–65 66–72 80–86 87 –93

Page 78: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mendapatkan nilai di atas KKM ≥65. Pada interval 59 – 65, siswa

mendapkan nilai 60, 63, 63, dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 65.

Nilai terendah pada pertemuan 2 siklus 1 adalah 47 dan nilai tertinggi 93.

Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan ini yaitu: Hasyim, Wahyu,

Kriswanto, Galuh, Arum, Antika, Agung, dan Hery.

Dari nilai pemahaman konsep struktur bumi pada pertemuan 1 dan 2

siklus I maka indikator kinerja siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal

sebesar 70% sudah tercapai. Nilai rata-rata petemuan 1 ke pertemuan 2

mengalami peningkatan, yaitu pada pertemuan 1 nilai rata-rata kelas hanya

68,62 maka pada pertemuan 2 meningkat menjadi 75,03 (daftar perbandingan

nilai pemahaman konsep siswa pertemuan 1 dan 2 siklus I pada lampiran 21).

Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pertemuan 1 dan 2 sama yaitu 21

siswa mendapatkan niali di atas KKM (≥65) atau persentase ketuntasan

klasikal mencapai 72%. Berikut daftar frekuensi perbandingan nilai pertemuan

1 dan 2 siklus I, pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi

Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1

No Interval Frekuensi Pertemuan 1

Siklus I

Frekuensi Pertemuan 2

Siklus I

1 32 – 38 1 -

2 39 – 45 3 -

3 46 – 52 2 3

4 53 – 59 1 2

5 60 – 66 1 3

6 67 – 73 10 2

7 74 – 80 4 6

8 81 – 87 5 10

9 88 – 94 2 3

Jumlah 29 29

Dari tabel 4.5 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.3

0

2

4

6

8

10

32-38 39-45 46-52 53-59 60-66 67-73 74-80 81-87 88-94

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Frekuensi

Page 79: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Struktur Bumi

Pertemuan 1 dan 2 Siklus 1

Dari gambar 4.3 maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai

pemahaman konsep struktur bumi dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Nilai

tertinggi pada masing-masing pertemuan sama, yaitu 93. Namun, nilai terendah

pertemuan 1 dan 2 berbeda. Pada pertemuan1, nilai terendahnya 37 sedangkan

pertemuan 2 nilai terendah 47. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah

KKM (<65) pada pertemuan 1 dan 2 sama, yaitu ada 8 siswa dengan persentase

ketuntasan klasikal mencapai 72%. Pada pertemuan 2 nilai siswa terlihat

menurun pada interval 32 – 38, 39 – 45, 67 – 73, dan mengalami peningkatan

pada interval yang lain, sehingga nilai rata-rata kelas pada pertemuan 2 lebih

meningkat. Pada interval 60 – 66, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai >65.

Dari hasil tindakan, ada 8 siswa yang mendapatkan nilai di bawah

KKM (<60), emat dari 8 siswa tersebut yaitu: Hasyim, Wahyu, Kriswanto, dan

Galuh tidak tuntas pada setiap pertemuan siklus I.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, konsentrasi siswa pada

pertemuan 2 lebih lebih menurun dari pertemuan 1 tetapi nilai rata-rata kelas

pertemuan 2 lebih meningkat dari pertemuan 1. Kemungkinan-kemungkinan

yang mempengaruhi peningkatan nilai rata-rata kelas siswa pada pertemuan 2

ini yaitu: (a) kemampuan siswa untuk mengumpulkan data sudah lebih baik

dari pertemuan sebelumnya, (b) soal yang diberikan oleh peneliti pada

pertemuan 2 terlalu mudah dan kurang kompleks, (c) pada pertemuan 2 peneliti

mengulang-ulang pertanyaan tentang pemahaman konsep.

Interval

Page 80: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dari hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 1 dan 2 siklus I,

maka dapat dikatakan bahwa indikator kinerja siklus I (persentase ketuntasan

klasikal mencapai 70%) sudah tercapai. Dari tindakan dan nilai pemahaman

konsep struktur bumi pada siklus I, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

“Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep

struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan

Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Meskipun indikator kinerja siklus 1 sudah tercapai dan terdapat

peningkatan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V, tetapi

masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi yaitu: (a) aktivitas siswa

yang dalam pembelajaran, (b) indikator produk yang belum tercapai secara

optimal, (c) prosentase ketuntasan klasikal. Oleh karena itu, penelitian perlu

dilanjutkan pada siklus II untuk mencapai persentase ketuntasan klasikal

sebesar 80%.

3. Deskripsi Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan analisis pemahaman konsep struktur

bumi siklus I diketahui bahwa indikator yang disusun berdasarkan kata kerja

operasional ranah kognitif tingkat C1 dan C2 sudah tercapai, meskipun masih

ada beberapa siswa yang belum optimal, tetapi secara klasikal indikator kinerja

siklus I sudah tercapai sehingga, peneliti melanjutkan perbaikan pada siklus II.

Pada siklus II peneliti memperbaiki kekurangan-kekurangan

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan menyusun RPP dengan SK, KD,

materi, dan media yang sama, tetapi pencapaian indikator berbeda. Indikator

yang akan dicapai pada siklus II lebih tinggi lagi tingkatannya dari siklus I.

Jika pada siklus I pencapaian indikator ranah kognitif hanya sampai pada

tingkat C1 dan C2, maka untuk siklus II pencapaian indikator yaitu tingkat C1,

C2, dan C3. Indikator yang belum tercapai secara optimal pada siklus I dapat

dimantapkan lagi pada siklus II, dengan bentuk soal yang berbeda. Soal

evaluasi pemahaman konsep siklus II berbeda dengan evaluasi siklus I. Soal

yang sudah dimunculkan pada siklus I tidak dimunculkan lagi pada siklus II.

Page 81: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berikut perencanaan yang dilakukan peneliti:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk pertemuan 1 dan

pertemuan 2 siklus II. (RPP pertemuan 1 pada lampiran 22 dan RPP

pertemuan 2 pada lampiran 27).

2) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran (lembar observasi pada lampiran 23, 24, 28, dan 29)

3) Mempersiapkan perlengkapan multimedia interaktif yang akan digunakan,

yaitu: Laptop yang sudah berisi materi dari CD Pembelajaran interaktif IPA

kelas V SD/ MI dan rol (foto perlengkapan multimedia pada lampiran 38).

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus II, peneliti melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan tahap perencanaan dan perbaikan dari siklus I. Pelaksanaan

pembelajaran siklus II, dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, masing-

masing pertemuan 2 jam pelajaran (2X35 menit). Pelaksanaan pembelajaran

pada siklus 2 mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif secara

berkelompok. Adapun pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1 Siklus II

Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Februari

2011. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun

(RPP pada lampiran 22). Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti

bertindak sebagai guru sekaligus sebagai pengamat.

Pada kegiatan awal pembelajaran, peneliti sebagai guru melakukan

persiapan pembelajaran, yaitu:

a) Mempersiapkan mental dan psikis siswa untuk mengikuti pembelajaran.

b) Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Mengadakan tanya jawab tentang materi sebelumnya yang berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan. Misalnya: ada berapa jumlah lapisan

bumi?, sebutkan lapisan-lapisan bumi!, dsb

Adapun indikator yang akan dicapai pada pertemuan 1 siklus II yaitu:

Indikator :

a) Kognitif

Page 82: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(1)Produk

7.1.1 Mengurutkan lapisan-lapisan bumi.

7.1.2 Menyebutkan ciri-ciri lapisan bumi.

7.1.3 Mengurutkan lapisan-lapisan atmosfer

7.1.4 Memperkirakan dampak jika bumi tidak dilindungi lapisan

atmosfer

(2)Proses

7.1.5 Mengumpulkan data tentang ciri-ciri lapisan bumi.

7.1.6 Mengumpulkan data tentang ketebalan masing-masing lapisan

bumi.

