pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

25
PEMANFATAN DIAMOND TIANGLE TOURISM SEBAGAI TEMPAT PENGEMBANGAN EKOPARIWISATA DI BANYUWANGI MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Geografi Pengembangan Wilayah Yang dibina oleh Indra Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd Oleh Eko Yulian Arifianto 130721611784

Upload: lamkien

Post on 18-Jan-2017

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

PEMANFATAN DIAMOND TIANGLE TOURISM SEBAGAI TEMPAT PENGEMBANGAN EKOPARIWISATA DI BANYUWANGI

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Geografi Pengembangan WilayahYang dibina oleh Indra Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd

OlehEko Yulian Arifianto

130721611784

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFIPROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

Maret 2015

Page 2: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyuwangi sebagai kabupaten yang terletak di ujung Pulau Jawa sering

disebut sebagai kabupaten terpencil yang hanya digunakan sebagai jalur bagi para

wisatawan dari Surabaya ke Bali ataupun dari Bali ke Surabaya. Dibalik itu

semua, Banyuwangi sebagai kabupaten terbesar di Jawa Timur sebenarnya

memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan tidak hanya sebagai jalur lewat

saja.

Banyuwangi merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki garis

pantai terpanjang. Potensi bahari baik perikanan atau pariwisata pantai sangat

berpotensi dikelola untuk meningkatkan pendapatan daerah. Untuk memanfaatkan

potensi tersebut pemerintah daerah Banyuwangi memiliki konsep pengembangan

terhadap potensi pariwisata pantai. Selain pantai Banyuwangi juga mengandalkan

pariwisata dari sektor kenampakan alam seperti Blue Fire Kawah Ijen, Pendakian

G. Raung dll. Sebagai referensi wisatawan baik dari dalam negeri mauoun luar

negeri Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah membangun beberapa sarana

transportasi baik udara, laut, maupun darat yang sangat mendukung bagi

kemajuan ekonomi Banyuwangi. Banyuwangi bisa memanjakan para wisatawan

dengan keindahan alam, seni dan kebudayaannya

Menurut para ahli, yaitu H.Kodhyat (1983:4), pariwisata merupakan

perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan

perseorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau

keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,

budaya, alam dan ilmu. Dan menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar

(2000:46-47), pariwisata adalah suatu perjalanan seseorang atau sekelompok

orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat

yang lain, meninggalkan tempatnya semula dengan perenacanaan dan dengan

maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,

Page 3: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau

untuk menikmati kegiatan yang beraneka ragam. Sedangkan menurut Salah

Wahab (1975:55), pariwisata merupakan salah satu jenis industry baru yang

mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja,

peningkatan penghasilan, standar hidup, serta menstimulasi sektor-sektor

produktif lainnya.

Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui

indahnya alam dan kebudayaan Banyuwangi, sehingga kita sebagai warga

Banyuwangi dapat mengembangkan sektor pariwisata di Banyuwangi. Jadi

Banyuwangi tidak lagi sebagai jalur lewat wisatawan tetapi sebagai tujuan utama

para wisatawan untuk menghabiskan liburannya. Dengan perkembangan  sektor

pariwisata ini, kita juga dapat membangun sektor-sektor lain di Banyuwangi

sebagai penunjang pariwisata demi kesejahteraan warga Banyuwangi.

1.2 Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan:

1. Mengetahui keindahan pariwisata Banyuwangi.

2. Mengetahui Diamond triangle banyuwangi touism ekopariwisata di

Banyuwangi

3. Mengetahui potensi Diamond triangle tourism Banyuwangi sebagai icon

penting kebanggan Banyuwangi.

1.3 Rumusan Masalah

Agar penyusunan makalah mencapai tujuan yang diharapkan, maka rumusan

masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja keindahan alam yang ada di Banyuwangi?

2. Apakah Diamond triangle touism itu?

3. Apa saja potensi yang dapat dikembangkan dari Diamond triangle

touism?

