penerapan google classroom sebagai media pembelajaran...

26
Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Pada Pelajaran Kimia di SMK Negeri 2 Temanggung Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Siti Auliyana Mustaniroh NIM: 702010130 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015 Artikel Ilmiah

Upload: vucong

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Pada

Pelajaran Kimia di SMK Negeri 2 Temanggung

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Siti Auliyana Mustaniroh

NIM: 702010130

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2015

Artikel Ilmiah

Page 2: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Lembar Persetujuan

PENERAPAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PADA PELAJARAN KIMIA Dl SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG

Artikel Ilmiah

Oleh:

Siti Auliyana Mustaniroh

NIM: 702010130

Telah disetujui untuk diuji

Tanggal: 17 pes~rob~r 2.ot'f

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Hendro:llbMC•

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga 2014

Page 3: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Judul Tugas Akhir

1\'ama Mahasiswa

NIYI

Program Studi

Fakultas

Penguji

Lembar Pengesahan

Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Pada Pelajaran Kimia di SMK Negeri I Temanggung

Siti Auliyana Mustaniroh

702010130

Pendidikan Teknik lnformatika dan Komputer

Teknologi lnformasi

Menyetujui,

Dinyatakan Lulus Ujian Tanggal :9 Januari 2015

I . Dr. Dharmaputra T.Palekahelu, M.Pd

I

2. Krismiyati, S.Pd., M.A.

Page 4: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

I' E IIPli ST. I ~ AriN ll i\'11'1' 1\SITAS

LINI\'ERSITAS KRISTEN SATYA \\'1\C:\Nt\ Jl. Dipwu .. '!!oru 52 - 611 ~.li .HiJ!a 507 I I

ji'IW.l Tt·nc:.'lh, l ndonc~ia

.Td p. 02'1X- 32 I 2 I 2, F.>X.-029R 32 H B Email: lihrary@~adm .Hbw.cdu ; lntp: / / lihrary.uk..-;w.cdu

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM _:t_o_z_o_l_o--='3::....0 _______ Email

Fakultas

Judul tugas akhir ~e.n,~"'~ol" Gooylc

~~,. fel'J"' r"'"

. Pembimbing I. 5\-eveW\

2.

Dengan ini menyatakan bahwa:

Program Studi

f efflbe!zJ()Iroo~

1 1enoo~vt)

1. Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar

kesarjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi pendidikan lainnya.

2. Hasil karya saya ini bukan saduranlterjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan, dan hasil

pelaksanaan penelitianlimplementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing

akademik dan narasumber penelitian.

3. Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diuj ikan y;mg telah diketahui dan disetujui oleh

pembimbing.

4. Dalam karya saya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikas ikan orang lain,

kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantwnkan

dalam daftar pus taka.

Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terbukti ada penyimpangan dan

ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi Jain yang sesu<Ji dengan ketentuan yang berlak.'U di

Universitas Kristen Satya Wacana.

Salatiga, _ 2.o Jar)uati .2..0\S

M~TERAI w :::::1~9675 l ,. ({@~~ er · p.6.000,-

ca; ,..w ... ~ -------7'nudn~i(mgan &: 11nma teraug maluuiswn

F-LIB-080

Page 5: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

P E I\ I' U STAKAAN Ll ' 1\' EI\S ITAS

UNIVERSITAS 1-.:RISTEN SATYA WACANA Jl . Dipon~·!.!•'ro 51- {)t) Sdl.ltig,l 511711

. • j.1w.1 Tcng:.h, indone:-Oia Tdp. o298 - 321211, F.x."oz9s 321433

Email: [email protected]•k.-:w.ccln ; http:/ / lihrary.uk,.;w.cdu

PERNYAT AAN PERSETUJUAN AKSES

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NlM 1-o2o 1013()

Fakultas

Judul tugas akhir c

Email

Program Studi

C \Msroo

1 o l O\ O\~O~ ~ ~devn .LJ\c.sv- ·fc!v

PTtk

Dengan ini saya menyerahkan hak non-eksklusif* kepada Perpustakaan Universitas - Universitas Kristen Satya

Wacana untuk menyimpan, mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap karya saya ini dengan

mengacu pada ketentuan akses tugas akhir elektronik sebagai berikut (be!·i Ianda pada kotak yang sesuai) :

[9' a. Saya mengijinkan karya tersebu: diunggah ke dalam aplikasi Repositori PerpustakaanUniversitas,

dan/atau portal GARUDA

0 b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas,

dan/atau portal GARUDA **

r•:;;·:·:ii~"k;~·~i.iiJ~k"1i!~"b;;{~i;i;~;;;~··'b~ii·s-;,;;;·j;i/;I;j~;J~;;:~~ni~J~;:·-;;~~ifil('"d~!·i .. ;;;;/;-;;~;:.~;;:;;·:;;~;;g .. ;n~n);~;:~/;'k~~;; .. i;;;/; .. ;;~n:~~:.~:i;·;;ij'k~J;~;;~ .... , ! Reposilori.Perpustakaan Unil•ersitas saat mengumpulktm hasil karya mereka masih memiliki lwk copyright atas karya tcrsebut. ,

I**. Hanya akan ~;eJ;'a~,k'ftkan halamtmjudul dan abstrak'7>uu/an ini ht!i':us d~k;mpiri dcngan pe1!jelasa11/ alasan !crtulis c/(!!j pembimbing T.41 l... ... __ ,!t1!! .. tf.i!.~t.'q!'!!LO.!!'!!J?.(n..p!.''.CI.'!fi.'.~'-'!t.tl~.(<!f!.~~~'.tflf.tlei:£t!fi.:~ ... -._ ...... _: ..... ~ .. -.. :i. ... : .. ::.~_ ... :: __ ... ... .. . .. ....... -........................... -..................... __ ........... ..... _ ...... ____ ..... 1

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Salatiga, 1.o ou'lu<ni ~015'

I •

Mengetahui,

F-LIB-081

Page 6: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Abstract

Learning problem at state vocational high school 1 Temanggung are the

low learning and the minimum result of the student. Students do not care

and are not active in teaching and learning process to learn chemistry.

