pengaruh penggunaan media gambar terhadap...

132
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V DI SDIT AZ-ZAHRA PONDOK PETIR SAWANGAN DEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh MEGA FAHRIZAH NIM 1110018300034 JURUSAN / PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: phamquynh

Post on 05-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V

DI SDIT AZ-ZAHRA PONDOK PETIR SAWANGAN DEPOK

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

MEGA FAHRIZAH

NIM 1110018300034

JURUSAN / PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

ABSTRAK

Mega Fahrizah (NIM. 1110018300034). Pengaruh Penggunaan Media

Gambar terhadap Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas V Di SDIT

Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan

media gambar terhadap keterampilan menulis puisi. Penelitian ini dilaksanakan di

SDIT Az-Zahra Pondok Petir Depok, kelas V semester II tahun pelajaran

2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen

dengan rancangan penelitian non randomized pretest posttest control group

design. pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Sampel penelitian ini berjumlah 24 siswa kelas eksperimen dengan menggunakan

media gambar dan 24 siswa kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional.

Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa rata-rata keterampilan menulis

puisi pada siswa dengan menggunakan media gambar (kelas eksperimen) lebih

tinggi dibandingkan rata-rata keterampilan menulis puisi pada siswa yang

diajarkan dengan pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Rata-rata nilai

pretest yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 63,83. Rata-rata nilai pretest kelas

kontrol yaitu 62,92. Setelah dilakukan tindakan pada kedua kelas, maka diperoleh

rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu sebesar 78,46 dan kelas kontrol sebesar

72,96. Jumlah peningkatan kelas ekperimen berdasarkan nilai pretest dan posttest

sebesar 14,63% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 10.04%. Perhitungan

hipotesis dengan menggunakan Uji-t yakni uji paired sampel T Test dan diperoleh

pada taraf signifikan 0,05 menunjukan bahwa nilai probabilitas (sigifikansi)

adalah .011. Karena nilai signifikansi 0.011< α = 0.05, maka Ho ditolak. Hal ini

membuktikan bahwa penggunaan media gambar berpengaruh terhadap

keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V semester genap di SDIT Az-Zahra

Pondok Petir.

ABSTRACT

Mega Fahrizah (NIM: 1110018300034). Influence of Usage Visual Media

(Picture) Towards Poetry Writing Skill of Students 5th

Grade at SDIT Az-Zahra

Pondok Petir Sawangan Depok. Skripsi of state Islamic University Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

This study intended to describe the influence of visual media usage

towards poetry writing skill. It was conducted at SDIT Az-Zahra Pondok Petir

Depok, 5th

grade second semester 2013/2014. The method used in this study was

quasi-experiment with non randomized pretest posttest control group. Samples

were taken by purposive sampling technique. The samples included 24 students of

experimental class using visual media method and 24 students of control class

using conventional teaching method.

Based on posttest scores, average poetry writing skill of treatment class

(experiment class) was higher than average poetry writing skill of conventional

class (control class). The average pretest score of experiment class was 63,83,

while of the control class was 62,92. On the other side, the average posttest score

of experiment class was 78,46 and the second class was 72,96. The increase of

experiment class based on pretest and posttest scores was 14,63% while of

control class was 10,04 %. Hipothesis calculation using T-test, Paired Sample T

Test, achived the significance level of 0.05 showing that probability value

(significance) was 0.011. Due to significance of 0.011 < α = 0.05, Ho was

rejected. This proved that usage of visual media influented the poetry writing skill

of students 5th

grade second semester at SDIT Az-Zahra Pondok Petir.

KATA PENGANTAR

بسم هللا ا لّر حمن الّرحيم

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji syukur penulis sampaikan ke

hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Media Gambar terhadap Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas V Di

SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun Pelajaran

2013/2014”. Shalawat serta salam selalu dihaturkan kepada Nabi Muhammad

Saw sebagai suri tauladan dan pembawa rahmat bagi seluruh alam.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dialami. Namun, atas dasar kesungguhan hati, usaha dan doa serta dukungan dari

berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini, semua dapat terselesaikan. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2. Dr. Fauzan, M.A. Ketua Jurusan KI/PGMI.

3. Rosida Erowati, M. Hum. Selaku dosen pembimbing yang selalu mengoreksi,

mengarahkan, memotivasi, membimbing serta memberikan nasihat selama

penulisan skripsi ini.

4. Abdul Ghafur, M.A. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan motivasi dan nasihatnya.

5. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,

semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan dari

Allah SWT. Aamiin.

6. Umi Istichomah, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SDIT Az-Zahra Pondok Petir

yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolahnya.

7. Ary Diyah, S. E selaku Wali kelas VC dan Lukman Wibisono S. Sos dan

selaku Wali kelas VB di SDIT Az-Zahra Pondok Petir yang telah memberikan

izin penelitian di kelasnya dan memberikan arahan selama proses penelitian.

8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku, Bapak Namar dan Ibu Nurlaila yang

telah mencurahkan kasih sayangnya, memberikan motivasi dan yang selalu

mendo’akan penulis. Kedua adikku Syifa Fauziah dan Alfiah Rusydah yang

telah mendo’akan dan memberikan semangat. Kepada semua saudara-

saudaraku dan terutama kepada Bibi Ningsih yang selalu mendo’akan dan

memberikan nasihatnya kepda penulis.

9. Sahabat-sahabatku Alen Sudiary, Dini Annisa, Dwi Akmalia, Eva

Maulidiyana, Rahmi Mulyati dan Shifa Fauziah yang telah memberikan

motivasi dan do’a nya serta masukannya kepada penulis selama perkuliahan

dan penulisan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat Mahasiswa PGMI 2010 yang telah banyak memberikan

dukungan kepada penulis serta pengalaman yang tak dapat terlupakan selama

perkuliahan. Khususnya kepada A’Community (Khumairoh, Azizah, Miar,

Tuti, Irfan, Fatah, Rama, Pela, Alfiyah, Dewi, Anis dan rekan-rekan lainnya

yang tidak disebutkan satu persatu) .

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan di dalam penulisan

skripsi ini yang perlu diperbaiki, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam

upaya penyempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 18 November 2014

Mega Fahrizah

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 5

D. Perumusan Masalah.......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian............................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik ............................................................................. 7

1. Hakikat media pembelajaran ..................................................... 7

2. Media Gambar ........................................................................... 11

3. Hakikat Keterampilan Menulis ................................................. 13

4. Hakikat Puisi ............................................................................. 22

A. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 32

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 33

C. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 35

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................ 35

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 37

E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 40

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 40

G. Hipotesis Statistik ............................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah ..................................................................................... 43

B. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 47

C. Deskripsi Data ................................................................................... 48

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data .................................................. 63

E. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 67

F. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 62

G. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 67

B. Saran .................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian ......................................................... 36

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Keterampilan Menulis Puisi ........................... 39

Tabel 3.3 Kriteria Instrumen Keterampilan Menulis Puisi ............................. 39

Tabel 4.1 Jumlah Siswa ................................................................................... 45

Tabel 4.2 Data Statistik Nilai Pretest Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ................................................................................... 48

Tabel 4.3 Nilai Pretest Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..49

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Menulis Puisi

Kelas Eksperimen ............................................................................ 50

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Menulis Puisi

Kelas Kontrol ................................................................................... 51

Tabel 4.6 Data Statistik Nilai Posttest menulis puisi kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ................................................................................... 53

Tabel 4.7 Nilai Posttest Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 54

Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Menulis Puisi

Kelas Eksperimen ........................................................................... 55

Tabel 4.9 Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Menulis Puisi

kelas Kontrol................................................................................... 56

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol.. ................................................................................. 58

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ................................................................................. 59

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .................................................................................. 60

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .................................................................................. 60

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 61

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata Pretest Kelas Eksperimen ........ 50

Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Rata-rata Pretest Kelas Kontrol .............. 52

Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Rata-rata Posttest Kelas Eksperimen ...... 55

Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai Rata-rata Posttest Kelas Kontrol ............. 57

Gambar 4.5 Kegiatan Belajar Siswa ............................................................... 64

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pertama Kelas Eksperimen

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kedua Kelas Eksperimen

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pertama Kelas Kontrol

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kedua Kelas Kontrol

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan pertama Kelas Eksperimen

Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan kedua Kelas Eksperimen

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan pertama Kelas Kontrol

Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan kedua Kelas Kontrol

Lampiran 9 : Lembar Evaluasi siswa Pertemuan pertama

Lampiran 10 : Lembar Evaluasi siswa pertemuan kedua

Lampiran 11 : Soal Instrumen Pretest Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Lampiran 12 : Soal Instrumen Posstest Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Lampiran 13 : Soal Instrumen Posstest Menulis Puisi Kelas Kontrol

Lampiran 14 : Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Lampiran 15 : Nilai Pretest Kelas Kontrol

Lampiran 16 : Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Lampiran 17 : Nilai Posttest Kelas Kontrol

Lampiran 18 : Uji Referensi

Lampiran 19 : Surat Bimbingan Skripsi

ii

Lampiran 20 : Surat izin Observasi

Lampiran 21 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyebutkan bahwa

menulis merupakan keterampilan yang harus diajarkan dan dikuasai oleh siswa.

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat komponen keterampilan

yang terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa

Indonesia diarahkan untuk dapat meningkatkan kemampuan peserta didik agar

mampu berkomunikasi dengan baik dan benar, komunikasi yang dilakukan berupa

secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya

kesastraan.

Pembelajaran sastra di Sekolah Dasar dalam pelajaran bahasa Indonesia

diantaranya bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan, dan ketertarikan siswa

terhadap suatu karya sastra. Pada kenyataannya siswa masih banyak yang kurang

menyukai pelajaran yang terkait dengan menulis sastra. Pada umumnya seseorang

tidak mau menulis karena tidak mengetahui untuk apa dia menulis, merasa tidak

berbakat, dan tidak tahu bagaimana harus menulis. Sedangkan banyak sekali

manfaat yang dipetik dari menulis, diantaranya dalam hal peningkatan kecerdasan,

pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, penumbuhan keberanian, dan

pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Hal tersebut

tentunya menjadi masalah dalam kegiatan pembelajaran sastra di sekolah. Oleh

sebab itu pembelajaran sastra perlu mendapat perhatian, karena dapat membantu

siswa dalam mengembangkan tingkat kreativitas serta bakat dan minat siswa

dalam pembelajaran sastra. Pembelajaran sastra tentu banyak jenisnya, namun

dalam penelitian ini peneliti memfokuskan kepada pembelajaran menulis sastra

khusunya puisi.

2

Kegiatan menulis merupakan sebuah kegiatan yang dapat menggali

pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal apa saja yang akan

ditulis, dan menuliskannya sehingga pembaca akan mudah memahaminya dengan

jelas. Kegiatan menulis pada dasarnya bukan hanya untuk melahirkan sebuah

pemikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide,

pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh

karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu

dipelajari, tetapi justru dikuasai.

Melalui kegiatan menulis, siswa diharapkan dapat menumbuhkan

apresiasinya terhadap suatu karya sastra. Pengajaran sastra dikembangkan dalam

kompetensi dasar yaitu siswa mampu mengapresiasi dan berekspresi sastra

melalui kegiatan mendengarkan, menonton, membaca dan melisankan hasil sastra

berupa dongeng, puisi dan drama pendek, serta menuliskan pengalaman dalam

bentuk cerita dan puisi. Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai dan

menuntut siswa untuk terampil dalam menulis sastra, terdapat pada siswa SD

kelas V, yakni mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara

tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.

Keterampilan menulis yang berhubungan dengan sastra, pada standar

kompetensi di kelas V semester genap adalah menulis puisi bebas. Dalam

pembelajaran sastra di sekolah, siswa diajak untuk mengungkapkan ekspresi,

keinginan, dan pengalamannya yang ditampilkan dalam bentuk karya sastra

berupa puisi. Puisi yang ditulis oleh siswa dapat bersifat imajinatif, intelektual,

dan emosional. Kemudian dapat diolah sehingga jelas, mudah ditangkap, dan

menyentuh perasaan. Untuk itu, aktivitas pengungkapan karya sastra dalam

bentuk puisi ini diterapkan pada pembelajaran menulis puisi.

Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan sastra yang harus

dicapai siswa, karena siswa akan memperoleh banyak manfaat dari kegiatan

menulis puisi tersebut. Beberapa manfaatnya adalah siswa dapat mengekspresikan

pikirannya melalui bahasa yang indah dalam puisi, siswa dapat menjadikan puisi

3

sebagai media untuk menuangkan segala hal yang dirasakan. Puisi adalah bentuk

karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif

dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Keterampilan menulis

puisi ini tentunya dapat diperoleh melalui proses belajar.

Pembelajaran menulis puisi bukan suatu pekerjaan yang mudah jika kita

menginginkan hasil yang baik. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa

kemampuan menulis hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki bakat-bakat

tertentu. Kemampuan menulis dapat diikuti oleh semua siswa asalkan mau belajar

dan berlatih dengan sungguh-sungguh, sebab menulis merupakan kemampuan

yang dapat dipelajari. Hakikatnya pembelajaran menulis yang dialami siswa di

sekolah tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri dan pada umumnya guru tidak

dipersiapkan untuk terampil menulis dan mengajarkannya. Oleh karena itu sering

ditemukan permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran menulis puisi

berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Sekolah SDIT

Az-Zahra khususnya pada siswa kelas V, peneliti menemukan masalah yang

terdapat pada hasil menulis puisi siswa yang masih rendah. Kemudian peneliti

menanyakan kepada guru yang terkait bahwa apa yang menyebabkan siswa

kurang terampil dalam menulis puisi, sehingga mendapatkan hasil yang kurang

baik.

Selama ini yang menjadi penyebab siswa kurang terampil dan berminat

dalam menulis puisi adalah dikarenakan siswa tersebut masih merasa kesulitan

untuk menuangkan ide atau gagasan dalam menulis puisi, hambatan lain yang

dialami siswa dalam pembelajaran menulis puisi adalah siswa kurang termotivasi

dalam pembelajaran menulis puisi. Adapun pemanfaatan media yang digunakan

guru dalam kegiatan pembelajaran kurang bervariasi, guru masih menggunakan

model pembelajaran konvensional dalam pembelajarannya, sehingga membuat

siswa menjadi pasif, jenuh, dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat

siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, siswa

membutuhkan adanya rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh guru

4

sehingga dapat memudahkan siswa dalam mengemukakan pendapat,

ide/gagasannya. Dalam proses pembelajaran menulis puisi tentunya siswa perlu

dibimbing dan dilatih untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa.

Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk memudahkan siswa

dalam menulis puisi, yaitu dengan memberikan stimulus. Stimulus yang dapat

digunakan guru, yakni dengan menggunakan media pembelajaran sebagai saluran

yang dapat memberikan stimulus untuk berkomunikasi. Media pembelajaran yang

dapat digunakan dalam menulis puisi adalah dengan menggunakan media gambar.

Penggunaan media gambar tentunya akan memudahkan siswa dalam menemukan

ide atau gagasan ke dalam penulisan puisi, jika dibandingkan tanpa adanya media.

Media gambar yang akan diperlihatkan terdiri dari beberapa gambar yang

tentunya gambar-gambar tersebut tidak jauh dari realitas kehidupan siswa. Jadi

dengan penggunaan media gambar dalam penelitian ini diharapkan dapat

membantu siswa dalam menemukan ide/gagasannya. Peneliti berasumsi bahwa

media gambar akan lebih memudahkan siswa memiliki keterampilan dalam

menulis puisi.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, peneliti ingin melakukan sebuah

penelitian dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V

DI SDIT AZ-ZAHRA PONDOK PETIR SAWANGAN DEPOK TAHUN

PELAJARAN 2013/2014”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa

masalah, yaitu:

1. Siswa kurang terampil dalam menulis puisi

2. Siswa merasa kesulitan untuk menuangkan ide atau gagasan dalam menulis

puisi.

3. Siswa kurang termotivasi dalam menulis puisi

4. Media yang digunakan oleh guru kurang menarik

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada indentifikasi masalah di atas, maka pembatasan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Siswa kurang terampil dalam menulis puisi

2. Media yang digunakan oleh guru kurang menarik

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana pengaruh penggunaan

media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT

Az-Zahra Pondok Petir Tahun Pelajaran 2013/2014?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh

penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa

kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun Pelajaran

2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan Manfaat langsung bagi

sekolah,guru dan siswa yaitu:

a) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media

gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

b) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memilih media yang

cocok untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dan mendapatkan

referensi baru untuk menemukan metode pembelajaran bahasa Indonesia

dalam menulis puisi.

