pendekatan youth centre

34
SUATU PENDEKATAN UNTUK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PMR DI MARKAS CABANG PMI

Upload: palang-merah-indonesia

Post on 25-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

SUATU PENDEKATAN UNTUK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PMR DI MARKAS CABANG PMI

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan Youth Centre

SUATU PENDEKATAN UNTUK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGANPMR DI MARKAS CABANG PMI

Page 2: Pendekatan Youth Centre

2009

SUATU PENDEKATAN UNTUK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGANPMR DI MARKAS CABANG PMI

Page 3: Pendekatan Youth Centre

2009

SUATU PENDEKATAN UNTUK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGANPMR DI MARKAS CABANG PMI

Page 4: Pendekatan Youth Centre

Pendekatan Youth CentreSuatu Pendekatan untuk Pembinaan dan Pengembangan PMR di Markas Cabang PMIEdisi I. Jakarta: Mei 2009

Edisi Pertama : Mei 2009Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusathttp://www.pmi.or.id

Pengarah :dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MMKetua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan

Penyusun :

Kontributor :

Editor :

Desain & Layout :Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)

Disusun atas dukungan :Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)Palang Merah JepangPalang Merah Jerman

IFRC

Kata Pengantar

Kata

Pen

gant

ar

i

Page 5: Pendekatan Youth Centre

Pendekatan Youth CentreSuatu Pendekatan untuk Pembinaan dan Pengembangan PMR di Markas Cabang PMIEdisi I. Jakarta: Mei 2009

Edisi Pertama : Mei 2009Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusathttp://www.pmi.or.id

Pengarah :dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MMKetua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan

Penyusun :

Kontributor :

Editor :

Desain & Layout :Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)

Disusun atas dukungan :Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)Palang Merah JepangPalang Merah Jerman

IFRC

Kata Pengantar

Kata

Pen

gant

ar

i

Page 6: Pendekatan Youth Centre

Daftar isi

Daf

tar i

si

iii

01. YOUTH CENTRE PMI

02. LANGKAH-LANGKAH YOUTH

CENTRE PMI

A. Markas Cabang sebagai Pusat Pembinaan dan

Pengembangan PMR

B. Pengertian Youth Centre PMI

C. Tujuan

D. Manfaat

E. Metode

A. Langkah I - Persiapan

B. Langkah II - Pelaksanaan

C. Langkah III - Pemantauan & Evaluasi

Kata Pengantar

Daftar isi

Lampiran 1 : Inventaris Sumber Daya

Lampiran 2 : Daftar Penugasan

Lampiran 3 : Agenda Penugasan

Lampiran 4 : Catatan Penugasan

Referensi

i

iii

1

2

3

3

4

6

7

8

12

14

16

17

18

19

20

Page 7: Pendekatan Youth Centre

Daftar isi

Daf

tar i

si

iii

01. YOUTH CENTRE PMI

02. LANGKAH-LANGKAH YOUTH

CENTRE PMI

A. Markas Cabang sebagai Pusat Pembinaan dan

Pengembangan PMR

B. Pengertian Youth Centre PMI

C. Tujuan

D. Manfaat

E. Metode

A. Langkah I - Persiapan

B. Langkah II - Pelaksanaan

C. Langkah III - Pemantauan & Evaluasi

Kata Pengantar

Daftar isi

Lampiran 1 : Inventaris Sumber Daya

Lampiran 2 : Daftar Penugasan

Lampiran 3 : Agenda Penugasan

Lampiran 4 : Catatan Penugasan

Referensi

i

iii

1

2

3

3

4

6

7

8

12

14

16

17

18

19

20

Page 8: Pendekatan Youth Centre

1

01.YOUTH CENTRE PMI

Page 9: Pendekatan Youth Centre

1

01.YOUTH CENTRE PMI

Page 10: Pendekatan Youth Centre

YOUTH CENTRE PMI

A. MARKAS CABANG SEBAGAI PUSAT PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN PMR

nggota dan unit PMR yang berada di sekolah dan luar sekolah,

memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pelaksanaan Apelayanan kepalangmerahan dan peningkatan organisasi PMI.

Kondisi geografis rumah, sekolah, tempat berkumpul, dan Markas Cabang

PMI (selanjutnya disebut markas cabang) yang bervariasi, serta waktu,

kemauan, dan kompentensi anggota PMR maupun para pelaku pembinaan

PMR untuk terlibat dan melakukan pengembangan-pengembangan,

menyebabkan terbatasnya akses untuk saling berukar pengalaman, dan

kurang terpantaunya proses dan target pembinaan setiap unit PMR.

Pemberdayaan markas cabang sebagai pelaksana pembinaan dan

pengembangan PMR untuk mengkoordinir, memantau, memfasilitasi

unit-unit PMR, menjadikan Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan

pengembangan PMR.

Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR

merupakan suatu upaya untuk mengorganisir unit-unit PMR, dan

merupakan langkah strategis untuk melakukan pemberdayaan relawan

secara lebih optimal. Hal ini merupakan kesempatan bagi markas cabang

untuk melihat persoalan tersebut secara menyeluruh, sehingga

pembinaan PMR dan pemberdayaan relawan dapat terintegrasi. Oleh

karena itu, pendekatan youth centre adalah langkah yang tepat untuk

membina dan mengembangkan PMR dan relawan.

2 3

YOUTH CENTRE PMI

B. PENGERTIAN YOUTH CENTRE PMI

C. TUJUAN

Youth centre PMI adalah suatu pendekatan dalam pembinaan dan

pengembangan PMR, dengan menjadikan markas cabang sebagai pusat

pembinaan dan pengembangan PMR sekaligus pemberdayaan relawan

(KSR dan TSR) PMI.

Menjadi pusat pembinaan dan pengembangan PMR bukan berarti seluruh

kegiatan dilakukan di dan oleh markas cabang. Unit-unit PMR tetap dapat

melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing sesuai dengan program

kerja unit PMR, namun akan lebih terkoordinir dan terpantau oleh

markas cabang.

Pembinaan dan pengembangan PMR:?In Centre

Pembinaan dan pengembangan PMR dilakukan oleh dan di markas

cabang.?Out centre

Pembinaan dan pengembangan PMR dilakukan oleh dan di unit PMR

sekolah/luar sekolah, dengan pemantauan, koordinasi, dan fasilitasi

markas cabang

Markas cabang memiliki peran utama dalam menjalankan youth

centre PMI. Bidang PMR-Relawan markas cabang inilah yang akan

melaksanakan pendekatan Youth Centre PMI, dengan dibantu oleh

relawan PMI, dan berintegrasi dengan seluruh komponen markas

cabang.

Meningkatkan peran markas cabang sebagai pusat pembinaan dan

pengembangan PMR, serta pemberdayaan relawan PMI untuk mendukung

pembinaan dan pengembangan PMR secara berkelanjutan.

Page 11: Pendekatan Youth Centre

YOUTH CENTRE PMI

A. MARKAS CABANG SEBAGAI PUSAT PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN PMR

nggota dan unit PMR yang berada di sekolah dan luar sekolah,

memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pelaksanaan Apelayanan kepalangmerahan dan peningkatan organisasi PMI.

Kondisi geografis rumah, sekolah, tempat berkumpul, dan Markas Cabang

PMI (selanjutnya disebut markas cabang) yang bervariasi, serta waktu,

kemauan, dan kompentensi anggota PMR maupun para pelaku pembinaan

PMR untuk terlibat dan melakukan pengembangan-pengembangan,

menyebabkan terbatasnya akses untuk saling berukar pengalaman, dan

kurang terpantaunya proses dan target pembinaan setiap unit PMR.

Pemberdayaan markas cabang sebagai pelaksana pembinaan dan

pengembangan PMR untuk mengkoordinir, memantau, memfasilitasi

unit-unit PMR, menjadikan Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan

pengembangan PMR.

Markas Cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR

merupakan suatu upaya untuk mengorganisir unit-unit PMR, dan

merupakan langkah strategis untuk melakukan pemberdayaan relawan

secara lebih optimal. Hal ini merupakan kesempatan bagi markas cabang

untuk melihat persoalan tersebut secara menyeluruh, sehingga

pembinaan PMR dan pemberdayaan relawan dapat terintegrasi. Oleh

karena itu, pendekatan youth centre adalah langkah yang tepat untuk

membina dan mengembangkan PMR dan relawan.

2 3

YOUTH CENTRE PMI

B. PENGERTIAN YOUTH CENTRE PMI

C. TUJUAN

Youth centre PMI adalah suatu pendekatan dalam pembinaan dan

pengembangan PMR, dengan menjadikan markas cabang sebagai pusat

pembinaan dan pengembangan PMR sekaligus pemberdayaan relawan

(KSR dan TSR) PMI.

Menjadi pusat pembinaan dan pengembangan PMR bukan berarti seluruh

kegiatan dilakukan di dan oleh markas cabang. Unit-unit PMR tetap dapat

melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing sesuai dengan program

kerja unit PMR, namun akan lebih terkoordinir dan terpantau oleh

markas cabang.

Pembinaan dan pengembangan PMR:?In Centre

Pembinaan dan pengembangan PMR dilakukan oleh dan di markas

cabang.?Out centre

Pembinaan dan pengembangan PMR dilakukan oleh dan di unit PMR

sekolah/luar sekolah, dengan pemantauan, koordinasi, dan fasilitasi

markas cabang

Markas cabang memiliki peran utama dalam menjalankan youth

centre PMI. Bidang PMR-Relawan markas cabang inilah yang akan

melaksanakan pendekatan Youth Centre PMI, dengan dibantu oleh

relawan PMI, dan berintegrasi dengan seluruh komponen markas

cabang.

Meningkatkan peran markas cabang sebagai pusat pembinaan dan

pengembangan PMR, serta pemberdayaan relawan PMI untuk mendukung

pembinaan dan pengembangan PMR secara berkelanjutan.

Page 12: Pendekatan Youth Centre

4

YOUTH CENTRE PMI

D. MANFAAT

1. Mengakomodir kebutuhan pembinaan dan pengembangan

PMR

2. Pemberdayaan relawan PMI dalam pembinaan dan

pengembangan PMR

Pendekatan youth centre yang bersahabat, sinergis, dinamis, dan

berbasis pengembangan karakter kepalangmerahan, dapat

memastikan bahwa lebih banyak unit PMR yang terlibat dalam proses

pengambilan keputusan, dan setiap tahap pembinaan dan

pengembangan akan sesuai dengan kebutuhan dan berintegrasi antar

program.

Dengan memadukan unsur informasi, pelayanan, edutainment

(kegiatan belajar yang mengandung unsur hiburan) dan

pendampingan oleh relawan PMI, anggota PMR akan merasakan

peranan langsung markas cabang.

Keterlibatan relawan PMI sejak dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembinaan dan

pengembangan PMR merupakan salah satu strategi penguatan peran

relawan dalam peningkatan kapasitas organisasi PMI, serta

pembinaan dan pengembangan PMR dan Relawan yang

berkelanjutan.Keterlibatan relawan tidak perlu menunggu atau

dipanggil saat bencana maupun kasus kesehatan terjadi, namun

dapat dilakukan setiap saat melalui pembinaan dan pengembangan

PMR.

Keterlibatan relawan dalam pembinaan dan pengembangan PMR

akan berdampak pada peningkatan kapasitas relawan dalam hal

kepemimpinan, komunikasi, memfasilitasi yang nantinya akan

digunakan saat mengembangkan program-program berbasis

masyarakat.

5

YOUTH CENTRE PMI

3. Penguatan jejaring, kerja sama, dan advokasi

Pembinaan dan pengembangan PMR pada markas cabang, merupakah

salah satu cara untuk membangun jejaring dan kerja sama antara staf

cabang, anggota PMR, relawan, dengan pihak-pihak lain yang terkait.

Jejaring dan kerja sama yang dapat dilakukan mencakup kedua pihak

yakni pihak internal markas cabang dan pihak eksternal. Jejaring dan

kerja sama dengan pihak internal markas cabang mencakup bidang

penanganan bencana, kesehatan, relawan, komunikasi, dan

organisasi. Sedangkan dengan pihak eksternal melibatkan orang tua,

sekolah, dinas pendidikan, departemen agama, dinas kesehatan, dan

pihak-pihak pemerintah, swasta, maupun individu yang terkait

dengan remaja.

Pembinaan dan pengembangan PMR dalam markas cabang dapat

digunakan sebagai alat advokasi, karena dapat menjadi model

mengenai bagaimana PMI mendukung pembentukan karakter positif

remaja melalui kegiatan Palang Merah Remaja, baik di sekolah dan

luar sekolah.

Jejaring, kerja sama, dan advokasi tentunya akan memudahkan

markas cabang dalam memfasilitasi proses pembinaan dan

pengembangan PMR, dan saling mendukung dengan program-program

pengembangan remaja pihak lain.

Page 13: Pendekatan Youth Centre

4

YOUTH CENTRE PMI

D. MANFAAT

1. Mengakomodir kebutuhan pembinaan dan pengembangan

PMR

2. Pemberdayaan relawan PMI dalam pembinaan dan

pengembangan PMR

Pendekatan youth centre yang bersahabat, sinergis, dinamis, dan

berbasis pengembangan karakter kepalangmerahan, dapat

memastikan bahwa lebih banyak unit PMR yang terlibat dalam proses

pengambilan keputusan, dan setiap tahap pembinaan dan

pengembangan akan sesuai dengan kebutuhan dan berintegrasi antar

program.

Dengan memadukan unsur informasi, pelayanan, edutainment

(kegiatan belajar yang mengandung unsur hiburan) dan

pendampingan oleh relawan PMI, anggota PMR akan merasakan

peranan langsung markas cabang.

Keterlibatan relawan PMI sejak dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembinaan dan

pengembangan PMR merupakan salah satu strategi penguatan peran

relawan dalam peningkatan kapasitas organisasi PMI, serta

pembinaan dan pengembangan PMR dan Relawan yang

berkelanjutan.Keterlibatan relawan tidak perlu menunggu atau

dipanggil saat bencana maupun kasus kesehatan terjadi, namun

dapat dilakukan setiap saat melalui pembinaan dan pengembangan

PMR.

Keterlibatan relawan dalam pembinaan dan pengembangan PMR

akan berdampak pada peningkatan kapasitas relawan dalam hal

kepemimpinan, komunikasi, memfasilitasi yang nantinya akan

digunakan saat mengembangkan program-program berbasis

masyarakat.

5

YOUTH CENTRE PMI

3. Penguatan jejaring, kerja sama, dan advokasi

Pembinaan dan pengembangan PMR pada markas cabang, merupakah

salah satu cara untuk membangun jejaring dan kerja sama antara staf

cabang, anggota PMR, relawan, dengan pihak-pihak lain yang terkait.

Jejaring dan kerja sama yang dapat dilakukan mencakup kedua pihak

yakni pihak internal markas cabang dan pihak eksternal. Jejaring dan

kerja sama dengan pihak internal markas cabang mencakup bidang

penanganan bencana, kesehatan, relawan, komunikasi, dan

organisasi. Sedangkan dengan pihak eksternal melibatkan orang tua,

sekolah, dinas pendidikan, departemen agama, dinas kesehatan, dan

pihak-pihak pemerintah, swasta, maupun individu yang terkait

dengan remaja.

Pembinaan dan pengembangan PMR dalam markas cabang dapat

digunakan sebagai alat advokasi, karena dapat menjadi model

mengenai bagaimana PMI mendukung pembentukan karakter positif

remaja melalui kegiatan Palang Merah Remaja, baik di sekolah dan

luar sekolah.

Jejaring, kerja sama, dan advokasi tentunya akan memudahkan

markas cabang dalam memfasilitasi proses pembinaan dan

pengembangan PMR, dan saling mendukung dengan program-program

pengembangan remaja pihak lain.

Page 14: Pendekatan Youth Centre

6

YOUTH CENTRE PMI

E. METODE

Pemilihan metode dalam menerapkan pendekatan youth centre PMI perlu menyesuaikan karakter remaja dan mengarah kepada pembentukan karakter kepalangmerahan. Beberapa metode yang dapat diterapkan:

Proses belajar dan kegiatan yang diilhami dari kehidupan riil yang dihayati dengan penuh kegembiraan akan membantu anggota PMR menikmati kegiatan dan membangun imaji tentang apa dan bagaimana seharusnya menjadi seorang anggota PMR.

Untuk menjadi lebih paham dan menjadi mengerti, anggota PMR hanya perlu difasilitasi dalam mempelajari sesuatu. Biarkan mereka yang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil kerja mereka.

Jejaring mencakup 2 hal, a.Membangun hubungan antar institusi atau perorangan untuk

memudahkan dalam memfasilitasi proses pembinaan dan pengembangan PMR, dan mengembangkan kerja sama.

b.Mengaitkan setiap topik, tema, media KIE (Komunikasi, Informasi,

Edukasi), materi, kompetensi, atau program PMI sehingga perencanaan dan pelaksanaan kegiatan akan berintegrasi.

Mengarahkan PMR Mula sebagai peer leadership (contoh bagi sebaya), PMR Madya sebagai peer support (memberikan dukungan sebaya), dan PMR Wira sebagai peer educator (pendidik sebaya), dengan pendekatan sebaya.

1. Fun learning (proses belajar yang menyenangkan)

2. Learning by doing/learning by practice (proses belajar dengan cara mempraktekkan)

3. Jejaring

4. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)

7

02.LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

Page 15: Pendekatan Youth Centre

6

YOUTH CENTRE PMI

E. METODE

Pemilihan metode dalam menerapkan pendekatan youth centre PMI perlu menyesuaikan karakter remaja dan mengarah kepada pembentukan karakter kepalangmerahan. Beberapa metode yang dapat diterapkan:

Proses belajar dan kegiatan yang diilhami dari kehidupan riil yang dihayati dengan penuh kegembiraan akan membantu anggota PMR menikmati kegiatan dan membangun imaji tentang apa dan bagaimana seharusnya menjadi seorang anggota PMR.

Untuk menjadi lebih paham dan menjadi mengerti, anggota PMR hanya perlu difasilitasi dalam mempelajari sesuatu. Biarkan mereka yang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil kerja mereka.

Jejaring mencakup 2 hal, a.Membangun hubungan antar institusi atau perorangan untuk

memudahkan dalam memfasilitasi proses pembinaan dan pengembangan PMR, dan mengembangkan kerja sama.

b.Mengaitkan setiap topik, tema, media KIE (Komunikasi, Informasi,

Edukasi), materi, kompetensi, atau program PMI sehingga perencanaan dan pelaksanaan kegiatan akan berintegrasi.

Mengarahkan PMR Mula sebagai peer leadership (contoh bagi sebaya), PMR Madya sebagai peer support (memberikan dukungan sebaya), dan PMR Wira sebagai peer educator (pendidik sebaya), dengan pendekatan sebaya.

1. Fun learning (proses belajar yang menyenangkan)

2. Learning by doing/learning by practice (proses belajar dengan cara mempraktekkan)

3. Jejaring

4. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)

7

02.LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

Page 16: Pendekatan Youth Centre

9

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

a. Bidang PMR dan Relawan markas cabang mengelola dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan PMR yang mencakup:?Mengetahui dan melaksanakan jabaran tugas bidang PMR dan Relawan.

Karena keterbatasan staf, dan sesuai struktur markas cabang, maka beberapa markas cabang mengeluarkan kebijakan adanya rangkap tugas/bidang (misal: bidang SDM atau pelatihan sekaligus merangkap bidang PMR dan Relawan). Apabila jabaran tugas masing-masing bidang dipahami, dan fungsi pembinaan dan pengembangan PMR yang melekat di bidang tersebut dilaksanakan, maka setiap komponen markas akan bersinergi. Pengurus cabang dan kepala markas berperan memfasilitasi peningkatan kompentesi bidang dan pemantauan pelaksanaan jabaran tugas.

?Menyiapkan perencanaan pembinaan dan pengembangan PMR, dengan cara memfasilitasi Forpis dalam penyusunan program kerja tahunan markas cabang bidang PMR.

?Mengidentifikasi, mengkoordinir, dan merancang jabaran tugas relawan yang menjadi pendukung pembinaan dan pengembangan PMR.

?Memfasilitasi relawan melaksanakan siklus menejemen PMR. ?Memastikan keterlibatan PMR dan relawan dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PMI.?Mengelola administrasi dan keuangan dengan memastikan

keterlibatan PMR dan relawan di dalamnya.?Memfasilitasi rapat-rapat pembinaan dan pengembangan PMR.?Membangun jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait, baik

institusi maupun individu.

Pengolahanprogram kerja/ide/kebutuhanunit PMR olehMarkas cabang

(staf, relawan &FORPIS)

Masuk keMarkasCabang

Programkerja/ide/kebutuhanunit PMR

Pelaksanaan programkerja unit PMR mengacu

pada program kerjatahunan markas cabang,terorganisir, termonitor

dan berjejaring

Program kerja tahunanmarkas cabang Bidang

PMR yang sesuaikebutuhan unit PMR

Jenis kegiatan

Sumber daya

Jadwal

Rencana-tindak lanjut

rencana

8

YOUTH CENTRE PMI

A. Langkah 1 – Persiapan

1. Mengidentifikasi komponen markas cabang yang berkaitan

dengan pembinaan dan pengembangan PMR.

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

Page 17: Pendekatan Youth Centre

9

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

a. Bidang PMR dan Relawan markas cabang mengelola dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan PMR yang mencakup:?Mengetahui dan melaksanakan jabaran tugas bidang PMR dan Relawan.

Karena keterbatasan staf, dan sesuai struktur markas cabang, maka beberapa markas cabang mengeluarkan kebijakan adanya rangkap tugas/bidang (misal: bidang SDM atau pelatihan sekaligus merangkap bidang PMR dan Relawan). Apabila jabaran tugas masing-masing bidang dipahami, dan fungsi pembinaan dan pengembangan PMR yang melekat di bidang tersebut dilaksanakan, maka setiap komponen markas akan bersinergi. Pengurus cabang dan kepala markas berperan memfasilitasi peningkatan kompentesi bidang dan pemantauan pelaksanaan jabaran tugas.

?Menyiapkan perencanaan pembinaan dan pengembangan PMR, dengan cara memfasilitasi Forpis dalam penyusunan program kerja tahunan markas cabang bidang PMR.

?Mengidentifikasi, mengkoordinir, dan merancang jabaran tugas relawan yang menjadi pendukung pembinaan dan pengembangan PMR.

?Memfasilitasi relawan melaksanakan siklus menejemen PMR. ?Memastikan keterlibatan PMR dan relawan dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PMI.?Mengelola administrasi dan keuangan dengan memastikan

keterlibatan PMR dan relawan di dalamnya.?Memfasilitasi rapat-rapat pembinaan dan pengembangan PMR.?Membangun jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait, baik

institusi maupun individu.

Pengolahanprogram kerja/ide/kebutuhanunit PMR olehMarkas cabang

(staf, relawan &FORPIS)

Masuk keMarkasCabang

Programkerja/ide/kebutuhanunit PMR

Pelaksanaan programkerja unit PMR mengacu

pada program kerjatahunan markas cabang,terorganisir, termonitor

dan berjejaring

Program kerja tahunanmarkas cabang Bidang

PMR yang sesuaikebutuhan unit PMR

Jenis kegiatan

Sumber daya

Jadwal

Rencana-tindak lanjut

rencana

8

YOUTH CENTRE PMI

A. Langkah 1 – Persiapan

1. Mengidentifikasi komponen markas cabang yang berkaitan

dengan pembinaan dan pengembangan PMR.

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

Page 18: Pendekatan Youth Centre

10

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

?Mengidentifikasi, mengkoordinir, dan merancang jabaran tugas

relawan yang menjadi pendukung pembinaan dan

pengembangan PMR.

?Memfasilitasi relawan melaksanakan siklus menejemen PMR.

?Memastikan keterlibatan PMR dan relawan dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PMI.

?Mengelola administrasi dan keuangan dengan memastikan

keterlibatan PMR dan relawan di dalamnya.

?Memfasilitasi rapat-rapat pembinaan dan pengembangan PMR.

?Membangun jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait, baik

institusi maupun individu.

b. Bidang PMR dan Relawan melakukan advokasi kepada bidang lain di

markas cabang untuk saling mensosialisasikan program kerja

masing-masing, sehingga pada saat pengolahan program kerja PMR

dan Relawan, serta proses pembinaan dan pengembangan PMR

sesuai dengan target pelayanan dan administrasi PMI. Sebagai

contoh: program bidang kesehatan dan PB adalah pengurangan

resiko berbasis masyarakat, maka bidang PMR dan Relawan akan

mengarahkan relawan agar memfasilitasi unit-unit PMR

melaksanakan sekolah siaga bencana atau sekolah sehat. Jika

bidang organisasi dan komunikasi menetapkan tema kegiatan PMI,

maka para relawan akan mendampingi unit PMR merancang

kegiatan yang sesuai dengan tema tersebut.

a. Program kerja PMR dan Relawan memberikan kontribusi dan

mengacu pada pencapaian tujuan program PMI, maupun

program sekolah/diknas/masyarakat lokal/pihak terkait

pengembangan remaja dan mandat PMI. Contoh: relawan

mendampingi unit PMR melakukan kegiatan pemberantasan

jentik nyamuk.

b. Bidang PMR dan Relawan, dibantu oleh para relawan melakukan

advokasi, jejaring, dan kerjasama kepada pihak internal dan

eksternal PMI sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan

bersama antar pihak, dan berintegrasi.

2. Mengidentifikasi keterkaitan antar program

11

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

3. Mengidentifikasi sumber-sumber

a. RelawanRelawan yang berkompetensi sebagai pelatih, fasilitator, maupun nara sumber akan mendukung Pembina PMR dalam pembinaan dan pengembangan unit-unit PMR, dengan memadukan unsur informasi, pelayanan, edutainment (kegiatan yang mengandung unsur hiburan), dan pendampingan oleh relawan PMI.

b. SaranaSebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR, sudah seharusnyalah markas cabang mempunyai kantor dan perlengkapan. Namun jika sarana belum memadai, maka proses pembinaan dan pengembangan bisa dilakukan dimana saja, yang penting adalah seluruh komponen yang terlibat tahu bahwa disanalah pusat pembinaan dan pengembangan PMR berlangsung.

c. DanaDengan advokasi, jejaring, dan kerja sama yang telah dibangun oleh markas cabang, maka pendanaan pembinaan dan pengembangan PMR dapat dilakukan bersama.

d. Dukungan pihak terkaitSistem pendukung menjadi penting dalam membantu pembinaan dan pengembangan PMR. Sistem pendukung yang dimaksud adalah adanya program pembinaan dan pengembangan PMR yang terintegrasi, dukungan dari relawan PMI, adanya jejaring, berfungsinya peran anggota PMR dalam proses kepemimpinan dan pengambilan keputusan melalui Forpis, dan Pembina PMR terlibat penuh dalam setiap tahapan menejemen PMR.

??Pembina PMR yang secara keanggotaan adalah TSR

PMI, melakukan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR masing-masing

??Anggota relawan membantu Pembina PMR dan markas

cabang dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR dan di tingkatan markas cabang

Page 19: Pendekatan Youth Centre

10

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

?Mengidentifikasi, mengkoordinir, dan merancang jabaran tugas

relawan yang menjadi pendukung pembinaan dan

pengembangan PMR.

?Memfasilitasi relawan melaksanakan siklus menejemen PMR.

?Memastikan keterlibatan PMR dan relawan dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PMI.

?Mengelola administrasi dan keuangan dengan memastikan

keterlibatan PMR dan relawan di dalamnya.

?Memfasilitasi rapat-rapat pembinaan dan pengembangan PMR.

?Membangun jejaring dan kerjasama dengan pihak terkait, baik

institusi maupun individu.

b. Bidang PMR dan Relawan melakukan advokasi kepada bidang lain di

markas cabang untuk saling mensosialisasikan program kerja

masing-masing, sehingga pada saat pengolahan program kerja PMR

dan Relawan, serta proses pembinaan dan pengembangan PMR

sesuai dengan target pelayanan dan administrasi PMI. Sebagai

contoh: program bidang kesehatan dan PB adalah pengurangan

resiko berbasis masyarakat, maka bidang PMR dan Relawan akan

mengarahkan relawan agar memfasilitasi unit-unit PMR

melaksanakan sekolah siaga bencana atau sekolah sehat. Jika

bidang organisasi dan komunikasi menetapkan tema kegiatan PMI,

maka para relawan akan mendampingi unit PMR merancang

kegiatan yang sesuai dengan tema tersebut.

a. Program kerja PMR dan Relawan memberikan kontribusi dan

mengacu pada pencapaian tujuan program PMI, maupun

program sekolah/diknas/masyarakat lokal/pihak terkait

pengembangan remaja dan mandat PMI. Contoh: relawan

mendampingi unit PMR melakukan kegiatan pemberantasan

jentik nyamuk.

b. Bidang PMR dan Relawan, dibantu oleh para relawan melakukan

advokasi, jejaring, dan kerjasama kepada pihak internal dan

eksternal PMI sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan

bersama antar pihak, dan berintegrasi.

2. Mengidentifikasi keterkaitan antar program

11

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

3. Mengidentifikasi sumber-sumber

a. RelawanRelawan yang berkompetensi sebagai pelatih, fasilitator, maupun nara sumber akan mendukung Pembina PMR dalam pembinaan dan pengembangan unit-unit PMR, dengan memadukan unsur informasi, pelayanan, edutainment (kegiatan yang mengandung unsur hiburan), dan pendampingan oleh relawan PMI.

b. SaranaSebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR, sudah seharusnyalah markas cabang mempunyai kantor dan perlengkapan. Namun jika sarana belum memadai, maka proses pembinaan dan pengembangan bisa dilakukan dimana saja, yang penting adalah seluruh komponen yang terlibat tahu bahwa disanalah pusat pembinaan dan pengembangan PMR berlangsung.

c. DanaDengan advokasi, jejaring, dan kerja sama yang telah dibangun oleh markas cabang, maka pendanaan pembinaan dan pengembangan PMR dapat dilakukan bersama.

d. Dukungan pihak terkaitSistem pendukung menjadi penting dalam membantu pembinaan dan pengembangan PMR. Sistem pendukung yang dimaksud adalah adanya program pembinaan dan pengembangan PMR yang terintegrasi, dukungan dari relawan PMI, adanya jejaring, berfungsinya peran anggota PMR dalam proses kepemimpinan dan pengambilan keputusan melalui Forpis, dan Pembina PMR terlibat penuh dalam setiap tahapan menejemen PMR.

??Pembina PMR yang secara keanggotaan adalah TSR

PMI, melakukan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR masing-masing

??Anggota relawan membantu Pembina PMR dan markas

cabang dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR dan di tingkatan markas cabang

Page 20: Pendekatan Youth Centre

12

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

1Cara mengidentifikasi kebutuhan sampai dengan pelaksanaan kegiatan, lihat Buku Pengurangan Resiko Berbasis Remaja dan Panduan Fasilitator untuk Pelatihan PMR

B.Langkah 2 – Pelaksanaan

1. Mengidentifikasi unit PMR dan relawan PMI

2. Mengidentifikasi kebutuhan pembinaan dan pengembangan 1PMR

Bidang PMR dan Relawan tidak akan dapat menjangkau seluruh unit PMR, sehingga harus diidentifikasi unit PMR strategis yang dapat membantu unit-unit PMR lainnya. Melatih anggota PMR untuk menjadi pendidik bagi teman sebayanya adalah salah satu alternatif yang bisa dikembangkan untuk jangkauan yang lebih luas. Bidang PMR dan Relawan perlu mendata unit-unit PMR yang akan diarahkan sebagai pendidik sebaya, unit PMR yang perlu dikembangkan, potensi dan minat relawan dalam pembinaan dan pengembangan PMR.

Relawan yang akan terlibat harus mau dan bisa bekerja bersama dengan remaja, memiliki komitmen bagi pengembangan PMI, dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Identifikasi ini dapat dilakukan bersama dengan Komandan KSR dan Koordinator TSR, untuk kemudian dikelompokkan sebagai tim kerja sesuai dengan bidang kemampuan masing – masing.

Relawan, bersama dengan Pembina PMR membantu unit PMR menemukan kebutuhan pembinaan dan pengembangan PMR, baik dimasing-masing unit maupun ditingkat markas cabang. Apabila kebutuhan, termasuk didalamnya karakter atau kompentensi yang dimiliki unit PMR sudah teridentifikasi, maka rancangan kegiatan program kerja akan mengacu pada kebutuhan remaja dan mandat PMI.

Kebutuhan unit PMR Wira SMU N 1 adalah menarik minat remaja laki-laki untuk bergabung dengan PMR. Temuan ini dilaporkan kepada markas cabang, yang selanjutkan didiskusikan dengan para relawan terkait cara pendampingan, kompentesi relawan yang akan ditugaskan, jadwal pendampingan. Relawan, berkoordinasi dengan Pembina PMR, mendampingi unit PMR tersebut menyusun rencana promosi dan kegiatan-kegiatan PMR yang memperhatikan keseimbangan gender. Beberapa kegiatan yang dilakukan: pelatihan kepemimpinan dan fotografi, kampanye keselamatan jalan raya, desain kaos dan stiker.

13

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

2Melalui proses koordinasi dengan ketua unit PMR, unit KSR, dan TSR dalam Forpis dan Forum Relawan. Pelaksanaan oleh anggota PMR dan Relawan

3. Mengidentifikasi personil yang akan terlibat

Kebutuhan dan kegiatan unit PMR yang berbeda akan membutuhkan beragam kompentesi, ketersediaan waktu, dan minat relawan. Yang

2dapat dilakukan Bidang PMR dan Relawan markas cabang :a. Memasukkan materi pembinaan dan pengembangan PMR ke dalam

kurikulum pelatihan dasar KSR, maupun orientasi TSR.b. Mendata relawan yang berminat terlibat dalam pembinaan dan

pengembangan PMR.c. Apabila diperlukan membentuk kelompok kerja (pokja) yang

terdiri dari relawan dan anggota PMR. Tim pokja sesuai kebutuhan, bersifat sementara, dan mengacu pada struktur unit PMR, KSR, danTSR.

d. Menyusun jabaran tugas tiap personel yang terlibat, kompentesi, jadwal, dan pembagian tugas, yang disesuaikan dengan ketersediaan waktu, kondisi geografis, dan minat.

e. Mengidentifikasi pihak-pihak pontensial yang mendukung pembinaan dan pengembangan PMR.

Memperingati Hari Air, unit-unit PMR Madya dan Mula berencana melakukan kampanye pentingnya remaja menghemat air. Pokja yang beranggotakan relawan dan PMR Wira, memfasilitasi unit PMR merancang tema, materi, alat, sasaran, dan proses kampanye. Pokja terdiri dari:?Pokja KIE bertugas membantu merancang media KIE, dan

mengembangkan strategi kampanye?Pokja pelatihan membantu pemetaan pelatih dan pelatihan yang

diperlukan terkait kampanye, mengembangkan motode pelatihan?Pokja penjangkauan bertugas menjangkau unit-unit PMR yang sulit

dicapai karena kondisi geografis maupun karena tidak aktif, mengidentifikasi kebutuhan kecenderungan dan perilaku remaja terkait penggunaan air

?Pokja jejaring dan kerjasama akan mengidentifikasi dan berhubungan dengan pihak potensial, misal memfasilitasi kerja sama antar extra kurikuler di sekolah

Unit PMR Wira SMU Sinar Pagi dan Unit PMR Madya SMP N 1 bekerja sama dengan posyandu desa mitra PMI, membantu kegiatan penimbangan balita. Dalam kerja sama ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan anggota PMR dalam hal gizi, pertolongan pertama di rumah, cara menghadapi anak balita. Pokja untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, yaitu:

?Pokja pelatihan bertugas memfasilitasi proses pelatihan gizi, pertolongan di rumah, bermain bersama balita, komunikasi, pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat). Pokja ini juga mengidentifkasi pelatih, fasilitator, dan nara sumber untuk pelatihan ini

?Pokja KIE membantu membuat souvenir, atau kegiatan-kegiatan untuk balita

Page 21: Pendekatan Youth Centre

12

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

1Cara mengidentifikasi kebutuhan sampai dengan pelaksanaan kegiatan, lihat Buku Pengurangan Resiko Berbasis Remaja dan Panduan Fasilitator untuk Pelatihan PMR

B.Langkah 2 – Pelaksanaan

1. Mengidentifikasi unit PMR dan relawan PMI

2. Mengidentifikasi kebutuhan pembinaan dan pengembangan 1PMR

Bidang PMR dan Relawan tidak akan dapat menjangkau seluruh unit PMR, sehingga harus diidentifikasi unit PMR strategis yang dapat membantu unit-unit PMR lainnya. Melatih anggota PMR untuk menjadi pendidik bagi teman sebayanya adalah salah satu alternatif yang bisa dikembangkan untuk jangkauan yang lebih luas. Bidang PMR dan Relawan perlu mendata unit-unit PMR yang akan diarahkan sebagai pendidik sebaya, unit PMR yang perlu dikembangkan, potensi dan minat relawan dalam pembinaan dan pengembangan PMR.

Relawan yang akan terlibat harus mau dan bisa bekerja bersama dengan remaja, memiliki komitmen bagi pengembangan PMI, dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Identifikasi ini dapat dilakukan bersama dengan Komandan KSR dan Koordinator TSR, untuk kemudian dikelompokkan sebagai tim kerja sesuai dengan bidang kemampuan masing – masing.

Relawan, bersama dengan Pembina PMR membantu unit PMR menemukan kebutuhan pembinaan dan pengembangan PMR, baik dimasing-masing unit maupun ditingkat markas cabang. Apabila kebutuhan, termasuk didalamnya karakter atau kompentensi yang dimiliki unit PMR sudah teridentifikasi, maka rancangan kegiatan program kerja akan mengacu pada kebutuhan remaja dan mandat PMI.

Kebutuhan unit PMR Wira SMU N 1 adalah menarik minat remaja laki-laki untuk bergabung dengan PMR. Temuan ini dilaporkan kepada markas cabang, yang selanjutkan didiskusikan dengan para relawan terkait cara pendampingan, kompentesi relawan yang akan ditugaskan, jadwal pendampingan. Relawan, berkoordinasi dengan Pembina PMR, mendampingi unit PMR tersebut menyusun rencana promosi dan kegiatan-kegiatan PMR yang memperhatikan keseimbangan gender. Beberapa kegiatan yang dilakukan: pelatihan kepemimpinan dan fotografi, kampanye keselamatan jalan raya, desain kaos dan stiker.

13

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

2Melalui proses koordinasi dengan ketua unit PMR, unit KSR, dan TSR dalam Forpis dan Forum Relawan. Pelaksanaan oleh anggota PMR dan Relawan

3. Mengidentifikasi personil yang akan terlibat

Kebutuhan dan kegiatan unit PMR yang berbeda akan membutuhkan beragam kompentesi, ketersediaan waktu, dan minat relawan. Yang

2dapat dilakukan Bidang PMR dan Relawan markas cabang :a. Memasukkan materi pembinaan dan pengembangan PMR ke dalam

kurikulum pelatihan dasar KSR, maupun orientasi TSR.b. Mendata relawan yang berminat terlibat dalam pembinaan dan

pengembangan PMR.c. Apabila diperlukan membentuk kelompok kerja (pokja) yang

terdiri dari relawan dan anggota PMR. Tim pokja sesuai kebutuhan, bersifat sementara, dan mengacu pada struktur unit PMR, KSR, danTSR.

d. Menyusun jabaran tugas tiap personel yang terlibat, kompentesi, jadwal, dan pembagian tugas, yang disesuaikan dengan ketersediaan waktu, kondisi geografis, dan minat.

e. Mengidentifikasi pihak-pihak pontensial yang mendukung pembinaan dan pengembangan PMR.

Memperingati Hari Air, unit-unit PMR Madya dan Mula berencana melakukan kampanye pentingnya remaja menghemat air. Pokja yang beranggotakan relawan dan PMR Wira, memfasilitasi unit PMR merancang tema, materi, alat, sasaran, dan proses kampanye. Pokja terdiri dari:?Pokja KIE bertugas membantu merancang media KIE, dan

mengembangkan strategi kampanye?Pokja pelatihan membantu pemetaan pelatih dan pelatihan yang

diperlukan terkait kampanye, mengembangkan motode pelatihan?Pokja penjangkauan bertugas menjangkau unit-unit PMR yang sulit

dicapai karena kondisi geografis maupun karena tidak aktif, mengidentifikasi kebutuhan kecenderungan dan perilaku remaja terkait penggunaan air

?Pokja jejaring dan kerjasama akan mengidentifikasi dan berhubungan dengan pihak potensial, misal memfasilitasi kerja sama antar extra kurikuler di sekolah

Unit PMR Wira SMU Sinar Pagi dan Unit PMR Madya SMP N 1 bekerja sama dengan posyandu desa mitra PMI, membantu kegiatan penimbangan balita. Dalam kerja sama ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan anggota PMR dalam hal gizi, pertolongan pertama di rumah, cara menghadapi anak balita. Pokja untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, yaitu:

?Pokja pelatihan bertugas memfasilitasi proses pelatihan gizi, pertolongan di rumah, bermain bersama balita, komunikasi, pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat). Pokja ini juga mengidentifkasi pelatih, fasilitator, dan nara sumber untuk pelatihan ini

?Pokja KIE membantu membuat souvenir, atau kegiatan-kegiatan untuk balita

Page 22: Pendekatan Youth Centre

14

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

4. Mengembangkan sumber daya

Pembinaan dan pengembangan PMR perlu diimbangi dengan pengembangan sumber daya yang mencakup sumber daya manusia (SDM), material, dan dana. Dengan memfungsikan jejaring dan kerjasama, melibatkan anggota PMR dan relawan dalam merancang pengembangan sumber daya, dan adanya program kerja markas cabang bidang pengembangan sumber daya merupakan beberapa alternatif pengembangan sumber daya.

Pelatihan-pelatihan dan orientasi bagi relawan dan staf juga akan meningkatkan kualitas SDM. Selain pelatihan dasar KSR, orientasi TSR, dan pelatihan spesialisasi, markas cabang dapat memfasilitasi pertemuan untuk berbagi ketrampilan, atau pelatihan pendukung yang diselenggarakan pihak eksternal, misal fotografi, pengembangan masyarakat, penyusunan kurikulum, pertemuan-pertemuan dengan organisasi remaja.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh markas cabang, relawan, sekolah, dan pihak-pihak yang bekerja sama. Bahkan anggota PMR juga terlibat dalam proses ini. Ketentuan pemantauan dan evaluasi terdapat pada buku Menejemen PMR, Menejemen Relawan, dan Pengurangan Resiko Berbasis Remaja.

C. Langkah 3 – Pemantauan dan Evaluasi

7

LAMPIRAN

Page 23: Pendekatan Youth Centre

14

LANGKAH-LANGKAHYOUTH CENTRE PMI

4. Mengembangkan sumber daya

Pembinaan dan pengembangan PMR perlu diimbangi dengan pengembangan sumber daya yang mencakup sumber daya manusia (SDM), material, dan dana. Dengan memfungsikan jejaring dan kerjasama, melibatkan anggota PMR dan relawan dalam merancang pengembangan sumber daya, dan adanya program kerja markas cabang bidang pengembangan sumber daya merupakan beberapa alternatif pengembangan sumber daya.

Pelatihan-pelatihan dan orientasi bagi relawan dan staf juga akan meningkatkan kualitas SDM. Selain pelatihan dasar KSR, orientasi TSR, dan pelatihan spesialisasi, markas cabang dapat memfasilitasi pertemuan untuk berbagi ketrampilan, atau pelatihan pendukung yang diselenggarakan pihak eksternal, misal fotografi, pengembangan masyarakat, penyusunan kurikulum, pertemuan-pertemuan dengan organisasi remaja.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh markas cabang, relawan, sekolah, dan pihak-pihak yang bekerja sama. Bahkan anggota PMR juga terlibat dalam proses ini. Ketentuan pemantauan dan evaluasi terdapat pada buku Menejemen PMR, Menejemen Relawan, dan Pengurangan Resiko Berbasis Remaja.

C. Langkah 3 – Pemantauan dan Evaluasi

7

LAMPIRAN

Page 24: Pendekatan Youth Centre

16

LAMPIRAN 1

INVENTARIS SUMBER DAYA

Nama : __________________________ No. KTA : ___________________ Umur : _____

Waktu luang ____________________________________________________________________________________________________________________________________

: (kapan anda bisa memberikan waktu anda untuk mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan PMR)

Kualitas Pribadi (menurut saya, saya ........)

antusias sabar terorganisir pendengar yg baik

berkomitmen percaya diri berjiwa kepemimpinan

bersahabat

humoris bertanggung jawab

artistik memiliki kemampuan pendampingan manula

memiliki kemampuan pendampingan remaja

memiliki kemampuan memotivasi

memiliki kemampuan bekerja dalam tim

.....................

.....................

.....................

Minat/Bakat

sekretariat teater menari kesehatan

memasak lingkungan penelitian kehumasan

penerjemah musik olahraga desain poster

photograpy pemecahan masalah penggunaan peralatan elektronik

.....................

Saya mempunyai akses menggunakan perlengkapan sekolah/masyarakat/keluarga

ruang kelas ruang pertemuan gedung pertemuan masyarakat

kolam renang

arena olahraga komputer kamera video kamera

televisi pemutar CD mesin foto copy material seni

fasilitas memasak alat-alat musik perahu karet .....................

Orang lain yang dapat saya minta bantuannya

Nama : _________________________________ kemampuan : _________________________________________________________

_________________________________________________________

17

LAMPIRAN 2

DAFTAR PENUGASAN

No. DAFTAR PEKERJAAN WAKTU KETERCAPAIAN

Page 25: Pendekatan Youth Centre

16

LAMPIRAN 1

INVENTARIS SUMBER DAYA

Nama : __________________________ No. KTA : ___________________ Umur : _____

Waktu luang ____________________________________________________________________________________________________________________________________

: (kapan anda bisa memberikan waktu anda untuk mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan PMR)

Kualitas Pribadi (menurut saya, saya ........)

antusias sabar terorganisir pendengar yg baik

berkomitmen percaya diri berjiwa kepemimpinan

bersahabat

humoris bertanggung jawab

artistik memiliki kemampuan pendampingan manula

memiliki kemampuan pendampingan remaja

memiliki kemampuan memotivasi

memiliki kemampuan bekerja dalam tim

.....................

.....................

.....................

Minat/Bakat

sekretariat teater menari kesehatan

memasak lingkungan penelitian kehumasan

penerjemah musik olahraga desain poster

photograpy pemecahan masalah penggunaan peralatan elektronik

.....................

Saya mempunyai akses menggunakan perlengkapan sekolah/masyarakat/keluarga

ruang kelas ruang pertemuan gedung pertemuan masyarakat

kolam renang

arena olahraga komputer kamera video kamera

televisi pemutar CD mesin foto copy material seni

fasilitas memasak alat-alat musik perahu karet .....................

Orang lain yang dapat saya minta bantuannya

Nama : _________________________________ kemampuan : _________________________________________________________

_________________________________________________________

17

LAMPIRAN 2

DAFTAR PENUGASAN

No. DAFTAR PEKERJAAN WAKTU KETERCAPAIAN

Page 26: Pendekatan Youth Centre

18

LAMPIRAN 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

AGENDA PENUGASAN

Tahun : ___________

19

LAMPIRAN 4

CATATAN PENUGASAN

Hari BIDANG/BAGIAN PENUGASAN KETERANGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Nama : __________________________ No. KTA : ___________________

Page 27: Pendekatan Youth Centre

18

LAMPIRAN 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

AGENDA PENUGASAN

Tahun : ___________

19

LAMPIRAN 4

CATATAN PENUGASAN

Hari BIDANG/BAGIAN PENUGASAN KETERANGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Nama : __________________________ No. KTA : ___________________

Page 28: Pendekatan Youth Centre

20

Referensi

1. Standard for Peer Education Program, Y-PEER

2. Youth Challenge, Palang Merah Australia

3. Sebelum melakukan pendekatan youth centre PMI, agar para pelaksana pembinaan

dan pengembangan PMR membaca dan memahami:

a. Buku Manajemen PMR

b. Buku Manajemen Relawan

c. Buku Pedoman Markas

d. Buku Pedoman Keanggotaan

Catatan

Page 29: Pendekatan Youth Centre

20

Referensi

1. Standard for Peer Education Program, Y-PEER

2. Youth Challenge, Palang Merah Australia

3. Sebelum melakukan pendekatan youth centre PMI, agar para pelaksana pembinaan

dan pengembangan PMR membaca dan memahami:

a. Buku Manajemen PMR

b. Buku Manajemen Relawan

c. Buku Pedoman Markas

d. Buku Pedoman Keanggotaan

Catatan

Page 30: Pendekatan Youth Centre
Page 31: Pendekatan Youth Centre
Page 32: Pendekatan Youth Centre
Page 33: Pendekatan Youth Centre
Page 34: Pendekatan Youth Centre

Youth centre PMI adalah suatu

pendekatan dalam pembinaan dan

pengembangan PMR, dengan

menjadikan markas cabang

sebagai pusat pembinaan dan

pengembangan PMR sekaligus

pemberdayaan relawan (KSR dan

TSR) PMI.

Menjadi pusat pembinaan dan

pengembangan PMR bukan berarti

seluruh kegiatan dilakukan di dan

oleh markas cabang. Unit-unit

PMR tetap dapat melakukan

kegiatan di lingkungan masing-

masing sesuai dengan program

kerja unit PMR, namun akan lebih

terkoordinir dan terpantau oleh

markas cabang.