Page 4: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

BAB II

PEMBAHASAN

Menurut para ahli, yaitu H.Kodhyat (1983:4), pariwisata merupakan

perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan

perseorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau

keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,

budaya, alam dan ilmu. Dan menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar

(2000:46-47), pariwisata adalah suatu perjalanan seseorang atau sekelompok

orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat

yang lain, meninggalkan tempatnya semula dengan perenacanaan dan dengan

maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,

tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau

untuk menikmati kegiatan yang beraneka ragam. Sedangkan menurut Salah

Wahab (1975:55), pariwisata merupakan salah satu jenis industry baru yang

mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja,

peningkatan penghasilan, standar hidup, serta menstimulasi sektor-sektor

produktif lainnya.

Dari pernyataan para ahli, penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang maupun

sekelompok orang ke tempat tertentu yang memiliki potensi-potensi pariwisata

dengan tujuan untuk mencari suatu kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam

jangka waktu sementara, dan kegiatan ini pun nantinya akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi suatu negara karena secara tidak langsung kegiatan ini

akan memberikan peluang bagi seseorang atau masyarakat untuk memperoleh

suatu pekerjaan, dan hal ini pun tentu akan mempercepat laju pertumbuhan

ekonomi suatu negara.

Pariwisata memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan wilayah

setempat maupun bagi perekonomian negara secara keseluruhan. Karena pada

hakikatnya pariwisata adalah salah satu sektor andalan pemerintah Indonesia

untuk menghasilkan  devisa negara, sehingga pemanfaatan, pengembangan,

Page 5: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

pengelolaan, dan pembiayaan kawasan wisata harus mendapat perhatian yang

serius dari pemerintah dengan melibatkan peran lembaga-lembaga pemerintah,

serta seluruh lapisan masyarakat. Adapun daerah yang memiliki potensi

pariwisata yang nantinya dapat dijadikan sebagai asset negara ialah Banyuwangi.

Dimana, Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang ketaknya di ujung

timur pulau Jawa dan di juluki sebagai sunrise of java. Karena letak yang

strategis, potensi wilayah Banyuwangi sangat besar dalam menyumbang

peningkatan perekonomian Indonesia, dan tentunya sangat besar peranannya bagi

pertumbuhan wilayah Banyuwangi sendiri.

Pariwisata di Banyuwangi sangatlah beragam dan tidak sedikit yang

menarik perhatian wisatawan local maupun mancanegara, terutama tempat-tempat

wisata yang notabene memiliki keindahan yang luar biasa. Tempat-tempat wisata

yang saat ini tengah diminati oleh wisatawan local maupun mancanegara adalah

kawah Ijen, pantai Plengkung, dan pantai Sukomade. Ketiga tempat wisata ini

biasa disebut sebagai segi tiga berlian. Segitiga Berlian merupakan 3 aset besar

Banyuwangi yang memiliki potensi wisata yang sangat hebat dan bisa

memberikan kontribusi besar untuk pengembangan pariwisata di Banyuwangi.

1. Kawah Ijen ( Ijen Crater)

Kawah ijen ini merupakan obyek wisata yang berlokasi di wilayah

Banyuwangi, Jawa Timur, ia termasuk salah satu Segitiga Berliannya

Banyuwangi, karena ia juga memberikan kontribusi yang besar terhadap

Banyuwangi, terutama pengembangan pariwisata di Banyuwangi ini. Kawah ijen

merupakan kawah danau terbesar di Pulau Jawa, kawah ijen berbentuk ellips

dengan ukuran lebih 960 x 600 m dengan keetinggian permukaan air danau

kurang lebih 2140 m dpl dengan kedalaman danau kurang lebih 200 m serta

merupakan danau terasam di dunia dengan ph 0,5. Kawah belerang berada dalam

sulfatara yang dalam. Kedalamannya 200 m dan mengandung kira-kira 36 juta

meter kubik air asam beruap, diselimuti kabut berbau belerang yang menyengat.

