pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id filesurat perjanjian jual beli ( pemindahan hak milik) yang...

25
P U T U S A N Nomor : 28/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : TOGAR MARPAUNG, Umur 56 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut Pembanding semula Penggugat; L a w a n 1. KADIMAN ARITONANG, bertempat tinggal di Silangit Simpang Muara Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula Tergugat I; 2. TIORMAN Br TAMPUBOLON, bertempat tinggal di Silangit Simpang Muara Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai Terbanding II semula Tergugat II; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUK PERKARA; Menimbang, Kuasa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 03 Desember 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 03 Desember 2014 dibawah Nomor Register : 44/Pdt.G/2014/PN- Trt mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah keturunan dari anak laki-laki sekaligus pewaris dari orangtua bernama Bistok Marpaung. PENGADILAN TINGGI MEDAN

Upload: doanduong

Post on 14-Aug-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

P U T U S A N Nomor : 28/PDT/2016/PT-MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

sebagai berikut dalam perkara antara :

TOGAR MARPAUNG, Umur 56 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta,

bertempat tinggal di Kelurahan Pardede Onan,

Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir,

selanjutnya disebut Pembanding semula

Penggugat;

L a w a n

1. KADIMAN ARITONANG, bertempat tinggal di Silangit Simpang Muara

Desa Parik Sabungan Kecamatan

Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara,

selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula

Tergugat I;

2. TIORMAN Br TAMPUBOLON, bertempat tinggal di Silangit Simpang

Muara Desa Parik Sabungan Kecamatan

Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara,

selanjutnya disebut sebagai Terbanding II semula

Tergugat II;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan

dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUK PERKARA;

Menimbang, Kuasa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 03

Desember 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung

pada tanggal 03 Desember 2014 dibawah Nomor Register : 44/Pdt.G/2014/PN-

Trt mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat adalah keturunan dari anak laki-laki sekaligus pewaris

dari orangtua bernama Bistok Marpaung.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 2: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 2 -

2. Bahwa pada tanggal 7 Juni 1988 orangtua kami membeli sebidang tanah

berukuran 71/2 meter x 80 meter = 600 M2 dari Kadiman Aritonang dengan

Surat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan

Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

Ke Balige, dengan batas-batasnya :

Sebelah Utara : Tanah milik O. Madihat Br Siahaan.

Sebelah Timur : Tanah milik Kadiman Aritonang.

Sebelah Selatan : Tanah milik A. Pohan.

Sebelah Barat : Jalan Negara/Protokol.

3. Bahwa setelah Bistok Marpaung meninggal dunia maka sesuai dengan

Hukum Adat Batak, harta Peninggalan dari orangtua Bistok Marpaung

secara turun-temurun menjadi milik atau warisan dari keturunannya

termasuk Penggugat yaitu keturunan dari laki-laki (akta Serah Terima

Notaris) ;

4. Bahwa Tergugat I, Tergugat II pada bulan September 2014 tanpa

sepengetahuan dan ijin dari pihak Bistok Marpaung dengan cara diam-diam

mendirikan bangunan diatas tanah perkara tersebut (point 2) dengan ukuran

71/2 meter x 22 meter = 165 M2;

5. Bahwa selama semasa hidup Bistok Marpaung maupun ahli warisnya tidak

pernah mengalihkan tanah perkara menjadi milik Tergugat I, Tergugat II;

6. Bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II membangun sebuah rumah tanpa

seijin dan sepengetahuan pemilik yang sah yaitu Ahli waris Bistok Marpaung

Penggugat, maka perbuatan Tergugat-tergugat disebut dikualifikasikan

sebagai perbuatan Melawan Hukum, memalsukan surat jual beli yang

ditandantangani;

7. Bahwa akibat tindakan tergugat-tergugat merupakan perbuatan melawan

hukum maka penggugat berhak menuntut pengembalian tanah perkara

kepada Tergugat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ;

8. Bahwa oleh karena Tergugat-tergugat melakukan perbuatan yakni

mendirikan dan menguasai tanah yang bukan hak miliknya yang sah atau

tidak mempunyai dasar hak yang jelas atas tanah perkara milik penggugat

maka Tergugat-tergugat harus dihukum untuk mengembalikan/

mengosongkan tanah perkara tersebut kepada penggugat dengan keadaan

baik tanpa dibebani apapun;

9. Bahwa dengan keterlambatan Tergugat-tergugat untuk mengembalikan/

mengosongkan tanah yang bukan miliknya kepada Penggugat secara nyata,

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 3: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 3 -

oleh karena itu Tergugat-tergugat pantas dan wajar untuk membayar uang

sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) untuk setiap harinya sejak

putusan pengadilan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap,

menanggung segala kerugian-kerugian dan resikonya dan bersedia dituntut

di muka pengadilan Point 4 pada Surat Perjanjian Jual Beli;

10. Bahwa agar gugatan atau tuntutan dari Penggugat tidak menjadi hampa

dikemudian hari, apabila gugatan ini dikabulkan pengadilan, maka

Penggugat memohon agar Pengadilan Negeri Tarutung meletakkan sita

Jaminan (Conservatoir Beslag);

11. Bahwa gugatan ini dimajukan dengan dalil-dalil yang kebenarannya tidak

dapat dibantah oleh Tergugat-tergugat dan berdasarkan alat-alat bukti yang

sah, maka sudah sepatutnya bila gugatan penggugat dikabulkan untuk

seluruhnya dan keputusan hukum dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih

dahulu (uitveorbaar bij voorrad) meskipun ada perlawanan bandaing atau

kasasi;

12. Bahwa gugatan ini timbul sebagai akibat perbuatan Tergugat-tergugat yang

melawan hukum terhadap Penggugat, maka Tergugat-tergugat patut

dihukum untuk membayar semua ongkos perkara yang timbul dalam perkara

ini;

Bahwa berdasarkan uraian-uraian dan alasan-alasan hukum tersebut diatas,

maka Penggugat memohon agar Bapak menetapkan suatu hari persidangan

untuk memeriksa dan mengadili gugatan ini dan memanggil pihak Penggugat

dan Tergugat-tergugat untuk hadir pada persidangan yang sudah ditetapkan.

Untuk itu seraya mengambil Keputusan Hukum Yang Amarnya berbunyi

sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan dalam hukum Penggugat adalah keturunan dan ahli waris turun-

temurun dari Bistok Marpaung ;

3. Menyatakan dan mengukuhkan sita jaminan (conservatoir beslag) yang

diletakkan diatas tanah perkara adalah sah dan berharga;

4. Menyatakan dalam hukum bahwa Tanah Perkara yang terletak di Silangit

Simpang Muara Desa Parik Sabungan di Jalan Protokol dengan batas-batas:

Sebelah Utara : Tanah milik O. Madihat Br Siahaan.

Sebelah Timur : Tanah Milik Kadiman Aritonang.

Sebelah Selatan : Tanah milik A. Pohan.

