pengaruh utang luar negeri, penanaman modal …digilib.unila.ac.id/25940/3/skripsi tanpa bab...

96
PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Skripsi Oleh: DWI KURNIASARI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Upload: vutu

Post on 26-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, DAN TENAGA KERJA TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Skripsi

Oleh:

DWI KURNIASARI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EXTERNAL DEBT, FOREIGN DIRECTINVESTMENT, DOMESTIC INVESTMENT AND LABOR TO

ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA

By

DWI KURNIASARI

Economic growth is one of basic assumption of economics macro in theIndonesian Bugdet (APBN) to achieve development goals. The imbalance thatoccurs on the revenue and expenditure side created for budget deficit conditions, Itis risk for the deficiency in comply the necessity of economic growth. Thisresearch is aimed to know the influence of external debt, foreign direct investment,domestic investment and labor to economic growth in Indonesia.

Empirically, time series data that is in use in (1985-2014) using models ECM(Error Correction Model) analysis to know the influence in the short term. Theresult of estimate that use ECM model all the variables are independent significantto economic growth. Partially, ECM method shows that in short term variable offoreign direct investment, domestic investment and labor have significantinfluence to economic growth while external debt have no influence to economicgrowth.

Keywords: ECM, Foreign Direct Investment, Domestic Investment, EconomicGrowth, Labor, External Debt.

Page 3: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

ABSTRAK

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN TENAGA KERJA

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Oleh

DWI KURNIASARI

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihatdalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mencapai tujuanpembangunan. Adanya ketidakseimbangan yang terjadi pada sisi penerimaan danpengeluaran menimbulkan kondisi defisit Anggaran. Hal ini beresiko kekurangandalam memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi untuk memacu pertumbuhanekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh utangluar negeri, penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri dan tenagakerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Secara empiris, data times series yang di gunakan pada tahun 1985 – 2014 denganmenggunakan model analisis ECM (Error Corection Model) untuk mengetahuipengaruh dalam jangka pendek. Hasil estimasi menggunakan model ECM semuavariabel bebas secara bersama-sama signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.Secara parsial metode ECM menunjukan bahwa dalam jangka pendek variabelpenanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri dan tenaga kerjaberpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan utang luarnegeri, tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kata Kunci : ECM, Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal DalamNegeri, Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja, Utang Luar Negeri.

Page 4: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, DAN TENAGA KERJA TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Oleh:

DWI KURNIASARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 5: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat
Page 6: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat
Page 7: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat
Page 8: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu, Kecamatan Pajaresuk, Kabupaten Pringsewu,

Provinsi Lampung pada tanggal 13 April 1994. Penulis adalah anak kedua dari

empat bersaudara, dari pasangan Bapak Suwardi dan Ibu Umi Handayani.

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyah Bustanul Atfal 3 Pringsewu tahun

2000, Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah Pringsewu dan selesai tahun 2006,

Selanjutnya, pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan menengah

pertama di SMP Negeri 1 Pringsewu dan menyelesaikan pendidikan menengah

atas di SMA Negeri 2 Pringsewu pada tahun 2012. Setelah itu pada tahun yang

sama yaitu tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur

Seleksi Ujian Mandiri.

Tahun 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kunjung Lapangan (KKL) di Bank

Indonesia, Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Otoritas Jasa

Keuangan. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti organisasi

Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMEPA) pada tahun 2012-

2014 dan mengikuti Rohani Islam pada tahun 2012-2013. Pada Januari 2015

penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Gedung Aji

Kabupaten Tulang Bawang selama 40 hari.

Page 9: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

MOTO

Sesungguhnya dibalik kesulitan selalu ada kemudahan.

(Al-Insyirah 94:5)

Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita

(Al-Baqarah 2:286)

Sesungguhnya bersyukur dan memperbanyak do’a akan menambah kenikmatanAllah swt (HR. Ath-thabrani)

Berhati hatilah terhadap prasangka. Karena sesungguhnya prasangka adalahpembicaraan yang paling dusta (Bohong).

(HR. Bukhari)

Setiap kesuksesan selalu disertai kegagalan, memulai lebih baik daripada takutyang tertunda, penantian yang panjang karena proses, Mencapai keberhasilan

dibekali doa dan usaha. awal dan akhir akan selalu sama. kesempatan yang tidakdatang, maka ciptakan.

(Dwi Kurniasari)

Hal yang tidak mungkin adalah mungkin bagi yang percaya. Bekerja seakan hiduplama, berfikir seakan hidup sempit, berdoa seakan hidup sebentar.

(Anonim)

Page 10: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang diberikan,

shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW.

Ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan terima kasihku kepada :

Bapak, Ibu dan Keluarga tercinta yang selalu mendidik disertai doa, keikhlasan,

ketulusan, kesabaran, perjuanganan dan pengorbanan yang sangat luar biasa, tidak

ada sesuatu apapun yang bisa membalas dan menggantikannya. Terimakasih atas

semangat yang diberikan serta pembelajaran hidup yang luar biasa. Untuk kakak

dan Adik-adikku Resi wulansari, Novia Ristiani dan Farok Bastian yang

Memberikan perhatian, semangat dan dukungan untuk terus berjuang dan tidak

pernah menyerah.

Sahabat-sahabat tercinta dan yang terkasih yang dengan tulus menyayangiku

serta kenangan dan perhatian kalian yang selalu memotivasiku. Almamater

kebanggaanku Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing,

Penanaman Modal Dalam Negeri, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Di Indonesia” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak terbantu dan didukung oleh

berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ambya, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran,

memberikan perhatian, motivasi, semangat dan sumbangan pemikiran kepada

penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji dan Ketua Jurusan

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

yang telah memberikan nasihat dan masukan yang bermanfaat.

3. Ibu Dr. Marselina Muchtar,S.E,. M.Si., selaku Dosen Penguji yang

memberikan masukan dan saran yang bermanfaat.

4. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 12: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

5. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

6. Bapak Dr.Syahfirin Abdullah, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Akademik

yang telah membimbing, memberikan perhatian, nasihat, motivasi dan

semangat selama menjadi mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan

pelajaran yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

8. Papa dan Mama tercinta, Suwardi dan Umi Handayani. Terima Kasih atas

Cinta dan Kasih sayang serta dukungan yang diberikan selama ini, kesabaran

serta doa yang tidak pernah lelah demi yang terbaik untuk anak-anaknya.

9. Kakak-kakaku Resi Wulansari dan Heri Atmuji terimakasih atas nasehat dan

perhatian serta Doa yang diberikan untuk terus berjuang dan semangat

menjalani skripsi.

10. Adik-adikku Novia Ristiani dan Farok Bastian Terimakasih atas dukungan,

semangat dan motivasi untuk terus berjuang.

11. Seluruh Keluarga besar dari Papa dan Mamam yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi.

12. Yang terkasih Fazri Nirwan. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang beserta

segala dukungan, semangat, motivasi, kesabaran, dan waktu yang selalu

diberikan selama ini.

13. Sahabat-sahabat tersayang dan seperjuangan di waktu kuliah. Dwi sarasati,

Nuryani, Richa dan Emia sri yang selalu memberikan semangat, doa,

dukungan, membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 13: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

14. Sahabat-sahabat Konsentrasi Ekonomi Publik dan Fiskal. Nuryani, Dwi

sarasati, Richa, Emia sri, Dewi, Putri, Hanum, Singgih, Mamet, Kholifah,

Habibilah, Paul, dll. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

15. Sahabat-sahabat Ekonomi Pembangunan 2011, Dewi A, Agus M, Siti, Arifah,

Sunarti, Viola, Kadek, Maysitho, Oci, Uul, Korni, Rini, Frendi,Wayan,

Puspa, Yoka serta seluruh teman-teman EP’12 yang tidak dapat disebutkan

satu persatu karena keterbatasan yang ada. Terimakasih atas segala dukungan

dan semangatnya selama ini.

16. Sahabat-sahabatku Gondel, Enong, Ayu yang selalu memberikan keceriaan,

semangat dan dukungan yang memotivasi.

17. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ekonomi Pembangunan,

khususnya Ibu Yati, Mas Feri, Pak Kasim, Mas Usman, Mas Ma’ruf.

18. Berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 14 Februari 2017

Penulis,

Dwi Kurniasari

Page 14: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 16

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 16

E. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 17

F. Hipotesis ............................................................................................... 20

G. Sistematika penulisan ........................................................................... 20

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi ......................................................................... 22

1. Teori Pertumbuhan Klasik ............................................................. 24

2. Teori Harrod-Domar ...................................................................... 25

3. Teori Pertumbuhan Neo Klasik ...................................................... 27

4. Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory) ............................ 28

B. Utang Luar Negeri (ULN) .................................................................... 30

C. Investasi................................................................................................ 36

1. Penanaman Modal Asing (PMA) ................................................... 37

2. Penanaman Modal Dalam Negeri .................................................. 41

D. Tenaga Kerja ....................................................................................... 43

E. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 48

Page 15: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

ii

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 51

B. Jenis Penelitian ..................................................................................... 51

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 51

D. Definisi Operasional............................................................................. 52

E. Alat Analisis ......................................................................................... 54

F. Prosedur Analisis Data ......................................................................... 55

1. Uji Stationery ( Unit Root Test) ..................................................... 55

2. Uji Kointegrasi (Keseimbangan Jangka Panjang).......................... 56

3. Model Koreksi Kesalahan (ECM) .................................................. 57

4. Pengujian Asumsi Klasik ............................................................... 58

4.1 Uji Normalitas .......................................................................... 59

4.2 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 60

4.3 Uji Multikolinieritas ................................................................. 60

4.4 Uji Autokorelasi ....................................................................... 61

5. Uji Hipotesis .................................................................................. 62

5.1 Pengujian Secara Parsial / Individu (Uji-T) ............................. 64

5.2 Pengujian Secara Bersama-sama (Uji-F).................................. 66

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengujian .................................................................................... 68

1. Uji Stasioner ( Unit Root Test) ...................................................... 68

2. Uji Kointegrasi ............................................................................... 69

3. Hasil Estimasi Jangka Pendek Error Correction Model (ECM) .... 70

4. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 72

4.1 Uji Normalitas .......................................................................... 72

4.2 Uji Heterokedastisitas .............................................................. 72

4.3 Uji Multikolinearitas ................................................................ 73

4.4 Uji Autokorelasi ....................................................................... 74

5. Uji Hipotesis .................................................................................. 75

5.1 Uji t-statistik (Uji Parsial) ........................................................ 75

5.2 Uji F-statistik (Simultan).......................................................... 76

Page 16: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

iii

B. Pembahasan ........................................................................................... 76

1. Pengaruh Utang Luar Negeri (ULN) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia ..................................................................... 76

2. Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia ...................................................................... 84

3. Pengaruh Penananman Modal Dalam Negeri (PMDN) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ............................................... 88

4. Pengaruh Tenaga Kerja (TK) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia .......................................................................................... 91

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 96

B. Saran ....................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi (Rp Milyar)..................... 42. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN dan PMA di

Indonesia Tahun 2010-2014.................................................................... 73. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu.................................................... 484. Deskripsi Data Input ............................................................................... 525. Hasil Uji Stasioner dengan Pendekatan Augmented Dickey-

Fuller (ADF) pada Tingkat Level ........................................................... 686. Hasil Uji Stasioner dengan Pendekatan Augmented Dickey-

Fuller (ADF) pada First Difference........................................................ 697. Hasil Uji Kointegrasi Engle-Granger ..................................................... 698. Hasil Estimasi Jangka Pendek Error Correction Model (ECM) ............. 709. Hasil Uji Heterokedastisitas Jangka Pendek (Uji White) ....................... 7310. Hasil Uji Multikolinearitas Jangka Pendek............................................. 7311. Hasil Uji Autokolerasi Jangka Pendek.................................................... 7412. Hasil Uji t-statistik Jangka Pendek ......................................................... 7513. Hasil Uji F-statistik Jangka Pendek ........................................................ 76

Page 18: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Harga Konstan (%).................. 22. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Asing di Indonesia Triwulan

I Tahun 2015.............................................................................................. 83. Perkembangan Angkatan Kerja, Penduduk Kerja dan Pengangguran di

Indonesia tahun 2000-2013........................................................................ 114. Kerangka Pemikiran Teori......................................................................... 195. Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja.................................................... 466. Keseimbangan Tenaga Kerja..................................................................... 47

Page 19: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Perkembangan PDB, Pinjaman Luar Negeri, Penanaman ModalAsing, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Tenaga KerjaTerhadapPertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1985-2014 ............................ L1

2. Hasil Uji Stasioneritas Tingkat Level dengan Pendekatan AugmentedDickey Fuller (ADF).................................................................................. L2

3. Hasil Uji Stasioneritas Tingkat First Difference dengan PendekatanAugmented Dickey Fuller (ADF)............................................................... L3

4. Hasil Uji Kointegrasi dengan Pendekatan Engle Granger ........................ L45. Hasil Estimasi Error Correction Model (ECM)........................................ L56. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................ L6

Page 20: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh berbagai faktor yang

dimiliki masing-masing negara, salah satunya ketersediaan sumberdaya baik

sumberdaya modal dan sumberdaya manusia (Anwar, 2012). Adanya sistem

ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan menentukan seberapa besar peran

pemerintah dalam proses pembangunan tersebut, serta kebijakan yang dilakukan.

Dalam konsep ekonomi, terdapat kebijakan fiskal yang merupakan pengelolaan

anggaran pemerintah (budget) yang terdapat dalam anggaran pendapatan dan

belanja negara (APBN) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Upaya

APBN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah yang

bersangkutan mengolah ekonomi potensial sumberdaya diakibatkan adanya defisit

anggaran yang menunjukkan kelebihan pengeluaran pemerintah daripada

penerimaan pemerintah yang berupa pajak, fee, dan pungutan retribusi yang

diperoleh pemerintah (Hyman, 2005).

Penerimaan pajak yang lemah merupakan salah satu masalah negara-negara

berkembang (Hadiwibowo, 2008). Untuk memenuhi kebutuhan pendapatan

pemerintah, beberapa negara dapat mengandalkan pada sumber daya alam,

sementara bagi negara yang kurang memiiki sumberdaya yang dimiliki harus

bergantung pada bantuan asing. Selain itu, negara berkembang masih perlu

Page 21: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

2

membangun infrastruktur untuk sektor riil dan juga kemampuan kelembagaan di

mana peran pemerintah sangat penting.

Sumber pembiayaan dalam menutupi defisit anggaran akan berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi (Waluyo, 2006). Pembiayaan ditentukan oleh kebutuhan

pemerintah, jika pembiayaan utang yang digunakan untuk investasi, maka

berpengaruh lebih besar terhadap perekonomian dan tenaga kerja, daripada

digunakan untuk membiayai konsumsi pemerintah dan menutupi cicilan pokok

pinjaman serta bunga pinjaman. Ketika kondisi ini terus berlanjut, maka

kecenderungan yang terjadi adalah semakin meningkatnya defisit anggaran

dimasa yang akan datang dengan pembayaran utang ataupun pengeluaran belanja

pemerintah yang lain, sehingga pemanfaatan pembiayaan tidak lagi meningkatkan

invetasi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berikut laju pertumbuhan

ekonomi berdasarkan harga konstan 2000 dari tahun 2001-2014:

Sumber : Badan Pusat Statistik 2015

Gambar 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Harga Konstan (%)

3.64

4.5 4.78 5.035.69 5.5

6.356.01

4.36

6.22 6.49 6.265.73

5.06

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Laju Pertumbuhan Ekonomilaju pertumbuhan ekonomi

Page 22: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

3

Pertumbuhan ekonomi dapat di artikan sebagai peningkatan pendapatan perkapita

serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat (Mosey, 2016). Pertumbuhan

ekonomi tidak terlepas dari peranan para pelaku ekonomi, yakni pemerintah yang

berperan dengan kebijakan publik dan fiskal, swasta yang berperan dalam

pengembangan investasi, serta masyarakat itu sendiri yang dapat berperan sebagai

input dari faktor produksi dan jaminan terciptanya pasar dalam perekonomian,

serta investasi dalam pembangunan dapat dinyatakan pada nominal yang terdapat

dalam APBN. Pihak swasta dalam perkembangan ekonomi juga memberikan

kontribusi positif, yakni dengan melakukan investasi yang biasa dikenal dengan

private investment.

