pengelolaan zakat di pusat kajian zakat dan...

92
1 PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG (Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat) SKRIPSI Oleh: M U S T A E N NIM. 06210023 JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

Upload: vuongdang

Post on 01-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

1

PENGELOLAAN ZAKAT

DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)

SKRIPSI

Oleh:

M U S T A E N

NIM. 06210023

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2010

Page 2: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

2

PENGELOLAAN ZAKAT

DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sajana Hukum Islam (S.HI)

Oleh: M U S T A E N

NIM. 06210023

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2010

Page 3: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

3

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGELOLAAN ZAKAT

DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)

SKRIPSI

Oleh:

M U S T A E N

NIM. 06210023

Telah Dipeiksa dan Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing,

Moh. Toriquddin, Lc., M.HI

NIP. 197303062006041001

Mengetahui,

Ketua Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah

Zaenul Mahmudi, M.A

NIP. 197306031999031001

Page 4: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

4

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi dari saudara Mustaen, NIM 06210023, Mahasiswa

Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, setelah membaca, mengamati kembali berbagai

data yang ada di dalamnya, dan mengoreksi maka skripsi yang bersangkutan

dengan judul:

PENGELOLAAN ZAKAT

DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)

telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada

majelis dewan penguji skripsi.

Malang, 3 Juli 2010

Dosen Pembimbing,

Moh. Toriquddin, Lc., M.HI

NIP. 197303062006041001

Page 5: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

5

PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan penguji skripsi dari saudara Mustaen, NIM 06210023, Mahasiswa Jurusan

al-Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang, dengan judul:

PENGELOLAAN ZAKAT

DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)

telah dinyatakan lulus dengan nilai :

Dewan Penguji:

1. Zaenul Mahmudi, M.A. (__________________________)

(Ketua) NIP. 1970306031999031001

2. Moh. Toriquddin, Lc., M.HI. (__________________________)

(Sekretaris) NIP. 197303062006 041001

3. Dr. H. Dahlan Tamrin, M.Ag. (__________________________)

(Penguji Utama) NIP. 195003241983031002

Malang, 15 Juli 2010

Dekan Fakultas Syari‟ah,

Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag

NIP. 195904231986032003

Page 6: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

6

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan,

penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PENGELOLAAN ZAKAT

DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)

benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau

memindah data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini

ada kesamaan, baik isi, logika maupun datanya, secara keseluruhan atau sebagian,

maka skripsi dan gelar serjana yang diperoleh karenanya secara otomatis batal

demi hukum.

Malang, 3 Juli 2010

Penulis,

Mustaen

NIM. 06210023

Page 7: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

7

BUKTI KONSULTASI SKRIPSI

Nama : MUSTAEN

NIM : 06210023

Jurusan : al-Ahwal al-Syakhshiyyah

Dosen Pembimbing : Moh. Toriquddin, Lc., M.HI.

NIP. 197303062006 041001

Judul Skripsi : PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN

ZAKAT DAN WAKAF (EL-ZAWA)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(Dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Zakat)

No. Tanggal Keterangan Tanda Tangan

1. 29 Mei 2010 Konsultasi Proposal 1.

2. 3 Juni 2010 Revisi Proposal 2.

3. 25 Juni 2010 Konsultasi BAB I, II, III 3.

4. 28 Juni 2010 Revesi BAB I, II, III 4.

5. 29 Juni 2010 Revesi BAB I, II, III 5.

6. 30 Juni 2010 Konsultasi BAB IV 6.

7. 2 Juli 2010 Revesi BAB IV 7.

8. 3 Juli 2010 ACC Skripsi 8.

Malang, 03 Juli 2010

Mengetahui,

a.n. Dekan

Ketua Jurusan al-Ahwal al-

Syakhshiyyah

Zaenul Mahmudi, M.A

NIP 1970306031999031001

Page 8: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

8

MOTTO

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

(at-Taubah : 103).

Segeralah bersedekah, sebab bela benacana tak bisa mendahului sedekah.

(Rasulullah SAW).

Pancinglah Rizqi dengan Sedekah. (Ali bin Abi Thalib).

Page 9: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

9

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menghaturkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,

kupersembahkan karyaku ini kepada:

Ibunda, Ayahanda, Kakanda, Adindaku

dan seluruh keluargaku atas

tetesan keringat, darah dan air mata yang dikorbankan dengan penuh keikhlasan,

dan dengan berbagai harapan & doa

demi kesuksesanku dalam menuntut ilmu.

Semoga Allah selalu meridloi, melindungi, dan membalasnya

dengan berlipat ganda.

Seorang permaisuriku

yang tak pernah lelah memberikan doa & motovasi, menunggu & menemaniku.

Semoga cinta & ketulusan kita selalu abadi.

Semua pihak yang ikut andil mensukseskanku

dalam mengarungi ilmu pengetahuan

sehingga saya mampu meraih gelar Serjana Hukum Islam (S.HI).

Page 10: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

10

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................ Vi

BUKTI KONSULTASI SKRIPSI .................................................................. Vii

MOTTO ........................................................................................................... Viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... Ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... X

DAFTAR TRANSLITERASI ........................................................................ Xii

KATA PENGANTAR...................................................................................... Xv

ABSTRAK ....................................................................................................... Xvi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Batasan Masalah .................................................................. 8

C. Rumusan Masalah ............................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 9

F. Sistematika Pembahasan ..................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 11

A. Penelitian Terdahulu ........................................................... 11

B. Kajian Teori ......................................................................... 16

1. Pengertian Zakat ............................................................. 16

2. Kehujjahan Zakat ............................................................ 17

3. Hikmah dan Faidah Zakat ............................................... 20

4. Macam-macam Zakat ..................................................... 22

5. Harta yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya ....................... 23

6. Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat ................... 28

7. Golongan yang Tidak Berhak Menerima Zakat ............. 29

C. Manjemen Zakat .................................................................. 31

1. Perencanaan Pengelolaan Dana ZIS ............................... 34

2. Pengorganisasian Pengelolaan Dana ZIS ....................... 34

3. Pelaksanaan Pengelolaan Dana ZIS ................................ 37

4. Pengawasan Dalam Pengelolaan Dana ZIS .................... 40

D. Latar Belakang Terbentuknya UU No. 38 tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat .................................................. 44

Page 11: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

11

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 46

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 46

B. Pendekatan Penelitian ......................................................... 46

C. Sumber Data ......................................................................... 47

D. Metode Pengumpulan Data ................................................. 47

E. Metode Pengolahan Data .................................................... 48

F. Metoode Pengabsahan Data ............................................... 50

G. Metode Analisis Data ........................................................... 50

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA .......................................... 51

A. PROFIL DAN GAMBARAN SINGKAT OBYEK

PENEITIAN ......................................................................... 51

1. Sejarah eL-Zawa UIN Maliki Malang ............................ 51

2. Visi, Misi dan Tujuan eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53

3. Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang .............. 53

4. Struktur Organisasi eL-Zawa UIN Maliki Malang ......... 54

5. Program Kerja eL-Zawa UIN Maliki Malang ................ 56

6. Letak Geografis eL-Zawa UIN Maliki Malang .............. 58

7. Status dan Wilayah Kerja eL-Zawa UIN Maliki Malang 59

B. PENYAJIAN DATA ............................................................ 59

1. Perencanaan Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa UIN

Maliki Malang .................................................................. 59

2. Pengorganisasian Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa

UIN Maliki Malang .......................................................... 60

3. Pelaksanaan Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa UIN

Maliki Malang 61

4. Pengawasan Dalam Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa

UIN Maliki Malang .......................................................... 62

C. ANALISIS DATA ................................................................ 64

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 70

A. Kesimpulan ............................................................................ 70

B. Kritik dan Saran ................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

12

TRANSLITERASI1

A. Konsonan

dl = ض Tidak dilambangkan = ا

th = ط b = ب

dh = ظ t = خ

(koma menghadap ke atas) „ = ع ts = ز

gh = غ j = ج

f = ف h = ح

q = ق kh = خ

k = ك d = د

l = ل dz = ر

m = م r = ر

n = ى z = ز

w = و s = ش

sy = h = ظ

y = ي sh = ص

Hamzah (ء) dilambangkan dengan alif, apabila teletak di awal kata maka

mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan. Namun apabila terletak di tengah atau

akhir maka dilambangkan dengan tanda koma di atas (᾽) dan koma di atas yang

dibalik („) untuk pengganti lambang huruf “ع”.

B. Vokal, Panjang dan Diftong

Tulisan latin vokal fathah ditulid dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah

dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara vokal

(a) panjang dengan â, vokal (i) panjang dengan خ dan vokal (u) panjang dengan û.

1 Team Dosen Fakulatas Syari‟ah UIN Malang, Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Malang:

Fakultas Syari‟ah Univesitas Islam Negeri Malang, 2005 ), 42-43.

Page 13: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

13

Khusus untuk ya‟ nisbah, maka tidak boleh digantikan dengan “i”, melainkan

tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambakan ya‟ nisbat di akhirnya. Begitu

juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan

“ay”.

C. Ta‟ Marbuthah (ة)

Ta‟Marbuthah (ج) ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah-tengah

kalimat, tetapi apabila diakhir kalimat maka ditransliterasikan dengan

menggunakan “h” atau apabila berada ditengah-tengah kalimat yang terdiri dai

susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditrasliteasikan dengan menggunakan “t”

yang disambung dengan kalimat berikutnya

D. Kata Snadang dan Lafadh al-Jalalah

Kata sandang berupa “al” ) ال ( ditulis dengan huuf kecil, kecuali terletak pada

awal kalimat. Sedangkan “al” dalam lafadh jalalah yang berada di tengah-tengah

kalimat disandakan (idhafah), maka dihilangkan.

E. Nama dan Kata Arab Ter-Indonesiakan

Pada pinsipnya kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan

menggunakan sistem transliterasi ini, akan tetapi apabila kata tersebut merupakan

nama Arab dai orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah ter-Indonesiakan,

maka tidak perlu menggunakan sistem transliterasi ini.

Page 14: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

14

KATA PENGANTAR

ن ح تطن هللا الرحوي الر

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi ini.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada pemimpin dan suri

tauladan kita yaitu Rasulullah SAW beserta keluarga, shahabat dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Sebuah anugerah dan berkah bagi penulis atas terselesainya skripsi ini yang

tidak terlepas dari motivsi, bimbingan, dan kerjasama semua pihak. Oleh

karenanya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang maupun selaku Pribadi.

2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Dr. Hj. Mufidah, Ch. M.Ag, selaku Dosen Wali saya selama menjadi

mahasiswa di Fakultas Syari‟ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

yang senantiasa mengarahkan dan memotivasi.

4. Moh. Toriquddin, Lc., M.HI., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, khususnya Dosen

Fakultas Syari‟ah yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, wawasan,

dan teladannya, semoga bermanfaat.

6. Pak Sudirman, M.A, Pak Moh. Toriquddin, Lc., M.HI., Mas Idrus Andy

Rahman S.Hum dan Mba‟ Isnaeni Hartiningsih S.Si yang mau dan rela

membantu saya selama melakukan penelitian dan beraktifitas di eL-

Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

7. Kepada Ayahanda Baihaki dan Ibunda Asmawati yang selalu mau

mengasuh, menasehati, membimbing, membiayai, mendoakan dan

memotivasi saya untuk menjadi anak selalu bisa dibanggagakan oleh

keluarga dan masyarakat.

Page 15: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

15

8. Kanda Hadid, Ansar, Sulaiha, Adinda As‟ila dan Mariya Ulfa yang

selalu menyayangi dan memberiku semangat dalam menuntut ilmu.

9. Dulur-dulur keluarga besar Ponpes Madrasatul Qur‟an (MQ) Tebuireng-

Jombang dan sekitarnya, PP. Ibâdurrahman Krenceg-Blitar, PPTQ.

Raudhatusshalihin Wenpas-Malang yang banyak memberikan

sumbangsih dalam penataan moral, speritual, solidaritas dan harapan.

10. Gus dan Ning Hai‟ah Tahfizh al-Qur‟an (HTQ jo JQH) yang selalu

menemani, mengajari dan memotivasiku untuk menjadi insan yang

Hamilil Qur‟an, Lafdhan, Ma‟nan, ‟Amalan wa Mutakalluman. Semoga

kita selalu menjadi manusia pilihan yang demikian.

11. Para Gus & Ning UKM LKP2M yang sudi bergandeng tangan denganku

menuju manusia yang profesional, kritis, militan dan bertanggungjawab.

12. Kawan-kawan HMI Komisariat Syari‟ah-Ekonomi UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang, yang membantu penulis untuk menjadi mahasiswa

yang memiliki jiwa nasioalis dan religius yang tinggi.

13. Segenap teman-teman seperjuangan Fakultas Syari‟ah angkatan 2006

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang tidak mungkin disebutkan

satu persatu yang memberikan banyak hal pada diriku.

14. Toghellan IMPSB_Malang (Ikatan Mahasiswa Pelajar Santri Bawean)

se ghellem akanca, ngamotivasi & aghejhek sambhik eson tambah ghier

maolle title Serjana Hukum Islam (S.HI).

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak

sekali kekurangan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini. Oleh karenanya,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersiat membangun demi

perbaikan dan kesempurnaan karya ilmiah ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang ikut

andil dalam menyelesaikan skripsi ini dan semoga karya ilmiah ini dapat

memberikan manfaat bagi siapa saja.

Malang, 03 Juli 2010

Mustaen

Page 16: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

xvi

ABSTRAK

Mustaen, 2010, 06210023. Pengelolaan Zakat Di Pusat Kajian Zakat Dan Wakaf (eL-

Zawa) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang (Dalam

Tinjauan UU Nomor 38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat). Skripsi. Jurusan al-

Ahwal al-Syakhshiyyah, Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. Dosen Pembimbing: Moh. Toriquddin, Lc., M.HI.

Kata kunci: Pengelolaan Zakat, eL-Zawa, UU No. 38 tahun 1999.

Indonesia merupakan Negara yang penduduknmya mayoritas Islam, oleh

karenanya menjadi keniscayaan bila pemerintah memberi perhatian lebih pada syari’at

Islam dan membentuk peraturan atau Undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan

zakat. Umat Islam yang sering dipandang dengan sebelah mata karena kemampuannya

yang dianggap tidak representatif dalam membangun kekuatan ekonomi. Dengan melihat

Islam muncul sebagai sistem nilai yang mewarnai perilaku ekonomi masyarakat Muslim

kita. Dalam hal ini, zakat memiliki potensi strategis yang layak dikembangkan menjadi

salah satu instrumen pemerataan pendapatan di Indonesia. Selama ini potensi zakat di

Indonesia belum dikembangkan secara optimal dan belum dikelola secara profesional.

Hal ini disebabkan belum efektifnya Lembaga Zakat yang menyangkut aspek

pengumpulan administrasi, pendistribusian, monitoring serta evaluasinya. Dengan kata

lain, Sistem Organsisasi dan Manajemen Pengelolaan Zakat hingga kini dinilai masih

bertaraf klasikal, bersifat konsumtif dan terkesan Inefisiensi sehingga kurang berdampak

sosial yang berarti. UU Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dibentuk guna

mengatur Organisasi atau lembaga pengelolaan zakat dalam merencanakan,

melaksanakan, mengorganisasi, dan mengawasi perndistribusian dan pendayagunaan

zakat yang ada di Indonesia. Sejauh ini sudah banyak organisasi pengelola zakat yang

berada di seluruh pelosok negeri, mulai dari Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil

Zakat (LAZ) serta lembaga amal yang lain termasuk diantaranya el-Zawa UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang.

El-Zawa merupakan pusat kajian zakat dan wakaf sekaligus sebagai pengelola

zakat di bawah naungan UIN Maliki Malang tentunya mempunyai system pegelolaan dan

pedoman kerjanya. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut perlu adanya kajian

dan penelitian lebih detail kemudian penelitian tersebut di konsep dalam rumusan

masalah sebagai berikut (1) bagaimana sistem pengelolaan zakat di eL-Zawa UIN Maliki

Malang? (2) bagaimana implementasi pengelolaan zakat di eL-Zawa UIN Maliki Malang

dan tinjauan UU No 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan zakat di eL-Zawa

UIN Maliki Malang dan implementasinya dalam tinjauan UU Nomor 38 tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat.

Penulisan skripsai ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

kualitatif deskriptif. Sedangkan tehnik pengumpulan datanya di tekankan pada

dokumentasi dan wawancara dengan birokrasi eL-Zawa UIN Maliki Malang.