6

c) Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan

keterampilan menulis puisi, meningkatkan daya imajinasi siswa, serta

dapat meningkatkan kreativitas siswa.

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskriptif Teoretik

1. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Arsyad menyatakan “media adalah alat yang menyampaikan atau

mengantarkan pesan-pesan pengajaran.”1 Media merupakan bagian penting

dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui media guru akan lebih

mudah dalam menyampaikan materi dan siswa akan lebih terbantu dalam

belajar. Criticos yang dikutip oleh Daryanto bahwa media merupakan salah

satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator

menuju komunikan.2

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Adanya media dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses

belajar.

1 Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004), h. 4

2 Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2010),

h. 4

8

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seorang

dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif

dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat

melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pelajar dan guru sebagai fasilitator.

Dalam pembelajaran diperlukan komunikasi yang baik antara

pengajar dan pelajar, maka diperlukan media pembelajaran, Yudhi Munadi

mengatakan bahwa media pembelajaran adalah “segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya

dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.”3 Heinich yang

dikutip oleh Azhar mengemukakan pula bahwa, media pembelajaran adalah

perantara yang membawa pesan atau informasi bertujuan instruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran antara sumber dan penerima.4

Dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sarana

penyampaian pesan pembelajaran yang terkait dengan model pembelajaran

langsung yaitu dengan cara guru berperan sebagai penyampai informasi.

Sehingga dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat berlangsung

secara efektif dan efisien.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran adalah sebagai sarana penghubung

atau komunikasi dalam menyampaikan pelajaran yang akan diterima oleh

siswa dari guru. Yudhi mengungkapkan ”fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai sumber belajar”5. Hal lain dikemukakan oleh

\Arsyad “fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu

mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar

yang ditata dan diciptakan oleh guru”.6 Hal yang serupa dikatakan oleh

3 Yudi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada.Perss, 2008), h. 7-8

4 Arsyad, Op. cit., h. 4

5 Yudi Munadi, Op. cit., h. 36

6 Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 15

9

Sudjana ” fungsi media sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen

metodologi pengajaran, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur

oleh guru”.7

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media

tentunya dapat dijadikan sebagai sumber belajar, metodologi pengajaran,

dan sarana bagi siswa untuk mendapatkan stimulus dari media yang

disediakan oleh guru. Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah untuk

menuangkan atau mengapresiasikan ide/gagasannya kedalam tulisan. Oleh

sebab itu, keberadaan media sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.

Beberapa fungsi media yang diuraikan menurut Levie dan Lentz dikutip

dari Azhar Arsyad mengatakan bahwa:

1. Fungsi atensi media visual merupakan inti yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran

yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkanteks materi

pelajaran.

2. fungsi efektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan

siswa ketika belajar teks yang bergambar.

3. fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

informasi yang terkandung dalam gambar.

4. fungsi kompendatoris media pembelajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk

memahami teks dalam membantu siswa yang lemah dan membaca

untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya

kembali.8

Berdasarkan keterangan di atas bahwa fungsi media dalam

pembelajaran memiliki peran penting dan merupakan salah satu perangkat

dalam melaksanakan pembelajaran untuk mempermudah menyampaikan

informasi. Media yang ada tentunya proses pembelajaran akan menjadi

bermakna.

7 Sudjana dan Rivai, Media Pengajara, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009), h. 1

8Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grasindo Persada, 2014), h. 15

10

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran

ada berbagai jenis. Mulai dari media yang sederhana hingga media yang

kompleks, rumit dan mahal. Ada juga yang hanya dilihat dari segi

merespons indera tertentu hingga perpaduan dari berbagai indra manusia.

Yudi Munadi mengklasifikasikan menjadi 4, yaitu:

1. Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran

dan hanya mampu memanipulasikan kemampuan suara semata.jenis

media ini diantaranya ada radio, alat-alat perekam,audio tape dan

compast disk.

2. Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.

Jenis media ini memuat seperti gambar, grafik, diagram, peta, media

visual tiga dimensi,dll.

3. Media audio visual adalah media yang melibat dua indera pada

manusia, yakni indera penglihatan dan pendengaran yang keduanya

terlibat sekaligus dalam satu proses. Jenis media ini seperti film

dokumenter, film drama,dan lain-lain.

4. Multimedia adalah media yang melibatkan semua indera dalam

sebuah proses pembelajaran, yang termasuk dalam media ini segala

sesuatu yang dapat memberikan pengalaman langsung bisa melalui

komputer, internet dan pengalaman.”9

Berdasarkan jenis media pembelajaran yang dikemukakan Yudi

Munadi, untuk pembelajaran menulis puisi ini digunakan jenis media

visual dengan menggunakan gambar berupa foto sebagai media

pembelajarannya. Dengan tujuan setelah siswa melakukan pengamatan

terhadap media gambar dapat muncul ide/gagasan/kreatifitasnya yang

dapat dituangkan dalam bentuk puisi.

9 Ibid., h. 55-57

11

2. Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Media gambar merupakan media visual dua dimensi pada bidang

tidak transparan, seperti yang diungkapkan oleh Rohani dalam Musfiqon

media gambar adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam

dua dimensi yang berupa foto atau lukisan.10

Menurut Yudi Munadi

“gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang

terkandung didalamnya lebih jelas daripada yang diungkapkan oleh kata-

kata”.11

Media gambar mampu memberikan detail dalam bentuk gambar

apa adanya, sehingga siswa dapat dengan mudah untuk mengingatnya.

Cecep Kustandi mengatakan “media ini merupakan bahasa yang umum,

dan dapat dimengerti, dinikmati oleh semua orang dimana-mana.”12

Selain

itu Dina Indriana mengatakan “media gambar juga bersifat konkret,

mengatasi keterbatasan pengamatan, memperjelas suatu sajian masalah,

mudah di dapatkan dan bisa digunakan dengan mudah”.13

Oleh karena itu,

dengan menggunakan media gambar tentunya akan membantu siswa

dalam kegiatan pembelajaran.

Foto merupakan alat visual yang efektif karena dapat

memvisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkret dan

realistis. Sukiman menyatakan “ foto merupakan salah satu media

pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran.”14

Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil

10

Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pelajaran, (Jakarta: Prestasi Publisher,

2012), h. 73 11

Yudhi, Op.cit., h. 89 12

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual Dan Digital,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 45 13

Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011),

h. 65 14

Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Pustaka Insan Madani,

2012), h. 86

12

yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui foto atau gambar yang

diperlihatkan kepada anak-anak. Foto dapat mengatasi ruang dan waktu,

sesuatu yang terjadi ditempat yang lain dapat dilihat oleh orang yang

berada jauh dari tempat kejadian dalam bentuk setelah kejadian itu berlalu.

Dengan adanya media foto siswa dapat mengingat kembali tentang sesuatu

yang pernah terjadi di dalam kehidupannya, sehingga siswa dapat

mengeksplorasikan ide/gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Wina Sanjaya

mengatakan “Gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan saja

tetapi dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat

mengembangkan imajinasi siswa.”15

Dapat disimpulkan bahwa media gambar/foto adalah salah satu

media yang sederhana, dan dapat memberikan kemudahan bagi siswa

dalam mempelajari Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran

menulis puisi. Melalui media gambar, segala ide/gagasan yang dimilki

siswa dapat dituangkan dengan mudah karena pembelajaran yang

dilakukan terkesan lebih bermakna.

b. Kriteria Pemilihan Media Gambar

Supaya gambar mencapai tujuan yang maksimal sebagai alat visual,

gambar harus dipilih menurut syarat-syarat tertentu. Menurut Arif S.

Sadiman, dkk gambar yang baik pada lazimnya dapat menggunakan

kriteria-kriteria antara lain :

1. Keaslian gambar, gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya

seperti melihat keadaan benda sesungguhnya.

2. Kesederhanaan, sederhana dalam warna menimbulkan kesan tertentu

yang mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai

praktis.

3. Bentuk item, mudah dipahami dapat digunakan pada gambar dari

majalah, surat kabar, dsb.

4. Perbuatan menunjukkan hal yang sedang melakukan suatu perbuatan.

15

Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2012), h. 166

13

5. Fotografi, gambar tidak terlalu terang/ gelap asal dapat menarik dan

efektif dalam pengajaran.

6. Artistik, gambar disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.”16

Berdasarkan uraian di atas, teori yang digunakan sebagai indikator

penilaian media gambar yang akan dikembangkan menggunakan kajian

teori Arif S. Sadiman, dkk. Kriteria dalam pemilihan gambar meliputi

keaslian gambar, kesederhanaan, bentuk item, perbuatan, fotografi, dan

artistik.

3. Hakikat Keterampilan Menulis Puisi

a. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan seseorang dalam melakukan sesuatu berkaitan

dengan daya atau kemampuan yang dimilikinya serta akan memberikan

manfaat bagi dirinya dan orang lain. Seperti yang diungkapkan oleh

Kundharu, keterampilan menulis adalah “kemampuan menuangkan

buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang

dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut

dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.” 17

Keterampilan seseorang tentunya berbeda-beda, hal tersebut

dapat dilihat berdasarkan hasil yang telah dicapainya. Sebagai seorang

guru, ia harus mengetahui potensi yang dimiliki oleh peserta didiknya.

Hal itu tentunya akan memudahkan guru dalam megarahkan potensi

yang dimiliki siswa untuk dapat dikembangkan dan diolah agar

memiliki hasil dan menjadi suatu keterampilan khusus yang dimiliki

oleh siswa. Keterampilan yang berhubungan dengan berbahasa, terdiri

atas empat komponen yaitu “keterampilan menyimak, keterampilan

16

Arief S, Sadiman, Dkk. Media Pendidikan, (Jakarta:PT. Rajawali press, 2010), Cet

ke-14 h. 29-33 17

Kundharu dan St. Y Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia,

(Bandung: PT Karya Putra Darwati, 2012), cet. 1, h. 103

14

berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis”.18

Keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat antar satu dengan

yang lainnya. Hubungan keempat keterampilan berbahasa ini, dikatakan

sebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Dalam kegiatan menulis, Menulis bukanlah pekerjaan yang sulit

melainkan juga tidak mudah. Menulis memang tidak mudah dilakukan

oleh setiap orang, seperti yang telah dikemukakan oleh Resmini

“menulis merupakan keterampilan yang sulit diajarkan”.19

Untuk

memulai menulis, setiap penulis tidak perlu menunggu menjadi seorang

penulis yang terampil. Belajar teori menulis itu mudah, tetapi untuk

mempraktikannya tidak cukup sekali dua kali. Frekuensi latihan

menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-

menulis.

Menulis adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan kegiatan menulis diharapkan

siswa dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis. Seperti yang

telah dikemukakan oleh beberapa ahli tentang menulis, diantaranya

pegertian menulis yang diungkapkan oleh Suriamiharja “menulis adalah

kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan”.20

Berbeda

dengan Tarigan yang menyatakan ”menulis ialah merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”.21

Berdasarkan pengertian menulis yang telah dikemukakan oleh

para ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan menulis adalah

kegiatan yang perlu dikembangkan, karena merupakan keterampilan

18

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan, (Bandung :Angkasa,

2008), edisi revisi, h. 1 19

Novi Resmini, dkk, Membaca Dan Menulis di SD Teori dan pengajarannya, (Bandung:

UPI Press, 2006), h. 227 20

Novi Resmini, dkk. Pendidikan Bahasa&Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI press:

2008) , h.116

21

Henry Guntur Tarigan, Op. cit., h.22

15

dasar yang harus dikuasai siswa dalam mencurahkan ide dan

gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Dapat dikatakan pula bahwa

menulis adalah aktivitas komunikasi yang dapat digunakan siswa

melalui media tulisan.

Keterampilan menulis seperti halnya keterampilan berbahasa

yang lain dan perlu dimiliki oleh siswa. Keterampilan menulis sudah

mulai dilatih di tingkat Sekolah Dasar. Sebelumnya, pada kelas rendah

ditanamkan dasar-dasar menulis. Jika dasarnya sudah kuat dan dikuasai

dengan benar maka siswa dapat menulis dengan baik dan benar.

Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan

berbahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia.

Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan

tulisan.

Pengertian tersebut memberikan makna bahwa menulis adalah

menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin atau melahirkan pikiran

atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, membuat laporan, dan

sebagainya. Slamet menjelaskan “keterampilan menulis yaitu

keterampilan berbahasa yang bersifat produktif”.22

Artinya,

keterampilan menulis ini merupakan keterampilan yang menghasilkan,

dalam hal ini yang dihasilkan ialah berupa sebuah tulisan. Sedangkan

menurut Solehan, dkk ” keterampilan menulis bukanlah kemampuan

yang diperoleh secara otomatis”.23

Solehan menjelaskan bahwa

keterampilan menulis seseorang bukan dibawa sejak lahir, melainkan

diperoleh melalui tindak pembelajaran. Berhubungan dengan cara

pemerolehan keterampilan menulis, seseorang yang telah mendapatkan

22 St. Slamet, Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar,

(Surakarta:UNS Press, 2008), h.48 23

Solehan T.W, dkk, Pendidikan Bahasa Indonesia di SD, ( Jakarta:Universitas Terbuka,

2008), h. 115

16

pembelajaran menulis belum tentu memiliki kompetensi menulis tanpa

banyak latihan menulis.

Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah

keterampilan yang bersifat aktif dan produktif. Semakin terampil

seseorang dengan menulis semakin cerah pula jalan pikirannya.

keterampilan menulis hanya dapat diperoleh tidak melalui praktik dan

latihan secara terus-menerus.

b. Tujuan Menulis

Setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan

penulisan yang akan digarapnya. Perumusan tujuan penulisan sangat

penting dan harus ditentukan lebih dahulu karena hal ini akan

merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis tersebut.

Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulis dalam

kegiatan menulis selanjutnya. Tujuan merupakan penentu pokok untuk

mengarahkan serta membatasi tulisan puisi.

Sehubungan dengan tujuan penulisan, Hugo Hartig dalam

Tarigan mengatakan:

“Tujuan kegiatan menulis ada tujuh, assigment purpose

(tujuan penugasan), altruistic purpose (tujuan altruistik),

persuasive purpose (tujuan persuatif), informational

purpose (tujuan informational/tujuan penerangan), self-

expresive purpose (tujuan pernyataan diri), creative

purpose (tujuan kreatif), problem-solving purpose (tujuan

pemecahan masalah).”24

24 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan, (Bandung : Angkasa, 2008 ),

edisi revisi. h. 25-26

17

Penjelasan untuk masing-masing tujuan tersebut sebagai berikut:

1. Assignment Purpose

Tujuan penugasan ini berdasarkan perintah yang harus

dilakukan,tanpa adanya kemauan sendiri.

2. Altruistic Purpose

Penulis bertujuan hanya untuk menyenangkan para pembaca.

Keadaan apapun yang pembaca rasakan saat itu, tentunya dapat

membuat pembaca merasa senang dengan karyanya.

3. Persuasive Purpose

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakan.

4. Informational Purpose

Bertujuan untuk memberikan informasi atau keterangan/

penerangan kepada para pembaca.

5. Self expressive Purpose

Bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

6. Creative Purpose

Tujuan ini berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi

“keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri dan melibatkan

dirinya dengan keinginan mencapai nilai – nilai artistic atau seni

yang ideal, seni idaman.

7. Problem-solving Purpose

Penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Sang penulis

ingin menjelaskan, menjernihkan, serta meneliti secara cermat

pikiran – pikiran dan gagasan – gagasannya sendiri agar dapat

mengerti dan diterima oleh para pembaca.

Jika dilihat dari tujuan menulis di atas, kegiatan menulis yang

ditujukan pada siswa, tentunya akan berbeda-beda dan hal tersebut dapat

terlihat dari kacamata pembaca yang melihat dan menilai tulisan siswa,

18

dengan harapan bahwa maksud dan tujuan penulis dapat tersampaikan.