Therefore, in the research of implementation google classroom as learning

media on chesmistry. The purpose of implement google classroom to develop the

medium of supporting outside the class and to improve student learning activity.

The experiment use quasy experiment method with two group posttest only

design. The result showed that implementation of google classroom as learning

media on chemistry the activity and learning outcomes on experiment class is

higher than control class. In conclusion implementantion of google classroom

can improve student learning activity

Keywords: Google classroom, Learning Media, google app for education,

Learning activity

Page 7: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

1. Pendahuluan Perkembangan dunia pendidikan saat ini memasuki era digital

baru, hal ini dibuktikan dengan adanya pembelajaran berbasis

teknologi informasi dalam abad modern ini. Perkembangan teknologi

informasi yang begitu besar tentu saja berpengaruh dalam proses

belajar mengajar di sekolah. Kurikulum KTSP metode pembelajaran

yang digunakan lebih berbasis materi maka dalam kurikulum 2013

metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis

proyek dan pembelajaran berbasis masalah.

Pemanfatan teknologi informasi kini dimanfaatkan oleh organisasi

dalam segala bidang , salah satunya adalah bidang pendidikan terutama

sekolah Rintisan Berstandar Internasional (RSBI). SMK Negeri 1

Temanggung merupakan salah satu sekolah RSBI yang ada di

Temanggung. Sebagai salah satu sekolah RSBI harus memenuhi

standar indikator pembelajaran RSBI. Salah satu standar indikator

tersebut adalah pengembangan proses pembelajaran. Google

Classroom perlu dimanfaatkan untuk mendukung prose pembelajaran

di sekolah.

E-learning sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan

memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan yang

selama ini dibebankan dengan banyaknya kekurangan dan kelemahan

pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya

adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan

konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform

internet yang bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat

dari internet itu sendiri yaitu memungkinkan segala sesuatu saling

terhubung belum lagi karakter internet yang murah, sederhana dan

terbuka mengakibatkan internet bisa digunakan oleh siapa saja

(everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan

bebas digunakan (available to every one).

Pembelajaran di kelas seharusnya tidak membosankan bagi siswa,

untuk mengatasi hal tersebut maka guru perlu mempunyai strategi,

metode dan media yang menarik minat siswa. Dalam kurikulum 2013

penilaian pembelajaran berdasarkan proses input dan output,sehingga

dengan kata lain TIK digunakan sebagai media semua mata

pelajaran[1].

Pembelajaran yang berlangsung di sekolah selama ini adalah

pembelajaran dengam menggunakan media power point. Pemanfaatan

media power point memiliki beberapa kelemahan diantaranya

penyampaian materi yang monoton, dan kebosanan dalam melihat

slide di media power point. Penggunaan media google classroom

dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk membantu

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hasil obervasi awal di SMK

Negeri 1 Temanggung didapatkan hasil bahwa akitivitas siswa dalam

pembelajaran kimia rendah. Saat evaluasi dilakukan terjadi banyaknya

hasil belajar siswa yang tidak mencapai KKM. Penerapan Google

Page 8: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

classroom dapat digunakan sebagai media pendukung pembelajaran

konvesional.

Pemilihan aplikasi google classroom dalam penelitian adalah

karena aplikasi yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah

adalah aplikasi berbasis google apps for education.Yaitu google form

dan google docs. Google apps for education adalah aplikasi google

yang dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Salah satu aplikasi

Google App For Education adalah google classroom. Google

classroom adalah fitur terbaru dari google app for education yang

dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Beberapa keunggulan fasilitas google classroom antara pembuatan

group kelas untuk masing-masing kelas dan sub group untuk beberapa

kelompok dalam kelas tersebut, pembuatan assignment, pembuatan

quiz, penilaian, serta salinan materi dan tugas yang tersimpan secara

otomatis dalam google drive[2]. Keunggulan google classroom

pertama, google classroom dapat membantu guru dalam membuat

berita dalam classrrom atau memberikan tes online. Kedua, Google

classroom memungkinkan siswa mengirimkan tugas secara cepat

dengan satu kali klik tanpa bantuan kertas. Ketiga, guru dapat

memanfaatkan google classroom untuk ruang diskusi , dimana siswa

dapat saling berinteraksi satu sama lainnya. Keempat, siswa dapat

berbagi sumber daya sama lain dengan memberikan jawaban atas

pertanyaan di aliran. Kelima, guru dapat menggunakan google

classroom untuk menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan

dengan siswanya secara online diwaktu yang sama secara bersamaan

[3].

2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu tentang google docs yang dilakukan oleh

Tamba dalam skripsi yang berjudul Pemanfaatan Google Docs untuk

sarana penunjang pendidikan Komunitas pembelajaran TIK,

Membahas tentang pembuatan pembuatan aplikasi pemanfaatan google

docs berbasis web.dimana website dibuat dengan menggunakan google

site, Setelah website dibuat menggunakan google site kemudian

dilakukan pengujian kepada guru dan siswa. guru pengujian dilakukan

dengan memberikan kuisioner. Siswa pengujian aplikasi dilakukan

dengan memberikan siswa soal yang telah dibuat di website dan juga

masing – masing siswa diberikan kuisioner tentang respon siswa

terhadap pembelajaran menggunakan website berbasis google docs.

