pengaruh ekstrak daun supit kijang (tetracera indica...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK
MOTORIK MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Oleh: Lizan Uluzni1, Zico Fakhrur Rozi, M.Pd.Si.2, Dian Samitra, M.Pd.Si.3, 1Mahasiswa STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
Jurusan Pendidikan Biologi
E-Mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun supit kijang
terhadap gerak motorik mencit jantan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan
mengunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5
kali pengulangan. Hewan percobaan pada penelitian ini adalah mencit jantan yang dibagi
menjadi 5 kelompok yaitu P0 (aquades), P1 kontrol positif (4200 mg Hemaviton jreng), P2
(125 mg ekstrak supit kijang), P3 (250 mg ekstrak supit kijang), dan P4 (500 mg ekstrak supit
kijang). Perlakuan dilakukan dengan metode gavage, pemberian ekstrak dilakukan selama 7
hari berturut-turut yang dilakukan pada pagi hari. Pengambilan data gerak motorik dilakukan
dengan serangkaian pengujian dengan masing-masing 3 kali pengulangan, yang terdiri dari
menghindari jurang, melintasi bidang miring, kemampuan bergelantung, dan kemampuan
berenang. Pada uji menghindari jurang bahwa data yang diperoleh tidak pengaruh signifikan
dari uji statistik Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2,33 < 2,8). Pada uji
melintasi bidang miring tidak pengaruh signifikan dilihat dari uji analisis statistik yaitu uji
Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2,33 < 2,87), Pada uji kemampuan
bergelantung tidak berpengaruh signifikan dilihat dari analisis statistik dengan uji kruskal
wallis yang menghasilkan Hhitung < Htabel (6,979 < 9,49), Sedangkan pada uji kemampuan
berenang menunjukan bahwa data berpengaruh signifikan dimana Analisis statistik dengan uji
kruskal wallis yang menghasilkan itu Hhitung > Htabel (19,2693 > 9,49), dan dilanjutkan dengan
uji Man Whitney. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, bahwa pemberian ekstrak daun
supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap uji refleks menghindari jurang, uji
refleks melintasi bidang miring, dan uji kemampuan bergelantung. tetapi berpengaruh terhadap
uji kemampuan berenang. Dari ketiga kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak
daun supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap gerak motorik Mencit (Mus
musculus) jantan.
Kata Kunci: Ekstrak, Supit Kijang, Gerak Motorik Mencit
1
2
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
A. Pendahuluan
Indonesia dikenal sebagai penghasil berbagai macam komoditas hasil pertanian,
termasuk diantaranya tanaman obat. Indonesia memiliki kondisi tanah yang subur, iklim
yang baik serta didukung oleh keanekaragaman flora membuat Indonesia menjadi negara
penghasil komoditas obat-obatan asal alam yang cukup potensial (Riswan dan
Andayaningsih, 2008: 96). Setiap tumbuhan obat yang tumbuh secara alami mampu
menghasilkan suatu zat alami yang melakukan proses metabolisme sekunder yang
menghasilkan banyak bahan bioaktif yang khas, yang sebagian besar tidak mudah dan
tidak murah untuk ditiru oleh manusia (Zuhud, 2008: 1).
Salah satu tanaman yang mampu menghasilkan zat alami yaitu supit kijang atau yang
lebih dikenal dengan nama Mampelas (Tetracera indica). Tanaman supit kijang memang
belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal, namun masyarakat Musi Rawas
dan Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan menyakini bahwa daun tanaman Supit
Kijang dapat mengobati berbagai macam penyakit (Samitra dan Rozi, 2017: 197). Menurut
(Fitrya, 2012: 108) Daun tanaman mampelas atau supit kijang menghasilkan senyawa
metabolit yaitu berupa Flavonoid dan saponin. Flavonoid juga dapat menyembuhkan
penyakit diabetes mellitus (DM), kita tau bahwa penyakit diabetes adalah salah satu ciri
terjadinya gagal fungsi metebolisme dalam tubuh yang ditandai dengan kenaikan kadar
gula dalam darah yang disebabkan kerena minimnya suplai hormon insulin. Berdasarkan
hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa flavonoid mampu meningkatkan metabolisme
dalam tubuh.
