penerapan psak syariah 101 pada penyajian …

82
PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LAZISMU KOTA BANJARMASIN SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : TAUFIK RAHMAN A04130025 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2017

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN LAZISMU KOTA BANJARMASIN

SKRIPSI

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

TAUFIK RAHMAN A04130025

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI

2017

Page 2: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …
Page 3: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …
Page 4: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Taufik Rahman

NIM : A04130025

Tempat dan Tangal Lahir : Mengkatip, 01 Juli 1995

Agama : Islam

Alamat : Kelurahan Mengkatip Kecamatan Dusun Hilir

Provinsi Kalimantan Tengah

Nama Orang Tua (Ayah) : H. Marjuni

(Ibu) : Hj. Siti Aisyah

Riwayat Pendidikan : TK (2001)

SDN 3 Mengkatip (2007)

Madrasah Tsanawiyah (2010)

SMAN 1 Dusun Hilir (2013)

Pengalaman Kerja : Praktek Kerja Lapangan di PT. Bank BRISyariah

KC. Banjarmasin dan Rumah Zakat Banjarmasin

(2017)

Page 5: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

v

MOTTO

“ Kesuksesan Yang Kita Raih Nanti Itu

Sesuai Dengan Kadar Kelelahan Kita Saat Ini”

Page 6: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan taufik-Nya serta tidak lupa memanjatkan shalawat

dan salam atas junjungan nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah atas

anugrah dan izin nya skripsi ini dapat selesai tepat waktu.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini banyak sekali

mendapat masukan baik berupa dukungan moril dan pikiran maupun

bimbingan yang bersifat menunjang. Untuk itu, pada kesempatan kali ini,

dengan segala kerendahan hati dan tulus iklas penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT dan Rasul-Nya yang telah memberikan Hidayah dan

Taufik-Nya dalam kedamaian islam serta kesehatan untuk kelancaran

penyelesaian tugas skripsi ini.

2. Ibu, Bapak dan seluruh anggota keluarga yang telah memberikan

dukungan baik secara moril maupun material, doa serta kasih sayang

yang tek pernah henti diberikan kepada saya.

3. Bapak H. Edi Yohanes ST. MT, selaku Direktur Politeknik Negeri

Banjarmasin.

4. Ibu Andriani SE, M.M, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin.

Page 7: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

viii

5. Bapak H. Mairijani, M.Ag selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Lembaga Keuangan Syariah Politeknik Negeri Banjarmasin

6. Ibu Basyirah Ainun, SE,MM, Ak., CA, selaku Dosen Wali Kelas

ALKS Angkatan 2013.

7. Ibu Lusiana Handayani SE, CIFP, AK, CA selaku Dosen Pembimbing

yang telah bersedia memberikan waktu dan bimbingan kepada Penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Bapak Rahmadani Rahman, ST selaku divisi Administrasi dan

Seluruh pengurus Lazismu kota banjarmasin yang telah memberikan

informasin mengenai penelitian yang penulis lakukan.

9. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Banjarmasin

10. Teman-teman di ALKS Angkatan 2013 yang selalu membantu dan

selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi sehingga

dapat selesai tepat waktu.

Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu pengetahuan yang akan dimiliki,

sehingga skripsi ini terdapat kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan, sangat penulis harapkan. Demikian skripsi ini

disusun, semoga dapat bermanfaat bagi penulis, maupun bagi pembaca ataupun

pihak yang memerlukannya.

Banjarmasin, Agustus 2017

Penulis

Page 8: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …
Page 9: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERSETUJUANSKRIPSI ......................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

ABSTRAK ................................................................................................... xvi

ABSTRACT ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan masalahan .......................................................................... 4

C. Batasan Masalah................................................................................ 4

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

E. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5

Page 10: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................... 6

1. Zakat, Infak, dan Sedekah ............................................................ 6

2. Lembaga pengelola Zakat ............................................................ 8

3. Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah Menurut PSAK No. 109 ...... 11

4. Penyajian Laporan Keuangan Syariah Menurut PSAK No. 101 .. 18

B. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ................. 27

B. Jenis Penelitian .................................................................................. 27

C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 29

E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 29

F. Kerangka Pikir Pemikiran.................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 32

1. Gambaran Umum Lazismu (Lembaga Amil Zakat, Infak

dan Sedekah Muhammadiyah) Kota Banjarmasin ....................... 32

2. Struktur Oganisasi Lazismu Kota Banjarmasin ............................ 34

3. Visi dan Misi Lazismu Kota Banjarmasin .................................... 39

4. Deskripsi Catatan Keuangan yang Digunakan oleh Lazismu

Kota Banjarmasin ........................................................................ 40

Page 11: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

xi

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 42

1. Rancangan Kode Rekening Transaksi Keuangan ......................... 42

2. Rekapitulasi Transaksi Keuangan Lazismu Kota

Banjarmasin ................................................................................ 44

3. Penjurnalan Transaksi Keuangan ................................................. 45

4. Rancangan Buku Besar Transaksi Keuangan ............................... 48

5. Penyusunan Neraca Lajur Keuangan Lazismu Kota

Banjarmasin ................................................................................ 52

6. Catatan Atas Laporan Keuangan Lazismu Kota

Banjarmasin ................................................................................ 58

7. Analisis ....................................................................................... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rancangan Kode Rekening Transaksi Keuangan ................... 43

Tabel 2. Daftar Transaksi Keuangan. .................................................. 44

Tabel 3. Jurnal Umum Periode 01 Agu s/d 31 Des 2016 ..................... 45

Tabel 4. Buku Besar Kas Periode 01 Agu s/d 31 Des 2016 ................. 49

Tabel 5. Bank Kalsel Syariah. ............................................................. 50

Tabel 6. Bank BRI Syariah. ................................................................ 50

Tabel 7. Bank BNI Syariah. ................................................................ 50

Tabel 8. Bank MandiriSyariah. ........................................................... 50

Tabel 9. Penerimaan Dana Zakat ........................................................ 50

Tabel 10. Penerimaan Dana Infaq/Sedekah Tidak Terikat. .................... 51

Tabel 11. Penyaluran Dana Infaq/Sedekah Tidak Terikat. ..................... 51

Tabel 12. Beban Perlengkapan. ............................................................. 51

Tabel 13. Beban Administrasi. .............................................................. 52

Tabel 14. Beban Lain-Lain. .................................................................. 52

Tabel 15. Hutang Jangka Pendek. ......................................................... 52

Tabel 16. Neraca Lajur Periode 01 Agu s/d 31 Des 2016. ..................... 53

Tabel 17. Laporan Posisi Keuangan Per 31 Des 2016. .......................... 56

Tabel 18. Laporan Perubahan Dana Per 31 Des 2016 ............................ 57

Page 13: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Laporan Posisi Keuangan ..................................................... 20

Gambar 2. Laporan Perubahan Dana ..................................................... 23

Gambar 3. Laporan Perubahan Aset Kelola ........................................... 25

Gambar 4. Rekap Daftar Muzakki Lazismu ........................................... 40

Gambar 5. Bukti Pemasukan Kas Lazismu. ........................................... 41

Gambar 6. Bukti Pengeluaran Kas Lazismu. .......................................... 41

Page 14: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

xiv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................... 31

Bagan 2. Struktur Organisasi LAZISMU Kota Banjarmasin .................... 35

Page 15: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 2. Surat Keterangan Tempat Usaha

Lampiran 3. Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 4. Lembar Saran Ketua Penguji Skripsi

Lampiran 5. Lembar Saran Anggota Penguji 1 Skripsi

Lampiran 6. Lembar Laporan Keuangan Lazismu

Lampiran 7. Lembar Buku Kas Umum Lazismu

Lampiran 8. Lembar Daftar Muzakki Selama Bulan Ramadhan

Lampiran 9. Lembar Keputusan PD Muhammadiyah Kota Banjarmasin

Lampiran 10. Denah/Peta Lazismu Kota Banjarmasin

Lampiran 11. Foto Kantor Lazismu Kota Banjarmasin

Lampiran 12. Lembar Tanda Terima Penilaian Pembimbingan Skripsi

Page 16: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

xvi

ABSTRAK

Taufik Rahman / A04130025 / 2017 / PENERAPAN PSAK SYARIAH 101

POKOK PADA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LAZISMU KOTA

BANJARMASIN / Lazismu Kota Banjarmasin / Penyajian Laporan

Keuangan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menerapkan penyajian

laporan keuangan Lazismu Kota Banjarmasin yang sesuai dengan PSAK Syariah

101 pada Lazismu Kota Banjarmasin. Hal ini di karenakan adanya ketidak

sesuaian antara penyajian laporan keuangan yang disajikan oleh Lazismu Kota

Banjarmasin dengan penyajian laporan keuangan yang disarankan oleh PSAK

Syariah 101.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penyajian laporan keuangan

Lazismu Kota Banjarmasin masih belum sesuai dengan PSAK Syariah 101,

seperti tidak adanya Laporan Posisi Keuangan, Laporan Perubahan Dana, tidak

adanya informasi tentang pengakuan dana Amil, dan pelaporan masih berupa kas

masuk dan kas keluar.

Penulis menyarankan kepada Lazismu Kota Banjarmasin agar

menambahkan beberapa informasi mengenai alokasi dana amil dan melakukan

siklus akuntansi seperti melakukan penjurnalan, pembuatan buku besar, neraca

lajur, serta menyajikan laporan keuangan yang minimal terdiri atas Laporan Posisi

Keuangan dan Laporan Perubahan Dana yang disesuaiikan berdasarkan transaksi

yang terjadi pada Lazismu Kota Banjarmasin.

Kata Kunci : Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah, Pernyataan Standar Akuntansi

Syariah 101, Penyajian, Laporan Keuangan.

Page 17: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

xvii

ABSTRACT

Taufik Rahman / A04130025 / 2017 / PENERAPAN PSAK SYARIAH 101

POKOK PADA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN LAZISMU KOTA

BANJARMASIN / Lazismu Kota Banjarmasin / Penyajian Laporan

Keuangan

The purpose of this research is to apply the presentation of Lazismu’s

financial statements to fit with the Statement of Sharia Financial Accounting

Standard No. 101 on Lazismu Banjarmasin based to discrepancies between the

presentation of the financial statements that presented by Lazismu and with the

presentation of financial statements suggested byStatement of Sharia Financial

Accounting Standard No. 101.huh

The conclusion of this research is the presentation of Lazismu’s financial

statements are still not fit with Sharia Financial Accounting Standard No. 101,

like there is no Balance Sheet, Report of Fund’s Changes, no information about

the allocation of Amil’s fund, and the financial report is still on cash in and cash

out reports.

The author suggests to Lazismu Banjarmasin are to add some information

about Amil’s fund allocation and doing accounting cycles like create journals,

ledgers, worksheet, also presents the financial report that consisting by Balance

Sheet and The Report of Fund’s Changes that adjusted based on transactions that

occurred on Lazismu Banjarmasin.

Keywords: Board of Amil Zakat, Infaq, Shadaqa, Statement of Sharia Financial

Accounting Standard No. 101, Presentation, Financial Statement.

Page 18: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia dimulai

semenjak tahun 1990-an dan mengalami perkembangan yang semakin pesat

pada awal tahun 2000-an. Hal ini ditandai dengan bermunculannya sejumlah

bank syariah yang didirikan oleh perbankan konvesional, baik yang sahamnya

dimiliki pemerintah maupun swasta. Perkembangan lembaga keuangan

syariah semakin pesat. Hal ini terlihat banyak bermunculan lembaga keuangan

yang berbasis syariah di masyarakat. Lembaga keuangan syariah tersebut

sebagian besar telah berbadan hukum, dan ada juga yang belum berbadan

hukum. Lembaga yang telah berbadan hukum misalnya, koperasi syariah dan

bank perkreditan rakyat syariah.

