penatalaksanaan karies gigi pada anak - … · 20/04/2008 · penatalaksanaan karies gigi pada anak...

6
PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 1 I . Pendahuluan Karies gigi merupakan penyakit pada gigi yang banyak dijumpai, di Indonesia prevalensi karies pada anak sekolah dasar hampir 60–80 % (Dep. Kes.1960), sementara di AS 93 % dari populasi mempunyai lesi karies (Massler, Ludwick & Schour 1952). Karies gigi adalah suatu penyakit dari jaringan kapur (kalsium) gigi, ditandai dengan kerusakan jaringan gigi, yang dimulai pada permukaan gigi dalam area predileksinya yaitu pit, fisur, kontak proksimal dan secara progresif menyerang ke arah pulpa. Kerusakan gigi termasuk di dalamnya dekalsifikasi dari bahan-bahan anorganik dan desintegrasi dari bahan-bahan anorganik dari jaringan gigi. 1 II . Etiologi Dekalsifikasi disebabkan oleh asam yang dihasilkan dari reaksi antara bakteri asidogenik dengan gula (karbohidrat). Bakteri asidogenik misalnya laktobasilus, asidurik streptokoki, streptokokus mutans. Faktor yang berperan mempengaruhi aktivitas karies gigi yaitu host (gigi), karbohidrat, mikroorganisme merupakan faktor paling aktif dan waktu. Keempat faktor ini harus ada, bila salah satu faktor tidak ada maka karies tidak terbentuk. Ini disebabkan keempat faktor ini merupakan lingkaran yang saling terkait, dengan karies ditengahnya. Faktor-faktor lain yang turut mengambil bagian dalam pembentukan karies adalah kurangnya perhatian terhadap kebersihan mulut dapat mempermudah perkembangan karies, konsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan jarang memakan makanan yang berserat yang dapat membersihkan gigi. 2,3 III . Predisposisi Predisposisi karies gigi pada anak ini lebih kepada kondisi gigi sendiri yang secara alami mudah terjadi karies seperti konfigurasi anatomis yaitu pit, fisur yang dalam, bentuk anatomis gigi yang mempunyai sifat self cleansing yaitu embrasur dan sepertiga servikal, posisi gigi pada lengkung gigi, hubungannya terhadap kelenjar ludah, mudah tidaknya dibersihkan dengan sikat gigi, kebiasaan mengunyah yang salah. Sisi yang tidak berfungsi akan cepat mengendapkan sisa-sisa makanan dan gigi yang terhambat pertumbuhannya, misal impacted. Bentuk anatomis gigi sulung dan letaknya pada lengkung gigi menentukan kerentanannya terhadap serangan karies. Gigi molar jauh lebih rentan terhadap karies dibandingkan gigi lain. Hasil penelitian menunjukkan gigi molar satu tetap merupakan gigi yang mudah terserang karies dengan presentase 66 – 88 % diantara semua gigi pada anak-anak. 4 Urutan gigi-gigi yang mudah terserang karies yaitu untuk gigi sulung adalah incisivus atas, molar PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK Dr. drg. Fajriani, M. Si Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin

Upload: truongque

Post on 09-May-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK - … · 20/04/2008 · PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 5 ... yang ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak jarang anak datang dengan

PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 1

I . Pendahuluan Karies gigi merupakan penyakit pada gigi yang

banyak dijumpai, di Indonesia prevalensi karies

pada anak sekolah dasar hampir 60–80 % (Dep.

Kes.1960), sementara di AS 93 % dari populasi

mempunyai lesi karies (Massler, Ludwick & Schour

1952). Karies gigi adalah suatu penyakit dari

jaringan kapur (kalsium) gigi, ditandai dengan

kerusakan jaringan gigi, yang dimulai pada

permukaan gigi dalam area predileksinya yaitu

pit, fisur, kontak proksimal dan secara progresif

menyerang ke arah pulpa. Kerusakan gigi termasuk

di dalamnya dekalsifikasi dari bahan-bahan

anorganik dan desintegrasi dari bahan-bahan

anorganik dari jaringan gigi.1

II . Etiologi Dekals if ikasi disebabkan oleh asam yang

dihasilkan dari reaksi antara bakteri asidogenik

dengan gula (karbohidrat). Bakteri asidogenik

misalnya laktobasi lus, asidurik streptokoki,

streptokokus mutans.