Pada olahraga yang bersifat ketahanan (endurance), produksi energi di dalam tubuh
sangat bergantung pada sistem metabolisme energi melalui pembakaran karbohidrat,
lemak dan juga sedikit pemecahan protein (Irawan, 2007: 02). Artinya bahwa pada saat
melakukan gerakan atau aktifitas, kita butuh peningkatan metabolisme supaya dapat
berjalan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui
apakah dengan peningkatkan metabolisme mampu menigkatkan aktifitas motorik tubuh.
Penelitian tersebut berjudul Pengaruh Ekstrak Daun Supit Kijang (Tetracera indica)
Terhadap Gerak Motorik Mencit (Mus musculus) Jantan.
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) terhadap gerak
3
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
motorik pada mencit (Mus musculus) jantan. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan
dan 5 kali pengulangan.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2018, yang bertempat di
Laboratorium Pendidikan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau dan Basic Science
Universitas Bengkulu.
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu 25 ekor hewan mencit (Mus musculus) yang
diperoleh dari peternakan mencit di Palembang dengan kriteria: umur 8-10 minggu,
berat badan 20-30 gram dan jenis kelamin jantan. Adapun sampel dalam penelitian ini
adalah hewan mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok P0 , P1,
P2 , P3 , dan P4 .
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kandang mencit, sekam
padi, nampan, botol minuman, toples, timbangan, kamera, stopwatch, panci, tali,
ember, Evaporator, meja dan bidang miring. Bahan yang digunakan yaitu daun supit
kijang, mencit (Mus musculus) jantan, pakan mencit, hemaviton jreng alkohol 96%
dan aquades
b. Proseur Pengambilan Data
Pengumpulan data dilakukan 7 hari setelah perlakuan. Pengambilan data
dilakukan pada malam hari, pada pagi hari mencit sudah diberi ekstak daun supit
kijang dengan dosis yang telah ditentukan. Menurut (Regina, 2017: 4) berikut adalah
data yang akan diambil dalam penelitian gerak motorik adalan sebagai berikut.
1) Menghindari Jurang.
Siapkan meja dengan ketinggian tertentu, letakkan mencit dengan posisi
ujung jari kaki, depan dan mulut sejajar dengan tepi meja, tahan sebentar
kemudian lepas, catat waktu yang diperlukan mencit untuk memutar badannya
menjauhi meja/tepi meja, lakukan uji ini sebanyak 3 kali berturut-turut, hitung
rata-rata waktunya (supaya data yang diperoleh lebih akurat).
2) Melintasi Bidang Miring
Mencit yang akan diuji diletakkan pada suatu tempat/bidang miring dengan
sudut kemiringan 25º, kemudian amati reaksi mencit dan cocok kan dengan skor
4
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
a) Skor 0 : mencit tidak dapat menahan berat tubuhnya dan menukik turun
kebagian dasar tempat miring.
b) Skor 1: Mencit diam saja diposisinya
c) Skor 2: mencit berhasil menahan berat tubuhnya dan memutar posisi tubuhnya.
3) Kemampuan Berenang
Isi akuarium dengan air hingga ketinggian air sekitar 6-7 cm, jatuhkan mencit
di sisi ujung bak, biarkan mencit berenang sampai kaki dan tangannya berhenti
bergerak. Lakukan uji ini 3 kali berturut-turut, hitung rata-rata waktunya.
4) Kemampuan Bergelantung
Ikat tali pada ketinggian 1 meter, letakkan kedua kaki depan mencit pada tali.
Kemudian lepaskan mencit secara perlahan. Catat berapa lama waktu mencit
dapat bergelantung sampai ekor atau kakinya menaiki atau melilit tali. Ulangi
sebanyak 3 kali dan hitung rata-ratanya waktunya.
