pengaruh ekstrak daun supit kijang (tetracera indica...

20
PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK MENCIT (Mus musculus) JANTAN PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK MENCIT (Mus musculus) JANTAN Oleh: Lizan Uluzni 1 , Zico Fakhrur Rozi, M.Pd.Si. 2 , Dian Samitra, M.Pd.Si. 3 , 1 Mahasiswa STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU 2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU Jurusan Pendidikan Biologi E-Mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun supit kijang terhadap gerak motorik mencit jantan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan mengunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 kali pengulangan. Hewan percobaan pada penelitian ini adalah mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu P0 (aquades), P1 kontrol positif (4200 mg Hemaviton jreng), P2 (125 mg ekstrak supit kijang), P3 (250 mg ekstrak supit kijang), dan P4 (500 mg ekstrak supit kijang). Perlakuan dilakukan dengan metode gavage, pemberian ekstrak dilakukan selama 7 hari berturut-turut yang dilakukan pada pagi hari. Pengambilan data gerak motorik dilakukan dengan serangkaian pengujian dengan masing-masing 3 kali pengulangan, yang terdiri dari menghindari jurang, melintasi bidang miring, kemampuan bergelantung, dan kemampuan berenang. Pada uji menghindari jurang bahwa data yang diperoleh tidak pengaruh signifikan dari uji statistik Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2,33 < 2,8). Pada uji melintasi bidang miring tidak pengaruh signifikan dilihat dari uji analisis statistik yaitu uji Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2,33 < 2,87), Pada uji kemampuan bergelantung tidak berpengaruh signifikan dilihat dari analisis statistik dengan uji kruskal wallis yang menghasilkan Hhitung < Htabel (6,979 < 9,49), Sedangkan pada uji kemampuan berenang menunjukan bahwa data berpengaruh signifikan dimana Analisis statistik dengan uji kruskal wallis yang menghasilkan itu Hhitung > Htabel (19,2693 > 9,49), dan dilanjutkan dengan uji Man Whitney. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, bahwa pemberian ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap uji refleks menghindari jurang, uji refleks melintasi bidang miring, dan uji kemampuan bergelantung. tetapi berpengaruh terhadap uji kemampuan berenang. Dari ketiga kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap gerak motorik Mencit (Mus musculus) jantan. Kata Kunci: Ekstrak, Supit Kijang, Gerak Motorik Mencit 1

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK

MOTORIK MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Oleh: Lizan Uluzni1, Zico Fakhrur Rozi, M.Pd.Si.2, Dian Samitra, M.Pd.Si.3, 1Mahasiswa STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU

2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU

Jurusan Pendidikan Biologi

E-Mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun supit kijang

terhadap gerak motorik mencit jantan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan

mengunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5

kali pengulangan. Hewan percobaan pada penelitian ini adalah mencit jantan yang dibagi

menjadi 5 kelompok yaitu P0 (aquades), P1 kontrol positif (4200 mg Hemaviton jreng), P2

(125 mg ekstrak supit kijang), P3 (250 mg ekstrak supit kijang), dan P4 (500 mg ekstrak supit

kijang). Perlakuan dilakukan dengan metode gavage, pemberian ekstrak dilakukan selama 7

hari berturut-turut yang dilakukan pada pagi hari. Pengambilan data gerak motorik dilakukan

dengan serangkaian pengujian dengan masing-masing 3 kali pengulangan, yang terdiri dari

menghindari jurang, melintasi bidang miring, kemampuan bergelantung, dan kemampuan

berenang. Pada uji menghindari jurang bahwa data yang diperoleh tidak pengaruh signifikan

dari uji statistik Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2,33 < 2,8). Pada uji

melintasi bidang miring tidak pengaruh signifikan dilihat dari uji analisis statistik yaitu uji

Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2,33 < 2,87), Pada uji kemampuan

bergelantung tidak berpengaruh signifikan dilihat dari analisis statistik dengan uji kruskal

wallis yang menghasilkan Hhitung < Htabel (6,979 < 9,49), Sedangkan pada uji kemampuan

berenang menunjukan bahwa data berpengaruh signifikan dimana Analisis statistik dengan uji

kruskal wallis yang menghasilkan itu Hhitung > Htabel (19,2693 > 9,49), dan dilanjutkan dengan

uji Man Whitney. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, bahwa pemberian ekstrak daun

supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap uji refleks menghindari jurang, uji

refleks melintasi bidang miring, dan uji kemampuan bergelantung. tetapi berpengaruh terhadap

uji kemampuan berenang. Dari ketiga kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak

daun supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap gerak motorik Mencit (Mus

musculus) jantan.

Kata Kunci: Ekstrak, Supit Kijang, Gerak Motorik Mencit

1

2

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

A. Pendahuluan

Indonesia dikenal sebagai penghasil berbagai macam komoditas hasil pertanian,

termasuk diantaranya tanaman obat. Indonesia memiliki kondisi tanah yang subur, iklim

yang baik serta didukung oleh keanekaragaman flora membuat Indonesia menjadi negara

penghasil komoditas obat-obatan asal alam yang cukup potensial (Riswan dan

Andayaningsih, 2008: 96). Setiap tumbuhan obat yang tumbuh secara alami mampu

menghasilkan suatu zat alami yang melakukan proses metabolisme sekunder yang

menghasilkan banyak bahan bioaktif yang khas, yang sebagian besar tidak mudah dan

tidak murah untuk ditiru oleh manusia (Zuhud, 2008: 1).

Salah satu tanaman yang mampu menghasilkan zat alami yaitu supit kijang atau yang

lebih dikenal dengan nama Mampelas (Tetracera indica). Tanaman supit kijang memang

belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal, namun masyarakat Musi Rawas

dan Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan menyakini bahwa daun tanaman Supit

Kijang dapat mengobati berbagai macam penyakit (Samitra dan Rozi, 2017: 197). Menurut

(Fitrya, 2012: 108) Daun tanaman mampelas atau supit kijang menghasilkan senyawa

metabolit yaitu berupa Flavonoid dan saponin. Flavonoid juga dapat menyembuhkan

penyakit diabetes mellitus (DM), kita tau bahwa penyakit diabetes adalah salah satu ciri

terjadinya gagal fungsi metebolisme dalam tubuh yang ditandai dengan kenaikan kadar

gula dalam darah yang disebabkan kerena minimnya suplai hormon insulin. Berdasarkan

hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa flavonoid mampu meningkatkan metabolisme

dalam tubuh.

Pada olahraga yang bersifat ketahanan (endurance), produksi energi di dalam tubuh

sangat bergantung pada sistem metabolisme energi melalui pembakaran karbohidrat,

lemak dan juga sedikit pemecahan protein (Irawan, 2007: 02). Artinya bahwa pada saat

melakukan gerakan atau aktifitas, kita butuh peningkatan metabolisme supaya dapat

berjalan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui

apakah dengan peningkatkan metabolisme mampu menigkatkan aktifitas motorik tubuh.

Penelitian tersebut berjudul Pengaruh Ekstrak Daun Supit Kijang (Tetracera indica)

Terhadap Gerak Motorik Mencit (Mus musculus) Jantan.

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) terhadap gerak

3

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

motorik pada mencit (Mus musculus) jantan. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan

dan 5 kali pengulangan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2018, yang bertempat di

Laboratorium Pendidikan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau dan Basic Science

Universitas Bengkulu.

3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu 25 ekor hewan mencit (Mus musculus) yang

diperoleh dari peternakan mencit di Palembang dengan kriteria: umur 8-10 minggu,

berat badan 20-30 gram dan jenis kelamin jantan. Adapun sampel dalam penelitian ini

adalah hewan mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok P0 , P1,

P2 , P3 , dan P4 .

