pengaruh strategi paikem terhadap minat ...etheses.uinmataram.ac.id/394/1/siti hilmi...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH STRATEGI PAIKEM TERHADAP MINAT BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs. NURUSSALAMAH
MONTONG ARE TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh:
SITI HILMI HAJAR NIM: 15.1.13.4.083
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
ii
PENGARUH STRATEGI PAIKEM TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTS. NURUSSALAMAH
MONTONG ARE TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Siti Hilmi Hajar NIM: 15.1.13.4.083
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Siti Hilmi Hajar, NIM. 15.1.13.4.083,dengan judul ”Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di-munaqasyah-kan.
Disetujui pada tanggal, 25 Juni 2017
Dibawah bimbingan
Pembimbing I
( Saimun, M.Si) NIP.197508272002122001
Pembimbing II
(Lalu Sucipto, M.Pd ) NIP.198106222009121004
iv
Nota DinasPembimbing
Mataram, 25 Juni 2017
Hal : Munaqasyah
Kepada
Yth.Rektor UIN Mataram
di_
Mataram
Assalamu’alaykumWr.Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan
pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Siti Hilmi Hajar
NIM : 15.1.13.4.083
Jurusan/Prodi : Tadris Matematika
Judul :Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas VII MTs. Nurussalamah
Montong Are Tahun pelajaran 2016/2017
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu kami berharap agar
skripsi ini segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaykum, Wr.Wb
Pembimbing I
( Saimun, M.Si) NIP:197508272002122001
Pembimbing II
(Lalu Sucipto, M.Pd ) NIP:198106222009121004
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Hilmi Hajar
NIM : 15.1.13.4.083
Program Studi : Tadris Matematika
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut : UIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul ”Pengaruh
Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII
MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun pelajaran 2016/2017” ini secara
keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian
yang dirujuk sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Mataram.
Mataram, 15 Juni 2017
Saya yang menyatakan
Siti Hilmi Hajar NIM.15.1.13.4.083
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul ”Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun pelajaran 2016/2017” yang diajukan oleh Siti Hilmi Hajar, NIM.151.13.4.083, Program Studi Tadris Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Senin, tanggal 17 Juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd)
Dewan Munaqasyah
Ketua Sidang/
Pemb I
:( Saimun, M.Si) NIP.197508272002122001
( )
Sekretaris Sidang/ Pemb II
:(LaluSucipto, M.Pd ) NIP.198106222009121004
( )
Penguji I
:(H. M. Habib Husnial Pardi, M.A) NIP. 197112311999031013
( )
Penguji II
:(Habibi Ratu Perwira Negara, M.Pd) NIP. 198812272015031003
( )
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP.196412311991032006
vii
MOTTO
Artinya:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.(Ali-Imran:139)1
1Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Sygma., 2005),h.67
viii
PERSEMBAHAN
“Skripsi ini saya persembahkan untuk Ayahanda dan
Ibunda tercinta, Abdullah dan Siti Mislaen. Terimakasih
untuk curahan kasih sayang, cinta, doa, dorongan,
semangat dan pengorbanan yang tiada tara. Semoga
Allah SWT membalas semua pengorbanan Ayah dan Ibu.”
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukuratas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
dan kesempatan serta nikmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan S1 pada Program StudiTadris Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah, Nabi
Muhammad SAW sang pembawa kebenaran, perombak kebodohan menuju alam
yang penuh dengan ilmu pengetehuan sehingga penulis bisa mengeluarkan ide dan
fikiran untuk menyusun karya ilmiah ini dengan cahaya pendidikan islami.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Saimun, M.Si selaku pembimbing I beserta Bapak Lalu Sucipto, M.Pd
Selaku pembimbing II yang telah memberikan saran, bimbingan dan
pengarahan selama penyusunan skripsi ini, sehingga bisa terselesaikan.
2. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd selaku Dekan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram.
3. Bapak Syamsul Arifin, MA selaku Ketua Program Stadi Tadris Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.
x
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Tadris Matematika atas bimbingan dan
ilmu yang telah diberikan tanpa mengenal lelah.
5. Bapak Muhammad Haqqi, S.Pd selaku kepala sekolah MTs Nurussalamah
Montong Are, IbuNurhayati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Matematika
kelas VII MTs, beserta semua staf tenaga kependidikan MTs Nurussalamah
Montong Are yang telah memberikan bantuan, informasi dan data selama
penulis melakukan penelitian.
6. Ayah dan Ibu tersayang, terimakasih atas do‟a dan dukungan, kasih dan cinta
serta pengorbanan dalam mendidikku selama ini.
Layaknya seorang pemula, penulis dengan sepenuh hati menyadari bahwa
dalam menyusun skripsi penelitian ini masih sangat banyak kekurangan dan
keterbatasan yang termuat di dalamnya, namun diharapakan bermanfaat bagi para
pembaca.
Mataram, 10Mei 2017
Penulis
Siti Hilmi Hajar NIM.15.1.13.4.083
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
ABSTRAK ...................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ..................................................... 4
1. Rumusan Masalah ................................................................... 4
2. Batasan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 5
1. Tujuan ..................................................................................... 5
2. Manfaat ................................................................................... 5
D. Definisi Operasional ..................................................................... 7
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .............. 9
A. Telaah Pustaka ............................................................................... 9
B. Kajian Teori ................................................................................... 11
1. Strategi PAIKEM ..................................................................... 11
a. Pengertian Strategi PAIKEM............................................... 11
b. Landasan Psikologis-pedagogis Srategi PAIKEM .............. 18
c. Penerapan Strategi PAIKEM ............................................... 19
d. Penerapan Strategi PAIKEM Menggunakan Metode NHT . 20
e. Hal-hal yang Diperhatikan dalam Pelaksanaan PAIKEM ... 21
f. Kelebihan dan Kelemahan PAIKEM ................................... 22
2. Minat Belajar ............................................................................ 22
a. Minat .................................................................................... 22
b. Belajar .................................................................................. 23
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ............. 24
3. Matematika ............................................................................... 25
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 29
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian..................................................... 29
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 29
1. Populasi ................................................................................... 29
2. Sampel ..................................................................................... 30
C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 31
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 31
E. Desain penelitian ........................................................................... 32
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 33
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 43
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 43
xiii
1. Profil Sekolah ........................................................................... 43
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................ 47
3. Pengumpulan dan Penyajian Data ............................................ 47
4. Analisis Data ............................................................................ 53
B. Pembahasan .................................................................................... 57
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 64
A. Simpulan ........................................................................................ 64
B. Saran ............................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 3.1 Waktu Penelitian 31
Tabel 3.2 Desain Penelitian
33
Tabel 3.4
Tabel 3.3
Kriteria Pensekoran Angket
Kisi-kisi Angket Minat Belajar
34 36
Tabel 3.5 Interpretasi Minat Siswa 36
Tabel 3.6 Aspek Minat Siswa 38
Tabel 4.1 Data Keadaan Kepala Sekolah Dan Wakil Kepala Sekolah MTs Nurussalamah Montong Are
45
Tabel 4.2 Keadaan Pendidik dan Tenaga kependidikan MTs Nurussalamah Montong Are
45
Tabel 4.3 Data Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan
46
Tabel 4.4 Data Siswa Dalam 4 Tahun Terakhir Mts Nurussalamah Montong Are
46
Tabel 4.5 Data Sarana Prasarana Sekolah MTs Nurussalamah Montong Are
47
Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai Angket Minat Belajar Matematika Dengan Strategi PAIKEM
49
Tabel 4.7 Kategori Hasil Penyebaran Angkat Minat Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran Dengan Strategi PAIKEM
50
Tabel 4.8 Kategori Hasil Penyebaran Angkat Minat Belajar Siswa Sesudah Pembelajaran Dengan strategi PAIKEM
51
Tabel 4.9 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa 52
Tabel 4.10 Data Hasil Uji Normalitas Pre-Test 54
Tabel 4.11 Data Hasi lUji Normalitas Post-Test 55
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Matematika kelas VII MTs
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3 Lembar Kerja Kelompok
Lampiran 4 Soal Evaluasi
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lampiran7 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa Dengan Strategi PAIKEM
Lampiran 8 Angket Minat Belajar Siswa Dengan strategi PAIKEM
Lampiran 9 Bukti Uji Validitas Instrumen Angket
Lampiran 10 Bukti Uji Reliabilitas Instrumen Angket
Lampiran 11 Penyajian Data Nilai Angket Minat Pre test dan Post test
Lampiran 12 Data Kategori Minat Siswa Sebelum Pembelajaran Dengan Strategi PAIKEM
Lampiran 13 Data Kategori Minat Siswa Sesudah Pembelajaran Dengan Strategi PAIKEM
Lampiran 14 Hasil Perhitungan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
Lampiran 15 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Dengan Rumus t-test sampel related
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Foto Proses Belajar di Kelas Tabel Distribusi Normal Tabel Nilai Distribusi t Tabel Nilai Distribusi F Surat Izin penelitian FITK
xvii
Lampiran 21 Surat Izin penelitian KEMENAG
Lampiran 22 Surat keterangan Penelitian
Lampiran 23 Kartu Konsultasi
xviii
Siti Hilmi Hajar (15.1.13.4.083) “Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar Matematika Siwsa Kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
Pembimbing 1 : Saimun M. Si Pembimbing 2 : Lalu Sucipto M. Pd
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi PAIKEM terhadap minat belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Nurussalamah Montong Are. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan takni ksampel jenuh. Sampel dalam penlitian ini sebanyak 1 kelas yaitu kelas VII dengan jumlah 25 siswa.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen one group pre-test post-test design dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, metode observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji-t test sampel related dua sisi yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas yang dianalisis secara manual dengan rumus chi-kuadrat dan uji F. Hasil perhitungan uji-t test sampel related dua sisi menggunakan perhitungan secara manual didapatkan thitung sebesar -10,36 dan dikorelasikan dengan nilai ttabel 1,711 dengan taraf signifikasi 5% . Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel, sehingga H0 ditolak.
Hasil penyebaran angket minat sebelum pembelajaran dengan strategi PAIKEM menunjukkan minat siswa dalam kategori kurang berminat, yaitu: sebanyak 9 siswa atau 36% siswa dalam kategori sukup berminat, sebanyak 15 siswa atau 60% siswa dalam kategori kurang berminat, dan sebanyak 1 siswa atau 4% siswa dalam kategori tidak berminat. Hasil penyebaran angket minat sesudah pembelajaran dengan strategi PAIKEM menunjukkan minat siswa dalam kategori berminat, yaitu: sebanyak 13 siswa atau 52% siswa dalam kategori berminat, dan sebanyak 12 siswa atau 48% siswa dalam kategori cukup berminat. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh strategi PAIKEM terhadap minat belajar matematika siswa kelas VII MTs Nurussalamah Montong Are.
Kata kunci:Strategi PAIKEM dan Minat Belajar Matematika.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran yang akan dipilih oleh guru selayaknya didasari pada
berbagai pertimbangan sesuai dengan kondisi, situasi dan lingkungan yang
dihadapinya 2 . Dalam suatu pembelajaran, strategi sangat diperlukan untuk
menunjang keberhasilan suatu pembelajaran itu sendiri. Ada banyak strategi
yang bisa digunakan oleh tenaga pendidik untuk menyampaikan materi yang
akan disampaikan sehingga peserta didik merasa suka dan tertarik dalam
mengikuti pembelajaran tersebut.
Strategi yang bisa digunakan oleh pendidik dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan siswa saat proses belajar
mengajar berlangsung yaitu dengan membuat pembelajaran tersebut menjadi
menyenangkan. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu strategi
PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. PAIKEM bukanlah tujuan dari kegiatan
pembelajaran, tetapi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran. Strategi PAIKEM senantiasa
memposisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang
kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai
2Hamzah & Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. ( Jakarta :
Bumi Aksara, 2011), h.4
1
2
peserta belajar yang aktif, inovatif, dimanfaatkan sebagai sumber belajar,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pada proses pembelajaran PAIKEM di dalamnya terjadi dialog yang
interaktif antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan siswa dengan
sumber belajar lainnya. Dalam suasana pembelajaran seperti itu siswa tidak
terbebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam belajar, tetapi mereka dapat saling bertanya, berdiskusi sehingga beban
belajar bagi meraka sama sekali tidak terjadi3.
Strategi PAIKEM dapat diterapkan bersama lingkungan, media dan
metode tertentu, metode itu sendiri merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi yang telah disusun. 4 Ada beberapa metode
yang bisa digunakan oleh pendidik untuk menciptakan suasana pembelajaran
yang PAIKEM. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode
Numbered Heads Together (NHT), Numbered Heads Together (NHT)
merupakan suatu metode pembelajaran yang mengedepankan kepada aktivitas
siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari berbagai
sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas, sehingga siswa dituntut
untuk aktif dalam menemukan jawaban dan bisa menemukan hal-hal baru dari
permasalahan yang diberikan guru 5 . Hal ini sejalan dengan hakikat
3Hamzah B. uno & Nurdin mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM.
(Jakarta : Bumi Aksara, 2011), h.10 4 Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Cet.III. (Jakarta: Kencana, 2006). h.126 5 Rahayu, “Metode NHT”, dalam http://dhyrahcahayacinta.wordpress.com/ diambil
pada tanggal 19 Juli 2017.
3
pembelajaran PAIKEM yang menuntut siswa aktif, inovatif dan kreatif agar
tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dengan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan ini
diharapkan menumbuhkan minat siswa terhadap mata pelajaran matematika.
“Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (1988) , minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena kebergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya, seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan6”.
Terlepas dari masalah kepopulerannya, minat sama halnya dengan
kecerdasan dan motivasi, karena memberikan pengaruh terhadap aktivitas
belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan
tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam
konteks belajar dikelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu
membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan
dipelajari7.
Dalam permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
juga diamanatkan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran harus dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
6Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakrya, 2011), h.133
7Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar Dan Pembelajaran. (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010), h.24
4
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.8
Kondisi pembelajaran berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan
di MTs. Nurussalamah kelas VII diperoleh kesimpulan bahwa 25 siswa yang
ada di kelas VII tersebut memiliki minat belajar yang masih kurang,
khususnya dipelajaran metematika, kebanyakan dari mereka tidak
memperhatikan gurunya saat menjelaskan materi, kurang aktif ketika di kelas,
sebagian juga ada yang makan di kelas bahkan ada beberapa siswa yang
keluar masuk kelas dengan berbagai alasan 9 . Selanjutnya Peneliti juga
melakukan wawancara pada Ibu Nurhayati S. Pd., selaku guru matematika di
MTs. Nurussalamah Montong Are, mengatakan bahwa: “Masih kurangnya
metode dan strategi yang digunakan saat pembelajaran, upaya yang digunakan
selama ini terbatas pada diskusi dan ceramah. Saat di kelas guru yang lebih
mendominasi kegiatan pembelajaran dan dalam proses belajar mengajar siswa
hanya mendengar dan mencatat penjelasan dari guru”10.
Uraian diatas menarik perhatian penulis dan melatar belakangi penulis
untuk melakukan penelitian terkait dengan pengaruh strategi PAIKEM
terhadap minat belajar Matematika siswa kelas VII MTs. Nurussalamah
Montong Are Tahun pelajaran 2016/2017.
8 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari behavioristik sampai
Konstruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL(Contextual Teaching & Learning). (Jakarta : Prestasi Pustaka,2011),h.1
9Hasil observasi, 17 Januari 2017 10Hasil Wawancara, 17 Januari 2017
5
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas
dalam penelitian ini adalah: “Apakah Ada Pengaruh Strategi PAIKEM
Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Nurussalamah
Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017?”.
2. Batasan Masalah
Upaya mempermudah dan tidak memperlebar kesalahan anggapan
tentang penelitian yang akan dilakukan peneliti, maka peneliti
merumuskan batasan masalah penelitian ini, yaitu :
a. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh strategi
PAIKEM menggunakan metode NHT (Numbered Head Together)
terhadap minat belajar matematika siswa.
b. Penelitian ini terbatas pada materi pelajaran yang akan diajarkan.
Dimana materi yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu materi
segitiga.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh strategi PAIKEM terhadap minat belajar
Matematika siswa kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun
pelajaran 2016/2017.