Di dalam kawah, berbagai warna dan ukuran batu belerang.  

Page 6: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

Dengan pesona yang dimiliki oleh kawah ijen inilah yang menarik para

wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi dalam rangka menikmati keindahan

alam yang dahsyat. Dan banyak sekali wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke kawah ijen untuk menyaksikan para penambang batu belerang yang rela

mendaki gunung demi mendapatkan gumpalan-gumpalan belerang yang tidak lain

ialah bertujuan untuk menafkai keluarganya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri

bagi para wisatawan. Akan tetapi, selain memiliki potensi keindahan yang

memukau kawah ijen juga memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat

menghambat para wisatawan local maupun mancanegara untuk berkunjung ke

wisata tersebut. Kelemahan tersebut tidak lain adalah dari factor infrastruktur

yang kurang baik. Dimana, jalur menuju kawah ijen masih sangat berbahaya dan

sulit dijangkau oleh semua transportasi dan jalur menuju kawah ijen itu pun harus

ditempuh melalui jalan kaki yang cukup panjang. oleh karena itulah perlu adanya

perhatian khusus dari pemerintah setempat demi lancarnya para wisatawan dalam

berkunjung ke kawah ijen.

2. Pantai Plengkung (G-Land)

Kekayaan kedua dari kabupaten Banyuwangi ialah pantai plengkung

yang berlokasi di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Banyuwangi, Jawa

Timur. Pantai ini sangat terkenal, baik di Indonesia sendiri maupun sampai ke

mancanegara. Dimana, pantai plengkung terkenal akan ombaknya yang

menakjubkan dan hal ini pun sangat diminati oleh wisatawan asing untuk

melakukan selancar di pantai tersebut sehingga pantai plengkung sering dijuluki

sebagai "G-Land, The Seven Giant Waves Wonder". Ombak di pantai Plengkung

merupakan salah satu ombak yang terbaik di dunia. Ombak setinggi 4-6 meter

sepanjang 2 km dalam formasi 7 gelombang bersusun "go to left" cocok

ditunggangi oleh peselancar kidal. Di wilayah daerah Pantai Plengkung juga

banyak kegiatan yang bisa dilakukan , kegiatan yang sering dilakukan itu

misalnya meditasi.

Page 7: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

Meditasi bisa dilakukan di tempat-tempat yang sepi seperti di goa-goa.

Akan tetapi sampai saat ini masih terdapat kendala-kendala pada saat hendak

menuju pantai plengkung, kendala tersebut tidak lain adalah sarana infrastruktur

yang kurang baik. Sehingga apabila wisatawan baik local maupun mancanegara

hendak menuju pantai plengkung sangat kesulitan. Dan tidak sedikit wisatawan

mancanegara yang lebih memilih untuk lewat jalur laut dari pada jalur darat, yaitu

lewat selat Bali. Sehingga transportasi darat pun tidak berfungsi dengan baik.

3. Pantai Sukomade

Meru Betiri merupakan hutan tropis dengan sungai spektakuler dan

keanekaragaman satwa liar. Berslogankan “Home of Biodiversity”, Taman

Nasional Meru Betiri merupakan salah satu taman nasional yang paling

mengesankan di Pulau Jawa dengan ekosistem mangrove, hutan rawa, dan hutan

hujan dataran rendah.

Kawasan Taman Nasional Meru Betiri secara administrasi

pemerintahan terletak di Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa

Timur. Taman nasional ini terdiri dari 4 zona yaitu,  zona rimba seluas 22.622 Ha,

zona pemanfaatan intensif seluas 1.285 Ha, zona rehabilitasi seluas 4.023 Ha, dan

zona pemanfaatan khusus seluas 2.155 Ha.

 Sebagian besar taman nasional ini dipenuhi oleh perkebunan karet

dengan topografi berbukit-bukit berikut tebing yang curam. Kawasan Taman

Nasional Meru Betiri bagian utara dan tengah merupakan hutan hujan tropika

yang selalu hijau, sedangkan di bagian lainnya termasuk hutan dengan musim

kering. 