Aplikasi diuji cobakan pada siswa kelas VII G SMP Negeri 1 Salatiga.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa pemanfaatan google docs yang

diterapkan dalam pembelajaran membuat siswa paham, ini dilihat

persentase siswa sebanyak 46,2 % memahami materi setelah guru

menjelaskan dengan aplikasi pembelajaran online. Pembelajaran online

juga mengubah cara pandang siswa dalam pembelajaran TIK. Jadi

Page 9: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

media google docs berpengaruh positif dalam meningkatkan interaksi

guru dan siswa dalam proses pembelajaran [4]. Penelitian lain yang berjudul Penggunaan Google Form Sebagai

Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

(studi deksriptif analitis pada kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Negeri Lembang). Pengujian aplikasi dilakukan pada kelas yaitu kelas

VIII B sebanyak 29 anak.sedangkan uji validitas dilakukan pada kelas

VIII A dengan jumlah 28 siswa. Setelah aplikasi soal online yang

dibuat menggunakan google form di ujicobakan pada siswa,tanggapan

siswa dan guru sangat antusias dengan adanya evaluasi pembelajaran

online mengguunakan google form. Penggunaan google form akan

menghemat biaya kertas dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa

Indonesia, dan juga efisien dan efektif dalam pemanfaatan waktu. Bagi

guru google form dapat digunakan sebagai media baru serta menambah

wawaasan dalam melakukan evaluasi pembelajaran [5]. Berdasarkan

penelitian sebelumnya maka akan dilakukan penelitian tentang

penerapan google classroom sebagai media pembelajaran pada

pelajaran kimia di SMK Negeri 1 Temanggung.Penelitian sebelumnya

hanya pemanfaatan media pembelajaran sedangkan penelitian ini

membuat system dari registrasi google app for education untuk sekolah

sampai dengan implementasi google classroom untuk siswa.

Tabel 1 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

No Perbedaan Tamba Fahri Penelitian

ini

1 Media Google

docs

Google

form

Google

classroom

2 Mata

pelajaran

TIK Bahasa

Indonesia

Kimia

3 Tujuan

penelitian

Pembuatan

website

sekolah

Tes online Media

pendukung

aktivitas

belajar

siswa

Google Classroom

Google Classroom adalah serangkaian alat produktivitas gratis

yang meliputi Gmail, Drive, dan Dokumen, serta tersedia bagi

pengguna Google Apps for Education. Google Classroom dirancang

untuk membantu pengajar membuat dan mengumpulkan tugas tanpa

Page 10: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

kertas, termasuk fitur yang menghemat waktu seperti kemampuan

untuk membuat salinan Google Dokumen secara otomatis bagi setiap

siswa. Google classroom juga dapat membuat folder Drive untuk

setiap tugas dan setiap siswa, agar semuanya tetap teratur. Siswa dapat

melacak setiap tugas yang hampir mendekati batas waktu

pengumpulan di laman Tugas, dan mulai mengerjakannya cukup

dengan satu klik. Pengajar dapat melihat dengan cepat siapa saja yang

belum menyelesaikan tugas, serta memberikan masukan dan nilai

langsung di google classroom. Manfaat google classroom yaitu,

Pengajar dapat menambahkan siswa secara langsung atau berbagi kode

dengan kelasnya untuk bergabung. Hanya perlu beberapa menit untuk

menyiapkannya. Alur tugas yang sederhana dan tanpa kertas

memungkinkan pengajar membuat, memeriksa, dan menilai tugas

dengan cepat, di satu tempat. Siswa dapat melihat semua tugasnya di

laman tugas, dan semua materi kelas secara otomatis disimpan ke

dalam folder di Google Drive. Google Classroom memungkinkan

pengajar untuk mengirim pengumuman dan memulai diskusi secara

langsung. Siswa dapat berbagi sumber daya satu sama lain atau

memberikan jawaban atas pertanyaan di aliran. Seperti layanan Google

Apps for Education lainnya, Google Classroom tidak mengandung

iklan, tidak pernah menggunakan data siswa untuk iklan, dan gratis

untuk sekolah[2].

Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik

yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Fungsi dari media

pembelajaran antara lain: (1) Menyampaikan informasi dalam proses

belajar mengajar; (2) Melengkapi dan memperkaya informasi dalam

kegiatan belajar mengajar; (3)Menambah variasi dalam penyajian

materi; (4) Mendorong motivasi belajar. [6]

Google Apps for Education

Google Apps merupakan aplikasi dalam jaringan atau online

yang memungkinkan aplikasi-aplikasi google dapat digunakan secara

pribadi dengan menggunakan domain pribadi. Aplikasi dapat dipilih

sesuai dengan kebutuhan misalnya bisnis atau pendidikan dengan fitur-

fitur google [7].

Aktivitas belajar

Aktivitas Belajar Siswa merupakan kegiatan yang melibatkan

aktivitas fisik maupun mental siswa untuk mengembangkan

keterampilannya dengan cara berfikir kritis dan mampu memecahkan

permasalahan yang ada, sehingga tujuan dapat tercapai[8]. Aktivitas

Page 11: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

belajar memiliki beberapa jenis indikator, dimana pada penelitian ini

dipilih empat indikator. Pertama, visual activities misalnya membaca

memperhatikan gambar demonstrasi. Kedua, oral activities seperti

bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi. Ketiga,

listening activities misalnya mendengarkan. Keempat, writing

activities mencatat materi [9].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian Kuasi eksperimen, Kuasi eksperimen

menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group)

untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek secara

acak. Metode Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu instrument atas

perlakuan terhadap subjek penelitian. Desain penelitian menggunakan

design two group posttest only.