Sebelah Barat : Jalan Negara/Protokol.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 4: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 4 -

Adalah hak milik Penggugat ahli waris turun-temurun anak laki-laki Bistok

Marpaung Penggugat;

5. Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II yang menguasai dengan

mendirikan 1 (satu) pintu rumah diatas tanah perkara adalah perbuatan

melawan hukum ;

6. Menyatakan jual beli atas tanah perkara antara Penggugat dan tergugat

adalah sah demi hukum;

7. Menghukum Tergugat-tergugat ataupun oranglain yang mendapat hak dari

padanya untuk segera menyerahkan tanah perkara kepada Penggugat

dalam keadaan baik dan kosong tanpa dibebani sesuatu hak apapun

diatasnya untuk dikuasai dan dimiliki oleh Penggugat ahli waris turun-

temurun anak laki-laki dari Bistok Marpaung Penggugat;

8. Menghukum Tergugat-tergugat secara tanggung renteng untuk mambayar

uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus ribu rupiah) untuk

setiap hari jika lalai melaksanakan putusan pengadilan dalam perkara ini;

9. Menyatakan Putusan dalam Perkara ini dapat dijalankan serta merta

walaupun ada perlawanan verzet, banding maupun kasasi,

10. Menghukum Tergugat-tergugat secara tanggung renteng membayar segala

biaya yang timbul dalam perkara ini, sesuai dengan point 4 surat Jual Beli

Pemindahan Hak Milik;

Menimbang, bahwa setelah pembacaan surat gugatan Penggugat

tersebut, atas pertanyaan Majelis Hakim, Kuasa Penggugat menyatakan ada

perbaikan gugatannya pada tanggal 04 Maret 2015 sebagai berikut :

1. Bahwa halaman 2 pada point 2 barik ke 3, tertulis jenis kelamin : pengusaha,

seharusnya tertulis jenis Kelamin : Perempuan;

2. Bahwa halaman 2 pada poin2 baris ke 13 sampai dengan 14, tertulis :

terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah

Siborongborong ke Balige, seharusnya tertulis : terletak di Silangit

Simp.Muara Desa Parik Sabungan di Jalan Protokol sebelah kanan arah

Siborongborong ke Balige;

3. Bahwa halaman 4 pada point 4 baris ke 8 sampai dengan 9, tertulis : di

Silangit Simpang Muara Desa Parik Sabungan di Jalan Protokol, seharusnya

tertulis : terletak di Silangit Simp. Muara Desa Parik Sabungan di Jalan

Protokol sebelah kanan arah Siborongborong ke Balige;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 5: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 5 -

Menimbang, bahwa Tergugat I dan Tergugat II, telah mengajukan

Eksepsi dan jawaban terhadap Gugatan Penggugat yang merupakan rangkaian

fakta-fakta dan peristiwa yang dapat dibuktikan kebenarannya di Pengadilan

Negeri Tarutung, sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Gugatan error in persona dalam bentuk diskualifikasi atau plurium litis

consortium, karena hanya penggugat mengklaim sebagai ahliwaris dari anak

laki-laki sekaligus pewaris dari orangtuanya bernama Bistok Marpaung tanpa

melibatkan dan atau mendapat persetujuan dari ahli waris yang lain secara

sah mnurut hukum untuk melakukan gugatan dalam perka A quo.

Bahwa menurut Yurispudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia,

Nomor : 2438/K/Sip/1980, tanggal 22 Maret 1982, pada pokoknya

Mahkamah Agung mempertimbangkan bahwa, “gugatan harus tidak dapat

diterima, karena tidak semua ahli waris turut sebagai pihak dalam perkara”.

Sehingga putusan Pengadilan Tinggi dibatalkan.

Bahwa dalam pertimbangan Yurispudensi tersebut Majelis Hakim memiliki

cukup alasan bahwa dengan tidak masuknya semua ahli waris, maka setiap

gugatan yang tidak menyertakan seluruh pihak ahli waris sebagai Penggugat

ini tidak dapat diterima karena dapat menimbulkan prasangka bahwa seluruh

ahli waris dengan secara sadar bahwa dalam pokok perkara guagtan

tersebut diajukan tidak dan bukan merupakan harta warisan dari pewaris.

2. Penggugat Tidak Mempunyai Dasar Hukum Sebagai Penggugat (tidak

mempunyai legal standing), karena penggugat dalam seluruh dalil-dalil

gugatannya tidak ada dalil yang menunjukkan adanya hubungan hukum

yang jelas antara Penggugat dengan Para Tergugat, serta Penggugat tidak

mempunyai dasar hukum yang kuat secara terang dan jelas sebagai

keturunan Alm. Bistok Marpaung untuk sah secara hukum mengajukan

gugatan terhadap Para Tergugat, sehingga Penggugat tidak mempunyai

kualitas atau kedudukan hukum untuk mengajukan gugatan kepada Para

Tergugat. Penggugat tidak mempunyai bukti hukum berupa Surat

Keterangan Waris, Surat Penetapan Ahli Waris dari Bistok Marpaung yang

ditetapkan oleh lembaga yang sah untuk itu.

Bahwa jikapun benar Penggugat sebagai salah seorang ahli waris dari Alm.

Bistok Marpaung yang akan dibuktikan dalam Persidangan tersendiri untuk

itu, namun Penggugat secara sepihak dan tanpa terlebih dahulu mendapat

hak dari keseluruhan ahli waris Alm. Bistok Marpaung yang lainnya untuk

mengajukan Gugatan, dengan demikian Penggugat tidak memiliki Kapasitas

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 6: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 6 -

sebagai Penggugat menurut hukum, sehingga sangat beralasan gugatan

Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvanlijke verklaard);

Bahwa tidak benar Surat Perjanjian Jual-Beli/Pemindahan Hak Milik yang

dibuat tanggal 7 Juni 1988 antara Kadiman Aritonang selaku Penjual

dengan Bistok Marpaung selaku Pembeli atas sebidang tanah yang

terletak di Silangit, Simpang Muara, Desa Parik Sabungan, di Jln.

Protokol (sebelah kanan dari Siborongborong arah ke Balige), denga luas

71/2 M x 80 M= 600 M2, (tujuh setengah meter dikali delapan puluh meter

sama dengan enam ratus meter persegi) seharga Rp. 1.000.000,-(satu

juta rupiah) dibuat pada tanggal 7 Juni 1988, karena penyerahan

kepemilikan tanah terperkara dari Tergugat I kepada Bistok Marpaung

sejak 1980 sampai dengan 12 Februari 2006, penyerahan kepemilikan

tersebut tidak disertai dengan Pembuatan Surat Jual-Beli

Tanah/Pemindahan Hak Milik dari Tergugat I kepada Bistok Marpaung;

Bahwa adapun sejarah tentang asal-usul tanah yang menjadi objek

perkara dalam perkara ini adalah sebelum tahun 1980 atau pada awalnya

tanah tersebut berasal dari milik orangtua Tergugat II (Dua) sebagai

penduduk asli Silangit, Desa Parik Sabungan Kecamatan

Siborongborong yang penguasaan dan pemilikannya beralih dari

orangtua Tergugat II kepada Tergugat II. Pada Tahun 1980 Tergugat

meminta uang kepada Bistok Marpaung yang berprofesi saat itu sebagai

saudagar/pengusaha sukses dizaman itu untuk pembayaran seng

sejumlah 25 (dua puluh lima) lembar ke toko guna material untuk

keperluan atap seng Gereja Betel sebagai partisipasi dan beban

tanggung jawab Tergugat I kepada masyarakat di Desa Parik Sabungan

melalui Gereja Betel yang ada di Parik Sabungan, Kecamatan

Siborongborong. Oleh karena pada saat itu hubungan antara Bistok

Marpaung sebagai pendatang di Silangit dengan tergugat I dan keluarga

masih tergolong baik dan akrab bagaikan saudara kandung, terbukti

sejak tahun 1980 sampai dengan 1986 Bistok Marpaung bersama istrinya

yang kedua diketahui Boru Simanjuntak bersama 3 (tiga) orang anak

Bistok Marpaung hasil perkawinan Bistok Marpaung dengan istrinya yang

kedua Boru Simanjuntak tersebut, diantaranya 2 (dua) anak laki-laki dan

1 (satu) perempuan tinggal dirumah Tergugat I saat itu sebelah selatan

tanah terperkara, rumah mana telah dijual Tergugat I kepada Anas

Pohan dan terakhir rumah tersebut diketahui menjadi milik Berman

Siburian setelah beberapa kali diperjual belikan yang berhak, yang ada di

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 7: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 7 -

Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli

Utara.