6
2. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bermanfaat
secara teoritis maupun bermanfaat secara praktis. Untuk lebih spesifik,
akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis yang ingin dicapai dari penelitian ini
yaitu untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dibidang
pendidikan, khususnya tentang matematika terkait dengan strategi
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan) guna meningkatkan minat belajar matematika siswa
serta sebagai penelitian lebih lanjut mengenai Strategi PAIKEM.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Guru: Bahan penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, mengembangkan
strategi pembelajaran dan menjadi salah satu pedoman dalam
memilih metode pembelajaran serta dapat membantu siswa untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar pada materi pelajaran
matematika
2) Bagi peneliti selanjutnya: penalitian ini bermanfaat dalam
mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan
strategi pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menarik sebagai
uapaya peningkatan kualitas pembelajaran dan dapat digunakan
sebagai pemicu bagi peneliti lain untuk lebih mengenal dunia
7
siswa dan mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran
matematika.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan
persepsi sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah
yang digunakan dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian
“Pengaruh Strategi PAIKEM terhadap Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas VII Mts. Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang dimaksud diantaranya
yaitu:
1. Strategi PAIKEM
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis
besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditentuka11. PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selanjutnya
PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: strategi mengajar digunakan
bersama metode tertentu dan berbagai media pengajaran yang disertai
penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran
menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
11Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya, SBM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK Cet.II, ( Bandung : Pustaka Setia,2005), h.11
8
2. Minat Belajar Matematika
a. Minat
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Suatu minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat
pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas
b. Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau pshikis
yang terjadi karena adanya interaksi aktif antara individu dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang
bersifat relatif tetapdalam aspek-aspek: kognitif, psikomotorik, dan
afektif
c. Matematika
“Berikut disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika: 1) matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan
terorganisasi secara sistematik; 2) matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan
kalkulasinya; 3) matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan
berhubungan dengan bilangan; 4) matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif
dan masalah tentang ruang dan bentuk; 5) matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang
logis; 6) matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang
ketat12”.
12 Irzani, Matematika 1 (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,2010), h. 5.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Telaah Pustaka
Untuk mengetahui sejauh mana keaslian dan faktualiasi penelitian ini,
maka peneliti mengadakan telaah pustaka dari peneliti-peneliti sebelumnya
yang berkaitan dengan judul dan permasalahan dengan mempertimbangkan
kedekatan variabel-variabel yang digunakan. Adapun telaah pustaka yang
digunakan sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fathmi Setiani, dengan judul “Strategi
Pembelajaran PAIKEM terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas VII MTs. Negeri Kediri Tahun Pelajaran
2014/2015”.
Penelitian di atas memiliki kesamaan yang relevan dengan
penelitian ini, yakni sama-sama menggunakan Strategi PAIKEM.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan ini terletak
pada variabel terikatnya dan tehnik pengumpulan datanya, dimana
variabel terikat penelitian di atas adalah kemampuan pemecahan
masalah matematika di MTs.Negeri Kediri, sedangkan pada penelitian
ini variabel terikatnya adalah minat belajar matematika di MTs.
Nurussalamah Montong Are. Tehnik pengumpulan data pada penelitian
tersebut yaitu dengan menggunakan metode tes sedangkan pada
penelitian ini menggunakan metode angket.
9
10
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurjannatul Ma‟wa, dengan judul
“Pengaruh Kecerdasan Sosial Terhadap Minat Belajar Matematika”.
Penelitian di atas memiliki kesamaan yang relevan dengan
penelitian ini, yakni sama-sama melihat minat belajar matematika siswa.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan ini terletak
pada variabel bebas dan jenis penelitian yang digunakan, dimana
variabel bebas penelitian di atas adalah kecerdasan sosial di MA
Miftahul Ishlah Tembelok, sedangkan pada penelitian ini variabel
bebasnya adalah penggunaan strategi PAIKEM di MTs. Nurussalamah
Montong Are. Jenis Penelitianyang digunakan pada penelitian tersebut
yaitu penelitian expost facto sedangkan pada penelitian ini
menggunakan penelitian eksperimen One-Group Pretest-Posttes Design.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Susanti, dengan judul “Penerapan
Strategi PAIKEM Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV C SD Negeri I Metro Pusat Tahun 2013”
Penelitian di atas memiliki kesamaan yang relevan dengan
penelitian ini, yakni sama-sama menggunakan strategi PAIKEM.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan ini terletak
pada variabel terikatnya, di mana variabel terikat pada penelitian di atas
adalah Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV C SD Negeri I
Metro Pusat, sedangkan pada penelitian ini variabel terikatnya adalah
minat belajar matematika di MTs. Nurussalamah Montong Are.
Perbedaan yang lainnya terletak pada jenis penelitin yang digunakan,
11
pada penelitian di atas menggunakan penelitian gabungan yakni
penelitin kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif.
B. Kajian Teori
1. Strategi PAIKEM
a. Pengertian Strategi PAIKEM
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis
besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan 13 . Strategi pembelajaran merupakan suatu pola umum
pembelajaran siswa yang tersusun secara sistematis berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan, psikologi, didaktik, dan komunikasi dengan
mengintegrasikan struktur (urutan langkah pembelajaran) pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengelolaan
kelas, evaluasi, dan waktu yang diperlukan agar siswa dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
“Strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designd to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Jadi dengan demikian strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu14”.
Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian apa yang akan
13Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya. SBM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK Cet.II. ( Bandung : Pustaka Setia,2005), h.11 14 Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Cet.III. (Jakarta: Kencana, 2006). h.126
12
digunakan selama proses pembelajaran sebagai catatan kemajuan
belajar siswa, dan motivasi15.
PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selanjutnya PAIKEM
dapat didefinisikan sebagai: strategi mengajar yang digunakan bersama
metode tertentu dan berbagai media pengajaran yang disertai penataan
lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, para
siswa merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan
keterampilan yang diajarkan.Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan
siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap,
pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata–mata
“disuapi” guru.16”.
Berlangsungnya proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya
pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas. Pembelajaran
dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan
peserta didik yang cinta lingkungan17. Pendekatan PAIKEM sebagai
15 Cahyono, “Pengertian Strategi Pembelajaran”, dalam
http://pcahyono.blogspot.com/ diambil pada tanggal 15 Januari 2017 16 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari behavioristik sampai
Konstruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL(Contextual Teaching & Learning). (Jakarta : Prestasi Pustaka,2011),h .150.
17 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam kelas, (Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta,2010) h. 13
13
sebuah strategi pembelajaran, memiliki 5 kriteria yang bisa dipaparkan
sebagai berikut:
1) Pembelajaran Aktif
Maksudnya adalah bahwa dalam proses pembelajaran guru
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta
didik aktif mengajukan pertanyaan, gagasan, mencari data dan
informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari peserta didik
untuk membangun pengetahuan, bukan proses pasif yang hanya
menerima penjelasan guru tentang pengetahuan. Senada dengan
ini ada yang mengatakan pemebaljaran aktif itu adalah dalam
proses pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar
secara aktif.
Strategi pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran
adalah siswa diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan
pembelajaran untuk berfikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba,
menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya18. Ada
beberapa asumsi perlunya pembelajaran yang berorientasi pada
siswa diantaranya:
a) Asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan
merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju
kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial maupun
18Hamzah B. uno & Nurdin mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM.
(Jakarta : Bumi Aksara, 2011). h.77
14
kedewasaaan moral. Oleh karena itu, proses pendidikan
bukan hanya mengembangkan intelektual saja, tetapi
mencakup seluruh potensi yang dimiliki peserta didik.
“Hakikat pendidikan pada dasarnya adalah: (1) Interaksi manusia (2) Pembinaan dan pengembangan potensi manusia (3) Berlangsung sepanjang hayat (4) Kesesuaiandengan kemampuan dan
tingkatperkembangan siswa. (5) Keseimbangan antara kebebasan subjek didik dan
kewibawaan guru (6) Peningkatan kualitas hidup.
b) Asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan yaitu:
(1) Siswa bukanlah manusia dalam ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang dalam tahap perkembangan
(2) Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda (3) Anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif,
kreatif dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya (4) Anak didik memiliki motivasi untuk memenuhi
kebutuhannya. Asumsi tersebut menggambarkan bahwa anak didik
bukanlah objek yang harus dijejali dengan informasi, tetapi mereka adalah subjek yang memiliki potensi dan proses pembelajaran seharusnya diarahkan untuk menggambarkan seluruh potensi yang dimiliki anak didik tersebut.
c) Asumsi tentang guru yaitu:
(1) Guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik
(2) Guru memiliki kemampuan professional dalam mengajar
(3) Guru mempunyai kode etik keguruan (4) Guru memiliki peran sebagai sumber belajar, pemimpin
(organisator) dalam belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siswa dalam belajar.
d) Asumsi yang berkaitan dengan proses pembelajaran, diantaranya: a) Bahwa proses pembelajaran direncanakan dan
dilaksanakan sebagai suatu sistem
15
b) Peristiwa belajar akan terjadi manakala anak didik berinteraksi dengan lingkungan yang diatur guru.
c) Proses pembelajaran akan lebih aktif apabila menggunakan metode dan teknik yang tepat dan berdaya guna.
d) Pembelajaran memberi tekanan pada proses dan produk secara seimbang
e) Inti proses pembelajaran adanya kegiatan belajar siswa secara optimal19”.
Pada pelaksanaan pembelajarana aktif terdapat prinsip-
prinsip yang ada dalam Al-Qur‟an seperti prinsip partisipasi
aktif. Pada prinsip ini dituntut bagi orang yang belajar agar ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini sebagaimana
yang tertulis dalam Firman Allah surah Al-Maidah ayat 2 yaitu:
Artinya :Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya (Q.S. al-
Maidah : 2).
Ayat tersebut menjelaskan tentang tolong menolong dalam
segala hal. Begitu juga dengan proses pembelajaran aktif.
Proses pembelajaran adalah suatu proses yang sangat
membutuhkan perilaku tolong menolong, pembelajaran aktif
membutuhkan kerjasama antara beberapa komponen
19Ibid, h.78
16
pembelajaran. Pada umumnya dalam pembelajaran aktif
pendidik menggunakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama, maka disini dituntut untuk aktif dan
saling bekerjasama dengan teman–temannya20.
2) Pembelajaran Inovatif
“Pembelajaran inovatif adalah suatu proses belajar mengajar yang selalu menghadirkan sesuatu yang baru sehingga mampu menghilangkan rasa jenuh dan bosan. Pembelajaran inovatif selalu menghadirkan sesuatu yang baru dalam setiap elemen pendidikan, mulai dari aspek strategi guru, bahan, perangkat, dan beberapa elemen penting lainnya.
Pembelajaran inovatif ini tentunya berbeda jauh dari model pembelajaran konvensional yang memang sudah menjadi kebiasaan dalam pembelajaran. Guru mencoba untuk menanamkan pemikiran "Learning is fun" kepada semua peserta didiknya yang merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggang waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan21”.
3) Pembelajaran Kreatif
Mempunyai makna bahwa pembelajaran adalah proses
pengembangan kreativitas peserta didik. Dalam kehidupan dan
pekerjaan, baik secara pribadi maupun secara berkelompok. Maka
guru dituntut untuk menciptakan kegiatan yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan peserta didik. Strategi
mengajar untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah sebagai
berikut:
20 Remiswal & Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi Paikem Dalam
Pembelajaran Agama Islam, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013) ,h.79 21Rudi Hartono, Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2013),h.151
17
a) Memberi kebebasan pada siswa untuk mengembangkan gagasan dan pengetahuan baru
b) Bersikap respek dan menghargai ide–ide siswa c) Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri siswa d) Penekanan pada proses, bukan penilaian hasil akhir pada
siswa e) Memberikan waktu yang cukup untuk berfikir dan
menghasilkan karya. f) Mengajukan pertanyaan untuk menggugah kreativitas seperti
“Mengapa”, “Bagaimana”, “apa yang terjadi jika.. “ dan bukan pertanyaan “apa” dan “kapan”22.
4) Pembelajaran Efektif
Efektifitas menjadi poin penting dalam proses pembelajaran.
Efektif tidaknya sebuah pembelajaran bisa dilihat dari sejauh
mana sasaran minimal dari kompetensi dasar yang telah
ditetapkan itu tercapai. Agar proses pembelajaran menjadi efektif,
ada beberapa hal yang patut dimiliki guru, antara lain sebagai
berikut:
a) Menguasai materi dengan baik,
b) Menguasai strategi dengan baik
c) Memahami gaya belajar siswa,
d) Memotivasi siswa.23
5) Pembelajaran Menyenangkan
Dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung
dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan sehingga
tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan maksimal24.
22Ibid.,h.50 23
Rudi Hartono. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. (Jogjakarta: DIVA Press, 2013),h.160
18
Dave Meier memberikan pengertian menyenangkan sebagai
suasana belajar dalam keadaan gembira. Suasana gembira disini
bukan berarti suasana ribut, hura–hura, kesenangan yang
sembrono dan kemeriahan yang dangkal.
b. Landasan Psikologis-pedagogis Srategi Pembelajaran PAIKEM
Tinjauan Psikologis ini dimaksudkan ingin melihat posisi dan
signifikansi penerapan strategi PAIKEM menurut kajian psikologi
belajar. Pembelajaran sebelumnya dikenal dengan istilah (KBM)
merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran
tradisional menitik beratkan pada metode imposisi yakni pembelajaran
dengan cara menuangkan hal–hal yang dianggap penting oleh guru bagi
peserta didiknya. Cara ini tidaklah mempertimbangkan kesesuaian antara
materi dengan kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan serta
pemahaman peserta didik25.
Pandangan baru berpendapat bahwa tingkah laku manusia didorong
oleh motif–motif tertentu. Aktivitas belajar akan berhasil apabila
berdasarkan pada motivasi pada diri peserta didik. Peserta didik dapat
dipaksa untuk melakukan suatu perbuatan tetapi ia tidak dapat dipaksa
untuk menghayati perbuatan itu sebagaimana mestinya. Guru dapat
memaksakan materi pelajaran untuk dikuasai siswa tetapi tidak dapat
memaksakannya untuk belajar dalam arti yang sesungguhnya. Maka
24Ibid,h.53 25Ibid., h.58
19
dengan demikian bisa dikatakan bahwa sistem pembelajaran yang baik
seharusnya dapat membantu siswa mengembangkan diri secara optimal
serta mampu mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Meskipun proses
belajar-mengajar tidak dapat sepenuhnya berpusat pada siswa, tetapi
perlu diingat bahwa pada hakikatnya siswalah yang harus belajar26.
Guru memang perlu memberikan bermacam-macam situasi belajar
yang memadai untuk materi yang disajikan, dan menyesuaikannya
dengan kemampuan dan karakteristik serta gaya belajar siswa. Sebagai
konsekuensinya adalah guru dituntut harus kaya metodologi mengajar
serta terampil menerapkannya, tidak monoton, dan variatif dalam
melaksanakan pembelajaran.
Konteks inilah yang membuat kehadiran PAIKEM diharapkan dapat
memperkaya guru dalam hal strategi, metode, dan teknik mengajar
sebagai seni. Sehingga secara psikologis–pedagogis, PAIKEM secara
nyata memiliki relevansi dalam kerangka mewujudkan proses belajar
yang memberdayakan peserta didik.
c. Penerapan Strategi PAIKEM
“Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut: 1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟.
26Ibid., h. 59
20
4) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya27”.
d. Penerapan Strategi PAIKEM menggunakan Metode NHT
(Numbered Heads Together)
1) Pengertian Metode NHT
Numbered Heads Together (NHT) dapat diartikan kepala bernomor
bersama. Maksudnya kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
disesuaikan dengan jumlah dan pokok bahasan yang akan dibahas
dan masing-masing anggota kelompok diberi nomor yang berbeda-
beda 28 . Pembelajaran NHT juga dapat diartikan sebagai
pembelajaran yang mengutamakan adanya aktivitas para siswa
dalam mencari dan mengolah serta melaporkan informasi yang
diperoleh dari berbagai macam sumber yang pada akhirnya siswa
mempersentasikannya di depan kelas29.
2) Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Metode NHT
“Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode NHT adalah sebagai berikut:
27Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif
dalam kelas. (Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta,2010) h. 17
28 Ashan “Perbandingan Metode Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Metode Inkuiry Learning Pada Materi Pokok Konsep-Konsep Statistik Di Kelas Ix Mts Nw Kotaraja Tahun Pembelajaran 2010/2011”. (Skripsi: STKIP Hamzanwadi, Selong 2013), h. 10.
29
Ade Sanjaya. ”Pengertian dan Langkah-langkah Pembelajaran NHT”. Dalam http://www.infoduniapendidikan.com, diambil pada tanggal 20 Januari 2017
21
3) Guru membagi siswa dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
4) Guru memberikan tugas terkait dengan jenis dan sifat-sifat segitiga kemudian masing-masing kelompok mengerjakannya.
5) Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakan dan mengetahui jawabannya.
6) Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
7) Siswa yang lain memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor yang lainnya lagi30”.
e. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
b. Mengenal anak secara perorangan
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang
menarik
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental31
30 Jamal Ma‟mur Asmuni, 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan), (DIVA Press: Yogyakarta, 2014) h. 41 31 Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2011).
h.106-108
22
f. Kelebihan dan Kelemahan PAIKEM
1) “Kelebihan PAIKEM a) PAIKEM merupakan pembelajaran yang mengembangkan
kecakapan hidup b) Dalam PAIKEM siswa belajar bekerja sama c) PAIKEM mendorong siswa menghasilkan karya kreatif d) PAIKEM mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses e) PAIKEM menghargai potensi semua siswa f) Program untuk meningkatkat PAIKEM di sekolah harus
ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya g) Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena adanya
variasi dalam proses pembelajaran32.
2) Kelemahan PIKEM a) Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-
laki/perempuan, pintar/kurang pintar, sosial, ekonomi tinggi/rendah.
b) Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup c) Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk,
kegiatan yang dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.
d) Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran PAIKEM yang baik.
e) Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam.
f) Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaannya bersifat tertutup33”.
2. Minat Belajar
a. Minat
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat itu. Suatu minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula
32 Arif Setiawan, ”Strategi Pembelajaran PAIKEM”, dalam http://Arifsetiamath.Blogger/, diambil pada tanggal 20 Januari 2017
33Ibid . h.2
23
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Peserta didik
yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut34.
“Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (1988) , minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena kebergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya, seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan35”.
b. Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah
laku36.
“Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Selanjutnya ada yang mendefinisikan :”belajar adalah berubah”. Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar37”.
34Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta:PT. Rineka
Cipta, 2003), h.180. 35Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT
Remaja Rosdakrya, 2011), h.133 36Ibid. h.2. 37Nurlaeli. “Implementasi Assesmen Portofolio Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Matematika Peserta Didik Kelas VII MTs Ittihadul Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Mataram Tahun Pelajaran 2012/2013” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2013), h. 29.
24
Definisi konsep minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam
melakukan kegiatan dan dapat membengkitkan gairah seseorang untuk
memenuhi kesedianya dalam belajar.
c. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa
yaitu: 1) Faktor Internal
a) Faktor fisiologi, yang meliputi: kondisi fisik dan kondisi panca inderanya.
b) Faktor psikologi, yang meliputi: bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif.
2) Faktor Eksternal a) Faktor lingkungan, yang meliputi: lingkungan alam dan
lingkungan sosial. b) Faktor instrumental, yang meliputi: kurikulum/bahan pelajaran,
guru,saran dan fasilitas, serta administrasi/manajemen38.
Adanya minat ditandai dengan munculnya ciri-ciri sebagai berikut: a) Adanya perhatian terhadap obyek b) Adanya dorongan untuk berhubungan lebih dekat c) Adanya perasaan senang terhadap obyek.
Faktor-faktor internal dalam minat antara lain: pemusatan
perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswadalam bidang-bidang studi tertentu39.
Indikator minat yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: a. Perasaan Senang: Seorang siswa yang memiliki perasaan senang
atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya.
d. Ketertarikan Siswa: Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada sesuatu.
38 Nurjani, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Di Mts. Al-Ikhlashiyah Perampuan Tahun 2014/2015”. (Skripsi IAIN Mataram: Mataram, 2016). h. 18.
39 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakrya, 2011), h.136
25
e. Perhatian Siswa: Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian.
f. Keterlibatan Siswa: Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk mengerjakan kegiatan dari objek tersebut40.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat memiliki
pengaruh besar terhadap belajar, karena bila suatu bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya yang mendatangkan
dorongan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan yang nantinya
dapat mendatangkan kepuasan, yang mana kepuasan itu akan
mempengaruhi kadar minat seseorang.
3. Matematika
“Berikut disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika: a. matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan
terorganisasi secara sistematik; b. matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya; c. matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan
berhubungan dengan bilangan; d. matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk; e. matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logis; f. matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat41”.
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan
dengan ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan
yang luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis). Selain
itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu
tidak tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat
40
Ibid, h.28 41 Irzani, Matematika 1 (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,2010), h. 5.
26
harus menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara
bermakna. Ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang
didasarkan kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan
kepada pembuktian secara deduktif.
Matematika tersusun secara hirarkis yang satu dengan yang lain
berkaitan erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi tidak
mungkin lebih dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan
baik. Ini berarti bahwa belajar matematika harus bertahap dan berurutan
secara sistematis serta harus didasarkan kepada pengalaman belajar yang
terdahulu. Seseorang akanlebih mudah mempelajari suatu materi yang
baru bila didasarkan kepada pengetahuan yang telah diketahui dan
dipahami.
Tujuan belajar matematika itu sendiri adalah sesuatu yang ingin
dicapai setelah proses belajar mengajar matematika berlangsung dengan
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan belajar
matematika jangka pendek yaitu dikuasainya sejumlah materi yang telah
dipelajarinya, sedangkan tujuan belajar matematika jangka panjang adalah
berkenaan dengan penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari
dan penghargaan terhadap matematika itu sendiri sebagai ilmu struktur
yang abstrak.
C. Kerangka Pikir
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengubah perilaku seseorang dari
tidak tahu menjadi tahu. Matematika sebagai salah satu pelajaran di sekolah
27
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kemampuan dan
keahlian siswa karena matematika merupakan satuan mata pelajaran
tersendiri. Akan Tetapi, banyak orang memandang matematika sebagai
bidang studi yang paling sulit. Sehingga banyak siswa yang kurang berminat
dalam belajar matematika.
Pembelajaran matematika disekolah terutama di MTs merupakan masalah
jika minat belajar siswa masih kurang. Strategi PAIKEM dengan metode
NHT bisa dimanfaatkan sebagai strategi pembelajaran yang tepat untuk siswa
karena strategi tersebut memiliki beberapa karakteristik seperti pembelajaran
berpusat pada siswa, belajar yang menyenangkan, belajar dengan
berkomunikasi, belajar sambil brinteraksi dan belajar secara kontekstual
sehingga mampu menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Adanya minat yang tinggi dari siswa, membuat proses belajar juga akan
efektif dan mampu menciptakan suasana yang kondusif. Hal ini apabila
didukung dengan strategi belajar yang tepat akan mampu menumbuhkan dan
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Berharap
dengan penerapan strategi pembelajaran PAIKEM minat siswa dalam belajar
matematika kelas VII Mts. Nurussalamah akan lebih lebih tinggi dari
sebelumnya.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
28
berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik42.
Berkenaan dengan masalah yang diteliti maka Hipotesis dari penelitian
ini adalah “Ada Pengaruh Strategi PAIKEM terhadap minat belajar
matematika Siswa kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun
pelajaran 2016/2017”.
42 Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015). h.96
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian bentuk eksperimen
one-group pretest-postest design, dimana one-group pretest-postest design
ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent melalui
perlakuan 43 . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya44.
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Adapun penelitian ini menggunakan penelitian populasi karena mengingat populasi cenderung pada kuantitatif individu yang tidak terlalu besar, sebagaimana para ahli mengemukakan batasan-batasan. Apabila subjek penelitian kurang dari 100, maka baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar (lebih dari 100) dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih45”.
Berdasarkan batasan-batasan diatas, diketahui bahwa jumlah
siswa kelas VII Mts. Nurussalamah Montong Are sebanyak 25 orang
siswa yang terdiri dari 1 kelas saja. Terkait dengan hal itu, berarti
43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h.110 44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), h.27. 45 Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan,
(Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2015), h. 241.
29
30
jumlah populasi kurang dari 100 atau antara 10-15%, maka peneliti
mengambil keseluruhan populasi untuk dijadikan responden yaitu 25
orang siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti 46 .
Sampel adalah sebagian dari populasi47. Jadi dapat dikatakan bahwa
sampel itu adalah sebagian dari populasi yang dipandang dapat
mewakili keseluruhan dari populasi yang ada.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel48. Dalam
penelitian ini teknik sampling yang digunakan peneliti yaitu Sampling
Jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
Berdasarkan uraian diatas maka sampel dalam penelitian ini yaitu
keseluruhan siswa kelas VII MTs Nurussalamah Montong Are yang
berjumlah 25 orang atau sekaligus yang merupakan populasi. Oleh
sebab itu, penelitian ini disebut pula penelitian populasi.
46Ibid., h. 174. 47 Arief Furqon, Pengantar Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2007), h. 193. 48Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 118.
31
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Waktu penelitian mulai dari Observasi sampai penyusunan
laporan dalam bentuk skripsi dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No. Kegiatan Waktu 1. Observasi Awal Selasa, 17 Januari 2017 2. Wawancara Selasa, 17 Januari 2017 3. Observasi Kedua Senin, 12 April 2017 5. Pengumpulan Data Jum‟at, 28 April 2017 sampai Senin,
12 Mei 2017 6. Analisis Data. Selasa, 13 Mei 2017 sampai Kamis, 15
Mei 2017 7. Penyusunan Skripsi Selasa , 13 Mei 2017 sampai Rabu, 21
Mei 2017
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VII Mts. Nurussalaamah
Montong Are, Sandubaya Mataram. Siswa yang diteliti sebanyak 1
kelas dengan jumlah 25 orang siswa.
D. Variabel penelitian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari objek, individu
atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan
yang lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
informasinya serta ditarik kesimpulannya49. Dalam penelitian Kuantitatif
terdapat dua variabel yang harus ada. Yaitu variabel terikat dan variabel
bebas. Yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini yaitu strategi 49
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, (Mataram, 22 Maret 2017), h. 42
32
PAIKEM, sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu minat belajar
matematika siswa.
E. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan strategi penelitian untuk memperoleh
data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan
penelitian 50 . Desain penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan
proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang akan
dilakukan. Desain penelitian merupakan landasan berpijak serta dapat pula
dijadikan dasar penelitian oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap
kegiatan penelitian51.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dalam bentuk
eksperimen one-group pretest-postest design, dimana one-group pre test-
post test design ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent
melalui perlakuan52. Desain dalam penelitian ini menggunakan pre test dan
Post test, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,
karena dapat membandingkan antara sebelum diberikan perlakuan dan
setelah diberikan perlakuan, dalam penelitian ini terdapat satu kelompok
yang akan diberikan pre test dan post test, sebab dalam penelitian ini
peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh strategi PAIKEM
50Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, 2011, h.45 51 Margono. Metodologi Penelitian pendidikan. (Jakarta :PT Reneka Cipta,2004),
h.I00. 52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h.110
33
terhadap minat belajar metematika siswa kelas VII di MTs. Nurussalamah
Montong Are. Adapun tabel dan bagan desain penelitian yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Pretes (Variabel Terikat)
Perlakuan (Variabel Bebas)
Post tes (Variabel Terikat)
VII Y1 X1 Y2 Keterangan:
X1 = Perlakuan pembelajaran menggunakan strategi PAIKEM
Y1 = Nilai awal
Y2 = Nilai Akhir
Gambar1. Desain Penelitian
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau disebut juga dengan alat ukur dalam
penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
Tehnik Sampling: Sampling Januh
Pengumpulan data: 1. Angket 2. Observasi 3. Dokumentasi
Penelitian Kuantitatif
Eksperimen one-group pretest-postest design
Populasi Siswa kelas VII
MTs Nurussalamah
Analisis data
Seluruh siswa kelas VII berjumlah 25
orang
34
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. 53 Berdasarkan
pandangan tersebut dapat dipahami bahwa instrumen penelitian
merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu masalah
berdasarkan variabel yang akan diteliti.
Dalam mengumpulkan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
beberapa instrumen atau alat pengumpul data yaitu :
a. Angket
Menurut Sugiyono, “kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” 54 .
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden.
b. Observasi
“Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalau berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lainnya. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan55”.
c. Wawancara
Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi artinya
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,h.102. 54Ibid, h.142. 55Ibid, h.203
35
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya.56
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yanga paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh hasil penelitian yang valid
peneliti menggunkaan beberapa metode pengumpulan data. Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Kuesioner (Angket)
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup atau kuesioner berstruktur. Angket ini digunakan untuk
mengukur minat siswa sebelum dan sesudah strategi PAIKEM dengan
metode NHT. Angket yang diberikan peneliti sebanyak 19 butir yang
kemudian dikerjakan oleh siswa-siswi kelas VII. Dalam menilai angket
penulis menggunakan simbol angka.
Angket dalam penelitian ini berbentuk skala likert yakni pilihan
ganda (multiple choice) yang terdiri dari empat option, yakni option
(a) selalu, (b) sering, (c) kadang-kadang dan (d) tidak pernah. Dengan
ketentuan skor sebagai berikut57:
56Ibid, h. 135.
57Ibid, h.104
36
Tabel 3.3 Kriteria Pensekoran Angket58
Alternatif jawaban Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Selalu 4 1 Sering 3 2 Pernah 2 3
Tidak pernah 1 4
Adapun kisi-kisi angket angket minat belajar matematika adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Minat Belajar
Variabel Indikator Deskriptor No. butir
positif
No. butir
negatif
Minat belajar
Matematika
Rasa senang
1. Siswa senang pada materi yang diajarkan 2 -
2. Siswa senang mengikuti pelajaran - 1, 3, 11
3. Siswa senang maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru
- 16
Rasa perhatian
1. Kehadiran siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
8 -
2. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain selama belajar mengajar berlangsung.
6 7
3. Siswa spontan mengerjakan tugas yang diberikan guru
5 4
Keterlibatan Siswa
1. Siswa aktif bertanya 13 - 2. Siswa berusaha
menjawab dengan benar pertanyaan yang dijawab salah sebelumnya
17 18
Rasa 1. Siswa fokus selama 14 15
58Sugiyono, Metode Penelitian...,h. 104
37
Ketertarikan proses pembelajaran 2. Siswa menyelesaikan
tugas yang diberikan 9, 10 -
3. Siswa memanfaatkan fasilitas belajar dengan baik
19 -
Sebelum angket ini digunakan sebagai pengumpul data, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan uji realibilitas. Adapun angket yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan angket yang sudah valid
dan reliabel, karena angket tersebut telah di uji validitas dan
reliabilitasnya oleh Nurjannatul Ma‟wa.59
Untuk menentukan nilai rata-rata digunakan analisis data angket
minat siswa yakni : 100 x skor total
diperoleh yangskor dan menentukan
interval dengan cara sebagai berikut:
1) Banyak kelas interval: (aturan Sturges)60
K = 1 + 3,3log (n), dengan n = banyak responden
Sehingga K = 1 + 3,3log (25)
= 1 + 4,6
= 5, 66
2) Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 100 – 25 = 75
3) Panjang kelas interval (P) = KR
KelasBanyak Rentang
59 Nurjannatul Ma‟wa, “Pengaruh Kecerasan Sosial Terhadap Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas XI MA Miftahul Ishlah Tahun Pelajaran 2015/2016” (Skripsi, IAIN Mataram, 2016), h. 30
60Ibid, h.66
38
P = 135,12675
Sehingga diperoleh interval minat siswa pada Tabel 3.4, kemudian
menentukanletak jumlah skor yang diperoleh siswa berdasarkan pada
interpretasi minat siswa sebagai berikut :
Tabel 3.5 Interpretasi Minat Siswa No Interval Kategori 1. 88-100 Sangat berminat 2. 75-87 Berminat 3. 62-74 Cukup berminat 4. 47-61 Kurang berminat 5. 34-48 Tidak berminat 6. 23-35 Sangat Tidak Berminat
Kriteria siswa dikatakan berminat, apabila respon siswa minimal
berkategori Cukup berminat atau berada pada interval nilai 62-74. Dalam
penelitian ini metode angket lebih ditekankan untuk untuk memperoleh
data dari siswa tentang minat belajar selama pembelajaran matematika
dengan menggunakan strategi PAIKEM. Angket dalam penelitian ini
disebarkan kepada siswa kelas VII MTs. Nurussalamah.
b. Metode Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
penelitian berkenaan dengan prilaku manusia. Observasi dilakukan
pada tiap pertemuan, observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh Ibu
Nurhayati S.Pd, selaku guru mata pelajaran matematika di MTs
Nurussalamah. Hasilnya dapat dilihat melalui lembar aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar dengan memperhatikan berapa jumlah
siswa yang menampakkan deskriptor pada tabel 3.5 di tiap pertemuan.