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan lembaga keuangan berpola

syariah itu, tentu tidak terlepas dari fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

yang menyatakan bahwa bunga bank itu adalah riba, dan riba sangat dilarang

dan diharamkan dalam ajaran Islam. Fatwa itu telah memberi dampak

terhadap penyempitan pasar bagi perbankan konvensional, masalahnya

sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Sementara itu pasar bank

syariah semakin meluas karena banyak nasabah perbankan konvensional,

khususnya yang beragama Islam mengalihkan transaksi perbankannya ke bank

syariah.

Page 19: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

2

Penerapan akuntansi syariah secara praktik khususnya di Indonesia

baru dimulai awal tahun 2003 yang ditandai dengan berlakunya Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.59) tentang Akuntansi Perbankan

Syariah. Penerapan akuntansi syariah pada lembaga perbankan syariah saat ini

masih menghadapi kendala-kendala antara lain: minimnya Sumber Daya

Manusia yang ahli dalam bidang akuntansi syariah, prinsip-prinsip bagi hasil

memerlukan kejujuran dari nasabah maupun pengelola, sistem pengawasan

dari Badan Pengawas Internal yang belum optimal, pemanfaatan teknologi

informasi yang belum optimal.

Standar akuntansi yang berdasarkan prinsip syariah merupakan kunci

sukses bagi bank/lembaga keuangan syariah untuk menjalankan sistemnya

dalam rangka melayani masyarakat. Standar akuntansi tersebut akan terefleksi

dalam sistem akuntansi yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan

sistem laporan keuangan. PSAK 101 pertama kali dikeluarkan oleh Dewan

Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27

Juni 2007. PSAK ini menggantikan ketentuan terkait penyajian laporan

keuangan syariah dalam PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah yang

dikeluarkan pada 1 Mei 2002. Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional

(DPN) IAI No. 0823-B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi

syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan

kewenangannya kepada Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI.

PSAK 101 mengatur penyusunan laporan keuangan bagi lembaga

keuangan syariah, dimana transaksi-transaksi dasar pada penyusunan laporan

Page 20: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

3

keuangan syariah memuat tentang kegiatan transaksi yang tidak mungkin

dilakukan oleh bank konvensional seperti jual beli dan sewa menyewa. Oleh

karena dalam penentuan nisbah bagi hasil perlu dilakukan dengan baik agar

dapat menguntungkan kedua pihak. Berdasarkan fenomena dan problema

yang telah dipaparkan di atas, pertanyaan atau permasalahan yang kemudian

muncul adalah bagaimana persepsi akuntan internal terhadap akuntansi

syariah pada lembaga keuangan syariah.

Salah satu lembaga keuangan syariah yang ada di Kota Banjarmasin

adalah Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu).

Berdirinya Lazismu dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat dengan

manajemen modern. Dengan budaya kerja amanah, professional dan

transparan, Lazismu berusaha mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat

terpercaya. Perkembangan Lazismu meningkatkan kepercayaan publik,

dimana Lazismu ini menghimpun dana dari warga masyarakat Banjarmasin

dan tidak menutup kemungkinan dari luar warga Banjarmasin, ini

merupakan salah satu dana potensial yang dapat digunakan untuk menekan

tingkat kemiskinan khususnya yang ada di daerah Banjarmasin.

Saat ini Lazismu Kota Banjarmasin belum menerapkan penyusunan

laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Lembaga

ini masih menggunakan akuntansi konvensional. Hal ini dikarenakan

Lazismu Kota Banjarmasin masih baru, dan masih melakukan pencatatan

keuangan dasar, yaitu laporan penerimaan dan pengeluaran kas.

Page 21: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

4

Pentingnya penerapan PSAK 101 tentang Penyajian Laporan

Keuangan Syariah pada Lazismu Kota Banjarmasin adalah agar lembaga

tersebut dapat melakukan penyusunan laporan keuangan yang bermanfaat dan

memudahkan dalam pemberian informasi keuangan bagi pihak-pihak yang

membutuhkan. Lazismu dapat memiliki catatan informasi keuangan pada

suatu periode yang menggambarkan posisi keuangan dan kinerja lembaga,

sehingga manajemen dapat mengetahui aset, kewajiban, modal, kontribusi

biaya yang dikeluarkan sesuai tujuan lembaga dan pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis akan mengemukakan

penelitian dengan judul “Penerapan PSAK Syariah 101 tentang Penyajian

Laporan Keuangan Syariah pada Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah

Muhammadiyah (Lazismu) Kota Banjarmasin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Penerapan PSAK 101

pada Lazismu Kota Banjarmasin ?

C. Batasan Masalah

Pada Penelitian ini penulis membatasi bahasan masalah hanya pada

penjurnalan transaksi selama bulan Agustus sampai bulan Desember 2016

berpedoman pada PSAK 109 tentang akuntansi zakat infak/sedekah dan

PSAK 101 tentang penyajian laporan keuangan sayariah.

Page 22: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan PSAK

Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah pada Lazismu Kota

Banjarmasin.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan banyak diperoleh manfaat di antaranya

sebagai berikut:

a. Bagi Lazismu Kota Banjarmasin

Memberikan masukan tentang bagaimana proses penyusunan dan

penyajian pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 101.

b. Bagi Peneliti

Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama di bangku kuliah

dan membandingkannya dengan kenyataan di lapangan.

c. Bagi Perguruan Tinggi

Khusunya bagi Politeknik Negeri Banjarmasin, peneliti berharap bahwa

hasil penelitian ini dapat berguna sebagai referensi untuk penelitian

dimasa yang akan datang.

Page 23: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Zakat, Infak, dan Sedekah

Lembaga keuangan syariah merupakan suatu badan usaha atau

institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan

(financial asset) maupun non-financial asset atau aset riil berlandaskan

konsep syariah. Lembaga keuangan syariah berbeda dengan lembaga

keuangan konvensional baik secara tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang

lingkup serta tanggung jawabnya. Lembaga keuangan syariah didirikan

dengan tujuan mempromosikan dan mengembangkan penerapan

prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan

dan perbankan serta bisnis yang terkait. Adapun yang dimaksud dengan

prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan

keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki

kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (Soemitra, 2010:

35-36).

Prinsip-prinsip lembaga keuangan syariah yaitu:

1. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai

kontribusi dan resiko masing-masing pihak.

2. Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana), dan

pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai

mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan.

Page 24: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

7

3. Transparansi, lembaga keuangan syariah akan memberikan laporan

keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah investor

dapat mengetahui kondisi dananya.

4. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan

golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip islam sebagai

rahmatan lil alamin.

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan bentuk kata dasar

(masdar) dari zakat yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik.

Karenanya zaka berarti tumbuh dan berkembang, bila dikaitkan dengan

sesuatu juga bisa berarti orang itu baik bila dikaitkan dengan

seseorang.minimal yang mewajibkan zakat) kepada orang- orang yang

berhak menerimanya. Mazhab Hanafi mendefinisikan Zakat dengan

menjadikan sebagaian harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai

milik orang yang khusus, yang ditentukan oleh syari’at karena

Allah.Menurut mazhab Syafi’i zakat adalah sebuah ungkapankeluarnya

harta atau tubuh sesuai dengan cara khusus. Sedangkan menurut mazhab

Hambali zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta.

Infak adalah mengeluarkan sebagian dari harta, pendapatan, atau

penghasilan, untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam.8

Sedangkan sedekah menurut Ar-ragib adalah harta yang dikeluarakan

seseorang dengan maksud ibadah, seperti zakat akan tetapi sedekah

dasarnya diisyaratkan untuk suatu hal yang disunahkan, sedangkan zakat

untuk hal yang diwajibkan.

Page 25: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

8

Amil adalah badan atau lembaga yang ditugaskan untuk

mengumpulkan zakat dari muzakki dan mendistribusikan harta zakat

tersebut kepada para mustahik. Tugas dari amil zakat adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan garis-garis kebijakan umum Badan Amil Zakat.

2. Mengesahkan rencana kerja dari badan pelaksan dan komisi pengawas.

3. Mengeluarkan fatwa syari’ah baik diminta maupun tidak berkaitan

dengan hukum zakat yang wajib diikuti oleh pengurus badan amil zakat.

4. Memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi kepada badan

pelaksana dan komisi pengawas baik diminta maupun tidak.

5. Memberikan persetujuan atas laporan tahunan hasil kerja badan

pelaksana dan komisi pengawas.

6. Menunjuk akuntansi pablik.

Sistem pengelolaan LAZ sendiri harus memiliki berbagai unsur

dalam menciptakan pengelolaan yang baik seperti, memiliki sistem

prosedur dan aturan yang jelas, manajemen terbuka, mempunyai rencana

kerja, memiliki komite penyaluran, memiliki sistem akuntansi dan

manajemen keuangan, diaudit, publikasi, dan perbaikan terus-menerus.

2. Lembaga Pengelolaan Zakat

Di Indonesia, pengelolaan zakat diatur berdasarkan Undang-Undang

No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan Keputusan Menteri

Agama (KMA) No. 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

No. 38 Tahun 1999 dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan

Page 26: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

9

Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291 tahun 2000 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Zakat. Meskipun harus diakui bahwa dalam

peraturan-peraturan tersebut masih banyak kekurangan yang sangat

mendasar, misalnya tidak dijatuhkannya sanksi bagi muzakki yang

melalaikan kewajibannya (tidak mau berzakat), tetapi undang-undang

tersebut mendorong upaya pembentukan lembaga pengelolaan zakat yang

amanah, kuat, dan dipercaya masyarakat.

Pengelola zakat adalah orang atau badan yang ditunjuk dan diangkat

pemerintah untuk merencanakan, menghimpun, mengelola, dan

mendistribusikan serta membina para muzakki da mustahik secara baik dan

benar, terencana, terkontrol, dan terevaluasi, sesuai dengan tata aturan yang

berlaku.

Berdasarkan Direktoran Pemberdayaan Zakat Departemen Agama RI

(2009: 107), untuk mendapatkan pengelola zakat yang berkualitas dan

mumpuni serta mampu menjalankan tugas secara baik, maka perlu

dirumuskan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang

sebelum ditunjuk dan diangkat sebagai pengelola zakat tersebut. Ketentuan

yang harus dipenuhi adalah menyangkut integritas dan kredibilitas yang

baik yang tergambar dalam urutan syarat utama yang akan menunjukang

keberhasilan pelaksanaan tugas.

Tercantum dalam Bab II Pasal 5 undang-undang tersebut

dikemukakan bahwa pengelolaan zakat bertujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat

sesuai dengan tuntutan agama.

Page 27: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

10

b. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan social.

c. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Bab

III pasal 6 dan pasal 7 menyatakan bahwa lembaga pengelola zakat di

Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ), dan

Lembaga Amil Zakat (LAZ). Badan Amil Zakat dibentuk oleh pemerintah,

sedangkan Lembaga Amil Zakat didirikan oleh masyarakat. Dalam buku

petunjuk teknis pengelolaan zakat yang dikeluarkan oleh Institut

Manajemen Zakat (2001) dikemukakan susunan organisasi lembaga

pengelola zakat seperti Badan Amil Zakat, yaitu sebagai berikut:

a. Badan Amil Zakat terdiri atas Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas,

dan Badan Pelaksana

b. Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

unsur ketua, sekretaris, dan anggota.

c. Komisi Pengawas sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi unsur ketua,

sekretaris, dan anggota.

d. Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi unsur

ketua, sekretaris, bagian keuangan, bagian pengumpulan, bagian

pendistribusian, dan pendayagunaan.

e. Unsur pengurus Badan Amil Zakat terdiri atas unsur masyarakat dan

unsur pemerintah. Unsur masyarakat terdiri atas unsur ulama, kaum

cendekia, tokoh masyarakat, tenaga proesional, dan lembaga pendidiian

yang terkait.