Tabel 2 Design Two Group Posttest Only

X1 Q2

X2 Q4

Keterangan:

X1 : Perlakuan penerapan google classroom

X2 : Perlakuan pembelajaran dengan media power point

Q2 : Hasil belajar kimia pada siswa setelah mendapat

perlakuan (postest) pada kelas eksperimen,

Q4 : Hasil belajar kimia pada siswa setelah mendapat

perlakuan (postest) pada kelas kontrol.

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara orang dengan

orang dengan yang lain atau suatu obyek dengan obyek lain. [10].

Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penetian ini adalah media pembelajaran

Google Classroom. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar

siswa.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random

sampling. Purposive random sampling adalah suatu cara pengambilan

sampel berdasarkan pada pertimbangan tertentu[11]. Pertimbangan

Page 12: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

dalam pengambilan sampel menggunakan kelompok yang sudah ada

sebagai sampel. Pengambilan sampel tidak mengambil secara individu

akan tetapi dalam bentuk kelas. Berdasarkan hal tersebut

pengambilan sampel dalam penelitian ada 2 kelas yaitu Kelas XI KA

1 dan XI KA 3 dimana masing masing kelas berjumlah 37 siswa, Jadi

total sampel sebanyak 74 siswa.

Alur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra penelitian,

eksperimen, dan evaluasi. Pra penelitian dilakukan sebelum penelitian

berlangsung, Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru terkait

pembelajaran yang selama ini berlangsung. Observasi juga dilakukan

dalam tahapan ini. Observasi meliputi observasi lingkungan fisik serta

sarana dan prasarana sekolah. Observasi proses pembelajaran di

sekolah serta interaksi antara guru dan murid. Pada tahap ini juga

dilakukan desain tahapan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang diwujudkan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melakukan konsultasi RPP dengan

guru, menyiapkan lembar observasi untuk mengukur aktivitas belajar

siswa., membuat kuisioner siswa.

Tahap penelitian yang kedua adalah tahap eksperimen,

Pembelajaran dengan Google Classroom dilakukan pada tahap

eksperimen.Ada dua kelas dalam tahapan kelas 1 KA 1 sebagai kelas

eksperimen dan kelas 1 KA 2 sebagai kelas control. Kelas I KA 1

sebagai kelas eksperimen menggunakan Google Classroom sebagai

media pembelajaran, sedangkan kelas I KA 2 sebagai kelas control

menggunakan media pembelajaran power point. Penggunaan metode

eksperimen bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan

penerapan media pembelajaran Google Classroom dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Tahap evaluasi yaitu evaluasi

penerapan google classroom sebagai media pendukung pembelajaran.

Evaluasi merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengetahui

apakah penelitian dapat mencapai tujuan atau tidak. Instrumen

pengumpulan data berupa lembar observasi, wawancara dan hasil

belajar siswa

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu

periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang

hal-hal tertentu yang diamati. Observasi dilakukan dengan cara

pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.

Observasi juga dilakukan pada google classroom, untuk mengetahui

aktivitas siswa dalam penerapan google classroom sebagai media

pembelajaran. Kisi – kisi aktivitas belajar siswa di kelas tertera pada

tabel 3.

Page 13: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Tabel 3 Kisi- kisi Observasi Aktivitas Belajar Siswa menurut

Paul B. Diedrich[12]

No Kegiatan Aspek yang Diamati

1 Visual activities Siswa membaca materi yang disajikan oleh

guru

2 Oral activities Siswa mengajukan pertanyaan /

mengemukakan pendapatnya

3 Listening activities Siswa mendengarkan dan memperhatikan

informasi yang disampaikan oleh guru dan

siswa lain

4 Writing activities Siswa mencatat materi yang diberikan oleh

guru

Persentase aktivitas belajar siswa dikategorikan ke dalam 5

kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk, dan buruk sekali.

Persentase terendah adalah 0,00% berarti aktivitas belajar buruk

sekali. Persentase tertinggi 100% berarti aktivitas belajar sangat

baik.

Tabel 4 Kategori Persentase aktivitas belajar [13]

Pemberian skor pada lembar observasi menggunakan skala

guttman yaitu dengan cara jika siswa tidak melakukan sesuai

indikator maka diberi skor 0 dan jika siswa melakukan kegiatan

sesuai indikator diberi skor 1. Data observasi dianalisis dengan

menggunakan rumus [10]:

P = x 100 %

Keterangan

P = Persentase

F = Frekuensi jawaban siswa

N = Jumlah siswa Wawancara merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau autoritas

Kategori Persentase

Sangat Baik 80,1% - 100%

Baik 60,1% - 80,0%

Sedang 40,1% - 60,0%

Buruk 20,1% - 40,0%

Buruk Sekali 0,0% - 20,0%

Page 14: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

atau seorang ahli yang mengetahui masalah. Wawancara dilakukan

dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada guru, Jawaban guru

ditulis pada lembar wawancara. Wawancara ditujukan kepada guru

pengampu mata pelajaran kimia dengan tujuan untuk lebih mengetahui

bagaimana keadaan sistem pembelajaran yang sudah berlaku.

Wawancara juga dilakukan pada siswa untuk mengetahui tanggapan

siswa setelah menggunakan aplikasi Google Classroom. Wawancara

dilakukan kepada 37 siswa di kelas eksperimen.

4. Hasil dan Pembahasan Tahap penelitian yang pertama yaitu pra penelitian. Pra

penelitian dilaksanakan sebelum melakukan eksperimen. Hal yang

dilakukan adalah melakukan observasi pada saat proses pembelajaran

berlangsung dan melakukan wawancara dengan guru pelajaran kimia.