Strategi pembiayaan defisit anggaran mendapatkan perhatian cukup luas dalam

kebijakan makroekonomi sebagai program kebijakan pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan (Soebagiyo, 2012). Kebijakan dalam membiayai defisit anggaran,

umumnya pemerintah menggunakan pinjaman luar negeri (Marisa, 2015). Jika

utang tidak dikelola dengan baik untuk membuka lapangan kerja dan investasi,

maka utang dapat memberatkan keuangan negara dalam hal pembayaran utang

dan bunga utang yang harus dibayar oleh pemerintah melalui APBN RI dan utang

yang membengkak mengakibatkan fiskal space berkurang (Kuncoro, 2011). UU

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 12 Ayat 3, dimana defisit

anggaran Indonesia dibatasi maksimal tiga persen dari Produk Domestik Bruto

(PDB) dan jumlah pinjaman maksimal enam puluh persen dari Produk Domestik

Bruto (PDB).

Dampak kebijakan fiskal pada pertumbuhan ekonomi diharapkan selalu positif,

namun dalam teori kebijakan fiskal ekspansif yang dilakukan dengan peningkatan

Page 23: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

4

pengeluaran pemerintah tanpa terjadinya peningkatan sumber pajak yang sebagai

sumber keuangan utama pemerintah, maka mengakibatkan peningkatan defisit

anggaran (Anwar, 2012). Kebijakan fiskal dari sisi permintaan (demand side),

menurut kaum klasik menyimpulkan bahwa dalam defisit anggaran yang dibiayai

dengan pengurangan pajak di masa sekarang atau menambah utang luar negeri

dapat meningkatkan kekayaan pelaku ekonomi yang hidup di masa sekarang.

Peningkatan kekayaan itu akan meningkatkan konsumsi dan mengurangi

tabungan, sehingga utang luar negeri yang permanen dapat menyebabkan

investasi swasta menurun (crowding-out). Kelompok Keynesian mengasumsikan,

defisit anggaran dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, serta

konsumsi pada giliran berikutnya. Defisit anggaran yang dibiayai dengan utang

membuat beban pajak pada masa sekarang relatif menjadi lebih ringan dan

menyebabkan peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan (Kopcke, 2006).

Tabel 1. Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi (Rp Milyar)

Sektor EkonomiTahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015*)Pertanian, Peternakan,Kehutanan & Perikanan 19,946 19,593 17,369 19,124 17,352 17,913Pertambangan &Penggalian 7,62 7,479 7,062 7,138 6,801 6,615

Industri Pengelolaan 19,946 18,483 13,916 14,027 11,004 10,211

Listrik,Gas & Air Bersih 53,408 53,145 49,532 51,488 44,84 46,094

Bangunan 113,448 114,34 112,227 122,628 110,01 112,678Perdagangan, Hotel &Restoran 6,99 6,29 5,267 4,801 3,671 3,155Pengangkutan &Komunikasi 21,476 20,001 20,176 20,764 17,735 18,039Keuangan, Persewaan&Jasa Keuangan 86,422 88,092 96,963 127,77 134,589 194,912

Jasa-Jasa 153,544 163,683 168,519 214,405 223,14 242,963

Sektor Lain 134,452 130,185 122,575 132,295 109,136 99,786Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian

Keuangan. *) data per 31 desember 2015

Page 24: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

5

Tabel 1 menjelaskan bahwa posisi pinjaman luar negeri sektor ekonomi dibagi

dalam sepuluh pengelompokan didasarkan pada standar yang digunakan oleh bank

Indonesia dan badan pusat statistik. Pinjaman di dominasi pada sektor jasa-jasa

menunjukan peningkatan pada setiap tahun. Pada tahun 2015 setiap sektor

ekonomi, seperti sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan, listrik, gas

& air bersih, pengangkutan & komunikasi keuangan, persewaan & jasa keuangan

dan jasa-jasa memiliki peningkatan pada tahun sebelumnya, namun beberapa

sektor memiliki penurunan dalam pinjaman luar negeri, seperti sektor industri

pengolahan, perdagangan, hotel & restoran dan sektor lain.

Kebijakan fiskal dapat dikatakan berkelanjutan ketika besarnya utang publik

maupun swasta tidak membebani anggaran pemerintah (Marisa, 2015). Selain itu,

pemerintah tidak mengubah kebijakan perpajakan, menurunkan belanja atau

pengeluaran, dan menambah jumlah uang beredar dalam jangka panjang. Utang

yang tidak membebani anggaran pemerintah, berarti pemerintah dapat menjaga

rasio utangnya agar tidak melebihi batas atau ketentuan yang sudah ada dan

pemerintah juga dapat mengatur pembiayaan utang tersebut. Pembiayaan defisit

APBN bertujuan untuk menjaga stimulus fiskal dengan meningkatkan

kesejahteraan dan mendukung insentif pajak. Akibat defisit anggaran, kebijakan

fiskal dan swasta dalam bantuan luar negeri maupun bantuan dalam negeri

membantu pelaksanaan pembangunan untuk mengatasi saving gap, pinjaman

maupun penanaman modal, serta foreign exchange gap.

Dampak utang luar negeri (foreign debt) pemerintah dan swasta dalam

pertumbuhan ekonomi banyak dipertanyakan orang. Beberapa pengalaman dan

bukti empiris juga telah menunjukkan hubungan utang luar negeri terhadap

Page 25: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

6

pertumbuhan ekonomi, menurut ekonom Ben Friedman dalam bukunya “Day of

Reckoning” berdampak negatif pada pertumbuhan karena utang luar negeri telah

mendorong pemerintah untuk terlalu membebankan generasi masa depan ketika

menetapkan pengeluaran pemerintah dan pajak jangka panjang. Penelitian tersebut

didukung oleh Pramasty (2014) tingkat utang luar negeri yang tinggi bisa

menimbulkan risiko pelarian modal dan mengurangi pengaruh negara di seluruh

dunia. Namun demikian, sejumlah penelitian juga menolak kesimpulan itu. Utang

luar negeri juga merupakan bagian dari investasi, seharusnya berdampak positif

pada pertumbuhan. Menurut penelitian Waluyo (2006) utang luar negeri

dipandang mempunyai dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Alasannya,

aliran utang luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya

meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya.

Investasi merupakan salah satu kebijakan dalam mengatasi defisit anggaran

pendapatan dan belanja negara (Waluyo, 2006). Berkaitan tersebut, pemerintah

harus menerapkan kebijakan investasi di sektor publik, namun pada kenyataannya

dibeberapa negara berkembang dan tertinggal terjadi suatu problem, yaitu dimana

langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi

dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersebut. Hal ini disebabkan

tidak tersedianya modal yang berasal dari pemerintah, sehingga diberikan

kebijakan adanya investasi swasta dengan penanaman modal yang berasal dari

dalam negeri dan luar negeri yang disebut penanaman modal dalam negeri dan

penanaman modal asing. Keduanya sama penting dan berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi suatu negara (Mankiw, 2007). Oleh karena itu kebijakan

fiskal memberikan solusi yaitu meningkatkan rasio tabungan incremental bagi

Page 26: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

7

mobilisasi volume keuangan pembangunan yang diperlukan dengan metode

diantaranya, kontrol fisik langsung, peningkatan tarif pajak yang ada, penerapan

pajak baru, surplus dari perusahaan negara, pinjaman pemerintah yang tidak

bersifat inflationer dan defisit anggaran.

Tabel 2. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN dan PMA di Indonesia Tahun2010-2014

TahunPMDN PMA

ProyekInvestasi

(RP Milyar)Proyek

Investasi( US$ Juta)

2010 875 60.626,3 3.076 16,214.82011 1.313 76.000,7 4.342 19,474.52012 1.210 92.182,0 4.579 24,564.72013 2.129 128.150,6 9.612 28,617.52014 2.392 156.126,3 12.632 28,529.6Total 7.919 513.085,90 34.241 117,401.1

Sumber : Badan Pusat Statistik 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa selama tahun 2010-2014 investasi

PMDN di indonesia telah terealisasi sebanyak 7.919 proyek dengan nilai sebesar

Rp 513.085,90 Milyar. Sedangkan investasi PMA terealisasi sebesar US$

117,401.10 Juta dengan jumlah proyek 34.241 unit. Selama lima tahun terakhir

investasi PMA di indonesia tahun 2014 mengalami penurunan, sedangkan PMDN

di Indonesia mengalami peningkatan. Proporsi investasi PMA dan PMDN serta

menurunya pertumbuhan investasi di Indonesia tidak berarti pembangunan

ekonomi berjalan lambat dan begitu pula sebaliknya, karena yang penting bukan

besarnya investasi dalam nilai uang atau jumlah proyek, tetapi efisiensi dari

investasi tersebut.

Menurut kementerian keuangan peningkatan investasi korporasi dan daya saing

produk dalam negeri membuat pemerintah menerbitkan kebijakan stimulus.

Kebijakan tersebut berupa pemberian fasilitas fiskal berbentuk tax holiday dan tax

Page 27: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

8

allowance dalam PMK Nomor 159/PMK.010/2015 tentang pemberian fasilitas

pengurangan pajak penghasilan badan, sehingga pemberian fasilitas perpajakan

sebagaimana diatur dalam PMK 89/2015 dan PMK 159/2015 tepat difokuskan

pada, antara lain: industri logam hulu, industri kimia dasar organik, dan industri

yang berbasis pertanian dengan tujuan akan meningkatkan efisiensi, daya saing

dan ekspor produk industri. Kehilangan penerimaan negara dari pengurangan

pajak dapat dikompensasi melalui penciptaan lapangan kerja, pemberian fasilitas

perpajakan mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

serta mendukung kemandirian ekonomi. Pemberian insentif dapat dipahami

sebagai wujud kerjasama antara pemerintah dan investor dalam memajukan

perekonomian nasional, serta memberikan daya tarik bagi investor untuk

mengembangkan usahanya di Indonesia.

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia. *) RevisiTarget Penanaman Modal 2015 Renstra BKPM 2015 – 2019

Gambar 2. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal di Indonesia tahun 2015(Rp Triliun).

TW I2014

TW II2014

TW III2014

JAN-SEP2014

TW I2015

TW II2015

TW III2015

JAN-SEP2015

TARGET2015 *)

pmdn 34.6 38.3 41.6 114.4 42.5 42.9 47.8 133.2 175.8pma 72 78.3 78.3 228.3 82.1 92.2 92.5 266.8 343.7

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Page 28: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

9

Nilai investasi Triwulan III 2015 merupakan realisasi investasi langsung yang

dilakukan selama 3 bulan periode laporan (Juli - September 2015) berdasarkan

Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima BKPM dari

perusahaan PMA dan PMDN. Nilai investasi dalam Rp Triliun (T) dan Kurs US$

1 = Rp 12.500 sesuai dengan APBN 2015. Realisasi investasi pada Triwulan III

2015: Rp 140,3 T, meningkat 3,8% dari Triwulan II 2015 (Rp 135,10 T) atau

meningkat 17,0% dari Triwulan III 2014 (Rp 119,90 T). Realisasi investasi pada

Januari - September 2015: Rp 400,00 T, meningkat 16,7% dari tahun sebelumnya

yaitu Januari - September 2014 (Rp 342,00 T ).

Menurut survey WEF (2007) salah satu dampak positif dari kehadiran PMA di

Indonesia selama era orde baru adalah pertumbuhan PDB yang pesat, yakni rata-

rata per tahun antara 7% hingga 8% yang membuat Indonesia termasuk negara di

ASEAN dengan pertumbuhan yang tinggi. Peranan penanaman modal asing yaitu

menutupi gap devisa yang ditimbulkan oleh defisit pada transaksi berjalan dengan

memperbesar devisa melalui ekspor produksi Indonesia ke luar negeri, sehingga

diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Pertumbuhan investasi dan PMA pada khususnya di Indonesia, didorong oleh

stabilitas politik dan sosial, kepastian hukum, dan kebijakan ekonomi yang

kondusif terhadap kegiatan bisnis di dalam negeri, yang semua ini sejak krisis

ekonomi tahun 1997 hingga saat ini sulit sekali tercapai sepenuhnya.

Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan

ekonomi di negara-negara sedang berkembang dalam berbagai bentuk (Rizky,

2016). Modal dalam negeri mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui

pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju

Page 29: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

10

pemasukan modal. Kenyataanya, perkembangan modal dalam negeri belum

berkembang dalam pemanfaatan kekayaan alam yang melimpah dan diolah

dengan baik. Pemanfaataan kekayaan alam membuat pemerintah melakukan suatu

bidang usaha atau semacamnya yang dapat meningkatkan pendapatan nasional

dengan cara penggabungan faktor-faktor produksi, namun investasi atau

penanaman modal tergantung dari daya tarik daerah, membutuhkan adanya iklim

yang sehat dan kemudahan serta kejelasan prosedur penanaman modal

(Zainuddin, 2009).

Beberapa studi menemukan beberapa hal yang menjadi permasalahan investasi.

Laporan bank dunia mengenai iklim investasi mengatakan terdapat empat faktor

terpenting dalam menarik investasi, antara lain stabilitas ekonomi makro, tingkat

korupsi, birokrasi, dan kepastian kebijakan ekonomi. Menurut Putri (2014) dalam

studi menemukan dalam teori ekonomi pembangunan diketahui bahwa tingkat

pertumbuhan ekonomi dan investasi baik penanaman modal asing dan penanaman

modal dalam negeri mempunyai hubungan timbal balik yang positif. Hubungan

timbal balik tersebut terjadi oleh karena di satu pihak, semakin tinggi

pertumbuhan ekonomi suatu negara, berarti semakin besar bagian dari pendapatan

yang dapat ditabung, sehingga investasi yang tercipta akan semakin besar pula.

Lain pihak, semakin besar investasi suatu negara, akan semakin besar pula tingkat

pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai. Selanjutnya di dukung studi empiris

Pramasty (2014) menunjukan bahwa penanaman modal asing berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun studi Arta (2013) menunjukan bahwa

penanaman modal asing berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan, dalam survey

WEF (2007) menunjukkan bahwa masalah utama yang dihadapi pengusaha di

Page 30: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

11

Indonesia berturut-turut adalah masalah infrastruktur yang buruk, birokrasi yang

tidak efisien, akses dana terbatas, kebijakan yang tidak stabil dan perpajakan.

Tujuan tenaga kerja dengan pencegahan timbulnya pengangguran merupakan

tujuan yang paling utama dari kebijakan fiskal (Prasetyia, 2011). Kegagalan

mencapai tenaga kerja penuh bukan berarti tidak tercapainya tingkat pendapatan

nasional dan laju pertumbuhan ekonomi yang optimum, kebijakan fiskal ekspansif

akan mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini disebabkan setiap pengeluaran

pemerintah akan diusahakan untuk pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek

padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Di sisi pajak, pengurangan pajak

akan meningkatkan investasi yang memacu munculnya lapangan kerja baru.