Hasil dari penelitian skripsi ini menyimpulkan bahwa el-zawa uin maliki malang

pada hakekatnya memiliki 4 sistem pengelolaan zakat yaitu system perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Namun dalam implementasi system

tersebut belum maksimal. Begitu juga dengan pengelolaannya belum memenuhi standart

yang diatur dalam UU pengelolaan zakat. Hal tersebut dibuktikan dengan minimnya

struktur organisasi eL-Zawa dan sistem pengawasannya yang lemah karena belum adanya

dewan yang secara khusus mengawasi pengelolaan zakat di eL-Zawa UIN Maliki

Malang.

Page 17: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

xvii

ABSTRACT

Mustaen, 2010, 06210023, Management Zakah in Assessment Center of Zakah and

Waqf (eL-Zawa), Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang (in a

review of UU No. 38 in 1999 concerning the Management of Zakat). Thesis, al-Ahwal

al-Syakhshiyyah Departemen, Syari’ah Faculty, Maulana Malik Ibrahim State Islamic of

Malang. Lecturer Moh. Toriqudin Lc. MHI.

Key Words: Zakat Management, eL-Zawa, UU No. 38 in 1999

Indonesia is a country with major community of Moslem, therefore become

inevitable if the government give more attention to the Shari'ah and establish rules or

laws governing the management of zakah. Moslems who are often neglected because of

their ability which is considered not representative in building economic strength. With a

view of Islam emerged as a value system that characterizes the economic behavior of our

Muslim community. In this case, the charity (zakah) has the strategic potential of a decent

instrument developed into one of the income distribution in Indonesia. During this

potential zakah in Indonesia has not yet developed optimally and professionally managed.

This is due not effectively Zakah Institution regarding administrative aspects of the

collection, distribution, monitoring and evaluation. In other words, Organization and

Management Systems Management of Zakah until now is still considered standard

classical forms of spending and impressed Inefficiencies resulting in less meaningful

social impact. UU No. 38 in 1999 concerning the Management of Zakat established to

regulate the management of charity organizations or institutions in planning,

implementing, organizing and supervising distribution and utilization of zakat in

Indonesia. So far managers have a lot of charity organizations that are all over the

country, ranging from Institution of Zakat (BAZ and LAZ) and other charitable

institutions including The eL-Zawa Maulana Malik Ibarahim Islamic State University of

Malang.

El-Zawa is zakah and waqf studies center at the same time as the manager of

charity under the auspices of UIN Maliki has certainly management and guidance system

works. Therefore, to determine the need for further studies and research in more detail

later research on the concepts in the formulation of the problem as follows (1) How is the

management system of zakah in eL-Zawa UIN Maliki? (2) How is the management

implementation in El Zawa UIN Maliki concerning with Role of the Government with the

issuance of Law No. 38 In 1999, on Management of Zakah?

This study aims to determine the management system of zakat in eL-Zawa UIN

Maliki and Role of the Government with the issuance of UU No 38 In 1999, on

Management of Zakah.

This Theses writing using a type of qualitative research with a qualitative

descriptive approach. While data collection techniques in stress on documentation and

interviews with the birocration eL-Zawa UIN Maliki of Malang.

Results from this thesis research, concluded that el-zawa uin maliki basically

have four zakat management system, they are the system of planning, organizing,

implementing, and monitoring. But in the implementation of the system has not been

maximized. So also with the management do not meet the standards set forth in the Act

on the management of zakat. This is evidenced by the lack of organizational structure and

system oversight el zawa still weak, because there are no councils that specifically

oversee the management of zakat on eL-Zawa UIN Maliki of Malang

Page 18: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang bisa memberikan rahmat kepada manusia di

dunia dan di akhirat nanti. Islam sangat memegang tinggi prinsip solidaritas yang

hakiki, banyak sekali ajaran Islam yang menganjurkan bahkan mewajibkan

pemeluknya untuk memegang prinsip mulia yang disyari‟atkannya. Di antara

realita solidaritas itu dapat dilihat dari konsep saling menghormati, saling

menyayangi, saling membahu, tolong menolong, sedekah, zakat dan lainnya.

Salah satu dari prinsip mulia di atas yang mengandung dua dimensi yaitu

dimensi vertikal (hablun min Allah) dan dimensi horizontal (hablun min al-nâs)

adalah zakat. Ibadah zakat apabila ditunaikan dengan baik maka akan

meningkatkan kualitas keimanan, membersihkan dan mensucikan jiwa dari sifat

kikir, dengki, tamak, membangun masyarakat yang lemah, serta dapat

mengembangkan dan memberkahkan harta yang dimilikinya.2 Zakat juga

2 M. Ali Hasan, Zakat dan Infak; Salah satu solusi mengatasi problema sosial di Indoesia (Jakarta:

Kencana, 2006), hal. 18-23.

Page 19: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

19

merupakan ajaran Islam yang termasuk dalam ibadah mâliyah ijtimâ‟iyyah (ibadah

yang berkaitan ekonomi dan masyarakat) yang mempunyai status dan peran

penting dalam ajaran Islam. Seperti rukun Islam yang lain, ajaran zakat

menyimpan beberapa dimensi yang kompleks meliputi nilai privat-publik, vertikal-

horizontal, serta ukhrowi-duniawi.3 Dengan demikian, zakat dan pengelolaannya

diperlukan dan mutlak untuk dilaksanakan.

Kata zakat disebutkan dalam al-Qur‟an sebanyak tiga puluh (30) kali, dan

dua puluh tujuh (27) dari tiga puluh kali ayat tesebut disejajarkan dengan kata ash-

shalah dan dalam rukun Islam posisi kewajiban zakat pada urutan ketiga yang

secara otomatis menjadi bagian mutlak dari keislaman seseorang.4 Dari ketiga

puluh ayat tersebut hanya satu kali yang disebutkan dalam konteks yang sama

dengan sholat tetapi tidak sama di dalam satu ayat yaitu pada awal surat al-

Mu‟min ayat 1 sampai 4, dari ketiga puluh ayat tersebut terdapat dalam surat

makiyah sebanyak 8 kali dan selebihnya terdapat dalam surat madaniyah.5

Salah satu dalil al-Qur‟an yang mensyari‟atkan zakat terdapat pada surat

al-Baqarah ayat 110 yaitu:

“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja

yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat

pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa

yang kamu kerjakan”.

3 Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hal. 1.

4 T. M. Hasbi ash-Shiddieqy, Beberapa Perasalahan Zakat (Jakarta; Tintamas Indonesia, 1976),

hal. 9. 5 Yusuf Qordhawi, “Fiqhuz Zakat” diterjemahkan oleh Salman Harun, Didin Hafidhuddin,

Hasanuddin, Hukum Zakat, (Bandung: Pustaka Letera Antar Nusa dan Mizan, 1998), hal. 40.

Page 20: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

20

Pensyari‟atan zakat dalam ajaran Islam dimulai sejak zaman Masa

kepemimpinan nabi Muhammad. Kewajiban melaksanakan rukun Islam ini masih

sangat kuat karena umat Islam pada waktu itu bertemu langsung dengan pembawa

syariat, yaitu nabi Muhammad SAW. Kewajiban mengeluarkan zakat dari orang

yang mampu, dikontrol langsung oleh Rasulullah yang dibantu oleh Umar bin

Khattab, Ibnu Lutabiyah, Abu Mas‟ud, Abu Jahm, Uqbah bin Amir, Dhahaq, Ibnu

Qais dan Ubadah bin al-Shamit yang diangkat sebagai „amil oleh Rasulullah, di

samping itu Muadz bin Jabal yang diutus ke Yaman.6 Sehingga praktek zakat

berjalan dengan baik sesuai tuntutan syariat Islam, artinya muzakki mengeluarkan

zakatnya sesuai tatacara (hitungan dan kadar) yang benar dan mustahiq juga

menerima sesuai kondisi dan kapasitasnya sebagai orang atau golongan yang

berhak menerima zakat. Zakat yang dikumpulkan dari muzakki, langsung

dibagikan kepada mustahiq. Kalaupun ada yang disimpan jumlahnya tidak banyak.

Sehingga manfaat zakat dapat dirasakan langsung oleh para mustahiq saat itu juga.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kewajiban menunaikan zakat bukanlah

semata-mata bersifat amal karitatif (kedermawanan) belaka, namun zakat juga

merupakan suatu kewajiban yang bersifat otoritatif (ijbari).7 Akan tetapi praktek

mulia seperti itu mengalami pergeseran tatkala nabi Muhammad wafat.

Wafatnya nabi Muhammad dianggap sebagian umat Islam sebagai akhir

dari pelaksanaan kewajiban zakat sehingga banyak yang membangkang

mengeluarkan zakat. Melihat kondisi demikian, Abu Bakar as-Shiddiq yang

6 Sjechul Hadi Pernomo, Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial (Surabaya: Aulia, 2005),

hal. 332. 7 Abdurrahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial (Jakarta: Raja Grafindo, 1998),

hal. 85.

Page 21: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

21

merupakan khalifah pertama melakukan angkat senjata memerangi golongan yang

enggan mengeluarkan zakat.

Pada masa kepemimpinan Umar ibn Khattab, zakat dikelola lebih baik,

bahkan Umar turun tangan mencari mustahiq ke rumah penduduk. Umar tak

segan-segan memikul sekarung gandum untuk diberikan kepada rakyatnya yang

miskin. Pada saat kepemimpinan Umar keberadaan baitul mal sebagai kas negara

difungsikan untuk menampung zakat, di mana pada saat itu kebutuhan jihad fi

sabilillah masih sangat tinggi dan zakat sebagai penopang utamanya. Begitu

seterusnya hingga kepemimpinannya digantikan oleh Usman ibn Affan dan

dilanjutkan Ali ibn Abi Thalib. Pada pemerintahan Ali terjadi kekacauan politik

yang cukup besar diantaranya berkobarnya peperangan antara Ali dengan

Muawiyah bin Abu Sufyan, walaupun dalam kondisi demikian, pengaturan sistem

kolektif pengumpulan dan pembagian zakat tetap berjalan lancar.8

Di Indonesia, masalah tentang Penegololaan Zakat mengalami tiga tahap

perubahan yaitu tahap sebelum kemerdekaan, tahap kemerdekaan dan tahap era

reformasi. Singkat kata, pada era reformasi terbentuklah UU No. 38 tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat, terbentuknya UU tersebut bukan serta-merta ketentuan

legal-formal yang mengikat warga Negara, namun lebih merupakan himbauan

moral, hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya pasal mengenai sanksi bagi

yang tidak mau membayar zakat. Konsekuensi yang ada hanyalah pada pasal 21

yang menjelaskan sanksi bagi pengelola zakat yang tidak profesional, bukan sanksi

bagi yang enggan menunaikan kewajiban zakat. Maka dapat dikatakan, keberadaan

UU No. 38 tahun 1999 sama saja dengan ketiadaannya (wujuuduhu ka‟adamihi)

8 http://downloads.ziddu.com/downloadfile/2780156/zakatdanperannegara.pdf.html. Di akses pada

tanggal 25 Mei 2010, Jam 19.18 WIB.

Page 22: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

22

sebab tidak ada sanksi apa pun bagi yang tidak mau membayar zakat. Hasil

maksimal pencapaian UU ini adalah legalisasi keberadaan lembaga pengelola

zakat baik oleh pemerintah atau masyarakat. Mungkin inilah kelemahan mendasar

UU No. 38 tahun 1999 tersebut.9

Merngacu pada statement di atas, maka UU Pengelolaan Zakat yang disahkan

sejak 10 tahun silam ternyata masih perlu diperbincangkan lebih detail, apakah UU

tersebut pantas di vonis tidak maksimal, atau masih proses menuju kesempurnaan

atau bahkan sudah maksimal, hal tersebut setidaknya bisa dibuktikan pada

penelitian di Pusat Kajian Zakat dan Wakaf (eL-Zawa) UIN Maulana Malik

Ibrahim (Maliki) Malang yang berada di naungan dan lingkungan kampus yang

mengkolaborasikan intelektualitas dan Religialitas yang tinggi.

Menurut ketua eL-Zawa saat ini yaitu Sudirman Hasan menyatakan bahwa

sejak berdirinya pada tahun 2007 hingga kini, Program eL-Zawa yang telah

terlaksana diantaranya pembinaan terhadap UMKM, Pondok Zakat, Beasiswa SPP

bagi Mahasisiwa UIN Maliki Malang, santunan kepada anak yatim dan karyawan

UIN Maliki Malang, fakir miskin, ibnu sabil, kematian bagi keluarga karyawan

dan dosen UIN Maliki Malang, qardhul hasan, murabahah, di samping diskusi

rutin dua mingguan dan diskusi interaktif Ramadhan tentang zakat dan wakaf di

radio Simfoni FM UIN Maliki Malang selama bulan Ramadhan 1428 H., serta

seminar dan pelatihan-pelatihan. Dan pada saat ini eL-Zawa sedang menggembor-

gemborkan pelaksanaan wakaf uang atau wakaf tunai.10

Sekilas pandang, banyak orang yang menilai bahwa Pengelolaan Zakat di eL-

Zawa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, namun bila

9 http://khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=219&Itemid=47. Di

akses pada tanggal 20 Mei 2010, Jam 13.47 WIB. 10

Sudirman, Op.Cit., hal. 105-167.

Page 23: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

23

dicermati lebih jeli, sangat dimungkinkan sitem pengelolaannya bertentangan

dengan tata cara atau prosedur yang di tetapkan dalam UU No. 38 tahun 1999.

Penjelasan tentang sistem pengelolaan zakat di Indonesia telah diatur

dalam UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 1 yang tertulis

bahwa pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan

zakat. Dan kemudian dijelaskan oleh Kepusan Menteri Agama RI No. 581 tahun

1999 dan No. 373 tahun 2003. Adapun tujuan diadakannya pengelola zakat

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 UU Pengelolaan Zakat yaitu untuk

meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan

tuntunan agama, meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam

upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, serta

meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat. Oleh karenanya, untuk

merealisasikan tujuan tersebut, maka pemerintah membentuk Lembaga

Pengelolaan Zakat yaitu Badan „Amil Zakat (BAZ), dan Lembaga „Amil Zakat

(LAZ) dibentuk dan dikelola masyarakat. Maka, eL-Zawa merupakan lembaga

pengelola zakat yang berstatus LAZ.

Dalam historis, sebenarnya pengelolaan zakat di Indonesia mengalami

kemajuan yang cukup signifikan, meski masih dihadapkan pada berbagai

permasalahan, diantaranya masih belum optimalnya pengumpulan zakat oleh

Lembaga Pengelola Zakat. Hasil survey PIRAC tahun 2004 menunjukkan bahwa

baru 12.5% masyarakat yang menyalurkan zakatnya melalui lembaga resmi zakat

seperti BAZ dan LAZ atau yayasan amal lainnya. Masalah tersebut disebabkan

oleh tiga faktor permasalahan utama yang menyebabkan rendahnya realisasi

Page 24: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

24

potensi zakat, yaitu faktor kelembagaan, faktor masyarakat dan faktor sistem yang

dianut dalam pengeloaan zakat itu sendiri. Dengan demikian, dalam menyikapi

berbagai permasalahan tersebut dan dalam rangka meningkatkan realisasi potensi

zakat, maka ada tiga langkah yang harus ditempuh dalam pengelolaan zakat, yaitu

meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga pengelola zakat,

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan kewajiban zakatnya dan

menerapkan sistem manajemen zakat terpadu. 11

Berbicara tentang sistem manajemen zakat di dunia kampus UIN Maliki

Malang, tentunya lembaga yang paling pantas dikaitkan dengannya adalah eL-

Zawa UIN Maliki Malang. Secara garis besar, sistem pengelolaan zakat di eL-

Zawa, bisa dilihat dari struktur yang ada karena struktur bisa mencerminkan

bagaimana organisasi tersebut dalam memprogram dan melaksanakan

kegiataannya, dalam hal ini tentunya program kegiatan yang berkenaan dengan

pengololaannya yang meliputi keempat sistem yang sudah dipaparkan di atas.

Oleh karenanya, sangat pantas bila Pengelolaan Zakat di eL-Zawa diteliti

dan dikaji kembali agar lebih sukses dan berjalan sesuai dengan UU Pengelolaan

Zakat yang berlaku yaitu UU No. 38 tahun 1999. Selain itu, Penelitian ini juga di

anggap penting sebagai ajang sosialisasi karena sampai saat ini masih banyak

kalangan yang belum mengenal eL-Zawa UIN Maliki Malang.