Page 28: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

11

3. Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah Menurut PSAK 109

Pengertian Akuntansi Zakat Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) 109 (2010:3) terdiri dari:

a. Pengakuan Dan Pengukuran

1) Zakat

a) Penerimaan Zakat

Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset nonkas

diterima. Zakat yang diterima dari muzaki diakui sebagai

penambah dana zakat sebesar:

(2) Jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas

(3) Nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas.

Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima

menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka

dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya

sesuai dengan SAK yang relevan. Jika muzaki menetukan

mustahik yan menerima penyaluran zakat melalui amil, maka

tidak ada bagian amil atas zakat yang diterima. Amil dapat

memperoleh ujrah atas kegiatan penyaluran tersebut. ujrah ini

berasal dari muzaki, di luar dana zakat. Ujrah tersebut diakui

sebagai penambah dana amil.

Jika terjadi penurunan nilai aset zakat nonkas, maka

jumlah kerugian yang ditanggungkan diperlukan sebagai

pengurang dana zakat atau pengurang danna amil bergantung

Page 29: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

12

pada penyebab kerugian tersebut. Penurunan nilai aset zakat

diakui sebagai:

(1) Pengurang dana zakat, jika tidak disebabkan oleh kelalaian

amil.

(2) Kerugian dan pengurangan dana amil, jika disebabkan oleh

kelalaian amil.

b) Penyaluaran Zakat

Zakat yang disalurkan kepada mustahik, termasuk amil,

diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar:

(1) Jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas

(2) Jumlah tercatat, jika dalam bentuk aset nonkas

Efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat bergantung

pada profesionalisme amil. Dalam konteks ini, amil berhak

mengambil bagian dari zakat untuk menutup biaya operasional

dalam rangka melaksanakan fungsinya sesuai dengan kaidah

atau prinsip syariah dan tata kelola organisasi yang baik.

Penentuan jumlah atau persentase bagian untuk masing-masing

mustahik ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah,

kewajaran, etika, dan ketentuan yang berlaku yang diituangakan

dalam bentuk kebijakan amil.

Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus diambil

dari porsi amil. Amil dimungkinkan untuk meminjam dana zakat

dalam rangka menghimpun zakat. Pinjaman ini sifatnya jangka

Page 30: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

13

pendek dan tidak boleh melebihi satu periode (haul). Bagian

dana zakat yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambah

dana amil.

Zakat telah disalurkan kepada mustahik nonamil jika

sudah diterima oleh mustahik nonamil tersebut. Zakat yang

disalurkan melalui amil lain, tetapi belum diterima oleh

mustahik nonamil, belum memenuhi pengertian zakat telah

disalurkan. Amil lain tersebut tidak berhak mengambil bagian

dari dana zakat, namun dapat memperoleh ujrah dari amil

sebelumnya. Dalam keadaan tersebut, zakat yang disalurkan

diakui sebagai piutang penyaluran, sedangkan bagi amil yang

menerima diakui sebagai liabilitas penyaluran. Piutang

penyaluran dan liabilitas penyaluran tersebut akan berkurang

ketika zakat disalurkan secara langsung kepada mustahik

nonamil.

Dana zakat yang diserahkan kepada mustahik nonamil

dengan keharusan untuk mengembalikannya kepada amil,

belum diakui sebagai penyaluran zakat. Dana zakat yang

disalurkan dalam bentuk perolehan aset tetap (aset kelolaan),

misalnya rumah sakit, sekolah, mobil ambulan, dan fasilitas

umum lain, diakui sebagai:

(1) Penyaluran zakat seluruhnya jika aset tetap tersebut

diserahkan untuk dikelola kepada pihak lain yang tidak

dikendalikan amil.

Page 31: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

14

(2) Penyaluran zakat secara bertahap jika aset tetap tersebut

masih dalam pengendalian amil atau pihak lain yang

dikendaliakn amil. Penyaluran secara bertahap diukur

sebesar penyusutan aset tetap tersebut sesuai dengan pola

pemanfaatannya.

2) Infak/Sedekah

a) Penerimaan infak/Sedekah

Infak/sedekah yang diterima diakui sebagai penambah

dana infak/sedekah terikat atau tidak terikat sesuai dengan

tujuan pemberi infak/sedekah sebesar:

(1) Jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas

(2) Nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas

Penentuan nilali wajar aset noonkas yang diterima

menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka

dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya

sesuai dengan SAK yang relevan. Infak/sedekah yang diterima

dapat berupa kas atau aset nonkas. Aset nonkas dapat berupa

aset lancar atau tidak lancar.

Aset tidak lancar yang diterima dan diamanahkan untuk

dikelola oleh amil diukur sebesar nilai wajar saat penerimaan

dan diakui sebagai aset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan

dari aset tersebut diperlukan sebagai pengurang dana

infak/sedekah terikat jika penggunaan atau pengelolaan aset

Page 32: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

15

tersebut sudah ditentukan oleh pemberi. Penurunan nilai aset

infak/sedekah tidak lancar diakui sebagai:

(1) Pengurang dana infak/sedekah, jika tidak disebabkan oleh

kelalaian amil.

(2) Kerugian dan penguragan dana amil, jika disebabkan oleh

kelalaian amil.

b) Penyaluran Infak/Sedekah

Penyaluran dana infak/sedekah diakui sebagai pengurang

dana infak/sedekah sebesar:

(1) Jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas

(2) Nilai tercatat aset yang diserahkan, jika dalam bentuk aset

nonkas

Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan untuk amil

diakui sebagai penambah dana amil. Penentuan jumlah atau

persentase bagian untuk para penerima infak/sedekah ditentukan

oleh amil sesuai dengan priinsip syariah, kewajaran, dan etika

yang dituangkan dalam bentuk kebijakan amil.

Penyaluran infak//sedekah oleh amil kepada amil lain

merupakan penyaluran yang mengurangi dana infak/sedekah

jika amil tidak akan menerima kembali aset infak/sedekah yang

disalurkan tersebut. Penyaluran infak/sedekah kepada penerima

akhir dalam skema dana bergulir dicatat sebagai piutang

infak/sedekah bergulir dan tidak mengurangi dana

infak/sedekah.

Page 33: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

16

b. Penyajian

Amil menyajikan dana zakat, dana infak/sedekah, dan dana amil secara

terpisah dalam laporan posisi keuangan.

c. Pengungkapan

1) Zakat

Amil mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi

zakat, tetapi tidak terbatas pada:

a) Kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas

penyaluran zakat dan mustahik nonamil

b) Kebijakan penyaluran zakat untuk amil dan mustahik nonamil,

seperti persentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan

c) Metode penentuan nialai wajar yang digunakan untuk

penerimaan zakat berupa aset zakat nonkas

d) Rincian jumlah penyaluran dan zakat untuk masing-masing

mustahik

Penggunaan dana zakat dalam bentuk aset kelolaan yang masih

dikendalikan oleh amil atau pihak lain yang dikendaliakn amil, jika

ada, diungkapkan jumlah dana persentase terhadap seluruh

penyaluran dana zakat serta alasannya. Hubungan pihak-pihak

berelasi antara amil dan mustahik yang meliputi:

a) Sifat hubungan

b) Jumlah dan jenis aset yang disalurkan

c) Persentase dari setiap aset yang disalurkan tersebut dari total

penyaluran zakat selama periode

Page 34: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

17

2) Infak/Sedekah

Amil mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi

infak/sedekah, tetapi tidak terbatas pada:

a) Kebijakan penyaluran infak/sedekah, seperti penentuan skala

prioritas penyaluran infak/sedekah dan penerima infak/sedeka/

sedekah

b) Kebijakan penyaluarn infak/sedekah untuk amil dan nonamil,

seperti persentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan

c) Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan

infak/sedekah berupa aset nonkas

d) Keberadaan dana infak/sedekah yang tidak langsung disalurkan

tetapi dikelola terlebih dahulu, jika ada, diungkapkan jumlah dan

persentase dari seluruh penerimaan infak/sedekah selama

periode pelaporan serta alasannya

e) Penggunaan dana infak/sedekah menjadi aset kelolaan, jika ada

diungkapkan jumlah dan persentase terhadap seluruh

penggunaan dana infak/sedekah serta alasannya

f) Rincian dana infak/sedekah berdasarkan peruntukannya, terikat

dan tidak terikat

g) Hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan penerima

infak/sedekah yang meliputi:

(1) Sifat hubungan

(2) Jumlah dan jenis aset yang disalurkan

Page 35: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

18

(3) Persentase dari setiap aset yang disalurkan tersebut dari total

penyaluran zakat selama periode.

4. Penyajian Laporan Keuangan Syariah Menurut PSAK 101

Prinsip keuangan Syariah mengacu kepada prinsip rela sama rela

(antaraddim minkum), tidak ada pihak yang menzalimi dan dizalimi (la

tazhilmuna wa la tuzhlamun), hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj

bi al dhaman), dan untung muncul bersama risiko (al ghunmu bi al ghurmi).

Kerangka dasar (conceptual framework) seperti sebuah konstitusi di suatu

negara. Kerangka dasar merupakan sebuah sistem yang terpadu yang

mengaitkan antara tujuan-tujuan dan landasan yang ditetapkan dalam

penyusunan kerangka dasar. Tujuan dan landasan tersebut diharapkan

mampu mengarahkan penyusunan standar akuntansi dan pelaporan

keuangan yang konsisten serta memiliki arah, fungsi, dan batasan yang

jelas. Oleh karena itu, kerangka dasar merupakan sesuatu yang mutlak

untuk disusun dan ditetapkan sebagai panduan bagi Komite Akuntansi

Syariah dan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dalam

merumuskan Standar Akuntansi Keuangan. KDPPLKS merupakan

penyempurnaan dari Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan (KDPPLK) Bank Syariah (Rifqi, 2012: 87)

PSAK 101 mengatur tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

PSAK 101 merupakan penyempurnaan dari PSAK 59 : Akuntansi

Perbankan Syariah (2002) yang mengatur mengenai penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan bank Syariah. PSAK 101 tentang

Penyajian Laporan Keuangan Syariah ini memiliki motivasi untuk

Page 36: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

19

mengatur tujuan umum laporan keuangan untuk entitas Syariah. PSAK 101

bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan

untuk tujuan umum (general purpose financial statements) untuk entitas

syariah yang selanjutnya disebut “laporan keuangan”, agar dapat

dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas syariah periode

sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain.