39
Observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai minat
belajar matematika selama pembelajaran menggunakan strategi
PAIKEM dengan metode NHT. Minat dapat ditunjukkan melalui
dimensi ekspresi dengan indikator antara lain: perasaan senang,
perhatian, keterlibatan dan ketertarikan siswa, sehingga aspek minat
yang akan diteliti adalah :
Tabel 3.6 Aspek Minat Siswa
Indikator Deskriptor
A. Perasaan Senang
4. Siswa senang pada materi yang diajarkan 5. Siswa senang mengikuti pelajaran 6. Siswa senang maju ke depan kelas untuk
mengerjakan soal yang diberikan guru
B. Perhatian siswa
4. Kehadiran siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
5. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain selama belajar mengajar berlangsung.
6. Siswa spontan mengerjakan tugas yang diberikan guru
7. Siswa tidak terpengaruh terhadap situasi di luar kelas
C. Keterlibatan Siswa
3. Siswa aktif bertanya 4. Siswa aktif menjawab pertanyaan 5. Siswa aktif mengemukakan pendapat 6. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan
yang dijawab salah sebelumnya
D. Ketertarikan siswa
4. Siswa fokus selama prosespembelajaran 5. Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan 6. Siswa memanfaatkan fasilitas belajar dengan baik 7. Siswa berdiskusi dengan teman saat mengalami
kesulitan Data hasil observasi diperoleh melalui lembar aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar dengan memperhatikan berapa jumlah
siswa yang menampakkan deskriptor di atas pada tiap pertemuan. Dari
40
data tersebut dapat dilihat sejauh mana minat siswa belajar
matematika dengan strategi PAIKEM.
c. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan penulis untuk mendapatkan data tentang
gambaran umum MTs. Nurussalamah, keadaan guru, pegawai, siswa,
sarana dan prasarana, serta data-data yang mendukung lainnya.
5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk menganalisa atau mengolah data yang telah dikumpulkan untuk
memperoleh kesimpulan sebagai hasil penelitian. Dalam menganalisa data
yang diperoleh melalui penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan analisa statistic parametrik dan analisa statistik non parametrik.
Analisa statistik dipergunakan apabila data yang diperoleh bersifat
kuantitatif (berbentuk angka-angka), sedangkan analisa non statistik
digunakan apabila data yang diperoleh bersifat kualitatif.
Mengingat data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif
maka analisa data yang digunakan berupa :
1) Uji Prasyarat
Dalam penelitian ini, analisis datanya menggunakan analisis
statistik parametrik yang dipilih atas dasar tujuan penelitian diatas.
Teknik analisis statistik parametrik membutuhkan uji prasarat yakni
uji normalaitas dan homogenitas. Seperti yang dikemukakan Sugiyono
dalam bukunnya, penggunaan statistik parametris bekerja dengan
41
asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis
membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal, maka teknik
statistik parametris tidak dapat digunakan.
1) Uji Normalitas
Sebelum menganalisa data dengan uji t akan dilakukan uji
normalitas yang diambil dari data atau nilai hasil perolehan angket
pre testdan post test. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil berdistribusi secara
normal atau tidak.
Adapun pengujian normalitas data dilakukan dengan
menggunakan rumus chi kuadrat ( 2 ), yaitu61 :
k
i h
h
fff
1
202 )(
Dengan kreteria pengujian normalitasnya yaitu:“ jika hitung2 <
tabel2 maka data tersebut terdistribusi normal. Dan sebaliknnya
jika hitung2 ≥ tabel
2 maka data tersebut tidak normal.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas diambil dari data atau nilai hasil perolehan
angket pre test dan post test. Teknik uji homogenitas sampel
bertujuan untuk menguji kesamaan atau homogenitas beberapa
bagian sampel yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel
61Sugiyono,Statistik Untuk Penelitian,( Bandung: Alfabeta,2004),h.107
42
yang diambil dari populasi yang sama. Untuk uji homogenitas
sampel digunakan rumus, sebagai berikut:
Terkecil VariansTerbesar VarinasF
Data dikatakan homogen jika Fhitung<Ftabel pada taraf signifikan
5 % dengan derajat kebebasannya (dk) pembilang (n1-1) = (25-1)
dan dk penyebut (n2-1) = (25-1), sehingga Ftabel dengan dk
pembilang = 24 dan dk penyebut = 24 diperoleh diperoleh dari
tabel Nilai Distribusi F sebesar 1,98.
2) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis
diterima atau ditolak, dengan syarat bahwa sampel harus berdistribusi
normal. Dalam melakukan uji hipotesis adapun langkah-langkahnya
sebagi berikut:
a) Memformulasikan hipotesa
H0 = Tidak Ada Pengaruh Strategi PAIKEM terhadap Minat
Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Nurussalamah
Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017.
Ha= Ada Pengaruh Strategi PAIKEM terhadap Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas VII MTs. Nurussalamah Montong
Are Tahun Pelajaran 2016/2017.
b) Menentukan Level Of Significance (α) sebesar 5% dan derajat
kebebasan (df) = n - 1, dimana n adalah banyaknya sampel.
43
c) Menentukan uji-t dengan rumust-sampel related sebab dalam hal
ini sampel yang digunakan hanya satu kelompok, rumusnya
sebagai berikut:
2
2
1
1
2
22
1
21
21
2ns
nsr
ns
ns
XXt
dimanar = 2
22
22
12
1
2121
)()(
))((21
xxNxxN
xxxxNr xx
Keterangan:
rx1x2 = Koefisien pengaruh antar x1(pre test) dan x2(post test) ∑x1x2 = Angket pengaruh antara sebelum dan sesudah N = Jumlah obyek penelitian x1x2 = Jumlah hasil perkalian anatar skor x1 dengan Skor x2 ∑x1 = Jumlah seluruh skor x1
∑x2 = Jumlah seluruh skor x2 x1
2 = Jumlah skor x1 yang dikuadratkan x2
2 = Jumlah skor x2 yang dikuadratkan62.
62 Sugiyono. Statistik Untuk penelitian. (Jakarta.2009).h.228
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Profil Sekolah
a. Sejarah Lokasi Penelitian
Yayasan pondok pesantren MTs Nurussalamah berdiri pada tanggal
13 Maret 2003 dengan nama Yayasan Nurussalamah Islamic Center
(YANIC). yayasan tersebut dulunya merupakan panti asuhan yang
didirikan oleh Musleh M.A., yayasan Nurussalamah mulai diakui
keberadaannya pada tanggal 13 mei 2003 oleh masyarakat sekitar. Mts
Nurussalamah sendiri berdiri dan mendapatkan akreditaasinya pada
tahun 2011, kepala sekolah pertama yng maenjabat pada tahun 2011
sampai sekarang yaitu Muhammad Haqqi S. Pd.
MTs Nurussalamah berlokasi di Jl. YANIC No. 004 (Belakang
GOR Turida / KONI Prov. NTB) Lingkungan Montong Are RT./RW.
001/289, Kelurahan Mandalika, Kec. Sandubaya, Kota Mataram
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan batas-batas sebagai
berikut:
Sebelah barat : jalan raya
Sebelah timur : rumah warga
Sebelah utara: rumah warga
Sebelah selatan : rumah warga
44
45
b. Profil Tentang Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Adapun Profil Pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai
berikut:
1) Keadaaan pendidik dan tenaga kependidikan
a) Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
Tabel 4.1 Data Keadaan Kepala Sekolah Dan Wakil Kepala Sekolah MTs Nurussalamah Montong Are
No Nama Jenis
Kelamin Usia Pendidikan Akhir
Masa Kerja L P
1 Kepala Sekolah
Muhammad Haqqi S. Pd, 29
Thn S1 4 Tahun
2 Wakil kepala sekolah
Moh. Tajudin, S.Kom
34 Thn S1 4
Tahun
Sumber : Arsip MTS Nurussalamah Tahun Pelajaran 2016/2017
b) Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tabel 4.2 Keadaan Pendidik dan Tenaga kependidikan MTs
Nurussalamah Montong Are
No Nama Guru L/P Tempat Dan Jabatan/Tugas
Tambahan Tanggal Lahir 1 Muhammad Haqqi, S.Pd L Tembelok, 31 Desember 1988 Kamad/GMP
2 Moh. Tajudin, S.Kom L Tembelok, 24 April 1983 Wakakur/GMP/Wali Kls IX
3 Nurhalimah, S.Pd.I P Tegal, 14 Agustus 1989 GMP 4 Mandariah, S.Pd.I L Montor, 9 Agustus 1983 GMP/Wali Kls VII 5 Musleh, MA L Lombok Barat, 30 Maret 1965 BP/BK 6 Mahadudin, S.Pd.I L Tembelok, 12 Desember 1970 GMP
7 Muhammad Munawar, S.Pd.I L Repok Keri, 25 Mei 1976 GMP
8 Syamsul Rijal, SIP L Paok Gading, 31 Desember 1981 GMP
9 Nurjanah, SP P Batunyala, 31 Desember 1979 GMP 10 Abdul Wahid, S.Pd.I L Batunyala, 31 Desember 1972 GMP 11 Bustanul Arifin, S.Pd.I L Batunyala, 03 April 1975 GMP 12 Ibnu Umar, S.Pd.I L Batunyala, 31 Desember 1985 GMP 13 Samsul Hadi, S.Pd L Merembu, 27 Januari 1989 GMP/Wali Kls VIII
46
14 Nurhayati, S.Pd (MTK) P Montong Are, 05 Oktober 1994 GMP
15 Husniah, S.Pd P Tembelok, 15 September 1985 GMP 16 Nurhayati, S.Pd (BING) P Jakarta, 11 Juli 1965 GMP
17 Muhammad Faozan, SH. MH L Mataram, 25 Juni 1985 GMP
18 Zuhratul Wahidah, S.Pd P Dusun Paok, 04 Juni 1986 GMP 19 Kasim Saufi, SQ L Tembelok, 31 Desember 1968 GMP
20 M. Abrorul Khasi'in, S.Pd.I L Tembelok, 02 Nopember 1976 Bendahara
21 Hariadi, S.Pd L Batunyala, 20 Februari 1990 Kepala TU
22 Ijabudin Syahputra L Montong Are, 31 Desember 1994 TU
23 Nurmala Ningsih P Dasan Baru, 09 Mei 1993 TU 24 Siti Fatimah P Bile Kedit, 31 Desember 1998 TU
Sumber : Arsip MTS Nurussalamah Tahun Pelajaran 2016/2017
2) Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.3 Data Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik
No. Keterangan Jumlah 1 Guru PNS diperbantukan Tetap - 2 Guru Tetap Yayasan 19 3 Guru Honor - 4 Guru Tidak Tetap -
Tenaga kependidikan
1 Tata Usaha 4 2 Perpustakaan 1 3 Extra Kurikuler 5
Sumber : Arsip MTS Nurussalamah Tahun Pelajaran 2016/2017
3) Data Siswa dan Sarana Prasarana
1. Keadaan siswa
Tabel 4.4: Data Siswa Dalam 4 Tahun Terakhir Mts Nurussalamah Montong Are
Tahun Ajaran
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah ( kelas 1+2+3 )
Jml Siswa
Jml Rombel
Jml Siswa
Jml Rombel
Jml Siswa
Jml Rombel
Jml Siswa
Jml Rombel
2011/2012 20 1 16 1 19 1 55 3 2012/2013 23 1 20 1 26 2 69 4 2013/ 2014 26 2 23 1 20 1 69 4
47
2014/ 2015 33 2 26 2 23 1 82 5 2015/2016 21 1 33 2 26 2 80 5 2016/2017 26 1 21 1 20 1 67 3
Sumber : Arsip MTS Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Keadaan sarana prasana
Tabel 4.5 Data Sarana Prasarana Sekolah MTs Nurussalamah Montong Are
No Jenis Prasarana Jumlah Ruang
Jumlah Ruang kondisi
Baik
Jumlah ruang
kondisi rusak
Kategori Kerusakan
Rusak ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1 Ruang Kelas 3 3 - - - - 2 Perpustakaan 1 - - 1 - - 3 R. Lab. IPA - - - - - - 4 R. Lab. Biologi - - - - - - 5 R. Lab. Fisika - - - - - - 6 R. Lab. Kimia - - - - - - 7 R. Lab. Komputer 1 1 - - - - 8 R. Lab. Bahasa - - - - - - 9 R. Pimpinan 1 1 - - - - 10 R. Guru 1 1 - - - - 11 R. Tata Usaha 1 1 - - - - 12 R. Konseling - - - - - - 13 Tempat Beribadah 2 2 - - - - 14 R. UKS 1 - 1 1 - - 15 Jamban 4 3 1 - - 1 16 Gudang 1 1 - - - - 17 R. Sirkulasi - - - - - - 18 Tempat Olahraga 1 1 - - - - 19 R. Organisasi
Kesiswaan 1 1 - - - -
20 R. Lainnya - - - - - - Sumber : Arsip MTS Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017
48
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen angket minat belajar matematika yang digunakan pada
penelitian ini telah valid dan reliabel. Peneliti menggunakan instrumen yang
telah dikembangkan oleh Nurjannatul Ma‟wa, Sehingga peneliti tidak
melakukan uji validitas dan reliabilitas. Adapun perhitungan validitas dan
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10.
3. Pengumpulan dan Penyajian Data
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh suatu data yang
valid untuk dituangkan dalam penyajian data, sehingga dapat diketahui
tentang pengaruh strategi PAIKEM terhadap minat belajar matematika
siswa. Seperti yang telah dijelaskan pada BAB III di bagian teknik
pengumpulan data, penelitian ini menggunakan dua teknik
pengumpulan data yakni angket dan observasi.
Pengumpulan data dengan teknik angket dilakukan dengan cara
angket diberikan kepada siswa kelas VII yang diberikan sebelum dan
sesudah pembelajaran menggunakan strategi PAIKEM dengan metode
NHT. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data tentang minat belajar
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Sedangkan teknik observasi
dilakukan untuk mengetahui secara langsung minat siswa selama
pembelajaran dengan strategi PAIKEM, observasi ini dilakukan oleh
ibu Nurhayati, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika yang ada di
MTs Nurussalamah.
49
b. Penyajian Data
1) Data Angket
Dari hasil angket minat belajar siswa pada kelas VII
diperoleh data nilai minat siswa sebelum dan sesudah diberi
perlakuan, yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 yang merupakan
rangkuman hasil perhitungan menggunakan Microsoft Excel nilai
angket minat belajar matematika dengan strategi PAIKEM.
Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai Angket Minat Belajar Matematika Dengan Strategi PAIKEM
No Descriptives Pre test Post test
1 N 25 25
2 Sum (nilai Total) 1386 1849 3 Mean 55,28 73,96 4 Variance 55,96 36,54 5 Std. Deviation 7,481 6,064 6 Corellation 0,064 7 Minimum 43 63 8 Maximum 66 86 9 Skor angket terendah 25 10 Skor angket tertinggi 100
Tabel 4.6 menunjukkan nilai statistik perolehan nilai angket
pre test dan post test responden. Terlihat bahwa pada kolom pre
test diperoleh rata-rata angket minat sebesar 55,28; variansi
sebesar 55,96; standar deviasinya sebesar 7,481; nilai terendah
yang diperoleh sebesar 43 dan nilai tertinggi yang diperoleh
sebesar 66, dari skor angket terendah 25 dan skor angket tertinggi
50
100 dengan 25 responden yang mengikuti pembelajaran sebelum
menggunakan Strategi PAIKEM.
Sedangkan pada kolom post test diperoleh rata-rata angket
minat sebesar 73,69; variansi sebesar 36,54; standar deviasinya
sebesar 6,064; nilai terendah yang dipeoleh sebesar 63 dan nilai
tertinggi yang diperoleh sebesar 86 dari skor angket terendah 25
dan skor angket tertinggi 100 dengan 25 responden yang
mengikuti pembelajaran setelah menggunakan strategi PAIKEM.
Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 11.
Selanjutnya data nilai minat angket yang telah diperoleh di
atas dikategorikan berdasarkan pada kategori minat yang telah
ditentukan. Berikut rangkuman hasil pengkategorian:
Tabel 4.7 Kategori Hasil Penyebaran Angkat Minat Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran Dengan Strategi PAIKEM
No Interval Kategori Siswa Persentase (%)
1. 88-100 Sangat berminat - - 2. 75-87 Berminat - - 3. 62-74 Cukup berminat 9 36 4. 47-61 Kurang berminat 15 60 5. 34-48 Tidak berminat 1 4 6. 23-35 Sangat tidak berminat
Jumlah Siswa 25
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa hasil penyebaran angket
minat sebelum pembelajaran dengan strategi PAIKEM
menunjukkan minat siswa dalam kategori kurang berminat, yaitu:
sebanyak 9 siswa atau 36% siswa dalam kategori cukup berminat,
sebanyak 15 siswa atau 60% siswa dalam kategori kurang
51
berminat, dan sebanyak 1 siswa atau 4% siswa dalam kategori
tidak berminat. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 12.