Demikian sebaliknya, jika dilakukan kebijakan fiskal kontraktif, penambahan

pajak akan mengurangi investasi dan pengeluran pemerintah yang ditahan tidak

akan mengalir ke masyarakat dalam bentuk kesempatan kerja.

Sumber: Badan Pusat Statistik 2015

Gambar 3. Perkembangan Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja dan penganggurandi Indonesia tahun 2000-2013 (Juta Orang).

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

bekerja 89.8 90.8 91.6 92.8 93.7 93.9 95.4 99.9 102. 104. 108. 109. 110. 110.pengangguran 5.81 8.01 9.13 9.94 10.2 11.9 10.9 10.0 9.39 8.96 8.32 7.70 7.24 7.39angkatan kerja 95.6 98.8 100. 102. 103. 105. 106. 109. 111. 113. 116. 117. 118. 118.

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

Page 31: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

12

Tumbuhnya kegiatan ekonomi akan membuka lapangan pekerjaan, memberikan

nilai tambah ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat (Prasetyia,

2011). Untuk melakukan proyek-proyek pembangunan dengan pengeluaran

pemerintah membutuhkan jasa tenaga kerja, dengan demikian pengangguran dapat

dikurangi. Semua kebutuhan tersebut disediakan oleh masyarakat (pengusaha)

yang pastinya menggunakan tenaga kerja. Berkaitan dengan kebijakan

pengembangan industri nasional, pemberian insentif memiliki manfaat yang

strategis. Pemberian fasilitas perpajakan akan meningkatkan efisiensi, daya saing

dan ekspor produk industri. Kehilangan penerimaan negara dari pengurangan

pajak dapat dikompensasi melalui penciptaan lapangan kerja, mengurangi

kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung

kemandirian ekonomi.

Masalah rendahnya faktor produksi tenaga kerja seringkali menjadi masalah bagi

negara berkembang salah satunya Indonesia (Todaro, 2006). Konsep fungsi

produksi yang menghubungkan output dengan berbagai kombinasi faktor

produksi. Fungsi produksi perlu dukungan dari konsep faktor produksi lainnya

yang lebih luas. Terdapat konsep dasar ekonomi produktifitas marginal yang

semakin menurun (diminishing marginal productivity). Menurut konsep tersebut

jika terjadi peningkatan jumlah salah satu faktor produksi (tenaga kerja), namun

jumlah ketersediaan dan pemakaiannya bisa berubah-ubah sedangkan kuantitas

faktor produksi lainnya tidak berubah, maka setelah melewati suatu titik tertentu,

tambahan marjinal produk (output) yang bersumber dari penambahan faktor

tenaga kerja tersebut akan menurun. Dasar konsep ini bahwa rendahnya tingkat

Page 32: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

13

produktivitas tenaga kerja disebabkan oleh kurangnya faktor produksi lainnya

seperti modal maupun faktor pendukung.

Hasil dari pelaksanaan pembangunan ekonomi selama ini mempunyai dampak

yang besar yaitu terjadinya perubahan sektoral (Suindyah, 2009). Perubahan

sektoral adalah adanya perubahan dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa.

Perubahan ini juga terjadi pada tenaga kerja, banyak tenaga kerja yang pindah dari

sektor pertanian ke sektor industri dan jasa. Adanya perubahan struktur ekonomi

dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa menyebabkan kesempatan kerja di

sektor pertanian mengalami penurunan.

Penelitian Suindyah (2009) menunjukan bahwa Tenaga kerja berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tanda yang positif, hal ini

menyiratkan jumlah tenaga kerja yang ada mampu meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Didukung dalam Penelitian Putri (2014) yang menunjukan bukti empiris

dalam penelitianya, bahwa tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan tanda yang positif, hal ini menyiratkan

sudah mampu menyerap tenaga kerja yang ada untuk bisa meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Penelitian empiris tersebut menunjukan pengaruh tenaga

kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia perlu ditelusuri berlanjut.

B. Rumusan Masalah

Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita yang mengalami peningkatan

menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi yang berujung pada kesejahteraan

masyarakat yang meningkat pula. Sejak krisis ekonomi, Indonesia mengalami

penurunan dalam penerimaan negara yang terdapat dari anggaran anggaran

Page 33: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

14

pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dikelola oleh pemerintah yang

bersangkutan. Upaya kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan mengatasi

adanya defisit anggaran dan mempengaruhi makro ekonomi. Jika pengelolahan

defisit anggaran menggunakan bantuan luar negeri maupun bantuan dalam negeri

akan mempengaruhi sumberdaya potensial serta mendorong pertumbuhan

ekonomi yang cepat sebagai salah satu tujuan menjaga stimulus fiskal.

Defisit APBN berisiko mengganggu kesinambungan fiskal karena beban bunga

utang harus ditutup dengan penarikan pokok utang baru. Akibatnya, rasio utang

terhadap produk domestik bruto berisiko meningkat. Dengan menggunakan salah

satu pendekatan untuk menilai pertumbuhan ekonomi, melihat kondisi pemenuhan

pembiayaan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang bernilai negatif, stimulus

fiskal Indonesia akan terganggu. Namun meskipun tidak mencapai surplus,

menekan defisit APBN dengan bantuan dalam memberikan kontribusi

perekonomian dengan berbagai sumberdaya modal, antara lain penanaman modal

asing dan penanaman modal dalam negeri, serta sumberdaya manusia. Jika dilihat

secara keseluruhan Indonesia belum bisa mencapai pertumbuhan ekonomi secara

optimal karena semakin tingginya belanja negara dan ketidak kemampuan pihak

pemerintah dalam membayar cicilan pokok utang, sehingga menyebabkan

kesenjangan anggaran yang terus berlanjut.

Permasalahan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu Utang luar negeri

cenderung mengalami peningkatan terus-menerus pada tahun 1985 sampai dengan

tahun 2014, hal ini saling menyebabkan beban pembayaran utang luar negeri

semakin meningkat, sehingga pembiayaan dalam memenuhi kebutuhan

perekonomian tidak menjadi prioritas. Penanaman modal asing mengalami

Page 34: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

15

fluktuasi pada tahun 1985 sampai dengan tahun 2009 dan beberapa tahun terakhir

mengalami peningkatan, hal ini menyebabkan invetasi asing dalam menanamkan

modal tidak mengalami peningkatan terus-meneurus. Penanaman modal dalam

negeri mengalami peningkatan pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1990 dan

sejak tahun 1991 sampai dengan 2014 mengalami fluktuasi, hal ini menyebabkan

penanaman modal dalam negeri belum mampu memberikan peningkatan dalam

investasi secara optimal. Tenaga kerja tahun 2000 sampai tahun 2005 mengalami

peningkatan jumlah pengangguran di bandingkan peningkatan jumlah pekerja,

serta indikator sektor pertanian tenaga kerja lebih besar dibandingkan sektor

modern, sehingga tenaga kerja tidak memberikan kontribusi secara optimal dalam

perekonomian. Beberapa variabel menunjukan bahwa ada beberapa data yang

menunjukan ketidak sesuaian dengan teori dan beberapa penelitian terdahulu

terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, maka yang menjadi

perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia selama tahun 1985 sampai dengan tahun 2014

2. Apakah pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Indonesia selama tahun 1985 sampai dengan tahun 2014

3. Apakah pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia selama tahun 1985 sampai dengan

tahun 2014

4. Apakah Tenaga Kerja berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia selama tahun 1985 sampai dengan tahun 2014

Page 35: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

16

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Utang Luar Negeri terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek selama tahun 1985-2014

2. Untuk mengetahui pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek selama tahun

1985-2014

3. Untuk mengetahui pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek selama tahun

1985-2014

4. Untuk mengetahui pengaruh Tenaga Kerja terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek selama tahun 1985-2014

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian dilakukan dengan harapan bahwa penelitian ini dapat memberi

manfaat, bagi peneliti maupun orang lain. Hasil ini diharapkan dapat memberikan

manfaat dalam berbagai hal, antara lain:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana

kontribusi utang luar negeri, penanaman modal asing, penanaman modal

dalam negeri dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia.

2. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi

pemerintah dalam melaksanakan kebijakan.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya.

Page 36: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

17

E. Kerangka Pemikiran

Pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan diperlukan faktor-

faktor yang penting dalam memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi.

Komponen utama dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain

akumulasi modal dan tenaga kerja. Akumulasi modal (capital accumulation)

dapat diperoleh dari pinjaman luar negeri, penanaman modal asing dan

penanaman modal dalam negeri. Tenaga kerja akan diperoleh apabila tenaga kerja

tersedia dalam jumlah penduduk yang besar dapat berproduktif dan jumlah

penduduk yang besar akan meningkatkan ukuran potensial pasar domestik.

Utang luar negeri merupakan salah satu pembiayaan dalam menjalankan

pembangunan perekonomian. Komponen utang luar negeri dalam pembiayaan

APBN terdiri dari pembayaran bunga utang luar negeri, penarikan pinjaman

pembangunan dan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri. Utang luar negeri

dibagi menjadi dua jenis yaitu Pertama, pinjaman yang bertujuan dalam

membiayai kegiatan pembangunan ekonomi seperti kegiatan prioritas

kementerian, membiayai kegiatan infrastruktur, kegiatan investasi, pelayanan

publik dan dihibahkan untuk daerah dalam penmbiayaan infrastruktur serta

pengelolaan portofolio utang luar negeri. Kedua, surat berharga negara yang

bertujuan untuk membiayai bunga utang luar negeri, pembayaran cicilan utang

luar negeri, memenuhi kekurangan kas atas ketidakseimbangan antara penerimaan

dan pengeluaran negara dan pengelolaan portofolio. Pinjaman luar negeri terdiri

atas pinjaman program dan pinjaman proyek. Pinjaman program terdapat

pinjaman tunai dalam bentuk devisa dan/atau rupiah yang digunakan untuk

Page 37: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

18

pembiayaan defisit APBN dan pengelolaan portofolio utang. Pinjaman proyek

digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu termasuk pinjaman yang

diteruspinjamkan (penerusan pinjaman) dan dihibahkan kepada Pemda atau

BUMN mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Investasi adalah sebagai pembiayaan yang bertujuan untuk pembelian barang-

barang dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan

terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan

digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan. Berdasarkan

jenisnya investasi dibagi menjadi dua jenis, Pertama investasi pemerintah, adalah

investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pada

umumnya investasi yang dilakukan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk

memperoleh keuntungan secara langsung. Kedua investasi swasta, adalah

investasi yang dilakukan oleh sektor swasta nasional yaitu penanaman modal

dalam negeri (PMDN) ataupun investasi yang dilakukan oleh swasta asing atau

disebut penanaman modal asing (PMA). Penanaman modal dalam negeri

merupakan bagian dari kekayaan masyarakat indonesia termasuk hak-hak dan

benda-benda baik yang dimiliki negara maupun swasta nasional dan swasta asing

yang berdomisili di indonesia yang disediakan guna menjalankan usaha yang

mendorong pembangunan ekonomi. Sedangkan penanaman modal asing terdiri

dari dua bentuk yaitu penanaman modal asing secara langsung dan penanaman

modal asing secara tidak langsung. Pertama, penanaman modal asing secara

langsung bentuk modal berupa uang baik Rupiah maupun valas dan bentuk jenis

barang-barang modal yang mampu meningkatkan PDB dan mempengaruhi

Page 38: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

19

pertumbuhan ekonomi. Kedua, penanaman modal asing secara tidak langsung

bentuk penanaman saham berada di pasar saham berupa portofolio.

Tenaga kerja merupakan penduduk dengan batas usia kerja minimum 15 tahun

bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam menjalankan perekonomian

Indonesia. Tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu angkatan kerja dan

bukan tenaga kerja. Angkatan kerja terdiri dari pekerja atau penduduk dalam usia

yang bekerja, serta yang mempunyai pekerjaan, namun untuk sementara sedang

tidak bekerja dan yang mencari pekerjaan. Pekerja adalah orang-orangyang

mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan, dan memang

sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan, namun untuk sementara

waktu kebetulan sedang tidak bekerja (Dumairy, 1996). Kemampuan dan

kreatifitas tenaga kerja menjadi aset utama perusahaan dalam menghasilkan

produk barang dan jasa dengan kualitas yang tinggi sehingga mampu

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat. Kerangka

konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Teori

Investasi Swasta

Utang Luar Negeri(ULN)

Tenaga Kerja (TK)

Pinjaman LuarNegeri (X1)

Penanaman ModalAsing Langsung

(FDI) (X2)

Penanaman ModalDalam Negeri (X3)

Pekerja (X4)

PertumbuhanEkonomi (PE)

(Y)

Page 39: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

20

F. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesis yang

dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Utang luar negeri berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia dalam jangka pendek.

b. Penanaman modal asing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia dalam jangka pendek.

c. Penanaman modal dalam negeri berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek.

d. Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia dalam jangka pendek.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab

yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN.

Bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, selanjutnya akan

dibahas mengenai perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan skripsi yang berupa

urutan-urutan penyusunan dan penulisan dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.

Bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini. Selain

itu didalamnya juga berisi tentang penelitian terdahulu hubungan antara variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian.

Page 40: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

21

BAB III METODE PENELITIAN.

Babini berisi tentang pencarian data, yaitu jenis data dan sumber data yang akan

digunakan serta cara pengumpulannya. Di dalam bab ini juga akan dibahas

tentang definisi operasional, alat analisis dan prosedur analisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.

Bab ini akan dijabarkan tentang pengelolaan data, yaitu perhitungan-perhitungan

setelah mendapatkan data mentah, kemudian dimasukkan kedalam rumus yang

telah ditentukan dan diuji dengan metode pengujian yang telah dipilih oleh

peneliti dengan bantuan program komputer eviews 6.

BAB V PENUTUP.

Bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data secara

jelas dan ditentukan apakah masing-masing variabel independen berpengaruh

terhadap variable dependen atau tidak. Selain itu dalam bab ini juga dibahas

tentang keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya agar

penelitian ini dapat diteruskan dan dikembangan oleh peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 41: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi

Suatu perekonomian dapat dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika

output barang dan jasa meningkat. Jumlah barang dan jasa dalam perekonomian

suatu negara dapat diartikan sebagai nilai dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Nilai PDB ini digunakan dalam mengukur persentase pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Perubahan nilai PDB dapat menunjukkan perubahan jumlah kuantitas

barang dan jasa yang dihasilkan selama periode tertentu. Selain PDB, dalam suatu

negara juga dikenal ukuran PNB (Produk Nasional Bruto) serta Pendapatan

Nasional (National Income). Perhitungan pertumbuhan ekonomi biasanya

menggunakan data PDB triwulan dan tahunan. Adapun konsep perhitungan

pertumbuhan ekonomi dalam satu periode (Sukirno, 2004):

Gt =( ( ))

x 100%

Di mana:

Gt = Pertumbuhan ekonomi periode t (triwulan atau tahunan)

PDBRt = Produk Domestik Bruto Riil periode t (berdasarkan hargakonstan)

PDBRt-1 = PDBR satu periode sebelumnya

Page 42: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

23

Perhitungan PDB dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

a) PDB menurut harga berlaku Dimana PDB faktor inflasi yang masih

terkandung di dalamnya.

b) PDB menurut harga konstan Dimana PDB dengan meniadakan faktor

inflasi Artinya pengaruh perubahan harga telah dihilangkan.