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kandang mencit, sekam

padi, nampan, botol minuman, toples, timbangan, kamera, stopwatch, panci, tali,

ember, Evaporator, meja dan bidang miring. Bahan yang digunakan yaitu daun supit

kijang, mencit (Mus musculus) jantan, pakan mencit, hemaviton jreng alkohol 96%

dan aquades

b. Proseur Pengambilan Data

Pengumpulan data dilakukan 7 hari setelah perlakuan. Pengambilan data

dilakukan pada malam hari, pada pagi hari mencit sudah diberi ekstak daun supit

kijang dengan dosis yang telah ditentukan. Menurut (Regina, 2017: 4) berikut adalah

data yang akan diambil dalam penelitian gerak motorik adalan sebagai berikut.

1) Menghindari Jurang.

Siapkan meja dengan ketinggian tertentu, letakkan mencit dengan posisi

ujung jari kaki, depan dan mulut sejajar dengan tepi meja, tahan sebentar

kemudian lepas, catat waktu yang diperlukan mencit untuk memutar badannya

menjauhi meja/tepi meja, lakukan uji ini sebanyak 3 kali berturut-turut, hitung

rata-rata waktunya (supaya data yang diperoleh lebih akurat).

2) Melintasi Bidang Miring

Mencit yang akan diuji diletakkan pada suatu tempat/bidang miring dengan

sudut kemiringan 25º, kemudian amati reaksi mencit dan cocok kan dengan skor

4

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

a) Skor 0 : mencit tidak dapat menahan berat tubuhnya dan menukik turun

kebagian dasar tempat miring.

b) Skor 1: Mencit diam saja diposisinya

c) Skor 2: mencit berhasil menahan berat tubuhnya dan memutar posisi tubuhnya.

3) Kemampuan Berenang

Isi akuarium dengan air hingga ketinggian air sekitar 6-7 cm, jatuhkan mencit

di sisi ujung bak, biarkan mencit berenang sampai kaki dan tangannya berhenti

bergerak. Lakukan uji ini 3 kali berturut-turut, hitung rata-rata waktunya.

4) Kemampuan Bergelantung

Ikat tali pada ketinggian 1 meter, letakkan kedua kaki depan mencit pada tali.

Kemudian lepaskan mencit secara perlahan. Catat berapa lama waktu mencit

dapat bergelantung sampai ekor atau kakinya menaiki atau melilit tali. Ulangi

sebanyak 3 kali dan hitung rata-ratanya waktunya.

5. Prosedur Penelitian

a. Penyediaan Mencit

Mencit didapatkan dari peternak mencit yang ada di kota Palembang. Mencit

dimasukan kedalam kandang agar dapat beradaptasi. Proses adapatasi selama 7

hari dengan diberikan pakan dan minum. Kandang mencit terbuat dari nampan

plastik yang diberikan jerami sebagai alas dan ram kawat sebagai penutupnya

(Wicaksono, dkk. 2015:259-260). Mencit diletakkan dalam kandang yang berisi

satu ekor mencit.

b. Pembuatan Ekstrak

Tahap awal penggumpulan daun supit kijang (Tetracera indica). Tahap

selanjutnya Preparasi yaitu daun supit kijang (Tetracera indica) dicuci bersih

dengan air mengalir, dirajang/dipotong kecil-kecil, selanjutnya pengeringan

dengan cara diangin-anginkan yang dibalut koran selama 3 minggu. kemudian

dihaluskan menggunakan blender dan diayak untuk mendapatkan serbuk halus

(Liwandouw, 2017: 85). Selanjutnya dimaserasi atau perendaman dengan pelarut

etanol 96% (Wuisan, 2015: 131). Kemudian disaring untuk memisahkan ekstrak

cair dari ampas supit kijang (Tetracera indica). Ektstrak cair kemudian dipekatkan

dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak yang kental (Yulianingtyas

& Kusmartono, 2016:63).

