pen gen alan matlab
TRANSCRIPT
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
MODUL 1
PENGENALAN MATLAB
I. Pendahuluan
Matlab singkatan dari Matrix Laboratory. Matlab merupakan bahasa pemrogaman
yang dikembangkan oleh The Mathwork .Inc. Bahasa pemograman ini banyak digunakan
untuk perhitungan numerik keteknikan, komputasi simbolik, visualisasi grafis, analisis data
matematis, statistika, simulasi pemodelan, dan desain GUI (graphical user interface). Pada
praktikum Sistem Instrumentasi ini matlab hanya digunakan untuk membantu
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bidang instrumentasi elektronika
walaupun Matlab merupakan alat yang sangat ampuh untuk berbagai macam keperluan
scientific ataupun engineering lainnya.
Dalam bidang instrumentasi, matlab digunakan untuk menyelesaikan berbagai
macam persoalan, seperti simulasi sistem kontrol, pengolahan sinyal digital, pengolahan
citra (image processing), wavelet, fuzzy logic, neural network, cdma dan sistem
komunikasi, dan lain sebagainya. Pada modul ini hanya akan dibahas mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah matematik, visual grafis, kontrol dan
statistik.
1
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
1.1 Memulai Matlab
Pada saat anda membuka matlab maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
berikut :
Work Space
Command Window
Command History
Gambar 1 Tampilan matlab 6.5
Terlihat terdapat 3 window utama yaitu : Work Place, Command Window dan
Command History. Work Space adalah jendela yang berfungsi untuk menyimpan variabel-
variabel dan nilai-nilai yang anda buat. Command window adalah jendela untuk
menuliskan instruksi-instruksi untuk matlab. Pada bagian sebelah kiri pada window
command terdapat tanda berikut : >> , tanda tersebut merupakan penanda instruksi ,
artinya instruksi dituliskan setelah tanda tersebut. Sedangkan solusi yang ditampilkan tidak
disertakan tanda tersebut, artinya tanda >> merupakan pembeda anatara instruksi dengan
solusi. Pada command window proses eksekusi dilakukan dengan menekan enter, artinya
setelah menuliskan instruksi maka kita harus menekan enter untuk menuju pada solusi atau
penulisan instruksi yang baru. Untuk lebih jelasnya perhatikan cuplikan proses menghitung
pada command windows sbb :
>> gl = cos (3*pi / 4) ; merupakan instruksi yang diberikan pada matlab
gl = -0.7071 ; merupakan solusi/hasil yang diberikan oleh matlab
2
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
1.2 Berbagai Karakter Spesial
Tanda % merupakan penanda komentar. Keterangan setelah tanda tersebut akan
diabaikan dalam proses perhitungan. Misalnya:
>> y = 2: 1: 5 %y = [2 3 4 5 ]
y = 2.00 3.00 4.00 5.00
Tanda ; merupakan perintah pembatas yang tidak ditampilkan di jendela kerja,
merupakan pemisah kolom dan baris dalam matriks.
Contoh:
Diberikan suatu Matriks sbb:
A=⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡654321
Untuk merepresentasikan bentuk tersebut terlebih dahulu harus dilakukan penulisan
instruksi pada command window sbb :
>> A = [1 2 3; 4 5 6]
Setelah intruksi dieksekusi /menekan enter maka pada command window akan ditampilkan
bentuk matriks sbb :
A = 1 2 3
4 5 6
1.2.1 Tanda ( : ) merupakan pembatas jangkauan, pada command window,
Perhatikan contoh berikut :
>> B = [0: 3: 9]
B = 0 3.00 6.00 9.00
Keterangan : Matriks baris akan dimulai dari angka 0 [0: 3: 9] kemudian
ditambahakn 3 [0: 3: 9] dan berhenti pada angka 9 [0: 3: 9].