Menurut Todaro (2006) ada tiga faktor atau komponen utama yang berpengaruh

dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu akumulasi modal, pertumbuhan angkatan

kerja dan kemajuan teknologi. Pertama, akumulasi modal (capital accumulation)

akan diperoleh apabila sebagian dari pendapatan yang diterima saat ini ditabung

dan investasikan dengan tujuan meningkatkan output dan pendapatan dimasa

depan. Kedua, pertumbuhan angkatan kerja akan diperoleh apabila angkatan kerja

tersedia dalam jumlah penduduk yang besar dapat berproduktif dan jumlah

penduduk yang besar akan meningkatkan ukuran potensial pasar domestik.

Ketiga, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau

penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional. Berbagai

faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan bahwa sumber kemajuan ekonomi

dapat ditelusuri ke berbagai faktor, tetapi dengan investasi yang besar

memperbaiki kualitas sumber daya fisik dan sumber daya manusia, meningkatkan

kuantitas sumber daya produksi yang sama, dan meningkatkan produktifitas dari

semua atau sumber daya khusus melalui penemuan, inovasi, dan kemajuan

teknologi menjadi faktor utama dalam merangsang pertumbuhan ekonomi di

setiap lapisan masyarakat.

Page 43: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

24

1. Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok

barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta tingkat ekonomi yang

digunakan. Pertumbuhan ekonomi tergantung pada banyak faktor, ahli-ahli

ekonomi klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh

pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Apabila terdapat

kekurangan penduduk dan kekayaan alam relative berlebihan, maka tingkat

pengembalian modal dari investasi semakin tinggi dan para investor semakin

banyak mengalami keuntungan, sehingga menimbulkan investasi baru serta

pertumbuhan ekonomi akan terwujud. Apabila jumlah penduduk sudah terlalu

banyak, pertambahannya akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena

produktivitas setiap penduduk telah menjadi negative, sehingga kemakmuran

masyarakat menurun (Sukrino, 2004).

Pandangan klasik yang berkeyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai

tingkat kesempatan kerja penuh. Pandangan Jean Baptish Say atau Hukum say

menyebutkan “supply creates its own demand” menjelaskan bahwa dalam

ekonomi terdapat cukup banyak permintaan menyebabkan setiap jenis barang

yang diproduksikan dapat terjual di pasar. Wujudnya permintaan agregat yang

cukup besar ini akan menjamin terciptanya tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi

yang menggunakan semua faktor produksi yang tersedia.

Berdasarkan kepada keyakinan ini para ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa di

setiap perekonomian akan selalu dicapai kesempatan kerja penuh. Masyarakat

Page 44: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

25

yang ekonominya selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, tingkat

kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh kemampuan negera

tersebut untuk menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk

memproduksi barang dan jasa. Penentuan produksi nasional dapat dinyatakan

dengan menggunakan persamaan berikut:

Y= f(K,L,Q,T)

Dimana: Y = Pendapatan Nasional yang diwujudkan dalam perekonomian

K = jumlah barang modal yang tersedia

L = jumlah tenaga kerja dan kemampuan tenaga kerja yang tersedia

Q = jumlah kekayaan alam yang telah dikembangkan dan digunakan

T = tingkat teknologi yang digunakan dalam berbagai kegiatan produksi.

2. Teori Harrod-Domar

Menurut teori pertumbuhan Harrod-Domar, pertumbuhan ekonomi (Y/Y) dapat

dicapai dengan adanya keseimbangan antara dana pembangunan yang tersedia (s)

yang diukur oleh persentasenya terhadap produksi nasional dengan incremental

capital output ratio (k) yaitu jumlah modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan

tambahan satu unit output, dengan rumus: Y/Y = s/k. Analisis ini menunjukan

bahwa investasi harus mengalami kenaikan agar perekonomian tersebut

mengalami pertumbuhan yang berkepanjangan. Pertambahan investasi tersebut

diperlukan untuk meningkatkan pengeluaran agregat. Pertambahan pengeluaran

agregat dalam jangka panjang perlu dicapai untuk mewujudkan pertumbuhan

ekonomi (Sukirno, 2004). Teori Harrod-Domar ini mempunyai beberapa asumsi

yaitu:

Page 45: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

26

1. Perekonomian dalam keadaan pekerjaan penuh (full employment) dan

barang-barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara

penuh.

2. Perekonomian terdiri dari dua sektor rumah tangga dan sektor

perusahaan, berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada.

3. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya

pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.

4. Kecenderungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS)

besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output (capital-output

ratio = COR) dan rasio pertambahan modal-output (incremental

capitaloutput ratio = ICOR).

Ilmu ekonomi dikenal sebagai rasio modal-output (capital-output ratio) adalah 3

berbanding 1. Rasio modal-output dan rasio tabungan nasional (national saving-

ratio), merupakan persentase atau bagian tetap dari output nasional yang selalu

ditabung dan jumlah investasi (penanaman modal) baru ditentukan oleh jumlah

tabungan total (S), maka dapat menyusun sebuah model pertumbuhan ekonomi

sebagai berikut :

1. Tabungan (S) adalah bagian dalam jumlah tertentu, atau s, dari

pendapatan nasional

2. Investasi neto (I) didefinisikan sebagai perubahan stok modal, (K)

yang dapat diwakili oleh ∆K

3. Terakhir, karena tabungan nasional neto (S) harus sama dengan

investasi neto (I)

Page 46: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

27

Analisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi, teori Harrod Domar bertujuan

untuk syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonmian dapat mencapai

pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang. Pada suatu

tahun tertentu barang-barang modal sudah mencapai kapasitas penuh sehingga

pengeluaran agregat akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi semakin

tinggi pada tahun selanjutnya. Dengan perkataan lain, investasi yang berlaku

dalam tahun tersebut akan menambah kapasitas modal untuk mengeluarkan

barang dan jasa pada tahun selanjutnya.

3. Teori Pertumbuhan Neo Klasik

Teori pertumbuhan Neo Klasik melihat dari sudut pandangan yang berbeda, yaitu

dari segi panawaran. Menurut teori ini yang di kembangkan oleh Abramovis dan

Solow bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan faktor-

faktor produksi. Pandangan ini dapat dinyatakan dengan persamaan:

∆Y= f (∆K, ∆L, ∆T)

dimana : ∆Y= tingkat pertumbuhan ekonomi

∆K= tingkat pertumbuhan modal

∆L= tingkat pertumbuhan penduduk

∆T= tingkat pertumbuhan teknologi

Menurut Teori pertumbuhan Solow merupakan salah satu pelopor dalam teori

pertumbuhan Neoklasik yang dapat memberikan pandangan yang dinamis tentang

bagaimana tabungan mempengaruhi perekonomian dari waktu ke waktu. Teori ini

merupakan modifikasi dari model pertumbuhan Harrod-Domar, yang menyatakan

bahwa secara kondisional perekonomian berbagai negara akan bertemu

Page 47: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

28

(convergence) pada tingkat pendapatan yang sama. Syarat yang harus dipenuhi

adalah negara-negara tersebut mempunyai tingkat tabungan, depresiasi,

pertumbuhan angkatan kerja dan pertumbuhan produktifitas yang sama.

Konvergensi peningkatan pendapatan dalam perekonomian terbuka akan terjadi

bila terdapat hubungan perdagangan, investasi dan sebagainya dengan negara lain

atau pihak luar. Model pertumbuhan Solow (Solow Growth Model) menunjukkan

bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja dan

kemajuan teknologi berinteraksi dalam suatu perekonomian dan bagaimana

pengaruhnya terhadap output total barang dan jasa suatu negara (Mankiw, 2007).

Asumsi utama yang digunakan dalam model Solow adalah bahwa modal

mengalami diminishing returns. Jika persediaan tenaga kerja dianggap tetap,

dampak akumulasi modal terhadap penambahan output akan selalu lebih sedikit

dari penambahan sebelumnya, mencerminkan produk marjinal modal (marginal

product of capital) yang kian menurun. Jika diasumsikan bahwa tidak ada

perkembangan teknologi atau pertumbuhan tenaga kerja, maka diminishing return

pada modal mengindikasikan bahwa penambahan jumlah modal (melalui

tabungan dan investasi) hanya cukup untuk menutupi jumlah modal yang susut

karena depresiasi. Pada titik ini perekonomian akan berhenti tumbuh, karena

diasumsikan bahwa tidak ada perkembangan teknologi atau pertumbuhan tenaga

kerja (Mankiw, 2007).

4. Teori Pertumbuhan Baru ( New Growth Theory )

Teori ini memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan yang

bersifat endogen, pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari dalam sistem

Page 48: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

29

ekonomi. Menurut Todaro (2006) teori ini menganggap bahwa pertumbuhan

ekonomi lebih ditentukan oleh faktor produksi, bukan berasal dari luar faktor

produksi. Kemajuan teknologi merupakan hal yang endogen, pertumbuhan

merupakan bagian dari keputusan pelaku-pelaku ekonomi untuk berinvestasi

dalam pengetahuan. Peran modal lebih besar dari sekedar bagian dari pendapatan

apabila modal yang tumbuh bukan hanya modal fisik saja, tetapi menyangkut

sumberdaya manusia.

Akumulasi modal merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi. Definisi

modal diperluas dengan memasukkan modal ilmu pengetahuan dan modal

sumberdaya manusia. Perubahan teknologi bukan sesuatu yang berasal dari luar

model atau eksogen, tetapi teknologi merupakan bagian dari proses pertumbuhan

ekonomi. Teori pertumbuhan endogen, peran investasi dan modal manusia turut

menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang (Mankiw, 2007).

Teori pertumbuhan Baru dapat dinyatakan oleh persamaan sederhana Y=AK

dalam formulasi A mewakili semua faktor yang mempengaruhi Teknologi dan K

mencerminkan modal fisik dan sumber daya manusia. Hasil dari persamaan

investasi dalam modal fisik sdan sumber daya manusia dapat menghasilkan

ekonomi eksternal dan peningkatan produktifitas yang melebihi keuntungan

pribadi dalam jumlah yang cukup karena hasil persamaan tersebut bahwa modal

tidak menunjukan penuruan, sehingga pertumbuhan dalam jangka panjang

berkesinambungan. Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya tabungan

dan investasi modal manusia untuk mempercepat pertumbuhan.

Page 49: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

30

B. Utang Luar Negeri (ULN)

Utang merupakan salah satu alternatif yang dipilih sebagai sumber pembiayaan

karena adanya kebutuhan yang perlu diselesaikan segera. Dalam struktur

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), utang luar negeri

dimaksudkan sebagai pengeluaran pembangunan yang berasal dari pinjaman

program dan pinjaman proyek. Dana luar negeri yang diperoleh kemudian

digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan di berbagai sektor

kehidupan negara. Dapat dikatakan bahwa utang luar negeri pemerintah Indonesia

hanya berfungsi sebagai pelengkap dalam pengeluaran pembangunan maupun

total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun semua utang luar

negeri pemerintah tetap dan terus saja semakin besar setiap tahunnya pada

masalalu sejak Pelita I hingga Pelita VI. Tingginya utang luar negeri disebabkan

terutama oleh tiga jenis defisit yaitu:

1. Defisit transaksi berjalan atau disebut juga dengan trade gap yaitu ekspor

lebih sedikit dari pada impor

2. Defisit investasi atau IS gap yakni dana yang dibutuhkan untuk membiayai

investasi didalam negeri lebih besar dari pada tabungan nasional atau

domestik

3. Defisit fiskal

Dari faktor-faktor tersebut, defisit transaksi berjalan sering disebut didalam

literatur sebagai penyebab utama membengkaknya utang dari banyak negara

berkembang. Besarnya defisit transaksi berjalan melebihi surplus neraca modal

Page 50: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

31

(CA) mengakibatkan defisit neraca pembayaran (BOP) yang berarti juga cadangan

devisa (CD) berkurang. Apabila saldo transaksi berjalan setiap tahun negatif,

maka CD dengan sendirinya akan habis jika tidak ada sumber-sumber lain,

misalnya modal investasi dari luar negeri.

Sejak pemerintahan Orde Baru hingga saat ini tingkat ketergantungan Indonesia

pada utang luar negeri tidak pernah menyurut, bahkan mengalami akselerasi yang

pesat sejak krisis ekonomi 1997-1998 karena periode tersebut pemerintah

Indonesia terpaksa membuat utang baru dalam jumlah yang besar dari IMF untuk

membiayai pemulihan ekonomi. Pada masa pemerintahan orde baru, utang

dibutuhkan terutama untuk membiayai defisit investasi, defisit investasi, defisit

TB dan beberapa komponen dari sisi pengeluaran pemerintah didalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pengertian pinjaman atau pinjaman luar negeri berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan

atau penerimaan hibah serta penerusan pinjaman dan atau hibah luar negeri adalah

setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang

dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan atau jasa yang diperoleh

dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan

tertentu. Pinjaman luar negeri bank sentral adalah pinjaman yang dimiliki oleh

Bank Indonesia yang diperuntukkan dalam rangka mendukung neraca

pembayaran dan cadangan devisa. Pinjaman luar negeri swasta adalah pinjaman

luar negeri penduduk kepada bukan penduduk dalam valuta asing dan atau rupiah

berdasarkan perjanjian pinjaman atau perjanjian lainnya, kas dan simpanan milik

Page 51: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

32

bukan penduduk, dan kewajiban lainnya kepada bukan penduduk. Pinjaman luar

negeri swasta meliputi pinjaman bank dan bukan bank.

Pada awal perkembangan suatu negara wajar bila dibutuhkan dana yang sangat

besar bagi investasi dan pertumbuhan ekonominya, jika tabungan dalam negeri

belum cukup maka cara termudah yaitu dengan melakukan pinjaman luar negeri.

Pinjaman luar negeri berdampak positif bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi

di situasi tertentu. Pinjaman luar negeri akan menimbulkan masalah jika dana

tersebut tidak diinvestasikan pada kegiatan produktif yang menghasilkan tingkat

pengembalian devisa yang tinggi untuk menutupi pembayaran bunga (Fairuz,

2010). Elbadawi et.al (1997) dalam studi telah membuktikan bahwa akumulasi

pinjaman luar negeri yang terjadi karena meningkatnya kebutuhan untuk melunasi

utang-utang yang lalu akan berdampak negatif terhadap investasi dan

pertumbuhan ekonomi setelah melampaui batas tertentu.

Pada tingkat akumulasi utang yang besar ternyata justru akan menyebabkan

pertumbuhan ekonomi yang rendah. Hal ini dikarenakan dalam jangka panjang

utang akan lebih besar daripada kemampuan membayar negara debitur, biaya dari

bunga utang diperkirakan akan mendesak investasi domestik dan investasi asing,

yang akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi (Pattilo, 2002). Debt overhang

hipotesis menunjukkan bahwa utang akumulasi bertindak sebagai pajak dimasa

depan output, mengecilkan produktif rencana investasi sector swasta dan usaha

penyesuaian dipihak pemerintah. Jadi, bahkan setelah beberapa perbaikan dalam

produksi ekonomi, dapat menyimpulkan pembayaran utang yang lebih tinggi,

karena utang luar negeri bertindak seperti pajak dimasa depan produksi dan

Page 52: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

33

ekspor. “debt overhang” teori yang menunjukkan bahwa jika ada beberapa

kemungkinan dimasa depan utang akan lebih besar daripada kemampuan

pembayaran negara. Sachs (1986) berpendapat bahwa overhang utang luar negeri

memainkan peran penting dalam utang negara. Jadi, debt overhang adalah salah

satu alasan utama untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam hutang

negara.

