pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap ... · pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah...

135
PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS VI DI SDN KEBONSARI 02 TUBAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Disusun oleh: MELATI NURMAN SARI NIM. A2D009030 PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Upload: duongliem

Post on 11-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAANSEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR

KELAS VI DI SDN KEBONSARI 02 TUBAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Disusun oleh:

MELATI NURMAN SARI

NIM. A2D009030

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan

kasihnya yang tidak diketahui oleh orang lain –William Wordsworth

“Seseorang tidak akan mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan

mendapatkan dari apa yang dia kerjakan”

Persembahan

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Ayahanda H. Rochman, S.Pd., M.H dan Ibunda Hj. Nurul

Aeni, S.Pd yang senantiasa memberikan dorongan semangat

serta doa, agar penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

3. Adekku Aninditya Nurman Rizki dan Nenekku Masrucah

Trima kasih atas dukungan serta doanya.

4. Sahabatku angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi dan

dukungannya.

5. Seluruh pembaca Skripsi ini

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga skripsi yang

berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar

Siswa VI SDN Kebonsari 02 Tuban” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana program S1 Ilmu

Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran banyak pihak yang membantu

baik dalam bantuan moral maupun material. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph. D. selaku Rektor Universitas Diponegoro.

2. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro.

3. Dra. Sri Ati, M.Si, selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Yuli Rohmiyati, S.Sos. M. Si selaku Dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, petujuk dan saran dengan penuh kesabaran

hati dalam penulisan skripsi ini.

5. Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M. Si dan Albertus Pramoekti, S. Hum.,

M.IP selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi

sempurnanya skripsi ini.

6. Bapak Amin Taufiq, S.Sos selaku Dosen Wali, terima kasih bapak atas

pengarahannya selama penulis menempuh studi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro yang telah memberikan ilmu selama penulis

menempuh studi.

8. Ibu Suwartik, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kebonsari 02 Tuban yang

telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di SDN Kebonsari 02

Tuban.

vii

9. Seluruh Guru SDN Kebonsari 02 Tuban dan petugas perpustakaa yang

bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran dari penelitian

ini.

10. Kedua orang tua saya yang akan terus dan selalu mendukung sekaligus

mendoakan semua usaha yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan skripsi

ini.

11. Achmad Rizal Effendi terima kasih atas dukungan, semangat, kasih sayang

serta kesabaranmu.

12. Sahabat-sahabatku Tata “emot”, Nurma “endood”, Anri “mbem”, Ismi

“emik” terima kasih atas dukunga, bantuan dan kasih sayang kalian selama

ini.

13. Penghuni kos Tirto Agung 21 Aini, Eneng, Putri, Melan, Avi trimakasih buat

semangat dan hiburan-hiburan dari kalian selama ini.

14. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penyelesaia skripsi ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu peneliti

bersedia menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kebaikan

peneliti di waktu yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

untuk semua pihak terutama pihak SDN Kebonsari 02 Tuban yaitu agar selalu

meningkatkan koleksi perpustakaan agar prestasi belajar siswa juga dapat

meningkat.

Semarang, 05 September 2013

Penulis

Viii

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pengaruh PemanfaatanPerpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Siswa di SDN Kebonsari 02 Tuban”.Adapun tujuan dari penelirian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarpengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajarsiswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptifkuantitatif. Populasi Penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Kebonsari 02Tuban tahun ajaran 2013-2014 yang terdiri dari 2 kelas sejumlah 60 siswa.Sampel yang diambil seluruh siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban.Pengambilan sampel dengan menggunakan penelitian populasi yaitu menelitiseluruh siswa kelas VI tersebut.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dankuesioner. Teknik pengolahan data dengan cara editing, koding dan tabulasi.Adapun teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif denganmenggunakan product moment.

Simpulan dari hasil penelitian ini adalah hasil perhitungan nilai koefisiendeterminasi, diperoleh nilai pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah denganprestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban adalah sebesar 56,55%menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yangbesar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi olehvariable yang lain.

Kata kunci : Pemanfaatan, Perpustakaan Prestasi, Belajar, Siswa, SDNKebonsari 02 Tuban

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN ................................................................................................ ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Permasalahan ............................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 7

1.6 Kerangka Pikir .......................................................................................... 7

1.7 Hipotesis ................................................................................................... 8

1.8 Batasan Istilah ........................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ............................................................. 9

2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah ................................................................... 10

2.3 Manfaat Perpustakaan sekolah ................................................................. 11

x

2.4 Pengertian Belajar ..................................................................................... 12

2.5 Kesulitan Belajar ...................................................................................... 13

2.6 Prinsip-prinsip Mengajar .......................................................................... 20

2.7 Belajar dan Pembelajaran ......................................................................... 21

2.8 Model Pembelajaran ................................................................................. 22

2.9 Prestasi Belajar ......................................................................................... 25

2.9.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi ..................................... 28

2.10 Pemanfaatan Perpustakaan ....................................................................... 32

2.11 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 34

2.12 Keistimewaan Penelitian ......................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain dan Jenis Penelitian ...................................................................... 36

3.2 Populasi dan Sample ................................................................................. 37

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Data Primer ......................................................................................38

3.3.2 Data Sekunder .................................................................................. 38

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Observasi .........................................................................................38

3.4.2 Kuesioner .........................................................................................39

3.4.3 Wawancara ......................................................................................39

3.5 Variable dan Indikator .............................................................................. 40

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Pengolahan Data ........................................................................... 40

3.6.2 Analisis Data ................................................................................. 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SDN KEBONSARI 02

TUBAN

4.1 Sejarah Perpustakaan ................................................................................. 48

4.2 Visi, Misi, dan Tujuan .............................................................................. 49

xi

4.3 Unsur – unsur organisasi Perpustakaan .................................................... 49

4.4 Unsur – unsur pelaksana ........................................................................... 50

4.5 Koleksi Perpustakaan................................................................................. 51

4.6 Layanan Perpustakaan

4.6.1 Sistem Layanan ................................................................................ 52

4.6.2 Jenis Layanan ................................................................................... 53

4.7 Sarana Prasarana ....................................................................................... 54

4.8 Petugas Perpustakaan................................................................................. 55

4.9 Kegiatan Perpustakaan............................................................................... 56

4.9.1 Administrasi Perpustakaan .............................................................. 58

4.9.2 Program Perpustakaan ..................................................................... 60

4.10 Struktur Organisasi .................................................................................... 63

4.11 Tata Tertib Perpustakaan ........................................................................... 64

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Responden ......................................................................................... 67

5.2 Data Penelitian .......................................................................................... 67

5.2.1 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ................................................68

5.2.2 Variabel Prestasi Belajar Siswa .......................................................86

5.3 Data Pemanfaatan Perpustakaan

5.3.1 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan ........................................ 91

5.3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ............................................... 91

5.3.3 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan terhadap

Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 93

BAB VI PENUTUP

6.1 Simpulan ...................................................................................................96

6.2 Saran .........................................................................................................97

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................99

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Pemanfaatan Perpustakaan .............................................................. 44

Tabel 3.2 Tabel Interprestasi Koefisien Kolerasi .......................................................... 46

Tabel 4.1 Koleksi Buku Perpustakaan .......................................................................... 51

Tabel 4.2 Koleksi Buku Referensi Perpustakaan .......................................................... 52

Tabel 4.3 Jenis Sarana Prasarana .................................................................................. 54

Tabel 4.4 Kegiatan Perpustakaan .................................................................................. 56

Tabel 4.5 Program Perpustakaan ................................................................................... 60

Tabel 5.1 Data Responden.............................................................................................. 67

Tabel 5.2 Kunjungan Responden ke Perpustakaan dalam 1 minggu ............................ 68

Tabel 5.3 Kunjungan Siswa ke Perpustakaan karena Tugas dari Guru ......................... 69

Tabel 5.4 Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam 1 minggu ..................................... 71

Tabel 5.5 Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas .............................. 72

Tabel 5.6 Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri ......................... 73

Tabel 5.7 Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan .......................... 74

Tabel 5.8 Siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan ............................. 75

Tabel 5.9 Siswa membaca buku tentang pengetahuan umum ....................................... 76

Tabel 5.10 Suasana perpustakaan nyaman ...................................................................... 77

Tabel 5.11 Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi ................ 79

Tabel 5.12 Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan ........................... 80

Tabel 5.13 Proses peminjaman buku diperpustakaan ..................................................... 81

Tabel 5.14 Koleksi perpustakaan memadai ..................................................................... 82

Tabel 5.15 Banyak sumber informasi dan pengetahuan di perpustakaan ....................... 83

xiii

Tabel 5.16 Serignya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi .... 84

Tabel 5.17 Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas ......................... 86

Tabel 5.18 Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat keg belajar mengajar............... 87

Tabel 5.19 Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah ................................................ 88

Tabel 5.20 Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaansekolah ........................................................................................................... 89

Tabel 5.21 Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara ........................................ 90

Tabel 5.22 Data Pemanfaatan Perpustakaan ................................................................... 91

Tabel 5.23 Data Prestasi Belajar ..................................................................................... 92

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner ...................................................................................... 100

Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru .......................................................................... 105

Lampiran 3 Analisis Pemanfaatan Perpustakaan ........................................................... 106

Lampiran 4 Analisis Pemanfaatan perpustakaan dengan Prestasi Belajar .................... 108

Lampiran 5 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar ............ 110

Lampiran 6 Skor Hasil Kuesioner ................................................................................. 112

Lampiran 7 Perhitungan Product Moment ..................................................................... 114

Lampiran 8 Uji T ........................................................................................................... 115

Lampiran 9 Koefisien Determinan ................................................................................ 116

Lampiran 10 Dokumentasi Keadaan Sekolah .................................................................. 117

Lampiran 11 Dokumentasi Wawancara dan Kuesioner .................................................. 119

Lampiran 12 Hasil Wawancara Guru .............................................................................. 120

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan

penunjang kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting

dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan

sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah

dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama

membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan

pada umumnya (Sulistyo-Basuki, 1991:50).

Perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di

sekolah guna menunjang program belajar mengajar dilembaga pendidikan

formal tingkat sekolah baik Sekolah dasar maupun sekolah menengah (

Bafadal, 2008:4).

Perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban merupakan jenis

perpustakaan sekolah, yang memiliki tujuan utama memberikan layanan

kepada pemustaka di lingkungan sekolah yaitu kepala sekolah, guru, peserta

didik, dan staf administrasi lainnya.

Salah satu bagian yang cukup vital di perpustakaan adalah bagian

layanan karena layanan merupakan ujung tombak jasa perpustakaan yang

2

berhubungan langsung antara petugas dengan pemustaka. Aktivitas bagian

layanan menyangkut masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah

perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana layanan perpustakaan

diberikan kepada pemustaka. Bagian layanan merupakan tolok ukur

keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara

keseluruhan oleh pemustaka jika mampu memberikan layanan yang terbaik

dan dinilai buruk secara keseluruhan jika layanan yang diberikan buruk.

Untuk mencapai sebuah citra layanan yang baik maka diperlukan

adanya penilaian tentang sikap yaitu sikap petugas bagian layanan dalam

melayani pemustaka maupun sikap dari pemustaka itu sendiri. Dengan

mengetahui sikap pemustaka, maka petugas dapat mengevaluasi kinerja

bagian layanan. Sehingga akan diketahui kekurangan dan kelebihan yang

telah dicapai untuk meningkatkan mutu layanan.

Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan terdiri

dari banyak rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi yang kapan saja

bisa dipinjam, dan dikembalikan sewaktu-waktu. Mereka belum menyadari

arti pentingnya sebuah perpustakaan. Padahal perpustakaanlah yang

memberikan informasi paling lengkap, karena didalam perpustakaan

terdapat buku-buku yang memberikan pengetahuan yang sangat besar dan

tak ternilai. Dalam sebuah lembaga seperti sekolah, perpustakaan

merupakan jantung sekolah, karena perpustakaan merupakan kunci inti

dalam proses belajar mengajar.

3

Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, mengelola,

dan menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa (Lasa HS:12). Unit ini dimaksudkan baik secara

organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, bagian tersebut merupakan

bagian integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang

berdiri sendiri. Disamping itu perpustakaan dapat diartikan tempat yang

didalamnya terdapat kegiatan pengolahan, dan penyebarluasan segala

macam informasi baik yang tercetak maupun yang terekam guna untuk

kepentingan belajar (Pawit M Yusuf, 2007:1).

Perpustakaan merupakan sarana yang paling dibutuhkan dalam

proses belajar mengajar siswa. Sehingga penyediaan bahan koleksi pada

perpustakaan harus sesuai dengan kurikulum yang ada dan dapat menunjang

pembelajaran siswa. Dalam proses belajar diperpustakaan perlu adanya

bimbingan pustakawan atau guru dalam memilih buku, pemeliharaan dan

pemakaian fasilitas. Disamping itu guru juga berperan penting dalam

meningkatkan minat belajar siswa dalam menggunakan perpustakaan

sebagai tempat yang nyaman untuk belajar dan mencari bahan pembelajaran.

Hal ini diharapkan dapat memicu tingkat prestasi belajar siswa dan peran

perpustakaan sebagai penyedia sarana ilmu pengetahuan dan informasi.

Kebutuhan akan adanya perpustakaan sekolah timbul dari proses pendidikan

itu sendiri, sehingga banyak hal yang perlu dilayani oleh perpustakaan

sekolah seperti memperkaya bahan mengajar, melengkapi alat-alat peraga

4

yang diharapkan dapat menunjang efektifitas dan efisiensi belajar-mengajar,

serta menyediakan berbagai sumber informasi. Selain itu perpustakaan juga

menyediakan multimedia guna menunjang minat belajar para siswanya, agar

siswa juga tidak merasa jenuh dengan buku teks.

Pendidikan yang sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu

yang ada dari guru kepada siswanya, melainkan juga merangsang murid

untuk selalu mengembangkan diri,mengembangkan bakat dan

kemampuannya. Untuk itu siswa sendiri juga perlu aktif dan tidak hanya

merasa puas dengan apa yang diberikan oleh guru kelasnya saja.

Perpustakaan dapat menyumbangkan bantuan yang besar dan berguna dalam

proses pendidikan, sedangkan para guru tidak lepas dari tugas pembinaan

siswa agar mencintai dan menggunakan perpustakaan smaksimal mungkin.

Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan salah satu aspek yang

dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Koleksi yang disediakan perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban,

sudah memadai untuk membantu peningkatan minat belajar para siswanya.

Letak perpustakaannya juga sudah strategis yaitu ditengah- tengah kelas

sehingga mempermudah siswa jika ingin meminjam buku atau mengerjakan

tugas diperpustakaan. Koleksi buku yang ada diperpustakaan ini sangat

bervariasi mulai dari buku teks sampai buku penunjang dalam kegiatan

belajar siswa. Siswa juga bisa menggunakan fasilitas hotspot yang

disediakan di perpustakaan ini untuk mencari bahan bacaan atau refrensi

dalam dunia maya. Dengan demikian siswa harus aktif dalam mencari

5

berbagai kebutuhan belajarnya adanya perpustakaan yang lengkap membuat

siswa senang untuk mengunjungi dan mencari refrensi buku guna

menambah pengetahuan dan wawasan sehingga minat belajar mereka

bertambah.

Berdasarkan pertimbangan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin

mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap

prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban. Jenis layanan

sebagai objek penelitian adalah layanan sirkulasi. Alasan pemilihan jenis

layanan ini, karena jenis layanan ini merupakan jenis layanan yang sering

dimanfaatkan oleh pemustaka, oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis

skripsi dengan judul “ Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI di SDN Kebonsari 02

Tuban”.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang terjadi adalah seberapa besar pengaruh

pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar

siswa kelas VI yang ada di SDN Kebonsari 02 Tuban.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi

belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban.

6

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini untuk :

1. Bagi Perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban

a) Sebagai masukan kepada pustakawan guna perbaikan

perpustakaan agar kedepannya perpustakaan akan lebih maju

dan dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk kebutuhan informasi

b) Sebagai masukan bagi SDN Kebonsari 02 Tuban dalam upaya

peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02

Tuban.

2. Bagi Penulis

Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh

pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi

belajar siswa, selain itu untuk mengetahui koleksi apa saja yang

sering dipinjam untuk menambah pengetahuan guna meningkatkan

prestasi belajar.

3. Bagi Pembaca

Memberikan informasi kepada pembaca yang berhubungan dengan

pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa,

agar pembaca mengetahui pentingnya perpustakaan untuk

peningkatan prestasi belajar.

7

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian adalah perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban

yang berada di jalan AKBP Suroko No 39 Tuban. Sedangkan waktu

penelitian ini dimulai bulan Juni 2013 sampai September 2013.

