pengaruh ziarah makam sunan katong pada tradisi...

97
PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI SYAWALAN TERHADAP AQIDAH ISLAM DI DESA PROTOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Oleh : KURNIAWAN NIM: 4199015 FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2005

Upload: trinhdan

Post on 10-Apr-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG

PADA TRADISI SYAWALAN TERHADAP AQIDAH ISLAM

DI DESA PROTOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU

KABUPATEN KENDAL

Oleh :

KURNIAWAN NIM: 4199015

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2005

Page 2: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG

PADA TRADISI SYAWALAN TERHADAP AQIDAH ISLAM

DI DESA PROTOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU

KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah Filsafat (AF)

Oleh:

KURNIAWAN

NIM : 4199015

Semarang, Maret 2006 Disetujui Oleh:

Pembimbing II Pembimbing I M. Sya’roni, M.Ag. Drs. H. Ridin Sofwan M,Pd NIP. 150 276 115 NIP. 150 178 317

Page 3: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

PENGESAHAN

Skripsi saudara KURNIAWAN No. Induk: 4199015 telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal :

____________________ Dan telah diterima serta disyahkan sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana (S.1) dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah Filsafat (AF).

Dekan Fakultas / Ketua Sidang Drs. H. Ridin Sofwan, M.Pd. NIP. 150 179 317

Pembimbing I Penguji I Drs. H. Ridin Sofwan, M.Pd. ___________________________ NIP. 150 179 317 NIP. Pembimbing II Penguji II M. Sya’roni, M.Ag. ____________________________ NIP. 150 276 115 NIP.

Sekretaris Sidang

Dr. H. Abdul Muhayya. MA. NIP. 150 245 380

Page 4: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

MOTTO

قان وتالواسلىالطريوا عالقةم مهنقياءسقا مغد .

“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)."(Al Jin : 16)1

1 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 985

Page 5: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

ABSTRAKSI

Manusia dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari persoalan agama, dua dimensi antara dunia nyata dan alam ghaib selalu menjadikan pro dan kontra dalam memberikan argumen-argumen untuk menanggapi suatu persoalan yang terjadi terhadap budaya atau tradisi pada suatu ajaran-ajaran agama.

Kajian pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan menggambarkan bagaimana sebenarnya motivasi, tujuan, serta mengungkap seberapa jauh pengaruh ziarah tersebut terhadap Makam Sunan Katong pada tradisi Syawalan yang dilakukan oleh pengunjung ditinjau dari segi aqidah Islam.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif terhadap pengaruh ziarah makam Sunan Katong pada tradisi Syawalan terhadap aqidah Islam di Desa Protomulyo ditinjau dari aqidah Islam, sementara itu dalam diskriptifnya terdapat peran penting aqidah Islam dalam upaya membentengi diri terhadap perilaku yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan ajaran Islam pada peziarah makam Sunan Katong.

Subyek dalam penelitian ini adalah peziarah makam Sunan Katong pada tradisi Syawalan di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Dari beberapa pengunjung yang datang ke makam tersebut di ambil 50 orang sebagai sampel, dari 50 angket yang telah diberikan kepada responden atau peziarah tersebut di dapat 42 laki-laki dan 8 perempuan dari berbagai jenis pekerjaan yang meliputi; Pedagang, petani, buruh pabrik, karyawan, PNS, pelajar dan lain-lain.

Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling, data diperoleh dari angket yang disebarkan dan di isi oleh responden atau peziarah Makam Sunan Katong pada pelaksanaan Tradisi Syawalan. Disamping itu juga menggunakan metode survey dengan teknik analisis, pengumpulan data menggunakan instrumen interview, observasi dan dokumentasi. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa :1) Peziarah kubur yang mempunyai motivasi yang berdasarkan dari tuntunan syara’ sebanyak 64%, sedangkan peziarah yang mempunyai motivasi bukan berdasarkan dari ajaran Islam sebanyak 36%. 2). Responden yang mempunyai tujuan berdasarkan pengalaman ajaran agama sebanyak 70% sedang yang mempunyai tujuan untuk dimudahkan dalam mencari jodoh, dimudahkan dalam usaha, serta untuk mempercepat kenaikan pangkat sebanyak 20% dan sisanya hanya sekedar untuk berwisata 10%.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.

Page 6: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

KATA PENGANTAR

Tiada kata seindah sayatan melodi yang dapat menggetarkan jiwa yang

paling dalam, kecuali hanyalah rasa syukur kehadirat Allah SWT. berkat rahmat

dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan karya tulis ini Dengan menyebut

kebesaran nama Allah yang maha segala-galanya, al-Hamdulillah, Allah telah

memberikan keajaibannya dalam penelitian ini, shalawat dan salam senantiasa

terlimpahkan kepada Nabi Muhammad yang telah menjadi Uswatun Hasanah

dalam setiap langkahnya.

Sebelumnya penelitian ini merupakan wacana yang baru bagi penulis,

sehingga penulis dalam hal ini dibantu oleh pihak-pihak yang cukup berkompeten

di bidangnya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun penelitian ini tidak akan

berarti tanpa adanya dukungan, bantuan, dan kerjasama antara pihak-pihak yang

berperan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini

dengan penuh perasaan tulus penulis sampaikan ucapan terimakasih yang tak

terhingga kepada yth. :

Oleh karena itu penulis disini hanya mendoakan semoga semua pihak

yang membantu penelitian ini dibalas oleh Allah, dan penulis berterimakasih

kepada :

1. Bapak Drs. H. Ridin Sofwan M.Pd selaku Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN

Walisongo Semarang.

2. Bapak Drs. H. Ridin Sofwan M.Pd dan Bapak Sya’roni M.Ag. selaku

pembimbing beserta keluarganya.

3. Bapak Drs. H. Ridin Sofwan M.Pd selaku dosen wali.

4. Bapak Ahmad Hamam Rochani yang telah memberikan informasi yang

penulis butuhkan.

5. Kedua orang tua, saudara, kekasih dan sahabat atas dukungan yang telah

diberikan.

6. Alumni dan teman-teman Post Modern, Muna, Oko, Rudy, Three ‘As, Antok,

Mawardie, Umam, yang turut membantu menyelesaikan penelitian.

Page 7: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

7. Teman-teman Teater Metafisis fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo

Semarang yang turut mendukung penelitian.

8. Semua pihak yang membantu penelitian.

Di sini penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat merubah wacana pendidikan wanita yang semula dipahami dangkal dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi para pembaca dan para wanita pada khususnya untuk memperoleh pendidikan dan ikut berperan aktif dalam masyarakat terutama dalam keluarga secara maksimal.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi

penulis. Amin.

Semarang, Februari 2006

Penulis

Page 8: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Halaman Nota Pembimbing ......................................................................... ii

Halaman Pengesahan ................................................................................... iii

Halaman Motto ............................................................................................ iv

Halaman Abstraksi ....................................................................................... v

Halaman Kata Pengantar .............................................................................. vi

Halaman Daftar Isi ....................................................................................... vii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Penegasan Judul ................................................................ 3

C. Pokok Masalah ................................................................... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan .......................................... 5

E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 6

F. Metode Penulisan Skripsi .................................................. 7

G. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................ 9

BAB II : TINJAUAN UMUM AQIDAH ISLAM DAN ZIARAH

KUBUR

A. Aqidah Islam ..................................................................... 11

1. Pengertian Aqidah Islam ............................................... 14

2. Sumber-Sumber Aqidah Islam ..................................... 19

3. Fungsi Aqidah Islam ..................................................... 21

B. Ziarah Kubur ...................................................................... 22

1. Tujuan Ziarah Kubur .................................................... 24

2. Tata Cara Ziarah Kubur ................................................ 25

3. Pendapat Para Ulama Tentang Ziarah Kubur ................ 26

Page 9: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

BAB III : ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI

SYAWALAN DI DESA PROTOMULYO KECAMATAN

KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

A. Gambaran Umum Masyarakat Desa Protomulyo

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal

1. Letak Geografis ............................................................. 29

2. Keadaan Demografi ...................................................... 30

B. Sunan Katong

1. Biografi Sunan Katong .................................................. 34

2. Misi Sunan Katong ........................................................ 57

C. Tradisi Syawalan ............................................................... 58

D. Ziarah dan Pengaruhnya terhadap Aqidah Islam di Desa

Protomulyo kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal ..... 62

BAB IV : ANALISIS

A. Motivasi Ziarah Terhadap Makam Sunan Katong Pada

Tradisi Syawalan ............................................................... 73

B. Tujuan Ziarah Terhadap Makam Sunan Katong Pada

Tradisi Syawalan ............................................................... 76

C. Pengaruh Ziarah Pada Makam Sunan Katong Pada Tradisi

Syawalan dalam Perspektif Aqidah Islam ......................... 78

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 82

B. Saran-Saran ........................................................................ 83

C. Penutup ............................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tradisi ziarah kubur ataupun mendatangi tempat-tempat yang dianggap

keramat untuk meminta berkah atau sesuatu, dalam kultur masyarakat Jawa

merupakan suatu “kewajiban” oleh kalangan tertentu. Namun demikian, ziarah

kubur atau sejenisnya oleh sebagian masyarakat Jawa pada zaman dahulu

sebelum kedatangan Islam, si peziarah menyandarkan “hajat”nya kepada yang

diziarahi (tokoh pada makam yang dikeramatkan). Jadi, nuansa bid’ah yang

menjurus kepada perbuatan syirik begitu nyata.

Pasca kedatangan Islam di tanah Jawa ziarah tetap dilestarikan dengan

memasukkan unsur-unsur keislaman dan merubah objek sandaran para

peziarah yang hanya ditujukan kepada Allah SWT, melalui perantara yang

diziarahi. Islam mempunyai konsep-konsep mengenai ziarah kubur yang tidak

menjurus kepada kemusyrikan. Konsep ziarah kubur dalam Islam adalah

berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu;

طاما بسثن دح حوا رثن دح ريهود الجعيس نب ماهيرا ابثندح نكة عليم ابي ناب تمعاح قال سيا لتاب تمعلم قال سسم نب

رواه ا (.م رخص عن زيارة القبور.عائشة ان رسول اهللا ص )بن ماجه

Artinya: Mewartakan kepada kami Ibrahim bin Sa’id al-Jauhary, mewartakan kepada kami Ruh, mewartakan kepada kami Bistam bin Muslim, dia berkata: saya mendengar Ibnu Abi Mulaikah dari ‘Aisyah: bahwasanya Rasulullah SAW memberi rukhshoh memperbolehkan dalam ziarah kubur. (HR. Ibnu Majjah).2

Dalam hal ini para ulama dan ilmuwan Islam, dengan berdasarkan

kepada al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi memperbolehkan orang untuk

2 Hussein Bahreisj, Studi Hadits Nabi, C.V. Amin Surabaya. tth, hlm. 227

Page 11: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

melakukan ziarah kubur dan menganggapnya sebagai perbuatan yang

memiliki keutamaan, khususnya ziarah ke makam para Nabi dan orang-orang

sholeh.3

Ziarah kubur ialah perbuatan yang dianjurkan (mandub) guna

menimbulkan kesadaran hati dan mengingatkan kepada akhirat. Sebagaimana

tersebut pada hadits Nabi SAW:

حدثنا يونس بن عبداالعلى حدثنا ابن وهب ان بأنا ابن جريج ان . عن ايوب بن هانئ عن مسروق بن االجدع عن ابن مسعود

فزوروها قال كنت نهيتكم عن زيارة القبور. م.ص. رسول اهللا .)رواه ابن ماجه(فإنهاتزهدوفى الدنيا وتذكراالخرة

Artinya: Mewartakan kepada kami Yunus bin Abdul ‘Ala, mewartakan kepada kami Ibnu Wahab, memberikan kepada kami Ibnu Juaraij, dari Ayub bin Hani dari Masuruq al Ajda, dari Ibnu Mas’ud, bahwasanya Rasulullah bersabda: “Saya pernah melarang kamu sekalian menziarahi kuburan maka ziarahlah kalian semua ke kubur. Maka sesungguhnya kuburan itu adalah dapat menjadikan benci dalam urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri akhirat”. (HR. Tirmidzie). 4

Meski ajaran Islam tidak melarangnya dan punya aturan tersendiri

dalam berziarah (seperti membaca al-qur’an dan mendoakan si mati agar

mendapatkan tempat disisi Allah). Namun masih banyak masyarakat Islam

yang melakukan ziarah dengan amalan-amalan yang mendekatkan kepada

kemusyrikan dan kemungkaran, seperti meratapi si mati (kuburan) membakar

kemenyan atau si mati (kuburan).5

3 Syekh Ja’far Subhani, Tawassul, Tabarruk, Ziarah Kubur Karamah, Wali Termasuk

Ajaran Islam, Pustaka Hidayah, Jakarta, 1989, hlm. 501 4 Mu’ammal Hamidy, dkk, Terjemahan Nailul Authar: Himpunan Hadits-hadits Hukum

Bina Ilmu, Surabaya, tth, jilid III, hlm. 1148 5 Drs. H. Badruddin Hsubky, Bid’ah-Bid’ah di Indonesia.,Gema Insani Press, Jakarta,

1993, hlm. 146

Page 12: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Adapun para peziarah yang datang kepada kuburan-kuburan orang-

orang sholeh atau orang-orang terkenal ada beberapa motivasi yang dapat

mempengaruhi kehidupan mereka khususnya terhadap aqidah Islam, karena

disamping bertujuan untuk beribadah kepada Allah, juga masih banyak

masyarakat Islam yang menganggap bahwa ziarah kubur merupakan sesuatu

perbuatan yang dapat memecahkan kehidupan mereka sehari-hari, dimana

dapat membuat iman mereka menjadi goncang, sehingga yang seharusnya

mereka beriman kepada Allah dalam arti beribadah dan berpegang teguh

kepada Allah, tetapi sebaliknya mereka melaksanakan ziarah dengan tujuan

untuk mengatasi segala permasalahan mereka, ironisnya juga sebagian

masyarakat Islam yang datang ke makam-makam tersebut tidak mengetahui

siapa yang di kubur tersebut, mereka mengutarakan hajatnya seperti meminta

rizki, jodoh, lulus ujian, kenaikan jabatan, dan lain sebagainya.6

Melihat para peziarah yang datang ke makam-makam tertentu yang

dikunjunginya serta motivasi dari para peziarah tersebut, maka ziarah ini

sangat berpengaruh terhadap aqidah Islam, dimana aqidah merupakan dasar

dari keimanan kepada Allah SWT.

Salah satu makam yang masih dikunjungi oleh sebagian umat Islam

adalah makam Sunan Katong yang terletak di Desa Protomulyo Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal. Makam Sunan Katong ini sangat menarik

perhatian para pengunjung sampai sekarang, dan pengunjung pun datang

dengan bermacam-macam motivasi, dan hal ini sangat berpengaruh sekali

terhadap aqidah mereka.

B. Penegasan Judul

Agar mempermudah pembahasan skripsi ini, sehingga tidak terjadi

kesalahpahaman terhadap judul yang akan penulis bahas, maka untuk

mempertegas sekaligus maksud dari judul “Pengaruh Ziarah Makam Sunan

Katong pada Tradisi Syawalan Terhadap Aqidah Islam di Desa Protomulyo

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal” tersebut, dipandang perlu kiranya

6 Drs. H. Badruddin Hsubky, loc. cit.

Page 13: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

penulis untuk memberikan pengertian dan batasan dari masing-masing istilah

yang terdapat dalam judul di atas, yaitu:

1. Pengaruh adalah adanya daya yang ada ataupun dampak (akibat) yang

ditimbulkan oleh sesuatu (orang/benda). yang berkuasa atau yang

berkekuatan.7

2. Ziarah adalah kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia

oleh masyarakat tertentu yang merupakan tradisi turun temurun, seperti

makam, petilasan dan sebagainya.8

3. Makam atau Kuburan adalah sebuah bangunan sebagai tanda akan adanya

jasad seseorang yang “ditanam” didalamnya. Makam yang dimaksud

adalah Makam Sunan Katong yang ada di Desa Protomulyo. Kaliwungu

Kendal.

4. Sunan Katong adalah seorang auliya (orang suci) yang diyakini oleh

masyarakat setempat sebagai tokoh pendiri Kadipaten Kaliwungu

sekaligus penyebar Islam di daerah tersebut.

5. Syawalan adalah tradisi masyarakat Jawa-Islam yang diperingati antara

tanggal 7 sampai 10 pada bulan Syawal (seminggu atau sepuluh hari

setelah Hari Raya Idul Fitri).

6. Aqidah adalah sesuatu yang wajib dibenarkan oleh hati adanya jiwa tenang

serta diyakini dengan sepenuhnya sehingga tidak dicampuri dengan

keragu-raguan. Ditinjau dari segi bahasa “Aqidah” yang berarti penguatan,

pemantapan dan pengikatan, sedangkan menurut istilah yakni keimanan

yang teguh yang tidak dihinggapi suatu keraguan apapun bagi pemiliknya.

Dengan demikian aqidah islam berarti keimanan yang teguh kepada Allah

berupa tauhid dan ketaatan, kepada malaikat-malaikatnya, para utusannya,

hari akhir, taqdir dan semua perkara ghaib serta berita-berita lain dan hal-

hal yang pasti baik berupa ilmu pengetahuan maupun dalam amal

perbuatan.9

7 WJS. Purwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1985, hlm. 735 8 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, 1990, hlm. 1017 9 Hasan Sadili, Ensiklopedia Indonesia, Ikhtiar Baru, Jakarta, 1980, hlm. 75

Page 14: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

7. Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.10 Dalam

pengertian yang lain Islam adalah agama yang datangnya dari Allah SWT,

baik yang didatangkan melalui rasulnya yang pertama, maupun yang

didatangkan dengan perantaraan rasulnya yang terakhir yaitu Nabi

Muhammad SAW.11

C. Pokok Masalah

Dari latar belakang seperti dikemukakan diatas, maka ada beberapa

persoalan yang akan penulis bahas dalam penyusunan skripsi ini, masalah-

masalah tersebut adalah:

1. Apa motivasi peziarah yang dilakukan oleh para pengunjung (peziarah)

tersebut terhadap makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan?

2. Apa tujuan ziarah yang dilakukan oleh para pengunjung (peziarah)

tersebut terhadap makam Sunan Katong pada tradisi Syawalan di Desa

Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal?

3. Seberapa jauh pengaruh ziarah tersebut terhadap makan Sunan Katong

pada tradisi Syawalan ditinjau dari aqidah Islam?

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dan manfaat penulisan skripsi ini antara lain:

1. Untuk mengungkap bagaimana sebenarnya motivasi peziarah yang

dilakukan oleh para pengunjung (peziarah) tersebut terhadap makam

Sunan Katong pada Tradisi Syawalan.

2. Untuk mengungkap tujuan ziarah yang dilakukan oleh para pengunjung

(peziarah) tersebut terhadap makam Sunan Katong pada tradisi Syawalan

di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

3. Untuk mengungkap seberapa jauh pengaruh ziarah tersebut terhadap

peziarah makan Sunan Katong pada tradisi Syawalan yang dilakukan oleh

pengunjung ditinjau dari segi aqidah Islam.

10 WJS. Purwadarminta, op.cit., hlm. 22 11 Prof. A. Hasjim., Sejarah Kebudayaan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975, hlm. 3

Page 15: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

E. Tinjauan Pustaka

Hal ini sengaja penulis angkat dengan melihat kurangnya media

informasi dalam bentuk karya ilmiah tentang kegiatan ziarah di Makam Sunan

Katong pada Tradisi Syawalan, yang merupakan “aset” budaya besar Kota

Kendal. Sekaligus sebagai spesifikasi penelitian atas beberapa karya terdahulu

yang penulis anggap kurang begitu “detail” dalam menggambarkan sekaligus

menjelaskan kegiatan tersebut. Karya-karya tersebut ialah:

Ahmad Hamam Rochani, Babad Tanah Kendal, Inter Media Paramadina

bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Kendal, Cet. I, 2003. Pada buku ini di jelaskan mengenai kronologi

berdirinya Kabupaten Kendal yang bermula dari sebuah kadipaten

Kaliwungu. Riwayat penguasa Kendal pada zaman dahulu diceritakan

panjang, hanya saja ketika mengungkap keberadaan Sunan Katong

terkesan sekilas.

Ahmad Hamam Rochani, Sunan Katong Dan Pakuwojo, Inter Media

Paramadina bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Kendal, Cet. I, 2003. Riwayat Sunan Katong dan Pakuwojo

diuraikan panjang lebar pada buku ini yang didasarkan pada cerita tutur

(folk lore) yang melegenda di masyarakat Kaliwungu Kendal.

Kelemahannya buku ini seperti layaknya buku dongeng, kebenaran secara

ilmiah menjadi kelemahan mendasar pada karya ini.

Amen Budiman, Semarang Riwayatmu Dulu, Tandjung Sari, Semarang,

1978. Awal mula munculnya Sunan katong yang datang dari kadipaten

Ponorogo, dimana ketika singgah di pulau “Tirang Amper” daerah Mugas

Bergota beliau diislamkan oleh Syeikh Wali Lanang yang merupakan

karib Ki Ageng Pandan Arang I selaku pendiri kota Semarang di

ceritakan panjang lebar. Namun ketika Sunan Katong Hijrah ke

Kadipaten Kaliwungu buku ini “kehilangan jejak”.

Amen Budiman, Bhatara Katong Pendiri Kota Kaliwungu, Tandjung

Sari, 1975. Sepak terjang Sunan Katong ketika mendirikan Kadipaten

Kaliwungu di kupas habis, akan tetapi mengenai peristiwa Tradisi

Page 16: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Syawalan yang menjadi agenda tahunan di Makam Sunan Katong tidak

disinggung sama sekali.

Menurut pengamatan penulis selama ini, tidak ditemukan adanya

karya ilmiah yang melakukan penelitian tentang ziarah kubur di Makam

Sunan Katong.