5. Prosedur Penelitian
a. Penyediaan Mencit
Mencit didapatkan dari peternak mencit yang ada di kota Palembang. Mencit
dimasukan kedalam kandang agar dapat beradaptasi. Proses adapatasi selama 7
hari dengan diberikan pakan dan minum. Kandang mencit terbuat dari nampan
plastik yang diberikan jerami sebagai alas dan ram kawat sebagai penutupnya
(Wicaksono, dkk. 2015:259-260). Mencit diletakkan dalam kandang yang berisi
satu ekor mencit.
b. Pembuatan Ekstrak
Tahap awal penggumpulan daun supit kijang (Tetracera indica). Tahap
selanjutnya Preparasi yaitu daun supit kijang (Tetracera indica) dicuci bersih
dengan air mengalir, dirajang/dipotong kecil-kecil, selanjutnya pengeringan
dengan cara diangin-anginkan yang dibalut koran selama 3 minggu. kemudian
dihaluskan menggunakan blender dan diayak untuk mendapatkan serbuk halus
(Liwandouw, 2017: 85). Selanjutnya dimaserasi atau perendaman dengan pelarut
etanol 96% (Wuisan, 2015: 131). Kemudian disaring untuk memisahkan ekstrak
cair dari ampas supit kijang (Tetracera indica). Ektstrak cair kemudian dipekatkan
dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak yang kental (Yulianingtyas
& Kusmartono, 2016:63).
5
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
C. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Berikut ini merupakan data rata – rata hasil penelitian yang telah dilakukan
terhadap gerak motorik mencit jantan yang dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Rata-rata Hasil Pengamatan Gerak Motorik
Kelompok
Perlakuan
Rata – Rata
Menghindari
Jurang
(Detik) ± SD
Bidang
Miring
(Skor) ± SD
Bergelantung
(Detik) ± SD
Berenang
(Detik)±SD
P0 8 ± 2,5 1 ± 0 4,6 ± 1,14 35,2 ± 9,2
P1 4 ± 1,9 1,2 ± 0,5 3,2 ± 0,8 51,6 ± 3,4
P2 6,8 ± 0,8 1,2 ± 0,5 5 ± 1,6 42,6 ± 9,6
P3 6,2 ± 1,3 1 ± 0 3,4 ± 1,1 49,8 ± 3,9
P4 3,4 ± 1,1 1,2 ± 0,5 3,4 ± 0,89 52,2 ± 4,3
a. Menghindari Jurang
Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data
normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam perhitungan
Liliefors menghasilkan Lo < Ltabel (0,0145 < 0,173). Maka data disimpulkan
berdistribusi normal terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Ringkasan Normalitas Kemampuan Refleks Menghindari Jurang
Jumlah n Α L0 Ltabel
25 0,05 0,0145 0,173
Hasil perhitungan data gerak motorik menghindari jurang pada mencit jantan
melalui uji homogenitas menggunakan uji B (Barlet) menghasilkan Fhitung < Ftabel
(5,152 < 9,488). Maka disimpulkan bahwa data tersebut memiliki varian yang sama
atau berdistribusi homogen seperti terlihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Ringkasan Homogen Kemampuan Refleks Menghindari Jurang
Db X2hitung X2tabel
4 5,152 9,488
Hasil perhitungan menghindari jurang secara analisis statistik uji Anava satu
jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2, 33 < 2,87). sehingga Ho diterima dan
Ha ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun supit kijang
tidak mempengaruhi terhadap menghindari jurang seperti terlihat pada tabel. 4.5
6
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Tabel 4.5. Anava Satu Jalur
Sumber
Varian
Jumlah
Kuadrat
(Jk)
Derajat
Bebas
(db)
Rata-
rata
Kuadrat
(Rjk)
F
hitung
Ftabel Interprestasi
Antar
kelompok
(Perlakuan)
59,84 4 14,96 2,33 2,87 Tidak
Signifikan
Dalam
Kelompok
(Galat)
133,98 20 6,699
Total 193,82 24 - - - -
b. Melintasi Bidang Miring
Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data
normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam perhitungan
Liliefors menghasilkan Lo < Ltabel (-0,4864 < 0,173). maka data disimpulkan
berdistribusi normal terlihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Ringkasan Normalitas Kemampuan Refleks Melintasi bidang miring
Jumlah n Α Lhitung Ltabel
25 0,05 -0,5206 0,173
Hasil perhitungan uji B (Barlet) menghasilkan Fhitung < Ftabel (4,6625 <
9,488). Maka data disimpulkan bahwa data tersebut memiliki varian yang sama
atau berdistribusi homogen seperti terlihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Ringkasan Homogen Kemampuan Refleks Menghindari Jurang
Db X2hitung X2tabel
4 4,6625 9,488
Hasil perhitungan uji Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (0, 5
< 2, 87). Oleh katena itu Fhitung < Ftabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka
data disimpulkan bahwa ada perlakuan yang memiliki rata- rata yang bernilai
tidak sama (berbeda). menghindari jurang seperti terlihat pada tabel 4. 9.