Berdasarkan tujuan menulis di atas yang sesuai dengan kegiatan menulis

puisi adalah tujuan altruistic purpose dan persuasive purpose. Penulis

bertujuan hanya untuk menyenangkan para pembaca. Keadaan apapun

yang pembaca rasakan saat itu, tentunya dapat membuat pembaca merasa

senang dengan karyanya dan dapat meyakinkan para pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakan, sehingga akan menghasilkan suatu

tulisan secara utuh.

c. Manfaat Menulis

Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan menulis. Sebagai

seorang siswa Sekolah Dasar dengan menulis dapat menjadikannya

sebagai bekal kemampuan dasar bagi pendidikan pada jenjang selanjutnya

yang lebih tinggi. Akhadiah dalam Resmini dan Juanda, bahwa diantara

manfaat menulis antara lain, penulis dapat mengenali kemampuan dan

potensi dirinya, penulis dapat melatih dan mengembangkan berbagai

gagasan, dapat mendorong untuk terus belajar secara aktif, membiasakan

penulis berfikir serta berbahasa secara tertib dan benar.25

Berikut ini adalah pemaparan manfaat menulis oleh Akhaidah:

1. Mengenali kemampuan dan potensi dirinya, dengan menulis penulis

dapat mengetahui kemampuannya dalam menulis, hal tersebut dapat

di lihat berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliknya.

Dengan begitu penulis akan mengetahui kemampuannya dalam

menulis dengan menulis seseorang dapat mengembangkan daya

inisiatif (ide) dan kreativitas yang ada pada dirinya.

25

Novi Resmini, dkk. Pendidikan Bahasa & Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung:UPI press,

2008), h. 177-118

19

2. Penulis dapat melatih dan mengembangkan berbagai gagasan, dengan

menulis penulis dapat menggunakan daya nalaranya, serta

menghubungkan, dan membandingkan fakta untuk mengembangkan

berbagai gagasan yang telah ada. Dengan menulis seseorang dapat

menumbuhkan keberanian terutama keberanian dalam

mengungkapkan ide atau perasaan.

3. Dapat mendorong penulis untuk terus belajar secara aktif, penulis

bukan hanya menjadi penulis yang mendapatkan informasi

berdasarkan masalah dari orang lain, namun penulis juga dapat

mencari tahu masalah dan dapat memcahkan masalah, dan terus

menggali rasa keingintahuannya tentang menulis yang baik dan benar.

4. Membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan benar.

Dengan menulis seseorang akan terdorong untuk mengumpulkan

informasi yang berhubungan dengan apa yang ditulisnya. Tulisan

yang akan dituangkan tentunya akan dilakukan dengan sistematis dari

segi penulisan dan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan ejaan

yang disempurnakan.

Dari beberapa manfaat tentang menulis, dapat ditarik kesimpulan

bahwa manfaat dari menulis adalah untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan. Dengan kegiatan menulis, siswa dapat mengeksplorasikan

gagasan, perasaan dan pikiran yang terencana sehingga dapat diorganisir

dengan tertib dan teratur, sehingga dapat meningkatkan kemampuan

berpikir, mengembangkan potensi yang dimiliki dan dapat

mengeksplorasikan tulisan agar dapat dipublikasikan kepada orang lain.

d. Langkah-langkah Dalam Menulis

Menulis merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dalam seluruh

proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Banyak orang yang

mengatakan bahwa menulis merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan,

20

bagian yang tersulit adalah dalam menuangkan ide yang harus dituliskan

ke dalam sebuah tulisan. Hal senada dikemukakan oleh Bobby De

Potter ”bagi kebanyakan dari kita, bagian tersulit dari menulis adalah

memulainya. Hal itu dikarenakan terdengar suara di baris awal bahwa

tugas menulis yang pertama adalah suara kreatif yang terus mendorong

untuk mencari ide baru”.26

Langkah-langkah menulis yang dikemukakan oleh Resmini dkk

yaitu:

1. Pramenulis

Pada tahap ini siswa menulis mengemukakan apa yang

akan mereka tulis, sedangkan peran guru pada tahap ini

menggunakan berbagai strategi yang diimplementasikan di

kelas untuk membantu siswa memilih tema yang akan ditulis.

2. Penyususnan draf tulisan

Aktivitas dalam tahap ini meliputi menulis draf kasar,

menulis konsep utama, dan menekankan pada pengembangan

isi. Hal ini dapat memudahkan mengungkapkan ide yang

dimiliki penulis.

3. Perbaikan

Aktivitas ini meliputi membaca ulang draf kasar,

menyempurnakan draf kasar, memperbaiki bagian yang

mendapat balikan dari kelompok menulis. Pada tahap ini

siswa dapat menambah, mengganti, dan menghilangkan hal-

hal yang tidak penting dalam penulisannya.

4. Penyuntingan

Aktivitas ini meliputi mengambil jarak dari tulisan,

mengoreksi awal dengan menandai kesalahan dan

mengoreksi kesalahan.27

Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Rahayu dalam memulai

untuk menulis ada beberapa tahap yaitu “tahap pra penulisan, tahap

penulisan, dan tahap revisi”.28

Hal senada diungkapkan oleh Alek dan

26

Bobby de potter, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres, dan dengan

Hasil Lebih Baik, (Bandung: Kaifa, 2009), h. 13 27

Novi Resmini dkk., Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya, (Bandung:

UPI Press, 2006), cet. 1, h. 230 28

Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.

136

21

Achmad bahwa langkah-langkah dalam menulis melalui tiga tahapan

yakni “ persiapan (preparation), menulis (writing), dan revisi (editing).” 29

Berikut adalah langkah-langkah dalam menulis yang dikemukakan

oleh Rahayu:

1. Tahap prapenulisan

Kegiatan ini dimulai dengan menentukan tema

/judul, kita harus menemukan hal yang akan dibahas dalam

tulisan. Tema/judul dapat diperoleh dari berbagai sumber,

misalnya pengalaman sendiri, hasil pengamatan lingkungan,

pendapat; sikap; tanggapan; imajinasi sendiri atau orang

lain terhadap sesuatu. Langkah berikutnya ialah membuat

kerangka tulisan, artinya memecah topik menjadi sub-sub

topik. Kerangka dapat berbentuk kerangka topik, yaitu

butir-butir topik berupa frase pendek atau kerangka kalimat

yaitu butir-butirnya berupa kalimat yang lebih rinci.

Kerangka harus disusun secara logis, sistematik, dan

konsisten.

2. Tahap Penulisan

Pada tahapan ini, setiap butir karangan dibahas

dengan menggunakan bahan-bahan yang telah

diklasifikasikan menurut kepentingannya. Dengan demikian,

kita sebagai penulis harus mampu memilih kata yang tepat

sehingga pikiran kita dapat dipahami pembaca dengan tepat

pula. Kata-kata dirangkaikan dalam kalimat yang efektif,

selanjutnya kalimat dirangkaikan dalam bentuk paragraf-

paragraf. Tulisan juga harus ditulis dalam ejaan yang benar

dan persyaratan penulisan lainnya

3. Tahap Revisi

Jika buram/draf seluruh tulisan telah selesai, tulisan

perlu dibaca ulang untuk direvisi, diperbaiki, dikurangi,

ditambah. Sebenarnya revisi dilakukan juga pada saat tahap

penulisan berlangsung, namun revisi ini secara keseluruhan

sebelum menjadi naskah akhir. Revisi dilakukan secara

menyeluruh mengenai logika,sistematika, ejaan, tanda baca,

29

Alek dan Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,

2011), h. 107

22

pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan, dan lain

sebagainya.30

Dapat disimpulkan bahwa pada proses menulis memiliki langkah-

langkah yang harus dilakukan, karena menulis adalah kegiatan yang

membutuhkan proses yang dilakukan dengan latihan terus-menerus.

Berdasarkan langkah- langkah menulis yang telah dipaparkan tersebut,

penulis menggunakan pendapat dari Rahayu. Langkah-langkah yang ada

mulai dari tahap prapenulisan yakni untuk menemukan ide/gagasan serta

imajinasi melalui sebuah pengamatan. Kemudian pada tahap menulis yakni

menuliskan ide/gagasannya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.

Selanjutnya tahap revisi tentunya dapat memperbaiki bahasa tulisan menjadi

lebih baik dan benar serta memperhatikan unsur-unsur yang terdapat pada

puisi.

4. Hakikat Puisi

a. Pengertian Puisi

Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poeisis yang berarti penciptaan.

Secara etimologi, puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat

puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia sendiri, yang

berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun

batiniah.

Samuel Taylor Coleridge dalam Rachmat Djoko Pradopo mengatakan

bahwa puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan yang terindah.31

Kata-kata dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan, walaupun singkat

atau padat, namun berkekuatan. Karena itu, salah satu usaha penyair adalah

memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (rima). Kata-kata itu

mewakili kata-kata yang lebih luas dan lebih banyak. Hal lain diungkapkan

30

Minto Rahayu, Op. Cit., h. 137-138 31

Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi : Analisis Strata Norma dan Analisis

Struktural dan Semiotik, (Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2005), cet. ke-9. h. 6

23

oleh Djago Tarigan ”puisi adalah karya sastra yang ditulis dengan bentuk

larik-larik dan bait-bait.”32

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah kata-kata

yang indah yang merupakan hasil dari sebuah pemikiran, yang dapat

merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama sehingga

mengandung makna atau maksud tertentu.

b. Unsur-unsur Pembentuk Puisi

Menulis puisi bukanlah merupakan hal yang mudah dan juga tidak

sulit. Dalam menulis suatu karya sastra terdapat beberapa unsur yang harus

dipahami oleh penulis. Burhan Nurgiantoro menyatakan “sebuah puisi

hadir kepada anak secara keseluruhan dan sekaligus sebagai sebuah

kesatuan yang padu dan harmonis.”33

Hal senada diungkapkan oleh

Damayanti “ batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur-unsur yang

saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi.”34

Berdasarkan pernyataan

tersebut untuk membentuk puisi sebagai kesatuan yang padu dan harmonis

serta mencapai sebuah keindahan dalam penulisan puisi ada beberapa hal

yang harus diperhatikan.

Damayanti menjelaskan:

“puisi terbentuk dari dua struktur yang mendukung, yaitu

struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik terdiri atas

diksi, pengimajian, kata konkret, gaya bahasa, tipografi,

serta rima/irama. Struktur batin puisi terdiri dari tema

(sense), rasa (feeling), nada (tone), serta amanat atau tujuan

(itention).”35

32

Djago Tarigan, dkk, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2003), h. 11.21 33

Burhan Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak, (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2013) cet. ke-3. hal. 321 34

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia (Puisi, Sajak, Syair, Pantun dan Majas),

(Yogyakarta: Araska. 2013), h. 16 35

ibid., h. 21

24

Sama halnya seperti yang dijelaskan oleh Ratih Mihardja yang

menyatakan “puisi terdiri atas dua struktur yakni struktur batin dan struktur

fisik.struktur batin terdiri dari tema, perasaan, nada, dan amanat, sedangkan

struktur fisik terdiri dari diksi, kata konkret, versifikasi, pengimajian, majas,

dan tata wajah.”36

Puisi adalah mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan

perasaan yang dapat merangsang imajinasi panca indera dalam susunan

yang berirama. Oleh sebab itu, untuk membentuk sebuah puisi ada beberapa

hal yang harus diperhatikan. Puisi terbentuk atas dua struktur yakni struktur

batin dan struktur fisik. Struktur batin yang terdiri dari tema, rasa, nada, dan

amanat. Struktur fisik yang terdiri dari kata konkret, diksi, versifikasi,

pengimajian, majas, dan tata wajah/tipografi.

Berikut ini adalah penjelasan dari struktur batin dan struktur fisik

puisi:

a. Struktur batin puisi adalah struktur yang berada dalam puisi tetapi

secara tersirat, yang termasuk ke dalam struktur batin puisi adalah

sebagai berikut:

1. Tema, yaitu ide atau gagasan dasar atau pokok persoalan

yang mendasari dalam sebuah puisi,yang menduduki tempat

utama di dalam cerita.

2. Rasa, yaitu sikap atau suasana hati penyair terhadap pokok

permasalahan yang terdapat dalam puisi saat menciptakannya.

3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca melalui sebuah

puisi.

4. Amanat yaitu pesan/nasehat yang ingin desampaikan

pengarang kepada pembaca melalui sebuah puisi. Pesan-

pesan tersebut biasanya dihadirkan dalam ungkapan yang

tersembunyi.

b. Struktur fisik puisi adalah struktur yang terlihat dari puisi tersebut

secara kasat mata, yang termasuk ke dalam struktur fisik puisi

adalah sebagai berikut:

36

Ratih Mihardja, Buku Pintar Sastra Indonesia, (Jakarta: Laskar Aksara, 2010), h. 19

25

a) Diksi, yaitu pemilihan kata untuk menyampaikan gagasan

secara tepat,yang dapat menentukan nuansa makna,kekuatan

daya sugesti, pengimajinasian atau ekspresi yang yang

diungkapkan penyair.

b) Tipografi, yaitu penataan letak letak kata-kata, baris-baris,

serta bait-bait dalam sebuah puisi,hingga baris puisi yang

tidak selalu dimulai dengan huruf capital dan diakhiri dengan

tanda titik.

c) Pengimajian, Pengimajian dapat memberi gambaran yang

jelas, menimbulkan suasana yang khusus, membuat lebih

(hidup) gambaran dalam pikiran, dan penginderaan dan juga

untuk menarik perhatian, penyair juga menggunakan

gambaran-gambaran angan (pikiran), di samping alat

kepuitisan yang lain.

d) Kata-kata konkret adalah kata-kata yang jika dilihat secara

denotatif sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung

pada situasi dan kondisi pemakainya. Kata kongkret

merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indera yang

memungkinkan munculnya imaji.

e) Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal,

tengah, dan akhir baris puisi.

f) Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat

menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan

konotasi tertentu. Gaya bahasa disebut juga majas.37

Kesimpulan dari paparan diatas adalah menjelaskan bahwa puisi

sebagai bentuk karya sastra, dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan

penyair secara imajinatif serta berirama dan disusun dengan

mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa. Pengonsentrasian yang

dilakukan dapat dilihat dari struktur-struktur atau kaidah yang terdapat pada

puisi. Nuansa keindahan dalam menulis puisi tentunya akan terlihat dan

terkesan lebih bermakna jika dapat memperhatikan unsur-unsur dalam

penulisannya.

37

D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia (Puisi, Sajak, Syair, Pantun dan Majas),

(Yogyakarta: Araska, 2013), h. 18-22

26

c. Puisi Anak

1. Pengertian Puisi Anak

Puisi anak adalah puisi yang isinya tentang anak-anak dengan

segala aspek dan kehidupannya. pada dasarnya puisis anak memiliki

karakteristik. Resmini dan Juanda menyatakan karakteristik puisi anak

adalah “memiliki bahasa yang sederhana, bentuknya naratif, berisi

dimensi kehidupan yang bermakna dan dekat dengan dunia anak, serta

mengandung unsur bahasa yang indah dengan panduan bunyi pilihan

kata dan satuan-satuan makna.”38

Pada umumnya usia anak SD/MI berkisar antara 6-12 tahun.

Menurut Tarigan “Usia SD/MI bisa memiliki dua tahapan, yaitu tahap

penghayal 8-9 tahun dan tahap romantik 10 atau 13 tahun.”39

Tidak

menutup kemungkinan akan adanya siswa SD/MI yang sudah

memasuki tahap realistik. Hal tersebut bisa saja terjadi atas dasar

pengaruh perkembangan ilmu dan tekhnologi.

Pengajaran puisi anak tentunya perlu memperhatikan karakteristik

yang dimiliki anak. Dalam pengajaran puisi untuk anak dapat

mengembangkan daya imajinasi, fantasi dan daya kognisi yang akan

mengarahkan anak pada tingkat kreativitas. Tujuan lain dalam

mengajarkan puisi pada anak yakni mengarahkan anak pada pemahaman

untuk mengenali baik tentang alam dan lingkungan serta pengenalan

pada perasaan dan pikiran tentang diri sendiri maupun orang lain.

38

Novi Resmini, dkk. Pendidikan Bahasa & Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung:UPI Press,

2008), h. 166 39

Djago Tarigan, dkk, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2005), h.11.26

27

2. Jenis-jenis Puisi Anak

Puisi anak dapat dibedakan ke dalam jenis-jenis tertentu

berdasarkan sudut pandang tertentu. Pembedaan yang sering digunakan

adalah yang di dasarkan isi kandungan yang ingin disampaikan. Huck,

Michelle dkk dalam Resmini dan Juanda menjelaskan bahwa jenis puisi

anak terdiri dari puisi balada, puisi naratif, puisi lirik, limerik, haiku,

sajak bebas dan puisi kongret.40

Berikut adalah contoh dari beberapa

puisi anak:

1. Puisi balada41

adalah puisi yang berisi cerita yang diadaptasikan

untuk dinyanyikan atau paling tidak dapat memberikan efek nyanyian.

contoh:

MAMA ADA ORANG MINTA-MINTA DI PINTU PAGAR

Karya: Sherly Malinton

Mama, ada orang minta-minta di pintu pagar kasihan sekali

Matanya buta, jalannya meraba-raba

Sherly hanya dapat memberinya sepotong cokelat dan gula-

gula

Karena sisa uang jajanku hari ini habis untuk membeli

buku.....