Hasilnya yaitu guru menggunakan media power point dalam

penyampaian materi. Sebelum menggunakan media google classroom,

pemberian materi pembelajaran menggunakan modul yang dibuat guru

dan di fotokopi oleh siswa. Pada saat pembelajaran ada beberapa siswa

asyik bercerita dengan teman sebangku. Kemandirian siswa belum ada

pada saat mengerjakan tugas kebanyakan siswa mencontek pekerjaan

temannya. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Guru

menambahkan siswa selama ini hanya mengandalkan materi yang

diberikan guru, Penerapan google classroom diharapkan dapat

menambah pengetahuan siswa. Siswa dapat mendownload materi dan

belajar mandiri di rumah.

Tahap penelitian yang kedua yaitu tahap eksperimen. Proses

pembelajaran dimulai dengan memberikan memberikan pretest kepada

dua kelas yaitu kelas 1 KA 1 dan kelas 1 K2. Hasil rata rata pre test

yaitu 55.07 untuk kelas 1 KA 1 dan 57.50 untuk kelas 1 KA 2.

Berdasarkan hasil pretest maka ditentukan kelas 1 KA 1 Sebagai kelas

eksperimen dan kelas 1 KA 3 sebagai kelas kontrol. Masing masing

kelas berjumlah 37 siswa. Setelah menentukan pembagian kelas,

penerapan media pembelajaran google classroom pada kelas

eksperimen dimulai dengan admin membuat akun mail student siswa.

Google classroom hanya dapat diakses apabila sekolah memiliki akun

pada google app for education. Admin mendaftarkan siswa dalam

akun google app for education , Siswa memiliki email pribadi dengan

domain sekolah.

Page 15: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Gambar 1 Proses pendaftaran google app for education Gambar 1 adalah proses pendaftaran google app for education,

Form diisi data sekolah,website sekolah dan juga nomor telepon

sekolah. Syarat utama sekolah dapat mengakses google apps for

education adalah sekolah tersebut harus mempunyai domain sekolah.

Domain sekolah digunakan sebagai alamat email siswa dan guru.

Alamat email tidak lagi @gmail.com tetapi menjadi

@stembatema.sch.id Setelah admin membuat mail student siswa Guru

membuat akun classroom. Kemudian guru mengupload materi untuk

pertemuan berikutnya. Setelah guru membuat akun cassrom kelas 1

KA 1, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengenalkan siswa

tentang google classroom. Tujuan dari pengenalan google classroom

adalah agar siswa paham cara penggunaan google classroom . Selain

tu, siswa dapat mengetahui bahwa bukan hanya modul saja yang dapat

digunakan sebagai media pembelajaran tetapi siswa juga dapat belajar

mandiri dengan menggunakan media google classroom. Siswa

bergabung dalam classroom 1 KA 1 yang dibuat oleh guru. Siswa

dapat berkomentar dan bertanya tentang materi yang kurang mereka

pahami.

Gambar 2 tampilan homepage classroom

Kegiatan dan aktivitas belajar siswa pada google classroom

dimulai dengan siswa join pada classroom,kemudian siswa

Page 16: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

mendownload materi, guru memberikan tugas, siswa mengerjakan

tugas, dan guru memberikan nilai.

Gambar 3 siswa join di classroom

Gambar 3 adalah tampilan siswa join di classroom. Pada kelas

terdapat fasiliitas untuk posting materi, komentar materi yang diberikan

guru, mengunggah materi/jawaban tugas. Dalam classrom juga ada nama

– nama siswa yang sudah bergabung di dalam aliran kelas. Untuk bisa

bergabung di dalam aliran kelas siswa harus mengetahui kode kunci

kelas.

Gambar 4 kelas yang dibuat pada gooogle classroom

Tampilan google classroom yang dibuat guru ada 3 kelas

yaitu kelas 1 KA1, kelas 1 KA 2 dan kelas materi. Kelas 1 KA1

diikuti oleh 37 siswa kelas, Guru memposting pengumumuman

pada kelas 1 KA 1. Sedangkan pada kelas materi guru memposting

materi yang bisa diunduh oleh siswa.

Page 17: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Gambar 5 Aktivitas siswa mengerjakan tugas

Pada gambar 5 siswa mengerjakan tugas pada google

classroom. Siswa mengerjakan tugas menggunakan google docs

yang telah terintegrasi dengan google classroom. Siswa diberikan

waktu dua hari untuk mengerjakan tugas. kemudian siswa

memposting jawaban dan guru mengkoreksi jawaban siswa.

Gambar 6 aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas

Pada gambar 6 terlihat aktivitas siswa dalam proses

pembuatan tugas. Ada catatan aktivitas siswa, yaitu siswa

membuat sebuah dokumen dalam bentuk google docs. Kemudian

di dalam folder drive saya terdapat folder kelas kimia analisis 1.

Yang berisi materi yang diunggah guru.

Page 18: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Gambar 7 posting materi di google classroom

Pada gambar 7 guru memposting materi yang telah dipelajari di

kelas dan siswa dapat mendownload materi, materi dapat dipelajari

dimanapun dan kapanpun. Pengujian aplikasi penerapan google

classroom dilaksanakan dengan melakukan posttest. Guru

membuat soal posttest kemudian siswa mengerjakan soal tersebut

secara online. Pada kelas kontrol pelaksanaan post test

menggunakan kertas/manual.

Gambar 8 soal posttest

Soal posttest telah dikerjakan siswa pada google classroom

kemudian guru mengoreksi jawaban siswa. Pada google classroom

siswa dapat mengetahui kesalahan jawaban dan memperbaiki tugas

tersebut. Siswa juga dapat memberikan komentar atau pertanyaan

tentang tugas yang diberikan apabila siswa kurang paham.

