pengenalan serat optik.pdf

Upload: pahri-kiyo-kiyo

Post on 05-Jul-2018

275 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    1/54

    PENGENALAN

    SERAT OPTIKPendidikan Teknik Elektronika1/8/2008

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    2/54

    PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008

    P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 2

    SERAT OPTIK A. Gambaran Umum Sistem Transmisi Fiber Optik

    Pada komunikasi fiber optik, sinyal yang digunakan adalah dalam bentuk

    digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optik adalah dalam bentuk

    pulsa cahaya. Pulsa cahaya diperoleh dari proses memodulasi sinyal informasi

    dalam bentuk digital kedalam suatu komponen sumber optik. Proses ini terjadi

    pada arah kirim, sedangkan pada arah terima melalui detektor optik, pulsa cahayadiubah kembali dalam bentuk sinyal digital.

    Bila jarak antara stasiun pengirim dengan stasiun penerima berjauhan,

    sinyal pulsa cahaya yang ditransmisikan akan mengalami proses pelemahan yang

    disebabkan adanya rugi-rugi yang timbul selama proses pengiriman sesuai dengan

    panjang dan jenis saluran optik yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut

    pulsa cahaya akan diregenerasikan sesuai dengan keadaan pada saat pengiriman.

    Proses ini terjadi pada stasiun pengulangan

    B. Perkembangan Fiber Optik

    Sejarah Perkembangan Komunikasi Serat Optik tidak lepas dari

    ditemukannya sumber cahaya laser sebagai sarana untuk melewatkan gelombang

    cahaya. Penemuan-penemuan dalam bidang tersebut adalah

    Pada tahun 1854 John Tyndal menemukan Total Internal Reflection (TIR)

    yaitu sinar yang dapat terpandu (terpantul) dalam suatu medium transparan.Kemudian pada tahun 1870 ia mendemonstrasikan transmisi cahaya dalam aliran

    air. Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell menemukan photophone yaitu

    pengiriman isyarat suara dengan memakai sinar.

    Perkembangan teknologi komunikasi serat optik dimulai pada tahun 1960.

    Maiman dari Hughes Aircraft menemukan laser (Light Aplication by Stimulated) ,

    kemudian timbul pemikiran untuk menggunakan cahaya sebagai alat komunikasi.

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    3/54

    PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008

    P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 3

    Pada tahun 1966 Dr Kao melakukan percobaan dengan merambatkan sinar

    laser ke dalam Transparan Fiber, dengan percobaan tersebut Dr. Kao berhasil

    membuktikan bahwa sinar laser dapat dilewatkan ke dalam Transparan Fiber,

    namun hal ini kurang maksimal karena sinar yang dilewatkan melalui Transparan

    Fiber hanya dapat melewati jarak yang relatif pendek.

    Pada tahun 1970 seorang ilmuwan dari AS yang bernama Corning Glass

    Work berhasil membuat fiber dengan bahan dasar silika, yang sampai sekarang

    digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel serat optik, karena mempunyai

    rugi-rugi relatif kecil sehingga baik untuk komunikasi cahaya.

    Selain Laser Semikonduktor, sumber optik lainnya LED juga

    dikembangkan terus sama halnya dengan laser sehingga dapat memancarkan

    cahaya dengan baik. Pada sisi penerima (Detector), Johnson menemukan

    Avalance Photo Diode (APD) yang dapat menguatkan sinyal datang. Hingga

    sekarang APD masih merupakan detektor optik yang masih digunakan.

    Pada tahun 1976 dilakukan ujicoba kabel optik untuk jaringan penghubung

    (junction) dan hasilnya cukup baik, sehingga tahun berikutnya penggunaannya

    mulai dipromosikan secara meluas. Pada tahun 1980 AS dan Spanyol

    menggunakan kabel optik sebagai sarana telekomunikasi pedesaan (Rural

    Communication).

    Pada tahun 1983 Jepang dan AS bekerja sama membangun sistem

    transmisi kabel optik Jepang-Hawaii sepanjang 7000 KM. Sedangkan untuk

    Indonesia sendiri menggunakan kabel serat optik dimulai pada tahun 1986 yaitu

    sebagai jaringan penghubung di wilayah daerah khusus Jakarta dan jaringan

    transmisi Backbone kabel optik Jakarta-Surabaya oleh NKF/Alcactel.

    C. Struktur Dasar Serat Optik

    Perkembangan media transmisi saat ini telah menunjukan kemajuan yang

    sangan signifikan. Media tranmisi dapat berupa fisik dan non-fisik. Media

    tranmisi non-fisik adalah gelombang radio, dalam hal ini yang dimanfaatkan

    adalah frekuensi. Sedangkan media tranmisi fisik dapat berupa kabel tembaga,

    coaxial dan kabel serat optik. Saat ini kabel serat optik menjadi pilihan pertama

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    4/54

    PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008

    P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 4

    dalam hal media tranmisi bagi operator telekomunikasi untuk mengembangkan

    area layanannya.

    Pada dasarnya serat optik mempunyai struktur sebagai berikut :

    1

    2

    3

    Gambar 3.1 Struktur dasar serat optik

    1. Core ( inti )

    a. Berfungsi sebagai tempat merambatnya cahaya dari ujung yang

    satu ke ujung yang lain.

    b. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas yang sangat tinggi

    c. Memiliki diameter antara 8µm s/d 10 µm dan 50 µm s/d 100

    µm.

    d. Ukuran core sangat menentukan karakteristk dari serat optik.