40

Resmini dan Juanda, Op. cit. , h. 168 41

Burhan Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak, (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2013), cet. ke-3. hal. 359

28

2. Puisi naratif42

adalah puisi yang berisi cerita. Adapun wujud puisinya

dapat berupa puisi lirik,sonata atau syair. contoh:

PUTRI BANGAU

Karya: Leon Agusta

Konon dahulu di Negeri Jepang

Tersebutlah tentang sebuah dongeng

Mengisahkan seekor bangau yang malang

Sayapnya luka tak bisa terbang

Seorang Pak Tani setengah baya

Menemukannya dekat telaga

Bangau dipungut diobatinya

Sehingga sembuh sayap yang luka

Sang bangau tak dapat banyak bicara

Pada Pak Tani berhati mulia

Dalam hatinya ia berjanji

Suatu waktu akan datang kembali

3. Sajak bebas43

adalah sajak tanpa pola panjang larik, tak terikat pada

struktur dan pokok isi disusun berdasarkan irama alamiah. Contoh:

KOLONG JEMBATAN

Karya : Bradley Setiyadi

Kota metropolitan

Kota sejuta kemegahan

Termasuk jalan layang yang melintang

Melintas dari ujung ke ujung

42

ibid., h. 361 43

Novi Resmini, dkk, Pendidikan Bahasa & Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung:UPI press,

2008) , h. 169

29

Dengan tiang pancang yang kokoh

Dilintasi mobil-mobil mewah

Dan dibawahnya terdapat kehidupan

Pada dasarnya, anak-anak lebih tertarik dengan gagasan suatu puisi

yang mereka temukan sendiri, daripada mengetahui berbagai bentuk/jenis

puisi berdasarkan jenis puisi anak yang telah dipaparkan di atas. Jika

dilihat dari pernyataan tersebut, maka yang lebih mendekati jenis puisi

bagi anak sekolah dasar adalah berupa sajak bebas. Hal tersebut

dimaksudkan agar anak-anak lebih mengetahui dan dapat melihat kembali,

jenis puisi apa yang sedang ditulisnya. Tentunya dengan adanya literatur

akan memperkaya anak dalam menulis puisi lebih kreatif.

d. Teknik Kata Berantai

Teknik adalah suatu prosedur yang dilakukan dalam merancang,

menyelesaikan dan menghasilkan dari sesuatu yang diinginkan. Teknik

pembelajaran tidak akan berhasil jika tidak ada teknik yang cocok untuk

pembelajaran tersebut. Pada kesempatan ini teknik kata berantai yang

dilakukan dapat membantu atau melengkapi penggunaan media gambar

sebagai proses dalam pembelajaran menulis puisi. Teknik kata berantai

dikemas dalam permainan yang dapat membangkitkan kreativitas siswa.

Dalam permainan ini, setiap siswa harus melanjutkan kata yang ditulis

teman kelompoknya dengan menuliskan kata-kata yang mempunyai konsep

sama. Dengan kata lain, setiap siswa harus mencari kata-kata yang tidak

menyimpang dengan judul atau tema yang telah ditetapkan.

Pembelajaran keterampilan menulis puisi pada khususnya harus

dirancang secara urut. Dalam hal ini, dapat di mulai dari tahapan yang

sederhana hingga menuju ke yang kompleks, dari yang mudah ke yang

sukar, dari karangan yang pendek ke yang panjang, yang mencerminkan

kegiatan eksplorasi pengalaman dan pikiran siswa dari kehidupan sehari-

hari. Teknik kata berantai dilaksanakan seperti permainan bisik berantai.

30

Bedanya, bisik berantai dilaksanakan dengan cara diucapkan, kata berantai

dilakukan dengan cara dituliskan. Karena berbentuk permaian, teknik kata

berantai diharapkan dapat menumbuhkan semangat siswa dalam menulis

puisi.

Teknik kata berantai dilaksanakan dengan aturan main sebagai berikut:

1. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok.

2. Setiap kelompok memilih tema dengan cara diundi.

3. Mesekipun tema dalam satu kelompok sama, setiap siswa harus

menentukan subtema. Subtema akan digunakan sebagai judul

puisi.

4. Setelah menentukan judul, siswa menuliskan kata pertama

sebagai kata kunci dalam puisi.

5. Berdasarkan kata kunci tersebut setiap anggota kelompok secara

berantai melanjutkan dengan kata-kata berikutnya menjadi baris-

baris puisi hingga selesai.

6. Kata-kata yang dituliskan secara berantai ini tetap harus

memperhatikan tema dan pola persajakan.

7. Setelah waktu berakhir, siswa mempresentasikan puisi terbaik

kelompok tersebut.44

Teknik kata berantai dapat membantu siswa untuk menemukan

ide/gagasan yang siswa terima, berdasarkan kepada hasil pengamatannya

pada gambar yang telah ada. Teknik kata berantai menerapkan teori

organisasi konsep untuk pembelajaran menulis puisi. Tentunya setiap

siswa pasti memiliki pendapat, gagasan, imajinasi yang berbeda. Sehingga

hasil pengamatan siswa tentunya akan memiliki makna yang berbeda, dan

kata yang akan dituliskan pun berebeda. Konsep yang tersimpan dalam

memori untuk mencari kata-kata yang berdekatan akan ditemukan oleh

siswa. Jika kosakata yang teroganisir dalam memori siswa dikelola dengan

baik kemudian disusun menjadi baris-baris puisi maka akan terwujud

sebuah puisi.

44

Endang Siwi Ekoati, Teknik Kata Berantai Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan

Menulis Puisi Siswa Smp 1 Kudus tahun pelajaran 2008-2009, (http://www.ispi.or.id)

31

3. Langkah-langkah Membuat Puisi

Sastra bentuk puisi banyak macamnya, namun yang akan dibahas di

sisni adalah puisi yang khususnya terdapat dalam pembelajaran bahasa

indonesia di kelas V Sekolah Dasar, yakni berupa membuat sajak bebas.

Sajak-sajak bebas atau biasa disebut puisi bebas sangat mementingkan isi dan

mempergunakan kata-kata yang singkat serta menggambarkan hal-hal yang

nyata atau realistis yang tidak mengikuti pola-pola puisi lama.

Langkah-langkah membuat puisi menggunakan media gambar dengan

teknik kata berantai berdasarkan kepada RPP yang telah dibuat oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Dalam hal ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

2. Masing-masing kelompok mendapatkan gambar yang telah diberikan

oleh guru, misalnya tentang suasana di desa, kemudian setiap siswa dari

masing-masing kelompok mengamati, berpikir dan berimajinasi terkait

gambar yang sudah di terimanya.

3. Satu persatu dari setiap kelompok berbaris dan menuliskan satu kata

untuk ditulis di papan tulis secara bergantian.

4. Setelah itu masing-masing kelompok menuliskan hasil yang telah

ditulis di papan tulis untuk disalin di kertas.

5. Setiap kelompok mencermati kembali hasil dari tulisan teman satu

kelompoknya.

6. Setiap kelompok mengkaitkan dan melengkapi dari kata-kata yang

sudah ada.

7. Kata-kata yang sudah terbentuk akan menghasilkan sebuah larik dan

membentuk untaian bait hingga menjadi sebuah puisi .

8. Mereview kembali hasil puisi yang telah disusun atau dibuat, untuk

lebih memperhatikan unsur-unsur pembentuk puisi, seperti diksi, rima,

imaji, dan pemberian judul yang sesuai.

9. Membacakan hasil puisi dari perwakilan masing-masing kelompok

32

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Anggoro melakukan penelitian pada tahun 2010, berjudul Peningkatan

Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Siswa Kelas V SDN

Pandanmulyo 02 Malang. Hasil penelitiannya menunjukkan hasil belajar siswa

dalam menulis puisi mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas menulis puisi

sebelumnya yaitu 52,8 pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 60,7 pada

siklus III Meningkat menjadi 79,4.

Perbedaan penelitian Anggoro dengan skripsi ini adalah penelitiannya

menggunakan tekhnik penelitian PTK sementara penulis menggunakan teknik

penelitian quasi eksperimen. Anggoro hanya menggunakan media gambar dalam

melakukan penelitiannya, sementara menulis menggunakan tekhnik kata berantai

dalam proses pembelajaranya. Adapun yang menjadi persamaan dalam penelitian

ini adalah keduanya melakukan penelitian dengan menggunakan media gambar

dalam pembelajaran menulis puisi.

Joni Maryanto melakukan penelitian pada tahun 2013, berjudul

Peningkatan keterampilan menulis puisi Melalui model picture and picture

Dengan mediagambar Pada siswa kelas V SDN gunungpati 01 Semarang.

Penerapan model picture and picture dengan media gambar dapat meningkatkan

keterampilan menulis puisi siswa kelas V SDN Gunungpati 01 Semarang. Pada

siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 66,92. Persentase ketuntasan

klasikal hasil menulis puisi adalah 68% sedangkan 28%siswa dalam kriteria tidak

tuntas. Pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 78.1 dengan

persentase ketuntasan klasikal adalah 76%. Pada siklus III nilai rata-rata kelas

yang diperoleh adalah 82,8 dengan persentase ketuntasan hasil menulis puisi

adalah 88%.

Perbedaan penelitian Joni Maryanto dengan skripsi ini adalah Joni

Maryanto melakukan penelitian dengan menggunakan tekhnik penelitian PTK

sementara penulis menggunakan tekhnik penelitian quasi eksperimen. Joni

Maryanto menggunakan model picture and picture dengan media gambar dalam

meningkatkan keterampilan menulis puisi, sedangkan penulis menggunakan

33

media gambar dalam menulis puisi dengan menggunakan tekhnik kata berantai

dalam proses pembelajaranya.

C. Kerangka Berpikir

Menulis merupakan suatu keterampilan yang sangat penting bagi siswa.

Siswa memerlukan keterampilan menulis baik di sekolah maupun di masyarakat.

Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah menulis

puisi. Pentingnya menulis puisi bagi siswa yaitu dapat meningkatkan kecerdasan,

mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas, menumbuhkan keberanian dalam

mengungkapkan ide atau perasaan, serta mendorong keterampilan dan kemauan

mengumpulkan informasi.

Pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis puisi

pada siswa kelas V semester II di SDIT Az-Zahra masih sangat rendah.

Berdasarkan keadaan tersebut peneliti akan menggunakan media gambar dalam

usaha meningkatkan keterampilan anak dalam menulis puisi khususnya pada

siswa kelas V SDIT Az-Zahra Pondok Petir. Hal ini dikarenakan metode yang

digunakan guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, media yang

digunakan guru kurang bervariasi, sehingga siswa pasif dan kurang bersemangat

selama proses pembelajaran menulis puisi. Selain itu, siswa kurang mampu

menuangkan ide, gagasan, perasaannya dalam bahasa dan kata-katanya sendiri

dalam menulis puisi.

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis memilih penggunaan media

yang tepat sehingga dapat mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Salah satu

media yang digunakan peneliti untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi

yaitu menggunakan media gambar. Dengan media gambar, tentunya siswa tidak

akan merasa jenuh, karena siswa diajak untuk melihat dan mengamati gambar

yang tentunya dapat memudahkan siswa untuk menemukan gagasan/ide dan

meningkatkan daya imajinasi siswa. Oleh sebab itu, apa yang dirasakan dan

diamati siswa dapat tertuang dalam bentuk tulisan yang kemudian di rangkai kata

perkata, hingga membentuk sebuah larik dan bait, yang tentunya akan menjadi

sebuah puisi. Penggunaan teknik kata berantai dalam proses pembelajaran

34

diharapkan siswa dapat percaya diri serta dapat mengemukakan ide/ gagasan,

dapat mengembangkan keterampilan menulis, daya kreativitas dan imajinasi siswa,

yang sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sastra, khususnya dalam

menulis puisi.

D. Hipotesis Penelitian

Pengajuan hipotesis yang digunakan adalah pembelajaran menggunakan

media gambar yang dimulai dengan pembuatan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan instrumen tes. Berdasarkan kerangka berpikir diatas,

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Penggunaan media gambar tidak berpengaruh terhadap keterampilan

menulis puisi pada siswa kelas V semester genap di SDIT Az-Zahra

Pondok Petir tahun pelajaran 2013/2014.

Ha : Penggunaan media gambar berpengaruh terhadap keterampilan menulis

puisi pada siswa kelas V semester genap di SDIT Az-Zahra Pondok Petir

tahun pelajaran 2013/2014.

35

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDIT Az-Zahra yang beralamat di Jl.Swadaya

No 47. Kelurahan Pondok Petir Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Waktu yang

digunakan dalam penelitian ini pada semester genap Tahun pelajaran 2013/2014,

yang dilaksanakan pada bulan April.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperimen.

Metode quasi eksperimen yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan

peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap semua variabel yan relevan.

Pengontrolannya hanya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel

yang paling dominan.1

Desain penelitian yang digunakan yaitu Non Randomize Control Group

Pretest and Posttest Design.2 Rancangan ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum diberikan perlakuan pada kedua kelas

diberikan pretest terlebih dahulu, yakni untuk mengetahui kemampuan awal pada

siswa. Selanjutnya kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan

media gambar, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran

konvensional. Setelah diberi perlakuan maka kedua kelas diberikan posttest untuk

mengetahui kemampuan akhir pada siswa. untuk lebih jelasnya desain penelitian

dapat dilihat pada tabel berikut:

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 59 2 Moh. Kasiran, Metodologi Penelitian ; Refleksi Pengembangan dan Penguasaan

Metodologi Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 217

36

Tabel 3.1

Non Randomized Control Group Pretest-Postest Design

Kelas Tes Awal Perlakuan (x) Tes akhir

Eksperimen T₁ X T₂

Kontrol T₃ - T₄

Keterangan:

T1 : Pretest kelas eksperimen

T2 : Postest kelas eksperimen

T3 : Pretest kelas kontrol

T4 : Posttest kelas kontrol

X : Keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media gambar

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.3 Populasi target pada penelitian ini

adalah seluruh siswa SDIT Az-Zahra kelas V pada semester genap Tahun

pelajaran 2013-2014. Adapun populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah

siswa kelas V SDIT Az-Zahra yang terdiri dari tiga rombongan belajar yaitu

kelas VA - VC.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Pengambilan

sampel dilakukan dengan teknik (Purposive Sampling) atau sampel bertujuan.

Arikunto menjelaskan sampel bertujuan ini dilakukan dengan cara mengambil

subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas

adanya tujuan tertentu.5 Berdasarkan hasil observasi yang didapat bahwa dari

tingkatan kelas V ada satu kelas yang kurang layak untuk dijadikan penelitian.

3 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 21, h. 61

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), , cet. 14, h. 174 5 ibid., h. 183

37

Oleh sebab itu dari tiga kelas rombongan belajar pada tingkatan kelas V di SDIT

Az-Zahra, diambil dua kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas VB dan VC.

Berdasarkan pengambilan sampel tersebut diperoleh kelas VB sebagai kelas

eksperimen dan kelas VC sebagai kelas kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

cara-cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang dipergunakan

untuk penelitian. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu ditentukan sumber

data, variabel penelitian, dan instrumen penelitian.

1. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berasal dari

sampel yang diambil berdasarkan pada tujuan tertentu (Purposive Sampling).

Penelitian ini dilakukan kepada dua kelas, yakni kelas eksperimen yang

diberikan perlakuan dengan menggunakan media gambar dan kelas kontrol

dengan tanpa diberikan perlakuan. Kelas eksperimen adalah kelas yang

diberikan perlakuan yaitu kelas VB dan kelas kontrol adalah kelas yang tanpa

diberikan perlakuan yaitu kelas VC. Pada kelas VB sebanyak 24 siswa dari 28

jumlah siswa dan kelas VC sebanyak 24 siswa dari 29 jumlah siswa. Karena

ada beberapa siswa yang tidak hadir pada saat penelitian berlangsung maka

sample yang diperoleh dari masing-masing kelas sebanyak 24 siswa. Data

yang digunakan berupa skor yang diperoleh dari hasil tes keterampilan

menulis puisi.

