pendidikan gratis

22
PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN GRATIS DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA SDN. NO. 7 TALA KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR DRAFT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam STAI YAPIS Takalar HASNIAH 051.01.01.2007

Upload: petta-nyengka

Post on 07-Aug-2015

249 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pendidikan sekolah dasar

TRANSCRIPT

Page 1: pendidikan gratis

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN GRATIS DALAM MENINGKATKAN

MINAT BELAJAR SISWA SDN. NO. 7 TALAKECAMATAN PATTALLASSANG

KABUPATEN TAKALAR

DRAFT SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam

STAI YAPIS Takalar

HASNIAH051.01.01.2007

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

YAPIS TAKALAR

2011

Page 2: pendidikan gratis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...... ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iv

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………….… 4

C. Hipotesis …………………………………………………………… 4

D. Pengertian Judul dan Batasan Operasional …………...……. 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………………………… 7

F. Garis Besar Isi Skripsi ……………………………………….. 8

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1.Konsep Pelaksanaan Program Pendidikan Gratis ……… 9

2. Minat Belajar Siswa ………………………………………….. 15

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ……………… 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel…………………………………..…… 20

B. Instrumen Penelitian ……………………………………… 23

C. Tekhnik Pengumpulan Data ……………………………… 24

Page 3: pendidikan gratis

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

و األنبياء اشرف عىل السالم و الصالة و المؤمنين قلوب فى السكينة أنزل الذى هللا الحمد

اجمعين أصحابه و آله عىل و هللا عبد ابن محمد سيدنا المرسلين

Segala puja dan puji syukur penulis sampaikan, kehadiran Allah swt,

atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga draft skripsi ini dapat

terselesaikan dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) YAPIS Takalar.

Begitu pula salawat dan taslim penulis persembahkan kepada

junjungan Nabiyullah Muhammad saw,yang telah mengantarkan umat

manusia dari alam gelap gulita ke alam yang terang benderang.

Terwujudnya karya tulis ini berkat adanya sumbangsi dari berbagai

pihak dan berupa materi maupun moril. Oleh karena itu penulis merasa perlu

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Drs.H Muh. Dahlan Zainuddin, M.A. selaku Ketua STAI YAPIS Takalar;

2. Para Dosen dan Asisten Dosen, dalam lingkup STAI YAPIS Takalar

yang telah membimbing penulis sejak awal kuliah hingga saat ini.

3. Halijah A.Ma.Ag selaku Kepala Sekolah SDN No.7 Tala Kecamatan

Pattallassang Kabupaten Takalar.

Page 4: pendidikan gratis

4. Kedua orang tua, dan segenap keluarga lainnya yang tak henti-

hentinya mendo’akan dan memberikan motivasi serta spirit sehingga

studi ini dapat tercapai.

5. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak sempat

disebutkan namanya satu persatu.

Akhirnya kepada Allah swt jualah penulis mohon do’a semoga

sumbangsi dari berbagai pihak mendapat pahala yang berlipat ganda

dan hanya kepada Allah swt, kita bertawakkal atas segala amal

perbuatan kita. Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalam Alaikum Wr.Wb.

Takalar, Januari 2011

Penulis

HASNIAHNIM.051.01.01.2007

Page 5: pendidikan gratis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional pada dasarnya bertujuan untuk membebaskan manusia

dari kemiskinan dan kebodohan. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yang berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah melalui Departemen Pendidikan

Nasional telah dan akan selalu mengadakan penyempurnaan sistem dan sarana

pendidikan. Sejalan dengan itu, pembangunan di bidang pendidikan haruslah

didasarkan pada peningkatan mutu pendidikan itu sendiri guna meningkatkan kualitas

sumber daya manusia.

Semakin hari pemberitaan sekolah dan fenomena program pendidikan gratis

semakin menarik untuk disimak, hal ini dapat dilihat pada berbagai media cetak dan

elektronik yang beredar khususnya di Makassar dan sekitarnya, headline-nya tidak

pernah sepi mengungkapkan hal-hal ganjil yang terjadi hampir di seluruh sekolah

tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.