F. Metode Penulisan

Langkah ini penulis ambil agar tidak terjadi kerancauan berbagai jenis

informasi yang masuk, agar tidak menemui kebingungan dalam

mengklasifikasi data-data yang ada, sehingga dipandang perlu untuk

memulainya dari :

1. Sumber Data

Disamping penelitian tentang perilaku sosial keagamaan, penelitian

ini juga menyangkut penelitian sejarah. Oleh karena itu, metode yang

penulis gunakan adalah metode penelitian lapangan (field research)

sebagai sumber cross-check atas data-data yang penulis dapatkan terlebih

dahulu melalui metode penelitian pustaka (library research). Agar

mendapatkan data yang benar-benar valid dan teruji kebenarannya.

Disamping mengambil berbagai macam informasi dari hasil

wawancara dengan peziarah, sejarahwan Kota Kendal, Pengurus makam

Sunan Katong beserta Juru Kuncinya, dengan cara melakukan observasi

langsung ke lokasi penelitian, penulis juga mengambil beberapa data-data

dari beberapa buku yang dijadikan rujukan. Antara lain karya Ahmad

Hamam Rochani (2003), Amen Budiman (1979) dan buku-buku lainnya

seperti yang penulis sebutkan diawal, serta karya ilmiah, artikel,

manuskrip, dan cerita-cerita yang melegenda di masyarakat sebagai data

pendukung.

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan berbagai macam sumber, data-data tersebut

penulis kumpulkan dengan cara :

Page 17: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

a. Studi/Kajian literatur atas berbagai sumber sejarah baik lisan maupun

tulisan yang berkenaan dengan tema diatas.

b. Wawancara, sebagai data penguat. Penulis melakukan wawancara

langsung dengan peziarah, sejarahwan Kota Kendal, pengurus beserta

Juru Kunci Makam Sunan Katong.

c. Observasi, setelah mengadakan wawancara, penulis melakukan survei

langsung ke Makam Sunan Katong Desa Protomulyo Kaliwungu

Kendal.

3. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah terinventarisir, penulis

menggunakan pendekatan sejarah (historycal approach) terutama sejarah

kebudayaan dan antropologi budaya dengan metode analisis kritis.

Penggambaran tulisan sejarah sebagai sebuah integrated-equivalents yang

menyuguhkan pemandangan menyeluruh, tetapi masing-masing bagian

sama pentingnya. Tidak ada yang sentral pada hal ini. Sejarah harus

disuguhkan sebagai sebuah gambaran yang konkrit, dengan pendekatan

yang sinkron dan sistematis.12

Langkah-langkah tersebut terdiri atas :

a. Deskripsi, yaitu untuk mendapatkan gambaran umum yang meliputi

aktifitas Ziarah Makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan dan

Relevansinya terhadap aqidah Islam di Desa Protomulyo Kaliwungu

Kendal.

b. Interpretasi, yaitu penulis akan menyelami dan menelaah sumber-

sumber data yang diperoleh agar mendapatkan tafsiran-tafsiran yang

lebih faktual dan signifikan.

c. Analisis Kritis, metode ini akan penulis gunakan untuk menganalisis

(studi analitik) terhadap data-data yang telah diinterpretasikan dan

dikritisi sehingga ditemukan suatu kesimpulan yang lebih

12 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Tiara Wacana, Yogyakarta, Edisi Kedua, 2003,

hlm. 138

Page 18: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

komprehensif atas keberadaan Makam Sunan Katong Desa Protomulyo

Kaliwungu Kendal.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mendapatkan gambaran yang bersifat utuh dan menyeluruh

serta adanya keterkaitan antara bab satu dengan bab yang lain, serta untuk

mempermudah proses penelitian ini, maka penulis akan memaparkan

sistematika penulisan sebagai berikut:

Untuk itu penulis akan mendeskripsikan pembahasan-pembahasan

yang disajikan dalam skripsi ini, yaitu sebagai berikut:

BAB I merupakan pendahuluan dari penelitian ini yang memuat, latar

belakang masalah, penegasan judul, pokok masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, metode penelitian dan

sistematika penulisan. .Dengan memahami bab ini, maka akan

mencegah adanya kesalahpahaman atau kekeliruan dalam

pembahasan selanjutnya.

BAB II nantinya akan memuat landasan teori dari kegiatan penelitian ini

yang membahas tentang tinjauan umum aqidah Islam dan ziarah

kubur.

BAB III memuat data-data tentang ziarah Makam Sunan Katong pada

Tradisi Syawalan di Desa Protomulyo Kaliwungu Kendal, yang

terdiri dari Sejarah gambaran umum masyarakat Desa Protomulyo

Kaliwungu Kendal, Sunan Katong, Tradisi Syawalan, dan ziarah

dan pengaruhnya terhadap aqidah Islam di Desa Protomulyo

Kaliwungu Kendal.

BAB IV merupakan analisa akan menjawab pokok masalah penelitian ini

yang terdiri dari, Motivasi Ziarah di Makam Sunan Katong pada

Tradisi Syawalan, Tujuan ziarah di makam Sunan Katong pada

Tradisi Syawalan, dan Pengaruh Ziarah di Makam Sunan Katong

dalam Perspektif Aqidah Islam.

Page 19: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

BAB V merupakan penutup yang menandai akhir dari keseluruhan proses

penelitian ini yang berisi kesimpulan (menerangkan hasil

penelitian), saran-saran dari penulis serta kata penutup sebagai

akhir kata dan mengakhiri proses penelitian ini.

Page 20: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

BAB II

TINJAUAN UMUM AQIDAH ISLAM DAN ZIARAH KUBUR

A. Aqidah Islam

Dalam Islam, aqidah adalah iman atau kepercayaan, sumber

pokoknya adalah al-Qur’an, iman adalah segi teoritis yang dituntut pertama-

tama dan terdahulu dari segala sesuatu yang dipercayai dengan sesuatu

keimanan yang tidak boleh dicapai oleh keragu-raguan dan dipengaruhi oleh

prasangka. Ia ditetapkan dengan positif dan saling bantu membantunya teks-

teks al-Qur’an kemudian adanya konsensus kaum muslimin yang tak pernah

berubah, bertolak sejak penyiaran Islam pertama di masa Rasulullah hingga

kini. Ayat-ayat al-Qur’an tersebut menuntut kepada manusia untuk memiliki

kepercayaan itu, yang pula merupakan seruan utama setiap rasul yang diutus

oleh Allah sebagai yang dinyatakan al-Qur’an dalam pembicaraannya

mengenai para nabi dan rasul.13

Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan

manusia adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan.

Aqidah menurut terminologi syara' (agama) yaitu keimanan kepada Allah,

Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akhirat, dan keimanan

kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman.

Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama: Aqidah yaitu

keyakinan pada rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya

dengan cara-cara perbuatan (ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas.

Kedua: Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat, puasa, zakat,

dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik

buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yang pertama. Makanya

syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : Ikhlas karena Allah SWT

13 Drs. Nasaruddin Razak, Dienul Islam, Al-ma’arif, Bandung, 1984, hlm. 119

Page 21: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan

ibadahnya sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW. Ini disebut amal sholeh.

Ibadah yang memenuhi satu syarat saja, umpamanya ikhlas saja tidak

mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW

saja tapi tidak ikhlas, karena faktor manusia, umpamanya, maka amal tersebut

tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang

terkandung dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi 110.

قل إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلي أنما إلهكم إله واحد فمن يشرك بعبادة كان يرجو لقاء ربه فليعمل عمال صالحا وال

ربه أحدا

Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya” (QS. Al-Kahfi 110).14

Aqidah merupakan suatu masalah fundamental dalam ajaran Islam,

juga menjadi titik tolak permulaan muslim, sebaliknya tegaknya aktifitas

keislaman dalam kehidupan seseorang yang dapat menerangkan bahwa

seseorang itu memiliki aqidah atau menunjukkan kualitas iman yang dimiliki.

Masalahnya karena iman itu bersegi teoritis dan ideal yang hanya dapat

diketahui dengan bukti lahiriah dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.15

Aqidah juga merupakan ruh bagi setiap orang, maka dengan

berpegang teguh keduanya itu, seseorang akan hidup dalam keadaan baik dan

14 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 460 15 Drs. Nasaruddin Razak , op. cit,. hlm. 120

Page 22: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

menggembirakan, tetapi dengan meninggalkannya itu akan matilah semangat

ruhani dalam diri manusia tersebut. Aqidah bagaikan cahaya yang apabila

seseorang itu buta dari padanya, maka pastilah seseorang tersebut akan

tersesat dalam liku-liku kehidupannya, bahkan sebaliknya tidak mustahil ia

akan terjerumus ke dalam lembah kesesatan yang amat dalam.16 Sebagaimana

firman Allah SWT :

جو اهنييتا فأحين كان مم اس أوشي به في النمورا ين ا لهلنع نيز ا كذلكهنارج مبخ سات ليفي الظلم ثلهن مكم

للكافرين ما كانوا يعملون Artinya: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan

dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-An ‘am ayat 122).17

Keimanan seseorang kepada Allah bukan hanya merupakan teori

agama, dalam arti bahwa iman tidak cukup sekedar mengetahui bahwa Allah

itu Esa, tetapi lebih dari itu harus dipancarkan dalam kehidupan. Iman yang

benar adalah iman yang diucapkan oleh lisannya, diyakini oleh hatinya dan

diamalkan oleh seluruh anggota badannya.18

Agama Islam sangat menekankan sekali terhadap aqidah karena

aqidah merupkan pokok seluruh ajaran seluruh agama yang datang dari Tuhan.

Ditegaskan pula bahwa agama yang tidak didasarkan aqidah tersebut dapat

disebut sebagai agama yang bakhil (bertolak) dan tidak mempunyai nilai.

Islam menyangkal keras keingkaran (faham ateisme) dari orang yang tidak

16 Sayyid Sabiq, Aqidah Islam, CV. Diponegoro, Bandung, Cet. IX, 1989, hlm. 1

17 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 208

18 Muhammad bin Abdul Wahab, Bersihkan Tauhid Anda dari Syirik, terj. Bey Arifin dkk, PT. Bina Ilmu, Surabaya, cet. I, 1987, hlm 93

Page 23: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

mengetahui Tuhan sebagai penciptanya, dan Qur’an menyangkal pendirian

orang-orang musyrik (yang berfaham politeisme), memuja Tuhan-Tuhan lain

selain Allah, juga menentang faham orang-orang yang tidak percaya kepada

malaikat-malaikat, kitab-kitab suci dan hari kiamat.19

Allah SWT. Berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 30 yang berbunyi:

فأقم وجهك للدين حنيفا فطرة الله التي فطر الناس عليها ال تبديل لخلق الله ذلك الدين القيم ولكن أكثر الناس ال

يعلمون

Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”. (QS. Ar-Ruum ayat 30).20

Ayat ini memberikan pengertian bahwa manusia itu haruslah tetap

pada fitrah Allah, sekali-kali jangan menyeleweng dari fitrah Allah itu, karena

fitrah Allah tidaklah wajar untuk dirubah dan diingkari.

1. Pengertian Aqidah Islam

Aqidah; kata “Aqidah” yaitu suatu yang wajib dibenarkan oleh hati

adanya jiwa tenang serta diyakini dengan sepenuhnya sehingga tidak

dicampuri dengan keragu-raguan. Ditinjau dari segi bahasa “Aqidah” yang

berarti penguatan, pemantapan dan pengikatan, sedangkan menurut istilah

yakni keimanan yang teguh yang tidak dihinggapi suatu keraguan apapun

bagi pemiliknya. Dengan demikian aqidah islam berarti keimanan yang

teguh kepada Allah berupa tauhid dan ketaatan, kepada malaikat-

malaikatnya, para utusannya, hari akhir, taqdir dan semua perkara ghaib

19 Prof. DR. Syekh Mahmud Syaltout, Aqidah dan Syari’ah Islam, terj. Fahruddin HS,

dan Nasruddin Thaha, Bumi Aksara, Jakarta, 1990, hlm. 4-5 20 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 645

Page 24: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

serta berita-berita lain dan hal-hal yang pasti baik berupa ilmu

pengetahuan maupun dalam amal perbuatan.21

Secara etimologis, aqidah berakar dari kata ‘Aqada ‘ya qudu-

‘aqdan-‘aqidatan. ‘Aqidatan berarti simpul, ikatan perjanjian dan kokoh.

Setelah terbentuk menjadi ‘aqidatan berarti keyakinan, relevansi antara arti

kata ‘aqadan dan ‘aqidatan adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh

dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.22

Secara terminologis (istilahan), terdapat beberapa definisi (ta’rif),

antara lain:

a. Menurut Sayyid Sabiq

Sayyid Sabiq dalam karyanya aqidah Islam, memberikan

pengertian terhadap aqidah Islam itu sendiri ke dalam beberapa bagian

antara lain:

1. Ma’rifat kepada Allah, ma’rifat dengan nama-namaNya yang

tinggi, juga ma’rifat dengan bukti-bukti wujud atau adanya

kenyataan sifat keagungan dengan alam semesta ini.

2. Ma’rifat dengan alam yang berada di balik alam semesta ini, yakni

alam yang tidak dapat dilihat. Demikian juga kebaikan di

dalamnya, yakni yang berbentuk malaikat, juga kekuatan jahat

yang berbentuk iblis. Selain itu nama ma’rifat dengan apa yang ada

di dalam alam yang lain lagi seperti jin dan ruh.

3. Ma’rifat dengan kitab-kitab Allah SWT, yang diturunkan kepada

rasulnya, yang kepentingannya dijadikan sebagai batas untuk

mengetahui antara yang hak dan yang bathil yang baik dan yang

jelek, yang halal dan yang haram, juga antara yang bagus dan yang

buruk.

4. Ma’rifat kepada nabi-nabi dan rasul-rasul Allah yang dipilih oleh-

Nya untuk menjadi pembimbing ke arah petunjuk serta pemimpin

seluruh makhluk guna menuju kepada yang hak

21 Hasan Sadili, Ensiklopedia Indonesia, Ikhtiar Baru, Jakarta, 1980, hlm. 75 22 Drs. Yuhanar Ilyas, LC., Kuliah Aqidah Islam, :PII UM. Yogyakata, 1992, hlm. 1

Page 25: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

5. Ma’rifat kepada hari akhir dan peristiwa-peristiwa yang terjadi

disaat seperti kebangkitan dari kubur (hidup lagi sesudah mati)

memperoleh balasan, pahala atau siksa.

6. Ma’rifat kepada (qodo dan qodar) yang diatas landasannya itulah

berjalannya peraturan segala yang ada di dalam alam semesta ini,

baik dalam penciptaanNya maupun dalam mengaturnya.23

b. Menurut Muhammad bin Abdul Wahab

Muhammad bin Abdul Wahab mengatakan bahwa aqidah

adalah suatu perkara yang dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi

tenang karena aqidah tersebut, sehingga menjadi suatu keyakinan yang

kokoh yang tidak tercermat oleh suatu kesangsian dan tidak tercampur

oleh sangka.24

c. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazari:

Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara

umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fithrah.

(kebenaran) itu di patrikan (oleh manusia) di dalam hati serta diyakini

kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu

yang bertentangan dengan kebenaran

Sedangkan aqidah secara garis besar yang tercantum dalam

hadits Rasulullah saw adalah sebagai berikut:

اال يمان ان تؤمن بااهللا ومال ئكته وكتبه ورسوله واليوم ) .25رواه مسلم(األخروتؤمن بالقد رخيره وشره

Artinya: “ … Iman ialah: kamu harus percaya kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitabNya, kepada utusannya, kepada hari akhir dan perantaranya pula, kepada qodar dan keputusan baik atau buruk. (HR. Muslim).

23 Sayyid Sabiq, op. cit., hlm. 17 24 Muhammad bin Abdul Wahab, op. cit., hlm. 1 25 Imam Muslim, Soheh Muslim, Jilid I, Darul Fiqr, Beirut, 1968, hlm. 15

Page 26: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Jadi kalau dilihat hadits tersebut, bahwa aqidah itu tersusun

atas keimanan kepada:

1. Iman kepada Allah SWT.

2. Iman kepada para malaikat-malaikatNya

3. Iman kepada kitab-kitabNya

4. Iman kepada para peraturannya

5. Iman kepada hari akhir

6. Iman kepada qodar Allah SWT, baik buruknya suatu ketentuan dari

Allah.

Adapun aqidah yang tercantum dalam al-Qur’an adalah sebagai

berikut:

موال نة وسن ذهأخال ت ومالقي يالح وإال ه ال إلـه الله .له ما في السماوات وما في األرض

Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. (QS. Al-Baqarah : 255).26

Pengertian lain mengenai aqidah yaitu sesuatu yang harus diyakini

oleh hati dan dipercayai oleh jiwa, sehingga menjadi suatu keyakinan yang

tidak ada keraguan dan kebimbangan sedikitpun di dalam hati.27 Dan

menurutnya aqidah yang benar adalah aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamah

yang tiada lain aqidahnya ulama salaf yang merupakan kelanjutan dari

aqidahnya Rasulullah dan para sahabatnya, dan teruskan para tabi’in dan

selalu di ikuti oleh umat islam atau yang mengikuti jejak tersebut sampai

datangnya hari kiamat. Perkara yang menjadi keyakinan (keimanan) yang

merupakan simbol dari ajaran islam yang di jadikan sebagai aqidah dalam

26 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 66 27 Al-Imam As-syahid Hasan Al-Banna. Konsep Pembaharuan Masyarakat Islam terj.

Su’adi Sa’ad, Media Da’wah, Jakarta Pusat. 1987. hlm. 443

Page 27: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

islam yaitu yang tercermin dalam rukun iman diantaranya adalah, iman

kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para Rasul, hari

kebangkitan, dan takdir baik buruk bagi manusia.

Dengan demikian pengertian aqidah baik secara bahasa (etimologi)

maupun secara definitive (terminology) yaitu adanya keyakinan yang

kokoh di dalam hati atau segala sesuatu yang diyakini sepenuh hati dan

dipercayai jiwa sehingga tidak ada keraguan (syak) sedikitpun di dalam

hati dan yakin seyakin-yakinnya disepanjang akhir hayat tanpa adanya

pemaksaan, serta lahir secara sadar yang tercermin dalam af’al (perbuatan)

inilah aqidah yang benar.

Dari beberapa aqidah yang dikemukakan diatas, maka dapat ditarik

suatu pengertian bahwa aqidah adalah merupakan suatu pusaka yang

ditinggalkan oleh Rasul Allah yang tidak mungkin berbeda baik di masa

maupun di tempat manapun juga. Selain itu aqidah adalah suatu

kepercaaan yang tidak memaksa. Mudah diterima oleh akal pikiran, tetapi

kuasa untuk mengarahkan manusia menuju ke arah kemuliaan dan

keluhuran alam hidup ini.28

2. Sumber-Sumber Aqidah Islam

Membahas suatu persoalan seperti aqidah islam tentu tidak lepas

dari sumber (referen) yang dapat mendukung atau mengarah pada

persoalan tersebut.. disini yang dimaksud dengan sumber-sumber aqidah

islam adalah metode yang harus ditempuh dalam menempatkan muatan-

muatan aqidah islam. Ada tiga sumber atau yang menjadi dasar dalam

aqidah islam yaitu sebagai man seluruh hukum islam adalah Kitabullah

dan Sunnah Rasulullah SAW dan ditambah rasio (akal) dan inilah metode

yang ditempuh ulama salaf dalam menetapkan substansi aqidah illahiyah.

Pertama: al-Kitab, yang dimaksud disini adalah al-Qur’an yang

merupakan sumber pokok dan dijadikan dalam mengkaji setiap hukum

Islam maupun aqidah sebab di dalam al-Qur’an itulah sumber informasi

28 Sayyid Sabiq, op. cit., hlm. 10

Page 28: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

mengenai hal tersebut akan didapatkan atau di temukan. Dan inilah yang

harus diyakini oleh pengikut Islam sebab al-Qur’an di dalamnya tidak ada

keragu-raguan sama sekali dan ini sebagai petunjuk bagi orang yang

bertakwa seperti dalam al-Qur’an yang berbunyi:

ذلك الكتاب ال ريب فيه هدى للمتقني)١(امل

Artinya: Alif Laam Miim, Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (QS: al-Baqarah: 1-2).29

ن مدكرولقد يسرنا القرآن للذكر فهل مArtinya: Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk

pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS: al-Qamar:17).30

إلـه إال هو ليجمعنكم إلى يوم القيامة ال ريب الله الدأص نمديثافيه والله ح من ق

Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah. (An-Nisa’: 87).31

29 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 8 30 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 879. 31 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 133.

Page 29: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Ayat-ayat ini menunjukkan hikmah dan jaminan sebagai sumber

pengetahuan yang benar yang datang langsung dari Allah SWT. Sebagai

contoh mengenai ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung muatan aqidah

misal firman Allah SWT dalam surat al-Anbiya’: 22. yang artinya: “

Andaikan ada keduanya (langit dan bumi ) Tuhan selain allah niscaya

rusaklah keduanya”.

Pembicaraan al-Qur’an sebagai sumber aqidah islam yang paling

pokok disini yaitu untuk membuktikan keabsahan al-Qur’an sebagai hujjah

dan dalil dalam masalah aqidah, yang dibuktikan lewat ayat-ayatNya yang

pasti dan benar serta bisa dirasionalkan sesuai dengan konteks yang ada.