1.6 Kerangka Pikir

Kerangka pikir ini dibuat untuk memperjelas pola penelitian yang

akan dilakukan. Sehingga mempermudah peneliti untuk tetap fokus pada

topik dan tujuan penelitian yang akan dicapai. Adapun kerangka pikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

(X) (Y)

1. Keterpakaian Koleksi 1. Nilai

2. Penggunaan Fasilitas 2 Peringkat

3. Keaktifan

Pemanfaaan perpustakaan dalam penelitian ini meliputi

keterpakaian koleksi, dan penggunaan fasilitas yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa yang meliputi nilai akademis siswa, peringkat dikelas,

dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Prestasi BelajarSiswa

Pemanfaatan PerpustakaanSekolah

8

1.7 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang

terjadi, karena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan

kebenarannya.

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap

prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban

2. Hipotesis Nol ( Ho)

Tidak ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap

prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban.

1.8 Batasan Istilah

1. Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah penggunaan seluruh informasi / koleksi yang

dibaca ditempat maupun dibawa pulang yang dimiliki oleh perpustakaan

sebagai sarana belajar guna menunjang peningkatan prestasi akademik

para siswa.

2. Prestasi belajar

Prestasi beajar dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan

materi yang telah dicapai oleh siswa yang ditunjukkan dengan nilai

akademis dan peringkat siswa dikelas.

9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan merupakan unit kerja dari suatu badan atau lembaga

tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka. Baik berupa buku mupun non

buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat

digunakan sebagai sumber informasi (suhendar, 2005:3). Selain itu

perpustakaan merupakan tempat mengumpulkan, menyimpan dan

memelihara koleksi bahan pustaka. Mengumpulkan berarti ada usaha dari

perpustakaan untuk mengadakan koleksi bahan pustaka tersebut. Ini dapat

dilakukan dengan cara membeli, memperoleh secara gratis dengan tukar

menukar ataupun dari sumbangan.

Istilah koleksi bahan pustaka dipergunakan untuk menunjukkan

bahwa yang dikumpulkan, yang disimpan dan dipeihara dalam perpustakaan

itu tidak hanya buku tetapi juga bahan yang memuat informasi. Untuk

perpustakaan sekolah pembagian buku-buku lebih baik disesuaikan dengan

jenis buku yang sudah ada, seperti buku teks dan buku pelengkap.

10

2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Fungsi perpustakaan sekolah lebih ditekankan kepada fungsi edukatif

dan rekreatif. Hal ini berdasarkan bahwa pemakai perpustakaan sekolah dari

murid-murid sekolah dasar sampai sekolah menengah. Pada usia tersebut

mereka diarahkan unuk bisa belajar sambil bermain.

Dari uraian diatas dapat dijelaskan fungsi perpustakaan sekolah

menurut Pawit M Yusuf adalah :

1. Fungsi edukatif

Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswanya unuk

menambah pengetahuan dengan cara mencari materi- materi yang

diajarkan oleh para guru kelas mereka didalam perpustakaan. Sehingga

mereka dapat memperdalam materi yang telah diajarkan.

2. Fungsi informatif

Fungsi informatif disini adalah perpustakaan berusaha menyediakan

koleksi perpustakaan yang dibutuhkan untuk pemunuhan rasa ingin tahu.

3. Fungsi rekreasi

Perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga

perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan

bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu

senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.

4. Fungsi riset

Perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber/

obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.

11

Perpustakaan diadakan bukan hanya untuk sekedar melayani seluruh

anggota perpustakaan saja, tetapi seluruh anggota tersebut harus mampu

mamanfaatkan perpustakaan tersebut untuk menamah wawasan serta

pengetahuan mereka.

2.3 Manfaat Perpustakaan

Peran perpustakaan dalam dunia pendidiakan sangatlah penting,

selain untuk membantu terselenggaranya pendidikan yang berkualitas,

perpustakaan sekolah berupaya memperkaya, mendukung, memberikan

kekuatan kepada setiap siswanya untuk mengoptimalisaikan potensi mereka

sebagai pelajar. Dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah

dimaksudkan dapat membantu murid serta guru untuk menyelesaikan tugas

dalam proses belajar mengajar. Adapun manfaat perpustakaan sekolah yaitu

:

1. Perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap

membaca.

2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

3. Perpustakaan sekolah dapat menamankan kebiasaan belajar mandiri,

pada akhirnya siswa dapat belajar mandiri tanpa dampingan guru.

4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik

membaca.

5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan

berbahasa.

12

6. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa kearah tanggung jawab.

7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan

tugas sekolah.

8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru dalam menemukan sumber

pengajaran.

2.4 Pengertian Belajar

Menurut (Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan

yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang

memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas

tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif

yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah

seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,

melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.

Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi

atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as

the modification or strengthening of behavior through e xperienceng).

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan

dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan

tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian

ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang

menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa

13

belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomotis

dan seterusnya.

Menurut Dimyati belajar adalah merupakan kegiatan yang

kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah orang memiliki

keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas

tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii)

proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar

adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi

lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru

(Dimyati, 2009:10)

2.5 Kesulitan Belajar

Kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah

karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat

menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa

mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang

justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar

siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk

mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun

fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar

yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya

: (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d)

14

slow learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan

dari masing-masing pengertian tersebut.

(akhmadsudrajat/2013/01/25/kesulitan-dan-bimbingan-belajar/)

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana

proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang

bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar,

potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau

terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga

hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang

dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras

seperti karate, tinju dan sejenisnya.

2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang

dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental,

gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa

yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok

menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain

bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

baik.

3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki

tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi

belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites

kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat

15

unggul (IQ = 130–140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau

malah sangat rendah.

4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam

proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi

intelektual yang sama.

5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada

gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar,

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam

pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan

dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun

afektif. Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan

belajar, antara lain :

1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang

dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.

2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.

Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang

diperolehnya selalu rendah.

3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu

tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.

4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh,

menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.

16

5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang

terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam

atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam

kegiatan belajar, dan sebagainya.

6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung,

mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam

menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah,

tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.

7. Sementara itu, mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami

kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dalam

mencapai tujuan-tujuan belajar. Siswa dikatakan gagal dalam belajar

apabila,

8. Dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran

tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi (mastery level)

minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru

(criterion reference).

9. Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya, dilihat

berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau kecerdasan yang

dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever.

10. Tidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang

diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

berikutnya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau

17

belum matang (immature), sehingga harus menjadi pengulang

(repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai

siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria

sebagai batas atau patokan, sehingga dengan kriteria ini dapat

ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan

belajar. Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau

kemajuan belajar siswa: (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan dalam

kelompok; (3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan

potensi; dan (4) kepribadian.

1. Tujuan Pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan

merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting, karena akan

memberikan arah proses kegiatan pendidikan. Segenap kegiatan

pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan

pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut

dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa

tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan

mengalami kesulitan belajar. Untuk menandai mereka yang mendapat

hambatan pencapaian tujuan pembelajaran, maka sebelum proses

belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas dan operasional.

Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat

pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik, berdasarkan distribusi

18

normal, seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai

sekurang-kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai.

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery

learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan, seseorang

dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila telah menguasai standar

minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang

lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebaliknya, jika

penguasaan ketuntasan di bawah kriteria minimal maka siswa tersebut

dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar. Teknik yang dapat

digunakan ialah dengan cara menganalisis prestasi belajar dalam bentuk

nilai hasil belajar.

2. Kedudukan Dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi

ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami

kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi

rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi

belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8,

diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang

dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah

dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan

norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan

mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah

prestasi kelompok secara keseluruhan.

19

Secara statistik, mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan

adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah urutan kelompok, yang

biasa disebut dengan lower group. Dengan teknik ini, kita mengurutkan

siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya. dari yang paling tinggi

hingga yang paling rendah, sehingga siswa mendapat nomor urut

prestasi (ranking). Mereka yang menduduki posisi 25% di bawah

diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Teknik lain ialah dengan

membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata

kelompok. Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata– rata kelompok

diperkirakan pula mengalami kesulitan belajar.

3. Perbandingan Antara Potensi dan Prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari

tingkat potensinya, baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Siswa

yang berpotensi tinggi cenderung dan seyogyanya dapat memperoleh

prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki

potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar yang

rendah pula. Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi

belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana

dapat merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan

mengalami kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak

sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Misalkan, seorang siswa setelah

mengikuti pemeriksaan psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan

(IQ) sebesar 120, termasuk kategori cerdas dalam skala Simon & Binnet.

20

Namun ternyata hasil belajarnya hanya mendapat nilai angka 6, yang

seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak

dia bisa memperoleh angka 8. Contoh di atas menggambarkan adanya

gejala kesulitan belajar, yang biasa disebut dengan istilah underachiever.

4. Kepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan

dalam seluruh kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil

dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu, sesuai

dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa

diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan pola-pola

perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti :

acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated,

motivasi lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.

2.6 Prinsip-prinsip Mengajar

Beberapa pendapat telah dikemukakan orang tentang mengajar.

Ada pula yang berpendapat bahwa mengajar itu adalah sebuah seni dan

karena itu guru adalah seniman. Salah seorang ahli yang berpendapat

demikian itu adalah Gilbert Hihget dalam bukunya The art of teaching,

yang mengemukakan bahwa:”……..teaching is an art, not a science” yang

selanjudnya mengatakan “You must throw your heart into it-you must

realize that it cannot all be done by formulas, or you will spoil your work,

21

and your pupils, and yourself.” Jika seorang artis ditentukan oleh

seperangkat prinsip yang dapat membantunya untuk memiliki keahlian

dalam profesinya maka guru demikian pula halnya. Hal itu adalah karena

bahan (siswa) yang dihadapi guru adalah barang hidup yang oleh guru

dalam tingkatan tertentu akan dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip

tertentu. Guru haruslah memahami sifat-sifat dan karakteristik

perkembangan siswa pada berbagai tingkatan agar guru dapat mengambil

keuntungan dari minat dan motifasi anak dalam tugas-tugas belajar siswa

(Abdul Azis Wahab, 2007:5-8).

2.7 Belajar dan Pembelajaran

Menurut (Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan

yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang

memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas

tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif

yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah

seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,

melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.

Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experienceng ). Menurut

pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan

suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih

22

luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil

latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian ini sangat berbeda

dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar

adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan-latihan

pembentukan kebiasaan secara otomotis dan seterusnya.

Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat yang di

anutnya, antara lain sebagai berikut : Ernes ER. Hilgrad, mendefinisikan

sebagai berikut : ”learning is the process by which activity originates or is

charged throught training procedures (whether in the laboratory or in the

natural environments) as disitinguished from changes by factor not

auributable to training” Artinya (seseorang dapat di katakan belajar kalau

dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan latihan sehingga yang

bersangkutan menjadi berubah (Riyanto, 2002:3).

2.8 Model Pembelajaran

Model pembelajaran berasal dari bahasa Latin dan merupakan

bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar. Model pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Secara umum model pembelajaran

pembelajaran dalam pendidikan disebut model pembelajaran, yaitu

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk berfikir. Sedangkan menurut (Sadiman, 2002:6)

model pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan

23

serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, model pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Model pembelajaran ini merupakan bahan, alat, atau teknik yang

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses

interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdayaguna.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan

perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi antara guru dan

siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

Menurut (Daryanto, 2010:124) mengemukakan bahwa jenis model

pembelajaran pembelajaran yang biasa di gunakan dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi 8 (delapan) macam

tipe, yaitu:

1. Benda sebenarnya, yang termasuk kategori ini meliputi: kejadian dan

obyek atau benda-benda tertentu yang menyerupai benda yang

sebenarnya termasuk didalamnya mode.

2. Prestasi verbal, meliputi: model pembelajaran cetak, kata-kata yang

diproyeksikan melalui slide, film strip, transparasi dan sebagainya.

24

3. Prestasi grafis, meliputi: chart, grafik, peta, diagram, lukisan atau

gambar yang sengaja dibuat untuk mengkomunikasikan suatu ide.

4. Potret kejadian (still picture), yakni potret dari bermacam-macam obyek

yang mungkin dipresentasikan melalui buku, film, majalah dinding dan

sebagainya.

5. Film (motion picture), film atau video tape dari pemotretan atau syuting

benda atau kejadian sebenarnya maupun film dari pemotretan gambar

(film animasi).

6. Rekaman suara (audio recorder), dapat menggunakan bahasa verbal atau

efek suara dan musik.

7. Program, meliputi: pengajaran berprogram, yakni sikwen dari informasi

baik verbal, visual atau audio yang sengaja dibuat untuk merangsang

adanya respon dari siswa.

8. Simulasi, yakni peniruan yang sengaja diadakan untuk mendekati atau

menyerupai kejadian sebenarnya.

Berdasarkan uraian di atas menegaskan bahwa berdasarkan

ukuran serta komplek tidaknya alat dan perlengkapannya model

pembelajaran pembelajaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam

yaitu:

1. Model pembelajaran tanpa proyeksi dua dimensi, yaitu model

pembelajaran yang penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan

hanya mempunyai dua ukuran saja, yakni panjang dan lebar. Temasuk

25

dalam kategori ini antara lain: gambar bagan, grafik, poster, peta.

Penggunaan dapat menggunakan papan tulis, papan tempel.

2. Model pembelajaran tanpa proyeksi tiga dimensi, yaitu model

pembelajaran yang penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan

mempunyai ukuran panjang lebar dan tebal atau tinggi. Termasuk

kategori ini antara lain: benda sebenarnya, model boneka dan

sebagainya.

3. Model pembelajaran audio, yaitu model pembelajaran yang hanya dapat

memberikan rangsangan suara saja, seperti radio dan tape recoeder.

4. Model pembelajaran dengan proyeksi, yaitu model pembelajaran yang

penggunaannya menggunakan proyektor seperti: film, slide, OHP.

2.9 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil kemampuan menerima pelajaran.

Menurut Sudjana (2004:22), berpendapat prestasi belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Pendapat Sudjana (2006:11) lainnnya

menyebutkan bahwa “prestasi belajar adalah suatu kegiatan untuk

melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai oleh

siswa”. Reigeluth dan Meril (dalam Dengeng 2001:166) mengemukakan

bahwa “pengukuran keefektifan pengajaran harus selalu dikaitkan

dengan pencapaian tujuan pengajaran”.

26

Belajar digerakkan oleh beraneka ragam macam stimulus yang

ada dalam lingkungan sekitar si pelajar. Stimulus itu merupakan

masukan untuk proses belajar. Sedangkan perubahan tingkah laku yang

dapat diamati dari penampilan si belajar merupakan hasilnya.

Penampilan yang dapat dipandang itu bukti belajar sekolah sangat

banyak dan beragam mulai dari yang sedemikian sampai dengan yang

paling komplek.

Gagne memandang kemampuan seseorang yang memungkinkan

bervariasinya penampilan itu sebagai “out come of learning” (hasil

belajar). Hasil belajar itu dikategorikan menjadi lima, yaitu: (1)

informasi verbal, (2) ketrampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4)

sikap dan (5) ketrampilan motorik.

Menurut Hakim (2000:11-21) menyatakan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Secara umum faktor –

faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari

individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan

psikologis. Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan

keadaan fisik dan jasmani individu yang bersangkutan, misalnya kondisi

fisik. Faktor psikologis meliputi segala hal yang berkaitan dengan

kondisi mental seseorang, misalnya kondisi kondisi mental yang mantap

dan stabil, intelegensi, kemauan, bakat, daya ingat, dan daya konsentrasi.

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu, yaitu

27

meliputi: faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah dan

faktor waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan

hasil yang telah dicapai dalam proses belajar yang berupa perubahan

tingkah laku yang dinyatakan dengan skor atau nilai yang dilakukan oleh

penilaian yang diberikan kepada subyek didik. Dimana prestasi belajar

menunjukkan suatu hasil yang dimiliki oleh siswa yang berupa

pengetahuan, ketrampilan serta sikap tingkah laku dalam proses belajar

mengajar.

Menurut Purwanto (2010:162) belajar adalah suatu proses yang

menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam

tingkah laku dan kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat

tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu

tergantung kepada bermacam-macam faktor.

Menurut Slameto (2003:54-71) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan

saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor

yang ada dalam diri individu itu sendiri yang sedang belajar, sedangkan

faktor ekstern adalah yang ada di luar individu itu sendiri.

2.9.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

2.9.1.1 Faktor Intern

a. Faktor Kesehatan

Proses belajar mengajar seseorang akan terganggu

jika kesehatannya juga terganggu, selain itu ia juga akan

28

cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing dan mengantuk

jika badannya lemah karena kurang darah. Agar seseorang

dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara makan yang

teratur, istirahat dan berolahraga sehingga prestasi belajar

yang dicapai meningkat.

b. Faktor Intelegensi

Intelegensi besar pengarunya terhadap kemajuan

belajar. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang

normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia

belajar dengan baik artinya belajar dengan menerapkan

metode belajar yang efisien dan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajarnya. Sehingga memberi pengaruh

positif terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

c. Faktor Perhatian

Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa

harus mempunyai perhatian terhadap materi atau bahan

yang akan dipelajari. Agar siswa dapat belajar dengan baik,

hendaknya mengusahakan bahan pelajaran selalu menarik

perhatian dengan cara disesuaikan hobi atau bakat.