2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian quasi eksperimen, Arikunto mengatakan bahwa objek

penelitian apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian disebut

variabel.6 Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel dalam penelitian ini dapat

dilihat sebagai berikut:

6 ibid., h. 42

38

a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media gambar.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah keterampilan menulis puisi.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan

diproses lebih lanjut maka digunakan instrumen penelitian yaitu tes

keterampilan menulis puisi. Instrumen pengumpulan data dilakukan

dengan tes (pretest dan posttest). Tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan yang serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelas.7

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

a) Instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

b) Instrumen pengumpulan data berupa tes, yakni untuk mengetahui

keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media gambar. Tes

yang dilakukan sebanyak dua kali, pertama pada saat pretest dengan

tujuan untuk mengetahui kemamapuan awal siswa, dan kedua posttest

untuk mengetahui hasil akhir setelah diberikan perlakuan untuk kelas

eksperimen dan untuk kelas kontrol.

Penilaian keterampilan menulis pada siswa meliputi beberapa aspek,

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

7 Suharsimi Arikunto, Op. cit., h. 123

39

Tabel 3.2

Indikator penilaian keterampilan menulis puisi

No. Aspek

yang

dinilai

Indikator

Bobot Skala skor

Skor

maksimal 5 4 3 2 1

1. Judul Dapat menentukan judul

sesuai dengan gambar

3 15

2. Diksi Pilihan kata yang

digunakan tepat

7 35

3. Rima Kesamaan bunyi yang

ada dalam puisi

4 20

4. Imaji Gambaran imaji terlihat

dengan jelas

6 30

Jumlah 100

No Aspek

yang

dinilai

Kriteria penilaian

Skor

maksimal

5 4 3 2 1

1. Judul Judul

sangat

sesuai

dengan

gambar/ Isi

Judul

sesuai

dengan

gambar/

Isi

Judul

cukup

sesuai

dengan

gambar/

Isi

Judul

kurang

sesuai

dengan

gambar/

Isi

Judul

tidak

sesuai

dengan

gambar/

Isi

15

2. Diksi Pilihan

kata sangat

tepat

Pilihan

kata tepat

Pilihan

kata

cukup

tepat

Pilihan kata

kurang

tepat

Pilihan

kata tidak

tepat

35

3. Rima Sangat

memiliki

keindahan

kesamaan

bunyi

memiliki

keindahan

kesamaan

bunyi

Cukup

memiliki

keindahan

kesamaan

bunyi

Kurang

memiliki

keindahan

kesamaan

bunyi

Tidak

memiliki

keindahan

kesamaan

bunyi

20

4. Imaji Daya

gambaran

sangat

terlihat

jelas

Daya

gambaran

terlihat

jelas

Daya

gambaran

cukup

terlihat

jelas

Daya

gambaran

kurang

terlihat jelas

Daya

gambaran

tidak

terlihat

jelas

30

Jumlah 100

Tabel 3.3

Kriteria Instrumen Penilaian Keterampilan Menulis

40

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk

mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh

pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrumen tes untuk mengetahui validitas soal.

Validitas Instrumen

Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen diuji coba terlebih dahulu

untuk mengetahui validitasnya. “Validitas adalah suatu derajat ketetapan

instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-

betul tepat mengukur apa yang akan diukur.”8

Dalam penelitian ini

instrument yang digunakan adalah tes keterampilan menulis siswa.

Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah validitas konstruk

(construct validity). Untuk mengukur validitas konstruksi dapat menggunakan

pendapat dari ahli (Expert Judgement). Dalam hal ini ahli yang dimintai

pendapatnya adalah dosen pembimbing.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Deskriptif

Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi Siswa

Analisa yang dilakukan dalam deskripsi data meliputi gambaran

distribusi frekuensi data yang diperoleh dari hasil test keterampilan menulis

puisi dan menyajikan data tersebut dalam bentuk histogram. Persentase rata-

rata tiap komponen keterampilan menulis puisi dengan rumus:

Persentase keterampilan menulis = jumlah skor yang diperoleh X bobot nilai

2. Uji Prasyarat Analisis Data

Untuk mendapatkan hipotesis penelitian dari data yang diperoleh,

sebelumnya dilakukan terlebih dahulu analisis uji prasyarat terhadap data

8 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 245

41

yang diperoleh. Uji prasyarat analisis yang digunakan yaitu uji normalitas

data dan uji homogenitas dan selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah persebaran data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak.

Uji normalitas dilakukan dengan mengguanakan rumus kolomogorof

smirnov dan shapiro wilk yang dilakukan dengan kaidah Asymp Sig

atau nilai p. Uji normalitas dilakukan terhadap skor pretest dan posttest,

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses perhitungan dengan

menggunakan bantuan SPSS20.0. Adapun interpretasi dari uji

normalitas sebagai berikut:

Jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat alpha 5%

(sig.(2-tailed) >0.050), dapat disimpulkan bahwa data berasal

dari populasi yang sebarannya berdistribusi normal.

Jika nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig.(2-

tailed) >0.050), dapat disimpulkan bahwa sebaran data tidak

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah sebuah uji jika kedua sampel penelitian

dinyatakan berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji

homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan

beberapa bagian sampel, yaitu apakah varian sampel yang diambil dari

populasi yang sama seragam atau tidak. Penghitungan uji homogenitas

varian yakni dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0. Dengan uji

statistic (test of homogenity variances).

Adapun kriteria pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0.05, maka varians dinyatakan homogen.

Jika probabilitas < 0.05, maka varians dinyatakan heterogen.

42

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya

adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini

digunakan untuk menguji nilai rata-rata dari kedua kelas tersebut

memiliki perbedaan atau tidak. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan uji-t dengan uji paired sampel T Test dengan

menggunakan bantuan program SPSS 20.0. Kriteria pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima, artinya tidak ada

pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan

menulis puisi pada siswa.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh.

Penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi

pada siswa.

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Ho : µ1 >µ2

Ha : µ1 < µ2

Keterangan:

Ho : Penggunaan media gambar tidak berpengaruh terhadap keterampilan

menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir.

Ha : Penggunaan media gambar berpengaruh terhadap keterampilan

menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir.

µ1 : Nilai rata-rata hasil tes awal (sebelum diberikan perlakuan).

µ2 : Nilai rata-rata hasil tes akhir (setelah diberikan perlakuan).

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

1. Lokasi Sekolah

SDIT Az-Zahra terletak di Jl. Swadaya No. 47 RT 001/09 Kel. Pondok

Petir Kec. Bojongsari Kota Depok Jawa Barat Telp: (021) 7412473 Fax :

(021) 7412473 Email : www.azzahra.sch.id

2. Visi dan Misi

Visi SDIT Az-Zahra Pondok Petir yaitu:

“Sekolah Islami Berbasis Sains dan Multimedia”

Misi SDIT Az-Zahra Pondok Petir yaitu

a) Menuju generasi yang islami dan bertaqwa

b) Menyiapkan generasi yang cinta Allah, Rasulullah dan keluarganya

c) Menyiapkan generasi yang memiliki wawasan keilmuan yang luas

d) Mengarahkan untuk taat dan patuh kepada orang tua

e) Mengupayakan dan menanamkan budaya islami pada siswa-siswi

melalui ibadah dan suri tauladan

f) Mengarahkan siswa-siswi untuk berakhlakul karimah dan

berkepribadian qur’ani serta mampu bersosialisasi dengan baik dalam

lingkungannya

g) Menanamkan kedisiplinan dan unsur-unsur leadership pada siswa-siswi

3. Sejarah berdirinya SDIT Az-Zahra Pondok Petir

Berawal dari kegiatan pengajian majlis ta’lim Az-Zahra di pelopori

oleh ibu Hj. In Sutaryo yang begitu peduli terhadap perkembangan

pendidikan anak-anak dan remaja, yang merupakan generasi penerus bangsa

dan munculnya keasadaran bahwa maju mundurnya suatu bangsa terletak

pada generasi penerusnya. Oleh karena itu, yayasan Az-Zahra berusaha

mengedepankan pendidikan yang berwawasan islami dengan mengangkat

44

akar-akar budaya islam dan menonjolkan akhlak yang mulia sebagaimana

yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan keluarganya.

Dengan niat tulus dan suci ibu Hj. Iin Sutaryo mendirikan SDIT Az-

Zahra tiada lain hanya ingin menjadikan sekolah tersebut sebagai ladang amal

untuk meraih Ridho Allah Swt. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang

berkualitas diperlukan tekad dan kemauan yang tinggi disertai pengabdian

dan pengorbanan yang ikhlas, seperti ditunjukkan oleh ibu Hj.In Sutaryo dan

pengajian az-zahra yang di dukung oleh sumber daya yang memadai yaitu

tenaga kependidikan yang profesional, sarana dan prasarana serta fasilitas

pendidikan yang terus dilengkapi akhirnya pembangunan pun di mulai.

Dengan kodrat dan iradat Allah Swt, di mulailah pembangunan Masjid

kemudian diikuti dengan bangunan lantai satu SDIT Az-Zahra dan sekarang

lantai dua dan kantin sudah di bangun. Berawal dari 25 siswa/i (tahun

pertama) kemudian meningkat menjadi 81 siswa/i ( tahun kedua). Pada tahun

ketiga meningkat menjadi 161 siswa. Sampai saat ini tahun ke-10 jumlah

siswa sebanyak 456 siswa/i, dan sudah meluluskan 3 kali lulusan dengan hasil

yang cukup baik.

4. Guru dan Tenaga Kependidikan

Guru dan tenaga kependidikan di SDIT az-zahra berjumlah ± 50 orang

termasuk kepala sekolah dan karyawan. Tenaga guru dan kependidikan di

SDIT Az-Zahra merupakan tenaga professional yang rata-rata telah

menempuh jenjang strata 1 (S1) lulusan dari berbagai universitas ternama,

serta banyaknya yang memiliki gelar sarjana pendidikan(S.Pd) sehingga

telah berpengalaman dalam dunia pendidikan.

45

5. Siswa

Jumlah Rombongan Belajar (ROMBEL)

1. kelas 1 : 3 rombel

2. kelas 2 : 3 rombel

3. kelas 3 : 3 rombel

4. kelas 4 : 3 rombel

5. kelas 5 : 3 rombel

6. kelas 6 : 2 rombel

Keadaan siswa

Tabel 4.1

Jumlah Siswa SDIT Az-Zahra

Kelas

Tahun Pelajaran

2013/2014

L P JML

I 34 34 68

II 29 38 66

III 45 45 90

IV 40 44 84

V 38 51 89

VI 37 21 58

Jumlah Semua 223 232 456

Jumlah Rombel 17

46

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di SDIT Az-Zahra antara lain:

1) Lapangan Upacara

2) Lapangan Olah Raga

3) Kebun Sekolah

4) Masjid

5) Kantin

6) Ruang UKS

7) Perpustakaan

8) Ruang Multimedia

9) Laboratorium Komputer

10) Laboatorium IPA

7. Kegiatan Ekstrakurikuler

1) Seni Tari

2) Seni Musik

3) Seni Kriya

4) Taekwondo

5) Paskibra

6) Pramuka

7) English Club

47

B. Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data yang

berasal dari pengambilan data sebanyak empat kali pertemuan. Kelas

eksperimen adalah kelas yang menggunakan media gambar sebagai dalam

proses pembelajaran, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran

konvensional. Penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun 2014 di SDIT

Az-Zahra Pondok Petir. Peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak dua

kelas, yaitu kelas VB dan kelas VC. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan pengaruh media gambar terhadap keterampilan menulis

puisi pada siswa di kelas V.

Sebelum kedua kelas diberi perlakuan berbeda, peneliti memberikan

pretest terlebih dahulu. Setiap siswa diminta untuk mengerjakan soal yang

diberikan oleh guru. Hasil pretest tersebut, kemudian dihitung oleh peneliti.

Hasilnya menunjukkan bahwa data pretest dinyatakan berdistribusi normal

dan homogen, maka peneliti dapat memberikan perlakuan pada kelas

eksperimen dengan mengunakan media gambar dan kelas kontrol dengan

pembelajaran konvensional. Berdasarkan kepada pertimbangan dari guru

mata pelajaran bahasa Indonesia, dengan melihat dari karakteristik siswa

kelas VB dan VC serta melihat dari hasil nilai pretest kelas VB dan VC yang

tidak jauh berbeda, maka kelas VB ditunjuk sebagai kelas eksperimen, yaitu

kelas yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran. Adapun kelas

yang mendapatkan pembelajaran konvensional adalah kelas VC sebagai kelas

kontrol. Setelah kedua kelas diberi perlakuan, pertemuan berikutnya peneliti

memberikan soal posttest kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

48

C. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan dengan

menggunakan media gambar, pada saat proses pembelajaran menulis puisi

berlangsung. Kelas kontrol adalah kelas yang pada proses pembelajaran

menulis puisi dengan menggunakan metode konvensional. Sebelum kedua

kelas diberikan pembelajaran menulis puisi, maka keduanya diberikan tes

awal (pretest) terlebih dahulu, untuk mengetahui kemampuan awal menulis

puisi pada siswa.

Data yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan awal menulis

puisi pada siswa yakni dengan menggunakan program SPSS versi 20.00.

Adapun rangkuman hasil pengolahan data pretes kedua kelas tersebut dapat di

lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Menulis Puisi

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai pretest pada kelas

eksperimen dengan jumlah 24 siswa, memiliki nilai maksimal yang

diperoleh adalah 74, nilai minimal 50, nilai rata-ratanya adalah 63.83,

sedangkan median/ nilai tengahnya adalah 64.00, nilai modus adalah 66

dan standar deviasi adalah sebesar 7.597.

No Kelas N Nilai

Maksimal

Nilai

Minimal

Mean Median Modus Standar

Deviasi

1 Eksperimen 24 74 50 63.83 64.00 66 7.597

2 Kontrol 24 79 52 62.92 62.80 62 6.185

49

Kelas kontrol yang terdiri dari 24 siswa, memiliki skor maksimal

79, skor minimal 52, serta memiliki rata-rata nilai sebesar 62.92,

sedangkan nilai untuk median adalah 62.80, nilai modus adalah 62 dan

standar deviasi adalah sebesar 6.185.

Tabel 4.3

Daftar Nilai Pretest Kemampuan Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

No

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nama Nilai Nama Nilai

1 X1 66 Y1 79

2 X2 60 Y2 56

3 X3 53 Y3 63

4 X4 72 Y4 68

5 X5 53 Y5 59

6 X6 56 Y6 66

7 X7 54 Y7 62

8 X8 62 Y8 69

9 X9 66 Y9 59

10 X10 72 Y10 53

11 X11 73 Y11 60

12 X12 50 Y12 66

13 X13 62 Y13 62

14 X14 63 Y14 52

15 X15 73 Y15 64

16 X16 66 Y16 68

17 X17 57 Y17 65

18 X18 74 Y18 66

19 X19 56 Y19 72

20 X20 72 Y20 60

21 X21 66 Y21 53

22 X22 73 Y22 62

23 X23 63 Y23 64

24 X24 70 Y24 62

JUMLAH 1532 JUMLAH 1510

RATA-RATA 63,83 RATA-RATA 62.92

50

Tabel 4.4

Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Menulis Puisi Kelas

Eksperimen

Nilai Frequency Percent %

50 1 2,1

53 2 4,2

54 1 2,1

56 2 4,2

57 1 2,1

60 1 2,1

62 2 4,2

63 2 4,2

66 4 8,3

70 1 2,1

72 3 6,3

73 3 6,3

74 1 2,1

Total 24 100,0

Tabel diatas dapat disajikan pula dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4.1

Grafik Nilai Rata-rata Pretest Kelas Eksperimen

51

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 50 ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 53 ada

dua orang, siswa yang mendapat nilai 54 ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 56 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 57 ada satu

orang, siswa yang mendapat nilai 60 ada satu orang, siswa yang mendapat

nilai 62 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 63 ada dua orang, siswa

yang mendapat nilai 66 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 70 ada

satu orang, siswa yang mendapat nilai 72 ada tiga orang, siswa yang

mendapat nilai 73 ada tiga orang dan siswa yang mendapat nilai 74 ada

satu orang.