Taman nasional ini merupakan sebuat pot besar tempat tumbuhnya

tanaman langka seperti bunga raflesia dan beberapa jenis tumbuhan lainnya

seperti bakau, api-api, waru, nyamplung, rengas, bungur, pulai, bendo, dan

beberapa jenis tumbuhan obat-obatan. Di sini Anda dapat menyaksikan tingkah

laku satwa liar yang eksotis seperti kumbang hitam, kura-kura, macan tutul,

Page 8: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

banteng, kera ekor panjang, ajag, kucing hutan, rusa, bajing terbang ekor merah,

merak, penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu ridel atau lekang.

Di Pantai Sukamade dibangun beberapa fasilitas sederhana untuk

pengembangbiakan penyu. Taman ini juga merupakan tempat perlindungan

harimau jawa yang langka dan mulai punah. Taman ini terletak di salah satu

daerah yang paling terpencil di Indonesia sehingga aksesnya termasuk sulit,

bahkan pengunjung terpaksa menggunakan mobil 4WD. Letaknya yang terpencil

membuat hutan ini jarang dikunjungi sehingga menjadi alasan mengapa hutan ini

menjadi surga belantara yang belum terjamah keindahannya.

Taman Nasional Meru Betiri menawarkan pemandangan dan pengalaman

yang luar biasa. Pepohonan dan satwa liar yang menjadikan hutan ini sebagai

rumah dan habitat mereka akan menjadi atraksi menarik sekaligus bermanfaat

bagi Anda. Menuju hutan ini membutuhkan stamina yang baik. Namun keletihan

Anda akan terbayar lunas dengan pemandangan yang spektakuler dan udara hutan

yang khas menyejukan kulit dan hati Anda. Pengalaman ini akan sulit Anda

rasakan dan temukan di tempat lain di planet ini.

Anda juga bisa menapakkan kaki di beberapa tempat menarik di

sekitarnya seperti:

1) Pantai Rajegwesi

Di pantai ini Anda bisa berwisata bahari seperti berenang, mengamati satwa

dan tumbuhan, juga wisata budaya dengan mengunjungi desa nelayan

tradisional.

2) Sumbersari

Di sini Anda bisa menemukan padang rumput seluas 192 hektar dan melihat

tingkah laku satwa liar seperti sambar, rusa, dan kijang. Sebuah

laboratorium alam untuk kegiatan penelitian yang sempurna.

3) Pantai Sukamade

Di sini Anda bisa berkemah, selancar angin, melihat penyu yang sedang

bertelur, juga tempat pengamatan tumbuhan atau satwa.

Page 9: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

4) Teluk Hijau

Menjelajahi hutan, wisata bahari, dan berenang. Alamya jelas akan

membuai Anda jatuh ke pelukan kedamaian.

Aksesibilitas

Kawasan Taman Nasional Meru Betiri dapat dicapai melalui dua jalur :

1) Jalur melalui Jember: Jember-Ambulu-Curahnongko-Bandealit sepanjang 64

Km dari arah Jember, dapat ditempuh selama 1,5 jam.

2) Jalur melalui Banyuwangi:

3) Jember-Glenmore-Sarongan-Sukamade sepanjang 103 km, dapat ditempuh

selama 3,5 - 4 jam.

4) Jember-Genteng-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade sepanjang 103 km,

dapat ditempuh selama 3,5 - 4 jam.

5) Jember-Banyuwangi-Genteng-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade

sepanjang 127 km, dapat ditempuh selama 4 - 4,5 jam.

Alternatif Tujuan di Taman Nasional Meru Betiri Jalur Andengrejo-

Bandealit

Pintu gerbang Andengrejo merupakan satu-satunya akses masuk menuju

Bandealit. Di pintu gerbang ini, Anda harus membayar tiket masuk dan

memperoleh informasi lengkap tentang taman nasional ini. Sepanjang perjalanan

menuju Bandealit, Anda dapat melihat atraksi-atraksi seperti budeng yaitu monyet

semacam lutung. Pohon Aren yang menguraikan buahnya sungguh memesona

untuk pecinta alam atau fotografer.

