pemilihan media

26
1 BY : YULIANINGSIH & HARTINI Jurusan : TARBIYAH / PAI.III A

Upload: ambarlestari

Post on 19-Jul-2015

55 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemilihan media

1

BY : YULIANINGSIH & HARTINI Jurusan : TARBIYAH / PAI.III A

Page 2: Pemilihan media

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah Rabil Alamin berkat limpahan rahmat dan taufik-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Media Pembelajaran” yang berjudul

“Prosedur Pemilihan Media Dan Pengembangan Media Pembelajaran”

Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW.Sebagai Uswatun Khasanah, yang telah berhasil membimbing dan

mengeluarkan manusia dari alam kegelapan kealam yang terang benderang, dari kezaliman

kepada jalan yang benar, keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.

Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, justru itu kepada para

pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan dalam pembuatan makalah kedepannya.

Kendari, 06 Oktober 2014

Penulis

(..……....)

Page 3: Pemilihan media

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. .. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 4

B. Rumusan masalah .............................................................................................................. 5

C. Tujuan .............................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pengembangan media pembelajaran ................................................................... 6

B. Pengembangan media ........................................................................................................ 7

1. Media Berbasis Visual ................................................................................................... 7

2. Media Berbasis Audio-Visual ......................................................................................... 9

3. Media Berbasis Komputer ............................................................................................ 10

4. Multi Media Berbasisi Komputer dan Inter-Active video ................................................ 10

C. Pentingnya pengembangan media pembelajaran ................................................................ 15

D. Diagram alur prosedur pengembangan media pembelajaran................................................ 17

BAB III P E N U T U P

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 21

B. Saran......................................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Pemilihan media

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan

kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan pekembangan ini telah mengubah paradigma

masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada

informasi surat kabar, audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi

lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan internet.

Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan perkembangan

teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu

proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-

informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media

sebagai sarana penyedian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri

(Oetomo dan Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini mendapat sentuhan media

teknolgi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning (Utomo, 2001).

Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam

proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu

guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang

digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap

orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi pelajaran.

Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah

mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan

pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada

penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara

multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan

pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin

meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika

proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan

memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas.

Page 5: Pemilihan media

5

B. Rumusan masalah

1. Apa Pengertian pengembangan media pembelajaran?

2. Bagaimana pengembangan media?

3. Bagaimana pentingnya pengembangan media pembelajaran?

4. Bagaimana diagram alur prosedur pengembangan media pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan media pembelajaran

2. Untuk mengethui pengembangan media

3. Untuk mengetahui pentingnya pengembangan media pembelajaran

4. Untuk mengetahui diagram alur prosedur pengembangan media pembelajaran

Page 6: Pemilihan media

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pengembangan media pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapatdidefinisikan

sebagai perantara atau pengantar terjadinyakomunikasi dari pengirim menuju penerima.

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari

komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa

proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.Proses pembelajaran mengandung lima

komponen komunikasi, guru (komunikator),bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa

(komunikan), dan tujuan pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang menjadi perantara

antara subyek dengan obyek.

Jadi,Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan

perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.Posisi media

pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup

penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak

akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa

berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem

pembelajaran.

Media pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai bahan, alat/media, maupun

metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses

interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif

dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapatdiketahui

berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses

pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut. Pertama, kemapuan

fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau

kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam,

difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati

Page 7: Pemilihan media

7

kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat

menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi)

sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula

diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu

menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak,

misalnya siaran TV atau Radio.

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan

Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi.

Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa

”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian

implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin

(dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70)

mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan

mengembangkan (1989: 414). Dan lebih dijelaskan lagi dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia karya WJS Poerwadarminta, bahwa pengembangan adalah perbuatan (hal, cara,

usaha) mengembangkan.

B. Pengembangan media

1. Media Berbasis Visual

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat

dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis,

Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Dalam proses penataan harus

diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan,

penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan

adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna.

Kesederhanaan

Secara umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung

dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap

dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi,teks yang menyertai

bahan visual, penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.

Page 8: Pemilihan media

8

Keterpaduan

Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual,

ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait

dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk

meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi yang

dikandunnya.