Faktor yang berperan mempengaruhi aktivitas

kar ies g ig i ya i tu host (g ig i ) , karbohidrat ,

mikroorganisme merupakan faktor paling aktif

dan waktu. Keempat faktor ini harus ada, bila

salah satu faktor tidak ada maka karies tidak

terbentuk. Ini disebabkan keempat faktor ini

merupakan lingkaran yang saling terkait, dengan

karies ditengahnya. Faktor-faktor lain yang turut

mengambil bagian dalam pembentukan karies

adalah kurangnya perhatian terhadap kebersihan

mulut dapat mempermudah perkembangan karies,

konsumsi makanan yang banyak mengandung

karbohidrat dan jarang memakan makanan yang

berserat yang dapat membersihkan gigi.2,3

III . Predisposisi Predisposisi karies gigi pada anak ini lebih kepada

kondisi gigi sendiri yang secara alami mudah

terjadi karies seperti konfigurasi anatomis yaitu

pit, fisur yang dalam, bentuk anatomis gigi yang

mempunyai sifat self cleansing yaitu embrasur dan

sepertiga servikal, posisi gigi pada lengkung gigi,

hubungannya terhadap kelenjar ludah, mudah

tidaknya dibersihkan dengan sikat gigi, kebiasaan

mengunyah yang salah. Sisi yang tidak berfungsi

akan cepat mengendapkan sisa-sisa makanan

dan gigi yang terhambat pertumbuhannya, misal

impacted.

Bentuk anatomis gigi sulung dan letaknya

pada lengkung gigi menentukan kerentanannya

terhadap serangan karies. Gigi molar jauh lebih

rentan terhadap karies dibandingkan gigi lain.

Hasil penelitian menunjukkan gigi molar satu tetap

merupakan gigi yang mudah terserang karies

dengan presentase 66 – 88 % diantara semua gigi

pada anak-anak.4

Urutan gigi-gigi yang mudah terserang karies

yaitu untuk gigi sulung adalah incisivus atas, molar

PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK

Dr. drg. Fajriani, M. SiDepartemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin

Page 2: PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK - … · 20/04/2008 · PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 5 ... yang ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak jarang anak datang dengan

2 PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK

tahun, gigi yang terlibat bisa mencapai 10 buah,

dan dikatakan tiba-tiba karena pulpa langsung

terlibat. Rampan karies dapat terjadi pada mulut

yang relatif bersih.4,5,6

1. Gejaia Klinis dan Gambaran Radiologi

Karies rampan ini pada umumnya yang terkena

adalah anak-anak usia 4 – 8 tahun atau remaja

usia 11 – 19 tahun. Bila anak-anak usia 2 – 4

tahun sudah terserang rampan karies pada gigi

sulung, hal ini dihubungkan dengan enamel

hipoplasia dan kepekaan terhadap karies yang

tinggi. Gigi yang terkena rampan karies biasanya

sudah mengalami kerusakan hebat, beberapa

gigi atau semuanya dapat menjadi gangren atau

menjadi radiks. Konsistensi lesi karies sangat lunak

dengan warna kuning sampai coklat muda. Pada

umumnya karies sudah dalam. Terkenanya pulpa

akan menyebabkan rasa sakit, terlebih bila disertai

abses yang mengakibatkan anak susah / tidak mau

makan. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya

fungsi pengunyahan sehingga mengakibatkan

pertumbuhan rahang berkurang terutama arah

vertikal. Bila terjadi gangguan pada jaringan

penyangga, melalui ronsen foto terlihat gambaran

radiolusen disekitar apeks gigi. 6,7,8.

2. Faktor Etiologi Rampan Kries

Faktor etiologi rampan karies adalah konsumsi

makanan. Seringnya mengkonsumsi makanan dan

minuman yang mengandung karbohidrat terutama

diantara waktu makan. Waktu makan merupakan

faktor yang dihubungkan dengan perkembangan

rampan karies, berkurangnya sekresi serta

kekentalan saliva sebab saliva dapat menghambat

karies karena aksi buffer, kandungan bikarbonat,

amoniak dan urea dalam saliva dapat menetralkan

penurunan pH yang terjadi saat gula dimetabolisme

bakteri plak, kecepatan sekresi saliva berakibat

pada peningkatan pH dan kapasitas buffernya.