Kedua: Hadits, hadits merupakan penjelas dari isi al-Qur’an yang

terefleksi dalam diri Nabi baik perilaku Nabi, perbuatan Nabi Muhammad

maupun ketetapan Nabi SAW. Begitu juga dalam aqidah sunnah

merupakan landasan pokok dan terpenting setelah al-Qur’an sebab

muatan-muatan dalam Hadits itu sama dengan muatan yang ada dalam al-

Qur’an, bahkan sunnah penjelasannya lebih rinci dan detail dari pada al-

Qur’an yang masih bersifat global ( mujmal).32

Ketiga: akal, lihat firman Allah dalam surat yunus: 101 tentang

Allah menghargai akal dalam membuktikan setiap kebenaran yang datang

dari allah. Dan dengan akal (rasio), manusia bisa menerima suatu

kebenaran dengan nalar yang sehat. Akal disini tidak menyampingkan al-

Qur’an dan sunnah (hadits) sebagai sumber kebenaran dengan nalar yang

benar, akal dapat dijadikan sebagai hujjah (petunjuk) dalam memahami

hukum islam maupun aqidah islam. Lebih singkatnya kedua dalil yaitu al-

Qur’an dan hadits disebut dalil “ naqli” dan akal disebut dengan dalil “

Aqli” . 33

3. Fungsi Aqidah

32 Muhammad Anis Matta “ Pengantar Study Aqidah Islam”(terj) Robbania Press, Jakarta

dan Al-Manar 1998. hlm. 18-40. 33 Al-Imam As-syahid Hasan Al-Banna. op. cit., hlm: 443-444

Page 30: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Suatu kenyataan yang jelas sekali dalam kehidupan yang sudah

modern atau yang masih berkembang ini adalah adanya permasalahan

yang dapat membantu kebahagiaan kelangsungan hidup orang lain, apa

yang dahulu tabu sekarang sudah menjadi suatu yang wajar dalam suatu

kehidupan, dengan banyaknya suatu permasalahan yang berkembang

dalam masyarakat yang semakin komplek ini, maka perlu sekali

penanaman aqidah sejak dini, sehingga aqidah tersebut akan menjadi kuat.

Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, sudah barang tentu

akan melaksanakan ibadah secara baik dan tertib dan memiliki akhlak

yang mulia muamalah yang baik. Ibadah seseorang tidak akan di terima

oleh Allah SWT jika tidak dilandasi oleh aqidah. Seseorang tidaklah akan

dinamai berakhlak mulia bila tidak memiliki aqidah yang benar.34

Sedangkan Dr. Zakiah Darojat mengatakan bahwa fungsi aqidah

ialah:

a. Memberikan bimbingan kehidupan

b. Menolong dalam menghadapi kesukaran

c. Menenteramkan batin.35

B. Ziarah Kubur

Pada zaman permulaan Islam telah disampaikan kepada umat

manusia di alam ini khususnya di negara Arab, nabi Muhammad saw telah

melarang umat Islam untuk berziarah kubur. Akan tetapi setelah aqidah

Islamiyah sudah menjadi kuat tertanam dalam kalbu kaum muslimin

(pengikutnya) hukum Islam dan sasarannya sudah diketahui, maka ziarah

kubur diijinkan oleh nabi, sebagaimana diterangkan dalam hadits nabi saw,

yang berbunyi:

.36 )رواه ابن ماجه. (كنت نهيتكم عن زيارة القبورفزوروها

34 Drs. Yunahar Ilyas, Lc., op. cit., hlm. 9 35 Dr. Zakiyah Darojat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Gunung Agung,

Jakarta, 1996, hlm. 56 36 Ibnu Majjah, Sunnan Ibnu Majjah, jilid I. Darul Fikr. Beirut, 1988, hlm. 500

Page 31: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Artinya: “Aku telah melarang kamu sekalian berziarah kubur, kemudian nabi mengijinkan berziarah kubur setelah itu”. (HR. Ibnu Majah).

Hadits ini memberi peringatan semula ziarah kubur itu dilarang oleh

nabi, kemudian setelah itu diijinkan oleh nabi. Hadits tersebut menerangkan

bahwa nabi untuk sementara waktu melarang terhadap ziarah kubur. Tapi

kemudian nabi mengijinkan kembali orang-orang untuk berziarah kubur.

Beliau (Nabi Muhammad) melarang karena biasanya mayat-mayat

mereka yang diziarahi orang-orang kafir dan menyembah berhala. Padahal

Islam telah memutuskan hubungan mereka dengan kemusyrikan. Tapi

mungkin juga karena kelompok mereka yang baru masuk Islam, diatas makam

mayat mereka melakukan kebatilan dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang

bertentangan dengan ajaran Islam, dan setelah kukuhnya iman dihati para

pengikutnya, maka larangan tersebut dicabut kembali. Sebab terdapat manfaat

yang dapat mendidik pada ziarah kubur. Oleh karenanya nabi Yang Mulia

mengijinkan kembali orang-orang yang berziarah kubur.37

Oleh karena itu Rasulullah berziarah ke makam ibunya dan

memerintahkan orang-orang untuk berziarah kubur. Karena ziarah dapat

mengingatkan kepada kematian. Sebagaimana dalam nabi:

زارالنبي صلى اهللا عليه وسلم قبرأمه : عن أبى هريرة قالاستأذنت ربى فى أن . فبكى وأبكى من حوله قال

قبروأن أز ى فىبر تأ ذنتاسو أذن لىي ا فلملـهفرغتا أسهر توالم كمذكراتهفإنروواالقبروفز 38 )رواه مسلم(فأذن لى.

Artinya: “Dari Abu Hurairah berkata; “ketika Rasulullah saw berziarah ke kubur ibunya, maka beliau sempat menangis sehingga orang-orang yang disekitar beliau ikut menangis.” Saat itu Rasulullah saw

37 Syaikh Ja’far Subhani. Tawassul, Tabarruk, Ziarah Kubur Karamah Wali, Pustaka

Hidayah, Jakarta, 1989, hlm. 50 38 Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid IV, Darul Fikr. Beirut, 1986, hlm. 46

Page 32: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

bersabda: “Aku minta ijin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampunan bagi bundaku, akan tetapi beliau tidak mengijinkan. Tetapi ketika aku meminta ijin kepadaNya untuk berziarah kubur bundaku, maka beliau memberikan ijin padaku. Hendaklah kalian senantiasa berziarah kubur, sebab berziarah ke kubur akan mengingatkan kalian kepada kematian.” (HR. Muslim).

Jadi dengan memperhatikan hadits tersebut diatas, maka kita

disunnahkan untuk mengunjungi ke makam sekelompok manusia atau orang-

orang shaleh tersebut, yaitu untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan

penghargaan terhadap perjuangan mereka, sekaligus dapat mengingatkan

kepada generasi yang ada, bahwasanya mereka dalam kehidupannya

menempuh jalan kebenaran dan keutamaan dan rela mengorbankan jiwa demi

mempertahankan keyakinan dan menyebarluaskan ajaran yang dibawanya.

Mereka tidak akan pernah hilang dari ingatan dan tidak usang oleh lewatnya

zaman, bahkan selalu memanaskan, mengobarkan api kerinduan di hati yang

tulus dan suci. Berdasarkan keterangan diatas kita harus berupaya dalam

membesarkan dan mengagumkan orang-orang tersebut di kala mati mereka

sebagaimana di masa hidupnya.

1. Tujuan Ziarah Kubur

Ziarah kubur mempunyai pengaruh yang banyak sekali terhadap

etika. Pendidikan dan aqidah, diantara manfaatnya adalah:

a. Islam mensyariatkan ziarah kubur untuk mengambil pelajaran dan

mengingatkan akan kehidupan di akhirat dengan syarat tidak

melakukan perbuatan yang membuat Allah murka, seperti minta restu

(do’a) dari si mayat atau memuji seolah-olah pasti dia masuk surga, dia

seorang yang mati Sahid, seorang suci atau ucapan pujian yang

lainnya.

b. Mengambil manfaat dengan mengingat kematian orang-orang yang

sudah wafat, bahwa kepulangan mereka ke surga atau neraka

menjadikan pelajaran bagi yang masih hidup, bahwa kita akan

mengalami seperti apa yang mereka alami yaitu kematian.

Page 33: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

c. Si mayat yang diziarahi agar memperoleh manfaat dengan ucapan do’a

atau salam oleh para peziarah tersebut dan mendapatkan ampunan, hal

ini hanya berlaku bagi mayat seorang muslim.39

2. Tata Cara Ziarah Kubur.

Adapun ziarah kubur yang sesuai syari’at adalah hendaknya

seseorang mengucapkan salam si mayit dan mendoakannya seperti ketika

ia menshalati jenazahnya. Sebagaimana telah diajarkan Nabi kepada para

sahabatnya bila mereka berziarah ke kuburan hendaknya mengatakan,

سالم عليكم اهل دارقوم مؤمنين وان إن شاء اهللا بكم ال نأ خريتاملسو كممنا ومن نقدميتاهللا املس محرين وحقوو مهرا أجنرمحال ت مة اللها فيالع لكما وأل اهللا لنسال ن

تفتنا بعدهم

Artinya: “Keselamatan semoga terlimpahkan kepada kalian wahai penghuni negeri kaum mukminin, sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian. Dan semoga Allah akan memberi rahmat kepada orang-orang yang telah mendahului kami dan orang-orang yang akan datang kemudian. kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian, ya Allah jangan engkau haramkan kami untuk mendapatkan pahala seperti mereka, dan jangan engkau sesatkan kami sepeninggal mereka”. 40

Allah akan memberi pahala kepada orang yang masih hidup jika

dia mendoakan orang mati yang beriman, sebagaimana Dia akan

memberinya pahala jika dia menshalati jenazahnya. Oleh karena itu, Nabi

melarang untuk melakukan perbuatan serupa untuk orang-orang munafik.

Allah berfirman,

39 Drs. Zaenal Abidin, Alam Kubur dan Seluk Beluknya, Rineka Cipta, Solo, 1991, hlm.

64 40 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ziarah Kubur dan Meminta Pertolongan Kepada Ahli

Kubur, terj. Abu Muqbil Ahmad Yuswaji, Pustaka Salafiah, Depok, 2005, hlm. 34

Page 34: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

وال تصل على أحد منهم مات أبدا وال تقم على قبره

Artinya: “jangan sekali-kali kamu sholati orang yang mati diantara mereka, dan jangan kamu berdiri di kuburnya.” (QS. At-Taubah : 84).41

Di dalam ziarah kubur yang syar’i orang yang hidup tidak ada

perlu kepada orang yang mati. Tidak pula meminta kepadanya dan

bertawassul dengannya. Tetapi dalam ziarah yang syar’i, yang hidup

memberi manfaat kepada yang telah mati, seperti berdoa untuknya, seperti

berdoa untuknya. Dan Allah akan memberi rahmat kepada si mayit dengan

sebab doa itu, dan juga karena kebaikan orang yang hidup kepada orang

yang sudah mati tersebut. Allah akan memberi pahala kepada orang yang

hidup atas perbuatannya itu.

3. Pendapat Para Ulama Tentang Ziarah Kubur

Pada dasarnya para ulama sepakat satu pendapat, bahwa ziarah

kubur itu sunnah hukumnya, sejauh diletakkan tata cara aturan Syara’.

Disini di sebutkan pendapat para ulama tentang masalah ziarah kubur dari

sebagian kecil pendapat antara lain:

a. Syekh Muhammad bin Abdul Wahab mengatakan bahwa:

).فتح ايد(واال ستحبا ب انما هو ثا بت للرجال خا صة

42

Artinya: “Hukum sunnah berziarah kubur itu hanya untuk laki-laki secara tertentu”.

Menurut pendapat ini yang terkena sasaran hukum sunnah

berziarah kubur adalah khusus bagi laki-laki, sedangkan bagi wanita

itu tidak sunnah bahkan hukumnya haram.

41 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 293. 42 Abdurrahman bin Hasan, Fathul Majid, Darul Qutub, Beirut, t. th, hlm. 251

Page 35: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

b. Prof. DR. Mahmud Syaltout mengatakan bahwa ziarah kubur itu

sunnah hukumnya baik laki-laki maupun bagi perempuan sebagaimana

kata beliau:

عيرالش ابااال دهفي ذ تخاتال وجة للرعورشم تةكا ن والنساء

Artinya: “Dan apabila di dalam ziarah kubur itu dipakai adab atau tata syara’ maka ziarah kubur itu disyari’atkan (dianjurkan) bagi orang laki-laki maupun perempuan”. (al-Fatawa 221).43

Pendapat beliau ini tampak jelas, apabila di dalam ziarah itu

sudah dapat dipakai adab (tatacara) syara’, maka sesungguhnya

berziarah kubur itu sunnah hukumnya baik laki-laki maupun

perempuan. Dalam arti kata lain juga beliau tidak menyetujui baik laki-

laki maupun perempuan yang berziarah kubur tidak mengindahkan

tatacara atau aturan syara’ karena hal ini akan mendekatkan kepada

perbuatan kemusyrikan.44

c. Imam Abdurrahman berpendapat sebagai berikut:

زيارةالقبورامالمجردتذكراملوت واالحرةافتكون برؤية القبور من غيرمعرفةاصحا بها اولنخودعاء فتسن لكل

لمسبغيةاملسترشدين(م ( Artinya: “Ziarah kubur itu hanyalah bertujuan agar ingat kepada mati

dan akhirat, maka dapat dilakukan dengan melihat ke kuburnya, meskipun tidak mengetahui siapa ahli kuburnya atau bertujuan untuk mendo’akan (berdo’a), maka ziarah kubur yang demikian ini disunnahkan bagi setiap muslim.45

43 Prof. DR. Mahmud Syaltout, Al-Fatawa, terj. Fakhruddin HS dan Nasaruddin Thaha,

Bumi Aksara, Jakarta, 1990, hlm. 221 44 Drs. Imran ABA, Peringatan Haul bukan dari Ajaran Islam Adalah Pendapat yang

Sesat, Menara Kudus, tt, hlm. 21 45 Syekh Abdurrahman bin Muhammad bin Hasan, Bugyiyatul Mustarsyidin, terj. Ahmad

bin Sya’id, Surabaya, tt, hlm. 97

Page 36: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Pada dasarnya menurut pendapat ini bahwa berziarah kubur itu

hukumnya sunnah bagi setiap muslim, asalkan bertujuan untuk

mengingatkan kepada mati dan akhirat dan juga untuk berdoa (baik

untuk dirinya maupun untuk si mati) meskipun tanpa mengetahui ahli

kuburnya atau kuburannya.

Page 37: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

BAB III

ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG

PADA TRADISI SYAWALAN

(Di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)

C. Gambaran Umum Masyarakat Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kendal

1. Letak Geografis

Desa Protomulyo merupakan bagian wilayah dari kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang terletak di sebelah

Timur Ibukota Kabupaten Kendal. Luas Desa Protomulyo ini adalah

188.715 M2 jarak dari Kecamatan Kaliwungu adalah 3 KM, sedangkan

jarak dari Kabupaten Kendal adalah 12 Km, Kecamatan Batealit dengan

ketinggian antara 18 sampai dengan 378 Meter dari permukaan laut.

Adapun adapun Desa-Desa lain yang membatasi sekeliling

Desa Protomulyo ini ialah:

- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Krajan Kulon Kutoharjo

- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Darupono

- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Nolokerto

- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Magelung.46

Wilayah Desa Protomulyo terbagi atas 06 Rw dan 28 Rt.

dengan kepadatan penduduk mencapai 9.096 jiwa. Luas Desa Protomulyo

188.715 Ha. Dengan perincian sebagai berikut:

a. Tanah Sawah

1). Irigasi teknis : 33.000 Ha

2). Sawah pasang surut : 22.000 Ha

46 Data Statistik Monografi Desa Protomlyo, Januari 2006.

Page 38: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

b. Tanah Kering

1). Pekarangan / bangunan / emplasemen : 55.000 Ha

2). Tegal / kebun : 49.000 Ha

c. Tanah Hutan : 12.000 Ha

d. Tanah Keperluan Masyarakat umum

1). Lapangan Olah Raga : 18 Ha

2). Kuburan : 592 Ha

e. Lain-lain : 17.105 Ha

2. Keadaan Demografi

Wilayah Desa Protomulyo terbagi atas 06 Rw dan 28 Rt.

dengan kepadatan penduduk mencapai 9.096 jiwa yang terdiri dari 4.617

laki-laki dan 4479 penduduk perempuan.

Rincian keadaan geografis penduduk Desa Protomulyo adalah

sebagai berikut:

a. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian bahwasanya sebagian

besar penduduk Desa Protomulyo adalah Jasa atau keahlian individu,

disamping itu ada sejumlah penduduk yang mata pencahariannya

sebagai petani, pedagang dan pegawai negeri. Lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini.

TABEL I

JUMLAH PENDUDUK MENURUT

MATA PENCAHARIAN.

No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Karyawan

Wiraswasta

Tani

Pertukangan

Buruh Tani

Pensiunan

Nelayan

2.432

215

498

48

130

50

-

Page 39: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

8.

9.

10.

Pemulung

Jasa

Lain-lain

-

2.974

2.753

Jumlah 9.096

b. Banyaknya sarana pendidikan di Desa Protomulyo.

Untuk mengetahui jumlah sarana pendidikan yang ada di

Desa Protomulyo, maka akan penulis kemukakan dalam tabel berikut:

TABEL II

SARANA PENDIDIKAN DI DESA PROTOMULYO.

No Jenis Sekolah Jumlah Gedung

1.

2.

3.

4.

5.

6

TK

SD

SMTP

SMTA

Madrasah

Sarana Pendidikan Non Formal

2

5

1

1

1

1

jumlah 11

Tabel di atas dapat digeneralisasikan bahwa jumlah sarana

pendidikan yang berada di Desa Protomulyo dianggap cukup dalam

menampung seluruh warga. Terbukti dengan adanya sarana pendidikan

dari tingkat dasar sampai tingkat menengah atas

c. Agama dan Pendidikan

Penduduk Desa Protomulyo yang berjumlah 9.096 jiwa

tersebut mayoritas beragama Islam, untuk mengetahui lebih jelas

penganut agama pada masyarakat Desa Protomulyo dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 40: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

TABEL III

PENDUDUK DESA PROTOMULYO

MENURUT AGAMA PADA TAHUN 2006.

No Agama Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

Islam

Kristen

Khatolik

Hindu

Budha

8.969

34

91

2

-

Jumlah 9.096

Sumber data: Data Statistik isian monografi Desa Protomulyo 2006

Kondisi keagamaan masyarakat Desa Protomulyo

berdasarkan pemeluk agama tersebut, tercermin pula dalam sarana

peribadatan yang kebanyakan terdiri dari masjid dan mushalla. Untuk

mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL IV

JENIS TEMPAT PERIBADATAN

DI DESA PROTOMULYO TAHUN 2006.

No Agama Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

Masjid

Mushalla

Gereja

Wihara

Kuil/Pura

4

25

-

-

-

Jumlah 9.096

Masyarakat Desa Protomulyo apabila dilihat dari tingkat

pendidikannya dapat diketahui dalam tabel sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

TABEL V

PENDUDUK DESA PROTOMULYO

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2006.47

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Belum sekolah

Tamat TK

Tamat SD

Tamat SMTP

Tamat SMTA

Tamat Perguruan Tinggi

Buta huruf

1.142

1.461

1.878

2.904

1.512

29

170

Jumlah 9.096

Sumber data: Data Statistik isian monografi Desa Protomulyo tahun 2006.

Sebagian penduduk wilayah Desa Protomulyo berpendidikan

rendah, namun ada dari sebagian penduduk yang telah memasuki

jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Terbukti dengan adanya pelajar

yang melanjutkan sekolah di kota-kota besar seperti Semarang,

Purwokerto, Solo, yogyakarta dan lain-lain.

d. Keadaan Sosial Budaya

Keadaan masyarakat Protomulyo mayoritas muslim. Hal ini

membawa dampak positif terhadap masyarakat. Kehidupan masyarakat

yang religius inilah yang membuat rasa solidaritasnya tinggi. Kegiatan

yang bersifat gotong royong merupakan bagian dalam kehidupan

masyarakatnya.

Karena mayoritas penduduknya beragama muslim, maka

wajar apabila budaya dan tradisi yang ada banyak yang bersifat Islam.

Desa Protomulyo mempunyai kesenian yang bersifat tradisional

sebagai peninggalan dari pendahulunya.

47 Kantor Statistik Desa Protomulyo Januari 2006

Page 42: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Kesenian tradisional yang masih dilestarikan adalah sebagai

berikut:

1). Tradisi Syawalan

2). Sedekah bumi

3). Berjanji dan tahlilan

4). Selamatan 7, 40, 100, hari kematian.48

D. Sunan Katong

a. Biografi Sunan Katong

Belum banyak buku yang menulis dan menemukan catatan baku

atau buku induk yang menerangkan riwayat hidup Sunan Katong. Cerita

perjalanan hidup Sunan Katong ini akhirnya diperoleh dari keterangan

para sesepuh, itu pun belum dijamin kelengkapan ceritanya dan

validitasnya. Oleh karena itu, dalam menulis riwayat hidup Sunan

Katong ini banyak didominasi oleh cerita-cerita tutur sebagai pelengkap

cerita perjalanan Sunan Katong.

Mengenai kisah perjalanan hidup Sunan Katong nampaknya

juru kunci makam Sunan Katong punya pendapat dan penilaian lain, ia

menuturkan bahwa perihal mengenai sejarah perjalanan hidup Kanjeng

Sinuhun Sunan Katong tidaklah boleh diceritakan, karena menurut cerita

yang sudah diyakini dari juru kunci sebelumnya, sering terjadi hal-hal

yang berakibat fatal bagi yang mencoba mendapatkan silsilah atau

sejarah mengenai Sunan Katong, dan mengenai buku-buku yang beredar

di pasaran yang membahas perjalanan dan riwayat hidup Sunan Katong

menurutnya banyak terjadi kesalahan.49

Banyak buku sejarah yang menerangkan tentang Walisongo

akan tetapi tidak satu buku pun yang menerangkan dan bahkan menyebut

sekalipun nama Sunan Katong. Oleh karena itu, untuk bisa mencari

48 Wawancara dengan Bp. Djoemarno, Kepala Desa Protomulyo, tanggal 21 Januari 2006. 49 Wawancara dengan Bapak Suto Wiruno (juru Kunci makam Sunan Katong) pada

tanggal 11 Desember 2005.

Page 43: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

identitasnya diperlukan data-data yang menyamping yang berhubungan

dengan masa ketika itu.

Ada tiga tokoh penyebar agama Islam di wilayah Kaliwungu-

Kendal mereka adalah; 1. Bhatara Katong atau Sunan Katong atau Kyai

Katong, 2. Wali Joko, dan 3. Kyai Gembyang atau Wali Gembyang atau

Raden Gembyang atau Jaka Gembyang. Diantara sentral sejarahnya ada

pada diri Sunan Katong yang makamnya di Astana Kuntul Melayang,

Protomulyo Wetan Kaliwungu. Itupun banyak diwarnai dengan cerita

tutur.50

Maka muncul pertanyaan, kapan Bhatara Katong atau Sunan

Katong atau Kyai Katong datang di Kendal-Kaliwungu?.