Penerapan test online dalam pembelajaran kimia memberikan

kemudahan bagi siswa. Siswa dapat mengerjakan tes dimanapun

dan kapanpun. Guru tidak perlu menggadakan soal. Pada kelas

eksperimen guru perlu menggadakan soal dan mengoreksi jawaban

siswa secara manual.

Pertemuan 1 kelas eksperimen dilaksanakan tanggal 9

september 2014 dengan materi konsep dasar ilmu kimia indikator 1

Page 19: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

sampai 6. Proses pembelajaran pertemuan pertama dimulai dengan

kegiatan pendahuluan, yaitu guru memberi salam, guru mengabsen

siswa dan menyampaikan SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah

kegiatan inti, dalam kegiatan inti ada 6 kegiatan yaitu siswa

mengamati, menanya, mengumpulkan data/mencoba

mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Google classroom

digunakan siswa pada kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu

siswa mengunduh materi yang diunggah pada google classroom.

Kemudian guru juga memberikan tugas yang diunggah pada

google classroom. Guru dan siswa dapat memanfaatkan google

classroom dengan baik. Kegiatan penutup dilakukan dengan

menyimpulkan materi pembelajaran.. Pada tanggal 13 september

2014 dilaksanakan pertemuan pertama kelas 1 KA 3 sebagai kelas

kontrol Indikator yang digunakan pada saat pembelajaran adalah

indikator 1 sampai indikator 6. Pembelajaran pada pertemuan

pertama di kelas 1 KA 3 sudah terlaksana dengan baik. Untuk

indikator selanjutnya akan dijelaskan pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan kedua pada kelas 1 KA 1 sebagai kelompok

eksperimen dilaksanakan tanggal 15 september. Pada pertemuan

ini digunakan untuk melanjutkan materi sebelumnya. Indikator

yang digunakan adalah indikator 6 sampai indikator 10. Proses

pembelajaran pertemuan kedua dimulai dengan kegiatan

pendahuluan, yaitu guru memberi salam, guru mengabsen siswa

dan menyampaikan SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan

inti, dalam kegiatan inti ada 6 kegiatan yaitu siswa mengamati,

menanya, mengumpulkan data/ mencoba, mengasosiasikan dan

mengkomunikasikan. Google classroom digunakan siswa pada

kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu siswa mengunduh

materi yang diunggah pada google classroom. Apabila siswa

kurang jelas dengan materi dapat bertanya pada guru maupun

berkomentar pada google classroom. Proses pembelajaran pada

pertemuan kedua ini berjalan dengan baik dan memenuhi dari

indikator yang diharapkan. Selain itu pada tanggal 20 september

2014 dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua

di kelas 1 KA 3 sebagai kelompok kontrol. Indikator yang

digunakan sama dengan indikator di kelas eksperimen. Proses

Pembelajaran pada pertemuan yang kedua ini yang berlangsung di

kelas 1 KA1 dan 1 KA 3 sudah berjalan sesuai dengan sintak dan

indikator yang diharapkan.

Pertemuan ketiga pada kelas 1 KA 1 sebagai kelompok

eksperimen dilaksanakan tanggal 22 september 2014. Pada

pertemuan ini digunakan untuk melanjutkan materi sebelumnya.

Materi yang dipelajari adalah lambang dan tata nama kimia, rumus

kimia, senyawa kimia, dan tata nama kimia. Proses pembelajaran

pertemuan ketiga dimulai dengan kegiatan pendahuluan, yaitu

Page 20: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

guru memberi salam, guru mengabsen siswa dan menyampaikan

SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, dalam kegiatan

inti ada 6 kegiatan yaitu siswa mengamati, menanya,

mengumpulkan data/ mencoba, mengasosiasikan dan

mengkomunikasikan. Google classroom digunakan siswa pada

kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu siswa mengunduh

materi yang diunggah pada google classroom. Kemudian guru juga

memberikan tugas yang diunggah pada google classroom Indikator

yang digunakan adalah indikator 11 sampai indikator 13. Proses

pembelajaran pada kelas pertemuan kedua ini berjalan dengan baik

dan memenuhi dari indikator yang diharapkan. Selain itu pada

tanggal 27 september 2014 dilaksanakan kegiatan pembelajaran

pada pertemuan kedua di kelas 1 KA 3 sebagai kelompok kontrol.

Indikator yang digunakan sama dengan indikator di kelas

eksperimen. Proses Pembelajaran pada pertemuan yang ketiga ini

yang berlangsung di kelas 1 KA1 dan 1 KA 3 sudah berjalan sesuai

dengan sintak dan indikator yang diharapkan.

Selanjutnya pada pertemuan yang keempat adalah

pertemuan terakhir. Pada pertemuan ini guru memkan soal tes hasil

belajar kimia yang berupa 40 butir soal pilihan ganda dengan

materi konsep dasar Kimia. Tes ini bertujuan untuk melihat hasil

belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi

perlakuan atau treatment. Perbedaan pelaksanaan tes anatar kedua

kelas adalah kelas 1 KA 1 sebagai kelas eksperimen tes dilakukan

secara online menggunakan google classroom sedangkan kelas 1

KA 3 sebagai kelas eksperimen melaksanakan tes dengan media

tertulis.