7.1.7 Mengumpulkan data tentang urutan lapisan atmosfer.

b) Afektif

(1)Perilaku berkarakter : kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan

tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

(2)Keterampilan sosial : bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan

dan memperhatikan materi yang disampaikan.

c) Psikomotor

Terampil menggunakan multimedia interaktif untuk mengumpulkan data

tentang ciri-ciri dan urutan lapisan bumi serta urutan lapisan atmosfer..

Pada pertemuan 1 siklus II ini, metode yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu: metode tanya jawab, diskusi (kelompok), ceramah

bervariasi, dan penugasan. Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab

tentang materi sebelumnya. Setelah tanya jawab, peneliti memberi petunjuk

siswa untuk berkelompok dan menjelaskan tugas kelompok. Satu kelompok

terdiri dari 3 – 4 siswa, peneliti meyediakan 4 laptop untuk satu kelas,

sehingga 1 laptop untuk 2 kelompok.

Masing-masing kelompok diberi lembar kerja kelompok untuk

didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok. Pada saat siswa diskusi

kelompok, peneliti memantau jalannya diskusi dan memberi bimbingan.

Pelaksanaan kerja kelompok pada pertemuan 1 siklus II masih belum lancar.

Page 83: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Siswa masih bingung menggunakan multimedia interaktif, sehingga peneliti

harus membimbing satu per satu kelompok. Setelah selesai mengerjakan

lembar kerja kelompok, perwakilan dari masing-masing kelompok

menuliskan jawabannya di papan tulis kemudian dibahas bersama-sama.

Nilai hasil kerja kelompok merupakan nilai pemahaman konsep

secara kelompok kemudian diolah menjadi nilai individu anggota kelompok.

Nilai individu dalam satu kelompok sama. Setelah membahas hasil diskusi

kelompok, peneliti mengadakan tanya jawab, memberikan penguatan, dan

mengambil kesimpulan melibatkan siswa. Setiap akhir pembelajaran,

peneliti melakukan evaluasi pemahaman konsep secara individu sesuai

dengan materi yang disampaikan.

2) Pertemuan 2 Siklus II

Pertemuan 2 siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Februari

2011. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua siklus II sesuai dengan

RPP yang telah disusun tahap perencanaan (RPP pada lampiran 27). Dalam

pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru.

Pada kegiatan awal, peneliti sebagai guru melakukan persiapan

pembelajaran, yaitu:

a) Mempersiapkan mental dan psikis siswa untuk mengikuti pembelajaran.

b) Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Mengadakan tanya jawab tentang materi sebelumnya yang berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan. Misalnya: sebutkan lapisan-lapisan

tanah!, sebutkan jenis-jenis batuan!, dsb

Indikator :

a) Kognitif

(1) Produk

7.2.1 Mengurutkan lapisan-lapisan tanah

7.2.2 Menyebutkan ciri-ciri lapisan tanah

7.2.3 Menggambarkan lapisan-lapisan tanah

7.2.4 Membedakan terbentuknya batuan

7.2.5 Mengelompokkan contoh-contoh batuan.

Page 84: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(2) Proses

7.2.6 Mengumpulkan data tentang urutan lapisan tanah

7.2.7 Mengumpulkan data tentang ciri-ciri masing-masing lapisan

tanah.

7.2.8 Mengumpulkan data tentang jenis-jenis batuan dan contohnya.

b) Afektif

(1) Perilaku berkarakter : kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan

tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

(2) Keterampilan sosial : bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan

dan memperhatikan materi yang disampaikan.

c) Psikomotor

Terampil menggunakan multimedia interaktif untuk mengumpulkan data

tentang ciri-ciri lapisan-lapisan tanah dan penjelasan terbentuknya

batuan.

Pada pertemuan 2 siklus II, pembelajaran dimulai dengan tanya

jawab tentang materi sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran pada

pertemuan 2 masih sama dengan pertemuan 1 siklus II, yaitu siswa

berkelompok dengan fasilitas berupa lembar kerja kelompok untuk masing-

masing kelompok dan 1 laptop untuk dua kelompok.

Pelaksanaan pertemuan 2 ini lebih baik dari pertemuan

sebelumnya. Siswa sudah lebih mandiri, terarah, dan tanggung jawab dalam

mengerjakan lembar kerja kelompok dan mengoperasikan multimedia

interaktif. Peneliti yang bertindak sebagai guru hanya berkeliling dan

memantau kerja kelompok siswa dan hanya membimbing siswa yang masih

membutuhkan bantuan. Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, maka

perwakilan kelompok menuliskan jawaban di depan kelas kemudia siswa

kembali ke tempat duduk masing-masing

Siswa bersama peneliti juga mengulas hasil kerja kelompok

kemudian mengambil kesimpulannya. Setelah diambil kesimpulan, maka

diadakan evaluasi pemahaman konsep tentang materi yang telah

disampaikan. Nilai hasil kerja kelompok juga menjadi nilai individu,

Page 85: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

sehingga nilai siswa dalam satu kelompok itu sama. Nilai hasil evaluasi

pemahaman konsep individu digabungkan dengan nilai hasil kelompok

sehingga menjadi nilai akhir pemahaman konsep individu siswa.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi peneliti dan guru kelas bertindak sebagai

observer/ pengamat yang mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Lembar observasi yang

digunakan pada siklus II sama dengan lembar observasi siklus I dengan aspek

yang diamati juga sama. Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

perbaikan/ peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran.

Berikut uraian hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus II:

1) Pertemuan 1 SiklusII

a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa (hasil observasi pada lampiran 23)

Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan multimedia

interaktif secara kelompok sangat baik. Dalam pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif secara kelompok, aktivitas siswa

lebih baik dan meningkat. Peningkatan yang sangat terlihat yaitu: (a)

kemampuan siswa dalam mengumpulkan data menggunakan multimedia

interaktif; (b) keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia

interaktif; (c) keterlibatan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif:

(d) kejujuran siswa pada saat mengerjakan evaluasi. Secara keseluruhan,

aktivitas siswa sudah baik dan meningkat. Konsentrasi, perhatian, dan

keantusiasan siswa untuk mengikuti pelajaran sudah meningkat.

Kendala pada pertemuan 1 siklus II terlihat pada saat peneliti

membagi kelompok dan member tugas untuk mengerjakan lembar kerja

kelompok menggunakan multimedia interaktif, karena pada pertemuan-

pertemuan sebelumnya siswa belum pernah kerja kelompok.

Kebingungna siswa pada saat dibentuk kelompok dan diberi tugas untuk

berdiskusi mengerjakan lembar kerja kelompok menggunakan

multimedia interaktif sangat terlihat. keantusiasan siswa masih terlihat.

Siswa masih terlihat bingung bagaimana cara mengerjakan lembar kerja

Page 86: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kelompok dengan tampilan multimedia interaktif. Mereka hanya

membiarkan tampilan multimedia tersebut berputar tanpa melihat soal

kemudian mengerjakannya. Siswa baru paham cara menggunakan

multimedia interaktif untuk mengerjakan lembar kerja kelompok, setelah

peneliti mengunjungi satu per satu kelompok kemudian menjelaskan dan

memberi contoh cara menggunakan dan mengerjakan soal pada lembar

kerja kelompok.

Keterampilan siswa untuk mengoperasikan multimedia interaktif

sudah baik dan hanya bertanya sesekali kepada peneliti jika

membutuhkan. Meskipun masih terlihat siswa yang berebut untuk

mengoperasikan laptop sehingga agak mengganggu suasana belajar.