Untuk bisa mengetahui kapan Sunan Katong datang di Kendal-

Kaliwungu, terlebih dahulu perlu memahami siapa Sunan Katong yang

dimaksud. Di bawah ini ada dua pendapat yang menerangkannya.

1. Nama Sunan Katong erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit,

karena tokoh ini masih ada hubungan darah dengan raja Majapahit

yang terakhir, Prabu Brawijaya V, ia adalah putra Majapahit dari istri

Ponorogo.

2. Setelah kerajaan Majapahit berakhir, ada keterangan yang

menerangkan bahwa tokoh ini secara otomatis menjadi keluarga

besar kerajaan Demak, karena ia masih ada hubungan saudara dengan

Raden Fatah, saudara seayah.

3. Ada keterangan lain yang menerangkan bahwa Sunan Katong yang

makamnya ada di kota Kaliwungu itu bukanlah Bhatara Katong

putera Brawijaya ke V tetapi cucu dari Bhatara Katong, yang

mempunyai nama “nunggak semi” dengan kakeknya, yaitu Bhatara

Katong. Tokoh muda itu bernama Kyai Katong.

4. Dijelaskan bahwa Kyai Katong yang cucu Bhatara Katong itu adalah

putera Pangeran Suryapati Unus atau Adipati Unus atau Patih Yunus

50 Wawancara dengan Bapak Suto Wiruno (juru Kunci makam Sunan Katong) pada

tanggal 11 Desember 2005.

Page 44: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

atau Pangeran Sabrang Lor, putera Raden Fatah, Sultan kerajaan

Demak pertama.51

Sedangkan kapan tokoh ini datang di Kendal-Kaliwungu,

memang tidak ada catatan yang jelas. Namun jika dipahami dengan

berdasarkan dengan peristiwa yang terjadi pada masa itu, dan kemudian

menghubungkannya dengan berdasar analisa rasional, maka kedatangan

Sunan Katong ini akan bisa diketahui. Data-data itu berhubungan erat

dengan penyerangan Kerajaan Demak terhadap bangsa Portugis yang

telah menguasai Malaka ataupun Sunda Kelapa. Maka, kapan peristiwa

itu terjadi?

Bhatara Katong atau Sunan Katong bersama pasukannya

mendarat di Kaliwungu dan memilih tempat di pegunungan Penjor atau

pegunungan Telapak “kuntul melayang”. Beberapa tokoh rombongannya

antara lain terdapat tokoh seperti Ten Koe Pen Jian Lien, Han Bie Yan

dan Raden Panggung. Dalam cerita tutur atau cerita rakyat terkenal

dengan nama-nama Tekuk penjalin, Kyai Gembyang dan Wali Joko.52

Dalam catatan sejarah nasional bahwa ketika Nusantara

(Malaka dan Aceh) diserang oleh bangsa Portugis (1511), banyak

pembesar-pembesar Samudera Pasai (Aceh) yang mengungsi ke Demak,

salah satunya pembesar itu terdapat Faletehan atau Fatahilah.53

Terhadap penyerangan bangsa Portugis itu, kerajaan melakukan

penyerangan balik selama dua kali. Penyerangan pertama terjadi pada

tahun 1513 dibawah pimpinan Pangeran Sabrang Lor atau Adipati Unus,

putera mahkota Kerajaan Demak.

Karena penyerangan itu memiliki tujuan multi politik, yaitu

politik ekonomi dan politik agama, maka dalam perjalanan pasukan

51 Ahmad Hamam Rochani, Wali Gembyang dan Wali Jaka, Intermedia Paramadina

Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003, hlm. 21 52 Ahmad Hamam Rochani, Babad Tanah Kendal, Inter Media Paramadina. Bekerjasama

dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003, hlm. 160. 53 Sudibjo Z. Hadisutjipto, Babad Tanah Jawi, Balai Pustaka, Jakarta, 1978, hlm. 143

Page 45: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Demak disertai dengan pembinaan pada daerah-daerah pelabuhan di

sepanjang pantai utara Jawa sebagai basis pertahanan.

Dimungkinkan dalam ekspedisi pertama ini(1513) Kyai Katong

ada dalam rombongan itu, dan kemudian memilih berhenti membina

daerah baru di Kendal-Kaliwungu. Bila kemungkinan ini benar maka

Sunan Katong datang ke Kendal-Kaliwungu pada tahun 1513. akan tetapi

catatan ini sedikit kurang valid karena tidak ada data pendukung lainnya.

Dan disamping itu massanya sangat terlampau jauh bila, dihubungkan

dengan sejarah semasanya.

Penyerangan kedua terhadap bangsa Portugis dilakukan pada

tahun 1527. penyerangan ditujukan terhadap bangsa Portugis yang sudah

menguasai Jayakarta atau Sunda Kelapa. Penyerangan kedua dipimpin

oleh Faletehan atau Fatahillah, menantu Raden Fatah atau kakak ipar

Sultan Trenggono. Sudah barang tentu penguasaan pelabuhan-pelabuhan

di sepanjang pantai utara pulau Jawa terlebih dahulu dilakukan.

Dimungkinkan sekali Kyai Katong ada dalam rombongan ekspedisi ini.

Kelihatannya catatan ini ada sedikit dukungan data lainnya. Dengan

demikian bisa mendekati kebenaran bila kedatangan Sunan Katong di

Kendal-Kaliwungu pada tahun 1527, atau ketika itu Kerajaan Demak

dibawah Sultan Trenggono.54

Catatan itu didukung dan ada sedikit sentuhan positif dengan

cerita rakyat yang sudah menjadi cerita baku dan bahkan sudah menyatu

pada diri masyarakat Kendal-Kaliwungu, yaitu cerita Sunan Katong.

Data Pendukung itu antara lain menyebutkan sebagai berikut:

1. Adanya cerita perguruan antara Sunan Katong dengan Ki Ageng

Pandan Arang I (Ki Made Pandan) dan Ki Ageng Pandan Arang II

atau Sunan Tembayat di padepokan Tirang Amper atau Bergota.

Ketika bertemu dengan penguasa Semarang itu, Ki Ageng Pandan

Arang belum pindah ke Tembayat. Artinya Ki Made Pandan ataupun

54 Ahmad Hamam Rochani, Wali Gembyang dan Wali Jaka, op. cit. hlm. 22

Page 46: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Ki Pandan Arang II masih dalam satu wilayah, di Tirang Amper atau

Bergota.

2. Adanya cerita Bhatara Katong dengan Syeikh Wali Lanang, dengan

perintah Sunan Bonang pada Syeikh Wali Lanang yang ditugasi

mengajar Sunan Katong, dan kemudian adanya pertemuan antara Ki

Ageng Pandan Arang dengan Syeikh Wali Lanang.

Untuk memperjelas data-data itu kiranya perlu kesabaran dan perlu

ketelitian dalam rangka menghindari kesalahan yang fatal. Dan perlu

disadari bahwa pertemuan itu belum tentu bisa mencapai kebenaran

seratus persen.

Antara Sunan Katong dan Ki Ageng Pandan Arang adalah

saudara seayah, keduanya putera Pangeran Suryapati Unus. Ibu Ki Made

Pandan Arang adalah puteri Adipati Urawan di Madiun. Sedangkan Kyai

Katong putera Adipati Unus dari istri Ponorogo. Puteri Bhatara Katong.55

Kedua putera Adipati Unus itu ternyata mempunyai visi sama.

Mereka tidak tertarik dengan politik pemerintahan, mereka memilih

sebagai penyiar agama Islam atau dunia spiritual. Dengan demikian

mereka juga harus rela meninggalkan kerajaan. Padahal kalau mereka

ada ke sana, baik Ki Ageng Pandan Arang maupun Kyai Katong sangat

mudah. Ki Made Pandan Arang bisa memilih ingin menjadi penguasa

Demak ataupun Adipati di Urawan Madiun. Kedua daerah itu sangat

memungkinkan untuk mengantarkan dirinya untuk menjadi orang nomor

satu. Sedangkan Kyai Katong juga demikian. Ia tinggal memilih apakah

di Demak atau Ponorogo, keduanya memberi harapan yang bagus.

Dalam cerita sejarah dan cerita rakyat atau cerita tutur

diterangkan bahwa cerita-cerita yang menyangkut riwayat perjalanan

Sunan Katong memang saling berhubungan, dan cerita-cerita itu saling

melengkapi. Alur cerita sejarahnya kemudian dikemas dalam bentuk

cerita rakyat yang seakan-akan saling bertentangan. Padahal tidaklah

demikian. Cerita-cerita itu dimaksudkan untuk saling mengisi dan saling

55 Ibid, hlm. 23

Page 47: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

melengkapi. Dengan bahasa lain, alur sejarahnya dibungkus dengan

cerita rakyat yang dihiasai dengan "sanepo" atau kiasan-kiasan yang

mengandung filsafat/pendidikan. Sebab, para penulis cerita babad itu

lebih dilingkari dengan budaya dan bahasa yang sangat halus. Dan para

pujangga itu lebih mengedepankan rasa dari pada lainnya. Sehingga

penulisannya lebih mengarah pada filsafat kehidupan.

Melihat keadaan daerah serta nama-nama tempat di

Kendal/Kaliwungu memberi pengertian bahwa di wilayah itu dulu

menjadi pusat pemerintahan agama Hindu/Budha. Nama-nama itu terus

melembaga sampai dengan agama Islam masuk ke daerah itu. Nama-

nama itu antara lain; Patian, Demangan, Kranggan, Kenduruan,

Katemenggungan Sepuh dan Kandangan. Patih, Ronggo, Tumenggung,

Demang, Kenduruwan adalah perangkat pemerintahan Majapahit, yang

disebut Sapta Riwilwatika. Sedangkan Kandangan adalah Sameget Sapta

Upapati. Hakim pemutus perkara yang jumlahnya tujuh ; Kandangan,

Pamotan, Panjang Jiwa, Andamohi, Manghuri dan Jamba. Dengan

demikian tidak berlebihan bila Kaliwungu dulunya sebuah Kadipaten

Majapahit. Seperti disebut-sebut bahwa menurut tuturan jaman

Majapahit, bahwa "kali' disebutnya dengan “banyu”.56

Disebutkan, ketika pada awal pertumbuhan agama Islam di

Jawa dan kemudian berkembang dengan pesatnya dan ditandai dengan

berdirinya Kerajaan (Islam) Demak. Bersamaan dengan itu, di wilayah

barat-utara telah terjadi sebuah perjanjian yang aneh, yaitu perjanjian

antara bangsa Portugis dan Spanyol yang erat sekali dengan perebutan

wilayah perdagangan. Perjanjian itu disebut dengan nama. Tordesillas

dan Saragosa. Isi dari perjanjian itu antara lain; Bangsa Spanyol disetujui

boleh berlayar dan berdagang ke timur hingga di daerah Maluku

termasuk Halmahera. Semua daratan yang ditemui menjadi milik

Spanyol. Sedangkan Bangsa Portugis menguasai daerah pelayaran ke

56 Ahmad Hamam Rochani, Sunan Katong dan Pakuwaja, Intermedia Paramadina

bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003, hal. 12

Page 48: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

timur dengan wilayah Malaka dan Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Dan

wilayah daratan yang ditemuinya menjadi hak kekuasaannya. Daratan-

daratan yang ingin dikuasai pelaksanaannya harus dilakukan dengan

kekerasan.

Portugis berhasil merebut Malaka dan berkembang menguasai

Samodra Samudera Pasai (Aceh, 1511) dan kemudian Sunda Kelapa

dikuasai juga para pedagang, para ulama yang menyiarkan agama Islam

akhirnya banyak yang mengungsi. Salah seorang ulama Kerajaan

Samudra Samudera Pasai di Aceh adalah Faletehan atau Fatahilah, yang

akhirnya harus mengungsi ke Demak. Tokoh pengembang agama Islam

ini ternyata putera Maulana Ishak, yang berarti masih ada hubungan

saudara dengan Sunan Ampel, Sunan Giri maupun Sunan Bonang.

Hubungan khususnya dengan Sunan Giri adalah saudara se ayah lain

ibu.57

Kekhawatiran muncul di Kerajaan Demak apabila Portugis

dengan cepatnya mengembangkan misi agama maupun melakukan invasi

dagangnya hingga ke Demak. Padahal kerajaan ini belum begitu kokoh,

(karena belum lama berdiri) walaupun mempunyai angkatan perang yang

kuat.

Setelah melalui pertimbangan dan mendengar nasihat dari para

wali yang memang ditempatkan sebagai penasehat kerajaan dan

penasehat sultan, akhirnya Sultan Fatah mengambil keputusan; Bangsa

Portugis harus diusir dari perairan Malaka dan Aceh, dan paling tidak

Kerajaan Demak lebih dulu menggunakan strategi perang yaitu lebih

dahulu memukul mereka. Sultan Fatah memerintahkan kepada Suryapati

Unus atau Adipati Unus atau Adipati Yunus, dengan dibantu oleh

Fatahilah atau Faletehan menyerang Portugis. Penyerangan terhadap

bangsa Portugis juga merupakan langkah program eksistensi kerajaan.

Oleh karenanya sebelum menyerang Portugis, Pasukan Demak terlebih

dahulu harus berhasil menguasai pelabuhan-pelabuhan di pesisir utara

57 Ibid, hlm. 13

Page 49: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

antara lain, Semarang, Kendal, Pekalongan, Tegal dan Cirebon. Langkah

ini sebagai upaya untuk menghadang langkah invasi Portugis.

Penyerangan pertama terhadap Bangsa Portugis ini tercatat tahun 1513.58

Ketika merebut pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pulau Jawa

itu, dimungkinkan adik Sultan Fatah yang bernama Bathara Katong ikut

dalam pasukan Faletehan. Daerah/pelabuhan yang berhasil ditaklukkan,

ditempatkan seorang pemimpin yang telah berpengalaman di bidang

pemerintahan. Daerah pelabuhan yang pertama kali ditaklukkan adalah

Kendal/Kaliwungu karena tempatnya berdekatan dengan Demak. Setelah

Kendal/Kaliwungu berhasil dikuasai, maka Bhatara Katong diminta

untuk mengislamkan masyarakat di Kendal/Kaliwungu dan sekitarnya

serta sekaligus menata pemerintahannya.

Banyaknya cerita dan data-data berupa tulisan yang tidak jelas

asal-usulnya menjadikan data yang diperoleh kurang valid. Bila pendapat

ini yang menjadi rujukan, maka kedatangan Sunan Katong di

Kendal/Kaliwungu kurang lebih tahun 1513-an, dan Demak masih di

bawah kepemimpinan Sultan Fatah. Terlepas benar atau salah,

kelihatannya tahun 1513 itu terlalu tua, dan bila dihubungkan dengan

catatan yang akan diuraikan nanti kurang adanya kecocokan masa. Cerita

yang berhubungan Ki Ageng Pandan Arang atau Sunan Tembayat,

kelihatannya akan terkubur, yang berarti adanya keberatan untuk

menerima temuan di atas.

Namun ada keterangan lagi, bahwa masa itu terlalu jauh bila

dihubungkan dengan masa kehidupan Ki Pandan Arang atau Sunan

Tembayat. Dimungkinkan, kedatangan Bhatara Katong di Kendal/-

Kaliwungu itu bersamaan dengan penyerangan terhadap Portugis di

Sunda Kelapa yang terjadi pada tahun 1527 yang dipimpin oleh

Faletehan atau Fatahilah. Ketika Kerajaan Demak di bawah

pemerintahan Sultan Trenggono. Bila masa itu yang menjadi rujukan,

kelihatannya mendekati kebenaran. Maka Bhatara Katong yang

58 Ibid, hlm. 14

Page 50: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

dimaksud itu adalah Kiai Katong cucu dari Bhatara Katong, atau Kiai

Katong putera Adipati Unus dari istri putera Prabu Brawijaya V. Dengan

demikian, Kiai Katong tetap disebut juga sebagai keturunan Prabu

Brawijaya V.

Kondisi dan perkembangan sejarah ketika itu sangat cocok bila

dihubungkan dengan daerah sekitar, terutama Tirang Amper di bawah

pimpinan Ki Ageng Pandan Arang I atau Ki Made Pandan, walaupun

sedikit ada selisih tahun. Kalau diyakini bahwa Ki Made Pandan adalah

anak Pangeran Suryapati Unus putera Sultan Fatah, maka dapat dihitung

bahwa kepergian Ki Made Pandan dari Demak menuju Tirang Amper

sekitar tahun 1521-an. Sebab, Suryapati Unus memangku Sultan II,

menggantikan ayahandanya sekitar tahun 1518-1521. Dan pada tahun--

tahun tersebut memang agama Islam belum menyebar ke pelosok: Di

Tirang Amper atau Bergota sendiri masih banyak Ajar atau pemimpin

agama Hindu yang masih kokoh dengan sikap keyakinannya. Maka tidak

berlebihan bila Kaliwungu/Kendal yang letaknya lebih jauh dari Demak,

juga masih banyak petinggi Majapahit, salah satunya Pakuwojo, yang

mempunyai nama asli Suromenggolo. Selain sebagai seorang Adipati, ia

juga seorang yang ahli membuat pusaka, sebagaimana Empu Supo,

seorang yang ahli membuat pusaka keris, dan kemudian menjadi Adipati

di daerah Tuban.59

Cerita-cerita yang menyangkut antara Pakuwojo dan Sunan

Katong sebenarnya menyangkut soal perkembangan agama Islam di

Kendal/Kaliwungu. Pakuwojo sendiri disebutkan sebagai seorang

petinggi Majapahit yang ditempatkan di Kaliwungu. Selain sebagai

petinggi kerajaan, Pakuwojo juga dipandang sebagai tokoh agama. Selain

itu Pakuwojo juga memiliki kepribadian yang kokoh dan sangat kuat

mempertahankan prinsip, terlebih soal kepercayaan dan keyakinan. Oleh

karenanya tidak mudah merubah keyakinan yang telah bertahun-tahun

bahkan telah mendarah daging pada diri Pakuwojo. Kalau saja ada

59 Ibid, hlm.15

Page 51: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

perlawanan dari Pakuwojo terhadap ajakan/da'wah Sunan Katong, hal itu

termasuk sikap yang wajar.

Hal seperti ini sudah dialami oleh siapa saja yang

mengembangkan agama Islam. Ketika Ki Made Pandan atau Ki Ageng

Pandaran 1 datang ke Pulau Tirang, perlawanan pun datang dari para

Ajar. Mereka mau menerima dan memeluk agama Islam apabila apa yang

ada pada dirinya (kesaktian) bisa dikalahkan. Ini artinya apabila dirinya

berhasil dikalahkan oleh para ulama atau wali, sebagai pertanda bahwa

ajaran Islam lebih luhur dad pada ajaran agama yang dipeluk

sebelumnya. Sebab, para Ajar di perbukitan Bergota mempunyai

kepercayaan lain, yaitu di samping agama itu merupakan suatu

keyakinan, juga merupakan suatu kesaktian yang berasal dari jiwa yang

bersih.60

Karena prosesi itu menyangkut dan melibatkan dua tokoh besar.

maka dicatat menjadi sebuah perjalanan sejarah, dan kemudian menjadi

cerita tutur atau tutur tinular. Namun demikian cerita-cerita yang

disebutkan dan disajikan oleh para penyusun cerita sudah merupakan

sajian yang disampaikan tidak dalam cerita langsung, tetapi lebih banyak

disertai dan diisi dengan filsafat. Seperti yang dituturkan buku-buku

babad ataupun tulisan-tulisan Amen Budiman maupun Rachmat

Djatmiko, keduanya tergolong pemerhati sejarah tempo dulu serta cerita-

cerita yang telah disusun dalam bentuk serat/tembang.

Cerita tentang Endang Sejanila yang hanya diberi bekal sebuah

tongkat oleh Ki Ageng Pandan Arang, dituturkan Endang Sejanila bisa

berjalan di atas air dan lautan yang dilaluinya menjadi sebuah daratan.

Karena kekaguman terhadap Endang Sejanila, yang disebut-sebut sebagai

murid Ki Pandan Arang, maka para Ajar berkeinginan untuk bertemu

dengan gurunya yang tidak lain Ki Ageng Pandan Arang itu. Tetapi bagi

para Ajar yang merasa punya kelebihan, juga melakukan perlawanan

dengan cara mengadu kesaktian. Mungkin tuturan ini yang kemudian

60 Ibid, 15

Page 52: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

menceritakan pernikahan Ki Ageng Pandanaran (Ki Made Pandan)

dengan Nyai Ageng Semawis atau Endang Sejanila, yang melahirkan

Pangeran Kasepuhan (Ki Ageng Pandan Arang II, atau Sunan Tembayat,

dan Pangeran Kanoman).61

Kisah perjalanan Sunan Katong menurut catatan Amen

Budiman dituturkan bahwa Sunan Katong yang makamnya di

Protomulya Kaliwungu itu adalah Bhatara Katong putera Prabu

Brawijaya V dari istri Ponorogo.62 Dan silsilah ini di antara para penulis

sejarah tidak ada yang berbeda. Dengan demikian hubungan antara

Bhatara Katong dengan Sultan Fatah, Raja Demak adalah saudara seayah

lain ibu, karena Raden Fatah lahir dari ibu asal negeri Campa, dan

kelahirannya di Palembang.

Catatan Amen Budiman yang sudah dijadikan bahan baku cerita

rakyat sebenarnya sudah dikemas dalam bentuk cerita yang penuh

dengan filsafat kehidupan. Artinya, alur ceritanya tidak langsung

terfokus pada titik ceritanya, tetapi sudah disusun sedemikian rupa, dan

didalamnya banyak mengandung pelajaran keimanan dan filsafat

kehidupan. Lengkapnya catatan Amen Budiman itu sebagai berikut;

“Bhatara Katong sebenarnya masih terbilang seorang putera

Prabu Brawijaya, Raja Majapahit. Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, ia

belum bersedia memeluk agama Islam. Adipati Ponorogo ini pernah

diminta oleh saudara tuanya, Panembahan Demak untuk memeluk

Agama Islam. namun waktu itu minta tangguh, setelah ayahnya

meninggal dunia. Namun setelah Prabu Brawijaya meninggal, Bhatara

Katong ternyata telah mengingkari janjinya, bahkan bertapa pergi ke

pegunungan Penjor.

