pendulangan intan martapura

15
LAPORAN MATA KULIAH BAHAN BANGUNAN “PENDULANGAN INTAN MARTAPURA” DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 1.HAMDANIL 2.ABDUL QORI 3. AHMAD SURYANSYAH TA. 2014/2015 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS Jl. Bathin Alam Sei Alam – Bengkalis – Riau

Upload: hamdanil-hamdanil

Post on 16-Apr-2017

143 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendulangan Intan Martapura

LAPORANMATA KULIAH BAHAN BANGUNAN

“PENDULANGAN INTAN MARTAPURA”

DI SUSUN OLEHKELOMPOK 3

1. HAMDANIL2. ABDUL QORI3. AHMAD SURYANSYAH

TA. 2014/2015

POLITEKNIK NEGERI BENGKALISJl. Bathin Alam Sei Alam – Bengkalis – Riau

www.polbeng.ac.id, E-mail : [email protected]

Page 2: Pendulangan Intan Martapura

Martapura, Banjarmasin - Kalimantan Selatan. (maps.google.com)

Pendulangan Intan Martapura

1. Lokasi Pendulangan Intan

Martapura merupakan sebuah kecamatan sekaligus ibukota Kabupaten Banjar,

Kalimantan Selatan, Indonesia. Martapura terletak di tepi sungai Martapura dan berjarak 40

km di sebelah timur Kota Banjarmasin, ibukota provinsi Kalimantan Selatan.

Kota ini juga terkenal dan sering dikunjungi wisatawan karena merupakan pusat

transaksi penjualan intan dan tempat penggosokan intan utama di Kalimantan dan

menyediakan banyak cenderamata batu mulia.

Perjalanan dilakukan dari Kota Banjarmasin, dengan menumpang mobil minibus antar

kota berwarna merah (biasa disebut Taxi), mobil antar kota ini banyak terdapat di Pal 6 (km

6) di jalan Jend Ahmad Yani, Banjarmasin. Perjalanan ditempuh sejauh kurang lebih 40 km,

dengan lama perjalanan sekitar 2 jam dari kota Banjarmasin. Dalam perjalanan ini per orang

hanya dikenakan tarif Rp 10.000,-.

Page 3: Pendulangan Intan Martapura

Lokasi Pendulangan Intan Desa Cempaka

Lokasi pendulangan intan yang terdapat di Kota Martapura terletak di Desa Cempaka

atau masyarakat Kota Martapura menyebutnya Desa Pumpungan Martapura. Desa ini

merupakan tempat pendulangan intan terkenal di Kota Martapura. Lokasi pendulangan intan

dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 2 km.

Page 4: Pendulangan Intan Martapura

2. Proses Pendulangan Intan

Metode pendulangan disini masih sangat sederhana sekali. Alat yang paling canggih yang

dimiliki oleh para pendulang hanyalah berupa mesin pompa air dengan cara menyemprotkan

air ke sisi tebing. Mesin ini digunakan untuk meluruhkan tanah tanpa harus menggalinya. Ini

dilakukan dengan cara menyemprotkan air yang keluar dari pompa ke arah tebing tanah.

Sehingga tanahnya menjadi runtuh akibat tekanan dari semprotan air.

Selain pendulang yang sudah menggunakan mesin pompa air, ada juga kelompok

pendulang yang masih menggunakan peralatan seadanya seperti sekop dan cangkul. Biasanya

mereka yang masih menggunakan peralatan seadanya, melakukan hal tersebut karena faktor

keamanan.

Page 5: Pendulangan Intan Martapura

Pencarian intan dilakukan dengan cara membuat atau menggali lubang didalam tanah

yang sudah tentu mengandung intan. Ada dua macam lubang yaitu lubang surut dan lubang

dalam. Lubang surut kedalamannya antara satu sampai setengah meter sedangkan lubang

dalam dapat mencapai sepuluh meter atau lebih. Untuk menghancurkan tanahnya pada

mulanya hanya digali dengan tenaga manusia, tetapi saat sekarang sudah ada yang

mempergunakan pompa semprot air.

Mendulang menggunakan pompa air bisa begitu berbahaya. Jika tidak berhati-hati dan

diperhitungkan benar, maka kecelakaan bisa saja terjadi. Tanah yang disemprot dengan air

akan menjadi begitu lunak. Sehingga pekerja yang berada dibawah tebing dan sedang

menyemprotkan air berpotensi berpotensi tertimbun longsoran tanah.

Sudah ada beberapa kejadian dimana ada pendulang yang tertimbun longsor. Jika

sudah terjadi seperti itu, pendulang yang tertimbun longsor biasanya tidak selamat. Karena

sangat sulit untuk menemukan lokasi persis pendulang yang tertimbung tanah beberapa meter

kubik diatasnya. Sementara manusia hanya bisa bertahan beberapa menit tanpa bernafas.