Tabel 4.9
Uji Anava Satu jalur Menghindari Bidang Miring
Sumber
Varian
Jumlah
Kuadrat
(Jk)
Derajat
Bebas
(db)
Rata-
rata
Kuadrat
(Rjk)
F
hitung
F
tabel
Interprestasi
7
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Antar
kelompok
(Perlakuan)
0,24 4 0,06 0,5 2,87 Tidak
Signifikan
Dalam
Kelompok
(Galat)
2,41 20 0,12
Total 2,65 24 - - - -
c. Kemampuan Bergelantung
Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data
tidak normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam
perhitungan Liliefors menghasilkan Lhitung > Ltabel (0,3224 > 0,173). Maka data
disimpulkan berdistribusi tidak normal terlihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11
Ringkasan Normalitas Kemampuan bergelantung
Jumlah n Α Lhitung Ltabel
25 0,05 0,3224 0,173
Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan uji B (Barlet)
menghasilkan Fhitung < Ftabel (0, 9798 < 9,488). Maka disimpulkan bahwa data
tersebut memiliki varian yang sama atau berdistribusi homogen seperti terlihat
pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
Ringkasan Homogen Kemampuan bergelantung
Db X2hitung X2tabel
4 0,9798 9,488
Hasil perhitungan uji kruskal wallis yang menghasilkan Hhitung < Htabel (6,979
< 9, 49). Oleh karena itu sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa ekstrak daun supit kijang tidak mempengaruhi kemampuan
bergelantung.
d. Kemampuan Berenang
Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data
tidak normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam
perhitungan Liliefors menghasilkan Lhitung > Ltabel (0,1928 > 0,173). Maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal terlihat pada tabel
4.14.
8
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Tabel 4.14
Ringkasan Normalitas Kemampuan berenang
Jumlah n Α L0 Ltabel
25 0,05 0,1928 0,173
Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan uji B (Barlet) menghasilkan
Fhitung < Ftabel (8,607 < 9,488), Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki
varian yang sama atau berdistribusi homogen seperti terlihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15
Ringkasan Homogen Kemampuan bergelantung
Db X2hitung X2tabel
4 8,607 9,488
Hasil perhitungan uji kruskal wallis yang menghasilkan itu Hhitung > Htabel
(19,2693 > 9,49). Oleh karena itu Hhitung > Htabel sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun
supit kijang terhadap kemampuan berenang dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16
Uji Kruskal Wallis Pada Berenang
N Hhitung Htabel
4 19,2693 9,49
Hasil perhitungan uji Man Whitney 25 data kelompok perlakuan dibandingkan
dengan Utabel = 2 yang di dapat dari n1 = 5, n2 = 5, dan α = 0, 05. Dari tabel, yang
berbeda nyata hanya tiga tabel yaitu P0 v P1, dan P0 v P4.
Ringkasan Tabel 4.17 Uji Mann Whitney
Kelompok P0 P1 P2 P3 P3
P0 - - - - -
P1 1* - - - -
P2 6 5,5 - - -
P3 2 7,5 7,5 - -
P4 1* 12 5 7 -
Keterangan = *: Berbeda nyata.
2. Pembahasan
a. Menghindari Jurang
Hasil analisis statistik menunjukan data berdistribusi normal pada uji
normalitas, dan berdistribusi homogen pada uji homogenitas. Dilanjutkan uji
Anava satu jalur. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan dari ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) terhadap gerak
9
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
motorik mencit. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat efek dari ekstrak tersebut
tidak terlalu besar dan tidak berkorelasi dengan dosis, sehingga diangap tidak
bermakna atau tidak berpengaruh (Angelina, 2008: 25).