Laporan keuangan Amil menurut PSAK No. 101 ( lampiran C )

adalah Neraca, (Laporan Posisi Keuangan), Laporan Perubahan Dana,

Laporan Perubahan Aset Kelolaan, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas

Laporan Keuangan. Dalam hal penyajian laporan keuangan Syariah, maka

entitas konvensional yang menjalankan transaksi Syariah tidak diharuskan

untuk menyusun laporan keuangan Syariah. PSAK 101 tentang Penyajian

Laporan Keuangan Syariah ini hanya ditujukan bagi entitas syariah yang

menjalankan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

a. Laporan Keuangan Amil

Komponen laporan keuangan yang lengkap dari amil terdiri dari:

1) Neraca (laporan posisi keuangan)

Entitas amil menyajikan pos-pos dalam neraca (laporan

posisi keuangan) dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK

terkait, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada:

a) Aset

(1) kas dan setara kas

(2) instrumen keuangan

(3) piutang

Page 37: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

20

(4) aset tetap dan akumulasi penyusutan

b) Kewajiban

(1) biaya yang masih harus dibayar

(2) kewajiban imbalan kerja

c) Saldo Dana

(1) dana zakat

(2) dana infak/sedekah

(3) dana amil

(4) dana nonhalal

Gambar 1

Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

BAZ “XXX”

Per 31 Desember 2XXX

Sumber: PSAK 101

Page 38: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

21

2) Laporan perubahan dana

Amil menyajikan laporan perubahan dana zakat, dana

infak/sedekah, dana amil, dan dana nonhalal. Penyajian laporan

perubahan dana mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos berikut:

a) Dana zakat

(1) Penerimaan dana zakat

(a) Bagian dana zakat

(b) Bagian amil

(2) Penyaluran dana zakat

(a) Entitas amil lain

(b) Mustahiq lainnya

(3) Saldo awal dana zakat

(4) Saldo akhir dana zakat

b) Dana infak/sedekah

(1) Penerimaan dana infak/sedekah

(a) Infak/sedekah terikat (muqayyadah)

(b) Infak/sedekah tidak terikat (mutlaqah)

(2) Penyaluran dana infak/sedekah

(a) Infak/sedekah terikat (muqayyadah)

(b) Infak/sedekah tidak terikat (mutlaqah)

(3) Saldo awal dana infak/sedekah

(4) Saldo akhir dana infak/sedekah

c) Dana amil

(1) Penerimaan dana amil

(a) Bagian amil dari dana zakat

Page 39: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

22

(b) Bagian amil dari dana infak/sedekah

(c) Penerimaan lainnya

(2) Penggunaan dana amil

(a) Beban umum dan administrasi

(3) Saldo awal dana amil

(4) Saldo akhir dana amil

d) Dana non halal

(1) Penerimaan dana non halal

(a) Bunga bank

(b) Jasa giro

(c) Penerimaan non halal lainnya

(2) Penyaluran dana non halal

(3) Saldo awal dana non halal

(4) Saldo akhir dana non halal

Page 40: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

23

Gambar 2

Laporan Perubahan Dana

BAZ “XXX”

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2XXX

Page 41: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

24

Sumber: PSAK 101

3) Laporan perubahan aset kelolaan

Entitas amil menyajikan laporan perubahan aset kelolaan yang

mencakup tetapi tidak terbatas pada:

a) Aset kelolaan yang termasuk aset lancar

b) Aset kelolaan yang termasuk tidak lancar dan akumulasi penyusutan

c) Penambahan dan pengurangan

d) Saldo awal

e) Saldo akhir

Page 42: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

25

Gambar 3

Laporan Perubahan Aset Kelolaan

BAZ “XXX”

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2XXX

Sumber: PSAK 101

4) Laporan arus kas

Entitas amil menyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK 2:

Laporan Arus Kas dan PSAK yang relevan

5) Catatan atas laporan keuangan.

Amil menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan

PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan PSAK yang

relevan

B. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Darius Leno (2013) mengemukakan penelitian dengan judul Analisis

PSAK No.101 tentang Laporan Keuangan Syariah pada Koperasi Simpan

Pinjam Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah Rasau Jaya Kabupaten

Page 43: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

26

Kebun Raya. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa laporan keuangan

KSPJ BMT Rasau Jaya belum sesuai dengan PSAK No.101. hanya

menyajikan laporan neraca, laporan laba rugi,laporan sisa hasil

usaha,laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan Kemudian

faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan PSAK No.101 dan KSPS

BMT Rasau Jaya.

2. Sutarti Enjang Tachyan, dan Adilah Saesar (2012) mengemukakan

penelitian dengan Judul Evaluasi atas Penerapan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan 101 Dalam Kaitannya dengan Kewajaran Penyajian

Laporan Keuangan pada PT Bank Jabar Banten Syariah. Hasil penelitian

berkesimpulan bahwa 1.penyajian laporan keuangan pada PT. Bank jabar

banten Syariah belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.101 tentang

“penyajian Laporan Keuangan Syariah” 2.PT. Bank Jabar Banten Syariah

masih mengunakan istilah “Laporan sumber dan pengunaan dana Zakat,

Infak dan shadaqah” dan “Laporan sumber pengunaan dana Qardhul

Hasan” sedangkan pada PSAK No.101 tentang “penyajian laporan

keuangan syariah” istilah tersebut sudah tidk digunakan lagi.

3. Mardho Tillah (2013) mengemukakan penelitian yang berjudul Analisis

Penerapan Akuntansi Zakat PSAK 101 (Lampiran C) Dan PSAK 109 Pada

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lubuk Linggau. Hasil penelitian

berkesimpulan bahwa sistem pencatatan akuntansi yang diterapkan Baznas

Lubuk Linggau adalah Single Enrty Bookkeeping. Model ini mencatat satu

kali penerimaan dan pengeluaran kas. Baznas belum menggunakan sistem

Page 44: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

27

Double Entry Bookkeeping. Dalam proses pelaporan keuangannya Baznas

menyajikan laporan keuangannya sesuai dengan peruntukkan dananya

meliputi kas umum (zakat), kas produktif, kas infak/sedekah. Baznas

belum menghasilkan lima laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 101

(Lampiran C). Baznas mengakui beban-beban sebagai pengurang dana

zakat, infak atau amil sesuai dengan sebab terjadinya pengeluaran beban.

Pengakuan terhadap beban-beban dan penyajian laporan keuangannya

belum sesuai dengan PSAK 109. Dengan demikian Baznas Lubuk Linggau

belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 101 (Lampiran C) dan PSAK 109.

Page 45: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

PSAK 101 mengatur tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah,

yang bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) untuk

entitas Syariah yang selanjutnya disebut “laporan keuangan”, agar dapat

dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas Syariah periode

sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas Syariah lain. Penerapan

PSAK 101 selanjutnya disesuaikan dengan penerapan PSAK 109 tentang

Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah sehingga dapat disusun Laporan keuangan

syariah yang terdiri dari neraca (laporan posisi keuangan), laporan perubahan

dana, laporan perubahan aset kelolaan, laporan arus kas, dan catatan atas

laporan keuangan.

Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) adalah

lembaga keuangan syariah yang dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat

dengan manajemen modern. Lembaga ini berlokasi di Jl. Hasanudin HM. No

33 Banjarmasin

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

(descriptive research) adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan

gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan sosial, atau

Page 46: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

29

hubungan yang lebih berfokus untuk menjawab bagaimana (how) dan siapa

(who). Efferin dkk (2004:9)

Penulis melakukan penelitian yaitu memfokuskan penerapan PSAK 101

Syariah pada Penyusunan Laporan Keuangan Lazismu Kota Banjarmasin ,

yang dari penerapannya itu menghasilkan laporan keuangan yang sesuai

dengan PSAK 101.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif meliputi sejarah singkat lembaga, struktur

organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang

terdapat dalam struktur organisasi tersebut. Data kuantitatif meliputi

transaksi-transaksi keuangan (berisi angka-angka, jumlah rupiah) yang

terdapat selama periode tahun 2016.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data

tersebut diperoleh langsung dari objek atau sumber utama.yaitu dari

Lazismu Kota Banjarmasin. Data tersebut didapatkan dengan cara

wawancara. Data yang diperoleh penulis yaitu meliputi sejarah

lazismu Kota Banjarmasin.

b. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat

Page 47: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

30

pihak lain) yaitu berupa bukti laporan keuangan, buku kas umum,

catatan, atau dokumentasi yang dipublikasikan atau tidak

dipublikasikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara

Penulis mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak yang

berwenang di Lazismu Kota Banjarmasin. Metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang penerapan PSAK 101 terhadap penyajian

laporan keuangan.

2. Teknik Dokumentasi

Penulis menggunakan teknik ini dengan cara mengumpulkan data-

data catatan yang dimiliki lembaga. Teknik ini digunakan untuk

memperoleh data tentang penerapan PSAK 101.

3. Teknik Perpustakaan

Penulis menggunakan teknik ini dengan membaca buku, mencari

literatur, dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penerapan

PSAK 101 tentang penyajian laporan keuangan.

E. Teknik Analisis Data

Dalam hal ini, penulis menganalisis serta menjelaskan hal-hal yang

berhubungan dengan Penerapan PSAK 101 Syariah pada Penyusunan Laporan

Keuangan Lazismu Kota Banjarmasin, langkah-langkah teknik analisa yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Page 48: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

31

1. Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang ada dalam Lazismu

Kota Banjarmasin.

2. Mengumpukan data yang berhubungan dengan Penerapan PSAK 101

Syariah pada Penyusunan Laporan Keuangan Lazismu.

3. Mengklasifikasikan data yang telah didapat dan membandingkannya

dengan teori yang berhubungan dengan. PSAK 101 Syariah.

4. Membuat analisis hasil penerapan PSAK 101 Syariah tentang Penyajian

Laporan Keuangan Syariah.

5. Membuat kesimpulan pembahasan penelitian mengenai penerapan PSAK

101 Syariah tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

6. Memberikan masukan berupa saran-saran perbaikan Penyusunan Laporan

Keuangan yang sesuai dengan PSAK 101 pada Lazismu Kota Banjarmasin

Page 49: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

32

F. Kerangka Pikir Penelitian

Bagan 1

Kerangka Pikir Penelitian

Lazismu Banjarmasin masih belum membuat penyusunan laporan keuangan

yang ideal, selama ini Lazismu baru membuat dasar-dasar pencatatan

keuangan, yaitu dengan mencatat uang masuk dan uang keluar hanya ke

dalam file microsoft excel. Hal ini didasarkan karena Lazismu adalah

lembaga yang baru berdiri, sehingga menurut pendapat penulis adalah lebih

baik mempersiapkan tahapan-tahapan untuk penyajian laporan keuangan

sesuai PSAK Nomor 101, agar tidak menjadi kendala di kemudian hari

apabila sudah lama berdiri.

PSAK 101 tentang Penyajian

Laporan Keuangan Syariah

Belum membuat Laporan Keuangan

(Hanya Berupa Catatan Penerimaan

dan Penyaluran Kas, serta belum

adanya pencatatan tertulis)

Penerapkan PSAK Syariah No. 101 tentang

Penyajian Laporan Keuangan Syariah

LAZISMU Banjarmasin

GAP

Laporan Keuangan Lazismu

Kota Banjarmasin

Page 50: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lazismu (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah

Muhammadiyah) Kota Banjarmasin

Berdasarkan latar belakang keperihatinan dan kemiskinan

masyarakat di daerah perkotaan, serta kondisi yang lebih menyedihkan

dimana sebagian besar masyarakat umat Islam masih berada di bawah

garis kemiskinan, maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota

Banjarmasin Kalimantan Selatan bertekad untuk mengambil peran dalam

usaha pengentasan kemiskinan tersebut.

Berdasarkan rapat pembentukan yang dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 2 Agustus 2016 yang bertepatan dengan 28 Syawal 1437 H

bertepatan di gedung dakwah Banjarmasin langsung dirumuskan pula

rencana aksi dalam pengumpulan dana zakat daninfaq/sedekah dengan

mengambil momentum bulan Syawal. Salah satu aksi yang akan dilakukan

adalah mensosialisasiukan tentang keberadaan Lazismu Kota Banjarmasin

kepada seluruh warga Muhammadiyah dan simpatisan, baik melalui

ceramah di masjid/mushalla, maupun langsung bersilaturahmi ke rumah-

rumah para aghniyya khususnya di lingkungan pemerintah Kota

Banjarmasin.

Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah Kota

Banjarmasin atau disingkat dengan Lazismu Kota Banjarmasin merupakan

Page 51: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

34

jejaring Lazismu pusat dan wilayah, dari hasil musyawarah daerah Ke-12

Muhammadiyah Kota Banjarmasin pada tanggal 13-14 Februari 2016

tentang program kerjapada Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah PD.

Muhammadiyah Kota Banjarmasin Periode 2015- 2020, ditetapkan pada

tanggal 29 Syawal 1437 H, dengan Surat Keputusan PWM Kalsel No.

100/KEP/III.O/D/2016 tanggal 3 Agustus 2016 / 29 Syawal 1437 H.

Kantor sekretariat Lazismu Kota Banjarmasin ada di Jl. Hasanuddin HM.

No 33 Banjarmasin.

Metode pengumpulan dana zakat dan infaq/sedekah Lazismu Kota

Banjarmasin adalah sebagai berikut:

a. Para muzakki dapat memberikan langsung ke kantor PDM Kota

Banjarmasin, yang merupakan kantor secretariat Lazismu Kota

Banjarmasin.

b. Para muzakki juga dapat mentransfer dananya melalui rekening Bank

BRI Syariah No. Rek 1031351975.

Zakat disalurkan kepada 8 asnaf, yaitu: fakir, miskin, riqab, gharim,

muallaf, fii sabililah, ibnu sabil dan amil zakat. Persentasi pembagian

untuk 8 asnaf tidak mutlak karena tidak semua asnaf ada.Sasaran

penyaluran zakat, infaq dan sedekah yang terkumpul diupayakan

dimanfaatkan untuk menyantuni kaum dhuafa, muballigh, ustadz, guru

mengaji, fii sabilillah, dan korban bencana. Lazismu juga memberikan

beasiswa pendidikan dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Selain itu

Lazismu juga menyalurkan zakat produktif untuk mengentaskan para

dhuafa dari mustahik menjadi muzakki.

Page 52: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

35

2. Struktur Lazismu Kota Banjarmasin

Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah

(PDM) Kota Banjarmasin No.100/KEP/III.O/D/2016 tanggal 03 Agustus

2016 tentang susunan pengurus Lazismu Kota Banjarmasin:

Direktur : H. Ahmad Nordin

Ketua : H. Muhammad Nurdin Yusuf

Wakil Ketua : H. Syafwan Maskur

Sekretaris : Muhammad, S.Kom

Bendahara : Harianto, S.Pd

Divisi Administrasi : Ramadani Rahman, ST

Divisi Fundraising 1. H. Ahmad Fitri, S.Ag

2. Ir. H. Reno Azhari, MP

3. Yon Bayu Rinanda, S.Pd

4. Dwiyanto AS

5. M. Zaini, S.Sos. I

6. Abdullah SA

Divisi Pemberdayaan 1. H. Aftahuddin

2. H. Syamsul Arlin

3. Dr. Arif Budiman

4. H. M. Asyad Zainuddin

5. H. M. Hifni

6. Wahyudin Noor, M.Pd

Page 53: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

36

Bagan 2

Struktur Organisasi LAZISMU Kota Banjarmasin

Sumber : LAZISMU Kota Banjarmasin

KETUA

H. Muhammad Nurdin Yusuf

WAKIL KETUA

H. Syafwan Maskur

SEKRETARIS

Muhammad, S.Kom BENDAHARA

Harianto, S.Pd

DIVISI ADMINISTRASI

Ramadani Rahman, ST

DIVISI FUNDRAISING

1. H. Ahmad Fitri, S.Ag

2. Ir. H. Reno Azhari, MP

3. Yon Bayu Rinanda, S.Pd

4. Dwiyanto AS

5. M. Zaini, S.Sos. I

6. Abdullah SA

DIVISI PEMBERDAYAAN

1. H. Aftahuddin

2. H. Syamsul Arlin

3. Dr. Arif Budiman

4. H. M. Asyad Zainuddin

5. H. M. Hifni

6. Wahyudin Noor, M.Pd

Direktur

H. Ahmad Nordin

Page 54: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

37

Tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian antara lain adalah

sebagai berikut:

a. Direktur

1) Berperan aktif dalam perkembangan Lazismu Kota Banjarmasin

2) Memberikan penilaian pertanggungjawaban dan laporan hasil kerja

Badan Pelaksana dan hasil pemeriksaan Komisi Pengawas.

3) Menampung, mengolah, dan menyampaikan pendapat umat

tentang pengelolaan zakat.

4) Memberikan pertimbangan akan kebijakan pengumpulan,

pendayagunaan, dan pengembangan pengelola zakat.

b. Ketua

1) Meminpin dan mengandalikan lazismu kota Banjarmasin

2) Mengkoordinasikan dan menentukan peyusunan rencana kerja dan

kegiatan organisasi megenai ketentuan tugas, wewenang dan

tanggung jawab pengurus.

3) Meyelenggarakan kegiatan social.

4) Memberikan keterangan untuk mempermudah peleksanaan tugas

pengurus

5) Menerima laporan dari bendahara dan sekretaris serta divisi

lainnya.

6) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

7) Menyelengarakan rapat dan menyampaikan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugasnya kepada musyawarah jama’ah.

Page 55: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

38

c. Wakil Ketua

1) Membantu ketua dalam melaksanakan tugas sesuai dengan yang

telah di tetapkan

2) Menyelenggarakan koordinasi dalam melaksanakan kegiatan

pengelolaan zakat

3) Melaksanakan tugas lain yang diberi ketua

4) Mewakili ketua apabila berhalangan melaksanakan tugas sehari-

hari

5) Dalam menjalankan tugas bertanggung jawab kepada ketua

d. Bendahara

1) Mengelola seluruh dana zakatdan lainnya

2) Melaksanakan pembukuan dan laporan keungan.

3) Menerima tanda bukti penerimaan, pendistribusian dan

pendayagunaan dari bidang pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat.

4) Menyusun dan menyampaikan laporan berkala atas penerimaan

dan penyaluran dana zakat.

5) Mempertanggungjawabkan dana zakat dan dana lainnya.

e. Sekretaris

1) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

2) Menyiapkan bahan-bahan untuk pelaksanaan kegiatan

perkembangan pengelolaan zakat dan mempersiapkan laporan.

3) Menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan

Page 56: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

39

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua

5) Dalam menjalankan tugas bertanggung jawab kepada ketua dan

bendahara

f. Divisi Administrasi

1) Mencatat dan membukukan hasil pengumpulan zakat dan lainnya.

2) Menerima dan menyeleksi permohonan calon mustahik.

3) Mencatat pendistribusian dana zakat dan lainnya serta

menyerahkan tanda bukti penerimaan kepada bendahara.

4) Mencatat pendayagunaan zakat dan lainnya serta menyerahkan

tanda bukti pengeluaran kepada bendahara.

g. Divisi Fundraising

1) Mengkoordinir kegiatan pengumpulan zakat dan lainnya.

2) Melaksanakan pendistribusian dana zakat dan lainnya sesuai

dengan keputusan yang telah ditetapkan.

3) Menyiapkan bahan laporan pendistribusian zakat dan lainnya.

4) Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua.

5) Menerima dan memberikan pertimbangan dan usul serta saran

mengenai pendayagunaan zakat untuk mengembangan ekonomi

umat.

h. Divisi Pemberdayaan

1) Menyiapkan bahan laporan pendayagunaan dana zakat dan lainnya

untuk usaha produktif.

2) Melakukan pendataan mustahik, harta zakat dan lainnya.

Page 57: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

40

3) Melaksanakan pendayagunaan dana zakat dan lainnya serta

menyerahkan tanda bukti pengeluaran kepada Bendahara.

4) Menyusun rencana pengumpulan, pendayagunaan dan

pengembangan dan zakat dan lainnya.

3. Visi dan Misi Lazismu Kota Banjarmasin

Visi dari Lazismu Kota Banjarmasin adalah “menjadi lembaga amil

zakat terpercaya”. Tujuan dari Lazismu Kota Banjarmasin adalah menjadi

bagian dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat umat melalui

zakat. Lazismu Kota Banjarmasin memiliki beberapa misi, antara lain:

a. Optimalisasi kualitas pengelolaan zakat, infaq dan sedekah yang

amanah, professional dan transparan.

b. Optimalisasi pendayagunaan zakat, infaq dan sedekah yang kreatif,

inovatif, dan produktif.

c. Optimalisasi pelayanan donator.

Sasaran penyaluran zakat, infaq dan sedekah yang terkumpul

diupayakan dimanfaatkan untuk menyantuni kaum dhuafa, muballigh,

ustadz, guru ngaji, fii sabilillah, dan korban bencana. Lazismu juga

memberikan beasiswa pendidikan dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.

Selain itu Lazismu juga menyalurkan zakat produktif untuk mengentaskan

para dhuafa dari mustahik menjadi muzakki.

Page 58: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

41

4. Deskripsi Catatan Keuangan yang Dijalankan Lazismu Kota Banjarmasin

Penelitian ini mengemukakan data transaksi yang terjadi pada tahun

2016, yaitu terdiri dari beberapa data termasuk formulir/dokumen-

dokumen yang digunakan oleh Lazismu Kota Banjarmasin dalam

transaksinya. Berikut ini merupakan data yang digemukan penulis pada

Lazismu Kota Banjarmasin.

a. Daftar Muzakki

Dokumen ini berisi daftar nama-nama muzakki yang membayar zakat

dan infaq/sedekah ke Lazismu Kota Banjarmasin. Daftar Muzakki ini

dijadikan sebagai tanda bukti laporan penerimaan dana Zakat, Infaq

dan Sedekah antara Bendahara dengan Ketua selama bulan Ramadhan.

Gambar 4

Rekap Daftar Muzakki Lazismu

Sumber : Lazismu

b. Bukti Pemasukan Uang

Bukti Penmasukan Uang dibuat oleh Bendahara sebagai bukti telah

terjadi pemasukan kas baik dari penerimaan dana zakat, dan

infak/sedekah untuk disalurkan nantinya oleh pihak Lazismu.

Page 59: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

42

Gambar 5

Bukti Pemasukan Kas Lazismu

Sumber : Lazismu

c. Bukti Pengeluaran Uang

Bukti Pengeluran Uang dibuat oleh Bendahara sebagai bukti telah

terjadi pengeluaran kas baik untuk pendistribusian dana zakat, infaq

dan sedekah ataupun untuk kegiatan operasional.

Gambar 6

Bukti Pengeluaran Kas Lazismu

Sumber : Lazismu

Page 60: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

43

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rancangan Kode Rekening Transaksi Keuangan

Penerapan PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah pada

Lazismu Kota Banjarmasin adalah dengan membuat laporan keuangan

pada satu periode akuntansi, yang terdiri dari Neraca, (Laporan Posisi

Keuangan), Laporan Perubahan Dana, Laporan Perubahan Aset

Kelolaan, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Tahap awal dalam penyajian laporan keuangan syariah adalah

dengan melakukan pengakuan dan pengukuran, penyajian, dan

pengungkapan atas penerimaan dan penyaluran zakat, serta penerimaan

dan penyaluran infaq/sedekah. Selanjutnya dilakukan penyusun laporan

keuangan berdasarkan transaksi-traksaksi yang terjadi pada setiap

rekening-rekening perkiraan.