    2. Cladding ( lapisan )

    a. Berfungsi sebagai pementulagar cahaya dapat merambat melalui

    core dari ujung yang satu ke ujung yang lain

    b. Tebuat dari bahan gelas/ kaca dengan indeks bias lebik kecil

    daripada indeks bias core .

    c. Merupakan pelindung pertama inti serat optik.

    3. Coating ( Jaket )

    a. Sebagai pelindung serat optik dari kontak fisik dari luar ( pelindung

    mekanis ) b. Terbuat dari bahan plastic .

    c. Tempat kode warna dan nama perusahaan yang menggunakannya.

    Cahaya merambat pada dua medium yang berbeda ( n 1 > n 2 )

    menggunakan tiga cara :

    1. Merambat lurus, jika cahaya datang segaris lurus dengan garis normal.

    2. Dipantulkan, jika sudut cahaya datang dengan garis normal lebih besar

    dari sudut kritis.

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    5/54

    PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008

    P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 5

    3. Dibiaskan, jika sudut cahaya datang dengan garis normal lebih kecil

    dari sudut kritis.

    Bila cahaya berjalan melintasi sebuah batas antara dua material dengan

    indeks yang berbeda maka rambatan cahaya dapat digambarkan sebagai berikut :

    N1

    N2

    a)

    N1

    N2

    b)

    N1

    N2

    c)

    θ 2

    θ 1

    Θ c

    θ 1

    Θ c

    θ 2

    Gambar 3.2 Rambatan cahaya yang melalui dua media yang berbeda

    a) Cahaya diteruskan (merambat lurus) à 1=0°

    b) Cahaya dipantulkan (reflection )à 1> c

    c) Cahaya dibiaskan ( refraction ) à 1< c

    Keterangan :

    n1 : Indeks bias medium pertama

    n2 : Indeks bias medium kedua

    1 : Sudut datang cahaya

    2 : Sudut pantul/ bias cahaya

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    6/54

    PENGENALAN SERAT OPTIK January8, 2008

    P e n d . T e k n i k E l e k t r o n i k a 2 0 0 8 Page 6

    c : Sudut kritis

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    7/54

    U NIVERSITAS N EGERI YOGYAKARTA

    2008

    KARAKTERISTIKSERAT OPTIK

    Himanika

    P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    8/54

    KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008

    P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 2

    A. Karakteristik Serat Fiber Optik

    Teknologi komunikasi fiber optik terbagi-bagi menjadi beberapa jenis

    disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor struktural dari media pembawanya dan

    faktor properti dari sistem transmisinya. Kedua faktor inilah yang menyebabkan

    perbedaan kualitas dan harga pada komunikasi fiber optik secara garis besar.

    Faktor struktural lebih banyak berkutat pada fisik dari media pembawanya, yaitu

    serat kaca. Fisik dari serat tersebut cukup berpengaruh untuk kelangsungan

    transmisi data. Sedangkan, faktor properti sistem transmisi akan lebih banyak

    berkutat mengenai bagaimana sinar-sinar data tersebut diperlakukan di dalam

    media pembawa. Modifikasi dari kedua faktor tersebut akan membuat teknologi

    fiber optik menjadi bervariasi produknya.

    Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem transmisi yang sekarang

    banyak diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi atas tiga kategori umum,

    yaitu:

    1. Step Index Single Mode

    Single mode fiber optic memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik.

    Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem

    transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks

    sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu

    buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi

    fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya.

    Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.

    Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber

    optik yang bekerja menggunakan inti ( core ) serat fiber yang berukuran sangat

    kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core

    fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu

    mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang

    gelombang 1310 atau 1550 nanometer.

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    9/54

    KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008

    P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 3

    Gambar 3.3 Bentuk rambatan cahaya pada Step Index Single Mode

    Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar

    dibandingkan dengan multi mode fiber optic , tetapi teknologi ini membutuhkan

    sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah

    sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50

    kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode . Tetapi harga yang harus Anda

    keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih

    kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat

    distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan

    single mode fiber optik menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.

    2. Multi mode step index fiber optic

    Terbuat dari campuran glass atau silica, dimana mempunyai Ukuran inti

    berkisar 50 mm – 125 mm dengan diameter cladding 125 mm – 500 mm. Indeks

    bias core dan clading berbeda dimana index bias core (n1) lebih besar daripada

    indeks bias clading (n2). Merupakan serat optik pertama yang beredar dipasaran

    karena proses pembuiatannya relative lebih mudah. Keuntungan dari fiber jenis iniadalah karna diameter corenya lebih besar sehingga mudah untuk disambung.

    Kerugiaanya adalah terdapat tiga dirpersi, oleh karenanya fiber ini hanya cocok

    untuk tranmisi jarak pendek ( antar gedung).

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    10/54

    KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008

    P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 4

    Gambar 3.4 Rambatan cahaya pada Step Index Multi Mode

    Karakteristik fiber optik jenis step index multi mode

    a. Index bias core-nya tetap/sama.

    b. N1>n2 ( indeks bias core lebih bsar daripada indeks bias cladding)

    c. Penyam,bungan lebih mudah karena diameter core yang besar

    d. Hanya cocok untuk tranmisi jarak pendek karena terjadi disperse

    e. Diameter core 50 µm

    f. Diameter cladding 125 µm

    g. Diameter coating 250 µm

    h. Numerical Apperture (NA) 0.16 s.d 0.5

    i. Light source terbaik menggunakan LED

    3. Graded Index Multi Mode

    Menggunakn glass dan dope sebgai bahan pokok pembuatan. Kualitas

    materil lebih bersih dan baik daripada material yang digunakan untuk membuat

    Step index multi mode, sehingga dapat meminimalkan loss. Index bias core tidak

    sama pada setiap tempat.