1.2.2 Tanda ( ’ )merupakan transpose matriks, misal :
>> A = [1 2 3; 4 5 6]
A = 1.00 2.00 3.00
4.00 5.00 6.00
>> A = A’
A = 1.00 4.00
2.00 5.00
3.00 6.00
3
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Berikut ini adalah daftar operasi dasar aritmatika di matlab:
Operasi Simbol
Penambahan +
Pengurangan -
Perkalian *
Pembagian / dan \
Perpangkatan ^
Dalam matlab tersedia file-file bantuan (help file) yang dapat anda gunakan jika
diperlukan. Caranya, dengan mengetikkan “help” pada command window atau dengan
mengklik menu Help pada daftar menu dan anda dapat mencari help file setiapkali anda
membutuhkan penjelasan tambahan.
1.3 M-File
File-file yang mengandung perintah-perintah disebut M-File. Ada dua jenis M-File
yaitu script file dan function file. Script File tidak menggunakan argumen input atau
mengembalikan argumen output. Function file dapat menggunakan argumen input atau
mengembalikan argumen output. Untuk membuka m-file klik menu File, kemudian pilih
New dan klik M-File akan tampil matlab Editor/Debugger. Di m-file ini anda dapat
mengetikkan kode, mengubah dan lain sebagainya. Selesai mengetik klik menu File dalam
layar Matlab editor/debugger dan pilih save as... pilih atau tuliskan nama file anda,
misalnya: firstgraph.m dan klik pada tombol Save. Pastikan File anda tersimpan dalam
direktori yang ada dalam jalur pencarian matlab.
4
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Gambar 2 Tampilan M-File
II. Pemecahan persoalan matematik dengan Matlab
2.1 Pendahuluan
Pada dasarnya untuk memanfaatkan matlab sebagai sebuah tools pemecah masalah
matematik maka kita harus merepresentasikan masalah tersebut kedalam bahasa matlab.
Kemudian gunakan command yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi untuk
mencari solusi dari permasalahan yang dimaksud. Command-command untuk
penanganan masalah matematika umum sudah built–in dalam matlab, artinya kita tidak
perlu repot membuat program-program tertentu untuk membuat suatu fungsi tertentu.
2.2 Matrik
Untuk menangani masalah-masalah matrik, langkah awal yang harus kita lakukan
adalah merepresentasikan bentuk matrik yang dimaksud kedalam bentuk tertentu yang
dipahami oleh matlab. Coba tinjau kembali pada bab 1.2 mengenai representasi matrik
pada matlab.
CONTOH :
Kepada anda diberikan matrik a yang dinyatakan sebagai berikut : >> a = [ 1 2 3 4 ; 4 5 6 7 ; 7 8 9 10 ;5 6 7 8 ]
a =
1 2 3 4
4 5 6 7
7 8 9 10
5 6 7 8
Untuk mengambil nilai dari diagonal utama matrik gunakan command diag sbb : >> diag(a)
ans =
1
5
9
8
Untuk melakukan penjumlahan matrik dalam hal ini adalah penjumlahan dengan
matrik transposenya, dapat dilakukan menurut langkah berikut : >> a + a'
5
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
ans =
2 6 10 9 6 10 14 13 10 14 18 17 9 13 17 16
Untuk mencari determinannya gunakan command det sbb : >> det(a) ans = 0
Note : Apabila determinan bernilai 0 maka matrik tersebut merupakan matrik singular !
Kepada anda diberikan suatu matrik y yang dinyatakan sbb : >> y = [ 1 2 3; 4 5 6;7 5 4]
y =
1 2 3 4 5 6 7 5 4
Untuk mencari inversnya gunakan command inv sbb : >> inv(y)
ans =
3.3333 -2.3333 1.0000 -8.6667 5.6667 -2.0000
5.0000 -3.0000 1.0000
Note : Matrik dikatakan singular jika matrik tersebut tidak memiliki nilai invers !
2.3 Operasi Turunan dan Integral
Dengan menggunakan matlab untuk menghitung turunan pada semua fungsi
matematik yang mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan command diff.
Sedangkan untuk menghitung integral pada semua fungsi matematik yang mungkin pula
dapat dilakukan dengan menggunakan command int.
Untuk maksud tersebut perhatikan contoh berikut ini :
Carilah turunan dan Integral dari X3 + 2X2 +5 dengan menggunakan matlab !
>> syms x % mendeklarasikan variabel x sebagai simbol
>> diff(X^3 + 2*X^2 +5 ) % menghitung turunan ans = 3*X^2 + 4*X
>> int ( X^3 + 2*X^2 +5 ) % menghitung integral ans =
1/4*X^4 + 2/3*X^3+5*X
6
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
2.4 Polinomial
Malab menyediakan fungsi operasi standar dari polinom, seperti akar polinomial,
evaluasi , dan turunan. Sebagai tambahan, fungsi-fungsi berikut diberikan untuk aplikasi
lebih lanjut, seperti pencocokan kurva dan ekspansi parsial.
CONTOH :
Kepada anda diberikan sebuah persamaan polinomial berikut :
.........................................(1) 52)( 3 −−= xxxp
Untuk merepresentasikannya kedalam matlab, instruksi berikut : >> p = [1 0 -2 -5];
Untuk mencari akar polinom pada contoh diatas gunakan command roots sbb : r = roots(p)
r =
2.0946
-1.0473 + 1.1359i
-1.0473 - 1.1359i
Note : akar-akar tersebut disimpan dalam bentuk vektor kolom !
Untuk mengembalikan kepada koefisien polinomnya gunakan command poly sbb >> p2 = poly(r)
p2 =
1.0000 0 -2 -5
Untuk mencari nilai polinomial p(x) (lihat pers 1) pada x = 5, gunakan command polyval
sbb : >> Polyval(p,5)
ans =
110
Kepada anda diberikan 2 buah persamaan polinomial berikut :
a(s) =s2+2s+3 dan b(s) = 4s2+5s+6
Untuk menghitung hasil kalinya gunakan command conv sbb: >> a = [1 2 3]; b = [4 5 6];
>> c = conv(a,b)
7
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
c =
4 13 28 27 18
Untuk mengerjakan operasi pembagian polinom gunakan command deconv. Pada kasus ini
dilakukan pembagian antara hasil kali polinom a dan b /polinom c dibagi dengan polinom
a, kerjakan langkah –langkah berikut :
>> [q,r] = deconv(c,a)
q =
4 5 6
r =
0 0 0 0 0
>> [q,r] = deconv(c,b)
q =
1 2 3
r =
0 0 0 0 0
Note : Notasi r menyatakan polinom sisa yang mungkin !
2.4.1 Turunan polinom
Fungsi polyder menghitung turunan setiap polinomial. Untuk mendapatkan turunan
dari polinom x3 -2x+5 = 0 dengan menggunakan matlab: >> p = [1 0 -2 5];
>> q = polyder(p)
q =
3 0 -2
Polyder juga menghitung deviasi perkalian atau pembagian dua polinomial. Sebagai
contoh, kita buat polinomial a dan b:
>> a = [1 3 5];
>> b = [2 4 6];
>> c = polyder(a,b)
c =
8 30 56 38
2.4.2 Ekspansi fraksi parsial
8
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Fungsi residu mencari rasio ekspansi fraksi parsial dari dua polinomial. Fungsi ini
sangat berguna untuk menggambarkan sistem dalam bentuk fungsi transfer. Untuk
polinomial b dan a, dirumuskan sebagai berikut:
sn
n kps
rps
rps
rps
rsasb
+−
++−
+−
+−
= ...)()(
3
3
2
2
1
1
dimana r adalah vektor kolom residu, p adalah lokasi kutub vektor kolom dan k adalah
vektor baris. Misalkan diberikan fungsi transfer berikut:
Contoh :
Diberikan fungsi transfer berikut:
61166352
)()()( 23
23
++++++
==ssssss
sAsBsH
dalam matlab dapat dituliskan sebagai berikut: >> num = [2 5 3 6];
>> den = [1 6 11 6];
>> [r,p,k] = residue(num,den)
r =
-6.0000
-4.0000
3.0000
p =
-3.0000
-2.0000
-1.0000
k =
2
hasil diatas secara analitis dapat dituliskan sebagai berikut:
21
32
43
6)()(
++
++−
++−
=ssssA
sB
untuk mengembalikan ke bentuk semula kita ketikkan:
>> [num,den] = residue(r,p,k)
num =
2.0000 5.0000 3.0000 6.0000
den =
1.0000 6.0000 11.0000 6.0000
2.5 Persamaan Differensial Biasa (ODE)
9
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Persamaan differensial sulit untuk diselesaikan. Namun, matlab merupakan suatu
alat canggih untuk menyelesaikaan persamaan differensial. Alat tersebut adalah suatu
fungsi yang benama dsolve, sintaks yang digunakan oleh dsolve harus dalam bentuk string.
Untuk lebih jelasnya misalkan diberikan suatu persamaan differensial orde pertama sebagai
berikut:
Contoh 1:
Kepada anda diberikan sebuah persamaan diferensial berikut : aydtdy
−=
Maka solusinya dapat dicari dengan menggunakan matlab sbb: >> y = dsolve('Dy = -a*y')
y =
C1*exp(-a*t)
Contoh 2:
Dari persamaan diatas yadtdy *−= , dengan menggunakan parameter 1)0( =y
Solusi khususnya dapat dicari dengan matlab sbb: >> y = dsolve('Dy = -a*y','y(0) = 1')
y =
exp(-a*t)
Contoh 3:
Diberikan persamaan berikut:
0322
2
=−− ydtdy
dtyd
solusi umumnya dapat diperoleh dengan menggunakan matlab sebagai berikut: >> y=dsolve(‘D2y-2*Dy-3*y=0’)
y =
C1*exp(t)^3+C2/exp(t)
dengan menerapkan kondisi awal y(0)=0 dan y(1)=1 menghasilkan: >> y=dsolve(‘D2y-2*Dy-3*y=0’, ’y(0)=0’, ‘y(1)=1’ )
y =
-1/(-exp(3)+exp(-1))*exp(3*t)+1/(-exp(3)+exp(-1))*exp(-t)
dengan menggunakan command simple (y) pada MATLAB maka solusinya menjadi :
10
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
>> simple(y)
y =
-exp(3*t)+exp(-t))/(-exp(3)+exp(-1))
III. Import Data & Curve Fitting. 3.1 Import Data dari Microsoft Excel spreadsheet file (.xls) ke Matlab
Misalkan terdapat Microsoft Excel spreadsheet file dengan nama dataku.xls yang
mengandung data berikut :
1 6 2 7 3 text 9 5 10 untuk membacanya dalam ruang MATLAB, maka digunakan command sebagai berikut : >> A = xlsread('dataku.xls') A = 1 6 2 7 3 NaN NaN 9 5 10 Selain data numeric, MATLAB akan mengidentifikasikan data tersebut dengan NaN (Not a
Number).
Untuk mengimport data tertentu saja pada lembar kerja Excel, misal range dari A4 ke B5
pada worksheet 1, maka gunakan command berikut :
A = xlsread('dataku.xls', 1, 'A4:B5') A = NaN 9 5 10 Untuk mengimport kedua jenis data tersebut (numeric dan text) gunakan perintah berikut : [ndata, text] = xlsread('dataku.xls') ndata = 1 6 2 7 3 NaN NaN 9 5 10 text = 'text'
11
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
3.2 Curve Fitting
Pencocokan kurva atau regresi ialah metoda untuk menemukan suatu kurva halus
yang paling mendekati data yang sesungguhnya. Yang dimaksud dengan yang paling
mendekati ialah meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat pada setiap point data dan kurva
yang digunakan dibatasi pada polinomial. Perhatikan contoh dibawah.
Contoh : Perbandingan kurva
>>x = [0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1]
>>y = [-.447 1.978 3.28 6.16 7.08 7.34 7.66 9.56 9.48 9.30 11.2]
Dalam MATLAB, fungsi polyfit menyelesaikan masalah pencocokan kurva kuadrat
terkecil. Data diatas kita masukkan dan tentukan derajat polinomial yang kita inginkan
paling mendekati data. Derajat n=1 maka pendekatan garis lurus (regresi linear), namun
pada contoh diatas kita akan menggunakan n=2 polinomial kuadratis.
>> p = polyfit (x,y,2)
p =
-9.8108 20.1293 -0.0317
Hasil dari polyfit ialah vektor baris yang berisi koefisien- koefisien polinomial
dengan solusi p = -9.8108x2 + 20.1293x – 0.0317. Bandingkan kurva hasil curve fitting
dengan data point to point-nya.
>> xi = linspace (0,1,100)
perintah diatas menciptakan data sumbu x untuk menggambarkan polinomial
>> z = polyval (p,xi)
perintah ini mengevaluasi polinomial p pada setiap point data dalam xi. Gambarkan data
point to point dengan ‘o’ dan kurva hasil curve fitting dengan garis terputus-putus dengan
perintah.
>> plot (x,y,’-o’,xi,z,’:’)
12
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Gambar 3. Perbandingan Kurva Point to Point VS Curve Fitting.
IV Bode Plot
Bode plot adalah representasi dari magnitudo dan fase dari fungsi transfer G(ω)
(dimana vektor frekuensi ω hanya berisi frekuensi positif). Bode plot berfungsi untuk
melihat karakteristik dari suatu filter atau sistem kontrol.
Respon frekuensi suatu sistem dapat dipandang dalam dua cara. Memilih bode plot
atau lewat diagram Nyquist. Keduanya memberikan informasi yang sama. Kita akan
memperlajari dalam praktikum ini :
• Respon frekuensi digambarkan/direpresentasikan dari system repon atas masukan
sinusoidal pada frekuensi yang beragam. Keluaran system linear atas masukan
sinusoidal pada frekuensi yang sama namun berbeda ukuran dan fasenya.
• Respon frekuensi didefinisikan sebagai ukuran (magnitude) dan beda fase antara
masukan dan keluaran sinusoidal. Dalam praktikum ini kita dapat mengetahui cara
kerja respon frekuensi loop-terbuka suatu system untuk memprediksikan tingkah
laku system dalam loop tertutup.
Contoh bode plot untuk filter lolos rendah (Low Pass Filter) LPF
13
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Gambar 4. Rangkaian LPF RC.
Bentuk fungsi transfer dari rangkaian diatas ialah :
P
P
jRC1 j
1RC1 )( G
ωωω
ωω
+=
+=
Apabila diketahui R = 150 ohm dan C = 10-7 F maka fungsi transfer :
766666.6666 j66667.66666
jRC1 j
1RC1 )( G
P
P
+=
+=
+=
ωωωω
ωω
Untuk membuat bode plot dengan menggunakan MATLAB dapat dilakukan
dengan cara : >> bode (66666.66667, [1 66666.66667])
Gambar 5. Bode Plot LPF RC.
Contoh bode plot untuk sistem kontrol :
Misalkan diberikan fungsi transfer sistem kontrol dalam Laplace sebagai berikut.
40 s30 9s s50 G(s) 23 +++
=
14
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
dalam MATLAB direpresentasikan sebagai berikut : >> bode (50, [1 9 30 40])
maka hasilnya :
Gambar 6. Bode Plot Transformasi Laplace Fungsi di atas.
V. Transformasi Laplace
5.1 Pendahuluan.
Adakalanya suatu bentuk persamaan diferensial tertentu sulit untuk dipecahkan.
Oleh karena itu persamaan diferensial tersebut harus ditransformasikan kedalam bentuk
aljabar biasa sehingga persamaan difrensial tersbut akan lebih mudah untuk dipecahkan.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan transformasi Laplace. Perlu diketahui
bahwa persamaan diferensial yang menceritakan sebuah sistem tertentu dalam dunia
instrumentasi terkadang tidak terkontrol, sehingga akan sulit jika tidak ditransformasikan
dahulu dengan transformasi laplace.
Pada umumnnya transformasi laplace didefinisikan sebagai berikut:
F(s) = ....................................(2) ∫∞
−=0
dtetFtfL st)()}({
dimana f(t) adalah fungsi yang akan ditransformasikan ; F(s) adalah fungsi hasil
transformasi laplace ; Variabel s adalah bilangan kompleks ; L adalah simbol dari
pernyataan transormasi laplace.
15
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
5.2 Sifat matematik transormasi Laplace
Beberapa sifat transformasi laplace :
a. Sifat Linear
)()()()}()()({ shsgsfthtgtfL ++=++
b. Pengubah Skala
L{f(t)} = f(t) maka
)(1}}({asf
aatfL =
c. Laplace untuk turunan
L{f(t)} = f(t) maka
)0()(}}('{ fssftfL −=
d. Laplace untuk integral
L{f(t)} = f(t) maka
)(1}}({ sfs
dttfL =∫
Beberapa contoh hasil transformasi Laplace yang telah diturunkan :
o f(t) = 1 --------- f(s) = 1/s
o f(t) = tn --------- f(s) = n!/sn+1
o f(t) = eat --------- f(s) = 1/s-a
o f(t) = sin at --------- f(s) = a / (s2 + a2)
o f(t) = cos at -------- f(t) = s / (s2 + a2)
5.2.1 Transformasi laplace dengan matlab
Dengan menggunakan matlab kita tidak perlu menggunakan persamaan 2 untuk
melakukan tranformasi laplace. Matlab telah menyediakan sebuah command untuk
menangani tranformasi laplace ,command tersbut adalah laplace.
Dibawah ini diperlihatkan mengenai penggunaan command laplace.
Contoh 1:
Misalkan diberikan fungsi , maka untuk mencari transformasi laplacenya
dengan menggunakan matlab:
atetF −=)(
>> syms t a
16
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
>>laplace (exp(-a*t))
ans =
1/(s+a)
Contoh 2:
)cos()( btetF at−=
maka untuk mencari transformasi laplacenya dengan menggunakan matlab: >> syms t a b
>> laplace(exp(-a*t)*cos(b*t))
ans =
(s+a)/((s+a)^2+b^2)
5.3 Invers Laplace
Setelah suatu fungsi telah ditransformasikan kedalam tansformasi laplace dan
berhasil dipecahkan maka fungsi laplace yang bersangkutan harus dikembalikan kedalam
bentuk aslinya.
Invers matlab didefinisikan sbb:
dsesLtFjc
jc
st∫∞+
∞−
= )()( ..............................................(3)
dimana L(s) adalah hasil transformasi laplace; F(t) merupakan fungsi asli sebelum
ditransformasikan ; c merupakan suatu bilangan real.
5.3.1 Invers Laplace dalam matlab
Dengan menggunakan matlab kita tidak perlu menggunakan persamaan 3 untuk
melakukan invers laplace. Matlab telah menyediakan sebuah command untuk menangani
tranformasi laplace ,command tersbut adalah ilaplace.
Dibawah ini diperlihatkan mengenai penggunaan command ilaplace
Contoh 1:
Misal fungsi Laplace)(
1)(as
sL+
= , maka untuk mencari fungsi inversnya dengan
menggunakan matlab: >> syms s a
>> ilaplace(1/(s+a))
ans =
exp(-a*t)
17
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Contoh 2:
22 ba)a)/((s(s)( +++=sL
maka untuk mencari fungsi transformasinya dengan menggunakan matlab: >> syms s a
>> ilaplace((s+a)/((s+a)^2+b^2))
ans =
exp(-a*t)*cos(b*t)
Contoh 3:
222 )(s2.a.s)(
asL
+=
maka untuk mencari transformasi laplacenya dengan menggunakan matlab: >> syms s a
>> ilaplace( ) a^2)^2s/(s^2*a*2 +
ans =
t*sin((a^2)^(1/2)*t)
18
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
CURVE FITTING TOOLBOX
Misalnya, data pengukuran simpangan osilasi pegas setiap 2 detik ialah sebagai berikut.
30 -0.9 32 0.0 34 0.3 36 0.8 38 -0.2 40 0.7 42 -0.6 44 0.8 46 -0.6 48 0.9 50 0.4 52 0.2 54 1.0 56 0.2 58 0.2
Masukkan data ini ke Matlab. Ada beberapa cara, misalnya dengan membuat matrik x
sebagai berikut.
X, detik Y, cm 0 5.5 2 3.1 4 -0.3 6 -3.0 8 -0.8
10 0.0 12 1.2 14 1.2 16 0.1 18 -0.1 20 -1.4 22 -1.0 24 0.5 26 1.3 28 -0.1
>> x = [0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44
46 48 50 52 54 56 58];
Begitu pula untuk y. Namun dengan cara ini sedikit sulit untuk mengedit data yang telah
dimasukkan, apalagi jika datanya banyak. Cara yang lebih mudah ialah dengan membuat
matrik kosong terlebih dahulu. >> x=[];
>> y=[];
Kemudian klik tab workspace, klik ganda x, untuk menampilkan Array editor – x. Jika
ingin mengedit data, cukup klik ganda pada data yang ingin diedit tersebut. Walaupun
tentu saja untuk data x ini lebih mudah dengan menulis >> x=[0:2:58];
karena untuk contoh ini data x teratur, tetapi tidak untuk data y.
Dengan cara ini anda dapat mengedit data semudah mengedit data di Ms-Excel.
19
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Gambar 7. Window Workspace, memuat name, value, dan class dari variabel
pada Command Window.
Gambar 8. Window Array Editor – x, input dan edit data berjumlah banyak menjadi
lebih mudah.
20
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Gambar 9. Mengaktifkan Toolbox Curve Fitting.
Aktifkan Toolbox Curve Fitting melalui Start > Toolboxes > Curve Fitting >
Curve Fitting Tool. Jika pada start menu tidak terdapat pilihan Toolboxes, maka
Anda dapat mengaktifkan Curve Fitting dengan mengetik >> cftool pada comand
window. Klik Data..., pilih x pada X Data, pilih y pada Y Data. Ketikkan nama data
pada Data set name, misalnya “data osilasi”, klik Create data set, tutup window Data
dengan mengklik Close.
Dapat juga menggunakan cara lain sebagai berikut. Pada window Curve Fitting Tool, klik
Fitting...untuk menampilkan window Fitting. Klik New fit, masukkan nama data
fitting pada Fit name, misalnya “fit data osilasi”. Pilih data osilasi pada Data set.
Tentukan tipe fitting pada Type of fit, tetapi dari kecenderungan data kita menduga
21
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
bahwa ini data osilasi teredam, maka pilih Custom equations, klik New equation...,
klik tab General Equations. Tuliskan persamaan untuk mem-fit data, misalnya
persamaan osilasi a*exp(-b*x)*sin(c*x+d). Anda dapat mengubah tebakan awal dengan
mengganti nilai pada kolom StartPoint, klik OK. Klik Apply untuk memulai perhitungan.
Setelah beberapa detik, pada Results didapat hasil berikut.
General model:
f(x) = a*exp(-b*x)*sin(c*x+d)
Coefficients (with 95% confidence bounds):
a = 5.353 (4.269, 6.438)
b = 0.1004 (0.06505, 0.1358)
c = 0.4956 (0.4509, 0.5403)
d = 1.361 (1.034, 1.688)
Goodness of fit:
SSE: 9.442
R-square: 0.8426
Adjusted R-square: 0.8244
RMSE: 0.6026
Klik Close untuk keluar dari window Fitting. Pada window Curve Fitting muncul plot dari
data dan hasil fitting. Untuk mengubah opsi plotting, klik Plotting..., cek data apa saja
yang ingin diplot.
Untuk menganalisa data, klik Analysis.... Ubah titik-titik yang akan dianalisis pada
Analyze at Xi, misalnya masukkan 0:2:58 untuk menganalisa range data dari 0 hingga
58 dengan kenaikan (increment) 2. Masukkan tingkat kepercayaan/konfidensi pada Level.