Bahwa semasa hidup Bistok Marpaung dan semasa Bistok Marpaung

tinggal di Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborongborong, Tergugat I

dan Tergugat II tidak pernah bertemu dengan Penggugat atau setidak-

tidaknya Bistok Marpaung tidak pernah memperkenalkan dan melibatkan

Penggugat untuk mengurusi urusan Bistok Marpaung di Desa parik

Sabungan. Sehingga dalam hal ini Penggugat tidak mengetahui peristiwa

jual beli tanah perkara selama semasa hidup Bistok Marpaung dengan

istrinya yang kedua yang ada di Desa Parik Sabungan Kecamatan

Siborongborong.

Bahwa untuk mengganti biaya seng sebanyak 25 (dua puluh lima)

lembar yang telah diterima Tergugat I dari toko Material yang telah

dibayar oleh Bistok Marpaung kepada toko Material, Tergugat I dengan

Bistok Marpaung bersepakat secara lisan dan secara diam-diam dan

sukarela menjadikan tanah tereprkara menjadi milik Bistok Marpaung,

walaupun tanah terperkara tidak dikuasai oleh Bistok Marpaung, dengan

luas ukuran Lebar : 61/2 M, panjang 80 M = 520 M2 (enam setengah

meter dikali delapan puluh meter sama dengan lima ratus dua puluh

meter persegi), bukan 71/2 M sebagaimana dalil Penggugat, dengan

batas-batas bidang tanah, sebagai berikut :

Sebelah Utara : Tanah milik Tumbur Aritonang.

Sebelah Timur : Tanah Milik Kadiman Aritonang.

Sebelah Selatan : Awalnya tanah milik Kadiman Aritonang, pernah

menjadi milik Anas Pohan, dan terakhir diketahui tanah milik Berman

Siburian.

Sebelah Barat : Jalan Protokol.

Pada tanggal 12 Februari 2006, Bistok Marpaung menjual kembali tanah

terperkara kepada Tergugat II (dua) seharga Rp. 18.000.000,-(delapan

belas juta rupiah), sebagaimana dimuat dalam “surat perjanjian jual - beli

tanah” antara BISTOK MARPAUNG sebagai PENJUAL dengan

TIORMAN BR TAMPUBOLON sebagai PEMBELI yang dibuat diatas

Kertas Materai pada tanggal 12 Februari 2006, yang terletak di Silangit,

Simpang Muara, Desa Parik Sabungan, Kecamatan Siborongborong, di

Jln. Protokol (sebelah kanan dari Siborongborong arah ke Balige),

dengan luas 61/2 M x 80 M = 520 M2 (enam setengah meter dikali

delapan puluh meter sama dengan lima ratus dua puluh meter persegi),

dengan batas-batas bidang tanah, sebagai berikut :

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 8: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 8 -

Sebelah Utara : Tanah milik Tumbur Aritonang.

Sebelah Timur : Tanah Milik Kadiman Aritonang.

Sebelah Selatan :Tanah milik Berman Siburian.

Sebelah Barat : Jalan Protokol.

Bahwa pada saat melakukan Jual – Beli tanah terperkara dari Bistok

Marpaung kepada Tergugat II pada tanggal 12 Februari 2006, Tergugat I

dan Tergugat II hanya menerima foto copi Surat Surat Perjanjian Jual –

Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat tanggal 7 Juni 1988 tersebut dari

Almarhum Bistok Marpaung pada tahun 2006, sehingga Tergugat I dan

Tergugat II tidak pernah melihat dan mendapatkan Asli Surat Surat

Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat tanggal 7 Juni

1988 antara Kadiman Aritonang dengan Bistok Marpaung dimaksud.

Bahwa Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat

tanggal 7 Juni 1988 antara Kadiman Aritonang selaku penjual dengan

Bistok Marpaung selaku Pembeli atas tanah terperkara seharga Rp.

1.000.000,-(satu juta rupiah) secara legal formal Tergugat I dan Tergugat

II sebagai saksi dan O. Madihot Br Siahaan yang merupakan Ibu Mertua

dari Tergugat I atau Ibu Kandung Tergugat II, serta Anas Pohan yang

meninggal dunia pada tahun 1987, dan juga Paimin Sianturi tidak pernah

menanda tangani dalam Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak

Milik tersebut, serta tidak mengetahui proses munculnya Surat Perjanjian

Jual – Beli dimaksud.

Bahwa berdasarkan proses terbitnya Surat Perjanjian Jual –

Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat tanggal 07 Juni 1988 tersebut

telah secara nyata-nyata menyalahi prinsip-prinsip dan doktrin tentang

syarat-syarat berlakunya sebuah Perjanjian sebagaimana dimaksud

dalam pasal 1320 KUHPerdata, dan pasal 1338 KUHPerdata yaitu

bahwa suatu Perjanjian dibuat para pihak dan berlaku mengikat bagi

Para Pihak yang membuatnya bilamana Perjanjian tersebut tidak ada

unsure Penipuan ( bedrog, fraud, misrepresentation). Sehingga apabila

dalam Suatu Perjanjian ada Unsur-unsur Penipuan( bedrog, fraud,

misrepresentation), maka Perjanjian tersebut dapat dibatalkan oleh salah

satu pihak melalui Pengadilan.

Bahwa oleh karena Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak Milik

yang dibuat tanggal 07 Juni 1988 adalah cacat hukum karena tidak

sesuai dengan syarat-syarat berlakunya suatu perjanjian, maka gugatan

Penggugat dikualifikasi sebagai gugatan yang tidak mempunyai dasar

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 9: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 9 -

hukum, dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak atau

setidak-tidaknya dapat diterima.

Bahwa Posita Penggugat pada poin 9 menyatakan, “…Tergugat-tergugat

pantas dan wajar untuk membayar uang sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus

ribu rupiah) untuk setiap harinya sejak putusan pengadilan dalam perkara

ini berkekuatan hukum tetap, menanggung segala kerugian-kerugian dan

resikonya” adalah posita yang tidak jelas dan kabur, karena penggugat

tidak menjelaskan maksud dan tujuan serta kegunaan uang sebesar Rp.

300.000,-(tiga ratus ribu rupiah) tersebut, disisi lain Penggugat meminta

supaya Tergugat-tergugat menanggung segala kerugian-kerugian dan

resikonya adalah merupakan ketidak pahaman Tergugat untuk

mengajukan dan memformulasikan sebuah gugatan, gugatan Penggugat

kabur (obscuur libel) karena telah mencampu-adukkan tuntutan ganti

kerugian-kerugian dengan segala resionya, tanpa menjelaskan dan

merinci tuntutan kerugian-kerugian dan resiko yang dialami oleh

Penggugat.

Kaidah hukum yang menjadi tanggung jawab hukum untuk menguraikan

kerugian-kerugian tersebut sesuai dengan Yurisprudensi Tetap

Mahkamah Agung R.I No; 492 K/Sip/1970 tanggal 16 Desember 1970

dalam Kaidah hukumnya menyatakan “ ganti kerugian sejumlah uang

tertentu tanpa perincian kerugian-kerugian dalam bentuk apa yang

menjadi dasar tuntutan itu, harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena

tuntutan-tuntutan tersebut adalah tidak jelas/tidak sempurnya”, dengan

demikian sangat beralasan gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat

diterima atau setidak-tidaknya ditolak;

Bahwa antara posita Penggugat poin 9 (Sembilan) tersebut saling

bertentangan dan tidak sinkron dengan Petitum Penggugat poin 8

(delapan) yang meminta hakim yang menyidangkan perkara Aquo untuk

menghukum Tergugat-tergugat secara tanggung renteng untuk

membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus ribu

rupiah) untuk setiap hari jika lalai melaksanakan putusan Pengadilan

dalam perkara ini. Petitum Penggugat poin 8 tersebut merupakan

kekeliruan Penggugat, karena dalam posita poin 9 gugatan Penggugat

meminta uang sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus ribu rupiah) tanpa secara

terang dan jelas landasan hukumnya, menanggung segala kerugian-

kerugian dan resikonya tanpa merinci secara terang dan jelas pula

kerugian-kerugian dan resiko yang dialami oleh Penggugat;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 10: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 10 -