Penekanan.

Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali konsep

yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi

pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persfektif, warna,

atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.

Keseimbangan

Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang

memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.

Bentuk

Bentuk yang aneh atau asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian.

Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau

isi pelajaran perlu diperhatikan.

Garis.

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun

perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur

dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.

Warna.

Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk

membangun keterpaduan.

Page 9: Pemilihan media

9

2. Media Berbasis Audio-Visual

Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan

terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan yang murah dan terjangkau mak hampir

tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tipe dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru

dapat diterima kembali. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi

lebih banyak, materi audio dapat digunakan :

a. Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah

didengar.

b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan

pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.

c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa

d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar

mengenai suatu poko bahasan atau sautu masalah.

1. Radio dan Tape

Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan

siswa. Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar

atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar

siswa. Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas (mastery

learning). Siswa yang belajarnya lambat dapat memutarnya kembali dan mengulangi bagian-

bagian yang belum di kuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa

maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.

Bahan-bahan pelajaran yang telah direkam telah banyak tersedia untuk berbagai bidang

ilmu. Misalnya, rekaman suara berbagai jenis alat musik dapat digunakan untuk bercerita

kepad anak-anak bermain, melangkonkan cerita, nyanyian, dan lain-lain.

2. Kombinasi Slide dan Suara

Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang

paling mudah diproduksi. Sistem multimedia ini serba guna, mudah digunskan, dan cukup

efektif untuk pembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan belajatr mandiri.

Jika didesain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa

danpak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.

Media pembelajaran gabungan tape dan slide dapat digunakan pada berbagai lokasi dan

untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna

Page 10: Pemilihan media

10

menginformasiakn atau mendorong lahirnya respons emosional. Tayangan satu atau

seperangkat gambar bisa disertai oleh satu narasi yang sesuai sebagai pengantar dan

pembelajaran pendahuluan dari satu unit pelajaran. Narasi lain dapat disertakan terutama

untuk menyajiakan pelajaran secra lebih rinci.

3. Media Berbasis Komputer

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi

audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena

kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah

dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan

pembelajaran.

Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan

yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis

komputer:

1. Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman

2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli

saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.

3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping

guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul

pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.

Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan yaitu Praktek dan latihan (drill & practice),

Tutorial, Permainan (games), Simulasi (simulation), Penemuan (discovery), dan Pemecahan

Masalah (Problem Solving).

4. Multi Media Berbasisi Komputer dan Inter-Active video

Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai

lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan vidio.

Definisi sederhana ini telah pula mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada

bagian terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun pada bagian ini

perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer

sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian, arti multimedia yang

umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, vidio,

Page 11: Pemilihan media

11

dan animasi. Penggabungan ini mrupakan suatu kesatuan yang secra bersama-sama

menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.

Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup,

dapat dilihat dilayar monitor atau ketika diproyesikan kelayar lebar melalui overhead

projector dan dapat didengar suaranya, dilihat geraknya (vidio atau animasi).

Dalam pengembangannya, media yang berbasis edutainment diharapkan sesuai

dengan karakteristik siswa seperti tingkat kepandaian, kematangan, serta penguasaan materi

prasyarat sehingga mampu mengantarkan siswa untuk menguasai kompetensi-kompetensi

dasar.

Media berbasis edutaintment yang dibuat diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan siswa belajar mandiri dan memecahkan masalah. Di dalam penggunaan media

ini, siswa dapat menentukan sendiri apa yang hendak dilakukan. Dengan demikian siswa

akan belajar menganalisis, melihat permasalahan dan menemukan alternatif yang merupakan

langkah pemecahan masalah. Adanya pengambilan tindakan tersebut, kemampuan siswa

untuk memecahkan masalah akan meningkat.

Contoh-Contoh Pengembangan Media Pembelajaran

Media pengembangan berbasis Visual

a. Poster

Poster mampu memperngaruhi perilaku, sikap, dan tata nilai masyarakat untuk berubah

atau melakukan sesuatu. Hal yang membuat poster memiliki kekuatan untuk dicerna oleh

orang yang melihat, karena poster lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual, dan warna. Hal

tersebut sesuai dengan pandangan Nana Sudjana (2005:51) bahwa poster adalah media yang

mengkombinasikan antara visual dari rancangan yang kuat dengan warna serta pesan dengan

maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan

gagasan yang berarti dalam ingatannya.

Penggunaan poster dalam pembelajaran

1) Digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar, dala hal ini poster digunakan

saat guru menerangkan sebuah materi kepada siswa. Poster yang digunakan harus relevan

dengan tujuan dan materi. Poster disediakan guru baik dengan cara membuat sendiri maupun

dengan cara membeli atau menggunakan yang sudah ada.

Page 12: Pemilihan media

12

2) Digunakan diluar pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa, sebagai

peringatan, ajakan, propaganda atau ajakan untuk melakukan sesuatu yang positif dan

penanaman nilai-nilai social dan keagamaan. Poster pembelajaran biasanya mengangkat

tema-tema yang spesifik sesuai dengan kurikulum.

a. Flipchart

Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai

album atau kalender berukuran 50 x 75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21 x 28 cm sebagai

flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat padfa bagian atasnya. Dalam penggunaannya

dapat dibalik jika pesan pada lembaran depan sudah ditampilkan dan digantikan dengan

lembar berikutnya yang sudah disediakan. Flipchart hanya cocok untuk digunaka di

kelompok kecil yaitu 30 orang. Sedangkan flipbook untuk 4-5 orang. Flipchart merupakan

salah satu media cetakan yang sangat sederhana dan cukup efektif.

Flipchart cukup efektif karena dapat dijadikan sebagai media (pengantar) pesan

pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada flipchart.

Indicator efektif adalah tercapainya tujuan atau kompetensi yang sudah direncanakan.

Penggunaan flipchart merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk

menulis di papan tulis.

b. Bagan

Bagan menurut Nana Sudjana ( 2005:27 ) adalah kombinasai antara media grafis,

gambar, dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai

fakta pokok atau gagasan. Sebagai media visual, bagan merupakan media yang membantu

menyajikan pesan pembelajaran melalui visualisasi dengan tujuan metri yang kompleks dapat

disederhanakan sehingga siswa nudah untuk mencerna model-model tersebut.

Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan hubungan, keterkaitan, perbandingan,

jumlah yang relative, perkembangan tertentu, proses tertentu, mengklasifikasikan, dan

pengorganisasian.

Jenis-jenis bagan :

Bagan pohon

Bagan alir

Bagan arus

Bagan table

Page 13: Pemilihan media

13

c. Grafik

Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang memvisualisasikan data-

data dalam bentuk angka. Grafik menggambarkan hubungan satu dua atau lebih data atau

grafik dengan data yang swama menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Tujuan

pembuatan grafik adalah menunjukan perbandingan, informasi, kualitatif dengan cepat serta

sederhana.

Jenis-jenis grafik :

Grafik garis

Grafik batang

Grafik lingkaran

Penggunaan grafik dalam pembelajaran

Grafik divisualisasikan dengan bantuan objek dalam bentuk garis, batang, dan gambar.

Grafik paling baik digunakan dalam pembelajaran pada materi berupa ringkasan pelajaran

setelah siswa memperoleh informasi lain dari berbagai sumber.

Para siswa tidak akan mengalamni kesulitan dalam memnahami pesan yang disajikan

melalui grafik, hal tersebut disebabkan karena grafik sendiri bukan sesuatu yang asing bagi

siswa. Yang terpenting grafik menggambarkan informasi secara ringkas.

Jika grafik ingin disesuaikan dengan materi maka dengan mudah dapat membuatnya

sendiri. Terdapat beberapa pogram aplikasi melalui computer untuk membuat grafik.

Misalnya membuat grafik melalui Microsoft word, excel dan power poin.

d. Komik

Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan

menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang

memberikan hiburan kepada para pembaca.

Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan terhadap komik

hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah satu

kelebihan dari komik seperti penelitiaan yang dilakukan Thorndike, mengetahui bahwa anak

yang membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik

maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak

pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosa kata yang lebih banyak. Kelebihan

komik yang lainnya adalah penyajiaanya mengandung unsure visual dan cerita yang kuat.

Page 14: Pemilihan media

14

Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional sehingga

membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai.Hal inilah yang juga

menginspirasi komik yang isinya materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada siswa

tidak begitu menyukai buku-buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang

menarik.

e. Overhead Projector

Pada dasrnya OHP ( overhead projector ) berguna untuk memproyeksikan

transparankearah layar yang jaraknya relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang

cukup besar. Projector ini direncanakan dibuat untuk digunakan oleh guru di depan kelas

dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara guru dengan

siswa.

1)Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada

lembaran transparan atau plastic atau gulungan transparan.

2) Tempat menunjukkan atau memproyeksikan transparan yang telah disiapkan

sebelumnya.

3) Tempat menunjukkan bayangan suatu benda

4) Tempat menunjukkan model-model barang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam

5)Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan

6) Untuk menunjukkan diagram alir suatu sistem tertentu

7) Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu

f. Multimedia projector

Kini, hampir sebagian besar pasar projector dikuasai oleh projector digital. Mulai dari

yang berteknologi LCD ( Liquid Crystal Display ), DLP ( digital Light Processing ), sampai

tenologi terbaru yang kini tengah beranjak popular, LCOS ( Liquid Crystal On Single Crystal

Silicon ). Tidak heran, karena projector digital ini memang bobotnya relative ringan, dan

harganya pun relative jauh dibawah projector CRT. Untuk melakukan mengajar sudah sangat

memungkinkan guru untuk menggunakan multimedia projector atu lebih dikenal dengan

LCD projector.

Multimedia projector adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsure-

unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik secara terpisah maupun

gabungan diantara unsure-unsur media tersebut dapat dikoneksikan dengan perangkat

Page 15: Pemilihan media

15

elektronika lainnya seperti computer, video player, dan lain-lain. Yang dapat digunakan

untuk kegiatan presentasi, pembelajaran, pemutaran film, dan lain-lain.

Media pengembangan berbasis Audio-Visual

1. Alat perekam

Alat perekam berfungsi untuk memperdengarkan audio ( player ) pada umumnya

menggunakan tape yang menggunakan kaset. Sesuai dengan perkembangan teknologi

sekarang sudah banyak alat perekam audio, seperti ipod, mp3, dan lain-lain. Materi pelajaran

terlebih dahulu disiapkan kemudian direkam dan disajikan baik dikelas classical dengan

jumlah siswa banyak maupun untuk belajar secara mandiri. Materi pelajaran yang dapat

disajikan diantaranya : ppembelajaran musik literacy ( pembacaan sajak ), pembelajaran

bahasa asing, dan lain-lain.

2. Laboratorium bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengarkan dan berbicara

dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya,

media yang digunakan adalah alat perekam.

C. Pentingnya pengembangan media pembelajaran

Dalam pembelajaran menggunakan media mempunyai beberapa keuntungan, yaitu

1)Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga

mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya,

2)Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.

3)Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk

belajar.

4)Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.

5)Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi

yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media

pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.

Lebih lanjut Latuheru (1988), menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna

menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran

Page 16: Pemilihan media

16

berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang disajikan, (3)

media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya.

Begitu pentingnya peran media dalam pembelajaran sudah selayaknya seorang guru

mampu memanfaatkan bahkan mengembangkan mediapembelajaran.Dalam mengambangkan

program media pembelajaran ada enam tahap kegiatan, yaitu

(1) analisis pengembangan karakteristik peserta didik;

(2) perumusan tujuan pembelajaran;

(3) perumusan butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan;

(4) mengembangkan alat pengukur keberhasilan;

(5) menulis naskah media/prototype;

(6) mengadakan tes dan revisi. (Sadiman, 1984:100).

Disamping keenam langkah tersebut menurut Rayandra terdapat langkah kegiatan yang

perlu dilakukan adalah validasi produk media. Validasi diperlukan untuk menjamin ketepatan

materi kurikulum dan tujuan pembelajaran, dan kesesuaian bahasa dengan peserta didik.

Menurut Rayandra (2011) Berkenaan dengan media ada dua permasalahan yang

dihadapi di lembaga pendidikan kita, yaitu keterbatasan media dan kemanfaatan media.

Keterbatasan media menyangkut ketersediaan media pembelajaran disekolah yang masih

kurang dan belum merata, sedangkan kemaanfaatan media selain kreativitas pendidik,

pertimbangan instruksional juga menjadi factor yang menentukan. Seringkali guru/dosen

menggunakan media seadanya tanpa mempertimbangkan pembelajaran, adakalanya

digunakan media yang canggih, semata-mata karena media tersebut sudah tersedia walaupun

sesungguhnya tidak diperlukan dalam pembelajaran.

Pengembangan media sangat penting artinya untuk mengatasi kekurangan dan

keterbatasan media yang ada. Disamping itu, media yang dikembangkan sendiri oleh guru

dapat menghindari dari ketidaktepatan (mismatch) karena dirancang sesuai dengan

kebutuhan, potensi sumber daya dan lingkungan masing-masing. Lebih dari itu juga dapat

meningkatkan kreativitas dan kemampuan inovasi bagi para guru sehingga dihasilkan

pendidik yang professional.

Page 17: Pemilihan media

17

D. Diagram alur prosedur pengembangan media pembelajaran

Untuk melakukan kegiatan pengembangan media pembelajaran diperlukan prosedur

pengembangan. Prosedur pengembangan adalah langkah-langkah prosedural yang harus

ditempuh oleh pengembang agar sampai ke produk yang dispesifikasikan. Prosedur

pengembangan media meliputi beberapa tahap, yaitu perencanaan atau penyusunan

rancangan media, produksi media, dan evaluasi media.

1. Perencanaan Media Pendidikan

Dalam membuat perencanaan, kita perlu memperhatikan dan mempertimbangkan hal-

hal berikut:

a. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa

yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki

sekarang. Kebutuhan dapa diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan melihat tuntutan

kebutuhan yang ada di masyarakat dan melihat dari apa yang dirumuskan dalam

kurikulum.Suatu media akan dianggap terlalu mudah bagi siswa bila siswa tersebut telah

memiliki sebagian besar pengetahuan yang disajikan oleh media tersebut. Sebaliknya media

akan dipandang terlalu sulit bagi siswa bila siswa belum mengetahui pengetahuan yang

Perumusan Butir Materi

Identifikasi Kebutuhan

Perumusan Tujuan

Perumusan Alat

Pengukur

Penulisan Naska Media

Tes/Uji Coba

Revisi

Naskah Siap Produksi

Page 18: Pemilihan media

18

diperlukan sebelum menggunakan media tersebut.Sebelum media dibuat kita harus meneliti

dengan baik pengetahuan awal maupun pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa yang

menjadi sasaran media itu.

b. Perumusan Kompetensi dan Indikator Hasil Belajar

Kompetensi sering diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap nilai yang

terwujud dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Standar Kompetensi adalah kompetensi atau

kemampuan yang distandarkan untuk jenjang, kelas, dan semester tertentu. Sedangkan

Kompetensi Dasar adalah kemampuan-kemampuan pokok yang membentuk kompetensi atau

yang tercakup dalam kompetensi yang distandarkan tersebut.Indikator merupakan penanda

pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam mengembangkan indikator perlu

mengembangkan beberapa hal sebagai berikut:

(1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam

kompetensi dasar,

(2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah,

(3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan.

Indikator berfungsi sebagai berikut:

1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran

2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran

3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar

4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Mekanisme pengembangan indikator ditempuh dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi dasar

2) Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah

3) Menganalisis kebutuhan dan potensi

c. Pengembangan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai

peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi

pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi

dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan

Page 19: Pemilihan media

19

dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan terhadap

materi pembelajaran tersebut.

Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Fakta

2) Konsep

3) Prinsip

4) Prosedur

5) Sikap

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran meliputi

kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), kecukupan (adequacy).

d. Perumusan alat pengukur keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan siswa perlu dirancang dengan seksama dan seyogyanya

dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar

mengajar dilaksanakan. Alat ini berupa tes, penugasan, ataupun daftar cek perilaku.

e. Penulisan Naskah

Naskah menjadi penuntun kita dalam membuat bahan presentasi untuk media visual

atau merekam suara untuk media audio dan mengambil gambar serta merekam suara untuk

media audio visual.