2.9.1.2 Faktor Entern

A Faktor Keluarga

1. Suasana Rumah

29

Agar siswa dapat belajar dengan baik diperlukan

suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam

suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak

kerasan atau betah tinggal di rumah, ia juga dapat

belajar dengan baik sehingga prestasi yang dicapai

memuaskan.

2. Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya

dengan belajar siswa. Anak yang sedang belajar selain

harus terpenuhi kebutuhan pokok yaitu makan, pakaian,

kesehatan juga membutuhkan fasilitas belajar seperti:

ruang belajar, alat tulis, buku-buku pelajaran,dan lain-

lain. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya

kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu

menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah justru

keadaan yang seperti itu menjadi cambuk baginya

untuk belajar lebih giat dan mendapatkan sukses besar.

3. Pengertian Orang Tua

Anak yang belajar memerlukan dorongan atau

motivasi dan pengertian dari orang tua. Kadang-kadang

anak tidak bersemangat dalam belajar, maka orang tua

wajib memberi pengertian untuk memotivasi kesulitan

yang dialami anak baik di sekolah maupun di rumah.

30

B. Faktor Sekolah

1. Metode Mengajar

Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi cara belajar siswa yang tidak baik pula.

Guru yang progresif berani mencoba metode-metode

yang baru yang dapat membantu meningkatkan

kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan

motivasi siswa untuk belajar.

2. Metode Belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang

salah. Dalam hal ini siswa memerlukan pembinaan dari

guru mengenai cara belajar yang efektif. Dengan cara

belajar yang tepat dan efektif maka dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Keadaan Fisik Sekolah

Keadaan fisik sekolah juga berpengaruh terhadap

prestasi belajar yang akan dicapai siswa nantinya.

Karena siswa dapat merasakan nyaman untuk belajar

apabila keadaan gedung atau ruang kelas memadai serta

didukung dengan fasilitas belajar yang lengkap.

4. Mass Model pembelajaran

Yang termasuk mass model pembelajaran adalah

bioskop, radio, TV dan majalah yang beredar di

31

masyarakat. Mass model pembelajaran yang baik dapat

memberi pengaruh yang baik pula terhadap siswa dan

kegiatan belajarnya. Jika tidak ada kontrol dan

pembinaan dari orang tua maka dapat menurunkan

semangat belajarnya.

C. Faktor masyarakat

1. Teman Bergaul

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka

siswa perlu memiliki teman bergaul yang baik dan

pembinaan yang baik serta pengawasan dari orang tua

dan guru harus cukup bijaksana.

2. Bentuk Kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Siswa tertarik

untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang

di sekitarnya. Maka perlu untuk mengusahakan

lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh

yang positif terhadap siswa sehingga dapat belajar

dengan baik.

2.10 Pemanfaatan Perpustakaan

Peranan perpustakaan di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu

untuk membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan

32

demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah

untuk memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan dan

mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap

kebutuhan siswa, disamping itu mendorong dan memungkinkan tiap siswa

mengoptimalkan potensi mereka sebagai pelajar

(http://maunglib.wordpress.com).

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk

menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan

perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru

menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu

segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat

menujang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka

hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para

pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.

Perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan

mempunyai tugas: menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan

belajar mengajar.

1. Mewujudkan suatu wadah pengetahuan dengan administrasi dan

organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunanya

2. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan

konsultasi bagi pengajar dan pelajar

33

3. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekresi yang

berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera,

mengembangkan daya kreatif

4. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan

menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi

terbiasa dalam menggunakan perpustakaan

5. Pusat layanan bahan pustaka bagi siswa dan guru.

6. Memberikan bimbingan membaca

Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar

memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah.

Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tinginya prestasi siswa, tetapi

lebih jauh lagi, antar lain adalah siswa mampu mencari, menemukan,

menyaring dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa

terlatih kearah tanggung jawab, siswa selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.

Oleh karena itu, seorang pustakawan dituntut tidak boleh hanya

sekadar menjadi penjaga buku, tetapi juga harus memiliki rasa kepedulian

terhadap keberadaan buku yang menjadi koleksi perpustakaan. Ia

mengatakan dari rasa kepedulian dan kecintaan terhadap pekerjaan yang

digelutinya itu diharapkan akan melahirkan generasi-generasi muda yang

akan merasa kurang lengkap hari-harinya, tanpa menikmati bacaan-bacaan

di perpustakaan. Dalam pengelolaan perpustakaan ke depan perlu

34

dipersiapkan sumber daya manusia yang handal dan ditunjang sistem

teknologi informasi yang mumpuni. Namun, selain itu, hal lain yang

dinilai juga dapat membangkitkan minat pelajar untuk ke perpustakaan

adalah dengan mengadakan pembelajaran di luar kelas, namun,

memanfaatkan perpustakaan sebagai ruangan belajar selain kelas biasanya.

2.11 Penelitian Sebelumnya

Penelitian sejenis sebelumnya dilakukan oleh Rini Purwanti (2010)

yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Karangdowo Tahun Ajaran 2009/2010.”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan

perpustakaan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas X SMA N 1

Karangdowo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan

pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar termasuk katagori

sangat tinggi, perhatian orang tua dan perhatian guru di sekolah juga

termasuk katagori tinggi. Ini berarti bahwa siswa di SMA N 1

Karangdowo khususnya kelas X sudah memanfaatkan perpustakaan

dengan sangat baik.

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

UNDIP bernama Tri Utami Kusuma Putri (2008) dengan judul “Pengaruh

Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan Matematika Terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa Jurusan Matematika Angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES”.

35

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pemanfaatan

perpustakaan jurusan matematika terhadap prestasi belajar mahasiswa

angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES. Hasil analisis deskriptif diketahui

bahwa pemanfaatan perpustakaan di jurusan matematika . pengaryh

prestasi belajar mahasiswa hanya 2,1% sedangkan sisanya 97,9%

dipengaruhi oleh faktor lain.

2.12 Keistimewaan Penelitian

Keistimewaan dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui

pengaruh peningkatan prestasi belajar selain dari peran perpustakaan

sekolah. Disamping itu peneliti juga dapat mengetahui pemanfaatan

perpustakaan sekolah di SDN Kebonsari 02 Tuban sudah cukup baik.

Peminjaman yang menggunakan sistem terbuka dengan mengambil dan

mengembalikan sendiri koleksi yang dipinjam membuat siswa

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain dan Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh dalam usaha

menyelidiki ilmu pengetahuan dengan jalan penelitian guna menemukan,

mengembngkan dan menguji kebenaran secara ilmiah. Cara ilmiah

merupakan kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri keilmuan, rasional,

empiris dan sistematis. Data yang valid dapat dilakukan melalui pengujian

reliabilitas dan obyektifitas. Reliabilitas adalah berkenaan dengan derajad

konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk

menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data,

menyajikan data, menganalisis dan menginterpresiakan. Penelitian ini

berupaya untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang

hendak dihadapi pada situasi sekarang berdasarkan fakta yang ada.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahkan masalah secara sistematis

dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

(Sudjarwo,2009:86)

37

Deskriptif merupakan penelitian yang berfungsi untuk memberikan

gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sample dan populasi yang ada

dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2004:2)

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, dan

tujuan tersebut dapat dibagi menjadi tiga,yaitu : penemuan, berarti data yang

diperoleh dari peneliti itu adalah yang betul tahu dan sebelumnya belum

pernah diketahui. Pembuktian, berarti data yang diperoleh itu digunakan

untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau

pengetahuan tertentu. Pengembangan, berarti memperdalam dan

memperluas pengetahuan yang ada, melalui penelitian hasilnya dapat

digunakan.

3.2 Populasi dan sampel

Pupulasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsmi Arikunto,

2002 : 108) . populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI

SDN Kebonsari 02 Tuban yang berjumlah 60 siswa

Sample adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti (Arikunto,

1988 : 117). Jika subyeknya kurang dari 100 maka seluruh populasi

sebaiknya diteliti, sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian

populasi. Besarnya sampel yang diambil tergantung dari kemampuan

peneliti, luas wilayah pengamatan, dan besar kecilnya resiko yang

ditanggung peneliti (Arikunto, 1988:120).

38

3.3 Jenis dan Sumber Data

Pengolahan data dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu data primer dan

data sekunder, memperoleh data yang akan diperlukan dan bertujuan sesuai

dengan masalah yang dihadapi, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

3.3.1 Data primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya atau dari objek penelitian itu sendiri. Data primer ini

diperoleh secara langsung dari hasil kuesioner siswa kelas VI SD

kebonsari 02 Tuban

3.3.2 Data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

dalam penelitian. Data ini biasanya diperoleh dari studi pustaka yang

berupa buku, refrensi, dan dokumen dari hasil pengamatan penelitian

yang berfungsi untuk melengkapi data primer.

3.4 Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

3.4.1 Observasi

Observasi merupakan metode atau cara-cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis menganai tingkah laku

dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara

langsung (Ngalim purwanto dalam Sudjarwo, 2009:161). Atas dasar

pengertian diatas dapat dipahami bahwa observasi merupakan salah

39

satu metode pengumpulan data di mana peneliti melihat, mengamati

secara visual sehingga validitas data sangat tergantung pada

kemampuan observer (Sudjarwo, 2009:161). Observasi tersebut,

peneliti lakukan dengan cara melihat secara langsung kegiatan di

perpustakaan SDN kebonsari 02 Tuban dan pengamatan secara

langsung kepada siswa yang datang ke perpustakaan.

3.4.2 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien untuk memperoleh informasi

dariresponden yang diharapkan oleh peneliti (Arikunto, 1988:140).

Kuesioner tersebut diberikan kepada siswa kelas VI yang dijadikan

sampel untuk memberikan penilaian pengaruh pemanfaatan koleksi

perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa.

3.4.3 Wawancara

Wawacara merupakan dialog atau tanya jawab antara

pewawancara dengan responden yang bertujuan untuk memperoleh

jawaban yang dikehendaki (Sudjarwo, 2009: 165). Wawancara

dilakukan kepada siswa untuk mendukung jawaban dari hasil kuesioner,

wawancara juga dilakukan pada guru untuk mengetahui motivasi guru

kepada siswanya.

40

3.5 Variable dan Indikator

1. Variable bebas (X) adalah pengaruh pemanfaatan koleksi perpustakaan.

Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi perubahan atau

yang menjadi sebab perubahan timbulnya variable terikat (Suyono, 2008

: 30)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan perpustakaan

oleh siswa,dan indikator dalam variabel ini adalah keterpakaian koleksi

bahan pustaka yang menjadi sumber referensi disekolah,buku penunjang

dan alat penelusuran yang digunakan diperpustakaan.

2. Variable terikat ( Y) adalah prestasi belajar siswa.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang

ditunjukkan dalam nilai rapot mereka. Prestasi belajar diukur dari nilai

mata pelajaran mereka, sedangkan indikator yang digunakan dalam

penelitian ini adalah keaktifan siswa di kelas dan siswa yang aktif

membaca.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Pengolahan data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data

ringkasan dengan menggunakan rumus (Hasan, 2006 : 24)

Semua data yang telah terkumpul diolah agar menjadi

suatu data yang tersusun secara baik dan mudah dibaca. Yang

41

termasuk dalam kegiatan pengolahan data adalah menghitung

frekuensi mengenai pengaruh dengan menggunakan metode statistik,

yaitu mendeskripsikan jawaban dari responden dalam penelitian ini

mengenai pengaruh pemanfaatan dan prestasi belajar.

Kegiatan Pengolahan data meliputi:

a. Editing

Adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data dilapangan (Bungin, 2005: 165). Pada tahap ini

penulis menyeleksi jawaban satu persatu dengan tujuan untuk

memeriksa apakah setiap jawaban kuesioner yang sudah diisi oleh

responden sudah sesuai dengan petunjuk pengisian, setelah itu

peneliti akan memilih kuesioner yang sesuai, dan apabila

ditemukan kuesioner yang pengisianya salah atau tidak sesuai

dengan petunjuk pengisian yang sudah ditentukan maka responden

yang melakukan kesalahan tadi akan disuruh mengisi ulang.

Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 60, dari 60 kuesioner

yang disebar semuanya kembali kepada penulis dan terisi lengkap.

b. Koding

Koding merupakan kegiatan untuk mengklasifikasi data-data yang

telah ada. Data yang telah dikumpulkan dapat berupa angka,

kalimat pendek atau panjang ataupun hanya “ya” atau “tidak”.

Untuk memudahkan analisis, jawaban-jawaban tersebut perlu

diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting

42

artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer.

Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban

(Nazir, 2009: 348). Tujuan pengkodean ini adalah untuk

menyederhanakan jawaban responden.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data (Bungin, 2005:

168). Tabulasi yaitu kegiatan melakukan pengolahan data dalam

bentuk tabel dengan menghitung frekuensi masing-masing katagori

baik secara manual maupun dengan bantuan komputer. Membuat

tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi

tidak lain adalah memasukkan data ke dalam tabel-tabel, dan

mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam

berbagai katagori (Nazir, 2009: 355).

d. Pemberian Skor / nilai

Dalam penelitian ini jawaban yang diberikan responden secara

menyeluruh nantinya akan diberi skor pada masing – masing

katagori. Denagn demikian penentuan nilai mempunyai tujuan

untuk mengukur konsep yang telah dirumuskan dengan

menggunakan seperangkat indikator yang telah dipergunakam

dalam bentuk pertanyaan. Adapun skor yang di berikan sebagai

berikut :

a. Jawaban A, skor yang diberi 4

b. Jawaban B, skor yang diberi 3

43

c. Jawaban C, skor yang diberi 2

d. Jawaban D, skor yang diberi 1

3.6.2 Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner kemudian

dianalisis dalam bentuk analisis deskriptif. Analisis data dalam

penelitian ini adalah distribusi frekuensi, sehingga dapat diketahui

frekuensi atau modus (terbanyak) tentang pengaruh pemanfaatan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di SDN

Kebonsari 02 Tuban. Statistik deskriptif merupakan suatu metode

untuk memaparkan hasil penelitian yang dilakukan dalam bentuk

statistik popular yang sederhana, sehingga setiap orang lebih mudah

mengerti hasil penelitian. Untuk menentukan ada tidaknya hubungan

yang signifikan. Metode ini digunakan untuk mengetahui siswa yang

memanfaatkan perpustakaan. Dengan menggunakan metode ini,

peneliti membuat tabel kriteria tentang skor dengan cara :

1. Penentuan skor tertinggi yaitu :

Skor tertinggi x item (4 x 30=120)

2. Penentuan skor terendah yaitu :

Skor terendah x item (1 x 30 = 30)

3. Penentuan skor tinggi dengan cara :

Skor tertinggi – skor terendah ( 120 – 30 = 90)

4. Menetapkan interval dengan cara :

( 90 : 4 = 22.5)

44

Setelah diintervalkn maka dapat ditentukan batas banyak tiap kriteriasebagai berikut :

Tabel 3.1Kriteria Pemanfaatan Perpustakaan

No Skor Kriteria

1 20-35 Tidak Aktif

2 36-50 Cukup Aktif

3 51-65 Aktif

4 66-80 Sangat Aktif

Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistik dengan uji

korelasi berguna untuk memilih kandidat variabel bebas yang memang

didukung oleh data, teknik pengolahan data :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud.

Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan

variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara

bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan

analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor

yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus

korelasi product

Arikunto, (2002:

Keterangan

rxy : koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah Subyek

X : Skor item

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2 : Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total

( Suharsimi

Koefisien

arah dan kekuatan hubu

terikat (Y), denga

nilai r =-1 artinya

antara X dan Y

korelasi, r = 1 b

Sedangkan arti ha

(2007) pedoman

sebagai berikut:

kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus

product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam

Arikunto, (2002: 146) sebagai berikut:

koefisien korelasi antara x dan y rxy

: Jumlah Subyek

: Skor item

: Skor total

: Jumlah skor items

: Jumlah skor total

Jumlah kuadrat skor item

Jumlah kuadrat skor total

( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )

korelasi sederhana dilambangkan (r) adalah

tan hubungn linier antara dua variabel bebas(

an ketentuan nilai r berkisar dari harga (-1

a korelasinya negatif sempurna (menyatakan

adalah negatif dan sangat kuat), r = 0 arti

berarti korelasinya sangat kuat dengan ara

arga r akan dikonsultasikan dengan tabel. Men

tabel untuk memberikan interpretasi ko

Tabel 3.2

45

kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus

yang dikemukakan oleh Pearson dalam

lah suatu ukuran

s(X) dan variabel

1≤r≤+1). Apabila

n arah hubungan

rtinya tidak ada

ah yang positif.