Untuk melihat kecepatan dan percepatan, cek 1st derivative at Xi dan 2nd
derivative at Xi. Jika ingin melihat integrasi data, cek Integrate to Xi. Klik Plot
results untuk menampilkan plot analisis. Klik Apply.
22
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
Gambar 10. Output plotting dari analisis data.
VI. Tugas Praktikum
1. Diberikan matriks berikut: A =
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
12311564537762
126410
a. Apakah matrik di atas termasuk matrik singular?
b. Tentukan determinannya?
c. Tentukan tranpose dari matrik A!
d. Tentukan invernya!
e. Tentukan hasil kali matrik A dengan tranposenya!
2. Carilah solusi dari persamaan berikut ini :
a) 0)2((2
=−+ − dttetydy t
b) 0)12()1( 22 =−+−− dttttydyt
23
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
c) (t ln(t))y’ + y = ln(t)
d) ( 0)3()2 2323 =−++ dyyetdtete yty
e) y’’ + y’ – 2y = e2t
f) y’’ + 2y’ + 10y = 100 cos(4t)
3. Suatu rangkaian RLC dengan V=0, memiliki persamaan
Vqcdt
dqRdt
qdL =++1
2
2
diketahui R = 16 ohm, L = 0,02 H, C = 2 x 10 -4, V = 12 Volt. Carilah besarnya muatan
sebagai fungsi dari waktu.
4. Suatu kurva memiliki persamaan . Tentukan 1425050 24 +++= XXXY
a. Perpotongan dengan sumbu x.
b. Y(x), untuk x = -4, -6, 4, 9
c. Y’(x), untuk x = -3, -2, 8, 3
5. Buatlah Bode plot dari fungsi transfer di bawah ini.
a) )()()(
p
z
z
p
jjG
ωωωω
ωω
ω++
= 1)21(
1CRRp +
=ω
121CRz =ω R1= 10K, R2=5K, C1= 8μF
b) pj
jGωω
ωω+
=)( 11
1CRp =ω
R1=100 ohm, C1 = 0.8μF
6. Suatu filter memiliki fungsi transfer sebagai berikut:
a) 200
2
20
)()()(
ωωωωωω
++=
jajjG b) 2
002
2
)()()()(
ωωωωωω
++=
jajjjG
L1=1mH, C1=8mF 11
10 CL=ω
Gambarlah bode plot untuk harga a = 0,1 , a = 0,3, a = 0,5, a = 0,7 , a = 0,9, a = 1,1, a =
1,3 , a = 1,5 , a = 1,7, a = 1,9, a = 2
7. Suatu sistem kontrol memiliki fungsi transfer sebagai berikiut:
24
Laboratorium Elektronika Dan Instrumentasi - ITB
a) 1225
102)( 34
3
+++++
=sss
sssG b) 2025
210)( 3 −+−
=ss
ssG
c) ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛++
=ss
ssG
21411)(
Buatlah bode plot dari fungsi transfer tersebut.
8. Carilah transformasi laplace dari
a. L{4t2 – 3 cos(2t) + 5e-t}
b. L{e-t sin(2t)}
c. Jika F(t) = t sin(3t) tentukan L{F’(t)}
d. ∫ − dtbte t )sin(
e. ∫ − dtat))cos(1(
9. Carilah invers laplace dari persamaan berikut.
a). 221
)( ++
ss d).
25103
2 −+
ss
b). 2
252 −+−
sss e).
2046
2 ++−sss
c). 102
122 +−
−ss
s
10. Suatu sistem control dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial berikut :
Y’’ – 3Y’ + 2Y = exp (-3t)
Keadaan awal mensyaratkan :
Y’(0) = 3 ; Y(0) =1
Tentukan solusi khusus persamaan diferensial berikut dengan menggunakan transformasi
laplace !! Hint : Transformasikan pers diferensial tersebut dalam ruang s (laplace), tampilkan sebagai bentuk fungsi
transfer kemudian carilah rasio ekspansi fraksi parsialnya. Berikutnya adalah gunakan invers laplace untuk
memperlihatkan solusinya.
25