pengaruh intensitas kebisingan pada …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... ·...

15
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGAMANAN E-VOTING BERBASIS WAP PEMILIHAN KETUA ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA M. Ali Zaenal. A, Muhammad Akbar, Rusmin Syafari Dosen Universitas Bina Darma 1 , Mahasiswa Universitas Bina Darma 2 Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el : [email protected], [email protected] 2 , [email protected] 3 Abstract :.voting by paper piercing may be outdated. Besides its high cost, the results are not necessarily 100% accurate. Now, there is a more modern, online electronic voting (e-voting). Voting as a media for making decisions relating to the lives of many people has started since long time ago. In practice, many deviations occur by some segments of society for their own benefit. This causes the emergence of conflict in society and decreases public confidence in the voting organizers and voting winning party. Voting electronically using electronic technology (e-voting) today can be an alternative to replace the conventional elections currently used. The main problem encountered in e-voting is related to the safety factor. Till now, there is no complete solution both theoretical and practical experiences to be able to overcome it. Use of information technology in the voting process is expected to help for resolution of these issues. However, is e-voting the right solution to be implemented in Indonesia, or are there any improvements still needed before the implementation of e-voting is successfully implemented in Indonesia? Keywords : piercing, e-voting, voting Abstrak : Pemilihan suara dengan cara coblos kertas mungkin sudah ketinggalan jaman. Selain mahal biayanya, hasilnya belum tentu 100% akurat. Kini ada cara yang lebih modern, voting elektronik secara online (e-voting). Pemungutan suara (voting) sebagai media untuk mencari keputusan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak telah dimulai sejak lama. Dalam pelaksanaannya, banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan sebagian golongan masyarakatuntuk kepentingan mereka sendiri. Hal ini menyebabkan timbulnya konflik di masyarakat, serta menurunnya kepercayaan masyarakat tehadap pihak penyelenggara voting dan pihak pemenang voting tersebut. Pemungutansuara secara elektronik dengna memanfaatkan teknologi elektronik (e- voting) saat ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan pemilihan umum secara konvensional yang sekarang ini digunakan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam e-voting adalah terkait faktor keamanan. Sampai saat ini, belum ada Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 1

Upload: others

Post on 29-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGAMANAN E-VOTING BERBASIS WAP PEMILIHAN KETUA ORGANISASI

KEMAHASISWAAN DI UNIVERSITAS BINA DARMA

M. Ali Zaenal. A, Muhammad Akbar, Rusmin SyafariDosen Universitas Bina Darma 1, Mahasiswa Universitas Bina Darma 2

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 PalembangPos-el : [email protected], [email protected],

[email protected]

Abstract :.voting by paper piercing may be outdated. Besides its high cost, the results are not necessarily 100% accurate. Now, there is a more modern, online electronic voting (e-voting). Voting as a media for making decisions relating to the lives of many people has started since long time ago. In practice, many deviations occur by some segments of society for their own benefit. This causes the emergence of conflict in society and decreases public confidence in the voting organizers and voting winning party. Voting electronically using electronic technology (e-voting) today can be an alternative to replace the conventional elections currently used. The main problem encountered in e-voting is related to the safety factor. Till now, there is no complete solution both theoretical and practical experiences to be able to overcome it. Use of information technology in the voting process is expected to help for resolution of these issues. However, is e-voting the right solution to be implemented in Indonesia, or are there any improvements still needed before the implementation of e-voting is successfully implemented in Indonesia?

Keywords : piercing, e-voting, voting

Abstrak : Pemilihan suara dengan cara coblos kertas mungkin sudah ketinggalan jaman. Selain mahal biayanya, hasilnya belum tentu 100% akurat. Kini ada cara yang lebih modern, voting elektronik secara online (e-voting). Pemungutan suara (voting) sebagai media untuk mencari keputusan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak telah dimulai sejak lama. Dalam pelaksanaannya, banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan sebagian golongan masyarakatuntuk kepentingan mereka sendiri. Hal ini menyebabkan timbulnya konflik di masyarakat, serta menurunnya kepercayaan masyarakat tehadap pihak penyelenggara voting dan pihak pemenang voting tersebut. Pemungutansuara secara elektronik dengna memanfaatkan teknologi elektronik (e-voting) saat ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan pemilihan umum secara konvensional yang sekarang ini digunakan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam e-voting adalah terkait faktor keamanan. Sampai saat ini, belum ada solusi lengkap baik secara teori maupun praktek yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Pengguna teknologi informasi dalam proses voting diharapkan dapt memantu penyelesaian masalah-masalah tersebut. Akan tetapi, apakah e-voting merupakan solusi yang tepat untuk di implementasikan di indonesia, atau masih diperlukan sebelum implementasi e-voting tersebut berhasil dilaksanakan di indonesia.