Pada kesempatan ini, peneliti mengangkat masalah tersebut dengan judul:

“Pengelolaan Zakat di Pusat Kajian Zakat dan wakaf (eL-Zawa) Universitas

Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang (Dalam Tinjauan UU

Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)”.

11

Departemen Agama Republik Indonesia, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2007), hal. 3-4.

Page 25: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

25

B. Batasan Masalah

Sebagai awal dari proses penelitian adalah identifikasi dan batasan terhadap

permasalahan yang akan dikaji karena apapun jenis penelitiannya yang menjadi

titik tolaknya tetap bersumber pada masalah. Tanpa masalah, penelitian tidak dapat

dilaksanakan. Masalah harus sudah diidentifikasi, dibatasi dan dirumuskan secara

jelas, sederhana dan tuntas saat memulai memikirkan penelitian.12

Pembatasan

masalah dilakukan dengan harapan pembahasan ini menjadi fokus pada titik

permasalahan tertentu dan tidak melebar pada variabel lainnya.

Pada bagian ini, dipaparkan tentang fokus pembahasan yang menjadi batasan

masalah yang akan diteliti yaitu hanya terkait pada variabel-variabel yang

berkenaan langsung dengan Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Maliki Malang

baik itu yang berkenaan dengan perencanaannya, pengorganisasiannya,

pelaksanaannya, serta pengawasannya kemudian semua itu di tinjau dengan UU

No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah digunakan agar pembahasan pada penelitian ini lebih

terarah dan sistematis. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dari batasan

masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang?

2. Bagaimana Implimentasi Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang dalam Tinjauan UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat?

12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset,

2006), hal. 92.

Page 26: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

26

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diadakan dengan harapan mampu menjawab apa yang

telah dipetakkan dalam rumusan di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Sistem Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Maliki

Malang.

2. Untuk Memahami Implimentasi Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN

Maliki Malang terhadap UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Secara teoritik penelitian ini bermanfat untuk memperkuat posisi eL-Zawa

UIN Maliki Malang yang sampai saat ini masih belum maksimal dalam

menjalankan visi, misi, tujuan dan program kerjanya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi eL-Zawa

Diharapkan para pengurus dan „amil zakat eL-Zawa UIN Maliki

Malang mampu mengelola lembaga tersebut lebih produktif dan

sesuai dengan UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

b. Bagi Peneliti

Sebagai persyaratan meraih gelar Serjana Hukum Islam (S.HI) dan

sebagai khazanah ilmu pengetahuan yang diharapkan bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan.

c. Bagi Masyarakat

Diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran kepada

masyarakat agar menyalurkan zakat sesuai dengan UU yang berlaku.

Page 27: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

27

F. Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisikan tentang Penelitian terdahulu, pemaparan tentang Teori dan

Manajemen Zakat, „amil dan Lembaganya serta sejarah terbentuknya UU

Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

BAB III : METODE PENELITIAN

Memaparkan pembahasan tentang berbagai Matode penelitian yang di

gunakan. Seperti Jenis penelitian, pendekatan, sumber data serta motode

pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data.

BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA

Merupakan inti dari penelitian skripsi ini karena didalamnya memaparkan

penyajian data termasuk latar belakang objek penelitian dan analisis

terhadap Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Maliki Malang, serta analisis

terhadap implimentasi Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Malaki Malang

dalam tinjauan UU Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

BAB V : PENUTUP

Merupakan penutup yang di akhiri dengan kesimpulan dan saran-saran.

DAFTAR PUTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 28: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

28

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Untuk mengetahui lebih jelas tentang penelitian ini, maka sangat penting

untuk mengkaji terlebih dahulu penelitian terdahulu dengan masalah yang sama

atau yang berdekatan dengan variabel dalam judul skripsi ini. Dalam hal itu, tidak

ada satupun skiripsi yang secara khusus membahas pengelolaan zakat di eL-Zawa

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Oleh karenanya, dari pengamatan penulis

atas semua hasil penelitian skripsi, maka penelitian yang paling mendekati serta

mengarah dengan penelitian skripsi ini adalah penelitian yang berkenaan dengan

UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat yaitu:

1. Abdul Kadir: Pengelolaan Zakat di Badan „Amil Zakat Daerah (BAZDA)

Kota Blitar (Studi Implimentasi dan Aplikasi UU No. 38 Tahun 1999

Tentang Pengelolaan Zakat).13

13

Skripsi Mahasiswa Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang tahun 2006.

Page 29: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

29

Rumusan masalah dalam Skripsi ini adalah:

a. Bagaimana manajemen zakat di BAZDA Kota Blitar terkait dengan

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan ZIS?

b. Bagaimana implimentasi dan implikasi UU No. 38 tahun 1999

tentang pengelolaan zakat di BAZDA Kota Blitar?

Dari rumusan masalah di atas, kemudian skripsi ini menghasilkan

penelitian yang disimpulkan bahwa secara historis BAZDA Kota Blitar di

bentuk oleh Departemen Agama Kota Blitar yang mengaju pada undang-

undang yang ada, terutama UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat, walaupun demikian, pada aplikasinya belum bisa mencerminkan

ataupun mengacu pada UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

Oleh karenanya, dalam BAZDA tersebut perlu adanya manajemen

organisasi yang baik agar segala tujuan dan programnya bisa tercapai.

2. Agus Rohmad Riyadi: Pengelolaan Zakat Sesudah Diberlakukannya

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 oleh BAZIS Masjid Agung Jami'

Kota Malang.14

Rumusan masalah dalam Skripsi ini adalah:

a. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan zakat sesudah berlakunya UU

No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat di BAZIS Masjid

Agung Jami‟ Kota Malang?

b. Bagaimana eksistensi dari LAZ sesudah berlakunya UU No. 38

tahun 1999 tentang pengelolaan zakat oleh BAZIS Masjid Agung

Jami‟ Kota Malang?

14

Skripsi Mahasiswa Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang tahun 2005.

Page 30: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

30

c. Apa yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan pengelolaan

zakat sesudah berlakunya UU No. 38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat oleh BAZIS Masjid Agung Jami‟ Kota Malang?

Dari rumusan masalah di atas, kemudian skripsi ini menghasilkan

penelitian yang disimpulkan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pengelolaan zakat sesudah berlakunya UU No. 38

tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat di BAZIS Masjid Agung

Jami‟ Kota Malang belum 100% mengikutinya, masalah tersebut

disebabkan karena diantara mereka masih ada perbedaan

pemahaman terhadap UU tersebut, yang menurut sebagian mereka

isi UU tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan syari‟at Islam.

b. Berlakunya UU No. 38 tahun 1999 mempunyai dampak pada

bertambahnya eksistensi BAZIS serta mendapatkan tempat

tersendiri di hati masyarakat yang mempercayainya.

c. Tolak ukur keberhasilan pengelolaan zakat sesudah berlakunya UU

No. 38 tahun 1999 bagi BAZIS adalah jika melaksanakan amanah

dan tanggungjawabnya.

3. Ainur Rifai: Studi Analisis Terhadap Materi Undang-undang Nomor 38

Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat (Telaah Kritis Terhadap Pasal

2,11,12, dan 14).15

Dalam skripsi ini, batasan masalah dan rumusan masalahnya dijadikan

dalam satu pembahasan sebagaimana berikut:

a. Apa yang menjadi pertimbangan dimasukkannya “badan” sebagai

wajib zakat?

15

Skripsi Mahasiswa Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang tahun 2001.

Page 31: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

31

b. Apa yang menjadi dasar hukum masuknya harta penghasilan, jasa,

dan peternakan, perikanan, perkebunan sebagai kategori harta wajib

zakat dan bagaimana nishabnya?

c. Apa tugas dan wewenang „amil zakat yang tercantum dalam pasal

12 sesuai dengan fiqh klasik?

d. Zakat apa saja yang dapat dikurangkan dari sisa pendapatan pajak?

e. Apakah umat Islam tidak terkena beban ganda dengan adanya

gabungan zakat dan pajak?

Dari batasan dan rumusan masalah di atas, kemudian skripsi ini

menghasilkan penelitian yang disimpulkan sebagai berikut:

a. Masuknya suatu badan dalam kategori wajib zakat ternyata hanya

mempertimbangkan aspek ekonominya saja, tanpa didasari

filosofis diwajibkannya zakat.

b. Adanya perkembangan obyek zakat dari nash yang telah

ditetapkan oleh Rasulullah, seperti penetapan nishab dan kadar

zakat yang harus dikeluarkan.

c. Tugas dan wewanang „amil zakat dalam pasl 12 ayat 1 ternyata

tidak sesuai dengan al-Qur‟an dalam surat at-Taubah ayat 103.

d. Perlu adanya perumusan lebih lanjut tentang beban zakat dan

pajak.

4. Abdul Rozak: Impelimentasi UU No. 38 Tahun 1999 Pasal 16 Tentang

Pendayagunaan di Badan „Amil Zakat Kabupaten Malang.16

16

Skripsi Mahasiswa Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang tahun 2008

Page 32: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

32

Batasan masalah dalam skripsi ini adalah:

a. Bagaimana pendayagunaan dana ZIS di BAZ Kab. Malang?

b. Mengapa implimentasi UU No. 38 tahun 1999 pasal 16 tentang

mikanisme pendayagunaan ZIS di BAZ Kab. Malang cendrung

konsumtif?

Dari rumusan masalah di atas, kemudian skripsi ini menghasilkan

penelitian yang disimpulkan sebagai berikut:

a. Pemberdayaan harta zakat oleh BAZ Kab. Malang tampaknya lebih

mendahulukan para Mustahiq yang lebih mengedepankan

kebutuhan konsumtif dari pada produktif, hal tersebut dikarenakan

kurang adanya kerjasama yang baik antara pengelola dan unit

pendayagunaan, antara pengelola dan Mustahiq.

b. Sesuai dengan UU No.38 tahun 1999 poin pertama tentang

pendayagunaan zakat, BAZ Kab. Malang sejauh ini masih mampu

mendayagunakan dana ZIS untuk yang berhak, walaupun belum

maksimal dalam kebutuhan produktif.

Merujuk pada penelitian terdahulu yang telah dipaparkan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa semua penelitian terdahulu di atas tidak ada satupun

yang sama dengan skripsi ini karena variabel dan obyek penelitiannya berbeda.

Dan hanya ada persamaan dalam pembahasan UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat. Dengan demikian, permasalahan di eL-Zawa UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang dalam tinjauan UUNomor 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat,sangat menarik untuk dibahas, dikaji dan diteliti, serta dijadikan

skripsi sebagai persyaratan meraih gelar Serjana Hukum Islam (S.HI).

Page 33: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

33

B. Teori Zakat

1. Pengertian zakat

Kata Zakat adalah isim masdar dari zaka-yazku-zakah yang berarti

suci, berkah, tumbuh, dan terpuji.17

Pengertian ini merujuk pada al-Qur‟an

diantaranya:

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan18

dan mensucikan19

mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa

bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha

Mengetahui.(at-Taubah: 103).

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah

pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang

kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang

berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan

(pahalanya).( ar-Rum: 39)

17

Muhammad, Zakat Profesi, Wacana Pemikiran dan Fikih Kontemporer (Jakarta: Selemba

Diniyah, 2002) hal. 10. 18

Membersihkan yang di maksud adalah zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta

yang berlebih-lebihan kepada harta benda. 19

Mensucikan yang di maksud adalah zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati

mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Page 34: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

34

Secara terminologi, para ulama berbeda pendapat terhadap redaksi

pengertian zakat, namun pada prinsipnya para ulama sepakat bahwa

pengertian zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang

berhak menerimanya dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sudah

ditertentukan.20

Sinonim dari kata zakat, sebagaimana yang termaktub dalam al-

Qur‟an dan Hadits adalah shodaqoh, walaupun bila di lihat lebih jeli,

sebenarnya istilah shodaqoh sudah termasuk dalam zakat. Akan tetapi

dalam istilah fiqh, zakat dan shodaqoh memiliki perbedaan karena fiqh

mendifinisikan shodaqoh sebagai sumbangan yang diberikan secara

sukarela karena Allah, sedangkan zakat merupakan sumbangan wajib yang

harus dikeluarkan oleh setiap muslim dengan syarat-syarat dan ketentuan

tertentu.21

2. Kehujjahan Zakat

Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga dan yang hukumnya fardlu

„ain bagi yang telah memenuhi berbagai syarat yang telah disyariatkan

dalam al-Qur‟an, as-Sunnah/Hadits, maupun pendapat para ulama.

a. Al-Qur‟an

Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta

orang-orang yang ruku'. (al-Baqorah: 43)

20

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994) hal. 192. 21

Yasin Ibrahim al-Syaikh, Zakat, Membersihkan Kekayaan, Menyempurnakan Puasa Ramadhan,

(Bandung: Marja, 2004), hal. 27-28.

Page 35: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

35

Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan

yang tidak berjunjung, pohon korma, tatanaman yang

bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa

(bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah

dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah,

dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan

disedekahkan kepada fakir miskin), dan janganlah kamu

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang

yang berlebih-lebihan. (al-An‟am: 141)

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan

zakat, Maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu

seagama. dan kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang

Mengetahui. (at-Taubah: 11).

b. As-Sunnah

ظلح تي أتى ضفاى عي عكره ثا عثذ هللا تي هىضى قال: أخثرا ح ح حذ

هللا عهوا قال رضىل هللا صلى هللا عل تي خالذ عي اتي عور رض

ذا رضىل اإلضالم على خوص: شهادج أى ال إل إال هللا وأى هحو وضلن: ت

ك رإ الس الج وإ اج والحج وصىم رهضاى. هللا وإقام الص

Page 36: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

36

Abdullah bin Musa menceritakan kepada kami, dia berkata:

Hanzhalahibn Abi Sufyan memberitahukan kepada kami dari

Ikrimah ibn khalid dari ibn Umar R.A.:Rasulullah SAW telah

bersabda: Islam dibangun di atas lima landasan: Syahadat

(persaksian) bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhamad

utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan

puasa ramadhan." (Imam Bukhori dan Muslim).

وض لن خطة ضوعد أتا أهاهح قىل : ضوعد رضىل هللا صلى هللا عل

ح الىداع فقال: اذقىا هللا وصلىاخوطكن وصىهىا شهركن وأذىا ف حج

عىا را أهركن ذذخلىاجح رتكن كاج أهىالكن وأط .ز

Saya mendengar dari Abu Umamah berkata: Saya telah

mendengar Rasulullah SAW berkhutbah di haji wada‟, beliau

bersabda, taqwalah kalian kepada Allah, sholatlah lima waktu,

puasalah pada bulan ramadhan, tunaikanlah zakat kalian, dan

taatilah pimpinan kalian, niscaya kalian akan masuk surga.

(Imam Turmudzi).

c. Pendapat Ulama

Para ulama baik klasik maupun kontemporer bersepakat bahwa

hukum menunaikan zakat adalah wajib dan merupakan rukun Islam

serta menghukumi kafir bagi yang mengingkari kewajibannya. Jumhur

ulama juga berpendapat bahwa zakat wajib diserahkan melalui

imam/pemimpin/‟amil.22

Dengan demikian, merujuk pada al-Qur‟an, Hadits dan Pendapat

para ulama di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menunaikan zakat

hukumnya wajib sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Dan

pimpinan yang diberi amanah sebagai „amil juga berkewajiban

menyalurkan dana zakat kepada yang berhak menerimanya.

22

Nikthoh Arfawie Kurde, Memungut Zakat & Infaq Profesi oleh Pemerintah Daerah (bagi

pegawai negeri dan pegawai perusahan daerah) (Yogyakarta: Pustaka Firdaus, 2005) hal. 14.

Page 37: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

37

3. Hikmah dan Faidah Zakat

Zakat yang merupakan rukun Islam dan ibadah yang hukumnya wajib

ditunaikan setiap individu orang Islam yang telah memenuhi syarat-sayarat

dan ketentuan yang telah ditetapkan, pensyariatan zakat tersebut tentunya

dapat dipastikan mempunyai hikmah dan faidah yang terkandung di

dalamnya.

Hikmah zakat bisa tercermin dari urgensinya sebagai berikut:23

1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada

dengan mereka yang miskin.

2. Pilar amal jama'i di antara mereka yang berada dengan para

mujahid dan da'i yang berjuang dan berda'wah dalam rangka

meninggikan kalimat-kalimat Allah SWT.

3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk.