Menurut Sugiyono

tasi koefisien korelasi

46

Tabel interpretasi koefisien kolerasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

Untuk menyatakan besar atau kecilnya sumbangan variabel X

terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan

KD = r2 x 100%

Keterangan :

R2: nilai koefisien determinasi

r2 : nilai koefisien korelasi

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel independen lainnya konstan (Imam Ghozali: 2009 :17). Untuk

mengetahui nilai t statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi 5% dengan

derajat kebebasan yaitu df = (n-k-1), dimana n = jumlah observasi dan k =

jumlah variabel

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :

47

a. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak (ada pengaruh signifikan)

b. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima (tidak ada pengaruh signifikan)

Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil pengolahan

dari program SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau significance. Nilai

thitung dapat dicari menggunakan excel dengan rumus “=TINV(0,05,59)”

kemudian tekan enter.

Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga

didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan

data melalui program SPSS Statistik Parametrik sebagai berikut :

a). Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

b). Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang

diajukan diterima atau dikatakan signifikan (H1 diterima dan H0 ditolak),

artinya secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen (Y) = hipotesis diterima, sementara jika tingkat

signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan

ditolak atau dikatakan tidak signifikan (H1 ditolak dan H0 diterima), artinya

secara parsial variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Y) = hipotesis ditolak

48

BAB IV

GAMBARAN UMUM

PERPUSTAKAAN SDN KEBONSARI 02 TUBAN

4.1 Sejarah Perpustakaan

SDN Kebonsari 2 terletak di Jl. AKBP Suroko No 39 Tuban,

letaknya yang strategis membuat sekolah ini diminati, selain mudah

dijangkau dan suasana belajar yang nyaman, SDN Kebonsari 2 Tuban

mempunyai perpustakaan yang sangat kondusif

Perpustakaan sekolah SDN Kebonsari 2 Tuban yang didirikan pada

tahun 1970 dijadikan sebagai jantung program pendidikan disekolah.

Perpustakaan sekolah tersebut pernah beberapa kali mengalami perubahan

tempat dan renovasi pada gedungnya. Luas perpustakaann SDN Kebonsari 2

Tuban 190 m², sehingga mampu menampung beberapa koleksi untuk

menunjang sarana belajar mengajar.

Perpustakaan pernah mendapat penghargaan juara pertama dalam

Lomba Perpustakaan Sekolah Dasar / Madrasah ibtidaiyah (SD / MI)

Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2009. Perpustakaan tersebut bisa

menjadi juara karena penataan koleksi yang disusun secara teratur,ruang

perpustakaan yang nyman,serta koleksi yang memadai sebagai sumber

belajar siswa di sekolah.

49

Dengan usianya yang sudah cukup matang perpustakaan ini terus

berbenah menjadi perpustakaan yang terbaik agar dapat menunjang minat

belajar dan membaca siswa sehingga siswa siswi SDN Kebonsari 2 Tuban

menjadi siswa siswi yang berwawasan luas.

4.2 Visi, Misi dan Tujuan

Visi :

Berprestasi kreatif dan inofatif meningkatkan minat baca anak.

Misi :

1. Meningkatkan minat baca anak.

2. Memberikan media dan fasilitas pada siswa untuk menunjang

pembelajaran.

3. Meningkatakn prestasi akademik dan non akademik berdasarkan imtaq.

Tujuan :

Terwujudnya situasi yang kondusif dan nyaman bagi siswa dalam mencri

bahan penunjang pembelajaran, serta mampu meningkatkan prestasi melalui

besarnya minat baca pada siswa.

4.3 Unsur-unsur organisasi perpustakaan

a. Kepala Perpustakaan

Kepala perpustakaan bertanggung jawab untuk mengelola

perpustakaan sekolah, penyelenggaraan perpustakaan sekolah

diintegrasikan dengan proses belajar-mengajar yang berlangsung

disekolah. Seorang kepala perpustakaan harus memenuhi syarat

50

tertentu baik pengetahuan, kecakapan maupun dedikasi, memiliki

pengetahuan bidang penyusunan program , melakukan koordinasi,

mengevaluasi semua kegiatan dan juga harus mampu memimpin

staffnya sehingga akan berfungsi sebagai pemimpin yang fungsional

di unit perpustakaan (Darmono,2007:55)

b. Petugas urusan tata usaha perpustakaan

Tata usaha perpustakaan sekolah merupakan bagian yang

berfungsi menunjang kelancaran administrasi perpustakan sekolah.

Untuk mendukung operasional bagian tata usaha menyiapkan

dukungan berupa pemeliharaan sarana dan prasarana, menjaga

kebersihan , melakukan kegiatan surat menyurat dan melakukan

pembukuan

4.4 Unsur –unsur pelaksana

a. Petugas pengadaan

Pada bagian ini petugas menentukan bahan pustaka apa saja

yang akan dibeli, bahan pustaka yang akan dibeli disesuaikan dengan

anggaran perpustakaan dan kurikulum yang berlaku disekolah

(Darmono,2007:53). Kepala perpustakaan dapat melibatkan guru

dalam pengadaan bahan pustaka menyesuaikan dengan materi

pelajaran, sehingga koleksi bahan pustaka dapat dimanfaatkan secara

maksimal oleh siswa dan guru.

51

b. Petugas Pelayananian

Bagian layanan pembaca merupaka sarana yang vital dalam

penyelenggaraan perpustakaan, pada bagian layanan membaca

terdapat layanan sirkulasi dan refrensi ( Darmono;2007:54). Kegiatan

dilayanan pembaca khususnya kegiatan sirkulasi dijadikan indikator

keberhasilan layanan perpustakaan sekolah, hal ini dapat dilihatr dari

statistik buku yang dipinjam oleh siswa dan guru.

4.5 Koleksi Perpustakaan

Tabel 4. 1

Koleksi Buku Perpustakaan

No Klas Jenis KoleksiJumlah(Judul)

Jumlah (eks)

1 000Karya Umum

41 88

2 100Filsafat

11 33

3 200Agama

48 105

4 300 Sosial 101 340

5 400 Bahasa 38 107

6 500 Ilmu Pasti 88 378

7 600 Ilmu Terapan 318 1467

8 700 Kesenian & Olahraga 92 438

9 800 Kesusastraan 256 846

52

10 900 Geografi & sejarah 65 290

Jumlah 1058 4092

Sumber : SDN Kebonsari 02 Tuban

Tabel 4.2

Koleksi Buku Referensi Perpustakaan

No Klas Jenis Koleksi Jumlah (Judul)

1 Majalah 3 27

2 Surat Kabar 1 180

3 Audio visual 17 340

4 Karya Tulis Siswa 20 20

5 Kliping 20 200

6 Refrens 14 223

7 Globe 4 -

Jumlah 79 990

4.6 Layanan Perpustakaan

4.6.1. Sistem layanan

Sistem layanan yang digunakan di SDN Kebonsari 02 dengan

menggunakan layanan terbuka yaitu layanan yang memungkinkan

pemustaka dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan

pustaka yang dikehendaki dari koleksi perpustakaan

(Darmono,2007:170). Layanan perpustakaan merupakan kegiatan

53

yang sangat berpengaruh dalam pemanfaatan bahan pustaka di

perpustakaan.

Siswa dapat langsung mengambil sendiri bahan pustaka di rak

secara langsung sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan.

Sistem layanan ini akan memicu siswa untuk mendayagunakan

koleksi perpustakaan, karena bisa memilih dan dapat membandingkan

buku yang akan dibaca, selain itu juga dapat mengajarkan siswa rasa

tanggung jawab yang besar atas apa yang mereka pinjam.

4.6.2 Jenis layanan

a. layanan Sirkulasi

layanan peminjaman bahan pustaka adalah layanan kepada

pemustaka berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki

perpustakaan, dalam layanan ini menggunakan sistem layanan

terbuka. Pemustaka dapat memilih, menemukan dan mengambil

bahan pustaka yang ada di perpustakaan (Darmonoa,2007:175).

Kesibukan di perpustakaan. Kegiatan sirkulasi dapat dilaksanakan

sesudah buku-buku selesai diproses secara lengkap dengan label

seperti kartu buku, kartu tanggal kembali,kantong kartu buku dan

call number pada punggung buku..

b. layanan ruang baca

layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan

berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaa.

Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna

54

perpustakaanyang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan

tetapi mereka cukup memanfaatkan diperpustakaan

4.7 Sarana Prasarana

Tabel 4.3

Jenis Sarana Prasarana

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah

1 Lemari / laci catalog 1

2 Rak Display Majalah 1

3 Rak Surat Kabar 1

4 Meja Baca 3

5 Kursi Baca 15

6 Meja Belajar Perorangan 4

7 Meja Kerja Petugas 1

8 Meja Sirkulasi 1

9 Kursi Baca 10

10 Rak Buku 2

11 Rak Display Buku Baru 2

12 Rak Buku Referensi 3

13 Papan Pengumuman 1

14 Rak Penitipan Barang / Tas 1

15 Komputer dan Printer 1

55

16 Jam dinding 1

17 Rak surat kabar 1

18 Rak sepatu 1

19 Meja Komputer 1

20 Meja Baca Kecil 1

21 Karpet 1

22 Kursi Komputer 1

23 Buku Pengujung 1

24 CD Player 1

25 Struktur Organisasi 1

26 TV 1

27 Kipas Angin 1

28 Jam Diding 1

29 Lampu 2

30 White board 1

31 Kursi Baca Petugas 1

4.8 Petugas perpustakaan

Jumlah petugas perpustakaan di SDN kebonsari 02 Tuban ada

sebanyak 3 orang, yaitu :

1 orang fungsional pustakawan

1 orang fungsional guru

1 orang fungsional honorer.

56

4.9 Kegiatan Perpustakaan

Tabel 4.4Kegiatan Perpustakaan

No Kegiatan Jenis Kegiatan

1 Pengadaan Bahan Pustaka

1. Pertahun

Bantuan buku dari alumni.

2. Persemester

Kegiatan lomba yaitu memberi

penghargaan kepada siswa

yang sering datang

keperpustakaan dan meminjam

buku

2 Pengolahan Bahan Pustaka

1. Pengecekan buku baru

2. Penyetempelan buku

3. Inventarisasi buku

4. Cetak label

3 Pembuatan kartu anggota

1. Entri biodata anggota

2. Pembuatan kartu anggota

3. Cetak kartu anggota

4 Pengembangan layanan

1. Layanan bahan pustaka

2. Layanan refrensi

3. Layanan internet

4. Layanan audio visual

57

5 Pemeliharaan koleksi1. Perbaikan buku yang rusak

2. Penyampulan buku

6 Pengolahan majalah1. Mengentri data majalah yang

masuk

7 Pemeliharaan sarana

1. Perbaikan sarana prasarana

yang rusak

2. Perwatan sarana prasarana

3. Menjaga kebersihan ruangan

perpustakaan

8 Penataan koleksi

1. Penataan dan penjajaran

kembali koleksi yang dipinjam

maupun koleksi yang dibaca.

9 Penarikan buku

1. Menarik buku yang

pengembaliannya terlambat

2. Menarik buku paket akhir

tahun

3. Menarik buku paket siswa

yang telah lulus

10 Mengarsip dokumen

1. Menyusun dan mengarsip

dokumen dan soal-soal ujian

2. Mengarsip makalah siswa

11 Kerjasama dengan guru1. Pengenalan perpustakaan pada

saat KBM

58

12 Promosi1. Mendisplay buku-buku dan

majalah- majalah baru

13 Membuat laporan

1. Membuat laporan kerja akhir

bulan

2. Membuat laporan evaluasi

kerja setiap akhir tahun

4.9.1 Administrasi Perpustakaan

a. Kepala Perpustakaan

Kepala perpustakaan bertanggung jawab untuk mengelola

perpustakaan sekolah, penyelenggaraan perpustakaan sekolah

diintegrasikan dengan proses belajar-mengajar yang berlangsung

disekolah. Seorang kepala perpustakaan harus memenuhi syarat

tertentu baik pengetahuan, kecakapan maupun dedikasi,

memiliki pengetahuan bidang penyusunan program , melakukan

koordinasi, mengevaluasi semua kegiatan dan juga harus

mampu memimpin staffnya sehingga akan berfungsi sebagai

pemimpin yang fungsional di unit perpustakaan

(Darmono,2007:55)

b. Anggaran

Anggaran merupakan unsur utama untuk menjalankan

perpustakaan, tanpa anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat

berjalan dengan sempurna, sehingga pustakawan harus ikut

59

ambil bagian dalam perencanaan biaya yang diperlukan untuk

mengoperasionalkan suatu perpustakan. Perpustakaan harus

merencanakan anggaran dan mengajukan kepada pihak sekolah,

anggaran perpustakaan berasal dari komite sekolah yang keluar

setiap tahun untuk pengadaan bahan pustaka.

c. Staf petugas dan organisasi

Perpustakaan sekolah diatur dan ditata dengan baik,

sehingga pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan dengan efisien

dan efekti. Semua unit perpustakaan harus memiliki

pengetahuan dan keterampilan di bidang organisasi dan

administrasi perpustakaan. seorang pustakawan harus dapat

bekerja dengan baik dan dedikasi yang tinggi, sehingga dapat

membawa perpustakaan seperti yang diharapkan. Perpustakaan

Kebonsaro 02 mempunyai tiga orang staff untuk melayani siswa

yang memanfaatkan perpustakaan.

d. Laporan tahunan

Laporan tahunan berfungsi sebagai bahan efaluasi dari

kegiatan yang petugas perpustakaan, layanan, peminjaman dan

pengunjung perpuystakaan yang meningkat. Untuk mengetahui

keberhasila perpustakaan, dibuat program kerja perpustakaan

selama satu semester, program kerja perpustakaan SDN

Kebonsari 02 sebagai berikut :

60

4.9.2 Program Perpustakaan

Tabel 4.5Program Perpustakaan

No Program Indikator SasaranHasil yang ingin

dicapai

1 Pembenahan

dan renovasi

rak

Rak dapat

digunakan

dengan baik.

Rak-rak

buku yang

rusak

Dapat membenahi dan

merenovasi beberapa

rak buku yang rusak

2 Pembuatan

jadwal kerja

perpustakaan

Tersusun

jadwal kerja

petugas

perpustakaan

Petugas

perpustakaan

Jadwal petugas

perpustakaan

3 Pengaturan

ruang

perpustakaan

Terciptanya

ruang

perpustakaan

yang tertata

rapi

Meja, kursi,

rak dan

almari

Ruang perpustakaan

yang baik dan

nyaman bagi

pengunjung.

4 Pengaturan

buku sesuai

dengan

klasifikasi

dan kelompok

masing-

masing

Tertatanya

buku sesuai

dengan

klasifikasi dan

kelompokny

Buku,

majalah,

artikel dan

kamus

Buku-buku tertata

sesuai klasifikasi dan

kelompoknya

5 Pembuatan

daftar

inventarisasi

Tersusun

daftar

inventarisasi

perpustakaan

inventaris Daftar inventaris

perpustakaan

6 Pembuatan

buku kunjung

Tersedianya

buku kunjung

Siswa, guru

dan

Adanya buku kunjung

diperpustakaan

61

karyawan

7 Pembuatan

tata tertib

perpustakaan

Tersususn tata

tertib

perpustakaan

Siswa, guru,

dan

karyawan

Tata tertib

perpustakaan

8 Pembagian

kerja petugas

perpustakaan

Terbentuknya

struktur

organisasi

petugas

perpustakaan

Petugas

perpustakaan

Jadwal kerja

perpustakaan SDN

Kebonsari 02 Tuban

9 Perawatan

buku-buku

perpustakaan

Pembenahan

sampul dan

buku rusak

serta

kebersihan

bukudengan

baik

Buku-buku Buku-buku terawat

dengan baik

10 Penyediaan

kartu anggota

perpustakaan

Tersedinya

kartu anggota

perpustakaan

Anggota

perpustakaan

Kartu anggota

perpustakaan untuk

seluruh siswa SDN

Kebonsari 02 Tuban

11 Perawatan

inventaris

Terlaksananya

perawatan

inventaris

dengan baik

inventaris Inventaris terawat

dengan baik

12 Pembelian

buku

Penyediaan

buku-buku

koleksi baru

Buku-buku

koleksi baru

Tersedianya buku-

buku koleksi baru

13 Pelayanan

peminjam

perpustakaan

Dapat

melayani

peminjam

Siswa, guru

dan

karyawan

Pelaksanaan

peminjaman buku

yang baik dan benar

62

dengan buku

dengan baik

14 Perpustakaa

pembuatan

buku

pinjaman

perpustakaan

Tersedianya

buku pinjam

perpustakaan

Siswa, gura

dan

karyawan

Adanya buku pinjam

perpustakaan untuk

siswa SDN Kebonsari

02 Tuban

15 Pembuatan

buku tamu

perpustakaan

Tersedianya

buku tamu

perpustakaan

Tamu

pengunjung

Buku tamu

perpustakaan

Sumber : SDN Kebonsari 02 Tuban

63

4.10 Struktur Organisasi

PENGADAAN & PENGELOLAAN

KOMITE

PENGADAAN

TATA USAHA

KEPALA SEKOLAH

KEPALA PERPUSTAKAAN

INVENTARISASI

KLASIFIKASI & KATALOG

PENYELESAIANINTEGRASI DENGAN

BIDANG STUDIBELAJAR MENGAJAR

PENYUSUNAN KARTU KATALOG

REFRENSI

BIMBINGAN MEMBACAGURU KELAS

SIRKULASI

PELAYANAN

64

4.11 Tata tertib Perpustakaan

Peraturan yang perlu diperhatikan

1. Siswa / guru, karyawan serta pengunjung lain yang memasuki ruang

Perpustakaan diharap melapor kepada pengelola atau petugas

Perpustakaan dan mengisi daftar pengunjung.