1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 5

Page 6: pendidikan gratis

Eksklusifnya dalam pelayanan dan perolehan pendidikan masih menjadi

pemandangan yang tidak langka di negeri kita. Diskriminasi terhadap perolehan dan

pemanfaatan fasilitas pendidikan masih dijumpai di berbagai daerah. Susahnya

memperoleh pendidikan yang layak masih menghantui mereka yang kurang mampu.

Sangat jelas dalam sistem pendidikan nasional, peserta didiknya adalah semua warga negara, artinya semua satuan pendidikan yang ada harus memberikan kesempatan menjadi peserta didiknya kepada semua warga negara yang memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan kekhususannya, tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, suka bangsa dan sebagainya.2

Output pendidikan yang berkualitas dilahirkan dari sebuah sistem pendidikan

yang berkualitas pula. Ungkapan tersebut sering kita dengar bahkan terwacanakan

dari pemerintah sendiri sebagai institusi yang paling bertanggung jawab terhadap

pelayanan dan peningkatan pendidikan. Namun pada kenyataannya, itu tetap hanya

sekedar wacana belaka. Sebuah sistem pendidikan terdiri dari infrastruktur (gedung-

gedung sekolah, alat bantu mengajar, dll), supra struktur (kurikulum pendidikan), dan

pendidik (guru) belum dibenahi secara maksimal.

Makna pendidikan di Indonesia sampai sekarang masih tumpang tindih.

Pendidikan, dalam konteks hak-hak warga negara yang seharusnya dimaknai sebagai

public goods, pada faktanya menjadi private goods, sehingga biaya pendidikan yang

harus ditanggung masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sejatinya,

pendidikan adalah proses humanisasi, tetapi sekarang menjadi industrialisasi. Ini

adalah dilema yang sulit dipecahkan. Maka untuk mengembalikan substansi 2 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (cet. 3; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2003), h. 125

Page 7: pendidikan gratis

pendidikan sebagai proses humanisasi, pemerintah semestinya segera menghentikan

industrialisasi pendidikan. Tidak terus menerus melakukan praktik jual beli kursi

untuk industrialisasi.

Pendidikan gratis tentu saja harus dicanangkan dengan kesiapan yang matang

namun bukan berarti sangat mudah untuk diterapkan. Komitmen dari seluruh pihak

untuk mengawal pelaksanaan pendidikan gratis sangat diperlukan, utamanya untuk

menekan pelanggaran-pelanggaran yang mungkin saja terjadi.

Konsep pendidikan gratis secara umum tidak pernah dirumuskan secara jelas,

sehingga pengertian gratis masih liar. Komponen-komponen yang digratiskan pun

belum didaftar secara visibel. Hal ini adalah indikasi bahwa pemerintah belum

mampu mewujudkan pendidikan gratis. Banyaknya dilema pendidikan yang sulit

dipecahkan, rendahnya kemampuan sosialisasi anggaran adalah beberapa masalah

yang masih sering menjadi hambatan. Berangkat dari persoalan ini, pemerintah sudah

sepatutnya segera membuat konsep gratis beserta komponen-komponen apa yang

digratiskan, sehingga masyarakat tidak terus-menerus menjadi korban slogan

pendidikan gratis.

Sebagai landasan untuk menjalankan program pendidikan gratis masih sungguh

terbatas, ini dapat dilihat berupa perundang-undangan yang diundangkan oleh

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupa Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Provinsi

Sulawesi Selatan yang diundangkan di Makassar pada tanggal 29 April 2009. Untuk

peraturan yang diberlakukan di kabupaten Takalar telah terbit lebih awal dengan

Page 8: pendidikan gratis

diundangkannya Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008 yang ditetapkan di

Sungguminasa pada tanggal 28 Maret 2009 serta Peraturan Bupati Gowa Nomor 8

tahun 2008 yang ditetapkan di Sungguminasa pada tanggal 29 Maret 2009.

Berdasarkan pada bahan pertimbangan dikeluarkannya Peraturan daerah

Kabupaten Gowa Nomor 4 tahun 2008 bahwa dalam rangka meringankan beban

masyarakat/orang tua dalam pembiayaan pendidikan, maka perlu dilaksanakan

Pendidikan Gratis tingkat SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA dan SMK negeri/swasta

dalam lingkup pemerintah daerah Kabupaten Gowa.

Terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa dengan

memberikan subsidi penuh pendidikan pada tingkat SMA/SMK merupakan nilai plus

tersendiri, mengingat bahwa program pendidikan gratis Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan hanya sebatas SD/MI dan SMP/MTs. Program ini juga dijaga dengan

diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 4 Tahun 2008 beserta

Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2008 yang membahas tentang Pendidikan Gratis.

Dengan adanya dukungan dari Pemerintah ini, diharapkan kepada para siswa-

siswi untuk lebih berkonsentrasi untuk belajar, sebab beban orang tua berupa macam-

macam pembayaran maupun iuran yang lazim diadakan di sekolah-sekolah telah

ditanggung seluruhnya oleh Pemerintah Daerah.

Oleh karenanya, dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti pelaksanaan

program pendidikan gratis tersebut dengan melibatkan beberapa guru dan siswa yang

Page 9: pendidikan gratis

merupakan obyek langsung, dan dengan mengobservasi gambaran pelaksanaan

pendidikan gratis dalam upayanya meningkatkan minat belajar siswa di SD Negeri

No. 7 Tala, serta meneliti adanya perbedaan peningkatan minat belajar siswa setelah

diterapkannya program pendidikan gratis dengan berdasarkan kualitas antara

kelompok siswa kelas 1 dan kelas 2. Berbagai pertanyaan tersebut masih menjadi

tanda tanya besar bagi kita semua.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis akan

mengemukakan beberapa rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam

draft skripsi ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana Gambaran Pelaksanaan Program Pendidikan Gratis di SD

Negeri No. 7 Tala Kab. Takalar?

2. Apa upaya program pendidikan gratis dalam meningkatkan minat belajar

siswa SD Negeri No. 7 Tala?

3. Apakah ada perbedaan peningkatan minat belajar siswa SD Negeri No. 7

Tala setelah diterapkannya program pendidikan gratis antara kelompok

siswa kelas 1 dan kelas 2?

C. Hipotesis

Page 10: pendidikan gratis

Adapun hipotesis yang dapat diajukan berdasarkan latar belakang serta

rumusan masalah di atas adalah:

“Ada perbedaan peningkatan minat belajar siswa SD Negeri No. 7 Tala

setelah diterapkannya program pendidikan gratis antara kelompok siswa kelas

1 dan kelas 2 ”

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis statistik yang akan diuji dalam

penelitian ini adalah:

H a : μ1≠ μ2

D. Pengertian Judul Dan Batasan Operasional

Untuk lebih memahami maksud yang terkandung dalam judul skripsi ini dan

demi menghindari kesalahpahaman dalam lingkup pengertiannya maka penulis

menganggap perlu mengemukakan arti dari berbagai kata yang terdapat dalam judul

skripsi ini sebagai berikut:

Pendidikan dalam arti sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Sementara dalam perkembangannya, pendidikan berarti

bimbingan atau pertolongan yang diberikan yang sengaja oleh orang dewasa

agar ia menjadi lebih dewasa3.

Pendidikan merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya

3 Ibid, h. 1

Page 11: pendidikan gratis

kepribadian yang utama4. Dengan demikian, Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan gratis adalah membebaskan segala biaya pendidikan bagi peserta

didik/orang tua peserta didik yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan

kegiatan pembangunan sekolah5, dengan kata lain pendidikan gratis merupakan

skema pembiayaan program pendidikan yang bersubsidi penuh yang ditanggulangi

oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang

dalam hal ini dari sekolah dasar hingga jenjang menengah ke atas/kejuruan guna

membebaskan atau meringankan biaya pendidikan peserta didik.

Minat dapat diartikan sebagai sumber motivasi yang mendorong orang untuk

melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih6. minat merupakan

kecenderungan jiwa yang tetap kepada sesuatu yang berharga bagi seseorang, sesuatu

yang berharga bagi seseorang adalah sesuatu yang sesuai dengan kebutuhannya.

4 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung, PT. Al-Ma’arif, 1987) H. 19.

5 Bupati Gowa, Peraturan Bupati Gowa Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pendidikan Gratis. (Gowa, Bagian Hukum Sekretariat Daerah, 2008) H. 3.

6 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2. (Alih bahasa cet. XII: Jakarta: PT. Erlangga, 1978). H. 170.

Page 12: pendidikan gratis

Dalam hal minat belajar, dapat dibahasakan sebagai dorongan motivasi seorang untuk

lebih giat untuk belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. minat timbul akibat

dari partisipasi, pengalaman dan kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja

Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah penelitian pelaksanaan

pendidikan gratis dalam upayanya meningkatkan minat belajar siswa beserta adanya

perbedaan peningkatan minat belajar siswa kelas 1 dan kelas 2 sejak diberlakukannya

pendidikan gratis dilaksanakan di Lingkungan sekolah SD Negeri No. 7 Tala Kab.

Takalar.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui berbagai gambaran pelaksanaan program pendidikan

gratis khususnya bagi siswa SD Negeri No. 7 Tala Kabupaten Takalar.

b. Untuk mengetahui upaya program pendidikan gratis dalam meningkatkan

minat belajar siswa SD Negeri No. 7 Tala kabupaten Takalar.

c. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan peningkatan minat belajar

setelah diberlakukannya program pendidikan gratis untuk SD Negeri No. 7

Tala, kabupaten Takalar.

2. Kegunaan Penelitian

Page 13: pendidikan gratis

a. Dengan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan, rujukan dan

pelajaran bagi guru dan siswa-siswi SD Negeri No. 7 Tala Kabupaten

Takalar.

b. Diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru dan siswa di kabupaten

Gowa khususnya bagi guru dan siswa SD Negeri No. 7 Tala dalam upaya

meningkatkan kualitas belajar-mengajar yang didukung pendidikan gratis

oleh Pemerintah Daerah.

c. Agar hasil penelitian dapat menjadi arsip dokumentasi di perpustakaan

YAPIS Takalar serta di perpustakaan SD Negeri No. 7 Tala.

F. Garis Besar Isi Skripsi

Untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai garis besar isi skripsi ini, maka

penulis terlebih dahulu mengemukakan tentang sistematika umum yang termuat

dalam tiap-tiap bab beserta substansi yang terkandung dari draft skripsi ini sebagai

berikut:

Bab pertama yang merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah yang terdiri 3 hal, hipotesis dengan mengemukakan bahwa ada perbedaan peningkatan minat belajar siswa setelah diterapkannya program

pendidikan gratis, pengertian judul dan batasan operasional dari penelitian,

tujuan dan kegunaan penelitian serta garis besar isi skripsi.

Bab kedua, memuat tentang tinjauan pustaka yang meliputi konsep pelaksanaan

pendidikan gratis yang khususnya bersangkut paut dengan pelaksanaannya di wilayah

Page 14: pendidikan gratis

kabupaten Takalar, kemudian makna minat belajar serta faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa.

Bab ketiga, merupakan bab yang membahas metode penelitian yang meliputi

Populasi dan Sampel, untuk sampling menggunakan metode Proportionate Stratified

Random Sampling. Metode dan Instrumen Penelitian dengan menggunakan pedoman

observasi, pedoman wawancara serta angket. Teknik Pengumpulan Data yang terdiri

dari dua tahap yakni tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Dan Tahap Pengolahan

dan Teknik Analisis Data dengan menggunakan tekhnik analisis deskriptif serta

tekhnik analisis inferensial. Untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik “t”.

Bab keempat merupakan bab pembahasan yang memuat tentang gambaran

umum SD Negeri No. 7 Tala, gambaran pelaksanaan program Pendidikan Gratis di

SD Negeri No. 7 Tala yang berasal dari hasil observasi, deskripsi upaya program

Pendidikan Gratis dalam meningkatkan minat belajar siswa di SD Negeri No. 7 Tala

serta hasil penelitian bahwa adanya perbedaan peningkatan minat belajar siswa

setelah diterapkannya program Pendidikan Gratis di SD Negeri No. 7 Tala

berdasarkan penelitian terhadap kelompok siswa kelas 1 dan kelas 2.

Bab kelima merupakan bab penutup yang memuat beberapa kesimpulan dan

saran-saran penulis serta implikasi penelitian dari draft skripsi.