4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang

jahat.

5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah

SWT.

6. Untuk pengembangan potensi ummat

7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam dan

kepada orang Islam yang imannya masih lemah.

8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang

berguna bagi ummat.

23

http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat/Etimologi. Di aksese pada hari Minggu, 20 Juni 2010, Jam

18.13 WIB.

Page 38: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

38

Sebagian ulama berpendapat bahwa faidah zakat dibagi menjadi

tiga aspek, yaitu aspek diniyah (segi agama), aspek khuluqiyyah (segi

akhlak), dan aspek ijtimaiyyah (segi sosial masyarakat).24

a. Faidah Diniyah

1) Menjalankan salah satu rukum Islam.

2) Mengantarkannya kepada kebahagiaan dan keselamatan

dunia dan akhirat.

3) Sebagai sarana menambah keimanan dan mendekatkan diri

pada Allah.

4) Mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda.

5) Sebagai sarana penghapus dosa.

b. Faidah Khuluqiyyah

1) Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran, dan kelapangan

dada kepada pribadi pembayar zakat.

2) Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat belas kasih

dan lembut kepada saudaranya yang tidak mampu.

3) Meyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta

maupun raga, dan dapat juga melapangkan dada dan

meluaskan jiwa.

4) Penyucian terhadap akhlak.

c. Faidah Ijtimaiyyah

1) Merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi

kebutuhan hidup para fakir miskin.

24

Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Malang: UIN-Malang Press, 2008) hal.

243-244.

Page 39: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

39

2) Memberikan semangat, kekuatan dan mengangkat eksistensi

kaum muslimin.

3) Mengurangi kecemburuan sosial, dendam, dan rasa dongkol

yang ada dalam dada fakir miskin.

4) Memacu pertumbuhan ekonomi dengan keberkahan yang

melimpah.

5) Memperluas peredaran harta benda atau uang.

4. Macam-macam Zakat

a. Zakat Fitrah (Jiwa)

Zakat fitrah adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang

Islam yang mempunyai kelebihan makanan dari keperluan keluarganya

yang wajar pada malam hari raya Idul Fitri. Besar zakat fitrah setara

dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah atau negeri

yang bersangkutan.25

Menurut mayoritas ulama, zakat fitrah juga bisa

ditunaikan dengan uang, dengan syarat ada akad jual beli sebelumnya

bahwa uang tersebut sebagai pengganti makanan pokok tersebut.

Kewajiban zakat fitrah, merujuk pada al-Qur‟an dan berapa hadits,

di antaranya:

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri

(dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia

sembahyang. (al-A‟la: 14-15).

25

Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah (Jakarta: Gema Insani

Press, 1998) hal. 47.

Page 40: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

40

b. Zakat Maal (Harta)

Zakat harta adalah bagian atau harta dari seseorang, perusahaan

ataupun lembaga hukum yang wajib dikeluarkan dalam jangka waktu

tertentu dan dengan jumlah tertentu serta untuk orang-orang atau

golongan yang juga telah ditentukan dalam syari‟at atau peraturan yang

berlaku.26

5. Harta yang wajib dikeluarkan Zakatnya

a. Binatang Ternak

Ulama madzhab sepakat bahwa hewan ternak yang wajib dizakati

adalah unta, sapi, kerbau, kambing, domba, biri-biri. Sedangkan kuda,

keledai tidak wajib dizakati kecuali termasuk dalam harta dagangan.

Kemudian Imam Hanafi berpendapat bahwa kuda wajib dizakati, kalau

kuda tersebut bercampur antara jantan dan betina.27

Kewajiban

mengeluarkan zakat binatang ternak di atas, apabila sudah memenuhi

berbagai syarat yang sudah ditentukan, seperti pencapaian nisab.

b. Emas dan Perak

Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang (potensial)

berkembang. Oleh karena syara' mewajibkan zakat atas keduanya, baik

berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang

lainnya.28

Begitu juga dengan segala bentuk penyimpanan uang seperti

tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk

ke dalam kategori emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya kecuali

26

Moh. Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan wakaf (Jakarta: UI-Press, 1988), hal. 42. 27

Muhammad Jawad Mughniyah, “al-Fiqh „ala al-Madhaib al-Khamzah”, Masykur A.B dkk,

Fiqh Lima Madzhab (Jakarta: Lentera 2005), hal. 180-181. 28

Djamaludin Ahmad al-Buny, Problematika Harta dan Zakat (Surabaya: Bina Ilmu, 1983), hal.

109.

Page 41: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

41

pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan dan tidak

berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.

Nisab zakat emas adalah 20 dinar atau kurang lebih 96 gram emas

murni. Adapun nisab zakat perak adalah 200 dirham atau kurang lebih

672 gram, Sedangkan nisab zakat uang adalah sama dengan harga 96

gram emas. Ketiga harta tersebut wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak

dua setengah persen (2,5%) jikalau harta tersebut mencapai satu

tahun.29

Kewajiban mengeluarkan zakat emas dan perak merujuk pada

firman Allah sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian

besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani

benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan

mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan

orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak

menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada

29

Moh. Daud Ali, Op.Cit., hal. 45.

Page 42: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

42

mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada

hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu

dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung

mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu

yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah

sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. (at-Taubah:

34-35).

c. Harta Perniagaan

Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk

diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya. Perniagaan tersebut bisa di

usahakan secara perorangan atau perserikatan seperti: CV, PT,

Koperasi, dan sebagainya. Harta perniagaan wajib dikeluarkan

zakatnya apabila perniagaanya sudah berjalan satu tahun sebanyak

2,5% dan nisabnya disamakan dengan nilai harga emas 96 gram.30

Kewajiban mengeluarkan zakat hasil perniagaan merujuk pada al-

Qur‟an, yaitu:

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari

apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah

kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan

30

Ibid., hal. 45.

Page 43: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

43

daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya

melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan

Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (al-

Baqoroh: 267).

d. Hasil Pertanian

Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang

bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-

buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dan lain-lain.

Namun menurut Imam Syafi‟i, hasil pertanian yang wajib dikeluarkan

zakatnya hanyalah makanan pokok saja. Hasil pertanian tersebut wajib

dikeluarkan zakatnya setiap kali panen sebanyak lima persen untuk

tanaman yang diairi sendiri atau dengan biaya dan sepuluh persen

untuk tanaman yang diairi langsung dari hujan.31

e. Ma'din dan Rikaz

Ma'din adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan

memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer,

minyak bumi, batu-bara, dan lainnya. Sedangkan Rikaz adalah barang

temuan atau bisa juga diartikan harta yang terpendam dari zaman

dahulu (harta karun). Pada umumnya harta karun berasal dari harta

orang-orang kafir yang di tanam pada masa jahiliyyah. Nisab dan

kadarnya zakat kedua harta tersebut sama dengan emas dan perak.32

Harta yang wajib dizakati sebagaimana dipaparkan di atas apabila

memenuhi beberapa persyaratan, sebagai berikut:

31

Sofyan Hasan, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf (Surabaya: al-Ikhlas, 1995), hal. 35. 32

Moh. Daud Ali., Op.Cit., hal. 47.

Page 44: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

44

a. Milik Penuh

Yaitu harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara

penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut

didapatkan melalui proses pemilikan yang dibenarkan menurut

syariat Islam.

b. Berkembang

Yaitu harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila

diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.

c. Cukup Nishab

Yaitu harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan

ketentuan yang sudah ditetapkan.

d. Lebih dari Kebutuhan Pokok

Yaitu memiliki kelebihan harta dalam kebutuhan minimal yang

diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya,

untuk kelangsungan hidupnya.

e. Bebas dari Hutang

Yaitu Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi satu

nisab dari harta yang harus dibayar pada waktu yang sama saat

waktu mengeluarkan zakat, maka harta tersebut terbebas dari zakat.

f. Berlalu Satu Tahun (Haul)

Yaitu pemilikan harta sudah mencapai satu tahun. Persyaratan ini

hanya berlaku bagi binatang ternak, harta simpanan dan perniagaan.

Sedangkan Ma‟din dan Rikaz tidak ada syarat haul.33

33

http://rumahzakat.org/makalah/reaktualisasifikih.pdf. Di akses pada hari Minggu, 20 Juni 2010,

Jam 06.30 WIB.

Page 45: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

45

6. Orang-orang yang berhak Menerima Zakat (Mustahiq Zakat)

Mustahiq Zakat dibagi menjadi delapan ashnaf (golongan), sebagaimana

yang termaktub dalam al-Qur‟an surat at-Taubah ayat 60 yaitu:

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat („amil),

para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)

budak, orang-orang yang berhutang, berjuang untuk jalan Allah

dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui

lagi Maha Bijaksana. (at-Taubah: 60).34

Interpretasi dari ayat di atas dapat di lihat pada paparan berikut ini:

a. Fakir

Yaitu orang yang tidak berharta dan tidak mempunyai pekerjaan

atau usaha tetap guna mencukupi kebutuhan kebutuhan hidupnya, dan

tidak ada orang yang menanggung atau menjamin hidupnya.

b. Miskin

Yaitu orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya,

meskipun mempunyai pekerjaan atau usaha tetap, tetapi hasil usahanya

belum mencukupi kebutuhannya, dan tidak ada yang menanggungnya.

34

Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Kudus, Menara Kudus).

Page 46: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

46

Dalam mempertimbangkan kedua kelompok di atas (fakir dan

miskin) agar dapat menerima zakat, tidak cukup dengan hanya melihat

berdasarkan kebutuhan primernya saja, tetapi juga kebutuhan sekunder,

seperti kesehatan, pendidikan dan lain-lain.35

c. „Amil (Pengurus zakat)

Yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan

membagikan zakat. Orang yang dapat menjadi „amil setidaknya harus

memenuhi beberapa syarat berikut, yaitu: Islam, Mukallaf, amanah,

mengerti dan memahami hukum-hukum zakat.36

d. Mu‟allaf

Menurut Syafi‟iyyah, Mu‟allaf diartikan sebagai orang yang baru

masuk Islam dan atau Muslim yang lemah imannya agar bertambah

kuat iman mereka, atau tokoh masyarakat yang masuk Islam yang

diharapkan mengajak kelompoknya, atau orang Islam yang kuat

imannya dan dapat mengamankan dari kejahatan orang kafir serta

orang yang dapat menghambat tindakan yang tidak mau berzakat.37

e. Riqab (Memerdekakan Budak)

Yaitu hamba sahaya yang perlu diberikan zakat agar merdeka dan

melepaskan diri dari belenggu perbudakan.38

f. Ghorim (Orang berhutang)

Yaitu orang yang berhutang untuk kepentingan yang bukan maksiat

dan tidak sanggup membayarnya. Atau orang yang berhutang untuk

35

Sofyan Hasan, Op.Cit., hal. 44. 36

Yusuf Qordhawi, Op.Cit., hal 351-352. 37

Enizar dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS Menuju Efektifitas Pemanfaatan ZIS (Jakarta:

Piramedia, 2004), hal. 22. 38

Sofyan Hasan, Op.Cit., hal. 45.

Page 47: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

47

mendamaikan orang yang bersengketa dan atau orang yang berhutang

untuk memelihara persatuan umat Islam, maka hutang mereka bisa

dibayar dengan zakat.39

g. Sabilillah

Yaitu segala amal atau kegiatan yang dipergunakan untuk

mendekatkan diri kepada Allah.40

Seperti santri, pelajar atau

mahasiswa, dan atau biaya untuk mendirikan sekolah, rumah sakit,

panti asuhan anak yatim, tempat ibadah, dan sebagainya.

h. Ibnu sabil

Yaitu orang yang bepergian bukan maksiat dan dia mengalami

kesengsaraan dalam perjalanannya.41

7. Yang tidak berhak menerima zakat

a. Orang kaya. Sebagaimana sabda nabi Muhammad bahwa "Tidak

halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang yang kaya dan orang

yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari).

b. Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan

dari tuannya.

c. Keturunan Rasulullah. Sebagaimana sabda Rasulullah bahwa

"Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait) mengambil

sedekah (zakat)." (HR Muslim).

d. Orang yang dalam tanggungan Muzakki, seperti anak dan istri.

e. Orang kafir.42

39

Enizar, dkk., Op.Cit., hal. 21 40

Yusuf Qordhawi, Op.Cit., hal. 610 41

Enizar, dkk., Op.Cit., hal. 22 42

Hidayat dan Hikmat Kurnia, Panduan Pintar Zakat (Jakarta: Qultum Media, 2008), hal. 23.

Page 48: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

48

C. Manajemen Zakat

Manajemen merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu “Menagement”

yang berakar dari kata “Menage” yang berarti “control” kontrol dan “succed”

sukses. Sedangkan arti manajemen menurut terminologi adalah proses prencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan agar mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan.43

Dalam UU No. 38 tahun 1999 Pasal 1 ayat 1, memaknai manajemen zakat

sebagai kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan pengawasan

terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat.

1. Perencanaan Pengelolaan Dana SIZ

a. Perencanaan Strategi Kelembagaan

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan

selanjutnya terhadap apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan

oleh siapa. Oleh karena itu, dalam melakukan perencanaan, setidaknya

harus ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, di antaranya; hasil

yang ingin dicapai, apa yang akan dilakukan, kapan waktu dan skala

prioritasnya serta berapa jumlah dana (kapital) yang dibutuhkan.44

Dengan demikian, perencanaan dengan segala variasinya ditujukan

untuk membantu mencapai tujuan suatu lembaga atau organisasi. Hal

tersebut merupakan prinsip yang penting, karena perencanaan harus

mendukung fungsi manajemen berikutnya.45

43

Sudirman, Op.Cit., hal. 71. 44

Didin Hafidhuddin dan Heri Tanjung, Manajemen Syari‟ah dalam Praktek (Jakarta: Gema Insani

Press, 2003), hal. 78. 45

Sukarna, Dasar-dasar Manajemen (Bandung: Mandar Maju, 1992), hal. 10.

Page 49: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

49

Menurut Harold Koonts dan Cyrill O‟ Donnell sebagaimna dikutip

oleh Fakhruddin bahwa Perinsip-prinsip Perencanaan adalah sebagai

berikut:46

1) Prinsip Membantu tercapainya tujuan setiap perencanaan

dan segala perubahannya yang harus ditujukan kepada

tercapainya tujuan.

2) Prinsip efisiensi dari perencanaan agar dapat mencapai

tujuan dengan biaya yang sekecil-kecilnya.

3) Prinsip pengutamaan, pemerataan, dan patokan dalam

perencanaan.

4) Prinsip kebijakan pola kerja.

5) Prinsip waktu yang efektif dan seeffesien mungkin.

6) Prinsip tata hubungan perencanaan.

7) Prinsip alternatif pada setiap rangkaian kerja dan

perencanaannya.

8) Prinsip keterikatan dengan memperhitungkan jangka waktu.

9) Prinsip ketepatan arah dengan pengamatan yang terus

menerus terhadap kejadian-kejadian yang timbul dalam

pelaksanaan.

10) Prinsip perencanaan strategis dengan memilih tindakan-

tindakan yang diperlukan agar tetap efektif.

46

Fakhruddin, Op.Cit., hal. 271-273.

Page 50: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

50

Adapun faktor-faktor pokok yang perlu diperhatikan dalam

perencanaan adalah faktor manusia dan faktor keterbatasannya. Dan

dalam penyusunan perencanaan strategis kelembagaan zakat

diperlukan adanya empat faktor utama yaitu: tujuan yang jelas, fakta-

fakta yang terjadi, rancangan atau perkiraan hari, dan serangkaian

aktifitas yang berhubungan dengan upaya pencapaian tujuannya.47

Dengan demikian, inti pokok dari perencanan zakat adalah

merencanakan dan mengerjakan segala sesuatu yang berkenaan dengan

urusan zakat dengan harapan agar segala bentuk kegiatan bisa tercapai

sesuai dengan rancangan yang diharapkan.

b. Perencanaan Tujuan Kelembagaan

Tujuan merupakan suatu harapan yang harus dicapai. Dalam

pengelolaan zakat, setidaknya ada empat tujuan yang hendak

direalisasikan, yaitu:

1) Kemudahan Muzakki menunaikan kewajiban berzakat.

2) Menyalurkan zakat kepada Mustahiq zakat.

3) Memprofesionalkan organisasi zakat.

4) Terwujudnya kesejahteraan sosisal.