Tabel 4.8 Kategori Hasil Penyebaran Angkat Minat Belajar Siswa Sesudah Pembelajaran Dengan strategi PAIKEM
No Interval Kategori Siswa Persentase (%)
1. 88-100 Sangat berminat - - 2. 75-87 Berminat 13 52 3. 62-74 Cukup berminat 12 48 4. 47-61 Kurang berminat - - 5. 34-48 Tidak berminat - - 6. 23-35 Sangat tidak berminat
Jumlah Siswa 25
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil penyebaran angket
minat sesudah pembelajaran dengan strategi PAIKEM
menunjukkan minat siswa dalam kategori berminat, yaitu:
sebanyak 13 siswa atau 52% siswa dalam kategori berminat, dan
sebanyak 12 siswa atau 48% siswa dalam kategori cukup
berminat. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 13.
2) Data Observasi
Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan strategi PAIKEM, menunjukkan adanya peningkatan
jumlah siswa dari tiap pertemuan yang menampakkan deskriptor
yang telah ditentukan oleh peneliti, selengkapanya dapat dilihat
pada Lampiran 6. Dan data hasil observasi aktivitas siswa dapat
dilihat pada Tabel 4.9.
52
Tabel 4.9 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Variabel Indikator Deskriptor Realisasi
Pert.1/org
Pert.2/org
Pert.3/org
Minat Belajar
Matematika
A. Perasaan Senang
1. Siswa senang pada materi yang diajarkan 10 12 20
2. Siswa senang mengikuti pelajaran 13 19 25
3. Siswa senang maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru
8 10 10
Rata-rata 10 14 18
B. Perhatiansiswa
4. Kehadiran siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. 19 19 25
5. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain selama belajar mengajar berlangsung.
10 12 18
6. Siswa spontan mengerjakan tugas yang diberikan guru 13 12 20
7. Siswa tidak terpengaruh terhadap situasi di luar kelas 9 13 18
Rata-rata 13 14 20
C. KeterlibatanSiswa
8. Siswa aktif bertanya 6 7 10 9. Siswa aktif menjawab pertanyaan 12 12 23 10. Siswa aktif mengemukakan
pendapat 10 11 16
11. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan yang dijawab salah sebelumnya
7 12 12
Rata-rata 9 11 15
D. Ketertarikansiswa
12. Siswa focus selama proses pembelajaran 16 20 23
13. Siswam enyelesaikan tugas yang diberikan 15 19 20
14. Siswa memanfaatkan fasilitas belajar dengan baik 19 19 23
15. Siswa berdiskusi dengan teman saat mengalami kesulitan 12 15 19
Rata-rata 16 18 21
Pada Tabel 4.9 pada indikator perasaan senang dengan
melihat deskriptor diperoleh bahwa, pada pertemuan pertama
53
sebanyak 10 siswa yang menunjukkan perasaan senang, pada
pertemuan kedua sebanyak 14 siswa yang menunjukkan perasaan
senang, dan pada pertemuan ketiga sebanyak 18 siswa yang
menunjukkan perasaan senang.
Pada indikator perhatiaan siswa dengan melihat deskriptor
diperoleh bahwa, pada pertemuan pertama sebanyak 13 siswa
yang menunjukkan perhatian saat belajar, pada pertemuan kedua
sebanyak 14 siswa yang menunjukkan perhatian saat belajar, dan
pada pertemuan ketiga sebanyak 20 siswa menunjukkan perhatian
saat belajar.
Pada indikator keterlibatan dengan melihat deskriptor
diperoleh bahwa, pada pertemuan pertama sebanyak 9 siswa yang
menunjukkan keterlibatannya dalam belajar, pada pertemuan
kedua sebanyak 11 siswa yang menunjukkan keterlibatannya
dalam belajar, dan pada pertemuan ketiga sebanyak 18 siswa
menunjukkan keterlibatannya dalam belajar.
Pada indikator ketertarikan dengan melihat deskriptor
diperoleh bahwa: pada pertemuan pertama sebanyak 16 siswa
yang menunjukkan ketertarikannya dalam belajar, pada
pertemuan kedua sebanyak 18 siswa yang menunjukkan
ketertarikannya dalam belajar, dan pada pertemuan ketiga
sebanyak 21 siswa menunjukkan ketertarikannya dalam belajar.
54
4. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan salah satu syarat
utama yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian, setelah
semua data dari responden terkumpul. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan sebelumnya
yaitu: “Ada Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar Siswa
kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Adapun langlah-langkah yang dilakukan peneliti melakukan uji t-test,
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yaitu :
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari lapangan berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil
perhitungan uji normalitas secara manual untuk data pre-test
menggunakan rumus chi-kuadrat sebagai berikut:
Tabel 4.10 Data Hasil Uji Normalitas Pre-Test
Ei Oi (Oi- Ei) 2EiOi
Ei
EiOi 2
7 2,775 7,701 1,823 5 0,025 0,001 0,0002 5 -1,700 2,890 0,431 5 1,800 3,240 0,013 2 -0,325 0,106 0,046 1 0,200 0,040 0,050
Ei
EiOi 22 )(
3,362
Berdasarkan daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi
ekspektasi (Ei) pada data pre test diperoleh nilai 2 hitung = 3,362
55
sedangkan untuk 2 tabel dengan (dk) = (k - 3) = (6 - 3) = 3pada taraf
signifikasi (a) = 0,05 (5%) diperoleh 2 tabel= 7,82. Karena diperoleh
nilai hitung2 < tabel
2 yaitu 3,362 < 7,82 maka data pre-test pada
sampel penelitian berdistribusi normal. Perhitungan lengkapnya ada
pada lampiran 14.
Hasil perolehan uji normalitas pada post test sebagai berikut:
Tabel 4.11 Data Hasil Uji Normalitas Post-Test
Ei Oi (Oi- Ei) 2EiOi
Ei
EiOi 2
3 1,025 1,051 0,533 5 0.850 0,723 0,174 3 -2,950 8,702 1,462 7 1,175 1,381 0,237 4 0,125 0,016 0,004 3 1,025 1,051 0,533
Ei
EiOi 22 )(
2,942
Berdasarkan daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi
ekspektasi (Ei) pada data post test diperoleh nilai 2 hitung = 2,942
sedangkan untuk 2 tabel dengan (dk) = (k - 3) = (6 - 3) = 3pada taraf
signifikasi (a) = 0,05 (5%) diperoleh 2 tabel= 7,82. Karena diperoleh
nilai hitung2 < tabel
2 yaitu 2,942 < 7,82 maka data post test pada
sampel penelitian berdistribusi normal. Perhitungan lengkapnya ada
pada lampiran 14.
56
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan atau
homogenitas beberapa bagian sampel yaitu seragam atau tidaknya
variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Adapun hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan uji F
sebagai berikut:
Uji homogenitas diambil dari Varians data atau nilai hasil
perolehan angket pre-test dan post-test.
Diketahui :
Sehingga :
Data dikatakan homogen jika Fhitung<Ftabel pada taraf
signifikan pada taraf signifikan (a) = 0,05 (5%) dan derajat
kebebasan (dk) = (n1-1, n2-2). Sehingga derajat kebebasannya
(dk) pembilang (n1-1) = (25 - 1) = 24 dan dk penyebut (n2 -1) =
(25 -1) = 24. Sehingga didapatkan nilai untuk Ftabel sebagai
berikut: Ftabel = F(0,05;24,24) = 1,98. Karena diperoleh nilai
Fhitung<Ftabel atau 1,578 < 1,98 maka data yang digunakan
homogen.
57
c. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, setelah mengetahui bahwa data
berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk
mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Namum
sebelum melakukan uji hipotesis peneliti terlebih dahulu
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Memformulasikan hipotesa
H0 = Tidak Ada Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap Minat
Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs.
Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017.
Ha= Ada Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas VII MTs.Nurussalamah
Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017.
2) Menentukan Level Of Significance (α) sebesar 5% dan derajat
kebebasan (df) = n - 1, dimana n adalah banyaknya sampel.
3) Menentukan uji-t dengan rumus t-sampel related sebab dalam
hal ini sampel yang digunakan hanya satu kelompok,
rumusnya sebagai berikut:
2
2
1
1
2
22
1
21
21
2ns
nsr
ns
ns
XXt
Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 15.
58
4) Penarikan kesimpulan
Hasil perolehan nilai thitung = –10,36 dan ttabel = 1,711 untuk
taraf signifikan 5% dengan df = (n–1) = (25–1) = 24. Sehingga
berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu jika thitung ttabel
atau thitung - ttabel (10,36 1,717 atau -10,36 -1,717), maka
H0 ditolak karena terdapat perbedaan secara signifikan.
Kesimpulannya: “Ada Pengaruh Strategi PAIKEM Terhadap
Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs.
Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017”.
B. Pembahasan
Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang mendapat
perioritas untuk dikembangkan, karena matematika merupakan sarana untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya bahasa,
membaca dan menulis, begitu juga dengan ilmu yang lainnya. Banyak siswa
beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan
cukup berat dikuasai. Hal ini disebabkan anatara lain kurangnya minat dan
motivasi siswa terhadap pelajaran matematika. Berikut ini akan disampaikan
pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 12 April 2017 sampai dengan
tanggal 12 Mei 2017 di MTs Nurussalamah Montong Are ini menggunakan
jenis penelitian eksperimen one group pre-test post-test design. Dalam
penelitian ini, data yang dikumpulkan peneliti dari lapangan yaitu data dari
observasi minat belajar siswa pada saat pembelajaran menggunakan strategi
PAIKEM dengan metode NHT, yang di lihat dari perilaku-perilaku sesuai
indikator minat yang ditentukan. Dan data dari pemberian angket minat
belajar matematika sebelum dan sesudah menggunakan strategi PAIKEM.
59
Dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi pembelajaran
yang tepat agar peserta didik dapat secara efektif dan efisien dalam belajar,
hal ini dapat berdampak positif terhadap minat belajar matematika,
khususnya dalam proses belajar di dalam kelas. Selain itu Guru harus mampu
memilih dan memilah penggunaan metode yang sesuai dengan strategi yang
ditentukan dan karakteristik materi pembelajaran agar waktu yang digunakan
efisien sehingga tujuan yang ingin dicapai bisa terealisasi.
Proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama
sampai ketiga peneliti membuka pelajaran dengan yel-yel untuk
membangkitkan semangat belajar siswa. Kegiatan dilanjutkan dengan
memperkenalkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik yaitu
tentang segitiga. Dalam hal ini peneliti menyampaikan materi pertama
tentang jenis-jenis segitiga, peneliti memperlihatkan berbagai macam gambar
bangun datar. Peneliti menanyakan gambar mana yang merupakan segitiga
dan bukan segitiga, upaya ini merupakan upaya peneliti dalam meningkatkan
keaktifan siswa untuk mengemukakan pengetahuannya dari gambar yang
ditunjukkan. Adapun respon siswa sangat antusias dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan, mereka merespon dengan cepat apa yang
ditanyakan. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya peserta didik yang
mengangkat tangan. Beraneka jawabanpun terlontarkan, ada yang menjawab
“Ya gambar nomor 1 segitiga” dan ada yang menjawab “gambar nomor 4 itu
segitiga tapi beda bentuk”. Mendengar jawaban mereka, penelitipun tetap
memberikan apresiasi dan dukungan agar mereka jangan takut salah dalam
60
menjawab, sehingga anak akan tetap bersemangat dan tidak berkecil hati
dengan jawaban salah yang telah mereka lontarkan. Untuk jenis-jenis segitiga
yang lainnya siswa dituntut untuk mengerti sendiri agar pembelajaran tidak
hanya bersumber dari guru akan tetapi pembelajaran juga bersumber dari
siswa itu sendiri.
Sebagai strategi pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Strategi PAIKEM
mendorong peneliti menyajikan bahan pelajaran dalam „bentuk kegiatan
kelompok‟ dengan tujuan merangsang siswa untuk lebih aktif berdiskusi dan
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dalam kegiatan
kelompok ini peneliti menggunakan metode NHT pada kegiatan inti. Hal ini
bertujuan agar semua siswa bisa berkerjasama dalam menemukan jawaban
sehingga muncul ide-ide baru yang inovatif dari peserta didik. Adapun
langkah-langkah NHT sebagai berikut: peneliti menginstruksikan kepada
siswa untuk berhitung yang dimulai dari angka satu sampai dengan jumlah
siswa dalam kelas tersebut, kemudian siswa dibagi menjadi empat kelompok
dan masing-masing kelompok terdiri dari lima hingga enam orang siswa
sesuai dengan urutan nomor mereka masing-masing. Setelah itu peneliti
memberikan lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok dan masing-
masing kelompok diminta untuk mendiskusikan jawabannya selama 30 menit.
Peneliti berkeliling untuk mengawasi pekerjaan siswa, setelah diskusi selesai.
Peneliti menyebutkan beberapa nomor secara acak untuk memaparkan hasil
diskusi mereka di depan kelas. Dengan langkah-langkah tersebut semua siswa
61
menjadi berperan aktif di kelas untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
yang diberikan saat diskusi kelompok. Hal itu dilakukan agar semua siswa
memahami apa yang menjadi hasil diskusi, sehingga saat diminta untuk maju
ke depan kelas siswa mampu memaparkan hasil diskusinya dengan baik.
Pada kegiatan penutup peneliti memberikan apresiasi kepada semua
siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik. Kemudian peneliti
bersama semua siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Selain
itu peneliti juga menyediakan lembaran-lembaran materi berisi rangkuman
dari semua materi tentang segitiga. Lembaran-lembaran ini peneliti berikan
kepada siswa untuk memperkuat ingatan mereka terhadap materi-materi yang
telah disampaikan. Pada Pertemuan terakhir peneliti memberikan tes evaluasi
berbentuk Essay/Isian untuk dijawab oleh siswa guna mengasah pengetahuan
yang telah didapatkan dengan alokasi waktu sekitar 1 jam pelajaran, hal ini
dilakukan peneliti agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa pada kelas VII selama
pembelajaran menggunakan strategi PAIKEM. Dan yang melakukan
observasi tersebut adalah ibu Nurhayati, S.Pd selaku guru mata pelajaran,
hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat aktivitas belajar siswa
dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga selalu mengalami
peningkatan pada indikator dan deskriptor yang telah peneliti tentukan (dapat
dilihat pada lampiran 7). Peningkatan aktivitas belajar ini disebabkan karena
pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan strategi PAIKEM
yang interaktif dan inovatif sehingga pada saat kegiatan pembelajaran
62
berlangsung antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran semakin
meningkat, hal ini ditandai dengan siswa menjadi lebih aktif dalam bertanya,
mengajukan pendapat dan kerja sama serta kreatif dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan materi segitiga.
Hasil penyebaran angket minat sebelum pembelajaran dengan strategi
PAIKEM menunjukkan minat siswa dalam kategori kurang berminat, yaitu:
sebanyak 9 siswa atau 36% siswa dalam kategori cukup berminat, sebanyak
15 siswa atau 60% siswa dalam kategori kurang berminat, dan sebanyak 1
siswa atau 4% siswa dalam kategori tidak berminat. Sehingga sebelum
pembelajaran dengan strategi PAIKEM siswa rata-rata kurang berminat. Hasil
penyebaran angket minat sesudah pembelajaran dengan strategi PAIKEM
menunjukkan minat siswa dalam kategori berminat, yaitu: sebanyak 13 siswa
atau 52% siswa dalam kategori berminat, dan sebanyak 12 siswa atau 48%
siswa dalam kategori cukup berminat.
Hal ini sejalan dengan uji hipotesis yang dilakukan menggunakan rumus t
sample related, terlihat bahwa nilai thitung = 10,36 ˃ ttabel = 1,711 menunjukkan
penolakan pada hipotesis nol (H0). Sehingga ada pengaruh strategi PAIKEM
dengan metode NHT terhadap minat belajar matematika siswa kelas VII MTs.
Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017.