Setelah Panembahan Demak mendengarnya, maka masalah ini

diserahkan kepada Sunan Ratu Wadat alias Sunan Bonang. Sunan

Bonang kemudian mengutus seorang bangsawan dari negeri Arab,

61 Ibid, 16 62 Amen budiman, Bhatara Katong Pendiri Kota Kaliwungu, Tanjungsari, 1975, hlm. 42

Page 53: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

bernama Syeikh Wali Lanang atau Syeikh Djumadil Kubro, untuk

mengislamkan Bhatara Katong.

Bhatara Katong mempunyai dua orang anak. Yang pertama

seorang perawan, dan yang bungsu masih remaja puteri. Bhatara Katong

merasa sedih memikirkan jodoh kedua anaknya itu.

Demikian sedihnya, hingga dalam hati ia sampai berkata bahwa

ia rela meninggalkan dunia fana ini jika kedua putrinya telah bersuami.

Di samping itu, ia juga memikirkan di mana tempat yang tepat untuk

memeluk Agama Islam.

Tidak lama antaranya Bhatara Katong melihat teja mencorong

di sebelah barat laut. Kemudian ia bertanya pada dirinya sendiri, apakah

teja tersebut tidak merupakan isyarat bagi dirinya? “Jika demikian aku

pergi ke sana untuk menjumpainya,” katanya dalam hati.

Sayang sekali, ketika mau dihampiri olehnya, teja itu tiba-tiba

menghilang, tidak tentu arah rimbanya. Bhatara Katong bersama istrinya

kemudian pergi ke arah barat laut sambil membawa kedua orang anak

perempuannya.

Setelah Bhatara Katong pergi, Syeikh Wali Lanang datang di

padepokannya. Syeikh Wali Lanang memperhatikan keadaan sekitar

tempat itu dengan seksama. Setelah meneliti ke kanan dan ke kiri, Syeikh

Wali Lanang mengetahui arah kepergian Bhatara Katong. Syeikh Wali

Lanang segera pergi ke arah barat laut, mau menyusulnya.

Sementara itu perjalanan telah sampai di Jurangsuru. Di tempat

itu ia bertemu dengan seorang bekas Ajar yang telah memeluk Agama

Islam bernama Naya Gati. Setelah saling menanyakan nama dan tempat

asalnya masing-masing, Bhatara Katong menyampaikan maksudnya mau

mencari teja yang pernah dilihatnya, namun setelah sampai di suatu

tempat, di tepi laut tiba-tiba menghilang. “Tahukah Andika siapa

pendeta, yang diam di tempat itu?” Naya Gati menjawab, bahwa pendeta

tersebut masih gurunya sendiri, bernama Pandan Arang. Orangnya masih

sangat muda, lagi pula seorang pendeta yang sakti. Atas pertanyaan

Page 54: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Bhatara Katong; Naya Gati juga menerangkan, gurunya tersebut berasal

dari Demak dan masih cucu Panembahan Demak. Ia diperintahkan Sunan

Bonang bermukim di tempat itu untuk mengislamkan para Ajar.

Bhatara Katong minta diantarkan ke tempat kediaman Ki

Pandan Arang. Permintaan itu disanggupi Naya Gati. Setelah bertemu

dengan Ki Pandan Arang, ia ditanyai asal usul dan maksud

kedatangannya. Bhatara Katong dengan terus terang menyebutkan

namanya sambil menjelaskan bahwa ia berasal dari Ponorogo dan masih

putera Prabu Brawijaya. Maksud kedatangannya tak lain ingin memeluk

agama Islam dengan perantara Ki Pandan Arang.

Ki Pandan Arang menjawab, bahwa lebih dari baik, Bhatara

Katong mau memeluk agama Islam. Ki. Pandan Arang talu minta

kepadanya mengucapkan kalimat syahadat, sedang Bhatara Katong

kemudian menyerahkan anak perempuannya yang sulung pada Ki Ageng

Pandan Arang untuk dijadikan istrinya.”63

Catatan Amen Budiman itu dengan jelas menerangkan bahwa

Bhatara Katong yang makamnya di Protomulyo itu berasal dad

Ponorogo, saudara seayah Sultan Fatah. Catatan ini nampaknya sudah

tersebar dan bahkan sudah dijadikan pemahaman baku oleh masyarakat.

Brosur syawalan yang menceritakan tentang riwayat Sunan Katong

kelihatannya lebih mengacu pada catatan ini.

Sementara itu Mas'ud Thoyib, sastrawan asal Kaliwungu juga

menyimpan catatan tentang Bhatara Katong yang riwayatnya sedang

dibahas ini.

Disebutkan dalam bukunya Sunan Katong dan Pakuwaja,

Mas'ud Thoyib memperlihatkan catatan Dr. H. Rachmat Djatmiko

dengan bersumber pada Babad Ponorogo, menerangkan bahwa Prabu

Brawijaya memang punya anak dari istri Ponorogo yang bernama

Bhatara Katong. Lebih lengkapnya catatan Dr. H. Rachmat Djatmiko itu

sebagai berikut ; “Bhatara Katong adalah putera Raja Majapahit Prabu

63 Ibid, hlm. 46

Page 55: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Brawijaya V, sehingga dengan Raden Fatah merupakan saudara seayah.

Bhatara Katong diperintah oleh ayahnya, Raja Majapahit, untuk

menghadapkan Ki Demang Kutu yang membangkang kepada Raja. Ki

Demang Kutu itu mempunyai keahlian dalam ilmu kanuragan,

mempunyai banyak pengikut dan murid yang terkenal sebagai warok dan

jatil. Untuk mendatangkan Demang Kutu, Bhatara Katong disertai

Seloaji. Sampai di Desa Mirah mereka bertemu dengan seorang muslim,

yang dikenal dengan sebutan Ki Ageng Mirah. Bhatara Katong minta

bantuan pada Ki Ageng Mirah untuk mengalahkan Ki Demang Kutu.

Menurut tradisi, Bhatara Katong dan Seloaji masuk Islam dihadapan Ki

Ageng Mirah. Selanjutnya Bhatara Katong, Seloaji dan Ki Ageng Mirah

beserta pengikutnya kembali ke Ponorogo. Setelah sampai di suatu

tempat yang diperkirakan sesuai untuk dijadikan kota, didirikan sebuah

masjid. Dan dari daerah itulah dapat mengalahkan Ki Demang Kutu.”

Rachmat Djatmiko juga mencatat bahwa nama “Bhatara” di

belakang nama Katong, adalah atas pemberian Raden Fatah sebagai

upaya untuk memudahkan berdakwah di lingkungan masyarakat yang

masih memeluk agama Hindu/Budha.

Dalam catatan akhirnya, Rachmat Djatmiko juga menerangkan

bahwa setelah wafat, Bhatara Katong dimakamkan di depan masjid (tidak

di belakang masjid). Menurut candra sengkolo Sinengkalan yang terdapat

pada watu gilang di ruang jero tengah kompleks kuburan terdapat

gambar-gambar: Gajah, Burung terbang, Udang dan orang sedang

bertapa. Yang diartikan oleh J. Knebel sebagai tanda tahun 1318 Caka

(1398 M) dan menurut M. Hari Suwarno menunjukkan tahun 1408 Caka

(1486 M). Tahun tersebut kemungkinan waktu didirikannya masjid

Setono, dan Bhatara Katong kemungkinan wafat pada pertengahan awal

abad 16, dan wakaf tanah kompleks Bhatara Katong terjadi tahun 1554

M.64

64 Ahmad Hamam Rochani, op. cit, hlm. 19.

Page 56: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Catatan Rachmat Djatmiko di atas menjelaskan bahwa Bhatara

Katong sudah masuk Islam di hadapan Ki Ageng Mirah ketika masih

menjabat sebagai Adipati Ponorogo, dan ia menjadi Adipati Wengker,

Ponorogo mulai tahun 1466 M, dan mendirikan masjid di Setono pada

tahun 1486 M.

Kemudian adakah hubungan antara Bintara, Ponorogo dan

Kaliwungu? Disebutkan dalam kitab Centhini sebagai berikut:

Bathara Katong sejarah neki saking Bintoro warti putrane

sang aji Dukuh Lepentangi. Arti bebasnya; Sejarah Batara Katong itu

berasal dari Bintoro. Menurut cerita ia putera raja, yang tinggal di

Kaliwungu.65

Bila isi serat Centhini dihubungkan dengan Babad Tanah Jawi

yang isinya;

Sawise lawas-lawas Sultan Demak wus peputero nenem, kakung

lan puteri yoiku: (1) Pangeran Sabrang Lor, iku kang pembarep, kromo

daup lan puteri Ponorogo Bhatara Katong. (2) Pangerang Trenggono, (3)

Pangeran Sedo ing Kali, (4) Pangeran Kandurunan (5) Pangeran

Pamengkas (6) Puteri Nimas Ratu kromo angsal Bagelen.66

Arti bebasnya kurang lebih;

Setelah lama Sultan Demak (Raden Fatah), sudah berputera enam

orang lelaki dan perempuan yaitu (1) Pangeran Sabrang Lor (Dipati Unus,

putera mahkota) anak yang pertama, menikah dengan puteri Ponorogo,

Puteranya Batara Katong (2) Pangeran Tranggono (3) Pangeran Seda ing

kali (4) Pangeran Kandurunan, atau Kanduruan (5) Pangeran Pamengkas

(6) Puteri Nimas Ratu, menikah dengan orang Bagelen.

Dapatlah diartikan bahwa Bhatara Katong yang sejarahnya

berasal dari Bintara, Demak adalah putera raja (Adipati Unus) yang tinggal

di dukuh Kaliwungu. Dengan demikian Kiai Katong ing Gunung Penjor

(Kaliwungu) adalah bukti adanya hubungan sejarah antara Bintoro dengan

65 Tardjan Hadjaja, Serat Centini, UP. Indonesia, 1976, hlm. 53 66 Sudibjo Z. Hadisutjipto, op. cit, hlm. 149

Page 57: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Ponorogo/Wengker (yang pernah menjadi pusat kerajaan Majapahit, 1456-

1466 M)

Sedangkan dalam catatan lain juga disebutkan bahwa ketika

Bupati Kendal, Pangeran Ario Notohamiprojo pernah mengikuti

perjalanan Prins Federijk, cucu Raja Nederland keliling pulau jawa (1837),

singgah di kuburannya Bhatara Katong di Ponorogo. Dengan demikian

jelas sekali bahwa di Ponorogo juga ada nama Bhatara Katong, putera

Brawijaya. Untuk sementara, cerita kita beralih pada Adipati Unus atau

Suryapati Unus atau Pangeran Sabrang lor, yang menjadi sentral

pembahasan kedua.67

Selain punya istri puteri Bhatara Katong, Adipati Unus juga

punya istri puteri Pangeran Puruboyo atau Adipati Urawan penguasa

Madiun. Hasil perkawinan ini lahir Ki Made Pandan. Anak Adipati Unus

ini lebih tertarik pada kegiatan-kegiatan spiritual dari pada pemerintahan.

Disebutkan pula bahwa pengaruh Sunan Bonang lebih mewarnai

kehidupan Made Pandan. Ketika ayahandanya wafat, ia lebih rela jabatan

atau tahta itu diserahkan pada pamannya, yaitu Pangeran Trenggana. Ki

Made Pandan bersama istri dan dua anaknya meninggalkan Demak, yang

akhirnya lebih puas bermukim di pulau Tirang dengan mengembangkan

Agama Islam di sekitar tempat itu, dan mengislamkan para Ajar di sekitar

gunung Bergota. Di Made Pandan kemudian menetap di daerah itu yang

diberi nama Tirang Amper.68

Begitu pendapat kedua ini mengemuka, maka kedatangan Sunan

Katong di Kaliwungu/Kendal diduga kuat sekitar tahun 1527-an

bersamaan dengan penyerangan Demak ke Sunda Kelapa yang juga

dipimpin oleh Faletehan, ulama asal Samodra Samudera Pasai dan

menantu Sultan Fatah. Pada tahun itu Demak dibawah pimpinan Sultan

Trenggono, Sultan Demak III putera Sultan Fatah (adik Suryapati Unus).

67 Mas’ud Thoyib, Sunan Katong dan Pakuwojo, Studio 80, TMII, Jakarta, 1987, hlm. 62 68 Ibid, hlm. 64

Page 58: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Apabila dihubungkan dengan daerah sekitar, terutama Tirang

Amper di bawah Ki Made Pandan dan Ki Ageng Pandan Arang (Bupati

Semarang I) memang ada kedekatan masa.

Dalam buku Sejarah Hari Jadi Kota Semarang dijelaskan bahwa

Ki Ageng Pandan Arang dilantik menjadi Bupati Semarang I pada tahun

1547,69 satu tahun setelah Sunan Prawoto meninggal dunia karena dibunuh

oleh Arya Penangsang. Dengan demikian sebelum tahun itu (antara l0 -15

tahun sebelumnya) Ki Made Pandan telah berada di Pulau Tirang/ Bergota.

Sedangkan Ki Ageng Pandan Arang II atau Pangeran Kasepuhan, putera

Ki Made Pandan memangku jabatan Bupati Semarang hanya 6 tahun

(1547-1553) dan sisa usia 10 tahun dihabiskan di Tembayat. melaksanakan

tugas gurunya, Sunan Kalijaga (1553-1563). Sedangkan gapura di makam

Tembayat dibangun oleh Sultan Pajang, Hadiwijaya pada tahun 1566, tiga

tahun setelah Sunan Tembayat wafat.

Maka bisa dicatat bahwa mistikisme/sufisme ajaran Sunan

Bonang lebih banyak mempengaruhi kehidupan Made Pandang atau Ki

Ageng Pandan Arang I, dan mistik Sunan Kalijaga berhasil mempengaruhi

(posisi) pada kehidupan putera Ki Made Pandan, yaitu Pandan Arang atau

Ki Ageng Pandan Arang 11, Bupati Semarang II yang kemudian hari lebih

memilih meninggalkan kadipaten dan selanjutnya menuju ke gunung

Jabalkat atau Tembayat. Sedangkan jabatan bupati Semarang diarahkan

kepada Pangeran Kanoman dengan gelar Ki Ageng Pandan Arang II.70

Sebagian ajaran mistik/sufi Sunan Bonang yang diajarkan pada

Made Pandan seperti yang ditulis oleh Dr. Abdullah Ciptopawiro sebagai

berikut

a. “............... marga rawuh ing Allah ta'ala tigang tingkat: Sarekat,

Tarekat dan Hakekat ...... “

“............... jalan menuju Allah ta'ala terdiri dari tiga tingkatan:

Syare'at, Tharekat dan Hakekat ..............”

69 Pemda Kota Semarang, Sejarah Hari Jadi Kota Semarang, Semarang, 1979, hal. 32. 70 Ahmad Hamam Rochani, op. cit, hlm. 21

Page 59: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

b. Wang Sarekat iku pangucap ingsun, kang tarekat iku pakertiningsun,

kang hakekat itu toge lakuningsun ...............”

“Sareat merupakan ucapanku, Tharekat itu merupakan perbuatanku,

dan Hakekat merupakan puncak lakuku ...............”

c. “Sarekat puniku amajengaken dair, kang tarekat amajengaken batin

kang hakekat amajengaken batining batin. llmu dair wejangakena

wong ahludair, ilmu batin wejangakena ing ahlu batin ...............”

“Sareat memberi wejangan lahir. Tarekat memberi wejangan batin ;

Hakekat memberi wejangan batin Ian batin. I1mu lahir diwejangkan

kepada ahli fahir, sedangkan ilmu batin diwejangkan kepada ahli

batin

d. “Tatkalane aningali kaelokaning Allah kang kekel, ora liyo. Ing naliko

iku kawula iku lenyap, anging Allah kang kekel. Mangka Allah ta'ala

amulihaken kawulo iku. Punikalah tingkating makrifat ...............”

“............... Tatkala menyaksikan kewajiban Allah yang kekal, maka

lenyaplah dia. Pada waktu itu kawula hilanglah dan hanya Allah yang

kekal. Maka Allah ta'ala memulangkan kawula itu. inilah tingkatan

Makrifat ...............”.71

Demikian kuatnya pengaruh sufisme yang ditanamkan oleh

Sunan Bonang pada Made Pandan, putera mahkota Adipati Suryapati

Unus di Demak, yang berhak mewarisi kedudukan di Kerajaan Demak.

Made Pandan juga punya hak waris kedudukan Adipati di Purubaya

Madiun. Namun ketika ayahanda, Pati Unus meninggal dunia 1521 M,

tahta itu diserahkan kepada pamannya Pangeran Trenggono.72

Dua catatan itu ternyata alurnya sama. Hanya saja catatan

Rachmad Djatmiko yang dihubungkan dengan serat Centini itu dengan

jelas bahwa Sunan Katong yang makamny2 di Kaliwungu itu memang

berasal dari Ponorogo tetapi bukan Bhatara Katong putera Brawijaya,

71 DR, H. Abdullah Salim Zarkasyi, M.A, Walisongo, Siti Jenar dan Ki Ageng Pandan

Arang, Unissula Pers, 2002, hlm. 67. 72 Ibid, hlm. 71.

Page 60: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

melainkan Bhatara Katong putera Adipati Unus, cucu Adipati Bhatara

Katong di Ponorogo, yang berarti juga masih cicit Prabu Brawijaya V.

Lanjutan dari cerita perjalanan Sunan Katong disebutkan lagi,

ketika dua keturunan Adipati Unus bertemu di Jurungsuru atau pulau

Tirang atau Bergota berkat peran Ajar Naya Gati dan keduanya saling

bertukar pikiran soal agama Islam, dengan sebutan lain Sunan Katong

berguru pada Ki Ageng Pandang Aran. Setelah itu, kemudian Sunan

Katong diberi tugas penyiaran Agama Islam ke arah barat dengan

ditunjukkan dan diberi isyarat yaitu pada suatu tempat dimana ada

sebuah pohon ungu yang condong ke sungai, dan ditempat itulah Sunan

Katong diperintahkan membuka perguruan sebagai pusat penyebaran

Agama Islam.

Sebelum meninggalkan padepokan Ki Pandan Arang, Sunan

Katong memenuhi keinginannya yaitu menikahkan puteri sulungnya

yang sudah perawan. Puteri sulung itu dinikahkan dengan putera gurunya

sendiri, yang namanya nunggak semi dengan orang tuanya, yaitu Ki

Ageng Pandan Arang II atau Pangeran Kasepuhan. Dikemudian hari,

nama puteri Sunan Katong itu dikenal dengan nama Nyai Ageng

Kaliwungu, dan dialah yang mendampingi suaminya, Ki Ageng Pandan

Arang, ketika awal-awal menjadi Adipati semarang menggantikan

ayahnya, maupun dalam perjalanannya menuju Gunung Jabalkat atau

Gunung Tembayat, karena atas saran dan nasihat Sunan Kalijaga.

Selanjutnya Ki Ageng Pandan Arang II lebih dikenal dengan panggilan

Sunan Tembayat atau Sunan Jabalkat. Sedangkan puteri Sunan Katong

yang satunya, seperti diterangkan oleh Suwignya dalam bukunya Kyai

Pandanarang, gadis itu dinikahkan dengan murid Sunan Katong sendiri,

bernama Ki Ageng Prawito atau Prawoto asal Begelen. Dalam buku

tersebut kemudian: dijelaskan lagi, bahwa Ki Prawito inilah yang

Page 61: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

menjadi tuan tanah di daerah Kaliwungu. Bisa jadi nama Proto itu

berasal dari kata Prawito atau Prawoto.73

Perjalanan Sunan Katong ke arah barat sebagaimana pesan

gurunya untuk mencari tempat yang tumbuh sebuah pohon ungu yang

condong ke sungai. Mungkin sudah merupakan kehendak takdir. Ketika

Sunan Katong istirahat pada suatu tempat/di pinggir sungai, ia tertidur,

dan setelah bangun dilihatnya ada sebuah pohon sebagaimana yang

dimaksud oleh gurunya. Disitulah Sunan Katong mengucapkan dua kata

“Kali Ungu”. Sedangkan sungainya disebut oleh banyak orang dengan

nama “Kali Sarean”. Dan tempat itulah yang dikemudian hari terkenal

dengan nama Kaliwungu.

Oleh Ki Ageng Pandan Arang juga dipesankan pada Sunan

Katong bahwa untuk lebih mendalami ilmu-ilmu agama serta

mengamalkannya. Untuk mencapai tingkat kehidupan sufi, Sunan Katong

dinasihati harus bisa mencari telapake kuntul melayang atau telapak

burung Kuntul terbang berada di daerah yang terdapat “pohon yang

condong ke sungai”. Mencari telapak kuntul melayang pada hakekatnya

tidak berbeda dengan perintah untuk mencari susuhing angin atau

mencari sarang angin dalam lakon wayang Dewa Ruci atau Bima Suci.

Namun kalau diperhatikan di mana tempat Sunan Katong mengamalkan

ilmunya, ternyata menempati daerah yang agak tinggi, yaitu di

perbukitan Penjor yang bentuknya seperti burung kuntul melayang, yaitu

di perbukitan Protomulyo sekarang ini, dan sebagian arealnya dijadikan

pemakaman raja-raja Mataram, baik dari tanah Yogyakarta maupun

Surakarta.74

Daerah perbukitan Penjor yang juga dinamakan bukit kuntul

melayang itu, kalau dipandangi secara cermat memang seperti bentuk

seekor burung yang sedang terbang menghadap ke arah barat. Rasanya

73 Ahmad Hamam Rochani, op .cit, hlm. 23 74 Ibid, hlm. 24

Page 62: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

memang aneh, dan mungkin itu sudah kehendak Tuhan. Dikemudian hari

perbukitan itu disebut dengan Astana Kuntul Nglayang.