Adapun kode rekening yang diperlukan untuk melakukan tahap

penjurnalan atas transaksi-transaksi perkiraan keuangan, disusun

berdasarkan kriteria perkiraan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Page 61: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

44

Tabel 1

Rancangan Kode Rekening Transaksi Keuangan yang Disarankan

Kode

Rekening

Nama Rekening

1 Aset

1.1 Aset Lancar,,

1.1.1 Kas

1.1.2 Bank Kalsel Syariah

1.1.3 BRI Syariah

1.1.4 BNI Syariah

1.1.5 Mandiri Syariah

1.1.6 Piutang

1.1.7 Persediaan

1.2 Aset Tetap

1.2.1 Peralatan dan Perlengkapan

1.2.2 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan

2 Hutang

2.1 HutangJangka Pendek

2.2 HutangJangka Panjang

3 Saldo Dana

3.1 Dana Zakat

3.2 Dana Infaq/Sedekah

3.3 Dana Amil

3.4 Dana Non Halal

4 Penerimaan

4.1 Penerimaan Dana

4.1.1 Penerimaan Dana Zakat

4.1.2 Penerimaan Dana Infaq/Sedekah Terikat

4.1.3 Penerimaan Dana Infaq/Sedekah Tidak Terikat

4.2 Penerimaan Dana Amil

4.2.1 Bagian Amil dari Dana Zakat

4.2.2 Bagian Amil dari Dana Infaq/Sedekah

4.3 Penerimaan Dana Non Halal

5 Pengeluaran

5.1 Penyaluran Dana Zakat

5.1.1 Penyaluran Dana Zakat untuk Amil

5.1.2 Penyaluran Dana Zakat untuk Fakir Miskin

5.1.3 Penyaluran Dana Zakat untuk Riqab

5.1.4 Penyaluran Dana Zakat untuk Gharim

5.1.5 Penyaluran Dana Zakat untuk Muallaf

5.1.6 Penyaluran Dana Zakat untuk Fisabilillah

5.1.7 Penyaluran Dana Zakat untuk Ibnu Fisabilillah

5.2 Penyaluran Dana Infaq/Sedekah

5.2.1 Penyaluran Dana Infaq/Sedekah untuk Amil

Page 62: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

45

5.2.2 Penyaluran Dana Infaq/Sedekah Terikat

5.2.3 Penyaluran Dana Infaq/Sedekah Tidak Terikat

5.3 Penyaluran Dana Amil

5.3.1 Beban Pegawai

5.3.1.1 Hak Amil Pokok

5.3.1.2 Hak Amil Tunjangan

5.3.2 Beban Umum dan Administrasi

5.3.2.1 Beban Jasa Kantor (listrik, air, telepon, keamanan,

cleaning service, kurir)

5.3.2.2 Beban Cetak dan Penggandaan

5.3.2.3 Beban Perlengkapan

5.3.2.4 Beban Administrasi

5.3.2.5 Beban Pajak dan Asuransi

5.3.2.6 Beban Sewa

5.3.2.7 Beban Lain-lain

5.3.3 Beban Penyusutan

5.4 Penyaluran Dana Non Halal

5.4.1 Biaya Pembangunan Infrastruktur Umum

5.4.2 Biaya Non Halal Lainnya

Sumber : Diolah oleh penulis

2. Rekapitulasi Transaksi Keuangan Lazismu Kota Banjarmasin

Berdasarkan data yang diperoleh dari Lazismu Kota

Banjarmasin, penulis kemudian membuatkan rekapitulasi daftar transaksi

yang terjadi selama bulan Agustus sampai dengan Desember 2016,

berikut adalah rekapitulasi daftar transaksi Lazismu:

Tabel 2

Daftar Transaksi Keuangan Bulan Agustus 2016

Tanggal Perkiraan Debit Kredit

18-08-2016 Pinjaman dari PDM (uang gedung Dakwah ) 3.000.000

18-08-2016 Bantuan dari Lazismu Wilayah Kalsel 5.000.000

18-08-2016 Pembukaan rekening Bank Kalsel Syariah

500.000

18-08-2016 Pembukaan rekening BRI Syariah

1.000.000

18-08-2016 Pembukaan rekening BNI Syariah

1.000.000

18-08-2016 Pembukaan rekening Mandiri Syariah

500.000

19-08-2016 Matrei 4 rekening@ 6000

24.000

19-08-2016 Buat stempel & cetak Kop surat

100.000

Page 63: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

46

19-08-2016 Infak & Shodakoh ViaBank Kalsel Syariah 100.000

19-08-2016 Infak & Shodakoh ViaBank Kalsel Syariah 2.900.000

18-08-2016 Pembuatan Stempel & Kop Surat

185.000

19-08-2016 Beli Buku kas & Agenda

45.000

19-08-2016 Beli seragamLapangan6 bh @ Rp. 87.500.00

525.000

19-08-2016 Boardir logo & Nama

90.000

22-08-2016 Bantuan Modal an. Bp Bambang Pasar Lama

1.000.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Saibani 30.000.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Azian 10.000.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Farid Wajedi 5.000.000

09-09-2016 Bantuan dari Hamba Allah 2.000.000

09-09-2016 Bantuan dari Bpk Drs. Sujoyo Sujianto 5.000.000

10-09-2016 Zakat dari Orangtua H. Mairijani. M.Ag 5.000.000

10-09-2016 Pembuatan KotakInfak4 bh @ Rp. 300.000.00 1.200.000

10-09-2016 Pembuatan spanduk 2bh @ Rp. 150.000 300.000

12-09-2016 Bantuan untuk Fakir Miskin Rt.6 & 7 Gg. Penatu 5.000.000

15-11-2016 Zakat dari H Ikhwan Fikriani 5.000.000

17-11-2016 Infaq/Sedekah dari H Ikhwan Fikriani 15.000.000

17-11-2016 Bantuan untuk Panti Asuhan Nuruddin Kelayan 57.000.000

25-11-2016 Transport MediaBanjar TV 300.000

25-11-2016 Sumbangan dari H.Maskur 11.500.000

26-11-2016 Sumbangan Bencana Kebakaran 23 KK 11.500.000

26-11-2016 Bantuan Modal Konpresor 2.500.000

30-12-2016 Bayar pinjaman ke PDM Kota Banjarmasin 3.000.000

30-12-2016 Bayar pinjaman ke Irma Sasirangan 5.000.000

Sumber : Diolah oleh penulis

3. Penjurnalan Transaksi Keuangan

Berdasarkan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi tersebut,

selanjutnya dilakukan penjurnalan masing-masing transaksi harian sesuai

dengan kode rekening perkiraan. Jurnal transaksi keuangan yang terjadi

pada tanggal 18 Agustus 2016 adalah sebagai berikut:

Page 64: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

47

Tabel 3

Jurnal UmumPeriode 01Agustus s/d 31 Desember 2016

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

18/08/2016 Kas 3.000.000

HutangJangka Pendek (Pinjaman dari PDM) 3.000.000

18/08/2016 Kas 5.000.000

Penerimaan infak/sedekah(Bantuan Lazismu

Kalsel)

5.000.000

Bank Kalsel Syariah (Pembukaan Rekening) 500.000

Kas 500.000

Bank BRI Syariah (Pembukaan Rekening) 1.000.000

Kas 1.000.000

Bank BNI Syariah (Pembukaan Rekening) 1.000.000

Kas 1.000.000

Bank Mandiri Syariah (Pembukaan Rekening) 500.000

Kas 500.000

19/08/2016 Beban Administrasi (Materai) 24.000

Kas 24.000

Beban Perlengkapan (Stempel Lazismu) 100.000

Kas 100.000

Bank Kalsel Syariah 100.000

Penerimaan Dana Infaq/Sedekah (Irma

Sasirangan)

100.000

Bank Kalsel Syariah 2.900.000

Penerimaan Dana Infaq/Sedekah 2.900.000

Beban Perlengkapan (Stempel & Kop Surat) 185.000

Kas 185.000

Beban Perlengkapan (Buku Kas & Agenda) 45.000

Page 65: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

48

Kas 45.000

Beban Perlengkapan (Seragam Lapangan) 525.000

Kas 525.000

Beban Perlengkapan (Bordir Logo dan Nama) 90.000

Kas 90.000

22/08/2016 Peyaluran Dana Infaq/Sedekah (Bantuan Modal) 1.000.000

Kas 1.000.000

Bank BNI Syariah (Pinjaman dari Irma Sasirangan) 5.000.000

HutangJangka Pendek 5.000.000

09/09/2016 Kas 30.000.000

Penerimaan Dana Infaq/Sedekah (Bantuan dari H.

Saibani)

30.000.000

Kas 10.000.000

PenerimaanDana Infaq/Sedekah (Bantuan dari

H. Azian)

10.000.000

Kas 5.000.000

PenerimaanDana Infaq/Sedekah (Bantuan dari

H. Farid Wajedi)

5.000.000

Kas 2.000.000

PenerimaanDana Infaq/Sedekah (Bantuan dari

Hamba Allah)

2.000.000

Kas 5.000.000

PenerimaanDana Infaq/Sedekah (Bantuan dari

Drs. Sujoyo S)

5.000.000

10/09/2016 Kas 5.000.000

PenerimaanDana Zakat (dari H. Mairijani. M.Ag) 5.000.000

Beban Perlengkapan (Pembuatan Kotak Infaq) 1.200.000

Kas 1.200.000

Beban Perlengkapan (Pembuatan Spanduk) 300.000

Kas 300.000

Page 66: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

49

12/09/2016 Penyaluran Dana Infaq/Sedekah (Untuk masyarakat

RT 6 dan dan 7)

5000000

Kas 5000000

15/11/2016 Kas 5.000.000

PenerimaanDana Zakat (H. Ikhwan Fikriani) 5.000.000

17/11/2016 Kas 15.000.000

PenerimaanDana Infaq/Sedekah (H. Ikhwan

Fikriani)

15.000.000

17/11/2016 Penyaluran Dana Infaq/Sedekah (Pembangunan Panti

Asuhan Nuruddin Kelayan)

57.000.000

Kas 57.000.000

25/10/2016 Beban Lain-lain (Transport Media Banjar TV) 300.000

Kas 300.000

Kas 11.500.000

Penerimaan Dana Infaq/Sedekah (H. Maskur) 11.500.000

26/10/2016 Penyaluran Dana Infaq/Sedekah (Sumbangan

Bencana Kebakaran)

11.500.000

Kas 11.500.000

Penyaluran Dana Infaq/Sedekah (Bantuan

Kompresor)

2.500.000

Kas 2.500.000

30/12/2016 Hutang Jangka Pendek (Pinjaman dari PDM) 3.000.000

Kas 3.000.000

Hutang Jangka Pendek (Pinjaman Irma Sasirangan) 5.000.000

Kas 5.000.000

u

Sumber : Diolah oleh penulis

4. Rancangan Buku Besar Transaksi Keuangan

Berdasarkan jurnal-jurnal transaksi keuangan tersebut,

Page 67: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

50

selanjutnya penulis membuat pencatatan buku besar keuangan dari

masing-masing rekening perkiraan keuangan pada tahun 2016, yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4

Buku Besar KasPeriode 01 Agustus 2016 s/d 31 Desember 2016

Nama Rek : Kas Kode : 1.1.1 TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

18-08-2016 Pinjaman PDM untuk uang gedung

Dakwah 3.000.000

3.000.000

18-08-2016 Bantuan dari Lazismu Wilayah Kalsel 5.000.000

8.000.000

18-08-2016 Pembukaan Rekening Bank Kalsel Syariah

500.000 7.500.000

18-08-2016 Pembukaan Rekening Bank BRI Syariah

1.000.000 6.500.000

18-08-2016 Pembukaan Rekening Bank BNI Syariah

1.000.000 5.500.000

18-08-2016 Pembukaan Rekening Bank Mandiri

Syariah 500.000 5.000.000

19-08-2016 Matrei 4 rekening@ 6000

24.000 4.976.000

19-08-2016 Pembuatan stempel & cetak Kop surat

100.000 4.876.000

18-08-2016 Pembutan Stempel & Kop Surat

185.000 4.691.000

19-08-2016 Beli Buku kas & Agenda

45.000 4.646.000

19-08-2016 Beli seragamLapangan6 bh @ Rp.

87.500,00 525.000 4.121.000

19-08-2016 Boardir logo & Nama

90.000 4.031.000

22-08-2016 Bantuan untuk Bapak Bambang

1.000.000 3.031.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Saibani 30.000.000

33.031.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Azian 10.000.000

43.031.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Farid Wajedi 5.000.000

48.031.000

09-09-2016 Bantuan dari Hamba Allah 2.000.000

50.031.000

09-09-2016 Bantuan dari Bpk Drs. Sujoyo Sujianto 5.000.000

55.031.000

10-09-2016 Zakat dari Orangtua H. Mairijani, M.Ag 5.000.000

60.031.000

10-09-2016 Pembuatan KotakInfak

1.200.000 58.831.000

10-09-2016 Pembuatan spanduk 2bh @ Rp. 150.000

300.000 58.531.000

12-09-2016 Bantuan untuk Fakir Miskin Rt.6 & 7 Gg.

Penatu 60 orang 5.000.000 53.531.000

15-11-2016 Penerimaan Dana Zakat dari H Ikhwan

Fikriani 5.000.000

58.531.000

17-11-2016 Penerimaan Dana Infaq/Sedekah dari H

Ikhwan Fikriani 15.000.000

73.531.000

17-11-2016 Pembangunan Panti Asuhan Nuruddin

57.000.000 16.531.000

25-11-2016 Transport MediaBanjar TV

300.000 16.231.000

25-11-2016 Sumbangan dari H.Maskur 11.500.000

27.731.000

26-11-2016 Bantuan Modal Konpresor

2.500.000 25.231.000

26-11-2016 Sumbangan Bencana Kebakaran 23 KK @

Rp.500.000 11.500.000 13.731.000

30-12-2016 Bayar pinjaman PDM Kota Banjarmasin

3.000.000 10.731.000

30-12-2016 Bayar pinjaman ke Irma Sasirangan

5.000.000 5.731.000

Page 68: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

51

Tabel 5

Buku Besar Bank Kalsel SyariahPeriode

01 Agustus 2016 s/d 31 Desember 2016 Bank Kalsel Syariah Kode : 1.1.2

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

18-08-2016 Pembukaan Rekening 500.000 500.000

19-08-2016 Infaq/Sedekah (Irma Sasirangan) 100.000 600.000

19-08-2016 Infaq/Sedekah (Irma Sasirangan) 2.900.000 3.500.000

Tabel 6

Buku Besar Bank BRI SyariahPeriode

01 Agustus 2016 s/d 31 Desember 2016

Bank BRI Syariah Kode : 1.1.3

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

18-08-2016 Pembukaan Rekening 1.000.000 1.000.000

Tabel 7

Buku Besar Bank BNI SyariahPeriode

01 Agustus 2016 s/d 31 Desember 2016 Bank BNI Syariah Kode : 1.1.4

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

18-08-2016 Pembukaan Rekening 1.000.000 1.000.000

22-08-2016 Pinjamandari Irma Sasirangan 5.000.000 6.000.000

Tabel 8

Buku Besar Bank Mandiri SyariahPeriode

01 Agustus 2016 s/d 31 Desember 2016

Bank Mandiri Syariah Kode : 1.1.5

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

19-08-2016 Pembukaa Rekening 500.000 500.000

Tabel 9

Buku Besar Penerimaan Dana ZakatPeriode 01 Agustus 2016 s/d 31

Desember 2016

Penerimaan Dana Zakat Kode : 4.1.1

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

23-11-2016 Dana Zakat dari H Ikhwan Fikriani 5.000.000 5.000.000

10-09-2016 Dana Zakat dari orangtua H.

Mairijani, M.Ag 5.000.000 10.000.000

Page 69: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

52

Tabel 10

Buku Besar Penerimaan Dana Infaq/SedekahTidak Terikat Periode

01 Agustus 2016 s/d 31 Desember 2016

Penerimaan Dana Infaq/Sedekah Tidak Terikat Kode : 4.2.3

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

19-08-2016 Bantuan dari Lazismu Wilayah Kalsel

5.000.000 5.000.000

19-08-2016 Infaq/Sedekah (dari Irma Sasirangan) 100.000 5.100.000

19-08-2016 Infaq/Sedekah (dari Irma Sasirangan) 2.900.000 8.000.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Saibani

30.000.000 38.000.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Azian

10.000.000 48.000.000

09-09-2016 Bantuan dari H. Farid Wajedi

5.000.000 53.000.000

09-09-2016 Bantuan dari Hamba Allah

2.000.000 55.000.000

09-09-2016 Bantuan dari Drs. Sujoyo Sujianto

5.000.000 60.000.000

17-11-2016 Penerimaan Infaq/Sedekah dari H Ikhwan

Fikriani 15.000.000 75.000.000

26-11-2016 Bantuan H. Maskur

11.500.000 86.500.000

Tabel 11

Buku Besar Penyaluran Dana Infaq/Sedekah Tidak Terikat Periode

01 Agustus 2016 s/d 31 Desember 2016

Penyaluran Dana Infaq/sedekah Tidak Terikat Kode : 5.2.3

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

22-08-2016 Bantuan Modal untuk Bapak Bambang 1.000.000 1.000.000

12-09-2016 Fakir Miskin RT. 9 & 7 Gg. Penatu 5.000.000

6.000.000

17-11-2016 Bantuan Pembangunan P.A. Nuruddin Kelayan

57.000.000

63.000.000

26-11-2016 Sumbangan Bencana Kebakaran 23 KK

@ Rp.500.000 11.500.000 74.500.000

26-11-2016 Bantuan Modal Kompresor 2.500.000 77.000.000

Tabel 12

Buku Besar Beban Perlengkapan Periode

18 Agustus 2016 s/d 30 Desember 2016

Beban Perlengkapan Kode : 5.3.2.3

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

19-08-2016 Beban Perlengkapan (Stempel & Kop

Surat) 100.000 100.000

19-08-2016 Beban Perlengkapan (Stempel & Kop

Surat) 185.000 285.000

19-08-2016 Beban Perlengkapan (Buku Kas dan

Agenda) 45.000 330.000

19-08-2016 Beban Perlengkapan (Seragam Lapangan) 525.000 855.000

Page 70: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

53

19-08-2016 Beban Perlengkapan (Bordir logo dan

Nama) 90.000 945.000

10-09-2016 Beban Perlengkapan (Pembuatan Kotak Infaq)

1.200.000 2.145.000

10-09-2016 Beban Perlengkapan ( Pembuatan Spanduk) 300.000 2.445.000

Tabel 13

Buku Besar Beban Administrasi Periode

18 Agustus 2016 s/d 30 Desember 2016

Beban Administrasi Kode : 5.3.2.4

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

19-08-2016 Beban Administrasi (Materai 6000) 24.000 24.000

Tabel 14

Buku Besar Beban Lain-lainPeriode

18 Agustus 2016 s/d 30 Desember 2016

Beban Lain-lain Kode : 5.3.2.7

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

25-11-2016 Beban Lain-lain (Transport Media

BanjarTV) 300.000 300.000

Tabel 15

Buku Besar Hutang Jangka PendekPeriode

18 Agustus 2016 s/d 30 Desember 2016 Hutang Jangka Pendek Kode : 2.1

TGL KETERANGAN DEBIT KREDIT Saldo

18-08-2016 Pinjaman dari PDM untuk Uang

Gedung Dakwah 3.000.000 3.000.000

22-08-2016 Pinjaman dari Irma Sasirangan 5.000.000 8.000.000

30-12-2016 Pembayaran Pinjaman ke PDM 3.000.000 5.000.000

30-12-2016 Pembayaran Pinjaman ke Irma

Sasirangan 5.000.000 0

5. Penyusunan Neraca Lajur Keuangan Lazismu Kota Banjarmasin

Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan

disajikan dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo rekening-

rekening buku besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-

cara yang sesuai dengan penyusunan rekening-rekening dalam laporan

keuangan.

Page 71: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

54

Tabel 16

Neraca Lajur Lazismu Kota Banjarmasin Per 31 Desember 2016

Uraian Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo Disesuaikan

Ikhtisar Penerimaan & Penyaluran Dana

Neraca

DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT

Kas 5.731.000 - - 5.731.000 5.731.000 0

Bank Kalsel Syariah 3.500.000 - - 3.500.000 3.500.000

BRI Syariah 1.000.000 - - 1.000.000 1.000.000

BNI Syariah 6.000.000 - - 6.000.000 6.000.000

Mandiri Syariah 500.000 - - 500.000 500.000

Piutang - -

Persediaan - -

Aset Tetap - -

Peralatan dan Perlengkapan - -

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan

- -

Hutang - -

Hutang Jangka Pendek - -

Hutang Jangka Panjang - -

Saldo Dana - -

Dana Zakat - -

Dana Infaq/Sedekah - -

Page 72: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

55

Dana Amil - -

Dana Non Halal - -

Penerimaan - -

Penerimaan Dana - -

Penerimaan Dana Zakat 10.000.000 - - 10.000.000 10.000.000

Penerimaan Dana Infaq/Sedekah 86.500.000 - - 86.500.000 86.500.000

Penerimaan Dana Amil - -

Bagian Amil dari Dana Zakat - -

Bagian Amil dari Dana Infaq/Sedekah - -

Penerimaan Dana Non Halal - -

Pengeluaran - -

Penyaluran Dana Zakat - -

Penyaluran Dana Zakat untuk Amil - -

Penyaluran Dana Zakat untuk Fakir Miskin - -

Penyaluran Dana Zakat untuk Riqab - -

Penyaluran Dana Zakat untuk Gharim - -

Penyaluran Dana Zakat untuk Muallaf - -

Penyaluran Dana Zakat untuk Fisabilillah - -

Penyaluran Dana Zakat untuk Ibnu Fisabilillah - -

Penyaluran Dana Infaq/Sedekah - -

Penyaluran Dana Infaq/Sedekah untuk Amil - -

Penyaluran Dana Infaq/Sedekah Terikat - -

Penyaluran Dana Infaq/Sedekah Tidak Terikat 77.000.000

- - 77.000.000 77.000.000

Page 73: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

56

Penyaluran Dana Amil - -

Beban Pegawai - -

Hak Amil Pokok - -

Hak Amil Tunjangan - -

Beban Umum dan Administrasi - -

Beban Jasa Kantor (listrik, air, telepon, keamanan, cleaning service, kurir)

- -

Beban Cetak dan Penggandaan - -

Beban Perlengkapan 2.445.000 - - 2.445.000 2.445.000

Beban Administrasi 24.000 - - 24.000 24.000

Beban Pajak dan Asuransi - -

Beban Sewa - -

Beban Lain-lain 300.000 - - 300.000 300.000

Beban Penyusutan - -

Penyaluran Dana Non Halal - -

Biaya Pembangunan Infrastruktur Umum - -

Biaya Non Halal Lainnya - -

Jumlah 96.500.000 96.500.000 96.500.000 96.500.000 79.769.000 96.500.000 16.731.000 -

16.731.000

16.731.000

96.500.000 96.500.000 16.731.000 16.731.000

Page 74: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

57

Tabel 17

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember 2016

ASET HUTANG

ASET LANCAR

Hutang Jangka Pendek 0

Kas 5.731.000

Hutang Jangka Panjang 0

Bank

Total Hutang 0

Kalsel Syariah 3.500.000

BRI Syariah 1.000.000

BNI Syariah 6.000.000

SALDO DANA

Mandiri Syariah 500.000

Dana Zakat 10.000.000

Piutang 0

Dana Infaq/Sedekah 6.731.000

Persediaan 0

Dana Amil

Total Aset Lancar 16.731.000

Dana Non Halal 0

Total Saldo Dana

ASET TETAP

0

Total Aset Tetap

TOTAL ASET 16.731.000 TOTAL HUTANG DAN

SALDO DANA 16.731.000

Saldo dana infak/sedekah Lazismu Kota Banjarmasin merupakan hasil

perhitungan dari total keseluruhan Penerimaan dari Dana Infak/Sedekahsebesar Rp

86.500.000 dikurang dengan total keseluruhan Penyaluran dari Dana Infak/Sedekah serta

Beban-beban Operasional sebesar 79.769.000.