Berdasarkan pengumpulan data dan analisis data yang telah dilakukan
terhadap kegiatan pembelajaran, khususnya pada materi segitiga dengan
menggunakan strategi PAIKEM dengan metode NHT sudah berjalan dengan
baik, penciptaan pembelajaran yang tidak membosankan dan interaktif serta
63
edukatif dan kondusif yang dilakukan sudah memberikan pengaruh yang
positif hingga meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini sejalan dengan
pendapat Rudi Hartono yang mengemukakakan bahwa: PAIKEM merupakan
salah satu strategi pembelajaran yang dianggap sebagai alternatif untuk
mengurangi rasa jenuh dan monoton, selain itu strategi PAIKEM juga
membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Selain itu pada penelitian Nurmala Kiki Wijayanti
dengan judul Mengungkapkan bahwa: penerapan strategi pembelajaran
PAIKEM dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa, terlihat dari
hasil pengujian Independent Sample T-test diperoleh nilai t hitung = 3,606
sedangkan t tabel = 1,990 dengan taraf signifikansi 5%. Sehingga t hitung
> t tabel, maka ada pengaruh Strategi PAIKEM (Pembelajaran-Aktif-Inofatif-
kreatif-Efektif-Menarik) terhadap minat belajar matematika.
Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong
manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu
objek, cenderung memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar
kepada objek tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa
senang, maka orang itu tidak akan memiliki minat atas objek tersebut. Oleh
karena itu, tinggi rendahnya perhatian atau rasa senang seseorang terhadap
objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat seseorang tersebut. Untuk itu
64
guru berperan sebagai motivator hendaknya berusaha untuk mendorong siswa
agar giat dalam belajar.
Proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran strategi PAIKEM pada
penelitian ini adalah dimana penekanan utama dalam proses belajar terletak
pada keaktifan siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan kemudian mengidentifikasi dengan cermat dan teliti, lalu diakhiri
dengan memberikan jawaban atau solusi secara berkelompok atas
permasalahan yang tersaji. Proses pembelajaran dengan strategi PAIKEM
pada penelitian ini juga sangat baik dalam membantu meningkatkan minat
siswa, hal ini ditinjau dari keterlibatan siswa dalam setiap proses belajar,
dilihat dari lembar observasi aktifitas siswa menunjukkan bahwa siswa
mengikuti kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan secara optimal.
Proses pembelajaran yang berlangsung tentunya tidak secara langsung
menciptakan suasana belajar yang nyaman. Melainkan diperlukannya strategi
pembelajaran yang tepat untuk mendukung KBM. Dengan strategi PAIKEM,
tentunya tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran semakin
meningkat.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas adalah penggunaan
strategi PAIKEM dapat memberikan peningkatan yang positif terhadap minat
belajar matematika siswa. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran, keaktifan siswa, dan antusias siswa dalam kelompok dapat
menyebabkan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa
serta menjadikan siswa lebih percaya diri dalam menyampaikan ide-idenya.
65
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
dalam penelitian ini adalah: “Ada Pengaruh strategi PAIKEM terhadap Minat
Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun
Pelajaran 2016/2017”. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan hasil rata-
rata angket minat belajar matematika siswa dari sebelum proses pembelajaran
dengan strategi PAIKEM yakni sebesar 55,28 dengan sesudah menggunakan
stretegi PAIKEM yakni sebesar 73,69. Selain itu dari hasil perhitungan uji t-
test sampel related diperoleh nilai thitung = -10,15 dan ttabel = 1,711 untuk taraf
signifikan 5% dengan df = 24. Sehingga berdasarkan kriteria pengujian
hipotesis yaitu thitung ˃ ttabel atau thitung < - ttabel (10,15 ˃ 1,711 atau -10,15 <
- 1,711), maka dapat disimpulkan H0 ditolak.
B. Saran
Untuk merealisasikan hasil penelitian ini, maka disarankan:
1. Kepada guru, khususnya guru mata pelajaran matematika dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya merancang strategi
pembelajaran seperti PAIKEM yang interaktif guna meningkatkan minat
belajar siswa.
2. Bagi para peneliti selanjutnya yang berkenan ingin melakukan penelitian
yang sama, skripsi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
65
66
mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan variabel-variabel
yang mempengaruhi minat dan variabel lain dalam cakupan yang luas.
67
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Joko Tri Prasetya. SBM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK Cet.II. Bandung : Pustaka Setia, 2005.
Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. Proses Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif dalam kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2010 Arikonto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik,
Jakarta:Rineka Cipta. 2006. Ashan “Perbandingan Metode Cooperative Learning Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Dengan Metode Inkuiry Learning Pada Materi Pokok Konsep-Konsep Statistik Di Kelas Ix Mts Nw Kotaraja Tahun Pembelajaran 2010/2011”. (Skripsi: STKIP Hamzanwadi, Selong 2013)
Asmuni, Jamal Ma‟mur. 7 Tips Aplikasi PAKEM Cetakan X. Yogyakarta:
Diva Press, 2014.
Astuti, Alfira Mulya. Statistika Penelitian. Mataram: IAIN Mataram, 2015.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010.
Cahyono. “Pengertian Strategi Pembelajaran”, dalam
http://pcahyono.blogspot.com/, diambil pada tanggal 15 Januari 2017 Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Sygma, 2005. Furqon, Arief. Pengantar Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2007. Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV PUSTAKA SETIA,
2011. Hamzah & Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta : Bumi Aksara, 2011. Hartono, Rudi. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid.
Jogjakarta: DIVA Press, 2013.
Irzani. Matematika 1. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,2010.
68
Jauhar, Mohammad. Implementasi Paikem dari behavioristik sampai Konstruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL(Contextual Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.
Margono. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta: PT Reneka Cipta, 2004. Ma‟wa, Nurjannatul. “Pengaruh Kecerasan Sosial Terhadap Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas Xi Ma Miftahul Ishlah Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2016.
Nurjani, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash
Dalam Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Di Mts. Al-Ikhlashiyah Perampuan Tahun 2014/2015”. Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2016.
Nurlaeli. “Implementasi Assesmen Portofolio Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII MTs Ittihadul Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur Mataram Tahun Pelajaran 2012/2013”.Skripsi, IAIN Mataram: Mataram, 2013.
Purwanto. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan
Pendidikan.Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2015. Remiswal & Rezki Amelia. Format Pengembangan Strategi Paikem Dalam
Pembelajaran Agama Islam.Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013. Ade Sanjaya. ”Pengertian dan Langkah-langkah Pembelajaran NHT”. Dalam
http://www.infoduniapendidikan.com, diambil pada tanggal 20 Januari 2017
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan Cet.III. Jakarta: Kencana, 2006.
Setiawan, Arif. “Kelebihan Strategi PAIKEM”, dalam http://Arifsetiamath.Blogger/, diambil pada tanggal 20 Januari 2017.
. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:PT.
Rineka Cipta, 2003. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2011. ------------. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2004.
69
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakrya, 2011.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram, 2017.
Lampiran 1: Silabus
SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII
KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan : SMP/MTS Nama Sekolah : MTs. Nurussalamah Kelas / Semester : VII (Tujuh)/1 (Satu) Kompetensi Inti Kompetensi Inti 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Kompetensi Inti 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
Kompetensi Inti 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar Materi Pokok
Pendekatan Pembelajaran Instrumen Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2. 2 Menunjukkan perilaku disiplin dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud implementasi pelaksanakan prosedur dalam menggambar segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbunya menggunakan penggaris, jangka, dan busur
Segitiga dan Segiempat
Mengamati - Mengamati gambar/foto/video dari peristiwa, kejadian,
fenomena, konteks atau situasi yang berkaitan dengan penerapan konsep segitiga dan segiempat, seperti pembuatan sebuah rangkai atap bangunan yang berbentuk segitiga, bentuk jendela, kaca, pintu, dan lain sebagainya
Menanya - Guru dapat memotivasi siswa dengan bertanya: misal
bagaimana seorang tukang bangunan, arsitek, desainer interior, dsb dalam membuat sebuah rangkaian bangunan yang melibatkan bentuk segitiga dan segiempat.
- Siswa termotivasi untuk mempertanyakan berbagai aspek segitiga dan segempat, misal bagaimana menyusun modelnya, melukisnya, dsb serta penerapan bangun datar pada kehidupan sehari-hari
Eksperimen/explore - Mengidentifikasi dan menjelaskan benda-benda dengan
permukaaan berbentuk segitiga atau segiempat yang bersifat alamiah ataupun buatan manusia untuk kepentingan estetik, fungsi, manfaat, ataupun fungsi ergonomisnya
- Menggambar atau melukis segitiga dan segi empat dengan berbagai ukuran sisi, sudut dan modelnya. Mengukur sudutnya dengan dengan menggunakan busur derajat
- Menentukan jenis, sifat dan karakteristik segitiga dan
Tugas - Mencari informasi sejarah segitiga
- Mencari informasi seputar macam-macam segiempat
Observasi - Mengamati ketelitian, rasa ingin tahu dalam mengerjakan tugas, menyimak penjelasan atau presentasi siswa
Portofolio - Menilai laporan tertulis siswa atau
4x5 JP Buku teks matematika Kemdikbud, lingkungan. Media Pembelajaran
3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas 3.8 Menaksir dan menghitung luas permukaan bangun datar yang tidak beraturan dengan menerapkan prinsip-prinsip geometri 4. Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang
segiempat berdasarkan ukuran dan hubungan antar sudut dan sisi-sisi
- Mendiskusikan dan menemukan rumus untuk menghitung keliling dan luas persegi panjang dan segitiga melalui pengamatan atau eksperimen
- Menggambar, mendemonstrasikan atau memperagakan berbagai bangun segitiga dan persegi panjang dengan luas atau keliling tertentu dengan bantuan alat atau tanpa alat peraga
- Mendiskusikan dan menjelaskan cara menghitung luas segi empat lainnya (trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang) atau bangun gabungan melalui pengamatan atau eksperimen
- Mendiskusikan cara menaksir luas bangun datar tidak beraturan
- Melukis segitiga yang diketahui tiga sisinya, dua sisi satu sudut apitnya atau satu sisi dan dua sudut
- Melakukan diskusi cara melukis segitiga sama sisi dan segitiga sama kaki, garis bagi, garis berat dan garis sumbu
- Mendiskusikan, membahas dan menjelaskan serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan sisi-sisi, sudut pada segitiga dan segi empat serta masalah keliling dan luas
- menyusun beberapa potongan puzzle menjadi bangun segi empat tertentu serta mendiskusikan dan mengidentifikasi sifat – sifat persegi, persegi panjang, trapezium, jajaran genjang belah ketupat dan layang-
kelompok mengenai konsep atau keterampilan yang telah dipelajari
Tes - Mengerjakan lembar kerja berkaitan dengan segitiga dan segiempat
- Menilai keterampilan memecahkan permasalahan keseharian yang melibatkan segitiga dan segiempat
layang melalui bangun- bangun datar. Asosiasi - Menganalisis dan melukis berbagai jenis segitiga
dengan karakteristik tertentu dengan menggunakan penggaris dan jangka
- Menganalisis, mengkaitkan dan mendefinisikan secara lebih persis perbedaan dan persamaan segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga lancip, segitiga tumpul, persegi, persegi panjang, trapezium, jajar genjang, belah keupat, laying-layang
- Menganalisis persamaan dan perbedaan dari garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbu suatu segitiga
Komunikasi - Menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami, keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat segitiga yang dikuasai, contoh menyebutkan sifat-sifat segitiga dari hasil pengamatan
- Menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami, keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat segiempat yang dikuasai, contoh menyebutkan sifat-sifat segitiga dari hasil pengamatan
- Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
Mataram, 03 Maret 2017
Peneliti
Siti Hilmi Hajar 151.134.083
Mengetahui,
Kepala MTs. Nurussalamah
Muhammad Haqqi, S.Pd
Guru Mata Pelajaran
Nurhayati, S.Pd NIP.- NIP.-
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya
- Melakukan resume secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari konsep yang dipahami, keterampilan yang diperoleh maupun sikap lainnya.
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)
(RPP) Berkarakter
Satuan Pendidikan : MTs. Nurussalamah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII /2
Materi Pokok : Segitiga
Sub Materi Pokok : Mengenal Bangun Datar
1. Jenis-Jenis Segitiga 2. Sifat Bangun Datar Segitiga 3. Keliling dan Luas Segitiga
Alokasi Waktu : 9 x 40 Menit
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari
3.6 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas.
3.8 Menaksir dan menghitung luas permukaan bangun datar yang tidak beraturan dengan menerapkan prinsip-prinsip geometri.
4.7 Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
Indikator
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengenal sifat-sifat bangun datar segitiga.
2. Mengenal sifat-sifat bangun datar segitiga.
3. Mengenal rumus keliling dan luas segitiga dan menghitung keliling dan
luas segitiga.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Mengenal jenis-jenis bangun datar segitiga.
2. Mengenal sifat-sifat bangun datar segitiga.
3. Menentukan rumus keliling dan luas segitiga dan menghitung keliling dan
luas segitiga
D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-Jenis Segitiga 2. Sifat Bangun Datar Segitiga 3. Keliling dan Luas Segitiga
E. Metode Pembelajaran
Strategi : PAIKEM
Metode : 1. Tanya Jawab
2. Numbered Head Together (NHT)
F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Laptop
b. LCD Projector
c. Gambar
2. Sumber Belajar
a. Buku Ajar Matematika VII Kurikulum 2013, CV.Sindunata
b. Referensi lain yang relevan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Pendahuluan (15 menit)
1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
bersama.
2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan
tulis dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku
referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
4. Guru meberikan yel-yel kepada siswa untuk membangkitkan semangat
siswa dan memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan
dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru menunjukkan gambar kepada siswa terkait materi jenis-jenis segitiga
agar siswa menjadi lebih aktif.
6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan yang
akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik) agar pembelajaran berjalan efektif.
Kegiatan Inti (60 menit)
a) Guru membagi siswa dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor
b) Guru memberikan tugas terkait dengan jenis-jenis segitiga kemudian
masing-masing kelompok mengerjakannya.
c) Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakan dan mengetahui jawabannya.
d) Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerja sama mereka.
e) Siswa yang lain memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor
yang lainnya lagi.
Kegiatan Penutup (15 menit)
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
1. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan
memberikan apresiasi kepada siswa agar siswa merasa senang ketika
belajar;
3. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya;
4. Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama.
Pertemuan ke-2
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
bersama.
2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan
tulis dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku
referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
4. Guru meberikan yel-yel kepada siswa untuk membangkitkan semangat
siswa dan memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan
dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan yang
akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik) agar pembelajaran berjalan efektif..
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Guru membagi siswa dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas terkait dengan sifat-sifat segitiga kemudian
masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakan dan mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerja sama mereka.
5. Siswa yang lain memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor
yang lainnya lagi.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
1. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan
memberikan apresiasi kepada siswa agar siswa merasa senang ketika
belajar;
3. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya;
4. menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai
Pertemuan ke-3
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
bersama.
2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan
tulis dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku
referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan.
3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang
dilaksanakan.
5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi tentang keliling dan luas
segitiga yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan yang
akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik).
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Guru membagi siswa dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas terkait dengan keliling dan luas segitiga
kemudian masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakan dan mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerja sama mereka.
5. Siswa yang lain memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor
yang lainnya lagi.
Kegiatan Penutup (50 menit)
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
1. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3. Memberi perintah mengerjakan tes evaluasi dengan jujur dan tertib di
kelas;
4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya kemudian menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa
bersama.
H. Penilaian
No. Kompetensi Teknik Instrumen Keterangan
1. KI 1 dan
KI 2
Observasi
Lembar observasi Terlampir
2. KI 3 Tes tertulis Uraian
Tugas (mandiri
atau kelompok)
Terlampir
Mataram, 03 Maret 2017
Peneliti
Siti Hilmi Hajar
151.134.083
Mengetahui,
Kepala MTs. Nurussalamah
Guru Mata Pelajaran
Lampiran 3: Lembar Kerja Kelompok
LKK 1
Nama Anggota Kelompok
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
5. .........................................
1.
.
Dari segitiga-segitiga pada gambar di atas, kelompokkan yang merupakan
a. segitiga sama kaki;
b. segitiga sama sisi;
c. segitiga sebarang;
d. segitiga lancip;
e. segitiga siku-siku;
f. segitiga tumpul;
g. segitiga siku-siku sama kaki;
h. segitiga tumpul sama kaki.