Temukan juga kijang, bunga Rafflesia, dan pabrik kopi peninggalan

Belanda yang sekarang dimiliki oleh PT Bandealit, kebun karet, serta

masyarakatnya yang sedang memanen getah karet, kebun sayuran, pohon nyiur

dan berjajar rapih, serta pohon durian yang aromanya selalu tercium.

Saat Anda mencapai pintu gerbang Bandealit yang jaraknya sekitar 14

km dari pintu gerbang Andongrejo, Anda wajib melaporkan ke kantor setempat.

Page 10: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

Jalur Bandealit-Pringtali

Pringtali adalah padang savana yang menakjubkan. Akses menuju padang luas ini

harus menuju Bandealit terlebih dahulu. Hal yang akan Anda temui di perjalanan

ialah mengunjungi petani kelapa muda yang airnya menebus dahaga sangat Anda

di hutan tropis ini.

Selain itu, bila wakunya tepat makan ada suguhkan kegiatan masyarakat memanen

kopi. Gerombolan banteng (Bos javanicus)sekitar 30 ekor akan terlihat sesekali

melalui jalur ini untuk mencari minum dan makan, tentunya saat malam hari.

Hutan hujan tropis yang berkabut dan airnya yang hijau bersih akan menyegarkan

mata dan pikiran Anda. Apalagi bila Anda dapat berjumpa dengan macan tutul di

savana Pringtali di dalam mobil Anda, semoga saja beruntung melihatnya

langsung.

Jalur Bandealit-Goa Jepang

Di jalur ini Anda akan menemukan pohon jati yang tegak menghalangi

sinar matahari menembus celah-celah pepohonan. Sebuah perkampungan

masyarakat lokal pun akan Anda temui dengan keramahan warganya yang

bersahaja. Bila Anda ingin memberi makan rusa timor, hal ini dapat Anda lakukan

di penangkaran rusa di sebelah pusat informasi. Gombloh adalah selebriti lokal

yang ternyata adalah rusa jantan yang sangat akrab dengan manusia.

Buah naga adalah hal yang unik yang akan Anda temui di jalur ini. Selain

itu, anggrek liar yang indah dan bunga Ipomoea dapat menghibur Anda dengan

warna-warnanya. Muara di dekat Bandealit dapat dimanfaatkan untuk beristirahat

dan berkano. Pantai Bandealit sendiri merupakan garis pantai yang sunyi dan asri.

Lihatlah para nelayan menangkap ikan dan juga menawar hasil

tangkapannya. Hal ini biasa dilakukan sebelum pengunjung menginap dan makan

Page 11: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

malam. Goa Jepang yang juga disebut bungker Jepang dapat Anda temui di daerah

ini. Perjalanan menuju bunker sekitar 2 jam dengan berjalan kaki.

Jalur Banealit-Teluk Meru

Tanaman kopi merupakan hamparan yang akan Anda lihat di jalur ini.

Pohon Glintungan (Bischofia javanica) yang tinggi berdiameter 2 meter patut

Anda abadikan dalam foto. Buah Gondang akan Anda temui yang rupanya sangat

mirip apel. Buah ini tidak dapat dimakan karena dapat menjadi racun. Bila Anda

ingin mengetahui tanaman rotan, maka di sinilah Anda dapat melihatnya.

Rupanya penuh dengan duri pada batang dan daunnya.

Batu Ampar adalah daerah di tepi sungai yang airnya bersih.

