pemikiran islam update 2012
Post on 30-Oct-2015
39 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
MAKALAH
KEBIJAKAN DAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
PADA MASA NABI DAN SAHABAT
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
pemikiran pendidikan islam dibimbing oleh dosen pengampu
Ahmad Muthohar, AR,M.SI
Di Susun Oleh :
Agus Herlana
Iskandar Husain
Mohammad Akbar
Local : A
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAM A ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA
2011/2012
2
A. Latar Belakang
Pendidikan islam berawal dari hadirnya Rasul SAW di permukaan bumi ini, yaitu
dengan mengusung wahyu yang diterimanya dari Allah SWT. Beberapa model
pendidikan sudah diterapkan pada zaman Rasul SAW yang diterapkan oleh Rasul sendiri
untuk mencapai tujuan dalam berdakwah menyampaikan ajaran islam.
Selama dalam kurun waktu kurang lebih 23 tahun Nabi Muhammad berhasil dan
sukses dalam menjalankan visi dan misi dakwah menyebarkan ajaran islam. Hal ini tidak
lain didukung oleh strategi dan metode yang digunakan oleh Rasul dalam berdakwah
(mendidik). Keberhasilan Rasulullah dalam berdakwah itu terlihat bahwa dengan waktu
yang begitu singkat Nabi Muhammad SAW mampu merubah kondisi masyarakat baik
dari segi keilmuan, sosial masyarakat, kepemimpinan, hingga politik masyarakat.
Sudah Ada beberapa lembaga pendidikan dizaman Rasul SAW yang
memudahkan masyarakat ummat islam untuk mempelajari ajaran Agama lebih
mendalam. Diantaranya pendidikan berlangsung dari rumah kerumah, kuttab, masjid dan
lain-lain. Lembaga-lembaga pendidikan diteruskan oleh para sahabat dan terus
dikembangkan hingga lembaga-lebaga tersebut tersebar keberbagai daerah peluasan,
seperti adanya lembaga madrasah makklah, madrasah madinah, madrasah basrah,
madrasah kuffah dan banyak madrasah lainnya.
3
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
Pendidikan islam dimulai pada bulan Ramadhan di mana Alquran dan petunujuk-
petunjuk serta teladan pelaksanaannya, mulai diturunkan oleh Allah, dan mula idibudayakan
dalam kehidupan manusia. Pelaksanaan pembinaan pendidikan islam pada zaman nabi dibedakan
menja di dua tahap, baik dari segi waktu dan tempat penyelenggaraan, maupun dari segi isi dan
materi pendidikannya, yaitu : 1) tahap/fase makkah, sebagai fase awal pembinaan pendidikan
islam, dengan makkah sebagai pusat kegiatannya, dan 2) tahap/fasemadinah, sebagai fase
lanjutan (penyempurnaan) pembinaan/pendidikan islam dengan madinah sebagai pusat
kegiatannya.
1.PelaksanaanPendidikan Islam Di Makkah
Nabi muhammad saw mulai menerima wahyu dari Allah sebagai petunjuk dan instruksi
untuk melaksanakan tugasnya, sewaktu beliau telah mencapai umur 40 tahun, yaitu pada tanggal
17 ramadhan tahun sebelum hijrah (6 agustus 610 M). Petunjuk dan instruksi tersebut berbunyi :
Bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah demi tuhanmu yang paling pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam.
Yang mengajar manusia apa-apa yang tidak diketahui nya. (Q.S. 96 :1-5)
Kemudian disusul dengan wahyu berikutnya, yang berbunyi :
Hai orang yang berselimut. Bangunlah, untuk memberikan peri ngatan. Agungkan (nama)
tuhanmu, dan bersihkan pakaianmu. Dan tinggalkan perbuatan dosa, dan jangan engkau
memberi, untu mendapatkan (balasan) yang lebih banyak. Dan demi tuhanmu, bersabarlah. (Q.S.
74 :1-7)
Dalam kedua wahyu yang mula-mula turun itu dapat diambil kesimpulan, bahwa
pendidikan dalam islam terdiri dari empat macam :
4
a. Pendidikan Keagamaan, yaitu hendaklah membaca dengan nama allh semata-mata,
jangan dipersekutukan dengan berhala, karena tuhan itu maha besar dan maha pemurah,
sebab itu hendaklah dilenyapkan berhala itu sejauh-jauhnya.
b. Pendidikan Akliyah dan Ilmiyah, yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal
darah dan kejadian alam semesta. Alam akan mengajarkan demikian itu kepada orang-
orang yang mau menyelidiki dan membahasnya, sedangkan mereka dahulu belum
mengetahuinya. Untuk mempelajari hal itu haruslah dengan banyak membaca dan
menyelidiki serta memakai kalam(pena) untuk mencatat.
c. Pendidikan Akhlak dan Budi pekerti, yaitu pendidik hendaklah suka memberi / mengajar
tanpa mengharapkan balasan dari orang yang menerima pemberian itu, melainkan karena
allah semata-mata dan mengharapkan keridaannya dan pendidik juga harus berhati sabar
dan tabah dalam melakukan tugasnya.
d. Pendidikan Jasmani (Kesehatan), yaitu mementingkan kebersihan, berih pakaian, berssih
badan dan bersih tempat kediaman. Terutama pendidik harus bersih pakaian, suci hati dan
baik budi pekertinya, supaya menjadi contoh dan suri tauladan bagi anak didiknya.