Perhatian dan konsentrasi siswa lebih baik dari pertemuan

sebelumnya. Siswa memang terdengar agak berisik, tetapi mereka berisik

dalam hal positif yaitu berdiskusi mengejakan soal evaluasi. Pada saat

multimedia interaktif menampilkan materi, mereka memperhatikan dan

mendengarkan dengan seksama sambil sesekali menghentikan tampilan

multimedia interaktif untuk mengerjakan lembar kerja kelompok.

Interaksi antara media dengan siswa lebih terlihat. Siswa

menggunakan multimedia interaktif untuk mengerjakan soal pada lembar

kerja kelompok sehingga terlihat interaksi yang positif antara media

dengan siswa. Selain itu, interaksi antar siswa juga lebih terlihat. Teman

satu kelompok melindungu jawabannya dari kelompok lain dan berusaha

membantu teman sekelompoknya dengan membacakan teks dari tampilan

multimedia interaktif untuk ditulis sebagai jawaban.

Tanggung jawab siswa terhadap tugas kelompok dan evaluasi

yang diberikan juga baik. Siswa berusaha secara maksimal mengerjakan

tugas kelompok maupun evaluasi yang diberikan. Kejujuran siswa pada

pertemuan ini juga lebih meningkat. Sudah tidak ada lagi siswa yang

menyontek buku saat mengerjakan evaluasi.

b) Hasil Observasi Kinerja Guru (hasil observasi pada lampiran 24)

Page 87: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Kinerja peneliti yang bertindak sebagai guru dalam

pembelajaran sangat baik. Dalam hal persiapan, penggunaan media, dan

pelakksanaan pembelajaran, peneliti sudah berusaha semaksimal

mungkin untuk memantau pemahaman siswa selama proses dan

mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Pada pertemuan 1 siklus II, peneliti lebih bersikap sebagai

fasilitator yang berusaha memfasilitasi siswa dan siswa sendiri yang

menggali informasi, pengetahuan dari fasilitas yang diberikan peneliti.

Peneliti sudah membimbing jalannya diskusi dengan baik, memberi

penjelasan, bimbingan pada siswa untuk berkelompok, dan menggunakan

multimedia interaktif. Kekurangan peneliti hanya pada saat menjelaskan

cara kerja kelompok. Sebelum pembagian kelompok sebaiknya peneliti

mendemonstrasikan terlebih dahulu cara mengerjakan lembar kerja

kelompok menggunakan multimedia interaktif, tidak hanya ceramah

melainkan memberi contoh langsung.

Peneliti sudah melibatkan siswa dalam mengulas materi yang

telah disampaikan, tanya jawab baik secara lisan maupun tertulis, dan

pengambilan kesimpulan, kemudian evaluasi pemahaman konsep.

2) Pertemuan 2 Siklus II

a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa (hasil observasi pada lampiran 28)

Aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat baik dan meningkat

dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hampir semua aktivitas siswa

meningkat. Sudah tidak ada lagi aktivitas siswa yang kurang baik dan

cukup baik.

Keantusiasan siswa untuk mengikuti pembelajaran sangat baik

dan terlihat bersemangat mengikuti pelajaran. Hal itu ditunjukkan dengan

adanya perhatian dan kemauan siswa untuk mendengarkan dengan

seksama pada saat peneliti member penjelasan maupun saat multimedia

interaktif mennyampaikan materi.

Pada pertemuan kedua ini, sudah tidak ada lagi kendala dalam

berkelompok. Siswa sudah dapat dikondisikan dan diatur dengan baik,

Page 88: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

mereka belajar dari pertemuan sebelumnya. Pada saat peneliti

membagikan lembar kerja kelompok dan laptop, siswa sudah tidak

bingung lagi, mereka terlihat bersemangat untuk segera mengerjakan

lembar kerja kelompok sambil melihat tampilan multimedia interaktif.

Keterampilan siswa untuk mengoperasikan multimedia interaktif

sudah jauh lebih baik dari pertemuan 1 siklus II. Siswa sudah mampu

mengoperasikan dengan lancar. Dalam mengoperasikan laptop, mereka

tidak berebut lagi, mereka bergiliran, saling membantu dalam satu

kelompok, dan tidak mau bekerja sama dengan kelompok lain.

Dalam pembelajaran, siswa memang tidak bisa diam tanpa

suara. Mereka tetap bersuar, tetapia dalam hal positif yaitu berdiskusi

mengerjakan lembar kerja kelompok, sehingga interaksi positif antar

siswa sudah terjalin. Interaksi antara media dengan siswa sudah lebih

baik. Siswa menggunakan multimedia interaktif untuk mengerjakan soal

pada lembar kerja kelompok dan menyimpan materi yang disampaikan

multimedia tersebut ke dalam memory mereka. Dengan demikian,

kemampuan siswa untuk mengumpulkan data/ materi melalui tampilan

multimedia interaktif semakin baik dan efektif untuk digunakan.

Tanggung jawab siswa terhadap tugas kelompok dan evaluasi

yang diberikan sudah semakin baik. Siswa berusaha secara maksimal

mengerjakan tugas maupun evaluasi yang diberikan secara mandiri dan

jujur. Dalam mengerjakan evaluasi, sudah tidak ada lagi siswa yang

menyontek buku maupun melirik jawaban teman.

b) Hasil Observasi KinerjaGuru (hasil observasi pada lampiran 29)

Kinerja peneliti yang bertindak sebagai guru dalam

pembelajaran sangat baik. Persiapan maupun pelaksanaan pembelajaran

yang dilaksanakan peneliti sudah maksimal.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pertemuan 2, peneliti sebagai

guru sudah dapat memimpin diskusi dengan baik, sehingga diskusi

kelompok dapat berjalan lancar. Peneliti hanya memantau jalannnya

diskusi dan sesekali membantu/ mebimbing siswa yang membutuhkan.

Page 89: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Peneliti juga sudah melibatkan siswa dalam tanya jawab,

pembahasan hasil kerja kelompok, dan pengambilan kesimpulan.

Pemberian pertanyaan selama proses, berkaitan dengan pemahaman

konsep siswa yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan,

misalnya: Tulislah urutan lapisan tanah dari lapisan yang paling atas!

Jelaskan terbentuknya batuan malihan!, dsb. Setiap akhir pembelajaran,

peneliti selalu melakukan evaluasi yang disesuaikan dengan materi yang

diajarkan dan indikator yang telah ditetapkan.

d. Refleksi

Data hasil observasi dikumpulkan untuk dianalisis dan direfleksikan.

Pembahasan hasil observasi, dilakukan oleh peneliti dan guru, sehingga dapat

ditemukan kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan

tindakan, telah menunjukkan adanya peningkatan baik pada aktivitas siswa,

kinerja guru dalam pembelajaran, maupun pemahaman konsep struktur bumi

pada siswa kelas V. Berikut uraian hasil refleksi siklus II:

1) Pertemuan 1 Siklus II

Strategi hasil refleksi siklus I yang mengoptimalkan penggunaan

multimedia interaktif secara kelompok, ternyata berhasil dan dapat berjalan

lancar. Meskipun masih ada sedikit kendala yang dihadapi. Kendala yang

terjadi pada pertemuan 1 siklus II yaitu: (a) kesulitan mengkondisikan siswa

untuk berkelompok; (b) kebingungan siswa dalam menggunakan

multimedia interaktif untuk menjawab lembar kerja kelompok.

Hasil pembahasan peneliti dengan pengamat, penyebab kendala

tersebut adalah: (a) siswa belum pernah dikondiskan untuk berkelompok di

dalam kelas; (b) peneliti tidak memberi contoh langsung (memperagakan)

terlebih dahulu penggunaan multimedia interaktif untuk mengerjakan

lembar kerja kelompok, sehingga siswa terlihat bingung.