Selain tujuan di atas, dalam sebuah Badan atau Lembaga

Pengelolaan Zakat secara umum harus mempunyai visi dan misi

organisasi. Karena dari visi dan misi akan melahirkan program-

program unggulan sebagai implimentasi dari pengelolaan zakat.48

47

Ibid., hal. 276. 48

Ibid., hal. 277-278.

Page 51: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

51

2. Pengorganisasian Pengelolaan Dana ZIS

a. Pengorganisasian Struktur Organisasi

Pengorganisasian berkaitan dengan tugas lembaga untuk menyusun

struktur, tugas dan wewenang, hubungan, desain organisasi, spesialisasi

pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, rentang kendali,

kesatuan komando, desain dan analisis pekerjaan.

Sesuai dengan tuntutan UU No. 38 tahun 1999 pada Bab III Pasal 6

dan Pasal 7 menyatakan bahwa pengelolaan zakat di Indonesia terdiri

dari dua macam, yaitu Badan „Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh

pemerintah yang terdiri dari masyarakat (termasuk ulama, kaum

profesional, akdemisi dan lain-lain), Dan Lembaga „Amil Zakat (LAZ)

yang didirikan oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk

melakukan kegiatan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan

sesuai dengan ketentuan agama. Secara struktural, BAZ Nasional

disahkan oleh Presiden dengan Surat Keputusan (SK) No. 8 tahun 2001

tanggal 18 oktober 2004.49

Oleh karenanya, dalam pengorganisasian BAZ dan LAZ, kali

pertama yang harus dilakukan adalah pengorganisasian pada tahap

struktur pengelolaan lembaga itu yang didasarkan atas fungsi organisasi

itu sendiri dengan mempertimbangkan program kerja, tugas, wewenang

dan kewajiban masing-masing pada struktur tersebut.

Adapun struktur organisasi BAZ dan LAZ bisa di lihat pada bagan

berikut:

49

Departemen Agama Republik Indonesia, Tanya Jawab Zakat, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan

Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2007), hal. 78-79.

Page 52: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

52

Sturuktur Organisasi Badan „Amil Zakat (BAZ)

Sturuktur Organisasi Lembaga „Amil Zakat (LAZ)

Badan Pendiri

Dewan Syari‟ah

Direktur

Bidang

Penghimpunan Keuangan Pendayagunaan

Bidang Bidang Bidang

Tahun 2003, Menag mengeluarkan keputusan No. 373 menggantikan

Keputusan Menag No. 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan UU No. 38

tahun 1999. Dalam keputusan tersebut diuraikan Struktur Organisasi dan

Tata Kerja BAZ. Bagan kerja BAZ dijabarkan lebih rinci dalam Keputusan

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291

tahun 2000. Dalam Juknis ini, struktur LAZ tidak disinggung sama sekali,

karena kebijakan LAZ sepenuhnya diserahkan pada masyarakat.50

50

Fakhruddin., Op.Cit., hal. 294-297.

Dewan

Pertimbangan

Badan

Pelaksana

Komisi

Pengawas

Ketua & Wakil Ketua

Umum

Ketua & Wakil

Bendahara

Ketua I

Sekretaris

Umum

Sekretaris &

Wakil Ketua II

Anggota

Anggota

Kepala Div.

Pengumpulan

Kepala Divisi

Pendistribusian

Kepala Divisi

Pendayagunaan

Kepala Divisi

Pengembangan

UPZ Staf Staf Staf

Muzakki Mustahik Mustahik Motivator

Page 53: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

53

b. Pengorganisasian Mustahik

Pengorganisasian para kelompok yang berhak menerima zakat51

diperlukan agar dana yang terhimpun oleh BAZ dan atau LAZ dapat

didistribusikan, disalurkan dan didayagunakan sesuai dengan syari‟at

Islam dan UU yang berlaku. Sehingga prosedur tersebut terorganisir

dengan mempertimbangkan skala prioritas tiap-tiap mustahik .

Dengan demikian, agar dana ZIS didayagunakan dengan baik perlu

adanya kebijakan umum sebagai berikut:

1) Harus bersifat edukatif, produktif, dan ekonomis dengan

harapan dikemudian hari nanti tidak menjadi mustahiq lagi,

dan bahkan diharapkan menjadi muzakki.

2) Bagi Fakir, Miskin, Riqob, Mu‟allaf dan Ibnu Sabil dititik

beratkan individu dan jumlah yang sekedarnya untuk

lembaga/badan hukum yang mengurusnya.

3) Bagi Sabilillah, Ghorimin, dan „Amil dititik beratkan kepada

lembaga/badan hukum yang mengurusnya.

4) Hasil pengumpulan zakat selama belum dibagikan kepada

mustahik , dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan atau

disimpan di Bank.

c. Pengorganisasian Pendayagunaan Dana ZIS

Pendayagunaan dana ZIS dibagi menjadi dua macam, yaitu

kebutuahan produktif dan kebutuhan konsumtif.

51

Orang-orang atau golongan yang berhak menerima zakat di atur dalam al-Qur‟an surat at-Taubah

ayat 60.

Page 54: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

54

1) Kubutuhan Konsumtif adalah dana zakat yang

diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup para

mustahiq yang tergabung dalam delapan ashnaf dengan

mendahulukan yang paling tidak berdaya dalam memenuhi

kebutuhan primernya dan secara ekonomi mereka juga

sangat membutuhkan bantuan.

2) Kebutuhan Produktif adalah dana zakat yang diperuntukkan

untuk kebutuhan usaha produktif bagi para mustahiq yang

masih terdapat kelebihan, dan adanya usaha-usaha yang

memungkinkan, serta mendapat persetujuan dari Dewan

Pertimbangan.52

3. Pelaksanaan Pengelolaan Dana SIZ

a. Pelaksanaan dalam Penghimpunan Dana ZIS

Pengumpulan zakat dilakukan oleh „Amil BAZ dengan cara

menerima dan atau mengambil dari muzakki atas dasar pemberitahuan

terlebih dahulu. BAZ dapat bekerjasama dengan Bank dalam

pengumpulan zakat harta muzakki yang berada di Bank atas permintaan

atau persetujuan muzakki. BAZ dapat menerima harta selain zakat,

seperti infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris, dan kafarat.

Dalam strategi pengumpulan zakat, setidaknya ada tiga strategi

yang bisa digunakan, yaitu:

1) Pembentukan unit pengumpulan zakat baik di tingkat

nasional, propinsi, dan sebagainya.

52

Fakhruddin, Op.Cit., hal. 308.

Page 55: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

55

2) Pembukaan kounter atau loket penerimaan zakat dengan

fasilitas dan pelayanan yang baik serta tenaga kerja yang

profesional.

3) Pembukaan rekening bank. Demi kemudahan pengiriman

zakat para muzakki dan untuk mempermudah dalam

pengelolaannya, maka hendakya dipisahkan antara masing-

masing rekening.

Pelaksanaan penghimpunan dana ZIS yang dilakukan oleh badan

pelaksana juga bisa dilaksanakan dengan pendekatan berikut.

1) Pendekatan Personal yaitu dengan menjalin silaturrahim

dengan beberapa tokoh masyarakat secara tatap muka

langsung.

2) Pendekatan Kerjasama Institusional yaitu pihak pengelola

bekerjasama dengan institusi terkait dengan cara masuk

secara personal dan kemudian mencari simpati para pegawai

dan karyawan di instansi tersebut.

3) Pendekatan Kerjasama Partisipatif yaitu dengan cara

menjaring donatur melalui kerjasama dalam kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan oleh BAZ ataupun LAZ.

b. Pelaksanaan dalam Pendistribusian dan pendayagunaan dana ZIS

Sebagaimana yang dijelaskan pada awal pembahasan skripsi ini

bahwa pendistribusian dana zakat sudah dirumuskan dan dikhususkan

kepada orang-orang atau golongan yang berhak menerimanya. Agar

dana zakat yang didistribusikan tersebut dapat diberdayakan dan

Page 56: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

56

dimanfaatkan, maka pembagiannya juga harus selektif untuk kebutuhan

konsumtif atau untuk kebutuhan produktif. Masing-masing dari

kebutuhan konsumtif tersebut dibagi pada dua bagian yaitu:53

1) Konsumtif Tradisional

Yaitu pembagian zakat kepada mustahiq dengan cara

langsung untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Pola ini

merupakan program jangka pendek dalam mengatasi

permaslahan umat.

2) Konsumtif Kreatif

Yaitu zakat yang diwujudkan dalam bentuk barang

konsumtif dan digunakan untuk membantu orang miskin

dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi yang

dihadapinya. Seperti bantuan alat tulis dan beasiswa untuk

para pelajar, bantuan cangkul untuk petani, grobak jualan

untuk pedagang kecil dan lain sebagainya.

3) Produktif Konfensial

Yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk barang produktif,

yang diharapkan dari barang tersebut bisa menghasilkan

usaha para mustahiq. Seperti mesin jahit dan sebagainya.

4) Produktif Kreatif

Yaitu zakat yang didiwujudkan dalam bentuk pemberian

modal bergulir. Seperti pembangunan sarana kesehatan,

sarana ibadah, sekolah dan lain sebagainya.

53

Ibid., hal. 314-315.

Page 57: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

57

4. Pengawasan Dalam Pengelolaan Dana SIZ

a. Ketentuan Pengawasan Pengelola Zakat

Pengawasan mempunyai peranan dan kedudukan yang penting

dalam manajemen karena manjemen yang baik pasti memerlukan

pengendalian atau pegawasan secara efekif.54

Sitem pengawasan yang dilakukan oleh beberapa lembaga

pengelolaan zakat yang ada di Indonesia secara umum melalui

pembentukan badan pengawas yang masuk dalam struktur organisasi.

Sebagaimana yang di atur dalam Bab III pasal 6 ayat 5 dan Bab IV

pasal 18, 19 dan pasal 20.

Pengawasan terhadap pelaksanaan kerja BAZ dilakukan secara

intern oleh Komisi Pengawas BAZ di semua tingkatan dengan

pengawasan secara menyeluruh terhadap kinerja BAZ. Oleh

karenanya, dalam rangka mencapai akuntabilitas yang optimal, BAZ

dapat menggunakan jasa lembaga independen (akuntan publik). Dan

kemudian, hasil pengawasan tersebut dilaporkan pada BAZ untuk

dibahas dan ditindaklanjuti. Apabila dikemudian ditemukan

pelanggaran dan atau penyimpangan, maka harus ditegakkan sanksi

sesuai ketentuan perundang-udangan yang berlaku. Di samping itu,

masyarakat juga diharapkan turut berperan aktif melakukan

pengawasan atas kinerja Pengelola Zakat.55

54

Sukarna, Op.Cit., hal. 109. 55

Departemen Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2007), hal. 82.

Page 58: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

58

b. Teknis Pengawasan

Teknis penawasan dalam pengelolaan zakat dapat di tinjau dari dua

aspek pengawasan, yaitu:

1) Pengawasan Internal

Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan

oleh Badan Pelaksana akan disampaikan kepada Dewan

pertimbangan BAZ yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti

berupa pembinaan dan pembenahan, serta sanksi bagi yang

melangggar ataupun menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

2) Pengawasan Eksternal

Pengawasan secara eksternal dapat dilakukan oleh beberapa

lembaga institusi dan masyarakat.

a) Pengawasan Legislatif

Badan Ami Zakat wajib memberikan laporan tahunan atas

pelaksanaan tugasnya dan kinerjanya kepada DPR atau

DPRD sesuai dengan tingkatannya.

b) Pengawasan Masyarakat

Masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan BAZ

dan peran tersebut dapat disampaikan secara langsung

maupun melalui media massa terutama pada muzakki.

c) Pengawasan Akuntan Publik

Dalam melakukan pemeriksaan terhadap keuangan BAZ,

unsur pengawasan dapat meminta bantuan akuntan publik.

Page 59: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

59

c. Pelaporan

Badan Ami Zakat wajib memberikan laporan tahunan atas

pelaksanaan tugasnya kepada DPR atau DPRD sesuai dengan

tingkatannya. Setiap Divisi, Bidang, Seksi dan Urusan pada BAZ

dengan menyampaikan laporannya kepada Ketua BAZ melaui

sekretaris yang menampung dan menyusun laporan-laporan tersebut

secara berkala. Materi laporan meliputi semua kegiatan BAZ yang

telah dilakukan, mencakup pengumpulan, dan pendayagunaannya,

serta berbagai kebijakan yang telah diputuskan. Laporan, pendapat

dan pemikiran yang disampaikan oleh masyarakat atau lembaga

terkait kepada BAZ perlu diolah dan digunakan sebagai bahan

untuk evaluasi dan pelaporan berkala.56

d. Akuntansi Zakat

Kewajiban Organisasi Pengelola Zakat melaksanakan akuntansi

yang akuntabilasi dan transparansi secara implisit telah diatur

dalam UU Pengelolaan Zakat dan dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah

ayat 286. Laporan atau akuntasi keuangan Organisasi Pengelola

Zakat (OPZ) dibuat dengan tujuan menyajikan informasi

kegiatannya, untuk menilai program, pelayaanan dan kegiatan OPZ

dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Adapun format laporan keuangan utama dari OPZ adalah sebgai

berikut:

56

Departemen Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan Zakat. Op.Cit., hal. 80.

Page 60: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

60

DANA ZAKAT

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNA DANA

Tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2009

Catt. 31 Des 2008 31 Des

2009

......Rp...... ......Rp......

1. SUMBER DANA

a. Zakat Profesi xxx xxx xxx xxx

b. Zakat Maal xxx xxx xxx xxx

c. Zakat Perusahaan xxx xxx xxx xxx

d. Zakat Fitrah xxx xxx xxx xxx

Total Sumber Dana xxx xxx xxx xxx

2. PENGGUNAAN DANA

a. Fakir dan Miskin xxx xxx xxx xxx

b. „Amil xxx xxx xxx xxx

c. Mu‟allaf xxx xxx xxx xxx

d. Riqhab xxx xxx xxx xxx

e. Ghorimin xxx xxx xxx xxx

f. Ibnu Sabil xxx xxx xxx xxx

g. Sabilillah xxx xxx xxx xxx

Total Sumber Dana xxx xxx xxx xxx

3. SURPLUS (DEFISIT) xxx xxx xxx xxx

4. TRANSFER DANA xxx xxx xxx xxx

a. Transfer Masuk xxx xxx xxx xxx

Pinjaman Dari Dana..... xxx xxx xxx xxx

Hibah Dari Dana.......... xxx xxx xxx xxx

b. Transfer Keluar xxx xxx xxx xxx

Penyaluran Kepada Dana

Pengelola

xxx xxx xxx xxx

Pinjaman Kepada

Dana...................

xxx xxx xxx xxx

5. SALDO AWAL DANA

ZAKAT

xxx xxx xxx xxx

6. SALDO AKHIR DANA

ZAKAT

xxx xxx xxx xxx

Page 61: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

61

D. Latar Belakang terbentuknya UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

Sejarah singkat, Pengeloaan zakat di Indonesia, terdapat beberapa tahapan

sejarah, yaitu tahapan pada masa penjajahan Balanda yang diatur dalam

Ordonantie Pemerintah Hindia Belanda Nomor 6200 tanggal 28 Februari 1905.

Dalam pengaturan ini pemerintah tidak mencampuri masalah pengelolaan zakat

dan pelaksanannya karena sepenuhnya diserahkan kepada umat Islam dengan

syari‟at Islam.57

Pada tahap kedua yaitu awal kemerdekaan Indonesia, Kementerian Agama

mengeluarkan Surat Edaran Nomor: A/VII/17367, tanggal 8 Desember 1957

tentang Pelaksanaan Zakat Fitrah. Dan pada masa orda baru (tahap ketiga),

Menteri Agama menyusun Rancangan Undang-undangs tentang zakat dan

disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR),

Menteri Sosial dan Menteri Keuangan dengan surat Nomor: MA/095/1967/

tanggal 5 Juli 1967. Pada tahun 1968 dikeluarkan Peraturan Menteri Agama

Nomor 5 tahun 1986 tentang Pembentukan Bait al-Mal dan Peraturan Menteri

Agama Nomor 4 tahun 1986 tentang pembentukan Badan „Amil Zakat. Pada tahun

1984 dikeluarkan Instruksi Menteri Agama Nomor 2/1984 tanggal 3 Maret 1984

Tentang Infaq Seribu Rupiah selama bulan Ramadlan yang pelaksanaannya diatur

dalam Keputusan Direktur Jendral Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor 19 tahun

1984 tanggal 30 April 1984. Pada tanggal 12 Desember 1989 dikeluarkan Instruksi

Menteri Agama Nomor 16 tahun 1989 tentang Pembinaan Zakat, Infaq, dan

Shadaqah (ZIS). Pada tahun 1991 dikeluarkan Keputusan Bersama Menteri

Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 dan 47 tahun 1991 tentang

57

Fakhruddin, Op.Cit., hal. 243-244.