    Mempunyai diameter core antara 30 mm – 60 mm sedangkan diameter

    claddingnya 100 mm – 150 mm . Merupakan penggabungan serat single mode dan

    serat multimode step index Biasanya untuk jarak transmisi 10 – 20 km à

    pentransmisian informasi jarak menengah seperti pada LAN . Jenis ini

    lebih bagus dari pada jenis Step Imdex hal ini disebabkan karena proses tranmisi

    cahaya jauh lebih sempurna. Sehingga harganya juga relative lebih mahal dari

    pada step index

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    11/54

    KARAKTERISTIK SERAT OPTIK 2008

    P E N D I D I K A N T E K N I K E L E K T R O N I K A Page 5

    Gambar 3.5 Rambatan cahaya pada Graded Index Multi Mode

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    12/54

    1

    Penandaan KabelFiber Optik

    Himanika1/8/2008

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    13/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    2

    A. Penandaan Kabel Fiber Optik

    Penandaan untuk pembacaan kabel dalam jaket adalah sebagai berikut:

    Kabel fiber optik dalam satu tube yang diproduksi berisi 2, 4, 6 dan 12 core .

    Untuk penandaan penomoran pada tube dan core menggunakan kode warna

    dengan dasar sebagai berikut:

    1 2 3 4 5 6

    BIRU ORANGE HIJAU COKELAT ABU-ABU PUTIH

    7 8 9 10 11 12

    MERAH HITAM KUNING UNGU PINK TURQUOISE

    Contoh penomoran pada kabel yang mempunyai kapasitas 36 core , yaitu

    berisi 6 tube dengan 6 core dalam satu tube adalah sebagai berikut :

    KAPASITAS No. TUBE WARNA

    TUBE No. CORE

    WARNA

    CORE

    36 CORE 1 BIRU

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    BIRU

    ORANGE

    HIJAU

    COKELAT

    ABU-ABU

    PUTIH

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    14/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    3

    2ORANGE

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    BIRU

    ORANGE

    HIJAU

    COKELAT

    ABU-ABU

    PUTIH

    3 HIJAU

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    BIRU

    ORANGE

    HIJAU

    COKELAT

    ABU-ABU

    PUTIH

    4 COKELAT

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    BIRU

    ORANGE

    HIJAU

    COKELAT

    ABU-ABU

    PUTIH

    5 ABU-ABU

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    BIRU

    ORANGE

    HIJAU

    COKELAT

    ABU-ABU

    PUTIH

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    15/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    4

    6 PUTIH

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    BIRU

    ORANGE

    HIJAU

    COKELAT

    ABU-ABU

    PUTIH

    Sedangkan penandaan untuk pembacaan kabel luar jaket adalah sebagai

    berikut :

    Untuk penandaan kabel bagian luar tiap satu meter terdapat tanda meliputi

    nama pemakai, tahun pembuatan, nama pembuat, jenis kabel dan jumlah fiber

    atau jumlah loose tube . Dengan identifikasi sebagai berikut :

    Jenis FiberKonstruksi

    Umum

    Tanda

    PemakaianStength Member

    SM = Single Mode LT = Loose Tube D = Duct SS = Solid Steel

    Core

    GI = Graded

    Index

    SC = Sloted Core A = Aerial WS = Stranded

    Wire Steel

    SI = Step Index B = Burried GRP = Glass

    Reinforced Plasti c

    S = Submarine

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    16/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    5

    Contoh :

    N JEMBO CABLE SM.D-LT GRP 12-3T TELKOM - 95 N+1

    Keterangan :

    SM = Single Mode

    D = Duct

    LT = Loose Tube

    GRP = Glass Reinforced Plastic

    12 = Jumlah Fiber

    3T = Jumlah Tube

    Diameter Core fiber optik menurut rekomendasi standar dimensi fiber

    optik dari CCITT adalah sebagai berikut :

    Tipe Dimeter Core Diameter Luar

    Single Mode ± 9 µm ± 125 µm

    Multi mode grade index ± 50 µm ± 125 µm

    Sedangkan untuk jenis kabel optik dilihat dari letak fiber optiknya terdapat

    dua jenis yaitu :

    1. Jenis alur (slot)

    Kabel jenis ini menempatkan fiber optiknya pada slot didalam silinder

    yang terbuat dari bahan PE (Polyethylene).

    2. Jenis pipa longgar (loose tube)

    Kabel jenis ini menempatkan fiber optiknya pada pipa longgar yang

    terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene terephalete). Serta berisi jelly .

    Saat ini sebuah kabel fiber optik maksimum mempunyai 8 loose tube dan

    masing-masing loose tube berisi 12 fiber optik. Sedangkan jenis kabel yang

    dipakai PT. TELKOM (Indonesia) adalah jenis loose tube.