Untuk mengatasi kendala yang terjadi pada pertemuan 1 siklus I,

maka perbaikan yang dialkukan yaitu: (a) peneliti lebih sabar lagi dalam

mengkondisikan, membimbing, dan mengarahkan siswa dalam

Page 90: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

berkelompok; (b) memberi contoh terlebih dahulu sebelum memberikan

perintah/ tugas kepada siswa, sehingga siswa paham apa yang harus

dilakukan.

Secara keseluruhan, aktivitas yang meningkat yaitu: (a)

keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif; (b)

kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui multimedia interaktif;

(c) keterlibatan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif; (d)

kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas dan evaluasi pemahaman konsep.

Dari hasil penilaian lembar kerja kelompok, keseluruhan kelompok

dapat menjawab dengan benar dan lengkap setiap pertanyaan dalam lembar

kerja kelompok. Nilai rata-rata pemahaman konsep siswa secara kelompok

yaitu 75,52. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan nilai di atas KKM

(nilai anggota dalam satu kelompok sama) data nilai kelompok lampiran 26.

Penggunaan multimedia interaktif secara berkelompok, ternyata

dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa secara kelompok dan

individu daripada penggunaan multimedia interaktif secara klasikal. Hal itu

dapat dilihat dari hasil analisis evaluasi pemahaman konsep struktur bumi

pertemuan 1 siklus II. Hasil analisis evaluasi pemahaman konsep pada tabel

46 (data analisis pemahaman konsep pertemuan 1 siklus I pada lampiran 25)

Tabel 4.6 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus II

Indikator Soal uraian Hasil jawaban siswa

7.1.1 Mengurutkan

lapisan-lapisan

bumi

1.Sebutkan urutan lapisan bumi

dari lapisan yang terluar!

2. Sebutkan urutan lapisan bumi

dari lapisan yang paling tebal!

22 siswa menjawab

benar, 7 siswa kurang

lengkap.

12 siswa menjawab

benar, 16 siswa kurang

lengkap.

7.1.2 Menyebutkan

ciri-ciri lapisan

bumi

1.Sebutkan ciri-ciri dari:

a. lapisan inti bumi dalam

b. lapisan mantel bumi

8 siswa menjawab

benar, 13 siswa kurang

lengkap, dan 8 siswa

menjawab tidak sesuai.

7.1.3Mengurutkan Sebutkan urutan lapisan 15 siswa menjawab

Page 91: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

lapisan-lapisan

atmosfer

atmosfer dari:

a.lapisan yang paling tebal!

b. lapisan paling dalam!

benar, 13 siswa kurang

lengkap, dan 1 siswa

tidak sesuai.

71.4 Memperkirakan

dampak jika

bumi tidak

dilindungi

lapisan atmosfer

Menurut kamu, apa yang terjadi

jika bumi tidak dilindungi

lapisan atmosfer? Sebutkan 2

saja!

10 siswa menjawab

tepat, 11 siswa hamua

menyebutkan 2

dampak, dan 8 siswa

menjawab tidak sesuai.

Dari hasil analisis indikator tabel 4.6 dapat dijelaskan lagi sebagai berikut:

7.1.1 Mengurutkan lapisan-lapisan bumi

Dalam mengurutkan lapisan bumi dari lapisan yang paling

luar dapat dijawab 22 siswa dengan urut dan benar. Tujuh siswa masih

kurang mengerti dengan soal yang dimaksudkan sehingga

mengurutkannya dari lapisan inti bumi luar.

Untuk mengurutkan lapisan bumi dari lapisan yang paling

tebal, ada 12 siswa yang dapat menjawab dengan benar. Sedangkan 16

siswa yang lain hanya terbalik pada lapisan kerak bumi dan lapisan

atmosfer, dan 1 siswa menjawab tidak sesuai soal.

7.1.2 Menyebutkan ciri-ciri lapisan bumi

Dalam menyebutkan ciri-ciri lapisan mantel bumi dan lapisan

inti bumi dalam, ada 8 siswa menjawab benar pada masing-masing

ciri. Empat siswa dapat menyebutkan 2 ciri lapisan inti bumi dalam

dan satu ciri lapisan mantel bumi. Sembilan siswa hanya menyebutkan

masing-masing satu ciri, dan 1 siswa menjawab tidak sesuai.

7.1.3 Mengurutkan lapisan-lapisan atmosfer

Untuk mengurutkan lapisan atmosfer dari lapisan yang paling

tebal dan lapisan yang paling dalam, 15 siswa yang menjawab dengan

benar dan urut. Empat siswa keliru pada lapisan kerak bumi dan

atmosfer, dalam mengurutkan dari lapisan yang paling tebal. Sembilan

siswa dapat mengurutkan lapisan dari yang paling dalam. Untuk

mengurutkan lapisan yang paling dalam, siswa masih terbolak-balik.

Namun, hanya 1 siswa yang menjawab tidak sesuai pertanyaan.

Page 92: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

7.1.4 Memperkirakan dampak jika bumi tidak dilindungi lapisan atmosfer

Untuk memperkirakan dampak jika di bumi tidak dilindungi

lapisan atmosfer, maka ada 10 siswa yang dapat menyebutkan 2 dan

benar. Sedangkan 11 siswa yang lain hanya bisa menyebutkan 1

dampak saja, dan 8 siswa menjawab tidak sesuai.

Hasil analisis evaluasi pemahaman konsep siswa secara individu

sudah baik. Meskipun masih ada beberapa indikator yang belum tercapai

secara optimal, tetapi nilai hasil evaluasi pemahaman konsep pertemuan 1

siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Nilai rata-rata pemahaman

konsep siswa secara individu pertemuan 1 siklus II adalah 71,72 dengan

persentase ketuntasan 82% atau ada 24 siswa mendapatkan nilai ≥65.

Nilai hasil evaluasi pemahaman konsep siswa secara individu

digabungkan dengan nilai pemahaman konsep secara kelompok dengan

perhitungan: ((2XNilai individu)+Nilai Kelompok):3) sehingga diperoleh

nilai akhir pemahaman konsep siswa secara individu. Dari hasil perhitungan

tersebut, diperoleh nilai rata-rata 72,97 dengan persentase ketuntasan

klasikal mencapai 82% atau 24 siswa mendapatkan nilai di atas KKM (≥65)

(daftar nilai pemahaman konsep pertemuan 1 siklus II selengkapnya pada

lampiran 26) dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tabel 4.7

Tabel 4.7 Daftar Frekuensi Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 1 Siklus II

No Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase

1. 46 – 52 49 4 14%

2. 53 – 59 56 1 4%

3. 60 – 66 63 1 4%

4. 67 – 73 70 11 37%

5. 74 – 80 77 2 7%

6. 81 – 87 84 7 24%

7. 88 – 94 91 3 10%

Jumlah 29 100%

Dari data tabel 4.7 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.4

Page 93: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 4.4 Grafik Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 1 siklus II

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai

di bawah KKM (<65) ada 5 siswa yang terletak pada interval 46 – 52 ada 4

siswa dan interval 53 – 59 ada 1 siswa. Sedangkan pada interval 60 – 66 ada

1 siswa yang mana siswa tersebut mendapatkan nilai 66 (di atas KKM).

Nilai terendah pada pertemuan 1 siklus II adalah 50 dan nilai tertingginya

adalah 92. Siswa yang idak tuntas pada pertemaun 1 siklus II ini ada

5siswa, yaitu: Hasyim, Wahyu, Arum, Kriswanto, dan Taufik.