5

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

C. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

Berikut ini merupakan data rata – rata hasil penelitian yang telah dilakukan

terhadap gerak motorik mencit jantan yang dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Rata-rata Hasil Pengamatan Gerak Motorik

Kelompok

Perlakuan

Rata – Rata

Menghindari

Jurang

(Detik) ± SD

Bidang

Miring

(Skor) ± SD

Bergelantung

(Detik) ± SD

Berenang

(Detik)±SD

P0 8 ± 2,5 1 ± 0 4,6 ± 1,14 35,2 ± 9,2

P1 4 ± 1,9 1,2 ± 0,5 3,2 ± 0,8 51,6 ± 3,4

P2 6,8 ± 0,8 1,2 ± 0,5 5 ± 1,6 42,6 ± 9,6

P3 6,2 ± 1,3 1 ± 0 3,4 ± 1,1 49,8 ± 3,9

P4 3,4 ± 1,1 1,2 ± 0,5 3,4 ± 0,89 52,2 ± 4,3

a. Menghindari Jurang

Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data

normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam perhitungan

Liliefors menghasilkan Lo < Ltabel (0,0145 < 0,173). Maka data disimpulkan

berdistribusi normal terlihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Ringkasan Normalitas Kemampuan Refleks Menghindari Jurang

Jumlah n Α L0 Ltabel

25 0,05 0,0145 0,173

Hasil perhitungan data gerak motorik menghindari jurang pada mencit jantan

melalui uji homogenitas menggunakan uji B (Barlet) menghasilkan Fhitung < Ftabel

(5,152 < 9,488). Maka disimpulkan bahwa data tersebut memiliki varian yang sama

atau berdistribusi homogen seperti terlihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Ringkasan Homogen Kemampuan Refleks Menghindari Jurang

Db X2hitung X2tabel

4 5,152 9,488

Hasil perhitungan menghindari jurang secara analisis statistik uji Anava satu

jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (2, 33 < 2,87). sehingga Ho diterima dan

Ha ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun supit kijang

tidak mempengaruhi terhadap menghindari jurang seperti terlihat pada tabel. 4.5

6

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Tabel 4.5. Anava Satu Jalur

Sumber

Varian

Jumlah

Kuadrat

(Jk)

Derajat

Bebas

(db)

Rata-

rata

Kuadrat

(Rjk)

F

hitung

Ftabel Interprestasi

Antar

kelompok

(Perlakuan)

59,84 4 14,96 2,33 2,87 Tidak

Signifikan

Dalam

Kelompok

(Galat)

133,98 20 6,699

Total 193,82 24 - - - -

b. Melintasi Bidang Miring

Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data

normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam perhitungan

Liliefors menghasilkan Lo < Ltabel (-0,4864 < 0,173). maka data disimpulkan

berdistribusi normal terlihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Ringkasan Normalitas Kemampuan Refleks Melintasi bidang miring

Jumlah n Α Lhitung Ltabel

25 0,05 -0,5206 0,173

Hasil perhitungan uji B (Barlet) menghasilkan Fhitung < Ftabel (4,6625 <

9,488). Maka data disimpulkan bahwa data tersebut memiliki varian yang sama

atau berdistribusi homogen seperti terlihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Ringkasan Homogen Kemampuan Refleks Menghindari Jurang

Db X2hitung X2tabel

4 4,6625 9,488

Hasil perhitungan uji Anava satu jalur yang menghasilkan Fhitung < Ftabel (0, 5

< 2, 87). Oleh katena itu Fhitung < Ftabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka

data disimpulkan bahwa ada perlakuan yang memiliki rata- rata yang bernilai

tidak sama (berbeda). menghindari jurang seperti terlihat pada tabel 4. 9.