2. Didalam ruang perpustakaan harap menjaga ketertiban dan kesopanan

supaya tidak menggangu orang lain yang sedang membaca atau belajar

3. Setiap peminjam buku, majalah, surat kabar harus memiliki kartu

anggota perpustakaan.

4. Setiap peminjam diperbolehkan mengambil buku sendiri, majalah,

5. Selesai mambaca buku, majalah, surat kabar harus dikembalikan pada

tempat semula.

6. Setiap peminjam harus mengembalikan peminjama sesuai dengan waktu

yang sudah ditentukan oleh petugas perpustakaan.

7. Bila ada jam kosong, siswa/siswi diperbolehkan belajar diruang

Perpustakaan. Setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas

Perpustakaan.

8. Menjaga/ merawat buku, majalah,surat kabar yang dipinjam dari

Perpustakaan supaya tidak rusak/kotor.

9. Apabila ada buku, majalah,surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang

harap segera melapor kepada petugas Perpustakaan.

10. Menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah dalam ruang

Perpustakaan untuk mendapat kenyamanan bersama.

65

Larangan yang perlu diperhatikan

1. Tidak dibenarkan memakai topi, jaket serta membawa tas ke dalam

ruang perpustakaan.

2. Dilarang membawa makanan atau minuman serta benda-benda lain yang

tidak berhubungan dengan keperluan perpustakan.

3. Dilarang makan / minum, merokok, atau hal-hal yang bias menodai

barang-barang didalam ruang perpustakaan serta membuat udara di

dalam ruangan tidak nyaman.

4. Dilarang mencorat-coret, menggunting,menyobek buku, majalah/ surat

kabar milik perpustakaan.

5. Dilarang bermain atau bergurau yang dapat mengganggu orang lain yang

sedang membaca atau belajar.

6. Tidak dibenarkan mengunakan ruang perpustakaan untuk keperluan lain

selain sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk meningkatkan

efektivitas kegiatan belajar mengajar.

7. Tidak dibenarkan menukar buku, majalah, surat kabar milik

perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seijin petugas perpustakaan,

walaupun judul dan pengarangnya sama.

66

Sanksi pelanggaran

1. Setiap pengunjung atau peminjam yang tidak mematuhi peraturan

ketertiban perpustakaan di atas akan dikenai sanksi.

2. Buku-buku, majalah, surat kabar serta barang-barang lainnya milik

perpustakaan yang rusak akibat kelalaian peminjam harus

dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan

yang berlaku di perpustakaan.

3. Buku-buku yang hilang, harus diganti sesuai dengan judul buku yang

hilang atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga buku pada

saat itu.

67

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dari kelas VI

SDN Kensari 02 Tuban dengan jumlah 60 siswa yang sering berkunjung ke

Perpustakaan. Responden didasarkan atas tujuan penelitian guna mengetahui

pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa di

SDN Kebonsari 02 Tuban. Berikut tabel data responden :

Tabel 5.1

Data responden

No Responden Umur Jumlah

1 Laki – laki 12 24

2 Perempuan 12 36

Jumlah 60

Sumber : Data Primer yang diolah

5.2 Data Penelitian

Hasil penelitian yang didapat dengan menyebarkan angket sebagai alat

ukur dan menganalisis menggunakan distribusi frekuesi untuk memperoleh

data, diperoleh data sebagai berikut :

68

5.2.1 Variabel Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ( X )

Variable pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam penelitian ini

diukur dengan beberapa indikator, yaitu : keperpakaian koleksi dan

penggunaan fasilitas. Hasil dari tanggapan responden mengenai

pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari tabel-tabel berikut :

1. Kunjungan Respoden ke Perpustakaan dalam 1 Minggu

Siswa yang aktif menggunakan perpustakaan memiliki pengetahuan

yang luas dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan.

Keaktifan siswa menggunakan perpustakaan, digunakan tingkat frekuensi

berkunjung ke perpustakaan untuk pemanfaatan koleksi perpustakaan.

Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke

perpustakaan dalam waktu 1 minggu maka diperoleh tabel frekuensi tingkat

pemanfaatan perpustakaan dari kunjungan responden ke perpustakaan dalam

satu minggu seperti dibawah ini:

Tabel 5.2Kunjungan siswa ke perpustakaan dalam 1 minggu

NoKunjungan siswa ke Perpustakaan

dalam 1 MingguFrekuensi Prosentase

1 Lebih dari 4 Kali 3 5 %

5 3 Kali 22 36,67 %

3 2 Kali 35 58,33 %

4 1 Kali 0 0

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Berdasarkan jawaban kusioner yang pertama, diperoleh tabel diatas

yang menunjukan bahwa kunjungan siswa ke perpustakaan dalam satu minggu

69

dapat dilihat dari hasil kuesioner siswa yang berkunjung lebih dari 4 kali

berjumlah 3 siswa dengan prosentase 5 %, 3 kali berjumlah 22 siswa dengan

prosentase 36,67 %, 2 kali berjumlah 35 siswa dengan prosentase 58,33 %.

Hasil tersebut menunjukan bahwa pemanfaatan perpustakaan termasuk dalam

golongan yang tinggi yaitu 36,67 %, siswa sudah memilki kesadaran untuk

memanfaatkan perpustakaan.

2. Kunjungan Siswa ke perpustakaan karena tugas dari guru

Mendayagunakan perpustakaan, pustakawan bekerjasama dengan

guru, untuk memberikan tugas ke perpustakaan. Cara ini membantu siswa

untuk mencari sumber referensi di perpustakaan dan memanfaatkan

perpustakaan. Perpustakaan menyediakan bahan referensi sehingga siswa dapat

menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan

responden ke perpustakaan karena tugas dari guru maka diperoleh tabel seperti

dibawah ini :

Tabel 5.3Kunjungan Siswa ke Perpustakaan karena Tugas dari Guru

No Kunjungan Siswa karena ada tugas Frekuensi Prosentase

1 Tidak selalu, karena ada tugas 5 8,33%

5 Kadang- kadang, karena ada tugas 29 48,33%

3 Sering kali, karena ada tugas 18 30,00%

4 Selalu, karena ada tugas 8 13,33%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

70

Kunjungan Siswa ke perpustakaan karena tugas dari guru tidak selalu

berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %, kadang-kadang karena ada tugas

berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33%, sering kali karena ada tugas

berjumlah 18 siswa dengan prosentase 30 % dan selalu karena ada tugas

berjumlah 8 siswa dengan prosentase 13,33 %. Tabel tersebut menunjukkan

bahwa siswa datang ke perpustakaan tidak hanya saat mendapatkan tugas dari

guru tapi saat jam kosong maupun istirahat sebagian siswa yang

memanfaatkan perpustakaan yang ditunjukkan dari hasil kuesioner siswa

berjumlah 48,33 %. Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa siswa

memiliki kesadaran untuk memanfaatkan perpustakaan tanpa ada tugas dari

guru, siswa tetap berkunjung ke perpustakaan. Guru sering memberikan tugas

pada mata pelajaran bahasa indonesia. Siswa sering diberi tugas membuat

puisi.

3. Pembuatan tugas di perpustakaan dalam 1 minggu

Siswa yang aktif menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan

tugas dari seorang guru akan memperoleh banyak informasi yang banyak dan

lengkap. Keaktifan siswa menggunakan perpustakaan, digunakan tingkat

frekuensi berkunjung ke perpustakaan untuk pemanfaatan koleksi

perpustakaan. Berdasarkan jawaban yang menunjukkan kunjungan responden

ke perpustakaan karena pembuatan tugas diperpustakaan dalam 1 minggu maka

diperoleh tabel frekuensi tingkat pemanfaatan perpustakaan untuk mengerjakan

tugas dalam satu minggu.

71

Tabel 5.4Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam 1 minggu

No Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam1 minggu

Frekuensi Prosentase

1 Sering 3 5,00%

5 Kadang-kadang 15 25,00%

3 Jarang 33 55,00%

4 Tidak Pernah 9 15,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Tabel diatas menunjukan bahwa pembuatan tugas di perpustakaan

bagi siswa masih jarang, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang sering

menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan tugas berjumlah 3 siswa

dengan prosentase 5 %. Kadang-kadang berjumlah 15 siswa dengan prosentase

25 %, jarang berjumlah 33 siswa dengan prosentase 55 %, dan tidak pernah

berjumlah 9 siswa dengan prosentase 15%, dengan data diatas siswa yang

memilih mengerjakan tugas di perpustakaan dalam 1 minggu berjumlah 3

siswa dengan prosentase 5 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

kesadaran siswa SD Kebonsari 02 Tuban tentang pemanfaatan perpustakaan

untuk mengerjakan tugaas dalam 1 minggu sangat rendah, hal ini dibuktikan

dari sedikitnya siswa yang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk

mengerjakan tugas. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 1 September 2013 diperoleh data yaitu siswa lebih senang mengerjakan

tugas ditempat mereka les atau waktu dirumah bersama orang tua.

72

4. Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas

Alasan anak untuk pergi mengunjungi perpustakaan berbeda-beda.

Contohnya anak pergi ke perpustakaan ada yang dikarenakan hanya ingin

membaca buku, mengisi waktu istiirahat, mengerjakan tugas dari guru.

Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke

perpustakaan karena siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas

maka diperoleh tabel frekuensi anak lebih suka membaca daripada

mengerjakan tugas dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.5Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas

No Siswa lebih suka membaca daripadamengerjakan tugas

Frekuensi Prosentase

1 Sangat setuju 19 31,67%

5 Setuju 31 51,67%

3 Tidak setuju 9 15,00%

4 Sangat tidak setuju 1 1,67%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Siswa yang sangat setuju lebih suka membaca daripada mengerjakan

tugas berjumlah 19 siswa dengan prosentase 31,67 %, setuju berjumlah

31siswa dengan prosentase 51,67 %, tidak setuju berjumlah 9 siswa dengan

prosentase 15 % dan sangat tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan 0 %. Dari

hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak yang lebih suka

membaca daripada mengerjakan tugas.Baik itu membaca mata pelajaran

maupun hanya membaca cerita maupun novel.

73

5. Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri

Mendayagunakan perpustakaan, siswa datang ke perpustakaan untuk

membaca, mengerjakan tugas dari guru maupun mencari bahan untuk

menambah wawasan mereka.Perpustakaan memiliki banyak koleksi buku

pelajaran maupun cerita. Para siswa biasanya berkunjung ke perpustakaan

bukan atas kemauan mereka sendiri melainkan karena guru memberikan tugas

untuk mencari sebuah cerita atau buku di perpustakaan. kunjungan siswa ke

perpustakaan karena kemauan mereka sendiri maka diperoleh tabel di bawah

ini:

Tabel 5.6Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri

No Kunjungan siswa ke perpustakaan karenakemauan sendiri

Frekuensi Prosentase

1 Sangat setuju 33 55,00%

5 Setuju 26 43,33%

3 Kurang setuju 1 1,67%

4 Tidak setuju 0 0,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Tabel diatas menunjukan bahwa kunjungan siswa ke perpustakaan

karena kemauan sendiri sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa

yang sangat setuju untuk berkunjung ke perpustakaan karena kemauan sendiri

berjumlah 33 siswa dengan prosentase 55%. Setuju berjumlah 26 siswa dengan

prosentase 43,33%, kurang setuju berjumlah 1 siswa dengan prosentase 1,67%

dengan data diatas siswa yang kunjungan siswa ke perpustakaan karena

kemauan sendiri berjumlah 55%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

74

kesadaran siswa SD Kebonsari 02 Tuban untuk berkunjung ke perpustakaan

atas kemauan sendiri sangat tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa

yang memanfaatkan pepustakaan atas kemauan mereka sendiri, tanpa harus ada

tugas dari guru.

6. Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan

Koleksi bahan pustaka perpustakaan merupakan salah satu faktor

penunjang siswa datang dan memanfaatkan perpustakaan. Koleksi

perpustakaan berkaitan dengan masalah kegiatan belajar mengajar, sehingga

koleksinya harus dapat menarik siswa dan sesuai dengan kurikulum yang

berlaku. Contohnya buku pelajaran, karya ilmiah bahkan novel maupun cerita

rakyat. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan

responden ke perpustakaan karena siswa yang selalu membaca buku

pengetahuan sosial, maka diperoleh tabel frekuensi kunjungan siswa membaca

buku pengetahuan sosial dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.7Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan

No Siswa membaca buku pengetahuan sosial diperpustakaan

Frekuensi Prosentase

1 Sangat setuju 25 41,67%

5 Setuju 34 56,67%

3 Tidak setuju 1 1,67%

4 Sangat tidak setuju 0 0,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Siswa yang sangat setuju membaca buku pengetahuan sosial ke

perpustakaan berjumlah 25 siswa dengan prosentase 41,67 %, setuju berjumlah

75

34 siswa dengan prosentase 56,67 %, tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan

prosentase 1,67% dan sangat tidak mudah berjumlah 0 siswa dengan 0 %. Dari

hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak yang membaca ilmu

pengetahuan sosial yang berjumlah 25 orang dengan prosentase 41,67% Ini

bisa dilihat bahwa siswa SD Kebonsari 02 Tuban, kesadaran untuk membaca

ilmu pengetahuan sosial di perpustakaan tinggi. Karena pengetahuan sosial

akan menambah wawasan para siswa selain dari buku pelajaran yang mereka

bahas dengan guru kelas.

7. Siswa Membaca Majalah Untuk Menambah Pengetahuan

Perpustakaan dapat dijadikan sebagai sumber bahan belajar mengajar

bagi siswa maupun guru serta bahan rekreasi bagi siswa pada saat jam istirahat.

Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan siswa membaca majalah

untuk menambah pengetahuan maka diperoleh tabel frekuensi siswa membaca

majalah untuk menambah pengetahuan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.8Siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan

No Siswa membaca majalah untuk menambahpengetahuan

Frekuensi Prosentase

1 Sangat Sertuju 5 8,33%

5 Setuju 29 48,33%

3 Tidak Setuju 18 30%

4 Sangat Tidak Setuju 8 13,33%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Membaca majalah untuk menambah pengetahuan yang dilakukan

siswa SDN Kebonsari 02 tuban dapat dilihat dari jumlah siswa yang sangat

76

sangat setuju menggunakan perpustakaan untuk membaca majalah guna

menambah pengetahuan berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %. Setuju

berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %, tidak setuju berjumlah 18

siswa dengan prosentase 30 %, dan sangat tidak setuju berjumlah 8 siswa

dengan prosentase 13,33 %, dengan data diatas siswa yang setuju membaca

majalah untuk menambah pengetahuan berjumlah 29 siswa dengan prosentase

48,33 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kesadaran siswa SDN

Kebonsari 02 Tuban tentang membaca majalah guna menambah pengetahuan

cukup tinggi. Hal ini dibuktikan siswa masih setuju dengan senang membaca

majalah untuk menambah wawasan mereka.

8. Siswa membaca buku tentang pengetahuan umum

Banyaknya buku di pepustakaan selalu dimanfaatkan oleh siswa.

Dengan membaca buku di perpustakaan siswa akan mendapat informasi yang

bermanfaat. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan

responden ke perpustakaan karena siswa selalu membaca buku tentang

pengetahuan umum maka diperoleh tabel frekuensi di bawah ini:

Tabel 5.9Selalu membaca buku tentang pengetahuan umum

No Selalu membaca buku tentangpengetahuan umum

Frekuensi Prosentase

1 Sangat Sertuju 29 48,33%

5 Setuju 18 30%

3 Tidak Setuju 8 13,33%

4 Sangat Tidak Setuju 5 8,33%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

77

Tabel diatas menunjukan bahwa siswa selalu membaca buku tentang

pengetahuan umum masih tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang

sangat setuju selalu membaca buku tentang pengetahuan umum berjumlah 29

siswa dengan prosentase 48,33 %. Setuju berjumlah 18 siswa dengan

prosentase 30 %, tidak setuju berjumlah 8 siswa dengan prosentase 13,33 %,

dan sangat tidak setuju berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %, dengan

data diatas siswa yang sangat setuju selalu membaca buku pengetahuan umum

berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa masih tertarik untuk membaca buku tentang

pengetahuan umum.