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    17/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    6

    Kemudian untuk jenis kabel optik dilihat dari instalasinya terdapat tiga

    jenis yaitu :

    1. Kabel Duct

    Gambar 3.6. Susunan Kabel Duct

    2. Kabel Tanah ( Buried )

    Gambar 3.7. Susunan Kabel Buried

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    18/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    7

    3. Kabel Udara ( Aerial )

    Gambar 3.8. Susunan Kabel Aerial

    B. Rugi-rugi Fiber Optik

    Pada komunikasi fiber optik terdapat juga rugi-rugi yang terdiri dari :

    1. Rugi-rugi Penghamburan Rayleigh (Rayleigh Scattering Loss)

    Terjadi karena ada variasi kerapatan optik dan campuran-campurannya

    sehingga membentuk facet-facet yang memantulkan dan membiaskan serta

    menghamburkan sebagian kecil cahaya yang melewatinya. Sebagai ilustrasi

    seperti gambar dibawah ini :

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    19/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    8

    Gambar 3.9. Rayleigh Scattering Loss

    2. Rugi-rugi Penyerapan ( Absorbtion L oss)

    Berhubungan dengan komposisi fiber optik dan proses pembuatannya,

    yang dihasilkan seperti oleh panas yang disebabkan oleh transmitter optical

    power . Rugi-rugi penyerapan ini tergantung pada jenis-jenis material dan panjang

    gelombang yang dipergunakan.

    a. Intrinsik, disebabkan oleh interaksi antar beberapa bahan utama fiber.

    b. Ekstrinsik, disebabkan oleh ketidakmurnian fiber.

    Dapat ditunjukkan seperti gambar berikut :

    Gambar 3.10. Absorbtion Loss

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    20/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    9

    3. Rugi-rugi Pembengkokan ( Bending Loss )

    Bending loss terjadi karena pembengkokan yang tidak diinginkan pada

    proses pembuatan, pemasangan kabel atau cable splicing . Dapat juga bending loss

    terjadi dikarenakan pembengkokan dan tekanan terjadi sewaktu penyimpanan

    kabel.

    Ada dua macam bending loss , yaitu :

    a. Micro Bending Loss

    Micro bending loss terjadi karena pembengkokan yang berdiameter

    kecil dalam inti fiber optik.

    Gambar 3.11. Micro Bending Loss

    b. Macro Bending Loss

    Disebabkan karena adanya belokan tajam atau lengkungan pada

    saat instalasi.

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    21/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    10

    Gambar 3.12. Macro Bending Loss

    4. Rugi-rugi Freshnel ( Freshnel Reflection )

    Meskipun dua fiber telah disambung dengan baik, akan terjadi pemantulan

    cahaya menuju ke pemancarnya kembali ( backscattered light ) yang menyebabkan

    rugi-rugi pada penyambungan. Hal ini yang kita kenal dengan freshnel reflection .

    nnnn

    r 11

    Dengan,

    r = bagian dari cahaya yang dipantulkan kembali pada penyambungan

    m = refractive index core

    n = refractive index bahan antara kedua fiber (udara dengan n = 1)

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    22/54

    Penandaan Kabel Fiber Optik

    Pendidikan Teknik Elektronika

    Jan. 8

    11

    Rugi-rugi yang disebabkan oleh penyambungan ini dapat dihitung dengan

    persamaan berikut :

    r x Loss 110log10

    Selain loss diatas, loss pada penyambungan dapat diakibatkan oleh ;

    a. Perbedaan diameter core/cladding .

    b. Perbedaan relative refractive index dan numerical aperture .

    c. Perbedaan refractive index profile .

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    23/54

    Universitas Negeri Yogyakarta

    08

    Penyambungan SeratOptikHimanika

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    24/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    2

    A. Penyambungan Kabel Serat Optik

    Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan,

    karena pengaruh dari luar seperti masuknya air ke dalam closure . Dalam jangka

    waktu yang panjang 5 s/d 10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik

    kabel, demikian juga akan menyebabkan rugi-rugi optik bertambah besar. Selain

    faktor air yang akan mempengaruhi kualitas jaringan juga faktor mekanis seperti

    tegangan yang berlebihan serta bending radius.

    Tujuan penyambungan kabel optik secara umum adalah untuk

    menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar

    sehingga mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.

    Prosedur penyambungan kabel serat optik adalah sebagai berikut :

    1. Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur

    2. Penggunaan material dan peralatan harus benar

    3. Pemasangan sarana sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk

    pelaksanaan

    4. Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan

    Kesemuannya harus dilaksanakan dengan baik dan benar untuk

    mendapatkan hasil yang optimal.

    Proses penyambungan kabel serat optik meliputi :

    1. Penyambungan kabel

    2. Penyambungan serat

    Pertama yang harus dilaksanakan adalah penanganan sarana sambung

    kabel lalu penanganan serat.

    Penyambungan kabel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

    1. Penyambungan secara mekanik

    2. Penyambungan secara heat shrink (panas kerut)

    Jadi fungsi sarana sambung kabel ( closure ) adalah untuk menempatkan

    tray dan agar kedap terhadap air.

    Teknik penyambungan serat optik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

    1. Secara mekanik

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    25/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    3

    Penyambungan serat dengan sistem mekanik saat sekarang tidak

    digunakan lagi oleh PT Telkom karena akan menghasilkan loss yang

    cukup besar.

    Gambar 3.13 Alat sambung serat optik jenis manual

    2. Secara fusion

    Gambar 3.14 Alat sambung optik jenis heat shrink ( fusion )

    Penyambungan serat optik dengan sistem fusion terbukti lebih handal

    karena hanya sedikit loss yang dihasilkan.

    B. Rugi- rugi penyambungan

    1. Perbedaaan Struktur Serat

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    26/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    4

    Gambar 3.15 Core tidak berada di tengah

    Karena letak core yang tidak central maka dalam penyambungan akan

    didapatkan hasil yang tidak optimal dengan loss yang tinggi.