Tabel 4.9

Uji Anava Satu jalur Menghindari Bidang Miring

Sumber

Varian

Jumlah

Kuadrat

(Jk)

Derajat

Bebas

(db)

Rata-

rata

Kuadrat

(Rjk)

F

hitung

F

tabel

Interprestasi

7

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Antar

kelompok

(Perlakuan)

0,24 4 0,06 0,5 2,87 Tidak

Signifikan

Dalam

Kelompok

(Galat)

2,41 20 0,12

Total 2,65 24 - - - -

c. Kemampuan Bergelantung

Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data

tidak normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam

perhitungan Liliefors menghasilkan Lhitung > Ltabel (0,3224 > 0,173). Maka data

disimpulkan berdistribusi tidak normal terlihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Ringkasan Normalitas Kemampuan bergelantung

Jumlah n Α Lhitung Ltabel

25 0,05 0,3224 0,173

Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan uji B (Barlet)

menghasilkan Fhitung < Ftabel (0, 9798 < 9,488). Maka disimpulkan bahwa data

tersebut memiliki varian yang sama atau berdistribusi homogen seperti terlihat

pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Ringkasan Homogen Kemampuan bergelantung

Db X2hitung X2tabel

4 0,9798 9,488

Hasil perhitungan uji kruskal wallis yang menghasilkan Hhitung < Htabel (6,979

< 9, 49). Oleh karena itu sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat

disimpulkan bahwa ekstrak daun supit kijang tidak mempengaruhi kemampuan

bergelantung.

d. Kemampuan Berenang

Hasil pengamatan antara perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 menunjukan data

tidak normal ketika diuji Normalitas dengan uji Liliefors dimana dalam

perhitungan Liliefors menghasilkan Lhitung > Ltabel (0,1928 > 0,173). Maka dapat

disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal terlihat pada tabel

4.14.

8

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Tabel 4.14

Ringkasan Normalitas Kemampuan berenang

Jumlah n Α L0 Ltabel

25 0,05 0,1928 0,173

Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan uji B (Barlet) menghasilkan

Fhitung < Ftabel (8,607 < 9,488), Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki

varian yang sama atau berdistribusi homogen seperti terlihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15

Ringkasan Homogen Kemampuan bergelantung

Db X2hitung X2tabel

4 8,607 9,488

Hasil perhitungan uji kruskal wallis yang menghasilkan itu Hhitung > Htabel

(19,2693 > 9,49). Oleh karena itu Hhitung > Htabel sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun

supit kijang terhadap kemampuan berenang dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16

Uji Kruskal Wallis Pada Berenang

N Hhitung Htabel

4 19,2693 9,49

Hasil perhitungan uji Man Whitney 25 data kelompok perlakuan dibandingkan

dengan Utabel = 2 yang di dapat dari n1 = 5, n2 = 5, dan α = 0, 05. Dari tabel, yang

berbeda nyata hanya tiga tabel yaitu P0 v P1, dan P0 v P4.

Ringkasan Tabel 4.17 Uji Mann Whitney

Kelompok P0 P1 P2 P3 P3

P0 - - - - -

P1 1* - - - -

P2 6 5,5 - - -

P3 2 7,5 7,5 - -

P4 1* 12 5 7 -

Keterangan = *: Berbeda nyata.

2. Pembahasan

a. Menghindari Jurang

Hasil analisis statistik menunjukan data berdistribusi normal pada uji

normalitas, dan berdistribusi homogen pada uji homogenitas. Dilanjutkan uji

Anava satu jalur. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan dari ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) terhadap gerak

9

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

motorik mencit. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat efek dari ekstrak tersebut

tidak terlalu besar dan tidak berkorelasi dengan dosis, sehingga diangap tidak

bermakna atau tidak berpengaruh (Angelina, 2008: 25).

Gambar 4.1 grafik rata-rata menghindari jurang.

Dari grafik 4.1 menunjukan bahwa persentase gerak motorik tercepat

mencapai 3 detik pada perlakuan P4 dengan 500 mg. Selanjutnya tercepat kedua

mencapai 4 pada perlakuan P1 (4,2 gram Hemaviton jreng). Kemudian tercepat

ketiga P3 (350 mg ekstrak) dan mencapai 6 detik, dan kempat P2 (250 mg

ekstrak) mencapai 7 detik. Sedangkan pergerakan paling lambat mencapai 8 detik

pada perlakuan P0 tanpa dosis supit kijang dan hemaviton, dan hanya

mengunakan aquades.