Bila sekresi berkurang akan terlihat peningkatan

akumulasi plak sehingga jumlah mikroorganisme

bawah, caninus atas, molar atas, caninus bawah

dan incisivus bawah. Sedangkan untuk gigi tetap

urutannya dimulai dari molar bawah, molar atas,

premolar atas.

Gigi insisivus atas sulung mudah terkena karies,

karena enamel di permukaan lebih tipis dan kurang

padat dibandingkan permukaan oklusal gigi molar

susu. Di samping itu gigi insisivus erupsi paling

awal sehingga paling lama berkontak dengan ASI

(Air Susu Ibu) atau PASI (Pengganti ASI) Gigi depan

bawah (sulung atau tetap) biasanya imun terhadap

karies, karena adanya muara saliva sehingga self

cleansing lebih baik. Keadaan gigi akan disebut

parah bila karies telah menyerang gigi depan.

Urutan permukaan gigi yang diserang karies antara

lain adalah pit, fisur (oklusal, bukal dan palatal) ·

kontak proksimal, dan servikal. Perbandingan karies

pit dan fisur terhadap karies proksimal dan servikal

8 : 4 : 1 (Schour).5

Kar ies g ig i pada anak dapat d ibedakan

berdasarkan umur dan faktor etiologi yang paling

dominan, karies gigi pada anak yang dimaksudkan

adalah rampan karies dan karies botol

IV . Rampan Karies Prevalensi karies gigi sulung lebih tinggi

dibandingkan gigi tetap, hal ini disebabkan proses

kerusakannya kronis dan asimptomatis. Di samping

banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya

karies pada gigi sulung, struktur enamelnya

kurang padat karena banyak mengandung air dan

pemeliharaannya kurang baik yaitu sikat gigi tidak

teratur.

Defenisi rampan karies ialah suatu jenis karies

yang proses terjadinya dan meluasnya sangat

cepat dan tiba-tiba, sehingga menyebabkan

lubang pada gigi, terlibatnya pulpa dan cenderung

mengenai gigi yang imun terhadap karies yaitu

gigi insisivus depan bawah. Tidak ada keterangan

yang menyatakan bahwa terjadinya rampan karies

berbeda dengan karies biasa, hanya waktunya lebih

cepat. Dikatakan cepat karena dalam waktu satu

Page 3: PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK - … · 20/04/2008 · PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 5 ... yang ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak jarang anak datang dengan

PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 3

(streptococus mutans) akan bertambah.

Pada umumnya faktor ps iko log i s dapat

mengakibatkan timbulnya kebiasaan buruk

dalam makan atau memilih makanan. Stres juga

dihubungkan sebagai penyebab berkurangnya

sekresi dan kekentalan saliva, adanya faktor

sistemik, misalnya penderita diabetes melitus. dan

juga faktor keturunan.

Orang tua yang peka terhadap karies akan

mempunyai anak yang juga peka terhadap

karies. Hal ini disebabkan karena dalam keluarga

mempunyai pola kebiasan makan yang sama dan

pemeliharaan kesehatan gigi yang sama pula.9

3. Perawatan

Ada beberapa langkah penting dalam memutuskan

perawatan yang tepat untuk kasus rampat karies

sebagai berikut:5,6

1) Relief of pain (menghilangkan rasa sakit).

Tindakan yang dapat dilakukan pada kunjungan

pertama adalah menghilangkan rasa sakit dan

melenyapkan peradangan. Untuk menghilangkan

rasa sakit pada peradangan gigi yang masih vital

(pulpitis) dapat dilakukan pemberian zinc oksid

eugenol (ZnO). Untuk gigi yang non vital (gangren

pulpa) lakukan trepanasi kemudian diberikan

obat-obatan melalui oral (antibiotik, analgetik).

Bila dijumpai abses, berikan premedikasi terlebih

dahulu, kemudian lakukan insisi.

2) Menghentikan proses karies.

Tiap kavitas meskipun kecil mempunyai jaringan

nekrot ik. Setelah rasa sakit hi lang kavitas

dipreparasi untuk membuang semua jaringan

yang nekrotik sehingga proses karies terhenti.

Pada beberapa kasus yang tidak dapat ditambal

langsung, lakukan tambalan sementara lebih

dahulu, misal pada hiperemi pulpa, berikan pulp

capping (Ca – hidroksid).

3) Diet.

Anjuran untuk melakukan diet kontrol dan

jelaskan mengenai DHE dan oral hygiene. Lakukan

oral profilaksis pada gigi.