Setidaknya terdapat masalah besar yang ditimbulkan utang luar negeri tersebut

(Yustika, 2000). Utang luar negeri (ULN) tidak datang dalam wujud uang,

melainkan sebagian besar justru dalam bentuk barang atau teknologi. Dengan

keadaan seperti ini, penggunaan ULN menjadi tidak fleksibel, karena produk atau

teknologi tersebut jelas hanya bisa digunakan untuk program-program tertentu

saja. Mekanisme itu bisa terjadi mengingat prosedur pemberian utang adalah

melalui seleksi proposal yang berisi program-program yang sudah direncanakan,

dan bila sudah disetujui maka kebutuhan program itu diwujudkan dalam bentuk

barang atau teknologi, bukan uang. Ini jelas berbeda konsekuensinya apabila

utang tersebut dirupakan dalam wujud uang, karena dengan begitu pemakaiannya

bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan riil yang berkembang dalam

pelaksanaan program.

Pada dasarnya ULN mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui dua jalur yaitu

akumulasi modal dan pertumbuhan total faktor produktifitas (Patillo, 2002). ULN

dalam jumlah yang reasonable dapat memberikan kontribusi yang positif pada

pertumbuhan ekonomi. Model tradisional neo klasik membolehkan mobilitas

modal atau kemampuan suatu negara untuk meminjam atau meminjamkan modal.

Page 53: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

34

Negara yang meminjam ULN untuk investasi dengan marginal product of capital

lebih tinggi dari bunga yang harus dibayar akan memperoleh insentif (Patillo,

2002). ULN akan menjadi beban bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara kalau

jumlahnya berlebihan.

Menurut pandangan klasik atas utang luar negeri, pemotongan pajak yang didanai

oleh utang mendorong pengeluaran konsumen dan mengurangi tabungan nasional.

Kenaikan pengeluaran konsumen ini menyebabkan permintaan agregat yang lebih

besar dan pendapatan yang lebih tinggi dalam jangka pendek, tetapi hal itu juga

menyebabkan persediaan modal yang lebih kecil dan pendapatan yang lebih

rendah, sehingga utang luar negeri akan lebih besar dalam jangka panjang

(Mankiw, 2007).

Menurut pandangan Ricardian atas utang pemerintah, pengeluaran konsumen

tidak meningkatkan keseluruhan sumber daya konsumen dan pemotongan pajak.

Dalam jangka pendek utang luar negeri meningkatkan pendapatan saat ini, dalam

jangka panjang tidak mengubah pendapatan atau konsumsi masa depan.

Pandangan tersebut akan membebani generasi masyarakat masa depan (Mankiw,

2007). Kaum Ricardian dengan teorinya Ricardian Equivalence (RE) berpendapat

bahwa defisit anggaran yang di biayai ULN tidak akan mempunyai pengaruh apa-

apa terhadap perekonomian. Teori ini berasal DavidRicardo’s Funding Sistem dan

dikemukakan kembali oleh Barro, sehingga sering diberi nama Ricardo-Barro

Preposition. Hal ini terjadi karena efek pertumbuhan pengeluaran pemerintah

yang dibiayai dengan utang pemerintah harus dibayar oleh pemerintah pada masa

yang akan datang dengan kenaikan pajak, sehingga masyarakat akan mengurangi

Page 54: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

35

konsumsinya pada saat sekarang untuk memperbesar tabungan, selanjutnya

digunakan untuk membayar kenaikan pajak pada masa yang akan datang.

Kelompok Keynesian adalah kaum Keynesian yang berpendapat bahwa defisit

fiscal yang di biayai ULN mempengaruhi perekonomian. Paham ini melihat

kebijakan peningkatan anggaran belanja yang dibiayai dengan utang luar negeri

akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi akibat

naiknya permintaan agregat sebagai pengaruh lanjut dari terjadinya akumulasi

modal. Menurut kaum Keynesian, defisit anggaran akan meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan, dan konsumsi pada giliran berikutnya. Defisit

anggaran yang dibiayai utang, yang berarti beban pajak pada masa sekarang relatif

menjadi lebih ringan, akan menyebabkan peningkatan pendapatan yang siap

dibelanjakan. Peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan akan meningkatkan

konsumsi dan sisi permintaaan secara keseluruhan. Jika perekonomian belum

dalam kondisi kesempatan penuh, peningkatan sisi permintaan akan mendorong

produksi dan selanjutnya peningkatan pendapatan nasional. Pada periode

selanjutnya, peningkatan pendapatan nasional akan mendorong perekonomian

karena defisit anggaran meningkatkan konsumsi dan tingkat pendapatan

sekaligus, tingkat tabungan dan akumulasi kapital juga akan meningkat. Menurut

kaum Keynesian secara keseluruhan, defisit anggaran dan utang dalam jangka

pendek akan menguntungkan perekonomian dengan adanya pertumbuhan

ekonomi.

Page 55: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

36

C. Investasi

Investasi pada hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi.

Investasi dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah atau kerjasama antara

pemerintah dan swasta. Investasi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh

pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk jangka panjang

dapat menaikan standar hidup masyarkatnya (Mankiw, 2007). Teori ekonomi

mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran-pengeluaran

untuk membeli barang-barang modal dan peralatan - peralatan produksi dengan

tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam

perekonomian yang akan digunakan untuk membuat produksi barang dan jasa di

masa depan. Investasi seringkali mengarah pada perubahan dalam keseluruhan

permintaan dan mempengaruhi siklus bisnis, selain itu investasi mengarah kepada

akumulasi modal yang bisa meningkatkan output potensial negara dan

mengembangkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang (Samuelson, 2003).

Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman

modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang produksi, untuk menambah

kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian

yang berasal dari investasi dalam negeri maupun inestasi asing. Penigkatan

investasi akan mendorong peningkatan volume produksi yang selanjutnya akan

meningkatkan kesempatan kerja yang produktif, sehingga akan meningkatkan

pendapatan perkapita sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Teori Harrod-Domar menggabungkan dari pendapat kaum klasik dan Keynes,

dimana beliau menekankan peranan pertumbuhan modal dalam menciptakan

Page 56: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

37

pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar memandang bahwa pembentukan

modal dianggap sebagai pengeluaran yang akan menambah kemampuan suatu

perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa, maupun sebagai pengeluaran

yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Dimana apabila

pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada

masa berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemapuan utnuk

menghasilkan barang-barang dan atau jasa yang lebih besar (Sukirno, 2007).

1. Penanaman Modal Asing (PMA)

Menurut UU no. 1 Th. 1967 dan UU no 11 Th. 1970 tentang PMA, yang

dimaksud dengan (PMA) adalah penanaman modal asing secara langsung yang

dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang ini dan

yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa

pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal

tersebut. Sedangkan pengertian Modal Asing, antara lain :

1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian kekayaan

devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk

pembiayaan perusahaan di Indonesia.

2. Alat untuk perusahaan, termasuk penemuan baru milik orang asing dan

bahan-bahan yang dimasukan dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia

selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan Indonesia.

3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan undang-undang ini

diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai

perusahaan di Indonesia.

Page 57: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

38

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan aliran arus modal yang berasal dari

luar negeri untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan

produksi dalam menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-

jasa yang tersedia dalam perekonomian (Sukirno, 2004). Keuntungan yang dapat

diperoleh dengan adanya Penanaman Modal Asing antara lain:

a. Produksi beberapa produk kebutuhan rakyat dengan tujuan untuk ekspor

(dengan penggunaan bahan baku yang umumnya berasal dari Indonesia

akan meningkatkan kuantitas dan kualitasnya).

b. Bila produksi mengalami kegagalan maka seluruh resiko ditanggung oleh

penanam modal dalam investasi langsung (investor asing).

c. Tenaga kerja Indonesia akan memperoleh kesempatan kerja dan dapat

membiasakan diri dengan teknologi modern.

d. Terbukanya kesempatan untuk membangun perusahaan nasional yang

sejenis, sehingga akan dapat meningkatkan pembangunan,

e. Devisa akan meningkat jumlahnya, selain akan meningkatkan nilai tukar

rupiah dalam negeri, dana untuk pembangunan juga meningkat.

f. Langsung memperkenalkan manfaat ilmu, teknologi dan organisasi yang

mutakhir kenegara yang dituju.

g. Mendorong perusahaan lokal untuk berinvestasi lebih banyak pada industri

pendukung atau dengan bekerjasama dengan perusahaan asing.

h. Sebagian laba pada umumnya ditanamkan kembali pada pengembangan

atau modernisasi industri terkait.

i. Kemungkinan terjadi pelarian modal berkurang.

Page 58: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

39

Namun kerugian yang dapat diperoleh dengan adanya Penanaman Modal Asing

antara lain:

a. Penyediaan sejumlah modal oleh perusahaan-perusahaan multinasional

dalam kenyataannya malah justru menurunkan tingkat tabungan maupun

investasi domestik di negara tuan rumah sehubungan dengan akan

terciptanya aneka bentuk persaingan tidak sehat yang bersumber dari

perjanjian-perjanjian produksi ekslusif antara pihak perusahaan

multinasional dengan pihak pemerintah di negara tuan rumah.

b. Tidak terlaksananya reinvestasi atas keuntungan yang mereka dapatkan

dalam perekonomian tuan rumah.

c. Terhambat atau terganggunnya perkembangan perusahaan-perusahaan

domestik yang sebenarnya bisa menjadi pemasok barang sejenis.

d. Terpacunya tingkat konsumsi domestik sehingga justru menurunkan minat

masyarakat setempat untuk menabungkan atau menginvestasikan

tambahan pendapatan

e. Dalam jangka panjang PMA dapat mengurangi penghasilan devisa baik

dari sisi neraca transaksi berjalan maupun neraca modal.

f. Kecilnya kontribusi yang didapatkan bagi penerimaan pemerintah dalam

bentuk pajak yang disebabkan oleh adanya konsesi-konsesi pajak yang

bersifat liberal, pemberian fasilitas penanaman modal yang berlebihan,

subsidi-subsidi terselubung, serta proteksi yang diberikan oleh pemerintah

negara tuan rumah.

Page 59: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

40

Terdapat tiga sumber utama modal asing dalam suatu negara yang menganut

sistem perekonomian terbuka. Pertama pinjaman luar negeri (debt) dimana

pinjaman luar negeri dilakukan oleh pemerintah secara bilateral maupun

multilateral. Kedua adalah penanaman modal asing langsung (Foreign

DirectInvestment/FDI) merupakan investasi yang melibatkan pihak investor

secara langsung dalam operasional usaha yang dilaksanakan sehingga dinamika

usaha yang menyangkut kebijakan perusahaan yang ditetapkan, tujuan yang

hendak dicapai, tidak lepas dari pihak yang berkepentingan (investor asing).

Ketiga adalah investasi tidak langsung (portofolio) merupakan investasi yang

dilakukan melalui pasar modal, Investor membeli utang atau ekuitas, dengan

harapan mendapat manfaat finansial dari investasi tersebut. Bentuk investasi

portofolio yang sering ditemui adalah pembelian obligasi/saham dalam negeri

oleh orang atau perusahaan asing.

Ada tiga jenis pengeluaran investasi. Investasi tetap bisnis mencakup peralatan

dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi. Investasi residensial

mencakup rumah baru yang seseorang beli untuk tempat tinggal yang dibeli tuan

tanah untuk disewakan. Investasi persediaan yaitu mencakup barang-barang yang

disimpan perusahaan di gudang, termasuk bahan-bahan dan persediaan, barang

dalam proses dan barang jadi (Mankiw, 2007).

Teori J.H Dunning dalam menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi

penanaman modal asing melalui teori ancangan eklektis (Anoraga, 1995). Teori

Eklektis menetapkan suatu set yang terdiri dari tiga persyaratan yang diperlukan

bila sebuah perusahaan akan berkecimpung dalam penanaman modal asing.

Page 60: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

41

Pertama adalah adanya keunggulan spesifik perusahaan, Kedua adalah

keunggulan internalisasi dan ketiga adalah keunggulan spesifik negara. Pertama

dan kedua dapat menghasilkan FDI yang mengarahkan ke ekspor maupun

produksi untuk pasar lokal. Ketiga hanya akan berkaitan dengan produksi lokal

saja (Febrina, 2014).

2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Undang-Undang no. 6 tahun 1968 dan Undang-Undang no.12 tahun 1970 tentang

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), disebutkan terlebih dulu dalam pasal

1 definisi modal dalam negeri. Pertama undang-undang ini dengan modal dalam

negeri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan

benda-benda, baik yang dimiliki negara maupun swasta asing yang berdomosili di

Indonesia yang disisihkan atau disediakan guna menjalankan suatu usaha

sepanjang modal tersebut tidak diatur oleh ketentuan-ketentuan pasal 2 UU No. 12

tahun 1970 tentang penanaman modal asing. Kedua pihak swasta yang memiliki

modal dalam negeri tersebut dalam ayat 1 pasal 1 ini dapat terdiri atas perorangan

atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia.

Kemudian dalam Pasal 2 disebutkan bahwa yang dimaksud dalam undang-undang

ini dengan penanaman modal dalam negeri ialah penggunaan daripada kekayaan

seperti tersebut dalam pasal 1, baik secara langsung atau tidak langsung untuk

menjalankan usaha menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang

ini.

Pengertian PMDN yang terkandung dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1997

tentang penanaman modal adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan

Page 61: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

42

usaha di wilayah negara republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal

dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Penanam modal dalam

negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia,

negara republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di

wilayah negara republik Indonesia. Sedangkan modal dalam negeri adalah modal

yang dimiliki oleh negara republik Indonesia, perseorangan warga negara

Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan

hukum. Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan

usaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau usaha

perseorangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tujuan

penyelenggaraan penanaman modal antara lain untuk (Undang-Undang No. 25

Tahun 1997):

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

2. Menciptakan lapangan kerja

3. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan

4. Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional

5. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional

6. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan

7. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan

menggunakan dana yang berasal baik dari dalam negeri maupun dari luar

negeri

8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Page 62: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

43

Undang-Undang No. 25 Tahun 1997 juga menjelaskan bahwa pemerintah

menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing

maupun dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan,

lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional

lainnya. Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam,

perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi,

pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi

modal dalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk

pemerintah.

Penanaman modal dalam negeri ini akan menciptakan beberapa manfaat

diantaranya mampu menghemat devisa, mengurangi ketergantungan terhadap

produk asing, mendorong kemajuan industri dalam negeri melalui keterkaitan ke

depan dan keterkaitan ke belakang memberikan konstribusi dalam upaya

penyerapan tenaga kerja. Semakin besarnya investasi PMDN, maka diharapkan

akan mendorong pertumbuhan sektor swasta dan rumah tangga dalam

mengalokasikan sumber daya yang ada di suatu daerah. Hal ini pada akhirnya

akan menyebabkan makin meningkatnya PDB dan diharapkan pertumbuhan

ekonomi dapat meningkat. Dengan demikian investasi PMDN memiliki hubungan

positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

D. Tenaga Kerja

Menurut Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk

Page 63: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

44

memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Berdasarkan UU No. 25

tahun1997 tentang ketenagakerjaan yang ditetapkan tanggal 1 Oktober 1998 batas

usia kerja yang dianut oleh Indonesia adalah minimum 10 tahun, tanpa batas umur

maksimum. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tenaga kerja adalah setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik

untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Batas usia kerja

yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 15 tahun, tanpa batas umur

maksimum. Jumlah tenaga kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari

lapangan kerja yang tersedia. BPS membagi tenaga kerja dalam tiga kelompok :

a. Tenaga kerja penuh adalah tenaga kerja yang mempunyai jumlah jam

kerja= 35 jam dalam seminggu dengan hasil kerja tertentu sesuai uraian

tugas.

b. Tenaga kerja tidak penuh atau setengah pengangguran adalah tenaga kerja

dengan jam kerja < 35 jam dalam seminggu.

c. Tenaga kerja yang belum bekerja atau sementara tidak bekerja adalah

tenaga kerja yang bekerja dengan jam kerja 0 = 1 jam dalam seminggu.

Lewis mengemukakan teorinya mengenai ketenagakerjaan, yaitu; kelebihan

pekerja merupakan kesempatan dan bukan masalah. Kelebihan pekerja satu sektor

akan memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyediaan pekerja di

sektor lain (Nizar, 2013). Menurut Lewis mengemukakan bahwa ada dua sektor di

dalam perekonomian negara sedang berkembang, yaitu sektor modern dan sector

tradisional. Sektor tradisional tidak hanya berupa sektor pertanian di pedesaan,

melainkan juga termasuk sektor informal di perkotaan (pedagang kaki lima,

Page 64: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

45

pengecerdan pedagang angkringan). Kelebihan tenaga kerja disektor industri

(sektor modern) oleh sektor informal, maka pada suatu saat tingkat upah di

pedesaan akan meningkat. Peningkatan upah ini akan mengurangi perbedaan

tingkat pendapatan antara pedesaan dan perkotaan, sehingga kelebihan penawaran

pekerja tidak menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi. Kelebihan

pekerja justru merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan

asumsi perpindahan tenaga kerja dari sektor tradisional ke sektor modern berjalan

lancar dan perpindahan tersebut tidak pernah menjadi terlalu banyak, sehingga

salah satu faktor yang berpengaruh terhadappertumbuhan ekonomi adalah tenaga

kerja (Todaro, 2006).

Thomas Robert Malthus (1766-1834) dianggap sebagai pemikir klasik yang

sangat berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi setelah

adanya Adam Smith. Thomas Robert Malthus mengungkapkan bahwa manusia

berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil pertanian untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Manusia berkembang sesuai dengan deret ukur,

sedangkan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan deret hitung.

Malthus juga berpendapat bahwa jumlah penduduk yang tinggi pasti

mengakibatkan turunnya produksi perkepala dan satu-satunya cara untuk

menghindari hal tersebut adalah melakukan kontrol atau pengawasan

pertumbuhan penduduk.

Page 65: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

46

Sumber : Sukirno, 2004

Gambar 5. Komposisi penduduk dan tenaga kerja

Menurut Keynes dalam bukunya “the general theory of employment,interest and

money”, dalam buku ini Keynes menjelaskan faktor-faktor yang akan menentukan

kegiatan ekonomi dan tingkat penggunaan tenaga kerja. Teori ini merupakan

landasan utama dari analisis makroekonomi yang wujud pada masa kini. Pendapat

kerynes penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan

hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat dalam perekonomian

(Sukirno, 2004).

Penduduk

Tenaga kerja Bukan tenagakerja

Angkatan kerja Bukan angkatankerja

Menganggur Bekerjasekolah Mengurus rumah

tanggaPenerima

pendapatan

Setengahpengangguran

Berkeja penuh

Kentara (jamkerja sedikit )

Tidak Kentara

ProduktivitasRendah

PenghasilanRendah

Page 66: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

47

Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja seperti yang

sudah dibukakan dalam Latar belakang dari pemelihan judul ini adalah ketidak

seimbangan akan permintaan tenaga kerja (demand for labor) dan penawaran

tenaga kerja (supply of labor), pada suatu tingkat upah. Ketidakseimbangan

tersebut penawaran yang lebih besar dari permintaan terhadap tenaga kerja

(excess supply of labor) atau lebih besarnya permintaan dibanding penawaran

tenaga kerja (excess demand for labor) dalam pasar tenaga kerja.

E0

Gambar 6. Keseimbangan Tenaga Kerja

Kurva ND menggambarkan permintaan tenaga kerja dalam perekonomian. Kurva

ini merupakan jumlah dari semua kurva permintaan tenaga kerja oleh perusahaan-

perusahaan yang ada dalam kegiatan. Kurva Ns menggambarkan penawaran

tenaga kerja dalam perekonomian dan dibentuk dengan menjumlahkan kurva

penawaran tenaga kerja dari semua pekerja dalam kegiatan ekonomi.

W1

Kelebihan PenawaranTenaga Kerja

Kelebihan PermintaanTenaga Kerja

w

L

NS

ND

W0

W2

L0

Page 67: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

48

Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan tercapai apabila permintaan tenaga kerja

di pasar sama dengan penawarannya. Keadaan ini tercapai pada Eo yaitu pada

tingkat upah Wo dan tingkat kesempatan kerja L, kedudukan keseimbangan ini

dapat dibuktikan dengan melihat keadaan yang akan berlaku pada tingkat upah

yang lain, misalnya pada W1 atau W2. Apabila tingkah upah adalah W1, akan

berlaku kelebihan penawaran kerja (berarti sebagian tenaga kerja menganggur).

Penyesuaian yang sebaliknya akan berlaku apabila upah terlalu rendah misalnya,

apabila tingkat upah adalah W2, akan berlaku kelebihan permintaan tenaga kerja

berkurang. Pada akhirnya permintaan dan penawaran tenaga kerja akan mencapai

titik keseimbangan dititik E0.

E. Penelitian terdahulu

Terkait dengan bidang penelitian yang dilakukan, penulis bertitik tolak dari

beberapa peneliti terdahulu khususnya penelitian yang berkaitan dengan utang

luar negeri, penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, tenaga kerja

dan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:

Tabel 3. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama / Th Variable Metode Hasil

1 DesyanaekaPramastydan LidyaRosintan(2014)

Variabel Independen: Utang Luar Negeri,Investasi AsingLangsung , dantingkat InflasiVariabel Dependen:PertumbuhanEkonomi

Alat analisisModel Efek Tetap(Fixed Effect atauLeast SquaredDummyVariable).

utang luar negeriberpengaruh negatif dansignifikan terhadappertumbuhan ekonomi diTujuh Negara ASEAN.investasi asing langsungberpengaruh positifsignifikan terhadappertumbuhan ekonomi diTujuh Negara ASEAN.inflasi berpengaruhnegatif signifkanterhadap pertumbuhan

Page 68: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

49

ekonomi di TujuhNegara ASEAN

2 JokoWaluyo(2006)

Variabel Independen:Utang Luar negeri,pembiayaan defisitmelalui bank umumdan pembiayaandefisit melalui banksentralVariabel dependen:pertumbuhanekonomi dan inflasi

Alat AnalisisSimulasi ModelEkonomi Makrodengan simultanbersifat smallopenmacroeconomicmodel

Pembiayaan defisitanggaran denganmenggunakan utang luarnegeri, melalui banksentral, dan melalui bankumum akan berdampakPositif meningkatkanpertumbuhan ekonomidan bersifat inflationary.

3 Gita EstuWulandari(2013)

Variable independen:utang luar negeri,investasi,pertumbuhanpopulasiVariable dependen:pertumbuhanekonomi

Alat analisismenggunakanVector ErrorCorrectionMechanism(VECM)

Hasil jangka pendek,beban utang, investasi,danpertumbuhan populasitidak mempunyaipengaruh signifikanterhadap pertumbuhanekonomi,sedangkandalam jangka panjangbeban utang daninvestasi berpengaruhnegatif dan signifikan,sedangkan pertumbuhanpopulasi tidakberpengaruh signifikanterhadap pertumbuhanekonomi di Indonesia.

4 Phany InekePutri (2014)

Variabelindependen:PMDN,PMA, Tenaga Kerja,Pengeluaran Modal,dan Infrastruktur.Variabel Dependen:Pertumbuhanekonomi

Alat analisismenggunakanMetode RegresiLinear Berganda(OLS).

Variabel PMDN, PMA,Pengeluaran Modal,Tenaga Kerja danInfrastrukturberpengaruh positifsecara signifikanterhadap pertumbuhanekonomi

5 SayektiSuindyah(2009)

Variabel Independen:investasi langsung,tenaga kerja danpengeluaranpemertintah.Variabel Dependen:pertumbuhanekonomi

Alat analisismenggunakanMetode RegresiLinear Berganda.

Variabel investasi,tenaga kerja danpengeluaran pemerintahberpengaruh positif dansignifikan terhadappertumbuhan ekonomi.variabel (investasilagsung, tenaga kerjadan pengeluaranpemerintah) harusmemberikan kontribusipada pertumbuhanekonomi positif.

Page 69: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

50

6 YogaKrissawindaru Arta(2013)

Variabel Independen:Penanaman ModalAsing, PenanamanModal Dalam Negeridan Tenaga KerjaVariabel dependen:PertumbuhanEkonomi

Alat analisismenggunakanMetode RegresiLinear Berganda(OLS)

Penanaman ModalAsing (PMA)berpengaruh negatif dantidak signifikan terhadappertumbuhan ekonomi diProvinsi JawaTengah,PenanamanModal Dalam Negeri(PMDN) berpengaruhpositif dan signifikanterhadap pertumbuhanekonomi di ProvinsiJawa Tengah, danAngkatan Kerja (AK)berpengaruh positif dansignifikan terhadappertumbuhan ekonomi diProvinsi Jawa Tengah

7 DwiKurniasari(2016)

Variabel independen:pinjaman luar negeri,penanaman modalasing langsung,penanaman modaldalam negeri dantenaga kerjaVariabel dependen:pertumbuhanekonomi

Alat analisismenggunakanmetode ErrorCorrection Model(ECM)

Page 70: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan

penelitian empiris dimana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung

atau angka dan menggunakan statistik (Sugiyono, 2009). Metode penelitian

kuantitaif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan diamati

memiliki realitas obyektif yang bisa diukur. Variabel-variabel penelitian dapat

diidentifikasi dan interpolasi variabel dapat di ukur. Peneliti kuantitatif

menggunakan sisi pandangnya untuk mempelajari subyek yang diteliti.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengambil ruang lingkup wilayah Indonesia. Dipilihnya ruang

lingkup Indonesia dengan alasan kurangnya memenuhi pembiayaan sumberdaya

modal dan memenuhi sumberdaya manusia dalam menjalankan pembangunan

ekonomi sejak tahun 1985 sampai dengan 2014. Variabel data yang digunakan

adalah data Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan harga konstan tahun

2000, pinjaman luar negeri, penanaman modal asing secara lansung, penanaman

modal dalam negeri dan tenaga kerja.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dari

masing-masing variabel pertumbuhan ekonomi, utang luar negeri, penanaman

Page 71: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

52

modal asing, penanaman modal dalam negeri, dan tenaga kerja masing-masing 30

tahun dari tahun 1985-2014 di Indonesia. Data yang akan diolah adalah data

kuantitatif dan merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber kedua atau secara tidak langsung dari data yang kita

butuhkan.

Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Dunia, Direktorat

Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Badan

Penanaman Koordinasi Modal (BPKM), International Labour Organization, Bank

Indonesia (BI), Badan Perencanaan Nasional, artikel-artikel dan tulisan-tulisan

yang diperoleh dengan fasilitas internet yang berguna bagi penelitian ini.

Tabel 4. Deskripsi Data Input

Nama Data Selang PeriodeRuntun waktu

Satuan pengukuran Sumber data

Produk Domestik Bruto(PDB)

Tahunan Persentase Badan Pusat StatistikIndonesia (BPS)

Pinjaman luar negeri Tahunan US$ Juta Bank Dunia (Worldbank)

Penanaman modal asinglangsung

Tahunan US$ Juta Badan koordinasiPenanaman Modal

Penanaman modaldalam negeri

Tahunan Rp Milyar Badan koordinasiPenanaman Modal

Pekerja Tahunan Orang atau jiwa Badan PerencanaanNasional

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel

atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan,

ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengatur konstrak

atau variabel tersebut. Variabel yang digunankan dalam penelitian ini terdiri dari 5

Page 72: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

53

(lima) macam variabel, yaitu utang luar negeri Indonesia, penanaman modal

asing, penanaman modal dalam negeri, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam

jangka waktu tertentu (Boediono, 1999). Variable pertumbuhan ekonomi

ini diukur dengan proxy penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atas

dasar harga konstan tahun 2000 menggunakan satuan Persentase. Sumber

data diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik (BPS).

2. Utang luar negeri adalah posisi kewajiban aktual penduduk Indonesia

kepada bukan penduduk pada suatu waktu, tidak termasuk kontinjen, yang

membutuhkan pembayaran kembali bunga dan/atau pokok pada waktu

yang akan datang (Bank Indoensia). Variabel utang luar negeri diukur

menggunakan pinjaman luar negeri pemerintah dengan satuan dollar US

terhadap Rupiah. Sumber data diperoleh dari situs Bank Dunia.

3. Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya

maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (pasal 1

ayat 3 UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal). Variabel

penanaman modal asing diukur dengan Foreign Direct Investment (FDI)

menggunakan satuan dollar US terhadap Rupiah. Sumber data diperoleh

dari situs Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Page 73: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

54

4. Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanamkan modal

untuk melakukan usaha di wilayah republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal dalam negeri dengan modal dalam negeri (pasal 1 ayat 2

UU No.25 tahun 2007 tentang penanaman modal). Variabel penanaman

modal dalam negeri menggunakan satuan rupiah. Sumber data diperoleh

dari situs Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

5. Tenaga kerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh

upah atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan

lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara kontinyu dalam seminggu

sebelum pencacahan (Badan Pusat Statistik). Variabel Tenaga kerja ini

diukur dengan jumlah Pekerja menggunakan satuan orang atau jiwa.

Sumber data diperoleh dari situs Badan Perencanaan Nasional (Bapennas).

E. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif,

untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa variable

independen secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri terhadap variable

dependen. Hubungan fungsional antara satu variable dependen dengan variable

independen dapat dilakukan dengan regresi berganda dan menggunakan time

series. Model yang digunakan untuk melakukan koreksi ketidakseimbangan

jangka pendek menuju jangka panjang. Dan model regresi berganda menggunakan

Ordinary Least Square (OLS). Model yang digunakan sebagai berikut:

PE = f (ULN,PMA,PMDN,TK)

Page 74: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

55

Model umum dari regresi berganda yaitu:

Yt= β0 + β1Xt +

Model penelitian ini sama menggunakan Semi-Log yaitu merupakan hasil data

yang ditransformasi hanya salah satu dari variabel terikat (Y) atau variabel bebas

(X). Dalam penelitian ini menggunakan Linier-Logaritma dimana variabel Y

dalam bentuk linear sedangkan variabel X berbentuk logaritma. Persamaan umum

model Linier-Log adalah:

Y = + +

Model regresi berganda Ordinary Least Square (OLS) yaitu:PE = + LnULN + LnPMA + LnPMDN + LnTK +

Dimana:PE = Pertumbuhan ekonomi (PDB) (%)ULN = Pinjaman luar negeri (US$ juta)PMA = foreign direct investment (US$ juta)PMDN = Penanaman modal dalam negeri (Rp Milyar)TK = Pekerja (juta orang)

= intercept

, , , = koefisien regresi

= term error (kesalahan pengganggu)

F. Prosedur Analisis Data

1. Uji Stationary (Unit Root Test)

Pada analisis yang menggunakan data time series, terdapat sifat stasioneritas

dalam data yang digunakan. Penggunaan data yang stasioner dalam analisis

sangat penting. Hal ini karena jika kita menggunakan data yang tidak stasioner,

maka model yang diestimasi akan menjadi kurang baik dan akan timbul masalah

Page 75: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

56

regresi lancung ( spurious regression ) yang mengakibatkan hasil model yang

diestimasi menjadi tidak bermakna.