Beristirahatlah di sini sambil berendam walau hanya kaki Anda saja yang masuk

di dalam airnya yang segar. Tempat pengamatan burung adalah lokasi yang sering

dilakukan di daerah jalur ini. Burung kecil seperti burung madu, hingga elang

dapat Anda nikmati di sini. Mengkudu pun akan Anda lihat bila pandangan Anda

cukup jeli melalui jalur ini. Bila lebih tertarik dengan ukuran pohon yang cukup

besar maka beringin asli yang berumur puluhan tahun dapat Anda temui di jalur

ini.

Sesampainya di Teluk Meru, buatlah tenda dan Anda mulailah menikmati

alamnya dengan cara berkemping (camping). Pantai di teluk ini panjangnya 5 km

dan dipotong oleh satu aliran sungai yang harus Anda sebrangi saat menyusuri

pantai. Jangan khawatir, air sungai ini cukup dangkal dan berair tenang.

Jalur Meru-Permisan

Sungai kecil berbatu pasti akan menantang Anda, apalagi saat musim

kepiting berkembang biak. Dua sungai akan bertemu di Kali Lanang. Di sinilah

Anda beristirahat. Istirahat kedua dilakukan para petualang di Tumpak Dawung

yang merupakan puncak bukit, sebelum menuju pantai Permisan Barat. Pantai di

balik bukit akan Anda temui dan indahnya melebihi pantai Permisan Barat.

Page 12: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

Banyak orang berenang bahkan snorkeling karena terumbu karangnya yang masih

sangat baik.

Jalur Permisan-Sukamade

Ikan blanak dan mujair akan banyak ditemui di hutan mangrove. Hanya 10

menit dari Permisan, Anda akan menemui air terjun landai yang membuat Anda

ingin kembali menceburkan diri walau baru berenang di pantai. Jalur menuju

Sukamade dari air terjun akan sangat menantang karena licin dan Anda banyak

beristirahat di berbagai titik. Pohon pinang, aren, dan semak belukar akan

menemani Anda hingga savana selanjutnya. Ke Sukamade Anda perlu mengambil

jalur kanan, setelah menuruni bukit terjal dari Pondok Muto. Jalur ke kiri akan

membawa Anda ke Sumbersari.

Jalur Sukamade-Sarongan

Hal paling menarik ialah menyebrangi sungai dengan motor atau truk.

Pengemudi seolah tahu titik mana yang harus dilalui tanpa meresikokan truk dan

penumpangnya. Setelah 4 kilometer dari pantai Sukamade, perkampungan

pegawai perkebunan PT Sukamade akan menyambut. Di sinilah Anda akan

mengenal buah kakao atau coklat.

Akomodasi 

Bila waktu tak mengizinkan Anda untuk pulang malam hari dan Anda

masih di Bandealit maka bermalamlah di salah satu pondok wisata. Yaitu berupa 2

rumah dengan fasilitas masing-masing 4 kamar tidur dan kamar mandi, tempat

tidur springbed, air bersih, listrik (walau dipadamkan di malam hari), dan ruang

tamu yang luas. Di Pantai Sukamade tersedia penginapan 2 rumah panggung

dengan 4 kamar dengan 2 tempat tidur di masing-masing kamarnya. Harga

penginapan per malam hanya Rp 75 ribu dan bila ingin berkemah,

terdapat camping ground di sekitar pantai.di sekitar mangrove bisa dimanfaatkan

untuk cano sambil melakukan pengamatan burung.

Page 13: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

Pantai sukomade  juga termasuk dalam segitiga berliannya Banyuwangi

karena pantai ini menjadi aset besar yang memiliki kontribusi besar kepada

pemerintah Banyuwangi. Akan tetapi jalur menuju pantai sukomade ini juga

relative sulit, sehingga para wisatawan kesulitan untuk melakukan wisata di

tempat tersebut.