(Mark, 2006: 399) menyatakan bahwa senyawa flavonoid mampu

meningkatkan metabolisme tubuh. Dimana kita ketehui dengan meningkatnya

metabolisme tubuh bearti meningkatkan juga metabolisme energi. Karena asupan

energi yang baik mampu meningkatkan tingkat aktivitas fisik, sehingga otot-otot

tubuh dan sistem penunjang tidak kekurangan energi saat melakukan aktifitas

fisik maupun metabolisme gerak (Purwandini, 2012: 15).

b. Melintasi Bidang Miring

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukan data yang diperoleh

berdistribusi normal dan homogen. Karena data yang diperoleh berdistribusi normal

dan homogen sehinga uji yang digunakan adalah Anava satu jalur. Hasil analisis

statistik pada uji anava satu jalur pada menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan.

012345678

P0 P1 P2 P3 P4

1 2 3 4 5

Detik

10

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Gambar 4.3 grafik rata-rata melintasi bidang miring

Dari pengamatan uji bidang miring diketahui bahwa ekstrak daun supit kijang

atau mampelas (Tetracera indica) tidak berpengaruh signifikan terhadap gerak

motorik mencit. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat efek dari ekstrak tersebut tidak

terlalu besar dan tidak berkorelasi dengan dosis, sehingga diangap tidak bermakna

atau tidak berpengaruh (Angelina, Dkk, 2008: 25), karena efek dari dosis yang tidak

tepat dapat mengakibatkan ganguan pada tubuh antara lain: penurunan berat badan

berlebihan, kehilangan lemak tubuh, peningkatan denyut jantung istirahat,

penurunan kekutan otot, nyeri otot kronis, kelelahan, dan rentan terkena infeksi

(Palar, 2015: 319). Akibatnya Neurotransmiter tidak bekerja dengan baik sehingga

mengakibatkan gerak dan perkembangan motorik tubuh menjadi lambat

(Hidayahturahma, 2016: 21). Pada hasil penelitian uji bidang miring memang

menunjukan hasil yang tidak signifikan. Akan tetapi dari data yang diperoleh juga

diperlihatkan bahwa ada peningkatan atau pergerakan mencit menaiki papan bila

dibandingkan antara yang menggunakan ekstrak dengan yang menggunakan

aquades.

c. Kemampuan Bergelantung

Hasil analisis menunjukan data yang berdistribusi tidak normal dan homogen.

Karena data yang diperoleh berdistribusi tidak normal dan homogen sehinga

dilanjutkan dengan uji Kruskal wallis. Berdasarkan hasil analisis penelitian ekstrak

daun supit kijang (Tetracera indica) Uji bergelantung pada mencit menunjukan hasil

yang tidak signifikan terhadap perlakuan P0, P1, P2, P3, dan P4.

0,9

0,95

1

1,05

1,1

1,15

1,2

P0 P1 P2 P3 P4

1 2 3 4 5

Detik

11

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Gambar 4.4 grafik rata-rata kemampuan bergelantung

Hasil penelitian uji bergelantung menunjukan bahwa kelompok P2 (125 mg

ekstrak supit kijang) sangat berpengaruh terhadap ketahanan lamanya mencit

bergelantung, dikarenakan salah satu indukan flavonoid yaitu folifenol sangat

berperan dalam meningkatkan metabolisme karbohidrat (Lingaa, 2012:188).