2) Pertemuan 2 Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 2 siklus II lebih baik

daripada pertemuan sebelumnya. Dari hasil refleksi dan pengalaman dari

pertemuan sebelumnya, sudah tidak ada lagi kendala yang muncul pada

pertemuan 2 siklus II ini.

Siswa sudah dapat terkondisikan dengan baik dalam berkelompok.

Siswa sudah tidak mengalalami kebingungan dalam mengerjakan lembar

kerja kelompok menggunakan multimedia interaktif. Dalam pertemuan ini,

peneliti hanya memantau kerja kelompok siswa sambil memberi bimbingan

bagi siswa yang masih membutuhkan. Siswa juga sudah lebih terampil

dalam mengoperasikan multimedia interaktif, mereka tidak berebut lagi

untuk mengoperasikannya. Bahkan mereka saling membantu dan

0

2

4

6

8

10

12

46–52 53–59 60–66 67–73 74–80 81–87 88–94

Frekuensi

Interval46–52 53–59 60–66 67–73 74–80 81–8 7 88–94

Page 94: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

bekerjasama dalam kelompok. Kejujuran dan tanggung jawab siswa dalam

mengerjakan tugas dan evaluasi juga sudah meningkat.

Kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui multimedia

interaktif juga meningkat. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-

rata pemahaman konsep secara kelompok menjadi 76,55. Selain nilai rata-

rata kelompok meningkat, nilai hasil evaluasi pemahaman konsep siswa

juga meningkat. Berikut hasil analisis evaluasi pemahaman konsep siswa

pada tabel 4.8 (hasil analisis pada lampiran 30)

Tabel 4.8 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II

Indikator Soal uraian Siswa yang menjawab

benar

7.2.1 Mengurutkan lapisan-

lapisan tanah

Sebutkan urutan lapisan tanah dari

lapisan yang paling atas!

21 siswa menjawab

benar

7.2.2 Menyebutkan ciri-ciri

masing-masing

lapisan tanah

1.Sebutkan ciri-ciri dari:

a. tanah lapisan bawah

b.lapisan bahan induk tanah

13 siswa menjawab

benar, 13 siswa

kurang lengkap.

7.2.3 Menggambarkan

lapisan tanah dan

keterangannya

Gambarkan lapisan-lapisan tanah

beserta keterangannya!

13 siswa menjawab

benar, 12 siswa

kurang lengkap, dan 4

siswa tidak sesuai.

7.2.4 Membedakan

terbentuknya batuan

Jelaskan perbedaan terbentuknya

batuan beku dan batuan endapan!

dan beri contoh!

14 siswa menjawab

benar, 5 siswa kurang

lengkap, dan 10 siswa

masih kurang benar.

7.2.5 Mengelompokkan

contoh-contoh batuan

Kelompokkan batuan di bawah ini

ke dalam batuan beku,

endapanmalihan.

Batu basalt, marmer, obsidian,

granit, konglomerat, serpih, pasir

9 siswa benar, 18

siswa kurang tepat,

dan 2 siswa hanya 1

batu yang

dikelompokkan benar.

Dari tabel 4.8 dapat dijelaskan lagi sebagai berikut:

7.2.1 Mengurutkan lapisan-lapisan tanah

Page 95: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Untuk mengurutkan lapisan tanah dari lapisan yang paling

atas, ada 27 siswa yang menjawab benar dan 8 siswa menyebutkan 2

lapisan saja, mereka tidak menyebutkan lapisan bahan induk tanah

7.2.2 Menyebutkan ciri-ciri masing-masing lapisan tanah

Untuk menyebutkan cirri-ciri tanah lapisan bawah dan

lapisan bahan induk tanah, ada 13 siswa yang menjawab benar.

Masing-masing dari mereka dapat menyebutkan 2 ciri. Tiga siswa

hanya menyebutkan 2 ciri tanah lapisan bawah dan 1 ciri bahan induk

tanah. Ada 10 siswa menyebukan 1 ciri pada masing-masing, dan 3

siswa, yaitu: Arum, Wahyu, dan asyim, menjawab tidak sesuai.

7.2.3 Menggambarkan lapisan tanah dan keterangannya

Untuk menggambarkan lapisan tanah dan keterangannya, 13

siswa dapat menggambar denga benar beserta keterangannya. Tiga

belas siswa bisa menggambar, tetapi keterangannya kurang tepat

sehingga hasilnya juga kurang memuaskan, dan 4 siswa hanya

memberi keterangan tanpa gambar.

7.2.4 Membedakan terbentuknya batuan

Untuk membedakan terbentuknya batuan beku dan endapan,

sudah ada 14 siswa yang dapat membedakannya dengan benar beserta

masing-masing contohnya. Lima siswa dapat menjelaskan batuan

beku, tetapi batuan endapannya kurang tepat. Sebelas siswa yang lain

hanya menjelaskan dan menyebutkan contoh batuan beku.

Kemungkinan, penyebab siswa kurang optimal dalam menjawab

pertanyaan ini karena belum terbiasa dengan soal untuk membedakan.

7.2.5 Mengelompokkan contoh-contoh batuan

Dalam mengelompokkan contoh-contoh batuan berdasarkan

jenisnya, hanya ada 9 siswa yang dapat menjawab dengan benar.

Kebanyakan mereka mengelompokkan batuan, konglomerat ke dalam

batuan beku. Sedangkan Hasym, dan Wahyu mengelompokkan semua

batuan dalam batuan beku. Kemungkinan penyebab indikator kurang

optimal, peneliti kurang mengulang-ulang pertanyaan contoh batuan.

Page 96: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Secara kelompok, pemahaman konsep siswa sudah baik dan semua

indikator sudah tercapai. Tiga dari 8 kelompok mendapatkan nilai kurang

maksimal, tetapi semua kelompok mendapatkan nilai di atas KKM dan nilai

rata-rata kelompok mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata

pemahaman konsep secara kelompok 76,55.

Secara individu memang masih ada beberapa indikator yang belum

tercapai secara optimal. Namun, nilai pemahaman konsep siswa secara

individu sudah baik, yaitu dengan nilai rata-rata kelas 74,83 dan persentase

ketuntasan klasikal mencapai 82% atau 24 siswa mendapatkan nilai ≥65.

Dari gabungan dari nilai hasil pemahaman konsep secara individu

dan kelompok dengan perhitungan: ((2XNilai individu)+Nilai

Kelompok):3), maka didapatkan nilai akhir rata-rata pemahaman konsep

75,40 dengan persentase ketuntasan mencapai 82% atau 24 siswa

mendapatkan nilai ≥65 (data nilai selengkapnya pada lampiran 31).

Nilai rata-rata hasil evaluasi pemahaman konsep secara individu

siswa pada pertemuan 2 siklus II mengalami sedikit penurunan

dibandingkan nilai rata-rata pemahaman konsep siklus I pertemuan 2 (SK,

KD dan materi sama tetapi indikator berbeda). Pada pertemuan 2 siklus 1

nilai rata-rata pemahaman konsep 75,03 pada pertemuan 2 siklus II menjadi

74,83. Adapun kemungkinan yang mempengaruhi turunnya nilai rata-rata

pemahaman konsep siswa secara individu pada pertemuan 2 siklus I dan II

yaitu: soal yang dibuat pada pertemuan 2 siklus II lebih kompleks dan

bervariasi dari soal pertemuan 1 siklus II, sehingga membutuhkan

pemahaman yang lebih tinggi untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Meskipun nilai rata-rata pemahaman konsep secara individu (pertemuan 2

siklus I dan II) sedikit menurun, tetapi persentase ketuntasan secara klasikal

mengalami peningkatan, yaitu: 72% pada pertemuan 2 siklus I, menjadi

82% pada pertemuan 2 siklus II. Setelah nilai pemahaman konsep secara

individu pertemuan 2 siklus II digabungkan dengan nilai kelompok, maka

nilai akhir pertemuan 2 siklus II lebih meningkat dari pertemuan 2 siklus II.