Disebut demikian karena pada akhirnya bukit itu menjadi istana

terakhir para leluhur Kaliwungu atau tempat peristirahatan terakhir para

leluhur Mataram keturunan Pangeran Djoeminah. Astana Kuntul

Nglayang menjadi saksi bahwa bumi Kaliwungu itu ditempati oleh

orang-orang besar kerajaan.75

Maka diperlukan kecermatan dalam melihat pegunungan kuntul

melayang itu. Pada ujung atas (kepala) ditempati oleh makam Pangeran

Djoeminah, Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo, dan beberapa

makam bupati Kendal lainnya. Bagian tengah (dada) ditempati oleh

Sunan Katong, dan beberapa makam bupati Kendal lainnya: Sayap

sebelah kanan ditempati oleh Kiai Musyafak dan Kiai Musthofa, Kiai

Rukyat dan ada disitu Bupati Kendal ke 36, Drs. H. Djoemadi. Sayap

bagian kiri ada Tumenggung Mendurorejo dan Kiai Asy'ari. Sedangkan

bagian belakang (ekor) ditempati oleh Pakuwojo, yang disebut dengan

gunung Sentir.76

Catatan-catatan di atas sejalan dengan pakem yang ditulis oleh

Raden Ngabehi Tjokro Hadiwikromo yang menyatakan bahwa dalam

kehidupan pribadi, Ki Pandan Arang telah kawin dengan puteri Bhatara

Katong, dan juga dengan putri Endang Sejanila. Sayang istri kedua Ki

Pandan Arang ini baik oleh Raden Ngabehi Tjokro Hadiwikromo

maupun Amen Budiman serta Mas'ud Thoyib tidak diterangkan bahwa ia

puteri keturunan siapa. Hanya disebut bahwa Endang Sejanila juga

Endang Semawis.

"Pangeran Pandanarang Ikromo oleh putrane kiai Katong ing

goenoeng Penjor (Kaliwoengoe) Ian. kromo malih oleh Endang

75 Ahmad Hamam Rochani, Astana Kuntul Nglayang Panembahan Djoeminah,

Intermedia Paramadina bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003, hlm. 46

76 Ahmad Hamam Rochani, Sunan Katong dan Pakuwaja, op. cit, hlm. 24

Page 63: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Sedjonila, iyo Endang Semawis, " begitu pakem yang tulis oleh Tjokro

Hadikromo.

Namun ada yang menerangkan lagi bahwa Endang Sejanila atau

Endang Semawis itu dinikahi oleh Ki Made Pandan atau Ki Ageng

Pandan Arang I, dan kemudian melahirkan Pangeran Kasepuhan atau Ki

Ageng Pandan Arang II, bupati Semarang dan Pangeran Kanoman atau

Ki Ageng Pandan Arang III, yang menggantikan Ki Ageng Pandan

Arang II karena harus memenuhi petunjuk gurunya, Sunan Kalijaga,

yaitu menyebarkan agama Islam ke gunung Jabalkat atau Tembayat.77

Jika benar yang dimaksud dalam pakem itu adalah Ki Ageng

Pandan Arang, Bupati Semarang, maka bukanlah Ki Ageng Pandan

Arang yang semula bernama Ki Made Pandan, tetapi Ki Pandan Arang,

putera Made Pandan. Selain itu juga memberi penjelasan bahwa Kiai

Katong yang hidup di Pegunungan Penjor itu hidup sezaman atau

seangkatan dengan Ki Ageng Pandan Arang. Selanjutnya Nyai Ageng

Kaliwungu dan Ki Ageng Pandanaran sebagaimana orang tuanya juga

membuat sejarah luhur. Karena dari perjalanannya dari Semarang sampai

Gunung Tembayat itu muncul nama-nama Salatiga, Boyolali, Desa Wedi

di Klaten, legende Syeikh Domba dan Syeikh Kewel serta masih banyak

cerita-cerita rakyat lainnya.78

Dari beberapa penemuan para pencatat sejarah akhirnya bisa

dimengerti bahwa Sunan Katong adalah seorang auliya yang masih ada

hubungan nasab dengan Prabu Brawijaya V. Para penulis sejarah tidak

ada yang beda pendapat, dan mereka sepakat bahwa Sunan Kathong yang

makamnya di pemakaman Protomulyo itu memang berasal dari Panaraga.

Kira-kira lengkap silsilahnya adalah sebagai berikut: Prabu

Kertabhumi atau Prabu Brawijaya V berputera Bhatara Katong. Dan

Bhatara Katong berputera seorang puteri yang menjadi istri Adipati Unus

77 Raden Ngabehi Suradipura, Serat Tembung Andhapura, Dahara Prize, 1990, hlm. 74. 78 Ahmad Hamam Rochani, op .cit, hlm. 25

Page 64: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

atau Suryapati Unus putera Raden Fatah. Dari Perkawinan itu, lahir Kiai

Katong, dan kemudian terkenal dengan nama Sunan Katong.

Silsilah Sunan Katong (versi Mas’ud Thoyib).79

Prabu Brawijaya

Penguasa Madiun Raden Fatah Bhatara Katong

Adipati Urawan (dari istri Campa) (dari istri Ponorogo)

Puteri Adipati Unus Puteri

Ki Made Pandan Kyai Katong atau

Sunan Katong

Ki Ageng Nyai Ageng Puteri Ki Gede Prawito

Pandan Arang Kaliwungu Asal Negelen

79 Mas’ud Thoyib, op. cit, hlm. 26

Page 65: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

2. Misi Sunan Katong

Misi Sunan Katong adalah untuk membuka daerah baru dan

mendirikan sebuah padepokan untuk mengajarkan ajaran Islam dan

menyebarkan atau mengislamkan masyarakat Kaliwungu yang dulunya

mengikuti faham politeisme, penyembah berhala, adanya dewa-dewa

atau percaya kepada banyak Tuhan, faham ini tentunya bertentangan

dengan ajaran Islam yang percaya kepada Yang Maha Tunggal.

Beliau menyerukan kepada manusia agar menyembah Dzat

Yang Maha Tunggal (Allahu Ahad), agar manusia menyembah kepada

Dzat yang tidak beranak dan tidak diberanakkan (Lam Yalid Wa Lam

Yuulad). Tentunya seruan ini dilakukan dengan penuh santun dan

bijaksana, karena ajaran yang dibawanya merupakan ajaran yang

membawa manusia pada rahmatan lil alamin, yang membawa dari jalan

kegelapan kepada jalan yang terang.

Kepadanya memang diberikan derajat auliya atau wali, sebuah

derajat bagi seorang yang beriman yang telah mencapai tingkat

kesempurnaan (Makrifat). Sunan Katong memang sudah mencapai

tingkat keimanan yang makrifat. Maka tidak heran apabila Sunan Katong

dianugerahi oleh Allah SWT. sesuatu yang lebih, dan disebutnya dengan

karomah. Derajat kewalian yang melekat pada dirinya ketika masih

hidup, tetap melekat pada dirinya, meskipun beliau sudah meninggal

dunia.

Perjalanan hidup Sunan Katong merupakan utusan para

leluhurnya untuk menjadi seorang mubaligh yang memberi penerangan

kepada umat manusia. Beliau termasuk kelompok Walisongo generasi

kedua. Dengan kata lain, tugas mereka adalah membawa umat dari

kegelapan ke jalan yang terang (minadh-dhulumati ilan Nuri)

sebagaimana yang telah dilakukan para Walisongo.

Sebagaimana Nabi Muhammad saw. telah meninggalkansebuah

kenangan yang tidak bisa dilupakan, yaitu sebuah kota yang disebutnya

dengan Madinah Al-Munawaroh, sebuah kota yang penuh cahaya. Sunan

Page 66: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Katong mengikuti jejak junjungannnya, dengan meninggalkan dua kota

sekaligus, yang disebutnya dengan Kaliwungu dan Kendal, disamping

tempat-tempat lain yang dilahirkan karena jejak kakinya.

E. Tradisi Syawalan

Syawalan merupakan puncak acara berakhirnya peringatan Hari

Raya Idul Fitri, berlangsung pada tanggal 7 Syawal 1426 H, bertepatan dengan

tanggal 10 November 2005. Puncak acara ini ditandai dengan peringatan hari

wafatnya (khol) Kyai Ashari, dengan pembacaan doa tahlil sesepuh Kota

Kaliwungu yang dimakamkan di Desa Protomulyo Kaliwungu.

Berbagai makam terkenal menjadi ajang ziarah pada hari-hari

Syawalan ini. Mereka berbondong sejak selasa (8/11) di Kompleks

Pemakaman Kanjeng Sinuwun Sunan Katong, juga terdapat makam Pangeran

Mandorejo, Kyai Asy’ari, KH Mustofa, Walisapa, Pangeran Pakuwojo, dan

sejumlah kiai penyebar agama Islam. Padahal, orang harus mendaki setinggi

500 meter untuk mencapainya di bukit Dukuh Tegalpolo Desa Protomulyo,

Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah. Kompleks pemakaman ini hanya ramai saat

Syawalan. Tradisi ini terkait dengan peringatan Khol KH Asy'ari-tahun ini

yang ke447 yang dikenal sebagai pendiri Masjid Kaliwungu.80

Menurut Bapak Soto Wiruno, juru kunci makam Sunan Katong,

jumlah peziarah tahun ini meningkat. Mereka bukan sekadar melakukan

tahlilan di makam Sunan Katong, tetapi juga meminta supaya usahanya di

tahun ini berhasil. Contohnya Sutrisno (28), pedagang mebel warga Pegandon

Kendal, yang sudah tiga kali berziarah. Katanya, "Saya juga meminta supaya

usaha dagang saya lancar pada saat krisis ekonomi ini." Kompleks

pemakaman ini diyakini sejumlah warga Kaliwungu sebagai tempat yang bisa

memberikan petunjuk. "Kalau akan ada bencana akan memberi tanda,

80 Soe’ari, dkk, Brosur Syawalan, Kaliwungu Tempo Dulu. Panitia Syawalan, 2005

Page 67: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

misalnya ada pekikan suara kijang atau binatang lain, itu pertanda ada bahaya.

Kalau sudah begitu, masyarakat akan membuat selamatan."81

Protomulya memiliki keistimewaan, yakni warga dukuhnya bebas

pajak, karena terkait dengan Kerajaan Mataram. "Sampai sekitar tahun 1980-

an, kami tidak bayar pajak. Namun setelah itu kami bayar iuran sesuai besar

tanah yang kami miliki. Keluarga saya setiap tahun bayar sekitar Rp 16.500,"

katanya.82 Keramaian ini juga menjadi ajang sejumlah pedagang di halaman

depan masjid. Mereka menjual mainan anak dan hiasan, serta peralatan rumah

tangga. Namun mereka mengaku daya beli pengunjung menurun.

Bagi para santri Kaliwungu, Kabupaten Kendal, syawalan

merupakan saat yang baik untuk sowan kepada kiai atau pengasuh pesantren.

Saat itulah, sebagaimana masyarakat pada umumnya, mereka bersilaturahmi

dan halalbihalal. Acara Syawalan Kaliwungu dimeriahkan pula dengan

pertunjukan kesenian rakyat dan bazaar pasar malam.

Kegiatan sowan itu sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun silam.

Hingga kini pun, tradisi itu terus dileluri sebagai tradisi Kota Santri. Mereka

melakukannya sepulang dari berlebaran di kampung halaman.

Syawalan dilaksanakan tujuh setelah Idul Fitri. Sebenarnya tradisi ini

tak hanya berisi sowan ke pengasuh pondok dan kiai. Mereka juga bertakziah

ke makam ulama dan penyebar Islam yang sebagian besar dimakamkan di

kompleks makam Desa Protomulyo, Kaliwungu.83

Meski kegiatan digelar tujuh hari setelah Idul Fitri, pada puncaknya

yang ditandai oleh keramaian syawalan mulai terasa sejak beberapa hari lalu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pesta syawal 1426 H ini yang dibuka

kemarin (8/11) sore juga berlangsung meriah. Masyarakat Kaliwungu terlihat

tumplek bleg di alun-alun kota kecamatan, berbaur dengan ratusan santri yang

datang dari kampung halaman bersama orang tua dan sanak keluarga.

81 Wawancara dengan Bapak Soto Wiruno (juru Kunco makam Sunan Katong) pada

tanggal 11 Desember 2005. 82 Wawancara dengan Bapak Ahmadun, wakil Juru Kunci Makam Sunan Katong, pada

tanggal 9 Desember. 83 Soe’ari, dkk, Brosur Syawalan, Kaliwungu Tempo Dulu. Panitia Syawalan, 2005.

Page 68: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Sejak pukul 14.00 puluhan warga sudah terlihat hilir-mudik di sekitar

pusat kegiatan itu. Sebagian dari mereka berombongan dengan berjalan kaki.

Sebagian yang lain datang diangkut mobil bak terbuka dan truk.

Secara simbolis syawalan dibuka oleh Bupati H Hendy Boedoro SH

MSi dengan pelepasan balon ke udara di halaman Masjid Al Muttaqien

Kaliwungu.

''Sebelum pembukaan, ada pengajian al-Qur’an oleh lima mubalig

dari Kaliwungu dan Blora. Setelah pembukaan, rombongan Muspida berziarah

ke kompleks pemakaman Desa Protomulyo.

Seiring dengan perjalanan waktu, kemeriahan syawalan terasa kian

lengkap. Tradisi bernuansa agamis itu kian meriah oleh kehadiran puluhan

pedagang yang menjajakan dagangannya. Mereka menjajakan aneka

dagangan, mulai dari makanan, minuman, pakaian, hingga mainan anak.

Hiburan pasar malam yang menawarkan permainan ombak banyu dan

bianglala juga melengkapi hiruk-pikuk suasana pesta rakyat yang berlangsung

lebih kurang sepekan itu.

''Hingga pertengahan 1970-an, ratusan bahkan ribuan santri yang

menuntut ilmu agama di Kaliwungu masih melakukan tradisi sowan kepada

kiai atau pengasuh pondok secara berombongan. Mereka membentuk barisan

ular-ularan yang dimulai dari alun-alun Kaliwungu. Selanjutnya mereka

berjalan ke pertigaan Sekopek, pertigaan Plantaran, Pasar Gladak, dan kembali

lagi ke alun-alun,'' ungkap H Makmun Amin.

Mantan pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Kaliwungu itu menuturkan, selama perjalanan membentuk ular-ularan itu,

para santri juga sowan kepada sejumlah kiai atau pengasuh pesantren. ''Meski

mondok di sebuah pesantren, seorang santri memiliki beberapa kiai untuk

mendalami agama. Jadi, ketika menuntut ilmu agama, seorang santri hampir

dipastikan berguru pada beberapa kiai. Sangat mungkin beberapa santri

memiliki guru yang sama.''

Hanya, lanjut dia, tradisi ular-ularan untuk sowan kepada kiai itu

telah hilang. ''Tampaknya kini sowan berombongan makin sulit dilakukan.

Page 69: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Jalan-jalan yang dulu dilalui untuk ular-ularan, kini makin tak memungkinkan

lagi dimanfaatkan karena kepadatan arus lalu lintas.''

Jika dipaksakan untuk kegiatan itu, lanjut dia, akan terjadi kemacetan

lalu lintas. ''Jadilah tradisi yang pernah dimeriahkan oleh iring-iringan dokar

yang mengangkut para santri dan keluarganya ini luntur setelah tahun 1975-

an. 84

Berbeda dengan hari-hari biasa, memasuki kawasan Kaliwungu,

Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (10/11) pagi, sungguh padat

dan semrawut. Aneka kendaraan, mobil atau sepeda motor, dengan pelat

nomor polisi dari luar Kota Kendal, memadati jalur di kawasan itu.

Tepat di depan pasar sore, kendaraan diparkir di kanan kiri jalan,

penumpang menuju pasar sore, selanjutnya menuju Bukit Protomulyo, lokasi

pemakaman para penyiar agama Islam di Kendal sekitar dua kilometer dari

jalan raya.

Pakaian mereka khas, para pria mengenakan sarung dan peci, yang

perempuan mengenakan pakaian muslim panjang dan jilbab atau kerudung.

Kedatangan mereka ke Bukit Protomulyo itu adalah untuk kegiatan ritual

keagamaan. Sebagian di antaranya para santri ataupun kiai dari berbagai

daerah di Jateng maupun luar Jateng. Pengunjung lainnya adalah mereka yang

ingin berziarah. Mereka berdatangan dari Cirebon, Tegal, Brebes, Pekalongan,

Demak, Temanggung, maupun Jepara.

Kehadiran mereka di sana untuk menghormati para kiai atau ulama

yang dimakamkan di Pemakaman Protomulyo di puncak bukit itu.

Penghormatan ini sudah tradisi, tak cuma bagi kalangan santri, melainkan

masyarakat umum.

Kegiatan Syawalan itu berangkat dari haul (peringatan

meninggalnya) ke-148 Kiai Asy’ari, ulama besar Kaliwungu. Kegiatan haul

itu tidak berarti Kiai Guru meninggal pada 7 Syawal atau seminggu setelah

84 Wawancara dengan H. Djoemari. (Peminat Sejarah Kendal) pada tanggal 10 November

2005.

Page 70: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Idul Fitri, namun pelaksanaannya bertepatan dengan usainya para kiai, ulama,

dan santri melaksanakan puasa Syawal seusai Idul Fitri.

"Ziarah ke makam ini dahulu hanya dilakukan oleh para kiai, ulama,

dan santri. Sekarang banyak masyarakat umum yang berziarah. Pada

Syawalan ini setiap hari sekitar 10.000 pengunjung membanjiri lokasi

pemakaman.85

F. Ziarah dan Pengaruhnya terhadap Aqidah Islam di Desa Protomulyo

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal

Makam Sunan Katong terletak di wilayah kabupaten Kendal provinsi

Jawa Tengah. Tepatnya di Desa Protomulyo kecamatan Kaliwungu kabupaten

Kendal, Kurang lebih kilometer dari Kota Semarang Jawa Tengah dan dapat

ditempuh selama satu jam dengan memakai kendaraan.

Secara geografis makam Sunan Katong terletak tidak jauh dari laut

jawa, makam Sunan Katong tersebut berada satu komplek dengan tokoh-tokoh

Ulama besar Kaliwungu dan juga menjadi istana terakhir para pembesar

Mataram yang tinggal di Kaliwungu.

Komplek pemakaman Sunan Katong itu kalau dipandangi secara

cermat membentuk seekor burung yang sedang terbang ke arah barat. Rasanya

memang aneh dan itu mungkin sudah kehendak Tuhan. Dikemudian hari

perbukitan itu disebut dengan Astana Kuntul Nglayang.

Disebut demikian karena pada akhirnya bukit itu menjadi

peristirahatan terakhir para leluhur Kaliwungu atau keturunan Pangeran

Djoeminah. Astana Kuntul Nglayang menjadi saksi bahwa bumi Kaliwungu

itu dulu ditempati oleh orang-orang besar kerajaan.

Berikut ini peta lokasi makam dan situs Sunan Katong.

Di ujung barat, disebutnya sebagai letak kepala burung kuntul. Di

belahan barat itu beristirahat secara abadi leluhur Mataram keturunan

Panembahan Djoeminah. Para leluhur itu antara lain:

85 Soe’ari, dkk, loc. cit.

Page 71: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

1. Panembahan Djoeminah Putra Panembahan Senopati Sutawijaya.

2. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo I, Bupati

Kaliwungu

3. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo II, Bupati

Kaliwungu

4. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo III, Bupati

Kaliwungu

5. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo IV, Bupati

Kaliwungu

6. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Ronodiwiryo, Bupati Batang

7. Kanjeng Raden Tumenggung Hadinegoro, Bupati Kaliwungu dan

Demak

8. Kanjeng Raden Tumenggung Sumodiwiryo, Bupati Kaliwungu

9. Raden Tumenggung Reksonegoro

10. Kanjeng Raden Tumenggung Hadinegoro, Bupati Demak, dll

- Sedangkan bagian dada Astana Kuntul Nglayang ditempati antara lain :

1. Kanjeng Sunan Katong keturunan Prabu Brawijaya dari Majapahit

2. Raden Tumenggung Notohamijoyo, Bupati Kendal

3. Raden Tumenggung Notohamiprojo, Bupati Kendal

4. Raden Mas Arinotoprojo, Bupati Kendal

5. Raden Mas Notonagoro, Bupati Kendal, dll

- Bagian sayap kiri Astana Kuntul Nglayang ditempati antara lain :

1. Raden Tumenggung Mandurarejo, Bupati Pekalongan

2. Kyai Asy’ari atau Kyai Guru

3. Kyai Puger atau Kyai Pakpak atau Kyai Papak, dll.

- Bagian sayap kanan ditempati Astana Kuntul Nglayang ditempati antara

lain;

1. Kyai Haji Rukyatullah

2. Kyai Haji (wali) Musyafak

3. Kyai Haji Musthofa

4. Kyai Haji Abu Choir

Page 72: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

5. Drs. H. Djoemadi, Bupati Kendal ke 36, dll

- Sedangkan bagian ekor Astana kuntul Nglayang ditempati oleh Empu

Pakuwaja.86

Peziarah yang datang ke makam Sunan Katong setiap harinya

mencapai rata-rata 150 orang, tetapi apabila pada bulan-bulan tertentu,

peziarah ini lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa. Misalnya peziarah

akan membeludak jumlahnya apabila datang pada bulan Maulid, Ruwah dan

setelah tujuh hari raya Idul Fitri (Syawalan) dan juga pada hari Idul Adha.

Jumlah pengunjung pada hari ini akan mencapai 1000 orang tiap harinya.

Pengunjung yang datang ke makam Sunan Katong menandakan rasa

terima kasih dan penghargaan terhadap Sunan Katong dan tokoh-tokoh

penyiar agama Islam di wilayah Kaliwungu yang telah berjuang dalam

mengajarkan agama Islam. Juga sebagai wujud rasa cinta terhadap Sunan

Katong dan para tokoh penyebar agama Islam dalam mengusir penjajah dari

bumi pertiwi.