Pelaksanaan tes hasil belajar siswa menunjukkan

peningkatan yang baik. Ini ditandai dengan adanya perbedaan hasil

belajar pretest dann posttest kelas eksperimen. Rekapitulasi data

ditunjukkan pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5 Rekapitulasi hasil belajar siswa

Nilai Kelas eksperimen Kelas control

Rata rata pretest 55.07 57.50

Rata rata posttest 91.95 79.07

Berdasarkan tabel 5 rekapitulasi hasil belajar dapat

diketahu nilai pre test kelas eksperimen sebesar 55.07. Kelas

kontrol 57.07 dapat disimpulkan sebelum perlakuan treatment

antara kelas eksperimen selisih nilai sangat sedikit yaitu 2.43. Nilai

posttest diantara kedua kelas mengalami peningkatan. Selisih rata

rata posttest sebesar 12.8. Perbedaan nilai tersebut menunjukkan

Page 21: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

bahwa penerapan google classroom dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Tes dilaksanakan kepada 72 siswa. Hasil

Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan

dapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Presentase Aktivitas Belajar siswa di dalam kelas

B

e

Berdasarkan tabel 6 Hasil dari pengamatan aktivitas siswa,

Presentase aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol berada pada kategori sangat baik, baik, dan sedang. Kelas

eksperimen lebih banyak berada pada kategori baik. Pada indikator

siswa membaca materi yang diberikan guru presentase aktivitas

kelas eksperimen 81.27% dan presentase kelas control 54.05 % .

Artinya visual activities pada siswa kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol. Pada indikator siswa mengajukan

pertanyaan/mengemukakan pendapat. Presentase kelas eksperimen

70%, dan presentase kelas kontrol 49%. Artinya oral activities

siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pada

Indikator aktivitas mendengarkan dan memperhatikan informasi

yang disampaikan oleh guru dan siswa lain. Presentase aktivitas

kelas eksperimen 70% dan presentase kelas control 64.86%.

Artinya listening activities kelas eksperimen lebih baik daripada

kelas control. Pada indikator mencatat materi yang diberikan oleh

guru. Presentase kelas eksperimen 49% dan presentase kelas

kontrol 72.97%. Artinya writing activities kelas kontrol lebih baik

daripada kelas eksperimen. Berdasarkan empat indikator yang ada,

dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar kelas eksperimen yang

diterapkan dengan menggunakan media google classroom lebih

baik daripada aktivitas siswa di kelas kontrol. Observasi juga

dilakukan pada kelas eksperimen dalam google classroom.

Observasi meliputi aktivitas siswa join class, komentar tugas, dan

aktivitas pengerjaan tugas siswa.

No Aspek yang diamati Eksperimen Kontrol

Presaentase Keterangan Presentase Keterangan

1 Siswa membaca materi

yang disajikan oleh guru

/ Siswa memerhatikan

gambar demonstrasi

81.27% Sangat baik 54.05% Sedang

2 Siswa mengajukan

pertanyaan /

mengemukakan

pendapatnya

70% baik 49% Sedang

3 Siswa mendengarkan

dan memperhatikan

informasi yang

disampaikan oleh guru

dan siswa lain

70% Baik 64.86% Baik

4 Siswa mencatat materi

diberikan oleh guru 49% Sedang 72.97% Baik

Page 22: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Gambar 9 Nama siswa yang berada pada google classroom

Observasi pada google classroom dimulai dengan melihat

keaktifan jumlah siswa yang join pada classroom. Pada tahap

pengenalan google classroom siswa yang join di kelas sejumlah 20

siswa. Tahap awal pengenalan awal pengenalan aplikasi belum

semua siswa join di classroom , beberapa siswa belum paham

cara penggunaan aplikasi ini. Pada minggu kedua jumlah siswa

yaing bergabung meningkat menjadi 37 siswa.

Gambar 10 Siswa mengomentari soal yang diberikan guru

Pengamatan aktivitas siswa dilaksanakan pada saat guru

memberikan tugas berupa soal ulangan. Beberapa siswa berkomentar .

pada gambar 10 ada 4 siswa yang berkomentar tentang tugas tersebut.

Guru memberikan jawaban pada komentar siswa.

Page 23: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

Gambar 11 Nama siswa yang sudah mengerjakan tugas

Gambar 11 adalah gambar nama siswa yang sudah

mengerjakan tugas beserta waktu pengiriman tugas. Guru dapat

melacak dan memeriksa siswa saja siswa yang belum mengerjakan

tugas serta mengecek keterlembatan pengiriman tugas. Tugas yang

dikirimkan siswa dapat langsung di unduh guru.

Tahap evaluasi yaitu pemanfaatan Google classroom

dalam pembelajaran dapat mencapai tujuan penelitian. Pencapaian

tujuan penelitian ditandai dengan peningkatan aktivitas belajar

siswa serta peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen.

Penggunaan google classroom memberikan pemahaman bagi siswa

yang sebelumnya mereka menggandakan modul namun dengan

mendownload materi siswa dapat belajar materi kapanpun.

Hubungan antara media media pembelajaran dengan

aktivitas belajar siswa adalah pemanfaatan media pembelajaran

google classroom dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal

ini ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa bertanya kepada

guru lebih tinggi setelah penerapan google classroom sebagai

media pembelajaran. Sebelum diberikan perlakuan siswa pasif

untuk bertanya dan hasil belajar siswa rendah. Setelah diberikan

perlakuan siswa kelas eksperimen hasil belajar meningkat dan

keaktifan bertanya tinggi.

Hasil wawancara denga guru kimia sebagai pengguna

Google classroom sebagai media pembelajaran online di luar kelas

menyatakan persetujuan yang baik. Guru mengatakan google

classroom mudah digunakan dan membantu menghemat waktu

serta tenaga. Wawancara dilakukan kepada guru kelas kontrol

untuk mendapatkan tanggapan tentang pelaksanaan tes

manual.Menurut pelaksanaan tes secara manual mengalami

kendala diantaranya waktu pengumpulan yang tidak sesuai dengan

dateline, waktu siswa untuk mengerjakan tugas juga masih kurang.