Bahwa poin 2 Petitum Penggugat yang menyatakan “…Penggugat

adalah keturunan dan ahli waris turun temurun dari Bistok Marpaung”,

saling bertentangan dan tidak sejalan Petitum Penggugat poin 6 yang

meminta hakim yang menyidangkan perkara aquo untuk “menyatakan

jual beli tanah perkara antara Penggugat dan Tergugat adalah sah demi

hukum”, karena hal yang dimaksud dalam Petitum 2 tersebut yaitu

supaya Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini untuk menyatakan

dalam hukum Penggugat sebagai keturunan dan ahli waris turun temurun

dari Bistok Marpaung, berbeda dan saling bertentangan dengan Petitum

Penggugat poin 6 tersebut, yaitu Penggugat meminta hakim menyatakan

tentang jual-beli atas tanah terperkara antara Penggugat dengan

Tergugat adalah sah demi hukum, yaitu jual-beli tanah terperkara antara

Penggugat dengan Tergugat adalah petitum yang sesat dan tidak

berdasarkan pada hukum, pada hal secara hukum Penggugat tidak

pernah melakukan Jual-Beli tanah dengan Tergugat (Tergugat I maupun

Tergugat II.

Bahwa poin 4 Petitum Penggugat yang pada pokoknya meminta Hakim

yang menyidangkan, memeriksa dan memutus perkara aquo supaya

tanah tereprkara yang terletak di Silangit, Simpang Muara, Desa Parik

Sabungan, di Jln. Protokol dengan batas-batas : “… sebelah Barat

adalah milik Penggugat ahli waris turun temurun-temurun anak laki-laki

Bistok Marpaung Penggugat” adalah kalimat yang kacau-balau, rancau

tidak jelas makna dan arti Petitum tersebut.

Jikapun diartikan bahwa tanah terperkara untuk dinyatakan sebagai hak

milik Penggugat yang diperoleh dari Bistok Marpaung berdasarkan

warisan secara turun-temurun dari Bistok Marpaung adalah juga

bertentangan dengan Petitum penggugat poin 6 yang meminta Majelis

Hakim memutus perkara aquo untuk “menyatakan jual beli tanah perkara

antara Penggugat dan Tergugat adalah sah demi hukum”, karena poin 4

Petitum Penggugat tersebut pada pokoknya tentang objek tanah

terperkara supaya menjadi milik Penggugat yang diperoleh sebagai

warisan dari Bistok Marpaung, sedangkan Petitum Penggugat poin 6

tersebut pada pokoknya tentang jual-beli tanah tereprkara antara

Penggugat dan Tergugat sah demi hukum adalah dua hal yang berbeda

dan saling bertentangan, karena Petitum poin 4 berbicara tentang asal-

usul tanah terperkara, sedangkan secara hukum penggugat tidak pernah

melakukan jual-beli tanah dengan Tergugat ( Tergugat I maupun

Tergugat II).

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 11: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 11 -

Seharusnya Penggugat mesti menjelaskan hubungan hukumnya dengan

objek tanah terperkara apakah karena jual-beli antara Penggugat dengan

Tergugat I dan Tergugat II atau hubungan hukumnya didasarkan karena

pewarisan secara turun-temurun dari orangtua atau nenek moyang

penggugat. Oleh karena Penggugat tidak menjelaskan hubungan hukum

tersebut secara terang dan jelas, maka gugatan Penggugat tersebut

menurut M. Yahya Harahap, SH., dalam bukunya “hukum Acara Perdata,

Cetakan Kesembilan, November 2009, halaman 63”, dikualifikasikan

sebagai gugatan yang tidak mempuyai dasar hukum sehingga sangat

beralasan bagi hakim untuk menolak gugatan tersebut setidak-tidaknya

gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

3. Gugatan Kabur dan Tidak Jelas (obscuur Libel), karena dalam Posita poin 2

(dua) ukuran objek perkara 71/2 M X 80 M = 600 M2 (tujuh setengah meter

dikali delapan puluh meter sama dengan enam ratus meter persegi) dari

Kadiman Aritonang dengan Surat Perjanjian Jual – Beli (Pemindahan Hak

Milik), tidak jelas ukuran panjang dan ukuran lebar tanah objek perkara,

pada hal berdasarkan foto copy Surat Perjanjian Jual – Beli yang dijadikan

Penggugat sebagai dasar untuk mengajukan gugatannya pada awalnya

tertulis/tercatat bahwa ukuran tanah terperkara adalah panjang 80 M, dan

lebar 6 ½ M atau seluas 520 M2, tetapi Penggugat telah merubahnya sendiri

dengan tulisan tangan (mencoret-coret) untuk merekayasa luas objek

perkara, sehingga dari coretan tersebut yang tadinya lebar dengan ukuran 6

½ M berubah ukuran seolah-olah menjadi 7 ½ M;

Bahwa tidak benar lebar tanah terperkara yang dimuat Penggugat dalam

Posita poin 2 yang masih mempunyai hubungan dengan posita Penggugat

poin 4 yang menyatakan lebar bangunan Penggugat dengan ukuran 7 ½ M

yang saat ini sedang dibangun Tergugat I dan Tergugat II, karena

berdasarkan fakta dilokasi batas Bidang Tanah dari Sebelah Timur milik

Kadiman Aritonang (Tergugat I) ke sebelah Selatan milik Anas Pohan yang

menjadi objek tanah terperkara adalah berukuran 6 ¼ M (enam seperempat

meter), bukan 7 ½ M (tujuh setengah) sebagaimana gugatan Pengugat,

dengan demikian gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas, gugatan dibuatn

dengan alasan-alasan dan tidak cermat, serta penuh dengan rekayasa tanpa

didasarkan pada bukti yang kuat;

Berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah antara Bistok Marpaung

dengan Tiorman Tampubolon, tanggal 12 Februari 2006, tertulis/tercatat

bahwa ukuran tanah terperkara adalah panjang 80 M, dan lebar 6 ½ M = 520

M2 (delapan puluh meter dikali enam setengah meter sama dengan lima

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 12: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 12 -

ratus dua puluh meter persegi). Surat Perjanjian Jual-Beli antara Bistok

Marpaung dengan Tiorman Tampubolon tersebut merupakan upaya beli

kembali atas tanah terperkara dari Penggugat kepada Tergugat, karena

tanah terperkara telah dijual kepada Bistok Marpaung sejak tahun 1980

sampai dengan tahun 2006.

Bahwa Surat Perjanjian Jual – Beli / Pemindahan Hak Milik yang dibuat

tanggal 7 Juni 1988 adalah cacat hukum karena luasnya tanah yang menjadi

objek terperkara tidak sesuai dengan fakta hukumnya, maka gugatan

penggugat dikualifikasi sebagai gugatan yang kabur ( obscuur libel), dengan

demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dapat

diterima.

4. Petitum Penggugat tidak sesuai Tata Tertib Beracara

Bahwa rincian Petitum Penggugat bersifat tunggal (primair), tidak diikuti

dengan petitum subside dan tidak member keleluasan bagi hakim dalam

memutus memeriksa dan memutus perkara ini. Padahal menurut M. Yahya

harahap, SH., dalm bukunya “hukum Acara Perdata, Cetakan Sembilan

November 2009, halaman 63-64”, bentuk Petitum tunggal tidak boleh hanya

berbentuk compositor atau ex a quo et bono (mohon keadilan saja). Dalam

parkatiknya, setiap beracara di Pengadilan, telah menjadi sebuah keharusan

dan kelaziman dalam petitum bagian akhir selalu memuat, “apabila majelis

Hakim yang terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a quo

berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex a quo et bono)”.