Ada beberapa uji yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adapakah data time

series stasioner atau tidak. Salah satu uji yang sering digunakan adalah uji akar-

akar unit (unit root test). Uji akar unit pertama kali dikembangkan oleh Dickey-

Fuller dan dikenal dengan uji akar unit Dickey Fuller (DF).

Pada umumnya, data ekonomi time series seringkali tidak stationary pada level

series. Jika hal ini terjadi, maka kondisi stationary dapat tercapai dengan

melakukan differensiasi satu kali atau lebih. Apabila data telah stationary pada

level series, maka data tersebut adalah integrated of order zero atau I(0). Apabila

data stationary pada differensiasi tahap I, maka data tersebut adalah integrated of

one atau I(I). Terdapat beberapa metode pengujian unit root, dua diantaranya yang

paling sering digunakan adalah Augmented Dickey-Fuller dan Philips-Perron unit

root test.

2. Uji Kointegrasi (Keseimbangan Jangka Panjang)

Uji kointegrasi adalah uji ada tidaknya hubungan jangka panjang antara variabel-

variabel bebas dan terikat. Uji ini merupakan kelanjutan dari uji stationary.

Tujuan utama uji kointegrasi ini adalah untuk mengetahui apakah residual regresi

terkointegrasi stationary atau tidak. Apabila variabel terkointegrasi maka terdapat

hubungan yang stabil dalam jangka panjang dan sebaliknya, jika tidak terdapat

kointegrasi antar variabel maka implikasi tidak adanya keterkaitan hubungan

dalam jangka panjang. Istilah kointegrasi juga sering disebut dengan istilah error.

Page 76: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

57

Hal ini karena deviasi terhadap ekuilibrium jangka panjang dikoreksi secara

betahap melalui series parsial penyesuaian jangka pendek.

Uji kointegrasi Engel-Granger (EG) berhubungan dengan uji akar unit yang

dikembangkan oleh Dickey-Fuller melalui uji DF atau ADF. Untuk melakukan

uji kointegrasi dengan EG, maka kita harus melakukan regresi persamaan dan

kemudian mendapatkan residualnya, kemudian residual ini kita uji menggunakan

DF maupun ADF. Dari hasil estimasi nilai statistik Dfdan ADF kemudian

dibandingkan dengan nilai kritisnya. Nilai statistik DF dan ADF diperoleh dari

koefisien βt. Jika nilai stastistiknya lebih besar dari nilai kritisnya, maka variabel-

variabel yang diambil saling berkointegrasi atau mempunyai hubungan jangka

panjang begitupun sebaliknya, sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan

Engel-Granger.

3. Model Koreksi Kesalahan (ECM)

Uji ECM dilakukan untuk mengoreksi ketidakseimbangan (disequilibrium) dalam

jangka pendek maupun keseimbangan jangka panjang. Model ini diperkenalkan

oleh Sargan dan dipopulerkan oleh Engle- Granger. Dalam ekonometrika model

ini berguna untuk mengatasi data runtun waktu yang tidak stasioner dan Spurious

regression. Secara umum model ECM adalah sebagai berikut :

∆Y = 0 + 1∆ + 2 +

Model ECM dalam penelitian ini menggunakan persamaan:∆ = − ∆ + ∆ + ∆ + ∆ ++

Page 77: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

58

Dimana:

∆PE = Pertumbuhan ekonomi (PDB) (%)

∆ULN = Utang luar negeri/foreign debt (US$ juta)

∆PMA = foreign direct investment (US$ juta)∆ = Penanaman modal dalam negeri (Rp Milyar)∆ = pekerja ( juta orang )

= intercept

, , , = koefisien regresi

= Error Correction Term

= term error (kesalahan pengganggu)

Setelah melakukan uji kointegrasi, diketahui bahwa model penelitian memiliki

keseimbangan jangka panjang. Untuk jangka pendeknya, sangat mungkin terjadi

ketidakseimbangan. Teknik untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek

menuju keseimbangan jangka panjang disebut dengan Error Correction Model

(ECM).

4. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model estimasi yang telah dibuat tidak menyimpang

dari asumsi-asumsi klasik, maka dilakukan beberapa uji antara lain, Uji

Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolieniritas, dan Uji Autokorelasi.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan aumsi

klasik. Menurut Gujarati (2006) bahwa beberapa asumsi klasik yang harus

dipenuhi untuk suatu hasil estimasi agar dapat dikatakan baik dan efisien yaitu:

Model regresi adalah linear.

Tidak ada multikolinearitas

Page 78: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

59

Error term harus terdistribusi normal atau stokastik

Homokedastisitas atau varians dari variabel pengganggu adalah konstan.

Jumlah data harus lebih banyak dibandingkan dengan jumlah parameter

yang akan diestimasi.

Residual variabel pengganggu mempunyai rata-rata nol.

Tidak ada autokorelasi antara variabel pengganggu.

Kovarian antara variabel pengganggu dan variabel independen adalah nol

Berdasarkan keadaan tersebut di dalam ilmu ekonometrika, agar suatu model

dikatakan baik dan efisien maka perlu dilakukan pengujian sebagai berikut:

4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi berganda

variabel-variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam software

EViews normalitas sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan nilai

Jarque-Bera (JB) dan nilai Chi Square tabel. Uji JB didapat dari histogram

normality yang akan kita bahas dibawah ini. Hipotesisi yang digunakan adalah:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian heterokedastisitas adalah :

Ho ditolak, jika nilai probabilitas < α 5%. Artinya bahwa residual

mempunyai distribusi normal karena nilai statistik J-B tidak sama dengan

nol.

Page 79: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

60

Ho diterima, jika nilai probabilitas > α 5%. Artinya bahwa residual

mempunyai distribusi normal karena nilai statistik J-B mendekati nol.

4.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi saat error-term mempunyai koefisien yang tidak sama.

Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam suatu regresi, maka dalam pengujian

heterkedastisitas uji White merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat heterokedastisitas

Ha : Terdapat heterokedastisitas

Kriteria pengujian heterkedastiitas adalah :

Ho ditolak, jika nilai Obs*R square (λ2 hitung) > tabel. Maka terdapat

masalah heterokedastisitas.

Ho diterima, jika nilai Obs*R square (λ2hitung) < tabel. Maka tidak ada

masalah heterokedastisitas.

Selain itu dapat dilihat juga apabila nilai probabilitas Obs*R square lebih besar

dari α (5%) maka data bersifat heteroskedastisitas. Sebaliknya bila probabilitas

Obs*R square lebih kecil dari α (5%) maka data bersifat tidak heteroskedastisitas.

4.3 Uji Multikolinearitas

Uji asumsi multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan problem multikolinieritas. Untuk menguji ada atau tidaknya masalah

multikolinearitas dapat kita lakukan melalui corelation common sample dengan

tolak ukur koefisien korelasi maksimum 0,85(Widarjono, 2007). Multikolinearitas

Page 80: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

61

merupakan hubungan linear antara variabel-variabel bebas di dalam suatu regresi.

beberapa cara untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh multikolinearitas

dalam penelitian ini yaitu

R2 relatif tinggi (0,70 – 1,00) tetapi hanya sebagian kecil atau bahkan

tidak ada variabel bebas yang signifikan menurut t-test, maka diduga

terdapat multikolinearitas.

Koefisien determinasi individual (r2) relatif tinggi daripada koefisien

determinasi serentak(R2), maka cenderung terdapat multikolinearitas

Mengamati nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, jika VIF ≥ 10

maka terjadi multikolinearitas.

Pada penelitian ini dalam mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan

mengamati nilai varians inflation factor (VIF) pada model regresi. Suatu data

dapat dikatakan terbebas dari gejala multikolinearitas jika nilai VIF antar variabel

independen lebih kecil dari 10.

4.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan antara observasi dengan

observasi lainnya dalam model tersebut dalam time-series maupun crosssection.

Untuk mendeteksi autokorelasi, terdapat metode yaitu: Metode Breusch-Godfrey,

Otokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan

observasi lain yang berlainan waktu. Apabila dihubungkan dengan metode OLS,

otokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel

gangguan yang lain (Widarjono, 2007). Metode yang digunakan untuk

mengatahui masalah autokorelasi dalam model penelitian ini adalah metode

Page 81: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

62

Breusch-Godfrey atau yang sering disebut dengan Lagrange Multiplier Test (LM

test). Langkah yang dilakukan untuk mendeteksi adanya otokorelasi menurut

Breusch-Godfrey LM Test adalah sebagai berikut (Widarjono, 2007):

1. Estimasi persamaan regresi dengan metode OLS dan dapatkan residualnya.

2. Melakukan regresi residual et dengan variabel bebas Xt (jika ada lebih dari

satu variabel bebas maka harus memasukkan semua variabel bebas) dan

lag dari residual et-1, et-2,...et-p. Kemudian dapatkan R2 dari regresi

persamaan tersebut.

3. Jika sampel besar, maka model dalam persamaan akan mengikuti

distribusi Chi-squares dengan df sebanyak p. Nilai hitung statistik Chi-

squares dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

(n - p) R2 ≈ χ2p

Jika (n – p) R2 yang merupakan Chi-squares (χ2) hitung lebih besar dari nilai

kritis Chi-squares (χ2) pada derajat kepercayaan tertentu (α), ditolak hipotesis

(H0). Ini menunjukkan adanya masalah autokorelasi dalam model. Sebaliknya jika

Chi-squares hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka diterima hipotesis nol.

Artinya model tidak mengandung unsur autokorelasi karena semua p sama dengan

nol.

5. Uji Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang

kemungkinan benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan

atau pemecahan persoalan serta untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan atau

Page 82: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

63

asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, namun karena adanya

kemungkinan kesalahan, maka apabila digunakan sebagai dasar pembuatan

keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.

Data yang dipakai untuk pengujian hipotesis dikumpulkan dari sampel, sehingga

pengujian hipotesis ini merupakan data perkiraan (estimate). Keputusan yang

dibuat pengujian dalam menolak atau tidak menolak hipotesis mengandung

ketidakpastian (uncertainty), dimana keputusan tersebut bisa benar dan juga bisa

salah (Supranto, 2009). Rumusan dalam pengujian hipotesis dalam Menetukan Ho

dan Ha sebagai berikut :

a. Ho: β =0, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen

Ha: β > 0, artinya variabel independen berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap variabel dependen

b. Ho: β = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen

Ha: β < 0, artinya variabel independen berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap variabel dependen

c. Ho: β = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh dan signifikan

terhadap variabel dependen

Ha: β ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh dan signifikan

terhadap variabel dependen, tanpa memperhatikan pengaruh positif

maupun negatif.

Page 83: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

64

dari perumusan dalam pengujian hipotesis, maka pengujian dalam penelitian ini

sebagai berikut :

a. Ho: β = 0, artinya variabel utang luar negeri tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

Ha: β <0, artinya variabel utang luar negeri berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.

b. Ho: β = 0, artinya variabel penanaman modal asing tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel pertmbuhan ekonomi

Ha: β > 0, artinya variabel penanaman modal asing berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

c. Ho:β = 0, artinya variabel penanaman modal dalam negeri tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pertmbuhan ekonomi

Ha: β > 0, artinya variabel penanaman modal dalam negeri berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

d. Ho: β = 0, artinya variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel pertmbuhan ekonomi

Ha: β > 0, artinya variabel tenaga kerja berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

5.1 Pengujian Secara Parsial / Individu (Uji – t)

Uji T dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikatnya dengan menganggap variabel bebas lainnya

tetap (ceteris paribus). Pengujian ini dapat diestimasi dengan membandingkan

Page 84: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

65

antara nilai t-hitung dengan t-tabel sesuai dengan tingkat signifikansi tertentu.

Tahap yang dilakukan Uji t dalam Menetukan Ho dan Ha adalah sebagai berikut :

Uji hipotesis positif satu sisi

Ho: β =0, artinya variabel independen secara individu tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen

Ha: β > 0, artinya variabel independen secara individu berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

Uji hipotesis negatif satu sisi

Ho: β = 0, artinya variabel independen secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen

Ha: β < 0, artinya variabel independen secara individu berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Uji hipotesis dua sisi

Ho: β = 0, artinya variabel independen secara individu tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen

Ha: β ≠ 0, artinya variabel independen secara individu berpengaruh terhadap

variabel dependen, tanpa memperhatikan pengaruh positif maupun negatif.

1) Menentukan tingkat keyakinan dan daerah kritis (Df = n – k – 1 )

2) Menentukan nilai t tabel kemudian membandingkan nilai t tabel dan nilai t

statistik.

Kriteria Pengujian Uji T :

Jika T hitung ≤ t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak .

Page 85: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

66

jika T hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima .

dari perumusan dalam pengujian hipotesis secara individu, maka pengujian dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a. Ho:β =0, artinya variabel utang luar negeri secara individu tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

Ha: β <0, artinya variabel utang luar negeri secara individu berpengaruh

signifikan secara negatif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.

b. Ho:β =0, artinya variabel penanaman modal asing secara individu tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

Ha: β > 0, artinya variabel penanaman modal asing secara individu

berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel pertumbuhan

ekonomi

c. Ho: β =0, artinya variabel penanaman modal dalam negeri secara individu

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

Ha: β > 0, artinya variabel penanaman modal dalam negeri secara individu

berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel pertumbuhan

ekonomi

d. Ho:β =0, artinya variabel tenaga kerja secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

Ha: β > 0, artinya variabel tenaga kerja secara individu berpengaruh

signifikan dan positif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

5.2 Pengujian Secara Bersama-sama (Uji – F)

Page 86: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

67

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya, dengan derajat

kepercayaan yang digunakan adalah 5%, apabila nilai F hasil perhitungan lebih

besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan

bahwa semua variabel independen secara keseluruhan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan menggunakan distribusi F

dengan cara membandingkan nilai F-hitung yang diperoleh dari hasil regresi

dengan F-tabelnya, Perumusan hipotesis :

Ho = β1 = β2= β3=β4 = 0

Ha = paling tidak ada 1 parameter yang ≠ 0

Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

dari perumusan dalam pengujian hipotesis secara bersama-sama, maka pengujian

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ho: β0 = β1 = β2= β3=β4 = 0, artinya variabel utang luar negeri, penanaman

modal asing, penanaman modal dalam negeri, tenaga kerja tidak

berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel

pertumbuhan ekonomi

Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, artinya variabel utang luar negeri, penanaman

modal asing, penanaman modal dalam negeri, tenaga kerja berpengaruh

signifikan secara bersama-sama terhadap variabel pertumbuhan ekonomi

Page 87: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

68

Page 88: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil estimasi persamaan jangka pendek Error Correction Model

(ECM) “ Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Penanaman

Modal Dalam Negeri dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka

pendek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Utang luar negeri sudah menjadi beban anggaran, karena

terdapat persyaratan pembayaran bunga dan cicilan pokok utang luar

negeri dalam postur APBN yang masuk dalam pos pembiayaan dari luar

negeri. Besarnya jumlah pinjaman menentukan pembayaran cicilan pokok

dan bunga pinjaman pada APBN sebagai risiko yang akan diterima oleh

pemerintah, sehingga utang yang semakin membengkak menyebabkan

nilai tukar rupiah jatuh (inflasi) yang mempengaruhi suku bunga, sehingga

investasi semakin rendah dan beban pajak masa depan yang akan

memperlambat pertumbuhan ekonomi.

2. Pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap pertumbuhan ekonomi dalam

jangka pendek Penanaman Modal Asing secara statistik terbukti

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Page 89: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

97

Anggaran belanja pemerintah lebih besar dari penerimaan pemerintah,

dimana membutuhkan tambahan penerimaan salah satunya melalui

penanaman modal asing dalam membantu meningkatkan pertumbuhan,

sehingga mampu membantu mengurangi beban defisit anggaran dengan

adanya peningkatan devisa dan penerimaan negara di dalam APBN.

3. Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri terhadap pertumbuhan

ekonomi dalam jangka pendek Penanaman Modal Dalam Negeri secara

statistik terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Penanaman modal dalam negeri merupakan bentuk investasi

untuk memenuhi kebutuhan modal dan mengatasi kekurangan tabungan

serta peralatan dan bahan-bahan mentah untuk diolah, sehingga mampu

meningkatkan penerimaan negara dan bertambahnya stok kapital yang

menyebabkan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.

4. Pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka

pendek tenaga kerja secara statistik terbukti berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang

meningkat di dukung dengan kemampuan dan peningkatan investasi,

sehingga mampu menyumbang pendapatan negara semakin meningkat dan

membantu menutupi defisit anggaran dengan adanya pendapatan

penghasilan semakin besar dan anggaran menjadi surplus.

B. Saran

1. Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi yang sudah diteliti diantaranya utang

luar negeri, penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri dan

tenaga kerja untuk pemerintah sendiri seharusnya membuat alternative

Page 90: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

98

kebijakan untuk merubah paradigma untuk memenuhi kebutuhan

pembiayaan dan sumberdaya manusia. Kebijakan anggaran yang defisit

mendorong Indonesia untuk melakukan pinjaman maupun penanaman

modal, namun pemerintah juga harus memiliki solusi lain agar dapat

berpengaruh dalam laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2. Pinjaman luar negeri memberikan beban pembiayaan di dalam APBN,

karena adanya persyaratan pembayaran bunga dan cicilan pokok utang

luar negeri, maka sebaikanya pemerintah harus membatasi jumlah

kumulatif utang luar negeri dengan tidak melebihi batas 60% dari PDB

dan memperbaiki sistem pengelolaan utang dengan efektif untuk lebih

menguatkan fondasi ekonomi dengan lebih mengarahkan pada sektor-

sektor yang lebih produktif. Pemerintah harus mengawasi kebijakan dan

memperhatikan pengembangan investasi dalam proyek pembangunan

yang bersifat produktif dengan tujuan peningkatan dalam kegiatan ekspor

semakin besar dan cadangan devisa semakin meningkat serta mendorong

dan mengalokasikan belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur

sebagai peningkatan investasi agar dapat mengurangi tekanan inflasi,

sehingga adanya dorongan penghematan pajak dan membantu mengurangi

defisit anggaran yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi dengan

pengeluaran pemerintah yang semakin besar guna mendukung stimulus

fiskal. kebijakan pemerintah yang harus dilakukan memperbanyak

pelatihan kepada tanaga kerja, disertai kualitas pendidikan disegala

bidang, sehingga mampu menetapkan pengupahan setiap pekerja upah

yang layak dan meningkatkan penerimaan negara semakin besar di dalam

APBN serta memacu pertumbuhan ekonomi.

Page 91: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

99

Page 92: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. (1995). Perusahaan Multinasional dan Penanaman Modal Asing. Semarang:Pustaka Jaya.

Anwar, K. (2012). “Analisis Dampak Defisit Anggaran terhadap Ekonomi Makro diIndonesia”. Journal Administrasi Publik Universitas Airlangga. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-admp73df7f120efull.pdf (diakses tanggal 23 Agustus 2016)

Arsyad, Lincolin. (2010). Ekonomi Pembangunan edisi 5.Yogyakarta.

Arta, Y. K. (2013). “Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal DalamNegeri (PMDN), Dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di JawaTengah”. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Neegeri Semarang.http://journal.unnes. ac.id/ artikelsju/edaj/1953 (diakses tanggal 21 Agustus 2016)

Bank Indonesia (2000-2002). Pinjaman Luar Negeri. http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-tahunan/perekonomian/Documents/41c7cd53a7a44a5caa60856453b2fbd5ltbi2002.zip(diakses tanggal 14 April 2016)

. (2002-2007). Pinjaman Luar Negeri. http://www.bi.go.id/id/publikasi/ekonomi-keuangan-kerjasama-internasional/Documents/512f211102bd4ba08611b82d2c48a5b 7PEKKI_trw0308_final.zip (diakses tanggal 14 April 2016)

Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia. http://www.bkpm.go.id/images/uploads /file_siaran_pers/Bahan_Paparan_-_IND_-_TW_III_2015.pdf (diakses tanggal 20Maret 2016)

Badan Perencanaan Nasional. (1985). Tenaga Kerja dan Perluasan Tenaga Kerja.http://www.bappenas.go.id/files/1913/5029/1452/bab-04-1997-cek__20090203100511__1782__3.doc (diakses tanggal 15 Juli 2016)

Badan Pusat Statistik. (1985-1999). Statistik 70 tahun Indonesia Merdeka. https://www.bps.go.id/index.php/publikasi/1053 (bps)

. (2000-2013). Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran,TPAK dan TPT. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/973 (diaksestanggal 14 April 2016)

Page 93: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

. (2000-2014). Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan2000 Menurut Lapangan Usaha. https://www.bps.go.id/link TabelStatis/view/id/1202 (diakses tanggal 14 April 2016)

. (2005-2014). Posisi pinjaman luar negeri menurut kelompok pinjamantahun. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1338 (diakses tanggal 14 April2016)

. (2000-2014). Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000Menurut Lapangan Usaha. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1200(diaksestanggal 14 April 2016)

. (2006-2013). Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam NegeriMenurut Provinsi (miliar rupiah). https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1336(diakses tanggal 19 juni 2016)

. (2000-2013). Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam NegeriMenurut Sektor Ekonomi. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1317(diaksestanggal 19 juni 2016)

. (2000-2013). Realisasi Investasi Penanaman Modal Luar NegeriMenurut Sektor Ekonomi. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1318(diaksestanggal 14 April 2016)

. (2014). Realisasi Investasi Penanaman Modal Luar Negeri MenurutSektor Ekonomi. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1879(diakses tanggal 14April 2016)

Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE

Carrasco, Marie (1998) "Crowding Out and Government Spending," University AvenueUndergraduate Journal of Economics: Vol. 2: Iss. 1, Article 1.Available at: http://digitalcommons.iwu.edu/uauje/vol2/iss1/1

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.http://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/loadViewer?idViewer=5697&action=download(diakses tanggal 20 Maret 2016)

Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Elbadawi, Ibrahim, Benno Ndulu, and Njuguna Ndung’u. (1997). Debt Overhang and EconomicGrowth in Sub-Saharan Africa. External Finance for Low Income, IMF Institute.Washington DC.

Fairuz. (2010). “Analisis Kemampuan Pembayaran Kembali Pinjaman Luar Negeri diIndonesia Periode 1998-2008”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasLampung. Lampung.

Febrina, P. (2014). “Pengaruh Kebijakan Makroekonomi Dan Kualitas Kelembagaan TerhadapForeign Direct Investment Di Asean-6–Analisis Panel Data”. Jurnal Ekonomi

Page 94: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

Pembangunan fakultas ekonomi Trisakti. http://www.online.fe.trisakti.ac.id/ejournal/ekonomipembangunan/Vol1No2September2014/5.pdf

Gujarati, dkk.(2006). Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta.

Hadiwibowo, Yuniarto. (2008). Ricardian Equivalence in Developing Countries: Fiscal Policy,Private Consumption and Investment in Indonesia. https://www.researchgate.net/publication/267148166

Hyman, D. N. (2014). Public finance: A contemporary application of theory to policy. CengageLearning.https://books.google.co.id/books?id=4jMEBAAAQBAJ&pg=PR3&lpg=PR3&dq=ebook+hyman+publik+finance&source=bl&ots=sg4V_ewt1D&sig=HypROG3Ek572CKzSkPPKY64HxDg&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=ebook%20hyman%20publik%20finance&f=false

ILO. (2015). Tren Ketenagakerjaan dan Sosial Di Indonesia 2014 - 2015: Memperkuat dayasaing dan produktivitas melalui pekerjaan layak / Kantor Perburuhan Internasional.http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_381565.pdf

Kopcke, Richard W, et.al. (2006). Introduction: The Macroeconomics of Fiscal Policy.https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjxtoiP0pXPAhVKuI8KHZ4wBJkQFgg6MAM&url=https%3A%2F%2Fwww.bostonfed.org%2Feconomic%2Fconf%2Fconf49%2Fintroduction.pdf&usg=AFQjCNEJw-Tbg1mu5fT-3DYh0loiLtkUNg&bvm=bv.133178914,d.c2I

Mankiw, N. G. (2007). Teori Makro Ekonomi Terjemahan: Edisi Keenam. Jakarta.

Marisa, R. (2015). “Analisis Keberlanjutan Fiskal Indonesia Tahun 2000-2012”. JournalEkonomi Universitas Parahayangan. 19(1). http://journal.unpar.ac.id/index. php/BinaEkonomi /arti cle/download/1362/1318

Mosey, G. B. D. (2016). “Pengaruh Investasi Swasta dan Pengeluaran Pemerintah terhadapPertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Minahasa Utara tahun 2004-2013”. Jurnal berkalailmiahefisiensi. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/viewFile/11475/11077

Nizar, Chairul. (2013). “Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomiserta hubungannya terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia”. Jurnal ilmu ekonomiUniversitas Syiah kuala. ttp://www.academia.edu/8652807/Jurnal_Ilmu_Ekonomi __Pengaruh_Investas_Dan_Tenaga_Kerja_Terhadap_Pertumbuhan_Ekonomi_Serta_Hubungannya_Terhadap_Tingkat_Kemiskinan_Di_Indonesia.

Pattillo, C. A., Poirson, H., & Ricci, L. A. 2002. External debt and growth. InternationalMonetary Fund. https://www.researchgate.net/profile/Luca_Ricci2/publication/227471647_External_Debt_and_Growth/links/0c96051cb75a30c13b000000.pdf

Page 95: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

Pramasty, D.E.,& Lidya, R. (2014). “Analisis faktor penentu pertumbuhan ekonomi di Tujuhnegara asean periode tahun 1996-2013”. Jurnal Ekonomi Pembangunan UniversitasTrisakti.http://www.online.fe.trisakti.ac.id/ejournal/ekonomipembangunan/Vol1No2September2014/3.pdf

Prasetyia, F. (2012). “Rekonstruksi Sistem Fiskal Nasional Dalam Bingkai Konstitusi”. Journalof Indonesian Applied Economics. http://www.jiae.ub.ac.id/index. php/jiae/ article/viewFile /96/130

Putri, P. I. (2014). “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Belanja Modal, Dan InfrastrukturTerhadap Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa”. Journal of Economics and PolicyUniversitas Jendral Soedirman. http://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/jejak/3892

Raharjo Jati, Wasisto. (2011) “Inovasi Pelayanan Publik Setengah Hati: Studi Pelayanan PublikSAMSAT Kota Yogyakarta”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas GajahMada. 15 (1). Hlm. 68-71.https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/view/8559

Rizky, R. L., Agustin, G., & Mukhlis, I. (2016). “Pengaruh Penanaman Modal Asing,Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan EkonomiProvinsi Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan (JESP), 8(1), 9-16.http://journal.um.ac.id/index.php/jesp/article/viewFile/5265/1938

Sachs, J. (1988). “Conditionality, Debt Relief, and Developing Country Debt Crisis”. Journal ofNBER, No. 2644. https://ideas.repec.org/p/nbr/nberwo/2644.html

Samuelson, dkk, (2003). Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT Media Global Edukasi

Soebagiyo, D. (2012). “Isu Strategi Pembiayaan Defisit Anggaran Di Indonesia”. JurnalEkonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan, 13(2),260-275.http://journals.ums.ac.id/index.php/JEP/article/viewFile/173/160

Sugiyono, P. Dr. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Suindyah, Sayekti. (2009). “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran PemerintahTerhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Timur”. Ekuitas Vol. 15 No. 4 :477 –500.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:lu42rRnvFwJ:jurnal.stiesia.ac.id/article/download_selection_article/2/20130729003/1+&cd=1&hl=en&ct=clnk

Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Supranto. (2008). Statistika Teori dan Aplikasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Surjaningsih, Ndari, g. A. Diah Utari, dan Budi Trisnanto.2012.Dampak Kebijakan FiskalTerhadap Output Dan Inflasi. Buletin ekonomi Moneter dan Perbankan.http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnal/ekonomi/Documents/259779accf9e4b709a9b933ceffbc3e3NdariSurjaningsihGADiahUtariBudiTrisnanto.pdf.

Page 96: PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL …digilib.unila.ac.id/25940/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu asumsi dasar ekonomi makro dilihat

The Indonesian Institute. (1985-1999). Membangkitkan Investasi di Indonesia. http://theindonesianinstitute.com/wp-content/uploads/2014/02/04-POLICY-ASSESSMENT-Investasi-oleh-Awan-WL-Poesoro-Juni-2005.pdf

Todaro, M. P., &Bahasa, S. C. S. A. (2006).Pembangunan EkonomiJilid 1.

Undang-Undang, “Tentang Ketenagakerjaan”, Nomor: 13 tahun 2003. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 12 Ayat 3

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Waluyo, J. (2006). “Pengaruh Pembiayaan Defisit Anggaran terhadap Inflasi dan PertumbuhanEkonomi: Suatu Simulasi Model Ekonomi Makro Indonesia 1970–2003”. Kinerja,volume 10, no.1, th. 2006: hal. 1-22. http://www.academia.edu/download/31944738/Article-1-V10-N1-06.pdf (diakses tanggal 14 april 2016)

Widarjono, A. (2007). Ekonometrika: teori dan aplikasi untuk ekonomi dan bisnis. Yogyakarta:Ekonisia.

World Bank, 1985-2014. External Debt Stock. http://www.indexmundi.com/facts/indonesia/external-debt-stocks

Wulandari, G. E., & Wahyudi, S. T. (2012). “Keterkaitan antara Pertumbuhan Ekonomi denganBeban Utang, Investasi, dan Pertumbuhan Populasi (Studi Kasus Indonesia Tahun 1970-2011)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=189066&val=6467&title=Keterkaitan%20antara%20Pertumbuhan%20Ekonomi%20dengan%20Beban%20Utang,%20Investasi,%20dan%20Pertumbuhan%20Populasi%20(Studi%20Kasus%20Indonesia%20Tahun%201970-2011).

Yustika, A. E. (2002). Pembangunan dan krisis: memetakan perekonomian Indonesia.Gramedia Widiasarana Indonesia.

Zainuddin, M. (2009). “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Investasi PMA di batam”.Jurnal Ilmiah mahasiswa FEB Politeknik Batam. http://journal.unnes.ac.id/ nju/index.php/jejak/article/viewFile/1468/1593