Pelaksanaan peziarah terhadap makam Sunan Katong yang dilakukan

oleh para peziarah sampai sekarang pada mulanya dilakukan oleh para santri

yang mondok di pesantren wilayah Kaliwungu, dengan tujuan untuk

mengenang jasa mereka dalam menyebarkan agama Islam. Akan tetapi

berjalan dengan perkembangan masyarakat Islam di wilayah Kaliwungu dan

untuk menghargai tokoh yang telah berjasa tersebut dalam kehidupan

masyarakat Kaliwungu pada khususnya dan masyarakat Islam pada umumnya,

yang mana ziarah kubur tersebut dilakukan bukan saja dari pihak golongan

para Kyai dan para santrinya Kaliwungu, melainkan dari seluruh lapisan

masyarakat dari berbagai daerah.

Makam Sunan Katong dari waktu ke waktu nampaknya semakin

ramai dikunjungi oleh sebagian umat Islam, dan menurut pengamatan penulis

bahwa ziarah yang dilakukan oleh umat muslimin dalam tatacaranya, mereka

harus menggunakan aturan pengurus makam, diantaranya ialah

86 Ahmad Hamam Rochani, Astana Kuntul Nglayang, Panembahan Djoeminah, op.cit,

hlm. 47

Page 73: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

1. Setiap pengunjung disarankan untuk mensucikan diri dulu dengan

berwudlu di tempat yang telah disediakan.

2. Para peziarah dilarang membawa sesuatu yang dilarang seperti kemenyan

atau dupa, hal ini sengaja dilakukan untuk menghindari dari perbuatan

yang menyimpang dari ajaran Islam.

3. Para pengunjung atau peziarah tidak boleh melakukan perbuatan yang

dilarang dalam syariat Islam, seperti duduk-duduk dan menciumi batu

nisan.

4. Biasanya para pengunjung yang meminta bantuan kepada juru kunci dalam

melakukan ritual ziarah harus sesuai dengan ajaran Islam, apabila tujuan

dari peziarah menyimpang dari ajaran Islam, biasanya juru kunci memberi

nasehat dan meluruskannya.

5. Apabila peziarah dalam melakukan kunjungan dengan niat yang tidak

baik, maka juru kunci dan pengurus makam Sunan Katong tidak

bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Maka

apabila pengunjung belum pernah sama sekali ziarah ke makam Sunan

Katong sebaiknya menemui juru kunci terlebih dahulu.87

Adapun mengenai persiapan ziarah terhadap makam Sunan Katong,

pada mulanya peziarah biasanya mensucikan hadats di tempat yang telah

disediakan, setelah itu peziarah mendatangi juru kunci makam Sunan Katong.

Dalam pelaksanaan ziarah ini, para pengunjung biasanya ditanyai oleh juru

kunci, apakah dalam pelaksanaan ziarah kubur melalui juru kunci atau oleh

mereka sendiri. Dalam hal ini jika peziarah datang dengan rombongan, maka

rombongan tersebut dalam pelaksanaan ziarahnya memakai ketua rombongan,

akan tetapi jika pengunjung datang secara individu, maka mereka di dalam

pelaksanaan ziarah kuburnya banyak memakai jasa juru kunci makam

tersebut. Dalam pelaksanaannya para peziarah banyak melafalkan ayat-ayat

suci al-Qur’an, dan doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.

87 Wawancara dengan Bapak Suto Wiruno (Juru Kunci makam Sunan Katong) pada

tanggal 11 Desember 2005.

Page 74: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Disamping itu para peziarah yang datang ke makam Sunan Katong

banyak dilatarbelakangi oleh beberapa motivasi dan tujuan secara individu,

misalnya mereka mempunyai tujuan untuk sekedar beribadah semata dengan

mengharap ridlo Allah SWT.

selain itu pengunjung yang datang di makam Sunan Katong ada yang

mempunyai tujuan untuk berwisata, juga ada peziarah yang dilatarbelakangi

oleh tujuan-tujuan tertentu yang datang dari tiap individu peziarah, dan juga

oleh anjuran gurunya. Karena dengan berziarah terhadap makam Sunan

Katong merupakan amalan yang disunnahkan, mengingat Sunan Katong

adalah orang-orang yang telah berjasa terhadap penyebaran agama Islam

khususnya di daerah Kaliwungu kabupaten Kendal. Berikut ini adalah tabel

nama-nama responden yang masuk dalam data penulis.

TABEL VI

DAFTAR NAMA RESPOMDEN PEZIARAH

MAKAM SUNAN KATONG

No Nama TTL Pekerjaan Alamat

1.

2.

3.

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Kartono

Sholkan

Soetarjo

Hartono

Djarwono

Slamet

Nariyo

Sugeng

Parto

Kunari

Soleh

Wakid

Barnawi

Sumini

Kendal 10-12-1967

Purwodadi. 1964

Kendal, 06-02-1961

Kendal, 1960

1962

Kendal, 29-1-1968

Kendal, 1960

Salatiga, 1967

Kendal, 1963

Kendal, 15-5-1952

27-6-1952

Kendal, 1968

Demak, 11-3-1958

Kendal, 1959

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Tani

Kangkung

Purwodadi

Karang Tengah

Wonorejo

Karangsari

Patebon

Wonorejo

Suruh

Langen Harjo

Gemuh

Karang Turi

Patebon

Demak

Karang Tengah

Page 75: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

Ngaripah

Supatmi

Baidowi

M. Hermanto

M. Subkhan

Samri

Muhlani

Supriyanto

Suparman

Mulyanto

Ibnu Syahid

Soetomo

Solikhin

Ikhsan

Ngasimin

Supriyadi

Supaat

Siti Fatimah

Sumiatun

Soemantri

A. Ghozali

Agus

Solikin

Sugiarto

Sri Mulyani

Prabowo

Srigiyati

Arifin

Diyono

Soebagio

Ahmadun

Kendal, 12-3-1961

Kendal, 1960

Batang, 28-10-1972

Kendal, 29-01-1979

Kendal, 04-04-1965

Batang, 1961

Pemalang, 1962

Blora, 19-02-1974

Kendal, 26-07-1952

Kendal

Cirebon,19-01-1979

Kendal, 15-07-1957

Pemalang, 1961

Kendal, 1959

Kendal, 1969

Kendal, 1978

Kendal, 1963

Kendal, 18-01-1972

Kendal, 17-10-1978

Sragen, 17-10-1974

Kendal, 1978

Kendal, 1971

Boja, 06-02-1969

Kendal, 16-12-1971

Kendal, 18-10-1976

Semarang, 1977

Kendal, 22-01-1981

Kendal, 10-11-1970

Demak, 12-01-1971

Kendal, 28-04-1966

Kendal, 16-01-1972

Tani

Tani

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pedagang

Pabrik

Pabrik

Pabrik

Pabrik

Pabrik

Wiraswasta

Wiraswasta

Karyawan

Karyawan

PNS

PNS

PNS

Karang Tengah

Karang Tengah

Banyu Putih

Wonorejo

Patebon

Batang

Randudongkal

Gedangan

Kebondalem

Kebondalem

Losari

Krajan Kulon

Semaya

Bugangin

Pegandon

Kaliwungu

Kebonharjo

Kebonharjo

Darupono

Gemolong

Nolokerto

Kenda

Boja

Ketapang

Pegandon

Mangkang

wonorejo

Plantaran

Brangsong

Ketapang

Lagenharjo

Page 76: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

46

47

48

49

50

Novi

Prasetyo

Nasikin

M. Rifa’i

M. Shohih

Semarang, 1984

Kendal, 08-12-1989

Kendal, 1972

Kendal, 1987

Kendal, 1973

Pelajar

-

SPBU

-

Serabutan

Semarang

-

Wonorejo

Lerep, Demak

Kangkung

Adapun mengenai motivasi ziarah yang datang ke makam Sunan

Katong adalah sebagai berikut:

TABEL VII

MOTIVASI ZIARAH KE MAKAM

SUNAN KATONG

No Makam yang diutamakan Prosentase frekuensi

1.

2.

3.

Ajaran agama

Dorongan orang lain

Niat sendiri

70 %

20 %

10 %

Dari 50 pengunjung

Jumlah 100 %

Sedangkan mengenai tujuan para peziarah yang datang di makam

Sunan Katong adalah sebagai berikut:

TABEL VIII

TUJUAN ZIARAH KE MAKAM SUNAN KATONG

No Tujuan datang ke makam Prosentase Frekuensi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Bertaqorrub kepada Allah

Dimudahkan mendapat jodoh

Dilancarkan dalam usaha

Mempercepat naik pangkat

Untuk berwisata

Lain-lain

64 %

6 %

10 %

6 %

10 %

4 %

Dari 50 pengunjung

Jumlah 100 %

Page 77: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Para pengunjung yang datang di makam Sunan Katong datang dari

beberapa daerah, mereka datang dari Kaliwungu sendiri, Lamongan, Jepara,

Batang, Pemalang, Cirebon,Tegal, Jakarta, Lampung, dan dari daerah lainnya.

Mereka (peziarah) berasal dari beberapa golongan, misalnya sebagai

pedagang, buruh, pelajar, pejabat, petani dan lain-lain. Berikut ini adalah tabel

jumlah pengunjung yang berasal dari beberapa golongan:

TABEL IX

DAFTAR MATA PENCAHARIAN

DARI GOLONGAN PEZIARAH

No Golongan yang datang Prosentase frekuensi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pedagang

Buruh

Pelajar

Pejabat

Petani

Lain-lain

30 %

20 %

12 %

4 %

30 %

4 %

Dari 50pengunjung

Jumlah 100 %

Adapun mengenai pengaruh ziarah terhadap makam Sunan Katong

yang dilakukan oleh para peziarah adalah sebagaimana yang dikatakan oleh

pengunjung makam Sunan Katong asal Pegandon Kendal yang bernama Bpk.

Agus Sunarno, beliau mengatakan bahwa “pengaruh ziarah kubur dapat

membuat percaya diri dalam menjalani sesuatu dalam hidupnya, serta dapat

menenangkan hati dan menambah keyakinan kepada Allah SWT”.88

Disamping itu pula banyak para pengunjung yang menganggap

bahwa ziarah kubur merupakan sarana komunikasi antara yang sudah

meninggal dengan orang yang masih hidup. Juga ziarah sangat berpengaruh

kepada tali silaturahmi antar sesama muslim yang satu dengan muslim yang

lainnya dalam membina ukhuwah islamiyah diantara para pengunjung. Berikut

88 Wawancara dengan Bapak Agus Sunarno (pengunjung makam Sunan katong, pada

tanggal 10 November 2005, jam 14:00

Page 78: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

tabel beberapa pendapat para pengunjung mengenai pengaruh ziarah pada

makam Sunan Katong bagi para pengunjungnya.

TABEL X

PENDAPAT PARA PENGUNJUNG MENGENAI

PENGARUH ZIARAH PADA MAKAM SUNAN KATONG

No Pengaruh Ziarah Prosentase Frekuensi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dapat mendekatkan diri

kepada sang pencipta

Adanya silaturahmi

Ukhuwah Islamiyah

Melancarkan usaha

Dimudahkan dapat jodoh

Lain-lain

60 %

10 %

10 %

6 %

4 %

10 %

Dari 50 Pengunjung

Jumlah 100 %

Mengenai pengaruh dan manfaat ziarah terhadap makam Sunan

Katong dilihat dari bidang yang lainnya, yaitu bidang sosial dan ekonomi

adalah sebagai berikut:

TABEL XI

PENGARUH DAN MANFAAT ZIARAH

TERHADAP MAKAM SUNAN KATONG DILIHAT DARI BIDANG

SOSIAL DAN EKONOMI

No Pengaruh Ziarah dan Manfaatnya Prosentase Frekuensi

1.

2.

3.

4.

5.

Persatuan umat Islam

Membantu fakir miskin

Media perkenalan

Meningkatkan taraf kehidupan

Lain-lain

30 %

20 %

16 %

4 %

30 %

Dari 50 pengunjung

Jumlah 100 %

Page 79: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Sedangkan mengenai frekuensi jumlah pengunjung yang datang ke

makam Sunan Katong, mengenai kunjungannya adalah sebagai berikut:

TABEL XII

FREKUENSI JUMLAH PENGUNJUNG YANG DATANG

KE MAKAM SUNAN KATONG

No Berapa kali datang Prosentase frekuensi

1.

2.

3.

4.

Satu kali

Dua kali

Tiga kali

Sering

25 orang

10 orang

5 orang

10 orang

Dari 50 pengunjung

Jumlah 50 orang

Dalam melaksanakan ritual ziarah kubur setiap pengunjung

(peziarah) berbeda-beda dalam bacaan-bacaan yang diucapkan, hal ini sangat

wajar karena setiap peziarah mempunyai keyakinan atau kebiasaan tersendiri

pada waktu pelaksanaan ziarah kubur. Adapun bacaan-bacaan yang diucapkan

oleh para peziarah pada waktu pelaksanaan ziarah kubur adalah sebagai

berikut yang tertera dalam tabel

TABEL XIII

BACAAN-BACAAN YANG DIUCAPKAN OLEH PARA PEZIARAH

PADA WAKTU PELAKSANAAN ZIARAH KUBUR

No Do’a yang diucapkan Prosentase frekuensi

1.

2.

3.

4.

Do’a ziarah

Tawassul

Ayat suci al-Qur’an

mantra

35 orang

10 orang

5 orang

Tidak ada

Dari 50 pengunjung

Jumlah 50 orang

Dengan memperhatikan tabel-tabel tersebut diatas, maka pengaruh

ziarah kubur terhadap makam Sunan Katong yang dilakukan oleh para

Page 80: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

pengunjung, adalah merupakan manifestasi pengalaman ajaran Islam,

disamping itu merupakan penghormatan terhadap para ulama yang dituangkan

ke dalam pelaksanaan ziarah kubur. Dalam pelaksanaan ziarah kubur tersebut

pengunjung ada yang mengambil pelajaran terhadap perilaku Sunan Katong

semasa hidupnya, juga pengunjung dapat saling mengenal antara pengunjung

yang satu dengan pengunjung lainnya, serta dapat menjadi ajang silaturahmi

antar sesama muslim yang datang dari daerah lain dan dapat membantu fakir

miskin yang dituangkan ke dalam sumbangan yang tidak mengikat

Tetapi ada juga mempunyai anggapan bahwa ziarah kubur tersebut

berpengaruh kelancaran usaha, dimudahkan dalam mencari jodoh,

berpengaruh terhadap kenaikan pangkat dan yang lainnya.

Demikianlah gambaran tentang situasi pelaksanaan ziarah kubur dan

pengaruhnya terhadap para peziarah yang dilakukan oleh sebagian umat Islam

(peziarah) terhadap makam Sunan Katong dilihat dari segi aqidah, sosial dan

ekonomi, yang kesemuanya menunjukkan adanya perilaku dari peziarah

secara pribadi yang dituangkan ke dalam pelaksanaan ziarah kubur.

Page 81: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

BAB IV

ANALISIS

A. Motivasi Ziarah Terhadap Makam Sunan Katong Pada Tradisi Syawalan

Sebagaimana telah dirumuskan dalam bab II bahwa ziarah kubur

adalah merupakan amalan yang sangat disunnahkan, apalagi ziarah tersebut

dilakukan terhadap orang-orang saleh atau orang-orang yang berjasa dalam

memperjuangkan ajaran Islam, diantara orang-orang yang berjasa adalah

Sunan Katong, sehingga banyak orang-orang yang datang ke Makam Sunan

Katong untuk menumpahkan rasa hormat mereka terhadap seseorang yang

dianggap mulia dengan cara ziarah kubur. Ziarah datang ke Makam Sunan

Katong dengan dilatarbelakangi oleh beberapa macam segi kehidupan mereka

secara individu, dan menurut latar belakang mereka adalah sebagai berikut

a. Adanya anjuran agama yang menganjurkan terhadap perbuatan ziarah

kubur.

b. Makam Sunan Katong diyakini mempunyai keramat dibandingkan dengan

makam lainnya.

c. Sebagai rasa cinta dan hormat mereka kepada Sunan Katong sebagai orang

yang sangat mulia yang ikut memperjuangkan dalam penyebaran agama

Islam selam hidupnya.

Namun keyakinan bahwa orang yang sudah mati itu lantas berdoa

juga kepada Allah SWT untuk kebaikan kita, maka ada yang salah dalam

memahaminya. Selain itu, menziarahi makam para wali itu harus dicermati

dengan pemahaman akidah yang benar. Misalnya antar lain :

- Bahwa orang yang sudah mati itu tidak bisa berdoa demi keselamatan

dirinya sendiri, bahkan sibuk mengharapkan kiriman pahala bantuan dari

orang yang masih hidup. Lalu bagaimana pula dia berdoa untuk

keselamatan orang lain

- Bahwa kita dibolehkan meminta untuk didoakan oleh orang yang shaleh

dan dekat hubungan dengan Allah SWT. Namun bila orang shalih itu

Page 82: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

sudah wafat, tentu saja sudah lain lagi urusannya. Sebab mereka yang

sudah mati sudah tidak lagi berurusan dengan yang masih hidup

- Bahwa meminta kepada mendoakan orang yang sudah wafat agar ruh

orang mati itu mendoakan kita bukanlah sesuatu yang diajarkan oleh

Rasulullah SAW. Dan pada prakteknya, justru hal itu sangat sulit

dibedakan dengan meminta kepada ruh orang mati. Minta istri, lulus ujian,

dagangan laku, naik jabatan, terpilih jadi wakil rakyat dan seterusnya.

Tentu saja meminta kepada selain Allah SWT adalah syirik yang harus

dihilangkan

- Dan sebenarnya, para wali yang diziarahi itu dulunya bukanlah tokoh sakti

mandraguna yang punya sekian jenis ajian ghaib. Mereka itu adalah para

pemimpin wilayah negeri Islam dalam sistem hukum negara Islam Demak.

Istilah ‘wali’ yang disematkan kepada mereka bukanlah waliyullah yang

umumnya dinisbatkan kepada orang ahli ibadat dan punya keistimewaan

ini dan itu. Namun makna wali adalah pemimpin sebuah wilayah secara

hukum dan administratif. Barangkali sekarang ini seperti gubernur. Hanya

saja sistem hukumnya adalah hukum Islam. Itulah yang dikatakan para

sejarawan tentang para walisongo itu

Sedangkan cerita yang beredar di tengah masyarakat itu sebenarnya

tidak pernah bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Dan

alangkah naifnya bila sosok para pemimpin Islam dan penyebar Islam di tanah

Jawa itu disamakan dengan tokoh dunia persilatan yang bisa terbang,

menghilang, bisa membuat hal ghaib dan sejenisnya. Sungguh sebuah

pemahaman keliru yang disengaja oleh pihak yang ingin mencoreng nama

baik Islam.

Dalam hal ini peziarah yang datang ke Makam Sunan Katong dapat

dilihat dari beberapa motivasi, dan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Pertama; peziarah yang datang ke Makam Sunan Katong pada Tradisi

Syawalan adalah mereka yang mempunyai motivasi untuk sekedar

mengamalkan ajaran agama, yaitu diperbolehkannya melakukan ziarah kubur,

sebagaimana hadits nabi saw:

Page 83: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

طاما بسثندح حوارثندرى حهودالجعيس نب ماهيرا ابثن دحنكة عليابى م ناب تمعاح قال سياالتأب تمعلم قال سسم نب عا ءسة ان رسول الله صل الله عليه وسلم رحص عن زيا رة

89 ).رواهابن ماجه(القبور

Artinya: “ Mewartakan kepada kami Ibrahim bin Sya’id Al-Jauhary, mewartakan kepada kami Rauh, mewartakan kepada kami Bistham bin Muslim, dia berkata: Saya mendengar Ibnu Abi Mulaikah dari ‘Aisyah: bahwasanya Rasulullah memberikan rukhshoh memperbolehkan dalam ziarah kubur. (HR. Ibnu Majjah)”.

Bagi kelompok ini, pelaksanaan ziarah pada Makam Sunan Katong

pada Tradisi Syawalan dilatarbelakangi oleh ajaran Islam, merupakan

manifestasi dari rasa syukur mereka terhadap Sunan Katong atau tokoh

mereka terhadap yang telah berjasa mengembangkan ajaran Islam. Sehingga

peziarah sifatnya hanya mendoakan saja supaya tokoh tersebut

mendapatkannya tempat baik di sisi Tuhannya.

Dalam hal ini pelaksanaan ziarah kubur yang dilaksanakan oleh

kelompok ini dilatarbelakangi oleh ajaran Islam dam tidak dicampuri oleh

perbuatan yang mendekatkan kepada kemusyrikan, maka pelaksanaan ziarah

tersebut tidak dilarang oleh ajaran Islam. Karena mereka memuliakan

tokohnya yang telah berjasa terhadap agamanya, yaitu orang yang bertaqwa

dan orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah SWT:

قاكمالله أت عند كمم٣١ اية:سورةاحلجرات (إن أكر(

Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa”. (QS. Al-Hujurot ayat 13).90

89 Ibnu Majjah, Sunnah Ibnu Majjah, Jilid I, Darul Al-Fikr, Beirut, hlm 500 90 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm.

Page 84: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Kedua; Kelompok yang datang di Makam Sunan Katong dengan motivasi

datang dari permasalahan yang melingkupi kehidupan mereka sehari-hari.

Misalnya mereka menganggap bahwa Makam Sunan Katong itu mempunyai

kekeramatan tertentu. Hal ini karena ada informasi dari masyarakat awam

yang kurang memahami arti dan tujuan yang sebenarnya. Selain itu motivasi

tersebut hanya berdasarkan dorongan dari orang lain yang tujuannya tidak

berdasarkan pengamalan ajaran Islam.

Disamping itu pelaksanaan ziarah bagi kelompok ini dalam

kegiatannya banyak memakai tatacara yang seharusnya tidak boleh dilakukan

menurut ajaran Islam. Misalnya datang dengan mengutarakan hajatnya

masing-masing.

Menurut hemat penulis pelaksanaan ziarah yang dilakukan kelompok

ini, pelaksanaan serta motivasinya lebih mendekatkan kepada kemusyrikan.

Karena perbuatan tersebut tidak lagi berfungsi untuk mengambil ‘itibar atau

mendoakan orang yang sudah meninggal, melainkan mereka dalam

melaksanakan ziarahnya mempunyai maksud-maksud tertentu secara

individual, yang hubungannya dengan masalah kehidupan para peziarah.