Page 62: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

62

Pembinaan Badan „Amil ZIS yang kemudian dilanjutkan dengan Instruksi Menteri

Agama Nomor 5 tahun 1991 tentang Pedoman Pembinaan teknis Badan ZIS dan

Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 7 tahun 1988 tentang Pembinanaan Umum

Badan „Amil ZIS.58

Pada era reformasi tahun 1998, terbentuklah UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat yang ditandatangani pada 23 September 1999 oleh Presiden RI

waktu itu yaitu Prof. B.J. Habibie. Pada tahun yang sama Menteri Agama RI

membuat keputusan No. 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan UU No. 38 tahun

1999, dan beberapa tahun kemudian Menteri Agama RI mengeluarkan keputusan

kembali No. 373 tahun 2003 tentang pelaksanaan UU No. 38 tahun 1999. Pada

tahun 2000 Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji memberi keputusan No.

D/291/2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. Sebelumnya pada tahun

1997 juga keluar Keputusan Menteri Sosial No. 19 tahun 1998, yang memberi

wewenang kepada masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan

sosial bagi fakir miskin untuk melakukan pengumpulan dana maupun menerima

dan menyalurkan ZIS. Dengan disahkannya UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat tersebut, maka Indonesia memasuki tahap institusionalisasi

pengelolaan zakat dalam wilayah formal kenegaraan, meskipun masih sangat

terbatas. Namun Lembaga-lembaga Pengelola Zakat mulai berkembang, termasuk

juga pendirian lembaga zakat yang dikelola oleh pemerintah, yaitu BAZNAS,

BAZ dan LAZ yang dikelola masyarakat dengan manajemen yang lebih baik dan

modern.59

58

Ibid, hal. 245-246. 59

http://pujohari.wordpress.com/2009/09/15/sejarah-pengelolaan-zis-di-indonesia. Di akses pada

tanggal 25 Mei 2010, Jam 19.18 WIB.

Page 63: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

63

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Merujuk pada objek kajian penelitian ini, maka jenis penelitian yang peneliti

gunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini juga bisa dikatakan

sebagai penelitian sosiologis yaitu suatu penelitian yang cermat yang dilakukan

dengan jalan langsung terjun ke lapangan. Sedangkan menurut Soetandyo

Wingjosoebroto sebagaimana yang dikutip oleh Bambang Sunggono dalam

bukunya mengatakan bahwa penelitian sosiologis adalah penelitian berupa studi

empiris yaitu penelitian untuk menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya

dan proses bekerjanya hukum dalam masyarakat.60

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

deskriptif karena data-data yang dibutuhkan dan digunakan berupa selebaran-

selebaran informasi yang tidak perlu dikuantifikasi.61

60

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hal.

42. 61

Tim Dosen Fakultas Syariah UIN Malang, Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Malang:

Fakultas Syariah UIN, 2005), hal. 11.

Page 64: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

64

C. Sumber Data

Sumber data merupakan hal yang paling utama dalam sebuah penelitian karena

hal tersebut merupakan cara agar dapat menentukan kekayaan data yang diperoleh.

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama dan utama yaitu

Pengurus dan „Amil62

eL-Zawa UIN Maliki Malang dan UU No.38 tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan diperoleh dari orang kedua atau pihak lain.63

Dalam hal ini, pelaksanaannya dengan cara meneliti terhadap bahan-bahan

sekunder seperti literatur terkait dan menunjang, hasil penelitian, skiripsi,

makalah, majalah, bulletin, surat kabar dan internet.

3. Data Tertier

Yaitu data yang dikumpulkan dari bahan yang memberikan petunjuk

maupun penjelasan terhadap bahan primer dan skunder yaitu ensiklopedia

hukum Islam, kamus dan literature lain yang berkenaan dengan fokus

pembahasan dalam skripsi ini.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data64

yang digunakan dalam

menggali data adalah sebagai berikut:

62

Kata “Amil” di eL-Zawa UIN Maliki Malang di sebut dengan istilah “Volunteer”. 63

Soejono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2006),

hal. 29. 64

Metode pengumpulan data menjelaskan tentang bagaimana data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian dikumpulkan. Lihat; Tim Dosen, Op.Cit., hal. 1.

Page 65: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

65

a. Observasi

Yaitu dengan mengamati penglihatan dan pendengaran manusia yang

diperlukan untuk menangkap gejala yang diamati. Dari hasil catatan tersebut

selanjutnya dianalisis.65

Observasi bertujuan untuk menjawab masalah dalam

penelitian ini dengan kinerja para birokrasi di eL-Zawa UIN Maliki Malang.

b. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah teknik wawancara yang

tidak terstruktur, artinya pedoman wawancara hanya dibuat dengan garis besar

yang akan dipertanyakan. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data atau

informasi mengenai mikanisme pengelolaan zakat di eL-Zawa UIN Maliki

Malang. Dalam teknik wawancara, pewawancara (interviewer) mengajukan

pertanyaan dan yang di wawancarai (iterviewee) memberikan jawaban.66

c. Dokumentasi

Adalah mencari data atau variable yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya.67

Hal tersebut untuk

mendapatkan data-data yang berkaitan dengan pokok penelitian seperti data

pelaksanaan program kerja lembaga, laporan keuangan, pengelolaan,

perkembangan eL-Zawa UIN Maliki Malang.

E. Metode Pengolahan Data

Sebagaimana umumnya penelitian, setelah data yang diperlukan terkumpul,

maka tahap berikutnya adalah mengolah data dengan tahapan sebagai berikut:

65

Rianto Adi, Metodelogi Penelitian Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004), hal. 70. 66

Suaharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hal. 202. 67

Lexy J. Moleong, Op. Cit., hal. 135.

Page 66: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

66

1. Editing

Proses penelitian kembali terhadap catatan, berkas-berkas, informasi yang

dikumpulkan. Dengan harapan dapat meningkatkan mutu kehandalan data

yang hendak dianalisis. Peneliti menganalisis kembali data-data yang sudah

terkumpul, sehinga data yang diperoleh dapat segera disiapkan untuk proses

selanjutnya.

2. Classifying

Merupakan usaha untuk mempermudah menganalisis mengklasifikasi

berbagai kategori.68

Peneliti menelaah secara mendalam seluruh data yang

diperoleh, lalu mengklasifikasikan ke berbagai kategori sesuai data yang

dibutuhkan untuk mempermudah dalam menganalisis.

3. Verifying

Peneliti melakukan pengecekan kembali data yang sudah dikumpulkan

untuk memperoleh keabsahan data.69

Setelah data-data diperoleh maka

dilakukan pengecekan kembali untuk mempermudah dalam menganalisa.

4. Analiysing

Agar data mentah yang telah diperoleh dapat dengan mudah dipahami,

maka tahap selanjutnya menganalisa data yang telah diperoleh untuk

dipaparkan kembali.

5. Closing

Setelah keempat tahapan di atas telah terselesaikan, maka tahap selanjutnya

adalah menyimpulkan hasil penelitian yang merupakan puncak dari hasil

penelitian tersebut.

68

Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Rajawali Pers, 2006),

hal.168. 69

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabet, 2008), hal.252.

Page 67: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

67

F. Metode Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam proposal ini dilakukan dengan teknik

pemeriksaan kecukupan data-data primer dan dibandingkan dengan data-data

sukunder dan data tersier.

G. Metode Analisis Data

Setelah tahapan-tahapan di atas dilakukan, maka mikanisme selanjutnya adalah

menganalisa masalah dari data-data yang telah dikumpulkan yang berkenaan

dengan permasalahan yang dibahas, lalu disusun dan selanjutnya dianalisa, agar

pembahasan tersebut sesuai dengan judul dan rumusan masalah.

Dalam skripsi ini, metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode

diskriptif yaitu penelitian non hipenelitian yang bertujuan untuk mengemukakan

data yang digambarkan dengan kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori

untuk memperoleh kesimpulan.70

H. Metode Penyajian Data

Data yang telah diproses melalui berbagai proses di atas, kemudian disajikan

berdasarkan sistematika pembahasan yang akan dipaparkan pada pembahasan

lebih lanjut.

70

Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta: UI Press, 1989) hal. 204.

Page 68: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

68

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. PROFIL DAN GAMBARAN SINGKAT OBYEK PENELITIAN

1. Sejarah eL-Zawa UIN Maliki Malang

EL-Zawa merupakan kependekan dari al-Zakat wa al-Waqf, dalam

kosakata bahasa Arab berarti zakat dan wakaf. Kata “Zawa” sendiri berasal

dari bahasa Arab memiliki makna “menyingkirkan dan menjauhkan”. Dalam

konteks ini, “eL-Zawa” dapat diartikan sebagai lembaga yang salah satu

misinya adalah menyingkirkan ketidakjelasan konsep zakat dan wakaf

sehingga masyarakat Muslim lebih mudah memahami dan melaksanakan

zakat dan wakaf secara tepat. EL-Zawa dapat diartikan sebagai lembaga

yang akan menjauhkan masyarakat Muslim dari ketidakbersihan harta

sehingga mereka dapat menyucikan harta mereka melalui zakat dan

menginfaqkan sebagian rezeki mereka dalam bentuk wakaf.

El-Zawa UIN Malang merupakan sebuah unit khusus di lingkungan UIN

Malang yang menjadikan zakat dan wakaf sebagai fokus kajiannya. Lembaga ini

berdiri berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. Un.3/Kp.07.6/104/2007 tanggal 27

Page 69: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

69

Januari 2007, tentang Penunjukan Pengelola Pusat Kajian Zakat dan Wakaf (eL-Zawa)

di lingkungan UIN Malang. Lembaga ini kali pertama diketuai oleh Drs. H. M.

Fauzan Zanrif, M.Ag. yang dibantu Sudirman M.A. sebagai sekretaris.

Secara historis, lembaga yang kurang lebih memiliki fungsi dan tujuan yang sama

dengan eL-Zawa UIN Maliki Malang diantaranya adalah Lembaga Zakat, Infak, dan

Sedekah (LAGZIS) yang pernah berdiri di UIN Malang pada tahun 2000. Lembaga

itu diprakarsai oleh Drs. H. Muhtadi Ridwan, M.Ag., yang saat itu sedang menjabat

sebagai Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Malang, nama STAIN resmi berubah menjadi UIN Malang pada

tanggal 21 Juni 2004 dan saat ini menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki)

Malang. Selanjutnya, pada tahun 2004, Lembaga Kajian al-Qur'an dan Sains (LKQS)

yang dipimpin oleh M. Lutfi Mustofa, M.Ag., bermaksud akan menjadikan LAGZIS

yang dikelola mahasiswa tersebut menjadi sebuah pusat ZIS di bawah naungan LKQS,

tetapi usaha tersebut belum berhasil. Pada tahun yang sama, Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI), dipimpin oleh Drs. H. Sudiyono, juga ingin melegalkan

lembaga serupa, namun juga belum terealisasi.

Sebelum semua keinginan di atas terwujud, UIN Maliki Malang, melalui

Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. H. Mudjia Rahadjo, M.Si., bersama

dengan Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang, merancang pendirian Pusat Kajian

Zakat dan Wakaf yang bekerja sama dengan Institut Manajemen Zakat (lMZ) Jakarta

dan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia. Setelah melalui berbagai proses dan

persiapan yang matang, akhirnya UIN Maliki Malang meresmikan lembaga mulia itu

pada acara Seminar dan Ekspo Zakat Asia Tenggara, pada tanggal 22 November 2006

yang ditandatangani oleh Menteri Agama RI saat itu yaitu M. Maftuh Basyuni.

Page 70: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

70

2. Visi, Misi dan Tujuan eL-Zawa UIN Maliki Malang

Sejak bedirinya eL-Zawa sampai saat ini sudah tiga kali berganti visi,

misi dan tujuan. Adapun visi, misi, dan tujuan pada tahun 2010 adalah

sebagai berikut:

a. Visi

Pada tahun 2015, menjadi lembaga yang profesional dalam

menyelenggarakan manajemen penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat di bidang ZIS dan wakaf guna mendukung tercapainya visi

universitas.

b. Misi

1. Menciptakan blue print (cetak biru) manajemen pelaksanaan ZIS

dan Wakaf.

2. Mensosialisasikan hukum dan manajemen pelaksanaan ZIS dan

wakaf.

3. Membuat pusat pencontahan pengelolaan ZIS dan Wakaf.

c. Tujuan

1. Melakukan kajian tentang hukum ZIS dan Wakaf, baik kajian literatur

maupun lapangan.

2. Melakukan sosialisasi hukum dan manajemen pelaksanaan ZIS dan

Wakaf melalui seminar, pelatihan, media masa, dan penerbitan buku.

3. Menciptakan laboratorium manajemen ZIS di Malang Raya.

3. Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang

a. Transparan

b. Profesional

Page 71: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

71

c. Akuntabel

d. Efektif dan efisien

e. Peduli

4. Stuktur Organisasi eL-Zawa UIN Maliki Malang

a. Pelindung

Prof. Dr. H. Imam Suprayogo

b. Penasehat

Drs. KH. Chamzawi, M.HI

Drs. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag

c. Ketua

Sudirman, M.A

d. Sekretaris

H.M. Toriquddin, Lc, M.HI

e. Staf Administrasi

Idrus Andy Rahman S.Hum

f. Staf Keuangan

Isnaeni Hartiningsih S.Si.

Struktur kepengurusan di atas dibentuk oleh ketua eL-Zawa yaitu

Sudirman M.A., karena struktur kepengurusan yang di SK oleh Rektor UIN

Maliki Malang yakni Prof. Dr. H. Imam Suprayogo dengan SK Nomor

Un.03/Kp.07.5/14534/2009 hanya yang menjabat Ketua dan Sekretaris

saja, sedangkan personil atau staf dibawahnya diserahkan ke masing-

masing unit. Oleh karenanya, ketua eL-Zawa UIN Maliki Malang

mengeluarkan SK Nomor Un.03.eL-Zawa/KP.01.1/060/2007 dengan

Page 72: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

72

mengangkat Idrus Andy Rahman, S,Hum sebagai Staf Administrasi dan

kemudian mengangkat Isnaeni Hartiningsih, S.Si dengan SK Nomor

Un.03.eL-Zawa/KP.01.1/060/2009 sebagai Staf Keuangan.71

Selain pengurus tersebut di atas, eL-Zawa juga mempunyai tenaga

kerja pembantu yang tidak masuk dalam struktural resmi, yang disebut

dengan istilah “volunteer” dengan Surat Tugas Nomor Un.03.eL-

Zawa/PP.04/9/2010 yang terdiri dari 27 Mahasiswa yaitu:

No. Nama Fakultas Angkatan

01. Jamiyat Nuryadi Tarbiyah 2007

02. Siti Maskufah Tarbiyah 2007

03. Neneng Hariyani Tarbiyah 2007

04. Hj. Devi Pramita Tarbiyah 2007

05. Istiqomah Tarbiyah 2008

06. Joko Purwanto Tarbiyah 2007

07. Muh. Abdul Nashir Tarbiyah 2007

08. Amrullah Ali Mubien Tarbiyah 2007

09. Nikmatus Solikhah Tarbiyah 2007

10. Huni Livianto Humaniora dan Budaya 2007

11. Rifqi Fatawi Humaniora dan Budaya 2007

12. Nanag Mutasim Billah Humaniora dan Budaya 2007

13. Sri Puji Astutik Humaniora dan Budaya 2007

14. Lailatul Mubtadiah Sains dan Teknologi 2007

15. Sri Kustiani Sains dan Teknologi 2007

16. Mudrika Sains dan Teknologi 2007

17. Riang Fauzi Sains dan Teknologi 2007

18. Nur Fatchiyah Sains dan Teknologi 2007

19. Ana Maulida Sains dan Teknologi 2008

20. Firlia Rachmat Sains dan Teknologi 2007

21. Abdul Malik Syari‟ah 2007

71

Lebih jelasnya lihat di halaman lampiran-lampiran pada akhir skripsi ini.