Berikut beberapa petunjuk yang perlu kita ikuti bila kita menulis naskah program media

audio:

1) Bahasa

2) Musik dalam program audio

3) Keterbatasan daya konsentrasi

4) Beberapa istilah yang dapat digunakan dalam naskah

2. Produksi Media

Kegiatan produksi memiliki tiga kelompok personil yang terlibat, yaitu sutradara atau

pemimpin produksi, kerabat kerja, dan pemain.

3. Evaluasi Media Pendidikan

Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk

mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan serta penyusunan dan penyempurnaan program/kegiatan selanjutnya.

Page 20: Pemilihan media

20

Ada dua macam bentuk evaluasimedia yang dikenal, yaitu

a. Evaluasi formatif

Merupakan proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan

efisiensi bahan-bahan pembelajaran.Ada tiga tahapan evaluasi formatif, meliputi:

1) Evaluasi satu lawan

2) Evaluasi kelompok kecil

3) Evaluasi lapangan

b. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dalam rangka untuk

menentukan apakah media yang dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu

.

Page 21: Pemilihan media

21

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Pengembangan media pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan

perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.Posisi media

pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup

penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak

akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa

berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem

pembelajaran.

Pengembangan Media

- Media Berbasis Visual

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat

dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis,

Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Dalam proses penataan harus

diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan,

penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan

adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna.

- Media Berbasis Audio-Visual

Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan

terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatanyang murah dan terjangkau mak hampir

tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tipe dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru

dapat diterima kembali. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi

lebih banyak, materi audio dapat digunakan :

Page 22: Pemilihan media

22

a. Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah

didengar.

b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan

pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.

c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa

d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar

mengenai suatu poko bahasan atau sautu masalah.

- Media Berbasis Komputer

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi

audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena

kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah

dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan

pembelajaran.

Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan

yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis

komputer:

1. Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman

2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli

saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.

3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping

guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul

pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.

- Multi Media Berbasisi Komputer dan Inter-Active video

Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai

lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan vidio.

Definisi sederhana ini telah pula mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada

bagian terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun pada bagian ini

perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer

sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian, arti multimedia yang

umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, vidio,

Page 23: Pemilihan media

23

dan animasi. Penggabungan ini mrupakan suatu kesatuan yang secra bersama-sama

menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.

Pentingnya pengembangan media pembelajaran

Dalam pembelajaran menggunakan media mempunyai beberapa keuntungan, yaitu

1)Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga

mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya,

2)Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.

3)Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk

belajar.

4)Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.

5)Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi

yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.

Diagram alur prosedur pengembangan media pembelajaran

Untuk melakukan kegiatan pengembangan media pembelajaran diperlukan prosedur

pengembangan. Prosedur pengembangan adalah langkah-langkah prosedural yang harus

ditempuh oleh pengembang agar sampai ke produk yang dispesifikasikan. Prosedur

pengembangan media meliputi beberapa tahap, yaitu perencanaan atau penyusunan

rancangan media, produksi media, dan evaluasi media.

B. Saran

Perlunya partisipasi seluruh pihak yang berperan dalam dunia pendidikan dalam

mengembangkan media pembelajaran, agar kita dapat merealisasikan media pembelajaran

yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Page 24: Pemilihan media

24

DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003),

Edisi III.

Arsyad, Azhar., Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002)

Mahmud, Hadi., Media Pembelajaran, (Kendari: Istana Profesional, 2006)

Cetakan I

Ghazali, Nurseha., Media Pembelajaran, (Makassar: MEMBUMI publishing 2009)

http://priatnadrs.blogspot.com/2011/07/makalah-pengembangan-media

pembelajaran_8072.html

Page 25: Pemilihan media

25

NAMA: yulianingsih

JURUSAN: tarbiyah / pai/iii.a

TTL: Margacinta, 21 juli 1995

ALAMAT: ponpes darul falah

E-MAIL: [email protected]

BLOG:

NAMA: hartini

JURUSAN: tarbiyah /pai/iii a

TTL:

ALAMAT: ponpes darul falah

E-MAIL: [email protected]

Page 26: Pemilihan media

26