Demikianlah beberapa motivasi peziarah yang datang ke Makam

Sunan Katong pada Tradisi Syawalan di Desa Protomulyo Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal.

B. Tujuan Ziarah Terhadap Makam Sunan Katong Pada Tradisi Syawalan

Dengan melihat beberapa motivasi peziarah yang datang di Makam

Sunan Katong pada Tradisi Syawalan, maka sudah barang tentu peziarah

tersebut mempunyai tujuan tertentu dalam pelaksanaan ziarahnya. Adapun

menurut pengamatan penulis tujuan peziarah ke Makam Sunan Katong pada

Tradisi Syawalan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Para peziarah yang datang ke Makam Sunan Katong pada Tradisi

Syawalan disamping mengamalkan ajaran Islam dalam melaksanakan

ziarah kubur, juga mereka mengambil pelajaran dari perilaku Sunan

Katong semasa hidupnya. Disamping itu mereka mendoakan Sunan

Page 85: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Katong supaya diterima di sisi Allah SWT, juga para peziarah dapat

meningkatkan keimanan mereka terhadap sang pencipta.

Kelompok ini disamping mendoakan Sunan Katong, juga dapat

mengambil pelajaran yang sangat berharga dari Sunan Katong yang telah

berjasa semasa hidupnya. Diantara jasa-jasanya antara lain:

a. Sunan Katong telah banyak berjasa dalam ikut menyebarkan ajaran

agama Islam di wilayah jawa, khususnya masyarakat Kaliwungu yang

pada waktu itu masyarakat setempat masih memeluk ajaran Hindu-

Budha dan faham animisme.

b. Sunan Katong juga ikut serta dalam mengusir penjajah dari bumi

pertiwi, salah satu perannya adalah ikut serta bersama bala tentara

kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Fatah dalam perang

melawan Portugis.

2. Para peziarah yang datang ke Makam Sunan Katong pada Tradisi

Syawalan dengan tujuan untuk mencari pemecahan permasalahan mereka

secara individu, yaitu tujuan yang disertai dengan pemenuhan nazar,

dimudahkan untuk pencarian jodoh, kenaikan pangkat/jabatan, juga

mengenai kemajuan usaha yang mereka kelola bagi para pedagang.

Kelompok ini mempunyai alasan tertentu dalam pelaksanaan

ziarahnya, sehingga pada prakteknya mereka mencampuradukkan antara

ziarah yang dianjurkan oleh tatacara syara’, juga peziarah tersebut

meminta pertolongan kepada Makam Sunan Katong , karena menurut

peziarah dalam kelompok ini mereka percaya bahwa orang yang

dimuliakan oleh Allah SWT dapat dimintai pertolongan walaupun orang

tersebut telah meninggal dunia.

Menurut hemat penulis bahwa pelaksanaan ziarah yang

dilatarbelakangi oleh tujuan-tujuan tertentu, yang dilakukan oleh

kelompok ini disamping bertujuan ziarah dengan tatacara syara’ juga

mencampuradukkan ziarah tersebut ke dalam perbuatan yang dilarang oleh

ajaran Islam, maka tujuan ziarah semacam ini sudah mendekatkan

terhadap perbuatan kemusyrikan.

Page 86: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Demikianlah beberapa tujuan pengunjung terhadap Makam Sunan

Katong pada Tradisi Syawalan yang dilihat dari berbagai permasalahan

pribadi para pengunjung (peziarah).

C. Pengaruh Ziarah Pada Makam Sunan Katong Pada Tradisi Syawalan

Terhadap Aqidah Islam

Kegiatan para pengunjung yang dilakukan oleh sebagian umat

sebagian Islam terhadap Makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan di desa

Protomulyo kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal ini, dapat menimbulkan

dampak terhadap masyarakat yang melaksanakan ziarah kubur tersebut.

Adapun mengenai pengaruh motivasi yang ditimbulkan dari kegiatan

pelaksanaan ziarah terhadap Makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan itu

mengandung pengaruh yang bersifat positif dan pengaruh yang bersifat

negatif.

Adapun pengaruh yang bersifat positif dari pelaksanaan ziarah

terhadap Makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Mengingatkan kepada manusia akan arti kehidupannya terhadap alam

akhirat, karena setelah alam dunia ini masih ada alam lain, yaitu alam

barzah, selain itu pelaksanaan ziarah tersebut akan memberikan peringatan

kepada orang yang masih hidup, bahwa kehidupannya kelak akan

mengalami kematian, yang pada dasarnya manusia yang hidup di muka

bumi ini pasti akan mengalami proses alam yaitu kematian.

b. Dapat berdo’a atau mendoakan agar dirinya dan mayat yang diziarahi

dapat diampuni oleh Allah SWT, karena dengan berdoa di Makam Sunan

Katong tersebut dapat diterima oleh Tuhan. Di samping itu makam yang

diziarahi mendapatkan manfaat dari peziarah tersebut, karena do’a itu

sendiri, dalam hal ini berdo’a tersebut berdasarkan firman Allah SWT:

)١٠اية:احلشر (ربنا اغفر لنا وإلخواننا الذين سبقونا باإلميان

Page 87: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Artinya: "Oh.. Tuhan kami, beri ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami (mati dengan iman).” (QS Al-Hasyr ayat 10).91

Selain itu juga sebagai upaya pelaksanaan sunnah Rasul dengan tujuan

untuk mendoakan orang-orang yang akan meninggal dari orang-orang

mu’min sebagaimana dalam hadits nabi saw.

: ان رسول اهللا صل الله عليه وسلم خرج اىل املقبرة فقال السال م عليكم دارقوم مؤ منين واناان شأاهللا بكم ال

)اه ابوداودرو. (حقون

Artinya: “Bahwa Rasulullah saw. masuk kubur, maka beliau berdoa semoga keselamatan atas kamu semua penghuni kubur dan orang-orang mukmin dan kami semua insya Allah kelak akan bertemu dengan kamu semua”.92

c. Dapat mengambil pelajaran dari perilaku Sunan Katong semasa,

bagaimana perilaku kehidupan yang positif dari Sunan Katong. Sehingga

dijadikan pemicu yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi

pribadi para peziarah.

d. Dapat mempererat tali silaturahmi antara para pengunjung Makam Sunan

Katong, sehingga terjalinnya ukhuwah Islamiyah yang terjadi pada

peziarah yang terjadi pada pelaksanaan ziarah kubur tersebut.

e. Pelaksanaan ziarah kubur terhadap Makam Sunan Katong yang terletak di

desa Protomulyo kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal Jawa Tengah

ini, dapat mendatangkan manfaat dari segi ekonomi. Karena dengan

adanya kegiatan ziarah kubur tersebut banyak para pengunjung yang

membutuhkan makan dan minum, hal ini merupakan lahan bisnis bagi

masyarakat sekitar lokasi makam.

91 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 917 92 Imam Abu Daud, Sunan Abu Daud, Jilid II Toha Putra, Semarang, tt, hlm. 95

Page 88: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Sedangkan pengaruh negatif dari pelaksanaan ziarah kubur terhadap

Makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan tersebut adalah:

a. Pelaksanaan ziarah pada Makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan,

bagi yang tidak mengetahui tujuan ziarah yang sebenarnya, yakni dalam

prakteknya sudah dibarengi dengan maksud-maksud lain, yang tidak

sesuai dengan aturan syara’, hal ini dikhawatirkan akan menjurus kepada

kemusyrikan. Sedangkan menurut ajaran Islam orang yang menyekutukan

Tuhan maka hukumnya adalah musyrik sebagaimana dalam firman Allah

SWT, yang berbunyi:

)٣١:سورةاللقمان ( تشرك بالله إن الشرك لظلم عظيمال

Artinya: ” Dan janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Al-Luqman : 13).93

b. Banyaknya pengunjung terhadap Makam Sunan Katong pada Tradisi

Syawalan, baik laki-laki maupun perempuan yang berasal dari berbagai

daerah, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesempatan untuk berbuat

kemaksiatan. Hal ini dapat terjadi setelah pelaksanaan ziarah kubur di

dalam komplek Makam Sunan Katong.

Demikianlah pengaruh pelaksanaan ziarah kubur pada Makam Sunan

Katong pada Tradisi Syawalan, menurut pengamatan penulis banyak yang

sesuai dengan tatacara pelaksanaan ziarah yang telah ditetapkan oleh syara’.

Tetapi memang ada sekelompok kecil dari para peziarah yang datang

ke Makam Sunan Katong pada saat Tradisi Syawalan dalam hal pelaksanaan

ziarahnya sudah menyimpang dari aturan atau tatacara yang telah ditentukan

oleh syara’. Peziarah kelompok ini dalam pelaksanaannya diikuti dengan

perbuatan-perbuatan yang seharusnya tidak diperbolehkan oleh ajaran Islam.

Misalnya mereka melakukan dengan membakar kemenyan, mengusap batu

93 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama RI, Jakarta, 1989, hlm. 654

Page 89: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

nisan serta menciumnya. Selain itu tujuannya pun tidak mendoakan si mati,

melainkan meminta berkah terhadap Makam Sunan Katong.

Menurut analisis penulis pelaksanaan ziarah yang dilakukan oleh

sebagian kelompok kecil ini, yakni kelompok yang melaksanakan ziarah yang

tidak sesuai dengan tatacara syara’, maka pelaksanaan ziarah semacam ini

sudah menjurus kepada kemusyrikan. Tetapi perlu diketahui bahwa kelompok

ini hanya sebagian kecil saja yang melakukannya terhadap Makam Sunan

Katong. Karena pada dasarnya para peziarah ini dalam prakteknya tidak

sesuai dengan ajaran Islam, melainkan sudah dicampuri oleh ajaran yang

bersifat animisme. Serta kelompok ziarah ini tidak mengetahui maksud dan

tujuan ziarah yang sebenarnya, yang sesuai dengan perintah ajaran Islam.

Demikianlah analisis penulis terhadap pelaksanaan ziarah pada

Makam Sunan Katong pada Tradisi Syawalan dilihat dari beberapa segi

motivasi tujuan serta pengaruh bagi peziarah yang hubungannya dengan

aqidah Islam. Sehingga pelaksanaan ziarah pada Makam Sunan Katong pada

Tradisi Syawalan di desa Protomulyo kecamatan Kaliwungu kabupaten

Kendal Jawa Tengah menjadi jelas.

Page 90: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan permasalahan serta menganalisis

tentang pengaruh motivasi ziarah pada makam Sunan Katong pada tradisi

Syawalan terhadap aqidah Islam di desa Protomulyo kecamatan Kaliwungu

kabupaten Kendal Jawa Tengah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Motivasi pelaksanaan ziarah kubur terhadap makam Sunan Katong pada

tradisi Syawalan mempunyai dampak yang mempengaruhi kehidupan para

peziarah itu sendiri. Adapun motivasinya antara lain, karena ada anjuran

agama tentang ziarah kubur, dorongan dari orang lain yang menganggap

bahwa dengan berziarah kubur akan terpenuhi maksud-maksud tertentu,

serta timbulnya niat dari setiap individu (peziarah) dalam memenuhi

nazarnya. Bagi ziarah kubur yang mempunyai motivasi yang berdasarkan

dari tuntunan syara’ sebanyak 64%, sedangkan peziarah yang mempunyai

motivasi bukan berdasarkan dari ajaran Islam sebanyak 36%.

2. Tujuan pelaksanaan ziarah kubur terhadap makam Sunan Katong terdapat

beberapa tujuan bagi peziarah itu sendiri sebagai manifestasi pengalaman

ajaran agama yaitu supaya mendapatkan ridlo dari Allah SWT,

mengingatkan kepada kematian dan akhirat serta mengingatkan umur

manusia yang ditentukan oleh Tuhan, dimudahkan mencari jodoh,

dimudahkan dalam usaha, untuk mempercepat kenaikan pangkat. Dari

responden yang di prosentasekan bahwa yang mempunyai tujuan

berdasarkan pengalaman ajaran agama sebanyak 70% sedang yang

mempunyai tujuan untuk dimudahkan dalam mencari jodoh, dimudahkan

dalam usaha, serta untuk mempercepat kenaikan pangkat sebanyak 20%

dan sisanya hanya sekedar untuk berwisata 10%.

3. Pengaruh ziarah kubur terhadap makam Sunan Katong pada tradisi

syawalan mempunyai dampak yang berhubungan dengan aqidah Islam.

Page 91: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Bagi peziarah yang mengetahui tatacara yang sesuai dengan syara’, maka

pelaksanaannya tidak bertentangan dengan aqidah Islam, hal ini dapat

meningkatkan keimanan seseorang kepada sang pencipta. Para peziarah

yang mempunyai motivasi atau tujuan ziarah yang sesuai dengan syara’

ini, berdasarkan prosentase jumlah pengunjung yang datang ke makam

Sunan Katong pada tradisi Syawalan sebanyak 64%, masih ada peziarah

yang datang ke makam Sunan Katong pada tradisi syawalan yang

melakukan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam

ini sebanyak 26%. Adapun para pengunjung yang datang ke makam Sunan

Katong pada tradisi Syawalan hanya sekedar berwisata berjumlah 10%

Demikianlah kesimpulan dari pembahasan skripsi, tentang motivasi

peziarah makam Sunan Katong pada tradisi Syawalan di desa Protomulyo

kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal propinsi Jawa Tengah.

B. Saran-saran

Kehidupan modern menuntut manusia untuk dapat secara maksimal

mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya untuk

berpartisipasi aktif dalam kemajuan yang berorientasi penuh pada teknologi

dan perkembangan ilmu pengetahuan disaat yang sama pula, menurut fitrah

keberagamaannya mereka harus menjalin hubungan yang harmonis dengan

Tuhannya, manusia dan alam semesta.

Beberapa saran yang dapat penulis kemukakan disini adalah sebagai berikut:

1. Kepada para peziarah yang datang ke makam Sunan Katong hendaknya

menjaga kemurnian aqidah Islam, karena pelaksanaan ziarah kubur sangat

rawan terhadap penyimpangan ajaran Islam.

2. Kepada para peziarah hendaknya dalam melaksanakan ziarah kubur harus

sesuai dengan tatacara yang telah ditentukan oleh syara’

3. Kepada pemuka agama hendaklah menjelaskan pengertian serta tujuan

ziarah kubur yang sebenarnya dan sedalam-dalamnya.

4. Kepada pengurus makam Sunan Katong, hendaknya lebih mengutamakan

professionalisme dalam mengelola makam Sunan Katong.

Page 92: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

5. Kepada PEMDA Kendal hendaklah ikut berpartisipasi dalam menjaga dan

melestarikan makam Sunan Katong.

6. Mahasiswa Fakultas Ushuluddin jurusan Aqidah dan Filsafat mempunyai

ruang lingkup yang sangat luas terutama dalam pengembangan skill dan

kemampuan keilmuan yang dimilikinya dalam aplikasi praktis kehidupan,

karena lapangan kajian yang dipergunakan melingkupi berbagai disiplin

ilmu sosial seperti: psikologi, antropologi, sosiologi, dan keislaman yang

sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Penulis menganggap penting penelitian ini karena dengan

mengetahui dan memahami diri sendiri kita mampu menghasilkan nilai positif

dalam mengembangkan potensi dan fitrah yang kita miliki, sehingga arti

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dapat kita capai secara optimal

C. Penutup

Puji syukur alhamdulillahhirobbil’aalamin, dengan limpahan rahmat

dan hidayah dari Allah SWT. Maka penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA

TRADISI SYAWALAN TERHADAP AQIDAH ISLAM DI DESA

PROTOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan pembahasan

skripsi ini, masih banyak kekurangan, baik dari segi bahasa, penulisan,

penyajian, sistematika, pembahasan maupun analisisnya. Akhirnya dengan

memanjatkan doa, mudah-mudahan skripsi ini membawa manfaat bagi

pembaca dan diri penulis, selain itu juga mampu memberikan khasanah ilmu

pengetahuan yang positif bagi keilmuan.

Sebagai insan yang tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan,

penulis mengharapkan kritik yang bersifat konstruktif, sehingga dapat

menambah literatur dan dijadikan bahan penelitian lebih lanjut.

Page 93: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

DAFTAR PUSTAKA Ahmad Hamam Rochani, Astana Kuntul Nglayang Panembahan Djoeminah,

Intermedia Paramadina bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003.

______, Babad Tanah Kendal, Inter Media Paramadina. Bekerjasama

dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003, hlm. 160.

______, Sunan Katong dan Pakuwaja, Intermedia Paramadina bekerjasama

dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003.

______, Wali Gembyang dan Wali Jaka, Intermedia Paramadina

Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, cet. I, 2003.

Al-Imam As-syahid Hasan Al-Banna. Konsep Pembaharuan Masyarakat

Islam terj. Su’adi Sa’ad, Media Da’wah, Jakarta Pusat. 1987. Amen Budiman, Bhatara Katong Pendiri Kota Kaliwungu, Tandjung Sari,

1975. _______, Semarang Riwayatmu Dulu, Tandjung Sari, 1979. Abdurrahman bin Hasan, Fathul Majid, Darul Qutub, Beirut, t. th. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara,

Jakarta,, 1997. Data Statistik Monografi Desa Protomlyo, Januari 2006. DR, H. Abdullah Salim Zarkasyi, M.A, Walisongo, Siti Jenar dan Ki Ageng

Pandan Aran, Unissula Pers, 2002. Dr. Zakiyah Darojat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Gunung

Agung, Jakarta, 1996. Drs. H. Badruddin Hsubky, Bid’ah-Bid’ah di Indonesia, Gema Insani Press,

Jakarta 1993. Drs. Imran ABA, Peringatan Haul bukan dari Ajaran Islam Adalah

Pendapat yang Sesat, Menara Kudus, tt. Drs. Nasaruddin Razak, Dienul Islam, Al-ma’arif, Bandung, 1984.

Page 94: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Drs. Yuhanar Ilyas, LC, Kuliah Aqidah Islam, :PII UM. Yogyakata, 1992. Drs. Zaenal Abidin, Alam Kubur dan Seluk Beluknya, Rineka Cipta, Solo,

1991. Hasan Sadili, Ensiklopedia Indonesia, Ikhtiar Baru, Jakarta, 1980. Hussein Bahreisj, Studi Hadits Nabi, C.V. Amin Surabaya. Tth Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metode Penelitian Kualitatif, Grafindo Persada,

Jakarta., 1996. Imam Abu Daud, Sunan Abu Daud, Jilid II Toha Putra, Semarang, tt. Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Pustaka Utama,

Jakarta 1981. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,

Bandung:, 1990. Mas’ud Thoyib, Sunan Katong dan Pakuwojo, Studio 80, TMII, Jakarta,

1987. Monografi Statistik Desa Protomulyo Januari 2006 Muhammad Anis Matta “ Pengantar Study Aqidah Islam”(terj) Robbania

Press, Jakarta dan Al-Manar 1998. Muhammad bin Abdul Wahab, Bersihkan Tauhid Anda dari Syirik, terj. Bey

Arifin dkk, PT. Bina Ilmu, Surabaya, cet. I, 1987. Muhammad Musa dan Titi Nurfitri, Metode Penelitian, Fajar Agung,

Jakarta, 1998. Nasution, Metode Research, Bumi Aksara, Jakarta, 1995. Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi III, Rake Sarasin

Yogyakarta, 1996. Pemda Kota Semarang, Sejarah Hari Jadi Kota Semarang, Semarang, 1979. Prof. A. Hasjim., Sejarah Kebudayaan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975. Prof. DR. Koentjaraningrat, Asas-asas Sosiologi, Bulan Bintang, Jakarta,

1975.

Page 95: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Prof. DR. Syekh Mahmud Syaltout, Aqidah dan Syari’ah Islam, terj. Fahruddin HS, dan Nasruddin Thaha, Bumi Aksara, Jakarta, 1990.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKBUD, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1990. Raden Ngabehi Suradipura, Serat Tembung Andhapura, Dahara Prize, 1990. Sayyid Sabiq, Aqidah Islam, CV. Diponegoro, Bandung, Cet. IX, 1989. Soe’ari, dkk, Brosur Syawalan, Kaliwungu Tempo Dulu. Panitia Syawalan,

2005. Sudibjo Z. Hadisutjipto, Babad Tanah Jawi, Balai Pustaka, Jakarta, 1978. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,. Rineka

Cipta, Jakarta,1992. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ziarah Kubur dan Meminta Pertolongan

Kepada Ahli Kubur, terj. Abu Muqbil Ahmad Yuswaji, Pustaka Salafiah, Depok, 2005.

Syekh Abdurrahman bin Muhammad bin Hasan, Bugyiyatul Mustarsyidin,

terj. Ahmad bin Sya’id, Surabaya, tt. Syekh Ja’far Subhani, Tawassul, Tabarruk, Ziarah Kubur Karamah, Wali

Termasuk Ajaran Islam, Pustaka Hidayah, Jakarta, 1989. Tardjan Hadjaja, Serat Centini, UP. Indonesia, 1976. WJS. Purwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,

1989. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan

Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta, 1989.

Page 96: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kurniawan

NIM : 4199015

Tempat/Tgl lahir : Kendal / 20 Juni 1981

Alamat Asal : Jl. Lingkar RT. 2 RW II Wonorejo, Kaliwungu - Kendal

Alamat Kost : Songgolangit, Margoyoso II Ngaliyan- Semarang

Pendidikan : 1. SD N Wonorejo Kaliwungu. Lulus tahun 1993

2. SMP N 02 Kaliwungu lulus tahun 1996

3. MAN Kendal dan SMU Soedirman Kaliwungu lulus 1999

4. Fakultas Ushuluddin lulus tahun 2006

Page 97: PENGARUH ZIARAH MAKAM SUNAN KATONG PADA TRADISI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · urusan duniawi serta dapat mengingatkan akan negeri ... yang

Foto: Makam Sunan Katong dan Istri Foto: Serambi Makam Sunan Katong

Foto: Penulis bersama Juru Kunci Foto: Peziarah makam Sunan Katong

Foto: Peziarah makam Sunan Katong Foto: Tradisi Syawalan

LAMPIRAN-LAMPIRAN