Tabel 4.5

Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Menulis Puisi Kelas

Kontrol

Nilai frequency Percent %

52 1 2,1

53 2 4,2

56 1 2,1

59 2 4,2

60 2 4,2

62 4 8,3

63 1 2,1

64 2 4,2

65 1 2,1

66 3 6,3

68 2 4,2

69 1 2,1

72 1 2,1

79 1 2,1

Total 24 100,0

52

Tabel diatas dapat disajikan pula dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.2

Grafik Nilai Rata-rata Pretest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel dan grafik nilai pretest kelas kontrol, dapat

diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 52 ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 53 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 56 ada satu

orang, siswa yang mendapat nilai 59 ada dua orang, siswa yang mendapat

nilai 60 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 62 ada dua orang, siswa

yang mendapat nilai 63 ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 64 ada

dua orang, siswa yang mendapat nilai 65 ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 66 ada tiga orang, siswa yang mendapat nilai 68 ada dua

orang, siswa yang mendapat nilai 69 ada satu orang, siswa yang mendapat

nilai 72 ada satu orang dan siswa yang mendapat nilai 79 ada satu orang.

53

2. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pemberian posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis

puisi pada kelas eksperimen dengan menggunakan media gambar dan kelas

kontrol dengan tanpa menggunakan media gambar. Hal tersebut dimaksudkan

untuk membandingkan dengan kemampuan awal siswa sebelum dan sesudah

perlakuan.

Data yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan awal menulis puisi

pada siswa yakni dengan menggunakan program SPSS versi 20.00. Adapun

rangkuman hasil pengolahan data posttest kedua kelas tersebut dapat di lihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Menulis Puisi

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas N Nilai

Maksimal

Nilai

Minimal

Mean Median Modus Standar

Deviasi

1 Eksperimen 24 90 66 78.46 79.50 83 7.593

2 Kontrol 24 89 60 72.96 72.00 70 6.047

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai posttest pada kelas

eksperimen dengan jumlah 24 siswa, memiliki nilai maksimal yang diperoleh

adalah 90, nilai minimal 66, nilai rata-ratanya adalah 78.46, sedangkan

median/ nilai tengahnya adalah 79.50, nilai modus adalah 83 dan standar

deviasi adalah sebesar 7.593.

Kelas kontrol yang terdiri dari 24 siswa, memiliki skor maksimal 89,

skor minimal 60, serta memiliki rata-rata nilai sebesar 72.96, sedangkan nilai

untuk median adalah 72.00, nilai modus adalah 70 dan standar deviasi adalah

sebesar 6.047.

54

Tabel 4.7

Daftar Nilai Posttest Kemampuan Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

No

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nama Nilai Nama Nilai

1 X1 86 Y1 89

2 X2 80 Y2 70

3 X3 72 Y3 70

4 X4 90 Y4 76

5 X5 66 Y5 70

6 X6 76 Y6 72

7 X7 66 Y7 67

8 X8 79 Y8 80

9 X9 83 Y9 72

10 X10 83 Y10 60

11 X11 89 Y11 70

12 X12 70 Y12 74

13 X13 80 Y13 72

14 X14 79 Y14 66

15 X15 85 Y15 71

16 X16 72 Y16 76

17 X17 66 Y17 79

18 X18 89 Y18 73

19 X19 70 Y19 83

20 X20 83 Y20 70

21 X21 79 Y21 66

22 X22 85 Y22 78

23 X23 72 Y23 73

24 X24 83 Y24 74

JUMLAH 1883 JUMLAH 1751

RATA-RATA 78,46 RATA-RATA 72.96

55

Tabel 4.8

Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Menulis Puisi Kelas

Eksperimen

Tabel diatas dapat disajikan pula dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4.3

Grafik Nilai Rata-rata Posttest Kelas Eksperimen

Nilai Frequency Percent %

66 3 6,3

70 2 4,2

72 3 6,3

76 1 2,1

79 3 6,3

80 2 4,2

83 4 8,3

85 2 4,2

86 1 2,1

89 2 4,2

90 1 2,1

66 3 50,0

Total 24 100,0

56

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 66 ada tiga orang, siswa yang mendapat nilai 70 ada

dua orang, siswa yang mendapat nilai 72 ada tiga orang, siswa yang

mendapat nilai 76 ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 79 ada tiga

orang, siswa yang mendapat nilai 80 ada dua orang dan siswa yang

mendapat nilai 83 ada empat orang, siswa yang mendapat nilai 85 ada dua

orang, siswa yang mendapat nilai 86 ada satu orang, siswa yang mendapat

nilai 89 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 90 ada satu orang.

Tabel 4.9

Daftar Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Menulis Puisi Kelas

Kontrol

Nilai Frequency Percent %

60 1 2,1

66 2 4,2

67 1 2,1

70 5 10,4

71 1 2,1

72 3 6,3

73 2 4,2

74 2 4,2

76 2 4,2

78 1 2,1

79 1 2,1

80 1 2,1

83 1 2,1

89 1 2,1

Total 24 100,0

57

Tabel diatas dapat disajikan pula dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4.4

Grafik Nilai Rata-rata Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 60 ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 66 ada

dua orang, siswa yang mendapat nilai 67 ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 70 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 71 ada satu

orang, siswa yang mendapat nilai 72 ada tiga orang, siswa yang mendapat

nilai 73 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 74 ada dua orang, siswa

yang mendapat nilai 76 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 78 ada

dua orang, siswa yang mendapat nilai 79 ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 80 ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 83 ada satu

orang, dan siswa yang mendapat nilai 89 ada satu orang.

58

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat, maka data akan diolah

dengan melakukan uji hipotesis. sebelum uji hipotesis di lakukan maka

terlebih dahulu akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji

normalitas dan Homogenitas.

1. Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Pada uji normalitas untuk mengetahui sebaran data yang diperoleh

dari hasil nilai pretest dan posttest berdistribusi normal atau tidak. Dengan

menggunakan bantuan SPSS 20.00 dalam menghitung uji normalitas

dihasilkan nilai sig.(2 tailed) pada kolmogorov-smirnov yang dapat

menunjukan normal atau tidaknya sebaran data. Sebuah syarat data

berdistribusi normal apabila signifikansi yang diperoleh dari hasil

perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% (signifikansi >0.05).

Hasil uji normalitas sebaran data pretest-posttest kemampuan menulis

puisi dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel kolomogrof-smirnov di atas, menunjukkan

bahwa nilai signifikan pretest pada Kelas eksperimen adalah 0.169 dan

nilai signifikan pretest pada kelas kontrol adalah 0.200. Hal ini

membuktikan bahwa kedua nilai signifikansi baik dari kelas eksperimen

maupun kontrol lebih besar dari nilai alpha 0.05. Karena nilai signifikan

Nilai Pretest

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Eksperimen ,150 24 ,169

Kontrol ,108 24 ,200*

59

kedua kelas lebih besar dari nilai alpha 0.05 (0.169>α =0.05 dan 0.200>α

=0.05), maka data kedua kelas berdistribusi normal.

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel kolmogorof-smirnov di atas, menunjukkan

bahwa nilai signifikan posttest pada kelas eksperimen adalah 0.149 dan

nilai signifikan posttest pada kelas kontrol adalah 0.200. Hal ini

membuktikan bahwa kedua nilai signifikansi baik dari kelas eksperimen

maupun kontrol lebih besar dari nilai alpha 0.05. Karena nilai signifikan

kedua kelas lebih besar dari nilai alpha 0.005 (0.149>α =0.05 dan 0.200>α

=0.05), maka data kedua kelas berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Setelah melakukan uji normalitas dan kedua kelas sampel

dinyatakan berdistribusi normal, maka selanjutnya mencari nilai

Homogenitas varians pretest dan posttest dari kedua kelas tersebut.

Penghitungan uji Homogenitas dengan menggunakan bantuan SPSS 20.00.

Adapun kriteria pengujian Homogenitas adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima, artinya varians dinyatakan

Homogen.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak, artinya varians dinyatakan

heterogen.

Nilai Pretest

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Eksperimen ,153 24 ,149

Kontrol ,146 24 ,200

*

60

Hasil perhitungan uji homogenitas varians data dapat disajikan

dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel Test of homogenity of variance (uji

homogenitas) menunjukan bahwa nilai levene statistic 2.595 dan nilai

probabilitas (signifikansi) adalah .114. Karena nilai signifikansi 0.114 > α

= 0.05, maka Ho diterima. Hal ini membuktikan bahwa kedua sampel dari

kelas eksperimen dan kontrol berasal dari kelas yang homogen.

Tabel 4.13

Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,892 1 46 ,096

Berdasarkan tabel Test of homogenity of variance (uji

homogenitas) menunjukan bahwa nilai levene statistic 2.892 dan nilai

probabilitas (sigifikansi) adalah .096, karena nilai signifikansi 0.096 > α =

0.05, maka Ho diterima. Hal ini membuktikan bahwa kedua sampel dari

kelas eksperimen dan kontrol berasal dari kelas yang homogen.

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa kelas sampel baik pretest maupun

posttest memiliki probabilitas > 0.05, artinya varians dari kedua sampel

tersebut dinyatakan homogen.

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,595 1 46 ,114

61

E. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas dan Homogenitas menunjukkan

bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan kedua kelas eksperimen

dan kontrol bersifat homogen atau memiliki varians yang sama besar.

Selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan

bantuan SPSS 20.00. uji hipotesis data posttest kelas eksperimen dan kontrol

adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap

keterampilan menulis puisi pada siswa. Adapun kriteria pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh

penggunaan media gambar pada keterampilan menulis puisi siswa kelas V.

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh

Penggunaan media gambar pada keterampilan menulis puisi siswa kelas V.

Hasil perhitungan uji hipotesis dapat disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel paired samples test (uji hipotesis) menunjukan

bahwa nilai probabilitas (sigifikansi) adalah .011. Karena nilai signifikansi

0.011< α = 0.05, maka Ho ditolak. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi

siswa kelas V.

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

EKSPERIMEN – KONTROL

5,500 9,673 1,974 1,415 9,585 2,786 23 ,011

62

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan pengujian diperoleh bahwa terdapat perbedaan

antara hasil keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media gambar

lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan hasil keterampilan menulis puisi

siswa dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh,

menunjukkan nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Dengan nilai

rata-rata akhir kelas eksperimen sebesar 78.46 lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 72.96. Selain itu berdasarkan hasil

perhitungan uji hipotesis menunjukan bahwa nilai probabilitas (sigifikansi)

adalah .011. Karena nilai signifikansi 0.011< α = 0.05, maka Ho ditolak. Hal

ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar

terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa.

2. Pembelajaran dengan media gambar

Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa penggunaan

media gambar berpengaruh terhadap hasil keterampilan menulis puisi siswa.

Hal tersebut dikarenakan kesesuaian prosedur pelaksanaan mulai dari

perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pada proses perencanaan

keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media gambar yakni untuk

mengembangkan gagasan-gagasan atau ide yang sudah tergambarkan dan

menuliskannya menjadi sebuah kata, kemudian menjadi kalimat dan bait,

hingga menjadi sebuah puisi. Hal tersebut tentunya dapat membuat siswa

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar dalam menulis

puisi secara efektif.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan yakni sebagai

berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka

siswa dapat mengetahui apa saja yang harus dikuasainya. Disamping itu guru

63

juga harus menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga

tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh peserta didik.

b. Menyajikan materi sebagai pengantar.

Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari

sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Pada saat

menyajikan materi guru dapat memberikan motivasi yang dapat membuat

siswa tertarik untuk melakukan pembelajaran.

c. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar

Dalam proses penyajian materi, guru menyampaikan materi ajar dan

siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. siswa mengamati gambar

yang ditunjukan oleh guru. Gambar yang ditunjukan dapat berupa gambar

pemandangan, kegiatan berlibur, bermain, binatang, tumbuh-tumbuhan atau

tokoh-tokoh yang dikenal oleh siswa.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Misalnya gambar yang

diajukan tentang keadaan di Desa. Maka bentuk pertanyaannya berupa: gambar

apa ini? Dimana ini terjadi? Apa saja yang kamu lihat dengan gambar ini?Siapa

saja yang ada disana? Bagaimana suasana yang terlihat pada gambar tersebut?

Apa yang akan kamu lakukan jika kamu berada di sana?. Dengan pertanyaan

tersebut, siswa akan menjawab dengan pendapatnya yang beragam. Jawaban-

jawaban siswa dijadikan kerangka untuk membuat puisi.

Penggunaan media gambar yang dilakukan akan membantu siswa

dalam mengembangakan daya kreativitasnya, karena siswa pada usia Sekolah

Dasar memiliki kekuatan imajinasi yang kuat, yang akan memunculkan ide,

gagasan dan pikiran yang tertuang dengan tulisan melalui gambar tersebut.

Kegiatan mengamati gambar ini, diharapkan siswa dapat dengan mudah

menentukan pilihan kata-kata yang tepat, dalam menghasilkan tulisan yang

baik.

64

Pembelajaran menulis puisi pada siswa diberikan secara kooperatif

dengan menggunakan teknik kata berantai. Sebelumnya guru memberikan

materi ajar tentang puisi dan unsur-unsur puisi, kemudian memberikan contoh

dengan memyebutkan kata “kelas”, kemudian setiap siswa harus mengucapkan

satu kata tentang kelas, dengan cara berurutan. Setiap siswa menjawabnya

seperti menyebutkan kata indah, bersih, buku, jendela, dll. Selanjutnya guru

menuliskannya di papan tulis, dan bersama dengan siswa mengkaitkan antara

tiap-tiap kata menjadi sebuah larik, hingga menjadi sebuah puisi.

Pada proses pembelajaran siswa dibagi menjadi 4 kelompok, tiap

kelompok diberikan sebuah gambar untuk membuat puisi dari gambar tersebut.

Mereka dapat mendeskripsikan gambar tersebut, dan setiap orang dari masing-

masing kelompok harus membuat satu kata yang akan ditulis di papan tulis dan

nantinya akan disusun kembali menjadi sebuah larik, kemudian bait hingga

menjadi puisi secara utuh oleh kelompoknya masing-masing.

Gambar 4.5

Kegiatan belajar siswa dengan menggunakan media gambar

65

Gambar di atas menunjukkan kegiatan siswa dengan menggunakan

media gambar. Pada gambar terlihat siswa sedang mengamati gambar dan

mendeskripsikan gambar dengan cara berdiskusi dan menyusun kata-kata

yang sudah dituliskan untuk menjadi sebuah puisi. Setelah siswa selesai

berdiskusi dalam kelompok, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari

perwakilan beberapa kelompok untuk membacakan hasil puisinya.

3. Hasil keterampilan menulis puisi siswa dengan menggunakan media

gambar

Pada saat pembelajaran berlangsung sistem belajar yang digunakan

yakni dengan menggunakan media gambar. Dengan menggunakan media

gambar di harapkan siswa dapat menemukan gagasan-gagasannya

sehingga dapat menulis puisi. Pembelajaran juga bersifat student-centered,

guru hanya sebagai fasilitator bagi siswa dalam menulis puisi.

Secara garis besar kondisi pelaksanaan proses pembelajaran

dengan menggunakan media gambar yaitu diawali dengan mempelajari

pengertian dan unsur-unsur puisi. Kemudian siswa mengamati gambar

yang telah diberikan oleh guru. Secara berkelompok siswa mengerjakan

lembar kerja siswa secara bersama. Setiap kelompok menyumbangkan

kata dari setiap orang. Kata-kata yang telah ada selanjutnya dikaitkan, dan

dijadikan sebuah larik, hingga menjadi sebuah bait. Guru sebagai

fasilitator saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Pada akhir

kegiatan inti pembelajaran, guru memberikan penguatan materi dan

pengarahan, serta melakukan evaluasi.

Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan pembelajaran

konvensional. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan

pemberian tugas. Dalam pembelajaran konvensional guru menjelaskan

materi kemudian siswa diberi kesempatan untuk menulis puisi berdasarkan

pengalamannya. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa yang

dilakukan secara kelompok, dengan menuliskan salah satu pengalaman

temannya, dan membuat puisi secara bersama. Guru memberikan

66

kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami. Pembelajaran dengan pendekatan konvensional membuat siswa

hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru sehingga siswa menjadi

tidak aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan siswa

kurang dapat menerima materi yang diajarkan, sehingga berpengaruh pada

hasil belajar yang kurang maksimal.

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dengan nilai rata-rata

pretest kelas eksperimen sebesar 63,83 dan kelas kontrol sebesar 62.92.