    2. Kualitas Penyambungan yang Kurang

    a. Permukaan serat tidak rata

    Gambar 3.16 Permukaan pemotongan yang halus dan rata

    b. Sumbu serat tidak sejajar

    Gambar 3.17 Pengaturan serat yang tidak sejajar

    c. Penyimpangan sudut

    Gambar 3.18 Terjadi penyimpangan sudut

    d. Ujung serat berjauhan

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    27/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    5

    Gambar 3.19 Pengaturan serat terlalu jauh

    Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus

    memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    a. Kualitas kabel

    b. Alat sambung yang baikc. Lingkungan harus bersih

    d. Teknisi harus berpengalaman

    C. Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure

    Raychem

    1. Sarana sambung kabel

    Syarat yang harus dipenuhi oleh sarana sambung kabel adalah harusmampu melindungi serat dari gangguan alam dan mekanis seperti air, panas,

    reaksi kimia, getaran, tension dan bending.

    2. Penanganan sarana sambung kabel

    Penanganan sarana sambung kabel harus memperhatikan hal-hal sebagai

    berikut :

    a. Tangan dan kabel harus bersih

    b. Sarana sambung kabel harus bersih

    c. Sealing ring harus bersih

    d. Tunggu sarana sambung kabel harus dingin

    3. Material

    Material untuk penyambung kabel serat optik dibagi menjadi dua yaitu :

    a. Material khusus

    b. Material umum

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    28/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    6

    4. Procedure Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure

    Raychem

    Penyambungan dengan menggunakan closure Raychem merupakan teknik

    penyambungan kabel dengan dua cara yaitu dengan mekanik dan heat shrink

    (panas kerut). Dikategorikan mekanik karena sistem penutup dome dengan

    penguncian klem, dan dikategorikan heat shrink karena adanya bagian yang perlu

    dipanaskan untuk mengencangkannya yaitu pada bagian oval seal.

    Closure Raychem digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 3.20 Alat sambung kabel serat optik jenis closure Raychem

    Closure Raychem ada dua tipe yaitu :

    a. Tipe B2 : 1 oval port dan 2 circle port artinya 2 tray kali 12 core

    sambungan

    b. Tipe B4 : 1 oval port dan 4 circle port artinya 4 tray kali 12 core

    sambungan

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    29/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    7

    Agar mendapatan hasil sambungan yang optimal maka prosedur kerja dari

    penyambungan harus benar-benar terlaksanakan. Flowchart penyambungan kabel

    serat optik adalah sebagai berikut :

    Mulai

    Pengaturan f iber pada outlet

    Penyambungan fiber

    Sealing Untuk Outlet

    Persiapankabel

    Pemasangan kabelpada oval outlet

    Pemasangandome closure

    Selesai

    Gambar 3.21 Flowchart penyambungan kabel serat optik

    a. Pemanasan kabel pada oval outlet

    1. Secara runtut lepaskan pengunci klem, klem itu sendiri, dome dan

    sealing ring

    2. Potong oval port pada ujungnya

    3. Masukan oval seal ke kabel kemudian masukkan kabel ke oval port

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    30/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    8

    b. Persiapan kabel

    1. Kupas kulit kabel HIDPE sheat sepanjang 1200 mm

    2. Potong strenght member sisakan 75 mm dari ujung kulit kabel yang

    dikupas tersebut

    3. Pasang kabel grounding dengan cara mengupas kulit kabel sepanjang

    25 mm dari ujung kulit kabel

    4. Potong loose tube menggunkan tube cutter sisakan 35 mm dari ujung

    kulit kabel dan pasang transportation tube

    5. Luruskan lingkaran kabel dengan ujung oval port pada base dome

    6. Masukkan strength member pada klem dan kencangkan

    menggunakan obeng

    5. Proses heat shrink (sealing untuk outlet )

    a. Bersihkan oval port dan ujung kabel

    b. Kasarkan permukaan oval port dan ujung kabel menggunakan ampelas dan

    bersihkan menggunakan tisu kabel

    c. Pasang oval seal pada oval port untuk memberi tanda pada kabel

    d. Tempatkan garis biru aluminium foil pelindung kabel dari panas sejajar

    dengan tanda yang ada pada kabel

    e. Pasang oval seal pada oval port kemudian pasang klip pencabang pada

    oval seal tepat diantara kedua kabel

    f. Kerutkan oval seal dengan menggunakan hot gun hingga warna bintik-

    bintik hijau menjadi hitam, perhatikan dudukan kedua kabel jangan sampai

    berubah

    g. Panaskan ujung bagian bawah sampai adhesive benar-benar kelihatan

    meleleh dan keluar

    6. Pengaturan serat pada tray

    a. Masing-masing splice tray mempunyai kapasitas 12 sambungan dan

    masing-masing sisi dapat dipasang empat transportation tube besar atau

    enam transportation tube kecil, kemudian tandai transpotation tube

    tersebut 15 mm dari ujung tray

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    31/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    9

    b. Hati-hati waktu memotong transportation tube dan kencangkan

    transportation tube dengan menggunakan tie wrap lalu pasangan tutup

    pelindung tray

    7. Penyambungan Serat Optik (Fusion Splicing)

    Teknik penyambungan serat optik untuk menyambung dua serat secara

    permanen dan untuk mendapatkan hasil dengan rugi-rugi yang kecil dapat

    dilakukan dengan menggunakan cara fusion , dimana alat yang digunakan disebut

    fusion splicer.