Kata Kunci: Coblos, e-voting, pemungutan suara.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Voting merupakan suatu kegiatan yang

sangat menentukan pada setiap perhelatan

pemilihan, terutama bagaiman sistem pemilihan

itu dilaksanakan,bagaimana peraturan yang

disepakati dan menjadi aturan main, siapa yang

dipilih dan siapa yang berhak dipilih. Bagaimana

Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 1

Page 2: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

proses pemungutan suara dapat menjamin azas

langsung, umum, bebas dan rahasia serta

bagaimana hasil penghitunga suara dapat

berlangsung jujur, transparan, dapat diakses oleh

publik. Selama ini voting secara centang atau

coblos kertas suara menjadi pilihan dalam

penyelenggaraan pemilu dan pemilukada di

tanah air.

Universita Bina Darma selama ini dalam

mentukan ketua organisasi kemahasiswaan

menggunakan metode voting (pemungutan suara)

secara konvnsional yaitu pemilihan akan

diumumkan sebelumnya kepada seluruh

mahasiswa, kemudian mahasiswa datang

ketempat pemungutan suara. Didalam tempat

pemungutan suara tersebut terdapat beberapa

gambar dan nama calon ketua yang akan dipilih.

Kemudian mahasiswa akan menconteng gambar

salah satu dari calon tersebut. Setelah mahasiswa

menetukan pilihannya maka lembar suara akan

dikumpulkan dan dihitung didepan seluruh

mahasiswa.

Dengan menggunakan sistem

pemungutan suara konvensional seperti diatas

maka akan memakan waktu yang cukup lama

untuk mendapatkan hasil voting tersebut dan

proses voting ini dapat dilakukan tanpa

menggangu waktu belajar.

Dari segi keamanan sistem e-voting yang

akan dikerjakan oleh penulis, difokuskan pada

banyak suara yang akan diberikan oleh satu

orang pemilih hanya satu kali. Jika pemilih

sudah memberikan suaranya maka pemilih

tesebut tidak bisa memberikan suaranya lagi

atau hak pilihnya sudah digunakan.

Dari uraian diatas mak dirancang sistem

voting berbasis WAP yang digunakan pada

pemilihan ketua organisasi kemahasiswaan

Universitas Bina Darma, agar dapat diterapkan

dan berguna bagi pihak universitas. Maka

penulis mengambil judul skripsi yaitu “Analisis

Dan Perancangan Sistem Pengamanan E-

Voting Berbasis WAP Pemilihan Ketua

Organisasi Kemahsiswaan Di universitas Bina

Darma”

1.2. Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah dan

sesuai dengan apa yang diharapkan maka penulis

hanya membahas pengolahan data voting untuk

pemilihan ketua organisasi kemahasiswaan

Universitas Bina Darma.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pada Universitas

Bina Darma ini adalah membangun sistem

pengamanan e-voting berbasis WAP (Wireless

Application Protocol) pada Universitas Bina

Darma yang lebih baik, efektif, yaitu sistem yang

tepat, cepat dan akurat.

1.3.2. Manfaat Penelitian

1. Bagi universitas Bina Darma, dapat

mempermudah dalam melakukan

pemungutan suara atau jejak

pendapt, memudahkan dalam

pengolahan, penyimpanan dan

pencarian data voting yang belum

mampu dipenuhi oleh sistem voting

manual.

2 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20

Page 3: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

2. Bagi peneliti, menambah wawasan

dalam aplikasi e-voting dan

implementasinya, dapat menerapkan

dan memperdalam ilmu yang telah

didapat selama dibangku kulia.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian bertempat di Universitas Bina

Darma yang beralamat di Jalan Ahmad Yani

No. 12 Palemang-Indonesia 30264.