Sehinga meningkatkan laju pembakaran karbohidrat menjadi energi, yang kita tahu

bahwa kebutuhan energi pada saat berolahraga atau bergerak dapat dipenuhi melalui

sumber-sumber energi yang tersimpan didalam tubuh melalui pembakaran

karbohidrat, pembakaran lemak, dan pemecahan 5% protein (Irawan, 2007: 1).

d. Kemampuan Berenang

hasil analisis statistik menunjukan data berdistribusi tidak normal dan

homogen. Karena data yang diperoleh berdistribusi tidak normal dan homogen

sehinga uji yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis. mengunakan uji lanjutan yaitu

Uji Man Whitney

Gambar 4.5 grafik rata-rata kemampuan berenang

00,5

11,5

22,5

33,5

44,5

5

P0 P1 P2 P3 P4

1 2 3 4 5

Detik

0

10

20

30

40

50

60

P0 P1 P2 P3 P4

1 2 3 4 5

Detik

12

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Dari uraian di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak daun

supit kijang (Tetracera indica) yang diberikan kepada mencit maka semakin lama

pula mencit dapat bertahan berenang dipermukaan air. Hal ini dikarenakan

kandungan Flavinoid yang ada pada pada ekstrak daun supit kijang. Karena

Flavonoid dapat meningkatkan cAMP yang akan menstimulasi pengeluaran protein

kinase A (PKA) yang merangsang sekresi insulin semangkin meningakat (Rizki,

2015: 72). Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pangkreas akan membuat glukosa

untuk masuk ke dalam sel, kemudian didalam akan terjadi proses metabolisme

menjadi tenaga (Peristiowati, 2016: 72), sedangkan kita tahu pada olahraga

intensitas moderat-tinggi yang bertenaga seperti sprint dan olahraga beregu

pembakaran glukosa atau karbohidrat akan berfungsi sebagai sumber utama energi

dalam tubuh atau yang memproduksi energi di dalam tubuh, karena saat terjadinya

peningkatan intensitas olahraga atau gerakan maka akan meningkatkan pembakaran

karbohidrat guna memenuhi kebutuhan energi yang ada di dalam tubuh (Irawan,

2007: 2-3).

Dari semua semua pengamatan gerak motorik yang telah dilakukan yang

dimulai dari Menghindari jurang, melintasi bidang miring, kemampuan

bergelantung, dan kemampuan berenang menunjukan bahwa semua hewan uji tidak

mengalami gangguan motorik yang ditandai dengan pergerakan normal dari setiap

kelompok hewan uji. Berdasarkan beberapa asumsi tersebut dapat disimpulkan

bahwa flavonoid baik apabila digunakan sebagai obat karena tidak menimbulkan

efek samping terhadap gerak motorik.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai pengaruh ekstrak daun

supit kijang (Tetracera indica) terhadap gerak motorik Mencit (Mus musculus)

jantan, bahwa pemberian ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) tidak

berpengaruh terhadap uji refleks menghindari jurang, uji refleks melintasi bidang

miring, dan uji kemampuan bergelantung, tetapi berpengaruh terhadap uji

Kemampuan berenang. Dari ketiga kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

ekstrak daun supit kijang (Tetracera indica) tidak berpengaruh terhadap gerak

motorik Mencit (Mus musculus) jantan.

13

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah diharapkan adanya

penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun supit kijang terhadap

gerak motorik mencit, pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk menigkatkan

dosis, supaya lebih terlihat pengaruhnya, belajar cara gavage yang benar, pada saat

menghindari jurang mencit dibiarkan sendiri, pada saat uji berenang diusahakan

mengunakan bak, pada saat uji gelantungan disesuaikan dengan prosedur berapa

ketinggian.

E. Daftar Pustaka

Anjelina M, Dkk. (2008). Penentuan LD50 Daun Cinco (Cyclea barbata) Pada Mencit.

Jurnal Makara, sains. Vol 12 N0 01. Hal: 25.

Davis J.A., DKK. (2012). Antihyperglycemic Effec Of Annona Squamosa Hexane Extract

in Tyfe 2 Diabetes Animal Model: PTPIB Inhibition, A Possibel Mechanisem Of

Action Indian Jurnal Of Pharmacology, 44 (3), 326-332.

Firdaus, M,. Prihanto, A. A,. Nurdiani, R. (2013). Tanaman Bakau: Biologi dan Aktifitas.

Malang: UB Press. Hal: 54.

Fitryah, M & Kobaywan. (2012). Senyawa Fenolat Dari Fraksi Etil Asetat Buah

tumbuhan Mampelas(Tetracaera Indica Merr).Jurnal Penelitian Sains. Vol 15.

No 03. Hal: 108.

Hidayaturrahma, Muhamat, Akbar, A. (2016). Efek Ekstrak Minyak Ikan Patin

(Pangasius hypopthalamus) Terhadap Peningkatan Memori dan Fungsi Kognitif

Mencit Berdasarkan Passive Avoidance Test. Jurnal Pharmascience, vol. 03,

No.02. Hal: 21.

Hyman mark, H.D. (2006). Ultra Metabolisme 7 Langkah sehat Mengurangi Berat

Badan Anda Secara Otomatis. Yogyakarta: B-First. Hal: 399.

Irawan A.M. (2007). Metabolisme Energi Tubuh dan Olahraga. Jurnal Sport Scienci

Brief. Vol 01 No 07. Hal: 4.

Irawan A.M. (2007). Nutrisi, Energi dan Peforma Olahraga. Jurnal Sport Scienci Brief.

Vol 01 No 04. Hal: 1.

Lingga L. (2012). The Healing Power of Antioxidant. Jakarta.PT Elex media

komputido.hal: 109-113.

Liwandouw, J.R., Simbala, H., & Bodhi, W. (2017). Pengaruh Ekstrak Etanol Buah

Pinang Yaki (Areca vestiaria ) Terhadap Gambaran Makroskopis Organ Hati

Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus). PHARMOCON

Jurnal Ilmiah Farmasi. 6 (3), 83-90.

14

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Peristiowati Y. (2016). Monograf Catechin Green Tea GMB-4 Sebagai Antidiabetik.

Yogyakarta: Indomedia Pustaka. Hal 72-76.

Purwandini, K. (2012). Pengaruh Pemberian Micronutrient Springkle Terhadap

Perkembangan Motorik Anak Stunting Usia 12-36 Bulan. Artikel Penelitian. Hal:

15.

Regina, DKK. (2017). Pengaruh air rebusan daun supit kijang (Tetracera indica)

terhadap gerak motorik mencit (swiss webster) jantan. Artikel Hal: 4.

Riswan S., & Andayaningsih D. (2008). Keanekaragaman tumbuhan obat yang

digunakan dalam pengobatan tradisional masyarakat sasak lombok barat.

universitas nasional. Lombok barat. Jurnal farmasi Indonesia. Vol 4, No 2 Hal:

96

Samitra D., & Zico F. R. (2017). Pengarug air rebusan daun mampelas. Sripta biologica

Vol 4 No 3, Hal 197.

Wicaksono, H.S., Narayani, I., & Setyawati, I. (2015). Struktur Hati Mencit (Mus

musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Daun Kaliandra Merah (Calliandra

calothyrsus Meissn.). Jurnal Simbiosis. 3 (1), 258-268.

Wuisan, J., Hutagalun, B., & Lino W. (2006). Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pinang

Terhadap (Areca catechu) Terhadap Waktu Perdarahan Pasca Ekstraksi Gigi

Pada Tikus Jantan Wistar (Rattus novericus L). Jurnal Ilmiah Sains. (15) 2. Hal:

129-134.

Yulianingtyas, A., & Kusmartono, B. (2016). Optimasi Volume Pelarut Dan Waktu

Maserasi Pengambilan Flavonoid Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.).

Jurnal Teknik Kimia. 10 (2), 58-64.

Zuhud A M. (2008). potensi hutan tropika indonesia sebagai penyangga bahan obat

alam untuk kesehatan bangsa. Fakultas Kehutan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hal: 56-58.

15

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

16

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

17

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

18

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

19

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN

20

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUPIT KIJANG (Tetracera indica) TERHADAP GERAK MOTORIK

MENCIT (Mus musculus) JANTAN