Oleh karena Petitum Penggugat tidak memuat hal yang demikian,

Penggugat telah salah menerapkan prinsip-prinsip dan kelaziman dalam tata

tertib hukum acara perdata di Pengadilan Negeri Tarutung dalam

mengajukan guagtan dalam perkara ini. Dengan demikian sangat beralasan

bagi hakim untuk menyatakan gugatan penggugat ditolak atau setidak-

tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima.

Bertentangan dan tidak sejalannya seluruh alasan gugatan, posita yang satu

dengan posita yang lain, petitum yang satu dengan petitum yang lain dan

atau posita dengan petitum yang diajukan penggugat, maupun posita

dengan petitum tidak sejalan dan saling bertentangan, gugatan tidak

mempunyai dasar hukum, serta tidak mengindahkan kaidah tata tertib

beracara di Pengadilan adalah merupakan guagtan yang disusun secara

tidak jelas dan kabur serta tidak berdasarkan pada hukum, maka secara

hukum dan sangat beralasan gugatan penggugat ditolak seluruhnya atau

setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 13: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 13 -

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa hal-hal yang dikemukan dalam Eksepsi tersebut diatas, sepanjang

ada relevansinya mohon dianggap pula telah termasuk dan merupakan

bagian serta satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ini;

2. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

seluruh dalil-dalil gugatan yang telah diajukan Penggugat, kecuali terhadap

hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Para Tergugat;

3. Bahwa terhadap dalil gugatan penggugat poin 1 dan dalam seluruh dalil

gugatan penggugat tanggal 03 Desember 2014 dan dalan perbaikan

gugatannya tanggal 04 Maret 2015, tidak menguraikan adanya alasan dan

bukti hukum yang sah dari Penggugat untuk mewakili dan bertindak di depan

pengadilan dari seluruh keturunan Pewaris Bistok Marpaung dalam

mengajukan gugatan dalam perkara aquo, dengan demikian dalil gugatan

penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat

diterima;

4. Bahwa terhadap dalil gugatan penggugat poin 2 dan dalam seluruh dalil

gugatan penggugat tanggal 03 Desember 2014 dan dalan perbaikan

gugatannya tanggal 04 Maret 2015 adalah tidak dapat dijadikan sebagai

dasar Penggugat untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini, karena

memang senyatanya Surat Perjanjian Jual – Beli (Pemindahan Hak Milik )

tersebut tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dan bertentang dengan

hukum, sebagaimana telah diuraikan dalam uraian terdahulu diatas

Bahwa tidak benar Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak Milik yang

dibuat tanggal 7 Juni 1988 antara Kardiman Aritonang selaku Penjual

dengan Bistok Marpaung selaku Pembeli atas sebidang tanah yang terletak

di Silangit, Simpang Muara, Desa Parik Sabungan, di Jln. Protokol (sebelah

kanan dari Siborongborong arah ke Balige), denga luas 71/2 M x 80 M = 600

M2, (tujuh setengah meter dikali delapan puluh meter sama dengan enam

ratus meter persegi) seharga Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) dibuat pada

tanggal 7 Juni 1988, karena penyerahan kepemilikan tanah terperkara dari

Tergugat I kepada Bistok Marpaung sejak 1980 sampai dengan 12 Februari

2006, penyerahan kepemilikan tersebut tidak disertai dengan Pembuatan

Surat Jual-Beli Tanah/Pemindahan Hak Milik dari Tergugat I kepada Bistok

Marpaung sebagaimana dalil Penggugat yang menyatakan batas-batas

sebidang tanah, berdiri dari :

Sebelah Utara : Tanah milik O. Madihat Aritonang Br Siahaan.

Sebelah Timur : Tanah Milik Kadiman Aritonang.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 14: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 14 -

Sebelah Selatan : Tanah milik A. Pohan.

Sebelah Barat : Jalan Negara/Protokol.

4.1 Bahwa adapun sejarah tentang asal-usul tanah yang menjadi obejk

perkara dalam perkara ini adalah sebelum tahun 1980 atau pada awalnya

tanah tersebut berasal dari milik orangtua Tergugat II (dua) sebagai

penduduk asli Silangit Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborongborong

yang penguasaan dan pemiliknya beralih dari orangtua Tergugat II

kepada Tergugat II. Pada Tahun 1980 Tergugat meminta uang kepada

Bistok Marpaung yang berprofesi saat itu sebagai saudagar/pengusaha

sukses di zaman itu untuk pembayaran seng sejumlah 25 (dua puluh

lima) lembar ke toko guna material untuk keperluan atap seng Gereja

Betel sebagai partisipasi dan beban tanggung jawab Tergugat I kepada

Masyarakat di Desa Parik Sabungan melalui Gereja Betel yang ada di

Parik Sabungan, Kecamatan Siborongborong. Oleh karena pada saat itu

hubungan antara Bistok Marpaung sebagai pendatang di Silangit dengan

Tergugat I dan keluarga masih tergolong baik dan akrab bagaikan

saudara kandung, terbukti sejak tahun 1980 sampai dengan 1986 Bistok

Marpaung bersama istrinya yang kedua diketahui Boru Simanjuntak

bersama 3 (tiga) orang anak Bistok Marpaung hasil perkawinan Bistok

Marpaung dengan istrinya yang kedua Boru Simanjuntak tersebut,

diantaranya 2 (dua) anak laki-laki dan 1 (satu) perempuan tinggal

dirumah Tergugat saat itu sebelah Selatan Tanah Terperkara, rumah

mana telah dijual Tergugat I kepada Anas Pohan dan terakhir rumah

tersebut diketahui menjadi milik Berman Siburian setelah beberapa kali

diperjual-belikan yang berhak, yang ada di Desa Parik Sabungan

Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.

4.2 Bahwa semasa hidupnya Bistok Marpaung dan semasa Bistok Marpaung

tinggal di Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborongborong, Tergugat I

dan Tergugat II tidak pernah bertemu dengan Penggugat atau setidak-

tidaknya Bistok Marpaung tidak pernah memperkenalkan dan melibatkan

Penggugat untuk mengurusi urusan Bistok Marpaung di Desa parik

Sabungan. Sehingga dalam hal ini Penggugat tidak mengetahui peristiwa

jual beli tanah perkara selama semasa hidup Bistok Marpaung dengan

istrinya yang kedua yang ada di Desa Parik Sabungan Kecamatan

Siborongborong.

4.3 Bahwa untuk mengganti biaya seng sebanyak 25 (dua puluh lima)

lembar yang telah diterima Tergugat I dari toko Material yang telah

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 15: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 15 -

dibayar oleh Bistok Marpaung kepada toko Material, Tergugat I dengan

Bistok Marpaung bersepakat secara lisan dan secara diam-diam dan

sukarela menjadikan tanah terperkara menjadi milik Bistok Marpaung,

walaupun tanah terperkara tidak dikuasai oleh Bistok Marpaung, dengan

luas ukuran Lebar : 61/2 M, panjang 80 M = 520 M2 (enam setengah

meter dikali delapan puluh meter sama dengan lima ratus dua puluh

meter persegi), bukan 71/2 M sebagaimana dalil Penggugat, dengan

batas-batas bidang tanah, sebagai berikut :

Sebelah Utara : Tanah milik Tumbur Aritonang.

Sebelah Timur : Tanah Milik Kadiman Aritonang.

Sebelah Selatan : Awalnya tanah milik Kadiman Aritonang,

pernah menjadi milik Anas Pohan, dan terakhir diketahui

tanah milik Berman Siburian.

Sebelah Barat : Jalan Protokol.