4) Perawatan dan restorasi.

Perawatan dan pembuatan restorasi tergantung

pada diagnosa masing-masing gigi misalnya

pulpotomi, pulpektomi, pencabutan, pembuatan

amalgam atau crown.

5) Topikal aplikasi .

Lakukan topikal aplikasi dengan larutan fluor

pada gigi sebagai preventif. Pada evaluasi bila

tidak dijumpai karies baru, topikal aplikasi tidak

dilakukan lagi, cukup dengan pemakaian pasta gigi

yang mengandung fluor.

6) Evaluasi

Evaluasi secara periodik setiap 3 bulan sampai

diperoleh keadaan oral hygene yang baik dan diet

yang sesuai dengan anjuran. Koreksi faktor sistemik

(bila ada), saliva (terutama bila berhubungan

dengan stres) bila perawatan yang telah dilakukan

tidak berhasil.

V .Karies Botol Karies botol merupakan masalah yang sering

dihadapi oleh dokter gigi, banyak ibu datang ke

klinik dengan membawa anaknya yang sudah

menderita karies botol, bahkan bayi yang masih

sangat muda, ada yang melaporkan usia 16 bulan

sudah terkena karies botol. Pengetahuan yang

kurang dari ibu tentang penyebab karies botol

menyebabkan keadaan ini terlambat untuk dirawat.

ASI (Air Susu Ibu) atau makanan/minuman/susu

melalui botol merupakan cara pemberian makanan

yang utama pada bayi dan anak, namun pola

pemberian yang salah ternyata menyebabkan

terjadinya karies botol.

Banyak istilah-istilah yang digunakan untuk

menjelaskan keadaan karies pada bayi dan anak

yang menggunakan botol (berisi cairan karbohidrat

yang dapat difermentasi) dalam waktu lama dan

sering. Istilah tersebut adalah Baby Bottle Caries,

Early Childhood Caries, Baby Bottle Tooth Decay

dan Nursing Caries.

Defenisi karies botol adalah suatu karies yang

terjadi pada bayi dan anak yang masih sangat

Page 4: PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK - … · 20/04/2008 · PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 5 ... yang ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak jarang anak datang dengan

4 PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK

muda ditandai dengan pola tersendiri atau khas

berupa karies yang hebat dan parah pada gigi

desidui disebabkan cara pemberian makanan/susu/

ASI yang tidak tepat. American Dental Association

(ADA) mendefinisikan ECC sebagai adanya satu

atau lebih kerusakan pada gigi (lesi dengan kavitas

atau tanpa kavitas), kehilangan gigi akibat karies

atau penambalan permukaan gigi sulung pada usia

prasekolah antara usia lahir hingga 71 bulan

Karies botol tidak tergantung pada jumlah gigi

yang terlibat tetapi pada usia bayi dan anak,

gigi dan posisi yang terlibat. Definisi karies botol

sebenarnya adalah bentuk spesifik dari Rampan

Karies pada gigi sulung. Yang membedakannya

dengan rampan karies adalah banyaknya gigi

yang terlibat, lesi berkembang dengan cepat,

karies terjadi pada permukaan yang secara umum

mempunyai resiko terjadinya karies kecil seperti

permukaan lingual gigi depan bawah dan kunci

karies botol adalah tidak terlibatnya gigi insisivus

bawah.9,10

1. Pola Kerusakan Gigi

Pemeriksaan klinis memperlihatkan adanya pola

yang khas dan progresif. Kerusakan gigi dimulai

segera setelah gigi erupsi yaitu pada gigi rahang

atas bagian lingual. Gigi yang sering terlibat adalah

gigi insisivus sentralis dan lateralis atas, molar

pertama desidui atas dan bawah. Permukaan yang

terkena dimulai dari proksimal kemudian labial

(servikal) dan oklusal pada gigi molar.

Selama menyusui dengan ASI atau botol,

puting susu atau dot terletak di bagian palatal,

menyebabkan palatum tertekan, sementara itu

otot oral menekan isi botol ke dalam mulut.