Page 97: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Nilai rata-rata pemahaman konsep (secara individu dan kelompok)

pada pertemuan 2 siklus II mengalami peningkatan dari pertemuan 1 siklus

II. Penggunaan multimedia interaktif secara kelompok, ternyata efektif dan

dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa baik secara kelompok

maupun individu. Nilai akhir pemahaman konsep pertemuan 2 siklus II

disajikan dalam tabel distribusi frekuensi tabel 4.9

Tabel 4.9 Daftar Frekuensi Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II

No Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase

1. 48 – 56 52 2 7%

2. 57 – 65 61 3 10%

3. 66 – 74 70 6 21%

4. 75 – 83 79 14 48%

5. 84 – 92 88 4 14%

Jumlah 29 100%

Dari data tabel 4.9 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.5

Gambar 4.5 Grafik Nilai Akhir Pemahaman Konsep Pertemuan 2 Siklus II

Dari grafik gambar 4.5 dapat dilihat bahwa siswa yang

mendapatkan nilai di bawah KKM (<65) ada 5 siswa yang terletak pada

interval 48 – 56 ada 2 siswa dan pada interval 57 – 65 ada 3 siswa, pada

interval 57 – 65 siswa mendapatkan nilai 53, 60, dan 63 dan tidak ada siswa

0

2

56

14

4

0

5

10

15

48 – 56 57 – 65 66 – 74 75 – 83 84 – 92

Frekuensi

Interval48–56 66–74 75–83 84–92 57–65

Page 98: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

yang mendaptakan nilai 65. Nilai terendah pada pertemuan 2 siklus II adalah

52 dan nilai tertingginya adalah 92. Lima siswa yang tidak tuntas pada

pertemaun ini yaitu: Hayim, Wahyu, Arum, Hery, Agung.

Dari hasil akhir pemahaman konsep pertemuan 1 dan 2 siklus II, terdapat

peningkatan nilai rata-rata pemahaman konsep struktur bumi yaitu: pertemuan 1

nilai rata-rata pemahaman konsep 72,97 pada pertemuan 2 siklus II menjadi 75,40

dengan persentase ketuntasan yang sama yaitu 82% atau 24 siswa sudah mencapai

batas KKM ≥65. Perbandingan nilai pemahaman konsep pertemuan 1 dan 2 siklus

II disajikan dalam daftar frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.10 Daftar Frekuensi Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan 1

dan 2 Siklus II

No Interval Frekuensi

Pertemuan 1 Siklus II

Frekuensi

Pertemuan 2 Siklus II

1. 46 – 52 4 1

2. 53 – 59 1 2

3. 60 – 66 1 2

4. 67 – 73 11 6

5. 74 – 80 2 10

6. 81 – 87 7 6

7. 88 – 94 3 2

Jumlah 29 29

Dari daftar frekuensi tabel 4.10 dapat disajikan dalam bentuk gambar 4.6:

0

2

4

6

8

10

12

46-52 53-59 60-66 67-73 74-80 81-87 88-94

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Frekuensi

Page 99: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep

Pertemuan 1 dan 2 siklus II

Dari grafik gambar 4.6 dapat dilihat bahwa nilai pemahaman

konsep siswa mengalami penurunan yang cukup banyak pada interval 46 –

52 dan interval 67 – 73. Nilai terendah pemahaman konsep siswa

mengalami peningkatan, pada pertemuan 1 adalah 50 dan pada pertemuan 2

adalah 52. Menurunnya frekuensi pada interval 46 – 52 dan meningkatnya

nilai terendah siswa, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep

dan kemampuan siswa untuk mengumpulkan data melalui tampilan

multimedia interaktif. Sedangkan nilai tertinggi pada pertemuan 1 dan 2

sama yaitu 92. Pada pertemuan 1, siswa paling banyak mendapatkan nilai

pada interval 67 – 73, sedangkan pada pertemuan kedua siswa paling

banyak mendapatkan nilai pada interval 74 – 80. Oleh karena itu, nilai rata-

rata pemahaman konsep mengalami peningkatan, yaitu pada pertemuan 1

nilai rata-rata pemahaman konsep 72,92 dan pertemuan 2 mencapai 75,40.

(daftar nilai perbandingan siklus II selengkapnya pada lampiran 32)

Persentase ketuntasan klasikal siklus II mencapai 82% atau 24

siswa mendapatkan nilai ≥65, sehingga indikator kinerja yang ditetapkan

pada siklus II ini juga sudah tercapai. Dari 5 siswa yang tidak tuntas, ada 3

siswa yang tidak tuntas pada pertemuan 1 dan 2 yaitu, Hasyim, Wahyu, dan

Arum. Sedangkan Hasyim dan Wahyu, tidak tuntas dalam semua siklus

karena mereka lemah dalam berfikir karena dan pernah tinggal kelas.

Dengan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan pada setiap

siklus, maka peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus II.

Siswa yang tidak tuntas pada pertemuan tertentu disebabkan mereka kurang

Interval

Page 100: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

enak badan. Sedangkan siswa yang hanya setiap siklus tidak tuntas ternyata

mereka agak lemah dalam berfikir, ada juga yang kurang lancar dalam

membaca dan menulis. Dari hasil observasi dan evaluasi pemahaman konsep

siswa materi struktur bumi,dapat disimpulkan bahawa: “Penggunaan

multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi

pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”.

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru (peneliti) dalam pelaksanaan

tindakan siklus I dan siklus II (lampiran 13, 18, 24, dan 29), menunjukkan bahwa

secara umum peneliti sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif. Berdasarkan tindakan yang diterapkan yaitu

menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran pada materi struktur

bumi, ternyata dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi dan

memperbaiki aktivitas siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 dalam

pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif (lampiran 12, 17, 23, 28) aktivitas siswa yang

meningkat yaitu:

1. Kemampuan siswa mengumpulkan data melalui tampilan multimedia interaktif

2. Keterlibatan siswa dalam menggunakan multimedia interaktif.

3. Keterampilan siswa dalam mengoperasikan multimedia interaktif.

4. Kejujuran siswa dalam mengerjakan tugas, dan evaluasi pemahaman konsep.

Sebelum dilaksanakan tindakan (pra-siklus) l7 siswa mendapatkan nilai

di bawah KKM (<65). Data pra-siklus diperoleh melalui dokumentasi dan tes

kemampuan awal pemahaman konsep pada siswa kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011. Nilai rata-rata pra-siklus 58 dengan persentase ketuntasan 41% atau

17 dari 29 siswa mendapatkan nilai <65, sehingga dikatakan pemahaman konsep

siswa rendah. Data nilai rata-rata pra-siklus disajikan dalam tabel distribusi

frekuensi tabel 4.11 (daftar nilai rata-rata pra-siklus pada lampiran 33).

Page 101: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 4.11 Daftar Frekuensi Rata-rata Pra-Siklus

No Interval Nilai Tengah Frekuensi Prosentase

1. 38 – 46 42 8 10%

2. 47 – 55 51 6 17%

3. 56 – 64 60 3 17%

4. 65 – 73 69 9 14%

5. 74 – 82 78 3 14%

Jumlah 29 100%

Berdasarkan data tabel 4.11 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.7

Gambar 4.7 Grafik Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Pra-Siklus

Dari tabel 4.11 dan gambar 4.7 maka dapat dilihat bahwa nilai

pemahaman konsep/ pra-siklus atau sebelum dilaksanakan tindakan masih rendah.