    a. Struktur fusion splicer

    Fusion splicer mempunyai struktur sebagai berikut :

    1. Alur V dan klem

    Merupakan dudukan bagi kedua serat yang akan disambung

    2. Mikro positioned & sensor fusion splicer

    Gambar 3.22 Proses Pensejajaran Fiber

    3. Elektroda

    Mengemisikan panas yang akan digunakan untuk meleburkan kedua

    ujung serat yang akan disambung, inilah yang merupakan proses

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    32/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    10

    fusion . Proses fusion dilakukan jika kedua ujung serat telah bertemu

    dan betul-betul pasa posisi yang tepat

    4. Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa

    Sistem sensor ini bekerja untuk mengatur dudukan dari kedua ujung

    serat yang akan disambung. Salah satu serat akan menjadi referensi

    bagi serat yang lainnya.

    b. Proses fusion slicing

    1. Menghidupkan alat ukur

    Mesin splicer menggunakan catuan listrik PLN. Setelah tombol “ON”

    ditekan, monitor LCD akan menampilkan menu-menu yang digunakan

    untuk setting alat ukur

    2. Memilih mode penyambung

    Maksutnya adalah setting alat splicer seperti setting arus, panjang

    gelombang, dan besarnya loss maksimum yang diijinkan

    3. Pemasangan splice protector

    Sebelum serat dikupas terlebih dahulu masukan sleeve (splice

    protector ) ke salah satu serat yang akan disambung. Langkah ini

    sangat sederhana tapi paling sering terlupakan

    4. Pengupasan coating

    Kupas coating kedua ujung yang akan disambung sepanjang 5 cm

    menggunakan serat stripper . Bersihkan serat yang sudah dikupas

    tersebut menggunakan tissue beralkohol dengan arah yang tetap

    setelah bersih hindarkan serat tersentuh oleh benda apapun termasuk

    tangan

    5. Pemotongan serat

    Potong serat yang sudah dibersihkan tersebut dengan menggunakan

    serat cleaver , sisakan 3 mm dari batas coating yang terkupas (potong

    sepanjang 47 mm). potongan serat harus benar-benar rata dan tegak

    lurus dengan panjang serat.

    6. Pemasangan serat V Groove

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    33/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    11

    Dalam pemasangan serat pada V Groove membutuhkan ketelitian yang

    tinggi. Ujung serat yang sudah dipotong tersebut jangan samapi

    menyentuh alur. Jika kedua ujung serat telah menempati dudukan V

    Groove secara benar tutup wind protector- nya

    7. Fusion splicing

    Semua pekerjaan ini dilakukan oleh mesin splicer . Kedua ujung fiber

    akan saling mendekat satu dengan yang lainnya, selama proses tersebut

    berlangsung splicer akan memancarkan short are (dalam jumlah kecil)

    untuk membersihkan permukaan kedua serat. Splicer akan

    menghentikan pergerakan kedua serat saat gap antara kedua ujung

    serat telah terposisikan dengan tepat. Setelah initial gap setting splicer

    akan menghitung dan menampilkan posisi sudut potong kedua ujung

    serat.

    Ketika posisi cladding dan core kedua ujung serat benar-benar sejajar

    splicer akan memperkecil gap ( final gap setting ) dan menghasilkan

    tegangan yang tinggi untuk meleburkan ( are fusion ) kedua ujung serat

    agar tersambung. Mikroprosesor akan menghitung estimasi loss hasil

    sambungan dan menampilkannya di LCD monitor

    8. Rearc

    INJECTION DETECTION

    Gambar 3.23 Proses Rearc

    Rearc dilakukan jika nilai estimasi loss terlalu besar.

    Estimasi fusion splicing loss dilakukan denganca cara Local Injection

    & Detection (LID)

    9. Pengerutan sleeve/ smove (splice protector )

    Panjang sleeve adalah 4 cm, atur agar posisi sambungan tepat berada di

    tengah sleeve kemudian ke tempat pemanas ( tube heater ) agar sleeve

    berkerur sehingga kedudukannya fix dan dapat melindungi sambungan.

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    34/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    12

    Sleeve ini bekerja dengan sistem panas kerut. Proses pengerutan

    berakhir dengan ditandai suara beep dan off-nya LED illumination .

    Flowchart operasi penyambungan serat optik digambarkan sebagai

    berikut :

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    35/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    13

    Thread the Fiber Through the Splice Protector

    Select the Splice MODE

    Prepare the Fiber Ends for Splicing(stripping, cleaning and cleaving)

    Set the Optical Fiber

    Start Splicing(press "SET" key)

    Rearc ( press A R C key )

    Store the splice Data(Open the Wind Protector)

    Reinforce the Fiber with the Tube Heater

    Remove the Fiber From the Splicer

    Loss Estimating

    Cleaning Arc, InitialGap Sertting andCleave Angle Check

    Fiber Alignment

    Final Gap Setting and ArcFusion Splicing

    Power Switch "ON" : Manual Operation

    : Automatic Operation

    Gambar 3.24 Flowchart operasi penyambungan

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    36/54

    January8, 2008 PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

    14

    c. Pemeliharaan fusion spicer

    Pemeliharaan alat fusion splicer sangan penting agar kehandalan perangkat

    terjaga, pemeliharaan dilakukan terutama pada V Groove , lensa dan LED

    serta pembersihan/penggantian elektroda.