Gambar 4.1 grafik rata-rata menghindari jurang.
Dari grafik 4.1 menunjukan bahwa persentase gerak motorik tercepat
mencapai 3 detik pada perlakuan P4 dengan 500 mg. Selanjutnya tercepat kedua
mencapai 4 pada perlakuan P1 (4,2 gram Hemaviton jreng). Kemudian tercepat
ketiga P3 (350 mg ekstrak) dan mencapai 6 detik, dan kempat P2 (250 mg
ekstrak) mencapai 7 detik. Sedangkan pergerakan paling lambat mencapai 8 detik
pada perlakuan P0 tanpa dosis supit kijang dan hemaviton, dan hanya
mengunakan aquades.
(Mark, 2006: 399) menyatakan bahwa senyawa flavonoid mampu
meningkatkan metabolisme tubuh. Dimana kita ketehui dengan meningkatnya
metabolisme tubuh bearti meningkatkan juga metabolisme energi. Karena asupan
energi yang baik mampu meningkatkan tingkat aktivitas fisik, sehingga otot-otot
tubuh dan sistem penunjang tidak kekurangan energi saat melakukan aktifitas
fisik maupun metabolisme gerak (Purwandini, 2012: 15).
b. Melintasi Bidang Miring
Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukan data yang diperoleh
berdistribusi normal dan homogen. Karena data yang diperoleh berdistribusi normal
dan homogen sehinga uji yang digunakan adalah Anava satu jalur. Hasil analisis
statistik pada uji anava satu jalur pada menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan.
012345678
P0 P1 P2 P3 P4
1 2 3 4 5
Detik
10
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Gambar 4.3 grafik rata-rata melintasi bidang miring
Dari pengamatan uji bidang miring diketahui bahwa ekstrak daun supit kijang
atau mampelas (Tetracera indica) tidak berpengaruh signifikan terhadap gerak
motorik mencit. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat efek dari ekstrak tersebut tidak
terlalu besar dan tidak berkorelasi dengan dosis, sehingga diangap tidak bermakna
atau tidak berpengaruh (Angelina, Dkk, 2008: 25), karena efek dari dosis yang tidak
tepat dapat mengakibatkan ganguan pada tubuh antara lain: penurunan berat badan
berlebihan, kehilangan lemak tubuh, peningkatan denyut jantung istirahat,
penurunan kekutan otot, nyeri otot kronis, kelelahan, dan rentan terkena infeksi
(Palar, 2015: 319). Akibatnya Neurotransmiter tidak bekerja dengan baik sehingga
mengakibatkan gerak dan perkembangan motorik tubuh menjadi lambat
(Hidayahturahma, 2016: 21). Pada hasil penelitian uji bidang miring memang
menunjukan hasil yang tidak signifikan. Akan tetapi dari data yang diperoleh juga
diperlihatkan bahwa ada peningkatan atau pergerakan mencit menaiki papan bila
dibandingkan antara yang menggunakan ekstrak dengan yang menggunakan
aquades.
c. Kemampuan Bergelantung
Hasil analisis menunjukan data yang berdistribusi tidak normal dan homogen.
Karena data yang diperoleh berdistribusi tidak normal dan homogen sehinga
dilanjutkan dengan uji Kruskal wallis. Berdasarkan hasil analisis penelitian ekstrak
daun supit kijang (Tetracera indica) Uji bergelantung pada mencit menunjukan hasil
yang tidak signifikan terhadap perlakuan P0, P1, P2, P3, dan P4.
0,9
0,95
1
1,05
1,1
1,15
1,2
P0 P1 P2 P3 P4
1 2 3 4 5
Detik
11
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Gambar 4.4 grafik rata-rata kemampuan bergelantung
Hasil penelitian uji bergelantung menunjukan bahwa kelompok P2 (125 mg
ekstrak supit kijang) sangat berpengaruh terhadap ketahanan lamanya mencit
bergelantung, dikarenakan salah satu indukan flavonoid yaitu folifenol sangat
berperan dalam meningkatkan metabolisme karbohidrat (Lingaa, 2012:188).