9. Suasana perpustakaan nyaman

Suasana perpustakaan yang tenang memberikan pengaruh yang

besar kepada siswa dan guru dalam pendayagunaan perpustakaan secara

maksimal, membantu siswa konsentrasi belajar di perpustakaan. Berdasarkan

jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan

karena suasana perpustakaan nyaman maka diperoleh tabel di bawah ini:

Tabel 5.10Suasana Perpustakaan Nyaman

No Suasana perpustakaan nyaman Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 29 48,33%

5 Setuju 31 51,67%

3 Tidak Setuju 0 0,00%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

78

Tabel diatas menunjukan Siswa yang menjawab suasana

perpustakaan sangat setuju berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33%,

setuju berjumlah 31 siawa dengan prosentase 51,67%, tidak setuju 0%, dan

sangat tidak setuju berjumlah 0%. Suasana perpustakaan SD Kebonsari 02

Tuban nyaman, hal ini dibuktikan dengan siswa yang sangat setuju berjumlah

29 orang dengan prosentase 48,33%. Suasana perpustakaan yang nyaman

memberikan ketenangan pada siswa pada saat berada di perpustakaan sehingga

siswa selalu ingin pergi ke perpustakaan.Suasana perpustakaan merupakan

salah satu faktor yang menarik siswa untuk datang ke perpustakaan.Suasana

yang nyaman menciptakan keadaan yang kondusif untuk belajar.

10. Siswa berkunjung ke perpustakaan akan memperoleh informasi

Banyaknya buku di pepustakaan selalu dimanfaatkan oleh siswa.

Dengan membaca buku di perpustakaan siswa akan mendapat informasi yang

bermanfaat. Siswa yang memperoleh ilmu pengetahuan dengan pergi ke

perpustakaan Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan

responden ke perpustakaan karena siswa memperoleh informasi maka

diperoleh tabel frekuensi siswa memperoleh informasi dapat dilihat dari tabel

di bawah ini:

79

Tabel 5.11Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi

No Siswa berkunjung ke perpustakaanuntuk memperoleh informasi

Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 36 60,00%

5 Setuju 24 40,00%

3 Tidak Setuju 0 0,00%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Siswa yang berkunjung ke perpustakaan akan memperoleh informasi

sangat banyak berjumlah 36 siswa dengan prosentase 60%, banyak

memperoleh informasi berjumlah 24 siswa dengan prosentase 40%, tidak

banyak dan sangat tidak banyak berjumlah 0 siswa dengan prosentasi 0%. Dari

hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih sangat banyak anak yang memperoleh

informasi dengan membaca pengetahuan di perpustakaan. Dari hasil tersebut

dapat dilihat bahwa semakin sering siswa pergi ke perpustakaan, semakin

banyak ilmu, dan informasi yang mereka dapat.

11. Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat yang dapat digunakan sebagai bahan

rekreasi saat siswa istirahat sehingga siswa dapat memanfaatkan waktunya

untuk membaca maupun melihat-lihat gambar di perpustakaan.Setiap siswa

mempunyai kegiatan yang beragam saat istirahat, salah satu kegiatan yang

dilakukan adalah berkunjung ke perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi

bahan pustaka maupun untuk membaca Berdasarkan jawaban responden yang

menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin

80

memanfatkan waktu istirahat mereka. maka diperoleh tabel frekuensi siswa

memanfaatkan waktu istirahat untuk pergi keperpustakaan dapat dilihat dari

tabel di bawah ini:

Tabel 5.12Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan

No Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi keperpustakaan

Frekuensi Prosentase

1 Sering 9 15%

5 Kadang-kadang 45 75%

3 Jarang 6 10%

4 Tidak pernah 0 0

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan dapat

ditunjukan dari jumlah prosentase siswa yang sering pergi ke perpustakaan saat

jam istirahat berjumlah 9 siswa dengan prosentase 15%, kadang-kadang

berjumlah 45 siswa dengan prosentase 75%, jarang berjumlah 6 siswa dengan

prosentase 10%, tidak pernah berjumlah 0 siswa dengan prosentase 0. Tabel

tersebut menunjukan bahwa 75% siswa kadang-kadang memanfaatkan

perpustakaan pada saat jam istirahat. Dari hasil wawancara yang dilakukan

oleh peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data bahwa siswa

kadang-kadang datang keperpustakaan pada waktu istirahat karena siswa lebih

senang berada didalam kelas bersama teman mengerjakan soal-soal dari guru.

12 Proses peminjaman buku di perpustakaan

Proses peminjaman buku di perpustakaan merupakan rangkaian

kegiatan yang harus dilakukan untuk meminjam di perpustakaan, untuk

81

melakukan proses peminjaman siswa wajib memiliki kartu anggota

perpustakaan. Kartu anggota tersebut dapat digunakan dalam peminjaman,

siswa yang tidak memiliki kartu anggota hanya dapat membaca di dalam

perpustakaan tersebut dan siswa tidak diperbolehkan meminjam buku apabila

siswa tersebut belum mempunyai kartu anggota. Berdasarkan jawaban

responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena

proses peminjaman buku yang sangat mudah maka diperoleh tabel frekuensi

siswa untuk proses meminjam buku yang mudah keperpustakaan dapat dilihat

dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.13Proses peminjaman buku diperpustakaan

No Proses peminjaman buku diperpustakaan Frekuensi Prosentase

1 Sangat Mudah 26 43,33%

5 Mudah 33 55,00%

3 Tidak Mudah 1 1,67%

4 Sangat Tidak Mudah 0 0,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Proses peminjaman buku di perpustakaan sangat mudah berjumlah 26

orang dengan prosentase 43,33%, mudah berjumlah 33 orang dengan

prosentase 55%, tidak mudah berjumlah 1 dengan prosentase 1,67% dan sangat

tidak mudah berjumlah 0%. Layanan sirkulasi tergantung pada beberapa faktor

antara lain yaitu prosedur peminjaman bahan pustaka yang sederhana, mudah

dimengerti dan cepat dilaksanakan, sehingga prosedur tersebut dapat dipahami

oleh siswa. Seluruh siswa cukup memahami prosedur peminjaman serta

82

pengembalian buku di perpustakaan sehingga mereka tidak mengalami

kesulitan saat berada di perpustakaan.

13. Koleksi perpustakaan sangat memadai

Perpustakaan menyediakan buku penunjang proses belajar di

perpustakaan, siswa yang tidak memiliki buku pelajaran yang lengkap dapat

meminjam di perpustakaan. Buku penunjang tersebut digunakan siswa sebagai

bahan referensi mereka dalam belajar, selain menyediakan buku penunjang

perpustakaan menyediakan koleksi non fiksi yang dapat digunakan oleh siswa

misalnya dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan jawaban responden yang

menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena koleksi

perpustakaan sangat memadai maka diperoleh tabel frekuensi kelengkapan

koleksi di perpustakaan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.14Koleksi perpustakaan memadai

No Koleksi perpustakaan memadai Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 17 28,33%

5 Setuju 37 61,67%

3 Tidak Setuju 6 10,00%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Koleksi buku pelajaran di perpustakaan sudah sangat memadai

berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%, memadai berjumlah 37 siswa

dengan prosentase 61,67 %, tidak memadai berjumlah 6 siswa dengan

prosentase 10,00 % dan sangat tidak memadai berjumlah 0%. Perpustakaan

83

menyediakan lengkap bahan pustaka berupa buku pelajaran yang diperlukan

siswa sebagai bahan belajar di sekolah berjumlah 61,67 %. SD Kebonsari 02

Tuban.Koleksi perpustakaan untuk bahan paket sudah lengkap dan sesuai

dengan kurikulum yang berlaku.Gramedia pustaka setiap ada terbitan baru,

mempromosikan ke sekolah sehinggakoleksi di perpustakaan lebih beragam.

Di perpustakaan tidak hanya terdapat buku pelajaran saja, tetapi banyak juga

koleksi cerita maupun novel.

14. Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuan di Perpustakaan

Banyaknya sumber informasi dan pengetahuan diperpustakaan akan

membuat siswa akan selalu datang berkunjung ke perpustakaan, karena

semakin banyak sumber informasi mereka peroleh akan semakin

meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan jawaban responden yang

menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin

memperoleh banyak sumber informasi dan pengetahuan di perpustakaan maka

diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.15Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuan di Perpustakaan

No Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuandi Perpustakaan

Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 32 53,33%

5 Setuju 17 28,33%

3 Tidak Setuju 10 16,67%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,67%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

84

Siswa yang sangat setuju banyak sumber informasi dan pengetahuan di

Perpustakaan untuk meningkatkan prestasi belajar berjumlah 32 siswa dengan

prosentase 53,33 %, setuju berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%,

tidak setuju berjumlah 10% dengan prosentase 16,67% dan sangat tidak setuju

berjumlah 1 siswa dengan prosentase 1,67 %. Dapat disimpulkan bahwa siswa

di SDN Kebonsari 02 Tuban sangat setuju bahwa di perpustakaan banyak

terdapat sumber informasi dan pengetahuan hal ini dilihat yang sangat setuju

berjumlah 32 siswa dengan prosentase 53,33 %, siswa akan selalu

meningkatkan prestasi belajarnya dengan selalu berkunjung keperpustakan.

15. Seringnya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi

Siswa sering pergi ke perpustakaan untuk membaca. Banyak

informasi dan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh, dengan banyaknya ilmu

yang mereka dapat, bisa membuat mereka belajar. Siswa yang pergi ke

perpustakaan akan meningkatkan prestasi siswa. Berdasarkan jawaban

responden yang menunjukkan kunjungan siswa ke perpustakaan karena siswa

ingin meningkatkan prestasi maka diperoleh tabel di bawah ini:

Tabel 5.16Seringnya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi

No Seringnya siswa berkunjung keperpustakaanakan meningkatkan prestasi

Frekuensi Prosentase

1 Sangat setuju 40 66,67%

5 Setuju 18 30,00%

3 Tidak setuju 2 3,33%

4 Sangat tidak setuju 0 0,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diola

85

Siswa yang sangat setuju jika pergi ke perpustakaan akan meningkatkan

prestasi siswa berjumlah 40 siswa dengan prosentase 66,67%, setuju berjumlah

18 siswa dengan prosentase 30%, tidak setuju berjumlah 2 siswa dengan

prosentasi 3,33%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa banyak siswa yang

setuju jika mereka pergi ke perpustakaan akan meningkatkan prestasi mereka.

Karena semakin banyak mereka membaca, maka semakin banyak pengetahuan

yang akan mereka dapat. Jika mereka mempunyai pengetahuan yang banyak

maka prestasi mereka akan bagus.

5.2.2 Variabel Prestasi Belajar Siswa ( Y )

Variabel Prestasi Belajar Siswa dalam penelitian ini diukur dengan

beberapa indikator, yaitu : nilai akademik, peringkat siswa, dan keaktifan

siswa bertanya pada saat kegiatan belajar mengajar. Hasil dari tanggapan

responden mengenai prestasi belajar dapat dilihat dari tabel-tabel berikut :

A. Peringkat Siswa

16. Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas.

Kepandaian seorang siswa diukur berdasarkan peringkat kelas yang

selalu mereka peroleh setiap semesternya. Peringkat yang biasa mereka dapat

10 besar dikelas. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan

kunjungan siswa ke perpustakaan karena siswa ingin mendapat peringkat 10

besar, maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di

bawah ini:

86

Tabel 5.17Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas

No Siswa yang sering mendapatkan peringkat10 besar dikelas

Frekuensi Prosentase

1 Selalu 13 21,67%

5 Sering 7 11,67%

3 Kadang-kadang 13 21,67%

4 Tidak pernah 27 45,00%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Siswa yang selalu mendapatkan peringkat 10 besar berjumlah 13

siswa dengan prosentase 21,67%, sering berjumlah 7 siswa dengan prosentase

11,67%, kadang-kadang berjumlah 13 siswa dengan prosentasi 21,67%, tidak

pernah berjumlah 27 siswa dengan prosentasi 45,00%. Dari hasil tersebut dapat

bahwa siswa SD Kebonsari 02 masih banyak yang belum mendapatkan

peringkat 10 besar

B. Keaktifan Siswa dikelas

17. Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat kegiatan belajar mengajar.

Keaktifan siswa di kelas dapat mempengaruhi siswa dalam

peningkatan prestasi belajarnya, karena selama mereka aktif bertanya maka

mereka akan mendapatkan banyak pengetahuan sehingga pengetahuan mereka

akan juga bertambah. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan

kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin aktif dalam di kelas

maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah

ini:

87

Tabel 5.18Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat kegiatan belajar mengajar

No Keaktifan siswa bertanya didalam kelassaat kegiatan belajar mengajar

Frekuensi Prosentase

1 Selalu 32 53,00%

5 Sering 17 28,33%

3 Kadang-kadang 10 16,67%

4 Tidak pernah 1 1,67%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Siswa yang selalu aktif didalam kelas berjumlah 32 siswa dengan

prosentase 53,00%, sering berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%,

kdang-kadang berjumlah 10 siswa dengan prosentasi 16,67%, tidak pernah

berjumlah 1 siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat dilihat

bahwa 32 siswa dengan prosentase 53,00% sudah melakukan keaktifan

bertanya dalam kegitan belajar mengajar dikelas karena rasa ingin tahu mereka

yang sangat besar.

C. Nilai Akademik Siswa

18. Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah

Untuk mencapai nilai yang tinggi siswa harus sering aktif bertanya

kepada guru di kelas,selain itu dalam peningkataan akademiknya mereka harus

bersaing dalam pencapaian nilai tertinggi di kelas pada waktu ulangan harian,

Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke

perpustakaan karena siswa ingin memperoleh nilai diatas 80, maka diperoleh

tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini

88

Tabel 5.19Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah

No Nilai siswa diatas 80 pada saat ujiansekolah

Frekuensi Prosentase

1 Selalu 10 16,67%

5 Sering 17 28,33%

3 Kadang-kadang 32 53,33%

4 Tidak pernah 1 1,67%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Siswa yang selalu mendapat nilai 80 keatas berjumlah 10 siswa

dengan prosentase 16,67%, sering berjumlah 17 siswa dengan prosentase

28,33%, kadang-kadang berjumlah 32 siswa dengan prosentasi 53,33%, tidak

pernah berjumlah 1 siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa SD Kebonsari 02 hanya beberapa anak yang

mendapatkan nilai 80 ke atas. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh

peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data bahwa siswa yang

mendapat nilai 80 keatas karena mereka selalu aktif berkunjung ke

perpustakaan.

19. Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan

disekolah.

Perpustakaan sekolah mempengaruhi prestasi yang siswa raih,

semakin sering siswa datang keperpustakaan membuat siswa mendapat

pengetahuan yang lebih dari pada teman yang lainnya. Karena siswa tersebut

aktif untuk mencari informasi yang ada selain materi yang biasanya guru

89

sampaikan. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan

responden ke perpustakaan karena kondisi rapot siswa yang masih dipengaruhi

oleh perputakaan yang ada disekolah maka diperoleh tabel frekuensi seperti

yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 5.20Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan sekolah

No Nilai rapot yang diperoleh siswadipengaruhi oleh adanya perpustakaan

sekolah

Frekuensi Prosentase

1 Sangat setuju 10 16,67%

5 Setuju 39 65,00%

3 Tidak setuju 10 16,67%

4 Sangat tidak setuju 1 1,67%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Siswa yang sangat setuju jika nilai rapot yang diperoleh dipengaruhi

oleh adanya perpustakaan sekolah berjumlah 10 siswa dengan prosentase

16,67%, setuju berjumlah 39 siswa dengan prosentase 65%, Tidak Setuju

berjumlah 10 siswa dengan prosentasi 16,67%, sangat tidak setuju berjumlah 1

siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat bahwa banyak siswa

yang setuju berjumlah 39 siswa dengan prosentase 65%. Jika mereka pergi ke

perpustakaan untuk membaca dan mencari informasi di perpustakaan maka

nilai rapot yang mereka peroleh akan bagus daripada siswa yang tidak mencari

informasi di perpustakaan.

90

20. Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara.

Saat siswa mengikuti lomba, mereka akan mendapatkan juara.

Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke

perpustakaan karena siswa ingin mengikuti lomba dan mendapat juara maka

diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5.21Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara

No Siswa yang mengikuti lomba danmendapat juara

Frekuensi Prosentase

1 Selalu 5 8,33%

5 Sering 13 21,67%

3 Kadang-kadang 29 48,33%

4 Tidak pernah 13 21,67%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Data Primer yang diolah

Saat siswa selalu mengikuti lomba mereka akan mendapat juara

berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33%, sering berjumlah 13 siswa dengan

prosentase 21,67%, kadang-kadang berjumlah 29 siswa dengan

prosentasi48,33%, tidak pernah berjumlah 13 siswa dengan prosentasi 21,67%.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 September

2013 diperoleh data bahwa siswa yang kadang-kadang mendapat juara pada

saat mengikuti lomba, karena mereka kurang persiapan dalam perlombaan

tersebut.

91

5.3 Data Pemanfaatan Perpustakaan dan Nilai Prestasi Belajar

5.3.1 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan

Hasil dari uji pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan oleh

siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban, berdasarkan dari

kuesioner sebagai berikut :

Tabel 5.22

Data Pemanfaatan Perpustakaan

Sumber : Data Primer yang diolah

Hasil dari kuesioner menunjukan pemanfaatan perpustakaan di SD

Kebonsari 02 Tuban termasuk kategori Aktif berjumlah 47 siswa

dengan prosentase 78,63% , kamauan dan kesadaran siswa untuk

memanfaatan perpustakaan sangat tinggi.