Cairan dari botol atau ASI tidak/sedikit mengenai

gigi depan bawah karena secara fisik gigi bawah

dilindungi oleh lidah, juga oleh ludah yang berasal

dari glandula salivari. Di samping itu gigi depan

bawah juga merupakan gigi yang relatif imun

terhadap karies. Jika anak tertidur dengan puting

susu atau dot berada dalam mulut, cairan tersebut

akan tergenang pada gigi atas. Jika cairan tersebut

mengandung karbohidrat yang memfermentasikan

asam di sekel i l ing gigi akan ter jadi proses

dekalsifikasi. Aliran saliva dan proses penelanan

yang kurang selama tidur akan membahayakan gigi

karena tidak ada self cleansing.10,11

2. Faktor Predisposisi Karies Botol

Penyebab karies botol sebenarnya sama saja

dengan karies yaitu interaksi antara empat

faktor yaitu: gigi (host), substrat (karbohidrat),

mikrorganisme, serta waktu. Namun karies botol

mempunyai faktor predisposisi yang lain yaitu :

1) Pemberian ASI dan atau botol

Pemberian ASI dan atau botol yang dilakukan

sampai usia 13 bulan, cenderung menimbulkan

karies botol. Cara pemberian yang benar adalah

bayi/anak harus dalam posisi duduk atau setengah

duduk dan tidak boleh diberikan sambil tiduran,

apabila sampai anak tertidur sehingga cairan

tersebut akan tergenang di dalam mulut, botol atau

ASI harus sudah disingkirkan sebelum anak tertidur.

Bayi/anak yang masih menyusui sampai usia 18

bulan dianggap mempunyai resiko terjadinya

karies, apalagi jika mereka mempunyai kebiasaan

diet yang berhubungan dengan makanan yang

bersifat kariogenik. Suatu penelitian menganjurkan

agar anak berhenti menyusui pada usia 6 bulan

dan mulai makan/minum dengan cara yang sama

seperti orang dewasa.

2) Penambahan bahan pemanis

Banyak orang tua menambahkan bahan pemanis

ke dalam minuman yang kemudian dimasukkan

ke dalam botol. Bahan yang terdiri dari sukrosa,

bahkan vitamin yang diberikan dalam jangka waktu

lama dan tidak diikuti dengan pemberian air putih

dapat menimbulkan karies botol. Selain diberikan

dalam minuman ternyata ada juga ibu-ibu yang

melapisi mainan bayi/anak dengan bahan pemanis,

hal ini juga dapat menimbulkan karies botol.

3) Mikrorganisme

Plak yang berasal dari anak penderita karies botol

Page 5: PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK - … · 20/04/2008 · PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 5 ... yang ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak jarang anak datang dengan

PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 5

mengeluh adanya rasa sakit sewaktu makan

terutama saat mengunyah dan juga saat menyikat

gigi. Pulpa insisivus atas sudah terlibat, rasa sakit

spontan pada malam hari dan sesudah minum

panas/dingin yang berlangsung beberapa menit.

4) Tahap traumatik

Tahap ini terjadi akibat tidak dilakukan tindakan

perawatan sewaktu gejala awal terjadi. Gigi depan

atas akan rusak karena karies dan dengan tekanan

yang ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak

jarang anak datang dengan hanya tinggal akar

gigi saja. Pada tahap ini pulpa gigi insisivus atas

sudah non vital, molar bawah sudah pada tahap

kerusakan.

5) Tahap karies terhenti

Semua tahap akan terhenti bila penyebab karies

gigi dihilangkan. Akibat remineralisasi lesi akan

berwarna coklat gelap.9,10,11

4. Pencegahan dan Perawatan

Pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan

adalah pemberian ASI atau makanan melalui botol

dianjurkan hanya sampai usia bayi 6 bulan, waktu

memberi minuman pada bayi selalu diperhatikan

dan bayi tidak boleh dibiarkan mengisap botol/

ASI sambil tiduran, apalagi sampai tertidur, hindari

pemberian gula yang berlebihan, sebaiknya anak

sudah mulai diperkenalkan ke dokter gigi sejak

usia dini (1 tahun) sehingga bila terlihat tanda-

tanda karies botol dapat dirawat dengan segera,

perawatan harus dilakukan meskipun gigi hanya

tinggal akar, karena usia penggantian gigi masih

lama dan kehilangan atau pencabutan yang dini

dari gigi susu, mengakibatkan terganggunya

pertumbuhan dan perkembangan rahang untuk

tempat gigi tetap.11,13

VII . Referensi1. Mc.Donald, Avery, Dean : Dentistry for the child and

adolescent, 8th edition, Mosby Inc., 20042. Pinkhan JR : Pediatric dentistry – infancy trough