    1. Pemasangan Dome Clousure

    a. Pastikan sealing ring dan tempatnya bersih lalu pasang pada base

    b. Pasang dome dengan hati-hati pada base , lalu pasang klem

    disekeliling base

    c. Kunci klem

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    37/54

    Universitas Negeri Yogyakarta

    08

    Teknik Pengukuran Loss JaringanFiber Optik Menggunakan OTDR

    Himanika

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    38/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    22

    A. Teknik Pengukuran Loss Jaringan Fiber Optik Menggunakan OTDR

    1. Cara Kerja OTDR

    OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer ) merupakan alat yang

    digunakan untuk mendapatkan gambar secara visual karakteristik dari redaman

    sebuah fiber dalam suatu jaringan. OTDR merupakan alat untuk menentukan

    lokasi dari fiber optik yang terputus dan juga dapat digunakan untuk menetukan

    rugi-rugi ( loss ) pada tiap sambungan atau konektor.

    OTDR mengirimkan pulsa cahaya ke serat optik berupa sinar laser sampai

    ke ujung core yang kita ukur. Cahaya yang dikirimkan sebagian dipantulkan

    kembali ke OTDR, hal tersebut terjadi karena ketidakmurnian dan

    ketidaksempurnaan serat optik sehingga menyebabkan refleksi sepanjang serat.

    Dalam pengukuran suatu fiber optik terdapat dua cara pengambilan data

    pengukuran yang sering digunakan sesuai dengan keperluan yaitu:

    a. Pengukuran antar terminal yang biasanya digunakan sebagai pengawas

    sekaligus perawatan yang dilakukan secara periodik antar terminal dalam

    satu loop.

    b. Pengukuran yang dilakukan ketika menginginkan data fiber optik di suatu

    pemasangan fiber optik dari sambungan langsung ke terminal.

    SUMBERTEGANGAN

    OTDR

    TERMINALTERMINAL

    Gambar 3.25. Pengukuran antar terminal

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    39/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    23

    SUMBERTEGANGAN

    OTDR

    TERMINALSAMBUNGAN

    Gambar 3.26 Pengukuran antara sambungan dengan terminal

    2. Fungsi OTDR

    Pada intinya OTDR memiliki 4 fungsi utama, yaitu:

    1. Dapat menentukan jarak lokasi pada jaringan yang patah.

    2. Dapat menentukan loss dari setiap splice atau total end to end loss.

    3. Dapat menentukan redaman serat sepanjang link.

    4.

    Dapat melihat refleksi dari sebuah event seperti sebuah konektor.Pengukuran jarak, baik itu antara penyambungan atau keseluruhan

    jaringan yang dapat dibaca pada alat ukur OTDR dan disesuaikan. Bila terdapat

    kekeliruan, dapat diklaim untuk dilakukan perbaikan.

    Apabila didalam jaringan serat optik terdapat titik sambung, maka perlu

    diperhitungkan rugi-rugi/loss yang diakibatkannya. Pengukuran titik sambung

    dapat dilaksanakan dengan menggunakan OTDR. Pengukuran dilakukan dalam

    dua arah dari tempat yang berbeda, sehingga didapatkan nilai rata-rata loss pada

    penyambungan.

    Dapat dihitung dengan :2

    2111 ss Loss

    +=

    Pengukuran rugi-rugi penyambungan ini diukur tiap sambungan menurut

    standar PT. TELKOM yaitu 0,5 dB.

    3. Bagian-bagian Penting OTDR

    Di bawah ini terdapat penjelasan bagian-bagian penting dari OTDR

    diantaranya yaitu :

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    40/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    24

    a. Port Function

    Pada bagian ini tedapat :

    Laser output port : Digunakan untuk menghubungkan fiber yang akan

    diukur

    RS232C Serial port : Digunakan untuk komunikasi dengan PC atau printer

    Parallel port : Digunakan untuk komunikasi dengan PC atau printer

    Keyboard Connector : Digunakan untuk opsional keyboard

    Floppy disk drive : Sebagai media penyimpanan data (1,44MB/3,5”)

    Power/charger

    adapter port

    : Sebagai masukan tegangan (Ø 2,55 mm)

    Dibawah ini adalah gambar dari port function dan power charger :

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    41/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    25

    Gambar 3.27. Port Function

    Gambar 3.28 Power Charger

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    42/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    26

    b. Buttons and Softkeys

    Pada bagian ini terdapat beberapa tombol seperti gambar dibawah ini :

    Gambar 3.29 Bagian muka OTDR

    Select button

    and arrow keys

    Untuk menggerakkan kursor, memilih

    atau mengubah instrumen setup.

    ON/OFF Menghidupkan/mematikan

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    43/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    27

    Help Memberikan informasi fungsi-fungsi

    instrumen atau status

    Start/Stop Memulai atau menghentikan proses

    pegukuran

    Softkeys Memilih menu yang terdapat pada

    screen .

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    44/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    28

    c. Screen

    Pada bagian ini ditampilkannya gambar hasil pengukuran seperti gambar

    dibawah ini :

    Gambar 3.30. Screen

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    45/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    29

    4. Proses Pengetesan Fiber, Penyimpanan dan Mencetak Data

    a. Prosedur pengetesan

    Langkah-langkah pengetesan adalah sebagai berikut :

    Langkah 1 Menghubungkan fiber optik ke OTDR melalui laser output

    port . Jika hanya satu fiber maka disambungkan ke port bawah.

    Jika dua tipe yaitu single mode dan multimode akan diukur,

    maka port bagian atas digunakan untuk singlemode .

