penatalaksanaan dhf
TRANSCRIPT
PENATALAKSANAAN DHF
PROTOKOL 1 (Penanganan terangka DBD dewasa
tanpa syok)• Bila Hb, Ht dan trombosit normal atau jumlah
trombosit antara 100.000 – 150.000 anjuran kotrol dan berobat jalan. Pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit setiap 24 jam.
• Bila Hb, Ht normal, trombosit < 100.000 dianjurkan untuk dirawat. Lakukan pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit setiap 12 jam.
• Hb, Ht meningkat dan trombosit normal atau turun dianjurkan untuk dirawat.
PROTOKOL 2 (Tersangka DBD tanpa perdarahan spontan dan maif dan tanpa syok)
• Dibeikan infuse kristaloid dengan jumlah cairan sebanyak rumus berikut:
1500 + [ 20 x (BB daam kg – 20)]• Bila Hb, Ht meningkat 10-20%, trombosit < 100.000
berikan terapi cairan dengan rumus diatas. Serta pantau Hb, Ht dan trombosit setiap 12 jam
• Bila Hb, Ht meningkat > 20% serta trombosit < 100.000, gunakan protocol penatalaksanaan DBD dengan Ht > 20%
PROTOKOL 3(Penatalaksanaan DBD dengan
Peningkatan Ht > 20%)Dengan adanya peningkatan ht > 20% menandakan defisit
cairan sebanyak 5%• Penatalaksanaan awal berikan infuse krisaloid 6-7
ml/kgBB/jam, kemudian dipantau 3-4 jam kemudian setelaah pemberian cairan
• Bila keadaan membaik, ditandai dengan Ht mnurun, frekuensi nadi menurun, tekanan darah stabil dan produksi urin meningkat, maka kurangi aju cairan infuse menjadi 3 ml/kgBB/jam
• Bia pada pemantauan selanjutnya keadaan stabil dan membaik maka hentikan terapi cairan 24-48 jam kemudian
• Bila keadaan tidak membaik yang ditandai dengan Ht meningkat, nadi meningkat, tekanan darah turun < 20 mmH, prouksi urin menurun, maka naikkan jumlah cairan infuse 10 ml/kgBB/jam.
• Bila keeadaan membaik balik ke “b”• Bila tetap meburu, tambahkan cairan infuse
15 ml/kgBB/jam• Bila syok, tangani sesuai protol SSD. Bila syok
hilang dan kondisi membaik balik ke “a”
PROTOKOL 4 (Perdarahn Spontan pada DBD
Disease)• Bila terjadi perdarahan spontan dan masif yang
ditandai dengan epistaksis tak terkendali, perdahan saluran cerna (hematemesis/melen), perdarahan saluran kencing (hematuria) serta perdarahan otak. Terjadi perdarahan dengan jumlah 4 – 5 ml/kgBB/jam
• Berikan terapi cairan tetap seperti keadaan DBD syok (protocol 3)
• Lakukan pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit setiap 4 – 6 jam
• Berikan heparin, bila ada tanda-tanda koagulasi intravascular diserinata (KID)
• transfusi darah ddiberikan sesuai indikasi:• FFP (fresh frozen plasma), bila PT dan PTT
memanjang. PRC (packed red cell) bila Hb < 10 gr/dl. Tranfusi trombosit pada pasien DBD dengan perdarahan spontan dan masif dgn trombosit < 100.000/mm3 disertai atau tanpa KID
PROTOKOL 5 (Sindrom Syok Dengue (SSD))
• Pada kondisi ini penggantian terapi cairan intravascular yang harus segera dilakukan, terapi cairan dengan kristaloid dengan pilihan utama. Berikan oksigen 2 – 4 L/menit setelah resusitasi cairan. Pemerikasaan darah perifer dilakukan, hemostatis, analisa gas darah, kadar Na, K, Cl serta ureum dan kreatinin
• pada fase awal berikan kristaloid 10 – 20 ml/kgBB, evaluasi setelah 15 – 30 menit
• bila rejatan teratasi (TDS = 100mmHg, tekanan nadi > 20 mmHg, frekuensi nadi < 100 x/menit, volume cukup, akral terasa hangat, kulit tidak pucat, dieresis 0,5 – 1 ml/kgBB/jam), kurangi jumlah cairan menjadi 7 ml/kgBB
• bila dalam waktu 60 – 120 menit stabil urangi cairan menjadi 5 ml/kgBB/jam
• 60 – 120 menit selanjutnya tetap stabil kurangi cairan menjadi 3 ml/kgBB/jam
• Bila 24 – 48 jam tetap stabil, rejatan teratasi, tanda vital dan hematokrit tetap stabil, diuresis cukup, hentikan pemberian cairan.
• Pengawasan selama 48 jam sejak terjadi rejatan. Bisa terjadi rejatan berulang Karen kristaloid sekitar 20% saja yang menetap di pembluh darah.
• Bila terjadi perburukan, berikan kristaloid ditingkatkan menjadi 20 – 30 ml/kgBB kemudian dievauasi setelah 20 – 30 menit
• Bila tetap buruk, lihat hematokritnya.• Hematokrit meningkat: pemberian plasma berlangsung ganti
kristaloid dengan koloid dengan tetesan cepat 10 – 20 ml/kgBB evaluasi setelah 10 – 30 menit. Jumlah maksimum pemberian koloid koloid 30 ml/kgBB sasaran tekanan vena sentral 15 – 18 cmH2O
• Hematokrit menurun: terjadi perdarahan (interstitial bleeding) brikan transfuse darah segar 10 ml/kgBB dapat diulang sesuai kebutuhan.