pembuatan emulsi

Upload: anto-suryanto

Post on 07-Jan-2016

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas sediaan emulsi

TRANSCRIPT

EMULSI

EMULSINAMA KELOMPOKAbdul RahmanAjeng Nilla A.Anto SuryantoAsep IskandarAyu RahayuAnnisa Septiana PBellasyana Novismara SDede KarmilawatiPengertian sediaan EmulsiEmulsi ( Emulsion ) adalah suatu sistem koloid yang fase terdispersinya dan medium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat bercampur. Misalnya benzena dalam air, minyak dalam air, dan air susu. Mengingat ke dua fase tidak dapat bercampur, keduanya akan segera memisah untuk mejaga agar emulsi tetap stabil, perlu di tambahkan zat ketiga yang disebut emulgator atau zat pengemulsi (emulsifying). Sumardjo 247.Formula dan monografi1. Formula StandarTiap 60 ml mengandung :a. Paraffin liquidum30 %b. PGA18 %c. Aquadest ad33,5 g

2. Kajian Preformulasiatau Monografia. Paraffin liquidumPemerian : tidak berbau, tidak berwarna, atau putih solid. Rasa sedikit berminyak bila disentuh.Kelarutan : larut dalam klorofrom, eter, minyak astiri dan sebagian besar minyak hangat tetap, sedikit larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%) dan air.Titik lebur : 96-105oCStabilitas : Paraffin stabil, meskipun kembali mencair. Harus disimpan pada suhu tidak lebih dari 408oC dalam wadah tertutup. Inkompatibilitas : Ketidak campuran terurai dengan zat pengoksidasi kuat, dermatological medicament.

b. Propylene Glycol Alginat (PGA)Pemerian : Berwarna putih kekuningan, praktis tidak berbau, dan berserat, berasa atau butiran bubuk.Kelarutan : Larut dalam asam organik encer dan air, membentuk stabil, kental, koloid pada pH 3. Juga larut dalam campuran etanol/ air yang mengandung hingga 60 % b/b etanol (95%).Stabilitas : bahan stabil, walaupun akan menjadi kurang larut jika disimpan pada suhu yang tinggi. Paling stabil di pH 3-6.

Alat dan BahanAlat :Stamper dan mortarGelas ukurCorongTabung sedimentassiBatang pengadukTimbangan digitalSpatulaKertas perkamenBotol ViskometerPiknometerBulb pipet

Prosedur KerjaNOTAHAPAN PEKERJAANPELAKSANA1.Menyiapkan alat dan bahanDede Karmilawati2.Menimbang semua bahanBangbang S.B., dan Abdul Rhaman3.Memanaskan mortar. Masukan PGA kedalam mortar kemudian tambahkan air panas gerus hingga homogen sampai terbentuk corpus emulsiMasukan sedikit demi sedikit paraffin liquidum kedalam mortir gerus hingga homogenyAjeng Nilla AnindiAnto SuryantoAsep Iskandar4.Tambahkan air hingga homogenAyu Rahayu5.Masukan corpus emulsi kedalam botolDan timbangan sampai 50 gramAnnisa Septiana P.6.Kemas Etiket dan LabelBellasyana Novismara S.Data Hasil Pengamatan Kelompok dan Keseluruhan1. Data pengamatan kelompoka. Data Organoleptik

OrganoleptikWarnaRasa Bau Putih Tidak berasaMinyak kelapa B. data pengamatan sedimentasiNo.WaktuVolume SedimentasiVoVuF1.10 menit363612.20 menit363613.30 menit363614.60 menit363615.Hari-136360,9316.Hari-23633,50,8337.Hari-336300,7788.Hari-436280,7369.Hari-53626,40,7223. Data pengamatan keseluruhanNo.WaktuKelompok 1Kelompok 2Kelompok 3Kelompok 4Kelompok 5Kelompok 61.1011-0,3062.20110,9790,3333.30110,9580,3334.60110,9580,3335.HARI-10,9320,980,9580,3616.HARI-20,8330,880,5420,3617.HARI-30,7780,800,5420,3618.HARI-40,736-0,5420,3619.HARI-50,722--0,361Pembahasan Pada praktikum pembuatan preformulasi sediaan emulsi dengan menggunakan metode korpus emulsi cara kering. Zat aktif yang digunakan adalah paraffin cair 30% dan mengguanakan emulgator alami yaitu PGA 18%. Pada emulsi menggunakan emulgator PGA berkonsentrasi 18% yang dibuat dengan metode korpus emulsi kering pada waktu t-0 tinggi sedimentasi adalah 36 cm, pada t-10 dan t-36 ketinggian sedimentasi tetap yaitu 36 cm, t-60 dan t-120 tinggi sedimentasi masih sama atau tetap yaitu 36 cm. Pada hari ke 1 terjadi penurunann sedikit menjadi 35,5. Hari ke 2 terjadi penurunan lagi sedikit menjadi 30, dan hari ke 3 terjadi penurunan tinggi sedimentasi menjadi 28 cm. Warna emulsi pada PGA berkonsentrasi 18% ini adalah putih susu. Terjadi flokulasi pada emulsi ini, yaitu terlihat dengan terbentuknya kelompok-kelompok globul yang posisinya tidak beraturan tetapi setelah dilakukan pengocokan sediaan emulsi kembali stabil. Pada PGA metode korpus emulsi kering dengan konsentrasi 18% pada 3 hari penyimpanan terjadi ketidakstabilan emulsi yang berupa flokulasi. Fenomena ini terjadi karena penggabungan partikel yang disebabkan oleh adanya energi bebas permukaan.

Kesimpulan Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersinya, berupa fase cair dengan medium pendispersinya bisa berupa zat padat, cair, ataupun gas. Emulsi meruapakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya terdiri dari minyak dan air. Emulsi dengan menggunakan emulgator PGA 18% yang dibuat menggunakan metode pembuatan korpus emulsi kering dapat membentuk emulsi yang stabil. Emulsi dapat mengalami kestabilan namun dapat juga mengalami kerusakan (demulsifikasi) dimana rusaknya emulsi ini disebabkan oleh beberapa factor seperti suhu, rusaknya emulgatornya sendiri, penambahan elektrolit sehingga semua ini akan dapat menyebabkan timbulnya endapan atau terjadi sedimentasi.

TERIMAKASIHSILAHKAN BERTANTANYA JIKA ADA YANG INGIN DITANYAKAN