    Gambar 3.31. Port yang digunakan

    Langkah 2 Menghidupkan OTDR dengan menekan tombol ON/OFF,

    sehinga pada layar akan menampilkan gambar seperti dibawah

    ini

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    46/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    30

    Gambar 3.32. Layar sesaat setelah tombol ON/OFF

    ditekan

    Langkah 3 Untuk mengecek pengaturan dari OTDR maka dengan

    menekan SETUP , seperti untuk mengotomatisasikan pengujian

    dengan mengatur Intellitrace. Untuk kembali tekan

    START/STOP .

    Langkah 4 Menekan tombol START/STOP untuk memulai pengukuran.

    Untuk menghentikan proses ini dapat dengan menenkan

    tombol yang sama.

    Langkah 5 Setelah proses pengukuran selesai, maka hasil akan

    ditampilkan. Untuk melihat dalam bentuk grafik maka

    menekan tombol Trace , sedang untuk melihat dalam bentuktabel maka menekan Table .

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    47/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    31

    b. Prosedur penyimpanan data hasil pengukuran

    Sebelum hasil dapat disimpan memori, data harus ditampilkan pada layar

    baik dalam bentuk gelombang maupun tabel. Kedua bentuk data dapat

    disimpan secara bersama-sama.

    Langkah-langkah untuk menyimpan data adalah sebagai berikut :

    Setelah didapat data seperti gambar di bawah ini maka

    Gambar 3.33. Data hasil pengukuran bentuk gelombang

    Gambar 3.34. Data hasil pengukuran bentuk tabel

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    48/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    32

    Langkah 1 Menekan tombol Store or Print – Save maka akan muncul

    gambar seperti dibawah ini

    Gambar 3.35 . Layar Store/Print-Save

    Langkah 2 Untuk mengganti nama file maka menekan tombol Edit File Name , maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah

    ini, dan untuk mengubah alphabet dapat menggunakan Select

    Button and Arrow Keys

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    49/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    33

    Gambar 3.36. Mengganti nama file

    Langkah 3 Menekan tombol Done setelah menamai file selesai

    Langkah 4 Menekan tombol Save File, dapat dipilih disimpan di Internal

    memori OTDR atau floppy

    c. Prosedur mencetak hasil pengukuran

    Prosesdur untuk mencetak hasil pengukuran ini menggunakan Printer

    Seiko DPU411 sebagai default printer.

    Langkah-langkah untuk mencetak hasil pengukuran adalah sebagai

    berikut:

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    50/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    34

    Langkah 1 Menghubungkan OTDR dengan Printer lewat Parallel Port dan

    mengatur konfigurasi switch seperti gambar dibawah ini

    Gambar 3.37. Koneksi OTDR dengan Printer

    Gambar 3.38. Pengaturan Switch Printer Seiko DPU411

    Langkah 2 Menyalakan OTDR dan Printer

    Langkah 3 Menekan tombol softkey Store or Print

    Langkah 4 Menekan tombol Select untuk memilih Print Option

    Langkah 5 Memilih file yang akan dicetak, apakah berada di internal memory

    atau floppy . Bila ingin mencetak file yang baru saja didapat maka

    memilih file yang berada paling atas ( CURRENT ACQUISITION )

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    51/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    35

    Gambar 3.39. Memilih file yang akan dicetak

    Langkah 6 Untuk mencetak file yang diinginkan maka memilih file kemudian

    menekan Print Selected . Bila menginginkan file dicetak semua,

    maka menekan Print All

    Langkah 7 Setelah selesai menekan Exit

    5. Proses Identifikasi Pengukuran

    Setelah meakukan pengukuran dan mencetak hasilnya, maka proses

    selanjutnya adalah mengidentifikasinya. Sehingga nantinya dapat diketahui

    kekeliruan sebuah jaringan fiber optik yang kemudian dapat dilakukan perbaikan.

    Untuk itu harus diketahui bentuk-bentuk grafik hasil pengukuran

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    52/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    36

    a

    b

    c d

    Power (dB)

    Jarak (km)

    Gambar 3.40. Bentuk-bentuk grafik

    Keterangan gambar :

    a. Pantulan

    b. Splicing , tekanan ( mikro bending pada titik sambung)

    c. Kesalahan dielektrik didalam core , penyambungan dengan konektor

    d. Pantulan karena berakhirnya hubungan fiber optik.

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    53/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    37

    Dengan memperhatikan gambar diatas maka kita dapat menetukan

    kesalahan yang terjadi dalam sebuah jaringan. Sebagai contoh terdapat kasus

    seperti gambar dibawah ini

    Gambar 3.41. Kasus pengukuran dalam bentuk grafik

  • 8/16/2019 PENGENALAN SERAT OPTIK.pdf

    54/54

    Teknik Pengukuran Loss Jaringan

    Fiber Optik Menggunakan OTDR

    Jan. 8

    Gambar 3.42. Kasus pengukuran dalam bentuk tabel

    Dari gambar kasus diatas, maka dapat diamati bahwa terdapat splice loss

    pada jarak-jarak tertentu, namun yang paling bermasalah adalah pada Event ke 3

    pada jarak 46,140 km yang mempunyai loss 2,121 (lebih dari standar yang

    ditetapkan PT Telkom yaitu 0,5 dB), maka pada sambungan ini perlu dilakukan

    perbaikan. Sedangkan untuk Event ke 6 adalah akhir dari suatu jaringan.