2.2. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Yaitu dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap sistem kerja dan

pencatatan secara cermat dan sistematis guna

mengumpulkan data-data dan diperoleh

informasi yang dibutuhkan.

b. Wawancara

Mengadakan Tanya jawab langsung kepada

mahasiswa atau kepada dosen yang biasa

mengurus pemilihan ketua organisasi

kemahasiswaan.

2.3. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan untuk merancang

perangkat lunak ini adalah metode Waterfall.

Pressman (2002:37)

Metode Waterfall melingkupi aktivitas –

aktivitas sebagai berikut:

1. Rekayasa dan pemodelan

sistem/informasi

Merupakan bagian dari sebuah yang

lebih besar, kerja dimulai dengan

membangun syarat dari semua

elemen, sistem dan mengalokasikan

beberapa subset dari kebutuhan ke

perangkat lunak tersebut.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat

Lunak

Proses pengumpulan keutuhan

diintensifkan dan difokuskan,

khususnya pada perangkat lunak.

Untuk memehami sifat program

yang dibangun, rekayasa perangkat

lunak harus memahami domain

informasi, tingkah laku dan antar

muka yang diperlukan.

3. Desain

Proses desain menerjemahkan

syarat/kebutuhan kedalam sebuah

repsentasi perangkat lunak yang

dapat diperkirakan demi kualitas

sebelum pemunculan kode.

4. Pemnuatan Kode

Desain harus diterjemahakan

kedalam bentuk mesin yang bisa

dibaca. Langkah pembuatan kode

dalam melakukan tugas akhir ini.

Jika desain dilakukan dengan cara

yang lengkap, pemuatan kode dapat

diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian

Proses pengujian berfokus pada

logika internal perangkat lunak,

memastikan ahwa semua pernyataan

sudah diuji, dan pada eksternal

Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 3

Page 4: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

fungsional, yaitu mengarahkan

pengujian untuk menemukan

kesalahan-kesalahan dan

memastikan bahwa input yang

dibatasi akan memeberikan hasil

aktual yang sesuai dengan hasil

dibutuhkan.

6. Pemeliharaan

Merupakan bagian paling akhir dari

siklus pengembangan dan dilakukan

setelah perangkat lunak

dipergunakan.

2.4. Pengertian Wap

WAP ( Wireless Application Protocol )

adalah suatu protokol komunikasi dan suatu

lingkungan aplikasi yang memungkinkan anda

mengakses internet dan web dari wireless

handheld devices. WAP dirancang untuk bekerja

dengan keanekaragaman selular jaringan

transmisi data wireless, handheld device, dan

sistem operasi. Simarmata (2006:3)

2.5. Pengertian Voting

E-Voting (Elektronic voting) adalah

proses pemilihan umum yang memungkinkan

pemilih untuk mencatatkan pilihannya yang

bersifat rahasia secara elektronik yang teraman.

Dalam tenologi e-voting, pemungutan suar dapat

dilakukan dengan dua cara. Pertama pemindahan

optik memungkinkan pemilihan harus

memberikan tanda pada surat suara dan

kemudian surat suara tersebut direkam secara

elektronik. Namun, pencetakan surat suara yang

dapat dipindahkan dengan optik membutuhkan

rancangan yang rumit dan biaya mahal. Kedua

sistem direct recording elektronic(DRE)

menyediakan surat suara yang dapat dipilih

dengan menggunakan perangkat elektronik atau

komputer yang dilengkapi dengan layar sentuh,

mengolah data dengan perangkat

lunak,menyimpan peolehan surat suara dansurat

suara didalam memori.

2.6. Kelebihan Voting

Pemungutan suara elektronik

mempercepat proses pemungutan suara, ketika

pemungutan suara pada hari pemilihan, para

pemilih tidak lagi menunggu surat suara atau

mendaftar untuk didata atau menjatuhkan surat

suara kedalam kotak suara. Pemungutan suara

elektronik juga akan meningkatkan keamanan

dan keandalan pemilu.

Dalam pemungutan suara elektronik

tidak mungkin untuk membuat kesalahan, karena

informasi identifikasi kandidat yang dipilih akan

muncul dilayar sebelum pemungutan suara

dikonfirmasi.

2.7. Kekurangan Voting

1. Kerentanan terhadap hacking,

menurut congressional research

service reformasi pemilihan dan

sistem voting elektronik, vendor

pemilihan umum menyatakan

bahwa meraka tidak mengirimkan

hasil pemilihan dari daerah sekitar

melalui internet, tetapi mereka

dapat mengirimkan melalui koneksi

modem langsung.

4 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20

Page 5: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

2. Pemilihan jejak audit diverifikasi

kertas, semua penuh elektronik

(layar sentuh, DRE, internet) sistem

voting tunduk pada keterbatasan

dan teknologi computer. Ini

termasuk ketidak mampuan untuk

mendeteksi keberadaan perangkat

keras dan perangkat lunak yang

dapat digunakan, sengaja atau tidak

sengaja untuk menguah hasil

pemilu.

3. Kerentanan terhadap penipuan,

penipuan voting tidak baik hadir

dimana-mana, terutama di negeri

kita, selalu ada dugaan penipuan

oleh semua partai politik yang kalah.

4. Akurasi dalam menangkap maksud

pemilih, jika layar sentuh yang

digunakan dalam pemilu, sensor

diperangkat layar dapat tersingkir

dari keselarasan dengan guncangan

dan getaran yang mungkin terjadi

selama trnsfortasi. Misalnya pemilih

mungkin menyentuh bagian dari

layar diidentifikasi dengan kandidat

X, tetapi kandidat Y akan menyalah

sebagai gantinya.

5. Hubungan politik produsen,

keputusan pemerintah sekarang

yang tidak menyimpan persedian

sementara dan kandidat pemilih

umum berikutnya dibawah

pemerintahan politik dan komisi

pemilihan telah membuat upaya

menggunakan e-voting, sistem yang

lebih baik, masuk akal dan tidak adil.

2.8. Keamanan Voting

Logical security dalam konek

pengontrolan dapat didefinisikan sebagai

pengontrol dengan pertolongan software/aplikasi

tertentu dalam pengaksesan pemakasi sesuai

dengan wewenang yang diberikan untuk

menggunakan data/informasi termasuk

programnya yang disimpan didalam computer,

logical security memiliki dua tujuan sebagai

berikut :

1. Melindungi data/informasi yang

disimpan disentra computer dari

perusakan atau pengancuran yang

dilakukan baik secara disengaja atau

tidak disengaja.

2. Mengindari dan mendeteksi

perubahan terhadap informasi yang

dilakukan oleh yang tidak

berwenang serta menjaga agar

informasi tidak disebar luaskan

yang ridak berwenang.

Beberapa metode yang digunakan untuk

mengadminkan data untuk implementasikan

logical security adalah :

1. User-id, tujuan user-id adalah untuk

mengidentifikasikan pemakai yang

memiliki otoritas untuk mengakses

sistem. Beberapa informasi yang

disimpan didalam user-id file

sebagai berikut:

a. Username, didalam sistem

username (nama pemakai) yang

akan mengidentifikasikan

Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 5

Page 6: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

pemakai dan biasanya terdiri

dari alfabert atau alfanumerik.

b. Password, password merupakan

kunci untuk masuk (log-on)

kedalam sistem.

c. Acces Level, disini akan

ditentukan hak pengaksesan

sumber daya sistem untuk setiap

individu.

2. Password, memiliki kaitan dengan

user-id, untuk membuktikan bahwa

pemilik memiliki wewenang untuk

memakai dan masuk kedalam

sistem, karena pengontrolan

password merupakan hal yang

penting. Berikut beberapa saran

untuk pengontrolan password yaitu:

a. Password harus terdiri dari

panjang dan kombinasi karakter

yang telah ditentukan.

b. Password merupakan rahasia

oleh karena itu tidak boleh

ditampilkan dimonitor.

c. Kerahasian password harus

dijaga oleh setiap individu dan

tidak oleh disebar luaskan

kepada orang lain.

d. Level pengaksesan (acces level)

setelah user berhasil log-on

dengan sukses, pengaksesan

terhadap program dan file dapat

dikontrol melalui aplikasi dari

masing-masing hak pengaksesan

terhadap file dan program.

e. No acces apabila tingkat no

access berakti pemakai tidak

diizinkan memakai program

tersebut.

f. Execute tingkat pengaksesan ini

berlaku hanya untuk program

diamana pemakai hanya

diizinkan untuk menjalankan

program terkait.

g. Read, user diperbolehkan untuk

membaca dan mencetak isi dari

file dan menjalankan program

yang diakses,ia tidak bisa untuk

memodifikasi isi atau

menghapus informasi

didalmnya. (ibisa, 2011 : 39)

2.9. Pengertian PHP

PHP ( Hypertext preprocessor ) adalah

sebuah bahasa pemprograman yang berbentuk

Scripting, sistem kerja dari program ini adalah

sebagai interpreter bukan sebagai Compiler.

Perbedaan antara bahasa compiler dengan bahasa

yang berupa interpreter. Nugroho (2005:201)

Sedangkan menurut Anhar (2010:3)

PHP ( Hypertext preprocessor ) yaitu bahasa

pemprograman web server-side yang bersifat

open source. PHP merupakan script yang

terintegrasi dengan HTML dan berada pada

server (server side HTML embedded

scripting).PHP adalah script yang digunakan

untuk membuat halaman website yang dinamis.

Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan

dibuat saat halaman itu diminta oleh client.

Mekanisme ini menyebabkan informasi yang

diterima client selalu baru atau up to date.

Semua script PHP dieksekusi pada server

dimana script tersebut dijalankan.

6 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20

Page 7: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

2.10. Pengertian MySQL

MySQL merupakan database yang paling

digemari dikalangan programmer web, dengan

alasan bahwa program ini merupakan database

yang sangat kuat dan cukup stabil untuk

digunakan sebagai media penyimpanan data.

Sebagai sebuah database server yang mampu

untuk memenajemen database dengan baik,

mysql terhitung merupakan database yang paling

digemari dan paling banyak digunakan

dibanding database lainnya. Selain mysql masih

terdapat beberapa jenis database server yang

juga memiliki kemampuan yang juga tidak bisa

dianggap enteng, database itu adalah Orcale dan

PostgreSQL.

Nugroho( 2005:133).

Sedangkan menurut Anhar (2010:45)

MySQL ( MY Structure Query Language ).

Adalah salah satu Database Management System

( DBMS ) dari sekian banyak DBMS seperti

Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya.

MySQL berfungsi untuk mengolah database

menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open

source sehingga kita bisa menggunakannya

secara gratis. Pemprograman PHP juga sangat

mendukung atau mensupport dengan database

MySQL.

2.10. Unified Modelling Language (UML)

UML ( Unified Modelling language )

adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh

meta – model tunggal, yang membantu

pendeskripsian dan desain sistem perangkat

lunak, khususnya sistem yang dibangun

menggunakan pemprograman berorientasi objek

(OO). Fowler (2005:1)

2.11. Use Case Diagram

Use case adalah teknik untuk merekam

persyratan fungsional sebuah sistem. Use case

mendeskripsikan interaksi tipikal antara para

pengguna sistem itu sendiri, dengan memberi

sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut

digunakan. Use case terkenal sebagai sebuah

bagian penting dalam UML. Akan tetapi, hal

yang mengejutkan adalah jarang terdapat definisi

tentang use case dalam UML. Tidak dijelaskan

dalam UML tentang bagaimana anda merekam

isi sebuah use case. Hal yang dijelaskan UML

adalah diagram use case yang menampilkan

bagaimana use case saling berhubungan satu

sama lain. Fowler (2005 : 141)

2.12. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk

menggambarkan logika prosedural, proses bisnis,

dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini

memainkan peran mirip sebuah diagram alir,

tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan

notasi diagram alir adalah diagram ini

mendukung behavior pararel. Activity diagram

telah mengalami beberapa perubahan paling

besar selama perkembangan versi – versi UML.

Activity diagram juga memungkinkan siapapun

yang melakukan proses untuk memilih urutan

dalam melakukannya. Dengan kata lain, diagram

hanya menyebutkan aturan – aturan rangkaian

dasar yang harus kita ikuti. Hal ini penting untuk

pemodelan bisnis karena proses – proses sering

muncul secara paralel. Fowler (2005 : 163)

Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 7

Page 8: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

2.13. Penelitian Sebelumnya

Sisilia, Sistem E-Voting Pemilihan Ketua

RT.003/09 kelurahan keun jeruk kecamatan

kebon jeruk Jakarta barat. Sistem e-voing ini

dirancang dan di analisis untuk membantu dalam

kelancaran pemilihan ketua RT.