Dengan adanya hambatan dan kendala pada tempat-tempat wisata tersebut,

maka dari itulah perlu adanya suatu perhatian khusus, baik dari pemerintah

setempat maupun  masyarakat kabupaten Banyuwangi. Dimana, perhatian tersebut

lebih kepada adanya pengembangan wisata terkait seperti pengelolaan pada

tempat wisata, perbaikan infrastruktur, maupun pada promosi akan tempat wisata

tersebut kepada para wisatawan local maupun mancanegara. Dan berdasarkan

pada keaneragaman aset-aset wisata yang lebih dominan kearah “Natural

Tourism” maka pada pengembangan pariwisata yang direkomendasikan adalah

“ECOTOURISM”, yaitu pengembangan wisata yang berwawasan

lingkungan.  Salah satu objek wisata yang mendapatkan prioritas utama dalam

Rencana Induk Pengembangan Wisata Alam Kabupaten Banyuwangi (RIPWA)

adalah Pantai Plengkung yang merupakan salah satu segitiga berlian Banyuwangi

dengan image wisata bahari (surfing, berperahu, memancing, dll). Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi menetapkan arahan kebijakan fisik dan spatial kawasan

Pantai plengkung dengan lebih mengutamakan kelestarian alam dan lingkungan

sekitarnya. Arahan kebijakan tersebut antara lain: 

A. Kawasan diperuntukkan untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Jadi,

kawasan pantai plengkung tidak diperuntukkan untuk hal-hal atau

kepentingan lain selain untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Karena

hal ini akan lebih mengoptimalkan proses pengembangan kawasan tersebut

sebagai kawasan wisata dan nantinya juga akan sangat memberikan

kontribusi banyak bagi perekonomian daerah Banyuwangi

B. Penyediaan sarana dan prasarana untuk kepentingan rekreasi. Untuk

mengembangkan wisata pantai plengkung menjadi wisata yang nantinya

memberikan banyak manfaat bagi perekonomian daerah Banyuwangi, maka

perlu adanya suatu penyediaan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan

Page 14: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

para wisatawan berkunjung ke tempat wisata pantai plengkung tersebut.

Sarana yang dimaksud dapat berupa sarana transportasi yang lebih memadai.

Dan prasarana dapat berupa penyediaan alat-alat selancar dan lain-lain.

Dengan cara seperti inilah maka para wisatawan, terutama wisatawan asing

sangat berminat untuk berkunjung ke wisata pantai plengkung tersebut.

C. Pengadaan papan petunjuk di dalam kawasan. Hal ini dilakukan dengan

tujuan supaya mempermudah para wisatawan yang hendak menuju kawasan

wisata plengkung. Karena selama ini jalur darat menuju pantai plengkung

terkendala oleh jalan yang sulit untuk dijangkau sehingga masih banyak para

wisatawan yang tersesat ketika hendak berkunjung ke tempat wisata tersebut

D. Pengembangan fasilitas yang sudah ada melalui peningkatan kualitas.

Sehingga fasilitas yang sudah tersedia lebih ditingkatkan lagi kualitasnya dan

hal ini tentu akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata

tersebut.

E. Peningkatan kualitas pantai (kebersihan). Hal inilah yang termasuk tugas dari

masyarakat setempat, dimana perlu adanya dukungan dari masyarakat

dalam  menjaga kelestarian dari pantai tersebut supaya pantai tetap terjaga

kebersihannya.

Di sisi lain, pengembangan juga dilakukan pada tempat wisata lain

seperti kawah ijen, pantai sukomade, dan pantai plengkung atau dengan kata lain

pengembangan dilakukan lebih secara umum atau menyeluruh. Pengembangan

lebih kepada sarana infrastruktur yang lebih baik, dimana akses perjalanan menuju

ketiga tempat tersebut terus menjadi perhatian pemerintah daerah. Pemerintah

terus mengembangkan akses perjalanan utnuk memudahkan para wisatawan yang

akan menuju Kawah Ijen , pantai sukomade , dan G-Land. Diharapkan dengan

adanya perbaikan seperti ini, di kemudian hari para wisatawan tidak perlu pergi

melewati Bali jika ingin berlibur ke Banyuwangi. Pengembangan infrastruktur

pun mulai dijalankan, seperti tersedianya transportasi jalur udara yang sekarang

sudah mulai dijalankan. Hal ini tentu saja akan mempermudah para wisatawan

berkunjung ke Banyuwangi.

Page 15: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

Selain itu, pelabuhan juga akan dikembangkan untuk mempermudah jalur

masuk menuju Banyuwangi melalui laut. Usaha yang dilakukan pemerintah

Kabupaten Banyuwangi dalam memperkenalkan sektor pariwisata ke mancengara

dilakukan pula melalui berbagai festival yang rutin diadakan setiap

tahunnya,  yaitu Tour de Ijen dan Banyuwangi Ethno Carnival.

BAB III

3.1 KESIMPULAN

Pemanfaatan Pariwisata di Banyuwangi dapat dijadikan salah satu

penyokong ekonomi di Banyuwangi, pola pengembangan dengan konteks

kewilayahan dan pemetaan potensi menjadikan banyuwangi saat ini dapat

mengembangkan pariwisata dengan sangat pesat. Pembagian daerah potensi akan

pariwisata dan potensi industri membuat Banyuwangi menjadi peringkat teratas

Pendapatan Asli Daerah di Jawa timur dan mendapat penghargaan Adipura secara

beruntun.

3.2 SARAN

Dengan usaha seperti inilah nantinya potensi pariwisata yang terdapat di

daerah Banyuwangi akan semakin meningkat dan mendapatkan nama di kancah

internasional. Selain itu Banyuwangi juga melakukan tiga konsolidasi untuk

memperkuat pembangunan kepariwisataan yang tidak hanya mengacu pada

tempat wisata saja, konsolidasi tersebut  meliputi:

1. Perbaikan infrastruktur yang tidak jauh beda pada pengembangan

sebelumnya, dimanauntuk akses menuju destinasi wisata unggulan seperti

Kawah Ijen dan Pantai Plengkung.Khusus untuk Plengkung, perbaikan

infrastruktur itu akan membuat wisatawan mancanegara tak lagi menuju

pantai dengan ombak terindah tersebut dari Bali. "Akhir tahun ini kami

targetkan tuntas, sehingga wisatawan bisa semakin nyaman," jelas Bupati

Azwar Annas.

Page 16: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

2.  Konsolidasi kekayaan budaya lokal. Dimana, khasanah kebudayaan lokal

Banyuwangi yang sangat beragam akan dikemas semenarik mungkin untuk

menarik minat wisatawan.“Perpaduan modernitas dan lokalitas akan menjadi

kekayaan budaya yang diminati wisatawan”. Tutur Bupati Banyuwangi.

3. Konsolidasi masyarakat pariwisata, termasuk dengan menyiapkan masyarakat

agar ramah kepada wisatawan. "Stakeholders pariwisata di Banyuwangi harus

kompak agar sektor ini tumbuh dan memberi multiplier effect yang luas bagi

kesejahteraan masyarakat. Pemerintah banyuwangi berusaha mengoptimalkan

potensi wisata. Karena sektor pariwisata mempunyai banyak sektor turunan

yang bisa mendongkrak perekonomian lokal.

Dengan usaha pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah

Kabupaten Banyuwangi ini, apakah sudah cukup untuk memaksimalkan atau

mengoptimalkan potensi-potensi pariwisata di Banyuwangi? Hal ini tentu saja

harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah terkait dengan masyarakat

Banyuwangi dalam waktu yang cukup panjang.

Page 17: pemanfatan diamond tiangle tourism sebagai tempat

Daftar Pustaka

Yunus, H.S. 2008. Konsep dan Pendekatan Geografi: Memaknai Hakekat Keilmuannya. Disampaikan dalam Sarasehan Forum Pimpinan Pendidikaan Tinggi Geografi Indonesia: Pada tanggal 18 dan 19 Januari 2008 Di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sumaatmadja, Nursid.1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Penerbit Alumni Bandung.

Mustofa. 2012. Pengantar Geografi. Malang: Geografi FIS UM.