pengambilan contoh [review catatan...

2
Priyanto PRY | Pengambilan Contoh [review... catatan kuliah] Copyright Priyanto Teguh [email protected] http://pryanto.staff.ipb.ac.id/2010/05/24/pengambilan-contoh-review/ Pengambilan Contoh [review... catatan kuliah] Pengambilan contoh acak Syarat pertama yang harus dipenuhi dalam pengambilan contoh secara acak adalah tersedianya kerangka penarikan contoh atau dikenal dengan nama sampling frame. Kerangka penarikan contoh ini merupakan daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang dapat diambil sebagai contoh. Elemen populasi ini dapat berupa data tentang orang/binatang, kejadian, tempat, atau juga tentang benda. Jika populasi penelitian adalah pengrajin rotan di kota Jepara, maka daftar semua pengrajin yang terdapat di kota Jepara tersebut tersedia selengkap mungkin seperti data tentang nama pengrajin, jenis kelamin, alamat, umur, dan informasi lain yang berguna. Berdasarkan daftar ini dapat diketahui secara pasti ukuran populasinya. Selain sampling frame, harus pula tersedia alat yang dapat digunakan dalam penentuan contoh secara acak. Alat yang umumnya digunakan adalah undian, tabel angka acak yang dapat dilihat pada buku-buku statistika, kalkulator, dan komputer. Pengambilan contoh secara acak dapat dilakukan melalui sistem undian jika elemen populasinya tidak terlalu banyak. Jika elemen populasi cukup banyak bahkan mencapai angka ratusan, cara undian dapat mengganggu konsep acak atau random itu sendiri. Pengambilan contoh tidak acak Convenience Sampling atau Contoh dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Pemilihan contoh dilakukan atas pertimbangan kemudahan saja tanpa ada pertimbangan yang lain. Seseorang/sesuatu diambil sebagai contoh karena kebetulan orang/benda tersebut berada di tempat tersebut atau kebetulan dikenal. Beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling –tidak disengaja– atau juga captive sample (man-on-the-street). Jenis contoh ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penjajagan atau studi pendahuluan, yang kemudian diikuti oleh studi lanjutan yang contohnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus studi page 1 / 2

Upload: others

Post on 17-Feb-2021

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Priyanto PRY | Pengambilan Contoh [review... catatan kuliah]Copyright Priyanto Teguh [email protected]://pryanto.staff.ipb.ac.id/2010/05/24/pengambilan-contoh-review/

    Pengambilan Contoh [review... catatan kuliah]

    Pengambilan contoh acak

    Syarat pertama yang harus dipenuhi dalam pengambilan contoh secara acak adalahtersedianya kerangka penarikan contoh atau dikenal dengan nama sampling frame.Kerangka penarikan contoh ini merupakan daftar yang berisikan setiap elemenpopulasi yang dapat diambil sebagai contoh. Elemen populasi ini dapat berupa datatentang orang/binatang, kejadian, tempat, atau juga tentang benda.  Jika populasipenelitian adalah pengrajin rotan di kota Jepara, maka daftar semua pengrajin yangterdapat di kota Jepara tersebut tersedia selengkap mungkin seperti data tentangnama pengrajin, jenis kelamin, alamat, umur, dan informasi lain yang berguna.Berdasarkan daftar ini dapat diketahui secara pasti ukuran populasinya.

    Selain sampling frame, harus pula tersedia alat yang dapat digunakan dalampenentuan contoh secara acak.  Alat yang umumnya digunakan adalah undian,tabel angka acak yang dapat dilihat pada buku-buku statistika, kalkulator, dankomputer.  Pengambilan contoh secara acak dapat dilakukan melalui sistem undianjika elemen populasinya tidak terlalu banyak.  Jika elemen populasi cukup banyakbahkan mencapai angka ratusan, cara undian dapat mengganggu konsep acak ataurandom itu sendiri.

    Pengambilan contoh tidak acak

    Convenience Sampling atau Contoh dipilih dengan pertimbangankemudahan.

    Pemilihan contoh dilakukan atas pertimbangan kemudahan saja tanpa adapertimbangan yang lain.  Seseorang/sesuatu diambil sebagai contoh karenakebetulan orang/benda tersebut berada di tempat tersebut atau kebetulan dikenal. Beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling –tidak disengaja– ataujuga captive sample (man-on-the-street).  Jenis contoh ini sangat baik jikadimanfaatkan untuk penjajagan atau studi pendahuluan, yang kemudian diikuti olehstudi lanjutan yang contohnya diambil secara acak (random).  Beberapa kasus studi

    page 1 / 2

  • Priyanto PRY | Pengambilan Contoh [review... catatan kuliah]Copyright Priyanto Teguh [email protected]://pryanto.staff.ipb.ac.id/2010/05/24/pengambilan-contoh-review/

    yang menggunakan jenis contoh ini,  hasilnya ternyata kurang obyektif.

    Purposive Sampling

    Contoh yang diambil melalui teknik ini disesuaikan dengan maksud atau tujuantertentu, dimana pemilihan contoh itu dilakukan karena contoh tersebut dianggapmemiliki informasi yang sangat diperlukan dalam pendugaan.  Purposive samplingdikenal dengan nama judgement sampling jika contoh mempunyai informasi yanglengkap dan quota sampling dimana bentuknya berupa contoh terstratifikasi secaraproporsional yang dipilih secara kebetulan saja.

    Snowball Sampling

    Teknik ini ketika informasi tentang populasi tidak diketahui dengan baik, tetapi satuatau dua elemen populasi dapat dijadikan contoh berdasarkan pertimbangantertentu. Berdasarkan informasi dari satu atau dua elemen populasi tersebut dapatditentukan elemen populasi yang lain yang sesuai, demikian seterusnya sehinggacontoh yang diambil semakin banyak atau sesuai dengan yang direncakan.

    page 2 / 2