Hal ini mengakibatkan kedisplinan siswa rendah Wawancara juga

dilakukan pada guru pengampu kelas eksperimen. Guru

menyatakan ada perbedaan manajemen waktu sebelum

Page 24: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

diterapkannya gooogle classroom dengan sesudah diterapkannya

google classroom . Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang

disiplin dalam mengumpulkan tugas. Aktivitas belajar siswa

mengalami perkembangan ditandai dengan adanya peningkatan

hasil belajar siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan media google

classroom membantu proses belajar siswa, dari hasil wawancara

37 siswa di kelas eksperimen, Menurut siswa kelebihan google

classroom adalah siswa dapat mengulang materi, materi dapat

dibuka setiap saat. Google Classroom dapat membantu untuk

belajar siswa. Materi dapat diunduh setiap saat. Siswa lain

berpendapat bahwa google classroom pengoperasiannya mudah,

seperti aplikasi edmodo. Kelemahan dari google classroom

menurut siswa adalah akses google classroom sulit jika diakses

dengan browser mozila. Apabila akses internet lambat google

classroom sulit dibuka. Salah seorang siswa berpendapat sangat

mudah mengerjakan tugas dengan google classroom karena jika

tugas belum terkirim ataupun perlu diperbaiki siswa bisa

mengulangi tugas tanpa perlu membuat jawaban baru. Karena data

telah tersimpan otomatis pada google drive. Hal ini tentunya akan

menghemat waktu dan tenaga siswa. Kendala dalam penerapan tes

online adalah keterbatasan sarana yang ada beberapa siswa tidak

memiliki laptop ataupun computer di rumah sehingga harus

mengerjakan di warnet ataupun computer sekolah.

Evaluasi system dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan google classroom untuk evaluasi dari pihak sekolah

yaitu yang pertama streght(kekuatan ). Kekuatan yang dimaksud

dalam hal ini adalah kekuatan sumber daya manusia yaitu sumber

daya guru dan siswa. Guru dan siswa diberikan pelatihan tentang

penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran. Tersedianya

dana merupakan kekuatan yang kedua , dana alokasi

pengembangan sarana prasarana dapat dimanfaatkan untuk

pemeliharaan sarana dan prasarana teknologi informasi. Yang

ketiga adanya persetujuan seluruh pihak sekolah. Proses penerapan

e-learning tidak akan berjalan tanpa dukungan seluruh komponen

sekolah. Kelemahan dari penerapan e-learning adalah daya dukung

sdm yang rendah, ditandai dengan SDM tidak menguasai

Teknologi informasi , dana yang kurang dan tidak adanya

persetujuan komponen sekolah. Kesempatan untuk

mengembangkan e-learning akan berjalan lancar dipengaruhi oleh

peluang yang ada yaitu tersedianya sumber daya manusia yang

mendukung, tersedianya alat alat teknologi pendidikan, lingkungan

pendidikan yang mendukung serta lembaga pendidikan yang

mendukung. SDM yang jelek, dana yang tidak tersedia dan tidak

ada persetujuan dari anggota merupakan kelemahan yang

Page 25: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

diperparah oleh ancaman dari lingkungan berupa sarana dan

prasarana yang tidak tersedia, tidak terjangkaunya networking,

tidak mendapat dukungan dari lingkungan terkait, SDA yang tidak

tersedia. Keadaan institusi pendidikan disarankan bersifat

defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan

Dampak dari pelaksanaan tes menggunakan google

classroom adalah siswa dapat belajar materi yang terlebih dahulu

sebelum guru menjelaskan, pada kelas kontrol siswa hanya

mengandalkan materi yang diberikan guru. Salah satu kelemahan

dari media pembelajaran dengan menggunakan modul adalah siswa

perlu mengeluarkan biaya untuk menggandakan modul. Sedangkan

apabila menggunakan siswa mendownload materi dan menyimpan

materi pada smarthone ataupun pada computer maupun laptop.

Materi bisa dipelajari setiap saat.

5.Simpulan Penerapan google classroom sebagi media dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Google classroom dapat

meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar ditandai

dengan rata rata nilai siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada

kelas kontrol.

6.Daftar Pustaka [1] Kemendiknas . 2012. Petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum

2013 Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia

[2] Google for education tentang google classroom,dari https://www.google.com/edu/products/productivity-tools/classroom/

diakses tanggal 20 agustus 2014

[3] Google support tentang Google Classroom dari

https://support.google.com/edu/classroom/answer/6020279?hl=id

diakses tanggal 12 November 2014

[4] Tamba,Ernita.2012. Pemanfaatan Google Docs Untuk Sarana

Penunjang Pendidikan Komunitas Pembelajaran TIK(Studi Kasus:

SMP N 1 Salatiga), Salatiga : FTI universitas Kristen Satya

Wacana

[5] Fauzi,Rizal Muhammad.2014.Penggunaan Google Form

Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia (Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Lembang). Bandung:FIP Universitas

pendidikan Indonesia

[6]Sadiman,Arief.1990. Media Pendidikan Pengertian,

pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali

Page 26: Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14018/2/T1_702010130_Full... · pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya)

[7] Susrini. 2009.Google: Mesin Pencari yang Ditakuti Microsoft.

Yogyakarta:B first

[8]Oemar Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:

Bumi Aksara.

[9]Sardiman A.M, 2012, interaksi & motivasi belajar mengajar.

Jakarta: Rajawali pers.

[10] Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta

[11] Zainal,Arifin.2011.Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik

Prosedur Prosedur). Bandung:Remaja Rosdakarya

[12] Sadiman, A.S, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Pers.

[13] Burhan.2011.Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.