2. Perhatikan gambar di atas.
a. Dibentuk dari segitiga apa sajakah segitiga ABC?
b. Ada berapa segitiga yang kongruen pada gambar?
c. Ada berapa segitiga siku-siku?
d. Ada berapa segitiga sama kaki?
e. Ada berapa segitiga sama sisi pada 'ABC?
LKK 2
Nama Anggota Kelompok
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
5. .........................................
1. Gambar di bawah menunjukkan enam segitiga sama sisi yang sama dan
sebangun sehingga membentuk segi enam beraturan.
a. Berapakah besar AOB? Sebutkan dua ruas garis yang sama panjang
dengan AD.
b. Berapakah banyaknya garis yang sama panjang dengan AB?
2. Nyatakan benar atau salah pernyataan-pernyataan berikut.
a. Jumlah sudut-sudut suatu segitiga sama dengan dua sudut siku-siku.
b. Jika besar dua sudut segitiga adalah 88o dan 22o maka besar sudut yang
ketiga adalah 80o
c. Ada kemungkinan bahwa dua sudut segitiga adalah siku-siku.
d. Jika sebuah sudut suatu segitiga tumpul maka dua buah sudut lainnya pasti
lancip.
e. Jumlah dua sudut segitiga selalu lebih besar dari sudut yang ketiga.
LKK 3
Nama Anggota Kelompok
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
5. .........................................
1. Sebuah syal berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi yang sama 12
cm dan panjang sisi lainnya 30 cm. Jika tinggi syal tersebut 9 cm, tentukan
a. keliling syal
b. luas syal.
2. Sebuah puzzle permukaannya berbentuk segitiga siku-siku seperti gambar
berikut. Tentukan keliling dan luas permukaan puzzle tersebut.
Lampiran 4: Soal Evaluasi
Soal Evaluasi Nama Siswa :
1. Hitunglah keliling segitiga dengan panjang sisi-sisinya sebagai berikut.
a. 4,5 cm; 7,5 cm; dan 5,5 cm
b. 8 cm; 16 cm; dan 12 cm
c. 25 cm; 35 cm; dan 20 cm
2. Hitunglah luas daerah masing-masing segitiga pada gambar di bawah ini.
3. Salin dan lengkapilah tabel berikut untuk sebuah segitiga
Lampiran 5: Lembar Observasi Aktivitas Guru
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
(Pertemuan 1)
Nama Guru : Siti Hilmi Hajar
Kelas/Semester : VII/ II
Topik : Segiempat dan Segitiga
Tanggal : 28 April 2017
No. Aktifitas Guru Muncul Keterangan Ya Tidak Pendahuluan 1 Guru menyampaikan materi yang akan
Dikembangkan √
2 Guru menyampaikan tujuan/indikator Pembelajaran √
3 Guru melaksanakan apersepsi/mengungkap materi prasyarat √
4 Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai √
5 Guru menyajikan/mengenalkan masalah yang kontekstual kepada peserta didik √
6 Guru memotivasi peserta didik √ Kegiatan inti 7 Guru memanfaatkan lembar kerja √ 8 Guru meminta peserta didik bekerja
Kelompok √
9 Guru memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang harus dilakukan peserta didik √
10 Guru memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai √
11 Guru menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun √
12 Guru antusias dalam melaksanakan Pembelajaran √
13 Guru memberi penguatan kepada peserta Didik √
14 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya/menyampaikan pendapat/menanggapi pendapat peserta didik lain
√
Penutup 15 Guru bersama peserta didik membuat √
Simpulan 16 Guru melakukan evaluasi √ 17 Guru memotivasi peserta didik √
Mataram, 28 April 2017
Observator
(Nurhayati, S.Pd)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
(Pertemuan 2)
Nama Guru : Siti Hilmi Hajar
Kelas/Semester : VII/ II
Topik : Segiempat dan Segitiga
Tanggal : 05 Mei 2017
No. Aktifitas Guru Muncul Keterangan Ya Tidak Pendahuluan 1 Guru menyampaikan materi yang akan
Dikembangkan √
2 Guru menyampaikan tujuan/indikator Pembelajaran √
3 Guru melaksanakan apersepsi/mengungkap materi prasyarat √
4 Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai √
5 Guru menyajikan/mengenalkan masalah yang kontekstual kepada peserta didik √
6 Guru memotivasi peserta didik √ Kegiatan inti 7 Guru memanfaatkan lembar kerja √ 8 Guru meminta peserta didik bekerja
Kelompok √
9 Guru memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang harus dilakukan peserta didik √
10 Guru memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai √
11 Guru menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun √
12 Guru antusias dalam melaksanakan Pembelajaran √
13 Guru memberi penguatan kepada peserta Didik √
14 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya/menyampaikan pendapat/menanggapi pendapat peserta didik lain
√
Penutup 15 Guru bersama peserta didik membuat √
Simpulan 16 Guru melakukan evaluasi √ 17 Guru memotivasi peserta didik √
Mataram, 05 Mei 2017
Observator
(Nurhayati, S.Pd)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
(Pertemuan 3)
Nama Guru : Siti Hilmi Hajar
Kelas/Semester : VII/ II
Topik : Segiempat dan Segitiga
Tanggal : 12 Mei 2017
No. Aktifitas Guru Muncul Keterangan Ya Tidak Pendahuluan 1 Guru menyampaikan materi yang akan
Dikembangkan √
2 Guru menyampaikan tujuan/indikator Pembelajaran √
3 Guru melaksanakan apersepsi/mengungkap materi prasyarat √
4 Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai √
5 Guru menyajikan/mengenalkan masalah yang kontekstual kepada peserta didik √
6 Guru memotivasi peserta didik √ Kegiatan inti 7 Guru memanfaatkan lembar kerja √ 8 Guru meminta peserta didik bekerja
Kelompok √
9 Guru memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang harus dilakukan peserta didik √
10 Guru memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai √
11 Guru menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun √
12 Guru antusias dalam melaksanakan Pembelajaran √
13 Guru memberi penguatan kepada peserta Didik √
14 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya/menyampaikan pendapat/menanggapi pendapat peserta didik lain
√
Penutup 15 Guru bersama peserta didik membuat
Simpulan √
16 Guru melakukan evaluasi √ 17 Guru memotivasi peserta didik √
Mataram, 12 Mei 2017
Observator
(Nurhayati, S.Pd)
Lampiran 6: Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa
DATA OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN STRATEGI PAIKEM
Variabel Indikator Deskriptor Realisasi Pert.1/org
Pert.2/org
Pert.3/org
Minat Belajar Matematika
A. Perasaan Senang
1. Siswa senang pada materi yang diajarkan 10 12 20
2. Siswa senang mengikuti pelajaran 13 19 25
3. Siswa senang maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru
8 10 10
B. Perhatiansiswa
1. Kehadiran siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. 19 19 25
2. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain selama belajar mengajar berlangsung.
10 12 18
3. Siswa spontan mengerjakan tugas yang diberikan guru 13 12 20
4. Siswa tidak terpengaruh terhadap situasi di luar kelas 9 13 18
C. Keterlibatan Siswa
1. Siswa aktif bertanya 6 7 10 2. Siswa aktif menjawab pertanyaan 12 12 23 3. Siswa aktif mengemukakan
pendapat 10 11 16
4. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan yang dijawab salah sebelumnya
7 12 12
D. Ketertarikansiswa
1. Siswa focus selama proses pembelajaran 16 20 23
2. Siswam enyelesaikan tugas yang diberikan 15 19 20
3. Siswa memanfaatkan fasilitas belajar dengan baik 19 19 23
4. Siswa berdiskusi dengan teman saat mengalami kesulitan 12 15 19
Mataram, 12 Mei 2017
Nurhayati, S.Pd
Lampiran 7 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Matematika
Tujuan : Untuk mengetahui minat siswa belajar matematika
sebelum dan setelah digunakannya strategi PAIKEM saat
proses belajar mengajar di kelas yang di lakukan selama 3
kali pertemuan.
Definisi konseptual : Minat belajar matematika merupakan ketertarikan siswa
terhadap matematika termasuk di dalamnya ketertarikan
terhadap pembelajaran matematika yang diekspresikan
melalui ungkapan/pernyataan positif atau negatif.
Definisi operasional : Minat belajar matematika merupakan skor perolehan
siswa dalam memberikan ungkapan/respons ketertarikan
siswa pada matematika termasuk pembelajaran
matematika melalui angket minat terhadap matematika.
Skala yang digunakan : Skala Likert
Variabel Indikator Deskriptor No. butir
positif No. butir negatif
Minat belajar
Matematika
Rasa senang
7. Siswa senang pada materi yang diajarkan
2 -
8. Siswa senang mengikuti pelajaran
- 1, 3, 11
9. Siswa senang maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru
- 16
Rasa perhatian
8. Kehadiran siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
8 -
9. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain selama belajar mengajar berlangsung.
6 7
10. Siswa spontan mengerjakan tugas yang diberikan guru
5 4
Keterlibatan 7. Siswa aktif bertanya 13 -
Siswa 8. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan yang dijawab salah sebelumnya
17 18
Rasa Ketertarikan
8. Siswa fokus selama proses pembelajaran
14 15
9. Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
9, 10 -
10. Siswa memanfaatkan fasilitas belajar dengan baik
19 -
Lampiran 8
Koesioner Strategi PAIKEM Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas VII MTs. Nurussalamah Montong Are Tahun Pelajaran 2016/2017
No. Absen :
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Hari/tanggal :
Petunjuk Menjawab Koesioner
1. Tulislah nama, sekolah sebelum menjawab pernyataan
2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya,
dengan memberi tanda x (silang) pada jawaban yang dipilih.
Pernyataan Minat Belajar Matematika Siswa
1. Saya merasa tidak senang belajar matematika
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Saya merasa puas dengan materi matematika yang disampaikan guru.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Saya kurang menyukai metode mengajar guru matematika saya di sekolah
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4. Saya kurang suka ketika diberikan tugas matematika.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
5. Saya bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6. Saya melakukan semua yang diinstruksikan oleh guru
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
7. Saya membuat keributan dan mengganggu teman ketika belajar
matematika
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
8. Buku catatan matematika saya rapi dan bersih.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
9. Saya rajin mengerjakan tugas matematika
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
10. Saya mengumpulkan tugas matematika tepat waktu, sehingga saya tidak
pernah dihukum.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
11. Saya malas belajar matematika
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12. Saya merasa senang ketika bel berbunyi, karena pelajaran matematika
berakhir.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Saya mengeluarkan pertanyaan ketika ada materi matematika yang belum
saya mengerti
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14. Saya memperhatikan penjelasan guru matematika dengan baik.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Saya tidak memperhatikan pelajaran ketika guru sedang mengajar.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Saya tidak pernah maju menjawab soal dipapan tulis, karena saya tidak
berani maju.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
17. Saya merasa ingin tahu jawaban atas materi yang belum saya pahami
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
18. Ketika belajar matematika tentang materi yang sulit, kemauan belajar saya
menurun
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
19. Saya mengunjungi perpustakaan untuk mencari buku matematika
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
Lampiran 9: Bukti Uji Validitas Instrumen Angket
Berikut adalah bukti Uji Validitas angket minat yang dibuat oleh Nurjannatul Ma‟wa dengan Judul Skripsi “Pengaruh Kecerdasan Sosial Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa MA Miftahul Islah Tembelok Tahun Pelajaran 2014/2015:
No Nama Responden
Nomor Item Instrumen (X) Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Ahmad sayuti 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 1 4 3 3 4 86
2 M.Yusuf 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 1 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4 3 2 67
3 Mursan 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 2 75
4 Terisnanovianti 2 2 4 3 4 1 2 4 2 1 3 3 1 2 4 1 2 4 1 4 3 2 3 4 1 63
5 Uun Ariani Lestari 4 3 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 82
6 Sukimah 4 3 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 82
7 Sri Anggraini 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 1 74
8 Fatahillah 3 3 2 3 3 2 4 4 2 2 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 72
9 Yuliatin 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 1 81
10 Yeni Rahmawati 4 3 1 3 3 2 2 3 1 2 2 3 1 1 4 2 2 3 1 4 4 4 1 4 2 62
11 Suci Harianti 4 3 4 4 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 1 74
12 Haeranah 4 3 1 3 3 1 2 3 1 2 2 3 1 1 4 2 2 3 3 4 4 4 1 4 2 63
13 Hasriati 4 1 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 4 4 4 1 4 3 1 2 63
14 Nada Tiana 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 2 78
15 Ridwan 4 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 66
16 Subandi 4 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 4 2 2 2 4 1 68
17 Nurul Hikmah 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 4 4 2 1 4 1 43
18 Mutiah 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 3 2 4 4 4 2 76
19 Meini Fitriani 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 3 2 66
20 Mustilawati 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 2 3 1 3 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 76
21 Reni wulandari 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 1 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 76
22 Herpan Hafify 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 1 3 1 2 4 4 3 2 4 4 4 4 2 81
Jumlah 80 64 59 74 65 51 60 74 54 52 55 68 36 59 80 46 64 77 63 82 53 75 65 79 39 1574
r hitung 0.1 0.7 0.5 0.5 0.6 0.6 0.7 0.6 0.4 0.7 0.7 0.6 0.3 0.8 0.2 0.5 0.5 0.7 0.5 -0 -0 0.6 0.7 0.1 0.4
r table 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
Validitas TV V V V V V V V V V V V TV V TV V V V V TV TV V V TV V
Lampiran 10: Bukti Uji Reliabilitas Angket Minat
Berikut adalah bukti Uji Reliabilitas angket minat yang dibuat oleh Nurjannatul Ma‟wa dengan Judul Skripsi “Pengaruh Kecerdasan Sosial Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa MA Miftahul Islah Tembelok Tahun Pelajaran 2014/2015:
No Nama Responden Nomor Item Instrumen (X) Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Ahmad sayuti 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 1 4 3 3 4 86
2 M.Yusuf 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 1 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4 3 2 67
3 Mursan 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 2 75
4 Terisnanovianti 2 2 4 3 4 1 2 4 2 1 3 3 1 2 4 1 2 4 1 4 3 2 3 4 1 63
5 Uun Ariani Lestari 4 3 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 82
6 Sukimah 4 3 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 82
7 Sri Anggraini 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 1 74
8 Fatahillah 3 3 2 3 3 2 4 4 2 2 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 72
9 Yuliatin 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 1 81
10 Yeni Rahmawati 4 3 1 3 3 2 2 3 1 2 2 3 1 1 4 2 2 3 1 4 4 4 1 4 2 62
11 Suci Harianti 4 3 4 4 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 1 74
12 Haeranah 4 3 1 3 3 1 2 3 1 2 2 3 1 1 4 2 2 3 3 4 4 4 1 4 2 63
13 Hasriati 4 1 2 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 4 4 4 1 4 3 1 2 63
14 Nada Tiana 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 2 78
15 Ridwan 4 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 66
16 Subandi 4 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 4 2 2 2 4 1 68
17 Nurul Hikmah 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 4 4 2 1 4 1 43
18 Mutiah 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 3 2 4 4 4 2 76
19 Meini Fitriani 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 3 2 66
20 Mustilawati 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 2 3 1 3 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 76
21 Reni wulandari 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 1 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 76
22 Herpan Hafify 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 1 3 1 2 4 4 3 2 4 4 4 4 2 81
Jumlah 80 64 59 74 65 51 60 74 54 52 55 68 36 59 80 46 64 77 63 82 53 75 65 79 39 1574
r hitung 0.1 0.7 0.5 0.5 0.6 0.6 0.7 0.6 0.4 0.7 0.7 0.6 0.3 0.8 0.2 0.5 0.5 0.7 0.5 0 0 0.6 0.7 0.1 0.4
r table 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
Validitas TV V V V V V V V V V V V TV V TV V V V V TV TV V V TV V
Varian 0,56 1,18 0,2 0,71 0,9 1,1 0,6 1 0,6 0,7 0,4 0,8 0,4 0,8 0,5 1,1 0,7 1 0,5 92,926
Varian total 13,874
k/k-1 1,056
1-(varian total*varian skor) 0,851
Reliabel 0,898
Lampiran 11. Penyajian Data Pre-test dan Post-test
Data nilai pre-test (x1) & post-test (x2)
NO x1 x2 x1*x2 x12 x2
2
1 64 83 5312 4096 6889 2 47 87 4089 2209 7569 3 51 76 3876 2601 5776 4 64 83 5312 4096 6889 5 51 64 3264 2601 4096 6 63 78 4914 3969 6084 7 63 72 4536 3969 5184 8 68 79 5372 4624 6241 9 49 75 3675 2401 5625 10 45 76 3420 2025 5776 11 50 72 3600 2500 5184 12 64 70 4480 4096 4900 13 68 68 4624 4624 4624 14 47 80 3760 2209 6400 15 50 63 3150 2500 3969 16 58 80 4640 3364 6400 17 55 75 4125 3025 5625 18 58 75 4350 3364 5625 19 55 68 3740 3025 4624 20 58 82 4756 3364 6724 21 47 70 3290 2209 4900 22 50 75 3750 2500 5625 23 71 71 5041 5041 5041 24 47 68 3196 2209 4624 25 49 66 3234 2401 4356
N 25 25 ∑ 1392 1856 103506 79022 138750 x 55,68 74,24 s
2 63,14 40,02
S 7,946 6,326 r 0,136
Min 45 63 Max 71 87
Lampiran 12
DATA KATEGORI MINAT SISWA SEBELUM PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI PAIKEM
No
absen Nama siswa Nomor Item Instrumen
Skor Nilai Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Apriadi 1 3 2 4 4 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 4 4 3 3 49 64 Cukup
berminat 2 Baiq Martina 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 36 47 kurang
berminat 3 Hasim Muzadi 1 2 2 1 2 4 3 2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 39 51 kurang
berminat 4 Hayani 2 4 3 3 1 3 4 1 2 4 2 3 3 4 2 1 4 2 1 49 64 cukup berminat
5 Helmianah 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 39 51 kurang berminat
6 Hilmiah 2 1 4 3 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 2 4 2 1 48 63 cukup berminat
7 Ika Andriayani 2 1 2 1 1 4 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 4 1 1 48 63 Cukup berminat
8 Imam Baihaqi 3 4 1 1 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 2 1 52 68 cukup berminat
9 Imbarti 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 3 3 2 2 1 37 49 kurang berminat
10 Isnaen 2 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 1 34 45 tidak berminat
11 Izzatun 2 2 1 1 2 2 4 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 38 50 kurang berminat
12 Maesarah 3 2 2 4 1 4 4 1 2 1 2 2 4 2 4 3 2 4 2 49 64 Cukup berminat
13 Muhammad Jazi 1 3 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 1 3 3 2 2 3 1 52 68 Cukup
berminat 14 Nepita Sari 1 2 2 2 1 3 2 3 1 1 2 1 1 3 4 2 2 2 1 36 47 kurang
berminat 15 Nining Pertiwi 3 3 1 1 3 4 2 2 1 1 1 1 1 4 2 2 4 1 1 38 50 kurang
berminat 16 Raodah 3 2 2 3 1 2 2 1 2 2 3 1 2 4 4 4 4 1 1 44 58 kurang
berminat 17 Rahmat Tauhid 2 3 1 1 2 3 4 4 2 2 2 1 2 3 2 3 3 1 1 42 55 kurang
berminat 18 Reski
Herdiansyah 2 2 3 3 2 3 4 1 2 1 3 3 1 2 3 3 2 3 1 44 58 Cukup berminat
19 Riantin 4 4 1 1 1 1 4 4 2 4 1 1 1 1 2 4 1 4 1 42 55 kurang berminat
20 Rina Putri Dewi 2 1 1 3 3 1 4 1 1 3 4 3 2 2 4 4 1 3 1 44 58 kurang berminat
21 Silvia Safitri 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3 1 2 4 2 3 1 2 3 1 36 47 kurang berminat
22 Siswandi Hadi Saputra 2 2 2 2 1 1 3 3 1 1 2 3 3 1 4 2 2 2 1 38 50 kurang
berminat 23 Siti Rohani 3 4 3 3 3 2 4 1 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 54 71 Cukup
berminat 24 Khusnul
Khotimah 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3 1 36 47 kurang berminat
25 Nesilawati 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 3 2 37 49 kurang berminat
* Nilai maksimal angket = 100 *Nilai=
100 x
maksimal nilaidiperoleh yangskor
Lampiran 13
DATA KATEGORI MINAT SISWA SESUDAH PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI PAIKEM
No
absen Nama siswa Nomor Item Instrumen
Skor Nilai Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Apriadi 3 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 1 63 83 berminat
2 Baiq Martina 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 1 66 87 berminat
3 Hasim Muzadi 3 3 1 4 3 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 58 76 berminat
4 Hayani 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 63 83 berminat
5 Helmianah 4 2 1 4 4 3 3 2 1 2 1 3 1 2 4 3 4 3 2 49 64 cukup berminat
6 Hilmiah 4 3 4 4 4 1 2 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 2 2 59 78 berminat
7 Ika Andriayani 1 3 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 1 3 2 3 3 4 2 55 72 cukup berminat
8 Imam Baihaqi 3 3 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 1 4 4 3 3 60 79 berminat
9 Imbarti 4 2 4 2 4 3 2 1 4 2 4 4 2 4 3 4 4 3 1 57 75 berminat
10 Isnaen 3 1 2 4 4 3 4 1 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 2 58 76 berminat
11 Izzatun 3 4 3 1 2 4 4 4 4 4 3 2 1 4 2 2 3 1 4 55 72 cukup berminat
12 Maesarah 3 4 2 4 2 2 3 2 3 2 4 3 1 3 4 3 2 4 2 53 70 cukup berminat
13 Muhammad Jazi 4 2 4 2 4 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 52 68 cukup berminat
14 Nepita Sari 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 2 3 4 3 2 4 3 2 3 61 80 berminat
15 Nining Pertiwi 2 1 3 4 4 3 4 2 1 2 3 4 2 3 3 1 3 1 2 48 63 cukup berminat
16 Raodah 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3 2 61 80 berminat
17 Rahmat Tauhid 2 2 3 4 4 3 4 3 4 1 4 3 1 2 4 3 4 2 4 57 75 berminat
18 Reski Herdiansyah 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 1 2 57 75 berminat
19 Riantin 4 3 3 1 4 3 4 2 2 2 4 2 1 4 2 4 2 2 3 52 68 cukup berminat
20 Rina Putri Dewi 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 2 4 2 4 2 62 82 berminat
21 Silvia Safitri 2 4 2 4 3 4 4 3 4 4 1 1 2 2 2 4 4 2 1 53 70 cukup berminat
22 Siswandi Hadi Saputra 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 2 2 1 1 3 3 4 4 57 75 cukup bermiant
23 Siti Rohani 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 2 2 2 3 4 2 1 54 71 cukup berminat
24 Khusnul Khotimah 4 2 4 1 2 2 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 52 68 cukup berminat
25 Nesilawati 2 4 2 3 2 4 2 4 4 3 2 2 2 4 2 2 3 1 2 50 66 cukup berminat
Lampiran 14: Hasil Perhitungan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas
dengan rumus kai kuadrat/chi square )( 2 .
a. Uji normalitas pada data pre-test angket minat
1) Menentukan nilai rata-rata ( )
∑
2) Menentukan varians ( ) dan standar deviasi ( )
∑ ∑
Sehingga √ √
3) Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi
Banyak kelas interval (Aturan Sturges)
K = 1 + 3,3 log (n), dengan n = banyaknya responden = 25
Sehingga K = 1+3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log (25)
= 1 + 4,6
= 5,6 ≈ 6
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil = 71 – 45 = 26
Panjang kelas interval (P) =
Sehingga P =
=
= 4,333≈ 5
4) Daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi ekspektasi (Ei) pada
data pretest
Kelas Interval
Batas Kelas
Z Batas Kelas Ztabel
Luas Ztabel
Ei Oi Ei
EiOi 2
1 2 3 4 5 6 7 8 44,5
45-49 4,225 7 1,823 49,5 0,2823
50-54 4,975 5 0,0002 54,5 0,0832
55-59 6,700 5 0,431 59,5 0,1844
60-64 3,200 5 0,013 64,5 0,3665
65-69 0,093 2,325 2 0,046 69,5 0,4591
70-74 0,800 1 0,050 74,5 2,37 0,4911
Ei
EiOi 22 )(
3,362
Keterangan/penjelasan perhitungan
1) Kolom 1: Kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas
2) Kolom 2: Batas kelas diperoleh dari kelas inteval bawah dikurangi 0,5
dan kelas inteval atas ditambah 0,5
3) Kolom 3: Z batas kelas diperoleh dengan rumus
Sehingga didapatkan masing-masing Z batas kelas sebagai berikut.
4) Kolom 4: Ztabel diperoleh dari nilai Z batas kelas pada tabel distribusi
normal (tabel nilai Z )
5) Kolom 5: Luas Ztabel diperoleh dari hasil pengurangan nilai Ztabel
Luas Ztabel 1 = =
Luas Ztabel 2 =
Luas Ztabel 3 =
Luas Ztabel 4 =
Luas Ztabel 5 =
Luas Ztabel 6 =
6) Kolom 6: Nilai Ei diperoleh dengan rumus Ei = n Luas Ztabel
Ei ke-1 = n Luas Ztabel 1 = 25
Ei ke-2 = n Luas Ztabel 2 = 25
Ei ke-3 = n Luas Ztabel 3 = 25
Ei ke-4 = n Luas Ztabel 4 = 25
Ei ke-5 = n Luas Ztabel 5 = 25
Ei ke-6 = n Luas Ztabel 6 = 25
7) Kolom7: Nilai Oi (frekuensi observasi) diperoleh dari banyaknya data
yang termasuk pada suatu kelas interval
8) Kolom 8: Nilai dari
EiEiOi 2
diperoleh berdasarkan tabel berikut
Ei Oi (Oi- Ei) 2EiOi
Ei
EiOi 2
7 2,775 7,701 1,823 5 0,025 0,001 0,0002 5 -1,700 2,890 0,431 5 1,800 3,240 0,013 2 -0,325 0,106 0,046 1 0,200 0,040 0,050
Ei
EiOi 22 )(
3,362
Berdasarkan daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi ekspektasi (Ei)
pada data pre test diperoleh nilai 2 hitung = 3,362 sedangkan untuk 2 tabel
dengan (dk) = (k - 3) = (6 - 3) = 3pada taraf signifikasi (a) = 0,05 (5%)
diperoleh 2 tabel= 7,82. Karena diperoleh nilai hitung2 < tabel
2 yaitu 3,362
< 7,82 maka data pre-test pada sampel penelitian berdistribusi normal.
b. Uji normalitas pada data post-test angket minat
1) Menentukan nilai rata-rata ( )
∑
2) Menentukan varians ( ) dan standar deviasi ( )
∑ ∑
Sehingga √ √
3) Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi
Banyak kelas interval (Aturan Sturges)
K = 1 + 3,3 log (n), dengan n = banyaknya responden = 25
Sehingga K = 1+3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log (25)
= 1 + 4,6
= 5,6 ≈ 6
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil = 87 – 63 = 24
Panjang kelas interval (P) =
Sehingga P =
=
= 4
4) Daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi ekspektasi (Ei) pada
data post-test
Kelas Interval
Batas Kelas
Z Batas Kelas Ztabel
Luas Ztabel
Ei Oi Ei
EiOi 2
1 2 3 4 5 6 7 8 62,5 -1,85 0,4678
63-66 0,079 3 0,533 66,5 -1,22 0,3888
67-70 0,166 5 0,174 70,5 -0,59 0,2224
71-74 0,238 3 1,462 74,5 0,04 0,0160
75-78 0,233 7 0,237 78,5 0,67 0,2486
79-82 0,155 4 0,004 82,5 1,30 0,4032
83-87 0,079 3 0,533 87,5 2,10 0,4821
Ei
EiOi 22 )(
2,942
Keterangan/penjelasan perhitungan
1) Kolom 1: Kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas
2) Kolom 2: Batas kelas diperoleh dari kelas inteval bawah dikurangi 0,5 dan
kelas inteval atas ditambah 0,5
3) Kolom 3: Z batas kelas diperoleh dengan rumus
Sehingga didapatkan masing-masing Z batas kelas sebagai berikut.
4) Kolom 4: Ztabel diperoleh dari nilai Z batas kelas pada tabel distribusi
normal (tabel nilai Z )
5) Kolom 5: Luas Ztabel diperoleh dari hasil pengurangan nilai Ztabel
Luas Ztabel 1 = =
Luas Ztabel 2 =
Luas Ztabel 3 =
Luas Ztabel 4 =
Luas Ztabel 5 =
Luas Ztabel 6 =
6) Kolom 6: Nilai Ei diperoleh dengan rumus Ei = n Luas Ztabel
Ei ke-1 = n Luas Ztabel 1 = 25
Ei ke-2 = n Luas Ztabel 2 = 25
Ei ke-3 = n Luas Ztabel 3 = 25
Ei ke-4 = n Luas Ztabel 4 = 25
Ei ke-5 = n Luas Ztabel 5 = 25
Ei ke-6 = n Luas Ztabel 6 = 25
7) Kolom7: Nilai Oi (frekuensi observasi) diperoleh dari banyaknya data
yang termasuk pada suatu kelas interval
8) Kolom 8: Nilai dari
EiEiOi 2
diperoleh berdasarkan tabel berikut
Ei Oi (Oi- Ei) 2EiOi
Ei
EiOi 2
3 1,025 1,051 0,533 5 0.850 0,723 0,174 3 -2,950 8,702 1,462 7 1,175 1,381 0,237 4 0,125 0,016 0,004 3 1,025 1,051 0,533
Ei
EiOi 22 )(
2,942
Berdasarkan daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi ekspektasi (Ei)
pada data posttest diperoleh nilai 2 hitung = 2,942 sedangkan untuk 2 tabel
dengan (dk) = (k - 3) = (6 - 3) = 3pada taraf signifikasi (a) = 0,05 (5%)
diperoleh 2 tabel= 7,82. Karena diperoleh nilai hitung2 < tabel
2 yaitu 2,942
< 7,82 maka data posttest pada sampel penelitian berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas diambil dari Varians data atau nilai hasil perolehan angket
pretest dan posttest.
Diketahui :
Sehingga :
Data dikatakan homogen jika Fhitung<Ftabel pada taraf signifikan pada taraf
signifikan (a) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (dk) = (n1-1, n2-2). Sehingga
derajat kebebasannya (dk) pembilang (n1-1) = (25 - 1) = 24 dan dk penyebut
(n2 -1) = (25 -1) = 24. Sehingga didapatkan nilai untuk Ftabel sebagai berikut:
Ftabel = F(0,05;24,24) = 1,98. Karena diperoleh nilai Fhitung<Ftabel atau 1,578 < 1,98
maka data yang digunakan homogen.
Lampiran 15: Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Dengan Rumus t-test sampel related
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunkan uji-t dengan rumus t-sampel related
sebab data menunjukkan bahwa sampel berkorelasi/berpasangan.
Rumus t-sampel related sebagai berikut:
2
2
1
1
2
22
1
21
21
2ns
nsr
ns
ns
XXt
dimana r =
22
22
21
21
212121
xxnxxn
xxxxnr xx
Sebelum menganalisis data dengan uji t-sampel related terlebih dahulu,
dilakukan perhitungan untuk menacari nilai r (korelasi product moment)
136,08,30162
4098909794404
40982401437886
40983444736468750319376649755501
2583552 2587650)1856(138750 25)1392(79022 25
)1856)(1392(103506 52
)()(
))((
21
21
21
21
21
22
22
22
21
21
2121
xx
xx
xx
xx
xx
r
r
r
r
xxnxxn
xxxxnr
Setelah menemukan nilai r, kemudian dilakukan analisis uji t-sampel related:
36,1079,1
56,1821,356,18
54,075,356,18
01,20,27 13,456,18
27,159,10,272 60.153,256,18
25362,6
25946,7136,02
2502,40
2514,63
24,7468,55
22
2
1
1
2
22
1
21
21
t
t
t
t
t
t
t
ns
nsr
ns
ns
XXt
Kriteria pengujian
1) Apabila diterima Ho maka ,tabelhitungtabel ttt
Karena tidak berbeda secara signifikan.
2) Apabila ditolak Ho maka ,atau tabelhitungtabelhitung tttt
Karena terdapat perbedaan yang signifikan.
Keputusan
Hasil perolehan nilai thitung = –10,36 dan ttabel = 1,711 untuk taraf
signifikan 5% dengan df = (n – 1) = (25 – 1) = 24. Sehingga berdasarkan
kriteria pengujian hipotesis yaitu jika thitung ≥ ttabel atau thitung - ttabel (10,36
1,717 atau -10,36 -1,717), maka H0 ditolak karena terdapat perbedaan
secara signifikan. Kesimpulannya: “Ada Pengaruh Strategi PAIKEM
Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa.”