5.3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa SDN Kebonsari 02 Tuban

Prestasi belajar siswa yang tinggi dapat diperoleh dengan belajar

dan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber referenasi belajar

selain materi yang diberikan oleh guru di kelas. Siswa yang

memanfaatkan perpustakaan mempunyai pengetahuan yang lebih

No Skor Kategori Frekuensi Prosentase

1

2

3

4

50 – 35

36 – 50

51 – 65

66 – 80

Tidak Aktif

Cukup Aktif

Aktif

Sangat Aktif

0

1

47

12

0%

1,67%

78,63%

20,00%

Jumlah 60 100 %

92

dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan, perbedaan

tersebut dapat dilihat dari hasil prestasi belajar yang diperoleh oleh

siswa, dengan mengetahui indeks prestasi belajar siswa dapat

diketahui dari hasil penelitian yang diperoleh dari bagian pengajaran

tercatat sebagai berikut:

Tabel 5.23

Data Prestasi Belajar

No Data Prestasi Kategori Frekuensi Prosentase

1

5

3

4

85 – 100

70 – 84

55 – 69

< 55

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

4

20

36

0

6,67 %

33,33 %

60,00 %

0%

Jumlah 60 100 %

Sumber : Hasil Belajar SD Kebonsari 02 Tuban

Hasil prestasi siswa yang diperoleh dari bagian pengajaran siswa

kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban dalam golongan sangat baik

berjumlah 4 siswa dengan prosentase 6,67 %, baik berjumlah 20

siswa dengan prosentasi 33,33% sedangkan cukup berjumlah 36

siswa dengan prosentase 60 %. Hal ini menunjukan bahwa prestasi

belajar siswa yang tinggi, dipengaruhi oleh pemanfaatan

perpustakaan sebagai sarana penunjang belajar di sekolah.

93

5.3.3 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi Belajar

Siswa SD Kebonsari 02 Tuban

Setelah data dari pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar

dianalisis satu persatu, maka langkah selanjutnya data tersebut

dianalisis secara bersama dengan menghitung :

Validitas untuk mengetahui kevalidan suatu instrument.Validitas

menggunakan koefisien product moment.Dari hasil analisis didapat

nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian

kita bandingkan dengan nilai rtabel, rtabel dicari pada signifikansi 0,05

dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 60, maka didapat rtabel sebesar

0,254. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0,254

dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.

Koefisien product moment menunjukan bahwa hasil perhitungan

nilai rhitung = 0,725. Jika dikonsultasikan dengan tabel angka kritik

“r‟ Product Moment pada α = 0,05 dan N = 60 diperoleh rtabel

sebesar 0,254. Dengan demikian rhitung lebih besar dari rtabel (0,725>

0,254). Hal ini berarti terdapat hubungan positif yang berarti

(signifikan) antara variabel X dengan variabel Y. Koefisien korelasi

sesuai dengan interpretasi koefisien relasi menurut Sugiyono (2007),

maka koefisien relasi pada variabel X dan Y ini menunjukkan

interpretasi yang sangat kuat

94

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh yang signifikan antara variabel bebas : keaktifan siswa

untuk pergi ke perpustakaan (X) terhadap prestasi siswa (Y). table

distribusi t dicari pada a =5% dengan df = 59 (signifikansi 0,05)

hasil diperoleh ttabel sebesar 2,000995378 dan nilai thitung sebesar

8,018 (lihat lampiran 7). Karena thitung> ttabel sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi,

diperoleh nilai kontribusi variable x terhadap variabel y adalah

sebesar 56,55% (lihat lampiran 8). Nilai 56,55% menunjukkan

bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yang

besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55%

dipengaruhi oleh variable yang lain.

Perpustakaan SD Kebonsari 02 Tuban sudah berjalan sesuai

dengan ketentuan dan sesuai standar perpustakaan, memiliki tenaga

pengelola perpustakaan yang profesional.Layanan bahan pustaka di

SD Kebonsari 02 Tuban menggunakan sistem layanan terbuka yaitu

siswa dapat memilih, mengambil sendiri jenis koleksi yang sesuai.

Hasil dari wawancara dengan guru menyebutkan bahwa

pengenalan perpustakaan dapat dikatakan relatif memadai karena

ditunjang oleh guru-guru dalam hubunganya dengan pemberian

95

tugas untuk membaca di perpustakaan yang berkaitan dengan materi

pelajaran di kelas, sehingga secara tidak langsung selain

mengerjakan tugas juga dapat meningkatkan dan mengembangkan

minat baca siswa.Guru SDN Kebonsari 02 Tuban selalu memberikan

motivasi kepada siswa untuk memanfaatkan perpustakaan, sehingga

siswa dapat berkembang dan tidak harus terfokus dengan materi

yang diberikan oleh guru. Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa

dapat dilihat dari kemandirian siswa di kelas, siswa yang sering

memanfaatkan perpustakaan memiliki pengetahuan yang lebih

dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan.

96

BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Mayoritas siswa SDN Kebonsari 02 Tuban yang terlibat dalam penelitian ini

cenderung memberikan pendapat bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah baik. Dari

hasil hipotesis jika dikonsultasikan dengan tabel angka kritik nilai Product Moment

pada α = 0,05 dan N = 60 diperoleh rtabel sebesar 0,254danrhitungsebesar 0,725.

Dengan demikian rhitung lebih besar dari rtabel (0,725> 0,254). Maka koefisien relasi

pada variabel X dan Y ini menunjukkan interpretasi yang sangat kuat. Uji hipotesis

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel

bebas : keaktifan siswa untuk pergi ke perpustakaan (X) terhadap prestasi siswa (Y).

table distribusi t dicari pada a =5% dengan df = 59 (signifikansi 0,05) hasil diperoleh

ttabel sebesar 2,000995378 dan nilai thitung sebesar 8,018 (lihat lampiran 8). Karena

thitung> ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan nilai

koefisien determinasi, diperoleh nilai kontribusi pengaruh pemanfaatan perpustakaan

terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 56,55% (lihat lampiran 10). Nilai

56,55% menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi

yang besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi oleh

variable yang lain.

97

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dapat disampaikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Perpustakaan seharusnya mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan minat

berkunjung siswa seperti diadakan lomba menulis cerpen dan lomba membaca puisi.

Selain itu perpustakaan memberikan reward bagi siswa yang aktif berkunjung

diperpustakaaan.

2. Tenaga SDM diperpustakaan harus diperbarui dengan menambah tenaga pustakawan

agar perpustakaan di SDN Kebonsari 02 Tuban tersebut bisa terorganisasi dengan

baik.

3. Guru harus memotivasi siswa agar sering berkunjung ke perpustakaan untuk

menambah wawasan mereka, karena diperpustakaan terdapat banyak sumber

informasi yang akan diperoleh. Selain itu guru juga bisa mengajak siswa belajar

kelompok diperpustakaan.

4. Apabila memungkinkan perlu dikembangkan kerja sama peminjaman koleksi bahan

pustaka antara perpustakaan umumdengan perpustakaan sekolah, agar koleksi lebih

bervariasi baik dari segi subyek dan jumlahnya. Sehingga akan mengurangi

kebosanan siswa dengan alasan koleksi tetap tidak bertambah dan sebaliknya lebih

mendorong siswa untuk memanfaatkan koleksi tersebut secara maksimal.

98

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahad, 2007. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung:

Alfabeta.

Ahmadi. A. 1992. Teknik Belajar yang Tepat. Semarang : Mutiara Wijaya.

Arikunto, Suharsimi 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Bumi

Aksara

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Darmono,2007. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Management dan Tata

Kerja. Jakarta : PT Grassindo

Daryanto. 2010. Model pembelajaran Pembelajaran. Bandung : Gava Model

pembelajaran.

Dimyati, Mudjiono, 2009, Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta

Hakim, T. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.

Hamalik, Oemar,2003. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hartono. 2002. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasan, M. Iqbal. 2005. Pokok-pokok Materi Statistik 1: Statistik Deskriptif Edisi

2. Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandarwassid, 2008.Strategi Pembelajaran Bahasa. PT Remaja Rosda Karya.

Kusumaputri, Tri Utami. 2011. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan

Matematika terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Matematika

Angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES,Semarang”:Fakultas Ilmu Budaya

UNDIP.

Lasa Hs, 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah . Yogyakarta : Pinus Book

Publisher

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

99

Perwanti, Rini. 2010. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Karangdowo Tahun Ajaran

2009/2010,Semaranng”: Fakultas Ilmu Budaya UNDIP.

Purwanto, Ngalim, M. P. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya

Sadiman, Arief S. 2002. Model pembelajaran Pendidikan Pengertian

Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Elex Komputindo.

Soelistya-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2006. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru.

Sudjarwo, Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung : Mandar Maju

Sudrajat, Akhmad. 2008. http : // akhmdsudrajat.wordpress.com/ 2008/01/25/

kesulitan-dan-bimbingan-belajar/2013/07/10

Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Suhendar, Yahya. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Yatim Riyanto, 2005. Paragdima Pembelajaran, Unesa University Press

Yusuf, Pawit M. 2007. Petunjuk PraktisPengelolaan Perpustakaan Sekolah Dasar.

Jakarta : Kencana

100

Lampiran 1:LEMBAR KUESIONER

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI

DI SDN KEBONSARI II TUBAN

DATA RESPONDEN

Nama : ............................

Kelas : ............................

Absen : ............................

Jenis kelamin : ............................

Petunjuk pengisian kuesioner :

1. Pertanyaan angket terdiri dari 20 pertanyaan.

2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih.

3. Jawaban pada kuesioner ini tidak mempengaruhi nilai anda.

4. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur sesuai hati nurani anda.

5. Jawaban kuesioner ini dijamin kerahasiaannya.

PERTANYAAN :

Pemanfaatan Perpustakaan

1. Berapa kali dalam seminggu anda berkunjung ke perpustakaan?

A. Selalu (lebih dari 4 kali)

B. Sering ( 2 kali)

C. Kadang – kadang ( 1 kali)

D. Tidak Pernah

2. Apakah kunjungan anda di perpustakaan karena ada tugas dari guru?

A. Tidak selalu, karena ada tugas

B. Kadang- kadang, karena ada tugas

C. Sering kali, karena ada tugas

D. Selalu, karena ada tugas

3. Berapa kali dalam seminggu anda membuat tugas diperpustakaan?

A. Selalu (lebih dari 4 kali)

101

B. Sering (2 kali)

C. Kadang-kadang (1 kali)

D. Tidak pernah

4. Di perpustakaan saya lebih senang membaca buku daripada mengerjakan

tugas dari guru

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

5. Saya berkunjung keperpustakaan karena keinginan saya sendiri

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

6. Saya membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan?

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

7. Selain buku pelajaran yang saya baca, saya juga membaca koran dan

majalah di perpustakaan untuk menambah pengetahuan.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

8. Saya selalu membaca buku tentang pengetahuan umum di perpustakaan.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

102

9. Suasana diperpustakaan sangat nyaman?

A. Sangat Setuju

B. Setuju

C. Tidak Setuju

D. Sangat Tidak Setuju

10. Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi.

A. Sangat Setuju

B. Setuju

C. Tidak Setuju

D. Sangat Tidak Setuju

11. Pada saat jam istirahat apakah anda memanfaatkan untuk berkunjung ke

perpustakaan?

A. Sering

B. Kadang - kadang

C. Jarang

D. Tidak pernah

12. Bagaimana proses peminjaman buku di perpustakaan menurut anda?

A. Sangat mudah

B. Mudah

C. Tidak mudah

D. Sangat tidak mudah

13. Koleksi yang ada diperpustakaan sudah memadai.

A. Sangat Setuju

B. Setuju

C. Tidak Setuju

D. Sangat Tidak Setuju

14. Apakah di perpustakaan banyak terdapat sumber informasi dan

pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar?

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

103

D. Sangat tidak setuju

15. Setujukah anda bahwa seringnya anda datang keperpustakaan untuk

membaca, akan meningkatkan prestasi anda?

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

Peningkatan Prestasi Belajar

16. Dalam satu semester, saya sering mendapatkan peringkat 10 besar?

A. Selalu

B. Sering

C. Kadang-kadang

D. Tidak pernah

17. Dalam kegiatan pembelajaran, saya selalu aktif bertanya didalam kelas?

A. Selalu

B. Sering

C. Kadang-kadang

D. Tidak pernah

18. Dalam setiap ujian sekolah, nilai saya diatas 80?

A. Selalu

B. Sering

C. Kadang-kadang

D. Tidak pernah

19. Nilai rapot yang saya peroleh dipengaruhi oleh adanya perpustakaan

disekolah?

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Tidak setuju

D. Sangat tidak setuju

104

20. Pada saat anda mengikuti lomba,apakah anda mendapat juara?

A. Selalu

B. Sering

C. Kadang-kadang

D. Tidak pernah

105

Lampiran 2

Wawancara untuk guru

Nama :

Guru mata pelajaran :

1. Apakah pernah bapak/ibu memberikan tugas untuk mencari refrensi

diperpustakaan?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

2. Menurut bapak/ibu,apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi

diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi

belajarnya?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

3. Cara efektif seperti apakah yang menurut bapak/ibu dapat

meningkatkan prestasi siswa?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

106

Skor Kriteria

1 Afina Fila Silvalawa Perempuan 76 Sangat Aktif2 Aldanisa Yuliana S Perempuan 50 Cukup Aktif

3 Alfida Saron Delfine P Perempuan 54 Aktif

4 Alifinda Berliana P.H Perempuan 65 Aktif

5 Aliyya Rosyiida Perempuan 65 Aktif

6 Almira Fidia Ramadhania Perempuan 52 Aktif

7 Ananda Bagus N.R Laki-Laki 56 Aktif

8 Andra Prasetyo Nugroho Laki-Laki 57 Aktif

9 Andre Alvian Alpharoedi Laki-Laki 61 Aktif

10 Anisa Mutiarani W.S Perempuan 62 Aktif

11 Aristya Hartika Putri Perempuan 65 Aktif12 Briliantien Dila Latifah Perempuan 71 Sangat Aktif

13 Chaisar Baskara Jaya Laki-Laki 58 Aktif

14 Dawam Abdul Hayyi Hidayat Laki-Laki 51 Aktif

15 Dea Natalia Perempuan 57 Aktif16 Dhiyar Ageng M Perempuan 70 Sangat Aktif

17 Fatma Cristina Wati Perempuan 60 Aktif18 Hani Fitria R Perempuan 67 Sangat Aktif

19 Hasanal Ardya W Laki-Laki 61 Aktif20 Ilham Nur S Laki-Laki 66 Sangat Aktif

21 Inayah Z Putri Perempuan 62 Aktif

22 Ivandra Billie Sudarto Laki-Laki 51 Aktif23 Khoffifa Adisty Garciani Perempuan 66 Sangat Aktif

24 Khilmi Auliaul Hikmah Perempuan 61 Aktif

25 Mei Tri Indayani Laki-Laki 60 Aktif

26 M.Bagus Hartawan Ilhami Laki-Laki 63 Aktif

27 M.Renaldi P Laki-Laki 53 Aktif

28 Erika Amalia Nur Wijayanti Perempuan 51 Aktif

29 Ali Akbar Fuadi Laki-Laki 56 Aktif

30 M.Ridho Aryangga Donato Laki-Laki 61 Aktif

31 Muhammad Tegar R.W Laki-Laki 62 Aktif

32 Muhammad Eka Putra H Laki-Laki 60 Aktif

33 Muhammad Minan N.A Laki-Laki 60 Aktif

34 Nur Azizah Putri F Perempuan 61 Aktif

35 Olivia Nur Septya Hadi Perempuan 59 Aktif36 Pinesthi Waskito Aris Laki-Laki 74 Sangat Aktif37 Putri Nur Handayanti Perempuan 67 Sangat Aktif38 Ramadhani Wisnu Pradana Laki-Laki 73 Sangat Aktif