Tabel 18

Laporan Perubahan Dana

Per 31 Desember 2016

Dana Zakat

Penerimaan Dana Zakat

Penerimaan Dana Zakat individual 10.000.000

Penyaluran / Pengunaan Dana Zakat

Surplus (Defisit)

10.000.000

Saldo Awal

Saldo Akhir 10.000.000

Page 75: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

58

Dana Infaq/Sedekah

Penerimaan Dana

Bantuan dari Lazismu Wilayah Kalsel 5.000.000

Penerimaan dari Irma Sasirangan (via Bank Kalsel Syariah) 3.000.000

Bantuan dari H. Saibani 30.000.000

Bantuan dari H. Azian 10.000.000

Bantuan dari H. Farid Wajedi 5.000.000

Bantuan dari Hamba Allah 2.000.000

Bantuan dari Bpk Drs. Sujoyo Sujianto 5.000.000

Penerimaan Dana Infaq/Sedekah dari H. Ikhwan Fikriani 15.000.000

Sumbangan dari H. Maskur 11.500.000

86.500.000

Penyaluran/Pengunaan Dana

Bantuan Modal untuk duafa an. Bapak Bambang Pasar Lama 1.000.000

Bantuan untuk Fakir Miskin Rt.6 & 7 Gg. Penatu 60 orang 5.000.000

Bantuan untuk Pembangunan Panti Asuhan Nuruddin

Kelayan 57.000.000

Sumbangan Bencana Kebakaran 23 KK @ Rp.500.000 11.500.000

Bantuan Modal Kompresor 2.500.000

Beban Administrasi / Materai 6000 24.000

Beban Perlengkapan / Stempel & Kop Surat 100.000

Beban Perlengkapan / Stempel & Kop Surat 185.000

Beban Perlengkapan / Buku Kas dan Agenda 45.000

Beban Perlengkapan / Seragam Lapangan 6 buah 525.000

Beban Perlengkapan / Bordir logo dan Nama 90.000

Beban Perlengkapan / Pembuatan Kotak Infaq 1.200.000

Beban Perlengkapan / Pembuatan Spanduk 2 buah 300.000

Beban Lain-lain / Transport Media Banjar TV 300.000

79.769.000

Surplus (Defisit) 16.731.000

Saldo Awal -

Saldo Akhir 16.731.000

Penerimaan Dana Amil

Penyaluran Dana Amil

Surplus (Defisit)

-

Page 76: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

59

Saldo Awal

Saldo Akhir

-

DANA NON HALAL

Penerimaan Dana Non Halal

Penerimaan Dana Non Halal -

-

Penyaluran/Pengunaan Dana Non Halal

-

-

Surplus (Defisit)

Saldo Awal

-

Saldo Akhir

-

Total Saldo Dana Akhir

16.731.000

6. Catatan Laporan Keuangan Lazismu Kota Banjarmasin

Catatan akuntansi yang digunakan di Lazismu kota Banjarmasinadalah

berupa kas umum. Setiap ada transaksi yang terjadi baik penerimaan dana

zakat, infaq dan sedekah, ataupun pengeluaran operasional dicatat di Buku

Kas Umum. Setiap akhir bulan saldo yang tercatat di Buku Kas Umum

dijumlahkan sehingga diketahui jumlah penerimaan dan pengeluaran pada

bulan tersebut. Buku Kas Umum sebagai laporan dari Bendahara kepada

Ketua setiap bulan, dan setiap bulannya diotorisasi oleh Bendahara dan Ketua.

Setiap tahun Lazismu Kota Banjarmasin membuat laporan keuangan per

satu periode. Pada laporan ini periode yang digunakan merupakan tahun

Hijriyah padahal pada catatan dan transaksi menggunakan tahun Masehi.

Page 77: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

60

Laporan ini berisi sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan sedekah yang

dilakukan Lazismu Kota Banjarmasin selama satu periode/satu tahun.

Biasanya laporan keuangan tahunan ini akan dilaporkan kepada muzakki,

dewan penasehat, dan seluruh pengurus Lazismu Kota Banjarmasin. Laporan

keuangan dibuat oleh bendahara yang merangkap sebagai bagian akuntansi.

a. Kas

Kas bersaldo normal debit, pencatatan debit dilakukan saat terjadi

penerimaan, sedangkan pencatatan kredit dilakukan saat terjadi

penyaluran. Kas disajikan sebesar nilai fisik kas per tanggal laporan.

b. Aktiva Tetap dan Akumulasi Penyusutan

Lazismu Kota Banjarmasin tidak mempunyai aktiva tetap seperti

peralatan. Sehingga tidak ada nilai penyajian untuk aktiva tetap dan

akumulasi penyusutan aktiva tetap.

c. Kewajiban

Lazismu Kota Banjarmasin melakukan pinjaman dana kepada

perorangan, Lazismu Wilayah, dan pihak lain yang memiliki kepentingan

mengenai pendanaan Lazismu.

d. Dana Zakat

Kadar (perhitingan) penerimaan dana zakat sebesar 2,5% dari harta

muzakki yang telah mencapai nisab. Akun ini merupakan dana zakat

dengan rincian yang terdiri dari penerimaan zakat individual, penyaluran/

penggunaan dana (untuk amil, gharim, fisabilillah, ibnu sabil, dan beban

penyisihan piutang bergulir)

Page 78: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

61

e. Dana infak/Sedekah

Lazismu Kota Banjarmasin menerima dana infak/sedekah setiap

bulan melalui transfer bank maupun secara langsung dan saat bulan

ramadhan baik melalui transfer bank maupun secara langsung. Akun ini

merupakan dana infak/sedekah dengan rincian terdiri dari penerimaan

infak/sedekah, dan penyaluran dana infak/sedekah.

7. Analisis

Setelah penulis memperoleh data mengenai transaksi Lazismu kota

Banjarmasin dan merancang Laporan Keuangan yang diperlukan oleh

Lazismukota Banjarmasin, penulis menemukan masih ada kekurangan yang

dimiliki oleh Lazismu kota Banjarmasin yaitu belum jelasnya informasi

mengenai alokasi dana yang diperuntukkan untuk amil dari dana yang

diterima dari infak/sedekah, Lazismu kota Banjarmasin masih belum

menginformasikan seberapa besar alokasi dana infaq/sedekah untuk amil di

dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) mereka. Oleh karena itu, perlu

adanya pembenahan dari segi SOP mengenai alokasi dana amil Lazismu kota

Banjarmasin.

Penulis tidak membuat jurnal untuk alokasi dana amil dikarenakan

Lazismu kota Banjarmasin tidak memiliki SOP untuk pengalokasian dana

amil dari dana zakat maupun infak/sedekah, sehingga untuk pengalokasian

dana amil penulis menyarankan agar dana amil dialokasikan sebesar 12,5%

dari penerimaan dana zakat (sesuai dengan ketentuan pembagian 8 asnaf) dan

Page 79: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

62

sebesar 10% dari dana infak sedekah(atau sesuai dengan ketentuan yang

disepakati oleh amil)

Setelah Lazismu kota Banjarmasin membentuk dana amil, maka

diperlukan juga jurnal untuk mencatat pembentukan dana amil, berikut ini

adalah ayat jurnal transaksi yang disarankan oleh penulis untuk transaksi

pembentukan dana amil:

a. Pembentukan dana amil dari Zakat

Penyaluran dana zakat untuk amil Rp xxx

Penerimaan dana amil dari zakat Rp xxx

(dialokasikan untuk dana amil sebesar 12,5% dari dana zakat)

b. Pembentukan dana amil dari Infak/Sedekah

Penyaluran dana infak/sedekah untuk amil Rp xxx

Penerimaan dana amil dari infak/sedekah Rp xxx

(dialokasikan untuk dana amil sebesar 10% dari dana infak/sedekah)

Page 80: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

64

63

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian pada Lembaga Amil Zakat Infal dan

Sedekah Muhammadiyah Kota Banjarmasin yang dilakukan di bab

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan akuntansi yang

dilakukan oleh Lazismu Kota Banjarmasin masih sangat sederhana yaitu

pelaporan taransaksi hanya berupa catatan uang masuk dan catatan uang

keluar dan itu hanya berupa kwintansi, dimana hal tersebut masih

belumsesuai dengan standar akuntansi zakat dan infak/sedekah yaitu PSAK

Syariah 101 dan PSAK Syariah 109. Penerapan standar tersebut bertujuan

untuk meningkatkan kenerja keuangan Lembaga Amil Zakat yang profesional,

amanah, terpercaya, dan memiliki program kerja yang jelas dan terencaaa,

serta menjunjung tinggi transparansi dan akuntanbilitas pelaporan keuangan.

B. Saran

Berdasarkan Hasil penelitian yang telah di lakukan di Lazismu Kota

Banjarmasin, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Hendaknya Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah Kota

Banjarmasin melaksanakan pecatatan transaksi dan menyajikan laporan

keuangan sesuai standar yaitu PSAK Syariah 109 dan PSAK Syariah 101

agar laporan keuangan yang dihasilkan relevan, andal dan mudah di

Page 81: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

64

pahami bukan hanya bagi para muzakki, namun juga pihak yang ingin

membaca laporan keuangan Lembaga Amil Zakat Infal dan Sedekah

Muhammadiyah Kota Banjarmasin.

2. Hendaknya Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah Kota

Banjarmasin menerapkan perlakuan akuntansi untuk pembentukan dana

amil seperti yang disarankan penulis pada bab sebelumnya atau

menetapkan standar untuk alokasi dana amil yang didapat dari dana zakat

maupun infaq/sedekah.

Page 82: PENERAPAN PSAK SYARIAH 101 PADA PENYAJIAN …

DAFTAR PUSTAKA

Andri Soemitra. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

Darius Leno. 2013. Analisis PSAK No.101 tentang Laporan Keuangan Syariah

pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah

Rasau Jaya Kabupaten Kebun Raya.

Departemen Agama RI. 2009. Fiqh Zakat. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan

Zakat. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

Direktoran Pemberdayaan Zakat Departemen Agama RI Tahun 2009.

Hafidhuddin, Didin. 2007. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Cetakan Kelima.

Jakarta: Gema Insani.

Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999.

Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No.

D/291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat

Mardho Tillah. 2013. Analisis Penerapan Akuntansi Zakat PSAK 101 (Lampiran

C) Dan PSAK 109 Pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lubuk

Linggau.

Muhammad. 2012. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi 2. Jakarta: Salemba

Empat.

Muhammad, Rifqi. 2012. Akuntansi Keuangan Syariah (Konsep dan

Implementasi) PSAK Syariah. Yogyakarta : P3EI Press.

Nurhayati, Sari dan Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 101 tentang Penyajian

Laporan Keuangan Syariah.

Sutarti Enjang Tachyan. 2012. Evaluasi atas Penerapan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan 101 Dalam Kaitannya dengan Kewajaran Penyajian

Laporan Keuangan pada PT Bank Jabar Banten Syariah.

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.