Sehinga meningkatkan laju pembakaran karbohidrat menjadi energi, yang kita tahu
bahwa kebutuhan energi pada saat berolahraga atau bergerak dapat dipenuhi melalui
sumber-sumber energi yang tersimpan didalam tubuh melalui pembakaran
karbohidrat, pembakaran lemak, dan pemecahan 5% protein (Irawan, 2007: 1).
d. Kemampuan Berenang
hasil analisis statistik menunjukan data berdistribusi tidak normal dan
homogen. Karena data yang diperoleh berdistribusi tidak normal dan homogen
sehinga uji yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis. mengunakan uji lanjutan yaitu
Uji Man Whitney
Gambar 4.5 grafik rata-rata kemampuan berenang
00,5
11,5
22,5
33,5
44,5
5
P0 P1 P2 P3 P4
1 2 3 4 5
Detik
0
10
20
30
40
50
60
P0 P1 P2 P3 P4
1 2 3 4 5
Detik
12
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Dari uraian di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak daun
supit kijang (Tetracera indica) yang diberikan kepada mencit maka semakin lama
pula mencit dapat bertahan berenang dipermukaan air. Hal ini dikarenakan
kandungan Flavinoid yang ada pada pada ekstrak daun supit kijang. Karena
Flavonoid dapat meningkatkan cAMP yang akan menstimulasi pengeluaran protein
kinase A (PKA) yang merangsang sekresi insulin semangkin meningakat (Rizki,
2015: 72). Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pangkreas akan membuat glukosa
untuk masuk ke dalam sel, kemudian didalam akan terjadi proses metabolisme
menjadi tenaga (Peristiowati, 2016: 72), sedangkan kita tahu pada olahraga
intensitas moderat-tinggi yang bertenaga seperti sprint dan olahraga beregu
pembakaran glukosa atau karbohidrat akan berfungsi sebagai sumber utama energi
dalam tubuh atau yang memproduksi energi di dalam tubuh, karena saat terjadinya
peningkatan intensitas olahraga atau gerakan maka akan meningkatkan pembakaran
karbohidrat guna memenuhi kebutuhan energi yang ada di dalam tubuh (Irawan,
2007: 2-3).
Dari semua semua pengamatan gerak motorik yang telah dilakukan yang
dimulai dari Menghindari jurang, melintasi bidang miring, kemampuan
bergelantung, dan kemampuan berenang menunjukan bahwa semua hewan uji tidak
mengalami gangguan motorik yang ditandai dengan pergerakan normal dari setiap
kelompok hewan uji. Berdasarkan beberapa asumsi tersebut dapat disimpulkan
bahwa flavonoid baik apabila digunakan sebagai obat karena tidak menimbulkan
efek samping terhadap gerak motorik.
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai pengaruh ekstrak daun
supit kijang (Tetracera indica) terhadap gerak motorik Mencit (Mus musculus)
jantan, bahwa pemberian ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) tidak
berpengaruh terhadap uji refleks menghindari jurang, uji refleks melintasi bidang
miring, dan uji kemampuan bergelantung, tetapi berpengaruh terhadap uji
Kemampuan berenang. Dari ketiga kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap gerak
motorik Mencit (Mus musculus) jantan.
13
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
2. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah diharapkan adanya
penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun supit kijang terhadap
gerak motorik mencit, pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk menigkatkan
dosis, supaya lebih terlihat pengaruhnya, belajar cara gavage yang benar, pada saat
menghindari jurang mencit dibiarkan sendiri, pada saat uji berenang diusahakan
mengunakan bak, pada saat uji gelantungan disesuaikan dengan prosedur berapa
ketinggian.
E. Daftar Pustaka
Anjelina M, Dkk. (2008). Penentuan LD50 Daun Cinco (Cyclea barbata) Pada Mencit.
Jurnal Makara, sains. Vol 12 N0 01. Hal: 25.
Davis J.A., DKK. (2012). Antihyperglycemic Effec Of Annona Squamosa Hexane Extract
in Tyfe 2 Diabetes Animal Model: PTPIB Inhibition, A Possibel Mechanisem Of
Action Indian Jurnal Of Pharmacology, 44 (3), 326-332.