Dari 29 siswa masih ada 17 siswa mendapat nilai di bawah KKM (<65). Siswa

yang mendapat nilai di bawah KKM, berada pada interval 38 – 46 sebanyak 8

siswa, interval 47 – 55 ada 6 siswa, interval 56 – 64 ada 3 siswa. Sedangkan 12

siswa yang lain sudah mendapatkan nilai ≥65 dengan nilai tertinggi 79 dan

terendah 38, dan nilai rata-rata pemahaman konsep pra-siklus adalah 58.

Untuk memperbaiki pemahaman konsep siswa, maka peneliti melakukan

tindakan perbaikan menggunakan multimedia interaktif pada materi struktur bumi.

Pada siklus I tindakan dilaksanakan dengan menggunakan multimedia interaktif

0

2

4

6

8

10Frekuensi

38 – 46 47 – 55 56 – 64 65 – 73 74 – 82

Page 102: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

secara klasikal dengan melibatkan dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Pada siklus I pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan

diperoleh nilai rata-rata pemahaman konsep siklus I adalah 72 dengan ketuntasan

klasikal mencapai 72% atau 21 siswa mendapatkan nilai di ≥65. Dari hasil

tersebut, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep siswa setelah

tindakan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran struktur bumi

(daftar nilai rata-rata pemahaman konsep siklus I pada lampiran 34). Perolehan

nilai rata-rata tindakan siklus I disajikan dalam daftar frekuensi nilai tabel 16.

Tabel 4.12 Daftar Frekuensi Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Siklus 1

No Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase

1. 44 – 50 47 3 10%

2. 51 – 57 54 1 4%

3. 58 – 64 61 4 14%

4. 65 – 71 68 6 21%

5. 72 – 78 75 2 7%

6. 79 – 85 82 10 34%

7. 86 – 92 89 3 10%

Jumlah 29 100%

Dari data pada tabel 4.12 maka dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.8

Gambar 4.8 Grafik Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Siklus 1

Dari tabel 4.12 dan gambar 4.8 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan

tindakan dengan menggunakan multimedia interaktif secara klasikal, nilai rata-

0

3

1

4

6

2

10

3

0

5

10

15

44 – 50 51 – 57 58 – 64 65 – 71 72 – 78 79 – 85 86 – 92

Frekuensi

Interval58–64 44–50 51–57 65–71 72–78 79–85 86–92

Page 103: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

rata pemahamn konsep siklus I adalah 72 dengan persentase ketuntasan klasikal

mencapai 72% atau 21 siswa mendapatkan nilai ≥65. Siswa yang mendapatkan

nilai di bawah KKM (<65) berada pada interval 44 – 50 sebanyak 3 siswa,

interval 51 – 57 ada 1 siswa dan interval 58 – 64 ada 4 siswa, sedangkan siswa

yang lain sudah mencapai batas ketuntasan KKM (≥65) dengan nilai tertinggi 92

dan nilai terendah 45. Dari hasil tersebut, maka peneliti menyatakan bahwa

tindakan pada siklus I, yaitu penggunaan multimedia interaktif (secara klasikal)

berhasil meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD

Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011.

Dari hasil tindakan siklus I, masih diperlukan perbaikan dan peningkatan

indikator kinerja pada siklus II yaitu pencapaian persentase ketuntasan klasikal

sebesar 80%.

Pada siklus II peneliti mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif

secara berkelompok dan menilai hasil kerja kelompok sebagai pemahaman secara

berkelompok. Nilai akhir pemahaman konsep pada masing-masing pertemuan

siklus II merupakan perhitungan dari ((2Xnilai evaluasi)+nilai kelompok):3). Dari

nilai rata-rata pertemuan 1 dan 2 siklus II, maka diperoleh nilai rata-rata 74

dengan persentase ketuntasan mencapai 82% atau 5 siswa mendapatkan nilai < 65.

(daftar nilai rata-rata siklus II pada lampiran 35). Nilai rata-rata pemahaman

konsep siklus II dapat disajikan dalam daftar frekuensi nilai tabel 4.13

Tabel 4.13 Daftar Frekuensi Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Siklus II

No Interval Nilai Tengah Frekuensi Persentase

1. 50 – 56 52,5 3 10%

2. 57 – 63 58,5 2 7%

3. 64 – 70 64,5 4 14%

4. 71 – 77 70,5 5 17%

5. 78 – 84 76,5 11 38%

6. 85 – 91 88,5 4 14%

Jumlah 29 100%

Page 104: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Berdasarkan data pada tabel 4.13 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.9

0

2

4

6

8

10

12

50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 85 – 91

Frekuensi

Interval

Gambar 4.9 Grafik Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Siklus II

Dari tabel 4.13 dan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan

tindakan dengan menggunakan multimedia interaktif secara kelompok, maka

terdapat peningkatan nilai rata-rata pemahamn konsep maupun persentase

ketuntasan klasikal yang mencapai 82%. Dari tabel frekuensi tersebut, dapat

dilihat bahwa ada 5 siswa yang tidak tuntas, yang terdapat pada interval 50 – 56

sebanyak 3 siswa dan pada interval 57 – 63 ada 2 siswa. Pada interval 64 – 70,

semua siswa mendapatkan nilai ≥65, yaitu 65, 67, 67, dan 70. Siswa yang lain

sudah tuntas dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 51. Pada siklus II

indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu persentase ketuntasan mencapai 80%

sudah tercapai. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus II mencapai 82%.

Nilai tertinggi pada siklus II adalah 90 dan lebih rendah dari siklus I yaitu

92, hal itu disebabkan karena tingkat kesulitan soal yang berbeda. Pada siklus II

soal evaluasi pemahaman konsep membutuhkan jawaban yang kompleks dengan

pemahaman yang lebih tinggi. Dari hasil tersebut, maka pembelajaran pada siklus

II dengan menggunakan multimedia interaktif secara berkelompok dapat

dikatakan berhasil dan dapat meningkatkan pemahaman konsep materi struktur

bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

50–56 57–63 64–70 71–77 78–84 85–91

Page 105: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Dari tindakan pada siklus I dan II, yaitu menggunakan multimedia

interaktif dalam pembelajaran baik secara klasikal maupun kelompok, maka

diperoleh peningkatan nilai rata-rata pemahaman konsep, yaitu: siklus I nilai rata-

rata pemahaman konsep 72, siklus II meningkat menjadi 74 dan persentase

ketuntasan siklus I mencapai 72% dan pada siklus II persentase ketuntasan

mencapai 82%. Dari hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan

multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada

siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Tahun Pelajaran 2010/2011.