Page 73: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

73

22. Khosip Ikhsan Syari‟ah 2007

23. Riana Afliha Eka Kurnia Syari‟ah 2008

24. Nanda Trisna Putra Syari‟ah 2008

25. Siti Zahrotun Rosyida Ekonomi 2007

26. Muh. Fatihul Huda Ekonomi 2007

27. Ulfiyatul Faizah Psikologi 2007

5. Program Kegiatan eL-Zawa UIN Maliki Malang

a. Tiga belas (13) Program tahun 2010

No. Program Waktu Sasaran

01. Pelatihan Wakaf

Tunai Januari

Warga UIN

Maliki Malang

02. Pelatihan Nadzir

Wakaf Juni

Pengelola Wakaf

Kota Malang

03. Penerbitan Buletin

Lux Januari

Donatur dan

UIN Maliki

Malang

04. Kerjasama dengan

BAZ dan LAZ Maret

Distribusi Dana

untuk Kota

05. Perjaringan

Volunteer Januari

Mahasiswa

Semester 3-7

06. Program Bea siswa Juni Mahasiswa

Kurang Mampu

07. Program Santunan Ramadlan

dan Kematian

Karyawan dan

Warga UIN

08. Pembuatan Profil

UMKM Januari UMKM Sukses

09. Pembuatan Profil

Pondok Zakat Februari

Pondok Zakat

Sukses

10. Perbaikan Website Januari Umum

11. Diskusi Berkala Setahun 2x

(Juni-Desember)

BAZ dan LAZ

Kota Malang

12. Diskusi On Air Ramadlan Umum

13. Penelitian Lapangan Juli-Agustus Nadzir Wakaf

Page 74: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

74

b. Program unggulan tahunan

1) Tahun 2010

a) Gerakan wakaf tunai

b) Penjaringan volunteer

c) Beasiswa mahasiswa

d) Kerjasama BAZ-LAZ

e) Transparasi keungan (via buletin)

f) Profesionalisme profesi

2) Tahun 2011

a) Penerbitan buku

b) UMKM binaan

c) Fundrising

d) Unit usaha produktif

e) Ekspose eksistensi

3) Tahun 2012

a) Pondok zakat nasional

b) Seminar zakat nasional

c) Seminar wakaf nasional

d) Organisasi terbuka

4) Tahun 2013

a) Kontak Malaysia dan Singapura

b) Isi jurnal internasional

c) Penggalangan dana Timur Tengah dan Barat

d) Seminar nasional zakat dan wakaf.

Page 75: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

75

c. Target umum tahunan

1) Tahun 2010

Penguatan manajemen internal dan kerjasama level Malang

Raya

2) Tahun 2011

Penjalinan kerjasama dengan lembaga luar level Jawa Timur

3) Tahun 2012

Penjalinan kerjasama dengan lembaga luar level Nasional

4) Tahun 2013

Penjalinan kerjasama dengan lembaga luar level Internasional.

6. Letak Geografi eL-Zawa UIN Maliki Malang

El-Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan sebuah

lembaga atau unit yang terletak di daerah yang produktif dan strategis

dalam merancanakan, melaksanakan dan mengembangkan visi, misi,

tujuan dan program kerjanya, hal tersebut dikarenakan dari segi geografis

dan sosiologis lemabaga mulia ini berada di dalam dunia akademis UIN

Maliki Malang yang terkenal selalu memegang teguh aspek religiualitas

dan intelektualitasnya.

Kantor eL-Zawa berada di lantai dua antara Masjid Tarbiyah UIN

Maliki Malang dengan UIN Malang Press yang beralamat di jalan

Gajayana No. 50 Malang Jawa timur, Kode pos 65144. Telepon dan Fax.

0341-570575, alamat website www.elzawauinmaliki.org dan alamat email

[email protected]. atau elzawa@uin_maliki.ac.id.

Page 76: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

76

7. Status dan Wilayah Kerja eL-Zawa UIN Maliki Malang

Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, bahwa eL-Zawa UIN

Maliki Malang merupakan sebuah unit yang di tugaskan secara khusus

untuk mengkaji semua hal yang berkenaan dengan zakat dan wakaf, seperti

seminar, pelatihan, pembinaan, pengelolaan tentang ZIS dan wakaf. Selain

itu, eL-Zawa juga berfungsi sebagai Unit Baitul Mâl dan Pusat Pembinaan

Usaha Kecil Menengah (UKM), Madrasah Enterpreneur, Pondok Zakat,

serta Qardun Hasan dan Murabahah.

Dalam dunia akademik, eL-Zawa UIN Maliki Malang merupakan

status kelembagaan atau unit yang berada di naungan pihak rektor UIN

Maliki Malang. Oleh karenanya, seluruh kegiatan dan anggaran di eL-

Zawa harus mengacu pada visi misi dan pedoman kerja UIN Maliki

Malang, dan tentuanya sebelum melaksanakan kegiatannya yang bersifat

eksternal, eL-Zawa harus mendapatkan restu terlebih dahulu dari Rektor

UIN Maliki Malang atau setidaknya harus ada pemberitahuan kepada pihak

Rektorat. Sedangkan dalam dunia organisasi kelembagaan pengelola zakat

yang berlaku di Indonesia yaitu UU No. 38 tahun 1999, eL-Zawa bisa

dikatakan organisasi dengan berstatus Lembaga Amil Zakat (LAZ).

B. PENYAJIAN DATA

1. Perencanaan Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa UIN Maliki Malang

Perencanaan merupakan aktifitas untuk membuat rancangan-rancangan

agenda kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi. Perencananaan yang

terkait dengan waktu dan strategi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap jangka

pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Page 77: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

77

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada kajian sebelumnya, bahwa

perencanaan Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Maliki Malang Sudah

terkonsep dengan rapi dan terstruktur hingga beberapa tahun kedepan. Dengan

demikian, masalah perencanaan pengelolaan dana ZIS di eL-Zawa sudah

cukup jelas pemaparannya, walaupun dalam kinerjanya masih ada yang belum

maksimal, namun peneliti kira permasalahan ini tidak terlalu urgen untuk di

bahas lebih detail.

2. Pengorganisasian Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa UIN Maliki

Malang

Organisasi bisa dinyatakan sukses apabila organisasi tersebut berhasil

dalam pengorganisasiannya, karena pengorganisasian adalah langkah awal

yang diharus ditempuh oleh setiap organisasi atau lembaga untuk mengatur

kinerja lembaga dan anggotanya. Pengorganisasian yang sukses tidak lepas

dari koordinasi dan komunikasi karena konsep tersebut merupakan upaya

penyatuan sikap dan langkah dalam organisasi untuk mencapai tujuannya.

Pengorganisasian Pengololaan Dana ZIS di eL-Zawa, bisa di katakan

sudah mulai terkonsep dan terorganisir, pernyataan tersebut berdasarkan

dengan adanya struktur kepengurusan di eL-Zawa UIN Maliki Malang.

Namun hal tersebut belum bisa dinyatakan pengorganisasian yang sempurna

karena sampai saat ini struktur organisasi di eL-Zawa masih belum memenuhi

standart organisasi atau lembaga pengelola zakat yang sudah ditetapkan dalam

UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Seperti belum adanya

Dewan Pertimbangan, Dewan Pengawas, atau Dewan Syari‟ah, serta Devisi

atau Staf Penghimpunan dan Pendayagunaan.

Page 78: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

78

3. Pelaksanaan Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa UIN Maliki Malang

Pelaksanaan dalam sebuah oraganisasi adalah aktualisasi terhadap

perencanaan yang dirancangnya. Pelaksanaan dalam organisasi akan berjalan

dengan baik dan lancar jikalau ada beberapa komponen di antaranya motivasi,

komunikasi dan kepemimpinan.

Secara umum, pelaksanaan penghimpunan dana ZIS di eL-Zawa

menggunakan dua pendekatan yaitu:

d. Pendekatan Personal

Pada pendekatan ini, eL-Zawa memanfaatkan volunteer yang di

angkatnya untuk pro aktif dalam mensosialisasikan, mencari dan

menarik dana ZIS kepada semua kalangan khususnya kepada para

dosen, karyawan dan mahasiswa UIN Maliki Malang, konsep yang

digunakan pada pendekatan ini adalah dengan cara memberikan

brosur kepada sasaran untuk meminta persetujuannya dan ada juga

dengan cara memberikan kupon seharga Rp.1000 dan Rp.5.000.

e. Pendekatan Institusional

El-Zawa yang berada di bawah naungan pihak Rektorat UIN Maliki

Malang, bekerja sama dengan Rektor UIN Maliki Malang dengan

cara mewajibkan kepada dosen dan karyawan UIN Maliki Malang

untuk menginfakkan sebagian gaji yang diterimanya. Dan

penarikannya bisa langsung kepada yang bersangkutan dan bisa

juga langsung pemotongan gaji pada nomor rekening yang

bersangkutan. Dalam hal ini eL-Zawa sudah terlebih dahulu

bekerjasama dengan pihak Bank yang bersangkutan.

Page 79: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

79

Mengacu pada dua pendekatan yang digunakan di eL-Zawa, maka bisa

disimpulkan bahwa pelaksanaan pengelolaan dana ZIS di eL-Zawa secara

garis besar sudah teralisasi, hal tersebut dikarenakan mayoritas program

kegiatan yang sudah direncanakan bisa terealisasi. Untuk lebih jelasnya bisa di

lihat pada tabel sebagai berikut:

No. Program Keterangan

01. Kajian Rutin Terlaksana

02. Diskusi Berkala Belum Terlaksana

03. Penjaringan Volunteer Terlaksana

04. Program Beasiswa Terlaksana

05. Santunan Fakir Miskin Terlaksana

06. Santunan Anak Yatim Terlaksana

07. Santunan Kematian Terlaksana

08. Seminar Regional Terlaksana

09. Seminar Nasional Belum Terlaksana

10. Seminar Internasional Belum Terlaksana

11. Penelitian Zakat dan Wakaf Terlaksana

12. Penerbitan Buletin Terlaksana

13. Penerbitan Buku Belum Terlaksana

14. Penerbitan Jurnal Internasional Belum Terlaksana

15. Pembinaan Usaha Kecil Menengah Terlaksana

16. Pembinaan Pondok Zakat Terlaksana

17. Pembinaan Madrasah Enterpreneur Terlaksana

18. Pelatihan Zakat dan Wakaf Terlaksana

19. Kerjasama dengan BAZ dan LAZ Terlaksana

20. Qardhun Hasan Telaksana

21. Murabahah Telaksana

4. Pengawasan Pengelolaan Dana ZIS di eL-Zawa UIN Maliki Malang

Pengawasan dalam organisasi merupakan aktivitas positif yang bertugas

untuk mengawal dan mengawasi aktifitas dalam oraganisasi agar terhindar

dari perbuatan yang menyalahi Paturan yang berlaku yaitu UU No. 38 tahun

Page 80: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

80

199 tentang Pengelolaan Zakat, serta tujuan dalam organisasi bisa tercapai.

Konsep Pengawasan yang paling efektif adalah pengawasan yang dilakukan

oleh setiap individu masing-masing, karena dengan kesadaran itu,

penyimpangan akan mudah diminalisir. Namun jika pengawasan itu tidak

berhasil, maka perlu diadakannya pengawasan eksternal yang melibatkan

orang lain atau bahkan lembaga independen.

Pengawasan dalam lembaga pengelola zakat, setidaknya ada dua substansi

yaitu:

a. Secara Fungsional

Yaitu pengawasan terhadap „amil telah menyatu pada diri „amil.

Pengawasan semacam ini bisa menjadikan „amil terasa bebas dalam

bekerja, berkreasi dan beridah, namun di sisi lain ada hal yang

negatif di dalamnya yaitu bila terjadi peyelewengan, maka tidak ada

yang bertangung jawab secara formal karena tidak ada team

pengawas.

b. Secara Formal

Yaitu secara struktural Lembaga Pengelola Zakat harus memeliki

Dewan Syari‟ah atau Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas

yang bertugas mempertimbangkan, mengesahkan dan mengawasi

setiap program kerja dalam Lembaga Pengelola Zakat. Dan jika

terjadi penyimpangan, maka para dewan tersebut berhak

melaporkan pada organisasi yang lebih tinggi dan yang mempunyai

kekuatan hukum. Dalam hal ini, eL-Zawa UIN Maliki Malang

masih belum mempunyai Dewan yang bertugas seperti itu.

Page 81: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

81

C. ANALISIS DATA

Keberadaan eL-Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai satu-

satunya unit yang diberi kewenangan mengelola zakat dan wakaf di lingkungan

UIN Maliki Malang, seharusnya bisa menjadi pusat perhatian tersendiri dan

memberikan dampak positif dan menghasilkan produktifitas yang tinggi bagi

kampus dan seluruh komponen yang ada didalamnya termasuk Rektor, Dosen,

Keryawan, Mahasiswa dan sebagainya.

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya bahwa

seluruh kegiatan yang berkenaan dengan Pengelolaan Zakat di Indonesia harus

berpedoman pada UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Dengan

demikian, keberadaan eL-Zawa UIN Maliki Malang sebagai Lembaga Pengelola

Zakat, dalam pengelolaannya harus mengacu pada UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat.

Berdasarkan UU No. 38 tahun 199 tentang Pengelolaan Zakat, maka seluruh

Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) harus berada di bawah pengawasan pemerintah

atau negara, sehingga dana zakat dapat didistribusikan kepada masyarakat fakir

miskin dan mustahik zakat yang sangat membutuhkannya. Keberadaan dana ZIS

yang dikelola dengan baik mempunyai andil yang signifikan dalam membantu

masyarakat fakir miskin serta pembangunan infrastruktur seperti tempat ibadah,

sarana pendidikan, dan rumah sakit. Hal yang perlu diperhatikan terkait dengan

zakat adalah perlunya memposisikan zakat sebagai sumber pendapatan yang dapat

mengangkat harkat dan martabat penduduk fakir miskin di Indonesia yang

mayoritas adalah umat Islam. Di sisi lain, ada bagian yang perlu diperbaiki terkait

dengan zakat yaitu kesempurnaan peraturan tentang zakat dan kualitas sumber

Page 82: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

82

daya manusia pengelola zakat. Oleh karenanya keberadaan eL-Zawa UIN Maliki

Malang sebagai pusat kajian dan Lembaga Pengelola Zakat dan wakaf tidak

terlepas dari keberadaan sumber daya manusia dan perangkat perundang-undangan

yang mengaturnya.

Kalau dikaji lebih jauh antara pentingnya keberadaan pengelola zakat dengan

program pemerintah dalam mengurangi kerawanan pangan atau penduduk miskin

seharusnya berjalan seiring seirama. Karena apabila proses penyadaran dan

kesadaran dari umat Islam yang telah memenuhi syarat sebagai muzakki tebentuk

dengan diimbangi oleh manajemen pengelola zakat yang baik, maka program

pengentasan penduduk miskin yang dicanangkan oleh pemerintah bukan sekedar

slogan belaka. Dalam hal ini, eL-Zawa UIN Maliki Malang sudah ikut serta dalam

pengentasan masyarakat miskin, sebagaimana hasil wawancara dengan staf eL-

Zawa72

UIN Maliki Malang yang menyatakan bahwa eL-Zawa UIN Maliki

Malang sudah mendayagunakan dan mendistribusikan dana ZIS untuk hal yang

produktif seperti pembinaan dan pemberian fasilitas kepada para masyarakat

dengan Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) di Kelurahan Mejosari

Malang, adanya Qardhun Hasan, Syirkah, Murabahah, beasiswa untuk mahasiswa

yang kurang mampu, pembinaan Madrasah Enterpreneur, pondok zakat dakat dan

lain sebagainya.

Prosentasi pengelolaan zakat di eL-Zawa UIN Maliki Malang dalam

pengelolaannya terhadap pendayagunaan dan pendistribusian dana zakat dapat

dipetakkan dalam bentuk tabel besar sejak berdirinya eL-Zawa UIN Maliki

Malang yaitu mulai tahun 2007 sampai akhir tahun 2009 sebagai berikut:

72

Wawancara dilaksanakan di Kantor eL-Zawa pada hari rabu 16 Juni 2010 Jam 12.35 WIB.