Firdaus, M,. Prihanto, A. A,. Nurdiani, R. (2013). Tanaman Bakau: Biologi dan Aktifitas.
Malang: UB Press. Hal: 54.
Fitryah, M & Kobaywan. (2012). Senyawa Fenolat Dari Fraksi Etil Asetat Buah
tumbuhan Mampelas(Tetracaera Indica Merr).Jurnal Penelitian Sains. Vol 15.
No 03. Hal: 108.
Hidayaturrahma, Muhamat, Akbar, A. (2016). Efek Ekstrak Minyak Ikan Patin
(Pangasius hypopthalamus) Terhadap Peningkatan Memori dan Fungsi Kognitif
Mencit Berdasarkan Passive Avoidance Test. Jurnal Pharmascience, vol. 03,
No.02. Hal: 21.
Hyman mark, H.D. (2006). Ultra Metabolisme 7 Langkah sehat Mengurangi Berat
Badan Anda Secara Otomatis. Yogyakarta: B-First. Hal: 399.
Irawan A.M. (2007). Metabolisme Energi Tubuh dan Olahraga. Jurnal Sport Scienci
Brief. Vol 01 No 07. Hal: 4.
Irawan A.M. (2007). Nutrisi, Energi dan Peforma Olahraga. Jurnal Sport Scienci Brief.
Vol 01 No 04. Hal: 1.
Lingga L. (2012). The Healing Power of Antioxidant. Jakarta.PT Elex media
komputido.hal: 109-113.
Liwandouw, J.R., Simbala, H., & Bodhi, W. (2017). Pengaruh Ekstrak Etanol Buah
Pinang Yaki (Areca vestiaria ) Terhadap Gambaran Makroskopis Organ Hati
Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus). PHARMOCON
Jurnal Ilmiah Farmasi. 6 (3), 83-90.
14
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
Peristiowati Y. (2016). Monograf Catechin Green Tea GMB-4 Sebagai Antidiabetik.
Yogyakarta: Indomedia Pustaka. Hal 72-76.
Purwandini, K. (2012). Pengaruh Pemberian Micronutrient Springkle Terhadap
Perkembangan Motorik Anak Stunting Usia 12-36 Bulan. Artikel Penelitian. Hal:
15.
Regina, DKK. (2017). Pengaruh air rebusan daun supit kijang (Tetracera indica)
terhadap gerak motorik mencit (swiss webster) jantan. Artikel Hal: 4.
Riswan S., & Andayaningsih D. (2008). Keanekaragaman tumbuhan obat yang
digunakan dalam pengobatan tradisional masyarakat sasak lombok barat.
universitas nasional. Lombok barat. Jurnal farmasi Indonesia. Vol 4, No 2 Hal:
96
Samitra D., & Zico F. R. (2017). Pengarug air rebusan daun mampelas. Sripta biologica
Vol 4 No 3, Hal 197.
Wicaksono, H.S., Narayani, I., & Setyawati, I. (2015). Struktur Hati Mencit (Mus
musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Daun Kaliandra Merah (Calliandra
calothyrsus Meissn.). Jurnal Simbiosis. 3 (1), 258-268.
Wuisan, J., Hutagalun, B., & Lino W. (2006). Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pinang
Terhadap (Areca catechu) Terhadap Waktu Perdarahan Pasca Ekstraksi Gigi
Pada Tikus Jantan Wistar (Rattus novericus L). Jurnal Ilmiah Sains. (15) 2. Hal:
129-134.
Yulianingtyas, A., & Kusmartono, B. (2016). Optimasi Volume Pelarut Dan Waktu
Maserasi Pengambilan Flavonoid Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.).
Jurnal Teknik Kimia. 10 (2), 58-64.
Zuhud A M. (2008). potensi hutan tropika indonesia sebagai penyangga bahan obat
alam untuk kesehatan bangsa. Fakultas Kehutan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hal: 56-58.
15
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
16
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
17
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
18
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN
19
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK
MENCIT (Mus musculus) JANTAN