39 Ribkhi Amalia Putri Perempuan 62 Aktif

40 Rizky Firdaus Cahayani Laki-Laki 56 Aktif

41 Sakseno Laki-Laki 59 Aktif

42 Saniyya Hayu R.D Perempuan 60 Aktif43 Shanty Andreant Perempuan 66 Sangat Aktif

Pemanfaatan PerpustakaanNamaNo Jenis Kelamin

Analisis Pemanfaatan Perpustakaan

Lampiran 3

107

44 Sony Putra Mahardika Laki-Laki 61 Aktif45 Syaniar Tiara Maharani Perempuan 70 Sangat Aktif

46 T.Salsabil Danisa Perempuan 59 Aktif

47 Tafara Lakshita Grisella Perempuan 61 Aktif

48 Thalita Inggrid D Perempuan 65 Aktif

49 Tri Alvianti P.S Perempuan 62 Aktif

50 Tsabita Alya Nabighoh Perempuan 62 Aktif

51 Tsalis Eka Safita Perempuan 60 Aktif

52 Vinolia Putri Maiday Tania Perempuan 60 Aktif

53 Yulia Nuraeny Hartojo Perempuan 55 Aktif54 Yunia Tantri Lintang Pramaesti Perempuan 62 Aktif

55 Zalmanta Royasya Alay Perempuan 56 Aktif

56 Zetty Fortune Ananta Mulia Perempuan 62 Aktif

57 Kelvin Eka Pramoedya S Laki-Laki 56 Aktif

58 Asri Nur'aina Izzani Perempuan 62 Aktif

60 Peuma Aryasatya Laki-Laki 61 Aktif

Sumber : Data Primer yang diolah

108

Skor Kriteria Nilai Kategori

1 Afina Fila Silvalawa 76 Sangat Aktif 95 Sangat Baik2 Aldanisa Yuliana S 50 Cukup Aktif 65 Cukup

3 Alfida Saron Delfine P 54 Aktif 55 Cukup

4 Alifinda Berliana P.H 65 Aktif 85 Baik5 Aliyya Rosyiida 65 Aktif 55 Cukup

6 Almira Fidia Ramadhania 52 Aktif 60 Cukup

7 Ananda Bagus N.R 56 Aktif 55 Cukup

8 Andra Prasetyo Nugroho 57 Aktif 50 Cukup

9 Andre Alvian Alpharoedi 61 Aktif 80 Baik

10 Anisa Mutiarani W.S 62 Aktif 60 Cukup

11 Aristya Hartika Putri 65 Aktif 70 Baik12 Briliantien Dila Latifah 71 Sangat Aktif 90 Sangat Baik

13 Chaisar Baskara Jaya 58 Aktif 55 Cukup

14 Dawam Abdul Hayyi H 51 Aktif 45 Cukup

15 Dea Natalia 57 Aktif 55 Cukup

16 Dhiyar Ageng M 70 Sangat Aktif 80 Baik

17 Fatma Cristina Wati 60 Aktif 65 Cukup

18 Hani Fitria R 67 Sangat Aktif 75 Baik

19 Hasanal Ardya W 61 Aktif 70 Baik

20 Ilham Nur S 66 Sangat Aktif 70 Baik

21 Inayah Z Putri 62 Aktif 80 Baik

22 Ivandra Billie Sudarto 51 Aktif 50 Cukup

23 Khoffifa Adisty Garciani 66 Sangat Aktif 75 Baik

24 Khilmi Auliaul Hikmah 61 Aktif 65 Cukup

25 Mei Tri Indayani 60 Aktif 45 Cukup

26 M.Bagus Hartawan Ilhami 63 Aktif 60 Cukup

27 M.Renaldi P 53 Aktif 65 Cukup28 Erika Amalia Nur 51 Aktif 45 Cukup

29 Ali Akbar Fuadi 56 Aktif 60 Cukup30 M.Ridho Aryangga Donato 61 Aktif 70 Baik

31 Muhammad Tegar R.W 62 Aktif 45 Cukup

32 Muhammad Eka Putra H 60 Aktif 80 Baik

33 Muhammad Minan N.A 60 Aktif 70 Baik

34 Nur Azizah Putri F 61 Aktif 60 Cukup

35 Olivia Nur Septya Hadi 59 Aktif 50 Cukup

36 Pinesthi Waskito Aris 74 Sangat Aktif 95 Sangat Baik

37 Putri Nur Handayanti 67 Sangat Aktif 70 Baik

38 Ramadhani Wisnu Pradana 73 Sangat Aktif 95 Sangat Baik

39 Ribkhi Amalia Putri 62 Aktif 60 Cukup

40 Rizky Firdaus Cahayani 56 Aktif 70 Baik

41 Sakseno 59 Aktif 45 Cukup

42 Saniyya Hayu R.D 60 Aktif 55 Cukup

No Nama Siswa

Pemanfaatan Perpustakaan Prestasi Belajar

Lampiran 4

Analisis Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar

109

43 Shanty Andreant 66 Sangat Aktif 75 Baik

44 Sony Putra Mahardika 61 Aktif 55 Cukup

45 Syaniar Tiara Maharani 70 Sangat Aktif 85 Baik

46 T.Salsabil Danisa 59 Aktif 65 Cukup

47 Tafara Lakshita Grisella 61 Aktif 65 Cukup

48 Thalita Inggrid D 65 Aktif 80 Baik

49 Tri Alvianti P.S 62 Aktif 70 Baik

50 Tsabita Alya Nabighoh 62 Aktif 65 Cukup

51 Tsalis Eka Safita 60 Aktif 50 Cukup

52 Vinolia Putri Maiday Tania 60 Aktif 70 Baik

53 Yulia Nuraeny Hartojo 55 Aktif 45 Cukup54 Yunia Tantri Lintang 62 Aktif 60 Cukup

55 Zalmanta Royasya Alay 56 Aktif 45 Cukup56 Zetty Fortune Ananta 62 Aktif 60 Cukup

57 Kelvin Eka Pramoedya S 56 Aktif 55 Cukup

58 Asri Nur'aina Izzani 62 Aktif 70 Baik

59 Anifa Azzabila Ridwan 66 Sangat Aktif 65 Cukup

60 Peuma Aryasatya 61 Aktif 45 Cukup

jumlah 3667 3870

Sumber : Data Primer yang diolah

110

NO NAMA X Y X^2 Y^2 XY

1 Afina Fila Silvalawa 76 95 5776 9025 7220

2 Aldanisa Yuliana S 50 65 2500 4225 3250

3 Alfida Saron Delfine P 54 55 2916 3025 2970

4 Alifinda Berliana P.H 65 85 4225 7225 5525

5 Aliyya Rosyiida 65 55 4225 3025 3575

6 Almira Fidia Ramadhania 52 60 2704 3600 3120

7 Ananda Bagus N.R 56 55 3136 3025 3080

8 Andra Prasetyo Nugroho 57 50 3249 2500 2850

9 Andre Alvian Alpharoedi 61 80 3721 6400 4880

10 Anisa Mutiarani W.S 62 60 3844 3600 3720

11 Aristya Hartika Putri 65 70 4225 4900 4550

12 Briliantien Dila Latifah 71 90 5041 8100 6390

13 Chaisar Baskara Jaya 58 55 3364 3025 3190

14 Dawam Abdul Hayyi H 51 45 2601 2025 2295

15 Dea Natalia 57 55 3249 3025 3135

16 Dhiyar Ageng M 70 80 4900 6400 5600

17 Fatma Cristina Wati 60 65 3600 4225 3900

18 Hani Fitria R 67 75 4489 5625 5025

19 Hasanal Ardya W 61 70 3721 4900 4270

20 Ilham Nur S 66 70 4356 4900 4620

21 Inayah Z Putri 62 80 3844 6400 4960

22 Ivandra Billie Sudarto 51 50 2601 2500 2550

23 Khoffifa Adisty Garciani 66 75 4356 5625 4950

24 Khilmi Auliaul Hikmah 61 65 3721 4225 3965

25 Mei Tri Indayani 60 45 3600 2025 2700

26 M.Bagus Hartawan Ilhami 63 60 3969 3600 3780

27 M.Renaldi P 53 65 2809 4225 3445

28 Erika Amalia Nur Wijayanti 51 45 2601 2025 2295

29 Ali Akbar Fuadi 56 60 3136 3600 3360

30 M.Ridho Aryangga Donato 61 70 3721 4900 4270

31 Muhammad Tegar R.W 62 45 3844 2025 2790

32 Muhammad Eka Putra H 60 80 3600 6400 4800

33 Muhammad Minan N.A 60 70 3600 4900 4200

34 Nur Azizah Putri F 61 60 3721 3600 3660

35 Olivia Nur Septya Hadi 59 50 3481 2500 2950

36 Pinesthi Waskito Aris 74 95 5476 9025 7030

37 Putri Nur Handayanti 67 70 4489 4900 4690

38 Ramadhani Wisnu Pradana 73 95 5329 9025 6935

39 Ribkhi Amalia Putri 62 60 3844 3600 3720

40 Rizky Firdaus Cahayani 56 70 3136 4900 3920

41 Sakseno 59 45 3481 2025 2655

42 Saniyya Hayu R.D 60 55 3600 3025 3300

Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar

Lampiran 5

111

43 Shanty Andreant 66 75 4356 5625 4950

44 Sony Putra Mahardika 61 55 3721 3025 3355

45 Syaniar Tiara Maharani 70 85 4900 7225 5950

46 T.Salsabil Danisa 59 65 3481 4225 3835

47 Tafara Lakshita Grisella 61 65 3721 4225 3965

48 Thalita Inggrid D 65 80 4225 6400 5200

49 Tri Alvianti P.S 62 70 3844 4900 4340

50 Tsabita Alya Nabighoh 62 65 3844 4225 4030

51 Tsalis Eka Safita 60 50 3600 2500 3000

52 Vinolia Putri Maiday Tania 60 70 3600 4900 4200

53 Yulia Nuraeny Hartojo 55 45 3025 2025 247554 Yunia Tantri Lintang 62 60 3844 3600 3720

55 Zalmanta Royasya Alay 56 45 3136 2025 2520

56 Zetty Fortune Ananta Mulia 62 60 3844 3600 3720

57 Kelvin Eka Pramoedya S 56 55 3136 3025 3080

58 Asri Nur'aina Izzani 62 70 3844 4900 4340

59 Anifa Azzabila Ridwan 66 65 4356 4225 4290

60 Peuma Aryasatya 61 45 3721 2025 2745

jumlah 3667 4253 225999 260500 239805

Sumber : Data Primer yang diolah

112

Lampiran 6

No Nama Kelas Jenis Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor

1 Afina Fila Silvalawa VI Perempuan 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 76

2 Aldanisa Yuliana S VI Perempuan 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 50

3 Alfida Saron Delfine P VI Perempuan 3 1 1 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 1 2 2 3 1 54

4 Alifinda Berliana P.H VI Perempuan 2 3 2 1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 65

5 Aliyya Rosyiida VI Perempuan 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 2 3 2 2 65

6 Almira Fidia Ramadhania VI Perempuan 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 4 1 2 52

7 Ananda Bagus N.R VI Laki-Laki 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 1 2 3 2 2 56

8 Andra Prasetyo Nugroho VI Laki-Laki 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 1 2 2 2 2 57

9 Andre Alvian Alpharoedi VI Laki-Laki 2 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 61

10 Anisa Mutiarani W.S VI Perempuan 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 1 62

11 Aristya Hartika Putri VI Perempuan 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 65

12 Briliantien Dila Latifah VI Perempuan 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 71

13 Chaisar Baskara Jaya VI Laki-Laki 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 2 2 3 3 58

14 Dawam Abdul Hayyi VI Laki-Laki 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 3 1 51

15 Dea Natalia VI Perempuan 2 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 1 57

16 Dhiyar Ageng M VI Perempuan 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 70

17 Fatma Cristina Wati VI Perempuan 2 1 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 1 60

18 Hani Fitria R VI Perempuan 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 67

19 Hasanal Ardya W VI Laki-Laki 2 1 1 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 61

20 Ilham Nur S VI Laki-Laki 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 66

21 Inayah Z Putri VI Perempuan 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 62

22 Ivandra Billie Sudarto VI Laki-Laki 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 1 51

23 Khoffifa Adisty Garciani VI Perempuan 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 66

24 Khilmi Auliaul Hikmah VI Perempuan 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 2 61

25 Mei Tri Indayani VI Laki-Laki 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 1 60

26 M.Bagus Hartawan Ilhami VI Laki-Laki 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 1 2 3 2 4 63

27 M.Renaldi P VI Laki-Laki 2 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 2 3 4 53

28 Erika Amalia Nur Wijayanti VI Perempuan 3 1 1 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 1 2 2 3 1 51

29 Ali Akbar Fuadi VI Laki-Laki 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 4 4 2 3 2 3 2 56

SKORING HASIL ANGKET

113

30 M.Ridho Aryangga Donato VI Laki-Laki 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 1 2 3 4 4 61

31 Muhammad Tegar R.W VI Laki-Laki 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 2 2 3 1 62

32 Muhammad Eka Putra H VI Laki-Laki 2 1 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 60

33 Muhammad Minan N.A VI Laki-Laki 2 1 1 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 60

34 Nur Azizah Putri F VI Perempuan 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 2 61

35 Olivia Nur Septya Hadi VI Perempuan 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 59

36 Pinesthi Waskito Aris VI Laki-Laki 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 74

37 Putri Nur Handayanti VI Perempuan 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 67

38 Ramadhani Wisnu Pradana VI Laki-Laki 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 73

39 Ribkhi Amalia Putri VI Perempuan 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 2 3 4 2 62

40 Rizky Firdaus Cahayani VI Laki-Laki 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 56

41 Sakseno VI Laki-Laki 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 1 2 3 2 59

42 Saniyya Hayu R.D VI Perempuan 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 1 60

43 Shanty Andreant VI Perempuan 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 66

44 Sony Putra Mahardika VI Laki-Laki 2 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 4 2 61

45 Syaniar Tiara Maharani VI Perempuan 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 70

46 T.Salsabil Danisa VI Perempuan 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 59

47 Tafara Lakshita Grisella VI Perempuan 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 3 2 61

48 Thalita Inggrid D VI Perempuan 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 65

49 Tri Alvianti P.S VI Perempuan 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 62

50 Tsabita Alya Nabighoh VI Perempuan 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 62

51 Tsalis Eka Safita VI Perempuan 2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 1 2 2 3 2 60

52 Vinolia Putri Maiday Tania VI Perempuan 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 60

53 Yulia Nuraeny Hartojo VI Perempuan 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 1 55

54 Yunia Tantri Lintang Pramaesti VI Perempuan 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 62

55 Zalmanta Royasya Alay VI Perempuan 2 2 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 1 2 2 3 1 56

56 Zetty Fortune Ananta Mulia VI Perempuan 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 1 3 3 3 2 62

57 Kelvin Eka Pramoedya S VI Laki-Laki 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 56

58 Asri Nur'aina Izzani VI Perempuan 2 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 62

59 Anifa Azzabila Ridwan VI Perempuan 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 66

60 Peuma Aryasatya VI Laki-Laki 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 1 3 2 61

jumlah 3667

Sumber : Data Primer yang diolah

114

Lampiran 7

Product Moment

Model Summary

,725a ,526 ,518 9,43486 ,526 64,281 1 58 ,000

Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), aktifa.

115

Lampiran 8

Uji T

Coefficientsa

-42,006 13,340 -3,149 ,003

1,743 ,217 ,725 8,018 ,000

(Constant)

aktif

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: nilaia.

116

Lampiran 9

Koefisien Determinan (KD)

KD = r2 x 100%

KD = ( 0,752 )2 X 100%

= 0,5655 x 100%

= 56,55%

117

Lampiran 10

KEADAAN SEKOLAH

Gerbang depan sekolah Tampak kanan

Tampak kiri Ruang Guru

118

Ruang perpustakaan

119

Lampiran 11

Dokumentasi wawancara dengan guru kelas

Dokumentasi pengisian kuesioner

120

Lampiran 12

Hasil Wawancara dengan wali kelas

IBU ROSA

Peneliti : “Apakah ibu pernah memberikan tugas kepada siswa untuk mencari

refrensi diperpustakaan?”

Ibu Rosa : “Iya, saya suruh mencari refrensi buku pelajaran yang lain selain

buku paket yang mereka punya”

Peneliti : “Menurut ibu, apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi

diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi

belajarnya?”

Ibu Rosa : “Tentu saja, dengan memberikan tugas pecarian buku di

perpustakaan membuat siswa lebih banyak mendapatkan informasi

sehingga pengetahuan mereka bertambah.”

Peneliti : “Cara efektif seperti apakah yang menurut ibu dapat meningkatkan

prestasi siswa?”

Ibu Rosa : “Ya dengan membaca buku-buku di perpustakaan itu, dan akhirnya

bias meningkatkan prestasi belajar, membaca yang ada hubungannya

dengan pelajaran IPA. Saya menyarankan pada waktu jam istirahat

dari pada anak-anak bermain di luar lebih baik diperpustakaan.”

121

IBU SUHARTINI

Peneliti : “Apakah ibu pernah memberikan tugas kepada siswa untuk

mencari refrensi di perpustakaan?”

IbuSuhartini : “Pernah, tentang bahasa Indonesia, biasanya tentang cerita rakyat

di perpustakaan, trus arti kata di Kamus Bahasa Indonesia.”

Peneliti : “Menurut ibu, apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi

diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan

prestasi belajarnya?”

Ibu Suhartini : “Iya, menambah wawasan sehingga bias meningkatkan nilainya,

dia akan aktif dalam mencari, tidak hanya mencari di buku paket

saja.”

Peneliti : “Cara efektif seperti apakah yang menurut ibu dapat

meningkatkan prestasi siswa?”

Ibu Suhartini : “Membaca di perpustakaan adalah cara yang efektif, selain itu ada

diskusi dan kelompok belajar dikelas.”