Edi dan Fereshti, E-voting urgensi

transparansi dan akuntalitas. Sistem e-voting

merupakan teknoligi relative yang buruk untuk

mendukung pelaksanaan pesta demokrasi,

konsekuensi dari penerapan e-voting adalah

aspek keamanan, meski proses peraikan dan

pengamanan terhadap e-voting terus dilakukan.

3. HASIL

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan

adalah sebuah aplikasi yang memiliki akses on-

line 24 jam penuh. Pada aplikasi perancangan

sistem pengamana e-voting berbasis WAP

(Wireless Aplication Protocol) pemilihan ketua

organisasi ini, dimana mahasiswa atau anggota

yang akan melakukan pemilihan dapat memilih

dan melihat hasil pemilihan secara langsung.

Jadi pemilih bisa mengetahui siapa yang paling

banyak dipilih.

3.1. Tampilan Halaman login

Untuk dapat mengakses website ini

seharusnya user masuk terlebih dahulu ke alamat

yang ada. Pada halaman ini menunjukkan bahwa

user telah bisa melakukan pemilihan dengan

memasukkan nama pengguna dan password.

Dimana alamat yang diakses oleh user

www.bidarselection.hostoi.com.

Berikut ini merupakan Tampilan Halaman

Login dari aplikasi ini :

Gambar 3.1. Tampilan Login

3.2. Tampilan Halaman Voting

Pada halaman voting ini pengguna

aplikasi langsung bisa melilih calon ketua

organisasi kemahasiswaan sesuai dengan pilihan

yang ada, setelah itu pengguna mengklik link

(tombol) pilih untuk memberikan hak suara

kepada calon ketua organisasi kemahasiswaan

yang didukung.

8 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20

Page 9: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

Gambar 3.2. Tampilan Halaman Voting

Jika sudah melakukan proses voting

maka aplikasi akan menampilkan halaman wap

seperti pada gambar 3.3 dibawah ini. Pada

halaman ini juga terdapat link (tombol) logout

untuk keluar dari aplikasi.

Gambar 3.3. Tampilan Hasil Voting

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan pada analisis dan perancangan

sistem pengamanan e-voting berbasis wap

pemilihan ketua organisasi kemahasiswaan

di universitas bina darama, maka penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut.

1. Penelitian menghasilkan

perancangan suatu aplikasi berupa

pemilihan ketua organisasi

kemahasiswaan berbasis WAP

(Wireless Aplication Protocol)

sehingga mempermudah

user/pemilih untuk melakukan

pemilihan secara online

menggunakan bahasa

pemprograman PHP (Hypertext

Preprocessor) dan MYSQL sebagai

basisdatanya.

2. Selama ini masih pemilihan ketua

organisasi kemahasiswaan masih

menggunakan cara konvensional

dengan adanya pemilihan secara

on-line selama 24 jam yang

berbasis WAP (Wireless Aplication

Protocol) user/pengguna bisa

memilih ketua organisasi dengan

menggunkan handpone.

3. Karakteristik handpone yang bisa

mengakses seharusnya handpone

yang memiliki fasilitas WEB atau

WAP.

Perangkat Lunak Pencarian alamat Di Kota Palembang Berbasis WAP (Greace Widyastuti ) 9

Page 10: PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN PADA …blog.binadarma.ac.id/akbar/wp-content/uploads/2012/11/... · Web viewKerentanan terhadap penipuan, penipuan voting tidak baik hadir dimana-mana,

DAFTAR RUJUKAN

Referensi dari buku:

Anhar. 2010. ”PHP dan MySQL Secara Otodidak”.Jakarta Selatan : Media Kita Ilustrasi.

Arikunto, S. 2010. ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”.Jakarta : Rineka Cipta.

Fahmi, H dan Handoko, D. 2010. “ Kajian Teknis tentang pemungutan suara secara elektronik(e-voting)”.

Ibisa. 2011. ”Keamanan Sistem Informasi” Yogyakarta: Andi

Nugroho, B. 2004. ”Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL”. Yogyakarta: Gava Media.

Pressman, R. 2002. ”Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi

Simarmata, J. 2006. ”Pemrograman WAP dengan menggunakan WML”.Yogyakarta : Andi.

10 Jurnal Imiah xxxxxxxxxxxx Vol.x No.x, April 2012:1 -20