Dari hasil wawancara (sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan), hasil

observasi, dan pelaksanaan tindakan menggunakan multimedia interaktif, maka

dapat dibuat perbandingan pelaksanaan pembelajaran, nilai rata-rata dan

prosentase ketuntasan nilai pemahaman konsep siswa pada tabel di bawah ini

(daftar nilai perbandingan pra-siklus, siklus I dan siklus II selengkapnya pada

lampiran 36):

Tabel 4.14 Perbandingan Persentase Ketuntasan Nilai pra-siklus, siklus I,

dan siklus II

Pembelajaran

IPA Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Pembelajaran di

kelas

Konvensioanl,

ceramah, dan jarang

menggunakan media

pembelajaran

Penggunaan

multimedia

interaktif secara

klasikal

Penggunaan

multimedia

interaktif secara

kelompok

Nilai Rata-rata

58

72

74

Persentase

Ketuntasan 41% 72% 82%

Page 106: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Berdasarkan tabel 4.14 perbandingan nilai rata-rata, persentase

ketuntasan klasikal hasil pemahaman konsep pra-siklus, siklus I dan siklus II

dapat digambarkan ke dalam grafik batang gambar 4.10

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan

Nilai Pemahaman Konsep Pra-Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Dari gambar 4.10 dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata

pemahaman konsep dan persentase ketuntasan klasikal, maka dapat dikatakan

bahwa pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 meningkat. Selain dari hasil tes pemahaman konsep siswa, dari

hasil wawancara yang dilaksanakan dengan guru kelas setelah tindakan

pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, maka dari hasil wawancara

tersebut juga disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat

meningkatkan nilai pemahaman konsep siswa dan memperbaiki aktivitas siswa

dalam pembelajaran daripada tidak menggunakan media pembelajaran (hasil

wawancara setelah tindakan dapat dilihat pada lampiran 37)

Dari penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus, hasil observasi dan

hasil wawancara (sebelum dan sesudah tindakan) maka dapat disimpulkan bahwa

“Penggunaan Multimedia Interaktif Dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pra-Siklus = 58 Siklus I = 72 Siklus II=74

Pra Siklus

Persentase Ketuntasan

Nilai Rata-rata

41%

72%

82%

Page 107: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Struktur Bumi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karhhgangtengah 3 Kecamatan

Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dengan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran

IPA materi struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3

Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

“Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep

struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hal ini terbukti adanya

peningkatan nilai pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V yaitu:

pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan (pra-siklus) nilai rata-rata kelas

58 dengan persentase ketuntasan klasikal 41%, siklus I dengan nilai rata-rata kelas

72 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 72%, dan siklus II nilai rata-rata

Page 108: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

kelas 74 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 82%. Dengan demikian,

dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa: “Penggunaan multimedia interaktif dapat

meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri

Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yaitu: penggunaan multimedia interaktif

dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD

Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011, maka implikasi penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia

interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa

kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini menunjukkan bahwa secara teoritis hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menggunakan

multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA pada materi yang sesuai. Dari

hasil penelitian ini, maka penggunaan multimedia interaktif dapat dioptimalkan

untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru dalam upaya meningkatkan nilai pemahaman konsep siswa dan

kualitas pembelajaran dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi pembelajaran yaitu: penggunaan metode dan media

pembelajaran yang tepat, efektif, dan efisien.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan masukan dan uraian penutup skripsi yaitu:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya membiasakan siswa untuk memahami materi yang

disampaikan.

95

Page 109: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

b. Guru hendaknya membuka wawasan tentang perkembangan media

pembelajaran dan mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif dalam

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.

2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya terbiasa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

b. Siswa hendaknya menggunakan multimedia interaktif untuk belajar secara

individu, kelompok, maupun klasikal.

3. Bagi Sekolah

Peneliti menyarankan penggunaan multimedia interaktif sebagai salah

satu alternatif media dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA

dengan materi yang sesuai. Penggunaan multimedia interaktif dalam

pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep, mengaktifkan siswa,

dan memperbaiki aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Agus.Samatowa (2003) dalam http://www.wikipedia.org/wiki/ilmu-alam.co.id

Arief S. Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.

Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Rajawali Press: Jakarta

___________ 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Bambang Dwi Setiyono. 2008. Pengembangan Pembelajaran dengan

Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran yang

Berkualitas. Skripsi. UNS Surakarta

Bates dalam http://www.Ariasmultimedia.wordpress.com/2009/03/multimedia-

dalam-dunia-pendidikan/interaktif (diakses 3 Februari 2011)

Bloom, B. S.ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1,

Cognitive Domain. New York: David McKay

Daryanto. 2008. Evaluasi dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Page 110: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

David. AJacobsen, Paul Eggen, Donald Kauchak. Edisi ke-8. 2010. Methods For

Teaching Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa.

Jakarta: Pustaka Pelajar

Duffy, J.L., Mc Donald, J.B., & Mizell, A.P. 2003. Teaching and Learning with

Technology. Boston : Pearson Education, Inc

Elizabeth B. Hurlock. 2006. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Emzir, M. Pd. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Rajawali

Pres: Jakarta

Eny Rohayatun. 2005. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga terhadap Penguasaan

Konsep, Minat, dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP N di

Kabupaten Bantul. Tesis. PPs. IKIP Yogyakarta

Francis. M. Dawyer dalam http://www.Ariasmultimedia.wordpress.com/2009/

03/16/ multimedia-dalam-dunia-pendidikan/interaktif (5 Januari 2011)

Green & Brown, 2002: 2–6 dalam http://www.yogapw. Wordpress.com/2010/01/

06/pengertian-multimedia-interaktif/

Harto, (2008) dalam http:// lutfizulfi. wordpress.com/2010/08/08/pembelajaran-

interaktif-berbasis-multimedia/ (diakses 6 Januari 2011)

HB. Sutopo.2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press

Helmina Mauludiyah. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Sertifikasi Guru Dalam

Jabatan Melalui Jalur Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Malang.

Ittelson, 2001:2 dalam http://lutfizulfi. Wordpress.com/2010/08/08/pembelajaran-

interaktif-berbasis-multimedia/

Lexy J. Moleong, M. A. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Martinis Yamin, M. Pd. 2008. Paradigma Pendidikan Kontruktivistik. Gaung

Persada Press: Jakarta

Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Pendidikan. Remaja

Rosdakarya: Bandung

Neil Ballantine. 2008. Multimedia Learning and Social Work Education.

International Journal of Education and the Arts. Vol 27 dalam

http://www.internationaljournal/international/Multimedia.htm

97

Page 111: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Niken Ariani dan Dany Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah .

Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta :

PT Prestasi Pustakaraya

Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Richard E. Mayer. 2009. Multimedia Learning. Yogyakarta: Pustaka Jaya

Robertus Angkowo & Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:

Grasindo

Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan Edisi 3. Jakarta: Salemba

Humanika

Sarwiji Suwandi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.

Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 FKIP UNS Surakarta

____________________ 2009. Model Assesment Dalam Pembelajaran.

Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 FKIP UNS Surakarta

Sri Anitah. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PSG)

Rayon 13 FKIP UNS Surakarta

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara

Sukardjo. 2010. Buku Pedoman Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Srogram

S1 PGSD. Surakarta: UPPL FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Swajati (2005:11) dalam http://endonesa.wordpress.com. Ajaran pembelajaran/

media-interaktif/ (diakses 17 Januari 2011)

Swajati dalam http://jupren.blogspot.com/2009/12/-multimedia-interaktif.html

Usman Samatowa (2006) dalam http://www.wikipedia.org/wiki/ilmu alam.co.id.

----------------------- (2006) http://endonesa.wordpress.com.ajaran-pembelajaran/

media-interaktif/(3 Des 2010)

Wahono (2006) dalam http://www.wikipedia.org.

_____________ 2007 dalam http://yogapw.wordpress.com/2010/01/2pengertian-

multimedia-interaktif/

Page 112: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

_____________ dalam http://www.vilila.com/2010/03/ multimedia-pembelajaran-

interaktif.html.

__________________ dalam http://lutfizulfi.Wordpress.com/2010/08/08/

pembelajaran-interaktif-berbasis-multimedia/ (diakses 2 Januari 2011)

William Ditto (2006) dalam http://www.vilila.com/2010/03/ multimedia-

pembelajaran-interaktif.html (diakses 6 Januari 2011)

Woodruff dalam http://definisi-pengertian.blogspot.com /2010/12/pengertian-

konsep.html (diakses 27 Desember 2010)

WS. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grafindo

__________ 2005. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Zeemry (2008: slide ke-36) http://www.maswins.com/2010/07/multimedia-

sebagai-media-pembelajaran.html (diakses 17 Desember 2010)