Setelah diberikan perlakuan dan melakukan posttest bahwa hasil akhir

kelas eksperimen sebesar 78.46 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai

rata-rata kelas kontrol sebesar 72.96. Dengan melihat nilai rata-rata pretest

dan posttest, pada hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya

peningkatan pada nilai akhir keterampilan menulis puisi pada siswa

dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini membuktikan bahwa

terdapat pengaruh pada keterampilan menulis puisi siswa dengan

menggunakan media gambar. Penelitian ini tentunya memperkuat dari

penelitian yang sebelumnya yang sudah dilakukan oleh Anggoro dan Joni

Maryanto, bahwa pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media

gambar dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan menulis puisi

pada siswa. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran menulis puisi

dengan media gambar dapat dijadikan acuan oleh para guru dalam menulis

puisi pada siswa.

G. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini terbatas pada penggunaan media gambar untuk

materi menulis puisi di kelas V. Faktor-faktor lain yang mungkin

mempengaruhi seperti kecerdasan emosional, strategi mengajar, tidak

dibahas dalam penelitian ini, karena fokus penelitian tidak mencakup hal-

hal tesrebut. Dengan demikian, dalam penelitian selanjutnya peneliti

diharapkan membahas pada faktor-faktor lain yang mungkin

mempengaruhi keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD.

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media gambar berpengaruh terhadap

keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok

Petir. Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa rata-rata keterampilan

menulis puisi pada siswa dengan menggunakan media gambar (kelas

eksperimen) lebih tinggi dibandingkan rata-rata keterampilan menulis puisi

pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional (kelas kontrol).

Rata-rata nilai pretest yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 63,83. Rata-rata

nilai pretest kelas kontrol yaitu 62,92. Setelah dilakukan tindakan pada kedua

kelas, maka diperoleh rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu sebesar 78,46

dan kelas kontrol sebesar 72,96. Jumlah peningkatan kelas ekperimen

berdasarkan nilai pretest dan posttest sebesar 14,63% sedangkan pada kelas

kontrol sebesar 10.04%. Perhitungan hipotesis dengan menggunakan Uji-t

yakni uji paired sampel T Test dan diperoleh pada taraf signifikan 0,05

menunjukan bahwa nilai probabilitas (sigifikansi) adalah .011. Karena nilai

signifikansi 0.011< α = 0.05, maka Ho ditolak. Hal ini membuktikan bahwa

penggunaan media gambar berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi

pada siswa kelas V semester genap di SDIT Az-Zahra Pondok Petir.

68

B. Saran

Agar siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi, maka penulis

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran

untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.

2. Media gambar sangat perlu diterapkan pada pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya dalam menulis puisi.

3. Bagi peneliti agar dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan dan dapat

lebih ditingkatkan lagi dalam keterampilan menulis puisi pada siswa.

Selain itu perlu adanya penelitian lebih lanjut lagi untuk mengetahui

keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media gambar kepada

siswa yang lain.

69

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana,

2011.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2006.

Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Damayanti D. Buku Pintar Sastra Indonesia:Puisi, Sajak, Syair, Pantun dan

Majas. Yogyakarta: Araska. 2013.

Daryanto. Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera,

2010

De Potter Bobby. Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres, dan

dengan Hasil Lebih Baik. Bandung: Kaifa, 2009.

Djoko Pradopo Rachmat. Pengkajian Puisi : Analisis Strata Norma dan Analisis

Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2005.

Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: DIVA Press,

2011.

Kasiran Moh. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan dan Penguasaan

Metodologi Penelitian. Malang: UIN Malang Press, 2008.

Kustandi Cecep dan Bambang Sutjipto. Media Pembelajaran Manual Dan

Digital. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Mihardja, Ratih. Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Laskar Aksara, 2010.

70

Munadi, Yudi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2008

Musfiqon. Pengembangan Media dan Sumber Pelajaran. Jakarta: Prestasi

Publisher, 2012.

Nurgiantoro, Burhan. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2013.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Jakarta: Grasindo, 2007.

Resmini Novi, dkk. Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya,

Bandung: UPI Press, 2006

------------------------. Pendidikan Bahas dan Sastra di Kelas Tinggi. Bandung: UPI

press: 2008.

Riva, Ahmad dan Sudjana. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2009.

Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali press, 2010.

Sanjaya Wina. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012.

Sukiman. Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: PT Pustaka Insan

Madani, 2012.

Slamet, St. Y dan Kundharu. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Bandung: PT Karya Putra Darwati, 2012.

Solehan T.W, dkk. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:Universitas

Terbuka, 2008.

Tarigan, Djago, dkk. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2003.

71

Tarigan Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung :Angkasa,

2008.

Siwi Ekoati Endang. “Teknik Kata Berantai Sebagai Upaya Peningkatan

Kemampuan Menulis Puisi Siswa Smp 1 Kudus 2008-2009”

(http://www.ispi.or.id), 20 September 2014.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012.

Syaodih, Sukmadinata Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SDIT Az-Zahra

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V/ II

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta

secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi

bebas.

Kompetensi Dasar : 8.3Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian dan unsur –unsur puisi

2. Menyusun kata dari gambar yang diamati

3. Mengidentifikasi diksi, rima dan imaji dalam puisi

Tujuan Pembelajaran: Dengan menggunakan metode tanya jawab siswa dapat

meneybutkan dan menjelaskan unsur-unsur puisi, dengan menggunakan teknik

kata berantai siswa mampu untuk menulis puisi dengan memperhatikan diksi,

imaji dan rima yang tepat.

nilai karakter yang diharapkan: percaya diri, komunikatif, bekerja sama, saling

menghargai pendapat, berani.

Materi Pokok : Puisi

Metode Pembelajaran : tanya jawab, diskusi, dan tekhnik kata berantai

Langkah-langkah Kegiatan :

1. kegiatan Awal

Fase

Kegiatan Metode Alokasi

waktu

Menyampaik

an tujuan dan

memotivasi

Memberikan salam, menanyakan

kabar, berdoa, dan mengisi

daftar presensi.

Tanya jawab 5 menit

Lampiran 1

siswa Apersepsi dengan tanya jawab

tentang materi sebelumnya

Menyebutkan tujuan

pembelajaran.

2. kegiatan inti

Fase kegiatan Metode Alokasi

waktu

Ekxplorasi

Siapa yang pernah membuat

puisi?

Apa yang dimaksud dengan

puisi?

Ada apa saja yang termasuk

dalam unsur-unsur puisi?

Tanya jawab 5 menit

Elaborasi

Guru meminta siswa untuk

mengamati sebuah gambar.

Guru meminta siswa untuk

membuat satu kata yang siswa

amati dari gambar tersebut

Kemudian memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

membuat sebuah kalimat dari

setiap kata yang ada

Siswa dibagi menjadi 4

kelompok

Setiap kelompok menyusun

kalimat-kalimat tersebut menjadi

sebuah puisi

Siswa mengganti kata yang

kurang tepat dengan

Teknik kata

Berantai dan

Diskusi

40 menit

memperhatikan diksi, imaji dan

rima yang tepat

Perwakilan kelompok

membacakan hasil puisinya di

depan kelas

Guru bersama siswa

memperbaiki puisi jika ada kata-

kata atau unsur puisi yang

kurang tepat.

Konfirmasi

Evaluasi

Guru menjelaskan kembali

bagaimana membuat puisi

dengan mengamati sebuah

gambar

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus

dicapai oleh siswa.

10 menit

3. kegiatan penutup

Fase Kegiatan Metode Alokasi

waktu

Kesimpulan

Evaluasi

Refleksi

Penutup

Guru memberikan kesimpulan

terhadap materi yang sudah

dipelajari.

Memberikan evaluasi berbentuk

soal kepada siswa(terlampir)

Menjawab dan membahas soal

bersama-sama siswa.

Guru mengakhiri pelajaran

dengan membaca hamdalah dan

mengucap salam.

Ceramah

Tanya jawab.

10 menit

Sumber Pembelajaran:

buku sd bahasa Indonesia

Sumber lain yang relevan

materi: buku tematik

media pembelajaran : gambar(foto)

Penilaian

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Menjelaskan pengertian

dan unsur –unsur puisi

Menyusun kata dari

gambar yang diamati

Mengidentifikasi diksi,

rima dan imaji dalam

puisi

Tes Tes Tulis 1. Sebutkan unsur-unsur

yang termasuk ke

dalam puisi

2. Buatlah sebuah puisi

berdasarkan gambar

yang telah damati

dengan

memperhatikan judul,

diksi, rima, dan imaji

yang tepat.

Indikator penilaian keterampilan menulis puisi

No. Aspek

yang

dinilai

Indikator

Bobot Skala skor

Skor

maksimal 5 4 3 2 1

1. Judul Dapat menentukan

judul sesuai dengan

gambar

3 15

2. Diksi Pilihan kata yang

digunakan tepat

7 35

3. Rima Kesamaan bunyi

yang ada dalam puisi

4 20

4. Imaji Gambaran imaji

terlihat dengan jelas

6 30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SDIT Az-Zahra

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V/ II

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta

secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi

bebas.

Kompetensi Dasar : 8.3Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

Indikator :

1. Mendeskripsikan sebuah gambar menjadi sebuah kalimat

2. Merangkaikan kalimat menjadi sebuah puisi

3. Menciptakan sebuah puisi dengan menggunakan pilihan

kata yang tepat

Tujuan Pembelajaran: Dengan menggunakan metode tanya jawab siswa dapat

cara mendeskripsikan gambar, dengan menggunakan

teknik kata berantai siswa mampu menulis puisi dengan

menguraikan dan merangkaikannya menjadi sebuah puisi

Nilai karakter yang diharapkan: percaya diri, komunikatif, bekerja sama,

menghargai pendapat, berani.

Materi Pokok : Puisi

Metode Pembelajaran : tanya jawab, ceramah diskusi, dan tekhnik berantai

Langkah-langkah Kegiatan :

Lampiran 2

1. kegiatan Awal

Fase

Kegiatan Metode Alokasi

waktu

Menyampaik

an tujuan dan

memotivasi

siswa

Memberikan salam, menanyakan

kabar, berdoa, dan mengisi daftar

presensi.

Menyebutkan tujuan

pembelajaran.

Tanya jawab 5 menit

2. kegiatan inti

Fase kegiatan Metode Alokasi

waktu

Ekxplorasi

Siapa yang pernah berekreasi

bersama keluarga?

Apa saja yang kamu lihat disana?

Bagaimana perasaanmu saat

berekreasi?

Tanya jawab 5 menit

Elaborasi

Guru membagi siswa kedalam 4

kelompok

Guru memberikan sebuah gambar

kepada masing-masing kelompok

(tiap 2 kelompok mendapatkan

gambar yang sama)

Memberikan kesempatan kepada

setiap kelompok untuk membuat

puisi dengan cara menulis di

papan tulis untuk menjelaskan

dari gambar yang telah diberikan.

masing-masing perorang dalam

tiap kelompok memberikan satu

kata.

Teknik kata

berantai

Diskusi

40 menit

Perwakilan dari tiap kelompok

menuliskan di kertas, hasil dari

yang mereka tulis di papan tulis.

Masing-masing kelompok

mengkaitkan antara kata yang

satu dengan kata yang lainnya.

Masing-masing kelompok

memperbaiki tulisannya dengan

memperhatikan diksi, imaji, dan

rima.

Memberikan kesempatan kepada

perwakilan kelompok untuk

membacakan hasil puisinya.

Memperbaiki penulisan puisi

siswa jika ada kata-kata yang

kurang tepat.

Konfirmasi

Evaluasi

Menanyakan kembali kepada

siswa jika ada yang belum

mereka ketahui

Menjelaskan pengertian puisi

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai

oleh siswa.

Ceramah

Tanya jawab

10 menit

3. Kegiatan penutup

Fase Kegiatan

Metode Alokasi

waktu

Kesimpulan

Evaluasi

Refleksi

Penutup

Guru memberikan kesimpulan

terhadap materi yang sudah

dipelajari.

Memberikan evaluasi berbentuk

soal kepada siswa(terlampir)

Menjawab dan membahas soal

bersama-sama siswa.

Guru mengakhiri pelajaran dengan

membaca hamdalah dan

mengucap salam.

Ceramah

Tanya jawab.

10 menit

Sumber pembelajaran:

Buku SD bahasa Indonesia

Sumber lain yang relevan

Media pembelajaran : gambar (foto)

Penilaian

Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1. Mendeskripsikan

sebuah gambar mejadi

kalimat

2. Merangkaikan

kalimat menjadi puisi

3. Menciptakan puisi

Tes Tes Tulis

Buatlah sebuah puisi

berdasarkan gambar yang

telah diamati dengan

memperhatikan diksi,

imaji, rima dan judul

yang tepat

dengan diksi, imaji,

rima dan judul yang

tepat

Indikator penilaian keterampilan menulis puisi

No. Aspek

yang

dinilai

Indikator

Bobot Skala skor

Skor

maksimal 5 4 3 2 1

1. Judul Dapat menentukan

judul sesuai dengan

gambar

3 15

2. Diksi Pilihan kata yang

digunakan tepat

7 35

3. Rima Kesamaan bunyi

yang ada dalam puisi

4 20

4. Imaji Gambaran imaji

terlihat dengan jelas

6 30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SDIT Az-Zahra

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V/ II

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta

secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi

bebas.

Kompetensi Dasar : 8.3Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian dan unsur –unsur puisi

2. Menyusun sebuah kata berdasarkan pengalaman siswa

3. Mengidentifikasi puisi berdasarkan diksi, rima dan imaji.

Tujuan Pembelajaran:Dengan menggunakan metode tanya jawab siswa dapat

memahami pengertian puisi,serta dengan diskusi siswa

mampu menulis puisi.

Nilai karakter yang diharapkan: percaya diri, komunikatif, bekerja sama,

menghargai pendapat, berani.

Materi Pokok : Puisi

Metode Pembelajaran : tanya jawab, ceramah, diskusi,

Langkah-langkah Kegiatan :

1. kegiatan Awal

Fase

Kegiatan Metode Alokasi

waktu

Menyampaik

an tujuan dan

memotivasi

Memberikan salam, menanyakan

kabar, berdoa, dan mengisi daftar

presensi.

Tanya jawab 5 menit

Lampiran 3

siswa Apersepsi dengan tanya jawab

tentang materi sebelumnya

Menyebutkan tujuan

pembelajaran.

2. kegiatan inti

Fase kegiatan Metode Alokasi

waktu

Ekxplorasi

Siapa yang pernah membuat

puisi?

Apa yang dimaksud dengan puisi?

Ada apa saja dalam unsur-unsur

puisi itu?

Tanya jawab 5 menit

Elaborasi

Guru membagi siswa kedalam 4

kelompok

Memberikan kesempatan kepada

setiap kelompok untuk membuat

puisi berdasarkan pengalaman

siswa dengan cara menulis di

kertas.

Masing-masing kelompok

memperbaiki tulisannya dengan

memperhatikan diksi, imaji, dan

rima.

Memberikan kesempatan kepada

perwakilan kelompok untuk

membacakan hasil puisinya.

Guru bersama siswa memperbaiki

hasil puisi jika ada kata-kata yang

kurang tepat.

Diskusi 40 menit

Konfirmasi Menanyakan kembali kepada 10 menit

Evaluasi siswa jika ada yang belum

mereka ketahui

Menjelaskan pengertian puisi

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai

oleh siswa.

3. kegiatan penutup

Fase Kegiatan

Metode Alokasi

waktu

Kesimpulan

Evaluasi

Refleksi

Penutup

Guru memberikan kesimpulan

terhadap materi yang sudah

dipelajari.

Memberikan evaluasi berbentuk

soal kepada siswa(terlampir)

Menjawab dan membahas soal

bersama-sama siswa.

Guru mengakhiri pelajaran dengan

membaca hamdalah dan

mengucap salam.

Ceramah

Tanya jawab.

10 menit

Sumber pembelajaran:

Buku SD Bahasa Indonesia

Sumber lain yang relevan

Media pembelajaran :

Penilaian

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Menjelaskan pengertian

dan unsur –unsur puisi

Menyusun kata

berdasarkan pengalaman

siswa

Mengidentifikasi diksi,

rima dan imaji dalam

puisi

Tes Tes Tulis 1. Sebutkan unsur-unsur

yang termasuk ke

dalam puisi

2. Buatlah sebuah puisi

berdasarkan

pengalamanmu

dengan

memperhatikan judul,

diksi, rima, dan imaji

yang tepat.

Indikator penilaian keterampilan menulis puisi

No. Aspek

yang

dinilai

Indikator

Bobot Skala skor

Skor

maksimal 5 4 3 2 1

1. Judul Dapat menentukan

judul sesuai dengan

gambar

3 15

2. Diksi Pilihan kata yang

digunakan tepat

7 35

3. Rima Kesamaan bunyi

yang ada dalam puisi

4 20

4. Imaji Gambaran imaji

terlihat dengan jelas

6 30

Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SDIT Az-Zahra

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V/ II

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta

secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi

bebas.

Kompetensi Dasar : 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

Indikator :

1. Mendeskripsikan pengalaman menjadi sebuah kalimat

2. Merangkaikan kalimat menjadi sebuah puisi

3. Menciptakan sebuah puisi dengan menggunakan pilihan

kata yang tepat

Tujuan Pembelajaran: Dengan menggunakan metode tanya jawab siswa dapat

aktif mendeskripsikan pengalamannya,dengan diskusi siswa mampu menulis puisi

dengan memperhatikan diksi, imaji dan rima yang tepat.

nilai karakter yang diharapkan: percaya diri, komunikatif, nekerja sama, saling

menghargai pendapat, berani.

Materi Pokok : Puisi

Metode Pembelajaran : tanya jawab, ceramah dan diskusi

Langkah-langkah Kegiatan :

1. kegiatan Awal

Fase

Kegiatan Metode Alokasi

waktu

Menyampaik

an tujuan dan

Memberikan salam, menanyakan

kabar, berdoa, dan mengisi

Tanya jawab 5 menit

Lampiran 4

memotivasi

siswa

daftar presensi.

Apersepsi dengan tanya jawab

tentang materi sebelumnya

Menyebutkan tujuan

pembelajaran.

2. kegiatan inti

Fase kegiatan Metode Alokasi

waktu

Ekxplorasi

siapa yang pernah berekreasi

bersama keluarga?

apa saja yang kamu lihat disana?

Tanya jawab 5 menit

Elaborasi

guru meminta siswa untuk

menceritakan pengalamannya.

guru meminta siswa untuk

membuat puisi sesuai dengan

pengalamannya.

siswa mengganti kata yang

kurang tepat dengan

memperhatikan diksi, imaji dan

rima yang tepat

Kemudian memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

membacakannya.

Guru bersama siswa

memperbaiki jika ada kata-kata

yang kurang tepat

Diskusi 40 menit

Konfirmasi

Evaluasi

guru menjelaskan kembali

bagaimana membuat puisi

dengan pilihan kata yang tepat

guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus

dicapai oleh siswa.

10 menit

3. kegiatan penutup

Fase Kegiatan Metode Alokasi

waktu

Kesimpulan

Evaluasi

Refleksi

Penutup

Guru memberikan kesimpulan

terhadap materi yang sudah

dipelajari.

Memberikan evaluasi berbentuk

soal kepada siswa(terlampir)

Menjawab dan membahas soal

bersama-sama siswa.

Guru mengakhiri pelajaran

dengan membaca hamdalah dan

mengucap salam.

Ceramah

Tanya jawab.

10 menit

Sumber Pembelajaran:

Buku SD Bahasa Indonesia

Sumber lain yang relevan

materi: buku tematik

media pembelajaran : -

Penilaian

Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1. Mendeskripsikan

sebuah gambar mejadi

kalimat

2. Merangkaikan

kalimat menjadi puisi

3. Menciptakan puisi

dengan diksi, imaji,

rima dan judul yang

tepat

Tes Tes Tulis

Buatlah sebuah puisi

berdasarkan gambar yang

telah diamati dengan

memperhatikan diksi,

imaji, rima dan judul

yang tepat

Indikator penilaian keterampilan menulis puisi

No. Aspek

yang

dinilai

Indikator

Bobot Skala skor

Skor

maksimal 5 4 3 2 1

1. Judul Dapat menentukan

judul sesuai dengan

gambar

3 15

2. Diksi Pilihan kata yang

digunakan tepat

7 35

3. Rima Kesamaan bunyi

yang ada dalam puisi

4 20

4. Imaji Gambaran imaji

terlihat dengan jelas

6 30

Jumlah 100

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4. 7. 2. 5. 3. 6. Kelas : ____________________________________________________________________ Amatilah gambar dibawah ini dan buatlah puisi!

Lampiran 5

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4. 7. 2. 5. 3. 6. Kelas : ____________________________________________________________________ Amatilah gambar dibawah ini dan buatlah puisi !

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4. 7. 2. 5. 3. 6. Kelas : ____________________________________________________________________ Amatilah gambar dibawah ini dan buatlah puisi !

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4. 7. 2. 5. 3. 6. Kelas :

____________________________________________________________________

Buatlah puisi dengan tema Desa!

Lampiran 7

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4. 7.

2. 5.

3. 6.

Kelas :

__________________________________________________________________

__

Buatlah puisi tentang keindahan alam berdasarkan pengalamanmu!

Lampiran 8

Evaluasi

Nama :

Kelas :

Lengkapilah kalimat dibawah ini agar menjadi sebuah puisi!

Petani

Karya Paulina L.A.S.

Jika pagi menjelang

Kau terbangun dari tidur lelapmu

Pergi ke ladang itulah tugasmu

Engkau selalu mengurus padi

yang hampir menguning

Kicauan burung selalu menemanimu

Angin sepoi selalu kau rasakan

Walaupun keringat bercucuran

Tetapi kau tak menyerah

Kau adalah sumber hidup kami

Tanpa kau kami tak bisa makan

Perjuanganmu selalu kami kenang

Terima kasih bapak petani

Sumber: Bobo, 28 Oktober 2004

Lampiran 9

Evaluasi

Nama :

Kelas :

Kau adalah mutiara hati secerah sinar mentari

Indahnya hidupku bila kau ada di sisi

Sekarang saatnya kau arungi lautan ilmu

Langkahkan kaki penuh keyakinan

Tadahkan tangan penuh harapan

Sejuta do’a selalu kuberikan

Tatapan sayang selalu mengalir untukmu

Teruslah berlayar sampai tujuan

Ombak dan badai jangan kau hiraukan

Kesuksesan akan selalu ada bersamamu

Oleh : Faisal Fahri

Berilah pendapat/penjelasanmu tentang puisi di atas!

Lampiran 10

Soal pretest

petunjuk umum:

1. Siapkanlah alat tulis yang akan digunakan

2. Tulislah nama dan kelas

3. Berdo’alah sebelum mengerjakan

Soal:

Buatlah sebuah puisi !

SELAMAT MENGERJAKAN

Lampiran 11

Soal posttest

Nama :

Kelas :

Petunjuk umum:

1. Siapkanlah alat tulis yang akan digunakan!

2. Tulislah nama dan kelas sesuai dengan kolom yang disediakan!

3. Bacalah soal dengan teliti!

4. Berdo’alah sebelum mengerjakan!

Soal:

Buatlah sebuah puisi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Perhatikanlah gambar dibawah ini!

2. Deskripsikanlah gambar tersebut dan buatlah sebuah puisi!

Lampiran 12

Soal Posttest

Nama :

Kelas :

Petunjuk umum:

1. Siapkanlah alat tulis yang akan digunakan!

2. Tulislah nama dan kelas sesuai dengan kolom yang disediakan!

3. Bacalah soal dengan teliti!

4. Berdo’alah sebelum mengerjakan!

Soal:

Buatlah sebuah puisi dengan tema Ibu!

Selamat mengerjakan

Lampiran 13

Diksi = skor x 7, Imaji = skor x 6, Rima = Skor x 4, Judul = Skor x 3

Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Nama Diksi Imaji Rima Judul Nilai

X1 3 3 3 5 66

X2 3 3 3 3 60

X3 3 2 2 4 53

X4 3 4 3 5 72

X5 2 3 3 3 53

X6 3 3 2 3 56

X7 3 2 3 3 54

X8 3 4 2 3 62

X9 3 4 3 3 66

X10 3 4 3 5 72

X11 3 4 4 3 73

X12 3 2 2 3 50

X13 3 3 2 5 62

X14 3 3 3 4 63

X15 4 3 3 5 73

X16 3 3 3 5 66

X17 3 2 3 4 57

X18 4 3 4 4 74

X19 3 3 2 3 56

X20 3 4 3 5 72

X21 3 3 3 5 66

X22 4 3 3 5 73

X23 3 3 3 4 63

X24 4 3 3 4 70

JUMLAH 75 74 68 96 1532

RATA-RATA 21,87 18,5 11,33 12 63,83

Lampiran 14

Diksi = skor x 7, Imaji = skor x 6, Rima = Skor x 4, Judul = Skor x 3

Nilai Pretest Kelas Kontrol

Nama Diksi Imaji Rima Judul Nilai

Y1 4 4 3 5 79

Y2 2 3 3 4 56

Y3 3 3 3 3 63

Y4 3 4 2 5 68

Y5 3 3 2 4 59

Y6 3 3 3 5 66

Y7 3 3 2 5 62

Y8 4 4 2 3 69

Y9 3 3 2 4 59

Y10 3 2 2 3 53

Y11 3 3 3 3 60

Y12 3 4 3 3 66

Y13 3 4 2 3 62

Y14 2 3 2 3 52

Y15 3 3 4 3 64

Y16 3 4 2 5 68

Y17 3 4 2 4 65

Y18 3 3 3 5 66

Y19 3 4 3 5 72

Y20 3 3 3 3 60

Y21 2 3 3 3 53

Y22 3 4 2 3 62

Y23 3 3 4 3 64

Y24 3 3 2 5 62

JUMLAH 71 80 62 92 1510

RATA-RATA 20.71 20 10.33 11.5 62.92

Lampiran 15

Diksi = skor x 7, Imaji = skor x 6, Rima = Skor x 4, Judul = Skor x 3

Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Nama Diksi Imaji Rima Judul Nilai

X1 5 4 3 5 86

X2 4 4 4 3 80

X3 3 4 3 5 72

X4 5 4 4 5 90

X5 3 4 3 3 66

X6 4 4 3 4 76

X7 3 3 3 5 66

X8 4 4 3 5 79

X9 4 4 4 5 83

X10 4 4 4 5 83

X11 4 5 4 5 89

X12 4 3 3 4 70

X13 4 4 4 3 80

X14 4 4 3 5 79

X15 4 5 3 5 85

X16 3 4 3 5 72

X17 3 3 3 5 66

X18 4 5 4 5 89

X19 4 3 3 4 70

X20 4 4 4 5 83

X21 4 4 3 5 79

X22 4 5 3 5 85

X23 3 4 3 5 72

X24 4 4 4 5 83

JUMLAH 92 96 81 111 1883

RATA-RATA 26.83 24 13.5 13.87 78,46

Lampiran 16

Diksi = skor x 7, Imaji = skor x 6, Rima = Skor x 4, Judul = Skor x 3

Nilai Posttest Kelas Kontrol

Nama Diksi Imaji Rima Judul Nilai

Y1 4 5 4 5 89

Y2 3 3 4 5 70

Y3 3 3 4 5 70

Y4 3 4 4 5 76

Y5 3 3 4 5 70

Y6 3 4 3 5 72

Y7 3 3 4 4 67

Y8 4 4 4 4 80

Y9 4 4 3 5 72

Y10 3 3 3 3 60

Y11 3 3 4 5 70

Y12 3 3 5 5 74

Y13 3 4 3 5 72

Y14 3 3 3 5 66

Y15 4 2 4 5 71

Y16 3 4 4 5 76

Y17 4 4 3 5 79

Y18 3 4 4 4 73

Y19 4 4 4 5 83

Y20 3 3 4 5 70

Y21 3 3 3 5 66

Y22 4 3 3 5 78

Y23 3 4 4 4 73

Y24 3 3 5 5 74

Jumlah 79 83 90 114 1751

Rata-rata 23.04 20.75 15 14.25 72.96

Lampiran 17

Materi ajar pertemuan pertama

Pengertian Puisi

Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis yang berarti penciptaan.

Tetapi arti yang semula ini lama kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya

menjadi “hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat yang

tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata-kata kiasan.

puisi adalah suatu hasil karya sastra yang diciptakan untuk mengekspresikan

pikiran, pengalaman dan perasaan dengan gaya bahasa yang indah dan syarat-

syarat tertentu sehingga dapat memberikan nilai seni dan membangkitkan

imajinasi para pembacanya.

Berikut ini adalah penjelasan dari struktur batin dan struktur fisik puisi:

a. Struktur batin puisi adalah struktur yang berada dalam puisi tetapi

secara tersirat, yang termasuk ke dalam struktur batin puisi adalah

sebagai berikut:

1. Tema, yaitu ide atau gagasan dasar atau pokok persoalan yang

mendasari dalam sebuah puisi,yang menduduki tempat utama di

dalam cerita.

2. Rasa, yaitu sikap atau suasana hati penyair terhadap pokok

permasalahan yang terdapat dalam puisi saat menciptakannya.

3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca melalui sebuah puisi.

4. Amanat yaitu pesan/nasehat yang ingin desampaikan pengarang

kepada pembaca melalui sebuah puisi. Pesan-pesan tersebut biasanya

dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi.

b. Struktur fisik puisi adalah struktur yang terlihat dari puisi tersebut

secara kasat mata, yang termasuk ke dalam struktur fisik puisi adalah

sebagai berikut:

1. Diksi, yaitu pemilihan kata untuk menyampaikan gagasan secara

tepat,yang dapat menentukan nuansa makna,kekuatan daya sugesti,

pengimajinasian atau ekspresi yang yang diungkapkan penyair.

2. Tipografi, yaitu penataan letak letak kata-kata, baris-baris, serta bait-

bait dalam sebuah puisi,hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai

dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik.

3. Pengimajian, Pengimajian dapat memberi gambaran yang jelas,

menimbulkan suasana yang khusus, membuat lebih (hidup)

gambaran dalam pikiran, dan penginderaan dan juga untuk menarik

perhatian, penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan

(pikiran), di samping alat kepuitisan yang lain.

4. Kata-kata konkret adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif

sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan

kondisi pemakainya. Kata kongkret merupakan kata yang dapat

ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji.

5. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan

akhir baris puisi.

6. Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat

menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi

tertentu. Gaya bahasa disebut juga majas.

Materi ajar pertemuan kedua

Diksi, yaitu pemilihan kata untuk menyampaikan gagasan secara tepat,yang

dapat menentukan nuansa makna,kekuatan daya sugesti, pengimajinasian atau

ekspresi yang yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang dipilih penyair bersifat

denotatif dan konotatif. Diksi dalam puisi selalu berhubungan dengan bunyi.

Bunyi yang digunakan dalam puisi dapat menimbulkan efek sedih, seram, haru,

magis, senang dan sebagainya.

Pengimajian, Pengimajian dapat memberi gambaran yang jelas,

menimbulkan suasana yang khusus, membuat lebih (hidup) gambaran dalam

pikiran, dan penginderaan dan juga untuk menarik perhatian, penyair juga

menggunakan gambaran-gambaran angan (pikiran), di samping alat kepuitisan

yang lain. imaji inilah pembaca atau pendengar dapat membayangkan puisi yang

dibayangkan dan seolah-olah menjadi pengalaman yang konkret.

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir

baris puisi. Rima adalah persamaam bunyi dalam puisi. Dalam rima dikenal perulangan

bunyi yang cerah, ringan, yang mampu menciptakan suasana kegembiraan serta

kesenangan.

BIODATA PENULIS

Mega Fahrizah, NIM 1110018300034, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penulis lahir di Bekasi, 28 September 1991.

Bertempat tinggal di Jalan Pertamina B RT 03 RW

06 No 97 Kelurahan Jati Raden Kecamatan Jati

Smapurna Pondok Gede Bekasi. Penulis merupakan

anak pertama dari tiga bersaudara. Orang tua

penulis adalah Bapak Namar dan Ibu Nurlaila.

Riwayat pendidikan penulis, diawali di M.I Raudlatul Mutaallimin Darul

Abror tamat tahun pelajaran 2002/2003, kemudian SMP N 15 Bekasi tahun

pelajaran 2005/2006, MAN Cibinong tamat tahun pelajaran 2008/2009 dan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta lulus tahun 2014. Pengalaman berorganisasi yaitu

ROHIS, PRAMUKA, PASKIBRA, Bela Diri, OSIS dan MPK. Motto penulis

yaitu hadapi segala apapun yang terjadi dan beranilah untuk melangkah karena

hari esok akan memperlihatkan apa yang tidak kau ketahui dan ia akan membawa

berita yang tak pernah kau duga.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk yang membaca.