Dengan turunnya kedua wahyu itu nabi muhammad saw telah diberi tugas oleh allah, supaya
bangun melemparkan selimut dan menyingsingkan lengan baju untuk memberi peringatan dan
pengajaran kepada kaumnya khususnya dan kepada umat manusia umumnya, sebagai tugas suci,
tugas mendidik dan mengajarkan agama islam. Kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-
wahyu yang lain. Semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh nabi, mula kepada karib
kerabatnya (keluarganyaa) dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi.
Setelah mulai banyak orang yang memeluk agama Islam, lalu nabi menyediakan rumah Al-
Arqam bin Abil Arqam untuk tempat pertemuan dengan sahabat-sahabat dan pengikutnya.
Rumah Al-Arqam itulah tempat pendidikan islam yang pertama dalam sejarah pendidikan islam.
Disanalah nabi mengajarkan dasar-dasar/pokok-pokok agama islam dan membacakan wahyu-
wahyu alquran pada sahabat dan pengikutnya. Disanalah Nabi menerima tamu atau orang-orang
yang ingin memeluk agama islam atau menanyakan hal-hal yang bersangkutan dengan agama
islam. Singkatnya, di rumah Al-Arqam itulah terbentuk Jamaah Islamiyah yang pertama.
Dan keadaan demikian berlangsung sampai lebih dari 3 tahun. Sampai akhirnya turun
petunjuk dan perintah allah, agar nabi memberikan pendidikan dan seruannya secara terbuka.
5
Dengan turunnya perintah tersebut, maka mulailah nabi memberikan pengajaran kepada umatnya
secara terbuka dan lebih meluas, bukan hanya dilingkungan kaum keluarga dikalangan penduduk
makkah,tetapi juga kepada penduduk diluar makkah, terutama mereka yang datang ke mekkah,
baik dalam rangka ibadah haji maupun perdagangan. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi
oleh nabi semakin besar, tetapi semua dihadapi nabi dengan penuh kesabaran, dan dengan penuh
keyakinan bahwa allah akan selalu memberikan petunjuk dan pertolongan dalam menghadapi
tantangan tersebut.1
a.Cara Nabi Menyiarkan Agama Islam
Cara nabi menyiarkan agama islam ialah dengan berpidato dan bertablig ditempat yang
ramai dikunjungi orang, terutama pada musim haji dimana banyak orang dari suku-suku bangsa
arab datang berkunjung ke kota makkah. Nabi menyiarkan agama islam dengan membacakan
ayat-ayat alquran yang berisikan petunjuk dan pengajaran. Oleh karena isi alquran terang dan
hebat, indah dan fasihat, menarik dan bersemangat, lambat laun penduduk makkah memeluk
agama islam sedikit demi sedikit dan pada akhirnya bertambah banyak jumlahnya. Meskipun
para pemeluk islam mendapat siksaan dari kaum quraisy, tetapi mereka tetap berada dalam
keimanan.
Oleh karena siksaan yang diderita kaum muslimin di makkah, nabi pun menyuruh kaum
muslimin untuk hijrah ke negeri Habasyah yang penduduknya beragama masehi. Nabi sendiri
tetap tinggal di makkah dan selalu dibela oleh pamannya Abu Talib. Setelah meninggalnya Abu
Talib dan Siti Khadijah, maka kaum quraisy makin menindas nabi dan sahabat-sahabatnya. Pada
tahun itulah nabi pergi isra dan miraj tahun 11 dari nubuwah, pada malam itu diwajibkan oleh
allah perintah sembahyang lima waktu sehari semalam. (sebelum itu nabi telah sembahyang juga
bersama sahabat-sahabatnya, tetapi tidak lima kali dalam sehari semalam seperti sekarang ini).
Pada tahun 12 nubuwah waktu musim haji datang 12 orang laki-laki dari jastrib
(madinah) kepada nabi untuk memeluk agama islam. Kemudian nabi mengutus Mushab Umair
pergi bersama mereka ke jastrib untuk membacakan alquran dan mengajarkan agama islam
1 Hanun Asrahah, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Logos, 1999, hlm 72-73
6
kepada penduduk disana. Inilah guru agama yang pertama yang diutus oleh nabi ke daerah luar
kota makkah. Dengan demikian tersebarlah agama islam di jastrib (madinah). Karena siksaan
yang diderita kaum muslimin makin bertambah parah, maka nabi menyuruh mereka hijrah ke
jastrib (madinah). Akhirnya nabi pun juga berhijrah ke madinah beserta sahabatnya Abu Bakar
(tahun621 M).
b. Intisari pendidikan dan pengajaran islam yang diberikan Nabi di mekkah selama 13
tahun
Nabi muhammad tinggal di makkah sejak mulai jadi nabi sampai hijrah ke madinah,
lamanya 12 tahun 5 bulan 21 hari. Pengajaran yang diberikan nabi selama itu ialah
menyampaikna wahyu allah, alquran, terdiri dari 93 surat yang diturunkan dimakkah sebelum
hijrah, yang dinamakan surah makkiyah. Diantara intisari pengajaran di makkah itu, ialah
menerangkan pokok-pokok agama islam, seperti beriman kepada allah, rasul, hari kemudian,
serta sedikit amal ibadat seperti shalat. Adapun zakat belumlah diperinci di makkah bahkan zakat
waktu