4.4 Pada tanggal 12 Februari 2006, Bistok Marpaung menjual kembali tanah

terperkara kepada Tergugat II (dua) seharga Rp. 18.000.000,-(delapan

belas juta rupiah), sebagaimana dimuat dalam “surat perjanjian jual - beli

tanah” antara BISTOK MARPAUNG sebagai PENJUAL dengan

TIORMAN BR TAMPUBOLON sebagai PEMBELI yang dibuat diatas

Kertas Materai pada tanggal 12 Februari 2006, (bukti T.I dan T.II.-1),

yang terletak di Silangit, Simpang Muara, Desa Parik Sabungan,

Kecamatan Siborongborong, di Jln. Protokol (sebelah kanan dari

Siborongborong arah ke Balige), dengan luas 6 ½ M x 80 M = 520 M2

(enam setengah meter dikali delapan puluh meter sama dengan lima

ratus dua puluh meter persegi), sebagaimana Pernyataan Saksi Oskar

Siregar (Bukti T.I dan T.II.-2), pernyataan saksi Jumalam Sianturi (Op.

tulus Sianturi) (bukti T.1 dan T.II.-3), dan Pernyataan Saksi Sabam

Oppusunggu (Op. Saroha Oppusunggu), (bukti T.I. dan T.II.-4) dengan

batas-batas bidang tanah, sebagai berikut :

Sebelah Utara : Tanah milik Tumbur Aritonang.

Sebelah Timur : Tanah Milik Kadiman Aritonang.

Sebelah Selatan :Tanah milik Berman Siburian.

Sebelah Barat : Jalan Protokol.

4.5 Bahwa pada saat melakukan Jual – Beli tanah terperkara dari Bistok

Marpaung kepada Tergugat II pada tanggal 12 Februari 2006, Tergugat I

dan Tergugat II hanya menerima foto copi Surat Surat Perjanjian Jual –

Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat tanggal 7 Juni 1988 tersebut dari

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 16: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 16 -

Almarhum Bistok Marpaung pada tahun 2006, (bukti T.I dan T.II.-5),

sehingga Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah melihat dan

mendapatkan Asli Surat Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak

Milik yang dibuat tanggal 7 Juni 1988 antara Kadiman Aritonang dengan

Bistok Marpaung dimaksud.

4.6 Bahwa Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat

tanggal 7 Juni 1988 antara Kadiman Aritonang selaku penjual dengan

Bistok Marpaung selaku Pembeli atas tanah terperkara seharga Rp.

1.000.000,-(satu juta rupiah) secara legal formal Tergugat I dan Tergugat

II sebagai saksi dan O. Madihot Br Siahaan yang merupakan Ibu Mertua

dari Tergugat I atau Ibu Kandung Tergugat II, serta Anas Pohan yang

meninggal dunia pada tahun 1987, dan juga Paimin Sianturi tidak pernah

menanda tangani dalam Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak

Milik tersebut, serta tidak mengetahui proses munculnya Surat Perjanjian

Jual – Beli dimaksud.

4.7 Bahwa berdasarkan proses terbitnya Surat Perjanjian Jual –

Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat tanggal 07 Juni 1988 tersebut

telah secara nyata-nyata menyalahi prinsip-prinsip dan doktrin tentang

syarat-syarat berlakunya sebuah Perjanjian sebagaimana dimaksud

dalam pasal 1320 KUHPerdata, dan pasal 1338 KUHPerdata yaitu

bahwa suatu Perjanjian dibuat para pihak dan berlaku mengikat bagi

Para Pihak yang membuatnya bilamana Perjanjian tersebut tidak ada

unsure Penipuan ( bedrog, fraud, misrepresentation). Sehingga apabila

dalam Suatu Perjanjian ada Unsur-unsur Penipuan ( bedrog, fraud,

misrepresentation), maka Perjanjian tersebut dapat dibatalkan oleh salah

satu pihak melalui Pengadilan.

4.8 Bahwa oleh karena Surat Perjanjian Jual – Beli/Pemindahan Hak Milik

yang dibuat tanggal 07 Juni 1988 adalah cacat hukum karena tidak

sesuai dengan syarat-syarat berlakunya suatu perjanjian, maka gugatan

Penggugat dikualifikasi sebagai gugatan yang tidak mempunyai dasar

hukum, dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak atau

setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

5. Bahwa terhadap dalil Penggugat poin 3 tidak menguraikan tentang Akta

Serah Terima Notaris tentang apa yang dimaksudkan Penggugat.

Sebagaimana dimuat dalam eksepsi dan jawaban Tergugat I dan Tergugat II

terhadap dalil Penggugat poin 2 diatas, yaitu Penggugat tidak alasan dan

bukti hukum yang sah dari Penggugat untuk mewakili dan bertindak di depan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 17: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 17 -

Pengadilan dari seluruh keturunan Pewaris Bistok Marpaung dalam

mengajukan gugatan dalam perkara aquo.

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II membantah dan menolak dalil Penggugat

yang menyatakan menurut hukum adat Batak Harta Peninggalan dari

Orangtua Bistok Marpaung adalah menjadi milik ahli waris yaitu keturunan

laki-laki termasuk Penggugat. Berdasarkan adat Batak yang berlaku saat ini

di tanah Batak adalah bahwa hanya hak ulayat atau hak milik persekutuan

marga yang menjadi milik keturunan secara turun-temurun dari garis

keturunan laki-laki sebagai pelanjut keturunan marga. Misalnya hak milik

parhutaan ( milik perkampungan marga). Penggugat yang mengaku orang

Batak dan tinggal di daerah tanah batak (di Toba) sesungguhnya tidak

memahami pranata dan system adat Batak itu sendiri. Dalam hal ini

Tergugat I dan Tergugat II menolak dalil gugatan tersebut karena tidak

sesuai dengan hukum adat Batak, dengan demikian dalil gugatan Penggugat

haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

6. Bahwa terhadap dalil Penggugat poin 4 dan dalam perbaikan gugatannya

tanggal 4 Maret 2015, Tergugat I dan Tergugat II menolak dalil Pengugat

tersebut. Karena secara senyatanya dan menurut hukum tanah tersebut

milik Tergugat I dan Tergugat II sehingga segala tindakan Para Pergugat

untuk mendirikan bangun diatas tanah tersebut adalah sah secara hukum

tanpa meminta persetujuan dari Penggugat.

Bahwa Penggugat telah asal-asalan dalam menyusun gugatannya, karena

berdasarkan fakta dan senyatanya dilapangan ukuran bangunan yang

dibangun Tergugat I dan Tergugat II diatas tanah terperkara lebar 6 ½ M

(enam setengah meter), dan panjangnya 22 M sehingga rancangan luas

bangunan seluruhnya 143 M2, bukan 7 ½ M X 22 M = 165 M2 (tujuh

setengah meter dikali dua pulu dua meter sama dengan seratus enam puluh

meter persegi) sebagaimana dimuat dalam dalil gugatan Penggugat;

7. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

dalil Penggugat poin 5, karena Penggugat tidak mengetahui asal-usul tanah

terperkara dan Penggugat tidak mengetahui SURAT PERJANJIAN JUAL-

BELI TANAH” antara Bistok Marpaung sebagai penjual dengan Tiorman Br

Tampubolon sebagai pembeli yang dibuat diatas kerta Materai pada tanggal

12 Februari 2006, yang terletak di Silangit, Simpang Muara, Desa Parik

Sabungan, Kecamatan Siborongborong, di Jln. Protokol (sebelah kanan dari

Siborongborong arah ke Balige), dengan luas 6 ½ M x 80 M = 520 M2 (enam

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 18: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 18 -

setengah meter dikali delapan puluh meter sama dengan lima ratus dua

puluh meter persegi);

Bahwa mengenai asal usul tanah terperkara dan proses Jual-Beli kembali

tanah terperkara dari Bistok Marpaung kepada Tergugat II telah diuraikan

diatas, sehingga tidak perlu lagi diulangi.