Para pendulang ini bukan tidak tahu resiko pekerjaan mereka. Namun sepertinya

mereka masih berharap suatu hari akan menemukan intan yang berukuran sangat besar.

Sehingga hasil penjualannya bisa digunakan tanpa perlu harus bekerja lagi nanti.

Kelompok pekerja yang tidak menggunakan peralatan berupa mesin pompa air akan

membuat lubang-lubang. Lubang yang mereka gali dengan peralatan sederhana ini begitu

kecil dan dalam. Kedalamannya membuat bagian dasar lubang mempunyai cadangan oksigen

yang tipis sekali.

Akan fatal sekali bagi pendulang yang turun ke lubang jika tidak memperoleh

pasokan udara segar. Mereka menggunakan kipas kecil untuk memompa udara kedalam pipa

paralon yang dijulurkan ke dasar lubang. Meskipun sudah dibantu dengan kipas ini, jangan

harap bekerja didalam lubang akan menjadi mudah. Pekerja yang mendulang didalam lubang

akan merasa sesak nafas. Karena perbedaan jumlah oksigen yang ada diatas permukaan

dengan oksigen yang ada di bagian bawah lubang.

Page 6: Pendulangan Intan Martapura

3. Pengolahan Intan

Bahan galian yang tadi yaitu intan diasah dengan bentuk asahn fasit, misalnya berlian,

markis, pendelop dan briolet. Di antara bentuk tersebut fasit berlian adalah jenis yang paling

umum, sehingga intan yang demikian disebut pula dengan nama berlian. Di zaman sekarang

banyak pedagang intan berlian membuat istilah intan dan berlian. Menurut para pedagang

yang disebut intan adalah yang tidak gemerlapan atau Nampak suram, walaupun kedua

permata itu sama-sama diasah dalam bentuk asahan fasit. Pendapat yang dilontarkan para

pedagang tersebut sebetulnya tidak benar.

Page 7: Pendulangan Intan Martapura

Bentuk asahan berlian bermacam-macam antara lain berlian Swiss (sederhana),

berlian gunting, berlian raja (standar), berlian mawar, berlian magna, berlian bintang bersinar.

Intan yang berukuran kecil biasanya diasah dengan menggunakan bentuk asahan berlian

sederhana yang hanya mempunyai fasit meja, fasit mahkota dan fasit pavilium. Sedangkan

intan yang berukurab besar diasah dengan menggunakan bentuk asahan berlian standar atau

berlian lain yang mempunyai fasit meja, bintang, mahkota, sabuk atas, sabuk bawah, pavilion

dan kulet.

Mengasah intan dengan menggunakan bentuk asah fasit, pengaturan sudut fasit sangat

penting. Hal yang sama juga dengan sudut antara mahkota dan pavilion merupakan kunci

gemerlapnya bagi intan yang bersangkutan. Perbandingan panjang, lebar dan tinggi juga

merupakan factor yang harus diperhatikan. Apabila salah satu dari tiga factor tersebut

dilupakan, maka intan tere=sebut kurang gemerlapan. Lebih-lebih apabila ketiga factor

tersebut dilupakan, maka sebuah berlian akan nampak suram seperti sebuah potongan atau

pecahan gelas yang kurang nilai jualnya.

Terdapat dua jenis intan yang beada dialam ini yaitu intan bening yang disebut intan

mulia atau intan permata dan intan hitam yang disebut intan industri. Intan industry

dipergunakan sebagai alat pemotong, dan pemoles misalnya sebagai mata gergaji, mata pahat

bor, pemotong kaca, dan bubuk penggosok, pengasah dan pemoles. Jenis intan ini banyak

dihasilkan oleh negara di Amerika Latin misalnya: Brasil, Bolivia, Argentina, Uruguay dan

negara Afrika Selatan serta Afrika Barat. Adapula yang disebut intan Matara, yang

sebenarnya mineral zirkon yang berwarna bening es, atau dengan kata lain ialah intan imitasi.

Walaupun sangat jarang, intan bening yang berwarna sering pula didapatkan misalnya

berwarna kekuningan, kebiruan, kehijauan, kemerahan dan terkadang juga dijumpai dalam

keadaan warna tua. Sehingga intan yang berwarna menjadi lebih sangat indah, tetapi jarang

akibatnya harga menjadi lebih mahal. Ini dilakukan dalam reaktor atom dengan jalan

neutronisasi atau penembakan dengan partikel atau elemen yang mempunyai atom berukuran

sama. Misal warna hijau dengan menggunakan partikel radioaktif dari ikatan radium. Warna

yang telah dihasilkan ini dapat diubah menjadi kuning atau coklat dengan pemanasan yang

diatur. 