Page 83: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

83

1. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran di eL-Zawa tahun 2007

2. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran di eL-Zawa tahun 2008

3. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran di eL-Zawa tahun 2009

s

Penerimaan tahun 2007 : Rp. Pengeluaran:

Administrasi : Rp. 4.000

Infaq : Rp. 1.000.000

Bantuan Sosial : Rp. 534.500

Beasiswa : Rp. 1.000.000

Jumlah Pengeluaran : Rp. 2.538.500 Saldo akhir tahun 2007 : Rp. 15. 746.200

Penerimaan tahun 2008 : Rp. Pengeluaran:

Administrasi : Rp. 27.000

Biaya Operasional : Rp. 3.312.500

Pajak : Rp. 143.035

Qardhun Hasan : Rp. 19.250.000

Bantuan Sosial : Rp. 5.442.000

Infaq : Rp. 5.000.000

UMKM : Rp. 10.250.000

Beasiswa : Rp. 10.475.000

Amil/Volunteer : Rp. 4.507.000

Buka Bersama : Rp. 1.652.475

Jumlah Pengeluaran : Rp. 49.819.010 Saldo akhir tahun 2008 : Rp. 84.821.918

Penerimaan tahun 2009 : Rp. Pengeluaran:

Administrasi : Rp. 152.000

Biaya Operasional : Rp. 4. 108.500

Pajak : Rp. 247.814

Murobahah : Rp. 36.000.000

Qardhun Hasan : Rp. 106. 960.000

Bantuan Sosial : Rp. 14. 833.225

Syirkah : Rp. 30. 000.000

Amil/Volunteer : Rp. 2.957.000

Pondok Zakat : Rp. 21.200.000

Jumlah Pengeluaran : Rp. 19.9768.539 Saldo akhir tahun 2009 : Rp. 68.385.000

Page 84: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

84

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendayagunaan dan pendistribusian

dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)di eL-Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang memprioritaskan kepada para fakir dan miskin untuk kebutuhan konsumtif

dan produktif. Pendistribusian dana oleh ZIS eL-Zawa UIN Maliki Malang

terhadap kebutuhan konsumtif seperti pemberian bantuan sosial langsung kepada

anak yatim dan fakir miskin, beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu.

Adapun pendayagunaan dana ZIS oleh eL-Zawa UIN Maliki Malang terhadap

kebutuhan produktif seperti pembinaan UMKM (Usaha Masyarakat Kecil

Manengah), Pondok Zakat, Qardhun Hasan, Sirkah, Murabahah dan lain

sebagainya.

Perlu di ketahui bahwa dana operasional eL-Zawa UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang diambilkan dari dana Dipa yang disalurkan dan dihandel oleh

pihak rektorat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Begitu juga dengan gaji

pengurus eL-Zawa UIN Maliki Malang diambilkan dari dana Dipa kecuali gaji staf

keuangan sebesar 600.000 Rupiah mulai tahun 2010 (yang pada tahun sebelumnya

Rp. 450.000,-) dan gaji seorang Cleaning Servise (Bapak Usman) sebesar 100.000

Rupiah yang disetiap bulannya diambilkan dari dana infaq eL-Zawa UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang.

Oleh karenanya, peran eL-Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai

pengelola zakat diharapkan suatu saat nanti mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat, bisa mengatasi dan sejalan dengan program pemerintah dalam rangka

mengangkat harkat dan martabat umat Islam. Disisi lain, seharusnya eL-Zawa UIN

Maliki Malang menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam rangka perbaikan

Organisasi Pengelola Zakat.

Page 85: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

85

Selain fenomena diatas, akan lebih baik lagi apabila eL-Zawa UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang sebagai Lembaga Organisasi Pengelola Zakat mempunyai

legalitas formal tentang status kelembagaannya, sehingga pemerintah bisa

mengawasi langsung sistem pengelolaan zakat yang ada di eL-Zawa karena

sampai saat ini pengelolaan zakat di eL-Zawa UIN Maliki hanya diawasi oleh

pihak Rektorat UIN Maliki Malang yang sebenarnya bukan tugas dan

kewenangannya. Statement tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan ketua

eL-Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (Sudirman, MA.)73

yang pada saat

itu peneliti bertanya “Bagaimana status kelembagaan eL-Zawa dalam tinjauan

UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolan Zakat?” kemudian Sudirman

menjawab “Status eL-Zawa saat ini belum sampai ketingkatan BAZ (Badan „Amil

Zakat) atau bahkan LAZ (Lembaga „Amil Zakat) karrena belum mempunyai

legalitas formal dari pemerintah dan cuma ada Surat Keputusan dari Rektor UIN

Maliki Malang, oleh karenanya Ketua eL-Zawa sangat berharap suatu saat nanti

eL-Zawa bisa menjadi lembaga pengelola zakat yang independent dan di akui oleh

seluruh kalangan.

Merujuk pada fenomena di atas, maka implementasi pengelolaan zakat di eL-

Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terhadap UU Nomor 38 tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat dapat disimpulkan bahwa pengelolaan zakat di eL-

Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang belum sepenuhnya berpedoman pada

UU Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dan masih perlu

distandarisasikan dengan Undang-undang tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa di

lihat pada tabel sebagai berikut:

73

Wawancara dilakukan via telepon pada hari rabu tanggal 2 Juni 2010 Jam 10.30 WIB.

Page 86: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

86

Berdasarkan tabel di atas tentang aspek dan bentuk kelemahan yang di hadapi

serta solusinya terhadap pelaksanaan pengelolaan zakat di eL-Zawa UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang. Maka, eL-Zawa UIN Maliki Malang harus segera mungkin

melakukan pembenahan agar eL-Zawa bisa lebih baik dan berprosedur.

No Aspek

Kelemahan Bentuk Kelemahan Solusi

01. Aspek

Yuridis

a. Kurang tegasnya UU No. 38

tahun 1999 terhadap sanksi

bagi OPZ, „Amil, Muzakki,

Mustahik yang melanggar

kewajibannya.

b. Belum adanya kekuatan

hukum pada diri eL-Zawa

untuk melakukan aktifitas

yang lebih jauh dalam dunia

zakat dan wakaf karena eL-

Zawa belum mempunyai

legalitas formal dari

Pemerintah yang

berwenang.

a. Perlu adanya

Amandemen atau

Revisi UU No. 38

tahun 1999 agar lebih

tegas.

b. Segera mungkin eL-

Zawa mendaftarkan

menjadi lembaga yang

mepunyai legalitas

yang tentunya perlu

pembenahan agar bisa

memenuhi

persayaratan yang

sudah di tentukan.

02. Aspek

Sosiologis

a. Minimnya dukungan

masyarakat setempat

(dosen, karyawan,

mahasiswa dan lainnya).

b. Minimnya sosialisasi

keberadaan, tugas dan

tujuan, program eL-Zawa.

c. Rendahnya tingkat

kepercayaan masyarakat

kepada lembaga amil zakat,

dan rendahnya pengetahuan

dan Pemahaman masyarakat

terkait dengan ibadah zakat.

a. Harus ada dukungan

lebih dari masyarakat

baik moral ataupun

material.

b. eL-Zawa harus lebih

aktif dengan

sosialisasi kepada

semua kalangan.

c. Perlu adanya pelatihan

terbuka agar

msyarakat mengetahui

dan percaya akan

pentingnya zakat.

03.

Aspek

Institusi dan

Manajemen

Zakat

a. Minimnya jumlah personil

atau pengurus pada struktur

organisasi eL-Zawa.

b. Lemahnya penerapan sistem

atau prinsip manajemen

organisasi.

c. Rendahnya penguasaan dan

pemanfaatan perkembangan

teknologi oleh eL-Zawa.

a. Perlu adanya

penambahan personil

di struktur

kepengurusan eL-

Zawa.

b. Perlu adanya

pelatihan, penguasaan

dan penerapan

manajemen dan

teknologi.

Page 87: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. El-Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki 4 (empat)

sistem pengelolaan zakat yaitu sistem perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanan dan pengawasan. Implikasi dari sistem tersebut adalah

dengan adanya perencanaannya jangka pendek, jangka menengah dan

jangka panjang, serta pelaksanaannya. sedangkan dalam sistem

pengorganisasian sudah ada struktur organisasi yang profesional dan

bertangungjawab walaupun hanya terdiri dari seorang ketua, sekretaris,

staf administrasi dan staf keuangan. Adapun dalam sistem

pengawasannya, eL-Zawa di awasi oleh pihak rektorat UIN Maliki

Malang yang dalam pelaksanaannya eL-Zawa wajib mendapatkan

restu atau pemberitahuan kepada pihak rektorat dan kemudian eL-

Zawa menyerahkan laporan pertanggungjawabannya setahun sekali.

Page 88: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

88

2. Implimentasinya Pengelolaan Zakat di eL-Zawa UIN Maliki Malang

masih belum sepenuhnya sesuai dengan UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat seperti pada sistem pengorganisasian yang dalam

struktur kepengurusan organisasi eL-Zawa UIN Maliki Malang masih

sangat minim dan belum memenuhi standart struktur organisasi yang

tetapkan dalam UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,

begitu juga dalam sistem pengawasannya yang masih lemah karena

belum ada dewan yang secara khusus mengawasi pengelolaan zakat di

eL-Zawa UIN Maliki Malang.

B. Kritik dan Saran

Setelah melakukan penelitian di lapangan, maka peneliti bisa memberikan

kritikan dan saran yang membangun yaitu:

1. EL-Zawa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang merupakan

Lembaga Pengelola Zakat yang belum mempunyai legalitas formal dari

pemerintah/negara, oleh karenanya, segera mungkin eL-Zawa

mendaftarkan diri menjadi lembaga yang mempunyai kekuatan hukum

agar dalam pengelolaannya bisa maksimal, lebih baik dan sesuai

dengan UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

2. El-Zawa UIN Maliki Malang adalah lembaga sosial yang secara

khusus sebagai pusat kajian dan sekaligus lembaga pengelola zakat,

maka eL-Zawa harus mempunyai pedoman pengelolaan atau Anggaran

Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi yang

bertujuan agar sistem pengelolaannya terkonsep, tersruktur dan

berjalan dengan baik dan terarah.

Page 89: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

89

3. Perlu adanya penambahan Personil atau staf di struktur kepengurusan

eL-Zawa UIN Maliki Malang agar dalam pengelolaannya bisa lebih

mudah, sukses dan sesuai dengan UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat.

4. Perlu adanya jalinan silaturrahim dan kerjasama yang lebih giat dan

aktif dengan berbagai instansi, organisasi atau lembaga pengelola zakat

yang lain agar relasi lebih banyak.

5. El-Zawa UIN Maliki Malang harus lebih aktif dalam sosialisasi,

pelatihan, dan terjun langsung ke lapangan dengan harapan agar eL-

Zawa UIN Maliki Malang bisa terealisasi, lebih eksis dan masyarakat

juga dapat mengetahui secara pasti keberadan dan eksistensi eL-Zawa

beserta program dan tujuan lembaga tersebut. Selain itu, hal tersebut

juga akan berdampak positif pada masyarakat yang sampai saat ini

masih lemah dalam ilmu, pengetahuan zakat dan pengaplikasiannya

serta masih kurang rasa percayanya masyarakat terhadap Lembaga

Pengelola zakat termasuk eL-Zawa UIN Maliki Malang.

6. Pemrintah sebagai pelindung Organisasi Pengelola Zakat, diharapkan

bisa lebih aktif mengayomi, mengawasi dan meninjau seluruh

Organisasi Pengelola Zakat termasuk eL-Zawa agar tujuan pemerintah

dan Pengelola Zakat bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan UU

No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

7. Kepada masyarakat dan element yang terkait seperti Dosen, Karyawan

dan Mahasiswa UIN Maliki Malang agar untuk ikut andil dalam

mensukseskan program eL-Zawa UIN Maliki Malang.

Page 90: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

90

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Kudus, Menara Kudus).

Adi, Rianto (2004) Metodelogi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit.

Al-Buny, Djamaludin Ahmad (1983) Problematika Harta dan Zakat. Surabaya:

Bina Ilmu.

Ali, Moh. Daud (1998) Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Al-Syaikh, Yasin Ibrahim (2004) Zakat, Membersihkan Kekayaan,

Menyempurnakan Puasa Ramadhan. Bandung: Marja.

Arikonto, Suharsimi (1989) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: UI

Press.

............................... (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ash-Shiddieqy T. M. Hasbi (1976) Beberapa Perasalahan Zakat Jakarta:

Tintamas Indonesia.

Asikin, Zainal dan Amiruddin (2006) Pengantar Metode Penelitian Hukum.

Jakarta: Rajawali Pers.

Departemen Agama Republik Indonesia (2007) Pedoman Pengelolaan Zakat.

Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam.

.................................... (2007) Manajemen Pengelolaan Zakat. Jakarta: Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam.

.................................... (2007) Tanya Jawab Zakat. Jakarta: Direktorat

Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam.

Enizar dkk, (2004) Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS Menuju Efektifitas

Pemanfaatan ZIS. Jakarta: Piramedia.

Fakhruddin (2008) Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia. Malang: UIN-

Malang Press.

Page 91: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

91

Hafidhuddin, Didin (1998) Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah.

Jakarta: Gema Insani Press.

.................................. dan Heri Tanjung (2003) Manajemen Syari‟ah dalam

Praktek. Jakarta: Gema Insani Press.

Hasan, M. Ali (2006) Zakat dan Infak; Salah satu solusi mengatasi problema

sosial di Indoesia. Jakarta: Kencana.

Hasan, Sofyan ( 1995) Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Surabaya: al-Ikhlas.

Kurde, Nikthoh Arfawie (2005) Memungut Zakat & Infaq Profesi oleh Pemerintah

Daerah (bagi pegawai negeri dan pegawai perusahan daerah). Yogyakarta:

Pustaka Firdaus.

Kurnia, Hikmat dan Hidayat (2008) Panduan Pintar Zakat. Jakarta: Qultum

Media.

Mamudji, Sri dan Soejono (2006) Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Moleong, Lexy J. (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Mughniyah, Muhammad Jawad (2005)“al-Fiqh „ala al-Madhaib al-Khamzah”,

Masykur A.B dkk, Fiqh Lima Madzhab. Jakarta: Lentera.

Muhammad (2002) Zakat Profesi, Wacana Pemikiran dan Fikih Kontemporer.

Jakarta: Selemba Diniyah.

Pernomo, Sjechul Hadi (2005) Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial.

Surabaya: Aulia.

Qadir, Abdurrahman (1998) Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial. Jakarta:

Raja Grafindo.

Qordhawi, Yusuf (1998) “Fiqhuz Zakat” diterjemahkan oleh Salman Harun, Didin

Hafidhuddin, Hasanuddin, Hukum Zakat. Bandung: Pustaka Letera Antar

Nusa dan Mizan.

Rasjid, Sulaiman (1994) Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Page 92: PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT KAJIAN ZAKAT DAN …etheses.uin-malang.ac.id/1672/1/06210023_Skripsi.pdf · Panca Semangat eL-Zawa UIN Maliki Malang ..... 53 4. Struktur Organisasi eL-Zawa

92

Sudirman (2007) Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas. Malang: UIN-Malang

Press.

Sugiono (2008) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabet.

Sukarna (1992) Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Mandar Maju.

Sunggono, Bambang (1997) Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

UIN Malang, Tim Dosen Fakultas Syariah (2005) Buku Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah. Malang: Fakultas Syariah UIN Malang.

Kadir, Abdul (2006) Pengelolaan Zakat di Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)

Blitar (Studi Implementasi dan Implikasi UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat). Skripsi, Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang.

Rifai, Ainur (2001) Studi Analisis terhadap Materi Undang-undang Nomor 38

tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Telaah Kritis terhadap Pasal 2,11,12,

dan 14). Skripsi, Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang.

Riyadi, Agus Rohmad (2005) Pengelolaan Zakat Sesudah diberlakukannya

Undang-undang No: 38 Tahun 1999 oleh BAZIS Masjid Agung Jami'

Kota Malang. Skripsi, Fakultas Syari‟ah UIN Maliki Malang.

Rozak, Abd. (2008) Implementasi UU Nomor 38 tahun 1999 pasal 16

Pendayagunaan Zakat di badan Amil Zakat kab. Malang. Skripsi, Fakultas

Syari‟ah UIN Maliki Malang.

http://downloads.ziddu.com/downloadfile/2780156/zakatdanperannegara.pdf.html

Di akses pada tanggal 25 Mei 2010, Jam 19.18 WIB.

http://pujohari.wordpress.com/2009/09/15/sejarah-pengelolaan-zis-di-indonesia.

Di akses pada tanggal 25 Mei 2010, Jam 19.18 WIB.

http://khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=219&Ite

mid=47. Di akses pada tanggal 20 Mei 2010, Jam 13.47 WIB.

http://rumahzakat.org/makalah/reaktualisasifikih.pdf. Di akses pada hari Minggu,

20 Juni 2010, Jam 06.30 WIB.