Bahwa menjadi pernyataan, jika Asli Surat Perjanjian Jual-Beli/Pemindahan

Hak Milik yang dibuat tanggal 07 Juni 1988 tersebut ada pada Penggugat,

padahal dalam lembar kedua/dibalik kertas, SURAT PERJANJIAN JUAL-

BELI TANAH” antara Bistok Marpaung sebagai Penjual dengan Tiorman Br

Tampubolon sebagai pembeli yang dibuat diatas kertas Materai pada

tanggal 12 Februari 2006, dituliskan oleh Bistok Marpaung, “perlu saya

tambahkan bahwa Surat Pembelian saya dari K. Aritonang tidak bisa saya

kembalikan karena telah hilang”. Untuk itu Surat Jual Beli ini saya nyatakan

sah”

Bahwa berdasarkan pernyataan tersebut, Bistok Marpaung menyatakan

hilang Asli Surat Surat Perjanjian Jual-Beli/Pemindahan Hak Milik yang

dibuat tanggal 07 Juni 1988, pada hal Asli Surat Perjanjian Jual-Beli Tanah

tersebut ada pada Penggugat. Jika memang Asli Surat Jual-Beli Tanah

terperkara telah hilang semasa hidup Bistok Marpaung walaupun memang

secara hukum Surat Jual-Beli Tanah tersebut tidak sah dan tidak dapat

dijadikan sebagai dasar hukum untuk mengajukan gugatan terhadap

Tergugat I dan Tergugat II, maka sangat kuat sangkaan bagi Penggugat,

bahwa Penggugat telah lama merencanakan untuk memiliki sendiri tanah

terperkara sehingga Penggugat tidak melibatkan Ahli waris Bistok Marpaung

yang lainnya; selain, Justru yang memunculkan persangkaan lain adalah

apakah motif dan siapa sesungguhnya yang memprovokasi Penggugat

untuk mengajukan gugatan ini, karena berdasarkan fakta dan asal-usul

tanah terperkara, serta keberadaan Bistok Marpaung tidak perlu lagi

diragukan pernah tinggal bersama Tergugat I dan Tergugat II saling

membantu seperti keluarga sendiri bersama di Desa Parik Sabungan

Kecamatan Siborongborong.

8. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

dalil Penggugat poin 6, karena memang senyatanya secara hukum tanah

terperkara adalah milik Tergugat I dan Tergugat II secara hukum, yaitu

bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah membeli kembali tanah terperkara

dari Bistok Marpaung sebagaimana SURAT PERJANJIAN JUAL-BELI

TANAH antara Bistok Marpaung sebagai Penjual dengan Tiorman Br

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 19: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 19 -

Tampubolon sebagai pembeli yang dibuat diatas kertas Materai pada

tanggal 12 Februari 2006, sehingga perbuatan Tergugat I dan Tergugat II

yang telah mendirikan bangunan diatas tanah terperkara tanpa terlebih

dahulu mendapat ijin dari Penggugat tidak dapat dikualifikasikan sebagai

perbuatan melawan hukum, karena Penggugat tidak berhak atas tanah

terperkara.

Bahwa Penggugat membuat dalil yang menyatakan Tergugat I dan Tergugat

II memalsukan Surat Jual Beli yang ditanda tangan adalah dalil sesat dan

tanpa bukti hukum;

Bahwa SURAT PERJANJIAN JUAL-BELI TANAH antara Bistok Marpaung

sebagai Penjual dengan Tiorman Br Tampubolon sebagai pembeli yang

dibuat diatas kertas Materai pada tanggal 12 Februari 2006 adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan dimuka persidangan, karena ditanda

tangani saksi di ketahui oleh Kepala Desa Parik Sabungan atas nama

Pongat Simanjuntak yang akan dibuktikan pada tahap pembuktian dalam

perkara aquo.

9. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

dalil Penggugat poin 7 karena Penggugat tidak berhak lagi menuntut

pengembalian tanah tereprkara dari Tergugat I dan Tergugat II, karena

Tergugat I dan Tergugat II telah membeli kembali tanah terperkara dari

Bistok Marpaung seharga Rp. 18.000.000,-(delapan belas juta rupiah),

sebagaimana “surat perjanjian jual - beli tanah” antara Bistok Marpaung

sebagai Penjual dengan Tiorman Br Tampubolon sebagai Pembeli yang

dibuat diatas Kertas Materai pada tanggal 12 Februari 2006, dengan

demikian “surat perjanjian jual - beli tanah” antara Bistok Marpaung sebagai

Penjual dengan Tiorman Br Tampubolon sebagai Pembeli, pada tanggal 12

Februari 2006 tersebut adalah sah dan menjadi dasar hukum bagi Tergugat I

dan Tergugat II untuk menguasai tanah terperkara.

10. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

dalil Penggugat poin 8 karena Penggugat telah membeli kembali secara sah

menurut hukum atas tanah terperkara, sehingga Tergugat I dan Tergugat II

mempunyai hak yang sah menurut hukum berdasarkan Surat Jual Beli

Tanah “surat perjanjian jual - beli tanah” antara Bistok Marpaung sebagai

Penjual dengan Tiorman Br Tampubolon sebagai Pembeli, pada tanggal 12

Februari 2006 yang diakui isi dan tanda tangan Bistok Marpaung. Maka tidak

ada dasar hukum Penggugat menuntut secara hukum agar Tergugat

mengembalikan/mengosongkan tanah perkara.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 20: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 20 -

11. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

dalil Penggugat poin 9 karena Penggugat memang senyatanya tidak berhak

untuk mengajukan gugatan kepada Tergugat I dan Tergugat II, sehingga

dalil Penggugat yang meminta uang Sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus ribu

rupiah) untuk setiap harinya sejak putusan Pengadilan dalam eprkara ini

berkekuatan hukum tetap adalah tidak berdasar dan asal-asalan. Bahwa

Penggugat tidak menguraikan kegunaan tuntutan uang sebesar Rp.

300.000,-(tiga ratus ribu rupiah) tersebut, sehingga tuntutan yang tidak

berdasar itu adalah tidak relevan menurut hukum sehingga harus ditolak.

Bahwa terhadap dalil Penggugat yang menuntut Tergugat I dan Tergugat II

untuk membayar uang Sebesar Rp. 300.000,-(tiga ratus ribu rupiah) tersebut

adalah tidak berdasar dan harus ditolak telah diuraikaan dalam uraian

terdahulu diatas, sehingga tidak perlu lagi diulang.

12. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

dalil Penggugat poin 10 gugatannya karena selain Penggugat tidak

mempunyak hubungan hukum dan hak hukum atas tanah terperkara, juga

pemohonan sita (conservatoir beslag) yang diajukan Penggugat tidak

berdasarkan alasan hukum yang didukung fakta yang objektif dan masuk

akal, serta tidak relevan dan mendesak dengan isi gugatan karena tidak ada

upaya Tergugat I dan Tergugat II untuk mengalihkan dan mengasingkan

serta menggelapkan tanah objek perkara selama proses pemeriksaan

berlangsung, maka permohonan sita Tergugat harus ditolak atau setidak-

tidaknya tidak dapat diterima.

13. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dan menyangkal dengan tegas

dalil Penggugat poin 11 adalah tidak benar dan tidak berdasarkan pada

hukum, karena senyatanya permohonan penggugat tersebut tidak

berlandaskan hukum dan bertentangan dengan SEMA R.I Nomor 3 Tahun

2000 tanggal 21 Juli 200 jo. SEMA Nomor 4 Tahun 2001, juga tidak terdapat

alasan-alasan atau keadaan yang bersifat eksepsional/urgent sebagai syarat

dikabulkannya putusan yang dapat dijalankan terlerbih dahulu (uitvoerbaar

bij voorraad).