adolescence, 4th edition, St. Louis, 2005

mengandung streptokokus mutans yang tinggi,

pada anak yang menyusui jumlah kuman ini lebih

banyak. Susu dapat menurunkan pH pada plak

sedangkan ASI menurunkan pH plak lebih rendah

daripada susu sapi, akibatnya jumlah kuman akan

lebih banyak dalam mulut bila susu tergenang

dalam mulut. Mengingat bahwa potensi kariogenik

dari susu sapi atau ASI berhubungan dengan waktu

menyusui yang lama, sehingga dapat menjadi

faktor berkembangnya mikrorganisme, terutama

streptokokus dan terbentuk karies botol.11,12,13

3. Tahap Perkembangan Karies Botol

Tahap perkembangan karies atau pola kerusakan

karies botol terdiri dari beberapa tahap, meskipun

pada perkembangannya kadang-kadang sulit untuk

dideteksi. Pada setiap tahap pencegahan yang

dilakukan mempunyai efek yang baik. Diagnosa

awal karies botol dimulai dengan diskolorasi yang

relatif sedikit pada gigi, karies dimulai dengan

demineralisasi, white spot pada permukaan

superfisialis lingual atau labiolingual dari gigi

insisivus atas, kadang-kadang dijumpai pula pada

bagian proksimal, tetapi paling sering dijumpai

pada bagian serviks tempat melekatnya plak.

Secara umum ada 5 tahap perkembangan karies

botol yaitu :

1) Inisial

Disebut juga tahap reversibel, karena tahap ini

dapat hilang. Ditandai dengan terlihatnya warna

putih, opak pada bagian seviks dan proksimal gigi

insisivus atas akibat demineralisasi. Demineralisasi

dimulai beberapa bulan setelah gigi erupsi. Rasa

sakit tidak ada.

2) Karies/kerusakan

Lesi pada gigi insisivus atas meluas ke dentin dan

menunjukkan diskolorasi. Proses ini sangat cepat,

anak mulai mengeluh sakit/ngilu bila minum air

terutama yang dingin dan gigi yang terlibat sudah

mencapai molar satu atas.

3) Lesi yang dalam

Lesi pada gigi depan sudah meluas. Anak mulai

Page 6: PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK - … · 20/04/2008 · PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK 5 ... yang ringan dapat terjadi fraktur, bahkan tidak jarang anak datang dengan

6 PENATALAKSANAAN KARIES GIGI PADA ANAK

3. Millet D, Welbury R : Orthodontics and paediatric dentisytry, 3rd edition, Churchil Livingstone, Sidney-Toronto, 2005

4. Millet D, Welbury R : Clinical problem solving in orthodontics and paediatric dentistry, Sydney-Toronto, 2005

5. Cameron AC, Widmer RP : Handbook of pediatric dentistry, 2nd edition, Mosby Company, Sidney-Toronto, 2007

6. Andlaw R.J., Rock W.P. Alih Bahasa: drg. Agud Djaya. Perewatan gigi anak .2nd Ed. Indonesia: Widya Medika; 1992.p. 43-51

7. Berkowittz RJ. Causes; Treatment and Prevention of Early Childhood Caries: A Microbiologic Perspective. J Can Den Assoc 2003. 69(5):306. Available from: http:/www/cda-adc.ca/jcda/vol-69/issue-5/304.pdf. Accesses: April 20,2008

8. Breastfeeding doesn’t increase kids cavity risk. [online] 2007 [cited 2008 Jan 23]. Available from URL: http://www.healthcentral.com.

9. Chu S. Riview – early childhood caries :risk and prevention in underserved population. March 2008 ; 18(1). Available from: http://www..jyi.org/research/re.php?id=717. Accessed : March 28,2008.

10. Heriandi S. Penanggulangan Karies Rampan serta Keluhannya pada anak. FKG UI.Jakarta:2002

11. Kidd,Edwina. Alih Bahasa:Narlan Sumawinata. Dasar-dasar karies,penyakit dan penanggulangannya. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;1992,P.102-18

12. Nilza M, Ribeiro E, Manoel A,Ribeiro S. Breastfeeding and early childhood caries:a critical rivew. J pediatr (Rio de J) 2004; 80(5):2-7.

13. Promoting awarenness, preventing pain: facts on early childhood caries (ECC) [online] 2004 [cited 2008 Jan 15]. Available from URL: http://www.mchoralhealth.org.