Intan ini termasuk batu permata yang jarang dan sukar ditemukan, sehingga dibuat

suatu sintesis dan imitasina. Di antara intan-intan dan imitasinya yang terkenal dan banyak

beredar di toko-toko permata adalah:

Page 8: Pendulangan Intan Martapura

·      Fabulit (strontium fifanat), Titanium (rutil).

·      Linobat (litium niobat), Nilam Putih, Spinel Putih, Sirkon.

·      Sirkonia (sirkon kubus), Diamonair.

·      YAG (yttrium alumunium garnet).

·      YIG (yttrium ion garnet), GGG (gogolinium gallium garnet).

·      Djevalit (sirkonia Amerika Serikat).

·      Paionit (sirkonia Rusia).

Untuk membedakan intan asli dan palsu perlu pengalaman. Harga atau nilai sebuah

intan ditentukan 4 faktor utama (bias disebut 4 C yaitu berat (carat), warna (colour),

kejernihan atau kebersihan (clarity), dan bentuk ashan (cut). Intan dengan berat 0,5-2.0 karat

sangat ideal karena mudah dijual, serta dipakainya tidak terlalu mencolok. Sedangkan intan

berwarna meskipun dari warna buatan tetapi lebih berharga dan lebih mahal dari pada intan

ang bening. Kejernihan sebuah intan diartikan bahwa intan tersebut tidak mengandung atau

mempunyai cacat, termasuk  pengotoran seperti gelembung atau mineral lain.

Mesin Pengolahan Intan

Pisau dan Mesin Gerinda

Page 9: Pendulangan Intan Martapura

4. Penggunaan Intan

Pekerja yang mendulang intan di Cempaka biasanya bekerja secara berkelompok. Tidak

semua pendulang yang bekerja dalam kelompok ini adalah laki-laki. Banyak dari mereka

berasal dari kaum perempuan. Dengan satu orang yang bertindak sebagai bos dalam satu

kelompok. Bos inilah yang membiayai para pekerja selama mendulang setiap harinya. Biaya

yang dikeluarkan berupa makan, minuman, dan juga rokok.

Tidak setiap hari para pendulang bisa menemukan intan. Kadang dibutuhkan beberapa

bulan sebelum mereka berhasil mendapatkan intan. Selama itu mereka sangat bergantung

pada bos mereka untuk membiayai kehidupan mereka sehari-hari. Jika dalam satu kelompok

ada pendulang yang berhasil memperoleh intan, maka hasil penjualannya akan dibagi dalam

kelompok.

Biasanya para pendulang rata-rata akan memperoleh beberapa juta rupiah dari intan yang

berhasil mereka temukan. Kecuali kalau mereka berhasil menemukan intan yang berukuran

sangat besar. Tentu saja penghasilannya pun akan menjadi sangat besar sekali. Sang bos

sendiri akan memperoleh bagian terbesar ketimbang para pendulang setelah dipotong

berbagai biaya termasuk ongkos sewa lahan dari pemiliknya.

Selain itu intan yang diperoleh di suplai ke pasar intan Martapura. Intan tersebut akan

diolah menjadi berbagai macam aksesoris-aksesoris, batu cincin, gelang, kalung dll.

Pasar Intan Martapura Dimana Intan Berasal Desa Cempaka Dijual

Page 10: Pendulangan Intan Martapura

Di desa Cempaka ini, pada tanggal 26 Agustus 1965 pernah ditemukan Intan seberat

166.75 karat yang terkenal dengan sebutan Intan Trisakti, namun sayang, keberadaannya

hingga kini tidak diketahui sejak intan tersebut diserahkan ke pemerintah pusat yang pada

masa itu masih dipimpin Presiden Soekarno. Penemuan lainnya di desa Cempaka ini, juga

pernah ditemukan intan seberat 106 karat (intan Galuh Cempaka) tahun 1850 dan intan

seberat 98 karat (intan Galuh Pumpungan) tahun 1990.

Selain di Desa Cempaka, penemuan intan besar lainnya juga pernah terjadi di

penambangan intan Desa Antaraku, Kecamatan Pengaron pada tanggal 1 Januari 2008, Intan

sebesar 200 karat yang diberi nama Putri Malu yang sementara ditaksir sebagai yang terbesar

di Asia Tenggara.

Page 11: Pendulangan Intan Martapura

DAFTAR PUSTAKA

- http://marinifang.blogspot.com/2012/12/perjalanan-singkat-ke-martapura-dan.html

- http://lumixkita.com/forum/forum/expert/follow-the-experience/479-melihat-pendulangan-

intan-di-martapura

- http://wikipedia.com

- http://maps.google.com

- http://jalan2.com/city/banjarmasin/pendulangan-intan-cempaka/

- http://google.com

- http://aimasturoh.blogspot.com/