Maka oleh karena itu patut dan cukup beralasan permohonan (dalil gugatan

butir 11) penggugat tersebut ditolak;

14. Bahwa dalil gugatan Penggugat poin 12 dalam gugatannya agar Tergugat-

tergugat dihukum untuk membayar semua ongkos perkara yang timbul

dalam perkara ini adalah harus ditolak karena Tergugat I dan Tergugat II

berhak atas tanah tereprkara, dan oleh karena gugatan Penggugat ditolak

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 21: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 21 -

untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima,

maka wajar dan patut penggugatlah yang dihukum untuk membayar biaya

perkara yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim yang

menyidangkan, memeriksa dan memutus perkara ini menjatuhkan putusan

dengan amar putusan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

mengabulkan eksepsi Para Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya.

Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya setidak-tidaknya menyatakan

gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

2. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum dalam bentuk

apapun Surat Perjanjian Jual-Beli/Pemindahan Hak Milik yang dibuat

tanggal 7 Juni 1988 antara Kadiman Aritonang selaku Penjual dengan Bistok

Marpaung selaku Pembeli atas sebidang tanah yang terletak di Silangit,

Simpang Muara, Desa Parik Sabungan, Kecamatan Siborongborong, di Jln.

Protokol (sebelah kanan dari Siborongborong arah ke Balige), dengan luas

71/2 M x 80 M= 600 M2, (tujuh setengah meter dikali delapan puluh meter

sama dengan enam ratus meter persegi) seharga Rp. 1.000.000,-(satu juta

rupiah), dengan batas-batas bidang tanah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Tanah milik O. Madihat Aritonang Br Siahaan

Sebelah Timur : Tanah Milik Kadiman Aritonang

Sebelah Selatan : Tanah Milik A. Pohan

Sebelah Barat : Jalan Protokol

3. Menyatakan Penggugat tidak sah dan tidak mempunyai dasar hukum untuk

mengajukan gugatan kepada Tergugat I dan Tergugat II;

4. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum “surat perjanjian jual - beli

tanah” antara Bistok Marpaung sebagai Penjual dengan Tiorman Br

Tampubolon sebagai Pembeli yang dibuat diatas Kertas Materai pada

tanggal 12 Februari 2006, atas sebidang tanah yang terletak di Silangit,

Simpang Muara, Desa Parik Sabungan, Kecamatan Siborongborong, di Jln

Protokol (sebelah Kanan dari Siborongborong arah ke Balige), dengan luas

6 1/2 M x 80 M= 520 M2 (enam setengah meter dikali delapan puluh meter

sama dengan lima ratus dua puluh meter persegi) seharga Rp. 18.000.000,-

(delapan belas juta rupiah), dengan batas-batas bidang tanah, sebagai

berikut :

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 22: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 22 -

Sebelah Utara : Tanah milik Tumbur Aritonang

Sebelah Timur :Tanah milik Kadiman Aritonang

Sebelah Selatan : Tanah milik Berman Siburian

Sebelah Barat : Jalan Protokol

5. Menyatakan tindakan Tergugat I dan Tergugat II sah secara hukum yang

telah membuat pondasi bangunan rumah diatas tanah yang terletak di

Silangit, Simpang Muara, Desa Parik Sabungan, Kecamatan

Siborongborong, di Jln Protokol (sebelah Kanan dari Siborongborong arah

ke Balige), sejak 2013 sampai dengan Nopember 2014, dengan luas

bangunan 6 1/2 M x 22 M= 143 M2 (enam setengah meter dikali dua puluh

dua meter sama dengan seratus empat puluh tiga meter persegi).

6. Membebankan segala biaya yang timbul dari perkara ini kepada Penggugat.

Atau

Apabila Majelis Hakim yang terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara a

quo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan

Negeri Tarutung telah menjatuhkan putusan nomor : 44/Pdt.G/2014/PN.Trt

tanggal 9 September 2015 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

A. DALAM EKSEPSI :

- Menolak Eksepsi Para Tergugat seluruhnya ;

B. DALAM POKOK PERKARA :

1. Menolak gugatan Pengugat seluruhnya ;

2. Menghukum Pengugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara

ini sebesar : Rp1.821.000,- (satu juta delapan ratus dua puluh satu ribu

rupiah),- ;

Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan

Negeri Tarutung, yang menerangkan bahwa Pembanding semula Penggugat,

pada tanggal 14 September 2015, telah mengajukan permohonan banding

terhadap putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 44/Pdt.G/2014/PN.Trt

tanggal 9 September 2015, dan permohonan banding tersebut telah

diberitahukan kepada Terbanding I semula Tergugat I dan Terbanding II semula

Tergugat II, melalui Kepala Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborong-Borong

masing-masing tanggal 16 Nopember 2015;

Membaca Relas Pemberitahuan Untuk Melihat, Membaca dan

Memeriksa Berkas Perkara Pengadilan Negeri Tarutung, yang disampaikan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 23: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 23 -

kepada Pembanding semula Penggugat tanggal 5 Nopember 2015 dan kepada

Terbanding I semula Tergugat I dan Terbanding II semula Tergugat II, melalui

Kepala Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborong-Borong masing-masing

tanggal 16 Nopember 2015, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu

14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua

belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan

mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh

Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan

menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-

Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat

diterima;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini, Pembanding semula Penggugat

meskipun menyatakan banding, tetapi tidak mengajukan memori banding,

sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding tidak mengetahui secara pasti alasan

keberatan Pembanding semula Penggugat terhadap putusan Majelis Hakim

Tingkat Pertama;

Menimbang, bahwa setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan

seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini,

turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor :

44/Pdt.G/2014/PN.Trt tanggal 9 September 2015, Majelis Hakim Tingkat

Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh

Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal

yang disengketakan oleh kedua belah pihak, telah tepat dan benar menurut

hukum, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi mengambil alih alasan dan

pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah

tepat, benar dan beralasan menurut hukum tersebut dan menjadikannya

sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini

ditingkat banding, dengan penguatan pertimbangan sebagai berikut :

- Bahwa objek sengketa merupakan tanah Terbanding I semula Tergugat I

dan Terbanding II semula Tergugat II yang dibeli dari Alm. Bistok Marpaung

berdasarkan surat jual beli tanggal 12 Februari 2006 (bukti TI -TII-1);

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 24: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 24 -

- Bahwa oleh karena objek sengketa telah dialihkan oleh Alm. Bistok

Marpaung kepada Terbanding I semula Tergugat I dan Terbanding II semula

Tergugat II maka Alm. Bistok Marpaung demikian ahli warisnya (in casu

Pembanding semula Penggugat) tidak mempunyai hak lagi atas objek

sengketa;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka

Putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 44/Pdt.G/2014/PN.Trt tanggal 9

September 2015, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dalam

peradilan tingkat banding dan haruslah dikuatkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat tetap

dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam

peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat

peradilan tersebut dibebankan kepadanya;

Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan

hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;

M E N G A D I L I :

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor :

44/Pdt.G/2014/PN.Trt tanggal 9 September 2015, yang dimohonkan banding

tersebut;

- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya

perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding

ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 oleh kami : DHARMA E.

DAMANIK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai

Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH.

masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa

dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan

Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 9 Februari 2016, nomor :

28/PDT/2016/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016, oleh Hakim Ketua Majelis

dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta ZAINAL POHAN, SH.MH.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 25: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSurat Perjanjian Jual Beli ( Pemindahan Hak Milik) yang terletak di Jalan Protokol Silangit Desa Parik Sabungan sebelah kanan arah Siborongborong

- 25 -

sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh

kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;

Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

TTD. TTD.

ttd ttd

1. DALIZATULO ZEGA, SH. DHARMA E. DAMANIK, SH.MH.

TTD.

ttd

2. MARYANA, SH.MH.

Panitera Pengganti,

TTD.

ttd

ZAINAL POHAN, SH.MH.

Perincian Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,-

2. Redaksi Rp. 5.000,-

3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,-

Untuk salinan sesuai dengan aslinya.

WAKIL PANITERA,

HAMONANGAN RAMBE, SH.MH.

NIP. 040043391.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN